SOP Anestesi

49
PEMBERIAN PREMEDIKASI No. Dokumen : 0000/00/425.205/ 2009 No. Revisi : 01 Halaman : 1/3 PROSEDUR TETAP SMF ANESTESI Tanggal Terbit : 15 Desember 2009 Ditetapkan : Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh Dr. Budi Purwohadi, SpPD.M.M.Kes. NIP. 1952110819814001011 Pengertian Premedikasi adalah pemberian obat-obat tertentu yang dipilih untuk tujuan tertentu dan diberikan pada jangka waktu tertentu sebelum indusi anestesi. Tujuan 1. Memberikan ketenangan dan mengurangi rasa cemas. 2. Mengurangi kebutuhan obat anestesi. 3. Mengurangi rasa nyeri sebelum dan selama operasi.

Transcript of SOP Anestesi

PEMBERIAN PREMEDIKASI

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 1/3

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.M.M.Kes.NIP. 1952110819814001011

Pengertian Premedikasi adalah pemberian obat-obat tertentu yang dipilih untuk

tujuan tertentu dan diberikan pada jangka waktu tertentu sebelum indusi

anestesi.

Tujuan 1. Memberikan ketenangan dan mengurangi rasa cemas.

2. Mengurangi kebutuhan obat anestesi.

3. Mengurangi rasa nyeri sebelum dan selama operasi.

Prosedur a. Persiapan alat dan obat :

1. Semprit sekali pakai (disposible) ukuran 2,5 cc 5 cc

2. Jarum suntik 23 G, 25 G

3. Kapas Alkohol pada tempat yang disediakan.

4. Selimut

5. Buku daftar premedikasi

6. Obat golongan narkotik-analgesi; morfin, petidin.

7. Obat golongan sedativa; diazepam, midazolam.

8. Obat golongan neuroleptik; droperidol.

9. Obat lain-lain; atropin, phenergan, antihistamin,

deksametason, akuades.

PEMBERIAN PREMEDIKASI

No. Dokumen :0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 2/3

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.M.M.Kes.NIP. 1952110819814001011

Prosedur b. Persiapan Pasien :

1. Pasien disiapkan diatas kereta dorong OK dan diselimuti.

2. Pasien diberi penjelasan tentang tujuan penyuntikan obat

c. Pelaksanaan :

1. Petugas mencuci tangan.2. Tekanan darah dan nadi diukur.3. Obat-obat yang akan disuntikkan disiapkan dalam semprit

sesuai dengan yang ditentukan.4. Obat disuntikkan intramuskuler di bokong.5. Pasien dianjurkan untuk tetap tiduran.6. Membereskan obat dan alat.7. Mencuci tangan setelah selesai.

PEMBERIAN PREMEDIKASI

No. Dokumen :0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 3/3

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.M.M.Kes.NIP. 1952110819814001011

Perhatian 1. Pastikan bahwa pasien tidak duduk atau turun dari kereta dorong

setelah pemberian premedikasi.

2. Baca ulang semua sampul obat yang akan digunakan, apakah

sudah selesai dengan pesanan dokter.

3. Perhatikan obat-obat yang harus diencerkan dulu sebelum

diberikan (terutama untuk anak-anak).

4. Perhatikan dosis obat untuk orang tua dan anak-anak.

5. Amankan semua obat yang digunakan untuk premedikasi,

terutama golongan narkotik dan sedativa untuk menjaga

penyalahgunaan.

MENYIAPKAN INDUKSI DAN INTUBASI

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 1/4

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.M.M.Kes.NIP. 1952110819814001011

Pengertian Menyiapkan alat dan obat yang akan digunakan untuk induksi anestesi

dan pemasangan pipa trakeal, agar anestesi dapat dijalankan sesuai

dengan rencana..

Tujuan 1. Menyiapkan semua obat yang digunakan untuk induksi

anestesi, intubasi dan rumatan anestesi.

2. Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk

membebaskan jalan nafas.

Kebijakan Pasien yang akan di induksi dan atau di intubasi.

Prosedur a. Persiapan alat dan obat :

1. Laringoskop terdiri dari pegangan dan blade, dengan

nyala lampu yang cukup terang (warna sinar putih).

2. Pipa endotrakeal 3 macam ukuran untuk pasien yang

sesuai.

