SMGR Annual Report 2014 Revisi

414
Memantapkan Langkah Menuju Level Baru Assuring the Move Into Next Level Memantapkan Langkah Menuju Level Baru Assuring the Move Into Next Level Laporan Tahunan 2014

Transcript of SMGR Annual Report 2014 Revisi

Page 1: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Memantapkan Langkah Menuju Level Baru

Assuring the Move Into Next LevelMemantapkan Langkah Menuju Level Baru

Assuring the Move Into Next Level

Laporan Tahunan 2014

Page 2: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Menunjukkan Kemantapan PosisiKendati menghadapi kondisi usaha yang kurang kondusif dengan intensitas persaingan yang meningkat, realisasi penambahan kapasitas produksi dan penguatan jaringan distribusi membuat Kami mampu mengikuti dinamika pasar dan mencatatkan volume penjualan yang mampu memimpin pangsa pasar Indonesia

Page 3: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Pangsa Pasar Indonesia

43,7%

Total Volume Penjualan naik

menjadi2,6%

28,5juta ton

Page 4: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Konsisten Menunjukkan Kinerja yang Berkesinambungan

Konsistensi kami dalam menerapkan fokus strategi yang meliputi revenue management, capacity management, cost management, increasing competitive advantage dan investment management memberikan hasil yang cukup membesarkan hati, yakni peningkatan pendapatan 10% menjadi Rp27,0 triliun, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 3,6%, atau mencapai Rp5,6 triliun dan EBITDA yang meningkat menjadi Rp8,3 triliun

Page 5: SMGR Annual Report 2014 Revisi
Page 6: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Kapasitas Produksi terus Meningkat

2014 2013 2012

(juta ton/tahun)Kapasitas Produksi

31.8

28.5

30.0

2014 2013 2012

Utilisasi Kapasitas(%)

88.9

95.0

92.0

Page 7: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Peningkatan Volume Produksi Menuju

Level Kinerja Baru

Penerapan capacity management dengan dukungan fasilitas produksi baru dan jaringan distribusi yang kuat membuat kami

mampu mengikuti dinamika pertumbuhan pasar di seluruh daerah pemasaran dengan tingkat efisiensi yang baik

Sebagai antisipasi terhadap perbaikan kondisi pasar di masa mendatang, kami merealisasikan rencana pembangunan unit-unit produksi baru di kawasan potensial guna mendukung tercapainya

level kinerja baru

Page 8: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Partisipasi pada Perbaikan

Kualitas Lingkungan

Page 9: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Kami memiliki komitmen tinggi terhadap perbaikan kualitas lingkungan. Kami berpartisipasi pada upaya mitigasi gas

rumah kaca dengan menerapkan pola produksi yang efisien, memanfaatkan energi alternatif, mengelola dan memanfaatkan limbah, menerapkan inovasi dalam seluruh rangkaian kegiatan

operasional dan melaksanakan program penghijauan serta konservasi lingkungan secara terstruktur dan terencana

Setiap langkah ekspansi, kami realisasikan setelah memperhitungkan daya dukung dan kelestarian lingkungan

dengan terlebih dahulu menyiapkan program rehabilitasi lingkungan sebagai wujud komitmen kami terhadap perbaikan

kualitas lingkungan

Page 10: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Komitmen untuk Membangun Komunitas Sekitar

Seiring dengan kemajuan usaha, kami menambah alokasi dana program TJSL menjadi sebesar Rp180,2 miliar, menyalurkan dana Kemitraan sebesar Rp88,2 miliar, dan dana Bina Lingkungan sebesar Rp0,4 miliar

Kami memiliki komitmen tinggi untuk berperan aktif pada upaya peningkatan kesejahteraan komunitas sekitar melalui pelaksanaan berbagai program pengembangan komunitas baik dalam bentuk realisasi Program PKBL maupun program pengembangan komunitas lainnya dengan sasaran membaiknya kualitas kehidupan masyarakat dan Lingkungan

Page 11: SMGR Annual Report 2014 Revisi
Page 12: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level10

Memantapkan Langkah Menuju Level Baru

Assuring the Move Into Next LevelMemantapkan Langkah Menuju Level Baru

Assuring the Move Into Next Level

Assuring the Move Into Next Level

Page 13: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 11

Melanjutkan rencana besar untuk menjadi perusahaan persemenan terunggul di level lokal maupun regional, Semen Indonesia konsisten merealisasikan berbagai program korporasi yang mencakup: pengembangan usaha, peningkatan kompetensi seluruh jajaran, perbaikan kehidupan masyarakat sekitar dan perbaikan kualitas lingkungan.

Realisasi program pengembangan usaha yang dilaksanakan secara konsisten dengan perhitungan yang matang menunjukkan hasil nyata - semakin kokohnya posisi Perseroan di industri persemenan domestik dan membaiknya kinerja operasional maupun keuangan di tengah kondisi perekonomian yang menantang.

Realisasi beragam program peningkatan kompetensi juga membuat jajaran insan Perseroan memiliki kemampuan yang mumpuni dalam rancang bangun fasilitas produksi dengan kualitas berstandar global.

Perseroan juga menunjukkan konsistensi tinggi terhadap perbaikan kehidupan masyarakat sekitar serta berpartisipasi aktif dalam perbaikan kualitas lingkungan. Hasilnya, indeks kepuasan masyarakat meningkat dan membaiknya kualitas lingkungan sekitar.

Page 14: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level12

(dalam jutaan Rupiah)

IKHTISAR POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 2 0 1 4 2 0 13 2 0 12

Aset lancar 11.648.545 9.972.110 8.231.297

Investasi pada entitas asosiasi 146.980 127.510 102.828

Aset tetap 20.221.067 18.862.518 16.794.115

Aset tak berwujud 1.103.697 1.158.475 1.003.033

Aset tidak lancar lainnya 1.194.377 672.271 447.811

Total Aset 34.314.666 30.792.884 26.579.084

Liabilitas jangka pendek 5.273.269 5.297.630 4.825.205

Liabilitas jangka panjang 4.038.945 3.691.278 3.589.024

Total Liabilitas 9.312.214 8.988.908 8.414.229

Total Ekuitas 25.002.452 21.803.976 18.164.855

Pengeluaran modal 2.968.145 2.707.065 3.407.903

Modal kerja bersih 6.375.276 4.674.480 3.406.092

IKHTISAR LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI

Pendapatan 26.987.035 24.501.241 19.598.248

Laba bruto 11.598.604 10.944.094 9.297.581

Laba usaha 7.155.668 7.062.993 6.181.524

Laba tahun berjalan 5.573.577 5.354.299 4.926.640

Total laba komprehensif tahun berjalan 5.587.346 5.852.023 4.924.791

Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 5.565.858 5.370.247 4.847.252

Laba/Rugi yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali 7.720 (15.949) 79.388

Total 5.573.577 5.354.299 4.926.640

Total laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 5.576.106 5.716.494 4.845.403

Total laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepadakepentingan non pengendali 11.240 135.529 79.388

Total 5.587.346 5.852.023 4.924.791

EBITDA a) 8.303.439 8.099.042 6.869.077

Kapitalisasi Pasar 96.090.624 83.931.008 94.014.592

Rata-rata tertimbang saham beredar (dlm ribu) 5.931.520 5.931.520 5.931.520

Laba per saham dasar (Rp) 938 905 817

RASIO KEUANGAN KONSOLIDASI 2 0 1 4 2 0 13 2 0 12

Marjin laba bruto (%) 43,0 44,7 47,4

Marjin laba usaha (%) 26,5 28,8 31,5

Marjin EBITDA (%) 30,8 33,1 35,0

Rasio EBITDA terhadap bunga 21,7 23,8 65,5

Rasio laba terhadap ekuitas (%) b) 23,2 25,7 27,9

Rasio laba terhadap total aset (%) 16,2 17,4 18,2

Rasio lancar (%) 220,9 188,2 170,6

Rasio laba terhadap investasi / Return on Investasi (%) 29,8 33,8 35,6

Rasio liabilitas terhadap ekuitas c) 16,3 19,6 22,2

Rasio liabilitas terhadap total aset (%) 11,4 13,3 14,5

Rasio kewajiban terhadap kapital (%) 13,5 15,8 17,5

a) Dihitung dengan laba usaha (selain pendapatan dan beban operasi lainnya) ditambah dengan deplesi, depresiasi dan amortisasib) Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas indukc) Total liabilitas yang berefek bunga dan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

Ikhtisar Keuangan

Page 15: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 13

BIDANG INDUSTRI Satuan 2 0 1 4 2 0 13 2 0 12

SEMEN

Kapasitas Produksi Total Ribu ton 31.800 30.000 28.500

Produksi Indonesia Ribu ton 26.435 25.559 22.846

Produksi Regional Ribu ton 1.825 1.355 -

Produksi Total 28.260 26.914 22.846

Penjualan Indonesia Ribu ton 26.163 25.410 21.824

Penjualan Regional Ribu ton 2.363 2.405 80

INDUSTRI KEMASAN

Produksi Sewn Kraft Lembar 320.225 - -

Produksi Sewn Woven Lembar 33.312.965 19.233.600 17.277.950

Produksi Pasted Kraft Lembar 229.542.343 199.458.456 187.109.916

Total Produksi Kemasan Lembar 263.175.533 218.692.056 204.387.866

INDUSTRIAL REAL ESTATE

Volume Penjualan

Penjualan Tanah Industri M2 40.429 109.736 215.693

Volume Penjualan

Sewa Tanah M2 46.644 42.398 41.344

PERTAMBANGAN

Jasa Tambang

Batu Kapur Ton 13.101.598 13.420.122 11.8113.856

Tanah Liat Ton 3.375.135 3.631.518 3.186.909

Surface Miner Ton 1.337.112 739.538 -

Subtotal Ton 17.813.835 17.791.178 15.000.765

Jasa Tambang Lainnya

Cut and fill BCM 630.258 627.779 780.063

Pertambangan lainnya Ton 5.991.443 9.047.420 9.642.722

Rental alat berat Jam 83.542 144.158 229.319

Catatan: Angka Entitas Konsolidasi

Ikhtisar Operasional

Page 16: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level14

Ikhtisar Operasional

2014 2013 2012

31.8

(juta ton/tahun)

Kapasitas Produksi (Kapasitas Desain)

30.0

28.5Kapasitas produksi 2014 naik

menjadi6,0%

31,8juta ton

2014 2013 2012

(dalam %)

92,0

95,0

88,9

Tingkat Utilisasi

2014 2013 2012

(dalam juta ton)

Volume Produksi

26.9

22.8

28.3Volume produksi 2014 naik

menjadi5,2%

28,3juta ton

2014 2013 2012

(dalam juta ton)

Volume Penjualan

27.8

21.9

28.5

(dalam Rp miliar)

EBITDA2014 2013 2012

8.099

6.869

8.303

2014 2013 2012

(dalam Rp miliar)Pendapatan

24.501

19.598

26.987

Page 17: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 15

Ikhtisar Operasional

2014 2013 2012

(Rp miliar)

Laba Bersih(yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk)

5.370

4.847

5.566

2014 2013 2012

(%)

Rasio Beban Usaha Terhadap Pendapatan

15,8 15,9

16,5

2014 2013 2012

(%)

55,3

52,6

57,0

Rasio Beban Pokok Terhadap Pendapatan

2014 2013 2012

(%)

Rasio Laba Terhadap Total Assets / ROA

17,4

18,2

16,2

2014 2013 2012

33,1

35,0

30,8

(%)

Rasio Marjin EBITDA

(%)

Rasio Laba Terhadap Ekuitas / ROE

2014 2013 2012

25,7

27,9

23,2

Page 18: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level16

Peristiwa Penting

Peringatan ulang tahun pertama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Fasilitas Non Cash Loan Kerjasama penanganan Hukum

Ground Breaking Proyek Indarung VI Padang

Peringatan ulang tahun pertama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. ditandai dengan peresmian lima proyek strategis yaitu Vertical Cement Mill di pabrik Tuban, Peresmian Packing plant Banjarmasin, Launching Center of Engineering, E-Procurement, Launching pedoman pelaksanaan komunikasi perusahaan.

PT Semen Gresik sebagai anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mendapat fasilitas Non Cash Loan Rp1,4 Triliun dari Bank Mandiri untuk pembangunan pabrik semen baru di Rembang.

Semen Indonesia bekerjasama dengan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung dalam penanganan masalah hukum bidang perdata dan tata usaha negara.

Semen Indonesia melakukan Ground Breaking pembangunan pabrik Indarung VI di Padang. Pabrik dengan investasi Rp3,25 Triliun dan ditargetkan beroperasi tahun 2016.

21 17 26

Januari

Maret April Mei

Peresmian Pabrik Semen Tonasa Unit V dan PLTU

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Pabrik Tonasa V dan power plant di kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Tonasa V berkapasitas 3 juta ton per tahun dengan dilengkapi pembangkit listrik 2 X 35 MW dengan nilai investasi mencapai Rp3,5 Triliun.

19 Februari

Peresmian Packing Plant Banjarmasin Semen Indonesia Resmikan Packing Plant Banjarmasin yang berkapasitas 600 ribu ton per tahun dengan investasi Rp120 miliar.

26 Februari09

Page 19: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 17

Peristiwa Penting

Pembangunan pabrik ramah lingkungan di Rembang

Peresmian Anak Usaha di bidang IT

Kredit sindikasi dari Bank Mandiri,Standard Chartered dan SMBC

Semen Indonesia memulai pembangunan pabrik ramah lingkungan di Rembang dengan kapasitas 3 juta ton per tahun dengan investasi Rp4,4 triliun.

Semen Indonesia Resmikan Anak Usaha di bidang IT yaitu PT Sinergi Informatika Semen Indonesia (SISI). Semen Indonesia menerima

kredit sindikasi dari Bank Mandiri, Standard Chartered dan SMBC untuk refinancing Thang Long Cement di Vietnam.

18 18Juni

Penandatanganan perjanjian kerjasama dengan JFE Jepang

Semen Indonesia menandatangani perjanjian kerjasama dengan JFE Jepang dalam hal pembangunan pembangkit listrik tenaga gas buang/Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) dengan kapasitas 30,6 MW.

15 Juli

Safari Ramadhan di Kabupaten Rembang

Peresmian kantor Pusat PT Semen Gresik

Semen Indonesia gelar Safari Ramadhan di Kabupaten Rembang dengan menyalurkan berbagai bantuan sosial.

23 Juli

Semen Indonesia meresmikan kantor pusat Semen Gresik di Kabupaten Tuban Jawa Timur.

08 Agustus

Juni Juni16

Page 20: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level18

Packing Plant Mamuju Pembangunan pabrik pengolahan sampah

Pendirian UISI

Semen Indonesia Center of The Champs (SICC)

Perjanjian kerjasama cash polling system

Serikat Karyawan Semen Indonesia

Semen Indonesia menandatangani perjanian kerjasama cash polling system dengan bank Mandiri,BRI,BNI dan CIMB Niaga.

Semen Indonesia melalui Semen Gresik Foundation mulai pembangunan pabrik pengolahan sampah dengan kapasitas 240 ton per hari di Gresik dengan investasi Rp13,5 miliar.

Semen Indonesia meresmikan Packing Plant Mamuju untuk memperkuat distribusi semen wilayah Sulawesi.

Semen Indonesia mendirikan Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) di Gresik yang merupakan bagian tanggungjawab korporasi di bidang Pendidikan.

Semen Indonesia mengembangkan potensi yang dimiliki tak hanya bisnis semen saja, namun juga berusaha mencetak SDM unggul dengan meresmikan Semen Indonesia Center of The Champs (SICC).

Pengurus Serikat Karyawan Semen Indonesia periode 2014-2016 terbentuk.

09

28 29

15 19

Agustus

September September Oktober

Agustus Agustus 28

Peristiwa Penting

Page 21: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 19

28 November

CSR Award 2014

Semen Indonesia Grup (SMI) mendapat penghargaan dalam ajang Indonesian CSR Awards 2014 dari CFCD (Corporate Forum of Community Development).

10 Desember

Penghargaan Majalah Forbes

Semen Indonesia meraih penghargaan sebagai salah satu dari 50 perusahaan publik berkinerja terbaik dalam ajang best of the best dari majalah Forbes.

31 Desember

Penutupan kinerja akhir tahun 2014

Diselenggarakan video conference SI Grup yang meliputi pabrik Semen Padang, Semen Gresik, Pabrik Tuban, Pabrik Tonasa dan TLCC Vietnam untuk menandai produksi semen terakhir tahun 2014.

15 Oktober

Ground Breaking WHRPGPenghargaan Website terbaik

Ground Breaking Proyek Waste Heat Recovery Power Generator (WHRPG) di pabrik Tuban, dengan kapasitas 30,6 MW dan dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2016.

Semen Indonesia meraih penghargaan Website BUMN terbaik serta website sektor konstruksi favorit pilihan pembaca versi Berita Satu.

26 November

Penghargaan Majalah Warta Ekonomi

Semen Indonesia mendapat predikat sebagai Most Powerful and Valuable Company Category Cement (Basic Industry & Chemical) versi majalah Warta Ekonomi.

Oktober 22

Peristiwa Penting

Page 22: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level20

Penghargaan & Sertifikasi

PENGHARGAAN 2014

Perseroan mendapatkan tidak kurang dari 10 penghargaan berbagai kategori dari pihak independen atas berbagai

prestasinya sepanjang 2014, mencakup diantaranya:

Tempat/Tanggal PENGHARGAAN

Jakarta 23 Maret Penghargaan IICD Top 50, Semen Indonesia menjadi salah satu diantara perusahaan dengan tata kelola terbaik berdasarkan ASEAN Corporate Governance Scorecard.

Jakarta 10 Juni Semen Indonesia meraih The Best Listed Company Manufacturing Sector Basic dan Best CEO 2014 dari MNC Business berkat kinerja yang meliputi keuangan,saham dan tata kelola perusahaan yang positif.

Jakarta 13 Juni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menganugerahi Direktur Utama Semen Indonesia penghargaan Pena Emas atas peran dalam memajukan kualitas jurnalisme Indonesia.

Jakarta 18 Juni Semen Indonesia meraih penghargaan Best Green Industry Award 2014 untuk kategori "Penyelamatan sumber daya air,mengembangkan energi baru,mengembangkan keanekaragaman hayati, mempelopori pencegahan polusi dan mengembangkan pengolahan sampah terpadu".

Jakarta 21 Juli Semen Indonesia meraih penghargaan bidang CSR yaitu Antara news CSR dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara.

Jakarta 18 Agustus Semen Indonesia meraih penghargaan Energi Pratama dari Kementerian Energi dan Sumber dan Mineral atas inovasi untuk pemanfaatan energi terbarukan.

Jakarta 19 Agutus Semen Indonesia masuk dan meraih Forbes Global award. Semen Indonesia masuk dalam jajaran 2.000 perusahaan terbaik di seluruh dunia.

Jakarta 15 Oktober Semen Indonesia meraih penghargaan Website terbaik versi Berita Satu di bidang konstruksi favorit pilihan pembaca.

Jakarta 16 Oktober Semen Indonesia meraih penghargaan Green Industri dari Kementerian Industri

Jakarta 17 Oktober Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto menerima penghargaan sebagai CEO pilihan dari Serikat Perusahaan Pers (SPS).

Page 23: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 21

Penghargaan & Sertifikasi

SERTIFIKASI

ISO – 9001: 2008

Sistim Manajemen Mutu (sertifikasi oleh SGS-UK, 2002-2015)

ISO – 14001 : 2004

Sistim Manajemen Lingkungan (sertifikasi oleh SGS, 2010-2013)

OHSAS - 18001 : 2007

Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (sertifikasi oleh SGS-UK, 2012-2014)

SMK3 :

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Sertifikasi oleh Sucofindo, 2014)

ISO/IEC - 17025 : 2008

Sertifikat Akreditasi Laboratorium Pengujian Bahan (LP-151-DN) (sertifikasi dari KAN, 2013-2016)

Page 24: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level22

Daftar Isi

IKHTISAR12 Ikhtisar Keuangan

13 Ikhtisar Operasional

16 Peristiwa Penting

20 Penghargaan & Sertifikasi

22 DAFTAR ISI

24 LAPORAN MANAJEMEN

26 Sambutan Komisaris Utama

36 Laporan Direktur Utama

48 LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA

57 Transformasi Korporasi

66 Ekspansi Regional

71 Ekspansi Domestik

75 Dana Pengembangan Usaha

78 INFORMASI PERUSAHAAN

80 Nama Perseroan

82 Visi dan Misi

84 Sekilas Perseroan

86 Milestone

88 Keunggulan Perseroan

90 Struktur Organisasi

92Peta Wilayah Operasional dan Distribusi

94Jenis Produk dan Fasilitas Pendukung

97 Alamat kantor dan Akses informasi

98Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi

100 INFORMASI BAGI INVESTOR

102 Grafik Kinerja Saham

103Ikhtisar Saham, Pembayaran Dividen dan Kronologi Pencatatan Saham

104 Komposisi pemegang saham

108 Struktur Kepemilikan Saham

108Kepemilikan Saham Oleh Komisaris dan Direksi

109 Dividen dan Kebijakan Dividen

110Kondisi Pasar Modal dan Kinerja Saham Perseroan

112Nama Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal

114 TINJAUAN OPERASIONAL

116 Pengelolaan Sumber Daya Manusia

128Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan

139 Inovasi Perseroan

147Teknologi Informasi dan Komunikasi

158 Risiko dan Manajemen Risiko

170 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN

172Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha

180 Tinjauan Usaha

181 Segmen Usaha Industri Semen

183 Bidang Produksi

187Bidang Penelitian dan Pengembangan

190 Tinjauan Kinerja Keuangan

191Ikhtisar Laporan Laba Rugi Konsolidasian

198Ikhtisar Posisi Keuangan Konsolidasian

207 Arus Kas

208 Kemampuan Membayar Hutang

210 Kebijakan Investasi

213Rencana Kerja Dibandingkan Realisasi

215Tinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi

Page 25: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 23

Daftar Isi

215 Segmen Usaha Semen

220 Segmen Usaha Non-semen

223 Segmen Usaha Lainnya

226 Informasi-Informasi Material

227 Transaksi Benturan Kepentingan

228Transaksi Material & Kejadian Luar Biasa

228

Perubahan Peraturan Dan Perundangan Yang Relevan Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Perseroan (disajikan dalam bentuk tabel)

230Perubahan Standar Akuntansi Dan Pengungkapan

230Transaksi dengan Pihak Pihak yang Berelasi

233Aset Dan Liabilitas Moneter DalamMata Uang Asing

234 LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

236Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

256 Rapat Umum Pemegang Saham

263 Dewan Komisaris

275 Direksi

294Komite Penunjang Dewan Komisaris

306 Sekretaris Perusahaan

320Sistim Pengawasan dan Pengendalian Internal

322 Internal Audit

331 Akuntan Perseroan

333 Penerapan Manajemen Risiko

336Kode Etik Perusahaan dan Budaya Perusahaan

346 LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

347Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

354Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Bidang Lingkungan

355Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

360Tanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan

364Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

368 DATA PERUSAHAAN

370 Profil Dewan Komisaris

373 Profil Dewan Direksi

377Informasi Tambahan – Pergantian Komisaris dan Dewan Direksi

378 Komite Audit

379 Komite Nominasi & Remunerasi

380Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi

381 Sekretaris Dewan Komisaris

382Alamat Entitas Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi

385 Informasi bagi Pemegang Saham

386Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi

388Referensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014

444 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Page 26: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Manajemen

26 Sambutan Komisaris Utama36 Laporan Direktur Utama

Page 27: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 25

Dalam pandangan Dewan Komisaris, Direksi beserta seluruh jajaran telah berhasil melalui ujian sebagai akibat dari kurang kondusifnya kondisi usaha dalam beberapa tahun terakhir dengan baik, demikian juga keputusan menjadi Strategic Holding adalah keputusan tepat yang akan membawa banyak kelebihan saat ini, maupun di masa mendatang.

Page 28: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level26

Sambutan Komisaris Utama

Laporan Tahunan Annual Report2014

MAHENDRA SIREGARKomisaris Utama

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan OperasionalLaporan Manajemen

Assuring the Move Into Next Level26

Page 29: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 27

Kondisi usaha di tahun 2014 yang kurang kondusif dengan pertumbuhan permintaan semen terendah dalam beberapa tahun terakhir melahirkan tantangan sekaligus membuka peluang bagi pertumbuhan Semen Indonesia. Selesainya tahapan transformasi menjadi strategic holding company di tahun penuh tantangan tersebut menjadi moment ujian, moment perbaikan diri untuk memaksimalkan masing-masing keunggulan Opco menjadi kesatuan yang padu membentuk landasan yang semakin kuat untuk berkembang.

Semen Indonesia yang semakin kuat dan semakin padu siap mengatasi tantangan, mendukung pembangunan bangsa dan menciptakan peluang pertumbuhan di masa mendatang.

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.,

Pemegang Saham yang Terhormat,

Salam sejahtera dan puji syukur kami panjatkan

kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

karuniaNya PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.,

berhasil melalui tahun 2014 yang penuh tantangan

dengan menorehkan kinerja cukup baik. Perseroan

berhasil meletakkan dasar-dasar yang semakin

kokoh untuk mendukung pertumbuhan usaha

berkelanjutan di masa mendatang.

Penilaian terhadap Kinerja Direksi

Menurut pengamatan Dewan Komisaris, ada

berbagai kondisi yang membuat tahun 2014 menjadi

salah satu tahun yang penuh tantangan, tahun ujian

bagi Semen Indonesia. Pada tahun 2014, agenda

politik nasional berlangsung dengan dinamis.

Sekalipun akhirnya terjadi suksesi kepemimpinan

nasional dengan damai, proses pemilihan yang

berlangsung sengit membuat kondisi politik di tanah

air sempat hangat, membuat realisasi investasi di

bidang properti relatif rendah.

Pada saat bersamaan, kondisi perekonomian global

masih belum kondusif, berdampak pada rendahnya

tingkat pertumbuhan ekonomi nasional. Akibatnya

daya beli masyarakat menurun. Di sisi lain turunnya

ekspor produk Indonesia dan tingginya subsidi

energi (BBM dan Listrik) membuat defisit neraca

perdagangan nasional melebar dan nilai tukar rupiah

melemah. Upaya Bank Indonesia mengantisipasi

pelemahan nilai tukar dan menjaga inflasi dengan

kembali menaikkan suku bunga rujukan pada

akhirnya membuat kegiatan pembangunan fisik

melemah.

Kondisi makro tersebut membuat permintaan semen

menurun. Pada sisi lain, pembangunan unit baru

dari beberapa pelaku industri semen, termasuk

Semen Indonesia, justru selesai dan memasuki tahap

komersial di tahun 2014. Akibatnya persaingan antar

pelaku industri semen semakin meningkat.

Di tengah kondisi usaha yang menantang tersebut,

Semen Indonesia memasuki tahap-tahap akhir

dari proses transformasi menjadi Strategic Holding

Company, yang membawahi empat anak perusahaan

Sambutan Komisaris Utama

Page 30: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level28

Operating Company (OpCo), yakni PT Semen Gresik,

PT Semen Padang, PT Semen Tonasa dan TLCC.

Selesainya tahapan transformasi di tengah kondisi

usaha yang menantang, menjadi ujian tersendiri bagi

Semen Indonesia.

Dalam pandangan Dewan Komisaris, Direksi beserta

seluruh jajaran, telah berhasil melalui ujian tersebut

dengan baik, demikian juga keputusan menjadi

Strategic Holding adalah keputusan yang tepat yang

akan membawa banyak kelebihan saat ini, maupun

di masa mendatang.

Menghadapi ketatnya persaingan di tengah

menurunnya permintaan, Direksi merealisasikan

program pemeliharaan atas fasilitas-fasilitas produksi

yang sebelumnya tertunda karena harus berproduksi

untuk memenuhi permintaan. Berbekal kuatnya

“brand equity” yang dikenal dengan Semen Gresik,

Semen Padang, dan Semen Tonasa serta dukungan

fasilitas produksi baru, membuat Perseroan tetap

dapat memenuhi permintaan dan menjaga pangsa

pasar. Berkat perannya sebagai strategic holding,

Perseroan dapat mensinergikan kapabilitas masing-

masing Opco untuk memasok semen pada pasar-

pasar potensial sesuai kapasitas produksi masing-

masing.

Selain pasokan semen yang sesuai kebutuhan,

program pemeliharaan yang tengah berlangsung

juga dapat berjalan dengan efektif dan efisien karena

semakin meningkatnya sinergi dalam pasokan suku

cadang, yang membuat operasional unit produksi

yang lain lebih terjamin kehandalannya.

Sinergi yang semakin kuat tersebut, membuat

Perseroan mampu mulai merealisasikan rencana

pembangunan unit baru, yakni Unit Pabrik Rembang

di Jawa Tengah dan Indarung VI di Padang, Sumatera.

Pembangunan unit baru tersebut, sekalipun

juga menghadapi ujian tersendiri, khususnya

pembangunan unit Rembang, menunjukkan

perkembangan yang membesarkan hati. Progress

pembangunan kedua unit hingga akhir tahun 2014

sesuai dengan yang direncanakan.

Selain itu, di tahun yang menantang tersebut Direksi

juga berhasil meningkatkan volume penjualan,

sehingga pendapatan Perseroan meningkat dan

menjaga pangsa pasar di Indonesia tetap dominan

di kisaran 43,7%. Naiknya komponen biaya akibat

penyesuaian harga listrik dan BBM, disikapi dengan

penguatan sinergi pemasaran dan distribusi.

Pada akhirnya, peningkatan pendapatan disertai

upaya pengendalian biaya, membuat laba bersih

Perseroan kembali meningkat sebesar 3,6% dengan

nilai sebesar Rp5,6 triliun. Sehingga laba bersih per

saham meningkat menjadi Rp938,- dari angka di

tahun sebelumnya, Rp905,-. EBITDA Perseroan juga

meningkat menjadi Rp8,3 triliun dari angka Rp8,1

triliun di tahun sebelumnya.

Dewan Komisaris mencatat, dengan raihan tersebut

maka tahun 2014 adalah tahun ke-delapan secara

berturut-turut Perseroan mencatatkan pertumbuhan

laba bersih.

Dengan mempertimbangkan berbagai raihan

Perseroan tersebut di tahun yang menantang, Dewan

Komisaris memberi penilaian yang baik terhadap

raihan kinerja Direksi dalam menjalankan tugas

operasional di tahun 2014.

Seluruh perkembangan dan kinerja Perseroan tersebut

dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh

pemangku kepentingan, terutama kalangan investor

di pasar modal dan mendapatkan respon yang positif,

sebagaimana tercermin dari meningkatnya harga

saham Perseroan. Harga saham Perseroan ditutup

pada harga Rp16.200 per saham, meningkat 14,5%

dari penutupan tahun 2013, sebesar Rp14.150 per

saham.

Sambutan Komisaris Utama

Laporan Manajemen

Page 31: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 29

Pelaksanaan Tugas Pengawasan dan

Penasehatan Kepada Direksi

Sepanjang tahun pelaporan, Dewan Komisaris

melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan

manajemen, mekanisme kepengurusan dan

operasional Perseroan yang dijalankan oleh Direksi

serta memberikan arahan kepada Direksi. Sesuai hasil

evaluasi atas kinerja operasional di tahun pelaporan,

Dewan Komisaris mengamanatkan Direksi untuk

terus menggali potensi-potensi dan memaksimalkan

beragam benefit yang mengiringi selesainya tahapan

transformasi Perseroan sebagai Strategic Holding.

Selain melakukan inovasi operasional, termasuk

implementasi 4 fokus strategi yang meliputi

revenue management, cost management, capacity

management dan improving competitive advantage,

Direksi sudah semestinya mencermati, apa yang

kemudian dapat dilakukan untuk mengoptimalkan

potensi dari status baru tersebut.

Disamping itu, dengan semakin luasnya cakupan

operasi Perseroan pasca akuisisi TLCC, Dewan

Komisaris mendorong ditingkatkan intensitas

dan kualitas pengelolan risiko. Pengelolaan risiko

melalui Enterprise Wide Risk Management (EWRM)

sudah selayaknya tidak hanya berhenti pada upaya

mengenali, mengidentifikasi dan memitigasi risiko,

namun mengenali adanya peluang peningkatan

usaha, sekaligus menentukan skala peluang

pengembangan usaha yang terbuka.

Dewan Komisaris juga mengawasi upaya yang

dilaksanakan Direksi dalam meningkatkan sinergi

antar OpCo baik dalam hal pemasokan produk

di pasar tertentu, maupun dalam hal mengelola

tekanan beban operasi dan distribusi yang meningkat

dengan status sebagai Strategic Holding yang

sudah semestinya memberi hasil yang lebih optimal

dibandingkan sebelumnya.

Dewan Komisaris secara konsisten melaksanakan

pengawasan atas pencapaian RKAP (Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan), realisasi belanja

modal, kemajuan pembangunan proyek strategis

dan pelaksanaan berbagai tugas operasional yang

dijalankan Direksi melalui pertemuan berkala,

penyelenggaraan rapat ad-hoc dan kunjungan

langsung ke lokasi proyek.

Dewan Komisaris telah memberikan rekomendasi dan

jalan keluar atas berbagai persoalan yang dihadapi

Direksi dalam merealisasikan beberapa program

besar yang membutuhkan dukungan dan berada di

luar kewenangan pengambilan keputusan Direksi.

Peningkatan Kualitas Penerapan Praktik Terbaik

Tata Kelola

Dewan Komisaris didukung oleh Komite

Penunjang Dewan Komisaris tidak henti-hentinya

mengamanatkan Direksi agar meningkatkan kualitas

penerapan GCG melalui sosialisasi terus menerus

dan berjenjang, seluruh aturan yang tercakup

dalam Pedoman GCG, Pedoman Kode Etik maupun

penjelasan nilai-nilai perusahaan. Dewan Komisaris

mengapresiasi Direksi atas selesainya proses

peninjauan dan perumusan ulang seluruh ketentuan

yang tercakup dalam Board Manual, Pedoman Kode

Etik dan kebijakan yang menyertai, sehingga semakin

selaras dengan perkembangan terkini.

Mengingat Perseroan telah bertekad, dan kini telah

menjadi pemain semen di tingkat regional, sementara

dalam waktu dekat segera berlaku Masyarakat

Ekonomi Asean, Dewan Komisaris mengamanatkan

untuk segera dikaji peningkatan standar penerapan

praktik tata kelola sesuai standar kawasan.

Dewan Komisaris yang dibantu oleh Komite Audit;

Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi

(SMRI) serta Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR),

serta Sekretaris Dewan Komisaris yang bekerja secara

Sambutan Komisaris Utama

Page 32: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level30

full-time akan siap mengawal upaya peningkatan

kualitas penerapan praktik tata kelola terbaik

tersebut, disamping siap menjalankan tugas-tugas

pengawasan dan penasehatan.

Dalam kaitan pelaksanaan tugas tersebut, Dewan

Komisaris juga menilai bahwa Komite-komite

Dewan Komisaris telah menjalankan fungsinya

dengan baik, efisien dan efektif. Namun dengan

semakin besarnya skala usaha Perseroan dan akan

semakin beratnya tantangan yang dihadapi, Dewan

Komisaris mengamanatkan peningkatan kompetensi

dan kualitas dukungan dari seluruh unsur Komite

Komisaris.

Pengembangan SDM

Dewan Komisaris berpendapat, suksesnya program

ekspansi Perseroan selain bergantung pada modal

dan kapabilitas manajemen adalah kompetensi

sumber daya manusia. Menyusul berkembangnya

skala usaha, bertambahnya area operasional hingga

lintas batas dan berubahnya status sebagai holding,

membuat pengelolaan dan pengembangan sumber

daya manusia harus disesuaikan. Pengembangan SDM

tidak lagi terfokus kepada peningkatan kompetensi,

namun juga berfokus pada upaya merubah mind set,

cara pandang seluruh jajaran SDM.

Dalam kaitan tersebut, Dewan Komisaris mendukung

penuh prakarsa-prakarsa yang digagas dan

dijalankan Direksi untuk merubah mind set tersebut,

meningkatkan kompetensi sekaligus menggali

potensi-potensi SDM yang sebelumnya terpencar di

masing-masing OpCo.

Dewan Komisaris akan mengawal jalannya perubahan

mind set SDM dan menyatunya kompetensi internal

tersebut, serta turut mengambil peran sesuai

kewenangannya, agar di masa mendatang seluruh

jajaran insan Semen Indonesia menjadi satu kesatuan

yang utuh di dalam menyuarakan kehendak untuk

maju bersama-sama mendukung pembangunan

Indonesia.

Untuk memastikan tercapainya kondisi tersebut,

Dewan Komisaris terus mendorong dan mengawasi

implementasi tahapan Human Capital Master

Plan (HCMP) yang telah disusun sesuai dengan

perkembangan status korporasi. Dewan Komisaris

mendukung kebijakan Direksi untuk mendasarkan

pengelolaan sumber daya manusia berbasis

kompetensi “competency based” baik dalam

penetapan jenjang karir maupun pemberian

remunerasi yang kompetitif.

Dewan Komisaris juga mendukung upaya

peningkatan daya inovasi setiap insan Perseroan

melalui penyelenggaraan Semen Indonesia Award on

Innovation (SIAI) yang kini telah memasuki tahun ke-

lima dalam penyelenggaraannya.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Dewan Komisaris mengingatkan Direksi untuk

meningkatkan kualitas pelaksanaan program

tanggung jawab sosial perusahaan melalui

koordinasi yang semakin baik agar pelaksanaan

berbagai program, baik dalam rangka PKBL maupun

program tanggung jawab lainnya. Mengingat

skala usaha Perseroan yang terus berkembang,

Dewan Komisaris mengingatkan agar keberhasilan

pelaksanaan program tanggung jawab sosial di satu

wilayah dipelajari, dievaluasi dan untuk kemudian

dikembangkan di tempat-tempat baru. Sehingga

dengan demikian akan lebih menjamin tercapainya

falsafah triple bottom line, yaitu harmoni antara Profit

(ekonomi), Planet (lingkungan) dan People (sosial)

dalam kegiatan operasional Perseroan, terutama

dengan lebih cepatnya peningkatan kesejahteraan

masyarakat sekitar.

Dewan Komisaris menggaris bawahi upaya konsisten

yang dijalankan manajemen dalam menjaga

Sambutan Komisaris Utama

Laporan Manajemen

Page 33: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 31

kelestarian lingkungan melalui pelaksanaan berbagai

program yang mampu menyatukan pemenuhan

kebutuhan bahan penolong proses produksi dengan

program pemanfaatan limbah industri lain. Selain

itu Dewan Komisaris juga mendukung partisipasi

Perseroan dalam upaya menurunkan dampak

pemanasan global melalui pengembangan proyek

Clean Development Mechanism (CDM), program

upaya pengurangan emisi CO2 berskala global yang

diantaranya diwujudkan melalui pembangunan unit

WHRPG di Tuban.

Upaya-upaya tersebut menurut hemat Dewan

Komisaris menunjukkan wujud nyata dari komitmen

Perseroan dalam berpartisipasi terhadap upaya

melestarikan lingkungan yang dijalankan bersama-

sama warga dunia.

Pandangan dan Prospek Ke Depan

Keberhasilan Perseroan melalui tahun 2014 yang

menantang dengan tetap menunjukkan prestasi

kinerja yang baik menunjukkan besarnya potensi

yang dapat diraih dari perubahan status Perseroan

menjadi Strategic Holding. Sebagai Strategic

Holding, Perseroan memiliki peluang yang luas untuk

mengintegrasikan seluruh kompetensi dan potensi

yang telah ada, termasuk memaksimalkan ekuitas

dari tiga brand equity yang telah dikenal luas, dan

menunjukkan pola operasional yang semakin sinergis.

Efisiensi dan sinergi operasional yang berlangsung dari

berbagai sisi, baik dalam hal pengadaan bahan baku,

perawatan maupun distribusi pemasaran, terbukti

membuat Perseroan tetap dapat mempertahankan

pangsa pasar di tengah persaingan yang ketat.

Menyangkut prospek industri semen dalam negeri,

Dewan Komisaris berpandangan bahwa sekalipun

di tahun mendatang masih menghadapi tantangan,

perekonomian Indonesia akan terus tumbuh semakin

kuat di tahun-tahun mendatang, didukung oleh

terealisirnya berbagai proyek infrastruktur yang

sebelumnya masih terkendala perijinan dan ketidak

mampuan negara untuk memfasilitasi pengembangan

infrastruktur tertentu, seperti pengembangan jalan

antar wilayah, pembangunan pelabuhan maupun

infrastruktur ketenagalistrikan.

Berdasarkan prakiraan pertumbuhan ekonomi yang

konservatif, Dewan Komisaris berpendapat untuk

jangka pendek permintaan semen domestik masih

tumbuh pada kisaran 6-7 % selanjutnya secara

gradual akan meningkat lebih tinggi di tahun-tahun

berikutnya.

Namun demikian, Dewan Komisaris mengingatkan

bahwa peluang pertumbuhan sektor industri

semen dalam jangka panjang tersebut juga akan

mengundang pemain industri semen potensial untuk

turut berinvestasi di Indonesia, dan menjadi pesaing

bagi Perseroan.

Oleh karena itu, Dewan Komisaris mengamanatkan

Direksi konsisten menerapkan inisiatif strategi

jangka panjang, meliputi pertumbuhan kapasitas

produksi, pengamanan energi, penguatan citra

korporasi, pemenuhan kebutuhan konsumen dan

pengendalian resiko, untuk memastikan Perseroan

mampu memanfaatkan peluang yang terbuka

dan mencatatkan pertumbuhan kinerja yang

berkesinambungan.

Dewan Komisaris, bersama Komite Penunjang Dewan

Komisaris akan senantiasa mengawasi pelaksanaan

program-program rencana aksi yang tercakup dalam

dokumen RJPP yang telah diajukan Direksi dan

disepakati bersama, serta siap memberikan masukan

dan saran untuk memastikan tercapainya setiap

tahapan pelaksanaan rencana aksi tersebut.

Perubahan Susunan Dewan Komisaris

Pada tahun pelaporan telah terjadi pergantian

susunan Dewan Komisaris Perseroan, melalui RUPST

Sambutan Komisaris Utama

Page 34: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level32

Prawiranegara selama menjabat sebagai anggota

Dewan Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Selanjutnya pada tanggal 23 Januari 2015, melalui

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Sdr

Sony Subrata diangkat menjadi Komisaris. Kami

mengucapkan selamat bergabung dan selamat

bertugas di jajaran Dewan Komisaris.

Purna Kata

Kami, Dewan Komisaris, menggunakan kesempatan

ini menyampaikan ungkapan syukur ke hadirat

Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan Perseroan

mencapai kinerja yang membanggakan berkat

dukungan dan dedikasi yang tinggi dari Direksi dan

segenap karyawan PT Semen Indonesia (Persero)

Tbk. Kami juga mengucapkan terima kasih atas

sumbang saran serta dukungan seluruh pemangku

kepentingan sehingga Perseroan dapat memberikan

yang terbaik kepada pemegang saham, masyarakat

dan Pemerintah Indonesia. Semoga Tuhan Yang

Maha Pengasih dan Penyayang selalu memberikan

karuniaNya untuk kita semua.

Jakarta, 23 Maret 2015

Wassalamu’alaikum WrWb.

yang diselenggarakan pada tanggal 25 Maret 2014.

Sesuai keputusan RUPST tersebut, beberapa anggota

Dewan Komisaris telah mengakhiri masa tugasnya,

yakni Sdr. Sumaryanto Widayatin sebagai Komisaris;

Sdr. Imam Apriyanto Putro sebagai Komisaris dan

Sdr. Djawahir Adnan sebagai Komisaris Independen.

Perseroan mengucapkan terima kasih atas

pengabdiannya selama menjabat sebagai anggota

Dewan Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Selanjutnya sesuai keputusan RUPST, beberapa

anggota Dewan Komisaris baru memulai masa

tugasnya sebagai anggota Dewan Komisaris, yakni:

Sdr. Marwanto Harjowiryono sebagai Komisaris,

dan Sdr. Wahyu Hidayat sebagai Komisaris, Sdr.

Muchamad Zaidun sebagai Komisaris Independen

dan Sdr. Farid Prawiranegara Sebagai Komisaris

Independen. Kami mengucapkan selamat bergabung

dan selamat menjalankan tugas bersama-sama

sebagai anggota Dewan Komisaris PT Semen

Indonesia (Persero) Tbk.

Pada saat laporan ini disusun, jumlah anggota

Dewan Komisaris telah berkurang 1 orang, setelah

meninggalnya Sdr. Farid Prawiranegara pada tanggal

21 Agustus 2014. Kami sampaikan belasungkawa

kepada keluarga yang ditinggalkan, dan tak lupa

kami ucapkan terima kasih atas pengabdian Sdr. Farid

Laporan Manajemen

MAHENDRA SIREGARKomisaris Utama

Sambutan Komisaris Utama

Page 35: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 33

Sambutan Komisaris Utama

Assuring the Move Into Next Level 33

Page 36: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level34

Dewan Komisaris

ACHMAD JAZIDIEKomisaris

WAHYU HIDAYAT Komisaris

Laporan Manajemen

HADI WALUYOKomisaris

Independen

MARWANTO HARJOWIRYONO Komisaris

Page 37: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 35

MAHENDRA SIREGAR Komisaris Utama

Dewan Komisaris

SONY SUBRATA Komisaris Komisaris

Independen

MUCHAMMAD ZAIDUN

Page 38: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level36

Laporan Direktur Utama

SUPARNIDirektur Utama

Laporan Tahunan Annual Report2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan OperasionalLaporan Manajemen

Assuring the Move Into Next Level36

Page 39: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 37

Laporan Direktur Utama

Perseroan berhasil meresmikan beroperasinya 1 unit pabrik baru dan beberapa unit packing plant maupun grinding plant, meresmikan dimulainya tahap pembangunan 2 unit pabrik baru, melanjutkan program-program lanjutan sebagai strategic holding, dan mencatatkan pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 3,6% menjadi Rp5,6 triliun sebagai prestasi kinerja utama. Perseroan juga berhasil memperbaiki dasar-dasar operasional melalui konsolidasi dan sinergi antar OpCo untuk mengatasi tahun 2014 yang penuh dengan tantangan, sekaligus memperkuat fondasi kokoh bagi peningkatan pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang

Para Pemegang Saham Yang Terhormat,

Pertama-tama, atas nama Direksi, perkenankan kami

mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa atas berkah dan karuniaNya sehingga Perseroan

berhasil melalui tahun 2014 yang penuh tantangan

dengan tetap menorehkan berbagai prestasi kerja

yang baik. Tahun 2014 adalah tahun penuh ujian

bagi pengembangan usaha Perseroan namun juga

merupakan tahun pembuktian bagi ketangguhan

seluruh jajaran insan PT Semen Indonesia (Persero)

Tbk sebagai pelaku industri persemenan terdepan di

Indonesia maupun kawasan regional.

Kondisi Perekonomian Dalam Negeri Tahun

2014

Pemulihan perekonomian global ternyata

berjalan lebih lambat dari prakiraan sebelumnya.

Perekonomian Amerika Serikat telah menunjukkan

perbaikan mendasar, sehingga membuat Pemerintah

dan The Fed mulai merealisasikan program

Quantitative Easing, namun di sisi lain, perekonomian

Eropa belum menunjukkan perbaikan. Demikian

juga di Asia, China dan Jepang belum menunjukkan

peningkatan pertumbuhan, sementara India mulai

menunjukkan perbaikan.

Lambatnya pemulihan ekonomi China sebagai

kekuatan ekonomi ke dua di dunia secara langsung

mempengaruhi permintaan komoditas primer

Indonesia, terutama kelapa sawit, batubara dan

komoditas mineral lainnya .

Hal tersebut pada akhirnya mempengaruhi neraca

perdagangan Indonesia. Angka defisit neraca

perdagangan kemudian semakin tertekan akibat

naiknya subsidi konsumsi BBM, sejalan dengan

pertambahan kendaraan di Indonesia. Dalam rangka

mengalihkan anggaran subsidi ke program-program

peningkatan kapasitas produksi nasional, Pemerintah

kemudian menyesuaikan harga BBM bersubsidi,

menyusul pencabutan subsidi listrik. Hal tersebut

mendorong tetap tingginya laju inflasi, mencapai

sebesar 8,36% lebih besar dari target 4,5 +1%

di awal tahun. Dalam rangka memperbaiki defisit

neraca perdagangan dan mengendalikan laju inflasi,

Bank Indonesia kemudian menaikkan suku bunga

rujukan, BI Rate, ke kisaran 7,75%. Langkah tersebut

berhasil menahan terjadinya pelemahan nilai tukar

menjadi di kisaran Rp12.440/$US dari Rp12.189/$US.

Page 40: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level38

Selain tekanan kondisi makro yang begitu kuat, di

dalam negeri ada dua peristiwa politik penting yang

mewarnai perjalanan kebangsaan Indonesia di tahun

2014, yakni pemilihan umum untuk menentukan

komposisi anggota DPR, DPD dan DPRD, serta proses

pemilihan untuk suksesi kepemimpinan nasional.

Seluruh rangkaian kondisi tersebut berimbas pada

melemahnya daya beli masyarakat, mengurangi

laju pertumbuhan bisnis properti dan infrastruktur,

sehingga mengurangi permintaan semen di pasar

Indonesia. Pertumbuhan pasar semen tahun 2014

tercapai sebesar 3,3%, di bawah prediksi 6%.

Di lain pihak beberapa produsen semen, termasuk

Perseroan, di tahun 2014 telah menyelesaikan

pembangunan unit produksi baru maupun unit

pendukungnya. Akibatnya persaingan meningkat,

dan memaksa seluruh pelaku industri persemenan

nasional merealisasikan strategi-strategi operasional

untuk mempertahankan kinerjanya.

Memperkuat Landasan Pertumbuhan,

Memastikan Kinerja yang Optimal

Kondisi makro dan situasi persaingan yang

meningkat tersebut membuat Perseroan harus

mengatasi beberapa persoalan mendasar. Perseroan

meningkatkan konsolidasi internal dan sinergi baik

dari sisi operasional, maupun perencanaan strategis.

Penerapan fokus strategi cost management dengan

melakukan upaya-upaya pengendalian biaya produksi

maupun distribusi yang cenderung meningkat

dengan menerapkan beragam hasil pengembangan

inovasi. Perseroan juga menerapkan program

konservasi energi untuk lebih mengendalikan biaya

energi, yang merupakan komponen utama dalam

proses produksi semen.

Menghadapi penurunan permintaan, Perseroan

berupaya meningkatkan efisiensi operasional

diantaranya dengan menurunkan intensitas

pemakaian energi, menurunkan biaya energi,

menekan biaya pemeliharaan dan optimalisasi

pemakaian kemasan serta meningkatkan efisiensi

biaya distribusi dengan membangun packing plant

untuk menekan beban operasional per ton.

Penurunan biaya energi diantaranya dilakukan

dengan memaksimalkan unjuk kerja unit WHRPG

yang telah beroperasi di Padang, memaksimalkan

operasional power plant di Tonasa, penggunaan

batubara kalori lebih rendah dan inovasi penggunaan

sumber energi alternatif dalam memproduksi terak.

Perseroan menerapkan strategi Improving

Competitive Advantage, membuat Perseroan mampu

mempertahankan, bahkan meningkatkan loyalitas

pelanggan serta mampu mengikuti dinamika

persaingan industri semen yang meningkat.

Hasilnya, pada tahun 2014 Perseroan mencatatkan

pertumbuhan total volume penjualan sebesar 2,6%

menjadi 28,5 juta ton dari 27,8 juta ton di tahun

2013, dan mencatatkan pangsa pasar Indonesia

sebesar 43,7% .

Selanjutnya, konsistensi penerapan fokus strategi

Revenue Management dengan upaya mendapatkan

optimize revenue dilakukan dengan fokus pada

daerah-daerah pasar utama, pengembangan pasar

potensial serta sinergi group membuat Perseroan

berhasil meningkatkan nilai pendapatan sebesar

10,1% mencapai Rp27,0 triliun dari nilai sebesar

Rp24,5 triliun di tahun sebelumnya.

Beragam upaya dalam rangka penerapan inisiatif cost

management sebagaimana disebutkan sebelumnya

berhasil mengendalikan kenaikan biaya produksi

per ton, sehingga walaupun terjadi kenaikan beban

energi terutama tarif listrik, beban pokok penjualan

pada tahun 2014 hanya meningkat sebesar 13,5%

dari tahun 2013. Selain itu, melalui program

efisiensi yang dijalankan, Perseroan juga berhasil

Laporan Direktur Utama

Laporan Manajemen

Page 41: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 39

Seluruh perkembangan dan kinerja Perseroan tersebut

direspon positif oleh pemangku kepentingan,

termasuk kalangan investor di pasar modal. Hal

tersebut tercermin dari meningkatnya harga saham

Perseroan menjadi sebesar Rp16.200 per saham

di akhir tahun 2014, meningkat 14,5% dari harga

penutupan akhir tahun 2013, sebesar Rp14.150 per

saham.

Memperkuat Landasan Pertumbuhan

Berkelanjutan di masa Mendatang

Selain mencatatkan kinerja tersebut, pada tahun

2014, Perseroan terus melanjutkan berbagai inisiatif

strategis sebagai bagian dari upaya memperkuat

landasan pertumbuhan usaha berkelanjutan di masa

mendatang. Berbagai langkah strategis yang tengah

dilaksanakan dan dipersiapkan meliputi:

• Peningkatan kapasitas produksi: pembangunan

unit pabrik baru di Jawa Tengah dan Sumatera

Barat, pembangunan cement mill, upgrading dan

perluasan quarry.

• Peningkatan fasilitas distribusi dengan

membangun packing plant di 3 daerah pemasaran

potensial.

• Peningkatan efisiensi biaya: pembangunan

WHRPG di Tuban berkapasitas 30,6 MW dan

peningkatan penggunaan Alternative Fuel

Resources (AFR).

• Penguatan faktor penunjang; meningkatkan

kompetensi SDM dan menyelesaikan

penyempurnaan ICT.

mengendalikan laju pertumbuhan beban usaha,

sehingga rasio beban usaha berada pada kisaran

16,5% sedikit meningkat dari 15,8% di tahun

sebelumnya. Sehingga EBITDA Perseroan meningkat

menjadi Rp8,3 triliun, naik 2,5% dibanding tahun

sebelumnya.

Secara keseluruhan laba yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk mencatat kenaikan

sebesar 3,6% menjadi Rp5,6 triliun dari Rp5,4 triliun

di tahun sebelumnya. Dengan demikian laba bersih

per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik

entitas induk meningkat 3,6% menjadi Rp938,- dari

Rp905,-.

Hasil kinerja operasional ini membuat kondisi

fundamental Perseroan tetap kokoh, dengan ROE

sebesar 23,2% dan ROA sebesar 16,2%. Posisi Debt

to Equity Ratio (DER) di akhir tahun 2014 menjadi

16,3% dari sebesar 19,6% dan rasio liabilitas

terhadap total aset menjadi 11,4% dari angka 13,3%

di tahun 2013 akibat penarikan fasilitas pinjaman

dalam rangka ekspansi. Sekalipun mengalami

peningkatan, rasio liabilitas tersebut masih berada

pada batas yang sangat sehat dan menunjukkan

kemampuan keuangan Perseroan yang kuat untuk

mendukung implementasi rencana pengembangan

di masa yang akan datang.

Gambaran ringkas hasil operasional tersebut

menunjukkan Perseroan berhasil membukukan

kinerja positif di tengah ketatnya persaingan, sebagai

berikut.

URAIAN 2014 2013 Perubahan %

Volume Produksi Semen (juta ton) 28,3 26,9 5,2%

Volume Penjualan (juta ton) 28,5 27,8 2,6%

Pendapatan (Rp miliar) 26.987 24.501 10,1%

Laba Usaha (Rp miliar) 7.156 7.063 1,3%

EBITDA (Rp miliar) 8.303 8.099 2,5%

Laba Bersih (Rp miliar) 5.566 5.370 3,6%

Laporan Direktur Utama

Page 42: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level40

• Melanjutkan program-program pasca

transformasi sebagai Strategic Holding.

Dengan berbagai langkah strategis yang telah

berhasil di tahun 2014 dan akan dilaksanakan di

tahun mendatang, Perseroan siap memastikan

semakin kokohnya landasan pertumbuhan usaha

yang berkelanjutan di masa mendatang serta

memastikan dicapainya visi Perseroan sebagai salah

satu perusahaan persemenan internasional yang

terkemuka di kawasan Asia Tenggara.

Perseroan berhasil mengatasi tantangan di tahun 2014 selain berhasil merintis berbagai langkah strat-egis sebagai bagian program strategis lanjutan untuk memperkuat fondasi bagi pertumbuhan usaha yang berkelanjutan di masa mendatang

Meralisasikan Program-program Strategis Pasca

Transformasi Korporasi

Pembangunan 2 Unit Baru di Rembang dan Indarung

Sumatera Barat merupakan salah satu program-

program strategis pasca transformasi korporasi.

Progres pembangunan fisik tersebut berjalan, namun

untuk pembangunan unit di Rembang masih ada

isu lingkungan dan sosial yang saat ini dalam proses

penyelesaian.

Perseroan telah berupaya keras meyakinkan mereka

bahwa pembangunan unit tersebut telah memenuhi

kaidah-kaidah lingkungan maupun sosial. Perseroan

menerapkan teknologi terkini dalam perancangan

maupun operasional, sehingga lebih ramah

lingkungan. Dengan segala pendekatan, penjelasan

dan pemberian pengertian tersebut Perseroan

berharap pembangunan unit di Rembang akan dapat

diselesaikan sesuai jadwal.

Sementara itu, dalam rangka mempersiapkan

kompetensi Human Capital agar mampu berkiprah

di kancah regional maupun global, Perseroan

melanjutkan upaya realisasi beragam inisiatif

strategis. Tujuannya adalah mengkapitalisasikan

seluruh kemampuan dalam rancang bangun maupun

kemampuan inovatif di bidang persemenan sebagai

keunggulan Perseroan dalam mengembangkan

usaha di masa mendatang.

Sebagai kelanjutan pembentukan Semen Indonesia

Center of the CHAMPS (SICC) Perseroan berupaya

mempertajam fungsi pilar-pilarnya, meliputi Dynamic

Learning, membangun Center of Engineering, Center

Laporan Direktur Utama

Laporan Manajemen

of Research dan selanjutnya membentuk Universitas

International Semen Indonesia.

Perseroan akan meningkatkan peran kunci

SICC sebagai pusat keunggulan yaitu dengan

menyiapkan SDM yang kompeten atau best people

sekaligus meningkatkan kinerja unggul (excellent

performance) dan penguatan struktur industri.

Untuk menyiapkan best people diwujudkan dengan

institusi dalam SICC: Center of Engineering, Center

of Research, Center of Dynamic Learning, dan Center

of Knowledge Management. Sementara pilar SICC

yang berorientasi ke luar meliputi Training and

Consulting Services dan Universitas Internasional

Semen Indonesia (UISI).

Inovasi

Perseroan menggulirkan program inovasi sebagai

satu modal intelektual untuk meningkatkan daya

saing menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.

Dalam rangka menumbuhkan semangat berinovasi,

Perseroan secara berkelanjutan menggali ide-ide

kreatif yang sejalan dengan strategi Perseroan serta

memberikan penghargaan bagi inovator terpilih. Pada

Page 43: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 41

tahun 2014 Perseroan kembali menyelenggarakan

Semen Indonesia Award on Innovation (SIAI) yang

ke-enam dengan pengelompokan inovasi pada

beberapa bidang utama antara lain bahan baku,

teknologi dan proses, manajemen, dan sebagainya.

Perseroan menerapkan beberapa hasil inovasi dari

lomba tersebut dalam kegiatan operasional untuk

mendapatkan peningkatan efisiensi dan daya

saing. Perseroan kemudian kembali mendapatkan

penghargaan Rintisan Teknologi untuk ke-empat

kalinya atas konsistensinya dalam menerapkan hasil

lomba inovasi tersebut pada kegiatan operasionalnya.

Perseroan juga mendapatkan beberapa penghargaan

lain terkait kepeloporannya dalam program-program

inovasi, mencakup penghargaan inovasi bidang

lingkungan dari Kementerian Perindustrian, dan

Kementerian Lingkungan Hidup berupa Proper hijau.

Meningkatkan Kualitas Penerapan Best Practice

Tata Kelola Perusahaan

Sebagai kelanjutan dari transformasi Holding

Company dan menjadi pemain semen regional

Perseroan melakukan penyesuaian-penyesuaian atas

aturan dan kebijakan yang menyertai pelaksanaan

kegiatan operasional sehari-hari. Sebagai wujud

komitmen untuk meningkatkan implementasi

Tata Kelola Perusahaan yang baik, Perseroan

menyelesaikan tahapan peninjauan aturan-aturan dan

kebijakan tersebut bersamaan dengan implementasi

program-program kerja lain yang relevan.

Perseroan menunjukkan komitmen tinggi untuk

meningkatkan kualitas penerapan praktik terbaik

GCG dengan melengkapi seluruh softstructure

maupun infrastructure bagi pelaksanaan tata

kelola yang berkualitas. Perseroan juga telah

mempersiapkan penyempurnaan berbagai aturan

tata laksana untuk disesuaikan dengan perubahan

struktur korporasi yang terjadi. Beberapa program

yang telah diberlakukan untuk meningkatkan kualitas

penerapan GCG di tahun 2014 mencakup:

• Peninjauan dan penyusunan ulang Pedoman

Sistim Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing

System Manual).

• Peningkatankualitas Integrated Enterprise Wide

Risk Management (IEWRM), yang membuat

seluruh risk owner mampu mengenali,

memperhitungkan dan melakukan mitigasi atas

risiko-risiko utama yang dihadapi.

• Peninjauan dan penyusunan kembali Board

Manual

• Peninjauan dan penyusunan kembali Pedoman

Etika Perusahaan

Menyeimbangkan Keberlanjutan Usaha

Dengan Perbaikan Kualitas Kehidupan Generasi

Mendatang

Perseroan konsisten dengan prakarsanya dalam

memastikan keselarasan pengembangan usaha

dengan memadukan upaya menjaga kelestarian

lingkungan hidup dan meningkatkan kompetensi

masyarakat sekitar untuk menjamin peningkatan

kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini

dan masa depan yang semakin baik. Pada setiap

tahapan pengembangan usaha, Perseroan senantiasa

memastikan terpeliharanya kelestarian lingkungan

dan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat

sekitar.

Demikian juga halnya dengan kegiatan

pengembangan usaha yang tengah giat dilaksanakan

di Rembang dan di Padang. Perseroan telah

memenuhi seluruh prosedur yang ditetapkan,

termasuk menyusun dan mempresentasikan AMDAL

lengkap dengan rencana UKL dan UPL untuk

memastikan terjaganya lingkungan sekitar. Perseroan

bahkan telah merencanakan penerapan teknologi

penambangan maupun operasional pabrik terbaru

yang lebih ramah lingkungan. Perseroan bertekad

menerapkan keberhasilan pengelolaan lingkungan

Laporan Direktur Utama

Page 44: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level42

di Tuban yang pernah mendapatkan PROPER EMAS

dari Kementerian Lingkungan Hidup, di lokasi pabrik

lainnya.

Selain itu, Perseroan juga tetap konsisten menjalankan

upaya-upaya peningkatan kualitas lingkungan

sebagai bentuk partisipasi Semen Indonesia terhadap

mitigasi perubahan cuaca. Selain upaya penghijauan,

Perseroan menerapkan program Clean Development

Mechanism (CDM) secara konsisten, meliputi

penerapan konservasi energi melalui operasionalisasi

dan pengembangan unit WHRPG, penggunaan

biomass, penerapan AFR dan menyerap limbah

industri tertentu sebagai bahan penolong dalam

proses produksi terak.

Keseluruhan upaya tersebut membuat Perseroan

berhasil menurunkan angka emisi CO2 dan

mendapatkan sertifikasi Carbon Emission Reduction

(CER) sebagai bentuk pengakuan masyarakat global

akan upaya nyata yang dilakukan Semen Indonesia

dalam memperbaiki kualitas lingkungan.

Sebagai wujud komitmen yang kuat dalam

melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan (TJSL), di tahun 2014 Perseroan

mulai menerapkan blueprint kegiatan CSR yang

mencerminkan suatu konsep TJSL yang tidak hanya

merupakan kewajiban bagi perusahaan, namun

lebih dari itu, menekankan kegiatan CSR sebagai

media bagi peningkatan reputasi dan terjaminnya

keberlanjutan perusahaan. Perseroan menerapkan

empat pilar program-program CSR, yakni:

• “SI Cerdas” yang fokus pada peningkatan

kompetensi melalui program pendidikan.

• “SI Prima” yang bersinergi dengan program-

program Unit Pemasaran dan Litbang .

• “SI Lestari” yang fokus pada program-program

lingkungan.

• “SI Peduli” yangmerupakan rumah yang berisi

program-program sosial ekonomi.

Melalui pilar “SI Cerdas”, Perseroan melanjutkan

program sertifikasi tukang yang hingga tahun

2014, telah tersertifikasi sekitar 4.000 tukang.

Perseroan juga melanjutkan program KIRANA, upaya

pembangunan karakter generasi muda, melalui

kegiatan lomba menyanyi dan cipta lagu anak

yang dilaksanakan di 28 kota di seluruh Indonesia,

untuk menggugah terciptanya lagu anak-anak yang

berkualitas guna mengembalikan kepribadian anak

Indonesia sesuai dengan perkembangan usianya.

Perseroan juga memberikan pelatihan Information,

Communication, and Technology (ICT) bagi seluruh

siswa SD, SMP, dan SMA agar generasi penerus di

sekitar Perseroan melek IT selain memberi sumbangsih

program-program pelatihan peningkatan kompetensi

dan pengembangan karakter bagi guru untuk

meningkatkan kualitas pendidikan.

Melalui pilar “SI Lestari” Perseroan meningkatkan

intensitas program “Waste to Zero”, mengembangkan

Mangrove Center Tuban sebagai pusat pembelajaran

dan program perlindungan keanekaragaman hayati,

melestarikan habitat bagi berbagai organisme darat

dan air, serta memperbaiki lingkungan sekitar pantai

akibat abrasi, sekaligus sebagai ekowisata. Disamping

mengembangkan sebagian lahan pasca tambang

menjadi kebun percobaan dan laboratorium

hidup yang bermanfaat untuk pembelajaran dan

pendidikan serta menanamkan kesadaran hijau bagi

generasi penerus.

Perseroan juga konsisten meningkatkan intensitas

kegiatan “Green Belt” di seluruh area tambang dan

merealisasikan program penghijauan di areal-areal

tertentu. Program kelestarian lingkungan tersebut

di luar program-program lingkungan yang berkaitan

Laporan Direktur Utama

Laporan Manajemen

Page 45: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 43

erat dengan operasional perusahaan sebagaimana

disinggung sebelumnya.

Melalui pilar “SI Peduli”, sampai akhir tahun 2014

Perseroan telah membina 30.067 mitra binaan

yang menyerap tambahan tenaga kerja mencapai

61.156 orang dengan omzet mencapai Rp1,71

triliun. Perseroan juga memberikan bantuan untuk

kepentingan pendidikan, olahraga, kesenian,

kesehatan, sarana dan prasarana umum, serta

bantuan untuk bencana alam yang terjadi di tanah

air. Sementara di Vietnam, Perseroan memberikan

bantuan sekolah, dan pengobatan siswa sekolah di

sekitar lokasi pabrik.

Prospek dan Strategi di Tahun 2015

Perseroan meyakini perekonomian Indonesia di tahun

mendatang masih akan menghadapi tantangan di

tingkat makro. Konsumsi domestik dan kegiatan

investasi masih tetap menjadi kontributor utama

dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tekanan

inflasi dan stabilitas nilai tukar belum ada titik terang

yang membuat suku bunga rujukan masih akan

tinggi. Sekalipun ada harapan dari realisasi proyek-

proyek infrastruktur, dampaknya terhadap perbaikan

ekonomi masih harus ditunggu.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut, sudah

barang tentu memberi prospek yang masih

menantang bagi industri persemenan, berupa

terbatasnya peningkatan permintaan pasar yang

diperkirakan mencapai 6-7%. Hal ini membuat

Perseroan harus tetap waspada untuk menjaga

kinerjanya dalam mengelola biaya dan menjaga

efisiensi operasional.

Perseroan kini berada pada kondisi yang lebih siap

untuk mengimbangi pertumbuhan permintaan pasar.

Selesainya program pemeliharaan dan program up-

grading di tahun mendatang diharapkan membuat

daya saing perusahaan meningkat terlebih dengan

telah selesainya realisasi pengembangan infrastruktur

distribusi termasuk tambahan packing plant

baru, memberikan Perseroan kesempatan untuk

memenangkan persaingan dan mengisi peluang

pertumbuhan.

Guna memastikan diperolehnya keunggulan bersaing

sekaligus memberikan hasil kinerja yang optimal,

Perseroan akan konsisten menerapkan inisiatif

strategis yang bersifat kritikal, yaitu: pertumbuhan

kapasitas, pengamanan energi, penguatan citra

korporasi, pemenuhan kebutuhan konsumen,

penguatan faktor penunjang dan pengendalian

resiko, dengan pola pengelolaan yang berfokus pada

revenue management, cost management, capacity

management, improving competitive advantage dan

investment management.

Perseroan meyakini selesainya fasilitas pendukung

baru, dan upaya penguatan landasan operasional

di tahun 2014 akan memberikan kontribusi kinerja

yang semakin baik kepada pemegang saham dan

para pemangku kepentingan di tahun mendatang.

Perubahan Susunan Direksi

Pada tahun pelaporan 2014 ini, telah terjadi

pergantian kepengurusan di jajaran Direksi Perseroan.

Sehubungan dengan tugas baru yang telah diberikan

Pemerintah sebagai pemegang saham Serie A, Sdr

Dwi Soetjipto telah mengundurkan diri sebagai

Direktur Utama Perseroan terhitung sejak tanggal 28

November 2014. Perseroan kemudian mengangkat

saya, Suparni sebagai Pejabat Pelaksana Tugas

Direktur Utama sampai penyelenggaraan RUPS Luar

Biasa tahun 2015.

Selanjutnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham

Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 23

Januari 2015, saya, Suparni, dikukuhkan untuk

Laporan Direktur Utama

Page 46: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level44

menjabat sebagai Direktur Utama dengan masa

jabatan sampai penyelenggaraan RUPS tahun 2017

atau sesuai ketentuan yang berlaku.

Penutup

Demikian kami sampaikan laporan hasil kinerja

operasional tahun 2014. Selanjutnya dimohon

kepada pemegang saham untuk menyetujui Laporan

Tahunan dan jalannya Perseroan selama tahun 2014

serta mengesahkan Laporan Keuangan sekaligus

memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung

jawab atas kepengurusan dan pengawasan kepada

Direksi dan Dewan Komisaris selama tahun buku

2014.

Sebagai penutup, atas nama Direksi Perseroan, kami

menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan

yang besar kepada para pemegang saham atas

kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan

kepada kami, kepada Dewan Komisaris yang

senantiasa memberikan pengarahan dan bimbingan,

serta para pelanggan dan mitra usaha Perseroan atas

kerjasama dan dukungannya.

Kami juga mengucapkan terima kasih dan

penghargaan kepada seluruh Karyawan atas kerja

keras, dedikasi, dan kontribusinya kepada Perseroan

sehingga pada tahun 2014 ini dapat meraih kinerja

yang sangat membanggakan. Kami semakin optimis

bahwa berbagai usaha yang telah kita untai bersama

ini akan dapat meningkatkan kemampuan Perseroan

dalam menyambut peluang pertumbuhan yang

menjanjikan serta memberikan kinerja terbaik yang

berkesinambungan di masa yang akan datang.

Gresik, 23 Maret 2015

SUPARNIDirektur Utama

Laporan Direktur Utama

Laporan Manajemen

Page 47: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 45

Sambutan Komisaris Utama

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 45

Laporan Direktur Utama

Page 48: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level46

DireksiLaporan Manajemen

12 43

Page 49: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 47

Direksi

1. Suparni Direktur Utama

2. Gatot Kustyadji Direktur

3. Amat Pria Darma Direktur

4. Ahyanizzaman Direktur

5. Rizkan Chandra Direktur

6. Johan Samudra Direktur

7. Suharto Direktur

6 75

Page 50: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level48

Laporan Pengembangan Usaha

57 Transformasi Korporasi66 Ekspansi Regional71 Ekspansi Domestik75 Dana Pengembangan Usaha

Page 51: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 49

Perseroan telah menyusun strategi bisnis untuk memastikan terciptanya percepatan pertumbuhan sekaligus menjamin terwujudnya keberlanjutan perkembangan Perseroan. Strategi bisnis tersebut disusun untuk memberi manfaat optimal bagi para Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham dengan tetap mempertimbangkan tingkat risiko yang dapat diterima

Page 52: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level50

Laporan Pengembangan Usaha

Mengantisipasi pulihnya permintaan semen di pasar Indonesia maupun di pasar regional melalui realisasi pembangunan fasilitas produksi baru, fasilitas

pendukung kegiatan produksi maupun fasilitas distribusi dengan diiringi implementasi strategi bisnis jangka panjang yang telah dirancang dengan seksama untuk menciptakan pertumbuhan berkualitas yang berkelanjutan

dalam jangka panjang

Perseroan telah menyusun strategi bisnis untuk

memastikan terciptanya percepatan pertumbuhan

sekaligus menjamin terwujudnya keberlanjutan

perkembangan Perseroan. Strategi bisnis ini disusun

untuk memberi manfaat optimal bagi para Pemangku

Kepentingan dan Pemegang Saham dengan tetap

mempertimbangkan tingkat risiko yang dapat

diterima.

Berikut adalah uraian ringkas seluruh inisiatif strategis

yang diterapkan Perseroan.

RENCANA STRATEGIS JANGKA PANJANG

Perseroan memproyeksikan permintaan semen

akan tetap tumbuh secara berkelanjutan pada masa

mendatang karena dipicu oleh sedikitnya enam

faktor.

Laporan Pengembangan Usaha

Page 53: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 51

Laporan Pengembangan Usaha

telah menetapkan enam isu penting yang menjadi

landasan strategi pertumbuhan berkelanjutan,

sebagai berikut:

1. Pertumbuhan Kapasitas

2. Pengamanan Energi

3. Pemenuhan Kebutuhan Konsumen

4. Penguatan Citra Korporasi

5. Kemampuan Menjaga Pertumbuhan

6. Pengendalian Risiko Utama

1. Pertumbuhan Kapasitas

Perseroan senantiasa melakukan upaya-

upaya peningkatan kapasitas produksi, baik

melalui strategi organik maupun non-organik.

Strategi organik dilakukan dengan melakukan

penambahan kapasitas pada pabrik- pabrik

yang telah beroperasi (existing plant). Salah

satu implementasinya adalah pengoperasian

vertical cement mill di Dumai berkapasitas 0,9

juta ton. Strategi organik juga dilakukan dengan

penambahan pabrik baru pada anak-anak

Perusahaan, pembangunan Pabrik Indarung VI

di Sumatera Barat dan Pabrik Rembang di Jawa

Tengah.

Secara total di lingkungan grup Perseroan, pada

akhir tahun 2014, kapasitas produksi akan

menjadi 31,8 juta ton semen per tahun dan

diharapkan bisa mencapai 55 juta ton per

tahun pada tahun 2020.

2. Pengamanan Energi

Perseroan telah melaksanakan dan senantiasa

melakukan evaluasi pengamanan energi untuk

menjamin keamanan pasokan batubara dan

menjaga keseimbangan antara pasokan listrik

dari pihak ketiga dengan pembangkit listrik milik

sendiri.

Untuk mengamankan kebutuhan batubara,

Perseroan melakukan kontrak pengadaan jangka

Pertama, populasi penduduk Indonesia yang

sangat besar disertai laju pertumbuhan yang

tinggi merupakan potensi penting pendorong

meningkatnya permintaan semen.

Kedua, komitmen Pemerintah untuk menambah

belanja infrastruktur yang antara lain dengan

mengalihkan sebagian subsidi BBM pada sektor

infrastruktur untuk mendukung pembangunan

konektivitas antar pusat ekonomi di Indonesia bisa

meningkatkan permintaan semen.

Ketiga, konsumsi semen per kapita di Indonesia

yang masih berada di bawah rata-rata konsumsi

semen per kapita di Asia memberikan peluang

pertumbuhan permintaan semen di masa depan.

Keempat, prospek jangka panjang ekonomi

Indonesia yang akan terus bertumbuh meski pada

tahun 2013 dan 2014 dibayangi pelambatan.

Meski beberapa negara kunci dunia mengalami

perlambatan, pertumbuhan Indonesia masih relatif

tinggi. Kondisi ini menjamin ekonomi tetap tumbuh

untuk mendorong permintaan semen.

Kelima, Indonesia masih menjadi tujuan untuk

berinvestasi baik sektor industri maupun

pembangunan akses infrastruktur dasar, yang akan

menggerakkan potensi ekonomi di seluruh daerah,

sehingga akan meningkatkan permintaan semen.

Keenam, dengan berlakunya Pasar tunggal ASEAN

dalam ASEAN Economic Community tahun 2015,

sebagai perusahaan multinasional, Perseroan

memanfaatkan potensi adanya pasar baru terutama

di negara-negara ASEAN yang sedang tumbuh dan

berbenah seperti Vietnam, Myanmar, Laos dan

Kamboja.

Untuk menjawab potensi pertumbuhan konsumsi

semen yang semakin meningkat tersebut, Perseroan

Page 54: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level52

panjang yang ditinjau setiap periode tertentu,

baik yang dipasok oleh anak Perusahaan yaitu, PT

SGG Energi Prima atau pihak ketiga lainnya

Perseroan telah memulai pembangunan proyek

WHRPG di Tuban sebesar 30,6 MW dalam

upaya pengamanan pasokan energi listrik

dengan memanfaatkan sisa gas panas. Selain

menghasilkan listrik dari sisa gas panas, WHRPG

juga bermanfaat untuk menurunkan biaya listrik

dan mengurangi penggunaan listrik PT PLN

(Persero).

Untuk mengamankan pasokan energi listrik,

Perseroan selalu melengkapi pabrik baru dengan

pembangkit listrik milik sendiri dengan kapasitas

yang besar. Di antaranya adalah pembangunan

pembangkit listrik berkapasitas 2 x 35 MW

di Pabrik Tonasa V di Kabupaten Pangkep,

Sulawesi Selatan yang merupakan pembangkit

listrik terbesar yang pernah dibangun terintegrasi

dengan industri semen.

Perseroan juga meningkatkan porsi bahan

bakar alternatif untuk mengurangi biaya

belanja energi yang berbasis fosil sekaligus

untuk memastikan terwujudnya keberlanjutan

lingkungan

3. Pemenuhan Kebutuhan Konsumen

Pemenuhan kebutuhan konsumen bertujuan

untuk mempertahankan pangsa pasar semen baik

di Indonesia maupun di Regional. Tiga strategi

yang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan

konsumen yaitu menjamin ketersediaan semen

di setiap segmen pasar, produk-produk Perseroan

selalu menjadi pilihan utama konsumen dan

diversifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan

konsumen.

Untuk menjamin ketersediaan semen di setiap

segmen pasar, Perseroan terus memperluas

jaringan distribusi dengan menambah jumlah

mitra penjualan yang telah mencapai 361 di

seluruh Indonesia. Untuk menjamin pasokan

semen ke setiap wilayah Perseroan telah

membangun 24 packing plant yang tersebar

di seluruh Indonesia dan di Vietnam. Perseroan

senantiasa mengelola fasilitas distribusi dari

setiap unit produksi yang ada sehingga tercapai

jaminan pasokan yang handal serta biaya

distribusi yang optimal melalui sinergi OpCo.

Perseroan menyadari pentingnya peningkatan

ekuitas merk melalui program-program

pemasaran yang mendukung penjualan seperti

program komunitas pekerja konstruksi dan

komunikasi pemasaran yang efektif sehingga

produk perseroan selalu menjadi pilihan

utama konsumen. Untuk menjawab keluhan

pelanggan, Perseroan telah menyiapkan nomor

layanan dan jika diperlukan akan menggunakan

laboratorium bergerak (mobile laboratory) yang

akan langsung menuju ke lokasi pelanggan.

Perseroan juga mengembangkan diversifikasi

produk berupa beton siap pakai (Ready Mix

Concrete), beton pracetak (precast), serta

building material melalui anak perusahaan

Perseroan PT. SGG Prima Beton.

Perseroan telah melaksanakan berbagai inovasi

produk semen dan turunannya dengan kualitas

tinggi untuk menjawab kebutuhan konsumen.

Salah satu inovasi tersebut adalah pembuatan

produk beton dengan pengeringan kilat (rapid

strength concrete) dan beton penyerap air

(pervious concrete).

Tinjauan KinerjaLaporan Pengembangan Usaha

Laporan Pengembangan Usaha

Page 55: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 53

4. Penguatan Citra Korporasi

Salah satu pilar pertumbuhan Perseroan adalah

pengembangan pengelolaan lingkungan hidup

dan lingkungan sosial. Sehingga, penguatan citra

Perseroan lebih menonjolkan usaha Perseroan

dalam dua aspek tersebut.

Dalam pengelolaan lingkungan hidup, Perseroan

berkomitmen dalam program reduksi CO2,

pemanfaatan limbah industri, penggunaan

Alternative Fuel Resources, serta pemanfaatan

sisa gas panas.

Perseroan juga terus melaksanakan program

Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan secara berkelanjutan untuk

membangun kondisi operasional pabrik yang

kondusif serta meningkatkan citra korporasi di

hadapan publik.

5. Kemampuan Menjaga Pertumbuhan

Untuk mendukung pengembangan usaha,

Perseroan telah melakukan penyempurnaan atas

seluruh sarana pendukung aktivitas Perseroan

untuk menjadi katalis secara langsung dalam

mempercepat pertumbuhan bisnis yang meliputi

penataan organisasi, peningkatan kualitas

teknologi informasi dan komunikasi, pengelolaan

sumberdaya manusia (SDM). Penguatan faktor

penunjang tersebut dilakukan secara terintegrasi

di seluruh lingkungan grup Perseroan.

6. Pengendalian Risiko Utama

Prinsip kehati-hatian senantiasa menjadi dasar

dalam operasional bisnis Perseroan meningkatkan

kualitas manajemen risiko melalui pemantauan

dan mitigasi atas setiap risiko utama sehingga

mampu memaksimalkan setiap potensi untuk

meningkatkan kinerja.

Dari seluruh kerangka strategi yang telah

kami susun, Perseroan berkeyakinan dapat

menyelaraskan penerapannya ke dalam

kegiatan jangka pendek melalui lima fokus

pengelolaan strategi – revenue management,

cost management, capacity management,

increasing competitive advantage dan

investment management – untuk mendukung

percepatan pertumbuhan dalam 10 tahun ke

depan dan seterusnya.

FOKUS PENGELOLAAN STRATEGI

Perseroan menyelaraskan penerapan strategi

pengembangan jangka panjang tersebut ke dalam

kegiatan jangka pendek melalui lima fokus

pengelolaan strategi; yaitu revenue management,

cost management, capacity management, increasing

advantage dan investment management; untuk

mendukung percepatan pertumbuhan.

Revenue Management

Strategi ini sangat erat dengan kegiatan pemasaran

Perseroan. Dengan strategi revenue management,

pengelolaan potensi pendapatan dilakukan Perseroan

dengan memetakan pola distribusi dan strategi

pemasaran di mana sebaran penjualan produk

diutamakan pada daerah yang memberikan marjin

laba usaha optimal seraya tetap mencari peluang

pasar baru di daerah-daerah potensial lainnya.

Cost Management

Dengan strategi ini, Perseroan senantiasa fokus pada

upaya efisiensi biaya melalui pengelolaan bahan

baku, kemasan, energi, pemeliharaan, pola distribusi

dan moda pengangkutan sehingga produk Perseroan

memiliki daya saing maksimal.

Capacity Management

Peningkatan kapasitas produksi dirancang dan

dilaksanakan baik melalui cara organik maupun

Laporan Pengembangan Usaha

Page 56: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level54

anorganik, termasuk menjaga kestabilan operasi

pada tingkat utilisasi tinggi, sehingga Perseroan

tetap mampu menjaga penguasaan pasar dan bisa

menjawab kebutuhan permintaan semen yang

semakin meningkat.

Increasing Competitive Advantage

Untuk meningkatkan keunggulan bersaing,

Perseroan melaksanakan implementasi program-

program restrukturisasi korporasi, restrukturisasi anak

perusahaan, pengembangan kompetensi SDM dan

penyempurnaan Information and Communication

Technology di lingkungan grup.

Investment Management

Dalam melakukan pengembangan kapasitas dan

pengembangan usaha, Perseroan melaksanakan

strategi investasi yang cermat sehingga investasi yang

dilakukan mampu memberikan hasil yang optimal

serta berkelanjutan.

PROGRAM SINERGI

Perseroan melaksanakan sinergi untuk

memanfaatkan keunggulan geografis dari letak

fasilitas produksi Perseroan yang tersebar di tiga

wilayah pertumbuhan utama Indonesia, sehingga

memiliki daya jangkau lebih luas. Sinergi yang

meliputi berbagai bidang termasuk engineering,

pengadaan, produksi, pemasaran, distribusi dan

keuangan ini memungkinkan penekanan biaya

operasional Perseroan sehingga lebih meningkatkan

daya saing.

Seiring dengan telah berubahnya Perseroan menjadi

Strategic Holding Company, maka Perseroan akan

semakin intensif merealisasikan berbagai program

sinergi. Hal tersebut sesuai tujuan perubahan

Perseroan, yakni agar berperan lebih aktif

sebagai Strategic Holding Company yang mampu

mensinergikan seluruh potensi yang dimiliki anak

usaha, atau Operating Company, baik yang bergerak

di bidang persemenan maupun non-persemenan,

menjadi satu kesatuan terintegrasi yang mampu

memberikan hasil kinerja optimal bagi grup.

Perseroan meyakini berbagai program sinergi

yang dijalankan akan berjalan semakin efektif,

sehingga akan memberikan kinerja konsolidasi yang

membanggakan dan memberi manfaat optimal bagi

seluruh pemangku kepentingan.

Sinergi Pengadaan Barang Strategis.

Seiring dengan transformasi korporasi menjadi

Strategic Holding, Program Sinergi di bidang

pengadaan dikoordinasikan di bawah Departemen

Pengadaan Strategis. Tugas utamanya adalah

mengkoordinasikan pengadaan barang dan jasa yang

masuk ke dalam kategori strategis dalam mendukung

Tinjauan KinerjaLaporan Pengembangan Usaha

Laporan Pengembangan Usaha

Page 57: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 55

operasional Perseroan, agar diperoleh barang dan

jasa dari sumber terbaik dengan kualitas yang terjaga

dan proses serta harga yang lebih efisien.

Untuk meningkatkan dampak efisiensi maka pada

setiap periode, dilakukan upaya memperbanyak

jumlah ketegori barang dan jasa strategis. Hingga

akhir 2014 jumlah barang dan jasa yang sudah

dimasukkan ke dalam program sinergi pengadaan

bersama telah mencapai 12 produk meliputi:

batubara, kraft paper, gypsum, copper slag, bahan

bakar minyak (BBM), pelumas, castable, fire brick,

grinding ball, casting, belt conveyor, dan bearing.

Dampak dari program pengadaan secara bersama ini

dapat dilihat dari efisiensi penurunan nilai inventori

khusus barang strategis yang mencapai 40% dari

nilai inventori sebelumnya.

Program efisiensi ini akan terus ditingkatkan dengan

menambah jenis barang atau jasa strategis.

Pencapaian efisiensi lainnya di tahun 2014 juga

didukung dengan implementasi program-program

subsitusi bahan seperti copper slag terhadap pasir

besi dan penggantian granular gypsum dengan jenis

purified gypsum sehingga dapat menurunkan biaya

sebesar 37% untuk copper slag dan gypsum purified

sebesar 23%.

Dalam rangka meningkatkan dan mengoptimalkan

pelayanan bidang Pengadaan Barang dan Jasa serta

memenuhi program pemerintah Indonesia, yaitu agar

seluruh instansi pemerintah termasuk BUMN benar-

benar melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance (GCG), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

sangat mendukung program tersebut, salah satunya

dengan mengimplementasikan e-Procurement dalam

proses pengadaan barang dan jasa.

E-Procurement merupakan rangkaian proses

pengadan barang dan jasa secara elektronik berbasis

teknologi informasi dimulai dari proses registrasi

vendor, pra tender, penawaran, negosiasi sampai

dengan penunjukan pemenang.

Manfaat dari implementasi e-Procurement tersebut

adalah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas,

bargaining power, kecepatan proses pengadaan,

serta akses informasi yang real time.

PROSPEK DAN STRATEGI BISNIS TAHUN 2015

Memasuki tahun 2015, perekonomian mulai

menunjukkan gejala pemulihan, kendati berjalan

dengan tidak seimbang. Amerika Serikat sudah

menunjukkan pemulihan, sementara negara-

negara utama lainnya, seperti Tiongkok, Jepang,

Jerman dan Inggris masih belum pulih ke kondisi

sebelum krisis. Hal ini menimbulkan tantangan

Laporan Pengembangan Usaha

Page 58: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level56

lain berupa penguatan nilai tukar dollar Amerika

Serikat terhadap hampir seluruh mata uang di

dunia, termasuk Indonesia. Sekalipun demikian, para

ekonom meyakini, bahwa perekononomian global

mulai menunjukkan ke arah perbaikan. Pelemahan

harga minyak dunia sepanjang tahun 2014 membuat

momen perbaikan perekonomian di tahun 2015 dan

tahun-tahun selanjutnya diyakini akan lebih baik lagi.

Dari dalam negeri, pemerintahan baru yang

terbentuk dari proses Pemilu yang berlangsung

cukup kondusif telah membawa harapan baru akan

semakin membaiknya kondisi perekonomian di masa

mendatang. Menyusul persetujuan DPR terhadap

RAPBN-P 2015, Pemerintah mulai merealisasikan

beberapa proyek infrastruktur dasar dengan alokasi

dana anggaran pembangunan yang jauh lebih besar,

sebagai wujud pengalihan subsidi BBM.

Bank Indonesia, di awal tahun 2015 menurunkan

suku bunga rujukan untuk mendukung pertumbuhan

kredit perbankan guna mendorong pertumbuhan

perekonomian yang lebih baik di masa mendatang.

Selain itu, Pemerintah mulai membenahi prosedur

perizinan, salah satu hal yang menghambat realisasi

rencana investasi selama ini. Dengan berbagai

rencana dan upaya yang telah dilakukan tersebut,

untuk tahun 2015, Pemerintah menargetkan

pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% - 5,8%, dan

diproyeksikan terus meningkat pada kisaran 7,0%

dalam beberapa tahun kemudian.

Meski di sepanjang tahun 2014 dibayangi situasi

ekonomi yang penuh tantangan, Perseroan juga

optimistis bahwa kondisi usaha akan lebih baik di

tahun 2015 maupun di tahun-tahun mendatang.

Menyusul realisasi berbagai proyek pembangunan

infrastruktur dasar, pertumbuhan pembangunan

properti akan berkembang lebih baik, yang

akhirnya akan mendorong peningkatan konsumsi

semen. Dengan seluruh kondisi tersebut, Perseroan

memproyeksikan pertumbuhan permintaan semen

domestik pada kisaran 5-6%, untuk kemudian akan

meningkat pada tahun-tahun mendatang.

Untuk bisa tetap meraih kinerja optimal pada 2015,

Perseroan telah mempersiapkan rencana, target,

dan strategi operasional. Perseroan tetap konsekuen

menjalankan lima elemen fokus pengelolaan strategi,

yaitu Revenue Management, Cost Management,

Capacity Management, Increasing Competitive

Advantage, dan Investment Management.

Penyelesaian pembangunan dua unit pabrik baru di

tahun 2012 lalu dan realisasi tahap pembangunan

pabrik baru di Padang dan di Rembang di tahun

2014, diikuti penyelesaian pembangunan beberapa

fasilitas pendukung produksi maupun fasilitas

pendukung distribusi membuat Perseroan siap

menyambut peluang pertumbuhan pasar semen di

pasar domestik pada tahun tahun mendatang.

Sementara itu realisasi akuisisi TLCC di Vietnam dan

keberhasilan program restrukturisasi kewajiban dan

berbagai perbaikan yang dilaksanakan, membuat

Perseroan juga semakin siap untuk berkiprah di

kancah persemenan di pasar regional.

Selesainya tahapan transformasi korporasi menjadi

Strategic Holding Group juga diyakini akan membuat

Perseroan mampu mengoptimalkan realisasi Program

Sinergi antar Operating Company dengan dukungan

teknologi informasi agar mendapatkan efisiensi

biaya distribusi dan operasional pemeliharaan yang

semakin rendah, sehingga semakin meningkatkan

kinerja keuangan. Seluruh perkembangan tersebut

menunjukkan kesiapan Perseroan untuk meraih

peluang pertumbuhan dari membaiknya kondisi pasar

semen di kancah domestik maupun regional untuk

menciptakan level kinerja baru di masa mendatang.

Tinjauan KinerjaLaporan Pengembangan Usaha

Laporan Pengembangan Usaha

Page 59: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 57

Laporan Pengembangan UsahaTransformasi Korporasi

Pembentukan anak usaha yang bergerak di bidang persemenan dan persiapan pengelolaan fasilitas Tuban dengan pola KSO sebagai tahap akhir Proses Transformasi Korporasi menjadi Strategic Holding yang siap melanjutkan

langkah ekspansi dengan lebih efisien untuk mencatatkan level kinerja baru di masa mendatang

Perseroan merintis upaya restrukturisasi korporasi

melalui beberapa tahapan. Tujuan pelaksanaan

restrukturisasi adalah memenuhi permintaan semen

di dalam negeri yang diprakirakan terus meningkat

seiring dengan kemajuan pembangunan ekonomi

yang dicapai saat ini maupun pada masa mendatang.

Secara keseluruhan, proses restrukturisasi korporasi

tersebut terbagi menjadi empat tahap utama, yakni:

• TahapOperating Company.

• TahapOperating Holding

• TahapFunctional Holding

• Tahap Strategic Holding

Tahap Operating Company

Tahap ini dimulai sejak tahun 1991, saat Perseroan

merealisasikan program “Go Public”, sebagai BUMN

yang pertama mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek

Indonesia (dahulu bernama Bursa Efek Jakarta /BEJ).

Menyusul langkah go public tersebut, Perseroan

melakukan serangkaian restrukturisasi korporasi,

meliputi pembenahan struktur organisasi, perbaikan

tata-cara pengelolaan, pola pemasaran, pola

pencatatan transaksi maupun pola pengelolaan dan

pelaporan keuangannya. Tujuan dari seluruh proses

tersebut adalah menjadi BUMN dengan kinerja yang

semakin baik, secara operasional maupun keuangan.

Berbagai program yang dijalankan membuat

Perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan

usaha dan kinerja yang baik, sehingga kapasitas

produksi maupun areal pemasaran terus meningkat.

Pada periode yang berlangsung sampai dengan

tahun 1995 tersebut, Perseroan bertindak sebagai

operating company yang independen, sama halnya

dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa.

Ketiga perusahaan sama-sama berstatus sebagai

BUMN yang bergerak di industri semen dan bersaing

di pasar-pasar tertentu untuk mencatatkan kinerja

terbaik.

Tahap Operating Holding

Tahun 1995, Pemerintah sebagai pemegang saham

utama Perseroan menggagas pembentukan holding

di bidang industri semen dengan menyatukan tiga

BUMN di industri semen, yakni PT Semen Gresik

(Persero)Tbk (sebelum berganti nama), PT Semen

Padang dan PT Semen Tonasa. Mekanisme yang

ditempuh adalah Perseroan mengakuisisi dua

perusahaan persemenan nasional tersebut. Melalui

penggabungan beberapa BUMN persemenan

tersebut, dominasi perusahaan swasta dalam industri

semen di Indonesia berakhir. Kapasitas produksi total

tiga perusahaan BUMN yang tergabung bersama-

sama, mulai mengungguli kapasitas produksi

perusahaan swasta.

Pasca akuisisi, Perseroan mulai berperan sebagai

Operating Holding dan berupaya meningkatkan

Page 60: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level58

Laporan Pengembangan Usaha

kinerja melalui perbaikan sistim operasional internal

maupun secara group. Perseroan mengalami

berbagai hambatan dalam implementasi di lapangan,

baik dalam pengaturan area pemasaran maupun

sinkronisasi kegiatan operasional. Akibatnya, kinerja

Perseroan sebagai group usaha kurang maksimal.

Tahap Functional Holding

Mulai tahun 2003-2005 Perseroan mengintrodusir

pola Functional Holding. Perseroan berupaya

meningkatkan kinerja operasional maupun kinerja

keuangan melalui penerapan sinergi dari masing-

masing kompetensi perusahaan baik di bidang

operasional maupun di bidang pemasaran. Perseroan

meningkatkan kualitas pengelolaan organisasi dan

melakukan komunikasi yang lebih intensif dengan

pemangku kepentingan di masing-masing operating

company, sehingga semakin tercipta suasana saling

percaya yang membuat lingkungan kerja semakin

kondusif.

Perseroan juga berupaya meningkatkan kinerja

operasional dengan memaksimalkan keunggulan

geografis dari tiga lokasi pabrik yang tersebar di

wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan timur.

Maksimalisasi keunggulan geografis ditingkatkan

dari sisi area pemasaran dengan memasok melalui

lokasi pabrik terdekat. Selain itu, beberapa fungsi

lain, mencakup: pemeliharaan, suku cadang,

pasokan bahan bakar dan bahan pembantu dalam

proses produksi juga ditingkatkan sinerginya melalui

sistim pengadaan bersama.

Sejak tahun 2007, Perseroan selesai menyusun

cetak biru restrukturisasi korporasi dengan tujuan

menyatukan potensi produksi dari ketiga perusahaan

agar dapat mengisi pasar yang berkembang.

Sebagai langkah awal pelaksanaan restrukturisasi,

Perseroan menyusun struktur organisasi dan

rencana implementasinya terhadap masing-masing

perusahaan dalam grup.

Perseroan kemudian meningkatkan penerapan

konsep functional holding pada fungsi-fungsi

operasional utama (Pemasaran, Pengadaan, Capital

Project) untuk meningkatkan sinergi antar OpCo.

Tahap ini kemudian diikuti dengan penerapan inisiatif

grup untuk fungsi-fungsi utama tersebut.

Pada tahap selanjutnya, Perseroan mulai membentuk

fungsi-fungsi grup, meliputi kegiatan pemasaran,

pengadaan, pengembangan IT, pengelolaan

Keuangan, pengelolaan HR, dan pelaksanaan Internal

Audit. Perseroan merelease SKB untuk pengadaan

beberapa bahan pokok dan bahan penolong

kebutuhan produksi untuk meningkatkan efisiensi.

Perseroan juga mengintensifkan sinergi pemasaran

untuk meningkatkan dan mempertahankan

penguasaan pangsa pasar. Selain itu, pada tahap

ini Perseroan melakukan kajian untuk menentukan

struktur korporasi yang paling optimal setelah masa

satu tahun implementasi functional holding.

Pada kurun waktu 2010-2011, hasil kajian yang

dilakukan Perseroan menunjukkan bahwa penerapan

functional holding tersebut memberikan hasil yang

baik pada beberapa inisiatif fungsi operasional

tertentu yang dilakukan secara group, tetapi masih

menjumpai hambatan pada fungsi-fungsi lain.

Akibatnya kinerja Perseroan, meskipun menunjukkan

peningkatan yang konsisten, baik dari sisi operasional

maupun keuangan, tetapi diyakini kinerja yang diraih

belumlah optimal.

Melalui kajian yang lebih mendalam dengan

mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kajian

yang dilakukan oleh konsultan independen, Perseroan

kemudian menyimpulkan dan menyusun program

bagi terbentuknya strategic holding company yang

sesungguhnya, yang diikuti dengan proses kapitalisasi

kompetensi yang ada pada operating company untuk

mendukung pengembangan usaha dalam panjang.

Transformasi Korporasi

Page 61: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 59

Transformasi Korporasi

Tahapan Transformasi Korporasi Perseroan Menjadi

Perusahaan Internasional Terkemuka

Menuju Strategic Holding Yang Lebih

Menjanjikan.

Pada tahun 2012, Perseroan semakin mengintensifkan

upaya membentuk strategic holding company yang

lebih menjamin terlaksananya sinergi pada seluruh

aspek operasional dari perusahaan yang bernaung di

bawah grup perusahaan.

Pembentukan strategic holding menjadi Semen

Indonesia dirancang menyinergikan seluruh

kegiatan di lingkungan grup meliputi bidang

pengelolaan keuangan, investasi dan belanja

modal, pemasaran, pengadaan, produksi, teknologi

informasi, penelitian dan pengembangan, serta

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Sinergi

ini diyakini bisa mempercepat pertumbuhan dan

mengoptimalkan kinerja Perseroan.

Melalui penerapan strategic holding, maka posisi

holding terhadap anak usaha (yakni perusahaan

semen dan anak perusahaan yang akan datang)

menjadi sangat jelas, yaitu Perseroan sebagai

strategic holding company menentukan arah bisnis

grup di masa kini dan masa mendatang. Transformasi

Perseroan menjadi holding company dengan nama

Semen Indonesia diikuti dengan pembentukan

operating company baru, yaitu PT Semen Gresik, yang

kedudukannya sama dengan operating company

lainnya, yaitu PT Semen Padang, Semen Tonasa, dan

Thang Long Cement Vietnam.

Sebagai BUMN pertama yang GO PUBLIC

ü Secara Group kapasitas Terbesar di Indonesia.

ü Cemex masuk sebagai pemegang saham.

ü SINERGI antar OpCo.

ü Inovasi di berbagai bidang.

ü Semen Indonesia Award on Innovation sebagai penghargaan kepada para Inovator.

ü Penetapan Blue Print.ü Perubahan AD OpCoü Pemisahan Fungsi

Strategi dan Operasi.ü HolCo fokus pada

Strategic policy.ü Opco fokus pada

Operational Exellence.ü Sebagai BUMN

Multinasional pertama.

ü International business Expansion.

ü Business Clustering• Cement• Cement Related• Non Cement

Related

IPO CONSOLIDATION SG-SP-ST

SYNERGY & INNOVATION

STRATEGICHOLDING

INTERNATIONALCOMPANY

YEAR

Go Public

Berdiri sendiri-sendiri Pasca Acquistion

Consolidation & Sinergy

Business Development

1991 1995 2005

FUNCTIONAL HOLDING

2012 2015

Page 62: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level60

Dengan terbentuknya strategic holding, proses

fungsi holding dan fungsi operasional dapat

disinergikan, sehingga pengelolaan grup dapat

berjalan secara efektif, efisien, dan sistematis.

Transformasi korporasi ini diyakini bisa mempercepat

pencapaian visi Perseroan menjadi perusahaan

persemenan terkemuka di tingkat nasional dan

regional.

Semen Indonesia, Nama yang Menyatukan

Seluruh Potensi Group

Pada tanggal 20 Desember 2012, melalui Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)

Perseroan, resmi mengganti nama dari PT Semen

Gresik (Persero) Tbk, menjadi PT Semen Indonesia

(Persero) Tbk. Penggantian nama tersebut sekaligus

merupakan langkah awal dari upaya merealisasikan

terbentuknya strategic holding company. Adapun

seluruh operating company tetap menggunakan

merek yang telah ada, dimana merek-merek

tersebut mempunyai ekuitas yang kuat dan sudah

menjadi top of mind di basis pemasarannya masing-

masing.

Perseroan menggunakan nama Semen Indonesia

dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang

krusial, mencakup:

• Nama tersebut bisa merefleksikan ambisi dari

grup untuk mempertahankan dan meningkatkan

penguasaan pasar di tingkat nasional, serta

perluasan ekspansi di kawasan regional.

• Merangkulkarakteristiknasionaldariperusahaan

yang mencakup operating company yang ada di

Indonesia

• Melalui nama tersebut sejarah dan tradisi

di masing-masing operating company tetap

dihormati

• Mencerminkan identitas Perseroan sebagai

grup perusahaan terintegrasi yang menjadi

kebanggaan Bangsa Indonesia

Perseroan juga telah mempertimbangkan bahwa

nama Semen Indonesia sangat sejalan dengan

sasaran pembentukan Holding dari berbagai aspek,

mencakup:

• KemampuanuntukmeningkatkanSinergi:

o Sesuai dengan positioning anak-anak

perusahaan yang bergerak dalam bidang

persemenan.

o Merefleksikan holding yang lebih besar dan

melambangkan ke- Indonesiaan

o Dapat memayungi anak-anak perusahaan

persemenan yang berada di lokasi geografis

yang berbeda (Gresik, Tonasa, dan Padang)

o Dapat diterima dengan mudah di lingkup

nasional dan regional, sejalan aksi Perseroan

mengakuisisi perusahaan di luar negeri

• KemudahanImplementasi:

o Tidak menimbulkan perubahan berarti yang

mungkin mempengaruhi tahapan-tahapan

pembentukan strategic holding.

o Mencerminkan gerakan perubahan ke arah

strategic holding sebagai gerakan nasional /

Indonesia.

• Meningkatkan potensi pemasaran dan

pertumbuhan

o Masing-masing merk eksisting (Semen Gresik,

Semen Tonasa dan Semen Padang) tetap

tumbuh dan eksis dan terus bertumbuh.

o Kemungkinan lebih bisa diterima oleh

perusahaan persemenan BUMN lainnya yang

menjadi target akuisisi oleh Perseroan.

Implementasi Strategic Holding, Landasan

Kokoh Menuju Perusahaan Persemenan

Terkemuka

Sebagai langkah awal upaya merealisasikan fungsi

strategic holding, Perseroan pada tahun 2013

melakukan penyempurnaan cetak biru pengelolaan

organisasi Perseroan. Langkah ini dilakukan

dengan melakukan penyesuaian Anggaran Dasar

Perseroan dan Anggaran Dasar seluruh entitas anak

Tinjauan KinerjaTransformasi Korporasi

Laporan Pengembangan Usaha

Page 63: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 61

Transformasi Korporasi

untuk menegaskan peran, tanggung jawab dan

fungsi masing-masing

PEMBENTUKAN PT SEMEN GRESIK

Perseroan telah mendirikan anak perusahaan baru,

yaitu PT Semen Gresik, pada tanggal 7 Januari

2014. PT Semen Gresik didirikan sebagai operating

company bagi Pabrik Tuban dan Pabrik Rembang

yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.

Pendirian PT Semen Gresik merupakan salah satu

bagian dari upaya memantapkan fungsi Perseroan

sebagai strategic holding company. Dengan berdirinya

PT Semen Gresik sebagai entitas anak terpisah,

Perseroan akan fokus pada peningkatan manfaat

sinergi yang lebih baik melalui peningkatan

kerjasama antar-operating company.

Sekilas Kegiatan PT Semen Gresik

PT Semen Gresik (Semen Gresik) didirikan untuk

menjalankan peran operating company, sama dengan

anak perusahaan Perseroan lain yang bergerak di

bidang persemenan. Pengelolaan pabrik eksisting di

Tuban oleh Semen Gresik kelak dilakukan dalam pola

KSO, sementara untuk pabrik baru Rembang akan

dikelola sebagaimana layaknya unit-unit operasional

lain yang sejak awal telah ditangani oleh Semen

Gresik.

Dalam rangka mempersiapkan peralihan pengelolaan

unit Pabrik Tuban ke dalam bentuk pengelolaan

bermodel KSO, jajaran manajemen puncak dari

Semen Gresik saat ini ditugaskan untuk terlibat dalam

pengelolaan operasional unit produksi dimaksud,

masuk ke dalam struktur organisasi Perseroan dan

bertugas pada posisi strategis yang berkaitan dengan

pengelolaan operasional, yakni di bawah Presiden

Direktur, Direktur Produksi & Riset Pengembangan,

Direktur Komersial dan Direktur Keuangan.

Posisi yang dijabat adalah sebagai Executive Vice

President (EVP) yang bertugas di bawah Presiden

Direktur dan Senior Vice President (SVP) yang

bertugas di bawah Direktur terkait.

Sementara dalam rangka mempersiapkan

pengoperasian Pabrik Rembang yang saat ini

masih dalam tahap pembangunan, Semen Gresik

sebagai pemilik proyek telah membentuk Team

Counterpart pelaksanaan pembangunan proyek.

Tugas Team Counterpart adalah mengawasi jalannya

pembangunan proyek dimaksud, yang sehari-hari

dilaksanakan oleh/dan di bawah koordinasi Tim

Proyek Rembang yang dibentuk oleh PT Semen

Indonesia (Persero) Tbk.

Sebagai bagian dari persiapan untuk mengelola

fasilitas produksi Tuban dengan pola KSO dan

mengelola pabrik Rembang, Semen Gresik telah

menyusun struktur organisasi, merancang manning

organisasi, termasuk merancang dan merealisasikan

program rekrutmen calon karyawan. Pada tahun

2014 Semen Gresik telah merekrut 294 calon

karyawan hasil proses seleksi dan melanjutkan proses

rekrutmen tersebut dengan pelaksanaan program

pelatihan.

Pada saat proyek pembangunan pabrik selesai,

yang ditargetkan pada akhir kuartal III tahun 2016

mendatang, Semen Gresik akan bertanggung jawab

terhadap operasional pabrik Rembang tersebut.

Mempertimbangkan realisasi program persiapkan

yang telah dilakukan secara menyeluruh, terukur

dan terencana tersebut, pengelolaan Pabrik Baru

Rembang dan Pabrik Tuban di masa mendatang

diyakini akan berlangsung dengan baik sesuai

dengan target yang ditetapkan.

Page 64: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level62

SEMEN INDONESIA CENTER OF THE CHAMPS

(SICC)

Menyusul selesainya tahapan transformasi menjadi

Holding Company, Perseroan memandang bahwa

dalam keseluruhan tahapan pengembangan

perusahaan tersebut, banyak kompetensi insani yang

masih terakumulasi di anak-anak perusahaan,

khususnya yang bergerak di bidang industri semen.

Kompetensi tersebut beragam, mulai dari

kemampuan rancang bangun, inovasi proses

penambangan, inovasi proses produksi, kompetensi

di dalam pengelolaan keuangan dan sebagainya.

Keseluruhan kompetensi tersebut terakumulasi

sebagai buah dari kerja keras seluruh jajaran

Perseroan dalam mempertahankan dan meningkatkan

dominasi perusahaan di segmen industri di dalam

negeri, yang kemudian mulai berkiprah di kancah

regional.

Perseroan bertekad menyatukan seluruh kompetensi

yang masih melekat pada personal yang sebelumnya

beraktifitas di anak usaha tersebut dalam satu

wadah, yang memungkinkan seluruh kompetensi

tergabung, saling menguatkan, dan menjadi satu

kekuatan bersama di level holding, sesuai dengan

status Perseroan.

Mengusung tagline “Tiba di masa depan Lebih

Cepat” Perseroan bertekad untuk tidak hanya mampu

bersaing di industri semen saat ini, mendapatkan

kepemimpinan produk, maupun memaksimalkan

rasio dari penjualan produk-produk baru, tetapi juga

bertekad untuk:

• Bersaing membentuk struktur industri masa

depan

• Bersaing untuk mendapatkan kepemimpinan

kompetensi inti

• Memaksimumkan kecepatan pembelajaran atas

pasar baru (rate of new market learning).

Untuk mencapai tujuan tersebut Perseroan

memerlukan dukungan sumber daya & kapabilitas

prima sebagai sumber keunggulan daya saing. Cara

yang paling efektif adalah dengan menyatukan

seluruh potensi insani pada seluruh lini usaha yang

ada di Perseroan, baik di tingkat holding maupun di

operating company.

Tinjauan KinerjaTransformasi Korporasi

Laporan Pengembangan Usaha

Page 65: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 63

Transformasi Korporasi

Perseroan kemudian membentuk Semen Indonesia

Center of The Champs (SICC), sebagai jembatan

yang menghubungkan kesenjangan kompetensi saat

ini dengan keunggulan strategis yang disyaratkan

sebuah world class company sesuai tujuan

perusahaan, yang mendorong :

• Penciptaan&PenguatanKeunggulanDayaSaing

Perusahaan Enjinering Kelas Dunia.

• Mendukung korporasi menjadi State-Owned

Powerhouse, berperan signifikan terhadap

tatanan ekonomi dan sosial masyarakat Indonesia.

• Mendorong SINERGI di dalam Grup Semen

Indonesia, melalui pemberdayaan tata nilai

budaya CHAMPS dalam menciptakan mental

pemenang.

SICC, sebagai Pusat Keunggulan, kemudian akan

berfokus untuk mengembangkan akumulasi

kompetensi insan Perseroan tersebut ke dalam

bidang-bidang yang relevan dengan kebutuhan

pengembangan perusahaan, yang keseluruhannya

membentuk fungsi yang selaras dan terintegrasi,

meliputi:

• Center of Dynamic Learning (CDL): Institusi

pembelajaran strategis yang merupakan bagian

dari Semen Indonesia Center of the CHAMPS

(SICC).

• Center of Knowledge Management (CKM):

Institusi pengelolaan pengetahuan yang

merupakan bagian dari Semen Indonesia Center

of the CHAMPS (SICC).

• Center of Engineering (COE): Institusi strategis di

bidang rancang bangun yang merupakan bagian

dari fokus internal Semen Indonesia Center of the

CHAMPS (SICC).

• Center of Research (COR): Institusi riset yang

merupakan bagian dari fokus internal Semen

Indonesia Center of the CHAMPS (SICC).

• Universitas InternasionalSemen Indonesia (UISI):

Institusi perguruan tinggi yang merupakan fokus

eksternal dari Semen Indonesia Center of the

CHAMPS (SICC)

• Semen Indonesia Training And Consulting

Services (SITCS) : Institusi yang berfokus pada

penyediaan dan penyelenggaraan jasa pelatihan

dan konsultansi di bidang industri persemenan

dan industri yang relevan lainnya.

