Annual Report - BSN

72
ISSN: 2460-4178 Laporan Tahunan Annual Report 2016 2016 Annual Report BSN - Badan Standardisasi Nasional Gedung I BPPT. Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat 10340 Indonesia. Telp : (62 21)-392 7422, 392 7528 Fax: (62 21) 392 7527 Website: www.bsn.go.id email: [email protected] Laporan Tahunan

Transcript of Annual Report - BSN

Page 1: Annual Report - BSN

1 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

ISSN: 2460-4178

Laporan Tahunan Annual Report 2016

BSN - Badan Standardisasi NasionalGedung I BPPT

Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat 10340 IndonesiaTelp : (62 21)-392 7422, 392 7528 Fax: (62 21) 392 7527

Website: www.bsn.go.id email: [email protected]

2016Annual Report

BSN - Badan Standardisasi NasionalGedung I BPPT. Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat 10340 Indonesia. Telp : (62 21)-392 7422, 392 7528 Fax: (62 21) 392 7527

Website: www.bsn.go.id email: [email protected]

Laporan Tahunan

Page 2: Annual Report - BSN

2LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Page 3: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

3 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

L A P O R A N T A H U N A N 2 0 1 6

Page 4: Annual Report - BSN

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

BismillahirrahmanirrahimAssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah yang telah memberikan kekuatan kepada jajaran Badan Standardisasi Nasional (BSN) sehingga bisa menjalankan tugas sebagaimana mestinya.

BSN adalah sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang bertugas dan bertanggung jawab di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2014.

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut bertujuan untuk mencapai misi yang telah ditetapkan. Pertama, merumuskan, menetapkan, dan memelihara Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berkualitas dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan. Kedua, mengembangkan dan mengelola sistem penerapan standar, penilaian kesesuaian, dan ketertelusuran pengukuran yang andal untuk mendukung implementasi kebijakan nasional di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Ketiga, mengembangkan budaya, kompetensi, dan sistem informasi di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas implementasi sistem standardisasi dan penilaian kesesuaian. Keempat, merumuskan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan nasional, sistem dan pedoman di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian yang efektif untuk mendukung daya saing dan kualitas hidup bangsa.

Selama tahun 2016 BSN telah mencatat sejumlah capaian dalam merealisasikan misi tersebut. Jumlah SNI yang telah ditetapkan hingga akhir 2016 mencapai 11.155 SNI, terdiri atas 9.251 SNI yang masih berlaku dan 1.904 SNI yang diabolisi. Sebanyak 205 di antaranya telah ditetapkan sebagai SNI wajib. BSN melakukan harmonisasi standar paling banyak di ASEAN sehingga Indonesia dalam hal standar sangat siap bersaing di era pasar bebas Asia Tenggara.

Untuk mendukung pemberantasan korupsi, BSN mengadopsi ISO 37001 Sistem Anti Penyuapan yang berlaku secara internasional dan mengimplementasikan dalam SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan. BSN ditugaskan untuk mengawal dan bertanggung jawab pada Aksi Inisiasi Sertifikasi Sistem Anti Korupsi itu sesuai dengan Instruksi Presiden No. 10/2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan 2017.

Pada peringatan Hari Akreditasi Dunia 2016, BSN meresmikan skema akreditasi dan sertifikasi Sistem Manajemen Biorisiko Laboratorium. Sistem ini penting karena Indonesia memiliki potensi risiko cukup besar dalam keamanan dan keselamatan hayati, mengingat posisi Indonesia sebagai negara tropis dengan jumlah penduduk besar, serta varian penyakit menular yang muncul dan kembali muncul.

Untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, BSN membentuk Rancangan Peraturan Pemerintah untuk melaksanakannya. Pada tahun 2016 terdapat dua Rancangan Peraturan Pemerintah yang disusun, yaitu Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Standardisasi Nasional dan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.

Dalam rangka pengembangan usaha mikro kecil, BSN memberikan bimbingan penerapan SNI Pasar Rakyat di berbagai daerah serta pembinaan usaha mikro kecil berupa fasilitasi sertifikasi SNI dan pemeliharaannya.

Kami telah meluncurkan Maskot SNI “Si Rino” pada tahun 2016. Si Rino merupakan badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) yang merupakan salah satu hewan endemik khas Indonesia. Badak merupakan salah satu mamalia terbesar di dunia, keturunan hewan purba yang masih mampu bertahan hidup dengan berbagai tantangan hingga sekarang. Fisik badak terlihat tangguh dilengkapi cula di kepalanya sebagai salah satu alat pertahanan diri.

BSN mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak di dalam negeri maupun luar negeri untuk mengembangkan serta menerapkan standardisasi dan penilaian kesesuaian. Untuk memasyarakatkan standardisasi, BSN menyelenggarakan jejaring pendidikan standardisasi pada pendidikan tinggi, pendidikan menengah, pendidikan dasar dan pendidikan umum.

Buku Laporan Tahunan BSN 2016 ini merupakan sarana penyampaian informasi tentang kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat pada umumnya.

Kami menyadari bahwa berbagai program dan kegiatan BSN tersebut bisa terlaksana berkat kerjasama dan partisipasi berbagai pihak di internal maupun eksternal BSN. Karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pimpinan dan staf BSN maupun pihak lain yang telah bekerja sama untuk menyukseskan berbagai program dan kegiatan BSN. Semoga kita bisa meningkatkan kinerja dan capaian BSN di masa mendatang.

Wassalammu’alaikum Warrahmatullahhi Wabarakatuh.

Jakarta, 27 Maret 2017

Prof. Dr. Bambang Prasetya, M.Sc

Sambutan Kepala BSN

SAMBUTAN KEPALA BSNMESSAGE FROM THE CHAIRMAN OF BSN

4LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Page 5: Annual Report - BSN

5 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

In the Name of Allah, Most Gracious Most Merciful Peace upon you and the mercy and blessings of God

Thank God who has given strength to the ranks of the National Standardization Agency of Indonesia (BSN) so that they can carry out the task properly.

Main duties and functions of BSN as a Non-Government Organization are carrying out the tasks and responsibilities in the fields of standardization and conformity assessment based on the Law No. 20 of 2014.

Implementation of the duties and functions is aimed at accomplishing the missions that has been set. First, formulating, establishing, and maintaining the quality Indonesian National Standard (SNI) which are beneficial to stakeholders. Second, developing and managing the standards implementation system, conformity assessment, and reliable measurement traceability to support the implementation of national policy of standardization and conformity assessment. Third, developing culture, competence, and information systems in standardization and conformity assessment to improve the effectiveness of the implementation of standardization and conformity assessment systems. Fourth, formulating, coordinating, and evaluating the implementation of national policies, systems and guidelines in standardization and conformity assessment that effective to support the competitiveness and quality of life of the nation.

During 2016, BSN has recorded a number of achievements in the realization of the mission. Predetermined SNI until the end of 2016 reached 11,155 SNIs, consisting of 9,251 valid SNI and 1,904 abolished SNI. A total of 205 of them have been designated as mandatory SNI. BSN has so far performed the greatest in amount of standards harmonization in ASEAN so that Indonesia in terms of the standard is very ready to compete in the era of free markets of Southeast Asia.

To support the corruption eradication, BSN has adopted ISO 37001 Anti-Bribery System that internationally accepted, and implementing in the SNI ISO 37001: 2016 Anti-Bribery Management System. BSN is assigned to escort and responsible for Initiation Action of the Anti-Corruption System Certification in accordance with the Presidential Decree No. 10/2016 on the Corruption Prevention and Eradication Action 2016 and 2017.

On the anniversary of World Accreditation Day 2016, BSN inaugurated accreditation and certification schemes of Laboratory Bio-risk Management System. This system is important because Indonesia has a fairly large potential risks in biological security and safety, given the position of Indonesia as a tropical country with a large population and variants of emerging and re-emerging infectious diseases.

To implement the Law Number 20 Year 2014 on Standardization and Conformity Assessment, BSN has formulated the Draft of Government Regulation to implement them. In 2016 there were two Draft of Governement Regulation prepared, namely the Draft of Government Regulation on Types and Tariff for Non Tax Revenue Applicable to the National Standardization Agency of Indonesia and the Draft of Government Regulation on Standardization and Conformity Assessment System.

In order to developing micro and small enterprises, BSN provides guidance to implement People’s Market SNI in various areas as well as guidance for developing small micro-enterprises in the form of facilitating ISO certification and its maintenance.

We have launched SNI mascot “The Rino” in 2016. The Rino is a one-horned rhino (Rhinoceros sondaicus) which is one of the endemic species typical of Indonesia. Rhino is one of the largest mammals in the world, ancient animal offspring that are still able to survive in various challenges until now. Physical appearance of the rhino looks tough equipped with horn in his head as a mean of self defense.

BSN has teamed up cooperation with various parties in the country and abroad to develop and implement standardization and conformity assessment. To promote standardization, BSN held standardization education network which includes a network of higher education, secondary education, basic education and general education.

The BSN Annual Report 2016 is a mean of delivering information about the activities of standardization and conformity assessment to stakeholders and public in general.

We are aware that various programs and activities of the BSN can be realized due to the cooperation and participation of various parties, internal and external of the BSN.

Therefore, we would like to thank the entire management and staff of BSN and other parties that have been working together for the success of the various programs and activities of BSN. Hopefully we can improve the performance and achievements of BSN in the future.

And peace upon you and the mercy and blessings of God.

Jakarta, March 27, 2017

Prof. Dr. Bambang Prasetya, M.Sc

Message From The Chairman of BSN

Laporan Tahunan 2016

Page 6: Annual Report - BSN

6LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Laporan Tahunan/Annual Report BSN 2016Diterbitkan di Jakarta oleh BSN

BSN 2017

PENGARAH:Puji Winarni

PENANGGUNG JAWAB:Budi Rahardjo

EDITOR:Titin Resmiatin

One Agus SoekarnoAwang Dewan Pratama

FOTO:Teguh Budiono

Aldy Muslim Prasetya

NASKAH:Budi Triswanto, Ferry Christianus, Ike Permata Sari,

Rois Ricaro, Meilinda, Sri Lestari Handayani, Nurlatifah, Marta Romaisi Damanik, Utomo

TERJEMAHAN:Wahyudi M.P, Jaka E.C

DESAIN ARTISTIK:Agus Sumarno

Badan Standardisasi NasionalGedung I BPPT

JL. MH Thamrin No. 8 Jakarta Pusat 10340Telp. (62 21) 3927422, 392 7528

Fax. (62 21) 392 7527Email: [email protected]

Website: www.bsn.go.id

Page 7: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

7 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

d a f t a r i s i c o n t e n t s

Sambutan Kepala BSN / Message of the Chairman of BSN ........................................................................................................................................ 4

I. Sekilas BSN / Overview of BSN.................................................................................................................................................................................... 11

1.1 Struktur Organisasi / Organization Structure ............................................................................................................................................................. 12

1.2 Visi, Misi, Tata Nilai dan Tupoksi / Vision, Mission, Value, Main Duty, and Fuction ....................................................................................................... 13

1.3 Peta Jalan Rencana Strategis BSN / Roadmap of BSN Strategic Plan .......................................................................................................................... 14

1.4 Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian / Standardization and Conformity Assessment ............................................................................................. 15

1.5 Sumber Daya Manusia / Human Resorces .................................................................................................................................................................. 16

1.6 Anggaran BSN / Budget of BSN .................................................................................................................................................................................. 17

II. Peristiwa Penting / Major Events ............................................................................................................................................................................. 19

2.1 Bulan Mutu Nasional / National Quality Month ......................................................................................................................................................... 19

2.2 Hari Akreditasi Dunia / World Accreditation Day ........................................................................................................................................................ 24

2.3 Tuan Rumah Pacific Area Standards Congress ke-39 / Host of the 39th Pacific Area Standards Congress ..................................................................... 25

2.4 Pengembangan Jejaring melalui Olimpiade Standar / Network Development throuh Standard Olympiad.................................................................. 26

2.5 Pengakuan Internasional untuk Akreditasi Lembaga Sertifikasi Personel / International Recognition to Accreditation of Personnel Certification Body 27

2.6 Peluncuran Maskot SNI “Si Rino” / Launching of SNI Mascot “Si Rino” ....................................................................................................................... 28

2.7 Penerapan SNI ISO 37001 Sistem Manajemen Anti Penyuapan / Implememtation of SNI ISO 37001 Anti Bribery Management System...................... 29

2.8 BSN Peduli Garut / BSN Care for Garut ........................................................................................................................................................................ 33

III. Capaian Penting 2016 / Major Achievement 2016 ............................................................................................................................................... 37

3.1 Tuan Rumah Pertemuan Working Group ISO/TC 207 SC 7 / Host of Working Group Meeting of ISO/TC 207 SC 7 ........................................................... 37

3.2 Evaluasi Sesama APLAC PAC / APLAC PAC Peer Evaluation .......................................................................................................................................... 39

3.3 ISO 37001 Sistem Anti Penyuapan / ISO 37001 Anti Bribery System ........................................................................................................................... 40

3.4 Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah / Formulation of the Gvernment Decree ........................................................................................... 42

3.5 Penataan Organisasi BSN / Reorganization of BSN .................................................................................................................................................... 45

3.6 Penerapan SNI Pasar Rakyat / Implementation of SNI for Traditional Market ............................................................................................................. 46

3.7 Penelitian Isu Aktual Tahun 2016 / Researches to Answer Actual Issues .................................................................................................................... 48

3.8 Monitoring Integritas Tanda SNI / Monitoring of SNI Mark Integrity .......................................................................................................................... 52

3.9 Pembinaan Usaha Mikro Kecil (UMK) / Development of SMEs .................................................................................................................................... 52

3.10 Partisipasi Indonesia Dalam Pengembangan Standar Internasional / Indonesia Participation in the Development of International Standard ......... 53

3.11 Indonesia Sebagai Convenor Working Group ISO TC 296 Bambu & Rotan /

Indonesia as Convenor Working Group ISO TC 296 Bamboo & Rattan ........................................................................................................................ 54

3.12 ISO TC 292 Keamanan dan Ketahanan (Gempa Bumi) / ISO TC 292 Security and Resilience (Land slide) .................................................................. 54

3.13 Capaian Kerjasama / Cooperation Achievement........................................................................................................................................................ 54

3.14 Sistem Nasional Satuan Ukuran (SNSU)/Nasional System of Measurement Unit ....................................................................................................... 57

IV. Kinerja dalam Statistik / Performance in Statistic ................................................................................................................................................ 59

4.1 Jumlah partisipasi Indonesia dalam ISO IEC/ Number of Indonesia Participation in ISO IEC........................................................................................ 60

4.2 Pelatihan Standardisasi / Training on standardization ............................................................................................................................................... 61

4.3 Lembaga Penilai Kesesuaian / Conformity Assessment Bodies.................................................................................................................................... 62

4.4 SNI yang diberlakukan secara wajib / Manadatory SNI .............................................................................................................................................. 64

4.5 Sebaran SNI Corner / Distribution SNI Corner .............................................................................................................................................................. 65

4.6 Penelitian Standardisasi / Research on Standardization ............................................................................................................................................. 65

4.7 SNI Harmonisasi dengan Standar Internasional di ASEAN / SNI Harmonization with International Standars in ASEAN ............................................... 66

4.8 Jumlah Kerjasama BSN / Number of BSN Coopertaion ................................................................................................................................................ 67

4.9 Notifikasi & Inquiry / Notification & Inquiry ............................................................................................................................................................... 67

4.10 Statistik IIN / Statistik of IIN ..................................................................................................................................................................................... 69

Page 8: Annual Report - BSN

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Gambar 1. Struktur Organisasi BSN /Picture 1 Organization structure of BSN .................................................................................................................. 12Gambar 2. Peta Jalan Pencapaian Sasaran Strategi Standardisasi Nasional 2015-2025.Image 2. Roadmap of Achieving Goal of National Standardization Strategy 2015-2025 ............................................................................................ 15Gambar 3. Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian berdasarkan UU No. 20 Tahun 2014.Picture 3. Standardization and conformity assessment based on the Law No. 20 if 2014 ......................................................................... 16Gambar 4. Infografis SDM BSN / Picture 4. Infographic of BSN human resources ........................................................................................ 17Gambar 5. Peringatan Bulan Mutu Nasional 2016 pada 16 November 2016 di Jakarta dihadiri oleh Menteri Perindustrian ke-17, Ir. Hartarto Sastrosoenarto (kanan), Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo (kedua kanan) dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir (ketiga kanan), serta sekitar 600 undangan.Picture 5. The commemoration of the 2016 National Quality Month on November 16, 2016 in Jakarta was attended by the 17th Minister of Industry, Ir. Hartarto Sastrosoenarto (right) Minister of Home Affairs, Tjahjo Kumolo (2nd right) and Minister of Research Technology and Higher Education, Mohamad Nasir (3rd right), as well as around 00 guests .................. 20Gambar 6. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, menabuh gong saat membuka puncak peringatan Bulan Mutu Nasional pada 16 November 2016.Pictute 6. Minister of Research Technology and Higher Education, Mohamad Nasir, hit the gong in opening commemoration of the National Quality Day on November 16, 2016 ............................................................................................................................. 21Gambar 7. Penganugerahan SNI Award kepada para penerap SNI dalam puncak peringatan Bulan Mutu Nasional pada 16 November 2016 di Jakarta.Picture 7. The delivering of SNI Award to the SNI applicants in the peak event of the National Quality Month on November 16, 2016 in Jakarta .................................................................................................................................................... 23Gambar 8. Piala SNI Award 2016 / Picture 8. SNI Award 2016 trophies .......................................................................................... 23Gambar 9. Kepala BSN, Bambang Prasetya, memukul gong untuk menandai pembukaan peringatan Hari Akreditasi Dunia pada 1 Juni 2016 di Jakarta.Picture 9. Chairman of BSN, Bambang Prasetya, hit the gong to mark the opening ceremony of the World Accreditation Day pn June 1, 2016 in Jakarta ................................................................................................................................................................ 24Gambar 10. Para peserta Pacific Area Standards Congress berfoto bersama di akhir acara yang digelar di Bali pada 10-12 Mei 2016.Picture 10. Participants of the Pacific Area Standards Congress posed at the closing ceremony in Bali on May 10-12, 2016 ..................... 25Gambar 11. Tim Indonesia menunjukkan medali yang mereka dapatkan dalam Olimpiade Standar Internasional ke-11 di Korea Selatan, 4-5 Agustus 2016.Picture 11. The Indonesia team show medals they got in the 11th International Standards Olympiad in South Korea on August 4-5, 2016 .................................................................................................................................................................... 26Gambar 12. Kepala BSN, Bambang Prasetya (kanan), mengikuti sesi foto dalam Pertemuan Tahunan APLAC PAC 2016 di Taipei, Taiwan, 11-18 Juni 2016.Picture 12. Chairman of BSN, Bambang Prasetya (right), took part ini photo session at the Annual Meeting of APLAC PAC in Taipei, Taiwan, on June 11-18, 2016 ...................................................................................................................................................... 27Gambar 13. Kepala BSN Bambang Prasetya secara resmi mengenalkan Maskot SNI “Si Rino” di Eco Park Jakarta, Kamis, 24 Maret 2016.Picture 13. Chairman of BSN, Bambang Prasetya, officially introduced SNI Mascot “Si Rino” at Eco Park Jakarta, Thursday, March 24, 2016 .......................................................................................................................................................................... 29Gambar 14. Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Kabinet Terbatas yang membahas Instruksi Presiden tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di Istana Merdeka Jakarta.Picture 14. President Joko Widodo led Limited Cabinet Meeting to discuss Presidential Instruction on Prevention and Eradication of Corruption at the Merdeka Palace Jakarta ............................................................................................................................. 30Gambar 15. Bahasan dan Manfaat SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti-Suap.Picture 15. Issues and Benefits of SNI ISO 37001: 2016 Anti-Bribery Management System ......................................................................... 31Gambar 16. Fokus aksi pencegahan dan pemberantasan korupsiPicture 16. Focus of action on prevention and eradication of corruption ..................................................................................................... 32Gambar 17. Kepala BSN, Bambang Prasetya, mengikuti Rapat Kabinet Terbatas yang membahas Instruksi Presiden tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di Istana Merdeka Jakarta.Picture 17. Chairman of BSN, Bambang Prasetya, took part in the Limited Cabinet Meeting that discussed the Presidential Instruction on Prevention and Eradication of Corruption at Merdeka Palace Jakarta ............................................................... 32Gambar 18. Sejumlah menteri mengikuti Rapat Kabinet Terbatas yang membahas Instruksi Presiden tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di Istana Merdeka Jakarta.Picture 18. Several ministers participated the Limited Cabinet Meeting that discussed the Presidential Instruction on Prevention and Eradication of Corruption at Merdeka Palace Jakarta ......................................................................................................... 33

DAFTAR GAMBAR / PICTURE LIST

8LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Page 9: Annual Report - BSN

