SKRIPSI PENGARUH LATIHAN PUNGGUNG UNTUK MENGURANGI …

51
SKRIPSI PENGARUH LATIHAN PUNGGUNG UNTUK MENGURANGI NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI POSYANDU CANDIREJO DAN POSYANDU SIDODADI KECAMATAN BIRU-BIRU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2018 LARASATI UTAMI P07524414024 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI D-IV KEBIDANAN 2018

Transcript of SKRIPSI PENGARUH LATIHAN PUNGGUNG UNTUK MENGURANGI …

SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN PUNGGUNG UNTUK MENGURANGI

NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI

POSYANDU CANDIREJO DAN POSYANDU SIDODADI

KECAMATAN BIRU-BIRU KABUPATEN DELI SERDANG

TAHUN 2018

LARASATI UTAMI

P07524414024

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN

JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

PRODI D-IV KEBIDANAN

2018

SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN PUNGGUNG UNTUK MENGURANGI

NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI

POSYANDU CANDIREJO DAN POSYANDU SIDODADI

KECAMATAN BIRU-BIRU KABUPATEN

DELI SERDANG

TAHUN 2018

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Porgram Studi

Diploma IV

LARASATI UTAMI

P07524414024

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN

JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

PRODI D-IV KEBIDANAN

2018

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDANJURUSAN D-IV KEBIDANAN SKRIPSI, 16 JULI 2018

Larasati Utami

Pengaruh Latihan Punggung Untuk Mengurangi Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III Di Posyandu Candirejo dan PosyanduSidodadi Deli Tua Tahun 2018

ix + 37 halaman, 5 tabel, 6 gambar, 11 lampiran

ABSTRAK

Kehamilan menyebabkan perubahan yang besar dalam tubuh seorangperempuan, salah satu perubahan yang terjadi yaitu pada sistemmuskuloskeletal. Perubahan pada muskuloskeletal menyebabkan nyeri padapunggung. Nyeri punggung pada ibu hamil adalah sakit atau nyeri yangdirasakan ibu pada daerah punggung, yang menimbulkan ketidaknyamanan.Nyeri punggung bisa dikurangi dengan latihan punggung. Latihan punggungmeningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan dari otot anterior dan posteriorlumbal sehingga dapat mengurangi dampak dari nyeri punggung bawah saatkehamilan trimester III. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruhlatihan punggung untuk mengurangi nyeri punggung yang dialami ibu hamiltrimester III di Posyandu Candirejo dan Posyandu Sidodadi.

Metode rancangan penelitian Quasi Eksperimen, one group pretest-postest design. Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 orang. Datadikumpulkan dengan pengisian kuesioner dan diolah menggunakan uji wilcoxonsign rank test.

Berdasarkan hasil penelitian sebelum dilakukan latihan punggung 50%ibu hamil mengalami nyeri sedang dan 50% mengalami nyeri berat. Kemudian,setelah dilakukan latihan punggung nyeri ringan 73,5% dan nyeri sedang 26,5%.Hasil dari uji wilcoxon diperoleh nilai tingkat signifikan 0,001<0,05 yang berartisecara statistik latihan punggung berpengaruh untuk mengurangi nyeri punggungpada ibu hamil trimester III. Latihan punggung dapat dijadikan sebagai materipembelajaran khususnya di bagian kebidanan.

Diharapkan bagi pelayan kesehatan khususnya kebidanan sangat pentingmenerapkan latihan punggung sebagai salah satu intervensi non farmakologis.Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengidentifikasi faktor-faktor yangmempengaruhi nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III.

Kata kunci : Nyeri, latihan punggung, ibu hamil

MEDAN HEALTH POLYTECHNIC OF MINISTRY OF HEALTHEXTENTION PROGRAM OF APPLIED HEALTH SCIENCE INMIDWIFERYTHESIS, 16 July 2018

Larasati Utami

Effects of Back Exercises to Reduce the Pain in Pregnant Women in

Third Trimester at Posyandu Candirejo and Posyandu Sidodadi Deli

Tua in 2018

ix + 37 pages, 5 tables, 6 pictures, 11 attachments

ABSTRACT

Pregnancy causes a large change in a woman's body, one of which is achange in the musculoskeletal system. This change causes pain in the back.Back pain in pregnant women causes discomfort. Back pain can be reduced withback training. Back training increases flexibility and balance of the anterior andposterior lumbar muscles so as to reduce the impact of lower back pain duringthe third trimester of pregnancy. This study aimed to identify the effect of backtraining in reducing back pain experienced by pregnant women in third trimesterat Posyandu Candirejo and Posyandu Sidodadi.

This research was a Quasi Experiment study, with one group pretest-posttest design. About 34 people were taken as samples in this study. The datawere collected through a questionnaire and processed by Wilcoxon sign ranktest.

Through the research it was found that before back training, 50% ofpregnant women had moderate pain and 50% had severe pain, after exercise,73.5% of mothers had mild back pain and 26.5% had moderate pain. Through theWilcoxon test it was obtained a significant level of 0.001 <0.05, which meant thatstatistically back training has an effect on reducing back pain in pregnant womenin the third trimester. Back training can be used as learning material, especially inthe midwifery section.

Health workers, especially midwifery, are expected to apply back trainingas one of the non-pharmacological interventions. Researchers are then expectedto identify factors that influence lower back pain in pregnant women in thirdtrimester.

Keywords: Pain, back training, pregnant women

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat

dan Hidayah-Nya sehingga penyusunan Skripsi ini telah terselesaikan tepat pada

waktunya. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

menempuh ujian akhir Program D-IV 0 Tahun Kebidanan Poltekkes Kemenkes

Medan Tahun 2018 dengan judul “Pengaruh Latihan Punggung Untuk

Mengurangi Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III di Posyandu Candirejo

dan Posyandu Sidodadi Biru-Biru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018”.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada :

1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes

RI Medan.

2. Betty Mangkuji, SST, M.Keb selaku Plt. Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kemenkes RI Medan.

3. Yusniar Siregar, SST, M.Kes selaku Ketua Program Pendidikan D-IV 0 Tahun

Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan.

4. Melva Simatupang, SST, M.Kes selaku Ketua Program Pendidikan D-IV 0

Tahun Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan Tahun

2014-2018

5. Idau Ginting, SST, M.Kes selaku Pembimbing yang telah meluangkan waktu

dan kesempatan bagi penulis untuk berkonsultasi dan bersedia memberikan

masukan, kritik, dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Suswati, SST, M.Kes selaku Ketua Penguji yang telah memberikan kritikan

dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

7. Tri Marini, SST, M.Keb, selaku Penguji I yang telah memberikan bimbingan,

kritikan serta saran dalam penulisan skripsi ini.

8. Seluruh dosen dan staff politeknik kesehatan jurusan kebidanan medan

yang telah memberikan ilmu pengetahuan, memberi petunjuk dan nasehat

selama penulis menjalani pendidikan.

9. Pimpinan dan Pegawai Puskesmas Biru-Biru Deli Tua yang telah

mengizinkan untuk melakukan penelitian ini, dan kepada ibu-ibu para

responden yang telah bersedia menjadi responden pada penelitian ini.

10. Seluruh Ibu-Ibu Hamil Trimester III Di Poyandu Candirejo Dan Posyandu

Sidodadi Yang Telah Menjadi Responden Dalam Penelitian Ini.

11. Teristimewa Kepada Kedua Orang Tua, Ayahanda Tercinta Normal

Tarigan,ST Dan Ibunda Tersayang Ratna,SP.D Yang Telah Membesarkan,

Membimbing Dan Mengasuh Dengan Penuh Cinta Dan Kasih Sayang, Yang

Selalu Menjadi Sumber Inspirasi Dan Motivasi Dan Juga Telah Memberikan

Dukungan Moril Dan Material Sehingga Skripsi Ini Dapat Diselesaikan.

12. Adik Tersayang Farhan Al-Khairi Yang Selalu Mendukung Dan Memberikan

Semangat.

13. Saudara dan sahabat tersayang Imam, Uun, Putri, Gebod (Sakinah, Ivo

Yuliana, Litri Artiani, Rini Amalia, Ryskina), Gadang, Pekok Zone (misykah,

selfi, nadyah, ayu, atiya), yang selalu membantu dan memberi dukungan

dalam proses pembuatan skripsi ini.

14. Kepada Tulip 12, teman yang pertama kali dijumpai di asrama Lestari

Oktaviani, Mince Bidora, Izmi Fadhillah, Desy Enjelina yang selalu

memberikan dukungan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

15. Rekan-rekan Mahasiswa Program D-IV 0 Tahun Jurusan Kebidanan

Poltekkes Kemenkes RI Medan yang telah berjuang bersama dan saling

mengingatkan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai

pihak demi sempurnanya skripsi ini. Semoga dapat bermanfaat baik bagi penulis

maupun pembacanya.

