Skripsi Ninda Pak Joko

25
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia selalu membutuhkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup setiap manusia sangat beragam, setiap manusia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup yang dikehendahi baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Untuk mewujudkan hal tersebut setiap orang harus mengerjakan sesuatu yang dapat memperoleh pendapatan, diantaranya adalah dengan kegiatan industri kecil. Pembangunan industri ditujukan untuk memperkuat perekonomian nasional, memperluas kesempatan kerja, meratakan kesempatan berusaha, menunjang pembangunan daerah-daerah dan memanfaatkan sumber daya energi serta sumber daya manusia. Industri adalah usaha untuk memproduksi barang- barang jadi, dari bahan baku atau bahan mentah melalui

Transcript of Skripsi Ninda Pak Joko

Page 1: Skripsi Ninda Pak Joko

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia selalu membutuhkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Kebutuhan hidup setiap manusia sangat beragam, setiap manusia akan berusaha

untuk memenuhi kebutuhan hidup yang dikehendahi baik kebutuhan primer,

sekunder maupun tersier. Untuk mewujudkan hal tersebut setiap orang harus

mengerjakan sesuatu yang dapat memperoleh pendapatan, diantaranya adalah

dengan kegiatan industri kecil.

Pembangunan industri ditujukan untuk memperkuat perekonomian

nasional, memperluas kesempatan kerja, meratakan kesempatan berusaha,

menunjang pembangunan daerah-daerah dan memanfaatkan sumber daya energi

serta sumber daya manusia.

Industri adalah usaha untuk memproduksi barang-barang jadi, dari bahan

baku atau bahan mentah melalui suatu proses penggarapan dalam jumlah besar,

sehingga barang-barang itu bisa diperoleh dengan harga satuan yang serendah

mungkin, tetapi tetap dengan mutu setinggi mungkin (Sandy,1985: 148).

Pembangunan industri yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan

nasional dan kesejahteraan penduduk harus sejalan dengan pemecahan masalah-

masalah lainnya dan sedapat mungkin tidak menimbulkan masalah baru yang

lebih gawat. Oleh karena itu, potensi berbagai daerah dengan segala masalah

Page 2: Skripsi Ninda Pak Joko

yang ada pada daerah yang bersangkutan harus di integrasikan sebagai suatu

upaya untuk menyejahterakan masyarakat dan daerah yang bersangkutan

(Sumaatmaja, 1981: 183).

Industri kecil merupakan bidang usaha yang terus berkembang dan

dikembangkan terutama oleh para pengusaha golongan ekonomi lemah. Oleh

karena itu, industri kecil mempunyai peranan yang cukup besar dalam menopang

perekonomian masyarakat. Bahkan pada keadaan krisis moneter yang

berkepanjangan di Indonesia, industri kecil mampu bertahan. Keunggulan

industri kecil untuk dapat bertahan terletak pada hubungan yang erat dengan

pelanggan, karyawan dan pensuplai serta adanya sifat yang fleksibel dan cepat

merespon perubahan kondisi pasar.

Selain itu, industri kecil mampu memenuhi selera para langganan melalui

kekhususan penyajian barang, kualitas dan jasa. Industri kecil juga memberikan

kesempatan kepada karyawan untuk menekuni berbagai jenis aktivitas kerja dan

kesempatan mengembangkan kemampuan secara maksimal. Keunggulan-

keunggulan inilah yang semakin mendorong pemerintah untuk selalu

memperhatikan keberadaan industri kecil, sehingga diharapkan akan semakin

meningkatkan industri nasional di Indonesia.

