SOP FIXX
Transcript of SOP FIXX
-
7/23/2019 SOP FIXX
1/11
PROSES MIXING DALAM INDUSTRI GULA
(Makalah Satuan Operasi II)
Oleh
Kel!pk "
Intan Ra!a#hani $%$&'$'%
I*ana Re+in S $%$&'$'&
Lintan+ ,ar-ina $%$&'$'.
Mien#ira Se/ria#i $%$&'$'%'
Nila ,i#a0ana $%$&'$'%%
1enni Elsa $%$&'$'&2
-
7/23/2019 SOP FIXX
2/11
3URUSAN TEKNOLOGI ,ASIL PERTANIAN
4AKULTAS PERTANIAN
UNI1ERSITAS LAMPUNG
'$
I5 PENDA,ULUAN
$5$5 Latar 6elakan+
-
7/23/2019 SOP FIXX
3/11
Pencampuran (mixing) diartikan sebagai suatu proses menghimpun dan membaurkan
bahan-bahan. Pencampuran dapat pula diartikan sebagai suatu proses yang
melibatkan penyisipan antar partikel jenis yang satu di antara partikel jenis yang lain
dengan menggunakan gaya mekanik untuk menghasilkan pencampuran yang baik.
Proses utama pada pencampuran adalah penyisipan antar partikel jenis yang satu di
antara partikel jenis yang lain. Proses ini memerlukan gaya mekanik untuk
menggerakkan alat pencampur supaya pencampuran dapat berlangsung dengan baik.
Metode yang paling sering digunakan untuk mencampur cairan dengan padatan
adalah dengan menggerakkan cairan di dalam bejana secara turbulen. Hal yang perlu
diperhatikan dalam pencampuran padatan dengan cairan adalah bejana pengaduk dan
pengaduk. Pencampuran dari bahan campur dan bejana pengaduk tertentu, pengadukyang optimal biasanya hanya dapat dipilih melalui pengalaman saja (Halim, 197!.
Pencampuran (mixing) berguna untuk menghimpun dan membaurkan bahan-bahan.
Pencampuran akan menghasilkan campuran bahan dengan komposisi tertentu dan
homogen. "ujuan pencampuran adalah untuk mempertahankan kondisi campuran
selama proses kimia dan #isika agar tetap homogen, mempunyai luas permukaan
kontak antar komponen yang besar, menghilangkan perbedaan konsentrasi dan
perbedaan suhu, mempertukarkan panas, mengeluarkan secara merata gas-gas dan
uap-uap yang timbul. Proses pencampuran akan menghasilkan pula bahan setengah
jadi, agar mudah diolah pada proses selanjutnya atau menghasilkan produk akhir
yang baik. Proses ini memerlukan gaya mekanik untuk menggerakkan alat pencampur
supaya pencampuran dapat berlangsung dengan baik (Mc$abe, 1999!.
%alah satu aplikasi pencampuran (mixing)dalam industri adalah proses pengkristalan
gula dalam industri gula. &ula merupakan salah satu bahan makanan pokok di
'ndonesia. Proses pembuatan gula pasir atau gula kristal putih pada dasarnya adalah
-
7/23/2019 SOP FIXX
4/11
pemisahan sukrosa dari bahan-bahan non-sukrosa, kemudian diikuti dengan proses
pengkrisatalan sukrosa. Pada pembentukan gula pasir itu sendiri terdapat proses
pencampuran yang berlangsung dalam pengkristalan gula, yaitu pada saat
penambahan inti nira untuk membentuk kristal gula pada suhu rendah. erdasarkan
pernyatan di atas, maka perlu diketahui bagaimana mekasnisme proses pencampuran
dalam pengkristalan gula agar dapat menghasilkan produk gula dengan kualitas baik
()anddheer, 1977!.
$55 Tu7uan
"ujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mahasis*a dapat mengetahui prinsi-prinsip dalam proses pencampuran
(mixing)
+. Mahasis*a dapat mengetahui bagaimana proses pencampuran dalam
pembentukan kristal gula.
-
7/23/2019 SOP FIXX
5/11
II. PROSES MIXING DALAM INDUSTRI GULA
5$5 Pen8a!puran (Mi9in+)
Pencampuran (mixing) adalah salah satu operasi yang sering
digunakan dalam industr i kimia, terkadang keefekt i fan
p ro ses p en ca mp ura n d al am s ua tu i nd us tri sangat
mempengaruhi produk yang dihasilkan industri tersebut. Pencampuran adalah suatu
keadaan dimana bahan-bahan menyebar secara acak ke dalam bagian bahan
lain ataupun sebaliknya, biasa pencampuran melibatkan bahan-bahan yang
berbeda #ase, dalam hal ini bahan-bahan yang akan dicampur terdiri dari dua #ase
atau lebih. Proses pencampuran mel ibatkan gaya mekanik untuk
menggerakkan bahan-bahan, sehingga dapat menimbulkan aliran bahan
yang menyebabkan terjadinya distr ibusi bahan secara acak, dalam
penerapannya keadaan aliran yang bergejolak lebih menguntungkan dalam proses
pencampuran. Pada sistem operasi industri digunakan pula istilah pengadukan
(agitasi!, pengadukan merupakan istilah yang berbeda dengan pencampuran.