3. Jalan nafas orofaring (mayo).

4. Konektor untuk pipa endotrakeal sesuai ukuran.

5. Sungkup muka sesuai ukuran pasien.

6. Forcep magil.

7. Lidokain semprot (untuk trakeal).

8. Semprit 10 ml (tidak steril) untuk mengembangkan

MENYIAPKAN INDUKSI DAN INTUBASI

No. Dokumen :0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 00 Halaman : 25/4

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.M.M.Kes.NIP. 1952110819814001011

Prosedur 9. balon pipa endotrakeal.

10. Stilet sesuai dengan ukuran pipa endotrakeal yang akan

digunakan.

11. Monitor EKG lengkap dengan elektrodenya.

12. Stetoskop 3 macam :

- Pendek

- Untuk monitor prekordial

- Untuk tensimeter

13. Bantal untuk intubasi (ukuran sesuai dengan umur

pasien).

14. Tampon faring (kasa).

15. Tensimeter lengkap.

16. Mesin anestesi lengkap, slang oksigen, dan sumber

oksigen.

17. Alat penghisap lendir dan pipa penghisap.

- Panjang

MENYIAPKAN INDUKSI DAN INTUBASI

No. Dokumen :0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 00 Halaman : 3/4

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.M.M.Kes.NIP. 1952110819814001011

b. Persiapan Obat-obat :

1. Larutan pentotal dalam semprit 20 cc, dengan kadar 25

mg/cc.

2. Larutan epedrin dalam semprit 10 cc, dengan kadar 5

mg/cc.

3. Larutan suksinilkolin dalam semprit 5 cc, dengan kadar

20 mg/cc.

4. Sulfas atropin 1 cc berisi 0,25 mg.

5. Lidokain 2% sebanyak 2 cc.

MENYIAPKAN INDUKSI DAN INTUBASI

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 4/4

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.M.M.Kes.NIP. 1952110819814001011

c. Pelaksanaan :

1. Meja mesin anestesi dialasi dengan kasa bersih.

2. Alat untuk intubasi disiapkan diatas meja tersebut.

3. Obat-obat ditempatkan dalam tempat semprit, diletakkan diatas

meja tersebut.

4. Pipa oksigen dari mesin anestesi dipasang pada “Outlet”

sumber oksigen.

5. Pipa penghisap dipasang pada alat penghisap.

6. Monitor EKG dipasang pada sumber listrik.

Perhatian 1. Semua alat dan obat yang disediakan harus siap pakai.

2. Perhatikan voltase pada waktu memasang alat-alat listrik.

Upayakan agar sambungan kabel listrik tidak berada dilantai.

MEMINDAHKAN PASIEN PASCA PEMBIUSAN DARI OK KE RR

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 1/4

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.M.M.Kes.NIP. 1952110819814001011

Pengertian Memindahkan pasien yang masih dalam pengaruh obat Anestesi dari

kereta dorong ke tempat tidur.

Tujuan Memindahkan pasien dengan cara yang aman, agar dapat dilakukan

pemantauan lanjutan sampai pasien sadar kembali dan dapat

dipindahkan ke ruangan.

Kebijakan 1. Pasien pasca anestesi umum.

2. Pasien pasca anestesi regional.

3. Pasien yang setelah mendapat premedikasi mengalami

depresi nafas atau sirkulasi.

Prosedur a. Persiapan alat dan obat :

Sesuai standar peralatan dan obat RR

MEMINDAHKAN PASIEN PASCA PEMBIUSAN DARI OK KE RR

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 2/4

PROSEDUR TETAP

INSTALASI BEDAH

SENTRAL

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD. M.MKesNIP. 19521108198140031011

Prosedur b. Persiapan penolong :

Tiga sampai empat penolong yang mahir dalam bidang

BLS maupun ACLS, layaknya 1 penolong sebagai

komando.

c. Pelaksanaan :

(dilakukan bersama : petugas anestesi dan petugas RR)

1. Kereta dorong dinaikkan dan diarahkan tepat diatas

tempat tidur yang dituju.

2. Kereta dorong diturunkan sampai menempel kasur,

semua tali dilepas.

3. Badan kereta ditarik menjauh tempat tidur.

4. Satu penolong berdiri dibagian kepala pasien untuk

menjaga jalan nafas pasien, satu dikiri dan satu di

kanan.

MEMINDAHKAN PASIEN PASCA PEMBIUSAN DARI OK KE RR

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 3/4

PROSEDUR TETAP

INSTALASI BEDAH

SENTRAL

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD. M.MKesNIP. 19521108198140031011

Prosedur 5. Dengan didahului aba-aba, pasien dimiringkan ke kiri

pelan-pelan, penolong sebelah kanan merangkul pasien,

alas (kereta dorong) dibawah pasien dilipat ke kanan.

