skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

47
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting di dalam proses belajar mengajar, karena dengan bantuan media, kerumitan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik dapat disederhanakan, selain itu juga dapat mewakili apa yang kurang mampu diucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu dapat tersampaikan. Sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami materi ajar yang akan disampaikan. Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam belajar fisika, perlu menggunakan berbagai media yang ada sehingga peserta didik (mahasiswa) memperoleh hasil belajar yang baik sekaligus memahami konsep fisika dengan baik juga. Terlebih lagi, fisika merupakan salah satu bidang ilmu penting dan sangat berpengaruh dalam meningkatkan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). (Ramadhan, 2008 : 1). Media merupakan alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. (Djamarah, 2006 : 121). Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, dapat dijadikan sebagai media yang menunjang terciptanya alat bantu dalam proses pembelajaran. Penggunaan software yang dikembangkan dengan program animasi in teraktif yang divisualkan serta dapat membuat peserta didik untuk memahami konsep konsep fisika yang dipelajari secara nyata. (Ramadhan, dkk. 2008 : 2). Animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan. Animasi memiliki kemampuan untuk dapat memaparkan sesuatu yang kompleks atau sulit untuk dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Dengan kemampuan ini, animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatumateri yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata. Dengan cara melakukan visualisasi maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan. (Ramadhan, dkk. 2006 : 29). Media animasi akan memberikan kesan menyenangkan dan membantu proses pembelajaran dalam mengingat serta memahami konsep fisika. Karena, dalam media animasi digunakan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafis. Penggunaan media animasi akan mempermudahkan dalam menyampaikan materi ajarnya kepada peserta didik,

Transcript of skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

Page 1: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting di dalam proses

belajar mengajar, karena dengan bantuan media, kerumitan materi yang akan diajarkan

kepada peserta didik dapat disederhanakan, selain itu juga dapat mewakili apa yang kurang

mampu diucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu dapat tersampaikan. Sehingga peserta

didik dapat lebih mudah memahami materi ajar yang akan disampaikan.Upaya untuk

mengatasi kesulitan dalam belajar fisika, perlu menggunakan berbagai media yang ada

sehingga peserta didik (mahasiswa) memperoleh hasil belajar yang baik sekaligus

memahami konsep fisika dengan baik juga. Terlebih lagi, fisika merupakan salah satu

bidang ilmu penting dan sangat berpengaruh dalam meningkatkan penguasaan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). (Ramadhan, 2008 : 1). Media merupakan alat

bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.

(Djamarah, 2006 : 121).

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, dapat

dijadikan sebagai media yang menunjang terciptanya alat bantu dalam proses

pembelajaran. Penggunaan software yang dikembangkan dengan program animasi

interaktif yang divisualkan serta dapat membuat peserta didik untuk memahami konsep –

konsep fisika yang dipelajari secara nyata. (Ramadhan, dkk. 2008 : 2).

Animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga

menghasilkan gerakan. Animasi memiliki kemampuan untuk dapat memaparkan

sesuatu yang kompleks atau sulit untuk dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata

saja. Dengan kemampuan ini, animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatumateri

yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata. Dengan cara melakukan visualisasi

maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan. (Ramadhan, dkk. 2006 : 29).

Media animasi akan memberikan kesan menyenangkan dan membantu proses

pembelajaran dalam mengingat serta memahami konsep fisika. Karena, dalam media

animasi digunakan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan

menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafis. Penggunaan media animasi

akan mempermudahkan dalam menyampaikan materi ajarnya kepada peserta didik,

Page 2: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

2

sehingga dapat diamati proses fisika secara factual, yang selama ini banyak mahasiswa

menganggap konsep fisika adalah khayal atau imajinasi.

Dari tujuan pendidikan Nasional , maka secara umum tujuan mengajarkan fisika itu

antara lain :

1. Hukum-hukum dasar fisika yang dapat menerangkan segala peristiwa-peristiwa alam perlu

dipahami, karena hal itu dapat memberikan dasar yang kuat bagi mahasiswa dalam

memahami perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.

2. Fisika dapat mengembangkan sikap kritis, sikap ingin tahu serta mengembangkan

ketangkasan dalam menerangkan masalah-masalah ilmiah dan dapat pula membentuk

manusia yang cakap dan terampil.

3. Pengajaran fisika itu hendaknya jangan hanya menyajikan fakta-fakta saja yang perlu

dihafalkan , tetapi mahasiswa perlu dibiasakan berpikir dan mengamati sendiri peristiwa-

peristiwa alam itu.

4. Dengan memberikan tugas-tugas atau percobaan yang langsung dapat diamati, maka

mahasiswa dapat diharapkan menghayati, kegairahan dalam mempelajari fisika, karena

mereka seakan-akan menemukan sendiri hukum-hukum yang menguasai alam ini.

Pada hakikatnya Ilmu Pengetuhuan Alam umumnya, khususnya pada ilmu fisika,

situasi menuntut keterlibatan mahasiswa dalam mempelajari dan memahami gejala-gejala alam

yang timbul melalui pengamatan, latihan dan eksperimen.

Kegiatan belajar-mengajar fisika dengan penggunaan media animasi mahasiswa akan

lebih bergairah, termutivasi, beraktivitas, tekun bahkan merasa bangga , karena akan merasa

bisa menemukan dan menghayati sendiri sesuatu objek yang sesuai dengan yang

diharapkannya. Proses belajar-mengajar fisika dengan menggunakan media animasi akan

lebih mudah mentransfer konsep-konsep konkrit ke konsep-konsep abstrak. Dalam penelitian

ini, Peranan Media Animasi Dapat Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mahasiswa pada

getaran gelombang.

B. Batasan Masalah

Batasan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Media animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa

sehingga menghasilkan gerakan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

software Microsoft Power Point 2007.

3. Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah, kesiapan belajar,

ketekunan belajar, keaktifan bertanya, kreativitas dan ide (gagasan) mahasiswa.

Page 3: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

3

4. Hasil belajar mahasiswa yang dimaksud adalah hasil belajar yang diperoleh

mahasiswa secara maksimal ditunjukkan dengan skor tes dari materi

gelombang.

5. Penelitian ini dilakukan terhadap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Semester V Tahun

Ajaran 2014/2015 Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muslim

Nusantara Al-Washliyah Medan.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah, Apakah media animasi dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa pada materi gelombang ?.

D. Luaran Penelitian

1. Publikasi Ilmiah ( Jurnal Pedagogik ISSN : 1907-4077)

2. Dapat memberikan wacana baru tentang media serta kebijakan dalam

kegiatannya dengan pengembangan media agar pembelajaran lebih terarah.

Page 4: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Media Pembelajaran

Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah

“segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada

penerima informasi.”(Sudrajat, 2008 : 1)

Media menurut AECT (Association of Education and Communication

Technology) adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan.

(Mustikasari,2008:1). Sedangkan Gagne (dalam Mustikasari,2008:1) mengartikan

media sebagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsang

mereka untuk belajar. Briggs (dalam Mustikasari,2008:2) juga mengartikan media

sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi peserta didik agar terjadi proses belajar.

Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu

meliputi alat bantu dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke

penerima pesan belajar (peserta didik). (Mustikasari,2008:2). Sebagai penyaji dan

penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili penyaji menyajikan

informasi belajar kepada peserta didik. Jika media itu didesain dan dikembangkan

secara baik, maka fungsi itu (sebagai penyaji dan penyalur pesan) akan dapat

diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan penyaji.

Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran pada

penyaji. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas penyaji yang

lain seperti: memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada peserta

didik yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan terus terjadi selama

pengajar menganggap dirinya merupakan sumber belajar satu-satunya bagi peserta

didik. Jika penyaji memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, penyaji

dapat berbagi peran dengan media. Peran penyaji akan lebih mengarah sebagai manajer

pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan kondisi sedemikian rupa agar peserta

didik dapat belajar. Untuk itu guru lebih berfungsi sebagai penasehat, pembimbing,

motivator dan fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 5: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

5

Menurut Gagne (dalam Warpala,2009:4), media diklasifikasi menjadi tujuh

kelompok, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak,

gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok

media pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi

menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik

minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara

berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.

Seels & Glasgow (dalam Arsyad,2007:33) mengelompokkan media ke dalam

dua kategori, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir.

Pilihan media tradisional berupa media visual diam tak diproyeksikan dan yang

diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media

cetak, permainan dan media realia. Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir berupa

media berbasis telekomunikasi dan media berbasis mikroprosesor.

Dalam penggunaan media, pengajar dapat mengembangkan media sesuai dengan

kemampuannya. Dalam hal ini terkait dengan kecermatan pengajar dalam memahami

kondisi psikologis peerta didik, tujuan metode dan kelengkapan alat bantu. Kesesuaian

dan keterpaduan dari semua unsur ini akan sangat mendukung pengembangan media

pengajaran.

