Sop Obs Px Gawat9

2
STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP) Nomor SOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Disahkan oleh 800/ /2013 27/06/2013 Desember 2016 (direncanakan) Kepala Dinas Kesehatan dr.Nurhandini Eka Dewi, Sp.A Nip.19670623 198803 2 007 Seksi : Nama SOP OBSERVASI PASIEN GAWAT Pelayanan Kesehatan dan Rujukan Dasar Hukum : 1. UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Kualifikasi Pelaksana : 1. Dokter Umum 2. Perawat lulusan D3 3. SPK terlatih Pengertian Memantau keadaan pasien gawat Tujuan Sebagai acuan pemantauan/ observasi penderita gawat agar selamat jiwanya Kebijakan Pelayanan yang cepat dan tepat akan menyelamatkan jiwa seseorang. PROSEDUR PELAKSANAAN WAKTU 1. Penderita gawat harus di observasi 2. Observasi dilakukan tiap 5 – 15 menit sesuai dengan tingkat kegawatannya. 3. Observasi dilakukan oleh paramedis perawat, bila perlu oleh dokter. 4. Hal-hal yang perlu diobservasi : a. Keadaan umum penderita b. Kesadaran penderita c. Kelancaran jalan nafas (air Way). d. Kelancaran pemberian O2 e. Tanda-tanda vital : f. Kelancaran tetesan infus 5. Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita semakin tidak baik maka paramedis perawat harus lapor kepada Dokter yang sedang bertugas (diluar jam kerja pertelpon). 6. Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter UGD maka perlu dirujuk 7. Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya diputuskan penderita bisa pulang atau rawat inap. 8. Perkembangan penderita selama observasi dicatat di 15 menit

description

FSFWSFAEF

Transcript of Sop Obs Px Gawat9

Page 1: Sop Obs Px Gawat9

STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP)

Nomor SOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi

Disahkan oleh

800/ /201327/06/2013Desember 2016 (direncanakan)

Kepala Dinas Kesehatan

dr.Nurhandini Eka Dewi, Sp.ANip.19670623 198803 2 007

Seksi :Nama SOP OBSERVASI PASIEN GAWATPelayanan Kesehatan

dan Rujukan

Dasar Hukum :1. UU Kesehatan No.

36 Tahun 2009

Kualifikasi Pelaksana :1. Dokter Umum2. Perawat lulusan D33. SPK terlatih

Pengertian Memantau keadaan pasien gawat

Tujuan Sebagai acuan pemantauan/ observasi penderita gawat agar selamat jiwanya

Kebijakan Pelayanan yang cepat dan tepat akan menyelamatkan jiwa seseorang.PROSEDUR PELAKSANAAN WAKTU

1. Penderita gawat harus di observasi2. Observasi dilakukan tiap 5 – 15 menit sesuai dengan tingkat

kegawatannya.3. Observasi dilakukan oleh paramedis perawat, bila perlu oleh dokter.4. Hal-hal yang perlu diobservasi :a. Keadaan umum penderitab. Kesadaran penderitac. Kelancaran jalan nafas (air Way).d. Kelancaran pemberian O2e. Tanda-tanda vital :f. Kelancaran tetesan infus5. Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita semakin

tidak baik maka paramedis perawat harus lapor kepada Dokter yang sedang bertugas (diluar jam kerja pertelpon).

6. Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter UGD maka perlu dirujuk

7. Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya diputuskan penderita bisa pulang atau rawat inap.

8. Perkembangan penderita selama observasi dicatat di kartu status penderita (les UGD) / lembar observasi.

9. Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat jalan / rawat inap / rujuk

15 menit

Unit terkait Rawat Inap