Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

26
PER-24/PJ/2012, PER-24/PJ/2012, TANGGAL 05-13 FEBRUARI 2013 TANGGAL 05-13 FEBRUARI 2013 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG BENTUK, UKURAN, TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN, PROSEDUR PEMBERITAHUAN DALAM RANGKA PEMBUATAN, TATA CARA PEMBETULAN ATAU PENGGANTIAN, DAN TATA CARA PEMBATALAN FAKTUR PAJAK Kementerian Keuangan Republik Kementerian Keuangan Republik Indonesia Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Direktorat Jenderal Pajak Tahun 2013 Tahun 2013

description

Berlaku mulai 01 April 2013

Transcript of Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

Page 1: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

PER-24/PJ/2012, PER-24/PJ/2012, TANGGAL 05-13 FEBRUARI 2013TANGGAL 05-13 FEBRUARI 2013

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANGBENTUK, UKURAN, TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN, PROSEDUR PEMBERITAHUAN

DALAM RANGKA PEMBUATAN, TATA CARA PEMBETULAN ATAU PENGGANTIAN, DAN TATA CARA PEMBATALAN FAKTUR PAJAK

Kementerian Keuangan Republik IndonesiaKementerian Keuangan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal PajakDirektorat Jenderal PajakTahun 2013Tahun 2013

Page 2: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

Landasan Hukum PER-24/PJ/2012Landasan Hukum PER-24/PJ/2012

PMKPMK

PERPERDJPDJP

UU UU PPNPPN

Catatan: Peraturan Direktur Jenderal Pajak mempunyai kewenangan untuk mengatur tata cara pengisian keterangan pada Faktur Pajak

Page 3: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

PEMBUATAN FAKTUR PAJAK

1. saat penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak;

2. saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak;

3. saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan;

4. saat PKP rekanan menyampaikan tagihan kepada Bendahara Pemerintah sebagai Pemungut Pajak Pertambahan Nilai; atau

5. saat lain yang diatur dengan atau berdasarkan PMK.

Faktur Pajak Gabungan harus dibuat paling lama pada akhir bulan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak.

Page 4: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

Bentuk dan ukuran Faktur Pajak

1. disesuaikan dengan kepentingan PKP2. Pengadaan Faktur Pajak dilakukan oleh PKP. 3. Faktur Pajak paling sedikit dibuat dalam 2 (dua) rangkap a. Lembar ke-1, disampaikan kepada pembeli Barang Kena Pajak atau

penerima Jasa Kena Pajak. b. Lembar ke-2, untuk arsip PKP yang menerbitkan Faktur Pajak. 4. Dalam hal Faktur Pajak dibuat lebih dari yang ditetapkan,

maka harus dinyatakan secara jelas peruntukannya dalam lembar Faktur Pajak yang bersangkutan.

Page 5: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

nama, alamat, dan NPWP yang menyerahkan BKP atau JKP

nama, alamat, dan NPWP pembeli BKP atau penerima JKP

potongan harga

jenis barang atau jasa

jumlah Harga Jual atau Penggantian

nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani Faktur Pajak.

Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut

Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut

kode, nomor seri

tanggal pembuatan Faktur Pajak

Faktur Pajak harus memuat paling sedikit

Page 6: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

PENANDATANGANAN FAKTUR PAJAK

• Nama yang berhak menandatangani Faktur Pajak harus diisi sesuai dengan kartu identitas yang sah, yaitu KTP, SIM, atau Paspor, yang berlaku pada saat Faktur Pajak ditandatangani.

• PKP wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis nama PKP atau pejabat/pegawai yang berhak menandatangani Faktur Pajak disertai dengan contoh tandatangannya, dengan melampirkan fotokopi kartu identitas pejabat/pegawai penandatangan Faktur Pajak yang sah yang telah dilegalisasi pejabat yang berwenang kepada Kepala KPP paling lama pada akhir bulan berikutnya sejak bulan pejabat/pegawai tersebut mulai melakukan penandatanganan Faktur Pajak, dengan menggunakan formulir yang sudah ditentukan.

• PKP dapat menunjuk lebih dari 1 (satu) orang pejabat/pegawai untuk menandatangani Faktur Pajak .