Pengadukan digunakan juga gaya mekanik untuk menggerakkan #luida, dimana
gerakan tersebut menunjukkan gerakan terinduksi menurut pola sirkulasi
ter tentu di dalam tangki pengaduk. Pada prosesnya, pencampuran
merup akan operasi yang jauh lebih rumit analisanya daripada proses pengadukan,
karena saat pencampuran terjadi gaya yang menimbulkan gerakan acak bagi bahan-
bahan yang akan dicampur sedangkan pengadukan biasanya alirannya berpola
-
7/23/2019 SOP FIXX
6/11
sirkulasi yang tetap. Pencampuran dan pengadukan penting digunakan dalam
industri, antara lain seperti industri at *arna, industri kertas, industri petroleum,
industri polimer, dan masih banyak industri lainnya(Mc$abe, 1999!.
'stilah pencampuran digunakan untuk berbagai ragam operasi, di mana derajat
homogeitas bahan yang bercampur itu sangat berbeda-beda. Perhatikan, umpamanya
satu kasus, dimana dua macam gas digabungkan dalam satu tempat hingga
seluruhnya bercampur dengan baik, dan kasus lain dimana pasir, kerikil, dan semen di
aduk di dalam drum putar selama beberapa *aktu. Pada kasus tersebut, bahan-bahan
pada akhirnya bercampur, namun jelas pula bah*a homogenitasnya
berbeda(Mc$abe, 1999!.
aktor-#aktor yang dapat mempengaruhi suatu at dapat dihomogenisasikan dengan
mudah atau tidak adalah sebagai berikut.
1. iskositas dari at yang akan dicampur
/at yang melekat (kental! lebih sulit untuk dicampur daripada at cair yang
tidak begitu melekat (encer!+. 0kuran besar bagian-bagian dari at yang akan dicampur
Hal ini tentu saja hanya penting pada pencampuran at padat.
hususnya bila bersangkutan dengan bagian-bagian yang agak bulat,
ternyatabagian- bagian yang lebih besar memperlihatkan kecenderungan
untuk memisahkan diri dari bagian-bagian yang lebih kecil. Pemisahan
campuran yang terjadi adalah butiran pupuk buatan diangkut dengan ukuran
besar buti ran yang tidak sama besar. Pemisahan campuran semacam
ini dinamakan segregasi.
. Perbedaan dalam kerapatan
/at dengan kerapatan paling tinggi, memperlihatkan kecenderungan untuk
mengendap. eadaan ini menghambat pencampuran secara *ajar yang
sempurna
-
7/23/2019 SOP FIXX
7/11
0rutan dimana komponen (susunan at! dimasukkan ke dalam pencampur.
Pencampuran tanah liat dengan air berlangsung lebih sempurna, bila tanah liat
dimasukkan ke dalam air daripada bila air ditambahkan kepada tanah liat. 2umlah
energi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pencampuran tertentu, antara lain
tergantung dari jumlah, kerapatan dan jenis (umpamanya iskositas! dari at yang
akan dicampur (Mc$abe, 1999!.
55 Prses Mi9in+ pa#a Gula
&ula merupakan salah satu bahan makanan pokok di 'ndonesia. 3ata-rata manusia di
'ndonesia mengkonsumsi gula sebanyak 1+-14 kg per tahun. %emakin bertambahnya
jumlah penduduk, tentu kebutuhan akan gula akan semakin meningkat pula. 5i'ndonesia gula kristal yang konsumsi sehari- hari didominasi oleh gula tebu. &ula
kristal ini dibuat dan diproses dari tanaman tebu. Penduduk di daerah pedesaan 2a*a
tentu sudah sangat kenal dengan tebu ini. "anaman ini merupakan jenis tanaman
semusim yang dipanen atau ditebang satu tahun sekali (Landdheer, 1977).
6ir imbibisi 19-+7 6mpas +-
&as %8 .:-.9 ;ira mentah :7-9<
lotong -
-
7/23/2019 SOP FIXX
8/11
"etes ing dalam pembuatan gula kristal
Proses mi>ing pada pembuatan gula terjadi pada beberapa tahapan,dimulai dari
gilingan kedua. &ilingan kedua terdiri dari ampas gilingan pertama dan ampas dari
5%M %creen, yang kemudian ditambahkan nira imbibisi (;! atau nira dari hasil
perahan gilingan ketiga, banyak air imbibisi yang diperlukan sebanyak + ? dari
berat batang tebu yang digiling. "ujuan dari penambahan nira imbibisi adalah untuk
melarutkan gula yang masih terkandung dalam ampas dan kemudian
mengeluarkannya dengan pemerasan pada gilingan berikutnya.
Penggilingan kedua ini akan menghasilkan nira perahan kedua (;P! dan ampas.
