SKRIPSI - UIN Walisongo Semarang | Perpustakaan...

97
PENGARUH PELAKSANAAN MOVING CLASS TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata (S.1) dalam Imu Pendidikan Islam Oleh : NAILUL IFADHOH NIM. 073311032 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of SKRIPSI - UIN Walisongo Semarang | Perpustakaan...

PENGARUH PELAKSANAAN MOVING CLASS

TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS VIII DI SMP ISLAM HIDAYATULLAH

SEMARANG TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata (S.1) dalam

Imu Pendidikan Islam

Oleh :

NAILUL IFADHOH

NIM. 073311032

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nailul Ifadhoh

NIM : 073311032

Jurusan / Program Studi : Kependidikan Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian / karya saya

sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 05 Desember 2011

Saya yang menyatakan,

Nailul Ifadhoh

NIM. 073311032

iii

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, 05 Desember 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : PENGARUH PELAKSANAAN MOVING CLASS TERHADAP

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP ISLAM

HIDAYATULLAH SEMARANG

Nama : Nailul Ifadhoh

NIM : 073311032

Jurusan : Kependidikan Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Pembimbing I

Fatkurroji, M.Pd

NIP: 19771130 200701 1 032

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, 05 Desember 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : PENGARUH PELAKSANAAN MOVING CLASS TERHADAP

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP ISLAM

HIDAYATULLAH SEMARANG

Nama : Nailul Ifadhoh

NIM : 073311032

Jurusan : Kependidikan Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Pembimbing II

Drs. Sugeng Ristiyanto, M.Ag

NIP: 196650819200302 1 001

vi

ABSTRAK

Judul : Pengaruh Pelaksanaan Moving Class terhadap Peningkatan

Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII di SMP Islam Hidayatullah

Semarang Tahun Ajaran 2011/2012

Penulis : Nailul Ifadhoh

Nim : 073311032

Skripsi ini membahas pengaruh pelaksanaan moving class terhadap

peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Islam Hidayatullah Semarang

tahun ajaran 2011/2012. Kajiannya dilatar belakangi oleh begitu pesatnya kemajuan

sekolah di era modern ini, setiap sekolah selalu melakukan inovasi pembelajaran

sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam kelas. Kebosanan dan kejenuhan

adalah salah satu penghambat dalam proses pembelajaran. Siswa menjadi tidak

antusias dalam belajar, suasana menjadi kaku dan tidak monoton. Penerapan moving

class diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi siswa di sekolah. Dengan

adanya moving class ini, diharapkan siswa akan merubah cara belajar dari belajar

pasif menjadi belajar aktif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pelaksanaan

moving class terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Islam

Hidayatullah Semarang tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan jenis

penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode angket dan dokumen. Teknik

pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner atau angket untuk mendapatkan

data tentang pelaksanaan moving class (X) dan dokumentasi untuk mendapatkan data

tentang prestasi belajar siswa (Y). Penelitian ini merupakan penelitian populasi,

karena mengambil seluruh siswa kelas VIII SMP Islam Hidayatullah Semarang

dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 90 responden.

Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik

analisis regresi satu prediktor dan dua variabel yang ada yaitu variabel X

(pelaksanaan moving class) dan variabel Y (peningkatan prestasi belajar siswa).

Kemudian data penelitian dari kedua variabel tersebut diolah untuk mengetahui dan

menjawab permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Untuk mengetahui

prestasi belajar diambil dari nilai ujian tengah semester kelas VIII.

Setelah melakukan uji instrumen kemudian peneliti menyebarkan angket

untuk memperoleh data X dan Y. Selanjutnya, hasil dari perhitungan statistik dengan

koefisien korelasi dan analisis regresi, dimana terdapat korelasi yang positif antara

pelaksanaan moving class (X) terhadap peningkatan prestasi belajar siswa (Y). Hal

ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi xyr = 0,2949 > tabelr 0,207 pada taraf

signifikan 5% ini berarti signifikan. Sementara itu, perhitungan 387,8hitungF >

96,3tabelF pada taraf signifikan 5% maka dalam hal ini dapat berarti signifikan.

Penelitian ini, diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi

kegiatan belajar mengajar di sekolah khususnya di SMP Islam Hidayatullah

Semarang, terutama dalam memberi dorongan kepada siswa untuk senantiasa

meningkatkan motivasi berprestasi secara lebih memadai.

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahhirohmaanirrohim

Puji dan syukur bagi Allah SWT, berkat rahmat dan ridhlo-Nya serta

limpahan rahmat, taufiq serta inayah-Nya. Dan tidak lupa pula penulis panjatkan

shalawat serta salam kepada nabi Muhammad Rasulullah SAW, yang dengan

keteladanan, keberanian dan kesabarannya membawa risalah Islamiyah yang sampai

sekarang telah mengangkat derajat manusia dan bisa kita rasakan buahnya.

Skripsi berjudul Pengaruh Pelaksanaan Moving Class terhadap

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Islam Hidayatullah Semarang

Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan

dalam memperoleh gelar Sarjana (S.1) pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang.

Dengan selesainya skripsi ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini:

1. Bapak Dr. Suja’i , M.Ag selaku Dekan Fakulatas Tarbiyah Institut Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang.

2. Bapak Dr. Musthofa Rahman, M.Ag selaku Ketua Jurusan Kependidikan Islam

Fakultas Tarbiyah.

3. Bapak Fatkurroji, M.Pd selaku Pembimbing I, dan Bapak Drs. Sugeng

Ristiyanto, M.Ag selaku Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu dan

sumbangsih tenaga dalam membimbing dan mengarahkan kami dalam menyusun

skripsi.

4. Dosen jurusan Kependidikan Islam yang telah membekali penulis dengan

berbagai ilmu pengetahuan dan pengalaman.

5. Ibunda Rufiah dan Kakak-kakak ku (Ahmad Asrofi, Lam’ah Laelatul Muna,

Nihlatul Khaula) yang senantiasa mendo’akan dan memberikan support kepada

kami.

6. Bapak Muhmmad Nuh, S.Pd Selaku kepala sekolah SMP Islam Hidayatullah,

bapak Ali Dulkamid, S.Pd selaku waka kurikulum yang memberikan waktunya

untuk kami pergunakan dalam meneliti, dan guru di SMP Islam Hidayatullah.

viii

7. Teman-teman mahasiswa Jurusan Kependidikan Islam terutama angkatan 2007

yang senantiasa mendo’akan dan memberikan dukungannya.

8. Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu yang secara

tidak langsung turut membantu penyusunan skripsi ini.

Kepada mereka semua, penulis ucapkan “jazakumullah khairan katsiran“.

Semoga amal baiknya di terima dan di lipat gandakan oleh Allah SWT. Jauh dari

pada itu penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini kurang mendekati

kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan sumbangsih dari pembaca

berupa kritik dan saran yang membangun guna bisa tercapainya penyusunan karya

lain di kemudian hari. Dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

penulis dan pembaca. Aamiin.

Semarang, 05 Desember 2011

Penulis

Nailul Ifadhoh

NIM. 073311032

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................. ii

PENGESAHAN ....................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING ............................................................................ iv

ABSTRAK ............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................ vii

DAFTAR ISI .......................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................. 6

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka………………………………………………… 8

B. Moving Class ........................................................................ 9

1. Pengertian Moving Class ................................................ 9

2. Tujuan Moving Class........................................................ 10

3. Strategi Pelaksanaan Moving Class..................................... 12

4. Strategi Pengelolaan Moving Class..................................... 14

C. Prestasi Belajar ..................................................................... 19

1. Pengertian Belajar ........................................................... 19

2. Teori-teori Belajar............................................................... 21

3. Pengertian Prestasi Belajar……………………………….. 22

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar……... 24

D. Pengaruh pelaksanaan moving class terhadap peningkatan prestasi

belajar................................................................................... ... 30

E. Rumusan Hipotesis…………………………………………..… 31

x

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................... . 32

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... . 32

C. Populasi dan Sampel Penelitian........................................……. 32

D. Variabel dan Indikator Penelitian……………………………. 33

E. Teknik Pengumpulan Data ……………………………… ..... 34

F. Teknik Analisis Data ……………………………………...... 39

BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian .......................... 43

B. Pengujian Hipotesis .............................................................. 51

C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 58

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan .............................................................................. 60

B. Saran .................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era modern ini setiap sekolah selalu melakukan inovasi pembelajaran

untuk mendasari dan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Pembelajaran

yang dilakukan guru hendaknya dapat memberikan situasi dimana siswa dapat secara

optimal mengembangkan potensi dan intelektual masing-masing siswa. Situasi ini

dapat terwujud jika guru diberikan keleluasaan mengelola kelas sesuai karakteristik

mata pelajaran masing-masing, karakteristik siswa, dan keleluasaan melakukan

penilaian sesuai perkembangan masing-masing siswa. Di dalam kelas guru harus

melakukan berbagai inovasi dan kreatifitas pembelajaran, mengelola kelas, menata

ruang, menata alat peraga, menata tempat duduk sesuai karakteristik mata pelajaran

masing-masing dan sebagainya. Guru dapat melakukan kegiatan itu semua jika guru

diberikan kewenangan mengelola kelas sesuai mata pelajaran, maka akan dapat

memotivasi siswa dalam belajar, karena siswa tidak hanya belajar di kelas yang

monoton, tetapi siswa akan selalu mengalami berbagai pengalaman belajar pada

kelas-kelas yang selalu berubah sesuai karakteristik mata pelajaran. Di mana hal ini

dilakukan untuk menghilangkan kejenuhan atau kebosanan terhadap posisi kelas

yang itu-itu saja. Kebosanan dan kejenuhan adalah salah satu penghambat dalam

proses pembelajaran. Kebosanan dan kejenuhan menyebabkan anak didik tidak

antusias dalam belajar, suasana menjadi kaku dan tidak monoton, dan hilangnya

kehangatan emosional.1

Konsep moving class nampaknya belum banyak dilirik oleh sekolah–sekolah.

Mungkin karena penerapan konsep ini secara infrastruktur jauh lebih mahal dari

sekolah konvensional. Dalam sekolah konvensional pihak yayasan atau komite

sekolah cukup menyediakan beberapa ruang kelas satu lab komputer, tiga

laboratorium sains (fisika, kimia, biologi). Tetapi dalam moving class setiap kelas

harus dilengkapi dengan fasilitas keilmuan sesuai bidang studi. Tentu saja model ini

1Suparman S, Gaya Mengajar yang Menyenangkan Siswa, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher,

2010), hlm. 98

2

akan banyak fasilitas yang harus disediakan per ruang. Belum lagi dari segi konsep,

penerapan moving class harus dilandasi kefasihan penguasaan Manajemen Berbasis

Sekolah (MBS). Sehingga kinerja sekolah bisa teraudit secara transparan dan visi

sekolah mandiri dapat terwujud dengan elegan.

Dalam pengelolaan pengajaran dan pengelolaan kelas yang perlu diperhatikan

oleh guru adalah perbedaan anak didik pada aspek biologis, intelektual, dan

psikologis. Tinjauan pada ketiga aspek ini akan membantu dalam menentukan

pengelompokan anak didik di kelas. Interaksi edukatif yang akan terjadi juga

dipengaruhi oleh cara guru memahami perbedaan individual anak didik ini. Interaksi

yang biasanya terjadi di dalam kelas adalah interaksi antara guru dengan anak didik

dan interaksi antara anak didik dengan anak didik ketika pelajaran berlangsung.

Disini tentu saja aktifitas optimal belajar anak didik sangat menentukan kualitas

interaksi yang terjadi di dalam kelas. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar

apa pun bentuknya sangat ditentukan dari baik tidaknya program pengajaran yang

telah direncanakan dan akan mempengaruhi tujuan pembelajaran yang akan dicapai.2

Moving class merupakan sistem belajar mengajar yang bercirikan siswa yang

mendatangi guru di kelas. Konsep moving class mengacu pada pembelajaran kelas

yang berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan

bidang yang dipelajarinya. Dengan moving class, siswa akan belajar bervariasi dari

satu kelas ke kelas lain sesuai dengan bidang studi yang dipelajarinya.3

Banyaknya peserta didik yang dianggap lambat dan gagal menerima materi

dari guru disebabkan oleh ketidaksesuaian gaya mengajar guru dengan gaya belajar

peserta didik. Sebaliknya, jika gaya mengajar guru sesuai dengan gaya belajar

peserta didik, semua pelajaran akan terasa sangat mudah dan menyenangkan. Guru

akan merasa senang karena menganggap semua peserta didiknya cerdas dan

berpotensi untuk sukses pada jenis kecerdasan yang dimilikinya.

2Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2005), hlm. 18

3Animhadi, Mengapa Harus Menggunakan Moving Class, http :// animhadi.

Wordpress.com/2008/11/16/mengapa-harus-menggunakan-sistem-moving-class/, download pada

tanggal 3 Juni 2010

3

Terkait keberhasilan pelaksanaan moving class tahun lalu yang dapat dilihat

dari perbandingan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) tahun lalu dan KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) tahun ini, maka kepala sekolah beserta guru yang

terlibat sangat berperan penting terutama dalam meningkatkan prestasi belajar

siswanya.

Hal ini terkait dengan adanya peraturan menteri pendidikan nasional Nomor

41 tahun 2007 untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang berbunyi “Standar

proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah meliputi perencanaan proses

pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan

pengawasan proses pembelajaran”.4

Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah

harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup prakarsa, kreativitas dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi

peserta didik.5

Inti kegiatan suatu sekolah atau kelas adalah proses belajar mengajar (PBM).

Kualitas belajar siswa serta para lulusan banyak ditentukan oleh keberhasilan

pelaksanaan PBM tersebut atau dengan kata lain banyak ditentukan oleh fungsi dan

peran guru. Pada dewasa ini masih banyak permasalahan yang terkait dengan PBM.

Sering kali muncul berbagai keluhan atau kritikan para siswa, orang tua siswa

maupun guru berkaitan dengan pelaksanaan PBM tersebut.

Keluhan-keluhan seperti ketidaknyamanan siswa dalam kelas seperti: bosen

dengan ruang kelas, ngantuk, tidak faham dengan apa yang disampaikan guru,

sebenarnya tidak perlu terjadi atau setidak-tidaknya dapat diminimalisasikan, apabila

semua pihak dapat berperan, terutama guru sebagai pengelola kelas dalam fungsi

yang tepat. Sementara ini pemahaman mengenai pengelolaan kelas nampaknya

masih keliru. Seringkali pengelolaan kelas dipahami sebagai pengaturan ruangan

kelas yang berkaitan dengan sarana seperti tempat duduk, lemari buku, dan alat-alat

4Ara Hidayat, dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Educa, 2009),

hlm. 217

5Badan Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Dasar dan Menengah, hlm. 1

4

mengajar saja. Padahal pengaturan sarana belajar mengajar di kelas hanyalah

sebagian kecil, yang terutama adalah pengkondisian kelas, artinya bagaimana

merencanakan, mengatur, melakukan berbagai kegiatan di kelas, sehingga proses

belajar mengajar dapat berjalan dan berhasil dengan baik. Pengelolaan kelas menurut

penulis adalah upaya yang dilakukan guru untuk mengkondisikan kelas dan

mengoptimalkan berbagai sumber (potensi yang ada pada diri guru, sarana dan

lingkungan belajar di kelas) yang ditujukan agar proses belajar mengajar dapat

berjalan sesuai dengan perencanaan dan tujuan.

Terkait dengan keberhasilan peserta didik kelas I yang naik kelas II tahun

lalu, guru memiliki peran yang sangat urgen sekali, terutama dalam proses belajar

mengajar. Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk mampu mengelola kelas

dengan baik, dimana kelas merupakan tempat interaksi belajar mengajar

berlangsung, sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai akan terlaksana.

Dengan pengelolaan kelas yang baik maka peserta didik akan mendapatkan

pelayanan menurut kebutuhannya dan mencapai hasil pendidikan yang maksimal

secara efektif dan efisien.

Kemampuan mengelola kelas sering juga disebut kemampuan menguasai

kelas dalam arti seorang guru harus mampu mengontrol dan mengendalikan perilaku

para muridnya sehingga mereka terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Jadi

tidak akan menjadi sempurna apabila seorang guru yang menguasai materi atau

bahan ajar akan tetapi tidak bisa menciptakan kegiatan-kegiatan belajar yang

menarik dengan mampu mengatur peserta didik dan juga fasilitas yang terdapat di

dalam kelas.

Penyelenggaraan pendidikan di sekolah dilakukan melalui proses belajar

mengajar. Di dalam pelaksanaannya tidak selalu berjalan dengan baik, karena sering

terdapat hambatan. Namun hambatan itu masih dapat diatasi apabila dalam proses

belajar mengajar dilakukan dengan disiplin.

Tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran dinyatakan

dengan prestasi belajarnya. Prestasi belajar dimaksudkan sebagai tingkat

keberhasilan belajar yang dinyatakan dalam bentuk skor, setelah seseorang

5

melakukan proses belajar. Prestasi yang dicapai siswa memberikan gambaran tentang

posisi tingkat keberhasilan dirinya dibandingkan dengan siswa lain.

