4. Spektek Pipa Muara Lambing - Pusung
-
Upload
bagusprambudi -
Category
Documents
-
view
73 -
download
18
description
Transcript of 4. Spektek Pipa Muara Lambing - Pusung
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK
INFRASTRUKTUR AIR MINUM + PENDAMPING )
MUARA LAMBING-PUSUNG
TAHUN ANGGARAN 2015
KONSULTAN PERENCANA
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT (RKS)
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM
BIDANG CIPTA KARYA Alamat Kantor : Jl. Sendawar III Pusat Perkantoran Pemkab Kutai Barat ' (0545) 41909
S E N D A W A R
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
1
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR
MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR
MINUM+PENDAMPING)
MUARA LAMBING-PUSUNG
KUTAI BARAT 2015
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
2
I. SPESIFIKASI UMUM
a. Standar
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Standar Nasional Indonesia (SNI). Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada Standar Nasional Indonesia, maka
dapat dipakai Standar lain yang disetujui oleh Direksi dan sesuai dengan spesifikasi
ini.
b. Pembersihan Lapangan
Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, daerah kerja harus dibersihkan dari
pepohonan, semak belukar, sisa-sisa bangunan, sampah, akar-akar pohon, dan semua
material tersebut harus dibuang dari areal lokasi pekerjaan sesuai dengan petunjuk
Direksi Pekerjaan.
Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus
dibersihkan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal diratakan
dan dirapikan kembali sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembersihan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk
overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.
c. Direksi Keet
Penyedia Jasa menyediakan kantor lapangan untuk para pelaksana lapangan dan
gudang material tempat menyimpan bahan material serta alat-alat yang akan dan
sedang dipakai selama pelaksanaan pekerjaan.
Barak kerja dan gudang material harus dipelihara dan dijaga sehingga bahan material
yang akan dipakai tidak rusak saat akan digunakan.
Semua sarana administrasi pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan seperti gambar-
gambar kerja, buku laporan kemajuan phisik, data cuaca, buku saran direksi, buku
tamu, foto-foto pelaksanaan dan lain sebagainya harus selalu ada dan dipelihara serta
disimpan secara baik di kantor lapangan.
Semua sarana administrasi pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan, harus
diserahkan kepada Direksi pekerjaan setelah semua pekerjaan selesai seluruhnya.
Bentuk, ukuran, lokasi serta tata ruang barak kerja dan gudang material harus
dipersiapkan oleh Penyedia Jasa dalam bentuk gambar rencana dan dikonsultasikan
kepada Direksi pekerjaan. Apabila tidak tersebut dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia
Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk overhead pada analisa harga satuan
pekerjaan .
d. Papan Nama dan Administrasi
Penyedia Jasa diwajibkan membuat papan nama kegiatan proyek yang
dilaksanakan dan dipasang dilokasi yang bisa dengan mudah terbaca umum,
ukuran papan nama 1,20 m x 1,80 m, dengan tulisan sesuai petunjuk Direksi
Pekerjaan.
Sarana administrasi yang berupa dokumen kontrak termasuk kelengkapannya,
dokumen addendum jika diperlukan, dokumen amandemen jika diperlukan dan
lampiran lainnya, sejak mulai proses pelelangan pekerjaan sampai selesainya pelaksanaan pekerjaan, termasuk penggandaan dokumen kontrak beserta
kelengkapan pendukung lainnya, sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab
Penyedia Jasa.
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
3
Sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja dari Pengguna Jasa sampai
selesainya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan membuat :
- Laporan harian prestasi pelaksanaan pekerjaan; - Laporan mingguan prestasi pelaksanaan pekerjaan; - Laporan bulanan prestasi pelaksanaan pekerjaan; - Laporan dan perhitungan hasil test laboratorium; Isi laporan-laporan tersebut meliputi :
- Tenaga kerja yang bekerja; - Peralatan yang dipakai; - Data cuaca dilokasi proyek; - Teknis pekerjaan yang dilaksanakan dari waktu ke waktu dan lain-lain.
Semua laporan tersebut harus mendapat pengesahan dari pengawas pekerjaan untuk
laporan harian, serta dari Direksi pekerjaan untuk laporan mingguan, bulanan serta
laporan hasil test dan perhitungan laboratorium.
Guna mengevaluasi kemajuan prestasi pelaksanaan pekerjaan lapangan, pada awal
sebelum dimulainya pekerjaan Penyedia Jasa diwajibkan membuat schedule waktu
pelaksanaan pekerjaan secara detail yang meliputi :
- Waktu kegiatan masing-masing jenis pekerjaan. - Volume masing-masing jenis pekerjaan. - Bobot masing-masing jenis pekerjaan. - Target rencana pelaksanaan tiap minggu (% bobot). - Target rencana komulatif pelaksanaan tiap minggu (% bobot). - Kolom prestasi pelaksanaan tiap minggu ( % bobot ). - Kolom prestasi komulatif pelaksanaan tiap minggu ( % bobot ). - Keterangan lainnya yang diperlukan. Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.
e. Gambar-gambar Yang Harus Dipersiapkan Oleh Penyedia Jasa
a. Umum Pelaksanaan pengukuran awal oleh Penyedia Jasa yang dilaksanakan sejak
diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja dari Pengguna Jasa, dimaksudkan untuk
mendapatkan gambaran kondisi lapangan sesungguhnya dibandingkan dengan
gambar yang diterima oleh Penyedia Jasa dari Pengguna Jasa.
Data dan hasil pengukuran awal oleh Penyedia Jasa yang telah disyahkan dan
disetujui oleh Direksi pekerjaan tersebut, akan menjadi acuan dan dasar
pembuatan gambar-gambar selama waktu pelaksanaan sampai selesai pekerjaan.
Gambar-gambar hasil pengukuran awal tersebut diatas, akan merupakan dasar
pokok kesepakatan bersama antara Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa untuk
menghitung volume dari masing-masing jenis pekerjaan yang harus dan telah
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa, serta yang harus dibayar oleh Pengguna Jasa.
Semua gambar-gambar yang dipersiapkan oleh Penyedia Jasa, harus bisa
memberikan secara jelas hal-hal yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan
pekerjaan yang meliputi antara lain :
- Bentuk tiap jenis bangunan yang akan dikerjakan.
- Elevasi muka tanah asli dan masing-masing bangunan. - Dimensi bangunan lengkap.
- Jenis serta komposisi material yang dipergunakan. - Rencana garis galian fondasi.
- Hal-hal lain sesuai petunjuk Direksi pekerjaan.
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
4
Adapun gambar-gambar yang harus dipersiapkan oleh Penyedia Jasa meliputi
antara lain:
- Construction Drawing dan Working Drawing; - Shop Drawing;
- As Built Drawing.
Semua gambar-gambar tersebut diatas, baru bisa dipakai sebagai pedoman
pelaksanaan pekerjaan dan acuan dasar perhitungan volume pekerjaan
sesungguhnya, apabila sudah mendapat persetujuan dan disyahkan oleh Pengguna Jasa.
b. Construction Drawing atau Working Drawing
Construction Drawing atau Working Drawing adalah gambar rencana bangun
yang telah disesuaikan dengan kondisi lapangan sesungguhnya dan telah disetujui
dan disyahkan oleh Pengguna Jasa.
Semua dimensi bangunan, jenis serta komposisi jenis material dan rencana
elevasi posisi dan kedudukan dari masing-masing jenis bangunan yang tergambar
pada Construction Drawing atau Working Drawing harus mengacu dan
didasarkan pada Design Drawing yang diberikan oleh Pengguna Jasa. Apabila karena kondisi dan situasi lapangan sesungguhnya, sehingga
mengakibatkan perlu adanya penyesuaian dimensi, elevasi posisi dan kedudukan
bangunan, maka Penyedia Jasa harus konsultasi dan mendapatkan persetujuan
terlebih dahulu dari Pengguna Jasa.
Atas dasar persetujuan Pengguna Jasa, jika ada penyesuaian dimensi, elevasi
posisi dan kedudukan bangunan, maka kondisi terakhir rancang bangun yang
telah disepakati bersama, disetujui dan disyahkan Pengguna Jasa adalah yang
mengikat pada kondisi awal pelaksanaan pekerjaan, dan merupakan dasar serta
acuan utama bagi Penyedia Jasa pada pelaksanaan pekerjaan.
Construction Drawing atau Working Drawing yang dipersiapkan oleh Penyedia
Jasa tersebut, harus bisa memberikan satu gambaran rancang bangun yang akan
dilaksanakan pada kondisi nyata lapangan, sehingga perlu dan harus dicantumkan
antara lain : - Garis elevasi muka tanah asli hasil pengukuran awal
- Dimensi rencana bangunan.
- Elevasi posisi dan kedudukan bangunan. - Jenis dan komposisi material yang akan dipakai dan lain-lain.
Construction Drawing atau Working Drawing yang disyahkan oleh Pengguna Jasa, dipakai sebagai dasar dan acuan perhitungan volume awal saat akan
dimulainya pelaksanaan pekerjaan atau Mutual Check pada kondisi
pelaksanaan 0 %.
Penyedia Jasa wajib membuat salinan Construction Drawing atau Working
Drawing sebanyak minimum 4 (empat) salinan ukuran A1 dan 1 (satu) salinan
ukuran A3, dengan distribusi satu salinan A1 untuk Direksi pekerjaan atau
pengawas, satu salinan A1 dipasang dibarak kerja, satu salinan untuk arsip
Penyedia Jasa dan satu salinan A1 dan satu salinan A3 serta gambar aslinya harus
diserahkan kepada Pengguna Jasa.
Selama waktu pelaksanaan pekerjaan dari waktu ke waktu, dimungkinkan adanya
penyesuaian pelaksanaan karena kondisi lapangan engineering adjusment, atau
perubahan desain revised design, semuanya bisa mengakibatkan perubahan
volume pelaksanaan pekerjaan menjadi bertambah atau berkurang. Untuk kondisi engineering adjusment, tidak diperlukan adanya gambar baru yang disyahkan oleh Pengguna Jasa, namun Penyedia Jasa wajib memberikan laporan
tertulis serta sketsa penyesuaian guna mendapatkan persetujuan dari Direksi
pekerjaan dan tembusan kepada Pengguna Jasa.