Industri kecil sabagai suatu komunitas masyarakat, barangkali harus

diperhitungakan sebagai kekuatan strategis yang mendukung pengembangan

kekuatan masyarakat, baik dalam kekuatan material maupun kekuatan moral,

sebagai kekuatan material kelompok industri adalah pemberi kontribusi besar

terhadap keuangan pemda (penyumbang PAD) sekaligus didalamnya bernaung

Page 3: Skripsi Ninda Pak Joko

masyarakat kecil (pekerja) rata-rata pengrajin berlindung 10 – 100 tenaga kerja,

sebagai kekuatan moral adalah memberikan kekuatan bergaining posision

terhadap berbagai pihak yang memiliki kompetensi.

Kabupaten Tulungagung sebagian besar wilayah geografisnya adalah

pertanian sekitar 60 %, tetapi disamping sabagai daerah agraris, Tulungagung

juga dikenal sebagai kawasan industri kecil, dimana ada beberapa titik kawasan

industri yang cukup dikenal oleh masyarakat nasional, bahkan industri memiliki

kotribusi yang cukup besar dalam menunjang PAD tulungagung. (BPS, 2009:

10).

Tingkat pendidikan seseorang dapat menggambarkan besarnya pengaruh

sikap dan perilaku dalam perkembangan pribadi secara utuh dan partipasinya

dalam mengerjakan aktivitas. Pendidikan merupakan salah satu kekuatan sosial

yang ikut dibentuk dan membentuk masa depan manusia dengan sendirinya,

sehingga pendidikan ikut berpengaruh terhadap besar kecilnya pendapatan

industri kecil konveksi

Peran industri kecil dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan

penyerapan tenaga kerja untuk mendorong pembangunan suatu wilayah, salah

satu cara yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi masalah pendapatan yang

rendah dan pengangguran adalah pengembangan industri kecil. Tulungagung

merupakan salah satu daerah yang ada di Jawa Timur dimana industry kecil

berkembang khususnya konveksi pakaian.

Industri kecil konveksi banyak dilakukan oleh penduduk Masyarakat

Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung karena mayoritas

Page 4: Skripsi Ninda Pak Joko

penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Industri kecil konveksi

mempunyai peranan yang besar dalam membantu kehidupan ekonomi pelaku

usaha, karena mereka dapat memanfaatkan waktu luang selain bercocok tanam

sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran.

Salah satu cara pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran adalah

pengembangan industry kecil. Industri kecil konveksi banyak dilakukan oleh

penduduk kelurahan Botoran Kecamatan Tulungagung Kabupaten Tulungagung

karena mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Industri

kecil konveksi mempunyai peranan yang besar dalam membantu kehidupan

ekonomi pelaku usaha, karena mereka dapat memanfaatkan waktu luang selain

bercocok tanam sehingga dapat menambah penghasilan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh keberadan industri konveksi terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat Kelurahan Botoran, Kecamatan Tungagung,

Kabupaten Tulungagung?

2. Apakah industri konveksi dapat menpengaruhi jumlah pengangguran

kelurahan Botoran, Kecamatan Tungagung, Kabupaten Tulungagung?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh keberadan industri konveksi terhadap

kondisi sosial masyarakat

2. Untuk mengetahui pengaruh keberadaan industri konveksi terhadap

jumlah pengangguran yang ada di Kecamatan Tulungagung

Page 5: Skripsi Ninda Pak Joko

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah khasanah pengetahuan

dan memperluas wawasan tentang industri kecil, khususnya industri

kecil konveksi.

2. Manfaat praktis

a) Bagi penulis Menambah wawasan, pengalaman, pengetahuan di

daam mempraktekkan disiplin ilmu yang diperoleh dari bangku

kuliah.

b) Bagi pengusaha indistri kecil

Sebagai bahan masukan / pertimbangan agar lebih bisa berkembang

dan bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja, supaya angka

penganguran bisa berkurang.

c) Bagi pihak lain

Sebagai informasi yang memberikan gambaran serta sebagai

referensi tambahan bagi yang membutuhkan.

E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini digunakan untuk memberikan batasan

permasalahan yang diteliti sehingga penelitian yang dilakukan tidak

menyimpang dari tujuan yang dikehendaki. Ruang lingkup penelitian ini

mencangkup variabel-variabel yang diteliti, populasi dan lokasi penelitian.

