SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

170
i SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK.IV KOTA MADIUN OLEH : YUDHISTIRA RISALDY 201403047 PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2018

Transcript of SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

i

SKRIPSI

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN

LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP

RUMAH SAKIT TK.IV

KOTA MADIUN

OLEH :

YUDHISTIRA RISALDY

201403047

PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2018

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

ii

SKRIPSI

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN LOYALITAS

PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK.IV

KOTA MADIUN

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)

OLEH :

YUDHISTIRA RISALDY

201403047

PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2018

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

iii

Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

iv

Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

v

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, saya persembahkan skripsi ini teruntuk:

1. Allah Subhanahu wa Ta’ala karena atas kehendak dan Karunia-Nya skripsi

ini dapat selesai pada waktunya.

2. Orang tuaku tercinta, Bapak saya (Sunarso) dan Ibu saya (Dwi

Sulistiorini) sebagai wujud ucapan terima kasih yang terdalam karena

telah memberikan dukungan moril dan materi serta do’a terbaik yang tiada

henti untuk kesuksesan saya. Terima kasih bapak dan ibu, semoga Allah

Subhanahu wa Ta’ala memberi segala ridho-Nya dan membalas kebaikan

Bapak dan Ibu.

3. Adikku Azzalya Risa Salsabila dan saudara-saudara saya untuk segala

support dan do’anya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini pada waktunya.

4. Fetri Nurcahyati yang selalu berada dibarisan terdepan untuk ngomel-

ngomelnya disaat diri ini malas, terima kasih untuk semangat, segala do’a

dan supportnya.

5. Partner-partnerku ter-wow, Tim MABAR (Alfan, Mukhlis, Fetri, Yuce)

terima kasih untuk do’a dan dukungannya.

6. Teman-teman S1 Kesehatan Masyarakat angkatan 2014 yang memberikan

bantuan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi.

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

vi

Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yudhistira Risaldy

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Madiun, 13 Mei 1995

Agama : Islam

Alamat : Jalan Sanggar Manis No.22, Kel. Manisrejo, Kec.

Taman, Kota Madiun

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : 1. TK PG Rejo Agung Baru Madiun lulus tahun

2002

2. Lulusan SDN 01 Kartoharjo Madiun tahun 2008

3. Lulusan SMPN 1 Madiun tahun 2011

4. Lulusan SMAN 1 Madiun tahun 2014

5. Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun 2014-

sekarang

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkah, rahmat

dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi

dengan judul “Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Loyalitas Pasien Rawat

Inap Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Program Studi

Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia

Madiun.

Penulis menyadari bahwa di dalam kegiatan penyusunan skripsi tidak akan

terlaksana sebagaimanamestinya tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk

itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Zaenal Abidin, SKM., M.Kes (Epid) sebagai Ketua STIKES Bhakti Husada

Mulia Madiun yang telah merekomendasikan peneliti untuk melakukan

penelitian

2. dr. Hengki Irawan, Sp.An selaku Kepala Rumah Sakit Tk.IV Madiun yang

telah memberikan ijin tempat untuk melakukan penelitian.

3. Avicena Sakufa Marsanti, S.KM., M.Kes selaku Ketua Prodi S1 Kesehatan

Masyarakat yang telah memberikan sarana dan prasarana untuk peneliti.

4. Kuswanto, S.Kep.,Ns., M.Kes selaku dosen Pembimbing I yang telah

memberikan saran, masukan, tanggapan, dan waktu luang untuk peneliti.

5. A. Agus Widodo, S.KM., M.Mkes selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan saran, masukan, tanggapan, dan waktu luang untuk peneliti.

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

ix

6. Retno Widiarini, S.KM., M.Kes selaku Penguji yang senantiasa mendampingi

dan membantu dalam sidang skripsi.

7. Seluruh Staf Rumah Sakit Tk.IV Madiun yang telah membantu peneliti dalam

menyediakan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

8. Bapak, Ibu dan adik saya yang telah memberikan doa, semangat dan dukungan

materi kepada Penulis selama menempuh pendidikan di STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun.

9. Teman-teman angkatan 2014 Prodi S1 Kesehatan Masyarakat STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun yang telah membantu penulis.

10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, peneliti ucapkan

banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat

diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi

ini.

Madiun, 17 September 2018

Penyusun

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

x

Program Studi Kesehatan Masyarakat

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun 2018

ABSTRAK

YUDHISTIRA RISALDY

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN LOYALITAS

PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK.IV KOTA MADIUN

xix + 149 Halaman + 20 Tabel + 2 Gambar + 13 Lampiran

Latar Belakang: Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan

cara seseorang berpikir,berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan

orang lain. Permasalahan pokok yang dihadapi perawat Indonesia dalam sistem

pelayanan kesehatan adalah peran perawat profesional yang belum optimal.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku caring perawat

dengan loyalitas pasien.

Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan

crossectional dengan jumlah sampel sebanyak 64. Teknik sampling menggunakan

purposive sampling. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan

bivariat menggunakan uji Chi Square.

Hasil: Berdasarkan hasil dari penelitian dapat disimpulkan yaitu sebagian besar

pasien Rawat Inap Rumah Sakit Tk.IV Madiun tahun 2018 memiliki persepsi

terhadap perilaku caring perawat tidak baik. Sebagian besar pasien Rawat Inap

Rumah Sakit Tk.IV Madiun tahun 2018 memiliki sikap tidak loyal. Berdasarkan

hasil penelitian yaitu diperoleh bahwa perilaku caring perawat uji statistik yang

dilakukan menggunakan uji chi square diperoleh p value sebesar 0,000 < α =

0,05 dengan demikian menunjukkan bahwa Hₒ ditolak dan diterima yang

berarti ada hubungan perilaku caring perawat dengan loyalitas pasien.

Kesimpulan: Upaya yang seharusnya dilakukan yaitu lebih meningkatkan

kualitas dan mutu layanan di rumah sakit TK.IV Kota Madiun yaitu perlu adanya

evaluasi dalam manajemen keperawatan atau SDM pada umumnya dan

penambahan SDM Kesehatan Masyarakat guna mendongkrak loyalitas pasien

yang ada di Rumah Sakit Tk.IV Kota Madiun.

Kata Kunci : Perilaku caring, loyalitas

Kepustakaan : 23 (2005-2017)

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

xi

Public Health Program

Health Science College of Bhakti Husada Mulia Madiun 2018

ABSTRACT

YUDHISTIRA RISALDY

THE RELATIONSHIP BETWEEN CARING BEHAVIOR NURSE WITH

LOYALTY INPATIENTS OF TK.IV HOSPITAL MADIUN CITY

xix + 149 pages + 20 tables + 2 pictures + 13 appendixes

Background: Caring is universal phenomenon that relates to the way someone

thinks, feeling and behave when related with other people. The main problem of

Indonesian nurses in the health care system is the role of professional nurses are

not optimal. The purpose of this study was determine the relation with caring

nurse to patient loyalty.

The method: The kind of this research was analytic observational used

crossectional study. The total samples of this research were 64 peoples, and the

technique sampling used purposive sampling. Data analysis of this research used

univariate and bivariate used Chi Square test.

The results: Based on the results of the study concluded that the majority of

inpatients of TK.IV Madiun Hospital in 2018 has a poor perception of caring

nurses. Most patients inpatient in TK.IV hospital Madiun 2018 has disloyal

attitude. Based on the results of research that shows that the caring nurses.

Statical test were performed using Chi Squaretest was p - value of 0,000 < α =

0,05 indicated that H0 was rejected and H1 was accepted which means there was

a relation caring nurses and patient loyality.

Discus and Conclusion: The efforts should be made to improve the quality and

quality of services in the TK.IV hospital Madiun city need for evaluation in

nursing or human resource management in general and the addition of Public

Health human resources in order to increase the loyalty of patients in Tk.IV

Hospital Madiun city.

Keywords : caring behaviour, loyalty

Litterature : 23 (2005-2017)

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

xii

DAFTAR ISI

Sampul Depan .............................................................................................................. i

Sampul Dalam .............................................................................................................. ii

Lembar Persetujuan ...................................................................................................... iii

Lembar Pengesahan ..................................................................................................... iv

Persembahan ................................................................................................................ v

Lembar Pernyataan....................................................................................................... vi

Daftar Riwayat Hidup .................................................................................................. vii

Kata Pengantar ............................................................................................................. viii

Abstrak ......................................................................................................................... x

Abstract ........................................................................................................................ xi

Daftar Isi ...................................................................................................................... xii

Daftar Tabel ................................................................................................................ xvi

Daftar Gambar .............................................................................................................. xviii

Daftar Lampiran ........................................................................................................... xix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 7

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 7

1.5 Keaslian Penelitian .......................................................................................... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah Sakit .................................................................................................... 10

2.1.1 Pengertian Rumah Sakit ......................................................................... 10

2.1.2 Azas dan Tujuan Rumah Sakit ............................................................... 10

2.1.3 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit.............................................................. 11

2.1.4 Jenis-jenis Rumah Sakit ......................................................................... 12

2.1.5 Hak dan Kewajiban Rumah Sakit .......................................................... 15

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

xiii

2.1.6 Standar Pelayanan Rumah Sakit ............................................................ 18

2.1.7 Indikator Kepuasan Pasien Rumah Sakit ............................................... 20

2.2 Instalasi Rawat Inap ........................................................................................ 23

2.3 Keperawatan .................................................................................................... 24

2.3.1 Definisi Keperawatan ............................................................................. 24

2.3.2 Fungsi dan tugas Perawat ....................................................................... 25

2.3.3 Kedudukan Perawat ............................................................................... 26

2.3.4 Bentuk Pelayanan Perawat ..................................................................... 26

2.3.5 Kewajiban Perawat................................................................................. 28

2.3.6 Hak Perawat ........................................................................................... 30

2.4 Caring ............................................................................................................. 33

2.4.1 Definisi Caring ...................................................................................... 33

2.4.2 Faktor-faktor Pembentuk Caring ........................................................... 35

2.4.3 Aplikasi Perilaku Caring dalam Praktek Keperawatan ......................... 40

2.4.4 Pentingnya Aplikasi Caring ................................................................... 41

2.5 Konsep Kepuasan Pelanggan .......................................................................... 42

2.5.1 Definisi Kepuasan Pelanggan ............................................................... 42

2.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan .................... 43

2.5.3 Pengukuran Kepuasan Pelanggan......................................................... 43

2.6 Loyalitas Pasien .............................................................................................. 44

2.6.1 Definisi Loyalitas ................................................................................... 44

2.6.2 Dimensi Loyalitas .................................................................................. 45

2.6.3 Tahapan Menjadi Pelanggan Loyal ........................................................ 46

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep ............................................................................................ 50

3.2 Hipotesis ......................................................................................................... 52

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ............................................................................................ 53

4.2 Populasi dan Sampel ....................................................................................... 53

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

xiv

4.2.1 Populasi .................................................................................................. 53

4.2.2 Sampel .................................................................................................... 54

4.3 Teknik Sampling ............................................................................................. 55

4.4 Kerangka Kerja Penelitian .............................................................................. 57

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................... 58

4.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................................. 58

4.7 Instrumen Penelitian ....................................................................................... 62

4.7.1 Uji Validitas ........................................................................................... 64

4.7.2 Uji Reliabilitas ....................................................................................... 66

4.8 Pengumpulan Data dan Analisis Data ............................................................. 67

4.8.1 Pengumpulan Data ................................................................................. 67

4.8.2 Analisis Data .......................................................................................... 69

4.9 Etika Penelitian ............................................................................................... 70

4.9.1 Informed Consent ................................................................................... 71

4.9.2 Kerahasiaan ............................................................................................ 71

4.9.3 Anonimity ............................................................................................... 71

4.10 Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 71

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun .................................... 72

5.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun ............................... 72

5.1.2 Visi Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun ................................................. 73

5.1.3 Misi Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun ................................................. 73

5.1.4 Motto Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun .............................................. 74

5.1.5 Program Kerja Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun ................................ 74

5.1.6 Unit Pelayanan Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun................................ 75

5.1.7 Sumber Daya Manusia Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun ................... 76

5.2 Karakteristik Responden ................................................................................. 78

5.2.1 Umur ...................................................................................................... 78

5.2.2 Jenis Kelamin ......................................................................................... 79

5.2.3 Pendidikan Terakhir ............................................................................... 79

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

xv

5.2.4 Status ...................................................................................................... 80

5.3 Hasil Penelitian ............................................................................................... 80

5.3.1 Perilaku Caring Perawat ........................................................................ 80

5.3.2 Loyalitas Pasien ..................................................................................... 81

5.3.3 Tabulasi Silang ....................................................................................... 81

5.4 Pembahasan ..................................................................................................... 82

5.4.1 Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit TK.IV

Kota Madiun ........................................................................................... 82

5.4.2 Loyalitas Pasien Rawat Inap Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun .......... 85

5.4.3 Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Loyalitas Pasien Rawat

Inap di Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun .............................................. 88

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 91

6.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 91

6.2 Saran ............................................................................................................... 91

Daftar Pustaka .............................................................................................................. 93

Lampiran ...................................................................................................................... 95

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Jumlah BOR Rumah Sakit Tk.IV Kota Madiun tahun 2014-2017 ..... 4

Tabel 1.2 Data Survei Pendahuluan Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun tahun 2018 .. 5

Tabel 1.3 Keaslian Penelitian ....................................................................................... 8

Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian ................................................................... 59

Tabel 4.2 Kuesioner Perilaku Caring Perawat ............................................................. 62

Tabel 4.3 Kuesioner Loyalitas Pasien ......................................................................... 63

Tabel 4.4 Pembobotan Skor ........................................................................................ 63

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Kuesioner Perilaku Caring Perawat ............................. 65

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Kuesioner Loyalitas Pasien .......................................... 66

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Perilaku Caring Perawat dan Loyalitas Pasien ........ 67

Tabel 4.8 Keeratan Korelasi Nilai r ............................................................................ 70

Tabel 5.1 Ruang Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun tahun

2017 ............................................................................................................. 75

Tabel 5.2 Jumlah Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun

tahun 2018 ................................................................................................... 77

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Menurut teori

(Hurlock, 1990) di Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun tahun 2018 ............. 78

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Rumah

Sakit TK.IV Kota Madiun tahun 2018 ........................................................ 79

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir di

Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun tahun 2018 ............................................ 79

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pernikahan di

Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun tahun 2018 ............................................ 80

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Persepsi tentang Perilaku

Caring Perawat di Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun tahun 2018 ............. 80

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Loyalitas di Rumah Sakit

TK.IV Kota Madiun tahun 2018 ................................................................. 81

Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

xvii

Tabel 5.9 Tabulasi Silang antara Perilaku Caring Perawat dengan Loyalitas

Pasien Rawat Inap Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun tahun 2018 ............. 81

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ..................................................................................... 50

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian ....................................................................... 57

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Balasan Izin Pengambilan Data Awal ............................................. 95

Lampiran 2 Surat Permohonan Menjadi Responden .................................................. 96

Lampiran 3 Surat Pernyataan Persetujuan Menjadi Responden .................................. 97

Lampiran 4 Kuesioner Penelitian ................................................................................. 98

Lampiran 5 Surat Balasan Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................. 104

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ......................................... 105

Lampiran 7 Surat Balasan Izin Pennelitian .................................................................. 123

Lampiran 8 Surat Keterangan Selesai Penelitian ......................................................... 124

Lampiran 9 Output Hasil Penelitian ............................................................................. 125

Lampiran 10 Tabulasi Kuesioner Perilaku Caring Perawat ........................................ 144

Lampiran 11 Tabulasi Kuesioner Loyalitas Pasien ...................................................... 145

Lampiran 12 Form Bimbingan ..................................................................................... 146

Lampiran 13 Dokumentasi ........................................................................................... 148

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era sekarang, rumah sakit berkembang menjadi suatu

organisasi yang sangat besar dan kompleks. Rumah sakit adalah institusi

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,

rawat jalan dan gawat darurat (UU RI No.44 Tahun 2009).

Untuk mencapai pelayanan kesehatan paripurna, tidak sedikit

rumah sakit bersaing layaknya industri yang berlomba untuk menjadi yang

terbaik. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu peningkatan kualitas dan

mutu SDM (Sumber Daya Manusia) dalam menyelenggarakan pelayanan

kesehatan demi mendapat tempat di hati masyarakat.

Perawat merupakan profesi yang sebagian besar aktivitasnya

berhubungan secara langsung dengan pasien yang ada di rumah sakit.

Pelayanan keperawatan adalah suatu pelayanan kesehatan yang merupakan

integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat

keperawatan yang ditunjukkan pada individu, keluarga, atau masyarakat

baik yang sehat maupun yang sakit (Yulianti, 2017).

Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah menurut

Azrul Azwar (1997) dalam Nursalam (2015), permasalahan pokok yang

dihadapi perawat Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan adalah

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

2

peran perawat profesional yang belum optimal, terlambatnya pengakuan

Body of Knowledge profesi keperawatan, terlambatnya pengembangan

pendidikan keperawatan profesional dan terlambatnya pengembangan

sistem pelayanan/asuhan keperawatan profesional.

Upaya peningkatkan pelayanan perawat dapat dilakukan dengan

cara penerapan perilaku caring perawat terhadap pasiennya. Hal ini

dilaksanakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan kepuasan pasien itu

sendiri.

Menurut Dwiyanti M.S (2007) dalam Prabowo, et al (2014),

Kualitas pelayanan keperawatan dapat tercermin dalam pelaksanaan

asuhan keperawatan yang profesional. Perpaduan antara profesionalisme

perawat dengan pengetahuan dan keterampilan yang meliputi keterampilan

intelektual, teknikal dan interpersonal dalam pelaksanaannya harus

mencerminkan perilaku caring.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fitri Mailani dan Nera

Fitri (2016) dengan judul “Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan

Tingkat Kepuasan Pasien BPJS di RSUD dr. Rasidin Padang”

menunjukkan bahwa dari 84 responden didapatkan sebagian besar yaitu 39

(46,4%) responden mengatakan perawat memiliki perilaku caring buruk di

RSUD dr. Rasidin Padang Tahun 2016.

Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nia

Indriyanti (2016) dengan judul “Hubungan antara caring perawat dengan

peningkatan BOR (Bed Occupancy Rate) pasien di ruang rawat inap RS

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

3

Islam Sultan Agung Semarang” diketahui bahwa dari 98 responden

didapatkan caring perawat tinggi sebanyak 62 (63,3%), BOR pasien tinggi

sebanyak 77 (78,6%). Hal ini menunjukkan ada hubungan antara caring

perawat dengan BOR pasien.