Untuk mengetahui bahwa seseorang telah mengalami perubahan dalam

memiliki pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap maka dapat dilihat dari prestasi

belajarnya. Prestasi belajar dapat menunjukkan tingkat keberhasilan seseorang

setelah melakukan proses belajar mengajar. Hal ini disebabkan proses belajar

mengajar merupakan hasil penilaian atas kemampuan, kecakapan, keterampilan-

keterampilan tertentu yang dipelajari selama masa belajar.

Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan

eksternal. Faktor internal berasal dari diri sendiri, sedangkan faktor eksternal berasal

dari luar diri sendiri (lingkungan). Faktor yang berasal dari luar meliputi faktor-

faktor yang berhubungan dengan lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, serta

lingkungan keluarga. Sedangkan faktor yang timbul dari diri dalam diri siswa berupa

faktor biologis seperti kesehatan misalnya cacat mental. Sedangkan faktor

psikologisnya seperti kecerdasan, bakat, minat, perhatian serta motivasi belajar

siswa.

Pada umumnya seorang siswa dalam proses pembelajaran akan dilakukan

pada suatu kelas dari pagi sampai siang secara rutin. Setiap pergantian jam pelajaran,

seorang siswa menunggu guru yang akan mengajarnya dengan masih tetap berada di

ruang tersebut. Seringkali ada siswa yang merasa bosan dengan suasana kelasnya,

kemudian ada yang keluar baik ke kamar kecil ataupun sekedar keluar ruangan agar

sedikit mengurangi kebosanannya.6 Oleh karena itu, untuk menciptakan suatu

lingkungan belajar yang baru, SMP Islam Hidayatullah Semarang telah menerapkan

pembelajaran dengan cara kelas bergerak (moving class). Dengan cara ini diharapkan

siswa akan lebih bersemangat dalam belajar dan prestasi belajar mereka lebih

meningkat lagi, karena seorang siswa berpindah ruangan kelas dengan mendatangi

ruangan yang khusus untuk belajar pada mata pelajaran tertentu.

Penerapan moving class diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi

siswa di sekolah. Adanya aktivitas yang meningkatkan ini diharapkan akan merubah

6Edi Sutarto, Moving Class dan Motivasi Belajar Mempengaruhi Prestasi Belajar, www. Al.

Izhar.jkt.sch.id/public/media/warta/386_moving%20class, 16 Pebruari 2011

6

cara belajar siswa dari belajar pasif atau menyerap materi-materi yang diajarkan guru

di sekolah, atau dengan kata lain dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi.

Dengan mempelajari berbagai pendekatan, pelaksanaan, dan mencobanya

dalam berbagai situasi kemudian dianalisis secara sistematis, diharapkan agar setiap

guru dapat mengelola kelas dengan cara yang baik. Berdasarkan pemikiran inilah

yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian tentang pelaksanaan moving

class. Untuk keperluan tersebut, penulis mengangkat judul “Pengaruh Pelaksanaan

Moving Class Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII Di SMP

Islam Hidayatullah Semarang Tahun Ajaran 2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Dari judul penelitian yang penulis kemukakan diatas, terdapat permasalahan

yang penulis rumuskan yaitu: adakah pengaruh pelaksanaan moving class terhadap

peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Islam Hidayatullah Semarang

tahun ajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan masalah diatas, adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai

yaitu: Untuk mengetahui adanya pengaruh pelaksanaan moving class terhadap

peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Islam Hidayatullah Semarang

tahun ajaran 2011/2012. Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari

penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoritik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh antara

pelaksanaan moving class terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di

SMP Islam Hidayatullah Semarang tahun ajaran 2011/2012.

2. Manfaat praktis

Secara praktis penelitian ini dapat memberikan deskripsi/gambaran tentang

pengaruh pelaksanaan moving class dan peningkatan prestasi belajar siswa yang akan

dicapai dalam suatu proses pembelajaran, terutama pada siswa kelas VIII SMP Islam

Hidayatullah Semarang tahun ajaran 2011/2012.

7

Sehingga dapat dijadikan bahan pemikiran untuk menetapkan tindak lanjut

dalam upaya pembinaan kegiatan proses belajar mengajar yang kaitannya dengan

pelaksanaan moving class dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini juga diharapkan

dapat memberikan manfaat baik untuk siswa maupun pihak sekolah dalam hal

pelaksanaan moving class dan prestasi belajar siswa terutama di SMP Islam

Hidayatullah Semarang.

Penelitian ini juga dapat memberikan bahan masukan bagi siswa agar lebih

giat lagi belajar guna mencapai prestasi belajar secara maksimal, sehingga hasil dari

penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk penelitian yang relevan.

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan menjelaskan isi skripsi dengan

menyampaikan beberapa kajian pustaka yang ada kaitannya dengan judul skripsi ini.

1. Skripsi karya Nikmah Kurniawati Nim. 3101308 dengan judul Pengaruh

pengelolaan kelas Guru PAI terhadap keaktifan siswa di kelas VII Tawangharjo

Kabupaten Grobogan. Penulis menjelaskan sebagai pengelola guru bertanggung

jawab memelihara lingkungan fisik kelasnya agar senantiasa menyenangkan

untuk belajar dan mengarahkan untuk membimbing proses-proses intelektual di

dalam kelasnya. Dengan demikian guru tidak hanya memungkinkan siswa

belajar, tetapi juga mengembangkan kebiasaan bekerja dan belajar secara

efisiensi dan efektif di kalangan siswa.1

2. Skripsi karya Zuhrotun Nafisah 06331132 dengan judul Studi manajemen kelas

di SD sekolah alam Ungaran (SAUNG) Semarang, dalam skripsi tersebut

memaparkan kegiatan manajemen kelas meliputi pengaturan orang (peserta

didik) dan pengaturan fasilitas. Kelas yang diatur dengan baik pada hakikatnya

dapat mendukung iklim pembelajaran.2

3. Skripsi karya Sri Wahyuningsih 063311028 dengan judul Optimalisasi

pengelolaan moving class di SMA Semesta Semarang (Studi fungsi pengelolaan

kelas), dalam skripsi tersebut memaparkan mengenai pengelola moving class.

Disini juga dijelaskan dalam pengelolaan yang baik harus ada fungsi-fungsi

manajemen seperti, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan

sehingga dalam pembelajaran dapat terlaksana secara efektif dan efisien.3

1Nikmah Kurniawati, Pengaruh Pengelolaan Kelas Guru PAI terhadap Keaktifan Siswa di

Kelas VII Tawangharjo Kabupaten Grobogan, (Semarang: IAIN Walisongo, 2009), hlm. iv

2Zuhrotun Nafisah, Studi Manajemen Kelas di SD Sekolah Alam Ungaran (SAUNG)

Semarang, (Semarang: IAIN Walisongo, 2010), hlm.iv

3Sri Wahyuningsih, Optimalisasi pengelolaan moving class di SMA Semesta Semarang (Studi

Fungsi Pengelolaan Kelas), (Semarang: IAIN Walisongo, 2011), hlm. iv

9

Dari beberapa referensi yang telah disebutkan di atas, jelas terlihat adanya

perbedaan antara karya-karya ilmiah tersebut dengan tema penelitian yang hendak

penulis bahas. Selain itu penulis belum menemukan pembahasan khusus tentang

pengaruh pelaksanaan moving class terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas

VIII di SMP Islam Hidayatullah Semarang tahun ajaran 2011/2012.

B. Moving Class

1. Pengertian Moving Class

Moving class terdiri dari dua kata, yaitu moving dan class. Moving berasal

dari kata move berarti berpindah,4 sedangkan class diartikan sebagai kelas atau

tempat belajar.5 Jadi moving class adalah perpindahan dari satu kelas ke kelas yang

lain sesuai dengan pelajarannya. Moving class merupakan suatu model pembelajaran

yang diciptakan untuk belajar aktif dan kreatif. Dengan sistem belajar mengajar

bercirikan peserta didik mendatangi guru di kelas, bukan sebaliknya. Dalam sistem

ini guru mempunyai kelas pribadi, untuk mengikuti setiap pelajaran peserta didik

harus berpindah dari satu kelas ke kelas lain yang sudah ditentukan. Sehingga

terdapat penamaan kelas berdasarkan bidang studi. Misalnya, kelas biologi, kelas

fisika, kelas matematika dan kelas bahasa. Lewat sistem ini, para peserta didik dapat

menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar di setiap kelas yang ada. Kegiatan

pembelajaran sistem moving class peserta didik berpindah sesuai pelajaran yang

diikutinya.6

Jadi, moving class tidak terbatas pada tempat ruang kelas, bisa diluar kelas,

lingkungan sekolah, masjid, dan perpustakaan. Dengan demikian perpindahan tempat

belajar dari satu tempat ke tempat lain dapat mengurangi tingkat kejenuhan, siswa

dapat lebih bersemangat menerima pelajaran dan dapat meningkatkan prestasi

belajarnya.

4John M. Echols, Kamus Inggris-Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005),

hlm.387.

5John M. Echols, Kamus Inggris-Bahasa Indonesia, hlm. 116

6Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:

Alfabeta, 2009), hlm. 183

10

2. Tujuan Moving Class

Tujuan merupakan sesuatu yang diharapkan dari suatu proses yang panjang

dan besar maknanya dalam segala aktivitas. Tujuan moving class meliputi:

a. Membiasakan peserta didik agar merasa nyaman dalam belajar dan agar mereka

merasa tidak jenuh dan bertanggung jawab terhadap apa yang dipelajari.

b. Melatih kemandirian, kerjasama dan kepedulian sosial siswa.

c. Merangsang seluruh aspek perkembangan dan kecerdasan siswa (multiple

intelligent) atau bakat majemuk.

d. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

e. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu pembelajaran guru mata pelajaran,

sehingga waktu guru mengajar tidak terganggu dengan hal-hal lain.

f. Meningkatkan disiplin siswa dan guru.

g. Meningkatkan keterampilan pendamping dalam memvariasikan metode dan

media pembelajaran yang diaplikasikan dalam kehidupan siswa sehari-hari.

h. Meningkatkan keberanian siswa untuk bertanya, menjawab, mengemukakan

pendapat dan bersifat terbuka pada setiap pelajaran.

i. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.7

Seperti sistem pembelajaran lainnya, sistem ini memiliki kelebihan dan

kekurangan. Kelebihannya antara lain:

a. Siswa tetap segar karena selalu bergerak setelah pelajaran.

b. Guru dapat menyiapkan media pembelajaran lebih dahulu.

c. Melatih kedisiplinan.8

d. Pada saat jam kosong oleh siswa dapat digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas

atau diisi oleh kegiatan yang bermanfaat misalnya bidang keagamaan,

keterampilan dan lain-lain.

e. Guru berupaya untuk menghitung waktu dengan sebaik-baiknya dan tidak bolos

mengajar karena kalau guru berhalangan mengajar akan cepat terdeteksi.

7Robertus Baluk Nugroho, Strategi Belajar Dengan Moving Class,

http://www.wikimu.com/news/displeynews.aspx?id=14443, download tanggal 8 Agustus 2011.

8http://kompasiana.com/2009/03/12/moving-class-2/, download tanggal 2 Agustus 2010.

11

f. Setiap siswa dituntut untuk belajar lebih giat dan aktif, karena kalau tidak aktif

siswa akan ketinggalan pelajaran.

Sedangkan kelemahan sistem moving class ini antara lain:

a. Dalam perpindahan ruangan diperlukan waktu, apalagi jika ruangan yang satu

dengan ruangan lain berjauhan.

b. Jika guru dan siswa tidak disiplin dalam menggunakan waktu maka akan

berakibat tersendatnya proses KBM bagi pelajaran lainnya.

c. Kehadiran siswa dalam jam tertentu sulit diawasi apalagi kalau seorang guru

jarang mengabsen siswanya.

d. Biasanya terdapat siswa pada saat jam pertama ikut belajar tapi jam berikutnya

tidak ikut belajar.9

Upaya mengatasi kelemahan moving class antara lain:

a. Membudayakan disiplin peserta didik waktu perpindahan belajar.

b. Membudayakan peserta didik jalan cepat.10

c. Menekankan agar guru lebih disiplin.

d. Menjaga agar jadwal tidak berubah-ubah.

e. Selalu memonitoring kehadiran guru di sekolah.

f. Mengadakan pendekatan persuasif kepada setiap siswa agar terbuka dan terbiasa

bergaul dengan teman, tanpa membedakan kondisi dan status sosial.

g. Mengupayakan sendiri media-media yang dapat diusahakan oleh guru dan

sekolah (misal: bahan ajar, alat peraga, bahan praktikum).11

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama moving class

adalah untuk membentuk peserta didik untuk berfikir dewasa dalam melatih

kemandirian, kedisiplinan, serta merangsang perkembangan dan kecerdasan siswa

agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

9Kartiwa,MovingClass,http://blogkerenuntukorangkreatif.blogspot.com/2009/12/moving-

class.html, download tanggal 2 Agustus 2010.

10Kementerian Pendidikan Nasional Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas 2010, hlm 8

11Purwanto, Moving Class, http://purwanto55.wordpress.com/2008/07/21/moving-class/

download tanggal 10 Juli 2010.

12

3. Strategi Pelaksanaan Moving Class

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus

dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan

efisien Variabel strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:

a. Strategi pengorganisasian (organizational strategy) merupakan cara untuk menata

isi suatu bidang studi, dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemilihan

isi/materi, penataan isi, pembuatan diagram, format dan sejenisnya.

b. Strategi penyampaian (delivery strategy) adalah cara untuk menyampaikan

pembelajaran pada siswa dan /atau untuk menerima serta merespon masukan dari

siswa.

c. Strategi pengelolaan (management strategy) adalah cara untuk menata interaksi

siswa dan variabel strategi pembelajaran lainnya (variabel strategi

pengorganisasian dan strategi penyampaian).12

Strategi pembelajaran melalui penerapan moving class merupakan salah satu

syarat pelaksanaan sekolah kategori mandiri, dilaksanakan dengan pendekatan kelas

mata pelajaran. Pendekatan ini mensyaratkan agar sekolah menyediakan kelas-kelas

untuk kegiatan pembelajaran mata pelajaran tertentu atau untuk rumpun tertentu.

Strategi ini memiliki keuntungan, yaitu:

a. Guru memiliki ruang mengajar sendiri yang memungkinkan untuk melakukan

penataan sesuai karakteristik mata pelajaran.

b. Guru memungkinkan untuk mengoptimalkan sumber-sumber belajar dan media

pembelajaran.

c. Guru berperan aktif dalam mengontrol perilaku peserta didik dalam belajar.13

Dari uraian keuntungan strategi diatas, dapat disimpulkan bahwa guru harus

bisa mengoptimalkan sumber belajar yang ada, untuk media pembelajaran bisa

didapat dari guru itu sendiri, lingkungan, serta alat-alat elektronik jika diperlukan.

12Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual

Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara), 2009, hlm. 5-6

13Bandono, SMA Negeri 7 Yogyakarta Mencoba Terapkan Moving Class,

http//seveners.com/berita/sma-negeri-7-yogyakarta-mencoba-terapkan-moving-class, download

tanggal 10 Juli 2010.

13

Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pembelajaran melalui penerapan

moving class maka perlu ditetapkan strategi pelaksanaannya, meliputi:

pengorganisasian pelaksana, tugas, kewajiban dan wewenang.

a. Penanggung Jawab Akademik

Penanggung jawab akademik secara umum memiliki peran sebagai wali

kelas, disamping itu memiliki tugas dan kewajiban khusus diantaranya:

1) Membuat rekap terhadap kejadian-kejadian khusus terhadap peserta didik yang

menjadi tanggung jawabnya yang diserahkan guru pembimbing.

2) Memberikan bimbingan terhadap peserta didik yang membutuhkan

penanganan khusus dibidang akademik dalam rangka meningkatkan hasil

belajarnya.

3) Membuat rekap terhadap tingkat kehadiran peserta didik, mengumpulkan nilai

hasil belajar peserta didik yang diserahkan kepada tim (teknologi informasi

komunikasi) TIK dalam rangka pengolahan laporan hasil belajar peserta didik

(LHBPD).14

Penulis menyimpulkan bahwa tugas sebagai wali kelas sangat penting

dalam memberikan bimbingan terhadap siswa yang sangat berperan dalam

penanganan khusus seperti dalam rangka meningkatkan hasil belajar sesuai

dengan tujuan pendidikan.

b. Tim Pengembang (teknologi informasi komunikasi ) TIK

Tim Pengembang TIK secara umum berkewajiban melakukan perawatan

dan pengembangan prasarana TIK yang berkaitan dengan administrasi dan

pembelajaran. Secara khusus tim TIK memiliki tugas:

1) Melakukan pengolahan nilai, baik untuk nilai mid semester maupun nilai

semester yang dilakukan oleh penanggung jawab akademik.

2) Membuat laporan hasil penilaian sesuai format yang berlaku.

