Soap Farmasi

16
SOAP FARMASI (Asuhan Kefarmasian) Kasus I : Krisis Hiperglikemia Diagnosis: - KHONK (Koma Hiperosmolar Non Ketosis) atau HHS (Hyperosmolar Hyperglikemik State) Subjective: - Wanita 58 tahun - Tidak sadar sejak 1 jam SMRS - 1 hari SMRS Px mengeluh badan lemas, perut terasa sakit dan sering BAK - DM sejak 6 tahun (tidak rajin kontrol) - Pasien senang makan makanan ringan (nyemil) - Terakhir minum OAD 1 bulan yang lalu Seorang wanita 58 tahun, dibawa oleh keluarganya ke UGD sebuah RS, dengan keadaan tidak sadar. Pasien diketahui tidak sadar sejak 1 jam sebelum ke RS, saat itu dikiranya pasien tertidur, tetapi setelah dibangunkan pasien tidak kunjung bangun, dan akhirnya dilarikan ke RS. Sehari sebelumnya pasien mengeluh badan terasa lemas, perut terasa sakit dan sering BAK.

description

Keperawatan

Transcript of Soap Farmasi

Page 1: Soap Farmasi

SOAP FARMASI (Asuhan Kefarmasian)

Kasus I : Krisis Hiperglikemia

Diagnosis:

- KHONK (Koma Hiperosmolar Non Ketosis) atau HHS (Hyperosmolar Hyperglikemik State)

Subjective:

- Wanita 58 tahun

- Tidak sadar sejak 1 jam SMRS

- 1 hari SMRS Px mengeluh badan lemas, perut terasa sakit dan sering BAK

- DM sejak 6 tahun (tidak rajin kontrol)

- Pasien senang makan makanan ringan (nyemil)

- Terakhir minum OAD 1 bulan yang lalu

- Bapak Px meninggal karena DM dan PJK

Objective:

Pemeriksaan fisik Tampak obese, GCS 122, tensi 120/70 mmHg, nadi 98x/mnt, RR 28 x/mnt,

Seorang wanita 58 tahun, dibawa oleh keluarganya ke UGD sebuah RS, dengan keadaan tidak sadar. Pasien diketahui tidak

sadar sejak 1 jam sebelum ke RS, saat itu dikiranya pasien tertidur, tetapi setelah dibangunkan pasien tidak kunjung bangun, dan

akhirnya dilarikan ke RS. Sehari sebelumnya pasien mengeluh badan terasa lemas, perut terasa sakit dan sering BAK.

RPD: Riwayat DM sejak 6 tahun, tidak rajin kontrol, terakhir minum obat anti diabetes (OAD) 1 bulan yang lalu.

RPK: Bapak penderita meninggal karena DM dan PJK.

RPS: Pasien seneng makan makanan ringan (nyemil).

Page 2: Soap Farmasi

temp axila 37,9

Kepala/leher Anemis (-), ikterus (-), pupil isokor, pembesaran kelenjar leher (-), kaku

kuduk (-)

Thorax Bentuk dada normal, simetris, tidak teraba massa, fremitus normal,

perkusi sonor, auskultasi suara nafas vesikuler, tidak ada rhonkhi, tidak

ada wheezing

Cor Iktus tak tampak, batas jantung normal, S1 S2 tunggal, bising jantung (-)

Abdomen Bentuk normal, soepel, bising usus sedikit meningkat.

Extremitas Akral hangat, edema (-)

Laboratorium GDA 587 mg/dl, Hb 12,1 g%, leukosit 14.910 sel/mm3, trombosit

167.000/mm3

Terapi yang diberikan:

Terapi Regimen Dosis Indikasi Pharmaceutical Care

Oksigen (O2) 2-4 L/menit

(kanul)

Oksigenasi RR (N)

Pemasangan

kateter

- Koma Tidak bisa BAK -

NGT - Asupan nutrisi -

Infus NaCl 0.9% 1-2 L selama 1 Resusitasi cairan, Pemantauan osmolalitas tiap jam

Page 3: Soap Farmasi

jam pertama

(grojok)

rehidrasi, dan

menurunkan kadar

glukosa darah

Pemantauan gula darah

Ceftriaxone IV 1-2 gram/hari Antibiotik Infeksi Interval pemberian AB

Terapi Regimen Dosis Indikasi Pharmaceutical Care

Insulin short

acting

IV bolus 0,15

U/kg/jam

Pengendalian

hiperglikemia secara cepat

Monitoring gula darah dan

efektivitas terapi

Waktu pemberian yang tepat

Waspada ADR (lipodistrofi, reaksi

alergi, atau edema)