Kemudian dilakukan tindakan yang sama dengan arah

yang berlawanan (pasien miring ke kanan)

6. Pengaman dipasang, selimut dirapikan, lampu penghangat

dinyalakan.

7. Jalan nafas di jaga bebas, Oksigen diberikan melalui

masker sesuai peasnan terapi.

8. Pemantauan terhadap : T/N/Suhu nafas, kesadaran, perfusi

perifer, jumlah urine, perdarahan luka operasi, drain, posisi

pasien diatur sebaik mungkin untuk mengantisipasi

muntah,shock, dll.

9. Hasil pemantauan dicatat dalam lembar yang tersedia.

10.Melanjutkan semua instruksi dokter.

11.Registrasi pasien.

12.Timbang terima pasien (lihat Protap timbang terima)

MEMINDAHKAN PASIEN PASCA PEMBIUSAN DARI OK KE RR

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 4/4

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.M.M.Kes.NIP. 1952110819814001011

Pethatian 1. Perhatikan posisi pasien.

2. Pada waktu memindahkan, dijaga jalan nafas tetap bebas,

infus tetap berjalan dan tidak terlepas.

3. Apabila pasien masih menggunakan pipa endotrakeal,

jangan sampai tercabut.

4. Bila pasien muntah segera kepala dimiringkan, hisap

muntahan dalam posisi kepala lebih rendah kecuali bila

ada kontra indikasi.

5. Petugas tetap disamping pasien sampai pasien sadar.

6. Pasien tidak usah dirangsang dengan tepukan-tepukan

atau bau-bauan.

MEMINDAHKAN PASIEN SADAR(DI RUANG PERSIAPAN)

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 1/2

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD .MM.KesNIP. 1952110819814001011

Pengertian Memindahkan pasien yang datang dari ruangan ke ruangan persiapan

anestesi / operasi..

Tujuan 1. Menjaga keamanan dan kenyamanan pasien selama

pemindahan dan transportasi.

2. Mengurangi kemungkinan infeksi.

Prosedur a. Persiapan alat :

1. Kereta dorong atau tempat tidur lengkap.

2. Perlak dan sprei sebagai alas.

3. Selimut.

4. Bantal kepala.

5. Pakaian

6. Dokumen medik pasien

7. Tensimeter

8. Buku ekspedisi untuk obat dan alat milik pasien.

Perhatian Pada pasien dengan diagnosis tertentu, pemindahan dilakukan

dengan sangat hati-hati dengan memperhatikan agar tidak

terjadi penyakit atau memperparah keadaan.

MEMINDAHKAN PASIEN SADAR(DI RUANG PERSIAPAN)

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 2/2

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD .MM.KesNIP. 1952110819814001011

b. Petugas :

3 (tiga) orang

c. Pelaksanaan :

1. Perlak dan srei dipasang pada kereta dorong yang akan

digunakan, dan bantal diletakkan diarah kepala.

2. Kereta dorong yang telah disiapkan, didekatkan ke pasien.

3. Petugas memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang

pemindahan pasien.

4. Pasien diminta untuk pindah sendiri dari kereta dorong

luar ke kereta dorong OK sambil dibantu petugas

seperlunya. Bila tidak dapat pindah sendiri, diangkat oleh

3 petugas, yang terkuat berada ditengah.

5. Baju luar dan selimut luar diganti dengan baju dan selimut

OK.

6. Serah terima obat dan alat dari petugas luar ke petugas

ruang persiapan.

7. Dilakukan pengukuran tensi dan nadi.

SERAH TERIMA PASIEN DARI OK KE RR

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 1/2

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.MM.KesNIP. 1952110819814001011

Pengertian Menyerahkan pasien dari petugas anestesi kepada petugas ruang pulih

sadar.

Tujuan Menyerahkan pasien dari petugas anestesi kepada petugas ruang pulih

sadar.

Kebijakan 1. Menginformasikan masalah pasien dari petugas anestesi ke petugas RR

2. Petugas RR mengetahui program terapi dari dokter dan perawatan selanjutnya.

Prosedur 1. Petugas anestesi dan petugas RR membaca masalah pasien

bersama.

2. Petugas RR dan anestesi memeriksa pasien bersama.

3. Petugas anestesi menyerahkan sisa obat dan lat milik pasien

ke petugas RR.

