HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN...

68
HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Oleh: Ratna Nur Fadilah NIM ST 14051 PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2016

Transcript of HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN...

Page 1: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN

KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP

DI RSUD KOTA SALATIGA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh:

Ratna Nur Fadilah

NIM ST 14051

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

Page 2: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

ii

BACHELOR OF NURSING PROGRAM

SCHOOL OF HEALTH SCIENCES OF KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

Ratna Nur Fadilah

The Relationship between Nurse Caring Behaviors and Patients’ Length of

Stay at Regional Public Hospital of Salatiga

Abstract

There are still nurses having no caring behaviors, such as being less

emphatic, giving less attention, etc. Nurse caring behaviors are highly required in

nursing services. A nurse, therefore, is expected to have the caring behaviors

when taking care of patients. The aim of the research is to find out the relationship

between the nurse caring behaviors and patients’ length of stay.

The present study belongs to quantitative research with descriptive

correlational method and cross sectional approach. Samples of 26 nurses serving

at Flamboyan 3 and 4 rooms of Regional Public Hospital of Salatiga were taken

using total sampling technique. The observed variables included nurse caring

behaviors and patients’ length of stay. Data were then analyzed using Pearson’s

correlation, and nonparametric analysis applied Spearman’s rank correlation test.

The research findings depict that there is a relationship between nurse

caring behaviors and patients’ length of stay at Regional Public Hospital of

Salatiga with p-value of 0.009 and positive correlation. Therefore a nurse has to

get to know patients well and put patients’ interests before his/her own. Patients’

length of stay is influenced by several factors including types of disease,

relocation of inpatient services, doctor’s recommendation to go home, and patient

perceptions of the nurse caring behaviors.

Keywords : nurse caring behavior, nursing services, length of stay

Bibliography : 33 (2005-2015)

Page 3: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

iii

Page 4: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

iv

Page 5: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul "Hubungan Caring

Perawat dalam Pelayanan Keperawatan dengan Lama Rawat Inap di RSUD Kota

Salatiga". Dalam penyusunan ini, penulis mendapat bimbingan serta dukungan

dari berbagai pihak. Penulis menyadari tanpa dukungan dan bimbingan maka

proposal skripsi ini tak akan dapat terselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada yang terhormat Ibu/Bapak:

1. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Ketua STIKes Kusuma

Husada Surakarta, dan sebagai penguji.

2. Atiek Murharyati, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Ketua Program Studi S-I

Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Meri Oktariani, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku pembimbing utama yang telah

memberikan bimbingan dan dukungan serta arahan dalam penyusunan

skripsi ini.

4. Galih Setia Adi, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku pembimbing pendamping

yang telah memberikan masukan, bimbingan dan arahan dalam penyusunan

skripsi ini.

5. dr. Agus Soenaryo, SpPD selaku Direktur RSUD Kota Salatiga beserta staff

yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.

6. Seluruh dosen dan karyawan STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah

membantu penulis.

Page 6: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

vi

7. Kepala Ruang Paviliun IV RSUD Kota Salatiga dan staff yang telah

memberikan dukungan kepada penulis.

8. Kepala Ruang Flamboyan III dan IV yang telah memberikan ijin kepada

peneliti untuk melakukan penelitian.

9. Kedua orang tua terkasih yang selalu menanamkan jiwa untuk berbuat baik.

10. Suami dan keempat buah hati, yang selalu mendukung seluruh langkah

penulis.

11. Rekan-rekan program studi transfer S-1 Keperawatan StiKes Kusuma

Husada Surakarta.

12. Semua responden yang bersedia membantu penulis dalam proses penelitian.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah

membantu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis

mengharap saran dan masukan dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat

memberi manfaat.

Salatiga, 7 Februari 2016

Penulis

Page 7: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN .............................................................................. iii

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. iv

DAFTAR ISI………………………………………………………………. vi

DAFTAR TABEL…………………………………………………….. ix

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….. x

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xi

ABSTRAK……………………….…………………………………………. xii

BAB II. PENDAHULUAN. 1

1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 3

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 3

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................ 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori ........................................................................ 5

2.1.1. Rumah Sakit ............................................................. 5

2.2.1. Lama Rawat inap ..................................................... 7

2.3.1. Pelayanan Keperawatan .......................................... 8

2.4.1. Caring Perawat ......................................................... 10

2.2. Keaslian Penelitian ................................................................ 19

2.3. KerangkaTeori ..................................................................... 20

Page 8: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

viii

2.4. Kerangka Konsep .................................................................. 20

2.5. Hipotesis ................................................................................ 20

BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 22

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 22

3.2. Populasi dan Sampel .............................................................. 23

3.2.1.Populasi .......................................................................... 23

3.2.2.Sampel ……………………………………………. 23

3.2.3.Teknik Sampling........................................................... 23

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 24

3.4. Variabel, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran ......... 24

3.5. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data ........................ 25

3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................. 29

3.7. Teknik Pengolahan dan Analisa Data .................................... 32

3.8. EtikaPenelitian ..................................................................... 34

BAB IV. HASIL PENELITIAN…………………………………………… 36

4.1 Karakteristik responden ……………………………………. 36

4.2 Analisis univariat …………………………………………… 37

4.3 Analisis bivariat …………………………………………….. 38

BAB V. PEMBAHASAN………………………………………………… 40

5.1 Karakteristik responden ……………………………………. 40

5.2 Caring perawat dalam pelayanan keperawatan ……………. 43

5.3 Lama rawat inap ……………………………………………. 43

Page 9: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

ix

5.4 Hubungan caring perawat dalam pelayanan keperawatan

terhadap lama rawat inap …………………………………… 44

BAB VI. PENUTUP ………………………………………………………. 46

6.1 Kesimpulan ………………………………………………… 46

6.2 Saran ……………………………………………………….. 46

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 48

Page 10: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

x

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel Halaman

2.2 Keaslian penelitian 19

3.4 Definisi operasional dan skala pengukuran

variable 24

3.5 Kisi-kisi kuesioner caring perawat dalam pelayanan

keperawatan 25

3.6 Kisi-kisi pernyataan caring perawat dalam pelayanan

keperawatan 29

3.7 Kisi-kisi lama rawat inap 29

3.8 Pedoman kekuatan hubungan 34

4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur 36

4.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis

Kelamin 36

4.3 Karakteristik responden berdasarkan

Pendidikan 37

4.4 Karakteristik responden berdasarkan lama

Masa kerja 37

4.6 Caring perawat dalam pelayanan keperawatan 38

4.7 Lama rawat inap 38

4.8 Korelasi rank Spearman 39

Page 11: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Lampiran

1 Permohonan ijin studi pendahuluan penelitian

2 Permohonan uji validitas dan reliabilitas

3 Ijin uji validitas dan reliabilitas

4 Permohonan ijin penelitian

5 Rekomendasi ijin penelitian

6 Ijin penelitian

Page 12: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Gambar Halaman

GAmbar 2.3 Kerangka Teori 20

Gambar 2.4 Kerangka Konsep 20

Page 13: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel Halaman

2.2 Keaslian penelitian 19

3.4 Definisi operasional dan skala pengukuran

variable 24

3.5 Kisi-kisi kuesioner caring perawat dalam pelayanan

keperawatan 25

3.6 Kisi-kisi pernyataan caring perawat dalam pelayanan

keperawatan 29

3.7 Kisi-kisi lama rawat inap 29

3.8 Pedoman kekuatan hubungan 34

4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur 36

4.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis

Kelamin 36

4.3 Karakteristik responden berdasarkan

Pendidikan 37

4.4 Karakteristik responden berdasarkan lama

Masa kerja 37

4.6 Caring perawat dalam pelayanan keperawatan 38

4.7 Lama rawat inap 38

4.8 Korelasi rank Spearman 39

Page 14: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Gambar Halaman

Gambar 2.3 Kerangka Teori 20

Gambar 2.4 Kerangka Konsep 20

Page 15: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Lampiran

7 Pernyataan pengajuan judul skripsi

8 Pergantian judul skripsi

9 Lembar oponent

10 Lembar audience

11 Permohonan ijin studi pendahuluan

12 Surat keterangan penelitian

13 Pengajuan uji validitas

14 Permohonan uji validitas dan reabilitas

15 Ijin uji validitas dan reabilitas

16 Bukti pembayaran uji validitas

17 Data tabulasi validitas

18 Hasil uji validitas

19 Hasil uji reabilitas

20 Pengajuan ijin penelitian

21 Permohonan ijin penelitian

22 Rekomendasi ijin penelitian

23 Surat keterangan penelitian

24 Formulir persetujuan menjadi responden

25 Lembar observasi

Page 16: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

xvi

26 Kuesioner

27 Data tabulasi caring perawat

28 Data tabulasi lama rawat inap

29 Hasil SPSS

30 Lembar konsultasi

31 Jadwal penelitian

Page 17: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

xvii

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2016

Ratna Nur Fadilah

Hubungan Caring Perawat Dalam Pelayanan Keperawatan Dengan Lama

Rawat Inap di RSUD Kota Salatiga

Abstrak

Masih adanya perawat yang belum caring dengan pasien dalam pelayanan

keperawatan seperti kurang empati, kurang perhatian dll. Caring perawat sangat

penting dalam proses pelayanan keperawatan. Diharapkan seorang perawat selalu

berperilaku caring dalam merawat pasien kelolaannya. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui hubungan caring perawat dalam pelayanan keperawatan

dengan lama rawat inap.

