Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh...
Transcript of Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh...
PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Disusun Oleh:
HENI SUHAENI1110025000020
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAANFAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA1435 H/2014 M
i
ABSTRAK
Heni Suhaeni
Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Universitas Sultan AgengTrirtayasa.
Topik skripsi ini adalah mengenai perilaku pencarian informasi mahasiswaUniveritas Sultan Ageng Tirtayasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperilaku mahasiswa UNTIRTA sebelum, pada saat, dan setelah mencariinformasi yang dibutuhkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode penelitian deskriptif dan pendekatan kuantitatif dengan teknikpengambilan data melalui kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlahrata-rata pengunjung Perpustakaan UNTIRTA pada bulan Maret yaitu 320 orangperhari. Sampel diambil sebesar 15% dari jumlah populasi. Hasil penelitianmenunjukan bahwa perilaku mahasiswa UNTIRTA sebelum mencari informasiadalah positif, dimana skor yang didapat adalah 3,20, skor ini berada pada skalainterval pada titik 2,51-3,25. Kemudian perilaku pada saat mencari informasiadalah positif, dimana skor yang didapat adalah 3,16. Dan perilaku mahasiswaUNTIRTA setelah mencari informasi adalah sangat positif, dimana skor yangdidapat adalah 3,51 skor ini berada pada skala interval pada titik 3,26-4,00.
Kata Kunci : Perilaku pencarian informasi, kebutuhan informasi, PerpustakaanUNTIRTA.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya, dan tak lupa pula penulis panjatkan kepada
junjungan kita yakni nabi besar Muhammad Saw yang telah membawa umatnya
dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang seperti saat ini.
Alhamdulilah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Perilaku
Pencarian Informasi Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa”,
sebagai salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan studi sarjana (SI) pada
Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan, karena keterbatasan referensi yang digunakan.
Penulisan harapkan saran dan kritik yang membangun bagi penulis untuk
kesempurnaan skripsi ini.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu dan mendukung penulis dalam penyusunan skripsi ini,
diantaranya :
1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum selaku Dekan Fakultas Adab
dan Humaniora.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
4. Ibu Siti Maryam, M.Hum selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu
penulis dalam menyusun skripsi dan telah berkenan memberikan bimbingan
dan pengarahannya, serta telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya
dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap Bapak/Ibu dosen Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan penulis
banyak ilmu dan pengetahuan yang tidak terhingga.
iii
6. Bapak Mirdedi, SH. MH selaku Kepala Perpustakaan Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa beserta karyawan.
7. Kedua orangtua penulis Ibu dan Bapak, yang tidak pernah lelah memberikan
bimbingan dan nasihat kepada penulis untuk tetap semangat menyusun
skripsi ini.
8. Kakak Wiwi Adawiyah, Ahmad Sutisna dan adik-adik heti, ida dan ima yang
selalu membantu dan mendoakan penulis dalam mengerjakan skripsi hingga
akhir.
9. Teman seperjuangan yang selalu memberikan informasi dan semangat untuk
menyelesaikan skripsi ini yaitu vivi, fauziah, yunita, ayu dan reni dan anak-
anak IPI A yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu dan
menemani penulis selama kuliah.
10. Teman-teman Ilmu Perpustakaan angkatan 2010 yang telah memberikan
semangatnya kepada penulis.
11. Teman-teman mahasiswa UNTIRTA yang telah meluangkan waktunya untuk
mengisi kuesioner dalam penelitian skripsi ini.
Penulis tidak dapat membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu
penulis, semoga Allah SWT dapat membalas dengan pahala dan ridha yang
melimpah amin. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Amin.
Jakarta, 15 Agustus 2014
Heni Suhaeni1110025000020
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ............................................................ 4
C. Perumusan Masalah ............................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................... 5
F. Metode Penelitian ................................................................. 6
G. Teknik Analisa Data ............................................................. 8
H. Metode Pengukuran Persepsi 9
I. Sistematika Penulisan .......................................................... 12
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perilaku Pencarian Informasi ............................................... 16
1. Definisi Perilaku Pencarian Informasi .......................... 16
2. Kebutuhan Informasi ...................................................... 19
B. Informasi .............................................................................. 21
1. Definisi Informasi .......................................................... 21
2. Sumber - Sumber Informasi ........................................... 22
3. Literasi Informasi ........................................................... 28
4. Pengguna Informasi ....................................................... 29
5. Hambatan Pengguna Informasi ...................................... 31
C. Perpustakaan Perguruan Tinggi ........................................... 32
1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi ....................... 32
2. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ......................... 34
3. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ......................... 36
v
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN UNTIRTA
A. Sejarah Perpustakaan UNTIRTA.......................................... 39
B. Layanan Perpustakaan UNTIRTA ........................................ 41
C. Sumber Daya Manusia (SDM) ............................................. 42
D. Sistem Automasi Perpustakaan UNTIRTA .......................... 43
E. Koleksi Perpustakaan ........................................................... 44
F. Jumlah Anggota Perpustakaan UNTIRTA............................ 47
G. Peraturan dan Tata Tertib 48
H. Luas Ruangan dan Lokasi Gedung Perpustakaan
UNTIRTA ............................................................................. 49
I. Fasilitas Perpustakaan UNTIRTA ........................................ 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Penelitian ............................................................... 54
B. Pengolahan Data Kuesioner ................................................. 54
C. Pengumpulan Data ............................................................... 56
1. Perilaku Mahasiswa UNTIRTA Sebelum Mencari
Informasi yang dibutuhkan ............................................. 57
2. Perilaku Mahasiswa UNTIRTA Saat Mencari Informasi
Melalui OPAC................................................................. 62
3. Perilaku Mahasiswa UNTIRTA Setelah Mencari
Informasi yang dibutuhkan ............................................. 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 70
B. Saran. .................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 72
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 SDM Perpustakaan Universitas Sultan Ageng TirtayasaTabel 2 Susunan Koleksi Perpustakaan Universitas Sultan Ageng TirtayasaTabel 3 Lokasi gedung Perpustakaan Universitas Sultan Ageng TirtayasaTabel 4 Jenis Kelamin RespondenTabel 5 Fakultasi / Jurusan RespondenTabel 6 Membuat daftar informasiTabel 7 Menentukan topik informasi sebelum mencari informasiTabel 8 Mengelompokan kebutuhan informasi sebelum mencari informasiTabel 9 Bertanya kepada dosen sebelum mencari informasiTabel 10 Bertanya kepada pustakawan sebelum mencari informasiTabel 11 Menggunakan katalog (OPAC) perpustakaanTabel 12 Langsung mendatangi rak untuk mencari bukuTabel 13 Menelusur di katalog (OPAC) menggunakan advanc searchTabel 14 Menelusur di katalog (OPAC) menggunakan basic searchTabel 15 Menelusur informasi di internet pada saat mencari informasiTabel 16 Mengumpulkan sumber informasi yang diperolehTabel 17 Mencocokan sumber informasi yang diperoleh dari berbagai sumberTabel 18 Memilah-milah informasi yang dibutuhkan setelah mencari informasiTabel 19 Merangkum informasi yang dibutuhkan setelah mencari informasiTabel 20 Mengecek ulang informasi yang dibutuhkanTabel 21 Memanfaatkan informasi yang dibutuhkan setelah mencari informasi
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 : Surat Pengajuan Proposal Skripsi
Lampiran 3 : Surat Pergantian Judul
Lampiran 4 : Surat Tugas Menjadi Pembimbing
Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 6 : Surat Penguji Skripsi
Lampiran 7 : Lembar Jumlah Koleksi Perpustakaan Universitas Sultan AgengTirtayasa
Lampiran 8 : Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas Sultan AgengTirtayasa
Lampiran 9 : Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan Perpustakaan berdampak dalam pemenuhan kebutuhan
informasi dan perilaku pencarian informasi. Hal ini dikarenakan oleh berbagai
faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memenuhi kebutuhannya.1
Kebutuhan dan perilaku pencarian informasi dapat dipengaruhi oleh bermacam-
macam sebab, antara lain latar belakang sosial, budaya, pendidikan, tujuan yang
ada dalam diri manusia tersebut serta lingkungan sosialnya.
Berdasarkan kebutuhan informasi maka semakin meningkatnya pencarian
yang diinginkan oleh para pengguna. Salah satunya perpustakaan, karena
perpustakaan merupakan sarana atau tempat seseorang untuk mencari informasi
yang diinginkan. Informasi merupakan suatu rekaman atau fenomena yang
diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat seseorang.2 informasi
juga dapat bermakna ganda: informasi bohong atau dapat juga merupakan
kejadian yang sebenarnya. Informasi dapat mengurangi ketidakpastian, tetapi juga
dapat menambah kebingungan.3
Informasi sebagaimana yang telah dibicarakan diatas, ternyata sangat besar
jumlahnya. Informasi dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yakni informasi
tercetak dan non cetak. Informasi tercetak sangat banyak dan tidak dapat diukur.
Informasi tercetak lebih banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik oleh
1 “Perilaku Pencarian Informasi” artikel diakses pada 18 April 2014.http://funnymustikasari.wordpress.com/2010/07/26/perilaku-pencarian-informasi/
2 Pawit M Yusuf, Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan, (Jakarta : Bumi Aksara,2009), h. 11.
3 Pawit M Yusuf dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi:Information Retrival, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 3.
2
manusia perorang maupun dalam bermasyarakat, berorganisasi, dan bergaul
dengan sesama anggota masyarakat pada umumnya.
Perilaku pencarian informasi dan kebutuhan informasi dilakukan oleh
semua orang untuk memenuhi pengetahuan yang diinginkannya tidak terkecuali
mahasiswa. Sebelum mencari informasi mahasiswa terlebih dahulu harus tahu
kebutuhan informasinya apa saja, seperti membuat daftar informasi yang akan
dicari, kemudian setelah membuat daftar informasi yang akan dicari maka
perilaku saat mencari informasi yaitu mulai membrowsing atau mencari informasi
itu dimana, setelah yakin akan sumber informasi yang yang dicari kemudian
mahasiswa harus memverifikasi dan memilah-milah informasi yang akan diambil.
Sebagai mahasiswa tidak cukup dengan belajar di waktu kuliah, namun
yang justru mempunyai nilai unggul yaitu mempelajari dan mencari melalui bahan
informasi tercetak maupun non cetak di perpustakaan maupun di media
elektronik. Untuk mendapatkan informasi mahasiswa biasanya ingin mendapatkan
informasi yang cepat, tepat, akurat dan murah. Perpustakaan merupakan sarana
tempat yang digunakan mahasiswa ketika mencari informasi yang dibutuhkan.
Perpustakaan merupakan institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, atau
karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para
pemustaka.4
Pesatnya perkembangan informasi membawa mahasiswa untuk mencari
informasi dan mengembangkan kemampuannya dengan bidang pilihannya.
Dengan adanya ledakan pengatahun informasi metode penyebaran informasi
pelayanan yang dilakukan oleh perpustakaan, diharapkan ada kebebasan
4 Abdul Rahman Saleh, Percikan Pemikiran di Bidang Kepustakawanan, (Jakarta :Sagung Seto, 2011), h. 3-4.
3
mahasiswa dalam mengakses infomasi dengan lebih terbuka sehingga karenanya
pengetahuan mahasiswa pada umumya meningkat.
Selain Perpustakaan informasi kini beralih ke sistem digital. Salah satunya
kehadiran internet di samping berfungsi sebagai media sekaligus sebagai pusat
sumber informasi yang banyak manfaatnya bagi masyarakat khususnya dalam hal
ini mahasiswa, namun dilihat dari aspek perpustakaan internet bukanlah hal
segalanya. Ia di perlukan karena kemampuannya yang luar biasa. Internet dapat
berfungsi sebagai perpustakaan jika yang dilihat dari segi-segi pemanfaatan
sumber-sumber yang disediakan.5
Para perilaku pencari informasi bisa mencari dengan beraneka ragam cara,
misalnya langsung mendatangi rak, menelusur lewat katalog (OPAC),
menanyakan kepada petugas perpustakaan. Selain mencari koleksi tercetak para
pemakai juga terkadang mencari koleksi non cetak seperti mencari informasi ke
internet, sebagai alternatif pilihan yang paling mudah, cepat, tepat dan murah,
tergantung keyakinan individu masing-masing.
Menurut Sulistyo Basuki Perpustakaan perguruan tinggi adalah
Perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun
lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama
membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya.6
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa manusia mencari informasi
dengan berbagai macam hal, tergantung dengan pemahaman masing-masing
individu dalam memahami dokumen-dokumen yang dipilih sesuai dengan
5 Pawit M Yusuf dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi:Information Retrival, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 40.
6 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1993), h 51.
4
kebutuhan informasi yang diinginkan apakah sesuai atau tidak. Berdasarkan latar
belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai
kebutuhan informasi terhadap pengguna perpustakaan dengan judul.
“Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa”
B. Pembatasan Masalah
Mengingat begitu banyak dan luasnya permasalahan yang terkait dalam
penulisan ini, maka perlu adanya pembatasan agar penulisan lebih fokus terhadap
pembahasan yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah dalam penulisan ini
adalah sebagai berikut:
1. Perilaku mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebelum
melakukan pencarian informasi yang dibutuhkan.
2. Perilaku mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa saat melakukan
pencarian informasi yang dibutuhkan.
3. Perilaku mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa setelah
melakukan pencarian informasi yang dibutuhkan.
C. Perumusan Masalah
Dari latar belakang dan batasan masalah yang akan dirumuskan pada
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perilaku mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
sebelum melakukan pencarian informasi yang dibutuhkan.
2. Bagaimana perilaku mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa saat
melakukan pencarian informasi yang dibutuhkan.
5
3. Bagaimana perilaku mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
setelah melakukan pencarian informasi yang dibutuhkan.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perilaku mahasiswa Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa sebelum melakukan pencarian informasi yang dibutuhkan.
2. Untuk mengetahui perilaku mahasiswa Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa pada saat melakukan pencarian informasi yang dibutuhkan.
3. Untuk mengetahui perilaku mahasiswa Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa setelah melakukan pencarian informasi yang dibutuhkan.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoristik
Secara teoristik penelitian ini dapat memberikan wawasan yang luas
terutama dalam memberikan gambaran mengenai perilaku pencarian
informasi mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasi pada saat
pencarian informasi serta hambatan yang dihadapai dalam mencari
informasi.
