Sokletasi
-
Upload
melisa-adrian -
Category
Documents
-
view
175 -
download
14
Transcript of Sokletasi
PROSES EKSTRAKSI SOKLETASI
“ ISOLASI MINYAK DARI BIJI JAGUNG “
I. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari dan mengamati proses isolasi suatu komponen dari suatu bahan
alam dengan metode sokletasi
2. Menghitung rendemen
II. Dasar Teori
Bahan Baku
Bagian jagung yang mengandung minyak adalah lembaga (germ). Minyak
jagung dapat diekstrak dari hasil proses penggilingan kering maupun basah, proses
penggilingan yang berbeda akan menghasilkan rendemen minyak yang berbeda pula.
Pada penggilingan kering (dry-milled), minyak jagung dapat diekstrak dengan
pengepresan maupun ekstraksi hexan. Kandungan minyak pada tepung jagung adalah
18%. Untuk penggilingan basah (wet milling), sebelumnya dapat dilakukan
pemisahan lembaga, kemudian baru dilakukan ekstraksi minyak. Pada lembaga,
kandungan minyak yang bisa diekstrak rata-rata 52%. Kandungan minyak hasil
ekstraksi kurang dari 1,2%. Minyak kasar masih mengandung bahan terlarut, yaitu
fosfatida, asam lemak bebas, pigmen, waxes, dan sejumlah kecil bahan flavor dan
odor.
Prinsip Sokletasi
Ekstraksi merupakan proses mengeluarkan sejenis komponen tertentu
dari suatu bahan. Ekstraksi juga dapat diartikan sebagai proses penguraian zat-
zat berkhasiat atau zat aktif dibagian tanaman, hewan dan beberapa jenis ikan
pada umumnya yang mengandung senyawa-senyawa yang mudah larut dalam
pelarut organik. Ekstraksi yang dilakukan pada percobaan ini menggunakan
metoda sokletasi, yakni mengalirkan pelarut organik secara terus-menerus.
Minyak nabati tergolong pada senyawa trigliserida dan senyawa-senyawa
trigliserida larut dalam pelarut organik seperti heksana.
Pada umumnya zat aktif dari tanaman dan hewan terdapat di dalam sel
namun sel tanaman dan hewan sangatlah berbeda, begitu pula ketebalan selnya
sehingga diperlukan metoda ekstraksi dengan pelarut tertentu dalam
mengekstraksinya. Proses terekstraksinya zat aktif dalam dalam sel tanaman
adalah dengan menembusnya pelarut organik ke dalam dinding sel dan masuk
ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif tersebut akan larut
dalam pelarut organik tersebut sehingga terdapat perbedaan konsentrasi antara
larutan zat aktif di dalam sel dan pelarut organik diluar sel maka larutan
terpekat akan berdistribusi keluar sel dan proses ini terulang terus sampai
terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam dan diluar
sel.
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu bahan dari campurannya,
biasanya dengan menggunakan pelarut. Ekstraksi dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Ekstraksi menggunakan pelarut didasarkan pada kelarutan
komponen terhadap komponen lain dalam campuran (Suyitno, 1989). Shriner
et al. (1980) menyatakan bahwa pelarut polar akan melarutkan solut yang
polar dan pelarut non polar akan melarutkan solut yang non polar atau disebut
dengan “like dissolve like”. Teknik ekstraksi lainnya misalnya menggunakan
air untuk mengambil pigmen alami dari tumbuhan seperti daun.
