SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf ·...

82
SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS SENYAWA MARKER SPESIFIK PIPER RETROFRACTUM VAHL DAN PIPER NIGRUM L. DALAM CAMPURAN MENGGUNAKAN KLT-DENSITOMETRI DAN VISUALIZER M. REZKI DWITYA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA DEPARTEMEN FARMAKOGNOSI DAN FITOKIMIA SURABAYA 2014 ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Transcript of SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf ·...

Page 1: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

 

SKRIPSI

PENGEMBANGAN METODE ANALISIS

SENYAWA MARKER SPESIFIK

PIPER RETROFRACTUM VAHL DAN

PIPER NIGRUM L. DALAM CAMPURAN

MENGGUNAKAN KLT-DENSITOMETRI DAN

VISUALIZER  

 

 

 

 

 

 

M. REZKI DWITYA

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

DEPARTEMEN FARMAKOGNOSI DAN FITOKIMIA

SURABAYA

2014

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 2: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

 

SKRIPSI

PENGEMBANGAN METODE ANALISIS

SENYAWA MARKER SPESIFIK

PIPER RETROFRACTUM VAHL DAN

PIPER NIGRUM L. DALAM CAMPURAN

MENGGUNAKAN KLT-DENSITOMETRI DAN

VISUALIZER  

 

 

 

 

 

M. REZKI DWITYA

050911289

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

DEPARTEMEN KIMIA FARMASI

SURABAYA

2014

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 3: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui

skripsi/karya ilmiah saya, dengan judul :

PENGEMBANGAN METODE ANALISIS

SENYAWA MARKER SPESIFIK PIPER RETROFRACTUM VAHL

DAN PIPER NIGRUM L. DALAM CAMPURAN MENGGUNAKAN

KLT-DENSITOMETRI DAN VISUALIZER

Untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media yang lain

yaitu Digital Library Perpustakaan Universitas Airlangga untuk

kepentingan akademik sebatas sesuai dengan Undang – Undang Hak Cipta.

Demikian pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah ini saya

buat dengan sebenarnya.

Surabaya, September 2014

M. Rezki Dwitya

NIM. 050911289

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 4: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

 

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : M. Rezki Dwitya

NIM : 050911289

Fakultas : Farmasi

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa hasil tugas akhir yang saya tulis

dengan judul:

PENGEMBANGAN METODE ANALISIS

SENYAWA MARKER SPESIFIK PIPER RETROFRACTUM VAHL

DAN PIPER NIGRUM L. DALAM CAMPURAN MENGGUNAKAN

KLT-DENSITOMETRI DAN VISUALIZER

adalah benar – benar merupakan hasil karya sendiri. Apabila di kemudian

hari diketahui bahwa skripsi ini menggunakan data fiktif atau merupakan

hasil dari plagiarisme, maka saya bersedia menerima sanksi berupa

pembatalan kelulusan dan atau pencabutan gelar yang saya peroleh.

Demikian surat ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, September 2014

M. Rezki Dwitya

NIM. 050911289

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 5: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

 

LEMBAR PENGESAHAN

PENGEMBANGAN METODE ANALISIS

SENYAWA MARKER SPESIFIK PIPER RETROFRACTUM VAHL

DAN PIPER NIGRUM L. DALAM CAMPURAN MENGGUNAKAN

KLT-DENSITOMETRI DAN VISUALIZER

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi

Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi Pada

Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Surabaya

2014

Oleh :

M. REZKI DWITYA

NIM : 0510911289

Skripsi ini telah disetujui oleh :

Pembimbing Utama Pembimbing Serta

 

Dr. Idha Kusumawati, S.Si., M.Si., Apt. Prof. Dr. Gunawan Indrayanto, Apt.

NIP. 197004081995122001 NIP. 194707031976031001

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 6: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

vii 

 

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. atas

segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “PENGEMBANGAN METODE ANALISIS SENYAWA

MARKER SPESIFIK PIPER RETROFRACTUM VAHL. DAN PIPER

NIGRUM L. DALAM CAMPURAN DENGAN MENGGUNAKAN KLT

– DENSITOMETRI DAN VISUALIZER” ini dengan baik.

Dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak

baik moril maupun materiil. Oleh karena itu pada kesempatan ini

perkenankanlah saya menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada:

1. Ibu Dr. Idha Kusumawati, S.Si., M.Si., Apt. selaku pembimbing

utama yang berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing

saya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, serta memberi

semangat kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik.

2. Bapak Prof. Dr. Gunawan Indrayanto, Apt. selaku pembimbing serta

yang berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing saya

dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, serta memberi semangat

kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Bapak Drs. Abdul Rahman, M.Si., Apt. selaku penguji yang

memberikan saran serta masukan yang membangun untuk skripsi

yang saya kerjakan.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 7: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

viii 

 

4. Bapak Dr.rer.nat Mulja Hadi Santosa. selaku penguji yang

memberikan saran serta masukan yang membangun untuk skripsi

yang saya kerjakan.

5. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Dr. Umi Athiyah,

MS., Apt yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk

mengikuti pendidikan program sarjana di Fakultas Farmasi

Universitas Airlangga.

6. Mama, papa, kakak, adik dan seluruh keluarga saya yang dengan

penuh kesabaran selalu mendoakan, memberikan semangat serta

dukungan dalam berbagai hal sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

7. Whina Puti Rum Kirana Banse yang selalu mendukung, memberi

saran dan memberi semangat, sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

8. Teman-teman seperjuangan anak bimbing Bu Idha: Rizki, Subhan,

Lendra, Imam, Vrian, Rohman, Faris, Mas Aji, Mas Tito, Mbak

Icha.

9. Teman-teman angkatan 2009, 2010 dan semua pihak yang tidak

dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah membantu baik

langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 8: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

ix 

 

Akhir kata, skripsi ini saya persembahkan kepada Almamater

Fakultas Farmasi Universitas Airlangga dengan harapan semoga

bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, September 2014

Penyusun,

M. Rezki Dwitya

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 9: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

RINGKASAN

PENGEMBANGAN METODE ANALISIS

SENYAWA MARKER SPESIFIK PIPER RETROFRACTUM VAHL.

DAN PIPER NIGRUM L. DALAM CAMPURAN DENGAN

MENGGUNAKAN KLT – DENSITOMETRI DAN VISUALIZER

M. Rezki Dwitya

Kontrol kualitas obat herbal, dalam beberapa kasus, memungkinkan untuk melakukan identifikasi senyawa spesifik, yang biasa disebut senyawa marker yang dapat digunakan untuk membantu pembuatan produk yang konsisten. Senyawa marker adalah senyawa atau golongan senyawa yang dapat digunakan untuk mengontrol konsistensi tiap batch produk jadi tanpa harus mengetahui adanya aktifitas atau tidak senyawa tersebut.

Senyawa marker diklasifikasikan menjadi dua, yang pertama adalah senyawa marker aktif, yaitu senyawa atau golongan senyawa yang diketahui secara umum mempunyai kontribusi dalam aktifitas terapetik. Yang kedua adalah senyawa marker analisis yaitu senyawa atau golongan senyawa yang digunakan untuk tujuan analisis tanpa perlu mengetahui adanya kontribusi aktifitas terapetik atau tidak (Natural Health Product Directorate’s Canada, 2012).

Untuk evaluasi gel polyherbal yang mengandung Terminalia arjuna, Centella asiatica dan Curcuma longa, dilakukan identifikasi senyawa marker setiap tanaman pada gel tersebut. Untuk Curcuma longa, digunakan standard reference curcumin sebagai senyawa marker, yang kita ketahui bahwa curcumin merupakan main component didalam tanaman tersebut (Patel et al., 2011).

Prasaplai merupakan salah satu produk obat herbal tradisional di Thailand yang mengandung empat tanaman yang berada pada dua genus yang sama, yaitu Piper retrofractum Blume dan P. nigrum L., serta Zingiber cassumunar Roxb. dan Z. officinale Roscoe. Sehingga untuk melakukan identifikasi senyawa spesifik tanaman yang berada pada genus yang sama, tidak bisa dilakukan mengunakan senyawa utama / senyawa

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 10: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

xi 

 

mayor nya. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi tanaman Piper retrofractum Blume dan P. nigrum L. pada campuran nya berdasarkan senyawa marker karakteristik / senyawa marker spesifik menggunakan instrumen KLT-Densitometri dan Visualizer.

Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah Mendapatkan metode analisis yang valid untuk penentuan senyawa marker pada formula campuran menggunakan KLT-Densitometri dan Visualizer.

Konsentrasi sampel yang digunakan adalah 10.000 ppm dan jumlah larutan yang akan ditotolkan pada plat KLT adalah 35,0 µL. Sedangkan fase gerak yang terpilih adalah n-Heksan, kloroforom (0.5:3.5). Kondisi ini dapat menampakkan senyawa marker spesifik dari tiap tanaman dan memiliki pemisahan yang baik antara senyawa marker spesifik dan senyawa lainnya. Dari hasil eluasi dengan fase gerak terpilih tersebut, senyawa marker spesifik merica hitam memiliki resolusi 0,84, sedangkan senyawa marker spesifik cabe jawa memiliki resolusi 3,60.

Pada penelitian ini, ditentukan senyawa marker spesifik merica hitam berada pada Rf 0,09, sedangkan senyawa marker spesifik pada cabe jawa berada pada Rf 0,52. Dari hasil scanning profil spektra, diketahui panjang gelombang maksimum senyawa marker spesifik tanaman merica hitam dan cabe jawa berada pada 340 nm. Selanjutnya, untuk analisis kuantitatif akan dilakukan scanning senyawa marker spesifik masing-masing tanaman pada panjang gelombang tersebut.

Validasi metode analisis merupakan persyaratan utama untuk membuktikan kehandalan dan kesesuaian suatu metode untuk digunakan (Renger, 2006). Pada penelitian ini, validasi yang dilakukan meliputi : Uji stabilitas, presisi, batas deteksi dan batas kuantifikasi, peak identity dan peak purity, linearitas dan akurasi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan yaitu : Dengan menggunakan KLT-Densitometri, dapat diperoleh metode analisis yang valid untuk menentukan senyawa marker spesifik Piper retrofractum Vahl. dan Piper nigrum L. dengan nilai %KV pada tanaman merica hitam adalah 1,12 – 3,96%, untuk cabe jawa adalah 1,12 – 3,91%. Nilai r dari senyawa marker spesifik merica hitam adalah 0,99869 dan untuk senyawa marker speisifk cabe jawa adalah 0,99921. Kemudian %akurasi yang didapatkan untuk tanaman merica hitam adalah 103,87 – 110,80% sedangkan untuk tanaman cabe jawa adalah 102,92 – 106,50%.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 11: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

xii 

 

ABSTRACT

Analytical Method Development Specific Marker Compounds

Piper retrofractum Vahl. and Piper nigrum L. in mixture using

TLC - Densitometry and Visualizer

M. Rezki Dwitya

Piper retrofractum Vahl. and Piper nigrum L. are two plants that are in the same genus, which is often used in an herbal remedy. To detect or identify the plants that are in the same genus in a herbal medicine formula, required specific markers that could indicate the existence in a formula. This study aims to obtain a valid analytical method for the determination of specific markers in the mix formula using TLC - densitometry and Visualizer. Concentration of the sample used was 10,000 ppm and application volume injected on TLC plates was 35.0 μL. While the selected mobile phase is n-Hexane, Kloroforom (0.5: 3.5). Specific markers of Piper nigrum L. Rf values was found to be 0.09, and for specific markers of Piper retrofractum Vahl. was 0.52. The method was found to be precise, specific and accurate and can also be used for identitify both two plants of piper in the one mixture or formulation. Keywords: analytical method development, method validation, compound specific markers, identification, Piper retrofractum Vahl., Piper nigrum L, thin layer chromatography, densitometry.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 12: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

xiii 

 

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

LEMBAR PERNYATAAN BUKAN HASIL PLAGIARISME

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR……………...………………............................ vii

RINGKASAN........................................................................................ x

ABSTRACT............................................................................................ xii

DAFTAR ISI………………………………………………………...... xiii

DAFTAR TABEL………………...…………………………………... xvii

DAFTAR GAMBAR............................................................................. xviii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah..................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian................................................................ 5

1.4 Manfaat Penelitian.............................................................. 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan tentang Tanaman Piper retrofractum Vahl ........... 6

2.1.1 Klasifikasi tanaman......................................................... 6

2.1.2 Penyebaran dan tempat tumbuh..................................... 7

2.1.3 Nama daerah.................................................................. 7

2.1.4 Kandungan tanaman........................................................ 8

2.2 Tinjauan tentang Tanaman Piper nigrum L......................... 9

2.2.1 Klasifikasi tanaman......................................................... 9

2.2.2 Penyebaran dan tempat tumbuh..................................... 10

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 13: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

xiv 

 

2.2.3 Nama daerah.............................................................10

2.2.4 Kandungan tanaman........................................................ 12

2.2.4 Manfaat cabe jawa dan merica hitam............................ 12

2.3 Tinjauan Umum Kromatografi Lapis Tipis (KLT)................ 13

2.3.1 Definisi KLT................................................................. 13

2.3.2 Keuntungan metode KLT............................................... 13

2.3.3 Prinsip pemisahan pada KLT......................................... 14

2.3.4 Metode deteksi pada KLT............................................. 15

2.4 Tinjauan Umum Densitometri............................................... 17

2.5 Tinjauan Ekstraksi dengan Microwave................................. 17

2.6 Validasi Metode..................................................................... 18

2.6.1 Uji Stabilitas................................................................... 18

2.6.2 Presisi............................................................................ 18

2.6.3 Peak identity dan peak purity........................................ 19

2.6.4 Batas deteksi dan batas kuantitasi.................................. 19

2.6.5 Linearitas....................................................................... 20

2.6.6 Akurasi.......................................................................... 21

BAB III. KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Uraian Kerangka Konseptual............................................... 22

