Respirasi manusia

35
RESPIRASI MANUSIA BIN_Jabar2

description

 

Transcript of Respirasi manusia

Page 1: Respirasi manusia

RESPIRASIMANUSIA

BIN_Jabar2

Page 2: Respirasi manusia

Cairan antar sel satu dengan sel yang lain (cairan ekstrasel)

Page 3: Respirasi manusia

Hulu kerongkonganPersimpangan antara rongga

mulut ke kerongkongan dengan rongga hidung ke

tenggorokan

Pangkal tenggorokanlempengan-lempengan

tulang rawan yang membentuk jakun

Page 4: Respirasi manusia

Glotis

lubang mirip celah yang

menghubungkan trakea dengan

laring

Selaput suara

bergetar jika ada udara masuk

Epiglotis (anak tekak)

katup pangkal tenggorokan

katup penutup rongga hidung yang

selalu dalam keadaan terbuka dan

hanya akan menutup jika ada

makanan yang masuk ke

kerongkongan

Page 5: Respirasi manusia
Page 6: Respirasi manusia

Trakea (batang tenggorokan)

Bentuk pipa lurus (10 cm) tersusun dari

gelang-gelang tulang rawan

Dinding dalam dilapisi selaput lendir

yang sel-selnya berambut getar

Bronkus (cabang batang tenggorokan)

Lempengan tulang rawan dan dindingnya

terdiri dari otot polos

Bronkus sebelah kanan bercabang

menjadi 3 bronkiolus, sebelah kiri

bercabang 2

Page 7: Respirasi manusia

Bronkiolus (cabang bronkus)

Dinding tipis dan tidak bertulang rawan

Bronkiolus bercabang–cabang

membentuk

pembuluh halus, cabang terhalus masuk ke

alveolus

Alveolus (gelembung paru-paru)

Dinding sangat tipis & elastis

Mengandung kapiler darah

Tempat difusi gas (CO2 & O2)

300 jt, luas permukaan 160 m

Page 8: Respirasi manusia

Oksigen di alveolus berdifusi

menuju kapiler darah

Oksigen diikat oleh Hb membentuk

oksihemoglobin

Hb + 4 O2 Hb(O2)4

PARU-PARU

Terletak dirongga dada, diatas

diafragma (sekat antara rongga dada

dan rongga perut)

Selaput elastis pembungkus paru-paru

(pleura)

Paru-paru terdiri dari 2 bagian

Paru kanan 3 gelambir, paru kiri 2

gelambir

Page 9: Respirasi manusia

a) Udara dihirup dari rongga hidung sampai

alveoli

b) Epitelium tipis dan lembab yang melapisi

permukaan bagian dalam alveoli

membentuk per-mukaan respirasi

c) Hamparan kapiler yang sangat rapat dan

membungkus alveoli

Page 10: Respirasi manusia

Pernapasan : Inspirasi & Ekspirasi

Page 11: Respirasi manusia
Page 12: Respirasi manusia

INSPIRASI

Muskulus interkostalis (otot antar tulang rusuk bagian luar) kontraksi

Tulang rusuk terangkat

Tulang dada kedepan

Volume rongga dada membesar

Tekanan udara dalam dada menurun

Paru-paru mengembang

Tekanan udara paru-paru lebih rendah dari tekanan udara luar

Udara luar masuk

EKSPIRASI

Muskulus interkostalis (otot antar tulang rusuk) relaksasi

Tulang rusuk turun

Tulang dada kembali ke asal

Volume rongga dada menyempit

Tekanan udara dalam dada meningkat

Paru-paru mengecil

Tekanan udara paru-paru lebih tinggi dari tekanan udara luar

Udara keluar masuk

PERNAPASAN DADA

Page 13: Respirasi manusia

INSPIRASI

Otot diafragma kontraksi

Diafragma yang semula melengkung menjadi datar

Rongga dada dan paru-paru memgembang

Tekanan udara paru-paru lebih rendah dari tekanan udara luar

Udara luar masuk

EKSPIRASI

Otot diafragma relaksasi

Otot dinding perut kontraksi

Alat-alat dalam rongga perut ke atas

Diafragma kembali melengkung (naik)

Rongga dada dan paru-paru mengempis

Tekanan udara paru-paru lebih tinggi dari tekanan udara luar

Udara keluar masuk

PERNAPASAN PERUT

Page 14: Respirasi manusia
Page 15: Respirasi manusia

VOLUME DAN KAPASITAS PARU-PARU

• Udara pernafasan (UP) / Volume tidal (VT) = 500 ml

Volume udara hasil inspirasi dan ekspirasi setiap

bernafas normal

• Udara Komplementer (UK) = 1 – 3 lt

Udara yang masih dapat masuk ke paru-paru setelah

inspirasi normal

• Udara Cadangan (UC) / Udara suplementer = 1-1,5 lt

Udara yang masih dapat dikeluarkan setelah

ekspirasi normal

• Volume residu (UR) = 1000 ml

Udara sisa didalam paru-paru setelah ekspirasi maksimal

Page 16: Respirasi manusia
Page 17: Respirasi manusia

• Kapasitas fungsional inspirasi (KFI) = UK

+ UP Inspirasi maksimal

Jumlah udara yang dapat dihirup mulai dari

ekspirasi normal dan mengembangkan paru-paru

sampai jumlahnya maksimum (3500 ml)

• Kapasitas fungsional Residu (KFR) = UC +

UR Ekspirasi

Maksimal

udara yang tersisa dalam paru-paru pada

akhir ekspirasi normal (2300 ml)

