SOSIALISASI UNDANG-UNDANG PENYELENGGARA PEMILU & PEMILIHAN LEGISLATIF
16
Oleh : DRS. AGUN GUNANDJAR SUDARSA, BC.IP, M.SI. KETUA KOMISI II DPR RI SOSIALISASI UNDANG-UNDANG PENYELENGGARA PEMILU & PEMILIHAN LEGISLATIF
description
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG PENYELENGGARA PEMILU & PEMILIHAN LEGISLATIF. Oleh : DRS. AGUN GUNANDJAR SUDARSA, BC.IP, M.SI. KETUA KOMISI II DPR RI. SUBSTANSI PERUBAHAN UU PEMILU LEGISLATIF. SISTEM PEMILU. AMBANG BATAS PARLEMEN ( PARLIAMENTARY THRESHOLD). - PowerPoint PPT Presentation
Transcript of SOSIALISASI UNDANG-UNDANG PENYELENGGARA PEMILU & PEMILIHAN LEGISLATIF
Oleh :DRS. AGUN GUNANDJAR SUDARSA, BC.IP, M.SI.
KETUA KOMISI II DPR RI
SOSIALISASIUNDANG-UNDANG PENYELENGGARA
PEMILU & PEMILIHAN LEGISLATIF
PROPORSIONAL TERBUKA
3,5% & BERLAKU SECARA NASIONAL
3-10 KURSI utk DPR RI3-12 KURSI utk DPRD
SISTEMSISTEM PEMILUPEMILU
AMBANG PT.AMBANG PT.
ALOKASI KURSIPER DAPIL
METODE HITUNG SUARA
Metode Kuota Varian Hare (sisa suara dibagi habis di dapil)
PEMILU
ASAS, PELAKSANAAN & LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU LEGISLATIF
ASAS LANGSUNG, UMUM, BEBAS, RAHASIA, JUJUR, DAN ADIL (pasal 2)
Memilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kab./kota dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka [pasal 5 (1)]
Memilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kab./kota dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka [pasal 5 (1)]
Memilih anggota DPD dilaksanakan dengan sistem distrik berwakil banyak [pasal 5 (2)]
Memilih anggota DPD dilaksanakan dengan sistem distrik berwakil banyak [pasal 5 (2)]
KPU[pasal 6 (1)]
BAWASLU[pasal 6 (1)]
Dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali. [pasal 4(1)]
Dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali. [pasal 4(1)]
1. Perencanaan program dan anggaran, serta penyusunan peraturan pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu;
2. Pemutakhiran data Pemilih dan penyusunan daftar Pemilih;
3. Pendaftaran dan verifikasi Peserta Pemilu;
TAHAPAN PENYELENGGARAAN PEMILU [ Pasal 4 (2) ]
4. Penetapan Peserta Pemilu;
5. Penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan;
6. Pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota;
7. Masa Kampanye Pemilu;
8. Masa Tenang;
9. Pemungutan dan penghitungan suara;
10. Penetapan hasil Pemilu; dan
11. Pengucapan sumpah/janji anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
TAHAPAN CALON PESERTA PEMILU
KPU
VERIFIKASI PARTAI POLITIK SEBAGAI CALON PESERTA
PEMILU
[ Pasal 16]
PENDAFTARAN PARTAI POLITIK SEBAGAI CALON PESERTA PEMILU
[ Pasal 14 & 15]
PENETAPAN PARTAI POLITIK
SEBAGAI PESERTA PEMILU
[ Pasal 17]
DIAWASI BAWASLU, PANWASLU
[ Pasal 18]
KPUOLEH
PARPOL KE
KPU
JUMLAH KURSI DAN DAERAH PEMILIHAN
JUMLAH KURSI 560
