skripsi latihan

25
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Setiap manusia berhak mendapat perlindungan kesehatan maupun keselamatan dalam setiap lingkungan hidupnya. Begitu juga dengan pekerja yang dalam aktivitasnya akan selalu berhadapan dengan resiko. Faktanya, setiap tahun ada 1.1 juta jiwa yang meninggal akibat kerja dan terdapat sekitar 160 juta  penyakit akibat hubungan kerja (ILO). Dalam undang-undang no 1 tahun 1970 pasal 1 ayat 1 dikatakan bahwa tempat kerja adalah tiap rua ngan atau lapangan, tertutup ata u terbuka, berg erak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau sering dimasuki kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya; termasuk tempat kerja adalah seluruh ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau berhubungan dengan tempat kerja tersebut. Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa hampir semua tempat kerja harus menerapkan K3, terutama tempat kerja yang mengandung satu atau lebih sumber bahaya guna me njaga kesela matan dan kesehata n p ekerja serta alat-ala t yang ada ditempat kerja t ersebut. Dalam dunia kerja, penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) sangat dibutuhkan terutama pada lingkungan kerja yang memiliki potensi berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan kerja seperti proyek bangunan, tukang las, pabrik keramik, dan lain-lain. Pada umumnya perusahaan formal sudah menerapkan

Transcript of skripsi latihan

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 1/25

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

Setiap manusia berhak mendapat perlindungan kesehatan maupun

keselamatan dalam setiap lingkungan hidupnya. Begitu juga dengan pekerja yang

dalam aktivitasnya akan selalu berhadapan dengan resiko. Faktanya, setiap tahun

ada 1.1 juta jiwa yang meninggal akibat kerja dan terdapat sekitar 160 juta

 penyakit akibat hubungan kerja (ILO).

Dalam undang-undang no 1 tahun 1970 pasal 1 ayat 1 dikatakan bahwa

tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak 

atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau sering dimasuki kerja untuk 

keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya;

termasuk tempat kerja adalah seluruh ruangan, lapangan, halaman dan

sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau berhubungan dengan tempat

kerja tersebut.

Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa hampir semua tempat kerja

harus menerapkan K3, terutama tempat kerja yang mengandung satu atau lebih

sumber bahaya guna menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja serta alat-alat

yang ada ditempat kerja tersebut.

Dalam dunia kerja, penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) sangat

dibutuhkan terutama pada lingkungan kerja yang memiliki potensi berbahaya bagi

kesehatan dan keselamatan kerja seperti proyek bangunan, tukang las, pabrik 

keramik, dan lain-lain. Pada umumnya perusahaan formal sudah menerapkan

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 2/25

 

sistem menejemen K3, yang didalamnya juga terdapat ketentuan-ketentuan dalam

  penggunaan APD. Namun, pada proyek atau pekerjaan informal, seperti

  pembangunan rumah-rumah diperkotaan atau pedesaan, banyak ditemukan

 pekerja yang tidak menggunakan APD. Hal ini dapat dimaklumi karena sebagian

  besar pekerja yang berada pada sektor informal merupakan masyarakat dengan

tingkat ekonomi menengah kebawah. Selain itu, mereka juga belum paham

dengan resiko pekerjaan yangada. Dan juga di dalam beberapa kasus hanya

 bersifat kronik sehingga ada anggapan bahwa penggunaan APD tidak diperlukan.

Hal ini juga menjadi salah satu faktor peristiwa gunung es, dimana resiko akibat

kerja yang dialami sangat jarang terungkap.

Peneliti telah menjumpai beberapa pekerja di sektor informal (yang

mengabaikan penggunaan APD) mengalami kerugian akibat kerja baik berupa

material, Penyakit Akibat Kerja( PAK) maupun kecelakan kerja (taruma). Oleh

karena itu, dari kejadian tersebut peneliti mendapat inisiatif untuk 

mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan implementasi

 penggunaan APD pada pekerja di sektor informal.

1.2 Rumusan masalah

Untuk mencegah maupun mengurangi terjadinya kecelakaan atau penyakit

akibat kerja pada sektor informal, maka perlu diutamakan adanya perlindungan

tenaga kerja melalui usaha-usaha teknis pengamanan tempat, peralatan dan

lingkungan kerja. Namun kadang-kadang keadaan bahaya masih belum

dikendalikan sepenuhnya, sehingga digunakan alat pelindung diri (APD).