• Dalam hal terjadi perubahan pejabat/pegawai yang berhak menandatangani Faktur Pajak, maka PKP wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis atas perubahan tersebut kepada Kepala KPP paling lambat pada akhir bulan berikutnya sejak bulan pejabat/pegawai pengganti mulai menandatangani Faktur Pajak, dengan menggunakan formulir yang sudah ditentukan.

• Dalam hal PKP melakukan pemusatan tempat PPN terutang, maka pejabat/pegawai yang telah ditunjuk di tempat-tempat kegiatan usaha sebelum pemusatan masih dapat menandatangani Faktur Pajak yang diterbitkan setelah pemusatan yang dicetak di tempat-tempat kegiatan usaha masing-masing.

Page 7: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

Kendali Nomor Seri Faktur PajakKendali Nomor Seri Faktur PajakNomor seri Faktur Pajak hanya dapat diberikan kepada PKP yang:a.Telah dilakukan registrasi ulang PKP sesuai dengan Per-05 dan perubahannya atau telah dilakukan verifikasi dalam rangka pengukuhan PKP.b.Telah melakukan update alamat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, apabila terjadi perubahan alamat .c.Telah mengajukan surat permohonan kode aktivasi dan password.d.Telah menerima surat pemberitahuan kode aktivasi dari KPP .e.Telah menerima pemberitahuan password melalui e-mail.f.Telah mengajukan surat permintaan nomor seri faktur pajak.g.Telah memasukkan kode aktivasi dan password dengan benar pada saat mengajukan permintaan nomor seri faktur pajak.h.Telah menyampaikan SPT masa PPN untuk 3 (tiga) masa pajak terakhir berturut-turut yang telah jatuh tempo pada tanggal surat permohonan nomor seri faktur pajak disampaikan ke KPP.

Page 8: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

Kegiatan Permohonan Kode Aktivasi dan PasswordKegiatan Permohonan Kode Aktivasi dan Password

PKPPKP

Petugas TPT di KPP

Data base Registrasi Ulang PKP dan verifikasi Pengukuhan PKP

Surat permohonan kode aktivasi

Surat pemberitahuan kode aktivasi kempos

1

4

Petugas Seksi Pelayanan di KPP3

2Surat pemberitahuan kode aktivasi dikirim via pos

Password di email

3

Pemberitahuan kempos di email

5

Direkam di aplikasi di KPP

Penerima surat masuk KPP

Catatan: Tata Cara Permohonan Kode Aktivasi dan Password secara lebih lengkap, dapat Saudara lihat pada SE- 52/PJ/2012

Page 9: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

Pasal 8 PER-24

• Ayat (1)

• PKP mengajukan surat permohonan Kode Aktivasi dan Password ke Kantor Pelayanan Pajak tempat PKP dikukuhkan sesuai dengan formulir sebagaimana diatur dalam Lampiran IVA yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

• Ayat (2)

• Surat permohonan Kode Aktivasi dan Password sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diisi dengan lengkap dan disampaikan secara langsung ke Kantor Pelayanan Pajak tempat PKP dikukuhkan.

Page 10: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

• Ayat (7)

Dalam hal surat pemberitahuan Kode Aktivasi dan surat pemberitahuan penolakan tidak diterima oleh PKP dan kembali pos (kempos), Kantor Pelayanan Pajak akan memberitahukan informasi tersebut melalui surat elektronik (email) ke alamat email PKP yang dicantumkan dalam surat permohonan Kode Aktivasi dan Password.

• Ayat (8)

PKP sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dan/atau ayat (7) dapat mengajukan kembali surat permohonan Kode Aktivasi dan Password ke Kantor Pelayanan Pajak setelah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan/atau telah menyampaikan surat pemberitahuan perubahan alamat ke Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan prosedur pemberitahuan perubahan alamat.

• Ayat (9)

Dalam hal PKP tidak menerima Password sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b karena kesalahan penulisan alamat email pada Surat Permohonan Kode Aktivasi dan Password, PKP harus mengajukan permohonan update email.

• Ayat (10)

Surat pemberitahuan Kode Aktivasi yang hilang dapat dimintakan kembali ke Kantor Pelayanan Pajak dengan melampirkan fotokopi surat keterangan kehilangan dari kepolisian dan bukti penerimaan surat dari Kantor Pelayanan Pajak atas surat permohonan Kode Aktivasi dan Password.