Kegagalan seorang penyaji dalam mengembangkan media pengajaran akan

terjadi jika penguasaan terhadap karakteristik media sangat kurang. Terlebih lagi, jika

seorang penyaji tidak menguasai kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan

media. Kriteria tersebut diantaranya adalah kemudahan dalam meng-akses media,

pertimbangan biaya, teknologinya tersedia dan mudah digunakan, memunculkan

komunikasi dua arah (interactivity), dukungan organisasi (misal kepala sekolah atau

yayasan), kebaruan media yang digunakan (novelty). (Ferry,2007: 98).

Pemanfaatan media tidak boleh asal-asalan menurut keinginan penyaji tidak

terencana dan sistematik. Penyaji harus memanfaatkannya menurut langkah-langkah

tertentu dengan perencanaan dan sistematik.

Ada enam langkah yang biasa ditempuh penyaji pada waktu ia menngajar

dengan menggunakan media. Adapun langkah – langkah itu adalah :

1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media

2. Persiapan penyaji

Page 6: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

6

Pada fase ini, penyaji memilih dan menetapkan media yang akan dimanfaatkan

guna mencapai tujuan pengajaran.

3. Persiapan kelas

Pada fase ini, peserta didik harus memiliki persiapan sebelum mereka menerima

pelajaran dengan menggunakan media. Penyaji harus dapat memotivasi peserta

didik agar dapat menilai, dan menghayati pelajaran dengan menggunakan media

pengajaran.

4. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media

Pada fase ini, keahlian penyaji sangat dituntut. Media digunakan penyaji untuk

membantu tugasnya dalam menjelaskan bahan pelajaran.

5. Langkah kegiatan belajar peserta didik

Pada fase ini, peserta didik belajar memanfaatkan media pengajaran. Pemanfaatan

media, bisa peserta didik sendiri yang mempraktekkannya ataupun penyaji

langsung memanfaatkannya.

6. Langkah evaluasi pengajaran

Pada langkah ini, kegiatan belajar dievaluasi sampai sejauh mana tujuan pengajaran

tercapai, sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu

dapat menunjang keberhasilan proses belajar.

Dalam penggunaan media pembelajaran sebagai alat komunikasi khususnya

dalam hubungan proses belajar mengajar, kiranya harus didasarkan pada kriteria

pemilihan yang objektif. Sebab, penggunaan media pembelajaran tidak sekedar

menampilkan program pengajaran dalam kelas, tapi harus dikaitkan dengan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai, strategi kegiatan belajar mengajar dan bahan belajar.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan terhadap pemilihan prioritas

pengadaan media pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Relevansi pengadaan media pendidikan

2. Kelayakan pengadaan media pendidikan edukatif

3. Kemudahan pengadaan media pendidikan edukatif

Media Animasi

Animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga

menghasilkan gerakan. Animasi mewujudkan ilusi (illusion) bagi pergerakan dengan

Page 7: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

7

memaparkan atau menampilkan satu urutan gambar yang berubah sedikit demi sedikit

(progressively) pada kecepatan yang tinggi. (Suheri,2006:28).

Animasi pada saat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan dalam

berbagai kegiatan dari mulai kegiatan santai sampai serius, dari mulai sebagai fungsi

utama sampai fungsi tambahan atau hiasan. Sebagai media presentasi, animasi

digunakan untuk menarik perhatian peserta presentasi terhadap materi yang

disampaikan oleh presenter. Dengan penambahan animasi pada media presentasi

membawa suasana presentasi menjadi tidak kaku. Dengan penambahan animasi

diharapkan dapat tercapai penyampaian informasi atau terjadinya komunikasi yang baik

dalam kegiatan presentasi. Sebagai media ilmu pengetahuan, animasi memiliki

kemampuan untuk dapat memaparkan sesuatu yang rumit atau kompleks untuk

dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Dengan kemampuan ini, maka

animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang secara nyata tidak dapat

terlihat oleh mata. Dengan cara melakukan visualisasi maka materi yang

dijelaskan dapat tergambarkan.

Media animasi merupakan peralatan elektronika digital yang dapat memproses

suatu masukan untuk menghasilkan suatu keluaran yang bekerja secara digital. Media

ini dirancang menggunakan komputer dengan memanfaatkan software (perangkat

lunak) tertentu seperti macromedia flash, microsoft power point, camtasiastudio dan

lain-lain.

Berbagai inovasi pembelajaran dengan upaya perluasan bahan ajar telah

memposisikan komputer sebagai alat yang memberikan kontribusi yang positif dalam

proses pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran fisika. Lee (dalam Ena,2007:3)

merumuskan paling sedikit ada delapan alasan pemakaian komputer sebagai media

pembelajaran. Alasan-alasan itu adalah: pengalaman, motivasi, meningkatkan

pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku

pada sumber tunggal, dan pemahaman global.

Dalam perancangan media animasi, dilakukan tahapan sebagai berikut :

1. Concept, tahapan ini menentukan konsep dari animasi yang akan dibangun. Pada

tahapan ini, dianalisa tujuan dari pembuatan animasi. Tujuan tersebut ditentukan

berdasarkan materi ajar yang akan diajarkan, selanjutnya menentukan objek

multimedia yang akan digunakan.

Page 8: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

8

2. Design, tahapan dimana dilakukan perancangan terhadap animasi yang akan dibuat

dengan melakukan pembuatan skenario dan storyboard animasi. Pembuatan

skenario adalah dengan menyusun materi yang akan diajarkan pada setiap

pertemuan pembelajaran beserta cara penyampaiannya dengan memberikan

deskripsi materi dan media penyampaiannya dengan menggunakan suara, gambar,

animasi, atau video. Pembuatan storyboard dilakukan untuk menjelaskan skenario

secara lebih detail dari detik demi detik. Storyboard menjelaskan tentang susunan

materi yang disampaikan pada detik demi detik beserta suara, grafis, animasi dan

video yang dibutuhkan.

3. Material collection, tahapan pengumpulan objek yang akan digunakan berdasarkan

konsep dan rancangan. Pada tahapan ini, pengumpulan objek dapat dilakukan

berupa pembuatan teks, pengumpulan/koleksi teks, pembuatan grafis, pengambilan

gambar, pengumpulan suara, editing suara, pembuatan atau capture video, editing

video, penganimasian.

Pembuatan objek multimedia, dilakukan dengan menggunakan Hardware dan

Software berbasis multimedia.

4. Assembly, tahapan perakitan objek yang telah dibuat pada tahap material collection

dengan melakukan penggabungan animasi, video, suara, dan grafis menjadi suatu

5. keselarasan dalam tampilan maupun suara. Tahapan perakitan dilakukan dengan

melakukan pemrograman terhadap susunan objek berdasarkan storyboard yang

telah dirancang.

6. Testing, melakukan pengujian terhadap program yang dibuat, serta menguji urutan

program dengan kesesuaian skenario dan storyboard. Jika ternyata terjadi

ketidaksesuaian maka akan dilakukan perbaikan dengan meninjau kembali

perancangan dan melakukan tahapan berikutnya sampai terjadi kesesuaian.

7. Distribution, tahapan dimana hasil animasi akan disebarluaskan atau penyimpanan

hasil.

Kelebihan penggunaan media animasi :

1. Animasi merupakan media yang sangat efektif untuk proses terjadinya

perubahan.

2. Animasi dapat membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit

3. Dapat menjelaskan konsep yang sulit sehingga mudah untuk dimengerti

Page 9: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

9

4. Dapat memvisualkan yang sulit diambil oleh kamera video

5. Media animasi lebih interaktif , individual, fleksibel, cost effectiveness (efisiensi

biaya), memberi motivasi, memberikan umpan balik, dan lain-lain.

Kekurangan penggunaan media animasi,diantaraya:

1. Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan

2. Memerlukan peralatan (komputer) multimedia

3. Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional (ketrampilan

khusus)

4. Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama.

2. Kontribusi Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar

Secara umum kontribusi media pembelajaran adalah memperlancar interaksi

antara pengajar dengan peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan

efisien. Menurut Kemp & Dayton (dalam Arsyad,2007:21), kontribusi media

pembelajaan terhadap hasil belajar peserdidik, diantaranya adalah :

a. Penyampaian pesan dapat lebih berstandar

Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar peengajar dapat

dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara peserta

didik dimanapun berada.

b. Pembelajaran dapat lebih menarik

Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna,

baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu pengajar untuk

menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak

membosankan.

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif

Dengan media akan terjadinya komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa

media pengajar cenderung bicara satu arah.

d. Waktu pelaksanaan pembelajaran

Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan

waktu dan tenaga seminimal mungkin. Pengajar tidak harus menjelaskan materi

ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media,

peserta didik akan lebih mudah memahami pelajaran.

Page 10: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

10

e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

Media pembelajaran dapat membantu peserta didik menyerap materi belajar lebih

mendalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari pengajar saja,

peserta didik kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan

melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman

peserta didik akan lebih baik.

f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan

Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat

melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa

tergantung seorang pengajar.Perlu kita sadari waktu belajar di kampus sangat

terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan kampus.

g. Sikap positif pesera didik terhadap materi dan proses pembelajaran dapat

ditingkatkan.

Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong peserta didik

untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu

pengetahuan.

h. Peran guru berubah kearah yang lebih positif.

Pengajar dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk

memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan

belajar peserta didik, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.

Sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, media mempunyai beberapa

fungsi. Nana Sudjana (dalam Djamarah,2006 : 134) merumuskan fungsi media

pengajaran menjadi enam kategori, sebagai berikut :

1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi

tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan

situasi belajar mengajar yang efektif.

2. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan

situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur

yang harus dikembangkan oleh pengajar.

3. Media pengajaran dalam pengajaran, penggunaannya integral dengan tujuan dan isi

pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan (pemanfaatan)

media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.

Page 11: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

11

4. Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti

digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhati-

an peserta didik.

5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses

belajar mengajar dan membantu pesert didik dalam menangkap pengertian yang

diberikan oleh pengajar.

6. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar

mengajar. Dengan perkataan lain, menggunakan media, hasil belajar yang dicapai

peserta didik akan tahan lama diingat peserta didik, sehingga mempunyai nilai tinggi.

3. Aktivitas Belajar

Belajar bukan kegiatan menghafal suatu konsep, pengertian dari suatu materi

pelajaran. Namun, pada hakekatnya belajar tidak terlepas dari melakukan suatu tindakan

ataupun aksi yang menyebabkan terjadinya perubahan bagi orang yang melakukannya.

Tindakan tersebut dinamakn aktivitas.

Sudirman(2009.2995) mengatakan bahwa ‘pada prinsipnya belajar adalah

berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku’. Maka tidak ada belajar tanpa disertai

aktivitas, itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam

interaksi belajar mengajar.

Di kampus seorang dosen berperan sangat penting untuk dapat meningkatkan

aktivitas belajar mahasiswaagar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Proses

pembelajaran yang dilakukan dalam ruang kuliah merupakan aktivitas

mentranformasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dosen diharapkan mampu

mengembangkan kapasitas belajar, kompetensi dasar, dan potensi yang dimiliki

mahasiswa serta dosen perlu menimbulkan aktivitas mahasiswa dalam berpikir(psikis)

maupun dalam berbuat(fisik). Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat kepada

mahasiswa sehingga mahasiswa aktif dalam proses pembelajaran.

B. Kerangka Konseptual

Proses belajar mengajar getaran gelombang haruslah melibatkan mahasiswa

secara aktif. Dengan melibatkan mahasiswa secara aktif dalam proses belajar mengajar

getaran gelombang, maka diperoleh kebaikan-kebaikan sebagai berikut :

Page 12: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

12

Pengetahuan itu bertahan lama atau lama dapat diingat, atau lebih mudah diingat

bila dibandingkan dengan pengetahuan yang diperoleh secara lain.

Konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dijadikan milik kognitif seseorang

mahasiswa lebih mudah diterapkan pada situasi-situasi baru.

Meningkatkan penalaran mahasiswa dan kemampuan untuk berpikir secara bebas

serta melatih keterampilan kognitif mahasiswa untuk menemukan dan

memecahkan masalah.

Menurut pendapat para ahli pengertian fisika adalah suatu teori yang

menerangkan gejala-gejala alam dan berusaha menemukan hubungan antara kenyataan-

kenyataan persyaratan dasar untuk memecahkan persoalan dengan mengamati gejala-

gejalanya.

Dari defenisi diatas jelas bahwa fisika menerangkan tentang fakta,konsep,prinsip

dan prosedur.

Fakta adalah sesuatu yang dapat dihubungi atau kontak oleh manusia melalui

indera. Hubungan-hubungan yang dimiliki oleh benda-benda adalah konkrit.

Konsep adalah suatu ide/gagasan yang digeneralisasikan dar pengalaman-

pengalaman tertentu dan relevan.

Prinsip adalah generalisasi yang meliputi konsep-konsep yang berkaitan. Dari

penjelasan diatas, maka dalam setiap proses belajar mengajar fisika lebih baik

ditunjukkan dulu fakta-fakta baru mahasiswa belajar mengenai konsep dan

prinsip.

Pengetahuan tentang lingkungan(benda-benda dan gejala alam)

diperoleh/dipelajari melalui indera menjadi pembendaharaan pengetahuan. Jadi

penegtahuan tentang lingkungan lebih baik dipahami/dimiliki/dikuasai mahasiswa

dengan bantuan media dan alat peraga. Alat peraga merupakan alat bantu

belajar(learning aids) untuk menjelaskan fakta-fakta atau gejala alam. Khusus dalam

fisika getaran gelombang peneliti ingin mengetahui hasil belajar mahasiswa yang

menggunakan atau alat bantu belajar.

Page 13: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

13

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui peranan penggunaan media animasi terhadap aktivitas belajar

Mahasiswa pada Getaran Gelombang.

2. Mengetahui peranan penggunaan media animasi terhadap hasil belajar mahasiswa

pada getaran gelombang.

B. Manfaat Penelitian

Pada umummnya seetiap hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi

untuk mengadakan perbaikan, perubahan dan sebagai pedoman. Adapun manfaat dari

penelitian ini :

1. Untuk mendapatkan umpan balik tentang pelaksanaan proses perkuliahan di

program studi pendidikan fisika jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam FKIP UMN Al Washliyah Medan tentang materi Getaran

Gelombang sebagai usaha peningkatan mutu pendidikan.

2. Sebagai masukan bagi dosen pengampu mata kuliah getaran gelombang, agar

lebih efektif dan inovatif khususnya dalam memilih media pengajaran yang

bernilai efektif dalam rangka meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dan studi komparasi dalam melakukan

penelitian lanjutan, tentunya penelitian yang berkaitan dengan media

perkuliahan.

4. Penelitian ini dapat memberikan wacana baru tentang media serta kebijakan

dalam kaitannya dengan pengembangan media, agar perkuliahan lebih terarah.

Page 14: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

14

BAB IV

METODE PENELITIAN

A.Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini yang akan dilakukan mulai dari bulan Januari sampai

dengan Desember 2014.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di program studi pendidikan Fisika jurusan pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(FKIP) Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah Medan

B.Metode dan Disain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan

suatu pendekatan untuk meningkatkan hasil pendidikan dengan melakukan perubahan

ke arah perbaikan terhadap proses dan hasil pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini

sekurang-kurangnya terdiri dari dua siklus tindakan berurutan. Tiap siklus dilaksanakan

sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai dalam upaya meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar Getaran gelombang. Pada setiap siklus diakhiri dengan diadakannya tes

hasil belajar dan observasi terhadap aktivitas belajar mahasiswa. Secara garis besar

dalam satu siklus terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu, (1) Planning

(Perencanaan), (2) Acting (Pelaksanaan), (3) Observing (Pengamatan), (4) Reflecting

(Refleksi).

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti akan melakukan siklus penelitian

yang terdiri dari dua siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, sekali

pertemuan setara dengan (3x45) menit, sehingga peningkatan aktivitas mahasiswa

dalam pembelajaran Getaran gelombangtercapai.

Jika dari jumlah mahasiswa 85% telah mencapai kriteria kelulusan minimum

maka media animasi dapat dikatakan mengalami peningkatan atau ada perubahan jadi

hasil refleksi yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar peningkatan hasil belajar

mahasiswa untuk melakukan rancangan tindakan selanjutnya.

Page 15: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

15

Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing siklus adalah sebagai

berikut:

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan

Pengamatan )

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

SIKLUS I

1. Tahap Perencanaan

Membuat SAP yang akan dilaksanakan dengan media animasi

Membuat skenario pembelajaran

Membuat LKM

Membuat lembar observasi dan pre-test

2. Pelaksanaan Tindakan

Page 16: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

16

Memberi penjelasan teknis dan alur pembelajaran

Menyampaikan materi perkuliahan

Penguatan dan menyimpulkan materi perkuliahan yang dibahas secara bersama-

sama

Dosen dan kolaborator melakukan observasi

3. Pengamatan

Mengisi lembar observasi aktivitas mahasiswa

Mengkoreksi tes hasil belajar mahasiswa

4. Refleksi

Menganalisi data untuk melihat sejauh mana peningkatan aktivitas belajar dan

hasil belajar mahasiswa

SIKLUS II

1. Perencanaan

Membuat perencanaan tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I

2. Pelaksanaan

Melaksanakan skenario pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus I

3. Pengamatan

Melakukan pengamatan lebih tajam terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar

mahasiswa

4. Refleksi

Menganalisis dan membuat kesimpulan tentang keberhasilan media animasi

untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa

Dalam hal ini, Jika dari jumlah mahasiswa 85% telah mencapai kriteria kelulusan

minimum, maka penerapan media animasi dalam penelitian ini dikatakan mengalami

peningkatan atau berhasil. Jadi hasil refleksi yang telah diperoleh digunakan sebagai

dasar peningkatan hasil belajar mahasiswa untuk melakukan rancangan tindakan pada

siklus selanjutnya

Page 17: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

17

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan Fisika jurusan

Pendidikan Matematika dan Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan UMN Al Washliyah stambuk 2012 yang berjumlah 40 orang. Objek

penelitian ini adalah penggunaan media animasi dalam pembelajaran untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi Getaran gelombang mahasiswa.

