Spek Teknis Fasum Polsek

19
KEGIATAN : PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA KEWILAYAHAN PEKERJAAN : FASILITAS UMUM POLSEK DUSUN SELATAN LOKASI : BUNTOK KEC. DUSUN SELATAN KAB. BARITO SELATAN TAHUN ANGGARAN 2013 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TENGAH RESOR BARITO SELATAN Jl.Tugu No. 14 Buntok 73711

description

contoh spek teknis pembangunan fasum Polsek

Transcript of Spek Teknis Fasum Polsek

Page 1: Spek Teknis Fasum Polsek

KEGIATAN : PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA KEWILAYAHAN

PEKERJAAN : FASILITAS UMUM POLSEK DUSUN SELATANLOKASI : BUNTOK KEC. DUSUN SELATAN KAB.

BARITO SELATAN

TAHUN ANGGARAN 2013

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH KALIMANTAN TENGAH

RESOR BARITO SELATANJl.Tugu No. 14 Buntok 73711

Page 2: Spek Teknis Fasum Polsek

KETENTUAN-KETENTUAN

BAHAN BANGUNAN

KETENTUAN-KETENTUAN

BAHAN BANGUNAN

Page 3: Spek Teknis Fasum Polsek

P A S A L 1

SEMEN PORTLAND

Semen yang dipakai untuk Pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat seperti tercantum

dalam PUBB dan tidak diperkenankan semen swiping ( semen bekas ) atau semen yang

sudah mulai akan membatu.

P A S A L 2

BATU GUNUNG / BATU BELAH

Batu gunung atau batu belah untuk pondasi harus cukup keras, bersih dan padat tidak ada

lekatan lumut-lumut serta tidak boleh mempunyai tanda-tanda telah lapuk yang tampak

dengan jelas.

P A S A L 3

BESI BETON / KAWAT PENGIKAT

Besi beton dan kawat pengikat yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dalam peraturan

PBI 71 bilamana ternyata besi beton yang akan dipakai berkarat, maka sebelum distel /

dirakit ( dipasang/dianyam ) harus disikat terlebih dahulu dengan sikat kawat.

P A S A L 4

PASIR

Pasir yang dipergunakan untuk mengecor adalah pasir yang dipergunakan sebagai perekat,

adonan/plesteran dan pasangan harus berkualitas baik dan tidak mengandung Lumpur, tanah

liat serta bahan-bahan Zat Organik / Non Organik lainnya. Pasir laut sama sekali tidak boleh

dipergunakan untuk plesteran , pasangan dan mengecor.

P A S A L 5

KERIKIL

Kerikil yang dipergunakan untuk Pekerjaan mengecor beton-beton bertulang tidak boleh

terlalu kecil dan kotor / banyak tanahnya atau akar-akar pohon. Diameter butir kerikil minimal

5 mm dan maksimal 64 mm serta tidak boleh terlalu gepeng. Kerikil harus cukup keras dan

tidak boleh cacat / retak serta tidak rapuh.

P A S A L 6

BATACO

Bataco yang dipergunakan untuk pasangan tembok dan pasangan lainnya harus Bataco yang

berkualitas baik, serta ukuran-ukurannya memenuhi syarat dan harus sama rata masaknya

dan tidak boleh mengandung teras kapur atau bahan-bahan lainnya yang dapat mengurangi

kualitas. Bila Bataco sulit didapat maka akan dicarikan Jalan pemecahannya, untuk mengatasi

hal ini harus ada persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.

Page 4: Spek Teknis Fasum Polsek

P A S A L 7

CAT

Cat yang dipergunakan haruslah bermutu tinggi dan berkualitas baik serta diproduksi didalam

Negeri, sedangkan warna cat akan ditentukan atau menurut keterangan dari Direksi.

P A S A L 8

DEMPUL

Dempul yang dupergunakan haruslah bermutu tinggi dan berkualitas baik serta tidak

menyusut atau pecah apabila sudah kering.

P A S A L 9

PLAMUR

Plamur yang dipergunakan harus bermutu tinggi dan jika plamur itu digesekkan harus

melekat dengan baik pada bagian luar yang harus diplamur. Dalam tempo 24 jam plamur

tersebut haus cukup kering dan keras.