Page 11: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

Kegiatan Permintaan Nomor Seri Faktur PajakKegiatan Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak

PKPPKP

Petugas TPT di KPP

Data base penomoran Faktur Pajak

surat permintaan nomor seri

Surat Pemberitahuan nomor seri Faktur Pajak

1

3

Data base kepatuhan 3 masa pajak terakhir

PKP memasukkan kode aktivasi dan password

2

Catatan: Tata Cara Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak secara lebih lengkap, dapat Saudara lihat pada SE-52/PJ/2012

Page 12: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

Pasal 9 PER-24 • Ayat (1)

PKP menyampaikan surat permintaan Nomor Seri Faktur Pajak sebagaimana diatur dalam Lampiran IVD yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini ke Kantor Pelayanan Pajak tempat PKP dikukuhkan.

• Ayat (2)Surat permintaan Nomor Seri Faktur Pajak harus diisi secara lengkap dan disampaikan langsung ke Kantor Pelayanan Pajak tempat PKP dikukuhkan.

• Ayat (4)PKP yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), tidak dapat diberikan Nomor Seri Faktur Pajak.

• Ayat (6)Surat pemberitahuan Nomor Seri Faktur Pajak yang hilang, rusak, atau tidak tercetak dengan jelas, dapat dimintakan kembali ke Kantor Pelayanan Pajak dengan menunjukkan surat permintaan Nomor Seri Faktur Pajak.

Page 13: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

POIN PERUBAHANPOIN PERUBAHANNo Keterangan PER-13/PJ/2010 stdd

PER-65/PJ/2010PER-24/PJ/2012

1 Otorisasi pemberian nomor seri

Nomor Urut FP ditentukan sendiri oleh PKP secara berurutan

Nomor Seri FP diberikan oleh DJP dengan mekanisme yang ditentukan oleh DJP

2 Syarat diberikan nomor seri FP

Tidak ada syarat khusus, PKP dapat membuat nomor sendiri.

Nomor Seri Faktur Pajak diberikan kepada PKP yang telah diregistrasi ulang dan PKP baru yang telah diverifikasi dalam rangka pengukuhan PKP

3 Identitas PKP khususnya alamat dan jenis barang/jasa

Tidak ditegaskan Penegasan Keterangan FP mengenai alamat dan jenis barang/jasa harus diisi sesuai dengan keterangan yang sebenarnya atau sesungguhnya

13

1

Page 14: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

POIN PERUBAHANPOIN PERUBAHANNo Keterangan PER-13/PJ/2010 stdd PER-

65/PJ/2010PER-24/PJ/2012

4 Penunjukan dan Penandatanganan FP

PKP tidak disyaratkan melampirkan fotokopi kartu identitas yang sah

Mengatur pejabat/pegawai penandatangan FP yang berhak: -PKP wajib memberitahukan ke KPP surat penunjukan penandatangan FP; dan-fotokopi kartu identitas yang sah (dilegalisasi oleh pejabat berwenang)

5 Istilah Faktur Pajak Cacat

Diatur dan digunakan istilah “Faktur Pajak cacat”

Istilah “Faktur Pajak cacat“ diganti dengan “Faktur Pajak tidak lengkap” agar sinkron dengan ketentuan UU KUP

6 Penggunaan Kode Transaksi (02 dan 03)

Menimbulkan multitafsir untuk transaksi yang harus dipungut oleh Pemungut dengan mekanisme normal

Mempertegas peruntukan Kode Transaksi, yaitu kode 02 (bendahara pemerintah) & 03 (BUMN dan KPS) digunakan untuk penyerahan yang PPNnya dipungut oleh Pemungut PPN

14

2

Catatan: Pengaturan butir ke 4, PKP harus menyampaikan surat pemberitahuan penandatangan FP + copy kartu identiitas

Page 15: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

POIN PERUBAHANPOIN PERUBAHANNo Keterangan PER-13/PJ/2010 stdd

PER-65/PJ/2010PER-24/PJ/2012

7 Urutan nomor seri Faktur Pajak

- Wajib membetulkan FP sehingga sequence number tetap terjaga

- Apabila tidak dibetulkan, PKP penerbit dikenai sanksi Ps 14 (4) UU KUP dan PKP Pembeli tetap dapat mengkreditkan PM

