1. Faktur Pajak & Up Date Ppn

33
FAKTUR PAJAK DAN KETENTUAN PPN TERBARU 1 Bandung, 19 Maret 20114

description

pelatihan pajak

Transcript of 1. Faktur Pajak & Up Date Ppn

FAKTUR PAJAK DAN KETENTUAN PPN TERBARU

1Bandung, 19 Maret 20114

2

JENIS FP

FAKTUR PAJAK

FAKTUR PAJAK “STANDAR”( Ps. 13 ayat (5) UU PPN 1984 jo Per. DJP No.

PER-13/PJ/2010, 1-04-2010 jo PER-08/PJ/2012)

FAKTUR PAJAKGABUNGAN

(Ps. 13 ayat (2) UU PPN 1984) FAKTUR PAJAK“SEDERHANA” = INVOICE

(Ps. 13 ayat (7) UU PPN 1984 jo PER - 58/PJ/2010,01–01-2011)

SE - 137/PJ/2010, 13-12-2010

DOKUMEN TERTENTU SBGFAKTUR PAJAK “STANDAR”

(Ps. 13 ayat (6) UU PPN 1984 jo Perdirjen No. 10/PJ/2010, 01 – 04 - 2010 & PER - 27/PJ/2011PER - 27/PJ/2011, 19 – 09 – 2011)

1. Minimal memuat ket. dimak- sud dlm Ps. 13 ay. (5) UUPPN 2. Bentuk sesuai kebutuhan ad-

ministasi PKP ybs. 3. Menggunakan Nomor seri se-

suai ketentuan 4. Pengadaan oleh PKP jbs.

Satu FP Standar yg memuat seluruh penyer. BKP dan/atau

JKP dlm satu Masa Pajak untuk Pembeli atau

Penerima jasa yg sama.

FAKTUR PAJAK“SEDERHANA”

=“ECERAN”

FAKTUR PAJAK “STANDAR”

=SELAIN ECERAN

PRINSIP-PRINSIP PENGISIANFAKTUR PAJAK

PER-13/PJ./2010

DIISI LENGKAP,JELAS & BENAR,

FORMAL & MATERIAL

DILARANG MEMBE-TULKAN DG CORETAN/MENGGUNAKAN TIPPEX

KEKELIRUAN DLM PE-NGISIAN DIBETULKAN

DG CARA MEMBUAT FPSTD PENGGANTI YG DILAMPIRI & DICAP NO.& TGL FP YG DIGANTI

DITANDATANGANIOLEH PKP YBS.

DILARANG MENG-GUNAKAN CAP

TANDA TANGAN

FAKTUR PENJUALANYG MEMUAT ISI SE-

SUAI KETENTUAN, DPTDISEBUT FP STANDAR

KECUALI CORETAN PDTANDA ASTERIK(*) &PEMBETULAN NILAI

KURS OLEH PEMUNGUT

TDK TERTAMPUNG:1. DIPECAH & SEMUA

DIISI LENGKAP2.DILAMPIRI DG FAK-TUR PENJUALAN YBS

FP STANDAR HILANGDIGANTI DG FOTOCOPY YG DILEGALI-SASI KEPALA KPP

KRITERIA PM DPT DIKREDITKAN

PAJAK MASUKANDAPAT DIKREDITKAN

SYARAT FORMAL(Ps. 13 ay. 5 UU PPN 1984)

DALAM FAKTUR PAJAKSTANDAR YG TDK CACAT

(Ps. 9 ay. 8 UU PPN 1984)

SYARAT MATERIIL(Ps. 9 ay. 9 UU PPN 1984)

UNTUK PEROLEHAN BKP DAN/JKP YG BERHUB. LANGSUNG

DG KEGIATAN USAHA MELAKU-KAN PENYER. KENA PAJAK

(Ps. 9 ay. 5 & ay. 8 huruf b UU PPN 1984)

BELUM DIBEBANKANSEBAGAI BIAYA

(Ps. 9 ay. 9 UU PPN 1984)

KEGI-ATAN

USAHA

MANA-JEMEN

DISTRI-BUSI

PEMA-SARAN

PRO-DUKSI

Menggunakancap/scanner tanda tangan

lengkap, jelas, & benar

sesuai tata cara & prosedur

alamat yang sebenarnya atau

sesungguhnya

jenis barang ataujasa diisi keterangan 

yg sebenarnya atau sesungguhnya

Dibuat > 3 bl sejak batas wkt pemb. FP

FP Standar cacat

Tdk/terlambat lapor Nama &contoh tanda tangan pejabat

yg ditunjuk (legalisir kartu identitas)

Kode Transaksi &No Seri

FP tidak sesuai ketentuan

PER - 24/PJ/2013 berlaku 1 April 2013 stddPER-08/PJ/2013 berlaku 1 April 2013

Nomor Seri Ganda (Thn Sama)