4. Petugas RR mencatat semua masalah yang diserahkan.

SERAH TERIMA PASIEN DARI OK KE RR

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 2/2

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.MM.KesNIP. 1952110819814001011

Perhatian 1. Lakukan serah terima dengan teliti dan hati-hati.

2. Serahkan dokumen medik, disertai keterangan lisan apa yang

terjadi mendapat apa dan rencana selanjutnya.

PENGISAPAN SEKRET DALAM TRAKEA

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 16/4

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.MM.KesNIP. 195211081981011

Pengertian Tindakan untuk mengeluarkan cairan scret yang ada dalam trakea

dengan menggunakan alat penghisap dengan memperhatikan agar tidak

terjadi infeksi nosokomial.

Tujuan 1. Membersihkan trakea dari secret.

2. Mencegah timbulnya aspirasi dan atelektasis.

Ruang Lingkup Di ICU, RR, Anestesi

Prosedur a. Persiapan alat :

1. Alat penghisap dengan kateternya (steril).

2. Larutan garam faali (NS,PZ) steril.

3. Pinset steril dan tempatnya.

4. Bengkok, kasa/tissue.

5. Kapas alkohol

6. Oksigen

7. Bag dan mask

8. Sarung tangan steril.

PENGISAPAN SEKRET DALAM TRAKEA

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 2/4

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.MM.KesNIP. 195211081981011

Prosedur b. Pelaksanaan :

(oleh 2 orang petugas).

1. Pasien tidur terlentang dengan pipa trakeal yang masih

terpasang.

2. Peralatan didekatkan ke pasien.

3. Kateter penghisap dipasang dan alat penghisap dijalankan.

4. Berikan oksigen 100% dengan bag, dan dilakukan

pemberian nafas secara manual 10-15 kali oleh seorang

petugas.

PENGISAPAN SEKRET DALAM TRAKEA

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 3/4

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.MM.KesNIP. 195211081981011

Prosedur 5.Mulut dan pipa nafas didesinfeksi dengan alkohol.

6.Lakukan penghisapan dengan kateter steril yang dimasukkan ke

trakea melalui pipa endotrakeal dengan bantuan pinset steril.

8.Kateter dibersihkan dengan kasa alkohol dan dibilas dengan

larutan garam faali steril.

9.Lakukan penghisapan berulang dengan tata cara yang sama

sampai bersih. Dengarkan dengan stetoskop suara nafas apakah

masih terdapat ekret.

10.Pasien diposisikan yang nyaman.

11.Alat yang digunakan dikembalikan ke tempat semula.

12.Cuci tangan, sarung tangan dibuka dan cuci tangan lagi.

PENGISAPAN SEKRET DALAM TRAKEA

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 4/4

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.MM.KesNIP. 195211081981011

Perhatian 1. Kateter penghisap harus cukup panjang sehingga dapat

melewati jung pipa endotrakeal yang berada didalam

trakea.

2. Garis tengah kateter tidak boleh melebihi ½ garis tengah

pipa endotrakea, kateter berujung tumpul.

3. Penghisapan tidak boleh dilakukan terlalu lama agar tidak

terjadi hipoksia.

4. Kateter penghisap harus cukup panjang sehingga dapat

melewati jung pipa endotrakeal yang berada didalam

trakea.

5. Garis tengah kateter tidak boleh melebihi ½ garis tengah

pipa endotrakea, kateter berujung tumpul.

6. Penghisapan tidak boleh dilakukan terlalu lama agar tidak

terjadi hipoksia.

PENGISAPAN SEKRET DALAM MULUT

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 1/3

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.MM.KesNIP. 1952110819814001011

Pengertian Tindakan untuk mengeluarkan cairan atau secret atau muntahan yang

ada didalam mulut dengan menggunakan alat pengisap.

Tujuan 1. Membersihkan mulut dari secret atau muntahan.

2. Mencegah terjadinya aspirasi.

Prosedur a. Persiapan alat :

1. Alat pengisap

2. Kateter pengisap

3. Sarung tangan (keadaan ideal)

4. Bengkok

5. Kasa atau tissue

6. Mangkok berisi air bersih

b. Pelaksanaan :

1. Pasien tidur telentang dengan kepala lebih rendah dari

badan (kecuali bila ada kontraindikasi.

PENGISAPAN SEKRET DALAM MULUT

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 2/3

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.MM.KesNIP. 1952110819814001011

2. kepala lebih rendah dari badan (kecuali bila ada

kontraindikasi.

