Suksesi Manggis

14
A. Judul Penyelidikan Suksesi Fungi Mikroskopis pada Media Kulit Manggis B. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki keanekaragaman fungi yang ditemukan selama proses suksesi fungi pada media pertumbuhan kulit manggis dan mengidentifikasi fungi yang ditemukan hingga tingkat genus. C. Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah dapat mengetahui keanekaragaman fungi yang ditemukan selama proses suksesi fungi hingga mencapai komunitas klimaks pada media kulit manggis. D. Hasil 1. Data Pengamatan Harian Tabel Pengamatan Harian Suksesi Fungi pada Media Kulit Manggis Hari/ Tanggal Jumla h Jenis Jamur Spesie s Ciri-Ciri Foto Sabtu/ 13 April 2013 - - - - Minggu/ 14 April 2013 - - - - Senin/ 15 April 2013 2 Aspergill us (putih ) Makroskopis: Berwarna putih, membentuk hifa seperti benang- benang halus pada bekas perlekatan Gambar 1. Aspergillus (Putih) Makroskopis 1

Transcript of Suksesi Manggis

A. Judul

Penyelidikan Suksesi Fungi Mikroskopis pada Media Kulit Manggis

B. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki keanekaragaman fungi yang

ditemukan selama proses suksesi fungi pada media pertumbuhan kulit manggis dan

mengidentifikasi fungi yang ditemukan hingga tingkat genus.

C. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat mengetahui keanekaragaman fungi yang

ditemukan selama proses suksesi fungi hingga mencapai komunitas klimaks pada media

kulit manggis.

D. Hasil

1. Data Pengamatan Harian

Tabel Pengamatan Harian Suksesi Fungi pada Media Kulit Manggis

Hari/Tanggal

Jumlah

Jenis

Jamur

Spesies Ciri-Ciri Foto

Sabtu/ 13 April

2013

- - - -

Minggu/ 14

April 2013

- - - -

Senin/ 15 April

2013

2 Aspergill

us (putih)

Makroskopis: Berwarna

putih, membentuk hifa

seperti benang-benang

halus pada bekas

perlekatan biji manggis dan

bercak-bercak putih pada

kulit manggis bagian dalam.

Gambar 1. Aspergillus (Putih) Makroskopis

1

Mikroskopis: Tersusun atas

hifa-hifa yang bersekat.

Memiliki bentukan

sporangium yang berada di

ujung hifa. Sporangiofor

tidak bercabang. Spora

berbentuk bulat.

Gambar 2. Aspergillus (Putih) Mikroskopis

Jamur B

(hijau

muda)

Makroskopis: Berwarna

hijau muda, membentuk

hifa seperti kumpulan

serabut kasar pada bekas

perlekatan biji manggis.

Gambar 3. Jamur B (Hijau Muda) Makroskopis

Mikroskopis: Tersusun atas

hifa-hifa yang bercabang

dan ditempeli oleh banyak

spora sehingga ada atau

tidak adanya sekat tidak

dapat diamati. Spora

berbentuk bulat.

Sporangium tidak

ditemukan.

Gambar 4. Jamur B (Hijau Muda) Mikroskopis

Selasa/ 16

April 2013

2 Aspergill

us (putih)

Makroskopis:

Tidak ada perubahan warna

Gambar 5. Aspergillus (Putih) Makroskopis

Jamur B

(hijau

muda)

Makroskopis:

Tidak ada perubahan

warna.

Gambar 6. Jamur B (Hijau Muda) Makroskopis

2

Rabu/ 17 April

2013

3 Aspergill

us (putih)

Makroskopis: Tidak ada

perubahan warna. Semakin

menyebar.

Gambar 7. Aspergillus (Putih) Makroskopis

Jamur B

(hijau

muda)

Makroskopis: Tertutupi

jamur A (putih).

Gambar 8. Jamur B (Hijau Muda) Makroskopis

Aspergill

us

(hitam)

Makroskopis: Muncul bintik-

bintik berwarna hitam,

kasar.

Gambar 9. Aspergillus (Hitam) Makroskopis

Mikroskopis: Terdapat

bentukan hifa atau

miselium. Tampak adanya

sporangiofor yang bersekat

dan sporangiumnya yang

berwarna coklat kehitaman.

Sporangiofor tidak

bercabang. Spora

berbentuk bulat.

Gambar 10. Aspergillus (Hitam) Mikroskopis

Kamis/ 18

April 2013

2 Aspergill

us (putih)

Makroskopis: Sebagian

besar tertutupi oleh

Aspergillus sp. yang

berwarna hitam.