11

2233

44

55

KETERANGAN YANG HARUS ADADALAM FAKTUR PAJAK

(Ps.13 ayat (5) UU PPN)

Nama, alamat, NPWPyg menyerahkan BKP/JKP

Nama, alamat, NPWPpembeli BKP/JKP

Jenis barang/jasa, Jmlharga jual/penggantian,

dan potongan harga

PPN dan PPnBMyang dipungut

Kode, nomor seri dantanggal pembuatan FP

Nama dantandatangan yg berhak

Nomor dan tanggalpengukuhan PKP

Macam, kuantum,& harga satuan

Tgl. penyerahan/tgl.pembayaran

TDK LENGKAP = FAKTUR PAJAK CACAT sanksi 2% x DPP

jabatan

11

IDENTITAS PENGUSAHA KENA PAJAKIDENTITAS PENGUSAHA KENA PAJAK 22

7

NOMOR SERI FAKTUR PAJAK(PER-13/PJ/2010 jo PER-65/PJ/2010 tgl 24-03-2010)

Kode Transaksi

Kode Status

Kode Cab.

Kode FP Standar

01 : Penyerahan kepada selain Pemungut PPN 02 : Penyerahan yang PPN-nya dipungut Bendaharawan Pemerintah

03 : Penyerahan yang PPN-nya dipungut Pemungut PPN lainnya/BUMN 04 : Penyerahan dg DPP Nilai Lain yang dipungut PKP Penjual05 : Penyerahan yg PM-nya di deemed yang dipungut PKP Penjual06 : Penyerahan dg tarif khusus/turis asing yang dipungut PKP Penjual07 : Penyerahan dg PPN TDP yang dipungut PKP Penjual08 : Penyerahan dg PPN Dibebaskan yang dipungut PKP Penjual09 : Penyerahan Aktiva Ps. 16D yang dipungut PKP Penjual

PER-13/PJ/2010 TGL 24-03-2010 PER - 58/PJ/2010 JO SE - 137/PJ/2010 TGL 13-12-2010 (Ps 20 PP No 1 Thn 2012)

PKP Pedagang Eceran sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dapat menggunakan kode dan nomor seri khusus dalam Faktur Pajak berupa nomor invoice atau nomor struk

Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak dapat berupa nomor nota, kode nota, atau ditentukan sendiri oleh PKP PE.Dalam hal PKP pabrikan atau distributor yang dalam kegiatan usahanya melakukan penjualan secara eceran (memiliki outlet), atas penyerahan Barang Kena Pajak secara eceran tersebut Pengusaha Kena Pajak dapat membuat Faktur Pajak sesuai ketentuan PER-58/PJ/2010.

33

Penomoran FPSesuai dengan

Per-24

Penomoran FPSesuai dengan

Per-13/65

. .-Kode transaksi & status Kode cabang Kode tahun Nomor Seri

Jumlah Digit:8 digitDitentukan oleh PKP sendiri

Jumlah Digit:13 digitDitentukan oleh sistem DJP, termasuk kode tahun akan dicreate oleh sistem DJP dan kode cabang dihapus.

Perubahan Nomor Seri Faktur Perubahan Nomor Seri Faktur PajakPajak

. .-Kode transaksi & status Nomor Seri

9

MASA PENGREDITAN PAJAK MASUKAN

DLM HAL FP DITERIMA STL LEWAT BLN KETIGA TSB., PENGREDITAN DI- LAKUKAN DGN CARA PEMBETULAN

SPT MASA PPN YANG BERSANGKUTAN(PENJELASAN PS. 9 AY. (9) UU PPN 1984)

PRINSIP (Ps. 9 ay. 2 UU PPN 1984)

PENGREDITAN DLM MASA PAJAK YANG SAMA

PENGECUALIAN(Ps.9 ay.9 UU PPN 1984)

PENGREDITAN PM DLM MASA TDK SAMA PALING LAMBAT TIGA BULAN SETELAH AKHIR MASA PAJAK YBS.