Variabel dalam penelitian ini meliputi tiga variabel yaitu industry konveksi,

Page 6: Skripsi Ninda Pak Joko

Sosial Ekonomi dan kesejahteran masyarakat sebagai faktor terikat. Populasi

dalam penelitian ini adalah para pekerja konveksi yang ada di Desa Botoran .

Sedangkan lokasi dalam penelitian ini adalah Desa Botoran , Kecamatan

Tulungagung, Kabupaten Tulungagung.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan agar tidak terjadi pemaknaan ganda.

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Industry Konveksi, yang dimaksud industry konveksi adalah mengolah barang

mentah seperti kain menjadi pakaiaan jadi yang siap pakai

2. Pengangguran yang dimaksud dari kata pengangguran disisni merupakan

orang yang tidak memiliki pekerjaan yang tetap/tidak memiliki pekerjaan.

Page 7: Skripsi Ninda Pak Joko

G. Jabaran Variabel

No Variabel Sub Variabel Indikator Instrumen Sumberdata Analisis

1 Industry

konveksi

a. Tenaga

kerja

b. Pendapatan

-Jumlah

tenaga kerja

-Besar

-kecil

kuisioner Responden

pemilik

industri

konveksi

persentase

2 Kondisi sosial a. Tingkat

pendidikan

b. Ststus

sosial

-Formal

-Non Formal

-Bekerja

-Tidak

bekerja

kuisioner Wawancara

dengan

masyarakat

persentase

Page 8: Skripsi Ninda Pak Joko

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Industri

Industri adalah semua perusahaan atau usaha yang melakukan kegiatan

merubah bahan dasar dan atau barang yang kurang nilainya manjadi barang yang

lebih tinggi nilainya. Termasuk kedalam sektor ini adalah perusahaan yang

melakukan kegiatan jasa industri dan perakitan (assembling) dari suatu industri

(BPS, 2002: 8).

Industri juga dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk memproduksi

barang jadi, bahan baku atau barang mentah melalui proses penggarapan dalam

jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah

mungkin tetapi dengan mutu setinggi mungkin (Sandy, 1985:148).

Dari sudut pandang geografi, Industri sebagai suatu sistem, merupakan

perpaduan sub sistem fisis dan sub sistem manusia (Sumaatmaja, 1981: 179)

Dari definisi diatas maka dapat diperoleh pengertian industri adalah suatu

kegiatan produksi yang menggunakan bahan-bahan tertentu sebagai bahan baku

untuk diproses menjadi hasil lain yang lebih berdaya guna bagi masyarakat. Biro

pusat statistik Semarang memberikan batasan tentang industri rumah tangga yaitu

perusahaan industri pengolahan yang menggunakan atau mempunyai tenaga

kerja sebanyak 1– 4 orang (BPS, 2002: 56).

Page 9: Skripsi Ninda Pak Joko

B. Penggolongan Industri

Industri di Indonesia dapat digolongkan kedalam beberapa macam kelompok.

Industri didasarkan pada banyaknya tenaga kerja dibedakan menjadi 4

golongan,yaitu: 1) Industri besar, memiliki jumlah tenaga kerja 100 orang atau

lebih, 2) Industri sedang, memiliki jumlah tenaga kerja antara 20–99 orang, 3)

Industri kecil, memiliki jumlah tenaga kerja antara 5–19 orang, 4) Industri rumah

tangga, memiliki jumlah tenaga kerja antara 1–4 orang (BPS, 2002: 96).

Berdasarkan penggolongan diatas maka industri konveksi termasuk kedalam

golongan industri rumah tangga karena jumlah tenaga kerja yang digunakan

biasanya antara satu sampai empat orang. Industri berdasarkan skala produksi

dan tingkat teknologi yang digunakan dapat dikelompokan menjadi empat yaitu;

kelompok industri besar, kelompok industri menengah, kelompok industri kecil

dan industri rumah tangga. (BPS, 2002: 96).