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 3/25

 

Menurut OSHA atau occupational safety and health administration,

  personal protective equipment atau (APD) didefinisikan sebagai alat yang

digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan

oleh adanya kontak dengan bahaya (hazard) ditempat kerja, baik yang bersifat

kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dll.

Dalam hirarki hazard control atau pengendalian bahaya, penggunaaan

APD merupakan metode pengendalian paling akhir. Artinya, sebelum

memutuskan untuk menggunakan APD, metode-metode lain harus dilalui terlebih

dahulu dengan melakukan upaya optimal agar bahaya atau hazard bisa

dihilangkan atau paling tidak dikurangi. Sehingga angka kecelakaan kerja

ditempat kerja berkurang. Namun, pada banyak pekerjaan terutama pekerjaan

dengan resiko tinggi, penggunaan APD tetap dibutuhan.

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan Salah satu bentuk upaya dalam

menanggulangi resiko akibat kerja. Dalam implementasinya, selain di atur oleh

undang-undang, kesadaran pekerja juga menjadi faktor yang penting. Dalam hal

kesadaran inilah yang merupakan kelemahan dari pekerja pada sektor informal.

Karena didalam pekerjaanya jarang terdapat ahli K3 mengingat background 

 pendidikan mereka kebanyakan dari tingkat SMA ke bawah dengan keahlian kerja

yang diperoleh dari pengalaman langsung tanpa pendalamaman teori. Hal ini juga

menjadi salah satu penyebab lemahnya tindakan preventif terutama pada resiko

yang bersifat kronik.

Implementasi yang kurang dalam penggunaan APD merupakan salah satu

masalah di dalam dunia kerja. Hal tersebut dapat menambah tingkat resiko

kerugian baik berupa material maupun non-material. Sebagai contoh, jika terjadi

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 4/25

 

kecelakaan pada pekerja tentunya akan menjadi kerugian bagi pekerja apalagi

  pada pekerja di sektor informal yang biasanya tidak memiliki jaminan

 pembiayaan jika terjadi kecelakaan.

Dalam penelitian ini akan diidentifikasi faktor pengetahuan yang menurut

  peneliti menjadi pengaruh bermakna terhadap kesadaran pekerja dalam

 penggunaan APD.

Peneliti berharap dapat menggambarkan pengaruh pengetahuan terhadap

implementasi penggunaan APD pada pekerja informal. Sehingga kedepannya

dapat dilakukan pencegahan dengan menggunakan pendekatan yang tepat.

Sebagai alternatif, penulis berargumen bahwa penanganan masalah ini dapat

melalui beberapa upaya antara lain yaitu dengan mengoptimalkan sistem

informasi (dalam hal ini adalah promosi) dan pembuatan kebijakan khusus bagi

 pekerja bangunan informal.

1.3 Pertanyaan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi pertanyaan penelitian

diantaranya :

1.  Apakah ada hubungan antara ppengetahuan dengan implementasi

 penggunaan alat pelindung diri (APD) pada pekerja informal?

1.4 Tujuan penelitian

1.4.1 Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya

hubungan antara faktor pengetahuan dengan implementasi penggunaan APD

  pada pekerja informal. Sehingga diharapkan adanya kebijakan dan gerakan

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 5/25

 

yang dapat meminimalisir resiko kesehatan dan keselamatan kerja pada

 pekerja di sektor informal.

1.4.2 Tujuan khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi

kepada pekerja bangunan informal selaku objek penelitian tentang pentingnya

 penerapan K3, dalam hal ini adalah penggunaan APD (alat pelindung diri).

1.5 Manfaat penelitian

1.5.1  Bagi pekerja bangunan

1.  Menjadi informasi tentang pentingnya penggunaan APD, sehinnga

dapat menjadi acuan dalam pengendalian bahaya secara terencana serta

 berkelanjutan.

2.  Sebagai bahan perttimbangan untuk melakukan perbaikan dalam

  berbagai hal yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan

kerja terutama yang berkaitan dengan penggunaan alat pelindung diri

(APD).

1.5.2  Bagi peneliti

1.  Meningkatkan pengetahuan dan memberikan pengalaman khususnya

dalam hal kajian alat pelindung diri (APD).