3) Membuat hasil analisa penjurusan peserta didik berdasarkan data yang telah

diserahkan oleh penanggung jawab akademik.

14Sirajuddin, “SMA Negeri 1 Talang Kelapa Mencoba Terapkan Moving Class”,

Http://Diknasba.Info/Banyuasin/Index.Php?Option=Com_Content&Task=Section&Id=5&Itemid=37,

download tanggal 5 Juli 2010.

14

4) Membuat hasil rekap mengenai kehadiran peserta didik, kehadiran guru

berdasarkan data yang diserahkan oleh Penanggung Jawab Akademi dan hasil

input data sistem Informasi Manajemen Absensi Guru dan Karyawan.

Tim pengembang TIK sangat berperan serta dalam membantu proses

administrasi sekolah, baik dalam proses pengolahan nilai, input rekap kehadiran

siswa maupun penjurusan siswa.

c. Tim Pengelola Moving Class

Secara akademik pengelolaan moving class dibawah Wakasek Urusan

Kurikulum/Wakil Bidang Akademik yang secara umum menjelaskan kewajiban

dan tugasnya sesuai beban yang diberikan. Tim ini dapat dibentuk secara khusus

dibawah Wakil Bidang Kurikulum yang secara khusus memiliki tanggung jawab

untuk:

1) Mengelola jadwal dan perencanaan moving class.

2) Mengkoordinasi penanggung jawab akademik dalam pelaksanaan administrasi

dan bimbingan terhadap peserta didik.

3) Menyiapkan format-format yang diperlukan untuk pengelolaan administrasi

pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.

4) Menyusun peraturan dalam pelaksanaan kegiatan PBM, remedial dan

pengayaan, piket guru dan penetapan peraturan akademiknya.15

Penulis menyimpulkan bahwa dalam pengelolaan moving class, wakasek

urusan kurikulum mempunyai wewenang sangat penting dalam proses

pelaksanaan moving class. Di samping itu pengelolaan moving class berbeda

dengan pengelolaan kelas konvensional, jadi perlu adanya keahlian khusus

dalam mengelola.

4. Strategi Pengelolaan Moving Class

Adapun strategi pengelolaan moving class agar mencapai hasil yang optimal

diantaranya:

15Bandono, “SMA Negeri 7 Yogyakarta Mencoba Terapkan Moving Class” http://

seveners.com/berita/sma-negeri-7-yogyakarta-mencoba-terapkan-moving-class/, download tanggal 10

Juli 2010.

15

a. Pengelolaan Perpindahan Peserta didik

a. Peserta didik berpindah ruang belajar sesuai mata pelajaran yang diikuti

berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan.

b. Waktu perpindahan antar kelas adalah 5 menit.

c. Peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan tempat duduknya sendiri.

d. Peserta didik perlu ditegaskan peraturan tentang penggunaan ruang dan tata

tertib dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran serta konsekuensinya.

e. Bel tanda perpindahan suatu kegiatan pembelajaran dibunyikan pada saat

pelajaran kurang 5 menit.

f. Peserta didik diberi toleransi keterlambatan 10 menit, diluar waktu tersebut

peserta didik tidak diperkenankan masuk kelas sebelum melapor kepada guru

piket atau penanggung jawab akademik.

g. Keterlambatan berturut-turut lebih dari 3 (tiga) kali diadakan tindakan

pembinaan yang dilakukan penanggung jawab akademik bersama dengan

guru pembimbing.16

Dari uraian pengelolaan perpindahan peserta didik di atas, setiap

berpindah mata pelajaran maka berpindah pula kelas yang akan ditempati.

Terkait dengan perpindahan maka aturan-aturan sekolah pun dibuat agar dalam

perpindahan peserta didik dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Aturan

digunakan untuk menetapkan batas, tentu dengan aturan-aturan yang jelas

menyediakan sebuah konsistensi dalam kelas.

b. Pengelolaan Ruang Belajar-Mengajar

1) Guru diperkenankan untuk mengatur ruang belajar sesuai karakteristik mata

pelajarannya.

2) Ruang belajar setidak-tidaknya memiliki sarana dan media pembelajaran

yang sesuai, jadwal mengajar guru, tata tertib peserta didik dan daftar

inventaris yang ditempel di dinding.

3) Ruang belajar dapat dilengkapi dengan perpustakaan referensi dan sarana

lainnya yang mendukung proses pembelajaran.

16Raras, “Moving Class”, http://rarasraras.wordpress.com/2009/03/, download tanggal 10 Juli

2010.

16

4) Tiap rumpun mata pelajaran telah disediakan prasarana multimedia.

Penggunaan prasarana diatur oleh penanggung jawab rumpun mata pelajaran.

5) Guru bertanggung jawab terhadap ruang belajar yang ditempatinya.

Penulis menyimpulkan bahwa dalam pengelolaan ruang belajar, guru

mempunyai kewenangan untuk mengatur ruang belajarnya, sehingga guru

terlebih dahulu dapat mempersiapkan bahan ajar sebelum pembelajaran dimulai.

c. Pengelolaan Pembelajaran

1) Pembelajaran dilakukan dengan tim (team teaching) yang minimal

terdiri dari 2 orang guru, dimana 1 orang guru utama dan yang lain sebagai

kolaboran/asisten.

2) Dalam team Teaching, ada guru yang bertanggung jawab untuk tingkat kelas

yang berbeda. Misal: guru penanggungjawab kelas X, guru penanggungjawab

kelas XI dan guru penanggungjawab kelas XII.

3) Apabila seorang guru tidak dapat mengajar karena suatu hal atau sedang

melaksanakan tugas dan kegiatan kedinasan lain yang berkaitan dengan

peningkatan mutu, dapat digantikan dengan kolaboran dan kepada yang

bersangkutan mengganti hari-hari tidak mengajar kepada kolaboran sebagai

guru utama. Misalkan seorang guru utama kelas X mempunyai kolaboran

guru utama XI, apabila guru utama kelas X tidak mengajar 6 jam maka yang

bersangkutan berkewajiban mengganti sebagai guru utama kelas XI sebanyak

6 jam pelajaran. 17

Dari paparan di atas bahwa pembelajaran moving class dilaksanakan

dengan team teaching. team teaching sebagai suatu sistem pelayanan dimana

dua orang atau lebih dalam mengelola pembelajaran.

d. Pengelolaan Administrasi Guru dan Peserta didik

1) Guru berkewajiban mengisi daftar hadir peserta didik dan guru.

2) Guru membuat catatan-catatan tentang kejadian-kejadian di kelas berdasarkan

format yang telah disediakan.

17Sirajuddin, “SMA Negeri 1 Talang Kelapa Mencoba Terapkan Moving Class”,

Http://Diknasba.Info/Banyuasin/Index.Php?Option=Com_Content&Task=Section&Id=5&Itemid=37,

dowload tanggal 5 Juli 2010.

17

3) Guru mengisi laporan kemajuan belajar peserta didik, keterlambatan peserta

didik dan membuat rekapan sesuai format yang disediakan.

4) Guru membuat laporan khusus yang memerlukan penanganan kepada

penanggung jawab akademik.

5) Guru membuat jadwal topik/materi yang diajarkan kepada peserta didik yang

ditempel di ruang belajar.18

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan administrasi

guru dan peserta didik, berkaitan dengan absensi daftar hadir, materi yang

diajarkan. Terkait laporan kemajuan belajar peserta didik amat sangat penting

bagi guru, karena dapat digunakan untuk melihat efektivitas dan efisiensi

pembelajaran, seberapa jauh isi pembelajaran yang telah diajarkan dapat dicapai

oleh siswa.

e. Pengelolaan Remedial dan Pengayaan

Remedial adalah kegiatan yang ditujukan untuk membantu siswa yang

mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Sesuai dengan

pengertiannya, tujuan kegiatan remedial adalah membantu siswa mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum yang berlaku.19

Pengayaan adalah program pembelajaran yang diberikan kepada peserta

didik yang belajar lebih cepat.20

Kegiatan pengayaan dilaksanakan dengan tujuan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam penguasaan materi

pelajaran yang berkaitan dengan tugas belajar yang sedang dilaksanakan

sehingga tercapai tingkat perkembangan optimal. Adapun pengelolaan remedial

dan pengayaan adalah sebagai berikut:

1) Remedial dan pengayaan dilaksanakan diluar jam kegiatan tatap muka dan

praktik.

2) Remedial dan pengayaan dilaksanakan secara team teaching, dimana

kolaboran dapat menjadi guru utama pada materi tertentu.

18Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, hlm. 190

19Pakde Sofa ”Memahami Kegiatan Remedial dan Pengayaan Untuk Perbaikan

Pembelajaran”, Http://Massofa.Wordpress.Com/2008/01/20/Memahami-Kegiatan-Remedial-Dan-

Pengayaan-Untuk-Perbaikan-Pembelajaran/hal.1, download tanggal 5 Juli 2010.

20Kunandar, Guru Profesional, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hlm.240

18

3) Kegiatan remedial dan pengayaan dapat menggunakan waktu dalam kegiatan

pembelajaran tugas terstruktur (25 menit) maupun tak terstruktur (25 menit).

4) Remedial dan pengayaan dilaksanakan dalam waktu berbeda maupun secara

bersamaan jika memungkinkan.

5) Remedial dan pengayaan dilaksanakan secara berkelanjutan berdasarkan hasil

analisis postest, ulangan harian dan ulangan mid semester.21

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengayaan merupakan

program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belajar lebih

cepat. Program remedial ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi materi yang

perlu diulang peserta didik. Sekolah juga memberikan kesempatan terhadap

peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui kegiatan remedial,

sedangkan peserta didik yang cemerlang diberikan kesempatan kegiatan

pengayaan.

f. Pengelolaan Penilaian

1) Penilaian dilakukan untuk mengukur proses dan produk hasil pembelajaran.

2) Penilaian proses dilakukan setiap saat untuk menilai kemajuan belajar peserta

didik, sedangkan penilaian produk/hasil belajar dilakukan melalui ulangan

harian, mid semester maupun ulangan semester.

3) Penilaian meliputi kognitif, praktik dan sikap yang disesuaikan dengan

peraturan yang telah ditetapkan serta mengacu pada karakteristik mata

pelajaran.

4) Hasil penilaian dimasukkan sesuai dengan format yang telah disediakan dalam

bentuk file excel, yang kemudian diserahkan kepada penanggung jawab

akademik.

5) Untuk memudahkan pengelolaan hasil penilaian, maka hasil-hasil penilaian

harian yang telah dilaksanakan segera diserahkan kepada penanggung jawab

akademik agar dapat dimasukkan ke dalam pengelolaan sistem informasi

manajemen (SIM) sekolah oleh tim pembelajaran.

21Bandono”SMA Negeri 7 Yogyakarta Mencoba Terapkan Moving Class”,

Http://sevener.com/berita/sma-negeri-7-yogyakarta -mencoba-terapkan-moving-class/, download

tanggal 10 Juli 2010.

19

6) Tidak diadakan remedial untuk ujian/ulangan semester. Remedial dilakukan

sesuai dengan ketentuan pengelolaan remedial dan pengayaan.

7) Guru mata pelajaran bertanggungjawab dan memiliki kewenangan penuh

terhadap mata pelajaran yang diampunya. Segala perubahan terhadap hasil

penilaian hanya dapat dilakukan oleh guru yang bersangkutan.22

Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil belajar untuk mengukur

tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan

penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses

pembelajaran.

Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematis dan terprogram dengan

menggunakan tes atau non tes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan

kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau

produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran

menggunakan standar penilaian pendidikan terpadu dan panduan penilaian

kelompok mata pelajaran.23

Menurut penulis penilaian dimaksudkan untuk memperoleh informasi

tentang pencapaian dan kemajuan belajar siswa. Hasil penilaian ini digunakan

sebagai dasar untuk menentukan siswa yang boleh melanjutkan ke materi

pelajaran berikutnya dan siswa yang perlu mendapat pelayanan remedial.

C. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan

perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap,

kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya.24

Definisi ini memiliki

pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau

ilmu. Orang yang berpengetahuan tinggi, akan di tinggikan derajatnya, Seperti dalam

firman Allah surat al-Mujadalah ayat 11:

22Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, hlm.191

23Ara Hidayat, dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, hlm. 229

24M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: Rineke Cipta, 2009), hlm. 49

20

Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapanglah-

lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman

diantaramu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan

Allah Maha Mengetahui apa yang akan kamu kerjakan.25

Berikut ini merupakan pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli

diantaranya adalah sebagai berikut:

Menurut Hilgrad dan Bower sebagaimana dikutip oleh Baharuddin dan Esa

Nur Wahyuni, belajar (to learn) memiliki arti: 1) to gain knowledge, comprehension,

or mastery of trough experience or study, 2) to fix in the mind or memory, memorize,

3) to acquire trough experience, 4) to become in forme of to find out. Menurut

definisi tersebut, belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau

menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan

mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian belajar memiliki arti

dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu.26

Sedangkan Slameto menyebutkan bahwa belajar adalah suatu proses yang

dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.27

Menurut Syekh Abdul Aziz dan Abdul Majid dalam kitab At-Tarbiyatul wa

Thuruqut Tadris mendenifisikan belajar sebagai berikut:

25H. Fadhlu Abdurrahman bi Fadhli, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Al-Hikmah,

2007), hlm. 543

26Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media Group, 2010), hlm. 13

27 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, edisi revisi, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2010), hlm. 2

21

”Belajar adalah perubahan di dalam diri (jiwa) peserta didik yang dihasilkan

dari pengalaman terdahulu sehingga menimbulkan perubahan yang baru)”.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu

usaha yang disengaja dan dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku manusia

kepada hal yang positif atau dari yang belum tahu menjadi tahu dengan latihan

sehingga memperoleh keterampilan, kecakapan, dan perubahan tingkah laku yang

baru dan lebih baik dari sebelumnya.

2. Teori-Teori Belajar

Beberapa teori belajar menurut ahli psikologi sesuai dengan tujuan alirannya

masing-masing.

a. Teori Belajar Bruner

Bruner berpikir bahwa pengetahuan merupakan sebuah paduan antara tiga

buah proses: penerimaan, transformasi, dan uji kelayakan. Ketiga proses tersebut

merupakan langkah-langkah dalam organisasi pengetahuan aktif individual, ciri

khas dari teori-teori pengetahuan kognitif. Pada tingkat tertentu, proses-proses

dalam teori Bruner sejajar dengan analisa pembelajaran yang dilakukan oleh teori

pengolahan informasi. Penerimaan hampir terlihat mirip dengan penyatuan

inderawi, transformasi terkesan serupa dengan rutinitas yang diaplikasikan ingatan

jangka panjang terhadap informasi-informasi baru, dan uji kelayakan terasa

senada dengan penggerak respon. Proses kedua dan ketiga dalam teori Bruner

juga hampir sama dengan gagasan asimilasi dan akomodasi dalam teori Piaget.

Baik transformasi maupun asimilasi, sama-sama dirujukkan sebagai istilah yang

merubah informasi-informasi baru agar sesuai dengan pengetahuan lama yang

sudah ada sebelumnya, sementara baik uji kelayakan maupun akomodasi, sama-

sama merubah pengetahuan lama agar sesuai dengan informasi-informasi baru.29

28 Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I, (Mesir:

Darul Ma’arif, t.th), hlm. 169

29Kelvin Seifert, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, (Jogjakarta: IRCiSoD,

2009), Cet. 4, hlm. 113-114.

22

b. Teori Belajar Ausubel

Inti dari teori Ausubel tentang belajar adalah belajar bermakna. Bagi

Ausubel, ”belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru

pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang”.

Belajar tidak hanya sebagai proses menghafal semata, tetapi lebih pada

kebermaknaan atau memberi manfaat pada peserta didik. Berlangsung tidaknya

belajar bermakna tergantung pada struktur kognitif yang ada, serta kesiapan dan

niat anak didik untuk belajar bermakna, dan kebermaknaan materi pelajaran

secara potensial. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi belajar bermakna

menurut Ausubel adalah struktur kognitif yang ada, stabilitas, dan kejelasan

pengetahuan dalam suatu bidang studi tertentu dan pada waktu tertentu. “Faktor

yang paling penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui

siswa.30

c. Teori Belajar Thorndike

Thorndike adalah salah seorang tokoh dalam lapangan psikologi

pendidikan yang besar pengaruhnya. Prinsip teori Thorndike adalah belajar

asosiasi antara kesan pancaindra (sense impression) dengan impuls untuk

bertindak (impulse to action). Asosiasi itulah yang menjadi lebih kuat atau lemah

dalam terbentuknya atau hilangnya kebiasaan-kebiasaan. Oleh karena itulah, teori

Thorndike disebut Connectionism atau Bond Psychology.31

3. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam Kamus Ilmiah Populer, prestasi adalah hasil yang telah dicapai.32

Prestasi belajar merupakan hasil yang berupa kesan-kesan akibat adanya perubahan

dalam diri individu dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Perubahan yang dicapai

dapat berbentuk kecakapan, tingkah laku, ataupun kemampuan yang merupakan

akibat dari proses belajar yang dapat bertahan dalam kurun waktu tertentu. Dalam

30Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2010), Cet.

