SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN...

25
i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER PT. GERSINDO MINANG PLANTATION PASAMAN BARAT SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDI 10011181520047 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019

Transcript of SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN...

Page 1: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

i

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN

GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA

PRODUKSI STERILIZER PT. GERSINDO MINANG

PLANTATION PASAMAN BARAT

SKRIPSI

OLEH

BAYU ARIFANDI

10011181520047

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019

Page 2: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

ii

Universitas Sriwijaya

KESELAMATAN DANKESEHATAN KERJA/KESEHATAN

LINGKUNGAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Skripsi, September 2019

Bayu Arifandi

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN

PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILLIZER

PT. GERSINDO MINANG PLANTATION PASAMAN BARAT

i + 68 halaman + 20 Tabel + 4 Gambar + 5 Lampiran

ABSTRAK

Kebisingan yang dihasilkan mesin sterilizer dalam pengolahan kelapa sawit dalam

masa pajanan selama 8 jam dan masa kerja selama 10 tahun, diperoleh informasi

bahwa pekerja mengalami keluhan telinga dan penurunan kemampuan

pendengaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan

antara intensitas kebisingan dengan gangguan pendengaran pada pekerja di area

produksi sterillizer. Penelitian ini menggunakan desain studi Cross Sectional.

Data yang digunakan merupakan data pekerja PT. Gersindo Minang plantiton

Pasaman Barat dan hasil uji audiometri. Sampel yang didapat 40 responden

dengan teknik Total Sampling. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis

univariat dan bivariat menggunakan uji chi square dan regresi logistik sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi gangguan pendengaran pekerja PT.

Gersindo Minang plantiton Pasaman Barat adalah sebesar 25%. Hasil bivariat

menunjukkan bahwa ada hubungan antara masa kerja (p-value=0,026) dan lama

pajanan (p-value=0,028) dengan gangguan pendengaran pada pekerja di area

produksi sterillizer . Saran dari penelitian ini sebaiknya perusahaan melakukan

pemeriksaan telinga atau audiometri secara berkala kepada para pekerja agar

perusahaan dapat mengetahui pekerja yang mengalami gangguan pendengaran

serta dapat dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan dari masalah

tersebut.

Kata kunci : kebisingan, gangguan pendengaran, area produksi sterillizer

Daftar bacaan : 1997-2018

Page 3: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

iii

Universitas Sriwijaya

OCCUPATION HEALTH AND SAFETY/HEALTH ENVIROMENT

FACULTY OF PUBLIC HEALTH

SRIWIJAYA UNIVERSITY

Thesis, September 2019

Bayu Arifandi

RELATIONS WITH THE INTENSITY OF NOISE DISTURBANCE

HEARING IN WORKERS IN THE AREA OF PRODUCTION

STERILLIZER PT. GERSINDO MINANG PLANTATION PASAMAN

BARAT

i + 68 pages + 20 tables + 4 Pictures + 5 Appendix

ABSTRACT

Noise that produce by sterilizer machine in the processing of palm oil produces,

on long exposure time for 8 hours and 10 years work period, that students get

information that workers experience buzzing ear complaints and decreased

hearing ability. The purpose of this study was to analyze the relationship between

noise intensity and hearing loss in workers in the sterillizer production area. This

study uses a cross sectional study design. The data used is the data of PT.

Gersindo Minang West Pasaman plantiton and audiometry test results. Samples

obtained by 40 respondents with total sampling technique. Data analysis was

performed, namely univariate and bivariate analysis using the chi square test and

simple logistic regression. The results showed that the proportion of hearing loss

workers at PT. Gersindo Minang West Pasaman plantiton by 25%. Bivariate

results show that there is a relationship between work period (p-value = 0.026),

length of exposure (p-value = 0.028). Therefore it is concluded that hearing loss is

influenced by years of service and duration of exposure. Suggestions from this

study should the company conduct regular ear or audiometry examinations to

workers so that the company can find out workers who have hearing loss and can

be made efforts to prevent and overcome these problems.

