Annual Report Telkom

104
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 2010 Masa Depan Anda Senantiasa Mewujudkan Sustaining Your Future

Transcript of Annual Report Telkom

Page 1: Annual Report Telkom

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. Laporan Keberlanjutan

Sustainability Report 2010

Masa Depan AndaSenantiasa Mewujudkan

Sustaining Your Future

Page 2: Annual Report Telkom

Daftar IsiContents

TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN TELKOM 2010About the TELKOM 2010's Sustainabilty Report

4

7Pemangku Kepentingan TELKOMTELKOM’s Stakeholders

PESAN DARI CEOMessage from the CEO

8

BISNIS TELKOMTELKOM’s Business

12

14Ikhtisar Operasi Operational Highlights

15Struktur OrganisasiOrganizational Structure

17Kepemilikan SahamShare Ownership

18Peta Daerah Operasional Map of Regional Operations

18Produk Dan Layanan Products and Services

20Merek Dagang, Hak Cipta dan PatenTrademarks, Copyrights and Patents

20

Riset dan Pengembangan serta Kekayaan Intelektual Research and Development, and Intellectual Property

21Tata KelolaCorporate Governance

29Penerapan Budaya Perusahaan dan Etika Bisnis Corporate Culture and Business Ethics

29Penerapan Manajemen Risiko Risk Management

32Pengendalian dan ProsedurControls and Procedures

PENDEKATAN KEBERLANJUTANOur Approach to Sustainability

34

34Visi dan Misi Vision and Mission

35Pengelolaan dan Strategi TELKOM CSR TELKOM’s CSR Management and Strategy

36Inisiatif Strategis Strategic Initiatives

37

Tujuan Strategik TELKOM di Masa MendatangTELKOM’s Strategic Objectives for the Future

37Topik Materialitas Material Topics

38Aktivitas Keterbukaan dan KoordinasiDisclosure and Coordination Activities

Page 3: Annual Report Telkom

KINERJASOSIALSocial Performance

44

44Tanggung Jawab Produk Products Responsibility

47PelangganCustomers

50Hubungan Dengan PemasokRelationships With Suppliers

50Hak Asasi ManusiaHuman Rights

60KomunitasCommunity

KINERJALINGKUNGANEnvironmental Performance

70

70Mengurangi Dampak Negatif terhadap LingkunganReducing Our Environmental Impact

76Menuju Bisnis Yang Ramah LingkunganTowards A Green Business Environment

KINERJA EKONOMIEconomic Performance

80

80

Menumbuhkan Tanggung Jawab, Menghadapi TantanganInstilling Responsibility, Responding To Challenges

87Belanja ModalCapital Expenditures

89Program PKBLPartnership And Community Development Program

LAMPIRANAppendices 91

Pernyataan Assurance Lembaga IndependenIndependent Assurance Statement

93Referensi Silang Indeks GRIGRI Index Cross Reference

100Pernyataan Level GRISelf Declare of GRI Level

101Survey Umpan Balik PembacaReader Feedback Survey

Tim Penyusun:

Gatot Rustamadji CSRS,

M. Ramdan CSRS,

Moch Atang Suwanda CSRS,

Supriyono CSRS,

Ainur Rofiq CSRS,

Nugroho BP CSRA

Desain

Apit, Bahrul Ulum,

Pandasurya

Untuk permintaan,

pertanyaan, masukan atau

komentar atas laporan ini,

dapat menghubungi:

Any request, inquiry,

feedbacks and comment to

this report, please contact:

Community Development

Center

GKP TELKOM lt.8

Jl. Japati No. 1

Bandung 40133

Tel: (62-22) 4528228

Fax: (62-22) 4528206

eMail: [email protected]

www.telkom-csr.com (3.4)

Dalam Laporan Keberlanjutan ini, kata “TELKOM”, “Perusahaan”, dan “kami” merujuk kepada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan anak perusahaan yang dikonsolidasikan. Sedangkan kata “Indonesia” merujuk kepada Republik Indonesia. “Pemerintah” adalah Pemerintah Indonesia. “Amerika Serikat” atau “AS” adalah Amerika Serikat. “Rupiah” atau “Rp” adalah mata uang resmi Indonesia dan “Dolar AS” atau “US$” adalah mata uang resmi Amerika Serikat. Beberapa angka tertentu (termasuk persentase) telah dibulatkan untuk mempermudah, sehingga angka, perhitungan, persentase dan rasio yang diberikan dengan yang sesungguhnya dapat berbeda. Kecuali jika disebutkan, semua informasi keuangan yang berhubungan dengan kami, disajikan dalam Rupiah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.

In this Annual Report, references to “TELKOM”, “the Company”, “we”, “us”, and “our” are to Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. It may also include our consolidated subsidiaries. References to “Indonesia” are to the Republic of Indonesia. References to the “Government” are to the Government of Indonesia. References to “United States” or “U.S.” are the United States of America. References to “Indonesian Rupiah” or “Rp” are to the lawful currency of Indonesia and references to “U.S. Dollars” or “US$” are to the lawful currency of the United States. Certain figures (including percentages) have been rounded for convenience, so actual sums, quotients, percentages and ratios may differ. Unless otherwise indicated, all financial information with respect to us has been presented in Indonesian Rupiah in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesian (“Indonesian GAAP”).

Page 4: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future4

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Tentang Laporan Keberlanjutan TELKOM 2010About the TELKOM’s 2010 Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan TELKOM 2010, merupakan laporan tahunan yang ke-lima, dan lebih menekankan pada pada kinerja sosial kami untuk periode 1 Januari - 31 Desember 2010, sementara untuk kinerja lainnya dapat dilihat berdasarkan tabel dan grafik. Laporan keberlanjutan TELKOM terakhir terbit pada 10 Oktober 2010, dan tidak ada pernyataan kembali dari laporan keberlanjutan kami sebelumnya, sehingga tidak ada dampak yang diakibatkan. (3.1, 3.2, 3.3, 3.7, 3.10)

Topik-topik materialitas diperoleh dari kajian data sekunder (desktop research) dan survei kepada pemangku kepentingan yang relevan. Oleh karenanya laporan ini memprioritaskan pada informasi yang memiliki kaitan penting dengan strategi bisnis kami, dan hal-hal yang menjadi perhatian para pemangku kepentingan. Hasil riset menunjukkan, terdapat lima topik material yang menjadi fokus utama dalam Laporan Keberlanjutan ini, yaitu: kepuasan pelanggan, inovasi teknologi, kesehatan keuangan perusahaan, kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi, dan komitmen kepada pembangunan berkelanjutan. (3.5, 3.6, 3.9)

Pada tahun 2009 penyusunan Laporan Keberlanjutan mengacu pada Sustainability Reporting Guidelines yang diterbitkan oleh GRI versi G3.0, sedangkan untuk tahun 2010 mengacu pada GRI versi G3.1 dan Suplemen Sektor Telekomunikasi (TSS). Untuk itu kami telah memuat Indeks GRI G3.1 dan TSS pada akhir bagian Laporan ini. (3.11, 3.12)

This is PT Telekomunikasi Indonesia’s fifth annual Sustainability Report which presents more detailed descr ipt ion of our socia l performance per iod January 1 - December 31, 2010. Others performance detailed were presented through graphics and tables. The last report was released on October 10, 2010 and there were no restatement of our previous sustainability reports, therefore no impact reported as a result. (3.1, 3.2,

3.3, 3.7, 3.10)

Topics of materiality were obtained by secondary data studied (desktop research) and surveys to relevant stakeholders. This report prioritizing on information related to our business strategy and concern topics to the stakeholders. Our research shows, there are five material topics which become the main focus in this Sustainability Report: customer satisfaction, innovation of technology, the company's financial health, economic growth, and commitment to sustainable development. (3.5, 3.6, 3.9)

In 2009, the preparation of Sustainability Reports referred to Sustainabil ity Reporting Guidelines issued by the GRI, version G3.0, whereas for 2010 refer to the GRI index G3.1 and Telecommunication Sector Supplement (TSS). We have presented the GRI G3.1 Index and TSS in the last part of this report. (3.11, 3.12)

Page 5: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 5Sustaining Your Future

The entire explanation in this report refers to (GRI) G3.1 and TSS. The application level of this 2010 Sustainability Report - which is a continuation of the 2009 Sustainability Report- meets the requirement of GRI G3.1 for application level A. TELKOM appointed an external party, MAZARS, to perform independent assurance over TELKOM's 2010 Sustainability Report. Therefore, TELKOM's 2010 Sustainability Report meet the requirement for application level A+. (3.2, 3.5, 3.7,

3.11, 3.12, 3.13)

"The TELKOM Way", the new corporate culture that we conducted since 2009 has taking great concerns to our stakeholders. We took this measure to ensure that our corporate culture stays relevant to the demands of and changes in our business environment and the changes occurring in our business, and to enable us to anticipate future developments in the industry.

Our corporate culture, The TELKOM WAY, has five corporate values: Commitment to the long term, Customer first, Caring-meritocracy, Co-creation of win-win partnerships, and Collaborative innovation. These are referred to as 5C:• Commitment to Long term – act not only for the

current benefits but also for the future benefits;

Seluruh penjelasan dalam laporan ini mengacu pada G3.1 dan TSS. Laporan Keberlanjutan tahun 2010 —yang merupakan lanjutan dari Laporan Keberlanjutan tahun 2009— telah memenuhi persyaratan GRI G3.1 untuk level aplikasi A. Kebijakan internal kami telah menetapkan pihak eksternal, MAZARS, untuk melakukan assurance atas Laporan Keberlanjutan TELKOM 2010. Dengan dilaksanakannya assurance oleh pihak eksternal, Laporan Keberlanjutan TELKOM 2010 memenuhi persyaratan untuk level applikasi A+. (3.2, 3.5, 3.7, 3.11, 3.12, 3.13)

Salah satu topik material yang menjadi perhatian pemangku kepentingan adalah “The TELKOM Way” transformasi budaya dan tradisi Perusahaan yang telah kami lakukan sejak 2009. Langkah ini dilakukan untuk memastikan budaya Perusahaan tetap sesuai dengan tuntutan dan perubahan lingkungan bisnis yang terjadi dan mampu mengantisipasi perkembangan industri di masa depan.

Budaya Perusahaan The TELKOM Way memiliki lima nilai perusahaan yaitu: Commitment to the long term, Customer first, Caring-meritocracy, Co-creation of win-win partnership, dan Collaborative innovation yang selanjutnya kami sebut dengan istilah 5C: • Commitment to Long Term - Melakukan sesuatu

tidak hanya untuk keuntungan saat ini saja tapi juga untuk masa mendatang;

Page 6: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future6

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

• Customer First - Selalu mengutamakan pelanggan terlebih dahulu termasuk pelanggan internal;

• Caring Meritocracy - Memberikan pembinaan melalui rewards dan consequences yang sesuai dengan kinerja dan perilaku;

• Co-creation of Win-win Partnerships - Memperlakukan mitra bisnis sebagai rekanan yang setara; dan

• Collaborative Innovation - Menghilangkan internal silos di dalam TELKOM dan TELKOMGroup serta terbuka terhadap ide-ide dari manapun sumbernya.

Dalam proses perancangan 5C Corporate Values telah dipastikan bahwa tata nilai tersebut tidak bertolak belakang dengan tata nilai yang telah terlebih dahulu ditetapkan dalam kebijakan Perusahaan terkait dengan prinsip-prinsip GCG, etika bisnis, code of integrity, diyakinkan juga bahwa 5C Corporate Values bahkan saling mendukung dan memiliki makna yang saling melengkapi untuk menjadi pedoman perilaku karyawan.

Pada tahun 2010, secara berjenjang The TELKOM Way disosialisasikan kepada para top leader dan senior leader Perusahaan yang pada akhirnya diteruskan kepada seluruh karyawan secara lengkap. Transformasi budaya The TELKOM Way dilakukan dalam berbagai kegiatan dengan menggunakan pendekatan empat kuadran transformasi budaya pada umumnya yaitu: understanding and conviction, formal processes and system, skills and capabilities dan role modeling.

Kami berkeyakinan bahwa budaya baru yang telah ditemukan kembali ini akan mampu membawa Perusahaan sukses menuju masa depan.

Commitment to Long Term

CustomerFirst

CaringMeritocracy

Co-creation of win-win partnership

Collaborative Innovation

Melakukan sesuatu tidak hanya untuk keuntungan saat ini saja tetapi juga masa mendatangAct not only for the current benefits but also for the future benefits

Selalu mengutamakan customer terlebih dahulu termasuk customer internalCustomers first, including internal customer

Memberikan pembinaan melalui rewards dan consequences yang sesuai dengan kinerja dan perilakuProvide guidance through rewards and consequences in line with performance and behavior

Memperlakukan mitra bisnis sebagai rekanan yang setaraTreat business partners as colleagues

Menghilangkan internal silos di dalam TELKOM dan TELKOMGroup serta terbuka terhadap ide-ide dari manapun sumbernyaEliminate internal silos in TELKOM and TELKOMGroup and embrace ideas from any sources

5Corporate Values

• Customer First – Customers first, including internal customers;

• Caring Meritocracy – Provide guidance through rewards and consequences in line with performance and behavior;

• Co-creation of Win-win Partnership – Treat business partners as colleagues; and

• Collaborative Innovation – Eliminate internal silos in TELKOM and the TELKOMGroup and embrace ideas from any sources.

In the process of designing the 5C, it has been confirmed that these values would not have any conflict with the previous values established in our corporate policies related to GCG principles, business ethics, and the code of integrity, and further affirmed that the 5C would be mutually supportive and complementary so that they could function as guidelines for the behavior of our employees.

In 2010, The TELKOM Way was communicated to our top leaders and senior leaders, who will eventually cascade it down comprehensively to all the employees through various activities based on the four quadrant approach: understanding and conviction, formal processes and system, skills and capabilities and role modeling.

We believe that the reborn of our new culture will bring us a more successful future.

Page 7: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 7Sustaining Your Future

Tipe Pemangku Kepentingan

Stakeholder Type

Metode PelibatanMethod of Engagement

Ekspektasi Pemangku KepentinganStakeholder Expectations

PelangganCustomers

• Surveicustomer satisfaction index (CSI)• Surveicustomer complaint management• Surveicustomer service center (Plasa

TELKOM) • Surveicustomer loyalty index (CLI)

1. Memberikan layanan dengan mutu yang melebihi harapan pelanggan dan meningkatkan nilai bagi pelanggan.

2. Kerahasiaan data.3. Internet aman.1. To provide high quality service that goes beyond

our customers’ expectations and improves customer value

2. and improves customer value.3. Confidentiality of data.4. Safe internet.

Pemegang Saham dan InvestorShareholders and Investors

• RUPSTAGMS

• Investor road shows and reverse road shows.

1. Menjaga dan meningkatkan nilai usaha sesuai harapan pemegang saham.

2. Menghormati hak-hak pemegang saham sesuai UU, Ketetapan pasar modal dan ketentuan lain yang berlaku.

1. To maintain and improve business value according to shareholders’ expectations.

2. To respect shareholders’ rights in accordance with the laws, capital market decisions and other applicable provisions.

KaryawanEmployees

Hubungan melalui SEKARRelationship through SEKAR as labor union

1. Kesetaraan.2. Menghindari praktik diskriminasi.3. Terjaminnya keamanan, kesehatan, dan

keselamatan kerja.1. Equality.2. Avoidance of discriminatory practices.3. Guaranteed security, health and safety.

Pejabat Pemerintah dan Pembuat KebijakanGovernment Authorities andRegulators

Komunikasi dan pelaporan rutinRegular communication and reporting

1. Terjalinnya hubungan yang harmonis dan konstruktif atas dasar kejujuran dengan regulator.

2. TELKOM dan segenap karyawannya tunduk dan mematuhi hukum, perundangan, dan peraturan bisnis yang berlaku.

3. TELKOM melaporkan secara rutin kepada pemerintah sebagai regulator.

4. TELKOM menghadiri undangan hearing dengan DPR.

1. Maintaining a harmonious and constructive relationship with regulators based on honesty.

2. TELKOM and its employees comply with the laws, regulations and other prevailing rules of business.

3. TELKOM reports regularly to the government as regulator.

4. TELKOM attends DPR (parliamentary) hearings

Mitra kerja (vendor, supplier, agen, reseller, installer)Partners (vendors, suppliers, agents, resellers, installers)

• Pelatihanuntukmitrakerja• Kontrak• Hubunganmanajemen• Penilaiankinerjamitrakerja• Training for value chain partners• Contract bidding and procurement• Management• Supplier assessment and management

1. Proses pengadaan secara fair.2. Seleksi dan evaluasi secara obyektif dalam

pemilihan mitra.3. Mutually beneficial growth.1. Fair procurement process.2. Objective selection and evaluation in selecting

partners.3. Mutually beneficial growth

Industri Sejenis (Operator berlisensi lainnya)Industry Peers (Other LicensedOperators)

• Pertemuan• ForumDiskusiIndustri• RekonsiliasiInterkoneksi• Meeting• Industry discussion forums• Interconnection reconciliation

1. Terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat.2. Promosi keberlanjutan industri.1. Creating healthy business competition2. Promoting sustainable development of the

industry.

MasyarakatCommunity

Pembinaan hubungan dengan masyarakatCommunity Development Program

1. Terjalinnya hubungan yang serasi dan harmonis serta memberi manfaat kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi.

2. Mengurangi seminimal mungkin dampak operasional perusahaan terhadap lingkungan.

3. Turut serta dalam kegiatan pelestarian lingkungan.

1. A compatible and harmonious relationship that is also beneficial to the people around operational areas.

2. Minimizing the company’s operational impact on the environment.

3. Participating in preserving the environment.

PEMANGKU KEPENTINGAN TELKOM (3.5, 4.14)

Kami telah memetakan pemangku kepentingan relevan dengan bisnis kami dan melibatkan mereka dalam merumuskan topik material sebagaimana berikut:

TELKOM’S STAKEHOLDERS (3.5, 4.14)

We have mapped the stakeholders related to our business and engaged them on certain material topics, as follows:

Page 8: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future8

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Keberhasilan pertumbuhan bisnis TELKOM merupakan landasan yang kokoh untuk mewujudkan komitmen kami dalam pelaksanaan tanggungjawab sosial perusahaan.

Our success in our business growth has provided a strong foundation on realizing our commitment to meet our corporate social responsibilities (CSR).

Message from the CEO (1.1)

Pesan dari CEO (1.1)

Page 9: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 9Sustaining Your Future

Tahun 2010 merupakan salah satu tahun penting dalam perjalanan bisnis kami. Di tengah tantangan untuk melaksanakan sejumlah agenda strategis dan mempersembahkan pertumbuhan yang tetap solid, kinerja operasi kami berhasil melebihi harapan tersebut. Keberhasilan itu semakin lengkap, setelah kami juga berhasil menekan biaya pokok dalam pelaksanaan target-target Perusahaan.

Dengan tetap membawa semangat transformasi, kami terus berupaya memperkuat landasan bagi pertumbuhan bisnis kami di masa depan, menyusul perubahan paradigma dalam layanan yang kami tawarkan dari jasa telekomunikasi standar menjadi lebih luas kepada layanan Telekomunikasi, Informasi, Media dan Edutainment (TIME). Upaya ini membuahkan kinerja bisnis yang memuaskan, dapat dilihat dengan adanya peningkatan di sisi pendapatan konsolidasi hampir mencapai 1,4% dibandingkan kinerja tahun lalu. Bisnis utama kami di sektor telekomunikasi masih memberikan kontribusi dominan terhadap pendapatan Perusahaan. Meskipun demikian, kami mulai menikmati pertumbuhan kontribusi dari bisnis IME (Informasi, Media dan Edutainment) sebagaimana diharapkan. Kami juga dengan bangga melaporkan kinerja yang luar biasa pada layanan Telkom Speedy, yang mewakili layanan broadband kami, dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 38% dan 44% dalam jumlah pelanggan. Pencapaian ini berhasil kami raih berkat investasi yang tepat di bidang infrastruktur serta kegiatan pemasaran yang agresif.

2010, ones of many important year in TELKOM’s journey. It was a year in which we managed to implement our strategic agenda, despite considerable challenges, and achieve solid growth that exceeded our expectations. This success was consolidated when we managed to control key costs in working towards the Company’s targets.

Carried out by the spirit of transformation, we have continued to strengthen the foundations for the growth of our business, following the paradigm shift in our services from ‘standard’ telecommunications services to a broader scope that takes in Telecommunications, Information, Media and Edutainment (TIME) services. This initiative yielded a very satisfactory business performance, with consolidated revenue growth of almost 1.4% compared to the previous year. Our telecommunications services sti l l dominate the Company’s revenues, contributing about 90%, but we are now beginning to see a growing contribution from the IME (Information, Media and Edutainment) sectors, which is in line with our expectations. We are also proud to report the extraordinary performance of TelkomSpeedy, our broadband service, which recorded revenue growth of 38% and a 44% increase in subscribers. This achievement came on the back of smart investments in infrastructure and an aggressive marketing effort.

Page 10: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future10

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Keberhasilan pertumbuhan bisnis kami telah menjadi landasan yang kokoh untuk mewujudkan komitmen kami dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan TELKOM (Corporate Social Responsibility [CSR]). Sesuai dengan tema utama CSR kami, yaitu “Membangun Indonesia Cerdas", kami terus berupaya membawa manfaat komunikasi dan teknologi informasi kepada masyarakat di seluruh negeri, dengan keyakinan bahwa bangsa yang cerdas akan membawa manfaat dan kesempatan kemakmuran lebih besar bagi kita semua.

Kami juga selalu mengupayakan peningkatan kinerja pada tiga aspek utama CSR yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial melalui sejumlah langkah strategis. Layanan kepada dan kepuasan pelanggan yang merupakan pemangku kepentingan terpenting dalam bisnis, memperoleh porsi terbesar dalam fokus kinerja sosial, khususnya tanggung jawab produk. Seperti yang dilaporkan dalam Laporan Keberlanjutan ini, berbagai strategi telah kami jalankan untuk memperoleh dan menjaga kepercayaan pelanggan. Bagi kami, pelanggan adalah bagian dari arus kecenderungan global, di mana pilihan dan keputusan pelanggan saat ini adalah signifikan dalam berbagai aspek keberlanjutan (sustainability). Di antaranya adalah isu penggunaan teknologi ramah lingkungan serta inovasi teknologi murah.

Selain itu, sejalan dengan misi kami untuk menjadi model manajemen unggulan perusahaan di Indonesia, kami terus meningkatkan standar dalam praktik tata kelola perusahaan kami. Kami telah mempelopori penggunaan teknologi informasi di negara ini untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik. Semua sistem pengendalian internal, pengadaan, fungsi whistleblower dan banyak operasi lainnya serta berbagai transaksi kini berbasis IT. Kami terus memfokuskan diri untuk memperluas dan memperdalam pemahaman kami tentang paparan risiko dan merencanakan langkah-langkah efektif untuk mengelolanya. Kami juga bekerja secara proaktif untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengurangi dampak dari kegiatan kami pada lingkungan dan masyarakat. (1.2)

Komitmen kami untuk berlaku transparan dan menjalankan good governance juga telah diakui oleh komunitas investor. Laporan Tahunan TELKOM 2009 menduduki peringkat kedua dalam Laporan Tahunan Bapepam Awards, naik dari posisi ketiga pada tahun-tahun sebelumnya. Kami juga menerima gelar "Perusahaan Sangat Terpercaya” dari Institut Tata Kelola Perusahaan Indonesia, serta sejumlah penghargaan lainnya yang mencerminkan upaya kami untuk menjaga standar tertinggi dalam integritas bisnis.

Our success in our business growth has provided a strong foundation on realizing our commitment to meet our corporate social responsibilities (CSR). In line with our CSR theme, ‘Developing a Smart Indonesia,’ we have tried to bring the benefits of communication and information technology to the nation, in the belief that a smart nation offers greater benefits and the chance for prosperity for us all.

We have also consistently taken strategic measures to improve our performance on the three principal aspects of CSR: economy, social and environment. Our customers, who are the most important stakeholders in our business, account for the greater share of our focus on social performance, particularly with regard to product responsibility. As presented in this Sustainability Report, we have implemented a number of strategies to win and retain customers’ trust. Moreover, our customers are part of a global trend, in which customer choices and decisions are significant factors in various aspects of sustainability, including the issue of environment friendly technology and innovations in low-cost technology.

In addition, in line with our mission to become a model of management excellence for companies in Indonesia, we have continued to raise our standards with regard to our corporate governance practices. We are a pioneered in the information technology usage in this country to improve good corporate governance, and all our internal control, procurement and whistleblower systems as well as many other operations and transactions are now IT-based. We have continued to focus on expanding and deepening our understanding of our risk exposure and planning effective measures to manage this. We also work proactively to identify, measure and reduce the impact of our activities on the environment and on the public. (1.2)

Our commitment to transparency and good governance has also been recognized by the investor community. TELKOM’s 2009 Annual Report won second place in the Bapepam Annual Report Awards, up from third place in the previous years. We also won the title of “Most Trusted Company” from the Indonesian Institute of Corporate Governance, as well as a number of other awards that reflect our efforts to maintain the highest standards of business integrity.

Page 11: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 11Sustaining Your Future

Kepercayaan pemangku kepentingan terhadap kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial kami merupakan apresiasi tertinggi. Oleh sebab itu pelibatan pemangku kepentingan yang relevan dalam merumuskan strategi bisnis kami adalah sangat penting. Hal ini merupakan tantangan yang harus kami wujudkan di masa mendatang, sehingga Laporan Keberlanjutan kami di tahun-tahun berikutnya diharapkan sudah menjabarkan seluruh topik material para pemangku kepentingan. Hal ini sangat penting, demi tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan dan terwujudnya manfaat yang optimal bagi semua pihak.

Rinaldi FirmansyahDirektur Utama/CEOPresident Director/CEO

Stakeholder trust in TELKOM’s economic, social and environmental performance is a great compliment for us. For this reason, the involvement of relevant stakeholders in formulating our business strategy is critical, and represents a challenge that we must address in the future to ensure that what is presented in our Sustainability Reports in the years to come embraces the interests of all stakeholders. In this way we will be able to achieve our sustainable development objectives and provide benefits for all.

Page 12: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future1212

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. merupakan salah satu penyedia layanan terbesar dari telepon kabel tetap dan nirkabel tetap, telepon selular, data dan internet, serta layanan jaringan dan interkoneksi di Indonesia. (2.1)

Pemerintah merupakan pemegang saham mayoritas kami (52,47%) dan sisa saham (47,53%) dimiliki oleh publik. Saham kami telah diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Bursa Efek Tokyo (tanpa daftar). (2.6, 2.8, 3.8)

Menanggapi tantangan dalam industri telekomunikasi domestik dan global, kami telah melakukan transformasi mendasar dan komprehensif di seluruh tataran bisnis kami. Mulai dari portofolio, infrastruktur dan sistem, organisasi dan sumberdaya manusia, hingga budaya kami. Transformasi ini adalah bagian dari inisiatif kami untuk mengurangi ketergantungan kami pada portofolio warisan telekomunikasi kami yakni jaringan telepon tetap, telepon selular dan multimedia, menjadi portofolio yang lebih luas yaitu Telekomunikasi, Informasi, Media dan Edutainment (TIME). Melalui komitmen kami terhadap inovasi yang berkelanjutan, saat ini kami diposisikan sebagai perusahaan generasi baru yang sangat kompetitif. (1.2)

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. is the country’s largest providers of fixed line, fixed wireless, cellular, data and internet, and network and interconnection services. (2.1)

The Government is our majority shareholder (52,47%) and the remaining shares (47,53%) are owned by the public. Our stock is traded on the Indonesia Stock Exchange (IDX), the New York Stock Exchange (NYSE), the London Stock Exchange (LSE) and the Tokyo Stock Exchange (without listing). (2.6, 2.8, 3.8)

As a response to the dynamism in the domestic and the global telecommunications industries, we have undergone a fundamental and comprehensive transformation of its entire business, including our portfolio, infrastructure and systems, organization and human resources, and the corporate culture. This transformation represents our initiatives in reducing our dependency on the telecommunications portfolio, which is where our core competencies of fixed wireline, cellular and multimedia lies, by building a broader portfolio that encompasses telecommunications, information, media and edutainment (TIME). With our commitment to continuous innovation, we are able to take our place as a highly competitive next generation company. (1.2,)

Bisnis TELKOMTELKOM’s Business

Page 13: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 13Sustaining Your Future 13

Dalam menjalankan bisnis, kami bergabung dalam berbagai organisasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Untuk lingkup nasional, kami menjadi anggota di Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI), Asosiasi Kliring Telekomunikasi Indonesia (ASKITEL), Corporate Forum for Community Development (CFCD). Untuk lingkup Internasional, kami juga menjadi anggota di Asia Pacific Network Information Centre (APNIC), yaitu organisasi nirlaba yang bertujuan untuk menjaga stabilitas dan kehandalan sumberdaya internet di kawasan Asia Pasifik. Kami juga memiliki status keanggotaan di International Telecomunication Union-Development (ITU-D), sebuah organisasi yang bertanggung jawab dalam pembuatan kebijakan dan penyediaan program pelatihan serta strategi pendanaan untuk negara-negara berkembang di bidang telekomunikasi, dan International Telecomunication Union-Telecomunication (ITU-T), sebuah organisasi yang bertanggung jawab dalam pembuatan standar-standar telekomunikasi. (4.12, 4.13, SO5)

TELKOM collaborates with several national and in te rnat iona l o rgan izat ions . At the nat iona l level , TELKOM is a member of the Indonesian Telemat ics Community (MASTEL) , Indonesian Satell ite Association (ASSI), and the Indonesia Telecommunications Clearing Association (ASKITEL), Corporate Forum for Community Development (CFCD). In the international arena, TELKOM is a member of the Asia Pacific Network Information Centre (APNIC), a non-profit organization that works to protect the stabil ity and reliabil ity of internet resources in the Asia Paci f ic region. TELKOM is also a member of ITU-D (responsible for formulating policies and providing training programs as wel l as funding st rateg ies for deve lop ing countries) and ITU-T (responsible for developing telecommunications standards). (4.12, 4.13, SO5)

Page 14: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future1414

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

2009 2010

TELEPON KABEL TIDAK BERGERAK FIXED WIRELINE

Jumlah Pelanggan (dalam ribuan) Customer base (in thousands) 8.377 8.303

Jumlah Produksi Pulsa (dalam jutaan pulsa) Subscriber pulse production (in millions of pulse) 54.186 9.403*

*dalam juta menit untuk tahun 2010*in million minutes for year ended December 31, 2010

TELEPON NIRKABEL TIDAK BERGERAK (FLEXI)FIXED WIRELESS

Jumlah Pelanggan (dalam ribuan): Customer base (in thousands):

Classy/Pascabayar Postpaid 649 546

Trendy/Prabayar Prepaid 14.490 17.615

Total 15.139 18.161

ARPU (rata-rata 12 bulan-Rp1.000): (12 months average — in thousands of Rupiah):

Classy/Pascabayar Postpaid 84 82

Trendy/Prabayar Prepaid 18 13

Campuran Blended 22 15

Jaringan: Network:

Base Transceiver Station / BTS (unit) 5.543 5.641

Jumlah kota yang termasuk dalam layanan Number of cities in service 370 370

SELULER CELLULAR

Base Transceiver Station / BTS (unit) 30.992 36.557

Kapasitas Jaringan (dalam jutaan pelanggan) Network Capacity (in millions of subscribers) 85,2 98,6

Jumlah Pelanggan (dalam jutaan) Customer Base (in millions of subscribers) 81,6 94,0

Pascabayar (kartuHALO) Postpaid 2,0 2,1

Prabayar (simPATI + kartu As) Prepaid 79,6 91,9

ARPU – campuran (Rp‘000) ARPU —blended (in thousands of Rupiah) 48 42

Pascabayar (kartuHALO) Postpaid 214 211

Prabayar (simPATI + kartu As) Prepaid 43 38

LAIN-LAIN OTHERS

Internet Broadband (Speedy):

Jumlah Pelanggan (dalam ribuan) Customer Base (in thousands) 1.145 1.649

Jumlah kota yang termasuk dalam layanan Number of cities in service 378 431

Internet Dial-up (TELKOMNet Instan):

Rata-rata pengguna (dalam ribuan) Average Accessed Subscribers (in thousands) 448 103

Jumlah produksi menit (dalam miliar) Subscriber minutes production (in billions) 1,5 0,4

Televisi kabel dan berbayar (TELKOM-Vision): Cable and Pay Television

Jumlah Pelanggan (dalam ribuan) Customer Base (in thousands) 178,6 212,9

IKHTISAR OPERASI (2.7, 2.8, PA4) OPERATIONAL HIGHLIGHTS (2.7, 2.8, PA4)

Page 15: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 15Sustaining Your Future 15

STRUKTUR ORGANISASI (2.9)

Sejalan dengan pelaksanaan visi, misi maupun inisiatif strategis TELKOM dalam rangka perwujudan transformasi bisnis Perusahaan sebagai penyedia layanan TIME, kami melakukan reorganisasi pada sejumlah unit usaha, khususnya pada bisnis telepon kabel tidak bergerak.

Perubahan struktur organisasi diarahkan pada persoalan pengelolaan hal-hal sebagai berikut:1. Penataan pengelolaan pelanggan yang ditandai

dengan:a. Pengembangan pengelolaan segmen pelanggan

yaitu dengan dibentuknya Divisi Business Service untuk merespon perkembangan pasar segmen UKM; dan

b. Penajaman pengelolaan segmen pelanggan yaitu dengan dibentuknya organisasi Divisi Consumer Service yang diarahkan untuk peningkatan pertumbuhan bisnis dari pelanggan telepon kabel tidak bergerak dengan memanfaatkan peluang pertumbuhan pada bisnis konvergensi broadband dan layanan baru lainnya berdasarkan akses high bandwidth. Pembentukan Divisi Consumer Service ini merupakan evolusi dari organisasi Divisi Regional.

2. Penataan pengelolaan jasa yang ditandai dengan:a. Pembentukan unit penyedia produk dan layanan, yaitu

dengan diubahnya fokus peran Divisi Multimedia dari unit bisnis yang semula memfokuskan diri sebagai pengelola bisnis-bisnis baru kami menjadi unit organisasi yang diperankan sebagai service integrator, content agregator dan platform management; dan

b. Pengintegrasian fungsi pengelolaan service planning & strategy dan pengelolaan tarif kepada unit organisasi pengelola IT strategy, yaitu dengan dialihkannya pengelola service planning dan tarif dari Direktorat Network & Solution kepada Direktorat IT & Supply dan direktorat tersebut diubah penamaannya menjadi Direktorat IT, Solution & Supply.

3. Penataan pengelolaan infrastruktur yang ditandai dengan implementasi secara penuh pengalihan pengelolaan akses jaringan dari Divisi Regional kepada Divisi Access Network (Divisi Regional fungsinya sudah digantikan secara penuh oleh Divisi Consumer Service dan Divisi Access Network); dan

4. Penyesuaian fungsi pendukung yang terkait dengan perubahan organisasi Divisi Regional dan terbentuknya unit organisasi lainnya, yang antara lain (telah diimplementasikan di tahun 2010) ditandai dengan perubahan organisasi Direktorat Keuangan dan unit Financial Center. Perubahan organisasi tersebut merupakan penyesuaian pengorganisasian dari aktivitas pengelolaan keuangan yang disesuaikan dengan perubahan unit-unit bisnis yang didukung. Unit Finance Center telah berubah menjadi unit Finance, Billing & Collection Center.

ORGANIZATIONAL STRUCTURE (2.9)

In line with our vision, mission and strategic initiatives, and as part of our transformation into a TIME provider, we reorganized a number of our units, particularly our fixed line business.

These organizational changes focused on the following management issues:1. Modifying customer management arrangements by:

a. Developing customer segment management by establishing the Business Service Division to respond to developments in the SME market segment; and

b. Making customer segment management more focused by establishing the Consumer ServiceDivision, which focuses on enhancing growth in bus iness f rom f ixed wire l ine customers by capturing opportunities in the convergence of the broadband business and other new services based on high bandwidth access. This Consumer Service Division has evolved out of the Regional Divisions.

2. Modifying service management arrangements by:a. Forming a service/product supply unit by

transforming the Multimedia Division from a business unit focusing on managing TELKOM’s new business to an organizational unit that performs service integrator, content aggregator and platform management functions; and

b. Integrating the service planning and strategy and tariff management functions into the IT strategy management unit, by transferring service planning and tariff management from the Network and Solution Directorate to the IT and Supply Directorate, which is now known as the IT, Solution and Supply Directorate.

3. Modifying infrastructure management arrangements by fully implementing the transfer of network access management from the Regional Divisions to the Network Access Division (the Regional Divisions have already been replaced by the Consumer Service Division and the Network Access Division); and

4. Alignment of the support functions related to organizational change in the Regional Divisions and the formation of other organizational units, including (implemented in 2010) changes in the organization of the Finance Directorate and Financial Center. These changes represent the organizational alignment of financial management activities with changes in the business units they support. The Finance Center has now become the Finance, Billing and Collection Center.

Page 16: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future1616

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Direktur Utama (CEO)

Rinaldi Firmansyah

DirekturNetwork &

Solution / COO

DirekturKonsumer

DirekturEnterprise &Wholesale

DirekturIT, Solution & Supply / CIO

DirekturCompliance &

Risk Management

DirekturHuman Capital

& GA

DirekturKeuangan/CFO

EVP StrategicInvestment& Corporate

Planning

Head of Corporate

Communication & Affair

EDDY KURNIA

Head of

Internal Audit

TJATUR PURWADI

• VPPublic&MarketingCommunication

•VPRegulatoryManagement

•VPCorporateOfficeSupport

•VPBusinessPerformanceEvaluation

• VPProduct Owner Audit• VPDelivery Channel Audit•VPCorporate Office&Shared Service Audit•VPGeneralService

• VPInfrastructure & Service Planning•VPNetwork

Operation

• VPProductManagement

•VPCommerce & Customer Care

• VPBusinessDevelopment

•VPEnterprise•VPWholesale

• VPITStrategy & Governance• VPService Strategy & Tarrif• VPSupply Planning Control

• OVPRisk Management• VPLegal& Compliance• VPBusiness Effectiveness

• VPHRPolicy• VPIndustrial Relation• VP Organization Development

• VPFinancial&Logistic Policy

• VPManagementAccounting

• VPTreasuryManagement

• VPFinancial Accounting• VPInvestor

Relation• VPAsset

Management

• VPCorporate Strategic

Planning• VPStrategic

Business Development

• VPBusinessPortfolio & Synergy

Bagan Struktur Organisasi TELKOM (2.3)

TELKOM’s Organizational Structure Chart (2.3)

ERMADY DAHLAN

I NYOMANG WIRYANATA ARIEF YAHYA INDRA UTOYO PRASETIO FAISAL SYAM SUDIRO ASNO DAVID BURKE

Page 17: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 17Sustaining Your Future 17

KEPEMILIKAN SAHAM (2.6)

Kepemilikan Tidak Langsung (2.9)

Anak Perusahaan(*) Subsidiaries

Tanggal Pendirian/AkuisisiDate of Establishment/

Acquisition

Jenis UsahaBusiness Segment

Kepemilkan Saham (%)Ownership Percentage

PT Administrasi Medika (“AdMedika”)

25Februari2010 Jasa administrasi asuransi kesehatanHealth insurance administration services

Metra (75%)

PT Melon Indonesia (“Melon”) 16 Agustus 2010 Jasa nilai tambah teleponi & jasa multimedia lainnyaValue added telephony services and othermultimedia services

Metra (51%)

Struktur Kelompok Usaha TELKOM (2.3, 3.8)

SHARE OWNERSHIP (2.6)

TELKOM

PATRAKOM40%

PSN22.38%

CSM25%

BANGTELINDO2.11%

BBT5%

T II Pte Ltd100%

BALEBAT65%

SCICOM29.71%

MOJOPIA100%

ADMEDIKA75%

SIGMA100%

MELON51%

FINNET60%

52.47% 47.53%

TSFL65%

KEPEMILIKAN TIDAK LANGSUNGINDIRECT OWNERSHIP

KEPEMILIKAN LANGSUNG KURANG DARI 20%

DIRECT OWNERSHIP (LESS THAN 20%)

KEPEMILIKAN LANGSUNG ANTARA 20%-50%DIRECT OWNERSHIP (BETWEEN 20% AND 50%)

KEPEMILIKAN LANGSUNG LEBIH DARI 50%DIRECT OWNERSHIP (MORE THAN 50%)

100%

INFOMEDIA

100%

TELKOMVISION

100% 60%

100% 99,99%

100%

65%

100%

PUBLIKPublic

PEMERINTAH RIRI Government

Indirect Ownership (2.9)

TELKOM’s Subsidiaries Structure (2.3, 3.8)

Page 18: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future1818

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Produk dan layanan TelkomTelkom Products And Services

TELKOMLokal

TELKOMSLJJ

TELKOMSLI-007

TELKOMSpeedy

TELKOMFlexi

FLEXICombo

Telkomsel

kartuHALO

simPATI

KartuAS

TELKOMGlobal-01017

TELKOMSave

TELKOMNet Instan

Kartu i-VAS

TELKOMIntercarrier

TELKOMVision

SambunganTelepon Nirkabel

Tidak BergerakFixed Wireless accessMarket Share 56,5%

SambunganTelepon KabelTidak Bergerak

Fixed WirelineMarket Share 99,0%

SelularCellular

Telephone ServicesMarket Share 45,6%

Data dan InternetData and Internet

Market Share 54,9%

Jaringan dan Interkoneksi

Network and InterconnectionsMarket Share 25%

Lain-LainOthers

Market Share 50%for Hotel and Corporate

TELKOMSolution BusinessPartner (”TSBP”)

Telkom Solution Business Partner (”TSBP”)

LayananBernilai Tambah

Value Added Services

plasa.com

PETA DAERAH OPERASIONAL (2.5, 2.7, 2.8)

PRODUK DAN LAYANAN (2.2, 2.7, 2.8, PA10, PA11) PRODUCTS AND SERVICES (2.2, 2.7, 2.8, PA10, PA11)

MAP OF REGIONAL OPERATIONS (2.5, 2.7, 2.8)

Sumatera

Jawa

Malaysia

Timor LesteNusa Tenggara

Maluku - PapuaSulawesiKalimantan

to Perth. Autralia

to Asia Pacific

to India

Jakarta

Samarinda

BiakPaluBalikpapan

Surabaya

Kupang

Merauke

Banda Aceh

Divisi Consumer Service Barat Western Division of Consumer Services

(Sumatera, DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat)(Sumatra, Jakarta, Banten and West Java)

Divisi Consumer Service TimurEastern Division Of Consumer Services(Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Dan Kawasan Timur Indonesia)Central Java, East Java, Kalimantan And Eastern Indonesia

Jaringan Fiber Optic sudah terealisasi sampai 2010Existing Fiber Optic’s backbone until 2010Akan direalisasikan 2011-2014Realization on 2011-2014

Page 19: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 19Sustaining Your Future 19

Roaming Partners Telkomsel (2.2, 2.8)

No Negara Country Total

1 Abkhazia Rep. of (Georgia) 1

2 Afghanistan 4

3 Albania 2

4 Algeria 3

5 Andorra 2

6 Angola 1

7 Anguilla 1

8 Antigua & Barbuda 1

9 Apua & Antigua 1

10 Argentina 2

11 Armenia 3

12 Aruba 1

13 Australia 5

14 Austria 7

15 Azerbaijan 3

16 Bahrain 2

17 Bangladesh 6

18 Barbados 1

19 Belarus 2

20 Belgium 4

21 Benin 3

22 Bermuda 3

23 Bhutan 1

24 Bosnia Herzegovina 2

25 Botswana 1

26 Brazil 3

27 British Virgin Islands 1

28 Brunei 3

29 Bulgaria 4

30 BurkinaFaso 1

31 Burundi 1

32 Cambodia 6

33 Cameroon 1

34 Canada 2

35 Cape verde 1

36 Cayman 1

37 Central African Republic 1

38 Chad 1

39 Chile 1

40 China Republik 5

41 Colombia 1

42 Congo 1

43 Congo DR  1

44 Croatia 3

45 Curacao 1

46 Cyprus 2

47 Czech Republic 3

48 Denmark 6

49 Djibouti 1

50 Dominica 2

51 East China Sea (Dong Hai) 1

52 Egypt 4

53 Equatorial Guinea 2

54 Eritrea 1

55 Estonia 3

56 Ethiopia 1

57 Fiji 1

58 Finland 4

59 France 4

60 FrenchWestIndies 1

61 Gabon 2

62 Gambia 2

63 Georgia 1

64 Germany 6

65 Ghana 2

66 Gibraltar 1

No Negara Country Total

67 Greece 2

68 Grenada 1

69 Guam 3

70 Guatemala 1

71 Guernsey 1

72 Guinea 2

73 Guinea Bissau 1

74 Haiti 1

75 Honduras 1

76 Hong Kong 8

77 Hungary 4

78 Iceland 2

79 India 45

80 Indonesia 2

81 Iran 2

82 Iraq 2

83 Ireland 3

84 Isle of Man 2

85 Israel 2

86 Italy 6

87 Ivory Coast 2

88 Jamaica 1

89 Japan 5

90 Jersey 4

91 Jordan 4

92 Kazakhstan 2

93 Kenya 3

94 Korea DPR of 1

95 Korea Republic of 5

96 Kuwait 3

97 Kyrghyzstan 1

98 Laos 2

99 Latvia 3

100 Lebanon 2

101 Liberia 3

102 Libya 2

103 Liechtenstein 5

104 Lithuania 3

105 Luxembourg 4

106 Macau 3

107 Macedonia 3

108 Madagascar 2

109 Malawi 2

110 Malaysia 6

111 Maldives 3

112 Mali 1

113 Malta 2

114 Marocco 3

115 Mauritania 1

116 Mauritius 1

117 Mexico 2

118 Moldova 2

119 Monaco 4

120 Mongolia 3

121 Montenegro 1

122 Mozambique 1

123 Myanmar 1

124 Namibia 2

125 Nepal 2

126 Netherlands 6

127 New Caledonia 2

128 New Guernsey (UK) 1

129 New Zealand 2

130 Niger 2

131 Nigeria 4

132 Norway 5

No Negara Country Total

133 Oman 3

134 Pakistan 5

135 Palau 1

136 Palestine 2

137 Panama 2

138 Papua New Guinea 3

139 Paraguay 2

140 Peru 1

141 Philippines 4

142 Poland 5

143 Portugal 5

144 Qatar 2

145 Romania 3

146 Russia 7

147 Rwanda 1

148 San Marino 4

149 Sao tome & Principe 1

150 Saudi Arabia 4

151 Senegal 1

152 Serbia 2

153 Seychelles 1

154 Sierra Leone 2

155 Singapore 5

156 Slovakia 3

157 Slovenia 2

158 Somalia 1

159 South Africa 3

160 Spain 7

161 Srilanka 5

162 St. Kitts & Nevis 1

163 St. Lucia 1

164 St. Vincent 1

165 Sudan 3

166 Suriname 1

167 Sweden 6

168 Switzerland 5

169 Syria 3

170 Taiwan 9

171 Tajikistan 3

172 Tanzania 3

173 Thailand 4

174 Timor Leste 2

175 Togo 2

176 Tonga 1

177 Trinidad 1

178 Tunisia 2

179 Turkey 6

180 Turkmenistan 1

181 Turks & Caicos 1

182 Uganda 3

183 Ukraine 3

184 United Arab Emirates 3

185 United Kingdom 6

186 United States 18

187 Uruguay 2

188 Uzbekistan 2

189 Vanuatu 1

190 Vatican City 3

191 Venezuela 3

192 Vietnam 4

193 Yemen 3

194 Yugoslavia 1

195 Zambia 1

196 Zimbabwe 1

Grand Total 561

Page 20: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future2020

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

MEREK DAGANG, HAK CIPTA DAN PATEN (TA5)

Kami telah mendaftarkan sejumlah hak kekayaan intelektual yang terdiri dari merek dagang, hak cipta dan paten di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (“Dirjen HAKI”) Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Hak kekayaan intelektual kami meliputi: (i) merek dagang untuk nama Perseroan, logo dan layanan tertentu; (ii) hak cipta program-program komputer dan hasil riset tertentu; dan (iii) paten untuk inovasi produk dan layanan. Berikut daftar paten dan hak cipta yang dimiliki oleh kami:

TRADEMARKS, COPYRIGHTS AND PATENTS (TA5)

We have registered a number of t rademarks , copyrights and patents with the Directorate General of Intellectual Property Rights at the Ministry of Justice and Human Rights of Indonesia. These include (i) trademarks for our corporate name, logo and certain services (ii) copyrights on certain computer programs and research, and (iii) patents for products and service innovations. The following list shows the patents and copyrights we hold:

NoNo Registrasi Paten

Patent Registration Number Nama PatenPatent Title Status

1 P00200900009 USSD-Interaktif pada sistem CDMAUSSD-Interactive on the CDMA System

Terdaftar di Dirjen HAKIRegistered with the Directorate General of Intellectual Property Rights (Dir. Gen. IPR)

2 P00201000129 Penyisipan teks pada isi SMS dengan menggunakan PrefiksText Insertion in SMS using Prefixes

Terdaftar di Dirjen HAKIRegistered with theDir. Gen. IPR

3 P00201000373 Layanan Otomatisasi Rumah (Home Automation) melalui InternetHome Automation via Internet

Paten SubjektifSubstantive Patent

4 P00201000430 Sistim penyampaian informasi melalui SCA pada pemancar radioInformation delivery system via SCA on radio transmitters

Terdaftar di Dirjen HAKIRegistered with theDir. Gen. IPR

NoNo Pendaftaran Hak Cipta

Copyright Registration Number Nama Hak CiptaCopyright Title Status

1 C00201002083 Aplikasi Open Source, Kemilau IndonesiaOpen Source Application, Kemilau Indonesia

Terdaftar di Dirjen HAKIRegistered with theDir. Gen. IPR

2 C00201002084 Kartu Masuk Terminal Online Online Terminal Entry Card

Terdaftar di Dirjen HAKIRegistered with theDir. Gen. IPR

3 C00201003117 i-CHAT Terdaftar di Dirjen HAKIRegistered with theDir. Gen. IPR

RISET DAN PENGEMBANGAN SERTA KEKAYAAN INTELEKTUAL (PA9)

Perusahaan melakukan investasi untuk meningkatkan produk dan layanan. Pengeluaran yang telah dilakukan mencapai sekitar Rp9,8 miliar, Rp5,9 miliar dan Rp8,5 miliar (US$1,0 juta) masing-masing untuk tahun 2008, 2009 dan 2010. Pada tahun 2010, pengeluaran dilakukan terkait dengan riset dan pengembangan video conferencing, SMS, sistem CMS, lab CDMA, sistem pengukuran dan pengembangan konten lainnya.

