Sop Hipertensi

13
HIPERTENSI 1. Pantau Tekanan Darah Pengertian Suatu tindakan mengukur dan mencatat system systole dan diastole darah pada kedua tangan atau paha. Tujuan Untuk mengetahui tingkat efektifitas kerja jantung. Kebijakan Perbandingan dari ntekanan darah dapat memberikan gambaran lengkap tentang masalah vaskuler. Prosedur 1) Persiapan Alat : Tensi Meter. Stetoskop. 2) Persiapan Pasien : Memberitahukan kepada pasien tentang tindakan yang dilakukan. Mengatur posisi pasien tidur. 3) Pelaksanaan : Memasang alat tensi meter di lengan / paha pasien. Mengukur tekanan darah dengan memompa tensi meter sampai tekanan systole darah tidak terdengar. Menurunkan tekana tensi meter perlahan- lahan untuk mendengarkan tekanan systole dan tekanan diastole dengan menggunakan stetoskop. Bila denyut nadi tidak terdengar dengan dtetoskop, maka pengukuran bias

Transcript of Sop Hipertensi

Page 1: Sop Hipertensi

HIPERTENSI

1. Pantau Tekanan Darah

Pengertian Suatu tindakan mengukur dan mencatat system systole

dan diastole darah pada kedua tangan atau paha.

Tujuan Untuk mengetahui tingkat efektifitas kerja jantung.

Kebijakan Perbandingan dari ntekanan darah dapat memberikan

gambaran lengkap tentang masalah vaskuler.

Prosedur 1) Persiapan Alat :

Tensi Meter.

Stetoskop.

2) Persiapan Pasien :

Memberitahukan kepada pasien tentang tindakan

yang dilakukan.

Mengatur posisi pasien tidur.

3) Pelaksanaan :

Memasang alat tensi meter di lengan / paha pasien.

Mengukur tekanan darah dengan memompa tensi

meter sampai tekanan systole darah tidak terdengar.

Menurunkan tekana tensi meter perlahan-lahan untuk

mendengarkan tekanan systole dan tekanan diastole

dengan menggunakan stetoskop.

Bila denyut nadi tidak terdengar dengan dtetoskop,

maka pengukuran bias dilakukan dengan

menggunakan palpasi.

Unit Terkait Rawat inap

IGD

ICU

2. Catat keberadaan, kualitas, denyutan sentral dan perifer

Pengertian Suatu tindakan mencatat dan mengetahui ada tidaknya

Page 2: Sop Hipertensi

denyut nadi dan kualitas denyutan.

Tujuan Untuk mengetahui tingkat efektifitas kerja jantung.

Kebijakan Denyutan karotis, jugularis, radialis, femoralis dan pada

tungkai mencerminkan efek dari vasokontriksi

(peningkatan SVR) dan kongesti vena.

Prosedur 1) Persiapan alat :

Jam tangan yang ada detiknya.

Stetoskop.

2) Persiapan pasien :

Memberitahukan kepada pasien tindakan yang akan

dilakukan.

3) Pelaksanaan :

Meraba, menekan (karotis, jugularis, radialis,

femoralis dan pada tungkai), dan mengukur frekuensi

permenitnya dengan menggunakan jam.

Merasakan denyutan dengan tangan untuk

mengetahui kualitas denyutan.

Unit Terkait Rawat Inap

IGD

ICU

Perinatologi

3. Awasi warna kulit, kelembapan, suhu dan masa pengisian kapiler.

Pengertian Suatu tindakan melihat, meraba, mengukur dan mencatat

perubahan warna kulit, kelembapan, suhu tubuh dan masa

pengisian kapiler atau pembuluh darah.

Page 3: Sop Hipertensi

Tujuan Untuk mengetahui tingkat efektifitas masa pengisian

kapiler.

Kebijakan Adanya warna pucat, dingin, kulit lembab dan masa

pengisian kapiler lambat mungkin berkaitan dengan

vasokontriksi atau mencerminkan dekompensasi /

penurunan darah jantung.

Prosedur 1) Persiapan alat :

Senter

Thermometer

2) Persiapan pasien :

Memberitahukan kepada pasien tindakan yang akan

dilakukan.

3) Pelaksanaan :

Melihat dan mengamati warna kulit dan mencatat

perubahannya.

Mengukur suhu dengan menggunakan thermometer

dan mencatatnya.

Mengamati kelembapan kulit dengan meraba

menggunakan tangan.

Unit Terkait Rawat Inap

IGD

ICU

Perinatologi

4. Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas

Pengertian Tindakan untuk memberikan rasa nyaman dan lingkungan

yang tenang.

Tujuan Untuk memberikan dan menciptakan lingkungan

perawatan yang nyaman dan tenang, serta untuk

mengurangi aktivitas sehingga bisa menurunkan rangsang

simpatis yang bias meningkatkan tekanan darah.

Page 4: Sop Hipertensi

Kebijakan Membantu untuk menurunkan rangsang simpatis dan

meningkatkan relaksasi.