SYARAT :1. BELUM DIBEBANKAN SEBAGAI BIAYA 2. BELUM DIPERIKSA, KECUALI PEROLEHANNYA SDH DICATAT DLM PEMBUKUAN PKP 3. ADA ALASAN YANG MENDUKUNG

Sejak1-1-01

SYARAT :1. BELUM DIBEBANKAN SEBAGAI BIAYA

2. BELUM DIPERIKSA, ( Ps. 9 ay. (8) huruf i dan ay. 9 )

44

Diagram pengkreditan dalam Masa Pajak yang tidak sama

PENYER. BKP30/4/13 23/8/13

PEMBAYARAN27/7/13

PEMBUATAN FP30/4/13

PEMBELIMENERIMAFP 30/4/13

DALAM HALPEMBELI

MENERIMAFP 30/4/13

PM DLM FP 30/4/13 DPT DIKREDITKAN DALAM SPT MASA PPN JULI 2013 SEPANJANG :1. BLM DIBEBANKAN SEBAGAI BIAYA2. BLM DILAKUKAN PEMERIKSAAN

PENGKREDITAN PMDILAKUKAN DG CARA

PEMBETULAN SPTMASA PPN APRIL 2013

FP dibuat setelah 30-04-2013 maka bagi pembeli PM DDK sedangkan penjual dikenakan sanksi terlambat membuat FP

11

Saat Pembuatan Faktur Pajak

BACK

12

Pasal 17 Saat Penyerahan

PP NO 1 TAHUN 2012 BERLAKU 1 JANUARI 2013

Saat Terutang Pajak

Saat Penyerahan

Saat Pembuatan Faktur Pajak

Pasal 11 UU PPN

Pasal 13 UU PPN

“Saat penyerahan yang merupakan dasar penentuan saat terutang PPN dan saat pembuatan Faktur Pajak disinkronisasikan dengan praktik yang lazim terjadi dalam kegiatan usaha yang tercermin dalam praktik pencatatan atau pembukuan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum serta diterapkan secara konsisten oleh PKP”

“Penyerahan dianggap telah terjadi, apabila resiko dan manfaat kepemilikan barang telah berpindah kepada pembeli dan jumlah pendapatan dari transaksi tersebut dapat diukur dengan handal”

“Pengakuan pendapatan atau pencatatan piutang dicerminkan dengan penerbitan invoice/faktur penjualan yang sekaligus menjadi dokumen sumber dan sebagai dasar pencatatan pengakuan pendapatan atau pencatatan piutang”

SAAT PENYER.BKP/JKP

BARANG BERGERAKsaat penyer. langsungkpd pembeli/pihak III

utk & a.n pembeli ataupenyer.kpd juru kirim/peng. jasa angkutan

BRG. TDK BERGERAKsaat penyer. hak untuk

menggunakan/menguasaiBKP ybs, baik scr. hukum

atau secara nyata kpdpihak pembeli

PENYERAHAN JKP1. Saat tersedia fasilitas/

kemudahan untuk di-pakai secara nyata.

SAAT PEMBAY.Pembayaran diterimasebelum penyerahan

harga atas penyerahan BKP harga atas penyerahan BKP diakui sebagai piutang atau diakui sebagai piutang atau penghasilan, atau pada saat penghasilan, atau pada saat diterbitkan faktur penjualan diterbitkan faktur penjualan

oleh oleh PKP, sesuai dengan PKP, sesuai dengan Prinsip akuntansi yang Prinsip akuntansi yang

Berlaku umum dan Berlaku umum dan diterapkan secara konsistenditerapkan secara konsisten

Kontrak atau Kontrak atau Perjanjian ditandatangani, Perjanjian ditandatangani,

atau saat mulai tersedianya atau saat mulai tersedianya Fasilitas atau kemudahan Fasilitas atau kemudahan

untuk dipakai secara untuk dipakai secara nyata, sebagian/seluruhnya,nyata, sebagian/seluruhnya,

PENYERAHAN BKPTW

SAAT PAJAK TERUTANG(Ps.11 UU PPN jo PP 1 TH 2012 jo SE-50/PJ/2011)

Dalam prinsip akuntansi yang berlaku umum, penyerahan barang dianggap telah terjadi apabila risiko dan manfaat kepemilikan barang telah berpindah kepada pembeli dan jumlah pendapatan dari transaksi tersebut dapat diukur dengan handal termasuk penyerahan jasa. Dalam sistem akrual, Pengakuan pendapatan atau pencatatan piutang dicerminkan dengan penerbitan invoice/faktur penjualan yang sekaligus menjadi dokumen sumber dan sebagai dasar pencatatan.

14

PEMBUATAN FAKTUR PAJAK PPN jo PP 1 TH 2012 jo SE-50/PJ/2011)

PT Berkah yang berkedudukan di Jakarta menjual BKP PT Berkah yang berkedudukan di Jakarta menjual BKP kepada PT Ceria di Surabaya dengan syarat pengiriman kepada PT Ceria di Surabaya dengan syarat pengiriman

(term of delivery) loco gudang penjual (fob shipping point)(term of delivery) loco gudang penjual (fob shipping point)