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 6/25

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Tentang Pekerja Informal (kuli bangunan)

Perekonomian di kebanyakan negara berkembang bahkan di beberapa

negara maju adalah fenomena jumlah dan tingginya peningkatan penduduk yang

 bekerja di sektor informal. Hal ini didorong oleh tingkat urbanisasi yang tinggi

dimana penawaran pasar tenaga kerja mampu direspon oleh permintaan tenaga

kerja sektor informal. Pengelompokkan definisi formal dan informal menurut

Hendri Saparini dan M. Chatib Basri dari Universitas Indonesia menyebutkan

 bahwa tenaga Kerja sektor informal adalah tenaga kerja yang bekerja pada segala

  jenis pekerjaan tanpa ada perlindungan negara dan atas usaha tersebut tidak 

dikenakan pajak.

Definisi lainnya adalah segala jenis pekerjaan yang tidak menghasilkan

 pendapatan yang tetap, tempat pekerjaan yang tidak terdapat keamanan kerja (  job

 security), tempat bekerja yang tidak ada status permanen atas pekerjaan tersebut

dan unit usaha atau lembaga yang tidak berbadan hukum. Sedangkan ciri-ciri

kegiatan-kegiatan informal adalah mudah masuk, artinya setiap orang dapat kapan

saja masuk ke jenis usaha informal ini, bersandar pada sumber daya lokal,

  biasanya usaha milik keluarga, operasi skala kecil, padat karya, keterampilan

diperoleh dari luar sistem formal sekolah dan tidak diatur dan pasar yang

kompetitif. Contoh dari jenis kegiatan sektor informal antara lain pekerja

 bangunan, pedagang kaki lima (PKL), becak, penata parkir, pengamen dan anak 

 jalanan, pedagang pasar, buruh tani dan lainnya.

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 7/25

 

2.2 Tinjauan Umum Tentang Alat Pelindung Diri

Tenaga kerja yang melakukan pekerjaan disamping harus melakukan

 prosedur kerja yang standard juga harus memakai alat pelindung diri. Ini untuk 

menjaga supaya risiko bahaya yang mungkin terjadi dapat dihindari.

Alat pelindung diri adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk 

melindungi tenaga kerja dari bahaya- bahaya di lingkungan kerja baik fisik 

maupun kimiawi.

Alat pelindung diri yang akan digunakan di tempat kerja harus

memperhatikan, yaitu:

2.  Berat alat pelindung diri hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut

tidak menyebabkan rasa tidak nyaman yang berlebihan.

3.  Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.

4.  Bentuknya harus cukup menarik.

5.  Alat pelindung diri harus tahan untuk pemakaian lama.

6.  Alat pelindung diri tidak menimbulkan bahaya- bahaya tambahan lagi

 bagi pemakainya.

7.  Alat pelindung diri harus memenuhi standar yang telah ada.

8.  Alat pelindung diri tidak membatasi gerak dan persepsi sensoris

 pemakainya.

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 8/25

 

9.  Alat pelindung diri harus memberikan perlindungan yang adekuat

terhadap bahaya yang spesifik yang dihadapi oleh tenaga kerja

(Usman dalam wulandari, 2004).

Macam-macam APD

y  Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai

kepala secara langsung.

y  Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat

transportasi ataupun peralatan lain yang serupa (mobil,pesawat, alat berat,

dan lain-lain)

y  Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek 

ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi

kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

y  Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol

dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang

menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan

kimia, dsb.

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 9/25

 

y  Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di

tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan

 bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing

 pekerjaan.

y  Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian.

Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.

y  Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat

yang bising.

y Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya

mengelas).

y  Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di

tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).

y  Pelindung wajah (Face Shield)

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 10/25

 

10

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat

 bekerja (misal pekerjaan menggerinda)

y  Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja

 pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).1 

2.3 Tinjauan Tentang Pengetahuan

2.3.1 Pengetahuan

Dalam kamus besar bahasa indonesia, Pengetahuan adalah segala sesuatu

yang diketahui (kepandaian). Pengertian lain menyebutkan bahwa Pengetahuan

merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan

terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni

indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar 

  pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,

2003:121).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang dalam hal ini pengetahuan yang tercakup dalam

domain kognitif mempunyai 6 tingkatan (Notoatmodjo, 2003:122).

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Pudjowati pada tahun 1998

dikatakan bahwa secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara

  pengatahuan pekerja dengan perilaku penggunaan APD. Yang dimana pemakaian

APD merupakan salah satu perilaku aman. Menurutnya bahwa pengetahuan

1Keselamatan artikel di akses pada 28 oktober 2010 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_pelindung_diri"Kategori: Keselamatan

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 11/25

 

11

adalah sesuatu yang perlu tetapi bukan merupakan faktor yang cukup kuat untuk 

mengubah perilaku. Bahkan tidak jarang mereka yang mempunyai pengetahuan

tinggi cenderung bertindak ceroboh.

