SKRIPSI -...

107
DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN SISTEM EKSKRESI DI KELAS XI MA TARBIYATUL MUBTADIIN DEMAK TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Biologi Oleh : ARIF MAHRUS NIM : 063811038 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of SKRIPSI -...

Page 1: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI

PADA POKOK BAHASAN SISTEM EKSKRESI

DI KELAS XI MA TARBIYATUL MUBTADIIN DEMAK TAHUN

AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

dalam Ilmu Pendidikan Biologi

Oleh :

ARIF MAHRUS

NIM : 063811038

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2011

Page 2: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

ii

ABSTRAK

ARIF MAHRUS (NIM: 063811038) DESKRIPSI PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN BIOLOGI POKOK BAHASAN SISTEM EKSKRESI

KELAS XI MA TARBIYATUL MUBTADIIN DEMAK TAHUN AJARAN

2010/2011. Skripsi Semarang: Program Strata 1 Jurusan Tadris Biologi IAIN

Walisongo Semarang, 2011. Pelaksanaan pembelajaran di kelas sangat menentukan berhasil tidaknya

tujuan pembelajaran dicapai. Sebelum melaksanakan pembelajaran perlu adanya

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan sesudah pelaksanaan

pembelajaran ada penilaian hasil pembelajaran serta evalusai secara keseluruhan

pelaksanaan pembelajaran yang telah berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran biologi di MA Tarbiyatul

Mubtadiin pada pokok bahasan sistem ekskresi.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber

penelitian dalam penelititan ini adalah guru biologi kelas XI di MA Tarbiyatul

Mubtadiin beserta siswa yang diajar sejumlah 39 anak. Metode yang digunakan

dalam pengumpulan data adalah metode wawancara, dokumen, dan observasi.

Berdasarkan analisa secara deskriptif terhadap data yang telah diperoleh

peneliti ternyata pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru masih belum

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh guru

tersebut. Walaupun demikian guru telah berusaha sebaik mungkin untuk

melaksanakan apa yang sudah direncanakan.

Simpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan

pembelajaran biologi pokok bahasan sistem eksksresi yang dilakukan oleh guru

belum sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan standar proses.

Alternatif cara agar guru lebih optimal dalam pelaksanaan pembelajaran adalah

guru menggunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi, guru

memanfaatkan alat dan media yang ada di lingkungan sekolah, guru menciptakan

sendiri buku pegangan bagi siswa disesuaikan dengan kurikulum sekolah.

Page 3: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

iii

Page 4: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

iv

Page 5: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

v

Page 6: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

vi

MOTTO

114. Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa

(membaca) Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu[946], dan Katakanlah:

"Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."1

[946] Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah menirukan bacaan Jibril a.s.

kalimat demi kalimat, sebelum Jibril a.s. selesai membacakannya, agar dapat Nabi Muhammad

s.a.w. menghafal dan memahami betul-betul ayat yang diturunkan itu.

1 Asep Jihad, dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2009), cet

III, hlm.320

Page 7: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

vii

PERSEMBAHAN

Dengan rendah hati karya ini kupersembahkan:

1. Bapak dan ibuku ( Pak Ngasian dan Bu Toyibah) tercinta, yang selalu

membantuku dengan do’a, kasih sayang dan semangat.

2. Ketiga saudaraku ( Dwi, Fitri, dan Ama) yang senantiasa memberi

motivasi dan semangat.

3. Teman-teman 41 Community( Syaefi, Anton, Mas Sukron, Utoko, Toha,

Khumed, Hidayah) terima kasih untuk persahabatan dan semangatnya.

4. Teman-teman seperjuangan” Bio 06” terima kasih atas kerjasama kalian.

5. Almamaterku.

Page 8: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

viii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Arif mahrus

NIM : 063811038

Jurusan/Program Studi : Tadris Biologi/S1

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 10 Juni 2011

Page 9: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya kepada penulis, sehingga

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa kita

curahkan kehadirat beliau junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga,

para sahabat dan pengikutnya, dengan harapan semoga kita mendapatkan

syafaatnya di hari akhir nanti.

Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, penulis sampaikan bahwa

skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan

dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang

telah membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan

kepada:

1. Dekan Fakultas Tarbiyah yang telah memberikan kemudahan administrasi

dalam penyusunan skripsi.

2. Ketua Prodi Tadris Biologi IAIN Walisongo yang telah memberikan

kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi.

3. Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang penuh

kesabaran dalam membimbing dan memberi motivasi sehingga skripsi ini

dapat selesai.

4. Drs, H. Abdul Wahid, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing II yang selalu

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

selesai.

5. Andi Fadlan, M. Sc., selaku dosen wali yang memberi motivasi agar penulis

bersabar dalam penyusunan skripsi.

6. Segenap dosen jurusan Tadris Biologi yang telah memberikan ilmu dan

motivasi kepada penulis.

7. Drs. Abdul Rozaq, M. Pd, selaku kepalas MA Tarbiyatul Mubtadiin beserta

stafnya yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.