Melinda Rahman et al (2014) tentang “Hubungan Persepsi Perilaku

Caring Perawat dengan Loyalitas Pasien Rawat Inap Kelas III Rumah

Sakit Paru Jember” bahwa nilai Odds Ratio (OR) pada penelitian ini yaitu

0,076 yang berarti bahwa persepsi yang memuaskan terhadap perilaku

caring perawat memiliki peluang 0,076 kali membuat pasien memiliki

kecenderungan yang baik untuk menjadi loyal.

Dari perilaku caring perawat terhadap pasien yang baik tentu akan

berdampak pada kepuasan pasien yang baik pula. Seseorang yang merasa

puas terhadap layanan rumah sakit, bila mengalami sakit tentu akan

kembali ke rumah sakit yang sama untuk pelayanan yang diinginkan,

bahkan akan mempromosikan kepada orang lain.

Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi BOR, karena berarti

akan semakin banyak jumlah pengguna suatu institusi pelayanan kesehatan

atau rumah sakit tersebut serta mencerminkan suatu mutu pelayanan yang

baik.

Loyalitas secara umum dapat diartikan kesetiaan seseorang atas

suatu produk, baik barang maupun jasa tertentu. Loyalitas pasien sebagai

pengguna jasa rumah sakit merupakan kesetiaan pasien dalam

menggunakan pelayanan pada suatu rumah sakit apabila pasien

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

4

membutuhkan. Upaya mempertahankan pelanggan dengan cara

meningkatkan loyalitas pelanggan dapat mengurangi biaya pemasaran bagi

penyedia jasa karena pelanggan yang loyal dapat menjadi sumber

pemasaran jasa pada masyarakat luas, sehingga loyalitas pelanggan dapat

memberikan keuntungan bagi penyedia jasa (Melinda et al., 2013).

Berdasarkan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Madiun dan

Rumah Sakit Tk.IV Kota Madiun, jumlah BOR (Bed Occupancy Ratio)

Rumah Sakit Tk. IV Kota Madiun mengalami out of standard dari tahun

2014-2017. Adapun data BOR Rumah Sakit Tk. IV Kota Madiun sebagai

berikut :

Tabel 1.1 Data Jumlah BOR Rumah Sakit Tk. IV Kota Madiun Tahun

2014-2017.

No. Tahun Jumlah BOR (%)

1 2014 42,50

2 2015 29,73

3 2016 29,34

4 2017 35,92

Sumber: Data Sekunder Dinas Kesehatan Kota Madiun dan Rumah Sakit

Tk.IV Kota Madiun Tahun 2014-2017.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah BOR pada tahun 2014

hingga tahun 2016 mengalami penurunan jumlah BOR sebesar 13,16%.

Sedangkan pada tahun 2017 kembali meningkat. Namun demikian,

pencapaian jumlah BOR Rumah Sakit Tk.IV Kota Madiun masih dibawah

standar Depkes yaitu (60-80%).

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

5

Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti

melakukan wawancara mendalam dengan pasien Rawat Inap di Rumah

Sakit Tk.IV Kota Madiun untuk mengetahui loyalitas pasien menunjukkan

bahwa dari 10 responden didapatkan pasien yang loyal sebanyak 2 pasien

(20%) dan pasien yang tidak loyal sebanyak 8 pasien (80%). Pasien

dikatakan loyal karena sudah lebih dari atau sama dengan 3 (tiga) kali

menggunakan pelayanan, merekomendasikan pelayanan ke orang lain,

tidak mencoba ke pelayanan yang lain dalam hal ini rumah sakit lain.

Tabel 1.2 Data Survei Pendahuluan Rumah Sakit Tk. IV Kota Madiun

Tahun 2018

No. Responden

Loyal

Ya Tidak

1. Sakti H.S √

2. Sulistiowati √

3. Bartiati √

4. Endang Sumarmiati √

5. Suwito √

6. Komariatun √

7. Pariyem √

8. Yeni √

9. Kabiyanto √

10. Siti Komariyah √

Sumber: Data Primer Survei Pendahuluan Peneliti di Rumah Sakit Tk.IV

Kota Madiun Tahun 2018.

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

6

Dari data pencapaian BOR Rumah Sakit Tk.IV Kota Madiun yang

masih dibawah standar Depkes yaitu (60-80%) dan hasil survei

pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, maka ini menjadi permasalahan

yang harus mendapat perhatian dari pihak rumah sakit, karena

mempengaruhi output kualitas rumah sakit dan mempengaruhi pendapatan

rumah sakit.

Dengan demikian, ada baiknya jika Rumah Sakit Tk.IV Kota

Madiun lebih memperhatikan hal ini guna peningkatan kualitas pelayanan.

Bisa dimulai dari peningkatan mutu dan kualitas pelayanan perawat.

Karena perawat sangat berperan langsung dan mempengaruhi tingkat

kepuasan pasien yang berdampak pada loyalitas pasien terhadap pelayanan

di Rumah Sakit Tk.IV Kota Madiun.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti melakukan penelitian

tentang “Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Loyalitas Pasien

Rawat Inap Rumah Sakit Tk. IV Kota Madiun” dengan tujuan untuk

mengetahui apakah ada hubungan perilaku caring perawat dengan

loyalitas pasien.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan perilaku caring perawat dengan loyalitas

pasien rawat inap Rumah Sakit Tk.IV Kota Madiun ?

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

7

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan perilaku caring perawat dengan loyalitas

pasien rawat inap Rumah Sakit Tk.IV Kota Madiun.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi perilaku caring perawat rawat inap Rumah Sakit

Tk.IV Kota Madiun.

2. Mengidentifikasi loyalitas pasien rawat inap Rumah Sakit Tk.IV Kota

Madiun.

3. Menganalisis hubungan perilaku caring perawat dengan loyalitas

pasien rawat inap Rumah Sakit Tk.IV Kota Madiun.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat bagi Rumah Sakit

Menjadi masukan dan pertimbangan dalam peningkatan perilaku caring

perawat untuk meningkatkan meningkatkan loyalitas pasien yang

berkunjung.

1.4.2 Manfaat bagi Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun

Dapat memberikan informasi kepada institusi dalam bidang kesehatan

dan menambah kepustakaan yang sudah ada khususnya mengenai

hubungan perilaku caring perawat dengan loyalitas pasien rawat inap.

Sehingga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa lainnya dalam proses

pendidikan.

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

8

1.4.3 Manfaat bagi peneliti selanjutnya

Dapat melanjutkan penelitian dengan variabel lain tentang caring

perawat atau loyalitas pasien di rumah sakit.

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1.3 Keaslian Penelitian

No. Peneliti Judul

Penelitian

Metode

Penelitian

Variabel

Penelitian Hasil Penelitian

1 Melinda

Rahman,

2014

Hubungan

Persepsi

Perilaku Caring

Perawat dengan

Loyalitas Pasien

Rawat Inap

Kelas III Rumah

Sakit Paru

Jember

Observasi-

onal analitik

- Persepsi

perilaku

caring

perawat

- Loyalitas

Pasien

Perilaku caring

perawat

dipersepsikan

memuaskan oleh

hampir seluruh

pasien yaitu

sebanyak 43

orang (91,5%)

dan terdapat 4

orang (8,5%)

yang

mempersepsikan

perilaku caring

perawat cukup

memuaskan.

2 Yulianti

Kurnia

Dewi,

2017

Gambaran

Perilaku Caring

Perawat di

Ruang Paviliun

dan Ruang

Rawat Inap

Kelas III Rumah

Sakit Daerah dr.

Soebandi

Jember

Deskriptif

analitik

Perilaku

caring

perawat

Perilaku caring

perawat di ruang

paviliun sebagian

besar dalam

kategori baik

yaitu 65,6%.

Sedangkan di

ruang rawat inap

kelas III termasuk

dalam kategori

kurang yaitu

57,6%.

3 Bagus

Setyo

Prabowo,

2013

Hubungan

Tingkat Kognitif

Perawat Tentang

Caring Dengan

Aplikasi Praktek

Caring di Ruang

Observasi-

onal analitik

- Tingkat

kognitif

perawat

tentang

caring

- Aplikasi

Hubungan tingkat

kognitif perawat

tentang caring

dengan aplikasi

praktek caring

dengan OR = 4,4

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

9

Inap RSU dr. H.

Koesnadi

Bondowoso

praktek

caring

yang artinya

perawat yang

memiliki tingkat

kognitif tentang

caring baik akan

berpeluang 4,4

kali untuk

berperilaku

caring

dibandingkan

dengan perawat

yang memiliki

tingkat kognitif

tentang caring

kurang baik.

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

10

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah Sakit

2.1.1 Pengertian Rumah Sakit

Menurut World Health Organization (WHO) dalam Sobrina

(2011), pengertian Rumah Sakit adalah suatu bagian dari organisasi

medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan

kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif

pelayanan keluarnya menjangkau keluarga dan lingkungan rumah.

Menurut UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

darurat.

Menurut Wolper dan Pena, Rumah Sakit adalah tempat dimana

orang yang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta

tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran,

perawat, dan berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya

diselenggarakan.

2.1.2 Asas dan Tujuan Rumah Sakit

Menurut UU Nomor 44 tahun 2009 pasal 2 yang tertulis, Rumah

Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

11

kemanusiaan, etika, dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan

hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan

pasien, serta mempunyai fungsi sosial.

Menurut UU Nomor 44 tahun 2009 pasal 3, pengaturan

penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan :

a. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan;

b. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien,

masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya

manusia di rumah sakit;

c. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar

pelayanan rumah sakit; dan

d. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat,

sumber daya manusia rumah sakit, dan Rumah Sakit.

2.1.3 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Berdasarkan undang-undang tahun 2009 tentang Rumah Sakit

dinyatakan bahwa Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yaitu pelayanan

kesehatan yang meliputi promotive, preventif, kuratif, dan

rehabilitative. Rumah sakit umum mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan

kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

12

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan per orangan melalui

pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga

sesuai kebutuhan medis.

c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya

manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam

pemberian pelayanan kesehatan.

d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta

penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka

peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan

etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

2.1.4 Jenis-Jenis Rumah Sakit

Jenis rumah sakit di Indonesia berdasarkan kepemilikan, adalah

sebagai berikut :

1. Rumah Sakit Milik Pemerintah

Rumah Sakit milik pemerintah dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu :

a. Rumah Sakit pemerintah bukan Badan Layanan Umum

(BLU). Rumah Sakit bukan BLU, Direktur atau Kepala

Rumah Sakit langsung bertanggung jawab kepada pejabat di

atas organisasi Rumah Sakit dalam jajaran birokrasi yang

berwenang mengangkat dan memberhentikannya, untuk

Rumah Sakit milik pemerintah bukan BLU yang ditentukan

sebagai unit swadana ditetapkan adanya dewan penyantun,

sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

13

983/Menkes/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi

Rumah Sakit Umum, menetapkan tentang Dewan

Penyantun, dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Dewan penyantun adalah kelompok pengarah atau

penasehat yang keanggotaannya terdiri atas unsusr

pemilik Rumah Sakit, unsur pemerintah, dan tokoh

masyarakat.

2. Dewan penyantun mengarahkan direktur dalam

melaksanakan misi Rumah Sakit dengan memperhatikan

kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah.

3. Dewan penyantun dapat dibentuk pada Rumah Sakit

yang ditentukan sebagai unit swadana.

4. Dewan penyantun ditetapkan oleh pemilik Rumah Sakit

untuk masa kerja tiga tahun.

b. Rumah Sakit pemerintah dengan bentuk BLU

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

1243/Menkes/SK/VIII/2005 tentang penetapan Rumah

Sakit perusahaan jawatan (Perjan) menjadi Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Departemen Kesehatan dengan menerapkan

pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum, serta

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 09/PMK/02/2006

tentang pembentukan Dewan Pengawas pada Badan

Layanan Umum, maka dapat disimpulkan bahwa tugas dan

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

14

kewajiban Dewan Pengawas pada BLU adalah sebagai

berikut:

1. Dewan Pengawas bertugas melaksanakan pengawasan

terhadap pengurusan BLU yang dilakukan oleh pejabat

pengelola BLU.

2. Dewan Pengawas memberi nasihat kepada pengelola

BLU dalam melaksanakan kegiatan kepengurusan BLU.

3. Pengawasan tersebut antara lain menyangkut rencana

jangka panjang dan anggaran, ketentuan-ketentuan

dalam Peraturan Pemerintah, dan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

c. Rumah Sakit Milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Rumah Sakit milik BUMN saat ini kebanyakan sudah

diubah bentuk badan hukumnya menjadi Perseroan Terbatas

(PT), Rumah Sakit tersebut sudah dijadikan anak

perusahaan atau unit usaha yang dikelola secara mandiri.

2. Rumah Sakit Milik Swasta

a. Rumah Sakit Milik Perseroan Terbatas (PT)

Dalam Rumah Sakit yang dimiliki oleh PT, ada tiga bagian

yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab yang

berbeda, yaitu Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite

Medik.

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

15

b. Rumah Sakit Milik Yayasan

Dalam Rumah Sakit milik Yayasan, terdapat tiga bagian

yang mempunyai tgas, kewenangan, dan tanggung jawab

yang berbeda, yaitu pembina, pengawas, dan pengurus,

yaitu kekuasaan tertinggi ada pada pembina. Yayasan

dapat mempunyai badan usaha untuk menunjang

pencapaian tujuan Yayasan. Pembina berwenang

mengangkat dan memberhentikan anggota pengawas dan

pengurus. Pengawas adalah bagian yayasan yang bertugas

melakukan pengawasan serta memberi nasihat kepada

pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan.

2.1.5 Hak dan Kewajiban Rumah Sakit

Di Indonesia hak dan kewajiban rumah sakit juga diatur

berdasarkan undang-undang, Berdasarkan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit. Setiap rumah

sakit di Indonesia mempunyai hak:

a. Menentukan jumlah, jenis, dan kualifikasi sumber daya

manusia sesuai dengan klasifikasi rumah sakit;

b. Menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan

remunerasi, insentif, dan penghargaan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka

mengembangkan pelayanan;

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

16

d. Menerima bantuan dari pihak lainsesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

e. Menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian;

f. Mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan

pelayanan kesehatan;

g. Mempromosikan layanan kesehatan yang ada di rumah sakit

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. Mendapatkan insentif pajak bagi rumah sakit publik dan

rumah sakit yang ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan.

Sedangkan kewajiban rumah sakit juga diatur berdasarkan

undang-undang, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit. Setiap rumah sakit di

Indonesia berkewajiban:

a. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah

sakit kepada masyarakat;

b. Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,

antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan

pasien sesuai dengan kemampuan pelayanan rumah sakit;

c. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada apsien sesuai

dengan kemampuan pelayanannya;

d. Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada

bencana, sesuai dengan kemampuan pelayanannya;

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

17

e. Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak

mampu atau miskin;

f. Melaksanakan fungsi sosial atara lain dengan memberikan

fasilitas pelayanan pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat

darurat tanpa uang muka, ambulans gratis, pelayanan korban

bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi

kemanusiaan;

g. Membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan

kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayanai

pasien;

h. Menyelenggarakan rekam medis

i. Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain

sarana ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat,

wanita menyusui, anak-anak, lanjut usia;

j. Melaksanakan sistem rujukan;

k. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar

profesi dan etika serta peraturan perundang-undangan;

l. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak

dan kewajiban pasien;

m. Menghormati dan melindungi hak-hak pasien;

n. Melaksanakan etika rumah sakit;

o. Memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan

bencana;

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

18

p. Melaksanakan program pemerintah dibidang kesehatan baik

secara regional maupun nasional;

q. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik

kedokteran atau kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya;

r. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal rumah sakit

(hospital by laws);

s. Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua

petugas rumah sakit dalam melaksanakan tugas; dan

t. Memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai

kawasan tanpa rokok.

Di dalam melaksanakan kewajibannya rumah sakit juga akan

menerima sanksi apabila melakukan pelanggaran, sanksi yang diberikan

kepada rumah sakit adalah sanksi administratif berupa:

a. Teguran;

b. Terguran tertulis; atau

c. Denda dan pencabutan izin rumah sakit.

2.1.6 Standar Pelayanan Rumah Sakit

Standar pelayanan minimal rumah sakit diatur dalam Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar

pelayanan minimal rumah sakit, dalam peraturan tersebut menyebutkan

jenis-jenis pelayanan, indikator dan standar pencapaian kinerja

pelayanan rumah sakit.

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

19

Jenis-jenis pelayanan rumah sakit minimal yang wajib

disediakan oleh rumah sakit meliputi:

1. Pelayanana gawat darurat

2. Pelayanan rawat jalan

3. Pelayanan rawat inap

4. Pelayanan bedah

5. Pelayanan persalinan dan perinatologi

6. Pelayanan intensif

7. Pelayanan radiologi

8. Pelayanan laboratorium patologi klinik

9. Pelayanan rehabilitasi medik

10. Pelayanan farmasi

11. Pelayanan gizi

12. Pelayanan transfusi darah

13. Pelayanan keluarga miskin

14. Pelayanan rekam medis

15. Pengelolaan limbah

16. Pelayanan administrasi manajemen

17. Pelayanan ambulans/kereta jenazah

18. Pelayanan pemulasaraan jenazah

19. Pelayanan laundry

20. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit

21. Pencegahan pengendalian infeksi.

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

20

2.1.7 Indikator Kepuasan Pasien Rumah Sakit

Beberapa indikator kepuasan pasien di rumah sakit sebagai

indikator mutu pelayanan di rumah sakit, adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan masuk rumah sakit, yaitu:

a. Lama waktu pelayanan sebelum dikirim ke ruang

perawatan.

b. Pelayanan petugas yang memproses masuk ke ruang

perawatan.

c. Kondisi tempat menunggu sebelum dikirim ke ruang

perawatan.

d. Pelayanan petugas Instalasi Gawat Darurat (IGD).

e. Lama pelayanan di ruang IGD.

f. Kelengkapan peralatan di ruang IGD.

2. Pelayanan dokter, yaitu:

a. Sikap dan perilaku dokter saat melakukan pemeriksaan

rutin.

b. Penjelasan dokter terhadap pengobatan yang akan

dilakukannya.

c. Ketelitian dokter memeriksa pasien.

d. Kesungguhan dokter dalam menangani penyakit pasien.

e. Penjelasan dokter tentang obat yang harus diminum.

f. Penjelasan dokter tentang makanan yang harus dipantang.

g. Kemanjuran obat yang diberikan dokter.

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

21

h. Tanggapan dan jawaban dokter atas keluhan pasien.

i. Pengalaman dan senioritas dokter.