[Pasal 21]
DPR DPRD PROVINSI
DPRD KAB/KOTA
DPD
DAPIL : PROVINSI,
KAB./KOTA, ATAU GAB.KAB./KOTA
[ Pasal 22 (1)]
JUMLAH KURSI PER DAPIL
3-10 KURSI [ Pasal 22 (2)]
JUMLAH KURSI 35-100 [Pasal 23 (1)]
DAPIL : KAB./KOTA, ATAU
GAB.KAB./KOTA [ Pasal 24 (1)]
JUMLAH KURSI PER DAPIL
3-12 KURSI [ Pasal 24 (2)]
JUMLAH KURSI 20-50
[Pasal 26 (1)]
DAPIL : KECAMATAN, ATAU GAB.KECAMATAN
[ Pasal 27 (1)]
JUMLAH KURSI PER DAPIL
3-12 KURSI [ Pasal 27 (2)] DAPIL :
PROVINSI [Pasal 31]
JUMLAH KURSI PER DAPIL 4 KURSI
[Pasal 30]
PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH
DATA PENDUDUK
DIAWASI : BAWASLU,BAWASLU PROVINSI,PANWASLU
KAB/KOTA, PANWASLU KEC. DAN PENGAWAS PEMILU LAPANGAN [ Pasal 49-50]
PEMERINTAH- PEMDA & KPU
[ Pasal 32]
DAFTAR PEMILIH
KPU[ Pasal 33]
PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH
KPU DIBANTU PANTARLIH,
PPS, DAN PPK
[Pasal 34 & 35]
PNYUSUNAN DAFTAR PEMILIH
SEMENTARA
PPS
PPK
KPU[ Pasal 36, 37]
PENYUSUNAN DAFTAR
PEMILIH TETAP
KPU KAB/KOTA[ Pasal 38 (1)]
PEMUTAKHIRAN DAFTAR PEMILIH
TETAP
KPU KAB/KOTA, KPU PROV DAN KPU
[ Pasal 47-48 ]
PEMUNGUTAN SUARA
PEMUNGUTAN SUARA
PERHITUNGAN SUARA
PENETAPAN HASIL PEMILU
PENETAPAN PEROLEHAN KURSI DAN
CALON TERPILIH
PMBERITAHUAN CALON
TERPILIH
SERENTAK
[Pasal 148 (1)]KPU, KPU
PROVINSI, KPU KAB/KOTA, & PPLN
[Pasal 173-200]
KPU [Pasal 205 (2)]
WAKTU DIPUTUSKAN
KPU [Pasal 148 (2)]
DIAWASI : BAWASLU,BAWASLU PROVINSI,PANWASLU
KAB/KOTA, PANWASLU KEC. DAN PPL [Pasal 204]
KPU, KPU PROVINSI, KPU
KAB/KOTA, [Pasal 210-216]
KPU, KPU PROVINSI, KPU
KAB/KOTA, [Pasal 217]
PENYELESAIAN PELANGGARAN PEMILU
PELANGGARAN KODE ETIK PENYELENGGARA
PEMILU [PASAL 251]
PELANGGARAN ADMINISTRASI PEMILU
[PASAL 253]
PELANGGARAN ADMINISTRASI
PEMILU [PASAL 257]
DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA
PEMILU [PASAL 251]
BAWASLU, BAWASLU PROV. PANWASLU KAB/KOTA
[PASAL 254 (1)]
KPU, KPU PROVINSI, KPU KAB/KOTA,
[PASAL 254 (2,3] [PASAL 255]
BAWASLU [PASAL 258-259]
PENYELESAIAN PELANGGARAN PEMILU 2
SENGKETA TATA USAHA NEGARA
PEMILU [PASAL 268]
PERSELISIHAN HASIL PEMILU
[PASAL 271]
PTUN [PASAL 269 (1-6)]
MK [PASAL 272 (1-3)]
MA (JIKA KASASI)
[PASAL 269 (7-10)]
TINDAK PIDANA PEMILU
[PASAL 260]
POLRI [PASAL 261 (1-3)]
PENUNTUT UMUM [PASAL 261
(1)]
KPU
PENGADILAN [PASAL 261
(4)-264]
WILAYAH NEGARA
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 25A) **
BATAS ZEE
BATAS WILAYAH
BENTUK DAN KEDAULATAN Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik
[Pasal 1 (1)]
Negara Indonesia adalah negara hukum
[Pasal 1 (3)***]
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar
[Pasal 1 (2)***]
4
PEMILIHAN UMUM
PEMILIHAN UMUM“luber jurdil” setiap lima tahun
kpu
PerseoranganPartai PolitikParpol/
Gabungan Parpol
Presiden dan Wapres
anggotaDPR
anggotaDPD
anggotaDPRD
TERIMA KASIH
