Bab III Fixx

download Bab III Fixx

of 32

Transcript of Bab III Fixx

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    1/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    8

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    3.1 Instalasi Plambing

    3.1.1 Definisi dan Fungsi Peralatan Plambing

    Alat plambing adalah semua peralatan yang dipasang di dalam maupun di luar

    gedung untuk menyediakan air panas atau air dingin, dan untuk menyalurkan air

    buangan (Noerbambang dan Morimura, 2000). Peralatan plambing ini dipasang di

    dalam maupun di luar gedung, untuk menyediakan air panas atau air dingin dan juga

    untuk mengalirkan atau mengeluarkan air buangan.

    Sedangkan menurut Demske (1975), sistem plambing terdiri dari tiga bagian

    yaitu penyediaan air atau suplai(dimana sumber air berasal), perlengkapan pipa atau

    fixtures (dimana air digunakan), serta saluran penyaluran air buangan dan ven atau

    drain-waste-ven (dimana panyaluran air setelah digunakan). Sistem penyediaan air

    bersih harus memenuhi segi kuantitas yaitu jumlah air bersih harus mencukupi

    kebutuhan, kualitas yaitu air harus benar-benar bersih dan aman untuk digunakan,

    serta segi kontinyuitas yaitu air bersih tersebut harus dapat digunakan secara terus-

    menerus. Selain itu air bersih yang disediakan juga mempunyai temperatur yang

    sesuai kebutuhan yaitu tersedia dalam air dingin dan juga panas. Perlengkapan

    penyediaan air bersih ditempatkan pada tempat dimana air tersebut dibutuhkan.

    Seperti pipa penyediaan air bersih, pipa pembuangan juga harus diatur sedemikian

    rupa dengan rute yang berbeda dengan pipa penyediaan air bersih.

    Istilah tentang plambing tidak hanya menyangkut tentang pipa saja tetapi juga

    menyangkut fitting, flanges, valve dan semua alat yang menjadi bagian dari

    keseluruhan sistem perpipaan. Bahan untuk pipa dapat dibagi menjadi dua bagian

    yaitu logam dan non logam. Pipa logam dibagi menjadi dua yaitu yang mengandung

    besi (ferrous), contohnya baja karbon, stainless steel, chrome steel, cast iron; dan

    yang tidak mengandung besi (non ferrous), contohnya yang mengandung aluminium.

    Pipa non logam antara lain yang berasal dari gelas, keramik dan plastik.

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    2/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    9

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Bahan yang digunakan sebagai alat plambing akan mempengaruhi optimalisasi

    fungsi dari alat tersebut, oleh karena itu menurut Noerbambang dan Morimura

    (2000), bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

    Tidak menyerap air Mudah untuk dibersihkan Tidak berkarat dan tidak mudah aus Relatif mudah untuk dibuat Mudah untuk dipasang

    Fungsi dari peralatan plambing adalah:

    Sistem Penyediaan air bersih, menyediakan air bersih ke tempat-tempat yangdikehendaki dengan kualitas, kuantitas, dan tekanan yang cukup.

    Penyaluran air buangan, membuang air kotor dari tempat-tempat tertentutanpa mencemari sistem yang lain serta mencegah masuknya udara tidak sedap

    dan air kotor ke dalam ruangan.

    Penyediaan air untuk pemadam kebakaran, menyediakan air dengan kuantitasyang cukup dan mudah operasinya apabila terjadi kebakaran.

    Penyediaan air panas, menyediakan air panas yang cukup dan tidakmempengaruhi lingkungan sekitarnya.

    3.1.2 Fungsi Peralatan Plambing

    Fungsi dari peralatan plambing antara lain :

    Untuk menyediaklan air bersih ke tempat-tempat yang diinginkan dengancukup. Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa memberikan

    pencemaran

    bagi bagian penting lainnya.

    Fungsi pertama dilaksanakan oleh sistem penyediaan air bersih, dan yang kedua

    oleh sistem pembuangan. Dahulu, tujuan utama dari sistem penyediaan air adalah

    untuk menyediakan air yang cukup berlebihan. Tetapi pada masa ini, ada pembatasan

    dalam jumlah air yang dapat diperoleh karena pertimbangan penghematan energi dan

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    3/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    10

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    adanya keterbatasan sumber air (Noerbambang, 2005). Apalagi saat ini tidak

    diperbolehkan untuk membuang air buangan baik oleh limbah domestik maupun

    limbah industri langsung ke dalam saluran pembuangan atau ke dalam badan air. Hal

    itu terjadi karena untuk melindungi lingkungan sekitar dari berbagai pencemaran

    lingkungan yang dapat berdampak negatif bagi manusia, misalnya menimbulkan

    penyakit ,bau yang mengganggu indra penciuman dan lain sebagainya.

    Dalam perencanaan dan pemasangan instalasi plumbing ada beberapa hal yang perlu

    diperhatikan. Prinsip-prinsip dasar tersebut adalah :

    1.

    Konsep denah alat plumbingKonsep denah alat plambing selain mempertimbangkan pemakaian energi secara

    keseluruhan yang perlu dijadikan dasar peletakan alat plumbing adalah segi

    arsitektural bangunan atau dapat disebut sebagai aspek estetika tata ruang

    bangunan.

    2. Perlindungan konstruksi gedungPerlindungan konstruksi gedung dilakukan karena adanya pembebanan akibat

    pemasangan pipa dan perlengkapannya. Untuk keperluan tersebut pipa tidak

    boleh langsung dipasang menembus bagian konstruksi, seperti pondasi, balok atau

    dinding, karena itu harus dibuat suatu selubung (sleeve) yang terpasang pada

    tempat dimana pipa menembus.

    3. Perlindungan pipa dari kerusakanPerlindungan pipa dari kerusakan, penting diperhatikan karena dapat

    mempengaruhi kualitas air yang didistribusikan. Beberapa kerusakan yang dapat

    terjadi adalah korositas, yang menyebabkan perkaratan, biasanya terjadi pada

    pipa besi. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian lapisan aspal atau cat untuk

    menahan karat.