3. Pelayanan perawat, yaitu:

a. Keteraturan pelayanan perawat setiap hari (pemeriksaan

nadi, suhu tubuh, dan sejenisnya).

b. Tanggapan perawat terhadap keluhan pasien.

c. Kesungguhan perawat melayani kebutuhan pasien.

d. Keterampilan perawat dalam melayani (menyuntik,

mengukur tensi, dan lain-lain).

e. Pertolongan sifatnya pribadi (mandi, menyuapi makanan,

dan sebagainya).

f. Sikap perawat terhadap keluarga pasien dan

pengunjung/tamu pasien.

g. Pemberian obat dan penjelasan cara meminumnya,

h. Penjelasan perawat atas tinakan yang akan dilakukannya.

i. Pertolongan perawat untuk duduk, berdiri, dan berjalan.

4. Pelayanan makanan pasien, yaitu:

a. Variasi menu makanan.

b. Cara penyajian makanan.

c. Ketepatan waktu menghidangkan makanan.

d. Keadaan tempat makan (piring, sendok)

e. Kebersihan makanan yang dihidangkan.

f. Sikap dan perilaku petugas yang menghidangkan makanan.

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

22

5. Sarana medis dan obat-obatan, yaitu:

a. Ketersediaan obat-obatan di apotek rumah sakit.

b. Pelayanan petugas apotek rumah sakit.

c. Lama waktu pelayanan apotek rumah sakit.

d. Kelengkapan peralatan medis sehingga tak perlu dikirm ke

rumah sakit lain untuk pemakaian suatu alat.

e. Kelengkapan pelayanan laboratorium rumah sakit.

f. Sikap dan perilaku petugas pada fasilitas penunjang medis.

g. Lama waktu mendapatkan kepastian hasil dari penunjang

medis.

6. Kondisi fasilitas rumah sakit (Fisik rumah sakit),yaitu:

a. Keterjangkauan letak rumah sakit.

b. Keadaan halaman dan lingkungan rumah sakit.

c. Kebersihan dan kerapian gedung, koridor, dan bangsal

rumah sakit.

d. Keamanan pasien dan pengunjung rumah sakit.

e. Penerangan lampu pada bangsal dan halaman rumah sakit

di waktu malam.

f. Tempat parkir kendaraan di rumah sakit.

7. Kondisi fasilitas ruang perawatan, yaitu:

a. Kebersihan dan kerapian ruang perawatan.

b. Penerangan lampu pada ruang perawatan.

c. Kelengkapan perabot ruang perawatan.

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

23

d. Ruang perawatan bebas dari serangga (semut, lalat,

nyamuk).

8. Pelayanan administrasi keluar rumah sakit, yaitu:

a. Pelayanan administrasi tidak berbelit-belit dan

menyulitkan.

b. Peraturan keuangan sebelum masuk ruang perawatan.

c. Cara pembayaran biaya perawatan selama dirawat.

d. Penyelesaian administrasi menjelang pulang.

e. Siakap dan perilaku petugas administrasi menjelang

pulang.

2.2 Instalasi Rawat Inap

Menurut Crosby dalam Nasution, 2005 rawat inap adalah

kegiatan penderita yang berkelanjutan ke rumah sakit untuk

memperoleh pelayanan kesehatan yang berlangsung lebih dari 24 jam.

Secara khusus pelayanan rawat inap ditujukan untuk penderita atau

pasien yang memerlukan asuhan keperawatan secara terus menerus

(Continous Nursing Care) hingga terjadi penyembuhan.

Rawat inap adalah adalah pemeliharaan kesehatan Rumah Sakit

di mana penderita tinggal/mondok sedikitnya satu hari berdasarkan

rujukan dari Pelaksana Pelayanan Kesehatan atau Rumah Sakit

Pelaksana Pelayanan Kesehatan lain. Rawat Inap merupakan pelayanan

kesehatan perorangan yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

24

yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan,

rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana

kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta, serta puskesmas

perawatan dan rumah bersalin, yang oleh karena penyakitnya penderita

harus menginap.

2.3 Keperawatan

2.3.1 Definisi Keperawatan

Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program

pendidikan keperawatan, berwenang di negara bersangkutan untuk

memberikan pelayanan dan bertanggung jawab dalam peningkatan

kesehatan, pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap pasien

(Praptiningsih, 2006)

Menurut Hutahean (2010), kegiatan keperawatan ditujukan

kepada pencapaian kemampuan individu untuk merawat dirinya yang

disebut dengan asuhan keperawatan.

Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional

yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang

didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan

biopsikosisial dan spiritual komprehensif, ditujukan kepada individu,

keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup

seluruh proses kehidupan manusia. Pada hakikatnya keperawatan

merupakan merupakan suatu ilmu dan kiat profesi yang berorientasi

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

25

pada pelayanan, memiliki empat tingkatan klien (individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat) serta pelayanan yang mencakup seluruh

rentang pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Keperawatan sebagai

profesi merupakan salah satu pekerjaan di mana dalam menentukan

tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta memiliki

keterampilan yang jelas dalam keahliannya. Selain itu sebagai profesi

keperawatan mempunyai otonomi dalam kewenangan dan tanggung

jawab dalam tindakan serta adanya kode etik dalam bekerja dan

berorientasi pada pelayanan dengan pemberian asuhan keperawatan

kepada individu, kelompok dan masyarakat (Hidayat, 2008).

2.3.2 Fungsi dan Tugas Perawat

Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan

berbagai fungsi diantaranya :

a. Fungsi Independent

Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain,

dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara

sendiri dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti

pemenuhan kebutuhan fisiologis.

b. Fungsi Dependen

Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan atas pesan

dan instruksi perawat lain.

c. Fungsi Interdependen

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

26

Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling

ketergantungan di antara timsatu dengan tim lainnya.

2.3.3 Kedudukan Perawat

Profesi keperawatan tentunya menempatkan perawat pada

kedudukan tersendiri dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.

Tetapi saat ini, masih banyak asumsi yang menganggap perawat adalah

pelengkap dalam dunia medis. Padahal, keperawatan merupakan suatu

bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari

pelayanan kesehatan. Kedudukan keperawatan sebagai ilmu bukan

hanya sebatas teori saja tetapi memiliki bentuk aplikasi yang dijalankan

di lapangan. Perannya bersinggungan dan berhubungan langsung

dengan pasien/klien. Profesi keperawatan berorientasi pada pelayanan

masalah kesehatan yang diderita oleh pasien/klien. Kehadirannya

adalah mengupayakan agar pasien/klien mendapatkan kesembuhan atas

masalah kesehatan yang diderita oleh pasien. Keperawatan mempunyai

empat tingkatan pasien/klien yaitu individu, keluarga, kelompok, dan

komunitas, dan pelayanan keperawatan terhadap pasien/klien mencakup

seluruh rentang pelayanan kesehatan.

2.3.4 Bentuk Pelayanan Perawat

Manusia merupakan makhluk yang unik, tetapi masing-masing

memiliki kebutuhan dasar yang sama yang teridri atas aspek biologis,

psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Bentuk pelayanana keperawatan

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

27

sesuai dengan empat kebutuhan manusia yaitu biologis, psikologis,

sosiokultural, dan spiritual.

1. Kebutuhan Biologis

Pelayanan perawat pada kebutuhan biologis diberikan kepada

pasien/klien yang membutuhkan perawatan secara jasmani yang

berkaitan dengan kesehatan fisik.

2. Kebutuhan Psikologis

Pelayanan perawat pada kebutuhan psikologis diberikan kepada

pasien/klien yang membutuhkan perawatan secara psikologis yang

berkaitan dengan kesehatan mental pasien. Gangguan kesehatan

mental misalnya stress ataupun depresi, yang dapat disebabkan oleh

berbagai macam hal.

3. Kebutuhan Sosio dan Kultural

Pelayanan perawat pada kebutuhan psikologis diberikan kepada

pasien/klien yang mengalami hal-hal yang terjadi langsung di

tengah-tengah kehidupan bermayarakat. Misalnya, pasien/klien

yang mengalamai kekerasan fisik yang berdampak pada kesehatan

fisik maupun mental. Pelayanannya dapat diberikan dalam bentuk

seminar, penyuluhan, ataupun pendampingan terhadap pasien.

4. Kebutuhan Spiritual

Pelayanana perawat pada kebutuhan spiritual diberikan kepada

apsien/klien yang memerlukan bimbingan spiritual seperti motivasi

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

28

atau kajian keagamaan. Pelayanan yang diberikan misalnya dalam

bentuk mentoring langsung dengan pasien/klien.

2.3.5 Kewajiban Perawat

a. Kewajiban Perawat terhadap pasien

1. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.

2. Perawat wajib menjaga kerahasiaan identitas dan data

kesehatan pribadi pasien.

3. Perawat wajib memberikan informasi yang akurat yang

berkaitan dengan kondisi dan tindakan keperawatan yang

akan dilakukan kepada klien atau keluarganya sesuai

dengan batas kemampuannya.

4. Perawat wajib meminta persetujuan terhadap tindakan yang

akan dilakukan.

5. Perawat wajib membuat dan memelihara rekam medis.

6. Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan

keperawatan sesuai dengan standar profesi dan batas

kegunaannya. Perawat wajib merujukkan klien kepada

perawat atau kepada kesehatan lain yang mempunyai

keahlian atau kemampuan yang lebih baik bila yang

bersangkutan tidak dapat mengatasinya.

7. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien untuk

berhubungan dengan keluarganya, selama tidak

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

29

bertentangan dengan peraturan atau standar profesi yang

ada.

8. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien untuk

menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama atau

kepercayaan masing-masing selama tidak mengganggu

klien yang lainnya.

9. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang

dieketahuinya tentang klien, kecuali jika dimintai

keterangan oleh pihak yang berwenang.

10. Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan

secara akurat dan bersinambungan.

b. Kewajiban Perawat terhadap Institusi yang bersangkutan

1. Perawat wajib mematuhi semua peraturan institusi yang

bersangkutan.

2. Perawat wajib mematuhi hal-hal yang telah disepakati atau

perjanjian yang telah dibuat sebelumnya terhadap institusi

tempat bekerja.

c. Kewajiban Perawat terhap profesi

1. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau

tenaga kesehatan terkait lainnya dalam memberikan

pelayanan kesehatan dan keperawatan pada klien.

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

30

2. Perawat wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi keperawatan atau kesehatan secara teus

menerus.

3. Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tangan

kemanusiaan sesuai dengan batas kewenangannya.

2.3.6 Hak Perawat

a. Hak perawat yang berhubungan dengan profesinya

1. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan

praktik keperawatan sesuai standar kinerja keperawatan.

Perlindungan hukum diberikan kepada tenaga kesehatan

yang melakukan tugasnya sesuai dengan standar profesi

tenaga kesehatan.

2. Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi.

3. Menerima imbalan jasa profesi.

4. Memperoleh jaminan perlindungan terhadap risiko kerja

yang berkaitan dengan tugas keperawatannya yang dapat

menimbulkan bahaya baikmsecara fisik maupun emosional.

5. Kepada tenaga kesehatan yang bertugas pada sarana

kesehatan atas dasar prestasi kerja, pengabdian, kesetiaan,

berjasa pada negara atau meninggal dunia dalam

melaksanakan tugas diberikan penghargaan. Penghargaan

dapat diberikan oleh Pemerintah dan/ atau masyarakat.

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

31

Bentuk penghargaan dapat berupa kenaikan pangkat, tanda

jasa, uang atau bentuk lain.

6. Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui

kemampuan sosialisasi sesuai dengan latar belakang

pendidikannya. Memperoleh informasi yang lengkap dan

jujur dari pasien/klien, dan/ atau keluarganya tentang

kondisi yang sedang diderita. Perawat berhak untuk

diberlakukan secara adil dan jujur baik oleh institusi

pelayanan maupun klien.

7. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ketempat tugas

yang lain, baik melalui anjuran maupun pengumuman

tertulis karena diperlukan, untuk melakukan tindakan yang

bertentangan dengan standar profesi atau kode etik

keperawatan atau aturan Perundang-undangan lainnya.

b. Hak yang berhubungan dengan klien

1. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari

pasien/klien, dan/ atau keluarganya tentang kondisi yang

sedang diderita, serta ketidakpuasan terhadap pelayanan

yang diberikan.

2. Perawat berhak untuk menolak keinginan klien yang

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan serta

standar dan kode etik profesi.

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

32

3. Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila

nama baiknya dicemarkan oleh klien dan atau keluarganya

serta tenaga kesehatan lainnya.

4. Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan untuk

mengembangkan kliens sesuai dengan bidang profesinya.

c. Hak perawat yang berhubungan dengan organisasi profesi

Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan

kebijaksanaan pelayanan kesehatan.

d. Hak perawat menurut Praktisi Keperawatan

Hak perawat menurut Praktisi keperawatan menurut Calre Fagin

yang dikemukakan pada tahun 1975 adalah sebagai berikut:

1. Hak untuk memperoleh martabat dalam rangka

mengekspresikan dan meningkatkan dirinya melalui

penggunaan kemampuan khusus dan latar belakang

pendidikannya.

2. Hak untuk memperoleh pengakuan sehubungan dengan

kontribusinya melalui ketetapan yang diberikan lingkungan

untuk praktik yang dijalankan, serta imbalan ekonomi

sehubungan dengan profesinya.

3. Hak untuk mendapatkan lingkungan kerja dengan stres fisik

dan emosional, serta risiko kerja yang seminimal mungkin.

4. Hak untuk praktik profesi dalam batas-batas hukum yang

berlaku.

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

33

5. Hak untuk menetapkan standar yang bermutu dalam

perawatan yang dilakukan.

6. Hak untuk berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan yang

berpengaruh terhadap keperawatan.

7. Hak berpartisipasi dalam organisasi sosial dan politik yang

mewakili perawat dalam meningkatkan asuhan kesehatan.

2.4 Caring

2.4.1 Definisi Caring

Menurut Priyoto (2015), Caring merupakan fenomena universal

yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir,berperasaan dan bersikap

ketika berhubungan dengan orang lain. Caring dalam keperawatan

dipelajari dari berbagai macam filosofi dan perspektif etik caring

merupakan jantung dari keperawatan, caring sangat penting bagi semua

orang dimana berfokus untuk pengembangan dan kesejahteraan antara

lain ditunjukkan dengan aplikasi yang terarah dari pikiran, tubuh dan

jiwa menuju hasil maksimal yang positif dalam diri seseorang yang di

rawat.

Caring cukup luas tidak terbatas pada kasih sayang, perhatian,

kehadiran, perlindungan, kesejahteraan, memberikan sentuhan dan

membina kedekatan dengan klien. Caring dalam keperawatan untuk

membantu klien dalam memenuhi kebutuhannya sendiri jika pasien

mampu atau memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan sehingga

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

34

klien dapat melakukan aktivitas sendiri dengan sesegera mungkin

dalam pemenuhan kebutuhannya praktek caring sebagai inti

keperawatan, yang menggambarkan dasar dalam kesatuan nilai-nilai

kemanusiaan yang universal (kebaikan, kepedulian, dan cinta terhadap

diri sendiri dan orang lain) caring digambarkan sebagai moral ideal

keperawatan. Hal ini meliputi keinginan untuk merawat, dengan tulus

yang meliputi komunikasi, tanggapan positif, dukungan atau interval

fisik oleh perawat.

Caring di pandang sebagai proses yang berorientasi pada tujuan

membantu orang lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri.

Mayehoff juga memperkenalkan sifat-sifat caring seperti sabar, jujur,

rendah hati. Sedangkan caring sebagai suatu rasa peduli, hormat dan

menghargai orang lain. Artinya memberi perhatian dan mempelajari

kesukaan-kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang berpikir,

bertindak dan berperasaan. Caring sebagai suatu moral imperative

(bentuk moral) sehingga perawat harus terdiri dari orang-orang yang

bermoral baik dan memiliki kepedulian terhadap klien, yang

mempertahankan martabat dan menghargai klien, bukan melakukan

tindakan amoral pada saat melakukan tugas keperawatan. Caring juga

digambarkan sebagai suatu emosi, perasaan belas kasih atau empati

terhadap klien yang mendorong perawat untuk memberikan asuhan

keperawatan bagi klien.

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

35

Dengan demikian perasaan tersebut harus ada dalam diri setiap

perawat supaya mereka bisa merawat klien. Keperawatan sebagai

hubungan antar-manusia yang di sentuh dengan rasa kemanusiaan dari

orang lain. Dalam menampilkan asuhan sebagai inti dan modelnya,

menambahkan faktor caratif dengan tujuh asumsi utama berikut ini :

1. Caring hanya akan efektif bila diperlihatkan dan dipraktekan secara

interpersonal.

2. Caring terdiri dari faktor caratif yang berasal dari kepuasan dalam

membantu memenuhi kebutuhan manusia atau klien.

3. Caring yang efektif dapat meningkatkan kesehatan individu dan

keluarga.

4. Caring merupakan respon yang diterima oleh seseorang tidak hanya

saat itu saja namun juga mempengaruhi akan seperti apakah

seseorang tersebut nantinya. Lingkungan yang penuh caring sangat

potensial untuk mendukung perkembangan seseorang dan

mempengaruhi seseorang dalam memilih tindakan yang terbaik

untuk dirinya sendiri.

5. Caring lebih kompleks dari pada curing, praktik caring memadukan

antara pengetahuan biofisik dengan pengetahuan mengenai perilaku

manusia yang berguna dalam peningkatan derajat kesehatan dan

membantu klien yang sakit.

6. Caring merupakan inti dari keperawatan.

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

36

2.4.2 Faktor-Faktor Pembentuk Caring

Sikap caring ini harus tercermin sepuluh faktor caratif yang berasal

dari perpaduan nilai-nilai humanistik dengan ilmu pengetahuan dasar

dalam memberikan asuhan. Oleh karena itu, perawat perlu

mengembangkan filosofi humanistik dan nilai serta seni yang kuat,

faktor caratif membantu perawat untuk menghargai manusia dari

dimensi pekerjaan perawat, kehidupan, dan dari pengalaman nyata

berinteraksi dengan orang lain sehingga tercapai kepuasan dalam

melayani dan membantu klien. Dasar dalam praktek keperawatan

dibangun dari sepuluh faktor caratif menurut Watson (1979) dalam

Priyoto (2015) tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pembentukan faktor nilai humanistik dan alturistik.

Watson mengemukakan bahwa asuhan keperawatan didasarkan

pada nilai-nilai kemanusiaan (humanistik) dan perilaku

mementingkan kepentingan orang lain diatas kepentingan sendiri

(alturistik). Hal ini dapat dikembangkan melalui pemahaman nilai

yang ada pada diri seseorang, keyakinan, interaksi, dan kultur serta

pengalaman pribadi. Hal ini perlu untuk mematangkan pribadi

perawat agar dapat bersikap alturistikterhadap orang lain.

