SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil...

143
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENYIMAK TEKS CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VI MI NURUL ULUM GUNUNG TUMPENG KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Ariya Zulva NIM 115-14-153 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

Transcript of SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil...

Page 1: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI MENYIMAK TEKS CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN

METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VI

MI NURUL ULUM GUNUNG TUMPENG KECAMATAN SURUH

KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Ariya Zulva

NIM 115-14-153

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

Page 2: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

ii

Page 3: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI MENYIMAK TEKS CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN

METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VI

MI NURUL ULUM GUNUNG TUMPENG KECAMATAN SURUH

KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Ariya Zulva

NIM 115-14-153

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

Page 4: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

iv

Page 5: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

v

Page 6: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

vi

Page 7: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

vii

MOTTO

“Amalan yang lebih dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus dilakukan

walaupun sedikit”

( Nabi Muhammad S.A.W)

Page 8: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

viii

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini penulis spersembahkan

Kepada

Almamater Tercinta Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Progam Strata I Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

Kepada orang tua penulis:

Bapak :Suhadi

&

Ibu : Siti Aminah

Kepada Kakak Penulis:

Afifudin

Nasikun

Muwafiqoh

ImroatunDengan kasih sayang, cinta dan kesabaran mereka dalam mendidik dan

membesarkan penulis sehingga menghantarkan penulis sekarang ini menjadi sosok

yang penuh syukur dan berterimakasih karena jasa-jasanya yang sangat besar.

Page 9: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, dan inayah nya kepada penulis khususnya serta kepada kita semua

umumnya, sehingga penulis dapat melakukan penelitian skripsi tentang Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) di MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng dengan lancar tanpa

halangan suatu apapun.

Berkaitan dengan hal ini, penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada

semua pihak yang membantu menyelesaikan dalam pembuatan skripsi ini dan

khususnya ucapan terima kasih penulis berikan kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI dan dosen pembimbing

akademik.

4. Bapak Dr. Wahyudhiana, MM.Pd selaku pembimbing skripsi yang telah

memberikan arahan dan bimbingan hingga skripsi ini selesai.

5. Bapak, Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah

memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.

6. Seluruh keluarga besar MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng Kec.Suruh

Page 10: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

x

Page 11: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

xi

ABSTRAK

Zulva, Ariya. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Menyimak

Teks Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Snowball

Throwing Pada Siswa Kelas VI Mi Nurul Ulum Gunung Tumpeng Kec. Suruh

Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Wahyudhiana, MM.Pd.

Kata kunci: Hasil Belajar Bahasa Indonesia, Metode Pembelajaran Snowball

Throwing.

Pembelajaran Bahasa Indonesia di MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng

kecamatan suruh kabupaten Semarang belum menggunakan berbagai stategi atau

metode pembelajaran aktif. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif dan

kueangnya perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru terutama

materi menyimak teks cerita rakyat. Terbukti dari rendahnya hasil belajar siswa yang

belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah yaitu 65. Rumusan masalah

penelitian ini adalah apakah penerapan metode pembelajaran Snowball Throwing

dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita

Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng tahun 2018?. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia

materi Menyimak Teks Cerita Rakyat melalui metode pembelajaran Snowball

Throwingpada siswa kelas VI MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang tahun 2018.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam II

siklus yaitu siklus I dan siklus II. Masing masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah

siswa kelas VI yang berjumlah 21 siswa meliputi 13 siswa laki-laki dan 8 siswa

perempuan. Instrumen penilaian meliputi RPP, lembar observasi guru, lembar

observasi siswa dan tes evaluasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode Snowball

Throwing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks

Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng Tahun 2018.

Siklus I ke siklus II terjadi kenaikan 12,81. Tercapainya target KKM dari 21 siswa

pada siklus I yang tuntas berjumlah 14 siswa ( 67%), dan terjadi peningkatan pada

siklus II yang tuntas berjumlah 18 Siswa ( 86%). Jadi secara klasikal kelas

melampaui KKM yang di persyaratkan yaitu 85%. Penelitian tindakan kelas ini

dinyatakan berhasil.

Page 12: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL

LEMBAR BERLOGO

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................ iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................ iv

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ix

ABSTRAK ................................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah………………………………………………… 8

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………. 8

D. Kegunaan Penelitian…………………………………………….... 8

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan………………..... 10

F. Metode Penelitian………………………………………………… 11

1. Rancangan Penelitian……………………………………….... 11

2. Subjek ………………………………………………………… 14

3. Langkah-langkah Penelitian…………………………………… 14

G. Sitematika Penulisan………………………………………………. 19

Page 13: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

xiii

BAB II LANDASAN TEORI

A. Hakikat Hasil Belajar…………………………………………… 20

1. Belajar…………………………………………………………… 20

a. Pengertian Belajar………………………………………….. 20

b. Ciri Belajar…………………………………………………. 23

c. Tujuan Belajar……………………………………………… 24

d. Prinsip-prinsip Belajar……………………………………… 26

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar………………… 30

2. Hasil Belajar…………………………………………………….. 32

a. Pengertian Hasil Belajar…………………………………….. 32

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar…………... 35

B. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)…………………………… 36

a. Pengertian KKM…………………………………………….. 36

b. Prosedur Penetapan KKM…………………………………... 37

C. Hakikat Bahasa Indonesia………………………………………… 38

1. Pengertian Bahasa Indonesia………………………………….. 38

2. Tujuan Bahasa Indonesia……………………………………… 38

3. Fungsi Bahasa Indonesia……………………………...……….. 39

4. Kedudukan Bahasa Indonesia…………………………………. 40

5. Materi Menyimak Teks Cerita Rakyat……………………...…. 42

D. Metode Pembelajaran Snowball Throwing………………………….. 46

1. Pengertian Metode Snowball Throwing………………………. 46

2. Langkah-langkah Metode Snowball Throwing……………….. 48

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Snowball Throwing……... 49

E. Kajian Pustaka…………………………………………………….. 50

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Kegiatan Sikus I…………………………………………………………… 53

B. Deskripsi Kegiatan Siklus II…………………………………… 63

Page 14: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

xiv

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian……………………………………….. 68

1. Deskripsi Data Pra Siklus……………………………………. 68

2. Deskripsi Data Siklus I………………………………………. 70

3. Deskripsi Data Siklus II……………………………………… 75

B. Pembahasan …………………………………………………….. 80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………… 87

B. Saran ……………………………………………………………... 87

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 89

LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………… 89

Page 15: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

xv

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 Data Pra Siklus ............................................................................... 69

2. Tabel 4.2 Data Hasil Nilai Siklus I ................................................................. 70

3. Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ..................................................... 72

4. Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I .................................................... 74

5. Tabel 4.5 Data Hasil Nilai Siklus II ................................................................ 76

6. Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ................................................... 77

7. Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II .................................................. 79

8. Tabel 4.8 Ketuntasan Nilai Siswa Pra Siklus ................................................. 80

9. Tabel 4.9 Ketuntasan Nilai Siswa Siklus I ...................................................... 81

10. Tabel 4.10 Ketuntasan Nilai Siswa Siklus II ................................................ 82

11. Tabel 4.11 Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Per Siklus....................... 83

12. Tabel 4.12 Sebaran Nilai Siswa Per Siklus ..................................................... 84

13. Tabel 4.13 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Per Siklus .................................... 85

14. Tabel 4.14 Rekapitulasi Peningkatan Presentase Ketuntasan Siswa .............. 66

Page 16: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Pra Siklus ........................................ 81

Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Siswa Siklus I ............................................ 82

Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Siswa Siklus II.............................................. 83

Gambar 4.4 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa………..…………85

Page 17: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

xvii

LAMPIRAN

Lampiran 1. SK Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian

Lampiran 3. SK Telah Melaksanakan Penelitian

Lampiran 4. Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 5. Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 6. SKK

Lampiran 7. RPP Siklus I

Lampiran 8. Cerita Rakyat Siklus I

Lampiran 9. Soal Evaluasi Siklus I

Lampiran 10.Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I

Lampiran 11. RPP Siklus II

Lampiran 12. Cerita Rakyat Siklus II

Lampiran 13. Soal Evaluasi Siklus II

Lampiran 14. Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus II

Lampiran 15. Dokumentasi

Page 18: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan

pembangunan suatu bangsa. Pendidikan menurut orang awam adalah

untuk megajari murid di sekolah, melatih anak hidup sehat, melatih sifat,

dan lain sebagainya. Dengan demikian, pendidikan diarahkan untuk

mengembangkan manusia pada seluruh aspeknya: spiritual intelektual,

daya imajinasi, fisik, keilmuan, dan bahasa, baik secara individu maupun

kelompok, serta mendorong seluruh aspek tersebut untuk mencapai

kebaikan dan kesempurnaan.

Pada Hakikatnya Undang-Undang nomer 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa

“ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang di miliki dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Page 19: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

2

Pendidikan juga sebuah wadah dimana peserta didik bisa

belajar secara aktif memepertajam dan memunculkan ke permukaan

potensi-potensinya, sehingga menjadi kemampuan-kemampuan yang

dimilikinya secara alamiah. Seperti dalam Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional

pendidikan pasal 26 ayat 1 disebutkan bahwa “Pendidikan dasar

bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, keterampilan untuk hidup mandiri,

mengikuti pendidikan lebih lanjut”

Dalam dunia pendidikan proses belajar merupakan hal yang

penting. Belajar yang dilakukan merupakan bagian dari hidupnya. Anak

didik memerlukan belajar untuk mencapai berbagai macam

kompetensi, keterampilan, dan sikap.Seperti yang terkandung dalam Al-

Qur’an yang berbunyi

أخرجكم مه بطىن هبتكم والله مع لكم وجعل شيئب تعلمىن ل أمه السه

لعلهكم والفئدة والبصبر تشكرون

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

keadaan tidak mengetahui sesuatu apa pun, dan dia memberi kamu

pendengaran, penglihatan, dan daya nalar agar kamu bersyukur.” (QS Al-

Nahl [16]: 78)

Page 20: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

3

Selain belajar, komponen utama dalam pendidikan adalah

guru. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan

kualitas dan kuantitas mengajar yang dilaksanakan. Hal ini disebabkan

gurulah yang berhadapan langsung dengan peserta didik. Tugas guru

dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya

sebagai orang tua kedua. Pelajaran apapun yang diberikan menjadi

motivasi bagi siswanya dalam belajar ( Iskandar, 2015: 152).

Kemajuan dunia pendidikan yang semakin pesat menuntut guru untuk

ikut mendukung dan berpartisipasi mencerdaskan kehidupan bangsa

sesuai apa yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Di Indonesia terdapat 5 pelajaran wajib bagi peserta didik, salah satu

kelima pelajaran tersebut adalah mata pelajaran bahassa Indonesia.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting dalam komunikasi

di Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang

dapat digunakan untuk berkomunikasi antar suku bangsa yang

berbeda adat, bahasa, maupun kebudayaannya di Indonesia. Bahasa

Indonesia adalah bahasa persatuan yang dijunjung oleh segenap bangsa

Indonesia. Hal ini tercermin pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928

yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjungjung bahasa

persatuan, bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa

Negara yaitu selain sebagai bahasa persatuan (bahasa nasional),bahasa

Page 21: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

4

Indonesia juga sebagai satu-satunya bahasa resmi secara nasional di

Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36.

Bahasa Indonesia memegang peranan yang penting dalam

kegiatan pembelajaran. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa

Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah

mendapat pembagian waktu pembelajaran yang banyak sekaligus

menjadi salah satu mata pelajaran Ujian Nasional. Pembelajaran

bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat membawa

serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut erat hubungannya

dengan proses-proses yang mendasari pikiran. Semakin terampil

seseorang berbahasa semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.

Keterampilan tersebut meliputi keterampilan berbicara, membaca,

menyimak, dan menulis (Mulyati, 2007:17).

Menurut Iskandar dan Sunendar (2001:7), keterampilan

menyimak sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa

mempunyai peranan yang penting di dalam kehidupan manusia.

Keterampilan menyimak merupakan faktor penting bagi keberhasilan

seseorang dalam belajar. Menyimak merupakan dasar bagi beberapa

keterampilan berbahasa yang lain, yaitu : berbicara, membaca, dan

menulis. Menyimak juga sangat berpengaruh terhadap mata pelajarann

yang lain.

Page 22: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

5

Penguasaan menyimak pada diri seseorang akan terjadi lebih

mudah apabila seseorang tersebut mengetahui konteks wacana yang

disimak. Pengetahuan yang ada pada diri seseorang ( penyimak ) tersebut

sangat berperan dalam proses menyimak. penyimak yang berhasil dalam

simakannya adalah yang dapat memanfaatkan baik pengetahuan yang

telah mereka miliki yang berhubungan dengan materi yang mereka simak

(Nunan.1991:18). Artinya seseorang penyimak baru dapat berhasil

memahami teks yang dibacanya apabila siswa tersebut memiliki

pengetahuan yang relevan dengan apa yang disimaknya.

Pembelajaran bahasa Indonesia mulanya menjadi pelajaran yang

di gemari siswa. Dikarenakan sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia

sebagai bahasa percakapan, dan proses belajar mengajar di dalam

kelas.namun ketika pembelajaran bahasa Indonesia dikemas dengan cara

yang kurang menarik, maka siswa sering mengalami kendala dalam

menangkap pelajaran.

Adapun kendala atau permasalahan Bahasa Indonesia didalam

kelas meliputi dua aspek,yaitu aspek guru dan aspek siswaa pada saat

proses pembelajaran berlangsung. Guru sering menggunakan metode

ceramah dalam pembelajaran, sehingga siswa yang awalnya antusias

memperhatikan pelajaran menjadi kurang semangat mengikuti pelajaran

di kelas.

Page 23: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

6

Media dan fasilitas yang di pakai pun kurang menarik minat

belajar siswa. Sumber belajar hanya dari buku. Dan pembelajaran

dikemas dalam sebuah ceramah dan buku paket menjadi andalan dalam

hal sumber belajar. Siswa banyak yang bosan dan tidak semangat

mengikuti pembelajaran yang monoton seperti seperti itu.

Oleh karena itu perlu dicari metode, model atau media yang dapat

digunakan untuk menumbuhkan ketertarikan serta minat siswa untuk

mendengar atau menyimak dengan baik. Ada beberapa model atau

metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Metode pembelajaran merupakan peranan penting dalam kegiatan belajar

mengajar di kelas salah satu metode yang digunakan adalah dengan

menggunakan metode snowball throwing.

Metode snowball throwing akan menarik minat belajar

siswa,karena dengan menggunakan metode maka akan mempermudah

guru dalam menyampaikkan materi dan juga mempermudah siswa dalam

memahami isi materi karena dengan menggunakan metode siswa ikut

perperan aktif dalam pembelajaran.

Guru kelas berpendapat bahwa keterampilan menyimak diangggap

membosankan karena siswa hanya mendengarkan cerita,kemudian

menyimpullkan, sehingga siswa kurang tertarik untuk mendengarkan

cerita yang dibacakan oleh guru.akibatnya hasil belajar yang di capai

rendah.

Page 24: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

7

Terbukti dari hasil belajar siswa materi menyimak teks cerita

masih banyak dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dari 21

siswa yang mencapai KKM hanya 9( 42,86%), sedangkan KKM dalam

mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu ≥65%. Saat pembelajaran Bahasa

Indonesia siswa sulit untuk memahami isi cerita yang dibacakan oleh

guru. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru harus kreatif dalam

proses pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan metode yang

bervariasi.

Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran guru harus tepat

dalam memilih media,metode,atau model pembelajaran yang tepat dan

sesuai dengan materi, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan

maksimal.