Penelitian kuantitatif ini, dengan metode descriptif correlationaldengan

pendekatan cross sectional. Penentuan jumlah sampel memakai teknik total

samplingpada 26 orang perawat. Tempat penelitian di ruang Flamboyan 3 dan 4

RSUD Kota Salatiga.Variabel yang diamati adalah caring perawat dalam

pelayanan keperawatan dan lama rawat inap. Analisa data dengan koreksi

Pearson, dan analisa non parametric dengan uji Rank Spearman.

Seorang perawat harus mengenal pasiennya, mendahulukan kepentingan pasien

daripada kepentingan sendiri. Lama rawat inap dipengaruhi berbagai faktor antara

lain jenis penyakit, pindah rawat rumah sakit lain, pulang atas petunjuk dokter,

dan apakah pasien nyaman dengan caring perawat.

Ada hubungan caring perawat dalam pelayanan keperawatan dengan lama rawat

inap di RSUD Kota Salatiga ditunjukkan dengan signifikan 0,009 dengan arah

hubungan positif.

Simpulan : Ada hubungan antara caring perawat dalam pelayanan keperawatan

dengan lama rawat inap.

Kata kunci :Caring Perawat, Pelayanan Keperawatan, Lama Rawat Inap

Daftar pustaka : 33 ( 2005-2015 )

Page 18: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumah sakit merupakan pusat penunjang medik dasar dan medik

spesialis, pelayanan penunjang medik, pelayanan perawatan (rawat jalan dan

rawat inap), dan pelayanan instalasi. Rumah sakit sebagai salah satu sarana

kesehatan dapat diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat

(Depkes RI, 2005). Rumah sakit adalah suatu organisasi yang dilaksanakan

oleh tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang

permanen. Rumah sakit menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan

keperawatan yang berkesinambungan, penegakan diagnosa, serta pengobatan

penyakit yang diderita pasien (American Hospital Association,2005).

Menurut Undang-Undang no. 44 tahun 2009, rumah sakit adalah institusi

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

jalan dan gawat darurat.

Pelayanan keperawatan di rumah sakit harus mengacu pada aturan dan

norma yang berlaku. Setiap tindakan harus berdasar pada SOP (Standar

Operasional Prosedur). Salah satu fungsi rumah sakit adalah fungsi rawat

inap. Oleh sebab itu, membutuhkan pelayanan keperawatan yang

komprehensif dan paripurna.Kebutuhan pasien sebagai makhluk bio-psiko,

sosio, kultural harus dipenuhi. Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan

Page 19: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

2

profesional merupakan pelayanan yang bersifat humanistik yang

dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat yang berorientasi kepada kebutuhan

pasien, baik secara individu, keluarga, kelompok maupun komunitas yang

dilandasi etika profesi keperawatan (Dwiyanti,2014).

Salah satu instrumen yang tercakup dalam konsep keperawatan adalah

caring perawat. Caring merupakan suatu sikap, rasa peduli, hormat, dan

menghargai orang lain. Artinya memberikan perhatian yang lebih baik

kepada seseorang dan bagaimana seseorang itu bertindak. Caring

merupakan perpaduan perilaku manusia yang berguna dalam peningkatan

derajat kesehatan dalam membantu pasien yang dirawat. Pasien yang dirawat

dengan caring , maka pasien tersebut akan merasa aman dan nyaman selama

perawatan di rumah sakit (Dwidiyanti, 2014).

Menurut studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Juli 2015 di

RSUD Kota Salatiga melalui observasi terhadap beberapa tenaga perawat

mengenai caring perawat, dari 22 perawat yang diobservasi ada 17 perawat

yang sudah berperilaku caring dengan pasien. Perawat sudah bersikap

santun, sopan, tutur kata lemah lembut, terampil, penampilan rapi, dan penuh

dedikasi dalam merawat pasien. Walaupun tidak dapat dipungkiri masih ada

5 perawat yang masih kurang perhatian, caringnya kurang dalam merawat

pasien. Tentunya hal ini akan mencoreng citra rumah sakit terlebih citra

perawat.

Margaretha Mia Aji dalam penelitian pada Tahun 2014 yang berjudul

"Persepsi Pasien Tentang Perilaku Caring Perawat dalam Pelayanan

Page 20: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

3

Keperawatan di Ruang Maranatha RS Mardi Rahayu Kudus" menemukan

bahwa pelayanan keperawatan di ruang tersebut pada Bulan Juni 2009

menunjukkan 92,1% dari 32 responden mengatakan pelayanan keperawatan

cukup baik. Ada beberapa kritik dan saran yang menyatakan kekurang-

puasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan keperawatan perawat yang

judes, ketus, kurang perhatian, atau kurang memuaskan saat menjawab

pertanyaan.

Melihat fenomena dan pemikiran tersebut, maka peneliti merasa perlu

untuk melakukan penelitian tentang "Hubungan Caring Perawat dalam

Pelayanan Keperawatan dengan Lama Rawat Inap di RSUD Kota Salatiga".

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan data yang telah diuraikan pada latar belakang, maka

perumusan masalahnya adalah: "Adakah hubungan Caring perawat dalam

pelayanan keperawatan dengan lama rawat inap di RSUD Kota Salatiga?"

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan caring perawat dalampelayanan

keperawatan dengan lama rawat inap di RSUD Kota Salatiga.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan karakteristik responden

b. Mengidentifikasi gambaran caring perawat dalam pelayanan

keperawatan.

c. Mengidentifikasi lama rawat inap di RSUD Kota Salatiga.

Page 21: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

4

d. Menganalisa hubungan caring perawat dalam pelayanan

keperawatan dengan lama rawat inap di RSUD Kota Salatiga.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan dengan penelitian ini dapat meningkatkan pelayanan

melalui asuhan keperawatan yang bermutu berdasarkan konsep caring.

1.4.2. Bagi institusi Pendidikan

Sebagai bahan pertimbangan untuk memperkaya pengetahuan dan

bahan ajar tentang konsep caring .

1.4.3. Bagi Peneliti Lain

Dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya dengan variabel

yang berbeda.

1.4.4. Bagi Peneliti

Dapat menjadi support bagi perawat untuk caring terhadap pasien

dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang komprehensif dan

paripurna.

Page 22: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori

2.1.1. Rumah Sakit

1. Pengertian

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara

paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

dan gawat darurat (Undang-undang RI No. 44, 2009).Rumah sakit

adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang

pelayanannya diselenggarakan oleh dokter, perawat dan tenaga ahli

lainnya (Haliman, 2012).

2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Tugas rumah sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna. Sedang fungsi rumah sakit adalah

penyelenggara pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan

sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit(Haliman,2012).

3. Jenis dan klasifikasi Rumah Sakit

a. Jenis Pelayanan

1) Rumah Sakit Umum

Rumah sakit ini memberikan pelayanan kesehatan pada

semua bidang dan jenis penyakit, memiliki institusi

Page 23: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

6

perawatan darurat 24 jam, pelayanan rawat inap, perawatan

intensif, instalasi bedah, ruang bersalin, laboratorium, dan

sarana prasarana lain.

2) Rumah Sakit Khusus

Rumah sakit ini hanya melakukan perawatan kesehatan

untuk bidang tertentu, misal rumah sakit untuk trauma, RS

ibu dan anak, RS manusia lanjut, RS kanker, RS jantung,

RS gigi dan mulut, RS mata, RS jiwa, dan lain-lain.

3) Rumah Sakit Pendidikan dan Penelitian

Rumah sakit ini merupakan Rumah Sakit Umum yang

terkait dengan kegiatan pendidikan dan penelitian di

fakultas kedokteran pada suatu universitas atau lembaga

pendidikan tinggi.

b. Jenis Pengelolaan

1) Rumah Sakit Publik

Adalah rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah

pusat, daerah, atau badan hukum yang bersifat nirlaba.

2) Rumah Sakit Privat

Adalah rumah sakit yang dikelola oleh badan hukum

dengan tujuan profit yang berbentuk perseroan terbatas atau

persero.

Pasien yang dirawat di rumah sakit, pasti ada masanya.

Lama rawat inap pasien berbeda-beda. Tergantung kondisi

Page 24: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

7

pasien, dan jenis penyakitnya (Damayanti,2013).

2.1.2. Lama Rawat Inap

Lama rawa tinap / Length of stay / LOS adalah rata-rata lama

rawat inap seorang pasien. Lama rawat inap yang ideal menurut

Departemen Kesehatan RI 2005 antara 6-9 hari. Indikator ini

memberikan gambaran tingkat efisiensi dan mutu pelayanan apabila

diterapkan pada diagnosa tertentu untuk perawatan lebih lanjut

(Depkes RI, 2005).