Dikirim = DO10/6/11 12/6/11

Diterima27/9/11

Pembayaran IIPembayaran I30/8/11

FP Dibuat krn ada perakitan

Dikirim12/8/11 13/8/11

Diterima27/10/11

Pembayaran II

Via ekspedisi FP Dibuat

Pembayaran I30/9/1116/8/11

Invoice

PT Cantik di Jakarta menjual BKP kepada PT Sentosa di Semarang PT Cantik di Jakarta menjual BKP kepada PT Sentosa di Semarang Dengan syarat pengiriman Dengan syarat pengiriman (term of delivery) (term of delivery)

franco gudang pembeli (fob destination)franco gudang pembeli (fob destination)

Tidak ada pembuatan FP

Tidak ada pembuatan FP

16/8/11

Invoice

FP Dibuat

Via ekspedisi

SPESIMEN TTD PEJABAT YANG DITUNJUKSPESIMEN TTD PEJABAT YANG DITUNJUK 55

16

PM TDK DPT DIKREDITKAN

PAJAK MASUKANTIDAK DAPAT DIKREDITKAN

(Ps. 9 ayat (8) & Ps 16B ayat (3) UU PPN 1984)

a. Utk perolehan BKP/JKP sebelum dikukuhkan sebagai PKP

b. Tdk berhub. langsung dg kegiatan ush melakukan penyer. kena pjk.

c. Utk perolehan dan pemeliharaan kbm berupa sedan, station wagon, jip, van, dan kombi, kecuali sbg barang dag. atau disewakan

d. Untuk pemanfaatan BKP tidak berwujud atau JKP dari luar/ di dalam Daerah Pabean, sebelum dikukuhkan sebagai PKP

e. Utk perolehan BKP/JKP yang bukti pungutannya berupa FP Sederhana

g. Pemanfaatan BKP tidak berwujud atau JKP dari luar/di dlm dae- rah pabean yg FP-nya tdk memenuhi ketentuan Ps. 13 ayat (6).

h. Untuk perolehan BKP/JKP, yg PM-nya ditagih menggunakan skp

i. Untuk perolehan BKP/JKP, yang PM-nya tidak dilaporkan, dite- mukakan dalam pemeriksaan

Ps. 16B ayat (3) : Utk perolehan BKP/JKP, yg berhub. langsung dg. kegiatan penyer. BKP/JKP yg dibebaskan dari pengenaan PPN

/tdk terutang PPN

f. Untuk perolehan BKP/JKP yg FP-nya tdk memenuhi ketent. Ps. 13 ayat (5)/(9)/ tidak mencantumkan nama, alamat, NPWP

j. Untuk perolehan BKPselain barang modal atau JKP sebelum PKP berproduksi

HHAAPPUUSS

17

Pasal 16 F UUPPN jo PP No 1 Thn 2012 Pasal 16 F UUPPN jo PP No 1 Thn 2012 TANGGUNG JAWAB RENTENGTANGGUNG JAWAB RENTENG

pajak yang terutang tersebut dapat ditagih kepadapenjual barang atau

pemberi jasa;

Pembeli BKP atau penerima JKP bertanggung jawab secara renteng atas pembayaran pajak, sepanjang

tidak dapat menunjukkan bukti bahwa Pajak telah dibayar.

Pembeli BKP atau penerimaPembeli BKP atau penerima JKP bertanggung jawab JKP bertanggung jawab

secara renteng secara renteng atas pembayaran PPN atas pembayaran PPN

atau PPnBMatau PPnBM

pembeli BKP atau penerima JKPdapat menunjukkan

bukti telah melakukan pembayaran pajak kepada

penjual barang atau pemberi jasa.

ataatauu

Tidak Tidak berlaku dalam halberlaku dalam hal

KETENTUAN BARU PELAPORAN SPT MASA PPN manual atau e-spt (jk tdk memenuhi wajib e-spt)

Syarat

Pengusaha Kena Pajak orang pribadi yang:

melaporkan tidak lebih dari 25 (dua puluh lima) dokumen (Faktur Pajak/dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak dan/atau Nota Retur/Nota Pembatalan) pada setiap Lampiran SPT dalam 1 (satu) Masa Pajak; danjumlah seluruh penyerahan barang dan jasanya dalam 1 (satu) Masa Pajak kurang dari Rp400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah),

Faktur Pajak yang menurut ketentuan dapat dikreditkan sebagai Pajak Masukan namun tidak dikreditkan oleh Pengusaha Kena Pajak, harus dilaporkan dalam Formulir 1111B3.