    4. Perancangan sistem plumbing yang baikPerancangan sistem plambing yang baik adalah dengan memperhatikan

    pemasangan katup untuk pengeluaran udara, sehingga tidak menimbulkan

    penyumbatan. Pipa mendatar pada sistem pengaliran ke atas sebaiknya dibuat

    agak miring ke atas (searah aliran), sedang pada sistem pengaliran ke bawah

    sekitar 1/300. Perpipaan yang tidak merata, misalnya melengkung, hendaknya

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    4/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    11

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    dipasang katup pelepas udara. Selain itu juga harus dihindarkan membaliknya

    arah aliran.

    5. Perencanaan sistem pembuanganPerencanaan sistem pembuangan untuk mencegah tersumbatnya pipa dan

    kerusakan pipa akibat turbulensi aliran, maka kemiringan pipa dibuat sama atau

    lebih dari diameter pipa. Kecepatan paling baik adalah dalam range 0,6 - 1,2

    m/detik.

    3.1.3Jenis Alat PlambingPeralatan Plambing dapat dibedakan berdasarkan fungsinya menjadi

    Peralatan Plambingdalam artian khusus :a. Peralatan untuk penyediaan air bersih/air minum

    b. Peralatan untuk penyediaan air panasc. Peralatan untuk pembuangan dan vend. Peralatan saniter (plumbing fixtures)

    Peralatan Plambingdalam artian yang lebih luas :a Peralatan untuk pemadam kebakaran

    b Peralatan untuk mengelola air kotorc Peralatan penyediaan gasd Peralatan dapure Peralatan untuk mencuci (laundry)f Peralatan pengelola sampahg Berbagai instalasi yang lainnya

    Hal tersebut terakhir meliputi instalasi pipa untuk menyediakan zat asam, zat

    lemas, udara kempa, air murni, air steril, dan juga perpipaan vakum (untuk

    menyedot). Dan ada juga yang menyebutkan bahwa alat plumbing meliputi peralatan

    Plambingdalam artian khusus ditambah dengan peralatan-peralatan untuk pemadam

    kebakaran, pengolahan air kotor dan penyediaan gas.

    3.1.4Peralatan Saniter

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    5/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    12

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Peralatan saniter seperti kloset, peturasan, dan bak cuci tangan umumnya

    dibuat dari bahan porselen atau keramik. Bahan ini cukup populer karena biaya

    dalam hal pembuatanya cukup murah, dan ditinjau dari segi sanitasi sangat baik.

    Beberapa jenis peralatan saniter antara lain :

    1. KlosetMenurut Noerbambang (2000), dapat dibagi beberapa golongan menurut

    kontruksinya :

    a.Tipe Wash-OutTipe ini adalah yang paling tua dari jenis kloset duduk. Tipe ini sekarang

    dilarang di Indonesia karena kontruksinya berdampak pada timbulnya bau

    yang tidak sedap akibat penggelontoran yang tidak sempurna.

    b.Tipe Wash-DownTipe ini lebih baik daripada wash-out, bau yang timbul akibat sisa kotoran

    lebih sedikit jika dibandingkan dengan tipe wash-out.

    c.Tipe SiphonTipe ini mempunyai kontruksi jalannya air buangan yang lebih rumit

    dibandingkan dengan tipe wash-down, untuk sedikit menunda aliran air

    buangan tersebut sehingga timbul efek siphon. Bau yang dihasilkan lebih

    berkurang lagi pada tipe ini.

    d.Tipe Siphon-jetTipe ini dibuat agar menimbulkan efek siphon yang lebih kuat, dengan

    memancarkan air dalam sekat melalui suatu lubang kecil searah aliran airbuangan. Tipe siphon-jet ini menggunakan air penggelontor lebih banyak.

    e.TipeBlow-OutTipe ini sebenarnya dirancang untuk menggelontor air kotor dengan cepat,

    tapi akibatnya membutuhkan air dengan tekanan sampai 1 kg/cm2, dan

    menimbulkan suara berbisik.

    2. Peturasan (Urinoar)

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    6/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    13

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Ditinjau dari kontruksinya, peturasan dapat dibagi seperti kloset, di mana yang

    paling banyak digunakan adalah tipe wash-down. Untuk tempat-tempat umum,

    sering dipasang peturasan berbentuk mirip talang terbuat dari porselen, plastik,

    atau baja tahan karat, dan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

    a.Dalamnya talang 15 cm atau lebih.b.Pipa pembuangan ukuran 40 mm atau lebih dan dilengkapi dengan saringan.c.Pipa penggelontor harus diberi lubang-lubang untuk menyiram bidang

    belakang talang dengan lapisan air.

    d.Laju aliran air penggelontor dapat ditentukan dengan menganggap setiap 45cm panjang talang ekivalen dengan satu peturasan biasa.

    3. LavatoryLavatory merupakan suatu tempat atau wadah yang digunakan untuk mencuci

    tangan dan biasanya sering kita sebut sebagai westafel.

    3.1.5Fitting SaniterBeberapa jenis fitting saniter antara lain :

    1. Keran air, ada beberapa macam yaitu :a. Keran air yang dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.

    b. Keran air yang dapat dibuka tetapi akan menutup sendiri, misalnya untuk cucitangan.

    c. Keran air yang laju alirannya diatur oleh ketinggian muka air, yaitu keranatau katup pelampung.

    2. Katup gelontor dan tangki gelontora. Katup gelontor berfungsi mengatur aliran air penggelontor, untuk kloset dan

    peturasan.

    b. Tangki gelontor, dibuat dari plastik, ada yang otomatis dan ada juga yangharus dijalankan oleh orang.

    3.1.6Prinsip Dasar Instalasi Plambing

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    7/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    14

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Dalam perencanaan dan pemasangan alat plambing ada beberapa hal yang

    perlu diperhatikan. Hal-hali ini tidak dapat diabaikan keberadaannya, karena mampu

    engurangi (menurunkan) kemanfaatannya dari sistem dan dapat mengganggu

    konstruksi gedung. Prinsip-Prinsip itu adalah :

    Konsep denah alat plambingKonsep denah alat plambing selain mempertimbangkan pemakaian energi

    secara keseluruhan yang perlu dijadikan dasar peletakan alat plambing adalah segi

    arsitektual bangunan atau dapat disebut sebagai aspek estetika tata ruang bangunan.