Cara menentukan lama rawat inap adalah jumlah lama dirawat

dibagi jumlah pasien keluar ( hidup atau meninggal ). Lama dirawat

adalah lama seorang pasien menjalani perawatan di rumah sakit.

Pasien keluar atas persetujuan dokter, pulang paksa, melarikan diri,

dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi, atau meninggal

(Depkes RI, 2005).

Rawat inap adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien

oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, dimana

pasien diinapkan di rumah sakit atau puskesmas rawat inap. Dahulu

ruang perawatan hanya berupa bangsal yang dihuni oleh banyak

pasien. Sekarang ruang rawat inap sudah seperti hotel dengan

bermacam fasilitas yang akan menambah kenyamanan pasien

(Anggraini, 2008).

Rawat inap merupakan suatu bentuk perawatan dimana pasien

dirawat dan tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu tertentu.Selama

Page 25: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

8

dirawat, rumah sakit harus memberikan pelayanan yang terbaik untuk

pasiennya (Anggraini,2008).

Pelayanan rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien yang

masih sakit, menempati tempat tidur perawatan untuk observasi,

menegakkan diagnosa, pemberian terapi, pemberian asuhan

keperawatan, rehabilitasi medik,dan pelayanan yang lain (Depkes RI,

2005). Lama rawat inap / LOS / Lenght of stay pasien di RSUD Kota

Salatiga tahun 2014 adalah 4,31 hari, lama rawat inap di Flamboyan

III adalah 5,10 hari dan Flamboyan IV adalah 4,98 hari. Sedangkan

tingkat hunian atau BOR RSUD Kota Salatiga adalah 67,21 %, BOR

Flamboyan III 67,88%, dan BOR Flamboyan IV 65,64% (Rekam

Medik RSUD Kota Salatiga 2015).

2.1.3. Pelayanan Keperawatan

Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan utama dari sebuah

rumah sakit. Hal ini terjadi karena pelayanan keperawatan diberikan

selama 24 jam kepada pasien dan pelayanan kesehatan

membutuhkannya. Berbeda dengan pelayanan medis dan pelayanan

lain yang hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat. Dengan

demikian pelayanan keperawatan perlu untuk ditingkatkan kualitasnya

secara terus menerus dan berkesinambungan. Diharapkan pelayanan

rumah sakit akan meningkat kualitasnya (Ritizza,2013).

Kualitas pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh proses,

peran, dan fungsi dari manajemen pelayanan keperawatan, karena

Page 26: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

9

manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus

dilaksanakan oleh manajer/pengelola keperawatan yang meliputi

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta mengawasi sumber-

sumber yang ada baik sumber dana maupun sumber daya sehingga

dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien

kepada klien, keluarga, dan masyarakat (Dwidiyanti,2015)

Pelayanan keperawatan merupakan sebuah bantuan karena adanya

kelemahan fisik dan mental, adanya keterbatasan pengetahuan, serta

kurangnya kemampuan untuk menuju pada kemampuan melaksanakan

kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri.Pada hakikatnya kegiatan

ataupun tindakan keperawatan bersifat membantu.Perawat dalam hal

ini membantu klien atau pasien mengatasi efek-efek dan masalah-

masalah sehat maupun sakit pada kehidupan sehari-harinya.

Pelayanan keperawatan yang berada dalam kerangka pelayanan

kesehatan ini dilakukan oleh perawat bersama dengan tenaga

kesehatan lainnya dalam rangka mencapai tujuan dan pemeliharaan

kesehatan, pencegahan penyakit / kecelakaan, dan rehabilitasi.Intinya

adalah untuk mencapai derajat kesehatan bagi setiap manusia.Itulah

pelayanan keperawatan yang tentunya dilaksanakan oleh perawat

itusendiri.

Adapun bentuk pelayanan keperawatan antara lain:

1. Fisiologis: Setiap pasien akan mengalami gangguan fisiologis

karena pengaruh dari tiap-tiap penyakit yang menyerang pasien.

Page 27: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

10

2. Psikologis: Setiap pasien akan mengalami trauma sehingga

psikologis juga mengalami gangguan. Apabila ada masalah

psikologis tidak segera ditangani dengan baik maka akan

mempengaruhi lambatnya kesembuhan pasien itu sendiri.

3. Sosial kultural: Sosial kultural orang yang sakit akan

mempengaruhi hubungan sosialnya.

Perawat yang memberikan pelayanan keperawatan harus memahami

konsep caring dan mampu menanamkan dalam hati, disirami, dan

dipupuk untuk memperlihatkan kemampuan sebagai perawat yaitu

empati, bertanggung jawab dan tanggung gugat, serta mampu belajar

seumur hidup. Semua itu akan dicapai oleh perawat kalau mampu

memahami apa itu caring.

2.1.4. Caring Perawat

1. Konsep Dasar Caring

Caring adalah bentuk pemeliharaan hubungan yang menghargai

orang lain disertai perasaan memiliki dan tanggung jawab ( Swanson

dalam Watson,2005 ). Caring berkaitan dengan hubungan antar

manusia, kemampuan berdedikasi dengan orang lain, perasaan

empati, perasaan sayang terhadap orang lain.

Perawat diharuskan memiliki kemampuan untuk peduli terhadaporang

lain. Hubungan antara perawat dan klien adalah hubungan memberi

dan menerima yang terbentuk dari saling mengenal dan peduli antara

perawat dan klien (Potter& Perry, 2010).

Page 28: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

11

Caring adalah inti dari keperawatan, dan memberikan bentuk praktek

keperawatan saat perawat membantu klien untuk pulih dari sakitnya,

memberikan penjelasan tentang penyakitnya, dan mengelola atau

membangun kembali hubungan (Potter & Perry, 2010). Caring

menekankan penghargaan terhadap harga dan individu, yang berarti

dalam memberikan pelayanan keperawatan perawat senantiasa

menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan

klien.

Theory of Human Care (Watson, 2005) menyatakan bahwa Caring

sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi

dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien

sebagai manusia sehingga mempengaruhi kesanggupan pasien untuk

sembuh.Teori ini mengedepankan hubungan interpersonal perawat-

klien.

2. Perilaku Caring Perawat

Perilaku Caring perawat adalah pengetahuan, sikap dan

keterampilan seorang perawat dalam merawat pasien dan keluarga

dengan memberikan dorongan positif, dukungan dan peningkatan

pelayanan keperawatan. Caring tidak tumbuh dengan sendirinya di

dalam diri seseorang, tetapi merupakan hasil dari budaya, nilai-nilai,

pengalaman dan hubungan individu dengan orang lain (Potter &

Perry, 2010). Hal itu membutuhkan peningkatan pengetahuan perawat

tentang manusia, aspek tumbuh kembang, respon terhadap

Page 29: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

12

lingkungan yang terus berubah, keterbatasan, kekuatan dan kebutuhan

dasar manusia. Keterampilan dalam tindakan, sopan, sentuhan,

memberi harapan dan selalu siap untuk pasien merupakan sikap

perawat yang menunjukkan perilaku Caring (Potter & Perry, 2010).

a. Caring menurut Watson

Ada sepuluh faktor karatif yang disempurnakan kembali

menjadi clinical caritas processes yang memberikan arahan bagi

perawat dalarn menerapkan perilaku Caring (Watson, 2005).

Kesepuluh faktor karatif itu adalah:

1) Membentuk sistem nilai humanistik dan altruistic (Forming a

Humanistic Altruistic)

Dalam memberikan pelayanan keperawatan perawat

sebaiknya menanamkan nilai-nilai humanistik dan altruistik.

Hal in tercermin dari sikap perawat dalam menghormati dan

menghargai pasien dengan memperhatikan nilai kebaikan,

empati, cinta terhadap diri dan orang lain, menerapkan nilai-

nilai cinta dan kebaikan serta ketenangan hati sesuai dengan

harapan Caring (Watson, 2005). Seorangperawat berusaha

untuk mengenal siapa kliennya,memberikan perhatian

terhadap pasien dan bagaimana seorang perawat berperilaku

sesuai dengan keadaan (Alligood, 2010).

Bentuk nyatanya adalah mengenali nama pasien, mengenali

kelebihan dan karaktersitik pasien, memanggil nama dengan

Page 30: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

13

nama yang disenangi, mendahulukan kepentingan pasien

daripada kepentingan pribadi, menyediakan waktu bagi pasien

walaupun sedang sibuk, mendengarkan keluhan dan

kebutuhan pasien, menghargai dan menghormati pendapat

pasien, memberikan dukungan sosial untuk memenuhi

kebutuhan dan meningkatkan status kesehatan pasien

(Yuliawati, 2012).

2) Menanamkan kepercayaan dan harapan (Instilling Faith and

hope).