1 JUNI 20131 JUNI 2013

KETENTUAN BARU TERKAIT FORM 1111 B3 & Lampiran

Pengusaha Kena Pajak WP Badan Wajib e-SPT

Setiap Pengusaha Kena Pajak dalam rantai distribusi kendaraan bermotor, yaitu Importir, ATPM, Industri Perakitan, Distributor, Dealer, Sub-Dealer dan Showroom wajib membuat perincian data atas penyerahan kendaraan bermotor dengan menggunakan Daftar Rincian Kendaraan Bermotor hardcopy dan softcopy (Excel) SE - 31/PJ/2013 Tgl 5 Juli 2013

Tata Cara Pembetulan SPT Masa PPN Terkait Tata Cara Pembetulan SPT Masa PPN Terkait Dengan Penggantian Faktur PajakDengan Penggantian Faktur Pajak

Syarat

Faktur Pajak Pengganti tetap menggunakan Nomor Seri Faktur Pajak yang sama dengan Nomor Seri Faktur Pajak yang diganti, sedangkan tanggal Faktur Pajak Pengganti diisi dengan tanggal pada saat Faktur Pajak Pengganti dibuat.Faktur Pajak Pengganti dilaporkan dalam SPT Masa PPN pada Masa Pajak yang sama dengan Masa Pajak dilaporkannya Faktur Pajak yang dilakukan penggantian dengan mencantumkan nilai dan/atau keterangan yang sebenarnya atau sesungguhnya setelah penggantian.Pelaporan Faktur Pajak Pengganti pada SPT Masa PPN harus mencantumkan Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak yang diganti pada kolom yang telah ditentukan.

1 JUNI 20131 JUNI 2013

Tata Cara Pembetulan SPT Masa PPN Terkait Tata Cara Pembetulan SPT Masa PPN Terkait Dengan Penggantian Faktur PajakDengan Penggantian Faktur Pajak

Tanggal Uraian28 April 2013 PT Cerdik (PKP Penjual) menerbitkan Faktur

Pajak kepada PT Pandai (PKP Pembeli) dengan Kode dan Nomor Seri 010.900-13.00000050, DPP sebesar Rp280.000.000,00. dan PPN sebesar Rp28.000.000,00.

31 Mei 2013 Faktur Pajak tersebut dilaporkan oleh PT Cerdik pada SPT Masa PPN Masa Pajak April 2013

11 Juli 2013 PT Cerdik menyadari telah salah membuat Faktur Pajak, harga jual sebenarnya adalah sebesar Rp230.000.000,00

15 Juli 2013 PT Cerdik menerbitkan Faktur Pajak Pengganti kepada PT Pandai dengan Kode dan Nomor Seri yang sama yaitu 011.900-13.00000050, DPP sebesar Rp230.000.000,00. dan PPN sebesar Rp23.000.000,00

Tata Cara Pembetulan SPT Masa PPN Terkait Tata Cara Pembetulan SPT Masa PPN Terkait Dengan Penggantian Faktur PajakDengan Penggantian Faktur Pajak

PT Cerdik harus melakukan pembetulan SPT Masa PPN Masa Pajak April 2013 sebagai berikut:

melaporkan Faktur Pajak Pengganti (Kode dan Nomor Seri 011.900-13.00000050) pada Formulir 1111 A2 dengan cara:

Faktur Pajak yang diganti (Kode dan Nomor Seri 010.900-13.00000050) tidak perlu dilaporkan lagi.

Faktur Pajak Pengganti (Kode dan Nomor Seri 011.900-13.00000050) tidak perlu dilaporkan dalam SPT Masa PPN Masa Pajak Juli 2013

URAIAN DIISI

Kolom Kode dan Nomor Seri 011.900-13.00000050

Kolom Tanggal 15-07-2013

Kolom DPP (Rupiah) 230.000.000

Kolom PPN (Rupiah) 23.000.000

Kolom Kode dan No. Seri Faktur Pajak Yang Diganti/Diretur

010.900-13.00000050

1

2

1

2

TATA CARA PEMBATALAN FAKTUR PAJAK STANDAR

TATA CARA PEMBATALAN FAKTUR PAJAK STANDAR

Dalam hal terjadi pembatalan transaksi penyerahan BKP dan/atau JKP yang FP Standarnya telah diterbitkan, maka FP Standar tsb harus dibatalkan. Pembatalan transaksi harus didukung oleh bukti atau dokumen yang membuktikan bahwa telah terjadi pembatalan transaksi. Bukti dapat berupa pembatalan kontrak atau dokumen lain yang menunjukkan telah terjadi pembatalan transaksi.

A

TATA CARA PEMBATALAN FAKTUR PAJAK STANDAR

TATA CARA PEMBATALAN FAKTUR PAJAK STANDAR

Dalam hal PKP Penjual belum melaporkan FP Standar yang dibatalkan di dalam SPT Masa PPN, maka PKP Penjual harus tetap melaporkan FP tsb dalam SPT Masa PPN dgn mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN atau PPN dan PPn BM.

B

Dalam hal PKP Penjual telah melaporkan FP Standar tersebut dalam SPT Masa Pajak PPN sebagai Faktur Pajak Keluaran, maka PKP Penjual harus melakukan pembetulan SPT Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak ybs, dengan cara tetap melaporkan FP Standar yang dibatalkan tsb dan mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN atau PPN dan PPn BM.