Kami melanjutkan pembangunan jaringan satelit untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar dan pendapatan dari layanan satelit, memenuhi kebutuhan transmisi satelit dan meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan. Pada tanggal 2 Maret 2009, kami menandatangani kontrak untuk pengadaan Sistem Satelit TELKOM-3 dengan Perusahaan Sistem Satelit “Academician M.F. Reshetnev”. Nilai kontrak adalah sebesar US$178,9 juta, nilai tersebut tergantung dari wahana yang akan digunakan untuk meluncurkan satelit. Satelit TELKOM-3 pada saat diluncurkan memerlukan waktu 26 bulan untuk diarahkan ke posisi yang dituju, dan 29 bulan untuk mencapai posisi orbital akhir yang dituju, sejak kontrak tersebut efektif.

RESEARCH AND DEVELOPMENT AND INTELLECTUAL PROPERTY (PA9)

We make investments to improve our product and service offerings. Such expenditure amounted to approximately Rp9.8 billion, Rp5.9 billion and Rp8.5 billion (US$1.0 million) in 2008, 2009 and 2010 respectively. In 2010, these expenditures related to research and development of video conferencing, SMS, CMS system, CDMA lab, measuring system and other content development.

We continue to develop our satellite network to maintain and grow our revenue and our share of the satellite services market. On March 2, 2009, we signed a contract for the procurement of the TELKOM-3 Satellite System with a satellite system company, Academician M.F. Reshetnev. The contract’s value is US$178.9 million, depend on the vehicle use by the company on launching the satellite. The TELKOM-3 satellite expected in position for launch within 26 months of the effective date of the contract and will require a further 29 months to move to its final designated orbital position.

Page 21: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 21Sustaining Your Future 21

Satelit TELKOM-3 akan diluncurkan pada akhir tahun 2011 dan akan memiliki 42 transponder aktif yang setara dengan 49 transponder dengan BW 36MHz. Cakupan geografis Satelit TELKOM 3 meliputi Indonesia dan ASEAN (Standar C-Band), Indonesia dan Malaysia (Ext. C-Band) serta Indonesia (Ku-Band). Dari 42 transponder Satelit TELKOM-3 sebesar 40-45% atau sekitar 20 transponder akan dikomersialkan, sedangkan sisanya untuk menambah kapasitas seluruh layanan kami.

Saat ini kami mengoperasikan satelit TELKOM-1 dan TELKOM-2 beserta 190 stasiun bumi, termasuk satu stasiun master kendali satelit. Satelit TELKOM-1 mempunyai kapasitas 36 transponder, termasuk 12 transponder extended C-band dan 24 transponder C-band standar, sedangkan satelit TELKOM-2 mempunyai kapasitas 24 transponder C-band standar. Kami menggunakan kedua satelit itu untuk hal-hal berikut:• Jaringan transmisi Backbone;• Telekomunikasi daerah terpencil; (PA1, PA2)

• Kapasitas transmisi cadangan untuk jaringan telekomunikasi nasional;

• Pemancaran satelit, VSAT dan layanan-layanan multimedia;

• Penyewaan kapasitas transponder satelit;• Sewa Sirkit berbasis satelit; dan• Teleport (layanan uplinking dan downlinking stasiun

bumi ke dan dari satelit-satelit lain).

Persaingan bisnis satelit di kawasan Asia-Pasifik terus menunjukkan peningkatan, terutama dalam hal jangkauan, produk dan harga. Pemerintah Indonesia tidak mengatur secara ketat industri satelit di Tanah Air sehingga dalam prakteknya, industri ini beroperasi sesuai dengan kebijakan “open-sky” yang membuka peluang persaingan besar antara operator satelit Indonesia dengan operator satelit asing.

Kawasan Asia-Pasifik masih membutuhkan satelit untuk infrastruktur baik telekomunikasi maupun infrastruktur penyiaran (broadcasting). Ini dibuktikan dengan beberapa faktor yaitu :• Banyaknya operator regional maupun global yang

mengarahkan layanan satelitnya di kawasan Asia-Pasifik;• Tingginya permintaan pasar untuk trunking GSM;• Masih bertumbuhnya pasar DTH (Direct To Home); dan• Sebagai solusi pemulihan pada saat bencana alam. (PA6)

TATA KELOLAPenerapan praktik-praktik GCG merupakan salah satu langkah penting bagi kami untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai Perusahaan, mendorong pengelolaan Perusahaan yang profesional, transparan dan efisien dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggungjawab dan adil sehingga dapat memenuhi kewajiban secara baik kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, mitra bisnis serta pemangku kepentingan. Kesadaran akan pentingnya GCG bagi kami adalah karena keinginan untuk menegakkan integritas dalam menjalankan bisnis yang sehat dan berkesinambungan.

The TELKOM-3 Satellite will be launched at the end of 2011 and will have the capacity of 42 active transponders, which is equivalent to 49 transponders with BW 36MHz. The geographical coverage of the TELKOM-3 Satellite will extend to Indonesia and ASEAN (Standard C-Band), Indonesia and Malaysia (Ext. C-Band) and Indonesia (Ku-Band). Of the TELKOM-3 Satellite’s 42 transponders, 40-45% or around 20 transponders, will be for commercial use, with the remaining transponder used to boost our services capacity.

We operate the TELKOM-1 and TELKOM-2 satellites as we l l as 190 ear th stat ions , inc lud ing one satellite's master control station. Our TELKOM-1 satellite has 36 transponders, including 12 extended C-band transponders and 24 standard C-band transponders, while TELKOM-2 has 24 standard C-band transponders. Both satellites are used for the following purposes:• Network backbone transmission;• Rural telecommunications services; (PA1, PA2)

• Back-up transmission capacity for national telecommunications networks;

• Satellite broadcasting, VSAT and multimedia services;

• Satellite transponder capacity leasing;• Satellite-based leased lines; and• Teleport (earth station uplinking and downlinking

service to and from other satellites).

The satellite business competition in the Asia-Pacific region continues to intensify, particularly in terms of coverage, products and price. Because the domestic satellite industry is not strictly regulated, it operates in practice on an “open-sky” policy, which opened the door to competition between Indonesian and foreign satellite operators.

The Asia-Pacific region continues on satellites need for both telecommunications and broadcasting infrastructure, as indicated by the following factors:• The number of regional and global operators directing

their satellite services to the Asia-Pacific region;• High market demand for GSM trunking;• Continued growth in the DTH (Direct To Home)

market; and• Solution for disaster recovery. (PA6)

CORPORATE GOVERNANCEGood Corporate Governance (“GCG”) principles is based on our commitment to create a company that is transparent, accountable and trusted by managing our business responsibly. Applying GCG practices is an important step for us towards maximizing our corporate value and strengthening the principles of professionalism, transparency and efficiency in management to make it more open, accountable, trustworthy, responsible and fair, so that we can better fulfill our obligations to our shareholders, Board of Commissioners, business partners and other stakeholders.

Page 22: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future2222

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Kerangka dan Struktur Tata Kelola Perusahaan (4.1, 4.6, 4.9)

Seiring perjalanan waktu, kami berupaya untuk terus meningkatkan kualitas praktek GCG dengan memperbaiki struktur dan proses GCG, serta memastikan terimplementasinya prinsip GCG yang terintegrasi dengan budaya The TELKOM Way, melalui peningkatan peran dan tanggung jawab baik di tingkatan Dewan Komisaris, Direksi, Senior Leaders maupun karyawan yang semakin baik dan efektif, juga berupaya untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola terutama pada proses komunikasi dan pengungkapan Perusahaan, pengukuran dan pertanggung jawaban kinerja, dan pengelolaan audit Perusahaan.

Secara internal, kebijakan tentang GCG tertuang dalam kerangka kerja yang diatur dalam kebijakan penerapan GCG yaitu Keputusan Direksi No.29 tahun 2007. Pada kerangka kerja tersebut telah terintegrasi beberapa sistem pengelolaan yang menjadi prasyarat atau bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penerapan GCG di Perusahaan, untuk menjamin dan memastikan tercapainya penerapan GCG yang efektif hingga tingkat operasional, yaitu ketika transaksi internal maupun eksternal yang beretika dan berjalan sesuai dengan praktik tata kelola Perusahaan yang baik dan benar. Setiap tahun kami mengevaluasi efektifitas dari pelaksanaan kebijakan GCG. Evaluasi tersebut dilakukan secara independen dan menyeluruh untuk menjaga integritas di mata otoritas dan publik.

Framework And Corporate Governance Structure (4.1, 4.6, 4.9)

In enhancing our GCG practices, we aim to improve both the structure (organs) and the implementation process and ensure that GCG principles are integrated in the TELKOM Way culture by ensuring that the roles and responsibilities of the BoC, BoD, management and employees are implemented better and more effectively, and by striving to raise the quality of corporate governance, placing a priority on corporate communicat ion and d isc losure , per formance measurement and accountability and audit management, both internal and external.

Internal ly, our pol icy on GCG is art iculated in BoD Decree No. 29 year 2007, which sets out an integrated operational framework for GCG. This incorporates certain management systems that are prerequisites for the Company to ensure that every transaction, whether internal or external, is conducted in an ethical manner and in accordance w i t h b e s t co r p o ra te g ove r n a n ce p ra c t i ce s . Every year we evaluate the effectiveness of our implementation of this policy. The evalueation conducted independently and comprehensively to safeguard our integrity in the eyes of both the authorities and public.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE Framework

Financial Comm

unity

Gover

nmen

t and

Reg

ulato

r

Business Players and Business CommunitySource: KD 29/2007

Kerangka GOOD CORPORATE GOVERNANCE

InvestorInvestor

Komunitas KeuanganPemer

intah

dan R

egula

tor

Pelaku Bisnis dan Lingkungan Bisnis

EtikaBisnis

Kebijakan &Prosedur

ManajemenResiko

Kepemimpinanyang Efektif

E�ectiveLeadership

Kejelasan Tugas &Tanggung JawabClarity of Task &Responsibillity

Kemampuan Manajemen &Kompetensi Karyawan

Management Capabillity &Employee Competence

Evaluasi Kinerja yang Efektif

E�ective PerfomanceEvaluation

Penghargaan & PengakuanReward &

Acknowledgment

Pengendalian &Pengawasan Internal

• Pelanggan• Customers• Masyarakat• Public• Vendor• Partners• Supplier, dll.• Suppliers, etc.

• Kantor Perusahaan• Head Office• Divisi• Divisions• Pusat• Centers• Kandatel• Kandatel• Front Liner• Front Liners

Transaksi EksternalExternal

Transactions

Transaksi InternalInternal Transactions

Visi & Misi

Audit Internal / Eksternal Internal and External AuditKo

mun

ikasi

dan

Peng

ungk

apan

Com

munica

tion &

Disclousure

Sumber: KD 29/2007

Dewan KomisarisBOC

DireksiBOD

KomiteCommittees

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Pemegang SahamShareholders

Pengukuran dan Akuntabilitas Measurement and Accountabillity

BusinessEthics

Policy &Procedures

RiskManagement

Internal Control &Supervision

Vision & Mission

Page 23: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 23Sustaining Your Future 23

Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) (4.4)

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) baik RUPS Tahunan (“RUPST”) maupun RUPS Luar Biasa (“RUPSLB”) bertindak sebagai lembaga yang memiliki wewenang tertinggi dalam organisasi tata kelola Perusahaan sekaligus merupakan forum utama bagi para pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya terhadap manajemen Perusahaan. RUPST wajib diselenggarakan setahun sekali sedangkan RUPSLB dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan.

Melalui Rapat Umum Pemegang Saham, Pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas berwenang untuk menentukan hasil atas seluruh tindakan yang membutuhkan persetujuan para pemegang saham. Pemerintah juga memiliki satu saham Dwiwarna, yang memberinya hak suara khusus dan hak veto atas hal-hal tertentu, termasuk pemilihan dan pemberhentian dari anggota Direksi maupun Komisaris.

Penentuan dan penetapan dewan Direksi dilakukan melalui dua tahapan: (1) Seleksi internal, dan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Menteri BUMN; dan (2) Hasil seleksi internal Menteri BUMN diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang kemudian diputuskan oleh pemegang saham perusahaan. (4.7)

Pada tanggal 11 Juni 2010, kami telah menyelenggarakan RUPST yang dihadiri oleh pemegang saham pengendali dan pemegang Saham Biasa yang mewakili 15.951.818.939 saham atau setara dengan 81,1% dari seluruh pemegang saham TELKOM dengan hak suara yang sah.

Pada tahun 2010, kami menyelenggarakan RUPSLB sebanyak 2 (dua) kali, yaitu: 1. RUPSLB pada tanggal 11 Juni 2010 yang dihadiri oleh

pemegang saham pengendali dan pemegang Saham Biasa yang mewakili 16.006.572.644 saham atau setara dengan 81,4% dari seluruh pemegang saham TELKOM dengan hak suara yang sah; dan

2. RUPSLB pada tanggal 17 Desember 2010 yang dihadiri oleh pemegang saham pengendali dan pemegang Saham Biasa yang mewakili 16.727.350.672 saham atau setara dengan 84,7% dari seluruh pemegang saham TELKOM dengan hak suara yang sah.

Dewan Komisaris (2.9, 4.2. 4.3)

Selama 2010, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan terhadap:1. Rencana Jangka Panjang Perseroan atau Corporate

Strategic Scenario tahun 2010—2014 (RJPP/CSS 2009-2013), melalui Keputusan Dewan Komisaris No. 04/KEP/DK/2009/RHS tanggal 28 Mei 2009 tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) tahun 2010 melalui Keputusan Dewan Komisaris No. 10/KEP/DK/2009/RHS tanggal 10 Desember 2009.

General Meeting of Shareholders (4.4)

Subject to our Articles of Association, the GMS, Annual GMS (“AGMS”) and Extraordinary GMS (“EGMS”) const i tute our h ighest governance body and are the primary forums through which shareholders exercise their rights and authority over the management of our management. The AGMS must be held once a year, while an EGMS can be convened at any time, as needed.

The Government of Indonesia, as our majority shareholder, have the authorities to determine the outcome of all actions requiring shareholder approval. The government also have a Dwiwarna share, which giving an exclusive rights to approve the election and termination of the BoC and the BoD.

The selection and the establishment of the board of Directors carried out through two stages: (1) Internal Selection and fit and proper test by the Minister for SOEs, and (2) The result of the Minister for SOEs internal selection is proposed in the General Meeting of Shareholders. Subsequently, the company’s shareholders decided the Board of Directors during the General Meeting of Shareholders. (4.7)

The AGMS for the year 2010 was held on June 11, 2010. This was attended by the controlling shareholder and ho lders o f Common Stock represent ing 15,951,818,939 shares or 81.1% of all shareholders with valid voting rights.

In 2010, we held two EGMS.1. We held an EGMS on June 11, 2010, which was

attended by the controlling shareholder and common stockholders representing 16,006,572,644 of our shares, or equivalent to 81.4% of all our shareholders with valid voting rights; and

2. An EGMS that was held on December 17, 2010, which was attended by the controlling shareholder and common stockholders representing 16,727,350,672 of our shares, or equivalent to 84.7% of all our shareholders with valid voting rights.

Board of Commissioners (2.9, 4.2. 4.3)

During 2010, the BoC exercised supervision over:1. The Corporate Strategic Scenario 2010–2014 (RJPP/

CSS 2009-2013), through BoC Decree 04/KEP/DK/2009/RHS dated May 28, 2009 regarding the Ratification of the 2010 Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) through BoC Decree No.10/KEP/DK/2009/RHS dated December 10, 2009.

Page 24: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future2424

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

2. Pelaksanaan pengawasan tersebut mencakup antara lain:a. Pemantauan atas pelaksanaan RKAP tahun 2010

melalui rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi;

b. Kinerja keuangan Perseroan; danc. Kinerja non-keuangan Perseroan yang meliputi

kinerja manajemen dan operasional.

P a d a t a n g g a l 1 7 D e s e m b e r 2 0 1 0 , T E L KO M menyelenggarakan RUPSLB yang menghasilkan keputusan, yaitu:a. Pengangkatan Bpk. Jusman Syafii Djamal sebagai

Komisaris Utama;b. Pengangkatan Bpk. Rudiantara sebagai Komisaris

Independen; danc. Pengangkatan Bpk. Johnny Swandi Sjam sebagai

Komisaris Independen.

Per tanggal 31 Desember 2010, struktur Dewan Komisaris TELKOM adalah:1 Jusman Syafii Djamal, Komisaris Utama “CEO” (L*);2. Bobby A.A. Nazief, Komisaris (L);3. Mahmuddin Yasin, Komisaris (L);4. Rudiantara, Komisaris Independen (L); dan5. Johnny Swandi Sjam, Komisaris Independen (L).

Direksi (2.9, 4.2. 4.3)

Per tanggal 31 Desember 2010, struktur Direksi TELKOM terdiri dari delapan Direktur, yaitu:a. Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama “CEO” (L);b. Sudiro Asno, Direktur Keuangan “CFO” (L);c. Faisal Syam, Direktur Human Capital & General

Affairs (L);d. I Nyoman G Wiryanata, Direktur Konsumer (L);e. Ermady Dahlan, Direktur Network & Solution,

“Pejabat pelaksana COO” (L);f. Arief Yahya, Direktur Enterprise & Wholesale (L);g. Indra Utoyo, Direktur IT, Solution & Supply “CIO” (L); danh. Prasetio, Direktur Compliance & Risk Management (L).

Komite di bawah Dewan KomisarisKomite AuditSelama 2010 terjadi perubahan komposisi anggota Komite Audit sebagai berikut: • Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bapepam-

LK tentang Komite Audit yang membatasi masa jabatan anggota Komite Audit, M. Ghazali Latief mengakhiri masa tugas sebagai anggota Komite Audit per tanggal 1 Maret 2010,

• Masa tugas Jarot Kristiono sebagai anggota Komite Audit tidak diperpanjang dan berakhir per tanggal 19 Agustus 2010; dan

• P. Sartono (Komisaris Independen) diangkat sebagai Ketua Komite Audit menggantikan Arif Arryman (Komisaris Independen) yang meninggal dunia pada tanggal 7 September 2010. Agus Yulianto bergabung menjadi anggota Komite Audit mulai tanggal 1 November 2010.

2. This supervision covered, among other matters:a. Monitoring the implementation of the 2010 RKAP

through joint BoC and BoD meetings;b. Our financial performance; andc. Our non-financial performance, including

management and operational performance.

On December 17, 2010, we held an EGMS which yielded the following resolutions:a. The appointment of Mr. Jusman Syafii Djamal as

President Commissioner ;b. The appointment of Mr. Rudiantara as an Independent

Commissioner; andc. The appointment of Mr. Johnny Swandi Sjam as an

Independent Commissioner.

As of December 31, 2010, our BoD was comprised of eight Directors:1 Jusman Syafii Djamal, President Commissioner

“CEO” (M*);2. Bobby A.A. Nazief, Commissioner (M);3. Mahmuddin Yasin, Commissioner (M);4. Rudiantara, Independent Commissioner (M); and5. Johnny Swandi Sjam, Independent Commissioner (M).

Board of Directors (2.9, 4.2. 4.3)

As of December 31, 2010, our BoD was comprised of eight Directors:a. Rinaldi Firmansyah, President Director “CEO” (M);b. Sudiro Asno, Director of Finance “CFO” (M);c. Faisal Syam, Director of Human Capital & General

Affairs (M);d. I Nyoman G Wiryanata, Director of Consumer (M);e. Ermady Dahlan, Director of Network & Solution

"Acting COO” (M);f. Arief Yahya, D i rector of Enterprise & Wholesale (M);g. Indra Utoyo, Director of IT & Supply “CIO” (M); andh. Prasetio, Director of Compliance & Risk Management (M).

Board of Commissioners’ CommitteesAudit CommitteeDuring 2010 the following changes were made in the membership of the Audit Committee:• In accordance with the provisions of the Bapepam-

LK Rule on Audit Committees limiting the terms of office of Audit Committee members, M. Ghazali Latief completed his term as a member of the Audit Committee on March 1, 2010;

• The term of Jarot Kristiono as a member of the Audit Committee was not extended and came to an end on August 19, 2010; and

• P. Sartono (Independent Commissioner) was appointed as Chair of the Audit Committee in place of Arif Arryman (Independent Commissioner), who passed away on September 7, 2010. Agus Yulianto joined the Audit Committee as a member on November 1, 2010.

* L : Laki-lakiM : Male

Page 25: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 25Sustaining Your Future 25

Pada 31 Desember 2010, Komite Audit terdiri dari lima anggota: • P. Sartono (Komisaris Independen - Ketua); • Salam (Sekretaris); • Bobby A.A. Nazief (Komisaris); • Sahat Pardede; dan • Agus Yulianto.

Berdasarkan keputusan RUPSLB pada tanggal 17 Desember 2010, masa jabatan P. Sartono sebagai Komisaris Independen berakhir pada tanggal 1 Januari 2011. Kemudian, RUPSLB mengangkat Rudiantara dan Johnny Swandi Sjam sebagai Komisaris Independen

Saat ini, Komite Audit terdiri dari enam anggota: • Rudiantara (Komisaris Independen - Ketua); • Salam (Sekretaris); • Johnny Swandi Sjam (Komisaris Independen); • Bobby A.A. Nazief (Komisaris);• Sahat Pardede; dan• Agus Yulianto.

Komite Nominasi dan RemunerasiPada 31 Desember 2010, Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari tiga anggota:• Tanri Abeng - Ketua/Komisaris;• P. Sartono – Sekretaris/Komisaris Independen; dan• Mahmuddin Yasin – Komisaris

Mengikuti perubahan dalam komposisi Dewan Komisaris kami per tanggal 1 Januari 2011, Dewan Komisaris melalui surat ketetapan No.03/KEP/DK/2011 tanggal 14 Januari 2011, menetapkan komposisi Komite Nominasi dan Remunerasi baru sebagai berikut:• Jusman Syafii Djamal - Ketua/Komisaris;• Mahmuddin Yasin - Komisaris;• Bobby A.A. Nazief - Komisaris;• Rudiantara - Komisaris Independen;• Johnny Swandi Sjam - Komisaris Independen; dan • Yuki Indrayadi - Sekretaris/Sekretaris Dewan

Komisaris

Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan RisikoPada tahun 2010, KEMPR mengalami beberapa kali perubahan susunan keanggotaan. Pada tanggal 25 Februari 2010, berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No.05/KEP/DK/2010, Komisaris Bobby A.A. Nazief menggantikan Komisaris Mahmuddin Yasin sebagai Ketua KEMPR, Komisaris Mahmuddin Yasin menjadi Wakil Ketua KEMPR, dan Komisaris independen P. Sartono tidak lagi menjadi anggota KEMPR. Selanjutnya, terhitung sejak tanggal 1 Mei 2010, berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No.08/KEP/DK/2010, Sdri. Rama Kumala Sari tidak lagi menjadi anggota KEMPR. Pada tanggal 14 Oktober 2010, berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No.19/KEP/DK/2010, Komisaris independen P. Sartono diangkat kembali menjadi anggota KEMPR untuk menggantikan Komisaris independen Arif Arryman yang meninggal dunia pada

As of December 31, 2010, the Audit Committee consisted of five members:• P. Sartono (Chairman - Independent Commissioner);• Salam (Secretary);• Bobby A.A. Nazief (Commissioner);• Sahat Pardede; and• Agus Yulianto.

Pursuant to a resolution of the EGMS on December 17, 2010, the term of office of P. Sartono as an Independent Commissioner ended on January 1, 2011. The EGMS appointed Rudiantara and Johnny Swandi Sjam as Independent Commissioners.

Currently, the Audit Committee consists of six members:• Rudiantara (Independent Commissioner - Chairman);• Salam (Secretary);• Johnny Swandi Sjam (Independent Commissioner);• Bobby A.A. Nazief (Commissioner);• Sahat Pardede; and• Agus Yulianto.

Nomination and Remuneration CommitteeAs of December 31, 2010, the Nomination and Remuneration Committee was comprised of three members:• Tanri Abeng – Chair/Commissioner;• P. Sartono – Secretary/Independent Commissioner; and• Mahmuddin Yasin – Commissioner

Following the change in the composition of our BoC as of January 1, 2011, the BoC, through decree No.03/KEP/DK/2011 dated January 14, 2011, stipulated the new composition of the Nomination and Remuneration Committee as follows:• Jusman Syafii Djamal – Chair/Commissioner;• Mahmuddin Yasin – Commissioner;• Bobby A.A. Nazief – Commissioner;• Rudiantara – Independent Commissioner;• Johnny Swandi Sjam – Independent Commissioner; and• Yuki Indrayadi – Secretary/Secretary to the Board of

Commissioners

Planning and Risk Evaluation and Monitoring CommitteeIn 2010, the PREMC experienced several membership changes. On February 25, 2010, pursuant to BoC Decree No.05/KEP/DK/2010, Commissioner Bobby A.A. Nazief replaced Commissioner Mahmuddin Yasin as Chair of the PREMC, Commissioner Mahmuddin Yasin became Vice Chair of the PREMC and Independent Commissioner P. Sartono was no longer a member of the PREMC. As of May 1, 2010, pursuant to BoC Decree No.08/KEP/DK/2010, Ms. Rama Kumala Sari was no longer a member of the PREMC. On October 14, 2010, pursuant to BoC Decree No.19/KEP/DK/2010, Independent Commissioner P. Sartono was reappointed as a member of the PREMC to replace Independent Commissioner Arif Arryman, who passed away on September 7, 2010.

Page 26: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future2626

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

tanggal 7 September 2010. Dengan demikian, pada akhir tahun 2010 susunan keanggotaan KEMPR terdiri dari 6 (enam) anggota sebagai berikut:• Bobby A.A. Nazief - Ketua/Anggota;• Mahmuddin Yasin– Wakil Ketua/Anggota; • Ario Guntoro – Sekretaris/Anggota;• P. Sartono - Anggota;• Adam Wirahadi – Anggota; dan• Widuri Meintari Kusumawati - Anggota.

Seluruh anggota Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko (kecuali Mahmuddin Yasin, Bobby A.A. Nazief, Arif Arryman dan P. Sartono) merupakan anggota eksternal dan bersifat independen.

Komite-komite di bawah DireksiKomite Eksekutif dibentuk oleh Direksi dan diperlukan untuk menentukan atau menyetujui kebijakan yang meliputi inisiatif bisnis. Direksi telah membentuk delapan Komite eksekutif. Kewenangan Anggota Komite Eksekutif melekat pada posisi (ex officio) dan tidak dapat didelegasikan.

Komite Eksekutif memiliki hak-hak dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Mengambil keputusan terhadap perjanjian transaksi

atau inisiatif bisnis untuk mempercepat proses pengambilan keputusan sejalan dengan tata kelola Perusahaan yang baik dan prinsip kehati-hatian; dan

2. Mengembangkan strategi, arahan dan kebijakan yang terkait dengan bisnis dan manajemen risiko.

Ketua, wakil ketua dan anggota Komite Eksekutif tidak independen, namun merupakan karyawan TELKOM. Dalam pelaksanaan tugasnya Komite Eksekutif dapat memanggil sumber-sumber yang independen untuk membantu mereka dalam melaksanakan tugasnya.

Komite Eksekutif yang berhubungan dengan penerapan tat kelola perusahaan yang baik adalah:1. Komite Etika & SDM;2. Komite Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(Corporate Social Responsibility/CSR);3. Komite Regulasi;4. Komite Pengelolaan Anak Perusahaan; dan5. Komite Ris iko, Kepatuhan dan Penjaminan

Pendapatan;

Komite eksekutif lainnya yang tidak terkait langsung dengan penerapan GCG adalah Komite Costing, Tariff, Pricing & Marketing, Komite Treasury, Keuangan dan Akuntansi (disingkat Komite Treasury & Keuangan) dan Komite Produk, Infrastruktur dan Investasi (disingkat Komite Investasi).

Sekretaris Perusahaan dan Unit Kerja yang Membantu Fungsi Sekretaris PerusahaanTugas dan peran Sekretaris Perusahaan dipandang sangat strategis untuk menjamin implementasi tata kelola Perusahaan yang baik di dalam Perusahaan maupun dalam grup usaha (subsidiary governance).

At the end of 2010 the PREMC comprised six members, as follows:• Bobby A.A. Nazief – Chair/Member;• Mahmuddin Yasin – Vice Chair/Member;• Ario Guntoro – Secretary/ Member;• P. Sartono – Member;• Adam Wirahadi – Member; and• Widuri Meintari Kusumawati – Member.

All the members of the Planning and Risk Evaluation and Monitoring Committee (except for Mr. Yasin, Mr. Nazief, Mr. Arryman and Mr. Sartono) are independent external members.

Committees Of The Board of DirectorsThe Executive Committees are formed by Directors and are required to determine or approve policies comprising initiatives. The Directors have formed eight executive committees. The authority of an Executive Committee member is attached to the position (ex officio) and cannot be delegated.

The Executive Committees have the following rights and responsibilities:1. to decide transactional agreement authority or

business initiatives to accelerate the decision-making process in line with good corporate governance and prudential principles; and

2. to develop strategy, directions and policies with regard to business and risk management.

The chairs, deputy chairs and members of the executive committees are not independent, but are employees of TELKOM. In the performance of their functions, Executive Committees may call upon independent sources to assist them in their duties.

The Executive Committees related to the application of good corporate governance are:1. The Ethics & Human Capital Committee;2. The Corporate Social Responsibility (CSR) Committee;3. The Regulation Committee;4. The Subsidiary Management Committee; and5. The Risk, Compliance and Revenue Assurance

Committee;

Other executive committees that are not directly related to the application of good corporate governance are the Costing, Tariff, Pricing & Marketing Committee, the Treasury, Finance and Accounting Committee (“Treasury & Finance Committee”) and the Product, Infrastructure and Investment Committee (“Investment Committee”).

Corporate Secretary and Work Units Who Runs the Corporate Secretary FunctionThe role of the Corporate Secretary is considered highly strategic in ensuring the implementation of GCG, both within the Company and throughout the Group (subsidiary governance).

Page 27: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 27Sustaining Your Future 27

Berdasarkan Keputusan Direksi No.05/2009 tanggal 4 Maret 2009 dan Keputusan Direksi No.26/10 tanggal 27 Juli 2010, tugas dan peran Sekretaris Perusahaan dilakukan oleh beberapa unit kerja, yaitu:

No. Tugas & Peran Sekretaris PerusahaanDuties & Roles of the Corporate Secretary

PenanggungjawabPIC

1 Tata kelola Perusahaan Corporate Governance

a. Komunikasi, koordinasi dengan divisi-divisi terkait, implementasi, pemantauan, penilaian dan penelaahan tata kelola di Perusahaan.

Communicate, coordinate and, with the divisions concerned, implement, monitor, assess and review governance in the Company.

Head of Corporate Affairs

  b. Menumbuhkan kepercayaan yang luas atas kemampuan manajemen dalam mengelola Perusahaan dan membangun nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan.

Foster widespread confidence in management’s ability to manage the Company and build long-term value for stakeholders.

c. Memfasilitasi dan membangun efektivitas hubungan Komisaris dan Direksi dengan memperhatikan permasalahan keagenan (agency problem) dan tetap mengedepankan hubungan check and balances.

Facilitate and enhance the effectiveness of relations between the BoC and BoD, taking into Consideration agency problems and prioritizing the check and balance relationship.

  d. Memastikan dikelolanya hubungan kontrak antara pemilik dan pengelola serta charter Komisaris dan Direksi untuk memastikan tindakan pengendalian yang efektif terhadap keputusan yang tidak secara eksplisit dinyatakan dalam kontrak dan dalam kondisi tertentu diperlukan untuk menjamin kelangsungan Perusahaan.

Ensure the management of contractual relationships between the owners and managers and the BoC and BoD charter to ensure that there are effective controls on decisions that are not explicitly stated in the contracts and under certain circumstances are necessary to guarantee the continuity of the Company.

e. Menyeimbangkan kompetensi dan kecukupan informasi kepada Komisaris dan Direksi untuk mencegah terjadinya gap kompetensi dan asymmetric information antara Komisaris dan Direksi.

Balance competencies and the adequacy of information to the BoC and BoD to prevent the occurrence of a competency gap and asymmetric information between the BoC and BoD.

  f. Mengelola dan memastikan bahwa Laporan Tahunan Perusahaan telah mencantumkan penerapan GCG di lingkungan Perusahaan.

Manage and ensure that the Company’s annual report describes the application of GCG in the Company.

Sub Dit Investor Relation - DITKUG

Investor Relations Sub Directorate - Directorate of

Finance

  g. CSR Mengkoordinasikan penyelenggaraan aktivitas Perusahaan yang terkait dengan program tanggung jawab

sosial Perusahaan (CSR). Coordinate the Company’s activities in relation to the corporate social responsibility (CSR) program.

Unit Community Development Center (CDC)

  h. Corporate philosophy Mensosialisasikan dan monitor implementasi Corporate Philosophy, Corporate Value, Sistem, Etika Bisnis dan

Budaya Perusahaan. Disseminate and monitor the implementation of corporate philosophy, corporate values, systems, business

ethics and corporate culture.

Sub Dit Organizational Development – DIT HCGA

Organizational Development Sub Directorate - Directorate of Human Capital General Affairs

  i. Kebijakan tata kelola perusahaan yang baik Menyusun kebijakan berikut kerangka kerja pengelolaan tata kelola perusahaan yang baik di Perusahaan

termasuk kebijakan tata kelola perusahaan yang baik dalam ruang lingkup Group Usaha (subsidiary governance).

Formulate policies and operational frameworks for the management of GCG in the Company, including GCG policy for subsidiary governance.

Sub Dit Business Effectiveness – DIT CRM

Business Effectiveness Sub Directorate - Directorate of Compliance and Risk

Management

2 BoD Administration & Corporate Office Sub Unit Corporate Office Support – Unit Corporate AffairsCorporate Office Support Sub

Unit Corporate Affairs Unit

  Membantu Direksi dalam berbagai kegiatan, informasi, dan dokumentasi antara lain :Assist the BoD with various activities, information, and documentation, including:

a. Menyiapkan Daftar Khusus, berkaitan dengan Direksi dan keluarganya serta Komisaris dan keluarganya baik dalam Perusahaan maupun afiliasinya yang mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis dan peranan lain yang menimbulkan benturan kepentingan dengan kepentingan Perusahaan.

Preparing a Special List regarding the BoD and their families and the BoC and their families, both in the Company and in affiliated companies, that covers their share ownership, business relations, and other roles that could give rise to a conflict between their interests and those of the Company;

b. Membuat Daftar Pemegang Saham. Making the list of shareholders;

c. Menghadiri Rapat Direksi dan membuat risalah rapat. Attending BoD meetings and taking minutes; and

d. Penyelenggaraan RUPS Organizing the GMS.

3 Sinergi dan Koordinasi

  a. Komunikasi dan sinergi dengan Sekretaris Perusahaan Group mengenai informasi dan hal-hal yang berkaitan visi, misi dan pengelolaan tata kelola TELKOMGroup.

Communication and synergy with the Group Corporate Secretary on information and matters related to the vision, mission and corporate governance management in the TELKOMGroup; and

Sub Unit Business Portofolio Synergy – Unit SICP

Business Portfolio Synergy Sub Unit - Strategic Investment and

Corporate Planning Unit

b. Komunikasi dan sinergi program dalam ruang lingkup TELKOMGroup. Communication and synergy of programs in TELKOMGroup.

Project Management Office

Pursuant to BoD Decree No.05/2009 dated March 4, 2009 and BoD Decree No.26/2010 dated July 27, 2010, the duties and roles of the Corporate Secretary are carried out by several work units:

Page 28: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future2828

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

No. Tugas & Peran Sekretaris PerusahaanDuties & Roles of the Corporate Secretary

PenanggungjawabPIC

4 Legal/Regulatory Compliance.

a. Kepatuhan atas ketentuan keuangan dan pasar modal: Compliance with financial and capital market provisions

Sub Dit Investor Relation - DITKUG

Investor Relations Sub Directorate - Directorate of

Finance

  • MengingatkandanmemberimasukankepadaDireksiagarPerusahaanselalumematuhidanmenjalankanperaturan-peraturan pasar modal serta berpegang teguh pada Etika Bisnis dan Etika Kerja Perusahaan.Remind and provide input to the BoD to ensure that the Company is always in compliance with and operating according to capital market regulations and upholding the Company’s business ethics and work ethics;

• MengikutiperkembanganPasarModal,khususnyaperaturan-peraturanyangberlakudibidangPasarModal serta praktik-praktik internasional berkaitan dengan tata kelola perusahaan yang baik.Keep track of developments in the capital market, particularly in the regulations that apply in the capital market and international practices related to GCG; and

  • SebagaipenghubungataucontactpersonantaraPerusahaandenganBapepam-LKdanBEI,dimanasaham Perseroan tercatat dan pemangku kepentingan.As the Company’s liaison or contact person with Bapepam-LK and stock exchanges on which the Company is listed, and with stakeholders.

b. Kepatuhan atas ketentuan regulasi:Regulatory Compliance

Sub Unit Regulatory Management – Unit Corporate

CommunicationRegulatory Management Sub

Directorate - Corporate Communications Unit

 

  • MengingatkandanmemberimasukankepadaDireksiagarPerusahaanselalumematuhidanmenjalankanketentuan sesuai regulasi.Remind and provide input to the BoD to ensure that the Company is always in compliance with and operating according to the regulations; and

• Mengikutiperkembanganindustri,khususnyaperaturan-peraturanyangberlakudanakanberlakubagiPerusahaan.Keep track of industry developments, particularly in the regulations that currently apply and will apply to the Company.

  c. Kepatuhan atas ketentuan perseroan dan legal.Compliance with corporate and legal provisions

Sub Dit Legal & Compliance – DIT CRM

Legal & Compliance Sub Directorate - Directorate of

Compliance and RiskManagement

• Mengikutiperkembanganperaturanyangberlakudanmemastikanbahwaperseroaanselalumematuhiperaturan perundang-undangan.Follow regulatory developments and ensure that the Company is always in compliance with the rules and regulations.

5 Communication / Disclosure (Liaison Officer)

a. Komunikasi dengan Otoritas Keuangan, Investor dan Pasar Modal:Communication with financial & investor communities and capitalmarket authorities

Sub Dit Investor Relation - DITKUG

Investor Relations Sub Directorate - Directorate of

Finance  • MengelolakomunikasiduaarahsertamemeliharahubunganbaikdenganBapepam-LKdanBEI.Manage two-way communications and foster good relations with Bapepam-LK and IDX;

• Menyiapkandanmengkomunikasikaninformasiyangakurat,lengkap,dantepatwaktumengenaikinerja dan prospek Perusahaan kepada masyarakat pasar modal, serta pemangku kepentingan dengan bekerjasama dengan divisi terkait.Prepare and communicate information regarding the Company and its prospects accurately, fully and promptly to the capital market community, as well as stakeholders, in cooperation with related divisions;

  • MemberikanpelayanankepadaPemegangSahamatasinformasiyangberkaitandengankondisiPerusahaan (contoh : press release, temu wartawan, media, analisis dampak makro terhadap kinerja Perusahaan).Provide information to Shareholders related to the condition of the Company (e.g. press releases, press conferences, media, analysis of macro impacts on the Company’s performance); and

• MempublikasikanaksikorporasiPerusahaansecarataktis,strategisdantepatwaktu.Publish corporate actions tactically, strategically and promptly.

  b. Komunikasi Publik, Pelanggan dan internal:Communication to the public, customers and internal

Sub Unit Public & Marketing Communication – Unit

Corporate Communication Public & Marketing Communications

Sub Unit - Corporate Communications Unit 

• Menentukankriteriamengenaijenisdanmateriinformasiyangdapatdisampaikankepadapemangkukepentingan, termasuk informasi yang dapat disampaikan sebagai public document.Determine criteria regarding the types and content of information that can be submitted to stakeholders, including information that can be submitted as public documents;

  • MerevisitampilandantatakelolamediainternalPerusahaandanmenjalinhubunganbaikdenganpemangku kepentingan melalui penyelenggaraan even penting.Revise the appearance of and arrangements for corporate internal media and maintain good relations with stakeholders by organizing important events; and

  • MemeliharadanmemutakhirkaninformasitentangPerusahaanyangdisampaikankepadapemangkukepentingan, baik dalam website, buletin, atau media informasi lainnya.Maintain and update the corporate information that is released to stakeholders, whether through the website, in bulletins, or other information media.

Page 29: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 29Sustaining Your Future 29

PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS Penerapan Etika BisnisEtika bisnis diterapkan mengacu pada kebijakan Perusahaan KD 05/2005 dan KD.43/2006. Dalam penerapannya kami selalu mengingatkan kembali kepada karyawan mengenai tata nilai dan etika bisnis melalui survei kepada seluruh karyawan yang memuat kuesioner dan studi kasus terkait pemahaman terhadap: tata kelola perusahaan yang baik, etika bisnis, fakta integritas, fraud, manajemen risiko, pengendalian internal (SOA), whistleblowing, pelarangan gratifikasi, tata kelola TI, menjaga keamanan informasi dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan praktek tata kelola Perusahaan.

Survei kami lakukan secara online melalui media portal/intranet Perusahaan dan diakhiri dengan pengungkapan persetujuan karyawan untuk bersedia menjalankan etika bisnis Perusahaan.

Metode ini kami pandang lebih efektif dan lebih mudah kami terapkan untuk dapat menjangkau seluruh karyawan diseluruh lokasi kerja. Terkait dengan prinsip kehati-hatian, kami melakukan survei dua kali dalam setahun kepada karyawan yang pekerjaannya sangat dekat dengan risiko pelanggaran. Hal ini berbeda dengan karyawan secara umum yang hanya mendapat survei sekali dalam setahun. Berdasarkan hasil survei etika bisnis yang kami laksanakan pada tahun 2010 diperoleh potret tingkat pemahaman etika bisnis oleh karyawan dalam ruang lingkup TELKOMGroup adalah rata-rata 74,9 poin dari skala 100.

Pemahaman dan penerapan etika bisnis berikut hasil survei yang dilakukan merupakan salah satu bagian yang diaudit pada proses audit SOA 404 baik oleh internal maupun eksternal terkait dengan penerapan lingkungan pengendalian sesuai kerangka kerja COSO pengendalian internal pada audit tingkat entitas.

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (4.11)

Sejak tahun 2006, kami telah menerapkan manajemen risiko yang mengacu pada kerangka kerja COSO Enterprise Risk Management. Dalam penerapannya manajemen risiko adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penerapan GCG dan pengendalian internal dengan kerangka kerja berbasis COSO Enterprise Risk Management. Sesuai visinya: ”Menjadikan pengelolaan risiko sebagai BUDAYA YANG MELEKAT dalam pelaksanaan proses bisnis dan operasional”, maka tahapan manajemen risiko dibangun meliputi tahapan:• 2008 : menjadikan pengelolaan risiko dan kepatuhan

sebagai kebutuhan dalam setiap proses;• 2009 : memastikan penerapan pengelolaan risiko

dan kepatuhan secara disiplin;• 2010 : menjadikan pengelolaan risiko dan kepatuhan

sebagai budaya yang melekat pada seluruh unit usaha (SO2);

• 2011 : memastikan pengelolaan risiko dan kepatuhan berjalan cukup efektif; dan

• 2012 : menjadi panutan dalam pengelolaan risiko dan kepatuhan di BUMN/industri telekomunikasi.

CORPORATE CULTURE AND BUSINESS ETHICSBusiness EthicsOur application of business ethics refers to corporate policies KD 05/2005 and KD.43/2006. In their application, we continually remind our employees about business values and ethics through surveys of all employees which consist of case studies and questionnaires on their understanding of GCG, business ethics, the integrity pact, fraud, risk management, internal control, whistle blowing, the ban on gratuities, IT governance, safeguarding information security and other matters related to corporate governance practices.

Our survey is conducted online through the corporate intranet/portal and ends with the employee’s declaration of agreement to implement our business ethics.

We believe that this method is a more effective and easier way of reaching all employees at all work locations. With regard to prudential principles, we conduct the survey twice a year on all employees who, because of their work, are exposed to the risk of committing violations, whereas in general employees are surveyed only once a year. Our 2010 business ethics survey indicated that TELKOMGroup employees’ understanding of business ethics was on average 74.9 out of 100.

The understanding and application of business ethics and the results of our surveys are audited both internally and externally through the SOA 404 audit process in relation to the application of a control environment in line with the COSO Internal Control framework at the entity level audit.

RISK MANAGEMENT (4.11)

Since 2006, we have implemented risk management by re f e r r i n g t o t h e CO S O E n t e r p r i s e R i s k Management framework. There are elements of our risk management that becoming an integral part of GCG and internal control. In line with our vision: “Making risk management part of our culture in business and operational processes”, we are building our risk management step by step, as follows:• 2008: Making risk management and compliance a

necessity in every process.• 2009: Ensuring disciplined risk management and

compliance.• 2010: Making risk management and compliance part

of the corporate culture (SO2).• 2011: Ensuring that risk management and compliance

are working effectively; and• 2012: Becoming a Role Model for risk management

and compliance for SOEs/the telecommunication industry.

Page 30: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future3030

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Integrating Risk Management into Business and Operational ProcessesIn 2010, risk management was focused on becoming a business enabler and strategic partner. To achieve this goal, the Compliance & Risk Management Directorate consistently tried to ensure that risk management featured prominently in our dynamic business and strove to enhance capabilities and professionalism in order to be able to contribute to establishing modern risk management-based management.

Activities in 2010 included the following:a. Making risk management one of our key performance

indicators in the Management contract;b. Undertaking Risk assessments, preparing a risk

profile for 2011 and taking the identified risk factors into consideration in the formulation of the 2011 corporate plan;

c. Measuring/evaluating through the Risk Management Index (RMI) every quarter and making the result part of the unit performance indicator guaranteed in the Unit Performance Value contract;

d. Improving the capacity of unit risk management by assisting in the development of the risk register and risk assessment for new units or projects;

e. Monitoring, reporting and giving early warnings by presenting changes in risk conditions to management every quarter as input for BoD meetings and Planning and Risk Evaluation and Monitoring Committee meetings; and (SO2)

f. Developing risk applications as follows: Online Enterprise Risk Management (ERM), Revenue Assurance (TRUST), Fraud (FRAMES), Security and Safety Portal/Dashboard.

Business Continuity ManagementIn 2010 we restructured and refreshed the crisis management team, whose pr imary duty is to safeguard our assets and ensure the continuity of our business and operations. When restructuring the team and updating the disaster management procedures we took into account the changes in the organization, with result that the command and management of duties had to be readjusted to the local, regional and national levels. (PA6)

In 2010, we also assessed the implementation of Business Continuity Management and conducted an evacuat ion s imulat ion in the TELKOMFlexi Division and Infratel Division.