- Nomor seri Faktur Pajak diberikan oleh DJP dengan blok nomor urut

- Penggunaan nomor yang tidak urut tidak dikenakan sanksi

- Terdapat kewajiban pelaporan nomor yang tidak terpakai

8 Nomor Seri FP ganda (lebih dari satu)

- Wajib membetulkan FP sehingga sequence number tetap terjaga

Seluruh Faktur Pajak dengan Nomor Seri FP yang sama /ganda termasuk Faktur Pajak Tidak Lengkap

9 Penerbitan FP Pengganti

- Menggunakan Nomor Seri baru- Dilaporkan di 2 Masa Pajak SPT,

yaitu di masa FP yang diganti dan di masa pembuatan FP pengganti

- Menggunakan Nomor Seri yang sama

- Hanya dilaporkan di SPT FP yang diganti

15

3

Page 16: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

POIN PERUBAHANPOIN PERUBAHANNo Keterangan PER-13/PJ/2010 stdd

PER-65/PJ/2010PER-24/PJ/2012

10 Pengkreditan FP

Kesalahan pengisian keterangan FP di luar kuasa PKP Pembeli tetap dapat dikreditkan (nomor tidak urut, kode cabang dan penandatangan belum diberitahukan ke KPP)

FP yang tidak diisi dengan keterangan yang sebenarnya atau sesungguhnya dan yang tidak mengikuti tata cara sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini tidak dapat dikreditkan oleh PKP Pembeli

16Catatan: Selain 10 Butir Perubahan, masih terdapat butir lain, untuk lebih lengkapnya dapat Saudara lihat selengkapnya di PER-24/PJ/2012

Page 17: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

Penomoran FPSesuai dengan

Per-24

Penomoran FPSesuai dengan

Per-13/65

. .-Kode transaksi & status Kode cabang Kode tahun Nomor Seri

Jumlah Digit:8 digitDitentukan oleh PKP sendiri

Jumlah Digit:13 digitDitentukan oleh sistem DJP, termasuk kode tahun akan dicreate oleh sistem DJP dan kode cabang dihapus.

Perubahan Nomor Seri Faktur PajakPerubahan Nomor Seri Faktur Pajak

. .-Kode transaksi & status Nomor Seri

Page 18: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

KODE DAN NOMOR SERI FAKTUR PAJAKFormat Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak terdiri dari 16 (enam belas) digit yaitu:a. 2 (dua) digit pertama adalah Kode Transaksi;b. 1 (satu) digit berikutnya adalah Kode Status; danc. 13 (tiga belas) digit berikutnya adalah Nomor Seri Faktur Pajak.Sehingga format Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak secara keseluruhan menjadi sebagai berikut:

Kode Transaksi Kode Status Nomor Seri Faktur Pajak

Penulisan Kode dan Nomor Seri pada Faktur Pajak, harus lengkap sesuai dengan banyaknya digit.

KPPtempat PKP dikukuhkan akan memberikan nomor seri Faktur Pajak ke PKP sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan dimulai dariNomor Seri 900-13.00000001 untuk Faktur Pajak yang diterbitkan tanggal 1 April 2013. Untuk tahun 2014 akan dimulai dari nomor seri Faktur Pajak 000-14.00000001 demikian seterusnya.

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 19: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

Tata Cara Penggunaan Kode Status pada Faktur Pajak

a. Kode Status, diisi dengan ketentuan sebagai berikut:

1) 0 (nol) untuk status normal;2) 1 (satu) untuk status penggantian.

b. Dalam hal diterbitkan Faktur Pajak pengganti ke-2, ke-3, dan seterusnya, maka Kode Status yang digunakan Kode Status '1'.

Page 20: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

Tata Cara Penggunaan Nomor Seri Faktur Pajak

a. Nomor Seri Faktur Pajak terdiri dari 11 (sebelas) digit nomor urut yang dipisahkan oleh 2 (dua) digit tahun penerbitan.

b. Nomor Seri Faktur Pajak diberikan dalam bentuk blok nomor dengan jumlah sesuai permintaan PKP.

Contoh:PKP meminta 100 Nomor Seri Faktur Pajak, maka Nomor Seri

Faktur Pajak yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak dapat berupa:

- 900.13.00000001 s.d. 900.13.00000100;- 900.13.99999901 s.d. 901.13.00000000;- 900.13.99999999 s.d. 901.13.00000098, dan sebagainya.c. Nomor Seri Faktur Pajak digunakan untuk penerbitan Faktur

Pajak dalam tahun yang sama dengan 2 (dua) digit tahun penerbitan yang tertera dalam Nomor Seri Faktur Pajak.