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
5
Sedangkan pada kondisi perubahan desain atau revised design, Pengguna Jasa
secara resmi akan memberikan gambar perubahan desain yang telah disyahkan
oleh Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa secara administratif dalam bentuk
Variation Order. Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan Construction Drawing atau Working Drawing termasuk penggandaannya, sepenuhnya menjadi tanggung
jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk
overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan gambar kerja dan dokumen yang dapat dibaca
dengan jelas kepada Pengguna Jasa untuk diperiksa dan disetujui. Format gambar kerja dan dokumen tersebut harus terlebih dahulu disetujui Pengguna Jasa. Dalam waktu 15 (lima belas) hari sesudah menerima gambar kerja dan dokumen dari
Penyedia Jasa, Pengguna Jasa akan mengirimkan kembali kepada Penyedia Jasa 1 (satu) salinan dengan dibubuhi keterangan klasifikasi hasil pemeriksaan: setuju atau diperbaiki Klasifikasi hasil pemeriksaan/ persetujuan pada gambar kerja dan dokumen:
a. DISETUJUI
b. DISETUJUI DENGAN SYARAT
c. DIKEMBALIKAN UNTUK KOREKSI d. TIDAK DISETUJUI
Bila gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang dikembalikan dengan
diberi tanda dengan klasifikasi (c) seperti tersebut di atas, Penyedia Jasa harus
segera membuat perbaikan/koreksi dan/ atau revisi pada gambar-gambar kerja
dan dokumen-dokumen dengan cepat dan tepat dan menyampaikannya lagi
gambar dan dokumen yang telah direvisi kepada Pengguna Jasa. Sesudah revisi
gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen tersebut diterima, Pengguna Jasa akan melakukan/ melanjutkan pemeriksaannya atas gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen dalam lima belas (15) hari kerja; Bergantung dari tingkat
kesalahan dan koreksi/ revisi gambar kerja dan dokumen yang diperiksa
sebelumnya. Prosedur ini akan berlanjut hingga gambar-gambar kerja dinyatakan
dalam klasifikasi (a) atau (b) seperti tersebut di atas.
Apabila gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah dikembalikan
dinyatakan ke dalam klasifikasi (d) seperti tersebut di atas, berarti gambar-gambar
kerja dan dokumen-dokumen tidak disetujui oleh Pengguna Jasa.
Tidak satupun pekerjaan permanen boleh dilaksanakan hingga gambar-gambar
kerja dan dokumen-dokumen yang dipakai telah mendapatkan persetujuan oleh
Pengguna Jasa. Sebelum memulai pekerjaan, pemeriksaan bersama akan
dilakukan oleh Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa untuk memastikan bahwa
gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang disetujui telah sesuai secara
penuh. Jika ditemukan beberapa perbedaan dan ketidak efisiensian, Penyedia Jasa
harus membetulkannya dan memperoleh persetujuan dari Pengguna Jasa seperti
cara yang telah dijelaskan di atas.
Bila diperlukan revisi atas gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang
telah disetujui, Penyedia Jasa harus menyampaikannya kepada Pengguna Jasa
untuk persetujuannya seperti tata cara yang telah dijelaskan di atas.
Pengguna Jasa mempunyai wewenang memerintahkan Penyedia Jasa
menambahkan rincian, perubahan atau modifikasi pada gambar-gambar kerja
dan/ atau dokumen-dokumen yang diperlukan agar sesuai dengan ketentuan dan
syarat yang ditetapkan dalam spesifikasi dan Penyedia Jasa harus
melaksanakannya tanpa penambahan biaya.
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
6
c. Shop Drawing
Apabila pada konstruksi bangunan yang akan dikerjakan, ada unit bangunan yang
harus dikerjakan pembuatannya diluar areal proyek, dan karena sifat kekhususannya harus dan terpaksa dikerjakan oleh Sub-Penyedia Jasa, maka sebelumnya Sub-Penyedia Jasa yang bersangkutan diharuskan membuat dan
menyerahkan gambar rencana bentuk unit bangunan tersebut, lengkap dengan
perhitungan konstruksinya.
Shop Drawing tersebut, harus diserahkan kepada Pengguna Jasa, diperiksa,
dikoreksi apabila perlu, dan untuk selanjutnya disyahkan oleh Pemilik Proyek.
Gambar unit bangunan atau Shop Drawing tersebut harus secara lengkap memuat
: - Bentuk unit bangunan serta dimensinya.
- Material yang akan dipakai serta spesifikasinya.
- List komponen unit bangunan yang memuat :
1. panjang, lebar, tebal komponen unit bangunan
2. berat persatuan komponen unit bangunan 3. jumlah komponen unit bangunan dan lain-lain.
Gambar dan list pekerjaan pembuatan dan pemasangan tulangan konstruksi
termasuk dalam kategori Shop Drawing.
Penyedia Jasa wajib membuat salinan Shop Drawing sebanyak minimum 4
(empat) salinan ukuran A1 1 (satu) salinan ukuran A3, dengan distribusi satu
salinan A1 untuk Direksi pekerjaan atau pengawas, satu salinan A1 dipasang di
barak kerja, satu salinan A1 untuk arsip Penyedia Jasa dan satu salinan A1 dan
satu salinan A3 serta gambar aslinya harus diserahkan kepada Pengguna Jasa.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan Shop Drawing termasuk
penggandaannya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa,
serta sudah harus diperhitungkan termasuk overhead pada analisa harga satuan
pekerjaan.
d. As Built Drawing
Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan sesuai gambar pelaksanaan, berikut
pekerjaan tambah atau kurang berdasarkan Variation Order yang diberikan oleh
Pengguna Jasa, dan Penyedia Jasa telah melakukan pengukuran ulang akhir pekerjaan, maka Penyedia Jasa diwajibkan membuat gambar purna bangun atau
As Built Drawing.
Gambar purna bangun atau As Built Drawing tersebut, harus lengkap berisi
antara lain :
- Garis elevasi muka tanah yang sekarang ada. - Dimensi dan masing-masing bangunan.
- Elevasi posisi dan kedudukan masing-masing bangunan.
- Jenis material dan komposisi yang telah dipergunakan. Gambar purna bangun yang telah selesai tersebut harus diserahkan Penyedia Jasa kepada Direksi pekerjaan untuk diperiksa dan disetujui, selanjutnya diserahkan kepada Pengguna Jasa guna mendapatkan pengesahan dari Pengguna Jasa.
Perhitungan volume akhir dari pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa atau yang mutual check volume pekerjaan 100 %, semua mengacu dan
didasarkan pada gambar purna bangun yang telah disyahkan oleh Pengguna Jasa,
dan merupakan volume akhir yang akan dibayar oleh Pengguna Jasa kepada
Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa wajib membuat salinan As Built Drawing sebanyak 4 (empat)
salinan, dengan distribusi satu salinan A1 untuk Direksi pekerjaan atau pengawas,
satu salinan A1 dipasang di barak kerja, satu salinan A1 untuk arsip Penyedia
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
7
Jasa dan satu salinan A1 dan satu salinan A3 serta gambar aslinya harus
diserahkan kepada Pengguna Jasa., termasuk data dan perhitungan hasil
pengukuran akhir sebagai pendukungnya.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan As Built Drawing termasuk
penggandaannya sebanyak 4 (empat) salinan, sepenuhnya menjadi tanggung
jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk
overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.
f. Rencana Mutu Pekerjaan/Kontrak
Penyedia Jasa harus melaksanakan sistem pengendalian dan kepastian kualitas yang
menjamin ketentuan-ketentuan dalam kontrak khususnya kualitas pekerjaan
dipenuhi/ diikuti dengan baik sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak (program mutu)
Penyedia Jasa diwajibkan membuat Rencana Mutu Pekerjaan/Kontrak sebanyak 5
(empat) set dijilid rapi dan diserahkan paling lambat 7 (tujuh) hari sesudah SPMK
diterbitkan,ke Direksi Pekerjaan yang dengan jelas menguraikan organisasi, prosedur
pelaksanaan pekerjaan, prosedur intruksi kerja, sumber daya dan mekanisme yang
direncanakan untuk menjamin kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam
kontrak termasuk format kerja dan prosedur pengendalian kualitas dalam
pelaksanaan pekerjaan sehari-hari dilapangan.
Adapun daftar isi Rencana Mutu Pekerjaan/Kontrak seperti tertulis dibawah ini,
disusun sebagai panduan dalam pembuatan rencana mutu pekerjaan konstruksi atau
disain. Namun daftar isi rencana mutu ini masih dapat berubah susunannya maupun
judulnya, jadi masih dapat bertambah atau berkurang. Oleh karena itu pembuatan
rencana mutu ini harus dapat menyesuaikan diri dengan rencana kegiatan-kegiatan
yang akan dikerjakannya.
Rencana Daftar Isi Rencana Mutu tersebut adalah sebagai berikut :
1. Latar Belakang 2. Informasi Kegiatan
3. Sasaran Mutu
4. Persyaratan Teknis dan Administrasi 5. Struktur Organisasi
6. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang 7. Bagan Alir Kegiatan
8. Jadwal Pelaksanaan kegiatan 9. Jadwal Peralatan
10. Jadwal Material
11. Jadwal Personil 12. Jadwal Arus Kas
13. Rencana dan Metode verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan
pengujian dan Kriteria Penerimaan 14. Daftar Kriteria Penerimaan
15. Daftar Induk Dokumen 16. Daftar Rekaman
17. Lampiran-lampiran
Bahan baku untuk pembuatan atau penyusunan Rencana Mutu Pekerjaan masing-
masing adalah sebagai berikut :
1. Spesifikasi Teknik tiap-tiap pekerjaan
2. Gambar Teknik tiap-tiap pekerjaan 3. Jadual pelaksanaan pekerjaan
4. Daftar peralatan yang digunakan dan yang dipasang
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
8
5. Standar prosedur, standar produk dan instruksi kerja
6. Organisasi pelaksana pekerjaan
7. Uraian tugas jabatan setiap pejabat pelaksana pekerjaan
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk overhead pada
analisa satuan pekerjaan.
g. Foto Dokumentasi
Sejak awal akan mulai melaksanakan pekerjaan, selama masa pelaksanaan pekerjaan
dan pada akhir pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan membuat
dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang diwujudkan dalam bentuk foto
dokumentasi.