Hipoglikemia

Insulin drip IV drip 0,1

U/kg/jam

Pengendalian

hiperglikemia

*Insulin drip 0,05 - 0,1 U/kg/jam Pengendalian

hiperglikemia

*Infus D5 dalam

NaCl 0,9%

(D5NS)

IV drip Cairan hipertonik

*jika gula darah mencapai 250-300 mg/dl

Page 4: Soap Farmasi

Assessment:

Problem Medik S / O Terapi Analisis DRP

Hiperventilasi S: Tidak sadar

O: RR 28 kpm,

GCS 122

O2 2-4 L/menit

(kanul)

Sebagai oksigenasi -

Koma S: Tidak sadar

O: GCS 122

Pemasangan

kateter

Pasien tidak sadar

Tidak bisa BAK

-

Koma S: Tidak sadar

O: GCS 122

NGT

(Nasogastric

Tube)

Asupan nutrisi selama

status HH pasien (tidak

ada asupan nutrisi oral)

-

Hiperosmolar

dan hipovolemia

S: Tidak sadar,

badan lemas

Infus NaCl 0,9%

1-2 L selama 1

jam pertama

(grojok)

Untuk rehidrasi serta

menurunkan kadar

glukosa darah

Volume infus

Kecepatan

tetesan

Problem Medik S / O Terapi Analisis DRP

Hiperglikemik O: GDA 587

mg/dL

Insulin short

acting IV bolus

0,15 U/kg/jam

Untuk mengendalikan

kadar GD secara cepat.

Insulin short acting

memiliki mula kerja yang

cepat (0.5-1 jam).

Nama sediaan

Jenis pelarut

rekonstitusi

Durasi dan waktu

pemberian yang

Page 5: Soap Farmasi

Rekomendasi:

Actrapid HM

tepat.

Penyimpanan

Hiperglikemik O: GDA 587

mg/dL

Insulin drip

IV drip 0,1

U/kg/jam

Untuk mengendalikan

kadar gula darah

(maintenance)

Hiperglikemik O: Bila GD

mencapai 200-300

mg/dL

Insulin drip 0,05 -

0,1 U/kg/jam

Untuk mengendalikan

kadar gula darah

(maintenance)

Problem Medik S / O Terapi Analisis DRP

Hiperglikemik O: GDA 587

mg/Dl

Infus Dextrose

5% dalam NaCl

0,9%

Volume/

komposisi

masing-masing

larutan

Infeksi O: Leukosit

14.910 sel/mm3 ,

temp.axila 37,9℃Ceftriaxon IV

1-2 gram/hari

Dosis 1 x 2 g atau

2 x 1 g ?

Jenis dan jumlah

pelarut

rekonstitusi?

Planning:

Planning-1 (Rekomendasi)

Page 6: Soap Farmasi

DRP’s Rekomendasi

Volume infus NaCl 0.9% Infus NaCl 0.9% tersedia dalam volume 25-1000 mL. Dengan kandungan Na+

154 mmol/L dan Cl- 154 mmmol/L).

Jika osmolalitas tidak

menurun secara adekuat

dengan infus NaCl 0.9%

Substitusi dengan infus NaCl 0.45% (cairan hipotonik)

Temp.axila 37,9

(sub febris)

Pemberian antipiretik jika perlu (rute IV)

Pemilihan dosis Ceftriaxon :

1 x 2 g atau 2 x 1 g ?

Dosis 2 x 1 g (1 g tiap 12 jam).

Ceftriaxon Ab time-dependent

Do = 1 g ; τ = 12 hr %T> MIC = 236.88 %

Do = 2 g ; τ = 24 hr %T> MIC = 155.94 %

Planning-2 (Interaksi Obat)

Nama Obat/Terapi Interaksi Obat

- -

Planning-3 (Informasi)

Subjek Yang Dituju Informasi

Page 7: Soap Farmasi

Planning-4 (KIE)

Kontrol kadar gula darah yang ketat.

Mengupayakan BB ideal dengan diet gizi seimbang dan berolahraga secara

teratur (jenis dan porsi olahraga yang sesuai untuk penderita DM).

Mengurangi stres

Menjelaskan kemungkinan ADR

Literatur:

Isselbacher, Braunwald, Wilson, Martin, Fauci, dan Kasper. 2000. Harrison: Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran.

Wisman, Hakimi, Charles D. Siregar, Melda Deliana. 2007. Pemberian Insulin pada Diabetes Melitus Tipe-1. Sari Pediatri, Vol. 9,

No. 1.

Handbook of Injectable Drugs 15th Ed. (2009).

