Volume Respirasi

download Volume Respirasi

of 15

description

Laporan Fisiologi Hewan UNLAM

Transcript of Volume Respirasi

PERCOBAAN IX VOLUME RESPIRASII.TUJUAN PERCOBAANTujuan dari praktikum kali ini adalah mahasiswa mampu menjelaskan tentang Volume RespirasiII.DASAR TEORIKita telah mengetahui bahwa sel-sel pada berbagai jaringan membutuhkan oksigen, dan oksigen ini dibawa ke jaringan oleh sel-sel darah merah. Kita juga telah mempelajari bahwa setelah sel-sel menggunakan oksigen, sel-sel akan melepaskan karbon dioksida. Pertukaran gas-gas ini disebut respirasi (pernafasan) dan agar respirasi terjadi di dalam jaringan, respirasi juga harus terjadi di paru-paru . Paru-paru terletak di dalam toraks dan dihubungkan dengan udara luar oleh serangkaian saluran yang kompleks. Saluran-saluran udara ini memungkinkan udara segar memasuki paru-paru dan di sini udara tadi akan berhubungan erat dengan darah, dan peristiwa ini disebut inspirasi (menarik nafas). Darah kemudian mengambil oksigen dari udara dan melepaskan kembali karbon dioksida. Sebagai hasilnya, udara yang dikeluarkan dari nafas lebih banyak mengandung karbon dioksida dan kurang mengandung oksigen. Udara ini disebut udara ekspirasi dan kejadian pengeluaran nafas ini disebut ekspirasi (Riddle, 2004).Pada hakekatnya, semua hewan melakukan metabolisme aerobik untuk memenuhi kebutuhan energi rehatnya, walaupun memungkinkan juga bagi hewan melakukan metabolisme anaerobik untuk memproduksi ATP. Tetapi metabolisme aerobik memiliki keunggulan dibanding dengan metabolisme anaerobik. Metabolisme aerobik 1 molekul glukosa dapat dihasilkan 38 molekul ATP, sedangkan metabolisme anaerobik dari 1 molekul glukosa hanya dihasilkan 2 molekul ATP (Muhammat dkk, 2004).Oksigen derdifusi sangat lambat didalam cairan. Difusi merupakan mekanisme dasar O2 dan CO2 melintasi membrane respirasi. Respirasi memiliki fungsi utama untuk memasok oksigen ke dalam tubuh serta membuang CO2 dari dalam organ. Resipirasi merupakan suatu proses penggunaan oksigen oleh sel tubuh dan pembuangan zat sisa metabolisme sel yang berupa CO2, tetapi respirasi harus dibantu oleh mekanisme yang lain, untuk memungkinkan sulpai O2 dan mengeluarkan CO2 secara terus menerus. (Subowo, 2005).Sistem pernafasan mencakup paru dan sistem saluran yang menghubungkan tempat berlangsungnya pertukaran gas dengan lingkungan luar, juga terdapat suatu mekanisme ventelasi, yang terdiri atas rangka toraks, otot interkostal, diafragma, dan unsur elastis serta kolagen paru, penting dalam memindahkan udara melalui bagian konduksi dan respirasi paru.Sistem pernafasan memiliki daerah yang sangat luas yang terpapar terhadap darah dan lingkungan luar. Karenanya ini sangat mudah terkena invasi agen invektif dan noninfektif yang terbawa udara.Sistem pernafasan mencakup paru dan sistem saluran yang menghubungkan tempat berlangsungnya pertukaran gas dengan lingkungan luar, juga terdapat suatu mekanisme ventelasi, yang terdiri atas rangka toraks, otot interkostal, diafragma, dan unsur elastis serta kolagen paru, penting dalam memindahkan udara melalui bagian konduksi dan respirasi paru. Sistem pernafasan dibagi dalam 2 bagian utama : bagian konduksi yang terdiri atas rongga hidung, nasofaring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan bronkiolus terminalis, dan bagian respirasi terdiri atas bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris, dan alveolus. Alveolus adalah struktur khusus mirip kantung yang merupakan sebagian besar dari paru. Mereka inilah tempat utama terjadinya pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara udara yang masuk dan darah (Junqueira, 2011).Seperti telah kita ketahui respirasi adalah keluar masuknya udara paru-paru. Ini dilakukan oleh kerja otot pernafasan yang menambah besar ukuran toraks pada saat kita menarik nafas, yang kemudian mengendor, dan toraks kembali ke ukuran semula. Otot-otot pernafasan adalah diafragma dan otot interkostal. Diafragma membentuk lantai rongga dada, dan menjadi datar saat kita menarik nafas. Otot-otot interkostal terletak antara tulang-tulang iga yang akan naik atau bergerak ke atas saat otot tersebut berkontraksi. Dengan cara ini menyebabkan udara memasuki paru-paru dan karena bersifat realistis, rongga dada ini dapa diregangkan seperti balon yang ditiup. Pada saat tulang-tulang iga turun dan diafragma kembali ke bentuk lengkungannya yang normal, terjadi tekanan pada paru-paru yang elastis itu, paru-paru kembali ke besarnya yang normal dan udara dikeluarkan. Walaupun demikian selalu ada sejumlah udara yang tertinggal di dalam paru-paru, sehingga paru-paru