Medan, Juli 2018

Larasati Utami

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii

DAFTAR ISI........................................................................................................................v

DAFTAR TABEL.............................................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................……………………………………........1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................4

C. Tujuan Penelitian.................................................................................................4

C.1 Tujuan Umum...............................................................................................4

C.2 Tujuan Khusus.............................................................................................4

D. Manfaat Penelitian..............................................................................................4

D.1 Manfaat Teoritis...........................................................................................4

D.2 Manfaat Prakrtis..........................................................................................4

E. Keaslian Penelitian...........................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................7

A. Tinjauan Pustaka.................................................................................................7

A.1 Pengertian Kehamilan...............................................................................7

A.2 Adaptasi Fisik Kehamilan.........................................................................7

A.3 Nyeri Punggung Bawah............................................................................8

A.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri Punggung...................11

A.5 Intensitas Nyeri.........................................................................................13

A.6 Latihan Punggung....................................................................................15

B. Kerangka Teori..................................................................................................18

C. Kerangka Konsep.............................................................................................18

D. Definisi Operasional........................................................................................19

E. Hipotesis..............................................................................................................20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................................21

A. Jenis dan Desain Penelitian..........................................................................21

B. Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................................................22

B.1 Lokasi Penelitian......................................................................................22

B.2 Waktu Penelitian.......................................................................................22

C. Populasi dan Sampel Penelitian...............................................................22

C.1 Populasi.......................................................................................................22

C.2 Sampel.........................................................................................................22

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data..........................................................22

E. Alat Ukur/Instrumen dan Bahan Penelitian.............................................24

F. Prosedur Penelitian.........................................................................................24

G. Pengolahan dan Analisis Data......................................................................24

G.1 Pengolahan Data......................................................................................24

G.2 Analisis Data..............................................................................................24

H. Etika Penelitian..................................................................................................25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................26

A. Hasil Penelitian.................................................................................................26

A.1 Analisis Univariat......................................................................................26

A.2 Analisis Bivariat.........................................................................................28

B. Pembahasan.....................................................................................................29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................33

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................35

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Defenisi Operasional..............................................................................19

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden........................27

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Intensitas Nyeri Punggung............28

Tabel 4.3 Hasil Uji Wilcoxon....................................................................................29

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Perubahan Tulang Belakang...............................................................10

Gambar 2.2 Skala Nyeri Numeric Rating Scale....................................................14

Gambar 2.3 Duduk Posisi Tukang Jahit...................................................................15

Gambar 2.4 Berjongkok.................................................................................................16

Gambar 2.5 Mengangkat Panggul.............................................................................17

Gambar 2.6 Mengangkat Lutut Ke Bahu.................................................................17

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Lembar Penjelasan Penelitian

Informed Consent Menjadi Responden

Kuesioner Penelitian (Pre Test)

Kuesioner Penelitian (Post Test)

Lembar Daftar Tilik

Hasil Uji Penelitian

Dokumentasi

Surat Izin Penelitian

Etical Clearence

Biografi

Kartu Bimbingan Skripsi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah peristiwa yang didahului dengan bertemunya sel telur

atau ovum dengan sel sperma. Proses kehamilan akan berlangsung selama kira-

kira 10 bulan lunar, atau 9 bulan kalender, atau 40 minggu, atau 280 hari yang

dihitung dari hari pertama periode menstruasi terakhir (Wagiyo & Putrono, 2016).

Proses kehamilan diawali dari masa konsepsi yang sering didefinisikan sebagai

persatuan antara sebuah telur dan sperma, yang menandai awalnya suatu

kehamilan, dan peristiwa ini bukan merupakan hal yangterpisah tetapi

merupakan peristiwa rangkaian kejadian yang mengelilinginya (Fauziah & Sutejo,

2012).

Berdasarkan Laporan Profil Data Kesehatan Indonesia tahun 2016,

terdapat 5.354.594 orang ibu hamil di Indonesia, di wilayah Provinsi Sumatera

Utara jumlahnya 343.978 orang. Untuk wilayah kota Medan terdapat 53.734

orang ibu hamil, dan dari data Puskesmas Biru-Biru yang didapatkan yaitu

sebanyak 926 orang, untuk Posyandu Candirejo sebanyak 125 dan Posyandu

Sidodadi sebanyak 136 orang ibu hamil.

Kehamilan menyebabkan perubahan yang besar dalam tubuh seorang

perempuan. Cunningham, et al (2013) menemukan bahwa banyak perubahan

yang dimulai segera setelah pembuahan dan berlanjut selama kehamilan, dan

sebagian besar terjadi sebagai respon terhadap rangsangan fisiologis yang

ditimbulkan oleh janin dan plasenta. Pada wanita hamil terjadi perubahan tubuh

secara bertahap dan peningkatan berat badan yang menyebabkan postur dan

cara berjalan berubah secara mencolok (Fauziah & Sutejo, 2012). Selain itu

proses kehamilan akan menimbulkan berbagai perubahan pada seluruh sistem

tubuh, perubahan ini berdampak pada sistem kardiovaskular, sistem pernafasan,

sistem ginjal, sistem integumen, sistem muskuloskeletal, sistem neurologi, sistem

gastrointestinal, maupun sistem endokrin (Bobak, 2005).

Salah satu adaptasi fisiologis pada sistem muskuloskeletal adalah

perubahan postur tubuh pada ibu hamil terutama pada ibu usia kehamilan

trimester III. Kehamilan trimester III adalah kehamilan dengan rentang usia janin

sekitar 25-40 minggu (Simkin, Whalley & Keppler, 2008). Murkoff, Eisenberg,dan

Hathawa (2016) menemukan bahwa ibu hamil trimester III sering merasakan

keluhan pada sistem muskuloskeletal seperti kejang pada tungkai kaki, nyeri

punggung, pembengkakan ringan sampai berat pada pergelangan kaki dan kaki

serta kadang-kadang pada tangan dan wajah, rasa tertekan atau sakit pada

panggul dan meningkatnya kekakuan. Cunningham, et al, (2013) menambahkan

bahwa terdapat peningkatan mobilitas pada sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal,

dan sendidi pubis selama kehamilan, kemungkinan akibat perubahan hormonal.

Mobilitas tersebut mungkin menyebabkan perubahan postur ibu, dan selanjutnya

mengakibatkan rasa tidak nyaman di punggung bagian bawah, terutama pada

akhir kehamilan.

Nyeri punggung merupakan nyeri dibagian lumbal, lumbosakral, atau

didaerah leher. Nyeri punggung diakibatkan oleh regangan otot atau tekanan

padaakar saraf dan biasanya dirasakan sebagai rasa sakit, tegangan, atau rasa

kaku dibagian punggung (Huldani, 2012). Sedangkan definisi dari nyeri

punggung bawah adalah nyeri yang timbul dari struktur tulang spinal dan

paraspinal di daerah lumbosakral (Wallace & Staats, 2005). Nyeri punggung

bawah merupakan masalah otot dan tulang yang paling sering dilaporkan dalam

kehamilan. Nyeri punggung bawah dihubungkan dengan lordosis yang

diakibatkan karena peningkatan berat uterus yang menarik tulang belakang

keluar dari garis tubuh (Walsh, 2008).

Tingkat prevalensi yang tinggi pada nyeri punggung bawah selama

kehamilan dilaporkan terjadi di Eropa, Amerika, Australia, China, termasuk

wilayah pegunungan daerah pedesaan Taiwan dan Afrika serta di antara

perempuan kelas atas di Nigeria (Kristiansson, 2015). Hasil penelitian yang

dilakukan di Amerika Latin menunjukkan adanya peningkatan angka kejadian

nyeri punggung bawah yang signifikan selama 14 tahun terakhir dari 3.9% pada

tahun 1992 sampai 10.2% pada tahun 2006 (Garcia, et al, 2011), sedangkan

prevalensi untuk nyeri punggung bawah yang berhubungan dengan kehamilan di

Australia terdapat sekitar 35% sampai 80%. Rodrigues, et al (2011)

menambahkan bahwa 50% sampai 80% terjadi nyeri punggung pada ibu hamil

dengan rata-rata prevalensinya 57%. Untuk wilayah Indonesia mencapai 60-80%

ibu hamil mengalami nyeri punggung bawah pada kehamilannya (Mafikasari &

Kartikasari, 2015).

Menurut hasil penelitian Juliarni 2013 di klinik Hj.Ramini Medan diperoleh

mayoritas ibu hamil trimester III mengalami nyeri punggung dengan kategori

nyeri sedang yaitu sebanyak 13 orang, dan yang mengalami nyeri punggung

dengan kategori berat yaitu 7 orang .

Wahyuni & Prabowo (2012) menyatakan bahwa nyeri punggung bawah

pada kehamilan harus mendapatkan penanganan yang serius agar aktivitas ibu

hamil tidak terganggu. Nyeri punggung bawah dapat menyebabkan gejala yang

mencegah ibu hamil untuk menjalani aktivitasnya dengan normal, seperti

gangguan motorik, insomnia, dan depresi. Kemungkinan implikasi yang

disebabkan nyeri punggung bawah sebagai salah satu ketidaknyamanan selama

kehamilan harus mendapatkan perhatian yang tepat dan perawatan yang benar

(Ayanniyi, 2013).