JASA ANGKUTAN UMUM DARAT & AIRPeraturan Menkeu No

80/PMK.03/2012

AIR KERETA API

TIDAK TERUTANG PPN TERUTANG PPN

29 Mei 2012

SEWA/CHARTER

LAUT, SUNGAI, DANAU, PENYEBERANGAN

JALAN

Jasa angkutan

umum di air

kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan dipungut

bayaran

JASA PENGIRIMAN SURAT DENGAN PRANGKOPeraturan Menkeu No 93/PMK.03/2012 Tgl

22-06-2012

jasa pengiriman surat dengan Prangko yang dilakukan dalam rangka penyelenggaraan Layanan Pos Universal

dengan ketentuan

kartu pos, warkat pos, sekogram yaitu tulisan, cetakan, atau rekaman untuk keperluan tunanetra, bungkusan kecil (2kg),

dokumen tertulis di atas kertas atau sarana lain

TIDAK TERUTANG PPN

SURATSURAT

atas penyerahan jasa pengiriman surat dengan Prangko tersebut dikenai tarif jasa pos yang ditetapkan oleh pemerintah

cara pelunasan tarif jasa pos dilakukan dengan menggunakan Prangko tempel atau cara lain pengganti Prangko tempel

JASA PENYEDIA TENAGA KERJAPeraturan Menkeu No

83/PMK.03/2012

DPP Penggantian = 01

DPP Nilai Lain = 04

seluruh tagihan yang diminta atau seharusnya diminta oleh pengusaha jasa atas penyerahan jasa penyediaan tenaga kerja kepada pengguna jasa, termasuk imbalan yang diterima tenaga kerja berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan sejenisnya

memisahkan antara tagihan atas penyerahan jasa penyediaan tenaga kerja yang diterima oleh pengusaha jasa dan imbalan yang diterima oleh tenaga kerja

seluruh tagihan yang diminta atau seharusnya diminta oleh pengusaha jasa atas penyerahan jasa penyediaan tenaga kerja kepada pengguna jasa, tidak termasuk imbalan yang diterima tenaga kerja berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan sejenisnya

DPPDPP

1 JULI 2012

ataatauu

JASA TEMPAT PARKIRPeraturan Menkeu No

122/PMK.03/2012

JASA PENYEDIA TEMPAT

JASA PENGELOLAAN TEMPAT

TIDAK TERUTANG PPN

TERUTANG PPN

nilai penggantian yaitu nilai berupa uang, termasuk biaya yang diminta atau seharusnya

diminta oleh Pengusaha Pengelola Tempat Parkir kepada Pemilik Tempat Parkir.

imbalan berupa bagi hasil yang diperoleh oleh Pengusaha Pengelola Tempat Parkir dari Pemilik Tempat Parkir

TERMASUK

17 Juli 2012

PENJELASAN PENYERAHAN BKP TERTENTUPeraturan Menkeu No 125/PMK.011/2012 tgl 03-08-2012 Rumah Sederhana dan Rumah Sangat Sederhana adalah Rumah Sederhana

Sehat (Rs Sehat/RSH) dan Rumah Inti Tumbuh (RIT) yang perolehannya, secara tunai ataupun dibiayai melalui fasilitas kredit bersubsidi maupun tidak bersubsidi atau melalui pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, yang memenuhi ketentuan : a. luas bangunan tidak melebihi 36 m2 *); b. merupakan rumah pertama yang dimiliki, digunakan sendiri sebagai tempat

tinggal dan tidak dipindahtangankan dalam jangka waktu 5 tahun sejak dimiliki;

c. harga jual tidak melebihi

Rumah Susun adalah bangunan bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang dipergunakan sebagai tempat hunian yang dilengkapi dengan KM/WC dan dapur baik bersatu dengan unit hunian maupun terpisah dengan penggunaan komunal, yang perolehannya secara tunai ataupun dibiayai melalui fasilitas kredit bersubsidi maupun tidak bersubsidi, yang memenuhi ketentuan: a.harga jual untuk setiap hunian termasuk strata title tidak melebihi Rp

75.000.000,00;b.luas bangunan untuk setiap hunian tidak melebihi 21;c.pembangunannya mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum yang

mengatur mengenai Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun; dand.merupakan unit hunian pertama yang dimiliki, digunakan sendiri sebagai

tempat tinggal dan tidak dipindahtangankan dalam jangka waktu 5 tahun sejak dimiliki

Mula 01-04-2008

Mulai 28-02-2011 *)

Mulai 03-08-2012 *)

55jt 70jt 80jt & 95jt

OBJEK PAJAK PASAL 16CPajak Pertambahan Nilai dikenakan atas kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain yang batasan dan tata caranya diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan. {Pasal 16C UU PPN 1984}

Kegiatan Membangun Sendiri adalah kegiatan membangun sendiri bangunan yang diperuntukkan bagi tempat tinggal atau tempat usaha dengan luas bangunan 300 m2 atau lebih dan bersifat permanen.