Keywords: noise, hearing loss, the production area sterillizer

The reading list: 1997-2018

Page 4: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

iv

Universitas Sriwijaya

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini di buat dengan sejujurnya dengan

mengikuti Kaidah Etika Akademik FKM Unsri serta menjamin bebas plagiarime.

Bila kemudian diketahui saya melanggar etika akademik maka saya bersedia

dinyatakan tidak lulus atau gagal.

Indralaya, September 2019

Yang Bersangkutan,

Bayu Arifandi

NIM: 10011181520047

Page 5: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

v

Universitas Sriwijaya

Page 6: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

vi

Universitas Sriwijaya

Page 7: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

vii

Universitas Sriwijaya

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Bayu Arifandi

NIM : 1001181520047

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tgl Lahir : Bukit Tinggi, 20 Mei 1996

Tinggi/Berat badan : 165 cm, 60 kg

Agama : Islam

Alamat : Jalan sarjana blok c no 54

No HP : 082177677502

Email : [email protected]

INFORMASI PENDIDIKAN

Tahun Sekolah/Institusi/Universitas Jenjang

2003 – 2009 SD Negeri 01 Lunak Nan Duo SD

2009 – 2012 MTS N Simpang Ampek SMP

2012 – 2015 SMA Negeri 1 Pasaman SMA

2015-Sekarang Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sriwijaya

Prodi IKM

(Keselamatan dan

Kesehatan

Kerja/Kesehatan

Lingkungan)

Page 8: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

viii

Universitas Sriwijaya

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan Rahmat dan

Hidayah-Nya sehingga proposal skripsi dengan judul “Hubungan Intensitas

Kebisingan Dengan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Di Area Produksi

Sterillizer PT. Gersindo Minang Plantation Pasaman Barat” bisa diselesaikan.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan masukan

dari berbagai pihak. Penulis ingin berterima kasih kepada :

1) Orang tua saya yang selalu memberikan dukungan, semangat serta doa

untuk kelancaran proses penyelesaian skripsi ini.

2) Dosen pembimbing skripsi, Ibu Dr. Novrikasri, S.KM.,M.Kes, yang

membimbing, mengarahkan dan juga memberi saran dalam proses

penulisan skripsi.

3) Semua dosen FKM UNSRI yang telah memberikan ilmu kepada saya

selama di perkuliahan termasuk pengetahuan penting terkait penulisan

skripsi.

4) Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Univrsitas Sriwijaya.

5) Sahabat dan semua teman seperjuangan di Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sriwijaya angkatan 2015 yang selalu memberikan dukungan

dan semangat.

Demikianlah skripsi ini dibuat dengan sebaik-baiknya, supaya bisa

bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi penulis. Pembaca bisa memberikan

kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan dan kebaikan

bersama.

Indralaya, September 2019

Penulis

Page 9: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

ix

Universitas Sriwijaya

DAFTAR ISI

Halaman Ringkasan (Abstrak Indonesia) ......................................................... i

Halaman Ringkasan (Abstrak Inggris) ............................................................. ii

Halaman Pernyataan Integritas (Bebas Plagiat) ............................................. iii

Halaman Pengesahan........................................................................................ iv

Halaman Persetujuan ........................................................................................ v

Riwayat Hidup .................................................................................................. vi

Daftar Isi .......................................................................................................... vii

Daftar Tabel .................................................................................................... viii

Daftar Gambar ................................................................................................. ix

Daftar Singkatan................................................................................................ x

Daftar Lampiran.............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4

1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................... 4

1.3.2 Tujuan Khusus .......................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5

1.4.1 Manfaat Teoritis........................................................................ 5

1.4.2 Manfaat Praktis ......................................................................... 5

a. Bagi Institusi Kesehatan ........................................................ 5

b. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat .................................... 5

c. Bagi PT. Gersindo Minang Plantation Pasaman Barat .......... 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 6