9 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 19. BSN dan Masyarakat Standardisasi pada 16 Desember 2016 mengadakan penanaman pohon di Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, yang dijadikan role model penerapan SNI 8357:2016 sebagai Desa Tangguh Bencana.Figure 19. BSN and Standardization Society on December 16, 2016 held a tree planting in Simpang Village, Cikajang Sub-district, Garut Regency, which became the role model of SNI 8357: 2016 implementation as Disaster Resilient Village ........................ 34Gambar 20. Kepala BSN, Bambang Prasetya (kedua kiri) menanam pohon di Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut pada 16 Desember 2016 dalam rangka penerapan SNI 8357:2016 sebagai Desa Tangguh Bencana.Figure 20. Head of BSN, Bambang Prasetya (second left) planted trees in Simpang Village, Cikajang Sub-district, Garut Regency on December 16, 2016 in order to apply SNI 8357: 2016 as Disaster Resilient Village .............................................................. 34Gambar 21. Para pegawai BSN dan pengurus Masyarakat Standardisasi berfoto bersama setelah menanam pohon di Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut pada 16 Desember 2016.Figure 21. The employees of BSN and the officials of Standardization Community took a picture together after planting trees in Simpang Village, Cikajang Sub-District, Garut Regency on December 16, 2016 ........................................................................ 35Gambar 22. Foto-foto Pertemuan Working Group ISO/TC 207/SC 7 dan Konsultasi Publik Standardisasi Internasional dan Nasional Dalam Aksi Pengendalian Perubahan Iklim di Yogyakarta tanggal 18-22 April 2016.Figure 22. Photos of ISO / TC 207 / SC 7 Working Group Meeting and Public Consultation on International and National Standardization in Climate Change Control Action in Yogyakarta on 18-22 April 2016 .............................................. 38Gambar 23. Tim evaluator APLAC MRA mengadakan pertemuan dengan jajaran BSN/KAN dalam evaluasi sesama di Jakarta. Kegiatan evaluasi sesama berlangsung tanggal 25-29 Juli 2016.Picture 23. The evaluator team of APLAC MRA held a meeting with BSN / KAN’s ranks in the peer evaluation in Jakarta. Evaluation activities took place on July 25-29, 2016 ................................................................................................................................... 39Gambar 24. Knowledge Sharing dan Bedah Standar SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan di Jakarta, 15 November 2016.Picture 24. Knowledge Sharing and Standard Review of SNI ISO 37001:2016 Anti Bribery Management System in Jakarta, November 15, 2016 .................................................................................................................................................................... 40Gambar 25. Kepala BSN, Bambang Prasetya (tengah), berfoto bersama narasumber dan Eselon I BSN dalam kegiatan Knowledge Sharing dan Bedah Standar SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan di Jakarta, 15 November 2016.Picture 25. Chairman of BSN, Bambang Prasetya (center), take a picture together in the activities of Knowledge Sharing and Standard Review of SNI ISO 37001: 2016 Anti Bribery Management System in Jakarta, November 15, 2016 .......................... 41Gambar 26. Para peserta tampak serius mengikuti Knowledge Sharing dan Bedah Standar SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan di Jakarta, 15 November 2016.Picture 26. Participants were serious about following Knowledge Sharing and Standard Review of SNI ISO 37001: 2016 Anti Bribery Management System in Jakarta, November 15, 2016 ............................................................................................ 42Gambar 27. Sekretaris Utama BSN, Puji Winarni, memimpin rapat penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Nasional (SSPKN) di Jakarta.Picture 27. Deputy Chairmwoman for General Affairs of BSN, Puji Winarni, chaired the meeting to prepare Government Regulation to implement the Law on Standardization and Conformity Assessment in Jakarta ................................................. 43Gambar 28. Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha, M. Beni Nugraha (kanan) dan pejabat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengadakan rapat koordinasi penyusunan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku di BSN.Picture 28. Officials of the BSN and the Ministry of Law and Human Rights held a coordination meeting to draft a government regulation to implement the Law on Standardization and Conformity Assessment in Jakarta .................................................. 44Gambar 29. Para peserta tampak serius mengikuti rapat penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah untuk melaksanakan Undang-Undang tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian di Jakarta.Picture 29. Participants were serious in attending the drafting meeting of the Government Regulation to implement the Law on Standardization and Conformity Assessment in Jakarta ............................................................................................................. 44Gambar 30. Kepala BSN, Bambang Prasetya (ketiga kiri), dan jajarannya bertemu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur, untuk menyampaikan rencana penataan organisasi BSN di Jakarta.Picture 30. Chairman of BSN, Bambang Prasetya (third left), and his staff met Minister of State Apparatus Empowerment and Bureaucratic Reform, Asman Abnur, to submit the plan of structuring BSN organization in Jakarta ......................................... 45Gambar 31. Para pejabat BSN mengadakan rapat untuk membahas rencana rencana penataan organisasi BSN di Kantor Kementerian PAN dan RB Jakarta.Picture 31. BSN officials held a meeting to discuss the plan of structuring BSN organization in Jakarta ...................................................... 46Gambar 32. Pasar rakyat ber-SNI di Pekalongan, Jawa Tengah. Picture 32. Condition of folk market with SNI in Pekalongan, Central Java. .................................................................................................. 47Gambar 33. Tabung gas elpiji. / Picture 33. LPG tube ..................................................................................................................................... 49Gambar 34. Sebuah sepeda motor dengan baterai listrik. / Picture 34. A motorbike with electric batteray ................................................. 50

Laporan Tahunan 2016

Page 10: Annual Report - BSN

10LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

DAFTAR GAMBAR / PICTURE LIST

Gambar 35. Seorang karyawan sedang melakukan penelitian di laboratorium. BSN dan KAN telah meresmikan skema dan sertifikasi Standar Manajemen Biorisiko Laboratorium pada tahun 2016.Picture 35. An employee is conducting research in the laboratory. The BSN and KAN have inaugurated the scheme of the Laboratory Biorisik Management Certification in 2016 ................................................................................................... 51Gambar 36. Para pekerja membuat kue di sebuah usaha kecil dan menengah.Picture 36. Workers make cakes in a small and medium-sized business. ..................................................................................................... 53Gambar 37. Pimpinan BSN sebagai delegasi Indonesia turut serta dalam pengembangan Standar Internasional.Figure 37. The leaders of BSN as the Indonesian delegation, participates in the development of International Standards ........................ 54Gambar 38. Partisipasi Indonesia dalam Pengembangan Standar InternasionalPicture 38. Indonesia’s participation in the Development of International Standards .................................................................................. 54Gambar 39. Para pekerja sedang mengolah bambu dan rotan./ Figure 39. Workers are working on bamboo and rattan ........................... 55Gambar 40. Kepala BSN, Bambang Prasetya, dan Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, menandatangani nota kesepahaman di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian di Jakarta, 17 November 2016.Picture 40. Chairman of BSN, Bambang Prasetya, and Police Chief, Gen. Tito Karnavian, signed a memorandum of understanding in the field of standardization and conformity assessment in Jakarta, November 17, 2016 ...................................................... 56Gambar 41. Timbangan digital / Picture 41. Digital scale ............................................................................................................................. 57Gambar 42. Grafik Status Keanggotan Indonesia di ISO (2013-2016 / Picture 42. Graphic of Indonesian Membership Status in ISO) .......... 60Gambar 43. Grafik keanggotaan Indonesia di IEC / Picture 43. Graphic of Indonesian Membership Status in IEC ........................................ 60Gambar 44. Pertumbuhan Lembaga Sertifikasi (Tahun 2014-2016) /Picture 44. The Growth of Certification Bodies (2014-2016) ................ 63Gambar 45. Sebaran SNI Corner / Picture 45. Distribution of SNI Corner ...................................................................................................... 65Gambar 46. Grafik kesepakatan kerjasama standardisasi Picture 46. Graphic of standardization cooperation agreements ................................................................................................................. 67Gambar 47. Grafik penanganan enquiry dan notifikasi keluar / Picture 47. Graphic of handling inquiry and outgoing notification ........... 68Gambar 48. Grafik notifikasi rancangan regulasi teknis / Picture 48. Graphic of notification of technical regulation design ..................... 68Gambar 49. Grafik Enquiry Regulasi teknis Indonesia/ Picture 49. Graphic of Indonesia’s technical regulation inquiry .............................. 69Gambar 50. Grafik permohonan aplikasi IIN 2012-2016 / Picture 50. Graphic of the IIN application proposals 2012-2016 ......................... 69

Tabel 1. Realisasi Rencana Kerja dan Anggaran BSN Tahun 2016 / Table 1. Realization of Working Plan and Budget of BSN 2016 ...................................................................................................................................... 18Tabel 2. Perbandingan jumlah pelatihan standardisasi dalam 2 tahun terakhir /Table 2. Comparison of standardization training in the last 2 years ............................................................................................................................ 61Tabel 3. Komposisi Peserta Pelatihan Standardisasi dalam 2 tahun terakhir/Table 3. The composition of Standardization Training Participants in last 2 years .................................................................................................. 61Tabel 4. Data Lembaga sertifikasi/ Table 4. Data of Certification bodies .................................................................................................................... 62Tabel 5. Proses akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi yang dilaksanakan pada tahun 2016/Table 5. Accreditation Process of Laboratory and Inspection Body conducted in 2016 ............................................................................................ 63Tabel 6. SNI yang Telah Diberlakukan secara Wajib / Table 6. SNI that Already Implemented Mandatorily ..................................................... 64Tabel 7. Data SNI Berdasarkan Sektor ICS Sampai 2016 / Table 7. SNI Data based on ICS Sector Until 2016 ................................................... 64Tabel 8. Kegiatan penelitian standardisasi / Table 8. Standardization research activities .................................................................................... 65Tabel 9. Klasifikasi sektor prioritas MEA/ Table 9. Classification of MEA priority sectors ........................................................................................ 66Tabel 10. Penanganan outgoing notifikasi dan Enquiry oleh BSN /Table 10. Handling of outgoing notifications and Enquiry by BSN ................................................................................................................................. 67Tabel 11. Notifikasi Rancangan regulasi teknis dan Regulasi teknis ke Sekretariat WTOTable 11. Notification of technical regulations design and technical regulations to the WTO Secretariat ............................................................ 68

DAFTAR TABEL / TABLE LIST

Page 11: Annual Report - BSN

11 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Sekilas BSNAn Overview

Badan Standardisasi Nasional dibentuk dengan Keputusan Presiden No. 13 Tahun 1997 yang disempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 166

Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah dan yang terakhir dengan Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001, merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen dengan tugas pokok mengembangkan dan membina kegiatan standardisasi di Indonesia. Badan ini menggantikan fungsi dari Dewan Standardisasi Nasional – DSN. Dalam melaksanakan tugasnya Badan Standardisasi Nasional berpedoman pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2014 tentang Standardirsasi dan Penilaian Kesesuaian.

National Standardization Agency of Indonesia (BSN) was established by Presidential Decree No. 13 of 1997 which is enhanced by Presidential Decree No.

166 Year 2000 regarding Position, Task, Function, Authority, Organizational Structure and Work Procedure of Non Departmental Government Institution as already amended several times and the last by Presidential Decree No. 103 of 2001. BSN is a Non Departmental Government Institution with the main task of developing and fostering standardization activities in Indonesia. This body replaces the function of the National Standardization Board - DSN. In performing its duties the National Standardization Agency of Indonesia is guided by Law No. 20 of 2014 on Standardization and Conformity Assessment.

Laporan Tahunan 2016

Page 12: Annual Report - BSN

Plt Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi/ Acting Deputy for Research

and Cooperation on StandardizationPuji Winarni

Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi/ Deputy for Standard

Implementation and AccreditationKukuh S. Ahmad

Deputi Bidang Informasi dan Pendidikan Standardisasi/ Deputy for Information and

Education on StandardizationErniningsih

Kepala Pusat Perumusan Standar/ Head of Center for Standard Formulation

I Nyoman Supriatna

Kepala Pusat Sistem Penerapan Standar/ Head of Center for Standard

Implementation SystemZakiyah

Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi/ Head of Center for Information

and Documentation of StandardizationAbdul Rahman Saleh

Kepala Pusat Kerjsama Standardisasi/ Head of Center for Cooperation on

StandardizationKonny Sagala

Plt. Kepala Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi/ Acting Head of Center for

Accreditation of Certification BodyDony Purnomo

Kepala Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan/ Head of Center for Education

and Publication of StandardizationMitrawinda Tunus

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Standardisasi/ Head of Center for Research and

Development of StandardizationJuliantino

Kepala Pusat Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi/ Head of Center for

Accreditation of Laboratory and Inspection BodyDede Erawan

Kepala Biro Hukum, Organisasi dan Humas/ Head of Bureau of Legal, Organization and

Public RelationsBudi Rahardjo

Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha/ Head of Bureau of Planning,

Finance, and AdministrationM. Beni Nugraha

Kepala Inspektorat/ Head of inspectorate

Nasrudin

Sekretaris Utama/Deputy Chairwoman of General Affairs

Puji Winarni

Kepala BSN/BSN ChairmanBambang Prasetya

12LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Gambar 1. Struktur Organisasi BSN /Picture 1. Organization Structure of BSN

1.1 Struktur Organisasi / 1.1 Organization Structure

Page 13: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

13 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

1.2 Vision, Mission, Value, Main Duty, and Fuction

VisionAchieving the reliable infrastructure of national quality

to improve competitiveness and the nation’s quality of life

Mission1. To formulate, establish, and maintain the qualified and

beneficial Indonesian National Standard (SNI) for the stakeholders.

2. To develop and maintain reliable system of standard implementation, conformity assessment, and measurement traceability to support the implementation of national policy in standardization and conformity assessment.

3. To develop culture, competencies, and information sys-tems in standardization and conformity assessment in as an effort to improve effectiveness of implementation of standardization and conformity assessment system.

4. To formulate, coordinate, and evaluate the implementation of national policies, systems and guidelines in the field of standardization and conformity assessment to effectively support the nation’s competitiveness and quality of life.

Values of BSNIn carrying out its duties and functions of BSN adopts

the following values:1. Integrity Ability to materialize anything they have promised since

Human Resources of BSN realize that long-term survival of BSN is determined by ability of its personnel to realize that anything they can afford for various stakeholders.

2. Honesty Ability to say things as they are because honesty is the

foundation of doing business in trustworthy healing information in this information technology era.

3. Speed Ability to respond quickly to any change due to the

speed is the determinant of survival and growth of the institution.

4. Disclosure Ability to accept new and / or different ideas because

the competitive environment requires BSN personnel to perform continuous improvement toward its processes used to provide services for customers. Disclosure of novelty is a prerequisite for continuous improvement.

1.2 Visi, Misi, Tata Nilai dan Tupoksi

VisiTerwujudnya infrastruktur mutu nasional yang andal untuk

meningkatkan daya saing dan kualitas hidup bangsa

Misi1. Merumuskan, menetapkan, dan memelihara Standar

Nasional Indonesia (SNI) yang berkualitas dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan.

2. Mengembangkan dan mengelola sistem penerapan stan-dar, penilaian kesesuaian, dan ketertelusuran pengukuran yang andal untuk mendukung implementasi kebijakan nasional di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian.

3. Mengembangkan budaya, kompetensi, dan sistem infor-masi di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian se-bagai upaya untuk meningkatkan efektivitas implementasi sistem standardisasi dan penilaian kesesuaian.

4. Merumuskan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan nasional, sistem dan pedoman di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian yang efektif untuk mendukung daya saing dan kualitas hidup bangsa.

Tata Nilai BSNDalam menjalankan tugas dan fungsinya BSN menganut

nilai-nilai sebagai berikut:1. Integritas Kemampuan untuk mewujudkan hal yang telah

disanggupi karena Sumber Daya Manusia BSN menyadari bahwa kelangsungan hidup jangka panjang BSN ditentukan oleh kemampuan personelnya dalam mewujudkan apa saja yang mereka sanggupi bagi berbagai pemangku kepentingan.

2. Kejujuran Kemampuan untuk mengatakan sesuatu sebagaimana

adanya karena kejujuran merupakan fondasi dalam menjalankan bisnis di bidang penyediaan informasi (trustworthy healing information) pada era teknologi informasi ini.

3. Kecepatan Kemampuan untuk merespon dengan cepat setiap

perubahan karena kecepatan menjadi faktor penentu kelangsungan hidup dan pertumbuhan institusi.

4. Keterbukaan Kemampuan untuk menerima hal baru dan/

atau yang berbeda karena lingkungan kompetitif menuntut personel BSN untuk melakukan perbaikan

Page 14: Annual Report - BSN

5. Teamwork Ability to achieve common goals through collaboration

for each BSN personnel realized that as social beings they will be able to realize the great works through cooperation.

Main Duty and Function BSN performs its duties and responsibilities in the field

of standardization and conformity assessment.

BSN Functions:a. assessment and formulation of national policies in the

field of national standardization;b. coordinating functional activities in the implementation

of BSN duties;c. smoothing and guidance on the activities of government

agencies in the field of national standardization;d. organizing domestic and international cooperation

activities in the field of standardization;e. organizing development and general administrative

services in the areas of general planning, administration, organization and administration, personnel, finance, filing, coding, equipment, and household.

1.3 BSN Road Map and Strategic Plan Strategic planning of the National Standardization

Agency of Indonesia 2015-2019 is established in the decree of BSN Chairman No. 4 of 2015.

In accordance with the roadmap of achieving strategic objectives above, in the period 2015 -2019, the National Standardization Development Program, is focused on strengthening the role of the National Standardization in:

a) Protecting the interests of the public and the environment

b) Improving confidence in the national products in the domestic market, and

c) Opening access for national products in global markets

The role consolidation of National Standardization for the achievement of three (3) targets over the period of the National Medium Term Development Plan (RPJMN) 2015-2019 is expected to create a strong foundation for improving the competitiveness and quality of life of the Indonesian people by positioning national standardization as a “platform for innovation” and “the creation of competitive advantage” in order to support the achievement of the objectives of the National Long-Term Development Plan (RPJPN) 2005-2025.

14LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

berkelanjutan terhadap proses yang digunakan untuk menyediakan layanan bagi customer. Keterbukaan atas hal yang baru merupakan prasyarat untuk melakukan perbaikan berkelanjutan.

5. Teamwork Kemampuan untuk mecapai tujuan bersama melalui

kerja sama karena masing-masing SDM BSN menyadari sebagai makhluk sosial akan mampu mewujudkan karya-karya besar melalui kerja sama.

Tugas Pokok dan FungsiBSN melaksanakan tugas dan tanggung jawan di bidang

standardisasi dan penilaian kesesuaian.Fungsi BSN:

a.  pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang standardisasi nasional;

b.    pengkoordinasian kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BSN;

c.  pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang standardisasi nasional;

d.  penyelenggaraan kegiatan kerja sama dalam negeri dan internasional di bidang standardisasi;

e.   penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum,  ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.

1.3 Peta Jalan Rencana Strategis BSNRencana strategis Badan Standardisasi Nasional tahun 2015-2019

ditetapkan melalui peraturan Kepala BSN Nomor 4 Tahun 2015.Sesuai dengan peta jalan pencapaian sasaran strategis

di atas, pada periode 2015 – 2019, Program Pengembangan Standardisasi Nasional difokuskan untuk memantapkan peran Standardisasi Nasional dalam:

a) Melindungi kepentingan publik dan lingkungan.b) Meningkatkan kepercayaan terhadap produk nasional

di pasar domestik, danc) Membuka akses pasar produk nasional ke pasar global.Pemantapan peran Standardisasi Nasional untuk pencapai-

an 3 (tiga) sasaran di atas pada periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 diharapkan dapat menciptakan pondasi yang kuat bagi peningkatan daya saing dan kualitas hidup bangsa Indonesia dengan mempo-sisikan standardisasi nasional sebagai “platform bagi inovasi” dan “penciptaan keunggulan kompetitif” dalam rangka men-dukung pencapaian sasaran Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005–2025.

Page 15: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

15 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

1.4 Standardisasi dan Penilaian KesesuaianKebijakan Nasional yang ditetapkan BSN meliputi

pelaksanaan penelitian dan pengembangan standardisasi, Kerjasama, Sistem Informasi dan pembinaan standardisasi. Kebijakan itu terangkai dalam suatu sistem standarsdisasi nasional yang terdiri atas penetapan SNI dan penerapan SNI serta pengawasan SNI dengan melibatkan lembaga sertifikasi dan lembaga penilaian kesesuaian. BSN/KAN juga berperan dalam akreditasi lembaga peneilaian kesesuaian.

Dalam pengelolaan Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU), BSN berkoordinasi dengan lembaga yang berada di dalam koordinasi Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, antara lain LIPI dan BATAN, yang mencakup besaran fisik, sedangkan untuk pengukuran kimia baru pada tahap awal dan belum memulai proses untuk memperoleh pengakuan internasional. Kebutuhan acuan pengukuran selalu berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan proses produksi. Ke depan, pengelolaan SNSU perlu memperluas cakupan untuk pengukuran mikrobiologi, biomedis, in-vitro diagnostik, laboratorium obat, pengukuran

1.4 Standardization and Conformity AssessmentThe National Policy set by BSN covers the implementation

of research and development of standardization, cooperation, information system and standardization development. The policy is arranged in a national standard system consisting of SNI establishment and SNI application as well as SNI supervision by involving certification bodies and conformity assessment bodies. BSN / KAN also plays a role in the accreditation of conformity assessment bodies.

In the management of National Standard of Measurement Unit (SNSU), BSN coordinates with the institutes which are under coordination of Ministry of Research Technology and Higher Education, among others LIPI and BATAN, covering physical quantity. While for chemical measurement is just at early stage and not yet start process for gaining international recognition. Measurement reference needs always evolve in accordance with technological developments and production processes. Going forward, the management of SNSU needs to extend coverage for microbiological, biomedical, in-vitro diagnostic, drug laboratory, nano measurements, and other measurements required

Gambar 2. Peta Jalan Pencapaian Sasaran Strategi Standardisasi Nasional 2015-2025.Image 2. Roadmap of Achieving Goal of National Standardization Strategy 2015-2025.