Nyeri punggung bawah juga dapat membuat semangat ibu untuk

menjalani aktivitas berkurang drastis, bisa menyebabkan keributan dengan

pasangan apabila pasangan tidak bisa terus-terusan memberikan perhatian

seperti memijit punggung ibu setiap kali ibu merasakan nyeri.

Nyeri punggung bawah bisa dikurangi dengan melakukan latihan

punggung. Latihan punggung merupakan salah satu gerakan yang dilakukan

dalam rangkaian senam hamil pada ibu hamil (Brayshaw, 2008). Peneliti telah

melakukan anamnesa wawancara sederhana dengan 5 orang ibu yang pernah

hamil dan mengetahui praktek latihan senam hamil, namun tidak mempraktikkan

latihan tersebut dengan alasan banyaknya rangkaian gerakan pada senam ibu

hamil menyebabkan ibu mengalami kesulitan dalam melakukan gerakannya

karena berbagai hal, seperti gerakan yang sulit diingat dan sulit dilakukan,

ketersediaan alat bantu bahkan ketidakcukupan waktu ibu untuk melakukannya.

Berdasarkan hasil wawancara awal pada tanggal 28 Desember 2017

terhadap 10 orang ibu hamil di wilayah Posyandu Candirejo dan Posyandu

Sidodadi Biru-Biru, ditemukan 9 dari 10 orang ibu mengeluh terganggu dalam

aktivitas, sedangkan sisanya tidak mengeluh terganggu dalam melakukan

aktivitasnya. Upaya mengurangi nyeri punggung bawah tersebut bervariasi. Pada

umumnya, ibu mengatasinya dengan memijat punggung dengan minyak kayu

putih/minyak karo, istirahat, dan ada juga yang mengompres dengan air hangat,

jadi dari hasil wawancara awal dan beberapa penelitian yang dikaji dan studi

pendahuluan yang sudah dilakukan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

lebih lanjut tentang pengaruh latihan punggung untuk mengurangi nyeri

punggung pada Ibu hamil Trimester III di Posyandu Candirejo dan Posyandu

Sidodadi Kecamatan Biru-Biru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti ingin mengetahui

apakah latihan punggung dapat mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil

Trimester III?

C. Tujuan Penelitian

C.1Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh latihan punggung terhadap rasa nyeri

punggung pada ibu hamil Trimester III di Posyandu Candirejo dan Posyandu

Sidodadi Kecamatan Biru-Biru Kabupaten Deli Serdang tahun 2018.

C.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi nyeri punggung pada ibu hamil sebelum diberikan

latihan punggung.

b. Mengidentifikasi nyeri punggung pada ibu hamil setelah dilakukan

latihan punggung.

c. Untuk mengetahui pengaruh latihan punggung untuk mengurangi

nyeri punggung ibu hamil.

D. Manfaat Penelitian

D.1Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini adalah untuk menambah wawasan

dan pengetahuan khususnya tenaga kesehatan tentang pengaruh latihan

punggung untuk mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil Trimester III.

D.2 Manfaat Praktik

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan

informasi kepada masyarakat khususnya ibu hamil tentang pengaruh

latihan punggung untuk mengurangi nyeri punggung.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian Pengaruh Latihan Punggung Untuk Mengurangi Nyeri

Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III Di Posyandu Candirejo dan

Sidodadi Kecamatan Biru-Biru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018 yang

hampir serupa dengan penelitian ini :

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Miratu Megasari, tentang

“Hubungan Senam Hamil dengan Nyeri Punggung Ibu Hamil Trimester III

di RB Fatmawati”, terdapat hubungan senam hamil dengan nyeri

punggung ibu hamil trimester III di RB Fatmawati. Dibuktikan dengan nilai

p 0,000 dimana p value lebih kecil dari α 0,05. Dari uji statistik juga

diperoleh nilai OR (Odds Ratio)= 2,600 artinya ibu yang tidak melakukan

senam hamil 2.6 kali lebih tinggi berisiko mengalami nyeri punggung dari

pada ibu yang melakukan senam hamil. Kesimpulan senam hamil bisa

mengurangi nyeri punggung.

Metode : analitik kuantitatif, dengan desain penelitian cross

sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang

berkunjung di RB Fatmawati pada tahun 2014 sebanyak 89 orang.

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang berkunjung

di RB Fatmawati sebanyak 47 orang yang diambil menggunakan tekhnik

pengambil sampel accidental sampling. Analisis data yang digunakan

pada penelitian ini adalah analisa bivariat yang nantinya diuji dengan uji

chi-square (Notoatmodjo,2005). Perbedaan dengan penelitian tersebut

terletak pada waktu penelitian, tempat penelitian, jenis penelitian,

rancangan penelitian, teknik pengambilan sampel, dan analisis data

menggunakan uji t-test.

Berdasarkan penelitian lain yang dilakukan oleh Muhimatul

Khofidhoh tentang “Hubungan Nyeri Pinggang dengan Tingkat

Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Ciputat”,

terdapat hubungan nyeri pinggang ibu hamil dengan tingkat kemampuan

aktivitas ibu hamil trimester III di Puskesmas Ciputat. Dibuktikan dengan

p value = 0,043 arah hubungan bersifat positif artinya semakin tinggi

derajat nyeri yang dirasakan maka semakin tidak mampu beraktivitas

atau semakin berkurang aktivitasnya. Penelitian ini bersifat kuantitatif

dengan desai penelitiannya cross sectional. Populasi dalam penelitian ini

adalah semua ibu hamil trimester II dan III yang mengalami nyeri

pinggang selama kehamilan di wilayah Puskesmas Ciputat. Sebanyak 48

orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Perbedaan

dengan penelitian tersebut terletak pada tempat penelitian, waktu

penelitian, jenis penelitian, dan rancangan penelitian.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

A.1 Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan

ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat

fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu

40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender Internasional. Kehamilan

terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester satu berlangsung dalam 12 minggu,

trimester dua 15 minggu (minggu ke-13 hingga minggu ke-27), dan trimester tiga

13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2013).

Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan

pada ibu maupun lingkungannya, dengan adanya kehamilan maka seluruh

sistem genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasar untuk mendukung

perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim selama proses kehamilan

berlangsung (Hutahaen, 2013).

Dari beberapa definisi kehamilan di atas, dapat disimpulkan bahwa

kehamilan adalah masa dimana seorang wanita mengandung janin, mulai dari

tahap konsepsi hingga janin tersebut lahir dengan rata-rata usia kehamilan 40

minggu atau 280 hari.

A.2 Adaptasi Fisik Kehamilan

Selama kehamilan terjadi adaptasi anatomis, fisiologis, dan biokimiawi

yang mencolok. Perubahan ini di mulai segera setelah pembuahan dan berlanjut

selama kehamilan, dan sebagian besar terjadi sebagai respon terhadap

rangsangan selama kehamilan, dan sebagian besar terjadi sebagai respon

terhadap rangsangan fisiologis yang ditimbulkan oleh janin dan plasenta

(Cunningham, 2013). Kehamilan akan menimbulkan berbagai perubahan pada

seluruh sistem tubuh, dimana perubahan ini berdampak pada sistem

kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem ginjal, sistem integument, sistem

muskuloskeletal, sistem neurologi, sistem gastrointestinal, maupun sistem

endokrin (Bobak,2005). Kehamilan merupakan fenomenal normal, namun dapat

timbul masalah seperti masalah yang terjadi pada sistem muskuloskeletal.

Perubahan dalam sistem muskuloskeletal merupakan hasil dari pengaruh

hormonal, pertumbuhan janin dan berat badan ibu (Ricci dan Kyle, 2016).

Masalah dalam sistem muskuloskeletal biasanya akan semakin terasa setelah

ibu memasuki ahap akhir kehamilan. Murkoff, eisenberg, dan hathawa (2016)

menemukan bahwa ibu hamil trimester III sering merasakan keluhan pada sistem

muskuloskeletal seperti kejang pada tungkai kaki, sakit punggung bawah,

pembengkakan ringan sampai berat pada kaki dan pergelangan kaki serta

kadang kadang pada tangan dan wajah, rasa tertekan atau sakit panggul dan

meningkatnya kelakuan. Reeder, Martin, dan Griffin (1999 dalam Indriyani, 2013)

menambahkan bahwa ibu hamil trimester III biasanya mengeluh nyeri punggung

pada bagian bawah akibat peningkatan ukuran tubuh yang besar dan rasa

canggung yang menganggu kemampuannya merawat anak-anak, melakukan

pekerjaan rumah tangga yang rutin dilakukan, dan kesulitan mengambil posisi

yang nyaman untuk tidur dan istirahat.

A.3 Nyeri Punggung Bawah

The International Association for the study of pain (IASP) (1994 dalam

Setiyohadi, dkk., 2009) mendefinisikan nyeri sebagai pengalaman sensoris dan

emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan

jaringan atau potensial akan menyebabkan kerusakan jaringan, sedangkan

Prasetyo (2010) menemukan bahwa nyeri merupakan fenomena yang

multidimensi sehingga sulit untuk diberikan batasan yang pasti terhadap nyeri.

