Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu...

158
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT. ASURANSI JASA INDONESIA (JASINDO) JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: SANDRA RATUNASARI NIM: 109054100021 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434H/ 2013 M  

Transcript of Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu...

Page 1: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA

PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL)

PT. ASURANSI JASA INDONESIA (JASINDO) JAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

SANDRA RATUNASARI

NIM: 109054100021

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434H/ 2013 M

 

Page 2: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

 

Page 3: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

 

Page 4: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli penelitian saya, yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial

(S.Sos) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Sumber – Sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika terbukti bahwa karya ini merupakan plagiasi hasil karya orang lain, maka

saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Ciputat, 1 September 2013

Sandra Ratunasari

 

Page 5: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

i

ABSTRAK

SANDRA RATUNASARITanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Program Kemitraan dan BinaLingkungan (PKBL) PT. Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO) Jakarta

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) adalah salah satu bentukdari implementasi CSR. PKBL terbagi dalam 2 bidang, yang pertama adalahProgram Kemitraan yang terdiri dari pemberian pinjaman dan pemberian hibahkepada pengusaha mikro. Tujuan dari Program Kemitraan ini adalah menjadikanusaha kecil menjadi usaha yang berkembang, tangguh dan mandiri, serta dapatmenjadi usaha menengah yang bankable. Kedua adalah Bina Lingkungan yangbertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melaluipengembangan sarana dan prasarana umum. Bantuan Bina Lingkungan terdiri dari6 bidang antara lain: bantuan korban bencana alam, bantuan pendidikan dan ataupelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana danatau sarana umum, bantuan sarana ibadah dan bantuan pelestarian alam.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami motivasi dan pola pelaksanaanPKBL di PT. Asuransi Jasa Indonesia dan mengetahui manfaat yang dirasakanperusahaan dan masyarakat dari pelaksanaan program PKBL. Menurut Saidi &Abidin terdapat tiga tahap atau paradigm motivasi CSR yaitu: Karitatif,Filantropis, & Kewargaan. Menurut Saidi dan Abidin terdapat empat pola/ modelpelaksanaan: Keterlibatan Langsung, Melalui Yayasan ataupun Organisasi SosialPerusahaan, Bermitra dengan Pihak Lain, Mendukung atau Bergabung DalamKonsorsium, Menurut Yusuf Wibisono terdapat beberapa manfaat perusahandalam melaksankan kegiatan CSR, antara lain: Mempertahankan danmendongkrak reputasi dan brand image perusahaan, Layak mendapatkan sociallicence to operate, Mereduksi risiko bisnis perusahaan, Melebarkan akses sumberdaya, Membentangkan akses menuju market, Mereduksi biaya, Memperbaikihubungan dengan stakeholders, Memperbaiki hubungan dengan regulator,Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan, Peluang mendapatkanpenghargaan.

Hasil penemuan menunjukan bahwa motivasi pelaksanaan PKBL yangdilakukan PT. Jasindo belum sepenuhnya merujuk pada motivasi kewargaanmasih ada beberapa program yang motivasinya bersifat karitas dan filantropi. Polapelaksanaan PKBL tahun 2012 di Jasindo lebih banyak dilakukan dengan carabermitra dengan pihak atau lembaga lain. Manfaat PKBL bagi PT. Jasindo antaralain: dapat memupuk loyalitas konsumen sehingga dapat mempertahankan citrabaik perusahaan, menjaga tingkat profitabilitas serta memenuhi harapanstakeholder sesuai dengan misi perusahan, dan dapat membentangkan aksesmenuju peluang pasar yang lebih luas. Manfaat PKBL bagi penerima programPKBL, dapat diambil kesimpulan bahwa hampir semua manfaat yangdikemukakan oleh Peter Brew dirasakan oleh peneria program PKBL.

 

Page 6: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul

“TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PROGRAM

KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT. ASURANSI JASA

INDONESIA (JASINDO) JAKARTA”. Adapun tugas akhir ini disusun untuk

memenuhi syarat guna mencapai jenjang sarjana pada jurusan Kesejahteraan

Sosial, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih belum sempurna karena

keterbatasan akan kemampuan penulis. Dengan penuh kerendahan hati, penulis

membuka diri untuk menerima kritik dan saran sebagai bahan perbaikan skripsi.

Namun demikian penulis mengharapkan tugas akhir ini dapat memenuhi syarat

yang diperlukan.

Walaupun banyak kesulitan yang penulis hadapi saat penyusunan tugas akhir

ini namun berkat bantuan dan dorongan yang diberikan dari berbagai pihak tugas

ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu tidak lupa penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Siti Napsiyah Arifuzzaman, MSW. selaku Ketua Program Studi

Kesejahteraan Sosial.

3. Ahmad Zaky, M.Si. selaku Sekertaris Program Studi Kesejahteraan

Sosial.

 

Page 7: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

iii

4. Bapak Ismet Firdaus, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing penulis dalam tugas akhir ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, khususnya

Dosen - Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial.

6. Seluruh Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Pegawai

Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi serta Pegawai

Perpustakaan Utama yang telah memberi kemudahan pada penulis dalam

mencari buku- buku yang diperlukan dalam masa penyusunan tugas akhir

7. Kedua orang tua (Papah dan Mamah) dan kakak serta seluruh keluarga

besar yang selalu memberikan dorongan, semangat, dukungan moril

maupun materi serta doa yang tulus.

8. PT. Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO), khususnya bapak Bapak

Pramono Edi, Mba Nevi, Mba Yoka, Mba Medi serta seluruh pegawai

yang ada di PT. JASINDO khususnya yang bekerja di Divisi Biro PKBL.

9. Aldy Novrizal, S.KG. yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan

keyakinan yang tiada habisnya

10. Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan dorongan baik

secara langsung maupun tidak langsung yang penulis tidak dapat

menyebutkan satu persatu atas semua bantuannya untuk menyelesaikan

tugas akhir ini

Jakarta, 23 agustus 2013

 

Page 8: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK……………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… iv

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... vii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………... viii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………….. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah…………………………….. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………...……………………. 6

D. Tinjauan Pustaka………………………………………………….. 7

E. Kerangka Teori……………………………………………………. 7

F. Metode Penelitian………………………………………………… 9

1. Pendekatan Penelitian………………………………………….. 9

2. Waktu dan Tempat Penelitian………………………………….. 9

3. Teknik Pengumpulan Data……………………………………. 9

4. Teknik Pemilihan subyek Penelitian………………………….. 10

5. Sumber data……………………………………………………. 11

6. Analisis Data…………………………………………………… 12

7. Keabsahan Data………………………………………………... 13

8. Teknik Penulisan……………………………………………… 14

G. Sistematika Penulisan……………………………………..………. 14

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Corporate Social Responsibility (CSR)…………………………… 16

1. Definisi dan Gambaran Umum CSR…………………………… 16

2. Motivasi Pelaksanaan CSR……………………………………… 18

3. Pola Pelaksanaan CSR ………………………………………… 21

4. Manfaat CSR ………………...………………………………… 23

 

Page 9: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

v

B. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)………................................... 27

C. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)…………..…... 30

1. Program Kemitraan…………………………………………….. 30

a. Ruang Lingkup Program Kemitraan………………………… 30

b. Biaya Operasional Program Kemitraan……………………… 31

c. Penggolongan Kualitas Pinjaman Mitra Binaan…………….. 32

2. Program Bina Lingkungan……………………………………… 34

a. Ruang Lingkup Program Bina Lingkungan…………………. 34

b. Sektor – Sektor Program Bina Lingkungan…………………. 35

c. Prosedur Penyaluran Dana Bina Lingkungan………………. 36

d. Perencanaan PKBL…………………………………………….. 36

e. Pelaporan PKBL……………………………………………….. 38

D. Usaha Kecil Menengah (UKM)…………………………………… 39

E. Perbedaan CSR dan PKBL……………………………………….. 41

BAB III PROFIL PT. ASURANSI JASA INDONESIA (JASINDO)

A. Sejarah Perusahaan………………………………………………… 45

B. Visi dan Misi Perusahaan………………………………………….. 46

C. Tujuan Perusahaan………………………………………………… 47

D. PKBL PT. Jasindo………………………………………………… 47

E. Landasan Hukum PKBL PT. Asuransi Jasa Indonesia…………… 48

F. Struktur Organisasi………………………………………………... 55

G. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab……………………………….. 56

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Temuan……………………………………………………………. 59

1. Latar Belakang Perusahaan Melaksanakan PKBL…………….. 59

2. Pandangan Perusahaan Terhadap PKBL………………………. 61

3. Divisi Pengelola PKBL………………………………………… 63

4. Sumber Dana PKBL……………...……………………………. 66

5. Strategi Biro PKBL PT. JASINDO……………………………. 69

6. Manfaat Pelaksanaan PKBL bagi Perusahaan………………….. 70

7. Program Kemitraan……………………………………………... 71

 

Page 10: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

vi

a. Bentuk - Bentuk Pembinaan Dalam PK di PT. JASINDO… 71

b. Monitoring Mitra Binaan……..……………………………. 74

c. Syarat Penerima Program Kemitraan……………………… 75

d. Prosedur Penyaluran Dana Program Kemitraan…………… 77

8. Bina Lingkungan……..……………………………………….. 81

a. Penyaluran Dana BL………………………………………. 81

9. Hasil Wawancara dengan Penerima Program………………… 83

a. Hasil Wawancara dengan Penerima PK…………………... 83

b. Hasil Wawancara dengan Penerima Program BL…………. 87

10. Rincian Kegiatan PKBL PT. JASINDO 2012……………….. 92

a. Rincian Kegiatan Program Kemitraan…………………….. 92

b. Rincian Kegiatan Program Bina Lingkungan……………... 96

B. Analisis……………………………………………………………. 105

1. Analisis Motivasi Pelaksanaan PKBL…………….……....….... 105

2. Analisis Pola Pelaksanaan PKBL……………………………… 111

3. Analisis Manfaat PKBL …………………………….…………. 117

a. Analisis Manfaat PKBL bagi perusahaan………………….. 117

b. Analisis Manfaat PKBL bagi masyarakat………………….... 119

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………… 124

B. Saran…………………………………..…………………………… 126

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 127

LAMPIRAN......................................................................................................... 132

 

Page 11: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Teori…………………………………………..………….. 8

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Asuransi Jasa Indonesia…………………… 55

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Biro PKBL Jasindo……………………………. 64

 

Page 12: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Motivasi CSR……………………………………………………….. 20

Tabel 2.2 Penilaian Terhadap Mitra Binaan…………………………………... 40

Tabel 2.3 Perbedaan Konsep CSR dan PKBL BUMN……………………….. 41

Tabel 4.1 Proporsi Alokasi Program Kemitraan Tahun 2012…………………. 68

Tabel 4.2 Penyaluran Bina Lingkungan 2012…………………………………. 82

Tabel 4.3 Rincian Alokasi Dana PK Periode 1992 - 2012.................................. 93

Tabel 4.4 Penyaluran Program Kemitraan.......................................................... 94

Tabel 4.5 Laporan Bantuan Kepada Korban Bencana Alam………………….. 97

Tabel 4.6 Laporan Bantuan Kepada Pendidikan……………………………… 97

Tabel 4.7 Laporan Bantuan Kepada Peningkatan Kesehatan…………………. 98

Tabel 4.8 Laporan Bantuan Kepada Sarana Ibadah…………………………… 99

Tabel 4.9 Laporan Bantuan Kepada Sarana dan Prasarana Umum……………. 100

Tabel 4.10 Laporan Bantuan Kepada Pelestarian Alam dan Lingkungan………. 102

Tabel 4.11 Laporan Penyaluran Beasiswa..……………………………………... 103

Tabel 4.12 Teori Motivasi CSR...………………………………………….….... 106

Tabel 4.13 Jenis Kegiatan CSR berdasarkan Jumlah kegiatan dan Dana………. 114

Tabel 4.14 CSR berdasarkan Jumlah Kegiatan dan Dana………………………. 116

 

Page 13: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Transkip Wawancara dengan Penerima Program BL……………... 132

Lampiran 2. Transkip Wawancara dengan Penerima Program PK……………… 136

Lampiran 3. Transkip Wawancara dengan Kepala Biro PKBL….……………… 139

Lampiran 4. Dokumentasi Observasi dan Wawancara………………………….. 145

Lampiran 5. Surat Izin Melakukan Penelitian di PT. JASINDO…………...…… 146

Lampiran 6. Surat Pernyataan dari Peneliti kepada PT. JASINDO……………... 147

Lampiran 7. Surat Permohonan Bimbingan kepada Dosen……………………... 148

 

Page 14: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Wacana tentang Corporate Social Responsibility (CSR) sangat mendapat

perhatian dari berbagai kalangan di penghujung akhir abad ke duapuluh.

Tonggak sejarah ini terjadi pada konferensi Tingkat Tinggi (Earth Summit) di

Rio Janeiro, Brazillia pada tahun 1992 yang menyepakati perubahan paradigma

pembangunan dari pertumbuhan ekonomi (economic growth) menjadi

pembangunan yang berkelanjutan (sustainable growth).1

World Business Council for sustainable Development, dalam publikasinya

mendefiniskan CSR bahwa “Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan

“komitmen bisnis untuk berkontribusi pada pengembangan ekonomi yang

berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan, keluarga mereka, masyarakat

lokal dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kualitas hidup

mereka.”2

Praktik tanggung jawab sosial perusahaan juga berlaku pada perusahaan-

perusahaan BUMN sebagaimana diatur melalui Peraturan Menteri Negara

Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05/MBU/2007 Tanggal 27 April 2007

1 Sri Indarti, “Trade off Corporate Social Responsibility BUMN dan Pengembangan UMKM Di Provinsi

Riau: Studi Kasus PT.Jasa Raharja Cabang Provinsi Riau,” Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan Tahun II,

no. 6 (Juli 2012): h. 258.2 Richard Holme dan Phil Watt, “Corporate Social Responsibility: Making Good Business Sense”, artikel

diakses pada 2007 dari www.wbcsd.adf.com

 

Page 15: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

2

Tentang : Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil

dan Program Bina Lingkungan.3

Selain itu, ada juga peraturan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor

40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang didalamnya tercantum:

perusahaan berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna

meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi

Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.4

Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah

badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara

melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang

dipisahkan. Terdapat tiga bentuk perusahaan dalam BUMN, yaitu Perusahaan

Perseroan, Perusahaan Perseroan Terbuka, dan Perusahaan Umum. Salah satu

sektor BUMN adalah perusahaan yang bergerak pada sektor Jasa keuangan dan

Asuransi, dalam sektor ini terdapat kurang lebih dua puluh tiga perusahaan.

Salah satu perusahaan asuransi yang telah lama berdiri dan tumbuh besar

adalah PT. JASINDO. Bentuk penghargaan yang diterima perusahaan adalah

PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) kembali meraih sertifikasi A.M. Best

Company dengan predikat Best’s Financial Strength Rating of B++ (Good)

tahun 2012. Pemberian rating ini merupakan wujud pembuktian dan pengakuan

3 Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-20/MBU/2012 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 Tentang Program

Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan.4 Undang - Undang Dasar RI Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

 

Page 16: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

3

standarisasi internasional atas kekuatan finansial Asuransi Jasindo yang sudah

secara historis sudah mengecap pengalaman pada masa pra-kemerdekaan RI.5

Pada penelitian ini digambarkan mengenai Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan (PKBL) pada PT. JASINDO. Berdasarkan peraturan-peraturan

yang ada, maka bisa dikatakan bahwa PT. JASINDO merupakan perusahaan

yang wajib melaksanakan peraturan tersebut dikarenakan PT. JASINDO

ditetapkan sebagai sebuah perusahaan perseroan BUMN didalam

perundangannya.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Asuransi Jasa Indonesia

(Persero) dalam melaksanakan aktifitas tanggung jawab kepada lingkungan,

mempunyai regulasi tersendiri yaitu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Praktek tanggung jawab sosial oleh perusahaan BUMN berbeda dengan

perusahaan non BUMN, yaitu terdapatnya instrumen pemaksa berupa

kebijakan pemerintah yang bersifat mandatory bagi BUMN. 6

Maksud dan tujuan pendirian BUMN tidak hanya mengejar keuntungan,

melainkan turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha

golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat.7 Keputusan yang

dikeluarkan oleh Menteri Negara BUMN ini pada prinsipnya

menyelenggarakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan

(PKBL). Program PKBL diharapkan dapat mampu mewujudkan tiga pilar

5 Irfan, “Jasindo Kembali Raih sertifikasi AM BEST,” artikel diakses pada 10 Juli 2013 dari

http://www.travelcare.co.id/oindex.php/news/read/86 Nanda Ayu, “Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.:

Kantor Unit Porang,” Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Surabaya Volume 1, no. 1, (2012): h. 1.7 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 Tentang Program

Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan.

 

Page 17: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

4

utama pembangunan (triple tracks) yang telah dicanangkan pemerintah dan

merupakan janji politik kepada masyarakat, yaitu: pengurangan jumlah

pengangguran (pro-job), pengurangan jumlah penduduk miskin (pro-poor) dan

peningkatan pertumbuhan ekonomi (pro-growth). 8

Begitu juga dengan PT. JASINDO, dalam menjalankan operasionalnya

bukan hanya memiliki tanggung jawab ekonomis kepada Pemegang Saham dan

tanggung jawab legal kepada Pemerintah, akan tetapi memiliki tanggung jawab

sosial terhadap masyarakat yang merupakan komponen terbesar dalam

pertumbuhan perusahaan dengan harapan dapat memberikan pengaruh

ekonomi serta dukungan sosial terhadap masyarakat. Selain itu diharapkan

juga dapat berperan aktif dalam mendorong serta menciptakan kesempatan

kerja yang merupakan komitmen perusahaan dalam berkontribusi terhadap

pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, dalam wujud peningkatan kualitas

hidup masyarakat luas. Program bina lingkungan yang dilakukan juga

bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat yang tinggal disekitar

di wilayah pabrik/kantor BUMN agar masyarakat merasa ikut memiliki serta

ikut bertanggung jawab dalam pengamanan asset perusahaan dari berbagai

rintangan yang ada.9

Hal tersebut merupakan hal yang sangat menarik untuk diteliti mengingat

bahwa bentuk tanggung jawab sosial perusahaan PT. JASINDO bukan hanya

sekedar kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan pada umumnya, tetapi ada

8 Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kebijakan Kementerian BUMN tentang Program

Corporate Social Responsibility (CSR), (Bandung: BUMN, 2010), h. 5.9 Perusahaan Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO), “Company Profile Corporate Social Responsibility,”

artikel diakses pada Jumat 12 Juli 2013 dari http://www.jasindo.co.id/

 

Page 18: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

5

aturan tertentu yang berlaku dan diimplementasikan sebagai salah satu

perusahaan BUMN, yang tentunya akan mewujudkan pembangunan yang baik.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik melakukan

penelitian mengenai motivasi dan pola pelaksanaan PKBL, serta manfaat yang

diperoleh perusahaan dan masyarakat atas pelaksanaan program PKBL PT.

Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO) tahun 2012-2013.

B. Pembatasan dan Perumusan masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian pada tanggung

jawab sosial perusahaan PT. Asuransi Jasa Indonesia 2012-2013, dilihat dari

motivasi dan pola pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang

diterapkan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), serta

manfaat yang diperoleh perusahaan dan masyarakat atas pelaksanaan

tanggung jawab sosial perusahaan melalui PKBL.

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana motivasi perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab

sosial yang diterapkan melalui PKBL?

b. Bagaimana Pola pelaksanaan tanggung jawab sosial PKBL di PT.

Asuransi Jasa Indonesia?

c. Apakah manfaat yang diperoleh perusahaan dan masyarakat atas

pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan yang diterapkan

dalam bentuk PKBL?

 

Page 19: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Memahami motivasi PT. Asuransi Jasa Indonesia dalam melaksanakan

tanggung jawab sosial PKBL tahun 2012-2013

b. Pola pelaksanaan tanggung jawab sosial PKBL di PT. Asuransi Jasa

Indonesia tahun 2012-2013.

c. Mengetahui manfaat yang dirasakan perusahaan dan masyarakat dari

tanggung jawab sosial PKBL yang dilaksanakan oleh PT. Jasa Asuransi

Indonesia (JASINDO) tahun 2012-2013.

2. Manfaat Penelitian

a. Segi Akademis

1) Memberikan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan

pengembangan penelitian serupa

2) Memberikan masukan bagi perusahaan maupun pemerintah mengenai

program PKBL dalam menangani masalah pemberdayaan masyarakat.

3) Memberikan masukan bagi perusahaan – perusahaan menganai

pentingnya menjalankan tanggung jawab sosial PKBL dan sebagai

bahan evaluasi perusahaan terhadap program PKBL, agar pelaksanaan

program dijalankan lebih baik sehingga dapat dirasakan manfaatnya

secara maksimal.

b. Segi Praktis

Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang Program

Kemitran dan Bina Lingkungan di PT. Asuransi Jasa Indonesia.

 

Page 20: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

7

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini peneliti melakukan tinjauan pustaka sehingga

peneliti terinspirasi pada skripsi yang berjudul Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan (CSR) dalam Usaha Pengembangan Masyarakat (Study Kasus PT.

Telkom Tbk) oleh Devi Mulyadi tahun 2007. Hasil penelitian tersebut adalah

PT Telkom Tbk mendapat citra yang baik dimata masyarakat sehingga

menunjang keberhasilan masyarakat. Akan tetapi, program CSRnya belum

memberikan akses yang luas kepada masyarakat untuk menunjang

kemandiriannya sehingga program tersebut hanya dapat memenuhi kebutuhan

sesaat serta pengelolaannya masih bersifat jangka pendek.

Skripsi di atas menjadi dasar penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam

menyusun skripsi ini. Namun, dibuat beberapa perubahan dengan menganti

lokasi penelitian serta menambahkan pertanyaan penelitian. Perubahan ini

dilakukan untuk mengembangkan penelitian dan menjadi tolak ukur untuk

membedakan skripsi ini dengan penelitian sebelumnya.

E. Kerangka Teori

Konsep Tanggung Jawab sosial Perusahaan yang dilaksanakan oleh

perusahaan - perusahaan BUMN dikenal dengan istilah PKBL atau Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan. Peraturan menteri BUMN dalam hal ini

mengatur tentang penyelenggaraan dan pelaksanaan PKBL tersebut. Dengan

mengetahui peraturan tersebut kita dapat mengkaji apakah pelaksanaan dan

pengimplementasian suatu program telah berpedoman dengan peraturan yang

ada serta sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Dalam hal ini kita dapat

 

Page 21: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

8

menganalisa apa latar belakang perusahaan melakukan PKBL, bagaimana tata

kelola dan unit pelaksana program berjalan yang nantinya akan bermanfaat

bagi perusahaan itu sendiri dan juga kepada masyarakat atau penerima

program.

Gambar. 1.1.

Kerangka Teori

TanggungJawabSosial

Perusahaan

Manfaat bagiperusahaan

Manfaat bagiPenerimaProgram

Program Kemitraan danBina Lingkungan (PKBL)

MotivasiPelaksanaan

Program

Manfaat ProgramPola PelaksanaanProgram

 

Page 22: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

9

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis

deskriptif yang bertujuan untuk memahami motif dan pola pelaksanaan

PKBL di PT. Asuransi Jasa Indonesia, serta manfaat yang diperoleh

perusahaan dan masyarakat dari implementasi tanggung jawab sosial

perusahaan.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO)

yang lokasinya berada di Jl. Letnan Jendral M.T Haryono kav 61 Pancoran,

Jakarta Selatan 12780. Alasan pemilihan lokasi penelitian adalah karena PT.

Asuransi Jasa Indonesia merupakan salah satu perusahaan besar milik

Negara yang banyak menerima penghargaan, salah satunya adalah PT

Jasindo meraih sertifikasi A. M Best Company dengan predikat Best’s

Financial Strength Rating of B++ (Good) tahun 2012. Penelitian ini mulai

dilakukan pada awal April sampai selesai.

3. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan;

a. Wawancara

Wawancara adalah teknis dalam upaya menghimpun data yang

akurat tentang keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah

tertentu yang sesuai dengan data. dengan tujuan penelitian dengan cara

 

Page 23: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

10

tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan penjawab

atau respon10. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan peneliti

dengan mengajukan pertanyaan langsung secara mendalam kepada

responden kemudian interaksi tersebut direkam dan dicatat.

b. Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui

peninggalan arsip - arsip dan termasuk juga buku - buku tentang

pendapat, teori, dalil - dalil atau hukum - hukum dan lain - lain yang

berhubungan dengan masalah penelitian.11 Pengumpulan data dalam

penelitian ini dilakukan peneliti dengan menganalisa data-data yang

bersumber dari dokumen - dokumen resmi, hasil penelitian terdahulu,

jurnal ilmiah, duplikasi dari instansi terkait, buku - buku dan lain - lain

yang terkait dengan penelitian.

4. Teknik pemilihan subyek penelitian

Teknik pengambilan sample penelitian menggunakan teknik

purposive sampling berdasar pertimbangan dan kriteria pribadi peneliti

yang nantinya responden tersebut akan dijadikan suatu unit sample

penelitian.

Informan yang peneliti ambil adalah divisi yang mengelola

pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan di PT. Asuransi

Jasa Indonesia, yaitu Divisi Biro PKBL. Sedangkan, Responden dari

penelitian ini adalah pihak penerima Program Kemitraan dan Bina

10 M. Nasir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), h. 234.11 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005),h.181.

 

Page 24: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

11

lingkungan pada tahun 2012. Peneliti memilih pemimpin serta staf yang

bekerja di divisi biro PKBL sebagai informan, dan penerima PKBL

sebagai responden, karena peneliti yakin dapat memperoleh informasi

yang mendalam menegani program - progam TJS yang ada di perusahaan

tersebut, pelaksanaan kegiatan PKBL, manfaat yang diperoleh perusahaan

dan penerima program atas pelaksanaan PKBL dan data – data lain yang

terkait dengan penelitian.

5. Sumber Data

a. Data Primer

Data Primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung

dari sumber asli (tidak perantara) yang secara khusus dikumpulkan

oleh peneliti untuk menjawab permasalahan dalam penelitian.12 Dalam

penelitian ini peneliti memperoleh data primer melalui wawancara.

Wawancara dilakukan di lokasi penelitian (Kantor Pusat PT.

JASINDO yang terletak di Pancoran, Jakarta Selatan) dengan subyek

yang diteliti (Pemimpin dan Pegawai yang ada di Divisi Biro PKBL

serta pihak Penerima Program PKBL).

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung yang diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti.

Melainkan data yang berupa studi kepustakaan, yaitu dengan jalan

mempelajari majalah, koran, artikel dan lain sebagainya, atau bisa juga

12 Rosadi Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, (Jakarta: Raja Gravindo Persada,2004), h.254.

 

Page 25: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

12

berupa tentang catatan adanya suatu peristiwa13. Dalam penelitian ini

peneliti memperoleh data sekunder dengan mempelajari dokumen

perusahaan, arsip yang relevan dengan penelitian, buku-buku, jurnal,

media massa.

6. Analisis data

Proses analisis dimulai setelah peneliti memasuki obyek penelitian.

Terdapat tiga jalur analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan. Reduksi data adalah proses merangkum,

melakukan pemilihan, dan fokus terhadap hal - hal penting yang muncul

dari càtatan - catatan tertulis di lapangan. Penyajian data adalah

sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Jalur yang terakhir

adalah penarikan kesimpulan, disini peneliti menemukan sesuatu yang

baru dari obyek penelitian.14 Dalam penelitian ini peneliti melakukan

analisis data dengan reduksi data. Langkah awal yang dilakukan peneliti

adalah menelaah data - data dari berbagai sumber, selanjutnya merangkum

data-data yang didapatkan dari wawancara dengan informan dan

responden. Dari rangkuman yang dibuat kemudian peneliti melakukan

reduksi data yang kegiatannya mencakup unsur - unsur spesifik, antara

lain:15

13 Mohammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), h.59.14

Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep Rohendi Rohidi(Jakarta: UI Press, 1992), h. 16.15

Ibid., h. 17.