2. Menanamkan keyakinan dan harapan.

Faktor ini menjelaskan tentang peran perawat dalam

mengembangkan hubungan timbal balik perawat-klien yang efektif

dan meningkatkan kesejahteraan dengan membantu klien

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

37

mengadopsi prilaku hidup sehat. Perawat mendorong penerimaan

klien terhadap pengobatan yang dilakukan kepadanya dan

membantunya memahami alternatif terapi yang diberikan,

memberikan keyakinan akan adanya kekuatan penyembuhan atau

kekuatan spiritual dan penuh pengharapan. Dengan

mengembangkan hubungan perawat-klien yang efektif, perawat

memfasilitasi perasaan optimis, harapan, dan rasa percaya.

3. Menanamkan sensitifitas terhadap diri sendiri dan orang lain.

Seorang perawat dituntut untuk mampu meningkatkan sensitifitas

diri pribadidan orang lain, dengan memiliki sensitifitas/kepekaan

terhadap diri sendiri, maka perawat menjadi lebih tulus dalam

memberikan bantuan kepada orang lain. Perawat juga perlu

memahami bahwa pikiran dan emosi seseorang merupakan jendela

jiwanya.

4. Membina hubungan saling percaya dan saling membantu (helping-

trust).

Pengembangan hubungan saling percaya antara perawat dan klien

adalah sangat krusial bagi transportal caring. Hubungan saling

percaya akan meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan

positif dan negatif. Pengembangan hubungan saling percaya

menerapkan bentuk komunikasi untuk menjalin hubungan dalam

keperawatan. Ciri hubungan helping-trust adalah harmonis

haruslah hubungan yang dilakukan secara jujur dan terbuka, tidak

Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

38

dibuat-buat. Perawat menunjukkan sikap empati dengan berusaha

merasakan apa yang dirasakan oleh klien dan sikap hangat dengan

menerima orang lain secara positif.

5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif.

Perasaan mempengaruhi pikiran seseorang hal ini perlu menjadi

pertimbangan dalam memelihara hubungan. Oleh sebab itu,

perawat harus menerima perasaan orang lain serta memahami

perilaku mereka dan juga perawat mendengarkan segala keluhan

klien.

6. Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematis dalam

pengambilan keputusan.

Perawat menerapkan proses keperawatan secara sistematis, praktek

yang efektif adalah memecahkan masalah secara ilmiah dalam

menyelenggarakan pelayanan berfokus klien. Proses keperawatan

seperti halnya proses penelitian yaitu sistematis dan terstruktur,

metode pemecahan masalah ilmiah merupakan metode yang

memberi control dan prediksi serta memungkinkan koreksi diri

sendiri.

7. Meningkatkan proses belajar mengajar interpersonal.

Faktor ini merupakan konsep yang penting dalam keperawatan

untuk membedakan caring dan curing. Bagaimana perawat

menciptakan situasi yang nyaman dalam memberikan pendidikan

kesehatan. Perawat memberi informasi kepada klien, perawat

Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

39

memfasilitasi proses ini dengan memberikan pendidikan kesehatan

yang didesian supaya dapat memampukan klien memenuhi

kebutuhan pribadinya dan alternatif pengobatan lain, dalam hal ini,

perawat harus mampu memahami persepsi klien dan meredakan

situasi yang menegangkan agar proses belajar-mengajar ini berjalan

lebih efektif.

8. Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi,

memperbaiki mental, sosiokultural dan spiritual.

Perawat harus menyadari bahwa lingkungan internal dan eksternal

berpengaruh terhadap kesehatan dan kondisi penyakit klien.

Konsep yang relevan dengan lingkungan internal meliputi

kepercayaan, sosial budaya, mental dan spiritual klien. Lingkungan

eksternal meliputi kenyamanan, privasi, keamanan, kebersihan dan

lingkungan yang estetik. Melalui pengkajian perawat dapat

menentukan penilaian seseorang terhadap situasi dan dapat

mengatasinya. Perawat dapat memberikan dukungan situasional,

membantu individu mengembangkan persepsi yang lebih akurat

dan memberikan informasi sehingga klien dapat mengatasi

masalahnya.

9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.

Dalam membantu memenuhi kebutuhan dasar klien, perawat harus

melakukan dengan gembira. Hirarki kebutuhan dasar Watson

hampir sama dengan Maslow, yakni kebutuhan untuk bertahan

Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

40

hidup, fungsional, integrasi, untuk tumbuh dan mencari bantuan

ketika individu kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya.

10. Mengembangkan faktor kekuatan eksistensial-fenomologis.

Membantu seseorang untuk mengerti kehidupan dan kematian,

keduanya dapat membantu seseorang untuk menemukan kekuatan

atau keberanian untuk menghadapi kehidupan dan kematian.

Kesepuluh faktor caratif di atas perlu selalu dilakukan oleh perawat

agar semua aspek dalam diri klien dapat ditangani dengan baik

sehingga asuhan keperawatan profesional dan bermutu dapat

diwujudkan, melalui penerapan faktor caratif ini diharapkan

perawat juga dapat belajar untuk lebih memahami diri sendiri

sebelum memahami orang lain.

2.4.3 Aplikasi Perilaku Caring dalam Praktek Keperawatan

Menurut Lynda Hall dalam Priyoto (2015), mengemukakan

sebagai seorang perawat, kemampuan care, core, dan cure harus

dipadukan secara seimbang sehingga menghasilkan asuhan

keperawatan yang optimal untuk klien. Perpaduan tiga aspek tersebut

dalam teorinya. Core merupakan dasar ilmu sosial yang terdiri dari

kemampuan terapeutik, dan kemampuan bekerjasama dengan tenaga

kesehatan lain. Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan

terapeutik. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara total kepada

klien, maka ketiga unsur ini harus dipadukan. Care merupakan

komponen penting yang berasal dari naluri seorang ibu. Care mendasari

Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

41

kujujuran, autonomi, dan keadilan serta etik dan moral yang penting

sekali bagi keperawatan,. Dalam melakukan askep yang harus

dilakukan mencakup: sikap caring, hubungan perawat klien yang

terapeutik, kolaborasi dengan anggota tim kesehatan lain, kemampuan

dalam memenuhi kebutuhan klien, kegiatan jaminan mutu pelayanan.

Aplikasi caring perawat seperti memperkenalkan diri serta

membuat kontrak hubungan, memanggil klien dengan namanya,

menggunakan sentuhan, mengkaji lebih lanjut keinginan klien,

meyakinkan klien bahwa perawat akan membantu klien dalam

memberikan askep, memenuhi kebutuhan dasar klien dengan ikhlas,

menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan (inform consent),

mendengarkan dengan penuh perhatian, bersikap jujur, bersikap empati,

dapat mengendalikan perasaan, selalu mendahulukan kepentingan klien,

tidak menerima uang dari klien, memberi waktu dan perhatian, bekerja

dengan terampil, dan cermat berdasarkan ilmu, kompeten dalam

melakukan tindakan keperawatan, berespon dengan cepat dan tanggap,

mengidentifikasi secara dini perubahan status kesehatan klien, serta

memberikan rasa aman dan nyaman.

2.4.4 Pentingnya Aplikasi Caring

Bersikap “caring” sebagai media pemberi asuhan perawatan

merupakan “caring for” (merawat) dan “caring about” (peduli) pada

orang lain. “Caring for” adalah kegiatan-kegiatan dalam memberikan

asuhan keperawatan seperti mengatur pemberian obat, prosedur-

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

42

prosedur keperawatan, membantu memenuhi kebutuhan dasar klien

seperti membantu dalam pemberian makanan. “Caring about”

berkaitan dengan kegiatan-kegiatan sharing atau membagi pengalaman-

pengalaman seseorang dan keberadaannya. Perawat perlu menampilkan

sikap empati, jujur dan tulus dalam melakukan caring about. Kegiatan

perawat harus ekspresif dan merupakan cerminan aktivitas yang

menciptakan hubungan dengan klien. Sifat-sifat aktivitas ini

menimbulkan keterlibatan hubungan saling percaya.

Caring mempunyai manfaat yang begitu besar dalam keperawatan

dan seharusnya tercermin dalam setiap interaksi perawat dengan klien,

bukan dianggap sebagai sesuatu yang sulit diwujudkan dengan alasan

beban kerja yang tinggi, atau pengaturan manajemen asuhan

keperawatan ruangan yang kurang baik. Pelaksanaan caring akan

meningkatkan mutu asuhan keperawatan, memperbaiki image perawat

di masyarakat dan membuat profesi keperawatan memiliki tempat

khusus di mata para pengguna jasa pelayanan kesehatan.

2.5 Konsep Kepuasan Pelanggan

2.5.1 Definisi Kepuasan Pelanggan

Menurut Kotler 2005 yang dikutip oleh Setiawan 2011

mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan adalah perasaan senang

atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara

klien/hasil produk yang dipikirkan terhadap kinerja/hasil yang

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

43

diharapkan. Jika kinerja di bawah harapan, maka pelanggan merasa

tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas. Jika

kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang.

2.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Lupiyoadi 2001 menyebutkan lima faktor utama yang perlu

diperhatikan dalam kaitannya dengankepuasan konsumen, antara lain

sebagai berikut :

a. Kualitas Produk, yaitu pelanggan akan puas apabila hasil evaluasi

mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan

berkualitas.

b. Kualitas Pelayanan, yaitu konsumen akan merasa puas apabila

mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan harapan.

c. Faktor Emosional, yaitu untuk beberapa produk yang berhubungan

dengan gaya hidup, seperti mobil, kosmetik, dan pakaian, faktor

emosional menempati tempat yang paling penting untuk menentukan

kepuasan pelanggan.

d. Harga, yaitu produk yang menempati kualitas yang sama, tetapi

menetapkan harga yang relatif ,murah akan memberikan nilai yang

lebih tinggi.

2.5.3 Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pasien merupakan keluaran dari layanan kesehatan

dan suatu perubahan dari sistem layanan kesehatan yang ingin

dilakukan tidak mungkin tepat sasaran dan berhasil tanpa melakukan

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

44

pengukuran kepuasan pasien. Karena kepuasan pasien akan digunakan

sebagai dasar untuk mendukung perubahan sistem layanan kesehatan,

perangkat yang digunakan untuk mengukur kepuasan pasien itu harus

handal dan dapat dipercaya.

Sedangkan menurut Nasution 2004 dalam Reni Sudibyo 2014

pengukuran kepuasan pelanggan dapat dilakukan dengan berbagai cara,

diantaranya :

a. Sistem Keluhan dan Saran

Setiap perusahaan ataupun perusahaan jasa yang berorientasi pada

pelanggan perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para

pelanggan untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan

mereka.

b. Survei Kepuasan Pelanggan

Survei kepuasan pelanggan dapat dilakukan dengan metode survei,

baik melalui pos, telepon, maupun wawancara.

2.6 Loyalitas Pasien

2.6.1 Definisi Loyalitas

Loyalitas secara umum dapat diartikan kesetiaan seseorang atas

suatu produk, baik barang maupu jasa tertentu. Loyalitas merupakan

manifesti dan kelanjutan dari kepuasan konsumen dalam menggunakan

fasilitas maupun jasa yang diberikan oleh perusahaan, serta untuk tetap

menjadi konsumen dari perusahaan tersebut.

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

45

Loyalitas menurut Griffin (2005) yang dikutip dari Wilujeng

Prasetyowati (2016) menilai loyalitas pelanggan sebagai ukuran yang

dapat diandalkan untuk memprediksi pertumbuhan penjualan dan

keuangan, dibandingkan dengan kepuasan pelanggan. Banyak

perusahaan mengandalkan kepuasan pelanggan sebagai jaminan

keberhasilan di kemudian hari tetapi kemudian kecewa karena

mendapati bahwa para pelanggannya yang merasa puas dapat

berbelanja prduk pesaing tanpa ragu-ragu. Berbeda dari kepuasan, yang

merupakan sikap loyalitas dapat didefinisikan berdasarkan perilaku

membeli.

Pelanggan yang loyal adalah orang yang :

a. Melakukan pembelian secara berulang secara teratur

b. Membeli antarlini produk dan jasa

c. Mereferensikan kepada orang lain

d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing-pesaing.

2.6.2 Dimensi Loyalitas

Di dalam dimensi loyalitas pelanggan menurut (Baloglu, 2002)

adalah :

2.6.2.1 Trust

Aspek ini merupakan tanggapan kepercayaan pelanggan

terhadap perusahaan.

2.6.2.2 Psychological

Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

46

Aspek ini merupakan komitmen psikologi pasien terhadap

perusahaan.

2.6.2.3 Switching Cost

Aspek ini merupakan tanggapan pelanggan tentang beban

yang diterima ketika terjadi perubahan.

2.6.2.4 Word of mouth

Aspek ini merupakan perilaku publisitas yang dilakukan

oleh pelanggan terhadap perusahaan.

2.6.2.5 Cooperation.

Aspek ini merupakan perilaku pelanggan yang

menunjukkan sikap dapat bekerja sama dengan perusahaan.

2.6.3 Tahapan Menjadi Pelanggan Loyal

Menurut Tjiptono (2007) yang dikutip dari Wilujeng

Prasetyowati (2016) menjelaskan empat situasi kemungkinan

loyalitas dari Dick & Basu (1994), yaitu : No Loyality dimana hal

ini dapat terjadi bila sikap dan perilaku pembelian ulang pelanggan

sama-sama lemah, maka loyalitas tidak terbentuk. Spirious

Loyality dimana keadaan seperti ini ditandai dengan pengaruh non

sikap terhadap perilaku seperti norma subjektif dan faktor

situasional, pelanggan sulit membedakan berbagai pelayanan

dalam kategori jasa sehingga pembelian ulang dilakukan atas dasar

pertimbangan situasional.

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

47

Latent Loyality hal ini tercermin bila sikap yang kuat

disertai pola pembeliaan ulang yang lemah. Loyality, situasi ini

merupakan situasi yang ideal yang paling diharapkan para

pemasar. Dimana pelanggan bersikap posiftif terhadap produk/jasa

pelayanan dan disertai pembelian ualang yang konsisten.

Sedangkan menurut Setiawan (2011) dalam Wilujeng

Setyowati (2016) suatu perusahaan atau organisasi, seseorang

menjadi pelanggan loyal umumnya setelah melalui berbagai

tahapan dan proses yang melibatkan emosi pada setiap tahapan

tersebut. Masing-masing memiliki kebutuhan khusus. Dengan

mengenali setiap tahapan dan memenuhi kebutuhan khususnya,

perusahaan atau organisasi mempunyai peluang yang kebih besar

untuk mengubah pembeli menjadi loyal.

Tahapan seseorang dari mulai sebagai calon pembeli

hingga menjadi pelanggan loyal adalah sebagai berikut:

1. Suspect, yaitu orang yang mungkin akan menjadi

pembeli jasa perusahaan. Pada tahap iniperusahaan

harus meyakinkan mereka mengenai berbagai manfaat

dan keunggulan dari jasa yang ditawarkan.

2. Prospek, yaitu orang yang membutuhkan jasa kita dan

memiliki kemampuan untuk membeli. Meskipun

prospek belum membeli, biasanya mereka telah

mengetahui jasa kita. Mereka mengenal kita bisa dari

Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

48

program promosi yang kita lakukan, atau ada orang lain

yang merekomendasikan.

3. Pembeli pertama kali, yaitu orang yang telah membeli

jasa kita untuk pertama kali. Orang tersebut bisa saja

merupakan pembeli jasa kita dan sekaligus juga

pembeli jasa pesaing kita.

4. Pembeli berulang atau pelanggan, yaitu orang-orang

yang membeli jasa kita dua kali atau lebih. Mereka

membeli kembali jasa kita karena faktor harga,

kepuasan atas layanan, atau akrena kebutuhan

mendesak sedangkan pesaing tidak siap atas

ketersediaan jasanya.

5. Pelanggan loyal, yaitu orang yang membeli secara

teratur. Perusahaan memiliki hubungan yang kuat

dengan mereka, sehingga mereka kebal terhadap tarikan

pesaing. Mulai tahap ini, mereka akan banyak

memberikan kontribusi jangka panjang bagi

performance perusahaan atau organisasi.

6. Penganjur, selain membeli secara teratur jasa kita,

mereka juga mendorong orang lain untuk membeli jasa

kita. Mereka adalah salesman dan media promosi

perusahaan atau organisasi yang sangat efektif dan

perusahaan tidak perlu membayar.

Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

49

7. Proses menumbuhkan pelanggan yang loyal, dengan

mengarahkan mereka melalui tahap-tahap

perkembangkan, dapat dilakukan dengan berbagai

metode. Memilih metode yang paling efektif, paling

efisiensi biaya, dan paling langsung merupakan

tantangan bagi setiap perusahaan atau organisasi.

Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

50

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Menurut Nursalam 2008, kerangka konsep adalah abstraksi dari

suatu realisasi agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori

yang dapat menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang

diteliti maupun yang tidak di teliti. Dalam penelitian ini kerangka konsep

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Faktor yang

Mempengaruhi Kepuasan

Pelanggan menurut

Lupiyoadi (2001):

1. Kualitas Produk

2. Kualitas Pelayanan

3. Faktor Emosional

4. Harga

Loyalitas Pasien

menurut Griffin

(2015) dalam

Wilujeng (2016):

1. Melakukan

pembelian secara

berulang secara

teratur

2. Membeli antar lini

produk dan jasa

3. Mereferensikan

kepada orang lain

4. Menunjukkan

kekebalan

terhadap tarikan

dari pesaing-

pesaing

Perilaku caring perawat menurut

Watson (1979) dalam Priyoto (2015):

1. Pembentukan faktor nilai

humanistik dan alturistik.

2. Menanamkan keyakinan dan

harapan.

3. Menanamkan sensitifitas terhadap

diri sendiri dan orang lain.

4. Membina hubungan saling percaya

dan saling membantu.

5. Meningkatkan dan menerima

ekspresi perasaan positif dan

negatif.

6. Menggunakan metode pemecahan

masalah yang sistematis dalam

pengambilan keputusan.

7. Meningkatkan proses belajar

mengajar interpersonal.

8. Menyediakan lingkungan yang

mendukung, melindungi,

memperbaiki mental, sosiokultural

dan spiritual.

9. Membantu dalam pemenuhan

kebutuhan dasar manusia.

10. Mengembangkan faktor kekuatan

eksistensial-fenomologis.

Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

51

Keterangan :

Pada gambar 3.1 dijelaskan bahwa Hubungan Perilaku Caring

Perawat dengan Loyalitas Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Tk.IV Kota

Madiun. Menurut Watson (1979) dalam Priyoto (2015) ada 10 faktor

caratif yaitu : Pembentukan faktor nilai humanistik dan alturistik,

Menanamkan keyakinan dan harapan, Menanamkan sensitifitas terhadap

diri sendiri dan orang lain, Membina hubungan saling percaya dan saling

membantu, Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan

negatif, Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematis dalam

pengambilan keputusan, Meningkatkan proses belajar mengajar

interpersonal, Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi,

memperbaiki mental, sosiokultural dan spiritual, Membantu dalam

pemenuhan kebutuhan dasar manusia dan Mengembangkan faktor

kekuatan eksistensial-fenomologis.

Perilaku caring perawat yang baik diharapkan dapat

mempengaruhi pasien menjadi puas. Jika pasien puas maka cenderung

akan loyal terhadap pelayanan yang ada di rumah sakit sehingga akan

tercipta hubungan yang positif ke depannya.

: Variabel yang diteliti

: Berpengaruh

: Variabel yang tidak diteliti

Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

52

Atas dasar tersebut di atas, peneliti ingin meneliti adanya

Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Loyalitas Pasien Rawat Inap

Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun.

3.2 Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep diatas, rumusan hipotesis penelitian sebagai

berikut :

H1 : Ada hubungan perilaku caring perawat dengan loyalitas pasien rawat

inap Rumah Sakit Tk. IV Kota Madiun.

Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

53

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan prosedur perencanaan dimana

peneliti dapat menjawab pertanyaan penelitian secara valid, objektif,

akurat dan hemat ekonomis. Desain penelitian merupakan rancangan

penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga memberikan arah bagi

peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan atau

masalah penelitian. (Cholik Harun et al, 2017)

Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan cross

sectional. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dimana

penelitian dilakukan untuk mencari hubungan antara variabel dan dibuat

kesimpulan yan bersifat sebab akibat.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek

atau subyek yang mempunyaikarakteristik dan kualitas tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk ditelitidan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sujarweni W, 2014)

Populasi pada penelitian ini adalah pasien rawat inap Rumah Sakit

Tk.IV Kota Madiun Total kunjungan pasien rawat inap pada tahun 2017

Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

54

sebanyak 2104 pasien. Sedangkan jumlah populasi untuk menentukan

sampel adalah rata-rata jumlah kunjungan per bulan pasien di instalasi

rawat inap pada tahun 2017 yaitu sebanyak 175 pasien.

4.2.2 Sampel

Riyanto (2011), menyatakan bahwa sampel merupakan sebagian

dari populasi yang diharapkan dapat mewakili reprsentatif populasi.

sampel sebaiknya memenuhi kriteria yang dikehendaki, sampel yang

dikehendaki merupakan bagian dari populasi target yang akan diteliti

secara langsung, kelompok ini meliputi subjek yang memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum

subjek penelitian pada populasi target dan sumber. Sedangkan kriteria

eksklusi merupakan kriteria dari subjek penelitian yang tidak boleh ada,

dan jika subjek harus dikeluarkan dari penelitian

Dengan ukuran populasi (N) = 175, maka besar sampel yang akan

dijadikan responden dihitung menggunakan rumus Slovin dalam

(Sujarweni, 2015) sebagai berikut :

n = N

1+N (d)2

Keterangan :

n = Besar sampel

N = Besar populasi

d = Tingkat signifikan (p)

Dari rumus diatas maka dapat dihitung jumlah sampel minimum

sebagai berikut :

Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

55

n = 175

1+175 (0,1)2

n = 175

1+175 (0,01)

n = 175

1+1,75

n = 175

2,75

n = 64

Melalui perhitungan diatas, maka jumlah responden pada penelitian

ini sebanyak 64 responden

4.3 Teknik Sampling

Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah

purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

atau kriteria-kriteria tertentu (Sujarweni, 2014)

Adapun kriteria responden yang akan diberi kuesioner adalah :

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian

dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti

(Nursalam, 2008). Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah:

Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

56

a. Pasien dewasa usia 18-60 tahun (Hurlock, 1990)

berjenis kelamin laki-laki atau perempuan

b. Bersedia menjadi responden

2. Kriteria Ekslusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan

subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi dikarenakan

berbagai sebab (Nursalam, 2008). Adapun kriteria ekslusi dalam

penelitian ini adalah :

a. Pasien dalam keadaan koma/kritis

Pada penelitian ini, peneliti mendapatkan sampel yang diinginkan

sedikit mengalami berbagai hambatan. Dikarenakan ada berbagai faktor

yaitu jumlah pasien baru yang ada di Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun

tiap harinya tidak menentu jumlahnya. Sehingga dalam penelitian ini

membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu kurang lebih 12 hari dengan

jumlah sampel yang diinginkan sebanyak 64 responden.

Hambatan yang kedua adalah jumlah pasien dewasa yang menjadi

kriteria inklusi yang ditetapkan oleh peneliti. Tiap harinya, jumlah pasien

baru di Rawat Inap Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun yang tercatat

tidaklah menentu. Contohnya saja pada Hari Senin tercatat 10 pasien baru

yang masuk di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun.

Namun dari 10 pasien baru tersebut 4 diantaranya adalah pasien anak-

anak, yang tentunya tidak masuk dalam kriteria inklusi penelitian.

Page 76: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

57

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian

Populasi

Rata-rata jumlah kunjungan per bulan pasien di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Tk.IV Madiun tahun 2017 yaitu

sebanyak 175 pasien.

Sampel

Sebagian dari populasi yaitu sebanyak 64 pasien

Sampling

Purposive Sampling

Desain Penelitian

Menggunakan desain Cross Sectional yaitu penelitian yang

dilakukan pada satu waktu dan satu kali.

Pengumpulan Data (Kuesioner)

Perilaku caring perawat dan Loyalitas pasien

Pengolahan Data

Editing, Coding, Entry Data, Cleaning, Tabulating dan

Analisis Statistik

Analisis Data

Menggunakan uji chi square dengan (α = 0,05)

Hasil dan Kesimpulan

Pelaporan

Page 77: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

58

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian

4.5.1 Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Tk.IV Kota Madiun

yang terletak di Jl. Pahlawan, No. 79, Kartoharjo, Kota Madiun.

4.5.2 Waktu

Waktu pengumpulan data mulai dilaksanakan pada bulan Maret

2018. Sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan Juli 2018 -

Agustus 2018.

4.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.6.1 Variabel Penelitian

1. Variabel independen (bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahan variabel dependen (terikat). Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel independen yaitu perilaku caring

perawat.

2. Variabel dependen (terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi variabel

independen (bebas). Variabel terikat pada penelitian ini adalah

loyalitas pasien rawat inap.

Page 78: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

59

4.6.2 Definisi Operasional

Berikut ini dijabarkan definisi operasional dari variabel yang akan diteliti :

Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian

No. Variabel Definisi

Operasional

Parameter Alat Ukur Skala Skor Kategori

1 Variabel

Independen :

Perilaku

Caring

Perawat

Persepsi responden

terhadap perilaku

perawat di Instalasi

Rawat Inap Rumah

Sakit Tk.IV Kota

Madiun untuk

membantu klien /

pasien dalam

memenuhi

kebutuhannya

sendiri.

1. Pembentukan faktor

nilai humanistik dan

alturistik.

2. Menanamkan

keyakinan dan

harapan.

3. Menanamkan

sensitifitas terhadap

diri sendiri dan orang

lain.

4. Membina hubungan

saling percaya dan

saling membantu.

5. Meningkatkan dan

menerima ekspresi

perasaan positif dan

negatif.

6. Menggunakan metode

pemecahan masalah

yang sistematis dalam

Kuesioner

dengan

pengukuran

skala Likert.

Nominal Favorable :

SS=5

S=4

KS=3

TS=2

STS=1

Unfavorable :

SS=1

S=2

KS=3

TS=4

STS=5

Baik apabila

score T ≥ mean

T, kurang baik

apabila score T

< mean T

Page 79: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

60

pengambilan

keputusan.

7. Meningkatkan proses

belajar mengajar

interpersonal.

8. Menyediakan

lingkungan yang

mendukung,

melindungi,

memperbaiki mental,

sosiokultural dan

spiritual.

9. Membantu dalam

pemenuhan kebutuhan

dasar manusia.

10. Mengembangkan

faktor kekuatan

eksistensial-

fenomologis.

2 Variabel

Dependen:

Loyalitas

Pasien

Rawat Inap

Persepsi perilaku

loyal pasien rawat

inap terhadap

pelayanan

kesehatan di

Rumah Sakit Tk.IV

Kota Madiun.

1. Melakukan pembelian

secara berulang secara

teratur

2. Membeli antar lini

produk dan jasa

3. Mereferensikan kepada

orang lain

Kuesioner

dengan

pengukuran

skala Likert.

Nominal Favorable :

SS=5

S=4

KS=3

TS=2

STS=1

Loyal apabila

score T ≥ mean

T, kurang loyal

apabila score T

< mean T

Page 80: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

61

4. Menunjukkan

kekebalan terhadap

tarikan dari pesaing-

pesaing

Unfavorable :

SS=1

S=2

KS=3

TS=4

STS=5

Page 81: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

62

4.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuesioner yaitu alat

pengumpulan data secara formal kepada responden untuk menjawab

pertanyaan secara tertulis (Nursalam, 2016) yang telah dirancang

sedemikian rupa agar diperoleh informasi yang relevan dengan tujuan

penelitian. Pernyataan pada kuesioner ini berkaitan dengan perilaku caring

perawat dan loyalitas pasien rawat inap.

Penelitian ini menggunakan skala Likert, skala likert digunakan

dalam angket dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam

riset berupa survei. Dalam menanggapi pernyataan yang disediakan,

responden memilih satu jawaban dengan pemberian tanda checklist (√)

pada kolom yang disediakan dan terdapat lima pilihan skala jawaban

seperti berikut :

Judul penelitian : “Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan

Loyalitas Pasien Rawat Inap Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun”

Tabel 4.2 Kuesioner Perilaku Caring Perawat

No. Parameter Nomor Butir Soal Jumlah

Soal Favorable Unfavorable

1. Pembentukan faktor nilai

humanistik dan alturistik. 1,2 - 2

2. Menanamkan keyakinan dan

harapan. 7 3 2

3. Menanamkan sensitifitas

terhadap diri sendiri dan orang

lain.

8 5 2

4. Membina hubungan saling

percaya dan saling membantu

(helping-trust).

4,6 - 2

Page 82: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

63

5. Meningkatkan dan menerima

ekspresi perasaan positif dan

negatif.

14,16 - 2

6. Menggunakan metode

pemecahan masalah yang

sistematis dalam pengambilan

keputusan.

12 13 2

7. Meningkatkan proses belajar

mengajar interpersonal. 17 19 2

8. Menyediakan lingkungan yang

mendukung, melindungi,

memperbaiki mental,

sosiokultural dan spiritual.

9,10 - 2

9. Membantu dalam pemenuhan

kebutuhan dasar manusia. 15 11 2

10. Mengembangkan faktor

kekuatan eksistensial-

fenomologis.

20 18 2

Tabel 4.3 Kuesioner Loyalitas Pasien

No. Parameter

Nomor Butir Soal Jumlah

Soal Favorable Unfavorable

1. Melakukan pembelian secara

berulang secara teratur 2 1 2

2. Membeli antarlini produk dan

jasa 5,6,7 3 4

3. Mereferensikan kepada orang

lain 8,9 - 2

4. Menunjukkan kekebalan

terhadap tarikan dari pesaing-

pesaing.

4 10 2

Tabel 4.4 Pembobotan Skor

No. Variabel Favorabel Unfavorabel

SS S KS TS STS SS S KS TS STS

1 Perilaku

Caring

Perawat

5 4 3 2 1 1 2 3 4 5

2 Loyalitas

Pasien 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5

Page 83: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

64

4.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2012). Validitas

merupakan ukuran untuk menujukan tingkat kevalidan suatu instrumen.

Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi.

Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah (Siswanto, 2014).

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

dalam daftar pernyataan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar

pernyataan ini mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Uji

validitas hendaknya dilakukan di setiap butir pernyataan di uji

validitasnya. Hasil dari uji validitas dilihat signifikan α. Jika nilai

signifikan α < 0,05 maka dikatakan valid, sebaliknya jika nilai signifikan

α > 0,05 dikatakan tidak valid. Uji validitas dilakukan dengan teknik

korelasi product moment. Adapun hasil uji validitas kuesioner sebagai

berikut :

Page 84: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

65

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Kuesioner Perilaku Caring Perawat

No. Nilai Signifikan Keterangan

1 0,000 Valid

2 0,000 Valid

3 0,001 Valid

4 0,008 Valid

5 0,000 Valid

6 0,000 Valid

7 0,001 Valid

8 0,006 Valid

9 0,000 Valid

10 0,000 Valid

11 0,008 Valid

12 0,013 Valid

13 0,012 Valid

14 0,002 Valid

15 0,003 Valid

16 0,013 Valid

17 0,008 Valid

18 0,007 Valid

19 0,015 Valid

20 0,012 Valid

Sumber : Data Primer 2018

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa hasil uji validitas

kuesioner perilaku caring perawat dengan jumlah pernyataan sebanyak 20

adalah valid, karena nilai signifikan < 0,05.

Page 85: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

66

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Kuesioner Loyalitas Pasien

No. Nilai Signifikan Keterangan

1 0,000 Valid

2 0,000 Valid

3 0,000 Valid

4 0,000 Valid

5 0,000 Valid

6 0,000 Valid

7 0,000 Valid

8 0,000 Valid

9 0,000 Valid

10 0,000 Valid

Sumber: Data Primer 2018

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa hasil uji validitas

kuesioner loyalitas pasien adalah valid, karena nilai signifikan < 0,05..

4.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap

asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala

yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo,

2012).

Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap

seluruh butir pernyataan jika nilai α > 0,60 maka reliable.

Page 86: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

67

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Perilaku Caring Perawat dan Loyalitas

Pasien

No. Kuesioner rhitung Rtabel Keterangan

1 Perilaku Caring Perawat 0,756 0,60 Reliable

2 Loyalitas Pasien 0,794 0,60 Reliable

Sumber: Data Primer 2018

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa uji reliabilitas

kuesioner perilaku caring perawat dan loyalitas pasien adalah reliable,

karena Cronbach’s Alpha > 0,60.

4.8 Pengumpulan Data dan Analisis Data

4.8.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang

dibagikan kepada responden atau keluarga pasien Rawat Inap Rumah

Sakit Tk.IV Kota Madiun. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang mereka ketahui (Arikunto,

2010).

Pengolahan data adalah kegiatan untuk mengubah sejumlah data

yang ditetapkan menjadi suatu bentuk yang dapat di analisis dan di

interpretasikan. Adapun langkah-langkah pokok dalam pengolahan data

yaitu :

1. Pengecekan data (Editing)

Page 87: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

68

Pengecekan data (editing) yaitu kegiatan untuk melihat atau

mengecek kuesioner-kuesioner atau formulir yang telah terisi, apakah

isian kuesioner atau formulir dapat dibaca, apakah semua pertanyaan

telah dijawab, apakah ada ketidakserasian atau

ketidakkonsistenanjawaban, apakah nomor sudah berurutan dan

berbagai kesalahan-kesalahan lainnya.

2. Memberi kode (Coding)

Data yang sudah di dapat jika perlu dilakukan pengkodean

(coding) yaitu kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka atau bilangan. Kegunaan pengkodean adalah

mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada

saat memasukkan (entry) data ke komputer.

3. Memasukkan data (entry data)

Mentransfer atau memasukkan data ke program komputer agar data

dapat disajikan dan di analisis dengan baik. Semua data yang akan di

proses kemudian direkam dan disimpan dalam media penyimpanan

data dengan menggunakan format atau perangkat lunak atau paket

program tertentu.

4. Pembersihan data (cleaning data)

Data yang sudah dimasukkan ke dalam komputer harus diperiksa

kembali dari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, sehingga data

yang masuk ke program komputer tersebut betul-betul sudah tidak

terdapat kesalahan lagi dan siap untuk dianalisis.

Page 88: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

69

5. Tabulating

Tabulating adalah pengelompokkan data yang sudah sesuai dengan

penelitian kemudian dimasukkan pada tabel.

6. Analisis statistik

Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini menggunakan

skala data nominal. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini di

analisis secara deskriptif dan menyajikan data secara tabulasi

menggunakan uji chi square dilakukan di SPSS 16.0.

4.8.2 Analisis Data

4.8.2.1 Analisis Univariat

Bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-

masing variabel meliputi data demografi, jenis kelamin,

pendidikan dan status. Analisis univariat dilakukan dengan cara

menggambarkan serinci mungkin dari data yang diperoleh.

Semua hasil data yang diperoleh akan dikelompokkan

berdasarkan jawaban yang sama kemudian hasil akan disajikan

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan prosentase.

4.8.2.2 Analisis Bivariat

Analisis hubungan antara setiap variabel bebas dengan

variabel terikat untuk melihat apakah hubungan yang terjadi

bermakna secara statistic. Dalam penelitian ini untuk

membuktikan ada tidaknya hubungan perilaku caring perawat

dengan loyalitas pasien dengan uji chi square.

Page 89: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

70

Adapun pedoman signifikansi memakai panduan sebagai

berikut : Bila p value < α (0,05), maka signifikan atau ada

hubungan. Apabila hasil perhitungan :

a. Bila τ hitung > τ tabel maka hipotesis alternatif (H1) diterima

dan hipotesis nol (H0) ditolak, yaitu adanya Hubungan

Perilaku Caring Perawat dengan Loyalitas Pasien Rawat Inap

Rumah Sakit Tk.IV Kota Madiun.

b. Bila sebaliknya τ hitung < τ tabel maka hipotesis alternative

(H1) ditolak dan hipotesis nol (H0) diterima, yaitu tidak

adanya Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Loyalitas

Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Tk.IV Kota Madiun.

Tabel 4.8 Keeratan Korelasi Nilai r

Korelasi Keeratan

0,00 – 0,20 Sangat Lemah

0,21 – 0,40 Lemah

0,41 – 0,70 Kuat

0,71 – 0,90 Sangat Kuat

0,91 – 0,99 Kuat Sekali

1 Sempurna

4.9 Etika Penelitian

Menurut Hidayat 2012, dalam melaksanakan penelitian khusunya

jika yang menjadi subyek penelitian adalah manusia, maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam

Page 90: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

71

menentukan dirinya, sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-

benar menjunjung tinggi kebebasan manusia. Etika yang harus

diperhatikan antara lain :

4.9.1 Informed Consent (lembar persetujuan)

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed Consent

tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden.

4.9.2 Confidentially (kerahasiaan)

Semua informasi yang telah diberikan oleh responden dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya sekelompok data tertentu

berhubungan dengan penelitian ini di laporkan data tertentu berhubungan

dengan penelitian ini dilaporkan pada hasil riset.