ini tidak akan kempis secara sempurna . Paru-paru merupakan organ seperti spon yang berbentuk kerucut, dan terletak di dalam toraks, di kanan kiri jantung. Karena jantung terletak agak ke kiri, maka paru-paru lebih kecil dibanding paru-paru kanan dan hanya mempunyai dua lobi, sedang paru-paru kanan mempunyai tiga lobi. Dasar tiap paru-paru terletak di atas diafragma, dan puncaknya meluas ke atas sampai leher tepat di belakang klavikula. Paru-paru tersusun oleh tabung-tabung bronkial, kantong udara dan pembuluh darah, yang semuanya diikat bersama oleh jaringan elastis. Di luarnya, paru-paru dibungkus oleh selaput serosa yang disebut pleura. Selaput ini seperti kantong rangkap, yang lapisan luarnya melapisi dinding dalam rongga dada dan lapisan dalamnya membungkus paru-paru. Selaput ini disebut serosa, karena menghasilkan cairan pelumas yang agak menyerupai serum, yang mencegah gesekan antara paruparu dengan dinding rongga dada (Riddle, 2004).Sistem pernafasan memiliki daerah yang sangat luas yang terpapar terhadap darah dan lingkungan luar. Karenanya ini sangat mudah terkena invasi agen invektif dan noninfektif yang terbawa udara. Jadi tidak mengherankan jika sistem pernafasan memiliki sederetan mekanisme pertahanan. Partikel yang lebih besar dari 10 m tertahan di rongga hidung, dan partikel 2-10 m akan terperangkap epitel bersilia yang berlapiskan mukosa. Refleks batuk dapat mengeluarkan partikel ini bersama dahak atau ditelan. Partikel yang lebih kecil dibersihkan oleh makrofag alveolar. Selain mekanisme nonspesifik ini terjadi proses omunologis rumit dalam jaringan limfoid bronkus, terutama dalam nodulus yang mengandung limfosit B dan T yang berinteraksi dengan makrofag paru (Junqueira, 2011).Empat proses yang berhubungan dengan pernafasan pulmoler atau pernafasan externa adalah: 1. Ventilasi pulmorter, atau gerak pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar.2. Arus darah melalui paru-paru.3. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh.4. Difusi gas yang menembusi membran pemisah alveoli dan kapiler. CO2 lebih mudah berdifusi daripada oksigen. (Singh, 2001).Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak badan, lebih banyak darah datang di paru-paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2; jumlah CO2 itu tidak dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah. Hal ini merangsang pusat pernafasan dalam otak untuk memperbesar kecepatan dan dalamnya pernafasan. Penambahan ventilasi yang dengan demikian terjadi mengeluarkan CO2 dan memungut lebih banyak O2. Darah yang telah menjenuhkan hemoglobinnya dengan oksigen (oxihemoglobin), mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler, dimana darah bergerak sangat lambat. Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen berlangsung, dan dalam menerima, sebagai gantinya hasil buangan oksidasi yaitu karbon dioksida (Pearce, 2002).Paru menerima darah kurang oksigen dari ventrikel kanan jantung melalui arteri pulmoner. Di dalam paru arteri ini berakhir berupa jalinan kapiler luas pada dinding alveol darah yang mendapat oksigen di sini kembali ke atrium kiri jantung melalui vena pulmoler. Darah oksigen sebagai pemberi nutrisi pada jaringan paru diperolehnya lewat arteri bronkial. Mereka mengikuti dinding bronkus sampai pada bronkial respiratori. Darah yang mencapai paru melalui pembuluh ini sebagian akan kembali melalui vena bronkial dan sebagian melalui vena pulmoner (Singh, 2001).Alat untuk mengukur volume respirasi pada ikan adalah Fish chamber. Fish chamber adalah rangkaian alat yang terdiri dari tabung transparan 49.6 cm3 yang dilengkapi dengan DO meter dan pompa air. Pintu tabung transparan diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan ikan dapat dengan mudah masuk dan dapat ditutup dengan rapat sehingga tidak ada gelembung udara di dalam tabung. DO meter diperlukan untuk mengukur perubahan oksigen terlarut dalam tabung selama percobaan berlangsung. Sedangkan pompa berfungsi untuk mengaduk air dalam tabung sehingga konsentrasi oksigendalam tabung sama (Surjawidjaja, 2003).III.METODE PENELITIANA. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 24 April 2015, pukul 14.00-17.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Biologi Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.B. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain alat student respirometer, sedangkan bahan-bahan yang digunakan antara lain, subyek manusia.IV. PROSEDUR KERJAProsedur kerja dalam praktikum tentang aksi volume respirasi ini adalah sebagai berikut :A. Instalasi Alat Student RespirometerAlat Student Spirometer