Center of Engineering

Center of Consulting

Services

Center of Knowledge

Management

Center of Dynamic Learning

Center of Coporate Education

Center of Research

Semen Indonesia Center of The

CHAMPS (SICC) as a Power House

Accelerate

Objectives

World Class Human Capital competencies in :

1. Cement Producer2. Engineering Services3. Trading and Logistic4. Investment management5. Project Management

Model Integrasi dan Keselarasan Fungsi-Fungsi dalam SICC

Page 66: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level64

MERINTIS PEMBENTUKAN KELOMPOK USAHA

(BUSINESS CLUSTER)

Perseroan berkomitmen untuk mengembangkan

usaha dalam rangka mempertahankan pertumbuhan

Perseroan berkelanjutan (sustainable growth) sebagai

bagian tindak lanjut dari transformasi korporasi.

Empat misi strategis yang dikembangkan dalam

pengembangan usaha adalah untuk meningkatkan

pertumbuhan revenue, untuk meningkatkan

keunggulan daya saing, untuk meningkatkan tingkat

pertumbuhan laba, dan untuk meningkatkan nilai

tambah Perseroan.

Misi strategis dari pengembangan usaha dapat

dikembangkan sebagai berikut:

Pengembangan usaha tersebut dilakukan dengan

berlandaskan akumulasi pengetahuan saat ini dan

dengan dukungan peningkatan kompetensi insan

Perseroan hasil dari kegiatan SICC sebagai Center of

Excellence Semen Indonesia.

Berdasarkan kombinasi keunggulan pada bidang

bisnis eksisting dan dukungan ketersediaan human

capital berstandar global dari SICC, Perseroan

mencanangkan untuk merintis pembentukan

kelompok usaha (business cluster) sebagai wujud

pengembangan usaha berkelanjutan dengan kinerja

yang berkualitas dalam jangka panjang. Terwujudnya

aspirasi pembentukan kelompok usaha tersebut,

akan merintis jalan terciptanya level kinerja baru

bagi Semen Indonesia di masa mendatang, yang

Laporan Pengembangan Usaha

Tinjauan KinerjaTransformasi Korporasi

SUSTAINABLE

GROWTH

INCREASE REVENUE GROWTH

(Core Business)

• Cement Business (Indonesia &

International)

• Ready Mix Concrete

CREATE VALUE ADDED

(Research and Technology)

• Engineering R & D

• IT R & D

IMPROVE COMPETITIVE ADVANTAGE

(Vertical Diversification)

• Trading & Logistic Trucking,

Shipping, Port)

• Energy (Coal & Electricity)

• Raw Material

• Ready Mix Concrete

IMPROVE PROFITABILITY GROWTH

(Horizontal Diversification)

• Building Materials

• Infrastructure

Page 67: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 65

akan mengantar Perseroan menjadi perusahaan

persemenan internasional yang terkemuka di Asia

Tenggara dengan berbasiskan industri semen

sebagai core business dan didukung oleh keberadaan

kelompok-kelompok usaha yang berhubungan erat

dengan kegiatan operasional industri semen.

Untuk mewujudkan aspirasi jangka panjang tersebut,

Perseroan kini telah memulai tahap transformasi

korporasi lanjutan, dengan memperkuat fondasi

sinergi dari kegiatan Holding Company di bidang

semen, dan kegiatan anak-anak usaha yang selama

ini mendukung kegiatan operasional Perseroan.

Penguatan fondasi tersebut mencakup berbagai

aspek, yakni: struktur organisasi, sistim kerja,

standar penilaian kinerja, arah pengembangan dan

sebagainya.

Gambaran pengembangan kelompok Usaha dari

Group Semen Indonesia di masa mendatang, adalah

sebagai berikut.

Cement

Cement

ConcreteRawMaterial

NonCement Infrastructure

Trading & LogisticEnergy

Others

Technology

Transformasi Korporasi

Page 68: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level66

Merealisasikan rencana ekspansi regional berdasarkan perhitungan yang matang dengan mengenali potensi pertumbuhan pasar dan keselarasan

dengan strategi pengembangan jangka panjang untuk memastikan dicapainya level kinerja baru di masa mendatang

LATAR BELAKANG

Sesuai dengan prediksi pertumbuhan perekonomian

Nasional, permintaan semen domestik pada

beberapa tahun mendatang diperkirakan meningkat

dengan laju kenaikan sekitar 5-6%. Konsumsi semen

per kapita Indonesia, saat ini berkisar 243 kg/kapita,

masih relatif rendah dibandingkan negara-negara di

kawasan regional yang telah mencapai kisaran 400-

500 kg/kapita (Thailand dan Vietnam) atau Malaysia

dan Singapura yang telah mencapai konsumsi semen

Laporan Pengembangan Usaha

di atas 700kg/kapita. Dengan demikian, tampak

bahwa potensi kenaikan permintaan semen di masa

mendatang sangat terbuka. Hal tersebut memberikan

peluang bagi pertumbuhan usaha Perseroan,

sekaligus memberi tantangan yang harus diantisipasi

dengan seksama.

Dengan tingkat kenaikan konsumsi domestik

tersebut, guna mempertahankan pangsa pasar,

Perseroan harus membangun pabrik baru setiap 2

Page 69: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 67

Laporan Pengembangan Usaha

tahun sekali. Setelah masa 5 tahun pertama, maka

Perseroan harus membangun 1 pabrik setiap tahun.

Penyelesaian pembangunan 2 pabrik berkapasitas

disain masing-masing 3 juta ton pada tahun 2012

lalu diperkirakan membuat Perseroan mampu

memenuhi peningkatan permintaan semen

hingga tahun 2014. Oleh karenanya, Perseroan

kini merealisasikan pembangunan 2 unit pabrik

baru di Padang dan Rembang. Mengingat cukup

kompleksnya permasalahan yang harus dihadapi

dalam pembangunan pabrik semen baru, Perseroan

mencanangkan wacana pengembangan an-

organik, yakni akuisisi produsen semen dalam

mengembangkan kapasitas produksi dan usahanya.

Perseroan melakukan kajian secara seksama

dalam merealisasikan pola ekspansi an-organik.

Kajian tersebut melibatkan konsultan independen

bereputasi internasional dan telah melakukan

beberapa penjajagan ke perusahaan target akuisisi

yang memiliki fondasi cukup kuat dan memiliki

prospek untuk dikembangkan dalam pola sinergi

yang memberi benefit timbal balik dalam jangka

panjang.

Perseroan lebih berkonsentrasi pada produsen di

kawasan regional, dengan mempertimbangkan

beberapa hal, mencakup:

• Produksemenlebihekonomisjikadidistribusikan

dekat dengan daerah pemasaran utama.

• Wujud dari realisasi visi perusahaan menjadi

pemain industri persemenan terkemuka di pasar

regional.

• Partisipasi pada upaya meningkatkan peran

Indonesia dalam bidang ekonomi di kawasan

regional.

• Menurunkan risiko kondisi negara sebagai

area pemasaran utama melalui perluasan area

pemasaran ke kawasan regional.

• Kawasan regional Asia Tenggara merupakan

daerah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi

yang relatif stabil di tengah gejolak perekonomian

global.

• SebagaiantisipasipemberlakuanketentuanMEA

(Masyarakat Ekonomi Asean).

THANG LONG JOINT STOCK COMPANY (TLCC).

Setelah mempertimbangkan berbagai kajian,

masukan dan keyakinan prospek pengembangan di

masa mendatang, pada tahun 2012 Perseroan telah

merealisasikan program pengembangan ke Vietnam

dan mengakuisisi perusahaan produsen semen di

Vietnam, Thang Long Joint Stock Company (“TLCC”).

TLCC adalah salah satu produsen semen tekemuka

di Vietnam dengan total kapasitas produksi sebesar

2,3 juta ton semen per tahun. TLCC memiliki

pabrik semen terintegrasi yang berlokasi di Provinsi

Quang Ninh dengan pelabuhan laut Cai Lan, dan

pabrik penggilingan yang terletak di pinggiran

kota Ho Chi Minh dengan jalur transportasi

sungai Mekong, serta jalan raya antar daerah

dan pelabuhan internasional, menjadikan sistem

distribusi akan efektif dan efisien. TLCC juga

memiliki persedian bahan baku yang besar, sehingga

memiliki peluang untuk pengembangan di masa

mendatang.

Pertimbangan Akuisisi TLCC

Keputusan akusisi TLCC dilakukan setelah

mempertimbangkan dengan seksama berbagai

penelitian internal dan rekomendasi dari beberapa

pihak yang kompeten dibidangnya. Ada sejumlah

alasan mengapa Perseroan memilih mengakuisisi

TLCC.

Pertama, Vietnam merupakan negara yang memiliki

garis pantai yang panjang. Kondisi ini memberikan

keuntungan bagi Perseroan karena memiliki lokasi

yang sangat baik untuk dapat memasok sebagai hub

Perseroan ke pasar regional.

Page 70: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level68

Laporan Pengembangan Usaha

Kondisi saat dilakukan akuisisi

Saat proses akuisisi terhadap TLCC oleh Perseroan,

kondisi ekonomi Vietnam mengalami pelambatan,

sehingga merupakan peluang yang baik bagi

Perseroan untuk berinvestasi di Vietnam.

Perekonomian Vietnam saat itu tidak menguntungkan

bagi TLCC. Tingkat suku bunga mencapai 23% untuk

pinjaman dalam mata uang Vietnam (VND) dan 8%

untuk pinjaman USD. Nilai tukar USD terhadap VND

meningkat sekitar 9%. Tarif listrik naik 15%, harga

minyak meningkat 5%, batubara naik 88%, dan biaya

bahan bakar secara umum melambung 32%-43%.

Inflasi melonjak menjadi dua digit di level 18,6%

pada tahun 2011, menyebabkan pengurangan

pada belanja pemerintah, melemahnya pasar real

estate, dan penundaan kegiatan konstruksi.

Pada periode tersebut TLCC mempunyai beban

utang yang besar. Target pangsa pasar juga menurun

karena banyak kegiatan konstruksi yang dihentikan,

dan juga akibat ketidakselarasan pengelolaan operasi

TLCC.

Pada periode 2008-2012, TLCC sebagai pemain

baru industri semen di Vietnam masih belum

memiliki cukup tenaga ahli di bidang persemenan.

Oleh karena itu, kegiatan operasional dan

produksi tidak mampu mengatasi situasi tersebut.

Kecenderungan marjin EBITDA TLCC menurun dari

sekitar 19% di 2009 menjadi 4% di 2011.

Tim PMI (Post Merger Integration), Masuk,

Mengurai dan Menyelesaikan Persoalan

Setelah Tim Uji Tuntas menyelesaikan tugasnya,

Perseroan membentuk Tim Post Merger Integration

(PMI) untuk menyinergikan bisnis TLCC dan

Perseroan, untuk meningkatkan kinerja TLCC.

Tim beranggotakan Dewan Eksekutif, Penasihat

Internal, Ketua Tim PMI, Wakil Ketua Tim PMI, Ketua

Kedua, Vietnam baru saja mengalami penurunan

kinerja perekonomian. Hal ini membuat lebih

mudah bagi Perseroan untuk masuk berinvestasi,

karena negara yang perekonomiannya sedang turun

akan lebih baik dalam menyambut investor. Apalagi,

Indonesia dan Vietnam mempunyai hubungan

kenegaraan yang sangat baik.

Ketiga, TLCC adalah sebuah perusahaan semen

terkemuka di Vietnam yang dilengkapi dengan

teknologi Eropa dan infrastruktur yang terintegrasi.

Total kapasitas produksi TLCC adalah 2,3 juta ton

semen per tahun.

Proses akuisisi

Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam

proses akuisisi TLCC. Tim internal mengamati

dan membuat studi pada beberapa perusahaan

potensial di Vietnam, yang kemudian menghasilkan

studi kelayakan awal sebagai dasar bagi Dewan

Direksi untuk memutuskan dan mengusulkan

kepada Dewan Komisaris.

Setelah Dewan Komisaris menyetujui proposal

tersebut, Perseroan membentuk Tim Uji Tuntas

(due diligence) dengan staf ahli Perseroan dan

konsultan independen. Perseroan menunjuk JP

Morgan sebagai konsultan independen untuk

melaksanakan uji tuntas aspek keuangan dan Melli

Darsa & Co untuk uji tuntas aspek hukum. Perseroan

juga menunjuk konsultan penilai publik, Ruky,

Safrudin & Rekan (KJPP RSR) untuk mempersiapkan

pendapat kewajaran atas proyek akuisisi ini.

Dimulai pada Juli 2012, proses due diligence selesai

pada September 2012. Setelah itu, proses negosiasi

dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan. Pada

tanggal 18 Desember 2012, Perseroan secara legal

telah mengakuisisi 70% kepemilikan TLCC sekaligus

menjadi pemegang saham pengendali.

Laporan Pengembangan Usaha

Page 71: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 69

Laporan Pengembangan Usaha

Sub Tim Human Capital, Ketua Sub Tim ICT, Ketua

Sub Tim Keuangan, Akuntansi dan Pajak, Ketua

Sub Tim Produksi, Ketua Sub Tim Perencanaan dan

Pengadaan, Ketua Sub Tim Pemasaran, Penjualan,

dan Distribusi, Ketua Sub Tim Komunikasi, dan

Ketua Sub Tim Hukum. Tim ditugaskan ke Vietnam

bersamaan dengan akhir dari proses akuisisi, tanggal

18 Desember 2012 dan diperbantukan di TLCC

selama satu tahun.

Tim PMI telah melakukan langkah-langkah

perbaikan kinerja TLCC dengan cara menerapkan

praktik operasional terbaik (best practices) yang

diambil dari Perseroan. Secara rinci perbaikan yang

telah dilakukan oleh Tim PMI pada berbagai aspek

adalah sebagai berikut:

• Produksi

o Mengembalikan kondisi peralatan sesuai

standardnya.

o Melaksanakan pemeliharaan secara berkala

dan terencana untuk memastikan semua

peralatan bekerja dengan baik dan stabil.

o Mengoptimalkan penggunaan fasilitas yang

tersedia.

• Pemasaran

o Mengoptimalkan pasar domestik untuk

menjaga pangsa pasar, seiring peningkatan

volume ekspor untuk mengimbangi

rendahnya permintaan di pasar domestik

Vietnam.

• Distribusi.

o Mengurangi biaya transportasi dan distribusi

melalui seleksi pemasok yang andal dan

berpengalaman .

• PerencanaanStrategisdanPengadaan

o Memperbarui studi kelayakan terhadap dua

pabrik semen yang baru.

o Merundingkan perjanjian-perjanjian yang ada

dan yang baru untuk mendapatkan harga

yang lebih bersaing terkait bahan baku, suku

cadang, dan layanan.

• TeknologiInformasi

o Menerapkan ERP SAP yang go live pada 1

Juli 2013 untuk menyatukan sistem teknologi

informasi ke dalam sistem yang telah

diterapkan di Semen Indonesia.

• Keuangan

o Memperbaiki modal kerja perusahaan dan

siklus konversi keuangan melalui perbaikan

dan pengendalian manajemen keuangan,

manajemen piutang, manajemen persediaan,

dan manajemen utang usaha.

• SumberdayaManusia

o Mengubah struktur organisasi, melakukan

penilaian karyawan, menghentikan

pengelolaan yang tidak sesuai, memperbaiki

peraturan perusahaan, gaji dan sistem

penggajian, serta menerapkan indikator

penilaian kinerja (key performance indicator/

KPI) .

o Menugaskan beberapa karyawan TLCC ke

lingkungan grup Semen Indonesia, baik di

Semen Padang, Semen Tonasa, maupun

Semen Gresik untuk pembelajaran,

pemahaman standard kinerja, dan

memahami proses bisnis di SMIG.

o Melaksanakan program tanggung jawab

sosial perusahaan sebagai salah satu

kunci keberhasilan dalam mencapai target

perusahaan.

Operasional Perusahaan saat ini dan Kondisi

Keuangan

Pasca-akuisisi TLCC oleh Perseroan, penanganan oleh

tim manajemen yang baru telah berhasil membawa

banyak perubahan. Berikut adalah beberapa

pencapaian indikator kinerja keuangan hingga akhir

2014:

• Peningkatan marjin EBITDA dari 19,4% pada

2013 menjadi 21,2% pada 2014 .

• PeningkatanLabaUsahadariVND125miliarpada

2013 menjadi VND252 miliar pada 2014.

Page 72: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level70

• Peningkatan beban pokok pendapatan (cost of

good sold/COGS) dikontribusi oleh kenaikan

bahan bakar, listrik dan bahan baku.

• Penetapanbelanjaperusahaansecara tepatdan

efektif, dan sekaligus restrukturisasi sumberdaya

keuangan perusahaan yang lebih murah.

• Peningkatanmutuprodukdanpenciptaanproduk

baru bernama PCB 50 yang sesuai dengan syarat

mutu dari pasar yang akan dimasuki.

• Perluasanpasar-pasareksporbarudariTLCCke:

Filipina, Singapura, Kamboja, Peru, dan Papua

Nugini.

Rencana Ke Depan

Untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan,

ke depan TLCC berencana meningkatkan

kapasitas produksi. Proyek investasi Pabrik TLCC

2 telah disiapkan dan tercatat dalam “Rencana

Pengembangan Industri Persemenan Vietnam

periode 2011-2020 dan visi 2030” yang disetujui oleh

Pemerintah (Perdana Menteri) melalui Keputusan No

1488/QD-TTg tertanggal 29 Agustus 2011. Hal ini

memberikan gambaran bahwa Pabrik TLCC 2 dan

An Phu Cement JSC (APCC) secara prinsip telah

mendapat perizinan untuk dibangun dalam periode

2016-2020.

Saat ini, Perseroan juga masih melanjutkan kajian

proyek TLCC2 dan APCC untuk menambah kapasitas

produksi di Vietnam.

EKSPANSI NON-ORGANIK SELANJUTNYA

Untuk memperkuat posisi di kawasan Regional,

Perseroan tengah mempertimbangkan langkah

akuisisi atas perusahaan produsen semen lainnya.

Perseroan memperhitungkan berbagai aspek dalam

mengkaji program ekspansi non-organik, meliputi

ketersediaan bahan baku, ketersediaan utilitas

pendukung, potensi pasar setempat dan sinerginya

dengan program pengembangan perusahaan dalam

jangka panjang.

Laporan Pengembangan Usaha

Tinjauan KinerjaLaporan Pengembangan Usaha

Page 73: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 71

Ekspansi Domestik

Merealisasikan rencana pembangunan dua unit pabrik baru dan memperkuat jaringan distribusi dengan dukungan pengembangan packing plant di daerah

prospek untuk memantapkan posisi Perseroan sebagai pemain industri persemenan terkemuka di kawasan domestik dan regional

PENGEMBANGAN FASILITAS PRODUKSI DAN

DISTRIBUSI

Dalam rangka mengembangkan usaha, Perseroan

merealisasikan berbagai rencana investasi dengan

tujuan meningkatkan kapasitas produksi maupun

untuk mendukung efisiensi distribusi. Untuk

meningkatkan kapasitas produksi, Perseroan

menempuh tiga cara, yakni akuisisi perusahaan

produsen semen, membangun pabrik baru

dalam skema pembangunan proyek strategis dan

menjalankan program upgrading.

Sementara untuk mendukung efisiensi

dan memperluas cakupan pasar, Perseroan

memprioritaskan pembangunan packing plant,

diikuti dengan peningkatan fasilitas pelabuhan,

gudang penyangga dan mengembangkan teknologi

informasi untuk mendukung distribusi produknya.

Sesuai keputusan RUPSLB per tanggal 26 Juni 2012,

Perseroan kini tengah merealisasikan pembangunan

pabrik baru di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.

Proyek pembangunan pabrik semen baru di Sumatera

berlokasi di Indarung, Padang, berdampingan dengan

pabrik yang telah ada. Ini merupakan pabrik Indarung

yang keenam atau disebut dengan Pabrik Indarung

VI. Pembangunan pabrik baru di Jawa mengambil

lokasi di area baru (green field) di Kabupaten

Rembang, Jawa Tengah. Kedua proyek pabrik baru

tersebut masing-masing memiliki kapasitas 3 juta ton

per tahun dan ditargetkan akan selesai pada akhir

tahun 2016.

PEMBANGUNAN PABRIK INDARUNG VI DI

PADANG

Pelaksanaan pembangunan Pabrik Indarung VI

dilakukan dengan konsep swakelola di mana

PT Semen Padang sebagai pemilik proyek telah

membentuk Tim Proyek untuk pelaksanaan dan

pengelolaannya. Konsep swakelola sebelumnya

telah sukses diterapkan dalam pembangunan

pabrik Perseroan di tempat lainnya, menunjukkan

kemampuan Perseroan dalam membangun pabrik

semen modern. Konsep swakelola ini meliputi

kegiatan engineering, procurement, construction,

dan commissioning.

Sampai dengan 31 Desember 2014, tahapan

pengerjaan telah sampai pada tahapan konstruksi

untuk berbagai fasilitas. Realisasi Proyek Indarung

VI lebih tinggi dari rencana dengan progres total

16.67% dari rencana sebesar 15.56%, dengan

rincian sebagai berikut.

• Preparation mencapai 53,58% dari rencana

32,02%.

• Engineering mencapai 79,69% dari rencana

91,09%.

• Procurement mencapai 18,85% dari rencana

17,12%.

• Construction mencapai 2,83% dari rencana

3,40%.

• Management mencapai 43,24% dari rencana

43,22%, sementara Commissioning belum

dilaksanakan, karena tahap pembangunan

masih berlangsung.

Page 74: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level72

Laporan Pengembangan Usaha

Tabel progres pembangunan Pabrik Indarung VI,

Desember 2014 adalah sebagai berikut

Aktifitas Biaya (Rp Juta) Bobot Rencana Realisasi Varian

Preparation 96,165 2.50% 32.02% 53.58% 21.56%

Management 161,772 4.21% 43.22% 43.24% 0.02%

Engineering 82,615 2.15% 91.09% 79.69% -11.40%

Procurement 2,223,492 57.89% 17.12% 18.85% 1.73%

Construction 1,196,882 31.16% 3.40% 2.83% -0.57%

Commissioning 79,924 2.08% 0.00% 0.00% 0.00%

Total 3,840,851 100.00% 15.55% 16.67% 1.12%

Sampai akhir bulan Februari 2015 progres

pembangunan proyek Rembang telah mencapai

24,73%.

Proyek Pabrik Rembang juga dilakukan dengan

konsep swakelola di mana PT Semen Gresik sebagai

pemilik proyek, telah membentuk Counterpart Team

PEMBANGUNAN PABRIK DI REMBANG, JAWA

TENGAH

Ekspansi Domestik

Page 75: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 73

Ekspansi Domestik

pelaksanaan pembangunan proyek. Sementara

sebagai pelaksana dan koordinator proyek, Perseroan

telah membentuk Tim Proyek Rembang.

Proyek Rembang merupakan pembangunan

pabrik green field, sehingga aktifitas pelaksanaan

pembangunan pabrik berlangsung lebih kompleks,

meliputi aktifitas pembebasan dan pematangan

tanah, pembangunan infrastruktur pendukung dan

pembangunan fasilitas produksi.

Ground Breaking tanda dimulainya pelaksanaan

pembangunan dilakukan pada tanggal 16 Juni 2014.

Kapasitas produksi pabrik adalah 3 juta ton per

tahun dengan perkiraan nilai proyek adalah sebesar

Rp4.452,7 miliar, dan target penyelesaian kuartal III

tahun 2016.

Pada akhir tahun 2014 realisasi pembangunan fisik

Pabrik Rembang telah mencapai 17,27%, sedikit di

atas target realisasi yang sebesar 17,23%, dengan

penjelasan ringkas sebagai berikut.

• Preparation mencapai 43,90% dari rencana

43,89%.

• Engineering mencapai 70,46% dari rencana

79,28%.

• Procurement mencapai 14,31% dari rencana

12,91%.

• Construction mencapai 3,6% dari rencana

5,32%.

• Management mencapai 31,72% dari rencana

31,7%, sementara Commissioning belum

dilaksanakan, karena tahap pembangunan

masih berlangsung.

Tabel progres pembangunan Pabrik Rembang,

Desember 2014 adalah sebagai berikut.

Aktifitas Biaya (Rp Juta) Bobot Rencana Realisasi Varian

Preparation 400,719.64 9.00% 43.89% 43.90% 0.01%4

Management 337,479.15 7.58% 31.70% 31.72% 0.02%

Engineering 146,225.62 3.28% 79.28% 70.46% -8.82%

Procurement 2,401,935.20 53.94% 12.91% 14.31% 1.40%

Construction 1,095,983.34 24.61% 5.32% 3.60% -1.72%

Commisioning 70,366.20 1.58% 0.00% 0.00% 0.00%

Total 4,452,709.15 100.00% 17.23% 17.27% 0.04%

Sampai akhir bulan Februari 2015 progres

pembangunan proyek Rembang telah mencapai

27,69%.

PROYEK UPGRADING

Upgrading merupakan upaya modifikasi atau

penggantian peralatan produksi yang ada untuk

meningkatkan kapasitasnya. Perseroan melakukan

langkah upgrading fasilitas pabrik yang ada yang

dilakukan secara bertahap sejak tahun 2008 dan akan

berlangsung secara terus menerus. Peralatan yang

ditingkatkan kapasitasnya meliputi area pyroprocess,

coal, dan cement grinding.

Pada tahun 2014, Perseroan telah menyelesaikan

proyek yang meliputi:

• Semen Padang

Perseroan telah menyelesaikan cement mill

baru di Dumai berkapasitas 150ton per jam dan

sampai akhir tahun 2014 masih dalam tahap

commissioning.

Untuk mengkonversi konsumsi batubara

berkalori lebih rendah, Perseroan telah

Page 76: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level74

menyelesaikan konstruksi pembangunan satu

unit coal mill di Pabrik Indarung IV, dengan

kapasitas 50 ton per jam dan telah beroperasi

di tahun 2014.

• SemenTonasa

Perseroan melakukan peningkatan kapasitas di

pabrik Tonasa IV dari kapasitas 7.800 ton per

hari menjadi 8.500 ton per hari, yang dilakukan

secara parsial.

Seiring dengan peningkatan kapasitas Pabrik

Semen Tonasa, saat ini Perseroan sedang

membangun satu unit coal mill di Pabrik Tonasa

IV, berkapasitas 80 ton per jam dengan realisasi

progres pembangunan di akhir tahun 2014

mencapai 88,49%.

• SemenGresik

Di tahun 2014, Perseroan telah menyelesaikan

pembangunan 1 unit vertical cement mill di Pabrik

Tuban dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun.

Dengan selesainya proyek tersebut total kapasitas

desain Pabrik Tuban meningkat menjadi 14,7 juta

ton semen per tahun.

Seiring dengan peningkatan kapasitas

tersebut, Perseroan juga telah menyelesaikan

pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung

sebagai berikut:

- Centralized Coal Storage, yang dapat melayani

kebutuhan batubara di Pabrik Tuban I, II, III,

dan IV.

- Penambahan kapasitas pemuatan Bulk

Cement ke kapal.

- Centralized Trass Storage, untuk memenuhi

kebutuhan trass di cement mill Pabrik Tuban

I, Tuban II dan vertical cement mill baru.

Perseroan telah menyelesaikan kontrak

pengadaan peralatan utama untuk modifikasi

Clinker Cooler Tuban II dan Tuban III dengan

teknologi terbaru Cross bar Cooler.

Untuk Pabrik Tuban II pemasangan Clinker Cooler

tersebut telah selesai dilakukan pada tahun 2014.

Sedangkan untuk Pabrik Tuban III ditargetkan

selesai pada tahun 2015.

Pembangunan Packing Plant

Untuk mendukung sarana distribusi, Perseroan saat

ini telah memiliki 24 unit packing plant yang tersebar

di seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2014

Perseroan telah menyelesaikan tambahan 1 packing

plant di Mamuju, Sulawesi Barat dan 1 packing plant

di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Saat ini Perseroan tengah menyelesaikan

pembangunan beberapa packing plant lain, masing-

masing di Lampung, Pontianak dan Balikpapan.

Tujuan pembangunan packing plant tersebut

adalah:

• Efisiensibiayatransportasi,distribusidan

pengantongan.

• Menjaminkontinuitaspasokansemendiwilayah

pemasaran Perseroan.

• Perluasanpasar.

Penyelesaian pembangunan berbagai fasilitas

pendukung distribusi tersebut membuat Perseroan

semakin siap menyambut peluang peningkatan

permintaan domestik dan meningkatkan pangsa

pasar di masa mendatang.

Laporan Pengembangan Usaha

Tinjauan KinerjaLaporan Pengembangan Usaha

Page 77: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 75

Dana Pengembangan Usaha

Mengelola dana internal secara optimal dan mendapatkan sumber pendanaan jangka panjang sebagai komplemen dengan biaya yang efektif

dan sesuai kebutuhan untuk mendukung pengembangan usaha untuk mencapai level kinerja baru di masa mendatang

PENGEMBANGAN FASILITAS PRODUKSI DAN

DISTRIBUSI

Perseroan selama ini dikenal sebagai perusahaan yang

memiliki kelebihan kas yang cukup guna memenuhi

kebutuhan pendanaan untuk investasi yang bersifat

reguler, seperti pemeliharaan fasilitas produksi,

kegiatan upgrading, pengembangan fasiitas distribusi

dan sebagainya. Perseroan sejak beberapa tahun

terakhir telah dan sedang merealisasikan berbagai

program pengembangan usaha, dengan beragam

kegiatan investasi dalam rangka pengembangan

usaha, meliputi: akuisisi, pendirian perusahaan anak

usaha/lini bisnis baru, pembangunan pabrik baru,

termasuk pengembangan sarana produksi maupun

sarana distribusi.

Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam

rangka pengembangan investasi tersebut, Perseroan

memandang perlu menggali sumber dana eksternal,

dalam batas-batas yang layak, agar kegiatan

pendanaan yang dilakukan memberi benefit optimal

dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

Untuk maksud tersebut, dalam rangka mendapatkan

dukungan sumber dana eksternal guna membiayai

sebagian kebutuhan investasi pengembangan usaha,

Perseroan telah menjalin kerjasama dengan berbagai

lembaga keuangan.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan pendanaan

pengembangan usaha sebagaimana diuraikan

sebelumnya (Lihat kembali Sub-Bab-“Ekspansi

Regional” dan “Ekspansi Domestik”), Perseroan

menggunakan dana pinjaman dari perbankan,

dalam bentuk berbagai fasilitas pinjaman sesuai

kebutuhan. Sehingga sumber dana seluruh kegiatan

pengembangan Perseroan pada umumnya ada dua,

dana kas internal dan dana perbankan.

Guna mengintensifkan penggunaan dana internal

maupun dana dari perbankan secara optimal dalam

mendukung kegiatan investasi, Perseroan telah

menetapkan kebijakan persetujuan investasi yang

diantaranya menentukan jenis-jenis kegiatan investasi

dan besaran dana yang bisa mendapatkan dukungan

dana sesuai peruntukannya.

Perseroan telah menerapkan beberapa kebijakan dan

program untuk memenuhi kebutuhan pendanaan

investasi pengembangan, mencakup:

• Mengendalikan pinjaman dalam batas

kemampuan.

• Mengupayakan kombinasi sumber dana yang

mendukung capaian IRR yang maksimal untuk

memberi benefit optimal terhadap kinerja

keuangan.

• Mengupayakancovenant yang memberi benefit

optimal bagi Perusahaan.

• Memaksimalkan pemanfaatan dana internal

korporasi

• Fund rising dilakukan secara terpusat di holding

sehingga dapat diperoleh pricing dan term

condition yang kompetitif

REALISASI PENDANAAN 2014

Pada tahun 2014 Perseroan telah merealisasikan

pendanaan untuk membiayai berbagai proyek

pembangunan pabrik baru hingga sebesar Rp1,95

triliun. Kebutuhan dana tersebut mencakup 50%

Page 78: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level76

Laporan Pengembangan Usaha

dari nilai proyek yang dibiayai, yakni total senilai

Rp3,9 miliar.

Total belanja modal Perseroan sepanjang tahun 2014

adalah sebesar Rp2,969 miliar, terdiri dari belanja

modal dalam rangka investasi pembangunan pabrik

baru, pembangunan sarana distribusi, pembangunan

sarana pendukung distribusi dan pemeliharaan

sarana produksi maupun distribusi.

Dari total belanja modal tersebut, 87% atau senilai

Rp2.581 miliar pendanaan berasal dari kas internal,

sedang 13% atau senilai Rp388 miliar berasal dari

pendanaan bank. Rincian hasil realisasi pendanaan

pada tahun 2014 adalah:

Realisasi Kegiatan Pendanaan Perseroan

(Rp miliar)

Sumber Dana Tahun 2014

Pendanaan Kas Internal 2.581

Pinjaman Bank 388

TOTAL BELANJA MODAL 2.969

Pada tahun 2014 Perseroan mendapatkan komitmen

pendanaan untuk pembiayaan berbagai proyek

pengembangan usaha, dengan rincian:

1. Penandatangan fasilitas kredit investasi dengan

Bank Mandiri senilai Rp1,95 triliun untuk

membiayai pembangunan Pabrik Indarung VI

2. Penandatanganan fasilitas non cash loan

dengan Bank Mandiri senilai Rp1,4 triliun untuk

membiayai pembangunan pabrik Rembang di

Jawa

Page 79: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 77Assuring the Move Into Next Level 77

Page 80: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level78

80 Nama Perseroan82 Visi dan Misi84 Sekilas Perseroan86 Milestone88 Keunggulan Perseroan90 Struktur Organisasi92 Peta Wilayah Operasional dan Distribusi94 Jenis Produk dan Fasilitas Pendukung97 Akses Informasi98 Entitas Anak dan Entitas Asosiasi

Informasi Perusahaan

Page 81: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 79

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan produsen semen terbesar dan tercatat sebagai BUMN Multinasional pertama di Indonesia yang memiliki anak usaha di luar negeri yang hingga saat ini konsisten dengan rencananya dalam mengembangkan usaha untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan para pemangku kepentingan dalam rangka membangun bangsa.

Page 82: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level80

Nama Perseroan

Perseroan terus melanjutkan proses Transformasi Korporasi dan memantapkan peran fungsi Strategic Holding dengan membentuk anak perusahaan baru PT

Semen Gresik serta merintis upaya kapitalisasi kompetensi seluruh sumber daya yang dimiliki dengan menginisiasi pembentukan Semen Indonesia

Center of the Champs

Informasi Perusahaan

Nama Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Bidang Usaha Industri Semen

Kepemilikan Pemerintah Indonesia 51,01%

Publik 48,99%

Tanggal Pendirian 25 Maret 1953

Dasar Hukum Peraturan Pemerintah No. 132 tahun 1961

Bursa Bursa Efek Indonesia

Modal Dasar Rp2.000,00 miliar

Modal Ditempatkan Dan Disetor Penuh Rp593,15 miliiar

Modal ditempatkan 180.132.000.000

Pencatatan di Bursa Saham Perseroan telah tercatat di Bursa Efek Jakarta, melalui IPO yang

dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 1991 dengan kode perdagangan saham:

SMGR

Alamat Kantor PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

Kantor Pusat

Jl. Veteran Gresik 61122

Jawa Timur, Indonesia

P. + 62-31-398-1732

F. + 62-31-398-3209

Website : www.semenindonesia.com

Kantor Perwakilan Jakarta

Gedung The East Lantai 18th

Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung

Kuningan, Jakarta -12950

P. + 62-21-5261174-5

F. + 62-21-5261176

Page 83: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 81

Nama Perseroan

Assuring the Move Into Next Level 81

Page 84: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level82

Menjadi Perusahaan Persemenan Internasional yang Terkemuka di Asia Tenggara.

VisiInformasi Perusahaan

Page 85: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 83

1. Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait yang berorientasikan kepuasan konsumen.

2. Mewujudkan perusahaan berstandar internasional dengan keunggulan daya saing dan sinergi untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.

3. Mewujudkan tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.

4. Memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan (stakeholders).

5. Membangun kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia.

Pernyataan Visi dan Misi Perseroan tersebut ditetapkan

oleh Direksi pada tanggal 25 Oktober 2014 dan disetujui

oleh Dewan Komisaris pada tanggal 25 Oktober 2014

Misi

Page 86: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level84

Sekilas Perseroan

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, sebelumnya

bernama PT Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan

perusahaan yang bergerak di bidang industri semen.

Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957

oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang

250.000 ton semen per tahun.

Pada tanggal 8 Juli 1991 saham Semen Gresik

tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya

(kini menjadi Bursa Efek Indonesia) serta merupakan

BUMN pertama yang go public dengan menjual 40

juta lembar saham kepada masyarakat. Komposisi

pemegang saham pada saat itu: Negara RI 73% dan

masyarakat 27%.

Pada bulan September 1995, Perseroan melakukan

Penawaran Umum Terbatas I (Right Issue I), yang

mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi

Negara RI 65% dan masyarakat 35%. Pada tanggal

15 September 1995 PT Semen Gresik berkonsolidasi

dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa.

Total kapasitas terpasang Perseroan saat itu sebesar

8,5 juta ton semen per tahun.

Pada tanggal 17 September 1998, Negara RI melepas

kepemilikan sahamnya di Perseroan sebesar 14%

melalui penawaran terbuka yang dimenangkan oleh

Cemex S. A. de C. V., perusahaan semen global yang

berpusat di Meksiko. Komposisi kepemilikan saham

berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat 35%,

dan Cemex 14%. Kemudian tanggal 30 September

1999 komposisi kepemilikan saham berubah menjadi:

Pemerintah Republik Indonesia 51,01%, masyarakat

23,46% dan Cemex 25,53%.

Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan

saham Cemex Asia Holdings Ltd. kepada Blue Valley

Holdings PTE Ltd. sehingga komposisi kepemilikan

saham berubah menjadi Negara RI 51,01% Blue

Valley Holdings PTE Ltd. 24,90%, dan masyarakat

24,09%.

Pada akhir Maret 2010, Blue Valley Holdings PTE

Ltd, menjual seluruh sahamnya melalui private

placement, sehingga komposisi pemegang saham

Perseroan berubah menjadi Pemerintah 51,01% dan

publik 48,99%.

Pada April tahun 2012, Perseroan berhasil

menyelesaikan pembangunan pabrik Tuban IV

berkapasitas 2,5 juta ton. Setelah menjalani masa

commissioning, pada bulan Juli 2012 pabrik baru

tersebut diserahterimakan, diikuti peresmian

operasional komersial pada bulan Oktober 2012.

Selanjutnya, pada kuartal ketiga 2012, Perseroan

juga berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik

semen Tonasa V di Sulawesi. Pabrik baru berkapasitas

2,5 juta ton tersebut menjalani masa commissioning

sejak September 2012, dan ditargetkan mulai

beroperasi komersial pada kuartal pertama 2013.

Pada tanggal 18 Desember 2012 Perseroan resmi

mengambil alih 70% kepemilikan saham Thang

Long Cement Joint Stock Company (TLCC) dari

Hanoi General Export-Import Joint Stock Company

(Geleximco) di Vietnam, berkapasitas 2,3 juta ton.

Aksi korporasi ini menjadikan Perseroan tercatat

sebagai BUMN Multinasional yang pertama di

Indonesia. Dengan akuisisi TLCC tersebut, hingga

akhir 2012, kapasitas desain Perseroan menjadi

sebesar 28,5 juta ton (26,2 juta ton di Indonesia dan

2,3 juta ton di Vietnam) semen per tahun.

Pada tanggal 20 Desember 2012 Perseroan resmi

berperan sebagai Strategic Holding Company

sekaligus merubah nama, dari PT Semen Gresik

(Persero) Tbk menjadi PT Semen Indonesia (Persero)

Tbk.

Pada tangggal 20 Desember 2013 Perseroan

menandatangani akta pendirian Perusahaan

patungan PT Krakatau Semen Indonesia (KSI) yang

Informasi Perusahaan

Page 87: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 85

Sekilas Perseroan

akan membangun pabrik pengolahan limbah berupa

slag powder sebagai bahan baku pembuatan semen.

Selanjutnya pada tanggal 24 Desember 2013,

Perseroan melanjutkan proses Transformasi

Korporasi dan memantapkan peran fungsi Strategic

Holding dengan membentuk anak perusahaan baru

PT Semen Gresik.

Tahun 2014 Perseroan kembali melanjutkan

program pengembangan usaha dengan memulai

pembangunan 2 pabrik semen di Padan dan

Rembang serta memperkuat dukungan teknologi

informasi dengan mendirikan entitas anak usaha PT

Sinergi Informatika Semen Indonesia.

Page 88: SMGR Annual Report 2014 Revisi

MilestoneInformasi Perusahaan

Tahun pendirian Perseroan,

memiliki satu fasilias

produksi berkapasitas

250,000 ton ton per tahun

(kapasitas disain)

Akuisisi perusahaan semen

dalam negeri, PT Semen

Padang (Persero) dan PT

Semen Tonasa (Persero).

Initial Public Offering (IPO)

Perseroan, Nilai kapitalisasi

pasar: Rp0,63 triliun. Struktur

kepemilikan Perseroan:

Pemerintah Indonesia : 73%

Public : 27%

Cemex menjadi strategic

partner, dengan kepemilikan

saham sebesar 14,0%.

Struktur kepemilikan

Perseroan menjadi:

Pemerintah Indonesia: 51%

Public : 35%

Cemex : 14,0%

Nilai kapitalisasi pasar

menjadi Rp4,9 triliun

Cemex meningkatkan

kepemilikan saham

Perseroan mejadi sebesar

26%, kepemilikan menjadi:

Pemerintah Indonesia: 51%

Public : 23%

Cemex : 26%

Nilai kapitalisasi pasar

menjadi Rp6,6 triliun

1957

1995

1991

1998

1999

Assuring the Move Into Next Level86

Page 89: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 87

Sekilas Perseroan

Blue Valley Holdings

membeli 24,9%

kepemilikan Cemex

pada saham SMGR;

Nilai kapitalisasi:

Rp 21.5 triliun.

Kepemilikan:

Pemerintah Indonesia:

51%

Public : 24,1%

Blue Valley : 24,9%

Memulai tahap

pembangunan 2

pabrik semen baru dan

1 pembangkit listrik.

Tanggal 31 Maret,

Blue Valley Holdings,

menjual seluruh

kepemilikan saham

SMGR. Nilai pasar

(April, 2010):

Rp72,31 triliun.

Kepemilikan:

Pemerintah

Indonesia: 51%

Public : 49%

Nilai kapitalisasi per

31 Desember 2012

Rp94 triliun, kapasitas

produksi (installed)

sebesar 28,5 ton per

tahun.

Menyelesaikan

pembangunan 2 unit

pabrik semen.

Akuisisi Thang Long

Cement Joint Stock

Company (TLCC), di

Vietnam.

Menjadi Strategic

Holding Company dan

merubah nama menjadi

PT Semen Indonesia

(Persero) Tbk

Mendirikan PT

Krakatau Semen

Indonesia, Joint

venture company di

bidang pengolahan

limbah slag powder

untuk bahan baku

pembuatan semen.

Diikuti pendirian PT

Semen Gresik sebagai

langkah lanjutan dari

proses Transformasi

Korporasi.

Mendirikan PT

Sinergi Informatika

Semen Indonesia,

ground breaking

pembangunan pabrik

semen di Rembang

dan di Padang, dan

peresmian dua packing

plant.

2006

2010

2012

2013

2014

Page 90: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level88

Keunggulan Perseroan

Perseroan memiliki beragam keunggulan tambahan selain keunggulan dari sisi letak geografis anak perusahaan, meliputi jaringan distribusi, ketersediaan bahan baku, brand image, fundamental keuangan yang kokoh dan sumber daya manusia yang mumpuni

Selain berbagai keunggulan yang telah disampaikan

di bagian awal laporan, Perseroan memiliki berbagai

keunggulan lain, mencakup.

JANGKAUAN DISTRIBUSI

Keunggulan jaringan distribusi Perseroan didukung

oleh 30 unit gudang penyangga, pengoperasian 24

packing plant di lokasi yang strategis serta didukung

oleh 361 distributor nasional untuk menjamin

kelancaran pasokan semen ke seluruh penjuru

Nusantara. Adapun distributor TLCC di Vietnam

berjumlah 78 yang tersebar di Vietnam Utara,

Tengah, dan Selatan.

BAHAN BAKU

Area-area tambang Perseroan memiliki cadangan

bahan baku dengan kualitas terbaik dan dalam

jumlah besar, sehingga menjamin kelangsungan

produksi semen di seluruh pabrik Perseroan dalam

jangka panjang.

BRAND IMAGE

Perseroan memiliki tiga merk yang lekat di hati

konsumen. Pangsa pasar domestik (Indonesia)

terbesar, mencapai sekitar 43,7%, menunjukkan

keunggulan reputasi yang mencerminkan kekuatan

corporate dan brand image Perseroan.

FUNDAMENTAL KEUANGAN

Perseroan berhasil mengelola fundamental keuangan

yang tetap kuat, sehingga memberikan kesempatan

lebih luas bagi Perseroan untuk melakukan perluasan

kapasitas produksi serta ekspansi usaha terkait

lainnya.

Informasi Perusahaan

(dalam %)

Return On Equity (ROE) Perseroan

2014 2013 2012

25.7

27.9

23.2

2014 2013 2012

(dalam %)

Return On Assets (ROA) Perseroan

17.4

18.2

16.2

Page 91: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 89

Struktur Usaha dan Anak Usaha Perseroan

Catatan : Angka 2014 masih sementara Catatan : Angka 2014 masih sementara

(dalam %)

Debt to Equity Perseroan

2014 2013 2012

19.6

22.2

18.6

2014 2013 2012

(dalam %)

Debt to EBITDA Perseroan

0.560.50

0.6

SUMBER DAYA MANUSIA

Selain kemampuan memproduksi semen berkualitas

tinggi, Perseroan juga memiliki SDM dengan

Struktur Usaha dan Entitas Anak

kompetensi tinggi di bidang perekayasaan teknis dan

jasa konsultasi dalam industri persemenan maupun

industri terkait.

Perkembangan Jumlah Pegawai2014 2013 2012

6.336* 6.320* 6.659** Tidak termasuk pegawai Anak perusahaan Non Semen

SEMEN GERSIK

99,2%

SWABINA GATRA

1,67%

PT KAWASAN INDUSTRI GRESIK (KIG)

65,0%

SGG ENERGI PRIMA

97,0%

PT VARIA USAHA

24,95%

PT UNITED TRACTORS SEMEN GRESIK (LTSG)

55,0%

PT SGG PRIMA BETON

99,99%

PT INDUSTRI KEMASAN SEMEN GRESIK (IKSG)

60,0%

PT SWADAYA GRAHA

25,0%

PT BIMA SERAJA ABADI

80,0%

APCC

69,93%

PT SEPATIMSATAMTAMA

97,0%

TLCC

69,36%

PT KRAKATAU SEMEN INDONESIA

50,0%

PT ETERNIT GRESIK

17,6%

PT SISI

85%

SEMEN PADANG

99,9%

SEMEN TONASA

99,9%

THANG LONG CEMENTJOINT STOCK COMPANY

70,0%

VARIA USAHA BAHARI

15,97%

VARIA USAHA BATAM

15,8%

VARIA USAHA DHARMA SEGARA

11,98%

VARIA USAHA LINTAS SEGARA

14,97%

WARU ABADI

24,83%

Page 92: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level90

Manajemen Proyek

Manajemen Proyek

Struktur OrganisasiInformasi Perusahaan

Dir PUSB

Rizkan Chandra

Dir Produksi & Litbang

Johan Samudra

Dir Enjiniring & Proyek

Suharto

Dep Peng. Perusahaan

Sumarwanto

Dep Capex Grup

M. Ludfi Setyadi

Dep Perluasan Bahan Baku

Donny A.

Dep Litbang

Teknologi &

Produk

Teguh Sutrisno

Dep Litbang Energi Matrl &

Ling.M. Yusuf

Dep Litbang Aplikasi Produk

Rudi Hermawan

Dep Teknik dan Produktivitas

Heru Sasono

Dep Rancang Bangun

Eko Wiranto

Dep Eng Know. & Inovasi

Ahmad Aris

Dep Layanan Proyek

Durain P.

Manajemen Proyek

*

* Tim Proyek Rembang : Ari Wardhana, Heru Indra Wijayanto & Fardhi Sjahrul Ade* Tim Plant Performance Improvement : Bambang Tridoso Oktanto* Tim Distribution Improvement : Achmed Vaival Istiadi

Page 93: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 91

OOTC

••

OOTC

••

Struktur Organisasi

DIR UTAMA

Suparni

Dir. Komersial

Amat Pria Darma

Dir SDM & Hukum

Gatot Kustyadji

Dir Keuangan

Ahyanizzaman

OOTC

**

Internal Audit Grup

Ginarko Isnubroto

Sekretaris Perusahaan

Agung Wiharto

Dep CSR

Wahjudi Heru

Dep Distribusi & Logistik

Rudi Hartono

Dep Pemasaran

Tino Darusman

Dep Pengadaan Strategis

Mat Sulkan

Dep Center

of Dynamic

Learning

Guntoro

Dep Strategic Performance Management

Fuad Salim

Dep Pengembangan

Sistem SDMWedo Wiroaji

Dep Keuangan Grup

M. Supriyadi

Dep Hukum & GRC

M. Soffan Heri

Dep Aset Grup

Suhandik

Dep ICT Strategis

Adel Rahadi

Dewan Inovasi

Indrati

** OOTC-Vision & Mission : Mufti Arimurti** OOTC-Performance Improvement : Soni Asrul Sani** OOTC-Special Project : Agus Subroto

Page 94: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level92

Peta Wilayah Operasional dan Distribusi

Informasi Perusahaan

Kiln 4 unit

CementMill

6 unit

Kiln 4 unit

Cement Mill

10 unit

Cement Mill

1 unit

Cement Mill

1 unit

Kiln 1 unit

Cement Mill

1 unit

Page 95: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 93

Peta Wilayah Operasional dan Distribusi

Kiln 4 unit

Cement Mill

6 unit

Integrated Cement Plant 4 Lokasi

Kiln 13 Unit

Cement Mill 25 Unit

Grinding Plant 2 Lokasi

Gudang Penyangga Tersebar

Packing Plant 24 Lokasi

Packing Plant Project 3 Lokasi

Pelabuhan 11 Lokasi

Page 96: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level94

Jenis Produk dan Fasilitas Pendukung

Jenis Produk Product Type

Perseroan memproduksi berbagai jenis semen. Semen

utama yang diproduksi adalah semen Portland Tipe

II-V (Non-OPC). Di samping itu juga memproduksi

berbagai tipe khusus dan semen campur (mixed

cement), untuk penggunaan yang terbatas. Berikut

ini penjelasan mengenai jenis semen yang diproduksi

serta penggunaannya.

Semen Portland Tipe I

Dikenal pula sebagai Ordinary Portland Cement

(OPC), merupakan semen hidrolis yang dipergunakan

secara luas untuk konstruksi umum, seperti konstruksi

bangunan yang tidak memerlukan persyaratan

khusus, antara lain bangunan perumahan, gedung-

gedung bertingkat, landasan pacu, dan jalan raya.

Semen Portland Tipe II

Semen Portland Tipe II adalah semen yang mempunyai

ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang.

Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah

rawa, dermaga, saluran irigasi, beton massa dan

bendungan.

Semen Portland Tipe III

Semen jenis ini merupakan semen yang

dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan

bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal

yang tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan

memerlukan penyelesaian secepat mungkin, seperti

pembuatan jalan raya dan jalan bebas hambatan,

bangunan tingkat tinggi dan bandar udara.

Semen Portland Tipe V

Semen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi

bangunan-bangunan pada tanah/air yang

mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok untuk

instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi

dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan dan

pembangkit tenaga nuklir.

Special Blended Cement (SBC)

Adalah semen khusus yang diciptakan untuk

pembangunan mega proyek jembatan Surabaya-

Madura (Suramadu) dan sesuai digunakan untuk

bangunan di lingkungan air laut, dikemas dalam

bentuk curah.

Portland Pozzolan Cement (PPC)

Adalah semen Hidrolis yang dibuat dengan

menggiling terak, gypsum dan bahan pozzolan.

Digunakan untuk bangunan umum dan bangunan

yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi

sedang, seperti: jembatan, jalan raya, perumahan,

dermaga, beton massa, bendungan, bangunan irigasi

dan fondasi pelat penuh.

Portland Composite Cement (PCC)

Adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan

bersama-sama terak, gypsum, dan satu atau lebih

bahan anorganic. Kegunaan semen jenis ini sesuai

untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata,

plesteran, selokan, pembuatan elemen bangunan

khusus seperti beton pra-cetak, beton pra-tekan dan

paving block.

Super Masonry Cement (SMC)

Adalah semen yang dapat digunakan untuk

konstruksi perumahan dan irigasi yang struktur

betonnya maksimal K225, dapat juga digunakan

untuk bahan baku pembuatan genteng beton hollow

brick, paving block dan tegel.

Oil Well Cement (OWC) Class G HRC

Merupakan semen khusus yang digunakan untuk

pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan

konstruksi sumur minyak di bawah permukaan

laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi adalah

Class G, High Sulfat Resistant (HSR) disebut juga

sebagai “Basic OWC”. Aditif dapat ditambahkan

untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan

temperatur tertentu.

Informasi Perusahaan

Page 97: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 95

Peta Wilayah Operasional dan Distribusi

Semen Portland Tipe I, PCC, dan PPC tersedia di

pasar retail, sementara jenis lainnya hanya diproduksi

berdasarkan pesanan dalam jumlah tertentu.

Produk-produk tersebut dipasarkan terutama untuk

kebutuhan pasar dalam negeri dan sebagian lainnya

diekspor. Sebagian besar produk dipasarkan dalam

bentuk kemasan zak, sedangkan selebihnya dalam

bentuk curah.

Fasilitas Pendukung

Supporting Facilities

SEMEN PADANG

Memiliki empat pabrik semen, kapasitas desain

7,3 juta ton semen per tahun, berlokasi di

Indarung, Sumatera Barat. Semen Padang juga

mempunyai delapan pengantongan semen, yaitu

di Teluk Bayur, Belawan, Batam, Tanjung Priok,

Ciwandan, Malahayati, Lhokseumawe dan Dumai

serta mempunyai 14 gudang penyangga dan satu

pelabuhan

Pelabuhan Teluk Bayur

Kapasitas : 40.000 DWT

Kedalaman : 12.5 m

Panjang : 150 m

Jumlah Dermaga : 3

SEMEN INDONESIA

Mengoperasikan empat pabrik dengan kapasitas

desain 14,4 juta ton semen per tahun yang berlokasi

di Tuban, Jawa Timur. Semen Gresik juga mempunyai

dua pelabuhan, yaitu: Pelabuhan Khusus Semen Gresik

di Tuban dan Gresik. Semen Gresik mengoperasikan

11 gudang penyangga yang tersebar di seluruh Jawa

dan Bali serta mengoperasikan lima packing plant

di Ciwandan, Banyuwangi, Sorong, Balikpapan dan

Dumai

Pelabuhan Khusus Gresik

Tipe : Line Jetty

Panjang : 290.8 meter

Lebar : 15.5 meter

Kapasitas : 10.000 DWT

Kedalaman : 9 M LWS

Pelabuhan khusus Tuban

Dermaga I

Tipe : Line Jetty

Panjang : 175 meter

Lebar : 45.5 meter

Kapasitas : 7.000 DWT

Kedalaman : 8 M LWS

Dermaga II

Tipe : Line Jetty

Panjang : 225 meter

Lebar : 45.5 meter

Kapasitas : 40.000 DWT

Kedalaman : 13 M LWS

SEMEN TONASA

Memiliki tiga pabrik semen, kapasitas desain 7,8

juta ton semen per tahun, berlokasi di Pangkep,

Sulawesi Selatan. Semen Tonasa juga mempunyai

9 pengantongan semen dan dilengkapi dengan

dermaga, yaitu: Biringkassi, Makassar, Samarinda,

Banjarmasin, Pontianak, Bitung, Palu, Ambon dan

Celukan Bawang Bali. Semen Tonasa mempunyai 5

gudang penyangga.

Pelabuhan Biringkassi

Tipe : Line Jetty

Panjang : 445.5 meter

Kapasitas : 30.000 DWT

Kedalaman : 13 M LWS

Page 98: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level96

Informasi Perusahaan

Jenis Produk dan Fasilitas Pendukung

THANG LONG CEMENT

Memiliki satu pabrik, kapasitas desain 2,3 juta ton

semen per tahun, berlokasi di provinsi Quang Ninh

dengan pelabuhan milik sendiri (Thang Long Jetty)

untuk kapasitas muat kapal sampai 30.000 DWT.

Sedangkan untuk kapasitas muat kapal yang lebih

besar menggunakan pelabuhan laut Cai Lan yang

berjarak sekitar 3 km dari pelabuhan milik sendiri.

Di samping itu, TLCC memiliki pabrik penggilingan

yang terletak di pinggiran kota Ho Chi Minh. TLCC

juga mempunyai 3 pengantongan semen (rotary

packer).

Pelabuhan Thang Long

Tipe : Line Jetty

Panjang : 160 meter

Kapasitas : 30.000 DWT

Kedalaman : 9 M LWS

Pelabuhan Cai Lan

Tipe : Line Jetty

Panjang : 826 meter

Kapasitas : 75.000 DWT

Kedalaman : 12 M LWS

Page 99: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 97

Alamat kantor dan Akses informasi

Untuk mendapatkan Laporan Tahunan PT Semen

Indonesia (Persero) Tbk, atau untuk memperoleh

informasi lainnya dapat menghubungi.

Alamat Kantor

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

Gedung Utama Semen Gresik

Jl. Veteran Gresik 61122

Tel. (62-31) 3981732

Fax. (62-31) 3983209

Atau

Kantor Perwakilan Jakarta

The EAST Tower Lt. 18

Mega Kuningan Business District

Jln Lingkar Mega Kuningan

Kuningan, Jakarta 12950

Tel. (62-21) 5261174-5

Fax. (62-21) 5261176

Informasi untuk pemegang saham, berita terbaru dan

informasi umum tentang Perseroan dapat diperoleh

melalui:

Investor Relations

Kantor Perwakilan Jakarta

The EAST Tower Lt. 18

Mega Kuningan Business District

Jln Lingkar Mega Kuningan

Kuningan, Jakarta 12950

Tel. (62-21) 5261174-5

Fax. (62-21) 5261176

Situs Internet

E-mail : www.semenindonesia.com

Page 100: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level98

Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi

Perseroan memiliki entitas anak, entitas asosiasi

maupun afiliasi yang bergerak dalam bidang usaha

terkait persemenan, dari produksi semen, distribusi

Informasi Perusahaan

Penyertaan Perseroan pada Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan Afiliasi

PerusahaanCompany

LangsungDirect

Tidak LangsungIndirect

KegiatanActivities

PT Semen Padang 99,99% Produsen Semen

PT Semen Gresik 99,2% Produsen Semen

PT Semen Tonasa 99,99% Produsen Semen

PT Thang Long Joint Stock Company (*) 70,00% Produsen Semen

PT Thang Long Joint Stock Company 269,36% / Melalui TLCC

Produsen Semen

An Phu Cement Joint Stock Company69,93% / Melalui TLCC

Produsen Semen

PT SGG Energi Prima (SEP) 97,00%Pertambangan, perdagangan dan pengangkutan batubara

PT SGG Prima Beton (SPB) 99,99% Produksi beton siap pakai

PT United Tractors Semen Gresik 55%Eksplorasi dan eksploitasi bahan tambang darat kecuali minyak dan gas bumi

PT Industri Kemasan Semen Gresik 60%

Pengolahan bahan-bahan pokok pembuat kemasan atau kantong menjadi berbagai kemasan atau kantong yang mempunyai nilai ekonomi tinggi

PT Kawasan Industri Gresik 65%

Penjualan tanah industri, penjualan ruko, persewaan bangunan pabrik siap pakai, persewaan gudang, persewaan kantor, dan persewaan ruko

PT Swadaya Graha 25%

Developer, kontraktor sipil, kontraktor mekanikal dan elektrikal, bengkel dan manufaktur, fabrikasi baja, jasa penyewaan dan pemeliharaan alat berat, biro engineering, industri dan perdagangan

hingga penggunaan produk semen. Seluruh entitas

tersebut berstatus operasional.

Page 101: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 99

Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi

Penyertaan Perseroan pada Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan Afiliasi

PerusahaanCompany

LangsungDirect

Tidak LangsungIndirect

KegiatanActivities

PT Varia Usaha 24,95%

Jasa pengangkutan;perdagangan umum, termasuk pula impor, ekspor, ekspor, antar pulau dalam negeri, juga bergerak dalam keagenan, distributor, dan usaha perdagangan lainnya

PT Eternit Gresik 17,51%memproduksi lembaran fiber-semen, panel dan bahan bangunan lain dari fiber-semen

PT Varia Usaha Beton 16,66%Industri beton dan bahan-bahan bangunan, yang terdiri dari Unit Beton Siap Pakai (batching plant & mixer truck)

PT Waru Abadi 23,45%Perdagangan bahan bangunan, angkutan & perdagangan, jasa konstruksi & kayu olahan

PT Varia Usaha Bahari 15,97%Bongkar muat barang dari dan ke kapal, serta sewa alat berat dan rental kendaraan

PT Varia Usaha Dharma Segara 11,98%

Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL), meliputi: pengurusan pengeluaran barang impor di pelabuhan, pengurusan pengiriman barang antar pulau, pengurusan barang ekspor melalui pelabuhan, angkutan darat untuk jenis barang: general cargo, bulk cargo, container, heavy lift.

PT Varia Usaha Lintas Segara 14,97%Bergerak dalam bidang pelayaran dengan ruang lingkup kegiatan perusahaan, meliputi: bidang pelayaran, keagenan, dan penyediaan kapal

PT Swabina Gatra 1,67%

Jasa pembersihan kantor (cleaning service), persewaan gudang dan kendaraan, travel biro, produksi air mineral dalam kemasan, serta taman wisata “Giri Wana Tirta”

PT Sepatim Batamtama 97% / melalui SPPerdagangan umum, pengantongan semen, kontraktor, jasa dan pengangkutan umum

PT Bima Sepaja Abadi 80% / melalui SPPerdagangan umum dan peragenan, pengantongan semen, dan kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan semen

PT Krakatau Semen Indonesia 50% Produksi ground granulated blast furnace slag

PT Sinergi Informatika Semen Indonesia 85% Jasa Sistem Informasi

Catatan (*) TLCC diakusisi tgl 18 Des 2012, memiliki 2 anak perusahaan, yaitu Thang Long Joint Stock Company 2 à 99,9% sahamnya dimiliki TLCCAn Phu Cement Joint Stock Company 99,9% sahamnya dimiliki TLCCSeluruh anak perusahaan tersebut masih dalam proses persiapan untuk pengembangan pabrik semen baru.

Page 102: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level100

Informasi bagi Investor

Page 103: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 101

Perseroan Go Public pada tahun 1991, Stock Split 1 : 10 pada tahun 2007. Saat ini saham Perseroan dengan tick mark SMGR termasuk kedalam anggota dari Jakarta Mining Index, LQ 45 (45 saham terlikuid di BEI), Jakarta Islamic Index, Indeks Bisnis - 27, Indeks Kompas 100 dan Indeks Sri Kehati. Perseroan setiap tahun membagikan dividen tunai dengan jumlah berdasarkan perolehan laba dan persetujuan RUPS.

Grafik Kinerja Saham

102

Ikhtisar Saham, Pembayaran Dividen dan Kronologi

Pencatatan Saham103

Komposisi pemegang saham 104

Struktur Kepemilikan Saham 108

Kepemilikan Saham Oleh Komisaris dan Direksi 108

Dividen dan Kebijakan Dividen 109

Kondisi Pasar Modal dan Kinerja Saham Perseroan 110

Nama Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal

112

Page 104: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level102

Informasi Bagi Investor

Informasi Bagi Investor

Grafik Kinerja Saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia 2013 dan 2014

Grafik Harga Saham SMGR (Share price and trading volume) Vs IDX (Rebased)

Januari – Desember 2014

Grafik Harga Saham SMGR (Share price and trading volume) Vs IDX (Rebased)

Januari – Desember 2013

22.000

20.000

18.000

16.000

14.000

12.000

10.000

8.000

6.000

4.000

2.000

0

1 / 2

3 / 3

6 / 2

10 /

12

/ 35

/ 29

/ 14

/ 18

/ 47

/ 111

/ 3

12 /

1

12 /

30

50.000

45.000

40.000

35.000

30.000

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

0

Awal:

SMGR : Rp 14.150

IHSG : 4.274,17

Volume (per ‘000) – (RHS)

22,3 %

14,5 %

Akhir:

SMGR : Rp 16.200

IHSG : 5.226,94

Price (Rp/share)SMGR (LHS) IHSG (LHS)

Key market data IDR USD

Current share price 16.200 1,30

52 week high 17.050 1,37

52 week low 13.875 1,12

Market Cap. 96.090bn 7.7242mm

22.000

20.000

18.000

16.000

14.000

12.000

10.000

8.000

6.000

4.000

2.000

0

1 / 2

3 / 1

6 / 3

10 /

12

/ 15

/ 19

/ 24

/ 18

/ 17

/ 111

/ 1

12 /

2

12 /

30

50.000

45.000

40.000

35.000

30.000

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

0

Awal:SMGR : Rp 15.850IHSG : 4.316,68 Volume (per ‘000) – (RHS)

-1,0%

-10,7

Akhir:SMGR : Rp 14.150IHSG : 4.274,17

Price (Rp/share)

SMGR (LHS) IHSG (LHS)

Key market data IDR USD

Current share price 14.150 1,16

52 week high 19.000 1,56

52 week low 12.000 0,98

Market Cap. 83.931bn 6.885mm

Jakarta Composite Index is rebased to Semen Indonesia share priceNote: US$ 1 = IDR 12,189 as per Dec 31, 2013 *middle rate BI

Page 105: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 103

Ikhtisar Saham, Pembayaran Dividen dan Kronologi Pencatatan Saham

IKHTISAR SAHAM

Harga dan Volume Saham per Kuartal di Bursa Efek Indonesia (Rupiah)

Period2014 Market Cap.

Pembukaan Tertinggi Terendah Penutupan Lembar saham Volume (Rp miliar)

1st Quarter 14,500 16,500 13,875 15,800 5,931,520,000 520,311,400 93,718

2nd Quarter 16,500 17,000 14,275 15,075 5,931,520,000 578,076,605 89,418

3rd Quarter 15,075 17,050 15,025 15,425 5,931,520,000 444,139,700 91,494

4th Quarter 15,150 16,675 14,625 16,200 5,931,520,000 368,610,500 96,091

Period2013 Market Cap.

Pembukaan Tertinggi Terendah Penutupan Lembar saham Volume (Rp miliar)

1st Quarter 15,950 18,450 15,000 17,700 5,931,520,000 426,058,000 104,988

2nd Quarter 17,950 19,000 15,300 17,100 5,931,520,000 603,532,000 101,429

3rd Quarter 16,900 17,050 12,000 13,000 5,931,520,000 689,679,100 77,110

4th Quarter 13,300 14,700 12,600 14,150 5,931,520,000 466,588,000 83,931

KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM

Perseroan mencatatkan sahamnya pertama kali /

Initial Public Offering (IPO) atau ‘Go Public’ di Bursa

Efek Jakarta (sekarang BEI) pada tanggal 8 Juli 1991.

Sejak IPO sampai tanggal pelaporan 2014 Perseroan

3 kali mencatatkan aksi korporasi yang menyebabkan

perubahan jumlah saham beredar, yakni :

• Right Issue pada tangggal 2 Juni 1995

yang membuat jumlah saham berubah dari

148.288.000 lembar menjadi 593.152.000

lembar, disertai perubahan nilai modal dasar dan

modal disetor.

• Stock Split 1:10 pada tanggal 7 Agustus 2007

yang membuat jumlah saham bertambah menjadi

5.931.520.000 lembar.

• Buy-back dan sellback saham antara tanggal 13

Oktober 2008 – 9 Jan 2009 (untuk buy back) dan

6-7 Oktober 2009 (untuk sell back) yang pada

akhirnya tidak mempengaruhi jumlah saham

yang beredar.

Seluruh aksi korporasi terkait saham tersebut

diringkaskan dalam tabel berikut.

Keterangan SatuanGo Public

(8 Juli 1991)Peningkatan Modal dasar

Right IssuePeningkatan Modal dasar

Stock Split Share Buyback Share SellbackPer

31 Des 2014

Modal dasar Lembar 500.000.000 741.440.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000

Modal ditempatkan dan disetor

Lembar 148.288.000 148.288.000 593.152.000 593.152.000 5.931.520.000 5.251.200.000 5.931.520.000 5.931.520.000

Saham yang dibeli kembali

Lembar 68.032.000

Saham dijual kembali

Lembar 68.032.000

Page 106: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level104

KRONOLOGI PENCATATAN EFEK LAINNYA

Perseroan tidak memiliki efek lain yang dicatatkan.

PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN /

KARYAWAN BERBASIS SAHAM (MSOP/ESOP)

Perseroan tidak pernah melaksanakan Program Opsi

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM

Komposisi Pemegang Saham Per 31 Desember 2014

Pembelian Saham bagi Manajemen (Management

Stock Ownership Programme/MSOP) maupun

Program Opsi Pembelian Saham bagi Karyawan

(Employee Stock Ownership Programme/ESOP).

Diluar Pemerintah, pada tahun 2014 saham SMGR dimiliki oleh berbagai institusi asing

dengan total persentase kepemilikan 78,76% saham non pemerintah.

Grafik Komposisi Pemegang SahamPer 31 Desember 2014

Grafik Komposisi Pemegang Saham di Luar PemerintahPer 31 Desember 2014

51,01%

78.76%

38,59%

0.02%

0.01%

19.85%

9.73%

1.37%

0.67%

Government RI

ForeignInstitution

Foreign Institution

Foreign Individual

Foreign Individual

DomesticInstitution

DomesticInstitution

DomesticIndividual

DomesticIndividual

Informasi Bagi Investor

Page 107: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 105

Komposisi Pemegang Saham Per 31 Desember 2013

20 Besar Pemegang Saham

Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah saham yang

diterbitkan dan disetor berjumlah Rp593.152.000.000,-,

terdiri atas 5.931.520.000 lembar saham, masing-masing

bernilai Rp100 per lembar. Tahun 2014 tercatat ada

Grafik Komposisi Pemegang SahamPer 31 Desember 2013

Grafik Komposisi Pemegang Saham di Luar PemerintahPer 31 Desember 2013

51,01%

77.99%

38.21%

0.02%

0.01%

20.26%

9.93%

1.73%

0.85%

Government RI

ForeignInstitution

Foreign Institution

Foreign Individual

Foreign Individual

DomesticInstitution

DomesticInstitution

DomesticIndividual

DomesticIndividual

6.596 investor pemegang saham Perseroan. Tabel

berikut menjelaskan informasi yang terkait dengan

kepemilikan saham Perseroan per 31 Desember

2014.

Informasi Bagi Investor

Page 108: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level106

No. Nama Investor Nama Pemenang Rekening Jumlah Saham %

1 Pemerintah RI, cq. Menteri Keuangan RI DirJend Pembinaan BUMN, Dept Keuangan RI, .kt 3.035.405.000 51,01

2 JPMCB-OPPENHEIMER DEVELOPING MARKET FUND-2157804215

BUT DEUTSCHE BANK AG 159.847.300 2,69

3 BPJS Ketenagakerjaan-JHT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), PT 156.661.700 2,64

4 GIC S/A GOVERNMENT OF SINGAPORE BUT. STANDARD CHARTERED BANK 127.036.632 2,14

5 BNYM SA/NV AS CUST OF EMPLOYEES PROVIDENT FUND-2039844119

BUT DEUTSCHE BANK AG 122.253.600 2,06

6 SSB 4545 S/A LAZARD EMERGING MARKET EQUITY PORTFOLIO - 214461

BUT DEUTSCHE BANK AG 84.078.000 1,42

7 JPMCB-STICHTING DEPOSITARY APG EME MRKT EQ POOL - 2157804478

BUT DEUTSCHE BANK AG 77.220.954 1,30

8 HSBC BANK PLC S/A SAUDI ARABIAN MONETARY AGENCY

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation L 58.765.745 0,99

9 BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD CITIBANK, N.A 55.845.304 0,94

10 PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE-REF CITIBANK, N.A 41.091.300 0,69

11 BBH LUXEMBOURG S/A GENESIS EM MKTS INV CO CITIBANK, N.A 38.419.222 0,65

12 GIC S/A MONETARY AUTHORITY OF SINGAPORE BUT. STANDARD CHARTERED BANK 38.407.632 0,65

13 SSB 1LND THE GENESIS GROUP TRUST FOR EMPLOYEE BENEFIT PLANS-2144

BUT DEUTSCHE BANK AG 35.132.443 0,59

14 PT Taspen (Persero) - THT BANK MANDIRI, PT - CUSTODY 33.405.200 0,56

15 THE BANK OF NEW YORK MELLON DR The Hongkong and Shanghai Banking Corporation L 32.091.080 0,54

16 DB SPORE DCS A/C T NAVIS ASIA NAVIGATOR MASTER FUND-864134131

BUT DEUTSCHE BANK AG 27.608.200 0,47

17 PT AIA FINL - UL EQUITY CITIBANK, N.A 26.474.600 0,45

18 JPMORGAN CHASE BANK NA RE NON-TREATY CLIENTS - 2157804006

BUT DEUTSCHE BANK AG 24.370.892 0,41

19 SSB OBIH S/A ISHARES MSCI EMERGING MARKETS ETF-2144609616

BUT DEUTSCHE BANK AG 24.220.700 0,41

20 JPMCB-JPMORGAN EMERGING MARKET EQUITY FUND-2157804201

BUT DEUTSCHE BANK AG 22.520.900 0,38

Total 4.210.857.400 70,99

6,596 Pemegang Saham Lainnya 1.720.662.596 29,01

GRAND TOTAL 5.931.520.000 100,00

Informasi Bagi Investor

Page 109: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 107

Untuk tahun 2013, jumlah pemegang saham perseroan adalah 6.375 investor dengan data 20 besar kepemilikan

adalah sebagai berikut.

No. Nama Alamat Jumlah Saham %

1 Pemerintah RI, cq. Menteri Keuangan RI DirJend Pembinaan BUMN, Dept. Keuangan RI, 3.025.406.000 51,01

2 GIC S/A GOVERNMENT OF SINGAPORE BUT. STANDARD CHARTERED BANK 101.880.988 1,72

3 JPMCB-OPPENHEIMER DEVELOPING MARKET FUND-2157804215

BUT DEUTSCHE BANK AG 91.923.000 1,55

4 BPJS Ketenagakerjaan-JHT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), PT 88.013.000 1,48

5 SSB 4545 S/A LAZARD EMERGING MARKET EQUITY PORTFOLIO - 214461

BUT DEUTSCHE BANK AG 81.763.300 1,38

6 BNYM SA/NV AS CUST OF EMPLOYEES PROVIDENT FUND-2039844119

BUT DEUTSCHE BANK AG 81.383.000 1,37

7 JPMCB-SCHRODER INTERNASIONAL SELECTION FUND-2157804159

BUT DEUTSCHE BANK AG 68.324.000 1,15

8 JPMCB-EUROPACIFIC GROWTH FUND-2157804056 BUT DEUTSCHE BANK AG 62.317.000 1,05

9 BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD CITIBANK, N.A 56.750.004 0,96

10 BPJS Ketenagakerjaan Trading (dh PT Jamsostek) BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO), TBK 55.568.000 0,94

11 JPMORGAN CHASE BANK NA RE NON-TREATY CLIENTS - 2157804006

BUT DEUTSCHE BANK AG 52.907.798 0,89

12 BBH LUXEMBOURG S/A GENESIS EM MKTS INV CO CITIBANK, N.A 51.678.822 0,87

13 SSB 1LND THE GENESIS GROUP TRUST FOR EMPLOYEE BENEFIT PLANS-2144

BUT DEUTSCHE BANK AG 47.432.443 0,80

14 JPMCB-STICHTING DEPOSITARY APG EME MRKT EQ POOL - 2157804478

BUT DEUTSCHE BANK AG 43.599.154 0,74

15 JP MORGAN CHASE BANK RE ABU DHABI INVESTMENT AUTHORITY - 215780

BUT DEUTSCHE BANK AG 42.670.029 0,72

16 JPMCB - NORGES BANK - 2157804128 BUT DEUTSCHE BANK AG 36.175.654 0,61

17 THE NORTHERN TRUST CO S/A SAUDI ARABIAN MONETARY AGENCY

BUT. STANDARD CHARTERED BANK 35.412.500 0,60

18 JPMCB-VIRTUS EMERGING MARKET OPPORTUNIES FUND-2157805248

BUT DEUTSCHE BANK AG 33.927.606 0,57

19 PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE-REF CITIBANK, N.A 30.813.500 0,52

20 PT AIA FINL - UL EQUITY CITIBANK, N.A 29.929.500 0,50

Total 4.117.875.298 69,43

6,375 Pemegang Saham Lainnya 1.813.644.702 30,57

GRAND TOTAL 5.931.520.000 100,00

Informasi Bagi Investor

Page 110: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level108

Struktur Kepemilikan Saham

Note:

*) Sampai dengan 31 Des 2014

TLCC memiliki 2 anak perusahaan, yaitu

1. Thang Long Joint Stock Company 2 - 99,9% sahamnya dimiliki TLCC

2. An Phu Cement Joint Stock Company - 99,9% sahamnya dimiliki TLCC

**) Persetujuan PT Semen Gresik dari Kementerian Hukum dan HAM tanggal 10 Januari 2014

Informasi Bagi Investor

Kepemilikan Saham Oleh Komisaris dan Direksi

Untuk tahun 2014 salah seorang Direksi Perseroan

memiliki saham Semen Indonesia dalam jumlah

terbatas. Sementara jajaran anggota Dewan Komisaris

dan Direksi lainnya, maupun keluarga intinya, tidak

memiliki saham Perseroan, baik secara langsung

maupun tidak langsung, sebagaimana ditunjukkan

dalam tabel berikut. (Lihat juga) “Laporan Tata

Kelola, Kepemilikan Saham Direksi”

MASYARAKAT

48,99%

PT SEMEN GRESIK**)INDUSTRI SEMEN

99,23%

PT SEMEN TONASAINDUSTRI SEMEN

99,99%

7 ENTITAS ANAK

NON INDUSTRI SEMEN

THANG LONG CEMENT*)INDUSTRI SEMEN

70,00%

2 ENTITAS ANAK

NON INDUSTRI SEMEN

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

51,01%

PT SEMEN PADANGINDUSTRI SEMEN

99,99%

Page 111: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 109

Struktur Kepemilikan Saham

Tabel Kepemilikan saham oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi, 2014.

Nama Jumlah Saham Persen Saham Jabatan

Mahendra Siregar 0,00 0% Komisaris Utama

Hadi Waluyo 0,00 0% Komisaris Independen

Muchammad Zaidun 0,00 0% Komisaris Independen

Farid Prawiranegara 0,00 0% Komisaris

Marwanto Harjowiryono 0,00 0% Komisaris

Achmad Jazidie 0,00 0% Komisaris

Wahyu Hidayat 0,00 0% Komisaris

Suparni 0,00 0% Plt. Direktur Utama

Ahyanizzaman 0,00 0% Direktur

Suharto 0,00 0% Direktur

Johan Samudra 0,00 0% Direktur

Gatot Kustyadji 58,400 0,0009846% Direktur

Amat Pria Darma 0,00 0% Direktur

Dividen dan Kebijakan Dividen

Perseroan membagikan dividen dengan

memperhatikan kondisi keuangan untuk

pengembangan usaha dan imbal hasil bagi para

pemegang saham, namun demikian, sesuai kebijakan

Manajemen, rasio pembagian dividen berkisar 45-

55% dari laba bersih. Direksi Perseroan, dengan

persetujuan Dewan Komisaris dapat membagikan

dividen interim, sepanjang kondisi keuangan

perusahaan memungkinkan, dan dividen interim

yang dibagikan ini adalah bagian dari dividen final

yang jumlahnya diputuskan dalam RUPS.

Sesuai dengan hasil RUPS tahun 2014, Perseroan

membagi dividen sebesar 45% dari laba bersih yakni

sebesar Rp2.416,6 miliar atau sebesar Rp407,2

persaham. Dengan demikian tingkat pertumbuhan

rata-rata tahunan (CAGR) dividen yang dibagikan

dalam enam tahun terakhir sebesar 38,8%

Tanggal RUPS Recording Date

Date of Payment

Tahun buku Dividend Payout Ratio

Dividend (billion) Dividen Per Saham

April 16, 2015 *) *) *) *) *) *)

March 25, 2014 May 2, 2014 May 19, 2014 2013 45% Rp2.416,6 Rp407,42

April 30, 2013 June 3, 2013 June 17, 2013 2012 45% Rp2.181,2 Rp367,7

June 26, 2012 July 20, 2012 Aug 3, 2012 2011 50% Rp1.962,7 Rp330,89

June 28, 2011 Aug 01, 2011 Aug 15, 2011 2010 50% Rp1.816,7 Rp306,26

June 25, 2010 July 22, 2010 Aug 5, 2010 2009 50% Rp1.829,5 Rp308,45

June 26, 2009 July 24, 2009 Aug 7, 2009 2008 55% Rp1.216,7 Rp215,19

May 7, 2008 June 3, 2008 Jun 17, 2008 2007 50% Rp887,7 Rp149,66

*) Menunggu keputusan RUPST yang akan diselenggarakan pada tanggal 16 April 2015

Page 112: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level110

Kondisi Pasar Modal

Pada tahun 2014, sekalipun kondisi perekenomian

belum kondusif sebagai dampak dari gejolak ekonomi

global, pelaksanaan agenda politik nasional Pemilu

DPR dan Presiden, yang berlangsung aman membawa

sentimen positif terhadap pasar modal. Terpilihnya

pemerintahan baru yang sesuai ekspektasi pelaku

pasar membuat kepercayaan investor meningkat,

sehingga membuat investor, luar negeri maupun

dalam negeri tertarik menanamkan investasinya di

pasar modal Indonesia.

Sentimen beli tersebut membuat volume dan

frekuensi transaksi di pasar modal Indonesia

meningkat, membuat IHSG naik hingga sempat

menyentuh titik tertinggi di posisi 5.246,4. Perubahan

satuan perdagangan saham (lot size) dari 1 lot = 500

lembar menjadi 1 lot = 100 lembar saham, juga

disambut positif oleh pelaku pasar retail, sehingga

perdagangan saham berlangsung semakin intens

dengan frekuensi transaksi yang meningkat.

Kebijakan pemerintahan baru yang kemudian mulai

diterapkan, termasuk pengalihan subsidi BBM

untuk mendanai pembangunan infrastruktur dan

penguatan sektor kemaritiman membuat keyakinan

pelaku pasar meningkat, setelah sempat turun di

pertengahan tahun.

Pada akhir tahun 2014, Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada

hari terakhir transaksi di 30 Desember 2013,

membukukan kenaikan sebesar 22,29%, ditutup

pada posisi 5.226,95, dari posisi sebesar 4.274,17 di

akhir tahun 2012.

Capaian tersebut membuat pasar modal Indonesia

mencatatkan kenaikan terbesar kedua di Asia

Tenggara, setelah Bursa saham Filipina dan kelima

tertinggi di Asia, setelah Shanghai, Shenzen, India

dan Filipina. Nilai kapitalisasi pasar saham Indonesia

dengan kenaikan tersebut menjadi sebesar ekivalen

US$414,29 miliar dari nilai sebesar ekivalen US$

345,54 miliar di tahun 2013.

Pada tahun 2014 tercatat adanya tambahan 19

emiten baru dan beberapa aksi korporasi yang

dilakukan 21 emiten dengan total nilai aksi korporasi

dimaksud sebesar Rp47,62 triliun. Di tahun 2014 juga

terdapat 86 emiten yang melakukan emisi obligasi

korporasi dan sukuk total senilai Rp48,04 triliun.

Semakin kondusifnya kondisi politik di dalam

negeri dan besarnya keyakinan pelaku pasar bahwa

berbagai program pembangunan infrastruktur

dasar (jalan, pelabuhan dan ketenaga listrikan) akan

terealisasikan mulai tahun 2015 diperkirakan akan

membuat pasar saham Indonesia semakin bergairah

di masa mendatang.

IHSG di tahun 2014 naik sebesar

22,29% dan tercatat pada poisi ke-

lima bursa berkinerja terbaik di Asia.

Seiring volatilitas yang terjadi di bursa, saham-

saham dalam kelompok blue chips mencatat

kinerja yang bervariasi. Sebagian besar mencatat

kenaikan, termasuk saham SMGR, hanya sedikit

yang mengalami penurunan harga dibandingkan

penutupan di tahun 2013 lalu.

Kinerja Saham Perseroan

Saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia

(dahulu BEJ) sejak tahun 1991, merupakan salah

satu dari dua BUMN industri semen di bursa. Kode

perdagangan saham Perseroan di BEI adalah SMGR.

Selain tercatat di papan utama, saham SMGR tercatat

sebagai anggota dari Jakarta Mining Index, LQ45 (45

saham terlikuid di BEI), Jakarta Islamic Index, Indeks

Bisnis-27, Indeks Kompas 100 dan Indeks Sri Kehati,

yang menunjukkan Perseroan termasuk kelompok

saham blue chips yang memiliki kepedulian tinggi

terhadap pelestarian lingkungan.

Struktur Kepemilikan Saham

Page 113: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 111

Volatilitas pasar modal sepanjang tahun 2014 dan

kondisi perekonomian domestik turut mempengaruhi

pergerakan saham SMGR, baik dari sisi harga maupun

volume transaksi. Harga penutupan saham Semen

Indonesia di akhir Desember 2014 adalah Rp16.450

per saham. Sebagaimana diketahui, pada tahun

2014, pertumbuhan sektor konstruksi dan properti

melambat, menurunkan tingkat pertumbuhan

permintaan semen hingga ke batas yang terendah

dalam 5 tahun terakhir. Akibatnya, harga saham

produsen semen di akhir tahun cenderung bergerak

searah dengan pergerakan IHSG, termasuk harga

saham Perseroan.

Seiring dengan dinamika pasar, harga saham

SMGR pada kuartal pertama 2014 sempat turun

dan menyentuh harga terendah sebesar Rp13.875

sebelum akhirnya ditutup menguat pada posisi

Rp15.800 per saham. Volume perdagangan

saham SMGR selama kuartal pertama mancapai

520.311.400 lembar saham.

Pada kuartal II, selaras dengan membaiknya ekspektasi

pasar akan hasil Pemilu, pasar modal nasional kembali

dilanda sentimen beli. Realisasi pembangunan pabrik

Rembang direspons positif dan berimbas pada

kenaikan saham SMGR hingga sempat menyentuh

titik tertinggi dalam perdagangan intraday di tahun

2014, yakni sebesar Rp17.400,- naik 20,0% dari

posisi pembukaan di awal tahun, untuk kemudian di

tutup pada posisi Rp15.075,- per saham.

Memasuki kuartal ke III, harga saham SMGR kembali

meningkat, hingga mencapai harga intraday tertinggi

di Rp17.150 dan ditutup pada harga Rp15.425 per

saham. Volume perdagangan saham SMGR terjaga

pada kisaran 444.139.700 selama periode kuartal ke

III tersebut.

Pada kuartal ke IV, saham SMGR kembali berfluktuasi

mengiringi kondisi pasar semen yang melemah yang

terkompensasi oleh antusiasme Pemilu Presiden,

sehingga harga sempat turun sampai pada posisi

terendah di kuartal keempat pada posisi Rp14.500,-

untuk kemudian kembali mengalami peningkatan

harga, hingga pada akhir tahun 2014 ditutup pada

posisi Rp16.200,- per saham. Posisi penutupan

ini menunjukkan harga SMGR meningkat sebesar

14,5% dari posisi penutupan tahun 2013.

Pola pergerakan saham SMGR, seperti ditunjukkan

pada grafik di awal pembahasan bergerak searah

dengan grafik pergerakan IHSG.

Harga saham SMGR

Naik 14,5 %

Assuring the Move Into Next Level

Struktur Kepemilikan Saham

Page 114: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level112

Informasi Bagi Investor

NAMA LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG

PASAR MODAL

Kantor Akuntan Publik

Osman Bing Satrio & Eny

Member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited

The Plaza Office Tower 32nd Floor

Jl. M.H. Thamrin Kav 28-30

Jakarta 10350

Ph. : (021) 2992 3100

Fax : (021) 2992 8200 / 8300

Biro Adminstrasi Efek

PT Datindo Entrycom

Puri Datindo

Belakang Wisma Diners Club

Jl Jendral Sudirman Kav. 34-35, Jakarta 10220

Tel. (62-21) 5709009

Fax (62-21) 5709026

e-mail : www.datindo.com

PT Datindo Entrycom merupakan Biro Administrasi

Efek Saham Perseroan. Semua pertanyaan pemegang

saham terdaftar tentang hal-hal yang berhubungan

dengan status pendaftaran pemegang saham,

dividen, kehilangan atau kecurian sertifikasi saham,

penggantian alamat, dan hal-hal lainnya dapat

dialamatkan ke alamat tersebut diatas.

Kantor Notaris

Leolin Jayayanti, SH

Jl. Pulo Raya VI/I, Keb. Baru - Jakarta 12170

Telp. (62-21) 727 87 232

Fax. (62-21) 723 4607

Kantor Notaris & Pejabat Pembuat Akta Tanah

Hana Tresna Widjaja, SH.

Wijaya Grand Center Blok F.45

Jl. Dharmawangsa Raya, Jakarta Selatan 12160

Telp. (62-21) 7245187

Fax. (62-21) 7202973

Bank

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Danamon Indonesia Tbk

Struktur Kepemilikan Saham

Page 115: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 113

Kondisi Pasar Modal dan Kinerja Saham Perseroan

Assuring the Move Into Next Level 113

Page 116: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level114

Tinjauan Operasional

116 Pengelolaan Sumber Daya Manusia128 Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan139 Inovasi Perseroan147 Teknologi Informasi dan Komunikasi158 Risiko dan Manajemen Risiko

Page 117: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 115

Kami meyakini sumber daya manusia merupakan salah satu aset utama yang memiliki peran sentral dan strategis dalam mendukung keberhasilan pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karenanya kami berupaya meningkatkan peran dan kapabilitas SDM dalam satu proram pengembangan kompetensi yang holistic melalui wadah Semen Indonesia Center of The Champs yang menyatukan dan mengembangkan kemampuan strategic Perseroan untuk memastikan kepeberhasilan rencana pengembangan usaha dalam jangka panjang

Page 118: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level116

Pengelolaan Sumber Daya ManusiaTinjauan Operasional

PENGEMBANGAN SISTEM SDM MENUJU WORLD

CLASS HUMAN CAPITAL

Sejalan dengan program Transformasi Korporasi

menjadi perusahaan Strategic Holding berkelas

dunia dengan cakupan business cluster cement dan

non cement, Perseroan melakukan Pengembangan

Sistem SDM secara terpadu selaras dengan Rencana

Jangka Panjang Perusahaan yang telah ditetapkan.

Pengembangan Sistem SDM mencakup optimalisasi

3 komponen utama, yaitu process, technology dan

people.

Proses bisnis SDM dikembangkan dari best practice

proses bisnis SDM yang dijalankan oleh perusahaan-

perusahaan World Class, yang terdiri dari proses :

1. Human Capital Planning

2. Human Capital Acquiring

3. Human Capital Development

4. Human Capital Maintaining

5. Human Capital Retaining

Departemen Sumber Daya Manusia Grup

Departemen Center of Dynamic

Learning

KEBIJAKAN CDL

• LDP untuk Semua Eselon• Pengelolaan Knowledge Management• Pengembangan Spesialist• Internalisasi CHAMPS

KEBIJAKAN SDM GROUP

• Struktur Organisasi sd Eselson 1• Kebijakan rekruitmen• Kebijakan Comben/Grading• Pengelolaan Talent• Harmonisasi dan Komunikasi Grup• Optimalisasi SDM untuk Anak Usaha

OPERATIONAL ExCELLENT

• pengelolaan Karyawan (Kesehatan, Lembur dan Travel)• Pengelolaa Rekrutmen (Biaya dan Pemenuhan)• Pengelolaan Pelatihan (Biaya dan Efektifitas)

• Standarization

• Best Practice

• Continuous Improvement • Cost Efficiency • Implement Holding Program

• Best Practice • Best Practice • Best Practice

• Planning • Control

• Policy • Join Program

SDM SDMSDM SDM SDM

Page 119: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 117

kebijakan dan menjalankan inisiatif fungsi

Knowledge Management di seluruh elemen

perusahaan.

- Job Management : Perseroan melakukan

Evaluasi & Reevaluasi Bobot Jabatan (Job

Grade) di seluruh fungsi perusahaan, selaras

dengan program transformasi korporasi dan

pengembangan struktur organisasi. Evaluasi

& Reevaluasi dilaksanakan bersama Konsultan

berpengalaman di bidang Job Evaluation.

Perseroan telah menetapakan Komite Evaluasi

Jabatan (KEJ), sehingga secara bertahap

kapabilitas/kompetensi Evaluasi Jabatan dimiliki

oleh internal perusahaan, dan dapat melakukan

Evaluasi Jabatan tanpa pendampingan konsultan.

- Man Power Planning : Sejalan dengan

implementasi Rencana Jangka Panjang Perusahaan

(RJPP), Perseroan melakukan review terhadap

perencanaan SDM, dengan tujuan mem-validasi

alignment kualifkasi, jumlah dan penambahan

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Di proses Human Capital Planning, Perseroan

melakukan inisiatif di aspek :

- Organization Development : sejalan

dengan Transformasi Korporasi perusahaan

mengembangkan fungsi SDM dengan

pembentukan 2 Unit Kerja setingkat Departemen

di Holding, yaitu :

oDepartemen Pengembangan Sistem SDM

yang berfokus pada pembenahan kebijakan

dan sistem SDM yang berlaku di seluruh Grup,

serta pengelolaan Talenta khususnya Direksi,

Eselon 1 dan Eselon 2 dan Proses Bisnis dan

Teknologi SDM.

oDepartemen Center of Dynamic Learning

(CDL) menjalankan fungsi Corporate

University, yaitu unit kerja yang didirikan selaras

dengan strategi perusahaan untuk mengelola

fungsi pendidikan dan pembelajaran dalam

perusahaan dengan tujuan mempersiapkan

sumber daya manusianya guna membantu

perusahaan meraih tujuannya. Tugas

Departemen CDL diantaranya: melaksanakan

penyusunan dan pengelolaan Kamus

Kompetensi, Kurikulum, Silabus dan Modul

Pembelajaran, mengkordinasikan dan

melaksanakan Leadership Development

Program (LDP) untuk Eselon 1 sampai dengan

Eselon 4 di seluruh Grup dan menetapkan

Staf Staf

Biro Sistem Manajemen

SDM

Biro Manajemen

Talenta

Departemen Pengembangan

Sistem SDM

Staf Staf

Biro Perancangan Kompetensi & Pembelajaran

Biro Knowledge

Management

Departemen Center of Dynamic Learning

Biro Pusat Pembelajaran

Grup

Seksi Pelaksanaan

Pembelajaran Grup

Seksi Persiapan Pembelajaran

Grup

Seksi Evaluasi Pembelajaran

Grup

Page 120: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level118

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

SDM agar sesuai dengan perkembangan usaha.

Untuk memperkuat validitas review, Perseroan

melakukan Workload Analysis. Melalui upaya

tersebut, Perseroan kemudian merumuskan

jumlah optimal SDM pendukung operasional

perusahaan di masa depan dalam dokumen

Manpower Planning sampai dengan tahun 2030.

- Proses umum yang ditempuh manajemen

Human Capital dalam setiap aksi korporasi

seperti ekspansi bisnis baik di dalam maupun di

luar negeri adalah melakukan perhitungan Man

Power Planning. Bila dari internal perusahaan

dinyatakan cukup memadai maka akan digunakan

tenaga dari internal Perseroan. Namun bila dinilai

kurang, maka akan ditindaklanjuti dengan

Program Rekrutmen, sesuai dengan bidang yang

dibutuhkan dan kompetensi yang dipersyaratkan

untuk setiap posisi jabatan.

- Sedangkan bila organisasi baru di luar negeri ada

kekosongan posisi, maka yang pertama dilakukan

bidang HC adalah melakukan pengisian posisi

dengan menggunakan penilaian standar

kompetensi dan kinerja yang dibutuhkan di posisi

tersebut dan akan diisi dengan karyawan yang

memiliki kinerja dan kompetensi yang tepat. Hal

ini akan dapat diperoleh dari pemetaan Talent

dalam Talent Management Program Perseroan.

Di proses Human Capital Acquiring, Perseroan

telah melakukan inisiatif di aspek :

- Recruitment : sesuai dengan Man Power Planning

yang telah ditetapkan sebelumnya, perusahaan

melakukan rekrutmen karyawan baru. Jalur

penerimaan karyawan baru di Perseroan terdiri

dari :

oManagement Trainee : dari lulusan setara

Sarjana (S1), diproyeksikan menduduki

jabatan Kepala Seksi (Eselon 3)

oSupervisory Trainee : dari lulusan setara

Diploma (D3), diproyeksikan menduduki

jabatan Kepala Regu (Eselon 4)

oOperator Trainee : dari lulusan setara SMK,

menduduki jabatan Pelaksana (Eselon 5)

- On Boarding : karyawan baru yang telah

direkrut, diberikan pembekalan materi yang

mendukung proses pemahaman dan penerimaan

karyawan baru terhadap Budaya, Lingkungan

Kerja dan Kompetensi yang dibutuhkan untuk

memberikan kinerja terbaik di perusahaan. Proses

On Boarding terdiri dari Susbintal, Corporate

Profile, Corporate Culture (CHAMPS), Basic

Management, Kompetensi Teknis, Personal

Mastery, ESQ, Safety Riding, Plant & Office Visit,

On the Job Training (OJT) dan pemberian Tugas

selama masa OJT.

CHAMPS:

Compete with a clear and synergized vision

Have a high spirit for continuous learning

Act with high accountability

Meet Customer expectation

Perform ethically with high integrity

Strengthening teamwork

Di proses Human Capital Development, Perseroan

telah melakukan inisiatif di aspek :

- Job Competencies : sesuai dengan

kebutuhan bisnis perusahaan pada saat ini dan

pengembangan ke depan sesuai RJPP, Perseroan

mengembangkan rencana untuk meng-update

Kompetensi Karyawan. Pengembangan Job

Competencies ini akan sesuai dengan Job

Description dan Job Family dari masing-masing

jabatan, sehingga identifikasi tingkat kompetensi

dan assesment gap untuk masing-masing

kompetensi dapat dilakukan secara terpadu

Tinjauan Operasional

Page 121: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 119

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

dengan metode yang valid sesuai kebutuhan

perusahaan.

- Training Program : untuk mendukung inisiatif

Semen Indonesia Center of CHAMPS (SICC)

sebagai power house Semen Indonesia menjadi

World Class Company, khususnya Center of

Dynamic Learning (CDL) dan Center of Knowledge

Management (CKM), Departemen CDL, telah

menetapkan kerangka kerja & struktur organisasi

CDL yang akan menjalankan fungsi Corporate

University. Kerangka kerja dan struktur organisasi

CDL adalah sebagai berikut :

LEARNING SOLUTION ARCHITECTURE

LEARNING FOCUS LEA

RN

ING

INFR

A-S

TRU

CTU

RE

KN

OW

LED

GE

MA

NA

GEM

ENT

Prod

uctio

n &

Res

earc

h A

cade

my

Fina

nce

& O

pera

tiona

l A

cade

my

Engi

neer

ing

& P

roje

ct

Aca

dem

y

Cor

pora

te C

ultu

reSc

hool

Mar

ketin

g &

Dis

trib

utio

n A

cade

my

Lead

ersh

ip A

cade

my

Busi

ness

Dev

elop

men

t A

cade

my

Cus

tom

er &

Sta

keho

lder

C

ente

r

LEARNING STRATEGY GOVERNANCE

LEARNING SOLUTIONS DELIVERY SYSTEM

Learning Program

Learning Program

Learning Program

Learning Program

Learning Program

Learning Program

Learning Program

Learning Program

Kompetensi inti

Kompetensi Leadership

Kompetensi Fungsional

Kompetensi Karyawan

Team Work, Continuous Learning, Service Orientation, Professionalism and Integrity

Adaptability, Problem Solving, Change Leadership, Visionary Leadership. Planning Organizing, Developing People, Personal Resilience, Manage, Execution and Change Management

General Management, Business Development, R&D, Production, Maintenance, Engineering, Marketing, Logistic, Audit, Finance, Corporate Communication, Human capital, General Affair, Administration, Legal and Information System

Page 122: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level120

Kerangka Kerja CDL

Struktur Organisasi CDL

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Tinjauan Operasional

STEERING COMMITEE

Dynamic Learning Principal

LEARNING COUNCIL

ORGANIZING COMMITEE

ACADEMY

Production & Research Academy

Customer & Stakeholder

Center

Marketing & Distribution Academy

Engineering & Project Academy

Operational Academy

Steering Commitee

Board

Leadership Academy

Chief Dynamic Learning Officer

Head of Learning Design

Head of Knowledge

Management

Head of Learning

Solution Delivery

Head of Learning Quality

Assurance

Business Development

Academy

Corporate Culture School

Dean Of Production & Research Academy

Dean Of Marketing & Distribution Academy

Dean Of Engineering &

Project Academy

Dynamic Learning Principal

Dean Of Operational Academy

Dean Of Leadership Academy

Dean Of Business

Development Academy

Production & Research

Business Owner

Marketing & Distribution

Business Owner

Engineering & Project Business

Owner

Operational Academy

Business Owner

Leadership Academy

Business Owner

Business Development

Business Owner

Page 123: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 121

Dari sisi pelatihan, sebagian karyawan di fungsi

SDM yang memiliki role sebagai Administration

Expert, Business Strategic Partner, Change Agent

dan Employee Champion, telah menjalankan

program Sertifikasi Profesi SDM bekerja

sama dengan Praktisi dan Akademisi SDM

terkemuka. Untuk fungsi lainnya, Perseroan telah

mengembangkan kompetensi sesuai dengan

kebutuhan organisasi dan potensi karyawan yang

dirumuskan dalam Training Need Analysis (TNA).

Sebagai realisasi pelaksanaan program pelatihan

dan pengembangan berdasarkan TNA, pada

tahun 2014 Perseroan telah menyelenggarakan

berbagai program pelatihan internal dan eksternal

yang diikuti oleh karyawan dari berbagai tingkat

jabatan. Jenis pelatihan yang diselenggarakan

juga beragam sesuai dengan kebutuhan dan

program pengembangan kompetensi yang telah

ditetapkan.

SEMEN INDONESIA GROUP

Jenis PelatihanType of Training

PelaksanaAssociate

Kepala ReguSupervisor

Kepala SeksiManager

Kepala BiroSenior manager

Kepala DepartemenSenior manager

Jumlah Peserta

Participant

Jam Pelatihan

Hours Training

Jumlah Peserta

Participant

Jam Pelatihan

Hours Training

Jumlah Peserta

Participant

Jam Pelatihan

Hours Training

Jumlah Peserta

Participant

Jam Pelatihan

Hours Training

Jumlah Peserta

Participant

Jam Pelatihan

Hours Training

Teknis FungsionalTechnical Functionality

4.199 43.825 1.780 32.355 1.646 23.408 877 15.237 239 3.910

ManajemenManagement

161 4.087 453 7.529 627 19.908 347 8.127 72 1.182

UmumGeneral

1.556 22.353 1.494 23.502 684 9.502 493 6.809 171 2.960

SertifikatSertification

190 6.165 60 2.025 28 1.686 8 272 - -

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Alokasi dana untuk pelaksanaan pelatihan dan

pendidikan adalah sebesar Rp45,3 miliar atau

rata-rata sebesar Rp2,97 juta per karyawan,

dengan rincian jenis pelatihan, jumlah peserta

dan biaya pelatihan sebagai berikut :

Jenis PelatihanSMIG Total

Peserta Biaya

Umum 4.418 15.466.512.948

Manajemen 1.603 9.220.413.626

Teknik 9.214 20.576.944.200

Total 15.235 45.263.870.774

Total Biaya Pelatihan / Karyawan 2.971.045

- Performance Management : Dalam hal penilaian

kinerja Karyawan, Perseroan akan menggunakan

penilaian kinerja unit kerja dan individu berbasis

Balanced Scorecard. Dengan menggunakan

Human Resources Information System (HRIS),

penilaian kinerja unit kerja dikelola dalam Aplikasi

CPMS (Corporate Performance Management

System) dan penilaian kinerja karyawan dikelola

dalam aplikasi ePMS (Employee Performance

Management System). Perseroan akan memiliki

data penilaian kinerja dan kompetensi karyawan

yang dilakukan secara rutin dan dikelola secara

terintegrasi di seluruh perusahaan. Data ini akan

sangat berguna untuk menentukan besaran

insentif kinerja karyawan, pelaksanaan promosi,

Page 124: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level122

mutasi dan berbagai kepentingan dalam

pengelolaan Human Capital lainnya. Secara

korporat, Key Performance Indicator dan target

- target penilaian kinerja individu karyawan

diturunkan dari KPI dan target-target penilaian

kinerja unit kerja. Penilaian kinerja unit kerja yang

disebut Corporate Performance Management

System (CPMS) dimulai dari tingkat korporasi

hingga unit terkecil di Perseroan maupun di

perusahaan-perusahaan anak lainnya. Dengan

penilaian kinerja individu, penempatan karyawan

untuk mengisi posisi dalam organisasi khususnya

bila ada ekspansi ke luar negeri, maka karyawan

yang terpilih adalah yang memiliki kinerja dan

kompetensi terbaik.

- Career Path : Sehubungan dengan perkembangan

perusahaan yang meningkat dengan pesat serta

kebutuhan akan adanya Sistem Career Path yang

pasti dan tertata di seluruh jenjang pekerjaan pada

struktur organisasi perusahaan yang bertujuan

untuk menjamin keberlangsungan jenjang karir

bagi seluruh karyawan di lingkungan Semen

Indonesia Group maka Perseroan merencanakan

implementasi Career Path, dibantu oleh konsultan

SDM terkemuka, bertujuan agar bisa didapatkan

hasil yang optimal dalam perencanaan karir

karyawan.

- Knowledge Management : sejalan dengan

inisiatif Center of Knowledge Management

(CKM) dalam power house SICC, Perseroan

menetapkan kerangka kerja Knowledge

Management dan mengembangkan teknologi

pendukung yang mendukung kegiatan

Knowledge Management & Collaboration.

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Tinjauan Operasional

Page 125: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 123

Aktifitas Knowledge Management yang telah

dilakukan selama 2014 adalah :

- Leader Cafe : Sebagai salah satu praktek

Knowledge Management, diselenggarakan

Leader Cafe sebulan sekali. Leader cafe

merupakan salahsatu bentuk knowledge

sharing dengan pembicara Direksi, Komisaris

atau pembicara luar yang selevel. Acara

dikemas seperti dalam cafe, dengan tatanan

meja bundar dan alunan musik seperti

halnya dalam cafe, agar pembicara dan

peserta merasa nyaman dan mendapatkan

pengalaman pembelajaran dengan suasana

berbeda.

- Learn and Share Unit Kerja : Selain Leader

Cafe, learn and share juga dilakukan di unit-

unit kerja. Sepanjang tahun 2014, telah

dilaksanakan kurang lebih 150 aktivitas

learn and share. Hal ini cukup memuaskan,

mengingat tahun 2014 adalah tahun pertama

dimulainya praktek learn and share di

Semen Indonesia. Dengan adanya learn and

share, diharapkan mampu secara signifikan

meningkatkan pengetahuan karyawan

sehingga tercipta para knowledge worker.

- Peer Assist : Bentuk praktek Knowledge

Management yang lain adalah Peer Assist.

Menurut Dunamis, pengertian Peer Assist

adalah berbagi pengetahuan antar dua pihak

sebelum terlibat di dalam sebuah proyek

atau siklus bisnis yang berdampak dan/atau

berisiko besar, sehingga melalui pembelajaran

dari pihak yang lebih berpengalaman

dapat mengurangi risiko yang akan timbul.

Di Semen Indonesia, praktek Peer Assist

dilakukan melalui sertijab (serah terima

jabatan) karyawan yang mengalami mutasi

atau promosi pada level eselon 3 keatas.

Melalui peer assist, proses perpindahan

jabatan diharapkan dapat berjalan lancar dan

menghindari risiko yang berulang.

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Page 126: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level124

Di proses Human Capital Maintaining, Perseroan

telah melakukan inisiatif di aspek :

- Remuneration : Perseroan telah menyelesaikan

dan meng-implementasikan standardisasi job

grading sebagai dasar pelaksanaan reward

management system dengan menggunakan Hay

reference level, walau masih memerlukan tahap

sosialisasi yang lebih intensif.

-

- Selain meletakkan dasar grading system,

Perseroan juga telah mendesain standarisasi

struktur remunerasi di seluruh Operating

Company (OpCo). Didukung dengan HRIS

maka standarisasi tersebut memudahkan proses

administrasi kepersonaliaan terutama terkait tour

of duty bagi karyawan ke seluruh opco.

- Sejalan dengan standardisasi struktur

remunerasi dilakukan juga upaya pembentukan

performance based culture dengan model

insentif berdasarkan kinerja. Dalam sub proyek

Employee Performance Management, Perseroan

menetapkan standardisasi penilaian karyawan

dengan berdasarkan kriteria KPI dan kriteria

Kompetensi. Hasil penilaian kedua kriteria akan

mendasari keputusan penetapan merit increase

dan pemberian insentif. Melalui cara tersebut

diharapkan akan terbentuk perilaku karyawan

yang selaras dengan KPI perusahaan.

Perseroan memberikan remunerasi berupa gaji

pokok, tunjangan tetap (tunjangan jabatan) dan

tunjangan tidak tetap (presensi, uang bantuan

makan, tugas, pengawasan, lembur, lokasi),

bantuan & sumbangan (perkawinan, ongkos

pindah, duka cita, sewa rumah, bantuan hukum)

serta adanya insentif yang didasarkan atau

dikaitkan langsung dengan kinerja perseroan

bagi karyawan berupa insentif kinerja 3 bulanan

dan jasa produksi tahunan.

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Tinjauan Operasional

No. Jenis Imbal JasaStatus Pegawai

Tetap Tidak Tetap

1 Gaji P P

2 Tunjangan Tetap P

3 Tunjangan Tidak Tetap P P

4 Tunjangan Hari Raya P P

5 Uang Perjalanan Cuti P

6 Program Pensiun P

7 Insentif Kinerja dan Jasa Produksi P

8 Tanda Kesetiaan dan Ikatan Batin P

9 Bantuan & Sumbangan P

Page 127: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 125

- Industrial Relation : Untuk membangun

Hubungan Industrial yang harmonis, dinamis

dan berkeadilan antara Manajemen Perseroan

dan Karyawan, maka dibuatlah Perjanjian Kerja

Bersama (PKB). Tujuannya adalah untuk menjamin

kepastian hak dan kewajiban dengan saling

mengakui keberadaan masing-masing pihak,

untuk meningkatkan motivasi / produktivitas

kerja yang berdaya guna sehingga menjamin

terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik

dan benar.

Di dalam PKB diatur tentang hubungan kerja,

waktu kerja & cuti, dispensasi, remunerasi, dan

fasilitas & kesejahteraan.

Di dalam PKB Perseroan menyatakan dengan

tegas bahwa dalam hal melaksanakan hubungan

industrial, Perseroan berkewajiban memberikan

kesejahteraan kepada karyawan secara terbuka,

demokratis dan berkeadilan serta memberikan

hak-hak karyawan sebagaimana diatur dalam

ketentuan perusahaan yang disesuaikan dengan

Peraturan Pemerintah yang berlaku.

- Benefit & Working Facility : Perseroan terus

berupaya meningkatkan motivasi karyawan

untuk terus berkontribusi dan berinovasi melalui

permberian penghargaan yang layak bagi

karyawan yang berprestasi seperti: juara GKM

(Gugus Kendali Mutu), SIAI (Semen Indonesia

Award on Innovation), SS (Sistem Saran), 5R,

kesenian, olahraga dll, penghargaan kepada

Karyawan Teladan serta Tanda Ikatan Batin

dengan masa kerja 10, 15, 20, 25, 30 dan 35

tahun.

Dalam menunjang kelancaran operasional

khususnya dari aspek peningkatan kebugaran

fisik karyawan (physical fitness), Perseroan

memberikan pelayanan pemeliharaan kesehatan

bagi karyawan dan keluarga tertanggung sebagai

berikut :

No. Jenis Pelayanan Diberikan

1 Pelyanan Rawat Jalan (Outpatient) oleh Dokter Umum dan Spesialis P

2 Pelayanan Rawat Gigi P

3 Pelayanan KB P

4 Pelayanan Gizi P

5 Pelayanan Imunisasi/Vaksinasi P

6 Pemeriksaan Kesehatan Berkala P

7 Pelayanan Rawat Inap (inpatient) P

8 Pelayanan Unit Rawat intensif P

9 Pelayanan Pembedahan P

10 Pelayanan Gawat Darurat P

11 Pelayanan Transport Medis (Ambulans) P

12 Pelayanan Persalinan & Kesehatan Ibu Anak P

13 Pelayanan Promotif, Preventif dan Rehabilitatif P

14 Pelayanan Farmasi P

15 Pelayanan Penunjang Medis P

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Page 128: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level126

- Employee Demography : Sebagai bagian dari

pelaksanaan proses regenerasi, sekaligus reposisi

dan reorganisasi seiring dengan pengembangan

Perseroan dan rencana ekspansi di masa

mendatang, Perusahaan melakukan penyesuaian

jumlah karyawan seiring dengan perkembangan

usaha.