Berdasarkan beberapa alasan serta untuk tujuan yang telah

disampaikan di atas, maka penulis untuk melakukan penelitian di MI

Nurul Ulum Gunung Tumpeng kecamatan Suruh kabupaten Semarang

dengan mengangkat judul “ PENINGKATAN HASIL BELAJAR

BAHASA INDONESIA MATERI MENYIMAK TEKS CERITA

RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN

SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VI MI NURUL

ULUM GUNUNG TUMPENG KECAMATAN SURUH KABUPATEN

SEMARANG TAHUN AJARAN 2018/2019”

Page 25: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mengajukan

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “Apakah penggunaan

Metode pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar

Bahasa Indonesia materi menyimak teks cerita rakyat pada siswa kelas VI

MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng Kecamatan Suruh Kabupatn Semarang

Tahun Pelajaran 2018/2019.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah, untuk mengetahui

peningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menyimak teks cerita

rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng Kecamatan

Suruh Kabupatn Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.

D. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan

teori pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan mutu kualitas hasil

pembelajaran. Penelitian ini juga di harapkan dapat memberikan

informasi baru bagi dunia pendidikan berupa gambaran bagaimana cara

mengatasi masalah yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar

khususnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks

Page 26: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

9

Cerita Rakyat dengan menggunakan Metode Pembelajaran Snowball

Throwing sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

penelitian ini dapat di gunakan sebagai pertimbangan untuk

memotivasi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.

Sekolah yang para gurunya sudah mampu membuat perubahan/perbaikan

mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang pesat. Berbagai

perbaikan akan dapat di wujudkan seperti penanggulangan berbagai

masalah belajar siswa, perbaikan kesalahan konsep, serta penanggulangan

berbagai kesulitan yang di alami oleh guru.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat di manfaatkan oleh guru untuk

memperbaiki pembelajaran yang di kelolanya karena sasaran akhir

penelitian ini adalah untuk perbaikan pembelajaran.perbaikan ini akan

memberikan atau menimbulkan rasa puas bagi guru untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu hasil penelitian ini

dapat meningkatkan kreativitas mengajar guru serta di sajikan sarana

untuk mengevaluasi pembelajaran yang sudah pernah di lakukan.

Page 27: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

10

c. Bagi Siswa

dengan menggunakan metode penelitian di harapkan dapat

memotivasi peserta didik, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

E. Hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan

Hipotesis atau dugaan sementara terhadap penelitian banyak memberi

manfaat bagi pelaksanaan penelitian. Hasil suatu penelitian pada

hakikatnya adalah suatu jawaban pertanyaan penelitian yang telah di

rumuskan di dalam perencanaan penelitian. Untuk mengarahkan pada

hasil penelitian ini, maka di dalam penelitian perlu di rumuskan jawaban

sementara dari penelitian ini ( Amiruddin, 2012: 15)

1.Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara atas masalah yang hendak

di pecahkan (Basroni, 2008: 90). Adapun hipotesis atau dugaan

sementara yang penulis kemukakan dalam penelitian kali ini adalah

penggunaan model pembelajaran snowball throwing dapat

meningkatkan hasil belajar bahasa idonesia materi menyimak teks

cerita rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul Ulum Gunung tumpeng

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2018/2019.

Page 28: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

11

2. Indikator Keberhasilan

Penggunaan metode Snowball Throwing pada pembelajaran

bahasa Indonesia materi menyimak teks terita rakyat di katakana

berhasil apabila indicator yang di harapkan dapat berhasil. Adapun

indicator yang di rumuskan adalah sebagai berikut:

a. Secara Individual

Adanya peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia materi

menyimak teks cerita rakyat yaitu sudah mencapai KKM (kriterria

ketuntasan minimum) ≥65%

b. Secara Klasikal

Ketuntasan siswa secara klasikal dalam pembelajaran bahasa

Indonesia materi menyimak teks cerita rakyat ≥85% siswa di kelas

dapat mencapai KKM(kriteria ketuntasan minimum).

F. Metode penelitian

1.Rancangan Penelitian

Penelitian yang di gunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah

penelitian tindakan kelas (PTK) yang istilah dalam bahasa ingggrisnya

adalah classroom action research (CAR), (Arikunto dkk ,2006:3 )

menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-kata yang tergabung di

Page 29: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

12

dalamnya, yaitu: penelitian, tindakan, kelas, dengan paparan sebagai

berikut:

a. Penelitian, menunjuk pada kegiatan mencermati suatu objek

dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam

meninggkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan pening

bagi peneliti.

b. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak yang di sengaja di lakukan

dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian

siklus kegiatan untuk siswa.

c. Kelas, dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas,

tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang telah

lama di kenal dalam bidang pendidikan dan pegajaran.

Berdasarkan pemahaman terhadap tiga kata kunci tersebut dapat di

simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya

untuk mencermati kegiatan sekelompok peserta didik dengan

memberikan sebuah tindakan (treathment) yang sengaja di

munculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru bersama-sama

dengan peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan

maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Page 30: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

13

Penerapan PTK dalam penelitian kali ini di dasarkan pada

temuan masalah pembelajaran yaitu tingkat pemahaman siswa

terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia rendah terutama dalam

materi menyimak teks cerita dan ada keinginan guru untuk

memperbaiki tingkat pemahaman siswa dengan kegiatan penelitian

(Mulyasa, 2009: 11).

Dapat di simpulkan bahwa peneltian tindakan kelas (PTK)

merupakan penelitiaan tidakan ddalam bidang pendidikan yang di

laaknsanakan dalam ruang kelas dengan tujuan untuk memperbaiki

dan meningkatkan kualitas dalam pembelajaran serta membantu guru

dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah.

Ada empat tahapan dalam penelitian tindakan kelas yang

meliputi; (1) Planning (rencana), (2) Action (tindakan), (3) Observtion

(pengamatan), (4) Reflection (refleksi). Tahapan tersebut dapat di

tampilkan pada gambar 1.1.

Page 31: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

14

Desain Penelitian Tindakan

Bagan 1.1. Bagan Rancangan PTK

(Sumber : Arikunto, dkk, 2006: 105)

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian kali ini adalah siswa kelas V MI Nurul

Ulum Gunung umpeng Kecamatan Suruh yang berjumlah 21 siswa,

dengan kategori 13 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan, dan guru

yang mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V.

3. Langkah langkah Penelitian

Menurut Arikunto (2006 :104) Dalam Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) terdapat 4 tahapan penting yang meliputi Planing

(rencana), action (tindakan), observation (pengamatan) dan reflection

(refleksi) . Penjelasanya sebagai berikut:

Page 32: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

15

a. Perencanaan

Pada tahapan ini peneliti melakukan perencanaan bersama

dengan guru kelas untuk membicarakan tentang pokok bahasan atau sub

pokok bahasan yang akan di sampaikan, fokus yang akan diobservasi

berdasarkan kriteria-kriteria yang disepakati bersama serta waktu dan

tempat kegiatan observasi yang akan dilaksanakan.

Pada Tahapan ini peneliti mengadakan kegiatan sebagai berikut:

1) Mengamati teknik pembelajaran yang digunakan guru dalam

pembelajaran bahasa Indonesia sebelumnya.

2) Mengdentifikasi faktor-faktor hambatan dan kemudahan guru

dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebelumnya.

3) Membuat tindakan yang akan di laksanakan dalam

pembelajaran bahasa Indonesia sebagai upaya untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam materi menyimak teks

cerita rakyat dengan mengguknaan metode snowball throwing.

4) Menyusun rencana pelaksanaa pembelajaran dengan

mengggunakan metode snowball throwing.

5) Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang di perlukan

saat proses pembelajaran berlangsung.

6) Menyiapkan lembar observasi untuk melihat bagaimana

kondisi belajar mengajar di kelas ketika penggunakan metode

itu di apikasikan.

Page 33: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

16

7) Perencanaan tindakan oembelajaran dengan menggunakan

metode snowball throwing.

8) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran tersebut.

b. Pelaksanaan atau Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peneliti merancang pelaksanaan

pembelajaran menyimak teks cerita rakyat dengan menggunakan metode

snowball throwing untuk meningkatkan kemampuan menyimak teks

cerita rakyat siswa kelas V MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng yang

terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup sesuai yang tertulis

pada RPP dan tahap perencanaan.

c. Observasi

Menurut kuswaya (2007: 2.23) berpendapat bahwa observasi

merupakan pengamatan dengan tujuan tertentu. Dalam kegiatan ini peneliti

melaksanakan pengamatan, pencatatan, dan menginterpretasi terhadap

berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan metode snowball

throwing

d. Refleksi

Pada tahap ini data-data yang diperoleh dari tiap siklus dikumpulkan

untuk dianalisis selanjutnya diadakan refleksi terhadap hasil analisis

sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar sebelum

dan sesudah tindakan . hasil belajar inilah yang nantinya digunakan

sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan siklus selanjutnya.

Page 34: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

17

4. Instrument penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih & digunakan oleh

peneliti dalam melakukan kegiatannya untuk mengumpulkan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis & dipermudah olehnya (Arikunto,

2006:135). Agar berjalan sesuaai dengan apa yang di harapkan, maka

intstrumen yang digunakan pada penelitian ini antara lain; Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, lembar soal, lembar observasi,

materi.

5. Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data peneliti menggunakan metode;

a. Wawancara

Menurut soeharto dalam (Hufaid, 2009: 167) mengatakan bahwa

wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal

kepada oran-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau

penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Wawancara juga bisa diartikan

sebagai pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung

oleh pewawancara kepada responden dan jawaban responden dicatat atau

direkam

b. Dokumentasi

Page 35: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

18

Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data dari seluruh

dokumen yang ada. Suharsimi Arikunto (1996:234) menyatakan bahwa

Metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda

mati berupa catatan, buku, dan sebagainya. Data dokumentasi penelitian ini

adalah foto-foto kegiatan pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi

guru dan siswa.

c. Tes

Tes dipakai untuk mengukur kemampuan siswa, baik kemampuan

awal, perkembangan atau peningkatan kemampuan selama dikenai tindakan,

dan kemampuan pada akhir siklus tindakan(hufad, 2007: 178). Dalam

penelitian ini tes yang digunakan adalah tes dalam bentuk tertulis.

6. Analisis Data

Pada penelitian kali ini penulis menganalisa data atau menarik

kesimpulan melalui hasil berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan guna

mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk

perbaikan belajar siswa. Adapun penilaian untuk ranah kognitif:

Rumus ketuntasan belajar siswa:

P = ∑siswa yang tuntas belajar x 100 %

∑ seluruh siswa

Page 36: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

19

G. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan, Bab ini penilis sajikan mengenai latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, hipotesis tindakan, definisi operasional, metode

penelitian, dan sistematika penuliasn

BAB II Kajian pustaka, terdiri dari Sub A membahas tentang hakikat

hasil belajar. Sub B membahas tentang hasil belajar. Sub C

membahas tentang kriteria ketuntasan minimal. Sub D

membahas tentang hakikat bahasa Indonesia, dan Sub E

membahas tentang metode pembelajaran snowball throwing.

BAB III Pelaksanaan penelitian, pada bab ini penulis sajikan diskripsi

pelaksanaan Pra siklus, diskripsi pelaksanaan sikluus satu dan

iskripsi pelaksanaan siklus 2.

BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, pada bab ini memuat tentang

deskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasan.

BAB V Pada bab ini penulis sajikan mengenai kesimpulan dan saran-

saran.

Page 37: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

20

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Hasil Belajar

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah salah satu kata yang sudah akrab dengan semua

lapisan masyarakat, lingkungan akademik seperti di lingkungan

sekolah, pelajar, siswa dan siswi serta mahasiswa yang mempunyai

tugas untuk belajar.Kegiatan belajar adalah kegiatan yang tidak dapat

di pisahkan dari mereka.

R. Gagne (dalam Masitoh, 2009: 3) Mendefinisikan belajar

sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya

sebagai akibat suatu pengalaman.Belajar juga dapat di artikan sebagai

aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan

dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pegalaman-

pengalaman.Belajar sebagai karateristik yang membedakan manusia

dengan makhluk lainya, belajar sebagai aktivitas yang selalu dilakukan

sepanjang hayat manusia, bahkan tiada hari tanpa belajar.

Pengertian Belajar juga dijelaskan oleh James LM (Anitah,

2007: 3), Belajar adalah upaya yang dilakukan dengan mengalami

sendiri, mempelajari, menelusuri, dan memperoleh sendiri.

Page 38: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

21

Sementara itu Garry dan Kingsley berpendapat bahwa belajar

adalah proses perubahan perilaku yang orisinil melalui pengalaman

dan latihan-latihan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Secara etimologis

belajar memliki arti “ berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu” .

Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan

untuk mrncapai kegiatan dan ilmu. Di dsini, usaha untuk mencapai

kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi

kebutuhanya mendapatkan mendapatkan ilmu atau kepandaian yang

belum di punyai sebelumnya.sehingaa dengan belajar itu manusia

menjadi tahu, memahami, meengerti, dapat melaksanakan dan

memiliki tentang sesuatu( Baharudin, 2007: 13).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang sehingga dapat membawa perubahan bagi seseorang

tersebut, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.

Dengan perubahan- perubahan tersebut, tentunya seseorang itu juga

akan terbantu dalam memecahkan permasalahan hidup dan bisa

menyesuaikan diri dan lingkunganya.

Dari pemahaman tentang pengertian belajar tadi, terdapat tiga

atribut pokok belajar, yaitu proses, perubahan perilaku, dan

pengalaman.

Page 39: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

22

1. Proses

Menurut ( Susanto,2013: 4) ,Belajar adalah proses

mental dan emosional atau bisa juga disebut sebagai

proses berfikir dan merasakan.seseorang dikatakan belajar

apabila fikiran dan perasaanya aktif. Aktivitass fikiran dan

perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan

tetapi akana terasa oleh yang bersangkutan( orang yang

sedang belajar tersebut).

2. Perubahan Perilaku

Suyono(2011:129) Mengatakan bahwa Hasil belajar

berupa perubahan perilaku atau tingkah laku. Seseorang

yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya,

baik yang berupa pengetahuan, keterampilan motorik, atau

penguasaan nilai-nilai (sikap).

3. Pengalaman

Belajar adalah mengalami, dalam arti belajar terjadi

didalam interaksi antara individu dengaan lingkungan, baik

lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Contoh

lingkungan fisik ialah: buku, alat peraga, dan alamsekitar.

Contoh lingkungan sosial,antara lain guru, siswa,

pustakawan, dan kepala sekolah (Masitoh, 2009: 3-5).

Page 40: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

23

Dapat disimpulkan bahwa Belajar dapat melalui pengalaman

langsung dan melalui pengalaman tidak langsung. Belajar melalui

pengalaman langsung,seseorang belajar dengan melakukan sendiri atau

dengan mengalaminya sendiri.sedangkan apabila seseorang

mengetahuinya karena membaca buku atau mendengarkan dari penjelasan

seseorang, maka belajar seperti itu disebut belajar melalui pengalaman

tidak langsung.

b. Ciri-Ciri Belajar

Menurut (Baharudin, 2007: 15) ada beberapa cirri-ciri Belajar yaitu;

1. Belajar di tandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change

behavior). Ini berarti, bahwa hasil belajar hanya dapat di amati dari

tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu

menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa

mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat

mengetahui ada tidaknya hasil belajar;

2. Perubahan perilaku relative permanent. ini berarti, bahwa

perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu

tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan

tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup;

Page 41: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

24

3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat di amati pada

saaat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku

tersebut bersifat potensial;

4. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman;

5. Pengalaman atau latihan itu dapat member penguatan. Sesuatu

yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan

untuk mengubah tingkah laku.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar

memang hakikatnya adalah adanya perubahan pada diri

pembelajar. Tentunya perubahan yang terjadi adalah perubahan

kearah yang lebih baik dimana dimulai dari perubahan yang

sederhana hingga kompleks. Dalam proses belajar sangat penting

adanya pengambilan keputusan yang diambil, karena hasil dari

tindakan inilah yang menentukan adanya perubahan atau tidak.

c. Tujuan Belajar

Diantara beberapa tujuan belajar adalah sebagai berikut: (Sadirman,

2008:28)

1. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan

pengetahuan

dan kemampuan berfikir sebagai yang tidak bisa dipisahkan.