;P akan ditampung dalam bak penampung nira mentah yang sama dengan ;PP,
selanjutnya ditambahkan $a(8H!+ dan asam phosphate (HP8
$a(8H!+ bertujuan untuk menjaga kondisi nira agar tidak terlalu asam. 2ika terlalu
asam akan menyebabkan terbentuknya gula in@erse dan mencegah berkembangnya
mikroorganisme yang dapat merusak sukrosa yang terdapat dalam nira. "ujuan dari
penambahan HP8< adalah agar terbentuk endapan kalsium phosphate ($a(P8
sebagai inti endapan yang mampu mengikat koloid. ;PP dan ;P yang telah
ditambahkan HP8< dan $a(8H!+ disebut nira mentah dengan pH =,: yang akan
diolah dalam stasiun berikutnya. 6mpas dari gilingan kedua akan diba*a dengan
'M$ menuju gilingan ketiga.
Pada gilingan ketiga, ampas dari gilingan kedua ditambahkan ampas dari 5%M screen
dan ditambahkan nira imbibisi (;
kemudian diperah menghasilkan ampas dan nira perahan ketiga (;!. ;ira hasil
perahan ketiga (;! akan digunakan untuk nira imbibisi gilingan kedua dan
ampasnya diba*a oleh 'M$ menuju gilingan keempat.
-
7/23/2019 SOP FIXX
9/11
Pada gilingan keempat, ampas gilingan ketiga yang digunakan sebagai umpan
ditambahkan dengan air imbibisi dan nira imbibisi (;4! atau nira perahan gilingan
kelima. 6ir imbibisi yaitu air panas dengan suhu = ? 7A$ yang berasal dari air
condesat. %uhu air berkisar = ? 7A$ jika suhunya terlalu tinggi akan melarutkan at
lilin (peptin! dalam tebu sehingga akan mengganggu proses pemurnian dan
pengendapan, selain itu juga akan menyebabkan selip dalam gilingan, namun jika
suhunya terlalu rendah akan menyebabkan pelarutan yang kurang sempurna dan
kemungkinan masih ada bakteri yang belum mati dalam nira. Penggilingan ini akan
menghasilkan ampas dan nira perahan keempat (;
akan digunakan sebagai nira imbibisi gilingan ketiga, sedangkan ampas diba*a 'M$
menuju gilingan kelima .
Pada gilingan kelima, umpan dari gilingan keempat ditambahkan air imbibisi sebagai
air pencuci ampas terakhir dan diharapkan mampu melarutkan nira sebanyak ?
banyaknya sehingga nira yang terba*a oleh ampas terakhir sedikit. Pada gilingan
kelima ini akan menghasilkan ampas (baggase! dan nira perahan kelima (;4!. ;ira
hasil penggilingan kelima (;4! digunakan sebagai nira imbibisi gilingan keempat,
sedangkan ampasnya diangkut dengan baggase carrier menuju dapur pembakaran
ketel dan digunakan sebagai bahan bakar ketel.
;ira yang keluar dari badan akan berbentuk nira kental atau diskap dengan
kekentalan = atau +Ae. ;ira kental (diksap! yang keluar dari badan '
selanjutnya dipompa ke bejana sul#itir nira kental dan di dalam bejana sul#itir
ditambahkan gas belerang sampai pH =,4. "ujuan penambahan gas belerang adalah
untuk memucatkan nira agar nantinya diperoleh gula reduksi yang bermutu bagus dan
putih (Soenardi, 1977!.
-
7/23/2019 SOP FIXX
10/11
KESIMPULAN
erdasarkan pen!elasan di atas maka dapat disimpulkan "ah#a$
%5$5&ula merupakan salah satu bahan makanan pokok di 'ndonesia. 5i 'ndonesia
gula kristal yang di konsumsi sehari- hari didominasi oleh gula tebu. Pembuatan gulakristal menggunakan proses mixing. Proses pembuatan gula kristal yang pertama
adalah ekstraksi nira, yaitu proses pemerahan cairan tebu dari batang tebu dengan
cara digiling. Penggilingan dilakukan sebanyak 4 kali. Proses mixing berlangsung
sejak proses gilingan kedua.
%55 ;ira hasil penggilingan kemudian dijernihkan menggunakan metode sul#asi,
penjernihan akan menghasilkan endapan ( CaCO
2 ! yang akan menyerap bahan-
bahan bukan gula. %etelah dijernihkan kemudian dilakukan proses penguapan,
penguapan dilakukan di
-
7/23/2019 SOP FIXX
11/11
DA4TAR PUSTAKA
&alim ', . 197. *lari+er dalam ndustri -ula. &al .LPP. ogyakarta.
Landdheer /.1977. Pesa#at ndustri -ula. 0iter!emahkan oleh
adukoro dan Soer!adi. &al . LPP. ogyakarta
c*a"e, 2.L ,and 3.*., Smith. 1999. 4perasi 5eknik 'imia, edisi
keempat, !ilid . &al . 6rlannga. 3akarta
Soenardi, 0..1977. Pesa#atpesa#at ndustri -ula. LPP.ogyakarta