Nyeri yang dirasakan dapat mengganggu aktivitas keseharian. Setiyohadi,

dkk (2014) mengemukakan bahwa nyeri dapat berdampak pada kualitas hidup

atau terhadap hal-hal yang lebih spesifik seperti pengaruhnya terhadap pola tidur,

selera makan, energi, aktivitas keseharian (activities of the daily living), hubungan

dengan semua manusia (lebih tersinggung dan sebagainya) atau bahkan

terhadap mood (sering menangis, marah, atau bahkan berupaya bunuh diri)

kesulitan berkonsentrasi pada pekerjaan atau pembicaraan dan sebagainya.

Nyeri punggung merupakan nyeri dibagian lumbal, lumbosakral, atau

didaerah leher. Nyeri punggung diakibatkan oleh regangan otot atau tekanan

pada akar saraf dan biasanya dirasakan sebagai rasa sakit, tegangan, atau rasa

kaku di bagian punggung (Huldani, 2012).

Ibu hamil biasanya akan mengeluh nyeri pada punggung terutama

punggung bagian bawah. Nyeri punggung pada ibu hamil disebabkan karena

adanya tekanan dari rahim yang membesar, yang menyebabkan banyak

ketidaknyamanan yang menyebabkan nyeri pada punggung bagian bawah,

bokong dan tungkai kaki (Murkoff, eisenberg & Hathaway, 2016). Kurva

lumbosakrum normal harus semakin melengkung dan di daerah servikodorsal

harus berbentuk kurva (fleksi anterior kepala berlebihan/seperti menunduk) untuk

mempertahankan keseimbangan, karena pada wanita hamil pusat gravitasi

bergeser ke depan.

Relaksasi ringan dan peningkatan mobilitas sendi panggul normal selama

masa hamil, disebabkan karena adanya elastisitas perlunakan berlebihan

jaringan kolagen dan jaringan ikat dan juga adanya peningkatan hormon seks

steroid yang bersirkulasi. Derajat relaksasi bervariasi, namun pemisahan simfisis

pubis dan ketidakstabilan sendi sakroiliaka yang besar dapat menimbulkan nyeri

dan kesulitan berjalan (Bobak. Lowdermik & Jensen, 2005).

Terdapat peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal, dan

sendi di pubis selama kehamilan, kemungkinan akibat perubahan hormonal.

Mobilitas tersebut mungkin menyebabkan perubahan postur ibu, dan selanjutnya

mengakibatkan rasa tidak nyaman di punggung bagian bawah, terutama pada

akhir kehamilan (Cunningham, et al, 2013). Indriyani (2013) menemukan bahwa

peningkatan distensi abdomen membuat panggul miring ke depan, tonus otot

abdomen menurun, dan berat badan meningkat, sehingga hal ini membutuhkan

penyesuaian ulang (realignment). Pusat gravitasi bergeser ke depan, kurva

lumbosakrum normal harus semakin melengkung dan daerah servikodorsal

harus terbentuk kurvatura (fleksi anterior kepala berlebihan) untuk

mempertahankan keseimbangan. Pergerakan semakin sulit, ligamentum dan otot

tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat.

Perubahan ini serta perubahan lain membuat kondisi tidak nyaman pada

musculoskeletal. White (2005) menambahkan bahwa sebagai dampak dari

kehamilan maka pusat gravitasi ibu secara bertahap akan berubah karena

peningkatan ukuran dan berat rahim. Tubuh akan mengkompensasi dengan

meningkatnya kurva tulang belakang lumbosakral yang sering mengakibatkan

nyeri pada punggung bawah dan dapat menyebabkan postur tubuh ibu berubah.

Gambar 2.1 di bawah ini menunjukkan perubahan postur tubuh akibat adaptasi

kehamilan .

(a) (b) (c)

Gambar 2.1 Bagan Fitzgerald dan Segal (2015). Perubahan tulang belakang

(a) tidak hamil (b) bulan ke lima (c) bulan ke-9

Nyeri yang dirasakan ibu juga bervariasi. Wanita muda yang cukup

berotot dapat menoleransi perubahan ini tanpa keluhan. Akan tetapi, wanita yang

lebih tua, yakni wanita yang mengalami gangguan punggung atau wanita yang

memiliki sensasi keseimbangan yang buruk, dapat mengalami nyeri punggung

yang cukup berat selama dan setelah hamil (Bobak, Lowdermik dan Jensen,

2005). Selain usia, nyeri yang dirasakan juga dapat dipengaruhi oleh

bertambahnya berat badan ibu. Pertambahan berat badan normal ibu sekitar 10-

12 kg (Manuaba,dkk, 2012). Fraser dan Cooper (2011) menambahkan bahwa

terdapat peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka dan sakrokoksigeal yang

berperan dalam perubahan postur ibu yang dapat menyebabkan nyeri punggung

bagian bawah di akhir kehamilan, terutama pada wanita multipara. Hal ini

berhubungan dengan penjelasan Varney, Kriebs dan Gegor (2016) bahwa

masalah myeri punggung bawah akan memburuk jika otot-otot abdomen wanita

tersebut lemah sehingga gagal menopang uterus yang membesar.

Wanita primigravida biasanya memiliki otot abdomen yang sangat baik

karena otot-otot tersebut belum pernah mengalami peregangan sebelumnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nyeri punggung bawah biasanya

meningkat seiring paritas. Beberapa gerakan pada ibu hamil biasanya akan

memperberat ketidaknyamanan pada punggung bagian bawah. Untuk mencegah

timbulnya masalah punggung kronis serta ketegangan pada otot yang teregang,

pertimbangan ekstra harus diberikan pada area punggung ketika duduk,

mengangkat, membungkuk, dan bergerak, serta dalam melakukan pekerjaan

rumah tangga dan aktivitas kerja rutin ( Brayshaw, 2008).

A.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri Punggung

Terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi persepsi dan reaksi

masing-masing individu terhadap nyeri. Faktor-faktor tersebut antara lain dalam

Prasetyo (2010) :

A.4.1 Usia

Usia merupakan variabel yang penting dalam mempengaruhi nyeri pada individu.

Anak yang masih kecil mempunyai kesulitan dalam memahami nyeri dan

prosedur pengobatan yang dapat menyebabkan nyeri. Anak-anak kecil yang

belum dapat mengucapkan kata-kata juga mengalami kesulitan dalam

mengungkapkan secara verbal dan mengekspresikan nyeri kepada orang tuanya

ataupun perawat.

A.4.2 Jenis Kelamin

Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara signifikan dalam berespon

terhadap nyeri. Hanya beberapa budaya yang menganggap bahwa seorang anak

laki-laki harus berani dan tidak boleh menangis dibandingkan anak perempuan

dalam situasi yang sama ketika merasakan nyeri. Akan tetapi dari penelitian

terakhir memperlihatkan hormon seks pada mamalia berpengaruh terhadap

tingkat toleransi terhadap nyeri.

A.4.3 KebudayaanPerawat seringkali berasumsi bahwa cara berespon pada setiap individu dalam

mengatasi masalah nyeri adalah sama, sehingga mereka mencoba mengira

bagaimana pasien berespon terhadap nyeri. Sebagai contoh, apabila seseorang

perawat yakin bahwa menangis dan merintih mengindikasikan suatu

ketidakmampuan dalam mengontrol nyeri, akibatnya pemberian therapy bisa jadi

tidak cocok untuk klien berkebangsaan Meksiko-Amerika. Seorang klien

berkebangsaan Meksiko-Amerika yang menangis keras tidak selalu

mempersepsikan pengalaman nyeri sebagai sesuatu yang berat atau

mengharapkan perawat melakukan intervensi (Calvillo dan Faskerud, 1991).

A.4.4 Makna Nyeri

Makna nyeri pada seseorang mempengaruhi pengalaman nyeri dan cara

seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Seorang wanita yang merasakan nyeri

saat bersalin akan mempersepsikan nyeri secara berbeda dengan wanita lainnya

yang nyeri karena dipukul suaminya.

A.4.5 Lokasi dan tingkat keparahan nyeri

Nyeri yang dirasakan bervariasi dalam intensitas dan tingkat keparahan pada

masing-masing individu. Nyeri yang dirasakan mungkin terasa ringan, sedang

atau bisa jadi merupakan nyeri yang berat. Dalam kaitannya dengan kualitas

nyeri, masing-masing individu juga bervariasi, ada yang melaporkan seperti

tertusuk, nyeri tumpul, berdenyut, terbakar dan lain-lain, sebagai contoh individu

yang tertusuk jarum akan melaporkan nyeri yang berbeda dengan individu yang

terkena luka bakar.

A.4.6 Perhatian

Tingkat perhatian seseorang terhadap nyeri akan mempengaruhi persepsi nyeri.

Perhatian yang meningkat terhadap nyeri akan meningkatkan respon nyeri

sedangkan upaya pengalihan (distraksi) dihubungkan dengan penurunan respon

nyeri.