Upaya Integrasi Manajemen Risiko Melekat dengan Proses Bisnis dan Operasional Pada tahun 2010 penerapan manajemen ris iko diarahkan untuk menjadi bagian yang turut mendukung pengelolaan bisnis dan menjadi partner strategis unit bisnis, untuk itu Perusahaan melalui Direktorat Compliance & Risk Management selalu berupaya untuk berada di depan dalam mengawal bisnis korporasi yang bergerak dinamis dan terus berbenah diri meningkatkan kapabilitas dan profesionalitas agar dapat berkontribusi terbaik menuju tercapainya pengelolaan korporasi yang berbasis manajemen risiko yang modern.

Beberapa aktivitas yang dilakukan pada tahun 2010 antara lain: a. Menjadikan manajemen resiko menjadi salah

satu indikator kinerja utama Perusahaan yang kinerjanya dinilai dan menjadi indikator KM (Kontrak Manajemen);

b. Melakukan penilaian risiko, menyusun profil risiko tahun 2011 dan selanjutnya faktor-faktor risiko yang teridentifikasi menjadi masukan dan pertimbangan dalam menyusun perencanaan Perusahaan tahun 2011;

c. Melakukan pengukuran/penilaian risiko unit berupa indeks manajemen risiko setiap triwulan dan membuat hasilnya menjadi bagian dari indikator kinerja unit yang dijaminkan dalam kontrak Nilai Kinerja Unit (NKU);

d. Meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko unit melalui asistensi penyusunan registrasi risiko dan penilaian risiko unit atau proyek baru;

e. Melakukan pengawasan, pelaporan dan peringatan dini dengan menyajikan perubahan kondisi risiko kepada manajemen yang disampaikan setiap triwulan sebagai masukan Rapat Direksi dan Rapat Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko; dan (SO2)

f. Melakukan pengembangan sistem aplikasi risiko yaitu: Aplikasi Enterprise Risk Management (ERM) Online, Aplikasi Revenue Assurance (TRUST), Aplikasi Fraud Management System (FRAMES), Aplikasi Security and Safety Portal/Dashboard.

Manajemen Kelangsungan Usaha Pada tahun 2010 kami menata ulang dan menyempurnakan tim penanggulangan bencana (crisis management team) yang memiliki tugas utama adalah mengamankan aset Perusahaan sekaligus menjamin kelangsungan bisnis dan operasional. Penataan tim berikut prosedur penanggulangan bencana dilakukan mengingat terjadi perubahan organisasi sehingga komando dan pengelolaan tugas harus disesuaikan kembali di tingkat lokal, regional dan nasional. (PA6)

Pada tahun 2010 juga telah dilaksanakan penilaian implementasi manajemen kelangsungan bisnis pada Divisi TELKOMFlexi dan Divisi Infratel serta pelaksanaan simulasi evakuasinya.

Page 31: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 31Sustaining Your Future 31

Revenue AssuranceIn 2010, we focused on monitoring and examining potential leakages and fraud, particularly that related to IDD services and revenue. Using the fraud management system (FRAMES) tool, such potential fraud can be successfully identified and anticipated.

Fraud ManagementTo prevent financial fraud risk, in 2010 we conducted a risk and fraud assessment of the business process designs related to internal control over financial reporting (SOA 404). (SO2)

Disaster Risk (EC2)

Although we have implemented the business continuity plan and the disaster recovery plan, and we have insured our assets to protect from any losses attributable to natural disasters or other phenomena beyond our control, there is no assurance that the insurance cover it will be sufficient to cover all potential losses, that the premium payable for these insurance policies upon renewal will not increase substantially in the future, or that natural disasters would not significantly disrupt our operations. In addition, a significant earthquake, other geological disturbance or weather-related natural disaster in a major Indonesia city could severely disrupt the Indonesian economy and undermine investor confidence. Any of these events could materially and adversely affect our business, financial condition, results of operations and prospects.

Menjamin Kelangsungan Pendapatan Pada tahun 2010 fokus perhatian kami tujukan pada pemantauan dan pemeriksaan terhadap potensi kebocoran dan kecurangan khususnya kecurangan terkait dengan layanan dan pendapatan Sambungan Langsung Internasional (SLI). Dengan menggunakan aplikasi fraud management system (FRAMES) potensi kecurangan tersebut berhasil diidentifikasi dan diantisipasi.

Pengelolaan KecuranganPada tahun 2010, khususnya terkait dengan upaya menghindari risiko penyimpangan keuangan, maka secara berkelanjutan kami melakukan penilaian risiko kecurangan atas perancangan proses bisnis yang berkaitan dengan pengendalian internal atas pelaporan keuangan (SOA 404). (SO2)

Risiko Bencana (EC2)

M e s k i p u n k a m i t e l a h m e n e ra p k a n re n c a n a kelanjutan usaha dan pemulihan bencana serta telah mengasuransikan aset kami untuk melindungi dari kerugian akibat bencana alam atau fenomena lainnya yang terjadi di luar kendali kami, tidak ada jaminan bahwa perlindungan asuransi akan cukup untuk menutupi potensi kerugian, di mana premi yang akan dibayarkan untuk polis asuransi tersebut ketika diperbaharui tidak akan naik secara substansial di masa depan, atau bencana alam tidak akan merusak operasional kami secara signifikan. Selain itu, gempa bumi, bencana geologis lainnya atau bencana akibat gangguan cuaca di kota besar di Indonesia dapat sangat mengganggu ekonomi Indonesia serta menurunkan kepercayaan investor. Beberapa peristiwa yang terjadi dapat secara material berdampak pada bisnis, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha kami.

Page 32: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future3232

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

We also cannot assure you that future geological ormeteorological occurrences will not have a great impact on the Indonesian economy. A significant earthquake, other geological disturbance or disaster related to severe weather condition in any of Indonesia’s dense populated and financial centers cities could severely disrupt the Indonesian economy and undermine investor confidence, thereby materially and adversely affecting our business, financial condition, results of operations and prospects.

CONTROLS AND PROCEDURESDisclosure Controls and ProceduresUnder the supervision and with the participation of the Company’s management, including the Company’s Chief Executive Officer and Chief Financial Officer, management conducted an evaluation of the effectiveness of the Company’s disclosure controls and procedures (as such term is defined in Rules 13a-15(e) and 15d-15(e) under the Securities Exchange Act of 1934, as amended (the “Exchange Act’’), as of December 31, 2010. Based on this evaluation, the Company’s Chief Executive Officer and Chief Financial Officer have concluded that, as of December 31, 2010, the Company’s disclosure controls and procedures were effective. The Company’s disclosure controls and procedures include without limitation controls and procedures that are designed to ensure that information required to be disclosed in reports filed or submitted under the Exchange Act is recorded, processed, summarized and reported within the time periods specified in the SEC’s rules and forms and that such information is accumulated and communicated to the Company’s management, including the Chief Executive Officer and Chief Financial Officer, as appropriate, to allow timely decisions regarding required disclosure.

Management’s Report on Internal Control over Financial ReportingManagement of the Company is responsible for establishing and maintaining adequate internal control over financial reporting, as such term is defined in Exchange Act Rules 13a-15(f) and 15d- 15(f). The Company’s internal control over financial reporting is a process designed by, or under the supervision of, our Chief Executive Officer and Chief Financial Officer and effected by our board of directors, management and other personnel, to provide reasonable assurance regarding the reliability of financial reporting and the preparation of consolidated financial statements for external purposes in accordance with Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) and includes those policies and procedures that (1) pertain to the maintenance of records that, in reasonable detail, accurately and fairly reflect the transactions and dispositions of the assets of the Company; (2) provide reasonable assurance that transactions are recorded

Kami juga tidak bisa meyakinkan Anda bahwa peristiwa geologis atau meteorologis di masa depan tidak akan berdampak besar pada perekonomian Indonesia. Gempa bumi besar, gangguan geologis atau bencana akibat gangguan cuaca di kota yang padat manapun dan pusat-pusat keuangan di Indonesia dapat sangat mengganggu ekonomi Indonesia dan menurunkan kepercayaan investor, sehingga berpengaruh pada bisnis, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha kami.

PENGENDALIAN DAN PROSEDURPengendalian dan Prosedur PengungkapanDi bawah pengawasan dan peran serta manajemen Perusahaan, termasuk Direktur Utama dan Direktur Keuangan, manajemen melakukan evaluasi terhadap efektivitas pengendalian dan prosedur pengungkapan Perusahaan sebagaimana dipersyaratkan dalam Rules 13a-15(e) dan 15d-15(e) Securities Exchange Act tahun 1934 (selanjutnya disebut "ExchangeAct"), pada tanggal 31 Desember 2010. Berdasarkan evaluasi ini, Direktur Utama dan Direktur Keuangan Perusahaan menyimpulkan bahwa, pada tanggal 31 Desember 2010, pengendalian dan prosedur pengungkapan Perusahaan adalah efektif. Pengendalian dan prosedur pengungkapan Perusahaan termasuk, tanpa dibatasi, pengendalian dan prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa informasi yang dipersyaratkan untuk diungkapkan di dalam laporan yang disampaikan atau diajukan berdasarkan Exchange Act telah dicatat, diproses, dirangkum dan dilaporkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan sesuai ketentuan dan format SEC, dan bahwa informasi tersebut dikumpulkan dan disampaikan kepada manajemen Perusahaan, termasuk Direktur Utama dan Direktur Keuangan, sebagaimana layaknya, untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat waktu atas pengungkapan yang dipersyaratkan.

Laporan Tahunan Manajemen mengenai Pengendalian Internal atas Pelaporan KeuanganManajemen Perusahaan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan dan melaksanakan pengendalian internal atas pelaporan keuangan secara memadai, sebagaimana didefinisikan dalam Exchange Act Rules 13a-15(f) dan 15d-15(f). Pengendalian internal atas pelaporan keuangan adalah suatu proses yang dirancang oleh, atau di bawah pengawasan Direktur Utama dan Direktur Keuangan, dan dilakukan oleh dewan direksi, manajemen, dan personil lainnya untuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai keandalan pelaporan keuangan dan penyusunan laporan keuangan Konsolidasian untuk keperluan eksternal sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan termasuk kebijakan dan prosedur yang: (1) berkaitan dengan pengelolaan pencatatan secara rinci, akurat, dan wajar yang mencerminkan transaksi dan pelepasan aset perusahaan; (2) memberikan keyakinan yang memadai bahwa transaksi dicatat secara

Page 33: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 33Sustaining Your Future 33

semestinya untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan bahwa pendapatan dan biaya perusahaan diterima dan dikeluarkan hanya berdasarkan kewenangan manajemen dan direksi perusahaan; dan (3) memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencegahan atau deteksi secara tepat waktu dalam hal perolehan, penggunaan atau pelepasan aset perusahaan yang tidak sah yang dapat memberikan dampak material terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian.

Karena keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya, pengendalian internal atas pelaporan keuangan mungkin tidak dapat mencegah atau mendeteksi terjadinya salah saji. Di samping itu, proyeksi atas evaluasi efektivitas pada masa mendatang mengandung risiko bahwa pengendalian mungkin menjadi tidak memadai karena perubahan kondisi, atau karena tingkat kepatuhan terhadap kebijakan atau prosedur mungkin menurun. Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian atas efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010. Dalam melakukan penilaian ini, Manajemen menggunakan kriteria dalam Internal Control Integrated Framework yang di terbitkan oleh Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO). Berdasarkan hasil penilaian ini, manajemen menyimpulkan bahwa pada tanggal 31 Desember 2010, pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan telah efektif.

Laporan Atestasi Kantor Akuntan PublikEfektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan, kantor akuntan publik independen dan terdaftar.

Perubahan pada Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan Tidak ada perubahan signifikan terhadap pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan selama tahun buku terakhir yang dapat mempengaruhi secara material atau berpotensi mempengaruhi secara material pengendalian internal atas pelaporan keuangan.Perusahaan. Perusahaan berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan atas proses pengendalian internal, menelaah secara terperinci serta memantau prosedur dan pengendalian atas pelaporan keuangan untuk menjamin kepatuhan terhadap persyaratan fakta Sarbanes-Oxley dan peraturan terkait yang dikeluarkan oleh SEC. Perusahaan akan mencurahkan segenap sumber daya untuk meningkatkan pengendalian internal atas pelaporan keuangan secara berkesinambungan.

as necessary to permit preparation of consolidated financial statements in accordance with GAAP and that receipts and expenditures of the Company are being made only in accordance with authorizations of management and directors of the Company; and (3) provide reasonable assurance regarding prevention or timely detection of unauthorized acquisition, use or disposition of the Company’s assets that could have a material effect on the consolidated financial statements.

Because of its inherent limitations, internal control over financial reporting may not prevent or detect misstatements. Also, projections of any evaluation of effectiveness to future periodsare subject to the risk that controls may become inadequate because of changes in conditions, or that the degree of compliance with the policies or procedures may deteriorate. The Company’s management has assessed the effectiveness of the Company’s internal control over financial reporting as of December 31, 2010. In making this assessment The Company’s management used the criteria set forth in Internal Control Integrated Framework issued by the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (“COSO’’). Based on this assessment, management has concluded that, as of December 31, 2010, the Company’s internal control over financial reporting was effective.

Attestation Report of the Registered Public Accounting FirmThe effectiveness of the Company’s internal control over financial reporting as of December 31, 2010 has been audited by Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan, an independent registered public accounting firm.

Changes in Internal Control Over Financial ReportingThere have been no significant changes in the Company’s internal control over financial reporting during the most recently completed fiscal year that would materially affect or are reasonably likely to materially affect, the Company’s internal control over financial reporting. The Company is committed to continuing to improve its internal control processes and will continue to diligently review and monitor its financial reporting controls and procedures in order to ensure compliance with the requirements of the Sarbanes-Oxley Act and the related rules promulgated by the Commission. The Company will also continue to devote significant resources to the improvement of its internal control over financial reporting over time.

Page 34: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future3434

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Our Approach to Sustainability

Pendekatan Keberlanjutan (4.8)

VISI DAN MISI Visi:Untuk menjadi pelopor dalam penerapan tanggung jawab sosial perusahaan di Asia.

Misi: • Mengambil peran aktif dalam menciptakan

masyarakat yang lebih cerdas melalui pendidikan teknologi infokom;

• Mengambil peran aktif dalam meningkatkan kualitas hidup dalam kehidupan masyarakat; dan

• Mengambi l peran akt i f dalam memel ihara keseimbangan alam.

VISION AND MISSIONVision:To be a pioneer in the implementation of corporate social responsibility in Asia.

Mission:• To play an active role in creating a more intelligent

society through information and communications technology;

• To play an active role in improving the quality of life of the people; and

• To play an active role in maintaining environmental balance.

Page 35: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 35Sustaining Your Future 35

PENGELOLAAN DAN STRATEGI TELKOM CSR (4.9, 4.10)

Strategi dan kebijakan TELKOM CSR terintegrasi dalam satu Keputusan Direksi No. 41/PR000/SDM-20/2006. Keputusan ini menjadi landasan bagi pengelolaan CSR kami, untuk memastikan bahwa implementasinya sejalan dengan visi dan misi perusahaan dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yaitu dalam pasal 74 mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, dan konsisten dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Kebijakan strategi jangka panjang dan pengelolaan untuk TELKOM CSR telah ditetapkan dalam Skenario Strategi Korporasi dan juga telah dijelaskan dalam bentuk rencana tahunan di dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), yang kemudian dijelaskan lebih lanjut di dalam Kontrak Pengelolaan untuk setiap kantor perusahaan, unit usaha, anak perusahaan dan perusahaan afiliasi.

TELKOM’S CSR MANAGEMENT AND STRATEGY (4.9, 4.10)

CSR strategy and policy is integrated under Decree of the Board of Directors Number 41/PR000/SDM- 20/2006. This decree provides the foundation for our CSR management, ensuring that CSR implementation is in line with the corporate vision and mission and complies with the prevailing legislative provisions, particularly Article 74 of Law No.40 year 2007 regarding Limited Liabi l i ty Companies , which regulates social and environmental responsibility, and is consistent with the prevailing norms of society. The long-term strategy and management policy for TELKOM’s CSR is stipulated in the Corporate Strategic Scenario (CSS) and articulated in the form of an annual plan in the Work Plan and Budget (RKA). It is then further elucidated in the Management Contracts of each corporate office, business unit, subsidiary and affiliated company.

Page 36: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future3636

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

INISIATIF STRATEGIS (4.12)

STRATEGIC INITIATIVES

Ekonomi a. Menambah nilai bagi para pemangku

kepentingan (pelanggan, pemasok, pemegang saham, pemerintah, k a r y a w a n ) d a n m e n d u k u n g pertumbuhan ekonomi bagi usaha kecil dengan: • meningkatkan kualitas hidup

para karyawan; • memel ihara keset iaan dan

k e p e r c a y a a n p e l a n g g a n , pemasok dan investor;

• memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku; dan

• menyediakan modal kerja dan pinjaman untuk investasi serta informasi untuk usaha kecil.

b. M e n g a m b i l p e r a n a k t i f da lam menyed iakan fas i l i t as telekomunikasi dan infrastruktur bagi masyarakat, terutama di daerah yang masih belum berkembang, dengan menyediakan fasilitas dan infrastruktur guna memudahkan akses untuk mendapatkan informasi.

Economica. Provide added value for stakeholders

(customers, suppliers, shareholders, the government, employees) while supporting the economic growth of small businesses by:• Improving the quality of life of

employees;• Retaining the loyalty and trust

of customers, suppliers and investors;

• Ensur ing compl iance wi th applicable regulations; and

• Providing working capital and loans as part of our investment in and information for small businesses.

b. Play an active role in providing te lecommunicat ions fac i l i t ies and infrastructure for the people, particularly in less developed areas, through the provision of facilities and infrastructure that will facilitate their access to information.

Sosial a. Mendukung peningkatan

d a r i p e n d i d i k a n m a sya ra k a t d e n g a n menyediakan fasil itas dan ilmu terkait dengan pendidikan teknologi infokom.

b. Mendukung perbaikan kesehatan masyarakat dengan menyediakan f a s i l i t a s ke s e h a t a n , i n f r a s t r u k t u r d a n informasi kepada semua orang.

c. Mendukung perlindungan k e b u d a y a a n d a n p e ra d a b a n n a s i o n a l dengan menyediakan f a s i l i t a s u n t u k a c a r a k e b u d a y a a n d a n m e m b a n g u n /memperkuat karakter.

Sociala. Support the improvement

of educat ion for the people by prov id ing facilities and knowledge related to InfoComm educational technology.

b. Support improved public health by providing health facilities, infrastructure and information to all.

c. Support the protection of national cultures and civilizations by facilitating c u l t u ra l eve n t s a n d strengthening character.

Lingkungan a. Mengambil peran aktif

d a l a m m e m e l i h a r a l i n g k u n g a n d e n g a n menyediakan bantuan d a l a m p e n g h i j a u a n kembali dan menciptakan jalur hijau.

b. Mengambil peran aktif d a l a m m e m b e r i k a n bantuan kemanusiaan d a n b e n c a n a a l a m dengan menyediakan pertolongan bagi korban bencana.

Environmentala . Pa r t i c i p a te a c t i ve l y

i n p r e s e r v i n g t h e environment through the provision of assistance f o r re g re e n i n g a n d creating green belts.

b. Participate actively in providing humanitarian assistance by providing aid for victims of natural disasters.

Salah satu tujuan strategik TELKOM di tahun 2011 adalah menjadi perusahaan terbaik dalam implementasi CSR.One of TELKOM’s strategic objectives in 2011 is

to be the best company in CSR implementation.

Page 37: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 37Sustaining Your Future 37

TUJUAN STRATEGIK TELKOM DI MASA MENDATANGTELKOM’S STRATEGIC OBJECTIVES FOR THE FUTURE

2020

• Menjadi perusahaan terbaik dalam implementasi CSR. Be the best company in CSR implementation.

• Menjadi role model perusahaan terbaik dalam implementasi CSR dalam lingkup Internasional.Be a role model as the best company in CSR implementation in the international arena.

• Mengambil peran aktif dalam acara CSR internasional. Play an active role in international CSR events.

2015

• Menjadi perusahaan terbaik dalam implementasi CSR.Be the best company in CSR implementation.

• Menjadi role model perusahaan terbaik dalam Implementasi CSR Lingkup Nasional.Be a role model as the best company in CSR implementation in the national arena.

• Mengambil peran aktif dalam acara CSR internasional. Play an active role in international CSR events.

2011

• Menjadi perusahaan terbaik dalam implementasi CSR. Be the best company in CSR implementation.

• Bertujuan untuk mendapatkan nilai A+ dalam audit Laporan Keberlanjutan yang dilaksanakan oleh auditor eksternal. Aim to score at least A+ in the SR Audit by an External Auditor.

• Mengambil peran aktif dalam acara CSR internasionalPlay an active role in international CSR events.

Agenda kami di masa mendatang adalah membuat kebijakan hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholder engagement policy), terutama berkaitan dengan pelibatan pemangku kepentingan sesuai dengan yang disarankan dalam AA1000 Stakeholder Engagement Standard. (4.15). Kami juga berencana membuat panel independen untuk mendiskusikan CSR industri telekomunikasi dan memantau kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial kami. Salah satu cara pembinaan hubungan adalah dengan melaksanakan stakeholder convening tahunan untuk tujuan: (1) mengumpulkan masukan yang relevan untuk peningkatan kegiatan CSR kami; dan (2) sebagai salah satu cara untuk melaksanakan akuntabilitas kepada pemangku kepentingan. (4.16)

TOPIK MATERIALITAS Setiap aktivitas bisnis kami dapat menimbulkan perhatian publik. Untuk mengerti isu-isu yang muncul dan meresponnya secara efektif, kami mengumpulkan berbagai masukan melalui sejumlah penelitian, dialog terbatas, dan umpan balik.

Kami berusaha untuk jujur tentang dampak sosial, lingkungan dan etika serta melakukan audit yang ketat dan penilaian risiko untuk menyoroti kelemahan atau tantangan tersebut, karena kami menganggap isu-isu tersebut sebagai topik yang material. (4.17)

We have set corporate agendas that include the formulation of a stakeholder engagement policy, in particular with regard to stakeholder engagement in accordance wi th the AA1000 Stakeholder Engagement Standard. (4.15). We also have plans to establish an independent panel that will discuss the implementation of CSR in the telecommunications industry and monitor our economic, social and environmental performance. Also on the agenda is an annual convening of stakeholders, which is aimed at: (1) collecting relevant input to improve our CSR activities; and (2) improving our accountability to stakeholders. (4.16)

MATERIAL TOPICSOur operational activities could attract public attention. To have better understanding on issues that arise and responding them effectively, we gather various input through research, limited dialogs and media feedback.

Given these material topics, we strive to be honest about the social, environmental and ethical impact of our activities, relying on stringent audits and risk assessments to spotlight any weaknesses or challenges. (4.17)

Page 38: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future3838

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Tak ada yang meragukan peran penting bisnis telekomunikasi di era keterbukaan informasi. Karenanya, dari sudut pandang pemetaan pemangku kepentingan nyaris tidak ada sikap penolakan secara ekstrem. Isu terbesar bagi keberlanjutan bisnis jasa telekomunikasi selain soal perluasan pasar adalah menjawab tuntutan pemangku kepentingan agar perusahaan berlaku ramah sosial dan lingkungan. Mayoritas topik material yang diusung oleh pemangku kepentingan berkenaan dengan bisnis inti kami sebagai penyedia jasa. Dengan demikian nyaris semua topik berkenaan dengan dinamika internal atau berupa isu-isu manajemen. Konsekuensinya adalah inovasi dan kesediaan perusahaan untuk terus melakukan perbaikan secara kontinu akan menjadi perhatian dan ekspektasi utama para pemangku kepentingan. (3.5)

Hasil studi desktop yang dinilai penting oleh para pemangku kepentingan berkenaan dengan perbaikan internal perusahaan, berhubungan dengan topik kunci sebagai berikut: (4.17)

1. Kepuasan pelanggan;2. Inovasi teknologi;3. Kesehatan keuangan perusahaan;4. Dampak bagi pertumbuhan ekonomi; dan5. Komitmen kepada pembangunan berkelanjutan.

AKTIVITAS KETERBUKAAN DAN KOORDINASIDi bawah ini adalah daftar aktivitas keterbukaan dan koordinasi kami selama tahun fiskal 2010: (4.16)

No one doubted the essential role of the telecommunications business in the current liberalized information era. Therefore, hardly extreme resistance act showed by our stakeholders according to our mapping. The biggest issue for the sustainability of the telecommunications business, apart from market expansion, is meeting stakeholder demand for companies to be more socially and environmentally friendly. Most of the material topics brought up by our stakeholders are connected with our core business as a telecommunications service provider. As such, they are mostly related to the internal dynamics of the Company or management issues. Stakeholders’ attention and expectations are therefore focused largely on questions of innovation and the Company’s readiness to make continuous improvements. (3.5)

Our research indicates that all critical concerns of our stakeholders related the Company’s internal improvement are connected to the following key issues: (4.17)

1. Customer satisfaction; 2. Technological innovation; 3. The company's Financial health; 4. Impact on economic growth; and5. Commitment to sustainable development.

DISCLOSURE AND COORDINATION ACTIVITIESBelow is a list of our disclosure and coordination activities for 2010: (4.16)

Aktivitas Transparansi InformasiInformation Transparency Activities

Jumlah AktivitasNumber of Activities

TanggalDate

Conference Call* 4 4 April, 9 April, 5 Agustus, 4 NopemberApril 4, April 9, August 5, November 4

Pertemuan Analis/InvestorAnalyst/Investor Meetings 161

6,8,11,12,13,14,27,28,29Januari,3,4,5,8,10,11,12,16,18,22,25Februari,1,10,22,24,25 Maret, 14,15,19,21,22,23,29 April, 3, 5,6,7,17,19,20,26,27 Mei, 2,3,4,16,17,18,23,24,25,30 Juni, 1,2,7,16,19,21,22 Juli, 2,11,13,18,19,25,26 Agustus, 1,2,3,22,23,27,29,30 September, 7, 13,14,21,22,27 Oktober, 5,11,12,23,24 November, 15,22,23 DesemberJanuary 6,8,11,12,13,14,27,28,29, February 3,4,5,8,10,11,12,16,18,22,25, March 1,10,22,24,25, April 14,15,19,21,22,23,29, May 3, 5,6,7,17,19,20,26,27, June 2,3,4,16,17,18,23,24,25,30, July 1,2,7,16,19,21,22, August 2,11,13,18,19,25,26, September 1,2,3,22,23,27,29,30, October 7, 13,14,21,22,27, November 5,11,12,23,24, December 15,22,23

Paparan PublikPublic Expose 2 4 Agustus, 10 November

August 4, November 10Rapat Umum Pemegang SahamAGM 2 11 Juni, 17 Desember

June 11, December 17

Siaran PersPress Release 26

1 Maret, 7,8,12,13,16,30 April, 12,31 Mei, 8,15,18,23 Juni, 1, 30 Juli, 3,4,10 Agustus, 29 Oktober, 1,10,16 Nopember, 2,2,21, 21 Desember March 1, April 7,8,12,13,16,30, May 12,31, June 8,15,18,23, July 1, 30, August 3,4,10, October 29, November 1,10,16, December 2,2,21,21

Konferensi InvestorInvestor Conference 3 10-11 Maret, 10-11 Mei, 10 November

March 10-11, May 10-11, November 10

Roadshow 7

19–20January,25–26Feb,1-3Maret,26-29April,26-30Juli,16-19November, 30 NovemberJanuary 19–20, Feb 25–26, March 1-3, April 26-29, July 26-30, November 16-19, November 30

Kunjungan InvestorInvestor Visit 2 12 Januari, 15 Juli

January 12, July 15Pengumuman Koran:Newspaper Announcements:a. Rapat Umum Pemegang Saham

AGM 6 12 Mei, 27 Mei, 15 Juni, 16 November, 2 Desember, 21 Desember May 12, May 27, June 15, November 16, December 2, December 21

b. Laporan KeuanganFinancial Report 2 9 April, 31 Juli

April 9, July 31c. Dividen

Interim Dividend 2 18 Juni, 3 Desember June 18, December 3

d. EdaranCircular - -

(*) Conference Call adalah forum pertemuan antara Direksi TELKOM dengan para Investor dalam dan luar negeri, untuk membahas hasil laporan keuangan triwulanan melalui media elektronik, yaitu teleconference. Conference Call biasanya dilakukan bersamaan dengan diterbitkannya laporan triwulanan dalam bentuk Info Memo.

A Conference Call is a meeting forum between TELKOM’s BoD and investors, both domestic and international, to report the results of the quarterly financial statements throughelectronic media, namely a teleconference. Conference Calls are usually held to coincide with the publication of TELKOM’s Quarterly Report, which is issued in the form of anInfo Memo.

Page 39: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 39Sustaining Your Future 39

PERISTIWA PENTING 2010

JANUARI JANUARYTELKOM melalui anak perusahaannya PT Multimedia Nusantara melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Bersyarat untuk mengakuisisi 75% saham PT Administrasi Media (AdMedika), sebuah perusahaan PMA yang menggarap bidang electronic health care network pada tanggal 25 Januari 2010.

On January 25, 2010, TELKOM through its subsidiary, PT Multimedia Nusantara signed a Conditional Sales and Purchase Agreement to acquire 75.0% of the total shares of AdMedika, a foreign investment company in the electronic health care network business.

FEBRUARI FEBRUARYTELKOM bersama 13 BUMN lainnya membuat kesepakatan kerja sama dalam pengembangan Information and Communication Technology (ICT) di lingkungan masing-masing perusahaan pada tanggal 23 Februari 2010. Penandatanganan kontrak sinergi BUMN dilakukan oleh para Direktur Utama dari tiap BUMN.

On February 23, 2010 we entered into a cooperation agreement with 13 other SOEs to develop ICT in our respective companies. The agreement, which will promote synergy among SOEs, was signed by the President Directors of each company.

MARET MARCHPada tanggal 25 Maret 2010 TELKOM meluncurkan portal “Plasa.com”, sebuah portal e-commerce dan agregasi konten yang ditandai dengan penandatanganan ‘Program Center’ oleh Dirut TELKOM, Rinaldi Firmansyah bersama CEO Mojopia.

Pada tanggal 29 Maret 2010 TELKOM melakukan peninjauan berakhirnya penggelaran kabel serat optik bawah laut sepanjang 1.592 km dalam Proyek SKKL JaKaLaDeMa (Jawa-Kalimantan, Kalimantan-Sulawesi, Jawa-Denpasar- Mataram).

“Plasa.com” was officially launched on March 25, 2010 by our President Director, Rinaldi Firmansyah, together with the CEO of Mojopia. The launch of this e-commerce and aggregated content portal was marked by the signing of the ‘Program Center’.

On March 29, 2010 TELKOM undertook a review of the closure of marine operations for the deployment of the 1,592 km long submarine fiber optic cable as part of the SKKL JAKALADEMA (Java-Kalimantan, Kalimantan-Sulawesi, Java-Denpasar-Mataram) Project.

SIGNIFICANT EVENTS 2010

APRIL APRILTELKOM menyelenggarakan acara kick off International Financial Reporting Standard (IFRS) implementation TELKOMGroup 2011 pada tanggal 12 April 2010. Acara ini bertemakan “Transforming The Finance Environment through IFRS Adoption”.

TELKOM pada tanggal 14 April 2010 meluncurkan T-Voucher, yang merupakan

layanan recharge atau top-up voucher serbaguna untuk seluruh layanan TELKOMGroup, yakni Flexi, Speedy prepaid, dan prepaid TELKOMVision.

TELKOM’s 2011 International Financial Reporting Standards (IFRS) implementation was officially launched on April 12, 2010. The theme of the event was “Transforming the Finance Environment through IFRS Adoption”.

On April 14, 2010 TELKOM launched T-Voucher, a recharge or top-up voucher that can be used for all TELKOM services, including Flexi, Speedy Prepaid, and prepaid TELKOMVision.

Page 40: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future4040

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

JULI JULYK a m i m e nye l e n g g a ra k a n konferensi pers pada tanggal 6 Juli 2010 dalam rangka penawaran umum Obligasi-II TELKOM tahun 2010 dengan jumlah pokok senilai Rp3 triliun. Obligasi tersebut meraih peringkat id AAA dengan stable outlook dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

On July 6, 2010, we held a press conference to announce our Rp3 trillion TELKOM II Bond 2010. These bond were awarded an “AAA” rating with a stable outlook by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

AGUSTUS AUGUSTTELKOM pada tanggal 2 Agustus 2010 mendirikan Sebatik Broadband Village di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur.

Pada tanggal 18 Agustus 2010, TELKOM bersama dengan Awari cq. Pengurus Pengelola Nawala meluncurkan pusat layanan Hot line Internet Sehat dan Aman 0800-1000-147 dalam rangka mendukung penyelenggaraan Program Internet Sehat dan Aman.

On August 2, 2010 TELKOM launched the Sebatik Broadband Village on Sebatik Island, in Nunukan Regency, East Kalimantan.

Then, on August 18, 2010, in cooperation with Awari on behalf of the Management of Nawala, TELKOM launched the Healthy Internet Hotline 0800-1000-147. This service supports our Healthy Internet Program.

OKTOBER OCTOBERPada tanggal 1 Oktober 2010, Divisi Business Service TELKOM mendirikan Creative Center Digital Lounge (Di-Lo), sebagai bentuk kepedulian terhadap perkembangan industri kreatif di tanah air.

TELKOM kembali menggelar acara Speedy Tour d’Indonesia 2010. Kegiatan yang ber langsung pada 24 Oktober hingga 3 November 2010 itu menempuh jarak 1.418,5 km, yaitu dari Jakarta hingga Denpasar, dan diikuti oleh 9 tim luar negeri dan 12 tim dalam negeri.

On October 1, 2010, our Business Service Division opened the Creative Center Digital Lounge (Di-Lo). Di-Lo is our form to contribute in the development of the nation’s creative industry.

TELKOM once again sponsored the Speedy Tour d’Indonesia. The 2010 race was held from October 24 to November 3, 2010, covering a distance of 1,418.5 km from Jakarta to Denpasar. Nine international and twelve Indonesian teams participated.

NOVEMBER NOVEMBERPada tanggal 15 November 2010, bertempat di New York Stock Exchange (NYSE), TELKOM menyelenggarakan Closing Bell Ceremony sehubungan dengan 15 tahun pencatatan saham American Depositary Shares (“ADS”) TELKOM di NYSE. Closing Bell Ceremony di Bursa Wall Street dihadiri oleh Dirut TELKOM Rinaldi Fi rmansyah, Direktur Keuangan Sudiro Asno, serta Komisaris Utama Tanri Abeng, di samping para pejabat NYSE dan Bank of New York Mellon.

Pada tanggal 17 November 2010 TELKOM membagikan 10.000 paket daging kurban kepada para mustahik yang berada di sekitar Gedung Kantor Pusat TELKOM, Jalan Japati Bandung. Paket tersebut berasal dari 31 ekor sapi yang dihimpun dari perusahaan, direksi dan karyawan di lingkungan Gedung Kantor Pusat TELKOM.

On November 15, 2010 TELKOM took part in the Closing Bell Ceremony at the NYSE to mark 15 years of our shares being listed as American Depository Shares (“ADS”) there. The ceremony was attended by TELKOM’s CEO Rinaldi Firmansyah, CFO Sudiro Asno, and President Commissioner Tanri Abeng, along with officials from the NYSE and the Bank of New York Mellon.

Then, on November 17, 2010, we distributed 10,000 packages of sacrificial meat to needy people living in the vicinity of our Head Office in Bandung. The meat came from 31 cows provided by our directors and employees at our Head Office.

DESEMBER DECEMBERPada tanggal 17 Desember 2010 TELKOM menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, yang mengagendakan dua acara yakni: 1) Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan serta 2) Penyesuaian masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

On December 17, 2010 we held an Extraordinary Meeting of Shareholders in Jakarta to deliberate changes in the composition of our Board of Commissioners and Directors and adjustments in their terms of office.

Page 41: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 41Sustaining Your Future 41

PENGHARGAAN 2010 (2.10)

JANUARI JANUARYDirektur IT, Solution & Supply, Indra Utoyo, dianugerahi penghargaan “CIO of The Year 2010” versi Majalah SWA pada tanggal 21 Januari 2010. TELKOM juga dianugerahi peringkat dua “Best e-Corp 201 0”, sementara VP Information Technology Policy, Halim Sulasmono, meraih penghargaan “The Future IT Leader 2010”.

Director of IT, Solution and Supply, Indra Utoyo, was named SWA Magazine’s “CIO of The Year 2010” on January 21, 2010. We also announced as the runner-up for “Best e-Corp 2010”, while VP for Information Technology Policy, Halim Sulasmono, was named “The Future IT Leader 2010”.

APRIL APRILTELKOM kembali berada di jajaran perusahaan terkemuka dunia dalam daftar Forbes Global 2000 yaitu di peringkat ke-684.

TELKOM was once again ranked among the world’s leading companies in the Forbes Global 2000 list, at number 684.

MEI MAYPada tanggal 27 Mei 2010, TELKOM berhasil meraih “Marketers Award” serta dinobatkan sebagai “Greatest Corporate Brands of The Decade in Telco Industry” yang diselenggarakan oleh MarkPlus, Inc bekerja sama dengan komunitas Marketers.

Dalam acara “Penyerahan Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)” pada tanggal 27 Mei 2010, sebanyak 46 unit TELKOM dari 420 perusahaan menerima penghargaan “Zero Accident Award 2010” dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar.

We not only won the “Marketers Award” but were also recognized as one of the “Greatest Corporate Brands of the Decade in the Telco Industry”, by MarkPlus, Inc., in association with the marketers community.

A total of 46 business units of our Company, out of an overall total of 420 companies, received 2010 Zero Accident Awards at the Occupational Safety and Hea l th Awards Ceremony on May 27, 2010. The awards were presented by Minister of Labor and Transmigration Muhaimin Iskandar.

AWARDS 2010 (2.10)

JUNI JUNEPada tanggal 10 Juni 2010, dalam ajang “Indonesia’s Most Admire Company (IMAC)” yang diselenggarakan atas kerja sama Majalah Business Week dan Frontier Consulting, TELKOM berhasil meraih dua penghargaan IMAC untuk ketegori Corporate Telecommunication and Internet Provider Speedy.

Vice President Public & Marketing Communication TELKOM, Eddy Kurnia, dianugerahi penghargaan “Best of The Best PR People of The Year 2010” untuk kategori Director atau Vice President level dalam acara “Gathering PR of the Year 2010” versi Majalah MIX Marketing Communication pada tanggal 18 Juni 2010. Beliau juga dianugerahi “The Most Accessible”, “The Most Cooperative” dan “The Most Communicative”.

Dalam acara “Indonesia Top Brand Appreciation”, pada tanggal 21 Juni 2010, TELKOMSpeedy meraih penghargaan sebagai “Indonesia Top Original Brands” versi Majalah SWA dalam kategori Mobile Internet.

At the Indonesia’s Most Admired Companies (“IMAC”) event held by Business Week Magazine and Frontier Consulting on June 10, 2010, we won two IMAC awards in the “Corporate Telecommunications” and “Internet Provider” categories.

TELKOM’s Vice President for Public and Marketing Communication, Eddy Kurnia, received an award for “Best of The Best PR People of The Year 2010” in the “Director or Vice President” category at the PR Gathering of the Year 2010, held by MIX Marketing Communication Magazine on June 18, 2010. He also received awards for “The Most Accessible”, “The Most Cooperative” and “The Most Communicative”.

TELKOMSpeedy was named one of “Indonesia’s Top Original Brands” by SWA Magazine in the “Mobile Internet” category, at the “Indonesia Top Brand Appreciation” on June 21, 2010.

Page 42: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future4242

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

JULI JULYPada tanggal 7 Juli 2010, TELKOMFlexi meraih penghargaan Seluler Award sebagai “Best CDMA Operator” dalam ajang yang diselenggarakan Majalah Seluler dalam rangka “Malam Anugerah Seluler Award ke-7” di Jakarta.

Pada ajang “2010 Knowledge Festival” dan “Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Award” yang diselenggarakan Dunamis Consulting pada tanggal 16 Juli 2010, TELKOM beserta Telkomsel meraih penghargaan “MAKE Award 2010” karena telah menerapkan knowledge management di lingkungan Perusahaan.

Pada tanggal 18 Juli 2010, dalam ajang Indonesia Cellular Show 2010, TELKOMFlexi meraih penghargaan “The Best Operator CDMA”.

Majalah Finance Asia pada 21 Juli 2010 memberikan lima penghargaan kepada TELKOM, yaitu dalam kategori “Best Managed Company”, “Best Corporate Governance”, “Best Investor Relation”, “Best Corporate Social Responsibility”, dan “Most Commited to a Strong Dividend Policy”.

TELKOMFlexi crowned “Best CDMA Operator” at the 7th Selular Awards Gala in Jakarta on July 7, 2010.

TELKOM and Telkomsel crowned “MAKE Awards 2010” from Dunamis Consulting for their application of knowledge management in the respective companies at the 2010 Knowledge Festival and Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Awards held on July 16, 2010.

TELKOMFlexi won the “Best CDMA Operator” award at the 2010 Indonesia Cellular Show on July 18, 2010.

On July 21, 2010, Finance Asia Magazine presented us with a total of five awards. The awards were for “Best Managed Company”, “Best Corporate Governance”, “Best Investor Relations”, “Best Corporate Social Responsibility”, and “Most Committed to a Strong Dividend Policy”.

AGUSTUSAUGUSTT E L KO M m e n d a p at peringkat ke-2 dalam Fortune Indonesia 100. Metodologi peringkat Fortune Indonesia 100 ditentukan berdasarkan pendapatan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di sepanjang tahun 2009. Untuk sektor infrastruktur, k a m i m e n d u d u k i peringkat ke-1.

TELKOM was ranked second in the Fortune Indonesia 100. The rating methodology used by Fortune Indonesia 100 is based on the revenue of companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during 2009. In the infrastructure sector, we were ranked first.

OKTOBER OCTOBERDua produk unggulan TELKOM, Speedy dan Flexi, meraih “Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2010” masing-masing untuk kategori Internet Service Provider Wireline/Fixed dan Simcard Pascabayar Fixed Wireless Access. Penghargaan diserahkan oleh Chairman Frontier Consulting Group, Handi Irawan, kepada Direktur Konsumer TELKOM, I Nyoman G Wiryanata, pada tanggal 4 Oktober 2010. Pada saat yang sama beberapa produk Telkomsel juga meraih beberapa penghargaan, yaitu simPATI untuk kategori “Simcard Prabayar Seluler”, kartuHalo pada kategori “Simcard Pascabayar Seluler” dan Telkomsel Flash untuk kategori “Internet Service Provider Wireless/Mobile”.

Kementerian Pendidikan Nasional memberikan penghargaan Anugerah Peduli Pendidikan atas kiprah dan kepedulian TELKOM dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh, kepada Direktur Human Capital & General Affair, Faisal Syam, pada tanggal 24 September 2010.

Two of our leading products, Speedy and Flexi, won “2010 Indonesian Customer Satisfaction Awards” (ICSA) in the “Internet Service Provider Wireline/Fixed” and “Simcard Postpaid Fixed Wireless Access” categories, respectively. The awards were presented by the Chairman of the Frontier Consulting Group, Handi Irawan, to our Consumer Director I Nyoman G Wiryanata on October 4, 2010. Three Telkomsel products also won awards: simPATI, in the “Simcard Prepaid Cellular” category, Kartu Halo in the “Simcard Postpaid Cellular” category and Telkomsel Flash in the “Internet Service Provider Wireless/Mobile” category.

In recognition of our proactive concern for advancing education in Indonesia, we were awarded the Ministry of National Education’s Anugerah Peduli Pendidikan (Education Concern Award). It was presented by the Minister of National Education, Muhammad Nuh, to our Director of Human Capital and General Affairs, Faisal Syam, on September 24, 2010.

Page 43: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 43Sustaining Your Future 43

NOVEMBER NOVEMBERTELKOM dinobatkan sebagai ”Best of The Best Corporate 2010” dalam ajang ”Anugerah Business Review 2010” sementara Direktur Utama TELKOM, Rinaldi Firmansyah terpilih sebagai CEO Terbaik 2010 (“CEO of The Year”). Malam Anugerah Business Review ini dihadiri oleh Menteri BUMN, Mustafa Abubakar serta Komisaris, CEO, Direksi, dan General Manager perusahaan BUMN dan Swasta yang ada di Indonesia.

Selain itu, TELKOM juga menerima penghargaan diperingkat pertama untuk pengelolaan “Good Corporate Governance” dan pengelolaan “Human Capital”. Anugerah Business Review merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan yang disampaikan oleh Majalah Business Review kepada Korporasi Swasta (listed company) dan BUMN yang berprestasi dalam meningkatkan kinerjanya dan telah berperan besar bagi pengembangan bisnis dan pembangunan perekonomian nasional.

TELKOM was named ”Best of The Best Corporate 2010” in the “Business Review Awards 2010” while our President Director, Rinaldi Firmansyah, was chosen as “CEO of the Year 2010”. The event was attended by the Minister of SOEs Mustafa Abubakar as well as the Commissioners, CEOs, Directors and General Managers of several state-owned and private companies in Indonesia.

We were also ranked first for Good Corporate Governance and Human Capital management. The Business Review Awards are presented by Business Review Magazine to listed companies and SOEs who have achieved significant improvements in performance and have played a major role in contributing to the development of business and national economic growth.

DESEMBER DECEMBER Pada tanggal 3 Desember 2010 TELKOM mendapatkan tiga penghargaan untuk kategori “Best CSR For Indonesia”, CSR Bidang Pendidikan dan CSR Bidang Ekonomi Kerakyatan dalam ajang “CSR For Indonesia Award” 2010. Penghargaan diterima oleh SGM CDC, Gatot Rustamadji yang diserahkan oleh anggota Komisi X DPR RI, Dedi (Mi’ing) Gumilar. Acara tersebut turut dihadiri oleh Menteri Perindustrian, MS Hidayat dan Direktur HCGA, Faisal Syam di Hotel Four Seasons Jakarta.

Pada tanggal 8 Desember 2010 TELKOM Group kembali menggelar Indigo Award, sebuah acara tahunan yang ditujukan sebagai apresiasi bagi industri musik digital anak negeri yang dinilai berhasil dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Acara puncak penghargaan Indigo Awards 2010 diselenggarakan pada 8 Desember 2010 di Jakarta Convention Centre dengan tema Indigo Awards tahun 2010 adalah “Ketika Kreasi Bersimfoni”.

Pada tanggal 9 Desember 2010, The Indonesian Institute for Corporate Governance (IIGC) bekerjasama dengan Majalah SWA menganugerahkan dua penghargaan kepada TELKOM yakni sebagai The Most Trusted Company 2010 Based On Corporate Governance Perception Index dan Indonesia Most Trusted Company 2010 Based on Survey to Analyst and Investor dalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Acara penyerahan penghargaan diselenggarakan di Hotel Shangri-La, Jakarta.

Pada tanggal 21 Desember 2010 TELKOM meraih penghargaan untuk kategori Performance Management pada ajang HR Excellence Award 2010. Acara ini diselenggarakan oleh Lembaga Manajemen Universitas Indonesia dan majalah Swa Sembada yang mengambil tema “Be the Best: Be the Employer of Choice through Employee Development and Empowerment”.

On December 3, 2010 we received awards in the Best CSR for Indonesia, CSR for Education and CSR for People’s Economies categories at the CSR for Indonesia Awards 2010. The awards were presented to SGM CDC, Gatot Rustamadji, by Dedi (Mi’ing) Gumilar, a member of Parliamentary Commission X. The event at Jakarta’s Four Seasons Hotel was also attended by Minister of Industry MS Hidayat and TELKOM’s Director of Human Capital and General Affairs Faisal Syam.

The Indigo Awards is our annual show of appreciation for the domestic digital music industry. The Indigo Awards 2010 culminated in the award ceremony held on December 8, 2010 at the Jakarta Convention Centre. The theme of the 2010 Indigo Awards was “When We Create in Symphony”.

On December 9, 2010 the Indonesian Institute for Corporate Governance, in association with SWA Magazine, named us the Most Trusted Company 2010 based on their Corporate Governance Perception Index (“CGPI”), a ranking of corporate governance based on certain good governance criteria, and a survey of analysts and investors. The awards ceremony was held at the Shangri-La Hotel in Jakarta.

At the HR Excellence Awards 2010, held on December 21, 2010 we received an award in the Performance Management category. The theme of the event, organized by the Institute of Management, University of Indonesia and Swa Sembada Magazine, was “Be the Best: Be the Employer of Choice through Employee Development and Empowerment”.

Page 44: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future44

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Kinerja SosialSocial Performance

TELKOM’s Services (PR3, PA3, PA8)

Plasa TELKOM: provides a range of services from walk- in customer service, to product information, complaint handling, service activation, customer billing, payment, account suspensions, service features and marketing promotions. As of December 31, 2010, we had 723 customer service points, including 18 Plasa TELKOM service points that we share with Telkomsel’s GraPARI. Telkomsel, meanwhile, currently has 4 GraPARI that are used with Plasa TELKOM.