1.5.1 Lingkup Lokasi ......................................................................... 6

1.5.2 Lingkup Waktu ......................................................................... 6

1.5.3 Lingkup Materi ......................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7

2.1 Kebisingan ................................................................................................. 7

Page 10: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

x

Universitas Sriwijaya

2.1.1 Definisi bunyi ........................................................................... 7

2.1.2 Definisi kebisingan ................................................................... 8

2.1.3 Jenis kebisingan ........................................................................ 9

2.1.4 Sumber Kebisingan ................................................................. 10

2.1.5 Tingkat Kebisingan ................................................................. 10

2.1.6 Pengukuran Kebisingan .......................................................... 12

2.1.7 Nilai Ambang Batas (NAB) Kebisingan ................................. 13

2.2 Telinga Manusia ....................................................................................... 14

2.2.1 Bagian Telinga Manusia ......................................................... 14

2.2.2 Cara kerja Indra Pendengaran ................................................. 17

2.3 Gangguan Pendengaran Akibat Bising ...................................................... 18

2.3.1 Definisi dan Klasifikasi Gangguan Pendengaran .................... 18

2.3.2 Pengaruh Kebisingan Terhadap Manusia ................................ 19

2.3.3 Pengendalian Kebisingan ....................................................... 21

2.3.4 Cara Pemeriksaan Kebisingan ................................................. 21

2.3.5 Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Pendengaran ........ 27

2.4 Penelitian Terkait ..................................................................................... 31

2.5 Kerangka Teori ......................................................................................... 35

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN

HIPOTESIS ..................................................................................................... 36

3.1 Kerangka Konsep ..................................................................................... 36

3.2 Definisi Operasional ................................................................................. 37

3.3 Hipotesis .................................................................................................. 38

BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 40

4.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 40

4.2 Populasi Penelitian ................................................................................... 40

4.2.1 Populasi Penelitian ................................................................. 40

4.2.2 Sampel Penelitian .................................................................. 40

4.2.3 Teknik Pengambilan Sampel .................................................. 40

4.3 Jenis, Cara dan Alat Pengumpulan Data.................................................... 41

4.3.1 Data Primer ............................................................................ 41

4.3.2 Data Sekunder ....................................................................... 42

Page 11: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

xi

Universitas Sriwijaya

4.3.3 Alat Pengukuran Penelitian .................................................... 42

4.4 Pengolahan Data ....................................................................................... 43

4.4.1 Analisis Univariat .................................................................. 43

4.5 Analisis dan Penyajian Data ..................................................................... 44

4.5.1 Analisis Data ......................................................................... 44

BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................... 45

5.1 Gambaraan Umum Lokasi Penelitian ........................................................ 45

5.1.1 Visi dan Misi PT. Gersindo Minang Plantation ...................... 46

5.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan .............................................. 46

5.2 Hasil Penelitian ........................................................................................ 48

5.2.1 Analisis Univariat .................................................................. 48

a. Distribusi gangguan pendengaran pada pekerja ................... 48

b. Distribusi umur pada pekerja area produksi sterillizer ......... 49

c. Distribusi masa kerja pada pekerja area produksi sterillizer . 49

d. Distribusi riwayat penyakit paa pekerja area produksi

sterillizer ................................................................................ 50

e. Distribusi lama pajanan pekerja area produksi sterillizer ..... 50

f. Distribusi APT pada pekerja area produksi sterillizer .......... 51

5.2.1 Analisis Bivariat .................................................................... 51

a. Umur ................................................................................. 52

b. Masa Kerja ......................................................................... 52

c. Riwayat Penyakit ................................................................ 53

d. Lama Pajanan ..................................................................... 54

e. Alat Pelindung Telinga ....................................................... 55

BAB VI HASIL PEMBAHASAN .................................................................... 56

6.1 Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 56

6.2 Pembahasan .............................................................................................. 56

6.2.1 Gangguan Pendengaran .......................................................... 56

6.2.2 Hubungan Umur Dengan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja

................................................................................................... 58

6.2.3 Hubungan Masa Kerja Dengan Gangguan Pendengaran Pada

Pekerja ....................................................................................... 60