2. Manfaat secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna pada
perpustakaan, sehingga dapat membantu pustakawan dalam memberikan
pelayanan yang maksimal agar dapat memenuhi kebutuhan informasi
khususnya mahasiswa.
6
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian
Deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah
secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi.7
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kuantitaif digunakan untuk mencari tahu perilaku pencarian informasi
mahasiswa dengan tehnik pengisian kuesioner.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam skripsi adalah data primer dan
data sekunder.
a. Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber asli
(langsung dari responden) yang memiliki informasi atau data tersebut.
Kuesioner yakni sejumlah pertanyaan tertulis yang terkait dengan
pencarian informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Dalam
proses ini, hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang
berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi.8
Observasi adalah metode penelitian yang pengambilan datanya
berumpu pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian.9
7 Sudjarwo dan Basrowi, Manajemen Penelitian Sosial, (Bandung : Mandar Maju, 2009),h. 87.
8 Syamsir Salam dan Jaenal Arifin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta : UIN JakartaPress, 2006), h. 79-80.
9 Prasetya Irawan, Prosedur dan Logika Penelitian, hal.63
7
Observasi bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan yang dipelajari
dan aktifitas-aktifitas yang tengah berlangsung.
b. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari perpustakaa dan
internet, buku, artikel, majalah ilmiah, jurnal, arsip dan dokumen.
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah himpunan semua elemen yang menjadi pusat
perhatian penelitian. Sedangkan sampel adalah himpunan bagian dari
populasi atau elemen populasi.10 Data populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah mahasiswa atau pengguna perpustakaan.
Tehnik penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan cara
convenient sampling, yaitu metode pemilihan sampel dengan metode
dilakukan seadanya berdasarkan kemudahannya mendapatkan data yang
diperlukan pada sampling.11 Adapun sampelnya didasarkan kepada
pendapat Suharsini Arikunto yang mengatakan jika populasi lebih dari
seratus orang, maka sampel dapat diambil 10%-15% atau 20%-30% atau
sesuai dengan kemampuan peneliti. 12
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penelitian disesuaikan dengan fokus dan
tujuan penelitian. Data yang di kumpulkan berdasarkan:
10 Ibid, h. 35.11 Heru Subaris Kasjono Yasril, Tekhnik Sampling untuk Penelitian Kesehatan,
(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009), h. 19.12 Suharsini Arikunto, Prosedur penelitian : suatu pendekatan prakti,s (Jakarta : Rieneka,
1992), h. 102.
8
a. Riset Kepustakaan dalam penelitian riset kepustakaan menggunakan
datanya dari buku-buku, majalah, artikel, jurnal dan literatur yang
bermaksud untuk mendapatkan teentang topik ini.
b. Penelitian lapangan (field research)
- Kuesioner, yakni sejumlah pertanyaan tertulis yang terkait dengan
pencarian informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi
mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
- Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi.
Dalam proses ini, hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor
yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi.13
- Observasi adalah metode penelitian yang pengambilan datanya
berumpu pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian.14
G. Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh penulis melalui riset kepustakaan, kuesioner, dan
wawancara mengelompokkan atau memilah – milah dan memfokuskan pada
hal penting dengan demikian data yang didapat bisa memberikan gambaran
yang jelas.
1. Editing : proses editing yakni memeriksa kembali berkas data yang telah
terkumpul sehingga keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan dinyatakan
baik, sehingga dapat disiapkan untuk proses berikutnya. Setelah data
direduksi penulis melakukan penyajian dalam bentuk teks bersifat naratif.
13 Syamsir Salam dan Jenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta : UIN JakartaPress, 2006), h. 79-80.
14 Prasetya Irawan, Prosedur dan Logika Penelitian, hal.63
9
2. Tabulating : proses tabulating yakni mentabulasi atau memindahkan
jawaban-jawaban responden kedalam tabulasi atau tabel yang kemudian
dicari prosentasinya untuk dianalisis adapun untuk memperoleh data
angket yang telah ditabulasikan dan prosentasinya digunakan rumus:
P = F X 100 %N
P : Presentase yang dicari
F : Frekuensi jawaban
N : Jumlah jawaban subyek / sampel yang diolah.15
H. Metode Pengukuran Skala
Untuk pengukuran persepsi yaitu dibuat dalam bentuk data
kuantitatif, sehingga dapat terukur. Pengukuran penilaian, sikap atau
persepsi dapat menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
tentang kejadian atau gejala sosial.16 Penelitian ini menggunakan skala 1
sampai 4 yang dimulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju agar
memudahkan pemakai untuk melihat perbedaan pilihan dan memberikan
respon yang baik. Penggabungan skala likert akan menjadi sebagai
berikut:
a. Sangat Setuju 4
b. Setuju 3
c. Tidak Setuju 2
15 Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,2005), h. 25.
16 Ridwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis (Jakarta: Alfabeta, 2010), h. 86.
10
d. Sangat Tidak Setuju 1
Dalam skala diatas tidak ada pilihan netral untuk mendorong
responden memutuskan sendiri apakan positif atau negatif. Untuk
mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek, maka skor-skor
dijumlahkan dan dicari skor rata-rata. Penghitungan skor rata-rata
menggunakan rumus:
Keterangan:
X : Skor rata-rata
(S4…S1) : Skor pada skala 1 sampai 4
F : Frekuensi jawaban pada suatu skala
N : Jumlah sampel yang diolah
Skala yang digunakan diatas adalah skala ordinal yang memiliki
keterbatasan analisa, yaitu hanya menyatakan suatu objek itu sangat setuju
atau sangat tidak setuju. Agar analisa menjadi lebih luas, maka skala
ordinal dapat diuraikan menjadi skala interval yaitu menentukan angka-
angka skala yang mempunyai jarak sama antara titik-titik yang berdekatan.
Cara ini dipakai untuk menggambarkan keadaan atau gejala dengan lebih
teliti, memberikan prediksi dan pengontrolan yang lebih kuat.
Skala interval digunakan untuk menempatkan posisi responden dalam
suatu obyek penilaian apakah termasuk dalam kriteria sangat positif,
positif, negatif, atau sangat negatif. Cara menentukan skala interval
x: [(S4 X F) + (S3 X F)… (S1 X F)]
N
11
penilaian persepsi adalah membagi selisih antara skor tertinggi dan skor
terendah dengan banyaknya skala.
Cara tersebut dapat dirumuskan dengan rumusan sebagai berikut:
Katerangan
a : Jumlah atribut
m : Skor tertinggi
n : Skor terendah
b : Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk
Jika skala penilaian yang ingin dibentuk berjumlah empat, dimana
skor terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala
interval skor persepsi dapat dihitung seperti: {1(4-1) }: 4 = 0,75. Jadi jarak
antara setiap titik adalah 0,75 sehingga diperoleh kriteria penilaian sebagai
berikut:
a. Sangat Positif 3,26 – 4,00
b. Positif 2,51 – 3,25
c. Negatif 1,76 – 2,50
d. Sangat Negatif 1,00 – 1,75
Penggunaan skor interval skor persepsi diatas adalah sebagai
berikut, misalnya hasil penghitungan skor rata-rata terhadap perilaku
mahasiswa adalah 2,49, maka 2,49 diartikan bahwa perilaku mahasiswa
adalah negatif karena berada pada skala interval skor berada pada titik
1,79-2,50 .
Skala Interval = {a (m-n)} : b
12
I. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini penulis mengemukakan latar belakang, pembatasan
masalah dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metode penelitian, teknik analisa data, metode
pengukuran persepsi, serta sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur
Pada bab ini membahas mengenai tinjauan teori atau literatur,
mulai dari pengertian perilaku pencarian informasi, kebutuhan
informasi, pengertian informasi, sumber informasi, litersasi
informasi, pengertian pengguna informasi, dan hambatan pencarian
informasi. Pengertian perpustakaan perguruan tinggi, fungsi
perpustakaan perguruan tinggi, tujuan perpustakaan perguruan
tinggi.
Baba III Gambaran Umum Perpustakaan
Pada bab ini akan membahas tentang sejarah Perpustakaan, visi
dan misi, tujuan perpustakaan, pelayanan, SDM, sistem aotomasi
perpustakaan, koleksi, jumlah anggota, tata tertib, lokasi dan
fasilitas.
Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian
Bab ini akan menguraikan tentang hasil penelitian mengenai
perilaku mahasiswa sebelum melakukan pencarian informasi,
perilaku mahasiswa pada saat melakukan pencarian, dan perilaku
13
mahasiswa sesudah melakukan pencarian untuk memenuhi
kebutuhan informasi.
Bab V Penutup
Bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran.
14
Penelitian Sebelumnya
1. Nunung Masruriyah tahun 2009, judul penelitian: Perilaku Pencarian
Informasi dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa UIN di
Perpustakaan Utama Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penelitian ini
memiliki perbedaan yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif dan
sampel yang digunakan (purposive sampel), pendekatan penelitian deskriptif
analisis, dan tempat penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian ini
diantaranya perilaku mahasiswa UIN dalam melakukan pencarian informasi
dalam memenuhi kebutuhan informasi akademik mahasiswa, sumber-sumber
informasi untuk memenuhi akademik, perilaku mahasiswa UIN dalam
menggunakan sumber-sumber informasi untuk memenuhi kebutuhan
informasi akademik pada tahap melakukan pencarian informasi dan pada
pasca pencarian informasi, perilaku mahasiswa UIN dalam mengatasi
hambatan pada saat pencarian informasi.
2. Ahmad Juaini tahun 2012, judul penelitian: Perilaku Pencarian Informasi Oleh
Pemustaka di Layanan Sirkulasi CISRAL UNPAD Bandung. Dalam
penelitian ini memiliki persamaan yaitu memakai metode pendekatan
kualitatif, dan perbedaan penelitian yaitu menggunakan metode penelitian
desktiptif analisis dan tempat penelitian. Pembatasan dalam penelitian ini
diantaranya menganalisa perilaku pemustaka dalam melakukan proses
pencarian informasi di layanan sirkulasi perpustakaan CISRAL Universitas
Pandjajaran, perilaku pencarian informasi di layanan sirkulasi CISRAL
UNPAD yang meliputi tahap starting, chaining, browsing, differentiating,
15
monitoring, extracting, verifying, dan ending, serta faktor kendala dan
pendukung.
3. Widyana Dewi Kartika, Kebutuhan dan Perilaku Informasi Penelitian : Studi
Kasus di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Dalam penelitian ini
memiliki perbedaan yaitu metode penelitian kualitatif, penelitian deskriptif
dan sampel yang digunakan (purposive sampling) dan tempat penelitian.
Sedangkan pembatasan masalahnya yaitu kebutuhan informasi para peneliti,
perilaku pencarian informasi, dan kendala yang dihadapi para peneliti dalam
melakukan pencarian informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi di
mahkamah konstitusi RI.
4. Munir Nugroho tahun 2009. Perilaku Pengguna Dalam Menelusur Informasi
di Badan Perpustakaan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun2008. Dalam penelitian ini memiliki persamaan yaitu metode
pendekatan kuantitatif penelitian deskriptif, dan tempat penelitian. Pembatasan
masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana perilaku pengguna dalam
menelusur informasi di badan perpustakaan daerah propinsi daerah istimewa
yogyakarta sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan informasi dilihat
berdasarkan pengetahuan pengguna atas unit, produk, dan jasa layanan
perpustakaan.
16
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perilaku Pencarian Informasi
1. Definisi Perilaku Pencarian Informasi
Perilaku informasi merupakan keseluruhan pola perilaku manusia
terkait dengan keterlibatan informasi. Sepanjang perilaku manusia
memerlukan, memikirkan, memperlakukan, mencari, dan memanfaatkan
informasi dari beragam saluran, sumber, media dan penyimpanan
informasi lain.17 Perilaku pencarian informasi merupakan perilaku
seseorang yang selalu terus bergerak berdasarkan lintas ruang dan waktu,
mencari informasi untuk menjawab segala tantangan yang dihadapi,
menentukan fakta, memecahkan masalah, menjawab pertanyaan dan
memahami suatu masalah.18
Perilaku pencarian informasi merupakan perilaku pencarian
tingkat mikro yang ditunjukan seseorang ketika berinteraksi dengan semua
jenis sistem informasi. Pencarian informasi sangat dipengaruhi oleh
kebutuhan informasi yang diinginkan oleh pengguna, semakin tinggi
kebutuhan akan informasi yang diinginkannya, maka semakin tinggi pula
pencarian informasi yang dilakukan oleh pengguna perpustakaan.
17 Pawit M Yusuf dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi :Information Retrival, (Jakarta: Kencana, 2010), h h. 100
18 Yasir Riady, Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral dalamPenyususnan Disertasi, Visi Pustaka : Jaringan Informasi Antar Perpustakaan v, 15 no 2 (Agustus2013): h, 108.
17
Untuk memperjelas batas kajian yang berkaitan denganpengguna sistem informasi, Wilson menyajikan beberapadefinisi, yaitu :
a. Perilaku informasi (information behavior) merupakankeseluruhan perilaku manusia berkaitan dengan sumber dansaluran informasi, termasuk perilaku pencarian dan penggunainformasi, baik secara aktif maupun pasif.
b. Perilaku penemuan informasi (information seeking behavior)merupakan upaya menemukan dengan tujuan tertentu sebagaiakibat dari adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu,dalam upaya ini, seseorang bisa saja berinteraksi dengansistem informasi hastawi (misalnya, surat kabar, majalah,perpustakaan), atau yang berbasis komputer.
c. Perilaku pencarian informasi (information searchingbehavior) merupakan perilaku di tingkat mikro, berupaperilaku mencari yang ditunjukan seseorang ketikaberinteraksi dengan sistem informasi. Perilaku ini terdiri atasberbagai bentuk interaksi dengan sistem, baik ditingkatinteraksi dengan komputer.
d. Perilaku pengguna informasi (information user behavior),yakni terdiri atas tindakan-tindakan fisik maupun mental yangdilakukan seseorang ketika seseorang menggabungkaninformasi yang di temukannya dengan pengetahuan dasaryang telah dimiliki sebelumnya. 19
Perilaku pencarian informasi bertujuan untuk mencari informasi yang
dibutuhkan maupun yang membutuhkan. Dalam pencarian informasinya, individu
akan selalu berinteraksi atau menggunakan sistem pencarian baik itu manual
melalui media tekstual seperti buku, koran, majalah ilmiah dan perpustakaan, atau
pun juga dapat menggunakan media yang berbasis komputer seperti internet.
