SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN JAHE TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN...
Transcript of SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN JAHE TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN...
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN JAHE TERHADAP PERUBAHAN
TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BATUA
Oleh:
VELICIA M.V.G. TJEN
C121 14 504
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN JAHE TERHADAP PERUBAHAN
TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BATUA
Skripsi ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Oleh:
VELICIA M.V.G. TJEN
C121 14 504
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
v
ABSTRAK
Velicia M.V.G. Tjen. C12114504. PENGARUH PEMBERIAN JAHE TERHADAP
PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BATUA, dibimbing oleh Elly L. Sjattar dan Nurmaulid.
Latar Belakang : Hipertensi masuk dalam sepuluh besar penyakit penyebab kematian tertinggi di
Makassar. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertensi adalah dengan terapi
komplementer seperti terapi herbal dengan menggunakan ekstrak jahe.
Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jahe terhadap perubahan
tekanan darah sebelu dan setelah 2 minggu pemberian jahe pada pasien hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Batua.
Metode : Dalam penelitian ini digunakan Quasi Experimental dengan rancangan PreTest dan Post
Test Design. Kelompok intervensi diberikan ekstrak jahe selama 2 minggu dan dilakukan observasi
1 minggu setelah pemberian ekstrak jahe dihentikan. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 11
responden kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pada penelitian ini juga digunakan
pendekatan dengan uji Paired T-Test, Uji Wilcoxon, dan Uji Mann-Withney..
Hasil : Pada kelompok intervensi, terdapat pengaruh pemberian ekstrak jahe terhadap tekanan darah
diastolik setelah 2 minggu (p=0,015) tetapi tekanan darah sistolik tidak terdapat pengaruh yang
signifikan (p=0,086). Sedangkan pada kelompok kontrol, tidak terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap tekanan darah sistolik (p=0,086) dan diastolik (p=0,123). Perbedaan tekanan darah antara
kelompok intervensi dan kontrol setelah 2 minggu pemberian jahe dengan p=0,523 untuk sistolik
dan p=0,915 untuk diastolik tidak memilik perbedaan yang signifikan. Namun secara klinis, terdapat
penurunan tekanan darah sistolik maupun diastolik pada kelompok intervensi setelah 2 minggu
pemberian jahe dan 1 minggu pemberian jahe dihentikan tetapi tidak signifikan. Selain itu, secara
klinis juga terdapat perbedaan antara kelompok intervensi dan kontrol. Penurunan tekanan darah
yang tidak signifikan tersebut dipengaruhi oleh data karakteristik responden.
Kesimpulan dan saran : Pemberian ekstrak jahe dapat menurunkan tekanan darah diastolik pasien
hipertensi. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah sebaiknya lebih mengontrol hal-hal yang dapat
mempengaruhi tekanan darah.
Kata kunci : Hipertensi, ekstrak jahe, tekanan darah
Sumber literatur : 48 Kepustakaan (2002-2017)
vi
ABSTRACT
Velicia M.V.G. Tjen. C121114504. THE EFFECT OF GIVING GINGER ON CHANGE
BLOOD PRESSURE IN PATIENTS WITH HYPERTENSION IN WORK AREA OF
BATUA COMMUNITY HEALTH CLINIC, guide by Elly L.Sjattar and Nurmaulid.
Background : Hypertension was included in the top ten most common cause of death in Makassar.
One way to overcome hypertension is with complementary therapies such as herbal therapy using
ginger extract.
Objective : this study was to determine the effect of giving ginger on changes blood pressure before
and after 2 weeks giving extract ginger in patients with hypertension in work area of Batua
Community Health Clinic.
Methods : This study used the Quasi Experimental with Pre Test and Post Test Design. Respondents
were given ginger extract for 2 weeks and observation 1 week after giving ginger extract stopped.
The sample size was 11 respondents each intervention and control group. On this study also used
approach with Paired T-Test, Uji Wilcoxon, dan Uji Mann-Whitney.
Result : In the intervention group, there was effect of ginger extract on diastolic blood pressure after
2 weeks (p = 0,015) but systolic blood pressure did not have significant effect (p = 0,086). While in
the control group, there was no significant effect on systolic blood pressure (p = 0.086) and diastolic
(p = 0.123). The difference in blood pressure between the intervention and control groups after 2
weeks of ginger administration with p = 0.523 for systolic and p = 0.915 for diastolic did not have
a significant difference. However, clinically, there was a decrease on systolic and diastolic blood
pressure in the intervention group after 2 weeks of ginger administration and 1 week of ginger was
stopped but not significant. In addition, there are also clinical differences between intervention and
control groups. The decrease in blood pressure is not significant is influenced by the data
characteristic of respondents.
Conclusions and suggestions : Ginger extract can reduce hypertensive diastolic blood pressure of
the patient. Recommendation for next researchers are better controlled for things that can affect
blood pressure.
Key words : Hypertension, Ginger Extract, Blood Pressure.
Source of literature : 48 Literatures (2002-2017).
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian
ini yang berjudul Pengaruh Pemberian Jahe Terhadap Perubahan Tekanan Darah
pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Batua. Peneliti juga
mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Kedua orang tua saya, Papa dan Mama yang senantiasa memberikan
dukungan baik secara moril maupun materil demi kelancaran segala
kebutuhan saya dalam penyusunan skripsi ini.
2. Dr. Elly L.Sjattar, S.Kp., M.Kes. selaku pembimbing pertama dan
Nurmaulid, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku pembimbing kedua yang
senantiasa mebimbingan, memberikan motivasi dan arahan-arahan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Dr. Yuliana Syam, S.Kep., Ns., M.Kes., selaku penguji pertama dan
Ilkafah, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku penguji kedua yang memberikan
masukan dan arahan demi penyempurnaan skripsi ini.
4. Seluruh dosen dan staf Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin
Makassar.
5. Seluruh anggota keluarga yang telah memberikan bantuan, semangat dan
motivasi dalam menyusun skripsi ini.
6. Seluruh teman-teman yang telah memberikan bantuan dan semangat
kepada saya dalam menyusun proposal ini
viii
7. Semua orang yang telah membantu saya baik seraca langsung maupun
tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pada program Strata-1 di
Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin, Makassar. Peneliti menyadari
bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan tidak luput dari kekurangan. Oleh
karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan dan perbaikan kedepannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi ilmu keperawatan, masyarakat, serta dapat menjadi acuan untuk penelitian
selanjutnya.
Makassar, 19 Januari 2018
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
ABSTRACT ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR BAGAN ........................................................................................... xiv
DA FTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
1. Tujuan Umum ....................................................................................................6
2. Tujuan Khusus ....................................................................................................6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6
1. Bagi Teoritis .......................................................................................................6
2. Bagi Praktis ........................................................................................................6
x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 8
A. Tinjauan Umum Hipertensi ........................................................................... 8
1. Definisi...............................................................................................................8
2. Klasifikasi ..........................................................................................................9
3. Etiologi...............................................................................................................9
4. Patofisiologi ..................................................................................................... 10
5. Tanda dan Gejala .............................................................................................. 11
6. Faktor Risiko .................................................................................................... 11
7. Penatalaksanaan ................................................................................................ 17
8. Komplikasi ....................................................................................................... 19
B. Tinjauan Umum Jahe .................................................................................. 21
1. Definisi............................................................................................................. 21
2. Taksonomi ........................................................................................................ 21
3. Jenis Jahe ......................................................................................................... 22
4. Kandungan ....................................................................................................... 23
5. Manfaat ............................................................................................................ 24
6. Kandungan Jahe dan Mekanisme Penurunan Tekanan Darah ............................. 25
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS.......................................... 28
A. Kerangka Konsep ........................................................................................ 28
B. Hipotesis ..................................................................................................... 28
BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 29
A. Rancangan Penelitian .................................................................................. 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................... 30
xi
C. Populasi dan Sampel ................................................................................... 30
D. Alur Penelitian ............................................................................................ 32
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .............................................. 33
1. Identifikasi Variabel ......................................................................................... 33
2. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ........................................................ 33
F. Instrument Penelitian .................................................................................. 34
G. Pengumpulan, Pengelolahan dan Analisa Data ............................................ 35
1. Pengumpulan Data ............................................................................................ 35
2. Pengelolahan Data ............................................................................................ 36
3. Teknik Analisa Data ......................................................................................... 38
H. Etika Penelitian ........................................................................................... 39
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 41
A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 41
B. Pembahasan ................................................................................................ 49
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 56
A. Kesimpulan ................................................................................................. 56
B. Saran ........................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Klasfikasi Tekanan Darah ...................................................................... 9
Tabel 2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan
Lama Riwayat Hipertensi di wilayah Kerja Puskesmas Batua ............. 42
Tabel 3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin,
Tingkat Pendidikan, Pekerjaan, Jenis Obat yang Dikonsumsi,
Penyakit Penyerta, Aktivitas Fisik, Merokok, Konsumsi Kopi dan
Kebiasaan Makan di Wilayah Kerja Puskesmas Batua ........................ 43
Tabel 4 Tekanan Darah Sebelum Pemberian Jahe ........................................... 45
Tabel 5 Tekanan Darah Setelah Pemberian Jahe .............................................. 46
Tabel 6 Analisis Perubahan Tekanan Darah Sistolik, Sebelum (pre),
Setelah Diberikan Jahe, dan Setelah Pemberian Jahe
Diberhentikan ........................................................................................ 47
Tabel 7 Analisis Perubahan Tekanan Darah Diastolik, Sebelum (pre),
Setelah Diberikan Jahe, dan Setelah Pemberian Jahe
Diberhentikan ........................................................................................ 48
Tabel 8 Hasil Analisis Perbedaan Tekanan Darah pada Kelompok
Intervensi dan Kelompok Kontrol Setelah 2 Minggu Pemberian
Jahe dan 1 Minggu Setelah Pemberian Jahe Dihentikan ....................... 49
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Jahe Gajah (Zingiber officinale var. Roscoe) ................................... 22
Gambar 2 Jahe Emprit (Zingiber officinale var. Amarum) ................................ 23
Gambar 3 Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) .................................. 23
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Kerangka Konsep .................................................................................. 28
Bagan 2 Rancangan Penelitian ............................................................................ 29
Bagan 3 Alur Penelitian ....................................................................................... 32
xv
DA FTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Penjelasan Penelitian
Lampiran 2 Formulir Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 3 Kuisioner Data Demografi
Lampiran 4 Lembar Pemberian /Pemantauan Ekstrak Jahe
Lampiran 5 Daftar Isian
Lampiran 6 SOP Pengukuran Tekanan Darah
Lampiran 7 SOP Pemberian Jahe
Lampiran 8 Analisa Data
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut American Heart Association (2014), hipertensi atau tekanan
darah tinggi sering dikaitkan dengan ketegangan, kegugupan, dan hiperaktif
oleh masyarakat. Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan
elevasi persisten dari tekanan darah sistolik (TDS) pada level 140 mmHg atau
lebih dan tekanan darah diastolik (TDD) pada level 90 mmHg atau lebih (Black
& Hawks, 2014). Hipertensi merupakan gangguan asimptomatik. Hipertensi
ditandai dengan gejala pusing atau nyeri kepala dan ketegangan pada bagian
punggung leher (Nurarif & Kusuma, 2015) serta peningkatan tekanan darah
secara persisten (Potter & Perry, 2005).
Hipertensi secara kilinis dapat diklasifikasikan menjadi Normal, Normal
Tinggi, Hipertensi Derajat 1, Hipertensi Derajat 2, Hipertensi Derajat 3 dan
Hipertensi Derajat 4. Pada klasifikasi Normal, tekanan darah sistoliknya
berkisar antara 120 sampai 129 dan tekanan darah diastoliknya berkisar antara
80 sampai 84 mmHg. Sedangkan pada Normal Tinggi, tekanan darah
sistoliknya berkisar antara 130 sampai 139 dan tekanan darah diastoliknya
berkisar antara 85 sampai 89 mmHg. Selanjutnya pada klasifikasi Hipertensi
Derajat 1, tekanan darah sistoliknya berkisar antara 140 sampai 159 dan
tekanan darah diastoliknya berkisar antara 90 sampai 99 mmHg, pada
Hipertensi Derajat 2 tekanan darah sistoliknya berkisar antara 160 sampai 179
dan tekanan darah diastoliknya berkisar antara 100 sampai 109 mmHg, dan
2
pada Hipertensi Derajat 3 tekanan darah sistoliknya berkisar antara 180 sampai
209 dan tekanan darah diastoliknya berkisar antara 100-119 mmHg. Pada
klasifikasi yang terakhir yaitu Hipertensi Derajat 4, tekanan darah sistoliknya
>210 dan tekanan darah diastoliknya >120 mmHg (Potter & Perry, 2005).
Berdasarkan klasifikasi tersebut, ditemukan jumlah penderita hipertensi
semakin meningkat.
Menurut American Heart Association (2014), sekitar 77,9 juta orang
dewasa di United States menderita hipertensi dimana prevalensi hipertensi
pada orang dewasa usia ≥20 tahun dan lansia dari tahun 2007 sampai tahun
2010 meningkat. Hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian dpada
63.119 orang di Amerika tahun 2010 dan terdaftar sebagai penyebab utama
kematian sekitar 362.895 dari 2,5 juta kematian di U.S. pada tahun 2010. Tidak
hanya di luar negeri, penderita hipertensi di Indonesia juga meningkat.
Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian dalam kategori penyakit
tidak menular.
Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, hipertensi di Indonesia menduduki
peringkat keenam dalam kelompok penyakit tidak menular (PTM) yang
ditimbulkan dari penyakit kardiovaskular. Prevalensi hipertensi di Indonesia
pada umur ≥ 18 tahun sebesar 25,8% dengan penderita hipertensi tertinggi di
Bangka Belitung sebesar 30,9%. Prevalensi hipertensi pada perempuan
cenderung lebih tinggi daripada laki-laki dan prevalensi hipertensi di perkotaan
cenderung lebih tinggi daripada di pedesaan. Pada analisis hipertensi pada usia
15-17 tahun menurut JNC VII 2003, prevalensi nasional sebesar 5,3% (laki-
3
laki 6,0% dan perempuan 4,7%), pedesaan (5,6%), dan di perkotaan (5,1%).
Sulawesi Selatan menduduki peringkat 26 dengan pasien hipertensi terbanyak
di Indonesia dengan prevalensi yang terdiagnosa hipertensi sebesar 10,3%,
terdiagnosa hipertensi atau sedang minum obat hipertensi sebesar 10,5%,
minum obat hipertensi tanpa didiagnosa hipertensi sebesar 0,1%, dan
dilakukan pengukuran tekanan darah sebesar 28,1% (RISKESDAS, 2013).
Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan (2016), jumlah penderita
hipertensi pada tahun 2015 terjadi sebanyak 142.571 orang dan kota Makassar
menduduki peringkat ke-6 dengan kasus hipertensi tertinggi dari 24
kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Selatan. Hipertensi menempati urutan ke-
3 dalam 10 penyakit penyebab utama kematian tertinggi tahun 2015 di kota
Makassar sebesar 11.596 kasus (Dinas Kesehatan Kota Makassar, 2016).
Upaya yang telah dilakukan oleh petugas kesehatan di Sulawesi Selatan
meliputi terapi farmakologis dan non farmakologis. Namun dampak dari upaya
yang dilakukan tersebut tidak bisa maksimal dan sulit tercapai jika terdapat
faktor risiko pada pasien seperti kegemukan atau obesitas, stress, merokok,
atau kebiasaan makan salah satunya karena mengkonsumsi garam yang
berlebih (Sherwood, 2013). Jika hal tersebut dibiarkan atau tidak tertangani
dengan baik akan mengakibatkan komplikasi. Komplikasi yang dapat terjadi
adalah stroke yang dapat menyebabkan kematian. Hipertensi juga merupakan
faktor yang dapat memperberat serangan jantung (infark miokard) (Potter &
Perry, 2005). Ada dua penatalaksanan untuk mengurangi dampak dari
hipertensi yaitu dengan terapi farmakologis dan terapi non farmakologis.
4
Terapi farmakologis yaitu terapi yang dilakukan dengan pemberian
medikasi berupa obat-obatan. Jenis-jenis medikasi antihipertensi meliputi
diuretik, penyekat beta-adregenik atau beta-blocker, vasodilator, penyekat
saluran kalsium dan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE) (Potter
& Perry, 2005). Selain terapi farmakologis, terapi nonfarmakologis untuk
penderita hipertensi juga dapat dilakukan. Terapi non farmakologis untuk
penderita hipertensi adalah dengan modifikasi gaya hidup seperti,
mempertahankan gaya hidup sehat dengan berolahraga dan mengkonsumsi
makanan yang sehat untuk mengendalikan berat badan agar tidak mengalami
obesitas, berhenti merokok, belajar mengendalikan stress, serta mengurangi
asupan garam (Nurarif & Kusuma, 2015). Selain itu, terdapat juga terapi
komplementer seperti terapi herbal yang dapat digunakan untuk mengatasi
hipertensi menggunakan tanaman herbal seperti mengkudu, daun salam,
kunyit, belimbing wuluh dan bawang putih (Syaifuddin, 2013). Dalam
penelitian yang dilakukan Ojulari, Okesina, dan Owoyele (2014) tentang efek
ekstrak Jahe (Zingiber Officinale) terhadap tekanan darah dan denyut jantung
pada orang sehat di Universitas Ilorin, Kwara State, Nigeria pada 60 responden
menyebutkan bahwa terdapat efek penurunan tekanan darah setelah 2 jam
pemberian ekstrak Jahe.
Jahe dapat memperlancar sirkulasi darah dan menjaga tekanan darah tetap
rendah (Bhuiyan, 2015). Kandungan mineral yang tinggi pada jahe berupa
magnesium, kalsium, fosfor dan potasium sangat bermanfaat untuk spasme
otot, nausea, hipertensi, dan penyakit gastrointestinal. Potasium berperan
5
dalam regulasi tekanan darah dan mengatur detak jantung (Ojulari, Okesina, &
Owoyele, 2014). Selain itu, senyawa yang dikandung dalam jahe seperti
flavonoid, fenol dan saponin juga berperan dalam penurunan tekanan darah
(Anthony, 2008). Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik
untuk meneliti permasalahan tersebut untuk mengetahui Pengaruh Pemberian
Jahe Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Kota Makassar.
B. Rumusan Masalah
Pada tahun 2015, menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
(2016), jumlah penderita hipertensi pada tahun 2015 terjadi sebanyak 142.571
orang dan kota Makassar menduduki peringkat ke-6 dengan kasus hipertensi
tertinggi dari 24 kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Selatan. Hipertensi
menempati urutan ke-3 dalam 10 penyakit penyebab utama kematian tertinggi
tahun 2015 di kota Makassar sebesar 11.596 kasus (Dinas Kesehatan Kota
Makassar, 2016). Upaya yang telah dilakukan oleh petugas kesehatan di
Sulawesi Selatan meliputi terapi farmakologis dan non farmakologis. Akan
tetapi, terapi non farmakologis dengan menggunakan jahe masih jarang
dilaporkan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik utnuk melakukan
penelitian tentang Bagaimanakah Pengaruh Pemberian Jahe Terhadap
Perubahan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Batua?
6
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah diketahui pengaruh pemberian
jahe terhadap perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi di wilayah
kerja puskesmas Batua.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui tekanan darah sebelum dilakukan pemberian jahe pada
pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas Batua.
b. Diketahui tekanan darah setelah dilakukan pemberian jahe pada
pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas Batua.
c. Diketahui pengaruh pemberian jahe terhadap perubahan tekanan
darah sebelum dan setelah dilakukan pemberian jahe pada pasien
hipertensi di wilayah kerja puskesmas Batua.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Teoritis
Diharapkan mampu menambah studi kepustakaan tentang
penatalaksanaan hipertensi dalam menurunkan tekanan darah dengan
pemberian jahe.
2. Bagi Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu membantu perawat dalam
memberikan intervensi nonfarmakologi untuk menurunkan tekanan
darah pada penderita hipertensi dengan pemberian jahe.
7
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi yang
dapat digunakan masyarakat dalam meurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi dan dapat diaplikasikan sebagai bentuk terapi
nonfarmakologi yang murah dan mudah dilakukan secara mandiri.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Hipertensi
1. Definisi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan elevasi persisten dari
tekanan darah sistolik (TDS) pada level 140 mmHg atau lebih dan tekanan
darah diastolik (TDD) pada level 90 mmHg atau lebih (Black & Hawks,
2014). Menurut Kozier, dkk (2011), hipertensi merupakan keadaan dimana
tekanan darah terus menerus berada di atas nilai normal dan merupakan
gangguan asimptomatik (tanpa gejala yang jelas). Hipertensi ditandai
dengan peningkatan tekanan darah secara persisten (Potter & Perry, 2005).
Hipertensi merupakan gangguan paling yang paling umum pada tekanan
darah. Hipertensi merupakan faktor utama penyebab kematian karena
stroke dan memperberat serangan jantung atau infark miokard (Potter &
Perry, 2005). Hipertensi juga merupakan komplikasi medis yang paling
umum pada masa kehamilan (Lowdermilk, Perry, & Cashion, 2013).
9
2. Klasifikasi
Berikut ini merupakan klasifikasi tekanan darah untuk usia dewasa 18
tahun dan lansia:
Tabel 1 Klasifikasi Tekanan Darah untuk Usia Dewasa 18 Tahun dan Lansia
Kategori Sistolik
(mmHg)
Diastolik
(mmHg)
Normal < 130 <85
Normal Tinggi 130-139 85-89
Hipertensi Derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi Derajat 2 160-179 100-109
Hipertensi Derajat 3 180-209 110-119
Hipertensi Derajat 4 ≥210 ≥120
Sumber: (Potter & Perry, 2005)
3. Etiologi
Hipertensi biasanya dihubungkan dengan pengerasan dan hilangnya
elastisitas dinding arteri yang mengakibatkan tahan vaskular perifer
meningkat dalam pembuluh darah yang keras dan tidak elastis sehingga
jantung harus memompa melawan tahanan yang lebih besar secara
kontinu. Hal ini juga mengakibatkan aliran darak ke organ vital, seperti
jantung, otak dan ginjal, menurun (Potter & Perry, 2005). Berdasarkan
penyebabnya, hipertensi dikelompokkan menjadi hipertensi primer dan
hipertensi sekunder (Sherwood, 2013).
Hipertensi primer atau hipertensi esensial atau hipertensi idiopatik
merupakan kasus yang hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.
Faktor yang dapat mempercepat atau memperburuk hipertensi primer ini
adalah kegemukan, stress, merokok, atau kebiasaan makan (Sherwood,
2013). Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang terjadi akibat
10
masalah primer lain atau gangguan sistem lain. Contoh hipertensi sekunder
yaitu, hipertensi ginjal, hipertensi endokrin, dan hipertensi neurogenik
(Sherwood, 2013). Penyebab hipertensi sekunder yaitu penggunaan
esterogen, penyakit ginjal, sindrom cushing, dan hipertensi yang
berhubungan dengan kehamilan (Nurarif & Kusuma, 2015).
4. Patofisiologi
Pusat vasomotor pada medulla di Otak merupakan mekanisme yang
mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah. Pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis kemudian berlanjut ke bawah ke korda
spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke ganglia simpatis di
thoraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam
bentuk impuls yang bergerak melalui system saraf simpatis ke ganglia
simpatis. Pada saat itu, neuron pre-ganglion melepaskan asetilkolin, yang
akan merangsang serabut saraf setelah ganglion ke pembuluh darah,
dimana dengan dilepaskannya nonepinefrin mengakibatkan konstriksi
pembuluh darah. Faktor yang dapat mempengaruhi respon pembuluh
darah terhadap rangsangan vasomotor adalah kecemasan dan ketakutan.