Permenkeu No 39/PMK.03/2010 berlaku sejak 1 April 2010

Tempat Terutang = Lokasi Bangunan

tidak dilakukan melalui kontraktor atau pemborong

Bangunan adalah bangunan permanen yang konstruksi utamanya terdiri dari:a) tembok; dan atau b) kayu tahan lama; dan atau c. bahan lain yg mempunyai kekuatan sampai 20 tahun atau lebih.

Kegiatan membangun sendiri yg dilakukan secara bertahap dianggap satu kesatuan kegiatan sepanjang tenggang waktu antar tahapan tsb tidak lebih dari 2 thn.

Kegiatan Membangun Sendiri adalah kegiatan membangun sendiri bangunan yang diperuntukkan bagi tempat tinggal atau tempat usaha dengan luas bangunan 200 m2 atau lebih dan bersifat permanen.

Permenkeu No 163/PMK.03/2012 berlaku sejak 21 Nopember 2012

Saat terutangnya PPN atas kegiatan membangun sendiri terjadi pada saat mulai dilaksanakannya pembangunan.

Atas kegiatan membangun sendiri dikenakan PPN dengan tarif 10%

pada saat dimulainya kegiatan membangun sendiri secara fisik seperti penggalian fondasi, pemasangan tiang pancang, atau kegiatan fisik lainnya. {Kep. DJP No:Kep.387/PJ./2002} PPN terutang oleh orang pribadi atau badan yang melakukan kegiatan

membangun sendiri (Dilaporkan dalam SPT 1111 Induk atau SSP Lb ke-3 untuk Non PKP & NPWP diisi 9 digit diisi angka 0 (nol) 3 digit diisi kode KPP lokasi banguanan 3 digit terakhir 000)

PPN yang terutang atas kegiatan membangun sendiri dibayarkan pada setiap bulannya dan harus dibayar seluruhnya ke Kas Negara melalui Kantor Pos atau Bank Persepsi paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.

Orang pribadi atau badan yang melakukan kegiatan membangun sendiri wajib melaporkan pembayaran tsb kepada KPP tempat bangunan tsb berada dgn lembar ke-3 SSP paling lambat akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya masa pajak.

secara jabatan berdasarkan nilai terendah dari data Harga secara jabatan berdasarkan nilai terendah dari data Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) masing-masing daerah Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) masing-masing daerah sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negaratentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara

jumlah biaya yang dikeluarkan dan atau yang dibayarkan untuk membangun bangunan tidak termasuk harga perolehan tanah.

Dasar Pengenaan Pajak

40% 20%

31

DPP

DASAR PENGENAAN PAJAK(Ps. 1 angka 17 , 18, 19, 20, 26 UU PPN 1984 jo

Permenkeu No 38/PMK.011/20103tgl 01 – 03-2013)

DASAR PENGENAAN PAJAK(Ps. 1 angka 17 , 18, 19, 20, 26 UU PPN 1984 jo

Permenkeu No 38/PMK.011/20103tgl 01 – 03-2013)

HARGAJUAL

HARGAJUAL

PENGGANTIAN

PENGGANTIAN

NILAIIMPORNILAI

IMPORNILAI

EKSPORNILAI

EKSPORNILAI LAINNILAI LAIN

REKAMAN SUARA & GAMBARHARGA JUAL RATA-RATA

FILM CERITAHASIL RATA-RATA PER JUDUL FILM

PERSED. BKP YG MASIH TERSISA PD SAAT PEMBUBARAN PERUSAHAAN

HARGA PASAR WAJAR

AKTIVA YG MNRT TUJ. SEMULA TDKUTK DIPERJUALBELIKAN YG MASIH TERSISA PD SAAT PEMBUB. PERUS.

HARGA PASAR WAJAR

BIRO PERJALANAN & PENGIR. PAKET10% X INVOICE

BKP MELL. PERANTARAHARGA YANG DISEPAKATI

PERANTARA &PEMBELI

PRODUK HASIL TEMBAKAU HARGA JUAL ECERAN

PEMAKAIAN SENDIRI /PEMBERIAN CUMA-CUMA

HARGA JUAL/PENGGANTIAN- LABA KOTOR

PENY. BKP DARI PUSAT KE CAB.& SEBALIKNYA & ANTAR CAB.HARGA JUAL – LABA KOTOR

PENY. BKP KPD PEDAG. PERANTARA atau MELALUI JURU LELANG

HARGA LELANGemas perhiasan termasuk jasa perbaikan

dan modifikasi serta jasa lain (pabrikan emas perhiasan)