Menurut eksistensinya industri rumah tangga dibedakan menjadi tiga

kelompok, diantaranya yaitu: industri lokal, industri sentra, dan industri mandiri.

(Sandy,1985: 148).

1. Industri lokal adalah kelompok industri yang menggantungkan kelangsungan

hidupnya kepada pasar setempat yang terbatas dan relative tersebar di satu

lokasi saja. Skala industri sangat kecil dan mencerminkan pola industri yang

bersiifat sub bagian.

Page 10: Skripsi Ninda Pak Joko

2. Industri sentra adalah industri bersakala kecil dengan membentuk kelompok

atau kawasan produksi yang terdiri dari kumpulan unit usaha yang

menghasilkan barang sejenis. Target pemasaran umumnya menjangkau pasar

yang lebih luas dari industri lokal, sehingga peranan perantara menonjol.

3. Industri mandiri adalah jenis industri yang masih memiliki sifat-sifat industri

rumah tangga tetapi telah memberi sarana yang canggih. Pemasaran hasil

produksinya tidak tergantung pada pedagang perantara.

C. Industri Konveksi

Pengertian industri rumah tangga Konveksi merupakan industri yang

memanfaatkan kain sebagai bahan baku utama. Industri Konveksi merupakan

industri rumah tangga karena mempunyai tenaga kerja 1 – 4 orang. (BPS, 2002:

96). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Industri Konveksi yaitu suatu

proses produksi yang di dalamnya terdapat perubahan bentuk dari benda yang

berupa kain menjadi bentuk pakaian jadi , sehingga lebih berdaya guna.

Berdasarkan tuntutan jaman yang penuh dengan pembangunan, Dan masalah

yang dihadapi industri rumah tangga Konveksi adalah masalah modal yang kecil

dan sulitnya melakukan pemasaran keluar kota. Dengan adanya permasalahan

mengenai modal yang dialami oleh perajin, maka dapat disimpulkan bahwa

industri rumah tangga Konveksi ini dapat berlangsung bila ada kesinambungan

antara modal, bahan baku, dan tenaga kerja.

Page 11: Skripsi Ninda Pak Joko

1. Modal

Modal sebagai penggerak usaha digunakan untuk pembelian alat-alat

dan pembayaran tenaga kerja. Sedangkan bahan baku sebagai bahan yang

akan diolah untuk proses produksi.

2. Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan suatu faktor produksi sehingga dalam

kegiatan industri diperlukan sejumlah tenaga kerja yang mempunyai

kemampuan dan ketrampilan tertentu sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Tenaga kerja adalah sebagian dari keseluruhan penduduk yang secara

potensial dapat menghasilkan barang dan jasa atau bagian dari penduduk yang

termasuk golongan tingkat usia 10-64 tahun. (Zaki Baridwan.2005).

3. Pendapatan

Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva

suatu badan usaha / pelunasan hutangnya (atau kombinasi

keduanya) selama satu periode yang berasal dari

penyerahan/pembuatan barang, penyerahan jasa / dari

pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama

badan usaha” (Zaki Baridwan.2005:30).

D. Daya Serap Tenaga Kerja

Di negara berkembang atau membangun, masalah pengangguran selalu ada.

Makin banyak proyek yang dibangun dapat menyerap tenaga kerja setempat akan

Page 12: Skripsi Ninda Pak Joko

makin besar dampak positifnya, sekalipun harus mengadakan pendidikan khusus.

Daya serap tenaga kerja adalah kemampuan suatu unit usaha dalam menyerap

tenaga kerja.

Daya serap tenaga kerja adalah kemampuan suatu badan/lembaga dalam

menampung dan mempekerjakan sejumlah tenaga kerja didalamnya. Berdasarkan

pengertian di atas daya serap tenaga kerja pada industri konveksi adalah

kemampuan industri konveksi dalam menyerap tenaga kerja. (Sumaatmaja, 1981).