3.2 Kerangka Konseptual........................................................... 25

3.3 Hipotesis.............................................................................. 26

BAB IV. METODE PENELITIAN

4.1 Bahan dan Alat Penelitian..................................................... 27

4.1.1 Bahan tanaman.............................................................. 27

4.1.2 Bahan kimia dan bahan lain............................................ 27

4.1.3 Alat-alat........................................................................... 28

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 14: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

xv 

 

4.2 Metode Penelitian.................................................................. 28

4.2.1 Pembuatan serbuk simplisia........................................... 21

4.2.2 Penentuan kadar air serbuk simplisia............................. 21

4.2.3 Pembuatan formula campuran........................................ 21

4.2.4 Preparasi sampel............................................................ 21

4.2.5 Optimasi kondisi............................................................. 21

4.2.6 Penentuan senyawa marker spesifik................................ 21

4.2.7 Validasi metode............................................................. 21

4.2.7.1 Stabilitas................................................................. 12

4.2.7.2 Presisi...................................................................... 12

4.2.7.3 Peak purity dan peak identity................................... 12

4.2.7.4 Batas deteksi dan batas kuantitasi........................... 12

4.2.7.5 Linearitas................................................................. 12

4.2.7.6 Akurasi..................................................................... 12

4.3 Skema Metode Penelitian...................................................... 22

BAB V. Hasil Penelitian

5.1 Penentuan Kadar Air............................................................. 27

5.2 Optimasi Kondisi................................................................. 27

5.3 Penentuan Senyawa Marker Spesifik................................... 27

5.4 Hasil Validasi Metode.......................................................... 27

5.4.1 Uji Stabilitias................................................................. 21

5.4.2 Presisi............................................................................. 21

5.4.3 Peak purity dan peak identity........................................ 21

5.4.4 Batas deteksi dan batas kuantitasi................................. 21

5.4.5 Linearitas....................................................................... 21

5.4.6 Akurasi............................................................................ 21

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 15: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

xvi 

 

BAB VI PEMBAHASAN...................................................................... 72

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN............................................. 80

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 82

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 16: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

xvii 

 

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

IV.1 Spesifikasi tanaman yang diperoleh……………………………….27

IV.2 Komposisi tanaman untuk pembuatan formula campuran………...29

IV.3 Preparasi pembuatan kurva kalibrasi masing-masing tanaman……33

V.1 % Kadar air pada serbuk simplisia merica hitam dan cabe jawa….36

V.2 Rf senyawa marker spesifik dari tiap tanaman…………………….39

V.3 Rasio area senyawa marker spesifik pada tiap formula campuran...43

V.4 %KV rasio area masing-masing senyawa marker spesifik pada

tiap formula (n=3)………………………………………………....43

V.5 Peak purity senyawa marker spesifik merica hitam…………….....44

V.6 Peak purity senyawa marker spesifik cabe jawa…………………..44

V.7 Batas deteksi dan batas kuantitasi pada merica hitam………….….47

V.8 Batas deteksi dan batas kuantitasi pada cabe jawa………………...47

V.9 Linearitas senyawa marker spesifik merica hitam………….……...48

V.10 Linearitas senyawa marker spesifik cabe jawa…………………….49

V.11 Homogenity test konsentrasi terendah dan tertinggi yang

digunakan untuk kurva kalibrasi pada sampel merica hitam………50

V.12 Homogenity test konsentrasi terendah dan tertinggi yang

digunakan untuk kurva kalibrasi pada sampel cabe jawa………....51

V.13 Akurasi kadar merica hitam pada tiap formula ( n = 3 )…………..52

V.14 Akurasi kadar cabe jawa pada tiap formula ( n = 3 )………….......53

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 17: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

xviii 

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

2.1 Piper retrofractum Vahl……………………………...........................6

2.1 Piper nigrum L………..……………………………...........................9

3.1 Skematik kerangka konseptual……………………………...............25

4.1 Skematik arah eluasi uji stabilitas pada plat KLT………..................31

4.2 Skematik peak purity..........................................................................32

4.3 Skematik metode penelitian………………………………………...35

5.1 Hasil visualisasi sampel merica hitam, formula campuran, cabe jawa

pada 366 nm menggunakan CAMAG TLC – Visualizer…………...37

5.2 Kromatogram masing-masing tanaman dan formula campuran pada

366 nm………………………………………………………………38

5.3 Hasil visualisasi uji stabilitas dalam pelarut pada 366 nm………….40

5.4 Kromatogram uji stabilitas dalam pelarut pada 366 nm…….……...41

5.5 Hasil visualisasi uji stabilitas pada 366 nm selama 2 jam…………..42

5.6 Hasil visualisasi uji stabilitas pada 366 nm selama 3 jam…………..42

5.7 Peak identity senyawa marker spesifik merica hitam………………45

5.8 Peak identity senyawa marker spesifik cabe jawa.............................45

5.9 Kurva kalibrasi merica hitam…………………………………….....48

5.10 Kurva kalibrasi cabe jawa…………………………………………..49

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 18: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam beberapa tahun terakhir, produk bahan alam semakin

sering digunakan sebagai produk obat-obatan, nutraceuticals dan juga

kosmetik. Sekitar 80% dari populasi manusia di dunia, masih

menggunakan tanaman obat dan obat tradisional lainnya untuk kebutuhan

utama dalam menjaga kesehatan mereka. Berdasarkan definisi WHO, ada

tiga macam pengobatan herbal: simplisia, ekstrak, dan produk jadi.

Pengobatan herbal telah meningkat tajam sejalan dengan tren global dari

masyarakat dunia yang “back to nature”. Produk herbal kini dijual dalam

bentuk tablet, kapsul, serbuk, teh, ekstrak dan tanaman segar atau kering.

Hal ini menyebabkan kekhawatiran karena semakin banyaknya orang yang

mengkonsumsi obat herbal tanpa menggunakan resep. Selain itu, beberapa

obat herbal juga dapat menyebabkan masalah kesehatan apabila

pemakaiannya tidak tepat. Beberapa obat herbal juga dianggap tidak efektif

dan dapat berinteraksi dengan obat lain (Sekhon, 2011).

Obat herbal, baik single herbal maupun poly herbal, mengandung

banyak senyawa dalam matriks yang kompleks dimana tidak ada senyawa

aktif tunggal yang bertanggung jawab atas efektifitas obat secara

keseluruhan (Ip et al., 2010). Kuantitas dan kualitas keamanan dan

efektifitasnya jauh dari cukup untuk memenuhi kriteria yang dibutuhkan

dalam penggunaannya secara luas. Alasan utamanya adalah kurangnya

metodologi penelitian yang dapat diterima untuk evaluasi obat tradisional

(Liang et al., 2004). Selalu ada kekhawatiran tentang komposisi yang tidak

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 19: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

konsisten dari obat-obatan herbal dan sering terjadi intoksikasi oleh

adulterant dan / atau komponen beracun. Kontrol kualitas obat herbal

bertujuan untuk memastikan konsistensi, keamanan dan efektifitasnya (Li

et al., 2008).

Ada kesulitan yang besar dalam menetapkan metode untuk kontrol

kualitas yang disebabkan oleh kompleksitas dari obat herbal. Teknik untuk

membuktikan keaslian bahan, tidak cukup kuat untuk mengidentifikasi

semua bahan yang terkandung dalam produk. Berdasarkan hal tersebut,

semakin banyak bermunculan “adulteration” dan obat dengan kualitas

rendah (Yongyu et al., 2011).

Obat herbal dengan kandungan senyawa multikomponen (multiple

compund) berbeda dengan obat sintesis atau obat yang hanya terdiri dari

satu komponen (single compund). Obat herbal memiliki banyak komponen

kimia yang terkandung didalamnya, seperti komponen yang mempunyai

aktivitas terapetik, komponen yang tidak mempunyai aktivitas, komponen

kimia yang belum teridentifikasi, dsb. Sehingga untuk menerapkan current

Good Manufacturing Practices (cGMP) pada obat herbal multikomponen

lebih sulit (Lazarowych, 1998).

Identifikasi dan uji kualitas bahan baku tanaman merupakan

syarat penting yang harus dilakukan oleh industri ketika berurusan dengan

obat herbal. Dan perlu diperhitungkan pula bahwa tanaman yang akan diuji

memiliki komposisi yang kompleks dan tidak konsisten berdasarkan

kandungan metabolit sekundernya. Oleh karena itu, batas analitis tidak

setepat saat kita berurusan dengan senyawa kimia tunggal. Hal ini adalah

fakta yang dapat diterima bahwa analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa

kimia dari tanaman merupakan bagian penting dan dapat diandalkan dari

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 20: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

uji kontrol kualitas (Mukherjee et al., 2007). Evaluasi fitokimia adalah

salah satu cara untuk menilai kualitas obat herbal, meliputi screening

fitokimia, chemoprofiling, dan analisis senyawa marker menggunakan

teknik analisis modern. Kromatografi lapis tipis (KLT) banyak digunakan

sebagai metode analisis cepat dan sederhana untuk berbagai bahan kimia

organik seperti obat-obatan, produk bahan alam dan biomolekul (Kim et

al., 2010).

Kontrol kualitas obat herbal, dalam beberapa kasus,

memungkinkan untuk melakukan identifikasi senyawa spesifik, yang biasa

disebut senyawa marker yang dapat digunakan untuk membantu pembuatan

produk yang konsisten. Senyawa marker adalah senyawa atau golongan

senyawa yang dapat digunakan untuk mengontrol konsistensi tiap batch

produk jadi tanpa harus mengetahui adanya aktifitas atau tidak senyawa

tersebut.

Senyawa marker diklasifikasikan menjadi dua, yang pertama

adalah senyawa marker aktif, yaitu senyawa atau golongan senyawa yang

diketahui secara umum mempunyai kontribusi dalam aktifitas terapetik.

Yang kedua adalah senyawa marker analisis yaitu senyawa atau golongan

senyawa yang digunakan untuk tujuan analisis tanpa perlu mengetahui

adanya kontribusi aktifitas terapetik atau tidak (Natural Health Product

Directorate’s Canada, 2012). Karena hanya sejumlah kecil senyawa kimia

yang terbukti memiliki aktifitas farmakologis yang jelas, sehingga senyawa

kimia lainnya juga dapat digunakan sebagai marker. Senyawa marker dapat

menjadi indikator kualitas obat herbal (Li et al., 2008).

Pada jurnal yang di tulis oleh Li (2008), dikatakan bahwa terdapat

delapan kategori senyawa yang bisa dikatakan senyawa marker dalam uji

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 21: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

kontrol kualitas obat herbal, yaitu therapeutic components, bioactive

components, synergistic components, characteristic components, main

components, correlative components, toxic components, and general

components (Li et al., 2008).

Pada penelitian Patel (2011) Untuk evaluasi gel polyherbal yang

mengandung Terminalia arjuna, Centella asiatica dan Curcuma longa,

dilakukan identifikasi senyawa marker setiap tanaman pada gel tersebut.

Untuk Curcuma longa, digunakan standard reference curcumin sebagai

senyawa marker, yang kita ketahui bahwa curcumin merupakan main

component didalam tanaman tersebut (Patel et al., 2011).

Prasaplai merupakan salah satu produk obat herbal tradisional di

Thailand yang berkhasiat untuk mengurangi dysmenorrhea dan mengatur

siklus mesntruasi. Obat ini mengandung sepuluh bahan tanaman mentah,

yaitu Acorus calamus L., Allium sativum L., Citrus hystrix DC., Curcuma

zedoaria Roscoe., Eleutherine palmifolia (L.) Merr., Nigella sativa L.,

Piper retrofractum Blume, P. nigrum L., Zingiber cassumunar Roxb. dan

Z. officinale Roscoe (Gritsanapan and Tangyuenyongwatana, 2009). Dari

formula tersebut, terkandung empat tanaman yang berada pada dua genus

yang sama, yaitu Piper retrofractum Blume dan P. nigrum L., serta

Zingiber cassumunar Roxb. dan Z. officinale Roscoe. Sehingga untuk

melakukan identifikasi senyawa spesifik tanaman yang berada pada genus

yang sama, tidak bisa dilakukan mengunakan senyawa utama / senyawa

mayor nya. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi

tanaman Piper retrofractum Blume dan P. nigrum L. pada campuran nya

berdasarkan senyawa marker karakteristik / senyawa marker spesifik

menggunakan instrumen KLT-Densitometri dan Visualizer. Keuntungan

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 22: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

menggunakan KLT untuk penentuan senyawa marker spesifik tanaman

dalam obat herbal: lebih sederhana, fleksibel, lebih cepat, kepekaan tertentu

dan preparasi sampel yang lebih sederhana (Liang et al., 2004).

1.2 Rumusan Masalah

Apakah dapat dikembangan metode analisis yang valid untuk

penentuan senyawa marker pada formula campuran menggunakan KLT-

Densitometri dan Visualizer?

1.3 Tujuan Penelitian

Mendapatkan metode analisis yang valid untuk penentuan

senyawa marker pada formula campuran menggunakan KLT-Densitometri

dan Visualizer.

1.4 Manfaat Penelitian

Untuk memberikan data ilmiah mengenai metode analisis yang

valid untuk penentuan senyawa marker pada formula campuran dan bisa

dimanfaatkan oleh industri untuk uji kontrol kualitas produk herbal.

