Soal Mafia Minitest SSII fk uisu

8/12/2019 Soal Mafia Minitest SSII fk uisu

1/8

Seorang laki-laki 30tahun mengeluhkan keluar

nanah dibelakang telinga kirinya. Hal itu

dialaminya sebulan ini. Telinganya berair dalam

setahun ini.

1.

Penyakit merupakan komplikasi dari

otitis media supuratif kronis berupa :

a.

Abses retroaurikularb.

Meningitis

c.

Perikondritis

d.

Labirintitis

e.

Otitis eksterna

2.

Pemeriksaan garpu tala yang tidak

dapat dilakukan adalah :

a.

Weber test

b.

Rinne test

c.

Toynbee test

d.

Bing test

e.

Valsava test

3.

Choleostoma adalah :

a.

Massa amorfik

b. Kista telinga yang menginvasi

c.

Erosi daun telinga

d.

Oklusi tuba eustachius

e.

Otitis eksterna

4.

Pemberian antibiotic yang tepat pada

penyakit diatas :

a.

Golongan penicillin

b.

Golongan aminoglikosida

c.

Golongan quinolon

d.

Golongan sulfa

e.

Sesuai kultur

5.

Tindakan yang dianjurkan pada

penyakit di atas adalah :

a. Mastoidektomi radikal

b.

Mastoidektomi sederhana

c.

Timpanoplasti

d.

Polipektomi

e.

Kaak spoeling

6.

Jika tidak ada keterlibatan telinga

dalam, pemeriksaan garpu tala secara

weber akan di dapat :

a. Tidak ada lateralisasi

b.

Memanjang

c.

Lateralisasi ke telinga kanan

d.

Lateralisasi ke telinga kiri

e.

Memanjang

7.

Pada pemeriksaan otoscopy pada

penderita, akan tampak :

a.

Liang telinga sempit

b. Perforasi membrane timpani

sentral

c.

Perforasi membrane timpani attic

d.

Furuncle

e.

Membrane timpani bulging

8.

Pada pemeriksaan kaku kuduk dijumpai

adanya kekakuan, maka dicurigai

adanya :

a.

Abses subdural

b.

Abses petrosus

c.

Labirinitis

d.

Osteomyelitis

e.

Meningitis

9.

Untuk mengetahui adanya komplikasi

OMSK lain dilakukan :

a. Mastoidektomi radikal

b.

Mastodektomi simple

c.

Tonsilektomi

d.

Polipektomi

e.

Mastektomi radikal

10.

Jika pasien juga mengeluhkan adanya

hoyong, kemungkinan terjadi :

a. Labirinitis

b.

Fistula preauricula

c.

Abses otak

d.

Meningitis

e.

Thrombophlebitis

Seorang ibu, 53tahun mengeluhkan

telinga kanannya tidak mendengar

dalam 1 bulan. Pada pemeriksaan

otoskopi tidak tampak kelainan.

11.

Pemeriksaan yang dapat dilakukan

selanjutnya :

a. Garpu tala

b.

Rinoskopi anterior

c.

Laringoskopi

d.

Tes prick

e.

Rinoskopi posterior


2/8

12.

Pada pemeriksaan weber didapat

lateralisasi ke telinga yang sehat, maka

si ibu mengalami :

a.

Normal

b. Tuli sensorineural

c.

Tuli konduktif

d.

Tuli campur

e.

Malingering

13.

Diagnosis yang mungkin terjadi pada

ibu tersebut :

a.

Serumen prop

b.

Polip nasi

c.

Otitis eksterna

d.

Otitis media akut

e. Presbiakusis

14.

Si ibu juga mengeluhkan adanya suara

bordering, yang disebut dengan :

a.

Polyp

b.

Konka

c.

Tinnitus

d.

Tonsil

e.

Tragi

15.

Jika si ibu mngeluhkan juga hoyong,

sehingga terdapat gejala hoyong-tuli-

tinnitus, yang merupakan trias dari :

a. Menieres desease

b.

Nasofaring karsinoma

c.

OMSK

d.

Bezold absess

e.

Meningitis

16.

Jika pada pemeriksaan dengan weber

test terjadi lateralisasi ke telinga yang

sakit :

a.

Tuli sensorineural

b.

Normal

c. Tuli konduktif

d.

Tuli campur

e.