Seorang perawat harus mampu membangkitkan

kepercayaan serta optimisme pada klien sehingga mampu

menyesuaikan diri dan optimis dengan keadaannya.Kehadiran

seorang perawat yang memungkinkan dan mendukung sistem

kepercayaan diri dan harapan seseorang (Watson, 2005).

Bentuk nyata Caring perawat dalam menanamkan

kepercayaan dan harapan yaitu selalu memberi harapan yang

realistis terhadap kondisi kesehatan pasien, memotivasi pasien

untuk menghadapi penyakitnya,mendorong pasien untuk

menerima tindakan pengobatan dan perawatan, memotivasi

dan mendorong pasien untuk mencari alternatif terapi secara

rasional, memberi penjelasan bahwa takdir berbeda pada

setiap orang, memberikan keyakinan bahwa kehidupan dan

kematian sudah ditentukan sesuai takdir (Yuliawati, 2012).

Page 31: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

14

3) Menumbuhkan kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain

(Cultivating Sensitivity to one's self,).

Perawat harus mampu merasakan dan memahami segala

perubahan yang terjadi pada dirinya dan orang lain. Perawat

bersikap empati dan mampu menempatkan diri pada posisi

pasien, ikut merasakan atau prihatin atas ungkapan

penderitaan yang diungkapkan pasien serta siap membantu

setiap saat, dapat mengendalikan perasaan ketika pasien

bersikap kasar terhadap perawat dan mampu memenuhi

keinginan pasien terhadap sesuatu yang logis (Yuliawati,

2012).

4) Mengembangkan hubungan saling percaya dan membantu

(Developing a helping -trust relation).

Perawat membina hubungan saling percaya, jujur dan

empati dalam menjalin hubungan interpersonal yang

terapeutik, dengan tujuan untuk menolong orang

lain.Hubungan interpersonal antara pasien dan

perawatmerupakan aktualisasi dalam hubungan manusia

dalam proses caring (Watson, 2007).

5) Meningkatkan penerimaan terhadap ekspresi perasaan positif

dan negatif (Expressing & feeling).

Perawat mendorong pasien untuk mengungkapkan

perasaan. Membantu pasien untuk bersikap realistis terhadap

Page 32: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

15

kondisi yang dihadapi (Watson, 2005).

6) Menggunakan proses pemecahan masalah yang sistematis

(Using creative problem solving Caring process).

Seorang perawat harus mampu mengambil keputusan

secara kreatif dengan menggunakan metode pemecahan

masalah yang ilmiah dan sistematis dalam menyelesaikan

masalah pasien (Watson, 2005).

7) Meningkatkan proses pembelajaran

(Promotinginterpersonal teaching learning)

Perawat memberi pengajaran atau pendidikan kesehatan

kepada klien dalam upaya promosi kesehatan.Perawat sebagai

pendidik merupakan peran perawat yang dapat meningkatkan

pengetahuan pasien dan keluarga agar dapat meningkatkan

kesehatan (Yuliawati, 2012).

8) Menyediakan lingkungan fisik, mental, sosial dan spiritual

yang suportif, protektif dan korektif.

Perawat menciptakan lingkungan yang dapat mendukung

peningkatan kesehatan dan kesejahteraan klien. Lingkungan

yang mendukung proses penyembuhan dapat menyebabkan

terciptanya kecantikan, kenyamanan, peningkatan martabat

dan perdamaian (Watson.2005)

9) Membantu kebutuhan dasar manusia

Membantu melalui berbagai bentuk intervensi yang

Page 33: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

16

dilakukan dengan penuh keikhlasan, kehangatan, belas kasih

dan kemurahan atau kebaikan hati. Perawat membantu

pemenuhan kebutuhan dasar manusia sehingga mampu

meningkatkan kesejahteraan secara fisik dan psikologis serta

timbulnya semangat untuk sembuh (Watson.2005)

10) Menghargai kekuatan eksistensial, fenomenologi, dan

spiritual.

Perawat membukakan dan meningkatkan dimensi

spiritual pasien. Perawat memberi kesempatan dan mendorong

klien untuk menunjukkan kemampuan, kekuatan yang

dimiliki, membawa pasien dalam menentukan coping yang

efektif dalam menghadapi masalahnya serta menemukan

warna kehidupannya (Yuliawati, 2005)

b. Caring Menurut Watson

1) Knowing (mengetahui)

Perawat berusaha mengerti kejadian yang berarti dalam

kehidupan seseorang dengan cara menghindari asumsi

terhadap pasien, mencari petunjuk untuk lebih mengenal

pasien dan membangun hubungan yang terapeutik.

2) Being with (Melakukan bersama)

Mengandung makna perawat hadir secara emosional bersama

dengan pasien dalam menghadapi berbagai masalahnya.

Page 34: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

17

3) Doing for (melakukan untuk)

Perawat sebisa mungkin melakukan tindakan terhadap orang

lain seperti melakukannya terhadap diri sendiri sehingga

perawat dapat merasakan respon yang mungkin ditimbulkan

dari tindakan tersebut.

4) Enabling (Kemampuan)

Perawat senantiasa memiliki kemampuan untuk

membantupasien dalam mencari alternatif pemecahan

masalah.

5) Maintaining believe (Mengatasi Kepercayaan)

Perawat menaruh kepercayaan terhadap kemampuan

seseorang dalam menjalani hidup dan mempercayai pasien

(Yuliawati, 2013).

c. Caring Perawat Menurut Potter & Perry

Potter & Perry (2010) menggambarkan caring perawat dalam

pelayanan keperawatan terhadap pasien adalah kehadiran,

sentuhan, mendengarkan dan memahami klien.

3. Klasifikasi Caring perawat

a. Afektif caring perawat

Meliputi nilai kemanuasiaan, hormat, kepedulian, empati, dan

hubungan saling percaya (Yuliawati, 2012).

b. Instrumental caring perawat

Menunjukkan keterampilan dan kemampuan perawat dalam

Page 35: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

18

kognitif dan psikomotor seperti pemberian obat, perawatan

kebersihan pasien, pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dan

pendidikan kesehatan (Watson dalam Yuliati, 2013).

4. Faktor yang mempengaruhi caringperawat

Banyak faktor yang mempengaruhi caring perawat antara lain

beban kerja yang tinggi dan motivasi perawat. Perawat dan

kepuasan kerja perawat memiliki hubungan yang positif dengan

caring perawat, sedangkan stress, kejenuhan dan perasaan lelah

memiliki hubungan yang negative dengan caring yang ditunjukkan

oleh perawat.

a. Beban kerja perawat

Beban kerja yang tinggi menyebabkan tingginya stress yang

terjadi pada perawat sehingga menurunkan motivasi perawat

untuk melakukan caring. Beban kerja yang tinggi menyebabkan

perawat memiliki waktu yang lebih sedikit untuk memahami

dan memberikan perhatian terhadap pasien secara emosional

dan hanya fokus terhadap kegiatan yang bersifat rutinitas seperti

memberikan obat, melakukan pemeriksaan penunjang atau

menulis catatan perkembangan pasien ( Sobirin, 2006).

b. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap

perilaku caring seorang perawat. Lingkungan kerja yang baik

dapat menciptakan tingginya perilaku caring dan meningkatkan

Page 36: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

19

kualitas pelayanan kesehatan (Suryani, 2010).

c. Pengetahuan dan pelatihan

Caring tidak tumbuh dengan sendirinya, tetapi timbul

berdasarkan nilai-nilai dan pengalaman menjalin hubungan

dengan orang lain. Peningkatan pengetahuan dan pelatihan

perilaku caring yang diberikan perawat dapat meningkatkan

kesadaran perawat untuk caring sesuai dengan teori yang telah

dikembangkan (Sutriyanti, 2009)

2.2.Keaslian Penelitian

Sepengetahuan penulis, penelitian tentang hubungan caring perawat

dalam pemberian pelayanan keperawatan terhadap lama rawat inap di RSUD

Kota Salatiga selama ini belum pernah diteliti. Namun ada beberapa

penelitian tentang caring perawat diantaranya adalah

Tabel 2.2. Keaslian Penelitian

Nama Peneliti Judul Penelitian Metode yang diajukan Hasil

Bagus Setyo

Prabowo

Anisah Ardiana

Dodiwijaya

Hubungan

tingkat kognitif

perawat tentang

Caring dengan

aplikasi praktek

Caring di ruang

rawat inap RSU

H Koesnadi

Bondowoso

Observasional Analitik

dengan pendekatan

Cross Sectional

Perawat yang

memiliki tingkat

kognitif tentang

caring baik,akan

berpeluang4,4

kali untuk

berperilaku

caring di

banding dengan

perawatyang

memiliki tingkat

kognitif kurang

baik.

Blacius Dedy

Setyowati Yati

Afianti (2011)

Perilaku Caring

perawat

pelaksana di

sebuah rumah

Desain kualitas dengan

pendekatan Grounded

Theory

Tujuh perilaku

caring (sikap

peduli,

bertanggung-

Page 37: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

20

sakit di Bandung

Study Grounded

Theory

jawab, ramah,

tenang dan sabar

siap sedia,

memberi

motivasi dan

empati

2.3. Kerangka Teori

Pelayanan keperawatan cepat<5 hari

1. Perawat sopan Lama rawat inap

2. Perawat empati lama>5 hari

Caring perawat

Gambar 2.3. Kerangka Teori.