 

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 23: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

 

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan tentang Tanaman Piper retrofractum Vahl.

Gambar 2.1 Piper retrofractum Vahl. (Tropicalplantbook)

2.1.1 Klasifikasi tanaman

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivision : Spermatophyta

Division : Magnoliophyta

Class : Magnolipsida

Subclass : Magnoliidae

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 24: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

Order : Piperales

Family : Piperaceae

Genus : Piper L.

Species : Piper retrofractum Vahl

(United States Department of Agriculture, 2014).

2.1.2 Penyebaran dan tempat tumbuh

Cabe jawa memiliki beberapa nama daerah, yaitu: di Sumatera

disebut lada panjang, cabai jawa, cabai panjang. Di jawa, namanya cabean,

cabe alas, cabe areuy, cabe jawa, cabe sula. Di Madura dinamai cabhi

jhamo, cabhi ongghu, cabhi solah, sedangkan di Makassar dikenal dengan

nama cabai. Tumbuh di tempat-tempat yang tanahnya tidak lembap dan

berpasir seperti di dekat pantai, daerah datar sampai 600 meter di atas

permukaan laut (dpl). Tanaman ini dapat tumbuh dan menghasilkan dengan

baik di semua jenis lahan kering atau semua jenis tanah di pulau Jawa

(Nuraini, 2003).

2.1.3 Nama daerah

Madura : cabhi jhamo, cabhi ongghu, cabhi solah

Jawa : cabean, cabe alas, cae areuy

Sumatera : cabai panjang

Makasar : cabai

(Nuraini, 2003).

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 25: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

2.1.4 Kandungan tanaman

Senyawa kimia yang terkandung dalam cabe jawa antara lain

asam amino bebas, damar, minyak atsiri, beberapa jenis alkaloid seperti

piperine, piperidin, piperatin, piperlonguminine, β-sitosterol, sylvatine,

guineensine, piperlongumine, filfiline, sitosterol, methyl piperate, minyak

atsiri (terpenoid), n-oktanol, linalool, terpinil asetat, sitronelil asetat, sitral,

alkaloid, saponin, polifenol, dan resin (kavisin). Alkaloid utama yang

terdapat di dalam buah cabe jawa adalah piperin (Isnawati et al., 2002).

Cabe jawa merupakan salah satu tanaman yang diketahui memiliki

efek stimulan terhadap sel-sel syaraf sehingga mampu meningkatkan

stamina tubuh. Efek hormonal dari tanaman ini dikenal sebagai afrodisiaka.

Berdasarkan penelitian secara ilmiah, cabe jawa digunakan sebagai

afrodisiaka karena mempunyai efek androgenik, untuk anabolik, dan

sebagai antivirus. Dari suatu tinjauan pustaka dikatakan bahwa secara

umum kandungan kimia atau senyawa kimia yang berperan sebagai

afrodisiak adalah turunan steroid, saponin, alkaloid, tannin dan senyawa

lain yang dapat melancarkan peredaran darah. (Nuraini, 2003).

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 26: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

2.2 Tinjauan tentang Tanaman Piper nigrum L.

Gambar 2.2 Piper nigrum L. (US Departemen of Agriculture)

2.2.1 Klasifikasi tanaman

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivision : Spermatophyta

Division : Magnoliophyta

Class : Magnolipsida

Subclass : Magnoliidae

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 27: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

10 

 

Order : Piperales

Family : Piperaceae

Genus : Piper L.

Species : Piper nigrum L.

(United States Department of Agriculture, 2014).

2.2.2 Nama daerah

Sumatera : Koro-koro,lada,lado ketek

Madura : Sakang

Jawa : Merica

Maluku : Marissanmau,emrisan,maricang puwe

Sulawesi : Malita lodawa

Bali : Mica

(Nuraini, 2003).

2.2.3 Penyebaran dan tempat tumbuh

Merica hitam (Piper nigrum) berasal dari pantai barat Ghats,

Malabar, India. Lada dibawa oleh para pendatang Hindu ke Pulau Jawa

antara tahun 100 SM dan 600 M. Daerah awal pemasukan tanaman lada di

Indonesia tidak diketahui dengan jelas, namun diperkirakan bahwa

tanaman lada pertama kali ditanam di daerah Karesidenan Banten (Wahid,

1996).

Penyebaran tanaman lada dari daerah Banten mula-mula mengarah

ke timur Pulau Jawa. Di daerah Banten, Jakarta, Cirebon, Jepara, Surakarta

dan Yogyakarta, lada pada mulanya diusahakan dalam bentuk perkebunan

sampai dengan abad ke-18. Bersamaan dengan itu pengusahaannya dalam

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 28: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

11 

 

bentuk perkebunan rakyat dimulai di Sumatera (Aceh, Bengkulu, Bangka,

Lampung,Sumatera Barat, Sumatera Timur, dan Jambi) serta ke

Kalimantan (Pontianak,Banjarmasin, dan Pangkalan Bun di Kalimantan

Tengah) (Wahid 1996).

Daerah pengembangan lada saat ini adalah Lampung yang

terkenal dengan lada hitamnya (Lampong black pepper), dan Bangka yang

lebih dikenal dengan lada putihnya (Muntok white pepper). Selain itu,

banyak pengembangan pertanaman lada baru di Kalimantan Barat,

Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, serta Sulawesi Selatan dan

Sulawesi Tenggara (Manohara et al, 2005).

Merica hitam merupakan tanaman memanjat dari keluarga

Piperaceae yang dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh faktor

lingkungan. Batang tanaman lada berbuku-buku dan berbentuk sulur. Sulur

panjat tumbuh lebih baik dalam keadaan nisbi udara kurang cahaya

(fototrof negatif) sedangkan sulur buah dalam keadaan cukup cahaya

(fototrof positif). Intensitas cahaya yang dibutuhkan berkisar dari 50%

sampai 75%. Lada dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian

0-500 m dpl. Curah hujan yang paling baik untuk tanaman lada adalah

2000 - 3000mm/tahun dengan hari hujan 110-170 hari,dan musim kemarau

2-3 bulan/tahun. Kelembapan nisbi udara yang sesuai dari 70% sampai

90% dengan kisaran suhu 25-350C. Tanaman lada dapat tumbuh pada

semua jenis tanah, terutama tanah berpasir dan gembur dengan unsur hara

yang cukup. Tingkat kemasaman tanah (pH) yang sesuai berkisar 5-6.5.

Penggunaan tiang panjat hidup (tajar) dalam budi daya lada akan

membantu mengurangi intensitas cahaya yang berlebihan dan akan

membuat tanaman berumur lebih panjang karena tanaman tidak didorong

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 29: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

12 

 

berproduksi lebih sementara input yang diberikan terbatas. Penanaman

tanaman penutup tanah akan mengurangi cekaman kekeringan akibat

kemarau dan menghambat penyebaran Phytophthora capsici selama musim

hujan. Pembuatan saluran drainase yang cukup dan terasering yang

disesuaikan dengan kondisi lahan diperlukan untuk menghindari genangan

air selama musim hujan (Wahyuno, 2009).

2.2.4 Kandungan tanaman

Senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman Piper nigrum

antara lain 1,8-Cineol, Acetophenone, Alpha-Pinene, Alpha-Terpineol,

Ascorbic-Acid Borneol, Caff eic-Acid, Camphor, Carvone, Caryophyllene,

Citral, Citronellal, Citronellol, Eugeno, Eugenol-Methyl-Ether, Gaba,

Geranyl-Acetate, Hyperoside, Limonene, Linalool, Linalyl-Acetate,

Magnesium, Methyl-Eugenol, Myrcene, Myristicin, Niacin, P-Cymene,

Perillaldehyde, Piperidine, Piperine, Quercetin, Quercitrin, Safrole,

Stigmasterol, Thiamin, Tocopherol, Zinc (Anonim, 2009).

2.2.5 Manfaat cabe jawa dan merica hitam

Buah, daun dan akar tanaman Cabe Jawa dapat digunakan untuk

pengobatan. Buah yang sudah tua dapat digunakan untuk pengobatan perut

kembung, mulas, muntah-muntah, diaforetik, karminatif, merangsang nafsu

makan, demam, influenza, migren, peluruh keringat, encok, infeksi pada

hati, tekanan darah rendah, urat saraf lemah, sukar bersalin, dan sebagai

afrodisiaka. Akar dapat digunakan untuk sakit gigi, luka, dan kejang,

sedangkan daunnya untuk obat kumur. Di India, Afrika Utara, Afrika

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 30: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

13 

 

Timur, dan Asia Tenggara, Cabe Jawa juga digunakan untuk bumbu

masak.

2.3 Tinjauan Umum Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

2.3.1 Definisi KLT

KLT adalah metode yang baik untuk memisahkan campuran

senyawa yang berbeda polaritas nya (Gabriela, 2010). KLT merupakan

metode kromatografi cair dimana sampel diberikan berbentuk spot kecil

atau garis pada plat penyerap pada kaca, plastik atau plat logam. Fase gerak

migrasi melalui fase diam melalui lubang kapiler, kadang dibantu oleh

gravitasi tekanan. Fase gerak pada metode KLT dapat terdiri dari pelarut

tunggal atau campuran pelarut organik. Saat ini, telah banyak penyerap

yang dapat digunakan antara lain silika gel, selulosa, alumina, poliamida,

penukar ion dan ikatan kimia yang dilapisi pada kaca atau polyester atau

lembaran aluminium (Fried dan Sherma, 1999). KLT juga dapat

dikembangkan menjadi fingerprinting kromatografi yang digunakan untuk

identifikasi (Gabriela, 2010; Wagner et al., 1996) dan kontrol kualitas

ekstrak tanaman (Liang et al., 2004).

2.3.2 Keuntungan metode KLT

Keuntungan menggunakan KLT sebagai penentuan senyawa

marker spesifik tanaman pada obat herbal : lebih sederhana, fleksibel, lebih

cepat, kepekaan tertentu, dan preparasi sampel yang lebih sederhana (Liang

et aL., 2004).

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 31: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

14 

 

2.3.3 Prinsip pemisahan pada KLT

Pemisahan senyawa pada kromatografi dipengaruhi oleh

kombinasi sifat kinetik dan termodinamik. Sifat termodinamik bertanggung

jawab atas nilai retensi dan selektifitas. Sedangkan sifat kinetik

menentukan pelebaran zona selama pemisahan (Spangenberg, 2011; Poole,

1992).

Pada saat pemisahan campuran komponen, setiap senyawa

terdistribusi dan berinteraksi pada kedua fase, yakni fase diam dan fase

gerak. Interaksi komponen senyawa dengan kedua fase meliputi dua

mekanisme yakni adsorpsi dan partisi (Spangenberg, 2011).

Adsorpsi merupakan fenomena permukaan. Adsorpsi pada KLT

terjadi pada permukaan partikel fase diam yang kontak dengan fase gerak.

Dalam mekanisme adsorpsi dapat terjadi ikatan van der waal’s interaksi

dipol-dipol dan interaksi ion komplek seperti ikatan hidrogen. Penerapan

pemisahan pada kromatografi, mekanisme adsorpsi harus bersifar

reversible dan hanya interaksi fisika. Sedangkan, pada kromatografi partisi,

pemisahan tergantung pada kelarutan senyawa pada dua eluen yang tidak

saling larut (Spangenberg, 2011).

Parameter yang digunakan untuk menunjukkan letak noda adalah

Rf, didapatkan dari rasio perbandingan :

Harga Rf mulai dari 0 (solut berada di titik penotolan) sampai

0,999 (solute berada digaris akhir fase gerak).

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 32: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

15 

 

2.3.4 Metode deteksi pada KLT ( Wall, 2005)

1. Teknik non-destructive

a.Deteksi visible

Deteksi ini digunakan untuk senyawa yang mempunyai warna,

misalnya pewarna alami dan sintesis dan senyawa nitrofenol.

b. Deteksi UV

Dalam membantu metode deteksi ini, plat mengandung indikator

senyawa inorganik fosforesensi atau indikator senyawa organik

fluoresensi. Proses fluoresensi diakibatkan gelombang

elektromagnetik yang memancarkan energi yang dibawa transisi

elektron dari ground state yang eksitasi singlet state. Eksitasi

elektron kembali pada ground state mengemisikan energi pada

panjang gelombang visible. Fosforesensi memiliki perbedaan

dengan fluoresensi, elektron kembali pada keadaan ground state

melalui keadaan triplet.

2. Reaksi reversible

a. Iodin

Iodin merupakan reagent yang sangat berguna untuk mendeteksi

keberadaan berbagai analit organik pada plat.

b. Amonia

Reagen amonia sering digunakan bersama reagen lain untuk

meningkatkan deteksi noda, antara lain bromocresol green dan

bromocresol blue.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 33: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

16 

 

3. Reaksi non-reversible

a. Fluoresen

Metode ini digunakan untuk mendeteksi senyawa organik

substansial, salah satu reagen yang sering digunakan adalah

fluorescein digunakan untuk mendeteksi Lipid, purin, pyrimidin,

barbiturate, senyawa tak jenuh, klorinasi hidrokarbon dan

heterosiklik.

b. Indikator pH

Indikator ini hanya digunakan untuk mendeteksi keberadaan

senyawa asam dan basa. Reagen yang sering digunakan adalah

sulfonthalein.

4. Teknik destructive

a.Reaksi Charring

Metode reaksi charring biasanya digunakan reagen yang sesuai

kemudian diikuti dengan pemanasan pada temperatur tinggi untuk

merusak beberapa senyawa organik.

b. Aktivasi thermochemical

Metode ini membutuhkan pemanasan pada suhu tinggi untuk

merubah senyawa agar dapat berfluoresensi pada paparan lampu

UV.