Page 42: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

25

Dengan kata

lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa b

ahan

pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikir akan memperkay

a

pengetahuan. Tujuan ialah yang memiliki kecenderungan lebih

besar

perkembanganya di dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini per

an guru sebagai pengajar lebih menonjol.

2. Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerl

ukan suatu keterampilan.Keterampilan yang bersifat jasmani

maupun rohani. Keterampilan jasmaniyah adlah keterampilan yang

dapat dilihat, diamati sehingga akan menitik beratkan pada

keterampilan gerak/penampilan dari anggota tubuh seseorang yang

sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena

tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang

dapat dilihat bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak,

menyangkut persoalan-persoalan penghayatan, dan keterampilan

berfikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan

suatu masalah atau konsep.

3. Pembentukan sikap

Page 43: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

26

Kecakapan dalam mengarahkan motivasi dengan tidak lupa

meenggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh sangat

penting dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi

anak didik, yidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai itu

kepada anak didiknya. Dilandasi dengan nilai-nilai itu, anak didik

akan tumbuh kesadaran dan kemauanya, untuk mempraktikan

segala sesuatu yang sudah di pelajarinya.

Dari pendapat diatas, tujuan penting dari belajar itu

mempunyai banyak sekali manfaat. Tujuan disini dijadikan

sebagai acuan untuk menjalankan suatu progam tersebut dapat

berjalan lurus mengikuti arus sesuai dengan apa yang sebelumnya

telah ditetapkan. Tujuan itu tidak hanya ditujukan kepada siswa

setelah selesai proses belajar, melainkan hal ini saling

berkesinambungan antara siswa, guru, serta komponen

pembelajaran.

d. Prinsip-prinsip Belajar

Prinsip-prinsip Belajar menurut (Dimyati,2002: 42) adalah;

1. Motivasi dan Perhatian

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan

belajar.perhatian terhadap belajar akan timbul pada siswa apabila

bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan,

Page 44: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

27

diperlukan untuk belajar lebih lanjut, akan membangkitkan motivasi

untuk mempelajarinya.

Motivasi juga mempunyai peranan penting dalam kegiatan

belajar. Baharudin (2007:18) mengatakan bahwa Motivasi adalah

tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.

Motivasi dapat bersifat internal, artinya datang dari dirinya sendiri,

dan dapat juga bersifat eksternal, artinya datang dari orang lain,

guru,orang tua, teman,dan sebagainya

2. Keaktifan

Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak

bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi

apabila anak aktif mengalaminya sendir ( Dimyati,2002:43)

Dalam setiap proses belajar siswa selalu menampakkan

keaktifan. Mulai dari kegiatan fisik yang berupa membaca, menulis,

mendengarkan, dan lain sebagainya.

3. Keterlibatan langsung/ berpengalamann

Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan

oleh Jhon Dewey dengan” learning by doing” –nya. Dalam belajar

melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengalami secara

langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam

Page 45: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

28

perbuatan dan bertanggung jawab terhadap hasilnya (suyono

2011:128).

4. Pengulangan

Menurut Teori Psikologi Daya dalam ( Dimyati 2002: 47)

Belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri

atas daya mengamati, menanggap, mengingat, mengkhayal,

merasakan, berpikir, dan sebagainya.Teori lain yang menekankan

prinsip pengulangan adalah Teori Psikologi Asosiasi atau

Koneksionisme dengan tokohnya yang terkenal Thorndike. Ia

mengemukakan bahwa belajar adalah pembentukkan antara stimulus

dan respon, dan pengulangan terhadap pengalaman itu memperbesar

peluang timbulnya respon benar.

5. Tantangan

Teori Medan dati Kurt Lewin mengemukakan bahawa siswa

dalam situasi belajar barada dalam suatu medan atau lapangan

psikologis. Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang

ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan

belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu, yaitu

dengan mempelajari bahan belajar tersebut.

6. Balikan dan Penguatan

Page 46: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

29

Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan

mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik akan merupakan balikan

yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar

selanjutnya.

Siswa belajar dengan sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai

yang baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk

belajar lebih giat lagi. Nilai yang baik dapat merupakan operant

conditioning atau penguatan positif. Sebaliknya anak yang

mendapatkan nilai jelek dan takut tidak naik kelas juga bisa

mendorong siswa belajar lebih giat lagi. Ini disebut penguatan negatif

atau escape conditioning.

7. Perbedaan individual

Perbedaan Individual berpengaruh terhadap cara dan hasil

belajar siswa. Karenanya, perbedaan individual perlu diperhatikan oleh

guru dalam upaya pembelajaran.

Sistem pendidikan klasikal yang dilakuan di sekolah kita

umumnya kurang memperhatikan masalah perbedaan individual,

umumnya pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan melihat siswa

sebagai individu dengan kemampuan rata-rata, kebisaaan yang kurang

lebih sama, demikian pula dengan pengetahuannya.

Page 47: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

30

Pengajaran klasikal artinya seorang guru di dalam kelas

menghadapi sejumlah besar siswa (30-40 orang) dalam waktu yang

sama menyampaikan bahan pelajaran yang sama pula. Bahkan

metodenya pun satu metode yang sama untuk seluruh anak tersebut

(Suryosubroto, 2002:83).

e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Baharudin (2007: 19) mengemukakan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal.Kedua faktor tersebut saling

mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan

kualitas hasil belajar.

Faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar dibedakan

menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Kedua faktor tersebut saling memengaruhi dalam proses belajar

individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.

1) Faktor Internal

Faktor Internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari

dalam diri individu dan dapat memengaruhi hasil belajar

individu. Faktor-faktor internal meliputi fisiologi dan

psikologi. Faktor–faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang

berhubungan dengan kondisi fisik individu. Sedangkan faktor-

Page 48: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

31

faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang

dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis

yang utama memengaruhi proses belajar adalah kecerdasan

siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat (Baharuddin, 2008: 19-

20).

2) Faktor Eksternal

Faktor Eksternal merupakan faktor-faktor yang

memengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, Syah

(dalam Baharuddin, 2008: menjelaskan faktor-faktor eksternal

dalam proses belajar dibagi menjadi dua, yaitu faktor lingkungan

sosial dan faktor lingkungan non sosial.

Belajar berarti mengubah tingkah laku. Belajar akan

membantu terjadinya suatu perubahan pada diri individu yang

belajar. Perubahan itu tidak hanya dikaitkan dengan perubahan

ilmu pengetahuan melainkan juga berbentuk percakapan,

ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan

penyesuaian diri. Belajar menyangkut segala aspek organisme

dan tingkah laku pribadi seseorang. Sardiman (2009:39)

berpendapat bahwa faktor-faktor yang memengaruhi belajar

adalah faktor intern siswa dan faktor ekstern siswa. Berkaitan

Page 49: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

32

dengan faktor dari dalam diri siswa, selain faktor kemampuan,

ada juga faktor lain yaitu motivasi, minat, perhatian, sikap,

kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi, kondisi

fisik, dan psikis. Kehadiran faktor psikologis dalam belajar

akan memberikan andil yang cukup penting.

Faktor-faktor psikologis akan senantiasa memberikan

landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar

secara optimal. Staton (dalam Sardiman, 2009: 39-40)

menguraikan enam macam faktor psikologis yaitu (1) motivasi,

(2) konsentrasi, (3) reaksi, (4) organisasi, (5) pemahaman, (6)

ulangan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar

siswa adalah faktor internal siswa antara lain kemampuan

yang dimiliki siswa tentang materi yang disampaikan,

sedangkan faktor eksternal antara lain strategi pembelajaran

yang digunakan guru di dalam proses belajar mengajar

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam

pembelajaran. Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar

Page 50: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

33

siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil

belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang

kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil

belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan

tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan

proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar

merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27)

menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut:

1) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang

telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu

berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori,

prinsip, atau metode.

2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan

makna tentang hal yang dipelajari.

3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan

kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.

Misalnya, menggunakan prinsip.

Page 51: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

34

4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke

dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat

dipahami dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi

bagian yang telah kecil.

4) Sintesis, mencakupkemampuan membentuk suatu pola baru.

Misalnya kemampuan menyusun suatu program.

6) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang

beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. misalnya,

kemampuan menilai hasil ulangan.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan

bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-

kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang

bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan

menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran.

Page 52: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

35

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian

tujuan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Sugihartono, dkk. (2007:

76-77), menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar, sebagai berikut:

1) Faktor internal

Faktor internal (dari dalam diri siswa) yang berpengaruh

terhadap hasil belajar diantaranya adalah kecakapan, minat, bakat,

usaha, motivasi, perhatian, kelemahan, dan kesehatan, serta kebiasaan

siswa.Salah satu hal yang penting yang harus ditanamkan dalam diri

siswa bahwa belajar yang dilakukan merupakan kebutuhan. Minat

belajar akan dipengaruhi suka dan tidak suka terhadap suatu materi

dan minat ini harus dimunculkan lebih awal dalam diri siswa. Motivasi

dan perhatian siswa dapat dikondisikan oleh guru.Kecakapan setiap

siswa tentu berbeda.perbedaan itu dapat dilihat dari kecepatan belajar

siswa tersebut.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal ( dari luar siswa) yang mempengaruhi belajar

diantaranya adalah lingkungan fisik dan non fisik ( suasana kelas yang

kondusif), lingkungan sosial, budaya, lingkungan keluarga, progam

Page 53: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

36

sekolah, guru, pelaksana pembelajaran dan teman sekolah. Guru

adalah figure yang paling berpengaruh terhadap proses maupun hasil

belajar. Karena guru adalah manager atau sutradara dalam kelas,

sehingga guru harus mempunyai kompetensi dasar yang disyaratkan

dalam profesi guru.

B. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

1. Pengertian KKM

Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi

adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu

dalam menentukan kelulusan siswa.Kriteria paling rendah untuk

menyatakan siswa mencapai ketuntasan ddinamakan kriteria ketuntasan

minimal (KKM).KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran

dimulai. Seberapapun besarnya jumlah siswa yang yang melampaui batas

ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam

meyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah

secara serta merta karena hasil empirik penilaian ( Widoyoko, 2014: 28)

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 2 tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Bab

F tentang penilaian oleh Satuan Pendidikan Pasal 1 disebutkan,, bahwa

dalam menentukan KKM setiap mata pelajaran, adalah dengan

memperhatikan karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran, dan

Page 54: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

37

kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik. Berdasakan

pengaturan ini, berarti penentuan KKM adalah sesuai dengan kondisi

sekolah masing-masing, jadi antara sekolah yang sau ddengan yang lainya

bisa berbeda. Kriteria ketuntasan minimal dditetapkan oleh satuan

pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran disatuan

pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakterisktik

yang hamper sama.

2. Prosedur Penetapan Kriteria KKM

Menurut ( Jamal, 2010: 201) ada beberapa prosedur dalam penetapan

kriteria KKM;

a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan

mempertimbangkan tiga aspek kriteria yaitu kompleksitas, daya

dukung dan intake peserta didik;

b. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran

disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam

melakukan penilaian;

c. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan disosialisasikan

kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang

tua, dan dinas pendidikan;

Page 55: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

38

d. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dicantumkan dalam Laporan

Hasil Belajar (LHB) pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang

tua atau wali peserta didik.

C. Hakikat Bahasa Indonesia

1. Pengertian Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakan

diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (UU No.24/2009,

bab 1 ketentuan Umum Pasal 1 ayat 2). Menurut ( Wintala,2015:5)

Bahasa Indonesia Merupakan bahasa persatuan, kebangsaan, dan Negara.

Ditetapkan sebagai bahasa persatuan,karena BahasaIndonesia dapat

dijadikan alat perekat kesatuan seluruh warga Indonesia yang cenderung

menggunakan berbagai bahasa ibu (bahasa daerah).

2. Tujuan Bahasa Indonesia

Menurut Peraturan Menteri pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006

tentang Standar isi menyebutkan bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia

di Sekolah Dasar memiliki tujuan sebagai berikut.

a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang

berlaku,baik secara lisan maupun tertulis.

b. Menghargai dan bangsa menggunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa peratuan dan bahasa Negara.

c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakanya dengan tepat

dan kreatif untuk berbagai tujuan.

Page 56: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

39

d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk kemampuan intelektual,

serta kematangan emosional dan sosial.

e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas

wawasan, memperluas budi pekerti, serta meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

f. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai

khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

3. Fungsi Bahasa Indonesia

Menuruut (Rosiana,2007:123), ada empat fungsi Bahasa Indonesia;

a) Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan

diri. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala

sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita.

b) Sebagai alat komunikasi. Bahasa merupakan saluran maksud

seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat

untuk bekerja sama. Pada saat menggunakan bahasa sebagai

komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar

menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Manusia memakai dua

cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi

secara verbal dilakukan menggunakan alat/media (lisan dan tulis),

sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan

media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu

lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.

Page 57: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

40

c) Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial. Pada saat beradaptasi

di lingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan

tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan

menggunakan bahasa yang non-formal pada saat berbicara dengan

teman dan menggunakan bahasa formal pada saat berbicara dengan

orang tua atau yang dihormati.

d) Sebagai alat kontrol Sosial. Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku,

serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri

sendiri dan masyarakat.

4. Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa negara sama saja dengan bahasa nasional atau bahasa

persatuan artinya bahasa negara merupakan bahasa primer dan baku

yang acapkali digunakan pada kesempatan yang formal. (Cahyani,

2009: 9) mengemukakan bahwa Kedudukan bahasa Indonesia sebagai

bahasa Negara yaitu;

a) Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan. Kedudukan

pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara

dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah

proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa

Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan

kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.

Page 58: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

41

b) Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.

Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai

bahasa Negara dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia

sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman

kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak

juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan

menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau

menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam

meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa

ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).

c) Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk

kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta

pemerintah.Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia

sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya Bahasa

Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan

penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan

itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan

mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang

disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh

masyarakat.

d) Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional,

Ilmu dan Teknologi. Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa

Page 59: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

42

Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan penyebaran

ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku

pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun

media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila suatu

buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis

dengan menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan

orang lain belum tentu akan mengerti.

5. Materi Bahasa Indonesia Menyimak Teks Cerita Rakyat

a) Keterampilan Menyimak

Dalam pengajaran bahasa, terutama pengajaran bahasa

lisan sering kita jumpai istilah mendengar, mendengarkan, dan

menyimak. Ketiga istilah itu memang berkaitan dalam makna namun

berbeda dalam arti. Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian

istilah itu dijelaskan seperti berikut. Mendengar diartikan sebagai

menangkap bunyi (suara) dengan telinga. Mendengarkan berarti

mendengarkan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Sedang

menyimak berarti mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa

yang diucapkan atau dibicarakan orang (Mulyati, 2007: 2.5).

Menurut (Tarigan,1991:4) menyimak adalah suatu proses yang

mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi,

menginterpretasi, menilai, dan mereaksi atas makna yang

terkandung di dalamnya. Menyimak melibatkan penglihatan,

Page 60: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

43

penghayatan, ingatan, pengertian,bahkan situasi yang menyertai

bunyi bahasa yang disimak pun harus diperhitungkan dalam

menentukan maknanya.Sedangkan menurut (Suyono,2002: 23)

menyimak adalah suatu proses mendengarkan lambang-lambang

bahasa lisan dengan sungguh-sungguh penuh perhatian,

pemahaman, apresiatif yang dapat disertai dengan pemahaman

makna komunikasi yang disampaikan secara nonverbal.