(Sumber: Dwidiyanti, 2014 dan Damayanti, 2013).

2.4. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Caring perawat dalam Lama rawat inap

Pelayanan keperawatan

Gambar 2.4. Kerangka Konsep

2.5. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

(Sugiyono, 2013). Hipotesis dalam penelitian adalah:

1. Hipotesis Alternatif (HA)

Ada hubungan antara caring perawat dalam pelayanan keperawatan

dengan lama rawat inap di RSUD Kota Salatiga.

Page 38: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

21

2. Hipotesis Nol (HO)

Tidak ada hubungan antara caring perawat dalam pelayanan keperawatan

dengan lama rawat inap di RSUD Kota Salatiga.

Page 39: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian

dengan data yang berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik

(Sugiyono, 2015).Pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian

interensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan

kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis

nihil.Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel

besar (Azwar, 2012).

Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan descriptif

correlational yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat

hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan

tambahan atau manipulasi data yang sudah ada.Peneliti menggunakan

pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu

pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya

satu kali pada satu saat.Variabel independen dan dependen dinilai secara

simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut. Dengan studi ini akan

diperoleh prevalensi atau efek suatu fenomena (Variabel dependen)

dihubungkan dengan penyebab (Variabel independen) (Nursalam, 2013).

Page 40: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

23

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam

penelitian (Saryono, 2011).Populasi dalam penelitian ini adalah semua

perawat di ruang Flamboyan III dan IV RSUD Kota Salatiga, yaitu

sebanyak 26 orang perawat.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang terdiri atas anggota

populasi yang dipilih. Artinya ada beberapa dari populasi yang dipilih,

tidak semua, dan elemen dari populasi akan membentuk sampel

(Sekaran, 2006). Sampel dalam penelitian adalah perawat di ruang

rawat inap RSUD Kota Salatiga yang ada di ruang Flamboyan III dan

IV.

3.2.3. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, karena

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,

2015). Jadi sampel yang diambil adalah 26 perawat ruang Flamboyan

111 dan IV.Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi dua yaitu inklusi

dan eksklusi (Nursalam, 2003).

1. Inklusi dalam penelitian mi adalah:

a. Perawat di ruang rawat inap RSUD Kota Salatiga Ruang

Flamboyan III dan IV

b. Bersedia menjadi responden

Page 41: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

24

c. Minimal masa kerja 2 tahun

d. Pendidikan minimal D3 keperawatan

2. Eksklusi

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:

a. Perawat ruang rawat inap yang sedang cuti melahirkan

b. Perawat yang sedang tugas belajar dalam waktu lama (1 bulan

/lebih)

e. Perawat yang dinas luar dalam waktu lama (1 bulan/lebih)

d. Perawat yang mendudukijabatan struktural.

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian

3.3.1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah Ruang Flamboyan lantai 3 dan lantai 4

RSUD Kota Salatiga.

3.3.2. Waktu penelitian

Waktu penelitian telah dilaksanakan pada bulan September

sampai dengan Januari 2016.

3.4. Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

Variabel merupakan sesuatu yang bervariasi (Saryono, 2011).Variabel

dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas (independen) dan variabel

terikat (dependen).Definisi operasional merupakan definisi variabel secara

operasional yang diukur secara cermat terhadap suatu obyek atau fenomena

dengan menggunakan parameter tertentu (Hidayat, 2007).Komponen pada

bagian ini meliputi variabel, definisi operasional, alat ukur, hasil ukur, dan

Page 42: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

25

jenis data.

Tabel 3.4.Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel.

Definisi

Operasio-

nal

Alat

Ukur

Cara Ukur Hasil

Ukur

Skala

Variabel Independen

Caring

perawat

dalam

pelayanan

keperawat

an

Caring

adalah

perilaku

perawat

yang

penuh

sopan

santun,

lemah

lembut,

perhatian,

dan

bertang-

gung

jawabdan

tanggung

gugat

Kuesio-

ner

Hasil

kuesioner

tentang

Caring

perawat

dalam

pelayanan

keperawat

an dengan

skala

likert

1.

Kurang

<56%

2.

Cukup

56-76%

3. Baik

77-

100%

Ordinal

Variabel Dependen

Lama

rawat inap

Lama

masa

rawat dari

pasien

datang

sampai

pulang

Lembar

observa-

si

Hasil

observasi

Lama >5

hari

cepat<5

hari

Ordinal

3.5. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

3.5.1. Alat Penelitian

3.5.1. 1. Data Primer

Data variabel independen (Caring perawat dalam

pelayanan keperawatan dan lembaobservasi lama rawatinap)

diperoleh menggunakan kuesioner tertutupdengan skala

Page 43: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

26

Likertmeminta jawaban kepada responden.

3.5.1.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari suatu

lembaga atau instrumen (Arikunto, 2006). Data sekunder

dalam penelitian ini adalah data literatur yang terkait dengan

penelitian. Pengambilan subjek penelitian sebagai variabel

dependen diambil dari RekamMedik RSUD Kota Salatiga.

Tabel 3.5

Kisi-kisi KuisionerCaring perawat dalam pelayanan

keperawatan

Pernyataan Nomor Soal Jumlah

kisi

Positif (Favourable) 1,2,3,5,7,8,10,11,12,14,15,16 12

Negatif

(Unfavourable)

4,6,9,13,17,18,20 7

Jumlah 19

Alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini adalah

kuesioner dan lembar observasi lama rawat inap. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan jenis

kuesioner yang jawaban atau isinya sudah ditentukan sehingga

Page 44: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

27

subyek tidak diberikan respon-respon atau jawaban yang lain(

Sugiyono,2013).

1. Kuesioner Caring Perawat Dalam Pelayanan Keperawatan

Pengumpulan data untuk variabel caring perawat dalam

pelayanan keperawatan didapat dengan cara melakukan penyebaran

kuesioner terhadap perawat ruang Flamboyan III dan IV RSUDKota

Salatiga dengan menggunakan skala ordinal. Skala ini memiliki

respon jawaban dimana masing-masing jawaban menunjukkan

kesesuaian pertanyaan yang diberikan dengan keadaan yang

dirasakan respondenyaitu selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak

pernah dengan bentuk pernyataan positif/favourable dan pernyataan

negatif / unfavourable.

Untuk pernyataan favourable besar nilainya 4 sampai dengan 1

yaitu selalu dinilai 4, sering dinilai 3, kadangkadang dinilai 2, dan

tidak pernah dinilai 1. Untuk pernyataan unfavourable nilainya

kebalikan yaitu selalu dinilai 1, sering dinilai 2, kadang-kadang

dinilai 3, dan tidak pernah dinilai 4.Skor akhir dengan menjumlahkan

angka untuk tiap jawaban.

Kemudian penilaian itu dihitung dan dikelompokkan.Apabila

jawaban >76 % caring perawat dalam pelayanan keperawatan baik

maka caring perawat dalam pelayanan keperawatan masuk kategori

baik diberi kode 3. Jika jawaban antara 56-76 % setuju caring

Page 45: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

28

perawat dalam pelayanan keperawatan baik maka masuk kategori

cukup diberi kode 2, dan apabila yang jawaban< 56 % setuju caring

perawat dalam pelayanankeperawatan maka caring perawat dalam

pelayanan keperawatan masuk kategori kurang diberi kode 1.

2. Lama Rawat Inap

Pengumpulan data untuk variabel lama rawat inap didapat dengan

cara melakukan penyebaran lembar observasi lama rawat inap

dengan menggunakan skala ordinal.Sedang untuk respon jawaban,

skala ini memiliki 2 respon jawaban yang masing-masing jawaban

menunjukkan kesesuaian pernyataan yang diberikan dengan keadaan

yang dirasakan responden.Kemudian dihitung apabila menjawab <

dari 5 hari terhitung cepat, > 5 harilambat.Kemudian jawaban

tersebut dihitung dan dikelompokkan. Apabila jawaban> 80% bahwa

caring perawat dalam pelayanan keperawatan maka lama rawat inap

pasien akan memendek , tapi jika jawaban < 80 % setuju caring

perawat dalam pelayanan keperawatan maka lama rawat inap akan

memanjang.

3.5.2. Cara Pengumpulan Data

3.5.2.1. Proposal Penelitian

Dengan membawa surat pengantar dari Stikes

Kusuma Husada, Peneliti mengajukan ijin untuk melakukan

studi pendahuluan di RSUD Kota Salatiga. Sesudah

melakukan studi pendahuluan, penulis mengajukan ijin untuk

Page 46: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

29

melakukan penelitian.