    Perlindungan konstruksi gedungPerlindungan konstruksi gedung dilakukan karena adanya pembebanan akibat

    pemasangan pipa dan perlengkapannya. Untuk keperluan tersebut pipa tidak boleh

    langsung dipasang menembus bagian konstruksi sepertoi pondasi, balok, atau

    dinding. Oleh karena itu dibuatlah selubung (sleeve) yang terpasang pada tempat

    dimana pipa menembus.

    Perlindungan pipa dari kerusakanPerlindungan pipa dari kerusakan penting diperhatikan karena dapat

    mempengaruhi kualitas air yang didistribusikan. Beberapa kerusakan yang dapat

    terjadi adalah korositas, yang menyebabkan perkaratan biasaanya terjadi pada pipa

    besi. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian lapiasan aspal atau cat untuk menahan

    karat.

    Perencanaan sistem plambing yang baikPerencanaan sistem plambing yang baik adalah memperhatikan pemasangan

    katup untuk pengeluaran udara sehingga tidak menimbulakan penyumbatan.

    Perlakuan pemasangan pipa baik yang lurus dan pipa yang melengkung haruslah

    berbeda. Misalnya, pada pipa yang mendatar keatas dibuat agak miring (searah

    aliran).

    Perencanaan sistem pembuangan

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    8/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    15

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Perencanaan sistem pembuangan untuk mencegah pipa dari tersumbatnya dan

    kerusakan pipa akibat turbulensi aliran, maka kemiringan pipa dibuat sama atau lebih

    dari diameter pipa.

    Sistem penyediaan air bersih meliputi berbagai peralatan seperti tangki air

    bawah tanah (ground reservoar), tangki atas atap (roof tank), pompa, perpipaan dan

    aksesoris lainnya. Dengan peralatan-peralatan seperti ini yang dirancang dan

    dipasang dengan baik diharapkan aliran air baik untuk air bersih maupun air buangan

    dapat dialirkan tanpa hambatan.

    3.1.7Kualitas Alat PlambingBahan yang digunakan sebagai alat plambing harus memenuhi syarat-syarat

    berikut :

    Tidak menyerap air (atau, sedikit sekali) Mudah dibersihkan Tidak berkarat dan tidak mudah aus Relatif mudah dibuat Mudah dipasang

    Bahan yang sering digunakan adalah porselen, besi atau baja yang dilapisi

    email, berbagai jenis plastik dan baja tahan karat. Untuk bagian alat plumbing yang

    tidak atau jarang kena air, ada juga yang menggunakan kayu sebagai bahannya. Alat

    Plambing yang tergolong mahal dan mewah menggunakan marmer berkualitas

    tinggi. Sedangkan bahan lain yang saat ini mulai banyak digunakan terutama untuk

    membuat bak mandi (bathtub) adalah FRP atau resin poliester yasng diperkuatdengan anyaman serat gelas.

    3.1.8Jenis PipaHal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistem perpipaan selain pemasangan

    pipa, juga jenis dan macam pipa yang digunakan. Serta untuk sistem perpipaan air

    bersih, jenis pipa yang sering digunakan antara lain :

    1. Cast Iron pipe

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    9/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    16

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Pipa ini terbuat dari bahan grew cost iron yang merupakan logam kuat dan

    juga tahan terhadap erosi.

    2. Galvanized Steed Pipe

    Pipa ini terbuat dari bahan mild karbon baik berupa welded pipe maupun

    stainless pipe.

    3. PVC (Poly Vinil Clorida)

    Bahan ini berasal dari salah satu bahan plastik (sintetik resin) yang diolah

    secara polimerisasi.

    3.2 Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih

    3.2.1 Kualitas Air dan Pencegahan Pencemaran Air

    Sistem penyediaan air bersih adalah suatu sistem yang dirancang dan dipasang

    untuk menyalurkan air bersih dalam suatu gedung untuk mendukung kelangsungan

    aktivitasnya. Penyediaan air bersih dengan kualitas yang tetap baik merupakan

    prioritas yang utama.

    Pencegahan pencemaran lebih ditekankan pada sistem penyediaan air bersih,

    yang merupakan faktor terpenting ditinjau dari segi kesehatan. Beberapa langkah

    pencegahan pencemaran yang dapat dilakukan :

    1. Larangan hubungan pintas

    Hubungan pintas (cross connection) adalah hubungan fisik antara dua sistem pipa

    yang berbeda, sistem pipa untuk air bersih dan sistem pipa lain yang berisi air

    yang diragukan kualitasnya, dimana air akan mengalir dari satu sistem lainnya.

    2. Pencegahan Aliran Balik

    Aliran balik (back flow) adalah aliran air atau cairan lain, zat atau campuran ke

    dalam sistem perpipaan air bersih, yang berasal dari sumber lain. Aliran balik

    berkaitan dengan hubungan pintas dan ini disebabkan oleh terjadinya aliran masuk

    dalam pipa air bersih dari air bekas, air tercemar, dari peralatan saniter atau

    tangki, disebabkan oleh timbulnya tekanan negatif dalam pipa.

    3. Pencegahan pukulan air

    Bila aliran air dalam pipa dihentikan secara mendadak oleh katup, tekanan air

    pada sisi atas (up stream) akan meningkat dengan tajam, dan menimbulkan

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    10/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    17

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    tekanan yang merambat dengan kecepatan tertentu dan kemudian dapat

    dipantulkan kembali ketempat semula. Gejala ini menyebabkan kenaikan tekanan

    yang tajam sehingga menyerupai suatu pukulan yang disebut gejala pukulan air

    (water hammer).

    3.2.2 Penentuan Kebutuhan Air Bersih

    Ada beberapa metoda yang digunakan untuk menaksir besarnya kebutuhan air

    yang diperlukan, yaitu :

    1. Berdasarkan jumlah pemakai

    Metode ini didasarkan pada pemakaian air rata-rata sehari dari setiap

    penghuni, dan perkiraan jumlah penghuni. Dengan demikian pemakaian air sehari

    dapat diperkirakan, walaupun jenis maupun alat plumbing belum ditentukan.

    Metoda ini praktis untuk tahap perencanaan atau juga perancangan.