Page 21: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

TATA CARA PEMBETULAN ATAU PENGGANTIAN FAKTUR PAJAK YANG RUSAK,SALAH DALAM PENGISIAN, ATAU SALAH DALAM PENULISAN

1. Atas permintaan PKP pembeli atau penerima JKP atau atas kemauan sendiri, PKP penjual atau pemberi JKP membuat Faktur Pajak Pengganti terhadap Faktur Pajak yang rusak, salah dalam pengisian, atau salah dalam penulisan.

2. Pembetulan Faktur Pajak yang salah dalam pengisian atau salah dalam penulisan tidak diperkenankan dengan cara menghapus, atau mencoret, atau dengan cara lain, selain dengan cara membuat Faktur Pajak Pengganti sebagaimana dimaksud dalam butir 1.

3. Penerbitan dan peruntukan Faktur Pajak Pengganti dilaksanakan seperti penerbitan dan peruntukan Faktur Pajak yang biasa sesuai dengan Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak yang telah ditetapkan.

4. Faktur Pajak Pengganti sebagaimana dimaksud pada butir 1, diisi berdasarkan keterangan yang seharusnya dan dilampiri dengan Faktur Pajak yang rusak, salah dalam pengisian atau salah dalam penulisan tersebut.

5. Faktur Pajak Pengganti tetap menggunakan Nomor Seri Faktur Pajak yang sama dengan Nomor Seri Faktur Pajak yang diganti. Sedangkan tanggal Faktur Pajak Pengganti diisi dengan tanggal pada saat Faktur Pajak Pengganti dibuat.

Page 22: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

6. Pada Faktur Pajak Pengganti sebagaimana dimaksud pada butir 1, dibubuhkan cap yang mencantumkan Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak serta tanggal Faktur Pajak yang diganti. Pengusaha Kena Pajak dapat membuat cap tersebut seperti contoh berikut. Kode dan Nomor Seri serta tanggal Faktur Pajak yang diganti dapat diisi dengan cara manual.

7. Penerbitan Faktur Pajak Pengganti mengakibatkan adanya kewajiban untuk membetulkan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai pada Masa Pajak terjadinya kesalahan pembuatan Faktur Pajak tersebut.

8. Faktur Pajak Pengganti dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai pada Masa Pajak yang sama dengan Masa Pajak dilaporkannya Faktur Pajak yang dilakukan penggantian dengan mencantumkan nilai dan/ atau keterangan yang sebenarnya atau sesungguhnya setelah penggantian.

9. Pelaporan Faktur Pajak Pengganti pada Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud pada butir 8 harus mencantumkan Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak yang diganti pada kolom yang telah ditentukan.

Faktur Pajak yang diganti : ………………………Kode dan Nomor Seri : ………………………Tanggal : ………………………

Page 23: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

TATA CARA PENGGANTIAN FAKTUR PAJAK YANG HILANG

1. Pengusaha Kena Pajak Penjual atau Pemberi Jasa Kena Pajaka. PKP penjual atau pemberi JKP dapat mengajukan permohonan tertulis untuk meminta

copy dari Faktur Pajak yang hilang kepada PKPpembeli atau penerima JKP dengan tembusan kepada KPP di tempat PKP penjual ata u pemberi JKP dikukuhkan dan kepada KPP di tempat PKP pembeli atau penerima JKPdikukuhkan.

b. Berdasarkan permohonan dari PKP penjual atau pemberi JKP, PKP pembeli atau penerima JKP membuat copy dari arsip Faktur Pajak yang disimpan oleh PKPpembeli atau penerima JKP, untuk dilegalisasi oleh KPP tempat PKP pembeli atau penerima JKPajak dikukuhkan.

Copy dibuat dalam rangkap 2 (dua), yaitu :a. Lembar ke-1 : diserahkan ke PKP penjual atau pemberi JKP melalui PKP pembeli atau

penerima JKP.b. Lembar ke-2 : arsip KPP yang bersangkutan.c. Legalisasi diberikan oleh KPP tempat PKP pembeli atau penerima JKP dikukuhkan setelah

meneliti asli arsip Faktur Pajak dan SPT Masa PPN dari PKP pembeli atau penerima JKP tersebut.

d. KPP tempat PKP penjual atau pemberi JKP dikukuhkan wajib melakukan penelitian atas SPT Masa PPN dari PKP penjual atau pemberi JKP untuk meyakinkan bahwa Faktur Pajak yang dilaporkan hilang tersebut sudah dilaporkan sebagai Pajak Keluaran.