P A S A L 10

KUNCI DAN ALAT-ALAT PENGGANTUNG

Kunci-kunci yang dipergunakan haruslah kunci tanam yang berkualitas baik bermutu tinggi

tersebut adalah kunci gembok pada pintu besi . Grendel pintu besi dan tarikan mengunakan

alat pengantung kelas II harus berkualitas baik tidak rapuh dan kuat.

P A S A L 11

KAPUR

Kapur yang dipergunakan untuk tembok atau campuran luluh Pekerjaan lantai harus

bekualitas baik dan pada waktu akan dipergunakan harus disetujui oleh direksi terlebih

dahulu.

Page 5: Spek Teknis Fasum Polsek

KETENTUAN-KETENTUAN TEKNIS

KETENTUAN-KETENTUAN TEKNIS

Page 6: Spek Teknis Fasum Polsek

A. PENJELASAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN

P A S A L 1

UNTUK PEKERJAAN SIPIL

1. Untuk pelaksanaan pekerjaan sipil umumnya dipakai pekerjaan umum yang lazim

disebut A.V/ SU 41 (Syarat-syarat umum untuk pelaksanaan bangunan yang dilelangkan)

2. Peraturan bangunan yang dipakai adalah peraturan dinyatakan berlaku dan mengikat

kecuali dinyatakan lain dalam Rencana Pekerjaan dan Syarat-Syarat ini; peraturan

tersebut adalah:

PBI 1971/NI-2 (Peraturan Beton

Bertulang Indonesia)

PUBI 1982 (Peraturan Umum untuk Bangunan di Indonesia)

Peraturan Bangunan Tahan Gempa 1984

Persyaratan Dewan Teknik Pembangunan Indonesia 1970

Peraturan Cat Indonesia (NI-4 atau PTI 1961)

Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1980

3. Peraturan-peraturan lain yang dipenuhi adalah peraturan-peraturan setempat.

P A S A L 2

PELAKSANAAN DAN GAMBAR PELAKSANAAN

1. Pemborong diwajibkan meneliti semua gambar peraturan-peraturan dan syarat-syarat

sebelum pekerjaan dilaksanakan, baik pekerjaan sipil maupun pekerjaan listrik.

2. Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan atau bila dilaksanakan akan

menimbulkan bahaya, maka pemborong diwajibkan untuk mengadakan perubahan

seperlunya dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada Direksi

Pekerjaan/Pengawas Pekerjaan.

3. Apabila ada Perbedaan pada gambar atau ukuran antara gambar ukuran kecil dan

gambar detail atau ada yang berlaku adalah menurut aturan-aturan yang lebih

menentukan seperti berikut ini :

(a). Bestek (RKS)

(b). Gambar dengan Skala yang lebih besar

(c). Berita Acara Aanwijzing dalam lampiran-lampirannya.

4. Pelaksanaan pembangunan proyek diselenggarakan secara lengkap termasuk

mendatangkan, mengangkut dan mengerjakan semua bahan-bahan yang diperlukan,

menyediakan tenaga pekerjaan berikut pengawasan dan hal-hal yang dianggap perlu

lainnya.

5. Pemborong diwajibkan menangani semua keperluan yang dibutuhkan untuk menuju

penyelesaian pelaksanaan secara cepat, baik dan lengkap.

6. Di dalam pelaksanaan pekerjaan, misalnya pekerjaan dan pekerjaan struktur lainnya di

samping pekerjaan pengolahan tanah, baik menurut perhitungan dan gambar-gambar

Page 7: Spek Teknis Fasum Polsek

konstruksi yang disediakan oleh Direksi Pekerjaan/Pemberi Tugas sebelum pekerjaan

dilaksanakan.

7. Pihak Pemborong dianggap telah mempertimbangkan semua resiko yang mungkin akibat

letak daerah proyek dan memperhitungkan di dalam harga yang temuat pada surat

penawaran, termasuk kehilangan dan kerusakan bahan dan alat.

8. Tanah dan halaman untuk pembangunan ini diserahkan kepada Pemborong dalam

keadaan pada saat seperti penjelasan/peninjauan di lapangan.