5. Derivatisasi

Metode ini menggunakan reagen untuk mereaksikan analit agar

noda pada plat dapat terlihat. Metode ini terbagi menjadi dua:

analit direaksikan setelah dikromatografi dan direaksikan sebelum

dikromatografi.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 34: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

17 

 

2.4 Tinjauan Umum Densitometri

Densitometri merupakan metode analisis instrumental yang

berdasarkan interaksi radiasi elektromagnetik dengan analit ditentukan

adalah absorbs, transmisi, pantulan (refleksi) pendar fluor atau pemadaman

pendar fluor dari radiasi semula. Perajah dari densitometri akan mengubah

noda yang dibacanya menjadi kromatogram yang terdiri dari deretan

puncak. Letak noda sesuai dengan jarak tempuh noda dan tinggi atau luas

puncak sebanding dengan kadar analit pada noda yang bersangkutan

(Mulya dan Suharman, 1995).

Densitometer dioperasikan dengan sistem optis transmisi dan

reflektan. Komponen – komponen yang berwarna yang tidak menyerap

sinar ultraviolet dapat dianalisis dengan pantulan absorbs pada panjang

gelombang sinar tampak (visible) menggunakan sistem optis reflektan dan

transmisi. Komponen – komponen tidak berwarna akan menyerap

ultraviolet, dapat dianalisis dengan mengukur absorbansi sinar ultraviolet

yang direfleksikan (Touchstone dan Dobbins, 1983)

2.5 Tinjauan Ekstraksi dengan Microwave

Apabila dibandingkan dengan ekstraksi sonikasi, ekstraksi dengan

microwave memiliki beberapa kelebihan:

1. Mengurangi penggunaan pelarut

2. Tingkat efisiensi yang lebih tinggi

3. Mengurangi waktu ekstraksi

4. Peningkatan kemampuan analisis seperti: %perolehan kembali dan

keterulangan.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 35: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

18 

 

2.6 Validasi Metode

Pengembangan metode analisis memerlukan syarat yang

menyatakan bahwa metode yang digunakan untuk analisis harus

tervalidasi. Validasi analisis merupakan persyaratan utama untuk

membuktikan kehandalan dan kesesuaian suatu metode untuk digunakan

(Renger et al, 2006). Pada penelitian ini, validasi yang dilakukan meliputi :

Uji stabilitas, presisi, peak identity dan peak purity, batas deteksi dan batas

kuantitasi, linearitas dan akurasi.

2.6.1 Uji stabilitas

Untuk memulai membuat prosedur analisis menggunakan KLT

tahap terpenting adalah mengecek kestabilan senyawa dalam setiap step

prosedur (Renger et al., 2006). Stabilitas yang perlu diuji adalah stabilitas

dalam pelarut dan dalam plat KLT. Parameter yang digunakan sebagai uji

stabilitas dalam pelarut, apabila tidak ada perbedaan noda pada sampel

larutan yang ditotolkan dengan penyimpanan dengan sampel yang baru

dilarutkan dan segera ditotolkan. Sedangkan uji stabilitas plat, jika noda

yang terbentuk dengan KLT bidimensional membentuk garis longitudinal

(Riech et al., 2008).

2.6.2 Presisi

Presisi dibagi menjadi tiga kategori: repeatability, intermediate

precision, dan reproducibility. Repeatability ditentukan ketika analisis

dilakukan di satu laboratorium oleh satu analis, dengan peralatan kerja

yang sama dan dilakukan dalam satu hari kerja. Intermediate precision

diperoleh ketika analisis dilakukan dalam satu laboratorium yang sama

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 36: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

19 

 

oleh analis yang berbeda selama beberapa hari atau minggu, dengan

peralatan kerja yang berbeda. Reproducibility diperoleh dari hasil yang

diukur dalam laboratorium yang berbeda dengan tujuan memverifikasi

metode, apakah dapat memperoleh hasil yang sama dengan fasilitas yang

berbeda. Kriteria penerimaan (nilai RSD) uji presisi adalah ≤ 2%.

(Indrayanto dan Yuwono, 2005).

2.6.3 Peak identity dan peak purity

Untuk mendeteksi interaksi dari senyawa lain, kemurnian puncak

analit harus ditentukan. Konsekuensi dari persyaratan ini adalah bahwa

resolusi analit dari komponen lain harus lebih dari 1,5-2,0. Spektrum UV-

Vis dari puncak dapat digunakan untuk menentukan kemurnian dari puncak

tersebut, dalam hal ini koefisien korelasi “r” (istilah ini digunakan oleh

software DAD System Manager Hitachi dan WinCATS dari CAMAG).

Jika nilai r adalah 0.0000-0.8900 maka puncak tersebut tidak murni, dan

apabila nilai r adalah 0.9000-0.9500 berarti peak tersebut terkontaminasi.

Untuk menentukan identitas puncak, maka data seluruh puncak standar dan

analit harus dibandingkan, nilai r atau Match Factor dapat dihitung dengan

menggunakan perangkat lunak dari KCKT/KLT-Densitometer. (Indrayanto

dan Yuwono, 2005).

2.6.4 Batas deteksi dan batas kuantitasi

Batas deteksi didefinisikan sebagai konsentrasi terendah dari

sebuah analit yang dapat dideteksi dalam kondisi analisis yang digunakan.

Keberadaan analit dapat dilihat pada batas deteksi, namun konsentrasi batas

deteksi tidak dapat diukur secara kuantitatif. Batas kuantifikasi adalah

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 37: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

20 

 

konsentrasi terendah yang bisa ditentukan dengan akurasi yang diterima

dan presisi dalam kondisi analisis. Umumnya, batas kuantifikasi dapat

diperkirakan sebagai tiga kali lipat batas deteksi. Dengan menggunakan

analisis regresi linear pada konsentrasi analit yang relatif rendah dan

menghitung nilai Xp, batas deteksi dapat ditentukan sebagai ¼ dari Xp.

Disarankan menggunakan 5-10 sampel pada konsentrasi analit yang relatif

rendah untuk menentukan Xp dengan cara pengenceran sampai tidak ada

respon terdeteksi dari analit tersebut. Dalam hal ini, persyaratan parameter

linearitas (Vx0, r, nilai Xp, dll) dari garis regresi harus dipenuhi sebelum

batas deteksi dapat diperkirakan dengan menggunakan nilai Xp.

(Indrayanto dan Yuwono, 2005).

2.6.5 Linearitas

Penentuan liniearitas dilakukan dengan menggunakan minimal

lima macam konsentrasi dimana kelima macam konsentrasi tersebut

berkisar antara 80-120% dari kadar analit yang diperkirakan. Sebagai

parameter adanya hubungan linear atau tidak digunakan koefisien korelasi r

pada analisis regresi linear,

y = bx + a, harga r yang diharapkan lebih besar dari r tabel (Carr,

1990). Parameter yang perlu ditentukan adalah deviasi rata-rata dari garis

regresi (Sy), standar deviadi fungsi (Sxo), dan koefisien variasi dari fungsi

(Vxo). Persamaan yang mempunyai nilai Vxo paling kecil dapat dipilih

untuk analisis selanjutnya. Harga Vxo sebaiknya tidak lebih dari 5%. Harga

r lebih besar dari r tabel tidak menjamin bahwa kurva linear yang diperoleh

mempunyai harga Vxo yang baik (Indrayanto dan Yuwono, 2005)

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 38: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

21 

 

Persamaan-persamaan tersebut dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

Sy = 2

)( 2

−−∑

nYiYi

keterangan : Yi = bx + a

Sxo = bSy

Vxo = %100x

Sxo x

2.6.6 Akurasi

ICH mendefinisikan akurasi prosedur analisis sebagai kedekatan

antara nilai sebenarnya yang diketahui dan nilai yang diperoleh. Akurasi

juga dapat digambarkan sebagai sejauh mana hasil dari metode yang

digunakan dengan nilai sebenarnya yang diketahui. Penilaian akurasi dapat

dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan

membandingkan hasil dari metode yang dibuat dengan hasil dari metode

referensi yang sudah ditetapkan. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa

ketidakpastian dari metode referensi diketahui. Kedua, akurasi dapat dinilai

dengan menganalisis sampel yang sudah diketahui konsentrasi nya

(misalnya, sampel kontrol atau material referensi yang terjamin) dan

membandingkan nilai yang terukur dengan nilai yang sebenarnya seperti

yang terdapat pada material (Huber, 2007).

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 39: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

 

22 

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Uraian kerangka konseptual

Piper nigrum L. dan Piper retrofractum Vahl. merupakan 2

tanaman yang berada pada genus yang sama yaitu Piperaceae. Spesies

piper tersebar luas di wilayah tropis dan subtropis dunia, dan biasanya

digunakan sebagai obat dengan berbagai macam cara. Tanaman dengan

genus piper, terkenal dalam sistem pengobatan ayuverda di India.

Kontrol kualitas obat herbal, dalam beberapa kasus,

memungkinkan untuk melakukan identifikasi senyawa spesifik, yang biasa

disebut senyawa marker yang dapat digunakan untuk membantu pembuatan

produk yang konsisten. Senyawa marker adalah senyawa atau golongan

senyawa yang dapat digunakan untuk mengontrol konsistensi tiap batch

produk jadi tanpa harus mengetahui adanya aktifitas atau tidak senyawa

tersebut.

Senyawa marker diklasifikasikan menjadi dua, yang pertama

adalah senyawa marker aktif, yaitu senyawa atau golongan senyawa yang

diketahui secara umum mempunyai kontribusi dalam aktifitas terapetik.

Yang kedua adalah senyawa marker analisis yaitu senyawa atau golongan

senyawa yang digunakan untuk tujuan analisis tanpa perlu mengetahui

adanya kontribusi aktifitas terapetik atau tidak (Natural Health Product

Directorate’s Canada, 2012). Karena hanya sejumlah kecil senyawa kimia

yang terbukti memiliki aktifitas farmakologis yang jelas, sehingga senyawa

kimia lainnya juga dapat digunakan sebagai marker. Senyawa marker dapat

menjadi indikator kualitas obat herbal.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 40: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

23 

 

Terdapat delapan kategori senyawa yang bisa dikatakan senyawa

marker dalam uji kontrol kualitas obat herbal, yaitu therapeutic

components, bioactive components, synergistic components, characteristic

components, main components, correlative components, toxic components,

and general components (Li et al., 2008).

Pada penelitian Patel (2011) Untuk evaluasi gel polyherbal yang

mengandung Terminalia arjuna, Centella asiatica dan Curcuma longa,

dilakukan identifikasi senyawa marker setiap tanaman pada gel tersebut.

Untuk Curcuma longa, digunakan standard reference curcumin sebagai

senyawa marker, yang kita ketahui bahwa curcumin merupakan main

component didalam tanaman tersebut (Patel et al., 2011).

Piperin adalah salah satu senyawa mayor yang dimiliki oleh

beberapa spesies tanaman yang berada pada genus Piperaceae dan

merupakan senyawa amida pertama yang diisolasi dari spesies piper. Dari

hasil studi farmakologi, dilaporkan bahwa piperin mempunyai aktivitas

sebagai depresan sistem saraf pusat, anti piretik, analgesik, dan anti

inflamasi (Parmar et al, 1997).

Prasaplai merupakan salah satu produk obat herbal tradisional di

Thailand yang berkhasiat untuk mengurangi dysmenorrhea dan mengatur

siklus mesntruasi. Dari formula tersebut, terkandung empat tanaman yang

berada pada dua genus yang sama, yaitu Piper retrofractum Blume dan P.

nigrum L., serta Zingiber cassumunar Roxb. dan Z. officinale Roscoe.

Sehingga untuk melakukan identifikasi senyawa spesifik tanaman yang

berada pada genus yang sama, tidak bisa dilakukan mengunakan senyawa

utama / senyawa mayor nya.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 41: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

24 

 

Oleh karena itu, peneliti melakukan identifikasi tanaman Piper

retrofractum Vahl. dan Piper nigrum L. pada campuran nya berdasarkan

senyawa marker karakteristik / senyawa marker spesifik menggunakan

instrumen KLT-Densitometri dan Visualizer. Keuntungan menggunakan

KLT untuk penentuan senyawa marker spesifik tanaman dalam obat herbal:

lebih sederhana, fleksibel, lebih cepat, kepekaan tertentu dan preparasi

sampel yang lebih sederhana (Liang et al., 2004).

Pengembangan metode analisis memerlukan syarat yang

menyatakan bahwa metode yang digunakan untuk analisis harus

tervalidasi. Validasi analisis merupakan persyaratan utama untuk

membuktikan kehandalan dan kesesuaian suatu metode untuk digunakan

(Renger, 2006). Pada penelitian ini, validasi yang dilakukan meliputi : Uji

stabilitas, presisi, peak identity dan peak purity, batas deteksi dan batas

kuantitasi, linearitas dan akurasi.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 42: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

 

22 

3.2 Kerangka Konseptual 25 

Piperin merupakan senyawa marker aktif. Yang merupakan common compound dari tanaman yang berada pada genus piperaceae dan dianggap sebagai senyawa marker aktif.

Kontrol kualitas obat herbal memungkinkan untuk melakukan identifikasi senyawa spesifik, yang biasa disebut senyawa marker yang dapat digunakan untuk membantu pembuatan produk yang konsisten.

Senyawa marker aktif yaitu senyawa atau golongan senyawa yang diketahui secara umum mempunyai kontribusi dalam aktifitas terapetik.