Gambar 11. Aspergillus (Putih) Makroskopis

Aspergill

us

(hitam)

Makroskopis: Jamur

menyebar hingga menutupi

sebagian besar kulit

manggis, berwarna hitam

pekat. Gambar 12. Aspergillus (Hitam) Makroskopis

3

Mikroskopis:

Tersusun atas hifa dan

tangkai spora dengan

sporangiumnya yang pecah

menyebarkan spora-

sporanya yang berbentuk

bulat dan berwarna coklat

kehitaman.Gambar 13. Aspergillus

sp. (hitam)Jumat/ 19

April 2013

2 Aspergill

us

(hitam)

Makroskopis: Tidak ada

perubahan warna.

Gambar 14. Aspergillus (Hitam) Makroskopis

Pestaloti

a

Makroskopis: Muncul

bentukan tubuh buah jamur

berwarna hitam pada tepian

kulit dalam manggis.

Gambar 15. Pestalotia Makroskopis

Mikroskopis: Terdapat hifa

ditempeli oleh banyak spora

sehingga ada atau tidak

adanya sekat tidak dapat

diamati. Terdapat

sporangium dengan spora

berwarna coklat kehitaman,

bersekat, dan berbentuk

lonjong. Ada bentukan

seperti flagel bercabang

dua pada salah satu ujung

spora.

Gambar 16. Pestalotia Mikroskopis

4

Aspergillus (putih)

sporangium

spora

septat

sporangifor

sporahifaJamur B

2. Penampakan Tiap Jenis Fungi secara Makroskopis dan Mikroskopis

a. Aspergillus (putih)

b. Jamur B (Hijau)

5

Aspergillus (hitam)

sporangium

spora

septat

sporangiofor

c. Aspergillus (hitam)

d. Pestalotia

E. Analisis dan Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan praktikum suksesi fungi pada media kulit manggis,

ditemukan empat macam fungi yang tumbuh selama proses suksesi. Praktikum dimulai

pada hari Jumat, tanggal 13 April 2013. Pada hari ke-1 sampai hari ke-2 belum dilakukan

6

Pestalotia hifa

spora

pengamatan karena hari libur kuliah. Pada hari ke-3 sampai hari ke-4 ditemukan dua

macam fungi, yaitu Aspergillus berwarna putih dan jamur B berwarna hijau muda. Pada

hari ke-5, terdapat tiga macam fungi, yaitu Aspergillus berwarna putih, jamur B berwarna

hijau muda, dan Aspergillus berwarna hitam. Jamur B berwarna hijau tertutupi oleh

Aspergillus putih. Pada hari ke-6, jamur B berwarna hijau muda sudah tidak tampak lagi

sehingga hanya ditemukan Aspergillus putih dan Aspergillus hitam. Sebagian besar

Aspergillus putih tertutupi oleh Aspergillus hitam. Pada hari ke-7, Aspergillus putih tidak

tampak lagi, namun ditemui adanya fungi baru, yaitu Pestalotia sehingga ditemui dua

macam fungi, yaitu Aspergillus hitam dan Pestalotia.

Aspergillus berwarna putih ditemukan pada kulit manggis bagian dalam. Fungi ini

memiliki ciri-ciri makroskopis seperti benang-benang berwarna putih yang terjalin. Ciri-ciri

mikroskopik dari Aspergillus putih ini adalah tersusun atas miselium berupa filamen-

filamen panjang dan bersekat (septat) sehingga terdiri atas kompartemen-kompartemen.

Sporangiofor tidak bercabang. Terdapat sporangium membulat pada ujung hifa dengan

spora berbentuk bulat. Spora tersusun memanjang pada sporangium dan dapat tersebar

bebas. Struktur rhizoid tidak terlihat dalam pengamatan. Pewarnaan menggunakan

asetokarmin memberikan warna merah muda pada seluruh bagian Aspergillus putih.

Berikut ini adalah identifikasi Aspergillus putih sampai tingkat genus:

Kingdom : Fungi

Phylum : Ascomycota

Class : Euroticomycetes

Order : Eurotiales

Family : Trichocomaceae

Genus : Aspergillus

(Micheli, 1729)

Jamur berwarna hijau muda memiliki ciri-ciri makroskopis seperti benang-benang

kasar atau berserabut berwarna hijau muda yang menempel pada bekas perlekatan biji

manggis. Ciri-ciri mikroskopis jamur tesebut tersusun atas hifa atau miselium bercabang.

Spora berbentuk bulat. Pewarnaan menggunakan asetokarmin memberikan warna

kecoklatan pada spora-sporanya, namun miseliumnya putih transparan. Spora banyak

menempel pada hifa sehingga ada atau tidak adanya sekat tidak dapat diamati.

Sporangium tidak tampak pada pengamatan mikroskopis. Hal-hal tersebut menyulitkan

identifikasi sehingga identifikasi genus jamur ini tidak dapat dilakukan.

Aspergillus berwarna hitam memiliki ciri-ciri makroskopis seperti butiran tepung

halus berwarna hitam yang menempel pada dinding kulit manggis pada bagian dalam.