Government driven u Market driven u Research and industry driven

2013 Bertumpu pada pemberlakuan regulasi teknis /Relying on the implementation of technical regulations

2017 Penguatan kemampuan penerapan standar negara tujuan ekspor /Strengthening the applicability of the export destinations standard

2019 Penguatan sinergi dengan sistem inovasi nasional /Strengthening synergies with the national innovation system

2021 Penguatan efisiensi sistem produksi nasional /Strengthening the efficiency of the national production system

2023 20252015 Penguatan penerapan SNI secara sukarela berdasarkan kebutuhan pokok /Strengthening the application of SNI voluntarily based on market needs

uu

u u

Platform bagi inovasi / Platform for innovation

Membuka akses pasar produk nasional ke pasar globalOpening market access for national products to global market

Meningkatkan kepercayaan terhadap pasar produk nasional ke pasar domestik /Improving public trust to the national products in the domestic market

Melindungi kepentingan publik dan lingkungan / Protecting the public interest and the environment

Menciptakan keunggulan kompetitif / Creating competitive advantage

Mendukung daya saing dan kualitas hidup bangsa Indonesia / Supporting the competitiveness and quality of life of the Indonesian people

Page 16: Annual Report - BSN

BADAN STANDARDISASI NASIONAL LAPORAN TAHUNAN 20155

Laporan Tahunan 2015

pemeliharaan SNI SNI maintenance

perencanaan SNI SNI planning

perumusan SNI SNI formulation

penetapan SNISNI establishment

penerapan SNI secara sukarela/

application of SNI voluntarily

bukti kesesuaian / conformity

evidence

pengawasan; evaluasi efektivitas

/ monitoring; effectivity evaluation

penerapan SNI secara wajib /

application of SNI mandatory

litbangR& D

pembinaandevelopment

kebijakan nasional

/ national policy

kerjasamacooperation

sistem informasi / information

system

akreditasi LPKCAB accreditation

LPK mengadakan kegiatan PK /

CAB conduct CA activities

ketertelusuran hasil PK /

traceability of CA result

Hasil PK CA result

u u u

u u

u

16LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

according to technological developments.In the scientific technical management of the SNSU,

Indonesia has become a member of the Convention du Metre, has participated in the Committe International des Poids et Mesures (CIPM), the Multilateral Recognition Arrangement, and has gained recognition of 117 technical skills of management and dissemination of SNSU, which is recognized worldwide and published in the world’s benchmark reference database.

1.5 BSN Human ResourcesBSN has Human Resources (HR) as many as 400 people spread

in 11 units of works. Level of education, age and explanation contained in the following picture.

nano, dan berbagai pengukuran lain yang dibutuhkan sesuai perkembangan teknologi.

Di dalam pengelolaan teknis ilmiah Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU), Indonesia telah menjadi anggota Convention du Metre, telah berpartisipasi dalam Committe International des Poids et Mesures (CIPM), Multilateral Recognition Arrangement, dan telah memperoleh pengakuan terhadap 117 kemampuan teknis pengelolaan dan diseminasi SNSU yang diakui di seluruh dunia serta dipublikasikan di dalam basis data acuan pengukuran dunia.

1.5 Sumber daya manusia BSN memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak 400

orang yang tersebar di 11 unit kerja. Tingkat pendidikan, usia dan penjelasannya tertuang pada gambar berikut.

Gambar 3. Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian berdasarkan UU No. 20 Tahun 2014.Picture 3. Standardization and conformity assessment based on the Law No. 20 of 2014.

Page 17: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

17 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 4. Infografis SDM BSN / Picture 4. Infographic of BSN human resources

PENELITI / RESEARCHER 14

PERENCANA / PLANNER 3

PENATA HUMAS / PUBLIC RELATIONS OFFICER 1

AUDITOR / AUDITOR 4

ARSIPARIS / ARCHIVIST 3

ANALIS KEPEGAWAIAN / EMPLOYEE ANALYST 2

PERANCANG UU/ LEGAL DRAFTER 0

PRANATA KOMPUTER / COMPUTER PROGRAMMER 0

PUSTAKAWAN / LIBRARIAN 3

FUNGSIONAL UMUM / GENERAL STAFF

TUGAS BELAJARLEARNING TASK

LN DN S

S3 7 - 7

S2 8 12 20

S1 -

Total 15 12 27

PENSIUNPENSION

GOL S

I -

II -

III -

IV 1

GOLONGANSTAFFING LEVEL

I 5

II 51

III 294

IV 50

Total 400

STRUKTURALSTRUCTURAL

ES Jml

I 4

II 9

III 27

IV 56

Total 96

KOMPOSISI SDM / HR COMPOSITION

L P S

Ka BSN 1 1

Sestama 1 1

Deputi PKS

Deputi PSA 1 1

Deputi IPS 1 1

Biro HOH 17 17 34

Biro PKT 39 30 69

PPS 23 21 44

PKS 13 10 23

Puslitbang 16 8 24

PSPS 15 18 33

PALS 18 13 31

PALLI 17 32 49

Pusido 29 14 43

Pusdikmas 14 20 34

Inspektorat 6 6 12

Total 209 191 400

1.6 Anggaran BSN Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor 258/KMK.02/2013, BSN mendapatkan total pagu anggaran sebesar Rp 146.877.155.000,-. Kemudian mengalami beberapa kali perubahan sehingga anggaran BSN tahun 2016 terakhir menjadi Rp.126.178.139.000,-

Penggunaan anggaran tersebut untuk melaksanakan 3 program dengan rincian alokasi anggaran sebagai berikut :

1. Program Pengembangan Standardisasi Nasional se-besar Rp 45.291.760.000,-;

2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN sebesar Rp. 76.481.183.000,- ; dan

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BSN sebesar Rp.4.405.196.000,-.

Ketiga program tersebut terbagi dalam 13 kegiatan dengan pagu alokasi anggaran per kegiatan sebagaimana dirinci dalam Tabel 4.47. Realisasi Belanja Badan Standardisasi Nasional pada Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp 119.816.128.032,‐ atau 94,96,% dari pagu anggaran Badan Standardisasi Nasional sebesar Rp 126.178.139.000,‐. Rincian penyerapan anggaran berdasarkan program dan kegiatan ditampilkan dalam Tabel 4.47. Penyerapan anggaran BSN tahun 2016 tersebut telah memenuhi target dimana BSN telah menetapkan target penyerapan anggaran tahun 2016 sebesar 95%. Penyerapan kinerja BSN tahun 2016 melebihi realisasi secara Nasional yaitu sebesar 94,96%.Untuk itu diharapkan kinerja penyerapan anggaran untuk tahun yang akan datang

1.6 BSN BudgetBased on the Decree of the Minister of Finance of the Republic

of Indonesia Number 258 / KMK.02 / 2013, BSN obtained a total budget ceiling of Rp 146,877,155,000. Then it experienced several changes so that BSN’s budget of 2016 became Rp.126.178.139.000.

The budget was spent to implement 3 programs with details of budget allocations as follows:

1. National Standardization Development Program amounting to Rp 45,291,760,000;

2. Management Support Program and Implementation of Other Technical Tasks of BSN Rp. 76.481.183.000; and

3. Program for Increasing Facilities and Infrastructure of BSN Apparatus amounting to Rp.4.405.196.000.

The three programs were divided into 13 activities with a budget allocation ceiling per activity as detailed in Table 1. Expenditure realization of the National Standardization Agency of Indonesia in 2016 Fiscal Year was Rp 119.816.128.032 or 94.96% of the ceiling of the National Standardization Agency’s budget amounting to Rp 126,178,139,000. Details of budget absorption based on programs and activities are shown in Table 1. The absorption of BSN’s budget in 2016 has met the target, where BSN has set the budget absorption target of 2016 by 95%. Absorption of BSN performance in 2016 exceeded the national realization that is equal to 94.96% .For that, it is expected that the budget absorption performance for the coming year can be improved for the better.

BSN’s efforts to improve the performance of budget absorption are as follows:

Page 18: Annual Report - BSN

Tabel 1. Realisasi Rencana Kerja dan Anggaran BSN Tahun 2016 / Table 1. Realization of Working Plan and Budget of BSN 2016

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Kode / Code Program/Kegiatan / Program/Activities Anggaran/

Budget 2016Realisasi/Realization

Rp %084.01 “Program Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya / Management support program and other technical suppor “

76,481,183,000 74,128,495,875 96.92%

3549 Peningkatan Pelayanan Hukum, Organisasi, dan Humas BSN/ Increasing services of legal, organization and PR of BSN

3,580,728,000 3,502,693,881 97.82%

3550 Peningkatan Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN/ Increasing planning, Finance, and Administration of BSN

72,231,024,000 69,962,333,694 96.86%

3551 Peningkatan Penyelenggaraan Pengawasan Internal BSN/ Increasing internal supervisory activities of BSN

669,431,000 663,468,300 99.11%

084.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BSN/ Program for Increasing Facilities and Infrastructure of BSN Apparatus

4,405,196,000 4,390,804,600 99.67%

3552 Peningkatan Sarana dan Prasarana Fisik BSN/ Increasing physical facilities and infrastructure of BSN

4,405,196,000 4,390,804,600 99.67%

084.06 Program Pengembangan Standardisasi Nasional/ National standardization development program

45,291,760,000 41,296,827,557 91.18%

3553 Pengembangan sistem standardisasi dan penilaian kesesuaian/ Development of standardization and conformity assessment sytem

1,459,176,000 1,430,080,500 98.01%

3554 Peningkatan Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi/ Increasing accreditation of laboratory and inspection bodies

10,053,399,000 9,995,985,966 99.43%

3555 Peningkatan Akreditasi Lembaga Sertifikasi/ Increasing accreditation of sertification bodies

4,570,825,000 4,522,859,589 98.95%

3556 Peningkatan Informasi dan Dokumentasi Standardisasi/ Increasing information and documentation of standardization

3,249,200,000 3,229,459,088 99.39%

3557 Kerjasama Standardisasi/ Standardization cooperation 5,317,846,000 4,161,504,150 78.26%3558 Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi/ Education

and socialization of standardization 7,131,632,000 5,613,004,409 78.71%

3559 Penelitian dan Pengembangan Standardisasi/ R & D of standardization

4,468,120,000 3,411,342,432 76.35%

3560 Perumusan Standar/ standard formulation 5,183,795,000 5,120,006,129 98.77%3561 Peningkatan Penerapan Standar/ Increasing standard

application 3,857,767,000 3,812,585,294 98.83%

JUMLAH / TOTAL 126,178,139,000 119,816,128,032 94.96%

18LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

dapat ditingkatkan menjadi lebih baik. Upaya BSN untuk meningkatkan kinerja penyerapan

anggaran adalah sebagai berikut:1. Pengembangan sistem aplikasi yang mendukung

perencanaan keuangan dan kegiatan, pengelolaan keuangan, dan monitoring pelaksanaan kegiatan. Saat ini sedang dikembangkan SIPP (sistem informasi perencanaan dan program) yang diharapkan dapat mempermudah proses perencanaan, pelaksanaan anggaran, pengelolaan keuangan, dan monitoring dan evaluasi kinerja dan anggaran,

2. Peningkatan kompetensi SDM pengelola anggaran melalui pelatihan dan workshop serta sosialisasi peraturan-peraturan tentang pengelolaan keuangan dan anggaran,

3. Pengembangan SOP (standard operational procedures) di bidang pengelolaan anggaran sebagai acuan bagi para pengelola anggaran dalam melaksanakan kegiatan dan membelanjakan anggaran,

4. Peningkatan pengawasan internal yang dilakukan oleh APIP, untuk memperkuat sistem pengendalian internal.

1. Development of an application system that supports financial planning and activities, financial management, and monitoring the implementation of activities. Currently BSN develops SIPP (Planning and Program Information System) which is expected to facilitate the process of planning, budget implementation, financial management, as well as monitoring and evaluation of performance and budget,

2. Increasing the competence of human resources managers through training and workshops and socialization of regulations on financial management and budget,

3. Development of standard operational procedures (SOPs) in the field of budget management as a reference for budget managers in carrying out activities and spending budgets,

4. Improvement of internal monitoring conducted by APIP, to strengthen internal control system.

Page 19: Annual Report - BSN

19 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Major Events

This chapter describes the implementation of major or big activities undertaken by the National Standardization Agency of Indonesia (BSN) in 2016..

2.1 National Quality Month 2016The National Quality Month is conducted each year in

November since 1991.

Bab ini berisi tentang pelaksanaan kegiatan utama atau besar yang dilakukan Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada tahun 2016.

2.1 Bulan Mutu NasionalBulan Mutu Nasional setiap tahun diselenggarakan pada

bulan November dan sudah berlangsung sejak tahun 1991.

Peristiwa Penting

Laporan Tahunan 2016

Page 20: Annual Report - BSN

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Gambar 5. Peringatan Bulan Mutu Nasional 2016 pada 16 November 2016 di Jakarta dihadiri oleh Menteri Perindustrian ke-17, Ir. Hartarto Sastrosoenarto (kanan), Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo (kedua kanan) dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir (ketiga kanan), serta sekitar 600 undangan. Picture 5. The commemoration of the 2016 National Quality Month on November 16, 2016 in Jakarta was attended by the 17th Minister of Industry, Ir. Hartarto Sastrosoenarto (right) Minister of Home Affairs, Tjahjo Kumolo (2nd right) and Minister of Research Technology and Higher Education, Mohamad Nasir (3rd right), as well as around 00 guests.

The National Quality Month has become a momentum to perform various consolidating activities and update information related to the strengthening of quality infrastructure (standardization, accreditation, certification, inspection, etc.). The purpose of the National Quality Month activity is to strengthen national competitiveness required in the ASEAN Economic Community (AEC) and the global market. The theme of the National Quality Month in 2016 is “Standards Build Trust”, referring to the World Standards Day theme, namely “Standards Build Trust” which is annually celebrated.

In a bid to enliven the National Quality Month 2016, BSN carried out several activities, among others:a. Standardization Education Forum (Forstan)b. Risk Management Trainingc. Workshop on Assessment Scheme of ISO / IEC 17065:

2012d. Socialization of ISO 31000 on Risk Management for

Public Sectore. Seminar on Application of ISO / IEC 17024 for Human

Resource Competitiveness

Bulan Mutu Nasional telah dijadikan momentum untuk melakukan berbagai kegiatan konsolidasi dan pemutakhiran informasi yang terkait dengan penguatan infrastruktur mutu (standardisasi, akreditasi, sertifikasi, inspeksi dan lain-lain). Tujuan dari kegiatan Bulan Mutu Nasional ini untuk mem-perkuat daya saing nasional yang diperlukan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan pasar global. Tema yang diambil pada tahun 2016 adalah ”Standar Membangun Kepercayaan”, mengacu kepada tema Hari Standar Dunia yakni ”Standards Build Trust” yang setiap tahun dirayakan.

Dalam memeriahkan Bulan Mutu Nasional 2016, BSN melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain:a. Forum Pendidikan Standardisasi (Forstan)b. Pelatihan SNI ISO 31000 tentang Manajemen Risiko c. Workshop Skema Penilaian SNI ISO/IEC 17065:2012d. Sosialisasi SNI ISO 31000 Manajemen Risiko untuk Sektor

Publike. Seminar Penerapan SNI ISO/IEC 17024 untuk Daya Saing SDMf. Seminar Kesetaraan Gender untuk Pembangunan

Berkelanjutan

20LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Page 21: Annual Report - BSN

21 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

..............................................................................................................................................................................................................................................................

Gambar 6. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, menabuh gong saat membuka puncak peringatan Bulan Mutu Nasional pada 16 November 2016.Pictute 6. Minister of Research Technology and Higher Education, Mohamad Nasir, hit the gong in opening commemoration of the National Quality Day on November 16, 2016.

f. Seminar on Gender Equality for Sustainable Development

g. Workshop on Understanding SNI ISO 15189: 2012h. Workshop on Understanding SNI ISO / IEC 17025: 2008i. Talk show on Success Story Role Model for SNI-applicant

SME/SMIj. Exhibition of Indonesia Quality Expo 2016 k. Standard Review of ISO 370001 in 2016

The peak event of the National Quality Month 2016, which was opened by Minister of Research Technology and Higher Education, Mohamad Nasir, on November 16, 2016 was attended by Minister of Home Affairs, Tjahjo Kumolo, and about 600 guests from the stakeholders in the field of standardization and conformity assessment.

The peak event of the 2016 National Quality Month was also featured by awarding accreditation certificate from the National Accreditation Committee (KAN) to several conformity assessment bodies; and the signing of the MOU between BSN and the Ministry of Home Affairs, local governments, and universities.

g. Workshop Pemahaman SNI ISO 15189:2012 tentang Laboratorium medik-persyaratan mutu dan kompetensi

h. Workshop Pemahaman SNI ISO/IEC 17025:2008 tentang persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi

i. Talkshow Success Story Role Model UKM/ IKM Penerap SNIj. Pameran Indonesia Quality Expo 2016k. Bedah Standar ISO 370001 Tahun 2016 tentang sistem

manajemen anti penyuapan

Acara Bulan Mutu Nasional Tahun 2016 dibuka oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, pada 16 November 2016 dihadiri pula oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, dan sekitar 600 orang undangan yang berasal dari para pemangku kepentingan dibidang standardisasi dan penilaian kesesuaian.

Dalam acara puncak peringatan Bulan Mutu Nasional 2016 kali ini, dilangsungkan pula pem-berian sertifikat akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) kepada beberapa lembaga peni-laian kesesuaian; dan penan-datanganan MOU antara BSN dan Kementerian Dalam Negeri, pemerintah daerah, serta perguruan tinggi.

Laporan Tahunan 2016

Page 22: Annual Report - BSN

22LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

In a bid to give appreciation to those who have contributed to the advancement of standardization and conformity assessment in Indonesia, BSN has provided Herudi Technical Committee Award (HTCA), honor for Standardization figures in 2016, and SNI Award in 2016.

HTCA is an award to the Technical Committee and Technical Sub Committee of SNI Formulation with Best Performance. HTCA awardee is Technical Committee 65-05 Fishery Products.

The Standardization Figures Awards are tribute to the people who have been meritorious in the development of Indonesian standardization. Those awarded are:

1. Central Government Apparatus Category: Basuki Hadimuljono, Minister of Public Works and Public Housing (PUPR);

2. Pioneer Category: Hartarto Sastrosoenarto, the 17th Minister of Industry;

3. Initiator Category: Antonius Alijoyo, an expert who developed the Certified Risk Management Professional (CRMP);

4. Academics Category: Dradjad Irianto, Lecturer of Faculty of Industrial Technology, ITB;

5. Industry Category: Rawono Sosrodimulyo, founder of PT Aditek Cakrawiyasa, SNI applicant industry;

6. Local Government Category: Alex Noerdin, Governor of South Sumatra;

7. Mass Media Category: Bisnis Indonesia Daily Newspaper.

SNI Award is part of government effort in stimulating SNI implementation by business actor. Through SNI Award it is expected that producers and the general public appreciate quality aspects and understand the need for active participation in the development and use of SNI as a reference for market supply and demand.

In 2016, the SNI Award for the first time awarded the platinum category which was awarded to PT Pupuk Kaltim for major organization category of chemical sector and miscellaneous goods. In addition to the platinum category award, gold category is given to 24 companies / organizations, silver category to 14 companies / organizations, and one company obtains the bronze category.

Hopefuly the leaders and organizations / businesses awardees can inspire us all to continue promoting standardization and conformity assessment in Indonesia.

Untuk memberikan apre-siasi kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam kemajuan bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia, BSN memberikan Herudi Technical Committee Award (HTCA), Penghargaan Tokoh Standardisasi 2016, serta SNI Award 2016.

HTCA adalah penghargaan kepada Komite Teknis dan Sub Komite Teknis Perumusan SNI yang memiliki Kinerja terbaik, peraih penghargaan HTCA adalah Komite Teknis 65-05 Produk Perikanan

Penghargaan Tokoh Standardisasi merupakan peng-hargaan kepada insan yang telah berjasa dalam perkembangan standardisasi Indonesia. Mereka yang mendapat penghargaan adalah:

1. Kategori Aparatur Pemerintah Pusat: Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR);

2. Kategori perintis: Hartarto Sastrosoenarto, Menteri Perindustrian ke-17;

3. Kategori Pemrakarsa: Antonius Alijoyo, pakar yang mengembangkan Certified Risk Management Professional (CRMP);

4. Kategori Akademisi: Dradjad Irianto, Dosen Fakultas Teknologi Industri ITB;

5. Kategori Industriawan: Rawono Sosrodimulyo, pendiri PT Aditek Cakrawiyasa, industri penerap SNI;

6. Kategori Pemerintah Daerah: Alex Noerdin, Gubernur Sumatera Selatan;

7. Kategori Media Massa: Surat Kabar Harian Bisnis Indonesia.

SNI Award merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menstimulasi penerapan SNI oleh pelaku usaha. Melalui SNI Award diharapkan produsen dan masyarakat umum menghargai aspek mutu dan memahami perlunya partisipasi aktif dalam pengembangan dan penggunaan SNI sebagai referensi penyediaan dan permintaan pasar.

Pada tahun 2016 ini SNI Award untuk pertama kalinya memberikan penghargaan untuk kategori platinum yang diberikan kepada PT Pupuk Kaltim untuk kategori organisasi besar barang sektor kimia dan serba aneka. Selain penghargaan kategori platinum, diberikan juga kategori emas kepada 24 perusahaan/organisasi, kategori perak kepada 14 perusahaan/organisasi, dan 1 perusahaan memperoleh kategori perunggu.

Harapannya, para tokoh serta organisasi/pelaku usaha penerima penghargaan tersebut dapat menginspirasi kita semua untuk terus memajukan standardisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia.

Page 23: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

23 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 7. Penganugerahan SNI Award kepada para penerap SNI dalam puncak peringatan Bulan Mutu Nasional pada 16 November 2016 di Jakarta.Picture 7. The delivering of SNI Award to the SNI applicants in the peak event of the National Quality Month on November 16, 2016 in Jakarta.