Penderita hipertensi sangat sensitif terhadap nonepinefrin (Brunner &
Suddarth, 2002).
Ketika sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai
respon rangsangan emosi pada saat yang bersamaan, kelenjar adrenal juga
terangsang sehingga mengakibatkan penambahan aktivitas vasokonstriksi.
Medulla adrenal mensekresikan epinefrin yang menyebabkan
11
vasokonstriksi. Sedangkan, korteks adrenal mensekresikan kortisol dan
steroid yang dapat memperkuat respon vasokonstriktor pembuluh darah.
Pelepasan renin disebabkan oleh vasokonstriksi yang mengakibatkan
penurunan aliran darah ke ginjal (Brunner & Suddarth, 2002).
Renin yang dilepaskan merangsang pembentukan angiostensin I
kemudian berubah menjadi angiostensin II. Vasokonstriksi yang kuat akan
merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon tersebut
mnyebabkan resistensi natrium dan air oleh tubulus ginjal sehingga
menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Hal tersebutlah yang
menyebabkan hipertensi (Brunner & Suddarth, 2002).
5. Tanda dan Gejala
Gejala yang paling sering dilaporkan dari penderita hipertensi ini
adalah pusing atau nyeri kepala serta ketegangan pada bagian punggung
leher. Beberapa pasien yang menderita hipertensi mengeluh sakit kepala,
pusing, lemas, lelah, gelisah, mual, dan muntah. Tanda dan gejala lain
yang muncul yaitu sesak napas, epistaksis, dan kesadaran menurun
(Nurarif & Kusuma, 2015).
6. Faktor Risiko
Faktor-faktor yang dapat mempercepat atau memperburuk hipertensi
adalah kegemukan atau obesitas, kebiasaan merokok, stres, dan kebiaasan
makan seperti mengkonsumsi makan yang mengandung garam secara
berlebih (Sherwood, 2013). Menurut Black & Hawks tahun 2014, faktor
risiko pada hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu faktor-faktor risiko yang
12
dapat diubah dan tidak dapat diubah. Faktor-faktor risiko yang tidak dapat
diubah yaitu riwayat penyakit keluarga, usia, dan jenis kelamin.
Sedangkan faktor-faktor risiko yang dapat diubah yaitu diabetes, stress,
obesitas, nutrisi dan penyalahgunaan obat.
a) Faktor-faktor risiko yang dapat diubah
1) Riwayat keluarga
Hipertensi dianggap poligenik dan multifactorial – yaitu,
pada seseorang dengan riwayat hipertensi keluarga, beberapa gen
mungkin berinteraksi dengan yang lainnya dan juga lingkungan
yang dapat menyebabkan tekanan darah naik dari waktu ke
waktu. Kecenderungan genetis yang membuat keluarga tertentu
lebih rentan terhadap hipertensi mungkin berhubungan dengan
peningkatan kadar natrium intraseluler dan penurunan rasio
kalsium-natrium, yang lebih sering ditemukan pada orang
berkulit hitam. Klien dengan orang tua yang memiliki hipertensi
berada pada risiko hipertensi yang lebih tinggi pada usia muda.
2) Usia
Hipertensi primer biasanya munul antara usia 30-50 tahun.
Peristiwa hipertensi meningkat dengan usia: 50-60% klien yang
berumur lebih dari 60 tahun memiliki tekanan darah lebih dari
140/90 mmHg. Penelitian epidemiologi, bagaimanapun juga,
telah menunjukkan prognosis yang lebih buruk pada klien yang
hipertensinya muali pada usia muda. Hipertensi sistolik terisolasi
13
umumnya terjadi pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun. Di
antara orang dewasa, pembacaan TDS lebih baik daripada TDD
karena merupakan predictor yang lebih baik untuk
memungkinkan kejadian di masa depan seperti penyakit jantung
koroner, stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal.
3) Jenis kelamin
Pada keseluruhan insiden, hipertensi lebih banyak terjadi
pada pria dan wanita hamper sama antara usia 55 sampai 74
tahun; kemudian setelah usia 74 tahun, wanita berisiko lebih
besar.
b) Faktor-faktor risiko yang dapat diubah
1) Diabetes
Hipertensi telah terbukti terjadi lebih dari dua kali lipat pada
klien diabetes menurun beberapa studi penelitian terkait Diabetes
mempercepat arterosklerosis dan menyebabkan hipertensi karena
kerusakan pada pembuluh darah besar. Oleh karena itu, hipertensi
akan menjadi diagnosis lazim pada diabetes, meskipun
diabetesnya terkontrol dengan baik. Ketika seorang klien diabetes
didiagnosis dengan hipertensi, keputusan pengobatan dan
perawatan tindak lanjut harus benar-benar individual dan agresif.
2) Stres
Stress meningkatkan resistansi vaskular perifer dan curah
jantung serta menstimulasi aktivitas system saraf simpatis. Dari
14
waktu ke waktu hipertensi dapat berkembang. Stressor bisa
banyak hal, mulai dari suara, infeksi, peradangan, nyeri,
berkurangnya suplai oksigen, panas, dingin, trauma, pengerahan
tenaga berkepanjangan, respons pada peristiwa kehidupan,
obesitas, usia tua, obat-obatan, penyakit, pembedahan dan
pengobatan medis dapat memicu respons stres.
Ransangan berbahaya ini dianggap oleh seseorang sebagai
ancaman atau dapat menyebabkan bahaya; kemudian sebuah
respons psikopatologis “melawan-atau-lari” (fight or flight)
diprakarsai di dalam tubuh. Jika respon stress menjadi berlebihan
atau berkepanjangan, disfungsi organ sasaran atau penyakit yang
akan dihasilkan. Sebuah laporan dan Lembaga Stress Amerika
(American Institute of Stress) memperkirakan 60% sampai 90%
dari seluruh kunjungan perawatan primer meliputi keluhan yang
berhubungan dengan stres. Oleh karena stress adalah
permasalahan persepsi, interpretasi orang terhadap kejadian yang
menciptakan banyak stressor dan respon stress. Keadaan
emosional (stres) dapat memicu peningkatan hormon adrenalin
dimana hormon tersebut akan mengakibatkan jantung memompa
darah lebih cepat sehingga terjadi peningkatan tekanan darah
(Nuraini, 2015).
15
3) Obesitas
Obesitas, terutama pada tubuh bagian atas (tubuh berbentuk
“apel”), dengan meningkatnya jumlah lemak sekitar diafragma,
pinggang dan perut, dihubungkan dengan pengembangan
hipertensi. Orang dengan kelebihan berat badan tetapi
mempunyai kelebihan paling banyak di pantat, pinggul, dan paha
(tubuh berbentuk “pear”) berada pada risiko jauh lebih sedikit
untuk pengembangan hipertensi sekunder daripada peningkatan
berat badan saja. Kombinasi obesitas dengan faktor-faktor lain
dapat ditandai dengan sindrom metabolis, yang juga
meningkatkan risiko hipertensi.
4) Nutrisi
Konsumsi natrium bisa menjadi faktor penting dalam
perkembangan hipertensi esensial. Paling tidak 40% dari klien
yang akhirnya terkena hipertensi akan sensitif terhadap garam
dan kelebihan garam mungkin menjadi penyebab pencetus
hipertensi pada individu ini. Diet tinggi garam mungkin
menyebabkan pelepasan hormon natriuretik yang berlebihan,
yang mungkin secara tidak langsung meningkatkan tekanan
darah. Muatan natrium juga menstimulasi mekanisme
vasopressor di dalam sistem saraf pusat (SSP). Penelitian juga
menunjukkan bahwa asupan diet rendah kalsium, kalium dan
magnesium dapat berkontribusi dalam pengembangan hipertensi.
16
5) Penyalahgunaan obat
Merokok sigaret, mengonsumsi banyak banyak alkohol, dan
beberapa pengguna obat terlarang merupakan faktor risiko
hipertensi. Pada dosis tertentu nikotin dalam rokok sigaret serta
obat seperti kokain dapat menyebabkan naiknya tekanan darah
secara langsung; namun bagaimanapun juga, kebiasaan memakai
zat itu telah turut meningkatkan kejadian hipertensi dari waktu ke
waktu. Kejadian hipertensi juga tinggi di antara orang yang
minum 3 ons etanol per hari. Pengaruh dari kafein adalah
kontroversial. Kafein meningkatkan tekanan darah akut tetapi
tidak menghasilkan efek berkelanjutan.
6) Pola hidup
Pola hidup yang tidak sehat juga mempengaruhi tekanan darah
seperti merokok, konsumsi kopi serta mengkonsumsi makana
yang berlemak. Rokok mengandung nikotin yang membentuk
plak yang dapat menyebabkan arteroklerosis sehingga pembuluh
darah menyempit dan menghambat peredaran darah. Hal tersebut
memicu peningkatan tekanan darah. Selain itu, efek langsung dari
nikotin adalah pelepasan hormon epinefrin dan norepinefrin
dimana hormon tersebut berperan dalam peningkatan tekanan
darah (Setyanda, Sulastri, & Lestari, 2015). Konsumsi kopi juga
merupakan salah satu faktor pemicu peningkatan tekanan darah
karena kopi mengandung kafein. Kafein memiliki efek untuk
17
meningkatkan tekanan darah karena dapat berikatan dengan
reseptor adenosin yang akan mengaktifkan sistem saraf simpatik
sehingga membuat vasokonstriksi pembuluh darah (Kurniawaty
& Insan, 2016). Mengkonsumsi makanan yang mengandung
lemak jenuh dapat menyebabkan kolesterol. Kolesterol dapat
membuat plak sehingga menghambat peredaran darah karena
pembuluh darah menjadi sempit dan mengurangi kelenturan
pembuluh darah. Hal tersebut dapat menyebabkan tekanan darah
meningkat (Maryati, 2017).
7. Penatalaksanaan
Ada dua penatalaksanan untuk mengurangi dampak dari hipertensi
yaitu dengan terapi farmakologis dan terapi non farmakologis. Terapi
farmakologis yaitu terapi yang dilakukan dengan pemberian medikasi
berupa obat-obatan. Jenis-jenis medikasi antihipertensi meliputi diuretik,
penyekat beta-adregenik atau beta-blocker, vasodilator, penyekat saluran
kalsium dan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE).
Jenis medikasi diuretik berupa Furosemid (Lasix), Spironolakton
(Aldactone), Metolason, Politiazid, dan Bensitiazid yang berfungsi untuk
menurunkan tekanan darah dan mengubah reabsorpsi ginjal terhadap
natrium dan air sehingga menurunkan volume sirkulasi cairan.
Selanjutnya, jenis medikasi penyekat beta adregenik beta-blocker seperti
Atenolol (Tenormin), Nadolol (Cogard), Timolol meleat (Blocadren), dan
Propranalol (Inderal) yang berfungsi untuk mengurangi frekuensi jantung
18
serta curah jantung dengan cara bergabung bersama reseptor beta
adregenik di jantung, arteri dan arteriol untuk menyekat respon terhadap
nervus simpatik. Jenis medikasi selanjutnya adalah vasodilator berupa
Hidralazin hidrokloroid (Asperoline) dan Minoksidil (Loniten) yang
bekerja pada otot polos arteriolar untuk merelaksasikan dan menurunkan
tekanan vaskular perifer. Penyekat saluran kalsium merupakan jenis
medikasi antihipertensi berupa Verapamil hidroklorid (Calan) dan
Nifedipin (Procardia) yang dapat mengurangi tahanan vascular perifer
dengan vasodilatasi sistemik. Jenis medikasi yang terakhir adalah
penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE) seperti Captopril
(Capoten), Enalapril (Vasotec) dan Lisinopril (Prinivil) yang dapat
menurunkan tekanan darah dengan menyekat konversi angiostensin I
menjadi angiostensin II dan mencegah vasokonstriksi. ACE juga dapat
menurunkan produksi aldosterone dan retensi cairan serta mengurangi
volume cairan bersirkulasi (Potter & Perry, 2005). Selain terapi
farmakologis, terapi nonfarmakologis untuk penderita hipertensi juga
dapat dilakukan. Terapi non farmakologis untuk penderita hipertensi
adalah dengan modifikasi gaya hidup seperti, mempertahankan gaya hidup
sehat dengan berolahraga dan mengkonsumsi makanan yang sehat untuk
mengendalikan berat badan agar tidak mengalami obesitas, berhenti
merokok, belajar mengendalikan stress, serta mengurangi asupan garam
(Nurarif & Kusuma, 2015). Olahraga secara teratur seperti berjalan, lari,
berenang, bersepeda dapat menurunkan tekanan darah dan memperbaiki
19
keadaan jantung. Meningkatkan konsumsi buah dan sayur, merngurangi
asupan garam dan makanan yang menyebabkan kolesterol serta berhenti
merokok juga dianjurkan kepada penderita hipertensi (Aspiani, 2015).
Selain itu, terdapat juga terapi komplementer nonfarmakologis yang secara
statistik bermakna dapat mengontrol dan mempertahankan tekanan darah
pada pasien hipertensi (HIkayati, Flora, & Purwanto, 2013). Dalam
penelitian ini terapi komplementer yang digunakan adalah terapi herbal.
8. Komplikasi
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit hipertensi ini adalah
stroke, infark miokard atau serangan jantung, gagal ginjal, ensefalopati
atau kerusakan otak, dan kejang pada wanita preeklampsia. Stroke dapat
terjadi akibat tekanan darah yang tinggi di otak atau akibat embolus yang
terlepas dari pembuluh darah selain otak yang mengalami tekanan tinggi.
Stroke dapat terjadi apabila arteri yang menuju ke otak mengalami
hipertrofi dan penebalan, sehingga aliran darah yang menuju ke otak
berkurang. Arteri ke otak yang mengalami arterosklerosis tersebut dapat
meningkatkan kemungkinan terbentuknya aneurisma (Aspirasi, 2014).
Serangan jantung atau infark miokard terjadi apabila arteri coroner
tidak dapat menyuplai oksigen ke miokardium atau apabila terjadi
thrombus yang menghambat aliran darah pada pembuluh darah.
Kebutuhan oksigen ke miokardium yang tidak terpenuhi dapat
mengakibatkan iskemia jantung yang menyebabkan infark. Pada hipertrofi
ventrikel dapat menyebabkan perubahan waktu hantaran listrik yang
20
melintasi ventrikel sehingga dapat terjadi disritmia, peningkatan resiko
pembentukan bekuan dan hipoksia jantung (Aspirasi, 2014).
Gagal ginjal terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
pada kapiler glomerulus. Rusaknya glomerulus dapat menyebabkan aliran
darah ke nefron terganggu dan dapat menyebabkan hipoksik dan kematian
jika berlanjut. Rusaknya membran glomerulus menyebabkan protein
keluar melalui urin sehingga tekanan osmoid plasma berkurang dan dapat
menimbulkan edema pada pasien hipertensi kronik (Aspirasi, 2014).
Kerusakan otak atau ensefalopati terjadi pada pasien hipertensi
dengan peningkatan tekanan darah yang cepat dan berbahaya. Tekanan
darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan tekanan kapiler dan
mendorong cairan ke interstisial di seluruh susunan system saraf pusat
sehingga neuron disekitarnya menjadi kolaps dan dapat mengakibatkan
penderita menjadi koma bahkan meninggal (Aspirasi, 2014).
Kompikasi yang juga bisa terjadi adalah kejang pada wanita
preeklampsia. Bayi yang lahir munkin akan lahir dengan berat badan kecil
akibat perfusi plasenta yang tidak adekuat sehingga dapat mengalami
hipoksia dan asidosis jika ibu mengalami kelang selama atau sebelum
proses persalinan (Aspirasi, 2014). Hipertensi juga dapat mengakibatkan
keparahan aterosklerosis, stroke, nefropati, penyakit vaskular perifer,
aneurisma aorta, dan gagal jantung. Hampir semua orang dengan gagal
jantung telah didahului oleh hipertensi. Jika hipertensi dibiarkan tanpa
pengobatan, hamper separuh klien hipertensi akan meninggal karena
21
penyakit jantung, dan sisa 10-15% akan meninggal karena gagal ginjal
(Black & Hawks, 2014).
B. Tinjauan Umum Jahe
1. Definisi
Jahe atau Zingiber officinale termasuk dalam famili Zingiberaceae
atau temu-temuan. Tanaman jahe memiliki batang semu, berwarna hijau,
pangkal batang berwarna putih hingga kemerah-merahan yang berbentuk
silindris dan berdiri tegak dengan tinngi sekitar 30-75 cm. Tanaman jahe
memiliki daun dengan panjang 15-23 cm, lebar 1-2,5 cm dan tumbuh
berselang-seling teratur. Bunga jahe tumbuh dari rimpang, muncul ke
permukaan tanah, berbentuk tongkat, mahkota bunga bebentuk tabung dan
berwana kuning kehijau-hijauan. Tanaman jahe juga memiliki daun
pelindung yang berbentuk bulat telur, tidak berbulu, dan berwarna hijau
cerah (Murniati, 2006). Rimpang atau akar tinggal merupakan batang yang
tumbuh di bawah permukaan tanah secara mendatar yang memiliki buku-
buku, ruas serta daun sisik pada permukaannya (Budhwaar, 2006).
2. Taksonomi
Taksonomi tumbuhan jahe menurut Suprapti (2003), yaitu jahe termasuk
dalam kingdom Plantae, subkingdom Tracheobionta, superdivisi
Sprematophyta dan divisi Magnoliophyta. Jahe juga termasuk dalam
kelas Liliiopsida, subkelas Commelinidae, ordo Zingiberales, dan family
Zingiber. Jahe memiliki tiga spesies yaitu Zingiber officinale Roscoe atau
yang dikenal dengan Jahe Gajah (Jahe Putih Besar), Zingiber officinale
22
Amarum atau yang dikenal dengan Jahe Emprit (Jahe Putih Kecil), dan
Zingiber officinale Rubrum atau yang dikenal dengan Jahe Merah.
3. Jenis Jahe
Jahe dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan
warna rimpangnya, yaitu jahe merah, jahe emprit dan jahe gajah. Jahe
merah berukuran paling kecil, berwarna merah sampai jingga, beraroma
tajam dan berserat kasar. Jahe emprit merupakan jenis jahe dengan ukuran
sedang, berwarna putih atau kuning, bebrbentuk agak pipih, berserat
lembut dan aromanya tidak terlalu tajam. Sedangkan jahe gajah memiliki
ukuran rimbang yang paling besar, berwarna kuning atau kuning muda,
berserat sedikit dan lembut, serta beraroma tidak terlalu tajam. Jahe gajah
juga biasa dikenal dengan sebutan jahe badak atau jahe kombongan
(Bengkulu) (Suprapti, 2003). Menurut Herlina, dkk dalam Fathona, jahe
merah merupakan jenis jahe yang banyak digunakan sebagai obat karena
memiliki kandungan minyak atsiri dan oleoresin yang paling tinggi
dibandingkan dengan jenis jahe lainnya (Fathona, 2011). Jahe yang biasa
digunakan dalam pembuatan jamu adalah jahe merah (Kurniawan, 2016).
Gambar 1 Jahe Gajah (Zingiber officinale var. Roscoe)
23
Gambar 2 Jahe Emprit (Zingiber officinale var. Amarum)
Gambar 3 Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum)
Sumber gambar 1, 2 dan 3: http://jahe.greenleafindonesia.co.id/hello-world/
4. Kandungan
Jahe mengandung protein 8,6%, lemak 6,4%, serat 6,9%, karbohidrat
66,5%, abu 5,7%, kalsium 0,1%, fosfor 0.15%, natrium 0,03%, kalium
(potassium) 1,4%, vitamin A 175 IU/100gr, vitamin B 0,05mg/100gr,
vitamin B2 0,13mg/100gr, vitamin C 12 mg/100gr, niasin 1,9mg/100gr,
kalori 380 kal/100gr (Budhwaar, 2006). Pada ekstrak jahe yang dilarutkan
dengan air 1000C terdapat kandungan antioksidan, yaitu Polyphenols
888mg/100gr, Tannin 1,34gr/100gr, Flavonoids 1,371gr/100gr (Praskash
& Pilerood, 2010). Kandungan yang mudah menguap pada jahe, yaitu
alpha-zingiberene 22,29%, beta-sesquiphellandrene 8,58%, alpha-
farnesene 3,93%, beta-bisabolene 3,87%, alpha-curcumene 2,63%.
24
Kandungan memberi rasa pedas pada jahe, yaitu Gingerol 9,38%, Shogaol
7,59%, dan Zingerone 9,24% (Zhan, Wang, Xu, & Yin, 2008).
Komponen utama dari jahe segar adalah gingerol. Saat adanya panas
atau pada suhu tinggi, gingerol akan berubah menjadi shogaol yang
memiliki rasa yang lebih pedas. Pada jahe kering, konsentrasi gingerol
lebih rendah dan shogaol lebih tinggi. Sebaliknya, pada jahe segar
konsentrasi gingerol lebih tinggi dan shogaol lebih rendah (Hernani &
Winarti, 2011). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fathona
(2011), kandungan (6)-, (8)-, (10)-gingerol dan (6)-shogaol pada jahe
gajah sebesar 9,56 mg/gr, 1,49 mg/gr, 2,96 mg/gr dan 0,92 mg/gr; pada
jahe emprit sebesar 22,57 mg/gr, 4,73 mg/gr, 6,68 mg/gr, 2,24 mg/gr; serta
pada jahe merah 18,03 mg/gr, 4,09 mg/gr, 4,61 mg/gr, 1,36 mg/gr. Jenis
jahe yang mengandung gingerol dan shogaol yang terbesar adalah jahe
empriit, jahe merah, dan jahe gajah. Selain (6)-gingerol, flavonoid & fenol
asid merupakan molekul bioaktif dalam jahe dan flavonoid merupakan
molekul yang sangat penting berperan dalam anti oksidan adan inhibitor
enzim (Ghasemzadeh, Jaafar, & Rahmat, 2010). Dalam penelitian ini
menggunakan jahe emprit yang memilki kandungan gingerol dan shogaol
paling tinggi.
5. Manfaat
Jahe memiliki manfaat dalam sistem kardiovaskular yaitu
meningkatkan aliran cairan tubuh dengan merangsang sirkulasi darah ke
seluruh tubuh. Peningkatan sirkulasi darah dapat merangsang
25
peningkatkan metabolisme sel sehingga dapat mengurangi keram. Jahe
memilki efek antioksidan. Selain itu, jahe juga mengurangi pembentukan
prostaglandin-E2 (PGE2) & tromboksan sehingga mampu mengurangi
risiko pembekuan darah (Zadeh & Kor, 2014). Jadi, jahe tidak boleh
digunakan bersamaan dengan obat terapi pengencer darah seperti heparin,
wafarin, dan aspirin karena dapat memperlama waktu perdarahan
(Moghaddasi & Kashani, 2012).
