Soal Simulasi Patologi Klinik Blok 8

8/12/2019 Soal Simulasi Patologi Klinik Blok 8

1/48

SOAL SIMULASI

PATOLOGI KLINIK

Pendpro_Angkatan Arth12on_Production_2014

Leucocyte Count


2/48

1. Jumlah normal leukosit ?

411 x 106 / Liter atau 400011.000 /ml


3/48

2. Perbedaan metode manual dan metode

elektronik ?

M. manual : lebih mudah digunakan dan memiliki

peran penting dalam hasilnya

M. elektronik : hanya digunakan pada

laboratorium besar


4/48

3. Prinsip metode manual ?

Pengenceran darah dengan larutan asam, eritrosit

mengalami hemolisis, tapi leukosit masih utuh

sehingga lebih mudah dihitung.


5/48

4. Alat dan bahan yang digunakan ?

Turk :

- asam asetat glasial 3 ml

- gentian violet 1 % 1 ml

- aquadest 100 ml HCl 1 %

Asam asetat 2 %

Pipet leukosit

Improved Neubauer chamber dengan kacapenutup

Mikroskop


6/48

5. Spesimen yang digunakan ?

Darah kapiler atau darah keseluruhan, dengan EDTA

sebagai antikoagulan.


7/48

6. Fungsi dari EDTA ?

EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acid) berfungsi



8/48

7. Apa yang terjadi jika darah yang

diambil dengan pipet leukosit lebih dari

tanda 0,5 ?

Bagian pipet dalam tidak menyerap seperti nail atau

plastik sehingga darah pasti turun ke tanda 0,5.


9/48

8. Waktu yang dibutuhkan agar eritrosit

menjadi hemolisis ?

3 menit dengan cara mengocoknya


10/48

9. Hal yang harus diperhatikan dalam

pengisian chamber ?

Pengisian pada chamber jangan terlalu banyak,

karena bisa menyebabkan emboli pada ruang

chamber.


11/48

10. Apa yang dilakukan ketika WBC sangat

tinggi pada spesimen ?

Disarankan untuk lakukan pengenceran darah yang

lebih banyak.


12/48

11. Bagaimana interpretasi dari persegi

yang digunakan ?

Memindai persegi ke 4 bagian besar, tiap persegi

besar dibagi ke 16 bagian persegi kecil.


13/48

12. Pada tiap persegi, sisi sebelah mana

yang diperhatikan dalam penghitungan

jumlah sel-sel ?

Jumlah sel hanya yang menyentuh kiri / garis bagian

atas.


14/48

13. Bagaimana cara menghitung jumlah

leukosit ?

Jumlah leukosit /ml = jumlah sel dihitung dalam 4

bagian persegi besar x pengenceran.


15/48

SOAL SIMULASI

PATOLOGI KLINIK

Differential White Blood Cell



16/48

1. Apa fungsi dari jumlah diferensial sel

darah putih ?

Untuk menentukan jumlah relatif dari leukosit

dalam darah.


17/48

2. Apa yang bisa kita tentukan dari

hapusan darah ?

Memperkirakan hemoglobin

Meperkirakan ukuran, bentuk dan struktur WBC

(sel darah putih)


18/48

3. Prinsip dari penghitungan sel darah

putih yang dilakukan pada hapusan darah

?Penggunaan kaca slide dengan pewarnaan khusus.

Sehingga perlu menjelaskan prosedur membuat

smear, cara pewarnaan dan bagaimana

pemeriksaannya serta melaporkan hasilnya.


19/48

4. Alat dan bahan yang digunakan ?

Mikroskop

Rak pewarnaan

Pipet pasteur

Kaca slide dan penutup kaca

Aplikator stick

Giemsa

Methanol

Minyak imersi


20/48

5. Spesimen yang digunakan ?

Darah kapiler atau darah keseluruhan, dengan EDTA



21/48

6. Sudut yang dibentuk spreader pada

slide ?

Spreader berada di depan tetesan darah

membentuk sudut 30-45o


22/48

7. Bagaimana seharusnya penyebaran

darah orang yang anemia ?

Penyebarannya harus lebih cepat.


23/48


24/48


25/48

10. Berapa lama pemberian methanol ?

23 menit


26/48

11. Setelah itu diberikan pewarnaan apa

lagi ? Berapa menit ?

Giemsa

selama 30 menit


27/48

12. Bahan apa yang harus kita tambahkan

ketika ingin melihat perbesaran 100 x ?

Minyak imersi (1 tetes)


28/48

13. Pada preparat, sel-sel yang terletak di

bagian atas ?

Sel-sel kecil seperti limfosit dll


29/48

14. Sedangkan sel-sel yang berada di

bawah ?

Sel-sel besar seperti monosit dan neutrofil


30/48


31/48

SOAL SIMULASI

PATOLOGI KLINIK

Erythrocyte Sedimentation Rate



32/48

1. Untuk mengukur apa laju pengendapan

eritrosit ?

Mengukur tingkat pengendapan eritrosit dalam

plasma (satuan mm/jam)


33/48

2. Apa saja yang mempengaruhi ESR ?

Pembentukan eritrosit (rouleaux) dimana

terdapat sedikit laju pengendapan

Laju pengendapan lebih cepat dan konstan

Mengurangi laju pengendapan


34/48

3. Metode yang digunakan sebagai

standarisasi hematologi ?

Metode westergren


35/48

4. Normalnya laju pengendapan eritrosit

dengan metode westergren ?

Laki-laki : 015 mm/jam

Perempuan : 020 mm/jam


36/48

5. Kalau normalnya metode wintrobe ?

Laki-laki : 09 mm/jam

Perempuan : 020 mm/jam


37/48

6. Alat dan bahan pada metode

westergren ?

Pipet dan rak pipet westergren

Larutan Na-sitrat sebagai antikoagulan

Tri natrium dihidrat 32,08 gr

Aquadest 1000 ml

Campur hingga dilusi (encer) dan filtrasi

(disaring), simpan pada suhu 4 C supaya

bertahan beberapa bulan.

Larutan NaCl 0,85 %

o


38/48

7. Alat dan bahan pada metode wintrobe ?

Tabung dan rak pipet wintrobe

Pipet kapiler disposable


39/48

8. Spesimen pada metode westergren ?

Seluruh darah antikoagulasi dengan Na-sitrat 4 :

1 (1,6 ml darah + 0,4 Na-sitrat) atau

Darah EDTA antikoagulasi diencerkan dengan Na-

sitrat (4 : 1) atau

Darah EDTA antikoagulasi diencerkan dengan Na-

sitrat 0,85 %


40/48


41/48

10. Apa yang dilihat pada hasil metode

westergren ?

Catat berapa banyak milimeter eritrosit jatuh.


42/48

11. Sedangkan pada hasil metode

wintrobe ?

Catat tingkat column eritrosit.


43/48

12. Waktu yang dibutuhkan supaya ESR

terbentuk ?

2 jam


44/48

13. Apa yang terjadi jika memiringkan

tabung ESR ?

Akan meningkatkan laju pengendapan.


45/48

14. Bagaimana jika terdapat gelembung

dalam darah ?

Hasil uji tidak valid


46/48

15. Apa yang bisa membatalkan hasil uji ?

Jika terdapat gumpalan fibrin dalam darah.


47/48


48/48

Pendpro_Angkatan

Arth12on_Production

Soal Simulasi Patologi Klinik Blok 8

Documents

Transcript of Soal Simulasi Patologi Klinik Blok 8