A.4.7 Anietas (kecemasan)

Hubungan antara nyeri dan ansietas bersifat kompleks, ansietas yang dirasakan

seseorang seringkali meningkatkan persepsi nyeri, akan tetapi nyeri juga dapat

menimbulkan perasaan ansietas. Sebagai contoh seseorang yang menderita

kanker kronis dan merasa takut akan kondisi penyakitnya akan semakin

meningkatkan persepsi nyerinya.

A.4.8 Keletihan

Keletihan/ kelehan yang dirasakan seseorang akan meningkatkan sensasi nyeri

dan menurunkan kemampuan koping individu.

A.4.9 Pengalaman sebelumnya

Setiap individu belajar dari pengalaman nyeri, akan tetapi pengalaman yang

telah dirasakan individu tersebut akan mudah dalam menghadapi nyeri pada

masa yang mendatang.

A.4.10 Dukungan keluarga dan sosial

Individu yang mengalami nyeri seringkali membutuhkan dukungan, bantuan,

perlindungan dari anggota keluarga lain, atau teman terdekat. Walaupun nyeri

masih dirasakan oleh klien, kehadiran orang terdekat akan meminimalkan

kesepian dan ketakutan.

A.5. Intensitas Nyeri

Intensitas nyeri seseorang dapat diukur menggunakan skala nyeri

(Smeltzer dan Bare, 2001). Pengukuran nyeri penting dilakukan untuk

mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan sehingga dapat diberikan intervensi

yang tepat (Setiyohadi, 2009). Kategori pengukuran nyeri beragam. Tingkat nyeri

ditentukan dari jumlah angka yang ditunjuk pasien (Lyrawati, 2009 & Pareso dan

McCaffery, 2011). Skala nyeri meliputi visual analog scale, numeric rating scale,

verbal rating scale, dan faces pain scale-revised.Visual analog scale merupakan

skala nyeri yang berbentuk garis lurus yang mewakili intensitas nyeri yang terus

menerus. Numerical Rating Scale (NRS) adalah suatu alat pendeskripsian kata.

Pasien menilai nyeri dengan skala 0 sampai 10. Angka 0 berarti kondisi klien

tidak merasakan nyeri dan angka 10 mengindikasikan nyeri paling hebat yang

dirasakan klien.

Verbal rating scale (VRS) merupakan alat ukur yang menggunakan kata

sifat untuk menggambarkan level intensitas nyeri. Faces pain scale- revised

terdiri dari enam gambar skala wajah kartun yang bertingkat dari wajah

tersenyum untuk “tidak ada nyeri” sampai wajah yang berlinang air mata untuk

“nyeri yang paling buruk” (Prasetyo,2010). Berdasarkan uraian di atas peneliti

menggunakan skala nyeri numerik (numerating rating scale).

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak Nyeri Nyeri nyeri nyeri berat nyeri berat

ringan sedang terkontrol tidak

terkontrol

Gambar 2.2 skala nyeri numeric rating scale menurut smeltzer et al

(2010)

Keterangan:

0 (tidak nyeri)

1-3 (nyeri ringan)

4-6 (nyeri sedang)

7-9 (nyeri berat terkontrol)

10 (nyeri berat tidak terkontrol)

: Tidak Nyeri

: Hilang tanpa pengobatan, tidak

mengganggu aktivitas sehari-hari.

: Nyeri menyebar ke perut bagian

bawah, mengganggu aktivitas

sehari-hari dan membutuhkan obat

untuk menguranginya.

: nyeri disertai pusing, sakit kepala

berat, muntah,diare, sangat

menggangu aktivitas sehari-hari.

: Menangis, meringis, gelisah,

menghindari percakapan, kontak

sosial, sesak nafas,imobilisasi,

menggigit bibir, dan penurunan

Kesadaran.

A.6 Latihan Punggung

Olahraga dan kebugaran tubuh selama dan sesudah kehamilan penting

mendapat perhatian khusus. Ketika tubuh bertambah besar dan berat badan

akan bertambah, maka olahraga khusus membantu mempertahankan kesehatan

dan kenyamanan (Simkin, Whalley & Kepler, 2017). Berdasarkan hasil penelitian

pengaruh yoga terhadap keluhan yang mengalami pengurangan adalah nyeri

punggung, posisi tidur tidak nyaman dan insomnia, kontraksi, kram kaki dan

cemas (Madiarti, Sulaiman, Rosani & Jawiah, 2014).

Megasari (2015) menambahkan semakin sering ibu melakukan senam

hamil maka elastisitas otot semakin baik, sehingga sering itu melakukan senam

hamil maka elastisitas otot semakin baik, sehingga dapat mengurangi rasa nyeri

pada punggung ibu. Nyeri punggung bawah bisa dikurangi dengan melakukan

latihan punggung (Simkin, Whalley & Kepler, 2017).Latihan back exercise (latihan

punggung) meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan dari otot anterior lumbal

sehingga dapat mengurangi dampak dari nyeri punggung bawah saat kehamilan

trimester III. Jika ibu tidak ada gangguan, maka ibu dapat melakukan latihan

selama 3 kali seminggu (Indiarti, 2015).

Langkah yang dilakukan pada latihan punggung adalah duduk dengan

posisi tukang jahit, berjongkok, mengangkat panggul dengan posisi merangkak

dan latihan lutut ke bahu (Simkin, Whalley & Kepler, 2017).

Duduk dengan posisi tukang jahit adalah cara yang nyaman untuk

menjaga agar punggung bawah relaks. Latihan ini dilakukan dengan posisi

duduk dengan tungkai bersilang. Gerakan ini dapat dilakukan ibu dalam aktivitas

sehari-hari.

Gambar 2.3 duduk posisi tukang jahit

Latihan dengan posisi berjongkok dimulai dari berdiri dengan posisi kaki

terbuka sesuai kenyamanan ibu dan tumit menyentuh lantai. Ibu diinstruksikan

untuk berjongkok dan turunkan bokong ke bawah arah lantai. Berat badan

ditahan merata pada kedua tumit dan jari kaki untuk mendapatkan kestabilan dan

kelengkungan yang lebih besar dari bagian bawah punggung. Jika ibu sulit untuk

mempertahankan keseimbangan, ibu diminta berjongkok dengan berpegang

pada tangan pasangan, bagian perabot yang stabil atau tombol pintu. Ibu juga

diminta untuk tidak melakukan gerakan mengayun (Simkin, Whalley & Kepler,

2017).

.

Gambar 2.4 berjongkok

Latihan mengangkat panggul dimulai dengan posisi berjongkok dengan

ditahan tangan dan lutut. Jaga agar punggung lurus tidak melengkung,

membungkuk, atau menekuk serta lutut dalam keadaan terbuka dengan jarak

yang nyaman. Ibu diinstruksikan untuk mengencangkan otot perut untuk

melengkungkan punggung bagian bawah. Kemudian relaks dan kembalikan

punggung ke posisi semula. Minta ibu untuk mempertahankan posisi tidak

membungkuk (Simkin, Whalley & Kepler, 2017).

Gambar 2.5 mengangkat panggul

Latihan lutut ke bahu di awali dengan posisi berbaring terlentang dengan

kedua lutut ditekuk dan kaki rata pada lantai. Kemudian tarik salah satu lutut kea

rah dada dan tahan dengan meletakkan satu tangan di paha. Angkat lutut

satunya dan tahan. Posisi lutut dijaga terbuka untuk menghindari tertekannya

perut ibu. Dengan kepala bersandar pada lantai, perlahan gerakkan lutut ke bahu

sampai ibu merasakan sedikit regangan di bagian bawah punggung. Ibu

diinstruksikan untuk berguling miring ke satu sisi segera setelah menyelesaikan

latihan ini. Jika latihan ini menyebabkan ibu merasa pusing, maka latihan ini

jangan dilakukan (Simkin, Whalley & Kepler, 2017).

Gambar 2.6 mengangkat lutut ke bahu

B. Kerangka Teori

Ibu hamil Trimester III

Berbagai perubahan pada sistem muskuloskeletal yaitu :

1. kejang pada tungkai kaki.2. sakit pada punggung bawah.3. pembengkakan ringan

sampaiberat pada kaki dan pergelangankaki serta kadang-kadang padatangandan wajah.

4. rasa tertekan atau sakit pada

Keteranganpangguldan: meningkatnya.