 

Page 26: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

13

a. Proses pemilihan data atas dasar tingkat relevansi dan kaitannya dengan

setiap kelompok data

b. Menyusun data dalam satuan- satuan sejenis. Pengelompokan data

dalam satuan yang sejenis ini juga dapat diekuivalenkan sebagai

kegiatan kategorisasi/variable

c. Membuat koding data sesuai dengan kisi-kisi kerja penelitian

7. Keabsahan Data

Teknik yang dilakukan oleh peneliti dalam menguji keabsahan data

adalah uji kredibilitas. Dalam melakukan uji kredibilitas terhadap data,

yang dilakukan oleh peneliti adalah meningkatkan ketekunan, referensi

teori, diskusi dengan dosen ahli, dosen pembimbing, dan mahasiswa dari

jurusan yang sama. Selain itu peneliti juga melakukan triangulasi sumber,

triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek

penelitian.16 Triangulasi sumber digunakan untuk mendapatkan data dari

sumber yang berbeda, namun dengan teknik yang sama. Peneliti

melakukan wawancara ke beberapa sumber (informan) dan

membandingkan hasil pengamatan dengan temuan data yang berkaitan.

Oleh sebab itu, peneliti senantiasa melakukan perbaikan guna

mendapatkan data - data yang relevan.

16 Lexy J Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda, 2004), h.330.

 

Page 27: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

14

8. Teknik penulisan

Penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman penulisan karya

ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang diterbitkan oleh CeQDA (Center

for Quality Development and Assurance) Universitas Islam Negri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

E. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dibagi ke dalam beberapa bab, antara lain:

BAB I Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Penelitian,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Tinjauan Pustaka. Kerangka Teori dan Sistematika

Penulisan, Metode Penelitian.

BAB II Tinjauan Teori yang terdiri dari Definisi dan Gambaran Umum

CSR, Motif pelaksanaan CSR, Manfaat CSR Bagi Perusahaan,

Badan Usaha Milik Negara, dan PKBL, Hubungan CSR dan

PKBL.

BAB III Profile Perusahaan yang terdiri dari Sejarah Perusahaan, Visi dan

Misi Perusahaan, Tujuan Perusahaan, Landasan Hukum dan

Kebijakan PT. Asuransi Jasa Indonesia terhadap CSR, Struktur

Organisasi, Uraian Tugas dan Tanggung Jawab.

BAB IV Temuan dan Analisis Data yang terdiri dari Latar Belakang

Perusahaan Melaksanakan PKBL, Pandangan Perusahaan Terhadap

PKBL, Divisi Pengelola PKBL, Sumber Dana PKBL, Strategi Biro

PKBL PT. Jasindo, Manfaat Pelaksanaan PKBL bagi Perusahaan,

 

Page 28: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

15

Bentuk – Bentuk Pembinaan dalam Program Kemitraan,

Monitoring Mitra Binaan, Syarat Penerima Program Kemitraan,

Prosedur Penyaluran Dana Program Kemitraan, Biaya Oprasional

Program Kemitraan, Penggolongan Kualitas Pinjaman Mitra

Binaan, Sektor – Sektor Program Bina Lingkungan, Penyaluran

Program Bina Lingkungan, Prosedur Penyaluran Dana BL, Hasil

Wawancara dengan Penerima PKBL, Rincian Kegiatan PKBL PT.

JASINDO, Analisis Motif, Pola, dan Manfaat Pelaksanaan PKBL

PT. JASINDO bagi Perusahaan, Penerima Program Kemitraan

serta Penerima Program Bina Lingkungan,

BAB V Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan Saran

 

Page 29: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

16

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Corporate Social Responsibility (CSR)

1. Definisi dan Gambaran Umum CSR

Dalam konteks pembangunan saat ini, perusahaan tidak lagi dihadapkan

pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai

perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangan,

namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya. Perusahaan

bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi untuk menciptakan profit demi

kelangsungan usahanya, melainkan juga bertanggung jawab pada aspek sosial

dan lingkungannya. Pemikiran tersebut menjadi pengantar mengenai perubahan

paradigma Corporate Social Responsibility (CSR).1

Terdapat beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli maupun

lembaga - lembaga internasional, diantaranya adalah sebagai berikut:2

a. Menurut Oliver Van Heel, CSR adalah pendekatan bisnis yang menciptakan

nilai bagi pemangku kepentingan dengan merangkum semua peluang dan

1 Evi Herawati, “Menjadi Perusahaan yang Bertanggung Jawab,” Majalah PKBL Action Tanggung Jawab Sosialdan Lingkungan BUMN, 1 April 2013, h. 87.2 Mahmuddin Yasin, dkk., Perusahaan Bertanggung Jawab CSR vs PKBL cetakan pertama, (Semarang: BadanPenerbit Universitas Diponegoro, 2012), h.4.

 

Page 30: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

17

mengelola semua risiko yang dihasilkan dari kegiatan pembangunan

ekonomi, lingkungan dan sosial.

b. Menurut Clement K. Sankat, CSR adalah komitmen usaha untuk bertindak

secara etis, beroprasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan

ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan

keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas

c. The World Business Council For Sustainable Development (WBCSD)

mendefinisikan CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam

pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan

perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas - komunitas

setempat (lokal) dalam masyarakat secara keseluruhan, dalam rangka

meningkatkan kualitas hidup.

d. The European Commission mendefinisikan CSR adalah sebuah konsep

dengan mana perusahaan mengintegrasikan perhatian terhadap sosial dan

lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksinya dengan

para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip

kesukarelaan.

e. Dalam ISO 26000 CSR merupakan tanggung jawab sebuah organisasi atas

dampak dari keputusan dan kegiatan suatu organisasi bagi masyarakat dan

lingkungannya melalui perilaku yang transparan dan etis yang konsisten

dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat,

memperhatikan ekspektasi dari stakeholdersnya, sejalan dengan hukum

 

Page 31: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

18

yang berlaku dan norma - norma sikap, dan juga terintegrasi kepada

keseluruhan organisasi.

Dari definisi – definisi CSR yang dijabarkan di atas, dapat disimpulkan

bahwa CSR adalah tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat atas

dampak – dampak yang dapat ditimbulkan dari aktifitas perusahaan, sehingga

perusahaan dapat mengurangi risiko, beroprasi secara legal dan berkontribusi

untuk peningkatan ekonomi bersamaan.

Menurut John Elkington konsep CSR didasari oleh 3 prinsip dasar yang

biasa disebut dengan istilah Triple Bottom Lines atau yang lebih dikenal

sebagai 3P (Profit, People, Planet). Secara singkat prinsip dasar 3P dapat

dijelaskan sebagai bentuk kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian

keuntungannya (Profit) untuk kepentingan membangun kesejahteraan

masyarakat (People) dan mendukung kelestarian lingkungan (Planet), usaha

tersebut dilakukan agar keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan

berkelanjutan.3

2. Motivasi Pelaksanaan CSR

Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang

mendorong perilaku kearah tujuan.4 Motivasi sangat terikat dengan faktor –

faktor lain, yang disebut dengan motif. Motif merupakan dorongan dalam diri

3 T. Romi Marnelly, “Corporate social Responsibility (CSR): Tinjauan Teori dan Praktek di Indonesia,” JurnalAplikasi Bisnis volume. 2, no. 2 (April 2012): h.50.4 Papalia, dkk., Human Development, (Amerika: Mc Graw Hill, 2007), h. 34.

 

Page 32: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

19

manusia yang timbul dikarenakan adanya kebutuhan – kebutuhan yang ingin

dipenuhi oleh manusia tersebut.5 Dalam menjawab pertanyaan “Apa yang

memotivasi perusahaan melakukan CSR”, Saidi dan Abidin membuat matriks

yang menggambarkan tiga tahap atau paradigm yang berbeda, antara lain:6

a. Tahap pertama adalah corporate charity, yakni dorongan amal berdasarkan

motivasi keagamaan.

b. Tahap kedua adalah corporate philantrophy, yakni dorongan kemanusiaan

yang biasanya bersumber dari norma dan etika universal untuk menolong

sesama dan memperjuangkan pemerataan sosial

c. Tahap ketiga adalah corporate citizenship, yaitu motivasi kewargaan demi

mewujudkan keadilan sosial berdasarkan prinsip keterlibatan sosial

Jika depetakan, tampaklah bahwa spectrum paradigm CSR terentang dari

“sekedar menjalankan kewajiban” hingga “demi kepentingan bersama” atau

dari “membantu dan beramal kepada sesame” menjadi “memberdayakan

manusia”. Meskipun tidak selalu berlaku otomatis, pada umumnya perusahaan

melakukan CSR didorong oleh motivasi karitatif kemudian motivasi

kemanusiaan dan akhirnya motivasi kewargaan.7

5 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi, (Yogyakarta: Andi, 2010), h. 10.6 Zaim Saidi dan Hamid Abidin. Menjadi Bangsa Pemurah: Wacana dan Praktek Kedermawanan Sosial diIndonesia (Jakarta: Piramedia, 2004), h. 69.7

Zaim Saidi dan Hamid Abidin. Menjadi Bangsa Pemurah: Wacana dan Praktek Kedermawanan Sosial diIndonesia (Jakarta: Piramedia, 2004), h. 69.

 

Page 33: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

20

Tabel 2.1

Motivasi CSR

Motivasi

Tahapan/Paradigma

Karitatif Filantropis Kewargaan

Semangat/Prinsip Agama, Tradisi, dan Adat Norma, Etika, dan

Hukum Universal:

Redistribusi

Kekayaan

Pencerahan Diri dan Rekonsiliasi

dengan Ketertiban Sosial

Misi Mengatasi Masalah Sesaat Menolong Sesama Mencari dan Mengatasi Akar

Masalah: Memberikan Kontribusi

Kepada Masyarakat

Pengelolaan Jangka Pendek dan

Parsial

Terencana,

Terorganisasi,

Terprogram

Terinternalisasi dalam Kebijakan

Perusahaan

Pengorganisasian Kepanitiaan Yayasan/Dana

Abadi

Profesional: Keterlibatan Tenaga –

Tenaga Ahli di Bidangnya

Penerima Manfaat Orang Miskin Masyarakat Luas Masyarakat Luas dan Perusahaan

Kontribusi Hibah Sosial Hibah

Pembangunan

Hibah Sosial maupun Pembangunan

dan Keterlibatan Sosial

Inspirasi Kewajiban Kemanusiaan Kepentingan Bersama

Sumber: Dikembangkan dari Saidi dan Abidin

Tabel di atas menjelaskan bahwa suatu perusahaan yang malaksanakan

kegiatan CSR, dilatarbelakangi oleh motivasi yang berbeda dan berubah secara

bertahap, tahapan motivasi tersebut dimulai dari motifasi karikatif. Dengan

 

Page 34: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

21

kata lain Saidi dan Abidin meyakini bahwa pada umumnya suatu perusahaan

yang baru menjalankan kegiatan CSR selalu dilatarbelakangi oleh motivasi

keagamaan. Motivasi keagamaan ini dapat berupa dorongan yang timbul atas

keinginan membantu dan beramal kepada sesama atau hanya sekedar

menjalankan kewajiban. Seiring dengan pengalaman perusahaan dalam

menjalankan kegiatan CSR, motivasipun berubah menjadi motivasi filantropis.

Perusahaan mulai membuat program CSR yang terencana dan terorganisir

karena perusahaan memahami bahwa program CSR dijalankan untuk

kepentingan bersama. Setelah menyadari pentingnya kegiatan CSR perusahaan

menyempurnakan pelaksanaan program – program CSRnya agar dapat

memberdayakan manusia. Jika sudah sampai tahap ini motifasi perusahaan

sudah tergolong dalam motivasi citizenship.

6. Pola Pelaksanaan CSR

Pola adalah bentuk atau model (atau, lebih abstrak, suatu set peraturan) yang

bisa dipakai untuk membuat atau untuk menghasilkan suatu atau bagian dari

sesuatu.8 Secara konsep, PKBL yang dilakukan oleh para perusahaan BUMN

tidak jauh berbeda dengan konsep CSR yang diterapkan pada perusahaan non -

BUMN. Oleh karena itu bisa dikatakan, bahwa PKBL merupakan praktik CSR

yang dilakukan oleh perusahaan BUMN. Pelaksanaan tanggung jawab sosial

diperusahaan - perusahaan masih banyak yang bersifat sukarela, berbeda dengan

8 “Pengertian Pola”, Artikel diakses pada 25 April 2013 dari http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pola

 

Page 35: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

22

yang dijalankan oleh perusahaan BUMN dimana pelaksanaan tanggung jawab

sosial tersebut sifatnya wajib dilaksanakan atau bisa dikatakan sebuah mandat

yang diantaranya tercantum dalam Keputusan Menteri BUMN tentang PKBL.

Menurut Saidi dan Abidin terdapat empat pola/ model pelaksanaan

tanggung jawab sosial perusahaan yang umumnya diterapkan di Indonesia,

yaitu:9

a. Keterlibatan Langsung

Program CSR dilakukan secara langsung dengan menyelenggarakan

sendiri berbagai kegiatan sosial ataupun menyerahkan bantuan - bantuan

secara langsung kepada masyarakat.

b. Melalui Yayasan ataupun Organisasi Sosial Perusahaan

Terdapat sebuah yayasan ataupun organisasi sosial yang didirikan sendiri

untuk mengelola berbagai kegiatan sosial yang dalam hal ini merupakan

aplikasi dari kegiatan CSR. Biasanya perusahaan menyediakan dana awal,

dana rutin atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi kegiatan

yayasan.

c. Bermitra dengan Pihak Lain

Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan pihak lain

baik itu lembaga sosial/ organisasi non - pemerintah, instansi pemerintah,

9 Zaim Saidi dan Hamid Abidin, Menjadi Bangsa Pemurah: Wacana dan Praktek Kedermawanan Sosial di

Indonesia (Jakarta: Piramedia, 2004), h. 64-65.

 

Page 36: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

23

instansi pendidikan, universitas, atau media massa. Kerjasama ini dibangun

dalam mengelola seluruh kegiatan maupun dalam pengelolaan dana.

d. Mendukung atau Bergabung Dalam Konsorsium

Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu

lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan

dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah

perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan” pihak konsorsium atau

lembaga semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan- perusahaan yang

mendukung secara produktif mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga

oprasional dan kemudian mengembangkan program yang disepakati bersama.

7. Manfaat CSR

Dalam jangka pendek kegiatan PKBL merupakan biaya perusahaan yang

dapat mengakibatkan pengurangan asset dalam laporan keuangan. Akan tetapi

dalam jangka panjang kegiatan PKBL justru memberikan manfaat (benefit) yang

sangat besar dalam mendukung keberlangsungan hidup perusahaan.

Yusuf Wibisono menyatakan bahwa sulit untuk menentukan benefit

perusahaan yang menerapkan CSR, karena tidak ada yang dapat menjamin

bahwa bila perusahaan yang telah mengimplementasikan CSR dengan baik akan

mendapat kepastian benefit-nya. Oleh karena itu terdapat beberapa motif

dilaksanakanya CSR, diantaranya:10

10 Yusuf Wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, (Gresik: Fascho Publishing, 2007), h. 78.

 

Page 37: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

24

a. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan.

Perbuatan destruktif akan menurunkan reputasi perusahaan. Begitupun

sebaliknya, konstribusi positif akan mendongkrak reputasi perusahaan. Inilah

yang menjadi modal non-financial utama bagi perusahaan dan

bagi stakeholdes-nya yang menjadi nilai tambah bagi perusahaan untuk dapat

tumbuh secara berkelanjutan.

b. Layak mendapatkan social licence to operate.

Masyarakat sekitar perusahaan merupakan komunitas utama perusahaan.

Ketika mereka mendapatkan benefit dari keberadaan perusahaan, maka pasti

dengan sendirinya mereka ikut merasa memiliki perusahaan. Sebagai imbalan

yang diberikan ke perusahaan paling tidak adalah keleluasaan perusahaan

untuk menjalankan roda bisnisnya di wilayah tersebut. Jadi program CSR

diharapkan menjadi bagian dari asuransi sosial (social insurance) yang akan

menghasilkan harmoni dan persepsi positif dari masyarakat terhadap

eksistensi perusahaan.

c. Mereduksi risiko bisnis perusahaan.

Perusahaan mesti menyadari bahwa kegagalan untuk memenuhi

ekspektasi stakeholders akan menjadi bom waktu yang dapat memicu risiko

yang tidak diharapkan. Bila itu terjadi, maka disamping

menanggung opportunity loss, perusahaan juga harus mengeluarkan biaya

 

Page 38: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

25

yang mungkin berlipat besarnya dibandingkan biaya untuk

mengimplementasikan CSR.

d. Melebarkan akses sumber daya.

Track record yang baik dalam pengelolaan CSR merupakan keunggulan

bersaing bagi perusahaan yang dapat membantu untuk memuluskan jalan

menuju sumber daya yang diperlukan perusahaan.

e. Membentangkan akses menuju market.

Investasi yang ditanamkan untuk program CSR ini dapat menjadi tiket

bagi perusahaan menuju peluang pasar yang terbuka lebar. Termasuk

didalamnya akan memupuk loyalitas konsumen dan menembus pangsa pasar

baru.

f. Mereduksi biaya.

Banyak contoh yang dapat menggambarkan keuntungan perusahaan yang

didapat dari penghematan biaya yang merupakan buah dari implementasi dari

penerapan program tanggung jawab sosialnya. Salah satunya adalah upaya

untuk mereduksi limbah melalui proses recycle atau daur ulang ke dalam

siklus produksi.

g. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.

Implementasi program CSR tentunya akan menambah frekuensi

komunikasi dengan stakeholders. Nuansa seperti itu dapat membentangkan

karpet merah bagi terbentuknya trust kepada perusahaan.

 

Page 39: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

26

h. Memperbaiki hubungan dengan regulator.

Perusahaan yang menerapkan program CSR pada dasarnya merupakan

upaya untuk meringankan beban pemerintah sebagai regulator. Sebab

pemerintahlah yang menjadi penanggungjawab utama untuk mensejahterakan

masyarakat dan melestarikan lingkungan. Tanpa bantuan dari perusahaan,

umumnya terlalu berat bagi pemerintah untuk menanggung beban tersebut.

i. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.

Kesejahteraan yang diberikan para pelaku CSR umumnya sudah jauh

melebihi standar normatif kewajiban yang dibebankan kepada perusahaan.

Oleh karena itu wajar apabila karyawan menjadi terpacu untuk meningkatkan

kinerjanya.

j. Peluang mendapatkan penghargaan.

Banyak reward ditawarkan bagi penggiat CSR, sehingga kesempatan

untuk mendapatkan penghargaan mempunyai kesempatan yang cukup tinggi.

Selain memberikan keuntungan bagi perusahaan, pelaksanaan program CSR

juga dapat memberikan manfaat/ keuntungan tersendiri bagi masyarakat. Peter

Brew, Direktur International Business Leaders Forum (IBLF) wilayah Asia

Pasifik, mengatakan bahwa CSR menghadirkan manfaat bagi masyarakat, antara

lain:11

a. Aktivitas dan peluang ekonomi

11Mahmuddin Yasin, dkk., Perusahaan Bertanggung Jawab CSR vs PKBL cetakan pertama, (Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, 2012), h.11.

 

Page 40: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

27

b. Employment

c. Akses terhadap skill dan tekhnologi

d. Infrastruktur yang meningkat

e. Perlindungan terhadap lingkungan, kesehatan serta investasi sosial

B. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan

usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui

penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.12

Perusahaan - perusahaan asuransi komersial (asuransi umum dan jiwa)

berstatus BUMN antara lain adalah PT. Asuransi Jasa Indonesia, PT. Asuransi

Kredit Indonesia, PT. Asuransi Ekspor Indonesia, PT. Asuransi Jiwasraya, dan

juga PT. Reasuransi Internasional Indonesia. Sebagai BUMN yang ditarget laba,

Perusahaan - perusahaan ini juga menyisihkan 2% dari laba untuk aktivitas

PKBL.13

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kementerian BUMN menyelenggarakan

fungsi sebagai berikut:14

1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pembinaan BUMN

12 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: Per-05/MBU/2007 tentang program kemitraanbadan usaha milik Negara dengan usaha kecil dan program bina lingkungan13Munawar Kasan,”Menambah Model CSR BUMN Asuransi Komersial,” artikel diakses pada 10 Januari 2013dari http://www.bpjs.info/prisma/Menambah_Model_CSR_BUMN_Asuransi_Komersial-1124/14 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: Per-05/MBU/2010 tentang Organisasi dan TataKerja Kementerian BUMN

 

Page 41: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

28

2. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan

BUMN

3. Pengelolaan barang milik atau kekayaan Negara yang menjadi tanggung jawab

kementerian BUMN, dan

4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian BUMN

Terdapat tiga jenis perusahaan BUMN yaitu, antara lain:15

1. Perusahaan Perseroan (Persero)

Perusahaan Perseroan (Persero) adalah salah satu badan usaha yang

dikelola oleh Negara atau Daerah yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan

modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah (atas nama

Negara). Tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari

keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Persero

dipimpin oleh Direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai Pegawai

Swasta. Maksud mendirikan Persero ialah untuk menyediakan barang dan atau

jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan

untuk meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan ini tidak memperoleh

fasilitas Negara. Di Indonesia yang sudah menjadi Perusahaan Persero adalah

PT. Pembangunan Perumahan, PT. Bank BNI Tbk, PT. Telkom Tbk dan lain –

lain termasuk PT. Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO).

15 Yanu Tri, “Jenis – Jenis Badan Usaha di Indonesia”, artikel diakses pada 12 September 2013 darihttp://id.m.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha

 

Page 42: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

29

2. Perusahaan Umum (Perum)

Perusahaan Umum (Perum) merupakan Perjan yang sudah diubah. Perum

adalah suatu perusahaan negara yang tujuannya tidak lagi berorientasi

pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, status pegawai

diperum adalah Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun

status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual

sebagian saham Perum tersebut kepada public dan statusnya diubah menjadi

Persero. Perum di Indonesia antara lain Perum Penggadaian, Perum Jasatirta,

Perum Damri, Perum Antara, Perum Peruri, Perum Perumnas, Perum Balai

Pustaka dan lain - lain.

3. Perusahaan Jawatan (Perjan)

Perusahaan Jawatan (Perjan) adalah bentuk BUMN yang seluruh

modalnya dimiliki oleh pemerintah. Besarnya modal Perjan ditetapkan melalui

APBN. Perjan ini beriorentasi pelayanan pada masyarakat, sehingga selalu

merugi.

Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model

Perjan karena besarnya biaya untuk memelihara Perjan – Perjan tersebut sesuai

dengan Undang – Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.

Contoh Perusahaan yang pernah menjadi Perjan di Indonesia antara lain adalah

Perjan RS Jantung Harapan Kita, Perjan RS Cipto Mangunkusumo, Perjan RS

AB Harapan Kita, Perjan RS Sanglah, Perjan RS Sardjito, Perjan RS M.

Djamil, Perjan RS Fatmawati, Perjan RS Hasan Sadikin, Perjan RS Sardjito,

 

Page 43: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

30

Perjan RS M. Husein, Perjan RS Dr. Wahidin, Perjan RS Kanker Dharmais,

Perjan RS Persahabatan.

C. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

1. Program Kemitraan (PK)

a. Ruang Lingkup Program Kemitraan (PK)

Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan

usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana

dari bagian laba BUMN.16 Program Kemitraan diberikan dalam bentuk:17

1) Pemberian pinjaman modal kerja

Pinjaman adalah sejumlah dana yang dipinjamkan oleh suatu

lembaga keuangan dan debitur wajib mengembalikannya dalam suatu

jangka waktu tertentu melalui angsuran pembayaran berupa pokok

pinjaman ditambah dengan bunga pinjaman.18 Dalam hal ini PT. Jasindo

membuka peluang untuk masyarakat yang ingin meningkatkan produksi

dan penjualan usaha mereka melalui pinjaman modal.

2) Pemberian Pinjaman Khusus.

Pinjaman khusus adalah pinjaman tambahan yang diberikan kepada

mitra binaan, untuk menambah modal usahanya dalam rangka memenuhi

16Peraturan Menteri Negara BUMN No: Per-05/MBU/2007 tentang program kemitraan badan usaha milik

Negara dengan usaha kecil dan program bina lingkungan17 Studi Dokumen Slide Tentang PKBL 2012, h. 2.18 Agung Yudiviantho, “Strategi Pendanaan Melalui Sekuritisasi Piutang pembiayaan Konsumen Pada PT. ABCFinance,” (Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2010), h.11.

 

Page 44: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

31

pesanan dari rekan usaha / pelanggan dari mitra binaan. Pinjaman khusus

ini harus dilunasi dalam kurun waktu yang lebih singkat dari pada

pinjaman modal kerja.19

3) Hibah.

Hibah yang dimaksud dalam program kemitraan (PK) ini adalah

pemberian secara cuma- cuma yang diberikan kepada mitra binaan

namun bukan dalam bentuk uang, melainkan berupa program

pendampingan atau pembinaan seperti bantuan pelatihan, pendidikan,

pemagangan dan promosi untuk meningkatkan kapasitas (capacity

building) di bidang produksi, pemasaran, sumber daya manusia,

pengolahan dan tekhnologi.20 Biaya maksimal yang dikeluarkan oleh

perusahaan untuk program hibah adalah sebesar 20% dari dana Program

Kemitraan. Hibah ini hanya dapat diberikan kepada atau untuk

kepentingan mitra binaan.

b. Biaya Operasional Program Kemitraan

Biaya yang anggarkan perusahaan untuk kegiatan operasional program

kemitraan maksimal 20% dari dana yang disalurkan. Biaya operasional ini

meliputi biaya survey, biaya pembinaan, biaya penyusunan laporan, biaya

bank, biaya pembelian Alat Tulis Kantor (ATK)/ administrasi, biaya

perjalanan dinas, pembuatan stiker logo perusahaan dan lain - lain. Kegiatan

41 Wawancara Pribadi dengan Kepala Biro PKBL.42Ibid.,

 

Page 45: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

32

oprasional ini dilakukan untuk mendukung kelancaran berlangsungnya

penyaluran dana PK kepada mitra binaan.21

c. Penggolongan Kualitas Pinjaman Mitra Binaan

Mitra Binaan yang bermasalah dalam memenuhi kewajibannya

membayar angsuran pokok dibedakan kualitasnya dalam beberapa

golongan, antara lain:22

1) Lancar

Pembayaran angsuran pokok berjalan tepat waktu.

2) Kurang Lancar

Terjadi keterlambatan 1 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran

angsuran pokok namun belum melampaui 180 hari.

3) Diragukan

Keterlambatan pembayaran angsuran pokok mencapai 180 hari dan

belum melampaui 360 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran

angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama.

4) Macet

Pembayaran angsuran pokok terlambat 360 hari atau lebih dari

tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran.

Sebagai upaya penyelamatan pinjaman perusahaan melakukan

penjadwalan kembali (rescheduling) dan penyesuaian persyaratan

21 Study Dokumentasi Slide Tentang PKBL 2012, h. 8.22 Study Dokumentasi Buku Pedoman PKBL 2012, h.20.

 

Page 46: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

33

(reconditioning) kepada mitra binaan yang tergolong dalam golongan

kurang lancar, diragukan dan macet. Rescheduling dan reconditioning

dapat dilakukan apabila mitra binaan memenuhi beberapa kriteria, antara

lain:23

a) Mitra Binaan masih kooperatif terhadap upaya penyelamatan

pinjaman yang akan dilakukan

b) Usaha masih berjalan dan mempunyai prospek

c) Mitra binaan masih mampu membayar angsuran

Dalam melakukan reconditioning tunggakan jasa administrasi

pinjaman dikapitalisasi menjadi pokok pinjaman dan selanjutnya tidak

dikenakan jasa administrasi pinjaman. Pihak perusahaan melakukan

penghapusbukuan (write off) kepada golongan macet apabila masih

memenuhi 2 dari 4 kriteria sebagai berikut:24

a) Mitra binaan telah meninggal dunia dan tidak ada ahli waris yang

bertanggung jawab atau tidak diketahui domisilinya

b) Mitra binaan tidak mempunyai itikad baik untuk menyelesaikan

tunggakan pokok

c) Telah dilakukan upaya penyelamatan pinjaman

23 Study Dokumentasi Buku Pedoman PKBL 2012, h.21.24Ibid,.

 

Page 47: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

34

d) Terjadi kondisi Force Major.Force Major/ Keadaan Memaksa adalah

kejadian atau keadaan yang terjadi di luar kuasa dari para pihak yang

bersangkutan, dalam hal ini perusahaan dan pekerja/ buruh.25

2. Program Bina Lingkungan

a. Ruang Lingkup Program Bina Lingkungan

Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi sosil

masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.

Program Bina Lingkungan diberikan dalam bentuk: 26

1) Program BUMN Pembina

Program BL BUMN Pembina adalah program BL yang ditetapkan

dan dilaksanakan oleh BUMN Pembina di wilayah usaha BUMN yang

bersangkutan.

