SOP (Pengujian Mutu)
-
Upload
pratiwi-andini-dauani -
Category
Documents
-
view
193 -
download
4
Transcript of SOP (Pengujian Mutu)
PENGUJIAN MUTU
1. Pengujian Mutu Minyak (Essential Oil, Vegetable Oil, dan Liquid lainnya)
Pengujian Organoleptik, lakukan pengamatan terhadap bentuk, warna, baud
an bandingkan dengan standar sampel
o Analisa Appearance / Penampakan : Aduk sampai homogeny sampel
yang akan dianalis, amati penampakan dan warnanya, catat hasil
pengamatan.
o Analisa Odor/ Aroma : Aduk sehomogen sampel yang dianalisa, hirup
perlahan-lahan hingga tercium aromanya. Catat hasil pengamatan.
Penetapan Bobot Jenis (Kodeks Kosmetika Indonesia, Vol II, Halaman 271)
o Prinsip : Perbandingan Bobot contoh dengan bobot air pada volume dan
suhu yang sama
o Peralatan : Neraca analitis dan Piknometer
o Cara Kerja :
a. Timbang piknometer kosong (W0) yang telah dikalibrasi
b. Isi piknometer dengan air, tutup rapat sampai tidak ada gelembung
gas.
c. Timbang sebagai W1
d. Isi piknometer dengan contoh, tutup rapat sampai tidak terbentuk
gelembung gas. Masukkan pikno yang berisi contoh uji kedalam air
pada suhu 25oC biarkan selama 15 menit. Pikno diangkat, bersihkan.
e. Timbang dan catat sebagai W2
f. Perhitungan Bobot Jenis adalah sbb :
1) Menghitung Volume Piknometer
VPiknometer = (Bobot Pikno + Air) – (Bobot Pikno Kosong)
Density Air (25oC) gram/mL
= W1 – W0 gram
1 gram / mL
2) Menghitung Density Contoh pada suhu Pengukuran (25oC)
Density Contoh = Bobot Contoh
VPiknometer
Density = (Bobot Pikno + Contoh) – (Bobot Pikno Kosong)
VPiknometer
3) Menghitung SG Contoh pada suhu tertentu
SG (T) = Sg contoh (@25oC) ± (25-T) * Faktor Koreksi
T = Suhu Tertentu
Faktor Koreksi = 0,00084
Penetapan Kelarutan (Kodeks Kosmetika Indonesia, Vol II, Halaman
391;XVII)
a. Prinsip : Kelarutan Zat adalah 1 bagian zat padatatau 1 bagian
volume zat cair yang larut dalam bagian volume tertentu larutan.
b. Cara Kerja : Timbang 1 gram sampel atau 1 mL larutan dan
masukkan dalam beaker glass. Tambahkan pelarut sedikit demi
sedikit, aduk sampai sampel tepat larut. Catat jumlah pelarut yang
ditambahkan untuk melarutkan sampel.
c. Tingkat kelarutan ditetapkan sebagai berikut :
1) Very Soluble : Less than 1
2) Freely Soluble : From 1 to 10
3) Soluble : From 10 to 30
4) Sparingly Soluble : From 30 to 30
5) Slightly Soluble : From 100 to 1000
6) Very Slightly Soluble : From 1000 to 10000
7) Practically Soluble : More Than 10000
Penetapan pH
a. Terlebih dahulu, kalibrasi pH meter
b. Celupkan electrode dalam contoh uji
c. Catat hargga pH yang terukur
2. Pengujian Mutu Simplisia
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun kecuali berupa bahan yang belum dikeringkan.
Pengujian Organoleptik, lakukan pengamatan terhadap bentuk, warna, bau
dan dibandingkan dengan standar sampel.
o Analisa Appearance / Penampakan : Aduk sampai homogeny sampel
yang akan dianalisa, amati penampakkan dan warnanya, catat hasil
pengamatan.
o Analisa Odor / Aroma : Aduk sehomogen sampel yang dianalisa, hirup
perlahan-lahan hingga tercium aromanya. Catat hasil pengamatan.
o Penetapan Kadar Air (Moisture Content) (Farmakope Indonesia Edisi IV
1995, hal 971 dan 1036)
Prinsip : Menetapkan Jumlah pengurangan bobot yang menguap
selama pengeringan dalam oven pada suhu 105oC
Cara Kerja :
a. Panaskan wadah timbang dalam oven pada suhu 105oC, selama 1
jam dinginkan dalam eksikator timbang dan catat hasilnya sebagai
bobot tetap W0
b. Contoh simplisia dipotong-potong hingga tebal sampai 2-5 mm
c. Timbang simplisia contoh (W1) dalam botol timbang, ratakan
d. Masukkan dalam oven selama 5 jam pada suhu 105oC
e. Setelah 5 jam, masukkan dalam eksikator, tutup rapat dan dinginkan
sampai suhu kamar
f. Timbang contoh catat sebagai W2
g. Hitung % Moisture Content :
% MC = W1 – (W2 – W0) x 100%
(W1 – W0)
o Penetapan Bahan Organik Asing (Materia Medika Jilis VI, 1995, hal
326)
Cara Kerja :
a. Timbang antara 25 gram sampai 500 gram sampel (W0)
b. Pisahkan semua bahan organic asing, timbang sebagai (W1)
c. Tetapkan jumlahnya dalam % terhadap jumlah simplia awal
d. % Bahan Organik Asing = W1/W0 x 100%
3. Pengujian Mutu Serbuk / Powder
Pengujian Organoleptik, lakukan pengamatan terhadap bentuk, warna, baud
an bandingkan dengan standar sample
a. Analisa Appearance / Penampakan : Aduk sampai homogeny sampel
yang akan dianalisa, amati penampakkan dan warnanya, catat hasil
pengamatan.