    Apabila jumlah penghuni diketahui, untuk suatu bangunan gedung maka

    angka tersebut dipakai untuk menghitung pemakaian air rata-rata sehari

    berdasarkan standar pemakaian air per orang per hari untuk penggunaan gedung

    tersebut. Tetapi kalau jumlah penghuni tidak dapat diketahui, biasanya ditaksir

    berdasarkan luas lantai dan menetapkan kepadatan hunian perluas lantai. Luas

    lantai gedung yang dimaksudkan adalah luas lantai efektif, yang besarnya

    bervariasi berdasarkan jenis gedung. Luas lantai efekif dan pemakaian air rata-rata

    dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

    Tabel 3.1. Pemakaian air rata-rata per orang setiap hari

    No Jenis gedung

    Pemakaian

    rata-rata sehari

    (liter)

    Jangka waktu

    pemakaian air rata-

    rata sehari (jam)

    Perbandingan

    luas lantai

    efektif/total (%)

    Keterangan

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    Perumahan mewah

    Rumah biasa

    Apartemen

    Asrama

    Rumah sakit

    250

    160-250

    200-250

    120

    Mewah >1000

    Menengah 500-

    1000

    8-10

    8-10

    8-10

    8

    8-10

    42-45

    50-53

    45-50

    45-48

    Setiap penghuni

    Setiap penghuni

    Mewah : 250 liter

    Menengah : 180 liter

    Bujangan : 120 liter

    Bujangan

    (Setiap tempat tidur

    pasien)

    Pasien luar : 8 liter

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    11/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    18

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    6.

    7.

    8.

    9.

    10

    11.

    12.

    13.

    14.

    15.

    16.

    17.

    18.

    19.

    Sekolah dasar

    SLTP

    SLTA dan lebih

    tinggi

    Rumah-toko

    Gedung kantor

    Toserba (Toko

    serba ada,

    department store)

    Pabrik/industri

    Stasiun/terminal

    Restoran

    Restoran umum

    Gedung pertunjukan

    Gedung bioskop

    Toko pengecer

    Hotel/penginapan

    Gedung peribadatan

    Umum 350-500

    40

    50

    80

    100-200

    100

    3

    Buruh pria : 60

    Wanita : 100

    3

    30

    15

    30

    10

    40

    250-300

    5

    6

    6

    8

    8

    7

    8

    15

    5

    7

    5

    3

    6

    10

    58-60

    58-60

    60-70

    55-60

    53-55

    Staf/pegawai : 120 liter

    Keluarga pasien : 160

    liter

    Guru : 100 liter

    Guru : 100 liter

    Guru/dosen : 100 liter

    Penghuninya :160 liter

    Setiap pegawai

    Pemakaian air hanya

    untuk kakus, belum

    termasuk untuk bagian

    restorannya

    Per orang, setiap

    giliran (kalau kerja

    lebih dari 8 jam sehari)

    Setiap penumpang

    (yang tiba maupun

    berangkat)

    Untuk penghuni : 160

    liter

    Untuk penghuni : 160liter; Pelayan : 100

    liter; 70% dari jumlah

    tamu perlu 15

    liter/orang untuk

    kakus, cuci tangan dsb

    Kalau digunakan siang

    dan malam, pemakaian

    air dihitung per

    penonton.

    Jam pemakaian air

    dalam tabel adalah

    untuk satu kali

    pertunjukan

    -idem-

    Pedagang besar : 30

    liter/ tamu, 150

    liter/staf atau 5 liter per

    hari tiap m2 luas lantai

    Untuk setiap tamu,

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    12/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    19

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    20.

    21.

    22.

    23.

    24.

    25.

    26.

    Perpustakaan

    Bar

    Perkumpulan sosial

    Kelab malam

    Gedung

    perkumpulan

    Laboratorium

    10

    25

    30

    30

    120-350

    150-200

    100-200

    2

    6

    6

    8

    untuk staf : 120-150

    liter; penginapan : 200

    liter

    Didasarkan jumlah

    jamaah per hari

    Untuk setiap pembaca

    yang tinggal

    Setiap tamu

    Setiap tamu

    Setiap tempat duduk

    Setiap tamu

    Setiap staf

    Sumber : Noerbambang, 2000.

    Angka pemakaian air yang diperoleh dengan metoda ini biasanya digunakan

    untuk menetapkan volume tangki bawah, tangki atap, pompa, dsb. Sedangkan

    ukuran pipa yang diperoleh dengan metode ini hanyalah pipa penyediaan air

    bukan untuk menentukan ukuran pipa-pipa dalam seluruh jaringan.

    Pemakaian air rata-rata dapat diketahui dengan menggunakan perhitungan denganlangkah-langkah sebagai berikut :

    Pemakaian air dalam satu hari (Q1) adalah :

    (3.1)

    Diperkirakan tambahan pemakaian air untuk menyiram tanaman, mengatasikebocoran, untuk mesin pendingin, dan lain-lain sehingga untuk pemakaian air

    rata-rata perhari (Qd) :

    (3.2)

    Rumus-rumus yang digunakan selanjutnya adalah:

    Pemakaian air rata-rata

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    13/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    20

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    (3.3)

    Dimana:

    Qh = Pemakaian air rata-rata (m3/jam)

    Qd = Pemakaian air rata-rata sehari (m3/hari)

    t = Jangka waktu pemakaian air dalam 1 hari (jam)

    Pemakaian air pada jam puncak

    (3.4)

    Dimana:

    Qh-maks = Pemakaian air pada jam puncak (m3/jam)

    C1 = Konstanta berkisar antara 1,5 2,0

    Pemakaian air pada hari puncak

    (3.5)

    Dimana:

    Qd-maks = Pemakaian air pada jam puncak (m3/jam)

    C2 = Konstanta berkisar antara 1,5 2,0

    Pemakaian air pada menit puncak

    (3.6)

    Dimana:

    Qm-maks = Pemakaian air pada menit puncak (m3/jam)

    C3 = Konstanta berkisarantara 3,04,0

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    14/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    21

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Tabel 3.2. Unit alat plambing untuk penyediaan air dingin.1)

    Jenis alat plambing2) Jenis penyediaan air Unit alat plambing3) Keterangan

    Untuk

    pribadi4)

    Untuk

    umum5)

    Kloset

    Kloset

    Peturasan, dengan tiang

    Peturasan terbuka (urinal stall)