D. Variabel dan Indikator

Variabel dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar materi Getaran

gelombang mahasiswa. Indikator dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari

hasil test yang diperoleh dari tiap siklus.

E. Instrumen Penelitian

1. Tes Hasil Belajar

Menggunakan instrumen soal yang digunakan untuk menyaring kemampuan

hasil belajar mahasiswa sesudah pembelajaran.

2. Observasi aktivitas mahasiswa

Menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat aktivitas belajar

mahasiswa dan peneliti sebagai dosen dalam kelas selama proses belajar

mengajar.

E.Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian ini dikumpulkan melalui observasi dan hasil tes belajar

mahasiswa. Tes yang diberikan berupa tes essay. Lembar observasi digunakan untuk

mengukur tingkat akativitas belajar mahasiswa.

F.Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian ini dianalisis untuk mengetahui tingkat aktivitas dan hasil

belajar mahasiswa. Untuk menghitung aktivitas mahasiswa digunakan lembar observasi

aktivtas mahasiswa.

Berdasarkan kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan dan untuk

mengetahui gambaran tentang hasil belajar mahasiswa,maka seorang mahasiswa

Page 18: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

18

dinyatakan telah mencapai kompetensi jika mahasiswa memperoleh skor 70 dan kelas

dinyatakan tuntas terhadap suatu materi perkuliahan jika skor rata rata kelas mencapai

85.

1.ketuntasan belajar individual

Untuk mengetahui persentase ketuntasan hasil belajar mahasiswa secara individu

dihitung dengan rumus :

P = 𝑆𝑖

𝑠𝑡x 100% (Trianto,2011:241)

Dimana :

P = Persentase ketuntasan belajar mahasiswa

Si = skor yang diperoleh mahasiswa

St = skor maksimalmahasiswa

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

0% < P < 65% mahasiswa belum tuntas belajar

65% ≤ P ≤100% mahasiswa sudah tuntas dalam belajar.

Sedangkan persentase ketuntasan belajar mahasiswa secara keseluruhan di

hitung dengan rumus:

PK = 𝑥

𝑁x 100% (Trianto,2011:241)

Dimana :

PK = persentase ketuntasan belajar seluruhannya

X = Jumlah mahasiswa

N = jumlah mahasiswa yang tuntas belajar

Kriteria :

Ketuntasan belajar secara klasikal dan berlaku jika dalam kelas tersebut terdapat 85%

mahasiswa yang telah mencapai di atas 65%.

G.Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah, Media animasi dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar getaran gelombang mahasiswa.

Page 19: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

19

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data hasil penelitian yang diperoleh melalui instrument penelitian dianalisis

berturut-turut sebagai berikut :

SIKLUS I

1. Aktivitas Belajar

Dari hasil observasi diperoleh data aktivitas belajar mahasiswa sebagai berikut:

TABEL I

AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA SIKLUS I

Aspek yang diamati

Kesiapan Belajar

Ketekunan Belajar

Keaktifan Bertanya

Kreativitas Ide (gagasan)

Persentase 58 % 45,75 % 40,25 % 38,25 % 35,25 %

Rata-rata 43,5 %

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I terdapat 58% kesiapan

belajar, 45,75% ketekunan belajar, 40,25 % keaktifan bertanya, 38,25 % kreativitas, dan

35,25 % ide (gagasan). Rata-rata pada siklus I hanya sekitar 43,5%. Maka aktivitas pada

siklus I belum memenuhi kriteria yang diharapkan sehingga perlu perbaikan pada siklus

berikutnya yaitu pada siklus II.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut :

Gambar 2. Diagaram batang aktivitas belajar mahasiswa siklus II

0

5

10

15

20

25

30

ksb ktb kab krt ide

1814 13

17 16

26

17 1620

17

Pertemuan 1

Pertemuan II

Aspek yang Diamatiksb = kesiapan belajar kab = keaktifan bertanya ide (Gagasan)ktb = ketekunan belajar krt = kreatifitas

Page 20: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

20

Dari diagram di atas, terlihat peningkatan aspek pada pertemuan ke-1 dan ke-2

yaitu aspek kesiapan belajar 18 orang meningkat 26 orang, ketekunan belajar 14 orang

meningkat 17 orang, keaktifan belajar 13 orang meningkat 16 orang, kreativitas 17

orang meningkat 20 orang, dan gagasan 16 orang menjadi 17 orang.

2. Hasil belajar

Hasil belajar siklus I yang diperoleh dari hasil tes melalui instrument dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL II

HASIL BELAJAR MAHASISWA SIKLUS I

Persentase ketuntasan Jumlah mahasiswa Kriteria

85%-100% 7 Sangat tuntas

70%-84% 16 Tuntas

55%-69% 11 Kurang tuntas

0%-54% 6 Tidak tuntas

Dari tabel di atas, terlihat mahasiswa yang sangat tuntas 7 orang, yang tuntas 16

orang, kurang tuntas 11 orang dan yang tidak tuntas 6 orang.

Ketuntasan hasil belajar mahasiswa dapat juga dilihat pada tabel III berikut :

TABEL III

KETUNTASAN BELAJAR SIKLUS I

Ketuntasan belajar Jumlah mahasiswa Persentase

Tuntas 23 57,5%

Tidak tuntas 17 42,5%

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut :

Gambar 3. Diagram batang ketuntasan hasil belajar siklus I

23

17

0

10

20

30

Ketuntasan

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 21: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

21

Dari tabel dan gambar di atas, terlihat bahwa mahasiswa yang tuntas sebanyak

23 orang (57,5%) dan yang tidak tuntas 17 orang (42,5%), dengan rata-rata 69,12. Hal

ini menunjukkan bahwa hasil ketuntasan belajar masih tergolong rendah.

3. Analisis data

Data yang diperoleh dari instrument penelitian dengan menggunakan media

animasi yaitu data tentang aktivitas belajar dan hasil belajar pada siklus I.

Untuk menghitung aktivitas belajar digunakan lembar observasi aktivitas belajar

mahasiswa dan data tentang hasil belajar getaran gelombang mahasiswa akan disajikan

untuk menghitung ketuntasan per individu dan ketuntasan klasikal. Berdasarkan KKM

yang dibuat, seorang mahasiswa dikatakan tuntas belajar atau mencapai kompetensi

yang diajarkan apabila mahasiswa tersebut memperoleh skor 70. Untuk mengukur

tingkat ketuntasan mahasiswa dalam belajar digunakan rumus :

KB = 𝑇

𝑇𝑡 x 100%

Misalnya untuk menghitung ketuntasan mahasiswa A adalah sebagai berikut :

KB = 75

100 𝜒 100%

Ketuntasan belajar = 75

Jadi daya serap mahasiswa A adalah 75. Untuk nama- nama mahasiswa

selanjutnya dihitung berdasarkan rumus di atas. Kelas dinyatakan mencapai ketuntasan

jika ≥ 85% dari jumlah keseluruhan mahasiswa mencapai KKM yang diterapkan.

Ketuntasan klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

D = 𝑋

𝑁 𝜒 100%

Dari rumus diatas, maka ketuntasan klasikal siklus I adalah sebagai berikut :

D = 23

40 X 100%

D = 57,5%

Page 22: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

22

Pada siklus I belum mencapai ketuntasan klasikal karena hanya 57,5%

mahasiswa yang tuntas belajar , sedangkan kelas dinyatakan mencapai ketuntasan jika ≥

70% jumlah keseluruhan mahasiswa.

4. Refleksi (reflection)

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dapat

dilihat bahwa aktivitas belajar mahasiswa masih kurang, sebagian mahasiswa belum

terbiasa dengan kondisi belajar dengan menggunakan media animasi. Masih banyak

aktivitas mahasiswa yang masih pasif, masih ada mahasiswa yang belum bisa

menyelesaikan tugasnya dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini bisa dilihat dari

hasil observasi terhadap aktivitas belajar mahasiswa bahwa rata-rata hanya 45,5%.

Pada test siklus I terdapat 23 orang (57,52%) yang tuntas dan 17 orang (42,5%)

yang tidak tuntas dengan rata-rata 69,12. Namun rata-rata pada siklus I ini masih

tergolong kurang dan perlu dilanjutkan pada siklus II.

Untuk memperbaiki kelemahan dan meningkatkan keberhasilan yang telah

dicapai pada siklus I, maka pelaksanaan siklus II dapat dibuat perencanaan sebagai

berikut :

- Lebih memotivasi mahasiswa agar lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran

- Memberikan pengakuan dan penguatan kepada mahasiswa agar lebih semangat

belajar lagi.

Berdasarkan masalah-masalah yang ditemukan selama siklus I dijadikan sebagai

bahan masukan untuk perbaikan-perbaikan dalam merancang perencanaan pada siklus I.