Dengan kata lain, perilaku pencarian informasi merupakan suatu kegiatan atau
aktivitas setiap individu dalam mencari informasi yang dibutuhkan atau
diinginkan dengan suatu tujuan agar kebutuhan informasinya terpenuhi.
Beberapa kajian perilaku pencarian informasi, terbagi delapankelompok kegiatan pencarian informasi itu adalah:
19 Putu Laxman Pendit, penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi, (Jakarta : JIF FSUI,2003), h. 29.
18
1. Starting (memulai)adalah kegiatan-kegiatan yang dikategorikan sebagai kelompokkegiatan yang biasanya dilakukan seseorang pengguna informasisaat pertama kali mencari tahu tentang suatu bahasan tertentu.misalnya bertanya pada seseorang yang ahli di salah satu bidangkeilmuan yang diminati oleh individu tersebut.
2. Chaining (menghubungkan)adalah mengikuti rangkaian kutipan-kutipan atau mengikutirangkaian hubungan-hubungan referensi antar bahan informasi(literatur). Misalnya dengan menelusur daftar pustaka yang adapada sebuah literatur guna mendapatkan sumber informasi yanglain yang membahas persoalan yang sama.
3. Browsing (merambah)adalah pencarian semi terarah pada wilayah dari bahasan yanglebih spesifik yang diminati. Aktivitas yang termasuk dalamkelompok kegiatan ini adalah seperti menelusur daftar isi sebuahjurnal atau menelusur jajaran buku dengan tema tertentu di rakbuku perpustakaan.
4. Differentiatingadalah kegiatan memilah dan memilih bahas sumber informasiberdasarkan derajat kepentingan dan ketepatan serta relevansinyadengan kebutuhan informasi, sehingga terpilih bahan sumberinformasi yang paling tepat dan paling relevan.
5. Monitoring (memantau)adalah aktivitas yang termasuk dalam kegiatan ini, dilakukanuntuk menjaga agar pengguna informasi (yang melakukannya)tetap mendapatkan informasi paling mutakhir. Termasuk dalamkelompok kegiatan ini adalah membaca jurnal secaraberkesinambungan atau dengan tetap bertukar informasi denganrekan sejawat dalam keilmuan atau dengan bertukar informasidengan pakar dalam bidang tertentu.
6. Extracting (merangkum)adalah aktivitas pencarian informasi terkait dengan informasiyang dibutuhkan dengan menggunakan sumber informasi yangdianggap penting. Misalnya, mengambil salah satu file darisebuah wold wide web (www) dalam dunia internet.
7. Verifying (verifikasi)adalah proses pengecekan ulang terhadap informasi yang telahdidapatkan. Misalnya jika kita ingin mengetahui informansebenarnya yang ada di lapangan kita hanya liat di internet,artikel.
8. Ending (penyelesaian)adalah kegiatan pengecekan tahap akhir terhadap informasi yangtelah ditemukan. Misalnya informan sudah mengumpulkaninformasi langsung diolah dan setelah selesai maka akan
19
diberikan langsung kepada fasilitator atau dosen yang telahmemberikan tugas untuk menambah pengetahuan mahasiswa.20
Berdasarkan uraian diatas jelas bahwa perilaku pencarian informasi di
dasari atas keingin tahuan para pencarian informasi untuk memenuhi kebutuhan
informasinya. Beberapa kajian tentang perilaku pencarian informasi menurut
Wilson diatas menjelaskan bahwa perilaku informasi berkaitan dengan sumber
informasi dan salurannya, sebab akibat dari kebutuhan, pengguna dengan sistem
informasi, dan menghubungkan informasi yang ditemukan dan kemampuan yang
dimiliki individu itu sendiri.
2. Kebutuhan Informasi
Pengguna membutuhkan informasi yang akurat, relevan, ekonomis, cepat,
tepat, serta mudah mendapatkannya. Pada saat ini pengguna dihadapkan kepada
beberapa permasalahan, seperti banjir informasi, informasi yang disajikan tidak
sesuai, kandungan informasi yang diberikan kurang tepat, jenis informasi kurang
relevan, bahkan ada juga informasi yang tersedia namun tidak dapat di percaya.
Informasi menjadi kebutuhan pokok bagi pengguna tertentu, sehingga jika
kebutuhan informasinya tidak terpenuhi akan menjadi masalah bagi pengguna.
Informasi dibutuhkan pengguna bertujuan untuk menambah pengetahuan, dan
meningkatkan keterampilan yang pada akhirnya dapat merubah sikap dan
perilakunya.
Istilah kebutuhan informasi terdiri dari dua kata yang disatukan yaitukebutuhan dan informasi. Dalam kamus besar bahasa Indonesiakebutuhan adalah hal sesuatu yang sangat dibutuhkan atau sesuatuyang sangat diperlukan, adapun informasi (information) berasal dari
20 Ibid., h. 106
20
kata “informore” (bahasa latin) yang berarti membentuk melaluipendidikan.21
Kebutuhan diartikan sebagai sesuatu yang harus dimiliki oleh
seseorang yang harus dipenuhi. Tidak ada seseorang pun yang tidak
membutuhkan informasi, apapun jenis pekeraannya.
Kebutuhan informasi merupakan suatu keadaan yang terjadi dalamstruktur kognisi seseorang yang dirasakan seseorang ada kekosonganinformasi atau pengetahuan sebagai akibat tugas atau sekedar ingintahu. Kekurangan ini perlu dipenuhi dengan informasi baru yangsesuai dengan kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan informasi inilahyang mendorong seseorang berinteraksi atau berkomunikasi denganberbagai sumber informasi untuk mendapatkan informasi yang sesuaidengan kebutuhannya.22
Kebutuhan informasi diartikan sebagai sesuatu yang lambat laun muncul
dari kesadaran yang samar-samar mengenai sesuatu yang hilang dan pada tahap
berikutnya menjadi keinginan untuk mengetahui tempat informasi yang akan
memberikan kontribusi pada pemahaman akan makna. Kebutuhan informasi
merupakan kondisi yang rumit yang menggabungkan dari karakteristik personal
dan psikologi yang cenderung tidak mudah untuk diungkapkan. Selain itu juga
kebutuhan ini seringkali samar-samar dan terseembunyi di dalam alam bawah
sadar kita.
21 Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1992, h 224
22 Pawit M Yusuf dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi:Information Retrival, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 68.
21
B. Informasi
1. Definisi Informasi
Informasi muncul dalam berbagai definisi tergantung para peneliti
mendefinisikan informasi. Karena informasi merupakan suatu fakta atau pendapat
yang diterima manusia. Yang paling penting informasi memberikan manfaat yang
sangat banyak bagi manusia tergantung bagaimana menerimanya. Seseorang dapat
menerima informasi dengan media apa saja, baik itu melalui tercetak maupun non
cetak.
Kata informasi berarti pengetahuan atau ilmu yang dikomunikasikanatau disebarluaskan. Ilmu informasi merupakan disiplin ilmu yangmempelajari susunan dan kualitas informasi ilmiah dan mempelajariperaturan-peraturan atau kaidah teori, sejarah, metodologi, organisasidokumentasi dan informasi ilmiah.23
Informasi adalah kumpulan data dalam bentuk yang dapat dipahami,terekam pada kertas atau media lainnya dan mampu untukkomunikasi.24 Informasi merupakan data yang telah diatur sehinggamemiliki makna dan nilai bagi para penerimanya.25
Penjelasan informasi sangat luas cakupannya. Karena informasi bukan
hanyak suatu susunan kata-kata atau teks yang diterima manusia sehingga mampu
mengubah struktur pandangan si penerima, selain itu informasi juga dapat
menjelaskan ketidakpastian informasi yang di terima si penerimanya.
Informasi merupakan kejadian atau serangkaian kejadian yangmengandung pesan, yang ketika dipersepsi oleh penerima melaluiproses pemaknaan, akan menambah pengetahuan bagi penerimatersebut. 26
Informasi merupakan suatu produk atau hasil dari suatuproses,proses itu sendiri terdiri atas kegiatan-kegiatan mulai dari
23 Kosam Rimbarawa, Dasar-Dasar Organisasi Informasi, (Jakarta : Hakaesar, 2010), h. 1.24 Sulistyo Basuki, dkk, Perpustakaan dan Informasi dalam Konteks budaya, (Depok :
FIB UI, 2006), h. 3.25 Efraim Turban, Dkk, Introduction to Information : Pengantar Teknologi Infromasi,
(Jakarta : Salemba Infotek, 2006), h. 52.26 Agus Rusmana, dkk, Analisis Sistem Informasi, (Jakarta : UT, 2007), h. 9.
22
mengumpulkan data, menyusun serta menghubung-hubungkan,meringkas, mengambil intisarinya, dan menginterpretasikannyasesuai dengan persepsi si penerima. 27
Berdasarkan uraian diatas bahwa pengertian informasi dari berbagai para
ahli memang semuanya benar, bahwa informasi itu suatu data yang terstruktur
yang telah dikomunikasikan kepada seseorang agar dapat memiliki nilai guna dan
manfaat kepada orang banyak. Bahwa semakin banyak informasi yang didapat
dan dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan
pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku
sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
2. Sumber-Sumber Informasi
Sumber informasi terbagi 3 bagian yaitu:
a. Sumber Informasi Primer (primary sources)
Memuat informasi yang berasal dari penemuan baru atau ilmu
pengetahuan. Sumber ini di sebut juga informasi yang berasal dari asalnya,
yang dihasilkan penulis atau peneliti, yaitu:
a). Laporan Penelitian
Laporan penelitian merupakan laporan yang memuat uraian penelitian,
kajian atau evaluasi yang sering dihiasi dengan angka-angka, statistik,
grafik, tabel dll. Pada umumnya laporan penelitian membeberkan pula
kegagalan, masalah atau kendala yang ditemui. Oleh karena itu laporan
penelitian biasanya ditulis pada saat penelitian, atau setelah penelitian
dilakukan, informasi yang diberikan mengandung hasil dan data yang
sangat mutakhir.
27 Soejono Trimo, Dari Dokumentasi Ke Sistem Informasi Manajemen, (Jakarta :Remadja Karya, 1987), h. 2.
23
b). Majalah Ilmiah
Majalah ilmiah merupakan jenis terbitan langsung oleh institusi
pendidikan maupun lembaga-lembaga penelitian. Saat ini banyak
majalah ilmiah yang diterbitkan oleh penerbit komersial. Isinya adalah
artikel yang ditulis oleh kontributor atau penyumbangan naskah
mengenai hasil-hasil penelitian, dan merupakan bagian penting dalam
penyusunan literature dibidangnya. Majalah ilmiah biasanya
mempunyai editor dari kelompok orang yang memang ahli
dibidangnya. Hal ini untuk menjaga mutu artikel yang akan dimuat
dalam majalah tersebut.
c). Paten
Buku rujukan paten merupakan informasi primer mengenai siapa yang
telah menemukan sesuatu, baik itu berupa alat, bahan atau suatu
metode/ teknologi, bagaimana bentuk dan susunannya, cara
pembuatannya, bahan dasarnya, manfaat dan informasi dasar penting
lainnya. Informasi suatu paten dilindungi oleh undang-undang. Artinya
orang yang pertama mendaftarkan suatu patenlah yang berhak
menyatakan bahwa produk atau teknologi yang didaftarkan itu adalah
miliknya. Pihak lain yang ingin memanfaatkan boleh tapi ada
aturannya. Untuk kepentingan usaha, perlu mendaptkan izin atau
membeli dari yang punya paten.
24
d). Standar
Standar merupakan suatu jenis bahan rujukan yang berisi informasi
tata cara baku atau prosedur baku untuk melakukan sesuatu kegiatan,
membentuk suatu organisasi atau susunan baku suatu bahan atau pun
campuran bahan. Dokumen ini sering diperlukan oleh pengguna
perpustakaan yang akan melakukan suatu kegiatan atau penelitian
mengenai sesuatu prosedur atau bahan. Di dalam bahan rujukan
standar biasanya diuraikan tahapan melakukan suatu kegiatan, apa saja
yang dibutuhkan termasuk ukuran, bentuk dan sebagainya.
e). Terbitan Pemerintah
Buku rujukan terbitan pemerintah adalah publikasi atau bahan pustaka
yang diterbitkan secara resmi oleh pemerintah, melalui lembaga resmi
yang berisi informasi mengenai pemerintah, peraturan-peraturan atau
perundangan, pengumuman-pengumuman resmi dan sebagainya.
Terbitan resmi pemerintah dikeluarkan oleh Departemen Penerangan
RI. Tiap Negara mempunyai lembaga penerbitan resmi, namun ada
pula dokumen yang bisa dikategorikan terbitan pemerintah, tetapi
diterbitkan oleh penerbitan swasta. Terbitan humas dari tiap
Departemen dapat pula disebut terbitan pemerintah.
b. Sumber Informasi Sekunder (second sources)
Informasi ini disusun dari sumber-sumber informasi primer, yang disusun
dengan suatu cara tertentu. Kadang-kadang merupakan suatu ulasan dari suatu
pengetahuan yang baru. Sehingga didalamnya kebanyakan dari informasi
sekunder ini tersedia lebih banyak dari pada informasi primer. Yaitu:
25
a). Majalah atau Surat Kabar
Majalah atau surat kabar merupakan suatu jenis terbitan yang
direncanakan untuk terbitan secara berkala dengan suatu nama yang
sama atau seragam. Ada juga majalah atau surat kabar yang berisi
informasi bersifat umum. Ciri khas dari kedua jenis ini adalah
kemutakhiran informasinya di tunjukan oleh kala terbitnya. Kala terbit
majalah antara seminggu sampai setengah tahun atau setahun. Kala
terbit seminggu berarti majalah itu terbit lagi dengan nomor baru setiap
satu minggu. Sedangkan kala terbit surat kabar pada umumnya tiap
hari. Namun ada juga yang terbit satu minggu. Majalah sering juga
disebut jurnal atau periodikal atau serial.
b). Indeks
Indeks merupakan informasi mutakhir mengenai ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dapat ditemukan dalam tulisan pada majalah atau
laporan penelitian. Keberadaan publikasi itu bisa ditelusuri melalui
suatu terbitan yang disebut indeks. Bahan pustaka berupa indeks
mendaftarkan artikel majalah, laporan penelitian, buku-buku, agar
dapat ditemukan kembali apabila publikasi itu diperlukan untuk
dibaca.
c). Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan atau intisari informasi yang diuraikan
dalam publikasi yang didaftar. Ringkasan ini rata-rata berkisar antara
150 sampai 200 kata. Namun ada pula abstrak yang berisi ringkasan
kurang atau lebih dari jumlah itu.