2) Program BUMN Peduli

Program BL BUMN Peduli adalah program BL yang dilakukan

secara bersama - sama antar BUMN dan pelaksanaannya ditetapkan dan

dikoordinir oleh mentri. Program BL BUMN Peduli terdiri dari:27

a) Bantuan korban bencana alam

b) Bantuan pendidikan dan atau pelatihan

c) Bantuan peningkatan kesehatan

25 Undang – Undang Dasar RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan26

Peraturan Menteri Negara BUMN No: Per-05/MBU/2007 tentang program kemitraan badan usaha milikNegara dengan usaha kecil dan program bina lingkungan27

Peraturan Menteri Negara BUMN No: Per-05/MBU/2007 tentang program kemitraan badan usaha milikNegara dengan usaha kecil dan program bina lingkungan

 

Page 48: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

35

d) Bantuan pengembangan prasarana dan atau sarana umum

e) Bantuan sarana ibadah

f) Bantuan pelestarian alam

b. Sektor - Sektor Program Bina Lingkungan

Pelaksanaan program Bina Lingkungan bertujuan untuk memberikan

manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha BUMN agar masyarakat dapat

ikut memiliki dan ikut bertanggung jawab dalam pengamanan asset

perusahaan dari berbagai rintangan yang ada. Dengan demikian akan

tercipta iklim yang sehat dan mendorong kondisi saling menguntungkan

antara swasta dan BUMN serta memberikan manfaat kepada masyarakat di

wilayah usaha BUMN. Program Bina Lingkungan terbagi menjadi beberapa

sektor, antara lain:28

1) Sektor Bencana Alam

2) Sektor Pendidikan

3) Sektor Kesehatan

4) Sektor Sarana Ibadah

5) Sektor Sarana dan Prasarana Umun

6) Sektor Pelestarian Alam dan Lingkungan

28 Studi Dokumen Laporan Tahunan 2012. h. 289

 

Page 49: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

36

c. Prosedur Penyaluran Dana Bina Lingkungan

Tata cara penyaluran bantuan dana program BL BUMN Pembina:29

1) BUMN Pembina terlebih dahulu melakukan survey dan identifikasi

sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di wilayah usaha BUMN

2) Pelaksanaan program BL dilakukan oleh BUMN Pembina yang

bersangkutan

Sedangkan untuk penyaluran bantuan dana program BL BUMN Peduli

diawali dengan pengajuan proposal dari individu/kelompok masyarakat

yang membutuhkan bantuan. Proposal sebaiknya mencangkup beberapa hal,

antara lain: Daftar pengurus dan nomor telepon yang bisa dihubungi,

Rencana anggaran biaya, Denah menuju lokasi, Foto obyek/fisik saat

pengajuan, dan Status kepemilikan obyek.

2. Perencanaan PKBL

Direksi BUMN Pembina wajib menyampaikan RKA PKBL kepada

Menteri/ Pemegang Saham dengan tembusan kepada Komisaris/ Dewan

Pengawas paling lambat 60 hari sebelum memasuki tahun anggaran. Setiap

tahun perusahaan wajib menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) kemudian berkas - berkas

29Peraturan Menteri Negara BUMN No: Per-05/MBU/2007 tentang program kemitraan badan usaha milik Negaradengan usaha kecil dan program bina lingkungan

 

Page 50: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

37

tersebut disampaikan pada menteri BUMN. Menteri/ RUPS mengesahkan

RKA PKBL paling lambat 30 hari setelah tahun anggaran berjalan.30

Terdapat dua hal penting yang perlu mendapat perhatian dalam

penyusunan RKA PKBL, yaitu:31

a. Prognosa besarnya laba bersih perusahaan tahun berjalan

Fungsinya untuk menentukan jumlah alokasi dana yang dapat

digunakan untuk membiayai pelaksanaan PKBL. Dalam hal realisasi laba

bersih pada akhir tahun berbeda dengan prognosa, alokasi dana tersebut

dapat diubah dalam revisi RKA setelah diketahui kepastian laba perusahaan

hasil audit dan laporan pertanggung jawaban keuangan perusahaan pada

RUPS.32

b. Kebutuhan masyarakat di sekitar perusahaan

Menganalisa kebutuhan masyarakat dapat dilakukan dengan social

mapping. Pemetaan Sosial /Social mapping adalah proses penggambaran

masyarakat yang sistematik serta melibatkan pengumpulan data dan

informasi mengenai masyarakat termasuk didalamnya profile dan masalah

sosial yang ada dalam masyarakat tersebut. Pemetaan sosial/ social mapping

dapat disebut juga sebagai social profiling/ pembuatan profile suatu

masyarakat.33

30 Peraturan Menteri Negara BUMN No: Per-05/MBU/2007 tentang program kemitraan badan usaha milikNegara dengan usaha kecil dan program bina lingkungan31 Mahmuddin Yasin, dkk., Perusahaan Bertanggung Jawab CSR vs PKBL cetakan pertama, (Semarang: BadanPenerbit Universitas Diponegoro, 2012), h.181.32 Ibid,.h.182.33 Edi Suharto, Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Spektrum Pemikiran (Bandung: LembagaStudy Pembangunan STKS {LSP- STKS}, 1997), h. 81-82.

 

Page 51: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

38

3. Pelaporan PKBL

Ketentuan penyusunan dan pengesahan laporan PKBL, sebagai berikut:34

a. Setiap BUMN Pembina wajib menyusun laporan pelaksanaan PKBL

b. Laporan pelaksanaan PKBL terdiri dari laporan triwulanan dan laporan

tahunan

c. Laporan pelaksanaan PKBL disampaikan sebagaimana dimaksud ayat (1)

disampaikan secara terpisah dari laporan berkala dan laporan tahunan

BUMN

Sebagai bentuk pertanggung jawaban dalam pelaksanaan PKBL, BUMN

wajib menyampaikan laporan secara berkala setiap triwulan dan tahunan, juga

harus dilaporkan dalam RUPS. RUPS mengesahkan laporan tahunan PKBL

paling lambat 6 bulan setelah berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan.

Pengesahan laporan PKBL sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan

tanggung jawab kepada Direksi dan Komisaris/ Dewan Pengawas atas

pengurusan dan pengawasan PKBL sejauh tindakan tersebut ternyata dalam

laporan tahunan PKBL yang telah diaudit oleh auditor. Auditor yang

memeriksa laporan keuangan pelaksanaan PKBL ditetapkan oleh menteri untuk

Perum dan RUPS untuk Persero.35

34 Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor 05/MBU/2007 tentang program kemitraan badan usaha milik Negaradengan usaha kecil dan program bina lingkungan35 Mahmuddin Yasin, dkk., Perusahaan Bertanggung Jawab CSR vs PKBL cetakan pertama, (Semarang: BadanPenerbit Universitas Diponegoro, 2012), h.189- 191.

 

Page 52: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

39

D. Usaha Kecil Menengah (UKM)

Usaha kecil adalah suatu badan usaha milik Warga Negara Indonesia (WNI)

baik perseorangan maupun berbadan hukum yang memiliki kekayaan bersih tidak

termasuk tanah dan bangunan maksimal Rp 200 juta. Usaha Kecil dan Menengah

(UKM) yang merupakan bagian dari dunia usaha, memegang peranan yang sangat

penting dalam sistem perekonomian Indonesia. Tetapi untuk mengembangkan

usahanya, terdapat beberapa kesulitan dan kendala yang dihadapi oleh UKM.36

Berdasarakn survey yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat tiga

kesulitan yang dihadapi UKM dalam menjalankan usahanya:37

1. Ketersediaan bahan baku

Hal ini terjadi karena pasokan bahan baku berkurang dan harga bahan

baku bisa naik cukup tinggi.

2. Masalah Permodalan

Dalam mengembangkan usahanya, UKM mendapatkan modal melalui

perorangan, atau meminjam dari keluarga atau teman sendiri, ataupun

meminjam pada lembaga keuangan.

36 Nurul Widya Siska Usman, “Analisis Pelaksanaan Program Kemitraan Dalam Rangka Pemberdayaan UKM diKota Padang (Studi Kasus, Program Kemitraan PT. Semen Padang)”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, UniversitasAndalas, 2011), h. 137Ibid., h. 2-3.

 

Page 53: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

40

3. Masalah Pemasaran

Dikarenakan masalah pemasaran, permintaan terhadap hasil produksi

menurun juga para UKM tidak mampu dalam bersaing dengan kompetitior

lainnya.

Penilaian keberhasilan terhadap pembinaan UKM didasarkan pada indikator-

indikator yang dikemukakan oleh para ahli, sebagai berikut:38

Tabel.2.2.

Penilaian Terhadap Mitra Binaan

No Indikator Parameter1 Peningkatan Modal Pertumbuhan modal sebelum

dan sesudahmenjadi mitra binaan

2 Peningkatan Omzet Pertumbuhan omzet sebelumdan sesudahmenjadi mitra binaa

3 Peningkatan Keuntungan Pertumbuhan keuntungansebelum dansesudah menjadi mitra binaan

4 Peningkatan Tenaga Kerja Pertumbuhan tenaga kerjasebelum dansesudah menjadi mitra binaan

5 Peningkatan kemampuandalam aspek manajemen

Kemampuan mitra binaandalamperencanaan usaha, administrasiperusahaan dan manajemenkeuangan

6 Peningkatan kemampuandalam tekhnik produksi

Kemampuan dalam hal tekhnikproduksi,desain produk dan penganekaragamanproduk

38Nurul Widya Siska Usman, “Analisis Pelaksanaan Program Kemitraan Dalam Rangka Pemberdayaan UKM di

Kota Padang (Studi Kasus, Program Kemitraan PT. Semen Padang)”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, UniversitasAndalas, 2011), h.4.

 

Page 54: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

41

E. Perbedaan CSR dan PKBL

Banyak perdebatan yang timbul mengenai konsep CSR dan PKBL yang

diimplementasikan pada perusahaan BUMN., sebagai berikut;

Tabel.2.3.

Perbedaan Konsep CSR & PKBL BUMN Berdasarkan UU PT No. 40/2007

Dasar Hukum

CSR PKBL

1. Pasal 74 Undang – Undang Nomor 40

Tahun 2007

2. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun

2012

1. Pasal 2 ayat 1 huruf e dan Pasal 88 ayat 1

Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2003

2. Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/

MBU/ 2007

3. Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-20/

MBU/ 2012

4. Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/

MBU/ 2013

Sasaran atau Tujuan

CSR PKBL

1. Menciptakan hubungan yang serasi,

seimbang dan sesuai dengan lingkungan,

nilai, norma dan budaya setempat secara

berkelanjutan (tercantum dalam Pasal 74

Ayat 1)

1. Program Kemitraan bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan usaha kecil

agar menjadi tangguh dan mandiri

2. Program Bina Lingkungan bertujuan

untuk pemberdayaan kondisi sosial

masyarakat

 

Page 55: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

42

Obyek Peraturan

CSR PKBL

1. Perusahaan (Perseroan Terbatas) yang

menjalankan kegiatan usaha dibidang atau

berkaitan dengan Sumber Daya Alam

(SDA) (tercantum dalam Pasal 74 Ayat 1)

2. Perusahaan yang tidak mengelola dan tidak

memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA),

tetapi kegiatan usahanya berdampak pada

fungsi kemampuan sumber daya alam

(tercantum dalam Pasal 7 Ayat 1)

1. Persero (termasuk Persero Terbuka) dan

Perum (tercantum dalam Pasal 2 Ayat 1

dan 2 dan Peraturan Menteri BUMN

Nomor PER-05/ MBU/ 2007, Nomor

PER-20/ MBU/ 2012, Nomor PER-05/

MBU/ 2013.

Sifat Peraturan

CSR PKBL

Memaksa (wajib dilaksanakan) bagi

perusahaan yang terkait Sumber Daya

Alam (SDA) dan atau perusahaan yang

usahanya berdampak pada fungsi

kemampuan Sumber Daya Alam

(SDA), apabila tidak dilaksanakan,

maka dapat dikenakan sanksi

(tercantum dalam Pasal 74 Ayat 3)

Terhadap Persero dan Perum, sifat

peraturan memaksa (wajib

dilaksanakan) karena program tersebut

dijadikan indicator penilaian tingkat

kesehatan persero atau perum

(tercantum dalam Peraturan Menteri

BUMN Nomor PER-05/ MBU/ 2007

dan PER-20/ MBU/ 2012 dan PER-

05/ MBU/ 2013

Lingkup Tanggung Jawab

CSR PKBL

Terbatas di lingkungan atau

masyarakat di wilayah kegiatan usaha

Lebih luas dari Lingkup Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan

 

Page 56: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

43

perusahaan (Pasal 7 Ayat 1) berdasarkan Undang- Undang Nomor

40 Tahun 2007 (tidak sebatas wilayah

tempat kegiatan usaha Perseroan atau

Perum)

Perlakuan Anggaran

CSR PKBL

1. Diperhitungkan sebagai biaya Perseroan

yang pelaksanaannya dilakukan dengan

memperhatikan kepatutan dan kewajaran

(Pasal 74 Ayat 2)

1. Maksimal 2% (dua persen) dari laba

bersih untuk Program Kemitraan

2. Maksimal 2% (dua persen) dari laba

bersih untuk Program Bina Lingkungan

Sumber: Studi Dokumentasi slide Hambra S.H.,M.HUM (Kepala Biro Hukum)

Konsep PKBL pada BUMN ini sepenuhnya sama dengan klasifikasi

tahapan program pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan

masyarakat yang di jalankan pemerintah dan telah di atur dalam peraturan

dan undang – undang. Sehingga adanya pola kemitraan yang bisa

menciptakan atau menyediakan prasyarat dan paket dasar bagi sebuah usaha

produktif berlangsung, kemitraan yang mendorong masing – masing pihak

melaksanakan fungsi dan perannya serta panduan mekanisme bina

lingkungan dalam perusahaan sistem insentif – disinsentif.39Maka dengan ini

diharapkan program pengentasan kemiskinan dapat disalurkan kepada sasaran

yang tepat.

39 Mahmuddin Yasin. dkk., Perusahaan Bertanggung Jawab CSR vs PKBL cetakan pertama, (Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, 2012), h. 175.

 

Page 57: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

44

CSR dan PKBL yang berkelanjutan diharapkan dapat membantu

menciptakan kehidupan di masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri.

Setiap kegiatan tersebut akan melibatkan semangat sinergi dari semua pihak

secara terus menerus membangun dan menciptakan kesejahteraan dan pada

akhirnya akan tercipta kemandirian dari masyarakat yang terlibat dalam

program tersebut, sesuai dengan kemampuannya.40

40 Ibid,. h. 267.

 

Page 58: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

45

BAB III

PROFILE PT. ASURANSI JASA INDONESIA (JASINDO)

A. Sejarah Perusahaan

Pembentukan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) merupakan bagian

penting bagi perjalanan sejarah bangsa dan tanah air Indonesia. Sejarah tersebut

bermula pada tahun 1845 ketika dilaksanakannya nasionalisasi atas NV Assurantie

Maatschappij de Ne Nederlander, sebuah perusahaan Asuransi Umum milik

colonial Belanda, dan Bloom Vander, perusahaan Asuransi Umum Inggris yang

berkedudukan di Jakarta

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang dinyatakan pada 17

Agustus 1945 oleh Proklamator RI, Ir Soekarno dan Mohammad Hatta, sekaligus

mengamanatkan pelaksanaan pemindahan kekuasaan dan kepemilikan kerajaan

Belanda kepada Pemerintah Indonesia. Termasuk, melakukan nasionalisasi

terhadap dua perusahaan tersebut dan mengubah nama keduanya menjadi PT.

Asuransi Bendasraya yang bergerak di bidang Asuransi Umum dalam rupiah dan

PT Umum Intrnasional Underwriters (UIU) yang bergerak pada bidang Asuransi

Umum dalam valuta asing.

Dalam perjalanan bersejarahnya, melalui Keputusan Menteri Keuangan

No.764/MK/IV/12/1972 tertanggal 9 Desember 1972, pemerintah Indonesia

 

Page 59: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

46

memutuskan untuk melakukan merger antara PT Asuransi Bendasraya dan PT

Umum Internasional Underwriters (UIU) menjadi PT Asuransi Jasa Indonsia

(Persero) sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di

bidang usaha asuransi umum. Pengesahan penggabungan tersebut selanjutnya

dikukuhkan dengan Akta Notaris Mohamad Ali Nomor 1 tanggal 2 Juni 1973.1

B. Visi dan Misi Perusahaan

Rumusan visi yang dirumuskan oleh PT. Jasindo yaitu “Menjadi perusahaan

asuransi yang tangguh dalam persaingan global dan menjadi market leader di

pasar domestik”. Sedangkan untuk mencapai visi tersebut, maka PT. JASINDO

menetapkan misi - misi diantaranya yaitu :2

1. Menyelenggarakan usaha asuransi kerugian dengan reputasi internasional

melalui peningkatan pangsa pasar

2. Pelayanan prima

3. Tetap menjaga tingkat profitabilitas serta memenuhi harapan stakeholders.

1 Studi Dokumentasi Buku Company Profile Perusahaan 2013. h.3.2 Ibid.,

 

Page 60: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

47

C. Tujuan Perusahaan

Adapun beberapa tujuan perusahaan asuransi JASINDO, yaitu:3

1. Mengembangkan perusahaan melalui productivity Improvement, Customer

Satisfaction dan Competetive Position Improvement.

2. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui optimalisasi pertumbuhan premi,

hasil underwriting, profit margin dan modal perusahaan.

3. Memperkuat struktur bisnis perusahaan melalui peningkatan premi ritel dan

korporasi serta perimbangan perolehan premi dari sumber bisnis

4. Peningkatan citra perusahaan melalui GCG dan Customer Satisfaction serta

pengembangan Tekhnologi Informasi

5. Persiapan menuju Go public

D. PKBL PT. Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO)

Berdasarkan peraturan Menteri BUMN Nomor Per 05/MBU/2007 Setiap

perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) wajib melaksanakan Tanggung

Jawab Sosial (TJS) atau yang biasa dikenal dengan Corporate Social

Responcibility (CSR), hanya saja dalam pelaksanaannya CSR yang dilaksanakan

oleh perusahaan – perusahaan BUMN memiliki konsep yang berbeda dengan CSR

yang diadopsi oleh perusahaan swasta lainnya. Konsep tersebut dikenal dengan

3Studi Dokumentasi Buku Company Profile Perusahaan 2013. h.5.

 

Page 61: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

48

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). PKBL terdiri dari Program

Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Program Kemitraan diberikan dalam

bentuk pinjaman modal untuk para pelaku usaha mikro yang kesulitan dalam

mengembangkan usahanya karena kekurangan modal. Sedangkan Program Bina

Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh

BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.4

PKBL yang ada di PT. Jasindo menganut dua prinsip yaitu prinsip

sustainability dan prinsip berkelanjutan. Kedua prinsip tersebut menunjukan

bahwa perusahaan memahami betul pentingnya melaksanakan PKBL, selain dapat

sektor ekonomi, sosial maupun lingkungan. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk

terima kasih perusahaan kepada masyarakat. Pelaksanaan PKBL di PT. Jasindo

dilaksanakan dan dikelola oleh sebuah unit struktural khusus bernama Biro

PKBL. Tujuan dibentuknya Biro PKBL adalah selain untuk menjalankan amanat

dari kementrian, pelaksanaan PKBL juga dapat berjalan sistematis dan

terorganisir agar manfaat program dapat diterima masyarakat.5

E. Landasan Hukum PKBL PT. Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO)

Perusahaan berpedoman pada kebijakan - kebijakan serta peraturan

perundangan dalam penyelenggaraan tanggung jawab sosial perusahaan. PKBL

dilakukan sebagai kewajiban atas mandat kementerian BUMN, selain itu

pelaksanaan kegiatan PKBL dapat meningkatkan reputasi perusahaan,

4 Peraturan Menteri Negara BUMN No: Per-05/MBU/2007 tentang program kemitraan BUMN dengan usahakecil dan program bina lingkungan5 Kesimpulan dari kutipan wawancara pribadi dengan Bapak PE selaku Kepala Biro PKBL PT. Jasindo

 

Page 62: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

49

menciptakan persepsi yang baik terhadap eksistensi perusahaan serta sebagai

bentuk kepedulian perusahaan terhadap masayarakat. Adapun kebijakan -

kebijakan tersebut antara lain:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983 tentang Tata Cara Pembinaan dan

Pengawasan Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum), dan

Perusahaan Perseroan (Persero)

Tahun 1991 perseroan melaksanakan program Pembinaan Usaha Kecil dan

Koperasi (PUKK) sejalan dengan peraturan ini. Pada saat itu, biaya pembinaan

usaha kecil dibebankan sebagai biaya perusahaan. Wujud program tanggung

jawab sosial perusahaan yang lebih terarah baru dikembangkan menyusul

adanya Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983.6

2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1232/ KMK.013/1989 tentang Pedoman

Pembinaan Pengusaha Ekonomi Lemah dan Koperasi melalui BUMN.

Keputusan ini terbit pada tanggal 11 November 1989, didalamnya

tercantum aturan bahwa dana pembinaan disediakan dari penyisihan sebagian

laba sebesar 1% - 5% dari laba setelah pajak nama program saat itu lebih

dikenal dengan Pegelkop7

3. UU Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara

Undang – Undang ini menyatakan BUMN mempunyai dua tanggung

jawab kepada Pemegang Saham sebagai shareholder dan masyarakat sebagai

Stakeholder. Artinya selain mengoptimalkan laba, BUMN juga dituntut turut

6Mahmuddin Yasin, dkk., Perusahaan Bertanggung Jawab CSR vs PKBL cetakan pertama, (Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, 2012), h.166.7

Ibid,.h. 167.

 

Page 63: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

50

serta secara aktif dalam Program Kemitraan (PK) dengan pelaku usaha kecil

dan menengah, dan Program Bina Lingkungan (BL).

Secara khusus pelaksanaannya PKBL diatur dalam Pasal 2 dan Pasal 88,

penjabarannya sebagai berikut:

a. Pasal 2 ayat 1 huruf e: Salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN

adalah turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha

golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat.

b. Pasal 88 Ayat 1: BUMN dapat menyisihkan sebagian laba bersihnya untuk

keperluan pembinaan usaha kecil/ koperasi serta pembinaan masyarakat

sekitar BUMN. Ayat 2: Ketentuan lebih lanjut mengenai penyisihan dan

penggunaan laba sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatur dengan

Keputusan Menteri.

4. UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

a. Pasal 15 (b): Setiap penanaman modal berkewajiban melaksanakan

tanggung jawab sosial perusahaan, yang dimaksud dengan tanggung jawab

sosial perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, budaya

masyarakat setempat.

5. UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas:

a. Pasal 1 angka 3: Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen

Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan

guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat,

 

Page 64: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

51

baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada

umumnya.

b. Pasal 74

1) Ayat 1 dan 2: Perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber daya

alam (SDA) wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan

yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang

pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan

kewajaran.

2) Ayat 3 dan 4: Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban

sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikenakan sanksi sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang - undangan

a) Sebagai ketentuan lebih lanjut dari Pasal 74 ayat 4 UU No. 40 Tahun

2007 terdapat Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 Tentang

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas:

- CSR yang dilakukan oleh Perseroan dalam menjalankan kegiatan

usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam

berdasarkan UU.

- Pelaksanaan CSR dilakukan di dalam ataupun di luar lingkungan

Perseroan.

- CSR dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan yang

memuat rencana kegiatan dan anggaran yang dibutuhkan untuk

pelaksanaannya

 

Page 65: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

52

- Pelaksanaan CSR disusun dengan memperhatikan kepatutan dan

kewajaran

- Pelaksanaan CSR wajib dimuat dalam laporan tahunan Perseroan

untuk dipertanggung jawabkan kepada RUPS

- Penegasan pengaturan pengenaan sanksi perseroan yang tidak

melaksanakan CSR

- Perseroan yang telah berperan dan melaksanakan CSR dapat

diberikan penghargaan oleh instansi yang berwenang

Maksud dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang disampaikan

dalam penjelasan umum UU No. 40 tahun 2007 adalah mendukung terjalinnya

hubungan perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan,

nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Sedangkan tujuannya adalah

mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan

kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri,

komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya.8

6. ISO 26000

Telah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia pada 2010 dan dijadikan

Standar Nasional (SNI) pada 2012, menurut ISO 26000 SR terdiri dari

beberapa praktek antara lain:

a. Tata Kelola Organisasi yang baik

b. Penegakan Hak Asasi Manusia

c. Praktek Ketenagakerjaan yang Manusiawi dan Berkeadilan

8 Studi Dokumentasi slide Hambra S.H.,M.HUM (Kepala Biro Hukum)

 

Page 66: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

53

d. Isu Konsumen

e. Pengembangan Masyarakat

f. Lingkungan

7. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-

5/MBU/2007 tentang program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dan

Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Salinan Peraturan Menteri Badan

Usaha Milik Negara Nomor: PE-20/MBU/2012 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Negeri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-

5/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan

Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

Berdasarkan peraturan menteri diatas kegiatan tanggung jawab sosial

perusahaan BUMN meliputi:9

a. Program Kemitraan (PK)

Program kemitraan ini diwujudkan dalam bentuk:

1) Pinjaman

2) Pinjaman Khusus, dan

3) Hibah

b. Program Bina Lingkungan (BL)

Program Bina lingkungan yang juga disebut program BL digunakan untuk

tujuan memberi manfaat diwilayah usaha dalam bentuk bantuan diberbagai

sektor, diantaranya:10

9 Studi Dokumentasi Annual Report Asuransi Jasindo 2012, h.240.10 Studi Dokumentasi Slide Tentang PKBL 2012, h.5.

 

Page 67: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

54

1) Sektor Bencana Alam

2) Sektor Pendidikan

3) Sektor Kesehatan

4) Sektor Sarana Ibadah

5) Sektor Sarana dan Prasarana Umun

6) Sektor Pelestarian Alam dan Lingkungan

8. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor S-92

/D5.MBU/2013 tentang Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan:

a. Program Kemitraan:

Mulai tahun 2013 alokasi laba untuk Program Kemitraan ditiadakan,

sedangkan Program Kemitraan yang sudah berjalan agar tetap terus

dijalankan, namun sudah tidak ada lagi aktivitas penyaluran pinjaman baru

dan hanya dilakukan kegiatan penagihan serta monitoring terhadap Mitra

Binaan.

Program Kemitraan yang saat ini sudah berjalan sesuai dengan

Kebijakan Kementerian BUMN nantinya akan diserahkan kepada salah satu

BUMN yang akan ditentukan oleh Menteri BUMN.

b. Program Bina Lingkungan

Untuk Program Bina Lingkungan akan dibebankan menjadi biaya

perusahaan dan jumlahnya akan ditentukan kemudian oleh Rapat Umum

Pemegang Saham atau Rapat Pembahasan Bersama sesuai dengan

kemampuan perusahaan.

 

Page 68: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

55

F. Struktur Organisasi

Gambar. 3.1.