9. Pemborong harus menjaga ketertiban selama pekerjaan dilaksanakan, sedemikian rupa

sehingga lingkungan disekitarnya menjadi tertib, misalnya pelaksanaan pekerjaan pada

malam hari, pemborong harus minta persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas terlebih

dahulu.

10. Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap berupa (As Building Drawing) sesuai dengan

sempurna pada pemberi tugas/ Direksi Pekerjaan termasuk perbaikan-perbaikan yang

timbul akibat pelaksanaan pada lingkungan pembangunan termasuk pembersihan.

P A S A L 3

RENCANA PEKERJAAN

1. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus menyusun rencana

terperinci termasuk jadual pelaksanaan (Time Schedule) dan diajukan kepada pemberi

tugas/Direksi Pekerjaan selambat-lambatnya selama 1 (satu) minggu setelah

menunjukkan pemenang untuk disetujui.

2. Setelah disetujui, maka harus dicetak dan hasilnya diserahkan kepada Pemberi

Tugas/Direksi Pekerjaan sebanyak 3 (tiga) lembar. Sedangkan cetakan lainnya harus

terpampang di tempat pekerjaan dengan dilampirkan Dokumen Kontrak.

3. Pemborong harus melaksanakan pekerjaannya, mendatangkan alat-alat bantu dan

meterial sesuai dengan rencana pekerjaan, kecuali jika menyimpang karena sesuatu hal,

yang harus dipertimbangkan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

4. Rencana Pekerjaan ini akan dipakai Pemberi Tugas/Direksi Pekerjaan sebagai dasar untuk

menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan, keterlambatan dan

penyimpangan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pemborong.

P A S A L 4

BANGSAL UNTUK PEKERJA DAN GUDANG

1. Bangsal untuk Direksi, Site Maneger, Pekerja dan Gudang di lapangan dibuat di tempat

sekitar bangunan yang akan dikerjakan, letak ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.

2. Bahan-bahan utama atau bahan-bahan tambahan yang seharusnya mendapat

perlindungan, harus disimpan dalam gudang yang cukup menjamin perlindungan

terhadapnya.

3. Pemborong wajib mengikuti rapat-rapat lapangan yang diselenggarakan setiap saat oleh

Direksi Pekerjaan bersama-sama Pemberi Tugas untuk membicarakan segala sesuatu

mengenai pembangunan proyek tersebut.

Page 8: Spek Teknis Fasum Polsek

P A S A L 5

KETENTUAN-KETENTUAN LAIN

Selain rencana pekerjaan dan syarat-syarat ini, ketentuan-ketentuan lain yang mengikat di

dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

1. Gambar

(a). Gambar-gambar yang dilampirkan pada Rencana Pekerjaan dan Syarat-Syarat

pekerjaan ini.

(b). Gambar detail yang diserahkan oleh Direksi Pekerjaan.

2. Petunjuk

(a). Petunjuk atau keterangan yang diberikan dalam rapat penjelasan (aanwijzing) yang

tercantum dalam Berita Acara rapat penjelasan.

(b). Petunjuk, Syarat-syarat yang diberikan dalam masa pelaksanaan oleh Pemberi

Tugas/ Direksi Pekerjaan, petugas dari Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata Kota

maupun Dinas Keselamatan Pekerjaan.

B. PENJELASAN TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN

P A S A L 6

LINGKUP KEGIATAN

Kegiatan Rehab / Membangun Kembali yang meliputi pembersihan lokasi, pekerjaan

pondasi, pekerjaan beton kolom struktur lengkap dengan rencana pembalokan,

pekerjaan dinding bata untuk tiang pagar dan pekerjaan finishing lainnya.

Bentuk perencanaan sebagai mana tertera dalam gambar dan dikerjakan dengan

syarat-syarat teknis seperti yang terperinci dalam pasal-pasal yang tercantum dalam

ketentuan-ketentuan teknis.

P A S A L 7

LOKASI PEKERJAAN

1. Tanah bangunan untuk pagar depan dan samping berada pada lokasi Polsek Dusun

Selatan kec Dusun Selatan.