26
e). Ensiklopedi
Ensiklopedi adalah bahan rujukan yang menyajikan informasi secara
mendasar, namun lengkap mengenai berbagai masalah dalam berbagai
bidang atau cabang ilmu pengetahuan di samping itu ada pula
ensiklopedia yang hanya mencakup satu cabang ilmu pengetahuan.
Ensiklopedi lazimnya disusun menurut abjad.
f). Kamus
Kamus berisi daftar kata dasar suatu bahasa yang disusun menurut
abjad kamus yang baik disertai dengan keterangan menganai bentuk,
tanda lafal, fungsi, asal-usul/sejarah, arti, sinonim, antonim, sintaksis
dan ungkapan tiap kata.
g). Bibliografi
Bibliografi adalah buku yang memuat daftar terbitan baik dalam
bentuk buku maupun artikel majalah, atau sumber kepustakaan lain
yang berhubungan dengan suatu subjek, lapangan ilmu pengetahuan
atau hasil karya seseorang. Bibliografi biasanya disusun menurut
abjad pengarang, sistem klasifikasi tertentu, atau menurut subjek
verbal (berupa kata).
h). Handbook (buku pedoman).
Buku pedoman (manual) dan buku pegangan (handbook) merupakan
bahan rujukan yang banyak dicari oleh pengguna perpustakaan. Nama
kedua jenis terbitan ini sering digunakan secara bergantian dengan
maksud yang sama. Umumnya diartikan bahwa kedua terbitan ini
menyajikan informasi yang siap dalam bidang ilmu pengetahuan
27
tertentu, biasanya untuk bidang-bidang ilmu yang sudah berkembang
dengan baik, bukan dari bidang ilmu yang masih baru berkembang.
c. Sumber Informasi Tersier (tertiary sources)
Sumber informasi tersier dalam publikasi ini adalah untuk memudah peneliti
atau pencari informasi baik informasi primer maupun informasi sekunder,
yaitu:
a). Direktori atau Buku Petunjuk
Direktori atau buku petunjuk merupakan buku yang berisi informasi
mengenai nama lengkap, alamat, nomor telepon, kegiatan/ profesi
seseorang atau suatu lembaga / badan. Direktori bermanfaat untuk
mencari keterangan tentang sesuatu yang berkaitan dengan badan yang
ada dalam daftar suatu buku petunjuk atau direktori.
b). Buku Tahunana (yearsbooks)
Buku tahunan (yearsbooks) merupakan buku rujukan yang memuat
informasi mengenai catatan kejadian atau perkembangan suatu maslah
atau subjek dalam satu tahun terakhir.
d. Internet
Sumber informasi yang muncul saat ini adalah internet sumber informasi
media ini memberikan dampak yang baik bagi pengguna yang
menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan informasi. Tetapi internet juga
dapat memberikan dampak yang negatif pula. Sebagai sumber informasi
internet selalu memberikan kemudahan kepada para pemakai.
Internet merupakan sebuah jaringan yang dibuat sedemikian rupasehingga dapat menghubungkan perangkat komputer dari berbagai
28
wilayahk komputer-komputer tersebut terhubung sehingga masing-masing data dapat ditransmisikan ke dalam jaringan dan dapat diaksesdari berbagai wilayah .28
Internet adalah sebuah jaringan komputer yang menghubungkankomputer-komputer di seluruh dunia sehingga terbentuk ruang mayajaringan komputer (cyberspace). Jaringan komputer sendiri secarasederhana dapat diartikan sebagai hubungan fisik komputer dengankomputer yang lain. Internet adalah aplikasi komputer terkini yangmerupakan inovasi teknologi komputer, informasi dan telekomunikasidi abad milenium ini. 29
3. Literasi Informasi
Literasi informasi merupakan terjemahan dari literacy informationdalam pengertian ringkas diartikan sebagai keberaksaraan informasiatau kemelekan informasi. Penguasaan literasi informasi dipandangsangat penting dalam proses pembelajaran sehingga menjadi bagiandari program pendidikan. 30
Literasi informasi merupakan kemampuan mencari, mengevaluasidan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif, bukanlahketerampilan baru yang muncul sebagai tuntutan di era informasi. 31
Literasi informasi merupakan kemampuan yang sangat penting dimilik
seseorang terutama dalam dunia perguruan tinggi karena pada saat ini semua
orang dihadapkan dengan berbagai jenis sumber informasi yang berkembang
sangat pesat, namun belum tentu semua informasi yang ada dan diciptakan
tersebut dapat dipercaya dan sesuai dengan kebutuhan informasi para pencari
informasi. Literasi informasi akan memudahkan seseorang untuk belajar secara
mandiri dimana pun berada dan berinteraksi dengan berbagai informasi.
28 Pawit M Yusuf dan Priyo Subakti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi:Information Retrival, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 55.
29 Ade Abdul Haq, Internet dan Perpustakaan, Al- Maktabah : Jurnal Komunikasi danInformasi Perpustakaan, v 1, n0 2 (Oktober 1999): h 27.
30 Jonner, Hasugian. Urgensi Literasi Informasi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi diPerguruan Tinggi, Pustaka : Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 4, No. 2 (Desember2008): h, 34.
31 Yasir Riady, Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral dalamPenyususnan Disertasi, Visi Pustaka : Jaringan Informasi Antar Perpustakaan v, 15 no 2, (Agustus2013): h, 81.
29
Literasi informasi adalah kemampuan untuk melakukan manajemenpengetahuan dan kemampuan untuk belajar terus menerus.32
Berdasarkan uraian di atas bahwa literasi informasi sangat berguna bagi
dunia perguruan tinggi untuk mendukung pendidikan dalam kurikulum berbasis
kompetensi yang mengharuskan peserta didik untuk menemukan informasi bagi
dirinya sendiri dan memanfaatkan berbagai sumber informasi. Selain itu dengan
memiliki literasi informasi peserta didik mampu berpikir secara kritis dan logis
serta tidak mudah percaya terhadap informasi yang diperoleh.
4. Pengguna Informasi
Pengguna informasi adalah pihak yang menerima atau menggunakan
informasi. Pengguna informasi dapat menetukan kualitas seperti apa,
menyampaikan apa dan bagaiman kebutuhan informasi mereka. Penyedia
informasi harus bekerja dengan pengguna untuk menetukan kebutuhan mereka,
dan bekerjasama dengan sumber informasi lain. Pengguna merupalan prioritas
utama, kelangsungan hidup sistem informasi. Kebutuhan informasi bagi pengguna
perlu diidentifikasi dalam rangka memuaskan pengguna. Mutu dan kualitas mutu
untuk menjamin kepuasan pengguna.
Pengguna adalah orang atau badan yang akan menggunakanperpustakaan. Berbagai istilah yang digunakan dalam kaitannyadengan pengguna perpustakaan antara lain :(1) anggota (member) adalah mereka yang telah menjadi anggotaperpustakaan.(2) Pembaca (reader), dalam hal ini menunjukan bahwa tugasutama perpustakaan adalah menyediakan bahan bacaan bagipengguna perpustakaan atau tempat dimana orang dapat membacaberbagai jenis bahan pustaka.
32 Diao Ai Lien, dkk, Literasi Informasi Tujuh Langkah Knowledge Management,(Jakarta : Universitas Atma Jaya, 2010), h. 2.
30
(3) Pelanggan (customer), dalam hal ini hubungan antaraperpustakaan dan penggunanya seperti hubungan antara penjual danpembeli.(4) Klien (client), dalam hal ini hubungan perpustakaan denganpenggunanya sudah seperti hubungan antara seorang pengacardengan orang yang dibelanya.(5) Patron (patrons) patron dalam hal ini pemerhati, pembina danpenyantun perpustakaan merupakan bagian dari pengguna yangharus menjadi perhatian perpustakaan. 33
Pengguna atau user merupakan faktor pendorong dalam perpustakaan,
karena penggunalah yang menggunakan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan
informasi. Pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan memberikan rasa yang
nyaman kepada pengguna, oleh karena itu perpustakaan sebagai pusat informasi
khususnya bagi mahasiswa yang sedang mencari informasi mendapatkan
kemudahan ketika mencari informasi akan kebutuhannya.
Secara umum pengguna perpustakaan dapat dikelompokan menjadidua kategori yaitu : (a) Pengguna Potensial (potensial users) danpengguna aktual (actual user). Pengguna potensial adalah penggunayang ditargetkan, dan seharusnya menjadi pengguna. Padaperpustakaan sekolah sebagai pengguna potensialnya adalah gurudan siswa, pada perpustakaan perguruan tinggi adalah dosen danmahasiswa. Pengguna potensial perpustakaan umum adalah wargamasyarakat yang tinggal di wilayah di mana perpustakaan tersebutberbeda. Sedangkan pengguna aktual adalah mereka yang telahmenggunakan perpustakaan, baik sifatnya aktif maupun pasif.Pengguna aktual aktif adalah pengguna yang secara teratur (reguler)berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan ketika ada kebutuhanatau mendapat tugas baik dari guru, dosen atau pihak lainnya.34
Berdasarkan uraian diatas bahwa pengguna merupakan suatu paket dalam
sebuah perpustakaan, tanpa pengguna perpustakaan tidak akan berjalan sebagai
suatu tempat atau pusat informasi. Karena pengguna merupakan orang yang
memakai dan menggunakan perpustakaan, apabila ia membutuhkan informasi.
33 Hermawan Rahman dan Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan : suatu pendekatanterhadap kode etik pustakawan indonesia, (Jakarta : Sagung Seto, 2006), h13.
34 Ibid, h. 17
31
Padahal belum tentu orang yang membutuhkan informasi selalu menggunakan
perpustakaan. Jika dilihat dari kenyataan yang ada, belum tentu orang yang
membutuhkan informasi akan memakai perpustakaan.
5. Hambatan Pengguna Informasi
Dalam mencarian informasi untuk memenuhi kebutuhannya pasti akan
mengahadapi suatu hambatan, baik itu hambatan dari diri sendiri maupun dari
lingkungan. Hambatan dalam pencarian informasi dipengaruhi dari profesi
kebutuhan pemakainya.
Situasi tempat pencarian kegiatan merupakan faktor penghambatberlangsungnya pencarian informasi, salah satu kendala yangdihadapi dalam melakukan pencarian informasi yaitu paramahasiswa yang ada di perguruan tinggi belum mendapatkanpendidikan mengenai perpustakaan dan hal yang seperti inimenyebabkan kebingungan pada saat pencarian informasi yangmereka butuhkan diperpustakaan.35
Keingin tahuan pengguna akan kebutuhannya selalu berusaha keras
mencari informasi itu berada, walaupun hambatan yang ditemukannya terkadang
membuat pengguna menjadi putus asa dalam mencari informasi, oleh karena itu
sebagai pengelola informasi baik itu institut atau pun lembaga dapat memberikan
kemudahan para pengguna dalam menghadapi hambatan-hambatan yang membuat
pengguna menjadi lebih susah mendapatkan informasi.
35 Ade Abdul Hak, Perpustakaan Perguruan Tinggi Pada Abad Globalisasi, DidaktikaIslamika, 2001, Vol 3 No7, h 43.
32
C. Perustakaan Perguruan Tinggi
1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan suatu instansi yang berada di bawah
naungan perguruan tinggi. Karena perpustakaan merupakan sarana yang paling
penting bagi perguruan tinggi sebagai sumber informasi dan menyimpan berbagai
laporan, arsip dan hasil penelitian, baik penenlitian yang dilakukan oleh dosen
maupun penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa.
Perpustakaan perguruan tinggi harus melayani para mahasiswa,dosen, dan karyawan suatu perguruan tinggi tertentu akademik,univesitas, isntitut, sekolah tinggi, didirikan untuk menunjangpencapaian tujuan perguruan tinggi yang bersangkutan dalammelaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan,pengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.36
Dalam pelaksanaan tugasnya perguruan tinggi memilih mengelola,
merawat, dan melayankan koleksi yang dimilikinya kepada warga lembaga
induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Koleksi pada
perpustakaan perguruan tinggi tidak hanya terbatas dengan buku-buku teks yang
diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar saja, tetapi juga jurnal-
jurnal ilmiah yang diperlukan untuk menunjang penelitian para dosen dan
mahasiswa.
Perpustakaa perguruan tinggi sering disebut dengan “researchlibrary” atau perpustakaan penelitian karena memang untuk saranameneliti, dan meneliti merupakan salah satu kegiatan utama diperguruan tinggi. Sebagai perpustakaan penelitian maka koleksinyaharus disesuaikan dengan seluruh fakultas, jurusan, dan programserta mata kuliah yang ada, baik berupa buku-buku, majalah, jurnalilmiah, maupun bahan pustaka yang lain. Pada perguruan tinggiatau universitas keberadaan perpustakaan, ada pada masing-masing
36 F Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007), h 7.
33
fakultas atau jurusan, namun ada juga yang sudah terpusat, yangsering disebut unit pelaksana teknis perpustakaan. 37
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan sub sistem dari suatuperguruan tinggi artinya, perpustakaan perguruan tinggi merupakanunsur penunjang bagi suatu perguruan tinggi yaitu pendidikan atauteaching, penelitian atau research, dan pengabdian pada masyarakatatau yang dikenal dengan cooperative extention. Karena peranperpustakaan sebagai unsur penunjang tri dharma perguruan tinggi,maka perpustakaan perguruan tinggi sering disebut sebagaijantungnya perguruan tinggi.38
Sebuah perpustakaan dapat dikatakan sebagai perpustakaan perguruan
tinggi jika berada dalam sebuah perguruan tinggi atau yang sederajat,
perpustakaan perguruan tinggi memiliki fungsi, tujuan dan tugas yang berbeda
dengan perpustakaan lainya, perpustakaan perguruan tinggi memiliki tugas yang
perbedaan diantaranya, menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
perkuliahan, memutakhirkan koleksi-koleksi terbitan yang baru baik tercetak
maupun non tercatak, dan terakhir perpustakaan perguruan tinggi memiliki
fasilitas yang memungkinkan pengguna dapat mengaksesnya dengan mudah.