Page 24: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

2. Pengusaha Kena Pajak Pembeli atau Penerima Jasa Kena Pajaka. PKP pembeli atau penerima JKP dapat mengajukan permohonan tertulis untuk meminta copy

dari Faktur Pajak yang hilang kepada PKP penjual atau pemberi JKP dengan tembusan kepada KPP di tempat Pengusaha Kena Pajak pembeli atau penerima JKP dikukuhkan dan kepada Kantor Pelayanan Pajak di tempat Pengusaha Kena Pajak penjual atau pemberi JKP dikukuhkan.

b. Berdasarkan permohonan dari PKP pembeli atau JKP, Pengusaha Kena Pajak penjual atau pemberimJasa Kena Pajak membuat copy dari arsip Faktur Pajak yang disimpan oleh Pengusaha Kena Pajak penjual atau pemberi JKP, untuk dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat PKP penjual atau pemberi JKP dikukuhkan.

Copy dibuat dalam rangkap 2 (dua), yaitu:a. Lembar ke-1 : diserahkan ke PKP pembeli atau penerima JKP melalui PKP penjual atau

pemberi JKP.b. Lembar ke-2 : arsip KPP yang bersangkutan.c. Legalisasi diberikan oleh KPP tempat PKP penjual atau pemberi JKP dikukuhkan setelah

meneliti asli arsip Faktur Pajak dan SPT Masa PPN dari PKP penjual atau pemberi JKP tersebut.

d. KPP tempat PKP pembeli atau penerima JKP dikukuhkan wajib melakukan penelitian atas SPT Masa PPN dari PKP pembeli atau penerima JKP untuk meyakinkan bahwa Faktur Pajak yang dilaporkan hilang tersebut sudah dikreditkan sebagai Pajak Masukan

Page 25: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

TATA CARA PEMBATALAN FAKTUR PAJAK1. Dalam hal terjadi pembatalan transaksi penyerahan BKP dan/ atau penyerahan JKP yang Faktur

Pajak-nya telah diterbitkan, maka Faktur Pajak tersebut harus dibatalkan.2. Pembatalan transaksi harus didukung oleh bukti atau dokumen yang membuktikan bahwa telah

terjadi pembatalan transaksi. Bukti dapat berupa pembatalan kontrak atau dokumen lain yang menunjukkan telah terjadi pembatalan transaksi.

3. Faktur Pajak yang dibatalkan harus tetap diadministrasi (disimpan) oleh PKP Penjual yang menerbitkan Faktur Pajak tersebut.

4. PKP Penjual yang membatalkan Faktur Pajak harus mengirimkan surat pemberitahuan dan copy dari Faktur Pajak yang dibatalkan ke KPP tempat PKP Penjual dikukuhkan dan ke KPP tempat PKP Pembeli dikukuhkan.

5. Dalam hal PKP Penjual belum melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan di dalam SPT Masa PPN , maka PKP penjual harus tetap melaporkan Faktur Pajak tersebut dalam SPT Masa PPN dengan mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN atau PPN dan PPnBM.

6. Dalam hal PKP Penjual telah melaporkan Faktur Pajak tersebut dalam SPT Masa PPN sebagai Faktur Pajak Keluaran, maka PKP penjual harus melakukan pembetulan SPT Masa PPN Masa Pajak yang bersangkutan, dengan cara melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan tersebut dengan mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN atau PPN dan PPnBM.

7. Dalam hal PKP Pembeli telah melaporkan Faktur Pajak tersebut dalam SPT Masa PPN sebagai Faktur Pajak Masukan, maka PKP Pembeli harus melakukan pembetulan SPT Masa PPN Masa Pajak yang bersangkutan, dengan cara melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan tersebut dengan mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN atau PPN dan PPnBM.

Page 26: Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

SELESAISELESAI

““DALAM KESUSAHAN SELALU ADA DALAM KESUSAHAN SELALU ADA KEMUDAHAN”KEMUDAHAN”

MELAYANI KONSULTASI TERKAIT SOSIALISASI PER-24/PJ/2012 MELALUI ALAMAT EMAIL: [email protected]