2, hlm. 37

31Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group,

2009), hlm. 166

32Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya; ARKOLA,

2001), hlm. 623

23

konteks ini, prestasi belajar merupakan hasil nyata (riil) dari proses belajar mengajar

yang dilakukan antara guru dan peserta didik dengan materi pembelajaran. Dalam

melakukan aktifitas belajar, tentunya siswa memiliki tujuan dan kegiatan yang

diikutinya tersebut. Prestasi belajar yang tinggi merupakan tujuan dan akibat dari

kegiatan belajar yang maksimal atau sebaliknya.

Kelengkapan fasilitas belajar memberikan pengaruh yang berarti terhadap

prestasi belajar siswa. Siswa yang fasilitas belajarnya lengkap, prestasi belajarnya

menjadi lebih baik. Ternyata pula, siswa yang aktivitas belajarnya tinggi, prestasi

belajarnya lebih tinggi daripada siswa yang aktivitas belajarnya rendah. Oleh sebab

itu aktivitas belajar aktif dan dukungan fasilitas yang lengkap akan berpengaruh

positif dan berarti terhadap prestasi siswa.33

Jadi prestasi belajar adalah hasil usaha bekerja atau belajar yang

menunjukkan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai. Menurut Bloom

sebagaimana yang dikutip oleh Uzer Usman dijelaskan bahwa prestasi belajar ranah

kognitif memiliki enam tingkatan atau indikator, yaitu:

a. Pengetahuan

Mengacu pada kemampuan mengenal atau mengingat materi yang sudah

dipelajari dari yang sederhana sampai pada teori-teori yang sukar. Yang penting

adalah kemampuan mengingat keterangan dengan benar.

b. Pemahaman

Mengacu pada kemampuan memahami makna materi. Aspek ini satu

tingkat di atas pengetahuan dan merupakan tingkat berpikir yang rendah.34

Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami

hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep.35

33Umiarso & Imam Gojali, Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan, (Jogjakarta:

IRCiSoD, 2010), hlm: 225-228

34Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005),

edisi kedua, hlm. 35 35Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),

hlm.118

24

c. Penerapan atau Aplikasi

Untuk penerapan atau aplikasi ini siswa dituntut memiliki kemampuan

untuk menyeleksi atau memilih suatu abstraksi tertentu (konsep, hukum, dalil,

aturan, gagasan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan

penerapannya secara benar.36

Ini mengacu pada kemampuan menggunakan atau

menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut

penggunaan aturan, prinsip. Penerapan merupakan tingkat kemampuan berpikir

yang lebih tinggi dari pada pemahaman.

d. Analisis

Mengacu pada kemampuan menguraikan materi ke dalam komponen-

komponen atau faktor penyebabnya, dan mampu memahami hubungan di antara

bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga struktur dan aturannya dapat lebih

dimengerti. Analisis merupakan tingkat kemampuan berpikir yang lebih tinggi

dari pada aspek pemahaman maupun penerapan.37

e. Sintesis

Yaitu menyatukan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi satu bentuk

menyeluruh. Menyatukan kembali unsur-unsur dari analisis bukanlah sintesis,

tetapi sintesis selalu memasukkan unsur baru dalam mengintegrasikan sesuatu.38

Aspek ini memerlukan tingkah laku yang kreatif. Sintesis merupakan kemampuan

yang tingkat berpikir yang lebih tinggi dari kemampuan sebelumnya.

f. Evaluasi

Mengacu pada kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai-

nilai materi untuk tujuan tertentu. Evaluasi merupakan tingkat kemampuan

berpikir yang tinggi.39

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang dicapai oleh peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor,

yaitu faktor internal (faktor dari diri peserta didik) dan faktor eksternal (faktor dari

36Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 119

37Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, kedua, hlm. 35

38Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009),

hlm. 37

39Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, hlm. 35

25

luar peserta didik). Faktor yang datang dari diri peserta didik terutama kemampuan

yang dimilikinya. Faktor kemampuan peserta didik besar pengaruhnya terhadap hasil

belajar yang dicapai. Seperti yang dikemukakan oleh Chark bahwa hasil belajar

peserta didik di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan peserta didik dan 30%

dipengaruhi oleh lingkungan.40

Berkaitan dengan faktor-faktor tersebut Abu Ahmadi

dalam buku psikologi belajar menerangkan sebagai berikut:

a. Yang tergolong faktor internal adalah:

1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh. Yang termasuk faktor ini, misalnya: penglihatan, pendengaran,

struktur tubuh, dan sebagainya.

2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri

atas:41

a) Intelegensi

Menurut J. P Chaplin sebagaimana dikutip oleh Slameto,

intelegensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu

kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang

baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep

yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan

cepat.

b) Perhatian

Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi,

jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau

sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka

siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya.

c) Minat

Menurut Hilgard sebagaimana dikutip oleh Slameto, memberi

rumusan tentang minat adalah sebagai berikut: “interest is persisting

tendency to pay attention to and enjoy some activity or content”.

40Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Sinar Baru, 1989), Cet.

2, hlm. 39 41

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004),

hlm. 138

26

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang,

diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.

d) Bakat

Bakat atau aptitude menurut Hilgard adalah: “the capacity to

learn”. Dengan perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar.

e) Motif

Menurut James Drever sebagaimana dikutip oleh Slameto,

memberikan pengertian tentang motif sebagai berikut: “Motive is an

effective-connective factor which operates in determining the direction of

an individual’s behavior towards an end or goal, consciously apprehended

or unconsciously.”

Jadi motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan

dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan

tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi

penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya

penggerak/pendorongnya.

f) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan

seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan

kecakapan baru.

g) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk merespon atau bereaksi.

Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa

belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih

baik.42

3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

a) Yang tergolong faktor eksternal adalah:

(1) Faktor sosial, yang terdiri atas:

(a) Lingkungan keluarga.

42

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, hlm.54-59

27

1. Cara Orang Tua Mendidik. Cara orang tua mendidik anak besar

pengaruhnya terhadap belajar anaknya.

2. Relasi Antar Anggota Keluarga. Relasi antar anggota keluarga

yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya.

3. Suasana Rumah. Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi

atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga

dimana anak berada dan belajar.

4. Keadaan Ekonomi Keluarga. Keadaan ekonomi keluarga erat

hubungannya dengan belajar anak.

5. Pengertian Orang Tua. Anak belajar perlu dorongan dari

pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu

dengan tugas-tugas di rumah.

6. Latar Belakang Kebudayaan. Tingkat pendidikan atau

kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam

belajar.

(b) Lingkungan sekolah.

1. Metode Mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara/jalan

yang harus dilalui di dalam mengajar.

2. Kurikulum. Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan

yang diberikan kepada siswa.

3. Relasi Guru dan Siswa. Proses belajar mengajar terjadi antara

guru dengan siswa.

4. Relasi Siswa dengan Siswa. Menciptakan relasi yang baik

antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh

yang positif terhadap belajar siswa.

5. Disiplin Sekolah. Kedisiplinan sekolah erat hubungannya

dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.

6. Alat Pelajaran. Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara

belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada

waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan

yang diajarkan itu.

28

7. Waktu Sekolah. Waktu sekolah ialah waktunya terjadi proses

belajar mengajar di sekolah.

8. Standar Pelajaran di Atas Ukuran. Guru berpendirian untuk

mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas

ukuran standar.

9. Keadaan Gedung. Dengan jumlah siswa yang banyak serta

variasi karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan

gedung dewasa ini harus memadai di dalam setiap kelas.

10. Metode Belajar. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif

pula hasil belajar siswa itu.

11. Tugas Rumah. Waktu belajar terutama adalah di sekolah, di

samping untuk belajar waktu belajar di rumah biarlah

digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang lain.

(c) Lingkungan masyarakat.

1. Kegiatan Siswa dalam Masyarakat. Kegiatan siswa dalam

masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan

pribadinya.

2. Mass Media. Mass media yang baik memberi pengaruh yang

baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya

mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa.

3. Teman Bergaul. Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa

lebih cepat masuk dalam jiwanya.

4. Bentuk Kehidupan Masyarakat. Kehidupan masyarakat di

sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa.43

(2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,

kesenian.

(3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

(4) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

43Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, hlm. 60-71

29

Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun

tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar. Dari sekian banyak faktor

yang mempengaruhi belajar, dapat digolongkan menjadi tiga macam,

yaitu:

1) Faktor stimulus belajar

Yang dimaksudkan dengan stimulus belajar di sini yaitu segala

hal di luar individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar.

Stimulus dalam hal ini mencakup material, penugasan, serta suasana

lingkungan eksternal yang harus diterima dipelajari oleh peserta didik.

Faktor-faktor stimulus belajar di antaranya, panjangnya bahan

pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berat ringannya tugas, suasana

lingkungan eksternal, dan berartinya bahan pelajaran.

2) Faktor metode belajar

Metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi

metode belajar yang dipakai oleh peserta didik. Dengan perkataan lain,

metode yang dipakai oleh guru menimbulkan perbedaan yang berarti

bagi proses belajar. Faktor metode belajar di antaranya, kegiatan

berlatih atau praktek, resitasi dalam belajar, pengenalan tentang hasil-

hasil belajar, penggunaan modalitas indra, bimbingan belajar, dan

sebagainya.

3) Faktor individual

Kecuali faktor-faktor stimuli dan metode belajar, faktor-faktor

individual sangat besar pengaruhnya terhadap belajar seseorang.

Adapun faktor-faktor individual di antaranya, kematangan, faktor usia ,

perbedaan jenis kelamin, kapasitas mental, dan motivasi.44

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan siswa

dalam belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal

berasal dari dalam diri siswa sendiri, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar

diri siswa. Faktor yang berasal dari luar meliputi faktor-faktor yang berhubungan

44Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, hlm. 138-146

30

dengan lingkungan sekolah, masyarakat serta keluarga. Sedangkan faktor yang

timbul dari dalam diri siswa berupa faktor biologis seperti kesehatan. Sedangkan

faktor psikologisnya seperti kecerdasan, bakat, minat, perhatian.

.

D. Pengaruh Pelaksanaan Moving Class terhadap Prestasi Belajar Siswa

Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas belajar merupakan suatu usaha

perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh dengan sistematika,

mendayagunakan semua potensi yang dimiliki baik fisik,mental serta dana, panca

indera, otak dan anggota tubuh lainnya. Demikian pula aspek kejiwaan, seperti

inteligensi, bakat, motivasi, minat dan sebagainya.45

Berkaitan dengan prestasi

belajar, dimana hal ini akan tercapai apabila diusahakan semaksimal mungkin, baik

memulai dari diri sendiri.

Pentingnya kondisi latar belakang lingkungan belajar terhadap prestasi

belajar perlu diperhatikan oleh guru atau pengelola sekolah. Kepedulian lingkungan

belajar terhadap belajar siswa seperti penyediaan fasilitas belajar termasuk buku-

buku, tempat belajar, bacaan-bacaan, penunjang belajar serta pemberian bantuan

ketika siswa menghadapi kesulitan dalam mengerjakan tugas sangat berpengaruh

pada peningkatan prestasi belajar siswa.

Pada umumnya seorang siswa dalam proses pembelajaran akan dilakukan

pada suatu kelas dari pagi sampai siang secara rutin. Setiap pergantian jam pelajaran,

seorang siswa menunggu guru yang akan mengajarnya dengan tetap berada di

ruangan tersebut. Sering kali ada siswa yang merasa bosan dengan suasana kelasnya,

kemudian ada yang keluar baik ke kamar kecil ataupun sekedar keluar ruangan agar

sedikit mengurangi kebosanannya. Oleh karena itu, untuk menciptakan suatu

lingkungan belajar baru, SMP Islam Hidayatullah telah menerapkan sistem

pembelajaran dengan cara kelas bergerak (moving class). Sehingga, terdapat

penamaan kelas berdasarkan bidang studi. Yaitu, kelas bahasa, kelas matematika,

kelas IPA, kelas IPS, kelas PKn, kelas musik, kelas komputer, kelas kesenian.

Dengan cara itu, diharapkan siswa akan lebih bersemangat dalam belajar. Model

45 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, hlm. 49

31

pembelajaran moving class diharapkan juga sebagai motivasi belajar siswa, karena

merupakan kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar lebih tekun lagi. Dalam

proses belajar mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting karena dengan

adanya motivasi belajar pada subyek didik berarti ia memiliki dorongan untuk

belajar, lemahnya motivasi atau tidak adanya motivasi belajar akan melemahkan

kegiatan belajar. Maka guru hendaknya dapat berperan sebagai pendorong,

penggerak, bagi siswa untuk lebih meningkatkan prestasi belajarnya.

Penerapan model pembelajaran moving class diharapkan dapat memberikan

nilai tambah bagi siswa dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa di

sekolah. Adanya aktivitas yang meningkat ini diharapkan akan merubah cara belajar

siswa dari cara belajar yang pasif menjadi cara belajar aktif, sehingga dapat lebih

mudah menguasai atau menyerap materi-materi yang diajarkan oleh guru di sekolah

dan prestasi belajar siswa meningkat.

Jadi, dengan adanya model pembelajaran moving class diharapkan siswa

lebih bersemangat dan lebih giat lagi dalam belajar, sehingga prestasi belajar siswa

juga semakin baik dan semakin meningkat.

E. Rumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan.46

Sehubungan dengan pendapat tersebut, maka hipotesis yang penulis ajukan

adalah sebagai berikut: ada pengaruh positif antara pelaksanaan moving class

terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Dengan kata lain, semakin baik

pelaksanaan moving class, maka semakin baik pula prestasi belajar siswanya.

Mengingat bahwa hipotesis adalah pernyataan sementara yang mungkin

benar dan mungkin salah, maka penulis akan melakukan pengkajian lebih lanjut

untuk membuktikan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak sesuai data yang

terkumpul secara empiris.

46 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 96

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu

proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat

untuk menemukan keterangan mengenai pelaksanaan moving class terhadap

peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Islam Hidayatullah Semarang

tahun ajaran 2011/2012. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.1

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SMP Islam Hidayatullah Semarang kelas

VIII mulai tanggal 17 Oktober sampai dengan 07 Nopember 2011 tahun pelajaran

2011/2012.

C. Populasi, dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek. Populasi yang

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.2 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 90 siswa terbagi menjadi 4 kelas.

1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 14

2Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 117

33

Tabel 3.1 Populasi Penelitian:

No. Kelas Jumlah Siswa

1 VIII Muslim 26

2 VIII Abu Dawud 27

3 VIII Hafsah 20

4 VIII Asma’ 19

Jumlah 90

Sumber: Data SMP Islam Hidayatullah Semarang

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.3 Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh siswa

kelas VIII SMP Islam Hidayatullah Semarang, sehingga penelitian ini disebut

penelitian populasi.

D. Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya.4 Adapun yang menjadi variabel dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (X)

Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelaksanaan moving class,

dengan indikator:

Tabel 3.2 Pelaksanaan Moving Class

No Komponen Sub Variabel Indikator

1 Pelaksanaan

Moving Class

Strategi

Pengorganisasian

- Menata bahan ajar

- Membuat rangkuman

- Menggunakan berbagai

3Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 118

4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 61

34

metode dalam penyampaian

Strategi

Penyampaian

- Menggunakan berbagai

media dalam pembelajaran

- Memberikan motivasi dan

menarik perhatian

Strategi

Pengelolaan

- Memberikan stimulus

- Memberikan umpan balik

2. Variabel terikat (Y)

Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penilaian ini adalah prestasi

belajar siswa kelas VIII yang diukur dengan nilai ujian tengah semester siswa tahun

ajaran 2011-2012.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

beberapa metode yaitu sebagai berikut:

a. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung

dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, laporan kegiatan, data

yang relevan penelitian.5 Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data

daftar siswa, dan nilai ujian tengah semester siswa pada semester I tahun ajaran

2011-2012.

b. Metode Kuesioner (angket)

Metode kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya.6 Metode ini penulis gunakan untuk mencari

5Riduwan, Dasar-dasar Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 58

6Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan., hlm.199

35

informasi dari siswa SMP Islam Hidayatullah Semarang mengenai pelaksanaan

moving class dan juga pengaruhnya terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.