Aspergillus berwarna hitam memiliki ciri-ciri mikroskopis yang mirip dengan Aspergillus

7

putih. Ciri-ciri mikroskopisnya tersusun atas miselium berupa filamen-filamen panjang dan

bersekat (septat) sehingga terdiri atas kompartemen-kompartemen. Sporangiofor tidak

bercabang. Terdapat sporangium membulat pada ujung hifa dengan spora berbentuk

bulat. Spora tersusun memanjang pada sporangium dan dapat tersebar bebas. Struktur

rhizoid tidak terlihat dalam pengamatan. Pewarnaan menggunakan asetokarmin

memberikan warna coklat kehitaman pada seluruh bagian Aspergillus hitam, kecuali

miselium dan sporangiofor yang berwarna putih transparan. Berikut ini adalah identifikasi

Aspergillus hitam sampai tingkat genus:

Kingdom : Fungi

Phylum : Ascomycota

Class : Euroticomycetes

Order : Eurotiales

Family : Trichocomaceae

Genus : Aspergillus

(Micheli, 1729)

Pestalotia ditemukan tumbuh pada tepian kulit dalam manggis. Pestalotia memiliki

ciri-ciri makroskopis adanya bentukan tubuh buah jamur berwarna hitam pekat. Ciri-ciri

mikroskopis Pestalotia adalah tersusun atas miselium dan ditemukan adanya spora.

Banyaknya spora yang menempel pada miselimum menyebabkan ada atau tidak adanya

sekat tidak dapat diamati. Spora Pestalotia berbentuk lonjong dan lancip di kedua

ujungnya. Spora berwarna coklat kehitaman, ada bentukan sekat/segmen, dan memiliki

bentukan dua sampai tiga buah flagel pada salah satu ujungnya. Pewarnaan

menggunakan asetokarmin memberikan warna coklat kehitaman pada seluruh bagian,

kecuali hifa/miseliumnya tetap berwarna putih transparan. Berikut ini adalah identifikasi

Pestalotia hingga tingkat genus:

Kingdom : Fungi

Phylum : Ascomycota

Class : Sordariomycetes

Order : Xylariales

Family : Amphisphaeriaceae

Genus : Pestalotia

(M.E. Barr)

Pada praktikum suksesi fungi menggunakan media kulit buah manggis ini terdapat

komunitas klimaks berupa kelompok fungi yang jumlahnya mendominasi pada akhir

proses suksesi. Kelompok fungi tersebut adalah dari genus Aspergillus hitam. Hal

8

tersebut dibuktikan dengan mendominasinya warna hitam pekat dari hifa-hifa Aspergillus

hitam pada bagian dalam kulit buah manggis yang digunakan dalam praktikum suksesi

fungi ini. Namun, pada akhir praktikum suksesi ini juga masih ditemukan adanya

Pestalotia dalam jumlah yang lebih sedikit. Hal tersebut mungkin disebabkan karena

Pestalotia umumnya menyerang daun manggis, dengan gejala yang biasa terjadi adalah

bercak tak beraturan berwarna abu-abu pada bagian pusatnya, sedangkan sisi atas dan

bawah daun berwarna coklat dan hitam (Paramawati, 2010).

Jamur dapat tumbuh pada kulit bagian dalam buah manggis (perikarp) karena kulit

buah manggis bagian dalam mengandung sumber nutrisi bagi fungi, yaitu air, protein, dan

selulosa. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan bahwa kulit buah manggis mengandung

air 62,05%, abu 1,01%, lemak 0,63%, protein 0,71%, total gula 1,17%, dan karbohidrat

35,61% (Permana, 2010). Jamur menyerap nutrisi berupa air, monosakarida, dan asam

amino dari substrat yang menjadi tempat hidupnya. Bila zat yang akan diserap masih

berupa zat kompleks, maka jamur akan mengeluarkan enzim-enzim tertentu yang dapat

menguraikan zat-zat kompleks menjadi lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh

jamur.

F. Simpulan

Terdapat empat macam fungi yang teramati selama proses suksesi fungi pada

media kulit manggis. Keempat jamur tersebut adalah Aspergillus putih, jamur hijau muda,

Aspergillus hitam, dan Pestalotia. Fungi yang mendominasi di akhir proses suksesi pada

media tersebut adalah Aspergillus hitam.

G. Daftar Pustaka

Barnett HL dan Hunter BB, 1972. Ilustrated Genera of Imperfect Fungi Third Edition.

Minneapolis: Burgess Publishing Company.

Paramawati R, 2010. Dahsyatnya Manggis untuk Menumpas Penyakit. Jakarta: PT

Agromedia Pustaka.

Permana AW, 2010. Peluang Tepung Kulit Buah Manggis Sebagai Produk Minuman

Instan Kaya Antioksidan. (Online)

http://pascapanen.litbang.deptan.go.id/index.php/id/berita/105/. Diakses pada

tanggal 9 Mei 2013.

Wikipedia. 2013. Aspergillus. (Online) http://en.wikipedia.org/wiki/Aspergillus. Diakses

pada tanggal 9 Mei 2013.

9