Sospol Bab 7

download Sospol Bab 7

of 4

Transcript of Sospol Bab 7

  • 7/24/2019 Sospol Bab 7

    1/4

    Periodisasi Perubahan UUD 1945

    1) Periode 1945-1949UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena Indonesia sedang

    disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Lemahnya kekuatan

    pemerintahan Soekarno-Hatta yang dianggap bertopang pada Jepang sehingga dicap

    kolaborator Jepang yang membuat sebagian tokoh, seperti Sukarni, Chaerul Saleh, dan

    Adam Malik melihat sosok Syahrir merupakan orang yang tepat untuk menghadapi

    kesulitan yang dihadapi oleh negara. Syahrir berpendapat tindakan yang dilakukan

    pertama adalah mengubah status KNIP.

    Kekuasaan Presiden yang sanagat besar berakibat pada Negara Republik

    Indonesia dicap sebagai negara fasis buatan Jepang, sehingga ajakan Syahrir mendapat

    dukungan luas dengan berbagai ide disetujui pemerintah dengan mengeluarkan Maklumat

    yang terkenal dengan nama Maklumat Wakil Presiden nomor X pada tanggal 16 Oktober

    1945 yang memutuskan bahwa KNIP diserahi kekuasaan legislatif karena MPR dan DPR

    belum terbentuk, maka pekerjaan sehari-hari KNIP dijalankan oleh sebuah BadanPekerja.

    Langkah Syahrir berikutnya adalah mengubah sistem kabinet. Badan Pembantu

    KNIP memilih Ketua dan Wakilnya menjadi formatur. Pada tanggal 14 November

    terbentuklah Kabinet Syahrir 1

    Perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer diumumkan

    melalui Maklumat Pemerintah pada tanggal 14 November 1945, sehingga peristiwa ini

    merupakan penyimpangan dari UUD 1945. Negara dengan sistem parlementer

    seharusnya menjadikan Kabinet sebagai pelindung Presiden, tetapi di Indonesia yang

    terjadi adalah sebaliknya. Bagaimanapun kewibawaan Presiden dan Wakil Presiden

    sangat penting. Meskipun memang diakui kekuasaan yang diberikan oleh UUD 1945

    kepada presiden terlalu besar.

    Susunan UUD 1945 sesuai rancangan:

    Pembukaan

    Bab I Bentuk dan Kedaulatan

    Bab II Majelis Permusyawaratan Rakyat

    Bab III Kekuasaan Pemerintah Negara

    Bab IV Dewan Pertimbangan Agung

    Bab V Kementrian Negara

    Bab VI Pemerintah Daerah

    Bab VII Dewan Perwakilan RakyatBab VIII Hal Keuangan

    Bab IX Kekuasaan Kehakiman

    Bab X Warga Negara

    Bab XI Agama

    Bab XII Pertahanan Rakyat

    Bab XIII Pendidikan

    Bab XIV Kesejahteraan Sosial

  • 7/24/2019 Sospol Bab 7

    2/4

    Bab XV Bendera dan Bahasa

    Bab XVI Perubahan UUD

    Penutup 4 Pasal Aturan Peralihan

    2 ayat Aturan Tambahan

    2. Periode 1949-1950Upaya Belanda untuk menghancurkan kesatuan wilayah RI berhasil. Wilayah

    Indoensia sudah dikotak-kotakan dengan berdirinya beberapa negara bagian. Belanda

    berhasil menekan pemerintah Indonesia yang terbukti dengan ditandatanganinya Piagam

    Persetujuan antara delegasi RI dan seluruh delegasi BFO.

    Penyerahan kedaulatan atas Indonesia dari Kerajaan Belanda kepada Pemerintah

    Republik Indonesia Serikat terjadi pada tanggal 27 Desember 1949. Sejak itu Pemerintah

    Belanda mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang terdiri atas Sumatra,

    Jawa, Madura, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Khusus untuk daerah Irian Barat

    masih menjadi daerah sengketa antara Indonesia dan Belanda.

