12. pembelajaran menyimak berbicara.

27
Pembelajaran Menyimak-Berbicara Siti Sahara

Transcript of 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Page 1: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Pembelajaran

Menyimak-Berbicara

Siti Sahara

Page 2: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

A. Pengertian menyimak

B. Pembelajaran keterampilan

menyimak

C. Pembelajaran keterampilan

berbicara

Page 3: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Menyimak

Tarigan (1989:) Menyimak adalah suatu

proses kegiatan mendengarkan lambang-

lambang lisan dengan penuh perhatian,

pemahaman, apresiasi, serta interpretasi

untuk memperoleh informasi merangkap

mengenai isi, serta memahami makna

komunikasi yang tidak disampaikan oleh si

pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan

Page 4: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Tahapan Menyimak

1. tahap mendengar (hearing)

2. Tahap mengindentifikasi

(indetification)

3. tahap memahami (understanding)

4. tahap menginterpretasi (interpreting)

5. tahap mengevaluasi (evaluating)

6. tahap menanggapi (responding)

Page 5: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

1. Pembicara

2. Pembicaraan

3. Situasi

4. Penyimak

Faktor yang mempengaruhi

menyimak

Page 6: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Jenis-jenis menyimak

1. Menyimak pasif: dilakukan dengan sengaja namun belum

sepenuhnya memperhatikan suara yang disimak hanya

sebagai pengiring atau pendamping kegiatan lain yang lebih

fokus.

2. Menyimak apresiatif: dilakukan dengan sengaja dengan

tujuan untuk dapat menikmati suatu hiburan atau pagelaran

maupun suatu penemuan dalam pemecahan masalah yang

baru, orisinil yang disajikan dengan sangat menarik dan

imajinatif.untuk menarik perhatian dan emosi penikmatnya

Page 7: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

3. Menyimak atentif pada jenis ini peserta dituntut untuk benar-

benar memahami dan berkonsentrasi penuh untuk dapat

memahami simakan.

4. Menyimak analistis ialah menyimak yang terjadi jika penyimak

mempertimbangkan pesan yang diterimanya serta

mempertentangkannya jika tidak sesuai dengan pengetahuan

dan pengalamannya

5. Menyimak kritis : menilai dengan teliti informasi dari pembicara

untuk menentukan kebenarannya

Jenis-jenis menyimak

Page 8: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Menyimak SD

Tarigan (1983: 22) membagi jenis

mendengarkan atas dua jenis yaitu

(a) mendengarkan ekstensif, dan

(b) mendengarkan intensif. 1. Mendengarkan Ekstensif: adalah proses

mendengarkan yang dilakukan dalam

kehidupan sehari-hari, seperti: mendengarkan

siaran radio, televisi, percakapan orang di

pasar, pengumuman, dan sebagainya. Ada

empat jenis kegiatan mendengarkan ekstensif

yang meliputi mendengarkan sekunder,

sosial, estetika, dan pasif.

Page 9: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Empat jenis kegiatan mendengarkan:

1) Mendengarkan sekunder: proses mendengarkan

yang terjadi secara kebetulan. Misalnya,

seseorang sedang membaca suatu bacaan sambil

mendengarkan percakapan orang lain, siaran

radioatau yang lainnya.

2) Mendengarkan sosial proses mendengarkan yang

dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan

sosial atau di tempat umum seperti di pasar,

terminal, stasiun, kantor pos, atau di tempat yang

umum lainnya.

Menyimak SD

Page 10: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Menyimak SD

3) Mendengarkan estetika atau mendengarkan

apresiatif yaitu proses mendengarkan untuk

menikmati dan menghayati keindahan misalnya;

mendengarkan pembacaan puisi, rekaman drama,

cerita, lagu, dan yang sejenisnya.

4) Mendengarkan pasif adalah proses

mendengarkan suatu yang dilakukan tanpa

sadar. Misalnya, kita tinggal di suatu daerah

yang menggunakan bahasa daerah.

Page 11: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

2. Mendengarkan intensif adalah

prosesmen dengarkan yang

dilakukan dengan sungguh-

sungguh dengan konsentrasi

yang tinggi untuk menangkap,

memahami, dan mengingat

informasinya.

Menyimak SD

Page 12: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Menyimak SD

3. Mendengarkan estetika atau mendengarkan

apresiatif yaitu proses mendengarkan untuk

menikmati dan menghayati keindahan misalnya;

mendengarkan pembacaan puisi, rekaman drama,

cerita, lagu, dan yang sejenisnya.

4. Mendengarkan pasif adalah proses

mendengarkan suatu yang dilakukan tanpa sadar.

Misalnya, kita tinggal di suatu daerah yang

menggunakan bahasa daerah.

Page 13: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Berbicara

Berbicara dapat diartikan berkomunikasi antara

sesama manusia, mengatakan pendapat,

menyampaikan maksud dan pesan, mengungkapkan

perasaan, dalam segala kondisi emosional dan lain

sebagainya.

Dalam pembelajaran kegiatan berbicara memegang

peranan penting. guru yang menjelaskan materi

lebih banyak menggunakan bahasa lisan. siswa

dalam menjawab pertanyaan, sering dilakukan

secara lisan

Page 14: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

1. Kebahasaan

a. ketepatan ucapan,

b. penempatan tekanan (nada),

c. pilihan kata (diksi),

d. ketepatan sasaran pembicaraan

Faktor yang mempengaruhi berbicara

Page 15: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

2. Non Kebahasaan

a. Sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku;

b. Pandangan harus diarahkan kepada lawan

bicara;

c. Kesediaan menghargai pendapat orang lain;

d. Gerak-gerik dan mimik yang tepat;

e. Kenyaringan suara;

f. Kelancaran;

g. Relevansi/penalaran;

h. Penguasaan topik.

