Sop Pascapanen Manggis

19
KATA PENGANTAR Manggis (Garcinnia mangostana Linn.) merupakan salah satu komoditas buah eksotik mempunyai nilai ekonomis tinggi terutama untuk ekspor dan sangat potensial untuk dikembangkan dalam skala perkebunan. Meskipun manggis sudah dapat di ekspor, tetapi belum didukung dengan ketersediaan buah dengan mutu yang baik. Keragaman mutu buah manggis di sentra produksi utama, dikarenakan pengelolaan kebun manggis masih bersifat tradisional dan sistem produksinya masih tergantung pada alam. Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, maka diperlukan adanya pengelolaan kebun manggis secara baik melalui penerapan Standar Prosedur Operasional (SPO). SPO ini merupakan acuan pedoman bagi petugas/petani di Indonesia dalam proses menghasilkan buah manggis yang berkualitas baik. SPO ini dapat digunakan sebagai acuan bagi daerah di Indonesia untuk menyusun SPO yang sesuai dengan daerah dan kondisi agroekosistem daerahnya. Tersusunnya SPO komoditas manggis ini, diharapkan dapat menjadi acuan penerapan di lapangan, sekaligus merangsang minat petani untuk dapat mengatasi permasalahan mutu buah manggis yang selama ini terjadi di Indonesia. Keberadaan SPO ini diharapkan dapat memacu daerah sentra produksi manggis untuk menyusun SPO komoditas manggis yang spesifik sesuai lokasinya. Semoga SPO manggis ini dapat dimanfaatkan oleh petugas dan petani manggis di sentra produksi utama untuk menghasilkan buah manggis yang bermutu. Indralaya, Maret 2014 Penulis

description

sop pasca panen manggis

Transcript of Sop Pascapanen Manggis

Page 1: Sop Pascapanen Manggis

KATA PENGANTAR

Manggis (Garcinnia mangostana Linn.) merupakan salah satu komoditas buah eksotik

mempunyai nilai ekonomis tinggi terutama untuk ekspor dan sangat potensial untuk

dikembangkan dalam skala perkebunan. Meskipun manggis sudah dapat di ekspor, tetapi

belum didukung dengan ketersediaan buah dengan mutu yang baik. Keragaman mutu buah

manggis di sentra produksi utama, dikarenakan pengelolaan kebun manggis masih bersifat

tradisional dan sistem produksinya masih tergantung pada alam.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, maka diperlukan adanya pengelolaan

kebun manggis secara baik melalui penerapan Standar Prosedur Operasional (SPO). SPO ini

merupakan acuan pedoman bagi petugas/petani di Indonesia dalam proses menghasilkan buah

manggis yang berkualitas baik. SPO ini dapat digunakan sebagai acuan bagi daerah di Indonesia

untuk menyusun SPO yang sesuai dengan daerah dan kondisi agroekosistem daerahnya.

Tersusunnya SPO komoditas manggis ini, diharapkan dapat menjadi acuan penerapan di

lapangan, sekaligus merangsang minat petani untuk dapat mengatasi permasalahan mutu buah

manggis yang selama ini terjadi di Indonesia. Keberadaan SPO ini diharapkan dapat memacu

daerah sentra produksi manggis untuk menyusun SPO komoditas manggis yang spesifik sesuai

lokasinya. Semoga SPO manggis ini dapat dimanfaatkan oleh petugas dan petani manggis di

sentra produksi utama untuk menghasilkan buah manggis yang bermutu.

Indralaya, Maret 2014

Penulis

.

Page 2: Sop Pascapanen Manggis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………….…………………………………….i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...ii

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG………………………………………………………………….1

II. TARGET……...…………………………………………………………………….….2

III. KEGIATAN……………………………………...……………………………….........3

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PASCA PANEN

I. PASCA PANEN……………………………………………………………………......4

II. PENGUMPULAN BUAH……………...……………………………………………...5

III. SORTASI……………...……………………………………………………………….6

IV. GRADING……………………………………………………………………………..7

V. PENCUCIAN…………………………………………………………………………..8

VI. PENGEPAKAN………………………………………………………………………..9

VII. PENYIMPANAN…………….………………………………………………………10

VIII. DISTRIBUSI………………………………………………………………………….11

LAMPIRAN………………………………………..…………………………………………….iii

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….iv

Page 3: Sop Pascapanen Manggis

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu tanaman buah tropika yang

digemari oleh masyarakat dan dijuluki sebagai Queen of tropical fruit (Cox, 1976). Buah

manggis merupakan salah satu komoditas buah andalan Indonesia. Di Indonesia tanaman

manggis tersebar hampir di semua kepulauan. Sejak tahun 1970-an sampai sekarang permintaan

ekspor meningkat terus, sehingga dapat dikatakan buah manggis sebagai primadona ekspor yang

menjadi andalan Indonesia. Sumbangan ekspor buah manggis sangat besar dalam rangka

meningkatkan devisa negara dan pendapatan petani (Qosim, 2007).