Page 12: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

xii

Universitas Sriwijaya

6.2.4 Hubungan Riwayat Penyakit Dengan Gangguan Pendengaran

Pada Pekerja .............................................................................. 61

6.2.5 Hubungan Lama Pajanan Dengan Gangguan Pendengaran Pada

Pekerja ....................................................................................... 62

6.2.6 Hubungan APT Dengan Gangguan Pendengaran Pekerja ....... 64

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 66

7.1 Kesimpulan .............................................................................................. 66

7.2 Saran ........................................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

xiii

Universitas Sriwijaya

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tingkat Kebisingan Dalam Kantor ..................................................... 10

Tabel 2.2 Tingkat Kebisingan Dalam Industri .................................................... 10

Tabel 2.3 Skala Tingkat Kebisingan ................................................................... 11

Tabel 2.4 Klasifikasi Pendengaran Menurut ISO ................................................ 13

Tabel 2.5 Lama Mendengar Yang Diizinkan Pada Tingkat Kebisingan Tertentu 14

Tabel 2.5 Hasil Pemeriksaan Menggunakan Garpu Tala..................................... 19

Tabel 2.6 Penelitian Terkait ............................................................................... 31

Tabel 3.2 Definisi Operasional ........................................................................... 37

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Sampel .................................................................. 41

Tabel 5.1 Distribusi Gangguan Pendengaran pada Pekerja di Area Produksi

Sterillizer .......................................................................................................... 48

Tabel 5.2 Distribusi Umur Pekerja di Area Produksi Sterillizer ......................... 48

Tabel 5.3 Distribusi Masa Kerja pada Pekerja di Area Produksi Sterillizer ........ 49

Tabel 5.4 Distribusi Riwayat Penyakit Pekerja di Area Produksi Sterillizer ....... 49

Tabel 5.5 Distribusi Lama Pajanan pda Pekerja di Area Produksi Sterillizer ..... 50

Tabel 5.6 Distribusi APT pada Pekerja di Area Produksi Sterillizer .................. 51

Tabel 5.7 Hubungan Umur Dengan Gangguan Pendengaran di Area Produksi

Sterillizer ........................................................................................................... 52

Tabel 5.8 Hubungan Masa Kerja Dengan Gangguan Pendengaran di Area

Produksi Sterillizer ............................................................................................ 52

Tabel 5.4 Hubungan Riwayat Penyakit Dengan Gangguan Pendengaran di Area

Produksi Sterillizer ............................................................................................ 53

Tabel 5.4 Hubungan Lama Pajanan Dengan Gangguan Pendengaran di Area

Produksi Sterillizer ............................................................................................ 54

Tabel 5.4 Hubungan APT Dengan Gangguan Pendengaran di Area Produksi

Sterillizer ........................................................................................................... 55

Page 14: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

xiv

Universitas Sriwijaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Telinga Manusia ............................................................... 15

Gambar 2.2 Audiogram ..................................................................................... 24

Gambar 2.3 Kerangka Teori ............................................................................... 35

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ........................................................................... 36

Page 15: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

xv

Universitas Sriwijaya

DAFTAR SINGKATAN

NAB : Nilai Ambang Batas

WHO : World Health Organization

SNI : Standar Nasional Indonesia

NIHL : Noise Induced Hearing Loss

APT : Alat Pelindung Telinga

Db : decibel

SPL : sound presure level

Page 16: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

xvi

Universitas Sriwijaya

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kaji Etik

Lampiran 2 : Informed Consent

Lampiran 3 : Kuesioner

Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 5 : Dokumentasi Penelitian

Lampiran 6 : Hasil Pengolahan Data SPSS

Lampiran 7 : Lembar Bimbingan

Page 17: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kelapa sawit merupakan industri yang berkontribusi besar terhadap