Prosedur 1) Persiapan alat :

Aturan jam berkunjung.

Kunci pintu masuk setelah jam kunjung pasien.

Poster yang bertuliskan “Harap Tenang”.

Poster yang bertuliskan “Penunggu Pasien Hanya 1”.

2) Persiapan pasien :

Memberitahukan kepada pasien untuk istirahat.

3) Pelaksanaan :

Menempelkan keterangan tentang jam kunjung di

pintu masuk ruangan.

Memasang poster di pintu masuk, di dinding, dan di

kaca ruangan.

Mengunci pintu ruangan selesai jam kunjung.

Membatasi pengunjung.

Mengatur posisi nyaman bagi pasien.

Membantu pasien dalam ADL.

Unit Terkait Rawat Inap

IGD

5. Kaji respon klien terhadap aktivitas, pertahankan frekuensi nadi >20 x/menit

diatas frekuensi istirahat, peningkatan tekanan darah nyata selama / sesudah

aktivitas (tekanan sistolik meningkat 40 – 20 mmHg), dipsneu atau nyeri dada,

keletihan dan kelemahan yang berlebih.

Pengertian Suatu tindakan untuk melihat respon klien setelah

melakukan aktivitas yang dapat mempengaruhi tekanan

sistolik dan denyut nadi.

Tujuan Untuk mengetahui keadaan klien setelah melakukan

aktivitas yang dapat menimbulkan adanya perubahan

tekanan sistolik dan denyut nadi.

Kebijakan Menyebutkan parameter membantu dalam mengkaji

respon fisiologi terhadap stress aktivitas dan bila ada

merupakan indicator dan kelebihan kerja yang berkaitan

Page 5: Sop Hipertensi

dengan tingkat aktivitas.

Prosedur 1) Persiapan alat :

Tensimeter.

Jam tangan yang ada detiknya.

Stetoskop.

2) Persiapan pasien :

Memberitahukan kepada pasien tindakan yang akan

dilakukan.

Mengatur posisi pasien.

3) Pelaksanaan :

Memasang alat tensimeter di lengan / paha pasien.

Mengukur tekanan darah.

Meraba dan menekan denyut nadi (karotis, jugularis,

radialis, femoralis) dan mengukur frekuensi per

menitnya dengan menggunakan jam.

Memperhatikan keadaan klien (apakah klien merasa

pusing, mual, sesak setelah melakukan aktivitas).

Unit Terkait Rawat Inap

IGD

ICU

6. Instruksikan klien tentang teknik penghematan energy misalnya :

Penggunaan kursi saat mandi.

Duduk saat menyisir rambut dan gosok gigi.

Pengertian Suatu tindakan memberikan perintah, nasehat,

penyuluhan, pengertian kepada pasien tentang suatu

teknik / mekanisme untuk menghemat energy tubuh,

sehingga tubuh bias mengeluarkan energy seminimal

mungkin.

Tujuan Untuk mengurangi atau meminimalkan kerja / beban

jantung.

Kebijakan Tehnik menghemat energy akan mengurangi penggunaan

energy berlebihan, juga akan membantu menjaga

keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

Prosedur 1) Persiapan alat : -

Page 6: Sop Hipertensi

2) Persiapan pasien :

Memberitahukan pasien dan keluarga tentang

tindakan yang akan dilakukan.

3) Pelaksanaan :

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien

mengenai perlunya penghematan energy.

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien

dampak dan pengeluaran energy yang berlebihan.

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien

aktivitas yang bisa mengeluarkan energy antara lain

turun dari tempat tidur, berjalan, berdiri.

Menganjurkan kepada pasien dan keluarga pasien

bila BAB, BAK, mandi dan aktivitas yang lain sebisa

mungkin di tempat tidur atau sambil duduk.

Unit Terkait Rawat Inap

IGD

ICU

7. Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas perawatan diri secara bertahap,

jika dapat di toleransi berikan bantuan sesuai dengan kebutuhan.

Pengertian Suatu tindakan memberikan support atau motivasi kepada

pasien untuk melakukan aktivitas sehari – hari, perawatan

terhadap diri sendiri secara bertahap sesuai kemampuan

pasien dan memberikan bantuan aktivitas sesuai dengan

kebutuhan pasien.

Tujuan Untuk melatih pasien melakukan aktivitas sesuai

kemampuan.

Untuk memenuhi kebutuhan pasien yang tidak bisa

dilakukan sendiri.

Kebijakan Aktivitas yang bertahap mencegah kerja jantung secara

tiba – tiba dengan memberikan bantuan hanya sebatas

kebutuhan mendorong pasien mandiri dalam melakukan

aktivitas.

Prosedur 1) Persiapan alat : -

2) Persiapan pasien :

Memberitahukan kepada pasien tindakan yang akan

Page 7: Sop Hipertensi

dilakukan.