2. Tanah bangunan tersebut adalah milik Pemerintah Kabupaten Barito Selatan

3. Batas-batas area kegiatan untuk masing-masing kontraktor selanjutnya akan diatur

bersama oleh pihak Direksi Proyek bersama-sama dengan Konsultan Perencana dan

Pengawas. Hal ini dilakukan mengingat lokasi proyek dilaksanakan bersamaan dengan

pekerjaan fisik oleh Kontraktor lain. Sistematika pergerakan alat pekerjaan dan

penimbunan material akan diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan saling

mengganggu satu sama lain.

Page 9: Spek Teknis Fasum Polsek

P A S A L 8

BAHAN-BAHAN DAN ALAT-ALAT

1. Untuk kelancaran pekerjaan Pemborong diwajibkan :

Memasang Papan Nama Proyek di Lokasi proyek yang dapat terlihat dengan jelas

sehingga dapat memberikan informasi yang jelas bagi pembaca Papan Nama Proyek

Tersebut.

Mendatangkan bahan-bahan yang diperlukan untuk bangunan tersebut tepat pada

waktunya dengan kualitas yang dapat diterima direksi.

Menyediakan tenaga kerja/ pembantu lengkap dengan alat-alat yang diperlukan.

2. Pekerjaan yang dilaksanakan harus mengikuti segala peraturan yang berlaku didalam :

P.U.B.B.N.I. 3 Tahun 1956, PBI (N.I: Tahun 1971), A.V.W.I.A.V.E, P.K.K.I, 1971, Peraturan

Pembangunan daerah setempat dll.

3. Bila ternyata ada perbedaan antara bestek dan gambar maka pemborong harus segera

lapor kepada Direksi.

4. Pekerjaan harus diselesaikan dengan baik dengan ketentuan :

Halaman harus bersih dari sisa - sisa kotoran atau puing-puing pada waktu diserahkan.

Pekerjaan cepat diserahkan/diserahterimakan secara memuaskan dan dapat diterima

oleh direksi.

P A S A L 9

PENENTUAN PEIL

1. Sebagai peil 0,00 diambil permukaan tanah asli dan Peil ini disesuaikan dengan

gambar.

2. Tanah bangunan diserahkan kepada pemborong pada waktu pelelangan/penunjukkan

pemborongan. Pekerjaan harus diselesaikan oleh pemborong selesai sama sekali sehingga

memuaskan direksi, dalam masa termasuk pembetulan kerusakan-kerusakan yang

mungkin terjadi pada saluran, jalan dan halaman. Penyingkiran sebagian bahan kelebihan

dan lain sebagainya, atau dan lain atas persetujuan direksi.

3. Pekerjaan yang dilaksanakan ialah seperti yang tersebut dalam pasal 1 Bab. Ketentuan

Umum.

4. Untuk pengukuran dan pemasangan Bouwplank/patok bangunan ditanggung oleh

pemborong.

5. Dalam pekerjaan ini tata laksana kerja diatur dengan sebaik-baiknya sehingga

lancarnya pekerjaan jangan terhambat, agar dapat diselesaikan dalam waktu yang

telah ditentukan.

P A S A L 10

Page 10: Spek Teknis Fasum Polsek

PEMASANGAN BOUWPLANK DAN PENGUKURAN

1. Bouwplank harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak terganggu sewaktu

pelaksanaan pekerjaan.

2. Bouwplank harus dibuat dari papan kayu klas III sekeliling pondasi ukuran 2 cm x 20 cm

diketam halus dan lurus pada sisi atasnya dan dipasang water pass (timbang air) dengan

sudut harus siku dan dipakukan kepada patok-patok kayu ukuran 5/7 cm yang

dipancangkan kuat ke dalam tanah sedalam min.75 cm ke dalam tanah.

3. Penguraian ukuran-ukuran/sumber-sumber utama pada bouwplank harus dilakukan

dengan sepengetahuan Direksi dengan memberikan tanda-tanda yang cukup jelas.

4. Tanda-tanda tersebut dijaga dan dipelihara selama pekerjaan berlangsung.

5. Untuk memperoleh ketepatan as bangunan lama dengan bangunan perluasannya

diwajibkan kepada pihak Kontraktor untuk melakukan pengukuran dengan menggunakan

tenaga ahli pengukuran yang berpengalaman dan dilengkapi dengan Alat Ukur yang

Akurat.