Foto dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan tersebut, harus bisa memberikan
gambaran secara lengkap dan menyeluruh mengenai kegiatan pelaksanaan pekerjaan
sejak dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan, sehingga secara kronologis bisa
merupakan satu gambaran tujuan yang akan dicapai oleh kegiatan tersebut. Foto dokumentasi dilaksanakan pengambilannya dari tiga titik tetap yang berbeda
atau sesuai dengan pengarahan Direksi pekerjaan, dan sudah harus bisa memberikan
gambaran secara garis besar kegiatan pelaksanaan seluruh pekerjaan.
Foto dokumentasi tersebut, pelaksanaan pengambilannya dilakukan pada kondisi
tahap kegiatan pelaksanaan pekerjaan : - saat awal sebelum mulai kegiatan pelaksanaan pekerjaan 0 % - saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 50 %
- saat selesai pelaksanaan pekerjaan atau prestasi 100 %. Foto dokumentasi tersebut, selanjutnya harus dicetak ukuran kartu pos, masing- masing rangkap 5 (lima), dengan distribusi 1 (satu) salinan dipasang dibarak kerja
dan 4 (empat) salinan lainnya ditata rapi pada album foto dan diserahkan kepada
Pengguna Jasa.
Pada saat pengambilan foto dokumentasi akhir pelaksanaan pekerjaan, disamping
cetakan ukuran kartu pos sebanyak 4 (empat) salinan, Penyedia Jasa juga diwajibkan
menyerahkan tambahan 3 (tiga) salinan ukuran 11 R, diberi bingkai, sedangkan
pengambilan foto dokumentasinya dari 1 (satu) titik lain yang berbeda lokasi, dan
akan ditentukan oleh Direksi pekerjaan.
Disamping foto dokumentasi utama tersebut, atas permintaan Direksi pekerjaan Penyedia Jasa bisa melaksanakan pengambilan foto dokumentasi kegiatan
pelaksanaan pekerjaan lainnya yang dianggap berguna dan cukup mempunyai nilai
penting untuk didokumentasikan.
Pada saat penyerahan foto dokumentasi, Penyedia Jasa juga harus menyerahkan
negatif film, ditata menurut urutan foto dokumentasi yang diserahkan. Semua biaya yang timbul akibat pembuatan foto dokumentasi tersebut sepenuhnya
menjadi beban dan tanggung jawab Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan
termasuk overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.
h. Jalan Kerja
Dalam hal jalan sementara harus dibuat sepanjang jalur pipa sesuai dengan kontrak, Kontraktor harus melakukan tindakan sebagaimana penjelasan di bawah ini.
Kontraktor harus menyelidiki keadaan tanah sepanjang jalur, perkerasan, jalan
sementara dan mengumpulkan data atau informasi tentang kondisi daerah tersebut
pada musim kemarau dan musim penghujan. Dengan dasar informasi yang diperoleh
tersebut, Kontraktor harus memulai pengukuran topografi berdasarkan gambar
perencanaan dan berada dibawah pengarahan Direksi.
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
9
Pekerjaan pembuatan jalan sementara harus mencakup pekerjaan sebagai berikut :
a. Pengukuran topografi sepanjang bentang trase pipa yang melalui pipa tersebut.
Survey ditujukan untuk menetapkan lokasi tepat trase jalur pipa. Kontraktor harus
memperhatikan saran dan arahan dari instansi yang berwenang atau Direksi,
karena trase mungkin telah ditetapkan berdasarkan Rencana Tata Kota.
b. Pekerjaan persiapan seperti pelebaran jalan lokal yang ada, pembongkaran
Binding, pengamanan, kompensasi dan pekedaan lain yang diperlukan harus
dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan pernasangan pipa.
Kontraktor harus menyediakan, tenaga kerja yang diperlukan, peralatan dan bahan untuk membuat jalan sementara sebagaimana telah ditentukan.
Pembuatan jalan sementara apabila menurut Direksi diperlukan, harus dilakukan
atau diatur dengan baik sebagai berikut :
a. Bila tidak ditetapkan lain oleh Direksi, pengupasan muka tanah yang ada dengan
kedalaman tidak kurang 0,3 m dan lebar disesuaikan dengan kebutuhan atau
sesuai petunjuk Direksi.
b. Tanah bawah jalan (subgrade) terdiri dari lapisan tanah merah atau yang sejenis
(sesuai persetujuan Direksi) yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan
minimum 0,5 m. c. Lapisan bawah dasar (sub base course) terdiri dari lapisan, agregat yang
dipadatkan dengan baik dengan ketebalan minimum 0,2 m dan juga diisi dengan
kerikil. Perkerasan permukaan yang terbuat dari kerikil pasir dengan ketebalan minimum tidak kurang 0,1 m yang dipadatkan dan dirawat dengan baik sampai selesainya
pekerjaan. Jika diperlukan perbaikan, Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap
biaya perbaikan tersebut.
Setelah penyelesaian pernasaingan pipa, bila diperintahkan oleh Direksi, jalan
sementara tersebut harus dibongkar dan dikembalikan seperti keadaan semula.
Semua bahan yang tersisa harus dibuang, lapisan tanah atas harus dikembalikan
menutup lokasi pekerjaan semula.
Semua bangunan yang rusak dan utilitas yang ada harus diperbaiki secara memadai,
sampai serupa keadaan semula.
i. Keamanan dan Keselamatan Kerja
Semua keamanan dan keselamatan kerja yang perlu selama pelaksanaan pekerjaan,
antara lain pengaturan kesehatan, pembersihan lapangan, bahan peledak dan bensin,
pemagaran sementara, keamanan dan pencegahan kebakaran, dibuat dan dipelihara
oleh Penyedia Jasa atas biaya Penyedia Jasa. a. Sistem Pengawasan Keamanan
Penyedia Jasa supaya mengatur sistim pengawasan keamanan dan organisasinya
dan diserahkan untuk mendapatkan persetujuan kepada Direksi.
Sistim pengawasan keamanan dengan kapasitas peralatan dan tenaga yang cukup
untuk menghindari kecelakaan dan kerusakan terhadap manusia dan barang milik
yang bersangkutan.
Sistim pengawasan keamanan harus dilaksanakan sesuai dengan program yang
disetujui dan berpegang pada hukum/peraturan yang berlaku di Indonesia.
b. Peraturan Kesehatan
Penyedia Jasa harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan bersih dan
keadaan sehat serta memperlengkapi/memelihara kemudahan untuk penggunaan
tenaga yang dikerjakan pada suatu tempat yang telah disetujui oleh Direksi dan
oleh Penguasa Setempat.
Penyedia Jasa hendaknya juga membuat pengumuman dan mengambil langkah-
langkah pencegahan yang perlu untuk menjaga agar lapangan kerja tetap bersih.
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
10
c. Pencegahan Kebakaran
Penyedia Jasa harus melakukan pencegahan terhadap kebakaran pada atau sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan peralatan secukupnya. Dalam
pelaksanaan, Penyedia Jasa harus memelihara peralatan dan perlengkapan
pemadam kebakaran tersebut dalam keadaaan baik dan siap dipakai pada saat
dibutuhkan.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap semua keamanan, keselamatan kerja dan upaya pencegahan kebakaran. Tidak ada pembayaran tambahan, dan
dalam hal ini semua biaya sudah termasuk dalam harga kontrak serta sudah harus
diperhitungkan dalam overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.
j. Telepon dan Sistem Radio Komunikasi
Penyedia Jasa harus menyediakan sarana komunikasi dan informasi selama pelaksanaan di lapangan.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap kelancaran komunikasi dan
informasi selama pelaksanaan pekerjaan. Tidak ada pembayaran tambahan, dan
dalam hal ini semua biaya sudah termasuk dalam harga kontrak serta sudah harus
diperhitungkan dalam overhead pada analisa harga satuan pekerjaan
k. Laboratorium, Peralatan Laboratorium dan Pengujian
Penyedia Jasa harus menyediakan sarana uji laboratorium atau menunjuk
laboratorium untuk pemeriksaan kualitas pekerjaan dan harus mendapat persetujuan
Direksi Pekerjaan.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap kelancaran pengujian kualitas
pekerjaan. Dan bila tidak tercantum dalam daftar kuantitas dan biaya, maka semua
biaya sudah termasuk dalam harga kontrak serta sudah harus diperhitungkan dalam
overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.
l. Perubahan Desain dan Gambar
Sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan khususnya pekerjaan galian fondasi
serta hasil pemutakhiran penyelidikan dilapangan, Pengguna Jasa berwenang
melakukan perubahan desain, dimensi, alur saluran dan bangunan apabila hal
tersebut perlu dilakukan. Penyedia Jasa wajib mempelajari dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
modifikasi/ perubahan desain disertai usulan perubahan metoda pelaksanaan dan
harga satuan pekerjaan bila diperlukan.
m. Sumber Bahan untuk pasangan batu dan beton
Penyedia Jasa bertanggungjawab untuk pengadaan bahan yang diperlukan untuk konstruksi beton, pasangan batu, rip-rap dan perkerasan jalan baik kuantitas maupun
kualitas. Sebelum bahan bangunan tersebut dipergunakan, Penyedia Jasa wajib
mengusulkan lokasi sumber bahan bangunan/ agregat beton dengan dilampiri hasil
uji/ tes laboratorium sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik kepada
Pengguna Jasa guna dipelajari dan disetujui bila ternyata hasil uji laboratorium
tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik.
