Speech Delay

6
Proses belajar mendengar bagi baui dan anak sangat kompleks dan bervariasi karena menyangkut aspek tumbuh kembang, perkembgan embriologi, anatomi, fisiologi, neurologi dan audiologi. Pada sisi lain pemeriksaan diharapkan dapat mendeteksi gangguan pendengaran pada kelompok usia ini sedini mungkin. Gangguan pendengaran pada baui dan anak kadang- kadang disertai keterbelakangan mental, ganguan emosional maupun afasia perkembangan. Umumnya seorang bayi atau anak yang mengalami gangguan pendengaran, lebih dahulu diketahui keluarganya sebagai pasien yang terlambat bicara (delayed speech) Perkembangan audiotorik Perkembangan audiotorik pada manusia sangat erat hubungannya dengan perkembangan otak. Neuron di bagian korteks mengalami proses pematangan dalam waktu 3 tahun pertama kehidupan dan masa 12 bulan kehidupan terjadi perkembangan otak yang sangat cepat. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, upaya untuk melakukan deteksi gangguan pendengaran harus dilakukan sedini mungkin agar habilitasi pengdengaran sudah dapat dimulai pada saat perkembangan otak masih berlangsung. Perkembangan audiotorik prabatal Telah diteliti bahwa koklea mencapai fungsi normal seperti orang dewasa setelah usia gestasi 20 minggu. Pada masa tersebut janin dalam kandungan telah dapat memberikan respons terhadap suara yang ada di sekitarnya, namun

description

Speech Delay

Transcript of Speech Delay

Proses belajar mendengar bagi baui dan anak sangat kompleks dan bervariasi karena menyangkut aspek tumbuh kembang, perkembgan embriologi, anatomi, fisiologi, neurologi dan audiologi. Pada sisi lain pemeriksaan diharapkan dapat mendeteksi gangguan pendengaran pada kelompok usia ini sedini mungkin. Gangguan pendengaran pada baui dan anak kadang-kadang disertai keterbelakangan mental, ganguan emosional maupun afasia perkembangan. Umumnya seorang bayi atau anak yang mengalami gangguan pendengaran, lebih dahulu diketahui keluarganya sebagai pasien yang terlambat bicara (delayed speech)

Perkembangan audiotorikPerkembangan audiotorik pada manusia sangat erat hubungannya dengan perkembangan otak. Neuron di bagian korteks mengalami proses pematangan dalam waktu 3 tahun pertama kehidupan dan masa 12 bulan kehidupan terjadi perkembangan otak yang sangat cepat. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, upaya untuk melakukan deteksi gangguan pendengaran harus dilakukan sedini mungkin agar habilitasi pengdengaran sudah dapat dimulai pada saat perkembangan otak masih berlangsung.

Perkembangan audiotorik prabatalTelah diteliti bahwa koklea mencapai fungsi normal seperti orang dewasa setelah usia gestasi 20 minggu. Pada masa tersebut janin dalam kandungan telah dapat memberikan respons terhadap suara yang ada di sekitarnya, namun reaksi janin masih bersifat refleks seperti refleks Moro, terhentinya aktivitas (cessation reflex) dan refleks auropalpebral.

Perkembangan wicaraBersamaan dengan prises maturasi fungsi auditorik, berlangsung pula perkembangan kemampuan bicara. Kemahiran wicara dan berbahasa pada seseorang hanya dapat tercapai bila input sensorik (auditorik) dan motorik dalam keadaan normal.Awal dari proses belajar bicara terjadi pada saat lahir. Sulit dipastikan usia absolut tahapan perkebangan bicara, namun pada umumnya akan mengukuti tahapan sebagai berikut seperti terlihat pada tabel 1.Perkembangan bicara erat kaitannya dengan tahap perkembangan mendengar, oleh karenanya dengan memahami tahap perkembangan bicara dapat diperkirakan adanya gangguan pendengaran. Berdasarkan kenyataan tersbut beberapa hal berikut ini perlu mendapat perhatian terhadap kemungkinan adanya gangguan pendengaran pada bayi dan anak (Tabel 2).

Tabel 1. Tahapan perkemb angan suara

USIAKEMAMPUAN

NeonatusMenangis (reflex vocalization)Mengeluarkan suara mendengkur seperti suara burung (cooing)Suara seperti berkumur (gurgles)

2-3 bulanTertawa dan mengoceh tanpa arti (babbling)

4-6 bulanMengeluarkan suara yang merupakan kombinasi huruf hidup (vowel) dan huruf mati (konsonan)Suara berupa ocehan yang bermakna (true babbling atau lalling)

7-11 bulanDapat menggabungkan kata/suku kata yang tidak mengandung arti, terdengar seperti bahasa asing Usia 10 bulan mampu meniru suara sendiri (echolallia)Memahami arti kata tidak, mengucapkan salamMulai memberi perhatian terhadap nyanyian atau musik

12-18 bulanMampu menggabungkan kata atau kalimat pendekMulai mengucapkan kata pertama yang mempunyai arti (true speech)Usia 12-14 bulan mengerti instruksi sederhana, menunjukkan bagian tubuh dan nama mainannyaUsia 18 bulan mampu mengucapkan 6-10 kata

Tabel 2. Perkiraan adanya gangguan pendengaran pada bayi dan anakUSIAKEMAMPUAN BICARA

12 bulanBelum dapat mengoceh (babbling) atau meniru bunyi

18 bulanTidak dapat menyebutkan 1 kata yang mempunyai arti

24 bulanPerbendaharaan kata kurang dari 10 kata

30 bulanBelum dapat merangkai 2 kata

Penyebab gangguan pendengaran pada bayi dan anakPenyebab gangguan pencengaran pada bayi dan anak dibedakan berdasarkan saat terjadinya gangguan pendengaran yaitu pada masa prantal, perinatal dan post natal.1. Masa pranatala. Genetik herediterb. Non genetik seperti gangguan / kelainan pada masa kehamilan, kelainan struktur anatomik dan kekurangan zat gizi (defisiensi yodium)Selama masa kehamilan, periode penting adalah trimester pertama sehingga setiap gangguan atau kelainan yang terjadi pada masa tersebut dapat menyebabkan ketulian pada bayi. Infeksi bakteri maupun virus pada ibu hamil seperti toksoplasmosis, rubela, cytomegalovirus, herpes dan sifilis (TORCHS) dapat berakibat buruk pada pendengaran bayi yang akan dilahirkan.Beberapa jenis obat ototoksik dan teratogenik berpotensi menggangu proses organogenesis dan merusak sel-sel rambut koklea seperti salisilat, kina, neomisin, dihidro streptomisin, gentamisin, barbiturat, thalidomide dll.Selain itu malformasi struktur anatomi telinga seperti atresia liang telianga dan aplasia koklea juga akan menyebabkan ketulian.

2. Masa perinatalBeberapa keadaan yang dialami bayi pada lahir juga merupaka faktor resiko terjadinya gangguan pendengaran / ketulian seperti prematur, berat badan lahir rendah (