Berdasarkan pengertian menyimak di atas dapat

disimpulkan bahwamenyimak adalah suatu proses yang mencakup

kegiatan mendengarkan lambang-lambang bahasa lisan dengan

sungguh-sungguh, penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta

interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan

serta memahami makna komunikasi yang disampaikan secara

nonverbal.

b) Materi Bahasa Indonesia Menyimak Isi Teks cerita Rakyat

1) Pengertian cerita rakyat

cerita rakyat adalah salah satu karya sastra yaitu berupa

cerita yang lahir, hidup dan berkembang pada beberapa

generasi dalam masyarakat tradisional, baik masyarakat itu

telah mengenal huruf atau belum, disebarkan secara lisan,

mengandung survival, bersifat anonim, serta disebarkan

Page 61: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

44

diantara kolektif tertentu dalam kurun waktu yang cukup lama

(Sisyono, dkk 2008:4).

Cerita rakyat biasanya hidup atau pernah hidup dalam

sebuah masyarakat.Cerita yang ada di dalamnya tersebar,

berkembang, atau diturunkan secara lisan dari satu generasi ke

generasi yang lebih muda.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa

cerita rakyat berkembang di masa lalu diwariskan secara

lisan.Karena diwariskan secara lisan, seringkali ceritanya

mendapat variasi atau tambahan.Hal ini sangat tergantung pada

kemahiran tukang cerita atau pawang cerita. Sehingga cerita

yang sama diceritakan dalam versi yang berbeda.

2) Ciri-ciri cerita rakyat

a. Disampaikan secara turun menurun (mulai dari nenek

moyang hingga sekarang).

b. Tidak diketahui nama pengarang ceritanya (anonim).

c. Banyak mengandung nilai-nilai luhur.

d. Sifatnya tradisional tapi menghibur.

e. Memiliki banyak versi dan variasi cerita.

f. Jalan ceritanya diungkapkan dalam bentuk klise.

g. Disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut

3) Unsur-unsur cerita rakyat

Page 62: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

45

Berikut ini adalah sejumlah unsur penting yang harus

dimiliki sebuah cerita rakyat( Iskandar,2008:17)

a. Tema, adalah pokok permasalahan atau gagasan yang

menjadi jiwa dan inti dari suatu cerita.

b. Plot/Alur, merupakan sekumpulan peristiwa yang dibuat

sedemikian rupa untuk membentuk hubungan sebab. Pada

dasarnya, alur cerita rakyat dibedakan menjadi dua yaitu

alur maju dan alur mundur.

c. Latar Cerita (Setting), merupakan gambaran tentang

bagaimana suasana, tempat, dan waktu saat terjadinya

suatu peristiwa. Latar cerita dibedakan menjadi tiga jenis,

latar tempat, latar waktu dan latar suasana.

d. Penokohan, Penokohan merupakan gambaran tentang sifat

atau watak yang dimiliki oleh tokoh-tokoh cerita tersebut.

e. Sudut Pandang, merupakan cara pandang si pengarang

ketika menyampaikan suatu jalan cerita.

f. Amanat, merupakan pesan moral yang ingin disampaikan

pengarang pada para pembaca.

4) Jenis- Jenis Cerita Rakyat

a. Fabel atau cerita binatang, yakni sebuah cerita rakyat yang

tokoh pelakunya berupa binatang, dan binatang berikut

Page 63: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

46

dapat berperilaku seperti manusia. Misalnya, Kancil yang

Cerdik dan cerita Serigala yang Licik.

b. Legenda, yakni sebuah cerita yang memuat mengenai asal-

usul terjadinya suatu tempat, andaikata saja cerita Asal-

Usul Banyuwangi, Asal Usul Danau Toba, dan

Terbentuknya Tangkuban Perahu. Diwilayah Jawa Tengah

terkenal bersama dengan cerita ” Baru Klinting”

c. Mite, adalah cerita yang memuat mengenai dewa-dewi atau

cerita sifatnya sakral dan penuh mistis misalnya, kisah Nyi

Roro Kidul, Dewi Sri, dan Hikayat Sang Boma.

d. Sage, yakni sebuah cerita yang isinya mempunyai

kandungan unsur sebuah sejarah, misalnya, Damarwulan,

Ciung Wanara, dan Rara Jonggrang.

5) Cerita rakyat “ Kisah semut dan Kepompong” dan Cindelaras”.

D. Metode Pembelajaran Snowball Throwing

1. Pengertian Metode Pembelajaran Snowball Throwing

Snowball secara etimologi berarti bola salju, sedangkan

throwing adalah melempar yang secara keseluruhan dapat diartikan

melempar bola salju. Dalam pembelajaran Snowball Throwing, bola

salju merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa

sendiri kemudian dilempar kepada temanya untuk menjawab.Snowball

Throwing menurut ( hamdayana, 2014: 158) adalah suatu metode

Page 64: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

47

pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang

diwakili ketua kelompok untuk mendapatkan tugas dari guru

kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk

seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang

masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

Kegiatan melempar bola pertanyan ini akan membuat

kelompok menjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya

berpikir, menulis, bartanya, atau berbicara. Akan tetapi mereka juga

melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung kertas dan

melemparkannya pada siswa lain. Dengan demikian, tiap anggota

kelompok akanmempersiapkan diri karena pada gilirannya mereka

harus menjawab pertanyaan dari temannya yang terdapat dalam bola

kertas.

Dalam metode Snowball Throwing, guru berusaha

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan

keterampilan menyimulkan isi informasi yang mereka peroleh dalam

konteks nyata an situasi yang kompleks. Guru juga memberikan

pengalaman kepada siswa melalui pembelajaran terpadu dengan

menggunakan proses yang saling berkaitan dalam situasi dan konteks

komunikasi ilmiah.

Penggunaan metode pembelajaran snowball throwing dalam

meningkatkan keaktifal belajar siswa ini dirasakan cukup efektif

Page 65: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

48

karena mampu menumbuh kembangkan potenssi intelektual, sosial,

dan emosional yang ada dalam diri siswa. Disini siswa akan berlatih

untuk menemukan gagasan dan perasaan secara cerdas dan kreatif,

serta mampu menemukan dan menggunakan kemampuan analitis dan

imajinatif yang ada dalam diriya untuk menghadapi berbagai persoalan

yang muncul dalam kehidupan sehari-hari (Hamdayana, 2014: 158).

2. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Snowball Throwing

Langkah-langkah penggunaan metode Snowball Throwing adalah sebagai

berikut (Supriyanto, 2011: 128).

a) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.

b) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing

ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

c) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-

masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru

kepada temannya.

d) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk

menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah

dijelaskan oleh ketua kelompok.

e) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu

siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih 5 menit.

Page 66: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

49

f) Setelah siswa mendapat satu bola / satu pertanyaan diberikan

kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis

dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

g) Guru memberikan kesimpulan

3. Kelebihan dan kekurangan Metode Pembelajaran Snowball Throwing

Menurut (Safitri, 2011: 19) kelebihan dan kekurrangan metode ini

antara lain;

a. Kelebihan

1) Melatih kesiapan siswa.

2) Saling memberikan pengetahuan antara siswa satu dengansiswa

lainya

3) Susasanya pembelajaran menjadi menyenangkan

4) Siswa mendapatkan kesempatan untuk berfikir

5) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

b. Kekurangan

1) Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami

materi sehingga apa yang dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini

dapat dilihat dari soal yang dibuat siswa biasanya hanya seputar

materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal yang telah

diberikan.

2) Ketua kelompok

yang tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi pe

Page 67: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

50

nghambat bagi anggota lain untuk memahami materi sehingga

diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk siswa mendiskusikan

materi pelajaran.

3) Tidak ada kuis individu maupun penghargaan kelompok sehingga

siswa saat berkelompok kurang termotivasi untuk bekerja sama.

tapi tdk menutup kemungkinan bagi guru untuk menambahkan

pemberiaan kuis individu dan penghargaan kelompok.

4) Memerlukan waktu yang panjang.

5) Murid yang nakal cenderung untuk berbuat onar.

6) Kelas sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh murid

Dari kekurangan dan kelebihan metode tersebut dapat

disimpulkan bahwa metode ini memberikan kesempatan dan

kebebasan siswa untuk membangun maupun menciptakan suatu

pengetahuan. Namun dalam metode ini juga ada kelemahan yang

menyebabkan pengetahuan siswa tidak begitu luas hanya berkutat

pada pengetahuan sekitar murid.

E. Kajian Pustaka

Beberapa penelitian yang relevan terhadap penelitian ini adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Anik Rahmawati (2017)

Penelitian yang dilakukan oleh Anik Rahmawati (2014) dengan

judul “Peningkatan hasil belajar IPA materi kenampakan bumi dan

Page 68: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

51

langit dengan menggunakan metode Snowball Throwing bagi siswa

kelas V MI Ma’arif Pabelan Tahun 2017” dengan rumusan masalah

apakah penerapan Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil

belajar IPA pokok bahasan materi perubahan kenampakan bumi dan

benda langit. Penerapan Metode Snowball Throwing dapat

meningkatkan hasil belajar, hal ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh

siswa pada hasil tes formatif yang dilakukan oleh siswa mulai dari siklus

I presentase yang tuntas KKM adalah 69,69% dan selanjutnya pada

siklus II pesentase tuntas adalah 87,87% .

2. Penelitian yang dilakukan oleh Lukluk atulfuah (2017)

Penelitian yang dilakukan oleh Lukluk Atulfuah (2017) dengan

judul “Peningkatan hasil belajar Tematik tema makananku sehat dan

bergizi dengan menggunanak metode pembelajaran snowball Throwing

pada siswa IV MIN Manggarwetan kecamatan Godong Kabupaten

Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017” dengan rumusan masalah apakah

penerapan metode pembelajaran Snowball Throwing dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Tematik Tema

makananku sehat dan bergizi pada siswa kelas IV MIN Manggarwetan.

Penerapan metode pembelajaran Snowball Throwing dapat

meningkatkan hasil belajar, hal ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh

siswa pada hasil tes formatif yang dilakukan oleh siswa mulai dari siklus

Page 69: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

52

I presentase yang tuntas KKM adalah 70% selanjutnya pada siklus II

pesentase tuntas adalah 100%.

Dari Penelitian yang dilakukan oleh Anik Rahmawati (2017) dan

Lukluk Atulufah (2017) ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti yaitu penggunaan metode pembelajaran Snowball

Throwing untuk meningkatkan hasil belajar, sedangkan perbedaannya

terdapat pada, subjek, materi pelajaran, tempat, dan waktu pelaksanaan

penelitian.

Page 70: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

53

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) yang dilakukan peneliti terdiri dari

2 siklus ini merancang pembelajaran menggunakan metode Snowball

Throwing dengan tujuan untuk meningkatkan konsep belajar dan mampu

menarik perhatian siswa sehingga akan berdampak pada hasil belajar siswa.

Pembelajaran menggunakan metode ini juga diharapkan dapat membantu para

guru untuk mengembangkan gagasan tentang metode pembelajaran yang

efektif dan inovatif serta mengacu pada pencapaian kompetensi individual

masing-masing peserta didik.

1. Deskripsi Kegiatan Siklus 1

Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VI MI Nurul Ulum

Gunung Tumpeng telah dilakukan oleh peneliti secara langsung pada hari

sabtu, 18 Agustus 2018. Pelaksanaan setiap siklus dalam penelitian ini

meliputi empat tahap yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan

refleksi (Arikunto, 2008: 17).

Rincian tiap tahap kegiatan yang dilakukan selama proses

pembelajaran pada siklus 1 adalah sebagai berikut:

Page 71: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

54

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beber

1. Peneliti melakukan studi pendahuluan dan observasi terhadap

proses pembelajaran dikelas serta hasil belajar siswa;

2. Peneliti menentukan jadwal dan materi pembelajaran;

3. Peneliti menentukan waktu pelaksanaan penelitian;

4. Peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) dengan penerapan pembelajaran menggunakan metode

Snowball Throwing ;

5. Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang

diperlukan dikelas

6. Peneliti membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam

mengikuti pembelajaran;

7. Peneliti membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam

melaksanakan pembelajaran;

8. Peneliti mempersiapkan lembar soal evaluasi untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa materi cerita rakyat

melalui metode Snowball Throwing ;

9. Peneliti melakukan dokumentasi.

Page 72: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

55

b. Tahap Pelaksanaan

Proses pembelajaran siklus I yang membahas tentang cerita

rakyat berlangsung selama 2 jam pelajaran ( 2 x 35 Menit). Peneliti

memfokuskan agar siswa dapat mengetahui ciri-ciri, jenis-jenis dan

unsur-unsur cerita rakyat “ Cindelaras”.

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah

sebagai berikut

1. Kegiatan Awal (10 Menit)

1) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan

salam dan dilanjutkan dengan do’a bersama.

2) Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi.

3) Guru mengadakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan

“ Cerita rakyat apa saja yang kalian ketahui?, sebutkan

judulnya!”

4) Guru memotivasi siswa dengan mengatakan bahwa hari ini

para siswa akan dibacakan cerita yang menarik.

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.

Page 73: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

56

2. Kegiatan Inti (50 Menit)

Eksplorasi

1) Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari

yaitu siswa dapat mengetahui ciri-ciri jenis-jenis dan unsur-

unsur dalam cerita rakyat.

2) Guru menjelaskan tentang ciri-ciri, jenis-jenis dan unsur-unsur

cerita rakyat

3) Guru menjelaskan materi kemudian membacakan contoh cerita

rakyat “Cindelaras” sedangkan siswa menyimak dan mencatat

hal hal yang penting dalam cerita tersebut.

4) Materi tentang cerita rakyat pada siklus 1 adalah ciri-ciri,

jenis-jenis cerita rakyat, dan teks cerita rakyat “Cindelaras”.

(a) Ciri-ciri Cerita Rakyat

1) Disampaikan turun-temurun

2) Tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya

3) Kaya nilai-nilai luhur

4) Bersifat tradisional

5) Bersifat anoni bermakna nama pengarang tidak dikenal

6) Berkembang dari mulut ke mulut

Page 74: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

57

(b) Unsur-unsur cerita rakyat

1) Tokoh, adalah pelaku yang mengemban peristiwa

dalam cerita yang memiliki sifat, sikap tingkah laku

tertentu, atau watak-watak tertentu.

2) Watak Tokoh, mempunyai sifat yang berbeda beda

seperti baik, jahat, rajin, pemalas, dan lain sebagainya.

3) Latar, merupakan segala keterangan mengenai waktu,

tempat, atau ruang, dan suasana dalam cerita. Latar

tempat misalnya: di desa, di kota, atau daerah tertentu.

Latar waktu meliputi waktu terjadinya cerita, misalnya

pagi, siang, sore atau malam. Latar suasana meliputi

bagaimana peristiwa itu terjadi. Misalnya,

menggembirakan, mencekam, mengerikan, atau

menyedihkan.

4) Alur (plot), merupakan urutan-urutan cerita yang

memiliki hubungan sebab akibat. Alur juga diartikan

sebagai jalannya cerita.

5) Tema, adalah ide pokok yang menjiwai titik tolak

pengarang dalam menulis sebuah cerita. Contoh:

kepahlawanan, kejujuran, dan persahabatan.

Page 75: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

58

6) Amanat atau pesan, adalah pesan yang ingin

disampaikan pengarang kepada pembaca karyanya.

Pesan biasanya berisi tentang nasihat atau hikmah yang

diperoleh setelah mendengarkan cerita yang

didengarnya

(c) Jenis-Jenis Cerita Rakyat

1) Fabel atau cerita binatang, yakni sebuah cerita rakyat

yang tokoh pelakunya berupa binatang, dan binatang

berikut dapat berperilaku seperti manusia. Misalnya,

Kancil yang Cerdik dan cerita Serigala yang Licik.

2) Legenda, yakni sebuah cerita yang memuat mengenai

asal-usul terjadinya suatu tempat, andaikata saja cerita

Asal-Usul Banyuwangi, Asal Usul Danau Toba, dan

Terbentuknya Tangkuban Perahu. Diwilayah Jawa

Tengah terkenal bersama dengan cerita ” Baru

Klinting”

3) Mite, adalah cerita yang memuat mengenai dewa-dewi

atau cerita sifatnya sakral dan penuh mistis misalnya,

kisah Nyi Roro Kidul, Dewi Sri, dan Hikayat Sang

Boma.