perekonomian Indonesia. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian

menegaskan bahwa kelapa sawit merupakan sektor strategis yang memberikan

sumbangsih besar terhadap perekonomian nasional. Dari segi pendapatan negara,

devisa ekspor yang dihasilkan dari produk kelapa sawit pada tahun 2017

mencapai 21,25 miliar dollar AS atau sekitar Rp 287 triliun. Sepanjang tahun

2017, produksi crude palm oil (CPO) sebesar 37,8 juta ton CPO, dan luasan

perkebunan sawit saat ini mencapai 14,03 juta hektar, dan sebesar 40 persen

merupakan perkebunan rakyat (PR). Oleh karena itu, Indonesia menjadi produsen

kelapa sawit terbesar di dunia. Saat ini Indonesia bersama-sama dengan Malaysia

menguasai pangsa pasar sekitar 85 persen yakni dalam bidang produksi minyak

kelapa sawit dunia (Julianto, 2018).

Stasiun rebusan (sterilizer) merupakan stasiun yang digunakan untuk

perebusan untuk mencegah kenaikan asam lemak, memudahkan lepasnya

brondolan buah dari tandan, mengurangi kadar air dalam buah, membantu proses

pelepasan inti dari cangkangnya serta memudahkan proses pemisahan minyak dari

serabut. Dari penjelasan tersebut, tentu saja diketahui bahwa sterilizer ini

memiliki fungsi yang penting dan banyak dalam pengolahan kelapa sawit.

Sterilizer adalah peralatan pabrik yang memiliki suara besar sehingga

menimbulkan kebisingan. Kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya fisik

yang sering dijumpai di tempat kerja. Seiring dengan proses industrialisasi yang

disertai dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang setiap tahun

berkembang maka ancaman risiko gangguan akibat bising juga akan semakin

bertambah. Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang

bersumber dari alat-alat proses produksi atau alat-alat kerja yang pada tingkat

tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran, sesuai dengan Kepmenaker

RI No. 51/MEN/1999 (Baalijas, 2015).

Page 18: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

2

Universitas Sriwijaya

Tingkat kebisingan pada sterilizer termasuk cukup tinggi dan digolongkan

ke dalam jenis kebisingan kontinu dengan spectrum frekuensi luas (steady state,

wide band noise). Pengukuran kebisingan tertinggi pada pintu sterilizer, terjadi

antara 85.1 dB(A) sampai dengan 106.7 dB(A) (Dasir, 2018)

Pada tahun 2001 World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa

secara global penderita gangguan pendengaran di seluruh dunia mencapai 222 juta

jiwa usia dewasa. Di Amerika lebih dari 35 juta jiwa pada usia 18 tahun ke atas

mengalami gangguan pendengaran dan semakin parah dengan bertambahnya usia.

Penelitian yang dilakukan di India menyatakan dari 50 pekerja yang terpapar

bising 80% pekerja menderita kehilangan pendengaran pada frekuensi kurang dari

4000Hz (speech frequency) dan 90% pekerja pada frekuensi 4000Hz.

Di Indonesia penelitian tentang gangguan pendengaran akibat bising telah

banyak dilakukan sejak lama. Menurut Masrisdayana, dkk (2016) terdapat lima

bagian di PT. X yang intensitas paparan bising melebihi NAB (85 dB). Hasil

penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara intensitas paparan

bising dengan gangguan pendengaran dan ada hubungan yang signifikan antara

masa kerja dengan gangguan pendengaran. Dari hasil stratifikasi didapat riwayat

penyakit telinga, masa kerja, riwayat keluarga dan usia bukan merupakan faktor

konfounding terhadap intensitas paparan bising dan gangguan pendengaran,

sedangkan lama kerja merupakan faktor konfounding terhadap intensitas paparan

bising dan gangguan pendengaran (Marisdayana. et.al, 2016).

Menurut Djaali, dkk (2018), paparan kebisingan selama bekerja adalah

faktor utama yang menyebabkan gangguan pendengaran pada pekerja PPSU di

Jakarta Utara. Pekerja yang bekerja di daerah dengan kebisingan ≥ 75 dB

memiliki peluang tujuh kali lebih tinggi untuk kehilangan pendengaran, apalagi

dengan kebiasaan merokok dan mendengarkan musik keras (Djaalil. et.al, 2018).