Pengambilan contoh (sample) agregat beton dan juga contoh beton yang diambil
oleh Penyedia Jasa pada saat proses pengecoran beton sedang berlangsung, harus
disaksikan oleh Pengguna Jasa. Jenis dan jumlah contoh benda uji harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik dan atau perintah Pengguna Jasa. Tanggapan, penilaian dan persetujuan Pengguna Jasa terhadap hasil uji laboratorium
untuk beton dan agregatnya, tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi Penyedia Jasa
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
11
bebas dari tanggungjawabnya terhadap kualitas, daya-guna dan hasil kerja pekerjaan
beton yang dilaksanakannya.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan beton termasuk biaya
ijin penambangan galian Tipe C, fee dan royalti (kalau ada), uji laboratorium dan
kegiatan untuk menjamin mutu beton agar sesuai dengan ketentuan dalam
Spesifikasi Teknik, dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan
pasangan / beton yang ditawarkan dan harus sudah diperhitungkan dalam overhead
pada analisa harga satuan pekerjaan.
n. Pengeboran Tambahan
Jika diperlukan Direksi bisa menginstruksikan kepada Kontraktor untuk mengadakan
pengeboran tambahan pada lokasi - lokasi tertentu untuk melengkapi data-data yang
diperlukan. Semua biaya pada pengeboran tambahan adalah usulan biaya yang
diajukan oleh Kontraktor dan disetujui oleh Direksi.
o. Tanah Bahan Timbunan
Bahan timbunan tanah dapat diambil dari tanah bekas galian yang memenuhi syarat
sebagai bahan timbunan atau tanah dari luar (pembelian / mendatangkan tanah dari
luar sampai lokasi pekerjaan)
Penyedia Jasa bertanggungjawab terhadap tanah bahan timbun berikut penyediaan
borrow-area dari mana tanah tersebut diambil, baik kuantitas maupun kualitas. Lokasi borrow-area harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan Pengguna Jasa sebelum dipakai oleh Penyedia Jasa sebagai sumber tanah bahan timbunan.
Lokasi borrow-area diusulkan oleh Penyedia Jasa dengan dilampiri hasil uji
laboratorium kepada Pengguna Jasa guna memperoleh persetujuan yang akan
diberikan bila soil-properties tanah di borrow-area terbukti sesuai dengan ketentuan
dalam Spesifikasi Teknik.
Pengambilan contoh tanah (sample) baik di borrow-pit maupun pengambilan benda
uji kepadatan di lokasi pekerjaan penimbunan tanah dilakukan oleh Penyedia Jasa
dan disaksikan Pengguna Jasa. Jumlah dan lokasi pengambilan benda uji harus
sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik dan perintah Pengguna Jasa.
Penilaian dan persetujuan Pengguna Jasa terhadap hasil uji laboratorium tidak dapat
dipakai sebagai alasan bagi Penyedia Jasa bebas dari tanggungjawabnya terhadap
kualitas dan kinerja pekerjaan timbunan tanah yang dilaksanakannya.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah
termasuk biaya ijin penambangan bahan galian golongan C, fee dan royalti (kalau
ada), uji laboratorium dan kegiatan untuk menjamin mutu kepadatan timbunan tanah agar sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik, dan apabila tidak tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga dianggap sudah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan timbunan tanah yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan
sepenuhnya menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.
p. Bahan dan Peralatan
Semua bahan dan peralatan yang akan dipergunakan oleh Penyedia Jasa untuk
melaksanakan/ menyelesaikan pekerjaan, harus dimintakan persetujuan terlebih
dahulu oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa sebelum bahan dan peralatan
tersebut dikirim/ mobilisasi ke lokasi pekerjaan. Bila bahan dan/ atau peralatan tersebut merupakan item/ jenis pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka biaya yang dikeluarkan oleh
Penyedia Jasa untuk pengadaan, pengangkutan, penyimpanan dan penanganan/
perawatannya harus sudah termasuk dalam harga penawaran untuk jenis/item
pekerjaan tersebut.
Bila bahan dan/ atau peralatan tersebut tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
12
Harga, maka biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk pengadaan, pengangkutan, penyimpanan, penanganan dan pemeliharaan harus sudah termasuk/
diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan yang membutuhkan bahan dan
peralatan tersebut.
Bila karena alasan prioritas atau karena sebab lain misalnya bahan atau peralatan
yang memenuhi Spesifikasi Teknik tidak tersedia dipasaran maka Pengguna Jasa
akan mengeluarkan perintah tertulis tentang perubahan dan penggantian bahan atau peralatan baik jumlah maupun spesifikasinya.
Bila perubahan dan penggantian bahan atau peralatan berakibat pada pengurangan
biaya/ harga pekerjaan maka perlu ditindak lanjuti dengan negosiasi teknis dan harga
dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak termasuk Syarat-Syarat Umum Kontrak.
Pemasangan dan uji coba semua peralatan mekanikal dan elektrikal untuk pekerjaan
pintu. saringan sampah, pompa dan peralatan pengendalian harus dilaksanakan
dengan pengawasan spesialis dari pabrikan dengan persetujuan Pengguna Jasa
terlebih dahulu. Biaya yang dikeluarkan Penyedia Jasa untuk pemasangan,
pengawasan dan uji coba tersebut menjadi beban dan tanggungjawab sepenuhnya
Penyedia Jasa sesuai dengan ketentuan di atas.
q. Pengujian dan Pemeriksaan Pengujian dan pemeriksaan pekerjaan dilakukan Pengguna Jasa pada waktu
pelaksanaan, pabrikasi, pemasangan dan penyelesaiannya dilapangan sesuai dengan
ketentuan dalam Syarat-Syarat dan Spesifikasi Teknik.
Penyedia Jasa harus memberikan informasi kepada Pengguna Jasa tentang
pengujian yang akan dilakukan agar pengujian tersebut dilaksanakan dengan
kesaksian Pengguna Jasa. Penyedia Jasa harus menyampaikan hasil pengujian, dan
sertifikat yang diperlukan kepada Pengguna Jasa dalam formulir yang sudah
disepakati.
Persetujuan Pengguna Jasa, serta hasil pengujian dan pemeriksaan tidak dapat
menghalangi Pengguna Jasa untuk menolak material dan peralatan yang akan
dipasang dilokasi pekerjaan bila ternyata tidak memenuhi Spesifikasi.
1. Pengujian dan Pemeriksaan di Lokasi Pekerjaan Bila tidak ada atau laboratorium dilokasi pekerjaan belum siap dimanfaatkan atau
peralatannya tidak lengkap, maka pengujian harus dilakukan oleh instansi/ badan
usaha lain yang memperoleh persetujuan Pengguna Jasa atas beban biaya
Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus memberitahukan secara tertulis kepada Pengguna Jasa
paling lambat 24 jam sebelum pengujian dan pemeriksaan dilokasi pekerjaan
dilaksanakan. Penyedia Jasa wajib menyediakan tenaga ahli dan tenaga terampil untuk laboratorium, material dan peralatan/ instrument laboratorium dan bahan- bahan yang diperlukan dilokasi pekerjaan. Penyedia Jasa bertanggungjawab atas
segala biaya yang dikeluarkan untuk pengujian dan pemeriksaan di lokasi
pekerjaan.
2. Pengujian dan Pemeriksaan di Pabrik Penyedia Jasa harus menyampaikan secara tertulis dan rinci kepada Pengguna
Jasa tentang jadwal pengujian dan pemeriksaan di pabrik yang akan dilakukan
termasuk pengujian terhadap item tertentu dari peralatan atau barang guna
memastikan kualitasnya memenuhi Spesifikasi Teknik. Hasil pengujian dan
pemeriksaan ini harus dicatat dengan tertib oleh Penyedia Jasa dan disampaikan
kepada Pengguna Jasa. Penyedia Jasa bertanggungjawab atas segala biaya yang
dikeluarkan untuk pengujian dan pemeriksaan di pabrik.
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
13
3. Pengujian Pekerjaan Selesai Paling lambat 1 (satu) bulan sebelum dilakukan pengujian dan verifikasi untuk
pekerjaan selesai, Penyedia Jasa wajib menyerahkan kepada Pengguna Jasa
rincian jadwal dan tata cara pengujian untuk memperoleh persetujuan.
Sesudah dilaksanakannya Pengujian Pekerjaan Selesai, Penyedia Jasa harus
menyiapkan dan menyerahkan kepada Pengguna Jasa kurva verifikasi atau data
verifikasi lainnya dalam format yang telah disepakati untuk peralatan ukur dan
fasilitas lain yang didesain Pengguna Jasa.
4. Pemberitahuan untuk Pengoperasian
Pengoperasian seluruh pekerjaan hanya dapat dilakukan dengan ijin Pengguna
Jasa atau yang mewakilinya. Pemberitahuan secara lengkap dan tertulis kepada
Pengguna Jasa atau wakilnya harus disampaikan dengan tenggang waktu yang
cukup sebelum dilakukan pengoperasian untuk memberikan kesempatan baginya
melakukan pengaturan yang diperlukan.
Segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa, kecuali bila sudah disediakan
secara tersendiri sebagai jenis pekerjaan penunjang dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dianggap sudah termasuk/ diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan
yang membutuhkan pengujian dan pemeriksaan tersebut.
r. Audit oleh Pengguna Jasa
Sesuai dengan kewenangannya, Pengguna Jasa berhak melakukan audit dalam
kaitannya dengan :
1. Biaya yang dikeluarkan sebagai akibat dari pemutusan kontrak yang telah di atur
dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, tentang Penghentian dan Pemutusan
Kontrak.
2. Biaya-biaya lainnya yang di klaim Penyedia Jasa dan tidak tercakup dalam Kontrak.
Penyedia Jasa wajib menyimpan dan menjaga dokumen akutansi yang berkaitan
dengan 2 (dua) hal di atas.
s. Assistensi Kepada Direksi, Survey dan Setting Out Pekerjaan
Semua biaya yang ditanggung Kontraktor untuk assistensi kepada Direksi,
melakukan survey, setting out dan mutual check yang dilakukan Kontraktor dan
Direksi untuk mengkonfirmasi volume pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai harus
sudah termasuk dalam biaya umum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
t. Rencana Pelaksanaan Kegiatan
1. Metoda dan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan Penyedia Jasa dalam
dokumen penawaran dianggap sebagai satu kesatuan dengan dokumen kontrak
dan disebut sebagai Rencana Pelaksanaan Kontrak.