Struktur Organisasi PT. Asuransi Jasa Indonesia 

Page 69: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

56

G. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Biro PKBL PT. Jasindo dipimpin oleh Direktur Keuangan. Direktur

Keuangan ini adalah Kepala Biro PKBL yang memimpin tiga sub unit yaitu:

seksi keuangan, seksi penyaluran, dan seksi pembinaan. Adapun tugas dan

tanggung jawab dari masing - masing bidang yang terkait dengan Divisi Biro

PKBL sebagai berikut:11

1. Direktur Keuangan

a. Penanggung jawab pelaksanaan PKBL

b. Menetapkan garis besar kebijaksanaan pembinaan

c. Menyampaikan rencana kerja dan anggaran PKBL dalam RUPS

d. Memberikan keputusan penyaluran dana PKBL

e. Mengendalikan pelaksanaan pembinaan terhadap PKBL

f. Mensyahkan laporan PKBL

2. Biro PKBL

a. Membantu Direktur Utama/ Direksi dalam membuat garis besar

pembinaan dan dalam mengendalikan pelaksanaan PKBL

b. Membuat rencana program kerja dan anggaran PKBL

c. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pembinaan

d. Mengusulkan penyaluran dana PKBL kepada Direktur Utama/ Direksi

e. Menandatangani perjanjian pinjaman/ Akad Pinjaman

f. Menetapkan alokasi plafon dana PKBL untuk masing- masing kantor

cabang

11 Dokumen Buku Pedoman PKBL 2012, h. 4-5.

 

Page 70: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

57

g. Mensupervisi pelaksanaan penyaluran dana PKBL oleh kantor cabang

h. Melakukan seleksi dan menetapkan calon mitra binaan

i. Melaksanakan pembinaan terhadap mitra binaan

Dalam melaksanakan tugasnya Biro PKBL dibantu para pegawai yang

menangani berbagai bidang antara lain:12

a. Seksi Pembinaan dan Pengawasan

1) Membantu kepala biro dalam pelaksanaan pembinaan mitra binaan

2) Memantau dan mengevaluasi perkembangan mitra binaan

3) Membantu mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh Mitra

Binaan

4) Menyelenggarakan pelaporan pembinaan dan pengawasan secara tertib

b. Seksi Penyaluran dan Pengelola Pinjaman

1) Membantu Kepala Biro dalam pelaksanaan pembinaan Mitra Binaan

2) Melakukan analisa terhadap permohonan calon mitra binaan

3) Melakukan survey lapangan terhadap permohonan calon mitra binaan

4) Mempersiapkan dokumen- dokumen yang terkait dengan penyaluran

dana PKBL, termasuk mempersiapkan naskah perjanjian pinjaman

5) Melakukan analisa atas jaminan/ anggunan yang diserahkan oleh calon

mitra binaan apabila jaminan/ anggunan diperlukan

6) Melakukan pengikatan secara notarial atas anggunan tersebut apabila

diperlukan

7) Memberikan rekomendasi atas permohonan yang masuk

12 Dokumen Buku Pedoman PKBL 2012, h. 6-7.

 

Page 71: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

58

c. Seksi Keuangan dan Akuntansi

1) Membantu Kepala Biro dalam pelaksanaan pembinaan mitra binaan

2) Melakukan verifikasi dan membukukan semua transaksi keuangan (ke

dalam buku besar, buku pembantu) dan kartu debitur

3) Melaksanakan penyaluran dan penagihan dana PKBL

4) Membuat laporan keuangan bulanan, triwulan, semester dan tahunan

sesuai dengan kebutuhan

3. Kantor Cabang

a. Melakukan identifikasi calom mitra binaan

b. Melakukan analisa pinjaman

c. Memberikan rekomendasi atas profile mitra binaan dan mengusulakan

penyaluran dana PKBL kepada biro PKBL

d. Melakukan pembinaan mitra binaan yang ada di wilayah kerja kantor

cabang

e. Melakukan penagihan angsuran pokok dan imbalan jasa kepada mitra

binaan

 

Page 72: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

59

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Temuan

1. Latar Belakang Perusahaan Melaksanakan PKBL

Seperti yang telah dibahas sebelumnya diatas, bahwa pelaksanaan

tanggung jawab sosial perusahaan atau yang biasa dikenal dengan istilah CSR

telah banyak dilakukan oleh perusahaan - perusahaan di Indonesia bahkan di

dunia. Begitu juga dengan perusahaan - perusahaan milik BUMN (Badan

Usaha Milik Negara) yang melaksanakan prinsip CSR hanya saja dengan

konsep yang dikemas secara berbeda dibandingkan yang diadopsi oleh

perusahaan lainnya. Konsep tersebut dikenal dengan Program Kemitraan dan

Bina Lingkungan (PKBL).

Berikut ini penuturan dari Kepala Biro PKBL mengenai latar belakang

dilaksanakannya PKBL:

“PKBL ini adalah istilah baru yang muncul sejak tahun 2007. Namunsebetulnya tahun 1992 embrio dari pada PKBL sudah ada pada saat itunamanya Unit PEGAL (Pengusaha Golongan Ekonomi Lemah) yang sifatnyabaru memberikan bantuan - bantuan sosial di sektor ekonomi yaitu pinjamanringan/ pinjaman dengan bunga yang sangat kecil.”1

Berdasarakan hasil wawancara yang diuraikan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa, sebenarnya embrio dari PKBL tersebut sudah ada sejak

1 Kutipan wawancara pribadi dengan BapakPE selaku Kepala Biro PKBL PT.JASINDO

 

Page 73: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

60

tahun 1992. waktu itu dibentuk suatu unit yang dinamakan Unit PEGAL

(Pengusaha Golongan Ekonomi Lemah). Unit tersebut sifatnya memberi

bantuan disektor ekonomi lemah yang memberikan pinjaman ringan dengan

bunga yang kecil. Kemudian konsep - konsep tersebut terus dikembangkan

dan sejak tahun 2007, istilah PKBL muncul berdasarkan Peraturan Menteri

MBU 05 tahun 2007. Kemudian konsep - konsep tersebut terus

dikembangkan dan sejak tahun 2007.

Seperti yang diketahui bahwa, prinsip CSR atau tanggung jawab sosial

perusahaan dulu hanya diwajibkan kepada perusahaan yang bergerak

dibidang sumber daya alam (tambang, hutan, limbah, dan lain sebagainya),

sehingga seakan perusahaan yang bergerak dibidang non-SDA tidak memiliki

kewajiban dalam melakukan program CSR.

Namun demikian, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Biro PKBL PT

Jasindo yakni:

“Seluruh perusahaan pasti mempunyai kontribusi dalam sumber dayaalam meskipun dalam skala yang kecil sekalipun. Seperti contohnya,perusahaan memiliki kamar mandi dan toilet yang berkontribusi dalampembuangan limbah, pengunaan pasak bangunan dalam membangunperusahaan), dan bangunan perusahaan berdiri ditengah lingkunganmasyarakat. Tentunya akan sangat baik bagi tiap perusahaan baik milikBUMN atau Non-BUMN untuk memberikan kenyamanan kepada manusiaatau masyarakat dan juga lingkungan alam.”2

2Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak PE selaku Kepala Biro PKBL PT.JASINDO

 

Page 74: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

61

Pernyataan yang diungkapkan oleh bapak PE diatas menjelaskan bahwa,

setiap perusahaan memberikan dampak baik dan dampak buruk pada alam

maupun lingkungan sosialnya. Dampak buruk itulah merupakan salah satu hal

yang mendasari suatu perusahaan wajib menjalankan kegiatan CSR atau

PKBL. Hal tersebut dilakukan untuk menseimbangkan hubungan antara

perusahaan dengan masyarakat sekitar selaku konsumen. Selain itu dapat

mengurangi dampak buruk yang terjadi akibat pemanfaatan alam secara

berlebihan oleh perusahaan.

2. Pandangan Perusahaan Terhadap PKBL

Dalam mengimplementasikan konsep PKBL tersebut, perusahaan

memiliki suatu prinsip - prinsip yang dianut, sebagaimana yang diungkapkan

bapak PE dalam wawancaranya, sebagai berikut:

“Melihat dari adanya prinsip keberlangsungan (sustainability)/keberlanjutan. Dapat diartikan dalam dua arti yang berbeda namunmempunyai makna yang sama. Keberlanjutan ini adalah kontinitas kehidupandari pada perusahaan, tentu akan menjadi eksis selama masyarakatdisekelilingnya ikut menikmati akan keberadaan perusahaan tersebut.Sedangkan maksud dari keberlanjutan yang lainnya bahwa program -program di dalam CSR itu tidak berhenti hanya sekali program tetapiberlanjut setiap tahunnya. Maka dari itu dengan membentuk PKBL inimerupakan bentuk kepedulian, empati perusahaan, bentuk trimakasihperusahaan terhadap lingkungan. Maka hubungan timbal balik itu dibuatlahsecara regulasi bahwa sebagian keuntungan dari perusahaan BUMN akandikelola melalui Biro/ Unit PKBL untuk disalurkan kembali pada masyarakat(sektor ekonomi, sosial maupun bina lingkungan)”.3

3Kutipan wawancara pribadi dengan BapakPE selaku Kepala Biro PKBL PT.JASINDO

 

Page 75: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

62

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa PKBL yang ada di

PT. Jasindo menganut dua prinsip yaitu prinsip keberlangsungan hidup

perusahaan (sustainability) dan prinsip keberlanjutan. Terdapat dua arti

tersendiri dalam menjelaskan prinsip - prinsip perusahaan atau menjelaskan

bagaimana perusahaan memandang konsep PKBL. Berikut ini penjelasan

secara singkatnya:

a. Kontinuitas dari perusahaaan (eksis)

Dengan pelaksanaan PKBL yang dilakukan oleh perusahaan,

perusahaan memandang hal tersebut dapat menguntungkan juga bagi

perusahaan agar menjaga eksistensi perusahaan selama masyarakat sekitar

ikut menikmati keberadaan perusahaan.

b. Bentuk Empati perusahaan

Dengan membentuk PKBL dan menjalankan program - program

tersebut secara continue, perusahaan memandang hal tersebut merupakan

bentuk empati dan bentuk terima kasih perusahaan kepada masyarakat.

Perusahaan juga berharap sebagian keuntungan perusahaan yang

dialokasikan kepada masyarakat dapat membantu dalam sektor ekonomi,

sosial dan juga lingkungan.

Selain prinsip - prinsip di atas, perusahaan juga memandang bahwa

bantuan - bantuan yang diberikan contohnya seperti pada bina lingkungan,

 

Page 76: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

63

dapat memberikan suatu edukasi bagi masyarakat agar bantuan tersebut

dapat dirasakan manfaatnya. Berikut kutipan wawancaranya:

“Dalam melakukan aktifitas sosial ,pihak - pihak yang dibantuminimal ikut serta menunjukan kemandirian dan kemauannya denganswadaya baik tenaga maupun dana. Program bina lingkungan ini tidakdiberikan begitu saja karena jika mereka terima bersih seperti itu, tidakakan tumbuh rasa memiliki terhadap program sehingga perawatannyapunburuk. Dari situ kita mendidik masyarakat untuk aware pada bantuan yangkita berikan dengan itu efisien suatu bantuan akan lebih terasa.”4

3. Divisi Pengelola PKBL

Regulasi menegaskan bahwa kementerian BUMN mewajibkan kepada

seluruh perusahaan BUMN yang memiliki profit harus memiliki suatu unit

PKBL tersendiri dalam struktur perusahaannya. Berikut ini penuturan Kepala

Biro PKBL terkait kebijakan mengenai divisi pengelola PKBL:

“Melalui MBU 05 tahun 2007 Kementrian mewajibkan semua perusahanBUMN yang memperoleh keuntungan diminta untuk membentuk 1 unittersendiri meneruskan unit PEGEL terdahulu menjadi unit khusus yaitu BiroPKBL/ Divisi PKBL.”5

Pelaksanaan PKBL di PT Jasindo dilaksanakan dan dikelola oleh sebuah

unit struktural yang menangani secara khusus PKBL tersebut dinamakan Biro

PKBL. Biro PKBL Jasindo adalah sebuah unit struktural yang langsung

berada dibawah direktur keuangan. Tujuan dibentuknya biro atau unit

tersebut adalah sebagai pengelola PKBL yang diamanatkan oleh kementerian

4Kutipan wawancara pribadi dengan BapakPE selaku Kepala Biro PKBL PT.JASINDO5Ibid,.

 

Page 77: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

64

agar pelaksanaannya berjalan secara terorganisir dan sistematis dengan

pembagaian sub unit didalamnya agar tercipta suatu kebermanfaatan baik

untuk lingkungan internal perusahaan maupun hubungannya dengan

masyarakat.

Gambar 4.1.

Struktur Organisasi Biro PKBL Jasindo

Dire

Sumber: Studi Dokumen Perusahaan Tentang PKBL 2012

Biro PKBL Jasindo ini dipimpin oleh seorang kepala biro yang

bertanggung jawab atas bawahannya serta memberikan motivasi dan arahan

agar sasaran dan tujuan didirikannya biro PKBL ini dapat sesuai yang

diharapkan dan ditentukan sebelumnya.

DirekturKeuangan

Ka Biro PKBL

SeksiPenyaluran dan

PengelolaanPinjaman

Seksi Keuangandan Akuntansi

SeksiPembinaan dan

Pengawasan

Kantor CabangKa Unit

Keuangan

 

Page 78: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

65

Kepala biro membawahi tiga sub unit yaitu: seksi keuangan, seksi

penyaluran (surveyor) dan seksi pembinaan. Berikut ini kutipan wawancara

dengan bapak PE:

“Dalam struktur organisasi PKBL PT. Jasindo, unit PKBL ini langsungdibawah direksi. Untuk saat ini dipegang oleh Direktur Keuangan.Kemudiaan di dalam Biro PKBL ada satu Kepala Biro, tiga seksi seksikeuangan, seksi penyaluran yang melakukan survey serta seksi pembinaanyang bertugas membina mitra binaan)”6

Masing - masing bidang mempunyai tanggung jawab dan tugas yang

berbeda. Seksi atau bagian keuangan tentunya mengatur segala jenis

keuangan yang berkaitan dengan jalannya program. Seksi penyaluran atau

surveyor bertugas untuk menganalisa proposal - proposal yang masuk

sebelum diberi bantuan melalui program kemitraan, selain itu juga

menyiapkan segala kebutuhan survey lapangan agar pemberian bantuan ke

UMKM berjalan tepat sasaran. Selain itu ada juga seksi atau bagian

pembinaan yang bertugas membina para penguasaha kecil menengah agar

produksinya tetap berjalan dana dapat bekembang dengan metode - metode

dan pengajaran yang tepat serta dapat praktisnya dapat bekerja sama lintas

sektoral dalam hal pembinaan.

6Kutipan wawancara pribadi dengan BapakPE selaku Kepala Biro PKBL PT.JASINDO

 

Page 79: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

66

Adapun biro PKBL dapat membentuk suatu tim tersendiri yang bertindak

sebagai penanggung jawab atas mitra binaan, sebagaimana yang dikutip

dalam wawancara dengan bapak PE:7

“Pertanggung jawaban mitra binaan dipegang oleh satu seksi, namunseksi ini bisa bekerja dengan lembaga - lembaga independent sebagaipenyalur. Atau biro PKBL membentuk tim tersendiri untuk berbuat hal yangsama atau kita bersinergi oleh perusahaan BUMN lain yang membidangibidang - bidangnya secara khusus.”

4. Sumber Dana PKBL

Sumber dana Program Kemitraan berasal dari penyisihan laba

perusahaan setelah pajak, jasa administrasi pinjaman/ marjin/ bagi hasil,

bunga deposito dan jasa giro dari dana program kemitraan setelah dikurangi

beban oprasional, dan terdapat sumber dana lain/ tambahan dana yang dapat

menambah pelimpahan dana program kemitraan dari BUMN lain (jika ada).

Sedangkan Sumber dana Bina lingkungan berasal dari penyisihan laba

perusahaan setelah pajak, dan bunga deposito dan jasa giro dari dana program

kemitraan setelah dikuragi beban oprasional.8

Dana yang dianggarkan oleh perusahaan untuk kegiatan PKBL

tergantung pada kondisi perusahaan. Jika kondisi keuangan perusahaan

membaik maka secara langsung dana PKBL meningkat. Begitu pula

sebaliknya, jika kondisi keuangan perusahaan memburuk maka dana yang

7Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak PE selaku Kepala Biro PKBL PT.JASINDO8 Studi Dokumen Perusahaan Slide Tentang PKBL 2012, h. 1.

 

Page 80: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

67

dianggarkan untuk kegiatan PKBL menurun. Sebagaimana yang diungkapkan

oleh bapak EP selaku Kepala Biro PKBL:

“Total untuk PKBL maksimal adalah 4%, namun demikian itu katamaksimal, jadi negosiable, tergantung kondisi perusahaan. Perusahaan yangyang mempunyai sumberdaya di dalamnya, memerlukan share (jasa produksi,bonus dan sebagainya) atau pada kondisi keuangan seperti asuransi yanglebih melindungi keuangan kedepan karena kita mengcover resiko atas klaimyang belum terbayar/ belum terselesaikan, termasuk juga deviden yangdiminta oleh kementrian maka kondisi - kondisi tersebut dapat mempengaruhikebijakan penentuan berapa persen alokasi dana diberikan yang.”9

Biaya maksimal yang dianggarkan perusahaan untuk Program Kemitraan

adalah 2% dari laba perusahaan setelah pajak sedangkan untuk Bina

Lingkungan maksimal 2%. Sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Biro

PKBL berikut ini:

“Secara regulasi bahwa yang dialokasikan atau yang disisihkan untukPKBL yaitu PK maksimal 2% dari keuntungan setelah dikenai pajak dan BLjuga maksimal 2% dari keuntungan setelah pajak atau keuntungan bersihsehingga total untuk PKBL maksimal adalah 4% dari keuntungan bersihperusahaan. Namun pada kenyataannya PT. Jasindo lebih seringmengalokasikan 1% untuk program kemitraan dan 1% untuk binalingkungan.“10

Pada tahun 2012 menerima pelimpahan dari perusahaan atas pembagian

laba setelah pajak tahun 2011, masing – masing sebesar 1% dengan nominal

9 Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak PE selaku Kepala Biro PKBL PT.JASINDO10 Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak PE selaku Kepala Biro PKBL PT.JASINDO

 

Page 81: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

68

Rp. 2.533.119.524,00 sehingga alokasi bagian laba tahun 2011 sebesar Rp.

5.066.238.048,00 sebagai dana masuk tahun 2012.11

Dalam menentukan besaran dana yang dapat digunakan dalam

pelaksanaan PKBL, diatur dalam kebijakan dan rapat teknis. Berikut adalah

kutipan wawancara dengan bapak PE terkait kebijakan pengeluaran besarnya

dana untuk mengimplementasikan PKBL:

“Ada RKA yang nanti di syahkan dalam rapat tekhnis atau yang biasadisebut dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) itu maksimal 1 bulanpengesahan keuntungan yang disepakati didalam RUPS segera di limpahkankepada Biro PKBL.”12

Penyaluran Pinjaman Modal Usaha selama tahun 2012 sebesar Rp.

6.762.000.000,00 terdiri dari pinjaman kepada pelaku usaha pada sektor -

sektor dibawah ini:13

Tabel.4.1.

Proporsi Alokasi Program Kemitraan Tahun 2012

NO SEKTOR JANUARI- DESEMBER 20121 Industri 1.267.000.000.002 Perdagangan 210.000.000.003 Perkebunan -4 Pertanian 4.725.000.000.005 Perikanan 25.000.000.006 Peternakan 340.000.000.007 Jasa 185.000.000.00

TOTAL 6.752.000.000.00

Sumber : Studi Dokumen Laporan Keuangan 2012

11 Studi Dokumen Laporan Keuangan 201212 Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak PE selaku Kepala Biro PKBL PT.JASINDO13 Studi Dokumen Laporan Keuangan 2012

 

Page 82: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

69

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa proporsi terbesar alokasi

Penyaluran Pinjaman Modal Usaha selama tahun 2012 yaitu pada sektor

Pertanian kemudian diikuti dengan sektor Industri. Proporsi terendah yaitu

pada sektor perikanan. Kemudian pada sektor perkebunan, pada tahun 2012

ini tidak dialokasikan penyaluran pinjaman modal usaha.

5. Strategi Biro PKBL PT. JASINDO

Dalam mendukung visi perusahaan, biro PKBL PT. Asuransi Jasa

Indonesia mencanangkan beberapa strategi, antara lain:14

a. Membangun brand image di daerah terpencil atau perbartasan

b. Menunjang PKBL di kantor cabang

c. Bersinergi dengan BUMN non Insurance

d. Menjalin kerja sama dengan regulator

e. Membangun profesionalisme melalui prinsip GCG

Dalam mendukung misi perusahaan, biro PKBL PT. Asuransi Jasa

Indonesia mencanangkan beberapa strategi, antara lain:15

a. Menggalang hubungan dengan pihak stakeholder

b. Menyelenggarakan sosialisasi PKBL

c. Insurance education melalui risk management program

14 Studi Dokumentasi Slide PKBL PT. JASINDO. h. 2.15Studi Dokumentasi Slide PKBL PT. JASINDO. h. 2.

 

Page 83: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

70

d. Mengenalkan PT. Asuransi Jasa Indonesia kepada masyarakat

Sebagai salah satu perusahaan BUMN, PT JASINDO memberi dukungan

dan mendorong kegiatan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi

masyarakat yang baik dan berkelanjutan serta terciptanya pemerataan

pembangunan melalui pemberdayaan masyarakat. Hal ini diwujudkan dan

dimplementasikan melalui suatu program yang dinamakan PKBL sebagai

bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.

6. Manfaat pelaksanaan PKBL bagi perusahaan

Penyelenggaraan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh

perusahaan memiliki manfaat yang besar baik bagi perusahaan sendiri dan

juga masyarakat serta lingkungan sekitar. Perusahaan merupakan bagian dari

masyarakat dan begitu pula sebaliknya, oleh karena itu dengan melibatkan

masyarakat dan lingkungan roda bisnis perusahaan juga dapat berjalan lancar

dan tujuan perusahaan juga dapat tercapai yang salah satunya yaitu

meningkatan citra perusahaan melalui Good Corporate Governance (GCG).

Berikut adalah kutipan wawancara dengan bapak PE selaku Kepala Biro

PKBL:

“Manfaat yang didapatkan adalah dapat mensosialisasikan padamasyarakat akan keberadaan perusahaan, namun bukan berarti hal tersebutdapat langsung menunjang peningkatan produksi perusahaan tapi lebihkepada sosialnya. Menginformasikan secara tidak langsung pada masyarakat

 

Page 84: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

71

bahwa perusahaan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sosial terlebihapabila mereka menjadi klien dari salah satu produk asuransi yang ada di PT.JASINDO. Dengan kata lain kegiatan PKBL ini dapat membangunkepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. Masyarakat menjadi lebihyakin/ percaya pada produk - produk yang ditawarkan PT. JASINDO.”16

7. Program Kemitraan

a. Bentuk – Bentuk Pembinaan dalam Program Kemitraan di PT.

JASINDO

Program kemitraan adalah bantuan untuk masyarakat yang diberikan

dalam bentuk, antara lain:17

1) Bantuan pinjaman modal kerja dan investasi untuk peningkatan modal

usaha, pengadaan sarana kerja, modernisasi peralatan

Besarnya pinjaman maksimum yang diberikan untuk program

kemitraan umum adalah Rp.100.000.000,00 dengan dibebani biaya

administrasi tiga persen pertahun (Flat) dan program kemitraan untuk

program pemerintah dalam rangka pengentasan kemiskinan pinjaman

kemitraan maksimal Rp.25.000.000,00/mitra usaha tanpa biaya

administrasi.18

Berikut ini pernyataan yang diberikan Kepala Biro PKBL di PT.

Jasindo:

“Regulasi mengatur maksimal penyaluran dana adalah 90 % daripengajuan. Sebagai badan yang membentuk PK dalam bentuk bantuan

16 Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak PE selaku Kepala Biro PKBL PT.JASINDO17 Studi Dokumen Buku Pedoman PKBL 2012, h. 9.18Studi Dokumen Slide Tentang PKBL 2012. h.6.

 

Page 85: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

72

terhadap Usaha Menengah Koprasi dan Mikro (UMKM), kitamelakukan survey secara independent, dalam arti menelaah kembalilayakkah mitra untuk dibantu, dan memenuhi syarat atau tidak untukdibantu. Kedua apakah pantas dipenuhi 90% atau dibawah dari itu.”19

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh bapak PE dalam

wawancara di atas, pinjaman dana yang diberikan pada mitra binaan

dibatasi oleh regulasi maksimal 90% dari pengajuan pinjaman mitra

binaan. Peraturan ini diterapkan untuk menyesuaikan kemampuan

dengan beban pembayaran angsuran yang harus dipikul mitra binaan

setiap bulannya.

Selain itu dengan adanya peraturan ini diharapkan dapat

membangun mitra binaan dengan tidak memberikan kemanjaan kepada

mitra binaan dan dapat meminjamkan dana sesuai pada kemampuan

bukan pada keinginan. Itulah alasan pentingnya survey, pentingnya

independensi/ professional di dalam survey.

2) Bantuan Pinjaman Khusus. Pinjaman khusus adalah pinjaman tambahan

dan berjangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan

usaha mitra binaan.20

3) Bantuan Hibah. Besar dana hibah yang ditetapkan sesuai dengan

peraturan yang berlaku maksimal 20%. Hibah hanya diberikan untuk

membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi,

19 Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak PE selaku Kepala Biro PKBL PT.JASINDO20Studi Dokumentasi Slide Tentang PKBL 2012. h.4.

 

Page 86: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

73

pengkajian dan penelitiannya.21 Secara lengkap dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Pemasaran dan promosi hasil produksi untuk meningkatkan

kemampuan usaha kecil dalam memasarkan hasil produksi di dalam

negeri maupun eksport, membantu penjualan produk mitra binaan,

dan membantu promosi melalui kegiatan pameran maupun

penyediaan ruang showroom.22

b) Pembinaan berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia

dalam bentuk pendidikan, pelatihan dan magang untuk

meningkatkan kemampuan kewirausahaan, manajemen dan

keterampilan tekhnis produksi, pengendalian mutu produksi,

pemenuhan standarisasi tekhnologi, serta penelitian dan pengkajian

penyusunan study pengembangan usaha untuk meningkatkan

kemampuan pengelolaan usaha secara efektif dan efisien. Dana

hibah pembinaan ini hanya dapat diberikan kepada/ untuk

kepentingan Mitra Binaan23

4) Bantuan jaminan secara langsung kepada usaha kecil yang tidak

mempunyai jaminan/ anggunan yang cukup untuk mendapatkan kredit

perbankan dan atau untuk melakukan transaksi dengan pihak ketiga.

21 Studi Dokumentasi Slide PKBL PT. JASINDO. h. 9.22Studi Dokumentasi Slide Tentang PKBL 2012. h.4.23 Studi Dokumen Buku Pedoman PKBL 2012, h. 11.

 

Page 87: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

74

Pemberian jaminan diberikan dalam bentuk jaminan perusahaan

(corporate guarantee) dengan jumlah maksimum sebesar Rp. 50 Juta.24

5) Bantuan penyertaan pada perusahaan modal ventura di daerah tingkat 1

yang membantu permodalan dan pinjaman kepada usaha kecil

b. Monitoring Mitra Binaan

Kegiatan monitoring dilakukan oleh staf Biro PKBL dalam

memonitoring mitra binaan. Pertama adalah melakukan kunjungan ke

tempat usaha milik mitra binaan untuk melakukan evaluasi efektifitas

pemakaian dana pinjaman dengan menganalisa perkembangan usaha /

progress usaha milik mitra binaan. Kedua adalah membuat laporan

perkembangan kegiatan usaha yang terdiri dari:25

1) Laporan profil mitra binaan

2) Laporan penyaluran dan pelunasan dana PKBL per triwulan

3) Laporan perkembangan usaha dari mitra binaan

4) Laporan keuangan bulana/ triwulan/ semester/ tahunan

Pernyataan bapak PE terkait monitoring yang dilakukan kepada mitra

binaan:

“Monitoring dilakukan dengan mendamping mitra binaan sekaligusmemonitor. Mekanisme yang dilakukan adalah melakukan kunjungansecara rutin (bulananan dan triwulan) dimana dalam aktifitasnyamemonitor mengenai perkembangan usaha, kendala - kendala yangdihadapi keteraturan angsuran, dan melihat hal apa yang perlu diberikanpengetahuan pendukung yang harus disampaikan (misalnya: pembukuan,

24 Studi Dokumen Buku Pedoman PKBL 2012, h. 11.25Studi Dokumentasi Slide Tentang PKBL 2012.h. 22.

 

Page 88: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

75

kesehatan, tata kelola usaha, tekhnologi, dan lain - lain). Solusi - solusiseperti ini yang harus disampaikan.”26

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa, mitra binaan yang telah mendapatkan pinjaman modal usaha dari

program PK berhak mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari

perusahaan. Pendampingan yang dilakukan secara rutin adalah bentuk

monitoring perusahaan yang dilakukan untuk memantau perkembangan

usaha mitra binaan. Dengan itu perusahaan dapat mengetahui jika ada

kesulitan - kesulitan yang sedang dihadapi mitra terkait dengan kegiatan

usahanya, sehingga perusahaan dapat membantu mitra dalam memberikan

solusi atau pengetahuan pendukung jika diperlukan.

c. Syarat Penerima Program Kemitraan

PT. Asuransi Jasa Indonesia menyalurkan dana PKBL untuk

membantu mengurangi masalahkemiskinan yang ada di seluruh wilayah

Indonesia, terutama wilayah - wilayah sekitar cabang PT. JASINDO

didirikan antara lain Jambi, Lampung, Jawa Barat, DKI, Jawa Tengah,

Jawa Timur, NTB dan NTT.27 Dengan maksud dan tujuan yang jelas

tersebut, tentunya ada sleksi yang diberlakukan, agar dalam penyalurannya

dapat tepat sasaran dan bermanfaat untuk banyak masyarakat yang benar-

benar membutuhkan.