Faktor yang mempengaruhi berbicara

Page 16: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Bebicara Dua Arah

Diskusi: komunikasi dua arah, berpikir bersama

Manfaat:

1. Melaksanakan sikap demokratis

2. Melatih toleransi

3. Mengembangkan kebebasan pribadi

4. Menambah pengetahuan

5. Menguji kebenaran pemikiran

Page 17: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Beberapa metode pidato:

1. Metode serta-merta / impromptu: mendadak,

improvisasi, tanpa persiapan

2. Metode menghafal: ditulis secara lengkap dan

dihafalkan

3. Metode naskah: membaca naskah yang sudah

dipersiapkan, dipakai dalam suasana yang

sangat formal

4. Metode ekstemporan: metode jalan tengah atau

menggabungkan berbagai metode.

Bebicara Satu Arah

Page 18: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Menjadi Pembicara Efektif Mencakup Tiga Hal: 1. Sikap pembicara: wajar , tidak kaku, tidak

angkuh, tidak pesimis, ekspresi wajah sesuaisituasi, kontak dengan audiens,

memperhatikan etika dan sopansantun.

Berbicara Efektif

Page 19: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

2. Struktur pembicaraan

Pendahuluan: salam/sapaan untuk audiens,

ucapan terimakasih, orientasi umum

pembicaraan untuk mengajak hadirin menyimak

materi. Inti pembicaraan: penyampaian ide-ide

secara rinci, menarik dan sistematis. Penutup:

simpulan/rangkuman ide- ide agar diingat,

anjuran/ajakan, salam penutup.

3. Bahasa: baik dan benar, juga mencakup kefasihan,

lafal, intonasi, kecepatan berbicara, pilihan kata, tata

kalimat.

Berbicara Efektif

Page 20: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Beberapa tambahan untuk menjadi pembicara yang baik:

1. Kuasai masalah.

2. Kuasai alat bantu: bagan, slide, video, alat,

peraga, dll.

3. Pelajari situasi dan kondisi tempat presentasi

4. Perhatikan latar belakang peserta / pendengar.

5. Jaga tata krama / bahasa tubuh.

6. Antisipasi pertanyaan bila ada sesi tanya

jawab.

Berbicara Efektif

Page 21: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Membangun Diskusi yang Partisipatif

Tugas ketua atau moderator (fasilitator)1. Sebelum diskusi: berunding dengan peserta tentang

masalah, waktu, aturan main, target, memfasilitasi tugas.

2. Pada pembukaan: memotivasi suasana demokratis,

menjelaskan sasaran dengan jelas dan ringkas.

3. Pada saat diskusi : mengatur lalu lintas diskusi sehingga:

- tiap peserta berpartisipasi dan bertanggung jawab

- ada interaksi antarpeserta

- peserta tidak berbicara berkepanjangan

- moderator tidak memonopoli pendapat/

pembicaraan

Page 22: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Membangun Diskusi yang Partisipatif

- tidak berat sebelah- mengenali tipe watak peserta dan mencari solusinya- memperhatikan waktu- menjaga agar diskusi tidak menyimpang dari fokus- sabar, menghargai perbedaan pendapat untuk

mengembangkan alternatif dan pengembangan pemikiran.

4. Pada saat penutup - menarik intisari pembicaraan, membuat kesimpulan dan

mengaitkan kembali dengan target awal. - mengucapkan terima kasih

Tugas Peserta Diskusi - mempersiapkan materi pembicaraan - aktif dalam diskusi dan ikut mengembangkan pemikiran- bertanggung jawab terhadap proses diskusi - membantu ketua bila diskusi macet / kurang fokus bahkan

menemui jalan buntu.

Page 23: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Beberapa Contoh Berbicara Dua Arah

1. Diskusi dengan buzz grup: ada diskusi dalam kelompok besar

(pleno) dan dibagi lagi dalam kelompok kecil-kecil.

2. Diskusi panel: diskusi antara beberapa panelis (4-6 orang),

dipandu oleh moderator, dihadiri oleh banyak peserta. Ciri:

- bertujuan memberi pemahaman kepada peserta

- pendapat panelis lebih dominan

- peserta menanggapi seizin moderator

3. Seminar: pertemuan / persidangan untuk membahas suatu

masalah (berbagai disiplin ilmu atau masalah sosial dalam

masyarakat) di bawah pimpinan ketua sidang.

Ciri: ada tukar pikiran antara pemrasaran dan peserta

Page 24: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

4. Simposium pertemuan untuk mendiskusikan sekumpulan pendapat

mengenai topik tertentu dari beberapa pakar, disusul pertanyaan dari

peserta, dipandu oleh seorang moderator. Ciri:

- pembicara adalah para ahli dengan pandangan yang berbeda

- pembicara diberi kesempatan berbicara selama 5-20 menit bergantian.

- selanjutnya peserta diberi kesempatan memberikan tanggapan

untuk salah satu pakar

- diskusi terjadi antara peserta dan pembicara bukan antar pembicara.

5. Debat: pembicaraan dua pihak yang berbeda pendapat dalam sebuah

organisasi seblum diadakan pemungutan suara untuk menentukan

kebijakan. Tujuannya agar pihak yang tidak setuju dapat berubah sikap.

Syarat: - mempunyai keahlian untuk secara cepat menangkap pokok

pikiran dan arah pikiran pihak lain

- cepat merumuskan argumen yang logis.

Beberapa Contoh Berbicara Dua Arah

Page 25: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Latihan YukPembelajaran

Menyimak-Berbicara

Dra. SitiSahara

Page 26: 12. pembelajaran menyimak berbicara.

Buku Sumber

Page 27: 12. pembelajaran menyimak berbicara.