P A S A L 11

PENUMPUKAN MATERIAL DAN PENGADAAN AIR KERJA

Penumpukan material dan bekas bongkaran bangunan lainnya harus diatur kembali pada

kondisi yang selalu rapi dan teratur sehingga dalam pelaksanaan kegiatan lainnya dapat

berjalan dengan lancar tanpa gangguan sebagai akibat dari penumpukan material yang

sembarangan. Pengaturan penumpukan material diatur sesuai dengan kesepakatan yang

telah diatur oleh direksi pekerjaan, konsultan perencana dan konsultan pengawas.

Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber air terdekat, kemudian

ditampung dalam drum-drum yang telah disediakan. Kebutuhan air ini harus disediakan

dalam jumlah yang cukup selama pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat

yang tercantum dalam PBI NI.2.

P A S A L 12

PEKERJAAN TANAH

Pekerjaan Tanah dimaksud meliputi :

1. Pembersihan Tanah / Halaman

Pembersihan tanah / halaman termasuk pembongkaran bangunan dan peralatan tanah

harus harus dilaksanakan sesuai ketinggian / peil tanah sesuai ketentuan dalam gambar.

Pekerjaan ini harus sudah dilaksanakan dengan baik sebelum pekerjaan pemasangan

bouwplank. Sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan ini kontraktor harus selalu

mengadakan koordinasi dengan pemilik proyek dan konsultanpengawas, barang-barang

hasil bongkaran bangunan tersebut adalah milik proyek.

2. Galian tanah

Penggalian tanah untuk lubang pondasi harus dilaksanakan menurut ukuran-ukuran

yang tercantum pada gambar dan diusahakan harus mencapai tanah keras dan segala

sesuatunya mengikuti petunjuk-petunjuk direksi.

Pekerjaan penggalian baru boleh dilaksanakan apabila bowplank telah diperiksa dan

disetujui oleh direksi.

Page 11: Spek Teknis Fasum Polsek

Tanah hasil galian yang dianggap tidak dapat digunakan harus dikeluarkan dari lokasi

pekerjaan dan sama sekali tidak boleh digunakan untuk pekerjaan pengurukan.

3. Urugan Kembali

Pekerjaan urugan kembali baru boleh dilaksanakan setelah semua pekerjaan

konstruksi bawah (pondasi) telah selesai dikerjakan.

Tanah bahan galian hasil galian dapat digunakan untuk mangurug kembali apabila

dinilai baik dan telah mendapat persetujuan direksi.

4. Urugan Pasir

a. Urugan pasir dilakukan dengan pasir urug yang memenuhi syarat

b. Urugan pasir harus dipadatkan sambil dibasahi

c. Urugan pasir dilaksanakan pada pekerjaan – pekerjaan di bawah pondasi seperti

urugan pasir di bawah pondasi batu belah dan rabat beton.

d. Untuk pekerjaan di bawah pondasi masing – masing ketebalannya ± 0.1 m sedangkan

tebal dan ukuran lainnya untuk pekerjaan tersebut sesuai gambar bestek

P A S A L 13

PEKERJAAN PONDASI

1. Pekerjaan pondasi bangunan agar memakai batu belah / gunung campuran 1 pc : 4 ps

karena adukan harus membungkus batu belah sedemikian rupa sehingga tidak ada

bagian yang keropos,dan dikerjakan menurut gambar. Alas pondasi memakai susunan

batu kali/gunung yang ditumbuk hingga padat yang merupakan lantai kerja/aanstamping.

Apabila pengawas menilai dasar galian masih lunak, maka kontraktor harus memadatkan

kembali sampai diperoleh dasar galian yang padat.

2. Kemudian dipasang batu kosong setebal 20 cm di bawah konstruksi batu belah

tersebut. Merupakan pasangan batu tanpa spesi ( tanpa adukan ) terdiri dari batu yang

disusun berdiri yang di sisi kiri kanannya diisi pasir urug.