Jumlah karyawan Perseroan komparatif

perbandingan 2 (dua) tahun terakhir mengalami

perubahan. Pada tahun 2012 jumlah karyawan

Perseroan tercatat sebesar 6.659 orang

sedangkan pada tahun 2013 tercatat sebesar

6.320 orang. Perincian karyawan Perseroan tahun

2014 berdasarkan jenjang manajemen, umur,

dan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut :

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Tinjauan Operasional

Jenjang Manajemen / Management LevelTotal

2014 2013 2012

Kepala Departemen dan Sederajat/Departement Head and Equivalent 138 129 134

Kepala Biro & Sederajat / Bureau Head & Equivalent 345 338 335

Kepala Seksi & Sederajat / Section Head & Equivalent 644 622 615

Kepala Regu & Sederajat / Team Leader & Equivalent 2.003 1.977 1.924

Pelaksana / Foreman 3.194 3.243 3.629

Jumlah Total* 6.336 6.320 6.659

* Tidak termasuk karyawan di anak perusahaan Non Semen

Umur

Total

2014 2013 2012

Jumlah Karyawan % Jumlah Karyawan % Jumlah Karyawan %

>=51 tahun 1.010 15,94% 1.209 19,13% 1.323 19,87%

46-50 tahun 552 8,71% 521 8,24% 567 8,54%

41-45 tahun 1.080 17,05% 985 15,60% 855 12,84%

36-40 tahun 1.154 18,21% 1.220 19,30% 1.270 19,07%

31-35 tahun 625 9,86% 569 9,00% 627 9,42%

26-30 tahun 1.144 18,06% 998 15,79% 989 14,85%

<=25 tahun 771 12,17% 817 12,93% 1.026 15,43%

Jumlah Total 6.336 100% 6.320 100% 6.659 100%

Jenjang Pendidikan

Total

2014 2013 2012

Jumlah Karyawan % Jumlah Karyawan % Jumlah Karyawan %

Pascasarjana 447 7,05% 444 7,05% 481 7,22%

Sarjana 1.269 20,03% 1.204 10,05% 1.173 17,62%

D3 773 12,20% 712 11,27% 906 13,61%

SLTA 3.847 60,72% 3.960 62,66% 4.099 61,56%

Jumlah Total 6.336 100% 6.320 100% 6.659 100%

Page 129: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 127

Di proses Human Capital Retaining, Perseroan

telah melakukan inisiatif di aspek :

- Talent Management : Perseroan telah

melakukan promosi sebanyak 336 karyawan dan

mutasi sebanyak 1.730 karyawan. Pelaksanaan

promosi dilakukan dengan metode assessment

dan fit & proper test. Dalam seluruh rangkaian

proses rekrutmen, pelatihan, promosi dan

pemberian remunerasi, Perseroan melakukan

proses rekrutmen berdasarkan kompetensi

dan kebutuhan operasional perusahaan tanpa

membedakan ras, agama dan gender.

- Separation : Terdapat 370 orang yang tidak lagi

berstatus sebagai karyawan per 31 Desember

2014. Hal ini membuat turn over rate dari

Perseroan menjadi sebesar 1 %.

Alasan KeluarSMIG Total

Peserta %

Pensiun Normal 282 76,22

Pensiun Dini / Dipercepat 8 2,61

Mengundurkan Diri 59 15,95

Meninggal Dunia 21 5,68

Jumlah Total 370 100

INDONESIA HUMAN CAPITAL STUDY (IHCS)

2014

Indonesia Human Capital Study 2014 adalah studi

mengenai pengelolaan human capital di organisasi/

perusahaan, yang diselenggarakan oleh Dunamis

Human Capital dan Majalah Business News Indonesia,

serta didukung oleh FHCI (Forum Human Capital

Indonesia - organisasi human capital BUMN), PMSM

Indonesia (Perhimpunan Manajemen Sumber Daya

Manusia Indonesia), SBM ITB (School of Business

& Management ITB), dan Prasetya Mulya Business

School.

Semen Indonesia, dalam hal ini yaitu jajaran

Departemen Pengembangan Sistem SDM,

berpartisipasi menjadi peserta studi IHCS dengan

terlebih dahulu menyiapkan dokumen internal yaitu:

1. Survey SDM

2. Fill out HC Index form

3. Fill out HC Initiative form

Tujuan dari studi ini adalah:

•Hasil studi IHCS diharapkan akan menjadi tolok

ukur terhadap pendekatan, proses dan hasil

dari penerapan Human Capital System di Semen

Indonesia, sehingga proses pembelajaran dan

transformasi yang dilakukan dapat berjalan lebih

cepat ke arah yang dicita-citakan.

• Tercipta Human Capital yang efektif dan selaras

dengan strategi organisasi, para praktisi Human

Capital semakin memantapkan posisi strategisnya

sebagai business partner dalam mendorong laju

pertumbuhan organisasi di tengah pertumbuhan

ekonomi Indonesia saat ini dan juga di masa yang

akan datang.

•Memperoleh Human Capital Index Norm dari

berbagai industri di Indonesia.

•Semen Indonesia dapat menetapkan tolak

ukur dan arah perbaikan yang perlu dilakukan

dalam aspek Human Capital, guna mendukung

perkembangan bisnis perusahaan demi mencapai

visi-misi SMI.

PT semen Indonesia (Persero) Tbk. mendapatkan

penghargaan yaitu sebagai: Best of Employee Net

Promoter Score - Kategori Aneka Industri

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Page 130: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level128

Perseroan secara terencana dan sistematis

melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup

di dalam proses bisnis melalui kegiatan: penataan,

pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan,

pemulihan, pengawasan dan pengendalian

lingkungan hidup. Bagi Perseroan, pengelolaan dan

perbaikan kualitas lingkungan merupakan bagian

tak terpisahkan dari program pengembangan

usaha yang dilakukan dengan mengedepankan

keseimbangan kinerja di bidang ekonomi, sosial

maupun lingkungan.

Keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup, yang

ditunjukkan diantaranya melalui terpeliharanya

kualitas lingkungan, merupakan salah satu pilar

untuk menjamin pertumbuhan berkelanjutan,

kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini

dan generasi masa depan.

Meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan sebagai bagian dari upaya pengembangan usaha yang memegang teguh komitmen terhadap kelestarian lingkungan melalui penerapan sistem operasi yang didukung teknologi operasi ramah lingkungan dan pelaksanaan program-program

perbaikan kondisi lingkungan

Tinjauan Operasional

Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan

Page 131: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 129

Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan

Komitmen Perseroan dalam melaksanakan

Pengelolaan Lingkungan Hidup dituangkan ke dalam

Kebijakan Lingkungan Perseroan, yaitu :

Mengelola dan mengendalikan seluruh kegiatan yang

dapat memberikan manfaat bagi para pemangku

kepentingan (stakeholders) dengan senantiasa

menaati peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku, melakukan pengelolaan lingkungan yang

lebih baik, termasuk upaya pencegahan pencemaran,

kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan

selalu memperhatikan dampak penting, risiko dan

praktik terbaik Good Corporate Governance (GCG)

dalam mewujudkan visi “Menjadi Perusahaan

Persemenan Internasional yang terkemuka di Asia

Tenggara”.

Bagi Perseroan, pengelolaan dan perbaikan kualitas lingkungan merupakan bagian tak terpisahkan dari program pengembangan usaha yang dilakukan dengan mengedepankan keseimbangan kinerja di bidang ekonomi, sosial maupun lingkungan.

Sebagai wujud dari komitmen dalam mengelola,

menjaga dan memperbaiki kualitas lingkungan,

Perseroan merealisasikan berbagai program terkait

lingkungan, sebagai berikut.

(Lihat juga uraian “Tanggung jawab Persahaan di

Bidang Lingkungan”, Halaman 360)

Program Pantau Lingkungan

Merupakan kegiatan monitoring lingkungan yang

dilakukan secara rutin dalam upaya pemenuhan

terhadap peraturan perundangan Lingkungan.

Pemantauan rutin dilakukan terhadap: emisi

udara cerobong pabrik; kualitas udara ambien;

tingkat kebisingan lingkungan; konsentrasi debu

dan kebisingan area Pabrik; iklim kerja; kualitas air

buangan, air badan air dan air laut; serta pemantauan

keberadaan air bawah tanah.

Pengukuran pada beberapa titik pengambilan sampel

dan analisa parameter lingkungan dilakukan secara

berkala baik oleh internal Perseroan maupun oleh

badan independen yang berkompeten dengan

menggunakan parameter Baku Mutu Lingkungan

(BML) dan Nilai Ambang Batas (NAB) sebagai rujukan

dalam mengukur keberhasilan program pengelolaan

lingkungan. Perseroan senantiasa berupaya agar

seluruh paramater BML dan NAB tersebut dapat

dipenuhi.

Dalam prakteknya, Perseroan berupaya agar

kegiatan-kegiatan operasional yang dilakukan,

memberi dampak yang minimal terhadap lingkungan,

yang ditunjukkan oleh jauh lebih rendahnya

hasil pengukuran parametar BML maupun NAB

yang ditetapkan. Perseroan bahkan menargetkan

realisasi program-program terkait lingkungan yang

dilaksanakan akan mampu memberi sumbangsih

yang berarti bagi perbaikan kualitas lingkungan,

baik di sekitar maupun di luar kegiatan operasional

perusahaan. Komitmen Perseroan tersebut, sejauh ini

menunjukkan hasil positif, yakni capaian parameter

lingkungan yang dipantau secara rutin selalu

berada jauh di bawah nilai BML maupun NAB yang

ditentukan, seperti tampak pada tabel berikut.

Tabel hasil pemantauan sesuai parameter BML yang

berlaku adalah sebagai berikut.

Page 132: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level130

Tinjauan Operasional

• Hasil Pemantauan Lingkungan Pabrik Tuban

Emisi Cerobong rata-rata, Tuban, Tahun 2014

Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

- Raw Mill :

Nitrogen dioksida, NO2 1000 mg/m3 158.42

Sulfur dioksida, SO2 800 mg/m3 2.85

Partikel debu 80 mg/m3 11.55

- Clinker Cooler 80 mg/m3 19.37

- Coal Mill 80 mg/m3 27.68

- Cement Mill 80 mg/m3 14.40

- Cement Packer 80 mg/m3 12.05

Udara Ambiet rata-rata,Tuban, Tahun 2014 :

Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

Karbon monoksida, CO 22600 ppm 1009.11

Oksida Nitrogen, NOX 92.5 ppm 21.20

Sulfur Dioksida, SO2 262 ppm 3.31

Hidrogen sulfida, H2S 42 ppm 0.62

Amonia, NH3 1360 ppm 44.89

Oksidan, O3 200 ppm 17.03

Partikel debu 0.26 mg/m3 0.17

Timah hitam, Pb 0.06 mg/m3 0

Hidrokarbon, HC 160 ppm Tidak terdeteksi

Air Limbah Domestik, rata-rata Tuban dan Gresik, Tahun 2014 :

Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

pH 6,0-9,0 mg/m3 7.84

BOD 100 mg/m3 11.82

TSS 100 mg/m3 5.67

Minyak/Lemak 10 mg/m3 0.5

Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan

Page 133: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 131

• Hasil Pemantauan Lingkungan Pabrik Indarung, Padang

Emisi Cerobong rata-rata Indarung, Padang 2014

Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

- Raw Mill :

Nitrogen dioksida, NO2 1000 mg/m3 11.10

Sulfur dioksida, SO2 800 mg/m3 35.80

Partikel debu 80 mg/m3 32.40

- Clinker Cooler 80 mg/m3 57.57

- Coal Mill 80 mg/m3 58.04

- Cement Mill 80 mg/m3 57.07

- Cement Packer 80 mg/m3 -

Udara Ambiet rata-rata Indarung, Padang Tahun 2014 :

Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

Karbon monoksida, CO 30000 µg/Nm3 3111.10

Oksida Nitrogen, NOX 400 µg/Nm3 14.92

Sulfur Dioksida, SO2 900 µg/Nm3 28.74

Hidrogen sulfida, H2S - µg/Nm3 -

Amonia, NH3 - µg/Nm3 -

Oksidan, O3 235 µg/Nm3 93.05

Partikel debu 230 µg/Nm3 68.93

Timah hitam, Pb 2 mg/m3 0.03

Hidrokarbon, HC 160 ppm 105.1

Air Limbah Domestik, rata-rata Indarung, Padang Tahun 2014 :

Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

pH 6,0-9,0 8.93

BOD5 50 mg/l 2.38

TSS 200 mg/l 49.36

Minyak/Lemak 10 mg/l -

Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan

Page 134: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level132

• Hasil Pemantauan Lingkungan Pabrik Pangkep - Tonasa

Emisi Cerobong rata-rata, Pangkep - Tonasa 2014

Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

- Raw Mill :

Nitrogen dioksida, NO2 1000 mg/m3 14.32

Sulfur dioksida, SO2 800 mg/m3 12.11

Partikel debu 80 mg/m3 34.76

- Clinker Cooler 80 mg/m3 27.89

- Coal Mill 80 mg/m3 37.05

- Cement Mill 80 mg/m3 35.77

- Cement Packer 80 mg/m3 30.74

Udara Ambiet rata-rata, Pangkep, Tonasa Tahun 2014 :

Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

Karbon monoksida, CO 30000 µg/Nm3 45.51

Oksida Nitrogen, NOX 400 µg/Nm3 15.78

Sulfur Dioksida, SO2 900 µg/Nm3 18.92

Hidrogen sulfida, H2S 0.02 ppm 0.01

Amonia, NH3 - - -

Oksidan, O3 - - -

Partikel debu 230 µg/Nm3 77.62

Timah hitam, Pb 2 µg/Nm3 0.19

Hidrokarbon, HC - - -

Dustfall 20 ton/km2/month 3.14

Temperatur - °C 33.78

Kecepatan angin - m/det 3.09

Kelembaban - % 53.87

Air Limbah Domestik, rata-rata, Pangkep - Tonasa Tahun 2014 :

Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

pH 6 - 9 - 8.16

BOD 100 mg/L 9.04

TSS 100 mg/L 19.37

Minyak/Lemak 10 mg/L 2.8

Tinjauan Operasional

Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan

Page 135: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 133

Emisi Cerobong rata-rata TLCC 2014 TLCC Average Chimney emision 2014

Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

- Raw Mill : QCVN23:2009/BTNMT

Nitrogen dioksida, NO2 800 mg/Nm3 19.68

Sulfur dioksida, SO2 400 mg/Nm3 82.00

Partikel debu / dust 80 mg/Nm3 29.69

- Clinker Cooler 80 mg/Nm3 16.66

- Coal Mill 80 mg/Nm3 26.98

- Cement Mill 80 mg/Nm3 39.33

- Cement Packer 80 mg/Nm3 21.61

Udara Ambiet rata-rata TLCC Tahun 2014 : TLCC Average ambient air 2014

Parameter lingkunganBaku Mutu

SatuanHasil Pengukuran

QCVN 05:2013/BTNMT

Karbon monoksida, CO 30,000 mg/m3 2473

Oksida Nitrogen, NOX - mg/m3 19.1 (NO2)

Sulfur Dioksida, SO2 350 mg/m3 30.12

Oksidan, O3 200 mg/m3 No measurent

Partikel debu / dust 300 mg/m3 166

Timah hitam, Pb / Plumbum / Lead 1.5 (8 hours) mg/m3 No measurent

QCVN 06:2009/BTNMT

Hidrokarbon, HC 5000 mg/m3 No measurent

Hidrogen sulfida, H2S 42 mg/m3 No measurent

Amonia, NH3 200 mg/m3 No measurent

Air Limbah Domestik, rata-rata TLCC Tahun 2014 : TLCC Avrg Dom Waste Water 2014

Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

QCVN 40:2011/BTNMT

pH 5.5-9 - 6.25

BOD - Biologycal Oxygen Demend 50 mg/l No measurent

TSS - Total Suspended Solid 100 mg/l 35.65

Minyak/Lemak - Oil/fat 10 mg/l 0.161

Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan

Page 136: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level134

Program Kelola Lingkungan

Perseroan melaksanakan berbagai kegiatan Program

Kelola Lingkungan dalam upaya pencegahan

pencemaran dan polusi, serta membangun ”Budaya

Produksi Hijau” dalam pengoperasian pabrik melalui

kegiatan:

• PengendalianPencemaranAir

Untuk mengendalikan pencemaran air akibat

terbawanya zat pencemar oleh air hujan,

Perseroan melakukan upaya pencegahan melalui:

pembuatan slabing beton, pembuatan saluran air,

dan pengoperasian oil trap, diikuti pemantauan

kualitas air secara periodik baik oleh

internal Perseroan maupun oleh laboratorium

independen.

o Pengendalian Pencemaran Udara

Dalam upaya pencegahan pencemaran udara,

seluruh fasilitas produksi yang dimiliki Perseroan

dilengkapi dengan peralatan penangkap debu

seperti Electrostatic Precipitator (EP), cyclone,

conditioning tower, dan bag house filter.

Selain penggunaan peralatan yang memadai,

Perseroan menyediakan buffer zone, melakukan

penanaman pohon pada area green belt di sekitar

lahan bahan baku dan green barrier di dalam dan

sekitar pabrik yang berfungsi untuk mengurangi

pencemaran udara.

Program Konservasi Sumberdaya

Perseroan juga memberi perhatian pada upaya

efisiensi pemanfaatan sumber daya alam dan energi

untuk menjaga kelangsungan dan ketersediaannya.

Oleh sebab itu Perseroan melakukan langkah

konservasi sumberdaya, melalui program sebagai

berikut:

•Efisiensi Energi

Dalam rangka pengamanan energi, Perseroan

melakukan program efisiensi energi melalui

upaya-upaya:

o Pemanfaatan BBMA (Bahan Bakar dan

Material Alternatif) dari produk samping

industri lain dan limbah pertanian sebagai

pengganti bahan yang berasal dari alam.

Energi alternatif sebagai bahan bakar yang

digunakan misalnya oil sludge dan biomassa

dari sekam padi, cocopeat, sisa tembakau,

serbuk gergaji dan lain-lain. Sampai dengan

tahun 2014 realisasi pemanfaatan BBMA

mencapai 5% dari total pemakaian energi.

o Melakukan audit dan pengelolaan energi

dalam upaya efisiensi energi listrik dan energi

panas. Langkah ini ditindaklanjuti dengan:

o Melakukan peningkatan unjuk kerja

peralatan dan pengendalian operasi pabrik

dalam rangka penghematan energi.

o Meningkatkan kapasitas produksi dan

mengoptimalkan pengendalian operasi,

sehingga index biaya bahan bakar/ton

produk menjadi lebih kecil

•Pengelolaan limbah B3 dan non-B3.

Pengelolaan limbah B3 dan non B3 dilakukan

dengan cermat dan hati-hati, dengan selalu

Tinjauan Operasional

Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan

Bongkar muat biomassa menuju sistem pembakaran calciner

Page 137: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 135

Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan

mengutamakan aspek pemenuhan terhadap

peraturan perundangan. Upaya ”co-processing”

lebih diutamakan untuk menjamin bahwa

limbah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan

kembali ke dalam proses produksi sesuai

dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recycle),

sebagai berikut:

o Memanfaatkan oli bekas untuk pelumasan

peralatan pabrik.

o Memanfaatkan majun & kaos tangan yang

terkontaminasi dengan oli/minyak untuk

bahan bakar alternatif.

o Melakukan recycle tumpahan material reject

untuk dikembalikan ke proses produksi.

Disamping pengelolaan limbah internal, Perseroan

juga melakukan pemanfaatan limbah dari

industri lain sebagai bahan baku dan bahan bakar

alternatif dengan metode co-processing. Kegiatan

ini bertujuan untuk membantu memberikan

solusi bagi upaya penanganan limbah industri

dengan aman dan ramah lingkungan.

•Konservasi Air

Pengelolaan konservasi air dilakukan melalui

upaya pemanfaatan air hujan dan air buangan

pabrik untuk digunakan kembali (recycle) sebagai

air proses dalam rangka efisiensi penggunaan air.

Pengelolaan juga dilakukan melalui kegiatan

pemeliharaan dan inspeksi saluran distribusi

air (perpipaan, valve, dll) secara kontinyu,

yang salah satu manfaatnya untuk air bersih dan

pengairan area persawahan milik masyarakat

sekitar.

Selain melalui konservasi penggunaan air,

Perseroan berupaya menjaga keutuhan badan

air, terutama air tanah dengan memperbaiki

proses pengambangan batu kapur dan tanah liat.

Penambangan bahan baku utama tersebut kini

dilakukan dengan sistim ‘Grading’, yang terbukti

mampu memperbaiki proses penyerapan air hujan

ke dalam tanah, sehingga tidak mengganggu

keutuhuan sumber air tanah.

Perseroan juga mengembangkan beberapa

kolam penampung air, sebagai bagian dari proses

konservasi.

Konservasi air, pemipaan air sawah penyediaan air bersih MCK di sekitar Pabrik

Page 138: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level136

• Keanekaragaman Hayati

Perlindungan keanekaragaman dilakukan melalui

upaya reklamasi lahan pasca penambangan

dan penghijauan.

oReklamasi lahan pasca penambangan.

Kegiatan reklamasi lahan pasca penambangan

dilakukan sesuai dengan dokumen AMDAL-

UKL/UPL.

Beberapa kegiatan reklamasi yang telah

dilakukan oleh Perseroan meliputi:

- Pemanfaatan bekas lahan tambang

tanah sebagai waduk penampungan air,

perikanan dan sarana hiburan.

- Pemanfaatan bekas tambang untuk

kegiatan pertanian, perumahan,

perkantoran, industri dan sebagai

tempat usaha.

- Revegetasi sebagian bekas lahan tambang

dengan melakukan penanaman tanaman

pelindung dan tanaman produktif.

oPenghijauan

Perseroan melakukan upaya penghijauan

secara terencana dan kontinyu, dengan

serangkaian kegiatan meliputi:

o Penghijauan Green Belt dan Green Barrier

dikelola dengan pola kemitraan bersama

warga sekitar Perseroan.

o Penanaman pohon di tepian jalan raya

antara Gresik-Lamongan-Sedayu-Tuban

sepanjang sekitar 150 Km.

o Pengembangan Mangrove Center di

pantai Tuban berupa penanaman bibit

pohon mangrove.

Selama tahun 2014 melalui pelaksanaan

berbagai program penghijaun di berbagai

area, Perseroan telah berhasil menanam

berbagai jenis pohon penghijauan dengan

jumlah tanaman mencapai 144.058 batang

pohon, dengan rincian jenis kegiatan, lokasi

dan jumlah penanaman sebagai berikut.

Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan

Tinjauan Operasional

Kegiatan penghijauan di Mangrove Center Tuban: Penanaman pohon, pembelajaran, pembibitan dan pemberdayaan masyarakat

Page 139: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 137

No Kegiatan

Satuan Lokasi

Totalha btg

Kuari Batu Kapur

Temandang

Kuari Batu Kapur Tuwiri

Kuari Tanah Liat

Telogowaru

Kuari Tanah Liat Mliwang

1 a. Green Belt √ 35.42 15.52 4.68 12.39 68.01

b. Green Belt √ 20,226 6,000 6,868 12,503 45,597

2 a. Green Barrier √ 8.16 -- -- -- 8.16

b. Green Barrier √ 17,099 -- -- -- 17,099

3 a. Glory Hole √ 23.00 -- -- -- 23.00

b. Glory Hole √ 42,918 -- -- -- 42,918

4 a. Lantai Pasca Tambang √ 7.66 -- -- -- 7.66

b. Lantai Pasca Tambang √ 14,444 -- -- -- 14,444

5 a. Jenjang Akhir Tambang √ -- -- -- -- -

b. Jenjang Akhir Tambang √ 4,102 -- 4,257 5,985 14,344

6 a. Fasilitas (jalan, view point, dll) √ -- -- -- -- -

b. Fasilitas (jalan, fasilitas, dll) √ 58,930 -- 19,927 21,923 100,780

Implementasi CDM

Perseroan sudah mengembangkan Proyek Clean

Development Mechanism (CDM) sejak tahun 2009,

sebagai bentuk partisipasi atas upaya bersama

mengatasi efek pemanasan global. Partisipasi dalam

proyek CDM ini sekaligus menunjukan wujud

komitmen Perseroan dalam memperbaiki kualitas

lingkungan sekitar.

Progres proyek CDM hingga akhir tahun 2014,

adalah sebagai berikut:

• Proyek CDM ”Partial substitution of fossil fuels

with biomass at Semen Gresik cement plant in

Tuban” sudah teregistrasi di UNFCCC pada

tanggal 25 Februari 2011.

oDirencanakan pada akhir 2015 akan

dilakukan verifikasi monitoring CER tahap

pertama.

o Jumlah CERs yang akan diverifikasi di

tahap pertama sebesar 94.000 ton eqCO2.

oKerjasama jual beli CERs dilakukan dengan

negara Swedia hingga tahun 2018.

• Proyek CDM “Partial subtitution of fossil fuel

with biomass at cement plant in Tonasa” sudah

teregistrasi di UNFCCC pada tanggal 22 Mei

2012.

oDirencanakan pada akhir 2015 akan

dilakukan verifikasi monitoring CER tahap

pertama.

o Jumlah CERs yang akan diverifikasi di

tahap pertama sebesar 66.000 ton

eqCO2.

oKerjasama jual beli CERs dilakukan dengan

negara Swedia hingga tahun 2019.

• Proyek Waste Heat Recovery Power

Generation (WHRPG) di Semen Padang saat ini

telah operasional dan memberikan tambahan

daya listrik sebesar 8 MVA.

Penghargaan

Berbagai upaya perbaikan terhadap kinerja

lingkungan yang terus dilakukan dalam upaya

membangun lingkungan perusahaan yang

berwawasan hijau dan sebagai bentuk kepedulian

Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan

Page 140: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level138

Komitmen Pada Pelestarian Lingkungan:

Membangun WHRPG, Menyediakan Tambahan Listrik dan Memperbaiki Kualitas Lingkungan

Setelah berhasil membangun dan mengoperasikan instalasi pembangkit listrik dengan memanfaatkan gas buang

atau Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) pertama di Pabrik Padang yang berkapasitas sebesar 8 MW,

Perseroan kini tengah membangun fasilitas serupa di Pabrik Tuban dengan kapasitas pembangkit yang lebih besar,

yakni 30,6 MW.

Ground Breaking pelaksanaan pembangunan fasilitas pendukung operasi pabrik tersebut dilaksanakan pada tanggal

22 Oktober 2014 dan direncanakan selesai dalam 26 bulan mendatang, atau pada tahun 2016. Pembangunan

WHRPG ini akan menggunakan mesin dengan kandungan lokal sebesar 52 persen sedangkan sisanya akan dipasok

dan Jepang.

Terdapat empat aspek penting dalam proyek WHRPG tersebut, yakni efisiensi, lingkungan, employment dan

transfer teknologi. Aspek efisiensi diperoleh, karena dari proyek tersebut perusahaan dapat menghemat biaya

listrik hingga Rp120 miliar per tahun, dari substitusi penggunaan listrik yang sebelumnya dipasok oleh PLN, sebesar

152 juta KWh per tahun. Aspek Lingkungan berasal dari pemanfaatan gas buang pabrik Tuban l-IV, sehingga akan

menekan emisi CO2 sebesar 122 ribu ton per tahun, dihitung dari jumlah listrik yang selama ini dipasok oleh PLN,

dimana PLN menggunakan bahan bakar sebagai sumber pembangkit listriknya.

Aspek employment berasal dari pasokan kandungan lokal yang sebesar 52% dari total nilai proyek. Sementara

aspek teknologi berasal dari adanya klausul alih teknologi dalam kerjasama pembangunan proyek dimaksud

dengan Jepang.

Pembangunan WHRPG dengan demikian memberi manfaat ganda bagi Perseroan, yakni menyediakan tambahan

listrik yang berujung pada efisiensi biaya produksi, sekaligus memberi dampak membaiknya kualitas lingkungan

sekitar pabrik, mengingat emisi panas gas buang kelak akan berkurang secara signifikan.

terhadap Perseroan terhadap kualitas lingkungan,

membuat Perseroan pada tahun 2014 memperoleh

PROPER Hijau.

Tinjauan Operasional

Tinjauan KinerjaMeningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan

Perseroan juga mendapatkan penghargaan: GREEN

INDUSTRY, Level 5 untuk yang kedua kalinya

dari Kementerian Perindustrian di tahun 2014.

Page 141: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 139

Inovasi Perseroan

Berkembangnya ide-ide kreatif dan inovatif para

karyawan Semen Indonesia Group (SMIG) dalam

kegiatan inovasi yang dikemas dalam Manajemen

Inovasi Semen Indonesia (MI-SI), semakin

mengukuhkan eksistensi Perseroan sebagai BUMN

Inovatif dalam membangun budaya inovasi yang

kokoh dan mengakar kuat di seluruh karyawan.

Seiring dengan transformasi korporasi yang

dimulai dengan tahapan konsolidasi, sinergi dan

pengembangan bisnis. Perseroan telah menerapkan

Manajemen Inovasi Semen Indonesia (MI-SI) yang

dikelola oleh Dewan Inovasi, dimulai sejak tahun

2009 sebagai salah satu keunggulan kompetitif di

era globalisasi ini.

Memperkokoh sinergi korporasi melalui Gerakan Inovasi Semen Indonesia (GISI) untuk mendukung pertumbuhan berkualitas yang berkelanjutan

menuju level baru kinerja Perseroan sebagai pelaku industri persemenan terunggul di Kawasan Regional maupun Nasional

Page 142: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level140

Tinjauan Operasional

Perseroan berkeyakinan bahwa inovasi merupakan

salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing

menuju pertumbuhan yang berkelanjutan. Dalam

rangka menumbuhkan semangat berinovasi,

Perseroan secara berkelanjutan melakukan

penggalian ide-ide kreatif yang sejalan dengan

strategi Perseroan.

Kategori Inovasi

Inovasi yang diterapkan di Perseroan terdiri atas dua

kategori yaitu :

• Incremental Innovation

Adalah suatu usaha/kegiatan untuk menemukan

dan mengeliminasi penyebab utama suatu

permasalahan serta memastikan tidak

terulangnya permasalahan tersebut, melalui

kegiatan GKM (Gugus kendali Mutu), SS (Sistem

Saran), Program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,

Rajin), dan TPM (Total Productive Maintenance)

• Breakthrough Innovation

Adalah suatu usaha untuk menemukan,

merencanakan, dan mengimplementasikan ide

baru yang memberikan dampak positif secara

signifikan melalui penerapan Manajemen Inovasi

di lingkungan Perseroan (MI-SI) dan kegiatan

kompetisi inovasi.

Manajemen Inovasi Semen Indonesia (MI-SI)

adalah tata kelola yang meliputi promosi, stimulasi,

inisiasi, implementasi dokumentasi dan apresiasi

inovasi di lingkungan Semen Indonesia Grup dalam

menumbuhkan budaya inovasi, meningkatkan

Inovasi Perseroan

Page 143: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 141

Inovasi Perseroan

kompetensi, memperkuat konsolidasi, penciptaan

nilai tambah dan daya saing Perseroan.

Upaya peningkatan pengelolaan Manajemen Inovasi

terus dilakukan untuk memudahkan para inovator

berperan aktif dalam berinovasi, yaitu:

1. Mengintegrasikan Incremental Innovation

dan Breakhtrough Innovation dalam satu

kerangka Gerakan Inovasi Semen Indonesia,

2. Pengembangan aplikasi Innovation

Management System yang meliputi

Innovation Quality Management System

(IQMS), Innovation Project Management

System (IPMS), Innovation Patent

Management System (IPtMS) dan Innovation

Dashboard Management System (IDMS).

3. Pengembangan Innovation Sharing melalui

Forum TAHU ISI yang merupakan wadah

saling sharing ide inovasi bagi para inovator

di lingkungan Semen Indonesia Group.

4. Partisipasi dalam kegiatan Semen Indonesia

Award on Innovation telah menjadi KPI

wajib yang di-cascading ke seluruh unit

kerja.

Pencapaian Tahun 2014

Keberhasilan penerapan Gerakan Inovasi Semen

Indonesia (GISI) perseroan dibuktikan dengan tren

partisipasi para inovator yang terus meningkat dari

tahun ke tahun hingga pada tahun 2014 perseroan

membukukan pencapaian benefit sebesar Rp777

Miliar.

PBB

32

119

26

5

12

16

13

17

100

2

1011

63

14

19

27

TPP T-RM TPP K-P MANAJ. APA

SMI SP ST TLCC

Page 144: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level142

Inovasi Perseroan

Untuk mendukung efektivitas pengelolaan gerakan

inovasi di lingkungan Semen Indonesia, Perseroan

membangun dan mengembangkan aplikasi

Manajemen Inovasi Semen Indonesia (MI-SI) sebagai

media :

o Knowledge Creating

o Knowledge Clasifying

o Knowledge Sharing

o Knowledge Using

o Knowledge Documenting

Aplikasi tersebut mencakup seluruh kegiatan yang

meliputi proses registrasi inovasi, penyusunan

dokumen inovasi, penilaian inovasi, monitoring/

pemantauan implementasi ide inovasi, profil inovator,

publikasi Inovasi, sosialisasi-promosi-edukasi inovasi,

sharing inovasi, reward system, pemantauan progress

pendaftaran paten produk Inovasi dan pelaporan

kinerja pengelolaan inovasi.

Tinjauan Operasional

EFFECTIVENESS IMS-SGG

KNOWLEDGE SHARING

KNOWLEDGE DOCUMENTING

KNOWLEDGE CREATING

KNOWLEDGE USING

KNOWLEDGE CLASSIFYING

Page 145: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 143

Inovasi Perusahaan

Tahun 2014 ini, Perseroan mengembangkan

aplikasi Manajemen Inovasi Semen Indonesia (MI-SI)

dengan membangun dan mengintegrasikan aplikasi

Innovation Project Management System (IPMS)

sekaligus merubah user interface dan bilingual untuk

memperkenalkan Gerakan Inovasi Semen Indonesia

(GISI) diseluruh lingkungan Semen Indonesia Group,

khususnya Thang Long Cement guna menciptakan

best practice Perseroan.

Perseroan juga memberikan perlindungan terhadap

produk-produk Inovasi Semen Indonesia Grup

melalui pendaftaran hak paten sebagai upaya

menumbuhkan semangat dan sekaligus memberikan

apresiasi kepada inovator atas hasil inovasinya.

Melalui berbagai rangkaian proses pendaftaran paten

terhadap hasil inovasi digambarkan dalam bagan di

bawah ini:

Sebagai bentuk komitmen dan keseriusan Perseroan

dalam mengelola kegiatan inovasi, seiring dengan

proses transformasi korporasi, Perseroan telah

membentuk Innovation Council yang mengelola

32

9

12

13

0

2

11

3

GUGUR PATEN

PERMOHONAN PATEN

DRAFTING PATEN

PENELUSURAN PATEN

WAWANCARA PATEN

WAITING PROCESS

REKOMENDASI PATEN

KAJIAN KELAYAKAN

Gerakan Inovasi Semen Indonesia (GISI) di lingkungan

Semen Indonesia Grup secara berkelanjutan.

Inovasi-inovasi yang dihasilkan sangat berpengaruh

terhadap peningkatan nilai tambah bagi Perseroan

secara dramatikal baik dalam perspektif peningkatan

kinerja Perseroan melalui efisiensi yang dihasilkan

maupun dalam perspektif peningkatan produktivitas

karyawan melalui peningkatan budaya inovasi bagi

karyawan. Hasil-hasil Inovasi juga mendapatkan

penghargaan di tingkat nasional maupun

internasional, antara lain:

1. Penghargaan Rintisan Teknologi 2014

dari Kementerian Riset & Teknologi

2. Asean Energy Award 2014 dari Forum

Antar Kementerian Energi dan Sumberdaya

Mineral (ESDM)

3. SNI Award 2014 dari Badan Standarisasi

Nasional

4. Inovasi bidang Lingkungan 2014

Mendapatkan penghargaan :

Page 146: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level144

Inovasi Perseroan

• Kementerian Perindustrian: Industri

Hijau 2014

•Kementerian Lingkungan Hidup

o Semen Tonasa : Proper Hijau

o Semen Padang : Proper Biru

o Semen Indonesia : Proper Hijau

5. Konvensi Inovasi Tingkat Nasional 2014

Mendapatkan prestasi :

•Semen Tonasa: 1 Silver, 5 Gold, dan 1

Diamond

•Semen Padang: 3 Gold

•Semen Indonesia: 14 Gold, 1 Diamond,

dan 1 Platinum

6. Konvensi Inovasi Tingkat Internasional

2014

Mendapatkan prestasi :

• Semen Tonasa: 1 Gold di ICQCC, dan

Two Star di APQC

• Semen Padang: Triple Star di APQC

• Semen Indonesia: 1 Silver si IETEX, 2

Gold di ICQCC, 1 Gold di ICQ, dan

Triple Star di ICQ

Salah satu hasil inovasi kategori produk dan bahan

baku yang mendapatkan penghargaan Semen

Indonesia Award on Innovation adalah Inovasi dari

Tim Progressive yang berjudul “Dust Return sebagai

material baru untuk pengembangan produksi

PPC” dengan potensi benefit yang didapatkan

sebesar Rp. 453 Miliar.

Kegiatan Semen Indonesia Award on Innovation

(SMI-AI)

Melalui kegiatan Semen Indonesia Award on

Innovation (SMI-AI) diharapkan mampu menciptakan

budaya baru untuk berinovasi sebagai karakteristik

tata nilai karyawan Semen Indonesia, meningkatkan

keunggulan kompetitif dan meningkatkan

konsolidasi di lingkungan Semen Indonesia sekaligus

memberikan apresiasi terhadap karyawan, unit

bisnis dan korporasi yang berdampak positif pada

peningkatan kinerja Perseroan secara umum.

Dengan diselenggarakannya kegiatan Semen

Indonesia Award on Innovation (SMI-AI) diharapkan

mampu memberikan dorongan kepada seluruh

karyawan Semen Indonesia Grup untuk mengasah

kepekaan dalam melihat masalah maupun peluang

untuk menciptakan ide-ide kreatif dan solutif yang

memberi nilai tambah dalam peningkatan kinerja

Perseroan, setelah ide ditemukan para inovator akan

didorong untuk mengembangkan ide-ide kreatif

menjad lebih strategis dan mengaktualisasikannya ke

dalam metode problem solving maupun opportunity

solving dalam bentuk dokumen inovasi. Sehingga

para inovator akan lebih peka dan lebih jeli dalam

melakukan analisa masalah dan analisa peluang, yang

berdampak pada peningkatan kompetensi karyawan

dan penciptaan best practice dalam pengelolaan

Perseroan.

Tinjauan Operasional

Page 147: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 145

Inovasi Perusahaan

Guna memperkokoh pembangunan budaya inovasi Perseroan, Dewan Inovasi telah menetapkan Key Performance

Indicator (KPI) terkait dengan Inovasi yang dihasilkan oleh setiap Karyawan dan di-cascading ke seluruh Unit Kerja

di lingkungan Semen Indonesia Group, sehingga Perseroan dapat memonitoring, mengevaluasi dan meningkatkan

partisipasi setiap karyawan dalam Gerakan Inovasi Semen Indonesia sebagaimana bagan partisipasi inovasi berikut:

Selain hal diatas, Dewan Inovasi juga menetapkan reward system kepada para inovator yang telah berpartisipasi

dalam Gerakan Inovasi Semen Indonesia (GISI) sebagai bentuk apresiasi Perseroan atas kontribusi karyawan dalam

menciptakan nilai tambah bagi Perseroan.

Penganugerahan Semen Indonesia Award on Innovation (SMI-AI) merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara

konsisten mulai tahun 2010 sampai dengan saat ini (SMI_AI 2014)

16631924 1874

327 265 190

791

44

Jumlah Karyawan Jml Karyawan Berinovasi

SP ST TLCCSMI

Page 148: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level146

SMI-AI dilaksanakan secara konsisten setiap

tahun dilingkungan Perseroan, setelah melihat

pertumbuhan partisipasi para inovator cukup

signifikan maka Perseroan mengembangkan

kelompok Inovasi dari 3 kelompok inovasi di tahun

2011 telah berkembang menjadi 5 kelompok inovasi,

sebagaimana digambarkan dalam bagan berikut:

• Bahan baku dan produk

• Teknologi dan proses produksi : Tambang -

Raw mill

• Teknologi dan proses produksi : Kiln - Packer

• Manajemen

• Anak Perseroan dan Afiliasi

Kelompok Inovasi diatas telah diperoyeksikan

akan mengalami pengembangan ditahun-tahun

mendatang dengan melibatkan rekanan, akademik,

masyarakat untuk berkontribusi dalam peningkatan

daya saing Perseroan.

Hasil kegiatan SMI-AI diimplementasikan dan

dilakukan pemantauan/monitoring secara periodik

terutama bagi para nominator SMI-AI untuk

memastikan bahwa inovasi tersebut membawa

dampak peningkatan efisiensi bagi Perseroan serta

disinergikan antar strategic business unit lainnya.

Penerapan Manajemen Inovasi merupakan media

pemberian apresiasi kepada karyawan yang

berprestasi dalam menumbuhkan semangat

berinovasi dan berkompetisi dalam upaya

menciptakan budaya inovasi untuk berfikir kritis dan

kreatif.

Tinjauan Operasional

Tinjauan Kinerja Inovasi Perseroan

Jml Implementasi Inovasi Jumlah Nominee

% Implementasi Inovasi

SP ST SMIGSMI

25 21 2212

24

48

71

15

60,00%

95,45%

50,00%67,61%

Page 149: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 147

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Perseroan menerapkan teknologi informasi dan

komunikasi / Information and Communication

Technology (ICT) yang andal dan selaras dengan

kebutuhan operasional. Peran ICT sangat penting bagi

Perseroan guna mendukung strategi ekspansi, mulai

dari penyediaan sistem dan data untuk riset pasar,

forecasting dan simulasi pasar, simulasi dan portofolio

cadangan bahan baku, due diligence dalam akuisisi

pabrik semen lain, project management, operasional

fasilitas produksi baru, sinergi antar fasilitas produksi,

serta monitoring, evaluasi dan konsolidasi laporan

kinerja Perseroan.

PEDOMAN

Sejak tahun 2013 Perseroan memantapkan

Kebijakan Tata Kelola dan Standar ICT sebagai

pedoman pelaksanaan dan pengelolaan ICT yang

disusun mengacu kepada best practice ICT serta

comply terhadap regulasi eksternal yang relevan

baik Undang-Undang, Peraturan Menteri, PSAK, dan

peraturan terkait lainnya.

STRUKTUR ORGANISASI ICT

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No 055/Kpts/

Dir/2014 tanggal 20 Nopember 2014, terdapat 1

(satu) fungsi yang menangani ICT untuk Perseroan,

yaitu Departemen Strategic ICT (Information &

Communication Technology = Teknologi Komunikasi

& Informasi). Fungsi tersebut berada di bawah

koordinasi dan bertanggung jawab kepada Direktur

Keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi terkini sesuai dengan kebutuhan operasional untuk mendukung terjadinya efisiensi dan strategi ekspansi yang akurat dalam rangka memastikan pencapaian level kinerja

terbaik di masa mendatang.

Page 150: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level148

GM of Strategic ICT

GM of Strategic ICT

GM of Strategic ICT

Tinjauan Operasional

Struktur organisasi ICT per 1 Desember 2014

Teknologi Informasi dan Komunikasi

GM of Strategic ICT

Mgr. ITSM

Mgr. ICT Archi-tecture

Mgr. Infra Strategy

Mgr. BI & Analystic

Mgr. ICT Project Control & ITFM

Mgr. BI & Analytics

Mgr. Performance

Mgr ITSM

Mgr Documentation

Mgr. Demand Mgt

Mgr. Demand

Mgr. Demand & Process Mgt.

Mgr. Demand & Process Mgt.

GM of Strategic ICT

Staff Process Designer (5)

Page 151: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 149

anak perusahaan ICT yang sekaligus bertindak

sebagai counterpart ICT yang menangani kegiatan

operasional dan pengembangan ICT di lingkungan

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pada bulan Juni tahun 2014, Perseroan membentuk

anak perusahaan baru yang bergerak di bidang ICT,

yaitu PT Sinergi Informatika Semen Indonesia (PT

SISI), dengan tugas utama mendukung kegiatan

operasional dan pengembangan ICT di PT Semen

Indonesia (Persero) Tbk.

Hubungan Koordinasi User, Departemen

Strategic ICT dan Anak Perusahaan ICT

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan layanan ICT,

Departemen Strategic ICT berkoordinasi dengan

Dengan adanya PT SISI maka terjadi transformasi lanjutan Organisasi ICT di SMIG.

Fungsi-fungsi ICT di Holding PT SI berubah menjadi Strategic ICT Function

Tim Pengembangan

ICT

Dept Operasi ICT

SENTRALISASI

FEB 2014

Fungsi ICT Hanya ada di Holding PTSI

Tim Pengembangan ICT

Dept Operasi ICT

STRATEGIC + SBU

DES 2014

Fungsi Strategic ICT di Holding + Operasional & Pengembangan ICT

di SBU

Fungsi ICT di TLCC

Fungsi ICT di PTSP

Fungsi ICT di PTST

Fungsi ICT di PTSI

DESENTRALISASI

Fungsi ICT di masing-masing Organisasi

ICT Operation

ICT Services Usage

ICT Development

• SLA/Contact• Performance

Evaluation

• Requirement Definition

• Quality

Page 152: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level150

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Garis Koordinasi User, Departemen Strategic ICT

dengan Anak Perusahaan ICT

Tinjauan Operasional

ICT Services Usage

Services Operation

Marketing

Marketing

Requirements & Policies

Strategy & Demand Mgt

New Service

Change

Support

Service

Demand Management

Performance Mgt.

ICT Governance Performance

Services Development

CONTRACT• Scope• SLA• Tariff

STRATEGIC ICT

SMIG USERS PT SISI

ICT Services

Page 153: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 151

Teknologi Informasi dan Komunikasi

ASSESSMENT MATURITY LEVEL

Untuk meningkatkan kualitas ICT, setiap tahun telah ditunjuk pihak eksternal untuk melakukan maturity level

assessment pengelolaan ICT serta memberi masukan terkait penyempurnaan pengelolaan ICT Perseroan. Pada tahun

2014, skor Maturity Level Perseroan adalah 3,58 naik dari tahun sebelumnya 3,34 .

Skala ICT Maturity Level:

DUKUNGAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) TERHADAP PROSES BISNIS PERSEROAN

Sesuai dengan visi dan misi perseroan, implementasi sistem informasi di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan para Pemangku

kepentingan (Stakeholder). Oleh sebab itu, langkah strategis yang dilakukan adalah mengimplementasikan Sistem

Informasi Enterprise Resources Planning (ERP) berbasis SAP, yang menangani semua lini proses bisnis dengan kategori

sebagai berikut:

Core Process

Proses-proses berada pada jalur supply chain perusahaan.

Supporting Process

Proses-proses yang bertujuan untuk penyediaan sumber daya untuk core processes.

0 2 41 3 5

3 32.85

Non Existent InitialRepeatable Defined

Maturity Level2012

Maturity Level2013

Maturity Level2014

Managed Optimized

5 - Optimizing

4 - Managed

3 - Defined

2 - Repeatable

1 - Initial

Focus on process improvement

Process are measured and controlled

Processes are characterized for specific projects and organization is often reactive

Processes is unredictable, poorly controlled and reactive

Projects tailor their processes from the organizations development methodology

Page 154: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level152

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Monitoring and Improvement Process

Proses-proses yang ditujukan untuk pemastian pencapaian sasaran dan perbaikan kinerja.

Kinerja Fungsi ICT di tahun 2014

Sepanjang tahun 2014 fungsi ICT telah melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan KPI fungsi ICT sebagai berikut:

NO AKTIFITAS TARGET PENCAPAIAN

1 Maturity Level 3.5 3.58

2 Availability sistem ERP 99.95% 99.98%

3 Pemenuhan SLA operasional ICT 75% 86.25%

4 Tingkat kepuasan pengguna terhadap layanan ICT 75% 89%

Tinjauan Operasional

VISION, MISSION, POLICY, STRATEGY, CULTURE

STAKEHOLDERSVALUEADDED

STAKEHOLDERS REQUIREMENTS

SUPPORTINGPROCESS

UTILITY

COMMUNICATION & INFORMATION

HUMAN RESOURCES

FINANCE

ASSET & INVENTORY MANAGEMENT

IDENTIFICATION OF STAKEHOLDERS’ NEED

OPERATIONAL CONTROLSTRATEGIC PLANNING

IMPROVEMENT & BREAKTHROUGHPERFORMANCE EVALUATION

MONITORING, MEASUREMENT & ACTIONAUDIT & ACTION

COMMUNITY DEVELOPMENT

COREPROCESS

MONITORING & IMPROVEMENT

PROCESS

ORDER TO CASH

DISTRIBUTIONPRODUCTIONPROCURE TO

PAY

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI

Dalam rangka mendukung percepatan pengambilan

keputusan bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan

efektifitas operasional, Perseroan mengembangkan

dan meningkatkan kualitas aset utamanya, yaitu

information capital. Peningkatan kualitas dilakukan

melalui pengembangan peran Teknologi Informasi

sebagai katalis yang dapat secara langsung

mempercepat pertumbuhan bisnis Perseroan.

Oleh karenanya, sejalan dengan penyusunan strategi

dan roadmap pengembangan bisnis, Perseroan

secara konsisten menjalankan inisiatif-inisiatif yang

tertuang dalam master plan teknologi informasi dan

komunikasi (ICT Master plan) agar dapat menunjang

strategi bisnis serta memperkuat daya saing di industri

persemenan, dimana efisiensi biaya adalah salah

satu kunci utama untuk memenangkan persaingan.

Perseroan juga menyusun Target Operating Model ICT

Page 155: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 153

Teknologi Informasi dan Komunikasi

untuk memastikan dukungan IT dalam implementasi

strategi bisnis dengan berprinsip pada adanya:

• Standarisasi Proses Bisnis dan Sistem di seluruh

group Semen Indonesia

• Peningkatan level otomasi proses

• Peningkatan kontrol

Skema Target operating model ICT untuk

mendukung strategi bisnis digambarkan dalam

skema berikut.

• Business Strategy• Business

RequirementsDri

vers

Components of Target Operating Model

• ERPApplication Architecture

• CRM• Security

Architecture• IT Vision &

Organization

Other Projects

• Business Intelligence

Integration Architecture

Collaboration tools for Customer Portal

Unified Communication Architecture

• IT Governance

• Knowledge Management

Network Architecture

• Human Resource*

• BCM• Managed

Services

• IT Requirements •As Is Analysis •Guiding Principle

IMPLEMENTASI ICT MASTER PLAN

Perseroan telah menyusun ICT master plan dengan

metodologi yang menjamin keselarasan (alignment)

antara kebutuhan bisnis dan inisiatif-inisiatif ICT.

Seluruh kebutuhan dan rencana bisnis semua

operating company (OpCo) diidentifikasi, baik di

tingkat operasional maupun di tingkat strategis.

Kemudian, dari seluruh kebutuhan dan rencana bisnis

tersebut ditentukan inisiatif-inisiatif ICT yang dapat

mendukung dan bahkan mempercepat pencapaian

Page 156: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level154

target bisnis dan dibagi dalam kategori infrastruktur

ICT, Manajemen ICT, dan Business services.

ICT master plan Tahap II (ICTMP II) untuk periode 2014-

2017 merupakan kelanjutan dari Tahap I (ICTMP I).

Sementara ICTMP I berkonsentrasi pada penyediaan

satu plat form sistem ERP sehingga dapat melakukan

strandarisasi proses bisnis antar OpCo, ICTMP II

berusaha untuk merevitalisasi dan meningkatkan

modul ERP serta memperluas kemampuan untuk

mendukung CRM (Customer Relation Management)

dan SCM (Supply Chain Management). CRM dan

SCM adalah kunci untuk meningkatkan daya saing

Perseroan di pasar domestik dan regional untuk

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Tinjauan Operasional

“meningkatkan pertumbuhan perusahaan“.

CRM akan memungkinkan Perseroan untuk

“bergerak lebih dekat kepada pelanggan” dengan

memberikan pengetahuan pelanggan yang lebih

baik dan dukungan pelanggan untuk memenangkan

pasar. SCM akan memperkuat jaringan supply

chain Perseroan dengan mempersatukan dan

mengintegrasikan jaringan pasokan serta

meningkatkan kerja sama dengan vendor. SCM akan

memimpin dan mendukung strategi perusahaan

untuk “mengelola keamanan energi” dan untuk

“mengelola risiko kunci” . Keseluruhan ICTMP II akan

“meningkatkan citra perusahaan”.

ICTMP I ICTMP II Expected Benefit

Theme SIG ICT Centralized Single PLATFORM to ENABLE Business Synergy

Capacity and CAPABILITY to ENABLE Business Growth Enhanced Capability

Business Process Support

• Internal Process: Core ERP (SAP ECC 6)• Standard Best Practices

• Integrated Supply Chain : Extended ERP (CRM & SCM)

• Improved Best Practices

• Integrated Supply Chain• Customer Retention• Competitive Advantage

Information Level Emphasized on Transactional Emphasized on Analytical & Consolidation

• Performance tracking• Decision making process

Page 157: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 155

Adapun inisatif-inisiatif ICT Master Plan periode

2014-2017 yang diimplementasikan sepanjang

2014, di antaranya:

ICT DEVELOPMENT INITIATIVE RISK REDUCTION OPPORTUNITY TO BE CAPTURED

1 ERP-SAP process enhancement • Reduce complexity and time in some business processes

• Enhance ERP features• Increase performance• Process simplification

2 Employee Performance Management System

• Reduce the late visibility of Employee information/data

• Build good employee performance monitoring system

3 Corporate Performance Management System

• Reduce the late visibility of Corporate information/data

• Build good corporate performance monitoring system

4 Banking Online System • Reduce time for financial transactions

• Quick payment collection

5 E-Procurement • Reduce cost of procurement • Increase opportunity for saving money

6 Business Planning & Consolidation • Reduce time to prepare consolidation report

• Effective & efficient financial report

7 Customer Relationship Management (CRM)

• Reduce inefficiency of order and delivery handling

• Build/educate market• Increase customer loyalty

8 Supply Chain Management (SCM) • Reduce inefficiency• Reduce underserve market

• Build strong networks with partners

9 Supplier Relationship Management (SRM)

• Reduce uncertainty in material/spare part supply

• Effective sourcing

10 E-Tax • Reduce late payment• Reduce inaccurate payment

• Effective & efficient Tax payment

11 Business Intelligence • Reduce the late visibility of key information/data

• Analyze more granular information• Monitor corporate performance• Early warning system

12 Capex Management • Reduce project risks• Reduce inefficiency

• Leverage resources to faster investment and benefit realization

13 Strategy Management • Reduce misalignment between strategy and operational strategy

• Leverage resources to business growth

14 Maturity Level Assessment • Reduce ICT regulation, policy and procedure violation risk

• Increase ICT Governance & Performance

• Comply with ICT regulation, policy & procedure

15 ICT infrastructure • Reduce Business disruptionRisk

• Reduce SLA violation risk

• Leverage IT resources tovalue to business and itsstrategy

Strategi implementasi

Untuk menjamin keberhasilan implementasi ICTMP,

mendukung Strategic Alignment dan meningkatkan

efisiensi, maka Perseroan melakukan penyatuan

organisasi ICT di tingkat Holding. Dengan penyatuan

ini maka perencanaan, standarisasi layanan,

Teknologi Informasi dan Komunikasi

strategi eksekusi dan pemantauan proyek-proyek

ICT dilakukan secara terpusat, begitu juga dengan

operasional ICT.

Dengan Tata Kelola ICT yang baik diharapkan akan

mendukung pencapaian KPI dan peningkatan

maturity level sebagaimana ditargetkan. Untuk itu

dibentuklah Biro ICT Performance & Governance

yang secara khusus mengawal pelaksanaannya.

Page 158: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level156

Selain itu, pada tahun 2014 telah resmi didirikan anak

perusahaan PT Sinergi Informatika Semen Indonesia

yang tugas pokoknya adalah membantu kelancaran

operasional dan pengembangan Sistem Informasi

di semua perusahaan group PT Semen Indonesia

(Persero) Tbk.

HAL-HAL YANG MENDUKUNG IMPLEMENTASI

SISTEM INFORMASI DI PERSEROAN

Integrated Computer Network

Perseroan telah memiliki satu jaringan backbone

group sehingga komunikasi data, voice dan video

dapat diakses dari setiap end point cabang Perseroan.

Perseroan juga telah menerapkan sentralisasi server,

sehingga seluruh aplikasi bisnis berada di satu tempat

sentral yang dapat diakses dari semua tempat baik

dari lokasi kantor, pabrik, Packing Plant, Distributor,

Ekspeditur, Vendor maupun Kantor Perbankan.

Virtual Meeting

Virtual Meeting untuk koordinasi antar unit kerja,

bahkan antar perusahaan di lingkungan Semen

Indonesia Group telah membudaya. Hampir semua

ruang pertemuan dilengkapi dengan peralatan Video

Conference yang canggih, sehingga memungkinkan

pengguna untuk melakukan rapat koordinasi jarak

jauh secara efektif dan efisien. Dengan demikian,

proses pengambilan keputusan dapat berlangsung

cepat, biaya perjalanan dinas dapat dihemat dan

pengguna tidak perlu banyak kehilangan waktu dan

tenaga untuk melakukan koordinasi.

ICT Service Desk / Call Center

Agar dapat memberikan pelayanan yang baik dan

terukur kepada pengguna ICT, telah dibentuk unit

Service Desk / Call Center ICT dengan pengelolaan

yang terpusat. Semua problem ICT yang di Operating

Company dapat dilaporkan kepada unit Service

Desk untuk dicatat dalam sistem dan diberi nomor

tiket. Selanjutnya tiket tersebut akan diselesaikan

oleh teknisi dan dilaporkan kembali status

penyelesaiannya. Dengan demikian, segala problem

atau komplain dari Pengguna dapat dikelola dengan

baik dan dapat memuaskan Pengguna.

Business Process Automation

Untuk mengidentifikasi dan memantau angkutan

truk yang keluar masuk pabrik dan gudang-gudang

penyangga, Perseroan telah mengimplementasikan

teknologi RFID yang secara otomatis akan menginput

data ke dalam sistem SAP jika melewati pos-pos

tertentu. Hal ini tentu akan memperlancar proses

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level156

Page 159: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 157

pendistribusian produk. Di tahun 2014 lebih banyak

lagi area distribusi yang sudah menggunakan

teknologi RFID ini.

Kinerja mesin-mesin industri di semua lokasi pabrik

juga dapat dipantau secara real time dan di tampilkan

dalam bentuk dashboard agar dapat dideteksi sedini

mungkin potensi terjadinya masalah.

Teknologi Global Positioning System selain dipakai

untuk memonitor posisi kapal, juga digunakan

oleh Area Manager untuk melaporkan posisi toko

baru yang belum teridentifikasi. Dengan demikian,

manajemen transportasi laut dan manajemen toko

dapat dilakukan dengan baik.

DAMPAK BISNIS DARI PENGEMBANGAN ICT

•BudayaPerusahaan

Single system ERP SAP juga menumbuhkan

persamaan terminologi, sehingga komunikasi

antar perusahaan dalam perseroan semakin lancar.

Transparansi informasi semakin meningkat, sehingga

antar perusahaan dalam grup Perseroan dapat saling

berbagi strategi dan pengalaman untuk menghadapi

peningkatan persaingan dan memanfaatkan peluang-

peluang yang tercipta dari pertumbuhan pasar.

Dengan penyatuan organisasi ICT di tingkat holding,

pola perencanaan ICT perseroan tidak lagi dilakukan

secara terpisah, namun dirancang road map-nya

secara profesional untuk memenuhi kebutuhan

semua OpCo dalam jangka panjang.

•ITSharedservices

Sejalan dengan penerapan sistem layanan bisnis

(business service) secara tunggal dan tersentralisasi di

holding, maka semua layanan bisnis (business service)

yang diminta OpCo disediakan oleh organisasi ICT

yang ada di holding, dan kemudian akan dibebankan

sesuai dengan layanan yang diterima.

Dengan penerapan shared service ini, maka kebijakan-

kebijakan strategis grup dan standarisasi proses bisnis

dapat dijaga, kualitas layanan dapat ditingkatkan dan

biaya operasional menjadi lebih efisien.

Perseroan berkomitmen untuk terus mendukung

pengembangan program ICT dan mengharapkan

kerja keras seluruh pihak terkait dari level

manajemen, pelaksana maupun vendor demi

menjamin keberhasilan serta optimalnya peran

ICT dalam meningkatkan kinerja Perseroan secara

berkesimbungan di masa mendatang.

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Assuring the Move Into Next Level 157

Page 160: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level158

Risiko dan Manajemen Risiko

Dalam merealisasikan berbagai program

pengembangan usaha maupun menjalankan aktivitas

bisnis rutin untuk mewujudkan visi perusahaan

dengan tetap menerapkan praktek tata kelola

Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance),

Perseroan dihadapkan pada berbagai risiko sebagai

tantangan yang harus diatasi yang dalam prosesnya

dapat menghadirkan peluang pertumbuhan usaha.

Untuk mengatasi risiko-risiko dimaksud, sekaligus

mengenali peluang-peluang pengembangan usaha

yang menyertai, lebih menjamin realisasi berbagai

rencana strategis Perseroan dan memastikan

keberlangsungan usaha, maka sejak tahun 2005

Perseroan menerapkan Enterprise Wide Risk

Management (EWRM) yang terintegrasi pada seluruh

sistem manajemen perusahaan. EWRM secara

konsisten dan berkesinambungan telah diterapkan

pada seluruh proses bisnis dan pengambilan

keputusan strategis maupun operasional.

Manajemen risiko Perseroan dibangun melalui

beberapa tahapan, yaitu :

Ø Tahap Persiapan (2005 – 2007)

Tahap persiapan dilakukan untuk

mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan

dalam pelaksanaan manajemen risiko yang

dilaksanakan dalam jangka waktu 3 Tahun,

dengan kegiatan meliputi.

• Pembentukan Unit Manajemen Risiko;

• Penyiapan kompetensi personil;

• Pilot project risk assessment di Divisi

Produksi dan Pemasaran;

• Pembentukan Komite Strategi, Manajemen

Risiko, dan Investasi oleh Dewan Komisaris

Perseroan;

• Audit pelaksanaan manajemen risiko

Perseroan oleh Komite Audit Dewan

Komisaris Perseroan;

• Penyusunan manual manajemen risiko

Perseroan;

• Inisiasi penyusunan kajian risiko strategis di

Perseroan;

• Penyusunan roadmap pengembangan

manajemen risiko Perseroan.

Ø Tahap Implementasi (2008 – 2009)

Sistem yang telah dirancang dan dianalisa pada

tahap persiapan selanjutnya diterapkan pada

tahap implementasi, dengan kegiatan meliputi:

• Penyusunan kebijakan manajemen risiko

Perseroan;

• Pembentukan tim manajemen risiko

Perseroan;

• Penyusunan prosedur manajemen risiko

Perseroan;

• Sosialisasi dan Training manajemen risiko di

seluruh elemen Perseroan.

• Melakukan Risk Assessment di seluruh unit

kerja Perseroan;

• Pengukuran Risk Maturity Level pertama

oleh lembaga independen;

• Melakukan kajian risiko terkait isu strategis

dan operasional yang dilakukan Perseroan.

Tinjauan Operasional

Meningkatkan kualitas pengelolaan manajemen risiko untuk mengenali dan memitigasi dampak risiko sekaligus mengenali dan memanfaatkan

peluang pertumbuhan dari pendalaman terhadap upaya mitigasi risiko untuk mendukung pengembangan Perseroan menuju tercapainya level kinerja

baru di masa mendatang sekaligus sebagai perwujudan dari pengelolaan perusahaan yang prudent dan berkualitas

Page 161: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 159

Risiko dan Manajemen Risiko

Ø Tahap Pengembangan (2010 – 2014)

Perseroan melakukan pengembangan terhadap

struktur dan sistem yang telah diimplementasikan

guna menguji konsistensi dan sustainability

dari sistem yang telah dimiliki Perseroan yang

ditargetkan selesai hingga tahun 2014, kegiatan

yang dilaksanakan meliputi:

• Penerapan Risk Based Audit;

• Integrasi manajemen risiko dengan

kebijakan dan prosedur yang dimiliki

Perseroan;

• Penyusunan pedoman evaluasi Risk Maturity

Level Perseroan untuk self assessment;

• Implementasi Value at Risk;

• Penerapan Internal Control of Financial

Reporting;

• Penerapan Key Risk Indicator (KRI) dan

Key Control Indicator (KCI) untuk Key

Performance Indicator (KPI);

• Pengukuran Risk Maturity Level oleh

lembaga independen;

• Implementasi framework ISO 31000;

• Pengembangan Website Risk Management

Portal;

• Penerapan Integrated Governance, Risk &

Compliance (GRC Terpadu);

• Inisiasi implementasi Corporate Loss Event

Database;

• Inisiasi implementasi Corporate Risk

Modeling.

Integrated Governance, Risk & Compliance (GRC

Terpadu)

Semakin kompleksnya kegiatan perusahaan yang

beroperasi di berbagai daerah di tanah air dan

di manca negara sebagai hasil realisasi program

pengembangan dan ekspansi yang dilaksanakan

dengan terencana dan terukut, menghadapkan

Perseroan pada tantangan yang semakin beragam.

Tantangan tersebut meliputi: proses pengambilan

keputusan investasi yang tepat, pengawasan

pelaksanaan kegiatan investasi, pengelolaan

Anak Perusahaan, perubahan lingkungan bisnis,

dan tuntutan kepatuhan terhadap berbagai

peraturan perundangan yang berlaku, baik

didalam negeri maupun di unit yang beroperasi

di luar negeri. Tantangan-tantangan tersebut

harus dipahami dan dikelola secara efektif agar

Perseroan dapat mewujudkan sasaran-sasarannya

dan mempertahankan tingkat pertumbuhan dan

perkembangan yang dikehendaki secara optimal

dan berkesinambungan (optimum and sustainable

growth).

Terkait dengan hal tersebut di atas, Perseroan

mengembangkan praktik pengelolaan perusahaan

secara profesional dan bertanggung jawab melalui

penerapan Good Corporate Governance (GCG),

Enterprise Risk Management (ERM), dan Corporate

Compliance System (CCS) secara terpadu. Perseroan

menetapkan Kebijakan dan Pedoman Penerapan

GRC Terpadu sebagai wujud komitmen terhadap

pengelolaan perusahaan secara profesional dan

bertanggung jawab dan menjadi dasar dalam

pengembangan sistem, struktur dan infrastruktur

GRC Terpadu yang berlaku bagi Semen Indonesia

Group dan Anak Perusahaan. Dengan governance,

risk, dan compliance (GRC) terpadu, pengelolaan

fungsi-fungsi pengawasan (assurance functions)

dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien dan

didukung dengan sistem pemantauan dan pelaporan

pelaksanaannya di seluruh Semen Indonesia Group

dan Anak Perusahaan.

Kerangka Kerja dan Komponen Utama GRC

Terpadu

Komponen-komponen utama dalam kerangka kerja

GRC Terpadu Perusahaan adalah:

• Tata Nilai dan Budaya Perusahaan,

• Corporate Governance,

• Enterprise Risk Management (ERM),

Page 162: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level160

• Compliance Management System, dan

• Integration Enabler: GRC single-platform.

Hubungan dan proses di antara kelima komponen

GRC Terpadu terlihat pada Gambar 1 sebagai berikut:

PENGAWASAN & PENGENDALIAN PENERAPAN

GRC TERPADU

Sistem GRC Terpadu Perusahaan menganut konsep

keterlibatan seluruh lini secara terpadu dengan

bertumpu pada kompetensi dan integritas human

capital SIG. Hal tersebut dikarenakan kinerja,

pertumbuhan, dan keberlanjutan Perusahaan sangat

Risiko dan Manajemen Risiko

Tinjauan Operasional

I. Nilai-nilai dan Budaya SIG

Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) - Single I-GRC Platform Across Group

Group & Board Governance - Prinsip, Manual, Piagam, Struktur, Perencanaan Strategis, dan Assurance (Laporan, Sertifikasi & Audit)

Penetapan Sasaran, Pengambilan Keputusan Strategik dan Formalisasi

Strategi Perusahaan

ICOFR & CSA KCIKepatuhan

terhadap Peraturan Perundangan

Penerapan Standar HSE

Dokumentasi dan Register Kewajiban

dan Kepatuhan Perusahaan

Group Portfolio & Investment Risk

Management

Group OPRISK Management

KPI-KRI & SM Terpadu

Business continuity

Management

II. Corporate Governance

IV. Compliance Management System

V. Integration Enabler

III. Enterprise Risk Management

ditentukan oleh human capital yang dimilikinya.

Tiga Lini Pengawasan dan Pengendalian (Three Lines

of Defence) berporos pada Direktur Utama sebagai

penanggung jawab tertinggi penerapan GRC

Terpadu di perusahaan, dimana untuk pengelolaan

sehari-harinya dapat dimandatkan kepada Direktur

yang ditunjuk.

Sesuai Gambar diagram 2 di atas, lini pengawasan

dan pengendalian GRC adalah sebagai berikut:

1. Lini terdepan adalah pemilik proses bisnis

(business process owner).

C - Level Officers GRC Excutives dan Risk & Compliance Managers Unit-unit kerja

Chief Risk & Complience Officer Corporate Risk & Compliance Officer

Fungsi GRC

BOC CEO (GRC Champion) Chief Audit

Officer Fungsi Internal Audit

12

3

Page 163: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 161

2. Lini tengah adalah fungsi-fungsi assurance

yakni fungsi governance, manajemen risiko

dan kepatuhan.

3. Lini akhir adalah fungsi-fungsi penanggung

jawab tertinggi dalam penerapan GRC yang

terdiri dari fungsi Internal Audit; CEO sebagai

GRC Champion yang bertindak sebagai

penanggung jawab tertinggi dalam penerapan

GRC; dan BOC yang berperan penting bagi

efektivitas pengawasan dan pemantauan

jalannya Perusahaan dengan memberdayakan

Komite-komite Komisaris, Eksternal Auditor,

dan fungsi-fungsi GRC (Internal Audit,

Manajemen Risiko, dan Kepatuhan).

Framework Manajemen Risiko

Perseroan telah melakukan transformasi standar

manajemen risiko yang sebelumnya menggunakan

standar AS/NZS menjadi standar ISO 31000. Dengan

diterapkannya ISO 31000 dan ditopang oleh House of

Risk Perseroan maka keduanya menjadi infrastruktur

inti dalam penerapan manajemen risiko Perseroan.

Dengan menerapkan ISO 31000 sebagai framework

diharapkan penerapan manajemen risiko Perseroan

dilakukan sesuai dengan standar internasional dan

sejalan dengan visi dan misi Perseroan. Selain itu

manajemen risiko Perseroan diharapkan juga dapat

mendukung penerapan tata kelola perusahaan yang

baik (GCG) sehingga proses bisnis yang dibangun

Perseroan dapat berjalan sesuai harapan stakeholders.

ISO 31000 adalah standar internasional yang

digunakan dalam pedoman penerapan manajemen

risiko yang diterbitkan oleh International Organization

for Standardization (ISO) dan tidak dikembangkan

untuk tujuan sertifikasi. ISO 31000 diterbitkan pada

13 November 2009, merupakan pengembangan

standar AS/NZS 4360:2004 yang dikeluarkan oleh

Standard Australia.

Sebagai pedoman pelaksanaan manajemen risiko,

Perseroan mengembangkan sistem dan kerangka

acuan internal yang disebut “House of Risk Semen

Indonesia” (HORSI). HORSI mengatur seluruh

infrastruktur manajemen risiko yang dimiliki oleh

Perseroan sehingga pelaksanaan manajemen risiko

Perseroan berjalan selaras dan mendukung kinerja

Perseroan.

Dalam menerapkan manajemen risiko maupun

implementasi berbagai program terkait yang

direncanakan, tidak jarang muncul beberapa

hambatan. Hambatan yang paling besar dari

Risiko dan Manajemen Risiko

Organization Structure

ReportingMonitoring &

Review

Risk Mitigation

Risk Policy Risk ProcedureRisk Evaluation

Guideline

Risk Management

Information System (IT)

Risk Management EvaluationRisk Based Audit

Risk Assessment

Page 164: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level162

penerapan manajemen risiko adalah sosialisasi

kepada seluruh elemen baik internal maupun

eksternal Perseroan. Perseroan mengantisipasi hal

tersebut dengan menerapkan sosialisasi secara

berkala yang diintegrasikan dengan pengembangan

sistem yang ada. Dengan sosialisasi secara berkala

dan pengembangan sistem, diharapkan manajemen

risiko dapat menjadi budaya yang mendasari seluruh

aktivitas pada tiap elemen Perseroan.

Struktur Organisasi Manajemen Risiko

Perseroan telah membentuk Unit Manajemen Risiko

yang berperan sebagai koordinator dalam penerapan

manajemen risiko. Unit tersebut merancang sistem

manajemen risiko, merancang framework & road map

pengembangan dan penyempurnaan infrastruktur

yang dibutuhkan dalam penerapan manajemen

risiko, memfasilitasi dan mensosialisasikan kegiatan-

kegiatan yang berkaitan dengan penerapan

manajemen risiko, dan lain-lain.

Berbagai strategi dan program kerja dilakukan agar

pengelolaan risiko Perusahaan dilakukan secara

konsisten dan berkesinambungan, sehingga mampu

menghindarkan dampak risiko, meningkatkan

kepastian Perusahaan dalam mencapai sasaran serta

mampu mengenali dan merealisasikan berbagai

peluang bisnis yang ada.

Dalam pengelolaan risiko, terdapat keterkaitan yang

erat antara Unit Manajemen Risiko selaku Corporate

Risk Manager, pemilik proses bisnis (business

process owner) selaku Risk Coordinator, dan Unit

Internal Audit selaku Risk Control. Pengelolaan

risiko merupakan tanggung jawab pemilik proses

bisnis (business process owner), sehingga seluruh

pemilik proses bisnis bertanggung jawab atas risiko,

pengendalian atas risiko, serta penanganan risiko/

mitigasi. Perusahaan menunjuk risk officer di seluruh

proses bisnis yang bertanggung jawab untuk

Risk Assessment, Key Risk Indicator, dan Key

Control Indicator

Secara periodik, pemilik proses bisnis melakukan

risk assessment dan di tahun 2012 risk assessment

tersebut telah dilengkapi dengan Key Risk

Indicator (KRI) dan Key Control Indicator (KCI) yang

Risiko dan Manajemen Risiko

Tinjauan Operasional

Risk Owner

Risk Sponsor

Risk Control/AuditRisk Coordinator

Risk Officer

Corporate Risk Manager

Risk Manager

Page 165: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 163

merupakan indikator-indikator yang digunakan

untuk mendeteksi adanya potensi risiko dalam

pencapaian indikator kunci dari kinerja perusahaan

(KPI). Sehingga KRI dapat digunakan sebagai leading

indicator dari pencapaian KPI. Diharapkan dengan

teridentifikasinya KRI dan KCI dapat meningkatkan

kepastian pencapaian sasaran (KPI) Perusahaan

karena telah dilakukan deteksi dini (early warning)

terhadap indikator-indikator risiko potensial dan juga

langkah pengendaliannya.

Hasil dari risk assessment yang dilakukan oleh

business process owner/risk owner disampaikan

kepada Unit Manajemen Risiko untuk dilakukan

monitoring dan selanjutnya disampaikan kepada Unit

Internal Audit. Hasil risk assessment dinilai efektifitas

dari pengendalian dan penanganannya (mitigasi

risiko) oleh Unit Internal Audit. Selain itu, hasil risk

assessment juga digunakan sebagai masukan dalam

melakukan audit yang berbasis risiko (risk based

audit).

Evaluasi Efektifitas Penerapan Manajemen

Risiko (Risk Management Maturity Level)

Perseroan secara periodik melakukan evaluasi atas

penerapan manajemen risiko (risk maturity level

assessment) dengan menggunakan kriteria AS:NZS,

melalui penyempurnaan dan peningkatan kualitas

penerapan manajemen risiko. Evaluasi dilakukan

terhadap tujuh kriteria yang terdiri dari penetapan

konteks, identifikasi risiko, analisis dan evaluasi risiko,

penanganan risiko, pengendalian risiko, informasi

dan komunikasi, serta monitoring dan review.

Penilaian evaluasi efektifitas penerapan manajemen

risiko memberikan rentang hasil penilaian dari

score 1 hingga 5, yang dimulai dari initial (level 1),

repeatable (level 2), defined (level 3), managed (level

4), dan optimised (level 5).

Dari hasil evaluasi menggunakan metode pemeriksaan

dokumen, pengiriman kuesioner, dan juga interview

dengan pihak-pihak yang terkait diperoleh score

maturity level 3,70 untuk penerapan manajemen

risiko di tahun buku 2013.

Adanya peningkatan score dari 3,48 menjadi

3,70 menandakan bahwa pengelolaan risiko

yang dilakukan Perusahaan lebih optimal dan

selalu dilakukan improvement. Berbagai program

kerja yang dilakukan di tahun ini dan di tahun-

tahun mendatang, diharapkan Perusahaan akan

memperoleh nilai tingkat kematangan (maturity

level) yang terus membaik.

NoKomponen

Penerapan MR

Nilai Maturity

2009 2011 2013

1. Penetapan Konteks 3,71 4,01 4,24

2. Identifikasi Risiko 4,08 3,3 3,75

3. Analisis Risiko 3,84 3,12 3,75

4. Evaluasi Risiko 3,84 4,16 3,75

5. Penanganan Risiko 3,20 3,12 3,21

6. Komunikasi dan Konsultasi 3,22 3,02 2,86

7. Pemantauan dan Reviu 1,75 3,75 3,54

Total Score Maturity 3,39 3,48 3,70

Risiko dan Manajemen Risiko

Page 166: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level164

Mengelola risiko dan melakukan pemantauan

risiko. Perseroan terus berupaya untuk

menyempurnakan dan mengembangkan

sistem pengelolaan risiko, dengan berbagai

rencana/program kerja yang dilakukan di tahun

berikutnya, sehingga diharapkan pada periode

berikutnya Perusahaan memperoleh nilai

tingkat kematangan (maturity level) yang terus

meningkat.

Risiko dan Manajemen Risiko

Tinjauan Operasional

5

Oganisasi memiliki kemampuan yang telah dikembangkan dengan baik untuk mengidentifikasi, mengukur, mengelola, dan memantau risiko; proses managemen risiko dinamis dan beradaptasi dengan perubahan risiko dan siklus yang bervariasi•Terdapatpernyataanformalakanselerarisikodanjugatoleransirisikodanbersifatdalampengambilan

keputusan•Risikosertainformasimanajemenrisikosecaraeksplisitdipertimbangkandalamprosespengambilan

keputusan manajemen•Penerapanyangkonsistenuntukmelakukananalisisdenganpenggabunganteknikkualitatiffanteknik

kuantitatif•Manajemenrisikodipandangdapatmemberikankeunggulankompetitifkarenafocuspadaoptimalisasipilihan

terbaik berdasarkan pertimbangan imbal baik antara hasil dan risiko dari setiap pilihan yang ada (risk-reward trade-offs)

4

Terdapat pemahaman yang jelas akan risiko utama di organisasi dan pelaksanaan kegiatan yang konsisten dalam penanganan risiko-risiko tersebut; sejumlah area fungsional dimungkinkan untuk dapat menggunakan teknik yang lebih canggih daripada area yang lainnya•Seperangkatpedomantentangpenerapantoleransidanbataskerugiantelahditentukansebelumnyaatau

sedang dikembangkan •Pertimbanganyangeksplisitakanrisikodaninformasimanajemenrisikodilakukandalamprosespengambilan

keputusan yang penting•Penerapanyangkonsistenpadaanalisisdenganpenggabunganteknikkualitatifdankuantitatif

3

Organisasi memahami dan menangani risiko-risiko utama; kemampuan untuk mengukur, mengelola, dan memantau risiko sudah tepat tetapi ada kemungkinan terjadinya ketidakkonsistenan pada tingkat organisasi secara keseluruhan•Pedomanuntukpenentuankerugiandantoleransirisikobelum(kurang)berkembang•Risikodaninformasimanajemenrisikodopertimbangkansecarainformasiatausecaraimplisitdalam

pengambilan keputusan•Penerapanyangkonsistenpadaanalisisdenganberfokuspadapendekatankualitatif

2

Terdapat ketidakkonsistenan pada pemahaman, pengelolaan, dan pemantauan risiko utama pada organisasi secara keseluruhan; kemampuan yang terbatas untuk secara konsisten dalam mengidentifikasi, menilai, mengelola dan memantau risiko•Kegiatanmanajemenrisikoterjadiditingkatfungsionaldaripadaditingkatkorporasi•Aktifitasmanajemenrisikolebihmenekankanpadakepatuhan•Risikodaninformasimanajemenrisikodipertimbangkansecarainformalatauimplisitdalampengambilan

keputusan, seringkali bersifat ad-hoc

1Apabila organisasi mengidentifikasi suatu risiko dan menangani risiko tersebut, hal ini dilakukan didalam bagian tertentu saja; komponen dan proses manajeman risiko baru dilakukan secara terbatas dan diimplementasikan secara ad-hoc.

Page 167: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 165

Dengan pencapaian Aon Risk Maturity Index 4,5

maka dapat disimpulkan bahwa Perseroan:

- Telah memiliki komitmen untuk menerapkan

manajemen risiko diseluruh aspek pengelolaan

perusahaan, yang di dukung oleh program-

program kerja yang telah dilakukan oleh

Direksi, serta monitoring pelaksanaannya oleh

Dewan Komisaris.

- Telah mengembangkan kemampuan untuk

mengidentifikasi, menilai, dan membangun

prioritas risiko secara konsisten dalam

keseluruhan operasional perusahaan.

- Telah melakukan analisis risiko secara konsisten

dengan menggunakan pendekatan kualitatif

dan kuantitatif.

- Telah memiliki budaya risiko yang melekat dalam

pengambilan keputusan serta pengelolaan

operasional perusahaan.

Aon Risk Maturity Index merupakan metode

yang digunakan untuk memotret dan melakukan

asessment terhadap seberapa jauh praktik

manajemen risiko telah diterapkan dalam suatu

perusahaan, serta memberikan umpan balik yang

berupa Risk Maturity Rating dan masukan untuk

perbaikan. Aon Risk Maturity Index menggunakan

berbagai variasi pertanyaan terkait implementasi

manajemen risiko, GCG dan proses pengambilan

keputusan, antara lain:

- Pemahaman dan komitmen akan manajemen

risiko di tingkat Direksi dan Dewan Komisaris

dalam pengambilan keputusan dan penciptaan

nilai.

- Transparansi perusahaan dalam

mengkomunikasikan risikonya kepada pihak-

pihak yang berkepentingan.

- Budaya risiko yang mendorong keterlibatan dan

akuntabilitas di semua tingkatan perusahaan.

- Identifikasi risiko, baik untuk risiko yang telah

ada maupun yang berpotensi muncul dengan

menggunakan data serta informasi internal dan

eksternal.

- Proses tata kelola perusahaan dan pengambilan

keputusan yang menggunakan pendekatan

formal dalam pengumpulan dan penggunaan

informasi risiko operasional dan keuangan.

- Pergeseran fokus dari penghindaran dan

mitigasi risiko menjadi pemanfaatan dan

pengelolaan risiko, sehingga perusahaan

mampu menciptakan nilai yang lebih besar.

Asesmen dan Mitigasi High Level Corporate Risk

Perseroan secara berkala melakukan asesmen risiko

setiap tahun. Pada tahun 2014, Perseroan telah

melakukan asesmen pada proses bisnis dan KPI

Perseroan serta telah mengidentifikasi 231 (dua

ratus tiga puluh satu) risiko signifikan pada seluruh

departemen. Dari risiko signifikan yang teridentifikasi,

Perseroan menetapkan high level corporate risk

untuk mengantisipasi potensi risiko yang dianggap

paling signifikan dalam menghambat pencapaian

tujuan Perseroan.

Untuk mengubah potensi risiko menjadi peluang

yang dapat menghasilkan profitabilitas bagi

Perseroan, maka Perseroan telah mengidentifikasi

beberapa langkah pengendalian dan mitigasi atas

seluruh risiko terutama high level corporate risk guna

meminimalkan kemungkinan dan dampak terjadinya

risiko.

Risiko dan Manajemen Risiko

Page 168: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level166

Perseroan telah melakukan identifikasi 231 risiko signifikan dan melaksanakan mitigasi risiko yang masuk kategori high corporate risk

Beberapa risiko kelompok “High Level Corporate Risk “ yang di-identifikasi dan dilakukan mitigasinya selama tahun

2014 mencakup risiko-risiko pada tabel berikut:

Nama Risiko Indikator Risiko Mitigasi Yang Dilakukan

Risiko Bahan Baku - Peningkatan kapasitas produksi

- Kendala dalam pembebasan lahan

- Keterbatasan supplai dan kualitas

bahan baku

- Komunikasi aktif dengan pemasok,

masyarakat dan Pemda setempat.

- Perluasan dan pembebasan lahan penghasil

bahan baku.

Risiko Kapasitas

Produksi

- Naiknya permintaan semen dengan

cepat karena pembangunan

infrastruktur dan naiknya taraf

hidup masyarakat.

- Utilitas kapasitas sudah maksimal.

- Melakukan ekspansi regional.

- Pelaksanaan program debottlenecking.

- Percepatan penyelesaian pembangunan

pabrik semen baru.

Risiko Kompetisi

Bisnis

- Implementasi Perjanjian ACFTA yang

memungkinkan masuknya investor

baru di industri semen (terutama

dari China).

- Aktivitas pesaing yang semakin aktif

dan membangun pabrik baru.

- Perluasan jaringan pemasaran.

- Penambahan packing plant.

- Menambah pembangun pabrik baru.

Risiko Loyalitas

dan Kepuasan

pelanggan

- Turunnya volume penjualan di

daerah tertentu.

- Meningkatnya komplain/keluhan

pelanggan.

- Penurunan pangsa pasar di area

penjualan utama.

- Optimalisasi penanganan keluhan pelanggan.

- Pelaksanaan Program Promosi.

- Program Komunikasi pemasaran sejalan

dengan strategi Perseroan.

Risiko Kerusakan

Mesin/Peralatan

Utama Produksi

- Output produksi tidak stabil

- Overheating

- Proses produksi kurang lancar

- Produksi melebihi design kapasitas

yang ditetapkan sebelumnya

- Pemeliharaan secara teratur.

- Optimalisasi pengaturan pola produksi.

Risiko Teknologi

Informasi

- Sentralisasi IT Grup di Perusahaan. - Optimalisasi dan pengaturan sistem operasi.

- Pengembangan TI yang terencana dalam

ICTMP.

Risiko Distribusi dan

Transportasi

- Gangguan cuaca ekstrem.

- Terbatasnya moda angkutan.

- Peningkatan efektifitas distribusi melalui

pengurangan sistem multiple handling.

- Penambahan pembangunan packing plant di

daerah-daerah yang strategis

- Optimalisasi sinergi distribusi dan transportasi

Grup.

Risiko dan Manajemen Risiko

Tinjauan Operasional

Page 169: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 167

Nama Risiko Indikator Risiko Mitigasi Yang Dilakukan

Risiko Valas - Fluktuasi nilai wajar arus kas masa

depan suatu instrumen keuangan

karena perubahan harga pasar,

yang terkait dengan tingkat suku

bunga dan nilai tukar mata uang.

- Eskposur/kewajiban dalam valas,

pendapatan dalam rupiah.

- Melakukan lindung nilai arus kas dengan

menggunakan instrumen keuangan non

derivatif melalui pembelian spot mata uang

asing.

- Monitor dan review kebijakan hedging.

- Optimalisasi pengelolaan excess cash.

- Sinergi pengelolaan keuangan secara Grup

(Notional Pooling, Cash Pooling).

Risiko SDM - Kurangnya produktifitas SDM.

- Ketidak puasan atas career path.

- Kurangnya apresiasi berkaitan

manajemen penilaian kinerja.

- Pelaksanaan HCMP dalam meningkatkan

kompetensi pegawai.

- Pemberian remunerasi berbasis kompetensi.

- Implementasi balanced scorecard dan KPI

dalam menentukan career path maupun

pemberian remunerasi.

- Implementasi Knowledge Management.

Risiko Lingkungan

dan Sosial

- Keresahan masyarakat sekitar

akan dampak lingkungan atas

operasional Perusahaan.

- Indikator pengukuran BML

terlampaui.

- Penerapan manajemen SHE dan proper

lingkungan.

- Perencanaan dan realisasi program tanggung

jawab sosial yang berkualitas dan tepat

sasaran.

Melalui berbagai langkah mitigasi terhadap risiko-risiko utama yang masuk kelompok high risk maupun extreem risk

secara berkesinambungan, maka pada tahun 2014 Perseroan juga berhasil mengelola dan menurunkan kategori

risiko dari risiko dari ekstrem dan tinggi menjadi risiko sedang (medium risk) atau manageable. Hal tersebut tampak

pada pada tabel berikut.

NO NAMA RISIKO TINGKAT RISIKO 2013 TINGKAT RISIKO 2014

1 Risiko bahan baku High Medium

2 Risiko kapasitas produksi High Medium

3 Risiko kompetisi bisnis High High

4 Risiko pengembangan usaha High Medium

5 Risiko batubara High Medium

6 Risiko teknologi informasi High High

7 Risiko penjualan & distribusi Medium Medium

8 Risiko valuta asing High High

9 Risiko sumber daya manusia Medium Medium

10 Risiko kerusakan mesin utama Medium Medium

11 Risiko energi listrik Medium Medium

12 Risiko likuiditas Medium Medium

13 Risiko pengelolaan capex Medium Medium

14 Risiko lingkungan & sosial High Medium

15 Risiko kepuasan & loyalitas pelanggan Medium Medium

Risiko dan Manajemen Risiko

Page 170: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level168

Sebagaimana tampak pada tabel Risiko Tinggi

Perseroan 2013 dan 2014 tersebut, Perseroan

berhasil melakukan mitigasi atas beberapa risiko

kategori tinggi menjadi kategori menengah (medium

risk) yang lebih manageable. Risiko-risiko dimaksud

dan program mitigasi yang dilakukan mencakup:

• Risiko Bahan Baku

Perusahaan berhasil melakukan langkah-

langkah mitigasi untuk mengatasi risiko bahan

baku dengan melakukan komunikasi aktif

dengan Pemerintah, pihak pemasok, masyarakat

maupun pihak eksternal lainnya serta melakukan

studi kelayakan perluasan lahan bahan baku dan

pembebasan lahan bahan baku yang baru untuk

menjaga kelancaran supply bahan baku dengan

kualitas sesuai yang dibutuhkan untuk proses

produksi Perseroan.

• Kapasitas Produksi

Perusahaan melakukan langkah-langkah mitigasi

untuk mengatasi risiko kapasitas produksi

melalui pertumbuhan organik maupun non-

organik. Pertumbuhan organik dilakukan dengan

melakukan akusisi perusahaan semen di Vietnam

(Thang Long Cement Company). Pertumbuhan

non-organik dilakukan dengan membangun

proyek Tuban IV, Tonasa V, Pabrik Rembang, dan

Pabrik Indarung VI. Perseroan juga melakukan

optimalisasi produksi untuk meningkatkan

utilisasi peralatan produksi dan meningkatkan

output produksi, juga melalui Debottlenecking

Project yaitu melakukan modifikasi atau

penggantian peralatan produksi agar kecepatan

proses produksi meningkat.

Saat ini Perseroan sedang dalam tahap

pembangunan pabrik baru di Jawa dan Sumatera

dengan kapasitas total 6 juta ton per tahun.

Perseroan juga melakukan program upgrading

fasilitas pabrik yang ada untuk meningkatkan

yield dari kapasitas produksi eksisting. Perseroan

juga senantiasa melakukan kajian terkait peluang

untuk mengembangkan kepasitas melalui

pertumbuhan non-organik baik di dalam maupun

di luar negeri.

• Risiko Pengembangan Usaha

Mitigasi yang telah berhasil dilakukan Perusahaan

adalah dengan melakukan ekspansi dan

pengembangan usaha, baik melalui akuisisi dan

pendirian beberapa anak perusahaan. Akuisisi

Thang Long Cement Company (TLCC) merupakan

ekspansi non-organik pertama yang dilakukan

Perseroan, dan saat ini Perseroan juga tengah

menjajaki dan melaksanakan program ekspansi

organik melalui pembangunan beberapa pabrik

baru di Jawa dan Sumatra.

Perseroan telah mendirikan beberapa anak

perusahaan, yaitu PT SGG Energi Prima di bidang

energi (batubara), PT SGG Prima Beton di bidang

readymix concrete, PT Krakatau Semen Indonesia

di bidang pengolahan limbah, dan PT Sinergi

Informatika Semen Indonesia (PT SISI) di bidang

teknologi informasi.

• Risiko Batubara

Perusahaan melakukan langkah-langkah mitigasi

untuk mengatasi risiko pasokan batubara dengan

mendirikan anak usaha di bidang energi (PT SGG

Energi Prima), melakukan kontrak pengadaan

jangka panjang yang ditinjau setiap periode

tertentu, dan mempertimbangkan dengan

seksama pengelolaan lahan tambang yang akan

dilaksanakan oleh anak perusahaan.

• Risiko Lingkungan dan Sosial

Perusahaan telah berhasil melakukan langkah-

langkah mitigasi untuk mengatasi risiko

lingkungan dan sosial dengan melakukan

optimalisasi penerapan Health, Safety, and

Risiko dan Manajemen Risiko

Tinjauan Operasional

Page 171: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 169

Environment Management melalui program

pantau lingkungan, program kelola lingkungan,

program konservasi sumber daya, dan juga

implementasi Clean Development Mechanism

(CDM). Selain itu Perseroan juga telah melakukan

perencanaan dan pelaksanaan program

Corporate Social Responsibility dengan efektif

dan tepat sasaran yang sesuai dengan tujuan

merupakan langkah solutif yang dilakukan oleh

Perusahaan untuk memitigasi risiko lingkungan

dan sosial.

Di tahun 2014 Perseroan mendirikan PT

Krakatau Semen Indonesia yang bertujuan untuk

mengoptimalkan pengelolaan limbah yang

selanjutnya akan diolah dan digunakan sebagai

bahan baku semen (pengganti pasir besi), yang

dikenal dengan ground granulated blast furnace

slag (GGBFS).

Mengingat pentingnya pengelolaan risiko dalam

mencegah Perseroan dari dampak yang ditimbulkan,

maka manajemen dan seluruh elemen terkait akan

semakin meningkatkan upayanya untuk menjadikan

pengelolaan risiko menjadi budaya dalam

pelaksanaan seluruh kegiatan.

Risiko dan Manajemen Risiko

Page 172: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level170

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

172Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha

180 Tinjauan Usaha190 Tinjauan Kinerja Keuangan

215Tinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi

226 Informasi-Informasi Material

Page 173: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 171

Pangsa Pasar

43,7%Di tengah kondisi pasar yang sulit Semen Indonesia

mampu mempertahankan dominasi pasar semen di

Indonesia

Perseroan menyikapi ketatnya kondisi usaha di tahun 2014 dengan merealisasikan beragam program konsolidasi internal, termasuk penerapan program efisiensi produksi dan perbaikan efektivitas jaringan distribusi, namun dengan tetap mengantisipasi perbaikan kondisi usaha di masa depan melalui realisasi pembangunan fasilitas produksi maupun fasilitas pendukung produksi dan penguatan jaringan distribusi untuk memastikan terciptanya level kinerja baru di masa mendatang

Page 174: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level172

Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha

Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia 2014

Perekonomian Indonesia di tahun 2014 secara umum

kurang kondusif bagi para pelaku bisnis di hampir

seluruh sektor ekonomi. Salah satu penyebabnya

adalah kondisi perekonomian global yang masih

juga belum pulih pasca krisis yang terjadi sejak tahun

2008 lalu.

Tahun 2014 perekonomian global berjalan tidak

seimbang. Perekonomian Amerika Serikat sebagai

salah satu negara adidaya, mulai menunjukkan

pemulihan, sehingga membuat Pemerintah AS dan

The Fed mulai merealisasikan program Quantitative

Easing, mengakhiri program stimulus yang telah

beberapa tahun dikucurkan untuk mendorong

Realisasi pembangunan pabrik baru untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan semen di masa mendatang disertai penambahan fasilitas

distribusi, dan pelaksanaan program optimasi serta pelaksanaan strategi pemasaran yang tepat untuk memenangkan persaingan menghadapi ketatnya

persaingan menyusul melemahnya permintaan semen domestik untuk memastikan pertumbuhan usaha dan tercapainya level kinerja baru dalam

jangka panjang

Page 175: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 173

Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

pertumbuhan ekonomi. Langkah ini membuat mata

uang dollar AS menguat terhadap hampir semua

mata uang di dunia, termasuk rupiah.

Sementara itu, pertumbuhan perekonomian

Tiongkok yang telah berkembang menjadi kekuatan

utama ekonomi dunia, masih melemah. Demikian

juga perekonomian Jepang dan negara-negara Eropa

Barat lainnya yang masih mengalami perlambatan

pertumbuhan.

Kondisi perekonomian global tersebut membuat

permintaan produk-produk perkebunan dan

pertambangan primer, sebagai andalan produk

ekspor Indonesia menurun. Akibatnya adalah

Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan

yang diperparah dengan naiknya beban subsidi BBM

sepanjang tahun 2014 sehingga mencapai angka

lebih dari Rp250 triliun.

Kondisi tersebut, ditambah dengan kecenderungan

menguatnya nilai tukar dollar AS seperti telah

disinggung sebelumnya, membuat nilai tukar

rupiah cenderung tertekan. Hal tersebut membuat

BI akhirnya menaikkan tingkat bunga rujukan dari

7,50% menjadi 7,75%. Kondisi ini membuat suku

bunga kredit cenderung tinggi, demikian juga biaya

penghimpunan dana, membuat dunia perbankan

kesulitan menyalurkan kredit untuk mendukung

pertumbuhan ekonomi, sehingga kredit perbankan

secara nasional hanya tumbuh 11,6%, jauh dibawah

pertumbuhan tahun 2013 yang sebesar 21,60%.

Hal lain yang membuat kondisi perekonomian

nasional di tahun 2014 kurang kondusif adalah

pelaksanaan agenda nasional, Pemilu DPR dan Pemilu

Presiden. Situasi Pemilu yang sempat berlangsung

‘hangat’, mempengaruhi keputusan investasi baik

oleh perseorangan maupun oleh kalangan dunia

usaha.

Seluruh kondisi tersebut membuat perekonomian

Indonesia di tahun 2014 lalu hanya mencatatkan

pertumbuhan sebesar 5,02%. Laju inflasi relatif tinggi

8,36%, relatif sama dengan tahun sebelumnya yang

sebesar 8,38%, sebagai dampak dari penyesuaian

harga BBM menjelang penutupan tahun 2014.

Hal yang cukup menggembirakan adalah neraca

pembayaran Indonesia tetap terjaga, dengan defisit

hanya sebesar 2,95% dari GDP, dengan jumlah

cadangan devisa mencapai US$111,9 miliar naik dari

posisi US$99,4 miliar di akhir tahun 2013 dan nilai

tukar hanya mengalami pelemahan sebesar 2,50%

pada posisi Rp12.440/US$ dari angka Rp12.189/

US$ di tahun 2013. Sementara indeks kepercayaan

konsumen tetap terjaga.

9.00

8.00

7.00

6.00

5.00

4.00

3.00

2.00

1.00

0.00

6.506.96

6.50 6.23

8.38 8.36

GDP

BI Rate

Inflation

4.50

6.50

6.00 5.75

7.50 7.75

2.78

6.10

3.794.30

5.585.02

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Page 176: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level174

Dengan seluruh indikator ekonomi makro tersebut,

banyak ekonom berpendapat, perekonomian

Indonesia di tahun-tahun mendatang berada pada

jalur pertumbuhan dengan prospek yang semakin

baik di masa mendatang. Terbentuknya Pemerintahan

baru yang di awal masa pemerintahan telah berani

menghapus beban subsidi BBM serta melanjutkan

pengurangan subsidi listrik untuk beberapa golongan

tarif dan mengalihkan dananya untuk mendukung

pembangunan sarana infrastruktur dasar yang lebih

produktif tampak diapresiasi oleh kalangan dunia

usaha.

Konsumsi domestik dalam beberapa tahun

mendatang akan tetap menjadi tulang punggung

pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan

ekonomi berbasiskan konsumsi domestik tersebut

terbukti mampu menghindarkan Indonesia dari

dampak negatif perekonomian global yang lebih

besar. Dengan memperhatikan berbagai indikator

makro dan berbagai kebijakan yang diterapkan

oleh Pemerintah, diperkirakan trend pertumbuhan

ekonomi berbasis konsumsi domestik ini akan tetap

berlangsung hingga beberapa tahun mendatang.

Dengan demikian pada tahun-tahun mendatang,

seiring dengan realisasi pembangunan beragam

proyek infrastruktur dasar yang menyasar daerah-

daerah potensial, termasuk potensi kemaritiman

melalui pembangunan pelabuhan-pelabuhan,

konsumsi domestik tumbuh dan diikuti oleh

tumbuhnya kapasitas produksi nasional untuk

mengumbangi permintaan tersebut. Sehingga

ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih tinggi dan

permintaan semen nasional kembali meningkat.

Tinjauan Industri

Selama beberapa tahun terakhir, menyusul terjadinya

pertumbuhan permintaan semen nasional sebagai

konsekuensi meningkatnya pembangunan sektor

properti, industri semen berkembang menjadi salah

satu sektor yang menarik minat para investor.

Beberapa rencana pembangunan pabrik baru

kemudian bermunculan baik dari produsen eksisting,

dalam rangka ekspansi usaha, maupun dari calon

produsen semen baru, dalam rangka memperluas

cakupan usaha.

Beberapa dari rencana yang digagas oleh produsen

kemudian betul-betul direalisasikan, sehingga

berpotensi menambah kapasitas produksi semen

nasional dalam jangka pendek sampai menengah.

Demikian juga dengan rencana yang digagas oleh

calon investor di bidang semen.

Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha

140

120

100

80

60

40

20

0

106,5 109,3116,6

117,6

116,6 117,6

Int’l Reserves

Cons Confidence66,1

96,2

111,3

126,6

99,4111,9

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Page 177: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 175

Dari 6 produsen semen eksisting, saat ini 5

diantaranya, termasuk Perseroan tengah membangun

pabrik baru dengan kapasitas bervariasi, dengan

potensi pertambahan kapasitas dalam 4 tahun

mendatang sebesar 23,4 juta ton. Sementara dari

calon pemain baru, tercatat ada 5 perusahaan yang

serius membangun pabrik semen, dengan kapasitas

total mencapai 10,8 juta ton. Sehingga dalam 4 tahun

mendatang, jika seluruh rencana pembangunan

tersebut terealisir, akan ada tambahan kapasitas

produksi semen secara nasional sebesar 34,2 juta

ton. Sebagai gambaran, total kapasitas produksi

semen nasional per akhir tahun 2014 adalah sebesar

71,5 juta ton. (sumber: Riset internal).

Perseroan telah memulai pembangunan dua unit

pabrik baru di Padang, Sumatera Barat dan di

Rembang, Jawa, dengan kapasitas masing-masing

sebesar 3,0 juta ton. Kedua unit pabrik baru tersebut

ditargetkan selesai pada kwartal III 2016 mendatang.

Penambahan kapasitas dari dua pabrik semen

tersebut akan membuat total kapasitas terpasang

Perseroan di akhir tahun 2016 meningkat menjadi

35,5 juta ton dari kapasitas di akhir tahun 2014 yang

masih sebesar 31,8 juta ton semen per tahun.

Dalam rangka mempertahankan dominasi pasar,

Perseroan berencana membangun beberapa unit

fasilitas produksi baru dalam beberapa tahun

mendatang, pasca penyelesaian pembangunan

pabrik di Padang dan di Rembang.

Produksi, Penjualan Semen Nasional dan

Prospek Usaha

Total produksi semen nasional pada tahun 2014 naik

sebesar 8,9% dari 55,2 juta ton di akhir tahun 2013,

menjadi 60,1 juta ton.

Sementara permintaan semen nasional di tahun

2014, dengan merujuk kepada laporan Asosiasi

Semen Indonesia (9 Januari 2015), mencapai 59,910

juta ton, tumbuh 3,3% dari 58,024 juta ton di

tahun 2013. Dibandingkan dengan tahun 2013,

pertumbuhan konsumsi semen nasional (3,3%) di

tahun 2014 lebih rendah dari pertumbuhan konsumsi

nasional di 2013 sebesar 5,6%.

Seperti ditunjukkan pada grafik pertumbuhan di

bawah, pada tahun 2014 konsumsi semen tertinggi

tetap didominasi wilayah Jawa sebesar (56,3%),

disusul berturut-turut oleh Sumatera (20,9%),

Kalimantan (7,6%), Sulawesi (7,6%), Bali dan Nusa

Tenggara (5,6%), dan Indonesia Timur (2,1%).

Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha

70,00

60,00

50,00

40,00

30,00

20,00

10,00

1,21 Indonesia Timur

Nusa Tenggara

Sulawesi

Kalimantan

Sumatera

Jawa

Y2013 Y2014 Growth

2,364,274,39

12,18

32,71

1,27

3,344,534,55

12,49

33,73

5,6%

5,9%

2,3%

3,6%

3,1%

2,5%

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Page 178: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level176

Pertumbuhan konsumsi semen per wilayah, tahun 2014

Sekalipun konsumsi semen nasional di tahun 2014 lalu menurun, prospek pasar semen Indonesia di tahun-tahun

mendatang tetap menjanjikan, mengingat masih rendahnya konsumsi semen per kapita dibandingkan dengan negara-

negara utama di kawasan ASEAN, dan dengan mempertimbangkan jumlah penduduk serta potensi pertumbuhan

ekonomi di masa mendatang.

Hal tersebut ditunjukkan pada gambar berikut, yang menunjukkan konsumsi semen per kapita tahun 2013 dan

estimasi pertumbuhan konsumsi semen di beberapa negara di Asia Tenggara tahun 2014 (sumber: Asean Federation

Cement Manufacturer, diolah).

Konsumsi Semen per Kapita di Beberapa Negara ASEAN, Tahun 2013

Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha

1.400

1.200

1.000

800

600

400

200

-

1.002

Brun

ei

mala

ysia

Singa

pore

Indon

esia

Philip

pine

Thail

and

Vietna

m

243

704

169

1.284

467511

10,0%

5,0%

0,0%

-5,0%

-10,0%

-15,0% -13,4%

3,3%5,0%

6,0%

-5,5%

-1,0%

8,6%

Brun

ei (e

st.)

Mal

aysi

a (e

st.)

Phili

ppin

e (e

st.)

Sing

apor

e (e

st.)

Thai

land

(est

.)

Vie

tnam

(est

.)

Indo

nesi

a (a

ct.)

Page 179: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 177

Estimasi Pertumbuhan Konsumsi Semen di Beberapa

Negara ASEAN, Tahun 2014

Prospek Industri Semen Domestik

Di tahun 2015, pemulihan ekonomi global seperti

ditunjukkan dengan telah membaiknya perekonomian

Amerika Serikat di tahun 2014 lalu, diharapkan terus

meluas melingkupi negara-negara maju lainnya.

Perbaikan ekonomi global diyakini akan memberi

dampak posistif terhadap peningkatan perekonomian

nasional, meningkatkan permintaan produk-produk

primer pertambangan dan perkebunan, membuat

defisit neraca perdagangan Indonesia menjadi lebih

baik. Pada akhirnya hal ini akan kembali memperkuat

nilai tukar rupiah kepada kondisi fundamental yang

sesungguhnya, sehingga Bank Indonesia memiliki

ruang lebih baik untuk kembali menurunkan suku

bunga, sehingga perekonomian Indonesia menjadi

semakin kondusif.

Semakin kondusifnya situasi perekonomian

Indonesia, akan membuat pertumbuhan konsumsi

semen nasional kembali meningkat.

Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya,

Pemerintah Indonesia kini memiliki ruang fiskal lebih

baik untuk mendukung pembangunan infrastruktur

dasar, yang sebelumnya terbatas karena besarnya

subsidi BBM. Persetujuan RAPBN-P 2015 membuat

Pemerintah kini dapat berkonsentrasi untuk

merealisasikan program-program pembangunan

infrastruktur dasar, termasuk sarana jalan raya

dan pelabuhan, yang selama ini menjadi salah

satu penghambat masuknya arus investasi riil dan

mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi nasional.

Realisasi proyek-proyek infrastruktur tersebut pada

akhirnya akan meningkatkan konsumsi semen

nasional.

Dengan memperhatikan kondisi terkini tersebut,

Perseroan memperkirakan konsumsi semen nasional

di tahun 2015 dan 2016 akan tumbuh masing-

masing sebesar 6,3% dan 7,5%.

Proyeksi Konsumsi Semen Nasional Tahun 2015-

2016

Prospek Konsumsi Semen Regional

Sebagaimana diketauhi bersama, pada akhir tahun

2015 mendatang, berlaku ketentuan Masyarakat

Ekonomi Asean (MEA), satu zona ekonomi baru

yang meliputi seluruh negara yang tergabung dalam

ASEAN. Total penduduk di kawasan ini adalah

Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha

80,00

70,00

60,00

50,00

40,00

30,00

20,00

10,00 31,4

9

39,0

9

5

8,02

34,1

7

48,0

0

63,

68

31,9

2

4

0,78

59,9

1

38,0

9 54,9

6

6

8,48

20,0%

18,0%

16,0%

14,0%

12,0%

10,0%

8,0%

6,0%

4,0%

2,0%

0,0%

4,2% 1,2% 7,0%2,6% 4,3%

17,7%

14,5% 5,6% 3,3%6,3%

7,5%

Y2005

Y2009

Y2013

Y2007

Y2011

Y2015

(E)

Y2016

(E)

Y2006

Y2010

Y2014

Y2008

Y2012

Konsumsi (juta ton) Pertumbuhan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Page 180: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level178

sekitar 600 juta jiwa, dengan penduduk Indonesia

mendominasi, sekitar 40%.

Penyatuan zona ekonomi, akan membuat lalu-lintas

perdagangan di antara anggota MEA berlangsung

lebih dinamis, sehingga pertumbuhan ekonomi

di kawasan diharapkan lebih tinggi dari periode

tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi yang

lebih tinggi diharapkan berimbas positif pada

pertumbuhan permintaan semen untuk mendukung

kegiatan pembangunan fisik di seluruh kawasan.

Beberapa rencana pembangunan infrastruktur yang

dapat menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan

kawasan, saat ini mulai terdengar, dan diharapkan

terealisir dalam waktu dekat, sehingga akan

Box Text:

JARINGAN DISTRIBUSI DAN BAHAN BAKU – KUNCI SUKSES BISNIS SEMEN

Produk semen dengan bentuk fisik yang relatif berat dan tidak dapat disimpan dalam jangka waktu lama (karena

bisa membatu), membuatnya harus diproduksi sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena sifat penggunaannya yang

spesifik, yakni untuk mendukung pembangunan infrastruktur fisik, baik perumahan, jalan, jembatan maupun

gedung-gedung perkantoran dan hunian, maka pabrik semen harus didirikan pada jarak yang relatif dekat dengan

kota-kota besar maupun kecil.

Pabrik semen juga membutuhkan pasokan bahan baku spesifik, yakni batu kapur dan tanah liat. Proses produksi

semen saat ini dilakukan dengan ‘cara kering” yakni pembakaran campuran kapur dan tanah liat serta beberapa

bahan lainnya, menjadi terak, untuk kemudian digiling bersama-sama bahan lain menjadi semen. Oleh karenanya

pabrik semen umumnya didirikan pada daerah dekat pegunungan kapur, yang umumnya berada di areal relatif

dekat kawasan pantai, yang juga didukung dengan ketersediaan tanah liat.

Karena dua hal tersebut, yakni tidak bisa disimpan dan hanya digunakan untuk aktifitas pembangunan fisik, maka

semen harus diangkut dari pabrik dan dipasarkan dalam rentang waktu yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan

pasar. Dengan syarat tersebut, maka kemampuan mendistribusikan produk semen menjadi salah satu kunci

utama dalam bisnis semen. Semakin jauh area pemasaran, maka ongkos transportasi menjadi semakin mahal.

Oleh karenanya setiap pelaku industri semen harus didukung dengan jaringan distribusi yang handal, mampu

menjangkau hingga ke konsumen akhir dengan effisien.

Dalam rangka membangun jaringan distribusi dan memastikan pengiriman produk semen ke konsumen dengan

effisien dan efektif, setiap pelaku industri semen, termasuk Perseroan, harus aktif membangun jaringan distribusi,

dengan pilihan moda transportasi kereta api atau armada truk distribusi yang dikelola sendiri atau bekerja sama

dengan pihak lain. Sebagai bagian dari jaringan distribusi tersebut, maka harus dibuat gudang-gudang penyangga

atau packing plant lengkap dengan pelabuhan khusus.

Dalam rangka membangun jaringan distribusi yang handal tersebut, Perseroan sejak beberapa tahun terakhir, aktif

membangun packing plant di beberapa daerah potensial. Perseroan meyakini kehadiran packing plant tersebut,

akan mampu memberi benefit baik kepada para pelanggan maupun bagi Perseroan.

mendorong pertumbuhan permintaan semen di

kawasan.

Ekonomi beberapa negara di kawasan ASEAN,

seperti Indonesia, Vietnam, Malaysia, Filipina dan

Thailand ditengarai memiliki seluruh persyaratan

untuk bertumbuh semakin pesat, dengan

mempertimbangkan kekayaan alam dan sumber

daya manusianya. Dengan mempertmbangkan

grafik konsumsi semen di beberapa negara kawasan

ASEAN di atas, konsumsi semen negara-negara

tersebut diperkirakan tumbuh semakin pesat, seiring

pertumbuhan ekonominya, sehingga prospek

konsumsi semen di pasar regional juga diperkirakan

membaik dalam beberapa tahun mendatang.

Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha

Page 181: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 179

Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 179

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Page 182: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level180

Tinjauan Usaha

Kegiatan Perseroan dan entitas anak terdiri atas 2

segmen usaha, yakni Produksi Semen, dan Produksi

Non Semen. Produksi semen adalah segmen usaha

utama dengan kontribusi pendapatan di atas 97%

dari total pendapatan konsolidasi Perseroan. Produksi

non semen terdiri dari: kegiatan penambangan batu

kapur dan tanah liat, produksi kantong semen,

dan pengembangan kawasan industri dan beton

siap pakai. Kegiatan penambangan batu kapur dan

tanah liat serta kantong semen lebih ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan Perseroan akan bahan baku

maupun kebutuhan packing semen produksi sendiri.

Sementara kegiatan pengembangan kawasan

industri merupakan kegiatan ekonomi dalam rangka

mengelola lahan bekas areal penambangan bahan

baku menjadi areal yang dapat dimanfaatkan baik

untuk fasilitas umum, penghijauan maupun areal

komersial.

Saat ini segmen usaha Perseroan adalah bidang industri semen dan bidang industri non semen. Seiring terbukanya peluang usaha dan didukung oleh

kompetensi SDM dan kokohnya kondisi keuangan, Perseroan terus merintis pengembangan segmen usaha prospektif lain yang berkaitan erat dengan kegiatan utama di bidang persemenan untuk menjadikan Semen Indonesia

sebagai perusahaan terkemuka dengan struktur usaha terintegrasi yang saling mendukung dan konsisten mencatatkan kinerja yang membesarkan

hati.

Page 183: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 181

Tinjauan Kinerja

Gambaran distribusi pendapatan Perseroan menurut

segmen usaha tahun 2013-2014 adalah sebagai

berikut.

Distribusi pendapatan Perseroan menurut segmen usaha

(dalam Rp juta)

Segmen Usaha 2014 % 2013 %

Semen 26.335.351 97,6 24.151.908 98,6

Non-Semen 651.685 2,4 349.333 1,4

Total Pendapatan 26.987.036 100 24.501.241 100

Dari tabel tersebut, tampak bahwa sepanjang periode

tahun yang dilaporkan tidak ada perubahan signifikan

pada komposisi distribusi pendapatan Perseroan.

Oleh karena itu, pembahasan berikut terkonsentrasi

pada uraian program dan realisasi kinerja operasional

segmen usaha semen.

SEGMEN USAHA INDUSTRI SEMEN

Bidang Pemasaran dan Distribusi

Volume Penjualan

Untuk mendapatkan kinerja penjualan yang optimal

Perseroan memfokuskan penjualan semen di pasar

Indonesia. Sesuai dengan keunggulan geografisnya

dimana Perseroan memiliki unit produksi yang

strategis baik di wilayah barat, tengah dan timur

wilayah Indonesia, Manajemen menerapkan sinergi

yang berfokus pada sumber pasokan terdekat, merek

dan efisiensi distribusi dan penjualan regional untuk

mendapatkan harga dengan profit margin yang

optimal.

Volume penjualan Perseroan di Indonesia tahun

2014 mencapai 26,2 juta ton, tumbuh 2,8% dari

tahun 2013 sebesar 25,4 juta ton.

Pertumbuhan penjualan naik cukup signifikan

di wilayah pemasaran Jawa, sebesar 5,9%,

sebagai upaya Perseroan untuk mengoptimalkan

profitabilitas penjualan, mengingat wilayah pasar

Jawa memberikan kontribusi marjin paling baik dan

permintaan pasar yang besar.

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Penjualan ekspor semen Perseroan dari pabrik di

Indonesia mencapai 197.284 ton, untuk tujuan

ekspor negara Timor Leste, dan negara Srilanka.

Ekspor dari TLCC untuk clinker sebesar 292.281 ton

ke negara tujuan: Malaysia, Bangladesh dan Taiwan

sedangkan untuk ekspor semen sebesar 434.021 ton

ke negara tujuan: Singapura, Philippine dan Papua

New Guinea.

Untuk pabrik dari Indonesia, Perseron secara rutin

melakukan penjualan ekspor semen ke Timor Leste,

mengingat posisi wilayah Timor Leste yang sangat

dekat dengan pabrik Tonasa di Sulawesi Selatan.

Penjualan ekspor semen dari pabrik di Indonesia ke

wilayah selain Timor Leste, hanya dilakukan pada

saat permintaan domestik menurun menjelang dan

saat hari raya Idul Fitri.

Pangsa Pasar Perseroan di Indonesia

Pertumbuhan pasokan semen nasional tahun 2014

sebesar 3,3% sedangkan penjualan Perseroan

tumbuh sebesar 2,8%. Pangsa pasar Perseroan

mengalami sedikit penurunan dari 43,8% di tahun

2013, menjadi 43,7% di tahun 2014. Namun

demikian pangsa pasar Perseroan di Pulau Jawa yang

merupakan pasar terbesar di Indonesia meningkat

dari 39,4% tahun 2013 menjadi 40,4% tahun 2014.

Page 184: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level182

Distribusi Pemasaran

Perseroan terus berupaya menyempurnakan

jaringan dan fasilitas pendukung distribusi yang

tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk

meningkatkan jaminan pasokan semen kepada

seluruh konsumennya sebagai salah satu upaya yang

ditempuh untuk mempertahankan pangsa pasar.

Untuk mendukung kebijakan Perseroan tersebut,

maka di tahun 2014 Perseroan telah menyelesaikan

pembangunan 1 buah packing plant di Mamuju,

Sulawesi Barat dan 1 packing plant di Kendari,

Sulawesi Tenggara, sehingga secara total Perseroan

telah memiliki packing plant sebanyak 23 buah,

yang tersebar dari wilayah Indonesia Barat, Tengah

dan Timur. Tambahan beberapa packing plant yang

tersebar di seluruh wilayah Indonesia tersebut akan

lebih mendekatkan Perseroan ke pelanggan.

Pada tahun 2014 Perseroan mulai mengoperasikan1 packing plant di Mamuju, Sulawesi

Barat dan 1 packing plant di Kendari, Sulawesi Tenggara, dan membangun beberapa packing plant di daerah prospek lain untuk mengoptimalkan cakupan pasar Perseroan

Kebijakan Harga dan Harga Jual

Harga jual produk semen Perseroan ditinjau

secara periodik. Perseroan menetapkan harga jual

berdasarkan beberapa pertimbangan, mencakup

diantaranya:

• Daya beli masyarakat.

• Tingkat permintaan semen.

• Tingkat persaingan di pasar.

• Kenaikan biaya produksi.

(Lihat bahasan “Pendapatan Perusahaan” hal. 192)

Strategi Pemasaran

Perseroan melakukan berbagai upaya untuk

meningkatkan ekuitas merk dan loyalitas pelanggan

guna mempertahankan posisi market leader di pasar

domestik. Untuk itu Perseroan menerapkan tiga

strategi pemasaran, meliputi: komunikasi pemasaran,

Tinjauan Kinerja

pelaksanaan program promosi dan perluasan

jaringan distribusi.

• Komunikasi pemasaran

Komunikasi pemasaran terutama dimaksudkan

untuk memelihara awareness dan cognitive

loyalty dari pelanggan sebagai bagian dari

proses untuk memelihara loyalitas pelanggan.

Komunikasi pemasaran dengan menyampaikan

tag line untuk komunikasi merek terutama

terutama dilakukan melalui media luar ruang

(billboard dan papan nama distributor/toko)

media cetak. Media elektronik lebih banyak untuk

mengkomunikasikan pesan dan citra korporasi.

Sementara Informasi kegunaan dan fungsi

spesifik dari produk disampaikan dalam kemasan,

spesifikasi teknis dan tata cara penggunaan atau

pencampuran bahan disampaikan dalam brosur

yang dikirimkan (ditujukan) kepada pelanggan-

pelanggan tertentu.

Pelaksanaaan komunikasi pemasaran dilakukan

dengan memanfaatkan media dan difokuskan

pada penggunaan media elektronik, media

cetak, dan media luar ruang (above the line)

untuk meningkatkan awareness dan penguatan

citra merek. Sedangkan pelaksanaan program

pemasaran melalui kegiatan temu pelanggan,

pelayanan pelanggan, pemberian penghargaan,

pelatihan dan sertifikasi bagi komunitas tukang

bertujuan untuk peningkatan loyalitas pelanggan

dan untuk menjaring pelanggan potensial.

Untuk mengukur efektifitas program komunikasi

yang telah dilaksanakan dan untuk mendapatkan

umpan balik atau harapan pelanggan, Perseroan

Page 185: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 183

Tinjauan Kinerja

melakukan survey pasar secara periodik agar

diperoleh informasi guna menyusun program

komunikasi pemasaran yang lebih baik.

Perkembangan teknologi dan media sosial

mempengaruhi perubahan perilaku konsumen

untuk lebih leluasa mencari informasi produk

secara interaktif, sehingga peran komunitas

diyakini sebagai media yang cukup efektif untuk

menggerakkan preferensi pelanggan terhadap

produk tertentu. Oleh karenanya, survey juga

dilakukan untuk menentukan media yang

paling efektif untuk digunakan sebagai sarana

meningkatkan loyalitas dan brand image.

Berdasarkan hasil survey tersebut, Perseroan

memilih beberapa media untuk melakukan

kegiatan komunikasi pemasaran, yakni: televisi,

media promo out door (billboard, neonbox,

baliho, papan nama toko), media cetak (koran,

majalah, tabloid), poster dan radio.

Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan,

kemudian fokus pada pengembangan media

yang mengarah pada pembentukan komunitas

dan loyalitas pelanggan.

Selama tahun 2014, Perseroan kemudian

melakukan aktifitas atau program komunikasi

pemasaran sebagai berikut:

• penayangan iklan di stasiun televisi nasional

dan lokal

• melakukan edukasi kepada masyarakat

melalui media cetak mencakup komunikasi

produk ke masyarakat luas di majalah

nasional setiap bulan dan komunikasi

tentang aplikasi penggunaan produk dalam

program “rumah kokoh” di surat kabar dan

tabloid setiap dua minggu sekali.

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

• pemasangan media luar ruang dan

pemasangan papan nama toko untuk

toko di wilayah pemasaran Perseroan.

• Program Promosi

Program promosi diberikan untuk toko-toko

bangunan: seperti merchandising, wisata toko,

dsb.; selain ditujukan untuk mendorong toko

bangunan senantiasa menjaga kecukupan tingkat

kesediaan semen di pasar, juga secara spesifik

dilakukan untuk mengelola fluktuasi permintaan,

dimana distributor dan toko bangunan pada

periode tertentu bersedia mengelola persediaan

yang cukup tinggi.

• Perluasan Jaringan Distribusi dan Fasilitas

Pendukung Distribusi

Perseroan terus berupaya menyempurnakan

jaringan dan fasilitas pendukung distribusi yang

tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk

meningkatkan jaminan pasokan semen kepada

seluruh konsumennya.

Untuk mendukung efektifitas jaringan distribusi yang

terdiri dari distributor utama, sub distributor dan

toko-toko bangunan, Perseroan terus membangun

dan menambah pelabuhan, packing plant, gudang

penyangga, serta media transportasi darat dan

laut yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

(Selengkapnya lihat Segmen Fasilitas Pendukung

Distribusi, lihat juga uraian “Tanggung jawab

terhadap Konsumen/Pelanggan” di halaman 370).

BIDANG PRODUKSI

Kapasitas Produksi dan Volume Produksi

Total kapasitas produksi semen Perseroan sampai

akhir tahun 2014 adalah sebesar 31,8 juta ton terdiri

dari 29,5 juta ton di Indonesia dan Regional 2,3 juta

ton. Total kapasitas terpasang tersebut adalah sekitar

41,3% dari kapasitas produksi Nasional, 71,5 juta

ton.

Page 186: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level184

Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja

Aspek Volume (ton)% Perubahan

2014 2013

Produksi Terak (Clinker)

Indonesia 21,301,171 20,813,258 2.3%

Regional 1,913,325 1,817,122 5.3%

23,214,496 22,630,379 2.6%

Produksi Semen

Indonesia 26,435,136 25,558,676 3.4%

Regional 1,825,413 1,355,131 34.7%

28,260,549 26,913,807 5.0%

Kapasitas Terpasang

Indonesia 29,500,000 27,700,000 6.5%

Regional 2,300,000 2,300,000 0.0%

31,800,000 30,000,000 6.0%

Utilisasi

Indonesia 89.6% 92.3% -2.7%

Regional 79.4% 58.9% 20.4%

88.9% 89.7% -0.8%

Produksi semen Perseroan di Indonesia pada tahun

2014 naik sebesar 3,4% dari 25.558.676 ton pada

tahun 2013 menjadi 26.435.136 ton. Peningkatan

realisasi produksi didukung oleh telah beroperasinya

Pabrik Tuban IV dan Pabrik Tonasa V, peningkatan

kinerja peralatan produksi yang lebih handal dan

keberhasilan program peningkatan kapasitas

terpasang perseroan melalui program upgrading

Penggunaan Energi

Penggunaan energi dalam proses produksi semen

terdiri dari 2 jenis energi, yaitu energi panas dan

energi listrik. Energi panas berasal dari pemakaian

batubara sebagai bahan bakar utama. Seiring

dengan peningkatan produksi clinker dan substitusi

pemakaian batubara dari medium ke low calory,

maka total konsumsi batubara domestik Perseroan di

tahun 2014 menjadi sebesar 4,8 juta ton, naik 1,4%

dari penggunaan batubara di tahun sebelumnya,

sebesar 4,7 juta ton.

Jenis Energi SatuanDomestik Perubahan

2014 2013 (%)

Batubara Ton 4,817,263 4,737,931 1.7%

Kebutuhan Listrik MWh 2,702,915 2,665,393 1.4%

Kenaikan konsumsi batubara tersebut terjadi karena

adanya peningkatan produksi clinker sebesar

2,3%. Sementara total konsumsi batubara regional

Perseroan ditahun 2014 adalah sebesar 315.698 ton.

Kebutuhan energi listrik domestik Perseroan di tahun

2014, meningkat 1,4% menjadi sebesar 2.702.915

MWH dari konsumsi sebesar 2.516.368 MWH di

tahun 2013, di bawah peningkatan produksi semen.

Page 187: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 185

Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Total biaya energi berkontribusi sekitar 38% dari

beban pokok pendapatan. Mempertimbangkan tarif

dasar listrik yang cenderung meningkat, Perseroan

secara konsisten menerapkan langkah-langkah

efisiensi untuk menekan biaya energi.

Penerapan Produksi Berwawasan Lingkungan

Sebagai upaya menerapkan proses produksi

berwawasan lingkungan, Perseroan melakukan

kegiatan pengelolaan lingkungan secara

berkesinambungan dengan menerapkan sistem

manajemen terkait dengan lingkungan yang

meliputi: SML ISO-14001:2004, Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), OHSAS

18001:2007, menerapkan program continual

improvement, 5R dan Sistem Saran yang seluruhnya

terintegrasi dalam Sistem Manajemen Semen

Indonesia (SMSI).

Perseroan juga ikut berpartisipasi aktif dalam

upaya menurunkan laju pemanasan global (global

warming) sebagai bentuk dukungan terhadap

Pemerintah dalam upaya mengurangi emisi gas CO2

sebesar 26 % sampai tahun 2020 (unilateral), sesuai

dengan komitmen Presiden di G-20 Pittsburgh dan

COP15 Copenhagen. Beberapa program yang telah

diimplementasikan oleh Perseroan adalah sebagai

berikut :

• Pemanfaatan biomass (sekam padi, serabut

kelapa, bonggol jagung, tobacco waste, oil

sludge, limbah sepatu dan lain-lain) sebagai

bahan bakar alternatif.

• Implementasi teknologi Waste Heat Recovery

Power Generation (WHRPG), yaitu pembangkit

listrik yang memanfaatkan gas buang (panas) dari

peralatan produksi.

• Penggantian bahan perusak ozon secara bertahap

seperti: bahan APAR, freon,dll.

• Meningkatkan produksi Blended cement

Page 188: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level186

Tinjauan Kinerja

Project WHRPG : Optimalisasi Potensi Penghematan Energi Sekaligus Meningkatkan Kualitas Lingkungan

Proses pembakaran terak menghasilkan panas buang yang dapat dimanfaatkan menjadi sumber tenaga penggerak

generator yang mampu menghasilkan listrik untuk digunakan sendiri. Perseroan telah berhasil memanfaatkan

potensi energi dari gas buang tersebut melalui instalasi WHRPG di areal produksi Semen Padang yang kini

telah beroperasi dengan baik dan terbukti memberi benefit dengan mengurangi biaya listrik dari PLN sekaligus

mendapatkan sertifikasi CER dari reduksi emisi gas CO2 sebesar 43.000 ton per tahun yang berpotensi untuk

dijadikan sumber pendapatan tambahan.

Mempertimbangkan manfaat ganda dari operasional instalasi WHRPG tersebut, Perseroan saat ini mulai

membangun instalasi kedua dari unit serupa untuk diterapkan di fasilitas produksi Tuban, Jawa Timur. Penanda

tanganan kerjasama pembangunan WHRPG unit Tuban ini telah dilangsungkan pada bulan Oktober tahun

2013 lalu di kantor Pusat JFE Engineering Corporation di Yokohama. Kerjasama tersebut didukung penuh oleh

Pemerintah Jepang dalam skema khusus yakni Joint Credit Mechanism (JCM), merupakan bantuan dari Jepang

yang diberikan pada perusahaan – perusahaan di Asia Tenggara yang sudah teruji mengembangkan teknologi

ramah lingkungan guna mengurangi efek gas rumah kaca.

Sesuai dengan persetujuan kerjasama tersebut, WHRPG unit Tuban yang mulai dibangun sejak 22 Oktober 2014

akan berkapasitas cukup besar, yakni 30,6 MW. Ada empat aspek penting dari pembangunan proyek WHRPG

yang kedua ini. Pertama aspek efisiensi, mengingat dari proyek tersebut perusahaan dapat menghemat biaya listrik

hingga Rp120 miliar per tahun, berasal dari pengurangan penggunaan listrik PLN sebesar 152 juta KWh per tahun.

Kedua, pemanfaatan gas buang pabrik Tuban l-IV akan menekan emisi CO2 sebesar 122 ribu ton per tahun.

Ketiga, aspek penyediaan lapangan kerja, mengingat dalam pembangunan proyek tersebut dibutuhkan tenaga

kerja dalam jumlah yang memadai selama masa konstruksi yang diperkirakan selesai 26 bulan. Selain dari masa

konstruksi, 52% dari peralatan merupakan komponen lokal, jadi ada unsur penciptaan lapangan kerja. Yang

keempat adalah adanya alih teknologi, mengingat ini merupakan proyek yang kedua, sehingga Indonesia,

khususnya tenaga pendamping dari Semen Indonesia dapat belajar banyak. Untuk kemudian di masa mendatang

dapat merancang sendiri teknologi WHRPG.

Page 189: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 187

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Tinjauan Kinerja

BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Sebagai bagian proses transformasi korporasi,

Perseroan berupaya memperkuat kegiatan

penelitian dan pengembangan melalui penyatuan

seluruh kompetensi pada anak-anak usaha dengan

meluncurkan Center of Research. Seperti telah

disinggung pada uraian “Transformasi Korporasi”,

Center of Research merupakan bagian dari

inisiatif Semen Indonesia Center of the Champs

(SICC), inisiatif kapitalisasi seluruh keunggulan

Perseroan yang sebelumnya terakumulasi di

anak-anak usaha. Tujuannya adalah membangun

competitive advantage perusahaan dan memastikan

keberlangsungan bisnis serta menjaga kelestarian

lingkungan.

Semen Indonesia Center of Research terdiri dari tiga

kelompok bidang kegiatan utama, yang ditangani

oleh tiga Departement terkait, yakni: Technology

and Product Research & Development; Energy,

Material and Environment Research & Development;

dan Product Application Research & Development.

Energy, Material and Environment Research &

Development berfokus untuk melakukan penelitian

dan pengembangan di bidang konservasi energi,

penggunaan alternative fuel and raw material dan

konservasi lingkungan. Unit ini menjadi pusat inovasi

dalam bidang Energy, Material and Environment di

lingkup Perseroan.

Technology and Product Research & Development

berfokus pada pengembangan teknologi proses

dalam produksi semen yang efektif dan efisien.

Unit ini juga melakukan pengembangan produk

semen yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan,

dan menjadi pusat inovasi dalam pengembangan

teknologi dan produk semen Perseroan.

Product Aplication Research & Development berfokus

pada upaya mengembangkan aplikasi produk

terbaik dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, dan

menjadi pusat inovasi dalam pengembangan aplikasi

produk semen Perseroan. Unit ini juga mendukung

pengembangan perusahaan dalam hilirisasi produk

semen seperti ready mix concrete, precast, prestress,

properti dan aplikasi terkait lainnya.

Kegiatan pada tiga kelompok secara keseluruhan

bertujuan untuk menjawab beragam tantangan yang

dihadapi Perseroan, mencakup: adanya kenaikan

biaya energi, terbatasnya ketersediaan bahan baku,

tuntutan untuk melakukan konservasi lingkungan,

pemanfaatan dan pengembangan teknologi proses

produksi yang lebih efektif dan efisien, pemenuhan

customer needs yang semakin spesifik baik semen

maupun produk turunannya. Melalui kegiatan

penelitian dan pengembangan yang berfokus

pada bidang-bidang tertentu tersebut, Perseroan

berkomitmen untuk menciptakan competitive

advantage agar dapat mengatasi persaingan.

Perseroan melakukan Penelitian dan Pengembangan

sebagai langkah strategis dalam upaya meningkatkan

kinerja Perseroan melalui program inovasi, efisiensi

dan continuous improvement yang dilakukan

secara konsisten dan berkelanjutan dalam upaya

menjamin meningkatnya pertumbuhan jangka

panjang Perseroan yang berkualitas. Hasil-hasil

kegiatan tersebut diyakini akan membuat Perseroan

mampu mengatasi periode penuh tantangan di

tahun 2014 dan selanjutnya memanfaatkan peluang

pertumbuhan saat iklim usaha membaik, berbekal

jaminan kualitas produk yang dikenal pasar.

Adapun kegiatan penelitian dan pengembangan

yang dilakukan di tahun 2014, mencakup:

Pengembangan Produk

Kegiatan penelitian dan pengembangan produk

dilakukan untuk menghasilkan produk kualitas tinggi

dengan biaya yang lebih efisien, meliputi:

Page 190: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level188

• Pengembangan produk blended cement

meliputi: Portland Pozzolan Cement (PPC),

Special Blended Cement (SBC) dan Portland

Composit Cement (PCC) yang diimplementasikan

di semua pabrik milik Perseroan,

• Penelitian dan pengembangan di bidang aplikasi

produk untuk mendukung pelanggan pabrikan,

ready mix dan proyek

41,3% dari kapasitas produksi semen Nasional adalah total kapasitas Perseroan yang mencapai 29,5juta ton di tahun 2014

Contoh aplikasi hasil penilitian di bidang ini adalah:

• Produk porous concrete dan Biopori yang dapat

berfungsi sebagai pavement sekaligus sebagai

serapan air untuk diteruskan ke dalam tanah.

• Coloured concrete, yakni bahan semen

konstruksi dengan variasi warna untuk aplikasi

dekoratif. Aplikasi : Outdoor paving, aplikasi

dekoratif pada bangunan.

• Self compacting concrete, bahan semen

konstruksi dengan kemampuan untuk mengalir

dan memadat tanpa menggunakan vibrator

yang cocok diaplikasikan pada bangunan

dengan tulangan rapat.

Pengembangan Kemasan

Perseroan melakukan kegiatan pengembangan

kemasan dalam rangka efisiensi, menekan

pengaruh kenaikan harga bahan baku kemasan dan

menurunkan pemakaian kraft paper sebagai bentuk

kepedulian terhadap efek pemanasan global, melalui:

• Maksimalisasi penggunaan kantong yang lebih

ekonomis,

• Implementasi kantong kraft 2 lapis 85 gsm

• Menjajagi penggunaan kantong kraft 2 lapis 80

gsm.

Tinjauan Kinerja

• Implementasi woven 1 lapis, menggantikan

woven 3 lapis untuk area pasar luar pulau Jawa.

Penelitian dan Pengembangan Bidang Bahan

Baku dan Bahan Bakar Kegiatan yang dilakukan dalam rangka

pengembangan ini meliputi:

• Melakukan penelitian dan pengembangan

dalam hal pemanfaatan bahan baku meliputi

antara lain : fly ash, bottom ash, copper slag,

gypsum purified, clay alumina, paper sludge,

spent earth, dust EAF, dan sebagainya.

• Melakukan penelitian dan pengembangan

dalam hal pemanfaatan bahan bakar alternatif

yaitu :ü Pemanfaatan biomass sebagai bahan bakar

alternatif untuk mendukung efisiensi serta

sebagai wujud kepedulian Perseroan dalam

hal pengurangan efek gas rumah kaca

(global warming).

ü Pembuatan RDF (Refuse Derived Fuel)

dari sampah kota (Municipal Solid Waste)

sebagai bahan bakar alternatif yang ramah

lingkungan.

• Melakukan kajian untuk mencari sumber bahan

baku baru antara lain melalui pemetaan lahan

potensial.

• Melakukan upgrade fasilitas produksi dan

penambahan Coal Mill baru untuk penggunaan

batubara low calorie.

• Penerapan dan pengembangan teknologi

upgrade batubara low calorie menjadi medium

atau high calorie.

Page 191: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 189

Intensifikasi Proyek RDF :

Mengolah Sampah Kota (Municipal Solid Waste) Sebagai Energi Alternatif sekaligus Meningkatkan

Kualitas Lingkungan.

Pengelolaan sampah kota (municipal solid waste) menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) yakni bahan-bahan yang tidak

terdegradasi oleh alam, seperti: kertas, plastik, kain, kayu, ban bekas, styrofoam dan sejenisnya, sebagai sumber

energi baru yang ramah lingkungan.

RDF menjadi salah satu program strategis Perseroan karena memiliki dampak positif yang sangat besar khususnya

pada kelestarian lingkungan.

Penerapan RDF membuat masalah besarnya volume sampah, dan keterbatasan lahan untuk pembuangan akhir

teratasi. Teknologi RDF membuat jumlah sampah dapat dikurangi secara kontinyu, dengan memanfaatkannya

menjadi salah satu bahan bakar alternatif dalam proses produksi, yakni pembakaran terak. Pemanfaatannya

selain memberi dampak berkurangnya biaya pembelian bahan bakar, terutama batubara, juga akan membantu

meningkatkan kualitas lingkungan di kota-kota besar, menengah maupun kecil.

RDF merupakan sumber energi baru yang sangat potensial sebagai bahan bakar alternatif karena memiliki nilai

kalori yang cukup tinggi, yaitu berkisar antara 3500 – 5000 kcal/kg.

Pengamanan Energi dan Efisiensi Energi

Dalam upaya menjamin ketersediaan pasokan

energi untuk keberlangsungan operasional pabrik

dan efisiensi energi, Perseroan melakukan langkah-

langkah sebagai berikut :

• Melakukan kontrak jangka panjang batubara

dengan perusahaan pertambangan batubara.

• Melakukan kontrak kerjasama dengan PLN

dalam rangka pengamanan pasokan listrik dan

tarif listrik.

• Membangun Pembangkit Listrik 2 x 35 MW di

Pabrik Tonasa.

• Menerapkan Manajemen Energi.

Penelitian dan Pengembangan Bidang

Lingkungan

• Melakukan pengendalian ketaatan secara

periodik.

Tinjauan Kinerja

• Meningkatkan upaya konservasi sumberdaya.

• Meningkatkan kegiatan housekeeping.

• Melakukan upaya EPR untuk produk semen

yang terjual.

• Meningkatkan penggunaan limbah industri

sebagai AFR.

• Meningkatkan upaya penurunan CO2.

Penghargaan Penelitian & Pengembangan

Sebagai bentuk apresiasi atas kinerja inovasi di bidang

penelitian dan pengembangan, pada tahun 2014,

Perseroan mendapatkan beragam penghargaan,

mencakup:

• GREEN INDUSTRY Level 5 dari Kementerian

Perindustrian

• INDONESIA GREEN AWARDS 2014

• BUMN Award 2014

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Page 192: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level190

Tinjauan Kinerja Keuangan

Uraian tinjauan kinerja keuangan berikut adalah

cerminan hasil operasional Perseroan yang dijelaskan

pada Bab Tinjauan Operasional. Pembahasan dan

analisis kinerja keuangan yang mengacu pada Laporan

Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun-

tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan

2013 yang disajikan dalam buku Laporan Tahunan

ini. Laporan Keuangan Konsolidasian tersebut telah

diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing

Satrio & Eny - Member of Deloitte Touche Tohmatsu

Limited dengan menyajikan pendapat secara wajar

dalam semua hal yang material, posisi keuangan

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan entitas anak

tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan

dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal

tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

di Indonesia. .

Didukung naiknya volume penjualan dan harga jual yang bersaing dari merk-merk yang telah dikenal baik di tengah masyarakat, Semen

Indonesia mencatatkan kenaikan pendapatan sampai sebesar 10%.Namun demikian kenaikan biaya-biaya produksi membuat Perseroan

mancatatkan pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 3,6% mencapai Rp5,6 triliun

Page 193: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 191

Tinjauan Kinerja Keuangan

Pemahaman atas uraian tinjauan keuangan ini tetap memperhatikan penjelasan pada catatan Laporan Keuangan

Konsolidasian sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Tahunan ini.

IKHTISAR LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN

Tabel Ikhtisar Laba Rugi Konsolidasian Perseroan, 2014-2013

(dalam Rp juta, kecuali dinyatakan lain)

Laba Rugi 2014 2013 % Perubahan

Pendapatan 26.967.035 24.501.241 10,1

Beban Pokok Pendapatan (15.388.431) (13.557.147) 13,5

Laba Bruto 11.598.604 10.944.094 6,0

Beban Usaha (4.442.936) (3.881.101) 14,5

Laba Usaha 7.155.668 7.062.993 1,3

Laba yang Dapat Diatribusikan Kepada Enititas Induk 5.565.858 5.370.247 3,6

EBITDA (Laba usaha diluar pendapatan dan beban operasional lainnya, ditambah deplesi, depresiasi dan amortisasi)

8.303.439 8.099.042 2,5

Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Beredar (dalam Ribuan) 5.931.520 5.931.520 -

Laba Per Saham Dasar (Rupiah) 938 905 3,6

PENDAPATAN Pada tahun 2014 pendapatan Perseroan tumbuh sebesar 10,1% di atas tahun lalu dari Rp24.501 miliar, menjadi

Rp26.987 miliar. Kontribusi pendapatan tersebut terutama diperoleh dari pendapatan semen sebesar 97,6% dan

pendapatan produk lain sebesar 2,4%.

Distribusi pendapatan Perseroan menurut segmen usaha

Dalam Rp juta, kecuali dinyatakan lain.

Pendapatan 2014 % 2013 % % Perubahan

Semen 26.335.351 97,6 24.151.908 98,6 9,0

Non-Semen 651.685 2,4 349.333 1,4 86,6

Total 26.987.036 100 24.501.241 100 10.1

Peningkatan pendapatan semen tersebut disebabkan karena adanya peningkatan volume penjualan dan kenaikan

rata-rata harga jual produk baik di pasar domestik maupun di pasar regional (ekspor), sebagai berikut:

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Page 194: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level192

Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Keuangan

Tabel total volume penjualan dan rata-rata harga jual menurut pasar.

Tujuan PemasaranVolume Penjualan (ton)

(%) Perubahan2014 2013

Indonesia 26.163.372 25.410.341* 3,0

Regional 2.362.994 2.405.157 -1,8

Total 28.526.366 27.815.498 2,6

Pendapatan (dalam Rp Juta)

Indonesia 25.610.861 23.369.656* 9,6

Regional 1.376.175 1.131.585 21,6

Tujuan PemasaranHarga Rata-rata (Rp/ton)

(%) Perubahan2014 2013

Indonesia 978.882 919.691 6,4

Regional 582.386 470.483 23,8

Catatan:* Tidak termasuk penjualan masa percobaan (commisioning)

Volume penjualan Indonesia yang dicapai oleh Perseroan pada tahun 2014 sebesar 26,2 juta ton atau tumbuh

3,0% diatas tahun lalu, sebesar 25,4 juta ton.

Kenaikan berbagai komponen harga yang berkaitan dengan komponen beban pokok mengakibatkan harga jual di

pasar domestik rata-rata menjadi Rp979 ribu/ton atau naik 6,4% di atas harga rata-rata tahun lalu. (Lihat bahasan

“Kebijakan harga” Hal.182)

Pendapatan Perseroan naik sebesar 10,1% menjadi Rp27,0 triliun terutama berasal dari naiknya volume

penjualan sebesar 2,6% dan naiknya rata-rata harga jual semen domestik sebesar 6,4%.

Di pasar Indonesia, Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp25.611 miliar atau meningkat 9,6% di

atas tahun sebelumnya yang sebesar Rp23.370 miliar, sedangkan pendapatan ekspor mengalami kenaikan sebesar

21,6% menjadi sebesar Rp1.376 miliar dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp1.132 miliar. Pada tahun 2014,

Perseroan memberi perhatian pada pasar luar negeri, sekalipun tetap memfokuskan penjualan pada pasar di dalam

negeri.

Pendapatan (dalam Rp juta)

2014 % 2013 % % Perubahan

Dalam Negeri

Jawa 12.971.849 48,1 12.938.449 52,8 0,3

Luar Jawa 12.639.012 46,8 10.431.207 42,6 21,2

Luar Negeri

Asia 1.351.420 5,0 1.131.585 4,6 19,4

Eropa 24.755 0,1 - - -

TOTAL 26.987.035 100,0 24.501.241 100,0 10,1

Page 195: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 193

Tinjauan Kinerja Keuangan

Wilayah pemasaran Jawa memberikan kontribusi

mencapai Rp12.972 miliar atau 48,1% dari total

pendapatan Perseroan, tumbuh 0,3% dari tahun

sebelumnya yang mencapai Rp12.938 miliar

sedangkan wilayah pemasaran luar Jawa memberikan

kontribusi pendapatan sebesar Rp12.639 miliar

atau 46,8% dari total pendapatan dan meningkat

21,2% dari tahun 2013 yang sebesar Rp10.431

miliar. Kontribusi pendapatan dari luar Jawa ini lebih

tinggi dari tahun 2013 karena naiknya permintaan

semen terutama di area pemasaran Kalimantan dan

Sulawesi.

Wilayah pemasaran Jawa berkontribusi sebesar 48,1% total pendapatan dan wilayah luar

Jawa berkontribusi sebesar 46,8% dari total pendapatan Perseroan

Total volume penjualan Perseroan tahun 2014,

termasuk penjualan luar negeri adalah sebesar 28,5

juta ton atau meningkat 2,6% dari tahun 2013

sebesar 27,8 juta ton, sementara volume penjualan

dalam negeri, adalah 26,2 juta ton, naik 3,0% dari

tahun sebelumnya yang mencapai 25,4 juta ton.

BEBAN POKOK PENDAPATANBeban pokok pendapatan Perseroan pada tahun

2014 sebesar Rp 15.388 miliar atau naik 13,5% dari

tahun sebelumnya yang sebesar Rp13.557 miliar.

Peningkatan ini terutama disebabkan oleh naiknya

volume produksi semen Perseroan sebesar 5,0% dari

26,9 juta ton menjadi 28,3 juta ton pada tahun 2014.

Kontributor utama beban pokok pendapatan dalam

proses pembuatan semen adalah biaya bahan bakar

(batubara), tenaga listrik, biaya distribusi dan biaya

kemasan.

Rp Juta

Beban Pokok Pendapatan 2014 % 2013 % % Perubahan

Bahan Bakar 3,335,417 21.7 3,401,501 25.1 -1.9

Listrik 2,530,080 16.4 1,876,500 13.8 34.8

Distribusi 2,422,649 15.7 2,120,327 15.6 14.3

Kemasan 867,790 5.6 818,338 6.0 6.0

Tenaga Kerja 1,372,373 8.9 1,398,625 10.3 -1.9

Pemeliharaan 1,365,447 8.9 1,285,212 9.5 6.2

Fabrikasi Lainnya 3,494,675 22.8 2,656,644 19.7 31.5

TOTAL 15,388,431 100.0 13,557,147 100.0 13.5

Perseroan berupaya merealisasikan berbagai

program efisiensi untuk mengendalikan peningkatan

komponen beban pokok pendapatan ini,

sebagaimana dijelaskan dengan ringkas sebagai

berikut.

•BiayaEnergi

– Komponen biaya energi yang utama adalah

bahan bakar dan listrik yang mencapai 38,1%

dari total beban pokok pendapatan.

– Biaya energi merupakan komponen terbesar dari

struktur beban pokok pendapatan Perseroan

dengan sumber yang terbatas. Tarif dasar listrik

untuk industri (golongan tarif I-4) ditahun 2014

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Page 196: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level194

naik sebesar 65% dan berdampak terhadap

kenaikan biaya listrik per ton produksi sebesar

27%. Oleh karena itu Perseroan melakukan

upaya yang serius dalam hal pengendaliannya,

meliputi:

•Mengatur komposisi pemakaian batubara

pada tingkat kalori yang tepat untuk

memperoleh harga yang efisien dan menjaga

optimasi tingkat Heat Consumption.

•PenambahanCoal Mill baru untuk penggunaan

batubara low calorie.

•Mengamankan pasokan batubara melalui

kontrak jangka panjang

•Membentuk entitas anak perusahaan yang

bergerak di bidang pertambangan batubara.

•Membangun power plant sendiri, seperti

direalisasikan di Tonasa.

•Memanfaatkan panas buang dari proses

pembakaran terak, dalam bentuk proyek

WHRPG (Waste Heat Recovery Power

Generator) yang telah direalisasikan di

Padang, dan kini tengah dilanjutkan di unit

Tuban.

•Optimalisasi penggunaan bahan bakar

alternatif.

• Distribusi

Upaya Perseroan meningkatkan jaminan

pasokan semen kepada seluruh konsumen

berdampak meningkatnya aktifitas pengiriman

ke gudang penyangga dan packing plant yang

tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sehingga

hal ini memberikan dampak meningkatnya

beban distribusi.

Untuk menekan laju peningkatan beban

distribusi dengan tetap menjamin ketepatan dan

ketersediaan pasokan, Perseroan melakukan

upaya antara lain:

•Penerapan sinergi distribusi dan pemasaran

dari seluruh entitas anak usaha yang memiliki

kegiatan di bidang persemenan dan distribusi

Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Keuangan

semen untuk memasok semen ke pasar utama

dengan jarak yang terdekat. (lihat kembali

uraian “Program Sinergi” dan “Revenue

Management”)

•Optimalisasi packing plant, pembangunan

packing plant dan pelabuhan bongkar muat

di area strategis, untuk meningkatkan efisiensi

transportasi dan distribusi. (lihat kembali

uraian “Pembangunan Packing Plant”).

• Kemasan

Dalam rangka menekan pengaruh kenaikan

harga bahan baku kemasan, Perseroan

senantiasa melakukan kegiatan pengembangan

kemasan dalam rangka efisiensi. (Lihat

uraian “Penelitian dan pengembangan”,

Pengembangan kemasan). Upaya-upaya

yang dilakukan dalam bidang penelitian dan

pengembangan kemasan ini telah terbukti

memberikan dampak yang signifikan, komposisi

beban kemasan terhadap total beban pokok

pendapatan tahun 2014 sebesar 5,6% lebih

rendah sebesar 6,0% dari tahun sebelumnya.

• Biaya Pemeliharaan

Terjadi peningkatan biaya pemeliharaan di

tahun 2014 sebesar 6,2% dibanding tahun

lalu, terutama dikontribusi oleh peningkatan

harga suku cadang dan peralatan impor yang

sebagai dampak melemahnya nilai tukar rupiah

terhadap US dollar. Perseroan memanfaatkan

kondisi melemahnya permintaan pasar dengan

melakukan kegiatan perbaikan tambahan,

sehingga secara keseluruhan tingkat utilisasi

tetap baik.

• Biaya Fabrikasi Lainnya

Meningkat hingga sebesar 31,5% terutama

disebabkan oleh kenaikan nilai Depresiasi dari

kapitalisasi pabrik serta adanya kenaikan harga

beli bahan baku penolong dan ongkos angkut

bahan baku.

Page 197: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 195

Tinjauan Kinerja Keuangan

Rp Juta 2014 2013 % Perubahan

Pendapatan 26.987.035 24.501.241 10,15

Beban Pokok Pendapatan (15.388.431) (13.557.147) 13,51

Beban Pokok Pendapatan / Ton (Rp/Ton) -539.446 -487.395 10,51

Beban Pokok Pendapatan / Pendapatan (%) (57,02) (55,33) 10,68

3,05

Berbagai upaya tersebut, membuat tingkat kenaikan

beban pokok pendapatan per ton produk pada

kisaran 10,7%, dari Rp487 ribu/ton di tahun 2013

menjadi sebesar Rp539 ribu/ton ditahun 2014.

Namun demikian jika dilihat dari rasio beban pokok

pendapatan terhadap pendapatan (COGS to Sales),

maka rasio ini di tahun 2014 sebesar 57,0% atau naik

sebesar 3,0% dari tahun sebelumnya yang sebesar

55,3%. Hal ini terutama karena kenaikan rata-rata

harga jual domestik yang sebesar 6% lebih rendah

dari inflasi tahun 2014 sebesar 8,36%.

Upaya-upaya sinergi, efisiensi dan aplikasi inovasi

yang telah dilakukan Perseroan untuk membatasi

laju kenaikan beban pokok pendapatan memberikan

hasil positif. Perseroan akan terus menerapkan hasil-

hasil kegiatan Penelitian dan Pengembangan,

Rp Juta

Beban Usaha 2014 % 2013 % % Perubahan

Beban Penjualan 2.692.903 60,6 2.283.452 58,8 17,9

Beban Umum dan administrasi 1.951.961 43,9 1.688.257 43,5 15,6

Pendapatan (beban) operasi lainnya -201.928 -4,5 -90.608 -2,3 122,9

Beban operasi lainnya - 0,0 - 0,0 -

TOTAL 4.442.936 100,0 3.881.101 100,0 14,5

Beban Usaha Pendapatan 16,5% 15,8% 0,6%

sehingga besaran beban pokok pendapatan ini dapat

ditekan dan dikendalikan melalui berbagai upaya

sinergi, efisiensi dan aplikasi inovasi.

Laba Bruto

Laba bruto Perseroan di tahun 2014 mengalami

peningkatan sebesar 6,0% dari angka Rp10.944

miliar di tahun 2013 menjadi sebesar Rp11.599

miliar di tahun 2014 dan marjin laba kotor Perseroan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

menjadi 43,0% dibanding 44,7% di tahun 2013.

Namun demikian, kenaikan pendapatan Perseroan

yang sebesar 10,1% dari tahun lalu, belum

dapat mengimbangi laju kenaikan beban pokok

pendapatan.

BEBAN USAHABeban usaha Perseroan tahun 2014 sebesar

Rp4.443 miliar, meningkat 14,5% dari tahun

sebelumnya sebesar Rp3.881 miliar. Peningkatan

ini terutama dipengaruhi oleh naiknya beban

penjualan sebesar 17,9%, menjadi sebesar Rp2.693

miliar (2013:Rp2.283 miliar), serta naiknya beban

umum dan administrasi sebesar 15,6%, menjadi

sebesar Rp1.952 miliar (2013: Rp1.688 miliar).

Komponen utama beban penjualan di tahun 2014

terdiri atas ongkos angkut dan bongkar, sebesar

Rp2.097 miliar (19,9% ), biaya promosi sebesar

Rp352 miliar (17,5%), Gaji, upah dan remunerasi

lain sebesar Rp172 miliar (4,2%). Kenaikan beban

penjualan terutama disebabkan oleh naiknya

beban ongkos angkut dan bongkar seiring dengan

meningkatnya volume pengiriman semen ke

pelanggan.

Page 198: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level196

Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Keuangan

Rp Juta

Beban Penjualan 2014 % 2013 % % Perubahan

Ongkoa Angkut dan Bongkar 2.097.602 77,9 1.749.566 76,6 19,9

Promosi 351.850 13,1 299.335 13,1 17,5

Gaji, Upah dan Remunerasi 171.595 6,4 164.737 7,2 4,2

Beban penjualan lainnya 71.855 2,7 69.814 3,1 2,9

TOTAL 2.692.903 100,0 2.283.452 100,0 17,9

Untuk mengendalikan komponen beban penjualan, manajemen menerapkan strategi cost management, dimana

penjualan difokuskan pada area dengan tingkat marjin maksimal. Upaya lain yang dilakukan adalah optimalisasi

distribusi dan pembangunan packing plant untuk menekan biaya bongkar dan biaya transportasi per ton produk

yang didistribusikan.

Beban Umum dan Administrasi

Tabel rincian Beban Umum dan Administrasi

Rp Juta

Beban Umum dan Administrasi 2014 % 2013 % % Perubahan

Gaji, Upah, dan Remunerasi Lainnya 948.786 48,6 791.249 46,9 19,9

Program kemitraan dan Bina Lingkungan 180.171 9,2 141.823 8,4 27,9

Pemeliharaan 98.896 5,1 84.820 5,0 16,6

Beban Umum dan Administrasi Lainnya 724.109 37,1 670.365 39,7 8,0

TOTAL 1.951.961 100,0 1.688.257 100,0 15,6

Komponen utama beban umum dan adminstrasi di tahun 2014 adalah beban gaji, upah dan remunerasi lainnya

sebesar Rp949 miliar (19,9%), beban Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebesar Rp180 miliar (27,0%),

beban pemeliharaan sebesar Rp99 miliar (16,6%), dan beban lainnya. Peningkatan beban gaji, upah dan remunerasi

ini selaras dengan meningkatnya jumlah pegawai untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka persiapan

operasional pabrik baru.

Terkait Biaya SDM, manajemen lebih memandang komponen biaya ini sebagai salah satu alat untuk memotivasi

peningkatan kinerja individual maupun Perseroan secara keseluruhan. Kenaikan komponen biaya SDM sebagian juga

disebabkan realisasi program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM, yang merupakan salah satu bentuk

investasi perusahaan.

Perseroan telah menerapkan kebijakan remunerasi berbasis kinerja, yang dinilai dengan alat balanced score card dan

ketercapaian key performance indicator (KPI) dengan peningkatan penghargaan terhadap karyawan, sebagai salah

satu jalan untuk mengukur keberhasilan investasi di bidang ketenagakerjaan (Lihat kembali uraian “Pengelolaan

SDM, Penilaian Kinerja”).

Page 199: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 197

Kenaikan komponen biaya SDM sebagian juga disebabkan oleh realisasi program pelatihan untuk meningkatkan

kompetensi SDM, yang merupakan salah satu bentuk investasi perusahaan di bidang ketenaga kerjaan

PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN

Perseroan membukukan pendapatan lain-lain

sebesar Rp286 miliar, naik 75,5% dari nilai sebesar

Rp163 miliar di tahun 2013, yang disebabkan karena

kenaikan pendapatan bunga dari penempatan

deposito berjangka dalam rupiah maupun dalam

mata uang asing meningkat seiring dengan

peningkatan saldo penempatan dana kas perusahaan

yang menjadi Rp4.475 miliar dari sebelumnya sebesar

Rp3.767 miliar di akhir tahun 2013. (Lihat uraian

“Kas dan Setara Kas”).

Beban keuangan naik 12,6% menjadi Rp383 miliar

dari Rp340 miliar di tahun 2013, yang disebabkan oleh

pembebanan bunga pinjaman atas pembangunan

pabrik baru dan power plant.

Profitabilitas Dan Marjin (Rpjuta)

Laba Rugi 2014 2013 % Perubahan

Laba Bruto 11.598.604 10.944.094 6,0

Margin Laba Bruto (%) 43,0 44,7 -1,7

Laba Usaha 7.155.668 7.062.993 1,3

Margin Laba Usaha (%) 26,5 28,8 -2,3

EBITDA 8.303.439 8.099.042 2,5

Margin EBITDA (%) 30,8 33,1 -2,3

Laba Bersih 5.565.858 5.370.247 3,6

Margin Laba Bersih (%) 20,6 21,9 -1,3

Perseroan mencatat laba bruto tahun 2014 sebesar

Rp11.599 miliar atau meningkat 6,0% dibanding

tahun sebelumnya sebesar Rp10.944 miliar, laba

usaha tahun 2014 sebesar Rp7.156 miliar atau

meningkat 1,3% dibanding tahun sebelumnya

sebesar Rp7.063 miliar. Sedangkan EBITDA tahun

2014 mencapai Rp8.303 miliar atau meningkat 2,5%

dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp8.099

miliar.

Tinjauan Kinerja Keuangan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Marjin profitabilitas di tahun 2014 secara umum

mengalami penurunan, dimana marjin laba bruto

menjadi sebesar 43,0%, marjin laba usaha sebesar

26,5%, marjin EBITDA sebesar 30,8% dan marjin

laba bersih sebesar 20,6%. Untuk tahun 2013

angka-angka tersebut adalah 44,7% untuk marjin

laba bruto, marjin laba usaha sebesar 28,8%, marjin

EBITDA sebesar 33,1% dan marjin laba bersih adalah

sebesar 21,9%.

BEBAN PAJAK PENGHASILAN

Beban pajak Perseroan tahun 2014 adalah sebesar

Rp1.517 miliar turun 3,1% dari Rp1.566 miliar di

tahun 2013.

Perseroan memenuhi persyaratan memperoleh

penurunan tarif PPh Badan sebesar 5% masing-

masing untuk tahun fiskal 2014 dan 2013

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun

2007.

Sepanjang tahun pelaporan Perseroan senantiasa

memenuhi kewajiban pembayaran pajak dengan

baik, sehingga tidak ada sengketa perpajakan yang

harus diselesaikan.

Page 200: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level198

Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Keuangan

LABA BERSIH DAN LABA BERSIH PER SAHAM

DASAR

Dengan perhitungan beban pajak tersebut, Perseroan

mampu membukukan laba yang dapat diatribusikan

kepada pemilik induk (laba bersih) sebesar Rp5.566

miliar atau meningkat 3,6% dibanding tahun

sebelumnya sebesar Rp5.370 miliar sehingga net

margin mencapai 20,6% atau turun 1,3% dari tahun

lalu yang sebesar 21,9%.

Laba bersih per saham dasar menjadi Rp938 per

lembar atau meningkat 3,6% dari tahun 2013 yang

sebesar Rp905 per lembar saham yang menunjukkan

Perseroan kembali mampu memberikan peningkatan

nilai kepada pemegang saham.

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

Perseroan memiliki pendapatan komprehensif lain

terkait dengan keuntungan yang belum direalisasi

atas investasi efek cadangan atas lindung nilai arus

kas, dan selisih kurs penjabaran, sehingga laba

komprehensif tahun berjalan setelah pajak adalah

sebesar Rp5.587 miliar, turun 4,5% dari tahun 2013

sebesar Rp5.852 miliar.

IKHTISAR PERUBAHAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Ikhtisar Posisi Keuangan Konsolidasi Perseroan, 2014 - 2013

(dalam Rp juta, kecuali dinyatakan lain)

Aset Lancar 2014 % 2013 % % Perubahan

Aset Lancar 11.648.545 42,3 9.972.110 32,4 168

Aset Tidak Lancar 22.666.121 0,1 20.820.774 67,6 8,9

Total Aset 34.314.666 100,0 30.792.884 100,0 11,4

Liabilitas Jangka Pendek 5.273.269 56,6 5.297.631 58,9 -0.5

Liabilitas Jangka Panjang 4.038.945 43,4 3.691.277 41,1 9,4

Total Liabilitas 9.312.214 100.0 8.988.908 100,0 3,6

Ekuitas didistribusikan kepada:

• Pemilik Entitas Induk 24.042.038 96,2 20.882.543 95,8 15,1

• Kepentingan Non Pengendali 960.414 3,8 921.433 4,2 4,2

Total Ekuitas 25.002.452 100,0 21.803.976 100,0 16,8

ASET

Per tanggal 31 Desember 2014, Perseroan memiliki

total aset sebesar Rp34.315 miliar, naik 11,4% dari

saldo 31 Desember 2013, sebesar Rp30.793 miliar.

Total aset tersebut terdiri dari 33,9% aset lancar dan

66,1% aset tidak lancar. Komposisi ini berubah dari

komposisi aset di tahun 2013 yang terdiri dari 32,4%

aset lancar dan 67,6% aset tidak lancar.

Aset Perseroan11,4%

34,3 triliun

Page 201: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 199

Tinjauan Kinerja Keuangan

Perubahan komposisi tersebut terjadi karena adanya

kenaikan jumlah aset lancar sebesar 16,8% dari

sebesar Rp9.972 miliar di tahun 2013 menjadi sebesar

Rp11.649 miliar. Disisi lain terjadi peningkatan saldo

aset tidak lancar sebesar 8,9% dari saldo sebesar

Rp20.821 miliar di tahun 2013 menjadi sebesar

Rp22.666 miliar di akhir tahun 2014. Penjelasan

atas perubahan pada pos-pos laporan posisi

keuangan utama yang mempengaruhi perubahan

komposisi aset lancar maupun tidak lancar tersebut

adalah sebagai berikut:

Aset Lancar

Rincian Aset Lancar (dalam Rp juta)

Aset Lancar 2014 % 2013 % % Perubahan

Kas dan setara kas 4.925.950 42,3 4.070.493 40,8 21,0

Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya

13.697 0,1 37.599 0,4 (63,6)

Investasi jangka pendek 91.872 0,8 104.835 1,1 (12,4)

Piutang usaha - Net 3.301.247 28,3 2.825.109 28,3 16,9

Piutang lain-lain - Net 131.309 1,1 90.953 0,9 44,4

Persediaan - Net 2.811.704 24,1 2.645.893 26,5 6,3

Uang Muka 148.717 1,3 90.824 0,9 63,7

Pajak dibayar dimuka 171.261 1,5 57.782 0,6 196,4

Beban dibayar dimuka 52.788 0,5 48.622 0,5 8,6

Total Aset Lancar 11.648.545 100,0 9.972.110 100,0 16,8

Komposisi utama aset lancar adalah kas dan setara

kas, 42,3%, Piutang usaha-net, 28,3%, Persediaan

24,1%, investasi jangka pendek 0,8%, kas yang

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

dibatasi penggunaannya 0,1%, uang muka 1,3%

dan lainnya 3,1%.

Komposisi tersebut berubah dari tahun 2013,

sebagaimana tampak pada Tabel Rincian Aset Lancar

tersebut di atas. Penjelasan atas penyebab perubahan

posisi aset lancar tersebut adalah sebagai berikut.

Kas dan setara kas, serta kas dan setara kas

yang dibatasi penggunaannya.

Pengelolaan kas dan setara kas dilakukan secara

prudent melalui manajemen cash cycle yang optimal

dan pembentukan manajemen portfolio yang

sehat atas excess cash Perseroan dengan tetap

memperhatikan risk dan return yang memberi benefit

optimal.

Rincian Kas dan Setara Kas (Dalam Rp Juta)

Kas dan Setara Kas 2014 % 2013 % % Perubahan

Kas 2.994 0,1 2.262 0,1 32,4

Bank

Rupiah 280.572 5,7 198.729 4,9 41,2

Dolar Amerika Serikat 55.082 1,1 83.481 2,1 -34.0

Euro 97.560 2,0 19.043 0,5 412,3

Dolar Singapure 123 0,0 197 0,0 -37,6

Dong Vietnam 15.053 0,3 14.014 0,3 7,4

Total Bank 448.390 9,1 315.463 7,7 42,1

Page 202: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level200

Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Keuangan

Rincian Kas dan Setara Kas (Dalam Rp Juta)

Kas dan Setara Kas 2014 % 2013 % % Perubahan

Deposito

Rupiah 4.300.049 87,3 3.706.389 91,1 16,0

Dolar Amerika Serikat 37.320 0,8 46.379 1,1 -19,5

Euro 105.933 2,2 - - -

Dong Vietnam 31.264 0,6 - - -

Total Deposito 4.474.566 90,8 3.752.768 92,2 19,2

Total Kas dan Setara Kas 4.925.950 100,0 4.070.493 100,0 21,0

Total saldo kas dan setara kas di tahun 2014 adalah

sebesar Rp4.926 miliar, naik dibanding posisi tahun

2013 yang sebesar Rp4.070 miliar, terutama karena

adanya peningkatan kas dari aktifitas operasi.

Saldo kas dan setara kas termasuk investasi jangka

pendek pada akhir tahun 2014 yang terdiri dari kas

sebesar Rp2.994 miliar atau 0,1% dari jumlah kas

dan setara kas di bank sebesar Rp448 miliar atau

9,1% dari jumlah kas dan setara kas, serta deposito

berjangka dan call deposits sebesar Rp4.475 miliar

atau sebesar 90,8% dari jumlah kas dan setara kas.

Selaras dengan program pengembangan usaha

yang tengah dijalankan, dan sebagai bagian dari

mitigasi yang dilakukan terhadap perubahan nilai

tukar untuk membeli peralatan fasilitas produksi,

Perseroan menempatkan saldo kas dan setara kas

dalam beberapa mata uang, sesuai kebutuhan,

sebagai berikut.

Kas dan Setara Kas Per Mata Uang (dalam Rp Juta)

Kas dan Setara Kas 2014 % 2013 % % Perubahan

Rupiah 4.583.501 93,0 3.907.312 96,0 17,3

Dolar Amerika Serikat 92.411 1,9 129.861 3,2 -28,8

Euro 203.493 4,1 19.043 0,5 968,6

Dolar Singapura 123 0,0 197 0,0 37,6

Dolar Vietnam 15.053 0,3 14.014 0,3 7,4

Total Kas dan Setara Kas 4.925.950 100,0 4.070.493 100,0 21,0

Dalam tabel tersebut diatas tampak adanya

peningkatan kas dan setara kas dalam mata uang

Dolar Amerika Serikat dan Euro. Hal ini karena kedua

jenis instrumen tersebut adalah komponen dana yang

dialokasikan untuk pembelian mesin dan peralatan

unit pabrik baru yang didatangkan dari Eropa

maupun Amerika. Perseroan menganggarkan dana

pembelian tersebut dalam mata uang yang relevan

agar terhindar dari risiko fluktuasi mata uang dan

oleh karenanya juga terhindar dari risiko penundaan

pengiriman karena keterlambatan pembayaran (lihat

juga uraian “Perkembangan Proyek Strategis”)

Selain untuk pembangunan pabrik baru, dan

pemeliharaan fasilitas produksi eksisting Perseroan

menyiapkan dana untuk membangun beberapa

fasilitas pendukung produksi (grinding mills), coal

handling maupun fasilitas pendukung distribusi,

yakni packing plant.

Page 203: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 201

Tinjauan Kinerja Keuangan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Perseroan juga menempatkan sejumlah dana kas dan

setara kas untuk mendukung keperluan modal kerja,

baik dalam rangka pembelian bahan baku, maupun

barang modal lain yang harus dilakukan dalam mata

uang rupiah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan

kesiapan operasi pabrik sebagai antisipasi atas

naiknya permintaan semen di pasar domestik dimasa

mendatang.

Saldo kas dan setara kas Perseroan mayoritas

ditempatkan dalam bentuk deposito pada bank

dengan tingkat kesehatan yang baik antara lain: di PT

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk, PT.Bank Tabungan Negara (Persero), PT. Bank

Bukopin Tbk, dan bank lainnya.

Atas penempatan dana tersebut, Perseroan

mendapatkan pendapatan bunga dengan tingkat

bunga untuk deposito rupiah sebesar 4,00%-11,0%.

(lihat juga uraian “Pendapatan/(Beban) Lainnya”.

Piutang Usaha / Trade Receivables

Piutang usaha Perseroan tercatat sebesar Rp3.301

miliar atau naik 16,9% dari akhir tahun 2013 sebesar

Rp2.825 miliar, terutama disebabkan oleh naiknya

kegiatan operasional Perseroan untuk memenuhi

permintaan pelanggan. Peningkatan piutang usaha

juga diakibatkan oleh penerapan strategi pemasaran.

Rata-rata perputaran piutang tahun 2014 pada

kisaran 41 hari. Namun demikian dengan dukungan

teknologi informasi yang dikembangkan, Perseroan

mampu menjaga kualitas piutangnya agar

senantiasa terkelola dengan baik dan memiliki

tingkat kolektibilitas yang tinggi. Dengan demikian

jumlah cadangan yang dialokasikan sebagai

antisipasi dan kompensasi terhadap penurunan nilai

piutang usaha berada dalam tingkat yang wajar

sesuai kebijakan Perseroan.

Pada tabel berikut ditunjukkan persentase piutang

terhadap pendapatan tahun 2014 mencapai

12,23%. Meskipun lebih tinggi dari tahun 2013

namun komposisi piutang yang lewat jatuh tempo

mengalami peningkatan menjadi 3,4% dibanding

tahun 2013 sebesar 11,5%.

Piutang 2014 % 2013 % % Perubahan

Lancar 2.932.746 88,8 2.538.995 89,9 15,5

Lewat jatuh Tempo

1-45 hari 265.438 8,0 205.169 7,3 29,4

46-135 hari 63.654 1,9 24.458 0,9 160,0

136-365 21.369 0.6 37.211 1,3 -41,6

Lebih dari 365 hari 90.580 2,7 89.419 3,2 1,3

Cadangan Penurunan Nilai (72.541) -2,2 (70.143) -2,5 3,4

Piutang Usaha-Bersih 3.301.247 100,0 2.825.109 100,0 16,9

Pendapatan 26.987.035 24.501.241 10,1

Piutang Usaha-Bersih/Pendapatan 12,23 11,53 6,1

Peningkatan akun kas dan setara kas karena adanya peningkatan kas dari aktifitas

operasi

Persediaan

Nilai persediaan bersih pada akhir tahun 2014 adalah

Rp2.812 miliar atau naik 6,3% dibandingkan posisi

Page 204: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level202

akhir tahun sebelumnya sebesar Rp2.646 miliar.

Saldo persediaan tersebut terdiri dari suku cadang

bersih sebesar Rp1.164 miliar, persediaan bahan

baku dan penolong sebesar Rp832 miliar, barang

dalam proses sebesar Rp538 miliar, barang jadi

sebesar Rp242 miliar,dan barang dalam perjalanan

sebesar Rp132 miliar.

Peningkatan persediaan tersebut berkaitan erat

dengan pelemahan permintaan pasar, yang berakibat

Perseroan menahan pengiriman barang ke pelanggan

ataupun ke distributor. Pelemahan permintaan pasar

kemudian disikapi dengan penurunan kegiatan

produksi. Perseroan kemudian merealisasikan

program-program pemeliharaan fasilitas produksi

dari beberapa unit fasilitas yang dimiliki.

Aset Tidak Lancar

Tabel Komposisi Aset Tidak Lancar

(dalam Rp juta)

Kas dan Setara Kas 2014 % 2013 % % Perubahan

Aset 39.544 0,2 84.380 0,4 53,1

Investasi pada Entitas Asosiasi 146.980 0,6 127.510 0,6 15,3

Properti Investasi 183.318 0,8 48.655 0,2 276,8

Aset Tetap - Net 20.221.067 89,2 18.862.518 90,6 7,2

Beban Tangguhan - Net 113.317 0,5 100.627 0,5 12,6

Uang Muka Investasi 531.935 2,3 214.473 1,0 148,0

Aset Tidak Terwujud 1.103.697 4,9 1.158.475 5,6 -4,7

Aset Lain-lain 326.263 1,4 224.136 1,1 45,6

Total Aset Tidak Lancar 22.666.121 100,0 20.820.774 100,0 8,9

Komposisi aset tidak lancar 2014, terutama terdiri

atas aset tetap, 89,2% senilai Rp20.221 miliar

dan aset tidak berwujud 4,9% senilai Rp1.104

miliar, sehingga peningkatan pos neraca ini akan

berpengaruh besar pada total aset tidak lancar.

Aset tidak lancar pada akhir 2014 adalah sebesar

Rp22.666 miliar, meningkat 8,9% dibanding akhir

2013, sebesar Rp20.821 miliar. Peningkatan terbesar

dari aset tidak lancar tersebut berasal dari kenaikan

aset tetap bersih yang meningkat sebesar 7,2%

menjadi Rp20.221 miliar. Peningkatan tersebut

terutama karena adanya peningkatan aktifitas proyek

pembangunan pabrik semen, pembangkit listrik baru,

fasilitas pendukung produksi dan fasilitas pendukung

distribusi. (Lihat juga uraian “Perkembangan Proyek

Strategis” dan “Belanja Modal”).

Aset Tetap

Aset tetap Perseroan terdiri atas tanah, bangunan

dan peralatan produksi. Aset tetap tersebut

dikelompokkan menjadi dua, aset yang dimiliki

langsung oleh Perseroan dan aset sewa pembiayaan.

Total nilai buku netto aset tetap Perseroan tahun 2014

sebesar Rp20.221 miliar, meningkat 7,2% dari tahun

sebelumnya sebesar Rp18.863miliar. Peningkatan

tersebut selaras dengan penyelesaian pembangunan

pabrik baru, akuisisi entitas anak, packing plant,

bangunan lainnya dan adanya kenaikan pada aset

sewa pembiayaan untuk mendukung peningkatan

aktifitas produksi maupun menggantikan aset sewa

pembiayaan yang sudah kurang produktif.

Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Keuangan

Page 205: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 203

Aset Tidak Berwujud

Aset tidak berwujud neto pada tahun 2014 sebesar

Rp1.104 miliar turun 4,7% dibanding tahun

2013 yang sebesar Rp1.158 miliar. Penurunan

ini sehubungan dengan telah berakhirnya nilai

ekonomis beberapa aset tidak berwujud.

Tabel Komposisi Liabilitas Jangka Pendek

(dalam Rp juta)

Liabilitas Jangka Pendek 2014 % 2013 % % Perubahan

Pinjaman 81.809 0,2 320.926 6,1 -74,5

Utang Usaha 3.031.508 0,6 2.501.734 47,2 21,2

Utang Lain-lain 215.001 0,8 320.384 6,0 -32,9

Utang Pajak 271.687 89,2 398.537 7,5 -31,8

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 681.537 0,5 774.818 14,6 -12,0

Beban Akrual 445.434 2,3 438.205 8,3 1,6

Uang Muka Penjualan 30.225 4,9 23.752 0,4 27,3

Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang 516.068 1,4 519.274 9,8 -0,6

Total Liabilitas Jangka Pendek 5.273.269 100,0 5.297.631 100,0 -0,5

LIABILITAS

Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember

2014 adalah sebesar Rp9.312 miliar, meningkat

3,6% dibanding tahun sebelumnya Rp8.989 miliar.

Liabilitas Perseroan di tahun 2014 terdiri atas

Liabilitas Jangka Pendek dengan porsi 56,6%,

senilai Rp5.273 miliar atau turun sebesar 0,5%

dan Liabilitas jangka panjang dengan porsi 43,4%

senilai Rp4.039 miliar atau naik sebesar 9,4%.

(dalam Rp juta)

Liabilitas 2014 % 2013 % % Perubahan

Liabilitas Jangka Pendek 5.273.269 56,6 5.297.630 58,9 -0,5

Liabilitas Jangka Panjang 4.038.945 43,4 3.691.278 41,1 9,4

Total Liabilitas 9.321.214 100,0 8.988.908 100,0 3,6

Penjelasan berikut memberi gambaran hal-hal yang

mempengaruhi perubahan posisi liabilitas Perseroan

tersebut.

Liabilitas Jangka Pendek

Komposisi liabilitas jangka pendek Perseroan akhir

tahun 2014 terdiri atas utang usaha 57,5% sebesar

Rp3.032 miliar, liabilitas manfaat karyawan jangka

pendek 12,9% sebesar Rp682 miliar, utang lain-lain,

4,1% sebesar Rp215 miliar dan utang pajak 5,2%

sebesar Rp272 miliar, seperti tampak pada tabel

berikut.

Tinjauan Kinerja Keuangan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

miliar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh semakin

tingginya aktifitas operasional serta adanya kenaikan

beberapa komponen beban pokok pendapatan

dalam rangka memenuhi peningkatan kegiatan

produksi untuk memenuhi permintaan pasar.

Penjelasan atas penyebab perubahan pada pos-pos

neraca tersebut serta upaya untuk mengelolanya

diuraikan dalam bahasan berikut.

Utang Usaha

Posisi utang usaha pada akhir tahun 2014 naik

sebesar 21,2% menjadi Rp3.032 miliar dibandingkan

dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp2.502

Page 206: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level204

Dari total nilai utang usaha di tahun 2014, sebesar

Rp2.241 miliar atau 73,9% terdiri dari utang lancar.

Hal ini menunjukkan tingginya komitmen Perseroan

untuk meningkatkan hubungan kerja yang semakin

baik dan berkualitas dengan para pemasok.

(dalam Rp juta)

Kolektabilitas 2014 % 2013 % % Perubahan

Lancar 2.241.483 74 1.899.172 75,9 18,0

Lewat Jatuh Tempo

1-45 hari 480.108 15,8 461.760 18,5 4,0

46-135 hari 128.623 4,2 50.284 2,0 155,8

136-365 hari 158.676 5,2 29.262 1,2 442,3

Lebih dari 365 hari 22.618 0,8 61.256 2,4 -63,1

Total Liabilitas Jangka Pendek 3.031.508 100,0 2.501.734 100,0 21,2

Dalam rangka menjaga hubungan dengan pemasok,

Perseroan memberikan jaminan pembayaran yang

on time sepanjang seluruh prosedur dan dokumen

penagihan lengkap. Perseroan mengandalkan

dukungan Teknologi Informasi yang terus

dikembangkan (Lihat juga uraian “Pengembangan

Teknologi Informasi”) untuk melakukan verifikasi

dokumen dan menerapkan e-procurement untuk

memperoleh kualitas jasa dan barang yang baik

dengan harga kompetitif serta untuk memonitor dan

mendapatkan pemasok yang bonafide.

Liabilitas Manfaat Karyawan Jangka Pendek

Estimasi liabilitas imbalan kerja 2014 adalah sebesar

Rp682 miliar atau turun 12,0% dari tahun 2013 yang

sebesar Rp775 miliar. Hal ini adanya penyesuaian

atas kesejahteraan pegawai sehubungan dengan

kinerja Perseroan.

Beban Akrual

Posisi beban akrual pada akhir tahun 2014 sebesar

Rp445 miliar, naik 1,6% dari posisi tahun 2013

yang sebesar Rp438,2 miliar. Hal ini terutama

diakibatkan oleh adanya penyesuaian atas program

promosi penjualan yang meningkat terkait dengan

semakin ketatnya tingkat persaingan di pasar

domestik yang mengalami pelemahan pertumbuhan,

sementara beberapa pemain industri persemenan,

termasuk Perseroan, justru baru saja menyelesaikan

pembangunan pabrik baru.

Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Keuangan

Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang

Jumlah pinjaman yang akan jatuh tempo dalam

waktu dekat turun sebesar 0,6% menjadi sebesar

Rp516 miliar dari posisi tahun 2013 yang sebesar

Rp519 miliar. Perseroan membutuhkan dukungan

perbankan untuk merealisasikan pembangunan

beberapa proyek strategis yang dirancang sebagai

bagian dari rencana pengembangan usaha.

Peningkatan posisi akun ini menunjukkan Perseroan

harus segera menyiapkan skema pendanaan yang

memadai untuk mendukung posisi keuangan di

tahun mendatang.

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Komposisi liabilitas jangka panjang akhir tahun

2014, didominasi oleh pos neraca liabilitas jangka

panjang (setelah dikurangi bagian jangka pendek)

sebesar 82,1% senilai Rp3.315 miliar dan liabilitas

imbalan kerja, 11,8% senilai Rp479 miliar.

Page 207: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 205

Rincian Liabilitas Jangka Panjang

(Dalam Rp juta)

Liabilitas Jangka Panjang 2014 % 2013 % % Perubahan

Liabilitas Pajak Tangguhan 58.202 1,4 7.220 0,2 706,2

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 478.578 11,8 271.600 7,4 76,2

Liabilitas Jangka Panjang 3.315.145 82,1 3.242.382 87,8 2,2

Provisi Jangka Panjang 175.065 4,4 157.622 4,3 11,1

Liabilitas Jangka Panjang Lainnya 11.995 0,3 12.454 0,3 -4,0

Total Liabilitas Jangka Panjang 4.038.945 100,0 3.691.278 100,0 9,4

Secara total, posisi liabilitas jangka panjang akhir

tahun 2014 mengalami kenaikan 2,2% menjadi

sebesar Rp3.315 miliar terutama disebabkan oleh

pinjaman sindikasi bank jangka panjang oleh TLCC,

posisi per 31 Desember 2014 sebesar Rp1.237 miliar

(31 Desember 2013: Rp693 miliar).

Tabel Struktur Modal

Keterangandlm Rp miliar

2014 % Komposisi 2013 % Komposisi

Liabilitas 9.312 27,1 8.989 29,2

Ekuitas 25.003 72,9 21.804 70,8

Jumlah Ekuitas dan Liabilitas 34.315 100,0 30.793 100,0

STRUKTUR MODAL dan KEBIJAKAN STRUKTUR

MODAL

Struktur modal Perseroan di tahun 2014 terdiri dari

27,1% berupa liabilitas dan 72,9% berupa ekuitas.

Liabilitas Perseroan sebagian besar digunakan

untuk menambah kekurangan dana Perseroan

dalam membiayai kegiatan pengembangan usaha

yang meliputi: akuisisi perusahaan, pendirian anak

usaha, penambahan modal disetor pada anak usaha,

pembangunan fasilitas pabrik baru, pembangunan

fasilitas penunjang produksi, peningkatan

kapasitas produksi melalui program upgrading, dan

pembangunan fasilitas pendukung distribusi, selain

sebagian lainnya digunakan untuk memenuhi modal

kerja.

Sedangkan ekuitas seluruhnya digunakan untuk

membiayai modal investasi pengembangan usaha

tersebut diatas selain untuk untuk menutup risiko

usaha.

Tinjauan Kinerja Keuangan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Struktur modal yang optimal akan memaksimalkan

nilai Perseroan. Kondisi struktur modal yang optimal

dicapai dengan modal rata–rata tertimbang /

Weighted Average Cost of Capital (WACC) yang

minimal. Dengan bertambahnya penggunaan utang,

akan meminimalkan WACC karena biaya utang (cost

of debt) lebih murah dari biaya modal sendiri (cost

of equity). Di samping itu, penggunaan utang juga

akan mengurangi biaya kena pajak sehingga akan

terjadi penghematan pajak. Meskipun demikian,

peningkatan utang yang dilakukan oleh Persreoan

akan meningkatkan biaya beban bunga yang

selanjutnya akan mengurangi nilai Perseroan secara

keseluruhan.

Page 208: SMGR Annual Report 2014 Revisi
Page 209: SMGR Annual Report 2014 Revisi
Page 210: SMGR Annual Report 2014 Revisi
Page 211: SMGR Annual Report 2014 Revisi
Page 212: SMGR Annual Report 2014 Revisi
Page 213: SMGR Annual Report 2014 Revisi
Page 214: SMGR Annual Report 2014 Revisi
Page 215: SMGR Annual Report 2014 Revisi
Page 216: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level214

TARGET-TARGET KUANTITATIF 2015

Untuk tahun 2015, Perseroan optimis bahwa

kondisi perkonomian Nasional akan semakin baik,

didukung oleh membaiknya situasi politik dan

keamanan di dalam negeri dan semakin jelasnya

arah pembangunan nasional dalam beberapa

tahun kedepan. Rencana pembangunan tahun

2015 yang tertuang dalam RAPBN-P 2015 dengan

jelas menargetkan penyelesaian berbagai proyek

pembangunan infrastruktur dasar, berupa jalan,

pelabuhan dan ketenaga listrikan, dengan jumlah

anggaran yang jauh meningkat dibandingkan tahun-

tahun sebelumnya.

Kondisi tersebut akan berdampak positif bagi

pertumbuhan ekonomi, dan pada akhirnya

mendorong peningkatan konsumsi semen kembali

ke tingkat yang wajar, setelah pada tahun 2014 lalu

mengalami tingkat pertumbuhan terendah selama

empat tahun terakhir. Dengan mempertimbangkan

berbagai perkembangan dan kondisi terkini,

Perseroan mengasumsikan pertumbuhan ekonomi

nasional di tahun 2015 mencapai 5,8% dengan

tingkat inflasi sebesar +4,5%. Berdasarkan asumsi

tersebut permintaan semen nasional diprakirakan

tumbuh sebesar 6%.

Sementara itu, seluruh fasilitas produksi perseroan

di tahun 2015 ditargetkan dapat beroperasi dengan

baik. Tambahan kapasitas produksi dari dua unit

pabrik baru, yakni Pabrik Tuban IV dan Tonasa V

masing-masing dengan kapasitas produksi sebesar

3 juta ton ditergetkan telah dapat beroperasi secar

penuh. Hal tersebut memberikan kesempatan bagi

Perseroan untuk mampu mengimbangi pertumbuhan

permintaan semen di tahun 2015.

Pada rencana anggaran tahun 2015 volume penjualan

meningkat, lebih tinggi dari prakiraan pertumbuhan

pasar semen (Lihat juga uraian Prospek dan Strategi

Bisnis 2015 pada bagian “Laporan Pengembangan

Usaha”)

Dari sisi operasional, konsistensi dalam penerapan

program efisiensi secara berkelanjutan diharapkan

dapat mendukung peningkatan efisiensi biaya,

sehingga beban pokok pendapatan per ton

diperkirakan hanya naik 4,0%, lebih rendah dari

asumsi tingkat inflasi sebesar 4,5%.

Perseroan akan memiliki kewajiban pembayaran

bunga pinjaman bank untuk realisasi akuisisi maupun

pembangunan pabrik baru dan fasilitas pendukung

distribusi, sehingga tingkat laba Perseroan

diproyeksikan naik sebesar 5%.

Perseroan akan tetap konsisten menerapkan empat

fokus pengelolaan dan telah menetapkan beberapa

target indikator untuk tahun 2015.

Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Keuangan

Page 217: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 215

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Tinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi

SEGMEN USAHA SEMEN

PT Semen Padang (SP)

SP dimiliki oleh Perseroan dengan persentase kepemilikan 99,99%, berlokasi di Indarung, Padang, Sumatera

Barat. Lokasi SP sangat strategis untuk mendistribusikan semen di daerah pasar utama SP di wilayah Sumatera dan

menjadikan SP sebagai pemasok kebutuhan semen terbesar di wilayah Sumatera dan sebagian Jawa. Pada tahun

2012 SP tidak melakukan ekspor karena mengutamakan penjualan semen domestik yang memberikan marjin lebih

tinggi. Untuk mendukung pemasarannya, SP mengoperasikan beberapa fasilitas pengantongan semen di daerah

pasar seperti Padang, Banda Aceh, Medan, Batam, Jakarta, Banten dan Dumai.

Jenis semen yang diproduksi oleh SP mencakup Ordinary Portland Cement (OPC), Portland Pozzolan Cement (PPC),

Portland Composite Cement (PCC), Oil Well Cement (OWC), Super Masonry Cement (SMC).

SP mempunyai kapasitas produksi terpasang sebesar 6.330.000 ton per tahun yang dihasilkan oleh 4 (empat) unit

pabrik. Selama tahun 2014, SP memproduksi semen sebanyak 6.671 ribu ton, dengan tingkat utilisasi sebesar 91%.

Perkembangan produksi semen dari SP adalah sebagai berikut.

Nama Pabrik Th. 2014 Th. 2013 % Perubahan

Indarung I 37 58 -36,5

Indarung II 811 780 4,0

Indarung III 920 879 4,6

Indarung IV 1.928 2.054 -6,1

Indarung V 2.953 2.841 3,9

Dumai 22 0,0

Total 6.671 6.613 0,9

Total Kapasitas 7.300 6.400 14,1

Total Utilitisasi 91 103 -11,9

Ikhtisar Kinerja Keuangan

Tabel ikhtisar kinerja keuangan SP selama 2014 dibanding 2013 disajikan sebagai berikut:

(dlm Rp juta)

Uraian Th. 2014 Th. 2013 % Perubahan

Pendapatan 6.408.767 6.200.414 3,4

Beban Pokok Pendapatan (4.708.039) (4.327.089) 8,8

Laba kotor 1.700.728 1.873.325 -9,2

Beban Usaha (525.418) (522.145) 0,6

Laba Usaha 1.175.310 1.351.180 -13,0

EBITDA 1.345.832 1.536.016 -12,4

Laba yang dapat diatribusikan kpd Entitas Induk 915.981 1.041.436 -12,0

Page 218: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level216

(dlm Rp juta)

Uraian Th. 2014 Th. 2013 % Perubahan

Aset 5.884.804 5.083.673 15,8

Ekuitas 4.237.207 3.789.582 11,8

ROA 15,6% 20,5% -4,9

ROE 21,6% 27,5% -5,9

Margin Laba yang dapat diatribusikan kpd Entitas 14,3% 16,8% -2,5

Produksi dan Penjualan

Tahun 2014, produksi semen SP mencapai 6.671 ribu

ton atau naik 0,9% dari tahun 2013, sebesar 6.613

ribu ton. Peningkatan tersebut disebabkan seluruh

fasilitas produksi berjalan lancar terutama Indarung II,

Indarung III, Indarung IV, serta mulai berproduksinya

Cement Mill Dumai, masing-masing mengalami

peningkatan 4,0%, 4,6%, 3,9% dibanding tahun

2013. Dan optimalisasi pemakaian terak dengan

memperbanyak proporsi produksi jenis semen Non

OPC sebesar 78% dari total produksi semen

0,9%

Tingkat kenaikan produksi

Semen Padang dari tahun 2013

Di pasar domestik SP mencatat volume penjualan

sebesar 6.7 juta ton atau turun 2,7% dari 6,9 juta

ton pada tahun lalu, sedangkan pada tahun 2014

realisasi ekspor adalah sebesar 116 ribu ton. SP lebih

memprioritaskan penjualan di pasar domestik yang

memiliki marjin lebih baik.

Profitabilitas

Total pendapatan SP mencapai Rp6.409 miliar atau

naik sebesar 3,4% dari tahun 2013 sebesar Rp6.200

miliar, hal ini dikarenakan adanya kenaikan harga jual

rata-rata sebesar 4,8%.

Setelah memperhitungkan beban pokok pendapatan

sebesar Rp4.708 miliar dan beban usaha sebesar

Rp525 miliar, maka diperoleh laba usaha sebesar

Rp1.175 miliar atau mengalami penurunan 13%

dari Rp1.351 miliar di tahun sebelumnya. Marjin laba

usaha menjadi sebesar 18,3% atau turun 3,5% dari

21,8% pada tahun 2013.

EBITDA mengalami penurunan 12,4% menjadi

Rp1.346 miliar dari tahun sebelumnya sebesar

Rp1.536 miliar sehingga marjin EBITDA menjadi

21,0% atau turun 3,8%.

Penghasilan (beban) operasional lainnya (bersih)

adalah sebesar Rp52,3 miliar dan beban pajak

sebesar Rp284 miliar, sehingga laba yang dapat

diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp916

miliar atau mengalami penurunan 12,0% dari

Rp1.041 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan

laba bersih terutama karena volume penjualan yang

tidak tercapai.

Dengan demikian Net Margin sebesar 14,3% atau

turun 2,5% dari tahun 2013 yang sebesar 16,8%.

Return on Equity pada tahun 2014 menjadi sebesar

21,6 % mengalami penurunan dari tahun 2013,

sebesar 27,5%.

Lain-lain

Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny

telah memberikan opini menyajikan secara wajar

dalam semua hal yang material atas posisi keuangan

konsolidasian PT Semen Padang dan entitas anak

pada tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja

keuangan dan arus kas konsolidasian untuk tahun

yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi

Page 219: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 217

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

SP telah mendapatkan akreditasi manajemen mutu

ISO 9001 : 2000 berupa sertifikat No. QSC 00517

dari Sucofindo ICS, pengakuan terhadap mutu jenis

semen OWC dari American Petroleum Institute

(API) berupa sertifikat No. 10A-0044 pada tahun

1995, dan akreditasi sistim manajemen lingkungan

ISO 14001: 2004, sertifikat No. EMS 00013 dari

Sucofindo ICS serta SMK3, OHSAS 18001 dan ISO

17025.

SP memiliki entitas anak:

• PT Sepatim Batamtama (SB)

SB berlokasi di Batam, Riau, yang bergerak di

bidang perdagangan umum, pengantongan

semen, kontraktor, jasa dan pengangkutan

umum. Penyertaan SP sebesar 85% dan Dana

Pensiun Semen Padang sebesar 15%. Pada

tahun 2013, PT. Bima Sepaja Abadi membeli

15% saham Sepatim dari dana Pensiun Semen

Padang, sehingga kepemilikan SP pada Sepatim

meningkat menjadi 97%. Nilai aset SB pada

akhir tahun 2014 sebesar Rp22,4 miliar

(dalam ribu ton)

Nama Pabrik Th. 2014 Th. 2013 % Perubahan

Tonasa 2 630 660 -4.6

Tonasa 3 680 612 11.1

Tonasa 4 2,493 2,515 -0.9

Tonasa 5 2,320 2,192 5.8

Total 6,122 5,979 2.4

Total Kapasitas 7,800 7,700 1.3

Tingkat Utilisasi (%) 78 78 0.8

• PT Bima Sepaja Abadi (BSA)

BSA berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta. Bidang

usaha BSA meliputi perdagangan umum dan

peragenan (perwakilan) perusahaan lain,

pengantongan semen, dan kegiatan yang

berhubungan dengan perdagangan semen. SP

memiliki saham sebesar 80% dan PT Bima Intan

Kencana sebesar 20%. Nilai aset BSA pada akhir

tahun 2014 sebesar Rp193,8 miliar.

PT Semen Tonasa (ST)

Saham ST dimiliki oleh Perseroan sebesar 99,9%,

bergerak di industri persemenan dan berlokasi di

Biringere, Pangkep, Sulawesi Selatan. ST mempunyai

kapasitas produksi terpasang sebesar 4,6 juta ton per

tahun yang dihasilkan oleh 4 (empat) unit pabrik,

yaitu; Tonasa II, Tonasa III, Tonasa IV dan pabrik baru

Tonasa V.

Jenis semen yang diproduksi oleh ST mencakup jenis

semen Ordinary Portland Cement (OPC), Portland

Composite Cement (PCC) dan Portland Pozzolan

Cement (PPC). ST kini telah dilengkapi dengan

pembangkit listrik sendiri dengan kapasitas 2x25MW

dan 2x35 MW.

Lokasi ST sangat strategis untuk mendistribusikan

semen di daerah pasar utama Perseroan di wilayah

Indonesia bagian Timur. Daerah pasar ST antara

Tinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi

lain wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Nusa

Tenggara. Untuk mendukung pemasarannya, ST

mengoperasikan beberapa fasilitas pengantongan

semen antara lain di Bitung, Samarinda, Banjarmasin,

Bali, Ambon dan Palu.

Page 220: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level218

Ikhtisar Kinerja Keuangan

Tabel ikhtisar kinerja keuangan ST selama 2013

dibandingkan 2014 disajikan dalam tabel berikut:

Laba Rugi 2014 2013 % Perubahan

Pendapatan 5.492.515 4.965.375 10,6

Beban Pokok Pendapatan (3.670.629) (3.349.632) 9,6

Laba Bruto 1.821.886 1.615.743 12,8

Beban Usaha (522.119) (413.896) 26,1

Laba Usaha 1.299.768 1.201.847 8,1

EBITDA 1.631.322 1.440.610 13,2

Laba Bersih 713.523 676.119 5,5

Aset 8.241.179 8.125.325 1,4

Ekuitas 3.528.901 3.061.800 15,3

ROA 8,7% 8,3% 0,4

ROE 20,2% 24,3% -4,1

Margin Laba Bersih 13,0% 17,1% -4,1

Produksi Dan Penjualan

Pada tahun 2014 produksi Semen Tonasa mencapai

6.122 ribu ton atau naik 2,4% dari tahun 2013,

sebesar 5.979 ribu ton. Peningkatan tersebut

didukung oleh semakin lancarnya aktifitas operasi

berkat program total preventive maintenance

yang dilakukan secara rutin untuk mendukung

stabilitas produksi pabrik Tonasa II, III, IV dan telah

beroperasinya pabrik Tonasa V secara penuh.

2,4%

Tingkat kenaikan produksi

Semen Tonasa dari tahun 2013

Seiring dengan peningkatan permintaan kebutuhan

semen di pasar domestik, penjualan ST mencapai

volume 6,6 juta ton, atau naik 7,1% dari penjualan

sebesar 6,2 juta ton di tahun 2013 termasuk

penjualan ekspor ke Timor Leste dan Bangladesh.

Khusus untuk pasar Sulawesi, ST mampu memasok

semen sebesar 2,9 juta ton atau meningkat 4,2%

dibanding tahun 2013 sebesar 2,7 juta ton. Hal ini

seiring dengan peningkatan kebutuhan semen di

Sulawesi yang mencapai 4,5 juta ton atau meningkat

5,9% dari tahun 2013 yang sebesar 4,3 juta ton.

Keberhasilan ST dalam meningkatkan volume

penjualan di pasar domestik ini membuat pangsa

pasar ST di tahun 2014 menjadi 9,0% dari demand

nasional.

Profitabilitas

Peningkatan volume penjualan dan naiknya harga

jual rata-rata membuat pada tahun 2014, ST berhasil

membukukan pendapatan sebesar Rp5.493 miliar

atau naik 10,6% dari tahun 2013 yang sebesar

Rp4.965 miliar. Peningkatan dicapai berkat

kontribusi naiknya volume penjualan total sebesar

7,1%, disamping naiknya harga jual rata-rata sebesar

3,3%.

Setelah memperhitungkan beban pokok pendapatan

sebesar Rp3.671 miliar dan beban usaha sebesar

Rp522 miliar, diperoleh laba usaha sebesar Rp1.300

miliar atau naik 8,1% dari tahun 2013, sebesar

Rp1.202 miliar dengan marjin operasi sebesar 23,7%

lebih rendah dari nilai 24,2% di tahun 2013.

Hal ini membuat EBITDA ST di tahun 2014 menjadi

sebesar Rp1.631 miliar naik 13,2% dari tahun 2013

dan Marjin EBITDA sebesar 29,7% atau naik 0,7%

dari tahun sebelumnya, sebesar 29,0%.

Page 221: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 219

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Setelah memperhitungkan beban lain-lain (bersih)

sebesar Rp324 miliar dan beban pajak sebesar Rp262

miliar, maka diperoleh laba bersih sebesar Rp713

miliar atau meningkat 5,5% dari laba tahun 2013,

sebesar Rp676 miliar. Peningkatan profitabilitas

tersebut merupakan hasil dari semakin baiknya

sinergi dalam grup.

Laba Rugi 2014 2013 % Perubahan

Pendapatan 2,514,934 2,154,741 16.7

Beban Pokok Pendapatan (1,943,272) (1,734,852) 12.0

Laba Bruto 571,661 419,889 36.1

Beban Usaha (380,022) (315,305) 20.5

Laba Usaha 191,639 104,584 83.2

Laba (Rugi) Bersih (12,628) (183,295) 1451.5

Aset 5,238,044 5,423,965 -3.4

Ekuitas 2,292,465 2,305,092 -0.5

ROA -0.2% -3.4% 3.2

ROE -0.6% -8.0% 7.4

Lain-lain

Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny

telah memberikan opini menyajikan secara wajar

dalam semua hal yang material atas posisi keuangan

PT Semen Tonasa tanggal 31 Desember 2014,

serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun

yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai Standar

Akuntansi Keuangan di Indonesia.

ST telah mendapatkan akreditasi manajemen mutu

ISO 9001: 2000, sistem manajemen lingkungan

ISO 14001:2004 dari SGS Yarsley International

Sertification Services Limited, sertifikasi keselamatan

kerja di areal pelabuhan dan kapal laut dengan telah

diraih ISPS Code dan telah menerapkan SMK3.

Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC)

Pada tanggal 18 Desember 2012, Perseroan

mengakuisisi 70,00% saham TLCC yang berkantor

pusat di Hanoi, Vietnam, TLCC bergerak dalam sektor

industri semen dengan kapasitas produksi sebesar

2,3 juta ton semen per tahun.

Ikhtisar Kinerja Keuangan

Tabel ikhtisar keuangan TLCC tahun 2014

dibandingkan dengan 2013 disajikan dengan tabel

berikut: (dalam VND Juta)

Profitabilitas

Pada tahun 2014, TLCC meraih pendapatan sebesar

VND2.515 miliar atau naik 16,7% dari tahun

2013 yang sebesar VND2.155 miliar. Beban pokok

pendapatan sebesar VND1.943 miliar, laba usaha

sebesar VND192 miliar atau naik 83,2% dari tahun

2013, sebesar VND104,6 miliar.

TLCC mampu mengoptimalkan aset yang dimiliki

menjadi lebih baik sebagaimana yang tercermin

pada rasio Return on Asset yang mampu naik

sebesar 3,1% dari tahun sebelumnya dan Return on

Equity juga naik 7,4%.

TLCC memiliki dua entitas anak, yaitu:

1. •ThangLongCementJointStockCompany2

(“TLCC2”)

•TLCC2bergerakdibidangproduksisemen

dengan persentase kepemilikan TLCC sebesar

99,08%.

Page 222: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level220

2. An Phu Cement Joint Stock Company (“APCC”)

APCC bergerak di bidang produksi semen

dengan persentase sebesar 99,90%.

Lain-lain

Kantor Akuntan Publik Deloitte telah memberikan

opini menyajikan wajar dalam semua hal yang

material atas posisi keuangan konsolidasian TLCC

tanggal 31 Desember 2014 serta hasil usaha

konsolidasian dan arus kas konsolidasian untuk tahun

yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan

International Financial Reporting Standar.

SEGMEN USAHA NON SEMEN

Beton

PT SGG Prima Beton

PT SGG Prima Beton (SGGPB) didirikan pada tanggal

11 April 2012 dan berkedudukan di Gresik.

Perseroan bergerak dalam bidang segala jenis

beton, beton siap pakai (Ready Mix Concrete)

dan prestressing, berbagai macam komponen beton

pracetak, beton komposit dan pengembangan

bahan baku untuk produksi beton. SGGPB memulai

kegiatan operasional komersiil sejak bulan Januari

2013.

Saham SGGPB dimiliki oleh Perseroan sebesar

99,99% dan Koperasi Warga Semen Gresik sebesar

0,01%. Kegiatan utama SGGPB diprioritaskan untuk

memenuhi permintaan pasar terkait beton, beton

siap pakai (Ready Mix Concrete) dan prestressing.

Profitabilitas

Tahun 2014 merupakan tahun kedua beroperasi

komersial, SGGPB mencatatkan total pendapatan

sebesar Rp 438,1 miliar, naik 389% dari nilai ditahun

2013, yang sebesar Rp 89,6 miliar. Dari pendapatan

yang diperoleh tersebut, SGGPB membukukan

kerugian bersih sebesar Rp 9,77 miliar, turun dari rugi

bersih sebesar Rp 11,05 miliar di tahun 2013.

Tambang Batu Bara

PT SGG Energi Prima

PT SGG Energi Prima (SGGEP) didirikan pada tanggal

29 Desember 2011 dan berkedudukan di Gresik.

SGGEP bergerak dalam:

• Aktivitas pertambangan yang termasuk

diantaranya:

oPertambangan atas bahan tambang batubara.

oPenyelidikan umum

oEksplorasi, pengolahan, pemurnian, operasi

produksi, penyimpanan dan pasca tambang

oStudi kelayakan

oKonstruksi

• Aktivitas perdagangan umum yang meliputi

perdagangan, pemasaran dan distribusi hasil

produksi dan produk hasil pertambangan

batubara baik di dalam negeri maupun di luar

negeri.

• Aktivitas usaha pengangkutan yang meliputi

kegiatan transportasi untuk memindahkan hasil

produksi pertambangan batubara dari daerah

tambang sampai dengan ke tempat penyerahan,

termasuk kegiatan Hauling, operasi dermaga dan

pelabuhan bongkar muat.

Saham SGGEP dimiliki oleh Perseroan sebesar 97%

dan Koperasi Warga Semen Gresik sebesar 3%.

Kegiatan utama SGG Energi Prima diprioritaskan

untuk menunjang kegiatan produksi Perseroan,

khususnya dalam hal pengamanan pasokan batubara.

Profitabilitas

SGGEP memulai kegiatan komersial sejak Bulan

Mei 2013. Untuk tahun 2014 total pendapatan

mencapai Rp81,8 miliar, naik 289% dari pendapatan

tahun 2013 sebesar Rp 21,0 miliar. Dari pendapatan

yang diperoleh tersebut, pada tahun 2014 SGGEP

membukukan laba bersih sebesar Rp624,8 juta, naik

629% dari Rp 85,65 Juta di tahun 2013.

Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi

Page 223: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 221

Tinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Lain-lain

Kantor Akuntan Publik Supoyo, Sutjahjo, Subyantara

& Rekan telah memberikan opini wajar dalam

semua hal yang material atas laporan keuangan

SGGEP untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2014.

Real EstatePT Kawasan Industri Gresik (KIG)

KIG berlokasi di Gresik, Jawa Timur yang bergerak

di bidang industrial estate yang meliputi perolehan,

pengembangan, penjualan dan persewaan tanah

industri, gudang, ruko maupun bangunan pabrik siap

pakai (BPSP) di dalam dan luar kawasan, termasuk

konstruksi untuk pengembangan fasilitas umum

seperti jalan, penyediaan air, listrik dan lain-lain.

Kepemilikan saham Perseroan sebesar 65% dan PT

Petrokimia Gresik (Persero) sebesar 35%.

Profitabilitas

Total pendapatan pada tahun 2014 adalah sebesar

Rp52 miliar, turun dari nilai sebesar Rp57,0 miliar di

tahun 2013.

Laba usaha di tahun 2014 adalah sebesar Rp20,6

miliar, turun 20% dari tahun sebelumnya, sebesar

Rp25,7 miliar. Operating Margin adalah sebesar

40% di bawah periode tahun 2013 sebesar 45%.

EBITDA di tahun 2014 adalah sebesar Rp39,2 miliar

sehingga EBITDA Marjin 75% atau di bawah raihan

tahun 2013 dengan EBITDA sebesar Rp47,6 miliar

dengan EBITDA Marjin sebesar 84%.

Dengan memperhitungkan penghasilan lain-

lain (bersih) sebesar Rp 10,6 miliar dan beban

pajak sebesar Rp6,4 miliar, maka diperoleh laba

bersih sebesar Rp24,7 miliar atau 74% dari tahun

sebelumnya yang sebesar Rp33,4 miliar. Net Margin

menjadi sebesar 48%, mengalami penurunan dari

tahun 2013 sebesar 59%. Dengan raihan tersebut,

maka Return on Equity pada tahun 2014 menjadi

sebesar 9,1% atau turun 3,7% dari tahun 2013 yang

sebesar 12,8%.

Lain-lain

Kantor Akuntan Publik Supoyo, Sutjahjo, Subyantara

& Rekan telah memberikan opini wajar dalam semua

hal yang material atas laporan keuangan KIG untuk

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2014.

Kantong Kemasan

PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG)

IKSG bergerak di bidang pembuatan kemasan atau

industri kemasan, perdagangan dan jasa, yang

berlokasi di Tuban Jawa Timur. Komposisi pemegang

saham adalah Perseroan sebesar 60%, PT Fajar Mas

Murni sebesar 30%, dan PT Newlong Indonesia

sebesar 10%.

Profitabilitas

Total pendapatan pada tahun 2014 sebesar Rp238,0

miliar atau naik 43% dari tahun 2013, sebesar

Rp165,8 miliar.

Laba usaha sebesar Rp34,4 miliar atau naik 11 % dari

tahun sebelumnya, sebesar Rp31,1 miliar, sementara

Operating Margin menjadi sebesar 14,5% atau 4,2%

di bawah tahun 2013, sebesar 18,7%.

Setelah memperhitungkan seluruh biaya, maka IKSG

memperoleh laba bersih sebesar Rp 27,4 miliar

atau naik 11% dibanding tahun sebelumnya yang

sebesar Rp24,6 miliar. Dengan demikian Net Margin

yang diperoleh adalah sebesar 11,5% atau turun

3,3% dari tahun 2013, sebesar 14,8%.

Lain-lain

Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny

telah memberikan opini wajar dalam semua hal

yang material atas posisi keuangan IKSG tanggal 31

Desember 2014 serta kinerja keuangan dan arus kas

untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Page 224: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level222

Industri Jasa Pertambangan

PT United Tractors Semen Gresik (UTSG)

UTSG berlokasi di Tuban, Jawa Timur dan bergerak

di bidang pertambangan, perdagangan dan

pemberian jasa. Saham UTSG dimiliki oleh Perseroan

sebesar 55% dan PT United Tractors Tbk sebesar

45%. Kegiatan utama UTSG diprioritaskan untuk

menunjang kegiatan produksi Perseroan, khususnya

dalam hal penyediaan jasa penambangan batu kapur

dan tanah liat.

Pendapatan UTSG pada umumnya diperoleh dari

hasil jasa tambang batu kapur dan tanah liat, jasa

peledakan, sewa peralatan dan penjualan tanah

liat. Profitabilitas UTSG diukur dari kemampuannya

dalam menyediakan bahan baku bagi Perseroan

dengan cara seefisien mungkin dan kemampuan

untuk memanfaatkan kompetensinya di bidang

penambangan maupun pengelolaan armada alat

berat yang dimiliki.

Profitabilitas

Pada tahun 2014 UTSG membukukan pendapatan

sebesar Rp457,5 miliar atau turun 5,8% dari

tahun 2013 yang sebesar Rp485,7 miliar. Setelah

memperhitungkan beban pokok pendapatan sebesar

Rp398,4 miliar dan beban usaha sebesar Rp38,5

miliar maka laba usaha yang dihasilkan pada

tahun 2014 adalah Rp 20,7 miliar atau naik 120%

dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp9,4 miliar.

Pencapaian ini menghasilkan Operating Margin

sebesar 4,4%, naik 2,5% dari tahun sebelumnya

sebesar 1,9%, Setelah memperhitungkan seluruh

biaya, maka UTSG memperoleh laba bersih sebesar

Rp6,0 miliar, sedangkan tahun sebelumnya

mengalami kerugian sebesar Rp8,9 miliar. Dengan

demikian Net Margin yang diperoleh pada tahun

2014 adalah sebesar 1,3%.

Lain-lain

Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny

telah memberikan opini wajar dalam semua hal yang

material atas posisi keuangan UTSG untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun

yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai Standar

Akuntansi Keuangan di Indonesia.

UTSG telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2000

dari Quality Endorsed Company untuk manajemen

mutu dan sertifikat ISO 14001:2004 dari Certified

Environmental Company.

Industri Jasa Pengolahan Slag

PT Krakatau Semen Indonesia ( KSI )

Dilandasi dengan semangat sinergi antar BUMN,

pada tanggal 20 Desember 2013 atas kesepakatan

bersama antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk didirikan

perusahaan patungan dengan lokasi pabrik di

Cilegon Banten.

Saham KSI dimiliki oleh Perseroan sebesar 50% dan

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sebesar 50%.

Produksi:

Mengolah Material Granulated Blast Furnace Slag

(GBFS) menjadi Ground Granulated Blast Furnace

Slag (GGBFS) atau Slag Power yang selanjutnya akan

dimanfaatkan dalam proses pembuatan semen oleh

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Profitabilitas

Pada tahun 2014 KSI membukukan pendapatan

sebesar Rp233,6 juta. Setelah memperhitungkan

beban pokok pendapatan, beban usaha dan beban

lainnya, KSI masih mengalami kerugian sebesar

Rp5,1 miliar.

Lain-lain

Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny

telah memberikan opini wajar dalam semua hal

yang material atas posisi keuangan KSI untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun

yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai Standar

Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi

Page 225: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 223

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Tinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi

Teknologi Informasi

PT Sinergi Informatika Semen Indonesia ( SISI )

PT Sinergi Informatika Semen Indonesia didirikan

pada 9 Juni 2014, dengan komposisi saham 85%

dimiliki Perseroan, sedangkan sisanya dimilki PT

Semen Gresik, PT Semen Padang, dan PT Semen

Tonasa masing-masing 5%.

SISI sebagai penyedia jasa ICT, memposisikan

sebagai one stop solution provider, dimana seluruh

kebutuhan layanan ICT meliputi operational support,

business solution delivery, hingga tata kelola ICT,

dapat disediakan oleh SISI sebagai paket-paket

layanan yang sesuai dengan kebutuhan customer.

Profitabilitas

Pada tahun 2014 SISI belum membukukan

pendapatan dan mengalami kerugian sebesar Rp1,05

miliar.

Lain-lain

Kantor Akuntan Publik Ishak, Saleh, Soewondo &

Rekan memberikan opini wajar dengan pengecualian

dalam semua hal yang material dalam laporan

keuangan SISI untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2014.

SEGMEN USAHA LAINNYAPerseroan memiliki beberapa perusahaan asosiasi

yang didalam laporan keuangan konsolidasian

dicatat dengan metode ekuitas dan biaya. Kegiatan

perusahaan asosiasi ini bervariasi, namun pada

umumnya dilakukan dalam rangka mendukung

operasional Perseroan. Beberapa perusahaan asosiasi

tersebut tercakup dalam uraian berikut:

PT Swadaya Graha (SWG)

SWG terletak di Gresik, Jawa Timur dan bergerak

dalam bidang fabrikasi baja, kontraktor sipil,

kontraktor mekanikal & elektrikal, persewaan alat-

alat berat & konstruksi, bengkel & manufaktur,

developer, jasa pemeliharaan, serta biro engineering.

Komposisi kepemilikan saham di SWG dipegang

oleh Perseroan sebesar 25,0%, Dana Pensiun Semen

Gresik 62,5%, PT Varia Usaha 8,1%, dan Koperasi

Warga Semen Gresik 4,4%.

Dalam bidang pengelolaan perusahaan, SWG telah

memperoleh Sertifikat ISO 9001:2008 dari Lloyd’s

Register Quality Assurance dan Sertifikat SMK3

standard OHSAS 18001:2007 dari PT Sucofindo

(Persero).

Profitabilitas

Pada tahun 2014 SWG membukukan pendapatan

sebesar Rp1.000,6 miliar, naik 48,9% dari tahun 2013,

sebesar Rp672 miliar. Setelah memperhitungkan

beban pokok pendapatan sebesar Rp890 miliar dan

beban usaha sebesar Rp34,8 miliar maka laba usaha

yang dihasilkan pada tahun 2014 adalah Rp75,7

miliar atau naik 94,3% dari tahun sebelumnya yang

sebesar Rp39,0 miliar.

Pencapaian ini menghasilkan Operating Margin

sebesar 7,6%, naik 1,9% dari tahun sebelumnya

sebesar 5,8%.

SWG mempunyai investasi dalam :

• PT Swabina Gatra:

Lokasi di Gresik, Jawa Timur, yang mempunyai

bidang usaha industri air minum dalam kemasan;

jasa tenaga kerja, pembersihan, pengantongan;

pergudangan, perdagangan, pemeliharaan

peralatan; travel, taman wisata Giri Wana Tirta

dan persewaan. Komposisi kepemilikan saham

terdiri dari SWG sebesar 6,7%, PT Varia Usaha

sebesar 6,7%, Koperasi Wredatama 13,3%, dan

Dana Pensiun Semen Gresik 73,3%.

Lain-lain

Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny

telah memberikan opini wajar dalam semua hal yang

material atas laporan keuangan SWG untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

Page 226: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level224

PT Varia Usaha (VU)

VU merupakan anak perusahaan Perseroan yang

berlokasi di Gresik, Jawa Timur, bergerak dalam

bidang jasa pengangkutan umum dan ekspedisi

dengan menggunakan/memakai truk dan/atau

dengan kereta api, perdagangan termasuk ekspor

impor antar pulau dalam negeri, keagenan,

distributor, usaha perdagangan lainnya, perindustrian

dan pembangunan, pertambangan (meliputi

kegiatan: penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi,

pemurnian, pengangkutan dan penjualan hasil

pertambangan). Komposisi kepemilikan saham di VU

dimiliki oleh Perseroan sebesar 24,9%, Dana Pensiun

Semen Gresik 48,7%, dan Koperasi Warga Semen

Gresik 26,4%.

Profitabilitas VU Grup

Pada tahun 2014 VU Group mencatat total

pendapatan konsolidasi sebesar Rp4,7 triliun

atau meningkat 14,7% dari tahun sebelumnya

Rp4,1triliun. Dari pendapatan yang diperoleh

tersebut, VU membukukan laba sebelum pajak

sebesar Rp152,6 miliar, turun 16,5% dari tahun

2013 sebesar Rp182,7 miliar.

Dari usaha dan langkah-langkah strategik yang

diambil manajemen dan dengan memperhitungkan

beban pajak sebesar Rp43,6 miliar, maka diperoleh

laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemiliki

entitas induk sebesar Rp104 miliar atau lebih rendah

18,3% dari tahun 2013 sebesar Rp127,2 miliar.

Margin Laba Bersih menjadi sebesar 2,2% atau turun

0,9% dari tahun 2013 yang sebesar 3,1%. EBITDA

yang dicapai tahun 2014 menjadi sebesar Rp264,3

miliar atau turun sebesar 0,4% dari tahun 2013

sebesar Rp265,3 miliar

Lain-lain

Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar &

Saptoto telah memberikan opini wajar dalam semua hal

yang material atas laporan keuangan Varia Usaha untuk

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

Dalam bidang pengelolaan perusahaan, VU telah

memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 dari SGS

Indonesia.

Anak Perusahaan

Untuk meraih semua peluang usaha yang muncul

dengan berbagai aspek dan prasyaratnya, PT Varia

Usaha mengantisipasi melalui beberapa anak

usahanya, yaitu :

PT Varia Usaha Beton

Bergerak di bidang industry hilir produk semen

dengan beberapa produknya antara lain Beton Siap

Pakai, Beton Masonry, Beton Pracetak, dan Batu

Pecah.

Realisasi pendapatan pada tahun 2014 mencapai

Rp674 miliar, naik atau 103% dibandingkan realisasi

tahun 2013 yang sebesar Rp657 miliar. Kontribusi

laba setelah pajak tercapai Rp13,1 miliar, turun

40% dari realisasi tahun 2013 yang sebesar Rp22

miliar.

Dalam menunjang operasionalnya, PT Varia Usaha

Beton mempunyai area pertambangan batu adhesit

seluas 14,5 hektar yang terletak di Desa Sumber

Suko, Pasuruan Jawa Timur dan akan terus

dikembangkan. Dari berbagai langkah efisiensi

yang telah ditempuh, PT Varia Usaha mendapatkan

penghargaan antara lain dengan diraihnya Innovation

Award Semen Indonesia dengan tema pemakaian

steel slag untuk efisiensi bahan baku paving block.

PT Waru Abadi

Bergerak di bidang perdagangan bahan bangunan,

khususnya sebagai distributor Semen Gresik, besi dan

fiber semen.

Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi

Page 227: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 225

Tinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Tahun 2014 PT Waru Abadi kembali menunjukkan

kinerja yang sangat baik. Total pendapatan

mencapai Rp1.047,6 miliar atau naik 16% dari

realisasi tahun 2013 yang sebesar Rp 905,08 miliar.

Laba setelah pajak tahun 2014 mencapai Rp35,5

miliar atau turun 4% dari realisasi tahun 2013 yang

sebesar Rp37 miliar.

Sedangkan EBITDA menjadi sebesar Rp 48,2 miliar,

naik 6% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 45

miliar. Tercapainya laba & EBITDA jauh di atas target

yang ditetapkan disebabkan oleh meningkatnya

volume penjualan dan realisasi margin penjualan

semen di atas rencana.

Sebagai salah satu upaya optimalisasi dan efisiensi

pasar, di tahun ini dibuka beberapa gudang, antara

lain Tasikmalaya, Cirebon,dan Banjar. Sampai

dengan akhir tahun 2014 jumlah gudang yang

dimiliki sebanyak 17 unit.

PT Varia Usaha Bahari

PT Varia Usaha Bahari adalah salah satu anak

perusahaan PT Varia Usaha yang berdiri sejak tahun

1992, bergerak di bidang bongkar muat barang di

pelabuhan baik barang curah, bag maupun general

cargo.

Pendapatan tahun 2014 tercapai sebesar Rp68,7

miliar, naik 50% dari realisasi tahun 2013 yang

sebesar Rp45,9 miliar. Kontribusi laba setelah pajak

mencapai Rp3,4 miliar atau turun 60% dari realisasi

2013 Rp8,6 miliar. .

PT Varia Usaha Dharma Segara

PT Varia Usaha Dharma Segara adalah salah

satu anak perusahaan Varia Usaha yang bergerak

dalam Jasa Pengurusan Transportasi (International

Freight Forwarder).

Realisasi pendapatan tahun 2014 adalah sebesar

Rp121,3 miliar atau naik 57% dari tahun 2013 yang

sebesar Rp 77,4 miliar. Kontribusi laba setelah pajak

mencapai Rp 6,4 miliar atau naik 20% dari realisasi

tahun 2013 sebesar Rp5,3 miliar.

PT Varia Usaha Lintas Segara

PT Varia Usaha Lintas Segara berdiri pada tahun

1997 di Gresik dan bergerak di Bidang Usaha

Pelayaran Interinsulair Nasional, Keagenan kapal

Interinsulair, Keagenan Ekspor/Impor, Logistik

Perkapalan, Pemilik/ Operator Tongkang.

Realisasi pendapatan dalam tahun 2014 mencapai

Rp160,1 miliar atau naik 21% dari tahun 2013

yang sebesar Rp132,7 miliar. Pada tahun 2013

kontribusi laba setelah Pajak sebesar Rp2,98 miliar,

sedangkan tahun 2014 perusahaan mengalami

kerugian sebesar Rp10,54 miliar akibat pembebanan

biaya periode sebelumnya.