Yang diteliti

Nyeri punggung bawahselama kehamilan Skala

intensitas nyeri (pre-intervensi)

Latihan Punggung

Perubahan Intensitasnyeri punggung bawahselama kehamilan (post-

intervensi)

Yang tidak diteliti

C. Kerangka Konsep

Variabel Independen

Latihan Punggung

Variabel Dependen

Nyeri Punggung

Bawah

D. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Cara ukur Hasil ukur Skala

Operasional ukur

Nyeri Kue Ordin

Punggung akit atau sioner engisi erajat al

nyeri yang skala

dirasakan ibu nyeri uisioner yeri :

pada daerah nume

punggung -ric Ibu .1-3 nyeri

diinstruksi ringan

kan

.4-6 nyeri

ntukmenu sedang

njuk salah

satu .7-9 nyeri

angka berat

yang

tertera

dalam

skala ukur

sesuai

dengan

nyeri yang

dirasakan

dengan

ilai 1 nyeri

ringan,

nilai 5

nyeri

sedang

an nilai 9

nyeri

paling

hebat)

2 Latihan Lem- Melihat Nomi-

Punggung atihan bar daftar tilik elompok nal

punggung Daftar sebagai

Tilik panduan ebelum

erupakan latihan

latihan yang punggung ntervensi

igunakan 0)

untuk

mengurangi

nyeri pada elompok

unggung etelah

bawah

selama ntervensi

kehamilan. (1)

Kue- Rasio

engaruh osisi dan sioner engisi erpe-

Latihan latihan untuk skala kue- ngaruh jika

Punggung mengurangi nyeri sioner selisih

rasa nyeri nume antara

pada rik intensitas

punggung nyeri

bagian sebelum

bawah dan intervensi

dapat dan

memberikan sesudah

rasa intervensi

nyaman. ≥ 1

E. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “ada pengaruh latihan punggung

terhadap pengurangan rasa nyeri punggung pada ibu hamil trimester III”.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pra-

eksperimen (pra-experiment design). Rancangan ini digunakan untuk

mengungkapkan hubungan sebab-akibat hanya dengan cara melibatkan satu

kelompok subjek, sehingga tidak ada control yang ketat terhadap variabel.

Desain penelitian merupakan petunjuk dalam perencanaan dan

pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu

pertanyaan. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan pra-

paska test dalam 1 group (one group pretest-postest design) yaitu rancangan

yang dilakukan dengan cara sebelum diberikan perlakuan diukur terlebih dahulu

(pre-test) setelah dilakukan perlakuan dan setelah perlakuan dilakuan

pengukuran kembali (post-test) pada variabel (Hidayat, 2012). Penelitian ini

bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh senam hamil untuk mengurangi nyeri

punggung pada ibu hamil trimester III di Puskesmas. Rancangan penelitian dapat

digambarkan sebagai berikut:

Pre-test Perlakuan Post-test

P-1 T P-2

Penelitian ini dilakukan pada sekelompok ibu hamil yang mengalami nyeri

punggung. Sebelum diberikan tindakan dilakukan pengukuran skala nyeri (P-1)

terlebih dahulu pada ibu. Selanjutnya ibu diajarkan bagaimana cara melakukan

tindakan senam hamil hingga waktu yang sudah ditentukan. Kemudian peneliti

melakukan pengukuran skala nyeri kembali (P-2) pada ibu. Pre-test dilakukan

dengan menggunakan instrument pengukuran skala nyeri numerik.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

B.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Posyandu Candirejo dan Posyandu Sidodadi Biru-

Biru Kabupaten Deli Serdang pada ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri

pada punggung.

B.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan dari bulan November sampai dengan Juli

2018, yaitu penyusunan bab 1 sampai dengan selesai.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

C.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang

mengalami nyeri punggung di Posyandu Candirejo dan Posyandu Sidodadi Deli

Tua berjumlah 34 responden.

C.2. Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan total

sampling yaitu semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel penelitian,

yang berjumlah 34 orang (Hidayat, A, A, 2012).

Adapun kriteria yang digunakan adalah kriteria inklusi yaitu :

1. Ibu hamil trimester III (25-40 minggu) yang mengeluh nyeri punggung.

2. Ibu yang sehat atau kehamilan tanpa kelainan medis

3. Mengerti bahasa Indonesia, serta bersedia dijadikan responden setelah

memberikan persetujuan sukarela.

D. Jenis dan cara pengumpulan data

D.1 Jenis Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian digolongkan menjadi dua,yaitu :

a. Data Primer

Data yang peneliti dapatkan langsung dari Ibu hamil Trimester III yang

mengalami nyeri punggung di Posyandu Candirejo dan Posyandu

Sidodadi Biru-Biru Kabupaten Deli Serdang.

b. Data Sekunder

Data Jumlah ibu hamil keseluruhan.

D.2 Cara Pengumpulan Data

1. Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin

tertulis kepada Puskesmas Biru-Biru Kabupaten Deli Serdang sebagai

lokasi penelitian.

2. Setelah mendapatkan persetujuan oleh pihak puskesmas peneliti

melakukan pengumpulan data ibu hamil yang merasakan nyeri

punggung bawah.

3. Adanya kelas ibu hamil yang dilaksanakan oleh Puskesmas di

Posyandu Candirejo dan di Posyandu Sidodadi yang bertanggung

jawab di desa tersebut menjadi sarana bagi peneliti untuk melakukan

penelitian. Kelas ibu hamil tersebut dihadiri oleh ibu hamil dan ibu

menyusui.

4. Peneliti membuka kegiatan dan memberikan informasi kepada para ibu

terkait perubahan fisiologi kehamilan, definisi nyeri punggung dan

latihan punggung yang dapat mengurangi nyeri punggung.

5. Kemudian peneliti memberikan arahan tentang tujuan prosedur

penelitian yang dilakukan (veracity, beneficence)

6. Selanjutnya peneliti meminta kesediaan responden untuk mengikuti

penelitian dan yang bersedia berpartisipasi diminta untuk

menandatangani lembar persetujuan (informed consent), sedangkan

ibu yang tidak berkenan dan yang tidak memenuhi kriteria penelitian

dapat tetap berada di dalam ruangan.

7. Responden yang bersedia dan memenuhi kriteria penelitian dijadikan

sebagai kelompok.

8. Peneliti mengkaji intensitas nyeri responden sebelum dilakukan

intervensi dengan menggunakan skala nyeri numerik yang telah

disiapkan peneliti sebelumnya.

9. Peneliti melakukan kunjungan kembali ke rumah para responden

dengan terlebih dahulu melakukan kontrak waktu untuk memastikan

pengetahuan responden mengenai gerakan latihan punggung.

10. Kemudian responden melakukan intervensi selama tiga minggu

dilakukan 3 kali seminggu. Akan tetapi penulis hanya mampu

melakukan control sebanyak 1 kali dalam seminggu.

11. Setelah intervensi dilakukan, peneliti mengkaji kembali intensitas nyeri

pada responden sesuai dengan instrument pengukuran nyeri yang

telah disiapkan.

12. Data yang diperoleh kemudian peneliti kumpulkan untuk dianalisis

E. Alat ukur/ Instrumen dan Bahan Penelitian

Instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua

bagian. Bagian pertama instrument penelitian berisi tentang pengkajian data

demografi ibu hamil terkait inisial, usia, paritas, serta berat badan sebelum dan

selama kehamilan. Bagian kedua berisi tentang pertanyaan yang

menggambarkan intensitas nyeri punggung bawah berdasarkan skala nyeri

numerik (1-9), yang ditanyakan oleh peneliti kepada responden dengan

memperlihatkan dan menjelaskan instrument skala nyeri numerik yang telah

disiapkan oleh peneliti dan telahdiisi oleh responden sesuai dengan intensitas

nyeri punggung bawah yang dirasakan ibu.

F. Prosedur Penelitian

Peneliti telah mendapatkan ibu hamil yang mau menjadi responden

sebanyak 34 orang dan yang telah menandatangani informed consent, kemudian

peneliti menyebarkan kuesioner. Isi kuesionernya berupa skala pengukuran nyeri

sebelum dan sesudah latihan punggung dan daftar tilik latihan punggung.

Kemudian, peneliti memberikan penyuluhan cara melakukan latihan punggung

serta manfaatnya. Setelah selesai melakukan penelitian selama 3 minggu,

peneliti mengumpulkan data, dan peneliti mulai menganalisis serta mengolah

data.

G. Pengolahan dan Analisis data

1. Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan analisa data kembali

dengan memeriksa semua kuesioner,data dan jawaban sudah lengkap dan benar

(editing). Kemudian peniliti memberi kode (coding) pada data untuk dan

mengolah data serta mengambil kesimpulan. Selanjutnya peneliti memasukkan

data dalam bentuk tabel. Entry data peneliti lakukan dengan teknik

komputerisasi. Tahap terakhir yaitu cleaning dan entry komputer guna

menghindari terjadinya kesalahan input data.

2. Analisis Data

a. Univariat.

Analisis univariat digunakan untuk menyajikan distribusi frekuensi

data-data demografi responden meliputi usia, paritas serta selisih

berat badan sebelum kehamilan dan berat badan selama

kehamilan.

b. Bivariat

Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh latihan punggung

pada kelompok, peneliti menggunakan uji wilcoxon. Peniliti

mendapatkan hasil uji wilcoxon p-value 0,001 < 0,05, maka Ho

diterima terdapat perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan.

H. Etika Penelitian

Etika yang meliputi :

1. Lembar Persetujuan (informed consent)

Sebelum peneliti melakukan pengambilan data atau memberikan

kuesioner kepada responden terlebih dahulu peneliti meminta

persetujuan (informed consent) kepada responden.