Hal ini dikarenakan kebisingan dengan intensitas yang tinggi akan merusak

pendengaran manusia. Sehingga dengan berada terus-menerus di tempat yang

memiliki intensitas kebisingan tinggi akan menyebabkan gangguan pendengaran.

PT. Gersindo Minang Plantation Unit POM Pasaman Barat merupakan

perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang bergerak dibidang usaha

perkebunan dan pengelolaan berdasarkan penyerahan tanah Ulayat Kenagarian

Page 19: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

3

Universitas Sriwijaya

Lingkuang Aua yang terletak di Desa Tanjung Pangkal Nagari Lingkung Aur Kec.

Pasaman dengan peruntukan perkebunan. Dalam perkembangannya, PT. Gersindo

Minang Plantation Unit POM Pasaman Barat mengalami kemajuan yang sangat

pesat sehingga memungkinkan untuk pembangunan pabrik untuk pengolahan

kelapa sawit.

Penggunaan mesin sterilizer dalam pengolahan kelapa sawit menghasilkan

suara yang besar. Pekerja bekerja langsung dengan mesin tanpa ada alat pembatas.

Hasil wawancara singkat yang penulis lakukan dengan beberapa pekerja PT.

Gersindo Minang Plantation Pasaman Barat saat diluar jam kerja memperoleh

informasi bahwa pekerja mengalami keluhan telinga berdengung dan penurunan

kemampuan pendengaran. Indikasi penurunan pendengaran terlihat saat penulis

harus berbicara dengan intensitas suara yang cukup tinggi agar pekerja dapat

mendengar dan merespon dengan baik pertanyaan yang diajukan oleh penulis.

Masalah yang dialami oleh pekerja belum bisa dikatakan bersumber dari

kesalahan perusahaan, namun perlu dicek kembali apakah pekerja mengikuti

seluruh prosedur pelindung kerja dari perusahaan dengan menggunakan alat

pelindung telinga yang sudah disediakan.

Berdasarkan uraian dan hasil wawancara dengan beberapa pekerja, terdapat

beberapa kasus gangguan pendengaran pada pekerja di pabrik yang harus diteliti.

Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan

Intensitas Kebisingan Dengan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Di Area

Produksi Sterilizer PT. Gersindo Minang Plantation Pasaman Barat .

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi permasalahan dalam

penelitian ini adalah bagaimana Hubungan Intensitas Kebisingan Dengan

Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Di Area Produksi Sterilizer PT. Gersindo

Minang Plantation Pasaman Barat.

Page 20: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

4

Universitas Sriwijaya

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Menganalisis hubungan intensitas kebisingan dengan gangguan pada

pekerja di area Produksi Sterilizer PT. Gersindo Minang Plantation Pasaman

Barat.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui gangguan pendengaran dan karakteristik pekerja (umur, masa

kerja, lama pajanan, alat pelindung telinga) pada pekerja di area Produksi

Sterilizer PT. Gersindo Minang Plantation Pasaman Barat.

2. Menganalisis hubungan antara umur dengan gangguan pendengaran pada

pekerja di area Produksi Sterilizer PT. Gersindo Minang Plantation Pasaman

Barat.

3. Menganalisis hubungan antara masa kerja dengan gangguan pendengaran di

area Produksi Sterilizer PT. Gersindo Minang Plantation Pasaman Barat.

4. Menganalisis hubungan antara lama pajanan dengan gagguan pendengaran

pada pekerja di area Produksi Sterilizer PT. Gersindo Minang Plantation

Pasaman Barat.

5. Menganalisis hubungan antara penggunaan alat pelindung telinga dengan

gangguan pendengaran pada pekerja di area Produksi Sterilizer PT.

Gersindo Minang Plantation Pasaman Barat.