SIKLUS II

1. Aktivitas belajar

Berdasarkan observasi diperoleh data aktivitas mahasiswa sebagai berikut:

TABEL IV

AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA SIKLUS II

Aspek yang diamati

Kesiapan belajar

Ketekunan belajar

Keaktifan bertanya

kreativitas Ide (gagasan)

Persentase 80% 67,50% 61,25% 78,75% 71,25%

Rata-rata 71,75%

Page 23: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

23

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II terdapat 80% yang kesiapan

belajar, 67,5% ketekunan belajar, 61,25% keaktifan bertanya, 78,75% kreaktivitas, dan

71,25% ide. Rata-rata pada siklus II hanya 71,75%. Maka dapat dikatakan bahwa

aktivitas pada siklus II memenuhi kriteria yang diharapkan sehingga tidakperlu

dilanjutkan siklus berikutnya.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut :

Gambar 4. Diagaram batang aktivitas belajar mahasiswa siklus II

Dari gambar diatas, terlihat peningkatan aspek kesiapan belajar 29 orang

meningkat 35 orang, ketekunan belajar 25 orang meningkat 29 orang, keaktifan

bertanya 21 orang meningkat 28 orang, kreaktivitas 27 orang meningkat 36 orang, dan

ide 25 orang menjadi 32orang. Hal ini terlihat dari aktivitas mahasiswa dalam proses

belajar mengajar sudah mengarah kepada pembelajaran aktif secara lebih baik.

Mahasiswa mampu menghargai pendapat dan mendengar arahan, serta mahasiswa juga

mulai mampu berpastisipasi dalam kegiatan dan tepat waktu dalam melaksanakan tugas

yang diberikan.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

29

25

21

2725

35

29 28

36

32

Jum

lah

Mah

asis

wa

Aspek yang diamati

Aktivitas Belajar Siklus IIPertemuan I Pertemuan II

Page 24: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

24

2. Hasil belajar

Tes hasil belajar mahasiswa siklus II ini disajikan pada tabel dibawah ini

(tabel V) :

TABEL V

NILAI TEST HASIL BELAJAR SIKLUS II

Persentase keuntungan Jumlah mahasiswa Kriteria

85%-100% 13 Sangat tuntas

70%-84% 17 Tuntas

55%-69% 5 Kurang tuntas

0%-54% 5 Tidak tuntas

Dari tabel diatas, terlihat mahasiswa yang sangat tuntas 13 orang, yang tuntas 17

orang, kurang tuntas 5 orang dan tidak tuntas 5 orang.

Ketuntasan hasil belajar mahasiswa dapat juga dilihat pada tabel berikut:

TABEL VI

KETUNTASAN BELAJAR SIKLUS II

Ketuntasan belajar Jumlah mahasiswa Persentase

Tuntas 35 87,5%

Tidak tuntas 5 12,5%

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 5. Diagram batang ketuntasan hasil belajar siklus II

0

20

4035

5

Jum

lah

Ke

tun

tasa

n

Siklus II

Nilai Hasil Belajar Siklus IItuntas tidak tuntas

Page 25: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

25

Berdasarkan tabel dan diagram di atas, terlihat bahwa mahasiswa yang tuntas

sebanyak 35 orang (87,5%), dan yang tidak tuntas sebanyak 5 orang (12,5%) dengan

rata-rata 80,5. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan hasil belajar

mahasiswa meningkat dari siklus I. Maka pembelajaran pada siklus II dinyatakan tuntas.

3. Analisis data

Data yang diperoleh dengan menggunakan media animasi dalam pembelajaran

getaran gelombang yaitu data tentang aktivitas belajar dan hasil belajar mahasiswa pada

siklus II dikatakan tuntas. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

KB = 𝑇

𝑇𝑡 x 100%

Misalnya untuk menghitung ketuntasan mahasiswa A adalah sebagai berikut :

KB = 85

100 𝜒 100 %

Ketuntasan belajar = 85

Jadi daya serap mahasiswa A dalam belajar getaran gelombang adalah 85.

Untuk mahasiswa selanjutnya dihitung berdasarkan rumus di atas. Kelas

dinyatakan mencapai ketuntasan jika ≥ 85% dari jumlah keseluruhan mahasiswa

mencapai KKM yang diterapkan.

Jadi ketuntasan klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

D = 𝑋

𝑁 𝜒 100%

Dari rumus di atas, maka ketuntasan klasikal siklus II adalah sebagai berikut :

D = 35

40 X 100%

D= 87,5%

Pada siklus II telah mencapai ketuntasan klasikal karena hanya 87,5%

mahasiswa yang tuntas belajar, sedangkan kelas dinyatakan mencapai ketuntasan jika ≥

70% jumlah keseluruhan mahasiswa. Maka siklus II hasil belajar mahasiswa telah

tuntas.

Page 26: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

26

4. Refleksi (reflection)

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan media animasi dapat dilihat bahwa aktivitas belajar mahasiswa sudah

baik dan mengalami peningkatan hampir semua mahasiswa sudah dengan kondisi

belajar dengan baik. Selama siklus II mahasiswa yang awalnya segan untuk

mengeluarkan pendapat sudah memiliki keberanian dan aktif dalam pembelajaran.

Walaupun beberapa aktivitas masih ada mahasiswa yang pasif namun secara

keseluruhan aktivitas belajar mahasiswa sudah mengalami peningkatan yaitu sebesar

40%.

Pada test siklus I terdapat 23 orang (57,52%) yang tuntas dan 17 orang (42,5%),

yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata skor 69,12, sedangkan pada siklus II terdapat 35

orang (87,5%), yang tidak tuntas 5 orang (12,5%) dengan nilai rata-rata 80,5.

Berdasarkan hasil observasi siklus II menunjukkan adanya peningkatan dalam

pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti. Hal ini terlihat dari aktivitas belajar

mahasiswa dalam proses belajar mengajar sudah mengarah kepada pembelajaran aktif

secara lebih baik. Peningkatan aktivitas ini mengakibatkan adanya peningkatan hasil

belajara masing-masing mahasiswa.

Dengan keberhasilan yang di capai pada siklus II, membuktikan bahwa peranan

media animasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa atau dapat

meningkatkan kemampuan transfer konsep-konsep kongkrit ke konsep-konsep abstrak

pada mata kuliah getaran gelombang, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus

berikutnya.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian berdasarkan rumusan masalah yang

di uraikna pada bab I. Pembahasan dilakukan untuk mengetahui peningkatan aktivitas

dan hasil belajar getaran gelombang mahasiswa melalui media animasi.

1. Peningkatan aktivitas melalui penggunaan media animasi

a. Aktivitas dosen

Peningkatan aktivitas dosen melalui penggunaan media animasi di kelas kuliah

dilihat berdasarkan hasil observasi. Perolehan hasil observasi dosen dapat dilihatpada

tabel berikut :

Page 27: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

27

TABEL VII

OBSERVASI AKTIVITAS DOSEN

Keterangan Siklus I Siklus II

Aktivitas dosen/peneliti 25 28

Ideal 48 48

persentase 52,08% 79,16%

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat aktivitas dosen mengalami kenaikan dari

siklus I sampai siklus II. Pada siklus I persentase aktivitas dosen 52,08%. Sedangkan

pada siklus II, aktivitas dosen mengalami kenaikan 72,16%. Hal ini mengalami

peningkatan sebesar 27,08%.

Peningkatan aktivitas dosen dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada diagram

berikut :

Gambar 6. Diagram batang peningkatan aktivitas dosen siklus I dan II

Peningkatan aktivitas mahasiswa melalui penggunaan media animasi berdasarkan

hasil observasi. Seperti tabel berikut :

TABEL VIII: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA SIKLUS I DAN II

Siklus

Kesiapan Belajar (%)

Ketekunan Belajar (%)

Keaktifan Belajar (%)

Kreativitas (%) Ide (%) Rata- Rata (% )

I 58 45,75 40,25 38,25 35,25 43,50

II 80 67,50 61,25 78,75 71,25 71,75

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

Siklus I Siklus II

79.16%

52.08%

Pe

rse

nta

se

Aktivitas Dosen Siklus I & II

Page 28: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

28

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada siklus I mengalami peningkatan di

siklus II, aspek persiapan belajar meningkat 25%, ketekunan belajar meningkat 28,75

%, keaktifan belajar meningkat 25 %, kreatifitas meningkat 32,5 %, member ide

meningkat 30%. Rata-rata pada siklus I hanya sekitar 43,5% sedangkan pada sikluS II

71,75% maka aktifitas siklus II telah mengalami perubahan dan peningkatan dari siklus

I sekitar 28,25%.

Peningkatan hasil belajar mahasiswa melalui penggunaan media animasi dari

hasil tes siklus I dan siklus II dalam tabel berikut :

TABEL IX.