III. Alat-alat yang digunakan
1. Labu didih
2. Alat soklet
3. Kondensor
4. Gelas piala 200 ml
5. Pipet tetes
6. Mantel pemanas
7. Kertas saring
8. Statif
IV. Bahan-bahan yang digunakan
1. Jagung
2. N-Heksana
3. Kertas Saring
4. Batu didih
V. Prosedur Percobaan
1. Bersihkan alat soklet dan keringkan, masukkan 3 butir batu didih, timbang,
catat berat labu + batu didih;
2. Siapkan biji jagung yang telah dihaluskan;
3. Buat selongsong (thimble) dari kertas saring, ukuran disesuaikan dengan
besarnya tabung soklet. Timbang berat selongsong kosong;
4. Isi selongsong dari kertas saring dengan sampel. Timbang berat
selongsong+sampel. Hitung berat sampel;
5. Masukkan selongsong yang berisi sampel ke dalam tabung soklet;
6. Sambungkan tabung soklet yang berisi contoh dengan labu, jangan lupa
mengolesi bagian ujung yang disambungkan dengan vaselin untuk
memudahkan waktu membukanya nanti;
7. Dirikan labu pada mantel pemanas dan tabung soklet yang tersambung
pada labu di klem kan pada statif, posisinya harus berdiri tegak lurus;
8. Masukkan pelarut n-heksana dari mulut tabung soklet, sampai terisi penuh.
Setelah penuh, pelarut dengan sendirinya akan turun ke labu soklet.
Setelah tabung soklet kosong pelarut, tambahkan lagi n-heksana hingga
sampel yang ada dalam tabung terendam sempurna;
9. Pasangkan pendingin pada mulut tabung soklet. Jangan lupa mengolesi
bagian yang disambung dengan vaselin;
10. Alirkan air pendingin dari kran, periksa kalau ada kebocoran, jika ada,
harus diperbaiki sebelum pekerjaan dilanjutkan;
11. Hidupkan mantel pemanas dan proses sokletasi dimulai;
12. Bila proses telah selesai, mantel pemanas dimatikan. Biarkan beberapa
saat, kemudian selongsong sampel dikeluarkan dari dalam tabung soklet,
diremas, pelarut hasil remasan dimasukkan ke dalam tabung soklet;
13. Setelah contoh dikeluarkan, unit alat dipasangkan kembali dan matel
pemanas dihidupkan lagi. Dimulai proses pengambilan pelarut. Amati
dengan teliti, bila tabung sudah hampir penuh, pemanas cepat dimatikan
dan pelarut yang ada dalam tabung diambil dan disimpan dalam botol
tersendiri;
14. Bila proses pengambilan pelarut sudah dianggap selesai, yakni minyak
dalam labu sudah terlihat lebih pekat maka pemanas dimatikan dan alat
dilepas menjadi bagian-bagiannya;
15. Minyak yang ada dalam labu dikeringkan lagi dari pelarutnya dengan cara
memanaskan dalam oven pada suhu di atas titik didih pelarut. Diovenkan
selama 10 menit kemudian dinginkan dan timbang;
16. Hitung berat minyak; dan
17. Minyak hasil sokletasi disimpan pada botol tersendiri.
VI. Data Pengamatan
Proses Ekstraksi dimulai pukul 09.12 WIB
Tabel 5. Refluks pada sokletasi biji jagung
Refluks ke- Waktu Durasi1 09:12:00 20:512 09:32:51 7:243 09:40:15 9:114 09:49:26 9:145 09:58:40 8:556 10:07:35 8:587 10:16:33 9:008 10:25:33 8:469 10:34:19 8:5810 10:43:17 8:5011 10:52:07 8:4712 11:00:54 9:0113 11:09:55 8:4014 11:18:35 8:4715 11:27:22 8:5216 11:37:14 9:0617 11:46:20 8.4218 11:55:02 8:4319 12:03:45 8:4620 12:12:31 8:4121 12:21:12 8:4422 12:29:56 8:5223 12:38:48 8:2724 12:47:15 8:2425 12::55:39 7:3126 13:03:10 8:53
Total 3 jam 58 menit 58 detik
VII. Rangkaian Alat-Alat
VIII. Reaksi yang terjadi
Dalam proses sokletasi tidak ada terjadi reaksi kimia, yang terjadi adalah
pengikatan minyak oleh n-heksan pada jaringan biji jagung. Sehingga proses
ini disebut dengan proses ekstraksi (pengekstakkan) dengan metoda sokletasi,
yaitu menggunakan pelarut secara terus-menerus.