26 Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak PE selaku Kepala Biro PKBL PT.JASINDO27 Studi Dokumen Slide Tentang PKBL 2012. h.6.

 

Page 89: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

76

Berikut ini penjelasan dari bapak PE mengenai beberapa persyaratan

yang harus dipenuhi untuk menjadi mitra binaan di PT. JASINDO:

“Tentunya pertama adalah mempunyai tempat usaha yang jelas,Warga Negara Indonesia (WNI), pertimbangan utama adalah mempunyaiprospek usaha kedepan. Pengusaha - pengusaha mikro yang selama initidak dapat mengembangkan usahanya akibat modal yang ia punya tidakdapat memenuhi keinginan pelanggan/permintaan konsumen. Dan penentuberikutnya adalah usaha ini masih masuk didalam golongan usahaekonomi lemah yang masuk kategori mikro/kecil. Usaha yang belummampu pinjam ke bank dengan bunga tinggi. Berikutnya adalahmempunyai kemungkinan usaha tersebut menyerap tenaga kerja lokal.”28

Adapun syarat - syarat untuk pengajuan pinjaman PKBL yang

tercantum dalam dokumen perusahaan, antara lain:29

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- (dua ratus

juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau

memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,-

(satu milyar rupiah)

2) Milik Warga Negara Indonesia (WNI)

3) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki atau dikuasai baik langsung maupun tidak

langsung dengan usaha menengah atau usaha besar

4) Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan

hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi

5) Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan

6) Telah melakukan kegiatan usaha minimal satu tahun

28 Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak PE selaku Kepala Biro PKBL PT.JASINDO29 Studi Dokumentasi Slide PKBL PT. JASINDO. h. 5.

 

Page 90: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

77

7) Belum memenuhi persyaratan perbankan (non bankable)

8) Tidak sedang dalam pembinaan BUMN lain.

d. Prosedur Penyaluran Dana Program Kemitraan

Proses penyaluran dana Program Kemitraan kepada calon mitra

binaan dapat dijelaskan dalam beberapa tahapan, antara lain:30

1) Permohonan Pinjaman

Calon Mitra Binaan mengajukan permohonan pinjaman kepada

Kepala Biro PKBL dengan mengisi proposal pengajuan pinjaman dan

melengkapinya dengan beberapa dokumen pendukung, di antaranya

adalah:

a) Laporan Keuangan ( Neraca, Laporan Rugi/Laba) 2 Tahun Terakhir

b) Foto Copy KTP Pemohon/ Pengurus

c) Surat Persetujuan Istri/Suami/Keluarga

d) Foto Copy Kartu Keluarga (KK)

e) Pas Foto Terbaru Berwarna Ukuran 4 x 6 cm, Sebanyak 2 lembar

f) Surat Keterangan Usaha (SKU)

g) Foto Copy Surat Jaminan

h) Foto Copy Rekening Tabungan

i) Denah Lokasi Alamat Usaha

30 Study Dokumentasi Buku Pedoman PKBL 2012, h.13.

 

Page 91: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

78

2) Survey dan Analisa

Data - data yang telah diajukan oleh calon mitra binaan kemudian

diteliti kelengkapan dan kebenarannya oleh Seksi Penyaluran dan

Pengelolaan Pinjaman, untuk menentukan apakah permohonan calon

mitra binaan dapat diproses lebih lanjut atau tidak. Jika dinyatakan

dapat diproses lebih lanjut, Seksi Penyaluran dan Pengelolaan Pinjaman

melakukan survey ke tempat calon mitra binaan, melakukan wawancara

dengan ketua RT/ Kepala Lingkungan setempat untuk mendapatkan

informasi lebih dalam mengenai calon mitra, dan menganalisa calon

mitra binaan.

Pernyataan di atas selaras dengan yang diungkapkan oleh bapak PE

dalam wawancara mengenai proses penyaluran dana PK kepada calon

mitra binaan, yakni:

“Pertama ditangani oleh seksi penyaluran karena setiap proposalditerima dan seksi penyaluran akan melakukan dua macam surveypertama adalah mempelajari/menganalisa proposal yang ada kemudiankita mempersiapkan pertanyaan - pertanyaan yang diperlukan apabilananti kita melakukan survey ke lapangan, membuktikan keberadaanusaha, memberikan kepastian keberadaan objek, meneliti kepemilikan,kemudian melihat realita dari pada usaha itu apakah di tempat yangstrategis banyak pelanggannya atau mempunyi prospek atau tidak.”31

Setelah melakukan survey tahapan selanjutnya adalah menganalisa

data - data yang didapatkan dari calon mitra binaan dan hasil kegiatan

survey yang telah dilakukan. Adapun faktor - faktor yang diperhatikan

dalam menganalisa calon mitra binaan, antara lain:

31 Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak PE selaku Kepala Biro PKBL PT.JASINDO

 

Page 92: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

79

“Tujuan dari melakukan survey adalah untuk mempermudahmelakukan analisa, secara prosedur biro PKBL melakukan analisa 5Cterhadap calon mitra binaan namun analisa 5c yang kita lakukanberbeda dengan yang dilakukan oleh bank atau lembaga jasa simpanpinjam kebanyakan. Karena analisa pinjaman/ kelayakan pinjaman yangkita lakukan pertimbangannya lebih kepada menelaah seberapa besarkebutuhan masyarakat sekitar terhadap usaha calon mitra binaan,adakah prospek dan rata - rata dari calon mitra binaan belum bisamemenuhi syarat secara administrasi.”32

Analisa 5C yang dimaksud pada hasil wawancara di atas yaitu

terdiri dari Character, Capacity, Capital, Collateral dan Condition.

Masing - masing analisa tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:33

a) Character

Menganalisa kepribadian calon mitra binaan, seperti mencari

tahu sifat dan kebiasaannya, pola hidup, keadaannya saat ini, latar

belakang keluarganya. Analisa kepribadian ini dilakukan untuk

mengetahui sampai sejauh mana itikad/ kemauan calon mitra binaan

untuk memenuhi kewajibannya sesuai perjanjian yang telah

disepakati kedua belah pihak.

Karakter merupakan faktor dominan, sebab walaupun calon

debitur tersebut cukup mampu untuk menyelesaikan hutangnya,

kalau tidak mempunyai itikad yang baik tentu akan membawa

kesulitan bagi bank dikemudian hari.34

32Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak PE selaku Kepala Biro PKBL PT.JASINDO33 Henny Sjafitri, “Peranan Analisis Laporan Keuangan, Penilaian Prinsip 5c Calon Debitur dan PengawasanKredit Terhadap Efektifitas Pemberian Kredit Pada PD BPR Bank Pasar Kabupaten Temanggung,” JurnalManajemen dan Kewirausahaan Vol. 2, no.2 ( Mei 2011): h. 113-114.34Pramitha Dika Saputri, “Kebijakan Estimasi Nilai Agunan Dalam Pemberian Kredit Pada PT. Bogor AngganaCendikia,” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2013), h. 3.

 

Page 93: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

80

b) Capacity

Tujuan analisis kemampuan adalah untuk mengukur

kemampuan membayar. Kemampuan tersebut dapat diuraikan

kedalam kemampuan manajerial dan kemampuan financial. Kedua

kemampuan tersebut saling berkaitan, karena kemampuan financial

adalah hasil kerja kemampuan manajerial perusahaan.35

c) Capital

Analisa modal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan

perusahaan dalam memikul beban pembiayaan yang dibutuhkan dan

kemampuan dalam menanggung beban resiko yang mungkin dialami

perusahaan.36

d) Collateral

Menganalisa asset apa saja yang dimiliki oleh calon mitra

binaan. Asset yang akan dijadikan jaminan hendaknya memiliki nilai

jual yang lebih tinggi dari dana yang dipinjamkan kepada calon

mitra binaan, untuk memotivasi calon mitra binaan melakukan

pembayaran angsuran, sekaligus sebagai pegangan perusahaan untuk

melindungi perusahaan dari resiko kerugian.37

35 Rosita Ayu Saraswati, “Peranan Analisis Laporan Keuangan, Penilaian Prinsip 5c Calon Debitur danPengawasan Kredit Terhadap Efektifitas Pemberian Kredit Pada PD BPR Bank Pasar Kabupaten Temanggung,”Jurnal Nominal Vol. 1, no.1 (2012): h. 5.36Ibid,.37 Henny Sjafitri, “Peranan Analisis Laporan Keuangan, Penilaian Prinsip 5c Calon Debitur dan PengawasanKredit Terhadap Efektifitas Pemberian Kredit Pada PD BPR Bank Pasar Kabupaten Temanggung,” JurnalManajemen dan Kewirausahaan Vol. 2, no.2 ( Mei 2011): h. 114.

 

Page 94: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

81

e) Condition

Kondisi perekonomian secara mikro maupun makro merupakan

faktor penting untuk dianalisis sebelum suatu kredit diberikan.38

3) Rekomendasi Keputusan Penyaluran Dana

Kepala Biro PKBL mengajukan kepada Direktur Utama jika

disetujui Direktur Utama merekomendasikan kepada Pemegang Saham

untuk ditentukan layak atau tidak calon mitra binaan mendapatkan

pinjaman. Setelah ada persetujuan tertulis dari Pemegang Saham/

Menteri Pembinaan BUMN untuk pemberian modal maka Seksi

Penyaluran dan Pengelolaan Dana membuatkan surat perjanjian

Pinjaman.39

4) Penandatanganan Surat Perjanjian Pinjaman oleh kedua belah pihak.

5) Pencairan Dana dengan menyiapkan Surat Perintah Pembayaran dan

membuat Bank Kredit yang dilakukan oleh Seksi Keuangan / Akuntansi

8. Bina Lingkungan

a. Penyaluran Dana Bina Lingkungan

Selama tahun 2012 Perseroan mengeluarkan anggaran untuk kegiatan

yang terkait dengan pengelolaan lingkungan dan pelestarian lingkungan

Rp 309,56 juta. Berikut ini tabel penyaluran BL tahun 2012:

38 Damang, “Prinsip Jaminan Kredit oleh Bank,” artikel ini diakses pada 22 November 2011 darihttp://www.negarahukum.com/39 Study Dokumentasi Buku Pedoman PKBL 2012, h.13.

 

Page 95: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

82

Tabel 4.2.

Penyaluran Bina Lingkungan Tahun 2012

URAIAN RENCANA TAHUN 2012 REALISASI PER 31 – 12 - 2012

A. Dana Tersedia:

Saldo Awal Tahun 2.427.563.004.07 2.373.154.096.63

Hasil Deposito/ Jasa Giro 25.000.000.00 94.050.499.69

Penerimaan Dana BUMN 3.000.000.000.00 2.533.119.524.00

Penerimaan Lain – Lain - -

Jumlah Dana Tersedia 5.452.563.004.07 5.000.324.120.32

Penggunaan Dana BUMN:

A. Program BL BUMN Peduli 1.635.768.901.22 1.562.969.714.00

B. Program BL BUMN Pembina:

1. Korban Bencana Alam 150.000.000.00 -

2. Pendidikan dan Latihan 300.000.000.00 659.963.000.00

3. Peningkatan Kesehatan 300.000.000.00 309.566.700.00

4. Prasarana & Sarana Umum 200.000.000.00 424.325.000.00

5. Sarana Ibadah 300.000.000.00 527.100.000.00

6. Pelestarian Alam 300.000.000.00 173.750.000.00

Penyaluran Dana Bantuan 3.185.768.901.22 3.657.674.414.00

Biaya Operasional 3.000.000.00 26.097.380.00

Biaya Bank 5.000.000.00 1.520.250.00

Pengeluaran Lain – Lain - -

Jumlah Penggunaan Dana 3.193.768.901.22 3.685.292.044.00

Saldo Akhir KAS/BANK 2.258.794.102.85 1.315.032.076.32

Sumber: Laporan Tahunan 2012

 

Page 96: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

83

9. Hasil Wawancara dengan Penerima PKBL

a. Hasil Wawancara dengan Penerima Program Kemitraan

Bapak AR berusia 45 tahun, beliau berasal dari daerah Medan,

Sumatera Utara. Beliau menikah pada tahun 1992 dan telah dikaruniai tiga

orang anak, anak pertamanya MR yang sudah lulus dari pendidikan

Sekolah Luar Biasa (SLB) namun enggan meneruskan pendidikannya ke

Universitas atau Perguruan Tinggi, hal ini terjadi bukan karena kurangnya

kemampuan financial namun karena mental MR yang belum siap

menempuh pendidikan di sekolah normal.

Anak keduanya bernama A yang tahun ini sudah menduduki kelas tiga

di SMK Al - Muqtarin daerah Cipayung, sedangkan adenya bernama B

menduduki kelas 2. Pendidikan formal terakhir bapak AR sampai tingkat

Sekolah Menengah Atas (SMA). Bapak AR hanya bertumpu pada usaha

warungnya untuk menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak -

anaknya. Pekerjaan ini beliau jalani selama kurang lebih 13 tahun di

kediamannya yang terletak di daerah Kampung Pitara, Depok.

Sudah sejak tahun 2000, Bapak AR menjalani usaha ini, barang -

barang yang beliau jual mencakup kebutuhan pokok rumah tangga seperti

beras, gas, minyak tanah, telur, indomie, roko, dan barang - barang

lainnya. Letak tempat usahanya yang sangat strategis yaitu berada di dekat

sekolah dan terletak di pinggir jalan membuat warung bapak AR sangat

diminati dan dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Terlebih lagi walaupun

 

Page 97: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

84

banyak warung yang berdiri disekitar, warung bapak AR tetap menjadi

pilihan utama masyarakat karena menjual lengkap kebutuhan pokok

masyarakat dan sangat ramah pelayanannya. Berikut penuturan yang di

ungkapkan bapak AR dalam wawancara:40

“Warung ini adalah mata pencaharian saya dari tahun 2000, sebab itusaya harus paham apa yang paling dicari oleh masyarakat. Kebutuhanpokok seperti beras, roko, telur dan lain - lain itu yang harus ada di warungsaya. Selain itu baiknya kita bersikap ramah agar orang tak segan dannyaman beli diwarung kita”

Usaha ini dikelola berdua oleh bapak AR dan istrinya, beliau juga

bekerja sama dengan toko - toko agen yang menjual segala macam

sembako. Pada awalnya Progam Kemitraan sangat asing dimata bapak AR,

beliau belum pernah mengajukan pinjaman pada instansi manapun terlebih

pada bank karena takut terbelenggu dalam masalah hutang piutang.

Ketakutan bapak AR terhadap utang - piutang berangsur memudar

setelah beliau mendengar penjelasan dari tetangganya mengenai PKBL.

Berikut penjelasan dari bapak AR:

“ Saya baru dengar ada pinjaman yang bunganya sangat kecil karenayang saya ketahui selama ini instansi hanya mau memberikan pinjamandengan syarat - syarat yang sangat rumit dan bunga yang besar. Untungada bapak Yuki yang menerangkan bahwa PKBL ini berbeda, sayalangsung tertarik untuk menambah modal pada usaha saya. Cuma disuruhisi proposal setelah itu nunggu keputusan diterima atau nggak.”41

40 Kutipan wawancara pribadi dengan bapak AR sebagai Penerima Program Kemitraan41 Ibid,.

 

Page 98: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

85

Pada awalnya, warung milik Bapak AR berdiri sederhana namun,

beliau menyadari bahwa, sembako yang dijual diwarungnya lebih cepat

habis terjual sedangkan permintaan masyarakat akan sembako terus

berdatangan. Menurut hasil wawancara dan survey lapangan, salah satu

faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi adalah karena warung -

warung yang berdiri disekitar tempat usaha bapak AR kebanyakan hanya

menjual jajanan anak - anak, adapun warung yang menjual kebutuhan

sembako namun tidak selengkap warung bapak AR. Berikut hasil

wawancara dengan Bapak AR:

“Awalnya usaha ini saya dirikan kecil - kecilan tapi sudah sejak dulukami menjual sembako. Coba saja adek perhatikan warung sekitar sinibelum ada yang lengkap. Kebanyakan mereka jual jajanan anak - anak. adajuga memang mereka jual kebutuhan pokok seperti gula, rinso, sabuntetapi masyarakat tetap memilih berbelanja pada kami, Alhamdulillah.”42

Terbatasnya modal yang dimiliki oleh bapak AR membuat ia tidak

dapat memenuhi permintaan masyarakat sekitar, sehingga masyarakat

cenderung membeli kebutuhan pokok keluarganya di pasar atau swalayan

yang letaknya lebih jauh dari warung bapak AR. Bapak AR menjadi yakin

bahwa usahanya ini memiliki potensi yang besar untuk berkembang dan

hanya satu permasalahan yang dihadapi yaitu kurangnya modal usaha.

Oleh karena itu, beliau berminat mengajukan proposal ke PT JASINDO.

42Kutipan wawancara pribadi dengan bapak AR sebagai Penerima Program Kemitraan

 

Page 99: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

86

Pada Akhirnya Bapak AR memberanikan diri mengajukan pinjaman

modal ke PT. JASINDO dengan harapan mendapatkan tambahan modal

usaha yang lebih banyak agar omzet penjualannyapun meningkat.

Permohonan Bapak AR tersebut dipenuhi oleh pihak JASINDO pada

tahun 2012 dan tidak disangka ternyata hasilnya bisa langsung terlihat.

Berikut penjelasan yang diungkapkan oleh bapak AR:

“Dulu itu orang - orang beli kesini tapi barang selalu habis merekajadi pikir dan memilih belanja di pasar atau indomart yang lengkap. Omzetselalu kita putar untuk modal lagi tapi naiknya yang kita dapat tidakkeliatan.”43

Pada tahun 2012, Bapak AR mengajukan pinjaman ke perusahaan

sebesar 30 juta rupiah, tetapi yang disetujui oleh perusahaan adalah

sebesar 20 juta rupiah. Atas penjaman tersebut omzet usaha bapak HT

kembali meningkat menjadi kurang lebih 2,5 juta rupiah per hari. Jangka

waktu pengembalian pinjaman wajib dilakukan oleh bapak AR selama dua

tahun dengan setoran perbulan sebesar 940 ribu rupiah dengan bunga 6%

pertahun. Angsuran ini berakhir pada bulan September 2014. Berikut ini

penuturan Bapak HT dalam wawancara:

“Tahun 2012 itu saya ajukan pinjam 30 juta, nunggu kira - kira tigabulan baru ada keputusan yang cair 20 juta. Sekarang sudah masukangsuran ke 12, bulan September ini masuk 1 tahun. Tiap bulannya 23 kalisaya bayar 940 ribu, tapi bulan terakhir gak nyampe segitu tinggal bayarsisanya aja 780 ribu setelah itu lunas.”44

43Kutipan wawancara pribadi dengan bapak AR sebagai Penerima Program Kemitraan44Ibid,.

 

Page 100: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

87

Perusahaan - perusahaan BUMN berusaha memberikan yang terbaik

untuk mitra binaannya terutama dalam membantu perekonomian

masyarakat lokal. Banyak dari mereka yang terpaksa gulung tikar,

menutup kegiatan usahanya bukan karena sepinya permintaan pasar namun

lebih kepada kurangan modal usaha. Hal ini yang dialami oleh bapak AR,

oleh karena itu beliau sangat merasakan besarnya manfaat dari pinjaman

modal yang diberikan oleh PT. JASINDO. Adapun manfaat yang

dirasakan bapak AR dalam menerima program kemitraan:

“Saya merasa sangat terbantu sekali lah dek dengan pinjamanJASINDO ini, tadinya kan sebelum dibantu biaya belanja kita kurang,dagangan sedikit. Alhamdulillah sekarang ada kemajuan. Omset sayabertambah, biaya anak - anak semua jadi bisa tercukupi. Harapan sayaprogram ini bisa terus gitu, bantu pedagang - pedagang kecil macam sayaini biar maju usahanya jadi sejahtera gitu walaupun harga - harga padanaik.”45

b. Hasil Wawancara dengan Penerima Program Bina Lingkungan

Salah satu Program Bina Lingkungan yang dilaksanakan oleh

perusahaan yaitu bantuan sarana ibadah. Tahun 2012, perusahaan

melaksanakan bantuan sarana ibadah berupa pembuatan musholla di

daerah Jakarta Timur, Bidara Cina. Informan yang bisa saya wawancarai

terkait hal tersebut yaitu Bapak AJ yang merupakan salah satu warga dan

panitia renovasi musholla.

45Kutipan wawancara pribadi dengan bapak AR sebagai Penerima Program Kemitraan

 

Page 101: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

88

Usia Bapak AJ saat ini genap 50 tahun, beliau berasal dari daerah

Jawa Tengah. Beliau menikah pada tahun 1986 dan dikaruniai tiga orang

anak yaitu dua wanita dan satu pria yang semuanya telah bekerja.

Pendidikan formal terakhir bapak AJ sampai tingkat Sekolah Menengah

Atas (SMA) dan beliau mendapatkan penghasilan dari profesinya menjadi

wiraswasta di bidang perdagangan.

Berikut adalah kutipan wawancara dengan bapak AJ mengenai latar

belakang permohonan untuk pembuatan musholla:

”Jadi gini mba, di lingkungan sini ada sekolahan SD yang udah lamaga keurus dan ga berfungsi, warga maunya sekolah itu dibongkar dandijadiin musholla aja.”46

Sudah sejak lama bangunan yang letaknya ditengah rumah warga ini

terbengkalai begitu saja, aktifitas belajar mengajar yang dulu dilakukan di

bangunan tersebut dipindahkan ke tempat yang letaknya tak jauh dari

bangunan tersebut. Dari sinilah awal mula muncul inspirasi warga dan

bapak AJ untuk mengalih fungsikan bekas bangunan tersebut agar dapat

bermanfaat.

Dalam merealisasikan rencana ini, bapak RW 4 membentuk susunan

kepanitiaan yang terdiri dari warga setempat. Masing - masing dari warga

yang mendapat amanah dan tanggung jawab wajib bekerjasama, panitia

yang bertugas mengumpulkan dana mengajukan proposal permohonan

46 Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak AJ selaku perwakilan Penerima Program Bina Lingkungan

 

Page 102: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

89

bantuan kepada beberapa perusahaan salah satunya adalah PT. Jasindo.

Proposal untuk PT. Jasindo disampaikan melalui perantara. Menurut bapak

AJ, bantuan untuk pembangunan musholla juga bisa terlaksana berkat

bantuan salah satu warga yang bekerja di PT. Jasindo. Berikut adalah

kutipan wawancaranya:“Ada tetangga, anaknya kerja di PT. Jasindo, Hadi

namanya sebagai tekhnisi.”47

Meskipun bantuan diajukan melalui perantara, proposal tetap

mengikuti prosedur yang berlaku untuk dapat terealisasi dengan besaran

dan bentuk bantuan yang telah dipertimbangkan perusahaan. Berikut ini

kutipan wawancaranya:

“Kita sih waktu itu ya sederhana ajalah, dana yang ada dari swadayamasyarakatkan kurang, ya kita ngajuin ke perusahaan - perusahaan deketsini. Sebelumnya buat proposal dulu, trus proposalnya sama pak Hadidititip ke Direkturnya. Jasindo kasih kita 10 juta, uang aja sih gak adabantuan dalam bentuk lain.”48

Pengajuan proposal dilakukan kurang lebih satu setengah bulan

sebelum persetujuan penyerahan bantuan, ada jangka waktu antara

pengajuan proposal dengan persetujuan penyerahan bantuan dari PT.

Jasindo. Berikut adalah kutipan wawancara dengan Bapak AJ:

“Lama juga ya, kalo gak salah setahun yang lalu seinget saya soalnyamusholla ini sudah berjalan satu tahun. Waktu itu jawabannya ada giliran

47 Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak AJ selaku perwakilan Penerima Program Bina Lingkungan48 Ibid,.

 

Page 103: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

90

dengan Bekasi, setelah dari Bekasi baru bisa kesini, agak lama sih sekitarsatu setengah bulan.”49

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapat bantuan BL

dirasakan cukup mudah. Selain itu dalam memberikan bantuan, pihak

Jasindo tentunya tetap mengikuti prosedur yang ada, salah satunya dengan

melakukan survey. Survey ini dilakukan untuk memastikan keberadaan

lokasi dan fisik bantuan. Hal tersebut diakui oleh Bapak AJ, seperti yang

beliau ungkapkan dalam wawancara berikut ini:

“Inikan gak sepenuhnya saya yang kerjain, kita panitia kan kerjasamadari buat proposalnya sampe cari dana. Masing - masing dari kitakanpunya tanggung jawab yang berbeda. Dapetin bantuan dari Jasindotergolong mudah. Waktu itu sih cuma ngajuin proposal, abis itu kitanunggu kabar. Trus ada orang Jasindonya dateng kesini buat survey, barudeh dananya bisa cair.”50

Adapun pernyataan yang sama diutarakan oleh Ibu MA selaku

penerima program BL PT. Jasindo (Program Posdaya di Pasar Minggu): 51

“Waktu itu kami hanya mengajukan proposal permintaan bantuanKartu Menuju Sehat (KMS) bibit, pupuk dan lain – lain. Setelah itu adapihak jasindo yang kesini untuk melakukan survei selanjutnya permohonankita disetujui mereka, Alhamdulillah dimudahkan walaupun tidak semuapermintaan kita diberikan oleh pihak PT. jasindo.”

Tetapi berdasarkan penuturan Bapak AJ tidak ada tugas ataupun

kewajiban bagi penerima bantuan untuk membuat laporan pertanggung

49 Ibid,.50Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak AJ selaku perwakilan Penerima Program Bina Lingkungan51 Kutipan wawancara pribadi dengan Ibu MA selaku perwakilan Penerima Program Bina Lingkungan

 

Page 104: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

91

jawaban kepada pihak jasindo atas bantuan yang telah diberikan. Berikut

ini kutipan wawancara dengan Bapak AJ: “Pas udah selesai dibangun ya

udah gitu aja. Gak ada tuh kita disuruh buat laporan pertanggung

jawaban.”52

Adapun pertanyaan yang sama kami ajukan kepada ibu MA selaku

penerima program BL PT. Jasindo (Program Posdaya di Pasar Minggu),

berikut ini jawaban yang beliau utarakan:53

“Kami sih terbiasa membuat laporan pertanggung jawaban (LPJ)untuk perusahaan – perusahaan yang membantu memperlancar programsosial kami. Emang sih gak ada pihak jasindo yang mewajibkan untuk buatLPJ. Itu sih bentuk tanggung jawab dari kami aja kepada perusahaan”

Pemberian bantuan dana untuk pembangunan musholla dari PT.

Jasindo sangat dirasakan sekali manfaatnya oleh masyarakat sekitar,

pernyataan ini sesuai dengan kutipan wawancara dibawah ini:

“Yang jelas sangat membantu karena tempat ibadah jadi lebih dekat.Kita pilih musholla karena mudah - mudahan dengan adanya tempatibadah, insyaAllah lingkungan akan menjadi lebih baik. Selain itu,musholla adalah kebutuhan masyarakat, setiap individu ada kebutuhanrohani dan jasmaninya. Artinya Jasindo membantu kami memenuhikebutuhan rohani kami, oleh karena itu kita sangat berterimakasih kepadaperusahaan - perusahaan yang berpartisipasi dalam pembangunanmusholla kami.”54

52Ibid,.53 Kutipan wawancara pribadi dengan Ibu MA selaku perwakilan Penerima Program Bina Lingkungan54Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak AJ selaku perwakilan Penerima Program Bina Lingkungan

 

Page 105: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

92

Adapun harapan dan saran dari warga kepada pihak Jasindo terkait

dengan batuan dana yang diberikan melalui program Bina lingkungan,

berikut kutipan wawancaranya:

“Karena baru tahap awal, mudah – mudahan Jasindo mau kembalimembantu kami dan ya kalau bisa jangan hanya uang, bahan material jugakami terima. Biar lebih yakin juga.”55

10. Rincian Kegiatan PKBL PT. JASINDO 2012

a. Rincian Kegiatan Program Kemitraan

Bantuan pendidikan, pelatihan dan pemagangan untuk mitra binaan

dapat dilakukan sendiri oleh BUMN Pembina atau tenaga penyuluh yang

berasal dari lembaga pendidikan atau pelatihan swasta professional

maupun perguruan tinggi. Program ini dilakukan untuk meningkatkan

keterampilan manajerial dan tekhnik produksi maupun pengolahan,

pengendalian mutu produksi, pemenuhan standarisasi tekhnologi, Rancang

bangun dan kerekayasaan. Bantuan pemasaran produk mitra binaan

direalisasikan dalam bentuk membantu penjualan produk mitra binaan dan

membantu promosi melalui kegiatan pameran maupun penyediaan ruang

pamer (showroom).