Call Center: Our call centers handle customer inquiries and complaints about TELKOM’s products and services. We have call centers in Medan, Jakarta and Surabaya.

Internet: www.telkom.co.id provides comprehensive information about TELKOM’s products and services and can be accessed at any time;

Layanan TELKOM (PR3, PA3, PA8)

Plasa TELKOM: layanan walk-in customer service, informasi produk, penanganan keluhan, aktivasi layanan, penagihan pelanggan, pembayaran, penangguhan akun, fitur layanan dan promosi pemasaran. Hingga 31 Desember 2010, kami telah memiliki 723 customer service point, termasuk 18 Plasa TELKOM yang dimanfaatkan bersama oleh Telkomsel melalui gerai GraPARI. Saat ini Telkomsel memiliki 4 GraPARI yang digunakan bersama dengan Plasa TELKOM.

Call Center: Menanggapi pertanyaan dan keluhan pelanggan. Hingga 31 Desember 2010, kami memiliki call center di Medan, Jakarta dan Surabaya.

Internet: Website kami dapat diakses melalui adalah www.telkom.co.id;

TANGGUNG JAWAB PRODUK PRODUCTS RESPONSIBILITY

Page 45: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 45Sustaining Your Future

Enterprise and Wholesale Services and Account Management (AM) teams. Service Level Guarantee Program: ditujukan bagi pelanggan sambungan telepon tidak bergerak untuk memberikan jaminan layanan pada tingkat minimum terkait dengan pemasangan sambungan baru, pemulihan sambungan yang terputus, dan keluhan atas tagihan. Layanan lainnya memberikan kompensasi non-tunai, seperti langganan gratis untuk jangka waktu tertentu, yang diberikan kepada pelanggan apabila tingkat layanan minimum tersebut tidak terpenuhi.

Caroline atau Customer Care on-Line: merupakan layanan telepon bebas-pulsa 24 jam untuk menangani permintaan dan keluhan pelanggan dan memberikan informasi terkini terkait tagihan, pembayaran, promosi, dan fitur layanan

Anita: atau Aneka Informasi dan Tagihan; adalah layanan SMS yang hanya dapat diakses oleh pelanggan KartuHALO Telkomsel.

Enterprise and Wholesale Services And Account Management (AM) Teams Service Level Guarantee Program: this is a program for fixed line customers that guarantees a minimum level of service for services such as new line installations, restoration of disconnected lines, and billing complaints. Under this guarantee subscribers may receive non-cash compensation, such as free subscription for a certain period, if the minimum service levels are not met.

Caroline or Customer Care on-Line: a 24-hour toll-free service that handles customer requests and complaints and provides up-to-date information on billing, payment, promotions and other service features.

Anita, or Information and Billing: this is a dedicated SMS service for Telkomsel KartuHALO subscribers.

Page 46: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future46

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Penanganan Keluhan dan Transparansi Pengenaan TarifSetiap laporan keluhan atas penggunaan produk, kami respon secara sistemik dan terukur dengan melakukan pengecekan dan pengujian atas produk, perbaikan atas kerusakan, serta melakukan serangkaian uji coba dan kelayakan produk. Untuk keseluruhan proses tersebut, kami menetapkan target selama 3x24 jam. Kondisi ini juga berlaku bagi pengenaan tarif yang dianggap janggal menurut konsumen. (PA10, PA11)

Selama tahun 2010, tidak terdapat gugatan dan pinalti dari pelanggan terhadap TELKOM terkait ket idaksesua ian dengan peraturan mengena i penggunaan produk dan layanan. (PR4, PR9)

Untuk mengukur optimalisasi layanan bagi pelanggan, kami bekerja sama dengan perusahaan survei independen dalam melakukan riset untuk mengetahui Indek Kepuasan Pelanggan atau Customer Satisfaction Index (CSI) dan Indeks Loyalitas Pelanggan atau Customer Loyalty Index (CLI). Pada tahun 2010, indeks CSI kami untuk segmen pelanggan korporasi adalah 86,92% dan indeks CLI adalah 82,98%. (PR5)

Aksesibilitas, Teknologi Murah dan Terjangkau (PA3)

Sebagai wujud komitmen dalam "Membangun Indonesia Cerdas", kami terus berupaya memberikan manfaat komunikasi dan teknologi informasi kepada masyarakat luas, dengan menyelesaikan proyek JaKaLaDeMa pada tahun 2010. Penggelaran kabel bawah laut ini akan menghubungkan Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali (Denpasar) dan Lombok (Mataram) dengan bandwidth berkecepatan tinggi yang memfasilitasi layanan suara, video dan data. Kami juga melanjutkan proyek instalasi kabel serat optik yang menghubungkan Mataram dengan Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang merupakan bagian dari proyek pembangunan Palapa Ring yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada kuartal kedua tahun 2011 dan dapat mengakomodasi kebutuhan layanan broadband yang lebih besar dengan dukungan dari jaringan berkapasitas tinggi dan handal yang mampu memfasilitasi berbagai layanan. Kedua kabel yang digelar sepanjang 2.500 km dengan nilai investasi total mencapai US$117,2 ini, merupakan backbone yang sangat kuat untuk mendukung volume trafik yang terus meningkat dan sebagai refleksi komitmen kami untuk memperluas jangkauan jaringan generasi berikutnya ke wilayah timur Indonesia.

Untuk menghapus kesenjangan informasi antar wilayah di Indonesia, kami juga mendirikan Program pembangunan pusat pelatihan Internet yang disebut Broadband Learning Center (“BLC”) di pulau-pulau terluar Indonesia, seperti di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Kami juga menggagas Program Education for Tomorrow (“E4T”) yang memberikan pendidikan teknologi informasi kepada ratusan ribu pelajar di seluruh Indonesia. Melalui program ini diharapkan seluruh pelajar di Indonesia sudah melek internet. (PA2)

Complaints Handling and Transparency Tariff Every complaints of our product, we response systemically and measured by checking and testing the products, make improvements on existing damage, and conducted a series of trials and feasibility of product. For the whole process, we set a target for 3x24 hours. This condition also stand to consumer's consideration of the unreasonable tariff's imposition. (PA10, PA11)

During 2010, there were no lawsuits and penalties f ro m c u s to m e r s re l a te d to T E L KO M ' s n o n -compliance with regulations regarding the use of products and services. (PR4, PR9)

To measure the optimization of service for customers, we are working with an independent survey company to carry out research to find out the Customer Satisfaction Index or Customer Satisfaction Index (CSI) and Index of Customer Loyalty or Customer Loyalty Index (CLI). By using the method of Top Two Boxes, in 2010, our CSI index for the corporate customer segment was 86.92% and its CLI index is 82.98%. (PR5)

Accessibility And Affordable Technology (PA3)

As a form of commitment in "Developing a Smart Indonesia", we continues to bring the benefits of communication and information technology to the society across the country, with JaKaLaDeMa project completed in 2010. The deployment of undersea cable will connect the island of Java, Kalimantan, Sulawesi, Bali (Denpasar) and Lombok (Mataram) with high-speed bandwidth services that facilitate voice, video and data. We also continue the installation of fiber optic cable project that connects with Kupang, Mataram, West Nusa East, which is part of the construction of Palapa Ring Project. Mataram, Kupang cable is expected to begin operations in the second quarter of 2011 will accommodate the need for greater broadband services with the support of high capacity and reliable networks that facilitate a variety of services. Both the cable that was held along the 2,500 km with a total investment reached U.S. $ 117.2 million is a very strong backbone to support the ever-increasing traffic volume in addition to reflecting the TELKOM's commitment to expand the reach of next generation networks to eastern Indonesia.

TELKOM also established a training center building program called Broadband Internet Learning Center ("BLC") on the outer islands of Indonesia, such as Pulau Sebatik, Nunukan region, East Kalimantan. Through this program is expected to erase the information gap between regions in Indonesia. We also initiated the program Education for Tomorrow ("E4T") that provides information technology education to hundreds of thousands of students throughout Indonesia. Through this program is expected that all students in Indonesia are internet literate. (PA2)

Page 47: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 47Sustaining Your Future

Kami juga mengadakan pelatihan internet yang intensif bagi guru, siswa dan komunitas pengguna internet lainnya yang dikemas dalam berbagai bentuk program, seperti program Santri Indigo yang menyediakan pelatihan internet bagi siswa dan siswi yang menimba ilmu di pesantren, guru dan pengelola pesantren, dan Program 'Bagimu Guru Kupersembahkan' yang pada tahun 2010, telah merambah ke 25 kota besar di Jawa dengan melibatkan guru-guru Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. (PA2, PA7)

PELANGGANPertumbuhan pendapatan dan pelanggan didorong oleh pertumbuhan permintaan layanan seluler di Indonesia, seiring dengan upaya Perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan perluasan serta peningkatan kapasitas jaringan. Meskipun perilaku penggunaan oleh pelanggan baru sangat bervariasi tergantung paket harga yang ditawarkan perusahaan dalam periode tertentu serta paket harga yang ditawarkan oleh kompetitor, pendapatan usaha dari layanan seluler tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pelanggan terutama disebabkan oleh kombinasi dari tarif rata-rata yang lebih rendah karena persaingan dan peningkatan penetrasi kepada pelanggan menengah ke bawah. Faktor ini menyebabkan penurunan ARPU, dengan ARPU campuran bulanan yang menurun dari sekitar Rp59.000 pada tahun 2008 menjadi Rp48.000 pada tahun 2009 dan Rp42.000 pada tahun 2010.

Tabel berikut menyajikan sambungan telepon tidak bergerak di tiap divisi sampai 31 Desember 2010:

We also conducted an intensive Internet training for teachers, students and other internet user community that is packaged in the form of the program, like the Indigo Students program that provides Internet training for male and female students studying at the pesantren (Islamic boarding Schools), teachers and islamic boarding schools management, and Bagimu Guru Kupersembahkan program which has been expanded to 25 major cities in Java with the involvement of primary school teachers, junior high schools and high schools. (PA2, PA7)

CUSTOMERSThe revenue and subscriber growth has been driven by the continued growth in demand for cellular services in Indonesia, as of our efforts to attract new subscribers and the expansion of our cellular network and capacity. Although the usage behavior of new cellular subscribers may vary depending in part on the pricing packages we offer during a particular period and those offered by our competitors, our operating revenues from cellular services have grown at a slower rate than our cellular subscriber numbers primarily due to a combination of lower average tariffs due to intense competition and increased penetration among lower income subscribers. These factors have contributed to declining ARPU, with blended monthly ARPU decreasing from approximately Rp59,000 in 2008 to Rp48,000 in 2009 and Rp42,000 in 2010.

The following table present the data of fixed line network in each divisions as of December 31, 2010:

Total

(Sumatera)(Sumatra)

(Jakarta) (Jawa Barat dan Banten)

(West Java andBanten)

(Jawa Tengah)(Central

Java)

(Jawa Timur)(EastJava)

(Kalimantan) (Wilayah Indonesia Timur)(East Indonesia)

Kapasitas sentral lokal Local exchange capacity

1.510.520 3.808.750 1.219.935 1.012.874 2.003.072 619.581 1.062.497 11.237.229

Total sambungan terpakai Total lines in service

1.135.182 2.844.964 786.677 803.805 1.403.712 450.632 877.846 8.302.818

Kapasitas penggunaan (%)(1)

Capacity utilization 75,2 74,7 64,5 79,4 70,1 72,7 82,6 73,9

Sambungan terpasangInstalled lines

1.453.554 3.629.761 865.500 1.038.192 1.899.053 563.259 1.060.729 10.510.048

Tingkat utilisasi (%)(1)

Utilization rate 78,1 78,4 90,9 77,4 73,9 80,0 82,8 79,0

Populasi (juta)(2)

Population (millions) 50,6 9,0 53,7 36,0 36,3 14,0 35,3 234,9

Tingkat penetrasi TELKOM (%)(3)

TELKOM line penetration 2,2  31,6  1,5  2,2  3,9  3,2  2,5  3,5 

(1) Kapasitas penggunaan (sambungan terpakai/kapasitas sentral) dan tingkat utilisasi (sambungan terpakai/sambungan terpasang) kabel tidak bergerak. Capacity utilization (lines in use/exchange capacity) and utilization rate (lines in service/installed lines) of fixed wireline.

(2) Sumber: jumlah indeks dari Badan Pusat Statistik Indonesia (angka perkiraan). Index number from Statistics Indonesia (estimated figures).(3) Penetrasi TELKOM berdasarkan perkiraan populasi. TELKOM’s penetration based on estimated population figures.

Page 48: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future48

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Perlindungan Konsumen (PR1, PA7)

Sejalan dengan misi kami untuk memberikan layanan yang terbaik, nyaman, produk berkualitas dan harga yang bersaing, kami perlu menjaga komunikasi dengan para pelanggan. Kami menyadari komunikasi yang lancar dan proaktif berperan penting bagi kelangsungan bisnis Perusahaan di samping memastikan kualitas yang sesuai dengan standar.

Kami juga sangat peduli atas efek radiasi elektromagnetik yang dapat terpapar karena produk kami, TELKOMFlexi merupakan salah satu produk kami yang memiliki kualitas suara jernih dengan efek radiasi yang rendah. (IO4) Jenis terminal yang bisa digunakan pelanggan cukup beragam yaitu terminal mobile atau terminal fixed. Pelanggan yang menggunakan perangkat mobile dapat memilih layanan pascabayar (FLEXIClassy) dan prabayar (FLEXITrendy), sementara untuk pelanggan yang menggunakan perangkat fixed dapat menggunakan Fixed Wireless Terminal (FWT) untuk mengakses FLEXIHome yang berbasis sistem ESN (Non Sim Card).

Dalam rangka memastikan pemenuhan standar layanan purna jual, kami berkomitmen untuk menerapkan kompensasi yang adil melalui pemberlakuan SLG (“Service Level Guarantee” , Garansi Purna Jual). Komitmen kami ini dikukuhkan dalam KD DIRJASA No.C.tel.1758/YN000/JAS-53/04 tahun 2004 dan KD ND.C000 No.C.Tel.18/4N000/KNS-24/06 tahun 2006.

Sebagai anggota International Telecomunication Union-Telecomunication (ITU-T), kami juga memberikan perlindungan kepada konsumen dan calon pelanggan berupa jaminan kualitas, keamanan dan keselamatan layanan melalui upaya, antara lain :1. Menjamin kualitas dan keamanan produk dan

layanan dengan memastikan kesesuaian proses pengambilan keputusan dalam peluncuran produk dan layanan terhadap standar pengembangan produk dan layanan (STARPRO) dan analisis 8 IC (Internal Capabilities) yang dilakukan sebelum produk dan layanan tersebut diluncurkan kepada pelanggan dan masyarakat; (PR1, IO4, IO5)

2. Setiap perangkat telekomunikasi (pesawat telepon, handsets, modem, bts, dll) terlebih dahulu diuji-kaji kelayakannya oleh unit Research and Development Center (RDC) yang mengacu kepada standar ICNIRP. Secara lengkap perangkat prosedur dan persyaratan pengujian dapat di akses melalui website www.ristinet.com. (PR3, IO4, IO5, IO6)

Consumer Protection (PR1, PA7)

In line with our mission to provide the best service, convenient, quality products and competitive prices, we need to maintain communication with customers. We realize smooth communication and proactive business continuity plays an important role for the Company in addition to ensuring appropriate quality standards. In order to ensure compliance with standards of after sales service,

Our concerned with the effects of electromagnetic radiation that can be exposed by our products showned by TELKOMFlexi operation which have a crystal clear sound quality with lower radiation effects. (IO4)

TELKOMFlexy customers may choose mobile terminals or fixed terminals variant. Customers using mobile devices can choose postpaid service (FLEXIClassy) and prepaid (FLEXITrendy), while for customers using the fixed device can use a Fixed Wireless Terminal (FWT) to access the system based FLEXIHome ESN (Non Sim Card).

We are committed to implementing fair compensation through the implementation of SLG ("Service Level Guarantee", After Sales Warranty). Our commitment was confirmed in DIRJASA No.C.tel.1758/YN000/JAS-53/04 KD 2004 and KD ND.C000 No.C.Tel.18/4N000/KNS-24/06 2006.

As a member of the International Telecommunications Union-Telecommunications (ITU-T), we also provides protection to our consumers and prospective customers in the form of quality assurance, security and safety services through the efforts including:1. Ensuring quality and safety of products and services

to ensure compliance decision-making process in launching products and services against standards of product and service development (STARPRO) and analysis of 8 IC (Internal Capabilities) conducted before the launch of products and services to customers and communities; (PR1, IO4, IO5)

2. Any telecommunications equipment (telephones, handsets, modems, bts, etc.) must first be tested its feasibility which refers to the ICNIRP standard.by Research and Development Center (RDC) unit. Complete testing procedures and requirements can be accessed through the website www.ristinet.com. (PR3, IO4, IO5, IO6)

Daftar Perangkat Lulus Uji (IO6)

Certified Devices ListNo

Perangkat/PerusahaanDevice/Company Merk Tipe

TypeBerlaku s/dValid Until

1. DWDMNOKIA SIEMENS NETWORKS

NOKIA SIEMENS NETWORKS

SURPASS hiT 7300 08 Apr 2013

2. RADIO MICROWAVE SDHNOKIA SIEMENS NETWORKS

NOKIA SIEMENS NETWORKS

SRA-4(FlexiMetro) 13 Agu 2012

3. SDH MULTIPLEXERNOKIA SIEMENS NETWORKS

NOKIA SIEMENS NETWORKS

SURPASS hiT 7080 17 Jun 2012

4. SDH MULTIPLEXERNOKIA SIEMENS NETWORKS

NOKIA SIEMENS NETWORKS

SURPASS HIT 7035 27 Apr 2012

Page 49: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 49Sustaining Your Future

3. Memegang prinsip untuk memastikan produk dan layanan yang dihasilkan bernilai tinggi dan mampu menciptakan manfaat yang sebesar-besarnya serta mendorong perekonomian;

4. Selalu menjaga kode etik dalam penjualan produk (penjualan langsung) dan promosi;

5. Menerapkan praktik periklanan yang beretika dengan mempertimbangkan peraturan pada kode etik periklanan di Indonesia;

6. Memastikan bahwa produk dan layanan purna jual dapat secara mudah tersedia bagi publik;

7. Mendukung penerapan prinsip-prinsip dan praktek persaingan yang sehat; dan

8. Selalu berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Menyangkut soal tarif berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP), penetapan tarif terbagi dua kategori, yaitu tarif penyediaan layanan telekomunikasi dan tarif jaringan telekomunikasi. Pemerintah melalui Menkominfo menetapkan tarif dan jumlah yang dapat ditagihkan oleh kami berdasarkan formula tarif untuk layanan telekomunikasi yang berlaku di Indonesia. Operator telekomunikasi dapat menetapkan besaran tarif. Sementara itu, penetapan tarif layanan dilakukan oleh unit bisnis berdasarkan panduan tertentu yang ditetapkan oleh Direksi. Selama tahun 2010, tidak terdapat pelanggaran terkait dampak kesehatan dan keselamatan bagi pengguna produk dan jasa, pemasaran, komunikasi, iklan, promosi, dan sponsorsip. (PR2, PR4, PR6, PR7)

Perlindungan, Kerahasiaan dan Keamanan Data Pelanggan (PA3)

Dalam perlindungan konsumen dan calon pelanggan, kami memberikan jaminan layanan melalui program STARPRO atau menjamin kualitas dan keamanan produk/layanan produk/layanan dan analisis 8 IC (Internal Capabilities), serta menjaga kode etik dalam penjualan produk (penjualan langsung) dan promosi. Kami menerapkan praktik periklanan yang beretika dengan mempertimbangkan peraturan pada kode etik periklanan di Indonesia. Kami juga memastikan bahwa produk dan layanan purnajual dapat secara mudah tersedia bagi publik, mendukung penerapan prinsip-prinsip dan praktik persaingan yang sehat, dan berorientasi pada kepuasan pelanggan. (PR8)

Pada tanggal 18 Agustus 2010 kami mendirikan pusat layanan hotline internet sehat dan aman 0800-1000-147 dalam rangka mendukung program internet sehat dan aman yang dicanangkan oleh Menkominfo. Pengelolaannya dilakukan bersama dengan Yayasan Keluarga Kreatif Indonesia (YKKI). Kami juga mendirikan speedy digital learning center kidzania bekerja sama dengan PT. Aryan Indonesia (kidzania). (PR6, PA6)

Sebagai perusahaan publik, TELKOM menjamin tidak akan membocorkan informasi data pelanggan yang kami miliki. Selama tahun 2010, kami tidak pernah menerima keluhan berkaitan dengan rahasia dan kehilangan data pelanggan. (PR3, PR8)

3. Holding the principle to ensure that the resulting products and services of high value and is able to create maximum benefit and stimulate the economy;

4. Always keep the code of ethics in product sales (direct sales) and promotion;

5. Applying ethical advertising practices by considering the rules on advertising codes in Indonesia;

6. Ensuring that products and after sales service can be easily available to the public;

7. Supports the application of the principles and practice of healthy competition, and

8. Always oriented to customer satisfaction.

Concerning the matter of rates based on Government Regulation, tariff setting is divided into two categories, namely the provision of telecommunications services tariffs and tariffs of telecommunications networks. Government through the Minister of Communication set rates and the amount that can be billed by us based on a formula tariff applicable to telecommunications services in Indonesia. Telecom operators can set the tariff. Meanwhile, the determination of cost of service performed by the business units based on certain guidelines set by the Board of Directors. In 2010, no violation reported regarding our activities of health and safety impacts of products and services, sales, comunication, advertising, promotion, and sponsorship. (PR2, PR4, PR6, PR7)

Protection, Confidentiality And Security Of Customer Data (PA3)

To protect existing and potential customers, we provides a service guarantee through the STARPRO program, which guarantees the quality and security of our products and services. We also have the 8 IC (Internal Capabilities) analysis, and provide further assurance on product sales (direct sales) and promotions through our Code of Ethics. We uphold ethical advertising practices by taking into consideration the rules set out in Indonesia’s code of advertising ethics and by ensuring that our products and after-sales services are readily available to the public. These actions support our application of the principles and practices of healthy competition as well as our customer satisfaction orientation. (PR8)

On August 18, 2010 we set up a hotline service center for a secure and healthy internet 0800-1000-147 in order to support healthy and safe internet program endorsed by the Minister of Communications and Information. We manage this service in cooperation with the Yayasan Keluarga Kreatif Indonesia (YKKI, Indonesian Creative Family Foundation). Other activities included the establishment of the Kidzania Speedy Digital Learning Center in cooperation with PT. Aryan Indonesia (Kidzania). (PR6, PA6)

As a public company, TELKOM guarantees not to disclose any information owned by TELKOM. During 2010, we never receive any complaints related customer confidentiality or loss of data. (PR3, PR8)

Page 50: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future50

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

HUBUNGAN DENGAN PEMASOKTELKOM memandang bahwa pemasok merupakan pemangku kepentingan yang sangat penting. TELKOM mengharuskan Pemasok untuk mematuhi hak-hak asasi manusia dan peraturan yang berlaku, sebagaimana tertuang dalam Kontrak Kerjasama, maka seluruh perjanjian investasi (100%) harus memenuhi klausul HAM. Sebelum pemasok diterima sebagai mitra (daftar rekanan TELKOM), dilakukan vendor evaluation system (screening) yang dilaksanakan oleh VP Supply Planning and Control. (HR1, HR2)

HAK ASASI MANUSIAKami menjunjung tinggi pelaksanaan Hak Asasi Manusia, dalam operasinya sejumlah gugatan dihadapi Telkomsel dan Indosat selama tahun 2007 dan 2008 di Pengadilan Negeri Bekasi, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Negeri Tangerang, terkait dengan kepemilikan silang Temasek Holding terdahulu atas saham Telkomsel dan Indosat, sehingga diduga telah mengakibatkan penetapan harga atas layanan telekomunikasi yang merugikan masyarakat. Penuntut lalu mencabut gugatannya di Pengadilan Negeri Bekasi. Pada tanggal 27 Januari 2010, hakim memutuskan gugatan hukum yang class action didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak dapat diterima karena penggugat menolak membuktikan kecakapan hukumnya dan dua anggota penggugat itu dianggap tidak memenuhi syarat sebagai wakil penggugat. Gugatan class action di Pengadilan Tangerang berlanjut pada tanggal 3 Mei 2010, ketika tergugat menyampaikan pembelaannya. Berdasarkan informasi Perusahaan, pada tanggal

RELATIONSHIPS WITH SUPPLIERSTELKOM assume that suppliers, including one of the most important stakeholders. TELKOM require suppliers to comply with human rights and regulations, as set forth in the Cooperation Agreement, then the entire investment agreement (100%) must meet the human rights clause. Before a supplier received as a partner (TELKOM's partner list), a vendor evaluation system (screening) is carried out by the VP of Supply Planning and Control. (HR1, HR2)

HUMAN RIGHTSWe uphold the implementation of Human Rights, in its operation A number of lawsuits faced by Telkomsel and Indosat during 2007 and 2008 in Bekasi District Court, District Court of Central Jakarta and Tangerang District Court, is associated with previous cross-ownership of Temasek Holdings on shares of Telkomsel and Indosat, that allegedly has resulted in the pricing of telecommunications services is detrimental to society. The prosecutor then pull out his complaint in the District Court of Bekasi. On January 27, 2010, the judge ruled that a class action lawsuit filed in the Central Jakarta District Court can not be accepted because the plaintiffs refused to prove his legal prowess and two members of the plaintiff was deemed ineligible as a representative plaintiff. Class action lawsuit in the Court of Tangerang go on the date of May 3, 2010, when the defendant delivered his defense. Based on information the Company, on May 24, 2010, a judge ruled that a class

Page 51: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 51Sustaining Your Future

24 Mei 2010, hakim memutuskan bahwa gugatan class action yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Tangerang tidak dapat diterima dengan alasan gugatan itu dianggap tidak serius dan penggugat gagal membuktikan kecakapan hukumnya sebagai wakil penggugat. (HR11, SO7)

Sampai dengan laporan ini dibuat, kami tidak pernah melakukan kegiatan-kegiatan yang menentang ataupun melakukan tindakan diskriminasi terhadap hak-hak asasi manusia, hal ini telah menjadi kebijakan kami seperti tertuang dalam Keputusan Direktur Nomor KR. 08/PS560/COP-B0011000/2009. (HR4, HR10)

KetenagakerjaanPara anggota satuan pengamanan telah menjalani pelatihan secara berkala tentang hak asasi manusia yang berkaitan dengan tugas mereka. Kami belum melaksanakan penapisan kontraktor berdasarkan kepatuhan kepada prinsip-prinsip HAM. Namun demikian, dalam kontrak yang kami buat dengan mereka, selalu dinyatakan keharusan untuk tunduk kepada seluruh peraturan yang berlaku di Indonesia, tidak terkecuali UU Perlindungan HAM. (HR2) Hingga Desember 2010, tidak ada laporan atas TELKOM yang melibatkan tindakan atau hal-hal lainnya yang melanggar hak asasi masyarakat setempat di mana Perusahaan melakukan kegiatannya. (HR3, HR8, HR9)

Pelatihan HAM yang kami lakukan telah kami sertakan dalam paket pelatihan Leadership Program yang telah diikuti oleh 1.040 karyawan atau sebesar 4,92% dari jumlah seluruh karyawan kami dengan jumlah mandays 6.154,5. (LA10, HR3, HR8)

Dalam perekrutan karyawan baru, kami mengacu pada Keputusan Direksi TELKOM, Nomor : 46/PS200/COP-B0011000/2009 tanggal 23 Desember 2009 tentang Sistem Rekrut, bahwa persyaratan untuk menjadi karyawan TELKOM harus berusia minimal 18 tahun dengan rasio standar gaji 3:1 dibanding dengan gaji minimum regional setempat. (EC5, HR6)

Sesuai dengan Surat Edaran Direktur HCGA No. ER 02/PS000/COP B0011000/2008 tanggal 15 Agustus 2008 tentang Karyawan TELKOM yang menjadi anggota/pengurus/fungsionaris partai politik dan/atau calon anggota legislatif, kami menyatakan melarang karyawan untuk ikut serta dalam kampanye pemilu atau menjadi pelaksana kampanye pemilu. Kami juga tidak memberikan sumbangan dan bantuan lain dalam bentuk apa pun, termasuk penggunaan sarana dan prasarana yang dimiliki untuk kegiatan pemilu. (SO6)

Kami menjunjung tinggi hak-hak asasi karyawan. Kami mendukung pembentukan serikat pekerja, yang diberi nama SEKAR. Kami menghargai hak dari para karyawan untuk mengekspresikan opini dan aspirasinya secara bebas serta bertindak secara individu atau secara kelompok melalui partisipasinya dalam serikat pekerja. Hal-hal tersebut tertuang pada mukadimah pokok

action lawsuit filed in the Tangerang District Court can not be accepted on the grounds the lawsuit was not considered serious and the plaintiff failed to prove his legal skills as a representative plaintiff. (HR11, SO7)

Until this report is made, we never conduted any activities that oppose or take any discrimination acts against human rights, it is our policy as stated in Director decree No. KR. 08/PS560/COP-B0011000/2009. (HR4, HR10)

LaborOur security force members have undergone a regular training of human rights issues relating to their duties. We have not implemented screening contractors based on adherence to the human right principles. Thus, in the contract that we made always expressed the necessity to comply with all prevailing regulations in Indonesia, including the Human Rights Act. (HR2) Until December 2010, there were no reports of TELKOM that involve action or other matters that violate the rights of local communities where the Company conducts its activities. (HR3, HR8, HR9)

We have conducted Human rights training included in our Leadership Program training package, attended by 1040 employees or 4.92% of all our employees and the number of mandays 6,154.5. (LA10, HR3, HR8)

In hiring new employees, we refer to the decision of the Directors of TELKOM, Number: 46/PS200/COP-B0011000/2009 On December 23, 2009 about Recruit System, that the employees requirements must be at least 18 years of age with stipulated standard salary ratio 3:1 to the local minimum regional salary. (EC5, HR6)

In accordance with Circular Letter No. HCGA Director. ER 02/PS000/COP B0011000/2008 dated August 15, 2008 on TELKOM employees who are members/officials/functionaries of political parties and/or legislative candidates, we declare prohibit employees to participate in the election campaign or to be an election campaign promoter. We don't give donations and other assistance in any form, including the use of facilities and infrastructure owned for election activities. (SO6)

We uphold the rights of employees. We support the establishment of trade unions, which are named Sekar. We respect the rights of employees to express their opinions and aspirations freely and to act individually or in groups through participation in trade unions. Those are stated in the 5K main preamble on the

Page 52: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future52

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

pikiran 5K dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) III antara SEKAR dan kami, selain juga sesuai dengan Konvensi ILO 87 tahun 1948 mengenai kekebasan karyawan untuk membentuk dan melindungi haknya untuk membentuk sebuah organisasi. Perjanjian tersebut disahkan Pemerintah Indonesia pada tanggal 5 Juni 1998, melalui Keputusan Presiden No. 83/1998. Kami menyediakan fasil itas, pendanaan dan ij in untuk penyelenggara SEKAR dan anggotanya untuk menjalankan kegiatan serikat selama jam kerja selama hal tersebut tidak melanggar peraturan yang berlaku (Artikel 8 dan 9 dari PKB III). (HR5)

Berbagai bentuk pelatihan dan upaya untuk mengindari praktik korupsi terus kami lakukan sepanjang kurun waktu 2010. Selain telah memiliki oleh Code of Conduct serta menerapkan tata kelola perusahaan, kami juga selalu mengirimkan karyawan untuk mengikuti seminar, pelatihan di dalam maupun luar negeri tentang kebijakan praktik anti korupsi beserta penerapannya. Pada tahun 2010 kami mengirimkan satu karyawan kami untuk mengikuti seminar Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Pengambilan Kebijakan Kerugian Negara oleh Dewan Komisaris dan Direksi BUMN serta Anak Perusahaan BUMN. (SO2, SO3)

Selama tahun 2010, Komite Audit menindaklanjuti 20 pengaduan yang memenuhi syarat dengan kategori pengaduan sebagai berikut: akuntansi dan auditing, pelanggaran peraturan, kecurangan dan/atau temuan korupsi dan kode etik. Dari 20 pengaduan yang masuk, 12 pengaduan telah di investigasi dan tidak terbukti telah terjadi tindak pidana korupsi sehingga tidak ada kerugian negara yang ditimbulkan, sementara 8 masih

Collective Labor Agreement III (CLA) between SEKAR and us, also in accordance with the 87 ILO Convention year 1948 about employees freedom to establish and protect their right to form an organization. Our government have ratified the treaty on June 5, 1998, through Presidential Decree Number 83/1998. We have provide the facilities, funding and permits for SEKAR organizers and union members to run their activities during work hours as long as it does not violate any that apply (Articles 8 and 9 of CLA III). (HR5)

We continued to implement various trainings and efforts to prevent corruption in 2010. In addition to the application of the Code of Conduct and good corporate governance, we also sent employees to take part in seminars and training both in Indonesia and abroad on anti-corruption policies and practices and its application. In 2010, we sent one employees to attend seminars Allegations of Corruption in the Policy Making causing State's Losses by the Board of Commissioners and Directors of state-owned enterprises and Subsidiaries. (SO2, SO3)

In 2010, the Audit Committee followed up 20 complaints that fulfilled the requirements in the following complaint categories: accounting and auditing; rule violations; fraud and/or suspected corruption; and Code of Ethics. Of the 20 complaints, twelve have been investigated and proven not guilty of all charges, therefore no state losses generated and eight remain in progress. We imposed

Flexi Luncurkan Ponsel dengan Konten KetenagakerjaanTELKOM Flexi melempar produk baru kepada komunitas pekerja yang diberi label Flexi SPSI. Flexi SPSI merupakan bundling Kartu Perdana Flexi dan ponsel CDMA. Flexi juga menyediakan berbagai konten menarik seputar ketenagakerjaan dalam bundling tersebut, antara lain informasi upah minimum, cara penyelasian perselisihan, Jamsosteknas, TKI, perundang-undangan dan bursa kerja. Selain itu juga tersedia Konten Siraman Rohani, Kios Novel dan Kios Musik.

Peluncuran Flexi SPSI ini menjawab kebutuhan komunikasi dan informasi komunitas pekerja di Indonesia khususnya yang tergabung dalam Serikat pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). Peluncuran Flexi SPSI dilakukan oleh Direktur Utama TELKOM Rinaldy Firmansyah didampingi oleh Executive General Manager TELKOM Flexi Triyana Mulyatsa pada Hari Kamis, 14 Januari 2010 di Aula Grand Mangku putra Hotel, Colegon, Banten. Peluncuran disaksikan oleh Ketua SPSi H Syukur Sarto, perwakilan Gubenur Banten serta lebih dari 800 anggota SPSI.

Flexi Launches A Cell Phone With Labor- Related ContentTELKOM Flexi launched a new product, Flexi SPSI, which is designed specifically for the workers community. Flexi SPSI is a bundling program comprising the Flexi Starter Pack and a CDMA cell phone with a variety of content related to the world of work, including information on the minimum wage, settlement of disputes, Jamsosteknas (social security), migrant workers, labor legislation and the job market. Additional exciting content includes Siraman Rohani (religious messages), a Novel Kiosk and a Music Kiosk.

The launch of Flexi SPSI addresses the communicating and information needs of the workers community in Indonesia, particularly those who are part of the All- Indonesia Labor Union (SPSI). Flexi SPSI was officially launched by TELKOM‘s CEO Rinaldi Firmansyah with Executive General Manager of TELKOM Flexi Triyana Mulyatsa on January 14, 2010 at the Grand Mangku Putra Hotel, Cilegon, Banten. The launch was witnessed by the Chairman of SPSI H Syukur Sarto, the representative of the Governor of Banten and more than 800 members of SPSI.

Page 53: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 53Sustaining Your Future

dalam diproses. Kami memberikan sanksi dan ganjaran hukum bagi pelanggaran yang terjadi sesuai dengan peraturan yang berlaku. (SO4, SO8)

Karyawan atau pihak ketiga dapat menyampaikan pengaduan mengenai permasalahan akuntansi dan auditing, pelanggaran peraturan, dugaan kecurangan dan/atau dugaan korupsi, dan pelanggaran kode etik langsung kepada Komisaris Utama atau kepada Ketua Komite Audit PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. melalui email, fax atau surat dengan alamat:Email : [email protected] Fax : (021 527 1800) Surat : Komite Audit PT Telkom Indonesia Tbk,

Gedung Grha Citra Caraka, Lt. 5, Jln. Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710

Pengaduan harus memenuhi syarat sebagai berikut:a. Disampaikan melalui email, fax atau surat;b. Memberikan informasi mengenai permasalahan

akuntansi dan auditing, pelanggaran peraturan, dugaan kecurangan dan/atau dugaan korupsi, dan pelanggaran kode etik; dan

c. Informasi yang dilaporkan harus didukung dengan bukti-bukti yang cukup dan dapat diandalkan sebagai data awal untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Penanganan pengaduan untuk memenuhi Peraturan Bapepam Nomor: IX.1.5 dan Sarbanes-Oxley Act of 2002 Section 301 tentang Public Company Audit Committee harus ditempatkan dalam kerangka peningkatan GCG. Karena itu, penetapan atas syarat pengaduan diperlukan untuk menjaga agar para pelapor menyampaikan pengaduan dengan penuh rasa tanggung jawab dan bukan bersifat fitnah yang dapat mencemarkan nama baik atau reputasi seseorang. (SO4)

Sebagai bagian dari entity level control, sejak tahun 2006 kami telah menerapkan kebijakan terkait whistleblowing yang dirancang untuk menerima, menelaah, dan menindaklanjuti pengaduan dari karyawan dan dari pihak ketiga dengan tetap menjaga kerahasiaan pelapor. Penerapan kebijakan terkait whistleblowing yang dikelola oleh Komite Audit ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris dan diratifikasi dengan Keputusan Direksi. (SO7)

Kesejahteraan KaryawanA ra h p e n g e m b a n g a n ko m p e te n s i ka r yawa n dirancang sejalan dengan kompetensi model kami, yaitu: pengembangan budaya. Pengembangan kompetensi dititikberatkan pada internalisasi dan penguatan nilai-nilai inti perusahaan, sebagai basis pembentukan budaya. Role Development , atau pengembangan kemampuan peran, dititikberatkan pada pengembangan kua l i tas i nd iv idu yang dibutuhkan oleh setiap kategori peran yang dipilih atau didefinisikan. Job Related Capability Development, yaitu pengembangan kemampuan sesuai tuntutan pekerjaan, dititikberatkan pada peningkatan dan atau pemenuhan kebutuhan pengetahuan dan keterampilan sesuai yang dipersyaratkan pekerjaan. (HR3, LA11)

legal sanctions and punishment for any violations that occur in accordance with regulations applied. (SO4, SO8)

Employees or third parties may report complaints concerning accounting and auditing issues, rule violations, fraud and/or suspected corruption and code of ethics violations directly to the President Commissioner or to the Chair of the Audit Committee of PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk via email, fax or mail, addressed to:Email : [email protected] : 021 527 1800Mail : Audit Committee, PT Telkom Indonesia Tbk.,

Gedung Grha Citra Caraka, 5th Floor, Jln. Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710

Complaints must fulfill the following conditions:a. Submitted by email, fax or mail;b. Provide information accounting and auditing issues,

rule violations, fraud and/or corruption suspected and code of ethics violations; and

c. Information reported must supported by adequate and reliable evidence as initial data for further investigation.

The handling of complaints to comply with Bapepam Rule No.: IX.1.5 and SOA Section 301 regarding Public Company Audit Committees must be stated within the framework of good corporate governance. Setting conditions for complaints is therefore necessary to ensure that complaints are made responsibly and are not slanderous which capable of damaging individual’s good name or reputation. (SO4)

As part of our entity level controls, since 2006 we had apply a whistleblower program which is designed to accept, evaluate and follow up complaints from employees and third parties by maintaining the anonymity of the reporter. The whistleblower program is managed by the Audit Committee and stipulated in a Decree of the Board of Commissioners, which was ratified by a Decree of the Board of Directors. (SO7)

Employee WelfareWe have taken steps to ensure that the direction of employee competency development is in line with our competency model: Culture Development, in which competency development emphasizes the internalization and strengthening of the Company’s core values as the foundation for the corporate culture; Role Development, in which competency development is focused on developing the personal qualities needed by each of the defined role categories; and Job Related Capability Development, in which competency development is focused on improving and/or fulfilling the expertise and jobdesk knowledge. (HR3, LA11)

Page 54: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future54

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Khusus bagi karyawan yang dikategorikan sebagai talent, selain mendapatkan pengembangan kompetensi yang sifatnya standar seperti karyawan lainnya, juga mendapatkan pengembangan khusus untuk mempersiapkan mereka menduduki posisi-posisi kunci. Program-program pengembangan kompetensi untuk seluruh pekerja dituangkan dalam Individual Development Program (IDP) yang disusun bersama antara atasan langsung dengan pekerja yang bersangkutan.

Pengembangan dan pengelolaan sumberdaya manusia dilakukan berdasarkan strategi human capital yang ditetapkan dalam Master Plan Human Capital 2009 – 2013. Master Plan tersebut diperbaharui setiap tahun sejalan dengan perubahan strategi perusahaan yang dinyatakan dalam Corporate Strategic Scenario.

Profil Karyawan (LA1, LA13)

Komposisi karyawan berdasarkan tingkat pendidikan untuk tahun 2010 masih didominasi oleh karyawan berpendidikan SLTA sebesar 31,2%, diikuti oleh karyawan berpendidikan S1 sebesar 30,5%. Berikutnya adalah karyawan dengan pendidikan diploma D1 hingga D3 sebesar 25,7%, S2 dan S3 sebesar 7,5%, SLTP sebesar 4% dan sekitar 1% karyawan berpendidikan SD. (LA1, LA13)

Employees categorized as ‘talent’ are entitled not only to the standard competency development training but are also included in special development programs to prepare them to take up key positions in the Company. These spec ia l competency development programs are art iculated in the Individual Development Program (IDP) drawn up by the or supervisor and the talent concerned.

Our Human Capital Master Plan 2009–2013 guides the development and management of our human resources. The Master Plan is updated every year to accommodate changes in the corporate strategy, as set out in the Corporate Strategic Scenario.

Employees Profile (LA1, LA13)

In 2010, the workforce was sti l l dominated by employees with a high school education, who accounted for 31.2%, closely followed by university graduates at 30.5%. Employees educated to diploma level (D1, D2 or D3) accounted for 25.7% of the workforce while 7.5% had masters or doctoral degrees. A total of 4% had completed their education to junior high school level and around 1% had only received a primary school education. (LA1, LA13)

Turn Over (LA2)

DeskripsiDescription

AlasanReasons

Total

Masuk (ke TELKOM)In (to TELKOM)

Penerimaan Karyawan BaruNew Employees Recruitmen

127

Pengangkatan kembali-CLTPAppointment re-CLTP

2

In Total 129

Keluar (dari TELKOM)Out (from TELKOM)

Atas Permintaan SendiriSelf Request

17

Hukuman DisiplinDisciplinary punishment

1

Menikah dengan karyawanMarried to another employees

2

Meninggal DuniaPass Away

256

Pengambilan CLTPDecision CLTP

2

Pensiun NormalRetirement

728

Pensiun UzurRetirement Elderly

1

Pensiun DiniEarly retirement

1.336

TewasKilled

2

Out Total 2.145

GenderLevel Pria

MaleWanitaFemale

Total

Manajemen SeniorSenior management

137 13 150

Manajemen MadyaMiddle management

2.285 184 2.469

PengawasSupervisors

8.030 1.574 9.604

LainnyaOthers

7.059 1.856 8.915

Total 17.511 3.627 21.138

CUTI KARYAWAN (LA15)

Employees Parental LeaveDeskripsi

Description PRIAMale

WANITAFemale

Total

Alasan Penting Important Reason

3.005 1.254 4.259

Bersalin Maternity

- 186 186

Besar Large

3.97 1.162 5.132

CLTP 1 - 1

HaidMenstruation

103 103

PendidikanEducation

1 - 1

SakitIllness

136.4 87.466 223.866

Total 145.375 378.882 524.257

Page 55: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 55Sustaining Your Future

Tingkat Pendidikan KaryawanEmployee Education Level

Tingkat PendidikanEducation Level

2009 2010

Total % Total %

Pra Kuliah Pre College 8.751 37,80 7.635 36,10

Lulusan Diploma Diploma Degree 6.086 26,30 5.391 25,50

Lulusan Universitas University Graduate 6.733 29,10 6.487 30,70

Pasca Sarjana Post Graduate 1.584 6,80 1.625 7,70

Total 23.154 100,00 21.138 100,00

Tabel Kelompok UsiaAge Groups

Kelompok UsiaAge Groups

2009 2010

Total % Total %

<30 974 4,20 978 4,60

31 -45 8.470 36,60 6.360 30,10

>45 13.710 59,20 13.800 65,30

Total 23.154 100,00 21.138 100,00

Education And TrainingEducation and training for employees in 2010 was focused on meeting the Company’s two primary needs: 1) shifting competencies, which is aimed at preparing the new competencies needed in connection with the change in the business portfolio, which calls for a shift from TDM-based telecommunications competencies to IP-based competencies and IME (Information, Media Edutainment) competencies; and 2) Developing Competencies, which is aimed at developing competencies to support changes in the business portfolio that have a direct or indirect impact on the business strategy. (HR3)

In 2010, we provide competency development programs attended by 46,312 participants for the Shifting Competencies and Developing Competencies program. Shifting Competencies program consists of four courses as follows: the Telecommunication Program attended by 12,337 participants, the Information program attended by the 4,700 participants, the Media program attended by 275 participants, as well as the edutainment programs attended by 175 participants, both at home and abroad. (LA10)

We respond the future business challenges by continue to enhancing the quality of our human resources through a consistent strategic and directed recruitment program with the Company’s business targets, based on the value of Key Performance Index and competencies that conducted each year to all employees. This program has been developed by the Assessment Service Center and the Talent Pool. Recruitment program was conducted in accordance to non-discriminatory and open principle. With a non-discriminatory nature, the treatment

Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan pelatihan karyawan tahun 2010 difokuskan kepada dua kebutuhan utama, yaitu 1) Shifting competency, dilakukan untuk menyiapkan kompetensi karyawan terhadap kebutuhan kompetensi baru sesuai dengan perubahan portofolio bisnis yang meminta perubahan dari kompetensi telekomunikasi TDM-based ke kompetensi IP-Based dan kompetensi IME (Information, Media, Edutainment) dan developing competency; dan 2) Developing competencies dilakukan untuk menyiapkan kompetensi-kompetensi pendukung guna menopang kebutuhan transformasi porotfolio bisnis perusahan baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung terkait dengan strategi bisnis. (HR3)

Pada tahun 2010, kami menyediakan program pengembangan kompetensi yang diikuti oleh 46.312 peserta untuk program Shift ing Competencies dan Developing Competencies . Program Shifting Competencies terdiri dari empat program sebagai berikut: Program Telecommunication diikuti oleh 12.337 peserta, program Information diikuti oleh 4.700 peserta, program Media diikuti oleh 275 peserta, serta program Edutainment diikuti oleh 175 peserta, baik di dalam maupun luar negeri. (LA10)

Kami berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM untuk menghadapi tantangan b isn is d i masa mendatang melalui program perekrutan karyawan yang strategis dan terarah sesuai target bisnis Perusahaan yang dikembangkan oleh Assessment Service Center dan Talent Pool, berdasarkan nilai kinerja individu (performansi) dan kompetensi yang dilaksanakan setiap tahun kepada seluruh karyawan. Program rekrutmen sendiri dilakukan sesuai dengan asas non-diskriminatif dan terbuka. Dengan sifat non-diskriminatif, maka perlakukan terhadap karyawan lokal—yang berasal dari daerah di mana TELKOM

Page 56: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future56

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

beroperasi—tidaklah berbeda dengan karyawan yang tidak berasal dari tempat tersebut. Sebagai warga negara, seluruh karyawan mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang di manapun kami beroperasi di Indonesia. (EC7, LA12)

Kami memahami bahwa salah satu upaya memastikan karyawan berkinerja tinggi adalah melalui penyediaan fasilitas yang memudahkan karyawan dalam bekerja. Jalur komunikasi juga selalu dijaga untuk memudahkan perusahaan mengomunikasikan kebijakan dan arah bisnis perusahaan. Kami menyediakan laman Human Capital & General Affairs untuk memfasilitasi komunikasi antara pembuat kebijakan, pengelola SDM dan karyawan. Laman ini memberi akses kepada karyawan untuk mempelajari kebijakan serta melakukan tanya jawab seputar permasalahan SDM.