Paling lambat 14 (empat belas) hari sesudah rapat persiapan pelaksanaan kontrak
yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum, Penyedia Jasa harus menyerahkan
kepada Pengguna Jasa rincian dan perbaikan dari Rencana Pelaksanaan Kontrak
guna mendapat persetujuan yang untuk selanjutnya disebut Rencana Pelaksanaan
Pekerjaan. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan berisi uraian/ rincian metoda pelaksanaan, jadwal
pelaksanaan, metoda kerja dan jadwal kerja setiap jenis pekerjaan, jadwal
pengadaan bahan, mobilisasi personil dan peralatan, sosialisasi dan konsultasi
kepada masyarakat dan pemerintah daerah dan program mutu.
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang sudah disetujui Pengguna Jasa tidak boleh
dirubah atau dimodifikasi oleh Penyedia Jasa tanpa persetujuan Pengguna Jasa,
perubahan dan modifikasi Rencana Pelaksanaan Pekerjaan dapat
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
14
dipertimbangkan dengan alasan dan sebab yang dapat dipertanggungjawabkan,
antara lain karena timbulnya perubahan kegiatan pekerjaan sesuai dengan Syarat-
Syarat Umum Kontrak.
Penyedia Jasa harus menyediakan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang telah
disepakati dalam computer software dan menyerahkan copinya kepada Pengguna
Jasa untuk keperluan monitoring dan evaluasi.
2. Hambatan Pelaksanaan Pekerjaan
Potensi hambatan yang mungkin timbul selama pelaksanaan pekerjaan ini adalah
(i) kegiatan Penyedia Jasa lainnya yang sedang melaksanakan paket pekerjaan
yang berbeda dan (ii) pemberian dan pembagian air irigasi yang harus tetap
berlangsung selama pelaksanaan pekerjaan.
Sebagai salah satu upaya mengurangi dampak dari potensi hambatan tersebut dan
hambatan lainnya yang mungkin timbul, Penyedia Jasa dalam penawarannya
harus menyediakan kelonggaran waktu, teknis dan biaya. Koordinasi dalam
manajemen pelaksanaan pekerjaan antara Penyedia Jasa untuk paket yang
berbeda harus dilaksanakan dengan baik sejak awal bersama Pengguna Jasa pada
saat dilakukan pre-construction meeting.
Sebagai upaya mengurangi potensi hambatan dalam pelaksanaan dan untuk menghindari konflik dengan masyarakat khususnya petani setempat, Penyedia
Jasa harus melaksanakan sosialisasi dan konsultasi kepada pemerintah daerah dan
masyarakat/ petani seperti yang diuraikan dalam Spesifikasi Teknik Umum.
u. Sosialisasi dan Konsultasi
Penyedia Jasa wajib melakukan sosialisasi dan konsultasi dengan pemerintah daerah, camat, kepala desa / lurah, GHIPPA dan HIPPA / masyarakat setempat sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan untuk membangun saling pengertian dan menghindari
salah paham/ masalah serta mengajak partisipasi masyarakat setempat dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Sosialisasi dan Konsultasi ini harus dilaksanakan Penyedia Jasa paling lambat 30
(tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan dan terlebih dahulu Penyedia Jasa
harus menyerahkan jadwal, isi dan materi sosialisasi kepada Pengguna Jasa paling
lambat 14 (empat belas) hari sebelum sosialisasi dan konsultasi dilaksanakan guna
mendapat persetujuan.
v. Assistensi Kepada Direksi, Survey dan Setting Out Pekerjaan
Semua biaya yang ditanggung Kontraktor untuk assistensi kepada
Direksi,melakukan survey, setting out dan mutual check yang dilakukan Kontraktor
dan Direksi untuk mengkonfirmasi volume pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai
harus sudah termasuk dalam biaya umum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
w. Asuransi
Kontraktor harus mengasuransikan Pekerjaan pekerjaan dalam nama nama gabungan dari Kontraktor dan Direksi Pekerjaan untuk nilai penggantian penuh mereka sebagaimana ditetapkan dalam Klausal dari Kondisi Kontrak. Asuransi
harus mencakup semua kehilangan, kerugian kerugian ( korban jiwa ), kerusakkan, kerusakkan pekerjaan yang mana mungkin timbul diluar selama
pengiriman dari tempat pabrik pembuat sampai ke site dan pekerjaan pekerjaan instalasi / pemasangan dari pekerjaan pekerjaan hingga periode pertanggungjawaban kerusakan.
Biaya asuransi dari asuransi semua resiko pemasangan, asuransi pertanggung
jawaban pihak ketiga, asuransi kompensasi pekerja pekerja dan asuransi pertanggung jawaban kendaraan mobil untuk pekerjaan pekerjaan yang
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
15
mencakup dibawah bagian bagian disini harus dimasukkan dalam Bill of Quantities.
Asuransi untuk transportasi harus Marine Cargo Insurance dan Institute Cargo
Klausal ( all risk ) dengan Klausal pengganti khusus dan akan mencakup Inland transportation ( Transportasi Darat ). Asuransi akan mencakup nilai
penggantian penuh dari rencana selama marine dan transportasi darat dari
gudang penyimpanan pabrik pembuat sampai pengiriman ke gudang
penyimpanan di Site. Nilai masa pertanggung jawaban penuh tidak akan
kurang dari pada C.I.F. atau nilai ex Factory plus sepuluh ( 10 % ) percen dari padanya.
Marine Cargo Insurance harus efektif dan kontinyu untuk periode penuh
hingga rencana deliveri ke gudang penyimpanan di Site.
Biaya asuransi dari marine cargo insurance akan dimasukkan dalam Unit Price
yang bersangkutan dari pekerjaan pekerjaan dalam bagian terpisah ini dengan Bill of Quantities.
II. SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PEKERJAAN INTAKE
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Pengukuran di Lapangan untuk Mutual Check (MC)
Penyedia Jasa diwajibkan melakukan pengukuran di lapangan sebelum mulai
pelaksanaan pekerjaan, selama pelaksanaan pekerjaan dan setelah pekerjaan selesai
semua dilaksanakan atau akhir pekerjaan finishing.
Pedoman utama pelaksanaan pekerjaan pengukuran di lapangan, adalah patok
beton yang merupakan titik tetap utama (Bench Mark) yang akan ditentukan oleh
Direksi pekerjaan. Penyedia Jasa diwajibkan memasang minimal tambahan 2 (dua) buah patok beton,
yang akan dijadikan sebagai titik bantu utama, diletakkan diujung awal dan ujung
akhir dari lokasi rencana bangunan, dan tidak boleh terusik atau rusak atau berubah
posisinya secara langsung maupun tidak langsung selama pelaksanaan pekerjaan
dan untuk lahan pekerjaan yang cukup panjang perlu ditambah patok beton sebagai
titik Bantu utama dengan jarak + 500 m atau sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan.
Patok beton yang merupakan titik bantu utama, posisi elevasi dan koordinatnya harus diikat secara sempurna dengan patok beton titik utama. Patok beton sebagai
titik bantu utama, harus mempunyai ukuran lebar (10 x 10) cm panjang 100 cm
serta harus tertanam sedalam 50 cm dengan posisi tegak dan cukup kokoh tidak meudah berubah bentuk dan posisinya.
Semua data, gambar sketsa pengukuran dan perhitungan hasil pengukuran
sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan, harus disyahkan oleh Direksi
pekerjaan, dan selanjutnya dipakai sebagai pedoman untuk penggambaran rencana
gambar pelaksanaan (Construction Drawing).
Pengukuran lapangan dan pematokan pada saluran, sungai, embung dll. harus
dilaksanakan dengan jarak/ interval paling jauh setiap 50 m atau sesuai instruksi
Pengguna Jasa khususnya pada lokasi tikungan jarak tersebut harus lebih dekat/
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
16
pendek yang dimulai dari titik awal tikungan, tengah-tengah tikungan dan ujung
akhir tikungan.
Selama masa pelaksanaan, semua data dan perhitungan hasil pengukuran harus
disyahkan oleh Direksi pekerjaan, dan dari waktu ke waktu selama masa
pelaksanaan pekerjaan akan dipergunakan sebagai dasar perhitungan prestasi hasil
pelaksanaan pekerjaan.
Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan, Penyedia Jasa diwajibkan
melakukan pengukuran akhir dari hasil pelaksanaan pekerjaan. Semua data dan
perhitungan hasil pengukuran harus disyahkan oleh Direksi pekerjaan dan
dipergunakan sebagai dasar acuan guna mempersiapkan gambar purna bangun (As
built Drawing)
Pada hal-hal khusus yang ada kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan, Direksi
pekerjaan sewaktu-waktu berwenang dan berhak memberikan instruksi kepada
Penyedia Jasa, dan Penyedia Jasa harus bersedia untuk melaksanakan pengukuran
tertentu yang sifatnya sebagai cek berkala atau stick proof, misalnya kedalaman
fondasi, batas pembebasan tanah dan lain sebagainya.
Pada saat penyerahan gambar purna bangun, Penyedia Jasa harus menyerahkan
data dan perhitungan hasil pengukuran yang sudah disyahkan oleh Direksi
pekerjaan.
Mutual Check (MC-0%) adalah hasil perhitungan kuantitas pekerjaan yang
dihitung oleh Penyedia Jasa berdasarkan gambar kerja dan disetujui Pengguna Jasa.
Perhitungan kuantitas pekerjaan tersebut harus disampaikan oleh Penyedia Jasa
paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan, kepada
PPK untuk mendapatkan persetujuan.
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan bila Mutual Check
(MC-0%) pekerjaan bersangkutan belum mendapat persetujuan Pengguna Jasa.
Kegagalan Penyedia Jasa dalam mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa atas
MC-0% yang ia sampaikan, tidak dapat dipergunakan sebagai alasan Penyedia Jasa untuk mengusulkan perpanjangan waktu pelaksanaan.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan hasil seluruh perhitungan kuantitas semua
pekerjaan dalam format MC-100% kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan
persetujuan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum berakhirnya masa pelaksanaan.
Pekerjaan dimaksud antara lain :
1. Pengukuran bendung untuk MC : pekerjaan bangunan bendung dan
bangunan pelengkapnya atau
bangunan yang sejenis.