Page 76: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

59

4) Sage, yakni sebuah cerita yang isinya mempunyai

kandungan unsur sebuah sejarah, misalnya,

Damarwulan, Ciung Wanara, dan Rara Jonggrang

5) Epos, yakni Cerita yang menceritakan tentang

perjuangan/kepahlawanan missalnya, Ramayana,

Mahabarata,

Elaborasi

1) Guru membagi siswa menjadi 5-6 kelompok dan memilih

seseorang untuk menjadi ketua kelompok;

2) Setiap kelompok berdiskusi mengenai materi yang di

sampaikan oleh guruMasing-masing siswa diberikan satu

lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa

saja yang menyangkut materi yang disampaikan oleh guru;

3) Kertas kerja yang berisi pertanyaan tersebut kemudian

diremas membentuk seperti bola dan dilemparkan dari satu

siswa kesiswa lainya dalam selama kurang lebih 5 menit;

4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut

secara bergantian.

Page 77: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

60

Konfirmasi

1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui;

2) Guru bersama siswa bertanya jawab, melakukan koreksi,

memberikan penguatan, dan menyimpulkan tentang materi

yang telah di sampaikan.

3. Kegiatan Akhir (10 Menit)

1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi yang

telah disampaikan;

2) Guru membuat lembar penilaian;

3) Guru memberi motivasi kepada siswa agar tetap semangat

dalam belajar;

4) Guru mengucapkan salam penutup.

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan sebagai

upaya untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia materi menyimak cerita rakyat

menggunakan metode Snowball Throwing. Pengamatan dilakukan

oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang telah

disusun. Hasil pengamatan akan dituliskan dalam lembar catatan

lapangan yang terlampir.

Page 78: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

61

d. Refleksi

Peneliti bersama guru melakukan refleksi hasil pengamatan

siklus I setelah proses pembelajaran selesai, yaitu hasil pengamatan

terhadap situasi pembelajaran dikelas dan hasil evaluasi. Pengamatan

terhadap situasi dikelas ini berisi tentang penekanan penerapan metode

Snowball Throwing terhadap siswa. Jika terdapat kelemahan dalam

proses pembelajaran, maka hal tersebut akan dijadikan titik utama

untuk melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II.

Kelemahann dalam penggunakan metode Snowball Throwing

pada siklus I diantaranya:

1) Guru tidak menginformasikan tujuan pembelajaran;

2) Guru kurang memberikan motivasi;

3) Guru kurang mengontrol siswa sehingga masih ada

siswa yang Berbicara dan tidak memperhatikan saat

pembelajaran berlangsung.

4) Kondisi kelas kurang kondusif, terlalu ramai, dikarenakan

adanya proses saling lempar bola salju antar siswa; dan

5) Kurang efektifnya waktu yang digunakan untuk

menerapkan metode Snowball Throwing.

Page 79: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

62

6) Siswa masih belum berani bertanya pada guru tentang

hal-hal yang belum dipahami.

Cara mengatasi kendala pada siklus I, peneliti

bersama guru melakukan diskusi untuk merencanakan

perbaikan pada siklus berikutnyapada waktu yang telah

ditentukan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya

tidak terjadi lagi kelemahan yang sama.

Rencana perbaikan tersebut yaitu:

1) Guru menginformasikan tuuan pembelajaran;

2) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar siswa

selalu semangat dalam pembelajaran;

3) Guru harus selalu mengendalikan kelas saat

pembelajaran berlangsung agar siswa fokus terhadap

materi yang disampaikan;

4) Guru mengubah sasaran lemparan bola salju yang

awalnya bala tersebut dilemparkan antar siswa menjadi

dalam satu kelompok; dan

5) Guru harus melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

waktu yang telah dirncanakann dalam RPP.

6) Guru memberikan reward kepada siswa yang berani

bertanya.

Page 80: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

63

B. Deskripsi Kegiatan Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari sabtu 25 agustus 2018 yang

diikuti 21 siswa dengan durasi waktu 2 x 35 menit ( 2 jam pelajaran).

Dalam pelaksanaan siklus II ini masih membahas mengenai jenis-jenis

cerita rakyat dan unsur-unsur dalam cerita rakyat “Semut dan

Kepompong”

Rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses

pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Tahap-tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal sebagai

berikut:

1) Peneliti melakukan studi pendahuluan dan observasi terhadap

proses pembelajaran dikelas serta hasil belajar siswa;

2) Peneliti menentukan jadwal dan materi pembelajaran;

3) Peneliti menentukan waktu pelaksanaan penelitian;

4) Peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) dengan penerapan pembelajaran menggunakan metode

Snowball Throwing ;

5) Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang

diperlukan dikelas;

6) Peneliti merencanakan pelemparan bola dalam satu kelompok;

Page 81: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

64

7) Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang

diperlukan dikelas;

8) Peneliti membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam

mengikuti pembelajaran;

9) Peneliti membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam

melaksanakan pembelajaran;

10) Peneliti mempersiapkan lembar soal evaluasi untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa materi cerita rakyat

melalui metode Snowball Throwing ;

11) Peneliti melakukan dokumentasi.

b. Tahap Pelaksanaan

Dalam proses pembelajaran siklus II masih membahas

mengenai materi cerita rakyat dan juga berlangsung selama 2 jam

pelajaran ( 2 x 35 menit) peneliti memfokuskan agar siswa dapat

mengetahui macam-macam dan unsur-unsur dalam cerita rakyat “

Semut dan Kepompong”yang dibacakan oleh guru.

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus II adalah

sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal (10 Menit)

1) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan

mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan do’a bersama.

2) Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi.

Page 82: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

65

3) Guru mengadakan apersepsi.

4) Guru memotivasi siswa dengan mengatakan bahwa hari ini

para siswa akan dibacakan cerita yang menarik.

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.

2. Kegiatan Inti (50 Menit)

Eksplorasi

1) Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang akan

dipelajari yaitu siswa dapat mengetahui jeis-jenis cerita

rakyat dan unsur-unsur dalam ceria rakyat yang dibacakan

oleh guru;

2) Guru menjelaskan tentang jenis-jenis cerita rakyat dan

unsur-unsur dalam cerita rakyat yang dibacakan oleh guru;

3) Guru membacakan contoh cerita rakyat sedangkan siswa

menyimak dan mencatat hal hal yang penting dalam cerita

tersebut.

Elaborasi

1) Guru membagi siswa menjadi 5-6 kelompok dan memilih

seseorang untuk menjadi ketua kelompok;

2) Setiap kelompok berdiskusi mengenai materi yang di

sampaikan oleh guru

3) Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja

untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang

Page 83: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

66

menyangkut materi yang disampaikan oleh guru;Kertas

kerja yang berisi pertanyaan tersebut kemudian diremas

membentuk seperti bola dan dilemparkan dari satu siswa

kesiswa lainya dalam satu kelompok selama kurang lebih 5

menit;

4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut

secara bergantian.

Konfirmasi

1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui;

2) Guru bersama siswa bertanya jawab, melakukan koreksi,

memberikan penguatan, dan menyimpulkan tentang materi

yang telah di sampaikan.

3. Kegiatan Akhir (10 Menit)

1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi yang

telah disampaikan;

2) Guru membuat lembar penilaian;

3) Guru memberi motivasi kepada siswa agar tetap semangat

dalam belajar;

4) Guru mengucapkan salam penutup.

Page 84: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

67

b. Tahap Pengamatan

Proses pembelajaran siklus II telah secara langsung melakukan

pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah disusun

sebagaimana pada siklus I. Kedua lembar pengamatan tersebut

digunakan peneliti untuk mengetahui keterampilan guru dalam

mengelola pembelajaran menggunakan metode Snowball Throwing

dan partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

c. Refleksi

Peneliti bersama guru berdiskusi tentang proses pelaksanaan

tindakan kelas dari siklus I dan siklus II. Berdasarkan kedua siklus

tersebut terdapat peningkatan hasil belajar pada setiap siklusnya.

Kendala-kendala yang terjadi pada siklus I dapat diatasi pada siklus II

dan hasil nilai belajar siswa telah mencapai batas kriteria yang telah

ditentukan, sehingga proses penelitian ini dihentikan sampai siklus II.

Page 85: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Pra Siklus

Peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas

VI MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng Kecamatan Suruh Kabupaten

Semarang dengan menggunakan Metode pembelajaran Snowball

Throwing.

Peneliti menggunakan indikator keberhasilan yakni menggunakan

acuan KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia MI Nurul Ulum Gunung

Tumpeng Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebesar 65, serta

menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKL) yakni sebesar 85%.

Dalam penelitian siklus I dan II, peneliti menggunakan soal evaluasi

setiap akhir pelaksanaan pembelajaran, Sedangkan untuk Pra siklus

peneliti menggunakan data nilai rata-rata ulangan harian siswa mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

Di bawah ini adalah data nilai rata-rata ulangan harian murni mata

pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VI MI Nurul Ulum Gunung

Tumpeng Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebelum menggunakan

metode Snowball Throwing.

Page 86: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

69

Tabel 4.1 Data pra siklus (rata-rata nilai ulangan harian murni)

No Nama KKM Nilai Keterangan

Tuntas Belum

Tuntas

1 Abdul Latif 65 65 √

2 Ahmad Faiz 65 70 √

3 Aizyah Khusnul K 65 70 √

4 Akbar Al-M 65 50 √

5 Alif Irham 65 65 √

6 Aliyah Darojati 65 55 √

7 Deviana Susilowati 65 80 √

8 Dzunnurain Affan 65 65 √

9 Faisal Kurniawan 65 60 √

10 Kharimatul M 65 50 √

11 M. Hilmi 65 40 √

12 M.Musafak 65 70 √

13 M.Mustaqim 65 45 √

14 M.Nurul A 65 55 √

15 M.Risqi Maulana 65 70 √

16 M.Ruli Indrawan 65 55 √

17 M.Yogi Zawara 65 65 √

18 Nazilatul Hikmah 65 45 √

19 Nihayatul Awaliyah 65 55 √

20 Nurul Auliya F 65 50 √

21 Sayyidatul Auliya 65 55 √

Jumlah 1235 9 12

Nilai Rata-rata 58,81

Persentase 42,86

%

57,14

%

Dari tabel rata-rata nilai ulangan harian murni (pra siklus) di atas

menunjukkan bahwa persentase ketuntasan hanya 42,86% saja siswa yang

tuntas dengan rincian dari 21 siswa kelas VI MI Nurull Ulum Gunung

Page 87: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

70

Tumpeng dengan nilai standar KKM 65, hanya 9 siswa yang tuntas

sedangkan 12 siswa lainya belum tuntas.

2. Deskripsi Siklus I

Pada proses pembelajaran siklus I melalui penggunaan metode

Snowball Throwing, sudah ada peningkatan hasil belajar siswa walaupun

belum memenuhi target yang ditentukan peneliti.

a. Hasil Tes

Adapun rincian data nilai siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia

materi Menyimak Teks Cerita rakyat menggunakan metode Snowball

Throwing pada proses siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil nilai siklus I

NO Nama KKM Nilai Keterangan

Tuntas Tidak

Tuntas

1 Abdul Latif 65 93 √

2 Ahmad Faiz A 65 80 √

3 Aizyah Khusnul K 65 67 √

4 Akbar Al-Mungiz 65 60 √

5 Alif Irham 65 60 √

6 Aliyah Darojati 65 60 √

7 Deviana Susilowati 65 60 √

8 Dzunnurain Affan 65 55 √

9 Faisal Kurniawan 65 67 √

10 Kharimatul M 65 60 √

11 M. Hilmi 65 67 √

12 M.Musafak 65 80 √

13 M.Mustaqim 65 93 √

14 M.Nurul A 65 80 √

15 M.Risqi Maulana 65 65 √

Page 88: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

71

16 M.Ruli Indrawan 65 67 √

17 M.Yogi Zawara 65 67 √

18 Nazilatul Hikmah 65 60 √

19 Nihayatul A 65 93 √

20 Nurul Aulia F 65 100 √

21 Sayyidatul Auliya 65 67 √

Jumlah 1501 14 7

Nilai Rata-rata 71,48

Persentase 66,67

%

33,33

%

Nilai rata-rata diperoleh berdasarkan rumus berikut:

Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:

= 66,67%

Berdasarkan hasil pada siklus I diperoleh data seperti pada tabel

diatas. Siswa yang tuntas sebanyak 14 orang atau 66,67% dan siswa

yang tidak tuntas sebanyak 7 siswa atau sebanyak 33,33% dengan nilai

rata-rata 71,48. Dibandingkan dengan data nilai pra siklus, pada siklus

I ini sebenarnya sudah mengalami peningkatan. Rata-rata KKM

individu sudah mencapai batas rata-rata KKM sekolah yaitu lebih dari

Keterangan:

M =Nilai rata-rata

∑X = Jumlah Nilai

N =Jumlah Siswa

Page 89: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

72

atau sama dengan 65. Namun, Persentase ketuntasan belum mencapai

batas ketuntasan yang diharapkan yaitu 85%. Maka dari itu, peneliti

harus melanjutkan penelitian ke siklus II.

b. Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan terhadap Guru pada Siklus 1

No Aspek yang diamati Nilai

K C B

A Kemampuan guru dalam membuka pelajaran

1 Menarik perhatian siswa √

2 Memberikan motivasi awal dan apersepsi

(berkaitan dengan materi) √

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran √

B Sikap guru dalam proses pembelajaran

1 Kejelasan artikulasi suara √

2 Variasi gerakan tidak mengganggu perhatian

siswa √

3 Antusiasme dalam penampilan mengajar √

C Penguasaan bahan ajar

1 Bahan ajar disampaikan sesuai dengan

langkah-langkah dalam RPP √

2 Kejelasan dalam menjelaskan materi √

3 Kejelasan dalam memberikan contoh √

4 Memiliki wawasan yang luas dalam

menyampaikan bahan ajar √

D Kegiatan belajar mengajar

1 Metode yang dipakai sesuai dengan RPP √

2 Penyajian bahan ajar sesuai dengan indikator

dan tujuan yang telah ditetapkan √

3 Merespon pertanyaan siswa √

4 Ketepatan penggunaan alokasi waktu √

Page 90: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

73

E Kemampuan menggunakan media pembelajaran

1 Pemahaman terhadap media yang telah

disiapkan √

2 Menggunakan media secara efektif dan efisien √

3 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media √

F Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran

1 Guru memberi kesempatan siswa untuk

bertanya √

2 Melakukan evaluasi pembelajaran sesuai

dengan RPP √

3 Memberikan kesimpulan kegiatan

pembelajaran √

JUMLAH 2 1

1

7

Total Skor 48

Kategori Baik

Keterangan:

K = 1 (Kurang)

C = 2 (Cukup)

B = 3 (Baik)

Rentang Kategori:

Sangat Kurang :Jika total perolehan skor 1 - 15

Kurang :Jika total perolehan skor 16 - 30

Cukup :Jika total perolehan skor 31 - 45

Baik :Jika total perolehan skor 46 - 60

Page 91: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

74

Setelah pembelajaran siklus I selesai, didapat hasil pengamatan

aktivitas guru. Hasilnya adalah dari 20 kriteria yang dinilai terdapat 2

poin dengan kriteria kurang, 10 poin dengan kriteria cukup, dan 8 poin

dengan kriteria baik. Total skor yang diperoleh guru mencapai 48 dan

masuk dalam kategori baik. Namun harus tetap ditingkatkan pada

siklus selanjutnya agar hasilnya lebih optimal.

c. Lembar Pengamatan siswa siklus I

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan terhadap Siswa pada Siklus I

No Nama Siswa Aspek yang diamati*

Pengetah

uan

Keaktifan Perhatian

K C B K C B K C B

1 Abdul Latif √ √ √

2 Ahmad Faiz √ √ √

3 Aizyah K √ √ √ √

4 Akbar Al-M √ √ √

5 Alif Irham √ √ √

6 Aliyah D √ √ √

7 Deviana S √ √ √

8 Dzunnurain √ √ √

9 Faisal Kurniawan √ √ √

10 Kharimatul M √ √ √

11 Hilmi √ √ √

12 Musafak √ √ √

13 Mustaqim √ √ √

14 Nurul Amin √ √ √

15 Risqi Maulana √ √ √

16 Ruli Indrawan √ √ √

17 Yogi Zawara √ √ √

18 Nazilatul H √ √ √

19 Nihayatul √ √ √

20 Nurul Aulia √ √ √

Page 92: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

75

21 Sayyidatul Auliya √ √ √

Jumlah 6 6 9 6 7 8 4 5 1

2

2

8

%

2

8

%

4

3

%

2

8

%

3

3

%

3

8

%

1

9

%

2

4

%

5

7

%

Keterangan:

K = Kurang

C = Cukup

B = Baik

3. Deskripsi Siklus II

Pada siklus II, peneliti telah menyiapkan perangkat pembelajaran

yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II, soal

evaluasi, dan lembar pengamatan untuk guru dan siswa.

Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I diperbaiki pada

siklus II. Hasil pengamatan pada siklus II, peneliti mendapat gambaran

bahwa guru mampu mengatasi kelemahan kelemahan pada siklus I bahkan

guru mampu menguasai siswa dan menguasai kelas. Sehingga siswa

menjadi lebih antusias dan tertib dalam proses pembelajaran.

Page 93: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

76

a. Hasil tes

Tabel 4.5 Hasil nilai siklus II

NO Nama KKM Nilai Keterangan

Tuntas Tidak

Tuntas

1 Abdul latif 65 90 √

2 Ahmad faiz 65 100 √

3 Aizyah K 65 50 √

4 Akbar Al-M 65 80 √

5 Alif irham 65 80 √

6 Aliyah darojati 65 80 √

7 Deviana 65 60 √

8 Dzunnurain Affan 65 80 √

9 Faisal Kurniawan 65 80 √

10 Kharimatul Muawanah 65 90 √

11 Hilmi 65 90 √

12 Musafak 65 90 √

13 Mustaqim 65 90 √

14 Nurul Amin 65 60 √

15 Risqi Maulana 65 100 √

16 Ruli Indrawan 65 100 √

17 Yogi Zawara 65 80 √

18 Nazilatul H 65 90 √

19 Nihayatul 65 90 √

20 Nurul Auliya 65 100 √

21 Sayyidatul Auliya 65 90 √

Jumlah 1770 18 3

Nilai Rata-rata 84,29

Persentase 85,71

%

14,29

%

Nilai rata-rata diperoleh berdasarkan rumus berikut:

Keterangan:

M =Nilai rata-rata

∑X = Jumlah Nilai

N =Jumlah Siswa

Page 94: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

77

Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:

= 85,71%

Berdasarkan tabel 4.5 di atas diketahui bahwa dari 21 siswa telah

tuntas 18 siswa dengan persentase mencapai 85,71%. Dan rata-rata nilai

yang diperoleh adalah 84,48. Hal ini menunjukkan bahwa dari siklus I

ke siklus II mengalami peningkatan hasil belajar.

b. Lembar pengamatan guru siklus II

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan terhadap Guru pada Siklus II

No Aspek yang diamati Nilai

K C B

A Kemampuan guru dalam membuka pelajaran

1 Menarik perhatian siswa √

2 Memberikan motivasi awal dan apersepsi

(berkaitan dengan materi) √

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran √

B Sikap guru dalam proses pembelajaran

1 Kejelasan artikulasi suara √

2 Variasi gerakan tidak mengganggu perhatian

siswa √

3 Antusiasme dalam penampilan mengajar √

C Penguasaan bahan ajar

Page 95: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

78

1 Bahan ajar disampaikan sesuai dengan

langkah-langkah dalam RPP √

2 Kejelasan dalam menjelaskan materi √

3 Kejelasan dalam memberikan contoh √

4 Memiliki wawasan yang luas dalam

menyampaikan bahan ajar √

D Kegiatan belajar mengajar

1 Metode yang dipakai sesuai dengan RPP √

2 Penyajian bahan ajar sesuai dengan indikator

dan tujuan yang telah ditetapkan √

3 Merespon pertanyaan siswa √

4 Ketepatan penggunaan alokasi waktu √

E Kemampuan menggunakan media pembelajaran

1 Pemahaman terhadap media yang telah

disiapkan √

2 Menggunakan media secara efektif dan efisien √

3 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media √

F Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran

1 Guru memberi kesempatan siswa untuk

bertanya √

2 Melakukan evaluasi pembelajaran sesuai

dengan RPP √

3 Memberikan kesimpulan kegiatan

pembelajaran √

JUMLAH 0 5 1

5

Total Skor 55

Kategori Baik

Keterangan:

K = 1 (Kurang)

C = 2 (Cukup)

B = 3 (Baik)

Page 96: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

79

Rentang Kategori:

Sangat Kurang :Jika total perolehan skor 1 - 15

Kurang :Jika total perolehan skor 16 - 30

Cukup :Jika total perolehan skor 31 - 45

Baik :Jika total perolehan skor 46 - 60

c. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan terhadap Siswa pada Siklus II

No Nama Siswa Aspek yang diamati*

Pengetahu-

an

Keaktifan Perhatian

K C B K C B K C B

1 Abdul Latif √ √ √

2 Ahmad Faiz √ √ √

3 Aizyah K √ √ √

4 Akbar Al-Mungiz √ √ √

5 Alif Irham √ √ √

6 Aliyah darojati √ √ √

7 Deviana S √ √ √

8 Dzunnurain Affan √ √ √

9 Faisal Kurniawan √ √ √

10 Kharimatul M √ √ √

11 Hilmi √ √ √

12 Musafak √ √ √

13 Mustaqim √ √ √

14 Nurul Amin √ √ √

15 Risqi Maulana √ √ √

16 Ruli Indrawan √ √ √

17 Yogi Zawara √ √ √

18 Nazilatul H √ √ √

19 Nihayatul √ √ √

20 Nurul Auliya √ √ √

21 Sayyidatul Auliya √ √ √

Jumlah 2 3 1

6

1 3 1

7

2 4 1

5

9,6

%

1

4

%

7

6

%

5

%

1

4

%

8

1

%

9,6

%

1

9

%

7

1

%

Page 97: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

80

Keterangan:

K = Kurang

C = Cukup

B = Baik

B. Pembahasan

1. Pra siklus

Pada tahap ini peneliti memperoleh data nilai rata-rata ulangan harian

siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia yang masih rendah. Hal ini

terbukti pada Persentase siswa yang sudah tuntas atau mencapai KKM

masih tergolong rendah yaitu 42,86%% dan bahkan belum mencapai

separuh dari seluruh jumlah siswa di kelas. Hal ini dapat dilihat pada tabel

dan diagram ketuntasan sebagai berikut.

Tabel 4.8 Ketuntasan Nilai siswa pada tahap prasiklus

No Ketuntasan Jumlah siswa Persentase

Angka Ketuntasan

1 <65 Tidak Tuntas 12 57,14,%

2 ≥65 Tuntas 9 42,86%

Jumlah 21 100%

Atau dalam diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Page 98: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

81

Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa pada Tahap Prasiklus

2. Siklus I

Hasil belajar pada siklus I belum maksimal baik hasil tes maupun

pengamatan siswa. Pada hasil tes diketahui siswa yang tuntas sebnyak

14 Orang atau 66,67%% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 orang

atau 33,33%. Walaupun tingkat ketuntasan mengalami kenaikan

dibandingkan dengan nilai prasiklus, namun ketuntasan klasikal belum

mencapai 85% seperti yang diharapkan peneliti. Hasil ketuntasan

siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

. Tabel 4.9 Ketuntasan Nilai siswa pada tahap siklus I

No Ketuntasan Jumlah siswa Persentase

Angka Ketuntasan

1 <65 Tidak Tuntas 7 33,33%

2 ≥65 Tuntas 14 66,67%

Jumlah 21 100%

Tabel diatas dapat pula dilihat dengan diagram sebagai berikut:

Tuntas 42,86% Tidak Tuntas 57,14%

Page 99: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

82

Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Siswa pada Tahap Siklus I

3. Siklus II

Pada siklus II ini, siswa lebih terlihat antusias dan lebih teratur

dalam memperhatikan pelajaran sehingga kondisi kelas menjadi

terkendali. Hasil pembelajaran pun mengalami peningktan yang sangat

bagus. Rata rata kelas meningkat dari 71,48% menjadi 84,29%. Siswa

yang tuntas sebanyak 18 siswa atau 85,71% dan siswa yang tidak

tuntas hanya 3 orang atau 14,29%. Ketuntasan hasil belajar siklus II

dapat dilihat melalui tabel berikut.

Tabel 4.10 Ketuntasan Nilai siswa pada tahap siklus II

No Ketuntasan Jumlah

siswa

Persentase

Angka Ketuntasan

1 <65 Tidak Tuntas 3 14,29%

2 ≥65 Tuntas 18 85,71%%

Jumlah 21 100%

Tabel diatas dapat pula dilihat dengan diagram sebagai berikut:

Diagram Ketuntasan Siklus I

Tuntas 66,67%

Tidak Tuntas 33,33 %

Page 100: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

83

Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Siswa pada Tahap Siklus II

4. Rekapitulasi Pra Silkus, Siklus I, dan Siklus II

Melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan didapat rekapitulasi

atau sebaran nilai hasil tes maupun hasil pengamatan pada siswa. Data

sebaran nilai rekapitulasi tersebut dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.

Tabel 4.11 Rekapitulasi peningkatan hasil belajar persiklus

No. Siklus Nilai Peningkatan Nilai

1. Prasiklus 58,81

2. Siklus I 71,48 12.67

3. Siklus II 84,29 12.81

Hasil rata rata nilai siswa mengalami peningkatan yang bagus, terbukti

bahwa terdapat kenaikan pada setiap siklusnya.

Persebaran nilai siswa dari tahap pra siklus, siklus I dan siklus II dapat

dilihat dalam tabel berikut ini.

Diagram Ketuntasan Siklus II

Tuntas 85,71%

Tidak Tuntas 14,29 %

Page 101: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

84

Tabel 4.12 Sebaran Nilai Siswa Persiklus

No Nama KKM Prasiklus Siklus

I

Siklus

II

1 Abdul latif 65 65 93 90

2 Ahmad faiz 65 70 80 100

3 Aizyah khusnul 65 70 67 50

4 Akbar Al-Mungiz 65 50 60 80

5 Alif Irham 65 65 60 80

6 Aliyah Darojati 65 55 60 80

7 Deviana S 65 80 60 60

8 Dzunnurain Affan 65 65 55 80

9 Faisal Kurniawan 65 60 67 80

10 Kharimatul M 65 50 60 90

11 Hilmi 65 40 60 90

12 Musafak 65 70 80 90

13 Mustaqim 65 45 93 90

14 Nurul Amin 65 55 80 60

15 Risqi Maulana 65 70 65 100

16 Ruli Indrawan 65 55 67 100

17 Yogi Zawara 65 65 67 80

18 Nazilatul Hikmah 65 45 60 90

19 Nihayatul 65 55 93 90

20 Nurul Aulia 65 50 100 100

21 Sayyidatul Auliya 65 55 67 90

Jumlah 1235 1501 1770

Nilai Rata-rata 58,81 71,48 84,29

Page 102: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

85

Rekapitulasi ketuntasan siswa dari tahap pra siklus, siklus I dan siklus

II dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.13 Rakapitulasi Ketuntasan Siswa Persiklus

Siklus Kategori Jumlah Persentase

Pra Siklus Tuntas 9 42,86%

Tidak Tuntas 12 57,14%

Siklus I Tuntas 14 66,67%

Tidak Tuntas 7 33,33%

Siklus II Tuntas 18 85,71%

Tidak Tuntas 3 14,29%

Gambar 4.4 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Gambar 4.4 menunjukkan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia materi

Menyimak Teks Cerita Rakyat mengalami peningkatan dengan

menggunakan metode Snowball Throwing. Pada pra siklus jumlah siswa

yang tuntas adalah 9 siswa, lalu pada siklus setelah penggunaan metode

Snowball Throwing siswa yang tuntas adalah 14 siswa dan pada siklus II

siswa yang tuntas meningkat kembali menjadi 18 siswa.

02468

101214161820

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah…

Page 103: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

86

Tabel 4.14 Rakapitulasi Peningkatan Persentase Ketuntasan Siswa

No. Siklus Persentase

Ketuntasan

Peningkatan Persentase

Ketuntasan

1. Prasiklus 42,86%

2. Siklus I 66,67% 23,81%

3. Siklus II 85,71% 19.04%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa

kelas VI MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng Kabupaten Semarang

mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I hasil belajar

mengalami peningkatan sebesar 23,81% dari Persentase ketuntasan

sebelumnya pada tahap prasiklus sebesar 42,86% menjadi 66,67% pada

siklus I. Dan pada siklus II mengalami peningktan lagi sebesar 19,04%

dari Persentase ketuntasan sebelumnya pada siklus I sebesar 66,67%

menjadi 85,71% pada siklus II.

Page 104: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

87

BAB V

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa

dengan menggunakan metode pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan

hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VI MI Nurul Ulum Gunung

Tumpeng kecamatan Suruh kabupaten Semarang tahun ajaran 2018/2019. Nilai rata-

rata prasiklus ke siklus I terjadi Kenaikan 15,67 dan pada siklus I ke siklus II terjadi

kenaikan 12,81.

Tercapainya target pencapaian KKM dari 21 siswa pada pra siklus KKM

Individu sebanyak 9 siswa (43)%) terjadi peningkatan pada siklus I KKM individu

sebanyak 14 siswa( 67%) dan peningkatan terjadi Pada siklus II KKM individu

sebanyak 18 siswa( 86%) Jadi secara klasikal kelas melampaui KKM yang

dipersyaratkan ≥85, dan Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan

saran sebagai berikut:

1. Sekolah

Pihak sekolah hendaknya memberikan sarana, fasilitas dan pelatihan

bagi pendidik agar proses pembelajaran menjadi lebih baik dan dapat

meningkatkan mutu sekolah.

Page 105: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

88

2. Guru

a. Guru hendaknya berinovasi dalam proses pembelajaran menerapkan model,

media, atau metode pembelajaran yang bervariasi sehingga kegiatan

pembelajaran dapat berlangsung menyenangkan dan siswa tidak cepat bosan.

b. Guru dapat menggunakan metode pembelajaran Snowball Throwing pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia atau mata pelajaran lainya karena terbukti

dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Cerita Rakyat.

3. Siswa

a. Siswa harus lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran, tidak terhalang oleh

rasa malu dan takut salah, karena keberanian dan kekreatifan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Dalam materi menyimak siswa harus lebih konsentrasi lagi agar dapat

memahami dari awal sampe akhir apa yang dibacakan oleh guru.

Page 106: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

89

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri.(2007). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Aqib, zainal.(2008). Penelitian tindakan kelas. Bandung: Yrama

widya

Arikunto, Suharsimi, dkk.(2006). Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto.(2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Baharudin.(2007). Teori belajar dan pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-ruzz media

Dadang, iskandar.(2015). Penelitian Tindakan Kelas dan Publikasinya.

Cilacap: Ihya Media

Dimyati dan mudjiono.(2002). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT

Rineka cipta

Hartini, rosma.(2010). Model penelitian tindakan kelas. Yogyakarta:

Sukses offset

Huda, Miftahul.(2014). Model model pengajaran dan pembelajaran.

Yogyakarta: Pustaka Belajar

Hufaid, Ahmad.( 2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Departemen Agama Republik Inonesia

Iskandar, Sukini. (2008). Bahasa Indonesia Untuk Kelas VI SD/MI.

Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Iskandar, Sunendar.(2009). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Mulyasa.(2009). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta: Bumi AksaraYeni,

Page 107: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

90

Mulyati.(2007). Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta:

Universitas Terbuka

Santosa, Puji.( 2003). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.

Tangerang: Universitas Terbuka

Susanto.Ahmad( 2013). Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta:

Prenadamedia Group

Suyono.(2011). Belajar dan Pembelajaran . Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Page 108: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul
Page 109: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul
Page 110: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul
Page 111: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul
Page 112: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ariya Zulva

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, tgl lahir : Kab Semarang, 07 April 1995

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Nama Ayah : Suhadi

Nama Ibu : Siti Aminah

Alamat : Dsn Rembes Rt.18 Rw.05 Gunung Tumpeng Kec Suruh

Nomor Telpon : 085607660334

Email : [email protected]

Pendidikan

1. RA Miftahul Hidayah : Tahun 2000

2. MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng : Tahun 2007

3. SMP N 3 Suruh : Tahun 2010

4. MAN Suruh : Tahun 2013

Page 113: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Ariya Zulva

Fakultas/Jurusan : FTIK/PGMI

NIM : 115-14-153

Dosen Pembimbing Skripsi : Drs. Wahyudiana. M.Pd.

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Skor

1 OPAK STAIN SALATIGA dengan

tema: “Aktualisasi Gerakan

Mahasiswa yang Beretika, Disiplin

dan Berfikir Terbuka”

18-19 Agustus 2014 Peserta 3

2 OPAK JURUSAN TARBIYAH

STAIN SAATIGA 2014 dengan

Tema: “Aktuaisasi Pendidika Karakter

Sebagai Pembentuk Geneasi yang

Religius, Educative dan Humanis”

20-21 Agustus 2014 Peserta 3

3 ORIENTASI DASAR KEISLAMAN

(ODK) dengan tema: “Pemahaman

Islam Rahmatan Lil’Alamin Sebagai

Langkah Awal Menjadi Mahasiswa

Berkarakter”

21 Agustus 2014 Peserta 2

4 Achievement Mtivation Traiing

(AMT) dengan Tema: “Dengn AMT

Semangat menyongsong Prestasi”

23 Agustus 2014 Peserta 2

5 Himpunan Mahasiswa PGMI STAIN

SALATIGA dengan tema: “Harmoni

27 Agustus 2014 Peserta 2

Page 114: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

Keluarga PGMI yang Humanis dan

Berkarakter”

6 UPT Perpustakaan STAIN Salatiga

dengan tema: “Library User Education

(Pendidikan Pemustaka)

28 Agustus 2014 Peserta 2

7 Panitia Kegiatan Pra Ibtida’ Lembaga

Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal

STAIN Salatiga dalam acara “Training

Pembuatan Makalah”

17 September 2014 Peserta 2

8 Seminar Nasional “Implementasi

kurikulum 2013 padamapel bahasa

arab tingkat dasar, dan tingkat

menengah dalam upaya menjawab

tantangan pengajaran Bahasa Arab”

tahun 2014

4 November 2014 Peserta 8

9 Seminar Nasional “ Berkontribusi

Untuk Negeri Melalui Televisi/TV

2014

5 November 2014 Peserta 8

10 Seminar Nasional “ Enterpreneurship”

2014

16 November 2014 Peserta 8

11 Barisan Pemuda Bangsa (BPD) Kota

Salatiga Dalam Agenda Nasional

Dengan Tema “ Memperkokoh

Pondasi Kebangsaan”

07 Maret 2015 Panitia 4

12 Seminar Nasional “ Menghafal Al-

Quran seasyik bermain Oleh Yayasan

Assalam Bandungan

28 Maret 2015 Peserta 8

13 Salam Muslim Negarawan Dalam 16 September 2015 Peserta 2

Page 115: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

acara “Talkshow Sukses Kuliah

Bersama KAMMI Salatiga “

14 Talkshow “ Satu Jam Lebih Dekat

Bersama Kandidat Walikota Dan

Wakil Walikota Salatiga Periode

2017-2022”.

05 November 2016` Peserta 2

15 As participant In Art and Language

Exhibilition 2017 “ Kidung Katresnan

Dewi Arimbi”

28 Maret 2015 Peserta 2

16 Seminar Nasional dengan tema

“Islamisasi Nusantara ataukah

Menusantarakan Islam”

05-08 November

2015

Peserta 8

17 SK Pengangkatan Kepala, Guru, Dan

Karyawan Raudhlatul Athfal

Dilingkungan YPMNU Kabupaten

Semarang

01 Juli 2017 Guru 6

18 Seminar Nasional dengan tema

“Reaktualisasi Cantik Dhohir dan

Batin dalam Kacamata Islam”

18 November 2017 Peserta 8

19 Seminar Nasional “ Mahasiswa Zaman

Now” oleh Karima Institue

2 Januari 2018 Peserta 8

20 Seminar Nasional “ Hari Hutan

Sedunia 2018”

24 Maret 2018 Peserta 8

21 Seminar Nasional dengan tema “

Nilai-nilai Kebudayaan dalam

pendidikn Islam Indonesia”

05 Mei 2018 Peserta 8

22 Terapi Hati “ Berdamai Dengan

Masalalu Menjemput Masa Depan

14 Mei 2018 Peserta 2

Page 116: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul
Page 117: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : VI / 1

Materi pokok : Menyimak Teks Cerita Rakyat

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

1. Memahami teks cerita rakyat yang dibacakan

B. KOMPETENSI DASAR

1.2 Mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema atau amanat dari cerita rakyat yang

dibacakan.

C. INDIKATOR

1. Mengetahui ciri-ciri cerita rakyat

2. Menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis cerita rakyat

3. Menyebutkan contoh dari jenis-jenis cerita rakyat

4. Mengetahui unsur-unsur dalam cerita raakyat yang dibacakan oleh guru.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat mengetahuri ciri-ciri cerita rakyat.

2. Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis cerita rakyat.

Page 118: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

3. Siswa dapat menyebutkan contoh dari jenis-jenis cerita rakyat.

4. Siswa dapat mengetahui unsure-unsur dalam cerita rakyat yang dibacakan

oleh guru.

E. MATERI PEMBELAJARAN

1.Pengertian Cerita Rakyat

Cerita Rakyat merupakan ceritadari zaman dahulu yang

berkembang dan hidup dikalangan masyarakat secara turun temurun.

2. Ciri-Ciri Cerita Rakyat

1) Disampaikan turun-temurun

2) Tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya

3) Kaya nilai-nilai luhur

4) Bersifat tradisional

5) Bersifat anoni bermakna nama pengarang tidak dikenal

6) Berkembang dari mulut ke mulut

3. Unsur unsur dalam cerita rakyat

1) Tokoh, adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita

yang memiliki sifat, sikap tingkah laku tertentu, atau watak-watak

tertentu.

2) Watak Tokoh, mempunyai sifat yang berbeda beda seperti baik,

jahat, rajin, pemalas, dan lain sebagainya.

3) Latar, merupakan segala keterangan mengenai waktu, tempat, atau

ruang, dan suasana dalam cerita. Latar tempat misalnya: di desa, di

Page 119: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

kota, atau daerah tertentu. Latar waktu meliputi waktu terjadinya

cerita, misalnya pagi, siang, sore atau malam. Latar suasana

meliputi bagaimana peristiwa itu terjadi. Misalnya,

menggembirakan, mencekam, mengerikan, atau menyedihkan.

4) Alur (plot), merupakan urutan-urutan cerita yang memiliki

hubungan sebab akibat. Alur juga diartikan sebagai jalannya cerita.

5) Tema, adalah ide pokok yang menjiwai titik tolak pengarang

dalam menulis sebuah cerita. Contoh: kepahlawanan, kejujuran,

dan persahabatan.

6) Amanat atau pesan, adalah pesan yang ingin disampaikan

pengarang kepada pembaca karyanya. Pesan biasanya berisi

tentang nasihat atau hikmah yang diperoleh setelah mendengarkan

cerita yang didengarnya

4. Jenis-Jenis Cerita Rakyat

1) Fabel atau cerita binatang, yakni sebuah cerita rakyat yang tokoh

pelakunya berupa binatang, dan binatang berikut dapat berperilaku

seperti manusia. Misalnya, Kancil yang Cerdik dan cerita Serigala

yang Licik.

2) Legenda, yakni sebuah cerita yang memuat mengenai asal-usul

terjadinya suatu tempat, andaikata saja cerita Asal-Usul

Banyuwangi, Asal Usul Danau Toba, dan Terbentuknya Tangkuban

Page 120: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

Perahu. Diwilayah Jawa Tengah terkenal bersama dengan cerita ”

Baru Klinting”

3) Mite, adalah cerita yang memuat mengenai dewa-dewi atau cerita

sifatnya sakral dan penuh mistis misalnya, kisah Nyi Roro Kidul,

Dewi Sri, dan Hikayat Sang Boma.

4) Sage, yakni sebuah cerita yang isinya mempunyai kandungan unsur

sebuah sejarah, misalnya, Damarwulan, Ciung Wanara, dan Rara

Jonggrang.

5) Epos, yakni Cerita yang menceritakan tentang

perjuangan/kepahlawanan missalnya, Ramayana, Mahabarata.

6) Cerita Rakyat “ Cindelaras”

F. METODE PEMBELAJARAN:

1) Ceramah, Snowball Throwing, Diskusi, Penugasan.

G. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1) Media : Bola kecil, Kertas

2) Sumber Belajar : Buku Materi Bahasa Indonesia Kelas VI, Buku

Ajar Bahasa Indonesia Kelas VI, Referensi yang relevan

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal (10 Menit)

1) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam

dan dilanjutkan dengan do’a bersama.

2) Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi.

Page 121: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

3) Guru mengadakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan “ Cerita

rakyat apa saja yang kamu ketahui?, sebutkan judulnya!”

4) Guru memotivasi siswa dengan mengatakan bahwa hari ini para siswa

akan dibacakan cerita yang menarik.

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.

2. Kegiatan Inti (50 Menit)

Eksplorasi

1) Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari

2) Guru menjelaskan tentang cirri-ciri, unsur-unsur dan unsur-unsur

cerita rakyat

3) Guru menjelaskan materi dan kemudian membacakan cerita rakyat

“ Cindelaras” sedangkan siswa menyimak dan mencatat hal hal

yang penting dalam cerita tersebut

Elaborasi

1) Guru membagi siswa menjadi 5-6 kelompok dan memilih

seseorang untuk menjadi ketua kelompok;

2) Setiap kelompok berdiskusi mengenai materi yang di sampaikan

oleh guru

3) Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk

menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang

disampaikan oleh guru;

Page 122: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

4) Kertas kerja yang berisi pertanyaan tersebut kemudian diremas

membentuk seperti bola dan dilemparkan dari satu siswa kesiswa

lainya dalam satu kelompok selama kurang lebih 5 meit;

5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab

pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut secara bergantian.

Konfirmasi

1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui;

2) Guru bersama siswa bertanya jawab, melakukan koreksi,

memberikan penguatan, dan menyimpulkan tentang materi yang

telah di sampaikan.

3. Kegiatan Akhir (10 Menit)

1) Guru bersama siswa membuat kesipulan materi yang telah

disampaikan;

2) Guru membuat lembar penilaian;

3) Guru memberi motivasi kepada siswa agar tetap semangat dalam

belajar;

4) Guru mengucapkan salam penutup.

I. PENILAIAN

Bentuk penilaian : Tes

Jenis Penilaian : Tes tertulis

Instrumen Penilaian : Soal isian singkat

Page 123: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan Legenda?...

2. berilah satu contoh jenis dari legenda?...

3. sebuah cerita yang tokoh pelakunya berupa binatang disebut

dengan…

4. “ Nyai Roro Kidul” termasuk kedalam cerita rakyat jenis…..

5. contoh dari jenis cerita Fabel adalah…

6. apa yang dimaksud dengan mite?...

7. contoh cerita jenis mite adalah…

8. termasuk kedalam jenis apakah cerita yang dibacakan oleh

guru?...

9. apa tema dalam cerita yang dibacakan leh guru?...

10. siapa saja tokoh dalam cerita tersebut?

11. apa nama kerajaan yang dipimpin oleh Raja dalam cerita?

12. bagaimanakah watak Selir?

13. dimanakah tempat tinggal cindelaras?

14. siapakah tokoh antagonis dalam cerita tersebut?

15. dimanakah latar atau tempat dalam cerita tersebut?

Page 124: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul
Page 125: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

Cerita Rakyat Siklus I

CINDELARAS

Kerajaan Jenggala dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raden

Putra. Ia didampingi oleh seorang permaisuri yang baik hati dan seorang

selir yang memiliki sifat iri dan dengki. Raja Putra dan kedua istrinya tadi

hidup di dalam istana yang sangat megah dan damai. Hingga suatu hari selir

raja merencanakan sesuatu yang buruk pada permaisuri raja. Hal tersebut

dilakukan karena selir Raden Putra ingin menjadi permaisuri.

Selir baginda lalu berkomplot dengan seorang tabib istana untuk

melaksanakan rencana tersebut. Selir baginda berpura-pura sakit parah.

Tabib istana lalu segera dipanggil sang Raja. Setelah memeriksa selir

tersebut, sang tabib mengatakan bahwa ada seseorang yang telah menaruh

racun dalam minuman tuan putri. “Orang itu tak lain adalah permaisuri

Baginda sendiri,” kata sang tabib. Baginda menjadi murka mendengar

penjelasan tabib istana. Ia segera memerintahkan patih untuk membuang

permaisuri ke hutan dan membunuhnya.

Sang Patih segera membawa permaisuri yang sedang mengandung

itu ke tengah hutan belantara. Tapi, patih yang bijak itu tidak mau

membunuh sang permaisuri. Rupanya sang patih sudah mengetahui niat

jahat selir baginda. “Tuan putri tidak perlu khawatir, hamba akan

melaporkan kepada Baginda bahwa tuan putri sudah hamba bunuh,” kata

patih. Untuk mengelabui raja, sang patih melumuri pedangnya dengan darah

Page 126: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

kelinci yang ditangkapnya. Raja merasa puas ketika sang patih melapor

kalau ia sudah membunuh permaisuri.

Setelah beberapa bulan berada di hutan, sang permaisuri melahirkan

seorang anak laki-laki. Anak itu diberinya nama Cindelaras. Cindelaras

tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas dan tampan. Sejak kecil ia sudah

berteman dengan binatang penghuni hutan. Suatu hari, ketika sedang asyik

bermain, seekor rajawali menjatuhkan sebutir telur ayam. Cindelaras

kemudian mengambil telur itu dan bermaksud menetaskannya. Setelah 3

minggu, telur itu menetas menjadi seekor anak ayam yang sangat lucu.

Cindelaras memelihara anak ayamnya dengan rajin. Kian hari anak ayam itu

tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang gagah dan kuat. Tetapi ada satu

yang aneh dari ayam tersebut. Bunyi kokok ayam itu berbeda dengan ayam

lainnya. “Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba,

atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra…”, kokok ayam itu

Cindelaras sangat takjub mendengar kokok ayamnya itu dan segera

memperlihatkan pada ibunya. Lalu, ibu Cindelaras menceritakan asal usul

mengapa mereka sampai berada di hutan. Mendengar cerita ibundanya,

Cindelaras bertekad untuk ke istana dan membeberkan kejahatan selir

baginda. Setelah di ijinkan ibundanya, Cindelaras pergi ke istana ditemani

oleh ayam jantannya. Ketika dalam perjalanan ada beberapa orang yang

sedang menyabung ayam. Cindelaras kemudian dipanggil oleh para

penyabung ayam. “Ayo, kalau berani, adulah ayam jantanmu dengan

Page 127: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

ayamku,” tantangnya. “Baiklah,” jawab Cindelaras. Ketika diadu, ternyata

ayam jantan Cindelaras bertarung dengan perkasa dan dalam waktu singkat,

ia dapat mengalahkan lawannya. Setelah beberapa kali diadu, ayam

Cindelaras tidak terkalahkan.