2. Lembar Izin Penelitian (Ethical Clearence)

Sebelum melakukan penelitian, peneliti telah mendapatkan izin dari

Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan untuk meneliti.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian serta pembahasan mengenai

pengaruh latihan punggung untuk mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil

trimester III di Posyandu Candirejo dan Posyandu Sidodadi Kecamatan Biru-Biru.

Penelitian ini hanya melibatkan 1 kelompok yang diberikan latihan punggung.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2018 sampai dengan bulan

Juni 2018. Selama penelitian telah dihimpun sejumlah 34 orang ibu hamil yang

diberikan intervensi latihan punggung. Penyajian data hasil penelitian meliputi

karakteristik responden, deskripsi tingkat intensitas nyeri punggung responden

sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok, dan penyajian data perbedaan

intensitas nyeri punggung sebelum dan sesudah diberikan latihan punggung

pada data kelompok.

A.1 Analisis Univariat

Analisis data univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dari

variabel dependen dan independen, seperti pada tabel-tabel di bawah ini :

1. Karakteristik Demografi Ibu Hamil

Deskripsi karakteristik demografi responden terdiri dari usia, paritas dan

pertambahan berat badan. Berikut ini data hasil penelitian tentang

karakteristik ibu hamil yang diberikan latihan punggung.

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Berdasarkan Data

Demografi (n=34)

No Karakteristik Kelompok

Responden F %

1. Usia

<19 tahun 1 2,9

19-35 tahun 32 94,1

>35 tahun 2,9

Paritas

.

Primipara 11 32,4

23 67,6

Multipara

. Pertambahan Berat Badan

10-12 kg 34 100

>13 kg

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mayoritas berada pada

rentang usia 19-35 tahun (94,1%, n=32), edangkan pada tabel 4.1 berdasarkan

paritasnya, sebagian besar ibu hamil adalah multipara (67,6%, n=23) dan seluruh

ibu hamil mengalami pertambahan berat badan 10-12kg (100%, n=34).

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Tingkat Intensitas Nyeri Punggung Sebelum dan

Sesudah Intervensi (n=34).

Intensitas Sebelum intervensi Sesudah intervensi

NyeriF % F %

Punggung

Nyeri berat 17 50 0 0

Nyeri sedang 17 50 9 26,5

Nyeri ringan 0 0 25 73,5

otal 34 100 34 00

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan distribusi frekuensi tingkat intensitas

nyeri punggung sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada kelompok.

Gambaran tingkat nyeri sebelum dilakukan intervensi nyeri sedang sebanyak 17

orang (50%), dan nyeri berat sebanyak 17 orang (50%), sedangkan gambaran

tingkat nyeri sesudah dilakukan intervensi : nyeri ringan sebanyak 25 orang

(73,5%) dan yang nyeri sedang sebanyak 9 orang (26,5%), dan yang mengalami

nyeri berat tidak ada.

A.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menganalisis pengaruh latihan

punggung untuk mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil trimester III di

Posyandu Candirejo dan Posyandu Sidodadi.

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Dan Hasil Uji Wilcoxon Tingkat Intensitas Nyeri

Punggung Sebelum dan Sesudah Intervensi (n=34).

Intensitas Sebelum Sesudah keterangan

Nyeri intervensi intervensi

Punggung F % F % P

Nyeri berat 17 50 0 0 Menurun

Nyeri sedang 17 50 9 26,5 Menurun

Nyeri ringan 0 0 25 73,5 Meningkat

Total 34 100 34 100 0,001

Berdasarkan tabel 4.3 jumlah frekuensi tingkat nyeri berat dan nyeri

sedang menurun setelah dilakukan latihan punggung, sedangkan jumlah

frekuensi tingkat nyeri ringan setelah dilakukan latihan punggung menjadi

meningkat.

Berdasarkan hasil uji wilcoxon diperoleh probabilitas p=0,001 lebih kecil

dari 0,05 (0,001<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ha diterima artinya ada

perbedaan yang bermakna antara nyeri sebelum dan sesudah diberikan

intervensi. Sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh latihan punggung

untuk mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil trimester III.

B. Pembahasan

Dilihat berdasarkan distribusi data demografi responden menunjukkan

bahwa ibu dengan keluhan nyeri punggung bawah mayoritas berasal dari rentang

usia 19-35 tahun sebanyak 32 orang, dengan frekuensi ibu primipara sebanyak

11 orang dan ibu multipara sebanyak 23 orang, sedangkan berdasarkan

pertambahan berat badan, diperoleh seluruh ibu hamil dengan pertambahan

berat badan 10-12 Kg yaitu berjumlah 34 orang (lihat tabel 4.1).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil trimester III mengalami

nyeri sedang sebanyak 17 orang (50%) dan nyeri berat sebanyak 17 orang

(50%). Setelah diberikan intervensi latihan punggung ibu hamil trimester III

mengalami penurunan intensitas. Frekuensi nyeri ringan sebanyak 23 orang

(67,6%) dan nyeri sedang sebanyak 11 orang (32,4%), sedangkan yang

mengalami nyeri berat tidak ada.

latihan punggung yang dilakukan pada ibu hamil trimester III selama 3 kali

seminggu menunjukkan perbedaan nilai intensitas nyeri punggung sebelum dan

sesudah dilakukan latihan punggung p=0,001 (p<0,05). Dapat dikatakan bahwa

intervensi latihan punggung memberikan pengaruh (efek) yang signifikan

terhadap penurunan intensitas nyeri punggung pada ibu hamil trimester III.

Dari uraian di atas maka hipotesa penelitian dapat dijawab dimana Ha

diterima karena terdapat penurunan intesitas nyeri punggung sesudah diberikan

intervensi latihan punggung, sehingga dapat disimpulkan bahwa latihan

punggung berpengaruh dalam menurunkan intensitas nyeri punggung pada ibu

hamil trimester III.

Penelitian ini sejalan dengan Wahyuni dan Prabowo (2012) yang meneliti

pengaruh latihan punggung disertai dengan pemberian kinesiotaping terhadap

penurunan nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan adanya perbedaan secara bermakna sebelum dan

sesudah latihan punggung disertai kinesiotaping pada ibu hamil trimester III

dengan p=0,001 (p<0,05). Jika dibandingkan dengan penelitian Wahyuni dan

Prabowo (2012) yang melakukan intervensi latihan punggung (back exercise)

disertai dengan pemberian kinesiotaping, maka intervensi tersebut jauh lebih

dapat mengurangi intensitas nyeri punggung bawah ibu hamil. Hal ini terlihat dari

tidak adanya ibu hamil yang mengalami nyeri punggung bawah pada rentang

sedang dan berat setelah intervensi, dengan hasil yang didapatkan ibu yang tidak

mengeluh nyeri sebanyak 4 orang (40%) dan ibu yang mengeluh nyeri ringan

sebanyak 6 orang (60%). Sementara itu, sebelum intervensi terdapat 1 orang

(10%) yang mengeluh nyeri berat terkontrol, 4 orang (40%) mengeluh nyeri

sedang dan sisanya sebanyak 5 orang mengeluh nyeri ringan (50%), sedangkan

hasil penelitian ini yang hanya menggunakan latihan punggung (back exercise)

masih dijumpai 9 orang (26.5%) yang mengeluh nyeri sedang.

Penelitian lain yang terkait dengan nyeri punggung ibu hamil trimester III

dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Kebidanan STIKes Hang Tuah

Pekan Baru mengenai hubungan senam hamil dengan nyeri punggung bawah

pada ibu hamil trimester III. Penelitian yang dilakukan oleh Megasari (2015)

menunjukkan adanya hubungan antara senam hamil dengan penurunan nyeri

punggung bawah pada ibu hamil trimester III dengan nilai p=0,000 (p<0,05),

sedangkan penelitian ini hanya melakukan latihan punggung tidak melakukan

senam hamil.

Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang menyatakan bahwa nyeri

punggung bisa dikurangi dengan melakukan latihan punggung (Simkin, Whalley

& Kepler, 2008). Latihan back exercise (latihan punggung) meningkatkan

fleksibilitas dan keseimbangan dari otot anterior dan posterior lumbal sehingga

dapat mengurangi dampak dari nyeri punggung bawah saat kehamilan trimester

III.

Latihan punggung (Back exercise) berperan untuk memodulasi nyeri yang

terjadi pada ibu hamil trimester III. Modulasi nyeri dengan menggunakan back

exercise adalah modulasi nyeri pada tingkat reseptor yang merupakan aktivas

inosiseptor pada reseptor perifer. Modulasi diperoleh dengan menurunkan

ekstebalitas reseptor (misalnya pendinginan), memperlancar metabolisme

sehingga substansi nyeri seperti bradikinin, prostaglandin, dan histamine dalam

fase inaktivasi, menurunkan aktivasi gamma neuron dengan pemanasan

(Kuntono, 2011).