KETUNTASAN HASIL BELAJAR MAHASISWA SIKLUS I DAN II

keterangan Tuntas Tidak tuntas Rata-rata

Siklus I 57,50% 42,50% 69,12

Siklus II 87,50% 12,50% 80,50

Peningkatan hasil belajar mahasiswa dapat juga dilihat dari perubahan skor rata-

rata tes pada siklus I dan II seperti diagram garis berikut :

Gambar 7. Diagram Garis Peningkatan Aktivitas Belajar Mahasiswa Siklus I dan II

Peningkatan hasil belajar mahasiswa dapat juga dilihat dari perubahan skor rata-

rata tes pada siklus I dan II seperti diagram batang berikut :

18

14 13

17 16

26

17 16

2017

29

25

21

2725

35

29 28

36

32

0

10

20

30

40

ksb ktb kab krt Ide

Akt

ivit

as

Aspek yang diamati

Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siklus I dan II

Pertemuan I

Pertemuan II

Pertemuan IV

Pertemuan V

Page 29: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

29

Gambar 8. Diagram Batang Rata- rata Nilai Mahasiswa Siklus I dan II

60

65

70

75

80

85

69.12

80.5

Rat

a-ra

ta H

asil

Be

laja

r

Rata-rata Nilai Mahasiswa Siklus I dan II

Siklus I

Siklus II

Page 30: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

30

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan penelitian maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Perkuliahan dengan menggunakan media animasi dapat meningkatkan aktivitas

belajar mahasiswa pada materi getaran gelombang.

2. Media animasi mempermudah mahasiswa dalam memahami konsep-konsep dan

prinsip-prinsip gejala alam, sehingga hasil belajar getaran gelombang

mahasiswa meningkat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan:

1. Bagi dosen bidang studi fisika sebaiknya menggunakan media animasi

dalam perkuliahan getaran gelombang sebagai salah satu alternatif untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa.

2. Bagi mahasiswa yang tidak tuntas dalam perkuliahan harus diadakan

remedial dan lebih memotivasi mahasiswa yang keaktifannya masih kurang

dalam belajar agar aktivitas dan hasil belajar bisa dicapai sampai

ketuntasannya.

3. Untuk penelitian lebih lanjut peneliti dapat menggunakan judul yang sama

namun untuk waktu yang lebih lama dengan sumber yang lebih luas dapat

dijadikan suatu studi perbandingan bagi staff pengajar dalam meningkatkan

kualitas pendididikan khususnya pada bidang studi fisika.

Page 31: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

31

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi

Aksara.

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Asrofi, M. “Model Pembelajaran Fisika Yang Menyenangkan”.

http://www.budakfisika.com. 10 Februari 2010. Pukul 12.56 WIB.

Dimyati, M. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Ena, OT. “Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi”. http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc+POWER+POINT+UNTU

K+PEMBELAJARAN&hl=id&ct=clnk&cd=8&gl=id. 19 Februari 2010. Pukul 10.30 WIB

Esvandiari. 2007. Jago Fisika SMA. Jakarta : Puspa Swara

Ferry.2007.“Klasifikasi Media Pembelajaran”.http://kurtek.upi.edu/media/sources/2-%20klasifikasi%20media.pdf. 3 April 2010.Pukul 11.43 WIB

.2007.“Teknik Pemilihan Media”.http://rinofeunp.files.wordpress.com. 12

Mei 2010. Pukul 11.52 WIB

Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika. Jakarta : Erlangga

Krisnawan. 2009. “Ciri dan Pengertian Pembelajaran”. http://krisna1.blog.uns.ac.id. 12 Mei 2010. Pukul 11.44 WIB

Margono, S. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Munawar, Indra. 2009. “Pengertian Belajar”. http://indramunawar.blogspot.com. 12 Mei 2010. Pukul 11.37 WIB

.2009. “Pengertian Hasil Belajar”. http://indramunawar.blogspot.com. 17

Mei 2010. Pukul 11.05 WIB Mustikasari, Ardiani. 2008. “Mengenal Media Pembelajaran”.http://edu-

articles.com/mengenal-media-pembelajaran/. 12 Februari 2010. Pukul 11.10 WIB

Page 32: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

32

Ramadhan, Sony. 2008. “Pembelajaran Fisika Berbasis Multimedia”.

http://www.budakfisika.blogspot.com. 11 Februari 2010. Pukul 14.14 WIB Reksoatmodjo, T. 2009. Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan. Bandung : Refika

Aditama

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sudrajat,Akhmad.2008.“MediaPembelajaran”.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/.12 Februari 2010. Pukul 11.01 WIB

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Suheri, Agus. 2006. “Animasi Multimedia Pembelajaran”. Jurnal Informatika. No.1: Periode Juli Desember 2006.

http://unsur.ac.id/images/articles/27_33_pak_agus.pdf. Warpala, I.W.Sukra. 2009. “Media Pembelajaran : Arti, Posisi, Fungsi, Klasifikasi dan

Karakteristiknya”. http://edukasi.kompasiana.com. 12 Mei 2010. Pukul 11.37

WIB

Page 33: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

33

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Biodata Peneliti

1. Identitas Diri

1 Nama Lengkap

(dengan gelar)

Drs. Muhammad Gade, M.Si

2 Jenis Kelamin L

3 Jabatan fungsional Lektor Kepala

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 195912311988031015

5 NIDN 0031125971

6 Tempat dan Tanggal Lahir Ms. Rumpuen Mrd., 31Desember 1959

7 E-mail [email protected]

8 Nomot Telepon/HP 081370537444

9 Alamat Kantor UMN Al-Washliyah Jl.Garu II No.93 Medan

10 Nomor Telepon/Fax (061) 786744/ (061) 7862747

11 Lulusan yang Telah

Dihasilkan

S -1 = 45 Orang; S-2 = - Orang; S-3 = - Orang

12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Termodinamika

2. Getaran Gelombang

3. Fisika Atom

4. Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika

5. Astronomi dan Astrofisis

2. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan

Tinggi

Universitas

Syiah Kuala

Universitas

Sumatera Utata

Universitas

Sumatera Utara

Bidang Ilmu Pend. Fisika Fisika Fisika

Tahun Masuk-

lulus

1980-1987 203-2006 2011- sekarang

Judul Korelasi NEM

IPA SMP

Pengaruh Aditif

Bi2O3 Terhadap

Baterai Elektrolit

Daun Singkong

Page 34: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

34

Skripsi/Thesis/

Disertasi

dengan prestasi Belajar Fisika

Siswa SMA Negeri Meureudu

Sifat Fisis dan Listrik dari

Keramik Varistor ZnO

(Manihot Utilissima) Sebagai

Solusi Atasi Krisis Energi Berbasis Teknologi Ramah

Lingkungan

Nama Pembimbing

Drs. Haidar Panjiindra,

M.Eng

Dr. Eddy Marlianto, M.Sc

Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc

3. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah (Juta Rp)

1 2010 Peranan Media Animasi Dalam Meningkatkan Transfer Konsep- Konsep Kongkrit ke Konsep-

Konsep Abstrak Pada Mata Kuliah Fisika Dasar

Mandiri 2,5

2 2012 Peranan Media Animasi dalam Meningkatkan

Aktivitas Dan Kemampuan Transfer Konsep-Konsep Kongkrit Ke Konsep-Konsep Abstrak Pada Mata Kuliah Fisika Atom

Mandiri 3,5

4. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber Jumlah

(Juta Rp)

1 2009 Bertugas sebagai Assesor Portofolio Sertifikasi Guru Rayon 32

Kemdiknas 1,2

2 2009 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru

Materi Guru Kelas Rayon 32 (gelombang I)

Kemdiknas 4,2

3 2009 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru IPA Terpadu Rayon 32 (gelombang II)

Kemdiknas 4,2

4 2009 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru

MAPEL Fisika (SMA) Rayon 32 (gelombang III)

Kemdiknas 4,2

5 2010 Bertugas sebagai Assesor Portofolio Sertifikasi Guru Rayon 32

Kemdiknas 1,2

6 2010 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru Materi Guru Kelas Rayon 32 (gelombang I)

Kemdiknas 4,2

8 2010 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru Kemdiknas 4,2

Page 35: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

35

MAPEL Fisika (SMA) Rayon 32 (gelombang

III)

9 2010 Instruktur Pendidikan dan Pelatihan Profesi

Guru di Rayon 32 UMN Al-Washliyah

Kemdiknas 4,2

10 2011 Melakukan Penyuluhan tentang Pelatihan

Pembuatan Proposal PTK

UMN AW 2,0

11 2011 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru

Materi Fisika (SMA) Rayon 132

Kemdiknas 4,2

12 2012 Bertugas sebagai Instruktur PLPG Rayon 132 Kemdiknas 4,2

13 2012 Melakukan Pelatihan dan Penyuluhan Prosedur

Pelaksanaan PTK

UMN AW 2,7

14 2012 Bertugas sebagai Instruktur PLPG rayon 132

(gel. V)

Kemdiknas 4,2

15 2013 Instruktur Pendidikan dan Pelatihan Profesi

Guru di Rayon 32 UMN Al-Washliyah

Kemdiknas 4,5

5. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah

Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal

1 Pendekatan Kontekstual Dalam

Penguasaan Konsep-Konsep

Fisika

Vol. 3 No. 2,

Nopember 2008

Jurnal PEDAGOGIK

2 Pengaruh Aditif Bi2O3

Terhadap Sifat Fisis dari

Keramik Varistor ZnO

Vol.13 No. 4,

Agustus 2009

Jurnal

AKADEMIA

3 Peningkatan Kualitas Sumber

Daya Manusia Melalui

Pendidikan Fisika

Vol. 5 No. 1, Mei

2010

Jurnal PEDAGOGIK

4 Baterai Daun Singkong

Sebagai energi alternatif

Vol. I No.001,

Desember 2014

Proceeding

Page 36: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

36

berbasis teknologi ramah

lingkungan

5 Media animasi dapat

meningkatkan aktivitas dan

kemampuan transfer konsep-

konsep konkrit ke konsep-

konsep abstrak pada fisika

atom

Vol. No.