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unit pelaksanaan teknis(UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain, turutmelaksanakan Tridarma perguruan tinggi dengan cara memilih,menghimpun, mengolah, merawat, serta melayangkan sumberinformasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakatakademis pada umumnya. 39
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat dilingkungan lembaga pendidikan tinggi seperti, universitas, institut,sekolah tinggi, akademi dan lembaga perguruan tinggi lainnya.Perpustakaan perguruan tinggi dibentuk untuk memenuhi kebutuhan
37 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2003),h. 36.
38 Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi,(Jakarta : Universitas Terbuka, 1995), h 13.
39 Purwono dan Sri Suharmini, Perpustakaan dan Kepustakawanan Indonesia, (Jakarta :UT, 2008), h. 12.
34
informasi sivitas akademika perguruan tinggi yang bersangkutan,yaitu mahasiswa dan dosen.40
Berdasarkan uraian diatas bahwa perguruan tinggi sudah sepatutnya
memiliki sebuah Perpustakaan yang berfungsi melayani semua kebutuhan dan
memberikan kontribusi dalam penyebaran informasi di bidang pendidikan.
Perpustakaan merupakan sarana yang sangat banyak digunakan mahasiswa untuk
memenuhi kebutuhan informasi, selain untuk memenuhi kebutuhan perpustakaan
juga sebagai tempat rekreasi hiburan edukasi para pemustaka..
2. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Fungsi perpustakaan perguruan tinggi yang dijabarkan dalam Rancangan
Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan UU 43 tahun 2007 yang disingkat
(RPP), pada RPP dinyatakan bahwa perpustakaan perguruan tinggi berfungsi
sebagai sumber belajar, penelitian, defosit internal, pelestarian, dan pusat jejaring
bagi civitas akademika di lingkungan perguruan tinggi.
a. Fungsi pertama sebagai sumber belajar, sebagai salah satu sumber belajar
maka perpustakaan perguruan harus dilengkapi oleh koleksi bahan
perpustakaan.
b. Fungsi kedua adalah sebagai penelitian. Fungsi ini sebagai sumber
informasi untuk penelitian dan sebagai tempat penelitian itu sendiri.
c. Fungsi ketiga adalah pusat deposit internal perguruan tinggi. Setiap
perguruan tinggi menghasilkan ratusan bahkan ribuan karya ilmiah setiap
tahunnya sebagai hasil penelitian yang dilakukan dosen dan mahasiswa.
40 Hermawan Rahman dan Zulfikar Zein, Etika Kepustakawanan : suatu pendekatanterhadap kode etik pustakawan indonesia, (Jakarta : Sagung Seto, 2006), h 33.
35
Sebagai penghasil karya ilmiah maka perguruan tinggi harus melakukan
penyimpanan dan pemeliharaan karya-karya tersebut.
d. Fungsi keempat adalah sebagai pusat pelestarian informasi. Fungsi ini ada
kaitannya dengan fungsi deposit. Oleh karena itu perpustakaan perguruan
tinggi harus memelihara setiap potong informasi ilmiah. Untuk
memelihara informasi saat ini beberapa perpustakaan melakukan alih
media dari koleksi tercetak menjadi koleksi digital.
e. Fungsi kelima adalah sebagai pusat jejaring civitas akademika di
lingkungan perguruan tinggi. Perpustakaan harus menjalin kerjasama
dengan perpustakaan perguruan tinggi lain, atau bahkan dengan lembaga
lain untuk membantu setiap pemustakanya dalam memenuhi kebutuhan
informasinya.41
Fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat ditinjau dari duasegi yaitu:1. Dari segi layanan, perpustakaan mempunyai enam fungsi
yaitu sebagai pusat:a. Pengumpulan informasi.b. Pengolahan informasi.c. Penelusuran informasi.d. Pemanfaatan informasi.e. Penyebarluasan informasi.f. Pemeliharaan serta pelestarian informasi
2. Dari segi program kegiatan perpustakaan mempunyai tigamacam fungsi yaitu:a. Sebagai pusat layanan informasi untuk program
pendidikan dan pengajaran.b. Sebagai pusat layanan informasi untuk program
penelitian.c. Sebagai pusat layanan informasi untuk program
pengabdian pada masyarakat.42
41 Abdul Rahman Saleh, Percikan Pemikiran : di Bidang Kepustakawanan, (Jakarta :Sagung Seto, 2011), h 50.
42 Ibid., h. 18
36
Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa
Perpustakaan sebagai penunjang pendidikan bagi perguruan tinggi oleh karena
itu perpustakaan memiliki banyak fungsi yang sangat membantu bagi
keberlangsungan pendidikan di perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi
sangat berfungsi untuk para sivitas akademik baik dosen, staf dan mahasiswa
dalam menunjang proses perkuliahan dan penelitian di perguruan tinggi.
Pada umumnya perpustakaan perguruan tinggi memiliki beberapafungsi sebagai berikut :a.Fungsi edukasi, perpustakaan merupakan sumber belajar bagi
para sivitas akademiknya. Oleh karena itu koleksi yang tersediaadalah koleksi yang mendukung kegiatan belajar mengajar diperguruan tinggi.
b.Fungsi informasi, perpustakaan merupakan sumber informasiyang mudah diakses oleh para pencari dan pengguna informasi.
c.Fungsi riset, perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustakamutakhir yang mendukung pelaksanaan penelitian ilmu,teknologi dan seni.
d.Fungsi rekreasi, perpustakaan menyediakan koleksi yang dapatmembantu untuk mengembangkan minat, kreatifitas, dan dayainovatif para penggunanya.
e.Fungsi deposit, perpustakaan menjadi pusat penyimpanan karyailmiah yang dihasilkan oleh para anggota sivitas akademikanya.43
3. Tujuan Perpustakaan Perguruan tinggi
Pada dasarnya perpustakaan didirikan untuk mencapai tujuan yang ingin di
capai. Mengumpulkan bahan pustaka secara terus menerus menghimpun sumber
informasi yang relevan untuk dikoleksi, mengolah, menyimpan dan memelihara,
menjadi pusat informasi, menjadi agen perubahan kebudayaan dari masa lalu oleh
karena itu perpustakaa didirikan untuk memfasilitasi terciptanya warga akademik
yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca, dan berbudaya tinggi.
43 F Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007), h 7.
37
Tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah menunjang tridharma perguruan tinggi, yaitu penyelenggara pendidikan,penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Secara khususadalah untuk membantu para dosen dan mahasiswa, serta tenagakependidikan di perguruan tinggi dalam proses pembelajaran.Pentingnya perpustakaan perguruan tinggi dalam penyelenggaraanpendidikan, maka perpustakaan perguruan tinggi telah menjadisalah satu indikator mutu pendidikan perguruan tinggi. Makin baikperpustakaannya maka makin baik pula mutu luaran perguruantinggi tersebut. Seiring dengan itu perpustakaa perguruan tinggidijuluki sebagai “jantungnya universitas” (the library is the heartof university), atau perpustakaan merupakan wujud dari universitasini sendiri dengan ungkapan “universitas yang sesungguhnyaadalah kumpulan buku” (the true university is the collection ofbooks). 44
Secara umum tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah:
a. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf
pengajar dan mahasiswa. Mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi.
b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referensi) pada semua tingkat akademis,
artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program
pasca sarjana dan pengajar.
c. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan.
d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.
e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan
perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.45
Bedasarkan uraian di atas bahwa pada dasarnya tujuan daripada
perpustakaan perguruan tinggi adalah mendukung kinerja perguruan tinggi dalam
menyelenggarakan pendidikan dengan menyediakan sumber-sumber informasi
44 Hermawan Rahman dan Zulfikar Zein, Etika Kepustakawanan : suatu pendekatanterhadap kode etik pustakawan indonesia, (Jakarta : Sagung Seto, 2006), h 34.
45 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,1993), h 52.
38
ilmiah di perpustakaan tersebut, dan selalu melayani pengguna (mahasiswa)
selama menjalankan pendidikan di perguruan tinggi yang bersangkutan.
39
BAB III
GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN UNTIRTA
A. Perpustakaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
1. Sejarah Perpustakaan
Perpustakaan universitas sultan ageng tirtayasa ialah perpustakaan yang
terdapat pada universitas dan merupakan UPT perguruan tinggi bersama-sama
dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi yang meliputi
pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Yaitu dengan cara
menyeleksi, menghimpun, mengelola, memelihara serta mendistribusikan sumber
informasi kepada lembaga induknya khususnya dan masyarakat akademis pada
umumnya.
Perpustakaan universitas sultan ageng tirtayasa didirikan pada tanggal 14 april
1982 dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor atau Pembantu Rektor
Bidang Akademik.
2. Visi dan Misi Perpustakaan
Visi Perpustakaan adalah Menjadikan Perpustakaan Universitas sebagai
Learning and entrepreneur Resources Center.
Misi Perpustakaan
a. Menyeleksi, mengoleksi, mendistribusikan, melestarikan dan
mengembangkan informasi yang bernilai guna bagi masyarakat akademik
UNTIRTA
b. Menyediakan koleksi atau sumber informasi ilmiah dan penelitian.
40
c. Menyediakan fasilitas penunjang sesuai dengan perkembangan teknologi
informasi.
d. Meningkatkan pelayanan informasi yang berguna serta berdaya saing
dengan pusat informasi lainnya.
e. Mengadaptasi pemanfaatan teknologi informasi (komputerisasi dalam
mewujudkan perpustakaan on line).
f. Meningkatkan kualitas SDM yang profesional.
g. Membentuk jaringan informasi antar perpustakaan perguruan tinggi.
h. Menjalin kerja sama dengan pusat-pusat informasi penelitian, instansi dan
pusat kebudayaan.
3. Tujuan Perpustakaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Perpustakaan universitas lahir dengan memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Memenuhi keperluan sumber informasi masyarakat, khususnya civitas
akademika UNTIRTA yang termasuk di dalamnya staf pengajar,
mahasiswa dan tenaga administrasi.
b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referensi) pada semua tingkat
akademis dari mahasiswa tingkat pertama, peneliti dan pengajar.
c. Menyediakan ruang baca untuk pemakai perpustakaan.
d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis
pemakai.
e. Menyediakan jasa pelayanan informasi, dan jasa lainnya yang tepat guna
seperti jasa reproduksi, kliping, jurnal, penerjemahan, konsultasi perpustakaan.
f. Menyediakan layanan audio visual.
41
B. Layanan Perpustakaan UNTIRTA
1. Sistem Layanan Perpustakaan
Layanan perpustakaan UNTIRTA menggunakan layanan terbuka, dimana
pengunjung khususnya mahasiswa UNTIRTA dapat mengakses koleksi yang
ada di perpustakaan.
2. Jam Buka Perpustakaan UNTIRTA
a. Senin – jumat : 08.00 – 20.00 WIB
b. Sabtu : 08.00 – 12.00 WIB
c. Sedangkan hari minggu dan hari libur nasional tutup
3. Jam Layanan Perpustakaan UNTIRTA
a. Senin – kamis : 08.00 – 20.00 WIB
b. Istirahat :12.00 – 13.00 WIB
c. Jum’at : 08.00 – 16.00 WIB
d. Istirahat Jumat : 11.30 – 13.30 WIB
e. Sabtu : 08.00 – 12.00 WIB
f. Sedangkan hari minggu dan hari libur nasional tutup.
4. Jenis Layanan
a. Layanan Sirkulasi
Layanan ini merupakan kegiatan peminjaman dan pengembalian dan
perpanjang buku.
b. Layanan Referensi
1. Menyediakan berbagai sumber referensi yang meliputi kamus,
ensiklopedia.
42
2. Layana skripsi, tesis, laporan penelitian, laporan tugas akhir, dan
makalah.
3. Layanan terbitan berkala seperti majalah, jurnal, panflet/buletin,
koran.
4. Layanan audio visual seperti kaset, dan CD.
c. Layanan Corner
Layanan corner merupakan koleksi yang dihasilkan dari sumbangan
dari tokoh-tokoh seperti Purn TNI Jend. Surdjadi Sudirdja, Prof. Dr.
Yoyo Mulyana dll.
d. Layanan Administrasi
Layanan ini meliputi pendaftaran anggota, layanan bebas pustaka, dll.
e. Layanan Database online
Saat ini perpustakaan UNITIRTA telah dilengkapi dengan Database
Online yang melanggan seperti: garuda, gale, ebsco. Database ini
mengandung beberapa jurnal dan artikel elektronik serta mencakup
berbagai subjek yang sangat bermanfaat untuk digunakan dalam
penelitian.
C. SDM (Sumber Daya Manusia)
Agar kegiatan perpustakaan berjalan dengan baik, maka diperlukan
sumber daya manusia yang berkopenten dalam menjalankan fungsi dan tugas
perpustakaan. Berikut data pegawai perpustakaan berdasarkan tugas dan
jabatannya.
43
Tabel 1SDM Perpustakaan UNTIRTA
NO NAMA JABATAN1 Mirdedi, SH., MH Kepala Perpustakaan2 Rahadian Kurnia, S.Pd. Tata Usaha3 Evi masna Ch., S.Ag. Tata Usaha4 Uswatun Hasanah, S.Pd. Tata Usaha5 Nia Kurniawati, S.Sos. Bag. Seleksi Akuisisi dan Bag.
Pengolahan6 Lia Yulia, S.Sos. Bag. Seleksi Akuisisi7 Yuyun Yunawati, SIP Bag. Seleksi Akuisisi dan Bag Pengolahan8 Dian Kusrini Bag. Pelayanan9 Asnawi, SH. Bag. Pelayanan10 Teguh Bag. Pelayanan11 Suherti, SH. Bag. Pelayanan dan Bag. Pengolahan12 Suwanda Bag. Pelayanan13 Rini Bag. Pelayanan14 Ratna Bag. Pelayanan15 Indri Bag. Pelayanan16 Dian Kusrini Bag. Pengolahan17 Sri Wahyuni, A.Md. Bag. Promosi18 Ade B, A.Md. Bag. Audio Visual19 Gita Bag. Audio Visual
D. Sistem Automasi Perpustakaan UNTIRTA
Sejak tahun 2006, perpustakaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa telah
menerapkan sistem automasi perpustakaan yaitu NCIBOOKMEN untuk
layanan/modul pengatalogan, dan sirkulasi.