Dibersihkan terutama pada bagian selang pernafasan Disambungkan semua selang kedalamnyaNaOH

Diisi ke dalam tabung ekspirasiBak air student spirometer

Diisi sampai batas permukaan atasStudent respirometer

Dimasukkan tutupnya dan distel tombol pada atmospherAlat Pencatat

Disambungkan ujung tutup student respirometer yang berisi tinta/pensil Dipasangkan kertas skala DihidupkanTutup yang berskala

Dikalibrasi naik turun dengan skala yang ada dikertas skala. Angka ini akan digunakan untuk perhitungan volume pernafasanHasil

B. Cara Pengukuran RespirasiSelang Pernafasan

Dimasukkan dengan karet pernafasan ke dalam mulut Tutup hidung dengan alat penjepitAlat student respirometer

Distel pada inspirasi Dilakukan pernafasan sebagai berikuta. Pernapasan biasa beberapa saatb. Menghirup udara secara maksimum/inspirasi maksiumc. Menghembuskan udara secara maksimum/ekspirasi maksimumd. Bacalah hasil pernafasan pada kertas pencatatHasil

V.HASIL DAN PEMBAHASAAN5.1HasilHasil yang didapat pada praktikum ini adalah :NoNama PraktikanUmur(Tahun)Jenis KelaminBB (kg)TB (cm)TV (L)IRV (L)ERV (L)VC (L)