4.9.3 Anonimity (Tanpa nama)

Selama untuk menjaga kerahasiaanya identitas nama responden

tidak dicantumkan pada lembar pengumpulan data. Lembar tersebut

hanya diberikan kode tertentu. (Hasan, 2014)

4.10 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, ada beberapa keterbatasan penelitian yaitu

antara lain dalam memenuhi sampel penelitian peneliti belum mengetahui

secara pasti sampai kapan selesainya penelitian, dikarenakan jumlah

kunjungan rawat inap Rumas Sakit Tk.IV Kota Madiun tiap harinya tidak

menentu.

Page 91: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

72

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun.

5.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun

Rumah Sakit Tk. IV Madiun merupakan rumah sakit rujukan dari

Denkesyah Madiun di lingkungan Korem 081/Dsj, dan juga berfungsi sebagai

rumah sakit intergrasi bagi masyarakat TNI di wilayah Madiun.

Rumah sakit Tk. IV Madiun terletak di jalan Pahlawan No. 79 Madiun yang

sudah terakreditasi paripurna. Dalam perjalanannya, rumah sakit Tk.IV Madiun

mengalami perkembangan dan perubahan baik secara fisik bangunan, fasilitas

kesehatan maupun nama dan status Rumah Sakit.

Pembangunan Rumah Sakit Tk. IV Madiun dimulai pada tahun 1945

dibawah pimpinan Letkol Soemantri. Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan

Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di himpun menuju residen Devisi I/V TKR/

TRI dengan markas KOREM 081 yang sekarang. Rumah Sakit Tk. IV Madiun

didirikan diatas tanah seluas 5.156 M2

dengan luas bangunan 2.558 M2.

Pada tahun 1945 Dinas Kesehatan Tentara Resimen 1 devisi V bertugas

mengambil dan merawat korban perang dan ditampung di desa Balung Bendo.

Pada akhir perjuangan di tahun 1949 Belanda telah mengakui adanya Resimen

Devisi II/ IV di Madiun.

Page 92: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

73

Pada tahun 1989 markas DKT di Madiun mempunyai 2 lokasi yaitu :

1. Di Jalan Pahlawan 73 (Rumah Bp H. Dimyati) yang digunakan untuk :

a. Poli klinik bersalin dan pemeriksaan hamil

b. Tempat perawatan penderita

c. Dapur

d. Kantor administrasi umum dan medis

e. Unit-unit penunjang diagnostik

f. Garasi dan kendaraan ambulance

g. Kamar mayat

2. Di Jalan Pahlawan 40 (sekarang di BRI) digunakan khusus untuk poli

gigi, lalu pada tahun 1961 poli klinik atau rumah sakit bersalin berpindah

di jalan Pahlawan 79 Madiun.

Seiring dengan pembangunan yang dilakukan, maka poli klinik atau disebut

DKT Madiun meningkat menuju Rumah Sakit Tk. IV Madiun yang berlokasi di

Jl. Pahlawan No.79 Kota Madiun.

5.1.2 Visi Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun

“Menjadi Rumah Sakit pilihan yang berkomitmen untuk memberi pelayanan

prima, ramah bagi pasien dan keluarga serta berkontribusi bagi masyarakat”.

5.1.3 Misi Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu serta berorientasi pada

kecepatan, ketepatan, keselamatan, dan kenyamanan berlandaskan etika dan

profesionalisme.

2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi kedokteran.

Page 93: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

74

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan

kesehatan.

4. Memberikan pelayanan yang terjangkau bagi masyarakat.

5.1.4 Motto Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun

“ Kesehatan adalah prioritas kami ”.

5.1.5 Program Kerja Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun

Program kerja yang terdapat di Rumah Sakit Tk. IV Madiun antara lain :

a. Memelihara dan meningkatkan kemampuan personel Milter dan PNS

Rumah Sakit Tk.IV.

b. Memelihara dan merawat Materil Kesehatan dan memperpanjang usia

pakai.

c. Mengoptimalkan penggunaan alkes dan obat-obatan.

d. Melaksanakan kegiatan Non Program dengan mengacu kepada

kebijaksanaan yang telah digariskam komando.

e. Mengevaluasi pelaksanaan organisasi dan tugas Rumah Sakit yang

baru.

f. Melaksanakan supervisi dan pengawasan melekat kepada seluruh

anggota Rumah Sakit Tk.IV Madiun.

g. Mengupayakan secara optimal pemenuhan fasilitas sarana dan

prasarana perijinan serta SDM sebagai PKK II.

h. Melaksanakan Akreditasi Rumah Sakit Versi Tahun 2012.

Page 94: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

75

5.1.6 Unit Pelayanan Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun

1. Pelayanan Rawat Inap

Pelayanan Rawat Inap di Rumah sakit Tk.IV Madiun terdiri dari :

Tabel 5.1 Ruang Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Tk.IV

Kota Madiun Tahun 2017

No. Ruangan Kelas Tempat Tidur

1 Ruang Kartika a. VIP

b. Kelas 1

c. Kelas 2

d. Kelas 3

a. 3

b. 4

c. 10

d. 10

2 Ruang

Brawijaya

a. Kelas 1

b. Kelas 2

c. Kelas 3

a. 2

b. 2

c. 2

3 Ruang Hesti a. VIP

b. Kelas 1

c. Kelas 2

d. Kelas 3

a. 3

b. 2

c. 1

d. 4

4 Ruang HCU - 2

5 Ruang isolasi - 2

6 Ruang

perinatologi

- 4 Box Bayi

Total 51 Sumber: Data sekunder Rumah Sakit Tk.IV Kota Madiun Tahun 2017

2. Pelayanan Rawat Jalan

Pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Tk.IV Madiun terdiri dari :

a. Poliklinik Umum

b. Poliklinik Bedah

c. Poliklinik penyakit dalam

d. Poliklinik Gigi

e. Poliklinik BKIA

f. Poliklinik Orthopedi

Page 95: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

76

g. Poliklinik Syaraf

h. Poliklinik anak

i. Poliklinik VCT

3. Pelayanan penunjang medis

Pelayanan penunjang medis di Rumah Sakit Tk.IV Madiun terdiri

dari:

a. Instalasi Gawat Darurat

b. Instalasi Bedah dan Anestesi

c. Unit Farmasi

d. Sub. Unit Radiologi

e. Sub. Unit Laboratorium

f. Unit Rekam Medis

g. Sub. Unit Gizi

h. Unit Pemulasaran Jenazah

i. Unit Pemeliharaan Rumah Sakit (Urdal)

j. Ambulance

5.1.7 Sumber Daya Manusia Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun

Berdasarkan data sekunder dari Rumah Sakit Tk. IV Madiun tahun 2018

jumlah sumberdaya manusia adalah sebagai berikut :

Page 96: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

77

Tabel 5.2 Jumlah Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit TK. IV Kota

Madiun tahun 2018

No KWALIFIKASI JUMLAH

MIL PNS HR TAMU TOTAL

1 Dokter Spesialis

1) Dokter Spesialis Obgyn 1 - - - 1

2) Dokter Spesialis THT - 1 - - 1

3) Dokter Spesialis Penyakit

Dalam - - 1 1 2

4) Dokter Spesialis Anak - - - 1 1

5) Dokter Spesialis Bedah - - - 1 1

6) Dokter Spesialis Saraf - - - 1 1

7) Dokter Spesialis Ortopedi - - - 1 1

8) Dokter Spesialis Mata - - - - 0

9) Dokter Spesialis Anaestesi 1 - - 1 2

10) Dokter Spesialis

Radiologi - - - 1 1

11) Dokter Spesialis Patologi

Klinik - - 1 - 1

12) Dokter Spesialis Paru - - - 1 1

2 Dokter Umum 1 1 3 1 6

3 Dokter Gigi - 1 - 1 2

4 S1 Kep.Ners 1 5 1 - 7

5 S1. Gizi 1 - - - 1

6 SPD - - 2 - 2

7 S1.Ekonomi - - 3 - 3

8 S1. Apoteker - - 1 - 1

9 S1. Komputer - - 1 - 1

10 D4.kebidanan - 1 5 - 6

11 D3 Perawat 5 14 21 - 40

12 D3 Bidan - 2 23 - 25

13 D3 Gigi - 1 - - 1

14 D3 Gizi - 1 - - 1

15 D3 Radiologi - 1 1 - 2

16 D3 Analis - 1 4 - 5

17 D3 Rekam Medik - - 1 - 1

18 D3 Farmasi - 1 1 - 2

19 AMD - - - - 0

20 D1 Komputer - - 1 - 1

21 SPK 4 2 - - 6

22 SMF/SAA - - 1 - 1

23 SMA/Sederajat 8 20 15 - 43

24 JUMLAH 22 52 86 10 170 Sumber: Data SekunderRumah Sakit TK.IV Kota Madiun tahun 2018.

Page 97: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

78

Berdasarkan tabel 5.2 diatas diketahui bahwa di Rumah Sakit Tk. IV

Madiun terdapat 170 tenaga kesehatan.

5.2 Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini dikumpulkan data primer melalui penyebaran

kuesioner untuk mengetahui gambarang umum atau karakteristik responden.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada 64 orang responden yang

merupakan pasien rawat inap Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun tentang

karakteristik responden yang terdiri dari : umur, jenis kelamin, pendidikan

terakhir, dan status diperoleh sebagai berikut :

5.2.1 Umur

Hasil distribusi frekuensi responden menurut umur dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Menurut teori

(Hurlock, 1990) di Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun tahun 2018

No. Umur Jumlah Presentase (%)

1 18-28 tahun 7 10,9

2 29-39 tahun 7 10,9

3 40-50 tahun 19 29,7

4 51-60 tahun 31 48,4

Total 64 100 Sumber: Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 64 responden pasien

rawat inap Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun, responden yang berusia 51-60

tahun menempati proporsi tertinggi yaitu terdapat 31 responden (48,4%) dan yang

menempati proporsi terendah ada 2 kelompok umur yaitu umur 18-28 tahun dan

29-39 tahun dimana keduanya sama-sama terdapat 7 responden (10,9%).

Page 98: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

79

5.2.2 Jenis Kelamin

Hasil distribusi frekuensi responden menurut jenis kelamin dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Rumah

Sakit TK.IV Kota Madiun tahun 2018

No. Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)

1 Laki-laki 39 60,9

2 Perempuan 25 39,1

Total 64 100 Sumber: Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 64 responden Rumah

Sakit TK.IV Kota Madiun, responden laki-laki menempati proporsi tertinggi yaitu

sebesar 39 responden (60,9%).

5.2.3 Pendidikan Terakhir

Hasil distribusi frekuensi responden menurut pendidikan terakhir dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir di

Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun tahun 2018

No. Pendidikan Terakhir Jumlah Presentase (%)

1 SD 10 15,6

2 SMP 15 23,4

3 SMA 27 42,2

4 S1 1 1,6

5 Lainnya(Tidak Tamat SD) 11 17,2

Total 64 100 Sumber: Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 64 responden Rumah Sakit

TK.IV Kota Madiun paling banyak adalah 27 responden (42,2%) adalah tamat

Sekolah Menengah Atas. Dan terendah adalah tamat S1 (sarjana/diploma)

sebanyak 1 responden (1,6%).

Page 99: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

80

5.2.4 Status

Hasil distribusi frekuensi responden menurut status pernikahan dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pernikahan di

Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun tahun 2018.

No. Status Jumlah Presentase (%)

1 Menikah 44 68,8

2 Belum Menikah 7 10,9

3 Duda / Janda 13 20,3

Total 64 100 Sumber: Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 64 responden di Rumah

Sakit TK.IV Kota Madiun menunjukkan bahwa responden yang sudah menikah

menempati proporsi paling tinggi sebesar 44 responden (68,8%). Sedangkan

responden dengan status belum menikah menempati proporsi terendah sebesar 7

responden (10,9%).

5.3 Hasil Penelitian

5.3.1 Perilaku Caring Perawat

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Persepsi tentang Perilaku

Caring Perawat di Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun tahun 2018.

No. Perilaku Caring Perawat Jumlah Presentase (%)

1 Baik 29 45,3

2 Tidak Baik 35 54,7

Total 64 100 Sumber: Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 5.7 mengenai distribusi frekuensi persepsi pasien rawat

inap mengenai perilaku caring perawat dapat diketahui dari 64 responden terdapat

Page 100: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

81

35 responden (54,7%) dengan persepsi tidak baik dan terdapat 29 responden

(45,3%) dengan persepsi baik.

5.3.2 Loyalitas Pasien

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Loyalitas di Rumah Sakit

TK.IV Kota Madiun tahun 2018.

No. Loyalitas Pasien Jumlah Presentase (%)

1 Loyal 21 32,8

2 Tidak Loyal 43 67,2

Total 64 100 Sumber: Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 5.8 mengenai distribusi frekuensi loyalitas pasien rawat

inap dapat diketahui dari 64 responden terdapat 43 responden (67,2%)

menyatakan tidak loyal dan terdapat 21 responden (32,8%) menyatakan loyal.

5.3.3 Tabulasi Silang

Tabel 5.9 Tabulasi Silang antara Perilaku Caring Perawat dengan Loyalitas

Pasien Rawat Inap Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun tahun 2018.

No. Perilaku

Caring

Perawat

Loyalitas Pasien Total Ρ

Tidak

Loyal

Loyal

F % f % f % 0,000

1 Tidak Baik 33 94,3 2 5,7 35 100

2 Baik 10 34,5 19 65,5 29 100

Total 43 67,2 21 32,8 64 100 Sumber: Data Primer 2018

Berdasarkan tabel 5.9 diatas yang dianalisa menggunakan uji chi quare

dengan aplikasi SPSS 16.0 for windows dapat diketahui responden di ruang rawat

inap Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun tahun 2018 yang berpendapat tidak baik

tentang perilaku caring perawat dan tidak loyal sebanyak 33 responden (94,3%).

Pasien dengan persepsi perilaku caring perawat tidak baik dan bersikap loyal

sebanyak 2 responden (5,7%). Untuk pasien yang memiliki persepsi perilaku

caring perawat baik dan bersikap tidak loyal sebesar 10 responden (34,5%),

Page 101: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

82

sedangkan persepsi pasien baik dan bersikap loyal sebanyak 19 responden

(65,5%).

Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan menggunakan uji chi square

diperoleh p value sebesar 0,000 < α = 0,05 dengan demikian menunjukkan bahwa

Hₒ ditolak dan diterima yang berarti ada hubungan perilaku caring perawat

dengan loyalitas pasien.

5.4 Pembahasan

5.4.1 Perilaku Caring Perawat di ruang Rawat Inap Rumah Sakit TK.IV

Kota Madiun tahun 2018.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penliti di Ruang Rawat

Inap Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun tentang Perilaku Caring Perawat

menggunakan sepuluh indikator yaitu Pembentukan faktor nilai humanistik dan

alturistik, Menanamkan keyakinan dan harapan, Menanamkan sensitifitas

terhadap diri sendiri dan orang lain, Membina hubungan saling percaya dan saling

membantu (helping-trust), Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif

dan negatif, Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematis dalam

pengambilan keputusan, Meningkatkan proses belajar mengajar interpersonal,

Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, memperbaiki mental,

sosiokultural dan spiritual, Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar

manusia, dan Mengembangkan faktor kekuatan eksistensial-fenomologis.

Diketahui dari 64 responden yang memiliki persepsi tentang perilaku caring

Page 102: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

83

perawat dengan kategori baik yaitu sebanyak 29 responden (45,3%), sedangkan

kategori tidak baik sebanyak 35 responden (54,7%).

Dari 35 responden yang mempersepsikan perilaku caring perawat tidak

baik, diketahui karakteristik berdasarkan pendidikan terakhirnya yang paling

banyak adalah SMA yaitu sebesar 17 responden (48,6%).

Menurut teori yang dikemukakan oleh Bata (2013) bahwa seseorang dalam

mengemukakan persepsi terhadap sesuatu dipengaruhi oleh pendidikan terakhir

dimana sebagian besar dari responden yang berpersepsi tidak baik berjumlah 35

responden (54,7%), 17 responden di dalamnya berpendidikan terakhir SMA yang

artinya semakin tinggi pendidikan yang ditempuh responden semakin kritis juga

dalam mengemukakan atau menilai suatu produk atau jasa pelayanan kesehatan

karena pendidikan yang tinggi mempengaruhi seseorang untuk berpersepsi dan

menuntut pelayanan kesehatan untuk memberikan pelayanan yang baik.

Hasil kuesioner yang diperoleh dari 35 responden yang berpersepsi tidak

baik dengan menjawab 20 pernyataan, diketahui pernyataan yang memperoleh

nilai yang paling rendah yaitu pada pernyataan nomor 10 yang berbunyi “Perawat

mendemonstrasikan pengetahuan profesional dan ketrampilan”.

Hal ini tentu menarik perhatian dari peniliti untuk membahas pernyataan

nomor 10 ini dikarenakan memiliki nilai terendah dari hasil pengumpulan data 35

responden yang berpersepsi perilaku caring perawat tidak baik.

Sesuai teori menurut Hasyim (2012) yaitu perawat wajib memberikan

informasi yang akurat yang berkaitan dengan kondisi dan tindakan keperawatan

Page 103: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

84

yang akan dilakukan kepada klien atau keluarganya sesuai dengan batas

kemampuannya.

Perawat juga wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai

dengan standar profesi dan batas kegunaannya. Perawat wajib merujukkan klien

kepada perawat atau kepada kesehatan lain yang mempunyai keahlian atau

kemampuan yang lebih baik bila yang bersangkutan tidak dapat mengatasinya.

Sehingga dalam pelayanan perawatan kepada klien tidak terjadi hambatan

dikarenakan ketidaktrampilan atau kurangnya pemahaman dalam pengetahuan

yang menjadikan pasien merasa tidak nyaman dan menimbulkan perasaan tidak

puas.

Westbrook & Reilly dalam Tjiptono (2007) berpendapat bahwa kepuasan

pelanggan merupakan respon emosional terhadap pengalaman-pengalaman

berkaitan dengan produk atau jasa tertentu yang dibeli, gerai ritel, atau bahkan

pola perilaku (seperti perilaku berbelanja dan perilaku pembeli) serta pasar secara

keseluruhan.

Peneliti sependapat dengan teori yang dikemukakan oleh Jean Watson

(1979) yaitu dalam pembentukan interaksi perawat dengan pasien yaitu perlu

adanya sepuluh perilaku caratif, yang dimana di dalamnya memuat bagaimana

perawat membuat nyaman pasien melalui komunikasi interpersonal yang baik dan

didukung oleh banyak faktor, baik dari lingkungan, saling percaya dan sikap

perawat yang kompeten dan profesional dalam proses perawatan yang tentunya

akan menambah rasa nyaman pasien dalam penyembuhannya.