Penyaluran pinjaman modal usaha sejak 1992 sampai dengan 2012

sebesar Rp. 92.232.104.750,00 sedangkan penyaluran selama tahun 2012

55 Ibid,.

 

Page 106: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

93

sebesar Rp. 6.762.000.000,00 terdiri dari pinjaman kepada pelaku usaha

pada sektor - sektor dibawah ini:

Tabel 4.3.

Rincian Alokasi Dana PK periode 1992 - 2012

No SEKTOR TAHUN 1992 –

2011 (Rupiah)

JANUARI-DESEMBER

2012 (Rupiah)

TAHUN 1992 – 2012

(Rupiah)

1 Industri 6.622.000.000 1.267.000.000 7.889.000.000

2 Perdagangan 9.216.575.000 210.000.000 9.426.575.000

3 Perkebunan 500.000.000 - 500.000.000

4 Pertanian 2.076.979.750 4.725.000.000 6.801.979.750

5 Perikanan 185.000.000 25.000.000 210.000.000

6 Peternakan 235.000.000 340.000.000 575.000.000

7 Jasa 66.216.500.000 185.000.000 66.401.500.000

8 Lainnya 428.050.000 - 428.050.000

TOTAL 85.480.104.750 6.752.000.000 92.232.104.750.00

Sumber: Annual Report 2012

Dalam Penyaluran Program Kemitraan Asuransi Jasindo bersinergi

dengan lembaga lain:

1) Universitas Pancasila - Depok dengan membentuk Kampung Jasindo di

Kabupaten Tulungagung ke II dengan nilai Rp. 1.017.000.000,00

sedang penyaluran I tahun 2011 Rp. 714.500.000,00

2) PT. Pertani (Persero) sebagai operator Program Gerakan Peningkatan

Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K), Asuransi Jasindo

menyalurkan dana sebesar Rp. 2.250.000.000,00 untuk mitra patani

 

Page 107: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

94

tanaman padi di Cirebon - Majalengka - Jawa Barat, sedang tahun 2011

telah disalurkan untuk wilayah Cirebon sebesar Rp. 1.237.500.000,00

maka jumlah penyaluran program GP3K sampai dengan tahun 2012

sebesar Rp 3.487.500.000,00.

Tabel 4.4.

Penyaluran Program Kemitraan

No Mitra Binaan TanggalAkad Kredit

Nomor PKS Jenis Usaha Jumlah Pinjaman(Rupiah)Nama

Triwulan 1/ 2012

Januari – Febuari 2012

Wilayah Jabotabek:1 Zulchaibar 03-01-2012 12.001/PKBL/I/100 Industri

PengolahanGambir

50.000.000

2 Bukhari 12-01-2012 12.002/PKBL/I/100 JasaFotocopy &Penjualan

ATK

40.000.000

3 Muhtarom 12-01-2012 12.003/PKBL/I/100 PeternakanSapi &

Kambing

30.000.000

4 WawanHendrawan/Lilis Sopiah

12-01-2012 12.004/PKBL/I/100 IndustriKerajinan

Souvenir danCinderamata

50.000.000

5 Selamet

Priyadi

23-02-2012 12.005/PKBL/I/100 IndustriPembuatanSarung Jok

Mobil

20.000.000

6 Rum Haryono,Drs. MM.MBA.

23-02-2012 12.006/PKBL/I/100 PersewaanTenda danAlat- Alat

Pesta

30.000.000

Maret 2012,SinergiBUMN PT. Pertani(Persero)

07-07-2011 023/AJI/VII/2011

12-03-2012 Pertanian 656.581.250

Jumlah Penyaluran Pinjaman Modal Triwulan 1/ 2012 876.581.250

Triwulan II/ 2012

 

Page 108: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

95

April 2012

Wilayah Jabotabek:April 2012,SinergiBUMN PT. Pertani(Persero)

07-07-2011 023/AJI/VII/2011

20-04-2012 Pertanian 580.918.750

Mei 2012, SinergiBUMN PT. Pertani(Persero)

01-05-2012 018/AJI/V/201228-05-2012 Pertanian 2.250.000.000

Jumlah Penyaluran Pinjaman Modal Triwulan II/ 2012 2.830.918.750Jumlah Penyaluran Pinjaman Modal Sampai Dengan Triwulan II/2012 3.707.500.000

Triwulan III/ 2012

Juli 2012

Provinsi Jawa Tengah:

No Mitra Binaan TanggalAkad

Kredit

NomorPKS

Jenis Usaha Jumlah Pinjaman(Rupiah)Nama

7 Koperasi Syariah BMTAl Ala/ Drs. TriWahyuhadi Kustoyo

21-06-2012

12.007/PKBL/VI/

100

Koperasi serbaUsaha Syariah

50.000.000

8 Kelompok PeternakMakmur Jaya/ RitaDiyastuti

27-06-2012

12.008/PKBL/VI/

100

Peternakan Kambing 20.000.000

9 Kelompok PeternakDadi Mulyono/Solikatun

27-06-2012

12.009/PKBL/VI/

100

Peternakan Sapi 50.000.000

10 Kelompok PeternakSejahtera/ Budiyono

27-06-2012

12.010/PKBL/VI/

100

Peternakan Sapi 50.000.000

11 Kelompok PeternakRizki Barokah/Sutiyono

27-06-2012

12.011/PKBL/VI/

100

Peternakan Sapi 50.000.000

12 Kelompok PeternakSidodadi/ Kuswadi

27-06-2012

12.012/PKBL/VI/

100

Peternakan Sapi 50.000.000

13 Kelompok PeternakJaya Makmur/ Tuniman

27-06-2012

12.013/PKBL/VI/

100

Pembuatan PakanTernak

50.000.000

14 Kelompok PeternakBarokah Makmur/Kunaryo Setianingrat

27-06-2012

12.014/PKBL/VI/

100

Peternakan Sapi 40.000.000

Wilayah Jabodetabek:15 Zulkarnain Daniel 02-07-

201212.015/PKBL/VI/

100

Toko Sepatu dan Tas 25.000.000

16 Arief Setiadi 02-07-2012

12.016/PKBL/VI/

100

Jaringan TV Kabel 25.000.000

17 Asnin Rangkuti 02-07-2012

12.017/PKBL/VI/

100

Toko Sembako 20.000.000

18 Masdiah 31-07-2012

12.019/PKBL/VI/

100

Usaha PembuatanFurniture

50.000.000

19 Sri Mulyana 31-07- 12.020/P Jasa Kesehatan/ 40.000.000

 

Page 109: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

96

2012 KBL/VI/100

Bidan

20 Dwi Joko Prasetiyo 07-08-2012

12.021/PKBL/VI/

100

Pembuatan danPenjualan Balsem

25.000.000

21 Yayan Heryanto 11-09-2012

12.022/PKBL/VI/

100

Pembuatan danPenjualan MakananRingan

25.000.000

Provinsi Jawa Timur:

81 Mitra Binaan 04-07-2012

12.001s/d

12.088/PKS/PKB

L-UP/VII/

2012

Klaster Industri“Kampung Jasindo”Tahap II

1.017.000.000

Jumlah Penyaluran Pinjaman Modal Triwulan III/2012 1.587.000.000Jumlah Penyaluran Pinjaman Modal Sampai Dengan Triwulan III/2012 5.294.500.000

Oktober-Desember 2012PT. Pertani (Persero) 07-07-

2011023/AJI/VII/

201115-10-2012

Pertanian 1.237.500.000

22 Taufan Hadi 08-11-2012

12.023/PKBL/VI/100

CounterHandphone

15.000.000

23 Jimmy Lesmana 03-12-2012

12.024/PKBL/VI/100

Toko Pelastik 75.000.000

24 Suharno 05-12-2012

12.025/PKBL/VI/100

IndustriKemasan danJasa Ekspedisi

30.000.000

25 Stans B. Kalesaran 18-12-2012

12.026/PKBL/VI/100

PangkalanMinyak Tanah &Gas Elpiji 3 kg

50.000.000

26 Haryo Trisulo 20-12-2012

12.027/PKBL/VI/100

Kedai Kopi 25.000.000

27 Abdullah Gunawan 20-12-2012

12.028/PKBL/VI/100

Pangkalan Lele“SangkuriangMasamo”

25.000.000

Jumlah Penyaluran Pinjaman Modal Triwulan IV/2012 1.457.500.000Jumlah Penyaluran Pinjaman Modal Sampai Dengan Triwulan IV/ 2012 6.752.000.000

Total Penyaluran Pinjaman Modal Tahun 2012 6.752.000.000

Sumber: Annual Report 2012

b. Rincian Kegiatan Program Bina Lingkungan (BL)

Program Bina lingkungan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh

perusahaan pada tahun 2012 yaitu program BL BUMN Pembina yang mana

pelaksanaannya dilakukan diwilayah usaha perusahaan. Selain itu

 

Page 110: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

97

perusahaan juga melaksanakan program BL BUMN Peduli yang dilakukan

bersama - sama antar BUMN dan pelaksanaannya ditetapkan dan

dikoordinir oleh Menteri. Berikut ini pemaparan Rincian Pelaporan

Kegiatan Bina Lingkungan:

1) Bantuan kepada Korban Bencana Alam

Tabel.4.5.

Laporan bantuan kepada Korban bencana alam

Periode Wilayah

Penyaluran

Lembaga Kegiatan Jumlah (Rupiah)

20 Desember 2012 Kantor Pusat BUMN Peduli Bencana

Alam 2012

Program Penanganan

Kawasan Miskin

Rp 1,262,969,714

TOTAL Rp 1,262,969,714

2) Bantuan Kepada Pendidikan

Tabel.4.6.

Laporan bantuan kepada Pendidikan

Periode Wilayah

Penyaluran

Lembaga Kegiatan Jumlah

(Rupiah)

Januari- Maret 2012 Kantor Pusat STIMRA Program Belajar dan

Bekerja

Rp 10,863,000

8 Mei 2012 Kantor Pusat Organisasi Anak Yatim &

Dhuafa Musholla Al-

Falah

Beasiswa Pendidikan Rp 15,000,000

6 Juni 2012 Kantor Pusat Mata Air Foundation Pesantren Kilat Rp 141.100,000

 

Page 111: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

98

7 Juni 2012 Kantor Pusat Delegasi Universitas

Padjajaran

Beasiswa Pendidikan Rp 30,000,000

April - Juni 2012 Kantor Pusat STIMRA Program Belajar dan

Bekerja

Rp 34,252,000

3 Agustus 2012 Kantor Pusat Majelis kerohanian Islam

Kementrian BUMN

Kegiatan Ramadhan Rp 20,000,000

10 Agustus 2012 Kantor Pusat Yayasan Dian Sejahtera Kegiatan Ramadhan Rp 21,750,000

16 Agustus 2012 Kantor Pusat Program Studi Magister

Universitas Padjajaran

Beasiswa Pendidikan Rp 141,124,000

11 September 2012 Kantor Pusat Indonesia Heritage

Foundation

Pelatihan Pendidikan Rp 22,150,000

11 September 2012 Kantor Pusat Persatuan Perintis

Kemerdekaan Indonesia

Kegiatan Ramadhan Rp 10,000,000

11 September 2012 Kantor Pusat Yayasan Islam Al-

Lathifah Mulia

Biaya Pendidikan Rp 50,000,000

Juli - September

2012

Kantor Pusat STIMRA Program Belajar dan

Bekerja

Rp 9,788,000

3 Oktober 2012 Kantor Pusat Mahasiswi Universitas

Padjajaran

Beasiswa Pendidikan Rp 23,906,000

Oktober - Desember

2012

Kantor Pusat STIMRA Program Belajar&

Bekerja

Rp 46,780,000

TOTAL Rp 576.713.000

3) Bantuan Peningkatan Kesehatan

Tabel.4.7.

Laporan bantuan kepada Peningkatan Kesehatan

Periode Wilayah Penyaluran Lembaga Kegiatan Jumlah

(Rupiah)

21 Maret 2012 Kantor Pusat Bidang Humas

Polda Metro Jaya

Penyuluhan Anti

Narkoba dan Tertib

Lalu Lintas

Rp 7,000,000

28 Mei 2012 Kantor Pusat BINROHIS PT.

Asuransi Jasa

Indonesia (Persero)

Khitanan Massal Rp 213,000,000

TOTAL Rp220.000.000

 

Page 112: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

99

4) Bantuan Sarana Ibadah

Tabel.4.8.

Laporan bantuan kepada Sarana Ibadah

Periode Wilayah

Penyaluran

Lembaga Kegiatan Jumlah (Rupiah)

9 Januari 2012 KC. Ternate Masjid Al- Amien Pembangunan

Masjid

Rp 21,800,000

12 Maret 2012 KC

Pematangsiantar

Masjid Taqwa

Muhammadiyah

Pembangunan

Masjid

Rp 25,000,000

21 Maret 2012 Kantor Pusat Majelis Ta’lim Nurul

Mubtadi- ien

Pembangunan

Majelis Ta’lim

Rp 10,000,000

21 Maret 2012 Kantor Pusat Masjid Al- Mustofa Pembangunan

Masjid dan TPA

Rp 15,000,000

21 Maret 2012 Kantor Pusat Musholla Al- Jihad Pembangunan

Musholla

Rp 13,750,000

21 Maret 2012 Kantor Pusat Musholla Darul Mubin Pembangunan

Musholla

Rp 10,000,000

21 Maret 2012 Kantor Pusat Masjid Jami Nurul

Huda

Renovasi Masjid Rp 10,000,000

8 Mei 2012 Kantor Pusat Musholla Al- Ishaq Renovasi Musholla Rp 15,000,000

8 Mei 2012 Kantor Pusat Musholla Alhidayah Pembangunan

Musholla

Rp 10,000,000

28 Mei 2012 Padang

Sidempuan

Masjid Al- Hidayah Pembangunan

Masjid

Rp 50,000,000

18 Juni 2012 Kantor Pusat GKBI Persekutuan

Oikoumene

Pembangunan

Gereja

Rp 20,000,000

30 Juli 2012 Kantor Pusat Musholla Nurul Iman Pembangunan

Musholla

Rp 20,000,000

30 Juli 2012 Kantor Pusat Musholla Al- Mu’min Pembangunan

Musholla

Rp 20,000,000

30 Juli 2012 Kantor Pusat Musholla Al-

Maghfiroh

Pembangunan

Musholla

Rp 10,000,000

3 Agustus 2012 Kantor Pusat Majelis Ta’lim Al-

Husaini

Pembangunan

Majelis Ta’lim

Rp 5,000,000

3 Agustus 2012 Kantor Pusat Musholla Ad- Renovasi Musholla Rp 25,000,000

 

Page 113: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

100

Syukuriah

11 September

2012

Kantor Pusat Panitia Pembangunan

Musholla Al- Islah

Pembangunan

Musholla

Rp 10,000,000

11 September

2012

Kantor Pusat Musholla Miftahul

Khoirot

Pembangunan

Musholla

Rp 50,000,000

11 September

2012

Kantor Pusat Musholla Al- Muhajirin Pembangunan

Musholla

Rp 10,000,000

11 September

2012

Kantor Pusat Musholla Hidayatulloh Pembangunan

Musholla

Rp 20,000,000

11 September

2012

Kantor Pusat Musholla Al-Barokah Pembangunan

Musholla

Rp 20,000,000

11 September

2012

Kantor Pusat Masjid Al ikhlas Pembangunan

Masjid

Rp 20,000,000

27 September

2012

Kantor Pusat Musholla Al Mujahidin Pembangunan

Musholla

Rp 10,000,000

27 September

2012

Kantor Pusat Yayasan Amanah

Ummat Kenanga

Pembangunan

Masjid

Rp 10,000,000

TOTAL Rp 430.550.000

5) Bantuan Sarana dan Prasarana Umum

Tabel.4.9.

Laporan Bantuan Kepada Sarana dan Prasarana Umum

Periode Wilayah

Penyaluran

Lembaga Kegiatan Jumlah (Rupiah)

20 April 2012 Kantor Pusat Koordinator Pasar

Murah BUMN

Peduli 2012

Pasar Murah

BUMN Peduli 2012

Rp 300,000,000

21 Maret 2012 Kantor Pusat Posyandu Wilayah

Bekasi Program

Renovasi Posyandu Rp 5,000,000

8 Mei 2012 Kantor Pusat YPI Pondok

Pesantren Bina

Insani

Pembangunan

Gedung Sekolah

Rp 8,000,000

8 Mei 2012 Kantor Pusat TPA Al- Qur’an

An- Nur

Pembangunan TPA Rp 8,550,000

18 Juni 2012 Kantor Pusat LPM Universitas Pembangunan Rp 25,000,000

 

Page 114: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

101

Pancasila Posdaya

18 Juli 2012 Kantor Pusat Yayasan Pendidikan

Islam Nurul Huda

(YAPINUH)

Pembangunan

Gedung Sekolah

Rp 40,000,000

25 Juli 2012 Kantor Pusat Yayasan nurul

Falah Eldaroin

Pembangunan

pondok Pesantren

Rp 20,000,000

25 Juli 2012 Kantor Pusat pondok Pesantren

darus Sa’adah

Biaya Operasional

Pondok Pesantren

Rp 35,000,000

30 Juli 2012 Kantor Pusat Darus- sunnah

International

Institute for Hadith

Sciences Indonesia-

Malaysia

Pembangunan

Pondok Pesantren

Rp 50,000,000

11 September

2012

Kantor Pusat Pondok Pesantren

Nurul Abshor Bani

Ishaq

Pembangunan

Gedung Sekolah

Rp 50,000,000

11 September

2012

Kantor Pusat Yayasan Moral

Bangsa Indonesia

Pembangunan Panti

Asuhan

Rp 25,000,000

11 September

2012

Kantor Pusat Yayasan

Daarurrahman

Cigayam

Pembangunan

Madrasah

Rp 100,000,000

11 September

2012

Kantor Pusat PKBM Hikmah

Ainul Qori

Pengadaan Sarana

dan Prasarana

Ketrampilan

Rp 10,000,000

17 September

2012

Kantor Pusat MTs Mu’awanah

Cisayong

Pembangunan

Gedung Sekolah

Rp 100,000,000

15 Oktober 2012 Kantor Pusat SLB Kusumo Asih Renovasi Sekolah Rp 30,000,000

15 Oktober 2012 Kantor Pusat Yayasan Sanggar

Penderita Cacat

Indonesia

Pembangunan

Yayasan

Rp 17,000,000

7 November 2012 Kantor Pusat MTs. Nururrohman

(YPI)

Pembangunan

Gedung Sekolah

Rp 50,000,000

7 November 2012 Kantor Pusat MTs. Ash -

Shiddiqiyah Koja

(YPI)

Renovasi Ruang

Perpustakaan

Rp 15,000,000

20 November

2012

Kantor Pusat Posyandu Sakura Pembangunan

Posyandu

Rp 20,000,000

TOTAL Rp 908.550.000

 

Page 115: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

102

6) Bantuan Pelestarian Alam dan Lingkungan

Tabel.4.10.

Laporan Bantuan Kepada Pelestarian Alam dan Lingkungan

Periode Wilayah

Penyaluran

Lembaga Kegiatan Jumlah (Rupiah)

11 April 2012 Kantor Pusat PB. Gerakan Penghijauan Penanaman

Bibit Pohon

Bakau

Rp 73,750,000

28 Mei 2012 Kantor Pusat PT. Sang Naga Berlian Bakti Sosial Rp 39,816,700

8 Mei 2012 KC. Padang BAPEDALDA Pemkot.

Padang

Pembuatan

Taman Jalan

Rp 15,325,000

18 Juni 2012 Kantor Pusat Persatuan Purnawirawan

Angkatan Laut (PPAL)

Bakti Sosial Rp 30,000,000

3 Oktober 2012 Kantor Pusat Panitia Pelayaran Lingkar

Nusantara II

Penghijauan

Kawasan Pantai

Rp 100,000,000

TOTAL Rp. 258.891.700

 

Page 116: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

103

7) Rincian Bantuan Beasiswa

Tabel 4.11

Laporan Penyaluran Beasiswa

TanggalRealisasi

WilayahPenyaluran

Lembaga Kegiatan Pendidikan dan Latihan(Rupiah)

Triwulan I/2012

06-01-2012

KantorPusat

Mahasiswa STIMRA (Ismalia,Yusuf S., Reza H., Dina H.,Rahma S., Dewi, M. Afiful Hadi,Reza Mulyanto, LuthfieAlifiandy)

Uang SakuBulan

Desember2011

3.709.000

02-02-2012

KantorPusat

Mahasiswa STIMRA (Ismalia,Yusuf S., Reza H., Dina H.,Rahma S., Dewi, M. Afiful Hadi,Reza Mulyanto, LuthfieAlifiandy)

Uang SakuBulan Januari

2012

3.533.000

12-03-2012

KantorPusat

Mahasiswa STIMRA (Ismalia,Yusuf S., Reza H., Dina H.,Rahma S., Dewi, M. Afiful Hadi,Reza Mulyanto, LuthfieAlifiandy)

Uang SakuBulan

Februari 2012

3.621.000

Realisasi Triwulan I/2012- Sub Total 1 10.863.000

04-04-2012

KantorPusat

Mahasiswa STIMRA (Ismalia,Yusuf S., Reza H., Dina H.,Rahma S., Dewi, M. Afiful Hadi,Reza Mulyanto, LuthfieAlifiandy)

Uang SakuBulan Maret

2012

3.666.000

04-04-2012

KantorPusat

Mahasiswa STIMRA (Ismalia,Yusuf S., Reza H., Dina H.,Rahma S., Dewi, M. Afiful Hadi,Reza Mulyanto, LuthfieAlifiandy)

Biaya KuliahSemester

Genap

23.500.000

07-05-2012

KantorPusat

Mahasiswa STIMRA (Ismalia,Yusuf S., Reza H., Dina H.,Rahma S., Dewi, M. Afiful Hadi,Reza Mulyanto, LuthfieAlifiandy)

Uang SakuBulan April

2012

3.473.000

05-06-2012

KantorPusat

Mahasiswa STIMRA (Ismalia,Yusuf S., Reza H., Dina H.,Rahma S., Dewi, M. Afiful Hadi,Reza Mulyanto, LuthfieAlifiandy)

Uang SakuBulan Mei

2012

3.613.000

 

Page 117: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

104

Realisasi Triwulan ke II/ 2012- Sub Total 2 34.252.000

11-07-2012

KantorPusat

Mahasiswa STIMRA (Ismalia,Yusuf S., Reza H., Dina H.,Rahma S., Dewi, M. Afiful Hadi,Reza Mulyanto, LuthfieAlifiandy)

Uang SakuBulan Juni

2012

3.683.000

01-08-2012

KantorPusat

Mahasiswa STIMRA (Ismalia,Yusuf S., Reza H., Dina H.,Rahma S., Dewi, M. Afiful Hadi,Reza Mulyanto, LuthfieAlifiandy)

Uang SakuBulan Juli

2012

3.113.000

11-09-2012

KantorPusat

Mahasiswa STIMRA (Ismalia,Yusuf S., Reza H., Dina H.,Rahma S., Dewi, M. Afiful Hadi,Reza Mulyanto, LuthfieAlifiandy)

Uang SakuBulan

Agustus2012

2.992.000

Realisasi Triwulan III/2012- Sub Total 3 9.788.000

03-10-2012

KantorPusat

Mahasiswa STIMRA (Ismalia,Yusuf S., Reza H., Dina H.,Rahma S., Dewi, M. Afiful Hadi,Luthfie Alifiandy)

Uang SakuBulan

September2012

3.331.000

01-11-2012

KantorPusat

Mahasiswa STIMRA (Ismalia,Yusuf S., Reza H., Dina H.,Rahma S., Dewi, M. Afiful Hadi,Luthfie Alifiandy)

Uang SakuBulan

Oktober2012

3.291.000

04-12-2012

KantorPusat

Mahasiswa STIMRA (Winda S.,Ismalia, Yusuf S., Reza H., DinaH., Rahma S., Dewi, M. AfifulHadi, Rahma S., LuthfieAlifiandy, M.Iqbal Kurniawan,Nurul R.)

BiayaWisuda dan

BiayaKuliah

SemesterGanjil

37.500.000

04-12-2012

KantorPusat

Mahasiswa STIMRA (Yusuf S.,Reza H., Dina H., Rahma S.,Dewi, M. Afiful Hadi, LuthfieAlifiandy)

Uang SakuBulan

November2012

2.658.000

Realisasi Triwulan IV/ 2012- Sub Total 4 46.780.000

TOTAL 101.683.000

 

Page 118: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

105

B. Analisis

1. Analisis Motivasi Pelaksanaan PKBL

Dalam menjawab pertanyaan “Apa yang memotivasi perusahaan

melakukan CSR”, Saidi dan Abidin membuat matriks yang menggambarkan

tiga tahap atau paradigma yang berbeda, antara lain:56

1) Tahap pertama adalah corporate charity, yakni dorongan amal berdasarkan

motivasi keagamaan.

2) Tahap kedua adalah corporate philantrophy, yakni dorongan kemanusiaan

yang biasanya bersumber dari norma dan etika universal untuk menolong

sesama dan memperjuangkan pemerataan sosial

3) Tahap ketiga adalah corporate citizenship, yaitu motivasi kewargaan demi

mewujudkan keadilan sosial berdasarkan prinsip keterlibatan sosial

Jika dipetakan, tampaklah bahwa spectrum paradigma CSR terentang dari

“sekedar menjalankan kewajiban” hingga “demi kepentingan bersama” atau

dari “membantu dan beramal kepada sesama” menjadi “memberdayakan

manusia”. Meskipun tidak selalu berlaku otomatis, pada umumnya perusahaan

melakukan CSR didorong oleh motivasi karitatif kemudian motivasi

kemanusiaan dan akhirnya motivasi kewargaan.57

56 Zaim Saidi dan Hamid Abidin. Menjadi Bangsa Pemurah: Wacana dan Praktek Kedermawanan Sosial diIndonesia (Jakarta: Piramedia, 2004), h. 69.57 Zaim Saidi dan Hamid Abidin. Menjadi Bangsa Pemurah: Wacana dan Praktek Kedermawanan Sosial diIndonesia (Jakarta: Piramedia, 2004)

 

Page 119: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

106

Tabel 4.12

Motivasi CSR

Motivasi

Tahapan/Paradigma

Karitatif Filantropis Kewargaan

Semangat/Prinsip Agama, Tradisi, dan Adat Norma, Etika, dan

Hukum Universal:

Redistribusi

Kekayaan

Pencerahan Diri dan Rekonsiliasi

dengan Ketertiban Sosial

Misi Mengatasi Masalah Sesaat Menolong Sesama Mencari dan Mengatasi Akar

Masalah: Memberikan Kontribusi

Kepada Masyarakat

Pengelolaan Jangka Pendek dan

Parsial

Terencana,

Terorganisasi,

Terprogram

Terinternalisasi dalam Kebijakan

Perusahaan

Pengorganisasian Kepanitiaan Yayasan/Dana

Abadi

Profesional: Keterlibatan Tenaga –

Tenaga Ahli di Bidangnya

Penerima Manfaat Orang Miskin Masyarakat Luas Masyarakat Luas dan Perusahaan

Kontribusi Hibah Sosial Hibah

Pembangunan

Hibah Sosial maupun Pembangunan

dan Keterlibatan Sosial

Inspirasi Kewajiban Kemanusiaan Kepentingan Bersama

Sumber: Dikembangkan dari Saidi dan Abidin

Dalam melakukan sesuatu, seseorang/lembaga yang menjalankannya harus

tahu secara pasti maksud dan tujuan dari tindakan yang akan dilakukannya.

Demikian halnya dengan PKBL, perusahaan yang menerapkan PKBL harus

 

Page 120: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

107

memahami motivasi apa yang mendasarinya dalam melakukan PKBL. Setiap

perusahaan tentunya ingin menjadi suatu perusahaan yang bersikap corporate

citizenship, dengan itu perusahaan dapat membantu memperbaiki kualitas

hidup manusia sekaligus memperbaiki reputasi perusahaan.

Tanggung Jawab Sosial yang dilakukan PT. Jasindo diwujudkan melalui

kegiatan - kegiatan sosial yang terprogram yaitu Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan (PKBL). Dikatakan terprogram karena struktur dan prosedur

pelaksanaan PKBL telah ditentukan dalam Peraturan Mentri BUMN sehingga

kinerja pelaksananya dapat diukur dengan jelas. Peraturan yang mendasari

pelaksanaan PKBL adalah Peraturan Menteri BUMN No.05/MBU/2007

tentang kewajiban setiap BUMN untuk menerapkan PKBL.