3. Untuk pondasi kolom beton bertulang dibuat pondasi setempat dari pasangan batu belah

dengan campuran 1PC : 3 PS, susunan besi / tulangan dan ukurannya sesuai dengan

gambar.

4. Sebelum diurug, pondasi harus diplester kasar sehingga batu yang dipasang sampai

tertutup dengan spasi plesteran.

P A S A L 14

PEKERJAAN PASANGAN BATACO

Dinding dengan Bataco dengan adukan 1:4 dan pada keliling tiang yang diperkuat dengan

kolom pengikat beton ukuran sesuai dengan gambar dan/atau petunjuk direksi, untuk dinding

sekeliling kolom tiang pagar atau disesuaikan dengan gambar.

Bahan

Bataco yang dipakai harus berkualitas baik dan sama ukurannya. Bataco sebelum

dipasang harus direndam dalam air/disiram air agar daya lekat spesi lebih baik.

Page 12: Spek Teknis Fasum Polsek

Pemasangan harus rapi, sehingga terdapat sisi-sisi (VOEG) yang dikeruk/disiar sedalam 1

(satu) cm dan kemudian diplester.

Semen PC yang digunakan Umur penyimpanan semen digudang tidak boleh lebih dari 30

hari sejak keluar dari pabrik, penyimpanan dilakukan digudang yang lantainya kering dan

minimum 30 cm lebih tinggi dari muka tanah, semen yang membatu/lembab tidak

diijinkan untuk dipakai. Semen untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan yang

digunakan untuk pekerjaan beton

Pasir yang digunakan harus bersih, dari segala macam kotoran, bahan-bahan kimia dan

bebas dari lumpur.Khusus untuk plesteran, pasir yang digunakan pasir yang lebih

lembut.Setiap pekerjaan harus di dahului dengan contoh sebelum disetujui untuk dipakai.

Pasir yang digunakan sama dengan pasir yang digunakan untuk konstruksi beton.

Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama dengan yang digunakan untuk

beton.

P e l a k s a n a a n

1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pasangan dimulai, batu bataco direndam di dalam air

sampai jenuh dan permukaan yang akan dipasang harus basah. Bataco yang dipasang

harus bataco utuh/tidak pecah, kecuali untuk las-lasan.

2. Pemasangan bata harus dipasang berselang-seling dengan perbedaan separuh bataco

dan satu sama lain harus terdapat ikatan yang sempurna. Tebal siar/spesie batu bata

tidak boleh kurang dari 1 cm dan maksimum 2 cm.

3. Dalam satu hari pelaksana, pasangan batu bataco tidak boleh lebih tinggi dari satu meter

dan pengakhirannya harus dibuat bertangga menurun tidak tegak bergigi. Semua

pasangan bataco harus waterpass dan tiap-tiap kali diukur rata dengan lantai, dengan

menggunakan benang. Pasangan benang tidak boleh lebih dari 30 cm diatas pasangan

dibawahnya.

4. Untuk semua dinding mulai permukaan sloof sampai setinggi 20 cm diatas permukaan

lantai dalam ruangan digunakan adukan 1 pc : 3 psr, demikian juga untuk dinding kamar

mandi dan WC mulai dari permukaan sloof sampai setinggi 1,5 m digunakan 1 pc : 3 psr.

5. Bidang dinding bataco dengan luas lebih dari 10 m2 harus ditambahkan kolom dan balok

penguat berupa kolom praktis dengan ukuran 15 x 15 cm dengan tulangan pokok 4 10

mm, beugel 6 – 20 cm.

6. Pasangan bata yang berhubungan dengan beton harus diberi stek-stek 8 mm tiap jarak

60 cm yang terlebih dahulu ditanam pada bagian pekerjaan beton dengan bagian yang

tertanam pada bata sedalam 40 cm.

7. Sebagai persiapan plesteran siar harus dikerok sedalam 1 cm supaya cukup mengikat

plesteran yang akan dipasang.

8. Pemasangan gatar-gatar untuk berpijak tidak boleh menembus tembok.

9. Pelaksanaan pemasangan batu bataco harus rapi, sama tebal, lurus, tegak dan pola

ikatan harus terjaga baik di seluruh pekerjaan. Pengukuran dilakukan dengan tiang lot dan

harus diukur dengan tepat.