3. Semua peralatan didekatkan pada pasien.

4. Petugas mencuci tangan kemudia menggunakan sarung

tangan (keadaan ideal).

5. Bila pasien tidak sadar mulut dibuka, kemudian

dilakukan pengisapan dengan hati-hati sampai ke dasar

mulut.

6. Bila pasien sadar, diminta membuka mulut, kemudian

dilakukan pengisapan dengan hati-hati sampai ke dasar

mulut.

7. Kateter pengisap di bilas dengan air bersih.

8. Pengisapan diulang sampai mulut betul-betul bersih dari

secret/cairan / muntahan.

9. Sisa kotoran disekitar mulut dibersihkan dengan tissue

atau kasa.

10. Pasien dikembalikan ke posisi yang nyaman.

11. Alat-alat dibereskan.

12. Petugas membuka sarung tangan dan mencuci tangan.

PENGISAPAN SEKRET DALAM MULUT

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 3/3

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.MM.KesNIP. 1952110819814001011

Perhatian Pengisapan harus dilakukan dengan hati-hati, tidak terlalu dalam,

karena dapat merangsang refleks muntah. Pada pasien tidak sadar

menyebabkan bahaya aspirasi.

MENYIAPKAN DAN MELAKUKAN TRANFUSI DARAH ( A/P DOKTER )

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 1/3

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.MM.KesNIP. 1952110819814001011

Pengertian Menyiapkan dan memberikan tranfusi darah sesuai dengan indikasi

yang telah ditetapkan dokter.

Tujuan 1. Meningkatkan kadar Hb untuk Memperbaiki oksigenasi

jaringan.

2. Memperbaiki volume cairan dalam sirkulasi.

3. Memperbaiki mekanisme pembekuan darah yang

terganngu.

Kebijakan 1. Pasien yang kehilangan darah secara kronis.

2. Pasien yang kehilangan darah dalam jumlah banyak dan

dalam waktu yang singkat.

MENYIAPKAN DAN MELAKUKAN TRANFUSI DARAH ( A/P DOKTER )

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 2/3

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.MM.KesNIP. 1952110819814001011

Prosedur 1. Bila pasien belum terpasang infus, dilakukan pemasangan

infus dengan cairan RL atau NS (lihat protap kanulasi dan

pemasangan infus).

2. Darah dari lemari es diperiksa apakah ada perubahan warna,

bila plasma berwarna coklat kehitaman atau keruh darah

tidak boleh diberikan.

3. Periksa identitas kantong darah, cocokkan dengan identitas

pasien yang ada didokumen medik (dilakukan oleh 2

orang).

4. Periksa apakah identitas pada label yang tergantung pada

kantong darah cocok dengan label yang menempel pada

kantong.

5. Ukur tekanan darah dan nadi pasien, catat dilembar

observasi.

6. Sambil menunggu persiapan, bungkus darah dengan doek

sebelum di transfusikan, agar tidak terlalu dingin.

7. Cairan (RL/NS) diganti dengan darah, teteskan pelan-pelan

selama 15 menit pertama, sambil mengawasi bila terjadi

keluhan, perubahan tekanan darah, nadi, nafas, dan suhu.

MENYIAPKAN DAN MELAKUKAN TRANFUSI DARAH ( A/P DOKTER )

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 3/3

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.MM.KesNIP. 1952110819814001011

Perhatian 1. Cocokka identitas darah dan pasien secara teliti dan hati-

hati.

2. Perhatikan bila terjadi reaksi selama pemberian transfusi.

3. Jangan berikan darah yang baru dikeluarkan dari lemari es,

tunggu agar tidak terlalu dingin.

MEMBUAT REKAMAN EKG

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman :1/3

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.M.M.Kes.NIP. 1952110819814001011

Pengertian Upaya merekam aktivitas listrik jantung.

Tujuan 1. Merekam ada tidaknya gangguan irama jantung.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya gambaran hipertrofi atrium

atau ventrikel.

3. Untuk menditeksi ada tidaknya gambaran yang disebabkan

oleh hiperkalemi atau hipokalemia.

Prosedur a. Persiapan alat :1. Alat EKG lengkap dengan electrode dan kabel-kabelnya

(dijalankan dengan listrik atau baterai.2. Jelly untuk EKG3. Kertas EKG4. Waslap atau tissue.