b. Analisa Odor / Aroma : Aduk sehomogen sampel yang dianalisa, hirup
perlahan-lahan hingga tercium aromanya. Catat hasil pengamatan.
c. Penetapan Kadar Air (Moisture Content) (Farmakope Indonesia Edisi IV
1995, hal 971 dan 1036)
o Prinsip : Menetapkan Jumlah pengurangan bobot yang menguap
selama pengeringan dalam oven pada suhu 105oC
o Cara Kerja :
a) Panaskan wadah timbang dalam oven pada suhu 105oC, selama 1
jam dinginkan dalam eksikator timbang dan catat hasilnya sebagai
bobot tetap W0
b) Contoh simplisia dipotong-potong hingga tebal sampai 2-5 mm
c) Timbang simplisia contoh (W1) dalam botol timbang, ratakan
d) Masukkan dalam oven selama 5 jam pada suhu 105oC
e) Setelah 5 jam, masukkan dalam eksikator, tutup rapat dan dinginkan
sampai suhu kamar
f) Timbang contoh catat sebagai W2
g) Hitung % Moisture Content :
% MC = W1 – (W2 – W0) x 100%
(W1 – W0)
d. Penetapan pH
1) Terlebih dahulu, kalibrasi pH meter
2) Celupkan electrode dalam contoh uji
3) Catat harga pH yang terukur
e. Penetapan Derajat halus (Farmkope indonesia Edisi IV 1995, hal 1044 –
1045)
o Prinsip : Perbandingan presentase jumlah sampel yang melewati
pengayak dengan jumlah sampel yang tertinggal.
o Cara Kerja :
a) Timbang 25 gram sampel
b) Masukkan sampel dalam pengayak, goyang pengayak dengan arah
putaran horizontal selama tidak kurang dari 30 menit
c) Timbang jumlah sampel uji yang tertinggal
d) % Yang Tertinggal (Retained)= Berat Sampel yg tertinggal x 100%
Berat Sampel Uji
4. Pengujian Mutu Gel / Cream
Pengujian Organoleptik, lakukan pengamatan terhadap bentuk, warna, baud
an bandingkan dengan standar sample
a. Analisa Appearance / Penampakan : Aduk sampai homogeny sampel
yang akan dianalisa, amati penampakkan dan warnanya, catat hasil
pengamatan.
b. Analisa Odor / Aroma : Aduk sehomogen sampel yang dianalisa, hirup
perlahan-lahan hingga tercium aromanya. Catat hasil pengamatan.
Penetapan pH
a. Terlebih dahulu, kalibrasi pH meter
b. Celupkan electrode dalam contoh uji
c. Catat harga pH yang terukur
5. Pengujian Mutu Supporting Material
Supporting Material : Semua Barang atau material yang mendukung proses
produksi. Pemeriksaan dilakukan terhadap :
a. Bentuk / Desain
b. Warna
c. Kerapihan
d. Hasil cetakan / Printing
e. Ukuran
6. Pengujian Mutu Packaging
Pemeriksaan dilakukan terhadap packaging / variant produk dari produk yang
sudah dikemas :
a. Nama / Ukuran Jenis Produk
b. Size / Ukuran produk
c. Tipe packaging yang digunakan (Botol, Tubu, Alumina Foil, Paper
Pouch, Plastics)
d. Kelengkapan label (Batch No., Exp. Date, Code, No. Registrasion)
e. Sealing, Wrapping & Labeling
f. Kerapihan, Kebersihan hasil packaging
7. Pengujian Mutu Liquid Ekstrak
Pengujian Organoleptik, lakukan pengamatan terhadap bentuk, warna, baud
an bandingkan dengan standar sample
a. Analisa Appearance / Penampakan : Aduk sampai homogeny sampel
yang akan dianalisa, amati penampakkan dan warnanya, catat hasil
pengamatan.
b. Analisa Odor / Aroma : Aduk sehomogen sampel yang dianalisa, hirup
perlahan-lahan hingga tercium aromanya. Catat hasil pengamatan.
Penetapan pH
a. Buat larutan 10% larutan ekstrak
b. Terlebih dahulu, kalibrasi pH meter
c. Celupkan electrode dalam contoh uji
d. Catat harga pH yang terukur
Penetapan Total Solid
a. Siapkan cawan petri yang bersih
b. Masukkan cawan petri ke dalam oven dalam setting suhu 105oC selama
10 menit
c. Pindahkan dan dinginkan selama 10 menit
d. Timbang teliti berat kosong cawan petri (Wck)
e. Timbang sampel 1,5 – 2 gram sampel dalam cawan petri
f. Masukan dalam oven pada suhu 105oC selama 3 jam
g. Pindahkan dan dinginkan dalam desikator selama 10 menit
h. Tentukan berat akhir cawan yang berisi sampel setelah pengovenan
(Wcs0)
i. Hitung Total Solid dengan persamaan :
Total Solid = (Wcs0 / Wcs) – (Wck / Wcs) x 100%