PT Eternit Gresik (EG)

EG merupakan anak perusahaan Perseroan yang

berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Ruang lingkup

kegiatan perusahaan meliputi industri bahan

bangunan non asbestos dan cetakan. Saham EG

dimiliki oleh Perseroan sebesar 17,6% dan Team S.A.

82,4%.

Dalam bidang pengelolaan perusahaan, EG telah

memperoleh Sertifikat ISO 9001 : 2000 dan ISO

14001 : 2004 dari Benchmark Australia, serta OHSAS

18001 : 2007tentang Keselamatan dan Kesehatan

Kerja juga dari Benchmark Australia.

Page 228: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level226

Informasi Kejadian Setelah Tanggal Neraca

INFORMASI MATERIAL MENGENAI :

• Investasi

Perseroan melakukan investasi untuk

meningkatkan kinerja operasional melalui

peningkatan efisiensi dengan membangun 2

unit packing plant, dan tengah dalam proses

membangun fasilitas pendukung kegiatan

produksi lain, yakni WHPRG.

• Ekspansi

Perseroan melakukan ekspansi penambahan

kapasitas produksi melalui pembangunan pabrik

baru (pengembangan organik). Dalam rangka

ekspansi tersebut, pada periode pelaporan,

Perseroan tengah memulai pembangunan 2 unit

pabrik semen baru masing-masing berkapasitas

design 3 juta ton per tahun di Rembang (Jawa

Tengah) dan di Padang (Indarung VI, Sumatera

Barat). Selain pembangunan pabrik, cara lain

yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas

produksi adalah dengan pelaksanaan program

upgrading, yang saat ini tengah dijalankan di

Tuban, Padang dan Tonasa.

Selain ekspansi di industri semen, Perseroan

juga melakukan ekspansi di segmen industri non

semen dengan mendirikan anak usaha, yakni PT

SISI yang bergerak di bidang teknologi informasi

dan sistim informatika.

• Divestasi.

Tidak ada Divestasi usaha pada periode laporan.

• Penggabungan / Peleburan Usaha

Tidak ada penggabungan/peleburan usaha pada

periode laporan.

• Akuisisi

Tidak ada akuisisi perusahaan lain pada periode

laporan.

• Restrukturisasi Utang/Modal

Restrukturisasi Utang dilakukan atas pinjaman

terhadap anak usaha, TLCC, dimana melalui

restrukturisasi utang tersebut, yang dicapai pada

tanggal 28 April 2014 yang akan jatuh tempo

pada tahun 2019 (opsi perpanjangan selama

1 tahun), TLCC kini memiliki fasilitas jangka

panjang (sindikasi Standard Charterd Bank, PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Sumitomo Mitsui

Bank Corporation), per 31 Desember 2014

outstanding pinjaman senilai ekivalen Rp1.237,4

miliar.

Perseroan menggunakan dua sumber dana untuk

merealisasikan seluruh program investasi dan

ekspansi tersebut, yakni dari kas internal perusahaan

dan dari pinjaman perbankan. (lihat kembali uraian

“Dana Pengemban dan Usaha”).

IKATAN MATERIAL UNTUK BARANG MODAL

Dalam rangka merealisasikan pembangunan pabrik

semen baru di Padang dan di Rembang, Perseroan

melakukan ikatan pembelian barang modal untuk

peralatan mesin-mesin utama yang akan digunakan

dalam proses produksi. Sumber pendanaan ikatan

tersbut adalah dari kas internal perusahaan dan dari

pembiayaan perbankan (lihat kembali uraian “Dana

Pengemban dan Usaha”).

Ikatan pembelian dilakukan dalam mata uang Euro.

Perseroan telah menyiapkan sejumlah dana yang

dibutuhkan dalam mata uang Euro untuk membayar

ikatan tersebut.

Perseroan tidak melakukan lindung nilai atas ikatan

tersebut, mengingat dananya sudah disiapkan dalam

mata uang yang relevan sebagai bentuk perlindungan

atas risiko perubahan nilai tukar. (Lihat juga uraian

“Realisasi Belanja Modal”)

Informasi – Informasi Material

Page 229: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 227

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Informasi – Informasi Material

TRANSAKSI LINDUNG NILAI

Perseroan tidak melakukan transaksi lindung nilai

selama tahun pelaporan

TRANSAKSI BENTURAN KEPENTINGAN

Pada periode pelaporan, tidak ada transaksi benturan

kepentingan yang dilakukan oleh Peseroan.

PINJAMAN PERBANKAN

Dalam rangka penyelesaian pembangunan pabrik,

maupun mendukung kegiatan operasional, yakni

untuk keperluan modal kerja, Perseroan melakukan

perjanjian pinjaman dengan perbankan baik berupa

fasilitas pinjaman jangka pendek maupun jangka

panjang.

Pinjaman Jangka Pendek

Untuk pinjaman jangka pendek, fasilitas pinjaman

berupa, pembukaan L/C, penerbitan Surat Kredit

Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan Trust Receipt

yang dilaksanakan langsung oleh Perseroan maupun

melalui anak usaha dengan beberapa bank, termasuk

bank berelasi (entitas sepengendalian), yakni: PT Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk, Indonesia Eximbank,

Bank Pundi Indonesia, Tbk, Bank Internasional

Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pinjaman Jangka Pendek TLCC (anak usaha di

Vietnam)

Perseroan (melalui anak usaha, TLCC) memiliki

beberapa pinjaman jangka pendek dari berbagai

lembaga di Vietnam dengan range tingkat bunga

antara 4,55-5% untuk fasilitas dalam USD dan 7

– 15% untuk fasilitas dalam VND, dengan daftar

lembaga sebagai berikut.

• Fasilitas pinjaman An Binh Commercial Joint

Stock Bank (“An Binh Bank”)

• Fasilitas pinjaman Bui Thi The

• Fasilitas pinjaman Vietnam Bank for Agriculture

and Rural Development (“Agribank”)

• Fasilitas pinjaman Military Commercial Joint Stock

Bank

• Fasilitas pinjaman Vietnam Prosperity Joint Stock

Commercial Bank.

• Fasilitas pinjaman Sapa Vietnam JSC (dahulu

Sapa Geleximco JSC)

• Fasilitas Pinjaman dari Gelexim Trading and

Investment JSC (dahulu Geleximco Trading and

Investment JSC).

Pinjaman Jangka Panjang

• Entitas anak, TLCC, mendapatkan pinjaman

sindikasi dari 3 bank, (lihat kembali uraian

“Restrukturisasi Hutang, diatas), dengan

outstanding per 31 Desember 2014 adalah

sebesar Rp1.237,4 miliar.

• Entitas anak, PT United Tractors Semen Gresik

(UTSG), mendapatkan fasilitas kredit investasi dari

PT Bank CIMB Niaga Tbk, dengan outstanding

per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp10,0

miliar untuk fasilitas dari BCA dan Rp8,4 miliar

untuk fasilitas dari CIMB Niaga.

• Entitas anak, ST, mendapatkan pinjaman

sindikasi 5 bank, yang dipimpin oleh PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk dalam rangka dalam

rangka pembangunan satu unit pabrik semen

baru Tonasa V dan pembangkit listrik 2x35

MW dengan saldo per tanggal 14 Desember

2014 adalah sebesar RP2.376,5 miliar. Pinjaman

sindikasi ini ditanda-tangani pada tanggal 22

Juni 2009, mulai masa angsuran tigabulanan

sejak September 2013 sampai dengan Juni 2019.

Perseroan senantiasa melakukan pembayaran

cicilan dan bunga pinjaman tepat waktu.

• Entitas anak, UTSG mendapatkan pinjaman kredit

investasi dari BNI untuk pembelian alat berat,

dengan saldo per 31 Desember 2014 adalah

sebesar Rp3,9 miliar, untuk penarikan pertama

dan Rp8,1 miliar untuk penarikan kedua.

Page 230: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level228

• Entitas anak, IKSG mendapatkan pinjaman kredit investasi untuk pembelian Tubber dan Bottomer, dengan saldo

per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2,3 miliar.

Keterangan selengkapnya mengenai pinjaman perbankan tersebut dapat dilihat pada Catatan 20.a dan 20.b pada

Laporan Keuangan Audited Konsolidasian Perseroan tahun 2014.

TRANSAKSI MATERIAL DAN KEJADIAN LUAR BIASA

Transaksi Material

Tidak ada transaksi material yang dilakukan Perseroan selama tahun 2014. Batasan transaksi material adalah

sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK no IX.E.2 tanggal 25 Nov 2009 (Kep-413/BL/2009) tentang

”Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama”.

Kejadian Luar Biasa

Tidak ada kejadian luar biasa selama periode tahun pelaporan 2014.

PERUBAHAN PERATURAN DAN PERUNDANGAN YANG RELEVAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA

PERSEROAN

Perubahan Peraturan

Pada tahun Pelaporan tidak ada Perubahan Peraturan Baru yang berpengaruh signifikan terhadap operasional

Perseroan. Namun demikian, Perseroan melaksanakan beberapa penyesuaian terkait pemberlakuan beberapa

peraturan yang berlaku efektif di tahun 2014 maupun yang dikeluarkan pada tahun 2014. Beberapa peraturan

dimaksud adalah:

DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TAHUN 2012, 2013 dan 2014

NO NOMOR PERATURAN ISI DAMPAK BAGI PT SEMEN INDONESIA

1 Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-03/MBU/2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan.

Peraturan Menteri BUMN ini mengatur tata cara penunjukan dan pengangkatan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris di anak perusahaan BUMN.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. memiliki guideline dalam rangka melakukan pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, dimana Peraturan Menteri BUMN tersebut mencakup pengaturan tentang persyaratan orang yang dapat diangkat serta prosedur pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris di anak perusahaan

2 Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara

Peraturan Menteri BUMN ini mengatur jenis dan persyaratan terkait organ pendukung Dewan Komisaris Badan Usaha Milik Negara.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. perlu menyesuaikan jumlah komite di bawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit dan satu Komite lainnya serta jumlah anggota untuk komite-komite tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN ini.

Tinjauan KinerjaInformasi – Informasi Material

Page 231: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 229

Informasi – Informasi Material

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

3 Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-15/MBU/2012 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Nomor PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang Jasa Badan Usaha Milik Negara.

Peraturan ini melakukan perubahan pada Pasal 1, Pasal 2 dan Pasal 9 Peraturan Menteri Nomor PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang Jasa Badan Usaha Milik Negara.

Terkait dengan pengadaan barang dan jasa, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dapat melakukan penunjukan langsung kepada:

a. Perusahaan yang sahamnya minimum 90% dimiliki oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

b. Perusahaan yang sahamnya minimum 90% dimiliki oleh BUMN lain

c. Perusahaan patungan dengan jumlah gabungan kepemilikan saham BUMN minimum 90%

d. Perusahaan terafiliasi yang sahamnya 90% dimiliki oleh Anak Perusahaan BUMN, gabungan anak perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., atau gabungan anak perusahaan dengan BUMN lain

4 Peraturan Menteri BUMN Nomor 16/MBU/2012 tentang Perubahan Kedua Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatana Dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN

Peraturan Menteri BUMN ini melakukan perubahan pada Pasal 4, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 24, Pasl 36 dan Pasal 41 tentang Perubahan Kedua Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatana Dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. apabila melakukan Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN mengikuti Peraturan Menteri BUMN Nomor 16/MBU/2012 tentang Perubahan Kedua Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatana Dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN.

5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak

Peraturan Menteri ESDM ini mengatur pengendalian penggunaan Bahan Bakar Minyak untuk menjaga besaran volume penggunaan Bahan Bakar Minyak sebagaimana yang ditetapkan dalam APBN.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. tidak lagi diperbolehkan menggunakan BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas

6 Surat Edaran Menteri BUMN No.SE-08/MBU.WK/2012 tentang Penyertaan Modal BUMN Dalam Rangka Pendirian Anak Perusahaan/ Perusahaan Patungan Dan Kepada Anak Perusahaan/Perusahaan Patungan

Surat Edaran Menteri BUMN ini mengatur pengamanan aktiva tetap BUMN berupa tanah dalam Penyertaan Modal BUMN.

Penyertaan Modal BUMN dalam bentuk tanah hanya dapat dilakukan apabila kepemilikan saham BUMN pada anak perusahaan/perusahaan patungan yang telah ada minimal 99%, atau setelah inbreng saham BUMN menjadi minimal sebesar 99%.

7 Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-01/MBU.WK/2012 tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 13 tahun 2011 tentang Penghematan Energi Dan Air

Surat Edaran Menteri BUMN ini mengatur tentang Penghematan Energi Dan Air di lingkungan BUMN.

a. BUMN diminta melakukan penghematan listrik sebesar 20% dihitung dari rata-rata penggunaan listrik dilingkungan masing-masing dalam kurun waktu 6 bulan sebelum dikeluarkan Inpres.b. Penghematan BBM 10% bagi kendaraan dilingkungan BUMN.c. Penghematan air sebesar 10% dihitung dari rata-rata penggunaan air dilingkungan masing-masing dalam kurun waktu 6 bulan sebelum dikeluarkan Inpresd. Pengaturan pembatasan penggunaan BBM Bersubsidi, dilakukan sepanjang BBM Non Subsidi tersedia di wilayah kerja masing-masing.

Page 232: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level230

8 Peraturan Menteri BUMN No.PER-04/MBU/2014

Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melakukan penyesuaian sesuai ketentuan tersebut.

9 Keputusan Direksi PT BEI No. KEP-00001/BEI/01/01- 2014 Tahun 2014 tentang Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat

Keputusan Direksi PT BEI ini mengatur tentang emiten yang tercatat dalam Bursa Efek harus memiliki direktur independen dalam lampiran I-A angka III.5

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. telah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direksi PT BEI No. KEP-00001/ BEI/01/01-2014 Tahun 2014 tentang Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, Lampiran I-A angka III.5

PERUBAHAN STANDAR AKUNTANSI DAN

PENGUNGKAPAN

Perseroan telah menerapkan semua ISAK baru

yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi

Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang

relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode

akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014,

meliputi:

• ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”

ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset

tetap oleh entitas yang menerima pengalihan

tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan

bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi

definisi aset dari perspektif entitas yang menerima,

entitas yang menerima harus mengakui aset

tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal

pengalihan.

• ISAK 28, ”Pengakhiran Liabilitas Keuangan

dengan Instrumen Ekuitas”.

ISAK 28 memberikan panduan akuntansi

atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan

menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus,

ISAK 28 mensyaratkan bahwa instrumen

ekuitas yang diterbitkan berdasarkan perjanjian

tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan

setiap selisih antara jumlah tercatat liabilitas

keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang

dibayarkan akan diakui dalam laba rugi.

Penerapan ISAK 27 dan 28 tidak mempunyai

dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun

berjalan dan tahun sebelumnya karena Perseroan

tidak melakukan transaksi tersebut. Lihat Catatan

2b, Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Perseroan dan entitas anak.

• ISAK 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam

Tahap Produksi pada Tambang Terbuka

Informasi selengkapnya mengenai pengaruh

perubahan ISAK yang berlaku efektif 1 Januari 2014

dapat dilihat pada Catatan 2b, Catatan atas Laporan

Keuangan Konsolidasian Perseroan dan entitas anak.

TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG

BERELASI

Perseroan dan entitas anak mempunyai transaksi

dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi sesuai

dengan yang diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK

No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan

Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik

yang terdapat dalam lampiran keputusan ketua

BAPEPAM-LK Nomor Kep-347/BL/2012 tanggal 25

Juni 2012.

Informasi selengkapnya mengenai Transaksi Dengan

Pihak-Pihak yang Berelasi ini tercantum pada Catatan

42 “Transaksi dengan pihak berelasi” pada Laporan

Keuangan Audit Konsolidasian.

Tinjauan KinerjaInformasi – Informasi Material

Page 233: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 231

Informasi – Informasi Material

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Akibat transaksi berelasi tersebut, Perseroan memiliki

saldo aset maupun liabilitas yang dicatat dalam

rangka transaksi dan dicatat dalam akun-akun: kas

dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang

usaha, utang lain-lain dan liabilitas jangka panjang.

Kebijakan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi

Dalam melakukan transaksi dengan pihak-pihak

yang berelasi tersebut, Perseroan memiliki kebijakan

sebagai berikut.

• Penjualan produk dan jasa kepada pihak

berelasi ditetapkan berdasarkan kontrak-kontrak

penjualan, yang pada umumnya menggunakan

dasar harga pasar yang berlaku ditambah margin

tertentu sesuai kesepakatan.

• Pengapalan dan pengangkutan produk

oleh pihak berelasi ditetapkan berdasarkan

kontrak pengangkutan yang disepakati

bersama berdasarkan hasil negosiasi dengan

memperhatikan unsur-unsur biaya yang ada

ditambah dengan marjin tertentu.

• Penempatan dana dilakukan berdasarkan

kebutuhan dan perjanjian yang saling

menguntungkan dan memberikan benefit

optimal pada Perseroan.

• Perolehan dana pinjaman dilakukan melalui

negosiasi term dan kondisi yang paling optimal

bagi kepentingan operasional Perseroan.

Adapun hubungan dan jenis transaksi dengan pihak

berelasi yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun

2014 diringkas dalam tabel berikut.

Nama Pihak Hubungan Transaksi

- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk - PT Bank Bukopin Tbk - PT Bank Syariah Mandiri - PT Bank Syariah Bukopin - PT Bank Syariah BRI

Badan Usaha Milik Negara

Penempatan dana dan/atau pinjaman

- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)Badan Usaha Milik Negara

Pemakaian listrik

- PT Batubara Bukit Asam (Persero) TbkBadan Usaha Milik Negara

Pembelian Batubara

- PT Pertamina (Persero)- PT Petrokima Gresik (Persero)- PT Varuna Tirta Prakasya- PT Waskita Karya (Persero)- PT Hutama Karya (Persero)- PT Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk- PT Rekayasa Industri (Persero)- PT Kereta Api Indonesia (Persero)- PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)- PT Nindya Karya (Persero)- PT Adhi Karya (Persero) Tbk- PT Dahana (Persero)- PT Asuransi Jiwasraya (Persero)- PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)- PT Jamsostek (Persero)- PT Sucofindo (Persero)- PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)- PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia- PT Aneka Tambang (Persero) Tbk- PT Barata Indonesia (Persero)- PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk- Dsb

Badan Usaha Milik Negara

Pembelian produk dan jasa yang spesifik sesuai bidang usaha entitas sepengendalian.

Page 234: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level232

Nama Pihak Hubungan Transaksi

- PT Swadaya Graha- PT Varia Usaha- PT Igasar

Entitas AsosiasiPembelian dan/atau penjualan produk/jasa yang relevan

- Hanoi General Export - Import Company (Geleximco)- Thang Long Power JSC- Sapa Geleximco JSC - Geleximco Trading and Investment JSC- Southern General Import dan Export JSC

Perusahaan yang dikendalikan oleh suatu entitas yang memiliki pengaruh signifikan pada entitas anak

- Koperasi Warga Semen Gresik- PT Pelayaran Tonasa Lines- PT Swabina Gatra- PT EMKL Topabiring- PT Pasoka Sumber Karya- PT PBM Biringkasi Raya- PT Yasiga Sarana Utama- PT Prima Karya Manunggal- PT United Tractors Tbk- PT Varia Usaha Beton- Koperasi Karyawan Semen Tonasa- PT Varia Usaha Dharma Segara- Koperasi Keluarga Besar Semen Padang- PT Varia Usaha Bahari- PT Varia Usaha Lintas Segara- PT Sumatera Utara Perkasa Semen- Dana Pensiun Semen Padang- Dana Pensiun Semen Gresik- PT Konsulta- PT Cipta Nirmala- Lain-lain

Mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perseroan dan memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas

Pembelian dan/atau penjualan produk/jasa yang relevan

Adapun ringkasan realisasi transaksi berelasi menurut masing-masing jenis transaksi adalah sebagai berikut:

Jenis transaksiNilai transaksi

(Rp miliar) KeteranganPersentasi (%)

2014 2013 2014 2013

Penjualan Produk 3.704,3 4.529,9 Persentase terhadap total pendapatan 13,7 18,5

Penjualan produk/jasa lainnya 37,0 23,4Persentase terhadap total pendapatan operasi lainnya

18,3 25,8

Pembelian produk dan jasa 20.033,3 17.528,9 Persentase terhadap total beban 26,55 26,83

Kompensasi manajemen kunci (Catatan 1)

81,3 67,4 Persentase terhadap total SGA 1,75 1,70

Pendapatan bunga 286,1 163,0Persentase terhadap total pendapatan bunga

49,78 54,44

Beban keuangan 382,9 340,2Persentase terhadap total biaya keuangan

6,65 2,38

Saldo aset – kas dan setara kas 3.232,8 2.632,5 Persentase terhadap total aset 9,42 8,55

Tinjauan KinerjaInformasi – Informasi Material

Page 235: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 233

Informasi – Informasi Material

Pembahasan Dan Analisis Manajemen

Jenis transaksiNilai transaksi

(Rp miliar) KeteranganPersentasi (%)

2014 2013 2014 2013

Saldo kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya

13,7 37,6 Persentase terhadap total aset 0,04 0,12

Investasi jangka pendek 2,3 2,3 Persentase terhadap total aset 0,01 0,01

Piutang usaha - neto 747,6 586,7 Persentase terhadap total aset 2,18 1,91

Piutang lain-lain 27,5 17,3 Persentase terhadap total aset 0,08 0,06

Utang pihak berelasi 903,2 854,2 Persentase terhadap total liabilitas 9,70 9,50

Liabilitas jangka pendek 4,2 16,3 Persentase terhadap total liabilitas 0,05 0,18

Liabilitas jangka panjang 2.024,9 2.442,5 Persentase terhadap total liabilitas 21,74 21,17

ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM

MATA UANG ASING

Perseroan memiliki aset dan liabilitas moneter dalam

mata uang asing, dan pada 31 Desember 2014 telah

dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah dengan

menggunakan kurs USD1 = Rp12.440 dan EUR1

= Rp15.133(nilai penuh) berdasarkan kurs tengah

Bank Indonesia.

•Nilainetdariseluruhasetdanliabilitasdalam

mata uang aset adalah berupa Net Aset

sebesar ekivalen Rp92,3 miliar.

Rincian aset dan liabilitas tersebut tercantum pada

Catatan 45 Laporan Keuangan Audit Konsolidasian

Perseroan.

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL

LAPORAN AKUNTAN

Ada 2 kejadian penting setelah tanggal laporan

akuntan.

1. RUPSLB dengan keputusan:

a. Memberhentikan dengan hormat: Dwi

Soetjipto sebagai Direktur Utama.

b. Mengangkat :

•SuparnisebagaiDirekturUtama

•RizkanCandraSebagaiDirektur

2. Penggantian Audit Internal Perusahaan.

Pada tanggal 1 Januari 2015, Direksi Perseroan

mengangkat Ginarko Isnubroto sebagai Kepala

Audit Internal menggantikan Satriyo yang telah

memasuki masa pensiun tanggal 1 Desember

2014.

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM KARYAWAN

DAN/ATAU MANAJEMEN (ESOP/MSOP)

Perseroan belum pernah menyelenggarakan program

kepemilikan saham karyawan dan/atau manajemen.

PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN

UMUM

Perseroan melakukan RUPS perdana pada tanggal 4

Juli 1991, dana yang terkumpul telah dipergunakan

sebagaimana disampaikan dalam Prospektus.

Sejak tahun 1991 hingga tahun pelaporan 2014,

Perseroan tidak pernah melakukan emisi saham lagi.

Page 236: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level234

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

238Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

258 Rapat Umum Pemegang Saham270 Dewan Komisaris282 Direksi300 Komite Penunjang Dewan Komisaris314 Koordinasi Dewan Komisaris Dan Direksi320 Sekretaris Perusahaan330 Sistim Pengawasan dan Pengendalian Internal332 Internal Audit342 Akuntan Perseroan344 Penerapan Manajemen Risiko348 Kode Etik Perusahaan dan Budaya Perusahaan

Page 237: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 235

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) secara konsisten merupakan faktor yang sangat penting dalam pengelolaan perseroan mengingat risiko dan tantangan yang dihadapi oleh perseroan yang semakin meningkat. Oleh karenanya, Perseroan konsisten dengan upaya untuk meningkatkan kualitas penerapan praktek terbaik GCG pada setiap aspek operasional

Page 238: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level236

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Penerapan praktek terbaik GCG yang berkualitas membuat Perseroan mendapatkan akuntabilitas yang tinggi di hadapan para pemangku

kepentingan baik dalam memaparkan rencana pengembangan usaha maupun dalam menyampaikan kinerja.

Menyadari pentingnya akuntabilitas dalam setiap tahapan operasional, Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas penerapan praktek GCG dengan melaksanakan seluruh aturan perundangan, kebijakan dan

pedoman kerja sesuai kaidah pengelolaan perusahaan terkini untuk menjamin pertumbuhan usaha yang berkualitas dalam jangka panjang dan

meningkatnya kesejahteraan para pemangku kepentingan

Page 239: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 237

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Tujuan

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

(Good Corpoprate Governance /GCG) secara

konsisten merupakan faktor yang sangat penting

dalam pengelolaan perseroan mengingat risiko

dan tantangan yang dihadapi oleh perseroan yang

semakin meningkat. Untuk menjamin penerapan

praktek terbaik GCG yang sejalan dengan

perkembangan terkini dan sejalan dengan ketentuan

peraturan perundangan terbaru dari OJK dan

sehubungan dengan statusnya sebagai salah satu

BUMN, dalam menjalankan pengelolaan perusahaan,

khususnya terkait dengan GCG Perseroan mengacu

pada beberapa ketentuan, mencakup:

• Peraturan Menteri Negara BUMN No: Per-01/

MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola

Perusahaan Yang Baik (Good Corpoprate

Governance) pada BUMN dengan mengacu

pada kriteria dan metodologi yang ditetapkan

oleh Kantor Kementerian BUMN dalam SK-16/S.

MBU/2012.

• Surat edaran Menteri Negara BUMN nomor SE-

05/MBU/2013 tentang Roadmap Menuju BUMN

Bersih.

• Pedoman Umum Good Corporate Governance

Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional

Kebijakan Governance sebagai acuan dalam

mengembangkan pengelolaan dan penerapan

GCG.

• Surat Keputusan Direksi PT Semen Indonesia No.

051/Kpts/Dir/2009 tanggal 07 Agustus 2009

tentang Penerapan Pedoman Good Corporate

Governance (GCG) di Lingkungan PT Semen

Indonesia Tbk.

• The Indonesian Corporate Governance Manual,

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), 2014.

• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan

Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham

Perusahaan Terbuka

• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/

POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan

Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/

POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan

Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/

POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan

Emiten atau Perusahaan Publik.

Perseroan berkomitmen penuh melaksanakan Tata

Kelola Perusahaan yang Baik di seluruh tingkatan

dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada

berbagai ketentuan dan persyaratan terkait dengan

pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang

diwujudkan diantaranya dalam:

o Pelaksanaan peran dan tanggung jawab yang

jelas dan terpisah antara Dewan Komisaris dan

Direksi.

o Fokus pada Rencana strategis jangka panjang

perseroan dan Kepatutan kegiatan usaha.

o Terbuka dan adil terhadap pemangku kepentingan

serta perlindungan hak-hak pemegang saham

minoritas.

o Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal

dan auditor eksternal

o Sistem pengambilan keputusan yang efektif.

o Tanggung jawab terhadap isuisu sosial,

lingkungan dan pembangunan.

o Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-

komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi

pengendalian internal.

o Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem

pengendalian internal.

o Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan

perseroan.

Page 240: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level238

Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Perseroan berkomitmen penuh melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di seluruh proses bisnis untuk mendorong pengelolaan perseroan yang profesional, transparan dan

efisien dengan peningkatan keterbukaan, akuntabilitas, bertanggungjawab dan adil.

Untuk mengoptimalkan penerapan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik, perseroan melakukan

penguatan infrastruktur dan soft structure GCG,

restrukturisasi internal, perbaikan fungsi dan proses

pengendalian internal yang mengarah kepada praktek

terbaik GCG, penyesuaian dan pembaharuan sistem

dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung

pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan

efektif.

Sebagai bentuk penguatan tata kelola dan komitmen

manajemen, Perseroan telah melakukan proses

transformasi korporasi untuk memisahkan fungsi

strategis dan operasional. Proses transformasi

korporasi merupakan proses penguatan kepatuhan

dan responsibilitas dalam tata kelola perseroan.

Seluruh Dewan Komisaris dan Direksi telah

menandatangani komitmen penerapan GCG dan

menjadikan penerapan GCG sebagai KPI bagi seluruh

Unit Kerja dan Karyawan. Selain itu Perseroan juga

selalu konsisten melakukan asesmen penerapan GCG

yang dilakukan oleh pihak independen (BPKP Provinsi

Jawa Timur) dan hasil rekomendasinya selalu menjadi

bagian dari proses peningkatan penerapan GCG.

TUJUAN PENERAPAN GCG

Sejalan dengan visi dan misi perusahaan, Perseroan

berkomitmen untuk menjadikan GCG sebagai

budaya dalam mengelola perusahaan. Untuk

mencapai tujuan tersebut, Perseroan menetapkan

misi GCG sebagai berikut:

• Mewujudkan tercapainya kesinambungan

perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan

pada prinsip transparansi, akuntabilitas,

responsibilitas, independensi serta kewajaran dan

kesetaraan.

• Mewujudkan pemberdayaan fungsi dan

kemandirian masing-masing organ perusahaan,

yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan

Komisaris dan Direksi.

• Mewujudkan seluruh organ perusahaan dalam

pengambilan keputusan senantiasa dilandasi oleh

nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap

peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku.

Perseroan menerapkan prinsip tata kelola yang baik

untuk menjamin tercapainya hasil yang optimal

dalam penerapan GCG, meliputi:

• Meningkatnya kinerja Perseroan melalui

terciptanya proses pengambilan keputusan yang

lebih baik, meningkatnya efisiensi operasional

Perseroan serta lebih meningkatnya pelayanan

kepada pemangku kepentingan.

• Meningkatnya corporate value, melalui

peningkatan kinerja keuangan dan minimalisasi

risiko keputusan investasi yang mengandung

benturan kepentingan.

• Meningkatnya kepercayaan investor.

• Tercapainya stakeholder satisfaction akibat

peningkatan corporate value dan deviden

Perseroan.

• Mengarahkan dan mengendalikan hubungan

kerja Organ perseroan yaitu Rapat Umum

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi.

• Meningkatkan pertanggungjawaban pengelolaan

Perseroan kepada Pemegang Saham dengan tetap

memperhatikan kepentingan para stakeholders.

• Menciptakan kejelasan hubungan kerja antara

perusahaan dengan para stakeholders.

Page 241: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 239

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

• Mengarahkan pencapaian visi dan misi perseroan

dan meningkatkan profesionalisme sumber daya

manusia.

• Mendorong dan mendukung pengembangan

usaha, pengelolaan sumber daya perusahaan dan

pengelolaan risiko secara lebih efektif sehingga

dapat meningkatkan nilai perseroan.

Melalui komitmen yang tinggi dan konsistensi

terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang

baik, Perseroan meyakini akan dapat mencegah

praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)

serta meningkatkan fungsi pengawasan dalam

pengelolaan Perseroan. Selain hal tersebut konsistensi

penerapan GCG diharapkan juga dapat meningkatkan

kinerja usaha dan pertumbuhan berkelanjutan, yang

pada akhirnya akan meningkatkan nilai Perseroan

(Corporate Value) bagi pemegang saham dan

pemangku kepentingan lainnya.

Komitmen Manajemen atas kepatuhan terhadap

GCG terdiri dari beberapa kebijakan dan ketentuan

terkait diantaranya dengan penetapan tugas dan

tanggung jawab dari setiap fungsi yang berhubungan

dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan

pengendalian internal perusahaan, menentukan

tingkat yang tepat atas pengelolaan pengendalian

internal perusahaan, pencapaian target, merancang

kebijakan prosedur dan pengendalian pengungkapan,

dokumentasi, pelaporan, dan menyediakan

pernyataan tertulis mengenai hasil efektivitas ICOFR

dan hasil self assessment yang dilakukan secara

periodik.

PEDOMAN, STRUKTUR dan MEKANISME TATA

KELOLA

Tata kelola perusahaan telah berjalan dengan

baik dan senantiasa dilandasi cara kerja yang etis,

transparan dan atas dasar Kepercayaan. Perseroan

juga memiliki struktur tata kelola yang lengkap:

memperhatikan kepentingan para pemangku

kepentingan, mengelola risiko bisnis, menjaga nama

baik dan memiliki tanggung jawab sosial perusahaan

terhadap masyarakat, termasuk kesejahteraan

warga sekitar dan lingkungan, sedangkan standar

kerja yang diterapkan Perseroan mengutamakan

etika, kejujuran, keterbukaan dan akuntabilitas

yang berlaku untuk semua tingkatan dan jajaran

organisasi.

Pedoman

Perseroan telah menyempurnakan Board Manual,

Pedoman Etika Perusahaan, Pedoman Sistem

Pelaporan Pelanggaran, Pedoman Pengendalian

Gratifikasi dan Pedoman IT Governance sebagai

salah satu implementasi dari pelaksanaan Pedoman

GCG dan telah diberlakukan melalui surat keputusan

Direksi.

Board Manual tersebut disusun sesuai ketentuan

pasal 2 Peraturan Menteri Negara BUMN No: Per-

01/MBU/2011, merupakan pedoman kerja Dewan

Komisaris, Direksi dan Perangkatnya yang bertujuan

untuk:

1. mempermudah Dewan Komisaris dan Direksi

dalam memahami peraturan-peraturan yang

terkait dengan tata kerja Dewan Komisaris dan

Direksi.

2. menjadi rujukan tentang tugas pokok, fungsi

kerja dan meningkatkan kualitas serta efektivitas

hubungan kerja antar kedua organ.

3. menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi,

akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan

fairness (kewajaran).

Sebagai implementasi penerapan tata kelola,

Perseroan secara terus menerus melakukan

penyempurnaan atas Standard Operating Procedure

(SOP) pada seluruh proses bisnis yang tertuang di

dalam Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI).

Sebagai kerangka pelaksanaan GCG yang diprakarsai

oleh Dewan Komisaris dan Direksi, Perseroan telah

melengkapi seluruh soft structure yang dibutuhkan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 242: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level240

dalam pengelolaan perusahaan sesuai kaidah

GCG. Kerangka kebijakan soft structure tersebut

meliputi Board Manual, Pedoman Pelaksanaan GCG,

Pedoman Etika Perusahaan, dan Kebijakan-kebijakan

Lainnya, yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris

dan Direksi.

Perseroan secara periodik melakukan penyempurnaan terhadap soft structure pengelolaan perusahaan sesuai kaidah GCG dan meningkatkan efektivitas pengelolaan infrastructure-

nya untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG

Dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan

praktek terbaik prinsip GCG, Perseroan telah

melengkapi infrastruktur tata kelola yang dibutuhkan

dan senantiasa melakukan peninjauan dan

penyempurnaan terhadap soft structure-nya yakni

pedoman dan kebijakan, sesuai kaidah GCG guna

meningkatkan efektivitas pengelolaan perusahaan.

Tabel Kelengkapan Infrastruktur Penerapan Gcg Perseroan

Infrastructure Soft Structure

P RUPS P Budaya Perusahaan

P Dewan Komisaris P Pedoman GCG

P Direksi P Pedoman Etika Perusahaan

P Manual Board

P Komite Pendukung Komisaris P Charter

• Komite Audit P Kebijakan Perusahaan

• Komite Strategi, Investasi dan Risiko P SMS I

• Komite Nominasi & Remunerasi • Manual (level 1)

• Prosedur (level 2)

P Sekretaris Perusahaan • Work instruction

P Manajemen Resiko • Record

P Internal Audit P Whistle Blower System

P Eksternal Audit P Pedoman Pengendalian Gratifikasi

Pedoman dan kebijakan tersebut secara jelas

mengatur segala aspek pengelolaan perusahaan,

termasuk diantaranya memberikan definisi visi, misi

dan nilai-nilai Perseroan; menjelaskan kebijakan

penyusunan strategi, penyusunan organisasi,

kesekretariatan korporasi, manajemen risiko, sistim

pengendalian intern dan pengawasan, standar

etika, keuangan, akuntansi, pengelolaan SDM

dan sebagainya. Dengan kelengkapan kompetensi

pemrakarsa praktek GCG dan kelengkapan soft

Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Indonesia”, UU no 40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas dan praktek-praktek GCG yang lazim

digunakan.

structure penunjangnya, maka Perseroan meyakini

tata kelola perusahaan sebagaimana tergambar

dalam struktur dibawah dapat berjalan dengan baik.

Keseluruhan pedoman dan aturan tersebut telah

memperhatikan butir-butir yang terkandung dalam

“Pedoman Umum Good Corporate Governance

Page 243: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 241

Struktur

Sesuai dengan Undang-Undang No 40 Tahun 2007

tentang Perseroan terbatas, Organ perusahaan terdiri

dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan

Komisaris dan Direksi. Kepengurusan perseroan

menganut system dua badan (two boards system),

yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki

wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai

fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan

dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-

Undangan.

Perseroan telah memiliki infrastruktur yang

diperlukan dalam rangka implementasi GCG,

dijajaran Dewan Komisaris telah dibentuk komite-

komite fungsional untuk memberdayakan fungsi

kepengawasan. Demikian pula di jajaran Direksi telah

dibentuk unit kerja yang mengendalikan, mengawal

dan bertanggung jawab atas implementasi GCG dan

juga bertugas sebagai mitra kerja dari komite-komite

di bawah Dewan Komisaris, sebagaimana bagan

dibawah ini.

Struktur tata kelola di Perseroan adalah sebagai

berikut.

Mekanisme Tata Kelola Perseroan

Sebagaimana tergambar dalam struktur tersebut,

dalam forum RUPS, para pemegang saham dapat

melakukan pengambilan keputusan penting berkaitan

dengan investasi yang telah ditanamkan di Perseroan.

Keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan

pada kepentingan Perseroan. RUPS atau Pemegang

Saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap

tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan

Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS

untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran

Dasar dan Peraturan perundang-Undangan. Dengan

kedudukan yang setara, para pemegang saham akan

mempertimbangkan dengan seksama keputusannya

demi kepentingan jangka panjang Perseroan. Setelah

keputusan diambil, maka RUPS kemudian akan

menyerahkan segala kewenangan pengawasan dan

pelaksanaan keputusan tersebut kepada Dewan

Komisaris dan Direksi. Hal ini sesuai dengan Anggaran

Dasar Perseroan dan peraturan perundangan yang

berlaku.

Pengelolaan perusahaan dan pelaksanaan atas setiap

keputusan RUPS tersebut dilakukan oleh Direksi.

Dewan Komisaris kemudian melakukan pengawasan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

DEWAN KOMISARIS DEWAN DIREKSI

Depart. SDM

Internal Audit

Tim Pengembangan

Kapasitas

Sekretaris Perusahaan

Hukum & Manajemen

Risiko

Pengelolaan Lingkungan

& Sosial Korporasi

Komite SMRI

Komite Audit

Komite Nominasi & Remunerasi

Page 244: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level242

dan memberikan nasehat untuk memastikan

bahwa tujuan Perseroan serta keputusan RUPS

tersebut dilaksanakan dan dicapai. Dengan tugas

dan tanggung jawab yang sedemikian besar dalam

menjaga keberlangsungan Perseroan, Dewan

Komisaris dibantu oleh Komite Penunjang sedangkan

Direksi dibantu oleh unit kerja yang terkait dengan

mekanisme tata kelola tersebut.

KOMITMEN PENERAPAN GCG

Seluruh jajaran Semen Indonesia berkomitmen tinggi

untuk melaksanakan seluruh aturan dan kebijakan

sebagai bagian dari upaya menerapkan praktek

terbaik tata kelola perusahaan. Komitmen untuk

menerapkan praktek terbaik tata kelola perusahaan

ditunjukan oleh jajaran Manajemen Puncak dengan

selalu mendasarkan seluruh keputusan dan

penetapan kebijakan pokok perusahaan pada aturan-

aturan dan undang-undang yang relevan.

Selain itu Manajemen Puncak juga mempelopori

pelaksanaan penanda-tanganan Surat Pernyataan

Tahunan Karyawan untuk mematuhi seluruh aturan

yang terkandung pada pedoman Etika Perusahaan.

Pernyataan tersebut ditanda-tangani oleh istri/suami

seluruh jajaran Perseroan hingga level pelaksana.

Kepatuhan seluruh jajaran Perseroan terhadap Kode

Etik yang mengatur tata-cara dan etika berbisnis dan

berinteraksi dengan pihak internal maupun eksternal

merupakan salah satu bentuk komitmen seluruh

elemen perusahaan untuk menerapkan praktek

terbaik Tata-Kelola Perusahaan.

Pada level Dewan Komisaris, komitmen pelaksanaan

praktek terbaik tata kelola perusahaan dilaksanakan

melalui pengawasan atas kepatuhan Perseroan dalam

menetapkan kebijakan dan melaksanakan kegiatan

operasional sesuai aturan dan perundangan yang

berlaku.

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Perseroan terus melengkapi dan menyempurnakan

aturan kebijakan operasional sebagai bagian dari

penerapan praktek GCG terbaik. Dalam menjalankan

segenap aktivitas bisnisnya, Perseroan menerapkan

prinsip-prinsip GCG sejalan dengan visi, misi dan

budaya Perusahaan. Prinsip-prinsip GCG merupakan

tuntunan sikap dan perilaku bagi segenap jajaran

perseroan dan pemangku kepentingan yang akan

dilaksanakan dengan mengacu pada kebijakan-

kebijakan pokok diantaranya:

Integritas Bisnis

Hubungan yang baik antara Perseroan dengan

Para Pemangku Kepentingan dan peningkatan nilai

Pemegang Saham dalam jangka panjang hanya

dapat dicapai melalui integritas bisnis Perusahaan

dalam setiap kegiatan usaha.

Kode Etik Perseroan

Pelaksanaan GCG perseroan senantiasa dilandasi

oleh integritas yang tinggi dan menjadikannya

Pedoman Etika Perusahaan sebagai acuan bagi organ

perseroan dan segenap Karyawan.

Pedoman Etika Perusahaan tersebut merupakan

sekumpulan komitmen etika perilaku dalam

menjalankan bisnis di Perusahaan bagi Dewan

Komisaris, Direksi dan Pegawai, yang disusun dan

digunakan sebagai pedoman untuk mempengaruhi,

membentuk, mengatur dan melakukan tingkah

laku yang konsisten berdasarkan prinsip-prinsip

berkesadaran etik (ethical sensibility), berpikir etik

(ethical reasoning), dan berperilaku etik (ethical

conduct).

Manajemen Risiko

Perseroan melakukan penerapan manajemen

risiko yang menyeluruh (Enterprise-Wide Risk

Management). Penerapan manajemen risiko oleh

Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 245: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 243

perseroan bertujuan untuk mengidentifikasi,

mengukur, dan melakukan mitigasi risiko.

Ruang lingkup Enterprise-Wide Risk Management

antara lain:

a. Risiko Keuangan, seperti risiko gagal bayar dalam

suatu transaksi keuangan, risiko kesalahan dalam

sistem akuntansi perusahaan dan/atau risiko

perubahan nilai mata uang.

b. Risiko Teknis, seperti risiko terhadap aset fisik

perusahaan, kerusakan peralatan dan/atau

infrastruktur.

c. Risiko Operasional, seperti risiko pada human

factor diantaranya human error, keselamatan dan

kesehatan pegawai, proses seleksi dan skill.

d. Risiko pasar, seperti perubahan yang terjadi

terhadap pasar produk dan jasa perusahaan.

Perseroan menindak lanjuti penetapan kebijakan

manajemen risiko dengan membentuk unit

Pengendalian Risiko. Unit ini dibentuk sebagai

upaya meningkatkan pengelolaan risiko secara terus

menerus, tepat dan komprehensif. Pengelolaan risiko

disertai upaya mitigasi risiko yang telah diidentifikasi,

sehingga Perseroan mampu meningkatkan kepastian

dalam mencapai tujuannya, mampu merealisasikan

peluang bisnis yang ada dengan meminimalisir

potensi risiko dan kerugian yang mungkin terjadi.

(Selengkapnya lihat uraian “Risiko dan Manajemen

Risiko”)

Standar Akuntansi

Kebijakan akuntansi Perseroan harus merefleksikan

setiap transaksi keuangan dan perubahan aset serta

menjamin bahwa semua transaksi keuangan tercatat

secara akurat sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan Indonesia. Oleh karena itu :

a. Perseroan akan selalu memperbaiki kebijakan

akuntansi yang dimiliki agar selalu sesuai dengan

Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.

b. Setiap Jajaran Perusahaan yang bertanggung

jawab atas fungsi-fungsi keuangan harus

memahami dan menjalankan kebijakan

perusahaan bidang keuangan secara konsisten.

c. Setiap Jajaran Perusahaan yang bertanggung

jawab atas fungsi-fungsi keuangan harus

memperlakukan informasi keuangan sesuai

dengan kewenangannya.

Transaksi Benturan Kepentingan

Perseroan telah menetapkan peraturan “Transaksi

Benturan Kepentingan”, dimana ditegaskan bahwa

pihak-pihak internal maupun eksternal Perseroan

yang memiliki peluang tersangkut dalam transaksi

dimaksud dilarang terlibat dalam proses pembuatan

keputusan menyangkut transaksi tersebut. Dengan

demikian, seluruh bagian organ Perseroan dapat

menghindari dominasi oleh satu pihak terhadap

pihak lainnya, bebas dari segala pengaruh dan

tekanan sehingga pengambilan keputusan mengenai

transaksi yang mengandung benturan kepentingan

dapat dilakukan secara obyektif. Untuk mencegah

terjadinya benturan kepentingan, seluruh jajaran

Direksi tidak memiliki saham Perseroan, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Seluruh Direksi

juga tidak diperkenankan memiliki saham pada

perusahaan terafiliasi dengan Perseroan maupun

saham pada entitas anak.

Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi

Perseroan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak

yang memiliki hubungan istimewa, yaitu Perusahaan-

Perusahaan di bawah Grup Semen Indonesia/Grup

Perseroan dan perusahaan-perusahaan lain yang

memiliki pengurus yang sama dengan dan/atau

berasal dari Semen Indonesia.Transaksi dengan pihak-

pihak yang memiliki hubungan istimewa tersebut

dilakukan secara transparan dan wajar sehingga

kepentingan Pemegang Saham dan Perseroan tidak

dirugikan.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 246: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level244

Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Transaksi Orang Dalam (Insider Trading)

Sebagai salah satu perusahaan publik yang terdaftar

di BEI, Perseroan memiliki aturan mengenai transaksi

orang dalam. Selain diatur dalam kode etik, Perseroan

mengeluarkan aturan terkait hal ini dengan mangacu

pada Undang-undang Pasar Modal (Undang-Undang

No. 8 tahun 1995, Penjelasan Pasal 95) tentang Pasar

Modal dan Peraturan BAPEPAM yang melarang Orang

Dalam untuk membeli atau menjual efek perusahaan

tercatat, kecuali jika memenuhi pengecualian

sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM No.

XI.C.1, tentang “Transaksi Efek Yang Tidak Dilarang

Bagi Orang Dalam”. Pedoman Etika Bisnis dan Etika

Kerja Perseroan juga menyatakan bahwa Perseroan

memegang teguh peraturan perundang-undangan

yang berlaku mengenai informasi orang dalam

khususnya dalam hal akses informasi yang sensitif

dan bersifat rahasia.

Dalam kasus-kasus tertentu, seperti pada saat

Program Pembelian Kembali Saham (Share Buy-

back) Perseroan mengeluarkan pengumuman yang

melarang Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai

untuk melakukan transaksi saham Perseroan selama

program tersebut berlangsung.

Pengendalian Gratifikasi

Dalam menjalankan kegiatan bisnis, Perseroan tidak

dapat terlepas dari interaksi dengan banyak pihak,

baik internal perusahaan maupun pihak di luar

perusahaan guna menjalin kerjasama bisnis yang

dinamis dan berkesinambungan. Untuk menjaga

hubungan bisnis tetap berada dalam koridor etika

dan prinsip tata perusahaan yang baik (Good

Corporate Governance) Perseroan menjadikan

Pedoman Pengendalian Gratifikasi sebagai panduan

atas tata laksana penerimaan, pemberian, penolakan

dan pelaporan gratifikasi di lingkungan Persroan.

Penerapan pengendalian gratifikasi ini dapat

menghidari benturan kepentingan dan meningkatkan

kepercayaan publik terhadap integritas Perseroan.

Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan setiap tahunnya diwajibkan membuat pernyataan tertulis di atas materai bahwa masing-masing yang bersangkutan tidak memberikan sesuatu dan atau

menerima sesuatu yang dapat menyebabkan benturan kepentingan dan atau turunnya kepercayaan publik terhadap integritas perusahaan termasuk dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

Pengadaan Barang/Jasa

Perseroan menerapkan kebijakan pengadaan yang

transaparan dan akuntabel, memenuhi prinsip-

prinsip efektif dan efisien, terbuka dan bersaing adil

dan tidak diskriminatif. Proses pengadaan barang

dan jasa diupayakan melalui persaingan yang sehat

sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan

yang berlaku dan menghindari terjadinya transaksi

benturan kepentingan.

Pengendalian Kualitas Produk

Sebagai bagian dari implementasi tanggung jawab

Perseroan terhadap para pelanggan dan konsumen

produknya, Perseroan menerapkan sistem manajemen

mutu terpadu tentang pengendalian kualitas produk

dan jasa yang dihasilkan oleh Perseroan. Jaminan

kualitas produk dan jasa merupakan hasil dari

serangkaian kegiatan proses produksi yang sesuai

dengan standar internasional yang dilakukan pada

setiap kegiatan produksi maupun distribusi Perseroan.

Remunerasi

Sistem remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

didasarkan atas asas kewajaran dan kinerja

perusahaan.

Remunerasi untuk Dewan Komisaris ditentukan

berdasarkan tingkat remunerasi Perseroan yang

ditetapkan oleh RUPS.

Page 247: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 245

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Remunerasi untuk Direksi ditetapkan oleh RUPS

dengan memperhatikan usulan Dewan Komisaris.

Untuk kepentingan Perseroan, honorarium, tantiem

dan fasilitas

Keterbukaan Informasi

Pelaksanaan keterbukaan informasi didasarkan pada

kebijakan klasifikasi informasi yang dikembangkan

sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Informasi yang tidak bersifat rahasia dapat

dipublikasikan dan diakses oleh masyarakat melalui

sarana dan fasilitas yang ada. Perseroan menyediakan

dan memberitahukan informasi-informasi yang

harus segera disampaikan kepada Para Pemangku

Kepentingan dalam rangka proses pengambilan

keputusan yang cepat.

Perseroan senantiasa menyampaikan informasi penting dengan tepat waktu, akurat, jelas dan objektif

Informasi penting diungkapkan secara tepat waktu,

akurat, jelas, dan obyektif dalam Laporan Tahunan

dan Laporan Keuangan Perusahaan kepada

Pemegang Saham dan Instansi Pemerintah yang

terkait sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Peraturan lengkap mengenai kebijakan ini, misalnya

prosedur komunikasi dengan pihak eksternal,

merupakan pijakan bagi Sekretaris Perusahaan

menjalankan kegiatannya.

Manajemen Kinerja

Perseroan menetapkan Key Performance Indicator

(KPI) sebagai ukuran kinerja yang harus dicapai oleh

manajemen sebagai tolak ukur pencapaian target

dalam operasionalisasi strategi. Saat ini perseroan

mengimplementasikan pengukuran kinerja pada

level holding dan di-cascade ke Operational Company

pada level fungsional. Untuk memastikan bahwa

KPI yang ditetapkan selaras dengan pencapain visi

dan misi perseroan senantiasa dilakukan alignment

secara vertical dan horizontal.

Dalam upaya tercapainya sasaran strategi, perseroan

melakukan inisiatif strategi yang diantaranya:

Pembangunan Pabrik Baru dan Pembangkit Tenaga

Listrik, Implementasi ICTMP, Program Peningkatan

Kapasitas (Debottlenecking), Pengembangan

Usaha /Bisnis Perseroan, Pembangunan Packing

Plant, Implementasi HCMP, Inovasi dan Continuous

Improvement.

Pelaksanaan kebijakan manajemen kinerja ini

secara keseluruhan menggunakan alat Balanced

Scorecard yang meliputi pengukuran berdasarkan

prespektif financial, customer, internal business

process, dan learning and growth. Salah satu bentuk

implementasinya, progres pencapaian KPI dan

program optimalisasi kinerja korporasi dibahas secara

rutin, dengan periode setiap bulan dalam rapat

Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris.

Dengan mengadopsi model Balance Score Card

(BSC) diharapkan seluruh strategi Perseroan dapat

dilaksanakan secara sistematis dan tersusun menurut

hirarki organisasi yang berjenjang untuk mendukung

pencapaian tujuan perusahaan, baik dalam jangka

pendek maupun jangka panjang.

ASESMEN PENERAPAN GCG

Perseroan melakukan asesmen pelaksanaan

Praktek GCG dengan tujuan mengukur kedalaman

implementasi praktek GCG sekaligus mendapatkan

umpan balik bagi perbaikannya di masa mendatang.

Penilaian tersebut dibuat dengan menggunakan

parameter Company Corporate Governance

Scorecard, yang dikeluarkan oleh Kementerian

Badan Usaha Milik Negara berdasarkan Keputusan

Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 248: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level246

MBU/2012 tentang Indikator Parameter Penilaian

dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan

Usaha Milik Negara yang diterbitkan pada tanggal 6

Juni 2012.

Untuk tahun 2014, Perseroan dibantu oleh Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

(BPKP) Perwakilan Provinsi Jawa Timur melakukan

assessment implementasi GCG tahun 2013 (1 Januari

2013-31 Desember 2013).

Hasil Assessment GCG Tahun 2014

Hasil Assessment GCG oleh pihak independen untuk

praktek GCG di lingkup Perseroan tahun 2014 yang

dilakukan oleh BPKP Provinsi Jawa Timur menunjukkan

hasil dengan predikat “SANGAT BAIK” dengan

capaian skor sebesar 91,38. Sedangkan capaian skor

hasil assessment GCG di tahun 2013 adalah 84,58

dengan predikat “BAIK”. Hasil penilaian asesmen

GCG selama dua tahun tersebut mencerminkan

komitmen Perseroan dalam mengimplementasikan

praktek terbaik GCG di lingkungan Perseroan.

Ringkasan hasil penilaian/evaluasi atas penerapan

GCG Perseroan di tahun 2013 dan 2014 adalah

sebagai berikut:

Hasil Assessment GCG Tahun 2013 dan 2014

No Aspek Penilaian Bobot2013 2014

Capaian Perusahaan

PersentaseCapaian

PerusahaanPersentase

I Komitmen terhadap Penerapan tata Kelola Perusahaan yang Baik secara Berkelanjutan

7 5,644 80,63% 6,063 86,61%

II Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 9 7,537 84,74% 8,435 93,72%

III Dewan Komisaris 35 31,474 89,93% 32,851 93,86%

IV Direksi 35 31,708 90,59% 31,654 90,44%

V Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9 8,214 91,27% 8,006 88,96%

SUB TOTAL 95 84,577 87,009

VI Aspek Lainnya 5 0,000 0,00% 4,375 87,50%

TOTAL 100 84,577 91,384

Dalam penilaiannya, Assesor juga merekomendasikan

dilakukannya beberapa perbaikan dalam penerapan

praktek GCG yang meliputi:

1. Penjelasan dan pemenuhan hak dan tanggung

jawab Pemegang Saham (RUPS)

2. Penerapan GCG atas organ-organ Komisaris,

Komite Komisaris, Direksi, Satuan Pengawas

Intern dan Sekretaris Perusahaan

3. Pengungkapan Informasi (Disclosure)

4. Komitmen.

Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 249: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 247

Tindaklanjut rekomendasi Assessment GCG

REKOMENDASI TINDAK LANJUT

Penyusunan pedoman pegangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dengan menambahkan pasal terkait dengan mekanisme penjaringan atau nominasi dan Uji Kelayakan dan Kepatuan (UKK) atas calon anggota Dewan Komisaris.

Penambahan Pasal yang mengatur dengan mekanisme penjaringan atau nominasi dan Uji Kelayakan dan Kepatuan (UKK) atas calon anggota Dewan Komisaris, pada proses revisi buku Pedoman dan Tata Tertib Komisaris / Pedoman Tata Kelola Perusahaan

Menetapkan sistem penilaian kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bagi calon anggota Komisaris

Selama ini Dewan Komisaris belum dilibatkan dalam penilaian kepatutan dan kelayakan bagi calon anggota Dewan Komisaris.

Menetapkan ketentuan / aturanmengenai jenis jabatan yang boleh dirangkap dan jumlah maksimum perangkapan Dewan Komisaris yang boleh dipegang oleh seorang Anggota Komisaris

Diinisiassi untuk dimasukkan pasal jenis jabatan yang boleh dirangkap oleh anggota Dewan Komisaris di Pedoman Kerja Direksi dan Dewan Komisaris (Board Manual).

Menetapkan sistem penilaian kinerja Dewan Komisaris secara individual dan melaksanakannya secara konsisten

Sudah disusun draft-nya untuk dijadikan ketetapan guna melengkapi KPI Dewan Komisaris.

Menetapkan sistem dan prosedur serta melakukan penilaian kinerja Direksi secara individual

KPI Direksi secara individual telah ditetapkan dan sistem penilaiannya adalah memperbandingkan antara target dan capaian.

Menandatangani revisi Pedoman Kode Etik Revisi Pedoman Etika Perusahaan telah ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama tanggal 26 November 2014

Menyelesaikan ICoFR Perseroan telah menyelesaikan program pengembangan dan implementasi Internal Control Over Financial Reporting (IcoFR) yang dimulai dari identifikasi, pemetaan, desain dan pengujian.

Menyelesaikan pedoman pelaksanaan audit TI dan audit efektivitas Internal Control.

Pedoman audit TI dan efektivitas Internal Control telah selesai dibuat dan telah dilakukan integrasi dalam Sistem Manajemen Semen Indonesia.

Menetapkan rencana program pengembangan bagi Komisaris beserta anggarannya, dan mencantumkannya dalam Program Kerja Komisaris

Sudah tercantum dalam rencana kerja tahunan Dewan Komisaris beserta anggaran biayanya.

Menyusun SOP yang dibutuhkan dan merevisi yang sudah ada untuk disesuaikan dengan kondisi perusahaan saat ini.

SOP telah dilakukan revisi seiring dengan adanya program transformasi korporasi dan perubahan proses bisnis perseroan termasuk melakukan intergrasi SOP yang berbasis risiko dan governansi.

Menetapkan KPI hingga level seksi KPI telah ditetapkan hingga level seksi oleh Departemen Strategic Performance Management pada tahun 2015.

Melakukan penyempurnaan terhadap Kebijakan Whistle Blowing System dengan memuat ketentuan mekanisme pelaporan gratifikasi dan ketentuan untuk melakukan peninjauan dan penyempurnaan secara berkala terhadap perangkat pendukung pengendalian gratifikasi dan mengevaluasi pelaksanaannya secara berkala.

WBS sudah disempurnakan dengan memuat ketentuan mekanisme pelaporan. Pelaporan gratifikasi sedang dalam proses finalisasi.

Membuat kebijakan peningkatan kapabilitas bagi Direksi yang mengatur pelatihan yang dibutuhkan Direksi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Telah tercantum dalam Board Manual tahun 2014 (3.7 Program Orientasi dan Peningkatan Kapabilitas)

Menetapkan standar (jangka waktu) atas pengambilan keputusan Direksi

Telah tercantum dalam Board Manual tahun 2014 ( 3.11 Pengambilan keputusan Perusahaan oleh Direksi)

Menyempurnakan struktur organisasi pengelolaan Teknologi Informasi (TI).

Penyempurnaan Struktur Organisasi Perusahaan di SKSK 055/Kpts/Dir/2014 tanggal 20 November 2014 ttg Struktur Organisasi Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 250: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level248

ROADMAP PENERAPAN GCG

Tujuan dan sasaran awal road map penerapan

GCG Perseroan adalah menumbuhkan komitmen

manajemen dalam menerapkan GCG dan senantiasa

diikuti langkah penyempurnaan dan konsistensi

penerapannya. Penyempurnaan soft stucture

bertujuan melengkapi kebijakan pendukung, selain

meningkatkan tanggung jawab dalam menjaga

segenap kepentingan stakeholders. Sedangkan

infrastructure GCG dilengkapi dengan melakukan

penyempurnaan organisasi yang diperlukan.

Perseroan telah menetapkan gambaran tahapan

penerapan GCG Perseroan dengan tujuan menjadi

perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab,

dengan menjadikan praktek tata kelola yang baik

sebagai budaya dalam pengelolaan perusahaan,

sebagai berikut:

Rencana Peningkatan Kualitas Penerapan GCG

Sebagai tindak lanjut dan komitmen tinggi atas

berkesinambungannya peningkatan praktek

GCG pada seluruh level operasional, Perseroan

merencanakan beberapa kegiatan penting terkait

praktek GCG. Kegiatan dimaksud mencakup

diantaranya :

1. Turut serta dalam program BUMN Bersih, sesuai

dengan surat edaran Menteri BUMN nomor SE-

05/MBU/2013 tentang Roadmap Menuju BUMN

Bersih. Bukti komitmen dan partisipasi Perseroan

dalam program BUMN Bersih tercantum dalam

lampiran surat nomor S-684/MBU/2013 tentang

Persiapan Survei BUMN Bersih. Program untuk

menjadi BUMN Bersih, bebas dari gratifikasi,

fraud, dan KKN ini dilakukan dalam 3 Tahapan,

yang akan dilakukan secara berjenjang setelah

melihat hasil positif pada tahap sebelumnya.

Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

PERUSAHAAN YANG BERETIKA DAN BERTANGGUNG JAWAB

• Organ Peruahaan

• Organ Pendukung

Dewan Komisaris

• Pedoman GCG

• Pedoman Kode Etik

• Pedoman Kerja Dewan

Komisaris & Direksi

(Manual Board)

• Charter

• IT Governance

• Pedoman Pelaporan

Pelanggaran (Whistle

Blowing Policy)

• Sistem Prosedur

• Penerapan

• Review

• Assessement

• Audit

• GCG menjadi budaya

dalam mengelola

Perseroan

INFRASTRUKTUR & SOFT STRUCTURE

PENYEMPURNAAN BERKELANJUTAN

SASARAN

Page 251: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 249

Perseroan telah melakasanakan tahapan I

survei BUMN Bersih yang dilakukan pada awal

tahun 2014 bersama tim penilai BPKP Perwakilan

Provinsi Jawa Timur menilai persepsi dalam

rangka pengukuran dan penilaian Komitmen

Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk

bersih dan bebas dari Gratifikasi, Fraud dan KKN.

Hasil penilaian akhir Perseroan memperoleh

kategori “Berkomitmen” dengan nilai upaya

internal/dokumen aplikasi sebesar 8,59 dari

10,00 dan dari nilai persepsi/kuesioner sebesar

8,28 dari 10,00.

Sebagai bentuk persiapan tahap II dan III,

Perseroan akan melakukan sosialisasi program

BUMN Bersih kepada karyawan 1 (satu) dan 2

(dua) tingkat di bawah Direksi, serta tingkat

pelaksana. Melengkapi seluruh soft structure

disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan

praktik terbaik penerapan GCG dan melakukan

kajian bagi penyempurnaan yang sudah ada demi

meningkatkan kualitas penerapan GCG.

Perseroan akan melakukan monitoring,

pelaporan secara reguler dan review atas

penerapan GCG serta memfasilitasi assessment

oleh pihak independen terhadap implementasi

GCG di Perseroan untuk mendapatkan feed-

back penerapan GCG.

2. Melengkapi seluruh soft structure disesuaikan

dengan peraturan yang berlaku dan praktik

terbaik penerapan GCG serta melakukan kajian

bagi penyempurnaan yang sudah ada demi

meningkatkan kualitas penerapan GCG.

3. Perseroan akan melakukan monitoring,

pelaporan sercara reguler, dan review atas

penerapan GCG serta memfasilitasi assessment

oleh pihak independen terhadap implementasi

GCG di Perseroan untuk mendapatkan feed

back penerapan GCG.

Perseroan akan konsisten merealisasikan berbagai

program yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas

penerapan GCG tersebut sebagai bagian dari realisasi

program perbaikan kualitas implementasi GCG yang

dilakukan secara bertahap dengan gambaran sebagai

berikut.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

GCG Perusahaan yang terkelola dengan baik

GCG Perusahaan yang berwarga masyarakat

yang baik

GCG Perusahaan yang baik Good Corporate Governance)

Mematuhi semua hukum & peraturan yang berhubungan dengan GCG (wajib & Sukarela)

Pengoperasian yang dikendalikan melalui kontrol internal yang baik, pengendalian risiko dan penerapan WBS

Menjadi Perusahaan yang berwarga masyarakat yang baik melalui implementasi tanggung jawab sosial

GOVERNANCE PERUSAHAAN YANG BAIK & PENCIPTAAN NILAI-NILAI

PERSIAPANIMPLEMENTASI

Tahun <2006 Tahun <2006 - 2009 Tahun <2009 - 2012 Tahun <2012 - 2015

Page 252: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level250

IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP DASAR GCG

YANG BERKUALITAS

Perseroan memastikan bahwa prinsip-prinsip dasar

GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di

semua jajaran. Prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan

meliputi keterbukaan (transparency), akuntabilitas

(accountability), responsibilitas (responsibility),

independensi (independency) serta kewajaran dan

kesetaraan (fairness).

Sejalan dengan program transformasi korporasi

dan inovasi yang terus berkembang, Perseroan

senantiasa melengkapi berbagai pranata organisasi

dan membangun mekanisme pengelolaan bisnis

yang andal. Hal ini diwujudkan melalui penerapan

praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik

(GCG) pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi

secara konsisten, sehingga akan memastikan

terciptanya keseimbangan bisnis secara paripurna

dan menyeluruh (360 derajat) bagi seluruh

stakeholder dan seluruh kepentingan, baik ekonomi

maupun sosial, individu dengan kelompok, internal

juga eksternal, jangka pendek dan jangka panjang.

Kepentingan pemegang saham (shareholders) dan

pemangku kepentingan (stakeholders) akan menuju

pada titik keseimbangan Implementasi kelima prinsip

dasar GCG dalam kegiatan operasional perusahaan

sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas

penerapan praktek terbaik GCG diuraikan pada

penjelasan berikut.

Penerapan Asas Transparansi.

Penerapan asas transparansi dilakukan melalui

pelaksanaan berbagai kegiatan dan media komunikasi

yang intensif dan dikelola secara profesional,

sehingga para investor, pemegang saham, kreditur,

masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan

dapat mengetahui kinerja dan kegiatan pengelolaan

perusahaan secara merata

Informasi disediakan melalui berbagai saluran,

meliputi: media cetak, tatap muka melalui acara

press release, presentasi dan press gathering,

maupun media elektronik sebagaimana disediakan

pada website Perseroan. Adapun jenis informasi yang

disajikan melalui berbagai saluran tersebut beragam,

mulai yang sifatnya kuantitatif maupun kualitatif.

Perseroan senantiasa berupaya memberikan

informasi yang sifatnya segera untuk beberapa

kejadian yang memiliki dampak signifikan terhadap

kegiatan operasional dan akhirnya mempengaruhi

kesejahteraan para pemangku kepentingan.

Untuk memastikan informasi yang diberikan adalah

informasi yang tidak merugikan perusahaan,

Perseroan menerapkan kebijakan Keterbukaan

Informasi, yang didalamnya mengatur kebijakan

klasifikasi informasi yang dikembangkan sesuai

dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Dalam tatanan

operasional berbagai langkah yang diterapkan untuk

memastikan peningkatan kualitas penerapan asas

transparansi meliputi:

○ Ditetapkannya prosedur standar untuk

menetapkan Misi, Visi, Strategi, Kebijakan dan

sasaran yang telah diturunkan sampai dengan

unit kerja terkecil serta dikelola menggunakan

aplikasi software yang baik, memberikan arahan

yang jelas dalam mewujudkan Misi dan Visi

Perseroan serta memudahkan para pemangku

kepentingan untuk melakukan monitoring dan

pengawasan melalui dashboard management

secara online.

○ Ditetapkannya prosedur standar yang mencakup

semua kegiatan dalam pengelolaan perseroan

dan penerapan ERP & sistem automasi online

menjamin keterbukaan dan kemudahan

akses bagi para pemangku kepentingan serta

kemudahan melaksanakan pengawasan dan

pengendalian internal dan eksternal.

Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 253: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 251

○ Ditetapkannya prosedur standar untuk melakukan

evaluasi kinerja Perseroan yang dilakukan secara

periodik (harian, mingguan, bulanan, tahunan)

dengan tujuan memacu seluruh organ Perseroan

untuk melakukan continual improvement dan

innovation creation dalam meningkatkan kinerja

Perseroan dan meningkatkan nilai tambah bagi

para pemangku kepentingan.

Penerapan Asas Akuntabilitas

Perseroan melaksanakan prinsip akuntabilitas dengan

menitikberatkan pada peningkatan fungsi dan peran

setiap Organ Perusahaan dan Manajemen sehingga

pengelolaan usaha Perseroan dapat berjalan

dengan baik. Dalam rangka memastikan setiap

Organ Perusahaan dapat menjalankan fungsi dan

perannya dengan optimal, Perseroan menyusun dan

menerapkan berbagai aturan dan kebijakan untuk

digunakan sebagai pedoman masing-masing organ

perusahaan dan jajarannya dalam menjalankan

tugas, kewenangan dan tanggungjawabnya dengan

baik.

Berbagai kebijakan yang telah disusun, dikaji ulang

dan diterapkan untuk mendukung ditegakkannya

akuntabilitas pada setiap tindakan meliputi: Pedoman

Kode Etik, Penetapan Standar Akuntansi, Pakta

Integritas, dan berbagai kebijakan lain sejenisnya.

Prinsip Akuntabilitas diterapkan melalui pembagian tugas Organ Perusahaan, yakni Direksi dan Dewan Komisaris senantiasa melakukan fungsi sesuai dengan amanah yang diberikan dengan

pembagian tugas yang jelas, terinci dan terukur serta bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan.

Perseroan menerapkan sistim pengendalian internal

dengan sebagian tugasnya adalah melakukan

pengawasan internal, untuk menjamin seluruh

jajaran melaksanakan tugasnya secara terukur sesuai

kewenangan yang melekat padanya. Hal tersebut

dalam kegiatan operasional diterapkan dengan:

○ Ditetapkannya Struktur Organisasi yang selaras

dengan Misi, Visi, Strategi, dan sasaran; uraian

tugas dan tanggung jawab; dan persyaratan

kompetensi masing-masing organ Perseroan yang

menduduki jabatan maupun manajemen untuk

menjamin pengelolaan perusahaan berjalan

secara efektif dan efisien.

○ Ditetapkannya prosedur standar berdasarkan

siklus Plan, Do, Check, Action dan senantiasa

dilakukan review dan penyempurnaan melalui

Tim Penyempurnaan & Peningkatan Mutu SMSI

(Tim P2M-SMSI) secara periodik untuk menjamin

efektifitas pengelolaan bisnis dan peningkatan

akeselerasi pencapaian Visi Perseroan.

○ Ditetapakannya Prosedur Standar mengenai

Internal Audit untuk menjamin terselenggaranya

mekanisme check and balance dalam penerapan

sistem pengendalian internal Perseroan.

○ Ditetapkannya Key Performance Indicators

(KPI) masing-masing organ Perseroan dengan

mekanisme cascading dari KPI Korporat sampai

dengan Unit kerja terkecil untuk menjamin

konsistensi dan keselarasan dengan sasaran,

strategi, visi dan misi Perseroan.

○ Ditetapkannya pedoman Etika (code of conduct)

Perseroan yang merupakan pedoman tertulis

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

tentang kesadaran etik (ethical sensibility),

berpikir etik (ethical reasoning), dan perilaku etik

(ethical conduct), dalam rangka keberhasilan

pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

(Good Corporate Governance).

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 254: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level252

Penerapan Asas Responsibilitas / Tanggung-

Jawab

Perseroan menerapkan asas responsibilitas /

tanggung-jawab dengan senantiasa berpegang

teguh pada prinsip kehati-hatian dan memastikan

kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Kepatuhan

tersebut juga diberlakukan terhadap butir-butir

pokok pada anggaran dasar perusahaan dan berbagai

kebijakan yang menyertainya.

Beberapa kebijakan yang diterapkan untuk

meningkatkan kualitas penerapan asas tanggung-

jawab, meliputi: Kebijakan Manajemen Risiko,

Business Continuity Plan, Penerapan Manajemen

Risiko, dan sebagainya.Berbagai kebijakan tersebut

direalisasikan melalui:

o Telah dilakukan pengelolaan terhadap potensi

risiko Perseroan agar dapat memberikan arahan

dalam pengambilan keputusan sebagai bentuk

kehati-hatian Perseroan dalam pengelolaan

bisnisnya.

o Ditetapkannya prosedur standar mengenai

identifikasi, pengacuan, dan evaluasi ketaatan

Peraturan Perundangan & Persyaratan Lain

untuk menjamin ke kepatuhan Perseroan dalam

pengelolaan bisnisnya.

o Ditetapkannya prosedur standar mengenai

kemitraan dan bina lingkungan dalam upaya

meningkatkan pemberdayaan masyarakat, sosial,

dan lingkungan untuk menjamin kesinambungan

bisnis Perseroan dengan berpedoman pada :

üUU Nomor 19/2003 Pasal 88 tentang

Pembinaan Usaha Kecil/Koperasi dan

Pembinaan Masyarakat sekitar BUMN

üUU Nomor 40/2007 Pasal 74 tentang

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

(TJSL), dan

üPermen 005/MBU/2007 Pasal 5 tentang

Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL)

Penerapan Asas Kemandirian

Penerapan Asas kemandirian atau independency

dilaksanakan dengan proses pengambilan keputusan

yang bebas dari benturan kepentingan (conflict of

interest) serta pengaruh/tekanan dari pihak manapun

yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi

yang sehat.

Seluruh Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris senantiasa menjalankan tugas secara profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan dari pihak manapun dan mencegah terjadinya

pengambilan keputusan yang mengandung benturan kepentingan

Pada level manajemen maupun operasional

beberapa kebijakan yang diterapkan Perseroan

dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan

praktek terbaik GCG meliputi: Kebijakan Transaksi

Yang Mengandung Benturan, Larangan Pemberian

dan Penerimaan Hadiah dan Donasi, Penerapan

E-Procurement dalam proses pengadanaan Barang/

Jasa, dan sebagainya.

Berbagai kebijakan tersebut diformulasikan dari

rumusan falsafah, tata nilai, dan kode etik Perseroan

sebagai landasan pembentukan karakter Perseroan

dan mengacu pada prosedur standar yang telah

ditetapakan akan merefleksikan budaya Perseroan

yang baik, bersih dan mandiri dalam menjalankan

tugas dan tanggung jawab bagi seluruh organ

Perusahaan.

Penerapan Asas Fairness/Kesetaraan

Perseroan menerapkan azas kesetaraan dengan

memperlakukan seluruh stakeholder secara

berimbang (equal treatment) antara hak dan

Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 255: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 253

kewajiban yang diberikan kepada dan oleh Perseroan.

Perseroan membuka akses informasi kepada

seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan

sumbang-saran bagi kemajuan Perseroan, namun

Perseroan juga menetapkan aturan kerahasiaan

informasi yang membatasi akses informasi oleh

pihak-pihak yang tidak berkepentingan.

Berbagai kebijakan operasional yang menunjukan

tingginya komitmen Perseroan untuk meningkatkan

kualitas penerapan asas kesetaraan meliputi:

Larangan Transaksi Orang Dalam, Penerapan

CSMS dalam menilai kinerja Pemasok Barang/Jasa,

Penerapan Manajemen Kinerja dalam mepromosikan

dan menetapkan jenjang karir dan remunerasi

karyawan, dan sebagainya. Kebijakan-kebijakan

tersebut ditindak lanjuti dengan:

• Ditetapkannya prosedur standar dengan mengacu

pada prinsip fairness sesuai dengan fungsi, tugas

dan tanggung jawab masing-masing organ

Perusahaan.

• Ditetapkannya prosedur standar mengenai

rekruitmen, mutasi, rotasi, dan promosi pegawai

dengan pada asas kesetaraan dan kewajaran

sesuai kompetensi yang dipersyaratkan.

Beberapa program yang dilaksanakan di tahun 2014

sebagai bukti komitmen manajemen Perseroan dalam

meningkatkan kualitas penerapan GCG diantaranya

adalah :

• Peninjauan, penyusunan ulang dan

penyempurnaan Board Manual sebagai pedoman

pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris dan

Direksi.

• Peninjauan, penyusunan ulang dan

penyempurnaan Pedoman Etika (Code Of Ethics)

Semen Indonesia.

• Peninjauan, penyusunan ulang dan

penyempurnaan Pedoman Sistem pelaporan

pelanggaran (Whistle blowing system).

• Penerapan secara optimal Pedoman IT

Governance.

• Pengkomunikasian dan Sosialisasi penerapan

GCG secara bertahap kepada pemangku

kepentingan.

• Pemenuhan fungsi liaison officer sesuai dengan

perencanaannya.

• Pemenuhan ketentuan Pasar Modal.

• Penyelesaian tindaklanjut rekomendasi BPKP atas

assessment tahun buku 2013.

• Excecutive Briefing GCG kepada Direksi Perseroan

dan Grup oleh BPKP terkait dengan perubahan

peraturan dan kriteria asesmen GCG.

• Memasukkan implementasi GCG sebagai laporan

yang harus disampaikan dalam Rapat Kerja

Perusahaan Grup 2014.

• Pelaksanaan assessment GCG oleh BPKP

Perwakilan Jawa Timur tahun buku 2014.

SISTEM MANAJEMEN SEMEN INDONESIA- PILAR

PENERAPAN PRAKTEK TERBAIK GCG

Sejalan dengan strategi dan target bisnis menjadi

World Class Company di tengah dinamika perubahan

iklim persaingan bisnis yang semakin ketat, maka

diperlukan kegesitan (agility) seluruh jajaran

dalam merespon dan menangkap peluang bisnis

sebagai upaya meningkatkan daya saing Perseroan.

Perubahan iklim bisnis tersebut dipengaruhi oleh

berbagai faktor antara lain perubahan kebijakan

dari ownership, orientasi bisnis Perseroan, kondisi

persaingan dan tuntutan stakeholder yang semakin

meningkat. Oleh karenanya diperlukan tata kelola

Perseroan yang efektif dan efisien untuk menjamin :

• Pemenuhan kebutuhan dan harapan stakeholders

• Kecepatan Perseroan dalam merespon dinamika

perubahan strategi bisnis

• Kecepatan pengambilan keputusan strategis

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 256: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level254

• Kemudahan Perseroan dalam transfer knowledge

• Terwujudnya High Assurance Organization

SMSI merupakan wadah seluruh proses bisnis Perseroan yang menjamin seluruh aktivitas Perseroan dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Dalam mewujudkan efektivitas dan efisiensi tata

kelola tersebut, Perseroan telah menerapkan

manajemen terintegrasi dengan mengacu pada

prinsip-prinsip tata kelola Perseroan yang baik (good

corporate governance), yaitu Sistem Manajemen

Semen Indonesia (SMSI), yang meliputi:

• Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001),

• Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001),

• Sistem Manajemen K3 (SMK3-OHSAS 18001),

• Sistem Manajemen Laboratorium Pengujian (ISO/

IEC 17025),

• Sistem Manajemen Risiko (ISO 31000), dan

• Sistem Manajemen lainnya, serta

• Program-program peningkatan melalui

penerapan Manajemen Inovasi

Penerapan Sistem Manajemen Semen Indonesia

(SMSI), diharapkan mampu meningkatkan nilai

tambah bagi pemegang saham pada khususnya dan

Pemangku Kepentingan (Stakeholders) yang lain

pada umumnya.

Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Assuring the Move Into Next Level254

Pengelolaan SMSI

Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI)

dibangun berlandaskan pada proses bisnis Perseroan

dengan basis integrasi pada Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001 yang diharapkan mampu membangun

Sistem Manajemen yang komprehensif dan fleksibel

dalam merespon dinamika perubahan strategi dan

organisasi Perseroan dengan tetap berorientasi pada

stakeholders expectation.

Dalam pengelolaannya, Perseroan membentuk Tim

P2M-SMSI (Peningkatan dan Penyempurnaan Mutu-

SMSI) yang mempunyai tugas dan tanggung jawab

sebagai berikut:

• Melakukan kajian ulang, penyempurnaan dan

peningkatan Sistem Manajemen sesuai pedoman

Sistem Manajemen Mutu ISO 9004;

• Melakukan integrasi sistem-sistem yang ada,

meliputi Integrasi Proses, Dokumentasi, dan

Implementasi;

Page 257: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 255

• Melakukan Penyempurnaan dan Peningkatan

Sistem Otomasi Dokumen melalui software

pengendalian dokumen;

• Melakukan evaluasi efektivitas penerapan Sistem

manajemen dan closing out findings atas Hasil

Internal Audit dan Hasil Eksternal Audit.

Dalam pengelolaan Sistem Manajemen Semen

Indonesia (SMSI), juga dilaksanakan kegiatan Audit

secara terintegrasi (Integrated Audit) untuk menjamin

penerapan sistem manajemen dilakukan secara

konsisten dan konsekuen.

Untuk menjamin peningkatan secara

berkesinambungan, Perseroan juga menetapkan

kebijakan untuk menerapkan Innovation

Management System (IMS) yang terdiri dari

kegiatan Inovasi, kegiatan Gugus Kendali Mutu,

Program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin),

Sistem Saran, Total Productive Maintenance. Total

Productive Maintenance kini telah ditingkatkan

dengan penerapan Realibility Centered Maintenance

(RCM) dan Proyek Kendali Mutu untuk mencapai

pengelolaan operasional berkelas internasional sesuai

dengan visi Perseroan.

• Peran Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI)

dalam proses transformasi korporasi menjadi

Strategic Holding Company, yaitu :

• Telah melakukan penyesuaian terhadap seluruh

sertifikasi Sistem Manajemen

• Telah melakukan penyesuaian atas sistem

dokumentasi SMSI

• Telah melakukan pemetaan dan penyusunan

proses bisnis Perseroan di Holding Company dan

Operating Company.

• Telah melakukan standarisasi Sistem Manajemen

di Semen Indonesia

Selain itu, Implementasi SMSI merupakan refleksi

dari prinsip-prinsip GCG yang meliputi keterbukaan

(transparency), akuntabilitas (accountability),

tanggungjawab (responsibility), kemandirian

(independency) serta kewajaran dan kesetaraan

(fairness), sebagaimana diuraikan pada bahasan

Implementasi Prinsip Dasar GCG tersebut diatas.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Assuring the Move Into Next Level 255

Page 258: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level256

Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), merupakan

lembaga tertinggi Perseroan. RUPS merupakan

wadah para pemegang saham untuk mengambil

keputusan penting yang kewenangannya tidak

diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris

sesuai yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Wewenang tersebut antara lain adalah meminta

pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi

terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah

anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan

Direktur dan Anggota Dewan Komisaris, memutuskan

pembagian tugas dan wewenang pengurusan di

antara Direktur dan lain-lain. Perseroan menjamin

untuk memberikan segala keterangan yang berkaitan

dengan Perseroan kepada RUPS, sepanjang tidak

bertentangan dengan kepentingan Perseroan dan

peraturan perundang-undangan.

Rapat Umum Pemegang Saham merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang kewenangannya tidak diberikan kepada Direksi

dan Dewan Komisaris.

Dalam RUPS seluruh pemegang saham, baik

pemegang saham mayoritas maupun minoritas

memiliki hak yang sama untuk memberikan suaranya

dalam pengambilan keputusan atas setiap rencana

investasi maupun rencana korporasi lainnya. Guna

menjamin terlindunginya kepentingan pemilik

saham minoritas, Perseroan menugaskan Komisaris

Independen untuk memastikan seluruh mekanisme

pengambilan keputusan dan pelaksanaan rapat

mampu mengakomodir suara pemegang saham

minoritas tersebut.

PELAKSANAAN RAPAT UMUM PEMEGANG

SAHAM

Tatacara pelaksanaan RUPS disesuaikan dengan

Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas serta peraturan BAPEPAM

No. IX.I.1 tentang rencana dan pelaksanaan

Rapat Umum Pemegang Saham.

Sesuai dengan penyelenggaraannya, Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS), terbagi atas: Rapat

Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST),

merupakan agenda rutin setiap tahun dan

diselenggarakan minimal satu kali; dan Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB),

yang waktu penyelenggaraannya bisa terjadi di

luar waktu RUPST.

Selama tahun 2014, Perseroan menyelenggarakan

satu kali RUPST. RUPST diselenggarakan pada

tanggal 25 Maret 2014.

Keputusan RUPST 2014 Dan Tindak Lanjut.

Pelaksanaan RUPST pada tanggal 25 Maret 2014

telah diselenggarakan dengan tata cara sesuai

dengan ketentuan, yakni:

• Didahului dengan pemasangan iklan

pemeritahuan mengenai rencana RUPS

melalui iklan di surat kabar terkemuka satu

bulan sebelum pelaksanaan.

• Pemasangan iklan Panggilan pelaksanaan

pemanggilan pemegang saham disertai

dengan agenda-agenda yang akan dibahas 2

minggu (kini 3 minggu) sebelum pelaksanaan.

• Pemasangan iklan pemberitahuan

pelaksanaan RUPS, beserta hasil-hasil RUPS

satu hari setelah pelaksanaan.

• Dihadiri secara kuorum oleh para pemegang

saham atau perwakilannya.

Page 259: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 257

RUPS

Adapun keputusan RUPS yang dilaksanakan dan tindak lanjut yang telah dilakukan sebagai pelaksanaan

keputusan rapat tersebut diuraikan secara ringkas sebagai berikut.

Agenda Keputusan RUPST 25 Maret 2014 Tindak Lanjut

1

• Menyetujui Laporan Tahunan mengenai keadaan dan jajannya Perseroan selama Tahun Buku 2013 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama tahun 2013.

• Mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 serta memberikan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan (acquit et de charge) atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.

Keputusan langsung berlaku

2

• Mengesahkan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 serta memberikan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan (acquit et de charge) atas tindakan pengawasan dan pengurusan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.

Keputusan langsung berlaku

3

• Menyetujui penetapan penggunaan Laba bersih Perseroan tahun buku 2013 sebesar Rp5.370.247.117.000 (lima triliun tigaratus tujuh puluh miliar duaratus empat puluh tuju juta seratus tujuh belas ribu rupiah), sebagai berikut.o Dividen sebesar 45% atau Rp2.416.611.202.650,- atau senilai Rp407,2

per saham.

o Sisanya sebesar 55% atau Rp2.953.635.914.350,- dialokasikan sebagai cadangan yang akan digunakan untuk pengembangan usaha.

• Pembagian saham dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2014

• Keputusan mengenai cadangan langsung berlaku.

4

Memberikan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan besarnya tansiem Tahun Buku 2013 serta menetapkan gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2014.

Surat Menteri Menteri BUMN no SR-154/MBU/D2/2014 tgl 7 April 2014 dan SR-175/MBU/D2/2014 tgl 17 April 2014 Perihal Penetapan Tantiem tahun 2013 dan Gaji atau Honorarium Tahun 2014 bagi Anggota Direksi dan Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

5

• Menyetujui penunjukan KAP Osman Bing Satrio & Eny, member firm of Deloitte Touche Tomatsu Limited, untuk melaksanakan audit Umum Laporan Konsolidasian Tahun Buku 2014 dan/atau periode lainnya pada tahun buku 2014 serta Audit Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

• Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk:o Menetapkan penambahan ruang lingkup pekerjaan KAP sesuai

kebutuhan.o Menetapkan besaran imbalan jasa audit beserta persyaratan lainnya

yang wajar.

• Persetujuan KAP langsung berlaku.

• Surat Perikatan No162/05/14/GA/EIW tanggal 13 Mei 2014 perihal Audit Umum.

• Surat Perikatan No 163/05/14/GA/EIW tanggal 13 Mei 2014 perihal Audit PKBL.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 260: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level258

Agenda Keputusan RUPST 25 Maret 2014 Tindak Lanjut

6

Menyetujui Perubahan Pengurus Perseroan dan Perubahan Nomenklatur/Nama Jabatan Direksi.• Memberhentikan dengan hormat, sejak berakhirnya rapat:o Sdr Sumaryanto Widayatin sebagai Komisariso Sdr Imam Apriyanto Putro sebagai Komisariso Sdr Djawahir Adnan sebagai Komisaris Independen.

• Mengangkat sejak berakhirnya rapat, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu:oSdr Marwanto Harjowiryono sebagai KomisarisoSdr Wahyu Hidayat sebagai KomisarisoSdr Muchammad Zaidun sebagai Komisaris IndependenoSdr Farid Prawiranegara sebagai Komisaris Independen

Sehingga susunan keanggotaan Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut.

No. Nama Jabatan Berakhir pada

1 Mahendra Siregar Komisaris Utama RUPS Tahun 2017

2 Hadi Waluyo Komisaris Independen RUPS Tahun 2016

3 Muchammad Zaidun Komisaris Independen RUPS Tahun 2019

4 Farid Prawiranegara Komisaris Independen RUPS Tahun 2019

5 Marwanto Harjowiryono Komisaris RUPS Tahun 2019

6 Achmad Jazidie Komisaris RUPS Tahun 2017

7 Wahyu Hidayat Komisaris RUPS Tahun 2019

• Memberhentikan dengan hormat:oSdr Bambang Sugeng SI sebagai Direktur oSdr Erizal Bakar sebagai Direktur

• Mengangkat sejak barakhirnya rapat, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu:oSdr Gatot Kustyadji sebagai DirekturoSdr Johan Samudra sebagai Direktur

• Mengubah nomenklatur/nama jabatan Direksi Perseroan, sebagai berikut, berlaku sejak 1 Januari 2014

No. Nama Jabatan

1 Direktur Utama Direktur Utama

2 Direktur Keuangan Direktur

3 Direktur produksi & litbang Direktur

4 Direktur Litbang dan Operasional Direktur

5 Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis

Direktur

6 Direktur Sumber Daya Manusia Direktur

7 Direktur Komersial Direktur• Menetapkan susunan Direksi sesuai nomenklatur sebagai berikut:

No. Nama Jabatan Berakhir pada

1 Dwi Soetjipto Direktur Utama RUPS Tahun 2015

2 Ahyanizzaman Direktur RUPS Tahun 2016

3 Suparni Direktur RUPS Tahun 2017

4 Suharto Direktur RUPS Tahun 2015

5 Amat Pria Darma Direktur RUPS Tahun 2017

6 Gatot Kustyadji Direktur RUPS Tahun 2019

7 Johan Samudra Direktur RUPS Tahun 2019

• Keputusan langsung berlaku

• Keputusan langsung

berlaku

• Keputusan langsung berlaku

• Keputusan langsung berlaku

• Keputusan langsung berlaku

• Keputusan langsung berlaku

Direksi telah membuat Akta Notariil perihal perubahan tersebut, dengan Akta no 42, tanggal 16 April 2014Notaris Leolin Jayayanti, SH.

Tinjauan KinerjaRUPS

Page 261: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 259

Keputusan RUPSLB 2015 Dan Tindak Lanjut

Pada saat penyusunan Laporan Tahunan dan

Penyusunan Laporan Keuangan Audit Konsolidasian

Perseroan Tahun Buku 2014, Perseroan mengadakan

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)

pada tanggal 23 Januari 2015 yang dicatat sebagai

“Kejadian Luar Biasa”. Agenda utama RUPSLB

tersebut adalah Perubahan Pengurus Perseroan.

Pelaksanaan RUPSLB tersebut telah dilakukan dengan

tata cara yang sama dengan penyelenggaraan RUPST

sebelumnya, dan dihadiri oleh 76,11% pemegang

saham.

Adapun resume keputusan RUPSLB tersebut adalah

sebagai berikut.

No Keputusan RUPSLB 23 Januari 2015 Tindak Lanjut

1Mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Sdr. Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama Perseroan terhitung sejak tanggal 28 November 2014 dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai Direktur Utama.

Keputusan langsung berlaku

2Mengalihkan jabatan Sdr. Suparni menjadi Direktur Utama dengan masa jabatan melanjutkan sisa masa jabatan sebelumnya

Keputusan langsung berlaku

3Mengangkat Sdr. Rizkan Chandra sebagai anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, sehingga akan berakhir pada penutupan RUPS Tahun 2020, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan yang bersangkutan sewaktu-waktu.

Keputusan langsung berlaku

4

Dengan dilakukannya pemberhentian dan pengangkatan anggota Direksi tersebut, maka susunan keanggotaan Direksi menjadi sebagai berikut:

No. Nama Jabatan Berakhir pada

1 Sdr Suparni Direktur RUPS Tahun 2017

2 Sdr. Ahyanizzaman Direktur RUPS Tahun 2016

3 Sdr. Suharto Direktur RUPS Tahun 2015

4 Sdr. Amat Pria Darma Direktur RUPS Tahun 2017

5 Sdr. Gatot Kustyadji Direktur RUPS Tahun 2019

6 Sdr. Johan Samudra Direktur RUPS Tahun 2019

7 Sdr. Rizkan Chandra Direktur RUPS Tahun 2020

Keputusan langsung berlaku

5

Memberhentikan dengan hormat Sdr. Farid Prawiranegara (Almarhum) sebagai Komisaris Independen, karena meninggal dunia terhitung sejak tanggal 21 Agustus 2014, dengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan.

Keputusan langsung berlaku

6Mengangkat Sdr. Sony Subrata sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, sehingga akan berakhir pada penutupan RUPS Tahun 2020, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan yang bersangkutan sewaktu-waktu.

Keputusan langsung berlaku

7

Dengan dilakukannya pemberhentian dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris tersebut, maka susunan keanggotaan Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut:

No. Nama Jabatan Berakhir pada

1 Sdr. Mahendra Siregar Komisaris Utama RUPS Tahun 2017

2 Sdr. Hadi Waluyo Komisaris Independen RUPS Tahun 2016

3 Sdr. Muchammad Zaidun Komisaris Independen RUPS Tahun 2019

4 Sdr. Achmad Jazidie Komisaris Independen RUPS Tahun 2017

5 Sdr. Marwanto Harjowiryono Komisaris RUPS Tahun 2019

6 Sdr. Wahyu Hidayat Komisaris RUPS Tahun 2019

7 Sdr. Sony Subrata Komisaris RUPS Tahun 2020

Keputusan langsung berlaku

8 Menegaskan pelarangan rangkap jabatan Komisaris dan Direksi di lingkup BUMN Keputusan langsung berlaku

RUPS

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 262: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level260

No Keputusan RUPSLB 23 Januari 2015 Tindak Lanjut

9

Menetapkan besarnya tunjangan akhir masa jabatan bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang telah habis masa jabatannya pada saat penutupan Rapat ini sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.

Dewan Komisaris mengeluarkan SK Dekom no 004/SI/Kep.DK/04.2014 tahun 2104, tentang “Remunerasi Dewan Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Dan SK Dekom no 005/SI/Kep.DK/04.2014 tahun 2104, tentang “Remunerasi Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

10

Memberi kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan kembali keputusan dari RUPSLB dalam akta notaris dan selanjutnya memberitahukan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Dibuat Akta Notaris no 37, tanggal 30 Januari 2015 oleh Notaris Leolin Jayayanti, SH.

PENYEMPURNAAN DAN PENERAPAN BOARD

MANUAL

Pada tahun 2014 Perseroan kembali melakukan

peninjauan, penyusunan dan penyempurnaan

Board Manual, agar seluruh tata laksana hubungan

Desan Komisaris dengan Direksi lebih sesuai dengan

proses transformasi yang telah berjalan di lingkup

perusahaan. Selain itu, program penyempurnaan

tersebut juga dilakukan dalam rangka menyesuaikan

peraturan internal yang mengatur hubungan Dewan

Komisaris dan Direksi dengan perkembangan

praktek-praktek GCG terkini.

Perseroan menjadikan Board Manual sebagai

pedoman kerja Dewan Komisaris, Direksi dan

Perangkatnya yang bertujuan untuk :

• mempermudah Dewan Komisaris dan Direksi

dalam memahami peraturan-peraturan yang

terkait dengan tata kerja Dewan Komisaris dan

Direksi.

• menjadi rujukan tentang tugas pokok, fungsi

kerja dan meningkatkan kualitas serta efektivitas

hubungan kerja antar kedua organ.

• menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi,

akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan

fairness (kewajaran).

• Meningkatkan efektivitas Dewan Komisaris dan

Direksi dalam menjalankan kewajiban fidusia

(fiduciary duties) mereka, sehingga terlindung

dari terjadinya pelanggaran yang dapat

dikategorikan piercing the corporate veil.

Board Manual ini mencakup penjabaran mengenai

hal-hal apa yang menjadi tugas dan kewenangan

Dewan Komisaris dan Direksi serta kesepakatan

mengenai mekanisme dan hubungan kerja di antara

kedua organ di lingkungan Perusahaan dengan

mengacu pada ketentuan dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, Anggaran Dasar, dan arahan

Pemegang Saham yang ditetapkan dalam Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) yang mengatur tata

kerja Dewan Komisaris dan Direksi.

Board Manual merupakan sistem yang menjamin

pengelolaan yang baik dalam penentuan dan

pencapaian tujuan perseroan sehingga dapat

bersaing secara efisien, efektif dan sehat serta selalu

dapat meraih dan mempertahankan posisi terdepan

dalam iklim persaingan yang semakin ketat.

Tinjauan KinerjaRUPS

Page 263: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 261

Board Manual merupakan penjabaran dari kebijakan yang diatur dalam Pedoman GCG Perusahaan, khusus untuk menjelaskan tatalaksana hubungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi

TATA LAKSANA HUBUNGAN AFILIASI DEWAN

KOMISARIS, DIREKSI, PEMEGANG SAHAM

UTAMA DAN/ATAU PENGENDALI

Hubungan Kerja

Perseroan telah menetapkan tata laksana hubungan

Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan butir-

butir aturan dalam Board Manual tersebut. Dewan

Komisaris dan Direksi adalah organ perusahaan yang

berkedudukan setara di hadapan hukum. Hubungan

kerja yang baik antara Dewan Komisaris dengan

Direksi merupakan salah satu hal yang sangat

penting agar masing-masing organ tersebut dapat

bekerja sesuai fungsinya masing-masing dengan

efektif dan efisien. Prinsip-prinsip dalam menjaga

hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris

dengan Direksi adalah :

• Dewan Komisaris menghormati fungsi dan

peran Direksi dalam mengurus Perusahaan

sebagaimana telah diatur dalam peraturan

perundang-undangan maupun Anggaran

Dasar Perusahaan;

• Direksi menghormati fungsi dan peran Dewan

Komisaris dalam melakukan pengawasan

dan pemberian nasihat terhadap kebijakan

pengurusan Perusahaan;

• Setiap hubungan kerja antara Dewan Komisaris

dengan Direksi merupakan hubungan yang

bersifat formal, yaitu senantiasa dilandasi oleh

suatu mekanisme baku atau korespondensi

yang dapat dipertanggungjawabkan;

• Setiap hubungan kerja yang bersifat informal

dapat saja dilakukan oleh masing-masing

Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, namun

tidak dapat dipakai sebagai kebijakan formal

sebelum melalui mekanisme atau korespondensi

yang dapat dipertanggungjawabkan;

RUPS

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

• Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun

sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam

kerja kantor Perusahaan berhak memasuki

bangunan dan halaman atau tempat lain

yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh

Perusahaan dan berhak memeriksa semua

pembukuan, surat dan alat bukti lainnya,

memeriksa dan mencocokkan keadaan uang

kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui

segala tindakan yang telah dijalankan oleh

Direksi;

• Dewan Komisaris harus mendapatkan akses

informasi Perusahaan secara tepat waktu dan

lengkap;

• Direksi dan setiap Direktur wajib memberikan

penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan

oleh Dewan Komisaris;

• Direksi bertanggung jawab untuk memastikan

bahwa informasi mengenai Perusahaan

diberikan kepada Dewan Komisaris secara

tepat waktu dan lengkap dan bertanggung

jawab untuk menyampaikan laporan-laporan

yang diperlukan oleh Dewan Komisaris secara

berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

• Dewan Komisaris mempunyai wewenang

meminta Direksi dan/atau pejabat lain dibawah

Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk

menghadiri Rapat Dewan Komisaris

• Dewan Komisaris mempunyai wewenang

menghadiri Rapat Direksi dan memberikan

pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang

dibicarakan.

• Berbagai hal yang menyangkut hubungan

kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi yang

belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Board

Page 264: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level262

Manual ini akan diatur melalui rapat Dewan

Komisaris tentang kesepakatan antara Dewan

Komisaris dan Direksi yang dilaksanakan sesuai

prinsip GCG. Hasil keputusan rapat tersebut

dituangkan dalam Risalah Rapat Dewan

Komisaris.

Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga

Perseroan mensyaratkan tidak adanya hubungan

keuangan maupun hubungan keluarga antara

sesama anggota Dewan Komisaris dan / atau sesama

anggota Direksi hingga derajat kedua. Dengan status

bebas hubungan tersebut, seluruh Direksi Perseroan

senantiasa bertindak bertindak independen, dalam

arti tidak mempunyai benturan kepentingan

yang dapat mengganggu kemampuannya untuk

melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik

dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan

terhadap Dewan Komisaris. Direksi Semen Indonesia

dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang berasal

dari pihak yang independen terhadap pemegang

saham pengendali.

Tabel Hubungan Afiliasi antara Anggota Direksi dengan Dewan Komisaris dan Pemegang Saham

Pengendali

Nama

Hubungan Keuangan dengan Hubungan Keluarga dengan

BOC BODPemegang

Saham Pengendali

BOC BODPemegang

Saham Pengendali

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Dewan Komisaris (BOC)

Mahendra Siregar √ √ √ √ √ √

Hadi Waluyo √ √ √ √ √ √

Muchammad Zaidun √ √ √ √ √ √

Achmad Jazidie √ √ √ √ √ √

Marwanto Harjowiryono √ √ √ √ √ √

Wahyu Hidayat √ √ √ √ √ √

Sony Subrata √ √ √ √ √ √

Direksi (BOD)

Suparni √ √ √ √ √ √

Ahyanizzaman √ √ √ √ √ √

Suharto √ √ √ √ √ √

Amat Pria Darma √ √ √ √ √ √

Gatot Kustyadji √ √ √ √ √ √

Johan Samudra √ √ √ √ √ √

Rizkan Chandra √ √ √ √ √ √

Tinjauan KinerjaRUPS

Page 265: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 263

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

RUPSDewan Komisaris

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas (“UUPT”) mewajibkan semua

Perseroan yang didirikan berdasarkan hukum

Indonesia mempunyai Dewan Komisaris yang

bertugas untuk melakukan pengawasan atas

kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada

umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha

Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.

Pengawasan dan pemberian nasihat dilakukan untuk

kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud

dan tujuan Perseroan. Dewan Komisaris yang terdiri

lebih dari 1 orang anggota merupakan majelis

dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat

bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan

Keputusan Dewan Komisaris. Peraturan Pemerintah

Nomor 12 Tahun 1998 tentang Perseroan (PERSERO)

mengatur bahwa Dewan Komisaris Badan Usaha

Milik Negara (“BUMN”) berhak untuk mengangkat

seorang Sekretaris Dewan Komisaris.

Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad

baik, kehati-hatian dan bertanggung jawab dalam

menjalankan tugas pengawasan dan pemberian

nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan

dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung

jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan

apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam

menjalankan tugasnya.

Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan

atau kelalaian Dewan Komisaris dalam melakukan

pengawasan terhadap pengurusan yang dilaksanakan

oleh Direksi dan kekayaan Perseroan tidak cukup

untuk membayar seluruh kewajiban Perseroan akibat

kepailitan tersebut, setiap anggota Dewan Komisaris

secara tanggung renteng ikut bertanggung jawab

dengan anggota Direksi atas kewajiban yang belum

dilunasi.

Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan

rekomendasi dari Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (“RKAP”), termasuk dari sisi manajemen

risiko. Peranan Dewan Komisaris dalam Manajemen

Risiko lebih dititikberatkan pada proses persetujuan

(baik yang diajukan Direksi dalam RKAP maupun

yang diajukan secara terpisah di tengah tahun buku)

dan melakukan evaluasi atas kebijakan Manajemen

Risiko. Artinya, Dewan Komisaris tidak mencampuri

wewenang Direksi untuk melakukan pengurusan,

tapi lebih pada evaluasi pelaksanaan pengurusan

Perseroan serta melakukan analisa atas transaksi

yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris.

Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Dewan

Komisaris berhak untuk meminta segala keterangan

yang diperlukan dari Direksi dan wajib untuk

memberikannya. Dewan Komisaris juga diberi

kewenangan untuk memberhentikan sementara

anggota Direksi yang melanggar anggaran dasar

Perseroan, ketentuan dan peraturan perundangan

yang berlaku.

Board Manual Dewan Komisaris

Sebagai bagian dari peningkatakn kualitas penerapan

praktek terbaik GCG, dalam menjalankan tugas

pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi,

Dewan Komisaris mengacu kepada Pedoman Kerja

Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual).

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

dalam Board Manual Perseroan dijelaskan secara

khusus dalam Bab II yang mencakup:

• Fungsi Dewan Komisaris

• Persyaratan Dewan Komisaris

• Keanggotaan Dewan Komisaris

• Komisaris Utama

• Komisaris Independen

• Etika Jabatan Dewan Komisaris

• Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris

• Pengambilan Keputusan Dewan Komisaris

Page 266: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level264

• Pertanggungjawaban Dewan Komisaris

• Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris

Persyaratan Dan Keberagaman Komposisi

Dewan Komisaris

Persyaratan Dewan Komisaris dijelaskan dalam

Board Manual Bab 2.3, yang menegaskan adanya

Persyaratan Umum dan Khusus, yakni mencakup

diantaranya:

• Tidak pernah menjadi Direktur atau Anggota

Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah

menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan

pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum

pengangkatannya;

• Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak

pidana di bidang keuangan dalam waktu 5 tahun

sebelum pengangkatan

• Bukan pengurus partai politik dan/atau calon/

anggota legislatif;

• Tidak sedang menduduki jabatan yang berpotensi

menimbulkan benturan kepentingan dengan

Perusahaan atau bersedia mengundurkan diri jika

terpilih sebagai Anggota Dewan Komisaris.

• Pengetahuan yang memadai di bidang usaha

perusahaan;

• Kemampuan untuk melakukan pengawasan

strategis dalam rangka pengembangan

perusahaan;

• Pemahaman masalah-masalah manajemen

perusahaan yang berkaitan dengan salah satu

fungsi manajemen.

Sementara untuk menetapkan komposisi anggota

Dewan Komisaris, Perseroan memiliki kebijakan

untuk mempertimbangkan latar belakang

pengalaman dan kompetensi masing-masing

anggota Dewan Komisaris. Sebagai contoh,

mengingat kegiatan operasional Perseroan baik

dalam pemasaran maupun distribusi produk

yang berkaitan erat dengan kegiatan konstruksi

dan transportasi antar wilayah, maka dalam

komposisi Dewan Komisaris, Perseroan senantiasa

mempertimbangkan menempatkan anggota Dewan

Komisaris dengan latar belakang kompetensi di

bidang kemiliteran, pemerintahan dan perhubungan.

Kebijakan menyangkut persyaratan komposisi

anggota Direksi tersebut, mengacu pada ketentuan

Peraturan Menteri BUMN No Per-04/MBU/2014

tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan

dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan

Direksi Badan Usaha Milik Negara.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Komisaris bertugas melakukan pengawasan

terhadap Direksi, atas kebijakan pengurusan,

jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai

Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberi

nasehat kepada Direksi.

Pengawasan dan pemberian nasihat dilakukan untuk

kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud

dan tujuan Perseroan. (Pasal 108 UUPT).

Dewan Komisaris wajib dengan iktikad baik, kehati-

hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan

tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada

Direksi, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai

dengan maksud dan tujuan Perseroan. Setiap

anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab

secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang

bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan

tugasnya. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri dari

atas 2 (dua) anggota Dewan Komisaris atau lebih,

tanggung jawab tersebut berlaku secara tanggung

renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris (Pasal

114 UUPT).

Anggota Komisaris tidak dapat dipertanggung

jawabkan atas kerugian tersebut apabila dapat

Tinjauan KinerjaDewan Komisaris

Page 267: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 265

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

membuktikan bahwa (a) telah melakukan tugas

pengawasan dengan iktikad baik dan dengan prinsip

kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan

sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; (b)

tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung

maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan

yang mengakibatkan kerugian Perseroan; dan

(c) telah memberi nasehat kepada Direksi untuk

mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut

(Pasal 114 UUPT).

Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Dewan

Komisaris berhak untuk meminta segala keterangan

yang diperlukan dari Direksi dan wajib untuk

memberikannya. Dewan Komisaris juga diberi

kewenangan untuk memberhentikan sementara

anggota Direksi yang melanggar anggaran dasar

Perseroan, ketentuan dan peraturan perundangan

yang berlaku.

Mekanisme Kerja Dewan Komisaris

Untuk membantu Dewan Komisaris dalam

melaksanakan tugas pengawasan tersebut diatas,

Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-Komite, dan

seorang Sekretaris Dewan Komisaris.

Dalam melakukan tugas pengawasan yang efektif,

Dewan Komisaris membentuk 3 (tiga) Komite yang

saling berhubungan, yaitu Komite Audit; dan Komite

Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi (KSMRI),

serta Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR).

Keanggotaan Komite dibagi menjadi dua jenis,

yaitu Ketua dan Anggota yang merupakan anggota

Dewan Komisaris dan anggota non Dewan Komisaris

(profesional). Anggota komite non Komisaris terdiri

dari 2 orang untuk masing-masing Komite, yang

berasal dari profesional yang berpengalaman.

Sekretaris Dewan Komisaris bekerja secara full time,

dan berasal dari professional yang berpengalaman.

Dengan posisi Komite sebagai pembantu Dewan

Komisaris, maka dapat dipahami bahwa Program

Kerja Dewan Komisaris merupakan “payung” bagi

Program Kerja Komite-komite dimana tugas dan

tanggung jawab yang bersifat strategis tetap menjadi

Program Kerja Dewan Komisaris, dan yang bersifat

teknis operasional diturunkan menjadi Program Kerja

Komite, namun tetap merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Program Kerja Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris dalam memberikan nasihat dan

rekomendasi kepada Direksi dan perlakuan kepada

para stakeholders berpedoman kepada prinsip-

prinsip sebagai berikut:

• Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas

kebijakan pengurusan, baik mengenai Perseroan

maupun usaha Perseroan dan memberikan

nasihat kepada Direksi dalam menjalankan

pengurusan Perseroan.

• Kebijakan dilandasi oleh itikad baik, kehati-

hatian dan rasa tanggung jawab dan ditujukan

pada kepentingan Perseroan dan sesuai dengan

maksud dan tujuan Perseroan.

• Kebijakan diambil secara terbuka (transparent)

kepada Direksi maupun para stakeholders.

• Kebijakan dilandasi oleh obyektivitas (objectivity)

serta perlakuan yang adil dan konsisten (fair and

consistent treatment) pada data dan informasi

yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan

Komisaris.

Komisaris Independen

Komisaris Independen adalah Anggota Dewan

Komisaris yang tidak terafiliasi dengan Direksi,

Anggota Dewan Komisaris lainnya, dan Pemegang

Saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis

atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen

atau bertindak semata-mata demi kepentingan

perusahaan.

Dewan Komisaris

Page 268: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level266

Tinjauan KinerjaDewan Komisaris

Misi Komisaris Independen adalah mendorong

terciptanya iklim yang lebih obyektif dan

menempatkan kesetaraan (fairness) di antara

berbagai kepentingan, termasuk kepentingan

perusahaan dan kepentingan stakeholder sebagai

prinsip utama dalam pengambilan keputusan oleh

Dewan Komisaris. Beberapa hal berkenaan dengan

Komisaris Independen, mencakup:

• Komisaris Independen memiliki tanggung

jawab pokok untuk mendorong diterapkannya

prinsip tata kelola perusahaan yang baik di

dalam Perusahaan melalui pemberdayaan

Dewan Komisaris agar dapat melakukan tugas

pengawasan dan pemberian nasihat kepada

Direksi secara efektif dan lebih memberikan nilai

tambah bagi perusahaan.

• Komisaris Independen berjumlah paling kurang

30% (tiga puluh per seratus) dari jajaran anggota

Dewan Komisaris.

• Dalam upaya untuk melaksanakan tanggung

jawabnya dengan baik, maka Komisaris

Independen Secara proaktif mengupayakan agar

Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan

memberikan nasihat kepada Direksi yang terkait

dengan, namun tidak terbatas, pada hal-hal

sebagai berikut:

o memastikan bahwa perusahaan memiliki

strategi bisnis yang efektif, termasuk di

dalamnya memantau jadwal, anggaran dan

efektivitas strategi tersebut;

o memastikan bahwa perusahaan mengangkat

eksekutif dan manajer-manajer profesional;

o memastikan bahwa perusahaan memiliki

informasi, sistem pengendalian, dan sistem

audit yang berjalan secara efektif;

o memastikan risiko dan potensi krisis selalu

diidentifikasikan dan dikelola dengan baik;

o memastikan prinsip-prinsip dan praktik GCG

dipatuhi dan diterapkan dengan baik;

o memastikan pengawasan dan pengelolaan

perusahaan dilaksanakan dalam kepatuhan

terhadap seluruh ketentuan yang berlaku

• Komisaris Independen mengetuai Komite Audit.