Untuk memastikan bahwa hal-hal dan masalah terkait dengan karyawan dapat ditangani dan dikomunikasikan secara efektif, kami mengembangkan dan meningkatkan Media Employee Relations dan Human Resources Care Center (“HRCC”) sejak Oktober 2007. Fasilitas lain bagi optimalisasi komunikasi internal kami adalah melalui penyediaan berbagai aplikasi TI, seperti proses otomatisasi bisnis perusahaan baik berupa nota dinas elektronik, virtual meeting, shared files, online surveys, dan intranet (LA5)

Pada tahun 2010, alokasi dana untuk pelaksanaan pelatihan dan pendidikan sebesar Rp115,9 miliar, atau rata-rata sebesar Rp2,5 juta per peserta, berdasarkan jumlah karyawan yang menjalani pelatihan di tahun 2010, yang mencapai total 46.312 peserta dari total tenaga kerja Perusahaan sebesar 21.138 karyawan.

RemunerasiKami tidak melakukan diskriminasi dalam hal pemberian kompensasi bagi Karyawan laki-laki dan wanita seperti gaji pokok, bonus dan gaji terkait dengan tunjangan termasuk program pensiun dan program pelayanan kesehatan pascakerja, tunjangan kesehatan untuk mereka sendiri dan beberapa anggota keluarga intinya, bantuan perumahan dan tunjangan tertentu lainnya, termasuk yang terkait dengan kinerja unit. Bonus tahun 2010 diberikan kepada seluruh karyawan setelah selesainya audit laporan keuangan tahun 2010. Besarnya bonus ditentukan dan disetujui pada RUPS 2010 sebelum dibagikan kepada seluruh karyawan sesuai tingkat posisi masing-masing. Untuk menjaga agar remunerasi tetap kompetitif, kami secara periodik melakukan salary survey baik untuk tingkat manajemen puncak ataupun karyawan. Kami merupakan anggota tetap kelompok perusahaan yang mengikuti pergerakan gaji sesuai dengan harga pasar (4.5, LA3, LA14, EC1, EC2, EC3, EC5)

between the local employees -who originate from areas where we operates- and the migrant employees will have no differentiation. All employee have the same opportunity to develop themselves as in all over of our operation in Indonesia. (EC7, LA12)

We recognize that to ensure great performance, our employees must be provided by facilities that make them easier to do their work. Open channels of communication are always maintained to facilitate the flow of information on corporate policy and the direction of the business. One such channel is a site developed specifically for Human Capital & General Affairs, which allows all employees to access and information related to corporate policy and ask questions about HR issues.

Since October 2007 we have develop and established Media Employee Relations and Human Resources Care Center (“HRCC”) to ensure an effective internal communication with our employees. Other facilities designed to optimize internal communication conducted by providing various IT applications, such as business automation processes in the form of electronic memos, virtual meetings, shared files, online surveys, and the intranet. (LA5)

We have allocated a total of Rp115.9 billion for HR education and training programs in 2010, or an average of Rp2.5 million per employee. This is based on the number of training participants in 2010, which 46.213 participants out of the Company’s entire workforce of 21,138 employees.

RemunerationWe do not discriminate in terms of compensation for employees of men and women such as basic salary, bonus and salary-related benefits including pension plan and program bonuses and allowances including pension program and retirement health program, health benefits for themselves and core family members, housing assistance and certain other allowances, including those related to the performance of their unit. In 2010 bonuses were awarded to all employees once the 2010 financial statements had been audited. The amount of the bonus was determined and approved by the 2010 GMS before being distributed to employees in accordance with their positions. In order to maintain a competitive remuneration levels, we conduct periodic salary surveys for both management and employee levels. We are a permanent member of companies group that set back our salary movements in line with market prices (4.5, LA3,

LA14, EC1, EC2, EC3, EC5)

Page 57: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 57Sustaining Your Future

Sesuai KEP-100/MBU/2002 tentang peni la ian tingkat kesehatan BUMN, TELKOM yang termasuk BUMN infrastruktur dinilai kinerjanya dalam 3 aspek: keuangan (bobot 50); operasional (bobot 35); dan administrasi (bobot 15). Tantiem Direksi dipengaruhi oleh pencapaian kinerja sosial dan lingkungan yang memiliki bobot 6% dalam penilaian kinerja di aspek administrasi yaitu kinerja efektivitas penyaluran dana kemitraan 3% dan tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman 3%. (4.5, 4.10)

Pensiun dan Manfaat Pensiun (EC3, LA3)

Usia pensiun untuk seluruh karyawan TELKOM adalah 56 tahun. TELKOM mensponsori dua program pensiun; (i) manfaat pasti diperuntukkan untuk karyawan tetap yang direkrut sebelum tanggal 1 Juli 2002 dan (ii) program pensiun iuran pasti untuk semua pegawai tetap lainnya.

Program Pensiun Manfaat Pasti Besarnya pensiun untuk program pensiun manfaat pasti didasarkan atas masa kerja, tingkat gaji pada saat pensiun dan dapat dialihkan kepada tanggungan jika karyawan tersebut meninggal. Sumber utama dana pensiun adalah iuran dari karyawan dan perusahaan. Karyawan yang berpartisipasi dalam program berkontribusi sebesar 18% dari gaji pokok (sebelum bulan Maret 2003, tingkat kontribusi karyawan adalah sebesar 8,4%) dan TELKOM memberikan kontribusi sisanya dari jumlah yang diperlukan untuk mendanai program. Dalam program pensiun manfaat pasti, manfaat pensiun minimum untuk pensiunan sekitar Rp425.000 per bulan.

Program Pensiun Iuran PastiProgram Pensiun Iuran Pasti disediakan untuk karyawan tetap yang direkrut pada atau setelah tanggal 1 Juli 2002. Karyawan mempunyai pilihan di antara berbagai yayasan dana pensiun yang diakui dalam program ini. Kontribusi tahunan Perusahaan untuk Program Pensiun Iuran Pasti ditetapkan berdasarkan persentase tertentu dari gaji peserta. Karyawan yang telah memenuhi masa jabatan tertentu berhak menerima penghargaan sejumlah uang yang dibayarkan pada saat karyawan tersebut mengakhiri masa jabatan atau pada saat pensiun.

TELKOM juga menyediakan manfaat kesehatan pasca pensiun untuk seluruh karyawan yang pensiun, termasuk istri atau suami dan anak mereka. Ada dua jenis pendanaan untuk manfaat kesehatan pasca pensiun: (i) untuk karyawan yang dipekerjakan sebelum tanggal 1 Nopember 1995 dan telah 20 tahun bekerja, manfaat tersebut didanai oleh Yayasan Kesehatan TELKOM (“Yakes”); (ii) untuk semua karyawan tetap lainnya, sejak Agustus tahun 2008 manfaat tersebut akan diberikan dalam bentuk tunjangan asuransi oleh TELKOM.

In accordance KEP-100/MBU/2002 about the rating of SOEs, TELKOM as infrastructure's state owned enterprises was rated its performance in three aspects: financial (weight 50); operations (weight 35); and administration (weight 15). Directors' tantiem influenced by the achievement of social and environmental performance has a weight of 6% in the assessment of performance in the administrative aspects of the performance of the effectiveness of partnership funds 3% and the collectibility of the loan repayment rate of 3%. (4.5, 4.10)

PENSION AND PENSION BENEFITS (EC3, LA3)

Our mandatory retirement age is 56. We sponsor two pension plans: (i) a defined benefit pension plan for permanent employees hired prior to July 1, 2002 and (ii) a defined contribution pension plan for all other permanent employees.

Defined Benefit Pension PlanThe amount of the pension entitlement under the defined benefit pension plan is based on the employee’s length of tenure and salary level upon retirement and is transferable to dependents upon the demise of the employee. The main sources for the pension fund are the contributions of us and our employees. The participating employees contribute 18% of basic salary (prior to March 2003 the employee contribution rate was 8.4%) and we contribute the remaining amount required to fund the plan. Under the defined benefit pension plan, the minimum pension benefit for retired employees is approximately Rp425,000 per month.

Defined Contribution Pension PlanThe defined contribution pension plan is available to employees hired with permanent status on or after July 1, 2002. Employees have a choice of several recognized pension fund institutions under the plan. Our annual contribution to the defined contribution pension plan is determined based on a certain percentage of the participants’ salaries. Employees who complete a requisite numbers of years of service are entitled to receive cash awards at the time of their termination.

We also provide post-retirement healthcare benefits for all retired employees, including their immediate family. There are two types of funding for post-retirement healthcare benefits: (i) for employees hired before November 1, 1995 who have completed at least 20 years of service, such benefits are funded by the TELKOM Healthcare Foundation (Yakes); (ii) for all other employees, since August 2008, such benefits are granted in the form of an insurance allowance by us.

Page 58: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future58

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

A Fair Collective Labor AgreementOn August 24, 2010, TELKOM’s management and the Employees’ Union (Sekar) renewed the Collective Labor Agreement (CLA) III, which expired on July 16, 2009, by signing a new agreement. This is set out in CLA IV, which will be effective until 2012. Each party is expected to perform their tasks and responsibilities as stated in the agreement. Up to December 31, 2010, SEKAR has 20,112 members or 95.1% of all TELKOM’s employees.

Safety, Health and Security at Work (K3)Since 2009 K3 management remains focused on the handling of zero accident. K3 assessment is conducted every year. About 46 of our 420 business units have received the zero accident 2010 award at the Health and Safety award on May 27, 2010. Overall we received Zero Accident and Golden Flag certification in 2010 from the Ministry of Labor of the Republic of Indonesia which supervised by the local Labor Office. (IO3)

The K3 program aimed to ensure the safety and health of our employees and others doing their activities in our operating environment and to protect production source, production processes, production equipment and working environment. All of our K3's policies were set in order to achieve the level nil of occupational injuries (zero accident standard). Our K3 management conducted under the provisions of employment rules and the local Labor Office through the supervision of the Ministry of Labor of the Republic of Indonesia, undertaken by the Security and Safety unit by 276 employees, or 1.3% of total employees. (LA6) As one application of K3's rule, we also set the employees' overtime hours maximum 60 hours per month as stated in CLA IV Article 14. (HR7)

Perjanjian Kerja Bersama yang AdilPada tanggal 24 Agustus 2010, Kami dan Sekar telah memperbaharui PKB III yang telah berakhir masa berlakunya pada tanggal 16 Juli 2009 dengan kesepakatan yang dituangkan dalam PKB IV dengan masa berlaku sampai dengan tahun 2012 dan diharapkan masing-masing pihak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk mengelola perusahaan sesuai dengan yang digariskan. Hingga 31 Desember 2010, SEKAR memiliki anggota sebanyak 20.112, atau 95,1% dari seluruh karyawan TELKOM.

Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan Lingkungan Kerja (K3) Sejak 2009 pengelolaan K3 tetap fokus pada penanganan zero accident. Penilaian K3 ini dilakukan setiap tahun. Sebanyak 46 dari 420 unit bisnis kami menerima penghargaan zero accident 2010 pada acara penghargaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada 27 Mei 2010. Secara keseluruhan kami menerima sertifikasi Zero Accident dan Golden Flag pada 2010, dari Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia yang diawasi oleh Dinas Tenaga Kerja setempat. (IO3)

Program K3 ditujukan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja karyawan maupun orang lain yang beraktivitas di lingkungan operasi kami dan untuk pengamanan terhadap sumber produksi, proses produksi, alat produksi dan lingkungan kerja. Kami menetapkan seluruh kebijakan K3 dengan tujuan untuk mencapai tingkat kecelakaan kerja nihil (zero accident standard). Pengelolaan K3 dilakukan berdasarkan ketentuan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat melalui Pengawasan oleh Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia, yang dilaksanakan oleh unit Security and Safety dengan jumlah karyawan 276 orang, atau sebesar 1,3% dari jumlah karyawan kami. (LA6) Selain itu sebagai salah satu penerapan aturan K3, kami juga menetapkan bahwa jumlah jam lembur bagi karyawan adalah maksimal 60 jam per bulan dalam PKB IV Pasal 14. (HR7)

9 Desember 2004PKB II

3 Juni 2002PKB I

1 Maret 2000SEKAR

23 Agustus 2010PKB IV

17 Juli 2007PKB III

Page 59: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 59Sustaining Your Future

Pada tahun 2010, survei K3 diselenggarakan bersamaan dengan survei pendapat karyawan (TELKOM‘s Employee Opinion Survey atau “TEOS”). Survei K3 tersebut merupakan survei pertama yang dilakukan untuk mengetahui apakah lingkungan kerja karyawan sudah memenuhi kriteria yang ditentukan. Hasil survei K3 dalam TEOS tahun 2010 diperoleh tingkat kepuasan (Employee Satisfaction Index atau “ESI”) sebesar 79,1%, dengan demikian terdapat peningkatan sebesar 1,3%.

Keberhasilan kami dalam pengelolaan K3 tercermin dengan di terimanya penghargaan Zero Accident dan Golden Flag Award. Pencapaian Zero Accident dan Golden Flag tahun 2010 tersebut menggambarkan peningkatan kesadaran karyawan dan para pemimpin senior akan pentingnya pencegahan kerugian akibat kondisi dan lingkungan yang tidak aman. (LA7)

Sebagaimana telah diatur dalam PKB IV pasal 35, "TELKOM wajib menyelenggarakan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai perundang-undangan yang berlaku.", kami juga memberikan layanan kesehatan bagi karyawan melalui Yayasan Kesehatan (“Yakes”) TELKOM dan seluruh informasi mengenai sosialisasi, pendidikan, pelatihan, konseling, program pencegahan dan pengendalian resiko tentang penyakit berbahaya/ serius bagi karyawan dan keluarganya dapat diakses melalui website www.yakestelkom.or.id. (LA8, LA9)

In 2010, the K3 survey held in conjunction with the employee opinion surveys (TELKOM's Employee Opinion Survey or "TEOS"). The K3 survey is the first survey conducted to determine whether the employees working environment already meet the specified criteria. In 2010, the K3 survey results in TEOS obtained the satisfaction rates (Employee Satisfaction Index or "ESI") amount is 79.1%, increase 1.3% from last year.

Our success in the K3 management is reflected with the receipt of the Golden Flag award and the Zero Accident Award. Our achievement of Zero Accident and Golden flag in 2010 reflects the increased of our employees and senior leaders awareness due to the importance of loss prevention conditions and unsafe environment. (LA7)

As stated on the CLA IV section 35, "TELKOM shall hold appropriate safety and health laws and regulations.", we have provides health services for employees through our Health Foundation ("Yakes") and all information about the socialization, education, training, counseling, prevention programs and risk management of dangerous diseases/serious for employees and their families can be accessed through the website www.yakestelkom.or. id. (LA8, LA9)

Page 60: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future60

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

COMMUNITYContribution To The Community (PA2)

The Fulfillment of corporate social responsibility (CSR) has always been more than just a realization of the Company’s commitment to complying with the mandate of Law No. 19 year 2003 regarding SOEs and Decree of the Minister of SOEs No. KEP-236/MBU/2003 dated June 17, 2003 regarding State-Owned Enterprise Partnership Programs with Small Enterprises and Community development Programs. Through CSR, TELKOM is demonstrating its own awareness as a business entity operating in Indonesia.

Our implementation of corporate social responsibility represents our efforts to manage the adverse impacts of the Company’s operations and, at the same time, our contribution to developing and empowering the people of Indonesia. On the one hand, we aim to be able to contribute to social and economic growth both locally and nationally through our application of the Developing a Smart Indonesia concept. This concept is realized through three groups of activities, which are related to Internet Access, Indigo Creative and Philanthropy. (EC6,

EC8, SO1)

Bagimu Guru Ku PersembahkanThe company tried to co-create a generation through the "Bagimu Guru Ku Persembahkan" program. The program has been running for 4 years as one of our efforts in building and creating a quality education. Building a quality education is a noble duty of a teacher, that hope was placed on the shoulders of educators. A teacher should be able to provide inspiration to both the students and others in their environment. "Bagimu Guru Ku Persembahkan" is a form of our fundamental awareness to education. The three objectives of the "Bagimu Guru Ku Persembahkan" program, namely:a. Provide new knowledge to the teachers, who are

expected to impact both for the improvement of education in Indonesia;

b. Expand the training area in the secondary spread of city; and

c. Maximizing community of teachers who have attended training.

During 2010, this program has reached 445 participants. Training conducted in seven places: Bekasi, Kuningan, Klaten, Bandung, Kebumen, Serang and Kudus, interactively packed so that teachers can perform direct questioning with the donor material.

Indonesian Digital Community (Indigo)Indigo is a program to foster digital creativity through collaboration with various communities. The development of creative industries is part of our long term strategy

KOMUNITASKontribusi bagi Komunitas (PA2)

Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) selama ini tidak hanya dilaksanakan untuk memenuhi amanat Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN dan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-236/MBU/2003 tertanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, namun juga merupakan satu bentuk kesadaran tersendiri dari Perusahaan sebagai sebuah entitas bisnis yang beroperasi di Indonesia.

Pelaksanaan tanggung jawab sosial merupakan wujud upaya kami mengelola dampak negatif operasi perusahaan, selain upaya mengelola dampak positif dalam pengembangan maupun pemberdayaan kapasitas masyarakat Indonesia. Tujuan kami, agar para penerima manfaatnya mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosia l di wilayah mereka sendiri maupun ekonomi nasional secara keseluruhan. Sementara dalam strategi penyelenggaran aktivitasnya, tanggung jawab sosia berdasarkan pada konsep 'Membangun Indonesia Cerdas' yang secara nyata diwujudkan dalam tiga konsep kegiatan, yaitu terkait dengan akses internet, Indigo Creative dan Philanthropy. (EC6, EC8, SO1)

Bagimu Guru Ku PersembahkanPerusahaan berusaha turut menciptakan generasi melalui program “Bagimu Guru Ku Persembahkan”. Program yang telah berjalan selama 4 tahun ini merupakan salah satu upaya kami dalam membangun dan menciptakan dunia pendidikan yang bermutu. Membangun pendidikan yang bermutu merupakan tugas mulia seorang guru, harapan itu ditaruh di pundak para pendidik. Seorang guru harus bisa memberikan inspirasi baik kepada murid dan lainnya di dalam lingkungan mereka. “Bagimu Guru Ku Persembahkan” adalah wujud kepedulian kami yang bersifat mendasar terhadap dunia pendidikan. Adapun tiga tujuan dari program “Bagimu Guru Ku Persembahkan”, yaitu: a. Memberikan pengetahuan baru kepada para guru,

yang diharapkan akan berdampak baik untuk peningkatan pendidikan di Indonesia;

b. Memperluas penyebaran area pelatihan di secondary city; dan

c. Memaksimalkan komunitas guru yang sudah mengikuti pelatihan.

Selama tahun 2010 program ini telah menjangkau 445 peserta. Pelatihan dilaksanakan di 7 tempat: Bekasi, Kuningan, Klaten, Bandung, Kebumen, Serang dan Kudus, yang dikemas secara interaktif dengan bertujuan agar para guru dapat melakukan tanya jawab langsung dengan pemberi materi.

Komunitas Digital Indonesia (Indigo)Indigo adalah program untuk menumbuhkan kreativitas digital melalui kerjasama dengan berbagai komunitas. Pengembangan industri kreatif adalah bagian dari

Page 61: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 61Sustaining Your Future

strategi jangka panjang kami untuk membangun dan mendinamiskan ekosistem industri komunikasi digital infrastruktur, layanan, aplikasi, dan konten. Prakarsa strategis Indigo diluncurkan pada tahun 2007 sebagai fasilitas bagi komunitas kreatif Indonesia yang memanfaatkan teknologi digital untuk membangun industri sehat yang akan meningkatkan ekonomi bangsa.

Melalui program Indigo, kami ingin memposisikan diri sebagai penyedia sarana dan fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri kreatif, sehingga dapat bersama-sama menumbuhkan pasar bagi karya kreatif digital di Indonesia.

Indigo AwardsKami menggelar Indigo Award sebagai sebuah acara tahunan yang ditujukan sebagai apresiasi bagi industri musik digital anak negeri yang dinilai berhasil dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Acara puncak penghargaan Indigo Awards 2010 diselenggarakan pada 8 Desember 2010 di Jakarta Convention Centre, Jakarta.

Tema Indigo Awards tahun 2010 adalah “Ketika Kreasi Bersimfoni”. Melalui kegiatan ini kami ingin menunjukkan kepedulian kami dalam mengapresiasi karya anak negeri dengan memperhatikan Intellectual Property Right (IPR) atau Hak Kekayaan Intelektual, yang dalam media digital dapat dilindungi dengan teknologi Digital Right Mechanism (DRM).

Indigo Music Awards diberikan kepada para individu di industri musik Indonesia yang berperan dalam menggerakkan tumbuhnya bisnis digital dalam negeri. Penjurian dilakukan dengan melihat apresiasi masyarakat melalui penggunaan Ring Back Tone (“RBT”) dan full track download, kualitas karya musik, serta popularitas airplay di media TV maupun radio. Penilaian dari dewan juri ini kemudian menempatkan nomine di berbagai kategori musik yang akan dipilih melalui SMS oleh masyarakat. Selanjutnya tim juri akan memilih 18 karya terbaik yang terbagi dalam berbagai kategori musik.

Highlight Pengelolaan Sosial TELKOM (EC1)

• Program pembangunan pusat pelat ihan Internet yang disebut Broadband Learning Center (“BLC”) di pulau-pulau terluar Indonesia, seperti Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur;

• Program Education for Tomorrow (“E4T”) memberikan pendidikan teknologi informasi kepada ratusan ribu pelajar di seluruh Indonesia;

• Selama tahun 2010 TELKOM telah menyalurkan bantuan melalui Program Kemitraan dengan jumlah dana sebesar Rp283,8 miliar di seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah mitra binaan sebanyak 9.918 mitra: dan

• Jumlah dana yang telah disalurkan kami melalui Program Bina Lingkungan sebesar Rp27,4 miliar untuk 1.444 objek bantuan.

to build and create a dynamic ecosystem of digital communications infrastructure industry, services, applications, and content. Indigo's strategic initiative launched in 2007 as a facility for the creative community of Indonesia that utilizes digital technology to build a healthy industry that will improve the nation's economy.

Through Indigo, we set our position as infrastructure and facilities provider for the creative industries utilization, so together we can grow the market for creative work digital in Indonesia.

Indigo AwardsIndigo Award held as an annual event aimed as our appreciation for the achievemnet of talented musician in digital music industry and able to provide benefits for society and the environment. Top event Indigo Awards 2010 held on December 8, 2010 at the Jakarta Convention Centre, Jakarta.

The theme of Indigo Awards in 2010 was "Ketika Kreasi Bersimfoni". Through these activities we want to show our concern in appreciating the achievemnet of talented musician in digital music industry with attention Intellectual Property Right (IPR), which in digital media technology can be protected with Digital Rights Mechanism (DRM).

Indigo Music Awards are given to individuals in Indonesia's music industry that plays a role in driving the growth of digital businesses in the country. Penjurian done by looking at the appreciation of society through the use of Ring Back Tone ("RBT") and full track download, quality piece of music, as well as the popularity of airplay on radio and TV media. Assessment of jury nominee is then placed in various categories of music that will be selected through SMS by the community. Furthermore, the jury will select the 18 best works are divided into various categories of music.

TELKOM's Highlights of Social Management (EC1)

• Internet development training center program which is called Broadband Internet Learning Center ("BLC") on the outer islands of Indonesia, such as Pulau Sebatik, Nunukan Region, East Kalimantan;

• Education for Tomorrow Program ("E4T") provides information technology education to hundreds of thousands of students throughout Indonesia;

• During 2010, TELKOM has disbursed Rp283.8 billion through the Partnership Program in all provinces in Indonesia with total trained partners of 9.918; and

• We have disbursed of Rp27.4 billion for 1,444 object through the Community Development Program.

Page 62: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future62

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Total dana yang disalurkan TELKOM melalui

Program Bina Lingkungan di

tahun 2010.

27,4miliarRp

Indigo Fellowship 2010Setelah sukses menggelar kompetisi Indigo Fellowship yang pertama pada tahun 2009, kami kembali menggelar program Indigo Fellowship 2010 yang diresmikan oleh Direktur IT & Supply TELKOM, Indra Utoyo pada 26 Mei 2010. Tingginya apresiasi insan kreatif digital Indonesia pada Program Indigo Fellowship ini dapat kita lihat dari meningkatnya jumlah peserta maupun kualitas karya yang diikutsertakan dari tahun lalu.

Para pemenang Indigo Fellowship 2010 diumumkan pada tanggal 8 Desember 2010 dalam acara Indigo Awards 2010, sekaligus merayakan HUT TELKOM yang ke 154. Selain penghargaan Indigo Fellowship 2010, disampaikan penghargaan TESCA (TELKOM Smart Campus Awards), serta penyerahan anugerah kepada insan musik yang berprestasi.

Program Indigo Fellowship bertujuan mendukung pengembangan digitalpreneur yang akan menumbuhkan industri kreatif nasional melalui diseminasi, seleksi, dan inkubasi pada berbagai tingkatan awal bisnis, sekaligus memastikan terjadinya kaitan dan kesesuaian dalam kerangka kerja pertumbuhan industri kreatif ICT, yang diharapkan akan dapat bersinergi menjadi bisnis kreatif yang memajukan ekonomi bangsa. Tema yang diusung dalam program Indigo Fellowship 2010 adalah ”Digitalpreneur for National Character Building”.

Melalui program Indigo Fellowship, diharapkan akan lahir para pemain baru dalam bisnis kreatif digital, yang kemudian dapat tumbuh berkembang lebih cemerlang. Program ini menggabungkan pengembangan ide kreatifdengan pengembangan karya kreatif. Kategori Kompetisi Indigo Fellowship 2010 karya kreatif terdiri dari:1. Consumer Content & Application, adalah karya digital

baik berupa konten atau aplikasi yang ditujukan atau bermanfaat khususnya bagi masyarakat ritel/end consumer;

2. Enterprise Content & Application adalah karya digital dalam bentuk aplikasi atau konten digital yang ditujukan atau bermanfaat khususnya bagi pelanggan Perusahaan;

3. Small & Medium Company Content & Application adalah karya digital dalam bentuk aplikasi atau konten yang ditujukan atau bermanfaat khususnya bagi pelanggan Usaha Kecil Menengah (UKM); dan

4. Rural/Maritime Content & Application adalah karya digital dalam bentuk aplikasi atau konten yang ditujukan atau bermanfaat untuk pengembangan masyarakat pedesaan atau masyarakat pesisir pantai.

Indigo Fellowship 2010After the success of Indigo Fellowship in 2009, we continue to held the Indigo Fellowship 2010 program. Since it is launched by the Director of IT & Supply TELKOM, Indra Utoyo on May 26, 2010 Indigo Fellowship Program crowded public interest, especially the digital creative beings in ground water. Compared to last year, the program has increased, both in the number of participants and quality of work being included.

The winners of Indigo Fellowship 2010 was announced on December 8, 2010 as we celebrate our 154 anniversary at the Indigo Awards 2010. In addition, we also presented, TELKOM Smart Campus Award as well as the award to our musician the with tremendouz musical achievement.

Indigo Fellowship Program aims to support the development of digitalpreneur that will grow the creative industries nationally through dissemination, selection, and incubation at different initial levels of business, while ensuring conformity to the terms within the framework of the ICT growth in the creative industry, which expected to synergize the creative business that encourage our economic growth. Theme of the Indigo Fellowship program 2010 is "Digitalpreneur for National Character Building".

Through Indigo Fellowship program, we expected the born of new players in the digital creative business, that will grow in the future. This program combining the development of creative ideas, as well as the development of creative work. Indigo Fellowship 2010 Competition categories of creative work consists of:1. Consumer Content & Applications, is a digital work

of either content or applications that are intended or useful especially for the retail/end consumer;

2. Enterprise Content & Application is a digital work in the form of application or digital content designated or beneficial especially for Corporate customers;

3. Small & Medium Company Content & Application is a digital work in the form of application or content intended or useful especially for customers of Small and Medium Enterprises (SMEs); and

4. Rural/Maritime Content & Application is a digital work in the form of applications or content that is aimed or useful for the development of rural or coastal communities.

Page 63: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 63Sustaining Your Future

Indigo Fellows 2010Sebagai rangkaian dari Indigo Awards, kami bekerjasama dengan majalah Warta Ekonomi memberikan penghargaan Indigo Fellows yang ditujukan kepada tokoh-tokoh yang memiliki semangat, kreativitas, originalitas, dan memberikan dampak bisnis serta sosial signifikan terhadap perkembangan industri kreatif digital di Indonesia. Penghargaan ini merupakan wujud kepedulian kami dan majalah Warta Ekonomi dalam meningkatkan dinamika industri kreatif di Indonesia, memberikan stimulus kepada masyarakat untuk mengembangkan kreasi dan prestasi industri kreatif, memberikan kesadaran tentang hak atas kekayaan intelektual (HAKI) sebagai kunci pengembangan nilai tambah industri kreatif, serta menyusun tolok ukur industri kreatif berbasis digital untuk memacu wirausaha meningkatkan kinerja mereka. Tahun 2010 merupakan tahun kedua penganugerahan Indigo Fellows.

I Can Hear and Talk (i-CHAT) Aplikasi dan portal i-CHAT merupakan salah satu wujud komitmen kami dan bagian dari program Bagimu Guru Ku Persembahkan yang bertujuan membantu meningkatkan kemampuan para guru di Indonesia. Aplikasi i-CHAT sendiri telah diluncurkan oleh Direktur utama TELKOM, Rinaldi Firmansyah pada bulan April 2010.

Gagasan menciptakan teknologi ditujukan untuk kalangan berkebutuhan khusus tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (“TIK”) mampu memberikan manfaat besar bagi seluruh umat manusia, baik mereka yang normal maupun berkebutuhan khusus. Manfaat tersebut tentu saja diharapkan dapat membuat kualitas hidup dan kehidupan manusia Indonesia menjadi lebih baik. Pengembangan aplikasi dan portal i-CHAT yang dilakukan oleh Research Development Center (“RDC”) TELKOM, didorong oleh semangat untuk mempercepat dan memperluas partisipasi masyarakat dalam ikut mengatasi permasalahan kalangan tunarungu, khususnya terkait kemampuan berbahasa mereka.

Sejak pertama kali diluncurkan hingga saat ini rangkaian implementasi dan sosialisasi aplikasi ini terus dilakukan yang dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama dilakukan di Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan Denpasar. Selanjutnya Tahap kedua berlangsung di Medan, Palembang, Balikpapan dan Makassar. Terdapat sekitar 69 Sekolah Luar Biasa (SLB) tahap I dan 17 SLB pada tahap II yang sudah mengimplementasikan dan mengikuti kegiatan sosialisasi i-CHAT ini. Rencananya, mulai Februari 2011 implementasi dan sosialisasi akan dimulai lagi dengan target bisa menembus lebih banyak kota lagi di seluruh Indonesia.

Indigo Fellows 2010As a series of Indigo Awards, in a collaboration with Warta Ekonomi magazine we addressed the Indigo Fellows award to passionate leaders who have the creativity, originality, and deliver significant impact to the business and social development of digitally-based creative industries in Indonesia. This award is a manifestation of our concern and Warta Ekonomi magazine in improving the dynamics of creative industries in Indonesia, providing community a stimulus to develop the creativity and achievements of creative industries, raising awareness about intellectual property rights (IPR) as a key value-added development of creative industries, as well as preparing benchmarks based digital creative industries to spur entrepreneurs to improve their performance. 2010 is our second year presenting Indigo Fellows.

I Can Hear and Talk (i-CHAT)The i-CHAT applications and portals is one manifestation of our commitment and part of the program Bagimu Guru Ku Persembahkan in enhancing the teachers ability in Indonesia. The i-CHAT application has been launched by our President Director, Rinaldi Firmansyah in April 2010.

The idea of creating technology intended for people with special needs is based on the premise that Information and Communications Technology ("ICT") was able to provide great benefits for all mankind, both normal and who with special needs. These certain benefits are expected to make a better life quality and human life for Indonesian people. The i-CHAT applications and portals development conducted by the Research Development Center ("RDC") TELKOM driven by a passion to accelerate and expand community participation in overcome the problem among people groups with deaf, especially related to their language skills.

Since it was launched the applications implementation and dissemination continued into several stages. The first stage conducted in Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya and Denpasar. The second stage takes place in Medan, Palembang, Balikpapan and Makassar. There were about 69 Special School (SLB) phase I and 17 SLB at stage II that have been implemented this program and following the dissemination of i-CHAT activities. We expect the implementation and dissemination will began in February 2011 with more cities as next penetrate target throughout Indonesia.

Page 64: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future64

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Untuk mengetahui efektivitas pemakaian aplikasi ini, telah dilakukan survei untuk mengetahui apakah aplikasi ini bermanfaat. Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan melalui telepon terhadap 40 guru, diketahui bahwa aplikasi ini hasilnya efektif sebagai sarana pembelajaran yang bisa lebih meningkatkan motivasi siswa. Mereka menjadi lebih tertarik pada proses pembelajaran karena dilakukan lebih menarik dan lebih visual . Untuk mengetahui lebih jauh pemakaian aplikasi ini di sekolah-sekolah yang telah mengimplementasikannya, ke depan Tim Aplikasi i-CHAT akan mengunjungi SLB-SLB tersebut, sehingga dapat diketahui dengan jelas bagaimana efektivitas aplikasi ini di sekolah-sekolah tersebut.

Speedy Tour d’IndonesiaSebagai bagian dari program CSR, kami berinisiatif menyelenggarakan lomba balap sepeda ‘Speedy Tour D’Indonesia’. Speedy Tour D’Indonesia yang diselenggarakan bersama dengan PB ISSI, organisasi yang bertanggung jawab mengembangkan olah raga bersepeda di Indonesia. Dengan perjalanan antara Jakarta sampai dengan Denpasar, rute perjalanan terdiri dari 8 tahap yaitu: Jawa Barat, Bandung menuju Cirebon; Jawa Tengah menuju Pekalongan, Semarang, dan Jogjakarta; Jawa Timur, dari Madiun menuju Surabaya, dan Bali, dari Gilimanuk menuju Denpasar.

Speedy Tour D’Indonesia merupakan agenda dari Union Cycliste Internationale (“UCI”) dan merupakan tur bersepeda terbesar di Indonesia. Pada tahun ketiganya, Speedy Tour D’Indonesia merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendorong perkembangan olahraga di Indonesia, khususnya bersepeda. Speedy Tour D’Indonesia pada tahun 2010 diselenggarakan sejak tanggal 24 Oktober 2010 hingga 3 Nopember 2010 yang menempuh jarak 1.423,3 km. Speedy Tour D’Indonesia 2010 diikuti oleh 19 tim dari 8 negara peserta yaitu Indonesia, Malaysia, Iran, Singapura, Australia, Filipina, Sri Lanka dan Belanda.

Mudik AsikPada tahun 2010, l eb ih dar i 4 .000 anggota keluarga mitra kerja, front liner, gerai pinggir jalan TELKOMGroup, melakukan mudik gratis bersama yang merupakan kegiatan mudik gratis tahunan yang diselenggarakan oleh TELKOM dan anak-anak Perusahaannya. Seperti tahun lalu, mudik gratis digelar secara serentak di Jakarta dan Surabaya. Kami telah menyediakan sebanyak 125 bus, 85 di antaranya diberangkatkan dari Parkir Timur Senayan, Jakarta. Sedangkan sisanya diberangkatkan dari Surabaya. Program Mudik Asik TELKOMGroup memberikan kesempatan kepada pelanggan dan mitra kerja kami untuk mudik secara gratis dan nyaman.

To examine the usage effect iveness of these applications, we made a survey to find out whether the application is useful. Based on the results done over telephone to 40 teachers, resulted that the applicaton is an effective learning means which could increase the students motivation. They become more interested in the learning process because visually more attractive. To find out more about the implementation of i-CHAT application at all SLB, the i-CHAT Application Team will visit these SLB, to see the effectiveness of this application at their schools.

Speedy Tour d'IndonesiaAs part of our CSR program, we initiate on organizing a bicycle race 'Speedy Tour D'Indonesia' which held in colaboration with the PB ISSI, organizations responsible for develope cycling as sport in Indonesia.The travel routes between Jakarta to Denpasar, consists of 8 stages, namely: West Java, Bandung to Cirebon; Towards Pekalongan Central Java, Semarang, and Jogjakarta; East Java, from Madiun to Surabaya, and Bali, from Gilimanuk to Denpasar.

Speedy Tour D'Indonesia is the agenda of Union Cycliste Internationale ("UCI") and The biggest cycling tour in Indonesia. As its third year, it is our commitment to encourage the development of sport in Indonesia, especially cycling. Speedy Tour D'Indonesia in 2010 held since October 24, 2010 until November 3, 2010 taking a distance of 1423.3 km. Speedy Tour D'Indonesia 2010 followed by 19 teams from 8 countries namely participants Indonesia, Malaysia, Iran, Singapore, Australia, Philippines, Sri Lanka and the Netherlands.

Mudik AsikIn 2010 by more than 4,000 family members partners, the front l iner, TELKOMGroup roadside outlets, perform a free homecoming together. This is a free annual homecoming activities organized by TELKOM and its subsidiaries. Like in similar activities last year, homecoming was held free simultaneously in Jakarta and Surabaya. We have provide 125 buses, 85 of which depart from the Parkir Timur Senayan, Jakarta. While the rest departed from Surabaya. The annual program Mudik Asik TELKOMGroup provides an opportunity to our customers and partners to do their homecoming travel with free of charge and comfortable.

Page 65: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 65Sustaining Your Future

Program Mudik Asik selain sebagai apresiasi kepada pelanggan dan mitra kerja sekaligus merupakan solusi terhadap imbauan pemerintah agar masyarakat tidak mudik menggunakan sepeda motor karena selain melelahkan juga rawan kecelakaan. Tujuan mudik meliputi kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, termasuk Cirebon, Tasikmalaya, Kebumen, Jogjakarta, Solo, Semarang, Malang dan Surabaya dan bahkan beberapa kota di Sumatera.

Peserta Mudik Asik TELKOMGroup terdiri dari para dari sales force, gerai lepas/gerai pinggir jalan, petugas warung TELKOM dan Warung Internet, front liner TELKOMVision dan Infomedia, front liner Plasa TELKOM. Selain memperoleh fasilitas mudik gratis menggunakan bus ber-AC setiap pemudik juga memperoleh paket tas berisi kaos, topi, kartu isi ulang Flexi, payung, kipas serta minuman dan makanan ringan. Melalui program “Mudik Asik TELKOMGroup 2010” ini, kami ingin memanjakan para pelanggan dan mitra kerjanya untuk mudik secara aman dan nyaman.

Posko TELKOM Peduli dan TELKOMGroup 2010Kepedulian kepada para pemudik juga kami tunjukkan dengan mendirikan “POSKO TELKOM Peduli dan TELKOMGroup 2010” di jalur-jalur padat pemudik maupun di lokasi-lokasi strategis seperti di bandara, terminal, pelabuhan dan tempat-tempat wisata. Terdapat 6 Posko TELKOM dan 4 Posko TELKOMGroup (Telkomsel, TELKOMVision/YesTV, Flexi, Infomedia dan Speedy). Selain itu, secara mandiri Telkomsel menggelar 802 Posko Telkomsel Siaga di seluruh Indonesia.

Besides as our appreciation to customers and partners, this program also as a solutions to government appeals to the public not to use motorbike on homecoming since the high risk of tiring caused accident. Homecoming cities include the cities in West Java, Central Java and East Java, including Cirebon, Tasikmalaya, Kebumen, Jogjakarta, Solo, Semarang, Malang and Surabaya and some towns in Sumatra.

Homecoming participants consisted of the Joint TELKOMGroup of the sales force, loose outlets/stores roadside, Public Phone Cafe and the Public Internet cafes, front liner TELKOMVision and Infomedia, Plasa TELKOM front liner. In addition to acquiring facilities using a free homecoming air-conditioned bus travelers also get packages contains T-shirts, hats, refill cards Flexi, umbrellas, fans and drinks and snacks. Through the "Mudik Asik TELKOMGroup 2010" program, we want our customers and partners going home safely and comfortabe.

TELKOM Peduli and TELKOMGroup's POST 2010 Our commitment to the home coming travelers also indicated by the establishment of "TELKOM Peduli and TELKOMGroups' POST 2010" in solid lines of home coming and in the strategic locations as in airports, terminals, ports and tourist attractions. There are 6 TELKOM's posts and 4 TELKOMGroup's posts (Telkomsel, TELKOMVision/YesTV, Flexi, Infomedia and Speedy). In addition, the Telkomsel held 802 standalone Telkomsel Siaga posts throughout Indonesia.

Wisnu Adhi Wuryanto, Ketua Umum Serikat Karyawan TELKOM 2010-2013

Sekar TELKOM melaksanakan pemilihan Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) dan Ketua Umum Sekar TELKOM pada Hari Ketiga Musyawarah Nasional (Munas) ke-IV Sekar (31/03). Berbeda dari Munas hari pertama dan hari kedua yang digelar di Indigo Teater, Learning Center, Gegerkalong Hilir, Bandung; agenda pemilihan MPO dan Ketua Umum dilakukan di Ruang Infocom Lantai 8 Gedung Kantor Perusahaan TELKOM, Bandung.

MPO Sekar dipilih dari 11 calon yang diajukan, melalui pemungutan suara yang diikuti oleh seluruh peserta Munas, terpilihlah Wartono Purwanto sebagai MPO Sekar dengan perolehan 110 suara. Sementara itu dari 3 calon yang diajukan, terpilih Wisnu Adhi Wuryanto sebagai Ketua Umum Sekar dengan perolehan 79 dari 125 suara sah. MPO dan Ketua Umum Terpilih dilantik dengan disaksikan oleh Direktur Human Capital and General Affair TELKOM Faisal Syam di lokasi yang sama, sore harinya. Keduanya akan menjabat sebagai MPO dan Ketua Umum Sekar peridoe 2010-2013. (HR 5)

Wisnu Adhi Wuryanto, General Chairman Of The TELKOM Labor Union (Sekar TELKOM) 2010-2013Sekar TELKOM held elections for the Chair of its Organizational Deliberation Council (ODC) and its General Chairman on the third day of Sekar’s IVth National Congress (31/03). Unlike the first and second days of the Congress, which were held in the Indigo Theater of the Learning Center in Gegerkalong Hilir, Bandung, the elections for the ODC and General Chairman were held in the Infocom Room on the 8th Floor of the TELKOM Office Building in Bandung.

Of the 11 candidates nominated for the ODC Chair, Wartono Purwanto was elected through a vote of all the members of the National Congress, winning a total of 110 votes. Of the 3 candidates for the General Chairmanship of Sekar, Wisnu Adhi Wuryanto was elected, winning 79 of the 125 valid votes. The ODC Chair and General Chairman Elect were inaugurated before TELKOM’s Director of Human Capital and General Affairs Faisal Syam at the same venue, later that day. They will serve on the ODC and as the General Chairman of Sekar for the period 2010-2013. (HR 5)

Page 66: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future66

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Melalui Mudik Asik TELKOMGroup 2010 ini, kami berharap bisa terus menjalin silaturahmi kami dengan pelanggan, mitra kerja dan masyarakat luas.

Santri IndigoKami bekerjasama dengan Harian Umum Republika menggelar Program CSR Santri Indigo Tahap II, yang dikemas dalam sebuah pelatihan Internet “Wahana Syiar Digital”. Pelatihan ini diikuti oleh 377 peserta santri yang didampingi para ustadz dari berbagai pondok pesantren. Melalui program ini diharapkan dapat mendorong umat Muslim, khususnya para santri dan ustadz agar berdakwah di internet. Para santri dilatih membuat web blog, teknik menulis yang baik dan benar, wawasan teknologi informasi, dan berbagai motivasi dari para pakar. Kami berharap pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan ini bisa ditularkan ke komunitas pesantren lainnya. Para peserta juga bisa mengakses bermacam konten (permainan, edukasi, musik dan animasi) melalui website Indigo di www.pasarkreasi.com serta bergabung dalam komunitas Indigo.

Kontribusi Kami Untuk Mencerdaskan BangsaKami memiliki komitmen yang kuat untuk senantiasa menjamin hubungan yang harmonis dengan lingkungan di wilayah operasinya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu wujud komitmen tersebut berupa pelaksanaan program sosial kemasyarakatan, sebagai bagian dari praktik Good Corporate Citizenship.

PKBL sebagai Bentuk Kontribusi TELKOM kepada Masyarakat (EC9)

Sebagai salah satu perusahaan BUMN, maka dalam menjalankan Tanggung Jawab Sosial-nya TELKOM berpedoman pada Permen No. 05/MBU/2007 tentang Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, pada Bab II pasal 2 ayat (2) berbunyi: “Perseroan Terbuka dapat melaksanakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan dengan berpedoman pada peraturan ini yang ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).”

Kami menerjemahkan hal tersebut sesuai dengan karakteristik industri dan keunikan lokal dari komunitas kami. Salah satunya dengan menjabarkan hal tersebut dalam kebijakan perusahaan sebagaimana tercantum dalam KD. 12/PS150/COP-B0030000/2008 tanggal 5 Februari 2008 tentang Organisasi Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (Community Development Center/CDC). Keputusan ini menjadi dasar bagi pengelola program Tanggung Jawab Sosial kami, untuk memastikan bahwa pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial sejalan dengan visi dan misi perusahaan, mematuhi seluruh hukum dan peraturan yang berlaku terkait dengan Perseroan Terbatas yang mengatur tentang pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, dan konsistensi untuk menyelaraskan dengan norma masyarakat. (EC8)

Through the Mudik Asik TELKOMGroup 2010, we hope to continue in forging good relationship with customers, partners and the community.

Santri IndigoSantri Indigo Phase II were packed in an Internet training "Wahana Syiar Digital" incolaboration with Republika Daily. The training is followed by 377 participants accompanied by their chaplain of various boarding school. Hopefully Santri Indigo program will encourages Muslims, especially the students and chaplain to preach in Internet. Therefore the students trained to create a web blog, write well and correctly technique, insights into information technology, and variety of motivations from the experts. We expect knowledge gained from this training can be transmitted to other muslim boarding school communities. All participants can also access a variety of content (games, education, music and animation) through the Indigo website at www. pasarkreasi.com and join the Indigo community.

Our Contribution to National DevelopmentWe have a strong commitment to consistently ensuring harmonious relations with the environment around its operational areas which are spread throughout the territory of Indonesia. This commitment is realized, among other ways, through the implementation of our social welfare program and through Good Corporate Citizenship.

Partnership and Community Development Programs: TELKOM’s Contribution to the People (EC9)

As a State-Owned Enterprise, TELKOM’s corporate social responsibility implementation refers to Ministerial Regulation No 05/MBU/2007 regarding the Implementation of Partnership and Community Development Programs, wherein Chapter II Article 2 paragraph (2): “Limited Liability Companies may implement Partnership and Community Development Programs that refer to this regulation and are decreed by a decision of the General Meeting of Shareholders (GMS)”.

We have translated this to align with the characteristics of both the industry and our local communities, and articulated it in our corporate policy, as stated in Board of Directors’ Decree No. KD. 21/PR000/COP-B0030000/2008 dated 5 February 2008 regarding Community Development Center (CDC). This decree is the foundation for the management of our CSR program, ensuring that the implementation of the CSR program is in line with the corporate vision and mission, complies with all prevailing laws and the regulations related to Limited Liability Companies and the regulation of Social and Environmental Responsibility Programs, and is consistent with societal norms. (EC8)

Page 67: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 67Sustaining Your Future

Regulasi Pengelolaan PKBL1. Regulasi Pemerintah Dorongan pemerintah melalui regulasi untuk

menjaga dan mereduksi dampak negatif dari operasi perusahaan, di mana perusahaan mewakili Good Corporate Citizen (GCC).a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor:

19 tahun 2003 tanggal 19 Juni 2003 tentang BUMN terkait dengan Penyisihan laba untuk pembinaan Usaha Kec i l /Koperas i ser ta pembinaan masyarakat;

b. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan;

c. Surat Edaran MENEG BUMN, Nomor: SE-07/MBU/2008 tentang Pelaksanaan PKBL dan Penerapan Pasal 74 UU Nomor: 40 tahun 2007 tanggal 5 Mei 2008 tentang Perseroan Terbatas;

d. Surat Edaran MENEG BUMN, Nomor: SE-21/MBU/2008 tanggal 24 Desember 2008 tentang Pelaksanaan PKBL dan Tanggung Jawab Sosia l dan Lingkungan (TJSL) di Lingkungan BUMN; dan

e. Surat Edaran MENEG BUMN, Nomor: SE-14/MBU/2008 tanggal 30 Juni 2008 tentang Optimalisasi Dana Program Kemitraan melalui Kerjasama Penyaluran.