Senyawa marker analisis yaitu senyawa atau golongan senyawa yang digunakan untuk tujuan analisis tanpa perlu mengetahui adanya kontribusi aktifitas terapetik atau tidak.

Piper retrofractum Vahl. dan Piper nigrum L. merupakan 2 spesies tanaman yang berada pada genus yang sama.

Identifikasi tanaman Piper retrofractum Vahl. dan P. nigrum L. pada campuran nya berdasarkan senyawa marker karakteristik / senyawa marker spesifik

Pengembangan metode analisis memerlukan syarat yang menyatakan bahwa metode yang digunakan untuk analisis harus tervalidasi. Validasi analisis merupakan persyaratan utama untuk membuktikan kehandalan dan kesesuaian suatu metode untuk digunakan.

Dapat dikembangan metode analisis yang valid untuk penentuan senyawa marker pada formula campuran menggunakan KLT-Densitometri dan Visualizer.

Tanaman yang berada pada takson yang sama, mempunyai common compound yang sama. Sehingga diperlukan senyawa karakteristik untuk dilakukan identifikasi.

Gambar 3.1 Skematik kerangka konseptual

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 43: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

 

22 

 

3.3 Hipotesis Dapat dikembangan metode analisis yang valid untuk penentuan

senyawa marker pada formula campuran menggunakan KLT-Densitometri

dan Visualizer.

26 

 

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 44: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

 

27 

 

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Bahan dan Alat Penelitian

4.1.1 Bahan Tanaman

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah dari

tanaman cabe jawa dan merica hitam. Kedua tanaman tersebut diperoleh

dan diidentifikasi dari Balai penelitian tanaman rempah dan obat (Balittro)

Bogor.

Tabel IV.1 Spesifikasi buah tanaman yang diperoleh

Tanaman Umur saat panen

Musim panen Cara pengeringan

Cabe jawa 4 bulan Kemarau Menggunakan Oven 500

C

Merica hitam 6 bulan Kemarau Menggunakan Oven 500

C

4.1.2 Bahan kimia dan bahan lain

Bahan kimia yang digunakan untuk penelitian ini adalah n-Heksan

p.a (merck), kloroform p.a (malinckorf), Plate TLC Silica Gel GF 254

merck.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 45: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

28 

 

4.1.3 Alat-alat

Moisture Analyzer HB43-S Mettler Toledo, Microwave Sharp

R230-R(S), Ayakan No. 13 mm; 2-μm pore; PTFE syringe filter, Linomat

5, Automatic Development Chamber 2, Camag TLC Visualizer, Camag

TLC scanner 3, software WinCATS versi 1436336, software VMA

solution versi 1.2.0b.

4.2 Metode Penelitian

4.2.1 Pembuatan serbuk simplisia

Buah cabe jawa dan merica hitam dalam kondisi kering. Kedua

buah tanaman tersebut kemudian dibuat menjadi serbuk simplisia

menggunakan blender. Setelah itu diayak menggunakan ayakan No. 100.

4.2.2 Penentuan kadar air serbuk simplisia

Pengukuran kandungan air yang berada di dalam serbuk simplisia

tanaman cabe jawa dan merica hitam. Dengan menimbang 500,0 mg

masing-masing serbuk simplisia, kemudian pengukuran menggunakan alat

Moisture Analyzer. Simplisia dinilai cukup aman bila mempunyai kadar air

kurang dari 10% (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1985).

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 46: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

29 

 

4.2.3 Pembuatan Formula Campuran

Tabel IV.2 Komposisi tanaman untuk pembuatan formula campuran

BAHAN TANAMAN F1 F2 F3

Merica Hitam 75% 50% 25%

Cabe Jawa 25% 50% 75%

Membuat 3 formula campuran sebanyak 100,0 gram tiap

formulanya. Serbuk simplisia buah cabe jawa dan merica hitam ditimbang

sesuai dengan komposisi dari tiap formula campurannya. (Komposisi

tanaman untuk pembuatan formula campuran dilihat pada tabel IV.1).

Setelah itu, diaduk dan diayak menggunakan ayakan No. 100.

4.2.4 Preparasi Sampel

Serbuk sampel formula campuran ditimbang 50,0 mg, dimasukkan

kedalam labu ukur 5 mL, lalu ditambahkan n-Heksan p.a 3,0 mL,

diekstraksi menggunakan Microwave. Kemudian dalam labu ukur tersebut

ditambahkan n-Heksan ad 5 mL atau sampai garis tanda. Tiap sampel

disaring dengan menggunakan 13 mm, 2-μm pore, PTFE syringe filter.

4.2.5 Optimasi kondisi

Pada tahap ini dilakukan penentuan fase gerak, penentuan

konsentrasi sampel, penentuan jumlah larutan sampel yang ditotolkan dan

penentuan panjang gelombang pada analisis menggunakan densitometri.

Larutan sampel ditotolkan menggunakan Linomat-5 pada plat KLT silika

gel 60 F254. Setelah totolan kering plat dieluasi menggunakan ADC-2.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 47: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

30 

 

Noda yang diperoleh diamati di TLC Scanner-3 pada panjang gelombang

254 nm dan 366 nm. Fase gerak yang terpilih adalah fase gerak yang dapat

memisahkan peak terpilih dengan peak lain, dengan pemisahan paling baik

berdasarkan nilai resolusi > 0,8 serta panjang gelombang sinar UV yang

dapat menampakkan senyawa marker spesifik dari masing-masing

tanaman.

4.2.6 Penentuan senyawa marker spesifik

Penentuan senyawa marker spesifik dengan memilih salah satu

senyawa pada masing-masing tanaman, yang hanya dimiliki tanaman itu

saja. Senyawa yang terpilih harus memiliki resolusi > 0,8 dan memiliki

peak purity ≥ 0,9900. Sehingga dengan adanya senyawa marker spesifik

didalam formula campuran, dapat menandakan keberadaan tanaman

tersebut

4.2.7 Validasi metode

4.2.7.1 Stabilitas

Pertama stabilitas dalam pelarut, sampel pertama adalah formula

campuran yang dilarutkan pada 8 jam sebelum penotolan, sampel kedua

adalah formula campuran yang dilarutkan satu jam sebelum penotolan,

sampel ketiga adalah formula campuran yang dilarutkan segera sebelum

penotolan. Ketiga larutan sampel tersebut kemudian ditotolkan sebesar 35,0

µL menggunakan Linomat-5 pada satu plat KLT yang sama. Selanjutnya,

dieluasi menggunakan fase gerak terpilih pada ADC-2, noda hasil

pemisahan dilihat menggunakan Camag TLC Visualizer.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 48: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

31 

 

Kedua, stabilitas dalam plat. Larutan sampel ditotolkan

menggunakan Linomat-5 sebesar 35,0 µL pada plat KLT 10x10 cm

sebanyak satu kali disalah satu sudut. Kemudian dieluasi menggunakan

fase gerak yang terpilih pada ADC-2. Kemudian dilakukan eluasi kedua

pada sisi yang tegak lurus pada sisi yang kedua setelah 2 jam dan 3 jam.

Setelah eluasi, divisualisasikan menggunakan Camag TLC Visualizer.

Gambar 4.1 Skematik arah eluasi uji stabilitas pada plat KLT

4.2.7.2 Presisi

Ketiga sampel formula campuran ditotolkan menggunakan

Linomat-5 sebanyak 35,0 µl pada plat KLT silika gel 60 F254 10x10 cm.

Masing-masing sampel dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. Selanjutnya,

dieluasi menggunakan fase gerak terpilih dalam ADC-2, kemudian

dilakukan analisis menggunakan Camag TLC Scanner-3 dan software

WinCATS. Hal ini dilakukan 3 kali di 3 hari yang berbeda dengan

komposisi eluen yang sama. Lalu nilai rasio area dari peak senyawa marker

spesifik akan dibandingkan dengan peak yang sama tiap replikasinya

sehingga diperoleh variabilitas interday dan intraday.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 49: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

32 

 

4.2.7.3 Peak purity dan peak identity

Pada tahap ini dilakukan scanning spektra pada masing – masing

peak senyawa marker spesifik pada tiap tanaman. Untuk peak identity

dilakukan dengan mengkorelasikan peak yang digunakan untuk standard

dengan peak yang sama pada track yang berbeda. Sedangkan peak purity

dilakukan dengan mengkorelasikan spektra pada awal peak dengan

maksimum peak (r s,m) dan spektra pada maksimum peak dengan spektra

pada akhir peak (r m,e). Peak identity dan peak purity diterima apabila

memiliki nilai correlation limit > 0,9900.

Gambar 4.2 Skematik peak purity (Indrayanto dan Yuwono, 2005).

4.2.7.4 Batas deteksi dan batas kuantitasi

Untuk menentukan batas deteksi dan batas kuantitasi, masing-

masing larutan sampel tanaman tunggal ditotolkan sampai di konsentrasi

senyawa marker spesifik tidak tampak. Kemudian diambil 5 tingkat

konsentrasi yang akan dilakukan perhitungan regresi linear dengan

menggunakan software VMA Solution. Sehingga akan diketahui batas

deteksi dan batas kuantifikasi dari masing – masing larutan sampel

tanaman tunggal.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 50: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

33 

 

4.2.7.5 Linearitas

Tabel IV.3 Preparasi pembuatan kurva kalibrasi masing-masing tanaman

Konsentrasi Berat serbuk Volume larutan yang ditotolkan

Area senyawa marker spesifik

2.500 ppm 12,5 mg 35,0 µL

5.000 ppm 25,0 mg 35,0 µL

10.000 ppm 50,0 mg 35,0 µL

12.500 ppm 62,5 mg 35,0 µL

Serbuk simplisia merica hitam dan cabe jawa ditimbang sebanyak

5 kali dengan berat serbuk yang sesuai pada tabel 4.3. Kemudian masing –

masing serbuk yang sudah ditimbang dimasukkan kedalam labu ukur 5 mL,

lalu ditambahkan n-Heksan p.a 3,0 mL, diekstraksi menggunakan

Microwave. Kemudian dalam labu ukur tersebut ditambahkan n-Heksan ad

5 mL atau sampai garis tanda. Tiap sampel disaring dengan menggunakan

13 mm, 2-μm pore, PTFE syringe filter. Langkah berikutnya adalah

menotolkan 5 tingkat konsentrasi larutan sampel tersebut pada plat KLT.

Kemudian dianalisis menggunakan densitometri pada lambda maksimum

masing-masing senyawa marker spesifik. Setelah itu dilakukan perhitungan

regresi linear antara area senyawa marker spesifik dengan berat serbuk

simplisia.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 51: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

34 

 

4.2.7.6 Akurasi

Tiap formula campuran dilakukan penimbangan sebanyak 3 kali

seberat 50,0 mg. Kemudian masing-masing dimasukkan kedalam labu ukur

5 mL, lalu ditambahkan n-Heksan p.a 3,0 mL, diekstraksi menggunakan

Microwave. Kemudian dalam labu ukur tersebut ditambahkan n-Heksan ad

5 mL atau sampai garis tanda. Tiap sampel disaring dengan menggunakan

13 mm, 2-μm pore, PTFE syringe filter.

Langkah berikutnya adalah menotolkan tiap larutan sampel

formula campuran yang telah dibuat sebanyak 35,0 µL dengan

menggunakan Camag-Linomat 5 bersamaan dengan 4 tingkat konsentrasi

larutan sampel tanaman tunggal yang digunakan sebagai kurva kalibrasi

pada plat KLT ukuran 20 x 10 cm. Kemudian dieluasikan dengan

heksan:kloroform (0,5:3,5) menggunakan Camag ADC-2. Lalu setelah

eluasi, plat dianalisis menggunakan densitometri pada lambda maksimum

dari masing-masing senyawa marker spesifik. Area dari senyawa marker

spesifik tiap tanaman pada masing-masing formula akan dimasukkan

kedalam persamaan regresi yang didapat dari perhitungan regresi linear

antara area senyawa marker spesifik pada tanaman tunggal dengan berat

penimbangan masing-masing tingkat konsentrasinya. Selanjutnya

dilakukan perbandingan antara berat sebenarnya masing-masing tanaman

pada tiap formula dengan berat yang diperoleh dari hasil analisis

menggunakan densitometri.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 52: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

35 

 

4.3 Skema Metode Penelitian

Gambar 4.3 Skematik metode penelitian

Pembuatan serbuk simplisia masing – masing tanaman

Penentuan kadar air serbuk simplisia masing – masing tanaman

Pembuatan formula campuran

Preparasi sampel

Optimasi Kondisi

Penentuan senyawa marker spesifik

Validasi Metode Stabilitas, Presisi, Peak identity dan purity,

batas deteksi dan kuantitasi, linearitas, akurasi

F1 : MH 25% CJ 75%

F2 : MH 50% CJ 50%

F3 : MH 75% CJ 25%

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 53: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

 

36 

 

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Penentuan Kadar Air

Sebelum serbuk simplisia masing-masing tanaman dibuat formula

campuran, perlu dilakukan uji kadar air. Penentuan kadar air menggunakan

Moisture Analizer. Dari hasil pengamatan ditentukan kadar air pada serbuk

simplisia pada masing – masing tanaman :

Tabel V.1 % Kadar air pada serbuk simplisia merica hitam dan cabe jawa. TANAMAN KADAR AIR

Serbuk simplisia merica hitam 7,24 ± 0,28 % Serbuk simplisia cabe jawa 8,18 ± 0,26 %

Pada tabel V.1 diketahui bahwa kadar air serbuk simplisia merica

hitam dan serbuk simplisia cabe jawa memenuhi persyaratan FHI kurang

dari 10%. Setiap penimbangan yang dilakukan, serbuk tanaman tunggal

maupun formula campuran harus dilakukan perhitungan berat kering dari

berat serbuk yang ditimbang untuk menjamin kuantitasi yang hasil

didapatkan.