Independensi Dewan Komisaris

Seluruh anggota Dewan Komisaris bertindak

independen dan bebas intervensi dari pihak manapun.

Perseroan juga memiliki minimal dua orang Komisaris

Independen dari total tujuh orang anggota komisaris

pada kepengurusan terakhir, atau 30% total

anggota, yang berarti telah memenuhi peraturan

perundangan yang berlaku. Komisaris Independen

Perseroan tidak pernah memiliki hubungan usaha

apapun maupun hubungan afiliasi dan hubungan

keluarga dengan anggota Direksi maupun anggota

Komisaris lainnya sampai dengan hubungan derajat

ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke

samping atau hubungan semenda.

Beberapa orang anggota Komisaris Independen

memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian di

bidang ekonomi dan keuangan, untuk menjamin

kompetensi pengawasan bidang keuangan

Perseroan. Anggota komisaris lainnya memiliki latar

belakang pendidikan rekayasa industri dan sistim.

Komposisi komite independen tersebut menjamin

kompetensi pengawasan bidang industri maupun

keuangan. Dengan dipenuhinya seluruh syarat dasar

tersebut Perseroan meyakini anggota komisaris

independen akan mampu memberikan masukan dan

pengawasan yang kredibel dan independen.

Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan

Komisaris

Anggota Dewan Komisaris diangkat dan

diberhentikan oleh RUPS setelah melalui proses

pencalonan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan dan pencalonan tersebut mengikat bagi

RUPS.

Page 269: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 267

Dewan Komisaris

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Sebagaimana layaknya BUMN, proses fit and proper test dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku, guna

menjamin komisaris yang bersangkutan bebas dari afiliasi maupun benturan kepentingan lainnya, dan terpenuhinya

kepentingan pemegang saham minoritas secara wajar.

Susunan Dewan Komisaris Pada Tahun 2014

Susunan Dewan Komisaris Perseroan sampai dengan 25 Maret 2014 terdiri atas seorang Komisaris Utama, dan 5 orang

Komisaris. Dari total 6 (enam) orang anggota Komisaris, dua (2) orang diantaranya adalah Komisaris Independen,

sebagai berikut.

Nama Jabatan Dasar Pengangkatan Pertama Kali Masa Akhir Menjabat

Mahendra Siregar Komisaris Utama 26 Juni 2012 RUPS th 2017

Sumaryanto Widayatin Komisaris 11 Maret 2011 RUPS th 2016

Achmad Jazidie Komisaris 10 Des 2007 RUPS th 2017

Imam Apriyanto Putro Komisaris 30 April 2013 RUPST 2018

Hadi Waluyo Komisaris Independen 11 Maret 2011 RUPS th 2016

Djawahir Adnan Komisaris Independen 26 Juni 2012 RUPST 2017

Berdasarkan RUPS tanggal 25 Maret 2014, dilakukan perubahan susunan Dewan Komisaris, menjadi sebagai berikut.

Nama Jabatan Dasar Pengangkatan Pertama Kali Masa Akhir Menjabat

Mahendra Siregar Komisaris Utama 26 Juni 2012 RUPST 2017

Achmad Jazidie Komisaris 10 Des 2007 RUPS T 2017

Marwanto Harjowiryono Komisaris 25 Maret 2014 RUPST 2019

Wahyu Hidayat Komisaris 25 Maret 2014 RUPST 2019

Hadi Waluyo Komisaris Independen 11 Maret 2011 RUPST 2016

Muchammad Zaidun Komisaris Independen 25 Maret 2014 RUPST 2019

Farid Prawiranegara1) Komisaris Independen 25 Maret 2014 RUPST 2019

1).Meninggal dunia pada tanggal 21 Agustus 2014

Selanjutnya sesuai dengan keputusan RUPSLB yang berlangsung pada tanggal 23 Januari 2015, susunan personalia

Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut.

Nama Jabatan Dasar Pengangkatan Pertama Kali Masa Akhir Menjabat

Mahendra Siregar Komisaris Utama 26 Juni 2012 RUPST 2017

Achmad Jazidie Komisaris 10 Des 2007 RUPS T 2017

Marwanto Harjowiryono Komisaris 25 Maret 2014 RUPST 2019

Wahyu Hidayat Komisaris 25 Maret 2014 RUPST 2019

Sony Subrata Komisaris 23 Januari 2015 RUPST 2020

Hadi Waluyo Komisaris Independen 11 Maret 2011 RUPST 2016

Muchammad Zaidun Komisaris Independen 25 Maret 2014 RUPST 2019

Page 270: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level268

Tinjauan KinerjaDewan Komisaris

KOORDINASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Untuk pencapaian tujuan jangka panjang Perseroan,

Dewan Komisaris dan Direksi telah menetapkan

dan menyepakati tolok ukur kinerja bersama dan

dilakukan evaluasi serta pengendalian secara

periodik dalam rapat gabungan Dewan Komisaris

dan Direksi.

Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai tugas

dan wewenang yang jelas sesuai dengan fungsinya

seperti yang diamanahkan dalam Anggaran Dasar

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

(fiduciary responsibility). Keduanya secara bersama-

sama memiliki tanggung jawab untuk memelihara

kesinambungan usaha Perseroan dalam jangka

panjang. Oleh sebab itu keduanya harus memiliki

kesamaan pandangan atas visi, misi, nilai-nilai dan

strategi Perseroan.

Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan operasional Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi sebagai dua organ

Perseroan terpenting senantiasa mengagendakan pertemuan berkala.

Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan

suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan

usaha dan operasional Perseroan, Dewan Komisaris

dan Direksi sebagai dua organ Perseroan terpenting

senantiasa mengagendakan pertemuan berkala.

Koordinasi antara Dewan Komisaris dan Direksi

dilakukan melalui Rapat Dewan Komisaris dengan

mengundang Direksi. Rapat ini diselenggarakan

oleh Dewan Komisaris secara berkala setiap bulan,

antara lain untuk membahas kinerja Perseroan bulan

sebelumnya, rencana Direksi bulan mendatang untuk

meraih peluang yang ada, serta isu-isu strategis yang

memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.

Selain itu ada juga rapat BOC-BOD di luar

rapat bulanan yang telah terjadwal, yang

dilaksanakan jika ada persoalan yang mendesak

untuk segera diselesaikan. Hal ini dilakukan

sejalan dengan penerapan asas akuntabilitas dan

pertanggungjawaban dalam pelaksanaan GCG.

Agar tanggung jawab bersama antara Dewan

Komisaris dan Direksi dalam menjaga kesinambungan

berusaha jangka panjang terpenuhi, kedua badan

tertinggi Perseroan bersepakat menjadikan empat

sasaran pokok sebagai tolok ukur kinerja bersama,

yakni:

• Terlaksananya dengan baik kontrol internal dan

manajemen risiko.

• Tercapainya imbal hasil (return) yang optimal

bagi pemegang saham.

• Terlindunginya kepentingan pemangku

kepentingan secara wajar.

• Terlaksananya suksesi kepemimpinan yang wajar

demi kesinambungan manajemen di semua lini

organisasi.

Pemenuhan tanggung jawab bersama untuk

mencapai kinerja seperti tersebut di atas bukanlah

tugas yang mudah. Untuk mencapainya kedua

badan tertinggi pada Perseroan mengagendakan

komunikasi intensif dalam bentuk rapat rutin

bulanan, pertemuan tambahan maupun media

komunikasi interaktif lain sesuai dengan urgensinya.

Beberapa agenda kerja kegiatan Perseroan terpenting

yang menjadi bahan pokok utama pada pertemuan

Dewan Komisaris dan Direksi di Perseroan, antara lain

adalah:

• Penetapan rencana jangka panjang, strategi

maupun rencana kerja dan anggaran tahunan.

• Pembahasan kebijakan dalam memastikan

pemenuhan dan ketaatan atas peraturan

perundang-undangan

• dan Anggaran Dasar Perseroan serta dalam

menghindari segala bentuk benturan

kepentingan.

Page 271: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 269

Dewan Komisaris

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

• Penetapan kebijakan metode penilaian Perseroan,

unit usaha dan personalia pendukungnya.

• Pembahasan dan penetapan struktur organisasi

sampai satu tingkat di bawah Direksi yang dapat

mendukung

• tercapainya visi, misi dan nilai Perseroan melalui

strategi yang telah ditetapkan bersama.

Kebijakan Frekuensi Rapat Dewan Komisaris

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Badan

Usaha Milik Negara No. PER-01/M-MBU/2011 tanggal

1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola

Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance)

pada Badan Usaha Milik Negara khususnya Pasal

14 dan Ketentuan Anggaran Dasar, Rapat Dewan

Komisaris harus diadakan secara berkala sekurang-

kurangnya sekali dalam setiap bulan, dan dalam

rapat tersebut Dewan Komisaris dapat mengundang

Direksi.

Rapat Dewan Komisaris

Proses pengawasan terhadap kegiatan operasional

Perseroan dilakukan melalui mekanisme rapat-rapat

diantaranya sebagai berikut;

1. Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.

2. Rapat Gabungan (RaGab) membahas tentang

kinerja bulanan Perseroan dan diselenggarakan

1 kali dalam sebulan, pada minggu kedua setiap

bulan. Sebelum RaGab diadakan, Komisaris dari

setiap anak perusahaan melakukan pertemuan

untuk memberi masukan terhadap hal-hal spesifik

dari masingmasing anak perusahaan.

Mekanisme Rapat Gabungan

1) Komisaris Utama menyetujui final agenda dan

disampaikan tertulis kepada Direksi.

2) Agenda bulanan/tahunan dikoordinasikan oleh

Sekretaris Dewan Komisaris dan Sekretaris

Perusahaan.

3) Materi rapat/supplement item disampaikan oleh

Sekretaris Perusahaan kepada Sekretaris Dewan

Komisaris, sebelum RaGab.

4) Laporan Direksi dalam Rapat mengenai:

a. Progres tindak lanjut dan issue penting bulan

sebelumnya

b. Laporan isu-isu yang menjadi perhatian

Dewan Komisaris sebagaimana disampaikan

kepada Direksi pada rapat sebelumnya.

5) Setelah Ragab, Dewan Komisaris menulis surat

ditujukan kepada Direksi terkait isu /concern yang

perlu ditindaklanjuti.

6) Progres tindak lanjut tersebut dilaporkan oleh

Direksi kepada Dewan Komisaris pada RaGab

berikutnya atau pada rapat Ad-Hoc (khusus).

7) MoM disampaikan oleh Sekretaris Dewan

Komisaris kepada Sekretaris Perusahaan

Page 272: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level270

Tinjauan KinerjaDewan Komisaris

Adapun susunan acara dalam rapat adalah sebagai

berikut:

2. Rapat Ad-Hoc

Rapat Ad-Hoc/khusus Dewan Komisaris-Direksi,

untuk membahas hal-hal khusus atau spesifik,

dilakukan sesuai kebutuhan.

3. Rapat Internal Dewan Komisaris

Rapat Internal Dewan Komisaris, diselenggarakan

satu kali dalam sebulan. Salah satunya dilakukan

sebelum RaGab. Dewan Komisaris dapat juga

mengundang Komite-komite, dll.

4. Rapat atau Kunjungan Kerja

Rapat atau Kunjungan Kerja ke Anak Perusahaan

(SP, ST, SG), 1 kali dalam 3 bulan sebagai sarana

komunikasi /pertemuan, diadakan bergantian

di setiap lokasi Anak Perusahaan. Kegiatan

Kunjungan kerja ke anak usaha tersebut bisa

dibarengi dengan kegiatan lain bersifat edukatif,

misalnya outbound, team building dan seminar

dari pembicara luar dan dalam.

Sinkronisasi agenda rapat dengan siklus

manajemen:

Agenda rapat gabungan Dewan Komisaris dan

Direksi diselaraskan dengan siklus manajemen,

sebagaimana terlihat pada diagram berikut:

DOD, Senior Management subject terkait, PIC subject terkaitPeserta

Siklus Manajemen

Focus1.KPI• Perseroan• KPI

2.Tindak Lanjut TLCC Post Acquisition Integration (PAI)

3. Implementasi Holding4.Perubahan RSJ Holding

• Quantify RJP into financial plans

• Quantify RJP into operating plans

Management Agenda• Strategic• Organisasi• Revisi-revisi

RSJP• 5 yrs

goals• Drivers

RKAP• Quantify goals

into financial (RKP)

Q1 Q3Q2 Q4

•Pembukaan, agenda dan arahan dekom

•Topik/thema yang disampaikan BoC ke BoD sebelumnya, yang memerlukan “alignment” dan “in-depth” discussion, serta paparan hal-hal yang membutuhkan persetujuan Dekom

•Penutup atau, Unclosed topik dan/atau item selanjutnya, jika ada

•Summary capaian kinerja•Target vs capaian•Penjelasan Deviasi, action dan corrective measure

•Rekapitulasi keputusan rapat, arahan.•Penentuan “difinisi” keputusan rapat misalnya terkait Person Incharge, Timeline,

Deadline, dsbnya

Informasi

Diskusi

Penutup

Monitoring

Rekapitulasi/Approval/

Acceptance

Topik yang didiskusikan Durasi Disampaikan oleh

5 menit

30 menit

1-2 jam

30 menit

10 menit

Komisari Utama

Direksi

Direksi, PIC, Dewan Komisaris

Dewan Komisaris & Direktur Utama

Komisaris Utama

Page 273: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 271

Dewan Komisaris

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Berdasarkan sinkronisasi siklus manajemen dengan timeline Dewan Komisaris di atas, maka agenda rapat-rapat

dapat direncanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran dengan persiapan yang matang baik bagi Direksi maupun

Komisaris.

Sepanjang tahun 2014, rincian rapat-rapat serta kehadiran Dewan Komisaris sebagai berikut:

Nama JabatanBOC

Internal% Hadir

Rapat Khusus

BOC BOD% Hadir

Rapat Gabungan BOC BOD

% Hadir

Mahendra Siregar Komisaris Utama 19 90% 6 100% 10 83%

Achmad Jazidie Komisaris 12 57% 5 83% 7 58%

Wahyu Hidayat Komisaris 13 87% 4 100% 9 100%

Marwanto Harjowiryono Komisaris 12 80% 3 75% 7 78%

Hadi Waluyo Komisaris Independen 21 100% 6 100% 12 100%

Muchammad Zaidun Komisaris Independen 11 73% 3 75% 7 78%

Farid Prawiranegara Komisaris Independen 4 67% 2 100% 3 60%

Imam Apriyanto Putro Komisaris 3 50% - 0% 2 67%

Djawahir Adnan Komisaris Independen 6 100% 2 100% 3 100%

Sumaryanto Widayatin Komisaris - - - 1) Imam Apriyanto Putro - diangkat dalam RUPS 30 April th 2013, berakhir pada RUPS 25 Maret 20142) Djawahir Adnan - diangkat dalam RUPS 30 April th 2013, berakhir pada RUPS 25 Maret 20143) Sumaryanto Widayatin - diangkat dalam RUPS 11 Maret 2011, berakhir pada RUPS 25 Maret 2014 -- sakit4) Farid Prawiranegara - diangkat dalam RUPS 25 Maret 2014 - meninggal dunia 21 Agustus 20145) Wahyu Hidayat - diangkat dalam RUPS 25 Maret 2014 6) Marwanto Harjowiryono - diangkat dalam RUPS 25 Maret 2014 7) Muchammad Zaidun - diangkat dalam RUPS 25 Maret 2014

Risalah Rapat / Rekomendasi dan Memo Dewan Komisaris

Pada tahun 2014, selain memberikan nasihat dan arahan melalui forum rapat-rapat dengan Direksi, Dewan

Komisaris telah mengeluarkan surat-surat dan atau keputusan baik ditujukan kepada Direksi maupun antar Komite

di lingkungan Dewan Komisaris dengan rekapitulasi sebagai berikut: 81 surat keluar, 19 surat keputusan dan 33

memo internal.

• BOD, BOC• Jan: BOCBOD SI

• BOD, BOC• Jul: BOCBOD ST

• BOD, BOC• Des: BOCBOD SG

• BOD, BOC• Apr: BOCBOD SIPeserta

Siklus Manajemen

Focus1.Evaluasi• KPI Perseroan 2014• KPI BOD

2. Review• Tindak lanjut TLCC

Post Acquisition Integration (PAI)

3. Review Implementasi Holding (SI)

4. Review Perubahan RJP

Review/Approve• Organisasi• Strategic• Non Organic

P Akuisisi P InvestmentP Diversifikasi

Approve RSJP• Review target vs actual • Review rolling/update RJP, if any

Review/Approve• RKAP 2014

Q1 Q3Q2 Q4

Page 274: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level272

Surat Keluar 58 16 terkait dengan KA

19 terkait dengan NR

14 terkait dengan KSMRI

1 terkait dengan AR

1 terkait dengan BPKP

1 terkait dengan KPI

6 terkait dengan RUPS

Surat Keputusan 19 14 SK Dekom terkait Nominasi dan Remunerasi

2 SK Dekom terkait Komite Audit

1 SK Dekom terkait Komite SMRI

1 SK Dekom tentang RJP

1 SK Dekom tentang RKAP

Memo 30 16 memo KSMRI

9 memo KA

5 memo KNR

Penilaian Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris

Sesuai dengan aturan perundang-undangan yang

berlaku, Dewan Komisaris melakukan pengawasan

atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan

pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun

usaha Perseroan, dan memberi nasehat kepada

Direksi. Pengawasan dan pemberian nasehat

dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai

dengan maksud dan tujuan Perseroan (UUPT Nomor

40 tahun 2007).

Untuk melaksanakan tugas pengawasan terhadap

tugas operasional yang dijalankan Direksi, Dewan

Komisaris berpedoman pada aturan perundang-

undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar

Perseroan.

Untuk memastikan pencapaian tugas pengawasan

tersebut, Dewan Komisaris Perseroan melaksanakan

self-assessment kinerja secara berkala, dan

melaporkan secara menyeluruh kepada RUPS

Tinjauan KinerjaDewan Komisaris

Tahunan untuk disetujui. RUPS adalah pihak yang

berwenang untuk melaksanakan penilaian terhadap

pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.

Prosedur Penetapan dan Besaran Remunerasi

Dewan Komisaris

Penetapan besaran remunerasi anggota Dewan

Komisaris ditetapkan setiap tahun dalam RUPS

bersamaan dengan penetapan besaran remunerasi

Direksi. Besaran remunerasi anggota Dewan

Komisaris diusulkan dalam RUPS, didasarkan atas

capaian kinerja Dewan Komisaris seusai hasil analisa

dan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi

(KNR)

Dalam menyusun dasar penetapan dan rekomendasi

besaran remunerasi yang kredibel, KNR selalu

melibatkan konsultan independen. Dengan

dukungan database yang kuat dari survey pasar

pada perusahaan sejenis dan sekelas Perseroan

dan mempetimbangkan arahan KNR, konsultan

Page 275: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 273

independen menyusun beberapa faktor utama dalam

mengusulkan besaran remunerasi Komisaris.

Dewan Komisaris menerima remunerasi tetap dan

tidak tetap yang terdiri atas honorarium, asuransi,

tantieme serta fasilitas dan tunjangan lainnya yang

jumlahnya direkomendasikan oleh Komite Nominasi

dan Remunerasi, dan diputuskan oleh pemegang

saham dalam RUPS Tahunan

Gambaran singkat prosedur penetapan Remunerasi

Dewan Komisaris disampaikan pada bagan berikut.

Struktur Remunerasi setiap anggota Dewan

Komisaris

Remunerasi untuk Komisaris dapat berbeda sesuai

dengan tugas dan tanggung jawab setiap Komisaris.

Jumlah total remunerasi yang diterima oleh anggota

Dewan Komisaris dilaporkan oleh perusahaan dalam

RUPS. Besaran tantieme yang diberikan kepada

anggota Komisaris maupun Direksi ditetapkan sesuai

dengan kinerja Perseroan dan ketercapaian KPI

untuk Komisaris maupun Direksi. (Lihat juga uraian

penetapan remunerasi / gaji Direksi) à Data tabel

minta/diisi oleh SDM

Penetapan remunerasi mengacu pada ketentuan

sebagaimana termuat dalam Peraturan Menteri

Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-04/

MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan

Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas

BUMN. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara

BUMN tersebut, prinsip penetapan penghasilan

Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS, dimana

komponen penghasilan Dewan Komisaris terdiri dari:

a. Gaji/Honorarium;

b. Tunjangan;

c. Fasilitas; dan

d. Tansiem/Insentif Kinerja.

Pemberian remunerasi kepada setiap anggota Dewan

Komisaris dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan

Dewan Komisaris no 004/SI/Kep.DK/04.2014 tahun

2014, tentang “Remunerasi Dewan Komisaris PT

Semen Indonesia (Persero) Tbk. dengan mengacu

Dewan Komisaris

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

• Mendapatkan masukan dari konsultan dalam menetapkan dasar penentuan remunerasi• Konsultan Independen memberikan masukan berdasarkan:• Peraturan Mentri BUMN no PER-04- MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 pasal 5• Survei remunerasi industri sejenis• Keberhasilan memitigasi risiko• Kemampuan Perseroan, Kompetensi dan pengalaman

• Mengusulkan dasar dan besaran remunerasi kepada Dewan Komisaris (DK)

• Menyetujui honor dan tantiem Dewan Komisaris

• Membahas usulan KNR dan mengusulkan besaran remunerasi kepada RUPS

• Honor dan Tantiem Dewan Komisaris

KNR

KNR

DK

RUPS

Page 276: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level274

kepada Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2013 tanggal 25 Maret 2014. Adapun besaran remunerasi Dewan

Komisaris Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan Honorarium T. Tunai Tantiem THR Jumlah

MAHENDRA SIREGAR Komisaris 769.111.200 168.946.680 2.417.348.837 64.092.600 3.419.499.317

SETIA PURWAKA Komisaris - - 725.204.651 - 725.204.651

ACHMAD JAZIDIE Komisaris 692.200.080 147.036.012 2.175.613.953 57.683.340 3.072.533.385

SUMARYANTO Komisaris 153.822.240 43.206.000 2.175.613.953 - 2.372.642.193

HADI WALUYO Komisaris 692.200.080 147.036.012 2.175.613.953 57.683.340 3.072.533.385

DJAWAHIR ADNAN Komisaris 153.822.240 43.206.000 2.175.613.953 - 2.372.642.193

IMAM APRIYANTO PUTRO Komisaris 153.822.240 43.206.000 1.450.409.303 - 1.647.437.543

MUCHAMMAD ZAIDUN Komisaris 532.175.304 107.082.070 - 19.848.031 659.105.405

MARWANTO HARJOWIRYONO Komisaris 532.175.304 107.082.070 - 19.848.031 659.105.405

WAHYU HIDAYAT Komisaris 532.175.304 107.082.070 - 19.848.031 659.105.405

FARID PRAWIRANEGARA Komisaris 301.441.944 60.935.398 - 19.848.031 382.225.373

Program Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris

Dalam rangka meningkatkan kualitas pengawasan dan pemberian arahan baik mengenai jalannya kepengurusan

maupun pengembangan Perseroan di masa-masa mendatang, Dewan Komisaris telah melakukan berbagai program

peningkatan kompetensi, baik yang dilaksanakan di dalam maupun di luar Perseroan. Program peningkatan

kompetensi Dewan Komisaris yang dilaksanakan Perseroan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Nama Pelatihan Tanggal Penyelenggara Tempat Peserta

Seminar Economic Outlook 2014 10-Jan-14 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk JakartaMahendra Siregar, Achmad Jazidie, Hadi Waluyo, Imam Aprianto Putro, Djawahir Adnan

Peluang dan Tantangan Semester 2, 2014-2015 17-Jul-14 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Jakarta

Mahendra Siregar, Achmad Jazidie, Marwanto Harjowiryono, Wahyu Hidayat, Hadi Waluyo, Muchammad Zaidun

Seminar Economic Outlook 2014 17-Jul-14 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk JakartaMahendra Siregar, Achmad Jazidie, Marwanto Harjowiryono, Wahyu Hidayat, Hadi Waluyo, Muchammad Zaidun

Tinjauan KinerjaDewan KomisarisTinjauan KinerjaRUPS

Page 277: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 275

Dewan Komisaris

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

RUPSDireksi

Dalam menjalankan perseroan Direksi mempunyai

visi untuk menjadi Organ Perseroan yang memiliki

kompetensi tinggi dan bekerja secara profesional

serta independen dalam melaksanakan tugasnya.

Sedangkan untuk penerapannya Direksi memiliki

misi yang dijalankan untuk mendukung pencapaian

visi tersebut yaitu melaksanakan fungsi pengelolaan

perusahaan berstandar internasional sesuai dengan

kaidah good corporate governance dalam rangka

mencapai visi korporasi, dan selalu mematuhi

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

Anggaran Dasar Perusahaan.

Dengan itikad baik penuh tanggung jawab Direksi

sebagai Organ Perusahaan melaksanakan tugasnya

mengurus Perseroan untuk kepentingan perusahaan

dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan

serta mewakili Perusahaan baik didalam maupun

diluar pengadilan dengan mengindahkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar

dan Keputusan RUPS.

Direksi bertanggungjawab terhadap pengelolaan perusahaan dan memastikan terjadinya kesinambungan perusahaan serta mempertanggungjawabkan kepengurusannya kepada RUPS

Direksi bertanggungjawab terhadap

pengelolaan perusahaan dan memastikan

terjadinya kesinambungan perusahaan serta

mempertanggungjawabkan kepengurusannya

kepada RUPS

Board Manual Direksi

Dalam menjalankan peran dan fungsi pengelolaan

perusahaan serta mengelola hubungan dengan

Dewan Komisaris, Direksi mengacu pada Pedoman

Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual).

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi dalam

Board Manual Perseroan dijelaskan secara khusus

dalam Bab III yang mencakup:

• Fungsi Direksi

• Persyaratan Direksi

• Keanggotaan Direksi

• Komposisi dan Independensi Direksi

• Etika Jabatan Direksi

• Tugas dan Wewenang Direksi

• Pembagian Tugas Direksi

• Pengambilan Keputusan oleh Direksi

• Pertanggungjawaban Direksi

• Evaluasi Kinerja Direksi

Persyaratan Dan Keberagaman Komposisi

Direksi

Persyaratan Direksi dijelaskan dalam Board Manual

Bab 3.3, yang menegaskan adanya Persyaratan

Umum dan Khusus, yakni mencakup diantaranya:

• Tidak pernah menjadi Direktur atau Anggota

Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah

menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan

pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum

pencalonannya;

• Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak

pidana di bidang keuangan dalam waktu 5 tahun

sebelum pencalonan menjadi calon Direktur

• Tidak boleh merangkap jabatan Direksi dan

Dewan Komisaris pada perusahaan sejenis,

kecuali jabatan Dewan Komisaris pada anak

Perusahaan;

• Tidak boleh merangkap jabatan lain sebagai

pejabat dalam jabatan struktural dan fungsional

pada instansi/lembaga pemerintah pusat dan/

atau daerah dan/atau militer

• Tidak boleh merangkap jabatan lain yang dapat

menimbulkan benturan kepentingan secara

langsung atau tidak langsung dengan Perusahaan

dan atau yang bertentangan dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 278: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level276

• Pengetahuan yang memadai dan relevan dengan

jabatannya;

• Pengalaman dan memiliki keahlian di persemenan;

• Kemampuan untuk melakukan pengawasan

strategis dalam rangka pengembangan

perusahaan;

• Pemahaman masalah-masalah manajemen

perusahaan yang berkaitan dengan salah satu

fungsi manajemen.

Sementara untuk menetapkan komposisi anggota

Dewan Komisaris, Perseroan memiliki kebijakan

untuk mempertimbangkan latar belakang

pengalaman dan kompetensi masing-masing

calon Direksi. Sebagai contoh: mengingat kegiatan

operasional Perseroan berkaitan erat dengan

serangkaian proses penambangan, produksi dan

distribusi produk, maka dalam komposisi Direksi,

Perseroan senantiasa mempertimbangkan latar

belakang kompetensi di bidang teknik mesin, teknik

pertambangan, manajemen umum dan keuangan.

Kebijakan menyangkut persyaratan komposisi

anggota Direksi tersebut, mengacu pada ketentuan

Peraturan Menteri BUMN No Per-16/MBU/2012

tentang Perubahan Kedua atas PerMen BUMN No

Per-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara

Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan

Komisaris dan Direksi Badan Usaha Milik Negara.

Kebijakan Suksesi Direksi

Untuk mempersiapkan kader-kader pimpinan

masa depan, Perseroan menyelenggarakan program

Leadership Development Program serta program

akselerasi Talent Management. Kader-kader

potensial yang masuk kedalam Talent Pool akan

menjalani serangkaian program pelatihan dengan

muatan utama adalah peningkatan kapabilitas di

bidang manajemen, strategi pengembangan usaha,

evaluasi rencana strategis dan sejenisnya.

Pada saat tibanya pergantian kepemimpinan,

Perseroan akan mengajukan kandidat internal

melalui pemilihan yang dilakukan oleh Panitia

Adhoc dan difasilitasi oleh Dewan Komisaris. Hasil

pemilihan kandidat internal tersebut kemudian

diajukan kepada Kementerian BUMN untuk

menjalani uji kelayakan dan kepatutan.

Ruang Lingkup Pekerjaan Dan Fungsi

Pengurusan Direksi

Direksi merupakan organ perseroan yang berwenang

dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan

perseroan untuk kepentingan perseroan. Sesuai

anggaran dasar, Direksi melaksanakan fungsi

pengurusan untuk memimpin dan mengurus

Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan yang

telah ditetapkan, yaitu:

•Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan;

•Melakukan pengurusan dengan itikad baik dan

prinsip kehati-hatian untuk kepentingan dan

sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;

•Tidak mempunyai benturan kepentingan baik

langsung maupun tidak langsung atas tindakan

pengurusan yang mengakibatkan kerugian;

•Telah mengambil tindakan untuk mencegah

timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut;

•Tidak boleh mewakili Perseroan jika mempunyai

benturan kepentingan dengan Perseroan;

•Pada dasarnya Direksi bekerja secara kolegial,

putusan tiap anggota Direksi merupakan putusan

organ Direksi.

Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara

kolegial dalam mengelola Perseroan agar value

driver berfungsi maksimal sehingga mampu

meningkatkan profitabilitas operasional dengan hasil

akhir meningkatnya nilai Perseroan. Masing-masing

anggota Direksi dapat melaksanakan dan mengambil

keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan

wewenangnya, namun demikian tanggung jawab

kolegial tetap berlaku.

Tinjauan KinerjaDireksi

Page 279: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 277

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Direksi

Fungsi pengelolaan Perseroan oleh Direksi mencakup

5 (lima) tugas utama, yakni:

• Kepengurusan

Direksi menyusun visi, misi dan nilai-nilai

perusahaan, program jangka pendek maupun

panjang, mengendalikan sumber daya secara

efektif dan efisien, memperhatikan kepentingan

minority shareholder secara wajar dan memiliki

tata kerja dan pedoman kerja (charter) yang jelas.

• Manajemen risiko

Direksi menyusun dan melaksanakan manajemen

risiko yang mencakup seluruh aspek operasional

Perseroan

• Pengendalian internal

Direksi menyusun satuan pengendalian internal

untuk mengawasi dan mencegah terjadinya

fraud maupun kegagalan penerapan strategi

Perseroan.

• Komunikasi

Direksi memastikan kelancaran komunikasi

internal atau antar bagian dan eksternal dengan

pemangku kepentingan.

• Tanggung jawab sosial.

Direksi juga menyusun dan memastikan

melaksanakan kegiatan tanggung jawab

sosial perusahaan, sesuai dengan peraturan

perundangan yang belaku.

Disamping fungsi di atas, Direksi juga bertugas

memastikan informasi yang terkait dengan tanggung

jawab Direktorat dari masing-masing bidang selalu

tersedia untuk Dewan Komisaris.

Direksi wajib menyusun Laporan Tahunan yang

memuat antara lain Laporan Keuangan, laporan

Kinerja Perusahaan, laporan pelaksanaan Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan, rincian masalah yang

timbul selama tahun buku yang bersangkutan.

Laporan Tahunan dimintakan persetujuan dari RUPS

dan Laporan Keuangan dimintakan pengesahan dari

RUPS.

Dengan diberikannya persetujuan atas Laporan

Tahunan dan pengesahan atas Laporan Keuangan,

berarti RUPS telah memberikan pembebasan

dan pelunasan tanggung jawab atas tindakan

pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan

Perseroan selama tahun buku yang bersangkutan

sepanjang tindakan tersebut tercatat pada buku

Perseroan dan tidak bertentangan dengan ketentuan

dan peraturan yang berlaku.

Tugas dan Wewenang Direksi

Mencakup diantaranya:

• Direksi bertanggung jawab penuh dalam

melaksanakan tugas untuk kepentingan

Perusahaan. Tugas pokok Direksi adalah: (a)

memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai

dengan maksud dan tujuan Perusahaan;

dan (b) memelihara dan mengurus kekayaan

Perusahaan.1

• Direksi bertanggungjawab untuk merumuskan

dan menetapkan visi, misi, dan nilai-nilai

perusahaan serta Rencana Jangka Panjang

Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan (RKAP) setelah melalui

pembahasan dan persetujuan Dewan Komisaris

dan RUPS.

• Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad

baik dan penuh tanggung jawab menjalankan

tugasnya dan bertindak sesuai dengan

ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar,

keputusan-keputusan yang diambil dalam

RUPS, Rencana Jangka Panjang (RJP), Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku

berlandaskan prinsip-prinsip GCG

Tanggung Jawab Direksi Secara Tanggung

Renteng

Direksi wajib melaksanakan tugas pokoknya dengan

itikad baik dan penuh tanggung jawab. Kebijakan

yang diambil oleh Direksi dapat berupa suatu

Page 280: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level278

Tinjauan KinerjaDireksi

kebijakan yang diambil melalui rapat direksi, atau

dapat pula merupakan kebijakan yang diambil secara

individual tanpa adanya rapat dimaksud.

Setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara penuh, secara pribadi dan secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan

tugasnya sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan.

Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar

yang diputuskan oleh Rapat Direksi menjadi tanggung

jawab pribadi yang bersangkutan sampai dengan

tindakan dimaksud disetujui oleh rapat Direksi.

Setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara

penuh, secara pribadi dan secara tanggung renteng

atas kerugian Perseroan, apabila yang bersangkutan

bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai

dengan ketentuan perundangan-undangan.

Kebijakan umum terkait pembagian tugas Direksi yaitu

bertugas secara kolektif, namun agar lebih efisien

dan efektif, dalam melaksanakan tugas dilakukan

pembagian tugas di antara Direktur. Oleh karena

itu, sekalipun telah dilakukan pembagian tugas,

Direksi sebagai organ Perseroan (seluruh Direktur

secara kolektif) mempunyai wewenang pengurusan

atas tugas yang secara khusus dipercayakan kepada

seorang Direktur.

Job description maupun uraian tugas merupakan

pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab

setiap Direktur. Kewenangan menetapkan Job

Description ada pada RUPS, namun pembagian tugas

dan wewenang tersebut ditetapkan berdasarkan

Keputusan Direksi.

Salah seorang anggota Direksi ditunjuk oleh Rapat

Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan

dan pemantauan GCG di Perseroan.

Tugas Masing-Masing Direksi

Rincian tugas masing-masing anggota Direksi

diantaranya adalah sebagai berikut:

• Direktur Utama bertugas untuk mengkoordinir

anggota Direksi lainnya, agar seluruh kegiatan

berjalan sesuai visi, misi, sasaran usaha, strategi,

kebijakan dan program kerja yang ditetapkan.

Secara spesifik, Direktur Utama bertanggung

jawab untuk menyelaraskan seluruh inisiatif

strategi Perseroan, mengkoordinasikan tugas

operasional di bidang audit internal, sumber daya

manusia, komunikasi, memastikan kepatuhan

terhadap hukum dan regulasi serta mengkoordinir

manajemen risiko dan pengembangan

perusahaan. Di samping itu juga mengendalikan

dan mengevaluasi penerapan prinsip-prinsip

GCG dan standar etika secara konsisten dalam

Perseroan.

• Direktur Keuangan bertanggung jawab untuk

mengkoordinasikan, mengendalikan dan

mengevaluasi tugas operasional di bidang

keuangan, anggaran, akuntansi, memastikan

penyediaan pendanaan bagi pengembangan

Perseroan dan sistim teknologi informasi.

• Direktur Komersial bertanggung Jawab atas

bidang, Penjualan, Distribusi, transportasi serta

pengembangan pemasaran dan juga pelaksanaan

tugas operasional atas bidang pengadaan dan

pengelolaan persediaan

• Direktur Produksi & Litbang bertanggung jawab

untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan

mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional

bidang produksi, teknik, keselamatan kerja,

lingkungan, mengembangkan program efisiensi

proses produksi serta mengkoordinasikan dan

mengendalikan pelaksanaan rancang bangun,

penelitian & pengembangan dan menjaga

jaminan mutu produk.

Page 281: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 279

Direksi

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

• Direktur Produksi & Litbang bertanggung jawab

untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan

mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional

atas bidang pengadaan dan pengelolaan

persediaan, serta penelitian & pengembangan

produk.

• Direktur Sumber Daya Manusia bertanggung

jawab untuk mengkoordinasikan,

mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas operasional atas bidang Sumber Daya

Manusia, pengelolaan aset Perusahaan dan

kepatuhan perusahaan terhadap Peraturan &

Perundangan-undangan yang berlaku serta

penerapan manajemen risiko di Perusahaan.

• Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis

bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan,

mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas operasional atas bidang strategi dan

pengembangan bisnis perusahaan, pengelolaan

strategi investasi capex, pengembangan energi

group dan pengamanan bahan baku.

• Direktur Enjiniring & Proyek bertanggung jawab

untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan

mengevaluasi pelaksanaan rancang bangun

dan realisasi pembangunan proyek baik dalam

bidang Enjiniring maupun pembangunan fisik.

Kedudukan

Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk

Direktur Utama setara, dengan tugas Direktur Utama

adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi. Direksi

dapat mengambil keputusan, termasuk dalam rapat

Direksi, dan melaksanakan keputusan tersebut

sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya,

namun demikian tanggung jawab kolegial tetap

berlaku. Tindakan yang dilakukan oleh anggota

Direksi di luar yang diputuskan oleh Rapat Direksi

menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan

sampai dengan tindakan dimaksud disetujui oleh

rapat Direksi.

Komposisi Direksi Dan Perubahan Susunan

Personalia Direksi

Komposisi Direksi ditetapkan berdasarkan

kompleksitas perseroan dengan tetap memperhatikan

efektifitas, ketepatan dan kecepatan dalam

pengambilan keputusan serta dapat bertindak secara

independen dalam arti tidak mempunyai kepentingan

yang dapat mengganggu kemampuannya untuk

melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis.

Dalam proses pencalonan dan pengangkatan

Direksi dari luar BUMN, harus diupayakan agar

pendapat pemegang saham minoritas diperhatikan

sebagai wujud perlindungan terhadap kepentingan

pemegang saham minoritas.

Perubahan Personalia Direksi

Selama tahun 2014 telah terjadi perubahan komposisi

personalia Direksi sebagai berikut:

Mulai 1 Januari 2014 sampai dengan 23 Maret 2014,

Komposisi Direksi Perseroan terdiri dari tujuh Direktur

sebagaimana ditetapkan dalam RUPST pada tanggal

30 April 2013, yakni:

Nama Jabatan Pengangkatan Pertama Kali Masa Akhir Menjabat

Dwi Soetjipto Direktur Utama 28 Juni 2005 25 Juni 2015

Ahyanizzaman Direktur Keuangan 11 Maret 2011 10 Maret 2016

Suharto Direktur Litbang & Operasional 28 Juni 2005 25 Juni 2015

Erizal Bakar Direktur Pengembangan Usaha & Strategi Bisnis 11 Maret 2011 10 Maret 2016

Bambang Sugeng SI Direktur SDM 11 Maret 2011 10 Maret 2016

Amat Pria Darma Direktur Komersial 26 Juni 2012 25 Juni 2015

Page 282: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level280

Suparni Direktur Produksi & Litbang 10 Desember 2007 25 Juni 2015

Sesuai keputusan RUPST tertanggal 27 Maret 2014, dengan diberhentikannya Sdr Bambang Sugeng S.I dan Sdr Erizal

Bakar secara terhormat, maka susunan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut.

Nama Jabatan Pengangkatan Pertama Kali Masa Akhir Menjabat

Dwi Soetjipto Direktur Utama 28 Juni 2005 25 Juni 2015

Ahyanizzaman Direktur Keuangan 11 Maret 2011 10 Maret 2016

Suharto Direktur Litbang & Operasional 28 Juni 2005 25 Juni 2015

Amat Pria Darma Direktur Komersial 26 Juni 2012 25 Juni 2017

Suparni Direktur Produksi & Litbang 10 Desember 2007 25 Juni 2017

Gatot Kusttyadji Direktur SDM 27 Maret 2014 RUPS 2019

Johan Samudra Direktur Pengembangan Usaha & Strategi Bisnis 27 Maret 2014 RUPS 2019

Pada tanggal 28 November 2014 Sdr Dwi Soetjipto mengundurkan diri, dan Sdr Suparni ditunjuk sebagai Pelaksana

Direktur Utama.

Kemudian sesuai keputusan RUPSLB tertanggal 27 Januari 2015 Sdr Suparni dikukuhkan sebagai Direktur Utama dan

Sdr Rizkan Chandra diangkat sebagai Direktur, sehingga susunan Direksi Perseroan, mulai tanggal 27 Januari 2015

adalah adalah sebagai berikut.

Nama JabatanPengangkatan Pertama Kali

Masa Akhir Menjabat

Suparni Direktur Utama 10 Desember 2007 25 Juni 2017

Ahyanizzaman Direktur (Keuangan) 11 Maret 2011 10 Maret 2016

Suharto Direktur (Enjiniring & Proyek) 28 Juni 2005 25 Juni 2015

Amat Pria Darma Direktur (Komersial) 26 Juni 2012 25 Juni 2017

Rizkan Chandra Direktur (Pengembangan Usaha & Strategi Bisnis) 27 Januari 2015 RUPS 2020

Johan Samudra Direktur (Produksi & Litbang) 27 Maret 2014 RUPS 2019

Independensi dan Rangkap Jabatan Direksi

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan dan Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi, antar para anggota Direksi

dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak ada hubungan kekeluargaan sedarah sampai

dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda (menantu

atau ipar). Agar Direksi dapat bertindak sebaik-baiknya demi kepentingan perseroan secara keseluruhan, maka

independensi Direksi merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga. Untuk menjaga independensi, maka

perseroan menetapkan ketentuan sebagai berikut:

• Selain Direksi, pihak lain manapun dilarang melakukan atau campur tangan dalam kepengurusan perseroan;

• Direksi harus dapat mengambil keputusan secara obyektif, tanpa benturan kepentingan dan bebas dari segala

tekanan dari pihak manapun;

Tinjauan KinerjaDireksi

Page 283: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 281

• Direksi dilarang melakukan aktivitas yang dapat

mengganggu independensi dalam mengurus

perseroan.

Para anggota Direksi tidak boleh merangkap jabatan

pengurusan dan pengawasan pada perusahaan

sejenis, kecuali jabatan pengawasan pada anak

perusahaan. Untuk perangkapan jabatan Direksi dan

pengecualiannya, diperlukan persetujuan Dewan

Komisaris yang selanjutnya dilaporkan pada RUPS.

Rapat Direksi

Untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan,

mengawasi dan mengantisipasi hal-hal yang dapat

mengganggu operasional Perseroan, Direksi secara

rutin mengadakan Rapat Direksi. Rapat Direksi

dapat dilakukan setiap waktu bilamana dipandang

perlu atas permintaan Direktur Utama atau usulan

oleh sepertiga dari seluruh anggota Direksi dan atas

permintaan tertulis dari rapat Dewan Komisaris.

Rapat Direksi dianggap sah dan berhak mengambil

keputusan yang sah dan mengikat hanya apabila

lebih dari tiga per empat anggota Direksi hadir atau

diwakili secara sah dalam rapat.

Pada setiap rapat Direksi, masing-masing Direktur

berhak atas satu suara dan memberikan satu suara

atas Direktur lain yang diwakili. Keputusan Direksi

harus diambil secara musyawarah untuk mufakat.

Apabila hal ini tidak tercapai, maka keputusan harus

diambil berdasarkan suara terbanyak dan apabila

suara setuju dan tidak setuju berimbang, maka

Direktur Utama yang menentukan. Direksi dapat

mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa

mengadakan rapat Direksi apabila seluruh anggota

Direksi menyetujui hal yang akan diputuskan dan

menandatangani berkas keputusan secara tertulis.

Selama tahun 2013, Perseroan telah

menyelenggarakan rapat Direksi sebanyak 36 kali

yang terdiri dari 24 kali adalah Rapat Internal

Direksi dan 12 kali Rapat Korporasi Direksi

Grup, membahas berbagai agenda pengelolaan

perusahaan, yang mencakup aspek-aspek

diantaranya:

• Bidang Kepengurusan, menyangkut

diantaranya:

oUmum, membahas pencapaian atas

RKAP 2014, Laporan Kinerja Bulanan

dibandingkan dengan RKAP 2014 dan

benchmarking, Optimalisasi Kinerja

Korporasi, Perkembangan Proyek Strategis

serta Asset-asset Non Produktif dan Non

Core dan Pengelolaan investasi.

oBidang Pemasaran: Membahas dan

mengevaluasi program distribusi dan

transportasi, Implementasi Marketing

Masterplan, Integrasi program pemasaran

dan produksi. Sinergi pemasaran grup,

keselarasan program produksi dan

pemasaran.

oBidang HRD: Pembahasan implementasi

program Human Capital Master Plan

(HCMP), Kesejahteraan pegawai, progres

mekanisme penetapan KPI, implementasi

Balanced Scorecard, Corporate

Restructuring, transformasi korporasi,

change management, pengembangan

program-program SDM, pembahasan

program-program yang terkait dengan

Serikat Pekerja.

oBidang Operasional: Optimalisasi

penggunaan Software ERP Perseroan,

evaluasi kinerja oleh Tim Office of the

CEO (OOTC), evaluasi progress project

dan capital expenditure, dan program

pengembangan perusahaan.

• Bidang Manajemen Risiko, menyangkut rencana

kerja Unit Manajemen Risiko, Evaluasi mitigasi

risiko, dan Pengendalian Risiko.

• Bidang Pengendalian Internal, menyangkut

rencana kerja Internal Audit dan Standarisasi

Direksi

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 284: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level282

Akuntansi.

• Bidang GCG: Pembahasan Pedoman

Pengendalian Gratifikasi, Pembahasan dan

kajian Board Manual, Pedoman GCG, Pedoman

Kode Etik dan Pedoman Sistem Pelaporan

Pelanggaran, Pembahasan implementasi

Pedoman GCG, ICT Governance, Konsultasi

dengan Kementerian BUMN, Optimalisasi Harga

Saham dan Program GCG BUMN.

• Bidang Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan

/ CSR: Pelaksanaan CSR dan PKBL, dan

Pengelolaan Lingkungan (Green Industry &

Business ).Bidang Kepengurusan, menyangkut

diantaranya:

o Umum, membahas pencapaian atas RKAP

2012, Laporan Kinerja Bulanan dibandingkan

dengan RKAP 2013, Optimalisasi Kinerja

Korporasi, Perkembangan Proyek Strategis

serta Asset-asset Non Produktif dan Non

Core.

o Bidang Pemasaran: Implementasi Marketing

Masterplan, Integrasi program pemasaran

dan produksi.

o Bidang HRD: Pembahasan implementasi

program Human Capital Master Plan

(HCMP), Kesejahteraan pegawai, progres

mekanisme penetapan KPI, implementasi

Balanced Scorecard, Corporate

Restructuring

o Bidang Operasional: Optimalisasi

penggunaan Software ERP Perseroan,

evaluasi kinerja oleh Tim Office of the

CEO (OOTC), evaluasi progress project

dan capital expenditure, dan program

pengembangan perusahaan.

• Bidang Manajemen Risiko, menyangkut rencana

kerja Unit Manajemen Risiko, Evaluasi mitigasi

risiko, dan Pengendalian Risiko.

• Bidang Pengendalian Internal, menyangkut

rencana kerja Internal Audit dan Standarisasi

Akuntansi.

• Bidang GCG: Perubahan AD/ART anak usaha

konsolidasi, Pembahasan implementasi Pedoman

GCG, Kode Etik, Board Manual, Whistle Blowing

System, ICT Governance, Konsultasi dengan

Kementerian BUMN, Optimalisasi Harga Saham

dan Program GCG BUMN.

• Bidang Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan

/ CSR: Pelaksanaan CSR dan PKBL, dan

Pengelolaan Lingkungan (Green Industry &

Business )

Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam Rapat

Direksi adalah sebagai berikut:

Nama Internal Korporasi Total Rapat

R H HADIR % R H HADIR % R H HADIR %

Dwi Soetjipto* 45 43 96% 12 12 100% 57 55 96%

Suharto 45 42 93% 12 12 100% 57 54 95%

Suparni 45 36 80% 12 12 100% 57 48 84%

Ahyanizzaman 45 38 84% 12 12 100% 57 50 88%

Amat Pria Darma 45 25 56% 12 10 83% 57 35 62%

Gatot Kustyadji** 45 30 67% 12 9 75% 57 39 68%

Johan Samudra** 45 27 60% 12 7 58% 57 34 60%

Erizal Bakar*** 45 7 16% 12 3 25% 57 10 18%

Bambang SSI*** 45 9 20% 12 3 25% 57 12 21%

*) mengundurkan diri pada 28 November 2014 **) diangkat pada RUPST 25 Maret 2014 ***) diberhentikan pada RUPST 25 Maret 2014

Tinjauan KinerjaDireksi

Page 285: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 283

Penetapan Kebijakan Pengurusan Perusahaan

Oleh Direksi

Kebijakan pengurusan Perusahaan adalah suatu

keputusan atau tindakan yang diambil oleh

Direksi di dalam menjalankan, mengarahkan

dan mengendalikan kegiatan kerja tertentu atau

menyelesaikan suatu permasalahan tertentu, di mana

substansi permasalahan atau kegiatan kerja dimaksud

belum diatur dalam suatu aturan yang baku.

Kebijakan yang diambil oleh Direksi mempunyai substansi yang sama dan dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi suatu kebutuhan Perusahaan sehari-hari maka Direktur yang

bersangkutan perlu mengusulkan kepada Direksi untuk menjadikan kebijakan yang dilakukannya sebagai suatu peraturan yang mengikat

Kebijakan yang diambil oleh Direksi dapat berupa

suatu kebijakan yang diambil melalui Rapat Direksi,

atau dapat pula merupakan kebijakan yang diambil

secara individual tanpa adanya rapat dimaksud.

Prinsip-prinsip yang harus dipatuhi oleh Direksi dalam

membuat kebijakaan meliputi:

• Dalam hal suatu kebijakan yang diambil oleh

Direksi merupakan sesuatu yang substansinya

menyangkut citra Perusahaan, risiko atau

konsekuensi material maka kebijakan tersebut

harus mendapat persetujuan Rapat Direksi;

• Dalam hal kebijakan di atas dilakukan oleh

Direktur Perusahaan sesuai dengan sektor/

bidang tugasnya, maka Direktur yang

bersangkutan bertanggung jawab atas

kebijakan tersebut sampai dengan kebijakan

tersebut dapat disetujui Rapat Direksi;

• Dalam hal kebijakan yang diambil oleh Direksi

mempunyai substansi yang sama dan dilakukan

secara terus menerus sehingga menjadi suatu

kebutuhan Perusahaan sehari-hari maka

Direktur yang bersangkutan perlu mengusulkan

kepada Direksi untuk menjadikan kebijakan

Direksi

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

yang dilakukannya sebagai suatu peraturan

yang mengikat;

• Dalam mengambil kebijakan atau keputusan atas

suatu permasalahan yang timbul, setiap Direktur

wajib mempertimbangkan beberapa hal sebagai

berikut:

oItikad baik;

oPertimbangan rasional dan informasi yang

cukup;

oInvestigasi memadai terhadap permasalahan

yang ada serta berbagai kemungkinan

pemecahannya beserta dampak positif dan

negatifnya bagi Perusahaan;

oDibuat berdasarkan pertimbangan semata-

mata untuk kepentingan Perusahaan;

oKoordinasi dengan Direktur lainnya khususnya

untuk suatu kebijakan yang akan berdampak

langsung maupun tidak langsung kepada

tugas dan kewenangan serta kebijakan

Direktur lainnya.

• Dalam menjalankan kewajiban sehari-hari, Direksi

senantiasa mempertimbangkan kesesuaian

tindakan dengan rencana dan tujuan Perusahaan;

• Pendelegasian wewenang Direksi kepada

Karyawan atau pihak lain untuk melakukan

perbuatan hukum atas nama Perusahaan wajib

dinyatakan dalam bentuk dokumen tertulis dan

disetujui oleh Direktur Utama;

• Bentuk-bentuk kebijakan pengurusan Perusahaan

seperti Surat Keputusan dan lain-lain, diatur

dalam dokumen Perusahaan tersendiri.

Page 286: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level284

PROGRAM ORIENTASI DAN PENINGKATAN

KAPABILITAS

Program Orientasi

Dengan latar belakang Anggota Direksi yang berasal

dari berbagai pihak yang mewakili pemegang saham

dan stakeholders dan diantara Anggota Direksi

dimungkinkan belum saling mengenal dan/atau

belum pernah bekerja dalam satu tim sebelumnya,

maka keberadaan Program Orientasi sangat penting

untuk dilaksanakan.

Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam

pelaksanaan Program Orientasi meliputi antara lain:

• Program Orientasi mengenai Perseroan wajib

diberikan kepada Anggota Direksi yang baru

pertama kali menjabat di Perseroan;

• Program Orientasi dilaksanakan dalam rangka

meningkatkan fungsi dan efektivitas kerja Direksi;

• Biaya Program Orientasi dianggarkan dalam

Rencana Kerja dan Anggaran Direksi;

• Tanggung jawab untuk mengadakan program

orientasi tersebut berada pada Direktur

Utama atau jika Direktur Utama berhalangan,

maka tanggung jawab pelaksanaan program

pengenalan berada pada Komisaris Utama atau

anggota Direksi yang ada;

o Materi yang diberikan pada Program Orientasi

meliputi hal-hal sebagai berikut:

o pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate

governance oleh Perusahaan;

o gambaran mengenai Perusahaan berkaitan

dengan tujuan, sifat, lingkup kegiatan,

produk yang dihasilkan, kinerja keuangan

dan operasi, strategi, rencana usaha jangka

pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif,

risiko dan berbagai masalah strategis lainnya;

o penjelasan yang berkaitan dengan

kewenangan yang didelegasikan, audit

internal, audit eksternal, sistem dan kebijakan

pengendalian internal serta tugas dan peran

Tim, Komite-komite lain yang dibentuk oleh

Perusahaan;

o tanggung jawab hukum Anggota Direksi;

o penjelasan mengenai hubungan kerja, tugas

dan tanggung jawab Direksi;

o team building, dalam kegiatan ini

menyertakan seluruh Anggota Direksi, baik

yang baru menjabat maupun yang pernah

menjabat sebelumnya dengan tujuan

mewujudkan kekompakan dan kerjasama tim

sebagai Direksi.

• Program Orientasi yang diberikan dapat berupa

presentasi, pertemuan atau kunjungan ke fasilitas

Perusahaan, perkenalan dengan para Anggota

Dewan Komisaris, Anggota Direksi dan Pegawai

di Perusahaan serta program lainnya berdasarkan

kebutuhan Anggota Direksi yang bersangkutan

dan tetap mengedepankan akuntabilitas dan

efisiensi biaya.

Program Peningkatan Kapabilitas

Program Peningkatan Kapabilitas merupakan

salah satu program penting agar Anggota Direksi

dapat selalu memperbaharui informasi tentang

perkembangan terkini dari aktivitas bisnis Perusahaan

dan pengetahuan-pengetahuan lain yang terkait

dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.

Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam

pelaksanaan Program Peningkatan Kapabilitas

Anggota Direksi adalah sebagai berikut:

• Program Peningkatan Kapabilitas dilaksanakan

dalam rangka meningkatkan fungsi dan

efektivitas kerja Direksi ;

• Biaya Program Peningkatan Kapabilitas

dimasukkan dalam Rencana Kerja dan

Anggaran Direksi;

Tinjauan KinerjaDireksi

Page 287: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 285

• Setiap Anggota Direksi yang mengikuti Program

Peningkatan Kapabilitas seperti seminar,

pelatihan, workshop diharapkan dapat berbagi

informasi dan pengetahuan kepada Anggota

Direksi lain yang tidak mengikuti Program

Peningkatan Kapabilitas;

• Materi yang diterima dari Program Peningkatan

Kapabilitas harus terdokumentasi dengan

rapi dalam suatu bagian tersendiri. Tanggung

jawab dokumentasi terdapat pada Sekretaris

Perusahaan dan harus tersedia jika suatu saat

dibutuhkan.

Daftar Pelaksanaan Program Peningkatan

Kompetensi Direksi

Dalam rangka meningkatkan kualitas pengawasan

dan pemberian arahan baik mengenai jalannya

kepengurusan maupun pengembangan Perseroan

dimasa-masa mendatang, Direksi telah melakukan

berbagai program peningkatan kompetensi, baik

yang dilaksanakan di dalam maupun diluar Perseroan.

Program peningkatan kompetensi Direksi yang

dilaksanakan Perseroan pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut:

Nama Pelatihan Tanggal Penyelenggara Tempat Peserta

Seminar Economic Outlook 2014 10 Jan 14 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Jakarta Dwi Soetjipto, Ahyanizzaman, Suharto, Suparni, Amat Pria Darma, Bambang Sugeng SI, Erizal Bakar

Peluang dan Tantangan Semester 2 2014-2015

17 Jul 14 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Jakarta Dwi Soetjipto, Ahyanizzaman, Suharto, Suparni, Amat Pria Darma, Gatot Kustyadji, Johan Samudra

Seminar Economic Outlook 2015 17 Jul 14 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Jakarta Dwi Soetjipto, Ahyanizzaman, Suharto, Suparni, Amat Pria Darma, Gatot Kustyadji, Johan Samudra

Assessment terhadap Dewan Komisaris dan

Direksi

Proses Pelaksanaan Assessment

Proses penilaian atas kinerja Dewan Komisaris

dilaksanakan melalui RUPS. RUPS adalah rapat yang

diselenggarakan oleh Direksi untuk memenuhi

ketentuan atau atas permintaan tertulis dari seorang

atau lebih anggota Dewan Komisaris atau dari

seorang atau lebih Pemegang Saham yang bersama-

sama mewakili 1/10 bagian atau lebih dari jumlah

seluruh saham dengan hak suara.

Proses penilaian atas kinerja Direksi dilakukan

oleh Dewan Komisaris berdasarkan parameter

penilaian (Key Performance Indicator) yang telah

ditandatangani bersama antara Dewan Komisaris

dan Direksi.

Pelaksanaan pengukuran terhadap penilaian kinerja

Direksi dan Dewan Komisaris di lingkungan Perseroan

didasarkan kepada Pasal 44 Bab XII, Peraturan

Menneg BUMN no. PER-01/MBU/2011 tanggal 1

Agustus 2011 dan surat dari Kementerian BUMN

no. S-281/S.MBU/2014 tanggal 13 Oktober 2014

tentang Pelaksanaan Evaluasi Implementasi Kriteria

Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) Tahun 2014, serta

dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Direksi mengusulkan konsultan penilai / assessor

independen untuk mendapatkan persetujuan

dan penetapan dari Dewan Komisaris.

2. Dewan Komisaris membahas usulan tersebut

dalam forum tersendiri.

Direksi

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

3. Hasil bahasan Dewan Komisaris disampaikan

kembali kepada Direksi sebagai keputusan.

4. Direksi menindaklanjuti keputusan Dewan

Komisaris dengan menunjuk assessor yang telah

disetujui untuk melakukan asesmen.

Page 288: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level286

Kriteria/Indikator Kinerja

Kriteria untuk menilai kinerja Dewan Komisaris

adalah pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dalam

melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan

jalannya Perseroan, dan memberi nasihat kepada

Direksi untuk kepentingan dan tujuan Perseroan

serta pelaksanaan tugas yang secara khusus

diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar dan/

atau berdasarkan keputusan RUPS dalam koridor

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Parameter penilaian kinerja Direksi ditetapkan

berdasarkan kriteria umum sebagai berikut:

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-

masing anggota Direksi sesuai Anggaran Dasar

Perseroan;

2. Pelaksanaan hasil keputusan RUPS Tahunan

Tahun 2013;

3. Kinerja Direksi secara kolektif terhadap

pencapaian Perseroan sesuai dengan kriteria

yang ditetapkan Dewan Komisaris;

4. Pencapaian kinerja Direktur secara individual

mengacu kepada KPI yang diketahui Dewan

Komisaris;

5. Ukuran KPI yang dinilai berbasis Kriteria

Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang mencakup

5 perspektif:

- Perspektif Keuangan dan Pasar;

- Perspektif Fokus Pelanggan;

- Perspektif Efektifitas Produk dan Proses;

- Perspektif Fokus Tenaga Kerja; dan

- Perspektif Kepemimpinan, Tata Kelola dan

Tanggung Jawab Kemasyarakatan.

Tinjauan KinerjaDireksi

Evaluasi dan Penilaian Kinerja Direksi

Proses evaluasi dan penilaian atas kinerja Direksi

dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan

parameter penilaian (Key Performance Indicator)

yang telah ditandatangani bersama antara Dewan

Komisaris dan Direksi.

Parameter penilaian kinerja Direksi ditetapkan

berdasarkan kriteria umum sebagai berikut:

a. Kinerja Direksi secara kolektif terhadap

pencapaian Perseroan sesuai dengan kriteria

yang ditetapkan Dewan Komisaris;

b. Pencapaian kinerja Direktur secara individual

mengacu kepada KPI yang diketahui Dewan

Komisaris;

c. Ukuran KPI yang dinilai mencakup:

- Aspek keuangan yaitu Ebitda, Gross Revenue,

dan Volume Penjualan;

- Aspek Pelanggan meliputi indeks kepuasan

pelanggan eksternal;

- Aspek Efektifitas Produk dan Proses meliputi

Volume Produksi Semen, Persentase Progres

Fisik Capex, Lingkungan Hidup, termasuk di

pabrik-pabrik Tuban, Indarung, dan Tonasa;

- Aspek Tenaga Kerja meliputi Knowledge

Management point

- Aspek Kepemimpinan Tata Kelola meliputi

Information Communication Technology (ICT)

Maturity Level, Index GCG, dan Persentase

Kenaikan Score KPKU/IQAF;

Adapun hasil evaluasi dan penilaian Kinerja Direksi

tahun 2014 sebagai berikut:

Page 289: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 287

No Perspektif KPKU Periode Bobot %2014 2013 2012

Target Realisasi Realisasi Realisasi

I Keuangan dan Pasar (7.5) 24

1-1 EBITDA M 6 8,72 8,30 8,10 6,87

1-2 Revenue/Pendapatan M 6 25,08 26,99 24,50 19,19

1-3 Laba bersih M 6 5,74 5,57 5,35 4,93

1-4 Volume Penjualan Semen M 6 29,95 28,53 27,80 22,60

II Fokus Pelanggan (7.2) 22

II-1 Kepuasan pelanggan eksternal A 8 75 91,3 82 74

II-2 Index loyalitas pelanggan A 7 75 81,4 84 81

II-3 Retensi Pelanggan A 7 90 100 100 100

III Efektifitas Produk dan Proses (7.1) 20

III-1 Volume Produksi Semen M 4 29,07 28,26 26,91 21,70

III-2 Volume Produksi Terak M 4 24,10 23,21 22,63 18,01

III-3 % Program Capex Q 5 100 89 91 77

III-4 % Progress Fisik capex Q 4 >75 97,6 95 92,97

III-5 alternative Fuel Q 3 3% 1,74 3,00 3,40

No Perspektif KPKU Periode Bobot %2014 2013 2012

Target Realisasi Realisasi Realisasi

IV Fokus Tenaga kerja (7.3) 17

IV-1 Jumlah Jam Pelatihan Q 7 40 47,06

IV-2 Keselamatan Kerja (Frequency Rate) M 73 5 1,62 0,51 1,04

IV-3 Turn Over Karyawan Q 0,5 - - -

V Kepemimpian, Tatakelola, dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan (7.4)

17

V-1 % Potensi jumlah nominator SI AI yang dapat diimplementasi

A 3 50 67,61

V-2 Index GCG A 5

V-2-1 Semen Indonesia 84 91,38 84,58 84,58

V-2-2 Semen Padang 73 84,17 77,37 70,13

V-2-3 Semen Tonasa 71 78,76 78,76 71,41

V-3 Proper Lingkungan A 5

V-3-1 Tuban Hijau Hijau Hijau Hijau

V-3-2 Indarung Hijau Biru Biru Biru

V-3-3 Tonasa Hijau Hijau Hijau Hijau

V-4 Efektivitas penyaluran CSR Q 4 >85 107,1 91,60 88,70

100

Pelaksana Asesmen Kinerja Dewan Komisaris

dan Direksi

Asesmen Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi

secara struktural dilakukan oleh Pemegang Saham

melalui mekanisme RUPS. Namun demikian secara

periodik Perseroan juga melakukan asesmen yang

dilaksanakan oleh eksternal asesor yaitu Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

Perwakilan Jawa Timur dalam rangka asesmen

Direksi

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

GCG, dan Tim Asesor Kementerian BUMN yang

dibentuk berdasarkan surat Sekretaris KBUMN

nomor S-272/S.MBU/09/2014 tanggal 18 September

2014 dalam rangka penilaian implementasi KPKU.

Dalam melakukan asesmen terhadap kinerja Dewan

komisaris dan Direksi mengacu pada indikator

yang telah ditetapkan dalam Permen 01/MBU/2011

tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada

BUMN dengan metode kaji ulang (review) dokumen,

Page 290: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level288

Tinjauan KinerjaDireksi

kuesioner, wawancara, analisis, presentasi dan

pelaporan.

Parameter dan kriteria yang digunakan dalam

asesmen Dewan Komisaris dan Direksi terdiri dari 44

parameter untuk Dewan Komisaris dan 52 parameter

untuk Direksi yang mencerminkan compliance dan

best practice dalam tugas dan tanggungjawabnya

yang meliputi

Dewan Komisaris:

a. Kesempatan pembelajaran bagi Dewan

Komisaris;

b. Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung

jawab dan otoritas;

c. Persetujuan Dewan Komisaris atas asumsi dan

rencana pencapaian dalam RJPP dan RKAP;

d. Arahan Dewan Komisaris terhadap Direksi

atas implementasi rencana dan kebijakan

perseroan;

e. Kontrol Dewan Komisaris terhadap Direksi

atas implementasi rencana dan kebijakan

perseroan;

f. Akses bagi Dewan Komisaris atas

informasiperseroan;

g. Peran Dewan Komisaris dalam pemilihan

calon anggota Direksi;

h. Tindakan Dewan Komisaris terhadap (potensi)

benturan kepentingan yang menyangkut

dirinya;

i. Keterbukaan informasi dan pemantauan

efektifitas praktik GCG;

j. Pertemuan rutin, dokumentasi pelaksanaan

kegiatan Dewan Komisaris dan peran

Sekretaris Dewan Komisaris.

Direksi:

k. Kesempatan pembelajaran bagi Direksi;

l. Kejelasan fungsi, pembagian tugas,

tanggungjawab dan otoritas;

m. Peran Direksi dalam perencanaan perseroan;

n. Peran Direksi dalam pemenuhan target kinerja

perseroan;

o. Kontrol terhadap implementasi rencana

kebijakan perseroan;

p. Tindakan Direksi terhadap potensi benturan

kepentingan;

q. Keterbukaan informasi;

r. Pelaksanaan pertemuan rutin.

Dewan Komisaris dan Direksi

mempertanggungjawabkan hasil asesmen atas

pengawasan dan penasehatan serta pengurusan

pengelolaan perseroan dalam RUPS sesuai dengan

ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.

Hasil asesmen GCG atas tingkat pemenuhan masing-

masing parameter dan kriteria, untuk Dewan

Komisaris dapat disimpulkan bahwa penerapan

parameter pada kategori sangat baik atau nilai

93,86% sedangkan untuk Direksi pada kategori

sangat baik atau nilai 90,44%. Sedangkan untuk

hasil asesmen pelaksanaan implementasi KPKU,

Perseroan mendapatkan nilai 606,50 dengan

kelompok “Emerging Industry Leader.”

Beberapa hasil asesmen yang telah mencapai

dan mendekati best practice tersebut diantaranya

Dewan Komisaris telah menetapkan mekanisme

pengambilan keputusan dalam Rapat Dewan

Komisaris, pembagian tugas diantara anggota

Dewan Komisaris, telah menandatangani dokumen

rencana kerja, memberikan masukan dan menyetujui

RJPP, mengkaji kelayakan visi dan misi perseroan,

melakukan otorisasi atas transaksi yang memerlukan

persetujuan Dewan Komisaris dan lain-lain.

Sedangkan untuk Direksi diantaranya penetapan

struktur organisasi yang sesuai dengan Perseroan,

penetapan uraian tugas dan tanggungjawab Direksi,

penyerahan RJPP dan RKAP kepada Dewan Komisaris

Page 291: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 289

tepat waktu, penetapan kebijakan operasional dan

standar operasional untuk menjalankan rencana-

rencana aksi guna menerapkan strategi perseroan,

memiliki rencana suksesi bagi pejabat kunci,

menetapkan sistem pengukuran kinerja dan lain-lain.

Remunerasi Direksi

Dasar dan Prosedur Penetapan

Besaran remunerasi Direksi ditetapkan setiap tahun

dalam RUPS. (lihat juga “Penetapan Remunerasi

Komisaris”). Pengkajian besaran remunerasi

dilakukan oleh konsultan independen yang sudah

memiliki pengalaman, mempunyai database

yang kuat dalam menangani perusahaan sekelas

Perseroan. Besaran remunerasi Direksi ditetapkan

dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Perseroan menetapkan remunerasi Direksi dikaitkan

dengan target pencapaian profit, kemampuan

menjaga keberlangsungan dan pengembangkan

usaha Perseroan.

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan atas lima faktor utama dan terjaganya mekanisme check and balances

Perseroan, melalui Dewan Komisaris,

mempertimbangkan lima faktor utama dalam

menetapkan usulan remunerasi Direksi, yakni:

• Imbalan jasa untuk menutupi biaya-biaya yang

diperlukan dalam menjalankan usaha,

• Menghargai kompetensi dan pengalaman yang

dimiliki dan dibutuhkan oleh perseroan

• Ketersediaan waktu secara penuh dalam

mencurahkan tenaga dan pikiran guna

menjalankan tugas perseroan.

• Kemampuan memitigasi risiko bagi perseroan dan

memberi imbalan terhadap tindakan kedinasan

yang berisiko bagi pribadinya.

• Menghargai pencapaian target sesuai dengan

ukuran kinerja utama (key performance indicator)

yang ditetapkan.

Prosedur ringkas penetapan remunerasi Direksi tahun

2014 adalah sebagai berikut:

a. Komite Remunerasi dan Nominasi meminta

konsultan independen melakukan kajian

remunerasi tahun 2014 bagi anggota Direksi.

b. Konsultan independen menyusun kriteria dasar

penetapan remunerasi dengan memperhatikan

Peraturan Menteri BUMN No.Per-04/MBU/2014

tangal 10 Maret 2014, survei remunerasi

perusahaan industri yang sekelas, dan

menyusun rekomendasi usulan remunerasi

lengkap dengan dasar pertimbangan serta

alternatif-alternatif kepada Komite Nominasi

dan Remunerasi.

c. Komite Nominasi dan Remunerasi menyusun

rekomendasi remunerasi bagi anggota

Direksi

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Direksi tahun 2014 dengan memperhatikan

masukan hasil kajian dari konsultan kepada

Dewan Komisaris, lengkap dengan dasar

pertimbangannya.

d. Dewan Komisaris membahas usulan Komite

Nominasi dan Remunerasi, dan menetapkan

usulan remunerasi Direksi tahun 2014 yang

akan disampaikan kepada pemegang saham

mayoritas.

e. RUPS menetapkan memberi kewenangan dan

kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih

dahulu mendapat persetujuan pemegang saham

mayoritas untuk menetapkan besarnya tantiem

tahun buku 2013 serta menetapkan gaji/

honorarium, tunjangan dan fasilitas bagi Direksi

dan Dewan Komisaris untuk tahun 2014.

Page 292: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level290

f. Surat Menteri Menteri BUMN no SR-154/MBU/

D2/2014 tgl 7 April 2014 dan SR-175/MBU/

D2/2014 tgl 17 April 2014 Perihal Penetapan

Tantiem tahun 2013 dan Gaji atau Honorarium

Tahun 2014 bagi Anggota Direksi dan Komisaris

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Bagan ringkas prosedur penetapan remunerasi

Direksi adalah sebagai berikut.

Tinjauan KinerjaDireksi

Besaran dan Komponen Remunerasi

Direksi menerima remunerasi tetap dan tidak tetap

yang mencakup gaji, tunjangan, tantieme dan

fasilitas serta tunjangan lainnya yang jumlahnya

direkomendasikan oleh Komite Nominasi dan

Remunerasi dan Komisaris serta diputuskan dalam

RUPS. Besaran nilai tantieme yang diberikan,

disesuaikan dengan kinerja Perseroan dan

ketercapaian KPI Direksi. Ada pun rincian dari

•Meminta masukan konsultan independen*) dalam menetapkan dasar penentuan remunerasi

•Mengusulkan dasar dan besaran remunerasi kepada Dewan Komisaris

•Membahas usulan KNR dan mengusulkan besaran remunerasi kepada Rapat Umum Pemegang Saham

•Menetapkan besaran gaji dan tantiem Direksi

•Gaji dan Tantiem Anggota Direksi

KNR

KNR

DK

RUPS

Keterangan :

*) Konsultan independen: Menyusun dasar dan pertimbangan remunerasi dengan memperhatikan:

• Permen BUMN No Per-04/MBU/2014 tgl 10 Maret 2014 Pasal 5,

• Hasil survei remunerasi,

• Ketersediaan waktu,

• Kemampuan memitigasi risiko,

• Pencapaian target KPI

Page 293: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 291

remunerasi yang diterima oleh seluruh anggota

Direksi dilaporkan dalam RUPS. (Lihat juga uraian

penetapan remunerasi / honorarium Komisaris)

Remunerasi Anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keseimbangan antara besarnya tugas, tanggungjawab dan kinerja masing-masing

Penetapan remunerasi Direksi mengacu pada

ketentuan sebagaimana diatur dalam SK Dewan

Komisaris 004/SI/Kep.DK/04.2014 untuk Dewan

Komisaris dan 005/SI/Kep.DK/04.2014 untuk Direksi

tenggal 16 April 2014, yang dibuat berdasarkan

peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara

Nomor: PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman

Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris,

dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.

Berdasarkan Peraturan Menteri tersebut, prinsip

penetapan penghasilan Direksi ditetapkan oleh

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Komponen

penghasilan Direksi terdiri dari :

• Proporsi gaji Direktur ditetapkan 90% dari

Direktur Utama

• Tunjangan Direksi

oTunjangan Hari Raya Keagamaan diberikan

kepada anggota Direksi sebesar 1 (satu)

bulan gaji.

oAnggota Direksi diberikan tunjangan

cuti tahunan sebesar 1 (satu) kali gaji.

Tunjangan cuti tahunan tetap diberikan

walaupun hak cuti tidak diambil atau ijin

cuti tidak diberikan karena kepentingan

Perusahaan.

oAnggota Direksi diberikan tunjangan cuti

besar sebesar 2 (dua) kali gaji. Tunjangan

cuti besar tetap diberikan walaupun hak

cuti tidak diambil atau ijin cuti tidak

diberikan karena kepentingan Perusahaan.

oAnggota Direksi diberikan tunjangan

komunikasi sebesar biaya pemakaian (at

cost)

oSantunan purna jabatan diberikan kepada

anggota Direksi dalam bentuk asuransi

purnajabatan, asuransi dana pensiun,

Direksi

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

atau bentuk lainnya terhitung mulai

diangkat sampai dengan berhenti dari

jabatan kedireksian. Premi atau iuran yang

ditanggung perseroan paling banyak 25%

(dua puluh lima persen) dari gaji dalam satu

tahun yang dianggarkan dalam RKAP setiap

tahun anggaran.

oPerseroan menyediakan bagi anggota

Direksi masing-masing 1 (satu) rumah

dinas beserta perlengkapan, pemeliharaan

dan pengamanannya.

• Fasilitas Direksi

oPerusahaan menyediakan fasilitas berupa

1 (satu) kendaraan jabatan beserta biaya

pemeliharaan dan operasional bagi masing-

masing anggota Direksi, yang jenisnya

dan besarannya ditetapkan dengan

memperhatikan aspek kepantasan dan

kemampuan keuangan Perusahaan

oPerusahaan menyediakan fasilitas kesehatan

kepada masing-masing anggota Direksi

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

Perusahaan

oPerusahaan memberikan fasilitas bantuan

hukum kepada anggota Direksi dalam hal

terjadi tindakan/perbuatan untuk dan atas

nama jabatannya yang berkaitan dengan

maksud dan tujuan serta kegiatan usaha

Perusahaan

oPerusahaan memberikan fasilitas Club

Membership/Corporate Member kepada

anggota Direksi paling banyak 2 (dua)

Page 294: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level292

keanggotaan dengan memperhatikan

kemampuan Perusahaan. Fasilitas Club

Membership yang diberikan hanya berupa

uang pangkal (uang pendaftaran) dan iuran

tahunan

• Tantiem/Insentif Kinerja

Penetapan tantiem/insentif kinerja bagi Direksi

sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

tersebut antara lain :

oPemberian tantiem kepada anggota Direksi

diberikan dalam hal BUMN memperoleh

keuntungan dalam tahun buku yang

bersangkutan.

oTantiem bagi Direksi diberikan sebagai

imbalan kerja tahunan berdasarkan kinerja

perseroan yang besarnya ditentukan oleh

Rapat Umum Pemegang saham.

Rincian dari remunerasi yang diterima oleh Direksi untuk tahun buku 2014 adalah sebagai berikut.

(dlm Rp)

Nama Jabatan Honorarium T. Tunai Cuti Besar Tantiem THR Jumlah

DWI SOETJIPTO Direksi 1.566.708.000 114.000.000 - 6.043.372.093 142.428.000 7.866.508.093

SUPARNI Direksi 1.538.222.400 102.600.000 - 5.439.034.884 128.185.200 7.208.042.484

SUHARTO Direksi 1.538.222.400 102.600.000 - 5.439.034.884 128.185.200 7.208.042.484

AHYANIZZAMAN Direksi 1.538.222.400 102.600.000 256.370.400 5.439.034.884 128.185.200 7.464.412.884

BAMBANG SUGENG SI Direksi 384.555.600 102.600.000 256.370.400 5.439.034.884 - 6.182.560.884

ERIZAL BAKAR Direksi 384.555.600 102.600.000 256.370.400 5.439.034.884 - 6.182.560.884

AMAT PRIA DARMA Direksi 1.538.222.400 102.600.000 - 5.439.034.884 128.185.200 7.208.042.484

GATOT KUSTYADJI Direksi 1.182.611.787 7.722.565 - - 44.106.735 1.234.441.087

JOHAN SAMUDRA Direksi 1.182.611.787 7.722.565 - - 44.106.735 1.234.441.087

Kepemilikan Saham dan Informasi Orang Dalam

Sesuai dengan asas keterbukaan dan untuk

menghindari konflik kepentingan, seluruh jajaran

Direksi

Dewan Komisaris, Direksi dan keluarganya tidak

memiliki saham Perseroan, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Kode Etik Perseroan juga

mensyaratkan Direksi untuk tidak memiliki saham

pada perusahaan terafiliasi dengan Perseroan

maupun saham pada anak usaha. Ketentuan ini

dipegang teguh dan dilaksanakan oleh seluruh

jajaran Direksi.

Pedoman Kode Etik Perseroan juga mengatur

transaksi yang dapat dilakukan dan tidak dapat

dilakukan oleh orang dalam Perseroan (insider

trading) dan orang yang menerima informasi orang

dalam terkait dengan transaksi material yang terjadi

antara Perseroan dengan Perseroan lain termasuk

transaksi efek Perseroan lain yang belum menjadi

konsumsi publik. Dewan Komisaris, Direksi, dan

Karyawan Perseroan harus mengetahui dan menjaga

kerahasiaan yang dimaksud dengan informasi

material yang diketahuinya.

Page 295: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 293

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 296: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level294

Tinjauan KinerjaKomite Penunjang Dewan Komisaris

Dalam melaksanakan tugas pengawasan terhadap

jalannya operasional perusahaan, sampai akhir

tahun 2014, Dewan Komisaris didukung oleh tiga

Komite Komisaris, dan sekretariat yakni:

• Komite Audit,

• Komite Strategi, Manajemen Risiko dan

Investasi,

• Komite Nominasi dan Remunerasi,

• Sekretariat Dewan Komisaris.

Jumlah komite tersebut telah sesuai Peraturan

Menteri BUMN no PER-12/MBU/2012 tentang

“Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan

Pengawas BUMN. Adapun susunan personalia

Komite Komisaris pada akhir tahun pelaporan adalah

sebagaimana tercantum pada bagan berikut.

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap komite

mempunyai mitra kerjanya masing-masing yang

berada dijajaran manajemen baik sebagai departemen

tersendiri maupun sebagai unit kerja manajemen

yang terdiri dari beberapa buah departemen.

Keanggotaan Komite dibagi menjadi dua jenis,

yaitu Ketua dan Anggota yang merupakan

anggota Dewan Komisaris dan anggota non-

Dewan Komisaris (profesional) yang independen

dan berpengalaman sangat luas. Dengan posisi

Komite sebagai pembantu Dewan Komisaris, maka

dapat dipahami jika keputusan final tetap menjadi

tanggung jawab organ Dewan Komisaris.

Komite-Komite Dewan Komisaris

Ketua Anggota

:

:

Muchammad ZaidunWahyu HidayatIrham DilmyJemani H. Ikhsan* (berakhir 30-6-2014)

Ketua Anggota

:

:

Hadi WaluyoAchmad JazidieSahat PardedeElok Tresnaningsih

Ketua Anggota

::

Mahendra SiregarMarwanto Harjowiryono Wahyu HidayatSyafrizalYuki Indrayadi

Komite Audit

Komite Nominasi dan Remunerasi

Komite Strategi, Manajemen Risiko dan

Investasi

Komite Penunjang Dewan Komisaris

Page 297: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 295

Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Penjelasan atas fungsi, personalia dan dan laporan

kegiatan komite-komite tersebut adalah sebagai

berikut:

KOMITE AUDITKomite Audit dibentuk guna memenuhi ketentuan

hukum dan perundang-undangan di Indonesia untuk

perusahaan terbuka dan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) dalam mendukung penerapan praktik

GCG, terutama prinsip akuntabilitas. Komite Audit

memiliki tugas dan tanggung jawab, antara lain,

untuk memastikan tercapainya sasaran: (i) informasi

keuangan Perseroan disajikan secara wajar sesuai

dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(ii) memberikan pendapat independen dalam hal

terjadi perbedaan pendapat antara manajemen

dan Akuntan atas jasa yang diberikannya; (iii)

memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan

pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan

fee; (iv) struktur pengendalian internal Perseroan

dilaksanakan dengan efektif termasuk menelaah

pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi

dan pelaporan keuangan, (v) pelaksanaan audit

internal dan eksternal dilakukan sesuai standar audit

yang berlaku, dan (vi) ketaatan Perseroan terhadap

peraturan perundang-undangan di bidang Pasar

Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya

yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.

Tugas dan Tanggung Jawab

Terkait dengan hal tersebut di atas, Komite Audit

bertugas, diantaranya, melakukan pengawasan

(oversight) terhadap proses pelaporan keuangan

termasuk melakukan monitoring dan evaluasi

terhadap independensi dari auditor independen.

Laporan keuangan konsolidasian sepenuhnya adalah

tanggung jawab Manajemen.

Tanggung jawab oversight dari Komite Audit diatur

dalam Piagam (Charter) Komite Audit yang diterapkan

berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. Piagam

Komite Audit secara rutin dievaluasi dan disesuaikan

untuk meyakinkan kesesuaian dengan peraturan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan peraturan yang

berlaku.

Anggota Komite Audit secara kolektif bertanggung

jawab terhadap keefektifan pelaksanaan tugas

Komite Audit. Hal ini memungkinkan setiap anggota

untuk dapat memfokuskan perhatiannya pada tugas-

tugas tertentu, serta memastikan bahwa mandat dari

Komite Audit terpenuhi.

Kualifikasi Anggota Komite Audit

Kualifikasi keahlian dan latar belakang pendidikan

Anggota Komite Audit dapat dilihat pada uraian

profil Komite Audit.

Susunan Personalia dan Independensi Komite

Audit

Susunan Komite Audit dalam tahun 2014 adalah

sebagai berikut.

No Nama Jabatan

1 Hadi Waluyo Ketua - (Komisaris Independen)

2 Achmad Jazidie Anggota - (Komisaris non-Independen – tidak memiliki hak suara)

3 Farid Prawiranegara1) Anggota - (Komisaris Independen)

4 Sahat Pardede Anggota - (Profesional-Pihak Independen)

5 Elok Tresnaningsih Anggota - (Profesional-Pihak Independen)

Catatan:

1). Menjadi anggota Komite Audit sesuai SK-006/SI/Kep.DK/04.2014 dan meninggal dunia pada tanggal 21 Agustus 2014

Page 298: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level296

Tinjauan KinerjaKomite Penunjang Dewan Komisaris

Seluruh anggota Komite Audit memenuhi persyaratan

independensi anggota Komite Audit sesuai dengan

peraturan dan kaidah praktek GCG dimana seluruh

anggota Komite Audit tidak memiliki afiliasi dengan

Dewan Komisaris, Direksi maupun pemegang

saham pengendali Perseroan, dan tidak mempunyai

hubungan usaha, baik langsung maupun tidak

langsung, yang berkaitan dengan kegiatan usaha

Perseroan.

Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat

Selama tahun 2014, Komite Audit mengadakan rapat

internal sebanyak 26 kali, turut menghadiri Rapat

Gabungan Direksi dan Komisaris sebanyak 12 kali.

Rapat tersebut diselenggarakan dan sesuai dengan

Piagam Komite Audit dan memfasilitasi pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab tiap anggota Komite

Audit. Tingkat kehadiran dan frekuensi masing-

masing rapat adalah sebagai berikut:

Nama Komite AuditRapat

Internal Komite

% Hadir

Rapat dengan Komisaris

% Hadir

Rapat Gabungan BOC BOD

% Hadir

Hadi Waluyo Ketua Komite Audit 24 92% 13 100% 12 100%

Achmad Jazidie Anggota Komite Audit 5 20% 9 69% 7 58%

Farid Prawiranegara 1) Anggota Komite Audit 5 71% 3 60% 3 60%

Sahat Pardede Anggota Komite Audit 26 100% 11 85% 11 92%

Elok Tresnaningsih Anggota Komite Audit 26 100% 12 92% 11 92%

1) Farid Prawiranegara - menjadi anggota KA sesuai SK 006/SI/Kep.DK/04.2014 dan meninggal dunia 21 Agustus 2014

Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas Komite

Audit

• Penelaahan informasi keuangan.

Pengawasan (oversight) terhadap proses

pelaporan keuangan Perseroan dilakukan

melalui pertemuan secara periodik dengan

Auditor Independen, Unit Internal Audit,

dan Manajemen Perseroan untuk membahas

dan menelaah hal-hal yang terkait dengan

pengendalian internal, akuntansi, auditing, dan

pelaporan keuangan.

• Diskusi dengan Manajemen Perseroan.

Untuk laporan keuangan konsolidasian tahun

buku 2014, Komite Audit telah menelaah dan

mendiskusikan laporan keuangan konsolidasian

yang sudah diaudit dengan Manajemen

Perseroan termasuk diskusi kualitas dari prinsip

akuntansi yang diterapkan, dasar penggunaan

pertimbangan (judgement) yang signifikan,

dan kecukupan pengungkapan dalam laporan

keuangan konsolidasian. Manajemen Perseroan

telah mengkonfirmasikan kepada Komite Audit

bahwa laporan keuangan merupakan tanggung

jawabnya yang telah disiapkan dengan

integritas dan objektif serta telah sesuai dengan

standar akuntansi keuangan di Indonesia

• Evaluasi dan saran penunjukan Kantor

Akuntan Publik (KAP) kepada Dewan

Komisaris. Pada Triwulan I 2014, Komite

Audit telah mengusulkan kepada Dewan

Komisaris agar dilakukan penunjukan Auditor

Independen, KAP Osman Bing Satrio & Eny

(“KAP OBS&E”), anggota dari Deloitte Touche

Tohmatsu Limited, untuk melakukan audit

umum atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Perseroan dan Laporan Tahunan Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) masing-

masing untuk tahun buku 2014. Dewan

Komisaris menyetujui usulan tersebut dan

mengusulkan ke RUPS, melalui Direksi. Hasil

Page 299: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 297

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Komite Penunjang Dewan Komisaris

keputusan RUPS Tahunan Perseroan, tanggal

30 April 2014, menyetujui penunjukan KAP

OBSE sebagai Auditor Independen Perseroan

untuk melakukan audit umum atas Laporan

Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan

Tahunan PKBL tahun buku 2014.

• Penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan

oleh auditor internal. Komite Audit

berupaya lebih memberdayakan dan

bekerjasama dengan Internal Audit melalui

penekanan arah pemeriksaan Internal Audit,

bukan hanya terfokus pada audit operasional,

tetapi juga memfokuskan pada proses

pengawasan penyajian laporan keuangan dan

evaluasi kontrol internal Perseroan. Untuk itu,

Komite Audit juga menyarankan perbaikan

struktur organisasi program kerja dan

peningkatan kemampuan individual anggota

Internal Audit.

• Diskusi dengan auditor independen. Komite

Audit mendiskusikan dan menelaah dengan

auditor independen kualitas laporan keuangan

Perseroan. Auditor independen bertanggung

jawab untuk memberikan pendapat atas

kewajaran penyajian laporan keuangan

konsolidasian yang sudah diaudit sesuai standar

akuntansi keuangan di Indonesia. Telaahan

ini juga meliputi kualitas pertimbangan

(judgement) yang digunakan Manajemen

dalam penyusunan laporan keuangan dan hal

lainnya yang diharuskan oleh standar auditing

untuk didiskusikan dan dikomunikasikan

dengan Komite Audit.

• Independensi Aditor Independen.

Komite Audit mendiskusikan dengan auditor

indipenden mengenai independensi dari KAP

dan auditor-auditornya terhadap Manajemen

dan Perseroan termasuk hal-hal yang ada dalam

surat independensi dari KAP yang diharuskan

oleh standar auditing.

• Laporan tahunan Perseroan. Komite Audit

merekomendasikan kepada Dewan Komisaris,

berdasarkan penelaahan dan diskusi tersebut

diatas, dan Dewan Komisaris telah menyetujui

bahwa, laporan keuangan konsolidasian

Perseroan dimasukkan dalam laporan tahunan

Perseroan tahun 2014 yang kemudian akan

dilaporkan ke OJK.

KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASIKomite Nominasi dan Remunerasi (KNR) sebagai

organ pendukung Dewan Komisaris menjalankan

tugas berdasarkan Pedoman Kerja Dewan Komisaris

dan Direksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Charter

Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Keputusan

Dewan Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

No. 011/SI/Kep.DK/05-2013 tanggal 17 Mei 2013

jo Keputusan Dewan Komisaris PT Semen Indonesia

(Persero) Tbk No. 008/SI/Kep.DK/04.2014 tanggal 17

April 2014.

KNR berperan membantu Dewan Komisaris PT

Semen Indonesia (Persero) Tbk. dalam memberikan

rekomendasi pengawasan dan pemberian nasihat

kepada Dewan Komisaris, serta melaksanakan tugas-

tugas spesifik lainnya dengan tugas pokok:

• menentukan kriteria seleksi dan prosedur

nominasi dan rekomendasi jumlah anggota

Dewan Komisaris dan anggota Direksi,

• memberikan rekomendasi remunerasi anggota

Dewan Komisaris dan anggota Direksi, serta

anggota organ penunjang Dewan Komisaris,

dan

• memberi masukan pengawasan dan pemberian

nasihat dalam bidang pengelolaan sumber daya

manusia (SDM) Perusahaan.

Kualifikasi Anggota Komite Nominasi dan

Remunerasi

Kualifikasi keahlian dan latar belakang pendidikan

Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dapat

Page 300: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level298

dilihat pada uraian profil Komite Nominasi dan

Remunerasi.

Susunan Personalia dan Independensi Komite

Nominasi dan Remunerasi

Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi di tahun

2014 adalah sebagai berikut.

No Nama Jabatan

1 Muchammad Zaidun Ketua - (Komisaris Independen)

2 Wahyu Hidayat Anggota - (Komisaris)

3 Irham Dilmy 2) Anggota - (Profesional)

4 Jemani H. Ikhsan 1) Anggota - (Profesional)

Keterangan:1). Berakhir masa tugas sebagai Anggota KNR pada 30 Juni 2014.2). Bergabung sebagai Anggota KNR sejak 1 Desember 2014.

Seluruh anggota KNR tidak pernah memiliki

hubungan dengan Perseroan atau hubungan

kekeluargaan dengan anggota Dewan Komisaris dan

Direksi Perseroan lainnya (independen).

Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat

Komposisi dan Kehadiran Rapat Komite Nominasi

dan Remunerasi sepanjang tahun 2014 dapat dilihat

pada Tabel berikut.

Nama Komite AuditRapat

Internal Komite

% Hadir

Rapat dengan Komisaris

% Hadir

Rapat Gabungan BOC BOD

% Hadir

Muchammad Zaidun 1) Ketua Komite NR 4 100% 10 77% 7 78%

Wahyu Hidayat 2) Anggota Komite NR 4 100% 13 100% 9 100%

Jemani H. Ikhsan 3) Anggota Komite NR 5 100% 7 100% 5 83%

Djawahir Adnan 4) Anggota Komite NR 2 100% 5 100% 3 100%

Sumaryanto Widayatin 5) Anggota Komite NR - - - 0% - -

Irham Dilmy 6) Anggota Komite NR - - 1 100% 1 100%1) Muchammad Zaidun menjadi Ketua KNR menggantikan Djawahir Adnan sesuai SK 008/SI/Kep.DK/04.2014 - 17 April 20142) Wahyu Hidayat - menjadi anggota KNR sesuai SK 008/SI/Kep.DK/04.2014 - 17 April 20143) Irham Dilmi - bergabung per tanggal 1 Desember 20144) Djawahir Adnan - berakhir RUPS 25 Maret 20145) Sumaryanto Widayatin - berakhir RUPS 25 Maret 20146) Jemani H. Ikhsan - berakhir 30 Juni 2014

Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi

Tugas-tugas KNR yang diselesaikan pada tahun 2014

antara lain adalah:

1. Memantau dan mengevaluasi talent

management program beserta aktivitas

yang terkait tahun 2014 untuk memastikan

pengembangan pegawai, terutama pegawai

Tinjauan KinerjaKomite Penunjang Dewan Komisaris

satu level di bawah Direksi, khususnya nominasi

pegawai satu tingkat di bawah Direksi yang

berkompetensi memadai berkaitan dengan

penyiapan calon direksi perseroan dan direksi

anak perusahaan;

2. Menyusun dan memformulasikan perhitungan

usulan remunerasi bagi Direksi dan Dewan

Komisaris untuk tahun buku 2014 dan tantiem

tahun buku 2013, yang diajukan ke dalam

Page 301: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 299

RUPS Tahun 2014, rekomendasi mengenai

remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

mulai 1 Januari 2014, rekomendasi mengenai

remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi tahun

2013 berdasarkan keputusan RUPS tahun 2014;

3. Memantau capaian kinerja (KPI) Dewan

Komisaris dan Direksi secara kolegial tahun

2014 sebagai dasar pelaksanaan fungsi

nominasi dan fungsi remunerasi sesuai dengan

kebutuhan;

4. Memantau perkembangan mutakhir dari

Human Capital Master Plan (HCMP) untuk

mengetahui hasil akhir dan implementasinya

dalam kebijakan SDM Perseroan sebagai

sarana untuk menghasilkan modal insani yang

berkompeten dan berkinerja unggul dalam

rangka menjawab tantangan bisnis melalui

penasihatan dan saran;

Tantangan perseroan pada tahun 2015 adalah

mempercepat upaya kesiapan SDM untuk

menunjang strategi bisnis Perseroan kedepan. Untuk

itu diperlukan kebijakan strategis bidang SDM

yang selaras dengan perkembangan strategi bisnis

Perseroan, termasuk dari anak-anak perusahaan

(Opco) baik dari Semen Padang, Semen Tonasa,

Semen Gresik dan termasuk Thang Long Cement

Joint-Stock Company (TLCC) maupun secara Holding

(PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Dewan Komisaris,

melalui KNR, akan berupaya memberi masukan

dalam rangka pengawasan dan pemberian nasihat.

KOMITE STRATEGI, MANAJEMEN RISIKO DAN INVESTASI Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi

(KSMRI) adalah Komite yang dibentuk oleh Dewan

Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris

melakukan pengawasan dan memberikan nasihat

kepada Direksi atas jalannya pengelolaan Perseroan

baik secara keseluruhan maupun spesifik sesuai

dengan peraturan perundang-undangan dan

Anggaran Dasar Perseroan, khususnya untuk hal-

hal yang terkait dengan proses penyusunan dan

implementasi aksi-aksi korporasi yang sifatnya

strategis, serta memastikan terlaksananya prinsip-

prinsip manajemen risiko di Perseroan dan melakukan

analisa dan pengkajian atas rencana investasi

Perseroan.

Tugas dan TanggungJawab

KSMRI menjalankan tugas dan tanggung jawab

secara profesional dan independen. Adapun tugas

dan tanggung jawab utama dari KSMRI adalah

membantu Dewan Komisaris melakukan pemantauan

dan evaluasi dalam penyusunan dan implementasi:

rencana strategis, RKAP, sistem manajemen risiko,

dan rencana investasi dengan rincian sebagai berikut:

1. Melakukan pengkajian secara komprehensif

atas usulan Rencana Jangka Panjang Perseroan

(RJPP) serta Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP) yang diajukan oleh Direksi.

2. Melakukan penelaahan pelaksanaan RJPP dan

RKAP agar sesuai dengan sasaran RJPP dan

RKAP yang disahkan oleh Komisaris.

3. Melakukan evaluasi terhadap pengembangan

dan implementasi sistem risiko yang

dilakukan Perseroan dan memberikan saran

penyempurnaan lebih lanjut.

4. Melakukan evaluasi dan memberikan saran

perbaikan terhadap identifikasi dan mitigasi

risiko yang dapat mengancam pencapaian

target-target RKAP.

5. Melakukan evaluasi dan memberikan saran

perbaikan terhadap identifikasi dan mitigasi

risiko pada proyek-proyek pengembangan

Perseroan seperti pembangunan pabrik semen

baru, dan investasi atau pembelian pabrik

semen di luar negeri.

6. Melakukan penelaahan terhadap usulan

investasi/divestasi serta capital expenditure

Perseroan dalam batas nilai tertentu yang

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Komite Penunjang Dewan Komisaris

Page 302: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level300

diajukan oleh Direksi serta melakukan pemantauan proses pelaksanaannya.

7. Melakukan penelaahan terhadap usulan strategic actions perusahaan serta melakukan pemantauan proses

pelaksanaannya.

Tugas, tanggung jawab, dan wewenang KSMRI secara lengkap diatur dalam Surat Keputusan Komite Strategi,

Manajemen Risiko dan Investasi serta Piagam (charter) yang direview secara berkala.

Kualifikasi Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko, dan Investasi

Kualifikasi keahlian dan latar belakang pendidikan Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi

(KSMRI) dapat dilihat pada uraian profil KSMRI .

Susunan Personalia dan Independensi Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi

Susunan KSMRI di tahun 2014 adalah sebagai berikut:

No Nama Jabatan

1 Mahendra Siregar Ketua - (Komisaris)

2 Marwanto Harjowiryono a) Anggota - (Komisaris)

3 Wahyu Hidayat b) Anggota - (Komisaris)

4 Iman Apriyanto Putro c) Anggota - (Komisaris)

5 Syafrizal Anggota (Profesional-Pihak Independen)

6 Yuki Indrayadi Anggota (Profesional-Pihak Independen).

Catatan:a) Menjadi anggota Komite SMRI terhitung mulai tanggal 17 April 2014.b) Menjadi anggota Komite SMRI terhitung mulai tanggal 17 April 2014.c) Mengakhiri masa tugas sebagai anggota Komite SMRI pada tanggal 25 Maret 2014

Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi (KSMRI) adalah para profesional yang memiliki kompetensi

cukup pada bidangnya masing-masing dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun. Para profesional ini tidak pernah

memiliki hubungan dengan Perseroan ataupun hubungan kekeluargaan dengan anggota Komisaris dan Direksi

lainnya. Latar belakang para anggota KSMRI beragam, yakni manajemen strategis, pengelolaan kinerja, manajemen

risiko, teknik pertambangan, perbankan/keuangan dan akuntansi. Keberagaman latar belakang ini ditujukan untuk

dapat memenuhi kompetensi yang dibutuhkan dan indepedensi pendapat maupun rekomendasi yang diajukan.

Tinjauan KinerjaKomite Penunjang Dewan Komisaris

Page 303: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 301

Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat

Kehadiran Rapat Komite Strategi, Manajemen Risiko,

dan Investasi sepanjang tahun 2014 dapat dilihat

pada Tabel berikut.

No Nama Jabatan

Rapat

Internal

Komite

%

Hadir

Rapat

Internal

Komisaris

%

Hadir

Rapat

Internal

BOC BOD

%

Hadir

1 Mahendra Siregar Ketua - (Komisaris) 7 35% 14 88% 10 83%

2 Marwanto Harjowiryono 1) Anggota - (Komisaris) 1 25% 1 33% 2 67%

3 Wahyu Hidayat 2) Anggota - (Komisaris) 10 63% 12 92% 9 100%

4 Iman Apriyanto Putro 3) Anggota - (Komisaris) 6 38% 10 77% 7 78%

5 Syafrizal Anggota (Profesional-Pihak Independen)

17 85% 16 100% 12 100%

6 Yuki Indrayadi Anggota (Profesional-Pihak Independen)

20 100% 16 100% 12 100%

Catatan:1) Iman Apriyanto Putro - berakhir pada RUPS 25 Maret 2014.2) Wahyu Hidayat - menjadi anggota KSMRI sesuai SK 007/SI/Kep.DK/04.2014 tertanggal 17 April 20143) Marwanto Haryowiryono - menjadi anggota KSMR sesuai SK 007/SI/Kep.DK/04.2014 tertanggal 17 April 2014

Laporan Komite Strategi, Manajemen Risiko dan

Investasi Tahun 2014

Pelaksanaan fungsi dan peranan Kegiatan Komite

Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi sesuai

dengan tugas dan tanggungjawabnya di sepanjang

tahun 2014 secara ringkas dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Memberikan masukan-masukan kepada Dewan

Komisaris untuk fokus pengawasan sepanjang

tahun 2014.

2. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap

laporan kinerja bulanan Perseroan dan

mengadakan rapat dan diskusi dengan unit-

unit Manajemen yang terkait untuk memantau

pencapaian kinerja bulanan terhadap RKAP

2014 serta menyampaikan usulan-usulan

dan rekomendasi terhadap langkah-langkah

perbaikan yang dirasakan perlu.

3. Melakukan monitoring dan memberikan

masukan-masukan sehubungan dengan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Komite Penunjang Dewan Komisaris

strategi pemasaran dan pola distribusi serta

dampaknya terhadap pengamanan pasokan

semen dan mempertahankan pangsa pasar

(market share).

4. Melakukan pemantauan dan evaluasi, serta

memberikan masukan-masukan terhadap

strategi perusahaan dalam hal pengamanan

pasokan bahan baku, pengamanan terhadap

kontinuitas pasokan bahan bakar terutama

batubara, serta inovasi-inovasi pemasaran serta

pola distribusi semen yang dilakukan untuk

menuju target pangsa pasar (market share)

sebesar 44%.

5. Melakukan pemantauan setiap bulan terhadap

pelaksanaan program Capex 2014 dan secara

periodik setiap triwulan melakukan evaluasi

terhadap pelaksanaan Capex 2014.

6. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris

dalam mempertimbangkan pemberian

persetujuan terhadap Update Feasibility Study

(FS), perubahan nilai investasi dan ruang

lingkup investasi pembangunan pabrik baru di

Sumatera Barat dan Rembang.

Page 304: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level302

7. Melakukan pemantauan atas penyelesaian

proses commisioning power plant unit C dan

D di Tonasa.

8. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris

dalam mempertimbangkan pemberian ijin

pemberian Shareholder Loan (SHL) dan

Corporate Guarantee (CG) kepada Operating

Company (OpCo): Semen Padang dan Semen

Gresik.

9. Melakukan pemantauan terhadap implementasi

awal dalam pelaksanaan pendirian pabrik SGG

3 di Indarung (Sumatera Barat) dan SGG 4 di

Rembang (Jawa Tengah).

10. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris

dalam mempertimbangkan pemberian

persetujuan terhadap perubahan Anggaran

Investasi untuk pembangunan Packing Plant

(PP) Lampung dan Grinding Plant (GP) Dumai.

11. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris

dalam mempertimbangkan pemberian ijin

pemberian tambahan anggaran Capex

pembangunan Packing Plant (PP) Balikpapan,

PP Kendari, Rotary Packer PP Bitung, dan

Reinforcement Silo 9 Biringkassi.

12. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris

dalam mempertimbangkan pemberian

persetujuan terhadap pembentukan Joint

Venture Pembangunan Slag Grinding Plant dan

Pembangunan Cement Mill Plant di Jawa Barat,

usulan pendirian anak perusahaan di bidang

Information and Communication Technology

(ICT) dan di bidang properti.

13. Melakukan kajian dan penelaahan terhadap

usulan pemutakhiran Visi Semen Indonesia

2030 & Rencana Jangka Panjang Perusahaan

(RJPP) Tahun 2015-2019.

14. Melakukan kajian terhadap usulan Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

Tahun 2015 serta sinkronisasinya terhadap

RJP Perusahaan, serta mengkaji kesiapan unit-

unit produksi serta kesiapan pabrik baru untuk

mendukung RKAP 2015.

Secara berkala (minimal 1 kali dalam sebulan), Komite

Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi (KSMRI)

melaporkan aktivitas dan rekomendasinya kepada

Dewan Komisaris. Beberapa catatan dari KSMRI

selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Bidang Strategi

1. Perlunya penajaman road map, termasuk

penyempurnaan proyeksi laporan keuangan,

dari seluruh cluster bisnis yang tercantum

dalam RJPP Tahun 2015-2019.

2. Dalam mengantisipasi tekanan kompetisi akan

semakin besar di tahun 2015, perlu dilanjutkan

upaya maksimal dalam meningkatkan

pendapatan dan efisiensi biaya di tahun 2015,

sehingga EBITDA dan laba bersih tahun 2015

dapat tumbuh lebih tinggi dibandingkan

proyeksi dalam RKAP 2015.

3. Memberikan masukan dalam penyusunan

strategi pemasaran yang komprehensif dengan

memanfaatkan sepenuhnya potensi sinergi

yang dimiliki dan memperhatikan penambahan

kapasitas produksi oleh pesaing sehubungan

dengan selama tahun 2014 telah terjadi

dinamika yang cukup tinggi dalam perebutan

pangsa pasar semen domestik oleh produsen

semen domestik.

4. Perlunya perhatian khusus terhadap perbaikan

kemampuan dan kehandalan fasilitas-fasilitas

produksi terak dan semen yang dimiliki

Perseroan, guna memastikan fasilitas-fasilitas

tersebut untuk minimal dapat menghasilkan

tingkat produksi yang sesuai dengan target

yang tercantum dalam RKAP 2015.

Tinjauan KinerjaKomite Penunjang Dewan Komisaris

Page 305: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 303

5. Terus melakukan usaha-usaha dan inovasi

untuk efisiensi biaya produksi dengan

memanfaatkan best practices pada OpCo-

OpCo untuk diterapkan secara bersama-sama

pada tingkat holding.

6. Memperkuat sinergi pada aspek-aspek

produksi, distribusi, dan marketing, dalam

rangka peningkatan efisiensi Semen Indonesia

Group.

7. Meningkatan kesiapan sumber daya manusia

(SDM) menghadapi persaingan yang semakin

kompetitif, serta selaras dengan strategi

pengembangan bisnis Perseroan ke depan, dan

penyempurnaan implementasi program Human

Capital Master Plan.

8. Meningkatan program CSR Perseroan yang

tepat sasaran, dan berdampak langsung pada

masyarakat, lingkungan hidup, serta pemangku

kepentingan.

9. Memelihara keselarasan antara target dalam

Visi 2030 dan RJPP Tahun 2015-2019 dengan

target dalam RKAP.

10. Skema pendanaan eksternal baru digunakan

apabila dana internal grup tidak cukup untuk

memenuhi kebutuhan pendanaan proyek

capex dan investasi.

11. Guna mendorong manajemen OpCo untuk

meningkatkan kedisiplinan dalam mengelola

kinerja operasional dan keuangannya, skema

pemberian Share-holder Loan (SHL) untuk

pendanaan proyek di OpCo, seyogyanya dapat

mengadopsi skema pinjaman eksternal (antara

lain meliputi syarat, ketentuan, bunga, dan

tenor) yang bersifat komersial.

Bidang Manajemen Risiko

1. Perlunya dilakukan optimalisasi pendanaan

capex dan investasi, terutama apabila kebutuhan

pendanaan eksternal meningkat seiring dengan

bertambahnya program capex dan investasi.

2. Guna mewujudkan target pertumbuhan yang

selaras dengan target dalam RJPP Tahun 2015-

2019, manajemen perlu untuk secara intensif

mengawal implementasi rencana pembangunan

proyek pabrik baru Rembang dan Indarung-VI

yang sesuai anggaran dan sesuai jadwal.

3. Guna meminimalkan risiko kehilangan

kesempatan (opportunity loss) untuk

mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar

pada beberapa wilayah di pulau Sumatera,

manajemen perlu memastikan proyek PP

Lampung dan GP Dumai dibangun sesuai

dengan spesifikasi teknis dan dilaksanakan

secara tepat jadwal.

4. Guna mencegah terjadinya peristiwa kerusakan

yang berulang pada fasilitas produksi dan

pendukungnya, manajemen perlu mengevaluasi

dan menarik pembelajaran dari kejadian

kerusakan yang terjadi dalam beberapa tahun

terakhir, untuk kemudian menetapkan langkah-

langkah pencegahan yang diperlukan.

5. Perlunya terus meningkatkan efektivitas

implementasi sistem manajemen risiko yang

telah dikembangkan Perseroan sehingga bisa

mencapai tingkat maturity level yang lebih tinggi

pada semua operating company.

Bidang Investasi

1. Perlunya melakukan penyesuaian terhadap

prosedur pengajuan dan persetujuan investasi

sehubungan dengan terbentuknya holding PT.

Semen Indonesia, Tbk.

2. Perlunya meningkatkan kualitas perencanaan,

disiplin pengajuan usulan anggaran, dan

implementasi Capex di lingkungan Semen

Indonesia Group.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Komite Penunjang Dewan Komisaris

Page 306: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level304

3. Perlunya melakukan evaluasi paska proyek

terhadap proyek-proyek Capex Strategis yang

telah selesai dilakukan, dalam rangka untuk

mendapatkan pembelajaran (Lesson-Learnt)

guna menyempurnakan pelaksanaan Proyek-

Proyek Investasi Strategis lainnya di kemudian

hari.

4. Terus melakukan usaha-usaha untuk menjaga

dan mengawal implementasi rencana

pembangunan pabrik semen baru di Sumatera

Barat dan Jawa Tengah sesuai dengan jadwal

dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip

tatakelola yang baik.

SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS (SEKDEKOM)Sekretaris Dewan Komisaris (Sekdekom) bertugas

membantu Dewan Komisaris secara administrasi

dalam melakukan tugas pengawasan dan

penasehatan dan fiduciary duty Dewan Komisaris.

Sebagai kepala unit Sekretariat Dewan Komisaris,

Sekdekom membawahi 2 (dua) orang Staff

Sekretariat.

Sekdekom berasal dari Professional yang

berpengalaman dalam bidang-bidang pengelolaan

sekretariat, administrasi, SDM, regulatory/

compliances, corporate communication, serta

“oversight management” dalam bidang keuangan/

internal control, strategic planning, serta risiko

perusahaan, terutama untuk perusahaan publik.

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas

bertugas melakukan kegiatan untuk

membantu Dewan Komisaris/Dewan Pengawas

dalam melaksanakan tugasnya berupa :

a. Mempersiapkan rapat, termasuk bahan

rapat (briefing sheet) Dewan Komisaris /

Dewan Pengawas;

b. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris

/ Dewan Pengawas sesuai ketentuan

anggaran dasar perusahaan;

c. Mengadministrasikan dokumen Dewan

Komisaris / Dewan Pengawas, baik

surat masuk, surat keluar, risalah rapat

maupun dokumen lainnya;

d. Menyusun Rancangan Rencana Kerja

dan Anggaran Dewan Komisaris / Dewan

Pengawas;

e. Menyusun Rancangan Laporan-laporan

Dewan Komisaris / Dewan Pengawas;

f. Melaksanakan tugas lain dari Dewan

Komisaris / Dewan Pengawas.