Jahe memiliki manfaat dalam menurunkan tekanan darah melalui
blokade saluran kalsium voltage dependen (Ghayur & Gilani, 2005). Jahe
juga dapat menurunkan tekanan darah dengan menghambat aktivasi ACE
(Al-Azzawie, Aziz, & Ruaa, 2014). Jahe memiliki potensi sebagai obat
pencegah faktor risiko hipertensi dan hiperlipidaemia (Sanghal, et al.,
2012). Jahe juga dapat menghalangi kalsium yang menyebabkan kontraksi
jaringan otot polos pada organ & dinding arteri. Hal tersebut mengurangi
kontraksi sehingga menghasilkan relaksasi otot maupun dinding arteri
maka aliran darah menjadi lancar dan terjadilah penurunan tekanan darah
(Satyanand, Krishnan, Ramalingam, Rao, & Priyadarshini, 2013). Selain
itu, jahe dapat menurunkan komponen kolesterol darah sehingga dapat
mengurangi resiko penyakit jantung (Al-Azzawie, Aziz, & Ruaa, 2014).
6. Kandungan Jahe dan Mekanisme Penurunan Tekanan Darah
Jahe mengandung senyawa Flavonoid, Saponin, dan Fenol non
Flavonoid. Flavonoid memiliki efek inhibisi terhadap aktivitas
angiostensin-converting enzyme (ACE) (Guerrero, et al., 2012) yang
26
menyebabkan pembentukan angiotensin II dari angotensin I berkurang
sehingga terjadi vasodilatasi, kemudian penurunan curah jantung dan
akhirnya tekanan darah menurun (Gyuton & Hall, 2008). Inhibisi ACE
juga dapat meningkatkan nitric oxide dan menurunkan anion superoksida
yang juga dapat menyebabkan vasodilatasi (Kojsova, et al., 2006).
Jahe juga mengandung senyawa fenol seperti (6)-shogaol dan (6)-
gingerol, (10)-gingerol yang memiliki efek antioksidan (Ghayur M. N.,
Gilani, Afridi, & Houghton, 2005). Antioksidan mampu mengurangi
radikal bebas seperti anion superioksida, tromboxane A2, endothelins, dan
endopperoxides yang dapat menyebabkan hipertensi. Anion superoksida
dapat mengurangi nitric oxide sedangkan tromboxane A2, endothelins,
dan endopperoxides merupakan faktor vasokonstriksi endotel.
Antioksidan mampu meningkatkan pembentukan dan ketersediaan nitric
oxide (NO) (Kojsova, et al., 2006). Produksi NO menurun pada ibu yang
mengalami preeklampsia (Choi, Im, & Pai, 2002). NO memiliki peranan
dalam mengatur tahanan vaskular (vasodilator) selama masa kehamilan
normal maupun preeklampsia (Gladwin, Crawford, & Patel, 2004). Pada
saat terjadi vasodilatasi, Total Peripheral Resistance (TPR) menurun
sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah.
Selain senyawa Flavonoid dan fenol, jahe juga mengandung saponin
(Ghayur M. N., Gilani, Afridi, & Houghton, 2005). Saponin berperan
dalam menghibisi renin (RAA sistem) di ginjal (Chen, et al., 2013)
sehingga mengurangi pembentukan angiotensin II yang merupakan
27
vasokonstriktor. Angiotensin II juga dapat merangsang sekresi aldosteron
yang menyebabkan penurunan ekskresi garam dan air oleh ginjal sehingga
terjadi peningkatan curah jantung. Hal tersebut dapat menyebabkan
peningkatan tekanan darah. Penurunan pembentukan angiotensin II dapat
menurunkan tekanan darah (Gyuton & Hall, 2008).
Jahe mengandung mineral salah satunya kalium (potasium) 1,4%.
Dalam 100 gr jahe segar, mengandung potasium sebanyak 415 mg.
Potasium merupakan nustrisi yang diperlukan untuk memelihara volume
total tubuh, asid dan keseimbangan elektrolit serta fungsi sel.
Meningkatkan konsumsi potasium dapat menurunkan tekanan darah pada
orang dewasa (Aburto, et al., 2013). Makanan yang mengandung potasium
penting untuk menangani tekanan darah karena mengurangi efek dari
sodium. Potasium juga mengurangi tekanan pada dinding pembuluh yang
selanjutnya menurunkan tekanan darah. Konsumsi potasium yang
disarankan untuk orang dewasa adalah 4.700 mg per hari (American Heart
Association, 2014).
28
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Bagan 1 Kerangka Konsep
Keterangan:
: diteliti
: tidak diteliti
: berpengaruh/mempengaruhi
B. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini yaitu ada pengaruh pemberian jahe mapun tanpa
pemberian jahe terhadap perubahan tekanan darah sebelum dan setelah
pemberian jahe pada penderita hipertensi.
Pemberian jahe
Perubahan tekanan darah
pada penderita hipertensi
Usia
Pekerjaan
Akhivitas fisik
Riwayat Merokok
Obat anti hipertensi
Variabel Perancu
29
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan quasi
experimental design dengan rancangan pre test dan post test design, yang
diilustrasikan sebagai berikut:
Bagan 2 Rancangan Penelitian
Keterangan:
01 : Pengukuran tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum diberikan
jahe (pre test).
X : Pemberian jahe dengan cara diminum.
02 : Pengukuran tekanan darah pada penderita hipertensi setelah diberikan
jahe (post test).
03 : Pengukuran tekanan darah pada penderita hipertensi tanpa diberikan jahe
(pre test).
04 : Pengukuran tekanan darah pada penderita hipertensi tanpa diberikan jahe
(post test).
Tujuan rancangan pre test dan post test dilakukan untuk mengetahui adanya
pengaruh terhadap pemberian jahe terhadap perubahan tekanan darah yang
01 02
X
03 04
30
dapat dilihat dari hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan setelah
pemberian jahe.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Batua.
Penelitian ini dimulai pada bulan Mei 2017 - Februari 2018.
C. Populasi dan Sampel
Menurut Notoatmodjo (2012), populasi penelitian adalah seluruh objek
yang diteliti. Sedangkan, sampel penelitian adalah objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi. Populasi dan sampel dari penelitian ini
adalah penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas Batua.
1. Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi
a) Kriteria Inklusi sebagai berikut:
1) Responden yang berusia ≤ 65 tahun.
2) Responden yang tidak mengkonsumsi terapi medikasi pengencer
darah.
3) Responden yang tidak menderita penyakit lain yang dapat
mempengaruhi tekanan darah.
4) Responden yang menderita hipertensi derajar satu dan derajat
dua.
b) Kriteria Eksklusi sebagai berikut:
1) Responden yang tidak berpartisipasi secara penuh dalam
peneltian.
31
2. Besar Sampel
Peneliti menggunakan non-probability sampling dengan metode
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan maksud
dan tujuan tertentu sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Besar
sampel dalam penelitian eksperimen berkisar 10 sampai 20 sampel
(Sugiyono, 2010). Maka dalam penelitian ini memengambil sampel
sebesar 20 sampel yang dibagi dalam dua kelompok yaitu 10 sampel
kelompok intervensi dan 10 sampel kelompok kontrol. Ditambahkan 10%
dari sampel untuk mengantisipasi adanya responden yang drop out, maka:
20 + 10% = 20 + 2 = 22 orang
Jadi, berdasarkan rumus tersebut maka besar sampel untuk penelitian ini
adalah 22 orang.
32
D. Alur Penelitian
Melakukan pengukuran tekanan darah (post test) dengan menggunakan stetoskop dan tensimeter
pada minggu pertama (setelah satu minggu intervensi)
Melakukan pengukuran tekanan darah (pre test) dengan menggunakan stetoskop dan tensimeter
Melakukan pemberian jahe emprit sebanyak 4 gr yang dicampur dengan air hangat
sebanyak 200 ml sekali setiap pagi selama dua minggu
Uji Etik di Komite Etik FK
Penelusuran literatur
Kelompok intervensi (n=11) Kelompok
kontrol
(n=11)
Pengumpulan data
Penyajian hasil dan pembahasan
Kesimpulan
Pengelolahan dan analisis data menggunakan t test
Pengajuan usulan judul
Melakukan informed consent kepada responden termasuk menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas Batua
Metode sampel adalah Purposive Sampling dengan jumlah responden 22 orang sesuai kriteria inklusi
Bagan 3 Alur Penelitian
Melakukan pengukuran tekanan darah (post test) dengan menggunakan stetoskop dan tensimeter
pada minggu kedua (setelah dua minggu intervensi)
Observasi selama satu minggu (tanpa pemberian jahe)
Melakukan pengukuran tekanan darah (post test) dengan menggunakan stetoskop dan tensimeter
pada minggu ketiga (setelah satu minggu observasi)
33
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Identifikasi Variabel
Variabel independen pada penelitian ini adalah pemberian jahe.
Variabel dependen pada penelitian ini adalah tekanan darah pada penderita
hipertensi di wilayah kerja puskesmas batua. Variabel perancu pada
penelitian ini adalah usia, pekerjaan, aktivitas fisik dan penggunaan obat
antihipertensi, riwayat merokok, kebiassan makan dan konsumsi kopi.
2. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
a. Pemberian jahe
Pemberian air jahe emprit yang dibuat dari 4 gr jahe bubuk dari
Jogjakarta kemudian dicampurkan dengan air hangat 200 ml dalam
sekali minum (Anthony, 2008) yang diberikan setiap pagi selama dua
minggu.
b. Penurunan tekanan darah
Penurunan tekanan darah adalah hasil pemeriksaan tekanan darah
pertama yaitu sebelum pemberian intervensi lebih tinggi
dibandingkan hasil pemeriksaan tekanan darah kedua yaitu satu
minggu setelah pemberian intervensi yang dilakukan pada minggu
pertama, minggu kedua dan minggu ketiga oleh peneliti yang diukur
dengan menggunakan stetoskop dan tensimeter yang sudah
terkalibrasi.
34
Kriteria Objektif:
1) Menurun : Jika tekanan darah pada pengukuran pertama yaitu
sebelum diberikan intervensi lebih tinggi dari tekanan darah pada
pengukuran kedua yaitu setelah diberikan intervensi berapapun
penurunannya.
2) Tidak Menurun : Jika tekanan darah pada pengukuran pertama
yaitu sebelum diberikan intervensi lebih rendah dari tekanan
darah pada pengukuran kedua yaitu setelah diberikan intervensi.
Atau jika hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan setelah
diberikan intervensi tidak mengalami perubahan (tetap).
F. Instrument Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat instrument yang akan digunakan oleh
peneliti yaitu kuisioner berisi data demografi dan data pengukuran tekanan
darah, daftar isian pemberian jahe dan pengukuran tekanan darah yang
diperiksa sebelum dan sesudah diberi jahe, paket pengukuran tekanan darah,
dan paket pemberian jahe. Kuisioner berisi hasil pengukuran tekanan darah,
data demografi responden seperti nama, jenis kelamin, usia, alamat, pekerjaan,
lama riwayat hipertensi, penyakit lain yang diderita, jenis aktivitas fisik yang
biasa dilakukan, jenis obat yang dikonsumsi, jenis makanan yang dikonsumsi,
konsumsi kopi dan riwayat merokok. Daftar isian pemberian berisi identitas
responden seperti nama, usia dan nilai tekanan darah sebelum maupun setelah
diberikan jahe.
35
Paket pengukuran tekanan darah meliputi alat dan Standar Operasional
Prosedur (SOP). Alat yang digunakan yaitu tensimeter dan stetoskop yang
sudah terkalibrasi. SOP pengukuran tekanan darah merupakan standar
operasional prosedur yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan
pengukuran tekanan darah yang diaptasi dari buku Keterampilan & Prosedur
Laboratorium Keperawatan Dasar Edisi 2 oleh Eni Kusyati, dkk (2012). Paket
pemberian jahe meliputi alat dan bahan, SOP pemberian jahe dan lembar
pemberian/pemantauan ektrak jahe. Alat dan bahan yang digunakan adalah
timbangan, gelas ukur, gelas, sendok, jahe bubuk, dan air. SOP pemberian jahe
diadaptasi dari penelitian Anthony (2008) yang dimodifikasi oleh peneliti
Ukuran jahe dan air disesuaikan dengan jumlah sampel. Tiap sampel meminum
4 gr jahe yang dicampur dengan air hangat sebanyak 200 ml.
G. Pengumpulan, Pengelolahan dan Analisa Data
1. Pengumpulan Data
Setelah mendapat surat izin untuk melakukan penelitian, peneliti
kemudian membuat daftar isian pemberian jahe dan pengukuran tekanan
darah pada responden. Prosedur penelitian dilakukan dengan mengambil
data, dengan membuat kontrak terlebih dahulu dengan pasien atau
keluarga pasien dan menandatangani surat persetujuan (informed consent)
bahwa bersedia menjadi responden. Kemudian dilakukan pengukuran
tekanan darah (pre test), setelah itu responden diberikan jahe. Setelah 1
minggu mengkonsumsi jahe, dilakukan pengukuran tekanan darah (post
test pertama) untuk melihat ada atau tidak adanya pengaruh pada
36
pengukuran kedua. Selanjutnya, setelah 2 minggu mengkonsumsi jahe,
dilakukan pengukuran tekanan darah (post test kedua). Kemudian
dilakukan observasi selama satu minggu tanpa pemberian ekstrak jahe
pada kelompok intrvensi dan kontrol. Setelah itu, dilakukan pengukuran
tekanan darah (post test ketiga).
2. Pengelolahan Data
Pengelolahan data diperlukan agar menghasilkan informasi yang
benar. Menurut Notoatmodjo (2012), pengelolahan data dapat dilakukan
dengan cara manual dan menggunakan computer dengan langkah-langkah
berikut:
a. Editing
Merupakan penyuntingan data saat peneliti memeriksa semua
lembar observasi yang sudah diisi mengenai kelengkapan,
kesinambungan dan keragaman data yang diperoleh.
b. Coding
Merupakan pengklasifikasian jawaban dari responden
berdasarkan kategori yang biasa dilakukan dengan memberi tanda
atau kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban
c. Sorting
Merupakan pengsortiran (klasifikasi data) dengan
mengelompokkan data menurut jenis yang dikehendaki.
37
d. Entry Data
Merupakan penginputan data berupa jawaban yang sudah diberi
kategori kemudian dimasukkan dalam tabel dengan menghitung
frekuensi data. Penginputan data bisa menggunakan cara manual atau
menggunakan komputer.
e. Cleaning
Merupakan pembersihan data dengan cara melihat apakah ada
kesalahan, ketidaklengkapan, dan lain-lain kemudian dilakukan
pengoreksian.
f. Komputerisasi
Merupakan pengelolahan data menggunakan komputer. Melalui
komputerisasi dapat dilakukan tabulasi sederhana, tabulasi silang,
regresi, korelasi, analisa, faktor dan berbagai tes statistik.
Penyajian data :
1) Dibuat dalam bentuk narasi mulai dari pengambilan data sampai
kesimpulan.
2) Tabel atau daftar penyajian dibuat dalam bentuk angka yang
disusun dalam kolom dan baris untuk menunjukkan frekuensi
kejadian dalam kategori yang berbeda.
38
3. Teknik Analisa Data
Setelah pengambilan dan pengelolahan data, maka data-data tersebut
kemudian dianalisis. Tahap analisis data suatu penelitian antara lain:
1. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap tiap
variabel dari hasil penelitian. Analisa ini digunakan untuk
mendeskripsikan variabel penelitian yang disajikan dalam distribusi
frekuensi berbentuk persentase dari tiap variabel yaitu usia, jenis
kelamin, pekerjaan, pendidikan, pola makan, merokok, konsumsi
kopi, aktivitas fisik dan tekanan darah sebelum dan setelah dilakukan
intervensi.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat mengetahui adanyanya hubungan antara antara
variabel independen dan variabel dependen dengan cara melalui uji
statistik. Uji statistik yang dilakukan berupa uji paires t test, uji
wilcoxon, uji mann-whitney,. Uji paired t test untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh pemberian jahe terhadap perubahan tekanan
darah sistolik pada pre test dan post test dan uji wilcoxon untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian jahe terhadap
tekanan darah diastolik pada pre test dan post test. Uji mann-whitney
untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan tekanan darah sistolik
tiap kelompok. Uji tersebut dilakukan dengan tingkat p<0,05.
39
H. Etika Penelitian
Komisi Nasional Etika Penelitian Kesehatan (KNEPK) pada tahun 2011
menyatakan bahwa etika penelitian meliputi:
1. Respect of Person (Prinsip Menghormati Harkat Manusia)
Peneliti menjelaskan tentang penelitian yang akan dilakukan agar
responden mengetahui maksud dan tujuan peneliti serta hal-hal yang
diteliti selama penelitian atau pengumpulan data. Jika responden bersedia
diteliti maka akan diberikan lembar persetujuan (inform consent) untuk
diisi dan ditandatangani. Informasi yang peneliti dapat dari responden
akan dijaga dan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Informasi tersebut
hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Jika responden menolak maka
peneliti tidak akan memaksa dan responden boleh mengundurkan diri.
2. Beneficience (Prinsip Etik Berbuat Baik)
Penelitian ini tidak akan mencelakakan atau merugikan (non
malefencence, do no harm) subjek penelitian. Responden akan
memperoleh informasi mengenai salah satu pengobatan alternatif untuk
hipertensi yang aman terjangkau. Jika responden ingin berhenti melakukan
penelitian ini, maka peneliti tidak akan memaksa untuk tetap melanjutkan
penelitian.
40
3. Justice
Pada penelitian ini, semua responden dari setiap kelompok akan
diperlakukan sama yaitu semua responden akan diberikan jahe dan gelas
minum jahe dengan ukuran dan bentuk yang sama. Tetapi pada kelompok
kontrol pemberian jahe dilakukan setelah penelitian dilakukan.
41
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan mulai tangal 1
Desember 2017. Pelaksanaannya bertempat di wilayah kerja Puskesmas Batua.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experimental Design
dengan rancangan pre test dan post test design. Data yang diambil pada
penelitian ini berupa data demografi dan tekanan darah. Adapun responden
dalam penelitian ini ialah pasien hipertensi derajat satu sampai derajat dua di
wilayah kerja Puskesmas Batua. Besar sampel pada penelitian ini adalah 20
responden yang ditambah dengan 10% untuk antisipasi drop out jadi totalnya
adalah 22 responden yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok
intervensi dan kelompok kontrol.
Sebelum penelitian dimulai, peneliti terlebih dahulu menjelaskan lembar
penjelasan untuk responden. Apabila responden setuju, akan diberikan lembar
persetujuan setelah penjelasan (informed consent) untuk ditandatangani.
Responden yang bersedia mengikuti penelitian dibagi ke dalam 2 kelompok
yakni kelompok intervensi dan kelompok control secara acak. Kelompok
intervensi akan diberikan ekstrak jahe dalam bentuk bubuk yang dicampurkan
dengan 200 ml air hangat sedangkan kelompok kontrol akan diberikan ekstrak
jahe setelah penelitian selesai. Terdapat 3 responden kelompok intervensi yang
di drop out dalam penelitian ini. Hal tersebut dilakukan karena responden
tersebut tidak mengikuti penelitian sampai akhir dalam hal ini responden tidak
42
meminum jahe sesuai dengan waktu yang telah ditentukan yaitu 2 minggu.
Responden tidak mampu melanjukan untuk meminum jahe dikarenakan
responden tidak bisa menahan rasa jahe yang pedas dan rasa panas yang
dihasilkan.
Hasil penelitian yang telah didapatkan selanjutnya diolah dan dianalisa
secara univariat dan bivariat. Hasil pengolahan dan analisa data akan disajikan
dalam bentuk tabel yang meliputi distribusi karakteristik responden, tekanan
darah sebelum intervensi dan setelah intervensi serta perbandingan tekanan
darah pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Hasil penelitian
sebagai berikut:
1. Karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, pekerjaan, lama riwayat hipertensi, derajat hipertensi, jenis obat
yang dikonsumsi, penyakit penyerta, aktivitas fisik, merokok, kebiasaan
makan dan konsumsi kopi.
Tabel 2
Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Usia dan Lama Riwayat
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Batua
Karakteristik Intervensi (n=11) Kontrol (n=11)
Mean±SD Min-Maks Mean±SD Min-Maks
Usia (th) 49.27±10.13 32-64 48.27±5.002 40-58
Lama Riwayat
Hipertensi (th) 3.73±5.62 1-20 7.00±6.797 1-20
Sumber : Data Primer (2017)
Tabel 2 menunjukkan bahwa responden pada kelompok intervensi
memiliki rata-rata usia 49,27 tahun mulai dari usia 32 tahun sampai 64 tahun
dan pada kelompok kontrol responden memiliki rata-rata usia 48,27 tahun
mulai dari usia 40 tahun sampai 58 tahun. Selain itu, responden pada
kelompok intervensi rata-rata menderita hipertensi selama 3,73 tahun
43
dengan lama menderita hipertensi mulai dari 1 tahun hingga 20 tahun dan
pada kelompok kontrol rata-rata menderita hipertensi selama 7 tahun
dengan lama menderita hipertensi mulai dari 1 tahun hingga 20 tahun.
Tabel 3
Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin, Tingkat
Pendidikan, Pekerjaan, Derajat Hipertensi, Konsumsi Obat, Penyakit Penyerta,
Aktivitas Fisik, Merokok, Konsumsi Kopi dan Kebiasaan Makan di Wilayah Kerja
Puskesmas Batua
Karakteristik Intervensi (n=11) Kontrol (n=11)
N % N %
Jenis Kelamin
Laki-Laki 4 36.4 2 18.2
Perempuan 7 63.7 9 81.8
Tingkat Pendidikan Rendah 8 72.7 9 81.8
Tinggi 3 27.3 2 18.2
Pekerjaan
Bekerja 8 72.7 2 18.2
Tidak Bekerja 3 27.3 9 81.8
Derajat Hipertensi
Hipertensi Derajat 1 3 27.3 3 27.3
Hipertensi Derajat 2 8 72.7 8 72.7
Konsumsi Obat
Obat Rematik 1 9.1 0 0
Obat Kolesterol 0 0 1 9.1
Suplemen 1 9.1 0 0
Tidak Ada 9 81.8 10 90.9
Penyakit Penyerta
Rematik 2 18.2 2 18.2 Kolesterol 0 0 1 9.1
Asam Urat 0 0 2 18.2
Maag 0 0 1 9.1
Gangguan Asam Lambung 1 9.1 0 18.2
Tidak Ada 8 72.7 5 45.5
Aktivitas Fisik
Ya 5 45.5 9.1 1
Tidak Pernah 6 54.5 90.9 10
Merokok
Ya 4 36.4 1 9.1
Tidak 7 63.6 10 90.9
Konsumsi Kopi
Ya 6 54.5 1 9.1
Tidak 5 45.5 10 90.9
Kebiasaan Makan Baik 3 27.3 1 9.1
Buruk 8 72.7 10 90.9
Sumber : Data Primer (2017)
44
Tabel 3 menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki jenis
kelamin perempuan yaitu 7 orang (63,6%) pada kelompok intervensi dan 9
orang (81,8%) pada kelompok kontrol. Pada kriteria tingkat pendidikan,
mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan rendah sebanyak 8 orang
(72,7%) pada kelompok intervensi dan 9 orang (81,8%) pada kelompok
kontrol. Sebagian besar responden pada kelompok intervensi memiliki
pekerjaan yaitu sebanyak 8 orang (72,7%) dan pada kelompok kontrol tidak
memiliki pekerjaan yaitu sebanyak 9 orang (81,8%).