Page 10: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

x

8. Miftah, S. Pdi, selaku guru Biologi di MA Tarbiyatul Mubtadiin yang telah

membantu terlaksananya penelitian di sekolah.

9. Bapak dan Ibu serta keluarga dengan do’a dan motivasinya sehingga penulis

bisa menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat, teman-teman KKN Posko 36, UKM Musik, FLP Ngaliyan, dan

keluarga besar Tadris Biologi yang telah memberi motivasi bagi penulis untuk

menyelesaikan skripsi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini belum mencapai

kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun penulis berharap semoga

karya sederhana ini bisa memberi manfaat bagi penulis pada khususnya dan

segenap pembaca pada umumnya.

Semarang, 10 Juni 2011

Penulis

Page 11: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

ABSTRAK .......................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................... v

MOTTO .............................................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vii

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….. xiv

DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN ............................................................... xv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Permasalahan............................................................................... 4

C. Penegasan Istilah ......................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Biologi .................................................................. 7

1. Definisi ................................................................................... 7

2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Biologi .............................. 13

3. Pembelajaran Ideal ………………………………………….. 14

B. Sistem Ekskresi ........................................................................... 24

1. Sistem Ekskresi pada Manusia................................................ 25

2. Sistem Ekkresi pada Ikan....................................................... 30

Page 12: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

xii

3. Sistem Ekskresi pada Belalang............................................... 30

C. Kajian Pustaka............................................................................. 31

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Karakteristik dan Jenis Penelitian ............................................... 34

B. Fokus Penelitian dan Sumber Data ............................................. 34

C. Prosedur Penelitian...................................................................... 35

D. Metode Penumpulan Data............................................................ 36

1. Metode Observasi................................................................... 36

2. Metode Wawancara................................................................ 37

3. Metode Analisis Dokumen..................................................... 37

E. Metode Analisis Data................................................................... 37

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Perencanaan Pembelajaran.... ...................................................... 39

1. Silabus……………………………....................................... 39

a. Temuan Data …………………………………………. . 39

b. Deskripsi……………………………………………… . 40

2. RPP………………………………………………………… 46

a. Temuan Data ………………………………………….. 46

b. Deskripsi……………………………………………… . 47

B. Pelaksanaan Pembelajaran .......................................................... 55

1. Aktivitas Siswa .................................................................... 55

a. Temuan Data ………………………………………….. 55

b. Deskripsi……………………………………………… . 56

2. Kemampuan Profesional Guru .......................................... ... 58

a. Temuan Data …………………………………………... 58

b. Deskripsi………………………………………………. 59

3. Kinerja Guru ………………………………………………. 60

a. Temuan Data …………………………………………... 60

b. Deskripsi……………………………………………… . 61

4. Kesesuaian Pembelajaran dengan RPP ……………………. 62

a. Temuan Data …………………………………………... 62

Page 13: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

xiii

b. Deskripsi……………………………………………… . 63

C. Evaluasi Pembelajaran................................................................. 68

1. Hasil Belajar ………………………………………………. 68

a. Temuan Data ………………………………………….. 68

b. Deskripsi……………………………………………... .. 68

2. Kesesuaian dengan Standar Proses ………………………... 69

a. Temuan Data …………………………………………... 69

b. Deskripsi……………………………………………… . 70

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan ..................................................................................... 71

B. Saran ............................................................................................ 71

C. Penutup ........................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

xiv

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1. Letak ginjal ………………………………………………………………………………………… 25

2. Gambar 2. Penampang melintang ginjal ………………………………………………………………. 26

3. Gambar 3. Lapisan kulit ……………………………………………………………………………………… . 28

4. Gambar 4. Paru-paru ……………………………………………………………………………………………. 28

5. Gambar 5. Hati …………………………………………………………………………………………………….. 29

Page 15: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

xv

DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN

1. Tabel 1 data silabus sistem ekskresi ………………………………………... 40

2. Tabel 2 aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran ……………………. 57

3. Tabel 3 kemampuan profesional guru ……………………………………... 60

4. Tabel 4 kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran ……………………. 62

5. Tabel 5 kesesuaian pembelajaran dengan RPP ……………………………. 63

6. Tabel 6 kesesuaian dengan estándar proses ………………………………... 70

7. Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian dari Kampus …………………………….. 76

8. Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah …………………….. 77

9. Lampiran 3 Silabus ………………………………………………………… 78

10. Lampiran 4 RPP …………………………………………………………… 81

11. Lampiran 5 Lembar Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran …….. 85

12. Lampiran 6 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ………………... 87

13. Lampiran 7 Instrumen Wawancara ……………………………………….... 93

14. Lampiran 8 Foto Pelaksanaan Pembelajaran ………………………………. 94

Page 16: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan IPA di sekolah menengah diharapkan dapat menjadi

wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta

prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam

kehidupan sehari-hari. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa

menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga

dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih

mendalam tentang dirinya sendiri dan alam sekitar.1

Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai

pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan

proses ini meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis,

menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu

mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan

pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengomunikasikan

hasil temuan secara lisan atau tertulis, menggali dan memilah informasi

faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan

masalah sehari-hari.