3.5.2.2. Penyusunan Skripsi

Berbekal surat pengantar dari Stikes Kusuma

Husada, penulis mengajukan ijin penelitian kepada Kepala

Kesbangpolinmas Kota Salatiga dengan tembusan Kepala

Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Salatiga dan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga. Surat permohonan ijin

juga ditujukan untuk kepada Direktur RSUD Kota

Salatiga.Sesudah ijin keluar, penulis memohon ijin kepada

Kepala ruang Flamboyan 3 dan 4 untuk melakukan penelitian

di ruang tersebut.

Pengumpulan data pada variabel independen dan

dependen menggunakan kuesioner, dan lembar observasi.

Kuesioner terdiri dari karakteristik responden dan caring

perawat dalam pelayanan keperawatan, lembar observasi

adalah lama rawat inap pasien.

- Pernyataan caring perawat

Pernyataan pengetahuan responden tentang caring

perawat dalam pelayanan keperawatan terdiri dari 19

pernyataan dengan menggunakan skala ordinal. Gambaran

kuesioner dapat dilihat dari tabel kisi-kisi pernyataan caring

perawat dalam pelayanan keperawatan sebagai berikut:

Page 47: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

30

Tabel 3.6.

Kisi-kisi Pernyataan Caring Perawat Dalam Pelayanan Keperawatan.

No Aspek Jumlah

Item

Nomor Dalam

Kuesioner

1.

s/d

19.

Caring perawat

(sopan, lemah

lembut, terampil,

penuh pengertian)

19 1 2 3 4 5 6

7 8 9 10 11

12 1314 15

16 17 18 19

- Pernyataan lama rawat ianp

Pengumpulan data pada variabel lama rawat inapmenggunakan lembar

observasi dengan skala ordinal. Lembar observasi tentang lama

rawatinap terhadap 26 pasien. Gambaran lama rawat inap pasiendapat

dilihat dari tabel kisi-kisi pernyataan lama rawat inap sebagai berikut:

Tabel 3.7Kisi-kisi Lama Rawat inap

No. Aspek Jumlah

Item Nomor Pasien

1.

s/d

26.

Nama pasien , tgl mulai

rawat inap , dan pulang

26 1 2 3 4 5 6

7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18

19 20 21 22 23 24

25 26

3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas

Agar hasil penelitian dapat dipercaya secara ilmiah, maka hasil

penelitian harus menggambarkan kondisi sebenarnya tentang variabel yang

diteliti.Oleh sebab itu instrumen penelitian harus teruji kemampuannya

dalam mendapatkan data yang tepat dan akurat.Untuk menguji ketepatan dan

keakuratan instrumen maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas

Page 48: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

31

instrument (Dharma, 2011).Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap

perawat ruang rawat inap RSP dr. Ario Wirawan Salatiga dengan menyebar

30 kuesioner.

Uji instrumen tersebut adalah sebagai berikut:

3.6.1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010).Uji

validitas dilakukan terhadap masing-masing butir pernyataan

untukkesesuaian antara fungsi item dengan fungsi tes secara

menyeluruh.Untuk mengetahui validitas instrument, menghitung

koefisien validitas denganrumus product momentdari Karl Pearson,

yaitu:

� � � =� ∑ �� − (∑ �)(∑ �)

��� ∑ � − (∑ �) (� ∑ � − (∑ � )

r x y= Angka indeks korelasi dan product moment

N = Jumlah responden

X Y= Jumlah perkalian antara skor X dan Y

∑ �= Jumlah seluruh skor Y

∑ � = Jumlah seluruh skor X

Kemudian hasil dari r x y dikonsultasikan dengan kritis product

moment (r tabel) apabila hasil yang diperoleh r hitung> r table yaitu

pada taraf signifikansi 5%(0.05) dinyatakan valid, tetapi sebaliknya

bila koefisien validitas atau rhitung kurang dari rtabel maka pernyataan

tidak valid sehingga pernyataan itu harus dikeluarkan dari

Page 49: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

32

kuesioner(Arikunto, 2006). Dari 20 instrumen pernyataan tentang

caring perawat dalam pelayanan keperawatan yang diujikan kepada 30

responden dengan menggunakan SPSS16.0,hasilnya terdapat 1 soal

tidak valid no 19 dan 19 pernyataan valid yaitu soal no

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,20 dengan r hitung 0,380

sd 0,555sehingga r hitung>rtabel(0,361).

3.6.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik (Arikunto, 2010). Instrumen yang baik tidak akan

mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

Instrumen yang dapat dipercaya/reliabel akan menghasilkan data yang

dapat dipercaya juga. Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti

menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer

SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

Σ−

−=

t

b

k

kr

2

2

11 11 σ

σ

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = Jumlah varian butir

σt2

= Varians total

Instrumen dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria

(0,60) (Ghozali, 2009). (Ghozali, 2009). Setelah dilakukan uji

Page 50: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

33

reliabilitas didapatkan nilai alpha cronbach’s sebesar 0,793> rkriteria

(0,60), sehingga instrumen cukup dapat dipercaya sebagai alat

pengumpulan data.

3.7. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

3.7.1. Teknik Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul pada tahap pengumpulan data perlu di

olah terlebih dahulu. Tujuan dari pengolahan data tersebut adalah untuk

menyederhanakan seluruh data yang terkumpul (Hidayat, 2007), yang

meliputi:

1. Editing

Dilakukan untuk meneliti apakah isian dalam lembar kuesioner

sudah lengkap.Editing dilakukan di tempat pengumpulan data,

sehinggajika ada data yang kurang dapat segera dilengkapi.

2. Coding

Dilakukan dengan memberi tanda pada masing-masing jawaban

dengan kode berupa angka.Selanjutnya dimasukkan ke dalam

lembaran tabel kerja. Untuk caring perawat dalam pelayanan

keperawatan : Baik diberi kode 3, cukupkode 2, dan kurang kode

1.Sedang untuk lama rawat inap jika cepat di beri kode 1, jika lama

diberi kode 0.

3. Tabulating

Adalah langkah memasukkan data hasil penelitian ke dalam

tabel dengan menggunakan master table SPSS 16.0

Page 51: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

34

3.7.2. Analisa Data

Data yang telah diolah dengan bantuan komputerisasi kemudian

dideskripsikan sehingga dapat diperoleh makna atau arti dari hasil

penelitian (Notoatmodjo, 2010).Analisa data dalam penelitian ini

melalui prosedur bertahap yaitu analisa univariat dan bivariat.

1. Analisa Univariat

Dilakukan secara deskriptif, yaitu menampilkan proporsi

prosentasi untuk variabel caring perawat dalam pelayanan

keperawatan dan lama rawat inap, jenis kelamin, tingkat pendidikan,

agama, umur, dan lama masa kerja.

2. AnalisaBivariat

Dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau

berkorelasi (Notoatmodjo, 2007), yaitu variabel bebas caring

perawat dalam pelayanan keperawatan dan variabel terikat adalah

lama rawat inap di RSUD Kota Salatiga. Pada penelitian ini

digunakan uji statistik non parametrik dengan uji Rank Spearman.

Taraf signifikan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 95%

(0,05), jika nilai hasil penelitian dengan signifikan < 0,05 dikatakan

ada hubungan antara caring perawat dalam pelayanan keperawatan

terhadap lama rawat inap di RSUD Kota Salatiga.

Menurut Sugiyono (2010), kekuatan koefisien korelasi, seperti

pada tabel di bawah ini:

Page 52: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

35

Tabel 3.4 Pedoman Kekuatan Hubungan

Interval Koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

3.8. Etika Penelitian

Etika penelitian sangat penting karena penelitian keperawatan

berhubungan langsung dengan manusia (Hidayat, 2007). Dalam melakukan

penelitian ini, peneliti meminta ijin kepada instansi terkait yaitu Badan

Kesbangpollinmas Kota Salatiga, Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Badan

Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Salatiga,dan tempat penelitian

yaitu RSUD Kota Salatiga. Setelah mendapat ijin, peneliti memohon ijin

kepada kepala ruang Flamboyan 3 dan 4 untuk melakukan penelitian. Dalam

penelitian ini peneliti memakai :

3.8.1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)

Sebelum responden diminta menjadi responden, peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan

dilakukan.Responden yang menyatakan bersedia diteliti, mereka

diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent)

tersebut.

3.8.2.Tanpa Nama (Anonimity)

Peneliti tidak mencantumkan nama untuk menjaga

kerahasiaanresponden, cukup diberi kode pada masing-masing lembar

tersebut.

Page 53: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

36

3.8.3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan dijamin peneliti, hanya kelompok tertentu saja yang

akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Page 54: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Responden

Penelitian mengambil judul hubungan caring perawat dalam

pelayanan keperawatan dengan lama rawat inap di RSUD Kota Salatiga

dengan 26 responden. Karakteristik responden dapat dilihat pada tabel berikut:

4.1.1 Umur responden

Hasil karakteristik umur responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur

No Umur f %

1

2

3

25 – 33 tahun

34 – 42 tahun

43 – 51 tahun

19

6

1

73,1

23,1

3,8

Total 26 100

Sumber: Data Primer (2015)

Berdasarkan tabel 4.1 karakteristik responden berdasarkan umur dapat

diketahui sebagian besar berumur 25 - 33 tahun yaitu sebanyak 19

Responden (73,1%).