5.2 Optimasi Kondisi

Konsentrasi sampel yang digunakan adalah 10.000 ppm dan

jumlah larutan yang akan ditotolkan pada plat KLT adalah 35,0 µL.

Sedangkan fase gerak yang terpilih adalah n-Heksan, kloroforom (0.5:3.5).

Kondisi ini dapat menampakkan senyawa marker spesifik dari tiap tanaman

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 54: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

37 

 

dan memiliki pemisahan yang baik antara senyawa marker spesifik dan

senyawa lainnya. Dari hasil eluasi dengan fase gerak terpilih tersebut,

senyawa marker spesifik merica hitam memiliki resolusi 0,84, sedangkan

senyawa marker spesifik cabe jawa memiliki resolusi 3,6. Persyaratan nilai

resolusi yang diterima adalah > 0,8. Kemudian dari hasil scanning, masing-

masing peak senyawa marker spesifik mempunyai nilai peak purity ≥

0,9900.

5.3 Penentuan Senyawa Marker Spesifik

Gambar 5.1 Hasil visualisasi sampel merica hitam, formula campuran dan

cabe jawa pada 366 nm menggunakan Camag TLC – Visualizer.

a) cabe jawa, b) formula campuran, c) merica hitam.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 55: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

38 

 

Gambar 5.2 Kromatogram masing-masing tanaman dan formula campuran

pada 366 nm.

1) peak marker merica hitam, 2) peak marker cabe jawa.

Penentuan senyawa marker spesifik dilakukan dengan memilih

satu senyawa dari tiap tanaman tunggal merica hitam dan cabe jawa, yang

hanya dimiliki oleh salah satu tanaman itu saja. Sehingga dengan adanya

senyawa tersebut, bisa menandakan keberadaan tanaman tunggal di

formula campuran. Terlihat pada gambar 5.1, di Rf 0,09 sampel tanaman

tunggal merica hitam sama-sama noda dengan warna yang sama,

sedangkan noda tersebut tidak tampak pada sampel cabe jawa. Pada

gambar 5.2 juga membuktikan bahwa pada kromatogram sampel merica

hitam dan formula campuran sama-sama terdapat peak pada Rf 0,09 dan

peak tersebut tidak tampak di kromatogram sampel cabe jawa. Maka dapat

disimpulkan bahwa senyawa marker spesifik merica hitam terdapat pada Rf

0,09.

Sedangkan untuk senyawa marker spesifik cabe jawa, terlihat

pada gambar 5.1, pada Rf 0,52 baik sampel cabe jawa dan formula

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 56: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

39 

 

campuran terdapat noda dengan warna yang sama tetapi noda tersebut tidak

tampak di sampel merica hitam. Pada gambar 5.2 juga membuktikan bahwa

pada kromatogram sampel cabe jawa dan formula campuran sama-sama

terdapat peak pada Rf 0,52 dan peak tersebut tidak tampak di kromatogram

sampel merica hitam. Maka dapat disimpulkan bahwa senyawa marker

spesifik merica hitam terdapat pada Rf 0,52.

Tabel V.2 Rf senyawa marker spesifik dari tiap tanaman TANAMAN Rf Merica Hitam 0,09

Cabe Jawa 0,52

5.4 Hasil Validasi Metode

5.4.1 Uji stabilitas

Pertama uji stabilitas pada pelarut. Untuk menguji ekstrak formula

campuran dalam pelarut Heksan p.a, dilakukan 3 sampel : sampel recenter

paratus (rp), sampel dengan waktu kontak 1 jam dan sampel dengan waktu

kontak 8 jam.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 57: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

40 

 

Gambar 5.3 Hasil visualisasi uji stabilitas dalam pelarut pada 366 nm;

a. Sampel rp; b. Sampel dengan kontak pelarut dan serbuk simplisia

formula campuran selama 1 jam; c. Sampel dengan kontak pelarut dan

serbuk simplisia formula campuran selama 8 jam.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 58: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

41 

 

Gambar 5.4 Kromatogram uji stabilitas dalam pelartu pada 366 nm.

Dari gambar 5.3 tersebut menunjukkan tidak adanya perbedaan

noda dari ketiga sampel dan pada gambar 5.4 juga menunjukkan tidak

terdapat perbedaan kromatogram dari ketiga sampel. Hal tersebut

menunjukkan sampel dapat stabil dalam penyimpanan suhu ruangan (250

C) selama 8 jam.

Selanjutnya uji stabilitas dalam plat KLT, untuk menguji stabilitas

serbuk simplisia dalam pelarut Heksan p.a, dilakukan menggunakan 2

sampel (sampel kontak dengan plat 2 jam dan 3 jam).

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 59: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

42 

 

Gambar 5.5 Hasil visualisasi uji Gambar 5.6 Hasil visualisasi uji

stabilitas pada 366 nm selama 2 jam stabilitas pada 366 nm selama 3 jam

Pada gambar 5.5 menunjukkan sampel stabil selama 2 jam, hal

tersebut ditunjukkan dengan noda yang terbentuk berupa garis longitudinal.

Sedangkan pada gambar 5.6 menunjukkan bahwa terdapat noda diluar garis

longitudinal (degradan). Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa

serbuk simplisia formula campuran stabil dalam plat KLT selama 2 jam.

5.4.2 Presisi

Pada uji validasi presisi, dilakukan 3 kali replikasi tiap formula

dan dilakukan selama 3 hari. Kemudian area senyawa marker spesifik cabe

jawa akan dibagi dengan area senyawa marker spesifik merica hitam pada

tiap formulanya, sehingga didapatkan nilai rasio area dari senyawa marker

spesifik cabe jawa. Begitu juga sebaliknya untuk area senyawa marker

merica hitam, dibagi dengan area senyawa marker cabe jawa tiap

formulanya sehingga akan didapatkan nilai rasio area dari senyawa marker

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 60: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

43 

 

spesifik merica hitam. Kemudian dihitung %KV dari rasio area pada

masing-masing intraday dan interday.

Tabel V.3 Rasio area senyawa marker spesifik pada tiap formula campuran MH F1 MH F2 MH F3 CJ F1 CJ F2 CJ F3

Intraday 1 4,40 2,15 1,03 0,23 0,46 0,97 4,63 2,15 1,00 0,21 0,46 1,00 4,29 2,22 1,05 0,23 0,45 0,95

Intraday 2 4,57 2,13 1,04 0,22 0,47 0,96 4,69 2,07 1,03 0,21 0,48 0,98 4,54 2,10 1,01 0,22 0,47 0,99

Intraday 3 4,63 2,20 0,98 0,21 0,45 1,02 4,61 2,18 0,97 0,22 0,46 1,03 4,75 2,23 1,00 0,21 0,45 1,00

Tabel V.4 %KV rasio area masing-masing senyawa marker spesifik pada tiap formula (n=3)

MH F1 MH F2 MH F3 CJ F1 CJ F2 CJ F3 Intraday 1 3,96 % 1,92 % 2,27 % 2,27 % 1,89 % 3,91 % Intraday 2 1,70 % 1,53 % 1,43 % 1,68 % 1,53 % 1,44 % Intraday 3 1,32 % 1,12 % 1,52 % 1,31 % 1,12 % 1,51 % Interday 3,13 % 2,47 % 2,61 % 2,62 % 2,49 % 3,22 %

Pada tabel V.4 menunjukkan bahwa KV area senyawa marker

spesifik kedua tanamanan, baik intraday dan interday ≤ dari 5%.

5.4.3 Peak purity dan peak identity

Pada tahap ini dilakukan scanning pada masing-masing peak

senyawa marker spesifik. Peak discan dengan menggunakan lambda 200

nm – 500 nm.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 61: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

44 

 

Tabel V.5 Peak purity senyawa marker spesifik merica hitam

Tabel V.6 Peak purity senyawa marker spesifik cabe jawa

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 62: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

45 

 

Gambar 5.7 Peak identity senyawa marker spesifik merica hitam

Gambar 5.8 Peak identity senyawa marker spesifik cabe jawa

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 63: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

46 

 

Pada tabel V.4, menunjukkan bahwa peak purity dari peak

senyawa marker spesifik cabe jawa memiliki nilai correlation limit ≥

0,9900 dan panjang gelombang maksimum senyawa tersebut berada

disekitar 340 nm. Pada gambar 5.7 dilakukan overlay profil spektra antara

peak senyawa marker spesisik cabe jawa pada formula dengan senyawa

marker spesifik cabe jawa pada serbuk simplisianya. Nilai correlation limit

dari overlay kedua profil spektra tersebut adalah ≥ 0,9900.

Sedangkan pada tabel V.5 menunjukkan bahwa peak purity dari

peak senyawa marker spesifik merica hitam memiliki nilai correlation limit

≥ 0,9900 dan panjang gelombang maksimum senyawa tersebut berada

disekitar 340 nm. Terlihat pada gambar 5.8 dilakukan overlay profil spektra

antara peak senyawa marker spesisik merica hitam pada formula dengan

senyawa marker spesifik merica hitam pada serbuk simplisianya. Nilai

correlation limit dari overlay kedua profil spektra tersebut adalah ≥ 0,9900.

5.4.4 Batas deteksi dan batas kuantitasi

Untuk mengetahui batas deteksi dan batas kuantitasi dari masing-

masing senyawa marker tiap tanaman, dilakukan perhitungan regresi linear

dari 5 level konsentrasi sampel yang ditotolkan yang masih menampakkan

noda senyawa marker spesifik. Kemudian akan dilakukan perhitungan

regresi linear antara berat sampel dengan area yang didapatkan

menggunakan software VMA Solution.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 64: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

47 

 

Tabel V.7 Batas deteksi dan batas kuantitasi pada merica hitam Konsentrasi sampel Volume totolan Berat sampel Area

186 ppm 35,0 µL 0,93 mg 356,56 462 ppm 35,0 µL 2,31 mg 837,15 928 ppm 35,0 µL 4,64 mg 1770,68

1392 ppm 35,0 µL 6,96 mg 2497,56 1856 ppm 35,0 µL 9,28 mg 3302,8

r 0,9992 sdv 0,15

Vx0 3,19 % Batas deteksi 0,92 mg Batas kuantitasi 2,76 mg

Dari tabel V.7 terlihat bahwa senyawa marker spesifik merica

hitam memiliki batas deteksi pada 0,92 mg dan batas kuantitasi pada 2,76

mg.

Tabel V.8 Batas deteksi dan batas kuantitasi pada cabe jawa Konsentrasi sampel Volume totolan Berat sampel Area

460 ppm 35,0 µL 2,30 mg 240,56 918 ppm 35,0 µL 4,59 mg 480,91 1378 ppm 35,0 µL 6,89 mg 650,23 1836 ppm 35,0 µL 9,18 mg 877,45 2296 ppm 35,0 µL 11,48 mg 1072,73

r 0,9989 sdv 0,19 Vx0 2,85 % Batas deteksi 1,29 mg Batas kuantitasi 3,86 mg

Dari tabel V.8 terlihat bahwa senyawa marker spesifik cabe jawa

memiliki batas deteksi pada 1,29 mg dan batas kuantifikasi pada 3,86 mg.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 65: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

48 

 

5.4.5 Linearitas

Pada tahap ini dilakukan uji linearitas untuk 4 tingkat konsentrasi

masing-masing tanaman tunggal yang digunakan sebagai kurva kalibrasi

pada penentuan kadar tiap tanaman tunggal dalam formula campuran.

Tabel V.9 Linearitas senyawa marker spesifik merica hitam. Konsentrasi sampel Volume totolan Kadar sampel Area

2318 ppm 35,0 µL 11,59 mg 3820,25 4638 ppm 35,0 µL 23,19 mg 5197,40 9276 ppm 35,0 µL 46,38 mg 7304,12

11594 ppm 35,0 µL 57,97 mg 8432,00 Pers. regresi Y = 2789,6 + 97,717 * X r 0,9987 sdv 1,27 Vx0 3,68 %

Gambar 5.9 Kurva kalibrasi merica hitam

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 66: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

49 

 

Tabel V.10 Linearitas senyawa marker spesifik cabe jawa Konsentrasi

sampel Volume totolan Kadar sampel Area

2296 ppm 35,0 µL 11,48 mg 1145,3 4590 ppm 35,0 µL 22,95 mg 2264,25 9182 ppm 35,0 µL 45,91 mg 4495,83

11476 ppm 35,0 µL 57,38 mg 5402,23 Pers. regresi Y = 103,07 + 93,634 * X

r 0,9993 sdv 0,93 Vx0 2,72 %

Gambar 5.10 Kurva kalibrasi cabe jawa

Pada merica hitam, 4 tingkat konsentrasi yang digunakan adalah

12,5 mg; 25,0 mg; 50,0 mg dan 62,5 mg. Dari perhitungan regresi linear,

pada 4 tingkat konsentrasi tersebut didapatkan persamaan regresi Y =

2789,6 + 97,717 * X , dengan nilai r = 0,9987 , sdv = 1,27 dan Vx0 = 3,68

%. Dari hasil yang didapat menunjukkan bahwa rentang konsentrasi yang

digunakan sebagai kurva kalibrasi untuk merica hitam memenuhi syarat.