Dengan demikian pengetahuan yang tinggi merupakan sarana yang baik 

untuk mengubah perilaku, namun perlu dibarengi dengan niat yang kuat, sehingga

seorang pekerja akan bertindak sesuai dengan tingkatan pengetahuannya.

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall ) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat

 pengetahuan yang paling rendah.

 b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

 benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut

secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 12/25

 

12 

diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,

 prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur 

organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat

dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat

 bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokan, dan sebagainya.

e. Sintesis ( synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi

  baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat

merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya

terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu meteri atau objek. Penilaian ± penilaian itu

didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria

  ± kriteria yang telah ada. Menurut Lavine (1962) pengetahuan pekerja dalam

 penggunaan alat pelindung diri yang baik dan aman mutlak dimiliki penggunanya

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 13/25

 

13

mengingat ahaya yang dapat ditimbul an, untuk  itu peker  ja harus tahu fungsi 

dar i APD itu sendir i ser ta potensi bahaya pada tempat ker  janya. Dengan demik ian

 pengetahuan akan timbul ak i bat rasa takut akan sesuatu yang mungk in ter  jadi dan

 jika peker  ja tahu akan dampak atau bahaya yang timbul  jika tidak menggunakan

APD, maka diharapkan peker  ja akan member ikan perhatian dalam penggunaan

APD.

Peneliti berasumsi bahwa per ilaku beker  ja pada dasarnya di pengaruhi oleh

 pengetahuan yang  juga men jadi dasar pr insi  p dalam kehidupan sehr i har i. Oleh

karena itu, peneliti mengaitkan pengetahuan sebagai fak tor yang berpengaruh

terhadap implementasi penggunaan APD.

2.3.3  Kerangka Teori 

Diagram 1.1 : Skema konsep pengtahuan

Menurut Notoatmod jo (2003), pengetahuan seseorang dapat 

di pengaruhi oleh beberapa fak tor, yaitu : 

pe ge hu

pe g

T g  

Pe  

Key   Fas as 

Pe ghas an

Sos al

Bu aya

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 14/25

 

14 

a)  Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun

orang lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas

 pengetahuan seseorang.

 b)  Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan

seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi

akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan

seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.

c)  Keyakinan

Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa

adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bias mempengaruhi

 pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif maupun negatif 

d)  Fasilitas

Fasilitas ± fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat

mempengaruhi pengetahuann seseorang, misalnya radio, televise, majalah,

Koran, dan buku serta alat ±alat yang mendukung.

e)  Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan

seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 15/25

 

15 

dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas ± fasilitas

sumber informasi.

f)  Sosial Budaya

Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat

mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap

sesuatu.

2.3.4  pengukuran pegetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian

atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur 

dapat disesuaikan dengan tingkatan domain diatas (Notoatmodjo, 2003).

Beberapa teori lain yang telah dicoba untuk mengungkapkan

determinan perilaku dari analisis factor ± fator yang mempengaruhi perilaku,

khususnya perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, antara lain teori

Lawrence Green (Green, dalam Notoatmodjo,2003) mencoba menganalisa

  perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat

dipengaruhi perilaku ( non behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri

ditentukan atau dibentuk dari 3 faktor, yaitu :

1. 

faktor ± factor pengaruh (predisposing factor) yang terwujud dalam

 pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, dan nilai ± nilai.

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 16/25

 

16 

2.  faktor ± factor pendukung (enabling factor) yang terwujud dalam

lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas atau sarana

kesehatan.

3.  faktor ± factor penguat ( reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan

 perilaku petugas kesehatan

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 17/25

 

17 

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Dari konsep diatas, peneliti mengambil variabel pengalaman dan tingkat

  pendidikan. Hal ini didasarkan pada argumentasi peneliti setelah melakukan

  pengamatan dimana dua variabel diatas dianggap berpengaruh dalam

implementasi penggunaan APD.

3.2  Hipotesis

H0 : tidak ada Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja,

  pengalaman training, dan pengalaman kecelakaan dengan implementasi

 penggunaan alat pelindung diri (APD) pada pekerja bangunan informal.

Ha : Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja, pengalaman

training, dan pengalaman kecelakaan dengan implementasi penggunaan alat

 pelindung diri (APD) pada pekerja bangunan informal.