Regulations on the Management of Partnership and Community Development Programs1. Government's Regulations The Government encourages, through regulations

to protect and reduce the negative impacts of company operations, companies to become Good Corporate Citizens (GCC).a. Law of the Republic of Indonesia No. 19 year

2003 dated June 19, 2003 regarding SOEs in relation to the Allocation of Profits for the Development of Small Enterprises/Cooperatives and Community Development;

b. Regulation of the State Minister for SOEs No. PER-05/MBU/2007 dated April 27, 2007 regarding the SOEs Partnership Programs with Smal l Enterpr ises and Community Development Programs;

c. Circular Letter of the State Minister for SOEs No. SE-07/MBU/2008 regarding the Implementation of PCDP and the Application of Article 74 of Law No. 40 dear 2007 dated Mei 5, 2008 regarding Limited Liability Companies;

d. Circular Letter of the State Minister for SOEs No. SE-21/MBU/2008 dated December 24, 2008 regarding the Implementation of PCDP and Social and Environmental Responsibility by SOEs; and

e. Circular Letter of the State Minister for SOEs No. SE-14/MBU/2008 dated June 30, 2008 regarding Optimization of Partnership Program Funds through Joint Disbursement.

Visi“Menjadi

Perusahaan terbaik di dunia

dalam membangun komunitas demi

keberlanjutan bisnis dan reputasi perusahaan”.

Misi1. Membentuk atau memberdayakan komunitas Akses

yang berhubungan dengan bisnis Telecomunication, Information, Media, Edutainment (TIME);

2. Membentuk atau memberdayakan komunitas Konten yang berhubungan dengan bisnis Telecomunication, Information, Media, Edutainment (TIME);

3. Membentuk atau memberdayakan komunitas Sosial, Ekonomi dan Lingkungan.

Page 68: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future68

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

2. Regulasi Internal TELKOM TELKOM melalui CDC berkepentingan menjaga

dan meningkatkan reputasi perusahaan dengan penerbitan aturan-aturan sebagai berikut:a. KD. 12/PS150/COP-B0030000/2008 tanggal

5 Februari 2008 tentang Organisasi Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (CDC);

b. KD. 21/PR000/COP-B0030000/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan;

c. KD. 18/PS180/COP-B0030000/2009 tanggal 12 Juni 2009 tentang Tambahan Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) terkait dengan Corporate Social Responsibility (CSR);

d. KD. 51/KU200/PUK-00/2003 dan terakhir d iperbaharui dengan Keputusan Direks i Nomor: 21/PR000/COPBOO30000/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Pengelolaan Program Kemi t raan dan Program B ina LIngkungan; dan

e. Surat Keputusan SGM CDC Nomor: 659/PS160/CDC-00/2007 tanggal 31 Agustus 2007 tentang Implementasi Risk Management pada Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan, dan telah diremediasi dengan Surat Keputusan SGM CDC Nomor : 10/PS160/CDC-A1010000/2010 tanggal 21 Januari 2010 tentang Remediasi Implementasi Risk Management Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.

Kontribusi bagi Kebijakan PublikDalam setiap kebijakan untuk publik, kami merancang dengan cermat dan transparan dengan mengutamakan kebutuhan publik. Berbagai aksi tahun 2010 seperti penutupan konten pornografi, mengandung unsur SARA dan kebijakan sosialiasi tentang safety riding telah dilakukan. Upaya ini–yang bertujuan untuk mendukung Gerakan Internet Keluarga, terutama melindungi konsumen di bawah umur-dilaksanakan dengan mengenalkan teknologi yang sehat dan aman di kalangan masyarakat (SO5, SO10). Selama tahun 2010, dalam melaksanakan operasinya tidak terdapat dampak negatif yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat lokal. (SO9)

2. TELKOM's Internal Regulations TELKOM, through the CDC, in the interests of

safeguarding and enhancing the Company’s reputation, has issued the following regulations:a. KD. 12/PS150/COP-B0030000/2008 dated

February 5, 2008 regarding the Central Organization for the Management of the Pa r t n e r s h i p P ro g ra m a n d Co m m u n i t y Development Program (CDC);

b. KD. 21/PR000/COP-B0030000/2010 dated April 19, 2010 regarding the Management of the Partnership Program and Community Development Program;

c. Decree of the Board of Directors No. KD. 18/PS180/COP-B0030000/2009 dated June 12, 2009 regarding the Additional Tasks, Authority and Responsibilities of the Central Organization for the Management of the Partnership Program related to Corporate Social Responsibility (CSR);

d. Decree of the Board of Directors No. 51/KU200/PUK-00/2003, and recently updated by Decree of the Board of Directors No. 2 1 /PR000/COPBOO30000/2010 dated April 19, 2010 regarding the Management of the Partnership Program and Community Development Program; and

e. Decree of SGM CDC No. 659/PS160/CDC-00/2007 dated August 31, 2007 regarding the Implementation of Risk Management in the Management of the Partnership Program and the Community Development Program, and revised by Decree of the CDC SGM No. 10/PS160/CDCA1010000/2010 dated January 21, 2010 regarding the Remediation of the Implementation of Risk Management in the Management of the Partnership Program and the Partnership Program and the Community Development Program.

Contribution To Public PolicyIn all policy related to the public needs, our programs are designed carefully and transparently, with the public interest as a priority. Among the actions we took in 2010 related to the public interest, were the blocking of pornographic, racially, ethnically or religiously divisive content, and communicating policies on safety riding. In addition to supporting the Family Internet Movement, this also protects underage consumers, by introducing safer and healthier technology for the public. (SO5, SO10). During 2010, no negative impact caused harm to local communities reported in our operations. (SO9)

Page 69: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 69Sustaining Your Future

Koperasi OnlineTELKOM melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan jajaran Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) serta Dewan Koperasi (Dekopin). MoU ditandatangani langsung oleh Direktur Utama TELKOM Rinaldi Firmansyah dengan Menteri Koperasi & UKM Syarifuddin Hasan untuk penyediaan fasilitas Koperasi Online dan dengan Ketua Umum Dekopin Nurdin Halid untuk penyediaan Dekopin Mobile.

Dekopin Mobile atau Flexi Dekopin adalah bundling ponsel CDMA Flexi yang berisi konten-konten mengenai koperasi dan bisa diakses dengan tarif yang terjangkau. Melalui layanan Dekopin Mobile ini, para anggota koperasi di seluruh Indonesia akan semakin mudah dalam mengakses segala hal yang terkait dengan Dekopin. Konten-konten yang disediakan antara lain layanan berita, info bisnis dan kelembagaan, konsultasi, regulasi, artikel dan Mobile Cash. Flexi Dekopin juga dilengkapi menu galeri yang berisi aneka pilihan voucher diskon, pengunduhan lagu-lagu terkini, beragam bacaan menarik serta konten menarik lainnya.

Cooperatives OnlineTELKOM signed MoUs with the Ministry of Cooperatives and Small and Medium Enterprises and the Cooperatives Council (Dekopin). TELKOM’s CEO Rinaldi Firmansyah signed an MoU with Minister of Cooperatives & SMEs Syarifuddin Hasan to provide facilities for Cooperatives Online, and another MoU with Dekopin General Chairman Nurdin Halid for the provision of Dekopin Mobile.

Dekopin Mobile or Flexi Dekopin is an affordable CDMA Flexi mobile phone bundling package with cooperative- related content. Through Dekopin Mobile, cooperative members all over Indonesia will be able to easily access anything related to Dekopin. The content provided includes news, information on business and institutions, consultation, regulations, articles and Mobile Cash services. Flexi Dekopin also has a gallery menu offering a choice of discount vouchers, the latest songs to download, interesting articles and other exciting content.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menkominfo No.8/2006, kami mengkaji tarif interkoneksi yang diterapkan pada 2010 dalam rangka menyesuaikannya untuk kebutuhan 2011. Sesuai dengan Surat BRTI No.227/BRTI/XII/2010 tanggal 31 Desember 2010, tarif interkoneksi untuk tahun 2011 tidak akan ditentukan oleh DPI yang disetujui oleh pemerintah, sebagaimana umumnya, disebabkan hambatan yang diterapkan melalui reformasi peraturan dalam BRTI dan transisi dari Dir jen Postel kepada Dir jen Sumber Daya yang baru, sebagai regulator utama untuk industri telekomunikasi. Sebagaimana diatur dalam Surat BRTI No.227/2010, kami, bersama dengan seluruh operator lainnya, sedang dalam proses penghitungan penyesuaian bagi seluruh tarif interkoneksi yang telah disepakati. Sebagai bagian dari perjanjian, data TELKOM akan digunakan sebagai model dalam menentukan biaya jaringan tidak bergerak, sedangkan data Telkomsel akan digunakan dalam menentukan biaya jaringan seluler, dengan data Indosat digunakan sebagai perbandingan dalam hal perhitungan biaya jaringan seluler. (SO5)

Kontribusi kami dalam kebijakan publik sepenuhnya ditujukan kepada pemangku kepentingan masyarakat. Kami tidak terlibat dan tidak berpartisipasi dalam kegiatan politik praktis di indonesia. Sehingga kami juga tidak memiliki kontribusi apapun atas itu. Kami juga menerbitkan Surat Direktur HCGA, Nomor: ER.02/PS000/COP-B0011000/2008 tanggal 12 Agustus 2008 tentang Karyawan TELKOM yang menjadi Anggota/Pengurus/Fungsionaris Partai politik dan/atau Calon Anggota Legislatif. (SO6)

As required under MoCI Regulation No.8/2006, we conducted a review of our interconnection tariffs in 2010 with a view to adjusting them in 2011. In accordance with ITRB Letter No.227/BRTI/XII/2010 dated December 31, 2010, interconnection tariffs for 2011 will not be determined by Government approved RIOs, as they ordinarily would, because of restraints imposed by administrative reforms within the ITRB and the transition from the DGPT to the new DGRE and DGPIO, as the principal regulator for the telecommunications industry. As directed by ITRB Letter No.227/2010, we, together with all other operators, are in the process of calculating agreed adjustments to all interconnection tariffs. As part of the agreement, TELKOM data will be used as the model for determining fixed network costs, while Telkomsel data will be used for determining cellular network costs, with Indosat data to be used for comparison in the case of cellular network costs. (SO5)

Our contribution in public policy are fully addressed to the public. We are not involved and do not participate in any political activity in Indonesia, nor do we contribute in any way to such activities. The Director of HCGA has issued Letter No. ER.02/PS000/COP-B0011000/2008 dated August 12, 2008 regarding TELKOM Employees who are Members/Organizers/ Functionaries of Political Parties and/or Candidates for the Legislature. (SO6)

Page 70: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future70

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

MENGURANGI DAMPAK NEGATIF, TERHADAP LINGKUNGANKomitmen kami untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan telah diterapkan melalui banyak kegiatan, baik di lingkungan kami maupun di masyarakat. Melalui berbagai praktik ramah lingkungan, operasional perusahaan dilaksanakan dengan meminimalisir dampak negatif operasi terhadap lingkungan, dan sebisa mungkin terus memberikan kontribusi positif atas lingkungan di wilayah oparasinya sesuai dengan peraturan yang berlaku, bahkan melampaui kepatuhan tersebut. (EN26)

Sebagai penyedia layanan telekomunikasi, kegiatan operasional kami memiliki dampak langsung minimal terhadap lingkungan hidup. Dengan wilayah kerja yang berdampak sangat sedikit terhadap hutan, tidak ada spesies hewan maupun tumbuhan yang terganggu oleh operasi TELKOM, terutama habitat dilindungi seperti dalam IUCN Red List. (EN15) Dalam melaksanakan operasi, kami pernah tidak menggunakan bahan kimia berbahaya, sehingga tidak ada limbah B3 yang dihasilkan. (EN24) Selain itu, penyampaian dari produk dan layanan kami membutuhkan transportasi yang relatif sedikit, sehingga dampak buruk terhadap lingkungan bisa ditekan. Oleh sebab itu, pada tahun 2010—sama dengan tahun-tahun sebelumnya—kami tidak pernah mendapat sanksi karena pelanggaran atas UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta peraturan turunannya. (EN28, EN29)

Kinerja LingkunganEnvironmental Performance

REDUCING OUR ENVIRONMENTAL IMPACTOur commitment to environmental responsibility put into practice through our actions both within the Company and in the community. Through these practices, we aims to make a positive contribution to environmental protection, minimize the adverse impacts of its operations on the environment, and comply fully with the applicable laws and regulations, even beyond compliance. (EN26)

As a provider of telecommunications services, our operations have a minimum direct impact to the environment. Small impact working region in the forests, there are no species of animals and plants that disturbed by the operations of TELKOM, especially protected habitat as in the IUCN Red List. (EN15) Within operations, TELKOM never use any dangerous chemicals, so there are no hazardous waste produced. (EN24) The delivery of our product and services also using less transportation, so the adverse impacts on environment can be suppressed. Therefore, in the year 2010-same as in previous years- we, never receive any punishments for violation of the Law on Environmental Protection and Management, and derivative regulations. (EN28, EN29)

Page 71: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 71Sustaining Your Future

Tanggung Jawab atas Dampak LingkunganSalah satu topik material dalam pengelolaan lingkungan kami adalah energi, hal ini juga menjadi isu bagi perusahaan-perusahaan lain yang tidak memproduksi listriknya sendiri. Sejak beberapa tahun terakhir, kami telah mengambil inisiatif untuk berusaha keras dalam mengurangi konsumsi energi. Selain itu, kami juga memiliki kepedulian terhadap pemanfaatan air dan berupaya memastikan bahwa pengelolaan limbah dilakukan secara bertanggung jawab, salah satu contohnya adalah konsep kantor tanpa kertas (paperless office) yang telah kami terapkan sejak 2003. Dengan meminimumkan penggunaan kertas, walaupun pengukurannya secara ketat belum dilakukan, konsumsi energi dan air yang dipergunakan dalam pembuatan dan transportasi kertas bisa dihemat dalam rantai pasokan (supply chain) kami, yang berarti juga mengurangi jumlah sampah yang harus dikelola. (EN1, TA1)

Dengan menerapkan konsep kantor tanpa kertas, kami telah mengurangi jumlah sampah kantor secara signifikan. Hal ini bukan berarti tidak ada sampah yang masih dihasilkan. Sampah yang berasal dari operasi kantor dipilah dan kemudian diserahkan kepada pengelola sampah yang bekerja sama dengan Dinas Kebersihan setempat. Pengawasan rutin diterapkan menekan jumlah dan volume sampah yang tercecer. (EN2,

EN22, EN23)

Responsibility to the Environmental ImpactOne of the material topics in our environmental management is energy, which also become an issue to other companies that do not produce its own electricity. In the previous year, TELKOM has taken the initiative to reduce energy consumption. In addition, we also have great concern for the utilization of water and seek to ensure that conducted in a responsible waste management, for example we have conducted paperless office since 2003. By minimizing the paper usage, though the measurement has not been yet conducted, the energy and water consumption used in the production and transportation of paper can be saved in our supply chain, which means reducing the amount of waste that must be managed. (EN1, TA1).

By applying the concept of paperless office, we have significantly reduced the number of office waste. However, it did not mean there are no more waste being generated. Garbage derived from the office operation were sorted and submitted to the waste management who collaborate with the local Sanitation Department. A routine supervision conducted to reduce the number and volume of scattered waste. (EN2, EN22, EN23)

Page 72: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future72

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Kami juga turut mengedukasi pelanggan kami dalam paperless office melalui penerbitan surat tagihan elektronik, pembayaran tagihan secara terpusat melalui teller, Anjungan Tunai Mandiri (“ATM”), phone banking, internet banking, mobile banking, dan auto debet. Efek langsung yang dirasakan pelanggan melalui layanan ini diantaranya: waktu tempuh dan akses layanan lebih cepat, handal, dan menghemat biaya. Saat ini hampir seluruh pelanggan non korporasi (OLO) telah memanfaatkan layanan tersebut. Penghematan yang kami lakukan juga memiliki dampak secara tidak langsung pada operasi kami. Sejak konsep paperless office kami gulirkan, kami harus menyediakan bandwith lebih besar untuk memperlancar trafik jaringan. (TA2, TA3, TA4)

Kami juga melakukan pengelolaan sampah dan pembuangan secara bertanggung jawab di seluruh kantor operasi. Contohnya dengan mengganti perangkat dan peralatan yang sudah tua dengan perangkat dan peralatan baru yang tidak menggunakan gas Freon R6 atau Halon. Hal ini berarti kami telah mengurangi emisi gas rumah kaca. Penanganan material yang tidak dipergunakan lagi diatur melalui Kebijakan Direksi Nomor. KD. 35/HK/240/COP-0011000/2009 tentang penetapan kebijakan pengelolaan aset tetap. Pengelolaan aset yang terkait dengan penghapusan dilakukan dengan 3 cara yaitu penjualan, hibah dan pemusnahan. Beberapa material yang dapat didaur ulang melalui proses penghapusan, dan prosesnya diserahkan kepada pihak ketiga, material tersebut antara lain adalah baterai bekas, kabel tembaga dan material logam. (EN1, EN16, EN17, EN18, EN19, EN20, EN22, EN27)

Terkait dengan pemanfaatan energi, sistem energi di gedung-gedung perkantoran kami telah dibuat menjadi lebih efisien. Berbagai cara yang ditempuh antara lain adalah: (EN1, EN5, EN7, EN18, EN19)

1. Penggunaan kumpulan kapasitor (capasitor bank) untuk mengoptimalkan penggunaan listrik;

2. Pemasangan kaca film pada jendela untuk mengurangi efek panas dari luar sehingga mengurangi kebutuhan untuk pendinginan dengan AC;

3. Penggant ian penerangan standar dengan penerangan hemat energi;

4. Penggantian AC chiller dengan AC berdiri; 5. Penerapan secara ketat nyala-mati listrik guna

menghemat listrik;6. Mendidik karyawan mengenai penghematan energi; 7. Pengelompokan switch untuk mengurangi efek

pemanasan dan menghemat listrik; 8. Pemasangan alat pengatur waktu (timer) pada

penerangan di luar gedung; serta9. Penempatan papan peringatan dan stiker di

berbagai lokasi yang strategis guna mengingatkan karyawan untuk menghemat listrik dan air.

We also educate our customers in the paperless office through the issuance of electronic's invoice, centralized billing payment through teller, Automated Teller Machine ("ATM"), phone banking, internet banking, mobile banking, and auto debit. The direct impact perceived by customers through these services are: faster travel time and services access, reliable, and cost savings. Almost all non-corporate customers (OLO) has utilizing the service today. Since the concept of paperless office were started, we must provide extra bandwidth to facilitate network traffic to reduce jams. (TA2, TA3, TA4)

We also conducted responsible waste management and disposal in the entire office. For example, by replacing old equipment and appliances with newer models that do not use freon R6 or Halon gas. This means that we have reduced greenhouse gas emissions. Used materials handling were conduted by Board Policy No.KD. 35/HK/240/COP-0011000/2009 about determination fixed asset management policy. Asset management associated with the deletion performed by 3 methods, namely sales, grants and extermination. Materials that can be recycled through the removal process, handle by third parties, such as used batteries, copper wires and metals. (EN1, EN16,

EN17, EN18, EN19, EN20, EN22, EN27)

The energy systems in our office buildings have been made become more efficient. Various ways include: (EN1,

EN5, EN7, EN18, EN19)

1. Capacitor bank usage to optimize electricity; 2. Window screen instalation to reduce heat from the

sun, thereby reducing the usage of air conditioning;3. Replacement of standard bulb lights with energy

saving bulb lights ; 4. Replacement of chiller air conditioning with standing

air conditioning;5. Strict application of on-off power to save electricity;6. Educate employees about energy saving;7. Switches grouping to save electricity and reduce the

effect of heating;8. Installation of timer lighting outside the building; and9. Placement of warning signs and stickers in various

strategic locations to remind employees about electricity and water conservation.

Page 73: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 73Sustaining Your Future

Di beberapa lokasi operasi, penghematan energi yang signifikan telah tercapai melalui pengalihan dari switch TDM ke teknologi soft switch , yang memberikan penghematan dari 59.9A ke 23.9A. Sejak pertama kali diterapkan di seluruh Indonesia pada tahun 2009, proyek softswitch ini telah diterapkan pada call agents (softswitch) di 12 lokasi dan gerbang trunk di 28 lokasi dengan kapasitas sebanyak 275.609 Line Unit (LU), guna menambah kapasitas sambungan telepon tidak bergerak, serta keperluan modernisasi sentral dan akses dengan mengganti TDM switch yang sudah melampaui usia teknis. Keseluruhan proyek ini diharapkan telah siap beroperasi pada bulan Desember 2010. Pada tahun 2010, kami juga menambah 74.141 SS yang ditargetkan selesai pada bulan Maret 2011 serta sebanyak 157.873 SS dengan target penyelesaian pada bulan Juli 2011. Pengembangan selanjutnya akan dilakukan dengan mengimplementasikan IMS (IP Multimedia Subsystem), di mana kami telah menyelesaikan proses uji cobanya pada tahun 2010. (EN1, EN2, EN5, EN6, EN7, TA2, TA3)

Penghematan energi yang signifikan juga datang dari penggunaan BTS di luar gedung pada semua lokasi BTS TELKOM Flexi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan dan Kawasan Indonesia Timur. BTS di luar gedung berukuran lebih kecil dari BTS di dalam gedung dan tidak membutuhkan gardu dan pendingin. Dalam kurun waktu satu tahun, kami telah menghemat energi dari berkurangnya keperluan pendinginan tersebut

In several operation locations, significant energy saving has been achieved through the transformation of TDM switch to soft switch technology, which saved from 59.9A to 23.9A. Since its first application throughout Indonesia in 2009, the project has been applied to the call agents (softswitch) in 12 locations and gates trunk in 28 location with 275,609 Line Units (LU) capacity which increased the capacity of fixed wirelines, and modernization of the central purposes and access by replacing existing TDM switches beyond its technical age. The entire project is expected to operate in December 2010. In 2010, we also added 74,141 SS with targeted for completion in March 2011 and 157,873 SS with target completion in July 2011. Further development conducted by implementing IMS (IP Multimedia Subsystem), where we have complete the trials in 2010. (EN1, EN2, EN5, EN6, EN7, TA2, TA3)

Significant savings also came from the use of outdoor BTS at all our Flexi BTS sites in Jakarta, West Java, East Java, Kalimantan and Eastern Indonesia. Outdoor BTS cames in smaller size than in indoor BTS with no requirement for substation and cooling. In one year,

Penggunaan Energi GKP TELKOM (EN3, EN8)

GKP TELKOM's Energy Usage

TahunYear

ListrikElectricity

AirWater

Pemakaian KWHElectricity Usage

BiayaCost

Pemakaian M3

Water UsageBiayaCost

2009 7.341.442.000 6.191.000.000 29.076.000 368.000.000

2010 7.371.276.000 6.337.334.060 41.837,000 367.638.550

Page 74: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future74

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

hingga 90% atau 3.291,3 KVA. Sementara itu, BTS dalam gedung masih digunakan di sebagian besar Sumatera dan Jawa Tengah. Untuk melakukan penghematan energi di BTS dalam gedung, kami menggunakan transformer baru yang lebih hemat energi, sehingga berhasil menekan biaya dari yang sebelumnya Rp5-7 juta per bulan menjadi Rp500.000-600.000 per bulan saja. Kedua bentuk investasi tersebut telah menghasilkan penghematan energi luar biasa, dan akan kami terapkan pada seluruh BTS lainnya. (EC2, EN1, EN2, EN3, EN5, EN6, EN7)

Anak perusahaan kami, Telkomsel, juga menjadi pelopor dalam penggunaan BTS yang menggunakan energi terbarukan (renewable energy) seperti energi matahari dan mikrohidro. (EN4, EN5, EN7) Dengan menggunakan sel tenaga matahari sebagai energi untuk BTS, emisi gas rumah kaca yang dapat dikurangi bisa mencapai 961,39 ton CO2 setiap tahunnya. Telkomsel telah mengoperasikan sebanyak 132 BTS yang menggunakan sel bertenaga matahari di seluruh Indonesia pada tahun 2009, dan 38 lagi beroperasi mulai tahun 2010—sehingga kini jumlahnya menjadi 170 BTS. Untuk keperluan tersebut, Telkomsel telah melakukan investasi sebesar Rp100 miliar untuk mengembangkan sistem energi bertenaga matahari di tahun 2009, dan menginvestasikan Rp50 miliar lagi di tahun 2010. Dengan 170 BTS bertenaga matahari, saat ini Telkomsel memiliki BTS ramah lingkungan terbanyak dibandingkan dengan operator lainnya di Asia. (EN4, EN5,

EN7, EN16, EN17, EN18)

Pada tanggal 30 Maret 2009, Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri Nomor 18 tahun 2009, Menteri Pekerjaan Umum No. 07/PRT/M/2009, Menteri Kominfo No. 19/PER/M.KOMINFO/03/2009, dan Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal No. 3/P/2009, diterbitkan dan menjadi pedoman dalam pembangunan dan penggunaan menara telekomunikasi. Pada dasarnya peraturan tersebutmengatur hal sebagai berikut: • Perijinan pembangunan menara diajukan oleh

perusahaan menara kepada bupati/walikota;• Batas waktu perijinan untuk mendirikan menara

harus diproses 14 hari sejak rencana teknis disetujui;• Klasifikasi dari perusahaan menara dibagi menjadi

perusahaan menara operator telekomunikasi dan perusahaan menara bukan operator telekomunikasi;

• Adanya zona yang dilarang untuk membangun menara;

• Pengaturan mengenai konstruksi menara dan pengenaan kontribusi; dan

• Prioritas menara yang telah ada menjadi menara bersama.

Dalam pembangunan dan instalasi bidang infrastruktur, kami harus memenuhi seluruh peraturan bersama di atas. Sebagai dampak dari upaya menaati peraturan tersebut, hingga akhir 2010 TELKOM tidak tersangkut dalam kasus pelanggaran apapun terkait menara BTS-nya. Hingga akhir 2010, kami memiliki 42.198 BTS yang terdiri dari 40.932 BTS stand alone (97%), 970 BTS shared sites (2,3%), dan 254 BTS on existing structure (0,6%). (EN11, EN12, EN14, IO7, IO8)

we have saved up to 90% or 3291.3 KVA electricity for reduction in cooling needs. We still use indoor BTS in some areas of Sumatra and Central Java. To do energy savings in indoor BTS, we have used a more efficient new transformers energy, which reducing cost from Rp5-7 million per month to Rp500,000-600,000 per month. Both investment has resulted in a tremendous energy savings, and will be applied to all our base stations. (EC2, EN1, EN2, EN3, EN5, EN6, EN7)

TELKOM’s cellular subsidiary, Telkomsel, is also pioneering the use of green-powered BTS. Telkomsel uses alternative energy sources for its green BTS: microhydro energy and hydrogen fuel cells. (EN4, EN5, EN7) Using solar cells to power BTS can reduce Greenhouse Gas Protocol (GHG) emissions up to 961.39 tons of CO2 per year. Telkomsel is already operating 132 solar-cell based BTS throughout the country and 38 more will be operational during 2010. Thus, the total Telkomsel’s BTS is 170 unit. The total energy usage of all the currently operating BTS is just 0.115 megawatts, equivalent to 100 conventional 20 kVA generators. In 2009, Telkomsel invested Rp100 billion to develop its solar cell energy system, and another Rp50 billion in 2010. Currently Telkomsel owned 170 sollar cell's BTS and become the largest number of environment-friendly BTS out of all the cellular operators in Asia. (EN4, EN5, EN7, EN16, EN17, EN18)

On March 30, 2009, a Joint Regulation of the Minister of Home Affairs Number 18 year 2009, Minister of Public Works No. 07/PRT/M/2009, Minister of Communications and Information No. 19/PER/M. KOMINFO/03/2009, and the Head of the Investment Coordinating Board No. 3/P/2009, was issued as a guideline for the development and operation of telecommunications towers. This essentially regulates the following matters: • The requirement for tower providers to apply to the

Regent/Mayor for a license to erect a tower;• The requirement that the license to erect a tower

must be processed within 14 days of the technical plan being approved;

• The c lass i f icat ion of tower providers into telecommunications operator tower providers and non- telecommunications operator tower providers;

• Restricted zones where tower construction is prohibited;

• The regulation of tower construction and the payment of contributions; and

• The prioritization of the joint use of existing towers.

In the construction and installation of infrastructure, we must comply with all rules above. As a result of efforts to comply with these regulations, until the end of 2010, we never involved in any cases related to violation of our BTS units. Until 2010, we already have 42,198 BTS consisting of 40,932 stand alone BTS (97%), 970 shared sites BTS(2.3%), and 254 sites on existing structure BTS (0.6%). (EN11, EN12, EN14, IO7, IO8)

Page 75: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 75Sustaining Your Future

Kami meningkatkan upaya dalam penggunaan sumber energi alternatif khususnya di site terpencil. Upaya tersebut tertuang dalam Nota Dinas Elektronik SM Research and Development of Network Management no. C.Tel 100/LB260/RDC-A1040000/2008 tanggal 4 Desember 2008 perihal Hasil Ujicoba pada Pilot Project retrofit Gas Freon (Halocarbon) ke Gas Hydrocarbon (Musicool). Untuk tahun 2010 pelaksanaannya kami laksanakan di STO Padalarang, dengan hasil sebagai berikut: (TA1)

We are step up the efforts to use alternative energy resources, especially at remote sites. The efforts are embodied in the Office Memorandum SM Electronics Research and Development of Network Management no. C.Tel 100/LB260/RDC-A1040000/2008 dated December 4, 2008, concerning The results tests of the Pilot Project retrofit Freon (Halocarbon) to Hydrocarbon (Musicool). Its implementation in 2010 were conducted at STO Padalarang, with the following results: (TA1)

PEMAKAIAN DAYA LISTRIK (TA3)

Power ConsumptionDeskripsi

Description FebFeb

MaretMarch

AprApr

MeiMay

JuniJune

JuliJuly

Agt-SepAug-Sep

OktOct

Posisi KWH MeterPosition KWH Meter

Sebelum RetrofitBefore Retrofit

Sesudah RetrofitAfter Retrofit

Pemakaian Daya ListrikPower Consumption

1.671,700 1.617,800 1.522,900 1.812,500 1.829,900 1.769,500 Masa Transisi Pemasangan RetrofitRetrofit Installation's

Transition

1.475,142

Rata-rata Pemakaian Daya ListrikAverage Electricity Power Consumption

1.704,050 1.475,142

Efisiensi Daya (KWH)Power Efficiency (KWH)

228.908

Efisiensi (%)Efficiency (%)

13.433

Sebagai konsekuensi dampak tindak langsung penerapan pilot project retrofit gas freon adalah kami harus mengadakan training untuk Teknisi yang menangani Musicool untuk memperoleh sertifikat dari PT Pertamina Persero, dan menyediakan tempat penyimpanan terpisah untuk materi yang bersifat mudah terbakar. (TA4)

Konsumsi air kami hanya digunakan untuk operasional gedung dan keperluan minum para pekerja, sebagai dampak dari sedikitnya konsumsi air, sumber air yang terpengaruh bersifat secara tidak langsung, yaitu dari konsumsi air yang dipasok oleh perusahaan daerah air minum di mana kami beroperasi. (EN9) Walaupun konsumsi air kami sedikit, kami tetap melaksanakan daur ulang air. Secara sederhana proses daur ulang dilakukan dengan menggunakan sistem filtrasi berbasis arang. Air hasil daur ulang tersebut kemudian digunakan untuk mencuci kendaraan operasional dan menyiram tanaman di halaman kantor. Selain itu, kami juga telah memasang biopori dan penampung air di sekeliling gedung kantor untuk mengumpulkan air hujan. (EN8, EN10, EN21). Karena air yang dipergunakan telah didaur ulang dengan hanya sedikit penurunan kualitas dan sebagian besarnya masuk ke dalam tanah, maka dampak limpasan air atas keanekaragaman hayati dapat dikatakan sangat sedikit atau bahkan tidak ada. (EN23, EN25)

Upaya lain dalam efisiensi energi adalah kerjasama dengan pemanfaatan pembangkit listrik Hybrid (sel surya dan windpower) dengan LIPI seperti yang tertuang dalam PKS no.K.Tel 7/HK.810/RDC-00/2010 tanggal 27 Januari 2010 tentang Perjanjian Kerjasama Field Trial dalam rangka Penelitian Implementasi electric Fuel Treatment dan Pemanfaatan energi Terbarukan Wind Power untuk mendukung TELKOM Go Green.

We must conduct training for Musicool's technicians to obtain a certificate from PT Pertamina Persero, and providing a separate storage area for flammable materials as an indirect impact of the Pilot Project retrofit Freon application. (TA4)

We only consume water for buildings operation and drinking needs for our employees, as a result of the less water consumption, we only affected water sources indirectly, which is only from the water supplied by regional companies water in which we operates (EN9) Although we consume less water, we continue to implement water recycling. Our simple recycling process is conducted by using charcoal-based filtration system. The recycled water then used to wash operational vehicles and watering plants. In addition, we have installed biopori and water reservoir around our office building to collect rains. (EN8, EN10, EN21) Since the recycled water only loss a little quality, and largely absorbed into the ground, the impact on water biodiversity can be cocluded as very small or even absent. (EN23, EN25)

Another effort in energy efficiency is our cooperation with LIPI on utilization of Hybrid power plant (solar cell and windpower) as stated in the MCC no.K.Tel 7/HK.810/RDC-00/2010 dated January 27, 2010 on the Cooperation Agreement of Field Trial Implementation Research in the framework of electric Fuel Treatment and Utilization of Wind Power as Renewable energy to support TELKOM's Go Green.

Page 76: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future76

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Kami bukan perusahaan yang melakukan eksplorasi sumber daya alam pertambangan, sehingga kami tidak memiliki kewajiban untuk melakukan Proper Rating. (EN31)

MENUJU BISNIS YANG RAMAH LINGKUNGAN (EN5, EN6, EN7, PA11)

Pada tahun 2010, kami telah mendiskusikan strategi untuk terjun ke dalam bisnis ramah lingkungan. Salah satunya adalah penyediaan layanan TELKOM Smart Building Solution, gabungan antara konsep infrastruktur sadar lingkungan dan nilai tambah perkantoran di gedung pencakar langit. TELKOM menawarkan konsep gedung hijau atau green building yang memanfaatkan teknologi komunikasi informasi (ICT) untuk mengotomatisasi operasional gedung agar tercapai penghematan konsumsi energi.

Our operation is not a natural resource exploration mining company, so we do not have obligation to make Proper Rating. (EN31)

TOWARDS A GREEN BUSINESS ENVIRONMENT (EN5, EN6, EN7, PA11)

In 2010, we have discussed the strategy to enter the friendly environment business. One of them is the provision of TELKOM's Smart Building Solution services, a combination of environmentally concepts infrastructure and value-added office in a skyscraper. TELKOM offers the concept of green building which utilize the information and communication technology (ICT) to automate building operations in order to save energy consumption.

Dari TPA menjadi Taman WisataPada tahun 2009, TELKOM telah menanam lebih dari 6.000 batang bibit pohon di wilayah Bandung Raya, seperti Kabupaten Bandung (Soreang), Kecamatan Cicalengka, kawasan Bandung Timur Pasir Impun dan Cicabe serta Ciparay. Pada tahun 2010, berbagai kegiatan serupa juga terus dilaksanakan, sehingga jumlah pohon yang ditanam dan dipelihara, secara akumulatif, terus bertambah. Hasilnya adalah penambahan jasa lingkungan yang bisa dinikmati masyarakat sekitar. Jumlah karbon dioksida yang diambil, serta jumlah oksigen yang diproduksi dan air yang diikat akan terus bertambah dengan meningkatnya jumlah pohon yang ditanam TELKOM.

Sebagai contoh, sekitar 4 hektar eks-TPA Pasir Impun dan 5 hektar eks-TPA Cicabe Kelurahan Pasir Kecamatan Mandalajati Kota Bandung mulai tahun 2009 telah diupayakan diubah menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Hal tersebut dimulai dengan penanaman 3.000 pohon Mahoni, yang diprakarsai penuh oleh CDA-3 Jawa Barat bersama Kandatel Bandung didukung TELKOM-CDC. Hajatan pembukaannya dihadiri langsung unsur Pemerintah Kota, TELKOM serta wartawan. Selain itu, hadir pula para sesepuh dan tokoh lingkungan, 29 Camat se-Kota Bandung serta Paguyuban Lurah dan warga masyarakat, para Ketua LPM di Kecamatan Mandalajati.

Kawasan yang tadinya merupakan tempat pembuangan sampah yang kotor dan berbau tersebut kemudian disulap menjadi taman yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan olah raga, rekreasi dan sekaligus sebagai hutan kota dengan segala jasa lingkungannya. Pada awal 2010, kawasan tersebut kemudian diresmikan oleh Pemerintah Kota Bandung sebagai Taman Abdi Negara.

From Landfill to a Recreation ParkIn 2009, TELKOM has planted more than 6,000 of trees in Greater Bandung area, such as Bandung Regency (Soreang), Cicalengka district, East Bandung area Pasir Impun and Cicabe and Ciparay. In 2010, we also continued this similar activities, so the number of trees planted and maintained cumulatively growing. The result is the addition of environmental services enjoyed by the communities. Less carbon dioxide, the amount of oxygen produced and bound water will continue to increases with the increasing number of trees TELKOM's planted.

For example, about 4 acres of former landfill at Pasir Impun and 5 acres of former landfill at Cicabe, Mandalajati District, Bandung, since 2009, has been converted into Green Open Space. We begin with planting 3,000 Mahogany trees, which fully initiated by the CDA-3 West Java and Kandatel Bandung which supported by TELKOM Bandung-CDC. The opening celebration attended by the city local government, TELKOM as well as journalists. The opening celebration also attended by the elders and environmental leaders, 29 chiefs' district as well as chiefs' village in Bandung area and the Circle of Friends community members, the Chairman of the LPM in the District Mandalajati.

The area that was known as a dirty and smelly landfill has been transformed into a recreation garden that can be used by public activities like sports, recreation and forest as well as city with all its environmental services. In the early 2010, the area was formalized by the city government as Taman Abdi Negara.

Page 77: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 77Sustaining Your Future

Sejak beberapa tahun terakhir konsep gedung hijau terus menguat, terutama dengan adanya potensi penghematan konsumsi energi dan air yang bisa diperoleh. Dengan demikian, konsumen yang cerdas akan menuntut setidaknya sebagian dari fitur-fitur tersebut. Di masa mendatang, gedung hijau dipastikan akan menjadi tuntutan bagi setiap pengembang perkantoran maupun tempat tinggal.

Gedung hijau memang memiliki keunggulan dalam hal penghematan dan kualitas sumberdaya konstruksi, serta konsumsi energi per satuan luas yang lebih sedikit. Kombinasi keduanya menghasilkan dampak negatif yang lebih kecil terhadap lingkungan, selain menyediakan kenyamanan dan kesehatan lingkungan serta keuntungan ekonomi. Konsep tersebut merupakan perwujudan nyata teknologi Smart Building, yaitu teknologi ICT untuk mengotomatisasi operasional gedung. Otomatisasi tersebut terutama dilaksanakan dengan mendefinisikan rule dan task pada pemakaian energi agar secara keseluruhan tercapai penghematan konsumsi energi.

Teknologi Smart Building memungkinkan penghematan energi pada fase konstruksi dan operasi gedung karena teknologi tersebut berjalan pada satu platform jaringan yang terintegrasi dengan pengontrolan gedung, yaitu platform jaringan TCP/IP berbasis serat optik yang diketahui dapat memberikan solusi paling efektif dan efisien untuk mewujudkan gedung yang ramah lingkungan.

Secara global teknologi tersebut telah diakui kehandalannya, sehingga sudah dijadikan norma bagi bangunan-bangunan hijau. Di Indonesia, TELKOM ingin memperkenalkan konsep tersebut untuk mendorong gerakan bangunan ramah lingkungan, sekaligus membangun kekuatan baru dalam perencanaan bisnis kami.

Mempromosikan Kesadaran Lingkungan dalam MasyarakatKami secara proaktif membina budaya tanggung jawab terhadap lingkungan dalam masyarakat dan mengurangi dampak dari kegiatan manusia terhadap lingkungan, sebagai bentuk dukungan terhadap perubahan iklim nasional maupun global. Kegiatan selama tahun 2009 hingga tahun 2010 mencakup:1. Program penghijauan dan penanaman kembali

terkait program pemerintah dalam: (EN13, EN14)

• partisipasi dalam penanaman satu miliar pohon di seluruh Indonesia; dan

• program one man one tree.

2. Pembersihan dan revitalisasi sarana publik;3. Pengolahan air limbah: (EN10, EN21)

• air kotor sebelum dialirkan ke sungai diolah terlebih dahulu dengan alat pengolah limbah ( IPAL) yang dimi l ik i oleh TELKOM guna menghindari polusi sungai; dan

• air limbah didaur ulang menjadi air bersih yang dimanfaatkan untuk menyiram tanaman dan mencuci kendaraan bermotor.

Since the last few years the concept of green building continued to strengthen, especially with the potential savings of energy and water consumption that could be obtained. Thus, smart consumers will demand at least some of the features. In the future, certain green building will be a certain demand for every developer office or residence.

Green building have great advantages in terms of savings and quality resources construction, as well as less energy consumption per unit area. The combination generate a smaller negative impact on the environment, in addition to provide a comfort and health environmental and economic benefits. The concept was a true manifestations of a Smart Building, ICT technology to automate building operations. The automation is particularly implemented by defining rules and task in all aspect of energy consumption in order to achieve energy consumption savings.

Smart Building technology enables energy savings in construction and operation phases of the building because the technology runs on one platform integrated network to the building controller, ie TCP/IP fiber-optic platform based which is known as the most effective solution and efficient in creating a friendly environment buildings.

Globally, the technology has been recognized for its reliability, and has become a norm for green buildings. In Indonesia, TELKOM will introduced this concept to encourage environmental friendly building movement, as well as adding a new force in our business planning.

Promoting Environmental Awareness in SocietyWe proactively fostering cultural responsibility to the environment in society and reduce the impact of human activities on environment, as a form of our support to the national and global climate change. The activity during 2009 through 2010 include:

1. Reforestation and replanting programs related government programs in: (EN13, EN14)

• participation in planting one bill ion trees throughout Indonesia; and

• one-man one-tree program.

2. Cleanup and revitalization of public facilities;3. Waste water treatment: (EN10, EN21)

• dirty water before it flowed into the river processed first by means of waste treatment (WWTP) owned by TELKOM to avoid pollution of the river; and

• recycled waste water were used for watering plants and wash vehicle.

Page 78: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future78

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

4. Partisipasi dalam program berskala nasional “Bike to Work”, Direksi menganjurkan kepada karyawan untuk bersepeda ke kantor setiap hari jumat. (EN18)

Kami juga terus mendukung pengembangan dan sosialisasi teknologi yang inovatif dan praktis yang bukan saja ramah lingkungan, namun juga dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

Pesan Ramah Lingkungan dari dan ke KLH via Flexi (EN6, EN26)

Pada tahun 2010—melalui divisi Flexi—menggandeng Kementer ian Negara Lingkungan Hidup untuk menyosialisasikan pesan-pesan tentang kepedulian lingkungandengan cara mengirimkan SMS ke pelanggan layanan Flexi. Secara rutin, setiap bulan akan ada SMS dari kantor Kementerian Negara Lingkungan Hidup ke seluruh pelanggan Flexi tentang informasi terkini soal lingkungan. Kami mendukung sepenuhnya pesan-pesan tersebut, oleh karenanya pelanggan tidak dipungut bayaran untuk menerima informasi itu.

Selain menerima informasi terkini soal lingkungan dari KLH, pelanggan Flexi juga bisa memberikan masukan mengenai kondisi lingkungan yang mereka saksikan. Mereka bisa mengekspresikan keprihatinan mengenai lingkungan itu dengan mengirimkan SMS ke nomor 6556. KLH kemudian akan mengumpulkan, menganalisa lalu menindaklanjuti berbagai laporan yang masuk berdasarkan ska la pr ior i tas dan sumberdaya yang dimilikinya. Untuk memberikan masukan tersebut, kami mengenakan tarif diskon, yaitu Rp49/SMS—dari tarif normal Rp91 ke sesama Flexi atau Rp150 ke operator lain. Dengan jasa gratis serta tarif diskon tersebut, kami berharap bisa berkontribusi secara signifikan dalam peningkatan kesadaran lingkungan dan penyelesaian berbagai permasalahan lingkungan di Indonesia.

4. Participate in the nationwide program "Bike to Work", the Board of Directors recommends our employees for cycling to the office every Friday. (EN18)

We also continue to support the development and dissemination of innovative technologies and practical not only environment friendly, but also can provide direct benefits to the community.

Green messages from and to KLH via Flexi (EN6, EN26)

In 2010, through Flexi division- we colaborate with the Ministry of Environment to socialize text messages about environmental concerns by sending SMS to the Flexi's customer. Regularly, by every month there will be an SMS from the Ministry of Environment to all customers on the latest environment information. We totally supported this text messages, and charge as toll free text messages to receive the information.

In addition to receive updated information about the environment from MoE, Flexi subscribers can also provide input regarding the environmental conditions they witnessed. They may express concern about the environment by sending SMS to the number 6556. Then the MoE will collect, analyze and follow up the various reports upon priorities and resources possesses. To provide these inputs we charged a discounted rate, ie Rp49/SMS- of the normal tariff Rp91 to fellow Flexi or Rp150 to other operators. With this free services and discounted rates, we hope to contribute significant increase in environmental awareness and resolving various environmental problems in Indonesia.

Sampai saat ini TELKOM tidak memiliki dan/atau menempatkan infrastrukturnya pada area yang dilindungi keanekaragaman hayatinya.To date, TELKOM has never had and/or placed its infrastructure in areas where there is protected biodiversity.

Page 79: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 79Sustaining Your Future

Penghargaan Green CSR AwardsBerbagai upaya yang kami lakukan telah menarik perhatian para pemangku kepentingan. Di antaranya dengan raihan penghargaan Green CSR Award dalam ajang “Konferensi dan Pameran Indonesia Hijau” yang diselenggarakan di Jakarta, pada tanggal 5 Agustus 2010. Penghargaan tersebut diberikan karena para anggota panel ahli memandang bahwa kami telah melakukan berbagai upaya yang ramah lingkungan dalam menjalankan bisnisnya. (EN6, EN26)

Kami selalu mendorong para karyawan untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan. Seperti pada pernyataan resmi kami, “Hal terpenting bagi TELKOM adalah bagaimana TELKOM berkontribusi dalam pelestarian alam yang berkelanjutan. Penghargaan Indonesia Green Awards ini akan memotivasi TELKOM untuk semakin berpola pikir dan bertindak hijau.” Bagi kami, penerimaan penghargaan bukanlah tujuan yang hendak dicapai, melainkan hasil ikutan dari kesungguhan berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.

Green CSR Awards Various efforts conducted, has attracted our stakeholders attention, such as by accepting the Green CSR Award in the event the "Conference and Exhibition Indonesian Green" held in Jakarta, August 5, 2010. This appreciation granted because the member panel of experts considers that we have made various environmental friendly efforts in operating our business. (EN6, EN26)

We continues to encourage the employees to behave and act environment friendly. As in our official statement, "The most important thing for TELKOM is how TELKOM could contribute to the sustainable natural preservation. Indonesia Green Awards will motivate TELKOM to think and act green." This award is not a goal to achieved, but output of our sincerity contribution to sustainable development.

Page 80: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future80

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Kinerja EkonomiEconomic Performance

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB, MENGHADAPI TANTANGANKesuksesan operasi kami saat ini bergantung pada karyawan, infrastruktur dan sumberdaya keuangan. Kepentingan jangka panjang dan kepentingan para pemegang saham dapat dicapai dengan komitmen yang kuat para pemangku kepentingan untuk bertindak etis dan penuh integritas. Kami melakukan investasi substansial untuk mendorong kinerja ekonomi perusahaan. Kami juga mempunyai kerangka kebijakan dan sistem yang handal untuk mengelola dampak dan perilaku yang berlaku secara umum dan telah diperkenalkan secara progresif ke seluruh unit operasional yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kontribusi Terhadap Pendapatan NegaraSebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar dalam bidang telekomunikasi, informasi, multimedia dan edutainment (TIME), kontribusi kami tidak hanya berupa keuntungan finansial yang diberikan setiap tahun kepada negara sebagai salah satu pemegang saham utama

INSTILLING RESPONSIBILITY, RESPONDING TO CHALLENGES Our operations depend on our employees, infrastructure and financial resources, which will be the foundation of the successful development of our business in the future. We believe that the long-term interests of the Company, as well as the shareholders, will be best served by a strong commitment to act ethically and with integrity. We make a substantial investment in driving economic development. This commitment is supported by a policy framework and reliable systems to manage the impact of our actions. This is universally applied and have been rolled out progressively to all our operational units throughout Indonesia.