Berita tentang kehebatan ayam Cindelaras tersebar dengan cepat

hingga sampai ke Istana. Raden Putra akhirnya pun mendengar berita itu.

Kemudian, Raden Putra menyuruh hulubalangnya untuk mengundang

Cindelaras ke istana. “Hamba menghadap paduka,” kata Cindelaras dengan

santun. “Anak ini tampan dan cerdas, sepertinya ia bukan keturunan rakyat

jelata,” pikir baginda. Ayam Cindelaras diadu dengan ayam Raden Putra

dengan satu syarat, jika ayam Cindelaras kalah maka ia bersedia kepalanya

dipancung, tetapi jika ayamnya menang maka setengah kekayaan Raden

Putra menjadi milik Cindelaras.

Dua ekor ayam itu bertarung dengan gagah berani. Tetapi dalam

waktu singkat, ayam Cindelaras berhasil menaklukkan ayam sang Raja. Para

penonton bersorak sorai mengelu-elukan Cindelaras dan ayamnya. “Baiklah

aku mengaku kalah. Aku akan menepati janjiku. Tapi, siapakah kau

sebenarnya, anak muda?” Tanya Baginda Raden Putra. Cindelaras segera

membungkuk seperti membisikkan sesuatu pada ayamnya. Tidak berapa

lama ayamnya segera berbunyi. “Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras,

rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra…,”

ayam jantan itu berkokok berulang-ulang. Raden Putra terperanjat

Page 128: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

mendengar kokok ayam Cindelaras. “Benarkah itu?” Tanya baginda

keheranan. “Benar Baginda, nama hamba Cindelaras, ibu hamba adalah

permaisuri Baginda.”

Bersamaan dengan itu, sang patih segera menghadap dan

menceritakan semua peristiwa yang sebenarnya telah terjadi pada

permaisuri. “Aku telah melakukan kesalahan,” kata Baginda Raden Putra.

“Aku akan memberikan hukuman yang setimpal pada selirku,” lanjut

Baginda dengan murka. Kemudian, selir Raden Putra pun di buang ke hutan.

Raden Putra segera memeluk anaknya dan meminta maaf atas kesalahannya

Setelah itu, Raden Putra dan hulubalang segera menjemput permaisuri ke

hutan.. Akhirnya Raden Putra, permaisuri dan Cindelaras dapat berkumpul

kembali. Setelah Raden Putra meninggal dunia, Cindelaras menggantikan

kedudukan ayahnya. Ia memerintah negerinya dengan adil dan bijaksana.

Page 129: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I

A. Lembar Observasi Guru

No Aspek yang diamati Nilai

K C B

A Kemampuan guru dalam membuka pelajaran

1 Menarik perhatian siswa √

2 Memberikan motivasi awal dan apersepsi

(berkaitan dengan materi) √

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran √

B Sikap guru dalam proses pembelajaran

1 Kejelasan artikulasi suara √

2 Variasi gerakan tidak mengganggu perhatian

siswa √

3 Antusiasme dalam penampilan mengajar √

C Penguasaan bahan ajar

1 Bahan ajar disampaikan sesuai dengan

langkah-langkah dalam RPP √

2 Kejelasan dalam menjelaskan materi √

3 Kejelasan dalam memberikan contoh √

4 Memiliki wawasan yang luas dalam

menyampaikan bahan ajar √

D Kegiatan belajar mengajar

1 Metode yang dipakai sesuai dengan RPP √

2 Penyajian bahan ajar sesuai dengan indikator

dan tujuan yang telah ditetapkan √

3 Merespon pertanyaan siswa √

4 Ketepatan penggunaan alokasi waktu √

E Kemampuan menggunakan media pembelajaran

1 Pemahaman terhadap media yang telah

disiapkan √

Page 130: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

2 Menggunakan media secara efektif dan efisien √

3 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media √

F Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran

1 Guru memberi kesempatan siswa untuk

bertanya √

2 Melakukan evaluasi pembelajaran sesuai

dengan RPP √

3 Memberikan kesimpulan kegiatan

pembelajaran √

JUMLAH 2 1

1

7

Total Skor 48

Kategori Baik

Keterangan:

K = 1 (Kurang)

C = 2 (Cukup)

B = 3 (Baik)

Rentang Kategori:

Sangat Kurang :Jika total perolehan skor 1 - 15

Kurang :Jika total perolehan skor 16 - 30

Cukup :Jika total perolehan skor 31 - 45

Baik :Jika total perolehan skor 46 - 60

Page 131: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

B. Lembar Observasi Siswa Siklus I

No Nama Siswa Aspek yang diamati*

Pengetah

uan

Keaktifan Perhatian

K C B K C B K C B

1 Abdul Latif √ √ √

2 Ahmad Faiz √ √ √

3 Aizyah K √ √ √ √

4 Akbar Al-M √ √ √

5 Alif Irham √ √ √

6 Aliyah D √ √ √

7 Deviana S √ √ √

8 Dzunnurain √ √ √

9 Faisal Kurniawan √ √ √

10 Kharimatul M √ √ √

11 Hilmi √ √ √

12 Musafak √ √ √

13 Mustaqim √ √ √

14 Nurul Amin √ √ √

15 Risqi Maulana √ √ √

16 Ruli Indrawan √ √ √

17 Yogi Zawara √ √ √

18 Nazilatul H √ √ √

19 Nihayatul √ √ √

20 Nurul Aulia √ √ √

21 Sayyidatul Auliya √ √ √

Jumlah 6 6 9 6 7 8 4 5 1

2

2

8

%

2

8

%

4

3

%

2

8

%

3

3

%

3

8

%

1

9

%

2

4

%

5

7

%

Keterangan:

K = 1 (Kurang)

C = 2 (Cukup)

B = 3 (Baik)

Page 132: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

Soal Evaluasi Siklus 1

Nama :

Kelas :

Nomor Absen :

A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan Legenda?...

2. berilah satu contoh jenis dari legenda?...

3. sebuah cerita yang tokoh pelakunya berupa binatang disebut dengan…

4. “ Nyai Roro Kidul” termasuk kedalam cerita rakyat jenis…..

5. contoh dari jenis cerita Fabel adalah…

6. apa yang dimaksud dengan mite?...

7. contoh cerita jenis mite adalah…

8. termasuk kedalam jenis apakah cerita yang dibacakan oleh guru?...

9. apa tema dalam cerita yang dibacakan leh guru?...

10. siapa saja tokoh dalam cerita tersebut?

11. apa nama kerajaan yang dipimpin oleh Raja dalam cerita?

12. bagaimanakah watak Selir?

13. dimanakah tempat tinggal cindelaras?

14. siapakah tokoh antagonis dalam cerita tersebut?

15. dimanakah latar atau tempat dalam cerita tersebut?

Page 133: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : VI / 1

Materi pokok : Menyimak Teks Cerita Rakyat

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

J. STANDAR KOMPETENSI

2. Memahami teks cerita rakyat yang dibacakan

K. KOMPETENSI DASAR

1.3 Mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema atau amanat dari cerita rakyat yang

dibacakan.

L. INDIKATOR

5. Menyebutkan unsur-unsur dalam cerita rakyat

6. Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita rakyat yang di bacakan oleh guru

7. Menyebutkan dan menjelaskan jeis-jenis cerita rakyat

M. TUJUAN PEMBELAJARAN

5. Siswa dapat menyebutkan unsur-unsur dalam cerita rakyat

6. Siswa dapat menjelaskan tokoh-tokoh dalam cerita rakyat yang di bacakan

oleh guru

Page 134: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

7. Siswa dapat menyebutkan dan jenis-jenis dalam cerita rakyat.

N. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian Cerita Rakyat

Cerita Rakyat merupakan cerita dari zaman dahulu yang

berkembang dan hidup dikalangan masyarakat secara turun temurun.

2. Ciri-Ciri Cerita Rakyat

1) Disampaikan turun-temurun

2) Tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya

3) Kaya nilai-nilai luhur

4) Bersifat tradisional

5) Bersifat anoni bermakna nama pengarang tidak dikenal

6) Berkembang dari mulut ke mulut

3. Unsur unsur dalam cerita rakyat

1) Tokoh, adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita yang

memiliki sifat, sikap tingkah laku tertentu, atau watak-watak

tertentu.

2) Watak Tokoh, mempunyai sifat yang berbeda beda seperti baik,

jahat, rajin, pemalas, dan lain sebagainya.

3) Latar, merupakan segala keterangan mengenai waktu, tempat, atau

ruang, dan suasana dalam cerita. Latar tempat misalnya: di desa, di

kota, atau daerah tertentu. Latar waktu meliputi waktu terjadinya

cerita, misalnya pagi, siang, sore atau malam. Latar suasana

Page 135: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

meliputi bagaimana peristiwa itu terjadi. Misalnya,

menggembirakan, mencekam, mengerikan, atau menyedihkan.

4) Alur (plot), merupakan urutan-urutan cerita yang memiliki

hubungan sebab akibat. Alur juga diartikan sebagai jalannya cerita.

5) Tema, adalah ide pokok yang menjiwai titik tolak pengarang dalam

menulis sebuah cerita. Contoh: kepahlawanan, kejujuran, dan

persahabatan.

6) Amanat atau pesan, adalah pesan yang ingin disampaikan

pengarang kepada pembaca karyanya. Pesan biasanya berisi tentang

nasihat atau hikmah yang diperoleh setelah mendengarkan cerita

yang didengarnya

8. Jenis-Jenis Cerita Rakyat

1) Fabel atau cerita binatang, yakni sebuah cerita rakyat yang tokoh

pelakunya berupa binatang, dan binatang berikut dapat berperilaku

seperti manusia. Misalnya, Kancil yang Cerdik dan cerita Serigala

yang Licik.

2) Legenda, yakni sebuah cerita yang memuat mengenai asal-usul

terjadinya suatu tempat, andaikata saja cerita Asal-Usul

Banyuwangi, Asal Usul Danau Toba, dan Terbentuknya

Tangkuban Perahu. Diwilayah Jawa Tengah terkenal bersama

dengan cerita ” Baru Klinting”

Page 136: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

3) Mite, adalah cerita yang memuat mengenai dewa-dewi atau cerita

sifatnya sakral dan penuh mistis misalnya, kisah Nyi Roro Kidul,

Dewi Sri, dan Hikayat Sang Boma.

4) Sage, yakni sebuah cerita yang isinya mempunyai kandungan

unsur sebuah sejarah, misalnya, Damarwulan, Ciung Wanara, dan

Rara Jonggrang.

5) Cerita Rakyat “ Kisah Semut dan Kepompong”

O. METODE PEMBELAJARAN:

3) Ceramah, Snowball Throwing, Diskusi, Penugasan.

P. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

4) Media : Bola kecil, Kertas

Sumber Belajar : Buku Materi Bahasa Indonesia Kelas VI, Buku Ajar Bahasa

Indonesia Kelas VI, Referensi yang relevan

Q. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal (10 Menit)

1) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam

dan dilanjutkan dengan do’a bersama.

2) Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi.

3) Guru mengadakan apersepsi

4) Guru memotivasi siswa dengan mengatakan bahwa hari ini para siswa

akan dibacakan cerita yang menarik.

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.

Page 137: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

2. Kegiatan Inti (50 Menit)

Eksplorasi

1) Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari

2) Guru menjelaskan tentang unsur-unsur dan jenis-jenis cerita

rakyat

3) Guru membacakan cerita rakyat “ Kisah Semut dan

Kepompong” sedangkan siswa menyimak dan mencatat hal

hal yang penting dalam cerita tersebut

Elaborasi

1) Guru membagi siswa menjadi 5-6 kelompok dan memilih

seseorang untuk menjadi ketua kelompok;

2) Setiap kelompok berdiskusi mengenai materi yang di

sampaikan oleh guru

3) Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk

menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi

yang disampaikan oleh guru;

4) Kertas kerja yang berisi pertanyaan tersebut kemudian diremas

membentuk seperti bola dan dilemparkan dari satu siswa

kesiswa lainya dalam satu kelompok selama kurang lebih 5

meit;

Page 138: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab

pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut secara

bergantian.

Konfirmasi

1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui;

2) Guru bersama siswa bertanya jawab, melakukan koreksi,

memberikan penguatan, dan menyimpulkan tentang materi

yang telah di sampaikan.

3. Kegiatan Akhir (10 Menit)

1) Guru bersama siswa membuat kesipulan materi yang telah

disampaikan;

2) Guru membuat lembar penilaian;

3) Guru memberi motivasi kepada siswa agar tetap semangat dalam

belajar;

4) Guru mengucapkan salam penutup.

4. PENILAIAN

Bentuk penilaian : Tes

Jenis Penilaian : Tes tertulis

Instrumen Penilaian : Soal isian singkat

Page 139: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!

1. Apa judul cerita yang dibacakan oleh Guru?

2. Termasuk kedalam jenis apakah cerita yang dibacakan oleh

Guru?

3. Apa tema dalam cerita tersebut?

4. Siapa saja tokoh dalam cerita?

5. Dimana latar atau tempat dalam cerita tersebut?

6. Terjadi apakah sehingga membuat hewan-hewan berlari

ketakutan?

7. Siapa yang menolong si Semut ketika tenggelam dalam

lumpur?

8. Bagaimanakah watak semut dalam cerita?

9. Bagaimanakah watak Kupu-Kupu dalam cerita?

10. Apa pesan atau amanat yang dapat dipetik dari cerita tersebut?

Jawaban

1. Kisah semut dan Kepompong

2. Fabel

3. Kesombongan si Semut

4. Semut dan kepompong(Kupu-Kupu)

5. Hutan

6. Terjadi Badai

7. Kupu-Kupu

Page 140: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul
Page 141: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

Cerita Rakyat Siklus II

KISAH SEMUT DAN KEPOMPONG

Dikisahkan ada sebuah hutan yang sangat lebat, hidup berbagai binatang buas

dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya. Pada

suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang seketika

sehingga membuat panik seluruh hewan penghuni hutan tersebut. Angin bertiup

sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Semua hewan panik dan berlari

ketakutan menghindari badai yang datang tersebut.

Keesokan harinya, matahari muncul dengan sangat hangatnya dan kicauan

burung terddengar dengan merdunya, namun apa yang terjadi? Banyak pohon

dihutan tersebut tumbang berserakan sehingga membuat hutan tersebut menjadi hutan

yang berantakan.

Seekor kepompong sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi

disebuah pohon yang sudah tumbang. “hu..huu…betapa sedihnya kita, diterjang badai

tapi tidak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung..huhu…” sedih sang

kepompong meratapi keadaan.

Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari

badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di dalam tanah. Dengan sombongnya

berkata “Hai kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak

seperti kau yang ada diatas tanah, lihat tubuhmu, kau hanya menempel dipohon yang

tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai” kata sang semut dengan sombongnya.

Page 142: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul

Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan

yang ada di hutan tersebut. Sampai pada suatu hari si Semut berjalan di jalan yang

berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya bisa menghisap dirinya

semakin dalam.

“Tolong…tolong…aku terjebak dilumpur hidup…tolong”, teriak si semut. Lalu

terdengar suara dari atas. “Wah, sepertinya kamu sedang kesulitan ya?” Si semut

terheran mendengar suara itu. Ia memandang kesekelilingnya mencari sumber suara.

Dilihatnya seekor kupu-kupu yang indah terbang mendekatinya.

“Siapa kau?” Tanya si Semut galau. “Hai semut, aku adalah kepompong yang dahulu

engkau hina” jawab si Kupu-Kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan

si Kupu-Kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya. “Tolong aku

Kupu-Kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan ari

badai Cuma hanya aku berlindung dibawah tanah”. Si Kupu-Kupu akhirnya

menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina

semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.

Page 143: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4195/1/ariya.pdfThrowing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul