Soal Kasus Klinik REspirasi

8
PPOK Tn.S 56 Thn masuk RS dengan diagnosa PPOK, Pendidikan SD. Di rawat dengan keluhan Sesak nafas dan batuk. Batuk dirasakan sejak 5 tahun yang lalu. Riwayat penyakit sekarang : Sejak 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit pasien sesak terus-menerus akhirnya keluarga membawa ke Rumah Sakit Umum. Pasien mengatakan pernah merokok,dan berhenti sejak sakit kurang lebih 5 tahun yang lalu. Dari hasil observasi dan Pemeriksaan Fisik, pasien terlihat lemah. Trachea tidak ada pembengkokan, Cyanosis (-), batuk lendir berwarna putih, darah(-), Wheezing (+)/(+), Ronchi di seluruh lapang paru. Pernafasan pasien terlihat dangkal dan dia menghembuskan nafasnya dengan perlahan sambil memajukan kedua bibirnya (pursed lips). Saat ini pasien mendapatkan terapi 02 kanule ( 2 liter/menit ), Therapi infuse RL : D5% 1:1 24 jam. Aminophylin 1 amp / 24 jam, - Tarbutalin 4x0,025 mg, Ciprofloxasin 2x500 mg, Nebulizer 4x. Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein. Pemeriksaan Lab AGD : - PH : 7,359 ( 7,35- 7,45 ), PCO2 : 46,0 (35-45 ), PO2 : 115 (80-104), HCO3 : 25; TTV : TD : 130/80 mmHg; HR : 104 x/mnt; RR : 30x/mnt; Suhu : 37 0 C.

description

kasus klinik respirasi

Transcript of Soal Kasus Klinik REspirasi

Page 1: Soal Kasus Klinik REspirasi

PPOK

Tn.S 56 Thn masuk RS dengan diagnosa PPOK, Pendidikan SD. Di rawat dengan

keluhan Sesak nafas dan batuk. Batuk dirasakan sejak 5 tahun yang lalu. Riwayat

penyakit sekarang : Sejak 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit pasien sesak terus-

menerus akhirnya keluarga membawa ke Rumah Sakit Umum. Pasien mengatakan

pernah merokok,dan berhenti sejak sakit kurang lebih 5 tahun yang lalu.

Dari hasil observasi dan Pemeriksaan Fisik, pasien terlihat lemah. Trachea

tidak ada pembengkokan, Cyanosis (-), batuk lendir berwarna putih, darah(-),

Wheezing (+)/(+), Ronchi di seluruh lapang paru. Pernafasan pasien terlihat dangkal

dan dia menghembuskan nafasnya dengan perlahan sambil memajukan kedua

bibirnya (pursed lips).

Saat ini pasien mendapatkan terapi 02 kanule ( 2 liter/menit ), Therapi infuse

RL : D5% 1:1 24 jam. Aminophylin 1 amp / 24 jam, - Tarbutalin 4x0,025

mg, Ciprofloxasin 2x500 mg, Nebulizer 4x. Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein.

 Pemeriksaan Lab AGD : - PH : 7,359 ( 7,35-7,45 ), PCO2 : 46,0 (35-45 ), PO2 : 115

(80-104), HCO3 : 25; TTV : TD : 130/80 mmHg; HR : 104 x/mnt; RR : 30x/mnt;

Suhu : 370C.

Page 2: Soal Kasus Klinik REspirasi

EMFISEMA

Seorang wanita berusia 70 tahun dengan riwayat merokok sebanyak 65 pak rokok per

tahun menyampaikan keluhan sesak nafas yang semakin bertambah kepada dokternya.

Gejala sesak nafas atau dispneu tersebut kini menjadi semakin berat sehingga sesak

nafas juga dialaminya pada saat istirahat. Pasien juga mengatakan bahwa dirinya

kadang-kadang mengalami batuk dengan mengeluarkan sedikit sputum yang encer.

Pada auskultasi terdengar suara pernafasan hipersonor. Pemeriksaan Foto Thraks

menunjukkan terjadi peningkatan diameter torakal anteroposterior. Dokter mencatat

bahwa pasien bernafas dengan memajukan kedua bibirnya (pursed lip), mengalami

fase ekspirasi yang memanjang dan menggunakan otot-otot aksesorisnya untuk

bernafas. TTV : TD : 150/85 mmHg; HR : 90 x/mnt; RR : 32 x/mnt; Suhu : 370C.

Page 3: Soal Kasus Klinik REspirasi

CARSINOMA PARU

Seorang pria berusia 56 tahun dirawat di Ruang Rawat Inap dengan keluhan

dispneu, mudah lelah (fatigue), batuk-batuk dan penurunan berat badan sebanyak 9,1

kg dalam waktu 8 minggu terakhir ini. BB pasien saat ini 42 kg dengan TB 160 cm.

pasien juga mengatakan nafsu makan menjadi menurun. Pasien mengatakan awalnya

suara pasien tersebut menjadi parau dan dia tidak mampu melaksanakan pekerjaannya

sebagai pekerja konstruksi.Pasien juga mengeluhkan nyeri daerah dada sebelah kanan

dan dirasakan seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri yang dirasakaan sekitar 6 dari 10,

nyeri dirasakan hilang timbul.

Hasil pemeriksaan Laboratorium : Albumin Serum (2,0); Hb : 10 mg/dl.