IX. Hasil/Perhitungan
Berat kertas saring + kapas = 3,293 gr
Berat sampel + kertas saring + kapas = 72,710 gr
Berat sampel = 49,637 – 3,060 = 69,417 gr
Berat batu didih + labu = 179,833 gr
Berat batu didih + labu + minyak = 181,206 gr
Berat minyak = 181,206 – 179,833 = 1,373 gr
Rendemen = hasil/umpan . 100%
Rendemen = 1,373 /69,417 . 100% = 1,97%
Gambar 1. Rangkaian Alat Sokletasi
X. Pembahasan
Selama proses sokletasi, suhu mantel pemanas harus diatur diatas titik
didih n-heksana yaitu sekitar 72oC. Dimana dengan demikian, pelarut n-
heksana akan menguap dan akan kembali mencair sewaktu masuk kedalam
kondensor. Proses sokletasi ini berlangsung selama 4 jam, hingga kandungan
minyak pada biji jagung benar-benar dirasa telah habis. Selama proses
usahakan agar tidak ada kebocoran agar n-heksan yang telah menguap tidak
langsung lepas ke udara bebas. Sedangkan proses destilasinya hanya bertujuan
untuk mengangkut sisa-sisa pelarut (n-heksana) yang masih bercampur dengan
minyak. Minyak yang didapat seharusnya bening,
Pertama dengan menimbang 69,417 gram biji jagung yang telah
dihaluskan. Dalam hal ini pembuatan sampel biji jagung berupa tepung untuk
disokletasi. Dimana sampel dibungkus dengan kertas saring kemudian
dimasukkan ke dalam soklet dan labu alas bulat diisi 300 ml n-heksana dan
batu didih yang bertujuan untuk mengurangi letupan serta pendingin air
dialirkan dari bawah ke atas sehingga aliran air tidak terlalu cepat kemudian
labu bulat dipanaskan dengan penangas mantel (labu alat bulat sebaiknya
ditimbang lebih dulu), ekstraksi dilakukan sekitar 4 jam dimana sampel akan
selanjutnya turun dalam labu alas bulat dan bercampur dengan pelarut, minyak
jagung diperoleh sebagai residu, ditimbang dan didapatkan 1,373 gram
ekstrak jagung.
XI. Kesimpulan
1. Sokletasi merupakan suatu proses ekstraksi suatu komponen dari dalam
suatu bahan dengan menggunakan pelarut secara terus-menerus;
2. Untuk mendapatkan hasil (minyak) yang lebih banyak, maka sampel (biji
jagung) harus dihaluskan terlebih dahulu agar pelarut lebih bisa menyerap
dan membawa minyak larut bersamanya dari jaringan biji jagung;
3. Waktu sokletasi mempengaruhi jumlah rendemen;
4. Sekitar 1,97% dari biji jagung mengandung minyak.
XII. Daftar Pustaka
HS, Irdoni dan HZ, Nirwana. 2010. Modul Praktikum Kimia Organik. Pekanbaru. Program Studi Teknik Kimia S-1 Fakultas Teknik Unri.
Richana, Nur dan Suarni. Teknologi Pengolahan Jagung. balitsereal.litbang.deptan.go.id/ind/bjagung/duatiga.pdf. Diakses Tanggal 10 November 2010
Sirait, Desona. 2008. Penentuan Kadar Lemak Dalam Margarin Dengan Matode Ekstraksi Sokletasi. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/.../1/09E02428.pdf. Diakses Tanggal 10 November 2010
Asam Lemak. http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak. Diakses Tanggal 14 November 2010
Industri Komoditas Jagung Dan Sektor Pemasarannya. http://blogs.unpad.ac.id/satriani/2010/06/01/industri-komoditas-jagung-dan-sektor-pemasarannya/. Diakses Tanggal 14 November 2010
Mengenal Jenis Minyak Goreng. http://www.hanyawanita.com/clickwork/news/news14.htm. Diakses Tanggal 15 November 2010