Selain itu, dalam peraturan tersebut juga tercantum dana abadi/dana rutin

yang wajib dikeluarkan perusahaan BUMN untuk menyelenggarakan PKBL.

Biaya maksimal yang dianggarkan perusahaan untuk Program Kemitraan

adalah 2% dari laba perusahaan setelah pajak, sedangkan untuk Bina

Lingkungan maksimal 2% dari laba perusahaan setelah pajak. Dana tersebut

dikelola oleh unit kerja khusus yang menangani langsung masalah pembinaan

dan pemberdayaan masyarakat, PT Jasindo sendiri memiliki unit khusus yang

terorganisasi untuk mengelola dan melaksanakan PKBL yaitu Biro PKBL.

Salah satu program BL yang bersifat charity adalah BL sektor

pembangunan sarana dan prasarana umum antara lain adalah pembangunan

 

Page 121: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

108

gedung sekolah, panti asuhan, posyandu dan lain – lain. Dalam konteks ini PT.

Jasindo tidak terlibat proses perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan,

namun cenderung mempercayakan pelaksanaan program BL kepada

masyarakat. Namun dalam hal ini PT. Jasindo berperan sebagai donatur,

donatur yang mendukung dan membiayai kegiatan masyarakat.

Tentunya ada motivasi lain yang dimiliki oleh perusahaan, dalam hal ini

terkait dengan masalah lingkungan alam dan pengaruhnya terhadap lingkungan

masyarakat. Berikut ini temuan data dari hasil wawancara dengan bapak PE:

“Seluruh perusahaan pasti mempunyai kontribusi dalam sumber daya alammeskipun dalam skala yang kecil sekalipun. Seperti contohnya, setiapperusahaan memiliki kamar mandi dan toilet yang berkontribusi dalampembuangan limbah, penggunaan pasak bangunan dalam perusahaan, danbangunan perusahaan berdiri ditengah lingkungan masyarakat. Tentunya akansangat baik bagi tiap perusahaan, baik BUMN maupun Non – BUMN untukmemberikan kenyamanan kepada manusia atau masyarakat dan jugalingkungan alam.”58

Pada temuan diatas dapat kita analisa, bahwa secara tidak langsung baik

dalam jumlah yang sedikit atau banyak, perusahaan memiliki kontribusi dalam

hal penggunaan dan kerusakan alam yang nantinya berpengaruh terhadap

masyarakat lingkungan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan merasa perlu

dan memiliki tanggung jawab sosial terhadap kesejahteraan masyarakat luas

maupun perusahaan swasta.

58 Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak PE selaku Kepala Biro PKBL PT.JASINDO

 

Page 122: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

109

Filantropi memiliki makna yang lebih luas dibanding charity, filantropi

lebih bersifat progresif, gerakannya terencana dengan tujuan yang terukur serta

melibatkan organisasi baik pemerintah maupun perusahaan swasta. Program

yang tergolong dalam motivasi filantropi adalah program BL sektor bencana

alam. Dalam membantu korban banjir yang terjadi pada Maret lalu di

Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. PT. Jasindo bekerjasama dengan

Ahok Center memberikan bantuan dan perlengkapan Unit Hunian Rusunawa

kepada Warga Waduk Peluit yang menjadi korban banjir. Bantuan yang

diberikan, antara lain: 25 unit lemari, 25 unit tempat tidur kasur busa, 30 unit

kompor gas, 2 tungku selang regulator tabung gas 3 kg. Semua bantuan

diserahkan melalui Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta.59

Kemudian dalam konsep kemitraan, salah satu persyaratan yang

diberlakukan untuk menjadi mitra binaan/penerima bantuan pinjaman dana dari

Program Kemitraan adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak

Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak

Rp1.000.000.000,-(satu milyar rupiah). Melihat persyaratan tersebut, dapat

diambil kesimpulan bahwa Program Kemitraan ditujukan bukan hanya untuk

orang miskin namun lebih kepada masyarakat luas.

Adapun persyaratan lain yang digunakan untuk menyeleksi calon mitra

binaan adalah usaha harus berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan

59 Fabian Januarius Kuwado, “Ini CSR Penyokong Jokowi – Ahok di Rasuna Marunda,” aAtikel diakses pada 15Agustus 2013 dari http://www.kompas.com/megapolitan/

 

Page 123: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

110

atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung

maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar. Persyaratan

tersebut mempertegas ciri - ciri PKBL yang menjurus pada Paradigma

Filantropis, karena dalam paradigma filantropis tidak ada hak bagi perusahaan

untuk menerima manfaat program.

Program PKBL yang ciri – cirinya mengarah pada motivasi citizenship

adalah program Kampung Jasindo di Kecamatan Tulungagung dan Kecamatan

Gondang. Kampung Jasindo adalah program yang memberikan dana pinjaman

serta pembinaan (pelatihan, pendidikan, pemagangan, promosi) kepada

masyarakat untuk membantu mengembangkan usaha kecil yang mereka kelola.

Selain itu PT. Jasindo juga melakukan monitoring dan evaluasi program untuk

melihat perkembangan usaha Adanya program ini serta usaha yang dilakukan

oleh para pelaku UKM di Kelurahan Botoran akan dapat mengurangi

pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan pembahasan diatas yang, dapat disimpulkan bahwa program

PKBL yang ada di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Jakarta tahun 2012 -

2013 belum sepenuhnya merujuk pada motif kewargaan, masih ada beberapa

program yang motifnya bersifat karitas dan filantropi. Seperti yang telah

dijabarkan pada pembahasan sebelumnya, dimana program BL berupa bantuan

bencana alam motifnya karitas dikarenakan bantuan tersebut masih sebatas

memenuhi kebutuhan sesaat. Program yang motifnya kewargaan tercermin

 

Page 124: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

111

pada program Kampung Jasindo 2012, dalam program tersebut prinsip –

prinsip citizenship telah mengacu pada konsep pemberdayaan.

2. Analisis Pola Pelaksanaan PKBL

Menurut Saidi dan Abidin terdapat empat pola/ model pelaksanaan

tanggung jawab sosial perusahaan yang umumnya diterapkan di Indonesia,

yaitu:60

1) Keterlibatan Langsung

Program CSR dilakukan secara langsung dengan menyelenggarakan

sendiri berbagai kegiatan sosial ataupun menyerahkan bantuan - bantuan

secara langsung kepada masyarakat.

2) Melalui Yayasan ataupun Organisasi Sosial Perusahaan

Terdapat sebuah yayasan ataupun organisasi sosial yang didirikan

sendiri untuk mengelola berbagai kegiatan sosial yang dalam hal ini

merupakan aplikasi dari kegiatan CSR. Biasanya perusahaan menyediakan

dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur

bagi kegiatan yayasan.

3) Bermitra dengan Pihak Lain

Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan pihak

lain baik itu lembaga sosial/ organisasi non - pemerintah, instansi

60 Zaim Saidi dan Hamid Abidin, Menjadi Bangsa Pemurah: Wacana dan Praktek Kedermawanan Sosial diIndonesia (Jakarta: Piramedia, 2004), h. 64-65.

 

Page 125: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

112

pemerintah, instansi pendidikan, universitas, atau media massa. Kerjasama

ini dibangun dalam mengelola seluruh kegiatan maupun dalam pengelolaan

dana.

4) Mendukung atau Bergabung Dalam Konsorsium

Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu

lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan

dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah

perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan” pihak konsorsium atau

lembaga semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan- perusahaan yang

mendukung secara produktif mencari mitra kerjasama dari kalangan

lembaga oprasional dan kemudian mengembangkan program yang

disepakati bersama.

Dalam merealisasikan program - program PKBL, PT. Jasindo bermitra

dengan banyak Lembaga Sosial / Organisasi Non - Pemerintah, Instansi

Pemerintah, Instansi Pendidikan, Universitas, atau Media Massa. PT. Jasindo

pernah bermitra dengan STIMRA, PT. Pertani, PT. Sucopindo (Persero),

Organisasi Anak Yatim Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU), Dompet Dhuafa,

Universitas Pancasila, Yayasan Ahok Center, Pemerintah Provinsi (Pemprov)

DKI Jakarta, Pemerintah Kota (Pemkot) Padang dan lain - lain.61

61 Perusahaan Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), Company Profile Corporate Social Responsibility, Artikeldiakses pada 12 Juli 2013 dari http://www.jasindo.co.id/

 

Page 126: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

113

Salah satu contoh PT. Jasindo bermitra dengan pihak lain adalah

kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam Program Perbaikan Kampung

dan Pemukiman Kumuh. Terdapat 30 kampung kumuh kategori ringan dan

sedang yang akan ditata ulang, dengan jumlah populasi sekitar 700 jiwa per

hektar. PT. Jasindo adalah salah satu dari tujuh perusahaan yang

menandatangani MoU yang dilakukan pada Desember 2012 di Balaikota DKI

Jakarta sekaligus sebagai pembuka acara Workshop CSR Program MHT Plus

untuk Perbaikan Pemukiman Kumuh yang akan direalisasikan tahun

2013.62Beberapa usulan programnya antara lain adalah perbaikan rumah tak

layak huni, pembuatan sumur resapan, pelaksanaan penghijauan, septictank,

perbaikan Mandi Cuci Kakus (MCK), pembangunan ruang interaksi sosial,

pengadaan alat pendukung posyandu, pengadaan alat peraga Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD), dan pos RW.63

Adapun contoh lain yang menunjukan bahwa PT. Jasindo juga pernah

mendukung/bergabung dalam konsorsium yaitu kerjasama dengan Ahok

Center dalam Proyek Pembangunan Rumah Susun (Rusun) di Rusunawa

Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Bantuan ini adalah bentuk kepedulian

perusahaan kepada warga waduk peluit yang menjadi korban bancana alam

banjir. PT. Jasindo adalah salah satu dari 18 perusahaan yang menandatangani

MoU gubernur DKI Tahun 2012. Dalam proyek ini PT. Jasindo berkontribusi

memberikan bantuan perlengkapan unit hunian berupa 25 unit lemari, 25 unit

62 Indra Akuntono, “Perbaikan Kampung Ala Jokowi Tak Gunakan APBD,” artikel diakses pada 17 Desember2012 dari http://www.kompas.com/lipsus/63 Budi Karya Sumadi, “Penandatanganan MOU PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk dengan Gubernur DKIdalam Program CSR,“ Artikel diakses pada 19 Desember 2012 dari www.ancol.com

 

Page 127: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

114

tempat tidur dan kasur busa, 30 unit kompor gas dua tungku beserta selang,

regulator dan tabung gas 3 kg.64Berikut ini rincian jumlah dana dan kegiatan

dari beberapa jenis kegiatan PKBL yang dilaksanakan oleh PT. Jasa Asuransi

Indonesia:

Tabel 4.13.

Jenis Kegiatan CSR Berdasarlkan Jumlah Kegiatan dan Dana

No Jenis/Sektor Kegiatan Jumlah Kegiatan Jumlah Dana (Rupiah)

1 Bencana Alam 1 Kegiatan 1.262.969.714

2 Pendidikan&PenyaluranBeasiswa

28 Kegiatan 678.396.000

3 Peningkatan Kesehatan 2 Kegiatan 220.000.000

4 Sarana Ibadah 24 Kegiatan 430.550.000

5 Sarana dan Prasarana Umum 19 Kegiatan 908.550.000

6 Pelestarian Alam danLingkungan

5 Kegiatan 258.891.700

7 Pinjaman Modal Usaha bidang:

a. Industri 9 Kegiatan 1.317.000.000

b. Perdagangan 7 Kegiatan 260.000.000

c. Perkebunan - -

d. Pertanian 4 Kegiatan 4..725.000.000

e. Perikanan 1 Kegiatan 25.000.000

f. Peternakan 7 Kegiatan 290.000.000

g. Jasa 4 Kegiatan 135.000.000

h. Lainnya - -

Jumlah Total 111 Kegiatan 10.511.357.414

Sumber: Saidi dan Abidin dimodifikasi

64 Andi Muttya Keteng, “BPKP: Ahok Center Jadi Mitra CSR 18 Perusahaan di Rusun Marunda,” Artikel diaksespada 15 Agustus 2013 dari www.Liputan6.com

 

Page 128: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

115

Pada tahun 2012 ini, kegiatan Bina Lingkungan yang dilakukan oleh PT

Jasindo mencakup semua aspek yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri

MBU 05 tahun 2007. Kegiatan BL yang dilaksanakan PT. Jasindo mencakup

beberapa sektor, antara lain: Bantuan Bencana Alam, Pendidikan & Penyaluran

Beasiswa, Peningkatan Kesehatan, Sarana Ibadah, Sarana dan Prasarana

Umum, semuanya berjumlah 79 kegiatan.

Seperti yang tercantum dalam tabel di atas, kegiatan BL sektor bantuan

untuk bencana alam, peningkatan kesehatan, pelestarian alam dan lingkungan

hanya beberapa kali dilakukan. Sedangkan pada sektor bantuanpendidikan &

penyaluran beasiswa, sarana ibadah dan sarana serta prasarana umum banyak

dilakukan. Meskipun demikian dilihat dari jumlah dana yang dikeluarkan,

program BL sektor bencana alam menjadi anggaran biaya tertinggi dalam

program Bina Lingkungan tahun 2012. Dilihat dari kedua aspek diatas (jumlah

dana dan jumlah kegiatan) dapat disimpulkan, bahwa penyaluran dana BL

tahun 2012 berfokus pada bantuan di sektor sarana dan prasarana umum serta

bantuan pendidikan dan penyaluran beasiswa.

Sedangkan pelaksanaan PK pada tahun 2012 dilakukan sebanyak 32

kegiatan. Untuk tahun 2012 ini, tidak kegiatan pada sektor perkebunan. Sektor

perikanan hanya dilakukan 1 kegiatan, sektor pertanian dan jasa sebanyak 4

kegiatan, sektor perdagangan dan peternakan sebanyak 7 kegiatan dan kegiatan

terbanyak yang dilakukan di sektor Industri. Hal ini didasari oleh berapa

 

Page 129: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

116

banyak permintaan yang diajukan oleh calon mitra binaan serta keputusan dari

pihak jasindo untuk menyetujui permohonan dana/ tidak.

Tabel 4.14.

CSR Berdasarkan Jumlah Kegiatan dan Dana

No Model Jumlah Kegiatan Jumlah Dana (Rupiah)1 Langsung 22 Kegiatan 1.421.456.0002 Yayasan perusahaan 28 Kegiatan 1.223.000.0003 Bermitra dengan Lembaga

Sosial40 Kegiatan 6.085.240.700

4 Konsorsium 21 Kegiatan 1.781.660.714Jumlah Total 111 Kegiatan 10.511.357.414

Sumber: Saidi dan Abidin dimodifikasi

Membahas pola/model pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, ada

empat pola yang dikenal dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan

yaitu langsung, melalui yayasan milik perusahaan, bermitra dengan lembaga

sosial dan konsorsium. Pada tahun 2012, total kegiatan PKBL yang

dilaksanakan oleh Jasindo sebanyak 111 kegiatan. Pada pola konsursium

dilakukan sebanyak 21 kegiatan dan ini merupakan pola yang paling sedikit

dilakukan oleh jasindo. Kegiatan PKBL PT. Jasindo yang dilaksanakan dengan

pola konsursium antara lain: pemberian beasiswa serta uang saku secara rutin

kepada mahasiswa dan mahasiswi STIMRA yang berprestasi, program

penanganan kawasan miskin yang di organisir oleh BUMN Peduli Bencana

Alam 2012 dan lain sebagainya.

Kemudian terdapat 22 kegiatan PKBL yang tergolong dalam pola

pemberian langsung, salah satu kegiatannya adalah khitanan Massal yang

 

Page 130: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

117

diorganisir oleh BINROHIS PT. Asuransi jasa Indonesia (Persero). Selanjutnya

penyaluran bantuan melalui yayasan dilakukan sebanyak 28 kegiatan, salah

satunya adalah penyaluran pinjaman modal kepada pengusaha mikro. PKBL

PT. Jasindo paling banyak mengoprasikan kegiatannya secara pola bermitra

dengan lembaga lain, tercatat ada 40 kegiatan yang dilakukan dengan pola ini

antara lain: Pembangunan Posdaya bermitra dengan LPM Universitas

Pancasiala, penanaman bibit pohon bakau bermitra dengan PB. Gerakan

Penghijauan dal lain - lain. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa pada tahun

2012 ini pola pelaksanaan tanggung jawab sosial di Jasindo lebih banyak

dilakukan dengan cara bermitra dengan pihak atau lembaga lain.

3. Manfaat PKBL bagi Masyarakat dan Perusahaan

b. Manfaat PKBL bagi Perusahaan

Yusuf Wibisono menyatakan bahwa sulit untuk menentukan benefit

perusahaan yang menerapkan CSR, karena tidak ada yang dapat menjamin

bahwa bila perusahaan yang telah mengimplementasikan CSR dengan baik

akan mendapat kepastian benefit-nya. Oleh karena itu terdapat 10

keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan jika melakukan CSR,

yaitu:65

1) Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan brand image

perusahaan.

65 Yusuf Wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, (Gresik: Fascho Publishing, 2007), h. 78.

 

Page 131: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

118

2) Layak mendapatkan social licence to operate.

3) Mereduksi risiko bisnis perusahaan.

4) Melebarkan akses sumber daya.

5) Membentangkan akses menuju market.

6) Mereduksi biaya.

7) Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.

8) Memperbaiki hubungan dengan regulator.

9) Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.

10) Peluang mendapatkan penghargaan.

Bapak PE selaku pimpinan yang menangani PKBL menuturkan

beberapa manfaat yang didapatkan perusahaan terkait implementasi PKBL.

berikut kutipan wawancaranya:

“Manfaat yang didapatkan adalah dapat mensosialisasikan padamasyarakat akan keberadaan perusahaan, namun bukan berarti hal tersebutdapat langsung menunjang peningkatan produksi perusahaan tapi lebihkepada sosialnya. Menginformasikan secara tidak langsung pada masyarakatbahwa perusahaan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sosial terlebihapabila mereka menjadi klien dari salah satu produk asuransi yang ada diPT. JASINDO. Dengan kata lain kegiatan PKBL ini dapat membangunkepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. Masyarakat menjadi lebihyakin dan percaya pada produk – produk yang ditawarkan PT. JASINDO.”66

PKBL yang dilakukan perusahaan memberikan kontribusi positif pada

masyarakat sehingga diharapkan dapat memperbaiki hubungan perusahaan

66 Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak PE selaku Kepala Biro PKBL PT.JASINDO

 

Page 132: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

119

dengan stakeholder serta dapat mempengaruhi nilai trust/kepercayaan dari

masyarakat, agar kedepannya juga ikut mempengaruhi kelancaran roda

bisnis yang dijalankan perusahaan. Pernyataan tersebut sesuai dengan misi

perusahaan nomor tiga yang berbunyi: Perusahaan tetap menjaga tingkat

profitabilitas serta memenuhi harapan stakeholders.

Masyarakat merupakan komponen terbesar dalam pertumbuhan

perusahaan dengan harapan dapat memberikan pengaruh ekonomi serta

dukungan sosial kepada masyarakat. Pada akhirnya perusahaan dapat

merasakan manfaat yang lebih besar atas kepercayaan dan eksistensi yang

positif dari penilaian masyarakat yaitu dalam hal sustainability atau

keberlangsungan perusahaan.

c. Manfaat PKBL Bagi Masyarakat

Selain memberikan keuntungan bagi perusahaan, pelaksanaan program

CSR juga dapat memberikan manfaat/ keuntungan tersendiri bagi

masyarakat. Peter Brew, Direktur International Business Leaders Forum

(IBLF) wilayah Asia Pasifik, mengatakan bahwa CSR menghadirkan

manfaat bagi masyarakat, antara lain:67

1) Aktivitas dan peluang ekonomi

2) Employment

67 Mahmuddin Yasin, dkk., Perusahaan Bertanggung Jawab CSR vs PKBL cetakan pertama, (Semarang: BadanPenerbit Universitas Diponegoro, 2012), h.11.

 

Page 133: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

120

3) Akses terhadap skill dan tekhnologi

4) Infrastruktur yang meningkat

5) Perlindungan terhadap lingkungan, kesehatan serta investasi sosial

Dalam menjawab pertanyaan, apakah implementasi PKBL yang

dilakukan oleh PT. Jasindo dapat dirasakan manfaatnya oleh para

penerima program, peneliti menganalisa pernyataan yang diberikan oleh

penerima program PKBL. Berikut pernyataan yang diberikan oleh bapak

AR selaku penerima program PK:

“Saya merasa sangat terbantu sekali lah dek dengan pinjamanJASINDO ini, tadinya kan sebelum dibantu biaya belanja kita kurang,dagangan sedikit. Alhamdulillah sekarang ada kemajuan. Omset sayabertambah, biaya anak - anak semua jadi bisa tercukupi. Harapan sayaprogram ini bisa terus gitu, bantu pedagang - pedagang kecil macam sayaini biar maju usahanya jadi sejahtera gitu walaupun harga - harga padanaik.”68

Bagi penerima Program Kemitraan manfaat yang didapatkan adalah

dapat meningkatkan aktifitas dan peluang ekonomi mereka. Salah satunya

adalah seperti yang diungkapkan oleh bapak AR, dengan melakukan

pinjaman modal ke Jasindo, omzet penjualan warungnya berangsur

meningkat seiring dengan permintaan masyarakat. Sejalan dengan hal

tersebut, walaupun pada saat ini usaha bapak AR blm bisa menyerap

tenaga kerja (employment), tentunya tidak menutup kemungkinan jika

68 Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak AR selaku Penerima Program Kemitraan

 

Page 134: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

121

perkembangan usahanya semakin baik bapak AR dapat menciptakan dan

membuka lapangan pekerjaan baru.

Dalam proses pelaksanaan PK, pihak Jasindo tidak hanya sekedar

memberikan bantuan modal semata, namun juga membantu dalam hal

peningkatan skill dan produktifitas dengan berbagai pelatihan,

pendampingan, pendidikan, akses dan pasar. Hal ini bisa dilihat dari

Peraturan menteri BUMN No: PER-05/MBU/2013 Tentang perubahan

kedua atas Permen No: PER-05/MBU/2007 didalamnya menerangkan

wujud Program Kemitraan ada dua bentuk bantuan, yaitu bantuan modal

dan hibah. Hibah adalah beban pembinaan untuk membiayai pendidikan,

pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi dan hal lain yang menyangkut

peningkatan produktifitas mitra binaan. Selain itu, hibah bisa juga untuk

membiayai pengkajian atau penelitian sejauh masih berkaitan dengan

program kemitraan.

Dalam rangka Pembinaan Kemitraan, perusahaan melaksanakan

kegiatan pendampingan mitra binaan di bidang pemasaran. Pembinaan

pada mitra binaan dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

dari barang produksi sehingga hasilnya dapat memajukan usaha mitra

binaan itu sendiri. Dana yang disalurkan untuk kegiatan pembinaan pada

tahun 2012 adalah sebesar Rp.144.0000.000,00

 

Page 135: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

122

Sedangkan penerima program Bina Lingkungan memberikan

pernyataan yang sama positif terkait dengan manfaat dari program Bina

Lingkungan. Berikut ini penuturan yang diutarakan oleh bapak AJ selaku

penerima manfaat program BL:

“Yang jelas sangat membantu karena tempat ibadah jadi lebih dekat.Kita pilih musholla karena mudah - mudahan dengan adanya tempatibadah, insyaAllah lingkungan akan menjadi lebih baik. Selain itu,musholla adalah kebutuhan masyarakat, setiap individu ada kebutuhanrohani dan jasmaninya. Artinya Jasindo membantu kami memenuhikebutuhan rohani kami, oleh karena itu kita sangat berterimakasih kepadaperusahaan - perusahaan yang berpartisipasi dalam pembangunanmusholla kami”69

Bagi penerima program bina lingkungan sepeti kasus diatas, penerima

program mengakui sangat merasakan betul manfaat dari bantuan yang

diberikan oleh PT. Jasindo. Dikatakan sangat bermanfaat karena latar

belakang permintaan bantuan merupakan ide dari masyarakat itu sendiri

yang tentunya merupakan kebutuhan mereka. Salah satunya dapat dilihat

dari program pembangunan musholla yang dilakukan di daerah Bidara

Cina oleh Jasindo. Dengan mengaitkan pernyataan tersebut dan teori yang

diungkapkan oleh Peter Brew diatas, dalam hal ini nilai manfaat yang

dirasakan lebih condong pada poin peningkatan infrastruktur. Berkat niat

dan kontribusi warga untuk memperbaiki lingkungan serta bantuan yang

diberikan PT. Jasindo, Infrastruktur tersebut dapat terwujud dengan baik.

69 Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak AJ selaku perwakilan Penerima Program Bina Lingkungan.

 

Page 136: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

123

Berdasarkan pengakuan yang dikemukakan oleh penerima program

PK dan penerima program BL (PKBL PT. Asuransi Jasa Indonesia),

peneliti menarik kesimpulan bahwa hampir semua poin dari Teori Manfaat

Pelaksanaan CSR bagi Masyarakat yang dikemukakan oleh Peter Brew,

sesuai dengan manfaat yang dirasakan oleh penerima program PKBL dari

PT. Asuransi Jasa Indonesia.

 

Page 137: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

124

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil penelitian,

antara lain:

1. Pelaksanaan PKBL yang dilakukan PT. Jasindo tahun 2012 – 2013 belum

sepenuhnya merujuk pada motif kewargaan, masih ada beberapa program yang

motifnya bersifat karitas dan filantropi. Seperti yang telah dijabarkan pada

pembahasan sebelumnya, dimana program BL berupa bantuan bencana alam

motifnya karitas dikarenakan bantuan tersebut masih sebatas memenuhi

kebutuhan sesaat. Program PKBL yang motifnya kewargaan tercermin pada

program Kampung Jasindo 2012, dalam program tersebut prinsip – prinsip

citizenship telah mengacu pada konsep pemberdayaan.

2. Pola pelaksanaan PKBL tahun 2012 di Jasindo lebih banyak dilakukan dengan

cara bermitra dengan pihak atau lembaga lain. Kegiatan PKBL yang dilakukan

dengan bermitra pada pihak lain dilakukan sebanyak 40 kegiatan. Lembaga

sosial dan perusahaan yang bekerja sama dengan Jasindo tahun 2012, sebagian

diantaranya adalah STIMRA, Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut (PPAL),

Yayasan Sanggar Penderita Cacat, LPM Universitas Pancasila dan lain – lain.

 

Page 138: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

125

Jumlah dana yang dikeluarkan, untuk 40 kegiatan PKBL yang dikelola

bersama pihak lain mencapai Rp. 6.085.240.700. Jumlah ini terlampau jauh

lebih tinggi dibandingkan dengan PKBL yang dilaksanakan secara langsung,

melalui yayasan pribadi maupun konsorsium, rata – rata diantaranya terlaksana

dengan biaya kurang dari dua milliaar (untuk rinciannya perhatikan tabel 4.12)

3. Terdapat beberapa keuntungan yang diperoleh perusahaan maupun penerima

program dari implementasi kegiatan PKBL. Adapun manfaat – manfaat yang

didapatkan PT. Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) dari pelaksanaan PKBL.

antara lain: Jasindo dapat memupuk loyalitas konsumen sehingga dapat

mempertahankan citra baik perusahaan, menjaga tingkat profitabilitas serta

memenuhi harapan stakeholder sesuai dengan misi perusahan, dan dapat

membentangkan akses menuju peluang pasar yang lebih luas. Dan berdasarkan

pengakuan yang dikemukakan oleh penerima program PK dan penerima

program BL (PKBL PT. Asuransi Jasa Indonesia), peneliti menarik kesimpulan

bahwa hampir semua poin dari Teori Manfaat Pelaksanaan CSR bagi

Masyarakat yang dikemukakan oleh Peter Brew, sesuai dengan manfaat yang

dirasakan oleh penerima program PKBL dari PT. Asuransi Jasa Indonesia

 

Page 139: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

126

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti merekomendasikan

beberapa saran, antara lain:

1. Bagi Perusahaan

a. Penyaluran dana bantuan Bina Lingkungan kepada masyarakat yang

dilakukan oleh PT. Asuransi Jasa Indonesia, belum disertai dengan

penyerahan kewajiban pada penerima bantuan untuk membuat Laporan

Pertanggung Jawaban (LPJ). Padahal LPJ ini sangat berguna untuk

membangun rasa tanggung jawab masyarakat, selain itu juga dapat

mempermudah perusahaan dalam memonitoring pemanfaatan dana bantuan

yang telah disalurkan.

b. Bantuan Program Kemitraan bentuk Hibah belum jadi keutamaan

perusahaan dalam membantu UKM. Padahal akan lebih baik bila penyaluran

dana pinjaman diawali, dengan terlebih dahulu mengajak mitra binaan untuk

berdiskusi bersama tenaga ahli dalam membuat rencana anggaran biaya

untuk UKMnya. Dengan itu pinjaman yang telah disalurkan pada mitra

binaan, dapat dimaksimalkan manfaatnya, karena dana yang sepenuhnya

digunakan hanya untuk kepentingan perkembangan UKM miliknya.