Page 104: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

85

Hal ini perlu mendapat perhatian khusus dari pihak Rumah Sakit TK.IV

Kota Madiun dengan meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan dan

pengembangan dalam memberi perawatan. Dalam hal ini adalah dari segi perawat

yang bersinggungan langsung dan kontinyu kepada pasien rawat inap Rumah

Sakit TK.IV Kota Madiun.

5.4.2 Loyalitas Pasien Rawat Inap Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun tahun

2018.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Ruang Rawat Inap Rumah

Sakit TK.IV Kota Madiun tentang Loyalitas Pasien menggunakan empat indikator

yaitu Melakukan pembelian secara berulang secara teratur, Membeli antarlini

produk dan jasa, Mereferensikan kepada orang lain dan Menunjukkan kekebalan

terhadap tarikan dari pesaing-pesaing. Dapat diketahui bahwa dari 64 responden

yang menyatakan bahwa dirinya loyal sebanyak 21 responden (32,8%) sedangkan

responden yang menyatakan dirinya tidak loyal sebanyak 43 responden (67,2%).

Responden yang menyatakan dirinya tidak loyal terhadap pelayanan yang

ada di Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun cukup besar yaitu sebesar 43 responden

(67,2%). Sedangkan untuk karakteristik status pernikahan dari 43 responden yang

tidak loyal yang tertinggi adalah menikah sebanyak 29 responden (67,5%) dan

status pernikahan yang terendah adalah belum menukah sebanyak 4 responden

(9,3%).

Menurut Mardiati (2002) dalam jurnalnya yang berjudul “Pola Pengeluaran

Rumah Tangga Untuk Kesehatan Pada Kelompok Marjinal Dan Rentan”

Page 105: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

86

menyebutkan bahwa pola pengeluaran rumah tangga terbesar digunakan untuk

kebutuhan makanan yakni lebih dari 60% dan sifatnya regresif.

Dalam hal ini artinya orang yang sudah menikah akan cenderung lebih

memprioritaskan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan makan. Sehingga untuk

kebutuhan lainnya seperti biaya kesehatan lebih kritis dalam mengatur

pengeluarannya. Pasien dalam karakter ini akan berfikir dua kali untuk

mengeluarkan biaya kesehatan jika pelayanan kesehatan yang saat ini dia terima

membutuhkan biaya yang tidak sesuai dengan harapannya. Namun sebaliknya jika

ada pelayanan kesehatan yang jauh lebih murah pasien tersebut tentunya akan

lebih memilih pelayanan kesehatan tersebut tanpa memikirkan faktor kenyamanan

dan fasilitas yang ada. Yang artinya semakin tinggi pengetahuan dan pendidikan

pasien akan semakin kritis dalam memilih layanan kesehatan. Tidak hanya di lihat

dari faktor harga, tapi juga fasilitas, kualitas, kenyamanan, bahkan pengalaman

yang baik bisa menjadikan harga bukan prioritas lagi dalam menentukan

pelayanan kesehatan.

Dari 43 responden yang tidak loyal ini didapat dari menjawab 10 pernyataan

yang dimana setelah dilihat bahwa nilai terendah dari 10 pernyataan terdapat di

nomor 7 yang berbunyi “Beban yang akan saya terima ketika terjadi perubahan

biaya di rumah sakit ini akan lebih kecil dibandingkan dengan saya harus pindah

ke rumah sakit lain”. Hal ini menarik peneliti untuk menggali mengapa nilai

terendah terdapat di nomor 7 tersebut.

Menurut teori Phillip Kotler (2008) menyebutkan bahwa pembelian antarlini

produk dan jasa ini sangat dipengaruhi dengan adanya faktor harga. Harga adalah

Page 106: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

87

jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan

keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.

Menurut Gramer dan Brown dalam Utomo 2006 loyalitas jasa yaitu derajat

sejauh mana seorang konsumen menunjukkan perilaku pembelian berulang dari

suatu penyedia jasa, memiliki suatu desposisi atau kecenderungan sikap positif

terhadap penyedia jasa, dan hanya mempertimbangkan untuk menggunakan

penyedia jasa ini pada saat muncul kebutuhan untuk memakai jasa ini. Dari

definisi yang disampaikan Gramer dan Brown, konsumen yang loyal tidak hanya

seorang pembeli yang melakukan pembelian berulang, tetapi juga

mempertahankan sikap positif terhadap penyedia jasa.

Menurut teori Abraham Maslow, manusia memiliki 5 tingkatan kebutuhan

dasar yang sering digambarkan seperti bentuk piramida. Yaitu yang pertama

adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan atau rasa aman, kebutuhan

kasih sayang, kebutuhan memperoleh penghargaan dan yang paling tinggi

kedudukannya adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri.

Dari teori tesebut menyatakan bahwa kebutuhan fisiologis (makan, minum,

tidur, oksigen) menjadi kebutuhan yang harus terlebih dahulu dipenuhi. Harga

merupakan faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memperoleh kebutuhan

fisiologis dalam hal ini adalah sehat.

Peniliti berpendapat bahwa seseorang dalam hal ini adalah pasien akan

berpikir dua kali dalam menentukan ke mana dia akan berobat atau memeriksakan

dirinya ketika sakit jika rumah sakit yang dituju memiliki harga yang tidak sesuai

dengan kemampuannya. Sehingga dari hal tersebut menjadi salah satu faktor

Page 107: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

88

penyebab mengapa pasien tidak loyal terhadap suatu pelayanan kesehatan yang

dimana dalam hal ini Rumah Sakit TK. IV Kota Madiun.

5.4.3 Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Loyalitas Pasien Rawat

Inap di Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa responden di ruang rawat inap

Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun tahun 2018 yang berpendapat tidak baik

tentang perilaku caring perawat dan tidak loyal sebanyak 33 responden (94,3%).

Pasien dengan persepsi perilaku caring perawat tidak baik dan bersikap loyal

sebanyak 2 responden (5,7%). Untuk pasien yang memiliki persepsi perilaku

caring perawat baik dan bersikap tidak loyal sebesar 10 responden (34,5%),

sedangkan persepsi pasien baik dan bersikap loyal sebanyak 19 responden

(65,5%).

Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan menggunakan uji chi square

diperoleh p value sebesar 0,000 < α = 0,05 dengan demikian menunjukkan bahwa

Hₒ ditolak dan diterima yang berarti ada hubungan perilaku caring perawat

dengan loyalitas pasien.

Hal ini sesuai dengan penelitian Melinda Rahman et al (2014) tentang

“Hubungan Persepsi Perilaku Caring Perawat dengan Loyalitas Pasien Rawat

Inap Kelas III Rumah Sakit Paru Jember” bahwa persepsi yang memuaskan

terhadap perilaku caring perawat memiliki peluang 0,076 kali membuat pasien

memiliki kecenderungan yang baik untuk menjadi loyal.

Dari perilaku caring perawat terhadap pasien yang baik tentu akan

berdampak pada kepuasan pasien yang baik pula. Seseorang yang merasa puas

Page 108: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

89

terhadap layanan rumah sakit, bila mengalami sakit tentu akan kembali ke rumah

sakit yang sama untuk pelayanan yang diinginkan, bahkan akan mempromosikan

kepada orang lain.

Lupiyoadi (2001) menyebutkan lima faktor utama yang perlu diperhatikan

dalam kaitannya dengan kepuasan konsumen, antara lain sebagai berikut :

a. Kualitas Produk, yaitu pelanggan akan puas apabila hasil evaluasi mereka

menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.

b. Kualitas Pelayanan, yaitu konsumen akan merasa puas apabila mendapatkan

pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan harapan.

c. Faktor Emosional, yaitu untuk beberapa produk yang berhubungan dengan

gaya hidup, seperti mobil, kosmetik, dan pakaian, faktor emosional

menempati tempat yang paling penting untuk menentukan kepuasan

pelanggan.

d. Harga, yaitu produk yang menempati kualitas yang sama, tetapi menetapkan

harga yang relatif ,murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi.

Loyalitas secara umum dapat diartikan kesetiaan seseorang atas suatu

produk, baik barang maupun jasa tertentu. Loyalitas pasien sebagai pengguna jasa

rumah sakit merupakan kesetiaan pasien dalam menggunakan pelayanan pada

suatu rumah sakit apabila pasien membutuhkan. Upaya mempertahankan

pelanggan dengan cara meningkatkan loyalitas pelanggan dapat mengurangi biaya

pemasaran bagi penyedia jasa karena pelanggan yang loyal dapat menjadi sumber

pemasaran jasa pada masyarakat luas, sehingga loyalitas pelanggan dapat

memberikan keuntungan bagi penyedia jasa (Melinda et al., 2013).

Page 109: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

90

Dengan demikian dapat disimpulkan perilaku caring perawat yang tidak

baik dipicu dari SDM yang ada dalam hal ini adalah dari segi perawat. Jika

perawat kurang profesional dalam melakukan perawatan maka hal ini berdampak

pada ketidakpuasan pasien dan tentunya memperkecil peluang untuk pasien

menjadi loyal terhadap rumah sakit. Pihak Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun

harus melakukan evaluasi lebih lanjut yang berkaitan dengan tindakan petugas

kesehatan terhadap pasien agar ke depan mutu pelayanan Rumah Sakit TK.IV

Kota Madiun menjadi lebih baik.

Page 110: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

91

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Sebagian besar pasien Rawat Inap Rumah Sakit Tk.IV Madiun tahun 2018

memiliki persepsi terhadap perilaku caring perawat tidak baik.

2. Sebagian besar pasien Rawat Inap Rumah Sakit Tk.IV Madiun tahun 2018

memiliki sikap tidak loyal.

3. Ada hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Loyalitas Pasien Rawat

Inap Rumah Sakit Tk.IV Kota Madiun.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian Hubungan Perilaku

Caring Perawat dengan Loyalitas Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Tk.IV Kota

Madiun, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :

a. Bagi Rumah Sakit Tk.IV Madiun

Untuk meningkatkan kualitas dan mutu layanan di rumah sakit

TK.IV Kota Madiun perlu adanya pelatihan dan pengembangan terhadap

perawat yang merawat di rawat inap Rumah Sakit TK. IV Kota Madiun

dalam hal profesionalisme dalam merawat pasien agar kedepan pasien akan

Page 111: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

92

merasa nyaman, puas sehingga kemungkinan untuk bersikap loyal pada

Rumah Sakit akan bertambah.

b. Bagi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Diharapkan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun dapat

memberikan dukungan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian

selanjutnya serta memperbanyak sumber referensi untuk mempermudah

peneliti.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian terhadap

faktor lain yang mempengaruhi angka BOR (Bed Occupancy Rate) atau

yang dapat berhubungan dengan faktor yang mempengaruhi loyalitas

pasien.

Page 112: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

93

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Nindy. 2013. Prinsip Etika Keperawatan. Yogyakarta : D-Medika

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta

Dwidiyanti M.S. 2007. Caring Kunci Sukses Perawatan Mengamalkan Ilmu.

Semarang: Hasani.

Harun, Cholik., L.Isro’in, dan N. Sri. 2017. Penyusunan Proposal dan Laporan

Penelitian Step by Step. Ponorogo : Unmuh Ponorogo Press

Hasyim, M, dkk. 2012. Etika Keperawatan. Yogyakarta : Penerbit Bangkit

Herlambang, Susatyo. 2016. Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit.

Yogyakarta : Gosyen Publishing

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi

Konsep dan Proses Keperawatan Buku 1. Jakarta : Salemba Medika

Mailani, Fitri, dkk. 2016. Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Tingkat

Kepuasan Pasien BPJS di RSUD dr. Rasidin Padang. STIKes YPAK

Padang

Nasution, M. 2005. Total Quality Management. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama

Notoatmodjo,S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Edisi 2. Jakarta :

Salemba Medika

_______. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba

Medika

_______. 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan

Profesional (edisi 5). Jakarta : Salemba Medika

Prabowo, dkk. 2014. Hubungan Tingkat Kognitif Perawat Tentang Caring dengan

Aplikasi Praktek Caring Di Ruang Rawat Inap RSU dr. H. Koesnadi

Bondowoso. Jurnal Penelitian, Universitas Jember.

Page 113: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

94

Priyoto. 2015. Komunikasi & Sikap Empati dalam Keperawatan. Yogyakarta :

Graha Ilmu

Rahman, Melinda. 2014. Hubungan Persepsi Perilaku Caring Perawat dengan

Loyalitas Pasien Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Paru Jember.

Universitas Jember

Rahman, Melinda., D. Wijaya, dan L. Aini. 2013. Hubungan Persepsi Perilaku

Caring Perawat dengan Loyalitas Pasien Rawat Inap Kelas

III Rumah Sakit Paru Jember. Universitas Jember

Setiawan, Supriadi. 2011. Loyalitas Pelanggan Jasa. Bogor : Penerbit IPB Press

Sujarweni. 2014. SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Baru Press

_______. 2015. SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Baru Press

Undang-Undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

Wilujeng, P. 2016. Hubungan Penerapan Pelayanan Prima (Service Excellent)

terhadap Loyalitas Pelanggan di Rumah Sakit TK.IV Madiun. STIKes

Bhakti Husada Mulia Madiun

Yulianti, K.D. 2017. Gambaran Perilaku Caring Perawat di Ruang Paviliun dan

Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Daerah dr.Soebandi Jember.

Skripsi, Universitas Jember.

http://www.sarjanaku.com/2013/01/pengertian-masa-dewasa-awal-

definisi.html?m=1. (diakses 25 Juli 2018)

Page 114: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

95

Lampiran 1

Page 115: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

96

Lampiran 2

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth:

Calon Responden Penelitian

Di Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :

Nama : Yudhistira Risaldy

NIM : 201403047

Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat

Adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti

Husada Mulia Madiun yang sedang melakukan penelitian untuk skripsi dengan

judul : “Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Loyalitas Pasien Rawat Inap

Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun”.

Maka untuk kepentingan tersebut saya mohon bantuan saudara untuk

mengisi kuesioner penelitian. Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang

merugikan bagi saudara sebagai responden, kerahasiaan semua informasi yang

diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Dalam

memberikan jawaban yang saudara berikan, diharapkan sesuai dengan pendapat

saudara tanpa dipengaruhi oleh orang lain.

Apabila saudara setuju, maka dimohon kesediaannya untuk

menandatangani persetujuan yang telah disediakan. Saya mengucapkan terima

kasih atas perhatian dan kerjasama yang baik dari saudara sebagai responden.

Madiun, Agustus 2018

Peneliti,

Page 116: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

97

Yudhistira Risaldy

Lampiran 3

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk

menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Yudhistira Risaldy, mahasiswa

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Husada Mulia Madiun program

S1 Kesehatan Masyarakat dengan judul peelitian “Hubungan Perilaku Caring

Perawat dengan Loyalitas Pasien Rawat Inap Rumah Sakit TK.IV Kota Madiun”.

Saya memahami dan menyadari bahwa penelitian ini tidak akan

menimbulkan akibat yang merugikan saya dan informasi yang saya berikan

sepenuhnya digunakan untuk kepentingan penelitian.

Madiun, Agustus 2018

Responden,

(............................)

Page 117: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

98

Lampiran 4

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN LOYALITAS

PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK.IV KOTA MADIUN

No. Responden : ....................

Hari/Tanggal : ..........., ...../...../2018

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Umur Responden : Tahun

2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Pendidikan Terakhir : SD S1

SMP Lainnya...........

SMA

4. Status : Menikah Duda/Janda

Belum Menikah

Page 118: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

99

B. KISI – KISI PENILAIAN KUESIONER

Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan kriteria

pertanyaan Favorable (positif) dan Unfavorable (negatif). Adapun

pembobotan skor pada masing-masing kriteria adalah sebagai berikut :

Favorable :

NO. PILIHAN KETERANGAN BOBOT SKOR

1 SS Sangat Setuju 5

2 S Setuju 4

3 KS Kurang Setuju 3

4 TS Tidak Setuju 2

5 STS Sangat Tidak Setuju 1

Unfavorable :

NO. PILIHAN KETERANGAN BOBOT SKOR

1 SS Sangat Setuju 1

2 S Setuju 2

3 KS Kurang Setuju 3

4 TS Tidak Setuju 4

5 STS Sangat Tidak Setuju 5

Page 119: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

100

C. PETUNJUK PENGISIAN

1. Menjawab pernyataan dengan memberi tanda checklist (√) pada tempat

yang tersedia.

2. Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Kuesioner Perilaku Caring Perawat

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S KS TS STS

1. Perawat mendengarkan dengan

penuh perhatian kepada pasien

2 Perawat memperlakukan pasien

dengan melihat nilai-nilai

kemanusiaan

3 Perawat tidak memberikan

dukungan kepada pasien dalam hal

pelayanan keperawatan

4 Perawat memberikan kepercayaan

kepada pasien agar lekas sembuh

5 Perawat tidak memiliki sikap

empati atau mengenali pasien

6 Perawat membantu pasien untuk

sembuh

7 Perawat membuat pasien merasa

nyaman secara fisik atau emosional

8 Perawat bersikap peka terhadap

pasien

Page 120: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

101

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S KS TS STS

9 Perawat menggunakan gaya bahasa

yang lembut terhadap pasien

10 Perawat mendemonstrasikan

pengetahuan profesional dan

ketrampilan

11 Perawat tidak menunjukkan sikap

ceria kepada pasien

12 Perawat membiarkan pasien untuk

mengungkapkan perasaannya

tentang penyakitnya dan

pengobatan

13 Perawat tidak memberitahukan

pasien dalam perencanaan

perawatannya

14 Perawat memproses informasi

tentang pasien secara rahasia

15 Perawat kembali melayani pasien

secara sukarela tanpa diminta

16 Perawat memberitahukan pasien

untuk memanggil jika ada masalah

17 Perawat memenuhi kebutuhan

pasien dalam perawatan

18 Perawat tidak membantu dalam

mengurangi rasa sakit pasien

19 Perawat tidak menunjukkan

kepedulian terhadap pasien

20 Perawat memberikan perawatan

fisik yang baik

Page 121: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

102

Kuesioner Loyalitas Pasien

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S KS TS STS

1 Saya tidak percaya terhadap

manajemen rumah sakit ini

2 Saya percaya terhadap konsistensi

pelayanan rumah sakit yang saya

terima

3 Informasi yang saya terima dari pihak

rumah sakit tidak dapat dipercaya

4 Saya tidak terpengaruh terhadap

alternatif yang ditawarkan oleh rumah

sakit lain.

5 Keramahan yang ditunjukkan oleh

dokter dan perawat membuat saya

merasa senang

6 Di masa mendatang bila saya

membutuhkan perawatan ketika sakit

saya akan selalu memanfaatkan

pelayanan di Rumah Sakit ini.