MEMBUAT REKAMAN EKG

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman :2/3

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.M.M.Kes.NIP. 1952110819814001011

b. Pelaksanaan :1. Perawat memperkenalkan diri pada pasien dan

menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan.2. Menyiapkan posisi pasien : tidur terlentang dan tenang,

diminta membuka baju (bila perlu dibantu).3. Alat-alat didekatkan pada pasien.4. Mengoleskan Jelly pada pergelangan tangan kanan dan

kiri, pergelangan kaki tangan dan kiri, dan pada dada (yang akan ditempati electrode dada).

5. Memasang electrode pada tempat yang sudah diolesi Jelly.

6. Memasang electrode dada secara bergantian pada tempat-tempat yang disebut dengan v1, v2, v3, v4, v5 dan v6 dan menjalankan rekaman.

7. Melepaskan semua electrode dan membersihkan bekas Jelly pada badan pasien.

8. Pasien diminta (dibantu) memakai pakaiannya kembali.9. Mengisi data pasien pada hasil rekaman (nama, umur,

alamat) dan menyerahkan hasil rekaman pada dokter.10. Membersihkan alat-alat dan mencuci tangan.

MEMBUAT REKAMAN EKG

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman :3/3

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.M.M.Kes.NIP. 1952110819814001011

Catatan v1 terletak pada iga 4 pada garis parasternal kananv2 terletak pada iga 4 garis parasternal kiriv3 terletak pada iga 4 diantara garis parasternal kiri dan garis

klavikula tengah.v4 terletak pada iga 5 garis klavikula tengah.v5 terletak pada garis aksila depan setinggi v4v6 terletak pada garis aksila tengah setinggi v5

MEMBERSIHKAN ALAT-ALAT ANESTESI BEKAS PAKAI

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 1/3

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.M.M.Kes.NIP. 1952110819814001011

Pengertian Tindakan membersihkan alat-alat anestesi yang telah digunakan agar

dapat siap pakai kembali setiap saat.

Tujuan 1. Agar alat anestesi selalu dalam keadaan bersih.

2. Agar alat anestesi selaulu siap pakai.

Ruang Lingkup Instalasi anestesi, perawatan intensif dan reanimasi, RSUD Dr.Moh.Saleh

MEMBERSIHKAN ALAT-ALAT ANESTESI BEKAS PAKAI

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 2/3

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.M.M.Kes.NIP. 1952110819814001011

Prosedur a. Persiapan alat :1. Waskom 2 buah.2. Sikat pipa endotrakeal dengan bulu yang halus.3. Sikat cuci dengan bulu yang halus.4. Sabun cuci.5. Kain lap bersih6. Larutan savlon 3%7. Air hangat8. Alat-alat yang akan di bersihkan : pipa endotrakeal,

sangkup, jalan nafas orofaring (pipa Mayo), blade Laringoskop, konektor, pipa corrugated, tang magil, stilet.

b. Pelaksanaan :1. Petugas mencuci tangan, kemudian mengenakan sarung

tangan.2. Semua yang akan dibersihkan direndam dalam larutan

savlon 3% selama 3-5 menit.3. Kemudian alat-alat tersebut dibersihkan dengan larutan

sabun dan disikat dengan hati-hati.

MEMBERSIHKAN ALAT-ALAT ANESTESI BEKAS PAKAI

No. Dokumen :

0000/00/425.205/2009

No. Revisi : 01 Halaman : 3/3

PROSEDUR TETAP

SMF ANESTESI

Tanggal Terbit :

15 Desember 2009

Ditetapkan :

Kepala RSUD Dr Mohamad Saleh

Dr. Budi Purwohadi, SpPD.M.M.Kes.NIP. 1952110819814001011

1. Alat yang sudah dicuci dengan sabun, dibilas dengan air

kran yang mengalir.

2. Setelah bersih semua alat direndam dalam Waskom yang

berisi air hangat selama 3 menit.

3. Kemudian keringkan dengan lap bersih.

4. Alat yang akan digunakan disiapkan dimeja anestesi

sehingga setiap saat dapat digunakan, alat yang tidak akan

digunakan disimpan dalam tempatnya.

5. Semua yang digunakan untuk membersihkan alat anestesi

dibereskan, dikembalikan pada tempatnya.

6. Cuci tangan setelah selesai bekerja.

Perhatian 1. Alat yang tidak tahan desinfektan tidak direndam tetapi

hanya dibilas saja.

2. Sebelum disimpan, alat harus kering benar.

3. Pada waktu membersihkan dengan sikat, dijaga agar alat

tidak rusak.