1.4. Manfaat

1.4.1. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis hubungan

intensitas kebisingan dengan gangguan pendengaran serta penyebab dan

akibatnya.

1.4.2. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat

1. Sebagai media penerapan ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

bahan referensi tambahan bagi kepustakaan yang bermanfaat dalam

meningkatakan kualitas pendidikan.

Page 21: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

5

Universitas Sriwijaya

2. Sebagai sarana untuk membina kerjasama yang baik antara pihak fakultas

dengan PT. Gersindo Minang Plantation Pasaman Barat.

1.4.3. Bagi PT. Gersindo Minang Plantation Pasaman Barat

1. Sebagai bahan masukan dalam upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) perusahaan

2. Dapat digunakan sebagai informasi tambahan untuk PT. Gersindo Minang

Plantation Pasaman Barat mengenai kebisingan dengan gangguan

pendengaran pada pekerja.

1.5. Ruang Lingkup

1.5.1. Lingkup Lokasi

Penelitian ini akan dilakukan di area Produksi Sterilizer PT. Gersindo

Minang Plantation Pasaman Barat.

1.5.2. Lingkup Materi

Penelitian ini termasuk ke dalam lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat

khususnya dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja mengenai Hubungan

Intensitas Kebisingan Dengan Gangguan Pendengaran di area Produksi Sterilizer

PT. Gersindo Minang Plantation Pasaman Barat.

1.5.3. Lingkup Waktu

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus – September 2019.

Page 22: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

63

DAFTAR PUSTAKA

Anizar, 2012. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Anizar, 2012. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Baalijas, JSK. et.al. 2015. ‘Penentuan Tingkat Kebisingan Pada Pabrik Kelapa

Sawit PT Tasma Puja Kecamatan Kampar Timur’, JOM FMIPA, vol. 2, no.

1, Feb.

Bashirudin, J., 2008. Gambaran Audiometri Nada Murni Pada Penderita

Gangguan Pendengaran Sensorineural Usia Lanjut. Maj. Kedokteran Volum

58, Nomor: 8, Agustus 2008. Rs Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

https://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/5880284290.pdf. Diakses tanggal 8

Maret 2017.

Buchari. 2007. Kebisingan Industri dan Hearing Conservation Program.

Universitas Sumatera Utara. Medan: Badan Penerbit USU.

Budiono, Sugeng. 2003. Program Pemeliharaan Pendengaran di Perusahaan

Bunga Rampai HIPERKESS & KK. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Chen, S. et.al. 2017. ‘Noise exposure in occupational setting associated with

elevated blood pressure in China’, BMC Public Health, vol. 17.

Dasir. 2018. Analisis Kebisingan Pada Proses Pengolahan Kelapa Sawit Di Pks

Cikasungka Ptpn Viii, Bogor, Jawa Barat, [Skripsi]. Departemen Teknik

Mesin Dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian

Bogor, Bogor .

Djaalil, NA. et.al. 2018. ‘Analysis of the Relationship of Noise Exposure and

Hearing Loss in PPSU Workers in North Jakarta’, Science Journal of Public

Health, vol. 6, pp. 140-144.

Fatrin, DK. 2017. Hubungan Intensitas Kebisingan Dengan Gangguan

Pendengaran Pada Pekerja Di Area Mesin Crusher Pt. Bukit Asam

(Persero) Tbk. Unit Dermaga Kertapati Palembang Tahun 2017, [Skripsi].

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan

Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Palembang.

Page 23: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

64

Feidihal. 2007. Tingkat Kebisingan dan Pengaruhnya Terhadap Mahasiswa di

Bengkel Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. Politeknik Negeri

Padang. Jurnal Teknik Mesin. 4 (1): 31-41.

Harrianto, R. 2010. Buku Ajar Kesehatan Kerja. Penerbit Buku Kedokteran, EGC.

Jakarta.