Menu penelusuran di OPAC yaitu terdiri dari basic search dan advance
search. Tampilan basic search yaitu terdiri dari menu pencarian yaitu judul
buku dan no kelas buku, sedangkan menu pencarian advanc search yaitu ada
judul buku, pengarang, penerbit, bahasa, asal, kota, tahun dan no kelas buku.
44
E. Koleksi Perpustakaan
Koleksi atau sumber informasi perpustakaan Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa terdiri dari beberapa jenis, meliputi koleksi umum, koleksi referensi,
koleksi deposit (skripsi, tesis), laporan tugas akhir, jurnal ilmiah, majalah,
surat kabar, dan koleksi non cetak.
1. Koleksi Umum
Koleksi ini terdiri dari buku-buku yang dapat dipinjam oleh anggota
perpustakaan. Saat ini koleksi perpustakaan Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa memiliki koleksi kurang lebih dari 536 judul dan 1.461
eksemplar. Koleksi ini siap untuk di pinjem oleh anggota perpustakaan.
2. Koleksi Referensi (rujukan)
Koleksi referen (bahan rujukan) adalah koleksi yang hanya bisa digunakan
atau dibaca di perpustakaan. Saat ini perpustakaan UNTIRTA memiliki
kurang lebih dari 403 Judul dan 558 eksemplar, yang terdiri dari Kamus,
ensiklopedia, buku undang-undang.
3. Koleksi Tandon
Koleksi tendon adalah bahan pustaka yang jarang digunakan, disimpan
dilemari tertutup, tetapi dapat dipinjam jika diperlukan. Bahan pustaka ini
banyak diminta karena merupakan bacaan wajib pada perpustakaan
peruruan tinggi, bahan koleksi ini disimpan ditempat khusus dan dapat
dipinjam untuk jangka waktu pendek. Perpustakaan UNTIRTA memiliki
koleksi tandon kurang lebih 755 judul dan 1.200 eksemplar.
45
4. Koleksi Fiksi
Perpustakaan UNTIRTA memiliki koleksi fiksi kurang lebih 802 judul dan
1.336 eksemplar.
5. Koleksi Modul
Perpustakaan UNTIRTA memiliki koleksi modul kurang lebih 317 judul
dan 752 eksemplar.
6. Koleksi Corner
Perpustakaan UNTIRTA memiliki koleksi corner kurang lebih 65 judul
dan 66 eksemplar. Terdiri dari beberap judul buku yaitu: Manajemen,
ekonomi, politik, strategi manajemen, indroduction to Managemen,
economi growth, dan ilmu social.
7. Koleksi Laporan Penelitian
Perpustakaan UNTIRTA saat ini memiliki koleksi laporan penelitian,
laporan tugas akhir, makalah. Jumlah koleksi laporan penelitian saat ini
kurang lebih berjumlah 325 judul dan 432 eksemplar, jumlah laporan
tugas akhir saat ini berjumlah 12 judul dan 12 eksemplar. Jumlah makalah
berjumlah 61 judul dan 61 eksemplar.
8. Koleksi Skripsi, Tesis
Koleksi skripsi, tesis sebagai besar merupakan karya deposit para alumni
mahasiswa UNTIRTA. Saat ini jumlah koleksi skripsi kurang lebih 1.533
judul dan 1.533 eksemplar, dan jumlah tesis saat ini berjumlah 684 judul
dan 684 eksemplar.
46
9. Koleksi Serial
Koleksi serial ini terdiri dari jurnal, Majalah, Panflet / Buletin, Surat
Kabar. Beberapa jumlah Jurnal 86 judul dan 276 eksemplar, jumlah
majalah 78 judul dan 935 eksemplar, jumlah panflet / Buletin 35 judul dan
36 eksemplar, jumlah surat kabar 11 penerbit dan 1, 463 eksemplar.
10. Koleksi Non Cetak
Perpustakaan UNTIRTA memiliki beberapa koleksi non cetak berupa
bahan audio visual. Beberapa jenis koleksi yang sudah dimiliki
perpustakaan UNTIRTA diantaranya CD-Rom berjumlah 5.197 judul dan
5.197 eksemplar, dan Kaset berjumlah 122 judul dan 122 eksemplar.
11. Jumlah Koleksi Perpustakaan UNTIRTA
Seluruh jumlah koleksi Perpustakaan UNTIRTA yang terdiri dari koleksi
umum dan koleksi non buku berjumlah 16.646 judul dan 35.615
eksemplar.
12. Susunan koleksi
Koleksi perpustakaan UNTIRTA disusun secara berkelas, yaitu
berdasarkan disiplin ilmu masing-masing. Koleksi disusun berdasarkan
Klasifikasi Dewey (Dewey Decimal Classification) dengan ringkasan
sebagai berikiu:
47
Tabel 2Susunan Koleksi Perpustakaan UNTIRTA
Kelas Bidang Kajian
000 Karya Umum
100 Filsafat dan psikologi
200 Agama-agama
300 Ilmu-ilmu social
400 Ilmu-ilmu bahasa
500 Ilmu-ilmu murni (esakta)
600 Ilmu-ilmu terapan dan teknologi
700 kesenian, arsitektur, olahraga
800 Kesusastraan
900 Sejarah, Geografi, dan Biografi
F. Jumlah Anggota Perpustakaan UNTIRTA
1. Jumlah Anggota
Jumlah anggota Perpustakaan UNTIRTA yaitu 14.099 orang yang terdiri
dari Semua Fakultas yaitu dari Fakultas Hukum, Ekonomi, Fisip, Pertanian,
Pendidikan,Teknik, dan Pasca Sarjana.
a. Syarat Anggota
1) Bagi Mahasiswa UNTIRTA
a. Mengisi formulir
b. Menyerahkan pas foto berukuran 2x3 cm.
c. Bagi pembuat kartu ulang dikenakan biaya sebesar Rp. 25.000
d. Untuk mahasiswa baru tidak dikenakan biaya.
48
G. Peraturan dan Tata Tertib
a. Peraturan Umum
1) Anggota / pengunjung perpustakaan harus berpakaian rapih dan sopan.
2) Setiap pengunjung diharapkan dapat memelihara ketenangan,
ketertiban dan kebersihan ruangan perpustakaan.
3) Anggota / pengunjung perpustakaan harus menitipkan Tas, map, jaket
serta alat yang tidak perlu kecuali barang berharga supaya disimpan di
loker.
4) Setiap anggota atau pengunjung yang datang ke perpustakaan, agar
mengisi absen pada counter sistem yang telah disediakan.
5) Anggota / pengunjung perpustakaan UNTIRTA apabila pindah atau
keluar, agar memberitahukan kepada perpustakaan UNTIRTA dan
mengembalikan kartu anggota.
6) Pengunjung yang berasal dari luar bukan anggota dikenakan biaya
sebesar Rp. 5000.
b. Bebas Pinjem Bahan Pustaka
Setiap mahasiswa UNTIRTA baik Diploma, SI maupun S2 yang telah
menyelesaikan studinya diwajibkan mengurus surat keterangan bebas
pinjam bahan pustaka dari perpustakaan UNTIRTA adapun syarat-
syaratnya sebagai berikut :
1) Menyerahkan kembali kartu anggota perpustakaan UNTIRTA
2) Menyumbangkan / menyerahkan skripsi dan softcopy.
3) Menyumbangkan buku dalam bentuk uang sesuai dengan tingkat
pendidikannya. Yaitu
49
a. D3 Rp. 50.000
b. SI Rp. 75.000
c. S2 Rp. 125.000
c. Prosedur Peminjaman Bahan Pustaka
1) Anggota perpustakaan UNTIRTA
2) Jumlah pinjaman maksimal 5 judul untuk satu minggu.
3) Masa pinjaman selama satu minggu dan dapat diperpanjang.
d. Sanksi
Anggota / pengunjung perpustakaan yang melanggar peraturan akan
dikenakan sanksi berupa denda dan teguran. Berikut adalah jenis
pelanggaran:
1) Anggota / pengunjung yang merusak, menghilangkan, atau mencoret-
coret bahan pustaka harus mengganti dengan buku baru yang judulnya
sama atau buku yang sesuai dengan bukunya.
2) Anggota / pengunjung perpustakaan yang terlambat mengembalikan
buku-buku yang dipinjam akan dikenakan denda sesuai dengan tarif
yang berlaku.
H. Luas Ruangan dan Lokasi Gedung Perpustakaan UNTIRTA
Perpustakaan pusat menempati gedung 2 lantai yang merupakan bantuan
dinas pendidikan propinsi banten, dengan luas gedung setelah penambahan
lokal menjadi 324 m2 dan luas ruangan 225 m2. Adapun penataan
ruangannya sebagai berikut :
50
Tabel 3Lokasi Gedung Perpustakaan UNTIRTA
No Lantai 1 Lantai 2
A Ruang kepala perpustakaan Koleksi umum
B Ruang Tata usaha Ruang baca
C Ruang pengolahan Ruang media / audio visual
D Ruang pelayanan Koleksi fiksi
E Ruang Koleksi referensi
F Ruang Koleksi corner
G Ruang Penitipan Tas
I. Fasilitas Perpustakaan UNTIRTA
1. Ruang perpustakaan yang terdiri dari 2 lantai, memiliki fasilitas masing-
masing sesuai kebutuhan ruangan itu sendiri. Lantai 1 terdiri dari fasilitas :
a. Fasilitas Ruang Kepala Perpustakaan.
Ruang kepala perpustakaan terletak di lantai 1 berdampingan dengan
ruang tata usaha, memiliki fasilitas kantor beserta ruang tamu dengan
fasilitas 1 meja dan 1 kursi, TV, dan 1 lemari, 1 unit computer dan
prinan.
b. Fasilitas Ruang Tata Usaha
Ruang tata usaha terletak di lantai 1 berdampingan dengan ruang
kepala perpustakaan, ruangan ini berisi lemari arsip dan sarana
ketatausahaan memiliki faslitas yaitu 1 meja, kursi, 2 lemari, telepon, 1
unit computer dan prinan.
51
c. Fasilitas Ruang Pengolahan
Ruangan pengolahan terletak di lantai 1 berdampingan dengan ruangan
TU dan referensi pelayanan, ruangan ini berfungsi sebagai ruangan
pengolahan semua jenis koleksi mulai dari entri data buku yang datang
hingga siap disajikan dalam rak-rak buku. Fasilitas dalam ruangan ini
berisi 4 lemari, 4 unit komputer dan barcode printer, telepon, AC, 4
kursi dan 4 meja.
d. Fasilitas Ruangan Pelayanan
Ruangan pelayanan terletak pada lantai 1 berdampingan dengan
ruangan tata usaha. Ruangan ini merupakan ruangan pelayanan
peminjaman dan pengembalian. Fasilitas dalam ruangan ini meliputi
sarana komputerisasi pelayanan dan fotocopy, barcode reader, telepon,
3 kursi 3 meja, AC.
e. Fasilitas Ruang Koleksi Referensi
Ruangan referensi merupakan ruangan penempatan koleksi referensi
seperti kamus, ensiklopedia, dan referensi lainnya dengan fasilitas
seperti 4 lemari ensiklopedia, 12 lemari skripsi, 6 lemari majalah, 5
lemari jurnal, 8 rak koran, dan fasilitas lainnya seperti meja baca dan
kursi, AC, dll.
f. Fasilitas Ruang Koleksi Corner
Ruangan ini merupakan ruangan koleksi sumbangan dari tokoh-tokoh
dan institusi seperti Purn TNI Jend. Surjadi Sudirdja, Prof. Dr. Yoyo
52
Mulyana, M.Ed. fasilitas ruangan ini terdiri dari 2 lemari koleksi
corner, 2 meja baca dan 8 kursi, AC dll.
g. Fasilitas Ruang Penitipan Tas
Ruang penitipan tas terdiri dari 4 unit loker tas yang dipergunakan
untuk menyimpan tas atau jaket pengguna perpustakaan beserta
fasilitas lain seperti kursi dan meja untuk petugas.
2. Fasilitas lantai II. Di lantai II perpustakaan dipergunakan untuk ruang
koleksi umum, ruang baca, dan ruang audio visual / media dengan fasilitas
sebagai berikut:
a. Fasilitas Koleksi Umum
Dalam ruangan ini terdapat banyak koleksi umum yang dapat dipinjam
oleh pengguna dengan fasilitas rak buku, dan didukung oleh sarana
penelusur pencarian buku yaitu katalog (OPAC). Perpustakaan
UNTIRTA hanya memiliki satu katalog OPAC yang letaknya
berdampingan dengan tempat baca.
b. Fasilitas Ruang Baca
Fasilitas yang tersedia dalam ruangan ini tentunya seperti kursi dan
meja baca. Dengan didukung fasilitas AC untuk kenyamanan
pengguna. Namun fasilitas AC ini masih kurang memadai untuk ruang
baca.
c. Fasilitas Ruang Media / Audio Visual dan Internet
Ruangan media (audio visual) merupakan ruangan yang berisi koleksi
media seperti CD / Disk dan kaset, komputer, projector, tape dan TV.
53
d. Fasilitas Koleksi Fiksi
Dalam ruangan ini terdapat koleksi buku-buku fiksi yang tertata rapi
dalam 6 rak kayu berwarna hijau, kursi dan meja baca, dan AC.
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Penelitian
Penulis melakukan penelitian di Perpustakaan Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa yang bertempat di Jl. Raya Jakarta, Km. 04, Pakupatan
Serang, Banten, Indonesia. Penulis menggunakan dua cara penelitian yaitu
wawancara dan penyebaran kuesioner. Penulis melakukan penelitian
selama dua bulan, pertama penulis melakukan penelitian wawancara
dengan pihak perpustakaan terkait gambaran perpustakaan itu sendiri pada
tanggal 5 Maret 2014, kemudian penulis melakukan penelitian kedua
dengan penyebaran kuesioner pelaksanaannya dilakukan selama 2 kali
yaitu pada tanggal 5 Mei 2014 dan tanggal 10 Mei 2014. Sebagaimana
telah dijelaskan pada bab 1 bahwa sampel yang diambil adalah pengguna
perpustakaan (mahasiswa) yang secara kebetulan ditemui pada saat
pengambilan data penelitian (convenient sampling).