 

Page 140: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

127

DAFTAR PUSTAKA

Akuntono, Indra. “Perbaikan Kampung Ala Jokowi Tak Gunakan APBD,” Artikel

diakses pada 17 Desember 2012 dari http://www.kompas.com/lipsus/

Arifin, Dzul Afifah. “Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Kegiatan CSR

Oleh PT. Wirakarya Sakti Dalam Penguatan Ekonomi Lokal,” Skripsi S1

Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. 2011.

Ayu, Nanda. “Implementasi Corporate Social Responsibility(CSR) PT. Bank Rakyat

Indonesia Tbk.: Kantor Unit Porang,” Jurnal Akuntansi Universitas Negeri

Surabaya Volume 1, no. 1, (2012): h. 1.

Damang, “Prinsip Jaminan Kredit oleh Bank,” Artikel ini diakses pada 22 November

2011 dari http://www.negarahukum.com/

Herawati, Evi. “Menjadi Perusahaan yang Bertanggung Jawab.” Majalah PKBL

Action Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan BUMN, 1 April 2013: h. 87.

Holme, Richard dan Watt Phil. “Corporate Social Responsibility: Making Good

Business Sense.” Artikel diakses pada 2007 dari www.wbcsd.adf.com

Indarti, Sri. “Trade off Corporate Social Responsibility BUMN dan Pengembangan

UMKM Di Provinsi Riau: Studi Kasus PT. Jasa Raharja Cabang Provinsi Riau,”

Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan Tahun II, no. 6 (Juli 2012):h. 258.

Irfan. “Jasindo Kembali Raih sertifikasi AM BEST.” Artikel diakses pada 10 Juli

2013 dari http://www.travelcare.co.id/oindex.php/news/read/8

 

Page 141: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

128

Kartono, Kartini. Mengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: CV mandar

Maju,1990.

Kasan, Munawar. ”Menambah Model CSR BUMN Asuransi Komersial.” Artikel

diakses pada 10 Januari 2013 dari http://www.bpjs.info/prisma/

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kebijakan Kementerian BUMN

tentang Program Corporate Social Responsibility (CSR). Bandung: BUMN,

2010.

Keteng, Andi Muttya. “BPKP: Ahok Center Jadi Mitra CSR 18 Perusahaan di Rusun

Marunda.” Artikel diakses pada 15 Agustus 2013 dari www.Liputan6.com

Kotler, Philip and Lee, Nancy. Corporate Social Responsibility: Doing The Mosst

Good For Your Company and Your Cause. Hoboken, New Jersey: John Wiley

and Sons, Inc, 2005.

Kuwando, Fabian Januarius. “ Ini CSR Penyokong Jokowi - Ahok di Rasuna

Marunda.” Artikel diakses pada tanggal 15 Agustus 2013 dari

http://www.kompas.com/megapolitan/

Lexy J Moloeng, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda, 2004.

Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

Marnelly, T. Romi. “Corporate social Responsibility (CSR): Tinjauan Teori dan

Praktek di Indonesia.” Jurnal Aplikasi Bisnis Vol. 2, no. 2 (April 2012): h.50.

Miles, Matthew B dan Huberman, A. Michael. Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep

Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press, 1992.

Nasir, Mohammad. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988.

Papalia, dkk. Human Development. Amerika: Mc Graw Hill, 2007.

 

Page 142: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

129

Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-05/MBU/2007 tentang program

kemitraan badan usaha milik Negara dengan usaha kecil dan program bina

lingkungan.

Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-05/MBU/2010 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian BUMN.

Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-20/MBU/2012 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-

05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan

Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan.

Perusahaan Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO). “Company Profile Corporate

Social Responsibility,” Artikel diakses pada 12 Juli 2013 dari

http://www.jasindo.co.id/

Ruslan, Rosadi. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi. Jakarta: Raja

Gravindo Persada, 2004.

Saidi, Zaim dan Abidin, Hamid. Menjadi Bangsa Pemurah: Wacana dan Praktek

Kedermawanan Sosial di Indonesia. Jakarta: Piramedia, 2004.

Saputri, Pramitha Dika, “Kebijakan Estimasi Nilai Agunan Dalam Pemberian Kredit

Pada PT. Bogor Anggana Cendikia,” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas

Gunadarma, 2013.

Saraswati, Rosita Ayu. “Peranan Analisis Laporan Keuangan, Penilaian Prinsip 5c

Calon Debitur dan Pengawasan Kredit Terhadap Efektifitas Pemberian Kredit

Pada PD BPR Bank Pasar Kabupaten Temanggung.” Jurnal Nominal Vol. 1,

no.1 (2012): h. 5.

 

Page 143: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

130

Sjafitri, Henny. “Peranan Analisis Laporan Keuangan, Penilaian Prinsip 5c Calon

Debitur dan Pengawasan Kredit Terhadap Efektifitas Pemberian Kredit Pada PD

BPR Bank Pasar Kabupaten Temanggung.” Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan Vol. 2, no.2 ( Mei 2011): h. 113-114.

Suharto, Edi. Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Spektrum

Pemikiran. Bandung: Lembaga Study Pembangunan STKS {LSP- STKS}, 1997.

Sumadi, Budi Karya. “Penandatanganan MOU PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk

dengan Gubernur DKI dalam Program CSR,“ Artikel diakses pada 19 Desember

2012 dari www.ancol.com

Tri, Yanu. “Jenis – Jenis Badan Usaha di Indonesia”, Artikel diakses pada 12

September 2013 dari http://id.m.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha

Undang – Undang Dasar RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Undang - Undang Dasar RI Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Uno, Hamzah. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi aksara, 2009.

Usman, Nurul Widya Siska. “Analisis Pelaksanaan Program Kemitraan Dalam

Rangka Pemberdayaan UKM di Kota Padang (Studi Kasus, Program Kemitraan

PT. Semen Padang).” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Andalas, 2011.

Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi. Yogyakarta: Andi, 2010.

Wibisono, Yusuf. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik: Fascho Publishing,

2007.

Yasin, Mahmuddin. dkk. Perusahaan Bertanggung Jawab CSR vs PKBL cetakan

pertama. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2012.

 

Page 144: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

131

Yudiviantho, Agung. “Strategi Pendanaan Melalui Sekuritisasi Piutang pembiayaan

Konsumen Pada PT. ABC Finance,” Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas

Indonesia, 2010. 

Page 145: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

Transkip Wawancara Penerima Program Bina Lingkungan

Subyek : Bapak Ahmad Jazuli (Panitia Pembangunan Musholla Al - Hidayah)

Tanggal : 2 September 2013 jam 15.15 – 16.50

Tempat : Musholla Al – Hidayah, Jl. Sensus RT/RW 04/04 Kelurahan Bidara Cina, JakartaTimur

1. Kapan anda mengajukan permintaan bantuan? dan kapan bantuan terealisasi?

“Lama juga ya, kalo gak salah setahun yang lalu seinget saya soalnya musholla ini sudah

berjalan satu tahun. Waktu itu jawabannya ada giliran dengan Bekasi, setelah dari Bekasi

baru bisa kesini, agak lama sih sekitar satu setengah bulan.”

2. Bagaimana kondisi bangunan sebelum dan sesudah menerima bantuan?

”Jadi gini mba, di lingkungan sini ada sekolahan SD yang udah lama ga keurus dan ga

berfungsi, warga maunya sekolah itu dibongkar dan dijadiin musholla aja.”

3. Apa yang anda ketahui mengenai program bina lingkungan?

“Bina Lingkungan itu apa ya mba? nama program CSRnya Jasindo? atau bagaimana. Saya

kurang paham.”

4. Dari mana anda mendapat informasi tentang program bina lingkungan di PT. Jasindo?

“Ada tetangga, anaknya kerja di PT. Jasindo, Hadi namanya sebagai teknisi.”

5. Terdapat beberapa persyaratan dari perusahaan yang harus dipenuhi oleh calon penerima

bantuan. Adakah persyaratan yang dirasa rumit dipenuhi?

 

Page 146: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

“Inikan gak sepenuhnya saya yang kerjain, kita panitia kan kerjasama dari buat proposalnya

sampai cari dana. Masing - masing dari kitakan punya tanggung jawab yang

berbeda.Dapetin bantuan dari Jasindo tergolong mudah.Waktu itu sih cuma ngajuin

proposal, abis itu kita nunggu kabar.Trus ada orang Jasindonya dateng kesini buat survey,

baru deh dananya bisa cair.”

6. Langkah apa saja yang anda lakukan dalam upaya mendapatkan bantuan dari PT. Jasindo?

“Kita sih waktu itu ya sederhana ajalah, dana yang ada dari swadaya masyarakatkan kurang,

ya kita ngajuin ke perusahaan - perusahaan deket sini. Sebelumnya buat proposal dulu, trus

proposalnya sama pak Hadi dititip ke Direkturnya. Jasindo kasih kita 10 juta, uang aja sih

gak ada bantuan dalam bentuk lain.”

7. Bantuan dalam bentuk apa saja yang anda terima dari PT. Jasindo?

“Uang aja mba, yang 10 juta itu.”

8. Adakah pihak perusahaan yang melakukan kunjungan/ survey sebelum anda menerima

bantuan?

“Kalau tidak salah waktu itu dua orang yang survey kesini.Gak lama setelah itu dananya

cair.”

9. Saat berlangsungnya pembangunan adakah pengawasan atau pemantauan yang dilakukan

pihak jasindo? seperti apa?

“Cuma survey aja sih. Pas udah selesai dibangun juga ya udah gitu aja.Gak ada tuh kita

disuruh buat laporan pertanggung jawaban.”

 

Page 147: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

10. Apa yang membuat anda mengambil keputusan memilih PKBL di PT. Jasindo?

“Kami mengajukan proposal ke beberapa perusahaan, untuk proposal yang kami ajukan ke

Jasindo itu ide dari pak hadi”

11. Dalam pelaksanaannya, pembangunan dilakukan secara gotong royong antar warga atau ada

tenaga khusus yang menangani?

“Pastinya pake tenaga ahli ya. Agar bangunannya bisa kokoh harus dikerjakan oleh yang

mengerti bagaimana cara mengerjakannya. Kita gak mau ambil resiko.”

12. Adakah kesulitan yang dihadapi dalam merealisasikan program ini?jika iya, adakah solusi

yang diberikan perusahaan dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi?

“Biasalah namanya juga dana swadaya, istilahnya dana sambil nyari, ya pembangunannya

jadi kesendet – sendet. Ada dana ya mulai pembangunan kalo dananya abis sambil nyari lagi

pembangunannya berhenti dulu. Gak bisa dibangun sekaligus.”

13. Adakah kontribusi warga setempat dalam program ini?jika iya, apa saja?

“Dana swadaya itu.Dana seikhlasnya dari tiap keluarga.”

14. Apakah sebelumnya sudah pernah mendapat bantuan dari PT. Jasindo? Jika sudah, kapan

dan berapa kali PT. Jasindo memberikan bantuan?

“Belum pernah mba, ini yang pertama kali.”

15. Manfaat apa saja yang dirasakan setelah menerima bantuan?

 

Page 148: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

“Yang jelas sangat membantu karena tempat ibadah jadi lebih dekat. Kita pilih musholla

karena mudah - mudahan dengan adanya tempat ibadah, insyaAllah lingkungan akan

menjadi lebih baik. Selain itu, musholla adalah kebutuhan masyarakat, setiap individu ada

kebutuhan rohani dan jasmaninya.Artinya Jasindo membantu kami memenuhi kebutuhan

rohani kami, oleh karena itu kita sangat berterimakasih kepada perusahaan - perusahaan

yang berpartisipasi dalam pembangunan musholla kami.”

16. Apa saran yang ingin bapak sampaikan terkait dengan program Bina Lingkungan?

“Karena baru tahap awal, mudah – mudahan Jasindo mau kembali membantu kami dan ya

kalau bisa jangan hanya uang, bahan material juga kami terima.Biar lebih yakin juga.”

 

Page 149: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

Transkip Wawancara Penerima Program Kemitraan

Subyek : Bapak Asmin Rangkudi ( Pengusaha Warung Sembako)

Tanggal : 29 Agustus 2013

Tempat : Warung Sembako Bapak AR di Gang Masjid At - Taqwa Rt/Rw 04/16 no. 17Kampung Pitara Kelurahan Pancoran Mas Kota Depok

1. Sejak kapan anda mendirikan kegiatan usaha ini?

“Awalnya usaha ini saya dirikan kecil - kecilan tapi sudah sejak dulu kami menjual

sembako.Coba saja adek perhatikan warung sekitar sini belum ada yang lengkap.Kebanyakan

mereka jual jajanan anak - anak.ada juga memang mereka jual kebutuhan pokok seperti gula,

rinso, sabun tetapi masyarakat tetap memilih berbelanja pada kami, Alhamdulillah. Warung

ini adalah mata pencaharian saya dari tahun 2000, sebab itu saya harus paham apa yang paling

dicari oleh masyarakat. Kebutuhan pokok seperti beras, gas, telur dan lain – lain itu yang

harus ada di warung saya. Selain itu baiknya kita bersikap ramah agar orang tak segan dan

nyaman beli diwarung kita”

2. Apakah yang membuat anda mengambil keputusan untuk bermitra dengan PT. Jasindo? Dari

mana anda mendapatkan informasi mengenai program kemitraan di PT. Jasindo?

“Saya baru dengar ada pinjaman yang bunganya sangat kecil karena yang saya ketahui selama

ini instansi hanya mau memberikan pinjaman dengan syarat – syarat yang sangat rumit dan

bunga yang besar.Untung ada bapak Yuki yang menerangkan bahwa PKBL ini berbeda, saya

 

Page 150: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

langsung tertarik untuk menambah modal pada usaha saya.Cuma disuruh isi proposal setelah

itu nunggu keputusan diterima atau nggak.”

3. Apa yang anda ketahui mengenai program kemitraan?

“Program Kemitraan itu yang saya tau ya programnya PKBL. Semacam fasilitas perusahaan

yang melayani masyarakat dengan cara memberi pinjaman dengan bunga yang kecil serta

persyaratannya mudah dan gak berbelit – belit kaya di bank.”

4. Berapa jumlah dana yang anda ajukan sebagai pinjaman? Berapa dana pinjaman yang anda

dapatkan dan disetujui perusahaan?

“Tahun 2012 itu saya ajukan pinjam 30 juta, nunggu kira - kira tiga bulan baru ada keputusan

yang cair 20 juta.Sekarang sudah masuk angsuran ke 12, bulan September ini masuk 1 tahun.

Tiap bulannya 23 kali saya bayar 940 ribu, tapi bulan terakhir gak nyampe segitu tinggal

bayar sisanya aja 780 ribu setelah itu lunas.”

5. Selain uang pinjaman adakah bantuan lain yang anda terima dari PT. Jasindo?

“Gak ada, Jasindo hanya memberikan pinjaman modal dengan bunga yang kecil agar UKM –

UKM itu bisa berkembang dan maju.”

6. Adakah persyaratan – persyaratan dari PT. Jasindo yang memberaatkan?

“Oh, nggak.”

7. Adakah kesulitan yang anda hadapi saat masa pengembalian dana pinjaman?jika ada, adakah

solusi yang diberikan oleh perusahaan untuk mengatasi kesulitan tersebut?

 

Page 151: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

“Alhamdulillah bapak belum pernah telat bayar angsuran, apalagi jatuh tempo. Alhamdulillah.

Kalaupun pendapatannya lagi minim, bapak pasti utamain bayar angsuran dulu walaupun kita

jadinya irit – irit ngeluarin kebutuhan bulanan keluarga. Bapak sih belum pernah certita

kesulitan bapak, apalagi ke Jasindo, jadi mungkin jasindo taunya kita lancar – lancar aja.”

8. Langkah apa saja yang anda lakukan dalam upaya mendapatkan bantuan dari PT. Jasindo?

“Pertama isi proposal. Catetin kebutuhan belanja kita, kaya beras, roko, gas, telor, minyak

tanah, dan lain – lain. Trus kasihin lagi ke Jasindo, sampai akhirnya dapet kabar kalau

pengajuan kita disetujui sama Jasindo.”

9. Berapa jumlah omset yang anda dapatkan sebelum dan sesudah menerima pinjaman dari PT.

Jasindo?

“Kalo dulu kira – kira omset kita perhari dua jutaan, setelah meminjam meningkat jadi dua

juta setengah sampai tiga juta kadang – kadang, kan barang kita nambah. Kita kan ngambil

keuntungan paling nggak 10% – 20%, umpamanya hari itu dapet dua juta artinya untung

bersih kita hari itu sekitar Rp. 200.000,00”

10. Apa saja manfaat yang anda peroleh setelah bermitra dengan PT. Jasindo?Apa saran yang

ingin anda sampaikan pada PT. Jasindoo terkait dengan program kemitraan?

“Saya merasa sangat terbantu sekali lah dek dengan pinjaman JASINDO ini, tadinya kan

sebelum dibantu biaya belanja kita kurang, dagangan sedikit.Alhamdulillah sekarang ada

kemajuan.Omset saya bertambah, biaya anak - anak semua jadi bisa tercukupi.Harapan saya

program ini bisa terus gitu, bantu pedagang - pedagang kecil macam saya ini biar maju

usahanya jadi sejahtera gitu walaupun harga - harga pada naik.”

 

Page 152: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

Transkip Wawancara Kepala Biro PKBL PT. Asuransi Jasa Indonesia

Subyek : Bapak Pramono Edi ( Kepala Biro PKBL)

Tanggal : 18 Juli 2013

Tempat : Kantor Pusat PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Jakarta

1. Sejak kapan perusahaan mulai mengimplementasikan PKBL?

“PKBL ini adalah istilah baru yang muncul sejak tahun 2007. Namun sebetulnya tahun 1992

embrio dari pada PKBL sudah ada pada saat itu namanya Unit PEGAL (Pengusaha

Golongan Ekonomi Lemah) yang sifatnya baru memberikan bantuan - bantuan sosial di

sektor ekonomi yaitu pinjaman ringan/ pinjaman dengan bunga yang sangat kecil.”

2. Apa yang melatarbelakangi perusahaan melakukan kegiatan PKBL?

“Seluruh perusahaan pasti mempunyai kontribusi dalam sumber daya alam meskipun dalam

skala yang kecil sekalipun.Seperti contohnya, perusahaan memiliki kamar mandi dan toilet

yang berkontribusi dalam pembuangan limbah, pengunaan pasak bangunan dalam

membangun perusahaan), dan bangunan perusahaan berdiri ditengah lingkungan

masyarakat.Tentunya akan sangat baik bagi tiap perusahaan baik milik BUMN atau Non-

BUMN untuk memberikan kenyamanan kepada manusia atau masyarakat dan juga

lingkungan alam.”

 

Page 153: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

3. Bagaimana pandangan perusahaan mengenai PKBL?

“Melihat dari adanya prinsip keberlangsungan (sustainability)/ keberlanjutan. Dapat

diartikan dalam dua arti yang berbeda namun mempunyai makna yang sama. Keberlanjutan

ini adalah kontinitas kehidupan dari pada perusahaan, tentu akan menjadi eksis selama

masyarakat disekelilingnya ikut menikmati akan keberadaan perusahaan tersebut.

Sedangkan maksud dari keberlanjutan yang lainnya bahwa program - program di dalam CSR

itu tidak berhenti hanya sekali program tetapi berlanjut setiap tahunnya.Maka dari itu

dengan membentuk PKBL ini merupakan bentuk kepedulian, empati perusahaan, bentuk

trimakasih perusahaan terhadap lingkungan.Maka hubungan timbal balik itu dibuatlah secara

regulasi bahwa sebagian keuntungan dari perusahaan BUMN akan dikelola melalui Biro/

Unit PKBL untuk disalurkan kembali pada masyarakat (sektor ekonomi, sosial maupun bina

lingkungan)”.

4. Apa saja kebijakan dari perusahaan terkait PKBL?Apa saja syarat yang harus dipenuhi calon

mitra binaan?

“Melalui MBU 05 tahun 2007 Kementrian mewajibkan semua perusahan BUMN yang

memperoleh keuntungan diminta untuk membentuk 1 unit tersendiri meneruskan unit

PEGEL terdahulu menjadi unit khusus yaitu Biro PKBL/ Divisi PKBL. “Tentunya pertama

adalah mempunyai tempat usaha yang jelas, Warga Negara Indonesia (WNI), pertimbangan

utama adalah mempunyai prospek usaha kedepan. Pengusaha - pengusaha mikro yang

selama ini tidak dapat mengembangkan usahanya akibat modal yang ia punya tidak dapat

memenuhi keinginan pelanggan/permintaan konsumen. Dan penentu berikutnya adalah

usaha ini masih masuk didalam golongan usaha ekonomi lemah yang masuk kategori

 

Page 154: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

mikro/kecil.Usaha yang belum mampu pinjam ke bank dengan bunga tinggi.Berikutnya

adalah mempunyai kemungkinan usaha tersebut menyerap tenaga kerja lokal.”

5. Adakah unit atau divisi khusus yang mengelola PKBL

“Dalam struktur organisasi PKBL PT. Jasindo, unit PKBL ini langsung dibawah

direksi.Untuk saat ini dipegang oleh Direktur Keuangan.Kemudiaan di dalam Biro PKBL

ada satu Kepala Biro, tiga seksi seksi keuangan, seksi penyaluran yang melakukan survey

serta seksi pembinaan yang bertugas membina mitra binaan).Pertanggung jawaban mitra

binaan dipegang oleh satu seksi, namun seksi ini bisa bekerja dengan lembaga - lembaga

independent sebagai penyalur. Atau biro PKBL membentuk tim tersendiri untuk berbuat hal

yang sama atau kita bersinergi oleh perusahaan BUMN lain yang membidangi bidang -

bidangnya secara khusus.””

6. Dari mana sumber dana PKBL berasal?Berapa besar dana PKBL yang dialokasikan pada

setiap masing- masing bidang?

“Secara regulasi bahwa yang dialokasikan atau yang disisihkan untuk PKBL yaitu PK

maksimal 2% dari keuntungan setelah dikenai pajak dan BL juga maksimal 2% dari

keuntungan setelah pajak atau keuntungan bersih sehingga total untuk PKBL maksimal

adalah 4% dari keuntungan bersih perusahaan. Namun pada kenyataannya PT. Jasindo lebih

sering mengalokasikan 1% untuk program kemitraan dan 1% untuk bina lingkungan. Total

untuk PKBL maksimal adalah 4%, namun demikian itu kata maksimal, jadi negosiable,

tergantung kondisi perusahaan. Perusahaan yang yang mempunyai sumberdaya didalamnya,

memerlukan share (jasa produksi, bonus dan sebagainya) atau pada kondisi keuangan seperti

asuransi yang lebih melindungi keuangan kedepan karena kita mengcover resiko atas klaim

 

Page 155: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

yang belum terbayar/ belum terselesaikan, termasuk juga deviden yang diminta oleh

kementrian maka kondisi - kondisi tersebut dapat mempengaruhi kebijakan penentuan

berapa persen alokasi dana diberikan yang.”

7. Apakah disetiap tahun besar dana PKBL yang dialokasikan pada setiap bidangnya selalu

sama atau berubah? Apa yang mempengaruhi penentuan besar besar kecilnya dana yang

dialokasikan pada suatu bidang?

“Ada RKA yang nanti di syahkan dalam rapat tekhnis atau yang biasa disebut dengan Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) itu maksimal 1 bulan pengesahan keuntungan yang

disepakati didalam RUPS segera di limpahkan kepada Biro PKBL.”

8. Apa saja dampak dan manfaat yang diperoleh perusahaan stelah menjalankan PKBL?

“Manfaat yang didapatkan adalah dapat mensosialisasikan pada masyarakat akan

keberadaan perusahaan, namun bukan berarti hal tersebut dapat langsung menunjang

peningkatan produksi perusahaan tapi lebih kepada sosialnya.Menginformasikan secara

tidak langsung pada masyarakat bahwa perusahaan memiliki kepedulian yang tinggi

terhadap sosial terlebih apabila mereka menjadi klien dari salah satu produk asuransi yang

ada di PT. JASINDO. Dengan kata lain kegiatan PKBL ini dapat membangun kepercayaan

masyarakat terhadap perusahaan. Masyarakat menjadi lebih yakin/ percaya pada produk -

produk yang ditawarkan PT. JASINDO.”

9. Bagaimana tata cara penyaluran dana?

“Pertama ditangani oleh seksi penyaluran karena setiap proposal diterima dan seksi

penyaluran akan melakukan dua macam survey pertama adalah mempelajari/menganalisa

proposal yang ada kemudian kita mempersiapkan pertanyaan - pertanyaan yang diperlukan

 

Page 156: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

apabila nanti kita melakukan survey ke lapangan, membuktikan keberadaan usaha,

memberikan kepastian keberadaan objek, meneliti kepemilikan, kemudian melihat realita

dari pada usaha itu apakah di tempat yang strategis banyak pelanggannya atau mempunyi

prospek atau tidak. “Tujuan dari melakukan survey adalah untuk mempermudah melakukan

analisa, secara prosedur biro PKBL melakukan analisa 5C terhadap calon mitra binaan

namun analisa 5c yang kita lakukan berbeda dengan yang dilakukan oleh bank atau lembaga

jasa simpan pinjam kebanyakan. Karena analisa pinjaman/ kelayakan pinjaman yang kita

lakukan pertimbangannya lebih kepada menelaah seberapa besar kebutuhan masyarakat

sekitar terhadap usaha calon mitra binaan, adakah prospek dan rata - rata dari calon mitra

binaan belum bisa memenuhi syarat secara administrasi.”

10. Berapa maksimal pinjaman yang boleh diajukan?berapa bunga yang harus ditanggung mitra

binaan?

“Regulasi mengatur maksimal penyaluran dana adalah 90 % dari pengajuan. Sebagai badan

yang membentuk PK dalam bentuk bantuan terhadap Usaha Menengah Koprasi dan Mikro

(UMKM), kita melakukan survey secara independent, dalam arti menelaah kembali

layakkah mitra untuk dibantu, dan memenuhi syarat atau tidak untuk dibantu. Kedua apakah

pantas dipenuhi 90% atau dibawah dari itu.”

11. Sejauh mana masyarakat dilibatkan dalam tahapan - tahapan merealisasikan program

PKBL?

“Dalam melakukan aktifitas sosial ,pihak - pihak yang dibantu minimal ikut serta

menunjukan kemandirian dan kemauannya dengan swadaya baik tenaga maupun dana.

Program bina lingkungan ini tidak diberikan begitu saja karena jika mereka terima bersih

seperti itu, tidak akan tumbuh rasa memiliki terhadap program sehingga perawatannyapun

 

Page 157: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

buruk. Dari situ kita mendidik masyarakat untuk aware pada bantuan yang kita berikan

dengan itu efisien suatu bantuan akan lebih terasa.”

12. Bagaimana mekanisme monitoring dan evaluasi program baik yang sedang berjalan maupun

yang telah berjalan?Apakah hasil evaluasi program PKBL sebelumnya mempengaruhi cara

merealisasikan program PKBL selanjutnya?

“Monitoring dilakukan dengan mendamping mitra binaan sekaligus memonitor. Mekanisme

yang dilakukan adalah melakukan kunjungan secara rutin (bulananan dan triwulan) dimana

dalam aktifitasnya memonitor mengenai perkembangan usaha, kendala - kendala yang

dihadapi keteraturan angsuran, dan melihat hal apa yang perlu diberikan pengetahuan

pendukung yang harus disampaikan (misalnya: pembukuan, kesehatan, tata kelola usaha,

tekhnologi, dan lain - lain). Solusi - solusi seperti ini yang harus disampaikan.”

 

Page 158: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41556/1/SANDRA... · badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

Dokumentasi Observasi dan Wawancara

Peneliti dan Penerima Program PK Peneliti dan Penerima Program BL

Realisasi Program BL (Masjid AlHidayah)