Mayoritas responden memiliki hipertensi derajat 2 sebanyak 8 orang
(72,2%) tiap kelompok. Mayoritas responden tidak memiliki penyakit
penyerta yaitu sebanyak 8 orang (72,2%) pada kelompok intervensi
sedangkan 6 orang (54,5%) pada kelompok kontrol memiliki penyakit lain
yaitu asam urat, kolesterol, rematik dan maag. Selain itu, mayoritas
responden tidak mengkonsumsi obat khusus yaitu sebanyak 9 orang
(81,8%) pada kelompok intervensi dan 10 orang (90,9%) pada kelompok
kontrol.
Sebagian besar responden juga tidak pernah melakukan aktivitas fisik
seperti berolahraga sebanyak 6 orang (54.5%) pada kelompok intervensi
dan 10 orang (90,9%) pada kelompok kontrol serta tidak merokok sebanyak
7 orang (63,6%) pada kelompok intervensi dan 10 orang (90,9%) pada
kelompok kontrol. Responden pada kelompok intervensi sebagian besar
mengkonsumsi kopi sebanyak 6 orang (54,5%) sedangkan pada kelompok
kontrol sebagian besar tidak mengkonsumsi kopi sebanyak 10 orang
45
(90,9%). Mayoritas responden memiliki kebiasaan makan yang buruk
sebanyak 8 orang 72,7% pada kelompok intervensi dan sebanyak 10 orang
(90,9%) pada kelompok kontrol.
2. Tekanan darah sebelum dilakukan pemberian jahe pada responden
Tabel 4
Tekanan Darah Sebelum Pemberian Jahe
Kelompok Variabel Mean SD Mean SE Min-Maks
Intervensi Pre Test Sistolik 157.82 13.152 3.965 142-178
Post Test Diastolik 101.45 7.048 2.125 90-110
Kontrol Pre Test Sistolik 149.27 11.429 3.446 140-168
Post Test Diastolik 98.18 7.508 2.264 90-110
Sumber : Data Primer (2017)
Tabel 4 menunjukkan bahwa mean tekanan darah sistolik pada
kelompok intervensi adalah 157,82 mmHg dan pada kelompok kontrol
adalah 149,27 mmHg sedangkan pada kelompok intervensi mean tekanan
darah diastolik adalah 101,45 mmHg dan pada kelompok kontrol adalah
98,18 mmHg. Pada kelompok intervensi, nilai minimum tekanan darah
sistolik adalah 142 mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg serta nilai
maksimum tekanan darah sistolik adalah 178 mmHg dan tekanan darah
diastolik 110 mmHg. Sedangkan pada kelompok kontrol, nilai minimum
tekanan darah sistolik adalah 140 mmHg dan tekanan darah diastolik 90
mmHg serta nilai maksimum tekanan darah sistolik adalah 168 mmHg dan
tekanan darah diastolik 110 mmHg.
46
3. Tekanan darah setelah pemberian jahe pada responden dan setelah 1 minggu
pemberian jahe dihentikan
Tabel 5
Tekanan Darah Setelah Pemberian Jahe
Kelompok Variabel Mean SD Mean SE Min-Maks
Post Test Sistolik 1 154.64 11.561 3.486 140-174
Intervensi
Post Test Sistolik 2 152.55 11.827 3.566 135-168
Post Test Sistolik 3 153.09 10.895 3.285 140-172
Post Test Diastolik 1 97.09 5.467 1.684 90-106
Post Test Diastolik 2 94.18 4.771 1.439 88-100
Post Test Diastolik 3 94.36 4.884 1.437 90-100
Kontrol
Post Test Sistolik 1 148.36 13.764 4.150 140-178
Post Test Sistolik 2 149.09 10.445 3.149 140-170
Post Test Sistolik 3 150.36 10.462 3.154 140-170
Post Test Diastolik 1 95.91 6.640 2.002 90-110
Post Test Diastolik 2 93.64 5.045 1.521 90-100
Post Test Diastolik 3 99.09 8.312 2.506 90-110
Sumber : Data Primer (2017)
Tabel 5 menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi mean tekanan
darah sistolik post test 1 adalah 154,64 mmHg dan diastolik adalah 97,09
mmHg. Selain itu, mean tekanan darah sistolik post test 2 adalah 152,55
mmHg dan tekanan darah diastolik adalah 94,18 mmHg. Mean tekanan
darah sistolik post test 3 adalah 153,09 mmHg dan tekanan darah diastolik
adalah 94,36 mmHg.
Sedangkan pada kelompok kontrol mean tekanan darah sistolik post
test 1 adalah 148,36 mmHg dan diastolik adalah 95,91 mmHg. Selain itu,
mean tekanan darah sistolik post test 2 adalah 149,09 mmHg dan tekanan
darah diastolik adalah 93,64 mmHg. Mean tekanan darah sistolik post test 3
adalah 150,36 mmHg dan tekanan darah diastolik adalah 99,09 mmHg.
47
4. Analisis perubahan tekanan darah responden pada kelompok intervensi dan
kontrol saat sebelum dan setelah pemberian jahe serta 1 minggu setelah jahe
dihentikan
Tabel 6
Analisis Perubahan Tekanan Darah Sistolik Sebelum (pre), Setelah Diberikan
Jahe, dan Setelah Pemberian Jahe Diberhentikan
Variabel Kelompok P
Pre Test- Post Test 1 Intervensi 0.078*
Kontrol 0.595**
Pre Test - Post Test 2 Intervensi 0.086*
Kontrol 0.943**
Pre Test - Post Test 3 Intervensi 0.111*
Kontrol 0.493**
Post Test 1 - Post Test 2 Intervensi 0.326*
Kontrol 0.496**
Post Test 1 - Post Test 3 Intervensi 0.436*
Kontrol 0.389**
Post Test 2 - Post Test 3 Intervensi 0.647*
Kontrol 0.396**
*Uji Paired T Test **Uji Wilcoxon
Tabel 6 menunjukkan bahwa hasil uji Paired T Test tekanan darah
sistolik pada kelompok intervensi yaitu mendapat nilai p>0,05 yang berarti
bahwa tidak terdapat perubahan tekanan darah sistolik yang bermakna
sebelum dan setelah pemberian jahe serta setelah 1 minggu pemberian jahe
dihentikan. Hasil uji Wilcoxon tekanan darah sistolik pada kelompok
kontrol juga menunjukkan nilai p>0,05 yang berarti bahwa tidak terdapat
perubahan tekanan darah yang bermakna selama 3 minggu observasi.
48
Tabel 7
Analisis Perubahan Tekanan Darah Diastolik Sebelum (pre), Setelah diberikan
Jahe, dan Setelah Pemberian Jahe Dihentikan
Variabel Kelompok P
Pre Test - Post Test 1 Intervensi 0.073*
Kontrol 0,222*
Pre Test - Post Test 2 Intervensi 0.015*
Kontrol 0,123*
Pre Test - Post Test 3 Intervensi 0.040*
Kontrol 0,679*
Post Test 1 - Post Test 2 Intervensi 0.055*
Kontrol 0,366*
Post Test 1 - Post Test 3 Intervensi 0.252*
Kontrol 0,196*
Post Test 2 - Post Test 3 Intervensi 0.904*
Kontrol 0,014*
*Uji Wilcoxon
Tabel 7 menunjukkan bahwa hasil uji Wilcoxon tekanan darah
diastolik pada kelompok intervensi sebelum dan setelah 2 minggu
pemberian jahe mendapat nilai p<0.05 yang berarti bahwa terdapat
perubahan tekanan darah sistolik yang bermakna sebelum dan setelah
pemberian jahe serta setelah 1 minggu pemberian jahe dihentikan.
Sedangkan nilai perbandingan variabel yang lainnya mendapat nilai p>0,05
yang berarti bahwa tidak terdapat perubahan tekanan darah sistolik yang
bermakna. Pada kelompok kontrol, hasil uji Wilcoxon tekanan darah
diastolik selama 3 minggu menunjukkan p>0,05 yang berarti tidak terdapat
perubahan yang bermakna.
49
5. Perbedaan selisih tekanan darah pada kelompok intervensi dan kontrol
setelah 2 minggu pemberian jahe dan seterlah 1 minggu pemberian jahe
dihentikan.
Tabel 8
Hasil analisis perbedaan tekanan darah pada kelompok intervensi dan kelompok
kontrol setelah 2 minggu pemberian jahe dan 1 minggu setelah pemberian jahe
dihentikan (n=22)
Variabel Kelompok Selisih
Mean
Mean
Rank
Selisih
Median
Min-
Maks P
Post Test Sistolik
Minggu Ke-2
Intervensi 5.27 12,36 5 135-168 0.523*
Kontrol 0.18 10,64 6 140-170
Post Test Diastolik
Minggu Ke-2
Intervensi 7.27 11,64 6 88-100 0.915*
Kontrol 4.54 11,36 10 90-100
Post Test Sistolik
Minggu Ke-3
Intervensi 4.73 12,36 5 140-172 0.524*
Kontrol 1.09 10,64 6 140-170
Post Test Diastolik
Minggu Ke-3
Intervensi 7.09 9,82 8 88-100 0.205*
Kontrol 0.91 13,18 0 90-110
*Uji Mann-Whitney
Tabel 8 menunjukkan hasil uji Mann-Whitney tekanan darah sistolik
dan diastolik setelah 2 minggu pemberian jahe yaitu p=0,523 dan p=0,915.
Selain itu, hasil uji Mann-Whitney tekanan darah sistolik dan diastolik
setelah 1 minggu pemberian jahe dihentikan yaitu p=0,524 dan p=0,205.
Karena nilai p menunjukkan > 0,05 maka secara statistik tidak ada
perbedaan bermakna tekanan darah kelompok intervensi dan kontrol 2
minggu setelah pemberian jahe serta 1 minggu pemberian jahe dihentikan.
Akan tetapi secara klinis terdapat perbedaan bermakna antar kelompok.
B. Pembahasan
1. Pengaruh Jahe Terhadap Perubahan Tekanan Darah
Jahe memiliki manfaat dalam sistem kardiovaskular yaitu
meningkatkan aliran cairan tubuh dengan merangsang sirkulasi darah ke
seluruh tubuh. Jahe juga memiliki efek antioksidan yang mampu
50
mengurangi radikal bebas dan dapat menurunkan tekanan darah melalui
blokade saluran kalsium voltage dependen (Ghayur & Gilani, 2005). Jahe
juga dapat menurunkan tekanan darah dengan menghambat aktivasi ACE
(Al-Azzawie, Aziz, & Ruaa, 2014). Hal tersebut dipengaruhi oleh
kandungan jahe.
Kandungan yang terdapat di dalam jahe yaitu senyawa Flavonoid,
Saponin, dan Fenol non Flavonoid. Flavonoid memiliki efek inhibisi
terhadap aktivitas angiostensin-converting enzyme (ACE) (Guerrero, et
al., 2012) yang menyebabkan pembentukan angiotensin II dari angotensin
I berkurang sehingga terjadi vasodilatasi, kemudian penurunan curah
jantung dan akhirnya tekanan darah menurun (Gyuton & Hall, 2008).
Inhibisi ACE juga dapat meningkatkan nitric oxide dan menurunkan anion
superoksida yang juga dapat menyebabkan vasodilatasi (Kojsova, et al.,
2006). Jahe juga mengandung senyawa fenol seperti (6)-shogaol dan (6)-
gingerol, (10)-gingerol yang memiliki efek antioksidan (Ghayur M. N.,
Gilani, Afridi, & Houghton, 2005). Antioksidan mampu mengurangi
radikal bebas seperti tromboxane A2, endothelins, dan endopperoxides
yang merupakan faktor vasokonstriksi endotel (Kojsova, et al., 2006).
Antioksidan juga mampu mengurangi anion superioksida yang dapat
mengurangi nitric oxide yang memiliki peranan dalam mengatur tahanan
vaskular yaitu vasodilator (Gladwin, Crawford, & Patel, 2004). Selain itu,
jahe juga mengandung Saponin berperan dalam menghibisi renin (RAA
sistem) di ginjal (Chen, et al., 2013) sehingga mengurangi pembentukan
51
angiotensin II yang merupakan vasokonstriktor dan perangsang sekresi
aldosteron yang menyebabkan penurunan ekskresi garam dan air oleh
ginjal sehingga terjadi peningkatan curah jantung. Penurunan
pembentukan angiotensin II dapat menurunkan tekanan darah (Gyuton &
Hall, 2008).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anthony (2008) menunjukkan
bahwa jahe dapat menurunkan tekanan darah setelah pemberian air jahe 4
gram pada 30 pria dewasa. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Satyanand (2013) bahwa jahe dapat menurunkan
tekanan darah sistolik maupun diastolik melalui pemberian 4 gram jahe
sekali dalam sehari setiap pagi selama 4 minggu. Pada penelitian ini,
secara statistik maupun klinis tidak terdapat perubahan tekanan darah yang
signifikan setelah 2 minggu pemberian jahe pada kelompok kontrol.
Sedangkan pada kelompok intervensi perubahan (penurunan) tekanan
darah yang signifikan hanya tampak pada tekanan darah diastolik setelah
2 minggu pemberian jahe. Perubahan tersebut disebabkan oleh kandungan
jahe yaitu Saponin berperan dalam menghibisi renin (RAA sistem) di
ginjal (Chen, et al., 2013) sehingga mengurangi pembentukan angiotensin
II yang merupakan vasokonstriktor. Angiotensin II juga dapat merangsang
sekresi aldosteron yang menyebabkan penurunan ekskresi garam dan air
oleh ginjal sehingga terjadi peningkatan curah jantung (Gyuton & Hall,
2008). Hal tersebut menunjukkan bahwa jahe memiliki efek sebagai
diuretik dengan meningkatkan ekskresi garam dan air melalui inhibisi
52
renin yang memiliki peran dalam kerja ginjal untuk mengatur osmolalitas
dan volume urin. Efek diuretik tersebut akan menyebabkan eksresi urin
meningkat dan efek diuretik berpengaruh pada tekanan diastolik sehingga
terjadi penurunan tekanan darah diastolik. Secara statistik, pada tekanan
darah sistolik tidak terdapat peubahan (penurunan) yang signifikan. Hal
tersebut dapat dipengaruhi oleh data karakteristik responden. Namun
secara klinis, terdapat perubahan (penurunan) pada tekanan darah sistolik
maupun diastolik.
Pada minggu kedua setelah pemberian jahe, 8 responden mengalami
penurunan tekanan darah sistolik dan 3 responden tidak mengalami
penurunan. Dari 3 responden yang tidak mengalami penurunan, 2
responden tetap tidak mengalami penurunan tekanan darah sejak minggu
pertama. Ketiga responden tersebut memiliki kebiasaan makan yang buruk
dimana jarang mengkonsumsi buah-buahan. Salah satu responden juga
tidak sering mengkonsumsi sayur dan kadang-kadang mengkonsumsi
gorengan. Meningkatkan konsumsi buah dan sayur, merngurangi asupan
garam dan makanan yang menyebabkan kolesterol dianjurkan kepada
penderita hipertensi (Aspiani, 2015). Mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak jenuh dapat menyebabkan kolesterol yang dapat
membuat plak sehingga menghambat peredaran darah karena pembuluh
darah menjadi sempit dan mengurangi kelenturan pembuluh darah
kemudian dapat menyebabkan tekanan darah meningkat (Maryati, 2017).
Sedangkan responden yang lainnya berdasarkan hasil wawancara dengan
53
peneliti ditemukan bahwa responden tersebut mengalami keadaan
emosional yang tidak stabil (stres) karena terdapat masalah keluarga.
Keadaan emosional (stres) dapat memicu peningkatan hormon adrenalin
dimana hormon tersebut akan mengakibatkan jantung memompa darah
lebih cepat sehingga terjadi peningkatan tekanan darah (Nuraini, 2015).
Selain 2 serponden tersebut, terdapat 1 responden yang mengalami
kenaikan tekanan darah sistolik di minggu kedua setelah mengalami
penurunan di minggu pertama setelah minum jahe. Berdasarkan data
karakteristik, responden tersebut berjenis kelamin laki-laki dan memiliki
riwayat merokok serta mengkonsumsi kopi. Responden memiliki
kebiasaan merokok 4 batang/hari. Nikotin yang terdapat dalam rokok
dapat membentuk plak yang dapat menyebabkan arteroklerosis sehingga
pembuluh darah menyempit dan menghambat peredaran darah. Hal
tersebut memicu peningkatan tekanan darah. Selain itu, efek langsung dari
nikotin adalah pelepasan hormon epinefrin dan norepinefrin dimana
hormon tersebut berperan dalam peningkatan tekanan darah (Setyanda,
Sulastri, & Lestari, 2015). Selain data karakteristik diatas, 2 responden
tidak mengalami penurunan tekanan darah sistolik karena tidak pernah
berolahraga. Olahraga secara teratur seperti berjalan, lari, berenang,
bersepeda dapat menurunkan tekanan darah dan memperbaiki keadaan
jantung (Aspiani, 2015).
Pada tekanan darah diastolik setelah 2 minggu pemberian jahe, 8
responden yang juga mengalami penurunan dan 3 responden tidak
54
mengalami penurunan. Berdasarkan data karakteristik responden, 3
responden yang tidak mengalami penurunan memiliki jenis kelamin laki-
laki dan memiliki riwayat merokok serta mengkonsumsi kopi. Dari 3
responden tersebut, responden pertama memiliki kebiasaan merokok 4
batang/hari. Nikotin yang terdapat dalam rokok dapat membentuk plak
yang dapat menyebabkan arteroklerosis sehingga pembuluh darah
menyempit dan menghambat peredaran darah. Hal tersebut memicu
peningkatan tekanan darah. Selain itu, efek langsung dari nikotin adalah
pelepasan hormon epinefrin dan norepinefrin dimana hormon tersebut
berperan dalam peningkatan tekanan darah (Setyanda, Sulastri, & Lestari,
2015). Responden kedua memiliki kebiasaan merokok 2 batang/minggu
dan mengkonsumsi kopi 1 kali dalam seminggu. Sedangkan responden
ketiga, memiliki kebiasaan merokok 2 batang/hari tetapi berhenti minum
kopi sekitar 5 tahun yang lalu. Kandungan dalam rokok yaitu Nikotin
dapat membentuk plak yang dapat menyebabkan arteroklerosis sehingga
pembuluh darah menyempit dan menghambat peredaran darah kemudian
memicu peningkatan tekanan darah (Setyanda, Sulastri, & Lestari, 2015).
Sedangkan konsumsi kopi juga merupakan salah satu faktor pemicu
peningkatan tekanan darah karena mengandung kafein. Kafein memiliki
efek untuk meningkatkan tekanan darah karena dapat berikatan dengan
reseptor adenosin yang akan mengaktifkan sistem saraf simpatik sehingga
membuat vasokonstriksi pembuluh darah (Kurniawaty & Insan, 2016).
(Kurniawaty & Insan, 2016). Selain memiliki riwayat merokok dan
55
konsumsi kopi, ketiga responden tersebut juga memilki kebiasaan makan
yang buruk dimana responden jarang mengkonsumsi buah-buahan dan
sering mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh. Ketiga
responden tersebut juga tidak pernah berolahraga. Dimana telah dibahas
bahwa olahraga sangat berperan dalam menurunkan tekanan darah.
2. Perbedaan Tekanan Darah pada Kelompok Intervensi dan Kontrol
Hasil analisa statistik tekanan darah 2 minggu setelah pemberian
jahe pada kelompok intervensi dan kontrol menunjukkan tidak ada
perbedaan bermakna tekanan darah sistolik begitupun dengan tekanan
darah diastolik. Hal tersebut mungkin dikarenakan jumlah responden yang
sedikit sehingga mempengaruhi hasil statistik atau dikarenakan data
karakteristik responden. Akan tetapi, secara klinis terdapat perbedaan
mean tekanan darah antara kelompok intervensi dan kontrol. Pada tekanan
darah sistolik kelompok intervensi memiliki selisih mean tekanan darah
sistolik yang lebih besar antara sebelum dan setelah 2 minggu pemberian
jahe dibandingkan dengan kelompok kontrol begitupun juga pada selisih
mean tekanan darah diastolik.
3. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini ialah jarak tempat tinggal antara
responden tidak berdekatan sehingga peneliti hanya mengunjungi
responden 2-3 kali seminggu untuk di follow up selebihnya dilakukan
melalui telepon.
56
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian mengenai pengaruh pemberian jahe terhadap perubahan
tekanan darah pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Batua dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Tekanan darah responden pada kelompok intervensi sebelum diberikan
jahe menunjukkan mean sistolik sebesar 157,82 mmHg dan diastolik
sebesar 101,45 mmHg. Sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan
mean sistolik sebesar 149,27 mmHg dan diastolik sebesar 98,18 mmHg.
2. Tekanan darah responden setelah 2 minggu diberikan jahe pada kelompok
intervensi menunjukkan mean sistolik sebesar 152,55 mmHg yaitu
mengalami penurunan sedangkan kelompok kontrol sebesar 149,09
mmHg yaitu menglami kenaikan. Pada kelompok intervensi menunjukkan
mean diastolik sebesar 94,18 mmHg yaitu mengalami penurunan
sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan mean diastolik sebesar
93,64 mmHg yaitu mengalami kenaikan.
3. Secara statistik maupun klinis tidak terdapat perubahan tekanan darah
yang signifikan setelah 2 minggu pemberian jahe pada kelompok kontrol
dengan p=0,086 untuk sistolik dan p=0,123 untuk diastolik. Pada
kelompok intervensi perubahan (penurunan) tekanan darah yang
signifikan hanya tampak pada tekanan darah diastolik setelah 2 minggu
pemberian jahe dengan p=0,015 sedangkan tekanan darah sisnolik
57
memiliki nilai p=0,086. Namun, secara klinis terdapat perubahan
(penurunan) pada tekanan darah sistolik maupun diastolik.
B. Saran
1. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan dapat dipertimbangkan sebagai evidence based practice
bagi pelajar sehingga dijadikan sumber ilmu atau referensi baru demi
menambah wawasan dalam intervensi mandiri keperawatan.
2. Peneliti selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya lebih mengontrol faktor yang dapat
mempengaruhi tekanan darah selama intervensi dengan pemberian jahe
seperti makan yang dikonsumsi serta menambah jumlah sampel. Selain itu,
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan lama pemberian
jahe yang mampu memberikan efek maksimal terhadap penurunan tekanan
darah.
58
DAFTAR PUSTAKA
Aburto, N. J., Hanson, S., Gutierrez, H., Hooper, L., Elliott, P., & Cappuccio, F. P.
(2013). Effect of Increased Pottasium Intake on Cardiovascular Risk Factors
and Disease: Systematic Review and Meta-analyses. BMJ.
Al-Azzawie, H. F., Aziz, G. M., & Ruaa, A. (2014). Ginger Attunuates Blood
Pressure, Oxidant-Antioxidant Status and Lipid Profile in The Hypertensive
Patients. International Journal of Advance Research.
American Heart Association. (2014). How potassium can help control high blood
pressure. Dipetik Oktober 25, 2017, dari American Heart Association:
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/Make
ChangesThatMatter/How-Potassium-Can-Help-Control-High-Blood-
Pressure_UCM_303243_Article.jsp#mainContent
Anthony, W. (2008). Pengaruh Rimpang Jahe (Zingiber officinale Roscoe)
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Normal Pada Pria Dewasa.
Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
Aspirasi, R. Y. (2014). Buku ajar Askep Klien Gangguan Kardoivaskuler: Aplikasi
NIC & NOC. Jakarta: EGC.
Bhuiyan, S. N. (2015). Why Ginger? Ginger! Should We Care. New York: New
York City College of Technology.
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah : Manajemen
Klinis untuk Hasil yang Diharapkan Edisi 8 Buku 2. Indonesia: PT Salemba
Medika.
Brunner, & Suddarth. (2002). Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
Volume 3. Jakarta: EGC.
Budhwaar, V. (2006). Khasiat Rahsia Jahe dan Kunyit. Jakarta: PT Bhuana Ilmu
Populer.
Chen, M., Long, Z., Wang, Y., Liu, J., Pian, H., & Wang, L. (2013). Protective
Effect of Saponin on a Hypertension Target in Spontaneously Hypertensive
Rats. Experimental and Terapeutic Medicine.
Choi, J. W., Im, M. W., & Pai, S. H. (2002). NItric Oxide Production Incerases
during Normal Pregnancy and Decrease in Preeclampsia. Annals of Clinical
& Laboratory Sicence, 32, 257-263.
Dinas Kesehatan Kota Makassar. (2016). Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun
2015. Dipetik Oktober 5, 2017, dari Dinas Kesehatan Kota Makassar:
http://dinkeskotamakassar.com/index.php/2017-02-09-09-30-
56?download=17:profil-kesehatan-kota-makassar-tahun-2015
59
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. (2016). Profil Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan. Dipetik Oktober 5, 2017, dari Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan:
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://dinkes.
sulselprov.go.id/file/publik/Data%2520ProfiL%25202015.pdf&ved=0ahU
KEwib9LvNpOXWAhUMopQKHbyhAUcQFgiVATAW&usg=AOvVaw
2svB0IUnmB6D_watTrcXf1
Fathona, D. (2011). Kandungan Gingerol dan Shogaol, Intensitas Kepedasan dan
Penerimaan Panelis Terhadap Oleoresin Jahe Gajah (Zingiber officinale
var. Roscoe), Jahe Emprit (Zingiber officinale var Amarun), dan Jahe
Merah (Zingiber officinale var. Rubrum). Bogor: Fakultas Teknologi
Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Ghasemzadeh, A., Jaafar, H. Z., & Rahmat, A. (2010). Synthesis of Phenolics and
Flavonoids in Ginger (Zingiber officinale Roscoe) and Their Effects on
Photosynthesis Rate. International Journal of Molecular Sciences.
Ghayur, M. N., & Gilani, A. H. (2005). Ginger LOwer Blood Pressure Through
Blokade of Voltage-Dependent Calsium Channels. Journal of
Cardiovaskular Pharmacology.
Ghayur, M. N., Gilani, A. H., Afridi, B. M., & Houghton, J. P. (2005).
Cardiovascular Effects of Ginger Aqueous Extract and Its Phenolic
Contituens are Mediated Through Multiple Pathways. Vascular
Pharmacology.
Gladwin, M. T., Crawford, J. H., & Patel, R. P. (2004). The Biochemistry of Notric
Oxide, Nitrite and Hemoglobin: Role in Blood Flow Regulation. Elsevier,
707-717.
Guerrero, L., Castillo, J., Quinones, M., Garcia-Vallve, S., Arola, L., & Pujadgas,
G. (2012). Inhibition of Angiotensin Converting Enzyme Activity by
Flavonoids: Structure-Activity Relationship Studies. Plos One Journal.
Gyuton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.
Jakarta: EGC.
Hernani, & Winarti, C. (2011). Kandungan Bahan Aktif Jahe dan Pemanfaatannya
dalam Bidang Kesehatan. Balai Besar Benelitian dan Pengembangan
Pascapanen Pertanian.
HIkayati, Flora, R., & Purwanto, S. (2013). Penatalaksanaan Non Farmakologis
Terapi Komplementer Sebagai Upaya untuk Mengatasi dan Mencegah
Komplikasi pada Penderita Hipertensi Primer di Kelurahan Indralaya Mulya
Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Pengabdian Sriwijaya, 124-131.
60
Kojsova, S., Jendekova, L., ZIcha, J., Kunes, J., Andriantsitohaina, R., &
Pechanova, O. (2006). The Effect of Different Antioxidant on Nitric Oxide
Production in Hypertensive Rats. Physiological Research.
Kurniawan, D. (2016). Laporan Ujian Tengah Semester Etnobotani dan
Etnofarmakologi: Kajian Etnobotani dan Etnofarmakologi Bahan-Bahan
Utama Jamu Gendong Sebagai Obat Herbal Tradisional dari etnik Jawa.
Tangerang: Univeritas Surya.
Kurniawaty, E., & Insan, A. N. (2016). Pengaruh Kopi Terhadap Hipertensi.
Medical Journal of Lampung Vol 5 No 2, 6-10.
Kusyati, E., Yunani, Syaifudin, A., Wahyuningsih, R. D., Mustaida, Fauziyah, N.,
& Hartana, A. (2012). Keterampilan & Prosedur Laboratorium
Keperawatan Dasar Edisi 2. Jakarta: EGC.
Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, K. (2013). Keperawatan Maternitas
Edisi 8 Buku 2. Singapore: Elsevier.
Maryati, H. (2017, Juli 4). Hubungan Kadar Kolesterol dengan Tekanan Darah
Penderita Hipertensi di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan
Ploso Kabupaten Jombang. Diambil kembali dari Ejournal UMM:
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejournal.
umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewFile/4030/4758&ved=2ahU
KEwjV1LKn4uvYAhVLKo8KHYLSCzQQFjACegQIEhAB&usg=AOvV
aw2a9o8FZRMzn40Qyd-cLxN
Moghaddasi, M. S., & Kashani, H. H. (2012). Ginger (Zingiber officinale): A
Review. Journal of Medicinal Plants Research Vol 6, 4255-4258.
Muniroh, L., & Kuntoro. (2007). Pengaruh Pemberian Jus Buah Belimbing dan
Mentimun terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Pasien
Hipertensi . The Indonesian Journal Public Health Vol 4 No 1, 25-34.
Murniati, E. (2006). Jahe Manfaat Ganda. Surabaya: SIC.
Nuraini, B. (2015). Risk Factors of Hypertension. J Majority Vol 4 No 5, 10-19.
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: Mediaction.
Ojulari, L. S., Okesina, K., & Owoyele, B. (2014). The Effect of Zingiber Officinale
(Ginger) Extract on Blood Pressure and Heart Rate in Health Humans. IOSR
Journal of Dental and Medical Sciences.
Pellizzon, M. (2008). Diet Induced Atheroclerosis/Hypercholesterolemia in Rodent
Models. Brief Scientific Literatur Review.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Fundamental Keperawatan Volume 1 Edisi 4.
Jakarta: EGC.
61
Praskash, J., & Pilerood, S. A. (2010). Chemical Composition and Antioxidant
Properties of Ginger Root (Zingiber officinale). Journal of Medicinal Plants
Research.
RISKESDAS. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Dipetik Oktober 25, 2017, dari
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan: http://labdata.litbang.depkes.go.id/riset-badan-
litbangkes/menu-riskesnas/menu-riskesdas/374-rkd-2013
Sanghal, A., Pant, K. K., Natu, S. M., Nischal, A., Khattri, S., & Nath, R. (2012).
An Experimental Study to Evaluate The Preventive Effect of Zingiber
officinale (GInger) on Hypertension and Hyperlipidaemia and Its
Comparison with Allium sativum (Garlic) in Rats. Journal of Medicine
Plant Research Vol 6, 4231-4238.
Satyanand, V., Krishnan, T. V., Ramalingam, K., Rao, P. S., & Priyadarshini, S.
(2013). Blockade of Voltage Dependent Calcium Channels Lower The High
Blood Pressure Through Ginger. International Journal of Analytical,
Pharmaceutical and Biomedical Sciences, 64-66.
Setyanda, Y. O., Sulastri, D., & Lestari, Y. (2015). Hubungan Merokok dengan
Kejadian Hipertensi pada Laki-Laki Usi 35-65 Tahun di Kota Padang.
Jurnal Kesehatan Andalas.
Sherwood, L. (2013). Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem Edisi 6. Jakarta: EGC.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suprapti, M. L. (2003). Aneka Awetan Jahe. Yogyakarta: Kanisius.
Syaifuddin, M. (2013). Penggunaan Tanaman Herbal Pada Lansia Penderita
Hipertensi Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Surakarta: Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.
Zadeh, J. B., & Kor, N. M. (2014). Physicological and Pharmaceutical Effects of
Ginger (Zingiber officinale Roscoe) as A Valueable Medicinal Plant.
European Journal of Experimental Biology, 87-90.
Zainuddin, M. (2011). Metode Penelitian Kefarmasian dan Kesehatan. Surabaya:
Airlangga University Press.
Zhan, K., Wang, C., Xu, K., & Yin, H. (2008). Analysis of Volatile and Non-
Volatile Compositions in Ginger Oleoresin by Gas Chromatography-mass
Spectrometry. Chinese Journal of Chromatography.
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Sekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu JL PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10 Makassar 90245
Contac Person: dr. Agussalim Bukhari, M.Med, PhD, Sp. GK (HP. 081241850850), email: agussalimbukhari@ yahoo.com
LAMPIRAN 1
NASKAH PENJELASAN UNTUK MENDAPATKAN PERSETUJUAN DARI
RESPONDEN PENELITIAN
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh dan Selamat pagi bapak/ibu.
Perkenalkan nama saya Velicia, saya adalah mahasiswa pada Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Keperawatan UNHAS. Saat ini, saya sedang melakukan
penlitian tentang Pengaruh Pemberian Jahe terhadap Perubahan Tekanan Darah pada
Pasien Hipertensi di wilayah kerja puskesmas Batua.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi perubahan tekanan
darah dan perlemakan pada pasien hipertensi, serta memberikan ekstrak jahe kepada
pasien Hipertensi, kemudian dievaluasi tekanan darah. Pada penelitian ini, Bapak/Ibu
akan dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu kelompok yang akan diberikan
ekstrak jahe (intervensi) dan kelompok yang tidak diberikan ekstrak jahe (kontrol).
Akan tetapi, setelah penelitian ini dilakukan, maka kelompok kontrol juga akan
diberikan ektrak jahe sebagai salah satu prinsip keadilan dalam penelitian ini. Setelah
Ibu/Bapak bersedia menjadi responden, saya akan memutuskan apakah bapak masuk
ke dalam kelompok intervensi atau kontrol secara acak. Saya menawarkan partipasi
ibu/bapak menjadi responden pada penelitian ini.
Bapak/Ibu akan diwawancarai tentang identitas (umur, jenis kelamin, dll)
untuk pengambilan data awal berupa data demografi. Kemudian akan dilakukan
pemeriksaan tekanan darah menggunakan stetoskop dan tensimeter. Darah yang
diambil darah vena sebanyak minimal 10µL pada ujung jari. Efek samping
pengambilan darah di ujung jari sangat jarang terjadi. Namun, jika terjadi efek
samping akibat pengambilan darah maka, Bapak/Ibu akan kami bawa ke RS
Pendidikan UNHAS dan mendapat tindakan sesuai dengan standar SOP yang berlaku
di rumah sakit.
Setelah pengambilan darah di atas, pada kelompok intervensi akan mendapat
ekstrak jahe, dengan dosis 1 × 200 cc/hari selama 2 minggu sedangkan pada
kelompok kontrol dapat melakukan aktivitas sehari-harinya seperti biasa.
Selanjutnya darah Bapak/Ibu akan diperiksa kembali sampel darahnya dan diukur
kembali kadar kolesterol total setelah 2 minggu. Semua biaya yang timbul akibat
penelitian dan efek sampingnya ditanggung oleh peneliti.
Penelitian ini tidak berbahaya maupun berisiko bagi keselamatan Bapak/Ibu.
Efek yang mungkin timbul adalah rasa tidak nyaman pada lidah saat meminum ektrak
jahe karena rasanya yang sedikit pahit dan pedas serta nyeri pada saat ditusuk dan
perdarahan. Pengambilan darah mungkin akan menyebabkan ketidaknyamanan
namun kemungkinan terjadi sangat kecil karena dilakukan secara steril dan oleh
petugas terlatih. Setelah masa penelitian berakhir, kami akan memberitahukan hasil
pemeriksaan kami kepada Bapak/Ibu sekalian.
Keikutsertaan Bapak/Ibu sebagai responden dalam penelitian ini adalah tanpa
paksaan dari siapapun dan akan diperkenankan mengundurkan diri dari responden
tanpa konsekuensi apapun. Data diri responden yang diperoleh pada penelitian ini
akan dijaga kerahasiaannya dan setelah penelitian selesai maka data akan disimpan
dalam waktu 3 tahun kemudian akan dimusnahkan. Demikian penjelasan dari saya,
apabila ada yang ingin ditanyakan saya persilahkan. Jika Bapak/Ibu bersedia menjadi
responden penelitian ini, saya akan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi
responden dan silahkan diisi. Terima kasih.
Makassar, Desember 2017
Peneliti
VELICIA M.V.G. TJEN
Penanggung Jawab : Peneliti
Nama : Velicia M.V.G. Tjen
Alamat : Jalan Borong Raya Komp. Delta Mas II Blok A1/11
No. Telepon : 082347249898
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Sekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu JL PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10 Makassar 90245
Contac Person: dr. Agussalim Bukhari, M.Med, PhD, Sp. GK (HP. 081241850850), email: agussalimbukhari@ yahoo.com
LAMPIRAN 2
FORMULIR PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
No.hp/tlp :
Benar telah menerima dan mengerti penjelasan peneliti tentang “Pengaruh
Pemberian Jahe Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Batua” termasuk tujuan dan manfaat penelitian. Dengan
penuh kesadaran dan tanpa paksaan, saya bersedia menjadi responden penelitian
tersebut. Dengan pernyataan ini, saya bersedia mengikuti penelitian dan memberikan
jawaban sejujur-jujurnya tanpa paksaan pihak manapun.
Makassar, 2017
Yang memberi pernyataan,
(…..........................................)
Saksi 1 :
Saksi 2 :
Penanggung Jawab : Peneliti
Nama : Velicia M.V.G. Tjen
Alamat : Jalan Borong Raya Komp. Delta Mas II Blok A1/11
No. Telepon : 082347249898
LAMPIRAN 3
KUISIONER
A. Demografi
Nama :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Tingkat Pendidikan :
Lama Riwayat Hipertensi :
Obat yang Dikonsumsi :
Penyakit Penyerta :
Aktivitas Fisik :
Riwayat Merokok :
Konsumsi Kopi :
Jenis Makanan :
B. Pengukuran
Pengukuran Pre test
(tgl............)
Post test 1
(tgl .........)
Post test 2
(tgl .........)
Post test 3
(tgl .........)
Tekanan
Darah
Sistol
Diastol
LAMPIRAN 4
LEMBAR PEMBERIAN/PEMANTAUAN EKSTRAK JAHE
Nama (Inisial) :
No. Subyek :
Alamat :
No. Telp. :
Tanggal Mulai Pemberian Ekstrak Jahe :
Tanggal Pengukuran Pre Test :
Tanggal Pengukuran Post Test 1 :
Tanggal Pengukuran Post Test 2 :
Tanggal Pengukuran Post Test 3 :
Hari/tgl.
Pemberian Pemantauan Suplementasi
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Pemantau,
(............................................)
LAMPIRAN 5
DAFTAR ISIAN
(KELOMPOK ...................................)
No. Nama
(Inisial)
Usia
(Thn)
Minggu Pertama Minggu
Kedua
Minggu
Ketiga
TD Pretest
(mmHg)
TD Posttest
(mmHg)
TD Posttest
(mmHg)
TD Posttest
(mmHg)
1
2
3
5
6
7
8
9
10
11
LAMPIRAN 6
SOP PENGUKURAN TEKANAN DARAH
A. Definisi
Pengukuran tekanan darah (hasil dari curah jantung dan tekanan pembuluh
darah) menggunakan sphygmomanometer.
B. Tujuan
Mengetahui tekanan darah sistolik dan diastolik klien.
C. Alat
1. Stetoskop
2. Sphygnomanometer raksa atau aneroid dengan bola karet dan manset
D. Prosedur Pelaksanaan
1. Dekatkan peralatan ke klien.
2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya.
3. Cuci tangan.
4. Atur posisi klien dengan posisi duduk yang nyama dan sangga lengan
klien setinggi jantung dengan telapak tangan menghadap ke atas.
5. Angkat lengan baju klien yang menutupi lengan atas.
6. Palpasi arteri brachialis dan pasang manset 2,5 cm di atas denyut arteri
brachialis.
7. Pasang sphygmomanometer raksa atau aneroid pada manset sejajar
dengan arteri brachialis dan pastikan lilitan manset rapat tetapi tidak
ketat.
8. Pastikan sphygmomanometer raksa atau aneroid sejajar dengan mata dan
pengukur berada dengan jarak < 1 m dari sphygnmomanometer.
9. Palpasi arteri brachialis sambil memompa manset hingga 30 mmHg di
atas titik arteri brachialis tidak teraba lagi, kemudian perlahan buka
katup pada manset. Perhatikan titik ketika kembali teraba (sistolik
palpasi).
10. Kempiskan manset sepenuhnya dan tunggu selama 30 menit.
11. Pasang stetoskop
12. Palpasi kembali arteri brachialis dan letakkkan diafragma stetoskop di
atasnya.
13. Tutup katup pada manset hingga searah jarum jam hingga rapat.
14. Pompa manset hingga mencapai 30 mmHg di atas titik sistolik palpasi
klien.
15. Buka katup secara perlahan sehingga memungkinkan raksa turun rata-
rata 2-3 mmHg per detik.
16. Perhatikan titik pada sfigmomanometer ketika denyut terdengar pertama
kali.
17. Lanjutkan membuka katup secara perlahan dan perhatikan titik ketika
denyut tidak terdengar lagi.
18. Kempiskan manset dengan cepat dan tuntas
19. Jika prosedur diulangi, tunggu hingga 30 menit.
20. Buka manset dan lipat serta simpan dengan rapi
21. Rapikan baju klien dan bantu klien memperoleh posisi yang diinginkan.
22. Rapikan alat.
23. Informasi hasil pada klien
24. Cuci tangan
25. Dokumentasikan pada daftar isian.
(Kusyati, et al., 2012)
LAMPIRAN 7
SOP PEMBERIAN JAHE
A. Definisi
Pemberian jahe adalah salah satu terapi herbal yang dilakukan dengan
memberikan air jahe yang diminum.
B. Tujuan
Untuk menurunkan tekanan darah
C. Alat & Bahan
1. Timbangan 5. Jahe (bubuk)
2. Gelas ukur 6. Air hangat 200 ml
3. Gelas
4. Sendok
D. Prosedur
1. Menimbang jahe sebanyak 4 gram (Anthony, 2008)
2. Mengukur air hangat sebanyak 200 ml (Anthony, 2008)
3. Campurkan dalam satu gelas sari jahe dan air hangat, kemudian aduk rata.
4. Siap diminum.
5. Dokumentasikan.
E. Gambar Pembuatan Jahe
No. Gambar Keterangan
1.
Jahe puthih kecil (Jahe
Emprit) bubuk yang dibeli
dari toko rempah-rempah di
Pasar Bringharjo Jl.
Malioboro, Jogjakarta
2.
Timbang jahe bubuk sebanyak
4 gram
3.
Masukkan jahe bubuk 4 gram
ke dalam gelas
4.
Siapkan air hangat
200 ml
5.
Campurkan jahe dengan air
yng telah disiapkan
6.
Aduk dan diamkan selama 10
menit agar ampas jahe
tertinggal di dasar gelas.
Kemudian siap diminum.