1.Abdul Hafiz21Laki-laki501700,10,210,140,45

2.M. Ramadhan19Laki-laki491620,40,250,110,76

3.Arif A.20Laki-laki461580,220,330,120,67

4.Rayi H.20Perempuan651590,0150,0110,0460,072

5.Mabrur20Laki-laki541560,060,010,060,13

6.Albert O.20Laki-laki551720,0160,0390,0310,086

7.Helmi A. A20 Laki-laki621680,0170,210,30,937

8.Harry N.I19 Laki-laki651600,0650,160,10,325

9.Zia Soleha20 Perempuan561630,0410,090,50,631

10Bayu T. M19 Laki-laki551650,0620,30,10,46

11.M. Fazrul 19Laki-laki631570,060,180,170,418

12.Santi A.Y.19 Perempuan501520,040,170,20,41

5.2PerhitunganPerhitungan 1

TV =

IRV =

ERV = VC= TV + IRV + ERV = 0,1 + 0,21 + 0,14 = 0,45 LPerhitungan 2

TV ins = = 0,09L TV eks = = 0,16 L

TV = ==0,015L *IRV = = 0,18L *ERV = = 0,37L IRV = = 0,011L ERV = L VC = 0,015 + 0,011 + 0,05= 0,076 0,08L

Perhitungan 3 TV (Inspirasi normal + Ekspirasi normal) / 2 (L) = (0,17 + 0,15) / 2 (A+B) / 2 (9+10) / 2 = 0,16 = 0,017 (L) 9,5 IRV= Inspirasi maximal (L) = 3 = 0,21 (L) C 14 ERV= Ekspirasi maximal (L) = 3 = 0,3 (L) D 10 VC= TV + IRV + ERV 0,017 + 0,21 + 0,3= 0,527 (L)Perhitungan 4 TV (Inspirasi normal + Ekspirasi normal) / 2 (L) = (0,15 + 0,15) / 2 (A+B) / 2 (5+5) / 2 = 0,3 = 0,06 (L) 5 IRV= Inspirasi maximal (L) = 1,5 = 0,188 (L) C 8 ERV= Ekspirasi maximal (L) = 1,5 = 0,17 (L) D 9 VC= TV + IRV + ERV 0,06 + 0,188 + 0,17= 0,418 (L)5.3 Foto grafik1. Abdul HafizInspirasi dan Ekspirasi Normal