2. Instrumen Penelitan

Untuk keperluan pengukuran variabel bebas moving class digunakan

instrumen penelitian yaitu kuesioner pelaksanaan moving class. Kuesioner digunakan

untuk memperoleh data tentang pelaksanaan moving class.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Pelaksanaan Moving Class

No Komponen Sub Variabel Indikator Item

1 Pelaksanaan

Moving Class

Strategi

Pengorganisasian

- Menata bahan ajar 1

- Membuat rangkuman 2

- Menggunakan berbagai

metode dalam penyampaian

3-4

Strategi

Penyampaian

- Menggunakan berbagai

media dalam pembelajaran

5-7

- Memberikan motivasi dan

menarik perhatian

8-9

- Memberikan stimulus 10-11

Strategi

Pengelolaan

- Memberikan umpan balik 12

Kuesioner yang digunakan berbentuk Skala Likert yang bersifat langsung

dan tertutup. Pengolahan data angket akan penulis lakukan dengan penskoran pada

tiap-tiap item dari angket responden dengan menggunakan standar sebagai berikut:7

No. Alternatif Jawaban Pemberian Skor

1 Sangat sering (SS) 5

2 Sering (S) 4

3 Kadang-kadang (KK) 3

4 Kurang (K) 2

5 Tidak pernah (TP) 1

7 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 135

36

Pelaksanaan moving class dan prestasi belajar siswa dapat diketahui dengan

nilai rata-rata perhitungan skoring.

a. Prosedur Pengembangan Instrumen

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen pokok

penelitian, maka kuesioner ini merupakan faktor yang menentukan keberhasilan

penelitian. Untuk itu langkah dan tahap penyusunan kuesioner haruslah melalui

prosedur dan standar agar perangkat penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan.

Prosedur pengembangan kuesioner dilakukan sebagai berikut:

1) Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, sub variabel,

dan indikator.

2) Penulisan item kuesioner dan penyusunan skala.

3) Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman pengerjaan dan

lain-lain yang diperlukan.

4) Uji coba.

5) Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban dan peninjauan

saran-saran.

b. Uji Instrumen

Pada kuesioner pelaksanaan moving class dilakukan uji instrumen yaitu

validitas dan reliabilitas.

1) Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data

dari variabel yang diteliti secara tepat.8 Validitas empiris dapat diketahui

dengan uji coba perangkat tes. Nilai hasil uji coba tes dianalisis dengan

menggunakan korelasi product moment, rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut:

Keterangan:

8Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2006), edisi revisi VI, hlm. 168.

37

= koefisien korelasi tiap item

= banyaknya subyek uji coba

∑X = jumlah skor item

∑Y = jumlah skor total

∑ = jumlah kuadrat skor item

∑ = jumlah kuadrat skor total

∑XY = jumlah perkalian skor item dan skor total

Setelah diperoleh nilai rxy, selanjutnya dibandingkan dengan hasil r

pada tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Butir soal

dikatakan valid jika tabelhitung rr .9

2) Reliabilitas

Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat

memberikan hasil tes yang tetap, artinya apabila tes tersebut dikenakan pada

sejumlah subjek yang sama pada waktu lain, maka hasilnya akan tetap sama

atau relatif sama. Analisis reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan

menggunakan rumus Alpha sebagai berikut.10

Keterangan:

= reliabilitas instrument

= jumlah varian skor tiap-tiap item

= varians skor total

= bayak item soal

Langkah-langkah dalam mencari nilai reliabilitas dengan metode

Alpha adalah sebagai berikut:

Langkah 1 : menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:

N

XXS

ii

i

22

9Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, edisi revisi, hlm. 72.

10Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 196.

38

Dimana:

iS = Varians skor tiap-tiap item

2

iX = Jumlah kuadrat item iX

2 iX =

Jumlah item iX dikuadratkan

N = Jumlah responden

Langkah 2 : kemudian menjumlah varians semua item dengan rumus:

321 SSSSi … … ...𝑆𝑛

Dimana:

iS Jumlah varians semua item

321 SSS … … ... 𝑆𝑛 = Varians item ke 1,2,3....n

Langkah 3 : menghitung varians total dengan rumus:

2

2

N

N

XX

S

t

t

t

Dimana:

tS = Varians total

2

tX = Jumlah kuadrat X total

2 tX = Jumlah X total dikuadratkan

N = Jumlah responden.11

Nilai yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r product

moment pada tabel dengan taraf signifikan 5%. Jika maka item

tes yang diujicobakan reliabel.

11

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung:

Alfabeta, 2008), hlm. 115-116

39

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

pelaksanaan moving class terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di

SMP Islam Hidayatullah Semarang tahun ajaran 2011/2012. Dalam analisis ini, data

yang diperoleh melalui jawaban angket dimasukkan dalam tabel dan diberi skor pada

tiap alternatif jawaban responden yaitu mengubah data jawaban angket ke dalam

bentuk angka kuantitatif. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Penskoran

Pada bagian ini penulis akan menganalisa data yang telah terkumpul

melalui angket yang telah disebar kepada responden, dengan ketentuan:

1) Untuk jawaban angket variabel pelaksanaan moving class

a) Alternatif jawaban sangat sering (SS) dengan bobot nilai 5

b) Alternatif jawaban sering (S) dengan bobot nilai 4

c) Alternatif jawaban kadang-kadang (KK) dengan bobot nilai 3

d) Alternatif jawaban kurang (K) dengan bobot nilai 2

e) Alternatif jawaban tidak pernah (TP) dengan bobot nilai1.12

2) Untuk prestasi belajar tidak menggunakan angket, dalam hal ini penulis

menggunakan daftar nilai ujian tengah semester tahun ajaran 2011-2012. Rata-

rata keseluruhan nilai ujian tengah semester siswa kelas VIII SMP Islam

Hidayatullah Semarang.

Setelah perhitungan dengan angka mentah disusun dalam tabel,

selanjutnya penulis mengelompokkan hasil perhitungan jawaban dan hasil

nilainya.

b. Menentukan kualifikasi dan interval nilai 13

Dimana: R= H-L dan K= 1+ (3,3) Log N

12 Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, hlm. 39

13Sudjana, Metode Statistika, (Jakarta: Tarsito, 1996), cet. 6., hlm 47

40

Keterangan:

R= Range /rentang

H= Nilai tertinggi

L= Nilai terendah

K= Jumlah interval

N= Jumlah responden

c. Menentukan tabel frekuensi

d. Mencari rata-rata (Mean) dari variable X dan Y14

f

fxX

e. Mencari standar deviasi

f

xxfSD

2

1

2. Analisis uji hipotesis

Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan.

Dalam analisis uji hipotesis, peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mencari antar prediktor dan kriterium melalui teknik korelasi moment tangkar

dari Pearson dengan rumus:15

))(( 22 yx

xyrxy

Diketahui bahwa:

N

YXXYxy

))(()1

N

XXx

2

22)(

)2

N

YYy

2

2)(

)3

14M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 1, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), hlm. 118 15Sutrisno Hadi, Statistik Jilid 2, (Yogyakarta: Andi, 2000), hlm. 241

41

b. Uji koefisien korelasi determinasi16

%1002

xyrKP

c. Mencari korelasi persamaan garis regresi17

, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Keterangan:

Y = variabel terikat

X = variabel bebas

a = nilai konstanta

b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang memungkinkan nilai-

nilai peningkatan variabel x atau penurunan variabel y

Setelah diketahui a dan b maka kemudian dilanjutkan dengan masuk

pada rumus persamaan regresi: bXaY ˆ

d. Menguji keberartian atau linieritas regresi sederhana dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Hitung jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

=

2) Hitung jumlah kuadrat regresi ( ) dengan rumus:

3) Hitung jumlah kuadrat residu dengan rumus:

4) Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

16Riduwan, Dasar-dasar Statistika, hlm. 228

17Riduwan, Dasar-dasar Statistika, hlm. 244

42

5) Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

6) Hitung rata-rata jumlah kuadrat residu dengan rumus:

7) Mencari nilai menggunakan rumus

8) Cari nilai menggunakan table F dengan rumus:

Taraf signifikansinya 1/ aregbdb

Kemudian, kaidah pengujian signifikansi : jika tabelhitung FF maka artinya

signifikan, jika tabelhitung FF maka artinya tidak signifikan.18

3. Analisis Lanjut

Analisis lanjut merupakan pengolahan lanjut dari hasil analisis uji hipotesis.

Analisis ini, peneliti membuat interpretasi dan hasil tes telah diproses antara variabel

x dan variabel y.

Setelah diperoleh persamaan regresi antara variabel x dan variabel y, maka

langkah selanjutnya adalah menghubungkan antara nilai frekuensi dengan nilai F

pada tabel, baik taraf signifikansi 5%. Apabila nilai yang dihasilkan dari Fhitung >

Ftabel maka hasil yang diperoleh adalah signifikansi yang berarti H a diterima. Namun

apabila nilai yang dihasilkan dari Fhitung < Ftabel maka hasil yang diperoleh adalah non

signifikansi yang berarti H 0 ditolak.

18

Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam

Penelitian, hlm. 194

43

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket. Data dari

penelitian tentang Pengaruh Pelaksanaan Moving Class Terhadap Peningkatan

Prestasi Belajar Siswa Di SMP Islam Hidayatullah yang diperoleh dari angket yang

di berikan kepada responden yang diambil dari kelas VIII sebanyak 90 siswa (lihat

dilampiran 1). Sebelum instrumen disebarkan kepada responden, terlebih dahulu

dilakukan uji coba instrumen. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah butir

soal pada angket tersebut sudah memenuhi kualitas instrumen yang baik atau belum.

Adapun alat yang digunakan dalam pengujian analisis uji coba instrumen meliputi uji

validitas dan uji reabilitas.

1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Sebelum instrumen disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan

uji coba instrumen. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal pada

angket tersebut sudah memenuhi kualitas instrumen yang baik atau belum. Adapun

alat yang digunakan dalam pengujian analisis uji coba instrumen meliputi uji

validitas dan uji reliabilitas.

a. Uji Validitas

Data uji validitas ini disebarkan kepada 15 siswa kelas VII Di SMP Islam

Hidayatullah. Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir

angket tersebut. Data Uji dari pelaksanaan moving class dapat dilihat pada

lampiran 2.

Butir angket yang tidak valid akan di drop (dibuang) dan tidak digunakan.

Sedangkan butir angket yang valid digunakan sebagai alat untuk memperolah

data. Dari 23 item soal ada 12 item soal valid dan 11 item soal tidak valid

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( hitungr ) dikonsultasikan

dengan harga kritik r product momen, dengan taraf signifikan 5 %. Bila harga

tabelhitung rr maka butir soal tersebut dikatakan valid. Sebaliknya bila harga

tabelhitung rr maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid.

44

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas butir soal pada lampiran 3

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.1

Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Pelaksanaan Moving Class

No Soal Validitas

Keterangan hitungr

tabelr

1 0,523 0,514 Valid

2 0,622 Valid

3 0,635 Valid

4 0,611 Valid

5 0,712 Valid

6 1,701 Valid

7 0,682 Valid

8 0,693 Valid

9 0,641 Valid

10 0,663 Valid

11 0,697 Valid

12 0,671 Valid

b. Uji Reliabilitas

Setelah uji validitas selesai dilakukan, selanjutnya adalah uji reliabilitas

pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat

konsistensi jawaban tetap atau konsisten untuk diujikan kapan saja instrumen

tersebut disajikan.

Harga 11r yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga tabelr product

moment dengan taraf signifikan 5 %. Soal dikatakan reliabilitas jika harga 11r >

tabelr .

Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat (dilampiran 4), koefisien

reliabilitas butir soal untuk pelaksanaan moving class dengan prestasi belajar

diperoleh r11 = 0,73568, sedang tabelr product moment yaitu (N-1)= 15-1=14

dengan taraf signifikan 5 % dan n= 14 diperoleh tabelr = 0,532. Karena 11r > tabelr

artinya koefisien reliabilitas butir soal uji coba memiliki kriteria pengujian yang

tinggi reliabel.

45

2. Data Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan data mengenai

pelaksanaan moving class terhadap prestasi belajar siswa.

a. Data pelaksanaan moving class (X)

Untuk mendapatkan data tersebut di SMP Islam Hidayatullah Semarang,

peneliti menggunakan angket yang telah disebarkan kepada siswa (responden)

yang berjumlah 90 siswa. Angket ini terdiri dari 12 item pertanyaan (lihat

dilampiran 5), masing-masing butir pernyataan terdiri dari 5 alternatif jawaban

yaitu: Sangat sering; Sering; Kadang-kadang; Kurang dan Tidak pernah, dengan

scoring 5; 4; 3; 2; dan 1.

Tabel 4.2

Data Hasil Pelaksanaan Moving Class

No

Res

Jawaban Nilai Jumlah

SS S KK K TP 5 4 3 2 1

1 9 2 0 0 0 45 8 0 0 0 53

2 2 3 5 1 0 10 12 15 2 0 39

3 5 6 0 1 0 25 24 0 2 0 51

4 4 5 2 1 0 20 20 6 2 0 48

5 5 5 1 1 0 25 20 3 2 0 50

6 3 3 3 0 3 15 12 9 0 3 39

7 5 3 4 0 0 25 12 12 0 0 49

8 1 6 4 1 0 5 24 12 2 0 43

9 1 5 4 1 1 5 20 12 2 1 40

10 0 10 2 0 0 0 40 6 0 0 46

11 4 5 2 1 0 20 20 6 2 0 48

12 6 4 2 0 0 30 16 6 0 0 52

13 5 6 0 0 0 25 24 0 0 0 49

14 2 7 3 0 0 10 28 9 0 0 47

15 5 5 1 0 1 25 20 3 0 1 49

16 3 5 3 1 0 15 20 9 2 0 46

17 1 8 3 0 0 5 32 9 0 0 46

18 4 7 1 0 0 20 28 3 0 0 51

19 3 7 2 0 0 15 28 6 0 0 49

20 1 7 3 1 0 5 28 9 2 0 44

46

21 6 6 0 0 0 30 24 0 0 0 54

22 1 9 2 0 0 5 36 6 0 0 47

23 1 2 5 2 2 5 8 15 4 2 34

24 3 6 2 1 0 15 24 6 2 0 47

25 3 3 5 0 1 15 12 15 0 1 43

26 0 9 3 0 0 0 36 9 0 0 45

27 2 6 3 1 0 10 24 9 2 0 45

28 1 6 5 0 0 5 24 15 0 0 44

29 4 4 4 0 0 20 16 12 0 0 48

30 4 7 1 0 0 20 28 3 0 0 51

31 0 7 4 0 1 0 28 12 0 1 41

32 1 7 3 1 0 5 28 9 2 0 44

33 3 6 1 2 0 15 24 3 4 0 46

34 1 7 4 0 0 5 28 12 0 0 45

35 2 9 1 0 0 10 36 3 0 0 49

36 0 12 0 0 0 0 48 0 0 0 48

37 7 3 2 0 0 35 12 6 0 0 53

38 5 7 0 0 0 25 28 0 0 0 53

39 1 3 8 0 0 5 12 24 0 0 41

40 2 7 3 0 0 10 28 9 0 0 47

41 4 5 3 0 0 20 20 9 0 0 49

42 1 5 6 0 0 5 20 18 0 0 43

43 1 3 4 4 0 5 12 12 8 0 37

44 0 5 5 2 0 0 20 15 4 0 39

45 1 4 6 0 1 5 16 18 0 1 40

46 3 3 5 0 1 15 12 15 0 1 43

47 2 5 4 1 0 10 20 12 2 0 44

48 1 6 4 1 0 5 24 12 2 0 43

49 1 7 3 1 0 5 28 9 2 0 44

50 1 3 4 2 2 5 12 12 4 2 35

51 4 5 2 0 1 20 20 6 0 1 47

52 8 3 1 0 0 40 12 3 0 0 55

53 3 5 4 0 0 15 20 12 0 0 47

54 4 2 4 2 0 20 8 12 4 0 44

55 2 1 3 5 1 10 4 9 10 1 34

56 1 6 4 0 0 5 24 12 0 0 41

47

57 5 5 2 0 0 25 20 6 0 0 51

58 9 1 1 1 0 45 4 3 2 0 54

59 6 4 1 0 1 30 16 3 0 1 50

60 7 1 4 0 0 35 4 12 0 0 51

61 7 0 3 0 2 35 0 9 0 2 46

62 3 5 4 0 0 15 20 12 0 0 47

63 1 4 6 1 0 5 16 18 2 0 41

64 5 4 2 0 1 25 16 6 0 1 48

65 3 6 3 0 0 15 24 9 0 0 48

66 0 6 5 0 1 0 24 15 0 1 40

67 5 3 2 2 0 25 12 6 4 0 47

68 6 5 1 0 0 30 20 3 0 0 53

69 4 4 2 1 1 20 16 6 2 1 45

70 0 6 3 3 0 0 24 9 6 0 39

71 3 5 2 2 0 15 20 6 4 0 45

72 3 4 5 0 0 15 16 15 0 0 46

73 1 8 2 1 0 5 32 6 2 0 45

74 2 4 5 1 0 10 16 15 2 0 43

75 4 6 2 0 0 20 24 6 0 0 50

76 4 5 1 2 0 20 20 3 4 0 47

77 1 5 5 1 0 5 20 15 2 0 42

78 4 5 3 0 0 20 20 9 0 0 49

79 4 5 2 0 1 20 20 6 0 1 47

80 3 4 4 1 0 15 16 12 2 0 45

81 0 5 7 0 0 0 20 21 0 0 41

82 0 5 5 1 1 0 20 15 2 1 38

83 4 6 2 0 0 20 24 6 0 0 50

84 0 8 4 0 0 0 32 12 0 0 44

85 1 7 3 1 0 5 28 9 2 0 44

86 3 5 3 0 1 15 20 9 0 1 45

87 5 4 3 0 0 25 16 9 0 0 50

88 0 1 10 1 0 0 4 30 2 0 36

89 0 4 7 1 0 0 16 21 2 0 39

90 2 4 4 2 0 10 16 12 4 0 42

48

1) Mencari nilai interval

Untuk mencari kualifikasi dan interval dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

a) Mencari range

R = H- L

= 55- 34

= 21

b) Mencari kelas interval

K = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 .1,954

= 7,449 dibulatkan 8

c) Mencari panjang interval

K

RP

8

21P

= 2,625 dibulatkan 3

2) Mencari rata-rata pengaruh pelaksanaan moving class

Dari hasil tersebut dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi

sebagai berikut:

Tabel 4.3

Mencari Rata-rata (Mean)

Nilai f x fx )( xxi 2)( xxi 2)( xxf i Mean

34-36 4 35 140 -10,5 110,25 441

5,45

90

4095

f

fxx

37-39 7 38 266 -7,5 56,25 393,75

40-42 10 41 410 -4,5 20,25 202,5

43-45 22 44 968 -1,5 2,25 49,5

46-48 22 47 1034 1,5 2,25 49,5

49-51 17 50 850 4,5 20,25 344,25

52-54 7 53 371 7,5 56,25 393,75

55-57 1 56 56 10,5 110,25 110,25

Jumlah 90 364 4095 378 1984,5

49

3) Kualitas Variabel

Dari kedua frekuensi tersebut diketahui mean dari variabel pelaksanaan

moving class sebesar 45,5, untuk mengetahui kualitas varibel tersebut maka

dikonsultasikan dalam tabel kualitas, namun sebelumnya dicari standar

deviasinya dengan rumus:

f

xxfSD

2

1= 696,4

90

5,1984

Mengubah skor mentah kedalam skala standar (tiga)3 sebagai :

M + 1 SD = 45,5 + 1.4,696= 50,196 50 ke atas

M – 1 SD = 45,5 – 1.4,696= 40,804 40-49

39 kebawah

Jadi tabel kualitasnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Kalitas Pelaksanaan Moving Class

Mean Interval Kriteria Kesimpulan

45,5

50 keatas Baik

Cukup

40-49 Cukup

39 kebawah Kurang

Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa pelaksanaan moving class

memiliki kategori cukup, karena berada pada interval 40-49. Hal ini dapat

dilihat dari besarnya mean variabel tersebut 45,5.