LAMPIRAN 8
Data Karakteristik Demografi Responden Kelompok Intervensi
Nama (Inisial)
Usia (Thn)
Jenis Kelamin
Pekerjaan Pendidikan
Terakhir
Lama Riwayat
Hipertensi (Thn)
Konsumsi Obat
Penyakit Penyerta
Aktivitas Fisik
Merokok Konsumsi
Kopi Kebiasaan Makan**
Derajat Hipertensi*
L 55 Perempuan IRT SD 1 Tidak Ada Tidak Ada Tidak Pernah Tidak Tidak Buruk Derajat 1
I 32 Laki-Laki Wiraswasta SMP 1 Tidak Ada Tidak Ada Tidak Pernah Ya Ya Buruk Derajat 2
B 38 Perempuan Wiraswasta SMP 2 Tidak Ada Tidak Ada Tidak Pernah Tidak Tidak Buruk Derajat 2
N 40 Perempuan IRT D1 3 Tidak Ada Tidak Ada Ya Tidak Ya Buruk Derajat 2
S 55 Laki-Laki Wiraswasta SD 20 Tidak Ada Tidak Ada Tidak Pernah Ya Ya Buruk Derajat 2
U 64 Perempuan Wiraswasta SD 5 Obat
Rematik Rematik Ya Tidak Tidak Buruk Derajat 2
G 53 Laki-Laki Karyawan
Swasta SMA 1 Tidak Ada
Gg. Asam Lambung
Ya Ya Ya Buruk Derajat 1
T 50 Laki-Laki Wiraswasta SMP 5 Suplemen Rematik Tidak Pernah Ya Tidak Buruk Derajat 1
R 51 Perempuan Karyawan
Swasta D3 1 Tidak Ada Tidak Ada Ya Tidak Tidak Baik Derajat 2
A 62 Perempuan IRT SMP 1 Tidak Ada Tidak Ada Ya Tidak Ya Baik Derajat 2
E 42 Perempuan Karyawan
Swasta S1 1 Tidak Ada Tidak Ada Tidak Pernah Tidak Ya Baik Derajat 2
Data Karakteristik Demografi Responden Kelompok Kontrol
Nama (Inisial)
Usia (Thn)
Jenis Kelamin
Pekerjaan Pendidikan
Terakhir
Lama Riwayat
Hipertensi (Thn)
Konsumsi Obat
Penyakit Penyerta
Aktivitas Fisik
Merokok Konsumsi
Kopi Kebiasaan Makan**
Derajat Hipertensi*
R 45 Perempuan IRT SD 2 Tidak Ada Tidak Ada Tidak
Pernah Tidak Tidak Buruk Derajat 2
S 47 Perempuan IRT SD 2 Obat
Kolesterol Kolesterol
Tidak Pernah
Tidak Tidak Buruk Derajat 2
B 51 Perempuan IRT SD 20 Tidak Ada Maag Tidak
Pernah Tidak Tidak Buruk Derajat 2
W 47 Perempuan IRT SMP 1 Tidak Ada Tidak Ada Ya Tidak Tidak Buruk Derajat 1
N 46 Perempuan IRT SMA 4 Tidak Ada Rematik Tidak
Pernah Tidak Tidak Buruk Derajat 1
M 46 Perempuan IRT SMA 13 Tidak Ada Tidak Ada Tidak
Pernah Tidak Tidak Buruk Derajat 2
A 53 Laki-Laki Wiraswasta S1 15 Tidak Ada Tidak Ada Tidak
Pernah Tidak Tidak Buruk Derajat 2
N 45 Perempuan IRT SMP 6 Tidak Ada Tidak Ada Tidak
Pernah Tidak Tidak Buruk Derajat 2
M 58 Perempuan IRT SD 12 Tidak Ada Rematik Tidak
Pernah Tidak Tidak Baik Derajat 2
H 40 Perempuan IRT SMA 1 Tidak Ada Asam Urat
Tidak Pernah
Tidak Tidak Buruk Derajat 1
V 53 Laki-Laki Karyawan
Swasta S1 1 Tidak Ada
Asam Urat
Tidak Pernah
Ya Ya Buruk Derajat 2
Data Tekanan Darah
Nama (Inisial)
Kelompok
Tekanan Darah
Pre Test Post Test 1 Post Test 2 Post Test 3
Sistol Diastol Sistol Diastol Sistol Diastol Sistol Diastol
L Intervensi 155 98 155 90 160 96 158 100
I Intervensi 144 100 150 106 140 100 144 96
B Intervensi 158 100 150 100 150 90 152 90
N Intervensi 155 110 160 100 166 100 160 100
S Intervensi 176 110 174 102 168 100 170 90
U Intervensi 176 104 170 90 168 90 172 100
G Intervensi 146 90 140 96 150 90 148 92
T Intervensi 142 90 140 100 135 98 140 100
R Intervensi 156 100 150 90 146 88 150 92
A Intervensi 178 106 166 94 155 90 150 88
E Intervensi 150 108 146 100 140 94 140 90
R Kontrol 168 110 178 110 170 100 164 110
S Kontrol 164 90 160 100 160 100 170 110
B Kontrol 166 100 168 100 160 90 160 100
W Kontrol 144 90 146 95 150 90 150 90
N Kontrol 140 90 140 90 140 100 150 110
M Kontrol 150 110 140 100 140 90 150 100
A Kontrol 140 100 140 90 140 90 140 90
N Kontrol 140 100 140 90 140 90 140 100
M Kontrol 150 100 140 100 140 90 140 90
H Kontrol 140 90 140 90 150 90 150 90
V Kontrol 140 100 140 90 150 100 150 100
Kebiasaan Makan
Nama Kelompok Makan Kebiasaan
Makan** Sayur Buah Dg. Ayam Dg. Sapi Gorengan
L Intervensi Kadang Jarang Jarang Jarang Kadang Buruk
I Intervensi Sering Jarang Kadang Kadang Sering Buruk
B Intervensi Sering Jarang Kadang Kadang Kadang Buruk
N Intervensi Sering Kadang Jarang Jarang Jarang Buruk
S Intervensi Sering Kadang Kadang Kadang Jarang Buruk
U Intervensi Sering Jarang Jarang Jarang Jarang Buruk
G Intervensi Sering Jarang Jarang Jarang Sering Buruk
T Intervensi Sering Kadang Kadang Kadang Jarang Buruk
R Intervensi Sering Sering Jarang Jarang Jarang Baik
A Intervensi Sering Sering Jarang Tidak Jarang Baik
E Intervensi Sering Sering Jarang Jarang Jarang Baik
R Kontrol Sering Kadang Kadang Jarang Jarang Buruk
S Kontrol Sering Kadang Kadang Kadang Sering Buruk
B Kontrol Kadang Jarang Kadang Kadang Sering Buruk
W Kontrol Sering Kadang Jarang Jarang Jarang Buruk
N Kontrol Sering Jarang Jarang Jarang Jarang Buruk
M Kontrol Sering Jarang Jarang Kadang Jarang Buruk
A Kontrol Sering Jarang Jarang Jarang Jarang Buruk
N Kontrol Sering Jarang Jarang Jarang Jarang Buruk
M Kontrol Sering Sering Kadang Kadang Jarang Baik
H Kontrol Kadang Kadang Kadang Kadang Jarang Buruk
V Kontrol Sering Kadang Jarang Jarang Jarang Buruk
Perubahan Tekanan Darah
Kelompok Nama
(Inisial)
Tekanan Darah
Post Test 1*** Post Test 2*** Post Test 3***
Sistol Diastol Sistol Diastol Sistol Diastol
Intervensi L Tidak
Menurun Menurun
Tidak Menurun
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun
Intervensi I Tidak
Menurun Tidak
Menurun Menurun
Tidak Menurun
Tidak Menurun
Menurun
Intervensi B Menurun Tidak
Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Intervensi N Tidak
Menurun Menurun
Tidak Menurun
Menurun Tidak
Menurun Menurun
Intervensi S Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Intervensi U Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Intervensi G Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun
Intervensi T Menurun Tidak
Menurun Menurun
Tidak Menurun
Menurun Tidak
Menurun
Intervensi R Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Intervensi A Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Intervensi E Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Kontrol R Tidak
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun Menurun Menurun
Tidak Menurun
Kontrol S Menurun Tidak
Menurun Menurun
Tidak Menurun
Tidak Menurun
Tidak Menurun
Kontrol B Tidak
Menurun Tidak
Menurun Menurun Menurun Menurun
Tidak Menurun
Kontrol W Tidak
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun
Kontrol N Tidak
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun
Kontrol M Menurun Menurun Menurun Menurun Tidak
Menurun Menurun
Kontrol A Tidak
Menurun Menurun
Tidak Menurun
Menurun Tidak
Menurun Menurun
Kontrol N Tidak
Menurun Menurun
Tidak Menurun
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun
Kontrol M Menurun Tidak
Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Kontrol H Tidak
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun Tidak
Menurun
Kontrol V Tidak
Menurun Menurun
Tidak Menurun
Tidak Menurun
Tidak Menurun
Tidak Menurun
Keterangan Data Karakteristik:
Tingkat pendidikan : SD-SMA termasuk dalam katergori rendah
D1-S1 termasuk dalam kategori tinggi
Pekerjaan : IRT termasuk dalam katergori tidak bekerja
Karyawan Swasta dan Wiraswata termasuk dalam kategori bekerja
*Derajat hipertensi berdasarkan tekanan darah pre test
**Kebiasaan Makan : Baik jika mengkonsumsi sayur >4 kali seminggu,
mengkonsumsi buah >4 kali seminggu
Buruk jika mengkonsumsi sayur <4 kali seminggu,
mengkonsumsi buah <4 kali seminggu
***Dibandingkan dengan tekanan darah pre tes
2
Frekuensi Statistics Kelompok Intervensi
Usia Lama Riwayat
Hipertensi Pre Test TD
Sistolik Pre Test TD
Diastolik
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-2
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-2
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-3
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3
N Valid 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 49.27 3.73 157.82 101.45 154.64 97.09 152.55 94.18 153.09 94.36
Std. Error of Mean 3.054 1.695 3.965 2.125 3.486 1.648 3.566 1.439 3.285 1.473
Median 51.00 1.00 155.00 100.00 150.00 100.00 150.00 94.00 150.00 92.00
Mode 55 1 155a 100 150 100 140a 90 140a 100
Std. Deviation 10.130 5.623 13.152 7.048 11.561 5.467 11.827 4.771 10.895 4.884
Minimum 32 1 142 90 140 90 135 88 140 88
Maximum 64 20 178 110 174 106 168 100 172 100
Sum 542 41 1736 1116 1701 1068 1678 1036 1684 1038
Percentiles 25 40.00 1.00 146.00 98.00 146.00 90.00 140.00 90.00 144.00 90.00
50 51.00 1.00 155.00 100.00 150.00 100.00 150.00 94.00 150.00 92.00
75 55.00 5.00 176.00 108.00 166.00 100.00 166.00 100.00 160.00 100.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Jenis Kelamin (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-Laki 4 36.4 36.4 36.4
Perempuan 7 63.6 63.6 100.0
Total 11 100.0 100.0
Pekerjaan (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Bekerja 8 72.7 72.7 72.7
Tidak Bekerja 3 27.3 27.3 100.0
Total 11 100.0 100.0
Tingkat Pendidikan (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Rendah 8 72.7 72.7 72.7
Tinggi 3 27.3 27.3 100.0
Total 11 100.0 100.0
Kebiasaan Makan (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 3 27.3 27.3 27.3
Buruk 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0
3
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 2 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Sistolik
Minggu Ke-2
Menurun Count 0 4 4 1 3 4 0 4 4 0 4 4 0 4 4
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
% within * .0% 44.4% 36.4% 100.0% 30.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4%
% of Total .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% .0% 36.4% 36.4% .0% 36.4% 36.4% .0% 36.4% 36.4%
Tidak
Menurun
Count 2 5 7 0 7 7 1 6 7 1 6 7 1 6 7
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 28.6% 71.4% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0%
% within * 100.0% 55.6% 63.6% .0% 70.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6%
% of Total 18.2% 45.5% 63.6% .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
4
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 2 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-2
Menurun Count 1 5 6 1 5 6 0 6 6 0 6 6 0 6 6
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 16.7% 83.3% 100.0% 16.7% 83.3% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
% within * 50.0% 55.6% 54.5% 100.0% 50.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5%
% of Total 9.1% 45.5% 54.5% 9.1% 45.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5%
Tidak
Menurun
Count 1 4 5 0 5 5 1 4 5 1 4 5 1 4 5
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 20.0% 80.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0%
% within * 50.0% 44.4% 45.5% .0% 50.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5%
% of Total 9.1% 36.4% 45.5% .0% 45.5% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
5
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 3 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Sistolik
Minggu Ke-3
Menurun Count 0 3 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
% within * .0% 33.3% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3%
% of Total .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3%
Tidak
Menurun
Count 2 6 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1 7 8
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
12.5
% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0%
% within * 100.0% 66.7% 72.7% .0% 80.0% 72.7%
100.0
% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7%
% of Total 18.2% 54.5% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
100.0
% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
6
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 3 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-3
Menurun Count 1 2 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
% within * 50.0% 22.2% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3%
% of Total 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3%
Tidak
Menurun
Count 1 7 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1 7 8
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 12.5% 87.5% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0%
% within * 50.0% 77.8% 72.7% .0% 80.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7%
% of Total 9.1% 63.6% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
7
Tests of Normality (Kelompok Intervensi)
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre Test Sistolik .222 11 .137 .869 11 .075
Pre Test Diastolik .146 11 .200* .907 11 .227
Post Test Sistolik
Minggu Ke 1 .201 11 .200* .932 11 .428
Post Test Diastolik
Minggu Ke 1 .248 11 .057 .893 11 .151
Post Test Sistolik
Minggu Ke 2 .145 11 .200* .926 11 .374
Post Test Diastolik
Minggu Ke 2 .264 11 .031 .844 11 .036
Post Test Sistolik
Minggu Ke 3 .176 11 .200* .921 11 .323
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 .239 11 .078 .823 11 .019
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Tests of Normality (Kelompok Kontrol)
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre Test TD Sistolik .246 11 .062 .777 11 .005
Pre Test TD Diastolik .232 11 .100 .822 11 .018
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-1 .365 11 .000 .682 11 .000
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-1 .268 11 .027 .811 11 .013
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-2 .263 11 .033 .829 11 .023
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-2 .401 11 .000 .625 11 .000
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-3 .241 11 .073 .862 11 .060
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3 .227 11 .120 .819 11 .017
a. Lilliefors Significance Correction
8
Wilcoxon - Ranks (Kelompok Intervensi)
N
Mean
Rank
Sum of
Ranks
Post Test Diastolik
Minggu Ke 1 - Pre
Test Diastolik
Negative Ranks 7a 6.43 45.00
Positive Ranks 3b 3.33 10.00
Ties 1c
Total 11
Post Test Diastolik
Minggu Ke 2 - Pre
Test Diastolik
Negative Ranks 8d 5.38 43.00
Positive Ranks 1e 2.00 2.00
Ties 2f
Total 11
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Pre
Test Diastolik
Negative Ranks 8g 7.00 56.00
Positive Ranks 3h 3.33 10.00
Ties 0i
Total 11
Post Test Diastolik
Minggu Ke 2 - Post
Test Diastolik Minggu
Ke 1
Negative Ranks 8j 4.81 38.50
Positive Ranks 1k 6.50 6.50
Ties 2l
Total 11
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Post
Test Diastolik Minggu
Ke 1
Negative Ranks 6m 5.33 32.00
Positive Ranks 3n 4.33 13.00
Ties 2o
Total 11
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Post
Test Diastolik Minggu
Ke 2
Negative Ranks 4p 5.38 21.50
Positive Ranks 5q 4.70 23.50
Ties 2r
Total 11
a. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 < Pre Test Diastolik
b. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 > Pre Test Diastolik
c. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 = Pre Test Diastolik
d. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 < Pre Test Diastolik
e. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 > Pre Test Diastolik
f. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 = Pre Test Diastolik
g. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Pre Test Diastolik
h. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Pre Test Diastolik
i. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Pre Test Diastolik
j. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 < Post Test Diastolik Minggu Ke 1
k. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 > Post Test Diastolik Minggu Ke 1
l. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 = Post Test Diastolik Minggu Ke 1
m. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Post Test Diastolik Minggu Ke 1
n. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Post Test Diastolik Minggu Ke 1
o. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Post Test Diastolik Minggu Ke 1
p. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Post Test Diastolik Minggu Ke 2
q. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Post Test Diastolik Minggu Ke 2
r. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Post Test Diastolik Minggu Ke 2
Paired Samples Correlations (Kelompok Intervensi)
N Correlation Sig.
Pair 1 Pre Test Sistolik & Post Test
Sistolik Minggu Ke 1 11 .913 .000
Pair 2 Pre Test Sistolik & Post Test
Sistolik Minggu Ke 2 11 .735 .010
Pair 3 Pre Test Sistolik & Post Test
Sistolik Minggu Ke 3 11 .737 .010
Pair 4 Post Test Sistolik Minggu Ke
1 & Post Test Sistolik
Minggu Ke 2
11 .835 .001
Pair 5 Post Test Sistolik Minggu Ke
1 & Post Test Sistolik
Minggu Ke 3
11 .843 .001
Pair 6 Post Test Sistolik Minggu Ke
2 & Post Test Sistolik
Minggu Ke 3
11 .946 .000
9
Paired Samples Test (Kelompok Intervnsi)
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 1 3.182 5.382 1.623 -.434 6.797 1.961 10 .078
Pair 2 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 2 5.273 9.177 2.767 -.892 11.438 1.906 10 .086
Pair 3 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 4.727 8.968 2.704 -1.297 10.752 1.748 10 .111
Pair 4 Post Test Sistolik Minggu Ke 1 - Post Test Sistolik Minggu Ke 2 2.091 6.715 2.025 -2.420 6.602 1.033 10 .326
Pair 5 Post Test Sistolik Minggu Ke 1 - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 1.545 6.314 1.904 -2.697 5.788 .812 10 .436
Pair 6 Post Test Sistolik Minggu Ke 2 - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 -.545 3.830 1.155 -3.119 2.028 -.472 10 .647
Wilcoxon - Test Statisticsc (Kelompok Intervensi)
Post Test Diastolik
Minggu Ke 1 - Pre
Test Diastolik
Post Test Diastolik
Minggu Ke 2 - Pre
Test Diastolik
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Pre
Test Diastolik
Post Test Diastolik
Minggu Ke 2 - Post Test
Diastolik Minggu Ke 1
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Post Test
Diastolik Minggu Ke 1
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Post Test
Diastolik Minggu Ke 2
Z -1.794a -2.439a -2.052a -1.919a -1.146a -.120b
Asymp. Sig.
(2-tailed) .073 .015 .040 .055 .252 .904
a. Based on positive ranks.
b. Based on negative ranks.
c. Wilcoxon Signed Ranks Test
10
Wilcoxon - Ranks (Kelompok Kontrol)
N Mean Rank Sum of Ranks
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 3a 4.33 13.00
Positive Ranks 3b 2.67 8.00
Ties 5c
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 4d 4.62 18.50
Positive Ranks 4e 4.38 17.50
Ties 3f
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 3g 3.33 10.00
Positive Ranks 4h 4.50 18.00
Ties 4i
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2j 2.50 5.00
Positive Ranks 3k 3.33 10.00
Ties 6l
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2m 4.50 9.00
Positive Ranks 5n 3.80 19.00
Ties 4o
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 Negative Ranks 2p 2.25 4.50
Positive Ranks 3q 3.50 10.50
Ties 6r
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 4s 4.00 16.00
Positive Ranks 2t 2.50 5.00
Ties 5u
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 6v 4.67 28.00
Positive Ranks 2w 4.00 8.00
Ties 3x
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 3y 2.00 6.00
Positive Ranks 2z 4.50 9.00
Ties 6aa
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 5ab 3.80 19.00
Positive Ranks 2ac 4.50 9.00
Ties 4ad
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2ae 2.25 4.50
Positive Ranks 4af 4.12 16.50
Ties 5ag
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 Negative Ranks 0ah .00 .00
Positive Ranks 6ai 3.50 21.00
Ties 5aj
11
Wilcoxon - Test Statisticsc (Kelompok Kontrol)
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 - Pre Test
TD Sistolik
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-
2 - Pre Test TD Sistolik
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-
3 - Pre Test TD Sistolik
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-2 - Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-2
Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 -
Pre Test TD
Diastolik
Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-
2 - Pre Test TD Diastolik
Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 -
Pre Test TD
Diastolik
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-2 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2
Z -.531a -.071a -.686b -.680b -.861b -.849b -1.222a -1.508a -.414b -.904a -1.294b -2.449b
Asymp. Sig. (2-tailed)
.595 .943 .493 .496 .389 .396 .222 .132 .679 .366 .196 .014
a. Based on positive ranks.
b. Based on negative ranks.
c. Wilcoxon Signed Ranks Test
Mann Withney - Ranks
Kelompok N
Mean
Rank
Sum of
Ranks
Post Test TD SIstolik Minggu
Ke-2
Intervensi 11 12.36 136.00
Kontrol 11 10.64 117.00
Total 22
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-2
Intervensi 11 11.64 128.00
Kontrol 11 11.36 125.00
Total 22
Post Test TD SIstolik Minggu
Ke-3
Intervensi 11 12.36 136.00
Kontrol 11 10.64 117.00
Total 22
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3
Intervensi 11 9.82 108.00
Kontrol 11 13.18 145.00
Total 22
Mann Withney - Test Statisticsb
Post Test TD
SIstolik
Minggu Ke-2
Post Test TD
Diastolik
Minggu Ke-2
Post Test TD
SIstolik
Minggu Ke-3
Post Test TD
Diastolik
Minggu Ke-3
Mann-Whitney U 51.000 59.000 51.000 42.000
Wilcoxon W 117.000 125.000 117.000 108.000
Z -.639 -.107 -.637 -1.268
Asymp. Sig. (2-tailed) .523 .915 .524 .205
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .562a .949a .562a .243a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok
Derajat Hipertensi (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Hipertensi Derajat 1 3 27.3 27.3 27.3
Hipertensi Derajat 2 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0
Aktivitas fisik (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 5 45.5 45.5 45.5
Tidak 6 54.5 54.5 100.0
Total 11 100.0 100.0
Penyakit Penyerta Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Rematik 2 18.2 18.2 18.2
Gangguan Asam Lambung 1 9.1 9.1 27.3
Tidak Ada 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0
Konsumsi Kopi (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 6 54.5 54.5 54.5
Tidak 5 45.5 45.5 100.0
Total 11 100.0 100.0
2
Konsumsi Obat (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Obat Rematik 1 9.1 9.1 9.1
Suplemen 1 9.1 9.1 18.2
Tidak Ada 9 81.8 81.8 100.0
Total 11 100.0 100.0
Merokok (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 4 36.4 36.4 36.4
Tidak 7 63.6 63.6 100.0
Total 11 100.0 100.0
3
LAMPIRAN 9
Dokumentasi Penelitian
(a) (b)
(d) (c)
Gambar (a), (b), (c), (d). Gambar Pemberian Jahe.
(g) (f) (e)
Gambar (e), (f), (g). Gambar Pengukuran Tekanan Darah.