VOLUME DAN KAPASITAS PARU-PARU

Page 18: Respirasi manusia

• Kapasitas vital paru-paru (KV) = UK +UP/VT

+UC

Jumlah udara maksimum yang dapat

dikeluarkan dari paru-paru setelah terlebih dulu

mengisi paru-paru secara maksimum dan

mengeluarkan sebanyak-banyaknya (4800 ml)

• Kapasitas total paru-paru (KT) = KV + UR

Volume maksimum paru-paru (5-6 lt)

VOLUME DAN KAPASITAS PARU-PARU

Page 19: Respirasi manusia

FREKUENSI PERNAPASAN DIPENGARUHI OLEH:

• Umur

Usia pertumbuhan butuh banyak energi, karena laju

metabolisme tubuh lebih cepat, sehingga butuh banyak oksigen

• Jenis kelamin

Laki-laki lebih banyak butuh energi, karena beraktivitas

lebih banyak daripada perempuan

• Suhu tubuh

Terkait kemampuan mengatur produksi panas dengan

meningkatkan laju metabolisme. Suhu tubuh turun, tubuh

meningkatkan metabolisme sehingga kebutuhan oksigen

meningkat

Page 20: Respirasi manusia

FREKUENSI PERNAPASAN DIPENGARUHI OLEH:

• Posisi tubuh

Berdiri, otot kontraksi, sehingga oksigen yang dibutuhkan

lebih banyak dibandingkan saat duduk

• Kegiatan atau aktivitas tubuh

Semakin banyak organ tubuh yang bekerja, semakin berat

kerja organ tersebut, semakin tinggi kebutuhan energi, sehingga

laju metabolisme dan irama pernafasan semakin cepat

Page 21: Respirasi manusia

Mekanisme Pertukaran Gas

Page 22: Respirasi manusia
Page 23: Respirasi manusia

Pertukaran gas terjadi di alveolus

secara difusi

Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi gas melintasi

membran:

1. Tekanan parsial gas (tekanan gas tertentu)

Semakin tinggi tekanan parsial gas, semakin cepat proses

difusi

2. Permeabilitas membran respirasi

3. Luas permukaan membran respirasi

4. Kecepatan sirkulasi darah diparu-paru

5. Kecepatan reaksi kimia yang terjadi didalam darah

Page 24: Respirasi manusia
Page 25: Respirasi manusia

KONTROL OTOMATIS PERNAFASAN

Pusat kontrol di medula oblo-ngata otak menentukan ritme dasar pernapasan. Sensor a-kan mendeteksi perubahan pH darah yang mencerminkan konsentrasi CO2 dan kadar O2 dalam darah, dan medula akan menyesuaikan laju dan keda-laman pernafasan untuk me-nyesuaikan dengan kebutuhan metabolik tubuh. Pons otak a-kan mempermulus ritme dasar yang ditentukan oleh medula oblongata.

Page 26: Respirasi manusia

Pengaturan pernafasan1. Secara sadar Dipengaruhi oleh syaraf pusat (korteks cerebrum)2. Secara tidak sadar (otonom) Dipengaruhi oleh Medula oblongata Syaraf otonom dirangsang oleh zat kimia dalam darah ( CO2, O2, pH, H)

Reseptor kimia peka rangsang terdapat di1. Medula oblongata

Peka rangsang terhadap peningkatan CO2 di darahPeka rangsang terhadap peningkatan H di darah

2. Pembuluh darah / reseptor periferPeka terhadap penurunan O2

Frekuensi pernafasan tinggi1. Ada perintah dari korteks cerebrum (sadar)2. Ada peningkatan CO2 dan penurunan O2 dalam plasma darah

(secara tidak sadar / saraf otonom)

Page 27: Respirasi manusia

Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia

• Asma (penyumpatan saluran pernafasan, kontraksi kaku bronkiolus)

• TBC (radang pda alveolus, disebabkan Mycobacterium tuberculosis)

• Asfiksi (gangguan pengangkutan O2 ke jaringan)

• Asidosis (meningkatnya kadar asam karbonat dan bikarbonat darah)

• Sianosis (kebiruan pada kulit, akibat Hb deoksigenasi berlebihan)

• Difteri (Penyumpatan oleh lendir di faring dan laring akibat infeksi bakteri Corynebacterium diptherial)

• Emfisema (udara yang berlebihan diparu 2, robeknya dinding alveolus)

• Pneumonia (Alveolus berisi cairan dan eritrosit, akibat bakteri,virus)

• Hipoksia (kekurangan O2 dijaringan, menyebabkan kematian sel-sel)

• Wajah adenoid (Penyempitan saluran pernafasan akibat pembengkakan polip / amandel)

• Kanker paru-paru (perokok, terpapar debu asbes, kromium, produk petrolium, radiasi ionisasi)

Page 28: Respirasi manusia

Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia

Macam-macam peradangan

• Rinitis (radang pada rongga hidung, akibat virus dan alergi)

• Faringitis (radang akibat bakteri Streptococcus)

• Laringitis

• Bronkitis

• Sinusitis (radang pada sinus didaerah pipi kiri dan kanan batang hidung)

Page 29: Respirasi manusia
Page 30: Respirasi manusia
Page 31: Respirasi manusia
Page 32: Respirasi manusia
Page 33: Respirasi manusia
Page 34: Respirasi manusia
Page 35: Respirasi manusia

Tekanan parsial:O2 di paru-paru 152-105 mmHgO2 di pembuluh darah 100 mmHgO2 di jaringan 0-40 mmHgCO2 di paru-paru 30 mmHgCO2 di pembuluh darah (vena) 47 mmHg , (arteri) 41 mmHgCO2 di jaringan 60 mmHg