2. Pengukuran saluran untuk MC : pekerjaan saluran dan drainase
3. Pengukuran bangunan untuk MC : pekerjaan bangunan bagi/sadap,
bangunan pelengkap atau bangunan
lain yang sejenis
4. Pengukuran Lokasi pekerjaan
untuk MC
: pekerjaan embung, sungai, bangunan
lainnya yang sejenis
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
17
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity).
1.2 Pembersihan Lokasi/Land Clearing
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan tanah, pembersihan lokasi pekerjaan dari
semua tumbuhan harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa setelah mendapat
persetujuan dari Direksi.
Pembersihan terdiri dari penebangan pohon-pohon perdu, semak belukar dan
Pembersihan terdiri dari penebangan pohon-pohon perdu, semak belukar yang ada
di lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa harus membongkar akar-akar, mengisi lubang-lubangnya dengan
tanah kemudian membuang dari tempat pekerjaan semula bahan-bahan hasil
pembersihan lapangan.
Untuk semua pohon dan semak-semak yang tidak harus dibersihkan / tidak harus
ditebang dan tetap berada di tempatnya, maka Penyedia Jasa harus melindunginya dari kerusakan. Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus
dibersihkan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal diratakan
dan dirapikan kembali sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
Pengukuran dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan pembersihan tersebut
diatas, diperhitungkan dalam satuan (unit) m2, sedangkan harga satuan pekerjaan
yang ditawarkan, sudah harus meliputi upah tenaga, bahan material yang dipakai, peralatan yang dipergunakan, overhead dan keuntungan Penyedia Jasa.
2. PEKERJAAN DEWATERING
2.1 Pembuatan dan pembongkaran kisdam Penyedia Jasa bertanggungjawab terhadap pekerjaan pengeringan dilokasi pekerjaan guna menjamin mutu, kemudahan dan kelancaran
pelaksanaan pekerjaan dengan membuat bangunan sementara yang
berupa tanggul, bangunan / saluran pengelak, bangunan pengamanan,
penyediaan pompa air, dan lainnya untuk memindahkan aliran air
sehingga tidak menggenangi lokasi pekerjaan dan membongkar /
membersihkannya bila pekerjaan telah selesai dikerjakan.
Pekerjaan tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Pembuatan kistdam H > 0,50 m : untuk pembuatan kisdam pada
pekerjaan di saluran / bangunan
/ pekerjaan sejenis dengan tinggi
muka air lebih besar 0,50 m
2. Pembongkaran kisdam : untuk pembongkaran kisdam
pada pekerjaan di saluran /
bangunan / pekerjaan sejenis
dengan tinggi muka air lebih
besar 0,50 m termasuk
pembersihannya
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan kisdam ini sudah
disediakan secara tersendiri dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
2.2 Pengeringan atau Coffering and Dewatering Pada bagian-bagian tertentu dari jenis pekerjaan yang dilaksanakan, areal pekerjaan kadang-kadang suatu saat tidak bisa bebas samasekali dari
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
18
adanya air.
Pada keadaan ini, Penyedia Jasa diwajibkan mengeringkan atau
membebaskan areal pekerjaan yang akan dipakai sebagai kedudukan
Konstruksi dari genangan air atau pengaruh air, karena bisa
menyebabkan turunnya kwalitas pekerjaan akibat pengaruh air tersebut.
Sebelum membuat suatu konstruksi penahan rembesan (kist dam)
Penyedia Jasa diwajibkan membuat gambar rencana terlebih dahulu
untuk mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan.
Setelah pekerjaan konstruksi utama selesai dikerjakan, Penyedia Jasa harus membongkar dan membersihkan material kist dam sehingga tidak
mengganggu aliran sungai.
Pada prinsipnya, selama masa pelaksanaan pekerjaan, semua lokasi yang
akan dipakai sebagai kedudukan bangunan harus dijaga agar tetap kering,
bebas dari genangan ataupun rembesan air.
Pekerjaan pengeringan yang dimaksud disini adalah, termasuk sistem
drainase lingkungan pekerjaan, sehingga tidak menimbulkan akibat
sampingan negatif terutama pada masyarakat dan lingkungan setempat.
3. PENGADAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA
3.1 Umum
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan dan menyertakan semua
pipa dan fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material
penyambung dan bahan pelengkap sebagaimana dirinci dalam Daftar
Kualitas dan Bahan atau dalam gambar/drawing.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan perpipaan dari semua
material sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan dalam daftar
kuantitas bahan. Semua pipa, fitting, valve dan perlengkapan lainnya
harus sesuai dengan untuk pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab
dan bersuhu udara 32 C. Tekanan kerja normal dan uji tekanan di
lapangan disesuaikan dengan jenis pipa dan standarisasi pipa/material
yang terkait.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan suatu affidavit (Sertifikat
Jaminan Barang) dari pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang
tersebut sesuai dengan kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi teknis.
Penyedia Jasa Pengadaan juga harus menyampaikan tentang laporan hasil
uji kimiawi dan fisik yang telah dilakukan di pabrik dan berlaku untuk
semua jenis barang.
3.2 Referensi Standard Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan untuk rnemberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material yang diminta.
Semua material yang ditawarkan harus dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI) dan atau sertifikat ISO untuk pipa air minum. Bila
ternyata belum ada SNI untuk produk tertentu atau belum dibuat di dalam
negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan standard lain, dengan
syarat bahwa kualitas keseluruhan sekurang-kurangnya sama dengan apa
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
19
yang ditetapkan dalam dokumen lelang ini.
Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material
bekas), dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang
ditentukan.
Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur dalam Standar
Nasional Indonesia, maka barang atau peralatan tersebut harus memiliki
standar-standar sebagai berikut :
ISO International for Standardization Organization
JIS Japanesse Industrial Standard
BS British Standard
DIN Deutsche Industrie Norm
AWWA American Water Works Association
ASTM American Society for Testing and Materials
ANSI American National Standard Institute
3.3 Bahan Pipa dan Fitting Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat maka Penyedia Jasa Pengadaan harus melampirkan surat dan pabrik untuk izin penggunaan
Sll/SNI dan atau ISO Bahan pipa yang ditawarkan dapat berlainan dengan
bahan pipa yang tercantum dalam dokumen lelang ini, dengan syarat
bahwa pipa yang ditawarkan mempunyai kualitas keseluruhan yang
sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam dokumen
lelang ini.
Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa yang
tercantum dalam dokumen lelang ini, peserta pelelangan harus
menyertakan gambar-gambar detail junction (gambar detail
penyambungan pipa) disertai dengan jumlah dan spesifikasi dari tiap
material yang ditawarkan.
Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus dapat digunakan di daerah
tropis dengan temperatur air yang mengalir antara 15-35 derajat Celcius
dan pH antara 6 sampai dengan 8. Seluruh pipa dan fitting pipa akan
ditanam didalam tanah kecuali untuk hal-hal khusus yang membutuhkan
lain.
3.4 Tekanan Kerja/Working Pressure
Tekanan kerja dari pipa minimal 100 m kolom air atau 10 kg/cm2
(SNI 06-0084-1987 dan SNI 03-6419-2000) dan tekanan pengujian minimal 2
(dua) kali tekanan kerja pipa. Penyedia Jasa Pengadaan harus
menyertakan tanda bukti hasil pemeriksaan tekanan kerja dari pipa/fitting
pipa yang ditawarkan.
Bila dianggap perlu, atas permintaan Direksi Pengawas Penyedia Jasa
Pengadaan harus dilakukan pengujian kekuatan tekanan kerja pipa/fitting
pipa di lapangan pada pipa/fitting pipa yang dikirim ke lapangan atas
biaya Rekanan. Jumlah pipa/fitting pipa yang akan diuji di lapangan akan
ditentukan kemudian oleh Direksi Pengawas. Bila ternyata hasil pengujian
tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi ini, maka Penyedia Jasa
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
20
pyrolysis Test method and basic spesification
ISO/TR 10837-1991 Determination of the thermal stability of polyethylene for us in gas pipes and fitting's
ISO 11420 : 1996 Method for the assesment of the degree of carbon black dispersion in polyolefin pipes,
fittings and compound's
ISO 6259 71985 Pipe for polyethylene - Part 1 : Determination of tensile properties
ISO 3126 : 1974 Plastic pipe - measurement of dimension
ISO 1167 : 1996 Thermoplastic pipes for the conveyance of fluids - resistance to internal pressure - Test
Method
ISO 1133 : 1991 Plastic - Determination of the melt mass -
flow rate (MFR) and melt volume flow rate
(MVR) of thermoplastics
ISO 2505-1-1994 Thermoplastics pipe - Longitudinal reversion - part 1 : determination methods
ISO 3607 : 19977/E Tolerances on outside diameters and wall thickenesses
AS/NZS4130 : 97 Polyethylene pipes for pressure aplication
ASTMD 3350-1999 Standard spesification polyethylene plastics pipe and fittings material
JIS6762- 1998 Double wall polyethylene pipes for water supply
ISO 10639 Pipe For Water Supply
Pengadaan harus menggantinya dengan yang baru sampai memenuhi
persyaratan spesifikasi yang ditentukan.
4. PENGADAAN PIPA POLIETILENA ATAU PIPA BERJENIS LAIN
BESERTA PERLENGKAPANNYA
4.1 Umum Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan
kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain.
Referensi Standar lain yang digunakan adalah :
SNI 06-4829-2005 Pipa polyethylene utk air minum
SNI 19-6779-2002 Metoda pengujian perubahan panjang pipa Polyethylene
SNI 06-4821-1998 Metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum
ISO 4427:1996 Polyethylene pipes for water supply spesifications
ISO 6964-1986 Polyolefin pipes and fittings - Determination of carbon black content by calcinations
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
21
4.2 Spesifikasi Teknis Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang dari persetujuan antara pemasok dan pengguna barang dengan toleransi 0,05
m.