Gambar 8. Piala SNI Award 2016 / Picture 8. SNI Award 2016 trophies

Page 24: Annual Report - BSN

24LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Gambar 9. Kepala BSN, Bambang Prasetya, memukul gong untuk menandai pembukaan peringatan Hari Akreditasi Dunia pada 1 Juni 2016 di Jakarta.Picture 9. Chairman of BSN, Bambang Prasetya, hit the gong to mark the opening ceremony of the World Accreditation Day pn June 1, 2016 in Jakarta.

2.2 World Accreditation Day Since 2008, the International Accreditation Forum (IAF) and

International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC) has jointly organized the International Accreditation Day. In 2010, IAF and ILAC renamed International Accreditation Day into the World Accreditation Day. Implementation of this activity aims at rewarding countries that have built system of accreditation with integrity. Up to now, every year, WAD has been held in 67 countries members of IAF and ILAC.

The World Accreditation Day is a day celebrated by stakeholders of accreditation worldwide. Indonesia is represented by the National Accreditation Committee. Commemoration of the World Accreditation Day was inaugurated by Chairman of BSN / Chairman of KAN, Prof. Dr. Bambang Prasetya, accompanied by Deputy of Standar Application and Accreditation / Secretary General of KAN, Directorate General of Consumer Protection and Commercial Code of the Trade Ministry, Syahrul Mamma; Director General of Pharmaceutical and Medical Devices of the Ministry of Health, Maura Linda Sitanggang; and Director General of Sustainable Production Forest Management of the Ministry of Environment and Forestry, Putera Parthama.

The World Accreditation Day was enlived by a seminar with the theme of “A Global Tool to Support Public Policy” on Wednesday, June 1, 2016 at Grand Sahid Jakarta. The deputy and director generals were speakers to the seminar.

2.2 Hari Akreditasi Dunia Sejak tahun 2008, International Accreditation Forum

(IAF) dan International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC) menyelenggarakan International Accreditation Day. Pada tahun 2010, IAF dan ILAC mengganti nama International Accreditation Day menjadi World Accreditation Day (WAD). Penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan untuk memberi penghargaan kepada negara-negara yang telah membangun sistem akreditasinya dengan penuh integritas. Hingga saat ini, setiap tahunnya WAD telah diselenggarakan di 67 negara anggota IAF dan ILAC.

Hari Akreditasi Dunia adalah hari yang diperingati oleh para pemangku kepentingan akreditasi di seluruh dunia. Indonesia yang diwakili oleh Komite Akreditasi Nasional, Peringatan Hari Akreditasi Dunia dibuka oleh Kepala BSN/Ketua KAN Prof. Dr. Bambang Prasetya didampingi oleh Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi/Sekjen KAN, Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga-Kementerian Perdagangan, Syahrul Mamma, Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan – Kementerian Kesehatan, Maura Linda Sitanggang, dan Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Putera Parthama. tersebut juga bertindak sebagai narasumber pada Hari Akreditasi Dunia dimeriahkan dengan seminar bertema A Global Tool to Support Public Policy yang diselenggarakan pada hari Rabu, 1 Juni 2016 bertempat di Grand Sahid Jakarta. Para Deputi/Dirjen juga bertindak sebagai narasumber pada seminar tersebut.

Page 25: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

25 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 10. Para peserta Pacific Area Standards Congress berfoto bersama di akhir acara yang digelar di Bali pada 10-12 Mei 2016.Picture 10. Participants of the Pacific Area Standards Congress posed at the closing ceremony in Bali on May 10-12, 2016.

Accreditation is required as a guarantee / endorsement by the relevant third parties showing that conformity assessment bodies (certification bodies, laboratories and inspection bodies) are competent to perform the duties of particular conformity assessments. Therefore, KAN continues defending and fighting for better mutual recognition of MRA (Mutual Recognition Arrangement) and MLA (Multilateral Recognition Arrangement). In addition, KAN itself is already a member of APLAC (Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation), ILAC (International Laboratory Accreditation Cooperation), IAF (International Accreditation Forum), PAC (Pacific Accreditation Cooperation). Additionally KAN has teamed up with similar agencies in other countries such as the Middle East at SASO (Saudi Standards, Metrology, and Quality Organization) which further facilitates Indonesian producers exporting goods there.

2.3 Host of the 39th Pacific Area Standards Congress in Bali On May 10-12, 2016, BSN hosted the 39th session of the Asia

Pacific Standards Congress (PASC) in Bali. The workshop was attended by 95 participants from 20 PASC-member countries. The workshop discussed important topics that were very relevant to the existence of Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) in connection with the issue of standardization.

The 39th session of the PASC was officially inaugurated by BSN Chairman, Prof. Dr. Bambang Prasetya. In his remark he emphasized the importance of standards in supporting global

Akreditasi diperlukan sebagai jaminan/pengesahan oleh pihak ketiga terkait yang menunjukkan bahwa lembaga penilaian kesesuaian (lembaga sertifikasi, laboratorium, dan lembaga inspeksi) kompeten untuk melaksanakan tugas-tugas penilaian kesesuaian tertentu. Karena itu, KAN terus mempertahankan dan memperjuangkan saling pengakuan baik MRA/Mutual Recognition Arrangement maupun MLA/Multilateral Recognition Arrangement. KAN sendiri sudah menjadi anggota APLAC (Asia Pasific Laboratory Accreditation Cooperation), ILAC (International Laboratory Accreditation Cooperation), IAF (International Accreditation Forum), PAC (Pacific Accreditation Cooperation). Selain itu KAN melakukan kerjasama dengan negara lain seperti Timur Tengah, yaitu dengan SASO (Saudi Standars, Metrology, and Quality Organization) yang semakin memudahkan produsen Indonesia mengekspor barang ke sana.

2.3 Tuan Rumah Pacific Area Standards Congress ke-39 Pada tanggal 10-12 Mei 2016, BSN menjadi tuan rumah

penyelenggaraan sidang ke-39 Pacific Area Standard Congress (PASC) di Bali. Workshop tersebut dihadiri oleh 95 peserta dari 20 negara anggota PASC. Workshop membahas topik penting yang dipandang sangat relevan dengan keberadaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam kaitan dengan isu standardisasi.

Sidang ke-39 PASC dibuka secara resmi oleh Kepala BSN, Prof. Dr. Bambang Prasetya. Beliau menekankan pentingnya

Page 26: Annual Report - BSN

26LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Gambar 11. Tim Indonesia menunjukkan medali yang mereka dapatkan dalam Olimpiade Standar Internasional ke-11 di Korea Selatan, 4-5 Agustus 2016. Picture 11. The Indonesia team show medals they got in the 11th International Standards Olympiad in South Korea on August 4-5, 2016.

/ cross countries trade, particularly in the Asia Pacific region which is an important and busy area in the chain of global trade. The BSN chairman also expected that the results of the workshop on the previous day, related to SMEs, can be followed up by developing an information system that contains best practices among national SME in the standards application so they can compete in the global market. The 39th PASC meeting was attended by representatives of the 20 member countries as well as five observers from various regional and international standardization organizations.

2.4 Developing Secondary Education Network through Standards Olympiad

The Standard Olympiad aims to train the spirit of competition and collaboration among the younger generation of Indonesia. Standard Olympiad concept adopted Korea’s one with slight modification. This Standard Olympiad is divided into two stages, namely the preliminary round of essay writing with a predetermined topic, and final in the form of modeling of standardized tools or products, preparation of reports and presentations. Winners of the Standard Olympiad are sent to Korea to represent Indonesia in the International Standard Olympiad.

The year of 2016 is the third for Indonesian participation in Standards Olympiad in Korea. Indonesia through BSN sent two teams (SMAK St. Louis Surabaya and SMAI Lazuardi GIS Depok). Each team consists of three students and one official (director).

standar dalam mendukung perdagangan global/lintas negara, khususnya perdagangan di kawasan Asia Pasifik yang merupakan kawasan penting dan sibuk dalam rantai perdagangan global. Kepala BSN juga mengharapkan agar hasil workshop terkait UMKM, dapat ditindaklanjuti dengan mengembangkan sistem informasi yang memuat best practice UMKM nasional dalam penerapan standar sehingga bisa bersaing dalam pasar global. Pertemuan ke-39 PASC ini dihadiri oleh utusan 20 negara anggota serta 5 pengamat dari berbagai organisasi standardisasi regional dan internasional.

2.4 Pengembangan Jejaring Melalui Olimpiade StandarOlimpiade Standar bertujuan untuk melatih jiwa kompetisi

dan kolaborasi di kalangan generasi muda Indonesia. Konsep Olimpiade Standar mengadopsi dari Korea dengan sedikit modifikasi. Olimpiade Standar ini dibagi dalam dua babak, yaitu babak penyisihan berupa penulisan essai dengan topik yang telah ditentukan, dan final berupa pembuatan model alat atau produk terstandar, penyusunan laporan dan prsesentasi. Pemenang dari Olimpiade Standar ini dikirim ke Korea untuk mewakili Indonesia dalam Olimpiade Standar tingkat Internasional.

Tahun 2016 merupakan keikutsertaan Indonesia untuk yang ketiga kalinya dalam Olimpiade Standar di Korea. Indonesia melalui BSN mengirimkan 2 tim (SMAK St Louis Surabaya dan SMAI Lazuardi GIS Depok), masing-masing tim terdiri dari 3 orang, dan 1 orang pendamping (director).

Page 27: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

27 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 12. Kepala BSN, Bambang Prasetya (kanan), mengikuti sesi foto dalam Pertemuan Tahunan APLAC PAC 2016 di Taipei, Taiwan, 11-18 Juni 2016.Picture 12. Chairman of BSN, Bambang Prasetya (right), took part ini photo session at the Annual Meeting of APLAC PAC in Taipei, Taiwan, on June 11-18, 2016.

SMAK St Louis Surabaya won the gold medal in the Olympiad and SMAI Lazuardi Depok won bronze medal.

In a bid to select and determine the two best teams that will be sent to the 11th International Standards Olympiad in Korea on August 4-5, 2016, previously BSN had conducted a national standard competition involving SMA / SMK throughout Indonesia.

2.5 International Recognition for Accreditation of Personnel Certification Body

The 22nd annual meeting of the Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation (APLAC) and Pacific Accreditation Cooperation (PAC) was held in Taipei, Taiwan on June 11-18, 2016. The meeting was attended by about 200 delegates from 44 of full-members accreditation bodies and 10 associate-members of APLAC and 34 full-members and seven associate-members of PAC originating from 37 countries in the Asia Pacific region. The meeting was also attended by observers from the International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC), International Accreditation Forum (IAF), and the European Cooperation for Accreditation (EA).

The meeting discussed a wide range of technical requirements and policies of regional accreditation of APLAC and PAC in various committees, such as the Technical Committee, Proficiency Testing Committee, Training Committee, and others. One of the main agenda of the annual meeting of APLAC and PAC is the planning and evaluation of program implementation as well as the agreement on mutual recognition between accreditation

SMAK St Louis Surabaya meraih medali emas dalam olimpiade tersebut dan tim SMAI Lazuardi GIS Depok meraih medali perunggu.

Untuk menyeleksi dan menentukan 2 tim terbaik yang akan dikirim pada The 11th International Standard Olympiad di Korea pada tanggal 4-5 Agustus 2016, sebelumnya BSN telah melakukan kompetisi standar nasional dengan melibatkan SMA/SMK seluruh Indonesia.

2.5 Pengakuan Internasional untuk Akreditasi Lembaga

Sertifikasi Personel Sidang tahunan ke 22 Asia Pacific Laboratory Accreditation

Cooperation (APLAC) dan Pacific Accreditation Cooperation (PAC) diadakan di Taipei, Taiwan pada tanggal 11-18 Juni 2016. Sidang dihadiri oleh sekitar 200 delegasi dari 44 badan akreditasi anggota penuh dan 10 anggota associate APLAC dan 34 anggota penuh dan 7 anggota associate PAC yang berasal dari 37 negara di kawasan Asia Pasifik. Sidang juga dihadiri oleh observer yang berasal dari International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC), International Accreditation Forum (IAF) dan European Cooperation for Accreditation (EA).

Pertemuan ini membahas berbagai persyaratan teknis dan kebijakan-kebijakan akreditasi regional APLAC dan PAC dalam berbagai komite, seperti Technical Committe, Proficiency Testing Committee, Training Committee, dan lain-lain. Salah satu agenda utama sidang tahunan APLAC dan PAC adalah perencanaan dan evaluasi pelaksanaan program serta kesepakatan saling

Page 28: Annual Report - BSN

28LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

bodies in the Asia Pacific region in the scheme of APLAC Mutual Recognition Arrangement (MRA) for accreditation of laboratories and inspection bodies as well as the PAC Multilateral Recognition Arrangement (MLA) for accreditation of certification bodies.

After being evaluated by the PAC in late 2015 for the operation of accreditation of personnel certification bodies, KAN has been qualified as a signer of PAC MLA for the accreditation of personnel certification bodies. This means that KAN accreditation scheme for personnel certification body have been recognized in the Asia Pacific region. KAN of Indonesia, together with the IAS and ANSI of the United States, are the first accrediting agency that received international recognition for the accreditation of personnel certification body through the PAC MLA.

In this event Chairman of KAN, Bambang Prasetya, and Chairman of PAC, Brett Abraham, signed PAC MLA for the accreditation of personnel certification bodies, precisely on June 16, 2016. The recognition added to the international recognition for KAN previously obtained, namely for accreditation of certification body for ISO 9001 management system, certification body for ISO 14001 environmental management system, product certification body, and certification body for ISO 22000 food safety management system through PAC and IAF MLA.

2.6 Launching of SNI Mascot “Si Rino”Chairman of BSN, Bambang Prasetya, officially introduced the

SNI Mascot “Si Rino” in front of BSN employees at Eco Park Jakarta on Thursday, March 24, 2016. The Rino is the work of the winner of the SNI mascot design competition organized by the BSN in 2015.

Philosophically, Si Rino is a one-horned rhinoceros (Javanese rhino, or Rhinoceros sondaicus in latin name). The rhino is one of the endemic species typical of Indonesia. Rhino is one of the world’s second largest mammal, the descendants of ancient animals which were able to survive under various challenges to the present. With a large and stocky body, it turns out that these mammals are able to run very fast, namely 60 km / hour. Physically, rhino looks tough and is equipped with one horn in the head as a mean of self defense.

In this mascot, Rhino wears attribute of Gatotkaca puppet, which is a symbol of strength and toughness as well as good knightly personality. By mixing and matching Javanese Rhino and Puppet Gatotkaca, Si Rino mascot looks lively with Indonesian character. It visualizes SNI as a measure of standardization in Indonesia that provides comfort, strength, and capable of protecting the user.

Si Rino has characters of friendly, fast, responsive, precise and accurate which is suitable to the standardization in Indonesia to serve the public just like BSN, and to be able to invite all the community to cultivate SNI. In addition, Si Rino is a symbol of

pengakuan antar badan akreditasi di kawasan Asia Pasifik dalam skema APLAC Mutual Recoginition Arrangement (MRA) untuk akreditasi laboratorium dan lembaga inspeksi serta PAC Multilateral Recognition Arrangement (MLA) untuk akreditasi lembaga sertifikasi.

Setelah dilakukan evaluasi oleh PAC pada akhir tahun 2015 untuk pengoperasian akreditasi lembaga sertifikasi personel, KAN dinyatakan telah memenuhi syarat sebagai penandatangan PAC MLA untuk akreditasi lembaga sertifikasi personel. Hal ini berarti bahwa skema akreditasi KAN untuk lembaga sertifikasi personel telah diakui di kawasan Asia Pasifik. KAN dari Indonesia bersama dengan IAS dan ANSI dari Amerika Serikat merupakan badan akreditasi pertama yang mendapat pengakuan internasional untuk akreditasi lembaga sertifikasi personel melalui PAC MLA.

Dalam acara ini Ketua KAN, Bambang Prasetya, dan Ketua PAC, Brett Abraham, menandatangani PAC MLA untuk akreditasi lembaga sertifikasi personel, tepatnya pada tanggal 16 Juni 2016. Pengakuan tersebut menambah pengakuan internasional KAN yang telah diperoleh sebelumnya yaitu untuk akreditasi lembaga sertifikasi sistem manajemen ISO 9001, lembaga sertifikasi sistem manajemen lingkungan ISO 14001, lembaga sertifikasi produk dan lembaga sertifikasi sistem manajemen keamanan pangan ISO 22000 melalui PAC dan IAF MLA.

2.6 Peluncuran Maskot SNI “Si Rino”

Kepala BSN Bambang Prasetya secara resmi mengenalkan Maskot SNI “Si Rino” di hadapan para pegawai BSN di Eco Park Jakarta pada Kamis, 24 Maret 2016. Si Rino merupakan hasil karya dari pemenang lomba desain maskot SNI yang diselenggarakan oleh BSN tahun 2015.

Si Rino merupakan hewan badak bercula satu (Badak Jawa, nama latin Rhinoceros sondaicus). Badak ini merupakan salah satu hewan endemik khas Indonesia. Badak merupakan salah satu mamalia terbesar kedua di dunia, keturunan dari hewan purba yang masih mampu bertahan hidup dengan berbagai tantangan hingga sekarang. Dengan badannya yang besar dan gempal, ternyata mamalia ini mampu berlari dengan sangat cepat yaitu 60 km/jam. Fisik badak terlihat tangguh dengan dilengkapi cula di kepalanya sebagai salah satu alat pertahanan diri.

Pada maskot ini kostum badak mengenakan atribut wayang Gatotkaca yang merupakan simbol kekuatan dan ketangguhan serta pribadi kesatria yang baik. Dengan memadupadankan Badak Jawa dan Wayang Gatotkaca, maka maskot Si Rino terlihat lebih hidup dan berkarakter Indonesia. Hal ini secara filosofis memvisualisasikan bahwa SNI sebagai

Page 29: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

29 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 13. Kepala BSN Bambang Prasetya secara resmi mengenalkan Maskot SNI “Si Rino” di Eco Park Jakarta, Kamis, 24 Maret 2016. Picture 13. Chairman of BSN, Bambang Prasetya, officially introduced SNI Mascot “Si Rino” at Eco Park Jakarta, Thursday, March 24, 2016.

resilience in the face of challenges, able to compete, able to protect, and innovative.

2.7 Implementation of ISO 37001 Anti-Bribery Management System

Corruption is one of the major problems faced by Indonesia today. One of the government actions in dealing with the problem is by issuing Presidential Instruction No. 10 of 2016 on the Prevention and Eradication of Corruption Action in 2016 and 2017 by using international standard ISO 37001.

This instruction is addressed to all ministries as well as central and regional government agencies to take action to prevent and eradicate corruption from various aspects in accordance with the characteristics of each agency’s main tasks and functions. Based on the Presidential Instruction No. 10 of 2016, the BSN is in charge with responsibility to conduct initiative action on anticorruption certification. Therefore, in 2016 the BSN established SNI ISO 37001:2016 Anti-Bribery Management System which identical adoption of ISO 37001:2016.

standar di Indonesia yang mampu memberikan kenyamanan, kekuatan, dan melindungi si pengguna dari berbagai bahaya yang mengancam keamanan keselamatan dan kesehatan.

Si Rino memiliki karakter yang ramah, cepat, responsif, tepat dan akurat sesuai standardisasi Indonesia dalam melayani masyarakat seperti halnya BSN, serta mampu mengajak masyarakat untuk membudayakan SNI. Selain itu, Si Rino merupakan simbol dari ketangguhan dalam menghadapi tantangan jaman, mampu bersaing, mampu melindungi, dan inovatif.

2.7 Penerapan SNI ISO 37001 Sistem Manajemen Anti

PenyuapanKorupsi merupakan salah satu masalah utama yang

sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Salah satu tindakan pemerintah menghadapi masalah tersebut adalah dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) No. 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017 dengan menggunakan standar internasional ISO 37001.

Instruksi ini ditujukan kepada seluruh kementerian dan lembaga pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk melakukan aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi,

Page 30: Annual Report - BSN

30LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Gambar 14. Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Kabinet Terbatas yang membahas Instruksi Presiden tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di Istana Merdeka Jakarta. Picture 14. President Joko Widodo led Limited Cabinet Meeting to discuss Presidential Instruction on Prevention and Eradication of Corruption at the Merdeka Palace Jakarta.

SNI ISO 37001:2016 Anti-Bribery Corruption System: n Standards that define requirements and guidelines for

developing, implementing, reviewing, and improving anti-bribery management systems.

n Standards that can stand alone or integrate in other management systems, such as ISO 19600 (Compliance management systems - Guideline), ISO 9001, ISO 14001, ISO 22000, ISO 26000 and ISO 31000.

n Standards that can apply to public, private, and non-profit sector organizations.

A brief description of the contents of SNI ISO 370001: 2016 is as in the following figure.

dari berbagai aspek sesuai karakteristik tugas pokok fungsi instansi masing-masing. Dalam Inpres No. 10 tahun 2016, BSN mendapatkan tugas untuk bertanggungjawab melaksanakan aksi inisiatif upaya sertifikasi anti korupsi. Untuk itu, pada tahun 2016 BSN telah menetapkan SNI ISO 37001: 2016 Sistem Manajeman Anti Penyuapan yang merupakan adopsi identik dari ISO 37001:2016.

SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan adalah:n Membantu Organisasi mengendalikan praktik penyuapan dengan menyediakan serangkaian langkah

peting diantaranya penetapan kebijakan anti penyuapan, pembinaan dan pelatihan.

n Standar yang menetapkan persyaratan dan panduan untuk mengembangkan, menerapkan,mereviu, dan meningkatkan sistem manajemen anti penyuapan.

n Standar yang dapat berdiri sendiri atau berintegrasi dalam sistem manajemen lain, seperti ISO 19600 (Compliance management systems - Guideline), ISO 9001, ISO 14001, ISO 22000, ISO 26000, dan ISO 31000.

n Standar yang dapat berlaku untuk organisasi sektor publik, swasta, dan non profit.