20% X harga jual atau nilai penggantian

Jasa freight forwarding didalamnya terdapat biaya transportasi

(tidak termasuk reimbursement)10% X INVOICE

SE- SE- 33 33

/PJ/2013/PJ/2013

Buku-buku pelajaran umum adalah buku-buku fiksi & nonfiksi untuk meningkatkan pendidikan & kecerdasan bangsa, yang merupakan buku-buku pelajaran pokok, penunjang dan kepustakaan

Buku-buku pelajaran agama adalah buku-buku fiksi dan nonfiksi untuk meningkatkan pendidikan dan kecerdasan bangsa, yang merupakan buku-buku pelajaran pokok, penunjang dan kepustakaan di bidang agama .

AAAA

BBBB

32

Kitab Suci adalah:a.Kitab suci agama Islam meliputi kitab suci Alquran, termasuk tafsir dan terjemahannya

baik secara keseluruhan maupun sebagian, dan Jus Amma; b.Kitab suci agama Kristen Protestan meliputi kitab suci Perjanjian Lama dan Perjanjian

Baru termasuk tafsir dan terjemahannya baik secara keseluruhan maupun sebagian; c.Kitab suci agama Katolik meliputi kitab suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

termasuk tafsir dan terjemahannya baik secara keseluruhan maupun sebagian; d.Kitab suci agama Hindu meliputi kitab suci Weda, Smerti, dan Sruti, Upanisad, Itihasa,

Purnama, termasuk tafsir dan terjemahannya baik secara keseluruhan maupun sebagian;

e.Kitab suci agama Budha meliputi kitab suci Tripitaka termasuk tafsir dan terjemahannya baik secara keseluruhan maupun sebagian; dan

f. Kitab lainnya yang telah ditetapkan sebagai kitab suci oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama atau pejabat lain yang ditunjuk oleh menteri dimaksud

CCCC

Tidak Termasuk Buku Pelajaran Umum adalah buku hiburan; buku musik; buku roman populer; buku sulap; buku iklan; buku promosi suatu usaha; buku katalog di luar keperluan pendidikan; buku karikatur; buku horoskop; buku horor; buku komik; buku reproduksi lukisan

BKP TERTENTU DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN((Permenkeu NomorPermenkeu Nomor 122/PMK.011/2013 tgl 27 Agustus 2013 122/PMK.011/2013 tgl 27 Agustus 2013))

Buku-buku Buku-buku buku-buku pelajaran umum yang dikecualikan buku-buku pelajaran umum yang dikecualikan dapat dapat dikategorikan sebagai buku pelajaran umumdikategorikan sebagai buku pelajaran umum apabila buku-buku tersebut apabila buku-buku tersebut telah disahkan sebagai buku pelajaran umum oleh menteri yang telah disahkan sebagai buku pelajaran umum oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan atau menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh menteri dimaksud. pejabat lain yang ditunjuk oleh menteri dimaksud.

Catatan :Catatan :Materi pelajaran umum, kitab suci, pendidikan yang dikemas Materi pelajaran umum, kitab suci, pendidikan yang dikemas dalam bentuk selain buku tetap terutang PPN seperti dalam bentuk selain buku tetap terutang PPN seperti software, Video Compact Disc (VCD), Digital Versatile Disc software, Video Compact Disc (VCD), Digital Versatile Disc (DVD), Laser Disc (LD), pita kaset (VHS), atau bahan hasil (DVD), Laser Disc (LD), pita kaset (VHS), atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya.penemuan teknologi lainnya.

DDDD

Keterangan:Keterangan:i.i. Untuk A, B, dan C tidak diperlukan Surat Keterangan Untuk A, B, dan C tidak diperlukan Surat Keterangan

Bebas (SKB) dari Kantor Pajak Bebas (SKB) dari Kantor Pajak ii.ii. Untuk D Untuk D memerlukan SKB yang harus diajukan importir memerlukan SKB yang harus diajukan importir

buku-buku tersebut kepada Direktur Jenderal Pajak c.q buku-buku tersebut kepada Direktur Jenderal Pajak c.q Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat pemohon terdaftar Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat pemohon terdaftar (importir) (importir) sedangkan untuk penyerahan dapat diajukan sedangkan untuk penyerahan dapat diajukan oleh pihak yang melakukan penyerahan atau menerima oleh pihak yang melakukan penyerahan atau menerima penyerahan buku-buku tersebutpenyerahan buku-buku tersebut

BKP TERTENTU DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN((Permenkeu NomorPermenkeu Nomor 122/PMK.011/2013 tgl 27 Agustus 2013 122/PMK.011/2013 tgl 27 Agustus 2013))

33