Contribution To State RevenuesAs the largest state-owned enterprise (SOE) in the telecommunications, information, multimedia and edutainment (TIME) sectors, we make a very significant contribution to the national economy, not only financially but also in the form of other contributions

Page 81: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 81Sustaining Your Future

Komposisi Pemegang Saham TELKOM (per 31 Desember 2010)TELKOM's Shareholder Composition (as per December 31, 2010) %

Pemerintah Republik IndonesiaGovernment of the Republic of Indonesia

52.47

PublikPublic

47.53

Total 100.00

perusahaan. Namun lebih dari itu, ada banyak manfaat lain yang telah dikontribusikan TELKOM untuk negara maupun rakyat Indonesia. Adapun komposisi kepemilikan saham perusahaan per 31 Desember 2010 sebagaimana dalam Tabel Komposisi pemegang saham TELKOM.

that benefit the state and the nation. We make an annual financial contribution to the state as the Company’s majority shareholder. The Company’s share ownership structure as of December 31, 2010 is shown in TELKOM's

Shareholder Composition's Table.

Page 82: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future82

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Sepanjang tahun 2010, kami telah menunjukkan kinerja keuangan yang solid. (2.8, EC1, SO1)

D u r i n g 2 0 1 0 , w e h a v e r e c o r d e d a s o l i d f inancia l performance. (2.8, EC1, SO1)

Tahun yang berakhir 31 DesemberYear ended December 31,

2009(*)  2010 

(angka disajikan dalam miliar Rupiah, kecuali data yang terkait dengan jumlah

saham, dividen, dan ADS)(In billions of Rupiah, except for per share

and per ADS amounts)

Data Laporan Laba Rugi Konsolidasian PSAK IndonesiaConsolidated Income Statement Data Indonesian GAAP

PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUES Telepon Telephone

Telepon tidak bergerak Fixed lines Pendapatan pemakaian Usage charges 10.322 9.287 Pendapatan abonemen bulanan Monthly subscription charges 3.507 3.251 Pendapatan pasang baru Installation charges 186 179 Lain-lain Other 271 223 Jumlah pendapatan telepon tidak bergerak Total fixed lines revenues 14.286 12.940

Seluler CellularPendapatan pemakaian Usage charges 27.402 28.024 FiturFeatures 483 582 Pendapatan abonemen bulanan Monthly subscription charges 424 488 Pendapatan jasa penyambungan Connection fee charges 224 40 Jumlah pendapatan seluler Total cellular revenues 28.533 29.134

Jumlah pendapatan telepon Total telephone revenues 42.819 42.074 Kerjasama Operasi (KSO) Joint operating schemes - - Interkoneksi Interconnection 3.867 3.735 Data, internet dan jasa teknologi informatika Data, internet and information technology 18.512 19.801 Jaringan Network 1.218 1.058 Jasa telekomunikasi lainnya Other telecommunications services 1.263 1.961 Jumlah pendapatan usaha Total Operating Revenues 67.678 68.629

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Penyusutan dan amortisasi Depreciation and amortization 13.975 14.612Karyawan Personnel 8.533 7.517 Operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi Operation, maintenance and telecommunication service 14.549 16.046

Umum dan administrasi General and administration 2.644 2.352 Interkoneksi Interconnection expenses 2.929 3.086 Pemasaran Marketing 2.259 2.525 Jumlah Beban Usaha Total Operating Expenses 44.890 46.138

LABA USAHA OPERATING INCOME 22.788 22.491

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES) Pendapatan bunga Interest income 462 421 Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi Equity in net income (loss) of associated companies (30) (14)Beban bunga Interest expense (2.096) (1.928)Keuntungan (kerugian) selisih kurs Gain (loss) on foreign exchange — net 973 43 Lain-lain – bersih Others — net 350 403(Beban) Penghasilan lain - bersih Other Income (Expenses) — net (341) (1.074)Laba sebelum pajak Income Before Tax 22.447 21.416Beban pajak Tax Expense (6.404) (5.546)Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi Income before minority interest in net income of consolidated subsidiaries 16.043 15.870

Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi – bersih Minority interest in net income of consolidated subsidiaries, net (4.644) (4.333)

LABA BERSIH NET INCOME 11.399 11.537Pengembangan Masyarakat (PKBL) Community Development 159 311Rata-rata tertimbang saham yang beredar (juta) Weighted average number of shares outstanding (in millions) 19.669 19.669

Laba bersih per saham Net income per share 580 587 Laba bersih per ADS Net income per ADS 23.181 23.462

Pada tahun 2010 persentase pengembangan masyarakat sebesar 0,7% dari beban usaha perusahaan (SO1)

In 2010 the percentage of community development of 0.7% of the company's operating expenses. (SO1)

Page 83: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 83Sustaining Your Future

The Company’s Relationship with the Government and Government Insitutions Our relationship with the Government is multi-faceted. The Government is our major i ty and controlling shareholder; our regulator as it adopts, administers and enforces relevant laws that regulate telecommunications sector and it sets tariffs and topics licenses and it is also one of our customers. As used in this section, the term “Government” includes the Government of Indonesia and its ministries, directlyowned government departments and agencies, but excludes state-owned enterprises.

The government as ShareholderThe Government is our majority and controlling shareholder and owned 52.47% of our Common Stock as of December 31, 2010. Its ownership of the Dwiwarna Share gives it special voting and veto rights. Under relevent laws, the “ownership” of our common stock and the single outstanding Dwiwarna Share is vested in the Ministry of Finance (“MoF”). In turn, and under the authority of the MoF, the Minister of Stateowned Enterprise (“MSOE”) exercises the rights vested in these securities as our “controlling shareholder”. As our majority shareholder and controlling shareholder, the Government have great interest in our performance, both in terms of the benefits we provide to the nation and our ability to operate on a commercial basis.

The material rights and restrictions that apply to our Common Stock also apply to the Series A Dwiwarna share, except that the Government may not transfer the Series A Dwiwarna share, and have the right on issuing a veto with regard to: (1) the nomination, appointment and removal of our Directors; (2) the nomination, appointment and removal of our Commissioners; (3) the issuance of new shares and (4) any amendments to our Articles of Association, including the actions to merge or dissolve the Company, increase or reduce our authorized capital, or reduce our subscribed capital.

Accordingly, the Government effectively have the control over these matters even if it owns less than a majority share of the outstanding Common Stock. The Government’s rights with respect to the Series A Dwiwarna share will not expire unless there is a change that requires the amendment of our Articles of Association, which would require the consent of the Government as the holder of The Government is also one of our customers. It is our policy not to enter into any transactions with affiliates unless the terms are no less favorable to us than they would be with a third party. The MSoE has stated that the ministry would not cause us to enter in any transactions with other entities under their control unless the terms were consistent with our policy as referred above.

Hubungan dengan Pemerintah dan Lembaga PemerintahHubungan kami dengan Pemerintah bersifat sangat menyeluruh. Pemerintah adalah pemegang saham mayoritas dan pengendali, sebagai regulator, Pemerintah menerbitkan lisensi serta membuat, mengawasi dan menegakkan peraturan yang berkaitan dengan pengaturan sektor telekomunikasi dan memutuskan penetapan tarif. Di satu sisi, Pemerintah juga merupakan salah satu pelanggan kami. Pada bagian ini, Pemerintah diartikan sebagai Pemerintah Republik Indonesia dan kementerian, departemen dan lembaga pemerintah, namun tidak termasuk Kementerian Negara BUMN.

Pemerintah Sebagai Pemegang SahamSebagai Pemegang Saham kami, hingga tanggal 31 Desember 2010 Pemerintah menguasai 52,47% Saham Biasa dan satu Saham Seri A (Saham Dwiwarna), yang memiliki hak suara khusus. Menurut peraturan yang berlaku, Departemen Keuangan RI merupakan institusi yang “memiliki” saham biasa dan satu saham Dwiwarna kami yang kemudian memberikan kewenangan kepada Menteri BUMN untuk menggunakan hak-hak yang diberikan dalam saham ini sebagai pemegang saham pengendali kami. Pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas berkepentingan atas kinerja kami, baik terkait dengan manfaat yang diberikan oleh kami kepada bangsa maupun kemampuan kami untuk beroperasi secara komersial.

Hak dan batasan material yang berlaku untuk Saham Biasa juga berlaku untuk Saham Seri A Dwiwarna, dengan pengecualian Pemerintah tidak boleh mengalihkan Dwiwarna atau Saham Seri A, Pemerintah memiliki hak veto berkenaan dengan: (i) pencalonan, pengangkatan dan pemberhentian Direksi; (ii) pencalonan, pengangkatan dan pemberhentian Komisaris; (iii) penerbitan saham baru; dan (iv) perubahan terhadap Anggaran Dasar Perusahaan, termasuk tindakan untuk menggabungkan atau membubarkan TELKOM, meningkatkan atau mengurangi modal dasarnya, menurunkan modal dasar atau mengurangi modal yang ditempatkan.

Oleh karenanya, Pemerintah memiliki kendali efektif atas hal-hal tersebut walaupun memiliki jumlah saham yang lebih sedikit dari jumlah Saham Biasa yang beredar. Hak-hak Pemerintah berkenaan dengan Saham Seri A Dwiwarna tidak akan berakhir, kecuali ada perubahan sehingga diperlukan amandemen terhadap Anggaran Dasar Perusahaan yang mensyaratkan persetujuan Pemerintah sebagai pemegang Saham Seri A Dwiwarna tersebut. Pemerintah juga merupakan salah satu pelanggan. Kami memiliki hak untuk tidak mengadakan transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa apabila tidak lebih menguntungkan dibandingkan dengan yang diperoleh Perusahaan dari transaksi dengan pihak ketiga. Menteri BUMN telah menyampaikan kepada kami bahwa kementerian tidak mengadakan transaksi dengan entitas lain yang berada di bawah kendalinya, kecuali bila perjanjian bisnis tersebut konsisten dengan syarat-syarat dan kebijakan Perseroan sebagaimana yang telah diuraikan.

Page 84: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future84

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Karena Perusahaan tercatat di BEI, maka berdasarkan peraturan Bapepam-LK, setiap transaksi yang memiliki benturan kepentingan dengan perusahaan lain yang tercatat di BEI, harus mendapat persetujuan dari mayoritas pemegang saham dari Saham Biasa yang tidak memiliki benturan kepentingan atas transaksi yang diusulkan, kecuali benturan kepentingan tersebut terjadi sebelum Perusahaan tercatat dan diungkapkan sepenuhnya dalam dokumen penawaran.

Benturan kepentingan sebagaimana dijelaskan dalam peraturan Bapepam-LK adalah benturan antara kepentingan ekonomi Perusahaan dan para pemegang saham di satu sisi dan di sisi lain kepentingan ekonomi pribadi anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pemegang saham utama (pemegang 20% atau lebih saham yang ditempatkan) serta afiliasi mereka, baik secara gabungan atau terpisah. Suatu benturan kepentingan juga terjadi apabila anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan atau pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing terlibat dalam transaksi, kepentingan pr ibadi mereka mungkin berbenturan dengan kepentingan Perusahaan. Bapepam-LK berwenang untuk memberlakukan peraturan ini; pemegang saham Perusahaan juga berhak untuk mengajukan tuntutan atas pemberlakuan peraturan ini. (4.6)

Sesuai dengan peraturan Bapepam-LK, transaksi antara Perusahaan dan BUMN atau lembaga lainnya yang dikendalikan negara dapat mengakibatkan “benturan kepentingan”. Dalam hal ini, persetujuan dari pemegang saham yang tidak memiliki benturan kepentingan wajib diperoleh jika “benturan kepentingan” ini terjadi. Kami meyakini bahwa transaksi-transaksi yang dilaksanakan dengan BUMN atau lembaga yang dikendalikan negara telah dilakukan melalui praktik bisnis yang independen, berbasis komersial dan bukan merupakan transaksi yang mengandung “benturan kepentingan” yang memerlukan suara pemegang saham yang tidak memiliki benturan kepentingan. Transaksi tersebut termasuk penjualan jasa telepon oleh kami kepada BUMN atau yang dikendalikan negara atau pembelian listrik dari perusahaan BUMN. Kami berharap, dalam hubungannya dengan pengembangan dan pertumbuhan bisnisnya, dari waktu ke waktu kami dapat mengadakan usaha patungan, perjanjian atau transaksi dengan BUMN atau lembaga yang dikendalikan oleh Pemerintah tersebut. Dalam situasi ini, kami dapat berkonsultasi dengan Bapepam-LK dalam menentukan apakah usaha patungan, perjanjian atau transaksi yang diusulkan memerlukan suara dari pemegang saham independen berdasarkan syarat-syarat peraturan Bapepam-LK. Apabila Bapepam-LK berpandangan bahwa usaha patungan, perjanjian atau transaksi yang diusulkan tidak memerlukan suara dari pemegang saham independen sesuai peraturan yang berlaku, maka kami akan melaksanakannya tanpa memerlukan persetujuan dari pemegang saham independen tersebut. Namun, apabila Bapepam-LK mensyaratkan bahwa usulan tersebut memerlukan suara dari pemegang saham independen

Pursuant to Bapepam-LK regulations, because we are listed on the IDX, any transaction where there is an inherent conflict of interest with another IDX-listed company, must be approved by majority of the holders of our Common Stock who do not have a conflict of interest in the proposed transaction, unless such conflict of interest existed before listing and was fully disclosed in the offering documents.

Bapepam-LK regulations define a conflict of interest as a conflict between our economic interests and the shareholders’ interests on the one hand, and on the other, the personal economic interests of members of the Board of Commissioners, Board of Directors or other principal shareholders (defined as a holder of 20% or more of our Common Stock) or their affiliates, either jointly or individually. A conflict of interest also exists if a member of the Board of Commissioners or Board of Directors or a principal shareholder or their respective affiliates is involved in a transaction in which its personal interests may be in conflict with ours. Bapepam-LK have the authority to enforce these rules regarding conflicts of interest and holders of our Common Stock are also entitled to bring a suit to enforce these. (4.6)

Under Bapepam-LK regulations, transactions between us and other state-owned or controlled enterprises may cause a conflict of interest. In such cases, the approval of the disinterested shareholders must be obtained if a conflict of interest arises. We believe that many transactions conducted with state-owned or controlled enterprises are on an arms-length, commercial basis and do not constitute conflict of interest transactions that would require an independent shareholders vote. Such transactions include our sale of telephone services to state-owned or controlled enterprises and our purchase of electricity from a state-owned enterprise. We expect that from time to time, in connection with the development and growth of our business we would enter into joint ventures, agreements or transactions with such enterprises. Under such circumstances, we may consult Bapepam-LK to determine whether a proposed joint venture, agreement or transaction would require a vote of independent shareholders under Bapepam-LK rules. If Bapepam-LK is of the view

Page 85: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 85Sustaining Your Future

sesuai peraturan yang berlaku, maka kami harus berupaya mendapatkan persetujuan dari pemegang saham independen sebagaimana yang disyaratkan atau membatalkan usulan tersebut. (EC3)

Pemerintah sebagai RegulatorPemerintah dalam perannya sebagai Regulator berwenang mengatur sektor telekomunikasi melalui Menteri Komunikasi dan Informasi (“Menkominfo”). Menkominfo berwenang menerbitkan peraturan pelaksanaan atas undang-undang, yang umumnya memiliki lingkup sangat luas. Berdasarkan keputusan ini Menkominfo mendefinisikan struktur industri, menentukan formula tarif, menentukan Kewajiban Pelayanan Universal (“KPU”), dan mengendalikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi kompetitif, usaha dan kondisi keuangan TELKOM. Melalui Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (“Ditjen Postel”), Menkominfo mengatur alokasi frekuensi dan menentukan jumlah sambungan telepon tidak bergerak. Kami wajib memperoleh lisensi dari Ditjen Postel untuk setiap jenis layanan yang ditawarkan, termasuk frekuensi yang dipergunakan (sebagaimana dialokasikan oleh Menkominfo). Kami dan operator lain diharuskan membayar biaya hak penggunaan frekuensi. Telkomsel memiliki beberapa lisensi yang diterbitkan oleh Menkominfo (yang sebelumnya dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan) untuk penyediaan jasa selulernya, dan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia terkait dengan investasi oleh Telkomsel untuk pembangunan jasa sambungan telepon seluler dengan jangkauan nasional, termasuk perluasan jangkauan jaringannya. Pemerintah, melalui Menkominfo sebagai regulator, berwenang untuk memberikan lisensi baru untuk pendirian usaha patungan dan pengaturan baru lainnya, khususnya di bidang telekomunikasi.

Kepemilikan lisensi di atas mewajibkan kami membayar biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi yang disediakan dan biaya hak penggunaan frekuensi radio kepada Menkominfo. Biaya hak penyelenggaraan adalah sebesar Rp632,5 miliar pada tahun 2008, Rp327,1 miliar pada tahun 2009 dan Rp341,9 miliar (US$38,0 juta)

that such transaction would not require such a vote, we would proceed without seeking the independent shareholders’ approval. Otherwise, we would seek the requisite approval or abandon the proposed action. (EC3)

The Government as RegulatorThe Government regulates the telecommunications sector through the Ministry of Communications and Informatics (“MoCI”). The MoCI have the authority to issue regulations that implement laws, which are typically broad in scope. Through such decrees the MoCI defines the structure of the industry, determines tariff formulas, establishes our Universal Service Obligations (“USO”), and otherwise controls many factors that could influence our competitive position, operations and financial position. Through the Directorate General of Post and Telecommunications (“DGPT”), the MoCI regulates the allocation of frequencies and sets numbers for fixed telephone lines. We are required to obtain a license from the DGPT for each type of service offered, including for the frequencies we use (as allocated by the MoCI). We and other operators are required to pay frequency usage fees. Telkomsel also holds licenses issued by the MoCI (some of which were previously issued by the Minister of Communications) for the provision of cellular services, and from the Indonesian Investment Coordinating Board in relation to Telkomsel’s investments for the development of cellular phone services with national coverage, including the expansion of network coverage. The Government, through the MoCI as regulator, have the authority to issue new licenses for the establishment of new joint ventures and other new arrangements, particularly in telecommunications.

Certain of these l icenses require us to pay a concession fee to operate. We pay concession fees for telecommunications services provided and radio frequency usage charges to the MoCI. Concession fees amounted to Rp632.5 billion in 2008, Rp327.1 billion

tahun 2010

tahun 2009

Pendapatan UsahaTELKOM

Pendapatan UsahaTelepon Seluler

Pendapatan Data, Internet dan

Jasa Teknologi Informatika

67.677,6

68.629,2

28.532,5

29.133,6

18.511,6

19.801,1

Kinerja Keuangan TELKOM 2010 (2.8)Financial Performance in 2010

Dalam Miliar RupiahIn Billion Rupiah

Page 86: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future86

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

pada tahun 2010. Persentase biaya hak penyelenggaraan tersebut terhadap jumlah beban usaha mencapai 1,5% di tahun 2008, 0,7% di tahun 2009 dan 0,7% di tahun 2010. Biaya hak penggunaan frekuensi radio senilai Rp2.400,3 miliar pada tahun 2008, Rp2.784,6 miliar pada tahun 2009 dan Rp2.892,3 miliar (US$321,0 juta) pada tahun 2010. Persentase biaya hak penggunaan tersebut terhadap jumlah beban usaha mencapai 5,8% di tahun 2008, 6,2% di tahun 2009 dan 6,3% pada tahun 2010. Kami membayar biaya KPU kepada Menkominfo sebesar Rp462,6 miliar di tahun 2008, Rp809,6 miliar di tahun 2009 serta Rp834,5 miliar (US$92,5 juta) pada tahun 2010. Persentase biaya KPU terhadap jumlah beban usaha mencapai 1,1% di tahun 2008, 1,8% di tahun 2009 dan 1,8% pada tahun 2010. Dengan demikian, kami tidak pernah menerima insentif atau kompensasi dari pemerintah untuk kegiatan-kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dilakukan perusahaan. (EC4, IO2, PA5)

Pemerintah sebagai Pemberi PinjamanPada bulan Juli 1994 mengatur sebuah fasilitas dengan sejumlah institusi asing guna menyediakan dana bagi kami (melalui Pemerintah) dalam bentuk “pinjaman penerusan” (sebagai two-step loans) yang digunakan untuk sejumlah pengeluaran tertentu. Pinjaman tersebut dijamin oleh Pemerintah. Sampai dengan 31 Desember 2010, kami memiliki pinjaman dalam bentuk “two-step loans” sebesar Rp3.136,7 miliar (US$348,1 juta), termasuk yang jatuh tempo pada tahun berjalan (current maturities). Kami diwajibkan membayar bunga kepada Pemerintah dan membayar kembali pokok pinjamannya yang selanjutnya dibayarkan oleh Pemerintah kepada masing-masing pemberi pinjaman. Sampai dengan 31 Desember 2010, 72,7% dari pinjaman penerusan tersebut merupakan pinjaman dalam mata uang asing. Sisanya, sebesar 27,3% dari pinjaman tersebut dalam mata uang Rupiah. Pada tahun 2010, tingkat suku bunga tahunan atas pinjaman yang harus dibayar kembali, dalam Rupiah sebesar 7,57%, dalam Dolar Amerika Serikat mulai dari 4,00% sampai 6,67% dan dalam Yen Jepang sebesar 3,10%.

Pemerintah sebagai PelangganSejumlah departemen dan lembaga milik Pemerintah memanfaatkan layanan kami secara langsung dengan menegosiasikan persyaratan secara komersial. Hal ini dikarenakan tidak ada layanan yang diberikan secara cuma-cuma. Kami berurusan dengan departemen dan lembaga tersebut sebagai pelanggan terpisah. Pada tahun 2010, jumlah total pendapatan yang bersumber dari departemen dan lembaga Pemerintah terkecuali BUMN berkisar Rp1.144 miliar, kurang dari 1,7% terhadap total pendapatan usaha konsolidasian serta bukan merupakan jumlah yang material terhadap pendapatan usaha Perusahaan. Departemen dan lembaga Pemerintah ini diperlakukan sama halnya dengan pelanggan perumahan terkait biaya koneksi dan biaya bulanan dengan tarif yang lebih rendah dari tarif layanan bisnis. Hal ini tidak berlaku terhadap tarif untuk sambungan lokal, jarak jauh, dan SLI.

in 2009 and Rp341.9 billion (US$38.0 million) in 2010. Concession fees as a percentage of total operating expenses amounted to 1.5% in 2008, 0.7% in 2009 and 0.7% in 2010. Radio frequency usage charges amounted to Rp2,400.3 billion in 2008, Rp2,784.6 billion in 2009 and Rp2,892.3 billion (US$321.0 million) in 2010. Radio frequency usage charges as a percentage of total operating expenses amounted to 5.8% in 2008, 6.2% in 2009 and 6.3% in 2010. We paid USO charges to the MoCI amounting to Rp462.6 billion in 2008, Rp809.6 billion in 2009 and Rp834.5 billion (US$92.5 million) in 2010. USO charges as a percentage of our total operating expenses came to 1.1% in 2008, 1.8% in 2009 and 1.8% in 2010. In other words, we never receive any financial assistance or compensation for our operation from the government. (EC4, IO2, PA5)

The Government as LenderIn July 1994, the Government arranged a facility under which certain foreign institutions provided us (via the Government), with funds (“sub loan borrowings”) as “two-step loans” for certain expenditures. The sub-loan borrowings are guaranteed by the Government. As of December 31, 2010, we had a total of Rp3,136.7 billion (US$348.1 million) in such two-step loans, including current maturities. We are required to pay the Government interest and repay the principal, which the Government then remits to the respective lenders. As of December 31, 2010, 72.7% of such sub loan borrowings were denominated in foreign currencies, with the remaining 27.3% denominated in Rupiah. In 2010, the annual interest rates charged 7.57% on loans repayable in Rupiah, 4.00% to 6.67% on those denominated in US Dollars and 3.10% for those denominated in Japanese Yen.

The Government as CustomerCertain Government departments and agencies purchase services from us as direct customers, the terms of which are negotiated on a commercial basis. No services are provided for free or on an in-kind basis. We deal with these departments and agencies as separate customers. In 2010, the total amount of revenues from Government departments and agencies excluding state-owned enterprises, was Rp1,144 billion, which was less than 1.7% of our consolidated total operating revenue and did not constitute a material part of our operating revenues. The Government departments and agencies are treated for tariff purposes with respect to connection charges and monthly charges as “residential", which tariffs are lower than the business service rates. This does not apply to the tariffs for local, long distance and IDD calls.

Page 87: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 87Sustaining Your Future

BELANJA MODAL (IO1)

Sampai dengan 31 Desember 2010, belanja modal kami sebesar Rp12.650,8 miliar (US$1.404,1 juta), lebih kecil dari anggaran belanja modal yaitu Rp8.336,7 miliar. Hal ini disebabkan keputusan Telkomsel untuk meningkatkan kembali anggaran belanja modal setelah melakukan penyesuaian ulang terhadap proyeksi pertumbuhan pasar seluler sampai tahun 2010.

TELKOM mengelompokkan kategori belanja modal berikut ini untuk keperluan perencanaan, dengan tiap kategori menunjukkan hubungan dengan pendapatan dan beban:• Optimalisasi bisnis Legacy, terdiri dari telepon nirkabel

tidak bergerak dan telepon kabel tidak bergerak.• Bisnis New Wave, terdiri dari broadband, softswitch

(teknologi berbasis NGN), komunikasi data dan TI, aplikasi dan konten.

• Infrastruktur, terdiri dari transmisi backbone, Metro ethernet and Regional Metro Junction (“RMJ”), dan IP backbone serta satelit.

• Unit pendukung, terdiri dari belanja modal untuk unit dan sistem pendukung.

Dari jumlah Rp12.650,8 miliar tersebut, belanja modal Telkomsel sebesar Rp8.197,0 miliar (US$909,8 juta) untuk infrastruktur jaringan, sistem TI dan investasi lainnya, dan belanja modal anak perusahaan lainnya sebesar Rp831,0 miliar (US$92,2 juta) ditahun 2010.

Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember

Year Ended

2008 (1)

(Rp miliar)Rp billion

2009 (1)

(Rp miliar)Rp billion

2010 (1)

(Rp miliar)Rp billion

2011 (2)

(Rp miliar)Rp billion

2012 (3)

(Rp miliar)Rp billion

TELKOM (Induk Perusahaan) Parent Company

Optimalisasi Bisnis Legacy Optimizing legacy business 2.637,6 1.913,3 263,7 147,0 468,9

Bisnis New Wave New wave business 1.560,2 1.311,5 1.313,1 3.023,0 2.332,3

infrastruktur Infrastructure 1.689,1 2.207,9 1.861,5 3.094,0 3.307,5

Pendukung Support 199,8 218,9 184,5 511,0 328,6

Subtotal 6.086,7 5.651,6 3.622,8 6.775,0 6.437,3

Anak Perusahaan TELKOM Subsidiaries

Telkomsel 15.915,0 12.672,6 8.197,0 8.204,0 11.943,1

Lainnya Others 242,6 836,4 831,0 2.850,0 2.236,8

Subtotal 16.157,6 13.509,0 9.028,0 11.054,0 14.179,9

Total 22.244,3 19.160,6 12.650,8 17.829,0 20.617,2

(1) Jumlah untuk tahun 2008, 2009 dan 2010 adalah pengeluaran modal aktual berdasarkan barang yang diterima, Amounts for 2008, 2009 and 2010 were recognized capital expenditures based on goods received,

(2) Jumlah untuk tahun 2011 adalah pengeluaran modal terencana yang tercakup dalam anggaran TELKOM dan dapat disesuaikan baik ke atas atau ke bawah,Amounts for 2011 are planned capital expenditures included in our budget and are subject to upward or downward adjustment,

(3) Jumlah untuk tahun 2012 adalah pengeluaran modal yang diproyeksikan untuk tahun tersebut dan realisasi belanja modal dapat berbeda secara signifikan dengan proyeksinya.Amounts for 2012 are projected capital expenditures for such year, and actual capital expenditures may be significantly different from projected amounts

Realisasi belanja modal masa yang akan datang mungkin berbeda dengan jumlah yang tercantum pada tabel di atas yang disebabkan oleh beberapa faktor termasuk di antaranya tapi tidak terbatas pada perekonomian Indonesia, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, Euro dan mata uang lainnya, ketersediaan dari pemasok atau sumber pendanaan lainnya, masalah teknis atau lainnya dalam memperoleh atau instalasi peralatan yang mungkin terjadi dan apabila TELKOM memasuki lini bisnis baru.

CAPITAL EXPENDITURES (IO1)

In 2010, we incurred capital expenditures of Rp12,650.8 billion (US$1,404.1 million), which is Rp8,336.7 billion less than the originally budgeted amount. This primarily caused by Telkomsel’s decision to increase capital expenditure after adjusting the cellular market’s growth projections til the end 2010.

For planning purposes, our capital expenditures were grouped into the following categories, each category indicating the linkage with our major revenue and expense:• Optimizing legacy business, which consists of fixed

wireless and fixed wireline;• New wave business, which consists of broadband,

softswitch (NGN technology based) , data communication and IT, application and content;

• Infrastructure, which consists of core transmission network, Metro-Ethernet and Regional-Metro Junction (RMJ), core Internet protocol backbone and satellite systems;

• Supporting units, which consists of Capex for supporting system and units.

Of the Rp12,650.8 billion, Telkomsel incurred capital expenditures of Rp8,197.0 billion (US$909.8 million) for network infrastructure, IT System and other investments, and our other subsidiaries incurred of Rp831.0 billion (US$92.2 million) in 2010.

Actual future capital expenditures may differ from the amounts indicated above due to various factors, including but not limited to the Indonesian economy, the Rupiah/U.S. Dollar and Rupiah/Euro exchange rates and other applicable foreign exchange rates, the availability of vendor or other financing on terms acceptable to us, technical or other problems in obtaining or installing equipment and whether we enter any new lines of business.

Page 88: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future88

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Pada tahun 2011, TELKOM dan anak-anak Perusahaan berencana melakukan investasi untuk optimalisasi bisnis legacy, new wave, infrastruktur dan unit layanan pendukung dengan total mencapai Rp17.829,0 miliar.

Rencana Investasi untuk Optimalisasi Bisnis LegacyRencana investasi pada optimalisasi bisnis legacy untuk tahun 2011 sebesar Rp147,0 miliar, yang akan dipergunakan untuk:• investasi dalam jaringan akses telepon nirkabel

CDMA, termasuk MSC, BSC, BTS, menara BTS, layanan nilai tambah dan seluruh fasilitas pendukung yang berhubungan dengan jaringan akses telepon nirkabel tidak bergerak; dan

• investasi dalam akses infrastruktur untuk jaringan telepon tidak bergerak termasuk pengembangan dan peningkatan kualitas kabel tembaga.

Rencana Investasi pada New WaveRencana investasi pada New Wave untuk tahun 2011 sebesar Rp3.023,0 miliar, yang akan dipergunakan untuk: • investasi jaringan broadband, termasuk peningkatan

kapasitas IP DSLAM, penyebaran Multi Service Access Network (“MSAN”), modernisasi jaringan akses dan memperluas kabel serat optik untuk remote IP DSLAM, jaringan optikal Gigabite-Passive (“GPON”), peningkatan kualitas jaringan akses, BRAS, serta penggantian dan perluasan jaringan broadband nirkabel;

• investasi komunikasi data, termasuk penyebaran akses VPN IP dan akses metro ethernet; dan

• investasi aplikasi dan konten, termasuk. Service Delivery Platform (“SDP”), layanan nilai tambah internet untuk layanan komersial seperti B2B e-commerce access, layanan NGN platform services serta konten dan aplikasi broadband.

Rencana Investasi pada InfrastrukturRencana investasi pada infrastruktur untuk tahun 2011 sebesar Rp3.094,0 miliar, yang akan digunakan untuk investasi pada infrastruktur transmisi termasuk jaringan transmisi serat optik, perluasan jaringan transmisi backbone. Investasi dalam jumlah yang cukup besar juga dilakukan untuk investasi pada satelit TELKOM-3.

Rencana Investasi pada Unit PendukungRencana investasi pada unit pendukung untuk tahun 2011 sebesar Rp511,0 miliar yang akan dipergunakan untuk:• investasi pada sistem pendukung TI, termasuk

investasi untuk menambah kemampuan di sistem billing, operation support system (“OSS”), dan customer care dan billing system (“CCBS”);

• investasi fasilitas pendukung termasuk untuk pusat pelatihan, fasilitas demo produk dan bangunan; dan

• investasi pada fasilitas pendukung lainnya termasuk bangunan untuk peralatan dan pendukung, catu daya, alat pengukuran jaringan dan fasilitas kantor lainnya.

In 2011, we plan to invest a total of Rp17,829.0 billion in TELKOM and its subsidiaries in optimizing the following aspects of our business, namely, legacy, new wave, infrastructure, and support services.

Planned Investments in Optimizing LegacyWe plan to invest Rp147.0 billion in our legacy businesses in 2011, consisting of:• investment in CDMA wireless access networks,

which include MSC, BSC, value added services and all supporting facility related to fixed wireless access networks and

• investment in access infrastructure for fixed line networks which include expansion and quality enhancement of existing copper wire.

Planned Investments in New WaveWe plan to spend Rp3,023.0 billion in 2011 for investmentsrelating to new wave businesses, including:• investments in broadband networks which include

capacity expansion of existing network, deployment of multi service access network (MSAN), access network modernization and expansion of fiber optic cable, gigabit-passive optical network (GPON), access network quality enhancement, BRAS, investment will also be allocated for the replacement and expansion of wireless broadband network;

• investments in data communication which include deployment of access for VPN IP and metro ethernet; and

• investments in applications and content which include investments in service delivery platform (SDP), internet value added service in commercial services such as B2B e-commerce access, NGN platform services and broadband content and applications.

Planned Investments in InfrastructureOur planned capital investments in infrastructure in 2011 total Rp3,094 billion. This will be used for capital investments in transmission infrastructure, which are expected to include investments to expand our fiber optic transmission network and expansion of the backbone transmission network. Substantial investment will also be made in the TELKOM-3 satellite.

Planned Investments in SupportWe also plan to spend Rp511.0 billion in 2011 for capital investments in support, including:• investments in IT supporting systems, which include

investments in information systems to improve and increase the capability of the billing system, operation support system (“OSS”), and customer care and billing system (“CCBS”);

• investment in TELKOM’s support center, which includes the learning center, product demonstration facilities and selected representative offices; and

• investment in other supporting facilities, which includes bui ldings for both operations and equipment, power supply, network measurement tools, and office facilities.

Page 89: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 89Sustaining Your Future

PROGRAM PKBL (EC8)

Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (EC9)

Sejak 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010, Program Kemitraan kami telahmenyalurkan bantuan kepada 9.918 mitra binaan di seluruh Indonesia dengan total dana sebesar Rp283,8 miliar yang telah disalurkan untuk sektor industri, jasa, perdagangan, peternakan, perikanan, pertanian, perkebunan dan jasa lainnya. Di samping memberikan bantuan pinjaman, para mitra binaan juga diberi pembinaan melalui program pelatihan, pemagangan/pendampingan dan promosi/pameran. Pada tahun 2010 TELKOM melalui Program Bina Lingkungan telah menyalurkan dana sebesar Rp27,4 miliar dalam bentuk bantuan terhadap korban bencana alam, pendidikan dan atau pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan prasarana dan sarana umum, peningkatan sarana ibadah, dan pelestarian alam.

Di bawah ini menunjukkan distribusi dana Program Kemitraan sesuai dengan sektor UKM penerima.

PARTNERSHIP AND COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAMS (EC8)

Development of Small and Medium Enterprise (EC9)

From January 1, 2010 until December 31, 2010, our Partnership Program have assisted 9,918 Partners throughout Indonesia, disbursing a total of Rp283,8 billion, which distributed among the Industry, Services, Trading, Livestock Farming, Fisheries, Agriculture, Plantations and other sectors. In addition to loans, Partners were also given development assistance through training, apprenticeship/mentoring and promotion/marketing programs. In 2010 TELKOM, through the Community Development Program, distributed a total of Rp27.4 billion in the form of assistance for natural disaster victims, education and/or training, improving public health, development of public facilities and infrastructure, improving religious facilities, and environmental conservation.

Table below shows the disbursement of Partnership Program funds by SME sector.

Target RKA Budget Plan Realisasi Realization

PENYALURAN PROGRAM KEMITRAAN (dalam jutaan)PARTNERSHIP PROGRAM DISBURSEMENT (in millions)

2007190.000

182.595

210.000

207.8242008

155.000

153.6552009

272.960

283.7732010

COLECTION PROGRAM KEMITRAAN (dalam juta rupiah)

109.077

97.455

180.529

179.940

Target RKA Realisasi

2007

2008

2009

2010

139.450

171.143

136.273

144.725

Alokasi Distribusi Dana Program Kemitraan Tahun 2009-2010 (Per Sektor) (Rp juta)Disbursement of Partnership Program Funds in 2009-2010 (per Sector) (Rp million)

Alokasi DistribusiDisbursement Allocation 2009 2010

Sektor Industri Industry 27.438 46.958

Sektor Perdagangan Trade 77.897 139.738

Sektor Pertanian Agriculture 2.291 15.606

Sektor Peternakan Livestock Farming 5.767 9.028

Sektor Perkebunan Estate Crops 835 1.711

Sektor Perikanan Fisheries 3.921 6.921

Sektor Jasa Services 32.942 59.798

Sektor Lainnya Other Sectors 2.563 4.013

Total Dana Kemitraan Total Partnership Funds 153.654 283.773

Page 90: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future90

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat melalui Bina LingkunganTabel dibawah ini menunjukkan realisasi penyaluran Program Bina Lingkungan.

Realisasi Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan Tahun 2009-2010 (Rp Miliar)Disbursement of Community Development Funds in 2009-2010 (Rp Billion)

Distribusi Dana Bina Lingkungan Distribution of Community Development 2009 2010

Bantuan Bencana Alam Disaster Relief 319 1.727

Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Education and Training 1.330 9.892

Bantuan Kesehatan Masyarakat Public Health 467 2.751

Bantuan Sarana Umum Public Facilities 1.211 3.490

Bantuan Sarana Ibadah Religious Facilities 298 5.549

Bantuan Pelestarian Alam Nature Conservation (EN30) 1.669 2.021

BUMN Peduli SOEs Care 500 2.000

Total Bantuan Bina Lingkungan Community Development Assistance 5.795 27.430

Jumlah Obyek Bantuan Bina Lingkungan Tahun 2010Community Development Assistance Recipients 2010

WilayahRegions BBA BPP BKM BSU BSI BPA BBP Total

CD Central 95 179 60 82 169 14 1 600

CD Sumatera — 40 14 13 45 9 — 121

CD DKI Jakarta — 24 6 23 26 7 — 86

CD Jawa Barat dan Banten — 53 27 11 41 7 — 139

CD Jawa Tengah dan DIY — 73 10 46 38 2 — 169

CD Jawa Timur — 35 21 7 32 13 — 108

CD Kalimantan — 40 4 22 28 7 — 101

CD Indonesia Timur — 34 6 28 47 5 — 120

Total 95 478 148 232 426 64 1 1.444

Keterangan: BBA : Bantuan Bencana Alam Disaster ReliefBPP : Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Education and TrainingBKM : Bantuan Kesehatan Masyarakat Public HealthBSU : Bantuan Sarana Umum Public FacilitiesBSI : Bantuan Sarana Ibadah Religious FacilitiesBPA : Bantuan Pelestarian Alam Nature ConservationBBP : BUMN Peduli SOEs Care

Partisipasi dalam BUMN Peduli (EC9)

Selain menjalankan program tanggung jawab sosial secara mandiri, kami bersama-sama dengan seluruh BUMN lain menyalurkan programnya melalui BUMN Peduli , yang merupakan lembaga ad hoc untuk menjalankan program tanggung jawab sosial dari perusahaan BUMN, khususnya terkait dengan permasalahan tertentu, misalnya kejadian bencana alam, kelaparan, dan sejenisnya.

Setiap tahun dana Program Bina Lingkungan untuk BUMN Peduli diambil sebesar 30% dari dana Program Bina Lingkungan. Realisasi BUMN Peduli 2009 adalah Rehabilitasi Pasca-Gempa Jawa Barat dengan jumlah sebesar Rp500.000.000.

Improved Quality of Life through Community DevelopmentTable below shows the realization of the disbursement of Community Development Program funds.

Participation in SOEs Care (EC9)

In addition to running its CSR program independently, TELKOM, together with other SOEs disburses funds through SOEs Care, an ad hoc institution that runs some of the CSR programs of SOEs, specifically those related to certain issues, such as natural disasters, malnutrition, and so on.

Every year, 30% of our Community Development Program funds are allocated to SOEs Care community development programs. In 2009 SOEs Care disbursed Rp500,000,000 for Post Earthquake rehabilitation in West Java.

Page 91: Annual Report Telkom

 Independent Assurance Statement 

Report No. 1011/BD/0104/JK   

To the Management of PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk 

We were  engaged  by  PT  Telekomunikasi  Indonesia,  Tbk. (‘Telkom’) to provide assurance of its Sustainability Report 2010 (‘the Report’).  The assurance has been carried out by a multi‐disciplined assurance  team with a broad  range of skills and depth of experience,  thus providing a high  level of competency for the assurance engagement.  Independence  Apart from offering comments during the draft process, we were not involved in the preparation of any key part of the Report  and  carried  out  all  assurance  undertakings  with independence  and  autonomy.  We  did  not  provide  any services to Telkom during 2010 that could conflict with the independence of the assurance engagement.   Assurance Standards  We  conducted  our  work  in  accordance  with  ISAE3000 ‘Assurance Engagements other  than Audits  or Reviews of Historical Financial Information’ issued by the International Auditing and Accounting Standards Board.  In addition, we have also planned and carried out our work in accordance with  AA1000AS  (2008)  ‘AA1000  Assurance  Standards (2008)’, issued by AccountAbility.  Level of assurance and criteria used  Our evidence‐gathering procedures have been designed to obtain a limited level of assurance based on ISAE3000 and a moderate  level  of  assurance  engagement  as  set  out  in AA1000AS (2008) in order to provide confidence to readers by  reducing  risks  or  errors  to  a  very  low  but  not  zero. Moreover, we  have  confirmed  that  the  Report  has  been prepared according  to  the GRI G3.1 & Sector Supplement and  the  Application  Level  requirements.  The  AA1000 AccountAbility  Principles  Standard  (2008)  of  Inclusivity, Materiality  and  Responsiveness  has  also  been  used  as criteria to evaluate the Report.   

 

Scope of Assurance   We  provided  a  Type  2  assurance  engagement  under AA1000AS  (2008).  This  involved  an  assessment  of  Telkom’s adherence  to  the AA1000 AccountAbility Principles Standard (2008),  and  an  assessment  of  the  accuracy  and  quality  of specified  sustainability  performance  information  contained within the Report, as well as an assessment of the application level  of  the  GRI  G3.1  &  Telecommunications  Sector Supplement, Pilot Version 1.0.  Responsibility  Telkom is responsible for all information and claims contained in  the  Report,  including  established  sustainability management  targets,  performance  management,  data collection and  report preparation, etc.   Our  responsibility  in performing this engagement is to the management of Telkom only for the purposes of verifying its statements relating to its sustainability, more  particularly  as  described  in  the  agreed scope.  Our  responsibility  is  to  express  our  conclusions  in relation to the agreed scope.    Methodology  We have assessed  several assertions and specified data sets included in the report and the systems and processes used to manage and report these, using the following methods: 

Reviewed  report,  internal  policies,  documentation, management and information systems Carried  out  interviews  with  staff members  involved  in sustainability‐related management and reporting. Followed  data  trails  to  initial  aggregated  source  and checked  sample  data  to  a  greater  depth  during  the engagement process. 

 Limitations  Our scope of work was limited to a review of the accuracy and reliability  of  specified  data  and  interviews  with  data providers,  persons  in  charge  of  data  collection  and processing,  as  well  as  persons  in  charge  of  sustainability performance‐related information, and did not include any on‐site validation of Telkom’s operations.    

  

Pernyataan Assurance Lembaga Independen

Independent Assurance Statement

Page 92: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future92

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

   Conclusions   

GRI reporting  We  have  reviewed  the  GRI  indicators  referenced  in  the Report to determine that they have been either partially or fully  applied,  and  concluded  that  the  report  meets  GRI G3.1’s  requirement  for  application  level  A  (A+  with  this assurance engagement).   AA1000 AccountAbility Principles Standard (2008)  Findings  and  conclusions  concerning  adherence  to  the AA1000 AccountAbility Principles of  Inclusivity, Materiality and Responsiveness include:  

Inclusivity  

An  assessment  has  been made  to  determine whether Telkom has  included all key stakeholders  in developing and achieving an accountable and strategic response to sustainability.  We believe Telkom demonstrates a strong commitment to stakeholder inclusivity. Telkom has effective systems in  place  for  key  stakeholders  to  participate  in  the development  of  the  organization's  response  in  the context  of  sustainability.  This  is  demonstrated  for instance, by conducting employee satisfaction surveys, customer  satisfaction  surveys,  and  needs  assessment surveys  in  relation  to  the  community  development program.     Materiality  An  assessment  has  been made  as  to whether  Telkom has  included  in  the  Report  the  material  information required by its stakeholders in order for them to be able to make informed judgments, decisions and actions.   We  found  Telkom  has  a  strong  process  in  place  to determine  material  issues.  Key  material  issues  were adequately  reported  and  found  to  provide  balanced information about Telkom’s sustainability performance. A  range  of  internal  stakeholders  are  involved  in Telkom’s materiality  determination  process.  However, we  recommend  that  Telkom  continues  to  conduct materiality testing on a regular basis in future reports. 

 

  Responsiveness  An  assessment  has  been  made  as  to  whether  Telkom demonstrates  that  it  responds  to  its  stakeholders  and  is accountable to them. Telkom  was  found  to  be  responsive  to  key  stakeholder concerns and expectations. This was achieved through the organization's  allocation  of  resources  to  stakeholder engagement,  the  timeliness  and  accessibility of  reported information, and the types of communication mechanisms regularly  employed.  However,  the  Standard  Operating Procedure  on  stakeholder  engagement  could  be  further formalized  in  order  to  achieve  a  better  response  to Telkom’s key stakeholder concerns and expectations. 

 Reliability of Sustainability Performance Information  Based  on  our  limited  assurance  engagement,  nothing  has come to our attention that causes us to believe that the data of the Report has been materially misstated. 

All  key  assurance  findings  are  included herein,  and detailed observations  and  follow‐up  recommendations  have  been submitted to Telkom management in a separate report. 

 Jakarta,  October 2011  

       

James Kallman President Director  Mazars  is  an  international,  integrated  and  independent organization,  specializing  in  audit  and  assurance, accountancy, tax, legal and advisory services.  Mazars can rely on  the  skills of 13,000 professionals  in  the 61  countries  that make  up  its  integrated  partnership  in  Europe,  Africa,  the Middle  East, Asia Pacific, North America,  Latin America and the Caribbean, whilst in Indonesia is served by PT Mazars, one of the leading sustainability assurance providers.  

 

 Independent Assurance Statement 

Report No. 1011/BD/0104/JK   

To the Management of PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk 

We were  engaged  by  PT  Telekomunikasi  Indonesia,  Tbk. (‘Telkom’) to provide assurance of its Sustainability Report 2010 (‘the Report’).  The assurance has been carried out by a multi‐disciplined assurance  team with a broad  range of skills and depth of experience,  thus providing a high  level of competency for the assurance engagement.  Independence  Apart from offering comments during the draft process, we were not involved in the preparation of any key part of the Report  and  carried  out  all  assurance  undertakings  with independence  and  autonomy.  We  did  not  provide  any services to Telkom during 2010 that could conflict with the independence of the assurance engagement.   Assurance Standards  We  conducted  our  work  in  accordance  with  ISAE3000 ‘Assurance Engagements other  than Audits  or Reviews of Historical Financial Information’ issued by the International Auditing and Accounting Standards Board.  In addition, we have also planned and carried out our work in accordance with  AA1000AS  (2008)  ‘AA1000  Assurance  Standards (2008)’, issued by AccountAbility.  Level of assurance and criteria used  Our evidence‐gathering procedures have been designed to obtain a limited level of assurance based on ISAE3000 and a moderate  level  of  assurance  engagement  as  set  out  in AA1000AS (2008) in order to provide confidence to readers by  reducing  risks  or  errors  to  a  very  low  but  not  zero. Moreover, we  have  confirmed  that  the  Report  has  been prepared according  to  the GRI G3.1 & Sector Supplement and  the  Application  Level  requirements.  The  AA1000 AccountAbility  Principles  Standard  (2008)  of  Inclusivity, Materiality  and  Responsiveness  has  also  been  used  as criteria to evaluate the Report.   