Gambaran singkat dari isi SNI ISO 370001:2016 adalah sebagaimana pada gambar berikut.

Page 31: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

31 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

As the responsible party, BSN has prepare action plan in 2016 and 2017, in cooperation with institutions appointed in the Presidential Instruction (the Agency of National Development Plan / Bappenas, the Corruption Eradication Commission (KPK), Ministry of Administrative Reform and Bureaucratic Reform, and the Central Bureau of Statistics / BPS). BSN also cooperated with USAID in accelerating socialization of SNI ISO 37001 to the society, private and government sector.

BSN has set the focus of corruption prevention and eradication action (PPK) during 2016-2017 as shown below.

Sebagai penanggung jawab, BSN telah menyiapkan rencana aksi di tahun 2016 dan 2017, bekerjasama dengan instansi yang ditunjuk di dalam inpres (Bappenas, KPK, Kementerian PAN dan RB, serta BPS). selain itu BSN juga bekerja sama dengan USAID dalam mempercepat sosialisasi SNI ISO 37001 2016 ke masyarakat, swasta maupun kalangan pemerintah.

BSN telah menyusun fokus aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi (PPK) selama 2016-2017 sebagaimana gambar berikut.

Gambar 15. Bahasan dan Manfaat SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan.Picture 15. Issues and Benefits of SNI ISO 37001: 2016 Anti-Bribery Management System.

Badan Standardisasi Nasionalwww.bsn.go.id

123

Membantu organisasi dalam menerapkan sistem manajemen / To help organization in implementing management system

Sebagai jaminan pada stakeholder bahwa organisasi telah melaksanakan praktek kontrol anti suap yang diakui secara internasionalAs guarantee to stakeholders that the organization has implemented anti bribery control practice that internationally recognized

Apabila ada penyelidikan bisa menjadi bukti bahwa organisasi telah mengambil langkah pencegahan korupsi dan suap / In case of investigation, it can be evidence that the organization has taken steps to prevent corruption and bribery

MANFAAT SNI ISO 37001BENEFIT OF SNI ISO 37001

SNI ISO 37001 membantu organisasi mengendalikan praktek penyuapan dengan menyediakan serangkaian langkah penting di antaranya penetapan kebijakan anti-penyapan, pembinaan dan pelatihan anggota organisasi, dan lain-lain. SNI ISO 37001 helps organizations control the practice of bribery by providing a series of important steps including the establishment of anti-disclosure policies, coaching and training of members of the organization, and others.

SNI ISO 37001:2016

Sistem Manajemen Anti-SuapAnti-Bribery Management

System

Badan Standardisasi Nasional snibsn @bsn_sni

Page 32: Annual Report - BSN

32LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Gambar 17. Kepala BSN, Bambang Prasetya, mengikuti Rapat Kabinet Terbatas yang membahas Instruksi Presiden tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di Istana Merdeka Jakarta.Picture 17. Chairman of BSN, Bambang Prasetya, took part in the Limited Cabinet Meeting that discussed the Presidential Instruction on Prevention and Eradication of Corruption at Merdeka Palace Jakarta.

In accordance with this focus, corruption prevention and eradication action (PPK) will be initiated among state-owned companies (BUMNs) and the private sector, especially for procurement services. This Presidential Instruction is expected to reduce corruption index in Indonesia.

Sesuai dengan fokus tersebut maka aksi PPK akan dimulai dikalangan BUMN dan sektor swasta khususnya untuk layanan pengadaan. Inpres ini diharapkan dapat menurunkan indeks korupsi di Indonesia.

SertifikasiAnti Korupsi (ISO 37001)/Anticorruption certification (ISO 370001)

Kemen BUMN /SOEs holding company planning of SOE Ministry

Perencanaan Holding Company BUMN

Tata kelola BUMN dan sektor Swasta/

Governance of SOEs and private sector

Fokus Aksi PPK 2016 - 2017Focus of PPK Action 2016-2017

Gambar 16. Fokus aksi pencegahan dan pemberantasan korupsiPicture 16. Focus of action on prevention and eradication of corruption.

Page 33: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

33 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 18. Sejumlah menteri mengikuti Rapat Kabinet Terbatas yang membahas Instruksi Presiden tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di Istana Merdeka Jakarta.Picture 18. Several ministers participated the Limited Cabinet Meeting that discussed the Presidential Instruction on Prevention and Eradication of Corruption at Merdeka Palace Jakarta.

2.8 BSN Care for Garut As step to face natural disasters, BSN is formulating the SNI

Design on Resilient Disaster Village and Residence. With the intention that this standard can be applied as a standard to the village or residence to be resilient from disaster. This standard is expected to be a common reference in conducting community-based disaster risk management efforts, including adaptation to climate change phenomena initiated by ministries / agencies, non-governmental organizations, businesses, and villagers and residents themselves.

In an effort to test the implementation of this standard, BSN has made Simpang Village, Cikajang Sub-District, Garut Regency, West Java as a role model of application of Standard of Disaster Resilient Village. On December 16, 2016, BSN together with the surrounding community planted 1,600 tree seedlings, including species of Eucaliptus sp, avocado, and jackfruit. This activity got support from Local Government of Garut Regency, Standardization Society (Mastan), and activists of nature lovers movement.

Garut geographical conditions that include the hills and mountains, widely used by local people to cultivate horticulture and plantation. The transfer of land from hardwoods to cultivation can affect the absence of absorbed groundwater, which can lead to landslides. There needs to be awareness of the

2.8 BSN Peduli Garut Sebagai langkah menghadapi bencana alam, BSN telah

menetapkan SNI Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana, dengan maksud agar standar ini dapat diterapkan oleh Desa atau kelurahan sehingga siap dan tangguh menghadapi bencana. Standar ini diharapkan dapat menjadi acuan bersama dalam melakukan upaya pengelolaan risiko bencana berbasis masyarakat, termasuk di dalamnya dapat melakukan adaptasi terhadap fenomena perubahan iklim yang diinisiasi oleh kementerian/lembaga, organisasi non pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat desa dan kelurahan itu sendiri.

Garut dipilih sebagai lokasi uji coba penerapan standar karena kondisi geografis Garut yang termasuk daerah perbukitan dan pegunungan, banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk bercocok tanam hortikultura dan perkebunan. Alih fungsi lahan dari tanaman keras ke bercocok tanam, dapat berdampak kurangnya air tanah yang terserap, sehingga dapat mengakibatkan tanah longsor dan banjir bandang. Perlu adanya kesadaran dari masyarakat sekitar dan pemerintah daerah untuk melakukan penanaman pohon di daerah perbukitan atau di sekitar lereng

Kegiatan tersebut ini mendapatkan sambutan yang hangat dari masyarakat sekitar dan diharapkan akan mendapatkan hasil yang positif untuk pembangunan desanya. Masyarakat

Page 34: Annual Report - BSN

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Gambar 19. BSN dan Masyarakat Standardisasi pada 16 Desember 2016 mengadakan penanaman pohon di Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, yang dijadikan role model penerapan SNI 8357:2016 sebagai Desa Tangguh Bencana.Figure 19. BSN and Standardization Society on December 16, 2016 held a tree planting in Simpang Village, Cikajang Sub-district, Garut Regency, which became the role model of SNI 8357: 2016 implementation as Disaster Resilient Village.

Gambar 20. Kepala BSN, Bambang Prasetya (kedua kiri) menanam pohon di Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut pada 16 Desember 2016 dalam rangka penerapan SNI 8357:2016 sebagai Desa Tangguh Bencana.Figure 20. Head of BSN, Bambang Prasetya (second left) planted trees in Simpang Village, Cikajang Sub-district, Garut Regency on December 16, 2016 in order to apply SNI 8357: 2016 as Disaster Resilient Village.

34LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Page 35: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

35 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 21. Para pegawai BSN dan pengurus Masyarakat Standardisasi berfoto bersama setelah menanam pohon di Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut pada 16 Desember 2016.Figure 21. The employees of BSN and the officials of Standardization Community took a picture together after planting trees in Simpang Village, Cikajang Sub-District, Garut Regency on December 16, 2016.

surrounding community and local government to plant trees in the hills or around the slopes.

This activity was warmly welcomed by the surrounding community and received positive results for the village development. The community hopes that this tree planting can benefit the local people.

BSN has made Simpang Village, Cikajang Sub-District, Garut Regency, West Java as a role model of application of Standard of Disaster Resilient Village. On December 16, 2016, BSN together with the surrounding community planted 1,600 tree seedlings, including species of Eucaliptus sp, avocado, and jackfruit. This activity got support from Local Government of Garut Regency, Standardization Society (Mastan), and activists of nature lovers movement.

This care action was done as a conservation effort in the short term and implementation of good agriculture practices on the slopes. BSN provides knowledge on how to plant and grow crops well.

berharap penanaman pohon ini dapat bermanfaat bagi warga setempat dan mengurangi bencana longsor di daerahnya.

BSN menjadikan Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat sebagai role model penerapan Standar Desa Tangguh Bencana. Pada tanggal 16 Desember 2016, BSN bersama-sama dengan masyarakat sekitar menanam 1.600 bibit pohon, diantaranya jenis Eucaliptus sp, alpukat, dan nangka. Kegiatan ini mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, Masyarakat Standardisasi (Mastan), dan aktivis gerakan pecinta alam.

Aksi peduli ini dilakukan sebagai upaya konservasi dalam jangka pendek dan implementasi penerapan good agriculture practices di lereng gunung. BSN memberikan pengetahuan bagaimana cara menanam dan bercocok tanam dengan baik.

Page 36: Annual Report - BSN

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

36LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Page 37: Annual Report - BSN

37 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Pencapaian Penting 2016

Bab ini berisi tentang pelaksanaan kegiatan Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan dan perjalanan BSN serta mempunyai pengaruh terhadap masa depan lembaga pada tahun 2016.

3.1 Tuan Rumah Pertemuan Working Group ISO/TC 207 SC 7 Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah

Working Group (WG) Meeting ISO/TC 207/SC 7 Greenhouse Gas Management and Related Activities. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 18 – 22 April 2016 di Yogyakarta, bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Konsultasi Publik Standardisasi Internasional dan Nasional Dalam Aksi Pengendalian Perubahan Iklim.

This chapter contains the implementation of the activities of National Standardization Agency of Indonesia (BSN) which has a very important role for the development and journey of BSN se well as having an influence on the future of the institution in 2016.

3.1 Host of the Working Group of ISO / TC 207 SC 7 MeetingIndonesia won the trust to host a Working Group

(WG) Meeting of ISO / TC 207 / SC 7 on Greenhouse Gas Management and Related Activities. This event was held on April 18-22, 2016 in Yogyakarta, in cooperation with the Ministry of Environment and Forestry on the Public Consultation of International and National Standardization in Climate Change Control Action.

Major Achievements 2016

Laporan Tahunan 2016

Page 38: Annual Report - BSN

38LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Gambar 22. Foto-foto Pertemuan Working Group ISO/TC 207/SC 7 dan Konsultasi Publik Standardisasi Internasional dan Nasional Dalam Aksi Pengendalian Perubahan Iklim di Yogyakarta tanggal 18-22 April 2016.Figure 22. Photos of ISO / TC 207 / SC 7 Working Group Meeting and Public Consultation on International and National Standardization in Climate Change Control Action in Yogyakarta on 18-22 April 2016.

Sidang dihadiri oleh sekitar 100 delegasi dari negara-negara anggota ISO/TC 207/SC 7. Standar yang dikembangkan oleh ISO/TC 207/SC 7 memiliki relevansi yang kuat dengan tujuan pengendalian perubahan iklim. Indonesia juga menduduki posisi strategis sebagai Convenor dan Sekretaris ISO/TC 207/SC 7/WG 7. Partisipasi aktif Indonesia ini dilakukan untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia termasuk mendukung komitmen Indonesia dalam penurunan emisi gas rumah kaca.

The meeting was attended by about 100 delegates from the member countries of ISO / TC 207 / SC 7. Standards developed by ISO / TC 207 / SC 7 have a strong relevance to the objectives of the climate change control. Indonesia also occupies a strategic position as the Convenor and Secretary of ISO / TC 207 / SC 7 / WG 7. Indonesia’s active participation is performed to fight for the national interest of Indonesia, including supporting Indonesia’s commitment in reducing greenhouse gas emissions.

Page 39: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

39 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 23. Tim evaluator APLAC MRA mengadakan pertemuan dengan jajaran BSN/KAN dalam evaluasi sesama di Jakarta. Kegiatan evaluasi sesama berlangsung tanggal 25-29 Juli 2016. Picture 23. The evaluator team of APLAC MRA held a meeting with BSN / KAN’s ranks in the peer evaluation in Jakarta. Evaluation activities took place on July 25-29, 2016.

3.2. Evaluasi Sesama APLAC PACSebagai anggota IAF/PAC, KAN memiliki kewajiban

untuk dinilai oleh PAC/IAF sebagai bentuk pemastian bahwa sistem akreditasi yang diterapkan KAN konsisten memenuhi persyaratan ISO 17011 dan dokumen wajib IAF (IAF Mandatory Document). Bentuk penilaian ini dikenal dengan nama evaluasi sesama (peer evaluation).

Pada bulan Desember 2016 telah dilakukan evaluasi sesama oleh PAC/IAF terhadap skema akreditasi Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Keamanan Pangan, Sistem Manajemen Lingkungan dan Produk. Hasil dari evaluasi sesama akan disampaikan pada sidang ke 23 Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation (APLAC) dan Pacific Accreditation Cooperation (PAC) di bulan April 2017.

Pada tanggal 25 - 29 Juli 2016 dilakukan evaluasi sesama oleh Tim Evaluator APLAC MRA. Kegiatan evaluasi sesama ini dilakukan dengan menyaksikan langsung proses akreditasi KAN terhadap beberapa lembaga penilaian kesesuaian, di antaranya PT PLN (Persero) Jasa Sertifikasi (Jakarta); Laboratorium Medik Amerind Bio Clinic (Jakarta); Laboratorium Kalibrasi PT Yokogawa Indonesia (Jakarta); PUP Puslit Kimia LIPI (Serpong); Laboratorium Penguji Departemen Teknik Sipil UI (Depok), Laboratorium Medik Klinik Utama Biotest (Bandung), Laboratorium Kalibrasi Caltest Engineers (Batam), dan PUP BB Penelitian Veteriner (Bogor).

Tim Evaluator APLAC MRA yang diketuai oleh Tran Thi Thu Ha (BoA, Vietnam) dengan anggota Shelli Turner (Technical Expert, New Zealand); Utumporn Kaewnamdee (ONSC,

3.2. APLAC PAC Peer EvaluationAs a member of the IAF / PAC, KAN is required to be

assessed by the PAC / IAF as a form of assurance that the accreditation system implemented by KAN has consistently met the requirements of ISO 17011 and IAF Mandatory Document. This form of assessment is known as peer evaluation.

In December 2016 PAC / IAF has conducted a peer evaluations against accreditation scheme of Quality Management System, Food Safety Management System, Environmental and Product Management System. The results of the peer evaluation will be presented at the hearing in the 23rd Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation (APLAC) and Pacific Accreditation Cooperation (PAC).

The APLAC MRA Evaluator Team has conducted a peer evaluation on July 25 - 29, 2016. The peer evaluation is done by witnessing directly the accreditation process by KAN toward several conformity assessment bodies, including PT PLN (Persero) Certification Services (Jakarta); Amerind Bio Clinic Medical Laboratories (Jakarta); Calibration Laboratory of PT Yokogawa Indonesia (Jakarta); LIPI PUP Chemistry Research Center (Serpong); Testing Laboratory of Department of Civil Engineering UI (Depok), Medical Laboratory of Biotest Primary Clinical (Bandung), Calibration Laboratory of Caltest Engineers (Batam), and PUP BB Veterinary Research (Bogor).

Page 40: Annual Report - BSN

40LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Gambar 24. Knowledge Sharing dan Bedah Standar SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan di Jakarta, 15 November 2016.Picture 24. Knowledge Sharing and Standard Review of SNI ISO 37001:2016 Anti Bribery Management System in Jakarta, November 15, 2016.

Thailand); Pao-chu Kao (TAF, Taiwan); dan Eltayeb Mahmoud Abdel Latif (EGAC, Mesir) mengikuti ketentuan periode evaluasi setiap 4 tahun.

Tim Evaluator menyatakan bahwa KAN telah memenuhi konsistensi kesesuaiannya terhadap ISO/IEC 17011:2011 (pada bulan Oktober 2016) termasuk evaluasi penambahan lingkup skema akreditasi penyelenggara uji profisiensi (ISO/IEC 17043:2010). Keputusan terhadap hasil evaluasi tersebut akan ditetapkan pada pembahasan di sidang umum (general assembly) APLAC dan ILAC yang akan diselenggarakan pada bulan Juni 2017.

3.3. ISO 37001 Anti Bribery System

ISO 37001 adalah sistem anti penyuapan yang berlaku secara internasional. Badan Standardisasi Nasional (BSN) akan mengadopsi sistem tersebut dan mengimplementasikan dalam bentuk SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan.

Penerapan standar tersebut adalah bagian dari Instruksi Presiden 10/2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017. BSN ditugasi untuk

The APLAC MRA Evaluator Team that chaired by Tran Thi Thu Ha (BoA, Vietnam) with members consisting of Shelli Turner (Technical Expert, New Zealand); Utumporn Kaewnamdee (ONSC, Thailand); Kao Pao-chu (TAF, Taiwan); and Eltayeb Mahmoud Abdel Latif (EGAC, Egypt) followed the provisions of evaluation period every four years.

The evaluation results of the evaluator team has fulfilled the consistency of conformance to ISO / IEC 17011: 2011 in October 2016, including the evaluation of the additional scope of accreditation schemes of the organizers of proficiency testing (ISO / IEC 17043: 2010). Decision on the results of the evaluation will be determined on the discussion in the general assembly (general assembly) of APLAC and ILAC scheduled for June 2017.

3.3. ISO 37001 Anti Bribery SystemISO 37001 is an anti-bribery system applicable

internationally. National Standardization Agency of Indonesia (BSN) will adopt the system and implement it in the form of SNI ISO 37001: 2016 Anti Bribery Management System.

Page 41: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

41 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

mengawal dan bertanggung jawab pada Aksi Inisiasi Sertifikasi Sistem Anti Korupsi itu. untuk itu BSN berkewajiban menginternalisasikan pemahaman SNI ISO 37001:2016 melalui kegiatan bedah standar tersebut. Knowledge sharing bedah standar dilaksanakan tanggal 15 Nopember 2016 dengan menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan: KPK, LSM, dan Vice Chair Project Committee (ISO/PC) 278 Anti-bribery management systems Loi Kheng Min dari Malaysia juga turut hadir

Selanjutnya pada tahun 2017, terkait aksi inisiatif upaya sertifikasi anti korupsi tersebut, BSN akan melaksanakan:1. Penyusunan skema sertifikasi SNI ISO 37001dengan meli-

batkan pihak di luar BSN, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Komisi Anti Korupsi (KPK), Ombudsman, Kemen-terian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Perencanaan Pembangunan Na-sional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bap-penas), Badan Pusat Statistik (BPS), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan Asosiasi Lemba-ga Sertifikasi Indonesia (ALSI).

2. Kajian ISO 37001 termasuk kelembagaan, regulasi, mekanisme pelaksanaan, kebutuhan.

3. Training implementasi SNI ISO 37001 kepada KPK.4. Kerjasama dengan KPK untuk melakukan edukasi dan

promosi penerapan SNI ISO 37001 kepada industri.

The implementation of this standard is a part of the Presidential Decree No. 10/2016 on the Corruption Prevention and Eradication Action in 2016 and 2017. BSN is assigned to escort and take responsibility on Initiation Action of the Anti-Corruption System Certification.

Furthermore in 2017, related to the initiative of anti corruption certification efforts, BSN will implement:1. Preparation of SNI ISO 37001 certification scheme involves

parties outside BSN, namely the Supreme Audit Board (BPK), Anti Corruption Commission (KPK), Ombudsman, Ministry of State Apparatus Empowerment and Bureaucratic Reform, Ministry of National Development Planning / National Development Planning Agency (Bappenas), Central Board of Statistics (BPS), Center for Financial Transaction Reporting and Analysis (PPATK), and Association of Indonesian Certification Institutions (ALSI).

2. ISO 37001 assessment including institutional, regulatory, implementation mechanisms, needs.

3. Training of SNI ISO 37001 implementation to KPK.4. Cooperation with KPK to educate and promote the

application of SNI ISO 37001 to the industry.5. Cooperation with USAID for pilot project

implementation of SNI on SOE and local government institution.

Gambar 25. Kepala BSN, Bambang Prasetya (tengah), berfoto bersama narasumber dan Eselon I BSN dalam kegiatan Knowledge Sharing dan Bedah Standar SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan di Jakarta, 15 November 2016.Picture 25. Chairman of BSN, Bambang Prasetya (center), take a picture together in the activities of Knowledge Sharing and Standard Review of SNI ISO 37001: 2016 Anti Bribery Management System in Jakarta, November 15, 2016.

Page 42: Annual Report - BSN

42LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Gambar 26. Para peserta tampak serius mengikuti Knowledge Sharing dan Bedah Standar SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan di Jakarta, 15 November 2016.Picture 26. Participants were serious about following Knowledge Sharing and Standard Review of SNI ISO 37001: 2016 Anti Bribery Management System in Jakarta, November 15, 2016.