    Peturasan terbuka (urinal stall)

    Bak cuci (kecil)

    Bak cuci tangan

    Bak cuci tangan, untuk kamar operasi

    Bak mandi rendam (bath tub)

    Pancuran mandi (shower)

    Pancuran mandi tunggal

    Satuan kamar mandi dengan bak mandi

    rendam

    Satuan kamar mandi dengan bak mandi

    rendam

    Bak cuci bersama

    Bak cuci pel

    Bak cuci dapur

    Bak cuci piring

    Bak cuci pakaian (satu sampai tiga)

    Pancuran minum

    Pemanas air

    Katup gelontor

    Tangki gelontor

    Katup gelontor

    Katup gelontor

    Tangki gelontor

    Keran

    Keran

    Keran

    Keran pencampur air

    dingin dan panas

    Keran pencampur air

    dingin dan panas

    Keran pencampur air

    dingin dan panas

    Kloset dengan katup

    gelontor

    Kloset dengan tangki

    gelontor

    (untuk tiap keran)

    Keran

    Keran

    Keran

    Keran

    Keran air minum

    Katup bola

    6

    3

    -

    -

    -

    0,5

    1

    -

    2

    2

    2

    8

    6

    -

    3

    2

    -

    3

    -

    -

    10

    5

    10

    5

    3

    1

    2

    3

    4

    4

    -

    -

    -

    2

    4

    4

    5

    -

    2

    2

    Gedung kantor, dsb

    Untuk umum : hotel

    atau restoran, dsb

    Sumber : Noerbambang , 2000.

    Catatan :

    1)Alat plambing yang airnya mengalir secara kontinyu harus dihitung secara terpisah, dan ditambahkan

    pada jumlah unit alat plambing.

    2)Alat plambing yang tidak ada di daftar dapat diperkirakan, dengan membandingkan dengan alat

    plambing yang mirip/terdekat.

    3)Nilai unit alat plambing dalam tabel ini adalah keseluruhan. Kalau digunakan air dingin dan air panas,

    unit alat plambing maksimum masing-masing untuk air dingin dan air panas diambil tigaperempatnya.

    4)Alat plambing untuk keperluan pribadi dimaksudkan pada rumah pribadi atau apartment, dimana

    pemakaiannya tidak terlalu sering.

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    15/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    22

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    5)Alat plambing untuk keperluan umum dimaksudkan yang dipasang dalam gedung kantor, sekolah,

    pabrik, dsb, dimana pemakaiannya cukup sering.

    3.2.4 Penentuan Dimensi Pipa Air Bersih

    Ukuran pipa untuk air bersih ditentukan berdasarkan laju aliran puncak.

    Disamping itu, ada tambahan pertimbangan-pertimbangan lain yaitu didasarkan pada

    pengalaman perancang atau kontraktor pelaksana. Misalnya, menurut perhitungan

    diperoleh ukuran pipa yang makin kecil untuk setiap cabang. Tapi karena dalam

    pelaksanaanya akan menimbulkan kesulitan dan setiap kali memasang reducer, maka

    biasanya ukuran pipa dibuat sama setelah mencapai diameter terkecil yangdiinginkan.

    Dengan demikian pada beberapa bagian dari sistem pipa tersebut akan

    diperoleh diameter yang lebih besar daripada yang ditentukan berdasarkan

    perhitungan. Hal ini terutama apabila makin besar kemungkinan penggunaan

    serentak dari peralatan plumbing tersebut.

    Dalam menentukan ukuran pipa perlu dipertimbangkan batas kerugian gesek

    atau gradien hidraulik yang diizinkan, demikian juga batas kecepatan tertinggi. Ada

    tiga metode penentuan dimensi pipa air bersih dapat digunakan, yaitu metode

    hydraulik, metode kerugian gesek dan metode ekilaven namun yang digunakan

    dalam laporan ini adalah perhitungan hydraulik :

    1. Metode Sistem Hitungan Hydraulik

    Metode ini didasarkan atas debit air yang mengalir pada peralatan saniter.

    Langkah penentuan dimensi pipa air bersih :

    a. Menentukan jumlah alat plambing yang digunakan.b. Menentukan besarnya nilai fixture unit, berdasarkan tabel 3.2c. Menentukan besarnya debit yang digunakan.d. Menentukan dimensi pipa air bersihUntuk Mengetahui debitnya dapat menggunakan nilai fixture unit yang

    kemudian dikonversikan ke GPM dengan menggunakan gambar 3.1

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    16/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    23

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    3.2.5Kapasitas Roof TankRoof tank digunakan untuk menampung kebutuhan puncak, dan biasanya

    disediakan dengan kapasitas cukup untuk jangka waktu kebutuhan puncak tersebut

    yaitu sekitar 30 menit. Dalam keadaan tertentu, kebutuhan puncak dimulai pada saat

    muka air terendah dalam tangki atas dapat terjadi oleh karena itu perlu

    diperhitungkan jumlah air yang dapat dimasukkan dalam waktu 10 sampai 15 menit

    oleh pompa angkat (yang memompakan air dari tangki bawah ke tangki atas).

    Kapasitas efektif tangki atas dinyatakan dengan rumus:

    [( ) ] (3.7)

    Dimana:

    VE = Kapasitas efektif tangki atas (L)

    Qp = Kebutuhan puncak (L/menit)

    Qmmax = Kebutuhan jam puncak (L/menit)

    Qpu = Kapasitas pompa pengisi (L/menit)

    Tp = Jangka waktu kebutuhan puncak (menit)

    Tpu = Jangka waktu kerja pompa pengisi (menit)

    Pada umumnya, kapasitas pompa pengisi diusahakan sebesar:

    (3.8)

    dan

    air yang diambil dari tangki atas melalui pipa pembagi utama dianggap sebesar

    Qp.Semakin dekat Qpu dengan Qp, maka semakin kecil ukuran tangki atas. Dari

    rumus di ata dapat dilihat bahwa bila Qpu = Qp, maka volume tangki adalah:

    (3.9)

    Ini adalah kapasitas tangki minimum yang masing-masing cukup untuk

    melayani kebutuhan puncak. Jadi ukuran tangki atas tidak boleh ditentukan

    sendiri tanpa memperhatikan kapasitas pompa pengisian, demikian pula

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    17/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    24

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    sebaliknya. Hal ini penting untuk diperhatikan pada saat merancang suatu

    gedung.