B. Pengolahan Data Kuesioner
Dari 60 kuesioner yang disebarkan, penulis mengambil semua data
hasil kuesioner. Responden diambil dari jumlah pengunjung perpustakaan
dalam satu hari berjumlah 320, penulis mengambil sampel 15% dari
populasi yang ada yaitu 48 responden kemudian dibulatkan menjadi 60
responden. Bentuk kuesioner berupa pengajuan pertanyaan tertulis melalui
55
daftar pertanyaan tertulis yang disiapkan sebelumnya. Jumlah pertanyaan
kuesioner sebanyak 16 pertanyaan.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus statistik
sebagai berikut :
P = F X 100N
Dimana : P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Number of case (banyaknya individu). 46
Cara menentukan skala interval adalah membagi selisih antara skor
tertinggi dan skor terendah dengan banyaknya skala.
Cara tersebut dapat dirumuskan dengan rumusan sebagai berikut:
Katerangan
a : Jumlah atribut
m : Skor tertinggi
n : Skor terendah
b : Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk
Jika skala penilaian yang ingin dibentuk berjumlah empat, dimana
skor terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala
interval dapat dihitung seperti: {1(4-1) }: 4 = 0,75. Jadi jarak antara setiap
titik adalah 0,75 sehingga diperoleh kriteria penilaian sebagai berikut:
46 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2012), h 25.
Skala Interval = {a (m-n)} : b
56
e. Sangat Positif 3,26 – 4,00
f. Positif 2,51 – 3,25
g. Negatif 1,76 – 2,50
h. Sangat Negatif 1,00 – 1,75
C. Pengumpulan Data
Hasil pengumpulan data penelitian selama penelitian berlangsung sebagai
berikut :
1. Identitas Responden
Pada perpustakaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mahasiswa
yang menjadi responden sebanyak 60 orang yang diambil dari berbagai
jurusan, dengan karakteristik sebagai berikut :
Tabel 4Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi P %Perempuan 39 65%Laki – laki 21 35%
Jumlah 60 100%
Tabel 4 menjelaskan bahwa jumlah jenis kelamin perempuan
sebanyak 39 orang responden (65%), sedangkan jumlah jenis laki-laki
sebanyak 21 orang responden (35%). Data diatas dapat disimpulkan
bahwa perempuan lebih banyak mengunjungi perpustakaan pada saat
penelitian berlangsung.
57
Tabel 5Fakultas
Fakultas Frekuensi P %Ekonomi 17 28%
Pendidikan 15 25%Fisip 11 18%
Pertanian 7 12%Hukum 6 10%Teknik 4 7%Jumlah 60 100%
Tabel 5 menunjukan bahwa fakultas ekonomi lebih banyak
mengunjungi perpustakaan sebanyak 17 orang responden (28%), dan
fakultas pendidikan sebanyak 15 orang responden (25%), fakultas fisip
sebanyak 11 orang responden (18%), kemudian fakultas pertanian
sebanyak 7 orang responden (12%), fakultas hukum sebanyak 6 orang
responden (10%), dan terakhir fakultas teknik sebanyak 4 orang responden
(7%). Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jurusan ekonomi lebih
banyak mengunjung perpustakaan untuk mencari informasi dalam
memenuhi kebutuhan informasinya.
2. Perilaku Mahasiswa UNTIRTA Sebelum Mencari Informasi yangdibutuhkan
Tabel 6Membuat Daftar Informasi Sebelum Mencari Informasi
Jawaban Bobot Frekuensi % SSangat Setuju 4 19 31,66% 76
Setuju 3 35 58,33% 105Tidak Setuju 2 5 8,33% 10
Sangat Tidak Setuju 1 1 1,66% 160 100 192
Jumlah x = 192/60 = 3,20
58
Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan
sangat setuju adalah sebanyak 19 orang (31,66%). Sementara yang
menyatakan setuju sebanyak 35 orang (58,33%). Sedangkan yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 5 orang (8,33%), dan yang
menyatakan sangat tidak setuju 1 orang (2,66%).
Dari data tabel 6 hasil skor rata-rata persepsi adalah 3,20. Skor ini
berada pada skala interval 2,51-3,25, yang menunjukan bahwa mahasiswa
UNTIRTA selalu membuat catatan atau daftar informasi yang akan dicari
sebelum mencari informasi adalah positif. Dari data di atas dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa UNTIRTA selalu mencatat atau membuat
daftar informasi yang akan dicari sebelum mencari informasi
Tabel 7Menentukan Topik Informasi Sebelum Mencari Informasi
Jawaban Bobot Frekuensi % SSangat Setuju 4 7 11,66% 28
Setuju 3 39 65% 117Tidak Setuju 2 14 23,33% 28
Sangat Tidak Setuju 1 - - -60 100 173
Jumlah x = 173/60 = 2,88
Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju adalah sebanyak 7 orang (11,66%). Sementara yang menyatakan
setuju sebanyak 39 orang (65%). Sedangkan yang menyatakan tidak
setuju sebanyak 14 orang (23,33%).
Dari data tabel 7 hasil skor rata-rata persepsi adalah 2,88. Skor ini
berada pada skala interval 2,51-3,25, yang menunjukan bahwa mahasiswa
59
UNTIRTA sering menentukan topik informasi sebelum mencari informasi
adalah positif. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
UNTIRTA selalu menentukan topik informasi yang dibutuhkan sebelum
mencari informasi.
Tabel 8Mengelompokan Informasi yang dibutuhkan Sebelum Mencari
Informasi
Jawaban Bobot Frekuensi % SSangat Setuju 4 10 16,66% 40
Setuju 3 33 55% 99Tidak Setuju 2 14 23,33% 28
Sangat Tidak Setuju 1 3 5% 360 100 170
Jumlah x = 170/60 = 2,83
Tabel 8 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju adalah sebanyak 10 orang (16,66%). Sementara yang menyatakan
setuju sebanyak 33 orang (55%). Sedangkan yang menyatakan tidak
setuju sebanyak 14 orang (23,33%), dan yang menyatakan sangat tidak
setuju sebanyak 3 orang (5%).
Dari data tabel 8 hasil skor rata-rata persepsi adalah 2,83. Skor ini
berada pada skala interval 2,51-3,25, yang menunjukan bahwa mahasiswa
selalu mengelompokan informasi yang dibutuhkan sebelum mencari
informasi adalah positif. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa UNTIRTA sering mengelompokan informasi yang dibutuhkan
sebelum mencari informasi.
60
Tabel 9Bertanya kepada Dosen Sebelum Mencari Informasi
Jawaban Bobot Frekuensi % SSangat Setuju 4 12 20% 48
Setuju 3 25 41,66% 75Tidak Setuju 2 21 35% 42
Sangat Tidak Setuju 1 2 3.33% 260 100 167
Jumlah x = 167/60 = 2,78
Tabel 9 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju adalah sebanyak 12 orang (20%). Sementara yang menyatakan
setuju sebanyak 25 orang (41,66%). Sedangkan yang menyatakan tidak
setuju sebanyak 21 orang (35%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju
sebanyak 2 orang (3,33%).
Dari data tabel 9 hasil skor rata-rata persepsi adalah 2,78. Skor ini
berada pada skala interval 2,51-3,25, yang menunjukan bahwa mahasiswa
sering bertanya kepada dosen sebelum mencari informasi adalah positif.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa UNTIRTA selalu
bertanya kepada dosen terkait informasi yang dibutuhkan sebelum mencari
informasi.
Tabel 10Bertanya Kepada Pustakawan Sebelum Mencari Informasi
Jawaban Bobot Frekuensi % SSangat Setuju 4 15 25% 60
Setuju 3 25 41,66% 75Tidak Setuju 2 18 30% 36
Sangat Tidak Setuju 1 2 3.33% 260 100 173
Jumlah x = 173/60 = 2,88
61
Tabel 10 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju adalah sebanyak 15 orang (25%). Sementara yang menyatakan
setuju sebanyak 25 orang (41,66%). Sedangkan yang menyatakan tidak
setuju sebanyak 18 orang (30%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju
sebanyak 2 orang (3,33%).
Dari data tabel 10 hasil skor rata-rata persepsi adalah 2,88. Skor ini
berada pada skala interval 2,51-3,25, yang menunjukan bahwa mahasiswa
UNTIRTA sring bertanya kepada pustakawan sebelum mencari informasi
adalah positif. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
UNTIRTA selalu bertanya kepada pustakawan terkait informasi yang akan
dicari di Perpustakaan sebelum mencari informasi.
Tabel 11Menggunakan Katalog (OPAC) Perpustakaan Sebelum Mencari
Informasi
Jawaban Bobot Frekuensi % SSangat Setuju 4 20 33,33% 80
Setuju 3 31 51,66% 93Tidak Setuju 2 9 15% 18
Sangat Tidak Setuju 1 - - -60 100 191
Jumlah x = 191/60 = 3,18
Tabel 11 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju adalah sebanyak 20 orang (33,33%). Sementara yang menyatakan
setuju sebanyak 31 orang (51,66%). Sedangkan yang menyatakan tidak
setuju sebanyak 9 orang (15%).
Dari data tabel 11 hasil skor rata-rata persepsi adalah 3,18. Skor ini
berada pada skala interval 2,51-3,25, yang menunjukan bahwa mahasiswa
62
UNTIRTA sering menggunakan katalog (OPAC) Perpustakaan sebelum
mencari informasi yang dibutuhkan adalah positif. Dari data di atas dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa UNTIRTA sering menggunakan katalog
(OPAC) Perpustakaan untuk mencari informasi yang dicari sebelum
mencari informasi.
3. Perilaku Mahasiswa UNTIRTA Saat Mencari Informasi melaluiOPAC
Tabel 12Langsung Mendatangi Rak untuk Mencari Buku
Jawaban Bobot Frekuensi % SSangat Setuju 4 18 30% 72
Setuju 3 35 58,33% 105Tidak Setuju 2 6 10% 12
Sangat Tidak Setuju 1 1 1,66 160 100 190
Jumlah x = 190/60 = 3,16
Tabel 12 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju adalah sebanyak 18 orang (30%). Sementara yang menyatakan
setuju sebanyak 35 orang (58,33%). Sedangkan yang menyatakan tidak
setuju sebanyak 6 orang (10%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju 1
orang (1,66%).
Dari data tabel 12 hasil skor rata-rata persepsi adalah 3,16. Skor ini
berada pada skala interval 2,51-3,25, yang menunjukan bahwa mahasiswa
UNTIRTA langsung mendatangi rak untuk mencari buku pada saat
mencari informasi adalah positif. Dari data di atas dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa UNTIRTA langsung mendatangi rak untuk mencari
buku pada saat mencari informasi yang dibutuhkan.
63
Tabel 13
Menelusur di Katalog (OPAC) Menggunakan Advance Search
Jawaban Bobot Frekuensi % SSangat Setuju 4 9 15% 36
Setuju 3 35 58,33% 105Tidak Setuju 2 16 26,66% 32
Sangat Tidak Setuju 1 - - -60 100 173
Jumlah x = 173/60 = 2,88
Tabel 13 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju adalah sebanyak 9 orang (15%). Sementara yang menyatakan setuju
sebanyak 35 orang (58,33%). Sedangkan yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 16 orang (26,66%).
Dari data tabel 13 hasil skor rata-rata persepsi adalah 2,88. Skor ini
berada pada skala interval 2,51-3,25, yang menunjukan bahwa mahasiswa
selalu menelusur di katalog OPAC menggunakan advance search pada
saat mencari informasi adalah positif. Dari data di atas dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa UNTIRTA selalu menelusur di katalog OPAC
menggunakan advance search pada saat mencari informasi yang
dibutuhkan.
Tabel 14Menelusur di Katalog (OPAC) Menggunakan Basic Search
Jawaban Bobot Frekuensi % SSangat Setuju 4 3 5% 12
Setuju 3 40 66,66% 120Tidak Setuju 2 15 25% 30
Sangat Tidak Setuju 1 2 3,33 260 100 164
Jumlah x = 164/60 = 2,73
64
Tabel 14 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju adalah sebanyak 3 orang (5%). Sementara yang menyatakan setuju
sebanyak 40 orang (66,66%). Sedangkan yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 15 orang (25%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju 1
orang (3,33%).
Dari data tabel 14 hasil skor rata-rata persepsi adalah 2,73. Skor ini
berada pada skala interval 2,51-3,25, yang menunjukan bahwa mahasiswa
erring menelusur di katalog OPAC menggunakan basic search pada saat
mencari informasi adalah positif. Dari data di atas dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa UNTIRTA selalu menelusur di katalog OPAC
menggunakan basic search pada saat mencari informasi yang dibutuhkan.
Tabel 15Menelusur Informasi di Internet pada Saat Mencari Informasi
Jawaban Bobot Frekuensi % SSangat Setuju 4 20 33,33% 80
Setuju 3 27 45% 81Tidak Setuju 2 13 21,66% 26
Sangat Tidak Setuju 1 - - -60 100 187
Jumlah x = 187/60 = 3,11
Tabel 15 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju adalah sebanyak 20 orang (33,33%). Sementara yang menyatakan
setuju sebanyak 27 orang (45%). Sedangkan yang menyatakan tidak
setuju sebanyak 13 orang (21,66%).
Dari data tabel 15 hasil skor rata-rata persepsi adalah 3,11. Skor ini
berada pada skala interval 2,51-3,25, yang menunjukan bahwa mahasiswa
sering menelusur informasi di internet pada saat mencari informasi adalah
65
positif. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa UNTIRTA
sering menelusur informasi di internet pada saat mencari informasi yang
dibutuhkan.
4. Perilaku Mahasiswa UNTIRTA Setelah Mencari Informasi yang diButuhkan
Tabel 16Mengumpulkan Sumber Informasi yang diperoleh Setelah Mencari
Informasi
Jawaban Bobot Frekuensi % SSangat Setuju 4 30 50% 120
Setuju 3 26 43,33% 78Tidak Setuju 2 4 6,66% 8
Sangat Tidak Setuju 1 - - -60 100 206
Jumlah x = 206/60 = 3,43
Tabel 16 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju adalah sebanyak 30 orang (50%). Sementara yang menyatakan
setuju sebanyak 26 orang (43,33%). Sedangkan yang menyatakan tidak
setuju sebanyak 4 orang (6,66%).