Frekuensi Statistics Kelompok Kontrol
Usia
Lama Riwayat Hipertensi
Pre Test TD Sistolik
Pre Test TD Diastolik
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-2
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-2
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-3
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3
N Valid 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 48.27 7.00 149.27 98.18 148.36 95.91 149.09 93.64 150.36 99.09
Std. Error of Mean 1.508 2.049 3.446 2.264 4.150 2.002 3.149 1.521 3.154 2.506
Median 47.00 4.00 144.00 100.00 140.00 95.00 150.00 90.00 150.00 100.00
Mode 45a 1 140 100 140 90 140 90 140a 90a
Std. Deviation 5.002 6.797 11.429 7.508 13.764 6.640 10.445 5.045 10.462 8.312
Minimum 40 1 140 90 140 90 140 90 140 90
Maximum 58 20 168 110 178 110 170 100 170 110
Percentiles 25 45.00 1.00 140.00 90.00 140.00 90.00 140.00 90.00 140.00 90.00
50 47.00 4.00 144.00 100.00 140.00 95.00 150.00 90.00 150.00 100.00
75 53.00 13.00 164.00 100.00 160.00 100.00 160.00 100.00 160.00 110.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
2
Jenis Kelamin (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-Laki 2 18.2 18.2 18.2
Perempuan 9 81.8 81.8 100.0
Total 11 100.0 100.0
Tingkat Pendidikan (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Rendah 9 81.8 81.8 81.8
Tinggi 2 18.2 18.2 100.0
Total 11 100.0 100.0
Pekerjaan (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Bekerja 2 18.2 18.2 18.2
Tidak Bekerja 9 81.8 81.8 100.0
Total 11 100.0 100.0
Kebiasaan Makan (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 1 9.1 9.1 9.1
Buruk 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
3
Derajat Hipertensi (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Hipertensi Derajat 1 3 27.3 27.3 27.3
Hipertensi Derajat 2 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0
Aktivitas fisik (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1
Tidak 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
Penyakit Penyerta (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Rematik 2 18.2 18.2 18.2
Kolesterol 1 9.1 9.1 27.3
Maag 1 9.1 9.1 36.4
Asam Urat 2 18.2 18.2 54.5
Tidak Ada 5 45.5 45.5 100.0
Total 11 100.0 100.0
Konsumsi Obat (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Obat Kolesterol 1 9.1 9.1 9.1
Tidak Ada 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
4
Konsumsi Kopi (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1
Tidak 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
Merokok (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1
Tidak 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
5
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 1 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1
Menurun Count 3 5 8 3 5 8 3 5 8 4 4 8 4 4
% within Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1
37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0%
% within * 75.0% 71.4% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 75.0% 71.4% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 66.7% 80.0%
% of Total 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 36.4% 36.4%
Tidak Menurun
Count 1 2 3 0 3 3 1 2 3 1 2 3 2 1
% within Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1
33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3%
% within * 25.0% 28.6% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 25.0% 28.6% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 33.3% 20.0%
% of Total 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5
% within Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1
36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5%
6
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 1 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-1
Menurun Count 1 6 7 3 4 7 1 6 7 4 3 7 4 3
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 14.3% 85.7% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 57.1% 42.9% 100.0% 57.1% 42.9%
% within * 25.0% 85.7% 63.6% 100.0% 50.0% 63.6% 25.0% 85.7% 63.6% 80.0% 50.0% 63.6% 66.7% 60.0%
% of Total 9.1% 54.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 36.4% 27.3% 63.6% 36.4% 27.3%
Tidak
Menurun
Count 3 1 4 0 4 4 3 1 4 1 3 4 2 2
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 75.0% 25.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 75.0% 25.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% 50.0% 50.0%
% within * 75.0% 14.3% 36.4% .0% 50.0% 36.4% 75.0% 14.3% 36.4% 20.0% 50.0% 36.4% 33.3% 40.0%
% of Total 27.3% 9.1% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 27.3% 9.1% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% 18.2% 18.2%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5
7
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5%
9
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 2 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test TD
Sistolik
Minggu Ke-2
Menurun Count 3 5 8 3 5 8 3 5 8 3 5 8 4 4 8
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
% within * 75.0% 71.4% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 75.0% 71.4% 72.7% 60.0% 83.3% 72.7% 66.7% 80.0% 72.7%
% of Total 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7%
Tidak
Menurun
Count 1 2 3 0 3 3 1 2 3 2 1 3 2 1 3
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0%
% within * 25.0% 28.6% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 25.0% 28.6% 27.3% 40.0% 16.7% 27.3% 33.3% 20.0% 27.3%
% of Total 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
12
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 2 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-2
Menurun Count 1 7 8 3 5 8 1 7 8 4 4 8 4 4 8
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 12.5% 87.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
% within * 25.0% 100.0% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 25.0% 100.0% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 66.7% 80.0% 72.7%
% of Total 9.1% 63.6% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7%
Tidak
Menurun
Count 3 0 3 0 3 3 3 0 3 1 2 3 2 1 3
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 100.0% .0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0%
% within * 75.0% .0% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 75.0% .0% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 33.3% 20.0% 27.3%
% of Total 27.3% .0% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
15
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 3 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Sistolik
Minggu Ke-3
Menurun Count 2 5 7 3 4 7 2 5 7 3 4 7 3 4
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 28.6% 71.4% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 28.6% 71.4% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 42.9% 57.1%
% within * 50.0% 71.4% 63.6% 100.0% 50.0% 63.6% 50.0% 71.4% 63.6% 60.0% 66.7% 63.6% 50.0% 80.0%
% of Total 18.2% 45.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 18.2% 45.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 27.3% 36.4%
Tidak
Menurun
Count 2 2 4 0 4 4 2 2 4 2 2 4 3 1
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 50.0% 50.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 75.0% 25.0%
% within * 50.0% 28.6% 36.4% .0% 50.0% 36.4% 50.0% 28.6% 36.4% 40.0% 33.3% 36.4% 50.0% 20.0%
% of Total 18.2% 18.2% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 18.2% 18.2% 36.4% 18.2% 18.2% 36.4% 27.3% 9.1%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5%
18
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 3 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-3
Menurun Count 2 6 8 3 5 8 2 6 8 4 4 8 5 3
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 25.0% 75.0% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 62.5% 37.5%
% within * 50.0% 85.7% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 50.0% 85.7% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 83.3% 60.0%
% of Total 18.2% 54.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 18.2% 54.5% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 45.5% 27.3%
Tidak
Menurun
Count 2 1 3 0 3 3 2 1 3 1 2 3 1 2
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 66.7% 33.3% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7%
% within * 50.0% 14.3% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 50.0% 14.3% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 16.7% 40.0%
% of Total 18.2% 9.1% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5%
20
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 1 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Sistolik
Minggu Ke-1
Menurun Count 0 3 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-1 .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0%
% within * .0% 33.3% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0%
% of Total .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3%
Tidak
Menurun
Count 2 6 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1 7
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-1 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5%
% within * 100.0% 66.7% 72.7% .0% 80.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0%
% of Total 18.2% 54.5% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-1 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9%
22
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 1 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-1
Menurun Count 2 2 4 0 4 4 1 3 4 0 4 4 1 3
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 50.0% 50.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0%
% within * 100.0% 22.2% 36.4% .0% 40.0% 36.4% 100.0% 30.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% 100.0% 30.0%
% of Total 18.2% 18.2% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3%
Tidak
Menurun
Count 0 7 7 1 6 7 0 7 7 1 6 7 0 7
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 .0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% .0% 100.0%
% within * .0% 77.8% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% .0% 70.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% .0% 70.0%
% of Total .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% .0% 63.6%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9%
25
Frekuensi Statistics Kelompok Intervensi
Usia Lama Riwayat
Hipertensi Pre Test TD
Sistolik Pre Test TD
Diastolik
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-2
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-2
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-3
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3
N Valid 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 49.27 3.73 157.82 101.45 154.64 97.09 152.55 94.18 153.09 94.36
Std. Error of Mean 3.054 1.695 3.965 2.125 3.486 1.648 3.566 1.439 3.285 1.473
Median 51.00 1.00 155.00 100.00 150.00 100.00 150.00 94.00 150.00 92.00
Mode 55 1 155a 100 150 100 140a 90 140a 100
Std. Deviation 10.130 5.623 13.152 7.048 11.561 5.467 11.827 4.771 10.895 4.884
Minimum 32 1 142 90 140 90 135 88 140 88
Maximum 64 20 178 110 174 106 168 100 172 100
Sum 542 41 1736 1116 1701 1068 1678 1036 1684 1038
Percentiles 25 40.00 1.00 146.00 98.00 146.00 90.00 140.00 90.00 144.00 90.00
50 51.00 1.00 155.00 100.00 150.00 100.00 150.00 94.00 150.00 92.00
75 55.00 5.00 176.00 108.00 166.00 100.00 166.00 100.00 160.00 100.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Jenis Kelamin (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-Laki 4 36.4 36.4 36.4
Perempuan 7 63.6 63.6 100.0
Total 11 100.0 100.0
26
Pekerjaan (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Bekerja 8 72.7 72.7 72.7
Tidak Bekerja 3 27.3 27.3 100.0
Total 11 100.0 100.0
Tingkat Pendidikan (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Rendah 8 72.7 72.7 72.7
Tinggi 3 27.3 27.3 100.0
Total 11 100.0 100.0
Kebiasaan Makan (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 3 27.3 27.3 27.3
Buruk 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0
27
Derajat Hipertensi (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Hipertensi Derajat 1 3 27.3 27.3 27.3
Hipertensi Derajat 2 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0
Aktivitas fisik (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 5 45.5 45.5 45.5
Tidak 6 54.5 54.5 100.0
Total 11 100.0 100.0
Penyakit Penyerta Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Rematik 2 18.2 18.2 18.2
Gangguan Asam Lambung 1 9.1 9.1 27.3
Tidak Ada 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0
Konsumsi Kopi (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 6 54.5 54.5 54.5
Tidak 5 45.5 45.5 100.0
Total 11 100.0 100.0
Konsumsi Obat (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Obat Rematik 1 9.1 9.1 9.1
Suplemen 1 9.1 9.1 18.2
Tidak Ada 9 81.8 81.8 100.0
Total 11 100.0 100.0
Merokok (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 4 36.4 36.4 36.4
Tidak 7 63.6 63.6 100.0
Total 11 100.0 100.0
29
Frekuensi Statistics Kelompok Kontrol
Usia
Lama Riwayat Hipertensi
Pre Test TD Sistolik
Pre Test TD Diastolik
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-2
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-2
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-3
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3
N Valid 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 48.27 7.00 149.27 98.18 148.36 95.91 149.09 93.64 150.36 99.09
Std. Error of Mean 1.508 2.049 3.446 2.264 4.150 2.002 3.149 1.521 3.154 2.506
Median 47.00 4.00 144.00 100.00 140.00 95.00 150.00 90.00 150.00 100.00
Mode 45a 1 140 100 140 90 140 90 140a 90a
Std. Deviation 5.002 6.797 11.429 7.508 13.764 6.640 10.445 5.045 10.462 8.312
Minimum 40 1 140 90 140 90 140 90 140 90
Maximum 58 20 168 110 178 110 170 100 170 110
Percentiles 25 45.00 1.00 140.00 90.00 140.00 90.00 140.00 90.00 140.00 90.00
50 47.00 4.00 144.00 100.00 140.00 95.00 150.00 90.00 150.00 100.00
75 53.00 13.00 164.00 100.00 160.00 100.00 160.00 100.00 160.00 110.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Jenis Kelamin (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-Laki 2 18.2 18.2 18.2
Perempuan 9 81.8 81.8 100.0
Total 11 100.0 100.0
Tingkat Pendidikan (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Rendah 9 81.8 81.8 81.8
Tinggi 2 18.2 18.2 100.0
Total 11 100.0 100.0
30
Pekerjaan (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Bekerja 2 18.2 18.2 18.2
Tidak Bekerja 9 81.8 81.8 100.0
Total 11 100.0 100.0
Kebiasaan Makan (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 1 9.1 9.1 9.1
Buruk 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
31
Derajat Hipertensi (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Hipertensi Derajat 1 3 27.3 27.3 27.3
Hipertensi Derajat 2 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0
Aktivitas fisik (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1
Tidak 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
Penyakit Penyerta (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Rematik 2 18.2 18.2 18.2
Kolesterol 1 9.1 9.1 27.3
Maag 1 9.1 9.1 36.4
Asam Urat 2 18.2 18.2 54.5
Tidak Ada 5 45.5 45.5 100.0
Total 11 100.0 100.0
Konsumsi Obat (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Obat Kolesterol 1 9.1 9.1 9.1
Tidak Ada 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
Konsumsi Kopi (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1
Tidak 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
Merokok (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1
Tidak 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
32
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 1 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1
Menurun Count 3 5 8 3 5 8 3 5 8 4 4 8 4 4 8
% within Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1
37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
% within * 75.0% 71.4% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 75.0% 71.4% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 66.7% 80.0% 72.7%
% of Total 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7%
Tidak Menurun
Count 1 2 3 0 3 3 1 2 3 1 2 3 2 1 3
% within Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1
33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0%
% within * 25.0% 28.6% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 25.0% 28.6% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 33.3% 20.0% 27.3%
% of Total 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11
% within Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1
36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
33
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 1 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-1
Menurun Count 1 6 7 3 4 7 1 6 7 4 3 7 4 3 7
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 14.3% 85.7% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 57.1% 42.9% 100.0% 57.1% 42.9% 100.0%
% within * 25.0% 85.7% 63.6% 100.0% 50.0% 63.6% 25.0% 85.7% 63.6% 80.0% 50.0% 63.6% 66.7% 60.0% 63.6%
% of Total 9.1% 54.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 36.4% 27.3% 63.6% 36.4% 27.3% 63.6%
Tidak
Menurun
Count 3 1 4 0 4 4 3 1 4 1 3 4 2 2 4
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 75.0% 25.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 75.0% 25.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
% within * 75.0% 14.3% 36.4% .0% 50.0% 36.4% 75.0% 14.3% 36.4% 20.0% 50.0% 36.4% 33.3% 40.0% 36.4%
% of Total 27.3% 9.1% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 27.3% 9.1% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% 18.2% 18.2% 36.4%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
34
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 2 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test TD
Sistolik
Minggu Ke-2
Menurun Count 3 5 8 3 5 8 3 5 8 3 5 8 4 4 8
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
% within * 75.0% 71.4% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 75.0% 71.4% 72.7% 60.0% 83.3% 72.7% 66.7% 80.0% 72.7%
% of Total 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7%
Tidak
Menurun
Count 1 2 3 0 3 3 1 2 3 2 1 3 2 1 3
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0%
% within * 25.0% 28.6% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 25.0% 28.6% 27.3% 40.0% 16.7% 27.3% 33.3% 20.0% 27.3%
% of Total 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
35
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 2 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-2
Menurun Count 1 7 8 3 5 8 1 7 8 4 4 8 4 4 8
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 12.5% 87.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
% within * 25.0% 100.0% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 25.0% 100.0% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 66.7% 80.0% 72.7%
% of Total 9.1% 63.6% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7%
Tidak
Menurun
Count 3 0 3 0 3 3 3 0 3 1 2 3 2 1 3
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 100.0% .0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0%
% within * 75.0% .0% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 75.0% .0% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 33.3% 20.0% 27.3%
% of Total 27.3% .0% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
37
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 3 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Sistolik
Minggu Ke-3
Menurun Count 2 5 7 3 4 7 2 5 7 3 4 7 3 4 7
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 28.6% 71.4% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 28.6% 71.4% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0%
% within * 50.0% 71.4% 63.6% 100.0% 50.0% 63.6% 50.0% 71.4% 63.6% 60.0% 66.7% 63.6% 50.0% 80.0% 63.6%
% of Total 18.2% 45.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 18.2% 45.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6%
Tidak
Menurun
Count 2 2 4 0 4 4 2 2 4 2 2 4 3 1 4
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 50.0% 50.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 75.0% 25.0% 100.0%
% within * 50.0% 28.6% 36.4% .0% 50.0% 36.4% 50.0% 28.6% 36.4% 40.0% 33.3% 36.4% 50.0% 20.0% 36.4%
% of Total 18.2% 18.2% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 18.2% 18.2% 36.4% 18.2% 18.2% 36.4% 27.3% 9.1% 36.4%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
38
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 3 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-3
Menurun Count 2 6 8 3 5 8 2 6 8 4 4 8 5 3 8
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 25.0% 75.0% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 62.5% 37.5% 100.0%
% within * 50.0% 85.7% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 50.0% 85.7% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 83.3% 60.0% 72.7%
% of Total 18.2% 54.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 18.2% 54.5% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 45.5% 27.3% 72.7%
Tidak
Menurun
Count 2 1 3 0 3 3 2 1 3 1 2 3 1 2 3
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 66.7% 33.3% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0%
% within * 50.0% 14.3% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 50.0% 14.3% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 16.7% 40.0% 27.3%
% of Total 18.2% 9.1% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
39
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 1 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Sistolik
Minggu Ke-1
Menurun Count 0 3 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-1 .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
% within * .0% 33.3% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3%
% of Total .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3%
Tidak
Menurun
Count 2 6 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1 7 8
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-1 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0%
% within * 100.0% 66.7% 72.7% .0% 80.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7%
% of Total 18.2% 54.5% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-1 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
40
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 1 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-1
Menurun Count 2 2 4 0 4 4 1 3 4 0 4 4 1 3 4
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 50.0% 50.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0%
% within * 100.0% 22.2% 36.4% .0% 40.0% 36.4% 100.0% 30.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% 100.0% 30.0% 36.4%
% of Total 18.2% 18.2% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4%
Tidak
Menurun
Count 0 7 7 1 6 7 0 7 7 1 6 7 0 7 7
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 .0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
% within * .0% 77.8% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% .0% 70.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% .0% 70.0% 63.6%
% of Total .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% .0% 63.6% 63.6%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
41
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 2 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Sistolik
Minggu Ke-2
Menurun Count 0 4 4 1 3 4 0 4 4 0 4 4 0 4 4
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
% within * .0% 44.4% 36.4% 100.0% 30.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4%
% of Total .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% .0% 36.4% 36.4% .0% 36.4% 36.4% .0% 36.4% 36.4%
Tidak
Menurun
Count 2 5 7 0 7 7 1 6 7 1 6 7 1 6 7
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 28.6% 71.4% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0%
% within * 100.0% 55.6% 63.6% .0% 70.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6%
% of Total 18.2% 45.5% 63.6% .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
42
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 2 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-2
Menurun Count 1 5 6 1 5 6 0 6 6 0 6 6 0 6 6
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 16.7% 83.3% 100.0% 16.7% 83.3% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
% within * 50.0% 55.6% 54.5% 100.0% 50.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5%
% of Total 9.1% 45.5% 54.5% 9.1% 45.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5%
Tidak
Menurun
Count 1 4 5 0 5 5 1 4 5 1 4 5 1 4 5
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 20.0% 80.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0%
% within * 50.0% 44.4% 45.5% .0% 50.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5%
% of Total 9.1% 36.4% 45.5% .0% 45.5% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
43
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 3 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Sistolik
Minggu Ke-3
Menurun Count 0 3 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
% within * .0% 33.3% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3%
% of Total .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3%
Tidak
Menurun
Count 2 6 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1 7 8
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
12.5
% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0%
% within * 100.0% 66.7% 72.7% .0% 80.0% 72.7%
100.0
% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7%
% of Total 18.2% 54.5% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
100.0
% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
45
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 3 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-3
Menurun Count 1 2 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
% within * 50.0% 22.2% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3%
% of Total 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3%
Tidak
Menurun
Count 1 7 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1 7 8
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 12.5% 87.5% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0%
% within * 50.0% 77.8% 72.7% .0% 80.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7%
% of Total 9.1% 63.6% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
46
Tests of Normality (Kelompok Intervensi)
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre Test Sistolik .222 11 .137 .869 11 .075
Pre Test Diastolik .146 11 .200* .907 11 .227
Post Test Sistolik
Minggu Ke 1 .201 11 .200* .932 11 .428
Post Test Diastolik
Minggu Ke 1 .248 11 .057 .893 11 .151
Post Test Sistolik
Minggu Ke 2 .145 11 .200* .926 11 .374
Post Test Diastolik
Minggu Ke 2 .264 11 .031 .844 11 .036
Post Test Sistolik
Minggu Ke 3 .176 11 .200* .921 11 .323
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 .239 11 .078 .823 11 .019
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Tests of Normality (Kelompok Kontrol)
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre Test TD Sistolik .246 11 .062 .777 11 .005
Pre Test TD Diastolik .232 11 .100 .822 11 .018
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-1 .365 11 .000 .682 11 .000
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-1 .268 11 .027 .811 11 .013
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-2 .263 11 .033 .829 11 .023
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-2 .401 11 .000 .625 11 .000
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-3 .241 11 .073 .862 11 .060
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3 .227 11 .120 .819 11 .017
a. Lilliefors Significance Correction
48
Wilcoxon - Ranks (Kelompok Intervensi)
N
Mean
Rank
Sum of
Ranks
Post Test Diastolik
Minggu Ke 1 - Pre
Test Diastolik
Negative Ranks 7a 6.43 45.00
Positive Ranks 3b 3.33 10.00
Ties 1c
Total 11
Post Test Diastolik
Minggu Ke 2 - Pre
Test Diastolik
Negative Ranks 8d 5.38 43.00
Positive Ranks 1e 2.00 2.00
Ties 2f
Total 11
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Pre
Test Diastolik
Negative Ranks 8g 7.00 56.00
Positive Ranks 3h 3.33 10.00
Ties 0i
Total 11
Post Test Diastolik
Minggu Ke 2 - Post
Test Diastolik Minggu
Ke 1
Negative Ranks 8j 4.81 38.50
Positive Ranks 1k 6.50 6.50
Ties 2l
Total 11
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Post
Test Diastolik Minggu
Ke 1
Negative Ranks 6m 5.33 32.00
Positive Ranks 3n 4.33 13.00
Ties 2o
Total 11
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Post
Test Diastolik Minggu
Ke 2
Negative Ranks 4p 5.38 21.50
Positive Ranks 5q 4.70 23.50
Ties 2r
Total 11
a. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 < Pre Test Diastolik
b. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 > Pre Test Diastolik
c. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 = Pre Test Diastolik
d. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 < Pre Test Diastolik
e. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 > Pre Test Diastolik
f. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 = Pre Test Diastolik
g. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Pre Test Diastolik
h. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Pre Test Diastolik
i. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Pre Test Diastolik
j. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 < Post Test Diastolik Minggu Ke 1
k. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 > Post Test Diastolik Minggu Ke 1
l. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 = Post Test Diastolik Minggu Ke 1
m. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Post Test Diastolik Minggu Ke 1
n. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Post Test Diastolik Minggu Ke 1
o. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Post Test Diastolik Minggu Ke 1
p. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Post Test Diastolik Minggu Ke 2
q. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Post Test Diastolik Minggu Ke 2
r. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Post Test Diastolik Minggu Ke 2
Paired Samples Correlations (Kelompok Intervensi)
N Correlation Sig.
Pair 1 Pre Test Sistolik & Post Test
Sistolik Minggu Ke 1 11 .913 .000
Pair 2 Pre Test Sistolik & Post Test
Sistolik Minggu Ke 2 11 .735 .010
Pair 3 Pre Test Sistolik & Post Test
Sistolik Minggu Ke 3 11 .737 .010
Pair 4 Post Test Sistolik Minggu Ke
1 & Post Test Sistolik
Minggu Ke 2
11 .835 .001
Pair 5 Post Test Sistolik Minggu Ke
1 & Post Test Sistolik
Minggu Ke 3
11 .843 .001
Pair 6 Post Test Sistolik Minggu Ke
2 & Post Test Sistolik
Minggu Ke 3
11 .946 .000
49
Paired Samples Test (Kelompok Intervnsi)
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 1 3.182 5.382 1.623 -.434 6.797 1.961 10 .078
Pair 2 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 2 5.273 9.177 2.767 -.892 11.438 1.906 10 .086
Pair 3 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 4.727 8.968 2.704 -1.297 10.752 1.748 10 .111
Pair 4 Post Test Sistolik Minggu Ke 1 - Post Test Sistolik Minggu Ke 2 2.091 6.715 2.025 -2.420 6.602 1.033 10 .326
Pair 5 Post Test Sistolik Minggu Ke 1 - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 1.545 6.314 1.904 -2.697 5.788 .812 10 .436
Pair 6 Post Test Sistolik Minggu Ke 2 - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 -.545 3.830 1.155 -3.119 2.028 -.472 10 .647
Wilcoxon - Test Statisticsc (Kelompok Intervensi)
Post Test Diastolik
Minggu Ke 1 - Pre
Test Diastolik
Post Test Diastolik
Minggu Ke 2 - Pre
Test Diastolik
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Pre
Test Diastolik
Post Test Diastolik
Minggu Ke 2 - Post Test
Diastolik Minggu Ke 1
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Post Test
Diastolik Minggu Ke 1
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Post Test
Diastolik Minggu Ke 2
Z -1.794a -2.439a -2.052a -1.919a -1.146a -.120b
Asymp. Sig.
(2-tailed) .073 .015 .040 .055 .252 .904
a. Based on positive ranks.
b. Based on negative ranks.
c. Wilcoxon Signed Ranks Test
50
Wilcoxon - Ranks (Kelompok Kontrol)
N Mean Rank Sum of Ranks
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 3a 4.33 13.00
Positive Ranks 3b 2.67 8.00
Ties 5c
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 4d 4.62 18.50
Positive Ranks 4e 4.38 17.50
Ties 3f
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 3g 3.33 10.00
Positive Ranks 4h 4.50 18.00
Ties 4i
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2j 2.50 5.00
Positive Ranks 3k 3.33 10.00
Ties 6l
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2m 4.50 9.00
Positive Ranks 5n 3.80 19.00
Ties 4o
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 Negative Ranks 2p 2.25 4.50
Positive Ranks 3q 3.50 10.50
Ties 6r
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 4s 4.00 16.00
Positive Ranks 2t 2.50 5.00
Ties 5u
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 6v 4.67 28.00
Positive Ranks 2w 4.00 8.00
Ties 3x
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 3y 2.00 6.00
Positive Ranks 2z 4.50 9.00
Ties 6aa
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 5ab 3.80 19.00
Positive Ranks 2ac 4.50 9.00
Ties 4ad
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2ae 2.25 4.50
Positive Ranks 4af 4.12 16.50
Ties 5ag
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 Negative Ranks 0ah .00 .00
Positive Ranks 6ai 3.50 21.00
Ties 5aj
51
Wilcoxon - Test Statisticsc (Kelompok Kontrol)
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 - Pre Test
TD Sistolik
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-
2 - Pre Test TD Sistolik
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-
3 - Pre Test TD Sistolik
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-2 - Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-2
Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 -
Pre Test TD
Diastolik
Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-
2 - Pre Test TD Diastolik
Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 -
Pre Test TD
Diastolik
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-2 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2
Z -.531a -.071a -.686b -.680b -.861b -.849b -1.222a -1.508a -.414b -.904a -1.294b -2.449b
Asymp. Sig. (2-tailed)
.595 .943 .493 .496 .389 .396 .222 .132 .679 .366 .196 .014
a. Based on positive ranks.
b. Based on negative ranks.
c. Wilcoxon Signed Ranks Test
Mann Withney - Ranks
Kelompok N
Mean
Rank
Sum of
Ranks
Post Test TD SIstolik Minggu
Ke-2
Intervensi 11 12.36 136.00
Kontrol 11 10.64 117.00
Total 22
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-2
Intervensi 11 11.64 128.00
Kontrol 11 11.36 125.00
Total 22
Post Test TD SIstolik Minggu
Ke-3
Intervensi 11 12.36 136.00
Kontrol 11 10.64 117.00
Total 22
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3
Intervensi 11 9.82 108.00
Kontrol 11 13.18 145.00
Total 22
Mann Withney - Test Statisticsb
Post Test TD
SIstolik
Minggu Ke-2
Post Test TD
Diastolik
Minggu Ke-2
Post Test TD
SIstolik
Minggu Ke-3
Post Test TD
Diastolik
Minggu Ke-3
Mann-Whitney U 51.000 59.000 51.000 42.000
Wilcoxon W 117.000 125.000 117.000 108.000
Z -.639 -.107 -.637 -1.268
Asymp. Sig. (2-tailed) .523 .915 .524 .205
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .562a .949a .562a .243a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok
52
LAMPIRAN 9
Dokumentasi Penelitian
(a) (b)
(d) (c)
Gambar (a), (b), (c), (d). Gambar Pemberian Jahe.