3.4. Penyusunan Rancangan Peraturan PemerintahSesuai dengan rencana kerja dengan rencana kerja tahun

2016, BSN menargetkan 2 (dua) buah RPP: 1. RPP sebagai turunan Undang-undang nomor 20 tahun

2014 tentang SPK

3.4 Preparation of Government Regulation DraftIn accordance with the work plan of 2016, BSN targets 2

(two) pieces of RPP: 1. RPP as derivative of Law Number 20 of 2014 on SPK

5. Kerjasama dengan USAID untuk pilot project penerapan SNI pada BUMN dan instansi pemerintah daerah.

6. Pelatihan auditor lembaga sertifikasi.7. Pelatihan asesor akreditasi.8. Sosialisasi SNI ISO 37001 kepada stakeholder.9. Penyusunan rekomendasi kementerian/lembaga/swasta

yang akan dijadikan pilot project impelementasi SNI ISO 37001.

Sebuah organisasi atau lembaga bisa mendapatkan ISO 37001 bila telah mengimplementasikan serangkaian langkah dan kontrol dengan cara yang wajar dan proporsional. Mulai top management hingga level terbawah sepakat untuk membantu mencegah, mendeteksi, dan menangani suap.

Bentuk pencegahan itu, antara lain, kebijakan antisuap, pelatihan antisuap dan korupsi, penilaian risiko suap, serta kontrol pada keuangan, komersial, dan kontrak. Termasuk pula pengawasan pada proyek-proyek yang berkaitan dengan rekan bisnis. Selain itu, ada langkah korektif secara terus-menerus yang dilakukan secara kolektif.

6. Training of certification body auditor.7. Training of accreditation assessors.8. Socialization of SNI ISO 37001 to stakeholders.9. Preparation of ministry / institutional / private

recommendation that will be the pilot project of SNIO ISO 37001 impelementation.

An organization or institution can obtain ISO 37001 when it has implemented a series of measures and controls reasonably and proportionately. Starting the top management to the lowest level of corporate hierarchy agree to help prevent, detect and deal with bribery.

The forms of prevention, among others, anti-bribery policy, training of anti-bribery and corruption, bribery risk assessment, as well as controls on the financial, commercial, and contract. It also includes supervision on projects related to business associates. In addition, there are corrective steps which are continuously carried out collectively.

Page 43: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

43 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 27. Sekretaris Utama BSN, Puji Winarni, memimpin rapat penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Nasional (SSPKN) di Jakarta.Picture 27. Deputy Chairmwoman for General Affairs of BSN, Puji Winarni, chaired the meeting to prepare Government Regulation to implement the Law on Standardization and Conformity Assessment in Jakarta.

2. RPP tentang revisi jenis tarif atas PNBP

Undang–Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian yang disahkan pada 17 September 2014 mengamanatkan pengaturan lebih lanjut beberapa materi muatan dalam peraturan pemerintah. Sesuai dengan amanah tersebut BSN sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang melaksanakan tugas dan tanggung jawab pemerintah di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) melaksanakan penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) pelaksanaan undang-undang tersebut.

Pelaksanaan penyusunan RPP tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada BSN telah sampai pada tahap harmonisasi peraturan perundang–undangan yang diprakarsai oleh Kementerian Keuangan dan siap untuk diusulkan kepada Presiden RI pada tahun 2017.

Adapun pelaksanaan penyusunan RPP SSPKN ditandai dengan pembentukan panitia antar kementerian yang terdiri atas Kementerian/Lembaga yang terkait seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekretariat Negara, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan sebagainya.

2. RPP on revising the types of tariffs on non-tax revenues

Law No. 20 of 2014 on Standardization and Conformity Assessment which was passed on September 17, 2014 mandates further arrangement on several content materials in the government regulation.

BSN, as a Non-ministerial Government Institution which performs governmental duties and responsibilities in the field of Standardization and Conformity Assessment (SPK), prepares the Draft of Government Regulation (RPP) on the implementation of the law.

Implementation of RPP on Types and Tariffs on Non-Tax State Revenue (PNBP) applicable to BSN has reached the stage of harmonization of legislation initiated by the Ministry of Finance and ready to be proposed to the President of the Republic of Indonesia in 2017.

Preparation of government regulation draft (RPP) on SSPKN is characterized by the formation of an inter-ministerial committee consisting of the Ministries /government agencies such as the Ministry of Commerce, Ministry of Industry, Ministry of Maritime Affairs and Fisheries, the Ministry of State Secretariat, Ministry of Justice and Human Rights, and so forth.

Page 44: Annual Report - BSN

44LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Gambar 28. Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha, M. Beni Nugraha (kanan) dan pejabat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengadakan rapat koordinasi penyusunan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku di BSN.Picture 28. Officials of the BSN and the Ministry of Law and Human Rights held a coordination meeting to draft a government regulation to implement the Law on Standardization and Conformity Assessment in Jakarta.

Gambar 29. Para peserta tampak serius mengikuti rapat penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah untuk melaksanakan Undang-Undang tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian di Jakarta.Picture 29. Participants were serious in attending the drafting meeting of the Government Regulation to implement the Law on Standardization and Conformity Assessment in Jakarta.

Awal Tahun 2016 Naskah RPP disampaikan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk dilakukan harmonisasi peraturan perundang–undangan.

Setelah beberapa kali pembahasan, pada akhir Tahun 2016 draft RPP tersebut disampaikan kepada Kementerian Sekretariat Negara untuk finalisasi naskah RPP, sebelum disampaikan ke Presiden untuk ditetapkan.

In the Early of 2016 the government regulation draft was submitted to the Ministry of Law and Human Rights to get the harmonization of legislation.

After several discussions, at the end of 2016 the government regulation draft (RPP) was submitted to the Ministry of State Secretariat for finalization of the text of RPP, before it was submitted to the President for ratification.

Page 45: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

45 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 30. Kepala BSN, Bambang Prasetya (ketiga kiri), dan jajarannya bertemu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur, untuk menyampaikan rencana penataan organisasi BSN di Jakarta.Picture 30. Chairman of BSN, Bambang Prasetya (third left), and his staff met Minister of State Apparatus Empowerment and Bureaucratic Reform, Asman Abnur, to submit the plan of structuring BSN organization in Jakarta.

3.5. Penataan Organisasi BSNOrganisasi BSN terus mengalami penyesuaian dengan

perubahan lingkungan strategis yang dihadapi, baik dari internal maupun eksternal organisasi.

Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 mengamanatkan BSN melaksanakan tugas pemerintahan di bidang standardisasi nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Terkait dengan pengaturan organisasi Lembaga Pemerintah Non Kementerian telah beberapa kali mengalami perubahan.

Organisasi BSN saat ini diatur dengan Keputusan Presiden tentang Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerin-tah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, yang terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 dan Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non De-partemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013.

Untuk menghadapi tantangan dan perkembangan lingkungan strategis ekonomi global dan melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014, meningkatkan tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance), serta pelayanan publik di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian, maka diperlukan penataan organisasi BSN.

Kajian Penataan Organisasi BSN dilakukan pada Tahun 2014 segera setelah Undang-undang Nomor 10 tahun 2014 disahkan DPR yang selanjutnya diusulkan ke Kementerian PAN & RB pada 26 November 2014.

3.5. Structuring of BSN Organization The BSN organization continues to be adjusted to the

changing environment, both internal and external to the organization.

Currently the BSN organization is regulated under the Presidential Decree on Organizational Structure and Work Procedures of Non-Ministerial Government Institutions as amended several times, with the latest by Presidential Decree No. 3 of 2013, and Presidential Decree No. 110 of 2001 on the Organizational Unit and Task of First Echelon of Non-Ministrial Government Institutions as already amended, lastly by Presidential Decree No. 4 of 2013.

Presidential Decree No. 103 of 2001 mandates BSN to carry out government duties in the field of national standardization in accordance with the provisions of the existing legislation.

To face the challenges and the development of strategic environment of global economic and to implement the mandate of Law No. 20 of 2014, improving good governance, as well as public services in the fields of standardization and conformity assessment, it is necessary for BSN to structure its organization.

Study of structuring BSN organization was done in 2014 which then proposed to the Ministry of State Apparatus Empowerment and Bureaucratic Reform on November 26, 2014.

Page 46: Annual Report - BSN

46LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Gambar 31. Para pejabat BSN mengadakan rapat untuk membahas rencana rencana penataan organisasi BSN di Kantor Kementerian PAN dan RB Jakarta.Picture 31. BSN officials held a meeting to discuss the plan of structuring BSN organization in Jakarta.

Usulan reorganisasi sesuai amanat UU nomor 20 tahun 2014 BSN pertama kali dibahas pada 10 April 2015 dan dilakukan kajian mendalam melalui Diskusi Kelompok Fokus dengan para pakar standardisasi dan penilaian kesesuaian, baik dari Internal maupun eksternal organisasi dan yang terutama adalah dengan stakeholder BSN. Kemudian dilakukan reviu terhadap proses bisnis standardisasi dan penilaian kesesuaian serta pendalaman terkait akreditasi dan pengelolaan Standar Nasional Satuan Ukuran.

Akhir Tahun 2016 disampaikan kembali usulan penataan organisasi BSN berdasarkan masukan hasil rapat pembahasan dengan Kementerian PAN & RB dan K/L terkait. Sampai saat ini usulan tersebut masih dalam telaah Kementerian PAN & RB khususnya terkait integrasi pengelolaan SNSU dalam satu lembaga.

3.6. Penerapan SNI Pasar RakyatMerespon program kerja Presiden Jokowi dalam

meningkatkan perekonomian masyarakat, pemerintah akan merevitalisasi 5000 pasar tradisional. BSN meluncurkan SNI pasar rakyat SNI 8152:2015. Bersama-sama dengan kementerian/lembaga dan Yayasan Danamon Peduli, BSN melakukan pembinaan penerapan SNI 8152:2015 di beberapa kabupaten/kota, diantaranya Payakumbuh, Sragen, Bantaeng, Sukoharjo, dan Maros.

PSPS-BSN dan YDP sepakat untuk melakukan bimbingan pasar rakyat untuk penerapan SNI 8152:2015 di wilayah

The BSN proposal was first discussed on April 10, 2015 and an assessment was conducted through Focus Group Discussions with experts on standardization and conformity assessment, both from internal and external of the organization. Then there was a review of the business process of standardization and conformity assessment as well as deepening material related to accreditation and management of National Standards Measurement Unit.

At the end of 2016, proposal for BSN organizational structuring was submitted again based on input from meeting with the Ministry of State Apparatus Empowerment and Bureaucratic Reform and related Ministries / Institues. Until now, the proposal is still being studied by the Ministry of State Apparatus Empowerment and Bureaucratic Reform.

3.6 Implementation of Folk Market SNI Responding to President Jokowi’s work program in improving

the people’s economy, the government will revitalize 5000 traditional markets. BSN launched SNI for Folk Market, SNI 8152: 2015. Together with the ministries / institutions and Danamon Peduli Foundation, BSN conducted guidance on the application of SNI 8152: 2015 in several regencies / cities, including Payakumbuh, Sragen, Bantaeng, Sukoharjo, and Maros.

PSPS-BSN and YDP agreed to guide folk market to applying ISO 8152: 2015 in Payakumbuh - West Sumatra, Sragen - Central Java, and Bantaeng - South Sulawesi.

Page 47: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

47 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 32. Pasar rakyat ber-SNI di Pekalongan, Jawa Tengah./ Picture 32. Condition of folk market with SNI in Pekalongan, Central Java.

Payakumbuh - Sumatera Barat, Sragen - Jawa Tengah, dan Bantaeng - Sulawesi Selatan. Sedangkan Kementerian Perdagangan meminta bantuan BSN untuk melakukan bimbingan pasar rakyat di wilayah Sukoharjo - Jawa tengah dan Maros - Sulawesi Selatan.

Berdasarkan hasil kunjungan, pada umumnya setiap pasar mempunyai masalah dalam hal zonasi antara pangan basah, kering, siap saji, non pangan dan unggas hidup, kebersihan dan perawatan infrastruktur bangunan, dan dokumentasi pengelolaan pasar. Berdasarkan hasil gap analysis yang dilakukan oleh tim identifikasi, maka disarankan adanya perbaikan dan peningkatan secara bertahap sesuai dengan kondisi pengelolaan pasar.

Tim pembimbing telah mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperhatikan baik oleh pasar rakyat, BSN, instansi pembina, dan YDP. Selain itu, telah diperoleh komitmen manajemen pasar rakyat dan pembentukan tim pasar rakyat di pasar, serta dilakukan gap analysis yang hasilnya diserahkan kepada pengelola pasar. Pengembangan dokumentasi mutu (SOP dll) yang merupakan salah satu aspek penting untuk menerjemahkan persyaratan SNI 8152 ke dalam kegiatan dan operasional pasar rakyat akan dilaksanakan pada tahun berikutnya. Pada tahun 2016 telah berhasil disertifikasi pasar rakyat dan program ini akan terus dilanjutkan di tahun 2017 dan tahun-tahun berikutnya BSN terus mengkampanyekan pengembangan pasar rakyat ber-SNI.

Whereas the Ministry of Trade has asked BSN to guide the folk market in the area of Sukoharjo - Central Java and Maros - South Sulawesi.

Based on the results of the visit, in general, every market has its problem in terms of zoning between wet food, dry food, fast-food, non-food and live poultry, cleanliness and maintenance of the building infrastructure, and market management documentation. Based on the results of gap analysis conducted by a team of identification, it is recommended to improve and increase gradually in accordance with the conditions of market management.

Advisory team has identified anything that needs to be watched either by the folk market, BSN, builder institution, and YDP. In addition, it has gained the commitment from the folk market management and establishment of team of folk market in the location, as well as it has been conducted a gap analysis whose results are delivered to the market manager. Development of quality documentation (SOP, etc), which is an important aspect to translate the requirements of ISO 8152 into the activities and operations of the folk markets, will be implemented and in the next year BSN continues to campaign for the development of folk market with SNI..

Page 48: Annual Report - BSN

48LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

3.7. Penelitian Isu Aktual Tahun 2016Pada tahun 2016, penelitian terkait energi efisiensi

mengemuka; selain pencarian sumber-sumber energi baru terbarukan, keamanan, keselamatan, masih menjadi perhatian yang tinggi.

Keberhasilan program konversi minyak tanah menjadi LPG masih menyisakan celah untuk terjadinya pencurian terhadap isi tabung gas. selain itu, sejalan dengan program iptek nasional, BSN juga terlibat dalam standardisasi komponen baterai listrik, isu lain yang juga perlu mendapatkan perhatian dan solusi adalah manajemen biorisiko laboratorium. oleh karena itu pada tahun 2016 ketiga penelitian tersebut dilakukan, baik secara sendiri maupun bekerjasama dengan K/L atau universitas, lebih detail terkait maksud, tujuan dan hasil sementera penelitian secara singkat disajikan berikut ini

3.7.1. Kajian Standardisasi Pelindung Selang Karet dan Seal Cap Tabung Gas LPG: Upaya Perlindungan K3L

Pada tahun 2007 pemerintah telah mengeluarkan program konversi minyak tanah menjadi Liquified Petroleum Gas (LPG). Program tersebut diharapkan dapat mengurangi beban subsidi pemerintah dalam penyediaan minyak tanah sebesar 15-20 triliun per tahun. Peralihan LPG sebagai energi pengganti bahan bakar minyak tanah mengalami beberapa permasalahan. Selain ledakan tabung gas karena kebocoran pada selang karet yang sudah aus, permasalahan lainnya adalah maraknya kasus penipuan jumlah berat dari tabung yang diterima konsumen. Hal ini terjadi karena banyaknya oknum yang melakukan kecurangan pengurangan gas LPG demi meraih keuntungan pribadi.

Tabung gas LPG sebenarnya telah dilengkapi dengan seal cap untuk menjamin kualitas isi dari tabung LPG. Di internasional, European Committee for Standardization (CEN) telah mengeluarkan standar EN 16119: 2013 LPG equipment and accessories, sedangkan Indonesia belum ada Standar Nasional Indonesia (SNI) yang mengatur spesifikasi spiral pelindung selang karet LPG dan seal cap.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan SNI untuk spiral pelindung selang karet Liquified Petroleum Gas (LPG) belum dibutuhkan karena:a) spiral pelindung selang belum memberikan tingkat

keselamatan yang signifikan, yaitu penggunaan spiral pelindung selang LPG memiliki potensi akan mempersulit deteksi dini kebocoran pada selang LPG, sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya ledakan gas LPG;

b) penggunaan spiral pelindung selang LPG tidak dapat menghambat proses ozonilisis yang menyebabkan kerusakan selang LPG.

3.7. Actual Issues Research 2016In 2016, energy efficiency-related research is emerging.

Besides the search for new renewable energy sources, security, safety, are still a high concern.

The success of the kerosene conversion program into LPG still leaves a gap for the theft of gas tube contents. In addition, in line with the national science and technology program, BSN is also involved in the standardization of electrical battery components. Another issue that also needs to get attention and solution is the management laboratory bio-risk. Therefore in 2016 the three studies are conducted, either individually or in collaboration with ministerial / institutes or university. More detail related to the purposes, objectives, and interim results of the researches were briefly presented below.

3.7.1. Assessment of Standardization for Protective Rubber Hose and Seal Cap of LPG Tube: Effort to Protect Healthy, Working Safety, Environment

In 2007, the government has issued conversion program from kerosene into Liquefied Petroleum Gas (LPG). The program is expected to reduce the burden of government subsidies in the kerosene supply of IDR15-20 trillion per year. Conversion to LPG as energy substitute for kerosene experienced several problems. In addition to a gas tube explosion due to leaks in the rubber hoses, the other problem is the rampant cases of fraud on the total weight of the gas tube received by consumers. This happens because of the many persons who commit fraud by subtracting gas for personal gains.

LPG tube actually has been equipped with a seal cap to ensure the content quality of the LPG tube. In the international stage, European Committee for Standardization (CEN) has issued a standard of EN 16119: 2013 LPG equipment and accessories, while Indonesia has no Indonesian National Standard (SNI), which regulates the specifications of protective spiral LPG rubber hose and seal cap.

The research result showed that the development of SNI for spiral rubber hose protector of Liquefied Petroleum Gas (LPG) is not yet required for:a) Spiral rubber hose protector has not provide a significant

level of safety, namely the use of spiral protecting LPG hose has the potential to complicate the early detection of leaks in the LPG hose, thereby potentially causing an explosion of LPG;

b) The use of spiral protecting LPG hose can not obstruct the process of ozonolysis that causes damage the LPG hose. While the development of SNI Design drfat for LPG tube seal

Page 49: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

49 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 33. Tabung gas elpiji. / Picture 33. LPG tube

Sedangkan pengembangan draft RSNI seal cap tabung LPG minimal mencakup parameter uji visual, uji pasang, dan uji buka.

3.7.2. Standardisasi Komponen Baterai Mobil ListrikTeknologi mobil listrik telah lama masuk di Indonesia.

Ini terlihat dari banyaknya riset mengenai mobil listrik yang dilakukan oleh para peneliti dan akademisi di Indonesia. Kebijakan pemerintah juga telah mengarahkan penggunaan mobil listrik menjadi salah satu alternatif diversifikasi energi pada sarana transportasi.

Dalam proses produksi mobil listrik diperlukan suatu standar ataupun spesifikasi teknis yang dapat menjamin mutu komponen dan meningkatkan daya saingnya di pasar. Dalam pengembangan mobil listrik, permasalahan yang dihadapi adalah belum tersedianya Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga perlu direkomendasikan draft Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) komponen mobil listrik.

Penelitian mobil listrik dilakukan sejak tahun 2015 dan bekerjasama dengan beberapa universitas. Dalam pelaksanaannya di tahun 2016, Puslitbang BSN bekerjasama dengan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan draft RSNI komponen mobil listrik.

Pada tahun 2016 penelitian fokus pada komponen baterai sel litium, modul dan pak baterai. Hasil penelitian adalah draft RSNI sel Litium-ion Fero Fosfat (Li-ion FePO4) baterai mobil

cap minimally requires parameters of a visual test, fixing test, and open test.

3.7.2. Standardization of Electric Car Battery ComponentsElectric car technology has entered into Indonesia a long

time ago. It is seen from the amount of research on electric cars which are made by researchers and academics in Indonesia. The government policy has also directed the use of electric cars to become one of the alternative energy diversification in transport vehicles.

In the production process of electric cars, it is necessary for a standard or technical specification to guarantee the quality of components and increase their competitiveness in the market. In the development of electric cars, the problem is the unavailability of the Indonesian National Standard (SNI), so it is recommended to have the Design of Indonesia National Standard (RSNI) for electric car components.

Research on electric car has been made since 2015 in cooperation with several universities. In its implementation in 2016, BSN’s Research and Development Centre has joined forces with the University of March Eleven, Surakarta. The purpose of this study is to develop a draft of the Indonesia Nasional Standard Design for electric car components.

In 2016 the research was focused on lithium cell battery components, modules and battery packs. The result was draft of the Indonesia Nasional Standard Design for Fero cell Lithium-

Katup pengaman/valve

Tempelan petunjuk keselamatan/sticker of

safety instruction

Marka bulan dan tahun uji ulang selanjutnya/ The marks of month and year for subsequent retesting

Marka logo elpiji Pertamina, isi (12 kg) dan berat tabung kosong/Marks of Pertamina

LPG logo, contents (12 kg) and empty tube weight

Handguard/pegangan

Badan tabung/body of tube

Lingkaran kaki/foot ring

Page 50: Annual Report - BSN

50LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Gambar 34. Sebuah sepeda motor dengan baterai listrik. / Picture 34. A motorbike with electric batteray.

listrik, draft RSNI Modul baterai mobil listrik, dan draft RSNI ISO 12405. Hasil penelitian lainnya berupa pengembang baterai di Indonesia, terdiri atas 60% pengembang baterai rakitan dan 40% pengembang baterai baru. Pengembang baterai ion-litium mobil listrik di Indonesia sebanyak 90% menyatakan membutuhkan SNI dalam pengembangan baterai ion-litium mobil listrik.