Buah manggis memiliki nilai ekonomi tinggi dan mempunyai prospek yang baik untuk

dikembangkan sebagai komoditi ekspor dan tidak ada pesaingnya, kecuali Malaysia dan

Thailand dan Negara Amerika Latin. Ekspor manggis menempati urutan pertama buah segar ke

mancanegara kemudian diikuti oleh buah nanas, manga, pisang, dan papaya (Kemtan, 2010).

Permintaan pasar ekspor buah manggis dari luar negeri dari tahun ke tahun meningkat terus, luas

panen dari tahun ke tahun meningkat, terbukti pada tahun 2006 luas panen 8.285 ha mengalami

peningkatan menjadi 11.990 ha pada 2009 atau 45 % tetapi pada tahun 2010 luas panen

mengalami penurunan hanya 9.840 ha. Begitu juga, produksi manggis terus mengalami

peningkatan dari 72.635 ton pada tahun 2006 menjadi 106.558 ton pada tahun 2010 atau

meningkat 47 %. Sedangkan pada tahun 2010, luas panen dan produksi mengalami penurunan,

akan tetapi volume ekspor masih tetap meningkat. Berdasarkan volume statistik, volume ekspor

buah manggis tahun 2006, yaitu 5.697 ton, mengalami peningkatan menjadi 11.388 ton tahun

2010 atau hampir meningkat 100 %. Negara pengimpor buah manggis adalah Hongkong (53 %),

Taiwan (27 %), Malaysia (7 %), Perancis (3 %), Uni Emirat Arab (3 %) dan lain lain (Singapura,

Jepang, Belanda) (7 %).

Produktivitas pohon manggis di Indonesia berkisar 30-70 kg buah per pohon dan masih

tergolong rendah dibandingkan dengan Malaysia dan India yang mencapai 200-300 kg buah per

pohon (Yaacob dan Tindall, 1995). Produktivitas yang rendah disebabkan kebun manggis tidak

dikelola dengan baik. Peningkatan produksi manggis dapat ditingkatkan antara lain dengan

kultur teknis dan penggunaan klon unggul manggis. Masalah lain adalah kualitas buah manggis

Page 4: Sop Pascapanen Manggis

untuk ekspor sangat rendah hanya 10 % layak ekspor dari total, hal ini disebabkan oleh getah

kuning mencapai 20 % dan burik buah 25 %. Buah manggis yang diperdagangkan pada pasar

luar negeri (ekspor) sebagian besar dari kebun rakyat yang belum terpelihara secara baik dan

sistem produksinya masih tergantung pada alam (tradisional). Meskipun penanganan budidaya

dan pascapanen yang seadanya, ternyata buah manggis dari Indonesia mampu menembus pasar

ekspor dunia dalam jumlah yang cukup besar. Untuk mengatasi permasalahan pascapanen

tersebut diatas, perlu dilakukan penanganan kebun manggis secara baik melalui penerapan

Standar Prosedur Operasional (SPO).

II. TARGET

Dengan tersusunnya buku pedoman Standar Prosedur Operasional (SPO) ini, diharapkan

dapat mencapai target-target yang sudah direncanakan sebagai berikut : (a) Produksi meningkat

menjadi 202.294 ton (naik 89%), (b) Produktivitas menjadi 140 kg/pohon (naik 100%), (c) Buah

layak di ekspor (mutu baik) menjadi 22.776 ton (naik 100%), (d) Serangan penyakit getah

kuning turun menjadi 10% (sebanyak 112,50 ton), (e) Serangan burik buah turun menjadi 10%

(sebanyak 112,50 ton), dan kerontokan buah turun menjadi 10 % (sebanyak 112,50 ton).

III. KEGIATAN

Untuk mencapai target-target yang sudah ditetapkan di atas melalui penerapan SPO

komoditas manggis di Indonesia, maka diperlukan beberapa kegiatan pascapanen yaitu

pengumpulan buah, sortasi, grading, pencucian, pengepakan, penyimpanan, dan distribusi.

Page 5: Sop Pascapanen Manggis

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PASCA PANEN

TANAMAN MANGGIS (Garcinnia mangostana Linn.)

NomorTanggal

Standar Prosedur I …………………………...Oprerasional

Pasca PanenHalaman

Revisi

1 / 1………………………….

I. PASCA PANEN

A. Definisi : Kegiatan setelah panen untuk mendapatkan buah manggis sesuai standar mutu yang telah ditetapkan, sehingga hasil panen dapat maksimal digunakan.