Setelah data distribusi frekuensi, kemudian di ubah ke bentuk nilai

distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi

Interval Frekuensi Fr (persen)

34-36 4 4,44

37-39 7 7,78

50

40-42 10 11,11

43-45 22 24,44

46-48 22 24,44

49-51 17 18,89

52-54 7 7,78

55-57 1 1,11

90 100

Agar lebih mudah dan lebih jelas dipahami, maka dibawah ini

digambarkan grafik mengenai pelaksanaan moving class sekolah di SMP

Islam Hidayatullah Semarang.

Histogram tentang pelaksanaan moving class di SMP Islam Hidayatullah

Semarang

Diagram di atas menunjukkan bahwa skor jawaban responden untuk

variabel pelaksanaan moving class dengan jumlah responden 90, terpusat pada

interval 43-45 dan 46-48 yaitu dengan frekuensi sama, 22 responden. Ini

menunjukkan bahwa model pembelajaran moving class cukup baik, karna

diperoleh besarnya mean 45,5 dan berada pada interval antara 40-49.

b. Data mengenai prestasi belajar siswa (Y)

Untuk mendapatkan data mengenai prestasi belajar, peneliti

menggunakan nilai ujian tengah semester kelas VIII siswa SMP Islam

51

Hidayatullah Semarang dengan responden 90 siswa, yang terdiri dari empat kelas

yaitu kelas muslim, kelas adu dawud, kelas hafsah dan kelas asma. (lihat

dilampiran 6)

B. Pengujian Hipotesis

Setelah diadakan analisis pendahuluan seperti di atas perlu adanya uji

hipotesis yang membuktikan diterima atau ditolak hipotesis yang diajukan peneliti.

Tabel 4.6

Koefisien Korelasi Variabel Pelaksanaan Moving Class (X) Terhadap

Prestasi Belajar Siswa (Y)

Perhitungan antara X dan Y

No

Responden X Y X² Y² XY

1 53 68,83 2809 4737,57 3647,99

2 39 60,58 1521 3669,94 2362,62

3 51 64,08 2601 4106,25 3268,08

4 48 66,58 2304 4432,9 3195,84

5 50 65,58 2500 4300,74 3279

6 39 60,08 1521 3609,61 2343,12

7 49 64,58 2401 4170,58 3164,42

8 43 63,25 1849 4000,56 2719,75

9 40 62,58 1600 3916,26 2503,2

10 46 65,83 2116 4333,59 3028,18

11 48 64,08 2304 4106,25 3075,84

12 52 60,67 2704 3680,85 3154,84

13 49 61,17 2401 3741,77 2997,33

14 47 59,42 2209 3530,74 2792,74

15 49 60,83 2401 3700,29 2980,67

16 46 65,5 2116 4290,25 3013

17 46 72,25 2116 5220,06 3323,5

18 51 64,58 2601 4170,58 3293,58

19 49 70,17 2401 4923,83 3438,33

20 44 60,5 1936 3660,25 2662

21 54 63,83 2916 4074,27 3446,82

22 47 62,67 2209 3927,53 2945,49

52

23 34 52,83 1156 2791,01 1796,22

24 47 67,83 2209 4600,91 3188,01

25 43 66,08 1849 4366,57 2841,44

26 45 62,92 2025 3958,93 2831,4

27 45 60,17 2025 3620,43 2707,65

28 44 57,25 1936 3277,56 2519

29 48 62,17 2304 3865,11 2984,16

30 51 67,42 2601 4545,46 3438,42

31 41 62,5 1681 3906,25 2562,5

32 44 65,17 1936 4247,13 2867,48

33 46 71,42 2116 5100,82 3285,32

34 45 62,5 2025 3906,25 2812,5

35 49 67,25 2401 4522,56 3295,25

36 48 66,33 2304 4399,67 3183,84

37 53 71,33 2809 5087,97 3780,49

38 53 63,33 2809 4010,69 3356,49

39 41 64,58 1681 4170,58 2647,78

40 47 60,58 2209 3669,94 2847,26

41 49 68,25 2401 4658,06 3344,25

42 43 66,92 1849 4478,29 2877,56

43 37 68,33 1369 4668,99 2528,21

44 39 61,83 1521 3822,95 2411,37

45 40 64,17 1600 4117,79 2566,8

46 43 71,17 1849 5065,17 3060,31

47 44 58,42 1936 3412,9 2570,48

48 43 62,08 1849 3853,93 2669,44

49 44 65,25 1936 4257,56 2871

50 35 60,92 1225 3711,25 2132,2

51 47 57,83 2209 3344,31 2718,01

52 55 62,77 3025 3940,07 3452,35

53 47 57,38 2209 3292,46 2696,86

54 44 57,08 1936 3258,13 2511,52

55 34 50,38 1156 2538,14 1712,92

56 41 67,69 1681 4581,94 2775,29

57 51 58,38 2601 3408,22 2977,38

58 54 68 2916 4624 3672

53

59 50 63,61 2500 4046,23 3180,5

60 51 60,69 2601 3683,28 3095,19

61 46 69,69 2116 4856,7 3205,74

62 47 66,77 2209 4458,23 3138,19

63 41 65,08 1681 4235,41 2668,28

64 48 62,85 2304 3950,12 3016,8

65 48 60,38 2304 3645,74 2898,24

66 40 58,92 1600 3471,57 2356,8

67 47 69,69 2209 4856,7 3275,43

68 53 57,54 2809 3310,85 3049,62

69 45 59,15 2025 3498,72 2661,75

70 39 57,71 1521 3330,44 2250,69

71 45 61,15 2025 3739,32 2751,75

72 46 64,5 2116 4160,25 2967

73 45 67,71 2025 4584,64 3046,95

74 43 66,42 1849 4411,62 2856,06

75 50 71,83 2500 5159,55 3591,5

76 47 65 2209 4225 3055

77 42 60,71 1764 3685,7 2549,82

78 49 65,5 2401 4290,25 3209,5

79 47 60,75 2209 3690,56 2855,25

80 45 60,08 2025 3609,61 2703,6

81 41 67,08 1681 4499,73 2750,28

82 38 68,92 1444 4749,97 2618,96

83 50 65,67 2500 4312,55 3283,5

84 44 70,58 1936 4981,54 3105,52

85 44 59,08 1936 3490,45 2599,52

86 45 63,08 2025 3979,09 2838,6

87 50 75,92 2500 5763,85 3796

88 36 55,75 1296 3108,06 2007

89 39 69,67 1521 4853,91 2717,13

90 42 58,25 1764 3393,06 2446,5

Jumlah 4097 5735,88 188485 367419 261676

54

Analisis diatas digunakan untuk membuktikan (Ha) diterima atau (Ho)

ditolaknya hipotesis yang diajukan oleh peneliti. Adapun hipotesis yang diajukan

oleh peneliti adalah “ada pengaruh positif antara pelaksanaan moving class terhadap

peningkatan prestasi belajar siswa”.

Untuk membuktikan hipotesis tersebut digunakan rumus regresi satu

prediktor dengan skor deviasi yang diperoleh dari data tersebut diatas. Adapun

langkah pokok dalam regresi satu prediktor dengan skor deviasi ini adalah:

1. Mencari hubungan antara prediktor (X) dengan kriterium(Y).

Korelasi antara prediktor X dengan kriterium Y dapat dicari melalui teknik

korelasi product moment pearson, dengan rumus:

Untuk menyelesaikan perhitungan dengan rumus tersebut maka di perlukan

langkah-langkah sebagai berikut:

a.

566,166

b.

N

xXx

2

22

c.

2. Mencari koefisien korelasi antara prediktor X dengan kriterium Y menggunakan

korelasi product moment dengan rumus:

55

3. Menguji korelasi itu signifikan atau tidak

Setelah dilakukan pengujian korelasi dengan korelasi Product moment,

kemudian hasilnya dikonsultasikan dengan pada taraf signifikan 5% dengan

asumsi sebagai berikut:

a. Jika > (5% dan 1%) berarti signifikan maka hipotesis diterima.

b. Jika < (5% dan 1% ) berarti tidak signifikan maka hipotesis ditolak.

Dari hasil uji korelasi product momen di ketahui bahwa berarti

signifikan artinya hipotesis di terima, karena pada taraf

signifikan 5% dan dan tabelr (0,270) pada taraf signifikan 1%. Maka signifikan dan

dapat ditarik kesimpulan bahwa ada korelasi antara pelaksanaan moving class

terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.

4. Uji koefisien korelasi determinasi

%1002 xyrKP

= (0, 2949)2 . 100 %

= 0,0869 . 100 %

= 8,69 %

Koefisien korelasi determinasi adalah 8,69%, hal ini menunjukkan bahwa

sumbangan pelaksanaan moving class terhadap prestasi belajar siswa sebesar 8,69 %,

sedangkan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain.

56

5. Mencari persamaan regresi

Untuk mencari persamaan regresi menggunakan rumus: dengan

langkah-lagkah sebagai berikut:

286,0b

Setelah diketahui maka kemudian dilanjutkan dengan masuk pada

rumus persamaan regresi:

X

6. Analisis varian garis regresi

Analisis ini digunakan untuk mencari hubungan antara kriterium dengan

prediktor dengan menggunakan rumus regresi satu prediktor skor deviasi.

X

Selanjutnya dimasukan kedalam rumus s

abg

hitungRJK

RJKF

Re

/(Re yang dihasilkan

dari rumus-rumus sebagai berikut:

a. n

YJK ag

2

Re

)(

57

90

)88,5735( 2

Re agJK

90

374,32900319Re agJK

1,365559Re agJK

b.

n

YXXYbJK abg

))((./Re

90

)88,5735)(4097(261676286,0/Re abgJK

90

36,23499900261676286,0/Re abgJK

261110261676286,0/Re abgJK

566286,0/Re abgJK

876,161/Re abgJK

c. agabRrgs JKJKYJK Re/

2

Re

1,365559876,161367419Re sJK

1698resJK

d. agag JKRJK ReRe

1,365559Re agRJK

e. abgabg JKRJK /Re/Re

8,161/Re abgRJK 76

f. 2

ReRe

n

JKRJK s

s

290

024,1698Re

sRJK

88

024,1698Re sRJK

58

3,19Re sRJK

g.

s

abg

hitungRJK

RJKF

Re

/Re

3,19

876,161hitungF

387,8hitungF

h. 2()),1 / ndbdbaFF resaregbtabel

)88.1(05,01tabelF

)88.1(95,0FFtabel

Cara mencari tabelF : angka 1 untuk pembilang

Angka 88 untuk penyebut

3,96

Kemudian dimasukan pada kaidah pengujian signifikansi, yaitu Jika

maka artinya signifikan dan Jika maka artinya

tidak signifikan, dengan taraf 5%. Ternyata 387,8hitungF 3,96. Maka

artinya signifikan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Uji hipotesis di atas menunjukan adanya pengaruh positif antara pelaksanaan

moving class terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Islam

Hidayatullah Semarang tahun ajaran 2011/2012. Semakin baik pelaksanaan moving

class, maka akan semakin baik pula peningkatan prestasi belajar siswanya.

Setelah data terkumpul, kemudian data diolah dan dianalisis dengan

menggunakan analisis regresi satu prediktor. Tapi sebelum diolah menggunakan

analisis regresi data dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi pelaksanaan

moving class.

Dari tabel distribusi frekuensi pelaksanaan moving class, dapat diketahui bahwa

mean dari variable tersebut adalah sebesar 45,5. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan

59

moving class dalam kategori “cukup” terletak pada interval 40-49. Sedangkan untuk

prestasi belajar siswa diambil nilai ujian tengah semester siswa kelas VIII tahun

ajaran 2011/2012.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti terdapat pengaruh yang signifikan

antara pelaksanaan moving class (X) dengan prestasi belajar siswa (Y) di SMP Islam

Hidayatullah Semarang. Hal ini di tunjukkan dengan koefisien korelasi

pada taraf signifikan 5% dan

pada taraf signifikan 1% maka hasilnya signifikan.

Kemudian dilakukan perhitungan dengan analisis regresi yang menghasilkan nilai

Fhitung dari kedua variabel adalah 96,3387,8 tabelhitung FF . Hal ini menunjukkan

adanya hasil yang signifikan. Artinya bahwa variabel pelaksanaan moving class

berpengaruh signifikan terhadap variabel prestasi belajar siswa. Hasil penelitian

diatas menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan oleh peneliti terbukti

kebenarannya.

60

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan judul pengaruh

pelaksanaan moving class terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di

SMP Islam Hidayatullah Semarang tahun ajaran 2011/2012, dapat ditarik kesimpulan

bahwa:

Pelaksanaan moving class yang baik dapat meningkatkan prestasi belajar

siswanya, selain itu dengan adanya pembelajaran moving class siswa lebih aktif dan

kritis, suasana kelas lebih menyenangkan, siswa memahami pelajaran tidak hanya

secara teori saja tetapi juga dengan praktek. Pelaksanaan moving class di SMP Islam

Hidayatullah Semarang, berada dalam kategori cukup. Hal ini dapat diketahui

dengan melihat nilai mean dari variabel tersebut yaitu sebesar 45,5 terletak pada

interval 40-49. Sedangkan untuk prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai ujian

tengah semester siswa.

Ada pengaruh positif antara pelaksanaan moving class terhadap prestasi

belajar siswa di SMP Islam Hidayatullah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung

dari kedua variabel tersebut adalah 8, 387. Berdasarkan hasil hitungan diperoleh

bahwa F hitung > F tabel atau 8,387 > 3,96 pada taraf 5%. Karena Fhitung > Ftabel,

maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tersebut signifikan. Berdasarkan

perhitungan ini, maka (Ho) yang menyatakan bahwa “tidak ada pengaruh

pelaksanaan moving class terhadap prestasi belajar siswa di SMP Islam Hidayatullah

Semarang” ditolak. Dan (Ha) yang menyatakan bahwa “ada pengaruh pelaksanaan

moving class terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Islam

Hidayatullah Semarang tahun ajaran 2011/2012” diterima.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitan, ada beberapa saran yang ingin peneliti

sampaikan untuk perbaikan pelaksanaan moving class dikemudian hari:

61

1. Bagi Kepala Sekolah

a. Hendakknya selalu melengkapi sarana prasarana pendidikan sekolah dan

merawat sarana prasarana yang sudah ada.

b. Hendaknya selalu memperhatikan kemajuan dan prestasi siswanya.