    3.2.6 Kapasitas Ground ReservoirGround reservoir (tangki bawah tanah) ini berfungsi menampung air bersih

    untuk kebutuhan sehari-hari dan air untuk keperluan sistem pemadam

    kebakaran. Rumus yang dapat digunakan untuk menentukan kapasitas ground

    reservoir(tangki bawah tanah) adalah sebagai berikut:

    (3.10)

    Dimana:

    VR= Volume tangki air bawah (m3)

    Qd = Jumlah kebutuhan air perhari (m3/hari)

    Qs = Kapasitas pipa dinas (m3/jam)

    t = Rata-rata pemakaian perhari (jam/hari)

    Vf = Cadangan air untuk pemadam kebakaran (m3)

    Adapun cara lain untuk menghitung ground reservoir, yaitu dengan cara

    berdasarkan jam efektif pemakaian. Rumus awal yang digunakan adalah rumus

    untuk mencari volume total reservoir. Jadi, dalam hal ini volume total reservoir

    adalah total volume kumulatif dari ground reservoir dan elevated reservoir (roof

    tank). Volume roof tank (VRT) sudah dihitung sebelumnya maka dapat diketahui

    volum ground reservoir (VGR) dengan rumus :

    VR= ( 24t ) x Qd

    24 jam (3.11)

    3.3 Perencanaan Sistem Plambing Air Buangan3.3.1 Jenis Air Bungan

    Air buangan dalam sistem plambing dibagi dalam 4 golongan, yaitu:

    Air kotoran

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    18/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    25

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, dan air buangan yang

    mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat plambing lainnya.

    Air bekasAir buangan yang berasal dari alat plumbing lain seperti bak mandi, bak

    cuci tangan, bak dapur, dan sebagainya.

    Air hujanAir buangan yang berasal dari air hujan dari atap bangunan dan halaman.

    Air buangan khusus3.3.3 Bagian Sistem Pembuangan

    1. Pipa pembuangan air alat plambingPipa pembuangan yang menghubungkan perangkap alat plambing dengan

    pipa buangan lainnya ukuran pipa sama atau lebih besar dari ukuran

    lubang keluar perangkap alat plambing. Jarak tegak dari ambang

    perangkap sampai pipa pembuangan di bawahnya maksimal 60 cm.

    2. Pipa cabang mendatar.Pipa pembuangan mendatar yang menghubungkan pipa buangan alat

    plambing dengan pipa tegak air buangan.

    3. Pipa tegak air buanganPipa untuk mengalirkan air buangan dari cabang-cabang mendatar.

    4. Pipa atau saluran pembuangan gedungPipa pembuangan dalam gedung yang mengumpulkan air bekas, air kotor

    atau air hujan dari pipa-pipa tegak air buangan.

    5. Riol gedungPipa di halaman gedung yang menghubungkan pipa pembuangan gedung

    dengan riol umum.

    3.3.4 Penentuan Dimensi Pipa Pembuangan

    Ukuran pipa pembuangan didasarkan pada besarnya unit alat plumbing dari alat-

    alat plumbing yang dilayani. Selain itu, perlu diperhatikan hal-hal lain antara lain

    sebagai berikut :

    1. Ukuran minimum pipa cabang mendatar

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    19/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    26

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Ukuran sekurang-kurangnya sama dengan diameter terbesar dari

    perangkap alat plumbing.

    2. Ukuran minimum pipa tegak

    Ukuran sekurang-kurangnya sama dengan diameter terbesar pipa cabang

    mendatar yang disambung ke pipa tegak. Untuk lebih jelasnya dapat

    dilihat pada tabel di akhir subbab ini, yang disertai dengan beban UAP

    pada pipa air buangan untuk masing alat plumbing.

    3. Pengecilan ukuran pipa

    Pipa tegak maupun pipa cabang mandatar tidak boleh diperkecil

    diameternya dalam arah aliran air buangan.

    4. Pipa bawah tanah

    Pipa air buangan yang ditanam dalam tanah atau dibawah lantai harus

    mempunyai ukuran sekurang-kurangnya 50 mm.

    5. Interval cabang

    Adalah jarak pada pipa tegak antara dua titik, dimana pipa cabang

    mendatar disambung pada pipa tegak tersebut. Jarak ini sekurang-kurangnya

    2,5 m.

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    20/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    27

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Tabel 3.3.Diameter minimum, perangkap dan pipa buangan alat plambing.

    Sumber : Noerbambang, 2000.

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    21/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    28

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Tabel 3.4.Unit alat plambing sebagai beban, setiap alat atau kelompok.

    Sumber :

    Noerbambang, 2000.

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    22/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    29

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Tabel 3.5.Beban maksimum UAP yang ditentukan,

    untuk cabang horizontal dan pipa tegak buangan.

    Sumber : Noerbambang, 2000

    3.3.4 Penentuan Dimensi Septic Tank

    Untuk Menentukan dimensi septic tank dapat dihitung dengan menggunakan

    rumus :

    Th = 2.50.3 log (P.Q) (3.12)

    Dimana :

    Th = waktu penahanan minimum untuk pengendapan > 0.5 hari

    P = Jumlah Penghuni

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    23/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    30

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Q = Banyaknya aliran air buangan (asumsi 30 liter/orang/hari)

    P.Q = volume air buangan/hari,

    Lalu untuk penampungan lumpur dan busa didapatkan dari :

    A = P x N x S (3.13)

    Dimana :

    A = Penampungan lumpur dari busa yang diperlukan (dalam liter)

    P = Jumlah orang yang diperkirakan menggunakan tangki septic

    N = jumlah tahun jangka pengurasan lumpur(asumsi minimal 2 tahun)

    S = Rata-rata lumpur terkumpul, liter per orang per tahun

    (asumsi 30 liter/orang/tahun untuk Septic Tank yang hanya menampung

    kotoran dari WC saja)

    Lalu untuk volume cairan didapatkan dari

    B = P x Q x Th (3.14)

    Dimana :

    Q = banyaknya aliran limbah (l/orang/hari)

    asumsi 30 liter untuk toilet yang dijalankan dengan air konvensional

    Th = waktu penahanan minimum untuk pengendapan > 0,5 hari

    Jadi, Volumeseptic tank = volume cairan + volume busa

    3.3.5 Perangkap dan Interceptor

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    24/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    31

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    1. PerangkapKarena alat plambing tidak terus menerus digunakan dan kemungkinan

    pipa pembuangan tidak selalu terisi air, maka hal ini dapat menyebabkan

    keluarnya gas (berbau / beracun) melalui alat plambing yang tanpa dipasang

    perangkap. Selain itu perlu ditambahkan pipa ven yang berfungsi untuk

    mengeluarkan gas-gas yang timbul dalam pipa. Berikut ini adalah beberapa

    gambar mengenai contoh-contoh perangkap beserta pemasangannya.