3) Pelaksanaan :

Menjelaskan kepada pasien pentingnya melakukan

latihan aktivitas.

Mengkaji kemampuan pasien dalam melakukan

aktivitas.

Memotivasi pasien untuk melakukan aktivitas sesuai

dengan kemampuannya.

Menganjurkan kepada pasien untuk berhati – hati

dan tepat dalam melakukan latihan.

Mengobservasi kemampuan pasien dalam

melakukan aktivitas.

Memberikan bantuan seperlunya sesuai dengan

kebutuhan pasien.

Menjaga keamanan pasien selama melakukan

aktivitas.

Unit Terkait Rawat Inap

IGD

ICU

8. Lakukan tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala,

kompres dingin pada dahi, tehnik relaksasi, pijat punggung dan leher.

Pengertian Suatu tindakan non farmakologi untuk menghilangkan rasa

sakit pada kepala melalui mekanisme pemberian kompres,

tehnik relaksasi, pijat punggung dan leher.

Tujuan Untuk menghilangkan rasa sakit pada kepala.

Kebijakan Tindakan untuk meminimalkan tekanan vaskuler cerebral

dan memperlambat / memblok respon simpatis, efektif

dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasinya.

Prosedur 1) Persiapan alat :

Waslap.

Waskom berisi air dingin.

2) Persiapan pasien :

Memberitahukan kepada pasien tindakan yang akan

dilakukan.

Atur posisi tidur pasien senyaman mungkin dengan

posisi miring kanan atau kiri.

Page 8: Sop Hipertensi

3) Pelaksanaan :

Celup waslap ke dalam air dingin, kemudian peras.

Letakkan waslap basah pada dahi pasien.

Ganti waslap bila sudah hangat / tidak dingin.

Menganjurkan pasien untuk tidak memfokuskan

pikirannya terhadap rasa nyeri.

Mengalihkan perhatian pasien dengan cara

mendengar music.

Mengajarkan pada pasien tehnik relaksasi dengan

pernapasan

Mengajarkan untuk menarik nafas dalam,

mengeluarkan menghembuskan pelan – pelan

dalam waktu 10 – 15 detik.

Melakukan pemijatan pada punggung atas dan leher.

Mengawasi dan mengobservasi rasa nyeri.

Unit Terkait Rawat Inap

IGD

ICU

9. Minimalkan aktivitas vasokontriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala

misalnya : mengejan saat BAB, batuk panjang, membungkuk.

Pengertian Suatu tindakan untuk mencegah atau meminimalisasi

terjadinya vasokontriksi.

Tujuan Untuk mencegah terjadinya vasokontriksi yang bisa

menyebabkan rasa sakit kepala.

Kebijakan Aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan

sakit kepala terhadap adanya peningkatan tekanan

vascular cerebral.

Prosedur 1) Persiapan alat : -

2) Persiapan pasien :

Memberitahukan kepada pasien tindakan yang akan

dilakukan.

3) Pelaksanaan :

Menjelaskan kepada pasien hal – hal yang dapat

menyebabkan vasokontriksi.

Page 9: Sop Hipertensi

Menjelaskan kepada pasien akibat terjadinya

vasokontriksi.

Menganjurkan kepada pasien untuk tidak melakukan

aktivitas yang bisa meningkatkan batuk yang

berlebihan.

Mengobservasi aktivitas pasien.

Unit Terkait Rawat Inap

IGD

ICU

10.Berikan cairan, makanan lunak, perawatan mulut yang teratur bila terjadi

perdarahan hidung.

Pengertian Suatu tindakan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan

kebutuhan nutrisi, supaya pasien mudah untuk menelan.

Tujuan Memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi pasien.

Menjaga kebersihan mulut.

Meningkatkan rasa nyaman.

Kebijakan Meningkatkan kenyamanan umum, kompres hidung dapat

mengganggu menelan atau membutuhkan nafas melalui

mulut, sehingga menimbulkan stagnasi sekresi oral dan

mengeringkan mukosa.

Prosedur 1) Persiapan alat :

Alat – alat perlengkapan untuk makan dan minum.

Air putih untuk kumur.

Sikat gigi dan pasta.

Handuk / tissue / sapu tangan.

2) Persiapan pasien :

Memberitahukan kepada pasien tindakan yang akan

dilakukan.

3) Pelaksanaan :

Page 10: Sop Hipertensi

Mengataur posisi pasien, bantu pasien untuk duduk.

Bila pasien tidak mampu, suapi pasien pelan – pelan.

Menganjurkan pasien untuk kumur dengan air putih

bila selesai makan dan membantu pasien

membersihkan mulut.

Membantu pasien bila tidak mampu melakukan

sendiri.

Menganjurkan pasien kumur dengan air putih bila

selesai menggosok gigi.

Membersihkan mulut dengan tissue atau sapu

tangan.

Membereskan alat – alat.

Mengawasi kebersihan mulut pasien.

Unit Terkait Rawat Inap

IGD

ICU