    Susunan Konstitusi RIS terdiri atas:

    Mukaddimah

    Bab I Negara Republik Indonesia

    Bagian I Bentuk Negara dan Kedaulatan

    Bagian II Daerah Negara

    Bagian III Lambang dan Bahasa Negara

    Bagian IV Kewarganegaraan dan Penduduk Negara

    Bagian V Hak-hak dan Kebebasan-kebebasan Dasar Manusia

    Bagian VI Asas-asas Dasar

    Bab II Alat-alat Perlengkapan NegaraKetentuan Umum

    Bagian I Pemerintah

    Bagian II Dewan Perwakilan Rakyat

    Bagian III Mahkamah Agung

    Bagian IV Dewan Pengawas Keuangan

    Bab II Tugas Alat-alat Perlengkapan Negara

    Bagian I Pemerintahan

    Bagian II Perundang-undangan

    Bagian III PengadilanBagian IV Keuangan

    Babakan 1. Hal uang

    Babakan 2. Urusan Keuangan-Anggaran-Pertanggung

    Jawaban-Gaji

    Bagian V Hubungan Luar Negeri

    Bagian VI Pertahanan Negara dan Keamanan Umum

  • 7/24/2019 Sospol Bab 7

    3/4

    Bab IV Pemerintahan Daerah dan Daerah-daerah Swapraja

    Bab V Konstituante

    Bab VI Perubahan, Ketentuan-ketentuan Peralihan dan Ketentuan Penutup

    Bagian I Perubahan

    Bagian II Ketentuan-ketentuan Peralihan

    Bagian III Ketentuan-ketentuan Penutup

    3. Periode 1950-1959Kembalinya negara-negara bagian ke dalam NKRI bukan berarti UUD 1945

    kembali menjadi hukum dasar. Justru yang berlaku adalah UUDS yang merupakan

    Konstitusi RIS sebelumnya. UUD 1945 ditolak sebagai hukum dasar karena terdapat

    perbedaan paham dan selalu terdapat prasangka antara pihak berkas negara-negara bagian

    dengan pihak RI. Sebetulnya, perbedaan yang paling mendasar antara kedua pihak

    tersebut adalah masalah sistm presidensial dan parlementer. Apalagi di dalam UUD 1945

    memberikan kekuasaan yang terlalu besar kepada kekuasaan eksekutif yang kemudianmelahirkan persetujuan untuk tidak menggunakan UUD 1945.

    Susunan UUDS terdiri atas:

    Pasal 1 Konstitusi RIS diubah menjadi UUDS

    Mukaddimah

    Bab 1 Negara Republik Indonesia

    Bagian I Bentuk Negara dan Kedaulatan

    Bagian II Daerah Negara

    Bagian III Lambang dan Bahasa Negara

    Bagian IV Kewarganegaraan dan Penduduk Negara

    Bagian V Hak-hak dan Kebebasan-kebebasan Dasar Manusia

    Bagian VI Asas-asas Dasar

    Bab II Alat-alat Perlengkapan Negara

    Ketentuan Umum

    Bagian I Pemerintah

    Bagian II Dewan Perwakilan Rakyat

    Bagian III Mahkamah Agung

    Bagian IV Dewan Pengawas Keuangan

    Bab II Tugas Alat-alat Perlengkapan NegaraBagian I Pemerintahan

    Bagian II Perundang-undangan

    Bagian III Pengadilan

    Bagian IV Keuangan

    Babakan 1. Hal uang

    Babakan 2. Urusan Keuangan-Anggaran-Pertanggung

  • 7/24/2019 Sospol Bab 7

    4/4

    Jawaban-Gaji

    Bagian V Hubungan Luar Negeri

    Bagian VI Pertahanan Negara dan Keamanan Umum

    Bab IV Pemerintahan Daerah dan Daerah-daerah Swapraja

    Bab V KonstituanteBab VI Perubahan, Ketentuan-ketentuan Peralihan dan Ketentuan Penutup

    Bagian I Perubahan

    Bagian II Ketentuan-ketentuan Peralihan

    Bagian III Ketentuan-ketentuan Penutup

    Pasal II UUDS berlaku 17 Agustus 1950

    Perbedaan pendapat yang sengit antar-anggota Dewan Konstituante mengenai paham

    negara menyebabkan tanggal 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit untuk

    membubarkan Dewan Konstituante dan kembali ke UUD 1945 yang berisi Menyangkut ideologi negara yang sangat penting bagi negara. Masalah yang

    pernah dihadapi pada saat ingin memberlakukan Piagam Jakarta sebagai Hukum

    Dasar muncul kembali. Anggota Dewan Konstituante Islam Nasionalis

    beranggapan yang dikedepankan adalah kepentingan negara, sementara anggota

    Dewan Konstituante Islam Fundamentalis beranggapan rakyat Indonesia adalah

    mayoritas beragama Islam

    Menyangkut demokrasi. Masalah ini menjadi perdebatan karena konsepsi

    presiden tentang gagasan demokrasi terpimpin

    Menyangkut dwi fungsi ABRI. Militer beranggapan ABRI selalu menunjukkan

    sumbangan dan peran yang besar bagi negara, termasuk nonmiliter.