Sedangkan pada cabe jawa, 4 tingkat konsentrasi yang digunakan

adalah 12,5 mg; 25,0 mg; 50,0 mg dan 62,5 mg. Dari perhitungan regresi

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 67: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

50 

 

linear didapatkan persamaan regresi Y = 103,07 + 93,634 * X , dengan

nilai r = 0,9993 , sdv = 0,93 , dan Vx0 = 2,72 %. Dari hasil yang didapat

menunjukkan bahwa rentang konsentrasi yang digunakan sebagai kurva

kalibrasi untuk cabe jawa memenuhi syarat.

Selanjutnya dilakukan homogenity test pada konsentrasi terendah

dan konsentrasi tertinggi konsentrasi yang digunakan pada tiap tanaman,

masing masing dilakukan 4 kali replikasi. Kemudian data area yang

didapatkan diolah menggunakan software VMA Solution.

Tabel V.11 Homogenity test konsentrasi terendah dan tertinggi yang

digunakan untuk kurva kalibrasi pada sampel merica hitam.

Konsentrasi Area Konsentrasi Area 2318 ppm 3876,57 11594 mg 8445,23 2318 ppm 3921,64 11594 mg 8479,92 2318 ppm 3912,45 11594 mg 8391,34 2318 ppm 3882,36 11594 mg 8499,85 Rata – rata = 3898,25 Rata – rata = 8454,08

Testing value (TV) = 4,6065 F = 9,2766

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 68: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

51 

 

Tabel V.12 Homogenity test konsentrasi terendah dan tertinggi yang digunakan untuk kurva kalibrasi pada sampel cabe jawa.

Konsentrasi Area Konsentrasi Area 2296 ppm 1123,45 11476 ppm 5463,23 2296 ppm 1178,96 11476 ppm 5432,64 2296 ppm 1099,45 11476 ppm 5545,13 2296 ppm 1075,34 11476 ppm 5342,56 Rata – rata = 1119,3 Rata – rata = 5445,89

Testing value (TV) = 3,5578 F = 9,2766

Dari hasil pengolahan data dengan software VMA Solution,

diketahui hasil homogenity test pada sampel tanaman tunggal cabe jawa

dan merica hitam memenuhi syarat, karena nilai testing value (TV) ≤ F.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 69: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

52 

 

5.4.6 Akurasi

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui keakuratan metode yang

digunakan dengan cara menghitung persentase perbandingan antara kadar

tanaman tunggal sebenarnya yang terdapat di tiap formula dengan kadar

yang diperoleh. Kadar yang diperoleh didapat dengan memasukkan area

dari tiap senyawa marker spesifik tanaman tunggal kedalam persamaan

regresi dari kurva kalibrasi masing-masing tanaman yang sesuai.

Tabel V.13 Akurasi kadar merica hitam pada tiap formula ( n = 3 )

Konsentrasi Berat Sebenarnya

Area Senyawa Marker

Berat Diperoleh

% Akurasi

F1

34,78 mg

6256,53 35,48 mg 102,01 % 6956 ppm 6398,34 36,93 mg 106,18 %

6304,86 35,97 mg 103,43 %

Rata – rata 36,13 ± 0,74 mg 103,87 ± 2,12 %

F2

23,19 mg

5298,74 25,68 mg 110,73 % 4638 ppm 5264,55 25,33 mg 109,22 %

5338,19 26,08 mg 112,47 %

Rata – rata 25,69 ± 0,38 mg 110,80 ± 1,62 %

F3

11,59 mg

3968,25 12,06 mg 104,07 % 2318 ppm 4025,33 12,65 mg 109,11 %

3945,73 11,83 mg 102,08 %

Rata – rata 12,18 ± 0,42 mg 105,09 ± 3,62 %

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 70: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

53 

 

Tabel V.14 Akurasi kadar cabe jawa pada tiap formula ( n = 3 )

Konsentrasi Berat Sebenarnya

Area Senyawa Marker

Berat Diperoleh

% Akurasi

F1

11,48 mg

1221,24 11,94 mg 104,02 % 2296 ppm 1167,4 11,37 mg 99,01 %

1239,67 12,14 mg 105,74 %

Rata – rata 11,81 ± 0,40 mg

102,92 ± 3,49 %

F2

22,95 mg

2452,42 25,09 mg 109,33 % 4590 ppm 2341,45 23,90 mg 104,16 %

2384,64 24,37 mg 106,17 %

Rata – rata 24,45 ± 0,60 mg

106,55 ± 2,60 %

F3

34,43 mg

3592,98 37,27 mg 108,25 % 6886 ppm 3423,22 35,46 mg 102,99 %

3494,56 36,22 mg 105,20 %

Rata – rata 36,31 ± 0,91 mg

105,48 ± 2,64 %

Dari tabel V.13 dan V.14, dapat disimpulkan bahwa metode yang

digunakan valid karena % akurasi perbandingan berat tanaman tunggal

sebenarnya yang terdapat didalam formula campuran dengan berat yang

diperoleh berkisar 80-120%.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 71: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

 

54 

 

BAB VI

PEMBAHASAN

Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan metode yang valid

yang dapat menentukan senyawa marker spesifik dari tanaman yang berada

pada genus yang sama menggunakan KLT – Densitometri dan Visualizer.

Bahan tanaman yang digunakan adalah Piper retrofractum Vahl.(Cabe

Jawa) dan Piper nigrum L. (Merica Hitam) yang sama-sama berada pada

genus Piperaceae.

Cabe jawa dan merica hitam yang digunakan pada penelitian ini

diperoleh dan diidentifikasi dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan

Obat (Balittro) Bogor. Simplisia yang digunakan adalah buah dari masing-

masing tanaman. Simplisia merica hitam yang diperoleh berumur 4 bulan

saat panen, dipanen saat musim kemarau, kemudian dilakukan pengeringan

pada simplisia tersebut dengan menggunakan oven pada suhu 500 C.

Sedangkan untuk simplisia cabe jawa, diperoleh berumur 6 bulan saat

panen, dipanen saat musim kemarau, kemudian dilakukan pengeringan

pada simplisia tersebut dengan menggunakan oven pada suhu 500 C.

Setelah itu simplisia buah dari masing-masing tanaman dilakukan

pengecilan ukuran partikel dengan cara diblender, kemudian diayak

menggunakan ayakan no. 100, untuk menghomogenisasikan ukuran

partikel pada serbuk simplisia tersebut sehingga kemampuan ekstraksi

serbuk simplisia dengan pelarut diharapkan sama.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 72: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

55 

 

Langkah berikutnya adalah uji kadar air masing-masing serbuk

simplisia tanaman merica hitam dan cabe jawa. Pada penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan Moisture Analizer, sehingga dapat

ditentukan kadar air dalam serbuk simplisia merica hitam adalah 7,24 ±

0,28 % dan kadar air dalam serbuk simplisia cabe jawa adalah 8,18 ± 0,26

%.

Setelah itu dibuat formula campuran dari kedua serbuk simplisia

tanaman tersebut sebanyak 3 macam formula. Komposisi masing-masing

tanaman dari formula 1 adalah 75% merica hitam dan 25% cabe jawa,

formula 2 adalah 50% merica hitam dan 50% cabe jawa, sedangkan

formula 3 adalah 25% merica hitam dan 75% cabe jawa.

Masing – masing formula dibuat sebanyak 100,0 gram, dengan

penimbangan masing-masing serbuk simplisia tanaman sesuai dengan

komposisinya. Kemudian setelah dicampurkan, kedua serbuk tersebuk

diaduk dan diayak untuk memastikan homogenisasi formula campuran

tersebut.

Preparasi sampel untuk analisis kuantitatif pada penelitian ini,

masing – masing formula ditimbang sebanyak 50,0 mg kemudian

dimasukkan labu ukur 5 mL. Setelah itu pada labu ukur ditambahkan

pelarut n-Heksan p.a sebanyak 3,0 mL. Kemudian diekstraksi dengan

menggunakan microwave, setelah pada labu ukur ditambahkan n-Heksan

p.a ad 5 mL atau garis tanda.

Tahap berikutnya adalah optimasi kondisi pada KLT, pada tahap

ini ditujukan untuk mendapatkan fase gerak yang sesuai, konsentrasi

larutan sampel, jumlah larutan sampel yang akan ditotolkan, dan penentuan

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 73: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

56 

 

panjang gelombang maksimum dari kedua senyawa marker spesifik

tanaman.

Pada pemilihan fase gerak, fase gerak yang akan dipilih harus

dapat memisahkan senyawa marker spesifik dari tiap tanaman dengan

senyawa lainnya dengan pemisahan yang paling baik. Pada tahap ini, fase

gerak yang terpilih adalah perbandingan heksan p.a : kloroform p.a

(0,5:3,5). Eluen yang terpilih ini memiliki polaritas sekitar 4,25. Dari hasil

eluasi dengan fase gerak tersebut, didapatkan nilai resolusi dari senyawa

marker spesifik merica hitam adalah 0.84 dan resolusi dari senyawa marker

spesifik cabe jawa adalah 3,60. Nilai resolusi dari kedua senyawa marker

spesifik memenuhi persyaratan > 0,8.

Penentuan senyawa marker spesifik dilakukan dengan memilih

satu senyawa yang hanya terdapat pada masing-masing tanaman. Sehingga

dengan adanya senyawa tersebut, bisa menandakan keberadaan tanaman

tersebut didalam formula campuran. Pada penelitian ini, ditentukan

senyawa marker spesifik merica hitam berada pada Rf 0,09, sedangkan

senyawa marker spesifik pada cabe jawa berada pada Rf 0,52.

Pada pemilihan panjang gelombang UV yang akan digunakan

untuk analisis kuantitatif KLT-Densitometri adalah panjang gelombang

maksimum dari senyawa marker spesifik masing-masing tanaman. Pada

penelitian pendahuluan dilakukan scanning pada panjang gelombang, yaitu

366 nm. Dari hasil scanning dengan panjang gelombang tersebut, peak dari

senyawa marker spesifik tiap tanaman akan discan spektra untuk

mengetahui profil spektra dari peak tersebut. Dari hasil scanning profil

spektra, diketahui panjang gelombang maksimum senyawa marker spesifik

tanaman merica hitam dan cabe jawa berada pada 340 nm. Selanjutnya,

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 74: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

57 

 

untuk analisis kuantitatif akan dilakukan scanning senyawa marker spesifik

masing-masing tanaman pada panjang gelombang tersebut.

Pengembangan metode analisis memerlukan syarat yang

menyatakan bahwa metode yang digunakan untuk analisis harus

tervalidasi. Validasi metode analisis merupakan persyaratan utama untuk

membuktikan kehandalan dan kesesuaian suatu metode untuk digunakan

(Renger, 2006). Pada penelitian ini, validasi yang dilakukan meliputi : Uji

stabilitas, presisi, batas deteksi dan batas kuantifikasi, peak identity dan

peak purity, linearitas dan akurasi.

Tahap terpenting dalam membuat prosedur analisis menggunakan

KLT adalah mengecek kestabilan senyawa dalam setiap tahap prosedur.

Pertama dilakukan uji stabilitas dalam pelarut. Dilakukan 3 sampel untuk

menguji stabilitas formula campuran dalam pelarut heksan p.a : recentus

paratus, kontak dengan pelarut selama 1 jam dan kontak dengan pelarut

selama 8 jam. Dari gambar 5.3 dan 5.4 terlihat bahwa tidak ada perbedaan

noda maupun profil kromatogram dari ketiga sampel tersebut. Hal tersebut

menunjukkan sampel dapat stabil dalam penyimpanan suhu ruangan (250

C) selama 8 jam.

Kemudian selanjutnya dilakukan uji stabilitas pada plat KLT.

Pada gambar 5.5 menunjukkan sampel stabil selama 2 jam, hal tersebut

ditunjukkan dengan noda yang terbentuk berupa garis longitudinal.

Sedangkan pada gambar 5.6 menunjukkan bahwa terdapat noda diluar garis

longitudinal (degradan). Dari kedua gambar tersebut dapat disimpulkan

bahwa ekstrak formula campuran stabil dalam plat KLT selama 2 jam.

Presisi yang dilakukan adalah presisi intermediate. Presisi ini

dilakukan pada 3 hari yang berbeda, oleh analis yang sama, dan dengan

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 75: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

58 

 

peralatan yang sama. Pada tahap ini diperlukan nilai rasio area dari masing-

masing peak senyawa marker spesifik, kemudian rasio area tersebut akan

dibandingkan antar replikasinya pada intraday dan interday. Rasio area

diperoleh dengan cara membagi area dari senyawa marker spesifik dengan

area peak lain yang stabil.

Pada intraday 1, senyawa marker spesifik merica hitam memiliki

%KV sebesar 3,96% pada formula 1, 1,92% pada formula 2, dan 2,27%

pada formula 3. Sedangkan senyawa marker spesifik cabe jawa memiliki

%KV sebesar 2,27% pada formula 1, 1,89% pada formula 2, dan 3,91%

pada formula 3.

Pada intraday 2, senyawa marker spesifik merica hitam memiliki

%KV sebesar 1,70% pada formula 1, 1,53% pada formula 2, dan 1,43%

pada formula 3. Sedangkan senyawa marker spesifik cabe jawa memiliki

%KV sebesar 1,68% pada formula 1, 1,53% pada formula 2, dan 1,44%

pada formula 3.

Pada intraday 3, senyawa marker spesifik merica hitam memiliki

%KV sebesar 1,32% pada formula 1, 1,12% pada formula 2, dan 1,52%

pada formula 3. Sedangkan senyawa marker spesifik cabe jawa memiliki

%KV sebesar 1,31% pada formula 1, 1,12% pada formula 2, dan 1,51%

pada formula 3.