2. Bagi Guru

a. Pembelajaran moving class di SMP Islam Hidayatullah sudah cukup baik,

maka hendaknya guru lebih meningkatkan strategi pembelajaran dengan

berbagai inovasi pembelajaran, sehingga siswa bisa melaksanakan

pembelajaran lebih secara efektif dan efisien.

b. Dalam kegiatan pembelajaran moving class di SMP Islam Hidayatullah siswa

sudah bisa terkontrol dengan baik, oleh karena itu guru harus tetap

mempertahankannya, agar siswa selalu ikut berperan aktif dalam

pembelajaran.

c. Dengan adanya sistem pembelajaran moving class guru diharapkan lebih

memotivasi siswa agar lebih bersemangat dan aktif lagi dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Fadhlu, bi Fadhli, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Al-

Hikmah, 2007.

Ahmadi, Abu, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2004.

Ali Muhidin, Sambas dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan

Jalur Dalam Penelitian, Bandung: CV. Pustaka Setia: 2009.

Animhadi, Mengapa Harus Menggunakan Moving Class, http :// animhadi.

Wordpress.com/2008/11/16/mengapa-harus-menggunakan-sistem-

moving-class/, download pada tanggal 3 Juni 2010.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

2010.

__________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2006, edisi revisi VI.

Aziz, Shahih Abdul, dan Abdul Aziz Abdul Madjid, At-Tarbiyah wa Turuqu At-

Tadris, Makkah: Dar Al-Ma’ruf: 1996.

Badan Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang standar proses untuk

satuan dasar dan menengah

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media Group, 2010.

_________, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Group,2009.

Bahri Djamarah,Syaiful, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 2005.

Bandono, SMA Negeri 7 Yogyakarta Mencoba Terapkan Moving Class,

http//seveners.com/berita/sma-negeri-7-yogyakarta-mencoba-terapkan-

moving-class, download tanggal 10 Juli 2010.

Echols, John M., Kamus Inggris-Bahasa Indonesia, Gramedia Pustaka Utama;

Jakarta, 2005.

Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Materi Statistik 1, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005.

Hidayat, Ara, dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, Bandung: Pustaka

Educa, 2009.

Kartiwa,MovingClass,http://blogkerenuntukorangkreatif.blogspot.com/2009/12/m

oving-class.html, download tanggal 2 agustus 2010.

Kementerian Pendidikan Nasional Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan

Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas 2010.

Kunandar, Guru Profesional, Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2007.

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,

2009.

Nugroho, Robertus Baluk, Strategi Belajar Dengan Moving Class,

http://www.wikimu.com/news/displeynews.aspx?id=14443, download

tanggal 8 Agustus 2011.

Partanto, Pius A, dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya;

ARKOLA, 2001

Purwanto, Moving Class, Http://Purwanto65.wordpress.com/2008/07/21/moving-

class/, download tanggal 5 juli 2010.

Raras, “Moving Class”, http://rarasraras.wordpress.com/2009/03/, download

tanggal 10 Juli 2010.

Riduwan, Dasar-dasar Statistika, Bandung: Alfabeta, 2010

_______, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,

Bandung: Alfabeta, 2008.

Sagala, Syaiful, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,

Bandung: Alfabeta, 2009.

Seifert, Kelvin, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, Jogjakarta:

IRCiSoD, 2009, Cet. 4.

Sirajuddin, “SMA Negeri 1 Talang Kelapa Mencoba Terapkan Moving Class”,

Http://Diknasba.Info/Banyuasin/Index.Php?Option=Com_Content&Task=

Section&Id=5&Itemid=37, download tanggal 5 Juli 2010.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka

Cipta, 2010.

Sofa, Pakde,”Memahami Kegiatan Remedial dan Pengayaan Untuk Perbaikan

Pembelajaran”, Http://Massofa.Wordpress.Com/2008/01/20/Memahami-

Kegiatan-Remedial-Dan-Pengayaan-Untuk-Perbaikan-Pembelajaran/hal.1,

download tanggal 5 Juli 2010.

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Sinar Baru,

1989, Cet. 2.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010.

Suparman S, Gaya Mengajar yang Menyenangkan Siswa, Yogyakarta: Pinus

Book Publisher, 2010.

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2010.

Sutarto,Edi, Moving Class dan Motivasi Belajar Mempengaruhi Prestasi Belajar,

www. Al. Izhar.jkt.sch.id/public/media/warta/386_moving%20class, 16

Pebruari 2011

Sutrisno Hadi, Statistik Jilid 2, Yogyakarta: Andi, 2000.

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan,

dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP), Jakarta: Kencana, 2010, Cet. 2.

Umiarso & Imam Gojali, Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan,

Jogjakarta: IRCiSoD, 2010.

Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005, edisi kedua.

Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan

Konseptual Operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

http://kompasiana.com/2009/03/12/moving-class-2/, download tanggal 2 Agustus

2010.

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ................................................................ 33

Tabel 3.2 Pelaksanaan Moving Class ..................................................... 33

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Pelaksanaan Moving Class .......................... 35

Tabel 4.1 Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Pelaksanaan

Moving Class ........................................................................ 44

Tabel 4.2 Data Hasil Pelaksanaan Moving Class.................................... 45

Tabel 4.3 Mencari Rata-rata (Mean) ...................................................... 48

Tabel 4.4 Kualitas Pelaksanaan Moving Class ....................................... 49

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi .............................................................. 49

Tabel 4.6 Koefisien Korelasi Variabel Pelaksanaan Moving Class

(X) Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Y) ............................... 51

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Responden

Lampiran 2 Data Uji Dari Pelaksanaan Moving Class

Lampiran 3 Perhitungan Uji Validitas

Lampiran 4 Perhitungan Uji Reliabilitas

Lampiran 5 Hasil Data Penelitian Dari Penyebaran Angket Data Dari Variabel

Pelaksanaan Moving Class

Lampiran 6 Data Hasil Prestasi Siswa SMP Islam Hidayatullah Semarang

Lampiran 1

Daftar Nama Responden

No NAMA SISWA

1 Adhi Pranoto

2 Ahmad Dzaky Fajarian

3 Akhmad Hamzah

4 Arfi Prayoga

5 Darma Lahadcni

6 Dingga Aldhy Mahendra

7 Fariz Rahman Burhani

8 Fattah Rahman Jatmiko

9 Fidanza Rizki Aziiz Al-Bakri

10 Ghazy Dany Arkan

11 Harnanditya Ahmad Izzadi

12 Jalu Seno Deswaji

13 Mifta Latassita

14 Muhammad Muchdhor

15 Muhamad Ridho Kurniawan

16 Muhammad Alif Mudzakir

17 Muhammad Ghani Pradipta

18 Muhammad Rahardi

19 Muhammad Sulthon Hernanda

20 Naufal Arda Irfandi

21 Risang Soko Jayeng Darutomo

22 Shello Noviyanto

23 Thoif Kufa Al-Musthofa

24 Wahyu Ridho Pangestu

25 Zaidane Alizzah Noufal

26 Alfiyan Firdaus Azis

27 Aditya Kusuma Dhysa Putra

28 Ajiyudo Alkautsar

29 Alif Kurniawan

30 Berry Bahriansyah

31 Dhimas Anggara Khalifada Wibawa

32 Farih Amanil Wafa

33 Fathoni Kurnia Ramadhani

34 Ferdyansyah Arief Wicaksono

35 Gabriel Nugraha Andika

36 Habib Faisal Yahya

37 Hisyam Kazim

38 Kinayungan Alfatan Lodan Hartanto

39 Mufti Muhamad

40 Muhammad Adha Fajri Jonison

41 Muhammad Faiq Jauhar

42 Muhammad Imam Fatkhurrohman

43 Muhammad Luthfi Ramadhan

44 Nabih Rustanura

45 Naufal Maulana Tsaqif

46 Prima Husyada Pedayasa

47 Rizal Febri Hendrawan

48 Syafrizal Taufiqurrahman

49 Tri Cahya Anggara Putra

50 Yusuf Farkhan

51 Zena Rinaldy Putra

52 Agninditya Awang Virlita

53 Apriles Tri Yayan Wahyu Ningrum

54 Ayu Indah Pratiwi

55 Fadilla Athayarani Puspita

56 Ghina Hasna Nisa

57 Hikmatuz Ziada Elmarnisy

58 Indah Dwi Mawarni

59 Istiqomah Fiddini’Aliya

60 Jihan Hanifah

61 Khansa Hanun Augie Ath Thaariq

62 Mas Tasya Hindun

63 Meuthia Rahmawati

64 Mutiara Riswari

65 Nabilla Haning Risdyani

66 Pangestika Widiya Rahmawati

67 Sekar Mayang Meidiana Yasmin

68 Septy Rizky Nur Pratiwi

69 Shabrina Puspita Dewi

70 Sumayya

71 Zahira Afra Reisa

72 Aninditha Langit Nugroho

73 Ardennita Marsha

74 Delia Alvina

75 Fathia Fidiniari

76 Hervira Aghnia Zahra Ramadhana

77 Intan Permata Hati

78 Jenny Safira Windyanasari

79 Kafa Azki Khairani

80 Lucy Arsita Mayangsari

81 Melati Fatimatul Husna

82 Muna Khoirunnisa

83 Nabila Ayu Saraswati

84 Nanda Choirunnisa

85 Septiana Shinta Handayani

86 Shabrinan Hapsari

87 Silmi Fathunnisa

88 Syfa Safitri Aulia

89 Yunaera Chaerunnisa

90 Zahra Rima Putri

Lampiran 2

Data Uji Dari Pelaksanaan Moving Class

No Nama Item soal

Total

skor

(X)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 R-1 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 5 5 4 3 3 3 5 3 5 5 5 5 5 97

2 R-2 5 3 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 92

3 R-3 5 3 4 3 3 4 4 5 4 3 5 2 3 4 2 5 5 5 3 5 5 5 2 89

4 R-4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 88

5 R-5 4 3 5 4 2 5 3 5 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 3 5 4 5 3 86

6 R-6 1 2 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 5 3 5 4 83

7 R-7 4 3 3 4 3 4 2 5 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 5 3 3 5 3 81

8 R-8 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 80

9 R-9 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 79

10 R-10 3 3 4 4 2 3 2 5 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 77

11 R-11 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 76

12 R-12 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 1 3 3 4 3 75

13 R-13 1 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 2 2 3 4 4 2 4 3 4 3 74

14 R-14 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 2 3 2 3 4 2 3 3 3 4 4 74

15 R-15 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 2 4 3 2 2 3 4 4 68

Jumlah 50 46 53 61 45 56 51 67 54 58 57 48 49 50 38 48 62 55 46 55 52 65 53 1219

Lampiran 3

Perhitungan Uji Validitas

𝒓𝒙𝒚 = 𝒏 𝑿𝒀 − 𝑿 ( 𝒀)

𝒏. 𝑿𝟐− ( 𝑿)𝟐 𝒏. 𝒀𝟐− ( 𝒀)𝟐

Berikut ini adalah penghitungan validitas butir soal no.1, dan untuk butir soal yang lain

dihitung dengan cara yang sama. Jika xyr > tabelr maka butir soal valid.

Pengujian Validitas Item Pelaksanaan Moving Class

Perhitungan Uji Validitas

𝒓𝒙𝒚 =𝒏 𝑿𝒀 − 𝑿 𝒀

𝒏. �〰𝟐 − 𝑿 𝟐 𝒏. 𝒀𝟐 − 𝒀 𝟐

Berikut ini merupakan perhitungan validitas butir soal no 1, dan untuk butir soal

yang selanjutnya di hitung dengan cara yang sama. Jika 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟�䀊�𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka butir soal

valid.

BUTIR SOAL NOMOR 1

X X2 Y Y

2 XY

3 9 80 6400 240

5 25 92 8464 460

4 16 81 6561 324

3 9 79 6241 237

3 9 77 5929 231

1 1 83 6889 83

4 16 86 7396 344

1 1 74 5476 74

5 25 89 7921 445

4 16 74 5476 296

4 16 88 7744 352

4 16 97 9409 388

3 9 76 5776 228

3 9 68 4624 204

3 9 75 5625 225

50 186 1219 99931 4131

Dari data yang ada, kemudian di masukkan ke dalam rumus:

𝑟𝑥𝑦 = 15(4131) − 50 1219

15 × 186 − 50 2 15 × 99931 − 1219 2

𝑟𝑥𝑦 = 61965 − 60950

2790 − 2500 {1498965 − 1485961}

𝑟𝑥𝑦 = 1015

290 {13004}

𝑟𝑥𝑦 = 1015

3771160

𝑟𝑥𝑦 = 1015

1941,95

𝑟𝑥𝑦 = 0,523

Pada tabel di atas harga kritik dari Products momen dengan á 5% dan N= 15, di

peroleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒 𝑙= 0,514, karena 𝑟𝑥𝑦>𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒 𝑙 , maka soal no 1 valid.

Lampiran 4

Perhitungan Uji Reliabilitas

𝑟11 = 𝑘

𝑘−1 1 −

𝑆𝑖

𝑆𝑡

No Nama Item soal

Total

skor

(X)

Kuadrat

total

skor (X)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 R-1 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 80 6400

2 R-2 5 3 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 92 8464

3 R-3 4 3 3 4 3 4 2 5 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 5 3 3 5 3 81 6561

4 R-4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 79 6241

5 R-5 3 3 4 4 2 3 2 5 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 77 5929

6 R-6 1 2 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 5 3 5 4 83 6889

7 R-7 4 3 5 4 2 5 3 5 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 3 5 4 5 3 86 7396

8 R-8 1 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 2 2 3 4 4 2 4 3 4 3 74 5476

9 R-9 5 3 4 3 3 4 4 5 4 3 5 2 3 4 2 5 5 5 3 5 5 5 2 89 7921

10 R-10 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 2 3 2 3 4 2 3 3 3 4 4 74 5476

11 R-11 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 88 7744

12 R-12 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 5 5 4 3 3 3 5 3 5 5 5 5 5 97 9409

13 R-13 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 76 5776

14 R-14 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 2 4 3 2 2 3 4 4 68 4624

15 R-15 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 1 3 3 4 3 75 5625

Jumlah 50 46 53 61 45 56 51 67 54 58 57 48 49 50 38 48 62 55 46 55 52 65 53 1219 99931

Jumlah kuadrat skor item

No Nama Item soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 R-1 9 9 9 16 9 9 16 16 9 16 16 9 9 16 9 4 16 16 9 16 16 16 16

2 R-2 25 9 16 25 25 25 16 25 25 16 25 16 16 9 9 9 25 9 9 9 9 25 9

3 R-3 16 9 9 16 9 16 4 25 9 16 16 9 9 9 4 16 16 16 25 9 9 25 9

4 R-4 9 9 16 16 9 9 16 16 9 16 9 4 9 16 16 9 16 16 9 9 9 16 16

5 R-5 9 9 16 16 4 9 4 25 16 16 9 9 9 16 9 9 16 16 9 9 9 16 9

6 R-6 1 4 9 16 9 16 16 25 16 16 16 16 16 9 9 9 16 9 16 25 9 25 16

7 R-7 16 9 25 16 4 25 9 25 16 16 9 4 16 16 4 16 16 16 9 25 16 25 9

8 R-8 1 9 9 16 9 16 9 16 4 16 16 16 16 4 4 9 16 16 4 16 9 16 9

9 R-9 25 9 16 9 9 16 16 25 16 9 25 4 9 16 4 25 25 25 9 25 25 25 4

10 R-10 16 9 16 16 9 16 16 16 9 9 16 4 4 9 4 9 16 4 9 9 9 16 16

11 R-11 16 16 16 16 16 9 16 16 16 16 16 16 16 16 1 16 16 16 16 16 16 16 16

12 R-12 16 16 16 25 9 16 16 25 16 16 25 25 16 9 9 9 25 9 25 25 25 25 25

13 R-13 9 9 9 16 9 16 9 16 16 16 9 16 9 9 9 9 9 16 4 9 9 9 16

14 R-14 9 9 9 16 4 9 9 16 9 16 9 9 4 4 4 4 16 9 4 4 9 16 16

15 R-15 9 9 9 16 9 9 9 16 16 16 9 9 9 16 9 9 16 16 1 9 9 16 9

Jumlah 186 144 200 251 143 216 181 303 202 226 225 166 167 174 104 162 260 209 158 215 188 287 195

Langkah 1: Menghitung variansi skor tiap-tiap item dengan rumus:

𝑆𝑖1=

𝑋𝑖2 −

𝑋𝑖 2

𝑁𝑁

𝑆𝑖1=

186 − 50 2

1515

𝑆𝑖1=

186 − 166,67

15

𝑆𝑖1=

19,33

15

𝑆𝑖1= 1,289

Perhitungan yang dilakukan seperti pada langkah di atas, agar dapat

memperoleh 𝑆𝑖1, 𝑆𝑖2

, 𝑆𝑖3 dan seterusnya sampai item terakhir.