Ricci dan Kyle (2009) mengatakan bahwa dengan latihan selama masa

kehamilan dapat meningkatkan rasa kesejahteraan, meningkatkan sirkulasi,

mengurangi konstipasi, kembung dan pembengkakan, meningkatkan energi,

memperbaiki postur tubuh, membantu untuk tidur, meningkatkan relaksasi dan

mengurangi ketidaknyamanan pada punggung bawah yang biasa ibu hamil

rasakan

Walsh (2008) mengatakan bahwa prevalensi nyeri punggung bagian

bawah meningkat sesuai paritas dan usia. Wanita muda yang cukup berotot

dapat menoleransi perubahan ini tanpa keluhan, akan tetapi wanita yang lebih

tua, yakni wanita yang mengalami gangguan punggung atau wanita yang

memiliki sensasi keseimbangan yang buruk, dapat mengalami nyeri punggung

yang cukup berat selama dan segera setelah hamil (Bobak, Lowdermilk,

&Jensen, 2005). Dalam penelitian ini semua ibu hamil yang diteliti berada pada

rentang usia 19-35 tahun.

Dalam penelitian ini sebanyak 23 orang ibu hamil (67,6%) yang mengeluh

nyeri punggung adalah ibu multipara. Mengacu pada pendapat Varney, Kriebs,

dan Gegor (2007) bahwa masalah nyeri punggung bawah akan memburuk jika

otot-otot abdomen wanita tersebut lemah sehingga gagal menopang uterus yang

membesar. Wanita primigravida biasanya memiliki otot abdomen yang sangat

baik karena otot-otot tersebut belum pernah mengalami peregangan sebelumnya.

Nyeri punggung biasanya meningkat seiring paritas. Akan tetapi hasil ini tidak

dapat menyimpulkan bahwa nyeri punggung bawah sebagian besar dialami oleh

ibu multipara karena proses pengambilan responden terkait paritas dilakukan

secara acak.

Berdasarkan pertambahan berat badan, seluruh ibu hamil mengeluh nyeri

punggung dengan pertambahan berat badan 10-12 kg yaitu sebanyak 34 orang

(100%) dengan rentang nyeri sedang sehingga masih dapat ditoleransi. Hal

tersebut sesuai dengan pernyataan Manuaba, dkk (2007) bahwa pertambahan

berat badan normal ibu hamil sekitar 10-12 kg.

Menurut asumsi peneliti setelah melakukan latihan punggung, tingkat

nyeri ibu trimester III akan semakin menurun, karena latihan punggung dapat

membuat otot-otot lebih rileks tidak kaku dan ibu akan merasa lebih nyaman,

sedangkan ibu yang tidak melakukan latihan punggung atau gerakan sejenisnya

akan lebih tinggi rasa nyeri punggung yang dialami ibu selama trimester III

kehamilannya.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diambil kesimpulan

dan saran mengenai pengaruh latihan punggung terhadap penurunan nyeri

punggung pada ibu hamil trimester III di Posyandu Candirejo dan Posyandu

Sidodadi Kecamatan Biru-Biru Kabupaten Deli Serdang

1. Kesimpulan Hasil Penelitian

1. Sebelum dilakukan latihan punggung, rerata nyeri punggung yang

dialami ibu hamil trimester III yaitu nyeri sedang sebanyak 17 orang dan

nyeri berat juga 17 orang.

2. Setelah dilakukan latihan punggung, nyeri yang dialami ibu yaitu

nyeri ringan sebanyak 23 orang, dan nyeri sedang sebanyak 11

orang, sedangkan yang mengalami nyeri berat tidak ada.

3. Intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan intervensi latihan

punggung berbeda secara signifikan (p=0,001), sehingga dapat dikatakan

bahwa pemberian latihan punggung berpengaruh dalam menurunkan

intensitas nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III.

2. Saran

1. Pelayan Kesehatan

Pelayan kesehatan khususnya kebidanan sangat penting menerapkan latihan

punggung sebagai salah satu intervensi non farmakologis yang dapat

menurunkan nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III.

2. Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini merupakan salah satu evidence, sehingga dapat dijadikan

sebagai materi pembelajaran khususnya di bagian kebidanan.

3. Tempat Penelitian

Menyiapkan ruangan khusus yang dapat memberikan efek nyaman agar ibu-

ibu yang mengikuti latihan punggung bisa lebih rileks dan santai. Hasil

penelitian ini juga bisa lebih disosialisasikan kepada masyarakat khususnya

ibu hamil.

4. Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat benar-benar mengontrol kelompok agar patuh terhadap

intervensi yang diberikan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini juga

tidak menggunakan kelompok kontrol, dan diharapkan penelitian selanjutnya

menggunakan kelompok kontrol yang diberikan intervensi lain sehingga

dapat dilihat sejauh mana pengaruh latihan punggung dalam menurunkan

nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III.

DAFTAR PUSTAKA

Ayanniyi, O. 2013. Low Back Painin Pregnancy: The reality and challenge. Ghana Journal of Physiotherapy, Vol 4, number 1

Bobak., Lowdermilk., & Jensen. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta: EGC.

Brayshaw, E. (2008). Senam Hamil dan Nifas Pedoman Praktis Bidan. Jakarta:EGC.

Clouden J. 1997. Exercise During Pregnancy. University of Western Australia

Cunningham, dkk. 2006. Obstetri Williams. Jakarta: EGC.Vol 1.

Cunningham, dkk. 2013. Obstetri Williams. Jakarta: EGC.Vol 2.

Fauziah, S & Sutejo NS. 2012. Keperawatan Maternitas Kehamilan. Jakarta:Kencana. Vol.1

Fraser, Diane M & Cooper, Margaret A. 2011. Myles buku ajar bidan. Jakarta:EGC.

Hidayat, A. 2010. Metode penelitian kesehatan paradigma kuantitatif. Surabaya:Health Books Publishing.

Huldani. 2012. Nyeri Punggung. Thesis Universitas Lambung Mangkurat FakultasKedokteran Banjarmasin. Diunduh tanggal 15 Oktober 2015.

Indiarti, M.T. 2015. Panduan terbaik A-Z kehamilan, persalinan dan perawtan bayi.

Indriyani, D. 2013. Keperawatan Maternitas Pada Area Perawatan Antenatal.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Juliarni, N. 2013. Tindakan Ibu hamil Mengatasi Nyeri Punggung Saat KehamilanTrimester III di Klinik Hj. Ramini Medan Tahun 2013.

Khafidhoh, M. 2016. Hubungan Nyeri Pinggang dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil Trimester II dan III di Puskesmas Ciputat.

Kristiansson. 2015. Epidemology of back pain in pregnancy. Diunduh tanggal 24 November 2015.

Kuntono, HP. 2011. Nyeri Secara umum dan Osteoarthritis Lutut dari AspekFisioterapi. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia: Surakarta

Manuaba, dkk. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

Mediarti, dkk. 2014. Pengaruh yoga antenatal terhadap pengurangan keluhan ibuhamil trimester III. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, vol 1.

Megasari, M. 2015. Hubungan senam hamil dengan nyeri punggung pada ibuhamil trimester III. Jurnal Kesehatan Komunitas, vol 3.

Murkoff, dkk. 2006. Kehamilan: Apa yang anda hadapi bulan per bulan. Jakarta:ARCAN.

Noronha, Judith A, dkk. 2008. Prevalence Of Anemia Among Pregnant Women:A Community -Based Study In Udupi District. Health and Population.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2017. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PTRineka Cipta.

Passero dan McCaferry. 2011. Pain assessment and pharmacologicmanagement. USA: Elsavier

Polite & Beck. 2012. Nursing research generating and assessing evidence fornursing practice. China: Wolters Kluwer Health|Lippincott Williams &Wilkins.

Prasetyo, N. S. (2010). Konsep dan proses keperawatan nyeri. Surakarta: GrahaIlmu.

Ricci dan Kyle. 2009. Maternity and pediatrric nursing. Cina: Wolters Kluwer.

Rodrigues, dkk. 2011. Prevalence of lower back pain and physical inactivity: theimpact of psychosocial factors in pregnant women served by the familyhealth strategy. USA: Einstein.

Setiyohadi, A. W., Sudoyo, B., Alwi, I., Simadibrata, M., & Setiati, S. (2009). Bukuajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: Interna Publishing.

Simkin, P., Whalley, J & Keppler, A. (2008). Panduan Lengkap Kehamilan,Melahirkan dan Bayi. Jakarta: ARCAN.

Singh, N & Dessi, O. 2008. Prevention And Management Of Low Backache InPregnant Women Through The Use Of Exercise Program and Education.The Indian Journal of Occupational Therapy, vol XXXIX.

Smeltzer, S.C., & Bare, B. (2001). Text book medical surgical Brunner-Suddarth.Philadelphia: Lippincott Williams & Walkins.

Smeltzer, S.C & Bare, B. G (2010). Textbook of Medical Surgical Nursing.Philadelphia: Lippincott Williams & Walkins.

Varney, H., Kriebs, Helen V., & Gegor, Carolyn L. 2007. Buku ajar asuhan kebidanan. Jakarta: EGC.

Wahyuni & Prabowo, E. 2012. Manfaat Kinesiotapping Untuk Mengurangi NyeriPunggung Bawah Pada Kehamilan Trimester Ke-3. Diunduh tanggal 15Oktober 2015.