4.3 Sifat Mekanik
Ketahanan Hidrostatik
Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang diberikan
sebagaimana tabel dibawah ini :
Tabel 1. Ketahanan Hidrostatik Pipa
JENIS BAHAN
TEGANGAN UJI (Mpa)
100 jam pada 20 C
165 jam1)
pada 80 C
1000 jam pada 80 C
PE100 12.4 5.5 5.0
PE8O 9.0 4.6 4.0
Catatan :
1) Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan.
Pecah karena rapuh (britle failure) pada kurang dan 165 jam adalah
merupakan kegagalan. Jika pengujian dalaksanakan pada 165 jam ternyata
gagal dalam bentuk kenyal (ductile), uji ulang supaya dilaksanakan pada
tegangan yang lebih rendah. Tegangan uji yang baru, dan waktu kegagalan
minimum yang baru supaya dipilih sebagaimana tabel dibawah
Tabel 2. Ketahanan Hidrostatik Pada Kekuatan Suhu 80 C
Kebutuhan Uji Ulang
PE 80
PE100
Tegangan MPa Waktu Kegagalan Minumum (jam)
Tegangan MPa Waktu Kegagalan Minumum (jam)
4.6 165 5.5 165
4.5 219 5.4 233
4.4 283 5.3 332
4.3 394 5.2 476
4.2 533 5.1 688
4.1 727 5.0 1000
4.0 1000
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
22
Kuat Tarik
Nilai kuat tarik minimum harus 20 Mpa dan perpanjangan minimum harus
400 %, bila diuji pada suhu 20 C.
4.4 Sifat Fisik
Nilai Perubahan Arah Panjang
Nlai perubahan arah panjang maksimum 3 %
4.5 Dimensi Pipa
Ketebalan Pipa
Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI 06-4829-
2005 tentang pipa Polietilena dan pipa berjenis lain untuk air
minum.
Bahan Baku Pipa
Bahan baku yang digunakan untuk membuat pipa polietilena dan
pipa berjenis lain harus merupakan bahan baku yang menyatakan layak
digunakan untuk air minum yang dikeluarkan oleh pemasok bahan
baku, bebas dari bahan-bahan yang beracun (acid and alkali
resistance)hal tersebut dibuktikan dengan Certificate Badan Independen
(BODYCOTE).
4.6 Syarat Mutu Material
Komponen
Pipa dan sambungan terbuat dari material PE untuk saluran air
minum harus mempunyai anti oksidan, stabilisasi UV dan pigmen.
Catatan 1 Bahan yang dikerjakan
ulang
Bahan bersih yang dikerjakan ulang yang berasal dari pembuatan
pipa di pabrik itu sendiri sesuai dengan spesifikasi ini dapat digunakan jika
bahan tersebut berasal dari bahan yang sama sebagaimana yang
digunakan untuk produksi terkait, bila dilakukan uji sesuai kriteria
pada Catatan 2 di bawah ini.
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
23
Catatan 2 Jenis dan Klasifikasi
Bahan Kompon harus ditetapkan berdasarkan jenis bahan agar sesuai dengan syarat kekuatan minimum (MRS) yang berlaku sebagaimana dijelaskan
dalam Tabel 3, bila dilakukan uji sesuai butir 9.7 pada SNI 06-4829-
2005. Keabsahan jenis bahan harus dinyatakan
berdasarkan pembuatan campuran atau dalam master
batches, harus oleh pembuat pipa.
Tegangan desain s dari sebuah pipa harus diperoleh dengan menggunakan koefisien desain C tidak kurang dari 1,25
terhadap nilai MRS bahan.
Tabel 3. Jenis dan Klasifikasi Bahan
Jenis Bahan MRS Pada 50 Tahun dan 200 C
Mpa Tegangan Desain Hidrostatis (s)
Maksimum Yang Diijinkan
Mpa
PE100 10 8
Hubungan antara MRS dan s untuk berbagai koefisien desain yang diberikan dalam Tabel 4.
Tabel 4. Hubungan Antara MRS, s, dan Koefisien Desain C
Pada 200 C
Tegangan desain hidrostatis
dari pipa, s MPa
Syarat kekuatan minimum bahan MPa
10 8
Koefisien desain C
8 1,25
6,3 1,6 1,25
5 2 1,6
4 2,5 2
3,2 3,2 2,5
2,5 - 3,2
Catatan 3 Jika pipa disambungkan dengan cara butt fusion atau
menggunakan sambungan elektrofusion dari jenis bahan yang berbeda,
sambungan harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik pada Tabel
Ketahanan Hidrostatik Pipa (800 C/165 jam). Jenis kompon, PE 80 atau
PE 100 mempunyai MFR (1900 C/5 kg) dengan rentang ukur (0,2 - 0,3)
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
24
g/10 menit, harus mampu digabungkan untuk fusi satu dengan yang
lainnya.
Tingkat aliran cair dan kepadatan
Pembuat pipa harus menyediakan bukti kepadatan dan tingkat aliran cair
kompon. Tingkat aliran cair harus sesuai dengan kondisi di bawah ini :
a. Tingkat aliran air campuran tersebut tidak boleh menyimpang 30%
dari nilai yang ditetapkan oleh pembuat; b. Perubahan dalam MFR disebabkan oleh proses, yaitu perbedaan antara
nilai terukur; untuk bahan dari pipa dan nilai terukur bagi kompon,
tidak boleh lebih dari 25%;
c. Kepadatan bahan polietilena adalah 0,941 g/cm3
- 0,965 g/cm3;
d. Nilai MFR (1900 C/5 kg) adalah 0,2 -1,3 g/10 menit.
4.7 Syarat Mutu Pipa
Dimensi Pipa Diameter luar nominal tekanan nominal dan tebal dinding nominal pipa.
Tabel 5. Pipa Polietilena atau Pipa Berjenis Lain
Dengan Tegangan Desain (s ) 8 MPa
Diameter luar nominal dn (mm)
Seri pipa S8 1)
Rasio Dimensi Standar SDR 17 Tekanan nominal PN
1) untuk s 8 MPa
PN 10 Ketebalan dinding nominal, en (mm)
75 4.5
90 5.4
110 6.6
125 7.4
140 8.3
160 8-9.5
180 10.7
200 11.9
225 8-13.4
250 14.8
280 16.6
315 8.5-18.7
355 21.1
400 23.7
450 9.5-26.7
500 29.7
560 10-33.2
630 37.4
710 14-42.1
800 47.4
900 16-53.3
1000 18-29.3
1040 20
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
25
Sambungan Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara pemanasan yaitu dengan
menggunakan Butt Fusion, sambungan Elektrofusion, atau dengan
Mechanical Joint.
Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan untuk pipa
dengan diameter mulai dari 63 mm dengan ketebalan minimum 4,7 mm
dengan SDR 13,6.
Penyambungan dengan elektrofusion dan Mechanical Joint
direkomendasikan untuk digunakan untuk semua ukuran pipa.
Pengujian Pipa Acuan normatif untuk pengujian khusus pipa polietilena adalah SNI 06-
2552-1991 tentang metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air
minum.
Penandaan Pipa Penandaan pada batang pipa, sekurang-kurangnya mencantumkan:
Nama pabrik pernbuat atau merek dagang
Dimensi luar pipa
Tekanan kerja nominal
Jenis material yang digunakan
Seri pipa
Tanggal produksi
4.8 Pengujian Quality Assurance (Jaminan Kualitas) Pengujian quality assurance harus sesuai dengan persyaratan dan cukup
mewakili unit yang disuplai sesuai kontrak. Pengguna harus diijinkan
untuk mengunjungi tempat pembuatan untuk menyaksikan tes/pengujian
tersebut.
4.9 Pengujian Tekanan Hidrostatis Pengujian tekanan harus dilakukan pada semua pipa dan fitting dan
rnemenuhi standar SNI 062549-1991.
Setiap pipa harus diuji untuk dapat menahan tekanan pengujian hidrostatis
pada tekanan paling sedikit 42 N/mm2.
4.10 Pengujian Lain Pengujian lainnya seperti flattering test, toksisitas, tekanan terus menerus
dan lain-lain harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.
5. VALVE
5.1 Umum Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve sesuai dengan yang
dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. Seluruh valve sesuai
dengan ukuran yang disebutkan bila mungkin dari jenis atau model
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
26
yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.
Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik
dan dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan
- Nama pemilik proyek
- Nama atau merk dagang pembuatnya
- Tahun pembuatan (97 berarti 1997)
- Tekanan kerja
- Diameter nominal
- Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran
Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm terbuat dari brass/kuningan
bila tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel terbuat dari besi
tuang atau besi tempa atau jenis sambungan dari sambungan ulir.
Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 "Pipe threads where pressure
tight joint are made in the thread".
Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan sistem
dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.
Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti
yang dispesifikasikan dan sesuai dengan standar internasional yang
diakui. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan perhitungan
desain atas permintaan Pengguna Barang.
Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka
seluruh valve harus dibuat khusus untuk menerirna tekanan kerja
minimal 10 Bar dan untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai
dengan standar ISO 2531. Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan
berlawanan arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan.
Tanda panah harus tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk
membuka atau menutup valve.
Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah
masuknya benda-benda asing.
Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk
penyambungan seperti gasket, mur, baut, dan ring untuk satu sisi
flange dengan imbuhan 10 %.
Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan
spesifikasi teknis dari flange valve. mur, baut, dan ring dikirim dalam
keadaan bukan material bekas dan sudah tergalvanis dengan merata
dan baik. Ketebalan gasket minimal 3 mm dan terbuat dart karet
sintetis.
Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum
force pada liandwheel, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain
sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa
Pengadaan harus menyertakan besarnya maksimum torque yang
dibutuhkan untuk setiap valve yang dikirim.
Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface
box dan lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus
dilapisi dengan non toxic calter epoxy, enamel, bitumen atau bahan
lain yang sama dan disetujui oleh Direktur Pengawas.
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
27
Permukaan harus bersih, kering, dan bebas dari kotoran sebelum
digunakan. Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di
pabrik. Ketebalan minimum coating setelah kering 400 microns (16
mils). Material yang berkontak dengan air harus dari jenis non toxic,
sedangkan bahan yang dapat larut tidak boleh digunakan.