 

Scope of Assurance   We  provided  a  Type  2  assurance  engagement  under AA1000AS  (2008).  This  involved  an  assessment  of  Telkom’s adherence  to  the AA1000 AccountAbility Principles Standard (2008),  and  an  assessment  of  the  accuracy  and  quality  of specified  sustainability  performance  information  contained within the Report, as well as an assessment of the application level  of  the  GRI  G3.1  &  Telecommunications  Sector Supplement, Pilot Version 1.0.  Responsibility  Telkom is responsible for all information and claims contained in  the  Report,  including  established  sustainability management  targets,  performance  management,  data collection and  report preparation, etc.   Our  responsibility  in performing this engagement is to the management of Telkom only for the purposes of verifying its statements relating to its sustainability, more  particularly  as  described  in  the  agreed scope.  Our  responsibility  is  to  express  our  conclusions  in relation to the agreed scope.    Methodology  We have assessed  several assertions and specified data sets included in the report and the systems and processes used to manage and report these, using the following methods: 

Reviewed  report,  internal  policies,  documentation, management and information systems Carried  out  interviews  with  staff members  involved  in sustainability‐related management and reporting. Followed  data  trails  to  initial  aggregated  source  and checked  sample  data  to  a  greater  depth  during  the engagement process. 

 Limitations  Our scope of work was limited to a review of the accuracy and reliability  of  specified  data  and  interviews  with  data providers,  persons  in  charge  of  data  collection  and processing,  as  well  as  persons  in  charge  of  sustainability performance‐related information, and did not include any on‐site validation of Telkom’s operations.    

  

Page 93: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 93Sustaining Your Future

Referensi silang indeks GRI (3.12)

GRI Index Cross Reference (3.12)

Indeks GRIGRI Index

Item yang diperlukan di GRIRequired Item in GRI

HalamanPage Number

Profil Profile1. Strategi dan Analisis

Strategy and Analysis1.1 Pernyataan dari pejabat pengambil keputusan paling senior dalam Perseroan

Statement from the most senior decision maker of the organization8-11

1.2 Deskripsi atas dampak, risiko dan peluang utama Description of key impacts, risks, and opportunities

10, 12

2. Profil Perseroan Organizational Profile

2.1 Nama Perseroan Name of the organization

12

2.2 Merek, produk, dan/atau layanan unggulan Primary brands, products, and/or services

18, 19

2.3 Struktur operasional Perseroan, termasuk divisi utama, perusahaan yang beroperasi, anak perusahaan dan perusahaan joint venture Operational structure of the organization, including main divisions, operating companies subsidiaries, and joint ventures

16, 17

2.4 Lokasi kantor pusat Perseroan Location of organization’s headquarters

Back Cover

2.5 Jumlah negara tempat Perseroan beroperasi, dan nama negara dengan operasi utama atau yang sangat terkait dengan isu-isu keberlanjutan yang dicakup dalam laporan Number of countries where the organization operates, and names of countries with either major operations or that are specifically relevant to the sustainability topics covered in the report

18

2.6 Kondisi kepemilikan dan perusahaan hukum Nature of ownership and legal form

12, 17

2.7 Pelayanan pasar Markets served

14, 18

2.8 Skala pelaporan organisasi Scale of the reporting organization

19, 18, 82, 85

2.9 Perubahan signifikan selama masa pelaporan terkait ukuran, struktur atau kepemilikan termasuk :Significant changes during the reporting period regarding size, structure, or ownership including :

15, 17, 23, 24

2.10 Penghargaan yang diterima dalam masa pelaporan Awards received in the reporting period

41-43

3. Parameter LaporanReport Parameters

Profil Laporan Report Profile3.1 Masa Pelaporan (misalnya tahun fiscal/kalender) untuk informasi yang disediakan

Reporting period (e.g, fiscal/calendar year) for information provided 4

3.2 Tanggal laporan yang paling baru, sebelumnya, (jika ada) Date of most recent previous report (if any)

4, 5

3.3 Siklus pelaporan (tahunan, dwi tahunan, dll.) Reporting cycle (annual, biennial, etc.)

4

3.4 Pusat kontak untuk menyampaikan pertanyaan seputar laporan atau isinya Contact point for questions regarding the report or its contents

TOC

Cakupan dan Batasan Laporan Report Scope and Boundary3.5 Proses untuk menentukan isi laporan

Process for defining report content 4, 5, 7, 38

3.6 Lingkup bahasan laporan itu Boundary of the report

4

3.7 Penjelasan pembatasan khusus atas cakupan atau lingkup bahasan laporan State any specific limitations on the scope or boundary of the report

4, 5

3.8 Teknik pengukuran data dan dasar-dasar perhitungan Data measurement techniques and the bases of calculations

12, 17

3.9 Dasar bagi pelaporan perusahaan joint venture, anak perusahaan, fasilitas yang disewa, operasi yang sifatnya outsource, dan entitas lain Basis for reporting on joint ventures, subsidiaries, leased facilities, outsourced operations, and other entities

4

3.10 Penjelasan dampak dari pengungkapan kembali informasi yang terdapat dalam laporan-laporan sebelumnya Explanation of the effect of any re-statements of information provided in earlier reports

4

3.11 Perubahan signifikan dari masa pelaporan sebelumnya Significant changes from previous reporting periods

4,5

Indeks Daftar Isi GRIGRI Content Index3.12 Tabel yang mengidentifikasi lokasi Standar

Table identifying the location of the Standard 5, 93-95

KepercayaanAssurance3.13 Kebijakan dan praktik berjalan seiring upaya mencari dukungan kepercayaan eksternal terhadap laporan tersebut

Policy and current practice with regard to seeking external assurance for the report 5

Page 94: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future94

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Indeks GRIGRI Index

Item yang diperlukan di GRIRequired Item in GRI

HalamanPage Number

4. Tata kelola, Komitmen dan KeterlibatanGovernance, Commitments, and Engagement

Tata KelolaGovernance4.1 Struktur tata kelola Perseroan

Governance structure of the organization 22

4.2 Indikasi mengenai apakah Ketua badan tata kelola yang tertinggi juga merupakan seorang eksekutif Indicate whether the Chair of the highest governance body is also an executive officer

23, 24

4.3 Bagi organisasi yang memiliki struktur dewan gabungan, nyatakan jumlah anggota badan tata kelola tertinggi yang independen dan/atau anggota noneksekutif Fororganizationsthathaveaunitaryboardstructure,statethenumberandgenderofmembersofthehighestgovernancebodythat are independent and/or non executive members

23, 24

4.4 Mekanisme bagi para pemegang saham dan karyawan untuk memberikan rekomendasi atau keputusan kepada bada tata kelola tertinggi Mechanisms for shareholders and employees to provide recommendations or direction to the highest governance body

23

4.5 Hubungan antara kompensasi bagi anggota badan tata kelola tertinggi, manajer senior, dan eksekutif (termasuk pengaturan pemberangkatan), dan kinerja organisasi (termasuk kinerja sosial dan lingkungan) Linkage between compensation for members of the highest governance body, senior managers, and executives (including departure arrangements), and the organization’s performance (including social and environmental performance)

56, 57

4.6 Penerapan proses bagi badan tata kelola tertinggi untuk menjamin penghindaran konflik kepentingan Processes in place for the highest governance body to ensure conflicts of interest are avoided

22, 84

4.7 Proses menentukan kualifikasi dan keahlian anggota badan tata kelola tertinggi untuk mengarahkan strategi Perseroan terkait topik-topik ekonomi, lingkungan dan sosial Process for determining the composition, qualifications, and expertise of the members of the highest governance body and its committees, including any consideration of gender and other indicators of diversity.

23

4.8 Pernyataan yang dikembangkan secara internal terkait misi atau nilai-nilai perusahaan, standar pelaksanaan, dan prinsip-prinsip terkait kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial Internally developed statements of mission or values, codes of conduct, and principles relevant to economic, environmental, and social performance

34-43

4.9 Prosedur badan tata kelola tertinggi untuk mengawasi pengidentifikasian dan pengelolaan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial Perseroan Procedures of the highest governance body for overseeing the organization’s identification and management of economic, environmental, and social performance

22, 35

4.10 Proses evaluasi kinerja badan tata kelola tertinggi itu sendiri Processes for evaluating the highest governance body’s own performance

35, 57

Komitmen terhadap Inisiatif Eksternal Commitments to External Initiatives4.11 Penjelasan mengenai apa dan bagiamana pendekatan atau prinsip pencegahan dilakukan oleh Perseroan

Explanation of whether and how the precautionary approach or principle is addressed by the organization 29-32

4.12 Kesepakatan, prinsip atau inisiatif lainnya yang dikembangkan secara eksternal terkait bidang ekonomi, lingkungan dan sosial di mana Perseroan menjadi anggota atau mendukung Externally developed economic, environmental, and social charters, principles, or other initiatives to which the organization subscribes or endorses

13, 36

4.13 Keanggotaan di asosiasi (seperti asosiasi industri) dan/atau organisasi advokasi internasional/nasionalMemberships in associations (such as industry associations) and/or national/International advocacy organizations

13

Keterlibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Engagement4.14 Daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan oleh Perseroan

List of stakeholder groups engaged by the organization 7

4.15 Dasar untuk mengidentifikasi Pemilihan pemangku kepentingan dengan siapa yang akan terlibat Basis for identification and selection of stakeholders with whom to engage

37

4.16 Pendekatan terhadap keterlibatan pemangku kepentingan, termasuk frekuensi keterlibatan berdasarkan jenis dan kelompok pemangku kepentingan Approaches to stakeholder engagement, including frequency of engagement by type and by stakeholder group

37, 38

4.17 Topik bahasan utama yang dimunculkan melalui keterlibatan pemangku kepentingan, dan bagaimana Perseroan merespon terhadap topik bahasan utama tersebut, termasuk melalui pelaporannya Key topics and concerns that have been raised through stakeholder engagement, and how the organization has responded to those key topics and concerns, including through its reporting

37, 38

Indikator Aspek Kinerja Perekonomian Economic Performance Indicators Aspect : Economic Performance Aspect : Economic PerformanceEC1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan dibagikan, termasuk pendapatan, beban usaha, kompensasi bagi karyawan, donasi dan

investasi lain di masyarakat, laba ditahan, dan pembayaran terhadap penyedia modal dan pemerintah Direct economic value generated and distributed, including revenues, operating costs, employee compensation, donations and other community investments, retained earnings, and payments to capital providers and governments

56, 61, 82

EC2 Implikasi finansial dan risiko dan peluang lain bagi kegiatan Perseroan terkait perubahan iklimFinancialimplicationsandotherrisksandopportunitiesfortheorganization’sactivitiesduetoclimatechange

31, 56, 74

EC3 Cakupan kewajiban rencana pemberian manfaat Perseroan Coverage of the organization’s defined benefit plan obligations

56, 57

EC4 Bantuan keuangan signifikan yang berasal dari pemerintah Significant financial assistance received from government

86

Aspek : Keberadaan Pasar Aspect : Market PresenceEC5 Kisaran rasio standar gaji bagi tingkat karyawan baru dibandingkan gaji minimum setempat di lokasi usaha yang signifikan

Range of ratios of standard entry level wage by gender compared to local minimum wage at significant locations of operation 51, 56

EC6 Kebijakan, praktik, dan proporsi pembelanjaan untuk pemasok lokal di lokasi usaha yang signifikan Policy, practices, and proportion of spending on locally-based suppliers at significant locations of operation

60

EC7 Prosedur perekrutan lokal dan proporsi manajemen senior yang direkrut dari masyarakat setempat di lokasi usaha yang signifikan Procedures for local hiring and proportion of senior management hired from the local community at locations of significant operation

56

Page 95: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 95Sustaining Your Future

Indeks GRIGRI Index

Item yang diperlukan di GRIRequired Item in GRI

HalamanPage Number

Aspek : Inti Dampak Perekonomian yang Tidak Langsung Aspect : Indirect Economic Impacts CoreEC8 Pembangunan dan dampak dari investasi atas infrastruktur dan jasa yang disediakan untuk kepentingan public melalui keterlibatan

komersial atau pro bono Development and impact of infrastructure investments and services provided primarily for public benefit through commercial, inkind, or pro bono engagement

60, 66, 89

EC9 Pemahaman dan penjelasan dampak perekonomian yang tidak langsung, termasuk cakupan dari dampak tersebut Understanding and describing significant indirect economic impacts, including the extent of impacts

66, 89, 90

Indikator Kinerja LingkunganEnvironmental Performance IndicatorsAspek : Material Aspect : MaterialsEN1 Material yang digunakan berdasarkan bobot atau volume

Materials used by weight or volume 71, 72, 73, 74

EN2 Persentase material yang termasuk material input daur ulang Percentage of materials used that are recycled input materials

71, 73, 74

Aspek : EnergiAspect : EnergyEN3 Konsumsi energi langsung oleh sumber energi utama

Direct energy consumption by primary energy source 73, 74

EN4 Konsumsi energi tidak langsung oleh sumber utama Indirect energy consumption by primary source

74

EN5 Penghematan energi terkait pelestarian dan peningkatan efisiensi Energy saved due to conservation and efficiency improvements

72, 73, 74, 76

EN6 Inisiatif untuk menyediakan produk dan jasa yang hemat energi atau berbasis energi terbarukan, serta pengurangan kebutuhan energi akibat penerapan inisiatif tersebut Initiatives to provide energy-efficient or renewable energy based products and services, and reductions in energy requirements as a result of these initiatives

73, 74, 76, 78, 79

EN7 Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan pencapaian pengurangan energi Initiatives to reduce indirect energy consumption and reductions achieved

72, 73, 74, 76

Aspek : Air Aspect : WaterEN8 Total penampungan air pada sumber mata air

Total water withdrawal by source73, 75

EN9 Sumber air yang secara signifikan terpengaruh oleh penampungan air tersebut Water sources significantly affected by withdrawal of water

75

EN10 Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan dimanfaatkan kembali Percentage and total volume of water recycled and reused

75, 77

Aspek : Keragaman Hayati Aspect : BiodiversityEN11 Lokasi dan luas lahan yang dimiliki, disewakan, dikelola, atau berdekatan dengan, lahan yang dilindungi serta lahan yang memiliki

nilai keragaman hayati tinggi yang berada di luar area lahan yang dilindungi Location and size of land owned, leased, managed in, or adjacent to, protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas

74

EN12 Penjelasan dampak signifikan dari kegiatan, produk, dan jasa atas keragaman hayati di area lahan yang dilindungi dan area lahan dengan nilai keragaman hayati tinggi yang berada di luar area lahan yang dilindungi Description of significant impacts of activities, products, and services on biodiversity in protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas

74

EN13 Habitat yang dilindungi atau diperbaiki Habitats protected or restored

77

EN14 Strategi, kegiatan berjalan, dan rencana masa depan untuk pengelolaan dampak terhadap keragaman hayati. Strategies, current actions, and future plans for managing impacts on biodiversity

74, 77

EN15 Jumlah spesies yang masuk daftar merah IUCN dan spesies yang masuk daftar konservasi nasional dengan habitat yang terancam oleh kegiatan operasional Perseroan dan tingkat risiko kepunahan Number of IUCN Red List species and national conservation list species with habitats in areas affected by operations, by level of extinction risk

70

Aspek : Emisi, Limbah dan SampahAspect : Emissions, Effluents, and WasteEN16 Total emisi gas rumah kaca yang langsung maupun tidak langsung berdasarkan bobot

Total direct and indirect greenhouse gas emissions by weight 72, 74

EN17 Emisi gas rumah kaca yang relevan lainnya berdasarkan bobot Other relevant indirect greenhouse gas emissions by weight

72, 74

EN18 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaian pengurangan emisi Initiatives to reduce greenhouse gas emissions and reductions achieved

72, 74, 78

EN19 Substansi emisi yang mengurangi lapisan ozon berdasarkan bobot Emissions of ozone-depleting substances by weight

72

EN20 NO, SO, dan emisi udara lainnya yang signifikan berdasarkan jenis dan bobot NO, SO, and other significant air emissions by type and weight

72

EN21 Total pembuangan air berdasarkan kualitas dan destinasi Total water discharge by quality and destination

75, 77

EN22 Total bobot sampah berdasarkan jenis dan metode pembuangannya Total weight of waste by type and disposal method

71, 72

EN23 Total jumlah dan volume air yang terbuang secara signifikan Total number and volume of significant spills

75

EN24 Bobot sampah berbahaya yang dipindahkan, diimpor, diekspor, atau dikelola berdasarkan peraturan Basel Convention Annex I, II, III, dan VIII, serta persentase sampah yang dipindahkan secara internasional Weight of transported, imported, exported, or treated waste deemed hazardous under the terms of the Basel Convention Annex I, II, III, and VIII, and percentage of transported waste shipped internationally

70

EN25 Identitas, besaran, status yang dilindungi, dan nilai keragaman hayati dari kumpulan air dan habitat terkait yang terpengaruh secara signifikan oleh pembuangan air yang dilakukan organisasi.Identity, size, protected status, and biodiversity value of water bodies and related habitats significantly affected by the reporting organization’s discharges of water and runoff

75

EN26 Inisiatif untuk mengurangi dampak produk dan jasa terhadap lingkungan, serta cakupan pengurangan dampak tersebut Initiatives to mitigate environmental impacts of products and services, and extent of impact mitigation

70, 78, 79

EN27 Persentase produk yang dijual dan bahan kemasan yang diklaim kembali berdasarkan kategori Percentage of products sold and their packaging materials that are reclaimed by category

72

Page 96: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future96

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Indeks GRIGRI Index

Item yang diperlukan di GRIRequired Item in GRI

HalamanPage Number

Aspek : Kepatuhan Aspect : ComplianceEN28 Jumlah denda yang signifikan dan total jumlah sanksi non-keuangan atas ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundang-

perundangan lingkungan Monetary value of significant fines and total number of non-monetary sanctions for noncompliance with environmental laws and regulations

70

Aspek : TransportasiAspect : TransportEN29 Dampak terhadap lingkungan yang signifikan dari produk transportasi dan barang dan material lain untuk operasional Perseroan, dan

anggota tenaga kerja transportasi Significant environmental impacts of transporting products and other goods and materials used for the organization’s operations, and transporting members of the workforce

70

Aspek : KeseluruhanAspect : OverallEN30 Total investasi dan jumlah dana yang dikeluarkan untuk perlidungan terhadap lingkungan berdasarkan jenis

Total environmental protection expenditures and investments by type 90

EN31 Pengungkapan tentang hasil PROPER rating dan strategi untuk meningkatkan kinerja PROPERInformation on environment management performance rating (PROPER) by Minister of Environment Indonesia

76

Indikator Kinerja SosialSocial Performance IndicatorsAspek : KetenagakerjaanAspect : EmploymentLA1 Jumlah tenaga kerja berdasarkan tipe perekrutan, kontrak karyawan, dan wilayah per gender

Total workforce by employment type, employment contract, and region, broken down by gender 54

LA2 Jumlah dan rasio tenaga kerja baru dan pergantian tenaga kerja berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah Total number and rate of new employee hires and employee turnover by age group, gender, and region

54

LA3 Manfaat yang diberikan terhadap karyawan tetap yang tidak diberikan bagi karyawan kontrak atau karyawan paruh waktu, berdasarkan lokasi operasi Benefits provided to full-time employees that are not provided to temporary or part-time employees, by significant locations of operation

56, 57

Aspek : Tenaga Kerja/Hubungan ManajemenAspect : Labor/management RelationsLA4 Persentase tenaga kerja yang dicakup perjanjian bersama

Percentage of employees covered by collective bargaining agreements 58

LA5 Masa pemberian teguran minimum terkait perubahan operasional, termasuk apakah ini tercantum dalam perjanjian bersama Minimum notice period(s) regarding operational changes, including whether it is specified in collective agreements

56

Aspek : Kesehatan dan Keselamatan KerjaAspect : Occupational Health and SafetyLA6 Persentase tenaga kerja total yang terwakili dalam komite bersama kesehatan dan keselamatan pekerja-manajemen yang akan

membantu mengawasi dan memberikan saran atas program-program kesehatan dan keselamatan kerja Percentage of total workforce represented in formal joint management–worker health and safety committees that help monitor and advise on occupational health and safety programs

58

LA7 Tingkat kecelakaan kerja, penyakit yang diakibatkan, cuti dan absen kerja, dan jumlah fasilitas kerja per wilayah Rates of injury, occupational diseases, lost days, and absenteeism, and total number of work-related fatalities, by region and by gender.

59

LA8 Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan, pencegahan, dan pengendalian risiko yang diterapkan untuk membantu anggota tenaga kerja, keluarganya, serta anggota masyarakat terkait penyakit serius yang diderita Education, training, counseling, prevention, and risk-control programs in place to assist workforce members, their families, or community members regarding serious diseases

59

LA9 Topik bahasan terkait kesehatan dan keselamatan yang dicakup dalam perjanjian resmi dengan serikat dagang Health and safety topics covered in formal agreements with trade unions

59

Aspek : Pelatihan dan PendidikanAspect : Training and EducationLA10 Waktu pelatihan rata-rata per kategori karyawan

Average hours of training per year per employee by gender, and by employee category 51, 55

LA11 Program bagi manajemen keahlian dan pembelanjaran yang mendukung kelanjutan masa kerja karyawan dan membantu mereka dalam mengelola akhir karir mereka Programs for skills management and lifelong learning that support the continued employability of employees and assist them in managing career endings

53

LA12 Persentase karyawan yang menerima evaluasi pengembangan karir dan kinerja secara teratur Percentage of employees receiving regular performance and career development reviews by gender.

56

Aspek : Keragaman dan Peluang yang Setara Aspect : Diversity and Equal OpportunityLA13 Komposisi badan tata kelola dan perincian karyawan per kategori berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan

kelompok minoritas, dan indikator terkait keragaman lainnya Composition of governance bodies and breakdown of employees per employee category according to gender, age group, minority group membership, and other indicators of diversity

54

LA14 Rasio gaji pokok karyawan laki-laki terhadap karyawan perempuan berdasarkan kategori karyawan Ratio of basic salary and remuneration of women to men by employee category, by significant locations of operation.

56

LA15 Tingkat karyawan yang kembali bekerja dan retensi setelah cuti per genderReturn to work and retention rates after parental leave, by gender.

54

Praktik-praktik Investasi dan Pembelian Human Rights Performance Indicators Aspek Indikator Kinerja Sumber Daya ManusiaAspect : Investment and Procurement PracticesHR1 Persentase dan jumlah total perjanjian investasi yang signifikan yang memasukkan klausul atau telah menjalani pemeriksaan

terhadap sumber daya manusia Percentage and total number of significant investment agreements and contracts that include clauses incorporating human rights concerns, or that have undergone human rights screening.

50

HR2 Persentase pemasok dan kontraktor yang signifikan yang telah melalui pemeriksaan terkait sumber daya manusia dan tindakan yang terlah diambil Percentage of significant suppliers, contractors, and other business partners that have undergone human rights screening, and actions taken.

50, 51

HR3 Total waktu yang digunakan karyawan untuk menjalani pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur tentang aspek sumber daya manusia yang relevan dengan operasional, termasuk persentase karyawan yang sudah mengikuti pelatihan Total hours of employee training on policies and procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations, including the percentage of employees trained

51, 53, 55

Page 97: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 97Sustaining Your Future

Indeks GRIGRI Index

Item yang diperlukan di GRIRequired Item in GRI

HalamanPage Number

Aspek : Non Diskriminasi Aspect : Non DiscriminationHR4 Total jumlah peristiwa diskriminasi dan tindakan yang diambil

Total number of incidents of discrimination and corrective actions taken 51

Aspek : Kebebasan Asosiasi dan Inti Perjanjian BersamaAspect : Freedom of Association and Collective Bargaining CoreHR5 Operasional yang diidentifikasi di mana hak untuk menguji kebebasan asosiasi dan perjanjian bersama kemungkinan menghadapi

risiko besar, dan tindakan diambil untuk mendukung hak tersebut Operations and significant suppliers identified in which the right to exercise freedom of association and collective bargaining may be violated or at significant risk, and actions taken to support these rights

52

Aspek : Pekerja Anak-anakAspect : Child LaborHR6 Operasional yang diidentifikasi mempunya risiko signifikan terhadap kegiatan pemanfaatan anak-anak sebagai pekerja, dan

tindakan untuk mendukung penghapusan tenaga kerja anak-anak Operations and significant suppliers identified as having significant risk for incidents of child labor, and measures taken to contribute to the effective abolition of child labor

51

Aspek : Tenaga Kerja WajibAspect : Forced and Compulsory LaborHR7 Operasional Perseroan yang diidentifikasi berdampak signifikan terhadap tenaga kerja paksa, dan tindakan yang diambil untuk

mendukung penghapusan tenaga kerja paksa Operations and significant suppliers identified as having significant risk for incidents of forced or compulsory labor, and measures to contribute to the elimination of all forms of forced or compulsory labor

58

Aspek : Praktik KeamananAspect : Security Practices HR8 Persentase tenaga kerja keamanan yang dilatih dalam kebijakan atau prosedur perusahaan mengenai aspek-aspek sumber daya

manusia yang relevan dengan operasionalnya Percentage of security personnel trained in the organization’s policies or procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations

51

Aspek : Hak-hak Masyarakat LokalAspect : Indigenous RightsHR9 Total jumlah peristiwa pelanggaran hak masyarakat lokal dan tindakan yang diambil

Total number of incidents of violations involving rights of indigenous people and actions taken 51

HR10 Persentase dan jumlah keseluruhan operasi yang telah mengikuti dan/atau dampak penilaian atas klausul hak asasi manusiaPercentage and total number of operations that have been subject to human rights reviews and/or impact assessments.

51

HR11 Jumlah keluhan yang terkait dengan HAM, yang diatasi dan diselesaikan melalui mekanisme keluhan resmiNumber of grievances related to human rights filed, addressed, and resolved through formal grievance mechanisms.

51

Indikator Kinerja MasyarakatSociety Performance Indicators Aspek : KomunitasAspect : CommunitySO1 Persentase operasi yang melibatkan masyarakat lokal, penilaian dampak, dan program pembangunan

Percentage of operations with implemented local community engagement, impact assessments, and development programs. 60, 82

Aspek : KorupsiAspect : CorruptionSO2 Persentase dan total jumlah unit usaha yang dianalisa risikonya terkait kegiatan korupsi

Percentage and total number of business units analyzed for risks related to corruption 29, 30, 31, 52

SO3 Persentase karyawan yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur anti korupsi Perseroan Percentage of employees trained in organization’s anti-corruption policies and procedures

52

SO4 Tindakan yang diambil untuk merespon kegiatan korupsi Actions taken in response to incidents of corruption

52, 53

Aspek : Kebijakan PublikAspect : Public PolicySO5 Posisi kebijakan publik dan partisipasi dalam pengembangan kebijakan publik serta lobbying

Public policy positions and participation in public policy development and lobbying 13, 68, 69

SO6 Total nilai kontribusi keuangan dan in-kind kepada partai politik, politisi, dan lemaga terkait per negara Total value of financial and in-kind contributions to political parties, politicians, and related institutions by country

51, 69

Aspek : Tingkah Laku Anti Korupsi Aspect : Anti Competitive BehaviorSO7 Total jumlah kegiatan hukum yang menunjukkan tingkah laku antipersaingan, anti kartel, dan praktik-praktik monopoli, serta

hasilnya Total number of legal actions for anticompetitive behavior, anti-trust, and monopoly practices and their outcomes

51, 53

Aspek : Inti KepatuhanAspect : Compliance CoreSO8 Nilai keuangan dari denda yang signifikan serta total jumlah sanksi nonkeuangan atas ketidakpatuhan terhadap peraturan dan

perundang-undangan Monetary value of significant fines and total number of non-monetary sanctions for Noncompliance with laws and regulations

52

SO9 Operasi yang mengandung potensi dampak negatif ataupun secara signifikan terhadap masyarakat lokalOperations with significant potential or actual negative impacts on local communities

68

SO10 Pencegahan dan langkah-langkah mitigasi yang dilaksanakan pada operasi yang mengandung potensi dampak negatif ataupun secara signifikan terhadap masyarakat lokalPrevention and mitigation measures implemented in operations with significant potential or actual negative impacts on local communities.

68

Indikator Kinerja Tanggung Jawab Produk Product Responsibility Performance Indicators Aspek : Kesehatan dan Keselamatan PelangganAspect : Customer Health and SafetyPR1 Tingkat siklus hidup di mana dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa dievaluasi demi perbaikan, dan persentase

kategori produk dan jasa yang signifikan terhadap prosedur Life cycle stages in which health and safety impacts of products and services are assessed for improvement, and percentage of significant products and services categories subject to such procedures

48

PR2 Total jumlah peristiwa ketidakpatuhan terhadap peraturan dan kode-kode umum terkait dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa selama siklus hidup mereka, berdasarkan jenis hasilnya Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning health and safety impacts of products and services during their life cycle, by type of outcomes

49

Page 98: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future98

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Indeks GRIGRI Index

Item yang diperlukan di GRIRequired Item in GRI

HalamanPage Number

Aspek : Pelabelan Produk dan Jasa Aspect : Product and Service LabelingPR3 Jenis infromasi produk dan jasa yang diperlukan berdasarkan prosedur, dan persentase produk dan jasa yang signifikan terkait

kebutuhan informasi semacam itu Type of product and service information required by procedures, and percentage of significant products and services subject to such information requirements

44, 48, 49

PR4 Total jumlah peristiwa ketidakpatuhan terhadap peraturan dan kode-kode umum yang terkait informasi produk dan jasa serta pelabelan, berdasarkan jenis hasilnya Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning product and service information and labeling, by type of outcomes

46, 49

PR5 Praktik-praktik terkait kepuasan pelanggan, termasuk hasil survei yang mengukur tingkat kepuasan pelanggan Practices related to customer satisfaction, including results of surveys measuring customer satisfaction

46

Aspek : Komunikasi Pemasaran Aspect : Marketing CommunicationsPR6 Program terkait kepatuhan terhadap perundang-undangan, standar, dan kode-kode umum terkait komunikasi pemasaran, termasuk

periklanan, promosi, dan sponsor Programs for adherence to laws, standards, and voluntary codes related to marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship

49

PR7 Total jumlah peristiwa ketidakpatuhan terhadap peraturan dan kode-kode sosial terkait komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi dan sponsor berdasarkan jenis hasilnya Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship by type of outcomes

49

Aspek : Kerahasiaan Pelanggan Aspect : Customer PrivacyPR8 Total jumlah keluhan substansial terkait pelanggaran kerahasiaan pelanggan dan kehilangan data pelanggan

Total number of substantiated complaints regarding breaches of customer privacy and losses of customer data 49

Aspek : Kepatuhan Aspect : CompliancePR9 Nilai keuangan terkait denda yang signifikan atas ketidakpatuhan terhadap peraundag-undangan dan peraturan megnenai provisi

dan penggunaan produk dan jasa Monetary value of significant fines for non-compliance with laws and regulations concerning the provision and use of products and services

46

Indikator-Indikator Spesifik Sektor Telekomunikasi Telecommunication Sector Specific IndicatorsKategori : Operasi InternalCategory : Internal OperationsInvestasiInvestmentIO1 Investasi modal dalam jaringan infrastruktur telekomunikasi, dirinci menurut negara/daerah

Capital investment in telecommunication network infrastructure broken down by country/region. 87

IO2 Biaya bersih untuk penyedia layanan di bawah Kewajiban Layanan Universal dalam rangka memperluas layanan untuk menjangkau lokasi geografis dan kelompok berpenghasilan rendah yang tidak profitable. Menjelaskan mekanisme-mekanisme legislatif dan regulasi yang relevan. Net costs for service providers under the Universal Service Obligation when extending service to geographic locations and low-income groups, which are not profitable. Describe relevant legislative and regulatory mechanisms.

86

Kesehatan dan KeselamatanHealth and Safety IO3 Praktek yang menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan di lapangan yang terlibat dalam penginstalasian, pengoperasian dan

pemiliharaan menara BTS, pemasangan kabel dan peralatan luar lainnya. Permasalahan kesehatan dan keselamatan yang terkait, antaralain,adalahkerjadiketinggian,senggatanlistrik,paparanEMFdanmedanfrekuensiradio,sertapaparankimiaberbahayaPractices to ensure health and safety of field personnel involved in the installation, operation and maintenance of masts, base stations, laying cables and other outside plant. Related health and safety topics include working at heights, electric shock, exposure toEMFandradiofrequencyfields,andexposuretohazardouschemicals.

58

IO4 Compliance terhadap standar ICNIRP (International Commission on Non-Ionising Radiation Protection) tentang paparan emisi frekuensiradio(RF)daritelepongenggamCompliance with ICNIRP (International Commission on Non-Ionising Radiation Protection) standards on exposure to radio frequency(RF)emissionsfromhandsets

48

IO5 Compliance terhadap pedoman ICNIRP (International Commission on Non-Ionising Radiation Protection) tentang paparan emisi frekuensiradio(RF)dariBTSCompliance with ICNIRP (International Commission on Non-Ionising Radiation Protection) guidelines on exposure to radio frequency(RF)emissionsfrombasestations.

48

IO6 Kebijakan dan praktek dalam rangka Specific Absorption Rate (SAR) dari telepon genggam. Policies and practices with respect to Specific Absorption Rate (SAR) of handsets.

48

Infrastruktur Infrastructure IO7 Kebijakan dan praktek tentang penempatan menara dan situs transmisi, termasuk konsultasi dengan para stakeholder, pembagian

situs (site sharing), serta prakarsa untuk menurunkan dampak visual. Menjelaskan pendekatan yang dipakai untuk mengevaluasi konsultasi-konsultasi yang dilakukan, dan Menyajikankan hasil secara kuantitatif jika dimungkinkanPolicies and practices on the siting of masts and transmission sites including stakeholder consultation, site sharing, and initiatives to reduce visual impacts. Describe approach to evaluate consultations and quantify where possible.

74

IO8 Jumlah dan persentase situs tersendiri (stand-alone), situs yang digunakan secara bersama, serta situs pada bangunan yang telah adaNumber and percentage of stand-alone sites, shared sites, and sites on existing structures.

74

Kategori : Penyediaan AksesCategory : Providing Access Akses terhadap Produk dan Layanan Telekomunikasi : Menjembatani Kesenjangan Digital 1Access to Telecommunication Products and Services : Bridging the Digital Divide 1PA1 Kebijakan dan praktek yang memungkinkan deployment infrastruktur telekomunikasi dan akses terhadap produk dan layanan

telekomunikasi di daerah terpencil dan daerah dengan kepadatan populasi rendah. Menyediakan penjelasan model-model bisnis yang diterapkan.Polices and practices to enable the deployment of telecommunications infrastructure and access to telecommunications products and services in remote and low population density areas. Include an explanation of business models applied.

21

PA2 Kebijakan dan praktek untuk mengatasi keterbatasan terhadap akses dan pemakaian produk dan layanan telekomunikasi, termasuk: bahasa, budaya,kebutahurufan, dan pendidikan rendah, pendapatan, cacat, serta usia. Sebutkan penjelasan model-model bisnis yang diterapkan.Policies and practices to overcome barriers for access and use of telecommunication products and services including: language, culture, illiteracy, and lack of education, income, disabilities, and age. Include an explanation of business models applied.

21, 46, 47, 60

Page 99: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 99Sustaining Your Future

Indeks GRIGRI Index

Item yang diperlukan di GRIRequired Item in GRI

HalamanPage Number

PA3 Kebijakan dan praktek untuk menjamin ketersediaan dan kehandalan produk dan layanan telekomunikasi, dan sejauh mungkin, Menyajikankan data tersebut secara kuantitatif, untuk masa waktu tertentu serta lokasi down time.Policies and practices to ensure availability and reliability of telecommunications products and services and quantify, where possible, for specified time periods and locations of down time.

44, 46

PA4 Menyajikan secara kuantitatif tingkat ketersediaan produk dan layanan telekomunikasi di wilayah operasional organisasi. Contoh termasuk: jumlah pelanggan/pangsa pasar,pasar yang dapat tercakup (addressable market), persentase penduduk yang tercakup, persentase wilayah yang tercakup.Quantify the level of availability of telecommunications products and services in areas where the organisation operates. Examples include: customer numbers/market share, addressable market, percentage of population covered, percentage of land covered.

14

PA5 Jumlah dan jenis produk dan layanan telekomunikasi yang disediakan untuk dan digunakan oleh kelompok populasi yang berpenghasilan rendah dan yang tanpa penghasilan. Sebutkan definisi-definisi yang dipilih. Sebutkan juga penjelasan tentang pendekatan yang dipakai terhadap pricing, diggambarkan dengan contoh seperti harga per menit percakapan/bit transfer data di berbagai daerah terpencil, daerah miskin atau daerah dengan kepadatan penduduk yang rendah.Number and types of telecommunication products and services provided to and used by low and no income sectors of the population. Provide definitions selected. Include explanation of approach to pricing, illustrated with examples such as price per minute of dialogue/bit of data transfer in various remote, poor or low population density areas.

85, 86

PA6 Program-program untuk menyediakan dan menjaga produk dan layanan telekomunikasi pada keadaan darurat dan untuk pertolongan kepada korban bencana alam.Programmes to provide and maintain telecommunication products and services in emergency situations and for disaster relief.

21, 30, 49

Akses terhadap KontenAccess to Content PA7 Kebijakan dan praktek untuk mengelola permasalahan hak azasi manusia yang terkait dengan akses dan pemakaian produk dan

layanan telekomunikasi.Contohnya :• PartisipasidalaminisiatifbaikditingkatindustrimaupunindividuyangterkaitdenganKebebasanMenyampaikanPendapat;• Peraturanperundang-undangandiberbagaipasartentangpendaftaran,sensor,membatasiakses;• Interaksidenganpemerintahtentangmasalahkeamananuntuktujuanpengamatan;• Interaksidenganlembagapemerintahpadatingaktnasionaldantingkatdaerahsertaprakarsasendiriuntukmembatasikonten

yangbersifatkejahatanatauberpotensitidaketis;dan• Melindungikelompokrentansepertanak.

Jelaskan bagaimana kebijakan dan praktek tersebut disesuaikan dan diterapkan di berbagai negara.Policesandpracticestomanagehumanrightstopicsrelatingtoaccessanduseoftelecommunicationsproductsandservices.Forexample : • ParticipationinindustryinitiativesorindividualinitiativesrelatedtoFreedomofExpression;• Legislationindifferentmarketsonregistration,censorship,limitingaccess;•Interactionwithgovernmentsonsecuritytopicsforsurveillancepurposes;• Interactionwithnationalandlocalauthoritiesandowninitiativestorestrictcriminalorpotentiallyunethicalcontent;and• Protectingvulnerablegroupssuchaschildren.

Explain how such policies and practices are adapted and applied in different countries.

47, 48

Hubungan dengan PelangganCustomer Relations PA8 KebijakandanpraktekuntukmensosialisasikanmasalahyangterkaitdenganEMF.Sebutkanmateriinformasiyangdisediakanpada

titik/tempat penjualan (point of sale).PoliciesandpracticestopubliclycommunicateonEMFrelatedtopics.Includeinformationprovidesatpointsofsalesmaterial.

44

PA9 Jumlah yang diinvestasi dalam program dan kegiatan yang terkait dengan penelitian tentang medan elektromagnetik. Sediakan uraian program-program yang sedang didukung dan didanai oleh organisasi pelapor.Total amount invested in programmes and activities in electromagnetic field research. Include description of programmes currently contributed to and funded by the reporting organisation.

20

PA10 Prakarsa untuk menjamin kejelasan biaya dan tarif.Initiatives to ensure clarity of charges and tariffs.

18, 46

PA11 Prakarsa untuk menberi informasi kepada pelanggan tentang fitur-fitur produk dan aplikasi yang akan mendorong pengunaan yang tanggung jawab, efisien, cost effective, dan lebih ramah lingkungan.Initiatives to inform customers about product features and applications that will promote responsible, efficient, cost effective, and environmentally preferable use.

18, 46, 76

Kategori : Aplikasi TeknologiCategory : Technology Applications Efisiensi Sumber DayaResource EfficiencyTA1 Menyediakan contoh efisiensi sumber daya yang terdapat pada produk dan layanan telekomunikasi yang disediakan

Provide examples of the resource efficiency of telecommunication products and services delivered. 71, 75

TA2 Menyediakan contoh produk, layanan dan aplikasi telekomunikasi yang memiliki potensi untuk menggantikan benda fisik (misalnya, buku petunjuk telepon dapat diganti dengan database yang terletak di web, atau perjalanan dinas dapat diganti dengan videoconferencing) Provide examples of telecommunication products, services and applications that have the potential to replace physical objects (e.g. a telephone book by a database on the web or travel by videoconferencing)

72, 73

TA3 Mengungkapkan ukuran perubahan dalam penggunaan transportasi dan/atau sumber daya oleh para pelanggan terhadap produk dan layanan telekomunikasi yang disebutkan di atas. Menyediakan indikasi skala, luasnya pasar, atau penghematan yang dapat diperolehDisclose any measures of transport and/or resource changes of customer use of the telecommunication products and services listed above. Provide some indication of scale, market size, or potential savings.

72, 73, 75

TA4 Mengungkapkan estimasi dampak rebound (akibat yang tidak langsung) dari penggunaan produk dan layanan yang disebutkan di atas oleh para pelanggan, serta pelajaran untuk perkembangan di masa depan. Akibat tersebut dapat bersifat baik sosial maupun yang terkait dengan lingkunganDisclose any estimates of the rebound effect (indirect consequences) of customer use of the products and services listed above, and lessons learned for future development. This may include social consequences as well as environmental.

72, 75

TA5 Penjelasan dari praktek-praktek yang berhubungan dengan hak kekayaan intelektual dan teknologi open sourceDescription of practices relating to intellectual property rights and open source technologies.

20

Page 100: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future100

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

The TELKOM Sustainability Report 2010 was compiled with reference to the indicators in the GRI G3.1 guidelines and GRI Telecommunication sector supplements. This report fulfills, in both qualitative and quantitative terms, the criteria for the “A” level based on the GRI G3 Application Level Table. TELKOM therefore self-declares that the application level of the TELKOM Sustainability Report 2010 is level A.

Laporan Berkelanjutan TELKOM 2010 telah disusun berdasarkan indikator-indikator GRI G3.1 guidelines dan GRI Telecommunication sector supplements. Laporan ini secara kualitatif dan kuantitatif telah memenuhi persyaratan level “A” berdasarkan GRI G3.1 Application Level Table. TELKOM secara self declare menyatakan bahwa application level dari Laporan Berkelanjutan TELKOM 2010 mencapai level A.

Pernyataan Level GRISelf Declare of GRI Level

OU

TP

UT

G3 ProfileDisclosures

Stan

dar

d D

iscl

osu

re

Report on a minimum of 10 Performance indicators, including at least one from each of: social, economic, and environment.

ReportApplication Level C C+ B B+ A A+

Not Required

Report on1.12.1 - 2.103.1 - 3.8, 3.10 - 3.124.1 - 4.4, 4.14 - 4.15

Report on all criteria listed for Level C Plus:1.23.9, 3.134.5 - 4.13, 4.16 - 4.17

Management Approach Disclosuresfor each Indicator Category

Report on a minimum of 20 Performance indicators, at least one from each of: econom-ic, environment, human rights, labor, society, product responsibility.

Same as requirement for Level B

Management Ap-proach Disclosuresfor each Indicator Category

Respond on each core G3 and Sector Supplement indicator with due regard to the materiality Principle by either: a) reporting on the

indicator or b) explaining the rea-

son for its omission.

G3 PerformanceIndicators & Sec-

tor SupplementPerformance

Indicator OU

TP

UT

G3 Manage-ment

ApproachDisclosures O

UT

PU

T

Rep

ort

Ext

erna

lly A

ssur

ed

Rep

ort

Ext

erna

lly A

ssur

ed

Rep

ort

Ext

erna

lly A

ssur

ed

Page 101: Annual Report Telkom

Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 101Sustaining Your Future

TELKOM menghargai pendapat dan opini dari para stakeholder. Jika Anda memiliki saran atau komentar atas laporan ini, Anda bisa mengisi formulir dibawah ini dan kirim kepada kami melalui fax atau pos. Semua umpan balik Anda akan dikumpulkan guna meningkatkan kualitas laporan berkelanjutan ini pada edisi berikutnya.

Community Development CenterGKP TELKOM lt.8 Jl. Japati No. 1 Bandung 40133Tel. (62-22) 4528228 Fax. (62-22) 4528206eMail. [email protected]

1. Dalam kelompok mana Anda termasuk?Pemegang saham dan perusahaan investasi

Karyawan TELKOM Pelanggan umum

Mitra perusahaan Penduduk setempat dan pemerintah daerah

Kelompok Masyarakat

Kabinet dan kantor Pemerintah/ Majelis Nasional

Media Akademis

Personil CSR Lain-lain ( )

2. Bagian penting manakah yang menarik bagi Anda (boleh lebih dari satu jawaban)?Bisnis TELKOM Ikhtisar Operasi Struktur Organisasi Kepemilikan Saham

Peta Daerah Operasional Produk Dan Layanan Merek Dagang, Hak Cipta dan Paten

Riset dan Pengembangan serta Kekayaan Intelektual

Tata Kelola Penerapan Budaya Perusahaan dan Etika Bisnis

Penerapan Manajemen Risiko Pengendalian dan Prosedur

Pendekatan Keberlanjutan

Visi dan Misi Pengelolaan dan Strategi TELKOM CSR

Inisiatif Strategis

Tujuan Strategik TELKOM di Masa Mendatang

Topik Materialitas Aktivitas Keterbukaan dan Koordinasi

Kinerja Sosial Tanggung Jawab Produk Pelanggan Hubungan Dengan Pemasok

Hak Asasi Manusia Komunitas

Kinerja Lingkungan Mengurangi Dampak Negatif, Terhadap Lingkungan

Menuju Bisnis Yang Ramah Lingkungan

Kinerja Ekonomi Menumbuhkan Tanggung Jawab, Menghadapi Tantangan

Belanja Modal Program PKBL

3. Bagian mana dari laporan ini yang menurut Anda sangat berguna? Bagian mana yang masih ada kekurangan?

Berguna

Masih Kurang

4. Mohon dijelaskan tingkat kepuasan Anda dari setiap hal berikut ini:Sangat Tidak

SetujuTidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

• Terminologiyangdigunakanmudahdimengertidanjelas.

• Informasimengenaihalyangmaterialtelahmencukupi.

• Desainyangdigunakanmenarikdanmemudahkansayauntuk mengerti informasi yang diberikan.

5. Mohon berikan pendapat Anda mengenai laporan ini dan juga mohon pendapat Anda untuk membuat laporan ini menjadi lebih baik

Survei Umpan Balik Pembaca

Page 102: Annual Report Telkom

Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2010 Sustaining Your Future102

TENTANG LAPORANABOUT THIS REPORT

PESAN DARI CEOMESSAGES FROM CEO

BISNIS TELKOMTELKOM'S BUSINESS

PENDEKATAN BERKELANJUTANSUSTAINABILITY APPROACH

KINERJA SOSIALSOCIALPERFORMANCE

KINERJALINGKUNGANENVIRONMENTPERFORMANCE

EKONOMIECONOMY

LAMPIRANAPPENDICES

Reader Feedback Survey

TELKOM values the views and opinions of our stakeholders. If you have any suggestions or comments regarding this report, please fill out the form below and send it to us by fax or mail. Your feedback will be incorporated to improve our future editions of the corporate social responsibility report.

Community Development CenterGKP TELKOM lt.8 Jl. Japati No. 1 Bandung 40133Tel. (62-22) 4528228 Fax. (62-22) 4528206eMail. [email protected]

1. Which of the following groups do you belong to?

Shareholder and investment organization

TELKOM employee General customer

Partner company Local resident and local government Civic group

Governmentministryandoffice/National assembly

Media Academia

CSR personnel Others ( )

2. Which key areas are you interested in(multiple answers are possible)?TELKOM’s Business Operational Highlights Organizational Structure Share Ownership

Map of Regional Operations Products and Services Trademarks, Copyrights and Patents

Research and Development, and Intellectual Property

Corporate Governance Corporate Culture and Business Ethics

Risk Management Controls and Procedures

Our Approach to Sustainability

Vision and Mission TELKOM’s CSR Management and Strategy

Strategic Initiatives

TELKOM’s Strategic Objectives fortheFuture

Material Topics Disclosure and Coordination Activities

Kinerja Sosial Products Responsibility Customers Relationships With Suppliers

Human Rights Community

Environmental Performance

Reducing Our Environmental Impact

Towards A Green Business Environment

Economic Performance Instilling Responsibility, Responding To Challenges

Capital Expenditures Partnership And Community Development Program

3. Which part(s) of this report did you find most useful? Which part(s) were inadequate?

Useful

Inadequate

4. Please specify your satisfaction level on each of the following:

Highly disagree

Disagree Neutral Agree Highly agree

• Thetermsusedareeasytounderstandandclear.

• Sufficientinformationisprovidedonmaterialtopics.

• Thedesignisappealingandhelpsmetounderstandtheinformation.

5. Please give us your opinions on this report and make suggestions for improvement.

Page 103: Annual Report Telkom
Page 104: Annual Report Telkom

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.

Kantor Pusat/Headquarters (2.4)

Jl. Japati No. 1 Bandung 40133

Tel : (62-22) 4527101 Fax : (62-22) 4240313

IDX : TLKMNYSE : TLKLSE : TKIA

www.telkom.co.id

Laporan Keberlanjutan

Sustainability Report 2010