B. Tujuan : Mendapatkan buah manggis yang bermutu baik, sesuai permintaan pasar.

C. Validasi :a. Poerwanto, R. 2003. Manajemen Kebun Manggis. Pusat Kajian Buah-buahan

Tropika. Institut Pertanian Bogor, halaman 14. b. Satuhu, S. 1999. Penanganan Manggis Segar untuk Ekspor. Penebar Swadaya,

halaman 13-45.

D. Alat dan Bahan :Gudang, gerobak dorong, timbangan, selang air, air bersih, lap/kain halus, keranjang bambu, keranjang plastik ukuran 8-10 kg.

E. Fungsi :a. Gudang digunakan untuk menyimpan hasil panen dalam waktu tertentu. b. Keranjang bambu digunakan untuk mengangkut bauh manggis dari suatu kebun

kegudang penyimpanan. c. Gerobak dorong digunakan untuk memindahkan buah manggis dari kebun ke gudang

penyimpanan. d. Timbangan digunakan untuk menentukan berat buah manggis sesuai kelasnya e. Selang air dan air bersih digunakan untuk mencuci buah manggis yang kotor. f. Lap/kain bersih digunakan untuk menge-ringkan buah manggis yang sudah dicuci. g. Keranjang pelastik digunakan untuk mengepak/menyimpan buah manggis atau untuk

distribusi.

Page 6: Sop Pascapanen Manggis

NomorTanggal

Standar Prosedur II …………………………...Oprerasional

Pengumpulan BuahHalaman

Revisi

1 / 1…………………………...

II. PENGUMPULAN BUAH

A. Definisi :Rangkaian kegiatan setelah panen buah sebelum buah diproses lebih lanjut, dikumpulkan dan disimpan dalam suatu tempat/gudang.

B. Tujuan :a. Agar buah terhindar dari pengaruh buruk fisik/ lingkungan (angin, panas, hujan dsb), b. Buah segera dapat diproses lebih lanjut

C. Prosedur Pelaksanaan : a. Gudang di bersihkan agar tidak terdapat bakteri yang merugikan b. Keranjang buah ditempatkan pada tempat yang sudah disediakan untuk diproses lebih

lanjut. c. Keranjang ditumpuk secara hati-hati (maksimum 8 tumpuk) dengan pembatas antara

keranjang. d. Keranjang buah yang masuk terlebih dahulu diberi tanda, agar terlebih dahulu keluar

atau diproses. e. Lakukan pencatatan kegiatan pengumpulan buah pada kartu kendali.

Page 7: Sop Pascapanen Manggis

NomorTanggal

Standar Prosedur III …………………………...Oprerasional

SortasiHalaman

Revisi

1 / 1…………………………...

III. SORTASI

A. Definisi :Kegiatan menyeleksi dan memisahkan buah manggis antara yang baik dan jelek/cacat/busuk.

B. Tujuan :Memisahkan antara buah yang baik dan tidak baik serta buah matang dan yang belum matang sesuai indek kematangan manggis yang telah ditentukan

C. Prosedur pelaksanaan : a. Pilih kulit buah yang berwarna hijau keunguan merahan dan mulus. b. Pilih buah yang sepalnya masih lengkap dan berwarna hijau segar. c. Buah yang terseleksi diletakkan di keranjang yang beralas kertas koran d. Pilih tangkai buah yang masih berwarna hijau segar dan tidak keriput. e. Pilih tekstur buah yang tidak keras, disarankan buah yang berkulit agak lunak. f. Lakukan pencatatan kegiatan sortasi pada kartu kendali sortasi.

Page 8: Sop Pascapanen Manggis

NomorTanggal

Standar Prosedur IV …………………………...Oprerasional

GradingHalaman

Revisi

1 / 1…………………………...

IV. GRADING

A. Definisi :Kegiatan mengelompokkan buah berdasarkan kriteria/ kelas dan indek kematangan manggis.

B. Tujuan :Untuk mendapatkan ukuran, warna buah dan tingkat kematangan yang seragam.

C. Prosedur Pelaksanaan :a. Mengelompokkan buah manggis berdasarkan diameter, ukuran, bentuk buah dan tingkat

kematangan manggis.b. Lakukan pengukuran buah manggis dengan cara melingkarkan buah dengan ibu jari

telunjuk orang dewasa yang diletakkan pada buah manggis. Apabila terdapat selisih jarak 2-3 jari orang dewasa tersebut buah baik untuk ekspor.

c. Buah ditimbang dan dipisahkan sesuai klasnya. Grade kualitas buah manggis berdasarkan beratnya adalah sebagai berikut :

1. Grade super A : berisi 6-8 buah per kg. 2. Grade AA : berisi 10-13 buah per kg. 3. Grade AAA : berisi 14-15 buah per kg.

Page 9: Sop Pascapanen Manggis

NomorTanggal

Standar Prosedur V …………………………...Oprerasional

PencucianHalaman

Revisi

1 / 1…………………………...