(g) (f) (e)
Gambar (e), (f), (g). Gambar Pengukuran Tekanan Darah.
8
Frekuensi Statistics Kelompok Intervensi
Usia Lama Riwayat
Hipertensi Pre Test TD
Sistolik Pre Test TD
Diastolik
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-2
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-2
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-3
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3
N Valid 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 49.27 3.73 157.82 101.45 154.64 97.09 152.55 94.18 153.09 94.36
Std. Error of Mean 3.054 1.695 3.965 2.125 3.486 1.648 3.566 1.439 3.285 1.473
Median 51.00 1.00 155.00 100.00 150.00 100.00 150.00 94.00 150.00 92.00
Mode 55 1 155a 100 150 100 140a 90 140a 100
Std. Deviation 10.130 5.623 13.152 7.048 11.561 5.467 11.827 4.771 10.895 4.884
Minimum 32 1 142 90 140 90 135 88 140 88
Maximum 64 20 178 110 174 106 168 100 172 100
Sum 542 41 1736 1116 1701 1068 1678 1036 1684 1038
Percentiles 25 40.00 1.00 146.00 98.00 146.00 90.00 140.00 90.00 144.00 90.00
50 51.00 1.00 155.00 100.00 150.00 100.00 150.00 94.00 150.00 92.00
75 55.00 5.00 176.00 108.00 166.00 100.00 166.00 100.00 160.00 100.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Jenis Kelamin (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-Laki 4 36.4 36.4 36.4
Perempuan 7 63.6 63.6 100.0
Total 11 100.0 100.0
9
Pekerjaan (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Bekerja 8 72.7 72.7 72.7
Tidak Bekerja 3 27.3 27.3 100.0
Total 11 100.0 100.0
Tingkat Pendidikan (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Rendah 8 72.7 72.7 72.7
Tinggi 3 27.3 27.3 100.0
Total 11 100.0 100.0
Kebiasaan Makan (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 3 27.3 27.3 27.3
Buruk 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0
10
Derajat Hipertensi (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Hipertensi Derajat 1 3 27.3 27.3 27.3
Hipertensi Derajat 2 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0
Aktivitas fisik (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 5 45.5 45.5 45.5
Tidak 6 54.5 54.5 100.0
Total 11 100.0 100.0
Penyakit Penyerta Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Rematik 2 18.2 18.2 18.2
Gangguan Asam Lambung 1 9.1 9.1 27.3
Tidak Ada 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0
Konsumsi Kopi (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 6 54.5 54.5 54.5
Tidak 5 45.5 45.5 100.0
Total 11 100.0 100.0
Konsumsi Obat (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Obat Rematik 1 9.1 9.1 9.1
Suplemen 1 9.1 9.1 18.2
Tidak Ada 9 81.8 81.8 100.0
Total 11 100.0 100.0
Merokok (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 4 36.4 36.4 36.4
Tidak 7 63.6 63.6 100.0
Total 11 100.0 100.0
12
Frekuensi Statistics Kelompok Kontrol
Usia
Lama Riwayat Hipertensi
Pre Test TD Sistolik
Pre Test TD Diastolik
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-2
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-2
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-3
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3
N Valid 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 48.27 7.00 149.27 98.18 148.36 95.91 149.09 93.64 150.36 99.09
Std. Error of Mean 1.508 2.049 3.446 2.264 4.150 2.002 3.149 1.521 3.154 2.506
Median 47.00 4.00 144.00 100.00 140.00 95.00 150.00 90.00 150.00 100.00
Mode 45a 1 140 100 140 90 140 90 140a 90a
Std. Deviation 5.002 6.797 11.429 7.508 13.764 6.640 10.445 5.045 10.462 8.312
Minimum 40 1 140 90 140 90 140 90 140 90
Maximum 58 20 168 110 178 110 170 100 170 110
Percentiles 25 45.00 1.00 140.00 90.00 140.00 90.00 140.00 90.00 140.00 90.00
50 47.00 4.00 144.00 100.00 140.00 95.00 150.00 90.00 150.00 100.00
75 53.00 13.00 164.00 100.00 160.00 100.00 160.00 100.00 160.00 110.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Jenis Kelamin (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-Laki 2 18.2 18.2 18.2
Perempuan 9 81.8 81.8 100.0
Total 11 100.0 100.0
Tingkat Pendidikan (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Rendah 9 81.8 81.8 81.8
Tinggi 2 18.2 18.2 100.0
Total 11 100.0 100.0
13
Pekerjaan (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Bekerja 2 18.2 18.2 18.2
Tidak Bekerja 9 81.8 81.8 100.0
Total 11 100.0 100.0
Kebiasaan Makan (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 1 9.1 9.1 9.1
Buruk 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
14
Derajat Hipertensi (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Hipertensi Derajat 1 3 27.3 27.3 27.3
Hipertensi Derajat 2 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0
Aktivitas fisik (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1
Tidak 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
Penyakit Penyerta (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Rematik 2 18.2 18.2 18.2
Kolesterol 1 9.1 9.1 27.3
Maag 1 9.1 9.1 36.4
Asam Urat 2 18.2 18.2 54.5
Tidak Ada 5 45.5 45.5 100.0
Total 11 100.0 100.0
Konsumsi Obat (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Obat Kolesterol 1 9.1 9.1 9.1
Tidak Ada 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
Konsumsi Kopi (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1
Tidak 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
Merokok (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1
Tidak 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
15
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 1 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1
Menurun Count 3 5 8 3 5 8 3 5 8 4 4 8 4 4 8
% within Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1
37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
% within * 75.0% 71.4% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 75.0% 71.4% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 66.7% 80.0% 72.7%
% of Total 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7%
Tidak Menurun
Count 1 2 3 0 3 3 1 2 3 1 2 3 2 1 3
% within Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1
33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0%
% within * 25.0% 28.6% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 25.0% 28.6% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 33.3% 20.0% 27.3%
% of Total 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11
% within Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1
36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
16
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 1 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-1
Menurun Count 1 6 7 3 4 7 1 6 7 4 3 7 4 3 7
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 14.3% 85.7% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 57.1% 42.9% 100.0% 57.1% 42.9% 100.0%
% within * 25.0% 85.7% 63.6% 100.0% 50.0% 63.6% 25.0% 85.7% 63.6% 80.0% 50.0% 63.6% 66.7% 60.0% 63.6%
% of Total 9.1% 54.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 36.4% 27.3% 63.6% 36.4% 27.3% 63.6%
Tidak
Menurun
Count 3 1 4 0 4 4 3 1 4 1 3 4 2 2 4
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 75.0% 25.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 75.0% 25.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
% within * 75.0% 14.3% 36.4% .0% 50.0% 36.4% 75.0% 14.3% 36.4% 20.0% 50.0% 36.4% 33.3% 40.0% 36.4%
% of Total 27.3% 9.1% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 27.3% 9.1% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% 18.2% 18.2% 36.4%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
17
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 2 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test TD
Sistolik
Minggu Ke-2
Menurun Count 3 5 8 3 5 8 3 5 8 3 5 8 4 4 8
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
% within * 75.0% 71.4% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 75.0% 71.4% 72.7% 60.0% 83.3% 72.7% 66.7% 80.0% 72.7%
% of Total 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7%
Tidak
Menurun
Count 1 2 3 0 3 3 1 2 3 2 1 3 2 1 3
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0%
% within * 25.0% 28.6% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 25.0% 28.6% 27.3% 40.0% 16.7% 27.3% 33.3% 20.0% 27.3%
% of Total 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
18
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 2 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-2
Menurun Count 1 7 8 3 5 8 1 7 8 4 4 8 4 4 8
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 12.5% 87.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
% within * 25.0% 100.0% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 25.0% 100.0% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 66.7% 80.0% 72.7%
% of Total 9.1% 63.6% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7%
Tidak
Menurun
Count 3 0 3 0 3 3 3 0 3 1 2 3 2 1 3
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 100.0% .0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0%
% within * 75.0% .0% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 75.0% .0% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 33.3% 20.0% 27.3%
% of Total 27.3% .0% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
20
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 3 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Sistolik
Minggu Ke-3
Menurun Count 2 5 7 3 4 7 2 5 7 3 4 7 3 4 7
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 28.6% 71.4% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 28.6% 71.4% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0%
% within * 50.0% 71.4% 63.6% 100.0% 50.0% 63.6% 50.0% 71.4% 63.6% 60.0% 66.7% 63.6% 50.0% 80.0% 63.6%
% of Total 18.2% 45.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 18.2% 45.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6%
Tidak
Menurun
Count 2 2 4 0 4 4 2 2 4 2 2 4 3 1 4
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 50.0% 50.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 75.0% 25.0% 100.0%
% within * 50.0% 28.6% 36.4% .0% 50.0% 36.4% 50.0% 28.6% 36.4% 40.0% 33.3% 36.4% 50.0% 20.0% 36.4%
% of Total 18.2% 18.2% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 18.2% 18.2% 36.4% 18.2% 18.2% 36.4% 27.3% 9.1% 36.4%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
21
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 3 (Kelompok Intervensi)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-3
Menurun Count 2 6 8 3 5 8 2 6 8 4 4 8 5 3 8
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 25.0% 75.0% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 62.5% 37.5% 100.0%
% within * 50.0% 85.7% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 50.0% 85.7% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 83.3% 60.0% 72.7%
% of Total 18.2% 54.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 18.2% 54.5% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 45.5% 27.3% 72.7%
Tidak
Menurun
Count 2 1 3 0 3 3 2 1 3 1 2 3 1 2 3
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 66.7% 33.3% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0%
% within * 50.0% 14.3% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 50.0% 14.3% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 16.7% 40.0% 27.3%
% of Total 18.2% 9.1% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
22
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 1 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Sistolik
Minggu Ke-1
Menurun Count 0 3 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-1 .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
% within * .0% 33.3% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3%
% of Total .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3%
Tidak
Menurun
Count 2 6 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1 7 8
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-1 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0%
% within * 100.0% 66.7% 72.7% .0% 80.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7%
% of Total 18.2% 54.5% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-1 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
23
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 1 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-1
Menurun Count 2 2 4 0 4 4 1 3 4 0 4 4 1 3 4
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 50.0% 50.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0%
% within * 100.0% 22.2% 36.4% .0% 40.0% 36.4% 100.0% 30.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% 100.0% 30.0% 36.4%
% of Total 18.2% 18.2% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4%
Tidak
Menurun
Count 0 7 7 1 6 7 0 7 7 1 6 7 0 7 7
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 .0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
% within * .0% 77.8% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% .0% 70.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% .0% 70.0% 63.6%
% of Total .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% .0% 63.6% 63.6%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
24
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 2 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Sistolik
Minggu Ke-2
Menurun Count 0 4 4 1 3 4 0 4 4 0 4 4 0 4 4
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
% within * .0% 44.4% 36.4% 100.0% 30.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4%
% of Total .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% .0% 36.4% 36.4% .0% 36.4% 36.4% .0% 36.4% 36.4%
Tidak
Menurun
Count 2 5 7 0 7 7 1 6 7 1 6 7 1 6 7
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 28.6% 71.4% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0%
% within * 100.0% 55.6% 63.6% .0% 70.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6%
% of Total 18.2% 45.5% 63.6% .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-2 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
25
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 2 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-2
Menurun Count 1 5 6 1 5 6 0 6 6 0 6 6 0 6 6
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 16.7% 83.3% 100.0% 16.7% 83.3% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
% within * 50.0% 55.6% 54.5% 100.0% 50.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5%
% of Total 9.1% 45.5% 54.5% 9.1% 45.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5%
Tidak
Menurun
Count 1 4 5 0 5 5 1 4 5 1 4 5 1 4 5
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 20.0% 80.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0%
% within * 50.0% 44.4% 45.5% .0% 50.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5%
% of Total 9.1% 36.4% 45.5% .0% 45.5% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-2 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
26
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 3 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Sistolik
Minggu Ke-3
Menurun Count 0 3 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
% within * .0% 33.3% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3%
% of Total .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3%
Tidak
Menurun
Count 2 6 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1 7 8
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
12.5
% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0%
% within * 100.0% 66.7% 72.7% .0% 80.0% 72.7%
100.0
% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7%
% of Total 18.2% 54.5% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11
% within Post Test TD
Sistolik Minggu Ke-3 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
100.0
% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
28
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 3 (Kelompok Kontrol)
Jenis Kelamin*
Total
Kebiasaan
Makan*
Total
Merokok*
Total
Aktivitas Fisik*
Total
Konsumsi Kopi*
Total Laki-Laki Perempuan Baik Buruk Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Post Test
TD Diastolik
Minggu Ke-3
Menurun Count 1 2 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
% within * 50.0% 22.2% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3%
% of Total 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3%
Tidak
Menurun
Count 1 7 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1 7 8
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 12.5% 87.5% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0%
% within * 50.0% 77.8% 72.7% .0% 80.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7%
% of Total 9.1% 63.6% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7%
Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11
% within Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
29
Tests of Normality (Kelompok Intervensi)
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre Test Sistolik .222 11 .137 .869 11 .075
Pre Test Diastolik .146 11 .200* .907 11 .227
Post Test Sistolik
Minggu Ke 1 .201 11 .200* .932 11 .428
Post Test Diastolik
Minggu Ke 1 .248 11 .057 .893 11 .151
Post Test Sistolik
Minggu Ke 2 .145 11 .200* .926 11 .374
Post Test Diastolik
Minggu Ke 2 .264 11 .031 .844 11 .036
Post Test Sistolik
Minggu Ke 3 .176 11 .200* .921 11 .323
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 .239 11 .078 .823 11 .019
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Tests of Normality (Kelompok Kontrol)
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre Test TD Sistolik .246 11 .062 .777 11 .005
Pre Test TD Diastolik .232 11 .100 .822 11 .018
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-1 .365 11 .000 .682 11 .000
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-1 .268 11 .027 .811 11 .013
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-2 .263 11 .033 .829 11 .023
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-2 .401 11 .000 .625 11 .000
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-3 .241 11 .073 .862 11 .060
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3 .227 11 .120 .819 11 .017
a. Lilliefors Significance Correction
31
Wilcoxon - Ranks (Kelompok Intervensi)
N
Mean
Rank
Sum of
Ranks
Post Test Diastolik
Minggu Ke 1 - Pre
Test Diastolik
Negative Ranks 7a 6.43 45.00
Positive Ranks 3b 3.33 10.00
Ties 1c
Total 11
Post Test Diastolik
Minggu Ke 2 - Pre
Test Diastolik
Negative Ranks 8d 5.38 43.00
Positive Ranks 1e 2.00 2.00
Ties 2f
Total 11
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Pre
Test Diastolik
Negative Ranks 8g 7.00 56.00
Positive Ranks 3h 3.33 10.00
Ties 0i
Total 11
Post Test Diastolik
Minggu Ke 2 - Post
Test Diastolik Minggu
Ke 1
Negative Ranks 8j 4.81 38.50
Positive Ranks 1k 6.50 6.50
Ties 2l
Total 11
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Post
Test Diastolik Minggu
Ke 1
Negative Ranks 6m 5.33 32.00
Positive Ranks 3n 4.33 13.00
Ties 2o
Total 11
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Post
Test Diastolik Minggu
Ke 2
Negative Ranks 4p 5.38 21.50
Positive Ranks 5q 4.70 23.50
Ties 2r
Total 11
a. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 < Pre Test Diastolik
b. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 > Pre Test Diastolik
c. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 = Pre Test Diastolik
d. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 < Pre Test Diastolik
e. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 > Pre Test Diastolik
f. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 = Pre Test Diastolik
g. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Pre Test Diastolik
h. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Pre Test Diastolik
i. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Pre Test Diastolik
j. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 < Post Test Diastolik Minggu Ke 1
k. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 > Post Test Diastolik Minggu Ke 1
l. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 = Post Test Diastolik Minggu Ke 1
m. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Post Test Diastolik Minggu Ke 1
n. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Post Test Diastolik Minggu Ke 1
o. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Post Test Diastolik Minggu Ke 1
p. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Post Test Diastolik Minggu Ke 2
q. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Post Test Diastolik Minggu Ke 2
r. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Post Test Diastolik Minggu Ke 2
Paired Samples Correlations (Kelompok Intervensi)
N Correlation Sig.
Pair 1 Pre Test Sistolik & Post Test
Sistolik Minggu Ke 1 11 .913 .000
Pair 2 Pre Test Sistolik & Post Test
Sistolik Minggu Ke 2 11 .735 .010
Pair 3 Pre Test Sistolik & Post Test
Sistolik Minggu Ke 3 11 .737 .010
Pair 4 Post Test Sistolik Minggu Ke
1 & Post Test Sistolik
Minggu Ke 2
11 .835 .001
Pair 5 Post Test Sistolik Minggu Ke
1 & Post Test Sistolik
Minggu Ke 3
11 .843 .001
Pair 6 Post Test Sistolik Minggu Ke
2 & Post Test Sistolik
Minggu Ke 3
11 .946 .000
32
Paired Samples Test (Kelompok Intervnsi)
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 1 3.182 5.382 1.623 -.434 6.797 1.961 10 .078
Pair 2 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 2 5.273 9.177 2.767 -.892 11.438 1.906 10 .086
Pair 3 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 4.727 8.968 2.704 -1.297 10.752 1.748 10 .111
Pair 4 Post Test Sistolik Minggu Ke 1 - Post Test Sistolik Minggu Ke 2 2.091 6.715 2.025 -2.420 6.602 1.033 10 .326
Pair 5 Post Test Sistolik Minggu Ke 1 - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 1.545 6.314 1.904 -2.697 5.788 .812 10 .436
Pair 6 Post Test Sistolik Minggu Ke 2 - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 -.545 3.830 1.155 -3.119 2.028 -.472 10 .647
Wilcoxon - Test Statisticsc (Kelompok Intervensi)
Post Test Diastolik
Minggu Ke 1 - Pre
Test Diastolik
Post Test Diastolik
Minggu Ke 2 - Pre
Test Diastolik
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Pre
Test Diastolik
Post Test Diastolik
Minggu Ke 2 - Post Test
Diastolik Minggu Ke 1
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Post Test
Diastolik Minggu Ke 1
Post test Diastolik
Minggu Ke 3 - Post Test
Diastolik Minggu Ke 2
Z -1.794a -2.439a -2.052a -1.919a -1.146a -.120b
Asymp. Sig.
(2-tailed) .073 .015 .040 .055 .252 .904
a. Based on positive ranks.
b. Based on negative ranks.
c. Wilcoxon Signed Ranks Test
33
Wilcoxon - Ranks (Kelompok Kontrol)
N Mean Rank Sum of Ranks
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 3a 4.33 13.00
Positive Ranks 3b 2.67 8.00
Ties 5c
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 4d 4.62 18.50
Positive Ranks 4e 4.38 17.50
Ties 3f
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 3g 3.33 10.00
Positive Ranks 4h 4.50 18.00
Ties 4i
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2j 2.50 5.00
Positive Ranks 3k 3.33 10.00
Ties 6l
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2m 4.50 9.00
Positive Ranks 5n 3.80 19.00
Ties 4o
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 Negative Ranks 2p 2.25 4.50
Positive Ranks 3q 3.50 10.50
Ties 6r
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 4s 4.00 16.00
Positive Ranks 2t 2.50 5.00
Ties 5u
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 6v 4.67 28.00
Positive Ranks 2w 4.00 8.00
Ties 3x
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 3y 2.00 6.00
Positive Ranks 2z 4.50 9.00
Ties 6aa
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 5ab 3.80 19.00
Positive Ranks 2ac 4.50 9.00
Ties 4ad
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2ae 2.25 4.50
Positive Ranks 4af 4.12 16.50
Ties 5ag
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 Negative Ranks 0ah .00 .00
Positive Ranks 6ai 3.50 21.00
Ties 5aj
34
Wilcoxon - Test Statisticsc (Kelompok Kontrol)
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 - Pre Test
TD Sistolik
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-
2 - Pre Test TD Sistolik
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-
3 - Pre Test TD Sistolik
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-2 - Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-1
Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik
Minggu Ke-2
Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-1 -
Pre Test TD
Diastolik
Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-
2 - Pre Test TD Diastolik
Post Test TD
Diastolik Minggu Ke-3 -
Pre Test TD
Diastolik
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-2 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2
Z -.531a -.071a -.686b -.680b -.861b -.849b -1.222a -1.508a -.414b -.904a -1.294b -2.449b
Asymp. Sig. (2-tailed)
.595 .943 .493 .496 .389 .396 .222 .132 .679 .366 .196 .014
a. Based on positive ranks.
b. Based on negative ranks.
c. Wilcoxon Signed Ranks Test
Mann Withney - Ranks
Kelompok N
Mean
Rank
Sum of
Ranks
Post Test TD SIstolik Minggu
Ke-2
Intervensi 11 12.36 136.00
Kontrol 11 10.64 117.00
Total 22
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-2
Intervensi 11 11.64 128.00
Kontrol 11 11.36 125.00
Total 22
Post Test TD SIstolik Minggu
Ke-3
Intervensi 11 12.36 136.00
Kontrol 11 10.64 117.00
Total 22
Post Test TD Diastolik
Minggu Ke-3
Intervensi 11 9.82 108.00
Kontrol 11 13.18 145.00
Total 22
Mann Withney - Test Statisticsb
Post Test TD
SIstolik
Minggu Ke-2
Post Test TD
Diastolik
Minggu Ke-2
Post Test TD
SIstolik
Minggu Ke-3
Post Test TD
Diastolik
Minggu Ke-3
Mann-Whitney U 51.000 59.000 51.000 42.000
Wilcoxon W 117.000 125.000 117.000 108.000
Z -.639 -.107 -.637 -1.268
Asymp. Sig. (2-tailed) .523 .915 .524 .205
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .562a .949a .562a .243a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok
35
LAMPIRAN 9
Dokumentasi Penelitian
(a) (b)
(d) (c)
Gambar (a), (b), (c), (d). Gambar Pemberian Jahe.
(g) (f) (e)
Gambar (e), (f), (g). Gambar Pengukuran Tekanan Darah.