Ibrahim. H, Syahrul Basri dan Zainal Hamzah. 2016. Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Keluhan Gangguan Pendengaran Pada Tenaga Kerja

Bagian Produksi Pt. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. Unit Makassar Tahun

2014. Al-Sihah : Public Health Science Journal, vol. 8, pp 2548-5334.

Julianto, PA. 2018, ‘Kementan Industri Kelapa Sawit’, Kompas.com, [on line].

Dari: https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/06/193500226/kementan-

industri-kelapa-sawit-berkontribusi-besar-terhadap-ekonomi. [6 Mar 2018]

Jumali, Sumadi, Andriani S, Subhi M, Suprijanto D, Handayani WD, et al. 2013.

Prevalensi dan Faktor Risiko Tuli Akibat Bising pada Operator Mesin

Kapal Feri. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 7 (12): 545- 550.

Kedokteran EGC. Jakarta

Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. 2011. Peraturan Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas

Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja. Jakarta (ID) : Kementrian

Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

Marisdayana, R. et.al. 2016. Hubungan Intensitas Paparan Bising Dan Masa Kerja

Dengan Gangguan Pendengaran Pada Karyawan PT. X, JKLI, vol. 2, pp. 22-

27.

Miristha, M., 2009. Gambaran Dosis Pajanan Bising Disertai Keluhan

Pendengaran Pada Operator Alat Berat di PT. Bukit Makmur Mandiri

Utama Muara Tae Kalimantan Timur. Skripsi Universitas Indonesia. Depok.

Peraturan Menteri

Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Notoatmojo S. 2003. ‘Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat’.

www.geocities.com. [on line]. Dari:

Page 24: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

65

http://www.geocities.ws/klinikikm/pendidikan-perilaku/prinsip.htm. [6 Apr

2018].

Putri, Winda Wayuni dan Tri Martiana. 2016. Hubungan Usia dan Masa Kerja

dengan Nilai Ambang Dengar yang Terpapar Bising di PT. X Sidoarjo, The

Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, vol. 5, pp. 173-182

Rusjadi, D., 2015. Konsep Dasar Akustik untuk Pengendalian Kebisingan

Lingkungan. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sejatindo, KA. 2018. ‘Seluk Beluk Sterilizer’, www.kharisma-sawit.com, [on

line]. Dari: https://www.kharisma-sawit.com/index.php/blog/141-

membahas-seluk-beluk-stasiun-sterilizer-yang-ada-di-pabrik-kelapa-sawit,

[16 Mei 2018]

Sherwood, L., 2013. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi ke 8. Penerbit

Kedokteran EGC Jakarta.

SNI 7231. 2009. Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja.

Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

Soepardi, E.A, Iskandar.N , Bashiruddin .J, Restuti R.D., 2016. Telinga, Hidung,

Tenggorok, Kepala & Leher Edisi ke 7. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

Sriopas, A. 2017. Occupational noise-induced hearing loss in auto part factory

workers in welding units in Thailand. College of Public Health Sciences,

Chulalongkorn University, Bangkok.

Subaris, H.H. 2008. Hygiene Lingkungan Kerja. Mitra Cendikia. Yogyakarta.

Suma’mur, P.K. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. PT Gunung

Agung. Jakarta.

Tambunan, S.T.B., 2005. Kebisingan di Tempat Kerja. CV Andi Offset.

Yogyakarta.

Tarigan, LO. 2017. Gambaran Intensitas Kebisingan dan Kemampuan

Pendengaran Pada Tenaga Kerja Bagian Pengolahan Pabrik Kelapa Sawit

di PTPN II Tanjung Garbus-Pagar Merbau Tahun 2017, [Skripsi]. Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

Tarwaka.2010. Ergonomi Industri.Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan

Aplikasi di Tempat Kerja. Edisi Kedua. Surakarta: Harapan Press.

Page 25: SKRIPSI OLEH BAYU ARIFANDIrepository.unsri.ac.id/11504/2/RAMA_13201_10011181520047...i HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI AREA PRODUKSI STERILIZER

66

Timothy C & Hain MD. 2015. Hearing Loss. Website: http://www.dizziness-and-

balance.com/disorders/hearing/hearing.html.