V. PENCUCIAN

A. Definisi :Kegiatan membersihkan buah dengan menggunakan air bersih untuk menghilangkan berbagai macam kotoran seperti getah, serangga, cendawan, dsb.

B. Tujuan :Agar tampilan buah manggis bersih, segar dan terjaga dengan baik dari kotoran.

C. Prosedur Pelaksanaan : a. Bersihkan buah manggis yang kotor dengan cara disemprot air bersih pada sepal buah,

agar sepal tetap segar dan bebas dari semut hitam. b. Apabila getah masih menempel pada kulit buah, pembersihan selanjutnya dapat

menggunakan tangan dengan cara mencongkel. c. Getah manggis dikumpulkan untuk bahan campuran gula aren dan dodol duren, agar

kekentalan dan warnanya menarik. d. Setelah selesai manggis dibilas, lalu digosok dengan kain lembut. e. Buah manggis yang sudah bersih diletakkan pada rak yang sudah disediakan untuk

dikering anginkan. f. Lakukan pencatatan kegiatan pencucian pada kartu kendali.

Page 10: Sop Pascapanen Manggis

NomorTanggal

Standar Prosedur VI …………………………...Oprerasional

Pengepakan HalamanRevisi

1 / 1…………………………...

VI. PENGEPAKAN

A. Definisi :Kegiatan pengemasan/penyusunan buah dalam suatu wadah sesuai kelasnya untuk disimpan dan didistribusikan.

B. Tujuan : Melindungi buah dari kerusakan fisik selama proses penyimpanan dan pengangkutan

C. Prosedur Pelaksanaan : a. Sebelum buah dimasukkan ke dalam wadah/ kemasan, bawah kemasan diberi alas kertas

koran agar kulit buah tidak rusak. b. Masukkan manggis ke dalam wadah/kemasan secara hati-hati dengan posisi punggung

buah menghadap kebawah. c. Setiap wadah/kemasan keranjang plastik berisi buah sebanyak 8-10 kg. d. Setiap wadah/kemasan diberi tanda sesuai kelasnya, setelah itu ditimbang ulang agar

sesuai dengan permintaan. e. Tumpukan wadah/kemasan maksimal tidak lebih dari 8 tumpulan. f. Lakukan pencatatan kegiatan pengepakan pada kartu kendali.

Page 11: Sop Pascapanen Manggis

NomorTanggal

Standar Prosedur VII …………………………...Oprerasional

Penyimpanan HalamanRevisi

1 / 1…………………………...

VII. PENYIMPANAN

A. Definisi : Kegiatan meletakkan buah di dalam gudang untuk disimpan dalam waktu tertentu sebelum di-distribusikan.

B. Tujuan :Mengamankan produk sebelum proses pengangku-tan/distribusi.

C. Prosedur Pelaksanaan : a. Penumpukan buah dalam wadah/kemasan ke-ranjang plastik maksimum 8 tumpukan. b. Penyimpanan wadah/kemasan buah dalam gudang maksimum selama 2 hari. c. Setiap wadah/kemasan yang masuk pertama, harus lebih dahulu yang keluar (first in first

out). d. Gudang yang digunakan harus bersih dan steril dari bakteri. e. Gudang harus mempunyai fentilasi yang baik agar buah tetap segar selama di gudang. f. Lakukan pencatatan kegiatan penyimpanan pada kartu kendali.

Page 12: Sop Pascapanen Manggis

NomorTanggal

Standar Prosedur VIII …………………………...Oprerasional

Distribusi HalamanRevisi

1 / 1…………………………...

VIII. DISTRIBUSI

A. Definisi : Kegiatan memindahkan buah manggis dari gudang penyimpanan ke tempat tujuan yang diinginkan tepat pada waktunya.

B. Tujuan : Untuk mengangkut buah manggis dengan tetap menjaga kondisi kesegaran buah sesuai jadwal yang telah ditentukan konsumen

C. Prosedur Pelaksanaan : a. Periksa kesiapan kendaraan pengangkut b. Kendaraan pengangkut buah manggis harus dilengkapi terpal agar buah manggis

terhindar dari kerusakan fisik (panas, hujan,angin). c. Perkirakan jarak dengan waktu yang telah disepakati konsumen, agar manggis tetap

terjaga kesegarannya. d. Sesuaikan Deliveri Order (DO) dengan daya angkut/kemampuan angkutan kendaraan. e. Lakukan pencatatan kegiatan pendistribusian buah manggis pada kartu kendali.

Page 13: Sop Pascapanen Manggis

LAMPIRAN

Kartu kendali pascapanen

Tgl Jumlah PenanggungBuah Grade Perlakuan Jawab

(kg)

Sortasi Pencucian Pengepakan