Variable Dependen:

Penggunaan APD

 

Variable Independen

-   pengetahuan

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 18/25

 

18 

3.3 Definisi operasional

  No nama Definisi Alat ukur kategori skala

1 Penggunaan

APD

Implementasi

(penggunaan) APD

oleh pekerja

  bangunan iformal.

wawancara 1.menggunakan

2.jarang menggunakan

3.tidak menggunakan

Ordinal

2 pengetahuan segala sesuatu

yang diketahui

(kepandaian) 

wawancara 1. Kurang (<60%)

2. Cukup (60% ± 75%)

3. Baik (76% - 100%)

Ordinal

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 19/25

 

19 

BAB IV 

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif dengan

  pendekatan cross sectional. Untuk melihat adanya hubungan antara

 pengetahuan dengan implementasi penggunanan alat pelindung diri (APD).

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja bangunan

informal diwilayah ciputat. Sample yang diambil sebagai responden

dalam penelitian ini adalah sebagian atau wakil dari populasi.

Kriteria sampel :

-  Pekerja bangunan informal

-  Bersedia menjadi responden

3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yang melibatkan pengetahuan

  pekerja tentang implementasi APD adalah dan tingkat pendidikan dan

  pengalaman (pengalaman kerja bangunan, pengalaman training (k3) dan

 pengalaman kecelakaan)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pertama peneliti menjelaskan tujuan dan konsekuensi dari

  penelitian serta meminta kesediaan subyek untuk menjadi responden.

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 20/25

 

20

Setelah mengisi lembar kesediaan, subyek diberi angket yang berisi

 pertanyaan.

3.5 Analisa data

Teknik analisa data yang digunakan dalam pengolahan

  pengetahuan adalah dengan cara menjumlahkan setiap alternatif pada

item soal, kemudian dibandingkan dengan jumlah responden dan

dikalikan 100% hasilnya berupa presentase dengan menggunakan rumus :

P = X/n x 100%

Dimana :

P = Persentase

X = Jumlah alternatif jawaban

n = jumlah responden

Kemudian dimasukkan ke dalam kriteria menurut Arikunto (1998)

dengan pembagian kategori ¶baik¶ (jika 76 % ± 100 %), kriteria ¶cukup¶

(jika 60% - 75%), dan criteria ¶kurang¶ (jika kurang dari 60 %).

Selanjutnya hasil perhitungan diinterpretasikan dengan mengguanakan

kriteria :

0% : Tidak seorangpun responden

1% ± 19% : sangat sedikit responden

20% - 39% : sebagian kecil responden

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 21/25

 

21

40% - 59% : sebagian responden

60% - 79% : sebagian besar responden

80% - 99% : hampir seluruh responden

100% : seluruh responden 

3.6 lokasi dan waktu penelitian

Penilitian dilakukan di kawasan kertamukti Ciputat dan sekitarnya,

dimulai pada 11 juni 2011. Estimasi durasi penelitian selama 3 bulan dan

tergantung pada keadaan dan situasi pekerja (kondisionil).

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 22/25

 

22 

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan sejak akhir bulan Juni sampai awal bulan

  juli 2011. Jumlah pekerja yang menjadi responden dalam penelitian ini

sebanyak 30 orang. Karakteristik responden akan tergambar pada tabel 1.1.

Sedangkan hasil penelitian tergambar pada tabel 4.6 sampai dengan tabel 4.7

Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

Umur Frekuensi Presentasi

19 - 25 10 33.3 %

26 - 60 20 66.7 %

total 30 100%

Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi Presentasi

SD -SMP 21 70 %

SMA 9 30 %

total 30 100%

Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penggunaan APD

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 23/25

 

23 

Tingkat Pendidikan Frekuensi Presentasi

Tidak menggunakan 18 60 %

Kadang - kadang 6 20 %

Menggunakan 6 20 %

total 30 100%

Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Kerja Frekuensi Presentasi

< 5 tahun 14 46.7 %

5 ± 10 tahun 4 13.3 %

> 10 tahun 12 40 %

total 30 100%

Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

Lama Kerja Frekuensi Presentasi

< 5 tahun 14 46.7 %

5 ± 10 tahun 4 13.3 %

> 10 tahun 12 40 %

total 30 100%

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 24/25

 

24 

5.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka diperolah data :

Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Mengenai

5.2 Pembahasan

5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 25/25

 

25 

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi

IV. Jakarta : PT. Rineka Cipta

  Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT.

Rineka Cipta

 Nasrah, ³Pengetahuan Manusia Dan Epistemologi Islam´, (e-USU Repository

2005 Universitas Sumatera Utara), h. 1 ± 13