Langkah 2: Menghitung varians total dengan rumus

𝑆𝑖 = 𝑆1 + 𝑆2 + 𝑆3 … … … 𝑆𝑛

𝑆𝑖 =

1,289+0,195+0,848+0,195+0,533+0,462+0,506+4,915+0,506+0,115+0,

56+0,826+0,462+0,488+0,515+0,56+0,248+0,488+1,128+0,888+0,515

+0,355+0,515

𝑆𝑖 = 17,112

Langkah 3: menghitung varians total dengan rumus

𝑠𝑡 = 𝑋𝑡

2 − 𝑋𝑡

2 2

𝑁𝑁

𝑠𝑡 =99931 −

1219 2

1515

𝑠𝑡 =99931 −

148596115

15

𝑠𝑡 =99931 − 99064,07

15

𝑠�弤 =866,93

15

𝑠𝑡 = 57,795

Kemudian di Masukkan Dalam Rumus: 𝑟11 = 𝑘

𝑘−1

𝑆𝑖

𝑆𝑡

𝑟11 = 23

23 − 1 1 −

17,112

57,795

𝑟11 = 1,045 1 − 0,296

𝑟11 = 1,045 0,704

𝑟11 =0,73568

𝑟11 = 0,73568 jika di banding dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒 𝑙dengan (N-1) 15-1=14, pada taraf

signifikansi 5% maka di peroleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒 𝑙 = 0,532.𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛 𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒 𝑙 , maka

hasilnya reliabel.

Lampiran 5

Hasil Data Penelitian Dari Penyebaran Angket

Data Dari Variabel Pelaksanaan Moving Class

No. NAMA SISWA

Total

Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Adhi Pranoto 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 0 5 53

2 Ahmad Dzaky Fajarian 4 3 5 4 3 2 0 3 4 3 3 5 39

3 Akhmad Hamzah 5 4 5 4 4 4 5 4 2 5 4 5 51

4 Arfi Prayoga 4 4 5 4 2 3 4 5 3 4 5 5 48

5 Darma Lahadcni 5 5 5 4 3 4 4 5 2 4 4 5 50

6 Dingga Aldhy Mahendra 5 5 5 1 4 1 3 3 1 3 4 4 39

7 Fariz Rahman Burhani 5 4 5 5 3 3 5 4 3 3 4 5 49

8 Fattah Rahman Jatmiko 4 3 5 4 4 4 3 4 2 3 3 4 43

9 Fidanza Rizki Aziiz Al-Bakri 4 4 4 2 3 3 3 3 1 4 4 5 40

10 Ghazy Dany Arkan 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 46

11 Harnanditya Ahmad Izzadi 5 3 5 4 5 4 4 4 2 4 3 5 48

12 Jalu Seno Deswaji 5 4 5 4 4 3 5 5 4 5 3 5 52

13 Mifta Latassita 4 4 5 4 0 5 4 5 4 4 5 5 49

14 Muhammad Muchdhor 3 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 5 47

15 Muhamad Ridho Kurniawan 5 4 5 4 4 5 4 5 1 3 4 5 49

16 Muhammad Alif Mudzakir 4 4 5 4 2 3 4 5 3 4 3 5 46

17 Muhammad Ghani Pradipta 5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 46

18 Muhammad Rahardi 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 5 51

19

Muhammad Sulthon

Hernanda

4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 5 49

20 Naufal Arda Irfandi 4 3 5 4 4 4 3 4 2 3 4 4 44

21

Risang Soko Jayeng

Darutomo

4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 54

22 Shello Noviyanto 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 47

23 Thoif Kufa Al-Musthofa 3 4 3 2 2 5 4 3 1 1 3 3 34

24 Wahyu Ridho Pangestu 4 4 5 4 4 4 4 5 3 2 3 5 47

25 Zaidane Alizzah Noufal 3 4 5 3 4 3 3 5 3 1 4 5 43

26 Alfiyan Firdaus Azis 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 45

27 Aditya Kusuma Dhysa Putra 4 4 4 3 3 3 4 5 2 4 4 5 45

28 Ajiyudo Alkautsar 4 3 5 3 4 4 4 3 3 3 4 4 44

29 Alif Kurniawan 4 5 5 3 3 3 3 5 4 4 4 5 48

30 Berry Bahriansyah 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 51

31

Dhimas Anggara Khalifada

Wibawa

4 4 4 3 3 3 4 4 1 3 4 4 41

32 Farih Amanil Wafa 5 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 44

33 Fathoni Kurnia Ramadhani 4 2 4 4 5 4 5 4 2 3 4 5 46

34

Ferdyansyah Arief

Wicaksono

4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 45

35 Gabriel Nugraha Andika 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 49

36 Habib Faisal Yahya 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

37 Hisyam Kazim 5 5 5 5 4 3 3 5 4 5 4 5 53

38

Kinayungan Alfatan Lodan

Hartanto

5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 53

39 Mufti Muhamad 3 3 4 5 3 3 3 4 3 3 3 4 41

40

Muhammad Adha Fajri

Jonison

3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 47

41 Muhammad Faiq Jauhar 3 4 5 5 4 3 4 5 5 4 3 4 49

42

Muhammad Imam

Fatkhurrohman

4 4 5 4 3 3 3 4 3 3 3 4 43

43 Muhammad Luthfi Ramadhan 2 4 3 2 3 4 3 3 2 4 2 5 37

44 Nabih Rustanura 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 4 39

45 Naufal Maulana Tsaqif 3 5 4 3 3 3 4 4 1 3 3 4 40

46 Prima Husyada Pedayasa 3 4 4 4 5 5 5 3 1 3 3 3 43

47 Rizal Febri Hendrawan 4 4 4 3 3 5 4 5 2 3 4 3 44

48 Syafrizal Taufiqurrahman 3 2 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 43

49 Tri Cahya Anggara Putra 5 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 44

50 Yusuf Farkhan 4 3 3 2 4 1 2 5 3 1 3 4 35

51 Zena Rinaldy Putra 5 4 5 4 4 3 4 5 1 5 3 4 47

52 Agninditya Awang Virlita 4 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 55

53

Apriles Tri Yayan Wahyu

Ningrum

3 3 4 4 5 5 4 3 3 4 4 5 47

54 Ayu Indah Pratiwi 2 4 5 5 3 3 5 3 2 4 3 5 44

55 Fadilla Athayarani Puspita 4 3 5 3 3 2 2 2 1 2 2 5 34

56 Ghina Hasna Nisa 4 5 4 3 3 4 3 4 3 4 0 4 41

57 Hikmatuz Ziada Elmarnisy 3 4 5 5 4 4 4 5 4 3 5 5 51

58 Indah Dwi Mawarni 4 5 5 3 5 5 5 5 2 5 5 5 54

59 Istiqomah Fiddini’Aliya 5 1 5 5 4 4 5 5 3 4 4 5 50

60 Jihan Hanifah 4 5 5 5 5 3 3 5 3 3 5 5 51

61

Khansa Hanun Augie Ath

Thaariq

1 5 5 5 5 5 3 5 3 3 1 5 46

62 Mas Tasya Hindun 4 4 5 5 3 3 4 4 3 3 4 5 47

63 Meuthia Rahmawati 5 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 41

64 Mutiara Riswari 5 4 5 4 3 4 3 5 1 4 5 5 48

65 Nabilla Haning Risdyani 3 4 5 4 4 3 4 5 3 4 4 5 48

66

Pangestika Widiya

Rahmawati

4 4 4 4 4 3 3 4 1 3 3 3 40

67

Sekar Mayang Meidiana

Yasmin

5 3 5 4 2 5 4 5 2 3 4 5 47

68 Septy Rizky Nur Pratiwi 4 4 5 5 4 4 4 5 3 5 5 5 53

69 Shabrina Puspita Dewi 4 4 5 3 2 3 5 4 1 4 5 5 45

70 Sumayya 4 3 4 2 4 4 3 4 2 3 2 4 39

71 Zahira Afra Reisa 4 2 5 4 5 3 4 4 4 3 2 5 45

72 Aninditha Langit Nugroho 3 3 3 5 5 4 4 5 3 3 4 4 46

73 Ardennita Marsha 4 3 5 4 4 4 4 4 3 2 4 4 45

74 Delia Alvina 5 4 5 3 3 2 3 4 4 3 3 4 43

75 Fathia Fidiniari 4 3 5 3 5 5 4 4 4 4 4 5 50

76

Hervira Aghnia Zahra

Ramadhana

5 4 4 4 5 2 3 4 2 5 4 5 47

77 Intan Permata Hati 4 3 5 2 4 4 3 4 3 3 3 4 42

78 Jenny Safira Windyanasari 4 5 5 3 4 5 3 4 3 4 4 5 49

79 Kafa Azki Khairani 4 5 5 4 3 4 4 5 1 3 4 5 47

80 Lucy Arsita Mayangsari 5 4 4 4 4 3 3 5 2 3 3 5 45

81 Melati Fatimatul Husna 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 41

82 Muna Khoirunnisa 4 4 4 4 4 3 3 2 1 3 3 3 38

83 Nabila Ayu Saraswati 4 5 5 4 4 3 3 5 4 4 4 5 50

84 Nanda Choirunnisa 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 44

85 Septiana Shinta Handayani 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 5 44

86 Shabrinan Hapsari 3 5 5 3 5 4 4 4 1 3 4 4 45

87 Silmi Fathunnisa 5 4 5 3 4 4 3 5 3 5 4 5 50

88 Syfa Safitri Aulia 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 36

89 Yunaera Chaerunnisa 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 39

90 Zahra Rima Putri 4 3 4 2 4 5 3 5 2 3 3 4 42

Jumlah 360 345 399 336 337 327 327 379 247 317 319 404 4097

Lampiran 6

Data Hasil Prestasi Siswa SMP Islam Hidayatullah Semarang

No. NAMA SISWA Rata-rata

1 Adhi Pranoto 68,83

2 Ahmad Dzaky Fajarian 60,58

3 Akhmad Hamzah 64,08

4 Arfi Prayoga 66,58

5 Darma Lahadcni 65,58

6 Dingga Aldhy Mahendra 60,08

7 Fariz Rahman Burhani 64,58

8 Fattah Rahman Jatmiko 63,25

9 Fidanza Rizki Aziiz Al-Bakri 62,58

10 Ghazy Dany Arkan 65,83

11 Harnanditya Ahmad Izzadi 64,08

12 Jalu Seno Deswaji 60,67

13 Mifta Latassita 61,17

14 Muhammad Muchdhor 59,42

15 Muhamad Ridho Kurniawan 60,83

16 Muhammad Alif Mudzakir 65,5

17 Muhammad Ghani Pradipta 72,25

18 Muhammad Rahardi 64,58

19 Muhammad Sulthon Hernanda 70,17

20 Naufal Arda Irfandi 60,5

21 Risang Soko Jayeng Darutomo 63,83

22 Shello Noviyanto 62,67

23 Thoif Kufa Al-Musthofa 52,83

24 Wahyu Ridho Pangestu 67,83

25 Zaidane Alizzah Noufal 66,08

26 Alfiyan Firdaus Azis 62,92

27 Aditya Kusuma Dhysa Putra 60,17

28 Ajiyudo Alkautsar 57,25

29 Alif Kurniawan 62,17

30 Berry Bahriansyah 67,42

31 Dhimas Anggara Khalifada Wibawa 62,5

32 Farih Amanil Wafa 65,17

33 Fathoni Kurnia Ramadhani 71,42

34 Ferdyansyah Arief Wicaksono 62,5

35 Gabriel Nugraha Andika 67,25

36 Habib Faisal Yahya 66,33

37 Hisyam Kazim 71,33

38 Kinayungan Alfatan Lodan Hartanto 63,33

39 Mufti Muhamad 64,58

40 Muhammad Adha Fajri Jonison 60,58

41 Muhammad Faiq Jauhar 68,25

42 Muhammad Imam Fatkhurrohman 66,92

43 Muhammad Luthfi Ramadhan 68,33

44 Nabih Rustanura 61,83

45 Naufal Maulana Tsaqif 64,17

46 Prima Husyada Pedayasa 71,17

47 Rizal Febri Hendrawan 58,42

48 Syafrizal Taufiqurrahman 62,08

49 Tri Cahya Anggara Putra 65,25

50 Yusuf Farkhan 60,92

51 Zena Rinaldy Putra 57,83

52 Agninditya Awang Virlita 62,77

53 Apriles Tri Yayan Wahyu Ningrum 57,38

54 Ayu Indah Pratiwi 57,08

55 Fadilla Athayarani Puspita 50,38

56 Ghina Hasna Nisa 67,69

57 Hikmatuz Ziada Elmarnisy 58,38

58 Indah Dwi Mawarni 68

59 Istiqomah Fiddini’Aliya 63,61

60 Jihan Hanifah 60,69

61 Khansa Hanun Augie Ath Thaariq 69,69

62 Mas Tasya Hindun 66,77

63 Meuthia Rahmawati 65,08

64 Mutiara Riswari 62,85

65 Nabilla Haning Risdyani 60,38

66 Pangestika Widiya Rahmawati 58,92

67 Sekar Mayang Meidiana Yasmin 69,69

68 Septy Rizky Nur Pratiwi 57,54

69 Shabrina Puspita Dewi 59,15

70 Sumayya 57,71

71 Zahira Afra Reisa 61,15

72 Aninditha Langit Nugroho 64,5

73 Ardennita Marsha 67,71

74 Delia Alvina 66,42

75 Fathia Fidiniari 71,83

76 Hervira Aghnia Zahra Ramadhana 65

77 Intan Permata Hati 60,71

78 Jenny Safira Windyanasari 65,5

79 Kafa Azki Khairani 60,75

80 Lucy Arsita Mayangsari 60,08

81 Melati Fatimatul Husna 67,08

82 Muna Khoirunnisa 68,92

83 Nabila Ayu Saraswati 65,67

84 Nanda Choirunnisa 70,58

85 Septiana Shinta Handayani 59,08

86 Shabrinan Hapsari 63,08

87 Silmi Fathunnisa 75,92

88 Syfa Safitri Aulia 55,75

89 Yunaera Chaerunnisa 69,67

90 Zahra Rima Putri 58,25

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Bacalah petunjuk pengisiannya

2. Isilah data-data pribadi anda di bawah ini

Nama :

No. Absen :

Sekolah :

3. Berilah tanda check list (v) untuk setiap pertanyaan pada salah satu kolom jawaban

yang tersedia. Pilihlah jawaban sesuai keadaan yang sebenarnya

SS : Sangat Sering

S : Sering

KK : Kadang-kadang

K : Kurang

TP : Tidak Pernah

Contoh:

No Pertanyaan Alternatif Jawaban

SS S KK K TP

1 Informasi yang anda peroleh bekal untuk belajar V

4. Pilihan yang paling baik adalah bila anda memilih sesuai dengan diri anda

5. Sangat diharapkan agar anda mengisi pilihan dari seluruh pertanyaan mulai dari 1

sampai selesai

6. Saya menjamin kerahasiaan pilihan anda

7. Selamat mengerjakan

ANGKET PELAKSANAAN MOVING CLASS

No Pertanyaan Alternatif Jawaban

SS S KK K TP

A. Menata bahan ajar

1 Setiap akan dimulai pelajaran, apakah siswa

mempersiapkan bahan ajar yang digunakan?

B. Membuat rangkuman

2 Disamping membagikan pokok-pokok materi yang

diajarkan, apakah siswa diminta untuk menulis apa

yang telah diajarkan setiap kali pertemuan?

C. Menggunakan berbagai metode dalam penyampaian pembelajaran

3 Apakah guru memberi kesempatan siswa untuk

bertanya?

4 Dalam model pembelajaran moving class, apakah guru

menggunakan berbagai metode pembelajaran dalam

menyampaikan pelajaran?

D. Menggunakan berbagai media dalam pembelajaran

5 Apakah guru menyiapkan fasilitas belajar sebelum

pelajaran dimulai?

6 Dalam model pembelajaran moving class, apakah setiap

kelas dilengkapi alat peraga sesuai mata pelajaran yang

dibutuhkan?

7 Apakah guru menentukan sumber belajar pada

pembelajaran moving class?

E. Memberikan motivasi atau menarik perhatian

8 Apakah ketika akan ada ulangan guru memberi nasehat

untuk belajar?

9 Apakah pembelajaran moving class ini, sesuai minat

siswa?

F. Memberikan stimulus

10 Apakah guru memberikan contoh dengan hal-hal

konkret yang dialami siswa dalam setiap pelajaran?

11 Apakah guru menentukan bentuk-bentuk pertanyaan

yang mudah dipahami siswa dalam setiap pelajaran?

G. Memberikan umpan balik

12 Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswanya

untuk bertanya apa yang tidak dimengerti?

RIWAYAT HIDUP

1. Identitas Diri

a. Nama : Nailul Ifadhoh

b. Tempat/Tanggal lahir : Kendal, 03 Oktober 1986

c. Jenis kelamin : Perempuan

d. Agama : Islam

e. Alamat : Banyutowo Rt. 03 Rw.II No. 49, Kendal

E-mail : [email protected]

2. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SD Negeri Banyutowo 02 Kendal lulus tahun 2000

b. MTs Negeri Kendal lulus tahun 2003

c. MA Negeri Kendal lulus tahun 2006

d. IAIN Negeri Walisongo Semarang angkatan 2007

Semarang, 20 Desember 2011

Penulis

Nailul Ifadhoh

NIM. 073311032