10. Pertemuan sudut antara 2 dinding harus siku, kecuali apabila pertemuan tersebut

memang tidak siku seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

Page 13: Spek Teknis Fasum Polsek

11. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau pencembungan bidang

tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m vertikal dan horizontal.

12. Jika melebihi, Kontraktor harus membongkar atau memperbaikinya, biaya untuk pekerjaan

ini ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat diajukan sebagai pekerjaan tambahan

P A S A L 15

PEKERJAAN BETON DAN PEMBESIAN

1. Sebelum dilakukan pengecoran, semua dinding harus dibersihkan dan begesting harus

terpasang dengan kuat dan teratur kemudian disiram dengan air. Pekerjaan tersebut

diulangi terus sampai mencapai elevasi yang dikehendaki sesuai dengan gambar

rencana yang ada.

2. Untuk sloof, kolom, dari beton bertulang dengan campuran 1:2:3, kemudian untuk ukuran

besarnya sesuai dengan gambar detail atau menurut PBI tahun 1971.

3. Untuk jumlah besi dan diameter yang akan dipakai disesuaikan dengan fungsi beton

tersebut (sesuai PBI 1971).

4. Untuk mendapatkan beton yang bermutu, Pekerjaan pengecoran harus diketok agar

sempurna, kalau perlu dengan penggetar. Pengadukan memakai molen.

5. Semua pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan gambar detail/konstruksi dan PBI 1971.

6. Pemborong ditekankan untuk mentaati segala ukuruan-ukuran dan peraturan-peraturan

yang telah ditetapkan.

7. Untuk seluruh pekerjaan begesting dipergunakan kayu kelas III dan penyangga/tiang

digunakan kayu galam. Celah antara papan ditutup dengan plastik yang cukup tebal

agar air adukan tidak lolos keluar. Sebelum mulai mengecor sebelah dalam begesting

harus disiram air/dibersihkan dari segala kotoran atau puing-puing.

8. Sarang kerikil yang terdapat pada beton ketika begesting dibongkar harus diperbaiki

sesuai dengan ketentuan PBI 1971, yaitu beton sekitar sarang kerikil dipahat kasar

sampai pada bagian beton keras, kemudian permukaan lubang dibersihkan, disiram

dengan air PC kemudian dicor dengan campuran yang sama.

9. Untuk pekerjaan selimut beton pada balok 2,5 cm dan untuk kolom, 3 cm, untuk kolom-

kolom penguat dinding 2,5 cm.

10. Material semen menggunakan PC jenis I menurut N.I 8-1965 atau Type I menurut

ASTM.C.150 dan memenuhi standard (N.I. 8-1972).

11. Setiap jenis baja tulangan yang dihasilkan oleh pabrik dapat dipakai asal mutunya dijamin

oleh pabrik pembuatnya (sesuai dengan S.I.I). Setiap baja tulangan yang tidak

memenuhi syarat-syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan dalam waktu 24 jam

setelah ada perintah tertulis dari konsultan pengawas. Sebelum dipasang apabila ada

besi yang berkarat terlebih dahulu harus dibersihkan dengan sikat besi.

12. Kawat Pengikat yang dipergunakan harus terbuat dari baja lunak dengan diameter 1 mm

yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.

Page 14: Spek Teknis Fasum Polsek

P A S A L 16

PEKERJAAN PLESTERAN

1. Pekerjaan bata mempergunakan campuran 1 pc : 2 ps untuk dinding trasraam seperti

kamar mandi atau bagian bawah dinding yang tertimbun tanah. Sedangkan untuk

bagian dinding lainnya mempergunakan campuran 1 pc : 4 ps, sama juga halnya

dengan plesteran dinding yang digunakan mempergunakan camp 1 : 4.

2. Untuk setiap pekerjaan pemasangan bataco setalah mencapai tinggi 1 m atau seluas 6

m2 sebaiknya ditunggu sampai kering terlebih dahulu baru bisa dilanjutkan lagi. Atau

ditunggu dalam tempo 2 – 3 hari sejak selesai dipasang. Pada jarak tertentu untuk

mengetahui tingkat kerataan yang sama disetel dengan mempergunakan benang atau

waterpass.

3. Bahan batu bataco yang akan dipakai harus memiliki ukuran dan tingkat kekeringan air

yang sama sehingga pada saat pemasangan tidak akan mengalami kesulitan. Metode

penumpukan material bata harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak langsung

ditaruh di atas tanah ataupun pecah karena tumpukan yang tidak rapi. Usahakan

senantiasa agar tumpukan bata tidak terkena air hujan secara langsung ( ada

penutupnya ).

P A S A L 17

PEKERJAAN PAGAR / TIANG BENDERA

1. Ketentuan Umum

a. Semua bahan yang datang di lapangan dalam keadaan utuh (tidak retak dan

terpotong-potong), sehingga dapat dipertanggung jawabkan dari segi kwalitas dan

merupakan barang yang baru.

b. Semua material sebelum dipasang harus ditunjukkan terlebih dahulu kepada

Pengawas.

c. Batang besi harus lurus dan keluaran pabrik yang telah disetujui oleh

Konsultan/Direksi lapangan.

d. Mutu dan kualitas mengikuti persyaratan pemakaian bahan bangunan yang sesuai

Standart Spesifikasi Pabrik yang ditunjuk, Uraian dan Syarat Pekerjaan ini.

e. Jenis, ukuran dan bentuk profil sesuai dengan petunjuk Gambar atau Uraian dan

Syarat Pekerjaan dan petunjuk Konsultan/Direksi lapangan.

2. Pelaksanaan

a. Untuk pagar samping hanya mengunakan dinding pas. bataco dan kolom cor beton

dan pasangan Bataco pada sekeliling kolom beton hanya diberi ornamen – ornamen

begitu juga dengan kolom pada pagar depan dibuat ornamen kalteng dan papan

nama dbuat dari plesteran/ beton yang dibentuk tulisan sesuai dengan gambar kerja

atau petunjuk dari direksi teknis.

b. Pemasangan tiang bendera dibuat pondasi kemudian pipa tiang di tanam dalam cor

beton sebelumnya pipa bagian bawah ditambah stek agar kuat.

P A S A L 18

Page 15: Spek Teknis Fasum Polsek

PEKERJAAN PENGECATAN

1. Bagian dinding sebelum dicat terlebih dahulu diamplas sampai rata kemudian baru

mulai dicat rata minimal 2 (dua) kali atau sampai dapat persetujuan dari Direksi.

2. Pelaksanaan pengecatan harus disesuaikan dengan peraturan P.U.B.B dan peraturan

dari pabrik.

P A S A L 19

PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Pada pekerjaan akhir, pemborong harus membersihkan kotoran serta puing-puing kayu

serta membuat saluran air guna mengalirkan air hujan yang dialirkan ketempat yang lebih

rendah.

2. Selain hal-hal tersebut diatas, juga pekerjaan yang dianggap perlu oleh Direksi berhubung

keadaan setempat menjadi tanggungan kontraktor.

3. Pada halaman sekitar bangunan 9 meter harus dibersihkan dan diratakan.

P A S A L 20

PERATURAN PENUTUP

1. Meskipun pada bestek ini, pada uraian pekerjaan dan bahan-bahan tidak dinyatakan

dengan kata-kata yang harus disediakan pemborong atau dipasang pemborong, tetapi

tidak dijelaskan dalam penjelasan pekerjaan pembangunan ini, perkataan-perkataan

tersebut dianggap ada dan dimuat dalam bestek ini.

2. Pekerjaan yang nyata menjadi bagian dari pekerjaan pembangunan tetapi tidak diuraikan

atau dimuat dalam bestek ini harus dianggap seakan-akan pekerjaan ini diuraikan dan

dimuat dalam bestek ini. Sehingga harus tetap diselenggarakan dan diselesaikan oleh

pemborong untuk penyerahan selesainya pekerjaan yang lengkap dan sempurna menurut

pertimbangan Direksi.

Dibuat Oleh :Konsultan Perencana

PT. CIPTAMARGA JASA LESTARI Pusat Palangka Raya,

SATRIYO JULI PRISTIAWAN, STDirektur Utama