3.7.3. Sertifikasi Manajemen Biorisiko Laboratorium (SMBL)

Semakin tinggi peradaban manusia semakin tinggi pula pengetahuan dan kepedulian terhadap penanganan penyakit. Pada tahun 2005 Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai organisasi kesehatan dunia telah mengeluarkan regulasi untuk mengatur tata cara dan pengendalian penyakit, baik yang menular maupun tidak menular, seperti efek dari nuklir, biologi dan kimia (Nubika) yang dikenal dengan International Health Regulations (IHR) pada tahun 2005. Regulasi ini merupakan instrumen internasional yang secara resmi mengikat untuk diberlakukan oleh seluruh negara anggota WHO maupun bukan negara anggota WHO yang menyetujui disamakan dengan negara anggota WHO.

Indonesia memiliki potensi risiko yang cukup besar terkait keamanan dan keselamatan hayati. Hal ini disebabkan Indonesia merupakan negara berkembang dengan iklim tropis berpenduduk no. 4 terbanyak didunia, dan memiliki varian

ion Fero Phosphate (Li-ion FePO4) electric car batteries, draft of the Indonesia Nasional Standard Design for electric car battery module, and draft of of the Indonesia Nasional Standard Design for ISO 12405. Other research results are in the form of battery developers in Indonesia, consisting of 60% of developers battery assemblies and 40% of developers of new batteries. 90 Percent of developers of lithium-ion battery electric cars in Indonesia state

that they need SNI in the development of lithium-ion battery electric cars.

3.7.3. Certification of Laboratory Biorisk Management (SMBL)

The higher the human civilization, the higher human knowledge and their cares for the treatment of disease.The World Health Organization (WHO) as the global health institution has issued a regulation to govern the procedures and control of diseases, both infectious and non-infectious, such as the effects of nuclear, biological and chemical (Nubichem), known as the International Health Regulations (IHR) in 2005. This regulation is an international instrument which is formally binding to be enforced by all WHO member countries and non WHO member countries who agree to be equated with WHO member countries.

Page 51: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

51 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 35. Seorang karyawan sedang melakukan penelitian di laboratorium. BSN dan KAN telah meresmikan skema dan sertifikasi Standar Manajemen Biorisiko Laboratorium pada tahun 2016.Picture 35. An employee is conducting research in the laboratory. The BSN and KAN have inaugurated the scheme of the Laboratory Biorisik Management Certification in 2016.

penyakit untuk re-emerging dan emerging infectious disease. Selain itu, Indonesia telah mengalami beberapa kasus Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Berbahaya seperti flu burung dan demam berdarah.

Berbagai upaya dilakukan untuk mengendalikan penyakit menular ini, salah satunya melalui penerapan Sistem Manajemen Biorisiko Laboratorium (SMBL). SMBL bertujuan memfasilitasi pemangku kepentingan dalam penerapan biosafety & biosecurity di laboratorium termasuk penerapan regulasi yang ditetapkan oleh kementerian terkait keamanan hayati.

SMBL merupakan hasil sinergi antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Ristek dan Dikti, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, universitas/perguruan tinggi, asosiasi dan para praktisi di bidang keselamatan hayati (biosafety) dan keamanan hayati (biosecurity), Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Komite Akreditasi Nasional (KAN). Jalan panjang dan kerja keras dari seluruh pemangku kepentingan ini akhirnya terwujud dengan diresmikannya skema akreditasi dan sertifikasi SMBL pada peringatan World Accreditation Day 2016.

Indonesia has quite high potential risk related to security and biological safety. This is because Indonesia is a developing tropical country with a huge population, and variants of the disease for emerging and re-emerging infectious disease. In addition, Indonesia has experienced several extraordinary cases of Dangerous Infectious Diseases such as avian flu and dengue fever. Various attempts were made to control infectious diseases, one of them through the application of the Laboratory Biorisk Management System of (SMBL). SMBL is aimed at facilitating the stakeholders in the implementation of biosafety and biosecurity in the laboratory including the application of regulations set by the ministry related to biosafety.

SMBL is the result of synergy between the Ministry of Health, Ministry of Agriculture, Ministry of Research Technology and Higher Education, Eijkman Molecular Biological Institute, universities / colleges, associations and practitioners in the field of biological safety (biosafety) and biological security (biosecurity), the National Standardization Agency (BSN) and the National Accreditation Committee of Indonesia (KAN). The long road and hard work of all stakeholders have finally been realized with the launch of accreditation and certification schemes of SMBL on the anniversary of World Accreditation Day 2016.

Page 52: Annual Report - BSN

52LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

3.8. Monitoring Integritas Tanda SNIUntuk melaksanakan fungsi pemantauan dan evaluasi

sistem pemberlakuan standar, BSN menyelenggarakan Uji Petik/Monitoring Integritas Tanda SNI. Uji petik bertujuan untuk memastikan penggunaan tanda SNI pada produk yang beredar di pasar. Uji petik ini sesuai ketentuan akreditasi dan sertifikasi yang berlaku, baik produk yang SNI-nya telah diberlakukan secara wajib ataupun yang diterapkan secara sukarela. Kegiatan ini sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian mengenai pelaksanaan uji petik kesesuaian terhadap SNI.

Tahun 2016 BSN telah melakukan kegiatan monitoring integritas tanda SNI terhadap 5 jenis produk di 13 kota yaitu Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Bandar Lampung, Palangkaraya, Banjarmasin, Palu, Kupang, Manado, dan Surabaya.

Kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan melibatkan wakil dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Badan Perlindungan Konsumen Nasional, dan Badan Standardisasi Nasional. Adapun lima jenis produk yang dimonitor integritas tanda SNI adalah sebagai berikut:

1. Produk yang SNI-nya telah diberlakukan wajib, yaitu: (1) kotak-kontak; (2) ban dalam sepeda motor; (3) tepung terigu.

2. Produk yang telah menerapkan SNI secara sukarela (telah mendapatkan sertifikat atau tanda SNI), yaitu: (1) beras; (2) mikser.

Hasil Uji Petik kesesuaian terhadap SNI disampaikan

kepada KAN, instansi pembina, dan kementerian/lembaga pemerintah non kementerian yang bertanggung jawab melakukan pengawasan pasar sebagai masukan untuk tindak lanjut yang diperlukan.

3.9. Pembinaan Usaha Mikro Kecil (UMK)Dalam rangka meningkatkan penerapan SNI kepada

usaha mikro kecil (UMK), BSN bekerjasama dengan intansi teknis, komunitas dan lembaga lainnya melakukan pembinaan kepada usaha mikro kecil paling sedikit berupa fasilitasi sertifikasi SNI dan pemeliharaannya.

Tujuan dari pembinaan ini yaitu:1. Meningkatkan pemahaman para pelaku UMKM pangan

akan pentingnya penerapan standar keamanan pangan dalam proses produksinya

2. Meningkatkan pemahaman para pelaku UMKM pangan akan manfaat/nilai penerapan SNI di produknya

3.8. SNI Mark Integrity Monitoring To carry out the functions of monitoring and evaluating

standard application system, BSN has held a random test / monitoring of SNI mark integrity. The random test aimed to ensure the use of SNI mark on a product available in the market. This random test is in accordance with the existing certification and accreditation, both products whose SNI have been enforced compulsorily or voluntarily applied. These activities are in accordance with the Law No. 20 of 2014 on Standardization and Conformity Assessment on the implementation of random test conformance to SNI.

In 2016, BSN conducted activities of monitoring the integrity of SNI mark against 5 types of products in 13 cities, namely Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Bandar Lampung, Palangkaraya, Banjarmasin, Palu, Kupang, Manado, and Surabaya.

The monitoring activities have been carried out with the involvement of representatives of the Ministry of Trade, Ministry of Industry, Ministry of Energy and Mineral Resources, National Agency of Drug and Food Control (BPOM), National Consumer Protection Agency, and the National Standardization Agency. The five types of products that are monitored its SNI mark integrity are as follows:

1. Products whose SNI have been enforced mandatory, namely: (1) contact-box; (2) inner tubes in the motorcycle; (3) flour.

2. The products that have implemented SNI voluntarily (has obtained a certificate or SNI mark), namely: (1) rice; (2) mixer.

Results of the random test in conformity with SNI were submitted to KAN, coaching institution, and ministry / non-ministerial government institution responsible for supervising the market as input for the required follow-up.

3.9. Development of Micro Small Medium EnterprisesDeveloping micro and small enterprises are at least

is in the form of facilitating SNI certification and its maintenance. In order to improve the application of SNI to micro and small enterprises, BSN has teamed up with technical institution, communities and other agencies.

The purposes of this guidance are:1. To improve the understanding of the micro, small,

and medium players on food industry about the importance of implementing food safety standards in production process

2. To improve the understanding of the micro, small, and medium players on the benefit / value for

Page 53: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

53 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

3. Meningkatkan penerapan SNI pada UMKM 4. Meningkatkan jenis dan jumlah produk bertanda SNI

di pasar.Pada tahun 2016 BSN telah dapat memfasilitasi 45 UMK

yang tersebar di berbagai kota dengan berbagai jenis usaha (makanan, minuman, produk kesehatan, dan lain-lain).

3.10. Partisipasi Indonesia dalam Pengembangan

Standar InternasionalPartisipasi Indonesia dalam forum ISO/IEC diwakili oleh

Badan Standardisasi Nasional. Kegiatan utama perumusan standar internasional adalah pembahasan pengusulan dan perumusan standar oleh para ahli sesuai bidang keahliannya. Perumusan standar ISO/IEC merupakan salah satu kegiatan standardisasi internasional yang bertujuan untuk menghasilkan standar internasional yang dipakai sebagai basis dalam perdagangan global.

Indonesia merupakan anggota ISO yang berpartisipasi di 145 Technical Committee (TC) dan 102 Sub Committee (SC) yang terdiri atas 96 Participating (P) member dan 151 Observer (O) member. Sedangkan di forum IEC, Indonesia berpartisipasi di 32 TC dan 32 SC terdiri atas 23 P-member dan 41 O-member. Mengingat banyaknya jumlah Technical Committee / Sub Committee di ISO/IEC dan status Indonesia sebagai P member pada beberapa TC/SC, serta untuk menjamin keterlibatan seluruh pemangku kepentingan yang terkait, maka BSN membentuk Mirror Committee (MC) yang merupakan komite

applying SNI on their products3. To enhance the application of SNI among the micro,

small, and medium enterprises4. To increase the type and number of products with

SNI mark in the market.

3.10. Indonesia’s participation in the Development of International Standards

Indonesia’s participation in the forum of ISO / IEC was represented by the National Standardization Agency. The main activity in formulating international standards is a proposal discussion and the standards formulation by experts in accordance with their expertise. The standard formulation of ISO / IEC is one of the international standardization activities which aim to produce international standards that will be used as the basis of global trade.

Indonesia is a member of ISO with participation in 145 Technical Committees (TC) and 102 Sub-Committees (SC), which consists of 96 Participating (P) members and 151 Observer (O) members. Meanwhile, in IEC forum, Indonesia has participated in 32 TCs and 32 SCs, consisting of 23 P-members and 41 O-members. Given the large number of Technical Committee / Sub-Committee on the ISO / IEC and the status of Indonesia as a P member on several TC / SC, and to ensure the involvement of all relevant stakeholders, BSN has formed the Mirror Committee (MC), which is a

Gambar 36. Para pekerja membuat kue di sebuah usaha kecil dan menengah.Picture 36. Workers make cakes in a small and medium-sized business.

Page 54: Annual Report - BSN

54LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Gambar 37. Pimpinan BSN sebagai delegasi Indonesia turut serta dalam pengembangan Standar Internasional.Figure 37. The leaders of BSN as the Indonesian delegation, participates in the development of International Standards.

bayangan dari TC/SC ISO/IEC di tingkat nasional yang bertugas mendukung partisipasi Indonesia dalam perumusan standar Internasional.

3.11. Indonesia Sebagai Convenor Working Group ISO TC 296 Bambu & Rotan

Indonesia dipercaya untuk menjadi Convenor ISO/TC 296/WG 1 tentang Terminology of bamboo products. Indonesia diwakili oleh Dr. Karnita Yuniarti dari Pusat Penelitian Pengembangan Produk Hasil Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Keuntungan sebagai convenor di Working Group ini adalah menjadikan posisi yang strategis bagi Indonesia dalam memimpin dan mengkoordinasikan semua anggota group agar standar tersebut dapat diselesaikan tepat waktu.

3.12. ISO TC 292 Security and Resilience (Landslide) Indonesia menjabat sebagai Project Leader dalam

pengembangan standar internasional ISO 22327 Security and resilience - Emergency management - Guidelines for implementation of a community-based landslide early warning system di komite ISO/TC 292 Security and resilience.

3.13. Capaian KerjasamaBadan Standardisasi Nasional (BSN) dan Kepolisian

Negara Republik Indonesia (Polri) menandatangani Nota Kesepahaman dalam hal kerja sama penyelenggaraan tugas

shadow committee of the TC / SC ISO / IEC in national level with a task of supporting Indonesia’s participation in the formulation of international standards.

3.11. Indonesia as Convenor Working Group ISO TC 296 Bamboo & Rattan

Indonesia has won the trust to be the Convenor of ISO / TC 296 / WG 1 on Terminology of bamboo products. Indonesia was represented by Dr. Karnita Yuniarti from Center for Research and Product Development of Forest Products, Ministry of Environment and Forestry.

145 TC

ISO

102 SC

n Technical Committeen Sub Committee

32 TC

IEC

32 SC

Gambar 38. Partisipasi Indonesia dalam Pengembangan Standar Internasional /Picture 38. Indonesia’s participation in the Development of International Standards

Page 55: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

55 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

dan fungsi di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian, pada Kamis (17/11/2016) di Kantor Mabes Polri, Jakarta.

Kepala BSN Bambang Prasetya bersama Kapolri Tito Karnavian secara langsung menandatangani nota tersebut. Adapun kerja sama yang dibangun antara kedua belah pihak adalah kerja sama sinergis penyelenggaraan tugas dan fungsi di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian.

Ruang lingkup kerja sama meliputi penelitian dan pengembangan Standar Nasional Indonesia (SNI), penyebarluasan informasi, peningkatan kompetensi sumber

Benefit of being a convenor in this Working Group is to make a strategic position for Indonesia in leading and coordinating all group members so that these standards can be completed on time.

3.12. ISO TC 292 Security and Resilience (Land slide) Indonesia has served as a Project Leader in the

development of the international standard ISO 22327 Security and resilience - Emergency management - Guidelines for implementation of a community-based landslide early warning system in the committee of ISO / TC 292 Security and resilience.

3.13. Cooperation AchievementThe National Standardization Agency of Indonesia

(BSN) and the Indonesian National Police (Polri) signed a Memorandum of Understanding on the cooperation of tasks and functions in the field of standardization and conformity assessment on Thursday (17/11/2016) at the Police Headquarters in Jakarta.

Chairman of BSN, Bambang Prasetya, together with Police Chief, Gen. Tito Karnavian, directly signed the memorandum. The cooperation that is built between the two parties is a synergistic cooperation in the implementation of tasks and functions in the field of standardization and conformity assessment.

Gambar 39. Para pekerja sedang mengolah bambu dan rotan. Figure 39. Workers are working on bamboo and rattan

Page 56: Annual Report - BSN

56LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Gambar 40. Kepala BSN, Bambang Prasetya, dan Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, menandatangani nota kesepahaman di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian di Jakarta, 17 November 2016.Picture 40. Chairman of BSN, Bambang Prasetya, and Police Chief, Gen. Tito Karnavian, signed a memorandum of understanding in the field of standardization and conformity assessment in Jakarta, November 17, 2016.

daya manusia, pembinaan lembaga penilaian kesesuaian, bantuan pengamanan, penegakan hukum, dan bidang lainnya yang disepakati bersama. Nota kesepahaman diantara keduanya berlaku selama lima tahun.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (UU SPK) mengamanatkan bahwa ketika SNI diberlakukan wajib, ada sanksi-sanksi bagi yang melakukan pelanggaran. “Misalnya memalsukan tanda SNI,”

Saat ini, BSN telah menetapkan sekitar 11.155 lebih standar. Namun yang telah diwajibkan kementerian teknis sekitar 205 SNI. Pemberlakuan SNI tersebut merupakan upaya untuk mencegah produk asing yang membanjiri pasar dalam negeri.

Dengan adanya nota kesepahaman ini menjadi penguat kerja sama yang sudah dibangun selama ini. Kepala BSN mengharapkan dukungan Polri, komunikasi antara BSN dan POLRI dapat lebih intensif serta meningkatkan penerapan SNI di masyarakat, dan di lapangan lebih kooperatif. Sehingga dapat secara bersama meningkatkan penerapan SNI demi membangun ekonomi Indonesia lebih baik.

The scope of cooperation includes research and development of Indonesian National Standard (SNI), dissemination of information, improvement of human resource competence, guidance of conformity assessment agencies, security assistance, law enforcement, and other mutually agreed fields. The memorandum of understanding between them is valid for five years.

Bambang on the occasion said that Law No. 20 of 2014 on Standardization and Conformity Assessment mandates that when the SNI is enacted mandatory, there are sanctions for those who commit violations. “For example falsify the SNI mark,” said Bambang.

Currently, according to Bambang, BSN has set more than 9.000 standards. But those have been required by the technical ministry are about 300 SNI. Enforcement of SNI is an effort to prevent foreign products that flood the domestic market.

Bambang hopes this memorandum of understanding will strengthen the cooperation that has been built so far. “We expect support from the Police, communication between BSN and Police can be more intensive. How we improve the application of SNI in the community, and in the field more cooperative. We could together improve the application of SNI in order to build Indonesia’s economy better,” Bambang said.

Page 57: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

57 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

3.14. Sistem Nasional Satuan Ukuran (SNSU)Sistem Nasional Satuan Ukuran (SNSU) merupakan

episentrum metrologi yang berperanan penting dalam mendukung infrastruktur mutu nasional, khususnya sebagai sumber ketertelusuran metrologis bagi kegiatan penilaian kesesuaian. Kalibrasi, pengujian dan inspeksi yang didasarkan pada hasil pengukuran harus tertelusur ke Sistem Internasional Satuan (SI) melalui SNSU.

Salah satu instrumen yang efektif untuk meningkatkan kemampuan laboratorium kalibrasi adalah inter-laboratory comparison (ILC) atau uji banding antar laboratorium kalibrasi (UBLK). UBLK juga digunakan oleh KAN untuk melakukan evaluasi kompetensi teknis laboratorium, komplementer dengan evaluasi dalam proses asesmen.

Pada tahun 2016, BSN melalui KAN mengambil kebijakan untuk melakukan koordinasi penyelenggaraan UBLK untuk bidang-bidang pengukuran berikut:

1. Buret, provider BBKKP Yogyakarta 2. Caliper, provider BPI LIPI3. Dial Gauge, provider BPI LIPI4. Termometer Gelas, provider BBKKP Yogyakarta 5. Multimeter Digital, provider PT Kaliman6. Labu ukur, provider Lemigas7. Termometer radiasi, provider PT Mandiri Transforma

Global8. Timbangan, provider BBTKLPP Jakarta9. Anak timbangan tipe F1, provider Lemigas10. Sound level meter, provider Pusarpedal P3KLLKLH

SerpongSelain itu, BSN juga aktif berperan

dalam mendukung UBLK untuk alat kesehatan yang diselenggarakan secara rutin oleh BPFK Jakarta yaitu untuk sphygmomanometer, ECG dan centrifuge maupun BPFK Surabaya yaitu untuk baby incubator dan suction pump.

3.14. National System of Measurement Unit The National System of Measurement Unit (SNSU) is

an epicenter of metrology that plays an important role in supporting the national quality infrastructure, particularly as a source of metrological traceability for conformity assessment activities. Calibrations, tests, and inspections based on measurement results shall be traced to the International System of Units (SI) through SNSU.

One of the most effective instruments for improving calibration laboratory capability is inter-laboratory comparison (ILC) or interlaboratory calibration test (UBLK). UBLK is also used by KAN to evaluate technical competence of laboratory, complementary with evaluation in the assessment process.

In 2016, BSN through KAN took a policy to coordinate the implementation of UBLK for the following measurement areas:

1. Buret, provider of BBKKP Yogyakarta2. Caliper, provider of BPI LIPI3. Dial Gauge, provider of BPI LIPI4. Glass Thermometer, provider of BBKKP Yogyakarta5. Digital Multimeter, provider PT Kaliman6. Measuring flask, provider Lemigas7. Radiation thermometer, provider of PT Mandiri

Transforma Global8. Scales, provider BBTKLPP Jakarta9. Type F1 child scale, provider Lemigas10. Sound level meter, provider Pusarpedal P3KLLKLH

SerpongIn addition, BSN also actively plays

a role in supporting UBLK for health equipment which is held regularly by BPFK Jakarta that is for sphygmoma-nometer, ECG and centrifuge as well as BPFK Surabaya that is for baby incuba-tor and suction pump.

Gambar 41. Timbangan digital / Picture 41. Digital scale

Page 58: Annual Report - BSN
Page 59: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

59 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Performance In Statistics

Kinerja Dalam Statistik

Page 60: Annual Report - BSN

60LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Dalam Komite Teknis IEC, Indonesia menjadi P-Member di 10 TC/ 13 SC, dan O-Member di 22 TC/ 19 SC. Terdapat perubahan struktur organisasi komite teknis di IEC dimana Indonesia berpartisipasi. Beberapa komite teknis ada yang dilebur menjadi satu dan ada pula yang dibubarkan. Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan partisipasi Indonesia dari tahun ke tahun dalam pengembangan standar ISO.