Petunjuk operasi (operating intruction) harus disediakan sebanyak 6
(enam) set untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam
Bahasa Indonesia.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan sertifikat dari pabrik
yang menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan
yang diminta dalam spesifikasi ini.
5.2 Gate Valve Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka
gate valve yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis "Non Rising
Sterd'.
Valve harus memenuhi standar "Gate Valve for Water and Other
Liquids" (AWWA C 500) atau standar internasional lain yang sama
atau yang lebih tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk rekanan
kerja.
Penawaran gate valve berikut handwheel harus dilengkapi dengan
kunci T (Tee Key) minimal satu buah untuk setiap 20 buah yang
seukuran.
Tee key tersebut dilengkapi dengan pendongkel tutup surface
boxIstreet cover dan terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
Bila dalam Volume Pekejaan (Bill of Quantity) diperlukan extension
spindle maka material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah
digalvanis.
Harga penawaran extension spindle sudah termasuk potongan pipa GIP
untuk melindurgi extension spindle tersebut dari urugan tanah.
Badan dari gate valve, handwheellcap terbuat dari besi tuang kelabu
atau bahan dengan kualitas lebih tinggi.
Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan
dari logam perunggu. Tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup
yang solid (solid wedge gate valve) harus cocok untuk pemasangan
dengan posisi tegak (vertical mounting). Valve harus dirancang untuk
saluran air yang bebas harnbatan yang mempunyai diameter tidak
kurang dari diameter nominal valve apabila dalam posisi terbuka.
Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve
seperti telah dispesifikasikan di atas (yang harus dalam posisi terbuka.
tinggi dari stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve.
Packing pada stuffing box harus terbuat dari abses atau bahan lain yang
sesuai dan disetujui Pengguna Barang. Packing dari hemp atau jute
(rami) tidak boleh digunakan. O-ring stem seal dapat digunakan atas
persetujuan Pengguna Barang dan seal ini harus terdiri dari 2 (dua)
buah O-ring seal dan paling sedikit 1 (satu) buah ditempatkan di atas
stem-collar dan dapat dilakukan penggantian dalam keadaan tekanan
kerja penuh dimana valvenya dalam posisi terbuka penuh.
Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel.
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
28
Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu.
Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata
dan tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas
yang padat. Tutup harus disertakan pada surface box tersebut dari
diberi cetakan 1 pada bagian atasnya.
Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan
dihubungkan dengan baut.Ukuran surface box disesuaikan dengan
masing-masing dimensi valve dari sudah dicoating dengan anti karat.
Sernua kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur (wrench
nuts).
5.3 Katup Udara (Air Release Valve)
Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal
berikut ini :
Dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa.
Dapat memasukkan udara selama penggelontoran.
Dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa.
Dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan.
Aman terhadap vakum.
Seluruh air valve dengan standar flange JIS-B2213. Setiap valve
lengkap dengan mur, baut, ring, dan dudukan (stool). Ukuran sesuai
dengan yang diberikan pada uraian pekerjaan.
Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari
ebonit, stainless steel atau Acrynolitrie Hutadiene Steel (ABS).
Seluruh bagian yang bergerak terbuat dart stainless steel, bronze atau ABS.
Valve harus diuji dengan tekanan sebasar 1 Bar di alas tekanan kerja
dan tidak menunjukkan gejala kebocoran.
Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0,1 Bar.
Penyedia barang harus menyediakan katup penutup (isolating valve)
secara terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu
(butterfly valve) dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan
rubber seal, disc, valve shalt dan peralatan mekanisme operasional
yang mengikuti "Standards for Rubber Seated Butterfly Valves"
(AWWA Designation C 504) atau Standar Internasional lain yang
disetujui yang sama atau lebih tinggi kualitasnya dari yang
disebutkan.
b. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90
dari posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran valve
harus horizontal.
c. Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai
dengan standar AWWA C 504.
d. Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk
pengawasan dan perbaikan.
e. Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual
harus dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air atau
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
29
vibrasi tidak mengakibatkan piringan berpindah dari tempatnya
semula.
f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila
tertutup rapat sama dengan rate tekanan pada pipa).
g. Seluruh valve harus mengikuti spesifikasi ini dan harus dapat
membuka atau menutup bila tidak dioperasikan dalam periode
yang lama.
h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti
"Specification for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and Pipe
Fittings kelas B" (ASTM Designation A 126) atau ductile iron
(ASTM 536). Flange harus mengikuti standar JIS-8 2213.
i. Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang
seharusnya.
Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi pada Tabel 6 di bawah ini
yang tergantung pada ukuran pipa yang dipasang.
Tabel 6. Spesifikasi Tipe Air Valve Berdasarkan Ukuran Pipa Ukuran Pipa
(mm) Tipe Air Valve Diameter Nominal Air
Valve (mm)
300 dan lebih kecil
350 dan lebih besar
Tipe dengan orifice kecil atau
tunggal
Tipe dengan dua orifice atau
kombinasi
25 mm dan lebih kecil
75 mm dan lebih besar
Tipe air valve dengan orifice kecil atau tunggal
Air valve dengan lubang kecil didesain untuk pengoperasian secara
otomatis yang akan mengeluarkan udara yang terakumulasi bertekanan
pada saat aliran air dalam pipa penuh.
Tipe air valve dengan dua orifice atau kombinasi
Air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk dioperasikan
secara otomatis, sehingga akan :
a. Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer dan
manampung banyak udara selarna operasi pengurasan saluran pipa.
b. Mengeluarkan banyak udara dan menutup pada saat air dalam kondisi
tekanan rendah serta mengisi badan valve selama operasi pengisian.
c. Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan udara
tinggi. Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran
air penuh dalam pipa.
5.4 Check Valve
Penyedia Barang harus menyediakan check valve jenis Swing Check Valve / Klep Tabok dengan sambungan flange.
Bagian atasnya tertutuo dengan flange buts (blank-flange) yang dapat dibuka sewaktu-waktu bila diperlukan.
Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yLing
dapat menunjukkan merle atnu`dari pabrik mana yang membuatnya,
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
30
besarnya diameter. Tekanan kerja dan arah aliran air.
Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi tuang.
Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber yang berkualitas baik.
Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/CM2.
Check valve harus dloesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan, dudukan cincin dan bagian-bagian dalam lainnya yang
mungkin perlu untuk perbaikan harus mudah diambil, mudah
dipindahkan dan mudah diganti tanpa menggunakan peralatan khusus
atau hares memindahkan valve dari jalurnya.
Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam po3isi horisontal atau vertikal dengan aliran ke atas dan ketika terbuka penuh valve harus
mempunyai daerah aliran bersih (a net flow area) tidak kurang dari
luas diameter nominal pipa dan ujung flange.
5.5 Gate Valve Perunggu
Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B 2011 atau ketentuan lain yang disetujui. Tekanan kerja besarya 0,98
Mpa (10 kg/cm2). Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar dan
ujung berulir (sekrup).
Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang terbuat dari perunggu, sekrup bonnet (topi sekrup), memiliki solid
wedge (baji), sekrup dalam dan tangkai pengungkit.
Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu pada JIS H 51J.1, kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak
kurang dari 196 N/mm2
( 20 kg/m2). Piringan yang terbuat dari cetakan
perunggu mengacu pada spesifikasi di atas atau dari kuningan yang
mengacu pada AS H 3250, kelas C 3711 atau dari temhaga yang
mempunyai daya rentang tidak kurang dari 314 N/mm2
(32 kg/m2).
Stern/tangkai harus terbuat dari tembaga sesuai spesifikasi di atas.
6. PERSIAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA
6.1 Umum Spesiflkasi teknis ini dimaksudkan untuk memberikan keterangan kepada Kontraktor tentang metodologi teknis maupun non teknis secara umum
yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan perpipaan yang harus
diikuti dan ditaati oleh Kontraktor.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Kontraktor adalah sebagai berikut :
Kontraktor tidak diperbolehkan sama sekali mengubah dimensi atau lokasi/perletakan peralatan tersebut kecuali dengan persetujuan tertulis
dari Direksi.
Seluruh jenis pekerjaan perpipaan harus dilaksanakan dengan cara yang benar, teliti dan akurat sesuai dengan yang ditunjukkan gambar
rencana dan spesifikasi teknis ini serta instruksi-instruksi dari Direksi.
Pipa yang dipasang/ditanarn di dalam tanah, dasar parit harus rata dan
-
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)
31
bebas dari benda keras yang dapat merusak pipa.
Kontraktor tidak diizinkan membengkokkan pipa dengan alasan apapun tanpa menggunakan alat rakit belokan (bend ellbow) atau
pencabang (tee) untuk maksud tersebut.
Semua perlengkapan perpipaan seperti valve serta sambungan- sambungan pipa harus diperlakukan hati-hati balk pada waktu
pengangkutan ke lokasi pekerjaan maupun pada waktu
penyimpanannya supaya terhindar dari kerusakan.
6.2 Lingkup Pekerjaan
Kontraktor harus menyediakan peralatan pekerjaan sementara, tenaga
kerja, dan bahan serta memobilisasikan yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan cara yang baik. Juga
menyediakan dan menyiapkan sambungan ke pipa induk yang ada,
pengujian, penggelontoran (flushing), desinfeksi jalur pipa dan semua
pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian pemasangan pipa sesuai
persyaratan yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis ini.
Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini akan
dilakukan disertai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang teknis
yang besangkutan di Indonesia dan menurut perintah Direksi.
Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan
pipa atau lokasi reservoir (ground dan elevated reservoir) sekitarnya
disimpan oleh Pemilik dan Kontraktor akan diijinkan dan menelitinya di
kantor proyek.
Semua penjelasan dalam persayaratan teknis ini khususnya yang bersifat
teknis selalu berpedoman pada standar yang umum dipakai di Indonesia.
Semua standar yang digunakan mengacu pada Standar Nasional Indonesia
(SNI). Dalam hal belum diatur dalam SNI, standar yang digunakan
merujuk kepada :
AISI American Iron and Steel Institute
ANSI American National Standards Institute
API American Petrolium Institute
ASTM American Society of Testing Material
AWWA American Water Works Association
DIN Deutsche Institut fur Norming
IEC International Electrotecnical Commision
ISO International for Standardization Organiz