Malingering

17.

Pada pemeriksaan otoskopi yang dinilai

adalah :

a.

Konka nasi

b.

Reflex cahaya

c.

Kompleks osteomeatal

d.

Koklea

e.

Torus tubarius

18.

Malingering adalah kejadian tuli yang :

a.

Mendengar pada suasana ribut

b.

Terjadi pada dewasa muda

c.

Terjadi jika tekanan darah tinggi

d. Dibuat-buat

e.

Gangguan yang terdapat pada

tulang-tulang pendengaran

19.

Jika pada pemeriksaan otoscopi

manubrium malei menghilang :

a.

Adanya tekanan pada labirin

b.

Terkumpulnya cairan pada cavum

timpani

c.

Adanya gangguan kelembapan

diliang telinga

d.

Retraksi membrane timpani

e.

Perforasi membrane timpani

20.

Pada penderita dengan umur lebih tua :

a.

Kekeroposan tulang labirin

b.

Rambut getar tidak berfungsi dgn

baik

c.

Cavum timpani mengalami

degradasi

d.

Tuba eustachius memendek

e.

Kelemahan pada membrane

timpani

Seorang bayi laki-laki, 3tahun dibawa

ibunya berobat. Pada pemeriksaan

otoskopi didapat membrane timpani

yang bulging

21.

Jika membrane timpani bulging yang

terjadi pada cavum timpani adalah :

a.

Terjadinya tekanan negative

b. Terkumpulnya pus

c.

Udara terserap kedalam pembuluh

darah

d.

Kolaps dinding cavum timpani

e.

Destruksi tulang

22.

Perforasi membrane timpani terjadi

akibat dari:

a. Tekanan pus dari kavum timpani

yang mendesak

b.

Infiltrasi bakteri ke membrane

timpani


3/8

c.

Membrane timpani tertarik akibat

tekanan negative

d.

Kolesteatoma

e.

Nekrosis dari membrane timpani

akibat pus

23.

Bakteri dapat masuk ke dalam kavum

timpani melalui:

a.

Tuba eustachius

b.

Tegmen timpani

c.

Membrane timpani intak

d.

Labirin

e.

Kanalis semisirkularis

24.

Pada membrane timpani yang bulging,

pada pemeriksaan akan dijumpai ;

a. Manubrium malei manghilang

b.

Retraksi membrane timpani

c.

Reflex cahaya bergeser

d.

Manubrium malei menonjol

e.

Perforasi sentral

25.

Tindakan yang dapat dilakukan pada

membrane timpani yang bulging :

a. Myringotomi

b.

FESS

c.

Polipektomi

d.

Mastoidektomi sederhana

e.

Mastoidektomi radikal

26.

Sibayi akan mengalami demam tinggi,

kemudian turun kembali :

a.

Sibayi menderita demam berdarah

b.

Mengalami infeksi yang telah

sembuh

c.

Mengalami dehidrasi

d. Membrane timpani perforasi

e.

Tuba eustachius menutup secara

normal.

27.

Tuba eustachius pada bayi relative

lebih:

a.

Panjang

b.

Elastic

c.

Keras

d. Landai

e.

Terjang

28.

Stadium otitis media dimana terjadi

retraksi membrane timpani disebut

dengan :

a.

Resolusi

b.

Hiperemis

c.

Supurasi

d. Oklusi

e.

Perforasi

29.

Oklusi tuba eustachius terjadi pada

penderita :

a.

Rhinitis

b.

OMSK

c.

Labirinitis

d.

Meningitis

e.

Otomikosis

30.

Untuk dapat mengetahui pendengaran

pada bayi digunakan pemeriksaan

garpu tala:

a.

Weber

b.

Rinne

c.

Scwabah

d.

Bing

e. Tidak dapat dilakukan

31.

Seorang anak lakilaki mengeluh

mimisan setelah bermain sepak bola

disiang hari. Perdarahan tidak banyak

dan cepat berhenti. Pada kasus ini, anak

tersebut mengalami

a. Epistaksis anterior

b.

Epistaksis posterior

c.

Epistaksis lateral

d.

Rhinitis akut

e.

Rhinitis kronis

32.

Untuk kasus mimisan yang ringan dan

berhenti sendri biasanya area yang

terlibat didalam rongga hidung adalah :

a.

Area broca

b. Plexus kiesselbach

c.