Pasien memiliki riwayat merokok 30 pak rokok per tahun. Foto Rontgen

menunjukkan adanya massa pada paru kanan. Pasien mengatakan sangat takut dengan

kondisi penyakitnya saat ini dan sering bertanya tentang keadaannya kepada perawat

ruangan.

Saat ini pasien mendapatkan terapi penunjang berupa pemberian oksigen nasal

kanul 4 liter/ menit untuk mengatasi keluhan sesaknya. Pasien juga diberikan cairan

berupa IVFD NaCl 0,9% sebanyak 20 tpm, diet tinggi kalori tinggi protein untuk

pemenuhan nutrisi pasien, pemberian analgetik berupa Fentanyl Patch yang

dipasangkan di dadanya untuk mengurangi nyeri yang dialami pasien. Pada pasien

diberikan antibiotik berupa Ciprofloxasin 2 x 400 mg yang dan Ceftriaxon 2 x 1 gram

secara intravena. TTV : TD : 150/80 mmHg; HR : 90x/mnt; RR : 30 x/mnt; Suhu :

36,50C.

Page 4: Soal Kasus Klinik REspirasi

TB PARU

Pasien laki-laki berusia 45 tahun datang ke Puskesmas untuk control TB Paru yang

sudah diderita kira-kira 4 bulan yang lalu. Saat ini pasien mengeluh terasa lemas.

Pasien mengatakan, awalnya berobat ke Puskesmas dikarenakan batuk berdahak

selama 1 bulan. Dahak berwarna kuning dan kental tanpa disertai darah. Bersamaan

dengan batuk, pasien sering merasakan badannya panas selama 7 hari dan selalu

keringat dingin pada malam hari. Hal ini menyebabkan pasien sulit untuk tidur. Sejak

pasien mengalami keluhan tersebut, nafsu makan pasien pun berkurang sehingga

pasien mengalami penurunan BB dari 65 kg menjadi 61 kg selama 1 bulan. TB pasien

185 cm. Pasien merasa dadanya sakit apabila pasien sedang batuk. Di keluarga tidak

ada yang memiliki riwayat penyakit yang sama.

Sebelum berobat ke Puskesmas, pasien sebelumnya sudah berobat ke bidan

dan setelah meminum obat yang diberikan oleh bidan pasien merasa tidak ada

perbaikan. Setelah pasien melakukan pemeriksaan dahak SPS, didapatkan hasilnya

(+2, +2, +2). TTV : TD : 110/70 mmHg; HR : 80x/mnt; RR : 24 x/mnt; Suhu : 36,80C.

TB : 172 cm.

Page 5: Soal Kasus Klinik REspirasi

EFUSI PLEURA

Pasien perempuan 47 tahun mengeluh sesak napas yang mendadak,

berlangsung terus menerus, dan tidak disertai suara ngik-ngik. Keluhan sesak

dirasakan berat saat bernapas dan tidak membaik dengan perubahan posisi yang

membuatnya sulit untuk melakukan aktifitas. Pasien juga mengeluh batuk dan

penurunan nafsu makan serta berat badan yang menurun tanpa alasan yang jelas.

Sebelumnya pasien pernah dirawat dengan diagnosis Tumor paru kanan. Pada

pemeriksaan fisik paru saat inspeksi ditemukan asimetris dimana dada kanan

tertinggal saat bernapas, pada palpasi ditemukan vokal fremitus pada dada kanan

menurun sedangkan pada dada kiri normal, pada perkusi ditemukan dullness pada

dada kanan dan sonor pada dada kiri, pada auskultasi ditemukan suara vesikuler yang

menurun pada dada kanan sedangkan pada kiri normal. Dari pemeriksaan darah

lengkap didapatkan WBC 12,6 103/μL (leukositosis), kadar hemoglobin pada pasien

ini (Hb 11,80 gr/dL), pada pasien juga ditemukan hipoalbuminemia (2,913 g/Dl).

Pada pemeriksaan analisis gas darah ditemukan hypoxemia (PO2 77,00 mmHg. Pada

kasus ini pasien telah aspirasi cairan pleura dan dilakukan analisis cairan pleura dan

didapatkan warna cairan merah keruh dengan eritrosit penuh. Selain itu pada pasien

sudah dilakukan sitologi cairan pleura dan ditemukan adanya suatu non small cell

carcinoma cenderung tipe adeno. Pada foto thorak AP ditemukan perselubungan yang

menutupi lapang paru kanan, sinus pleura kanan, diafragma kanan. Pada pemeriksaan

elektrokardiografi masih dalam batas normal.

Pada pasien sudah terpasang WSD yang mana WSD ini merupakan suatu

sistem drainage yang menggunakan water seal untuk mengalirkan udara atau cairan

dari cavum pleura. Di samping itu pada pasien juga diberikan terapi penunjang

lainnya berupa pemberian oksigen nasal kanul 2 liter/ menit untuk mengatasi keluhan

sesaknya dan keadaan hypoxemia. Pasien juga diberikan cairan berupa IVFD NaCl

0,9% sebanyak 20 tpm, diet tinggi kalori tinggi protein untuk pemenuhan nutrisi

pasien, pemberian analgetik berupa codein 3 x 10 mg untuk mengurangi nyeri yang

dialami pasien. Pada pasien diberikan antibiotik berupa Ciprofloxasin 2 x 400 mg

yang dan Ceftriaxon 2 x 1 gram secara intravena. TTV : TD : 148/83 mmHg ; HR :

120 x/mnt; RR : 40x/mnt; Suhu : 36,70C.