    Gambar.3.1 contoh perangkap jenis P dan jenis S.

    Gambar.3.2contoh perangkap jenis U dan perangkap drum

    Gambar. 3.3 contoh perangkap jenis genta.

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    25/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    32

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Gambar. 3.4 Contoh pemasangan perangkap S.

    2. Interceptor (penangkap)Air buangan yang keluar dari alat plambing mungkin mengandung bahan

    yang berbahaya yang dapat mengganggu / menyumbat aliran dalam pipa,

    mempengaruhi proses pengolahan air buangan atau mungkin mengandung

    barang-barang berharga yang jatuh pada lubang buangan alat plambing. Untuk

    mencegah masuknya bahan-bahan tersebut di pasang suatu penangkap.

    Konstruksi dari penangkap tersebut harus mampu secara efektif memisahkan

    minyak, lemak, pasir dsb, dari air buangan. Selain itu, konstruksinya harus

    sedemikian agar memudahkan pembersihan.

    3.4 Perencanaan Sistem Ven3.4.1 Tujuan Sistem Ven

    Pipa vent merupakan bagian penting dari suatu sistem pembuangan.

    Tujuan pemasangan pipa vent adalah menjaga sekat perangkap dari efek sipon

    atau tekanan, menjaga aliran yang lancar dalam pipa pembuangan, serta

    mensirkulasi udara dalam pipa pembuangan.

    3.4.2 Jenis Sistem Ven

    Sistem vent merupakan bagian yang penting dari suatu sistem

    pembuangan. Jenis pipa vent yang utama adalah :

    1. Sistem vent tunggal

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    26/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    33

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Pipa vent ini dipasang untuk melayani suatu alat plumbing dan disambungkan

    kepada sistem vent lainnya atau langsung terbuka ke udara luar.

    2. Sistem vent lup

    Pipa vent ini melayani dua atau lebih perangkat alat plumbing dan

    disambungkan pada pipa vent tegak.

    3. Sistem vent pipa tegak

    Pipa ini merupakan perpanjangan dari pipa tegak air buangan, diatas cabang

    mendatar pipa air buangan tertinggi.

    4. Sistem vent bersama

    Suatu pipa vent yang melayani perangkap dari 2 alat plumbing yang dipasang

    bertolak belakang atau sejajar. Pipa ini dipasang pada pipa pengering bersama

    kedua alat plumbing.

    5. Sistem vent basah

    Adalah vent yang sekaligus menerima air buangan selain dari buangan kloset

    6. Sistem vent balik

    Adalah pipa vent tunggal yang membelok ke atas sampai lebih tinggi dari

    muka air banjir alat plumbing kemudian membelok ke bawah dan mendatar

    pada lantai gedung untuk selanjutnya disambungkan pada vent pipa tegak.

    3.4.3 Persyaratan untuk Pipa Ven

    1. Kemiringan pipa venPipa ven dipasang dengan kemiringan secukupnya untuk membalikkan aliran

    air yang masuk ke dalam pipa ven.

    2. Cabang pipa venDalam membuat cabang pipa ven harus diusahakan agar udara tidak akan

    terhalang akibat masuknya air buangan. Pipa ven untuk cabang mendatar pipa

    air buangan harus disambungkan pada pipa cabang terebut secara vertikal,

    hanya dalam keadaan terpaksa boleh disambung dengan sudut tidak lebih

    dari 45 terhadap vertikal. Syarat ini untuk mencegak masuknya air

    buangan kedalam pipa ven.

    3. Letak bagian mendatar pipa ven

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    27/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    34

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Dari sambungan pipa ven dengan pipa air buangan cabang mendatar, pipa ven

    harus dibuat tegak sampai sekurang-kurangnya 150 mm di atas muka air

    banjir alat plambing tertinggi yang dilayani ven tersebut, sebelum

    dibelokkan mendatar atau sambungan pada pipa ven lainnya.

    4. Ujung pipa venUjung pipa ven harus terbuka ke udara luar tetapi harus dengan cara yang

    tidak menimbulkan gangguan kesehatan.

    3.4.4 Penentuan Ukuran Pipa Ven

    Ukuran pipa ven didasarkan pada nilai unit beban alat plumbing dari pipa

    air buangan yang dilayani dan panjang pipa ven tersebut. Bagian pipa ven

    mendatar, tidak temasuk pipa ven di bagian bawah lantai, tidak boleh dari 20%

    dari total panjangnya.

    1. Ukuran pipa ven lup, pipa ven pelepasan dan pipa ven tunggal ukuranminimum yang dipakai adalah 32 mm dan tidak boleh kurang dari setengah

    cabang pipa air buangan yang dilayani atau pipa tegak ven yang disambung.

    2. Ukuran pipa ven tegak dan pelepas offsetMinimal sama dengan pipa tegak air buangan yang dilayaninya dan tidak

    boleh diperkecil sampai ujung pipa tertinggi.

    3. Ukuran pipa ven untuk bak penampungMinimal ukuran yang digunakan adalah 50 mm dalam keadaan apapun.

    Ukuran pipa ven didasarkan pada nilai unit beban alat plambing dari pipa air

    buangan yang dilayani dan panjang pipa ven tersebut. Bagian pipa ven

    mendatar, tidak temasuk pipa ven di bagian bawah lantai, tidak boleh dari

    20% dari total panjangnya.

    Tabel 3.7. Ukuran dan panjang pipa ven.

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    28/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    35

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Sumber : Noerbambang, (2000).