2. Selain melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), Sekretaris Dewan

Komisaris/Dewan Pengawas selaku pimpinan

Sekretariat, melaksanakan tugas lain berupa:

a. Memastikan bahwa Dewan Komisaris /

Dewan Pengawas mematuhi peraturan

perundang-undangan serta menerapkan

prinsip-prinsip GCG;

b. Memberikan informasi yang dibutuhkan

oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas

secara berkala dan/ atau sewaktu-waktu

apabila diminta;

c. Mengkoordinasikan anggota Komite, jika

diperlukan dalam rangka memperlancar

tugas Dewan Komisaris / Dewan

Pengawas.

d. Sebagai penghubung (liaison officer)

Dewan Komisaris / Dewan Pengawas

dengan pihak lain.

3. Dalam rangka tertib administrasi dan

pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang

baik Sekretariat Dewan Komisaris / Dewan

Pengawas wajib memastikan dokumen

penyelenggaraan kegiatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tersimpan dengan baik

di Perusahaan.

Tinjauan KinerjaKomite Penunjang Dewan Komisaris

Page 307: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 305

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Komite Penunjang Dewan Komisaris

4. Dalam melaksakanan tugasnya, Sekretaris

Dewan Komisaris mempunyai kewenangan

untuk melakukan koordinasi dan meminta

informasi dan atau keterangan dari pejabat,

pegawai dan atau pihak-pihak terkait

pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan

Komisaris di dalam Perseroan.

5. Sekretaris Dewan Komisaris wajib menjaga

kerahasiaan informasi, data dan dokumen

yang diperoleh dalam rangka menjalankan

tugas dan fungsinya.

Laporan Pelaksanaan Tugas/Kegiatan di tahun 2014:

No KegiatanPIC

OUTPUTL S

1 Pembuatan rencana kegiatan Komisaris Tahunan NED - Komite Rencana kegiatan tahunan

2 Pembuatan annual report (bagian Komisaris) NED - Komite Laporan tahunan

3Pembuatan laporan pelaksanaan pengawasan yang dilaporkan pada RUPS

NED NED Laporan

4Mengkoordinasikan laporan-laporan dari komite-komite yang menjadi organ membantu pendukung Dewan Komisaris

NED NED Bahan/ Materi Rapat

5

Menyelenggarakan rapat-rapat kerja/koordinasi dengan Direksi dan segenap jajarannya; dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan jika diperlukan

Dekom NED Agenda Rapat dan Minutes of Meeting

6

Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi (triwulan, tahunan) serta pada setiap waktu yang diperlukan mengenai perkembangan Perusahaan dan melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham tepat pada waktunya

Dekom NED Minutes of Meeting dan surat

7

Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan baik dari informasi-informasi internal yang disediakan oleh Perusahaan maupun dari informasi-informasi eksternal yang berasal dari media maupun dari sumber-sumber lainnya

NED NED Rekomendasi NR

8Memberikan pemdapat dan saran bagi RUPS dalam hal pengangkatan dan pemberhentian Direksi

Dekom KNR Laporan

9Membuat laporan tahunan pengawasan Dewan Komisaris

NED NED Laporan

10Membuat mekanisme Tata Kelola, fungsi pengawasan dan penasehatan Dewan Komisaris sesuai dengan aturan yang berlaku dan berdasarkan prinsip GCG

NED NED Laporan

Page 308: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level306

Sekretaris Perusahaan

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan merupakan suatu posisi

struktural di bawah Direksi dan bertanggung jawab

langsung kepada Direksi. Sekretaris Perusahaan

membantu Direksi dalam menyelenggarakan

hubungan yang baik antara Perseroan sebagai Emiten

dengan Regulator dan lembaga-lembaga penunjang

pasar modal, kalangan investor, masyarakat luas

dan pemangku kepentingan pada umumnya, dan

pengelola informasi yang terkait dengan lingkungan

bisnis perseroan.

Sekretaris Perusahaan memastikan kelancaran komunikasi antara perseroan dengan para pemangku kepentingan serta menjamin tersedianya informasi yang boleh diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan wajar para pemangku kepentingan.

Tugas dan Tanggung Jawab.

Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan

dijelaskan dalam Peraturan Bapepam-LK IX.I.4 tentang

pembentukan Sekretaris Perusahaan serta Keputusan

Menteri BUMN No. KEP-117/ M-MBU/2002 tentang

Penerapan Praktik GCG pada Badan Usaha Milik

Negara, serta yang terakhir adalah Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan No35/POJK.04/2014 tanggal

8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan

Emiten atau Emitan Publik.

Tugas dan tanggung jawab serta kewajiban Sekretaris

Perusahaan adalah sebagai berikut:

• mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya

peraturan perundang-undangan yang berlaku

di bidang Pasar Modal;

• memberikan masukan kepada Direksi dan

Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan

Publik untuk mematuhi ketentuan peraturan

perundang- undangan di bidang Pasar Modal;

• membantu Direksi dan Dewan Komisaris

dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan

yang meliputi:

oketerbukaan informasi kepada masyarakat,

termasuk ketersediaan informasi pada Situs

Web Emiten atau Perusahaan Publik;

openyampaian laporan kepada Otoritas Jasa

Keuangan tepat waktu;

openyelenggaraan dan dokumentasi Rapat

Umum Pemegang Saham;

openyelenggaraan dan dokumentasi rapat

Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan

opelaksanaan program orientasi terhadap

perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan

Komisaris.

• sebagai penghubung antara Emiten atau

Perusahaan Publik dengan pemegang saham

Emiten atau Perusahaan Publik, Otoritas Jasa

Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.

• Sekretaris Perusahaan wajib membuat laporan

secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam

1 (satu) tahun mengenai pelaksanaan fungsi

sekretaris perusahaan kepada Direksi dan

ditembuskan kepada Dewan Komisaris.

Fungsi Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi serta

tanggungjawab dalam penyusunan kebijakan,

perencanaan dan pengendalian komunikasi

perseroan, dan hubungan investors. Fungsi Sekretaris

Perusahaan antara lain (i) memastikan kelancaran

komunikasi antara perusahaan dengan para

pemangku kepentingan, (ii) menjamin tersedianya

informasi yang boleh diakses oleh pemangku

kepentingan sesuai dengan kebutuhan wajar

Page 309: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 307

Sekretaris Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

para pemangku kepentingan dan (iii) memenuhi

kewajiban Perseroan terkait dengan pasar modal dan

pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang

berlaku, (iv) membina identitas dan citra perseroan

untuk menunjang peningkatan nilai perseroan, (v)

mengelola media komunikasi internal dan eksternal

perseroan dan mengarahkan perusahaan anak dalan

aktivitas komunikasi korporat yang dilaksanakan.

Selain mempunyai fungsi sebagaimana disebutkan,

Sekretaris Perusahaan memiliki tugas diantaranya

(i) mengendalikan pengelolaan strategi komunikasi

untuk membangun citra perseroan, (ii) bertindak

selaku wakil perseroan dan pejabat penghubung

antara perseroan dengan seluruh stakeholders dalam

mengkomunikasikan kegiatan perseroan secara akurat

dan tepat waktu, (iii) mengendalikan penyampaian

informasi kinerja perseroan dan corporate action

kepada otoritas pasar modal, otoritas bursa, investor,

analis dan para pelaku pasar lainya, (iv) menyampaikan

Laporan tahunan Perseroan dan Laporan Keuangan

berkala kepada otoritas pasar modal dan otoritas

bursa, (v) mengkoordinasikan penyelenggaraan rapat

Direksi, rapat Direksi dengan Dewan Komisaris dan

Rapat Umum Pemegang Saham.

Sekretaris Perusahaan menjalankan empat fungsi yakni sebagai Compliance officer, stakeholders relation, liaison officer/contact person dan business information.

Fungsi Sekretaris Perusahaan tersebut wajib

diimplementasikan dalam beberapa fungsi sebagai

berikut:

• Compliance officer, mengikuti dan memberikan

masukan kepada Direksi atas perkembangan

ketentuan perundang-undangan dan peraturan-

peraturan yang berlaku serta memastikan bahwa

Perseroan memenuhi ketentuan /peraturan

tersebut.

• Stakeholders relation, memberikan pelayanan

kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris,

Direksi dan Stakeholders lainnya termasuk namun

tidak terbatas pada investor atas informasi yang

berkaitan dengan kondisi sesuai dengan Anggaran

Dasar dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Pelayanan ini menunjukkan penerapan

asas transparansi dan disclosure oleh Perusahaan

terhadap Pemangku Kepentingan.

• Liaison officer/contact person, bertindak

sebagai pejabat penghubung antara Perusahaan

dengan OJK, bursa efek, dan masyarakat.

Business information, memberikan informasi segera

atas kejadian aktual yang sebenarnya terjadi sebagai

respon atas adanya rumor-rumor atau isu-isu, baik

yang bersifat positif maupun negatif kepada para

Pemangku Kepentingan.

Pelatihan Sekretaris Perusahaan

Sesuai ketentuan pasal 7 POJK No35/POJK.04/2014,

dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman untuk membantu pelaksanaan

tugasnya, Sekretaris Perusahaan harus mengikuti

pendidikan dan/atau pelatihan. Oleh karenanya pada

tahun 2014, Sekretaris Perusahaan Perseroan telah

mengikuti pelatihan sebagai berikut:

Page 310: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level308

Course Name Begin End Provider

Functional (Business Mastery)

Good Corporate Goverance 2/7/13 2/8/13 Bureau of Training

Improvement GCG & Sharing Discussion 6/18/13 6/19/13 Bureau of Training

Others

Rapat Anggota Tahunan VI FHBUMN 6/5/13 6/5/13 BUMN

Workshop ttg Ekonomi, Leadership,& SDM 1/10/14 1/11/14 Bureau of Training

Leadership Development Program

Global Leadership Development Program 6/24/13 6/28/13 PPM Manajemen

Unassigned

INDONESIAN ECONOMIC OUTLOOK 2007 : MANAGING ASSET AND LIABILITIES IN DINAMIC MARKETS

9/15/06 9/15/06 DANAREKSA SEKURITAS

PENGARAHAN MENTERI TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI

12/26/06 12/26/06 DEPARTEMEN TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI

PRESENTASI PERATURAN2 PASAR MODAL 3/29/07 3/29/07 BEJ, PT

SEMINAR SEHARI : INDONESIA MACRO ECONOMY 12/19/08 12/19/08 ANALYST UBS INVESTMENT RESEARCH

PELATIHAN JURNALISTIK DAN PENANGANAN MEDIA 1/19/11 1/20/11 RANA COMMUNICATIONS

Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun

2014

Dalam struktur organisasi Perseroan, Sekretaris

Perusahaan bertanggung-jawab langsung kepada

Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama. Sesuai

POJK No35/POJK.04/2014 Sekretaris Perusahaan

diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan

Direksi.

Tinjauan KinerjaSekretaris Perusahaan

Kegiatan yang telah dijalankan selama ini meliputi

pengelolaan hubungan dengan investor, publik dan

hubungan internal, menangani data-data internal,

serta memberikan masukan kepada Direksi Perseroan

untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang Pasar

Modal dan peraturan pelaksanaannya, termasuk

pelaksanaan Governancy di Perseroan.

Sejak 9 Mei 2012 sampai dengan saat ini Sekretaris

perusahaan dijabat oleh Sdr. Agung Wiharto.

Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2012.

Sebelumnya bertugas sebagai Kepala Biro Hubungan Investor sejak

tahun 2006. Menjabat sebagai Kepala Seksi Perwakilan Jakarta

(2001-2002) dan Kepala Seksi Dokumentasi & Penerangan (1996-

2001), Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1994.

Meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Gadjah

Mada pada tahun 1993. Selain itu mengikuti berbagai kursus dan

training yang relevan dengan tugasnya di dalam dan di luar negeri,

diantaranya “the 12th annual company secretary conference”,

“achieving greatness in a turbulent world”, “pelatihan certified

investor relations”, “pelatihan jurnalistik dan penanganan media”,

dan lain sebagainya.Agung Wiharto

Profil Sekretaris Perusahaan

Page 311: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 309

Untuk memperlancar kegiatan yang dijalankan,

Sekretaris Perusahaan membawahi unit kerja:

• Biro Komunikasi Perusahaan

• Biro Hubungan Investor

• Biro Kesekretariatan dan Protokol

• Biro Arsip Pusat Perusahaan

• Biro Kantor Jakarta

• Biro Kegiatan Perusahaan

• Staf Sekretaris Perusahaan

Perseroan berupaya melakukan penyelarasan komunikasi antara perusahaan dengan pemangku kepentingan agar berkontribusi positif dan memberi nilai tambah secara

berkesinambungan

Sebagai penghubung perusahaan dengan

komunitas pasar modal dan pihak eksternal lain

yang berkepentingan, Perseroan telah membentuk

Bagian Hubungan Investor Relations dibawah

Corporate Secretary yang memiliki tanggung jawab

untuk memastikan dipenuhinya aspek keterbukaan

sebagai salah satu prinsip GCG kepada komunitas

pasar modal, membina hubungan dengan para

investor saham dan obligasi maupun surat berharga

lainnya, para analis, jurnalis, wali amanat, lembaga

pemeringkat, Self Regulatory Organization (SRO),

serta komunitas keuangan terkait lainnya.

Untuk memastikan bahwa pengungkapan informasi

sudah akurat serta dicatat, diolah, dirangkum

dan dilaporkan dalam jangka waktu tertentu,

sesuai dengan ketentuan keterbukaan informasi

yang berlaku dan sebagai pegangan Sekretaris

Perusahaan dalam menjalankan tugasnya, Perseroan

mengeluarkan kebijakan komunikasi yang dituangkan

dalam Pedoman GCG dan “Prosedur Komunikasi

Eksternal”.

Dalam rangka memenuhi peraturan dan

meningkatkan komunikasi yang efektif, Perseroan

mengadakan acara public expose, conference

Sekretaris Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

call, investor gathering, analyst meeting, non-deal

roadshow, investor forum serta distribusi siaran

pers untuk mengkomunikasikan perkembangan

operasional dan kondisi keuangan perusahaan

terkini. Di samping itu, Perseroan juga menyampaikan

informasi untuk seluruh pegawai melalui Program

Komunikasi Internal. Hal ini dilaksanakan untuk

menjamin kesetaraan dalam penyebaran informasi

kepada seluruh pemangku kepentingan.

Pada tahun 2014, beberapa kegiatan terkait

dengan pemangku kepentingan yang telah

dilakukan, Sekretaris Perusahaan diantaranya

telah menyelenggarakan RUPST sebanyak satu

kali; Menghadiri setiap pelaksanaan Rapat Dewan

Komisaris dan Rapat Direksi dan membuat Notulen

hasil Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi;

Menjalin komunikasi dengan Kementerian Negara

BUMN, Departemen Keuangan, Sekretaris Negara,

OJK (Bapepam-LK), Self Regulatory Organisation

(BEI, KSEI, KPEI), BAE, dan lembaga-lembaga

terkait lainnya; menyelenggarakan rapat dengar

pendapat dan kunjungan kerja dengan DPR-RI;

menyelenggarakan/partisipasi Public Expose, Media

Site Visit, analist meeting, Conference, Exhibition

dan menyelenggarakan press conference dan

teleconference.

Sepanjang tahun 2014, Perseroan telah melaporkan

dan mengumumkan informasi yang terdiri atas

informasi material yang dilaporkan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, informasi korporasi lainnya,

serta press release. Selain itu Perseroan mengadakan

sejumlah kegiatan dengan rincian sebagaimana

tercantum pada tabel-tabel berikut.

Page 312: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level310

Tabel Kegiatan Sekretaris Perusahaan:

No Kegiatan Jumlah (Kali)

1 Analysts Visit 98

2 Investors Visit 102

3 Attending House Conf. 2014 6

4 Non Deal Road-show 2014 1

5 Analyst Meeting 2014 1

6 Analyst Plant Visit 2014 0

7 Monthly Sales Consumption 2014 11

8 Local Investors Gathering 2014 0

9 Public Expose 2014 2

10 Quarterly Reports 2013 - 2014 4

11 Global Conference Calls 1

Perseroan juga menyampaikan berbagai informasi terkait operasional perusahaan dalam rangka keterbukaan

informasi kepada OJK maupun melalui Siaran Pers, diantaranya.

Tabel Keterbukaan Informasi – Surat Menyurat Dengan Regulator dan Pengawas Pasar Modal

NO. BULAN TGL SURAT PERIHAL KEPADA

1 Januari 09-Jan-14Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Desember 2013

BEI

2 Februari

07-Feb-14 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Januari 2014 BEI

17-Feb-14Pemberitahuan Pelaksanaan RUPS PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. OJK-BEI-KSEI

21-Feb-14Laporan Keuangan Konsolidasian PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan Anak Perusahaan per 31 Desember 2013 (audited) OJK-BEI-KSEI

24-Feb-14Iklan Pemberitahuan RUPS Tahunan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. OJK-BEI-KSEI

24-Feb-14Bukti Iklan Laporan Keuangan Konsolidasian PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan Anak Perusahaan per 31 Desember 2013 (Audited) OJK-BEI-KSEI

Tinjauan KinerjaSekretaris Perusahaan

Page 313: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 311

NO. BULAN TGL SURAT PERIHAL KEPADA

3 Maret

04-Mar-14 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Februari 2014 BEI

10-Mar-14Iklan Panggilan RUPS Tahunan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. OJK-BEI-KSEI

18-Mar-14 Konfirmasi Penyampaian Jadual Pembayaran Dividen BEI-KSEI

24-Mar-14

Pelaporan Transaksi Afiliasi dan Keterbukaan Informasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. tentang Pemberian Jaminan Perusahaan antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dengan PT Semen Gresik untuk Memenuhi Ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu

OJK-BEI

27-Mar-14 Hasil Keputusan RUPS Tahunan PT SI OJK-BEI-KSEI

27-Mar-14 Iklan Hasil Keputusan RUPS Tahunan PT SI OJK-BEI-KSEI

4 April

07-Apr-14 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Maret 2014 BEI

28-Apr-14 Rencana Penyelenggaraan Public Expose - Tahunan BEI - OJK

30-Apr-14Laporan Keuangan Konsolidasian Triwulan I Tahun 2014 (unaudited) BEI-OJK-KSEI

30-Apr-14 Perubahan Liabilitas Melebihi 20% OJK-BEI

5 Mei

02-Mei-14 Penyampaian Materi Public Expose - Tahunan BEI - OJK

02-Mei-14

Laporan Keterbukaan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor X.K.1 dan Laporan Transaksi Afiliasi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Butir 2 huruf c angka 4) dan 5) Peraturan IX.E.1 dalam rangka Transaksi Jasa Koordinasi Pembangunan Pabrik Semen di Kabupaten Rembang

OJK-BEI

09-Mei-14 Laporan Hasil Public Expose - Tahunan BEI - OJK

13-Mei-14 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek April 2014 BEI

20-Mei-14Penyampaian Keterbukaan Informasi terkait Transaksi Material Pembangunan Pabrik Indarung IV di Sumatera Barat dan Pabrik Rembang di Jawa Tengah

OJK-BEI

6 Juni

02-Jun-14

Pelporan Transaksi Afiliasi dan Keterbukaan Informasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. tentang Penandatanganan Pinjaman Pemegang Saham antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dengan PT Semen Gresik untuk Memenuhi Ketentuan Peraturan Bapepam-LK No IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu

OJK-BEI

09-Jun-14 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Mei 2014 OJK-BEI

20-Jun-14

Pelaporan Transaksi Afiliasi dan Keterbukaan Informasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. tentang Penandatanganan Perjanjian Offtake antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dengan Thang Long Cement Joint Stock Company untuk Memenuhi Ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu

OJK-BEI

Sekretaris Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 314: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level312

NO. BULAN TGL SURAT PERIHAL KEPADA

7 Juli

10-Jul-14 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Juni 2014 BEI

24-Jul-14Laporan Keuangan Konsolidasian Semester I Tahun 2014 (unaudited) OJK-BEI-KSEI

25-Jul-14Bukti Iklan Laporan Keuangan Konsolidasian Semester I Tahun 2014 (unaudited)

OJK-BEI-KSEI

8 Agustus

11-Agu-14 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Juli 2014 BEI-OJK

14-Agu-14 Rencana Penyelenggaraan Public Expose - Tahunan BEI - OJK

15-Agu-14 Penyampaian Materi Public Expose - Tahunan BEI - OJK

25-Agu-14 Laporan Hasil Public Expose - Tahunan BEI - OJK

9 September 08-Sep-14 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Agustus 2014 BEI-OJK

10 Oktober30-Okt-14

Laporan Keuangan Konsolidasian (Unaudited) Triwulan III TH 2014 OJK-BEI-KSEI

11 November

3 Nov 2014 Klarifikasi Pemberitaan Media Online LensaIndonesia.com BEI

12 Nov 2014Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek September 2014 BEI-OJK

12 Nov 2014 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Oktober BEI-OJK

19 Nov 2014 Penjelasan atas Pemberitaan Media Massa BEI

12 Desember

03-Des-14 Pemberitahuan Penunjukan Plt Direktur Utama PT SI BEI -OJK

09-Des-14Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek November 2014 BEI -OJK

17-Des-14 Pemberitahuan RUPSLB PT SI OJK-BEI-KSEI

24-Des-14 Bukti Iklan Pemberitahuan RUPSLB PT SI OJK-BEI-KSEI

Tabel Siaran Pers 2014:

NOTANGGAL RELEASE

KEGIATAN JUDUL RELEASE Media

1 9 Januari 2014HUT Semen Indonesia pertama

Setahun Semen Gresik berubah nama menjadi Semen Indonesia

All Media

2 8 Januari 2014Peresmian Truck Varia Usaha

PT Varia Usaha Launching 15 Truck Berkapasitas 30 ton, Hingga 2013 miliki 1009 Unit Truck

All media

3 22 Januari 2014Temu Pelanggan Area I Jatim

Semen Indonesia tahun 2014 Targetkan Market Share 73% di Jatim, Gelar Customer Gathering untuk Wilayah Gresik, Surabaya, Sidoarjo dan Mojokerto

Wartawan Surabaya

4 28 Januari 2014Perpanjangan Lomba Adicipta Mediatama Semen Indonesia

Lomba Karya Tulis dan Foto Adicipta Media Tama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 013/2014 Diperpanjang hingga 30 April 2014

All Media

5 30 Januari 2014

Telaah Hukum dan Kronologis atas laha PT Semen Indonesia di Madura

Telaah hukum dan kronologi legalitas hak ats tanah aset PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di Kecamatan kamal Kab. Bangkalan Madura

Media di Madura

Tinjauan KinerjaSekretaris Perusahaan

Page 315: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 313

NOTANGGAL RELEASE

KEGIATAN JUDUL RELEASE Media

1 4 Februari 2014 Launching Buku

Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto launching buku transformasi korporasi " mengubah konflik menjadi kekuatan "

All Media

211 Februari

2014Press Conference Lahan di Gresik

Legalitas hak atas tanah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Desa gulomantung, ngargosari, giri, kelangonan, kembangan,randuagung dan sidomoro kec kebomas kab gresik

all media di gresik

314 Februari

2014

bantuan semen indonesia pada korban letusan gunung kelud

Semen Indonesia Salurkan Dana Rp 2,7 milliar untuk Korban gunung kelud

All Media

417 Februari

2014

Semen Indonesia berikan beasiswa pemenang lomba debat tingkat nasional

semen indonesia berikan beasiswa kepada tiga siswa SMA 2 Surabaya pemenang lomba debat tingkat nasional peringati HPN ke 68 di Bengkulu

All media

519 Februari

2014Peresmian Pabrik Tonasa V

Semen Indonesia resmikan pabrik tonasa V " dilengkapi pembangkit listrik terbesar di industri semen"

All Media

619 Februari

2014

Bantuan kendaraan penyisir debu sesuasi letusan gunung kelud

semen indonesia kirimkan kendaraan khusus bantu penyisir vulkani di kediri

All Media

720 Februari

2014Semen Indonesia Awards on Innovation

semen indonesia hemat Rp 2,57 Triliun karena program inovatif

All Media

822 Februari

2014

Bantuan CSR mesin pencetak batako korban letusan kelud

semen indonesia berikan bantuan 10 unit mesin pencetak batako kepada warga kediri korban gunung kelud

All Media

924 Februari

2014laporan keuangan

semen indonesia bukukan laba bersih Rp 5,37 triliun

All media

1026 Februari

2014Peresmian packing plant

semen indonesia resmikan packing plant berkapasitas 600 ribu ton per tahun di Banjarmasin dengan investasi Rp 120 Milliar

All Media

NOTANGGAL RELEASE

KEGIATAN JUDUL RELEASE Media

1 1 Maret 2014Kegitan CSR bidang pendidikan di Tuban

semen indonesia peduli pendidikan di Kabupaten Tuban

media tuban

2 15 Maret 2014 Bedah BukuSosialisasikan Transformasi Korporasi Semen Indonesia Lakukan bedah Buku di Kampus Universitas Airlangga Surabaya

wartawan Surabaya

3 19 Maret 2014Hari Pers Nasional Jawa Timur

KWSG Peringkat 233 Koperasi Tingkat Dunia Raih Penghargaan PWI Jatim Award 2014 Kategori Korporasi Daerah

All Media

4 21 Maret 2014Penandatanganan MoU

semen gresik mendapatkan fasilitas non cash loan Rp 1,4 triliun dari bank mandiri untuk pembangunan pabrik semen baru di rembang

All Media

Sekretaris Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 316: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level314

5 23 Maret 2014 Penghargaantata kelola perusahaan semen indonesia masuk jajaran terbaik IICD top 50 perusahaan terbuka 2013

Surabaya dan Gresik

6 25 Maret 2014 RUPSTsemen indonesia bagikan dividen 45% dari laba bersih

All media

7 30 Maret 2014 Grand Final Kirana29 finalis dari 29 kota seluruh indonesia berebut juara dalam kompetisi anak indonesia (Kirana) Semen indonesia

all media

NOTANGGAL RELEASE

KEGIATAN JUDUL RELEASE Media

1 11 April 2014 Bedah BukuSemen Indonesia bantu aukla " Oedjoe Djoeriaman " tehnik Kimia ITS

Wartawan Surabaya

2 16 April 2014 Temu PelangganJanita janet hibur pelanggan semen indonesia wilayah bangkalan, sampang, sumenep dan pamekasan madura

Wartawan Madura

3 17 April 2014

Penandatanganan MoU Semen Indonesia dengan kejaksaan Agung

Semen Indonesia bekerjasama dengan jaksa agung muda perdata dan tata usaha negara kejkasaan agung dalam penanganan maslah hukum di bidang perdata dan tata usaha negara

Wartawan gresik

4 26 April 2014Puncak peringatan Kartini

Tri Risma harini beserta lima tokoh emansipasi wanita mendapat penghargaan dari semen indonesia dalam puncak perayaan hari kartini tahun 2014

wartawan surabaya

5 29 April 2014 Seminar betondorong pembangunan infrastruktur di kalimantan timur semen indonesia selenggarakan seminar beton

Wartawan Balikpapan

6 30 April 2014 Temu Pelanggan

targetkan market share diatas 22 persen di jabar, semen indonesia gelar customer gathering untuk wilayah bogor, depok, bekasi

wartawan bogor

NOTANGGAL RELEASE

KEGIATAN JUDUL RELEASE Media

1 5 Mei 2014Pabrik Semen Indonesia di rembang

Pabrik semen indonesia di rembang selesai 2016

All Media

2 7 Mei 2014 Investor SummitSemen Indonesia wujudkan pertumbuhan berkelanjutan

All Media di Jakarta

3 8 Mei 2014Pembukaan Marching Band

Marching band semen indonesia (MBSI) raih juara 1 ajang Thailand International marching band festival 2014

Wartawan Gresik

4 9 Mei 2014Pembukaan Uji Kompetensi Wartawan

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dukung UKW tiga kota di Jatim

All Media

5 12 Mei 2014 Temu Pelanggan targetkan Market share 74 persen di jatim Semen Indonesia intens gelar customer gathering

Wartawan Kediri, Surabaya, Gresik dan Tuban

6 20 Mei 2014 Pemberian pelatihanSemen Indonesia tingkatkan kompetensi masyarakat di kabupaten rembang

All Media

7 26 Mei 2014Gorund Breaking di pabrik Indaqrung VI

Semen Indonesia mulai Bangun Pabrik Baru Indarung VI di Padang dengan Investasi Rp 3,25 Triliun

All Media

Tinjauan KinerjaSekretaris Perusahaan

Page 317: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 315

NOTANGGAL RELEASE

KEGIATAN JUDUL RELEASE Media

1 1 Juni 2014BEM STiMSI bagi pohon

Sekolah Tinggi manajemen Semen Indonesia (STiMSI) Bantu 1000 pohon untuk masyarakat gresik

Wartawan Gresik

2 1 Juni 2014 Pemberian SembakoKlup sepeda SGCC Semen Indonesia bagikan 4000 paket sembako untuk warga di sekitar kecamatan gunem

All media

3 3 Juni 2014 Pemberian BeasiswaSemen Indonesia berikan beasiswa kepada 2653 siswa mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi

Surabaya

4 6 Juni 2014Sosialisasi pembangunan pabrik baru

Semen Indonesia sosialisasikan manfaat dibangunya pabrik ke masyarakat di wilayah kecamatan gunem di tuban

All media

5 8 Juni 2014 Temu Pelanggantargetkan peningkatan penjualan di wilayah DKI jakrta, semen gresik intens gelar customer gathering

All media

6 10 Juni 2014 Bantuan CSRPrioritaskan lingkungan, semen indonesia partisipasi 10.000 " Mangrove" di rembang

All media

7 10 Juni 2014 Penghargaan MNC Semen indonesia raih the best listed company manufacturing sector basic industri dan the best CEO 2014 dari MNC Bussiness

All media

8 11 Juni 2014penghargaan Adiwiyata Mandiri

ciptakan inovasi bertema lingkungan, SMK dan SD Semen Gresik raih adiwiyata mandiri

wartawan Gresik

9 13 Juni 2014Penghargaan Pena Emas

PWI anugerahkan penghargaan pena emas untuk Dirut Semen Indonesia

All media

10 16 juni 2014Pembangunan pabrik di Rembang

semen indonesia mulai pembangunan pabrik ramah lingkungan di rembang dengan kapasitas 3 juta ton pertahun

All media

11 18 Juni 2014 Temu Pelanggantingkatkan loyalitas pelanggan semen curah, semen indonesia gelar program curahan rejeki

Wartawan Gresik

12 18 Juni 2014 PenghargaanSemen Indonesia Raih The Best Indonesia Green Awards 2014

All Media

13 18 Juni 2014Peresmian anak usaha TI

Semen Indonesia resmikan anak usaha di bidang IT " PT Sinergi Informasi Semen Indonesia "

All Media

14 18 Juni 2014MoU kredit untuk thang long sement

Semen Indonesia terima kredit sindikasi dari Mandiri, Standard Chartered dan SMCB untuk pengembangan pabrik thang long cement vietnam

All Media

15 23 Juni 2014Gebyar loyalitas pelanggan

Semen Indonesia bersama Distributor Gelar gebyar loyalitas pelanggan area 8 Jawa Timur

Wartawan Madura

NOTANGGAL RELEASE

KEGIATAN JUDUL RELEASE Media

1 1 Juli 2014 Temu PelangganSemen Indonesia bersama Distributor Gelar Loyalitas Pelanggan Area 8 Jawa Timur

Wartawan Gresik

2 10 Juli 2014 Temu Pelanggankenalkan Budaya Gresik Tempo Dulu , Semen Indonesia Selenggarakan Blanggur Ramdahan di Tujuh Kota di Jawa Timur

Wartawan Gresik

Sekretaris Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 318: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level316

3 7 Juli 2014 Kunjungan Industri

Semen Indonesia beri kesempatan masyarakat Kab.Rembang meninjau secara langsung manfaat keberadaan pabrik di Tuban

Wartawan Tuban

4 11 Juli 2014Penerimaan Certifikat Rumah Sakit Semen Gresik

RS semen meraih sertifikat akreditasi paripurna sesuai standart akreditasi versi 2012 yang mengacu pada Joint Commision Internasional (JCI)

Wartawan Gresik

5 15 Juli 2014 Pembangunan WHRPG

Pabrik Semen Indonesia di Tuban hemat listrik Rp 120 milliar " bangun WHRPG kapasitas desain 30,6 MW kerjasama WME engineering jepang"

All Media

6 21 Juli 2014

Semen Indonesia kembali raih penghargaan di bidang CSR

Semen Indonesia kembali raih penghargaan di bidang CSR

All Media

7 23 Juli 2014

Safari ramadhan di Kab Rembang, Semen Indonesia salurkan bantuan Rp1,2 milliar

Gelar Safari ramadhan di Kab Rembang, Semen Indonesia salurkan bantuan Rp 1,2 Milliar

Wartawan Rembang dan Semarang

8 25 Juli 2014Semen Indonesia Bukukan laba bersih Rp 2,78 triliun

Semen Indonesia Bukukan laba bersih Rp 2,78 triliun

All Media

NOTANGGAL RELEASE

KEGIATAN JUDUL RELEASE Media

107 Agustus

2014HUT Semen Gresik dan TIB

Peringati HUT ke 57 pabrik gresik Semen Indonesia berikan penghargaan Kesetiaan Kerja kepada 342 pegawai Masa Kerja

All Media

2 8 Agustus 2014Persemian Gedung Pusat

Semen Indonesia resmikan kantor pusat Semen Gresik di Kabupaten Jawa Timur

All Media

318 Agustus

2014Penghargaan Energi Pratama

Semen Indonesia Raih Energi Pratama All Media

419 Agustus

2014Penghargaan Forbes

Semen Indonesia kembali masuk dan raih Forbes 2000 awards

All Media

520 Agustus

2014Investor Summit

meski konsumsi semen menurun, penjualan Semen Indonesia hingga Juli tembus 14,42 juta ton

All media

622 Agustus

2014HUT Kab. Rembang

Semen Indonesia Semarakkan HUT ke 273 menampilkan reog , Marvhing Band dan Mobil Hias

Wartawan Rembang dan Jawa Tengah

725 Agustus

2014Pembukaan Expo HUT pabrik Semen Gresik

Seni reog tandai pembukaan Semen Indonesia Expo 2014, Di ikuti 325 Stand Pameran

Surabaya, Gresik,Tuban dan Rembang

827 Agustus

2014Temu Pelanggan

jaga penguasaan pasar semen indonesia gelar customer gathering area surakarta

Wartawan Solo

928 Agustus

2014Penandatanganan MoU

Semen Indonesia gandeng banl mandiri, BRI, BNI dan CIMB Niaga untuk kerjasama sistem cash pooling perseroan

All Media

Tinjauan KinerjaSekretaris Perusahaan

Page 319: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 317

1028 Agustus

2014

Launching Semen Indonesia Center of the Champs

Wujudkan World Class enginering company, Semen Indonesia bentuk Center of the Champs

All Media

1129 Agustus

2014Kunjungan Menteri Menakertrans

Pengurus baru SKSI periode 2014 - 2017 selenggarakan temu kenal dengan Menakertrans dan federasi seluruh serikat pekerja BUMN dan Swasta

All Media

NOTANGGAL RELEASE

KEGIATAN JUDUL RELEASE Media

13 September

2014

Berita Pendukung Penolakan Warga Atas Rembang

Semen Indonesia Serius Tangani Lingkungan All Media

25 September

2014

Kunjungan warga Rembang ke Pabrik Tuban

Warga Timbrangan Buktikan Keberadaan Semen Indonesia di kabupaten Tuban Bermanfaat bagi Warga sekitar

All Media

36 September

2014Keberangkatan Jamaah Haji

Semen Indonesia berangkatkan 179 Calon jamaah haji Gresik

Wartawan Gresik dan Surabaya

49 September

2014Peresmian packing Plant

Resmikan Packing plant wilaqyah Mamuju , Semen Indonesia perkuat distribusi di wilayah Sulawesi

All Media

515 September

2014

Semen Gresik Foundation (SGF) Bangun Pabrik Peolahan Lingkungan Sampah, Kap Prod 240 ton/hari di Kab. Gresik, investasi sebesar Rp 13,5 Milliar

Semen Gresik Foundation (SGF) Bangun Pabrik Peolahan Lingkungan Sampah dengan Kapasitas Produksi 240 ton/hari di Kab. Gresik dengan investasi sebesar Rp 13,5 Milliar

Media Gresik

618 September

2014

PT Varia Usaha luncurkan 65 truck baru dengan investasi 65 milliar

PT Varia Usaha luncurkan 65 truck baru dengan investasi 65 milliar

all media

724 September

2014Temu Pelanggan

jaga penguasaan pasar, semen indonesia perkuat sinergi dengan mitra penjualan

All media Jawa Tengah

825 September

2014Pemberian Bantuan

Tingkatkan potensi usaha masyarakat di Rembang Semen Indonesia salurkan bantuan pinjaman Rp 600 juta

All Media

NOTANGGAL RELEASE

KEGIATAN JUDUL RELEASE Media

1 5 Oktober 2014 Idul Adhasemen indoensia salurkan 78 ekor sapi pada peryaan Idul Adha 1435 H

Tuban,Gresik,Surabaya, Rembang dan Semarang

2 8 Oktober 2014 Temu PelangganPenjualan Semen gresik di wilayah Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan mojokerto hingga Septemeber mencapai 1,17 juta ton

Surabaya

3 8 Oktober 2014 Temu PelangganPenjualan Semen Gresik di Kalimantan Barat hingga Septemeber 2014meningkat 17% mencapai 196.42 ribu ton

Pontianak, kalbar

415 Oktober

2014Penghargaan

Semen Indonesia Raih penghargaan terbaik versi berita satu

All Media

516 Oktober

2014Penghargaan

Semen Indonesia Raih Penghargaan Green indusrty dari kementrian perindustrian

All media

Sekretaris Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 320: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level318

617 Oktober

2014Penghargaan

Sukses jalankan strategi transformasi , Dwi Soetjipto Dirut Semen Indonesia raih penghargaan sebagai CEO poilihan oleh Serikat Perusahaan Pers

All media

719 Oktober

2014Pemberian SK Pendirian UISI

Semen Indonesia siap cetak SDM unggul melalui Universitas International Semen Indonesia

All Media

822 Oktober

2014Ground Breaking WHRPG

Semen Indonesia mulai pembangunan Pembangkit Listrik Berkapasitas 30,6 MW dengan memanfaatkan gas buang darin pabrik perseroan di Tuban Jawa Timur

All Media

923 Oktober

2014Temu Pelanggan

Gelar Loyalitas Pelanggan Penjualan Semen Gresik meningkat 20.3 Persen

Wartawan Surabaya, Gresik, Tuban dan Rembang

NOTANGGAL RELEASE

KEGIATAN JUDUL RELEASE Media

14 November

2014Temu Pelanggan

Penjualan Semen Gresik di wilayah Kalimantan Selatan hingga September mencapai 200 ribu ton dengan penguasaan pangsa pasar 28,41 persen

All Media

25 November

2014Seminar Beton

semen indonesia selenggarakan seminar beton untuk mendorong pembangunan infrastruktur di kalimantan Barat

All Media

318 November

2014Temu Pelanggan Kalteng

Penjualan Semen Gresik di Wilayah kalimantan tengah hingga Oktober mencapai 272 ribu ton dengan penguasaan pangsa pasar 65 persen

All Media

420 November

2014Sidang PTUN terkait Pabrik Rembang

Gugatan Dinilai tidak berdasar dan cacat hukum

All Media

529 November

2014

Kunjungan Redaktur Semarang dan Redaktur Jatim

ditargetkan beroperasi 2016, progress pembangunan pabrik Semen Indonesia di rembang 10,2 %

All Media

NOTANGGAL RELEASE

KEGIATAN JUDUL RELEASE Media

14 Desember

2014Sidang PTUN

Warga desak Pemda intervensi dukung investasi

All Media

24 Desember

2014Sidang PTUN

Sidang gugatan izin lingkungan pabrik semen di Rembang tim kuasa hukum Semen Indonesia optimis menang

All media

317 Desember

2014Penghijauan/CSR

Semen Indonesia dukung pencanangan gerakan 200 ribu Biopori Pemkab Tuban

Media Tuban

418 Desember

2014Sidang PTUN

Sidang Gugatan Izin Lingkungan untuk Pabrik Semen Gresik di Rembang Kuasa Hukum Siap beberkan bukti

All Media

Tinjauan KinerjaSekretaris Perusahaan

Page 321: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 319

Sekretaris Perusahaan

Selain itu, setiap tahun Perseroan menerbitkan laporan tahunan dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia

dan Bahasa Inggris, yang menyediakan informasi mengenai kinerja Perseroan. Laporan Tahunan Perseroan

dan informasi lainnya dapat diperoleh di Sekretariat Perusahaan di Kantor PT Semen Indonesia (Persero)Tbk.

Pemegang saham dan masyarakat umum juga dapat memperoleh informasi mengenai perkembangan

Perseroan melalui situs http://www.semenindonesia.com.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 322: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level320

Sistim Pengawasan dan Pengendalian Internal

Sistem Pengawasan dan Pengendalian Internal adalah

mekanisme proses pengawasan yang ditetapkan oleh

Perseroan secara berkesinambungan (on going basis)

yang kualitas disain dan pelaksanaannya banyak

bergantung pada komitmen Dewan Komisaris,

Direksi, Manajemen Puncak, dan jajaran pelaksana.

Perseroan berkomitmen tinggi untuk senantiasa

berupaya mengembangkan Sistem Pengendalian

Internal sesuai ketetapan dalam Pasal 26 dan Pasal

28 Peraturan Menteri (PerMen) Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) Nomor PAER-01/2011 (pengganti

Kep-Men BUMN No-KEP-11/M-MBU/2002 tentang

Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada

BUMN). Perseroan bertekad menerapkan kegiatan

pengendalian pada semua tingkatan fungsional

sesuai struktur organisasi.

Upaya tersebut dilakukan agar Perseroan

mendapatkan keyakinan yang memadai dalam

menjaga dan mengamankan seluruh aset yang

dimiliki, menjamin tersedianya laporan yang akurat,

meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang

berlaku, mengurangi dampak kerugian keuangan,

mencegah penyimpangan termasuk kejadian

kecurangan (fraud) dan pelanggaran aspek kehati-

hatian, serta meningkatkan efektivitas organisasi

dan meningkatkan efisiensi biaya. Tujuan Perseroan

menerapkan pengawasan dan pengendalian Internal

mencakup:

• Mendapatkan kepastian dipatuhinya seluruh

peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku dalam seluruh kegiatan operasional.

Termasuk dalam hal ini adalah ketentuan

dan peraturan perundang-undangan yang

dikeluarkan pemerintah, otoritas pengawas

pasar modal maupun kebijakan, ketentuan, dan

peraturan intern yang ditetapkan.

• Memastikan tersedianya informasi keuangan

dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat

waktu, terutama informasi-informasi relevan

yang diperlukan dalam rangka pengambilan

keputusan.

• Mendapatkan efisiensi dan efektivitas dari

kegiatan Perseroan, meliputi peningkatan

efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan aset

dan sumber daya lainnya serta dalam rangka

melindungi Perseroan dari risiko kerugian.

• Mengurangi dampak kerugian, penyimpangan

termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran

aspek kehati-hatian.

Pengendalian Keuangan dan Operasional

Perseroan menerapkan pengendalian keuangan

dan operasional secara berjenjang meliputi seluruh

elemen yang terdapat di Perseroan. Lingkungan

pengendalian Internal dalam Perseroan dijalankan

dengan disiplin dan terstruktur, integritas yang

tinggi, sejalan dengan nilai etika serta kompetensi

karyawan.

Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan

penasehatan terhadap proses bisnis Keuangan

dan Operasional terkait penyusunan dan penyajian

laporan keuangan serta pengelolaan risiko dengan

memperhatikan prinsip kehati-hatian. Dalam hal ini,

Dewan Komisaris Perseroan dibantu oleh Komite

Audit.

Direksi menerapkan sistem pengendalian internal

melalui penerapan kebijakan dan prosedur Perseroan

secara konsisten serta memenuhi kepatuhan

terhadap perturan perundangan yang berlaku, baik

yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan,

manajemen risiko, rencana strategis, pembagian

tugas, maupun pendelegasian wewenang serta

kebijakan akuntansi yang memadai. Dalam hal

ini, Direksi menetapkan suatu sistem pengendalian

Internal yang efektif untuk mengamankan investasi

dan aset Perseroan.

Page 323: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 321

Sistim Pengawasan dan Pengendalian Internal

Evaluasi Efektivitas Pengawasan Dan

Pengendalian Internal

Perseroan melakukan evaluasi efektivitas penerapan

pengawasan dan pengendalian internal secara

berkesinambungan. Dalam rangka meningkatkan

dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring

Organizations of the Tradeway Commissions

(“COSO”). Berdasarkan penilaian tersebut,

manajemen Perseroan menyimpulkan bahwa,

pengendalian internal atas pelaporan keuangan

Perseroan telah efektif.

Perseroan telah melakukan penilaian efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perseroan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh Internal Control-Integrated Framework

yang dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Tradeway Commissions (“COSO”). Hasilnya menunjukkan bahwa pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perseroan

telah efektif.

Implementasi ICoFR

Seiring dengan telah selesainya pengujian atas

efektifitas pelaksaan kontrol di masing-masing proses

bisnis yang terkait dengan pelaporan keuangan

pada tahun 2013, maka bersamaan itu telah selesai

pula proyek ICoFR Perseroan yang sesuai rencana,

dimulai sejak 2010 sampai dengan 2012. Sebagai

kelanjutan atas proyek tersebut maka perseroan

pada tahun 2014 telah menetapkan ICoFR sebagai

salah satu sistem pengendalian internal yang

digunakan didalam perseroan. Sistem pengendalian

internal (ICoFR) merupakan kewengan dan tanggung

jawab bersama antara unit kerja Internal Audit dan

Departemen Keuangan Grup.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

kehandalan laporan keuangan, Perseroan

menerapkan program penerapan ICoFR. Selain itu

Perseroan senantiasa melaksanakan pemantauan dan

mitigasi risiko utama sebagai bagian dari kegiatan

aktifitas pengawasan dan pengendalian internal,

yang dilakukan oleh satuan-satuan kerja operasional

maupun oleh satuan kerja Internal Audit.

Perseroan telah melakukan penilaian efektivitas

pengendalian internal atas pelaporan keuangan

Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013

menggunakan kriteria yang telah ditetapkan

oleh Internal Control-Integrated Framework yang

Page 324: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level322

Internal Audit

Internal Audit merupakan satuan pengawasan internal

Perseroan, yang bertugas melakukan assurance dan

consulting yang independen dan obyektif, yang

dirancang untuk memberikan nilai tambah dan

meningkatkan kegiatan operasi perseroan. Audit

Internal membantu perseroan untuk mencapai

tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis

dan teratur mengevaluasi dan meningkatkan

efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan

progres governance atas pelaksanaan kegiatan usaha

Perseroan beserta entitas anak.

Pedoman Kerja Internal Audit (Internal Audit

Charter)

Dalam melakukan tugasnya Internal Audit mengacu

pada Piagam Internal Audit (Audit Charter) yang

telah disahkan oleh Direktur Utama dan disetujui

oleh Komisaris Independen selaku Ketua Komite

Audit pada tanggal 27 Desember 2010 yang

disempurnakan tanggal 17 Februari 2012. Selain

sebagai pedoman kerja, Internal Audit Charter juga

berperan dalam penguatan peran dan tanggung

jawab serta dasar keberadaan dan pelaksanaan

tugas-tugas Internal Audit. Oleh karena itu,

Internal Audit Charter disebarluaskan agar

diketahui oleh seluruh karyawan dan pihak lain yang

terkait sehingga terjalin saling pengertian dan kerja

sama yang baik dalam mewujudkan Visi, Misi, dan

Tujuan Perseroan.

Isi Internal Audit Charter adalah:

No Isi Uraian Perihal

1 Bab I Pendahuluan mengulas latar belakang, visi dan misi serta maksud tujuan Piagam

2 Bab II Internal Auditmenjelaskan definisi & tujuan, lingkup penugasan Internal Audit, wewenang, kedudukan, struktur organisasi dan komunikasi

3 Bab III Standar Pelaksanaan Tugas

Merupakan patokan yang harus dipenuhi oleh auditor dalam melaksanakan audit, memuat persyaratan profesional auditor dan Internal Audit, lingkup kerja, pelaksanaan dan laporan audit dan pengelolaan Internal Audit

4 Bab IV Kode EtikMerupakan suatu tuntunan disiplin bagi auditor untuk bersikap dan berperilaku melebihi tuntunan peraturan perundangan, memuat standar perilaku auditor

5 Bab V Penutup Menetapkan tanggal diberlakukannya Piagam

Aktivitas Internal Audit adalah bagian dari proses Tata

Kelola Perusahaan yang memberikan jaminan atas

sistim pengendalian internal, efektivitas dan efisiensi

operasi, ketaatan terhadap aturan dan perundang-

undangan serta ketepatan dan keandalan pelaporan

keuangan, sehingga dapat memberikan nilai tambah

bagi Perseroan dan memperbaiki operasional

organisasi.

Dalam pelaksanaannya aktivitas Internal Audit ini

diselaraskan dengan standar International Professional

Practices Framework (IPPF) yang diterbitkan oleh The

Institute of Internal Auditors. Keselarasan aktivitas

Internal Audit dengan IPPF diuji secara periodik

oleh lembaga independen maupun oleh internal

perseroan. Uji keselarasan atas aktivitas internal audit

dengan IPPF meliputi kegiatan usaha perseroan dan

entitas anak melalui “Quality Assurance Review”.

Kode Etik Auditor

Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, selain

mematuhi Code of Conduct Perseroan yang berlaku

secara umum, Internal juga memiliki Kode Etik

Auditor yang tercantum di dalam Internal Audit

Charter:

1. Auditor Internal harus berperilaku dan bersikap

jujur, obyektif, dan cermat dalam melaksanakan

tugas.

Page 325: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 323

Internal Audit

2. Auditor Internal harus memiliki integritas dan

loyalitas tinggi terhadap profesi, Perseroan, dan

Internal Audit.

3. Auditor Inernal harus menghindari kegiatan atau

perbuatan yang merugikan atau patut diduga

dapat merugikan profesi Internal Audit atau

Perseroan.

4. Auditor Internal harus menghindari aktifitas

yang bertentangan dengan kepentingan

Perseroan atau yang mengakibatkan tidak dapat

dilakukannya tugas kewajiban secara obyektif.

5. Auditor Internal harus selalu bekerja berdasarkan

keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang

dimilikinya serta Standar Profesional yang ada dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku

serta senantiasa mengembangkan keahlian,

keefektifan, dan mutu hasil kerja.

6. Auditor Internal tidak boleh menerima pemberian

dalam bentuk apapun dan dari siapapun, baik,

langsung maupun tidak langsung, termasuk dari

auditee, klien, pelanggan, pemasok, rekanan,

dan atau pihak yang berkepentingan dengan

Perseroan yang mengganggu atau patut diduga

dapat mengganggu pertimbangan professional

auditor.

7. Memelihara dan mempertahankan moral, dan

martabat auditor internal.

8. Menjaga teguh rahasia jabatan dan rahasia

Perseroan yang dipercayakan kepadanya dan

tidak memanfaatkan informasi yang diperoleh

untuk kepentingan atau keuntungan pribadi.

9. Melaporkan semua hasil internal audit dengan

mengungkapkan kebenaran sesuai fakta yang

ada dan tidak menyembunyikan hal yang dapat

merugikan Perseroan dan atau dapat melanggar

hukum.

Kedudukan Unit Kerja Internal Audit

Untuk menjamin independensinya kedudukan Internal

Audit pada struktur organisasi perusahaan berada

pada satu level yang diatur sedemikian rupa sehingga

dapat menjamin pelaksanaan kewenangannya secara

independen, bebas dari intervensi pihak lain. Adapun

struktur Internal Audit dalam organisasi Perseroan

digambarkan pada bagan berikut.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

DIREKTUR UTAMA

KOMITE AUDIT

KOMISARIS INDEPENDEN

STRUKTUR INTERNAL AUDIT

BIRO AUDITKOMERSIAL & SISTEM

MANAJEMEN

BIRO AUDITAKUNTANSI &KEUANGAN

BIRO AUDITTEKNIK

INTERNAL AUDIT

DEPARTEMENHUKUM & MR

KEPALA DEPARTEMEN

Page 326: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level324

Kepala Internal Audit dan Jumlah Pegawai

Internal Audit

Unit Internal Audit Semen Perseroan dipimpin oleh

seorang Kepala Internal Audit yang bertanggung

jawab kepada Direktur Utama. Jumlah seluruh

anggota auditor internal Perseroan di tahun 2014

adalah 22 orang, terdiri dari Kepala Internal Audit,

4 Biro Audit dan setingkat Biro , dan 16 orang staf

Internal Audit. Adapun Segregasi tugas Internal Audit

2014 adalah sebagai berikut.

Struktur internal audit tersebut di atas juga diterapkan

di Semen Padang dan Semen Tonasa.

Jumlah seluruh anggota auditor internal di Semen

Padang pada tahun 2014 adalah 23 orang yang

terdiri dari Kepala Internal Audit, 3 Biro Audit, dan

19 orang staf Internal Audit. Sedangkan jumlah

seluruh anggota auditor internal di Semen Tonasa

pada tahun 2014 adalah 18 orang yang terdiri dari

Kepala Internal Audit, 3 Biro Audit, dan 14 orang staf

Internal Audit.

Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala

Internal Audit

Ketua Internal Audit diangkat dan diberhentikan oleh

Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.

Sampai dengan 1 Desember 2014 Kepala Internal

Audit dijabat Sdr. Satriyo, yang kini telah memasuki

masa pensiun. Selanjutnya mulai 1 Desember 2014

Perseroan menunjuk Sdri Hera Milarti sebagai pejabat

pelaksana tugas (Plt) sampai ditunjuk Kepala Internal

Audit definitif.

Selanjutnya pada tanggal 1 Januari 2015, Direksi

Perseroan mengangkat Sdr Ginarko Isnubroto

sebagai Kepala Internal Audit Perseroan.

Tinjauan KinerjaInternal Audit

Internal Audit Group

Biro Audit Akt & Keuangan Grup

Auditor: 5 Orang

Biro Audit Teknik Grup

Auditor: 6 Orang

Biro Audit Komersial Grup

Auditor: 2 Orang

Biro Audit ICT

Auditor: 3 Orang

Page 327: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 325

Hera Milarti

Profil Pejabat Pelaksana Tugas Internal Audit.

Hera Milarti menjabat sebagai Pejabat Pelaksana Tugas Internal Audit

Perseroan sejak 1 Desember 2014 sampai dengan 31 Desember

2014. Sebelumnya menjabat sebagai GM of Group Internal Audit

(2014), SM of Group Commercial Audit (2014) , SM of Commercial &

Management System Audit (2013), Kepala Bagian Audit Komersial &

Sistem Manajemen (2010) dan Ahli Madya – I Internal Audit (2010).

Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1987 sebagai Trainee

Bagian Pemasaran.

Menyelesaikan pendidikan Strata-1 Bidang Ekonomi dari Universitas

Airlangga pada tahun 1989. Selain pendidikan formal pernah

mengikuti beragam pelatihan, seminar maupun lokakarya di bidang

Audit maupun di bidang yang relevan dengan tugas-tugasnya.

Pelatihan yang diikuti meliputi pelatihan bersertifikat maupun

pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi.

Ginarko Isnubroto

Profil Kepala Internal Audit

Ginarko Isnubroto menjabat sebagai Kepala Internal Audit Perseroan

sejak 1 Januari 2015. Sebelumnya menjabat sebagai GM of Group

Finance Department (2014), GM of Group Finance Management

(2013), VP Office of The CEO Officer President Directorate (2013),

VP Office of The CEO Officer (2012) dan VP Chief Finance Officer

Finance Directorate (2011). Mulai bergabung dengan Perseroan sejak

1992 sebagai Trainee di Bagian Akuntansi.

Menyelesaikan pendidikan program S-1 Sarjana Akuntansi dari

Universitas Airlangga pada tahun 1992, selanjutnya menyelesaikan

pendidikan program S-2 Manajemen Strategik dari Universitas Gadjah

Mada pada tahun 2012. Selain pendidikan formal, Sdr Ginarko telah

mengikuti berbagai Seminar dan Pelatihan, baik bersertifikat maupun

tidak dalam rangka meningkatkan kompetensi utama di bidang

keuangan dan audit maupun bidang-bidang lain yang relevan.

Internal Audit

Page 328: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level326

Sertifikat Qualifikasi Audit.

Sebagaimana telah diamanahkan dalam peraturan

Bapepam (sekarang OJK), standar audit internasional

IPPF dan Internal Audit Charter, Auditor perseroan

dituntut untuk senantiasa memperbarui pengetahuan

dan meningkatkan ketrampilan audit. Dalam hal ini

Kepala Internal Audit telah mengambil kebijaksanaan

untuk melaksanakan amanah tersebut dengan

sertifikasi auditor sesuai bidang tugasnya. Berikut

ini adalah data Sertifikasi baik yang sedang diikuti

maupun yang telah berhasil menyelesaikannya, serta

beberapa workshop, seminar penting yang telah

diikuti auditor.

Perseroan berencana meningkatkan kualitas

pelaksanaan internal audit dengan meningkatkan

kompetensi dan kualifikasi internal audit dengan

sertifikat profesional yang meliputi Professional

Internal Auditor (PIA), Qualified Internal Auditor

(QIA), Certified Risk Management (CRM), Certified

Internal Auditor (CIA), Certified Information System

Auditor (CISA), Certified Control Self Assessment

(CCSA), Certified Fraud Examiner (CFE), International

Standard Organization (ISO) dan SMK3.

Pada tahun 2014, sebanyak 13 orang staf Internal

Audit sedang menjalankan pendidikan proses

sertifikasi secara bertahap, yang terdiri dari 6 orang

PIA, 2 orang QIA, 2 orang CISA dan 3 orang CIA.

Untuk memenuhi kompetensi Auditor Internal,

sehubungan dengan standar, tuntutan

perkembangan bisnis, dan perubahan sistem yang

mempengaruhi jalannya operasi Perseroan, dilakukan

peningkatan secara berkelanjutan terhadap seluruh

Auditor Internal.

Adapun sertifikasi berkaitan dengan pelaksanaan

tugas audit yang dimiliki, hingga akhir tahun 2014

adalah sebagai berikut.

Sertifikasi yang telah dimiliki oleh anggota Internal Audit Perseroan, 2014

Sertifikasi Certification Jumlah Total

Professional Internal Audit (PIA) 11

Qualified Internal Audit (QIA) 2

Certified Risk Management (CRM) 2

Certified Information System Audit (CISA) 1

International Standard Organization (ISO) 9

Selain melalui pendidikan sertifikasi di bidang Internal

Audit, Perseroan berupaya meningkatkan kompetensi

SDM di bidang audit melalui keikut sertaan dalam

berbagai workshop, seminar dan konferensi yang

diselenggarakan pihak eksternal dengan topik-topik

yang relevan dengan tugasnya. Pada tahun 2014,

tercatat ada 10 topik yang diselenggarakan dengan

diikuti oleh 36 SDM Internal Internal.

Pengembangan SDM Internal Audit

Pengembangan kompetensi Auditor perseroan telah

disusun menurut job group yang ada di Internal

Audit, untuk mencapai kompetensi yang diharapkan

dengan melaksanakan pola pembelajaran (learning

intent) sebagai berikut:

Tinjauan KinerjaInternal Audit

Page 329: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 327

Job Group CompetencyRequirement

Learning Intent

Ka.IA, Kabiro, Kasi, Karu

Sertifikasi Internal Auditor (PIA, QIA, CIA, CISA, CEH, CRMA, CCSA)

Sertifikasi profesional Auditor sesuai dengan standar Bapepam/IPPF/Charter Internal Audit

Kasi, Karu Pelatihan Audit Pemasaran Mengetahui perkembangan dan tata audit bidang pemasaran.

Kasi, Karu Pelatihan Audit Pengadaan Pemahaman secara menyeluruh dan sistematis mengenai proses pengadaan barang dan jasa dan regulasi yang berlaku saat ini.

Kasi, Karu Pelatihan Audit SDM Mengetahui perkembangan dan tata audit bidang SDM.

Kasi, Karu Pelatihan Audit Manajemen transportasi

Memahami berbagai teknik dalam pengelolaan transportasi dan distribusi dan tata auditnya.

Kasi, Karu Pelatihan Perpajakan & asuransi Pengetahuan mengenai ilmu perpajakan dan perkembangan akuntansi terkini

Kabiro, Kasi, Karu Pelatihan Audit Project Mengaplikasikan project planning, scheduling, controlling, and decision support concept and methodologies

Kabiro, Kasi, Karu Pelatihan PSAK terkini • Untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi terkait dengan bidang Pelaporan Keuangan.

• Mendiskusikan permasalahan akuntansi yang dihadapi Perusahaan selama ini dan menemukan solusinya.

Kabiro, Kasi, Karu Pelatihan IFRS • Memahami arti pentingnya penerapan IFRS• Mamahami ruang lingkup dan konsep pokok IFRS• Memahami accounting treatment dalam IFRS• Memahami konsep reporting and disclosure dalam IFRS• Memahami perbedaan antara IFRS dan PSAK dan konvergensi

PSAK ke dalam IFRS• Mendalami Financial Analysis and Interpretation dalam IFRS dan

perbandingannya dengan PSAK

Kabiro, Kasi, Karu Pelatihan enterprise risk management

Memperluas pengetahuan mengenai implementasi ERM secara efektif

Kasi, Karu Pelatihan risk basedaudit

• wawasan bagi para internal audit melalui paradigma baru dan langkah-langkah praktis dalam melakukan audit

• memahami rincian dari seluruh proses audit internal berbasis resiko

• mengimplementasikan teknik-teknik yang digunakan dalam pengujian serta dapat melakukan review terhadap kertas kerja audit

Kabiro, Kasi, Karu Pelatihan updating COSO

• Memahami bagaimana konsep internal control dengan menggunakan COSO-based approach

• Memahami bagaimana konsep COSO dapat meningkatkan kinerja departemen audit

• Memahami bagaimana konsep COSO yang mengacu pada Sarbanes – Oxley

• Mempelajari aplikasi IC berbasis COSO

Pelatihan ICoFR • Memahami, mengontrol dan mencegah terjadinya misstatement dalam laporan keuangan

• Memahami teknik mendefinisikan risiko dan mengapalikasikan internal control dalam proses bisnis

• Memahami teknik dalam mengevaluasi internal control design and operation

• Memahami system review dan test of control

Kabiro, Kasi, Karu Pelatihan Control Self Assessment

Memberikan pemahaman umum tentang apakah CSA dan manfaatnya kepada manajemen dan staf perusahaan, sehingga penerapan CSA di organisasi dapat berlangsung dengan baik dan didukung penuh oleh seluruh manajemen dan staf yang terlibat.

Internal Audit

Page 330: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level328

Job Group CompetencyRequirement

Learning Intent

Kabiro, Kasi, Karu Pelatihan GRC Audit Memberikan gambaran mengenai bagaimana proses pelaksanaan audit berkait aktivitas governansi perusahaan.

Kabiro, Kasi, Karu Pelatihan audit Kecurangan (anti fraud system)

Memberikan gambaran tentang aktivitas yang berkait dengan kecurangan, pendeteksian kecurangan, dan merancang sistem untuk mencegah terjadinya kecurangan

Kabiro, Kasi, Karu Financial Statement Fraud Pemahaman mengenai teori, dan practical advice yang bisa membantu mengenali dan menghentikan kecurangan pada Laporan Keuangan.

Kasi, Karu Pelatihan SAP Untuk memudahkan dalam proses audit

Kasi, Karu Pelatihan Qlikview Tools untuk melakukan ekstraksi, olah dan tampilkan data dari database Oracle

Kabiro, Kasi, Karu COBIT Panduan Implementasi Tata Kelola TI Perusahaan (Enterprise IT Governance)

Ka.IA, Kabiro, Kasi, Karu

Seminar Nasional dan Internasional Internal Audit

Memberikan wawasan perkembangan ilmu auditing terbaru

Kabiro, Kasi, Karu Audit Forensik IT Meningkatkan kemampuan auditor IT dalam menganalisa sebuah kejadian saat melakukan pemeriksaan

Kasi, Karu Effective Writing Memberikan keterampilan yang diperlukan untuk menulis sebuah laporan audit yang efektif yang akan menjadi acuan pengambilan keputusan manajemen.

Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit.

Sesuai dengan pedoman Internasional IPPF, unit Kerja

Internal Audit bertugas memastikan pencapaian

tujuan dan kelangsungan usaha dengan :

• Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan

program kerja.

• Memberikan saran dalam upaya memperbaiki

efektivitas proses pengendalian risiko dan kontrol.

• Melakukan evaluasi kepatuhan terhadap

peraturan, pelaksanaan GCG dan

perundangundangan.

• Memfasilitasi dan mendukung kelancaran

pelaksanaan audit oleh Auditor Eksternal.

Pelaksanaan Audit yang dilakukan oleh Unit Kerja

Internal Audit bertujuan memberikan jasa konsultasi,

evaluasi yang objektif dan independen melalui

analisa, penilaian, rekomendasi dalam lingkup

internal control, tata kelola, pengelolaan risiko,

termasuk penilaian ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan, penanganan pengaduan

masyarakat, untuk meningkatkan efektivitas dan

efisiensi Perseroan.

Selain dilakukan oleh Unit Kerja Internal Audit,

Perseroan juga memiliki fungsi pengawasan dan

pengendalian yang melekat pada unit fungsional

(embedded internal control), antara lain:

• Pengawasan dan pengendalian yang berkaitan

dengan penggunaan atau realisasi dana sesuai

dengan anggaran (fungsi budgeting) yang

ditetapkan.

• Pengawasan dan pengendalian yang melekat

pada unit bisnis termasuk unit-unit pendukung

(embedded internal control) yang mengharuskan

unit pelaksana tersebut bertanggung jawab

kepada Direktur yang membawahi unit dimaksud.

• Fungsi yang dimaksud adalah preventive control,

yakni memastikan kepatuhan dan pemenuhan

Tinjauan KinerjaInternal Audit

Page 331: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 329

persyaratan yang telah ditetapkan sebelum suatu

kegiatan operasional dilaksanakan.

• Penerapan standar akuntansi yang harus

merefleksikan setiap transaksi keuangan dan

perubahan aset serta menjamin bahwa semua

transaksi keuangan tercatat secara akurat sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.

Pelaksanaan Tugas Internal Audit

Selama tahun 2014 aktivitas audit dilakukan

berdasarkan Advanced Risk Based Audit yang

meliputi Audit Operasional, Audit Sistem Manajemen

dan Audit Khusus, sebagai berikut:

• Audit Operasional, dilakukan pembahasan atas

beberapa isu dan telah dilakukan tindak lanjut,

yang meliputi proses bisnis Penjualan dan

Distribusi, Pengadaan dan Pergudangan, Produksi

dan Capex, Akuntansi & Keuangan (Analytical

Review dan ICoFR), serta Sistem Informasi.

• Audit Sistem Manajemen Semen Indonesia,

meliputi beberapa Sistem Manajemen ISO 9001,

ISO 14000, ISO 18000, ISO 17025, SMK3,

Proper, Industri Hijau, dan Pengelolaan Sosial &

Lingkungan Korporasi. audit dilakukan di bawah

kendali wakil manajemen. Dalam hal ini internal

audit diperbantukan untuk bidang pendalian

audit.

Kegiatan internal audit tersebut juga dilakukan di

Semen Padang dan Semen Tonasa.

Seluruh tindak lanjut atas temuan dan rekomendasi

Internal Auditor yang dilakukan oleh Auditee, akan

dimonitor secara periodik dengan memanfaatkan

aplikasi Monitoring tindak lanjut yang dikembangkan

sendiri oleh Perseroan.

Hasil Temuan Audit Tahun 2014 dan Tindak

Lanjut Hasil Audit

Sepanjang tahuan 2014, Internal Audit telah

melaksanakan pemeriksaan operasional dengan

jumlah temuan sebanyak 1.024 temuan, 769

diantaranya telah ditindak lanjuti, 54 sedang dalam

proses pemeriksaan, dan 201 akan dilakukan

pemeriksaan di tahun 2015.

Adapun Progres penyelesaian rekomendasi yang

dilakukan oleh unit kerja adalah sebagai berikut :

Internal Audit

Page 332: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level330

Department Findings Open Closed Inprogress

Department of Distribution & Trnsp 67 29 37 1

Department of Sales 40 16 22 2

Team of Distribution Improvement 27 24 3 -

Department of Group/SG Tecominfo Mgmt 63 15 36 12

Department of Group Finance 7 2 5 -

Department of Accounting & Finance 40 4 32 4

Department of Group Human Capital 41 15 25 1

Department of Group Asset 24 5 19 -

Department of Legal & Risk Management 3 - 2 1

Department of Procurement 76 24 52 -

Department of Design & Engineering 57 1 56 -

Department of Research Development & QA 73 - 73 -

Department of Strategic Procurement 3 1 2 -

Department of CSR 173 19 130 24

Corporate Secretary 9 3 6 -

Department of Communication and General Affair 9 6 2 1

Department of Energy, Material & Env RD 8 - 6 2

Department of Cement Production 68 14 54 -

Department of Raw Material Production 63 2 59 2

Department of Clinker Production II 24 3 21 -

Department of Technical 81 14 65 2

Department of Clinker Production I 66 4 60 2

Department of Corporate Development 2 - 2 -

Total 1.024 201 769 54

Tinjauan KinerjaInternal Audit

Page 333: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 331

Internal AuditLaporan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanAkuntan Perseroan

Fungsi pengawasan independen terhadap

aspek keuangan Perseroan dilakukan dengan

melaksanakan pemeriksaan kewajaran pencatatan

transaksi dan posisi keuangan yang dilakukan

oleh Kantor Akuntan Publik. Auditor Independen

Eksternal yang ditunjuk tidak boleh berada di bawah

kendali dari Dewan Komisaris, direksi atau pihak-

pihak berkepentingan lainnya dalam bentuk apapun.

Auditor Independen yang ditunjuk, bertanggung

jawab untuk menyampaikan opininya atas ketaatan

laporan keuangan konsolidasian yang diaudit

terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia.

Tabel Kantor Akuntan Publik PT Semen Indonesia

(Persero) Tbk.

Tahun Buku Akuntan Kantor Akuntan Publik Surat Penunjukan Fee Audit Pendapat

2013 Deloitte KAP Osman Bing Satriyo & Eny

0974/HK-06/50000733/07.2013 Rp3.825.000.000 “Wajar tanpa

pengecualian”

2014 Deloitte KAP Osman Bing Satriyo & Eny

0448/HK-06/50029553/05.2014 Rp4.100.000.000 “Wajar Tanpa

Pengecualian”

Kantor Akuntan Perseroan Tahun 2014

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal

25 Maret 2014 telah memutuskan menunjuk

Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio &

Eny member firm dari Deloitte Touche Tohmatsu

Limited dengan lisensi KMK No. 758/KM.1/2007

untuk memeriksa dan menyatakan pendapatnya

atas laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

Berdasarkan Kontrak 0448/HK-

06/50029553/05.2014, tanggal 12 Mei 2014,

nama tim audit KAP Osman Bing Satriyo & Eny yang

melakukan audit Laporan Keuangan Konsolidasian

Perseroan adalah sebagai berikut :

• Osman Sitorus (Lead Client Service partner)

• Eny Indria (Lead Engagement Partner and Signing

Partner)

• Xenia Ubhakti (Pemeriksa)

• Dahnu Teguh Adrianto (Pemeriksa)

Berdasarkan Kontrak 0449/HK-06/50029553/

05.2014, tanggal 13 Mei 2014, nama tim audit KAP

Osman Bing Satriyo & Eny yang melakukan audit

Laporan Keuangan Tahunan Program Kemitraan dan

Bina Lingkungan di Perseroan adalah sebagai berikut

:

• Osman Sitorus (Lead Client Service partner)

• Eny Indria (Partner)

• Muhammad Irfan (Partner)

• Xenia Ubhakti (Pemeriksa)

Eksternal Auditor yang ditunjuk telah menyatakan

akan bersikap independen terhadap Perseroan dan

bertanggung jawab untuk menyampaikan pendapat

secara independen atas kesesuaian laporan keuangan

yang diaudit terhadap prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia.

Periode Penugasan, Tugas dan Honorarium

Sesuai ketentuan yang berlaku, perusahaan publik

dapat menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP)

yang sama paling lama untuk 6 (enam) tahun buku

berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik

paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut.

Penugasan kepada KAP Osman Bing Satrio & Eny

merupakan tahun yang kedua untuk melakukan

audit umum atas laporan keuangan Perseroan.

Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Dewan

Komisaris telah menetapkan jumlah biaya jasa audit

Page 334: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level332

umum Laporan Keuangan Konsolidasian sebesar

Rp4,53 miliar termasuk biaya Out of Pocket Expenses

(OPE) dan biaya pekerjaan jasa general audit dan

pelaksanaan prosedur yang telah disepakati (Agreed

Upon Procedure) atas Program Kemitraan dan

Bina Lingkungan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

sebesar Rp292 juta termasuk biaya Out of Pocket

Expenses (OPE).

Ruang Lingkup Jasa Auditor

KAP Osman Bing Satrio & Eny ditunjuk berdasarkan

Surat Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero)

Tbk nomor 0448/HK-06/50029553/05.2014

tanggal 12 Mei 2014 melakukan pemeriksaan dan

menyatakan pendapatnya atas laporan keuangan

Perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2014 dengan ruang lingkup pekerjaan

antara lain :

• Memberikan Jasa Audit umum atas Laporan

Keuangan Konsolidasian Perseroan dan

melaksanakan audit umum atas laporan

keuangan konsolidasian Thang Long Cement

Joint Stock Company (IFRS Conversion) untuk

keperluan konsolidasi konsolidasian PT Semen

Indonesia (Persero) Tbk.

• Menyampaikan Laporan Auditor Independen

atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan

untuk Tahun Buku yang berakhir tanggal 31

Desember 2014 berdasarkan standar auditing

yang berlaku di Indonesia

• Memberikan rekomendasi perbaikan sistem

pengendalian internal dalam bentuk Management

Letter.

Selain itu KAP Osman Bing Satriyo & Eny juga

ditunjuk untuk melakukan jasa general audit Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan berdasarkan Surat

Direktur Utama PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk,

nomor 0449/HK-06/50029553/05.2014 tanggal 13

Mei 2014 dengan ruang lingkup pekerjaan sebagai

berikut :

• Melaksanakan audit umum atas laporan

keuangan PKBL PT Semen Indonesia (Persero)

Tbk. (Perseroan) untuk tahun buku yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2014 sesuai dengan

standar audit yang ditetapkan oleh Institut

Akuntan Publik Indonesia (“standard audit yang

berlaku di Indonesia”).• Melakukan review/telaah struktur pengendalian

internal termasuk sistem informasi berbasis

IT yang digunakan PKBL dan menyampaikan

usulan/rekomendasi perbaikannya atas struktur

pengendalian internal dalam bentuk Surat

Komentar kepada Manajemen (Management

Letter).

• Melaksanakan perikatan untuk menerapkan

prosedur yang telah disepakati untuk PKBL

(Agreed Upon Procedures) oleh PT. Semen

Indonesia (Persero) Tbk dengan tindak lanjut

temuan audit tahun 2013 dan penerapan aspek-

aspek tertentu atas :

oPeraturan Menteri BUMN No. PER-05/

MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang

PKBL sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri BUMN No. PER-20/

MBU/2012 tanggal 27 Desember 2012,

sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Peraturan Menteri BUMN

No. PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September

2013.

Tinjauan KinerjaAkuntan Perseroan

Page 335: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 333

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Akuntan PerseroanInternal AuditLaporan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanPenerapan Manajemen Risiko

Perseroan memiliki komitmen untuk menerapkan

Manajemen Risiko secara berkesinambungan di

seluruh proses bisnis dan pengelolaan perusahaan

guna mendukung tercapainya tujuan Perseroan

serta peningkatan nilai tambah bagi pemangku

kepentingan.

Komitmen Perseroan tersebut tercermin dalam

Kebijakan Manajemen Risiko Perseroan dan Prosedur

Penerapan Manajemen Risiko. Kebijakan Manajemen

Risiko digunakan sebagai dasar pengelolaan

risiko untuk pengambilan keputusan strategis

dan operasional Perseroan. Prosedur Penerapan

Manajemen Risiko merupakan penjabaran lebih lanjut

dari Kebijakan Manajemen Risiko Perseroan yang

memberikan penjelasan detail proses pengelolaan

risiko Perseroan.

Proses pengelolaan risiko Perseroan dilakukan

dengan menggunakan pola pengelolaan risiko di

seluruh Unit kerja (bussines process owner), serta

pengelolaan risiko terkait dengan issue strategis dan

operasional. Evaluasi dan monitoring atas penerapan

manajemen risiko tersebut secara periodik dilakukan

untuk memastikan kecukupan rancangan dan

efektivitas pelaksanaan menajemen risiko.

Unit Kerja Manajemen Risiko

Sebagai wujud komitmen Perseroan dalam penerapan

GCG yang efektif, Perseroan telah membentuk unit

kerja Manajemen Risiko yang bertanggung jawab

mengkoordinir, mengevaluasi dan memfasilitasi

kegiatan pengelolaan risiko di Perseroan. Hal ini

dilakukan untuk memastikan bahwa penerapan

manajemen risiko tercapai secara komprehensif,

efektif dan efisien sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan Perusahaan. Selain itu Unit Manajemen

Risiko juga berfungsi sebagai :

• Koordinator pengelolaan risiko korporat dan

risiko operasional yang berdampak signifikan

bagi Perusahaan.

• Memfasilitasi kegiatan-kegiatan penerapan

manajemen risiko di Perusahaan.

• Mengintegrasikan penerapan manajemen risiko

lintas fungsi.

• Memberikan saran kepada Kepala Unit Kerja

pemilik risiko dalam penerapan manajemen risiko

di unit kerja yang menjadi tanggungjawabnya.

• Melaporkan dan mengkomunikasikan secara

periodik penerapan manajemen risiko kepada

Direksi.

• Memastikan manajemen risiko diterapkan secara

konsisten dan efektif.

Struktur Unit Kerja Manajemen Risiko

DireksiRisk Sponsor

Ka DepartemenRisk Coordinator

Kapala unit KerjaRisk Owner

Ka Dep Hukum & MRCorporate Risk Manager

Ka Internal AuditRisk Control/Audit

Kepala BiroRisk Officer

Ka Biro MRRisk Manager

Page 336: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level334

Dalam struktur di atas diuraikan bahwa Pengelolaan

risiko merupakan suatu hal yang melekat di seluruh

proses dan aktivitas Perusahaan, Sehingga Unit

Manajemen Risiko selalu berkordinasi dengan Unit

Kerja Pemilik Risiko (Risk Coordinator) dan Internal

Audit (Risk Control/Audit).

Selengkapnya lihat uraian “Risiko dan Manajemen

Risiko”.

PEDOMAN ETIKA PERUSAHAAN

Perusahaan menyusun dan menetapkan pedoman

etika bagi seluruh Insan Perusahaan yang dituangkan

dalam dokumen Pedoman Etika Perusahaan.

Pedoman Etika Perusahaan merupakan komitmen

yang terdiri dari etika usaha Perusahaan dan etika

perilaku setiap Insan Perusahaan yang disusun

untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan

melakukan kesesuaian perilaku berdasarkan prinsip-

prinsip berkesadaran (ethical sensibility), berpikir

etis (ethical reasoning), dan berperilaku etis (ethical

conduct) sehingga tercapai keluaran yang konsisten

yang sesuai dengan budaya kerja perusahaan dalam

mencapai visi dan misinya.

Dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan

praktek terbaik GCG, pada tahun 2014 Perseroan

telah selesai menyusun dan memberlakukan

Pedoman Etika Perusahaan. Langkah tersebut diikuti

dengan sosialisasi dan pemberlakuan Pedoman Etika

Perseroan.

Maksud Dan Tujuan

Maksud penyusunan Pedoman Etika Perusahaan ini

adalah:

• Memberi petunjuk praktis Insan Perusahaan,

Anak Perusahaan dan Afiliasi serta Pemangku

Kepentingan lainnya yang harus diikuti dalam

berinteraksi sehari-hari dengan semua pihak,

serta dijadikan landasan berpikir dalam proses

pengambilan keputusan.

• Sebagai standar perilaku terbaik bagi Insan

Perusahaan yang berlandaskan pada prinsip

prinsip GCG sehingga mendorong terciptanya

budaya Perusahaan yang diharapkan, baik yang

secara langsung maupun tidak langsung akan

meningkatkan nilai perusahaan.

• Sebagai sarana untuk membentuk karakter

Insan Perusahaan yang bertanggungjawab dan

beretika dalam berinteraksi baik dengan sesama

Insan Perusahaan maupun dengan pihak di luar

perusahaan.

• Sebagai sarana untuk menciptakan suasana

kerja yang sehat dan nyaman dalam lingkungan

Perusahaan serta meminimalkan peluang

terjadinya penyimpangan.

• Sebagai sarana untuk terciptanya hubungan yang

harmonis, sinergi dan saling menguntungkan

antara Pemangku Kepentingan (stakeholders)

dengan Perusahaan.

• Sebagai salah satu panduan pengelolaan dan

pengembangan nilai Perusahaan yang pada

akhirnya akan meningkatkan citra Perusahaan.

Sedangkan tujuannya adalah untuk:

• Pemegang Saham

• Menambah keyakinan dan kepastian kepada

Pemegang Saham bahwa Perusahaan dikelola

secara efisien, transparan, akuntabel, dan fair

sesuai prinsip-prinsip GCG untuk perkembangan

dan pencapaian tingkat profitabilitas yang

diharapkan oleh Pemegang Saham dengan tetap

memperhatikan kepentingan Perusahaan dan

Pemangku Kepentingan lainnya.

• Perusahaan

oMendorong kegiatan usaha Perusahaan

agar lebih efisien dan efektif dengan

memperhatikan standar etika bisnis terhadap

pelanggan, masyarakat, pemerintah, dan

Pemangku Kepentingan lainnya.

Tinjauan KinerjaPenerapan Manajemen Risiko

Page 337: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 335

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Penerapan Manajemen Risiko

oMembangun lingkungan kerja Perusahaan

untuk mewujudkan perilaku profesional dan

produktif.

oMemberikan kepastian dan perlindungan

kepada Pemangku Kepentingan dalam

berhubungan dengan Perusahaan

sehingga nilai perusahaan meningkat, yang

menjamin terwujudnya keberhasilan dan

kesinambungan usaha Perusahaan dalam

jangka panjang.

• Dewan Komisaris Direksi dan Karyawan (Insan

Perusahaan).oMemberikan pedoman dan arahan bagi

Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

mengenai perilaku yang patut dan wajib

dilakukan, serta perilaku yang dilarang oleh

Perusahaan.

oMenciptakan lingkungan kerja yang

menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan

etika sehingga meningkatkan kinerja dan

produktivitas Dewan Komisaris, Direksi dan

Karyawan secara menyeluruh.

• Mitra Kerja

Menciptakan hubungan yang harmonis dengan

menjadikan mitra kerja sebagai mitra strategis

Perusahaan dalam menjalin kerjasama yang

lebih efisien dan efektif yang dilandasi sikap

profesional, transparan dan fairness.

• Masyarakat dan pihak lain yang terkait

Menciptakan hubungan yang harmonis, sinergis

dan saling menguntungkan dengan Perusahaan,

yang pada akhirnya akan menciptakan

kesejahteraan ekonomi-sosial bagi masyarakat

dan pihak lain yang terkait.

Ruang Lingkup

Pedoman Etika Perusahaan ini mengatur hal-hal yang

menjadi tanggung jawab Perusahaan, individu Insan

Perusahaan, maupun pihak lain yang melakukan

aktivitas dengan Perusahaan, yang meliputi:

• Etika Usaha Perusahaan.

Etika Usaha Perusahaan merupakan penjelasan

tentang bagaimana sikap, perilaku Perusahaan

sebagai suatu entitas bisnis bersikap, beretika

dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan

kepentingan Perusahaan dengan kepentingan

stakeholder sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

• Etika Perilaku Perusahaan.

Etika Perilaku Perusahaan merupakan penjelasan

tentang bagaimana Insan Perusahaan dalam

berhubungan, bersikap, beretika dan bertindak

sesuai kaidah-kaidah dan ketentuan yang berlaku.

• Pelaksanaan Pedoman Etika Perusahaan.

Menjelaskan tentang pelaksanaan etika

Perusahaan, melakukan sosialisasi dan tata

cara pelaporan, penanganan dan penegakan

pelanggaran serta sanksi yang diterapkan secara

efektif dan menyeluruh kepada Insan Perusahaan

dan stakeholder.

Pokok-Pokok Pedoman Etika Perusahaan.

Selanjutnya Pedoman Etika Perusahaan menjelaskan

berbagai etika yang harus diterapkan dalam

pelaksanaan Hubungan Perusahaan dengan para

pihak, yang meliputi.

• Hubungan dengan Pemegang Saham

(Shareholders)

• Hubungan dengan Karyawan

• Hubungan dengan Pelanggan (Customers)

• Hubungan dengan Pesaing(Competitor)

• Hubungan dengan Pemasok (Suppliers)

• Hubungan dengan Kreditur

• Hubungan dengan Investor

• Hubungan dengan Mitra Bisnis

• Hubungan dengan Pemerintah

• Hubungan dengan Masyarakat

• Hubungan dengan Media Massa

• Hubungan dengan Anak Perusahaan

Page 338: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level336

Kode Etik dan Budaya Perusahaan

Sebagai perusahaan publik, Perseroan bertanggung

jawab untuk memenuhi harapan Pemegang Saham

dan Pemangku Kepentingan (stakeholders).

Perseroan dikelola secara profesional dengan

senantiasa menjaga dan membina hubungan dengan

semua Pemangku Kepentingan (stakeholders) sesuai

standar etika bisnis. Dalam mengemban tanggung

jawab tersebut, Perusahaan menerapkan Pedoman

GCG secara konsisten, yang ditunjang dengan

standar etika perilaku bisnis dan individu yang

dituangkan dalam Pedoman Kode Etik Perseroan,

yang ditinjau secara berkala.

Pedoman Kode Etik Perseroan ini digunakan sebagai

landasan untuk membentuk dan mengatur tingkah

laku yang konsisten berdasarkan prinsip-prinsip

berkesadaran etis (ethical sensibility), berpikir etis

(ethical reasoning), dan berperilaku etis (ethical

conduct) sebagai bagian upaya menumbuhkan

integritas yang tinggi. Pada akhirnya integritas tinggi

yang menyertai penerapan tata kelola yang baik akan

menjamin perwujudan visi, misi, falsafah, nilai-nilai

dan Budaya Perusahaan.

Pedoman tersebut memberikan petunjuk praktis dan

pedoman perilaku bagi seluruh Organ Perusahaan,

Pegawai Perusahaan, Anak Perusahaan dan Afiliasi

serta Pemangku Kepentingan (stakeholders) lainnya

yang harus dipatuhi dalam berinteraksi dengan semua

pihak, dan harus dijadikan landasan dalam proses

pengambilan keputusan, serta sebagai sarana untuk

menciptakan lingkungan kerja yang positif dalam

mendukung terlaksananya kegiatan Perusahaan

dengan baik dan benar, dalam batas-batas norma

dan etika berusaha sesuai dengan Pedoman GCG.

Selain hal tersebut Pedoman Kode Etik ini sebagai

sarana untuk terciptanya hubungan yang harmonis,

sinergis dan saling menguntungkan antara Pemangku

Kepentingan (stakeholders) dengan Perusahaan.

Pedoman Kode Etik Perseroan telah dilakukan

penyusunan ulang atas butir-butir ketentuan dalam

Pedoman Kode Etik Perusahaan yang telah ada,

menyesuaikan kembali aturan di dalamnya dengan

Pedoman GCG dan praktik-praktik lazim terkini.

Langkah tersebut diikuti dengan sosialisasi dan

pemberlakuan Pedoman Kode Etik Perseroan.

Perseroan senantiasa mendorong kepatuhan terhadap standar etika dan berkomitmen untuk mengimplementasikannya, serta mewajibkan seluruh pimpinan dari setiap tingkatan

bertanggungjawab untuk memastikan bahwa pedoman perilaku dipatuhi dan dijalankan dengan baik pada jajaran masing-masing

Pokok-pokok Kode Etik

Pedoman Kode Etik Perseroan menjelaskan kebijakan

perilaku perusahaan, jenis-jenis pelanggaran,

mekanisme pengaduan pelanggaran maupun sanksi

bagi pelanggaran yang terjadi. Kebijakan perilaku

mengatur hal-hal yang menjadi tanggung jawab

Perseroan, individu jajaran Perseroan maupun pihak

lain yang melakukan bisnis dengan Perseroan,

meliputi:

• Etika Bisnis Perseroan.

Merupakan penjelasan tentang bagaimana sikap

dan perilaku Perseroan sebagai suatu entitas

bisnis bersikap, beretika dan bertindak dalam

upaya menyeimbangkan kepentingan Perseroan

dengan kepentingan stakeholder sesuai dengan

prinsip-prinsip GCG dan nilai-nilai korporasi yang

sehat.

• Etika Perilaku Individu.

Merupakan penjelasan tentang bagaimana

individu Jajaran Perseroan dalam berhubungan,

Page 339: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 337

Kode Etik dan Budaya Perusahaan

bersikap, beretika dan bertindak sesuai kaidah-

kaidah dan ketentuan yang berlaku.

Aturan pokok yang tercakup pada Etika Bisnis

Perseroan dengan aspek yang kritis terhadap

jalannya operasional perusahaan diantaranya:

(i) Etika dalam berhubungan dengan pemangku

kepentingan; (ii). Kepedulian terhadap

Lingkungan, kesehatan dan Keselamatan Kerja;

(iii) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan; iv) Kesempatan kerja yang adil; (v)

Pemberian dan penerimaan hadiah dan donasi; (vi)

Hak kekayaan intelektual; (vii) Etika berkompetisi;

(viii) Etika hubungan dengan Stakeholders; (ix)

Etika hubungan kerja.

Sedangkan Etika Kerja yang harus dipenuhi oleh

individu jajaran Perseroan, meliputi: (i) Integritas

dan komitmen; (ii) Penyalahgunaan jabatan; iii)

Etika berhubungan dengan Manajemen dan

sesama karyawan; (iv). Kerahasiaan informasi; (v)

Insider Trading; (vi) Perlindungan dan penggunaan

aset secara efisien; (vii) Citra perseroan; (viii)

Keterlibatan dalam penyalahgunaan alkohol dan

napza.

Penandatanganan Pernyataan Kepatuhan, Benturan Kepentingan dan Kepemilikan Saham sebagai salah satu parameter dalam penerapan Kode Etik Perseroan.

Pernyataan Kepatuhan

Untuk membangun budaya kepatuhan di seluruh

lini organisasi, Perseroan menyebarkan Pernyataan

Kepatuhan untuk semua Pegawai agar melaksanakan

standar etika yang harus ditanda-tangani. Penerapan

nilai etika ini menjadi bagian dari kepatuhan atas

pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

(Good Corporate Governance - GCG). Perseroan

mewajibkan Organ Perusahaan dan Pegawai,

Anak Perusahaan dan Afiliasi serta Pemangku

Kepentingan (stakeholders) lainnya untuk memahami

dan mematuhi Pedoman Kode Etik, Pedoman

GCG, Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, khususnya yang

mengatur mengenai tugas dan kewajiban masing-

masing pihak.

Pengaturan Bisnis Entitas Anak

Dalam melakukan pengelolaan terhadap bisnis

Anak Perusahaan, Perusahaan mendasarkan pada

prinsip-prinsip GCG dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, termasuk namun tidak

terbatas pada penetapan kriteria, pengangkatan dan

pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi Anak

Perusahaan dan Afiliasi.

Penyalahgunaan Jabatan

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang

terkait dengan jabatannya, anggota Dewan

Komisaris, Direksi dan Pegawai dilarang :

1. Menyalahgunakan jabatan, baik langsung

maupun tidak langsung, untuk mendapatkan

keuntungan pribadi, keluarga, kelompok

tertentu, maupun pihak-pihak lainnya.

2. Memanfaatkan potongan harga (diskon) untuk

kepentingan pribadi. Potongan harga (diskon)

meliputi tetapi tidak terbatas pada pengadaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

perlengkapan dan peralatan kantor, transportasi,

potongan premi asuransi, penutupan asuransi,

pemberian uang, dan atau potongan harga

(diskon) sejenis lainnya.

3. Memanfaatkan fasilitas Perusahaan untuk

kepentingan pribadi.

Kepedulian terhadap Lingkungan, Kesehatan,

dan Keselamatan Kerja

Perusahaan senantiasa menjaga dan peduli terhadap

lingkungan sekitar serta kesehatan dan keselamatan

kerja Pegawai sesuai dengan peraturan perundang-

Page 340: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level338

undangan yang berlaku. Hal ini merupakan tanggung

jawab bersama dari seluruh Dewan Komisaris, Direksi

dan Pegawai Perusahaan.

Sosialiasi Kode Etik

Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan

sosialisasi secara efektif dan menyeluruh dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

• Melakukan sosialiasi code of conduct kepada

seluruh Jajaran Perseroan, Pelanggan dan Mitra

Kerja secara berkala melalui pelatihan, banner

maupun media intranet.

• Melakukan evaluasi atas pencapaian atau

pemahaman kepada Jajaran Perseroan, baik pada

masa orientasi maupun masa bekerja.

• Pengkajian secara berkala butir-butir aturan code

of conduct dalam rangka pengembangan code of

conduct lebih lanjut.

Penyelenggaraan sosialisasi ini dilakukan oleh

Bagian Sekretaris Perusahaan, selaku penanggung

jawab implementasi GCG dan code of conduct

berkoordinasi dengan unit kerja terkait.

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI.

Sebagai wujud komitmen Perusahaan untuk

menjalankan aktivitas bisnisnya dengan berdasarkan

praktek terbaik GG untuk meningkatkan nilai

perusahaan (corporate value) dalam jangka panjang,

Perusahaan menyusun dan menetapkan pedoman

Pedoman Pengendalian Gratifikasi bagi seluruh Insan

Perusahaan.

Pedoman Pengendalian Gratifikasi ini merupakan

komitmen Perusahaan untuk memberikan arah,

mempengaruhi, membentuk, mengatur dan

melakukan kesesuaian perilaku berdasarkan prinsip-

prinsip berkesadaran (ethical sensibility), berpikir

etis (ethical reasoning), dan berperilaku etis (ethical

conduct) sehingga tercapai keluaran yang konsisten

yang sesuai dengan budaya kerja perusahaan dalam

mencapai visi dan misinya.

Tujuan pengendalian gratifikasi di Perseroan

yaitu memberikan arah dan acuan bagi Insan

Perusahaan mengenai gratifikasi; memberikan

arah dan acuan bagi Insan Perusahaan mengenai

pentingnya kepatuhan melaporkan gratifikasi untuk

perlindungan dirinya sendiri maupun keluarganya

dari peluang dikenakannya tuduhan tindak pidana

suap; dan membentuk lingkungan instansi/ organisasi

yang sadar dan terkendali dalam penanganan

praktik gratifikasi sehingga prinsip keterbukaan dan

akuntabilitas dalam menjalankan kegiaan operasional

dan melakukan transaksi bisnis sehari-hari.

Butir-Butir Kebijakan Pengendalian Gratifikasi

Perseroan:

• Penolakan Terhadap Gratifikasi

Insan Perusahaan dan/atau anggota Keluarga

Inti-nya WAJIB MENOLAK pada kesempatan

pertama apabila ditawarkan dan/atau diberikan

hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainment)

dengan sopan dan santun serta melaporkannya

kepada UPG Semen Indonesia.

• Penerimaan Gratifikasi

oInsan Perusahaan dan/atau anggota keluarga

inti DILARANG menerima hadiah dalam

bentuk apapun yang bertujuan untuk

mempengaruhi pengambilan keputusan yang

melanggar ketentuan yang ada dan atau

menimbulkan pandangan ketidakwajaran.

Pengecualian untuk ini adalah menerima

barang promosi yang mencantumkan logo/

nama perusahaan pemberi

oPerusahaan, Insan Perusahaan dan/atau

anggota Keluarga Inti DILARANG untuk

menerima suap (uang, barang, jasa ataupun

bentuk lainnya) sebagai imbalan dari

manapun untuk mempengaruhi pengambilan

keputusan yang bersangkutan yang

bertentangan/melanggar kewajiban yang

seharusnya dilaksanakan.

Tinjauan KinerjaKode Etik dan Budaya Perusahaan

Page 341: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 339

• Pemberian Gratifikasi

o Insan Perusahaan DILARANG memberikan

atau menawarkan sesuatu, baik langsung

ataupun tidak langsung, kepada pejabat

negara dan atau individu yang mewakili

mitra bisnis, yang dapat mempengaruhi

pengambilan keputusan

o Perusahaan, Insan Perusahaan dan/atau

anggota Keluarga Inti DILARANG untuk

memberikan suap (uang, barang, jasa

ataupun bentuk lainnya) sebagai imbalan

kepada pihak manapun untuk mempengaruhi

pengambilan keputusan yang bersangkutan

yang bertentangan/melanggar kewajiban

yang seharusnya dilaksanakan

o Perusahaan DAPAT memberikan hadiah/

cindera mata yang wajar atas beban

Perusahaan dengan syarat :

• menunjang kepentingan Perusahaan, dan

• tidak dimaksudkan untuk menyuap, dan

• telah dianggarkan oleh Perusahaan, dan

• apabila hadiah/cindera mata berupa

benda maka harus mencantumkan logo/

nama perusahaan

Komitmen Pengendalian Gratifikasi Perseroan

tersebut dipegang teguh oleh seluruh jajaran

Pengurus dan jajaran pelaksana, untuk mendukung

upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di

lingkungan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,

dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:

• Prinsip Dasar:

oPT Semen Indonesia (Persero) Tbk tidak

akan menawarkan atau memberikan suap,

gratifikasi atau uang pelicin dalam bentuk

apapun kepada lembaga pemerintah,

perseorangan atau kelembagaan, perusahaan

domestik atau asing untuk mendapatkan

berbagai bentuk manfaat/ kemudahan

sebagaimana dilarang oleh perundang-

undangan yang berlaku;

oPT Semen Indonesia (Persero) Tbk tidak akan

meminta atau menerima suap, gratifikasi

dan uang pelicin dalam bentuk apapun dari

perseorangan atau kelembagaan, perusahaan

domestik atau perusahaan asing terkait

dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

sebagaimana dilarang oleh perundang-

undangan yang berlaku; dan

oPT Semen Indonesia (Persero) Tbk bertanggung

jawab mencegah dan mengupayakan

pencegahan korupsi di lingkungannya dengan

meningkatkan integritas, pengawasan, dan

perbaikan sistem sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

oPT Semen Indonesia (Persero) Tbk akan

menerapkan dan melaksanakan fungsi

pengendalian gratifikasi di lingkungan PT

Semen Indonesia (Persero) Tbk.

oPT Semen Indonesia (Persero) Tbk akan

mempersiapkan anggaran yang diperlukan

dalam penerapan pengendalian gratifikasi

di lingkungan PT Semen Indonesia (Persero)

Tbk, yang meliputi antara lain kegiatan

penyusunan aturan, Training of Trainers (ToT),

sosialisasi/diseminasi, pemrosesan pelaporan

penerimaan hadiah/fasilitas serta monitoring

dan evaluasi.

oPT Semen Indonesia (Persero) Tbk akan

menyediakan sumber daya manusia, termasuk

membentuk pelaksana pengendalian

gratifikasi yang bertugas untuk menerapkan

pengendalian gratifikasi.

oPT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan KPK

akan menjaga kerahasiaan data pelapor

penerima hadiah/fasilitas kepada pihak

manapun, kecuali diminta berdasarkan

ketentuan perundang-undangan yang

berlaku.

Pernyataan komitmen perseroan ditandatangani

tanggal 3 Desember 2013 antara Direktur

Kode Etik dan Budaya Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 342: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level340

Utama Perseroan dengan Pimpinan KPK. Sampai

dengan saat ini perseroan telah menyelesaikan

tahapan penerapan Pengendalian Gratifikasi yaitu

Penyusunan pedoman Pengendalian Gratifikasi,

Training of Trainer oleh KPK dan Pembentukan Unit

Pengendali Gratifikasi. Selama tahun 2014 Perseroan

telah melaporkan 16 barang yang diduga gratifikasi

dan dilaporkan ke KPK dengan hasil verifikasi oleh

KPK bahwa 11 barang tersebut dikelola oleh Unit

Pengendali gratifikasi, 1 dikembalikan ke penerima

dan 4 barang menjadi milik negara.

BUDAYA PERUSAHAAN

Sebagai bagian dari pengembangan usaha dan

mewujudkan visi, sejak tahun 2011 Perseroan

telah mengintrodusir rumusan budaya baru yang

diformulasikan dari nilai-nilai budaya yang berkembang

dan diyakini akan memberi kekuatan seluruh

jajaran untuk senantiasa berkarya dan berkembang

bersama-sama. Proses pembentukan budaya

korporasi berawal dari kesadaran bahwa perusahaan

memerlukan perekat untuk mempersatukan

perusahaan-perusahaan yang berada di dalam

group perseroan yaitu Semen Padang dan Semen

Tonasa dengan memformulasi budaya korporasi

yang bersifat universal dan mengakomodasi aspirasi

karyawan. Dengan terbentuknya budaya korporasi

yang bersifat universal dan mengakomodasi aspirasi

karyawan, budaya ini telah meresap dan dipraktikkan

dalam aktivitas sehari-hari karyawan dan menjadi

akselerator pertumbuhan kinerja Perseroan demi

mencapai visi untuk menjadi perusahaan persemenan

terkemuka di Asia Tenggara.

Budaya Perusahaan merupakan sumber dari

seluruh pranata organisasi (software) pengaturan

pengelolaan perusahaan, yang dikembangkan dari

falsafah dan nilai-nilai yang menjadi pedoman dan

keyakinan insan Perseroan dalam melaksanakan

tugasnya.

Budaya korporasi disusun dalam akronim “CHAMPS”

yang mengandung nilai-nilai budaya sebagai berikut:

• C ompete With a Clear & Synergized Vision

• H ave a High Spirit for Continuous Learning

• A ct with High Accountability

• M eet Customer Expectation

• P erform ethically with high Integrity

• S trengthening Teamwork

Kata CHAMPS merupakan penggalan dari kata

bahasa Inggris “CHAMPION” yang memiliki arti

“pemenang” atau ”juara”. Huruf S pada akhir

kata CHAMPS menunjukkan bahwa pemenang

berjumlah jamak/lebih dari satu orang, yaitu para

karyawan yang ada dalam semua perusahaan yang

tergabung dalam grup di Perseroan. Selanjutnya

nilai-nilai budaya tersebut diaktualisasikan ke dalam

perilaku kunci (key behavior). Redefinisi Budaya

Perusahaan ini adalah bagian dari upaya untuk

meningkatkan kesiapan seluruh jajaran Perseroan

dalam merealisasikan rencana jangka panjang dan

meraih peluang pertumbuhan usaha.

PEDOMAN SISTIM PELAPORAN PELANGGARAN /

WHISTLEBLOWING POLICY

Dalam rangka meningkatkan kualitas transparansi,

akuntabilitas dan fairness dalam praktek tata

kelola yang baik, perseroan telah mensosialisasikan

dan menerapkan pedoman sistem pelaporan

pelanggaran (Whistle Blowing Policy-“WBP”) yang

dapat menampung segala keluhan, pengaduan dan

laporan dari pihak internal maupun eksternal.

Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing

System) yang efektif akan mendorong partisipasi balk

karyawan maupun stakeholders di luar Perusahaan

untuk lebih berani bertindak guna mencegah

terjadinya pelanggaran dengan melaporkannya ke

pihak yang dapat menanganinya. Hal ini berarti bahwa

Tinjauan KinerjaKode Etik dan Budaya Perusahaan

Page 343: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 341

Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing

System) nantinya diharapkan mampu mengubah

budaya “diam” menuju ke arah budaya “kejujuran

dan keterbukaan”.

Melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran

(Whistleblowing System) maka akan timbul persepsi

yang kuat bahwa apabila seseorang melakukan

pelanggaran, maka pelanggaran tersebut dapat

terdeteksi dan dilaporkan. Dengan demikian apabila

Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing

System) ini dilaksanakan secara tegas dan konsisten,

akan dapat mewujudkan Insan Perusahaan yang

memiliki kinerja yang unggul, patuh terhadap hukum,

bersih dan menjunjung tinggi etika.

Dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan

praktek tata kelola terbaik, Perseroan telah

memperbaiki dan menyempurnakan Pedoman Sistem

Pelaporan Pelanggaran PT Semen Indonesia (Persero)

Tbk, yang diresmikan melalui SK pemberlakuan yang

ditanda-tangani oleh Komisaris Utama dan Direktur

Utama pada bulan November 2014.

Tujuan

Maksud penyusunan dan penerapan Pedoman Sistem

Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) ini

adalah menangani dan menindaklanjuti terjadinya

pelanggaran sebagai bagian dari implementasi

GCGdi tingkat operasional.

Sasaran dari penerapan WBS Perseroan, diantaranya:

• Menciptakan iklim yang kondusif dan mendorong

pelaporan terhadap hal hal yang dapat

menimbulkan kerugian finansial maupun non-

finansial, termasuk hal-hal yang dapat merusak

citra organisasi;

• Mempermudah manajemen untuk menangani

secara efektif laporan laporan pelanggaran

dan sekaligus melindungi kerahasiaan identitas

pelapor serta tetap menjaga informasi ini dalam

arsip khusus yang dijamin keamanannya.

• Membangun suatu kebijakan dan infra struktur

untuk melindungi pelapor dari balasan pihak-

pihak internal maupun eksternal;

• Mengurangi kerugian yang terjadi karena

pelanggaran melalui deteksi dini;

• Meningkatkan reputasi perusahaan.

Organisasi Penanganan Pelaporan Pelanggaran

Direksi bertanggung jawab atas terlaksananya sistem

pelaporan pelanggaran di Perusahaan dan Dewan

Komisaris bertanggungjawab dalam pengawasan

terhadap pelaksanaan sistem tersebut. Direksi

dan Dewan Komisaris bersama-sama membentuk

organisasi pelaporan pelanggaran di Perusahaan.

Organisasi ini bersifat sentralistik mencakup

pengelolaan pelaporan pelanggaran (whistleblowing)

di Perusahaandan di Anak Perusahaan.

Organisasi penangnan pelaporan pelanggaran terdiri

atas empat elemen utama, yakni:

• Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran (TP3),

bertugas untuk:

o Menerima, mencatat (meregistef) dan

mengelompokkan laporan pelanggaran

berdasarkan kategori terlapor.

o Melaksanakan program perlindungan

pelapor sesuai dengan kebijakan yang telah

ditetapkan, termasuk menjaga kerahasiaan

pelapor dan terlapor (asas praduga tidak

bersalah).

o Menjaga komunikasi teratur dengan Pelapor.

o Melaporkan laporan perkembangan (activity

report) setiap 6 bulan sekali kepada Dewan

Komisaris.

• Tim Investigasi, terdiri dari Tim Investegasi

Internal, Tim Investigasi Eksternal, dan Tim

Investigasi Anak Perusahaan.

Tugasnya secara keseluruhan adalah melakukan

investigasi lebih lanjut terhadap substansi

pelanggaran yang dilaporkan dengan tujuan

untuk mencari dan mengumpulkan bukti-bukti

Kode Etik dan Budaya Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Page 344: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level342

yang diperlukan guna memastikan bahwa telah

terjadi pelanggaran.

• Dewan Komisaris, dengan tugas utama.

o Melakukan seleksi, konfirmasi (dari aspek

kategori jenis pelanggaran, siapa yang

melakukan dan kelengkapan dokumennya)

dan verifikasi, serta memutuskan apakah

laporan akan ditindaklanjuti atau diarsip

untuk pelanggaran yang dilakukan oleh

Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Organ

Pendukung Dewan Komisaris.

o Apabila laporan pelanggaran diputuskan

untuk ditindaklanjuti, maka Dewan Komisaris:

− Menugaskan Tim Investigasi untuk

melakukan investigasi, apabila

pelanggaran dilakukan oleh Anggota

Dewan Komisaris (individu), Direksi dan

Organ Pendukung Dewan Komisaris, atau

− Merekomendasikan kepada Direksi (selaku

Pemegang Saham Anak Perusahaan)

untuk menindaklanjuti melalui proses

investigasi, apabila pelanggaran dilakukan

oleh Dewan Komisaris dan Direksi Anak

Perusahaan.

• Direksi, dengan tugas utama:

o melakukan seleksi, konfirmasi (dari aspek

kategori jenis pelanggaran, siapa yang

melakukan dan kelengkapan dokumennya)

dan verifikasi, serta memutuskan apakah

laporan akan ditindaklanjuti atau diarsip

untuk pelanggaran yang dilakukan oleh

Karyawan.

o Direksi berwenang menugaskan lim

Investigasi untuk melakukan investigasi

terkait pelanggaran yang dilakukan oleh

Dewan Kornisarls, Direksi dan Karyawan

Anak Perusahaan.

Jenis Pelanggaran

Perseroan mengelompokan pelanggaran kedalam

tiga jenis pelanggaran, dengan penanganan yang

berbeda-beda, yakni.

• Kategori I (Korupsi dan Tindak Pidana Ekonomi):

• Kategori 2 (Tindak kejahatan terkait pidana

umum):

• Kategori 3 (Pelanggaran terkait kebijakan

Perusahaan):

Perseroan menjamin kerahasiaan identitas pelapor,

kecuali apabila pengungkapan tersebut diperlukan

dalam kaitan dengan laporan atau penyidikan yang

dilakukan oleh pihak berwajib. Perseroan bahkan

memberikan penghargaan yang sesuai untuk laporan

yang terbukti kebenarannya dan manakala pelapor

tidak terlibat didalamnya.

Perlindungan Pelapor

Perseroan berkomitmen untuk melindungi pelapor

pelanggaran (whistleblower protection) yang

beritikad baik dan perseroan akan patuh terhadap

segala peraturan perundangan yang terkait serta

best practices yang berlaku dalam penyelenggaraan

sistem pelaporan pelanggaran.

Karyawan yang menjadi pelapor yang beritikad baik

akan dilindungi dari tindakan pemecatan, penurunan

jabatan atau pangkat’ pelecehan atau diskriminasi

dalam segala bentuk dan catatan yang merugikan

dalam file data pribadinya.

Penyampaian laporan secara anonim tetap akan

diterima oleh petugas yang diberi kewenangan

untuk menerima laporan tersebut, tetapi harus

disadari bahwa terdapat kesulitan untuk melakukan

klarifikasi, namun laporan tersebut tetap akan

ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur yang ada.

Perseroan menetapkan sangsi atas penyalah gunaan

WBS dan ditegaskan bahwa para pihak (baik internal

maupun eksternal) yang menyampaikan laporan

berupa fitnah atau laporan palsu akan diberikan sanksi

termasuk proses hukum dan tidak memperoleh baik

jaminan kerahasiaan maupun perlindungan Pelapor.

Tinjauan KinerjaKode Etik dan Budaya Perusahaan

Page 345: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 343

Kasus Pelaporan dan Perkembangan

Penanganan Pelaporan (Edy –ok)

Sepanjang tahun 2014 ada 2 kasus yang telah

dilaporkan melalui mekanisme WBS dan 2 kasus yang

merupakan laporan tahun 2013 dan penyelesaiannya

sampai dengan pertengahan tahun 2014. Hasil

penanganan adalah: 1 kasus yang merupakan

pelanggaran serius dan memberikan sanksi kepada

3 orang dengan pemberhentian dan 5 karyawan

dilakukan mutasi dan pemberian teguran keras.

Kode Etik dan Budaya Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Tata Cara Pelaporan dan Penanganan

Pelanggaran

Dalam Pedoman WBS juga dijelaskan tata cara

penyampaian pelaporan dan prosedur penanganan

pelanggaran, lengkap dengan skema cara pelaporan

sesuai dengan dugaan terlapor. Berikut adalah

beberapa skema proses pengelolaan pelaporan

pelanggaran.

Skema Pelaporan Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran diduga dilakukan Dewan

Komisaris (Board) PTSI

Sekper (Anggota TP3)

Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran (TP3) (Sekdekom. Sekper, Hukum & GRC)

Dewan Komisaris

Tim Investigasi

Dewan Komisaris

Pelanggaran Kategori 2

Kepolisian/Kejaksaan

Tindak Lanjut sesuai Peraturan Perundang-undangan

Pelanggaran Kategori 1

KPK/Kepolisian/Kejaksaan

Pelanggaran Kategori 3

Tindak Lanjut sesuai Kewenangan dan Prosedur

Sekper (Anggota TP3)

ditindaklanjuti

Tidak memenuhi unsur kejahatan dan pelanggaran

Memenuhi unsur kejahatan dan pelanggaran

Tidak

Ya

TP3

(031) 398 1732 ext. 3132 atau 3028 atau 5027

www.semenindonesia.com/pelaporan pelanggara

Saluran Pelaporan

Kotak 5000

Arsip

Page 346: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level344

Tinjauan KinerjaKode Etik dan Budaya Perusahaan

Skema Pelaporan Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran diduga dilakukan Dewan

Komisaris (Board) PTSI

Sekper (Anggota TP3)

Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran (TP3) (Sekdekom.