8 Desember 2014

Proceeding

6. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar

Ilmiah Dalam 5 tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan Ilmiah/

Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

1 Seminar Ilmiah Nasional

“Perkembangan

Teknologi Fisika dan

Energi Terbarukan”

Energi ramah lingkungan April 2014,

UMN Al-

Washliyah

Medan

2. First Annual

Internasional Seminar n

Trends in Science and

Science Education 2014

Baterai Daun Singkong Sebagai

energi alternatif berbasis teknologi

ramah lingkungan

Desember 2014,

Garuda Plaza

Hotel

3. The 6th Internasional

Conference and

Workshop on ASEAN

Studies In Islamic

Culture and Educational

Technology UMN AW-

UKM 2014

Media animasi dapat

meningkatkan aktivitas dan

kemampuan transfer konsep-

konsep konkrit ke konsep-konsep

abstrak pada fisika atom

Desember 2014,

UMN Al-

Washliyah

Medan

Page 37: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

37

7. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku

Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit

1 Belum ada

8. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1 Belum Ada

9. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5

Tahun Terakhir

No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa

Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respons

Masyarakat

1 Belum ada

10. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari Pemerintah,

asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

1 Belum ada

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian

Medan, 28 Desember 2014

Peneliti,

Drs. Muhammad Gade, M. Si

Page 38: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

38

B. Naskah Publikasi Luaran

PERANAN MEDIA ANIMASI DALAM MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

PADA GETARAN GELOMBANG

Drs. Muhammad Gade, M.Si

Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Medan

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan media animasi dalam meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar mahasiswa pada Getaran Gelombang terhadap 40 orang

mahasiswa program studi pendidikan fisika jurusan PMIPA FKIP Universitas Muslim

Nusantara Al-Washliyah Medan tahun ajaran 2014/2015. Prosedur penelitian terdiri dari

tahap perencanan, membuat rencana perkuliahan, lembar observasi dan mendesain alat

evaluasi. Tahap pelaksanaan tindakan, melaksanakan perkuliahan dengan menggunakan

media animasi. Tahap observasi dan refleksi merupakan analisis, sintesis, interfretasi

dan eksplementasi yang diperoleh dari data tindakan. Hasil penelitian menunjukkan

suasana perkuliahan dengan menggunakan media animasi yaitu aktivitas mahasiswa

mengalami peningkatan dari sklus I rata-rata skor 43,50% dan siklus II rata-rata skor

71,75%, sedangkan hasil belajar dari siklus I skor rata-rata 69,12% mahasiswa yang

tuntas 23 orang (57,50%) dan yang tidak tuntas 17 orang (42,50%), pada siklus II skor

rata-rata 80,50%, dimana mahasiswa yang tuntas 35 orng (87,50%) dan yang tidak

tuntas 5 orang (12,50%) mengalami peningkatan sebesar 11,38%. Simpulan bahwa

perkuliahan dengan menggunakan media animasi dapat meningkatkan aktivitas belajar

mahasiswa pada materi getaran gelombang dan dipermudah mahasiswa dalam

memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip gejala alam, sehingga hasil belajar

Getaran Gelombang mahasiswa memuaskan.

Kata kunci : Gejala alam, Media animasi

Page 39: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

39

I. PENDAHULUAN

Media perkuliahan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam proses

belajar mengajar, karena dengan bantuan media, kerumitan materi yang akan diajarkan

kepada peserta didik dapat disederhanakan, selain itu juga dapat mewakili apa yang

kurang mampu diucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu dapat tersampaikan.

Sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami materi ajar yang akan

disampaikan.Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam belajar fisika, perlu

menggunakan berbagai media yang ada sehingga peserta didik (mahasiswa)

memperoleh hasil belajar yang baik sekaligus memahami konsep fisika dengan baik

juga. Terlebih lagi, fisika merupakan salah satu bidang ilmu penting dan sangat

berpengaruh dalam meningkatkan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK). (Ramadhan, 2008 : 1). Media merupakan alat bantu yang dapat dijadikan

sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. (Djamarah, 2006 : 121).

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, dapat

dijadikan sebagai media yang menunjang terciptanya alat bantu dalam proses

pembelajaran. Penggunaan software yang dikembangkan dengan program animasi

interaktif yang divisualkan serta dapat membuat peserta didik untuk memahami

konsep –konsep fisika yang dipelajari secara nyata. (Ramadhan, dkk. 2008 : 2).

Animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga

menghasilkan gerakan. Animasi memiliki kemampuan untuk dapat memaparkan

sesuatu yang kompleks atau sulit untuk dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata

saja. Dengan kemampuan ini, animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi

yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata. Dengan cara melakukan visualisasi

maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan. (Suheri. 2006 : 29).

Media animasi akan memberikan kesan menyenangkan dan membantu proses

pembelajaran dalam mengingat serta memahami konsep Getaran Gelombang. Karena,

dalam media animasi digunakan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan

dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafis. Penggunaan media

animasi akan mempermudahkan dalam menyampaikan materi ajarnya kepada peserta

didik, sehingga dapat diamati proses fisika secara factual, yang selama ini banyak

mahasiswa menganggap konsep Getaran Gelombang adalah khayal atau imajinasi.

Page 40: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

40

Pengajaran fisika atom itu hendaknya jangan hanya menyajikan fakta-fakta

saja yang perlu dihafalkan, tetapi mahasiswa perlu dibiasakan berpikir dan

mengamati sendiri peristiwa-peristiwa alam itu. Kegiatan belajar-mengajar Getaran

Gelombang dengan penggunaan media animasi mahasiswa akan lebih bergairah,

termutivasi, beraktivitas, tekun bahkan merasa bangga , karena akan merasa bisa

menemukan dan menghayati sendiri sesuatu objek yang sesuai dengan yang

diharapkannya. Proses belajar-mengajar fisika atom dengan menggunakan media

animasi akan lebih mudah mentransfer konsep-konsep konkrit ke konsep-konsep

abstrak.

Menurut pendapat para ahli pengertian Getaran Gelombang adalah suatu teori

yang menerangkan gejala-gejala alam dan berusaha menemukan hubungan antara

kenyataan-kenyataan persyaratan dasar untuk memecahkan persoalan dengan

mengamati gejala-gejalanya.

Fakta adalah sesuatu yang dapat dihubungi atau kontak oleh manusia melalui indera.

Hubungan-hubungan yang dimiliki oleh benda-benda adalah konkrit.

Konsep adalah suatu ide/gagasan yang digeneralisasikan dar pengalaman-pengalaman

tertentu dan relevan.

Menurut tingkatannya konsep dibedakan atas;

Konsep konkrit : Konsep ini dibentuk karena pengalaman langsung melalui indera.

Konsep absatrak : Konsep ini biasanya berkembang dari konsep-konsep konkrit.

Konsep ini didapat dari analisis dan sintesis (biasanya dapat membedakan berbagai

konsep dasar). Jadi konsep abstrak adalah, konsep yang didefenisikan.

II. METODE PENELITIAN

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti melakukan siklus penelitian yang

terdiri dari dua siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, sekali

pertemuan setara dengan (3x45) menit, sehingga peningkatan aktivitas mahasiswa

dalam pembelajaran Getaran Gelombang tercapai.

Jika dari jumlah mahasiswa 85% telah mencapai kriteria kelulusan minimum

maka media animasi dapat dikatakan mengalami peningkatan atau ada perubahan jadi

Page 41: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

41

hasil refleksi yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar peningkatan hasil belajar

mahasiswa untuk melakukan rancangan tindakan selanjutnya.

Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing siklus (tahap) adalah sebagai

berikut :

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Siklus I

1.Tahap Perencanaan

Membuat SAP yang akan dilaksanakan dengan media animasi

Membuat skenario pembelajaran

Membuat LKM

Membuat lembar observasi aktivitas mahasiswa dan pre-test

Page 42: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

42

2.Pelaksanaan Tindakan

Memberi penjelasan teknis dan alur pembelajaran

Menyampaikan materi perkuliahan

Penguatan dan menyimpulkan materi perkuliahan yang dibahas secara bersama-

sama

Peneliti dan kolaborator melakukan observasi

3. Pengamatan

Mengisi lembar observasi aktivitas mahasiswa

Mengkoreksi tes hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa

4. Refleksi

Menganalisis data untuk melihat sejauh mana peningkatan aktivitas belajar dan

hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa

Siklus II

1.Perencanaan

Membuat perencanaan tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I

2.Pelaksanaan

Melaksanakan skenario pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus I

3.Pengamatan

Melakukan pengamatan lebih tajam terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar

mahasiswa

4.Refleksi

Menganalisis dan membuat kesimpulan tentang keberhasilan media animasi

untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa

Page 43: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

43

Dalam hal ini, Jika dari jumlah mahasiswa 85% telah mencapai kriteria

kelulusan minimum, maka penerapan media animasi dalam penelitian ini dikatakan

mengalami peningkatan atau berhasil. Jadi hasil refleksi yang telah diperoleh digunakan

sebagai dasar peningkatan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa untuk

melakukan rancangan tindakan pada siklus selanjutnya

Subjek penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan Fisika jurusan

Pendidikan Matematika dan Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan UMN Al Washliyah stambuk 2009 yang berjumlah 40 orang. Objek

penelitian adalah penggunaan media animasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa.Variabel penelitian adalah,

aktivitas dan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa. Indikator penelitian adalah,

skor yang diperoleh dari hasil test yang diperoleh dari tiap siklus.

Instrumen untuk menjaring kemampuan hasil belajar Getaran Gelombang

mahasiswa adalah, tes essay yang sudah divalidasi sebanyak 5 soal. Untuk mengukur

tingkat aktivitas belajar Getaran Gelombang mahasiswa digunakan lembar observi.

Data penelitian dianalisis untuk mengetahui tingkat aktivitas dan hasil belajar

Getaran Gelombang mahasiswa. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimum (KKM)

yang ditetapkan dan untuk mengetahui gambaran tentang hasil belajar Getaran

Gelombang mahasiswa,maka seorang mahasiswa dinyatakan telah mencapai

kompetensi jika mahasiswa memperoleh skor 70 dan kelas dinyatakan tuntas terhadap

suatu materi perkuliahan jika skor rata rata kelas mencapai 85.

1.Ketuntasan belajar individual

Untuk mengetahui persentase ketuntasan hasil belajar mahasiswa secara individu

dihitung dengan rumus :

KB = 𝑇

Tt x 100% (Trianto,2011:241)

Dimana :

KB= ketuntasan belajar mahasiswa

T = jumlah skor yang diperoleh mahasiswa

Tt = skor maksimal

Page 44: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

44

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

0% < KB < 65% mahasiswa belum tuntas belajar

65% ≤ KB ≤100% mahasiswa sudah tuntas dalam belajar.

2.Ketuntasan Belajar Klasikal

Persentase ketuntasan belajar mahasiswa secara keseluruhan di hitung dengan

rumus:

PK = 𝑥

𝑁 x 100% (Trianto,2011:241)

Dimana :

PK = persentase ketuntasan belajar seluruhannya

X = Jumlah mahasiswa yang telah mencapai daya serap

N = jumlah mahasiswa yang tuntas belajar

Kriteria :

Ketuntasan belajar secara klasikal dan berlaku jika dalam kelas tersebut terdapat 85%

mahasiswa yang telah mencapai skor di atas 65.

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peningkatan aktivitas mahasiswa melalui penggunaan media animasi

berdasarkan hasil observasi. Seperti tabel berikut :

Tabel 1 : Peningkatan Aktivitasr Belajar Mahasiswa Siklus I dan Siklus II

Siklus

Kesiapan

Belajar (%)

Ketekunan

Belajar (%)

Keaktifan

Belajar (%)

Kreativitas

(%)

Ide

(%)

Rata-

Rata (% )

I 58 45,75 40,25 38,25 35,25 43,50

II 80 67,50 61,25 78,75 71,25 71,75

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada siklus I mengalami peningkatan di

siklus II, aspek persiapan belajar meningkat 25%, ketekunan belajar meningkat 28,75

%, keaktifan belajar meningkat 25 %, kreatifitas meningkat 32,5 %, member ide

meningkat 30%. Rata-rata pada siklus I hanya sekitar 43,5% sedangkan pada sikluS II

Page 45: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

45

71,75 % maka aktifitas siklus II telah mengalami perubahan dan peningkatan dari siklus

I sekitar 28,25%.

Peningkatan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa melalui penggunaan

media animasi dari hasil tes siklus I dan siklus II (dalam tabel 2).

Tabel 2. Ketuntasan Hasil Belajar Getaran Gelombang Mahsiswa Siklus I dan II

keterangan Tuntas Tidak tuntas Rata-rata

Siklus I 57,50% 42,50% 69,12

Siklus II 87,50% 12,50% 80,50

Peningkatan hasil belajar Getaran Gelombang mahsiswa dapat juga dilihat dari

perubahan skor rata-rata tes pada siklus I dan II seperti diagram batang berikut :

Gambar 2. Diagram garis Rata-Rata Skor Tes Getaran Gelombang Siklus I dan II

Dari tabel dan gambar di atas, persentase mahasiswa yang mencapai ketuntasan

belajar mahasiswa meningkat dari siklus I ke siklua II. Pada siklus I ketuntasan belajar

mahasiswa adalah, dari 57,50% menjadi 87,50%, namun masih ada 5 orang mahsiswa

yang belum tuntas.

18

14 13

17 16

26

17 16

2017

29

25

21

2725

35

29 28

36

32

0

10

20

30

40

ksb ktb kab krt Ide

Akt

ivit

as

Aspek yang diamati

Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Mahasiswa Siklus I dan II

Pertemuan I

Pertemuan II

Pertemuan IV

Pertemuan V

Page 46: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

46

Walaupun demikian, secara keseluruhan mahasiswa yang belum mencapai

ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 42,50% menurun secara signifikan menjadi

12,50% pada siklus II. Rata-rata skor hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa

siklus I adalah, 69,12 meningkat menjadi 80,50 pada siklus II, sehingga hasil belajar

Getaran Gelombang mahasiswa dengan menggunakan media animasi cenderung

meningkat.

IV. PENUTUP

Dari hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat disimpukan bahwa :

1. Perkuliahan dengan menggunakan media animasi dapat meningkatkan aktivitas

belajar mahasiswa pada materi Getaran Gelombang. .

2. Media animasi mempermudah memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip gejala

alam, sehingga hasil belajar pada Getaran Gelombang mahasiswa meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

...............2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi

Aksara.

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Asrofi, M. “Model Pembelajaran Fisika Yang Menyenangkan”.

http://www.budakfisika.com. 10 Februari 2010. Pukul 12.56 WIB.

Dimyati, M. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Ena, OT. “Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi”.

http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc+POWER+POINT+UNTU

K+PEMBELAJARAN&hl=id&ct=clnk&cd=8&gl=id. 19 Februari 2010. Pukul

10.30 WIB.

Ferry.2007.“Klasifikasi Media

Pembelajaran”.http://kurtek.upi.edu/media/sources/2-%20klasifikasi%20media.pdf. 3

April 2010.Pukul 11.43 WIB

.2007.“Teknik Pemilihan

Media”.http://rinofeunp.files.wordpress.com. 12 Mei 2010. Pukul 11.52 WIB

Page 47: skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

47

Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika. Jakarta : Erlangga

Krisnawan. 2009. “Ciri dan Pengertian Pembelajaran”. http://krisna1.blog.uns.ac.id. 12

Mei 2010. Pukul 11.44 WIB

Margono, S. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Munawar, Indra. 2009. “Pengertian Belajar”. http://indramunawar.blogspot.com. 12 Mei

2010. Pukul 11.37 WIB

.2009. “Pengertian Hasil Belajar”. http://indramunawar.blogspot.com. 17

Mei 2010. Pukul 11.05 WIB

Mustikasari, Ardiani. 2008. “Mengenal Media Pembelajaran”.http://edu-

articles.com/mengenal-media-pembelajaran/. 12 Februari 2010. Pukul 11.10 WIB

Ramadhan, Sony. 2008. “Pembelajaran Fisika Berbasis Multimedia”.

http://www.budakfisika.blogspot.com. 11 Februari 2010. Pukul 14.14 WIB

Reksoatmodjo, T. 2009. Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan. Bandung : Refika

Aditama

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sudrajat,Akhmad.2008.“MediaPembelajaran”.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/.12

Februari 2010. Pukul 11.01 WIB

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Suheri, Agus. 2006. “Animasi Multimedia Pembelajaran”. Jurnal Informatika. No.1:

Periode Juli Desember 2006.

http://unsur.ac.id/images/articles/27_33_pak_agus.pdf.

Warpala, I.W.Sukra. 2009. “Media Pembelajaran : Arti, Posisi, Fungsi, Klasifikasi dan

Karakteristiknya”. http://edukasi.kompasiana.com. 12 Mei 2010. Pukul 11.37

WIB