    Tabel 3.8. Ukuran pipa cabang horizontal ven dengan lup.

    Sumber : Noerbambang, 2000.

    3.5

    Perencanaan Fire Hydrant

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    29/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    36

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    3.5.1 Penentuan Perancangan Sistem Fire Hydrant

    Sistem fire hydrant adalah sistem perpipaan yang dipasang di dalam

    gedung dan di halaman gedung dan fasilitas-fasilitas yang ada di dalam ataupun

    di luar gedung dari bahaya kebakaran. (Kustiyono, A.K. 2008)

    Sistem pemadam kebakaran mutlak harus ada, terutama pada gedung-

    gedung dan fasilitas umum. Tujuan pemasangan sistem pemadam kebakaran

    adalah untuk melindungi gedung, fasilitas yang ada, di dalam gedung dan di

    sekitar gedung serta penghuni atau pemakai gedung dari bahaya kebakaran yang

    mungkin timbul. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem

    pemadam kebakaran adalah sebagai berikut :

    1. Penempatan fire hydrant (lokasi) Mudah dicapai dan terlihat dari arah manapun. Hal ini tergantung bentukdan luas bangunan.

    Mampu menjangkau setiap sudut gedung. Mudah mendapat suplai air

    2. Kebutuhan air

    Harus tersedia cukup air bila sewaktu-waktu terjadi kebakaran. Untuk

    keperluan ini air disimpan dan selalu tersedia dalam ground reservoir. Dengan

    demikian keadaan menjadi lebih aman daripada hanya mengandalkan air dari

    pipa distribusi PDAM saja.

    3. Tekanan air

    Tekanan air yang dibutuhkan untuk alat pemadam kebakaran cukup besar.

    Hal ini disebabkan karena fire hydrant harus mampu mensuplai air dengan

    debit yang besar dan pancaran air yang kuat. Harga sisa tekanan air yang

    biasanya dipakai dalam perencanaan sistem pipa fire hydrant adalah sebesar

    10 m kolom air (1 kg/cm2).

    3.5.2 Klasifikasi Sistem Fire Hydrant

    Secara umum jenis fire hydrant dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

    1. Fire hydrant di luar gedung, dengan tipe antara lain :

    Flush hydrant

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    30/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    37

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Yaitu tipe fire hydrant yang diletakkan dalam kotak besi dan ditanam di

    tanah dengan ketinggian permukaan kotak rata dengan permukaan tanah.

    Post hydrantYaitu tipe fire hydrant yang mempunyai ketinggian sekitar 1 m dari muka

    tanah.

    2. Fire hydrant di dalam gedung, dengan tipe antara lain :

    Springkler (penyemprot otomatis)Yaitu tipe fire hydrant di atap disetiap lantai dalam bentuk jaring-jaring.

    Tiap- tiap outletnya ditutup dengan material tertentu yang tidak tahan

    panas atau api jika terjadi percikan api atau kebakaran. Tutup tersebut

    akan pecah dan air akan keluar secara otomatis.

    Fire hose reelYaitu tipe fire hydrant yang terdiri dari suatu nozzle dan pipa elastis,

    (misalnya : rubber line cotton pipe) yang ditempatkan dalam suatu

    bak pada tembok. Biasanya tiap kotak dilengkapi dengan martil untuk

    memecahkan kaca penutup kotak bila kotak terjadi kebakaran.

    3.5 Pompa

    3.5.1 Kapasitas Pompa

    Pompa digunakan untuk memindahkan air dari ground reservoir (tempat

    yang rendah) ke roof tank (tempat yang tinggi). Sedangkan pemompaan

    adalah pemindahan energi dari tempat yang mempunyai tekanan rendah ke

    tempat yang tekanannya tinggi.

    Gambar 3.9. Contoh Pompa Submersibel

    Gambar 3.10. Pompa Difuser

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    31/32

    Bagus Wicaksana - 3311100038

    38

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    Gambar 3.11 Contoh Konstruksi Pompa Sayap

    Gambar 3.12 Contoh Tampak Luar dari Pompa Sayap

    Sedangkan yang dimaksud dengan kapasitas pompa adalah volume zat

    cair yang dipompa per unit waktu yang biasanya diukur dalam liter/dt atau

    m3/detik, kapasitas ini disebut juga kapasitas aktual pompa. Pompa

    mempunyai kapasitas internal yaitu zat cair yang mengalir melalui pompa

    sama dengan kapasitas aktual ditambah dengan kebocoran yang terjadi

    didalam pompa itu sendiri. Oleh sebab itu dalam penentuan kapasitas aktual

    ditambah dengan kebocoran yang terjadi didalam pompa itu sendiri yaitu

    dengan menambahkan faktor koreksi.

    Pada pompa sentrifugal, laju aliran air atau pompa sangat dipengaruhi

    oleh head sistem pompa yaitu jika head pompa meningkat maka laju aliran

    pompa akan menurun, demikian juga sebaliknya. Dalam sistem distribusi hal

    ini akan nampak dengan jelas pada fluktuasi aliran air.

  • 7/29/2019 Bab III Fixx

    32/32

    PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG

    APARTEMEN 14 LANTAI

    3.5.2Head Sistem

    Head menunjukkan energi atau kemampuan untuk melakukan usaha per

    satuan massa. Dalam pompa, head adalah ukuran energi yang diberikan ke air

    pada kapasitas dan kecepatan operasi tertentu, sehingga air dapat mengalir

    dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi. Dalam sistem pompa ada

    beberapa macam head :

    Head statik Head yang bekerja pada permukaan zat cair Head kecepatan Head loss

    Persamaan untuk head total dari pompa :

    H = Hs + Hf + Hp + ( v2/2g )

    Dimana : H = Head total

    Hs = Head statik pompa

    Hp = Perbedaan head tekanan

    Hf = Head akibat belokan, gesekan dll ( minor loses )

    v2/2g = Head kecepatan

    Persamaan Hf :

    Dimana : Hf = Kerugian gesek (m)

    L = Panjang pipa (m)

    c = Koefesien Hazen Williams = 100 ;120 ; 130

    D = Diameter pipa (m)

    Q = Debit air (L/dt)

    LDc

    QHf

    85,1

    63,2..2785,0