Dari data tabel 16 hasil skor rata-rata persepsi adalah 3,43. Skor ini
berada pada skala interval 3,26-4,00, yang menunjukan bahwa mahasiswa
selalu mengumpulkan sumber informasi yang diperoleh setelah mencari
informasi adalah sangat positif. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa UNTIRTA sering mengumpulkan sumber informasi yang
diperoleh setelah mencari informasi yang dibutuhkan.
66
Tabel 17Mencocokan Sumber Informasi yang diperoleh dari Berbagai Sumber
Jawaban Bobot Frekuensi % SSangat Setuju 4 33 55% 132
Setuju 3 26 43,33% 78Tidak Setuju 2 1 1,66% 1
Sangat Tidak Setuju 1 - - -60 100 211
Jumlah x = 211/60 = 3,51
Tabel 17 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju adalah sebanyak 33 orang (55%). Sementara yang menyatakan
setuju sebanyak 26 orang (43,33%). Sedangkan yang menyatakan tidak
setuju 1 orang (1,66%).
Dari data tabel 17 hasil skor rata-rata persepsi adalah 3,51. Skor ini
berada pada skala interval 3,26- 4,00, yang menunjukan bahwa mahasiswa
selalu mengumpulkan sumber informasi yang diperoleh setelah mencari
informasi adalah sangat positif. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa UNTIRTA selalu mencocokan sumber informasi yang
diperoleh dari berbagai sumber setelah mencari informasi yang
dibutuhkan.
Tabel 18Memilah-milah Informasi yang diperoleh Setelah Mencari Informasi
Jawaban Bobot Frekuensi % SSangat Setuju 4 4 6,66% 16
Setuju 3 33 55% 99Tidak Setuju 2 9 15% 18
Sangat Tidak Setuju 1 14 23,33% 1460 100 147
Jumlah x = 147/60 = 2,45
67
Tabel 18 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju adalah sebanyak 4 orang (6,66%). Sementara yang menyatakan
setuju sebanyak 33 orang (55%). Sedangkan yang menyatakan tidak
setuju 9 orang (15%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak
14 orang (23,33%).
Dari data tabel 18 hasil skor rata-rata persepsi adalah 2,45. Skor ini
berada pada skala interval 2,51–3,25, yang menunjukan bahwa mahasiswa
selalu memilah-milah informasi yang dibutuhkan setelah mencari
informasi adalah positif. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa UNTIRTA sering memilah-milah informasi yang didapatkan
setelah mencari informasi yang dibutuhkan.
Tabel 19Merangkum Sumber Informasi yang dibutuhkan setelah mencari
informasiJawaban Bobot Frekuensi % S
Sangat Setuju 4 18 30% 72Setuju 3 35 58,33% 105
Tidak Setuju 2 6 10% 12Sangat Tidak Setuju 1 1 1,66% 1
60 100 190Jumlah x = 190/60 = 3,16
Tabel 19 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju adalah sebanyak 18 orang (30%). Sementara yang menyatakan
setuju sebanyak 35 orang (58,33%). Sedangkan yang menyatakan tidak
setuju 6 orang (10%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju 1 orang
(1,66%).
68
Dari data tabel 19 hasil skor rata-rata persepsi adalah 3,16. Skor ini
berada pada skala interval 2,51–3,25, yang menunjukan bahwa mahasiswa
sering merangkum sumber informasi yang dibutuhkan setelah mencari
informasi adalah positif. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa UNTIRTA sering merangkum sumber informasi yang
dibutuhkan setelah mencari informasi.
Tabel 20Mengecek Ulang Informasi yang dibutuhkan Setelah Mencari
InformasiJawaban Bobot Frekuensi % S
Sangat Setuju 4 13 21,66% 52Setuju 3 41 68,33% 123
Tidak Setuju 2 6 10% 12Sangat Tidak Setuju 1 - - -
60 100 187Jumlah x = 187/60 = 3,11
Tabel 20 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju adalah sebanyak 13 orang (21,66%). Sementara yang menyatakan
setuju sebanyak 41 orang (68,33%). Sedangkan yang menyatakan tidak
setuju 6 orang (10%).
Dari data tabel 20 hasil skor rata-rata persepsi adalah 3,11. Skor ini
berada pada skala interval 2,51–3,25, yang menunjukan bahwa mahasiswa
selalu mengecek ulang informasi yang dibutuhkan setelah mencari
informasi adalah positif. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa UNTIRTA selalu mengecek ulang informasi yang dibutuhkan
setelah mencari informasi.
69
Tabel 21Memanfaat Informasi yang dibutuhkan Setelah Mencari Informasi
Jawaban Bobot Frekuensi % SSangat Setuju 4 9 15% 36
Setuju 3 24 40% 72Tidak Setuju 2 20 33,33% 40
Sangat Tidak Setuju 1 7 11,66% 760 100 155
Jumlah x = 155/60 = 2,58
Tabel 21 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju adalah sebanyak 9 orang (15%). Sementara yang menyatakan setuju
sebanyak 24 orang (40%). Sedangkan yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 20 orang (33,33%), dan yang menyatakan tidak setuju sebanyak
7 orang (11,66%)
Dari data tabel 21 hasil skor rata-rata persepsi adalah 2,58. Skor ini
berada pada skala interval 2,51–3,25, yang menunjukan bahwa mahasiswa
sering memanfaatkan informasi yang dibutuhkan setelah mencari
informasi adalah positif. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa UNTIRTA sering memanfaatkan informasi yang dibutuhkan
setelah mencari informasi.
70
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan
ini merupakan jawaban dari uraian tujuan penelitian pada bab satu. kemudian ada
beberapa saran yang diberikan penulis untuk kemajuan perpustakaan UNTIRTA.
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara dan kuesioner
dengan pihak terkait dengan judul skripsi, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa :
1. Perilaku pencari informasi mahasiswa UNTIRTA sebelum mencari informasi
adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang didapatkan dari
beberapa variabel yaitu 3,20 Skor ini terdapat pada skala interval 2,51-3,25.
2. Perilaku pencarian informasi mahasiswa UNTIRTA pada saat mencari
informasi adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang
didapatkan dari beberapa variabel yaitu 3,16 skor ini terdapat pada skala
interval 2,51-3,25.
3. Perilaku pencari informasi mahasiswa UNTIRTA setelah mencari informasi
adalah sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang didapatkan
dari beberapa variabel yaitu 3,51 skor ini terdapat pada skala interval 3,25-
4,00.
71
B. Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan maka peneliti menyampaikan saran
sebagai berikut :
1. Mahasiswa UNTIRTA selalu menggunakan perpustakaan sebagai tempat
untuk mencari informasi yang dibutuhkan oleh karena itu mahasiswa
selalu bertanya kepada pustakawan terkait informasi yang dibutuhkan.
Sebaiknya perpustakaan UNTIRTA menambahkan staf yang ahli dibidang
ilmu perpustakaan agar para mahasiswa dapat terpenuhi kebutuhan
informasinya dan mendapatkan pelayanan yang baik.
2. Sebaiknya Perpustakaan UNTIRTA Menambahkan anggaran untuk
penambahan sarana pencarian informasi seperti katalog (OPAC), karena
katalog (OPAC) Perpustakaan UNTIRTA hanya memiliki satu unit, dan
katalog (OPAC) banyak digunakan oleh para mahasiswa pada saat mencari
informasi baik itu jurnal, koleksi referensi, artikel majalah ilmiah dan
koleksi umum.
3. Dilihat dari perilaku mahasiswa UNTIRTA setelah mencari informasi
mereka banyak mengecek ulang informasi, karena informasi yang mereka
peroleh kebanyakan dari perpustakaan. Oleh karena itu perpustakaan
UNTIRTA harus menyediakan koleksi informasi yang sesuai dengan
kebutuhan informasi para mahasiswa.
72
DAFTAR PUSTAKA
Diao, Ai lien. dkk. Literasi Informasi Tujuh Langkah Knowledge Management.Jakarta : Universitas Atma Jaya, 2010.
Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta :Rieneka, 1992.
Sulistyo, Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia PustakaUtama, 1993.
Sulistyo, Basuki. dkk. Perpustakaan dan Informasi dalam Konteks Budaya.Depok : FIB UI, 2006.
Hak, Ade Abdul. Perpustakaan Perguruan Tinggi pada Abad Globalisasi.Didaktika Islamika vol 3, no 7, 2001.
Internet dan Perpustakaan. Al- Maktabah : Jurnal Komunikasidan Informasi Perpustakaan, v 1, n0 2 h 27, (Oktober 1999).
Hasugian, Jonner. Urgensi Literasi Informasi dalam Kurikulum BerbasisKompetensi di Perguruan Tinggi. Pustaka : Jurnal Studi Perpustakaandan Informasi, Vol. 4, No. 2, (Desember 2008).
Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian, Jakarta: STIA-LAN, 1999
Kasjono, Heru Subaris; Yasril. Teknik Sampling untuk Penelitian Kesehatan.Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1992.
Pendit, Putu Laxman. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi : SuatuPengantar Diskusi Epistemologi dan Metodologi. Jakarta : JIF FSUI,2003.
Perilaku Pencarian Informasi diakses pada 18 April 2012 darihttp://funnymustikasari.wordpress.com/2010/07/26/perilaku-pencarian-informasi/
Purwono dan Suharmini, Sri. Materi Pokok Perpustakaan dan KepustakawananIndonesia. Jakarta : Universitas Terbuka, 2008.
Rahayuningsih, F. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007.
Rahman, Hermawan dan Zen, Zulfikar. Etika Kepustakawanan : SuatuPendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta : SagungSeto, 2006.
73
Riady, Yasir. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral dalamPenyususnan Disertasi. Visi Perpustakaan : Jaringan Informasi AntarPerpustakaan, v 15, no 2, (Agustus 2013).
Ridwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Jakarta: Alfabeta, 2010.
Rimbarawa, Kosam. Dasar-Dasar Organisasi Informasi. Jakarta : Hakaesar,2010.
Rusmana, Agus. Dkk. Analisis Sistem Informasi. Jakarta : Universitas Terbuka,2007.
Salam, Syamsir dan Aripin, Jaenal. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : UIN JakartaPress, 2006.
Saleh, Abdul Rahman. Percikan Pemikiran di Bidang Kepustakawanan. Jakarta :Sagung Seto, 2011.
. Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta :Universitas Terbuka, 1995.
Sudjarwo dan Basrowi. Manajemen Penelitian Sosial. Bandung : Mandar Maju,2009.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers, 2012.
Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia,2003.
Trimo, Soejono. Dari Dokumentasi Ke Sistem Informasi Manajemen. Bandung : RemadjaKarya, 1987.
Turban, Efraim. dkk. Introduction to Information : Pengantar TeknologiInfromasi, Jakarta : Salemba Infotek, 2006.
Yusuf, Pawit M. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan, Jakarta : BumiAksara, 2009.
Yusuf, Pawit M dan Subekti, Priyo. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi:Information Retrival. Jakarta: Kencana, 2010.
LAMPIRAN
PERTANYAAN KUESIONER
Saya Heni Suhaeni adalah mahasiswa SI Jurusan Ilmu Perpustakaan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan
penelitian mengenai “Perilaku Pencarian Informasi mahasiswa UNTIRTA”,
dimana data yang dikumpulkan akan digunakan untuk data pembuatan skripsi.
Kuesioner ini semata-mata demi kepentingan akademik, bukan untuk menguji anda,
saya mohon kesediaan anda untuk mengisi beberapa pertanyaan pada kuesioner ini
dan atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih.
Petunjuk Pengisian Kuesioner :
- Mohon anda mengisi seluruh jawaban dalam kuesioner.
- Pengisian dilakukan dengan menandai kolom jawaban yang disediakan dengan
tanda (√)
- Keterangan pilihan jawaban :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Profil Responden
Laki / perempuan :
Fakultas / Jurusan :
Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa UNTIRTA Sebelum Mencari Informasi
No Pertanyaan 4
SS
3
S
2
TS
1
STS
1 Membuat daftar informasi sebelum mencari informasi
2 Menentukan topik informasi sebelum mencari informasiyang
3 Mengelompokan kebutuhan informasi yang butuhkan
sebelum mencari informasi
4 Bertanya kepada dosen sebelum mencari informasi terkaitinformasi yang di butuhkan
5 Bertanya kepada pustakawan sebelum mencari informasiterkait informasi yang dibutuhkan
6 Menggunakan Katalog (OPAC) perpustakaan sebelummencari informasi
Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa UNTIRTA Pada Saat Mencari Informasi
No Pertanyaan 4
SS
3
S
2
TS
1
STS
1 Langsung mendatangi rak untuk mencari buku
2 Menggunakan katalog (opac) ketika menelusur informasidengan menggunakan advance search
3 Menggunakan katalog (opac) ketika menelusur informasidengan menggunakan basic search
4 menggunakan internet ketika menelusur informasi
Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa UNTIRTA Setelah Mencari Informasi
No Pertanyaan 4
SS
3
S
2
TS
1
STS
1 Mengumpulkan sumber informasi yang diperoleh setelahmencari informasi
2 Mencocokan sumber informasi yang diperoleh dariberbagai sumber informasi
3 Memilah-milah informasi yang dibutuhkan setelahmencari informasi
4 Merangkum sumber informasi yang dibutuhkan setelahmencari informasi
5 Mengecek ulang informasi yang dibutuhkan setelahmencari informasi
6 Memanfaatkan informasi yang dibutuhkan setelahmencari informasi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Peneliti lahir di Pandeglang, Banten pada tanggal 15 Mei 1991,
Putri ketiga dari Bapak Tohir dengan Ibu Sutihat. Peneliti
bertempat tinggal di Jln Pager Batu Rt/Rw 04/02 Kel Cilaja Kec
Majasari Kab Pandeglang. Menyelesaikan pendidikan dasar dan
menengah di Pandeglang: Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah
Pandeglang (tahun 2003). Kemudian, melanjutkan sekolah
menengahnya di Sekolah Madrasah Tsanawiyah Nurul Hidayah
Pandeglang (tahun 2006) dan melanjutkan Sekolah Madrasah Aliyah Nurul Pandeglang (2010).
Pada tahun yang sama peneliti melanjutkan pendidikan pada program studi (S1) Jurusan Ilmu
Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul “Perilaku
Pencarian Informasi Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa”. Peneliti pernah menjalani
Praktek Kerja Lapangan di Perpustakaan PUSDIKLAT Perdagangan Kementerian Perdagangan
RI, selama satu bulan pada tahun 2013.