A.ethmoid posterior

d.

Fossa rosenmuller

e.

Konka inferior

33.

Area tersebut diatas merupakan

anastomose dari beberapa pembuluh

darah, kecuali


4/8

a.

A.palatina mayor

b.

A.sfenopalatina

c.

A.labialis mayor

d.

A. eithmoidalis posterior

e.

A. ethmoidalis anterior

34.

Beberapa kelainan darah yang

menyebabkan epistaksis,kecuali

a.

Caisson desease

b.

Trombositopenia

c.

Hemophilia

d.

Leukemia

e.

Hereditary hemorrhagic

telengiectasis

(oslers desease)

35.

Perdarahan hidung dari bagian

posterior lebih sulit diatasi sebab

perdarahan massif dan sulit dicari

sumbernya. Untuk menanggulanginya

dilakukan

a.

Pemasangan tampon anterior

b. Pemasangan tampon belloq

c.

Pemasangan infuse

d.

Pemasangan transfuse darah

e.

Pemasangan O2

36.

Seorang ibu mengeluh bersinbersin di

pagi hari. Disertai gatal pada hidung dan

mata ,hidung tersumbat dan juga keluar

ingus encer.kemungkinan diagnose

yang sesuai untuk kasus ini adalah

a.

Rhinitis vasomotor

b. Rhinitis alergi

c.

Rhinitis sika

d.

Rhinitis hipertropi

e.

Rhinitis sifilis

37.

Rhinitis alergi merupakan penyakit yang

diperantarai IgE.menurut Gell dan

Coombs penyakit ini termasuk reaksi

hipersensitivitas tipe

a.

Reaksi sitotoksik/sitolitik

b.

Reaksi kompleks imun

c. Reaksi anafilaksis

d.

Reaksi tuberkulin

e.

Reaksi immunoglobulin E

38.

Pemeriksaan penunjang secara in vitro

yang paling bermakna untuk kasus

rhinitis alergi adalah

a.

Skin prick test

b.

Hitung eosinofil dan darah tepi

c.

IgE total

d.

Intracutaneus Provocative food test

e.

IgE spesifik dengan RAST atau

ELISA

39.

Penatalaksanaan rhinitis alergi yang

paling ideal adalah

a.

Antihistamin

b.

Nasal dekongestan

c. Menghindari kontak dengan

allergen penyebab (avoidance)

d.

Kortikosteroid

e.

Imunoterapi

40.

Komplikasi yang sering terjadi akibat

rhinitis alergi adalah

a.

Sinusitis

b.

Epistaksis

c.

Konjungtivitis atopi

d.

Tumor hidung dan sinus paranasal

e.

Batuk kronik

41.

Pada kasus common cold atau pilek.

Mikroorganisme yang paling sering

sebagai penyebab adalah

a.

Staphylococcus sp.

b.

Streptococcus sp.

c. Rhinovirus

d.

EpsteinBarr virus

e.

Candida sp.

42.

Beberapa faktor dibawah ini

mempengaruhi keseimbangan

vasomotor pada penyakit rhinitis

vasomotor,kecuali

a.

Obatobat yang menghambat

kerja saraf simpatis seperti

ergotamine,obat anti hipertensi

b. Trauma pada hidung

c.

Faktor fisik seperti iritasi asap rokok

udara dingin kelembaban udara

yang tinggi


5/8

d.

Faktor endokrin seperti hamil ,

pubertas,pil anti hamil, dan

hipotiroidisme

e.

Faktor psikis seperti cemas dan

tegang

43.

Seorang pasien dating mengeluh hidung

tersumbat terus menerus dan berair.

Pasien ini telah menggunakan obat

tetes hidung selama 1 bulan namun

keluhannya tidak berkurang . hal ini

mungkin disebabkan telah terjadi

a.

Rhinitis vasomotor

b.

Rhinitis hipertropi

c. Rhinitis medikamentosa

d.

Obat tetes hidung telah kadaluarsa

e.

Alergi obat tetes hidung

44.

Untuk mengatasi kasus seperti di atas

maka sebagai dokter kita harus

a.

Menghentikan pemakaian obat

tetes hidung

b.

Mengganti dengan obat tetes

hidung yang baru

c.

Memberikan kortikosteroid dengan

cara tapering off

d.