Page 13: Skripsi Ninda Pak Joko

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Dasar Penelitian

Pada prinsipnya penelitian kualitatif adalah suatu prosedur untuk dapat

menghasilkan sejumlah deskripsi tentang apa yang akan ditulis dan diucapkan

oleh orang yang menjadi sasaran penelitian serta deskripsi mengenai perilaku

mereka yang diamati.

Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan, mendeskripsikan,

menyelidiki dan memahami secara menyeluruh terhadap peristiwa gejala-gejala

yang diteliti dengan situasi yang alami dan wajar. Melalui pemikiran induktif,

penelitian ini menekankan pada pentingnya data-data yang langsung diperoleh

dari lapangan. Peneliti berusaha memahami masyarakat atau obyek yang

menjadi kajian dalam penelitian dengan sudut pandang dari masyarakat itu

sehingga pandangan subjektif peneliti dikesampingkan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan digeneralisasikan

sebagai sampel penelitian. Pengertian lain, menyebutkan bahwa populasi

adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda,

hewan, tumbuhan, gejala-gejala, nilai test, atau peristiwaperistiwa sebagai

Page 14: Skripsi Ninda Pak Joko

sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian

(Rachman, 1993:63).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua industri konveksi

kelurahan Botoran Kabupaten Tulungagung yang berjumlah 280 rumah

industri.

2. Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dapat dianggap mewakili dan

mencerminkan keadaan populasi (Hadi, 1991:70). Penetapan besar kecilnya

sampel tidaklah ada suatu ketetapan yang mutlak, artinya tidak ada suatu

ketentuan berapa persen suatu sampel harus diambil. Suatu hal yang harus

diperhatikan adalah keadaan homogenitas dan heterogenitas populasi

(Rachman, 1993: 66).

Penelitian ini menggunakan total sampling, yaitu seluruh populasi

diambil sebagai sampel, dalam hal ini adalah industri konveksi kelurahan

Botoran Kabupaten Tulungagung yang berjumlah 80 rumah industri

C. Teknik Pangumpulan Data

Untuk memperoleh data yang lengkap, Dalam penelitian ini digunakan

4 macam metode pengumpulan data, Metode-metode tersebut diantaranya:

1. Metode Observasi

Page 15: Skripsi Ninda Pak Joko

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dalam

penelitian ini metode observasi digunakan untuk mengetahui lokasi

industri konveksi kelurahan Botoran Kabupaten Tulungagung.

2. Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berupa dokumen

atau catatan dan data yang sesuai dengan kepentingan penelitian. Dalam

penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengetahaui keadaan

umum kelurahan botoran melalui data monografi desa.

3. Metode kuesioner

Kuesioner merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis yang disusun berdasarkan

variabel. Dalam penelitian ini kuesioner di gunakan untuk mendapatkan

data primer tentang identitas responden, lokasi industri, dan tenaga kerja

industri konveksi kelurahan Botoran Kabupaten Tulungagung.

4. Metode wawancara

Metode ini untuk mencari informasi secara lisan dengan melakukan

tanya jawab dengan responden mengenai keadaan industri konveksi

kelurahan Botoran Kabupaten Tulungagung.

D. Analisis Data

Page 16: Skripsi Ninda Pak Joko

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif persentase dan metode analisis tabel.

1. Persebaran lokasi industri, metode analisis data yang digunakan adalah

metode deskriptif dengan bantuan peta.

2. Daya serap tenaga kerja, metode analisis data yang digunakan adalah

metode deskriptif dengan bantuan tabel.

3. Sumbangan pendapatan keluarga, metode analisis data yang digunakan

adalah metode deskriptif dengan bantuan tabel.

4. Jumlah pengangguran, metode analisis data yang digunakan adalah metode

deskriptif dengan bantuan peta dan tabel.