Gambar 43. Grafik keanggotaan Indonesia di IEC / Picture 43. Graphic of Indonesian Membership Status in IEC

Gambar 42. Grafik Status Keanggotan Indonesia di ISO (2013-2016) / Picture 42. Graphic of Indonesian Membership Status in ISO (2013-2016)

In the IEC Technical Committee, Indonesia becomes P-Member in 10 TC / 13 SC, and O-Member in 22 TC / 19 SC. There is a change in the organizational structure of the technical committee at IEC where Indonesia participates. Some technical committees are merged into one and some are dissolved. The data shows an increase of Indonesia’s participation from year to year in the development of ISO standards.

4.1. Jumlah partisipasi Indonesia dalam ISO IEC 4.1. Number of Indonesian Participation in ISO IEC

Page 61: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

61 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

4.2. Pelatihan Standardisasi

Pelayanan Pelatihan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

1. Pelayanan Prima Laboratorium2. Pengenalan SNI 19-14001-20053. Pengenalan SNI ISO 22000:20094. Pemahaman SNI ISO/IEC 17025:20085. Pemahaman ISO 9001:20156. Pemahaman SNI ISO 19011:20127. Pemahaman SNI ISO/IEC 17020:20128. Pemahaman SNI ISO/IEC 17021:20119. Pemahaman SNI ISO/IEC TC 17021-2:201210. Pemahaman SNI ISO/IEC TC 17021-3:2013111. Pemahaman SNI ISO/IEC 17065:201212. Pemahaman SNI ISO 15189:201213. Pemahaman SNI ISO/IEC 17043:201014. Pemahaman SNI ISO/IEC 17067:201315. Pemahaman SNI ISO/IEC 17024:201216. Validasi Metode Pengujian Kimia17. Penerapan Quality Control pada Laboratorium Medik18. Penyusunan Dokumentasi Sistem Manajemen Laboratorium (SNI ISO/IEC 17025:2008)19. Audit Internal Sistem Manajemen Laboratorium (SNI ISO/IEC 17025:2008)20. Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia

4.2. Training on Standardization

Standardization and Conformity Assessment Training Services

1. Laboratory Excellent Service 2. The introduction of SNI 19-14001-20053. The introduction of ISO 22000: 20094. Understanding ISO / IEC 17025: 20085. Understanding ISO 9001: 20156. Understanding of ISO 19011: 20127. Understanding SNI ISO / IEC 17020: 20128. Understanding SNI ISO / IEC 17021: 20119. Understanding SNI ISO / TC IEC 17021-2: 201210. Understanding SNI ISO / IEC 17021-3 TC: 201311. Understanding SNI ISO / IEC 17065: 201212. Understanding SNI ISO 15189: 201213. Understanding SNI ISO / IEC 17043: 201014. Understanding SNI ISO / IEC 17067: 201315. Understanding SNI ISO / IEC 17024: 201216. Chemical Test Method Validation17. Quality Control Application in Medical Laboratory18. Preparation of Laboratory Management System Documentation (ISO / IEC 17025: 2008)19. Internal Audit of Laboratory Management System (ISO / IEC 17025: 2008)20. Uncertainty Estimation of Chemical Testing Laboratory Measurement

KOMPOSISI PESERTA/ COMPOSITION OF PARTICIPANTS

JUMLAH PESERTA (orang)/ NUMBER OF PARTICIPANTS (people)

PERSENTASE KENAIKAN/

INCREASE PERCENTAGE2015 2016

Lembaga Pemerintah/ Government institutions 668 750 12,3

Pelaku Usaha (Industri)/ Business players (Industry) 398 310 -22,11

Akademisi/Perguruan Tinggi/ Academics / College 89 206 131,46

Masyarakat Umum/ Public 23 0 -100

JUMLAH/ TOTAL 1178 1266 7,47

METODE PELATIHAN/ TRAINING METHODS

JUMLAH PELATIHAN/ NUMBER OF TRAINING

TAHUN 2015/2015 TAHUN 2016/2016

Public training 8 8

In-house training 43 51

JUMLAH/TOTAL 51 59

Tabel 2. Perbandingan jumlah pelatihan standardisasi dalam 2 tahun terakhir / Table 2. Comparison of standardization training in the last 2 years

Tabel 3. Komposisi Peserta Pelatihan Standardisasi dalam 2 tahun terakhir/Table 3. The composition of Standardization Training Participants in last 2 years

Page 62: Annual Report - BSN

62LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

21. Penyusunan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:201522. Audit Internal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:201523. Sistem Manajemen Lembaga Sertifikasi Produk (SNI ISO/IEC 17065:2012 dan SNI ISO/IEC 17067:2013)24. Audit Internal Sistem Manajemen Laboratorium Medik (SNI ISO/IEC 15189:2012

4.3. Lembaga Penilaian Kesesuaian A. Lembaga Sertifikasi

21. Preparation of Quality Management System Documentation ISO 9001: 201522. Internal Audit of Quality Management System ISO 9001: 201523. Management System of Product Certification Body (SNI ISO / IEC 17065: 2012 and ISO / IEC 17067: 2013)24. Internal Audit of Medical Laboratory Management System (ISO / IEC 15189: 2012)

4.3. Conformity Assessment Body A. Certification Body

No Lembaga Sertifikasi / Certification BodyTahun/Year

2014 2015 2016

1 Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan/Environmental Management System Certification Body

15 15 17

2 Lembaga Sertifikasi Sistem Managemen Energi/ Energy Management System Certification Body

0 0 1

3 Lembaga Verfikasi/Validasi Gas Rumah Kaca/ Verification / Validation of Greenhouse Gases Body

0 0 2

4 Lembaga Sertifikasi Ekolabel/ Ecolabel Certification Body 2 2 2

5 Lembaga Penilaian Pengelolaan Hutan Produksi Lestari / Assessment Body of SustainableProduct Forest Management

37 13 13

6 Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu/ Timber Legality Verification Body 7 21 23

7 Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu/ Quality Management System Certification Body

37 37 32

8 Lembaga Sertifikasi Hazzard Analytical Critical Control Point/Certification Body of Hazzard Analytical Critical Control Point

6 7 8

9 Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata/ Tourism Business Certification Body - 0 52

10 Lembaga Sertifikasi Sistem Manajamen Keamanan Pangan / Certification Body of Food Safety Management System

7 8 8

11 Lembaga Sertifikasi Sistem Manajamen Keamanan Informasi / Certification Body of Information Security Management Systems

0 0 2

12 Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Rantai Pasok/ Certification Body of Supply Chain Safety Management System

- - 0

13 Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Alat Kesehatan/ Certification Body of Medical Devices Management System

- 2 2

14 Lembaga Sertifikasi Produk/ Product Certification Body 39 45 49

15 Lembaga Sertifikasi Organik/ Organic Certification Body 8 8 8

16 Lembaga Sertifikasi Personel / Personnel Certification Body 5 5 7

17 Lembaga Sertifikasi Halal/ Halal Certification Body - 0 0

18 Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Bio-risiko Laboratorium/Certification Body of Laboratory Bio-risk Management System

0 0 0

 Total/TOTAL 144 164 226

Tabel 4. Data Lembaga sertifikasi/ Table 4. Data of Certification bodies

Page 63: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

63 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 44. Pertumbuhan Lembaga Sertifikasi (Tahun 2014-2016) ) / Picture 44. The Growth of Certification Bodies (2014-2016)

B. Laboratorium dan Lembaga Inspeksi B. Laboratory and Inspection Body

NoBidang akreditasi/

Accreditation field

Asesmen Awal/

Preliminary Assessment

Surveilen/ Surveillance

Asesmen Ulang/

Re-Assess-ment

Jumlah/Total

1 Laboratorium Kalibrasi/ Calibration Laboratory 22 92 20 134

2 Laboratorium Penguji/ Testing Laboratory 116 340 124 580

3 Laboratorium Medik/ Medical Laboratories 4 3 8 15

4 Lembaga Inspeksi/ Inspection Body 10 15 2 27

5Penyelenggara Uji Profisiensi/ Proficiency Testing Organizer

4 5 0 9

Jumlah/TOTAL 823

Tabel 5. Proses akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi yang dilaksanakan pada tahun 2016/ Table 5. Accreditation Process of Laboratory and Inspection Body conducted in 2016

Page 64: Annual Report - BSN

64LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Tabel 6. SNI yang Telah Diberlakukan secara Wajib / Table 7. SNI that Already Implemented Mandatorily

4.4. SNI yang diberlakukan secara Wajib 4.4.Mandatory Implemented SNI

Penetapan SNI Berdasarkan Sektor International Classification for Standards (ICS)

No Instansi Teknis/ Technical Agency

Jumlah SNI yang telah diregulasi / Number of SNI that

have been regulated

Jumlah SNI yang telah diregulasi dan dinotifikasi

ke WTO/ Number of SNI that that have been regulated and

notified to the WTO2015 2016 2015 2016

1 Kementerian Perindustrian /Ministry of Industry 102 105 96 98

2 Kementerian Kelautan dan Perikanan / Ministry of Maritime Affairs and Fisheries 0 2 0 0

2Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral / Ministry of Energy and Mineral Resources

23 25 18 18

3 Kementerian Pertanian/ Ministry of Agriculture 3 3 3 3

4 BPOM /BPOM 1 1 0 0

5 Kementerian Perhubungan/ Ministry of Transportation 14 14 0 0

6 Kementerian Pekerjaan Umum / Ministry of Public Works 55 55 0 0

Jumlah/Total 198 205 117 119

Determination of SNI based on Sector of International Classification for Standards (ICS)

No.Klasifikasi SNI Berdasarkan Sektor ICS /SNI Classifi-

cation based on ICS Sector(International Classification for Standards)

SNI Berlaku/Valid SNI

SNI Abolisi/ Tidak Berlaku/

Abolished /Invalid SNI

Total SNI yang Pernah Ditetap-

kan/Total SNI Determined

1 Pertanian dan teknologi pangan / Agriculture and food technology 1.914 437 2.351

2 Konstruksi / Construction 842 180 1.022

3 Elektronik, teknologi informasi dan komunikasi / Elec-tronics, information technology and communication 369 4 373

4 Teknologi perekayasaan/ Engineering Technology 1.464 282 1.746

5 Umum, infrastruktur dan ilmu pengetahuan / General, infrastructure and science 589 60 649

6 Kesehatan, keselamatan dan lingkungan/ Health, safety and environment 764 128 892

7 Teknologi bahan / Materials Technology 2.574 539 3.113

8 Teknologi khusus / Special Technology 238 68 306

9 Transportasi dan distribusi pangan/Transport and food distribution 497 206 703

 Jumlah/Total 9.251 1.904 11.155

Tabel 7. Data SNI Berdasarkan Sektor ICS Sampai 2016 / Table 7. SNI Data based on ICS Sector Until 2016

Page 65: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

65 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 45. Sebaran SNI Corner / Picture 45. Distribution of SNI Corner

4.5. Sebaran SNI Corner 4.5 Distribution of SNI Corner

No. Kegiatan/Activity

Penelitian Strategis/ Strategic research1. Analisis Kebutuhan Standar untuk Memperkuat Pengujian Produk Berbasis Mikrobiologi dan Bioteknologi pada Sektor

Pangan dan Pertanian / Standards Needs Analysis to Strengthen Testing of Microbiology and Biotechnology - Based Products in the Food and Agriculture Sector

2. Standardisasi Kandungan Aflatoxin pada Produk Pala (Nutmeg) dalam Rangka Penguatan Posisi Indonesia dalam Pengembangan Standar Internasional/ Aflatoxin content Standardization in Pala (Nutmeg) products in the framework of strengthening Indonesia’s Position in the Development of International Standards

3. Standardisasi Selang Karet dan Seal Cap Tabung Gas LPG: Sebuah Upaya untuk Perlindungan K3L/ Standardization of Rubber Hose and Seal Cap for LPG Gas Tube: An attempt to Protection of Healthy, Safety, and Environment sustainability (K3L)

4. Kandungan Metil Merkuri pada Ikan dalam Rangka Penguatan Posisi Indonesia dalam Pengembangan Standar Internasional / The content of Methyl Mercury in Fish in the Framework of Strengthening Indonesia’s Position in the Development of International Standards

5. Pengaruh Standar Privat Terhadap Akses Produk Indonesia ke Pasar Global Sektor Perikanan (Marine), Kehutanan dan Pertanian / Effect of Private Standard Against Indonesia’s Products Access to Global Markets in Sectors of Fisheries (Marine), Agriculture and Forestry

6. Standar Metode Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada Perkebunan Kelapa Sawit dalam Mendukung Posisi Indonesia di TBT WTO / Standard of Calculating Method for Greenhouse Gas Emissions (GHG) on Palm Oil Plantations in Supporting Indonesia’s position in the WTO TBT

7. Analisis Skema Sertifikasi dan Liabilitas Produk Elektrik-Elektronik (EE) pada Regulasi Teknis Berbasis SNI Analyisis of Certification Scheme and Product Liability for Electric-Electronic (EE) on the SNI-Based Technical Regulation

Tabel 8. Kegiatan penelitian standardisasi / Table 8. Standardization research activities

4.6. Penelitian Standardisasi 4.6. Research on Standardization

Page 66: Annual Report - BSN

66LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

4.7. SNI Harmonisasi dengan Standar Internasional di ASEAN

Dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), BSN telah melakukan beberapa harmonisasi standar agar standar tersebut dapat diterima oleh beberapa negara ASEAN. Indonesia merupakan negara dengan harmonisasi standar terbanyak dan Indonesia dalam hal standar sangat siap bersaing di era pasar bebas ASEAN.

4.7. SNI Harmonization with International Standards in ASEAN

In order to face the ASEAN Economic Community (AEC), BSN has conducted several standards harmonization so that these standards can be accepted by some ASEAN countries. Indonesia is the country with the highest number of standard harmonization and Indonesia in terms of the standard is very ready to compete in the era of free market of ASEAN.

8. Efektivitas Implementasi dan Pengawasan Pemberlakuan Wajib SNI dalam Pengadaan Barang Meter Air / Effectiveness of the Implementation and Monitoring on Enforcement of Mandatory SNI in Water Meter Procurement

9. Analisis Kesesuaian Pemberlakuan SNI secara wajib dalam Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT) Berdasarkan Pedoman Standardisasi (PSN) 301 / Conformity Analysis of Enforcement to compulsory SNI in the Technical Regulations National Program (PNRT) Based on Standardization Guidelines (PSN) 301

10. Kesesuaian Program Nasional Perumusan Standar (PNPS) sesuai kebutuhan Pemangku Kepentingan (Stakeholders)/ Conformity of Standard Formulation National Program (PNPS) with Stakeholders’ needs

11. Analisis Pengelolaan Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) di Indonesia/ Analysis of Management of Unit Measurement National Standards (SNSU) in Indonesia

12. Analisis Kesiapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK): Skenario Indonesia Menghadapi Trans-Pacific Partnership (TPP)/ Readiness Analysis of Indonesian National Standard (SNI) and Conformity Assessment Bodies (CAB): Indonesia’s Scenario in Facing the Trans-Pacific Partnership (TPP)

13. Standardisasi Komponen Baterai Mobil Listrik / Standardization of Electric Car Battery Components

Penelitian Awal / Preliminary research14. Regulatory Impact Analisys (RIA) Bidang Standardisasi Terhadap Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Biskuit

Secara Wajib/ Regulatory Impact Analisys (RIA) in the field of Standardization Against The Compulsory Indonesian National Standard (SNI) for Biscuits

15. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Pengembangan SNI Bidang Kemaritiman Pada Industri Kapal Nelayan dan Kapal Perintis Nasional/ Analysis of Availability and Needs for SNI Development in maritime on Fishermen Boats Industry and National Pioneer Boats.

16. Metode Statistik dalam Standardisasi, Penilaian Kesesuaian dan Metrologi: Bagian 2 Penilaian Kesesuaian/ Statistical Methods in Standardization, Conformity Assessment and Metrology: Part 2 Conformity Assessment

17. Pengembangan SNI Produk Prioritas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sulawesi Utara/ Development of SNI for Priority Products in Fisheries and Maritime in North Sulawesi Province

Tabel 9. Klasifikasi sektor prioritas MEA/ Table 9. Classification of MEA priority sectors

Page 67: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

67 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 46. Grafik kesepakatan kerjasama standardisasi / Picture 46. Graphic of standardization cooperation agreements

4.8. Number of BSN Cooperation4.8. Jumlah Kerjasama BSN

4.9. Notification & Enquiry RecapitulationDuring 2016, BSN as a Notification Body (NB) and

Enquiry Point has submitted notification design and technical regulations to the WTO secretariat (outgoing) via TBT Notification Submission System (TBT NSS), responded to the inquiry (question) of WTO members on technical regulations in Indonesia and responded to the notification of technical regulations of WTO members. The number of notifications and inquiry submitted by Indonesia can be seen in the following table 10.

4.9. Notifikasi & EnquirySelama tahun 2016, BSN sebagai Notification Body (NB)

dan Enquiry Point telah menyampaikan notifikasi rancangan maupun regulasi teknis ke Sekretariat WTO (outgoing) melalui TBT Notification Submission System (TBT NSS), merespons enquiry (pertanyaan) dari anggota WTO atas regulasi teknis Indonesia dan merespons notifikasi regulasi teknis dari anggota WTO. Jumlah notifikasi serta enquiry yang disampaikan oleh Indonesia pada tabel 10.

2012 2013 2014 2015 2016

Notifikasi Regulasi Teknis/Technical regulation notification

16 14 9 12 8

Adendum 22 9 23 8 4

Enquiry 45 53 76 43 47

Tabel 10: Penanganan outgoing notifikasi dan Enquiry oleh BSN /Table 10: Handling of outgoing notifications and Enquiry by BSN

Perguruan Tinggi Pemerintah Daerah KL/Lembaga Organisasi LainHigher education Regional Government Institution, other organization

Page 68: Annual Report - BSN

68LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Gambar 47. Grafik penanganan enquiry dan notifikasi keluar / Picture 47. Graphic of handling inquiry and outgoing notification

Gambar 48. Grafik notifikasi rancangan regulasi teknis / Picture 48 Graphic of notification of technical regulation design

Tahun/Year Rancangan regulasi teknis/ design of technical regulations

Regulasi Teknis/ technical regulations

Total NotifikasiTotal notification

2016 1 7 8

2015 3 9 12

2014 7 2 9

2013 12 2 14

2012 4 12 16

Tabel 11: Notifikasi Rancangan regulasi teknis dan Regulasi teknis ke Sekretariat WTOTable 11: Notification of technical regulations design and technical regulations to the WTO Secretariat

Page 69: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

69 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Gambar 49. Grafik Enquiry Regulasi teknis Indonesia/ Picture 49. Graphic of Indonesia’s technical regulation inquiry

Selain hal tersebut diatas, beberapa regulasi teknis negara anggota WTO telah ditanggapi oleh Indonesia antara lain kebijakan rokok Kanada, Regulation (EC) No 1223/2009 of the European Parliament and of the Council on cosmetic products, dan lain-lain.

4.10. Statistik IINLayanan IIN (Issuer Identification

Number) dapat diperoleh melalui Badan Standardisasi Nasional selaku Sponsoring Authority sesuai dengan Standar ISO/IEC 7812:2007. Pemanfaatan nomor identifikasi ini tidak hanya terbatas bagi kalangan perbankan, tetapi juga dapat dipakai oleh airline, healthcare, telecommunication, merchandizing/retail, travel, entertainment, petroleum, dan institusi penerbit kartu lainnya.

In addition, several of the technical regulations of WTO member countries have been responded by Indonesia, among others, cigarette policy in Canada, Regulation (EC) No 1223/2009 of the European Parliament and of

the Council on cosmetic products, and others.

4.10. IIN StatisticsThe IIN (Issuer Identification

Number) service can be obtained through the National Standardization Agency as the Sponsoring Authority in accordance with the Standard ISO / IEC 7812: 2007. Utilization of identification number is not limited to the banking sector, but can also be used by the airline, healthcare, telecommunication, merchandizing / retail, travel, entertainment, petroleum, and other card issuing institution.

Gambar 50. Grafik permohonan aplikasi IIN 2012-2016 / Picture 50. Graphic of the IIN application proposals 2012-2016

Permohonan aplikasi IIN 2012-2016 IIN application proposals 2012-2016

47 Enquiry terkait regulasi teknis, standar, dan penilaian kesesuaian47 Inquiry on technical regulations, standards, and conformity assessments

Page 70: Annual Report - BSN

70LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

Page 71: Annual Report - BSN

Laporan Tahunan 2016

71 LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Page 72: Annual Report - BSN

72LAPORAN TAHUNAN 2016BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SEKILAS BSNOVERVIEW OF BSN

PERISTIWA PENTING MAJOR EVENTS

CAPAIAN PENTING 2016MAJOR ACHIEVEMENTS 2016

KINERJA DALAM STATISTIK PERFORMANCE IN STATISTICS

ISSN: 2460-4178

Laporan Tahunan Annual Report 2016

BSN - Badan Standardisasi NasionalGedung I BPPT

Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat 10340 IndonesiaTelp : (62 21)-392 7422, 392 7528 Fax: (62 21) 392 7527

Website: www.bsn.go.id email: [email protected]

2016Annual Report

BSN - Badan Standardisasi NasionalGedung I BPPT. Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat 10340 Indonesia. Telp : (62 21)-392 7422, 392 7528 Fax: (62 21) 392 7527

Website: www.bsn.go.id email: [email protected]

Laporan Tahunan