Sedangkan untuk interday, senyawa marker spesifik merica hitam

memiliki %KV sebesar 3,13% pada formula 1, 2,47% pada formula 2, dan

2,61% pada formula 3. Sedangkan senyawa marker spesifik cabe jawa

memiliki %KV sebesar 2,62% pada formula 1, 2,49% pada formula 2, dan

3,22% pada formula 3. Berdasarkan seluruh data %KV yang didapatkan,

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 76: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

59 

 

dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan pada penelitian ini

mampu memberikan hasil yang valid.

Tahap berikutnya adalah melakukan scanning peak pada masing-

masing peak senyawa marker spesifik tiap tanaman. Scanning dilakukan

pada panjang gelombang 200-500 nm. Tujuan dari tahap ini adalah untuk

mendapatkan nilai kemurnian dari peak dan untuk mengetahui apakah peak

senyawa marker spesifik pada tanaman tunggal jika dibandingkan dengan

peak senyawa senyawa marker spesifik pada formula campuran memiliki

profil spektra yang identik.

Pada tabel V.4, menunjukkan bahwa peak purity dari peak

senyawa marker spesifik cabe jawa memiliki nilai correlation limit ≥

0,9900 dan panjang gelombang maksimum senyawa tersebut berada

disekitar 340 nm. Pada gambar 5.7 dilakukan overlay profil spektra antara

peak senyawa marker spesisik cabe jawa pada formula dengan senyawa

marker spesifik cabe jawa pada serbuk simplisianya. Nilai correlation limit

dari overlay kedua profil spektra tersebut adalah ≥ 0,9900.

Sedangkan pada tabel V.5 menunjukkan bahwa peak purity dari

peak senyawa marker spesifik merica hitam memiliki nilai correlation limit

≥ 0,9900 dan panjang gelombang maksimum senyawa tersebut berada

disekitar 340 nm. Terlihat pada gambar 5.8 dilakukan overlay profil spektra

antara peak senyawa marker spesisik merica hitam pada formula dengan

senyawa marker spesifik merica hitam pada serbuk simplisianya. Nilai

correlation limit dari overlay kedua profil spektra tersebut adalah ≥ 0,9900.

Selanjutnya penentuan batas deteksi dan batas kuantifikasi dari

senyawa marker spesisik tiap tanaman. Pada penentuan batas deteksi dan

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 77: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

60 

 

batas kuantifikasi untuk senyawa marker spesifik merica hitam dilakukan

penotolan dari konsentrasi 9,28 mg sampai konsentrasi dimana senyawa

marker spesifik tersebut tidak tampak. Setelah itu akan dilakukan

perhitungan regresi linear antara konsentrasi sampel yang tertotol dengan

area senyawa marker yang didapatkan. Konsentrasi yang digunakan untuk

perhitungan regresi linear adalah 9,28 mg; 6,96 mg; 4,64 mg; 2,32 mg dan

0,93 mg.

Untuk senyawa marker spesifik cabe jawa, dilakukan penotolan

dari konsentrasi 11,48 mg sampai konsentrasi dimana senyawa marker

spesifik tersebut tidak tampak. Setelah itu akan dilakukan perhitungan

regresi linear antara konsentrasi sampel yang tertotol dengan area senyawa

marker yang didapatkan. Konsentrasi yang digunakan untuk perhitungan

regresi linear adalah 11,48 mg; 9,18 mg; 6,89 mg; 4,59 mg dan 2,30 mg.

Tahap berikutnya adalah uji linearitas. Rentang berat sampel pada

senyawa marker spesifik merica hitam yang digunakan sebagai kurva

kalibrasi adalah 11,59 mg; 23,19 mg; 57,97 mg dan 69,57 mg. Dari

perhitungan regresi linear 4 level konsentrasi tersebut, didapatkan

persamaan regresi Y = 3167,2 + 90,164 * X , nilai r = 0.99869 , sdv = 1,73

dan Vx0 = 4,27%. Sedangkan rentang berat sampel pada senyawa marker

spesifik cabe jawa yang digunakan adalah 11,48 mg; 22,95 mg; 45,91 mg

dan 57,38 mg. Dari perhitungan regresi linear 4 level konsentrasi tersebut,

didapatkan persamaan regresi Y = 155,32 + 37,088 * X, nilai r = 0,99921 ,

sdv = 1,02 dan Vx0 = 2,97 %.

Kemudian dilakukan homogenity test untuk konsentrasi terendah

dan konsentrasi tertinggi yang digunakan sebagai kurva kalibrasi, dari hasil

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 78: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

61 

 

yang didapat dari software VMA Solution dapat diketahui bahwa

memenuhi persyaratan karena nilai testing value (TV) ≤ F.

Selanjutnya pada tabel V.12 dan V.13 menunjukkan hasil

perbandingan berat sebenarnya dari masing-masing tanaman yang terdapat

ditiap formula dengan berat yang diperoleh dari metode yang digunakan.

Berat yang diperoleh didapatkan dengan cara memasukkan area kedalam

persamaan regresi dari linearitas masing-masing tanaman tunggal.

Kemudian berat yang diperoleh akan dibandingkan dengan berat yang

sebenarnya sehingga akan didapatkan % akurasi. Dari hasil perhitungan

didapatkan rata – rata % akurasi senyawa marker spesifik pada merica

hitam pada formula 1 sebesar 103,87 ± 2,12 %, formula 2 sebesar 110,80 ±

1,62 %, dan formula 3 sebesar 105,09 ± 3,62 %. Sedangkan %Akurasi

senyawa marker spesifik cabe jawa pada formula 1 sebesar 102,92 ± 3,49

%, formula 2 sebesar 106,5 ± 2,60 %, dan formula 3 sebesar 105,48 ± 2,64

%.

Dari hasil validasi metode yang sudah didapatkan, hasil yang

didapat keseluruhan memenuhi syarat. Sehingga bisa disimpulkan bahwa

metode analisis yang digunakan valid. Hasil dari penelitian ini hanya

berlaku untuk bahan tanaman yang berada di ballitro dengan spesifikasi

tanaman yang telah disebutkan pada poin sebelumnya.

 

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 79: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

 

62 

 

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh

kesimpulan yaitu : Dengan menggunakan KLT-Densitometri, dapat

diperoleh metode analisis yang valid untuk menentukan senyawa marker

spesifik Piper retrofractum Vahl. dan Piper nigrum L. dengan nilai %KV

pada tanaman merica hitam adalah 1,12 – 3,96%, untuk cabe jawa adalah

1,12 – 3,91%. Nilai r dari senyawa marker spesifik merica hitam adalah

0,99869 dan untuk senyawa marker speisifk cabe jawa adalah 0,99921.

Kemudian %akurasi yang didapatkan untuk tanaman merica hitam adalah

103,87 – 110,80% sedangkan untuk tanaman cabe jawa adalah 102,92 –

106,50%.

7.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat saran

sebagai berikut:

Dilakukan isolasi dan elusidasi struktur senyawa marker spesifik

masing – masing tanaman sehingga akan diketahui nama dan rumus

molekul yang sebenarnya dari senyawa tersebut.

 

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 80: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

 

 

63 

 

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1985. Cara Pembuatan

Simplisia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia,

Edisi IV, Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000. Parameter Standar

Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Dhingra, Neelima., Gaba, Mokia., 2010. Microwave Chemistry: General Features and Applications. Indian Journal of Pharmaceutical Education and Research. Association of Pharmaceutical Teachers of India.

Fried, B. and Sherma, J., 1999. Thin layer Chromatography Fourth Edition, Revised and Expanded. New York: Marcel Dekker, Inc.

Gabriela, 2010. Plant Extracts: TLC Analysis, in : Caze, J. Encylopedia of Chromatography, Ed. 3rd, New York: Taylor and Francis grup, pp. 1821-1823.

Gritsanapan, Wandee., Tangyuenyongwatana, Prasan., 2009. An appropriate solvent for the preparation of Prasaplai extract. Songklanakarin Journal of Science and Technology.

Harmita, 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I No. 3, hal. 121-123.

Huber, L., 2007. Validation of Analytical Methods and Procedures. Diakses dari http://www.labcompliance.com/tutorial/methods/default.aspx, pada tanggal 27 Januari 2014.

Indrayanto, G. dan Yuwono, M., 2005. Validation of Chromatographic Methods of Analysis. Profiles of Drug Subtances, Excipients And Related Methodology, Volume 32.

Ip, S.P., et al., 2010. Quality Assurance for Chinese Herbal Formulae: Standardization of IBS-20, a 20-herb preparation. License BioMed Central Ltd.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 81: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

64 

 

Isnawati A, Endreswari S, Pudjiastuti, Murhandini. Efek mutagen ekstrak etanol buah cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.). Jurnal Bahan Alam Indonesia 2002;1(2):63-67. Kim, H.J., Jee, E.H., Ahn, K.S., Choi, H.S., Jang, Y.P., 2010. Identification

of Marker Compounds in Herbal Drugs on TLC with DART-MS. Arch Pharm Res Vol. 33, No. 9, p. 1355-1359.

Li, Songlin., Han, Quanbin., Qiao, Chunfeng., Song, Jingzheng., Cheng, Chuen, Lung., Xu, Hongxi., 2008. Chemichal Marker for The Quality Control of Herbal Medicines: An Overview. China: License BioMed Central Ltd.

Liang, Yi-Zeng., Xie., and Chan, K., 2004. Quality Control of Herbal Medicines. Journal of Chromatography B, 812 (2004) 53-70

Lazarowich., Natalie J., and Pekos, P., 1998. Use of Fingerprinting and Marker Compounds for Identification and Standardization of Botanical Drugs: Strategies for Applying Pharmaceutical HPLC Analysis to Herbal Products. Drug Information Journal, Vol. 32, pp. 497-512, 1998. USA.

Manohara, D., Wahyuno, D., Noveriza, R., 2005. Penyakit Busuk Pangkal Batang Lada dan Strategi Pengendaliannya. Perkembangan Teknologi Tanaman Rempah dan Obat. 17:41-51.

Mukherjee, K.P., Rai, Sujay., Bhattacharya, Sauvik., Wahile, Atul., Saha, Bishnu, Pada., 2008. Marker Analysis of Polyherbal Formulation, Triphala – A Well known Indian Traditional Medicine. Indian Journal of Traditional Knowledge, Vol. 7(3), p.379-383.

Mulja, M dan Suharman., 1995. Analisis Instrumental. Surabaya: Airlangga University Press.

Natural Health Products Directorate., 2012. Draft: Quality of Natural Health Products Guide.

Nuraini, A., 2003. Mengenal etnobotani beberapa tanaman yang berkhasiat sebagai aprodisiaka. InfoPOM, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, IV(10):1-4.

Parmar, V.S., Jain, S.C., Bisht, K.S., 1997. Phytochemistry of the Genus Piper. Phytochemistry, Vol. 46 Issue 4. p. 597-673

Patel, N.A., Patel, Megha., Patel, R.P., 2011. Formulation and Evaluation of Polyherbal Gel for Wound Healing. International Research Journal of Pharmaceuticals, Vol. 01, Issue 01.

Rashmin, Patel., Mrunali, Patel., Nitin, Dubey., Nidhi, Dubey., Bharat, Patel., 2012. HPTLC Method Development and Validation:

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya

Page 82: SKRIPSI PENGEMBANGAN METODE ANALISIS …repository.unair.ac.id/10930/2/FF FT 03 15 Dwi p.pdf · pengembangan metode analisis ... fakultas farmasi universitas airlangga ... 4.2.4 preparasi

65 

 

Strategy to Minimize Methodological Failures. Journal of Food and Drug Analysis, Vol. 20, No. 4, p.794-804.

Riech, E., Schibli, A., Debatt, A., 2008. Validation of High-Performance Thin-Layer Chromatographic Methods for the Identification of Botanicals in a cGMP Environment. J AOAC Int. Vol. 91(1). p.13-20.

Sekhon, Bhupinder, Singh., Choudhary, Neeraj., 2011. An Overview of Advances in The Standardization of Herbal Drugs. J Pharm Educ Res Vol. 2, Issue No. 2.

Spagenberg, B., Poole, C.F., Weins, C., 2011. Quantitative Thin-Layer Chromatography: A Practical Survey. New York: Springer.

Touchestone, J.C., and Dobbins, M.F., 1983. Practice of Thin Layer Chromatography. 2nd Ed., New York: John Wiley and Sons.

United States Department Of Agriculture, 2014. Classification for Kingdom Plantae Down to Species Piper nigrum L. Diakses dari http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=PINI3, pada tanggal 12 Januari 2014.

United States Department Of Agriculture, 2014. Classification for Kingdom Plantae Down to Species Piper retrofractum Vahl. Diakses dari http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?source=profile&symbol=PIRE9&display=31, pada tanggal 12 Januari 2014.

United States Pharmacopoeial Convention Inc., 2006. United States Pharmacopoeia 29th ed. Washington D.C: American Pharmaceutical Association and Pharmaceutical Press.

Wahid, P., 1996. Sejarah Perkembangan dan Daerah Perkembangannya. Monograf Tanaman Lada. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.

Wahyuno, D. 2009. Pengendalian Terpadu Busuk Pangkal Batang Lada. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Perspektif Vol.8 No.1/Juni 2009. Hal. 17-29.

Wall, E.P., 2005. Thin-layer Chromatography A Modern Practical Approach. UK: The Royal Society of Chemistry.

Yongyu, Zhang., Shujun, Sun., Jianye, Dai., Wenyu, Wang., Huijuan, Cao., Jianbing, Wu., Xiaojun, Gou., 2011. Quality Control Method for Herbal Medicine – Chemical Fingerprint Analysis. Shanghai University of Traditional Chinese Medicine. China: InTech.

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Pengembangan metode analisis..... M.Rezki Dwitya