7 Beban yang akan saya terima ketika

terjadi perubahan biaya di rumah sakit

ini akan lebih kecil dibandingkan

dengan saya harus pindah ke rumah

sakit lain

8 Bila ada keluarga atau teman yang

membutuhkan perawatan di rumah

sakit maka saya akan

merekomendasikan rumah sakit ini

Page 122: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

103

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S KS TS STS

9 Saya akan menginformasikan

pengalaman saya tentang kinerja

rumah sakit ini kepada keluarga atau

teman saya

10 Saya tidak memperbolehkan nama dan

komentar saya yang positif dari saya

kepada pihak rumah sakit untuk

dipergunakan sebagai sarana promosi

rumah sakit.

Page 123: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

104

Lampiran 5

Page 124: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

105

Lampiran 6

HASIL UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS KUESIONER

Correlations

[DataSet1] C:\RUMAH SAKIT\FIX VALIDITAS CARING.sav

Correlations

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 TOTAL

p1 Pearson

Correlation 1 .945

** .709

** .365 .750

** .760

** .734

** .671

** .709

** .886

** .365 .183 .633

** .253 .253 .183 .147 .127 .132 .138 .791

**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .113 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .113 .441 .003 .281 .281 .441 .537 .594 .580 .561 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p2 Pearson

Correlation .945

** 1 .788

** .388 .827

** .826

** .819

** .514

* .788

** .946

** .388 .216 .491

* .227 .227 .216 .125 .210 .100 .111 .807

**

Page 125: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

106

Sig. (2-

tailed) .000

.000 .091 .000 .000 .000 .021 .000 .000 .091 .361 .028 .335 .335 .361 .600 .374 .676 .641 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p3 Pearson

Correlation .709

** .788

** 1 .129 .945

** .850

** .847

** .628

** .777

** .850

** .129 .129 .586

** .012 .012 .129 -.125 .030 -.100 -.111 .669

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000

.586 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .586 .586 .007 .960 .960 .586 .600 .900 .676 .641 .001

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p4 Pearson

Correlation .365 .388 .129 1 .183 .277 .107 .147 .302 .277 1.000

** .733

** .092 .462

* .277 .733

** .536

* .417 .385 .353 .578

**

Sig. (2-

tailed) .113 .091 .586

.441 .236 .653 .537 .196 .236 .000 .000 .698 .040 .236 .000 .015 .067 .094 .127 .008

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p5 Pearson

Correlation .750

** .827

** .945

** .183 1 .886

** .881

** .671

** .827

** .886

** .183 .183 .633

** .127 .127 .183 .000 .127 .000 .000 .760

**

Page 126: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

107

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .441

.000 .000 .001 .000 .000 .441 .441 .003 .595 .595 .441 1.000 .594 1.000 1.000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p6 Pearson

Correlation .760

** .826

** .850

** .277 .886

** 1 .862

** .557

* .730

** .872

** .277 .277 .538

* .103 .103 .277 -.030 .064 -.053 -.042 .727

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .236 .000

.000 .011 .000 .000 .236 .236 .014 .667 .667 .236 .901 .788 .823 .861 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p7 Pearson

Correlation .734

** .819

** .847

** .107 .881

** .862

** 1 .488

* .847

** .862

** .107 .107 .476

* -.030 .119 .107 -.034 .075 -.062 -.049 .672

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .653 .000 .000

.029 .000 .000 .653 .653 .034 .901 .617 .653 .885 .755 .795 .839 .001

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 127: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

108

p8 Pearson

Correlation .671

** .514

* .628

** .147 .671

** .557

* .488

* 1 .501

* .557

* .147 .147 .937

** .149 .149 .147 .016 -.102 .028 .022 .592

**

Sig. (2-

tailed) .001 .021 .003 .537 .001 .011 .029

.024 .011 .537 .537 .000 .530 .530 .537 .947 .668 .906 .926 .006

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p9 Pearson

Correlation .709

** .788

** .777

** .302 .827

** .730

** .847

** .501

* 1 .850

** .302 .302 .467

* .251 .251 .302 .153 .270 .149 .150 .787

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .196 .000 .000 .000 .024

.000 .196 .196 .038 .285 .285 .196 .520 .249 .529 .527 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p10 Pearson

Correlation .886

** .946

** .850

** .277 .886

** .872

** .862

** .557

* .850

** 1 .277 .277 .538

* .231 .231 .277 .119 .193 .080 .098 .822

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .236 .000 .000 .000 .011 .000

.236 .236 .014 .328 .328 .236 .617 .415 .737 .681 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 128: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

109

p11 Pearson

Correlation .365 .388 .129 1.000

** .183 .277 .107 .147 .302 .277 1 .733

** .092 .462

* .277 .733

** .536

* .417 .385 .353 .578

**

Sig. (2-

tailed) .113 .091 .586 .000 .441 .236 .653 .537 .196 .236

.000 .698 .040 .236 .000 .015 .067 .094 .127 .008

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p12 Pearson

Correlation .183 .216 .129 .733

** .183 .277 .107 .147 .302 .277 .733

** 1 .092 .462

* .277 1.000

** .536

* .417 .385 .353 .547

*

Sig. (2-

tailed) .441 .361 .586 .000 .441 .236 .653 .537 .196 .236 .000

.698 .040 .236 .000 .015 .067 .094 .127 .013

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p13 Pearson

Correlation .633

** .491

* .586

** .092 .633

** .538

* .476

* .937

** .467

* .538

* .092 .092 1 .154 .154 .092 .030 -.193 -.080 .042 .548

*

Sig. (2-

tailed) .003 .028 .007 .698 .003 .014 .034 .000 .038 .014 .698 .698

.517 .517 .698 .901 .415 .737 .861 .012

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 129: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

110

p14 Pearson

Correlation .253 .227 .012 .462

* .127 .103 -.030 .149 .251 .231 .462

* .462

* .154 1 .872

** .462

* .862

** .836

** .881

** .937

** .653

**

Sig. (2-

tailed) .281 .335 .960 .040 .595 .667 .901 .530 .285 .328 .040 .040 .517

.000 .040 .000 .000 .000 .000 .002

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p15 Pearson

Correlation .253 .227 .012 .277 .127 .103 .119 .149 .251 .231 .277 .277 .154 .872

** 1 .277 .862

** .836

** .881

** .937

** .622

**

Sig. (2-

tailed) .281 .335 .960 .236 .595 .667 .617 .530 .285 .328 .236 .236 .517 .000

.236 .000 .000 .000 .000 .003

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p16 Pearson

Correlation .183 .216 .129 .733

** .183 .277 .107 .147 .302 .277 .733

** 1.000

** .092 .462

* .277 1 .536

* .417 .385 .353 .547

*

Sig. (2-

tailed) .441 .361 .586 .000 .441 .236 .653 .537 .196 .236 .000 .000 .698 .040 .236

.015 .067 .094 .127 .013

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 130: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

111

p17 Pearson

Correlation .147 .125 -.125 .536

* .000 -.030 -.034 .016 .153 .119 .536

* .536

* .030 .862

** .862

** .536

* 1 .820

** .867

** .925

** .574

**

Sig. (2-

tailed) .537 .600 .600 .015 1.000 .901 .885 .947 .520 .617 .015 .015 .901 .000 .000 .015

.000 .000 .000 .008

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p18 Pearson

Correlation .127 .210 .030 .417 .127 .064 .075 -.102 .270 .193 .417 .417 -.193 .836

** .836

** .417 .820

** 1 .937

** .877

** .582

**

Sig. (2-

tailed) .594 .374 .900 .067 .594 .788 .755 .668 .249 .415 .067 .067 .415 .000 .000 .067 .000

.000 .000 .007

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p19 Pearson

Correlation .132 .100 -.100 .385 .000 -.053 -.062 .028 .149 .080 .385 .385 -.080 .881

** .881

** .385 .867

** .937

** 1 .932

** .538

*

Sig. (2-

tailed) .580 .676 .676 .094 1.000 .823 .795 .906 .529 .737 .094 .094 .737 .000 .000 .094 .000 .000

.000 .015

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 131: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

112

p20 Pearson

Correlation .138 .111 -.111 .353 .000 -.042 -.049 .022 .150 .098 .353 .353 .042 .937

** .937

** .353 .925

** .877

** .932

** 1 .552

*

Sig. (2-

tailed) .561 .641 .641 .127 1.000 .861 .839 .926 .527 .681 .127 .127 .861 .000 .000 .127 .000 .000 .000

.012

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

TOTAL Pearson

Correlation .791

** .807

** .669

** .578

** .760

** .727

** .672

** .592

** .787

** .822

** .578

** .547

* .548

* .653

** .622

** .547

* .574

** .582

** .538

* .552

* 1

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .001 .008 .000 .000 .001 .006 .000 .000 .008 .013 .012 .002 .003 .013 .008 .007 .015 .012

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01

level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05

level (2-tailed).

Correlations

Page 132: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

113

[DataSet2] C:\RUMAH SAKIT\FIX VALIDITAS LOYAL.sav

Correlations

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 TOTAL

p1 Pearson Correlation 1 .950** .841

** .950

** .906

** .950

** .898

** .898

** .898

** .906

** .970

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p2 Pearson Correlation .950** 1 .766

** .883

** .834

** 1.000

** .841

** .841

** .841

** .834

** .926

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p3 Pearson Correlation .841** .766

** 1 .883

** .834

** .766

** .841

** .841

** .950

** .834

** .903

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p4 Pearson Correlation .950** .883

** .883

** 1 .947

** .883

** .950

** .950

** .950

** .947

** .986

**

Page 133: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

114

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p5 Pearson Correlation .906** .834

** .834

** .947

** 1 .834

** .906

** .906

** .906

** 1.000

** .957

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p6 Pearson Correlation .950** 1.000

** .766

** .883

** .834

** 1 .841

** .841

** .841

** .834

** .926

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p7 Pearson Correlation .898** .841

** .841

** .950

** .906

** .841

** 1 .898

** .898

** .906

** .948

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p8 Pearson Correlation .898** .841

** .841

** .950

** .906

** .841

** .898

** 1 .898

** .906

** .948

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

Page 134: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

115

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p9 Pearson Correlation .898** .841

** .950

** .950

** .906

** .841

** .898

** .898

** 1 .906

** .959

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p10 Pearson Correlation .906** .834

** .834

** .947

** 1.000

** .834

** .906

** .906

** .906

** 1 .957

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

TOTAL Pearson Correlation .970** .926

** .903

** .986

** .957

** .926

** .948

** .948

** .959

** .957

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 135: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

116

Reliability

[DataSet1] C:\RUMAH SAKIT\FIX VALIDITAS CARING.sav

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

Page 136: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

117

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.756 21

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

p1 156.00 227.368 .775 .740

p2 156.05 226.155 .791 .739

p3 155.95 229.103 .644 .743

p4 155.75 235.145 .558 .749

p5 156.00 228.000 .741 .741

Page 137: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

118

p6 156.10 228.832 .707 .742

p7 156.10 231.674 .652 .745

p8 155.95 232.155 .566 .746

p9 155.95 226.576 .770 .739

p10 156.10 226.937 .808 .739

p11 155.75 235.145 .558 .749

p12 155.75 235.566 .527 .750

p13 155.90 232.411 .518 .747

p14 156.10 230.305 .629 .744

p15 156.10 230.937 .596 .745

p16 155.75 235.566 .527 .750

p17 156.10 233.358 .550 .748

p18 156.25 231.776 .553 .746

Page 138: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

119

p19 156.20 233.011 .509 .747

p20 156.15 233.187 .525 .747

TOTAL 80.00 60.737 1.000 .928

Reliability

[DataSet2] C:\RMAH SAKIT\FIX VALIDITAS LOYAL.sav

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

Page 139: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

120

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.794 11

Page 140: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

121

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

p1 78.70 155.800 .966 .771

p2 78.65 157.713 .919 .774

p3 78.65 158.134 .893 .775

p4 78.65 156.661 .984 .772

p5 78.60 156.568 .953 .772

p6 78.65 157.713 .919 .774

p7 78.70 156.221 .942 .772

p8 78.70 156.221 .942 .772

p9 78.70 156.011 .954 .771

p10 78.60 156.568 .953 .772

Page 141: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

122

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

p1 78.70 155.800 .966 .771

p2 78.65 157.713 .919 .774

p3 78.65 158.134 .893 .775

p4 78.65 156.661 .984 .772

p5 78.60 156.568 .953 .772

p6 78.65 157.713 .919 .774

p7 78.70 156.221 .942 .772

p8 78.70 156.221 .942 .772

p9 78.70 156.011 .954 .771

p10 78.60 156.568 .953 .772

TOTAL 41.40 43.411 1.000 .987

Page 142: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

123

Lampiran 7

Surat Balasan Izin Penelitian

Page 143: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

124

Lampiran 8

Surat Keterangan Selesai Penelitian

Page 144: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

125

Lampiran 9 OUTPUT HASIL PENELITIAN

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

CARING * LOYAL 64 100.0% 0 .0% 64 100.0%

Page 145: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

126

CARING * LOYAL Crosstabulation

LOYAL

Total TIDAK LOYAL LOYAL

CARING TIDAK BAIK Count 33 2 35

Expected Count 23.5 11.5 35.0

% within CARING 94.3% 5.7% 100.0%

BAIK Count 10 19 29

Expected Count 19.5 9.5 29.0

% within CARING 34.5% 65.5% 100.0%

Total Count 43 21 64

Expected Count 43.0 21.0 64.0

% within CARING 67.2% 32.8% 100.0%

Page 146: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

127

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 25.728a 1 .000

Continuity Correctionb 23.087 1 .000

Likelihood Ratio 28.309 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 25.326 1 .000

N of Valid Casesb 64

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,52.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 147: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

128

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .535 .000

N of Valid Cases 64

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for CARING (TIDAK

BAIK / BAIK) 31.350 6.206 158.369

For cohort LOYAL = TIDAK

LOYAL 2.734 1.645 4.545

For cohort LOYAL = LOYAL .087 .022 .344

Page 148: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

129

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for CARING (TIDAK

BAIK / BAIK) 31.350 6.206 158.369

For cohort LOYAL = TIDAK

LOYAL 2.734 1.645 4.545

For cohort LOYAL = LOYAL .087 .022 .344

N of Valid Cases 64

Frequencies

Statistics

CARING

N Valid 64

Missing 0

Page 149: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

130

CARING

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TIDAK BAIK 35 54.7 54.7 54.7

BAIK 29 45.3 45.3 100.0

Total 64 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

LOYAL

N Valid 64

Missing 0

LOYAL

Page 150: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

131

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TIDAK LOYAL 43 67.2 67.2 67.2

LOYAL 21 32.8 32.8 100.0

Total 64 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

JENIS_KELAMIN

PENDIDIKAN_TE

RAKHIR

STATUS_PERNIK

AHAN

UMUR_RESPOND

EN

N Valid 64 64 64 64

Missing 0 0 0 0

Page 151: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

132

Frequency Table

JENIS_KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid LAKI-LAKI 39 60.9 60.9 60.9

PEREMPUAN 25 39.1 39.1 100.0

Total 64 100.0 100.0

Page 152: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

133

PENDIDIKAN_TERAKHIR

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SD 10 15.6 15.6 15.6

SMP 15 23.4 23.4 39.1

SMA 27 42.2 42.2 81.2

S1 1 1.6 1.6 82.8

LAINNYA 11 17.2 17.2 100.0

Total 64 100.0 100.0

Page 153: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

134

STATUS_PERNIKAHAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid MENIKAH 44 68.8 68.8 68.8

BELUM MENIKAH 7 10.9 10.9 79.7

DUDA / JANDA 13 20.3 20.3 100.0

Total 64 100.0 100.0

Page 154: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

135

UMUR_RESPONDEN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 18 – 28 7 10.9 10.9 10.9

29 – 39 7 10.9 10.9 21.9

40 – 50 19 29.7 29.7 51.6

51 – 60 31 48.4 48.4 100.0

Total 64 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10

N Valid 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 155: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

136

Frequency Table

C1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 47 73.4 73.4 73.4

2 17 26.6 26.6 100.0

Total 64 100.0 100.0

C2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 53 82.8 82.8 82.8

2 11 17.2 17.2 100.0

Total 64 100.0 100.0

Page 156: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

137

C3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 11 17.2 17.2 17.2

2 53 82.8 82.8 100.0

Total 64 100.0 100.0

C4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 51 79.7 79.7 79.7

2 13 20.3 20.3 100.0

Total 64 100.0 100.0

Page 157: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

138

C5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 51 79.7 79.7 79.7

2 13 20.3 20.3 100.0

Total 64 100.0 100.0

C6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 48 75.0 75.0 75.0

2 16 25.0 25.0 100.0

Total 64 100.0 100.0

Page 158: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

139

C7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 58 90.6 90.6 90.6

2 6 9.4 9.4 100.0

Total 64 100.0 100.0

C8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 14 21.9 21.9 21.9

2 50 78.1 78.1 100.0

Total 64 100.0 100.0

Page 159: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

140

C9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 41 64.1 64.1 64.1

2 23 35.9 35.9 100.0

Total 64 100.0 100.0

C10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 48 75.0 75.0 75.0

2 16 25.0 25.0 100.0

Total 64 100.0 100.0

Frequencies

Page 160: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

141

LOYAL1 LOYAL2 LOYAL3 LOYAL4

N Valid 64 64 64 64

Missing 0 0 0 0

Frequency Table

LOYAL1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 22 34.4 34.4 34.4

2 42 65.6 65.6 100.0

Total 64 100.0 100.0

Page 161: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

142

LOYAL2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 35 54.7 54.7 54.7

2 29 45.3 45.3 100.0

Total 64 100.0 100.0

LOYAL3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 24 37.5 37.5 37.5

2 40 62.5 62.5 100.0

Total 64 100.0 100.0

Page 162: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

143

LOYAL4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 30 46.9 46.9 46.9

2 34 53.1 53.1 100.0

Total 64 100.0 100.0

SAVE OUTFILE='C:\RUMAH SAKIT\PER INDIKATOR.sav'

/COMPRESSED.

Page 163: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

144

Lampiran 10

Page 164: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

145

Lampiran 11

Page 165: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

146

Lampiran 12

FORM BIMBINGAN

Page 166: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

147

Page 167: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

148

Lampiran 13

DOKUMENTASI

Penyebaran Kuesioner kepada

Pasien

Penyebaran Kuesioner

kepada Pasien

Page 168: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

149

Penyebaran Kuesioner

kepada Pasien

Penyebaran Kuesioner

kepada Pasien

Page 169: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

150

Page 170: SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN …

151