4.1.2 Jenis Kelamin

Hasil karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin f %

1

2

Laki-laki

Perempuan

11

15

42,3

57,7

Total 26 100

Sumber: Data Primer (2015)

Page 55: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

38

Hasil tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin sebagian

besar perempuan yaitu sebanyak 15 responden (57,7%).

4.1.3 Pendidikan Responden

Hasil karakteristik pendidikan responden dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

No Pendidikan f %

1

2

3

D3

S1

S1 Ners

20

5

1

76,9

19,2

3,9

Total 26 100

Sumber: Data Primer (2015)

Berdasarkan tabel 4.3 sebagian besar responden dengan tingkat

pendidikan D3 keperawatan yaitu sebanyak 20 responden (76,9%).

4.1.4 Lama Kerja

Hasil karakteristik pekerjaan responden berdasarkan lama kerja dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4 Karateristik responden berdasarkan lama masa kerja

No Lama Kerja f %

1

2

3

3 – 12 tahun

13 – 22 tahun

23 – 32 tahun

23

2

1

88,5

7,7

3,8

Total 26 100

Sumber: Data Primer (2015)

Berdasarkan tabel 4.4 pekerjaan responden dapat diketahui sebagian besar

bekerja selama 3 – 12 tahun yaitu sebanyak 23 responden (88,5%).

4.2 Analisis Univariat

4.2.1 Caring Perawat dalam pelayanan keperawatan

Berdasarkan hasil penelitian caring perawat dalam pelayanan

Page 56: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

39

keperawatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.6Caring Perawat dalam Pelayanan Keperawatan

No Tingkat Caring F %

1

2

Baik

Cukup

4

22

15,4

84,6

Total 26 100

Sumber: Data Primer (2015)

Berdasarkan tabel 4.4 sebagian besar caring perawat dalam

perawatan yaitu cukup sebanyak 22 responden (84,6%) .

4.2.2 Lama rawat inap

Hasil observasi tentang lama rawat inap pasien dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.7. Lama Rawat Inap

No Kinerja F %

1

2

Cepat

Lambat

22

4

7,8

57,8

Total 26 100

Sumber: Data Primer (2015)

Berdasarkan tabel 4.6 lama rawat pasien sebagian besar cepat dalam

perawatan yaitu sebanyak 22 responden (84,6%).

4.3 AnalisisBivariat

Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yaitu hubungan

caring perawat dalam pelayanankeperawatan dengan lama rawat inap di

RSUD Kota Salatiga. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi

Rank Spearman dengan program SPSS dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 57: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

40

Tabel 4.6 Korelasi Rank Spearman

Caring Perawat

Lama Perawatan

Spearman's rho Caring Perawat Correlation Coefficient 1.000 .501**

Sig. (2-tailed) . .009

N 26 26

Lama Perawatan Correlation Coefficient .501** 1.000

Sig. (2-tailed) .009 .

N 26 26

Hasil analisis Rank Spearman menunjukkan ada hubungan caring

perawat dalam pelayanan keperawatan dengan lama rawat inap di RSUD Kota

Salatiga ditunjukkan dengan signifikan 0,009 dengan arah hubungan positif

sebesar 0,501 sehingga menunjukkan hubungan yang sedang antara hubungan

caring perawat dalam pelayanankeperawatan dengan lama rawat inap.

Page 58: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

41

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab V atau pembahasan berisi tentang hasil penelitian yang didapat

oleh peneliti yang dibandingkan dengan teori serta peneliti-peneliti sebelumnya

yang meliputi kesenjangan atau kesamaan teori yang ada atau mendukung

penelitian terdahulu.

5.1 Karakteristik Responden

5.1.1.Karakteristik berdasar umur

Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden berdasarkan

umur dapat diketahui mayoritas berumur 25 - 33 tahun yaitu sebanyak

19 responden (73,1%). Usia adalah umur individu yang terhitung mulai

saat dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir

dan bekerja, dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang dewasa

dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini

merupakan bagian dari pengalaman dan kematangan jiwa.

Caring tidak tumbuh dengan sendirinya, tetapi timbul berdasarkan

nilai-nilai dan pengalaman menjalin hubungan dengan orang lain. Hal

ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi

Basmala, Wiku, Adi Sasmito dalam Hubungan karakteristik perawat,

isi pekerjaan dan lingkungan pekerjaan terhadap kepuasan kerja

perawat di instalasi rawat inap RSUD Gunung Jati Cirebon 2005.

Page 59: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

42

Menyimpulkan bahwa ada hubungan antara usia dengan kematangan

cara berfikir dan bertindak. Semakin dewasa usia perawat akan semakin

matang pola berfikir dan mengambil tindakan dalam pelayanan

keperawatan.

5.1.2. Karakteristik berdasar tingkat pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden berpendidikan

D3 yaitu sebanyak 20 responden (76,9%). Tidak dapat dipungkiri

bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah pula

mereka menerima informasi dan pada akhirnya pengetahuan yang

dimilikinya akan semakin banyak. Peningkatan pengetahuan dan

pelatihan perilaku caring yang diberikan perawat dapat meningkatkan

kesadaran perawat untuk caring sesuai dengan teori yang telah

dikembangkan .

Menurut hasil sebuah penelitian yang dilakukan oleh Azlika,Adisti,Febi

dalam penelitian berjudul Hubungan antara mutu pelayanan perawat

dan tingkat pendidikan dengan kepuasan pasien peserta BPJS di ruang

rawat inap RSI Sitti Maryam Manado menyebutkan bahwa tidak ada

hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepuasan pasien peserta

BPJS.

Menurut analisa peneliti banyak faktor yang mempengaruhinya.Seperti

beban kerja yang tinggi, tidak imbangnya antara jumlah pasien di

Flamboyan 3 dan 4 dengan perawat yang bertugas. Dengan jumlah

pasien 30 orang tentu membuat kerepotan bagi 2 orang perawat yang

Page 60: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

43

bertugas. Perawat pasti menekankan pada rutinitas seperti pemberian

terapi, sementara untuk berperilaku caring tidak banyak waktu yang

tersedia.

5.1.3.Karakteristik berdasar lama pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian lama pekerjaan responden dapat

diketahui sebagian besar mempunyai masa kerja antara 3 – 12 tahun

yaitu sebanyak 23 responden (88,5%). Beban kerja yang tinggi

menyebabkan tingginya stres yang terjadi pada perawat sehingga

menurunkan motivasi perawat untuk melakukan caring . Beban kerja

yang tinggi menyebabkan perawat memiliki waktu yang lebih sedikit

untuk memahami dan memberikan perhatian terhadap pasien secara

emosional dan hanya fokus terhadap kegiatan yang bersifat rutinitas

seperti memberikan obat, melakukan pemeriksaan penunjang atau

menulis catatan perkembangan pasien.

Menurut Qalbia dkk dalam sebuah penelitian berjudul Hubungan

motivasi dan supervisi terhadap kinerja perawat pelaksana dalam

menerapkan patient safety di ruang rawat inap RS Universitas

Hasanudin 2013 menyebutkan bahwa lama masa kerja berpengaruh

terhadap kinerja perawat. Menurut analisa peneliti, hal ini berkaitan erat

dengan banyaknya pengalaman dalam memberikan pelayanan

keperawatan. Perawat akan lebih dapat memahami dan memberikan

perhatian kepada pasien dibandingkan perawat yang masih minim

pengalaman kerja.

Page 61: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

44

5.2 .Caring Perawat dalam Pelayanan Keperawatan

Berdasarkan tabel 4.4 sebagian besar perawat yang caring dalam

memberikan pelayanan keperawatan masuk katagori cukup sebanyak 22

responden (84,6%). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bagus Setyo

Prabowo, dkk yang berjudul hubungan tingkat kognitif perawat tentang caring

perawat dengan aplikasi caring di ruang rawat inap RSU H Koesnadi

Bondowoso menyebutkan perawat yang memiliki tingkat kognitif tentang

caring baik,akan berpeluang4,4 kali untuk berperilaku caring dibanding

dengan perawat yang memiliki tingkat kognitif kurang baik.

Menurut analisa peneliti banyak faktor yang memberi hasil bahwa

perawat ruang Flamboyan 3 dan 4 masuk kategori cukup perawat dengan

caring ke pasien. Antara lain beban kerja yang berat, jumlah perawat tidak

imbang dengan jumlah pasien, jenis kasus yang ada di ruang itu yang

bermacam-macam sehingga membuat perawat yang bertugas di ruang itu

belum dapat optimal dalam memberikan pelayanan keperawatan dengan

perilaku caring.

5.3 Lama Rawat Inap

Berdasarkan hasil penelitian lama rawat inap pasien sebagian besar

masuk kategori cepat dalam perawatan yaitu sebanyak 22 responden (84,6%).

Lama rawat inap adalah rata-rata lama rawat inap seorang pasien. Lama rawat

inap yang ideal menurut Departemen Kesehatan RI 2005 antara 6-9 hari.

Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi dan mutu pelayanan

apabila diterapkan pada diagnosa tertentu untuk perawatan lebih lanjut.

Page 62: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

45

Menurut penelitian Multaza yang berjudul Hubungan lama rawat inap

dengan tingkat kecemasan anak usia 8-11 tahun di bangsal anak RSU Dr

Zainal Abidin RN Banda Aceh menyebutkan bahwa ada hubungan signifikan

antara lama rawat inap dengan tingkat kecemasan anak. Menurut asumsi

peneliti, lama rawat inap di RSUD Kota Salatiga tergolong cepat. Hal ini

dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain jenis penyakit, cara pasien pulang

apakah pulang paksa, atas petunjuk dokter, pindah rawat rumah sakit lain, atau

meninggal, pasien kerasan atau tidak, nyaman atau tidak, perawat yang

bertugas caring atau tidak dll. Pasien stroke non hemoragic tentu akan beda

lama rawat inapnya dengan pasien demam tipoid, pasien operasi laparatomi

tentu beda dengan pasien gagal ginjal, dll.

5.4 Hubungan Caring Perawat DalamPelayanan Keperawatan Terhadap

Lama Rawat Inap

Hasil analisis Rank Spearman menunjukkan ada hubungan caring

perawat dalam pelayanan keperawatan dengan lama rawat inap di RSUD Kota

Salatiga ditunjukkan dengan signifikan 0,009 dengan arah hubungan positif

sebesar 0,501 sehingga menunjukkan hubungan dengan kategori sedang antara

hubungan caring perawat dalam pelayanan keperawatan dengan lama rawat

inap.

Seorang perawat berusaha untuk mengenal siapa kliennya,

memberikan perhatian terhadap pasien dan bagaimana seorang perawat

berperilaku sesuai dengan keadaan . Bentuk nyatanya adalah mengenali nama

pasien, mengenali kelebihan dan karaktersitik pasien, memanggil nama

Page 63: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

46

dengan nama yang disenangi, mendahulukan kepentingan pasien daripada

kepentingan pribadi, menyediakan waktu bagi pasien walaupun sedang sibuk,

mendengarkan keluhan dan kebutuhan pasien, menghargai dan menghormati

pendapat pasien, memberikan dukungan sosial untuk memenuhi kebutuhan

dan meningkatkan status kesehatan pasien.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Prabowo dan Dodiwijaya

yaitu Hubungan tingkat kognitif perawat tentang caringd engan aplikasi

praktek caring di ruang rawat inap RSU H Koesnadi Bondowoso dengan

hasil perawat yang memiliki tingkat kognitif tentang caring baik, akan

berpeluang 4,4 kali untuk berperilaku caring dibanding dengan perawat yang

memiliki tingkat kognitif kurang baik.

Page 64: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

47

BAB VI

PENUTUP

Hasil penelitian hubungan caring perawat dalam pelayanan keperawatan

dengan lama rawat inap dapat disimpulkan sebagai berikut:

6.1 Kesimpulan

6.1.1 Karakteristik responden sebagian besar berumur 25 - 33 tahun, berjenis

kelamin perempuan, berpendidikan D3 keperawatan, dan memiliki

masa kerja antara 3 – 12 tahun.

6.1.2 Caring perawat dalam pelayanan keperawatan terhadap lama rawat

inap di RSUD Kota Salatiga sebagian besar masuk kategori cukup.

6.1.3 Lama rawat inap di RSUD Kota Salatiga sebagian besar masuk kategori

cepat dalam perawatan.

6.1.4 Ada hubungan caring perawat dalam pelayanan keperawatan terhadap

lama rawat inap di RSUD Kota Salatiga.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Rumah Sakit

-Diharapkan pihak manajemen rumah sakit untuk selalu memotivasi

karyawan terutama perawat untuk selalu berperilaku caring dalam

memberikan pelayanan keperawatan terhadap pasien kelolaannya.

-Menambah tenaga keperawatan.

-Mengadakan kegiatan pelatihan excellent servise yang dapat

menambah semangat tenaga keperawatan untuk selalu caring dengan

pasien.

Page 65: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

48

6.2.2 Tenaga Kesehatan

Diharapkan perawat mampu memberikan pelayanan keperawatan serta

memahami konsep caring dan mampu menanamkan dalam hati,

disirami, dan dipupuk untuk memperlihatkan kemampuan sebagai

perawat yaitu empati, bertanggung jawab, dan tanggung gugat.

6.2.3 Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan institusi untuk memperkaya literatur-literatur terkait tentang

konsep caring sehingga tercapai kualitas pendidikan sehingga

diharapkan mampu mencetak perawat yang selalu berperilaku caring.

6.2.4 Bagi Peneliti Lain

Diharapkan peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis dengan

variabel penelitian yang berbeda seperti status kepegawaian PNS atau

honorer, suku bangsa dan lain-lain.

Page 66: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

49

DAFTAR PUSTAKA

Abdul,Ariyanti,Elly. (2013). Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat

Kepuasan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit.pasca.unhas.ac.id

Alligood. (2010). Nursing Theory. Utilization and Aplication. Missouri:Mosby

Elsevier

Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Azlika M Alamri, Adisti, Febi K Kolibu. (2015). Hubungan Antara Mutu

Pelayanan Perawat Dan Tingkat Pendidikan Dengan Kepuasan Pasien

Peserta BPJS Kesehatan di Ruang Rawat Inap RSI Sitti Maryam

Manado. ejournal.unsrat.ac.id

Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bagus,Anisah,Dodi . (2009). Hubungan Tingkat Kognitif Perawat Tentang Caring

Perawat Dengan Aplikasi Praktek Caring di Ruang Rawat Inap RSU H

Koesnadi Bondowoso.unej.ac.id

Bagus Setyo Prabowo, Anisah Ardiana, Dodi Wijaya, (2013). Hubungan Antara

Sikap Caring Perawat Dalam Pemberian Obat.jks.fikes.unsoed.ac.id

Blacius,Setyowati,Yati.(2011). Perilaku Caring Perawat Pelaksana di Salah Satu

Rumah Sakit di Bandung: Study Grounded Theory.jki.ui.ac.id

Dewi Basmala,Wiku, Adi (2005). Hubungan Karakteristik Perawat, Isi dan

Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat

Inap RSUD Gunung Jati Cirebon. www.perpus.stikep.ppnijabar.ac.id

Damayanti, Denidya, (2013). Buku Pintar Perawat Profesional Teori dan Praktik

Asuhan Keperawatan. Yogyakarta: Mantra Book

Dahlan, Sopiyudin. (2009). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:

Salemba Medika

Depkes RI .(2005). Profil Kesehatan Indonesia 2004: Jakarta

Dwidiyanti . (2007). Caring Kunci Sukses Perawat/ Ners. Semarang: Hasani

Haliman, Wulandari, (2012). Cerdas Memilih Rumah Sakit. Yogyakarta: Andi

Offset

Hidayat, A.A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa

Page 67: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

50

Data. Jakarta: Salemba Medika

Lutfiyati,Niken,Muslim.(2013). Hubungan Caring Perawat Pelaksana dengan

Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Dr Soewondo Kendal.

pmb.stikestelogorejo.ac.id

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka

Cipta

Notoatmodjo, S. (2010). llmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan.

Jakarta: Salemba

Margaretha.(2009). Persepsi Pasien Tentang Perilaku Caring Perawat Dalam

Pelayanan Keperawatan di Ruang Maranatha RS Mardi Rahayu

Kudus.eprints.undip.ac.id

Potter Perry.(2010). Fundamental of Nursing. Canada: Elsevier

Qalbia,H.Noer,Bahry,Irwandy.(2013). Hubungan Motivasi dan Supervisi

Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Dalam Menerapkan Patient Safety

di Ruang Rawat Inap RS Univ Hasanudin .

Ratizza .(20I2). Manajemen Keperawatan.

http://academia.edu/4750548/manajemen keperawatan;by;ratizza;s.kep.diakses

pada 7Agustus 2015.

Sugiyono, (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Undang-undang Indonesia No 44 tentang Rumah Sakit

Sobirin.(2006). Hubungan Beban Kerja dan Motivasi Dengan Penerapan Perilaku

Caring Perawat Pelaksana BPRSUD Unit Swadana Kab.

Subang.Program pasca sarjana FIK UI.

Suryani.(2010). Tesis :Hubungan Lingkungan Kerja Dengan Perilaku Caring

Perawat di RS PGJ Jakarta. Program pasca sarjana FIK UI

Sutriyanti.(2009). Tesis: Pengaruh Pelatihan Perilaku Caring Perawat Terhadap

Kepuasan Pasien dan Keluarga di Ruang Rawat Inap RSUD Curup

Bengkulu. Pogram pasca sarjana P1K UI.

Undang-undang RI No 44. (2009). Kebijakan Rumah Sakit.Jakarta

Watson.(2005). Theory of Human Caring. Canada: Mosby Company

Page 68: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN  · PDF fileHUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk

Lampiran 0