Memberikan dekongestan oral

e.

Merujuk ke dokter spesialis THT

45.

Seorang wanita remaja mengeluh

hidung tersumbat , keluar ingus kental

hijau serta kerak hijau yang bau . pada

rinoskopi anterior tampak rongga

hidung lapang, konka inferior dan

media atrofi.diagnosa yang sesuai untuk

kasus ini adalah

a.

Sinusitis kronis

b.

Rhinitis ozaena

c.

Rhinitis sika

d.

Rhinitis sifilis

e.

Rhinitis jamur

46.

Mikroorganisme penyebab kasus di atas

adlah

a.

Haemophilus influenza

b.

Klebsiella ozaena

c.

Treponema pallidum

d.

Staphylococcus aureus

e.

Candida albicans

47.

Beberapa hal dibawah ini merupakan

pengobatan konservatif unutuk kasus di

atas adalah kecuali

a.

Cuci hidung

b.

Antibiotic spectrum luas

c. Antijamur

d.

Vitamin A

e.

Preparat Fe

48.

Seorang pria usia 50 tahun bekerja di

pabrik pembuatan mebel selama 20

tahun dating ke klinik dengan keluhan

Hidung kanan tersumbat keluar ingus

kental berbau busuk disertai darah pipi

kanan tampak benjolan sebesar telur

ayam. pria ini mungkin menderita

a. Karsinoma hidung dan sinus

paranasal

b.

Polip hidung dan sinus paranasal

c.

Epistaksis

d.

Sinusitis

e.

Rhinitis alergi

49.

Jika pada pemeriksaan rinoskopi

anterior pasien diatas kita jumpai massa

memenuhi cavum nasi,mudah

berdarah.maka pemeriksaan penunjang

yang menjadi gold standard untuk

pasien di atas adlah

a.

CT scan hidung dan SPN

b. Biopsy massa di hidung

c.

Fine needle aspiration biopsy

d.

MRI

e.

Tes alergi

50.

Untuk menentukan staging dari kasus di

atas maka di perlukan pemeriksaan

a.

Foto polos sinus

b. CT scan hidung dan SPN

c.

MRI

d.


e.

Nasoendoskopi

51.

Penatalaksanaan yang tepat untuk

kasus diatas adalah

a.

Imunoterapi

b.

Ekstraksi polip


6/8

c. Kombinasi operasi,radioterapi,dan

kemoterapi

d.

Antibiotic

e.

Tampon hidung

52.

Seorang pasien dating dengan keluhan

benjolan pada leher kiri disertai sering

mimisan , telinga kiri berdenging dan

pandangan mata ganda,pasien ini

mungkin menderita

a.

Limfangioma

b.

TBC kelenjar getah bening leher

c.

Karsinoma nasofaring

d.

Karsinoma hidung dan sinus

paranasal

e.

Tumor telinga

53.

Pada pemeriksaan rinoskopi posterior

tampak massa pada daerah fossa

rossenmuler kiri maka pemeriksaan

selanjutnya untuk menegakkan

diagnose adalah

a. Biopsy nasofaring

b.

CT scan hidung dan sinus para nasal

c.

CT scan nasofaring

d.


benjolan di leher

e.

Tes pendengaran

54.

Beberapa faktor dibawah ini diduga

menjadi penyebab penyakit pasien

diatas, kecuali:

a.

EpsteinBarr virus

b.

Genetic

c.

Lingkungan seperti iritasi bahan

kimia asap kayu bakar

d.

Kebiasaan makan ikan asin atau

makanan yang di awetkan

e. Alergi

55.

Gejala lanjut dari penyakit diatas dapat

mengenai saraf otak

III,IV,V,VI.penjalarannya melalui

a.

Foramen jugulare

b. Foramen laserum

c.

Fossa rosenmuller

d.

Basis crania

e.

Tuba eusthacius

56.

Gejala lanjut penyakit diatas juga

mengenai saraf otak

IX,X,XI,XII.penjalarannya melaui

a.

Foramen jugulare

b.

Foramen laserum

c.

Fossa rosenmuller

d.

Basis crania

e.

Tuba eusthacius

57.

Setelah dilakukan pemeriksaan CT scan

pada pasien diatas tampak benjolan di

nasofaring.maka staging T pasien diatas

berdasarkan AJCC 2002

a.

T1

b.