Page 8: Soap Farmasi

SOAP FARMASI (Asuhan Kefarmasian)

Kasus II : Hematemesis Melena

Diagnosis:

- Hematemesis melena (perdarahan SCBA non varises)

- Artitis

Subjective:

- Laki-laki 62 tahun

- Kondisi muntah darah sejak pagi tadi

- Perut sebah

- BAB warna hitam seperti petis 2 hari SMRS

Pasien : Tn. T

Usia : 62 tahun

Pekerjaan : -

Alamat : -

Keluhan Utama : Muntah darah, sejak pagi tadi sebanyak 3x. Setiap kali muntah sekitar 1 gelas akua. Warna muntah

merah kehitaman. Sebelum muntah pasien merasakan perutnya sebah. BAB bewarna hitam seperti petis

sudah 2 hari sebelum MRS.

RPS : Senang makan kacang-kacangan.

RPD : Sakit pada sendi lutut sejak 2 tahun, biasanya minum jamu samurat.

RPK : Tidak ada keluarga yang sakit seperti penderita.

Page 9: Soap Farmasi

Objective:

Kepala/leher Konjungtiva anemis (+), ikterus (-), pupil isokor, pembesaran kelenjar leher (-), kaku kuduk (-)

Thorax Bentuk dada normal, simetris, tidak teraba massa, fremitus normal, perkusi sonor, auskultasi

suara nafas vesikuler, tidak ada rhonkhi, tidak ada wheezing.

Cor Iktus tak nampak, batas jantung normal, soepel, nyeri tekan epigastrium (+), bising usus

meningkat.

Extremitas Akral hangat, edema (-), genu D : krepitasi (+)

DATA KLINIK NILAI NORMAL DATA PASIEN

Suhu axila > 36-37,5°C 37,1 °C

TD < 130/80mmHg 130/70 mmHg

Nadi 80x/mnt 88x/mnt

RR 20x/mnt 22x/mnt

GCS 4.5.6 4.5.6

Data Lab Nilai Normal Data Pasien

Leukosit (4.500-10.500)/µl 5.100/mm3

HB (13-18)g/dl 7,1 gr%

Trombosit (150.000-400.000)/mm³ 267.000/mm3,

Page 10: Soap Farmasi

Resep dokter:

Nama Obat Rute Regimen Dosis Indikasi Asuhan Kefarmasian

Page 11: Soap Farmasi

(Target)

NS 0,9% NGT 1-2L Banyak darah di lambung Bilas lambung

Infus RL IV 30-40 mL/kgBB/hari Pengganti kehilangan cairan akut

(resusitasi)

Sebagai Pengganti Cairan

ekstraseluler (elektrolit dan air)

Omeprazole IV bolus 80mg Ulkus peptikum Meredakan nyeri akibat tukak

lambung

Sukralfat

(Neciblok)

p.o 500mg

4x sehari

Ulkus peptikum Melindungi mukosa lambung.

Ondansetron p.o 8mg

1x sehari

Mual Mengurangi mual

Asam

Tranexamat

p.o 500mg

3x sehari

perdarahan Mencegah perdarahan yang

berlebihan

Paracetamol p.o 500mg 2x sehari Osteoartritis Meredakan nyeri

Assessment:

Problem Medik S / O Terapi Rute Dosis Analisis DRP Rekomendasi

Muntah darah NS 0,9% NGT 1-2 L Setuju

Retensi cairan Muntah RL IV drip 30-40

mL/kgBB/hari

Setuju

Page 12: Soap Farmasi

Ulkus peptik Muntah darah Omeprazole IV bolus 80mg Tidak

setuju

dosis Dosis di literatur

40mg

Lalu di lanjutkan

Omeprazole oral

untuk hari

berikutnya

Sukralfat P.O 1g tiap 6 jam

Maintenence

1g tiap 12

jam

Setuju

Osteoartritis Krepitasi + Paracetamol P.O 500 mg 2x

sehari

Setuju

Muntah Muntah darah Ondansentron

(cedantron)

p.o 8mg

1x sehari

Setuju

pendarahan Muntah darah,

BAB darah

Asam

traneksamat

(kalnex)

p.o 500mg

3x sehari

Setuju

Planning:

OBAT MONITORING EFEKTIVITAS MONITORING ES OBAT

Infus RL Menjaga keseimbangan cairan elektrolit dan air Demam, infeksi, nyeri pada tempat suntikan.

Page 13: Soap Farmasi

(cairan ekstraselular)

Omeprazole ↓ ulkus peptikum Mual, konstipasi

Ondansentron mengurangi mual konstipasi

Asam traneksamat ↓ pendarahan trombosis

Transfusi whole blood Hb ↑ Pendarahan tidak ada faktor pembekuan darah

Plan KIE

Kepada Px :

1. Istirahat yang cukup.

2. Diet rendah purin (kacang-kacangan).

3. Diet rendah serat dan tinggi kalori.