Inspirasi dan Ekspirasi Maximal

2. M. RamadhanInspirasi dan Ekspirasi Normal

Inspirasi dan Ekspirasi Maximal

3. Arif AlamsyahInspirasi dan Ekspirasi Normal

Inspirasi dan Ekspirasi Maximal

7. Helmi Aditiya AkbarInspirasi dan Ekspirasi Normal

Inspirasi dan Ekspirasi Maximal

8. Harry Nur IswandiInspirasi dan Ekspirasi Normal

Inspirasi dan Ekspirasi Maximal

5.4 PembahasaanPercobaan ini bertujuan untuk mengetahui berapa kapasitas volume tidal, volume cadangan inspirasi, volume cadangan ekspirasi, dan kapasitas vital. Respirasi adalah seluruh proses sejak pengambilan oksigen, pelepasan karbondioksida sampai penggunaan energi, mengambil dan melepaskan udara respirasi melalui paru-paru, dan pertukaran gas antar sel (jaringan) dengan lingkungan, serta reaksi enzimatik dimana sel tubuh dapat mempergunakan gas oksigen.Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap volume respirasi seseorang yaitu:1. UmurSemakin tua umur seseorang maka pernafasan semakin lambat karena sedikit membutuhkan sedikit energi.2.Jenis kelaminLaki-laki lebih banyak membutuhkan energi dibandingkan dengan perempuan, sehingga udara pernafasan yang dibutuhkan juga banyak daripada perempuan.3.Suhu tubuhSuhu tubuh turun, oksigen semakin dibutuhkan untuk meningkatkan metabolisme. Dengan kata lain makin tinggi suhu tubuh, maka semakin cepat frekuensi pernafasannya.4.Posisi tubuhMakin aktif tubuh, maka semakin banyak membutuhkan oksigen.Pada umumnya volume dan kapasitas paru-paru manusia hanya dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin. Tetapi selain itu, faktor penyakit dan aktifitas seseorang juga dapat mempengaruhi kapasitas paru-paru. Seorang atlet dan pekerja bangunan atau kuli memiliki kapasitas paru-paru yang berbeda dibandingkan seorang pekerja kantoran. Seorang yang mempunyai penyakit paru-paru atau asma juga mempunyai kapasitas paru-paru yang berbeda dibandingkan dengan orang normal. Pada orang yang memiliki penyakit asma, diameter saluran udara pada paru-parunya menyempit, sehingga aliran udara yang keluar masuk paru-paru menjadi berkurang. Sehingga mengakibatkan adanya penurunan kapasitas paru-parunya (Rifai dkk. 2013).Saat kita menghirup udara, O2 akan bergerak menembus alveolus paru-paru, lalu diikat dan diangkut oleh darah menuju ke seluruh jaringan tubuh. Sekitar 97% oksigen yang masuk ke dalam darah akan diangkut oleh hemoglobin/eritrosit, sedangkan yang 2-3 % lagi akan larut dan diangkut oleh plasma darah. Oksigen yang terikat dalam Hb dikenal dengan oksihemoglobin (HbO2). Persamaan reaksi oksigen dengan hemoglobin adalah sebagai berikut:Hb + O2 -> HbO2 (pengikatan oksigen oleh darah di alveolus paru-paru)HbO2 > Hb + O2 (pelepasan oksigen oleh darah, selanjutnya oksigen diambil oleh sel-sel tubuh)Perpindahan oksigen dari atmosfer ke alveolus paru-paru, lalu ke darah, dan selanjutnya ke dalam jaringan tubuh dapat terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial oksigen. Tekanan udara adalah satu atmosfer atau 760 mmHg, sedangkan tekanan parsial oksigennya adalah 150 mmHg. Tekanan parsial oksigen pada kapiler darah adalah 100 mmHg, sedangkan tekanan parsial oksigen dalam jaringan tubuh antara 0 sampai 40 mmHg. Keadaan inilah yang memungkinkan oksigen berdifusi dari luar ke darah lalu ke jaringan.Hal yang berkebalikan terjadi pada perpindahan CO2. Tekanan parsial CO2 yang tertinggi adalah jaringan tubuh. Berturut-turut semakin rendah pada darah dan di luar tubuh. Dengan cara yang sama CO2 dapat berpindah secara difusi dari jaringan hingga keluar tubuh.Proses pengangkutan CO2 merupakan proses oksidasi biologi di dalam sel dan jaringan akan menghasilkan zat-zat sisa seperti CO2 dan H2O. Zat-zat ini harus segera dikeluarkan dari dalam tubuh. CO2 yang dihasilkan oleh jaringan akan keluar dari sel dan masuk ke dalam darah untuk beredar bersama darah.Pada praktikum kali ini di peroleh berdasarkan hasil yang didapat dari pengukuran volume respirasi terbesar praktikan bernama Arif Alamsyah, berumur 20 tahun, berat 46 kg dan tinggi kira-kira 158 cm, rata-rata volume tidal yaitu 0,22 L. Volume cadangan inspirasi yaitu 0,33 L. Volume cadangan ekspirasi 0,12 L, dan volume kapasitas vital paru-paru 0,67 L. Serta pengukuran volume respirasi sedang praktikan bernama Santi A.Y , berumur 19 tahun, berat 50 kg dan tinggi kira-kira 152 cm, rata-rata volume tidal yaitu 0,04 L. Volume cadangan inspirasi yaitu 0,17 L. Volume cadangan ekspirasi 0,2 L, dan volume kapasitas vital paru-paru 0,41 L. Serta pengukuran volume respirasi kecil praktikan bernama Mabrur , berumur 20 tahun, berat 54 kg dan tinggi kira-kira 156 cm, rata-rata volume tidal yaitu 0,06 L. Volume cadangan inspirasi yaitu 0,01 L. Volume cadangan ekspirasi 0,06 L, dan volume kapasitas vital paru-paru 0,13 L. Berdasarkan literature bahwa kapasitas paru-paru berhubungan erat dengan tinggi badan, berat badan dan jenis kelamin. Dari penelitian diketahui orang-orang yang berumur sekitar 20-30 tahun memiliki kapasitas paru-paru terbesar. Perbandingan jenis kelamin, kapasitas paru-paru pria lebih besar daripada wanita. Hubungan respirasi dengan tinggi badan seseorang, yaitu semakin tinggi badan seseorang maka semakin banyak volume respirasi yang dibutuhkan tubuhnya karena untuk menunjang posisi tubuhnya, begitu pula sebaliknya dengan seseorang yang bertubuh pendek. Hubungan respirasi dengan berat badan seseorang, yaitu semakin berat badan seseorang semakin cepat frekuensi dan semakin banyak volume respirasi yang dibutuhkan oleh tubuhnya karena tubuh memerlukan oksigen yang cukup untuk mensintesis lemak. Berdasarkan hasil didapat sangat berbeda jauh dengan literatur kemungkinan alat student respirometer kemungkinan mengalami kerusakan karena sudah lama disimpan dan dipakai sehingga pengukuran tidak valid.