Sekper, Hukum & GRC)

Pemegang Saham (Mayoritas)

Melakukan investigasi yang berkordinasi dengan instansi dan

pihak-pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan dan peraturan

perundangan yang berlaku

Tindak lanjut sesuai Peraturan Perundangan-undangan atau Kebijakan Pemegang Saham

Sekper (Anggota TP3)

(031) 398 1732 ext. 3132 atau 3028 atau 5027

www.semenindonesia.com/pelaporan pelanggara

Saluran Pelaporan

Kotak 5000

Page 347: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 345

Kode Etik dan Budaya Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Skema Proses Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran diduga dilakukan Direksi dan

Dewan Komisaris anak Perusahaan PTSI

Sekper (Anggota TP3)

Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran (TP3) (Sekdekom. Sekper, Hukum & GRC)

Dewan Komisaris PTSI

Direksi PT SI selaku pemegang saham

Direksi PT SI selaku pemegang saham

Tim Investigasi Eksternal

Pelanggaran Kategori 2

Kepolisian/Kejaksaan

Tindak Lanjut sesuai Peraturan Perundang-undangan

Pelanggaran Kategori 1

KPK/Kepolisian/Kejaksaan

Pelanggaran Kategori 3

Tindak Lanjut sesuai Kewenangan dan Prosedur

Sekper (Anggota TP3)

ditindaklanjuti

Tidak memenuhi unsur kejahatan dan pelanggaran

Memenuhi unsur kejahatan dan pelanggaran

Tidak

Ya

TP3

(031) 398 1732 ext. 3132 atau 3028 atau 5027

www.semenindonesia.com/pelaporan pelanggara

Saluran Pelaporan

Kotak 5000

Arsip

Page 348: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level346

OFFICE OF THE CEO (OOTC)Office of the CEO (OOTC) merupakan tim khusus yang bertugas sebagai think tank bagi Direktur Utama yang mencakup 3 (tiga) bidang, yaitu:

• Visi dan Misi (Vision & Mission)Membantu Direktur Utama dalam menetapkan visi dan misi Perseroan serta menyusun strategi dan pengembangan usaha secara menyeluruh. Pada bidang ini, tim bertugas:§Memberi masukan dalam mengkaji ulang dan

menetapkan kembali Visi dan Misi Perseroan.§Bersama Kepala Divisi /Kepala Departemen

mengidentifikasi isu dan permasalahan strategis bagi perusahaan, pengembangan strategis dan peluang-peluang bisnis dengan pendekatan bottom up.

§Mengembangkan ide-ide dan agenda trategis, meliputi:o Mempertimbangkan data dan fakta

pendukung dalam menganalisa dan menjawab isu-isu strategis

o Mengkaji dan menetapkan prioritas pelaksanaan rencana strategis seusai alokasi sumber daya (modal, kompetensi), manfaat dan keuntungan strategis

o Mengkaji dan mengembangkan rencana jangka panjang dan Rencana Strategis lima tahunan selaras dengan perubahan lingkungan bisnis.§Melakukan analisa dan rekomendasi

atas peluang usaha secara berkala dengan melibatkan pimpinan fungsional.

§Evaluasi isu-isu strategis Perseroan.

• Peningkatan Kinerja (Performance Improvement)Membantu Direktur Utama dalam menetapkan ukuran pencapaian kinerja sesuai dengan target Perseroan, serta memantau dan merekomendasikan peningkatan kinerja operasional. Aktifitas-aktifitas dalam bidang ini meliputi:

Tinjauan KinerjaKode Etik dan Budaya Perusahaan

§Mengawasi mekanisme pengelolaan untuk menjamin transparansi dan memonitor kegiatan operasional melalui perbandingan pencapaian target strategis.

§Penyusunan ukuran pencapaian kinerja perusahaan agar diperoleh kinerja yang optimal.

§Mengembangkan kemampuan Perseroan dalam mencapai transparansi kinerja lintas perusahaan dalam grup usaha.

§Monitoring kemajuan operasional terhadap target kinerja.

§Mengkaji dan memberikan masukan atas pengelolaan dan mitigasi risiko-risiko utama Perseroan.

§Mengelola dan mengembangkan knowledge management untuk kemajuan bersama.

§• Proyek-proyek Khusus (Special Project)

Membantu Direktur Utama dalam melakukan

pengawasan terhadap proyek–proyek strategis

perusahaan, menyusun ringkasan kemajuan

inisiatif/proyek strategis, dan melakukan mitigasi

atas risiko-risiko proyek. Beberapa peran yang

dialksanakan dalam kaitan ini, mencakup:

§Memastikan pemahaman seluruh pihak atas

inisiatif strategis, mencakup:

o nilai strategis, tujuan, target, ruang

lingkup, penanggung jawab, sumber saya

termasuk ketergantungan satu dengan

yang lain.

o Menetapkan ukuran kinerja yang harus

dipenuhi dan diawasi

o Identifikasi risiko potensial dan

mitigasinya.

§Monitor - Melaksanakan pengawasan

terhadap inisiatif strategis, mencakup:

o Monitor ukuran kinerja inisiatif strategi

o Mengkaji dan mengawasi kinerja inisiatif

strategis, yakni aktivitas utama dan jalur

kritisnya.

Page 349: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 347

Kode Etik dan Budaya Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

§Eksekusi - Melakukan mitigasi atas risiko-risiko

kecil maupun sedang, bersama-sama dengan

tim manjemen pelaksana proyek, sebelum

membesar. Termasuk memberikan bantuan

dan memfasilitasi pelaksana proyek dalam

mengelolan inisiatif strategis lintas fungsi.

§Memberikan laporan ringkas mengenai

kemajuan inisiatif strategis, mencakup:

o Desain panel kinerja dari kemajuan inisiatif

strategis

o Desain panel kinerja lengkap dari inisiatif

strategis.

OOTC senantiasa memastikan arah pengembangan,

KPI dan pelaksanaan proyek strategis Perseroan

sesuai program-program yang telah dituangkan di

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.

TATA KELOLA YANG PERLU MENDAPAT

PERHATIAN

Berdasarkan asesmen yang dilakukan oleh BPKP

Perwakilan Jawa Timur ada beberapa hal yang perlu

mendapat perhatian dalam tata kelola perseroan

sehingga dapat terhindarkan dari terjadinya tata

kelola perusahaan yang kurang baik (bad corporate

governance).

Beberapa kondisi yang memerlukan perhatian dan

upaya peningkatan/perbaikan (area of improvements)

segera untuk mencapai atau mendekati best practice

diantaranya:

ü Penyusunan LHKPN secara tepat waktu: Dari 386

pegawai yang harus mengisi dan menyampaikan

LHKPN, baru 262 pegawai yang melaksanakan

ü Pemberian teguran/sanksi bagi yang belum/tidak

menyampaikan LHKPN: Tidak ada penetapan

sanksi.

ü Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kebijakan

whistle blowing secara berkala: Belum terdapat

evaluasi/pembahasan atas pelaksanaan kebijakan

sistem pelaporan pelanggaran.

ü Keputusan RUPS memuat alasan pemberhentian

Direksi: Keputusan RUPSLB tanggal 25 Maret 2014

tidak mencantumkan alasan pemberhentian.

ü Proses penilaian calon Dewan Komisaris

didukung dengan Berita Acara Penilaian: Tidak

ada dokumen Berita Acara Penilaian.

ü RKAP tidak memuat secara spesifik kegiatan

rencana kerja untuk kegiatan pelatihan bagi

anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

ü Rencana kerja pelatihan tidak dianggarkan secara

terpisah dari rencana pelatihan untuk karyawan.

ü Tidak semua ketidakhadiran rapat didukung

dengan surat kuasa dan Rapat intern Komisaris

belum seluruhnya didukung risalah rapat

Terhadap kelemahan dari hasil assessment sebagai

area of improvements, Perseroan telah melakukan

tindaklanjut sebagai prioritas dalam melakukan

perbaikan.

PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI

PERSEROAN

Perseroan dan entitas anak menghadapi 6 (enam)

tuntutan-tuntutan hukum, dengan ringkasan

perkaran dan perkembangan penanganan

sebagai berikut. Sedangkan untuk mengetahui

penjelasan lebih rinci mengenai pokok perkara, dan

perkembangannya dapat dilihat pada Catatan 48.4.

Informasi Penting Lainnya dari Laporan Keuangan

Audit Konsolidasian Perseroan tahun 2014.

Page 350: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level348

Tinjauan KinerjaKode Etik dan Budaya Perusahaan

No Pokok Perkara dan Perkembangan Terakhir Dampak Finansial

1 Pada tanggal 24 Oktober 2008, Semen Padang (“SP”) mengajukan Gugatan No. 99/Pdt.G/2008/PN.PDG di Pengadilan Negeri Padang (“PN Padang”), terhadap kegagalan PT Berkala International (“PT BI”) untuk memenuhi kewajibannya (wanprestasi) menyerahkan batubara sesuai dengan Perjanjian Jual Beli yang dibuat pada tahun 2008 oleh SP dengan PT BI.

Tidak ada, SP telah menyiapkan Provisi Rp23,76 miliar

Dalam gugatannya yang disampaikan kepada PN Padang SP memohon tiga hal:- Pembatalan perjanjian jual beli batubara antara SP dan PT BI.- Larangan mencairkan / mengklaim / mengakseptasi / mendebit rekening milik SP melalui

Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (“SKBDN”) untuk terkait transaksi jual beli batubara oleh pihak Bank Mandiri, PT BI, PT Eksplorasi Mantap Indonesia (selaku beneficiary), PT Maybank Indocorp (selaku bank koresponden) (Maybank).

Pada tanggal 17 April 2009, PN Padang mengeluarkan Putusan yang mengabulkan permohonan Provisi dan gugatan SP sebagai berikut:Melarang PT BI, Bank Mandri, PT Eksplorasi Mantap Indonesia, Maybank Indocorp atau pihak manapun juga maupun kuasanya untuk mencairkan / mengklaim / mengakseptasi / mendebit rekening milik SP atau rekening lainnya di Bank Mandiri.- Membatalkan Perjanjia Jual Beli batubara antara SP dengan PT BI berikut segala akibat

hukumnya.- Menyatakan batal SKBDN yang diterbitkan dalam rangka Perjanjian Jual Beli Batubara.

Atas putusan PN Padang tanggal 17 April 2009, maka Bank Mandiri dan Maybank mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Sumatera Barat, dan mengeluarkan putusan pada tanggal 27 Januari 2010 yang menguatkan putusan PN Padang tanggal 17 April 2009

Selanjutnya atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut, Bank Mandiri dan Maybank Indocorp mengajukan Kasasi kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 20 Meii 2010, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan Kasasi No. 217 K/PDT/2011 yang memenangkan SP, dan menolak Kasasi Bank Mandiri dan Maybank Indocorp.

Terhadap putusan Kasasi Mahkamah Agung, Bank Mandiri mengajukan Peninjauan Kembali (“PK”) kepada Mahkamah Agung.

Pada tanggal 14 Maret 2013, MA ditingkat PK mengeluarkan putusan No. 527/PK/Pdt/2012 yang membatalkan semua putusan sebelumnya dan mengadili sendiri dengan mengabulkan sebagian permohonan SP, antara lain :Menyatakan PT BI dan PT Eksplorasi Mantap Indonesia telah wanprestasi.- Membatalkan Perjanjian Jual Beli Batubara antara SP dengan PT BI.- Memberlakukan SKBDN yang diterbitkan dalam rangka Perjanjian Jual Beli Batubara antara

SP dengan PT BI.

Pada tanggal 30 Januari 2014 atas putusan yang telah mempunyai hukum tetap SP telah melakukan pembayaran sebesar Rp.25.903.089,-

Perkembangan perkembangan perkara terkini.- Pada tanggal 4 November 2014, PN Jakarta Pusat mengeluarkan putusan atas gugatan yang

diajukan SP, sebagai berikut :- Menyatakan bahwa PT BI dan PT Eksplorasi Mantap Indonesia dinyatakan melakukan

perbuatan melawan hukum (onrechtmatigdaad) sebagaimana diatur dalam pasal 1365 KUH Perdata.

Memutuskan bahwa PT BI dan PT Eksplorasi Mantap International mengganti kerugian kepada SP secara tanggung renteng sebesar Rp26.050.404 secara tunai dan sekaligus.

Selanjutnya atas putusan PN Jakarta Pusat, PT BI dan PT Eksplorasi Mantap pada tanggal 17 November 2014 mengajukan banding, namun hingga tanggal laporan dokumen memori banding belum diserahkan ke Pengadilan Tinggi.

2 Pada tanggal 1 September 2014, WALHI dan Joko Priyanto dan 6 orang warga rembang mengajukan gugatan tata usaha negara terhadap Izin Lingkungan Pendirian Pabrik Semen No. 660/177 tanggal 7 Juni 2012 milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah. Dan saat ini masih dalam tahap persidangan.

Page 351: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 349

Kode Etik dan Budaya Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

3 Pada tahun 1954, Perseroan membeli tanah seluas 2.876 ha di Desa Sidorukun Kecamatan Gresik Kab. Gresik kepada H. Mardjuki. Pada tahun 1977, H. Yusuf sebagai ahli waris H Mardjuki menjual tanah tersebut seluas 2.500 m2 kepada H. Ashari

Tidak ada dampak keuangan materia

Selanjutnya pada tahun 1978 s.d 2014 terjadi permasalahan hukum antara Perseroan dengan H. Yusuf dan ahli warisnya (lengkapnya dapat dilihat dalam Laporan Keuangan Konsolidasi.)

Yang kami sampaikan disini adalah permasalahan hukum terhitung sejak tahun 2008 s.d 2014.

Pada tahun 2008, H. Slamet juga mengajukan gugatan kembali di PN Gresik, kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Surabaya (PT). Pada 2 Maret 2009 PT menerbitkan keputusan yang memenangkan Perseroan dan kemudian H. Slamet mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 20 Oktober 2010, Mahkamah Agung menerbitkan keputusan yang memenangkan H. Slamet.

Pada tanggal 12 April 2011, Perseroan mengajukan Memori Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung dan pada tanggal 30 April 2013 dalam websitenya Mahkamah Agung dalam keterangannya telah mengabulkan PK dari Perseroan.

Perseroan secara resmi telah mendapatkan salinan secara lengkap atas putusan PK tersebut dan telah mengajukan pencabutan sita pada tanggal 2 Desember 2014 melalui Pengadilan Negeri Gresik.

4Pada tanggal 24 Mei 2012, Sunarto, Sunoto, Sudi (“Sunarto dkk”) mengajukan gugatan hukum terhadap Perseroan sebagai Tergugat dan Balai Lelang PT Tri Agung Lumintu sebagai Turut Tergugat di Pengadilan Negeri Tuban (“PN Tuban”).

Inti dari gugatan tersebut adalah gugatan material sebesar Rp5.000.000 dan gugatan immaterial sebesar Rp10.000.000 karena Sunarto dkk menganggap Perseroan telah ingkar janji dalam memprioritaskan Sunarto dkk untuk mengikuti lelang barang bekas (afval) di Pabrik Tuban.

Pada tanggal 29 Januari 2013, PN Tuban telah mengeluarkan putusan yang pada intinya menolak gugatan Sunarto dkk.

5 Pada tanggal 27 September 2012 Perseroan, sebagai Penggugat, mengajukan gugatan hukum terhadap PT Trimarta Nusaperdana (“Trimarta”) di Pengadilan Negeri Bekasi (“PN Bekasi”). Disebabkan Trimarta telah mendirikan bangunan berupa gedung futsal (indoor futsal) di atas tanah milik Perseroan seluas 3.167 m2. Tanah tersebut merupakan bagian dari Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2249

Tidak ada dampak keuangan materia

Pada tanggal 4 Maret 2013, PN Bekasi telah mengeluarkan putusan No.329/PDT.G/2012/PN.Bks, yang pada intinya memenangkan Perseroan. Terhadap putusan tersebut PT Trimarta tidak mengajukan banding, dengan demikian, keputusan PN Bekasi telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht). Selanjutnya Perseroan telah mengajukan eksekusi ke PN Bekasi dan akan dikoordinasikan dengan PN Gresik dan PT Surabaya.

6 Pada tanggal 11 November 2013, Suhartini mengajukan gugatan hukum terhadap Koperasi Warga Semen Gresik (“KWSG”) sebagai Tergugat dan Perseroan (sebagai Turut Tergugat) di Pengadilan Negeri Yogyakarta (“PN YK “).

Tidak ada dampak keuangan materia

Inti dari gugatan tersebut adalah gugatan material sebesar Rp674.230.980 dari Suhartini kepada KWSG karena Suhartini menganggap bahwa KWSG telah ingkar janji dengan tidak membayarkan ongkos kirim semen yang telah dibeli oleh Suhartini dari KWSG.

Pada tanggal 23 April 2014, PN YK telah mengeluarkan Putusan Sela terhadap gugatan Suhartini, pada intinya menolak gugatan Suhartini dengan pertimbangan Kompetensi Relatif bahwa PN YK tidak berwenang untuk memutus gugatan yang diajukan oleh Suhartini.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Perseroan secara resmi belum mendapatkan salinan lengkap atas Putusan Sela PN YK tersebut.

Page 352: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level350

Tinjauan KinerjaKode Etik dan Budaya Perusahaan

Dampak Keuangan Atas Seluruh Perkara Hukum

Perseroan meyakini seluruh kasus hukum tersebut

tidak memiliki dampak signifikan terhadap kegiatan

operasional maupun kondisi keuangan perusahaan. Selain

kasus tersebut, pada tahun pelaporan Perseroan tidak

menghadapi kasus lain, juga tidak pernah mengalami

sanksi administratif dari otoritas yang berwenang, baik

terhadap perusahaan maupun terhadap anggota Direksi

dan/atau Dewan Komisaris.

Sanksi Administratif dari Otoritas Terkait

Selama tahun pelaporan, seluruh perkara yang tengah

ditangani Perseroan tidak ada yang melibakan jajaran

Pengurus maupun jajaran pelaksana Semen Indonesia,

sehingga tidak ada sanksi administratif yang diberikan

oleh otoritas terkait (OJK dan BEI) terhadap Perseroan, baik

sebagai institusi maupun terhadap individu Pengurus dan

pelaksana.

Komitmen Penegakan Hukum

Perseroan berkomitmen kuat terhadap penegakan hukum

dan pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan.

Setiap pelanggaran kode etik ataupun pelanggaran hukum

yang melibatkan Karyawan senantiasa dikenakan sanksi

hukum sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.

Assuring the Move Into Next Level350

Page 353: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 351

Kode Etik dan Budaya Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Pada kasus pelanggaran disiplin berat yang terindikasi

melibatkan kalangan internal dan external berdampak

secara langsung maupun tidak langsung kepada Perseroan

dan didukung bukti-bukti yang kuat, Semen Indonesia

memberlakukan sanksi tegas berupa penghentian status

hubungan kerja disertai proses hukum sesuai ketentuan

yang berlaku.

Perseroan dalam komitmen penegakan hukum juga berkerja

sama dengan beberapa intsansi penegak hukum :

1. Kesepakatan Bersama No. 0233/HK-

06/50031940/04.2014 dan B-105/G/Gs.1/04/2014

tanggal 17 April 2014 antara PT Semen Indonesia

(Persero) Tbk. dengan Jaksa Agung Muda Perdata

Dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Republik Indonesia

Tentang Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata

Dan Tata Usaha Negara.

2. Pernyataan Komitmen Penerapan Pengendalian

Gratifikasi antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

dengan Komisi Pemberantasan Korupsi tanggal 3

Desember 2014.

Assuring the Move Into Next Level 351

Page 354: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

347 Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

354Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Bidang Lingkungan

355 Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja360 Tanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan364 Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Page 355: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Perseroan senantiasa mengupayakan keselarasan antara kinerja operasional dan pertumbuhan profit dengan tanggung jawab sosial, pengembangan lingkungan yang bersih dan sehat, serta kesejahteraan masyarakat.

““

Page 356: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level354

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Meningkatkan kualitas pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang meliputi tanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan, dengan

mengedepankan proses-proses pelaksanaan kegiatan sesuai kaidah tata kelola perusahaan yang baik untuk memastikan interaksi timbal balik yang

memberi benefit kepada kedua belah pihak dengan berlandaskan 4 pilar kegiatan CSR untuk memastikan pertumbuhan berkualitas bersama dengan

meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar yang lebih menjamin keberlanjutan usaha

DASAR ACUAN

• Undang-undang RI No 8 tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen.

• Undang-undang RI No 13 tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan.

• Undang-undang RI No 40 tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas yang ditunjang oleh Peraturan

Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

• PeraturanMenteri BUMN No Per-05/MBU/2007

Page 357: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 355

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Keselaran capaian kinerja yang meliputi ketiga aspek

dasar tersebut menyaratkan pemenuhan tanggung

jawab kepada seluruh pemangku kepentingan,

yang utamanya terdiri dari: lingkungan, pemegang

saham, masyarakat sekitar, pemerintah, pegawai,

penyandang dan pelanggan.

Masyarakat sekitar dan lingkungan merupakan

pemangku kepentingan yang paling banyak

menerima dampak, positif maupun negatif,

dari kehadiran perusahaan, akibat dari kegiatan

operasional penambanga, proses produksi maupun

kegiatan transportasi.

Masyarakat sekitar merupakan bagian dari

perusahaan sehingga menjadi kewajiban Perseroan

untuk terus berkembang bersama masyarakat

sekitarnya. Sementara lingkungan sekitar merupakan

tempat dari seluruh komponen pendukung

perusahaan,terutamaSDM,tinggaldanberaktifitas,

baik dalam rangka melaksanakan tugas-tugas

Dengan semakin berkembangnya Perseroan, maka

akan membawa dampak positif kepada masyarakat

sekitar, antara lain berupa:

• Bagian keuntungan yang dialokasikan untuk

program tanggung jawab sosial dan lingkungan

semakin meningkat.

• Meningkatnya aktifitas ekonomi di sekitar

perusahaan.

KEBIJAKAN

Bagi Perseroan, suksesnya penerapan kebijakan triple

bottom line, yang menyelaraskan pengembangan

ketiga aspek, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan

merupakan ukuran keberhasilan pengembangan

Perseroan secara berkelanjutan. Sebagai salah satu

implementasi di bidang lingkungan, Perseroan

mengembangkan konsep Green Productivity yang

berorientasi pada kesejahteraan keluarga dan

lingkungan sebagai dasar dari upaya penyelamatan

lingkungan.

PEOPLE PLANET

PROFIT

“Harmonisasi 3P”

sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Permen No Per-08/MBU/2013 tentang Program

Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan

Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan.

• Undang-Undang Penanaman Modal Nomor 25

Tahun 2007

• Undang-undangNomor13Tahun2011Tentang

PenangananFakirMiskin.

• Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 13 Tahun

2012 tentang Forum tanggungjawab dunia

usaha dalam penyelenggaraan Kesejehteraan

Sosial pada level Provinsi.

TUJUAN

Perseroan tetap dengan komitmennya untuk turut

serta mensejahterakan kehidupan masyarakat dan

memelihara lingkungan menjadi salah satu bagian

dari fokus dan strategi Perseroan. Hal teresebut

sejalan dengan visi menjadi perusahaan persemenan

internasional terkemuka di Asia Tenggara, Perseroan

senantiasa mengupayakan keselarasan antara

kinerja operasional dan pertumbuhan profit dengan

tanggung jawab sosial, pengembangan lingkungan

yang bersih dan sehat, serta kesejahteraan

masyarakat.

Page 358: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level356

Tinjauan KinerjaLaporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Dalam rangka melaksanakan tanggung jawab

sosial, Perseroan berupaya mengoptimalkan

hubungan timbal balik dengan masyarakat sekitar

serta bekerjasama dengan berbagai pihak seperti

Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat,

Organisasi Massa dan lain-lain melalui Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan yang dirancang

dengan seksama. Pelibatan seluruh stakeholders

dimaksudkan agar program yang dilaksanakan

tepat guna dan menyentuh sendi-sendi kehidupan

masyarakat serta membuat masyarakat sekitar turut

terlibat menjadi pelaku program.

Sejalan berubahnya Perseroan menjadi Strategic

Holding Company, Perseroan mulai meninjau

penyusunan kerangka baru yang menyeluruh dalam

mengelola dan menyalurkan dana PKBL maupun dana

community development. Perseroan mencanangkan

perubahan meliputi tujuan pelaksanaan program,

strategi pelaksanaan dan fokus kegiatan, dasar-

dasar pelaksanaan berlandaskan praktek terbaik

GCG, mencakup tiga pilar kinerja untuk mendukung

tercapainya pertumbuhan yang berkelanjutan.

Pertumbuhan Berkelanjutan

Good Corporate Governance (GCG)Transparancy ResponsibilityAccountability Independency Fairness

Sumber Daya, Nilai, Budaya dan Kode Etik

TIGA PILAR UTAMA

EKONOMI (Profit)

MenghasilkanKinerjakeuangan sesuai yang

selalu tumbuh

LINGKUNGAN (Planet)

Mengendalikandampak negatif

lingkungan

SOSIAL (People)

Mengembangkandampak positif sosial

masyarakat

Page 359: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 357

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Proses peninjauan dan penyusunan kerangka baru

tersebut telah diselesaikan pada tahun 2013 dan

di-implementasikan secara optimal. Kini, Perseroan

kembali mematangkan berbagai program CSR

lanjutan sebagai upaya memberikan kontribusi lebih

kepada masayarakat sekitar dan lingkungan. Program

PKBL dan community development yang Perseroan

susun mencerminkan sinergi dengan kegiatan

operasional yang ditujukan untuk mendukung peran

Semen Indonesia sebagai perusahaan persemenan

terbesar di Indonesia dan di kawasan regional.

SASARAN STRATEGIS

Perseroan menetapkan sasaran strategis pelaksanaan

kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang

mencakup:

• Mewujudkan hubungan yang harmonis antara

perusahaan dengan masyarakat.

• Membantu tumbuh dan berkembangnya usaha

kecil dan koperasi yang mandiri, tangguh

dan berdaya saing, mampu meningkatkan

penyerapan tenaga kerja melalui pengelolaan

yang profesional.

• Mengembangkan pola pembinaan usaha kecil

dan koperasi, baik terkait atau tidak terkait

dengan bisnis Perseroan melalui penyaluran

dana dan pembinaan berkesinambungan,

dengan mengedepankan aspek pemerataan,

kemandirian, profesional, dan etika.

• Memelihara kelestarian lingkungan hidup,

serta membantu meningkatkan kualitas hidup

masyarakat yang meliputi bidang pendidikan,

kesehatan dan kesejahteraan.

Perseroan telah menetapkan parameter efektivitas

pelaksanaan keempat langkah strategis tersebut,

yakni: selaras dengan visi dan misi perusahaan,

meningkatnya kesejahteraan masyarakat,

meningkatkan kualitas lingkungan, memperbaiki dan

meningkatkan Corporate Image dan memberikan

nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Perseroan

melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial

perusahaan yang mencakup pelaksanaan tanggung

jawab terhadap komunitas sekitar, konsumen, mitra

kerja, karyawan dan tanggung jawab terhadap

lingkungan.

Dengan rincian realisasi pengelolaan dana adalah

sebagai berikut:

(dalam Juta Rupiah)

Uraian 2013 2014

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan 141.822,57 180.170,91

Program Kemitraan 107.962,90 88.156,31

Program Bina Lingkungan 38.777,40 413,95

Total 288.562,87 268.741,17

BLUE PRINT PROGRAM CSR PERSEROAN

Untuk menunjukan komitmen yang kuat dalam

melaksanakan program tangggung jawab sosial

dan lingkungan (TJSL), pada tahun 2013 Semen

Indonesia telah selesai menyusun blue print kegiatan

CSR yang mencerminkan suatu konsep TJSL yang

tidak hanya merupakan kewajiban bagi perusahaan

yang operasinya berkaitan dengan sumber daya

alam, namun lebih dari itu CSR diyakini merupakan

medium bagi peningkatan reputasi Perseroan serta

terbentuknya sustainability perusahaan.

Page 360: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level358

Tinjauan KinerjaLaporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

TEMA PILAR DAN PROGRAM CSR

Tema

Untuk tahun Tahun 2011 – 2015, tema CSR Perseroan

adalah : BERSINERGI yang memiliki makna BERsama

Semen INdonesia cERdaskan neGerI.

Pilar

Perseroan menetapkan empat pilar utama dalam

penerapan “BERSINERGI” untuk memperkokoh

pemberdayaan masyarakat sekitar yaitu:

- SI CERDAS

-SIPRIMA

- SI LESTARI

- SI PEDULI

LINGKUNGAN

•Pemanfaatan energi

alternatif terbarukan

•Pemanfaatan lahan

bekas tambang

untuk pemberdayaan

masyarakat

•Penggunaan

teknologi ramah

lingkungan

•Pengendalian

dampak lingkungan

yang berkelanjutan

•Pengelolaan dan

pemanfaatan sampah

domestik sebagai

energi alternatif

PENDIDIKAN

•Pelatihan & sertifikasi

pekerja bangunan

•Pelatihan dan

pendampingan sosial

ekonomi masyarakat

•Pelatihan dan

peningkatan

kompetensi calon

tenaga kerja lokal

•Pendidikan dan

keterampilan

dan kejuruan

sesuai kebutuhan

perusahaan

•Employee

volunteering

SOSIAL EKONOMI

•Bantuan tanggap

bencana alam

•Pemberdayaan

sosial dan ekonomi

masyarakat

•Pemberdayaan bisnis

danUKM

PRODUK & LAYANAN

•Perumahan yang

terjangkau dan

berkelanjutan

• Inovasi produk

turunan semen yang

berkelanjutan

SI PEDULISI LESTARISI PRIMASI CERDAS

BERSINERGIUntukKeberlanjutandenganmeningkatkanSDMdanmengaSDA

Page 361: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 359

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Program Pendidikan

Pendidikan merupakan prioritas SI dalam upaya

meningkatkankualitasSDMinternaldaneksternal

yang menunjang proses bisnis.

• Program unggulan dalam pilar ini adalah

SI Cerdas yang mengutamakan pendidikan,

pelatihan dan pendampingan kepada:

oPekerja bangunan

oMitrabisnislokal

oCalon tenaga kerja lokal melalui pendidikan

kejuruan dan keterampilan..

Pelibatan karyawan di berbagai bidang terkait untuk

menjadi sukarelawan program CSR melalui kegiatan

“employee volunteering/social hour”

Program Produk dan Layanan Pelanggan

Melalui program SI Prima, Semen Indonesia akan

terus meningkatkan kualitas pelayanan prima

dan menjaga hubungan yang win-win dengan

pelanggan, tukang bangunan, distributor, agen,

kontraktor, supplier, dan pengembang. Hal ini

merupakan bagian dari upaya kami dalam meraih

predikat produk semen ramah lingkungan.

Program Lingkungan

Aktivitas operasional bisnis SI bersandar pada upaya

pelestarian SDA yang berkelanjutan. Semen Indonesia

melalui program SI Lestari senantiasa melakukan

inovasi, menggunakan teknologi terkini yang ramah

lingkungan serta berkontribusi dalam penggunaan

energi alternatif terbarukan.

Program Sosial Ekonomi

Sosial Ekonomi. SI selalu berupaya meningkatkan

kualitasSDMmasyarakat sesuaidengankebutuhan

secara wajar dan berimbang. Tujuan SI adalah

bersama-sama berkontribusi dalam peningkatan

kualitas sosial ekonomi masyarakat melalui program

SI Peduli serta terus memaksimalkan pengelolaan

dampak operasional.

SI PEDULI

SI LESTARI

SI PRIMA

SI CERDAS

Page 362: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level360

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Di Bidang

Lingkungan

Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap

lingkungan dilaksanakan dengan merealisasikan

beragam program lingkungan serta melaksanakan

kegiatan produksi dan kegiatan operasional terkait

lainnya dengan mengacu kepada Pilar SI Lestari.

Untuk memastikan pelaksanaan kegiatan operasional

yang ramah lingkungan, Perseroan selau mengacu

pada pedoman panduan dokumen Penyusunan

AMDALuntukkegiatanterpadu Industri semen

dan penambangan dari Kementerian Lingkungan

Hidup. Kemudian di dalam pelaksanaan kegiatan

operasional, mulai dari aktifitas penambangan, tahap

produksi dan distribusi, Perseroan memperhatikan

seluruh aspek-aspek terkait dengan lingkungan,

meliputi: penerapan aspek pencegahan kerusakan

lingkungan; pengelolaan fasilitas produksi dan cara

produksi yang ramah lingkungan, yang meliputi

pengelolaan kebutuhan energi, pengendalian emisi,

konservasi air, pengelolaan limbah, pengelolaan

kebutuhan material dan pemantauan serta

pengendalian lingkungan.

Selain merealisasikan berbagai kegiatan operasi

yang mempertimbangkan upaya pengendalian

dampak lingkungan seminimal mungkin, Perseroan

merealisasikan beragam kegiatan peningkatan

kualitas lingkungan, seperti reklamasi, rehabilitasi

dan kegiatan penghijauan lingkungan, baik

dilakukan secara mandiri, maupun dilakukan dalam

rangka partisipasi terhadap inisiatif kegiatan terkait

lingkungan yang digagas oleh Pemerintah, maupun

komunitas lain.

Penjelasan lebih detail terhadap program-program

Pengelolaan Lingkungan yang dilaksanakan

Perseroan selama tahun pelaporan 2014 dapat dilihat

pada Sub-Bab “Pengelolaan Lingkungan”, halaman

128.

Perseroan juga merealisasikan kegiatan tanggung

jawab lingkungan bersama-sama dengan masyarakat

sekitar, sebagai bagian dari edukasi terhadap

pelestarian lingkungan dalam rangka realisasi

kegiatan CSR.

Dampak Keuangan

Total dana yang dikeluarkan untuk membiayai

berbagai kegiatan di bidang lingkungan ini mencapai

Rp5,2 miliar, sebagai berikut.

Unit Produksi Biaya Lingkungan (Rp Juta)

2013 2014

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk : Unit Tuban 1.240,3 1.892,9

PT Semen Padang 1.298,5 1.690,2

PT Semen Tonasa 1.148,4 1.598,0

Thang Long Cement Company - -

Total 3.687,2 5.180,1

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Bidang Lingkungan

Sebagai perwujudan Pilar SI Lestari, Semen Indonesia merealisasikan beragam program lingkungan serta melaksanakan kegiatan produksi dan kegiatan operasional dengan mengedepankan dan menerapkan teknologi ramah lingkungan. Untuk memastikan ketaatan dan pemenuhan aturan perundangan dibidang lingkungan, Perseroan juga melakukan kegiatan-

kegiatan pemantauan, pengelolaan dan rehabilitasi lingkungan

Page 363: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 361

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanTanggung Jawab Sosial Perusahaan di Bidang Lingkungan

Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

KETENAGAKERJAAAN

Uraian mengenai pelaksanaan tanggung jawab

perusahaan atas aspek Ketenaga kerjaan yang

menyangkut pengelolaan karyawan dapat dilihat

pada sub-Bab “Tinjauan Operasional-Pengelolaan

SumberDayaManusia”.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pelaksanaan pelatihan yang diikuti dengan pemantauan kepatuhan terhadap prosedur kerja berbasis K3 untuk menumbuh kembangkan budaya sadar akan risiko K3, disertai investasi

dan pemeliharaan alat pemadam kebakaran dan maupun alat pelindung diri sebagai bagian dari upaya meningkatkan kondisi lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk mendukung

peningkatan efisiensi dan produktivitas seluruh jajaran

Salah satu kondisi yang dapat mempengaruhi

efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional

adalah adanya insiden kecelakaan kerja yang dapat

mengakibatkan hilangnya hari kerja dan tingginya

tingkat absensi karena sakit. Oleh karenanya,

Perseroan berupaya menurunkan tingkat insiden

kecelakaan kerja dan tingkat absensi melalui

pengelolaan aspek keselamatan dan kesehatan kerja

(K3). Pengelolaan K3 juga dilakukan sebagai salah

satu wujud komitmen Perseroan untuk menjamin

terciptanya kondisi kerja yang kondusif, aman dan

sehat.

Sertifikasi dan Program Rutin

Pengelolaan K3 merupakan upaya Perseroan untuk

menjamin keselamatan dan kesehatan kerja para

karyawan Perseroan dan anak usaha yang bertugas

di lingkungan perusahaan, termasuk kesehatan

masyarakat sekitar secara berkesinambungan.

Perseroan menerapkan sistim operasional

terakreditasi,yakniSistimManajemenKeselamatan&

KesehatanKerja(SMK3),OHSAS18001:2007yang

keduanya disertifikasi oleh Sucofindo (2011) dan

SistemManajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004.

Perseroan juga menerapkan program 5R dan Sistem

Saran.

Program rutin yang dilaksanakan meliputi:

• Program Identifikasi & Penilaian Dampak Kegiatan

(IPDK) sebagai bagian dari penerapan manajemen

resiko di bidang K3;

• Program pencegahan kecelakaan kerja dan

penyakit akibat kerja;

• Program pengukuran lingkungan kerja dan

lingkungan Perusahaan;

• Program pelayanan kesehatan kerja;

• Program pemantauan 10 besar penyakit di

puskesmas sekitar perusahaan dan

• Program asuransi tenaga kerja (BPJS

Ketenagakerjaan).

Perseroan melaksanakan Program IPDK untuk

menetapkan acuan dan skala prioritas dalam

mengelola aspek K3, dilaksanakan secara rutin untuk

merancang dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan

K3.

Berdasarkan evaluasi atas data kecelakaan kerja dan

rencana pengembangan di tahun-tahun mendatang

termasuk dalam rangka menyiapkan seluruh jajaran

sehubungan dengan semakin dekatnya tahap operasi

komersial unit pabrik baru, Perseroan menekankan

pencegahan kejadian kecelakaan kerja melalui

pelaksanaan berbagai kegiatan mencakup:

•Program penilaian 5R setiap bulan.

•Program audit internal yang dilakukan olen

Internal Audit, setahun sekali.

Page 364: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level362

•Program audit eksternal yang di lakukan oleh

Sucofindo dan SGS, setahun sekali.

•Melakukan kegiatan safety patrol, pengawasan

terhadap unsafe action dan unsafe condition

serta pengawasan pekerjaan di dalam proses

produksi.

•MelakukankegiatanSafety talk 1 minggu sekali

dalam unit kerja.

•Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD).

•Pembuatan dan perawatan rambu norma K3

(safety promotion).

•Pemeriksaan peralatan pemadam kebakaran (fire

system alarm, APAR, hydrant danmobilPMK).

• Investigasi menyeluruh pada setiap kejadian

kecelakaan kerja disertai penanganan dengan

cepat dan tepat.

•Melakukan pelatihan mengenai K3 terhadap

semua karyawan: yakni training fire ground

sebulan sekali, simulasi kegiatan tanggap darurat

dan sertifikasi ahli K3 dan ahli kebakaran.

•Membuat papan informasi K3 dimasing-masing

unit kerja

•Penegakan aturan kecepatan kendaraan di area

pabrik.

•MeningkatkankegiatanP2K3unitkerja.

•Sertifikasi peralatan angkat angkut di dalam

pabrik.

Selain itu, Perseroan meningkatkan koordinasi antar

unit kerja terkait untuk melengkapi dan melakukan

pelatihan penggunaan safety device peralatan coal

mill untuk mengantisipasi pemakaian batubara

low calorie yang semakin meningkat dan mudah

terbakar. Perseroan melaksanakan training safety

awarenesssecararutindenganpeserta+/-25sampai

30 orang untuk meningkatkan kesadaran pentingnya

menerapkan K3 dengan baik. Beberapa kegiatan

pelatihan lain yang dilaksanakan mencakup:

• Latihan pemadaman kebakaran gedung

bertingkat.

• Latihan pemadaman fireground.

• Latihan pemadaman bersama perusahaan lain.

• Lomba firefighting antar departemen.

• Benchmark dan studi banding K3 ke perusahaan

lain.

Perseroan menambah fasilitas APAR dan Hydrant di

area yang rawan kebakaran, menambah Bag Filter

di area Finish Mill untuk mengurangi terjadinya

emisi debu dan menambah jalur evakuasi di area

yang rawan terjadi kebakaran. Perseroan juga

menyediakan perlengkapan Alat Pelindung Diri

(APD) yang memadai kepada seluruh karyawan yang

bertugas di lapangan.

Perseroan menambah Fasilitas APAR dan Hydrant, meningkatkan pelatihan K3 dan menegakkan aturan K3 dengan tegas untuk meminimalisir insiden kecelakaan kerja

Program K3 di Tahun 2014

Untuk tahun 2014, Perseroan merealisasikan

berbagai program terkait K3, meliputi:

• Pelatihan BBS (Behaviour Base Safety) di Tretes

• Pembuatan ruang safety induction di dekat pos

3/pintumasukPabrikTuban

• Perberlakuan ID Card Kontraktor untuk masuk

Pabrik Tuban. (Sebelum mendapat ID Card

harus mengikuti Safety Induction di kantor K3)

• Pembuatan fasilitas tangki dan instalasi Hydrant

di Glondong

• Pemasangan pagar paranet di Central Coal

Tuban untuk mengurangi tekanan angin dan

penyebaran debu batubara

Tinjauan KinerjaKetenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Page 365: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 363

• Rekondisi sistem hydrant di area Pabrik Tuban 3

• Pencanangan program kebugaran dan

monitoringnya, diawali dari peningkatan

frekuensi tes kebugaran bagi karyawan

sebanyak 2x dalam setahun.

• Workshop pengolahan diet sehat bagi karyawan

dan istri karyawan

Dalam rangka mencegah terjadinya insiden

kecelakaan kerja, pada tahun 2014, Perseroan juga

merealisasikan beragam program, meliputi:

• Identifikasi Penilaian Dampak Kegiatan (IPDK)

IPDK merupakan identifikasi aspek dan penilaian

dampak kegiatan terhadap lingkungan dan

keselamatan dan kesehatan kerja yang terkait

dengan kegiatan, produk dan jasa perusahaan.

Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi,

menilai dan mengendalikan bahaya serta risiko

dari setiap kegiatan operasional dan produksi

perusahaan, baik kegiatan rutin maupun non

rutin.

• Inspeksi terhadap Unsafe Action dan Unsafe

Condition

Kegiatan inspeksi terhadap unsafe action dan

unsafe condition dilakukan secara berkala

meliputi seluruh area Pabrik Tuban. Hasil

dari inspeksi yaitu temuan unsafe action

dan atau unsafe condition dicatat kemudian

dikoordinasikan dengan Unit Kerja atau

kontraktor untuk segera menindaklanjuti

/ memperbaiki temuan tersebut sehingga

diharapkan kecelakaan kerja dapat ditekan.

• Safety Induction

Safety Induction adalah kegiatan K3 yang

bertujuan untuk memberikan informasi

penting terkait K3 yang meliputi kondisi,

risiko, dan bahaya lingkungan kerja serta cara

menyelamatkan diri jika terjadi keadaan darurat

kepada setiap tamu atau pekerja yang baru

pertama kali memasuki area Pabrik.

• Pemeliharaan Fire Equipment (APAR, Hydrant,

Fire Alarm), berupa kegiatan pengecekan

APAR, pengecekan hydrant dan pengecekan

fire alarm.

Untuk meningkatkan kualitas penerapan aspek

K3, Perseroan merealisasikan beberapa sarana fisik

terkait K3, sebagai berikut.

• Pembangunan paranet di Central Coal Storage.

• Pembuatan fasilitas tangki dan instalasi Hydrant

di Glondong

• Pengadaan vacum cleaner kapasitas besar

untuk pembersihan material di area produksi

Pabrik Tuban

• Pengadaan mobil penyapu jalan di Pabrik Tuban

• Penambahan1buahmobilPMKdiPabrikTuban

Pada tahun 2014 Perseroan merealisasikan 27

pelatihan dan program terkait K3 lain dengan total

peserta 302 orang.

Statistik K3

Seluruh upaya pencegahan kecelakaan kerja tersebut

terus ditingkatkan baik dalam frekuensi maupun

kualitas pelaksanaannya dengan sasaran tumbuhnya

budaya sadar risiko K3 beserta dampak negatif dari

risiko tersebut. Dengan tumbuhnya budaya sadar

risiko K3, maka target zero accident akan dicapai.

Sementara itu pada tahun 2014 masih terjadi

beberapa insiden kecelakaan kerja, yang umumnya

merupakan kecelakaan kerja ringan, dan sedang

yang tidak menimbulkan hilangnya hari kerja,

sehingga jika diukur dari grafik FR dan SR, maka

Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Page 366: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level364

semakin mendekati garis zero, seperti ditunjukkan

pada dua grafik berikut.

Kesehatan Kerja

Selain meningkatkan upaya pencegahan kecelakaan

1,32

0.51

1.041.36

2010 2011 2012 2013 2014

Laporan Frequency Rate (FR)

7.57

21,572.0515.71

2750.28

2010 2011 2012 2013 2014

Laporan Severity Rate (SR)

71.96

kerja, Perseroan terus berupaya untuk menjaga dan

meningkatkan kualitas lingkungan kerja. Perseroan

melakukan pemantauan kondisi lingkungan kerja,

terutama tingkat kebisingan dan kualitas udara (debu), dengan hasil sebagai berikut:

Kondisi Lingkungan Kerja Pabrik Tuban

Data Lingkungan Kerja Tuban, Gresik 2014 :

Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

Debu lingkungan kerja 10 mg/m3 4.34

kebisingan lingkungan kerja 85 dB 78.30

Kondisi Lingkungan Kerja Pabrik Indarung, Padang

Data Lingkungan Kerja, Indarung, Padang 2014 :

Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

Debu lingkungan kerja 10 mg/m3 0.093

kebisingan lingkungan kerja 85 dB 76.93

Kondisi Lingkungan Kerja Pabrik Pangkep, Tonasa.

Data Lingkungan Kerja, Pangkep, Tonasa, 2014 :

Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

Debu lingkungan kerja 10 mg/m3 1.08

kebisingan lingkungan kerja 85 dB 71.25

Tinjauan KinerjaKetenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Page 367: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 365

Kondisi Lingkungan Kerja Pabrik TLCC

Data Lingkungan Kerja, TLCC, Vietnam 2014 : Working Environment 2014

Parameter lingkungan Baku MutuQD No. 3733/2002/QD-BYT

Satuan Hasil Pengukuran

Debu lingkungan kerjaDust of working environment

≤4 mg/m3 1,25

kebisingan lingkungan kerjaNoise of woorking environment

≤85 dBA 67

Perseroan berkomitmen untuk menjaga kesehatan

para pekerjanya. Selain melibatkan tenaga medis

profesional untuk memonitor dampak positif

kesehatan kerja terhadap tingkat produktifitas,

Perseroan juga melakukan inisiatif pemeliharaan

kesehatan kerja melalui pelaksanaan berbagai

program, mencakup:

• Program pemeriksaan kesehatan pekerja, berkala

maupun khusus

• Kegiatan Rabu bersih di Departemen Produksi

terak 2 dan Jumat bersih di Seksi Keselamatan

Kerja.

• Senam bersama hari Jumat Pagi dengan fokus

senam jantung, pernapasan (porpi) dan aerobik

• Pelaksanan pelayanan kesehatan kerja.

• Program monitoring kesehatan dan kebugaran

karyawan: evaluasi dan konsultasi hasil medical

check-up, evaluasi riwayat perawatan medis

maupun surveillance kesehatan kerja.

• Promotive dan preventif: penyelenggaraan

seminar kesehatan, penyediaan informasi

kesehatan intranet dan training kegawat

daruratan.

• Kuratif; pengobatan dan pemeliharaan kesehatan

melalui sistem pembiayaan Asuransi Kesehatan.

• Rehabilitatif; pengobatan medis di RS dan

penyesuaian pekerjaan (okupansi) terhadap

kondisi kesehatan di tempat kerja.

• Pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja

dan sanitasi

• Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit

umum dan penyakit akibat tenaga kerja

• Pembinaan dan pengawasan gizi serta

penyelenggara makanan

• Melakukanrehabilitasimedisdanokupasional

Perseroan melaksanakan pemantauan 10 besar

penyakit terbanyak di puskesmas sekitar Perusahaan,

serta pengobatan gratis untuk turut meningkatkan

aspek kesehatan masyarakat sekitar.

Dampak Keuangan dan Penghargaan

Tujuan dari penerapan prosedur operasi berbasis

K3 dengan baik dan benar oleh Perseroan adalah

menciptakan lingkungan kerja yang bersih, sehat

dan nyaman. Untuk mendukung pencapaiannya,

pada tahun 2014, Perseroan menginvestasikan dana

senilai Rp12,4miliar.

Upaya di bidang K3 tersebut membuat Perseroan

pada tahun 2014 mendapatkan: • Penghargaan Bendera Emas atas pencapaian

90,9%auditpenerapanSMK3sesuaiPermanaker

05/1996

Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Page 368: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level366

No.25/2007tentangPenanamanModal.Sebagai

sebuahBUMN,kamijugamelaksanaanPeraturan

Menteri BadanUsahaMilikNegaraNo.PER-08/

MBU/2013 tentang Program Kemitraan Badan

Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan

Program Bina Lingkungan.

Agar realisasi seluruh kegiatan memberi dampak

optimal sesuai dengan ketersediaan dana, Perseroan

membagi wilayah kegiatan ke dalam tiga kelompok

besar, yakni Ring 1, Ring 2 dan Ring 3.

Sasarandaripelaksanaanprogram/kegiatanadalah

pengembangan lingkungan sosial dan ekonomi,

sehingga meningkatkan kesejahteraan mereka

sesuaiIndeksPembangunanManusia(IPM)sesuai

sasaran dalam Millenium Development Goals

(MDGs).

Direalisasikan melalui implemantasi program

pemberian bantuan dan pengembangan komunitas

(community development), yakni Program Kemitraan

dan Bina Lingkungan serta progam CSR yang

dilaksanakan secara berkesinambungan sebagai

wahana bagi munculnya rasa saling percaya

antara Perseroan dengan masyarakat. Program

pengembangan komunitas sekitar kegiatan

operasional Perseroan difokuskan pada tiga bidang

utama, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Realisasi program ini merupakan wujud dari Pilar SI

Peduli.

Perseroan mewujudkan program peningkatan

kesejahteraan masyarakat dengan mengacu pada

Undang-Undang No.40/2007 serta Peraturan

Pemerintah No. 47/2012, serta Undang-Undang

Tanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan

Perseroan merealisasikan tanggung jawab sosial dan kemasyarakatan melalui pelaksanaan beragam program yang ditujukan untuk

mengembangkan komunitas, seperti Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta progam CSR lainnya, sebagai wujud dari Pilar SI Peduli. Sasarannya adalah meningkatnya berkembangnya kesejahteraan sesuai dengan tujuan Millenium Development Goals, yang diantaranya ditandai

dengan naiknya Indeks Pembangunan Manusia masyarakat di Ring 1, Ring 2 maupun Ring 3 dari area operasional Perseroan

Page 369: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 367

Tanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan Tanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan

PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN

Sebagai salah satu BUMN terkemuka, Perseroan

merealisasikan program PKBL sebagai salah

satu program yang ditujukan untuk membantu

meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan

masyarakat sekitar melalui kegiatan pengembangan

kompetensi ekonomi dan kegiatan pengembangan

kehidupan sosial kemasyarakatan. Melalui Program

Kemitraan Perseroan memberikan bantuan pinjaman

modal usaha dan ditujukan untuk pemberdayaan

pelaku usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi

(UMKMK). Sedangkan melalui kegiatan Bina

Lingkungan, Perseroan memberi bantuan dalam

bidang-bidang meliputi bantuan peningkatan

Kegiatan CSR Semen IndonesiaSemen Indonesia CSR Activities

SEMEN INDONESIA

Community Services(PelayanankepadaMasyarakat)

IPM MDGsKESEJAHTERAAN

Community Empowerment(PemberdayaanMasyarakat)

Community Relation(HubunganMasyarakat)

Pembinaan hubungan masyarakat yang saling menguntungkan pada upaya preventif dan proaktif untuk mencegah dan mengantisipasi ter-jadinya gejolak sosial.

Pencapaian Pencapaian

Pemberdayaan potensi usaha masyarakat untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan• Pertumbuhan Sektor rill• Income perkapita daerah

meningkat• Timbul pelaku ekonomi lokal• Lembaga-lembaga keuangan• Penyertaan tenaga kerja

Pembinaan pemberdayaan masyarakat melalui pemberian bantuan Sarana Umum, Keagamaan, Pendidikan, Kesejahteraan Sosial, Kesehatan dan Bantuan lainnya untuk Infrastruktur

Pengembangan Lingkungan Sosial dan

Ekonomi

kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan

sarana/prasarana publik dan infrastruktur, serta

bantuan sosial kepada korban bencana alam.

Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan program

PKBL, pada tahun 2014 Perseroan meluncurkan

programSistemInformasiManajement(SIM)PKBL.

Program ini berbasis web, menawarkan kerjasama

pembangunan sistem informasi manajemen dan

akuntansiPKBLyanglebihbaik.SIMPKBLdapat

meningkatkan kualitas pengolahan program melalui

pencatatan transaksi keuangan dan akuntansi yang

akurat, akuntabel, efisiensi, dan bisa diakses publik.

Page 370: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level368

Program Kemitraan

Sampai akhir tahun 2013, Semen Indonesia Group

telah membina 27.730 mitra binaan, dengan area

kegiatan terutama berlokasi di Padang, Pangkep

Gresik dan Tuban. Bidang usaha para mitra binaan

meliputi perdagangan, kuliner, agribisnis, industri

kreatif, hingga berbagai sektor industri kecil lainnya.

Sementara untuk tahun 2014, dengan memanfaatkan

dana bergulir, Perseroan merealisasikan penyaluran

program pinjaman modal kerja dengan syarat

yang lunak kepada 2.337 mitra binaan. Sehingga

akumulatif mitra binaan PT Semen Indonesia Group

menjadi 30.067 mitra binaan.

Tabel Jumlah Mitra Binaan

Realisasi sampai Tahun 2013 RealiasiMitraBinaanTahun2014 AkumulasiMitraBinaanSampaiAkhirTahun2014

27.730 2.337 30.067

Realisasi Penyaluran Dana Program Kemitraan (Rp Juta)

Realisasi sampai Tahun 2013 Realiasi Penyaluran Dana Tahun 2014 AkumulasiMitraBinaanSampaiAkhirTahun2014

480.293,70 76.785,50 557.079,20

Selain menyalurkan dana Program Kemitraan kepada

masyarakat di sekitar lokasi pabrik eksisting di Tuban,

Semen Indonesia, sejak tahun 2013, Perseroan telah

menyalurkan dana pinjaman Program Kemitraan

kepada pelaku UKM di Rembang. Total dana

disalurkan hingga akhir tahun 2014 mencapai

Rp2,14 miliar dan diberikan kepada 107 pelaku

UKM pada sektor industri, jasa, perdagangan dan

peternakan.

Perseroan juga meneruskan komitmen

pengembangan kemampuan wirausaha melalui

Program Wirausaha Muda Kokoh (WMK), suatu

program yang ditujukan untuk mendorong generasi

muda di sekitar pabrik di Tuban dan Gresik, agar

menjadi wirausahawan yang tangguh sehingga

dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di

tempat mereka berusaha. Pada tahun 2014 sejumlah

40wira-usahawanmengikutiprorgamWMK.

Program Bina Lingkungan

Beberapa realisasi kegiatan Bina Lingkungan yang

dilaksanakan Perseroan sepanjang tahun 2014,

meliputi:

• Bantuan Bencana Alam

Perseroan telah memberikan bantuan Semen

Indonesia Peduli pada korban bencana alam

senilai Rp3.798.065.000,-. Bantuan diberikan

dalam bentuk perlengkapan, bahan makanan

maupun obat obatan. Bantuan lainnya adalah

Tinjauan KinerjaTanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan

10 unit kendaraan, dan lima unit di antaranya

telah dimodifikasi dengan penambahan

peralatan scaper untuk membersihkan abu

vulkanik di jalanan Kota Kediri sebagai dampak

dari erupsi Gunung Kelud.

Bantuan terbesar diberikan pada daerah

bencana erupsi Gunung Kelud di Kab. Kediri,

Kab.Batu,Kab.BlitardanKab.Malang,di

Jawa Timur.

• BantuanPendidikan/Pelatihan

Total bantuan bidang pendidikan dalam bentuk

beasiswa adalah senilai Rp1,9 miliar untuk

2.653 pelajar mulai SD, SMP, SMA dan

mahasiswa. Penerima beasiswa tersebut

berasal dari Kabupaten Tuban dan Kabupaten

Gresik di Jawa Timur, serta Kota Padang di

Page 371: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 369

Sumatra Barat, dan Kabupaten Pangkep di

Sulawesi Selatan.

Selain berupa beasiswa, Perseroan juga

merealisasikan program terintegrasi untuk

membangun kualitas generasi muda yang

memadukan program berdimensi keilmuan,

kewirausahaan, kesenian, dan kebudayaan.

Program ini adalah Program kreasi seni-

budaya, di antaranya Program Kirana, yang

merupakan ajang cipta lagu dan menyanyi

untuk anak-anak di 28 kota seluruh Indonesia.

• Bantuan Peningkatan Kesehatan

Kegiatan bantuan kesehatan yang rutin

dilakukan adalah pengobatan masal, pembinaan

posyandu dan operasi katarak. Selain itu,

kami juga melakukan pembangunan rumah

layak huni.

Selain program rutin tersebut, Perseroan

melaksanakan program bedah rumah bagi

warga sekitar Pabrik Tuban. Besaran dana

bedah rumah tahun 2014 mencapai Rp810 juta,

dan dialokasikan untuk membedah 3.027

unit rumah pada kawasan Ring 1 Pabrik

Tuban. Program bedah rumah ditujukan bagi

warga kurang mampu dan proses pendataan

penerima bantuan dilakukan bekerjasama

dengan aparat desa sehingga tepat sasaran.

Total nilai program peningkatan kesehatan

tahun 2014 adalah Rp1.291.080.650.

• PengembanganSarana/PrasaranaUmum.

Realisasi di tahun 2014 diantaranya

pembangunan gapura desa, pelebaran

jalan, pembangunan tanggul kolam

penampung air hujan, perbaikan ruang

kantor desa, pembangunan gedung TPA,

perbaikan poskamling dan bantuan sumur

bor. Pembangunan gapura desa dipilih untuk

memperjelas identitas desa, masyarakat

dalam maupun luar dapat mengetahui batas

wilayah desa.

Total nilai bantuan sarana umum tahun 2014

adalah Rp11.325.500.000,-.

• Bantuan Sarana Ibadah

Berbagai kegiatan keagamaan yang

direalisasikan meliputi: bantuan dana

untuk peringatan hari besar keagamaan

dan kegiatan keagamaan; bantuan dana

untuk pembangunan sarana ibadah dan

organisasi keagamaan; bantuan semen

untuk pembangunan sarana ibadah; bantuan

sarung, mukena dan sembako peduli

Ramadhan; bantuan sapi qurban Hari Raya Idul

Adha; santunan yatim piatu dan zakat fitrah,

serta bimbingan manasik haji.

Totalanggaranuntukseluruhprogram/kegiatan

tersebut adalah Rp6.227.849.000.

• Bantuan Pelestarian Alam

Perseroan melaksanakan sembilan program/

kegiatan pelestarian alam dengan total

47.923 pohon tertanam. Program ditargetkan

pada berbagai pencegahan dan perbaikan

kerusakan alam dan dilaksanakan tepat

waktu.

Total nilai penghijauan sebesar Rp915.245.000,-

. Program pelestarian alam yang dijalankan

diantaranya adalah penghijauan turus jalan,

penghijauan area pantai, penghijauan lahan

kritis, bantuan tanaman produktif dan

tanaman dalam pot, pendampingan dan

pemberdayaan masyarakat petani Green Belt,

dan; bantuan pembuatan resapan biopori.

Selain dilakukan di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,

di fasilitas Tuban, Gresik dan Rembang, Perseroan,

melalui anak-anak usaha di bidang semen, juga

melakukan kegiatan tanggung jawab sosial dalam

bidang pengembangan Sosial Kemasyarakatan di

masing-masing area operasional, yakni PT Semen

Padang di area Indarung, Palembang dan sekitarnya

serta PT Semen Tonasa di sekitar Tonasa.

Tanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan

Page 372: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level370

Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

TANGGUNG JAWAB TERHADAP KONSUMEN /

PELANGGAN

Selain pelaksanaan tanggung jawab sosial

perusahaan terhadap komunitas, ekonomi skala

kecil maupun sosial sebagaimana diuraikan di

atas, Perseroan merealisasikan berbagai kegiatan

sebagai wujud tanggung jawab sosial kepada para

konsumen/pelangganpenggunaprodukPerseroan.

Pelaksanaan program tanggung-jawab sosial

terhadap konsumen produk Perseroan, dalam hal ini

pengguna perorangan maupun konsumen korporasi

yakni kontraktor proyek konstruksi dan perumahan,

dilakukan dengan menyediakan ragam produk

semen yang sesuai dengan kebutuhan spesifik para

pelanggan.

Untuk membantu pelanggan agar dapat

menggunakan produk yang sesuai dengan

kebutuhan spesifik dalam kegiatan konstruksinya,

Perseroan menyebarkan booklet berisi penjelasan

fitur produk secara ringkas, padat dan jelas.

Perseroan juga mencantumkan fitur produk pada

kemasan yang digunakan untuk memenuhi pasar

ritel. Disamping itu, untuk menjaga keselamatan

pengguna ritel, Perseroan menyediakan produk

eceran dalam kemasan ukuran 50 kg, terbuat dari

bahanwovenpilihanyangtidakmudahrobek/pecah

saat dipindahkan.

Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab terhadap

konsumen melalui penjagaan mutu produk, baik

saat proses maupun dalam proses transportasi

merupakan wujud Pilar SI Prima.

Uraian mengenai seluruh program dimaksud

ada pada bagian “Produk dan Jasa”, “Tinjauan

Operasional-Pemasaran”, dan “Diskusi dan Analisa

Manajemen-TinjauanBisnis”.(Lihaturaian“Strategi

Pemasaran”, di halaman 183)

Adapun kegiatan tanggung jawab terhadap

konsumen lainnya, yaitu yang menyangkut pelayanan

terhadap pelanggan diuraikan sebagai berikut.

KEBIJAKAN

Konsumen baik distributor maupun pengguna akhir,

merupakan pemangku kepentingan, yang secara

langsung ikut mempengaruhi keberlangsungan

Perseroan. Untuk itu Perseroan terus berusaha

meningkatkan pelayanan dan perlindungan kepada

konsumen, sekaligus menjadi bentuk terhadap

Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen.

KEGIATAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Sebagai wujud dari implementasi tanggung jawab

terhadap konsumen, Perseroan merealisasikan

berbagai kegiatan menyangkut konsumen, yakni:

• Pelayanan Pelanggan

• Perlindungan Kesehatan dan Keamanan

Konsumen

• Survei Kepuasan Pelanggan

Tanggung-jawab sosial terhadap konsumen dilakukan dengan menyediakan ragam produk semen berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan spesifik para pelanggan, menyediakan informasi yang jelas tentang produk dan

kualitas produk dan menyediakan layanan pelanggan yang mudah diakses oleh konsumen. Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab konsumen melalui

penjagaan mutu produk, baik saat proses maupun dalam proses transportasi dan penyediaan layanan pelanggan tersebut merupakan wujud Pilar SI Prima.

Page 373: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 371

Tanggung Jawab Terhadap Konsumen Tanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan

Pelayanan Pelanggan

Untuk membangun komunikasi dua arah dengan

pelanggan dan sekaligus untuk meningkatkan mutu

layanan kepada konsumen, Perseroan melakukan

berbagai hal, mecakup:

• Membuka layanan pengaduan pelanggan

melalui beberapa saluran, yakni melalui telepon

bebaspulsa,surat,emaildanSMSbaikdari end

user, toko maupun Distributor.

• Penerbitkan bulletin sebagai media komunikasi

dengan Saluran Distribusi Semen Gresik.

• Pemberian cinderamata kepada pimpinan

distributor yang sedang merayakan ulang

tahun.

Perseroan menyelesaikan seluruh keluhan pelanggan dan berkomitmen untuk memperbaiki kualitas layanan maupun mutu produk.

Perseroan menyelesaikan seluruh 30 (tiga puluh)

keluhan pelanggan yang disampaikan sepanjang

tahun 2014, dengan menerapkan berbagai tindakan,

mencakup:

• Semua keluhan pelanggan yang masuk diterima

dengan baik, dicatat dan segera direspon.

• Berkoordinasi dengan Tim Pelayanan teknis

untuk melakukan kunjungan dan klarifikasi ke

Pelanggan yang menyampaikan keluhan.

• Apabila diperlukan, tim Pelayanan teknis,

dengan Fasilitas Mobile Laboratory, melakukan

Uji sample yang dikeluhkan di lapangan.

Semen Gresik Semen Padang Semen Tonasa Semen Indonesia

• KUALITAS QUALITY 3 9 2 14

Warna Color 1 - 1 2

Lambat kering Long Setting 2 1 - 3

Cepat kering Quick Setting - 1 - 1

Kuat tekan Compressive Strenght - 5 1 6

Gagal Produk Product Failure - 2 - 2

• KEMASAN PACKAGING

Pecah Split - - 5 5

• BERAT WEIGHT

Selisih berat Weight Inconsistency 1 1 3 5

• DISTRIBUSI DISTRIBUTION

Keterlambatan/SalahkirimLate Distribution - - - -

Semen mengeras Hardened Cement - - - -

TOTAL 4 10 10 24

Perseroan juga melakukan evaluasi secara tuntas

terhadap setiap keluhan yang disampaikan dan

berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah

terjadinya keluhan serupa. Selain itu perseroan

menyelenggarakan program kunjungan secara rutin

oleh Tim Pelayanan Teknis ke pelanggan Pabrikan,

Readymix dan proyek guna memberikan Presentasi

Product Knowledge, pendampingan dalam proses

semen menjadi produk lanjutan.

Perlindungan Kesehatan dan Keamanan

Konsumen

Untuk memastikan keselamatan konsumen,

Perseroan dan entitas usaha anak memproduksi

Page 374: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level372

semen kemasan zak dengan berat 40 kilogram dan

50 kilogram sesuai dengan maksimum berat beban

ergonomi yang dapat diangkat manusia tanpa alat

bantu.

Perseroan melengkapi setiap produk yang dihasilkan

dan dijual kepada pelanggan, dengan informasi

mengenai kualitas maupun spesifikasi lainnya, yang

tercantum di bagian luar kemasan dan memuat

tentang:

1. Lambang/logo dari perusahaan yang

memproduksi.

2. Nama produk.

3. Nomor Standar Nasional Industri (SNI).

4. Berat dalam kemasan.

5. Jenis semen.

6. Petunjuk penggunaan.

7. Nomor layanan konsumen bila ada keluhan/

pengaduan.

Page 375: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 373

Survey Kepuasan Pelanggan

Perseroan juga memastikan pelaksanaan survei untuk

mengetahui kepuasan pelanggan atas pelayanan

yang telah diberikan. Adapun index survei kepuasan

pelanggan (customer satisfaction index atau CSI)

untuk saluran distribusi dan pelanggan pada tahun

2014, adalah:

1. CSI Saluran Distribusi 4,44 (dengan skala

maksimum 5,00)

2. CSI Pelanggan 4,42 (dengan skala maksimum

5,00)

Akses Untuk Pelanggan

Untuk menginformasikan ragam produk dan

kegunaannya, Perseroan juga menyediakan:

• Pengembangan website Perseroan,

Di dalam website Perseroan tersebut, para

pelanggan/konsumen dapat menemukan

informasi mengenai produk dan kegunaan tiap

produk secara lengkap.

• Contact Center Semen Indonesia.

• Layanan Pengaduan Konsumen.

Page 376: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level374

Data Perusahaan347 Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

354Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Bidang Lingkungan

355Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

360 Tanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan364 Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Page 377: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 375

Page 378: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level376

Profil Dewan Komisaris

Mahendra Siregar, 52 tahun

Diangkat sebagai Komisaris Utama Perseroan melalui RUPSLB

yang diselenggarakan pada 26 Juni 2012. Masa jabatan yang

sekarang sebagai Komisaris Perseroan akan berakhir pada 2017.

Pernah menjabat sebagai Kepala BKPM sejak Oktober 2013-

2014 setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri

Keuangan RI 2011-2013 dan Wakil Menteri Perdagangan RI

2009-2011. Bergabung dengan Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian pada akhir 2001 sebagai Staf Khusus

Menteri Koordinator Perekonomian. Mulai Mei 2005 sampai

dengan 2009 menjadi Deputi Menteri Bidang Koordinasi

Kerjasama Internasional. Selain itu, menjadi anggota Adaption

Fund Board dari The United Nations Framework Convention on

Climate Change (UNFCCC) mewakili Asia pada tahun 2007-

2009.

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia tahun 1986 dan S-2 Ekonomi dari Monash

University, Australia tahun 1991.

Hadi Waluyo, 65 tahun

Diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada 2011. Untuk

selanjutnya sebagai Komisaris Independen sejak tahun

2013. Masa jabatan sekarang sebagai Komisaris Independen

Perseroan akan berakhir pada tahun 2016. Pernah menjabat

sebagai Komisaris Utama PT Mandala Airlines (2004 – 2006). Di

bidang militer dengan pangkat terakhir Letjen TNI. Menduduki

beberapa jabatan antara lain sebagai Pangkostrad (2004 –

2006), Komandan Kodiklat TNI AD, Asisten Operasi KASAD

(2003), Pangdam VI / TPR( 2000-2002), Dan Puster TNI AD

(1999), dan berbagai jabatan lainnya

Mendapat gelar kesarjanaan di bidang ilmu politik dari Universitas

Terbuka (1994) dan Master of Science dari program pendidikan

yang dilaksanakan pada kerjasama antara LEMHANAS dan

sebuah perguruan tinggi di Amerika Serikat (1998).

MAHenDrA SIregAr Komisaris Utama

HADI WALUyOKomisaris Independen

Page 379: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 377

AcHMAD JAzIDIeKomisaris

MUcHAMMAD zAIDUnKomisaris Independen

Profil Dewan Komisaris

Data Perusahaan

Muchammad zaidun, 62 tahun

Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada

2014. Masa jabatan sekarang sebagai Komisaris Perseroan

akan berakhir pada 2019. Dekan Fakultas Hukum Universitas

Airlangga, Surabaya (2007-sekarang), Anggota Dewan Etik

Mahkamah Konstitusi (2013-Sekarang) dan Pengurus Asosiasi

Mediator Indonesia (AMINDO) (2011-Sekarang).

Meraih Profesor pada bidang Hukum Investasi di Universitas

Airlangga tahun 2007. Mendapatkan gelar Doktor Ilmu Hukum

Bidang Hukum Investasi dari Universitas Airlangga tahun 2005,

dan Master Sains Ilmu Sosial tahun 1996 serta Sarjana Hukum

tahun 1981 dari Universitas yang sama.

Achmad Jazidie, 55 tahun

Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada 2007.

Selanjutnya menjadi Komisaris Perseroan pada tahun 2013. Masa

jabatan sekarang sebagai Komisaris Perseroan akan berakhir

pada 2017. Profesor pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Surabaya (2006-sekarang), Kepala Project implementation

Board untuk PREDICT – ITS (Project for Research andEducation

Development on ICT in ITS), kerjasama JICA – ITS (2006-2010)

Sebelumnya menjadi Pembantu Rektor III ITS (2003-2007),

Komisaris PT ITS Kemitraan (2006-2007), Profesor Tamudi Saga

University, Jepang (2004) dan Kepala Program Public University

Link System – Jawa Timur (2003-2007), Direktur Kelembagaan

dan Kerjasama, Dikti, Kemdiknas (2010-sekarang).

Meraih gelar Doktor Rekayasa Industri dan Sistem dari Hiroshima

University, Jepang dan Master bidang Rekayasa Informasi dari

universitas yang sama, serta Sarjana Teknik Elektro dari ITS.

Page 380: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level378

Marwanto Harjowiryono, 55 tahun.

Diangkat sebagai komisaris Perseroan pada 2014. Masa jabatan

sekarang sebagai Komisaris Perseroan akan berakhir pada

tahun 2019. Saat ini menjabat sebagai Dirjen Perbendaharaan,

Kementerian Keuangan (2013-sekarang) setelah sebelumnya

menjabat sebagai Dirjen Perimbangan Keuangan, Kementerian

Keuangan (2011-2013). Selain itu pernah menjabat sebagai

Executive Director, Asian Development Bank (2009-2011).

Meraih gelar Doktor (S3) dari Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta pada tahun 2009 dan Master bidang Administrasi

dari Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, USA pada tahun

1991, serta Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta pada tahun 1983.

Wahyu Hidayat, 60 tahun.

Diangkat sebagai komisaris Perseroan pada 25 Maret 2014.

Masa jabatan sekarang sebagai Komisaris Perseroan akan

berakhir pada tahun 2019. Menjabat sebagai Deputi Bidang

Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis, Kementerian BUMN

(2013-2014) setelah sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris

Kementerian BUMN (2012-2013). Selain itu pernah menjabat

sebagai Direktur Utama dan Komisaris di beberapa BUMN

diantaranya sebagai Komisaris pada PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk (2012-2014).

Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta tahun 1979.

MArWAnTO HArJOWIryOnOKomisaris

WAHyU HIDAyATKomisaris

Tinjauan KinerjaProfil Dewan Komisaris

Page 381: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 379

Suparni, 57 tahun

Diangkat sebagai Direktur Produksi & Litbang pada 2007.

Bertanggung jawab untuk kegiatan pemeliharaan dan

produksi Perseroan. Masa jabatan sebagai Direktur Perseroan

telah diperpanjang dan akan berakhir pada 2017. Bergabung

dengan Perseroan pada 1986. Sebelumnya menjadi Kepala

Kompartemen Produksi Pabrik Tuban (2007), Kepala Departemen

Pengembangan Perusahaan (2006-2007) dan Kepala Produksi II

Pabrik Tuban (2002-2006).

Menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama mulai

tanggal 28 November 2014 menggantikan Sdr Dwi Soetjipto

yang mengundurkan diri. Diangkat sebagai Direktur Utama

melalui RUPSLB pada tanggal 23 Januari 2015, dengan masa

jabatan sampai dengan tahun 2017.

Lulusan Insinyur Listrik dari ITS SurabayaSUPArnI

Direktur Utama

KomisarisSOny SUBrATA

Sony Subrata, 49 tahun.

Diangkat sebagai Komisaris Perseroan melalui forum RUPSLB

pada tanggal 23 Januari 2015. Saat ini juga menjabat sebagai

CEO PT Arwuda Indonesia, PT Tridaya Nusantara Internasional

dan PT Brata Nusa Pratama. Pernah menjabat sebagai Komisaris

PT Ciputra Surya Tbk (1999-2003), Ketua Umum Asosiasi

Yayasan Untuk Bangsa (1997-1999), Direktur Eksekutif Asosiasi

Yayasan Untuk Bangsa dan Managing Director – AdOne

Advertising (1991-1996).

Menyelesaikan pendidikan di University of New South Wales,

Sidney Australia. Selain pendidikan formal, aktif sebagai

pembicara pada berbagai seminar dan konferensi pada berbagai

forum.

Profil Dewan Komisaris

Profil Direksi

Page 382: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level380

Suharto, 64 tahun.

Sebagai Direktur Litbang dan Operasional pada 2005.

Bertanggung jawab atas kegiatan litbang, rancang bangun,

penjaminan kualitas dan pengadaan dari Perseroan. Masa

jabatan sekarang sebagai Direktur Perseroan akan berakhir

pada 2015. Bergabung dengan Semen Gresik pada 1979.

Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Departemen Produksi

III Pabrik Tuban (2000-2002) dan Kepala Kompartemen

Pabrik Tuban (2002-2005). Menjabat Kepala Departemen

Pengembangan Perusahaan/ Wakil Manajemen (2000).

Lulus Magister Manajemen dari Universitas Airlangga. Sarjana

Teknik Mesin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),

Surabaya.

SUHArTODirektur Litbang dan Operasional

Ahyanizzaman, 49 tahun.

Diangkat menjadi Direktur Keuangan Perseroan pada 2011.

Bertanggung jawab atas kegiatan bidang keuangan, akuntansi

dan IT. Masa jabatan sekarang sebagai Direktur Perseroan akan

berakhir pada 2016. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala

Divisi Keuangan dan Akuntansi (2010-2011), Keuangan (2007-

2010), Kepala Bagian Akuntansi Keuangan (2006-2007), Kepala

Bagian Akuntansi (2004-2006), PJS Kepala Bagian Akuntansi

(2002). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1991.

Meraih gelar Sarjana bidang Akuntansi dari Universitas

Airlangga, Surabaya. Selain itu telah mengikuti berbagai training

di dalam maupun di luar negeri di bidang yang relevan, meliputi

“Overcome deceptive accounting & earnings manipulation”

(2005), “Strategic Cost Management” (2004), “Cutting Edge

Cost Strategies” (2005), Pelatihan Internal Control “Complying

with Sarbanes-Oxley” (2006), “Beyond Budgeting” (2005) dan

Pelatihan “Middle Management Course” (2004).

AHyAnIzzAMAnDirektur Keuangan

Tinjauan KinerjaProfil Direksi

Page 383: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 381

Data Perusahaan

Amat Pria Darma, 54 tahun.

Diangkat sebagai Direktur melalui RUPSLB yang diselenggarakan

pada 26 Juni 2012. Bertanggung jawab terhadap seluruh

aspek Pemasaran produk-produk Perseroan. Masa jabatan

yang sekarang sebagai Direktur Komersial akan berakhir

pada 2017. Bertanggung jawab untuk kegiatan pemasaran

Perseroan. Sebelumnya menjabat sebagai GM Distribusi dan

Transportasi (2011-2012), setelah sebelumnya menjabat

sebagai Kepala Divisi Distribusi dan Transportasi (2006-2010).

Staf Kompartemen Produksi (2004-2006). Bergabung dengan

perseroan sejak tahun 1986.

Mendapatkan gelar Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi

Sepuluh Nopember, Surabaya tahun 1985. Selain itu,

pernah mengikuti berbagai program pelatihan dan seminar,

mencakup: Frontier Marketing Club (2011), Holding Company

Management (2010), The 33rd AFCM Council Meeting & 16th

Conference & The 11th Acf (2009), Profesional Public Speaking

(2009).

AMAT PrIA DArMADirektur Komersial

gatot Kustyadji, 52 tahun.

Diangkat sebagai Direktur mulai bulan Maret 2014.

Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi SDM

dan mengelola seluruh aspek ketenagakerjaan Perseroan. Masa

jabatan sebagai Direktur Perseroan akan berakhir pada 2019.

Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Litbang PT Semen

Tonasa (2005-2010), Direktur Litbang dan Operasional PT

Semen Tonasa (2011-2012), Direktur Produksi & Litbang PT

Semen Tonasa (2012-2014) dan sebagai Direktur Utama PT.

Semen Gresik.

Menyelesaikan Pendidikan S-1 Teknik Kimia dari Institut

Teknologi 10 November dan S1 Manajemen di Universitas

Indonesia. Menempuh pendidikan S-2 Ekonomi Perencanaan

Pembangunan, Universitas Andalas. Meraih gelar Doktor pada

bidang sumber daya manusia dari Universitas Brawijaya.gATOT KUSTyADJI

Direktur SDM

Profil Direksi

Page 384: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level382

Johan Samudra, 59 tahun.

Diangkat sebagai Direktur mulai bulan Maret 2014, masa

jabatannya yang sekarang akan berakhir pada tahun 2019.

Bertanggung jawab untuk kegiatan Pemeliharaan dan Produksi

Perseroan. Sebelumnya beliau menjabat sebagai CEO Thang

Long Cement Vietnam, Direktur Litbang PT Semen Padang

(2003-2005) dan sebagai GM Capex Management Group PT

Semen Gresik.

Menempuh pendidikan S2 Manajemen Keuangan Universitas

Andalas.

rizkan chandra, 46 tahun.

Diangkat sebagai Direktur melalui RUPSLB pada bulan Januari

2015. Masa jabatan sebagai Direktur akan berakhir pada 2020.

Bertanggung jawab pada bidang Strategic Business & Enterprise

Development Perseroan. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur

Network, IT & Solution PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Tbk, Komisaris PT Telkomsel dan Direktur Utama PT Sigma Cipta

Caraka.

Menempuh pendidikan S1 di Teknik Informatika ITB dan

pendidikan S2 (MSc in Management of Technology) National

University of Singapore.

JOHAn SAMUDrADirektur

rIzKAn cHAnDrADirektur Strategic Business

& enterprise Development

Profil Direksi

Page 385: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 383

Komisaris IndependenFArID PrAWIrAnegArA (ALM)

Mantan Direktur UtamaDWI SOeTJIPTO

Farid Prawiranegara, 66 tahun

Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada 2014

hingga meninggal dunia pada tanggal 21 Agustus 2014.

Menjabat sebagai Wakil Ketua Indonesian Institute of

Management Accountants (IAMI) (2006-2014). Direktur Utama

PT. Indoconsult (2001-2005) dan Wakil ketua Yayasan CPA

Australia (2001-2004).

Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas

Indonesia.

Dwi Soetjipto, 59 tahun

Sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 2005 hingga

mengundurkan diri sebagai Direktur Utama pada tanggal

28 November 2014 sehubungan dengan penugasan oleh

Pemerintah RI sebagai Direktur Utama PT Pertamina. Dikukuhkan

pengunduran dirinya melalui RUPSLB pada tanggal 23 Januari

2015. Bergabung dengan Semen Padang pada 1981 dan

memiliki pengalaman luas dalam industri semen. Sebelumnya

menjabat sebagai Kepala Departemen Litbang Semen Padang

(1990-1995), Direktur Litbang Semen Padang (1995-2003), dan

Direktur Utama Semen Padang (2003-2005).

Meraih gelar Doktor dari Universitas Indonesia dan Magister

Manajemen dari Universitas Andalas, Padang serta Sarjana

Teknik Kimia dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Surabaya.

Profil Dewan DireksiInformasi Tambahan – Pergantian Komisaris dan Direksi

Page 386: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level384

Profil Komite Audit

Sahat Pardede

Anggota Komite Audit Perseroan sejak Juli 2008. Saat ini juga

menjabat sebagai Staf Ahli Komisi Pengawas Satuan Kerja

Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

(SKK Migas). Sebagai anggota dari Ikatan Akuntan Publik

Indonesia dan berpraktik sebagai Akuntan Publik di Indonesia.

Memperoleh diploma akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi

Negara, Jakarta dan mendapatkan gelar master dalam bidang

business administration dari Saint Mary’s University, Canada.t

elok Tresnaningsih

Anggota Komite Audit Perseroan sejak 1 Oktober 2013.

Saat ini aktif sebagai dosen pada Departemen Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) dan Manajer

Ventura FEUI. Berpengalaman sebagai Wakil Kepala Pusat

Pengembangan Akuntansi FEUI, konsultan manajemen pada

beberapa perusahaan dan Komite Audit pada Badan Usaha

Milik Negara.

Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia dan meraih Master Sains Akuntansi dari

Universitas Indonesia tahun 2007.

SAHAT PArDeDeAnggota Komite Audit

eLOK TreSnAnIngSIHAnggota Komite Audit

Komite Audit

Page 387: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 385

Data Perusahaan

Komite Nominasi & Remunerasi

Irham Dilmy

Menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sejak 1 Desember 2014.

Berpengalaman di bidang Manajemen Sumberdaya Manusia selama lebih dari

30 tahun di lingkungan perusahaan multinasional, organisasi internasional

dan BUMN, saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua dan Komisioner pada

Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), lembaga non-struktural independen di

bawah Presiden RI, untuk masa jabatan 2014-2019.

Sebelumnya menjabat sebagai Country Manager Indonesia, Pedersen &

Partners Global Executive Search (2013-2014); General Manager, Human

Capital Master Plan, PT Semen Gresik, Tbk. (2011-2012); Managing

Partner, AMROP Indonesia Executive Search (1996-2010); Principal, TASA

International (1995-1996); Human Resources Director, Chiquita Brands Int’l

(1991-1993); Country Manager Human Resources, PT Coca-Cola Indonesia

(1990-1991); Policy Analyst, The World Bank, Washington, DC (1989-1990);

Manager, Organization, Compensation & Benefits, ARCO Indonesia (1982-

1989).

Menyelesaikan S-1 dalam Ilmu Politik/Hubungan Internasional di FISIP

Universitas Indonesia (1981) dan memperoleh gelar MBA (Master of

Business Administration) dari Kogod School of Business di American

University, Washington DC melalui beasiswa Fulbright (1993-1995). Kini

sedang menyelesaikan disertasi Doktor dalam bidang Administrasi Bisnis di

Universitas Indonesia. Disamping itu juga memiliki Diploma dalam Human

Resources Management dari University of California, Los Angeles.

Anggota Komite nominasi dan remunerasi

IrHAM DILMy

Page 388: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level386

Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi

Syafrizal

Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi

Perseroan sejak Oktober 2010. Berpengalaman dalam

melakukan penelitian dan memberikan jasa konsultasi

pada bidang eksplorasi dan pertambangan sejak tahun

1998. Saat ini aktif sebagai Staf Pengajar di Program Studi

Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan

Perminyakan (FTTM), Institut Teknologi Bandung (ITB).

Menempuh pendidikan sarjana di Jurusan Teknik Pertambangan

ITB dan lulus sebagai Sarjana Teknik pada tahun 1996.

Menempuh pendidikan magister di Program Studi Rekayasa

Pertambangan, Fakultas Paska Sarjana ITB dan lulus sebagai

Magister Teknik pada tahun 2000. Menempuh pendidikan

doktoral di Department of Earth Resources Engineering,

Graduate School of Engineering, Kyushu University, Japan, dan

lulus sebagai Doctor of Engineering pada tahun 2006.

yuki Indrayadi

Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi

Perseroan sejak November 2013. Berpengalaman di bidang

perencanaan korporasi, pasar modal, dan administrasi

pengawasan Dewan Komisaris. Selain memiliki pengalaman

sebagai kepala riset di perusahaan sekuritas, yang bersangkutan

pernah menjabat sebagai anggota Komite Pengkajian

Perencanaan dan Risiko, dan Sekretaris Dewan Komisaris di

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Saat ini juga aktif sebagai

Staf Pengajar di Fakultas Teknik Swiss German University, BSD-

Serpong.

Menempuh pendidikan Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Industri

ITB (lulus tahun 1996) yang dilanjutkan dengan pendidikan

Master of Engineering, bidang simulasi sistem manufaktur

(lulus tahun 1998), dan pendidikan Doctor of Applied Sciences,

bidang pengendalian sistem manufaktur (lulus tahun 2002)

dari Katholieke Universiteit Leuven, Belgia.

SyAFrIzAL

yUKI InDrAyADIAnggota Komite Strategi, Manajemen

risiko dan Investasi Perseroan

Anggota Komite Strategi, Manajemen risiko dan Investasi Perseroan

Page 389: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 387

Sekretaris Dewan Komisaris

ninda e. Djohaeri

Sebagai Kepala Sekretariat Dewan Komisaris (Sekdekom) PT Semen

Indonesia (Persero) Tbk., sejak 15 Nopember 2010 sampai sekarang.

Sebelumnya bekerja untuk PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.,

sebagai Sekretaris Dewan Komisaris (tahun 2004 sd 2008), dan

sebagai Country Rep. dari Drive Robotic Inc., IT company berbasis di

Palo Alto, SFO, USA (2009 sd 2010).

Awal karir bermula di ARCO Indonesia Oil & Gas Comp., (tahun

1986 sd 1999) antara lain di Human Capital dan Training,

Project Support & Control, Contracts Administration., Production

Engineering. Setelah itu bekerja sebagai Team Leader Hubungan

Institusi Internasional dengan BPPN (IBRA) pada periode tahun 2004

sd 2004, bertanggung jawab atas LOI Reporting dengan IMF/WB.

Berpendidikan BSc dari Richland College, Dallas, USA, serta

berbagai pelatihan dalam bidang Petroleum Engineering, Petroleum

Contracts, Leadership, Directorship and Oversight Management,

Regulatory/Compliances.

nInDA e. DJOHAerIKepala Sekretariat Dewan

Komisaris

Page 390: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level388

Tinjauan KinerjaKomite Nominasi dan RemunerasiAlamat Entitas Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi

entitas Anak Penghasil Semen (cement Producer)

PT SeMen greSIKKantor Pusat : Gedung Utama Semen IndonesiaJl. Veteran, Gresik 61122 IndonesiaTelp : (62-31) 398-1732 Faks : (62-31) 398-3209

PT SeMen PADAngKantor Pusat : Indarung – Padang, Sumatera Barat 25237Telp : (0751) 815250 Faks : (0751) 815590Kantor Perwakilan Jakarta : Graha Irama Lt.XIJl. HR Rasuna Said, Kuningan – Jakarta 12950Telp : (021) 5261272, Faks : (021) 5261414Email : [email protected], http : //www.semenpadang.co.id

PT SeMen TOnASAKantor Pusat : DS.Bantoa, Kec.Minasate’ne, Kab.Pangkep,Sulawesi Selatan 90651Telp : (0410) 312345 Faks : (0410) 310113, 310006-8Kantor Perwakilan Jakarta : Graha Irama Lt.XIJl. HR Rasuna Said, Kuningan – Jakarta 12950Telp : (021) 5261161, Faks : 5261160Email : [email protected], http : //www.sementonasa.co.id

THAng LOng JOInT STOcK cOMPAnyKantor Pusat : No. 3 Ln., 191 Lac Long St., Cau Giay DistrictHanoi,Vietnam

Telp : 84 (04) 3753-4862 Faks : 84 (04) 3836-1898 Email : www.thanglongcement.com.vn

PT THAng LOng JOInT STOcK cOMPAny 2Kantor Pusat : No. 3 Ln., 191 Lac Long St., Cau Giay DistrictHanoi,Vietnam

Telp : 84 (04) 3753-4862 Faks : 84 (04) 3836-1898

An PHU ceMenT JOInT STOcK cOMPAnyKantor Pusat : No. 3 Ln., 191 Lac Long St., Cau Giay DistrictHanoi,Vietnam

Telp : 84 (04) 3753-4862 Faks : 84 (04) 3836-1898

Page 391: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 389

Alamat Entitas Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi

Data Perusahaan

entitas Anak Bukan Penghasil Semen (non cement Producer)

PT UnITeD TrAcTOrS SeMen greSIKKantor Penambangan : Desa Sumberarum, Kec. Kerek – TubanTelp : (0356) 711800 (hunting), Faks : (0356) 711600Email : [email protected]. http://www.utsg.co.id

PT InDUSTrI KeMASAn SeMen greSIKKantor Pusat/Pabrik : Desa Socorejo, Kec.Jenu, Kab.Tuban, Jawa Timur 62352Telp : (0356) 491200 (hunting), Faks : (0356) 491234Email : [email protected], http://www.iksg.co.id

PT KAWASAn InDUSTrI greSIKKantor : Jl. Tridharma No.3, Gresik 61121Telp : (031) 3984271, 3984272, Faks : (031) 3982117Email : [email protected], [email protected], http : //www.kig.co.id

PT SWADAyA grAHAThe Plant Builder SpecialistKantor : Jl.R.A.Kartini No.25, Gresik 61122Telp. : (62-31) 39884477 (hunting), Faks. : (62-31) 3982253Email : [email protected], http : //www.swadayagraha.com

PT VArIA USAHAKantor Pusat : Jl.Veteran No.129, Gresik – 61122Telp. : (031) 3981463, Faks.: (031) 3982304Email : [email protected], [email protected] : //www.variausaha.com

PT eTernIT greSIKKantor Pusat dan Pabrik : Jl. Indro No.1, Gresik 61124 – Jawa TimurTelp. : (62-31) 3981091 Hotline : (62-31) 3973104 Faks.: (62-31) 3982647Email : [email protected], http://www.

eternitgresik.com

PT SePATIM BATAMTAMAAlamat Kantor: Jln Lumba-lumba No.1 Pulau Batam – 29432Telp. 0778-412980, 412978, 412979Fax. 0778-412978

PT BIMA SePAJA ABADIAlamat : Packing plant Jln Alas No.1 Depan Gudang 114Pelabuhan Tj. Priok Jakarta UtaraTelp. 021- 4372337, 4309688, 4372338Fax. 021-4358223

PT KrAKATAU SeMen InDOneSIAAlamat : Graha Sucofindo Lt. 3 Jl. Jend. A. Yani No. 106, Cilegon - BantenTelp. 0254 - 378336Fax. 0254 - 378337

Page 392: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level390

Tinjauan KinerjaAlamat Entitas Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi

Afiliasi

PT VArIA USAHA BeTOnKantor PusatJl. Letjen S.Parman No. 38 Waru SidoarjoTelp. : 031-8535049 (hunting) Faks.031-8531396Email : [email protected], http://www.

variabeton.com

PT WArU ABADIJl.Tauchid Kompleks Semen Gresik TubananKel.Sidomoro, Kec. Kebomas Kab.Gresik 61122Telp. : (062-31) 3977218, 3977219 Faks. : (062-31) 3977219Email : [email protected]

PT SWABInA gATrAKantor Pusat : Jl.R.A Kartini No.21 A, Gresik 61122Telp. : (031) 3984719 (hunting);Travel : (031) 3985888;AMDK : (031) 3985830,3981732 psw.3642-3644 Faks. : (031) 3985794Kantor Perwakilan : Desa Sumberarum, Kec.Kerek, Tuban 62356Telp. : (0356) 71192, 325001-3 psw.7820-7821 Faks. : (0356) 711966http : //www.swabinagatra.co.id

Lembaga Penunjang

KOPerASI WArgA SeMen greSIKKantor Pusat : Jl. Tauchid Perum PTSG Tubanan – Gresik 61122Telp. : (031) 3985761, 3989018, 3971811, 3974674 Faks.: (031) 3983262Email : [email protected]

SeMen greSIK FOUnDATIOn (yAyASAn SeMen greSIK),Jl. Awikoen B-1 GresikTelp.(031) 3981732 psw.3600, (031) 3970935, Faks.(031) 3970935Email: [email protected]

PT cIPTA nIrMALAAlamat : Jl.R.A Kartini No. 280, Gresik 61111Telp.: (031) 3987840, 3987841 Faks : (031) 3987842Email: [email protected]

DAnA PenSIUn SeMen greSIKKantor : Jl.R.A. Kartini No. 23 Gresik 61122Telp.: (031) 3984492, 3981732 psw 3619-3621, Faks.: (031) 3981371

Page 393: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 391

LAPOrAn TAHUnAn 2014

Laporan Tahunan 2014 Perseroan memuat sebagian besar informasi keuangan Perseroan yang di sajikan dalam

bentuk buku Laporan Tahunan Perseroan tahun 2014. Salinan dalam bentuk buku Laporan Tahunan 2014 dapat

diperoleh tanpa biaya dengan mengirimkan surat permohonan tertulis kepada:

Sekretaris Perusahaan

PT Semen Gresik (persero) Tbk

Gedung Utama Semen Gresik

Jl. Veteran Gresik 61122

Tel. (62-31) 3981732

Fax. (62-31) 3983209

Atau Or

Kantor Perwakilan Jakarta

Gedung The East Tower Lt. 18

Jl. Lingkar Mega Kuningan, Kuningan, Jakarta 12950

Tel. (62-21) 5261174-5

Fax. (62-21) 5261176

Data Perusahaan

Informasi bagi Pemegang Saham

Page 394: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level392

Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN

TAHUNAN 2014 PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT

Semen Indonesia (Persero) Tbk. tahun 2014 ini telah dimuat secara lengkap dan kami bertanggung jawab penuh

atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Laporan Tahunan Perseroan ini juga memuat Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Jakarta, 23 Maret 2015

MAHenDrA SIregArKomisaris Utama

HADI WALUyOKomisaris Independen

AcHMAD JAzIDIeKomisaris

MUcHAMMAD zAIDUn Komisaris Independen

WAHyU HIDAyATKomisaris

MArWAnTO HArJOWIryOnOKomisaris

SOny SUBrATAKomisaris

Dewan Komisaris

Page 395: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 393

Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi

SUPArnIDirektur Utama

AHyAnIzzAMAn Direktur

SUHArTODirektur

rIzKAn cHAnDrADirektur

JOHAn SAMUDrADirektur

gATOT KUSTyADJIDirektur

AMAT PrIA DArMADirektur

Direksi

Page 396: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level394

I. Umum Halaman

1 Laporan tahunan disajikan dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris. a

2 Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf mudah dibaca. a

3 Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas

Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report ditampilkan di:1. Sampul muka;2. Samping;3. Sampul belakang; dan4. Setiap halaman

a

4 Laporan Tahunan ditampilkan di website Perusahaan

Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun sebelumnya a

II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Halaman

1 Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun

Informasi memuat antara lain:1. Penjualan/pendapatan usaha2. Laba (rugi)3. Total laba (rugi) komprehensif4. Laba (rugi) per saham

12,13,1412,15

12,191,19712, 191

2 Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun

Informasi memuat antara lain:1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi

2. Jumlah aset3. Jumlah liabilitas, dan4. Jumlah ekuitas

12, 98, 202, 424, 47512, 20214, 203

205 3 Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan

selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun

Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan 12, 14, 15

4 Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik.

1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:a. Jumlah saham yang beredar;b. Kapitalisasi pasar; c. Harga saham tertinggi, terendah,

dan penutupan; dand. Volume perdagangan.

2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir

13012

102, 110, 111102102

Tinjauan KinerjaKomite Nominasi dan RemunerasiReferensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014

Page 397: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 395

II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Halaman

5 Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir

Informasi memuat:1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi

konversi yang beredar (outstanding)2. Tingkat bunga/imbalan3. Tanggal jatuh tempo4. Peringkat obligasi/sukuk

-

III Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Halaman

1 Laporan Dewan Komisaris Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai

pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya;

2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya;

3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada dibawah Dewan Komisaris

4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada)

28

31

30

32

2 Laporan Direksi Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Analisa atas kinerja perusahaan, yang

mencakup antara lain kebujakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.

2. Analisis tentang prospek usaha3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi

dan alasan perubahannya (jika ada)

38, 39, 40, 41

434143

3 Tanda tangan anggota direksi dan anggota dewan komisaris

Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Tanda tangan dituangkan pada

lembaran tersendiri2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan

Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan.

3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya

4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.

392, 393

Alamat Entitas Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi

Page 398: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level396

IV Profil Perusahaan Halaman

1 Nama dan alamat lengkap perusahaan Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website

80

2 Riwayat singkat perusahaan Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).

Catatan : apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan

84, 85

3 Bidang usaha Uraian mengenai antara lain: 1. Kegiatan usaha perusahaan menurut

anggaran dasar terakhir; 2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan

80

4 Struktur Organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi

90

5 Visi dan Misi Perusahaan Mencakup: 1. Visi Perusahaan;2. Misi Perusahaan; dan 3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut

telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris

82, 83

6 Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris

Informasi memuat antara lain: 1. Nama2. Jabatan (termasuk jabatan pada

perusahaan atau lembaga lain)3. Umur4. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga

Pendidikan5. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi dan

periode menjabat)6. Riwayat penunjukkan sebagai anggota

Dewan Komisaris di perusahaan

376, 377, 378, 379

7 Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi

Informasi memuat antara lain: 1. Nama2. Jabatan (termasuk jabatan pada

perusahaan atau lembaga lain)3. Umur4. Pendidikan (bidang Studi dan Lembaga

Pendidikan5. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi dan

periode menjabat)6. Penunjukkan sebagai anggota Direksi.

379, 380, 381, 382

Tinjauan KinerjaReferensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014

Page 399: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 397

IV Profil Perusahaan Halaman

8 Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan)

Informasi memuat antara lain:1. Jumlah karyawan untuk masing-masing

level organisasi2. Jumlah karyawan untuk masing-masing

tingkat pendidikan3. Jumlah karyawan berdasarkan status

kepegawaian4. Deskripsi dan data pengembangan

kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan untuk masing-masing level organisasi.

5. Biaya Pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan

126

126

126

121

121

9 Komposisi Pemegang Saham Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang meliputi

20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya

2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi :a. Nama pemegang saham yang

memiliki 5% atau lebih sahamb. Nama Komisaris dan Direktur yang

memiliki saham, danc. Kelompok pemegang saham

masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%.

3. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%, dan persentase kepemilikannya

106, 107

106

109

106

106

10 Daftar Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi Informasi memuat antara lain : 1. Nama Entitas Anak dan/atau Asosiasi2. Persentase kepemilikan saham3. Keterangan tentang bidang usaha

Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi4. Keterangan status operasi Entitas, dan

Anak dan/atau Entitas Asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi)

98, 99, 10898, 99, 424

98, 99

-

11 Struktur grup perusahaan Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV)

108

Referensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014

Page 400: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level398

IV Profil Perusahaan Halaman

12 Kronologis pencatatan saham Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham2. Jenis tindakan korporasi (corporate

action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham

3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku, dan

4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan

103103

103

103

13 Kronologis pencatatan Efek lainnya Mencakup antara lain:1. Kronologis pencatatan efek lainnya2. Jenis tindakan korporasi (corporate

action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya

3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku

4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan

5. Peringkat efek

104104

104

104

10414 Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi

penunjang pasar modalInformasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE/pihak yang

mengadministrasikan saham perusahaan2. Nama dan alamat Kantor Akuntan

Publik3. Nama dan alamat perusahaan

pemeringkat efek

112

112

112

15 Penghargaan yang diterima dalam tahun terakhir dan/atau sertifikasi yang masih berlaku baik yang berskala nasional maupun internasional

Informasi memuat antara lain:1. Nama penghargaan dan atau sertifikat2. Tahun perolehan3. Badan pemberi penghargaan dan atau

sertifikat4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)

20, 21

16 Nama dan alamat Entitas anak dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan dalam tahun buku terakhir (jika ada)

Memuat informasi antara lain :1. nama dan alamat entitas anak; dan2. nama dan alamat kantor cabang/

perwakilan.

9899, 388, 389, 390

V Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Halaman

1 Tinjauan operasi per segmen usaha Memuat uraian mengenai: 1. Penjelasan masing-masing segmen

usaha2. Kinerja per segmen usaha, antara lain :

a. Produksib. Peningkatan/penurunan kapasitas

produksi

180, 181, 182, 183183, 184,

185

Tinjauan KinerjaReferensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014

Page 401: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 399

V Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Halaman

2 Uraian atas kinerja keuangan Perusahaan Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total

aset;2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka

panjang dan total liabilitas3. Ekuitas4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan

laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan Total laba (Rugi) Komprehensif

5. Arus Kas

198

203

205197

2073 Bahasan dan analisis tentang kemampuan

membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan.

Penjelasan tentang :1. Kemampuan membayar hutang, baik

jangka pendek maupun jangka panjang 2. Tingkat kolektibilitas piutang

208

209

4 Bahasan tentang struktur modal (capital structure), kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy)

Penjelasan atas:1. Struktur modal (capital structure),2. Kebijakan manajemen atas struktur

modal (capital structure policies) dan dasar pemilihan kebijakan tersebut.

205205

5 Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal pada tahun buku terakhir

Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut2. Sumber dana yang diharapkan untuk

memenuhi ikatan-ikatan tersebut3. Mata uang yang menjadi denominasi4. Langkah-langkah yang direncanakan

perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait

Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan

226227

233228

6 Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir

Penjelasan mengenai:1. Jenis investasi barang modal;2. Tujuan investasi barang modal; dan3. Nilai investasi barang modal yang

dikeluarkan pada tahun buku terakhir.Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal agar diungkapkan.

211210211

7 Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan

Informasi memuat antara lain:1. Perbandingan antara target pada awal

tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi)

2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang

213

213, 214

Referensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014

Page 402: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level400

V Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Halaman

8 Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan

Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.

Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan

233

9 Uraian tentang prospek usaha perusahaan Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya

182, 214

10 Uraian tentang aspek pemasaran Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar

181, 182, 183

11 Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir

Memuat uraian mengenai:1. Kebijakan pembagian dividen;2. Total dividen yang dibagikan;3. Jumlah dividen kas per saham4. Payout ratio; dan5. Tanggal pengumuman dan pembayaran

dividen kas untuk masing-masing tahun

Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen agar diungkapkan alasannya.

207

12 Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP)

1. Jumlah saham ESOP/MSOP memuat uraian mengenai dan realisasinya;

2. Jangka waktu;3. Persyaratan karyawan dan/atau

manajemen yang berhak; dan4. Harga exercise.

233

13 Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)

Memuat uraian mengenai:1. Total perolehan dana,2. Rencana penggunaan dana,3. Rincian penggunaan dana,4. Harga exercise.5. Saldo dana, dan6. Tanggal persetujuan RUPS atas

perubahan penggunaan dana (jika ada)

233

14 Informasi material mengenai investasi, ekspansi,divestasi,akuisisi atau restrukturisasi hutang/modal.

Memuat uraian mengenai:1. Tujuan dilakukannya transaksi;2. Nilai transaksi atau jumlah yg

direstrukturisasi;3. Sumber dana.

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan

210211

212

Tinjauan KinerjaReferensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014

Page 403: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 401

V Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Halaman

15 Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.

Memuat uraian mengenai:1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat

hubungan afiliasi;2. Penjelasan mengenai kewajaran

transaksi;3. Alasan dilakukannya transaksi;4. Realisasi transaksi pada periode tahun

buku terakhir;5. Kebijakan perusahaan terkait dengan

mekanisme review atas transaksi; dan6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan

terkait.

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan

231

230, 231

230232

230, 231

230

16 Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan

Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaanCatatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan

230

17 Uraian mengenai perubahankebijakan akuntansi yangditerapkan perusahaan padatahun buku terakhir.

Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan

Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi agar diungkapkan.

228

VI Tata Kelola Perusahaan Halaman

1 Uraian Dewan Komisaris: Uraian memuat antara lain:1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris2. Pengungkapan prosedur penetapan

remunerasi3. Struktur remunerasi yang menunjukkan

komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris

4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan

5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan

6. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris)

264, 265

272

273

269, 270, 271, 272

274

263

Referensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014

Page 404: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level402

VI Tata Kelola Perusahaan Halaman

2 Informasi mengenai Komisaris Independen Meliputi antara lain:1. Kriteria penentuan Komisaris

Independen; dan2. Pernyataan tentang independensi

masing-masing Komisaris Independen.

266

266

3 Uraian Direksi Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung

jawab masing-masing anggota Direksi.2. Frekuensi pertemuan dan Tingkat

kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan Direksi;

3. Frekuensi pertemuan dan Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan gabungan Direksi dan Dewan Komisaris;

4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau program orientasi bagi Direksi baru;

5. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi)

176, 277, 278, 279281, 282

-

284, 285

275

4 Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi

Mencakup antara lain: 1. Prosedur pelaksanaan assessment atas

kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi

2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi

3. Pihak yang melakukan assessment

272, 285

286, 287, 288

2875 Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi

DireksiMencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan

remunerasi2. Struktur remunerasi yang menunjukkan

jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi

3. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi

289

290

289

6 Informasi mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu

Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah

108

Tinjauan KinerjaReferensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014

Page 405: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 403

VI Tata Kelola Perusahaan Halaman

7 Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali

Mencakup antara lain: 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi

dengan anggota Direksi lainnya2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi

dengan anggota Dewan Komisaris3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi

dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali

4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lainnya

5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali

Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan.

261, 262, 263

8 Komite Audit Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman

kerja anggota komite audit3. Independensi anggota komite audit4. Uraian tugas dan tanggung jawab5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan

komite audit6. Frekuensi pertemuan dan tingkat

kehadiran komite audit

295295

297295296

296

9 Komite Fungsi Nominasi dan Remunerasi Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup

singkat anggota komite nominasi dan/atau remunerasi

2. Independensi anggota komite nominasi dan/atau remunerasi

3. Uraian tugas dan tanggung jawab4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite

nominasi dan/atau remunerasi5. Frekuensi pertemuan dan tingkat

kehadiran komite nominasi dan/atau remunerasi

6. Kebijakan mengenai suksesi Direksi

298

298

297298

298

27610 Komite-komite lain di bawah Dewan

Komisaris yang dimiliki oleh perusahaanMencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup

singkat anggota komite lain2. Independensi anggota komite lain3. Uraian tugas dan tanggung jawab.4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain5. Frekuensi pertemuan dan tingkat

kehadiran komite lain

299, 300, 301, 302, 303, 304,

305

Referensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014

Page 406: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level404

VI Tata Kelola Perusahaan Halaman

11 Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat

sekretaris perusahaan2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris

perusahaan3. Program pelatihan dalam rangka

mengembangkan kompetensi sekretaris perusahaan.

308

306, 308

307, 308

12 Uraian mengenai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun sebelumnya

Mencakup antara lain:1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya;2. Realisasi hasil RUPS pada tahun buku;

dan3. Alasan dalam hal terdapat keputusan

RUPS yang belum direalisasikan.

257, 258, 259, 260

13 Uraian mengenai unit Audit Internal Mencakup antara lain:1. Nama ketua unit audit internal2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada

unit audit internal3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal4. Kedudukan unit audit internal dalam

struktur perusahaan5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan

unit audit internal6. Pihak yang mengangkat/

memberhentikan ketua unit audit internal

324, 325326

326, 327323

329, 330

324

14 Akuntan Publik Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah

melakukan audit laporan keuangan tahunan

2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan

3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik

4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan

Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan

331

331

331

332

15 Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan

Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen

risiko yang ditetapkan perusahaan2. Penjelasan mengenai evaluasi yang

dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko

3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan

4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut

158, 159, 160

166, 167

168, 169

168

Tinjauan KinerjaReferensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014

Page 407: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 405

VI Tata Kelola Perusahaan Halaman

16 Uraian mengenai sistem pengendalian intern Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem

pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional

2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional/COSO (Control Environment, Risk Assessment, Control Activities, Information and Communication, and Monitoring Activities)

3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern.

320

321

321

17 Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup

Mencakup antara lain informasi tentang:1. kebijakan yang ditetapkan manajemen;2. kegiatan yang dilakukan; terkait program lingkungan hidup

yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengelolaan limbah perusahaan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah dan lain-lain.

3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.

340, 351

18 Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja

Mencakup antara lain informasi tentang:1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;2. Kegiatan yang berlaku;terkait praktek ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain.

355, 356, 357, 358,

359

19 Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan

Mencakup antara lain informasi tentang ;1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;2. Kegiatan yang dilakukan; dan3. Biaya yang dikeluarkanterkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.

360361362

Referensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014

Page 408: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level406

VI Tata Kelola Perusahaan Halaman

20 Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen

Mencakup antara lain informasi tentang:1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;2. Kegiatan yang berlaku;terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.

354, 355355, 356,

357

21 Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, Entitas anak Direksi dan anggota dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan

Mencakup antara lain:1. Pokok perkara/gugatan2. Status penyelesaian perkara/gugatan3. Pengaruhnya terhadap kondisi

perusahaan4. Sanksi administrasi yang dikenakan

kepada entitas, anggota Direksi dan Dewan Komisaris, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi)

Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan

347, 348, 349

22 Akses informasi dan data perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indoneisa dan bahasa inggris), media massa, mailing list, buletin pertemuan dengan analis dan sebagainya

97, 310

23 Bahasan mengenai kode etik perusahan Memuat uraian antara lain: 1. Isi kode etik2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku

bagi seluruh level organisasi3. Penyebarluasan kode etik;4. Upaya penegakan dan sanksi

pelanggaran kode etik5. Pernyataan mengenai budaya

perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan

336337

338337, 338,

339340

24 Pengungkapan mengenai whistleblowing system

Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:1. Penyampaian laporan pelanggaran2. Perlindungan bagi whistleblower3. Penanganan pengaduan4. Pihak yang mengelola pengaduan5. Jumlah pengaduan yang masuk dan

diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya.

340342343341343

Tinjauan KinerjaReferensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014

Page 409: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 407

VI Tata Kelola Perusahaan Halaman

25 Keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi

Uraian kebijakan perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin

Catatan : apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya

121, 264

VII Informasi Keuangan Halaman

1 Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan

Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan

414

2 Opini Auditor Independen atas laporan keuangan

415, 416

3 Deskripsi Auditor Independen di Opini Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan2. Tanggal Laporan Audit3. No. ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik

416

4 Laporan keuangan yang lengkap Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan (neraca)

2. Laporan laba rugi komprehensif3. Laporan perubahan ekuitas4. Laporan arus kas5. Catatan atas laporan keuangan6. Laporan posisi keuangan pada awal periode

komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan)

417, 416, 418419420421422

-

5 Perbandingan tingkat profitabilitas Perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya

12, 416, 534, 535

Referensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014

Page 410: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level408

VII Informasi Keuangan Halaman

6 Laporan Arus Kas Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori

aktivitas: aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan

2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi

3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan

4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan

417, 421, 428

432

421, 432

563

7 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap PSAK2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan

keuangan3. Pengakuan pendapatan dan beban4. Imbalan kerja5. Instrumen keuangan

431432

453454

547, 5548 Pengungkapan transaksi pihak berelasi Hal-hal yang diungkapkan antara lain:

1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi;

2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan

3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas.

527, 528

529

529, 530, 531, 532, 533, 534, 535, 536,

5379 Pengungkapan yang berhubungan dengan

PerpajakanHal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban

pajak kini;2. Penjelasan hubungan antara beban

(penghasilan) pajak dan laba akuntansi;3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP)

hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan;

4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan

5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.

515

515

519

517, 518

-

Tinjauan KinerjaReferensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014

Page 411: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 409

VII Informasi Keuangan Halaman

10 Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap

Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Metode penyusutan yang digunakan;2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang

dipilih antara model revaluasi dan model biaya;

3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan

4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi.

446446, 447

446, 557

478

11 Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi

Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor

yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan;

2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan;

3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan

4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama.

460

538

538, 539, 540

539

12 Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan

Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki

berdasarkan klasifikasinya2. Nilai wajar tiap kelompok instrumen

keuangan3. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko

instrumen keuangan;4. Penjelasan risiko yang terkait dengan

instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan

5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif.

547

554

548

550, 551, 552

550, 551, 552

13 Penerbitan laporan keuangan Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk

terbit; dan2. Pihak yang bertanggung jawab

mengotorisasi laporan keuangan.

564

564

Referensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014

Page 412: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Assuring the Move Into Next Level410

Laporan Keuangan Konsolidasian

Page 413: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Laporan Tahunan 2014

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan

Assuring the Move Into Next Level 411

Page 414: SMGR Annual Report 2014 Revisi

Kantor PusatGedung Utama SG

Jl. Veteran

Gresik 61122

Jawa Timur, Indonesia

P. + 62-31-398-1732

F. + 62-31-398-3209

E. [email protected]

Kantor JakartaThe East Tower lantai 18

Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung

Kav.E.3.2 No.1 Jakarta-12950

P. + 62-21-5261174-5

F. + 62-21-5261176

Laporan Tahunan Annual Report2014