T2a

c.

T2b

d.

T3

e.

T4

58.

Berikut ini adalah antimikroba topical

untuk telinga

a.

Neomisin sulfat

b.

Penicillin

c.

Tetrasiklin

d.

Rifampisin

e.

Sulfonamide

59.

Mekanisme kerja antimikrooba

golonngan amino glikosid

a.

Terikat pada subunit 50s ribosom

b. Menghambat sintesa RNA

c.

Merangsang profilasi bakteri

d.

Mengganggu keutuhan membrane

sel

e.

Menghancurkan inti sel

60.

Kontraindikasi penggunaan

seruminolitik adalah

a.

Acute serumen impaction

b.

Cronic serumen impaction

c.

Pemeriksaan telinga terjadwal

d. Tympanostomi tubes

e.

Non perforasi membrane timpani

61.

Mekanisme kerja carbonide peroside

a.

Mengurangi sintesa prostaglandin

b.

Menghambat sintesa asam nukleat

c.

Effervescent foaming

d.

Menghambat sintesa RNA


7/8

e.

Mencegah prliferasi bakteri

62.

Mekanisme kerja obat berikut ini

sebagai anastetik local otic preparation

adalah memblok hantaran saraf local

secara reversible.obat tersebut adalah

a.

Antipyrine

b. Benzocain

c.

Ofloxacin

d.

Ciprofloxacin

e.

Benzalkonium chloride

63.

Seruminolitik non water an d non oil

based agent ..

a.

Hydrogen peroksida

b.


c. Carbamide peroxide drops

d.

Asam asetat 2,5%

e.

Sodium bikarbonat 10%

64.

Seruminolitik berikut ini yang efektif

untuk anakanak

a.

Hydrogen peroksida

b.


c.

Carbamide peroxide drops

d.

Chlorine salicilat

e. Asam asetat 2,5%

65.

Mekanisme kerja triethanolamine

adalah

a.

Kontraindikasi digunakan untuk

serumen impaction

b.

Mekanisme kerja dengan

memelihara pH basa

c.

Tidak mengemulsi serum

d.

Penggunaan untuk dirumah

e. Adverse effect berupa local

dermatitis bila digunakan pada

peri-aural area

Seorang anak laki laki 4 tahun diantar

ibunya dating berobatkerumah sakit

UISU dengan adanya benjolan lutut kaki

kanan sejak 3 hari ini . pada

pemeriksaan fisik dokter di jumpai

abses dgn pus membentuk ulkus. Di

duga os menderita suatu penyakit

pioderma yaitu penyakit yang di

sebabkan oleh bakteri diagnose dokter

harus melakukan pemeriksaan

penunjang di laboratorium mikrobiologi

66.

Specimen apa yang di ambil oleh dokter

untuk dilakukan pemeriksaan

a.

Darah

b.

Kerokan kulit

c. Eksudat luka

d.

LCS

e.

Feses

67.

Pemeriksaan mikroskopis ang bisa

dilakukan oleh dokter adalah

a.

Pewarnaan BTA

b.

Pewarnaan gram

c.

Pewarnaan khusus

d.

Pewarnaan negative

e.

Pewarnaan positif

68.

Dari hasil pemeriksaan tersebut dokter

menemukan bakteri berbentuk

gerombolan berwarna ungu.bakteri

yang paling mungkin menginfeksi os

adalah

a. Streptococcus B hemoliticus

b.

Streptococcus pyogenes

c.

Staphylococcus aureus

d.

Diplococcus pneumonia

e.

Mickrococcus sedentarius

69.

Selain penyakit pioderma bakteri

dibawah ini juga dapat menginfeksi non

pioderma yaitu

a.

E.coli

b.

Salmonella thypii

c. Mycobacterium tuberculosis

d.

Shigella diphteri

e.

Clostridium tetani

70.

Mikosis superficial dermatofita biasanya

hanya menginfeksi bagian bagian

permukaan tubuh yang memiliki

keratin karena jamur ini sifatnya

memproduksi enzim ekstraseluler yang

paling tersering terinfeksi oleh jamur ini

adalah

a.

Rambut

b.

Mulut

c.

Gigi


8/8

d.

Mata

e.

Usus

Soal Mafia Minitest SSII fk uisu

Documents

Transcript of Soal Mafia Minitest SSII fk uisu