Kegiatan inspirasi dan ekspirasi atau menghirup dan menghembuskan udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal = 500 cc). Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk paru-paru pada pernapasan normal. Namun, keadaan ekstrim atau olahraga, siklus pernapasan memerlukan sekitar 1500 cc udara pernapasan (expiratory reserve volume). Secara perhitungan matematis Kapasitas Total Paru-paru (KTP) dapat ditentukan dengan cara mengukur hiperventilasi maksimal dalam satu menit, atau dengan kata lain Kapasitas Vital (KV) ditambah Volume Residual (KR). Nilai Kapasitas Total Paru-paru = KV+VR (Rifai et al., 2013).VI.KESIMPULANDari praktikum yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :1. Sistem respirasi terdiri atas organ-organ yang berfungsi dalam aktivitas metabolisme khususnya produksi atau perubahan dari energi kimia yang terikat dalam materi menjadi energi siap pakai (ATP) dalam sel.2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap volume respirasi seseorang adalah umur, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh, jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung kebutuhan, jenis pekerjaan, berat badan dan jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan.3. volume respirasi terbesar praktikan bernama Arif Alamsyah, berumur 20 tahun, berat 46 kg dan tinggi kira-kira 158 cm, rata-rata volume tidal yaitu 0,22 L. Volume cadangan inspirasi yaitu 0,33 L. Volume cadangan ekspirasi 0,12 L, dan volume kapasitas vital paru-paru 0,67 L.4. volume respirasi sedang praktikan bernama Santi A.Y , berumur 19 tahun, berat 50 kg dan tinggi kira-kira 152 cm, rata-rata volume tidal yaitu 0,04 L. Volume cadangan inspirasi yaitu 0,17 L. Volume cadangan ekspirasi 0,2 L, dan volume kapasitas vital paru-paru 0,41 L.5. volume respirasi kecil praktikan bernama Mabrur , berumur 20 tahun, berat 54 kg dan tinggi kira-kira 156 cm, rata-rata volume tidal yaitu 0,06 L. Volume cadangan inspirasi yaitu 0,01 L. Volume cadangan ekspirasi 0,06 L, dan volume kapasitas vital paru-paru 0,13 L.

DAFTAR PUSTAKAJunqueira, et al. 2011. Histologi Dasar. EGC. Jakarta.Muhammat, dkk. 2004. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Universitas Lambung Mangkurat Fakultas MIPA Program Studi Biologi. Banjarbaru.Pearce, E.C. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia. Jakarta.Riddle, T.E.R. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Yayasan Essentia Media. Yogyakarta.Rifai, A., S.S. Edi & Sunarno. 2013. Aplikasi Sensor Tekanan Gas MPX 5100 dalam Alat Ukur Kapasitas Vital Paru-Paru. Unnes Physics Journal. 2 (1).

Singh, K.S. 2001. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Tinggi. Jakarta.Subowo. 2005. Histologi Manusia. Binarupa Aksara. Jakarta.Surjawidjaja J. E, 2003. Sindrom pernapasan akut parah (severe acute respiratory syndrome/SARS) : suatu epidemi baru yang sangat virulen. Mikrobiologi FK Trisakti; Jakarta. Vol.22, Nom 2.