Mata pelajaran Biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir

analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan peristiwa alam sekitar. Penyelesaian masalah yang bersifat kualitatif

dan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan pemahaman dalam bidang

matematika, fisika, kima dan pengetahuan pendukung lainnya.

1 http://bsnp-indonesia.org/id/bsnp/wp-content/uploads/2009/06/01 -SMA-MA.zip

Page 17: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

2

Mata pelajaran Biologi di SMA/MA merupakan kelanjutan IPA di

SMP/MTs yang menekankan pada fenomena alam dan penerapannya yang

meliputi beberapa aspek serta memahami konsep melalui penggunaan

keterampilan proses.2

Setiap mata pelajaran di SMA/MA dalam pelaksanaannya harus sesuai

dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh departemen pendidikan.

Kurikulum merupakan kegiatan belajar yang direncanakan bagi siswa baik di

dalam atau di luar kelas.

Mengingat fungsi kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan

pembelajaran maka kurikulum terdiri dari beberapa komponen meliputi:

komponen tujuan, komposisi isi, komponen strategi, komponen media, dan

komponen proses belajar mengajar. Komponen pokok ini juga disertai

komponen penunjang yang mencakup sistem administrasi dan supervisi,

pelayanan bimbingan dan penyuluhan serta sistem evaluasi.3

Kegiatan belajar yang efektif (sesuai tujuan) semestinya bermakna.

Agar kegiatan belajar menjadi bermakna, maka belajar tidak cukup dengan

hanya mendengar dan melihat tetapi juga harus dengan melakukan aktivitas

(membaca, bertanya, menjawab, berkomentar, mengerjakan,

mengomunikasikan, presentasi, diskusi). Ada dua jenis belajar, yaitu belajar

secara aktif dan secara reaktif (pasif).

Belajar secara aktif indikatornya adalah belajar pada setiap situasi,

menggunakan kesempatan untuk meraih manfaat, berupaya terlaksana, dan

partisipatif dalam setiap kegiatan. Sedangkan belajar reaktif indikatornya

adalah tidak dapat melihat adanya kesempatan belajar, mengabaikan

kesempatan, membiarkan segalanya terjadi, serta menghindar dari kegiatan.4

Dari indikator belajar aktif, sesuai dengan pengertian kegiatan

pembelajaran di atas, maka prinsip belajar yang harus diterapkan adalah

2 Nuryani Rustaman, dkk, Common Text Book Strategi Belajar Mengajar Biologi,

(Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 34 3 Nuryani Rustaman, dkk, Common Text Book Strategi Belajar Mengajar Biologi ,

hlm. 24-30 4 http://educare.e-fkipunla.net

Page 18: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

3

kedudukan siswa harus sebagai subjek belajar dengan melakukan dan

mengomunikasikan ilmu yang didapat selama kegiatan belajar sehingga

kecerdasan emosional siswa dapat berkembang, seperti kemampuan

sosialisasi, empati, dan pengendalian diri. Hal ini bisa dilatih melalui kerja

individual atau kelompok, diskusi, presentasi, dan tanya-jawab, sehingga

muncul rasa tanggung jawab dan disiplin diri pada siswa.

Peningkatan mutu pendidikan hanya mungkin dicapai apabila

semua komponen dalam pendidikan yaitu peserta didik, pendidik,

sarana serta kurikulum saling berinteraksi dengan baik. Diantara faktor-

faktor tersebut, guru merupakan faktor yang secara langsung bertanggung

jawab atas keberhasilan proses pembelajaran yang dikembangkan khususnya

di kelas.

Guru memegang peranan penting dalam hal menyediakan fasilitas

belajar bagi siswa. Fasilitas belajar tersebut dapat berupa variasi pendekatan

pembelajaran, penyediaan media pembelajaran yang kreatif serta yang tidak

kalah pentingnya adalah pemberian kesempatan pada siswa untuk melakukan

pengamatan, dan eksplorasi.

Sarana dan prasarana juga dapat berpengaruh secara langsung

terhadap keberhasilan proses belajar siswa, kelengkapan sarana dan prasarana

akan lebih memudahkan guru untuk berkreasi dan memodifikasi kegiatan

pembelajaran. Sedangkan kurikulum merupakan salah satu faktor yang

berperan dalam menentukan tujuan pembelajaran. Dengan adanya kurikulum,

seorang siswa akan lebih terarah dalam mencapai kompetensi tertentu.

Berdasarkan data hasil wawancara dengan guru Biologi MA

Tarbiyatul Mubtadiin peneliti menemui ada beberapa hal yang menjadi

hambatan pelaksanaan kegiatan belajar Biologi di MA tersebut.5 Hambatan

itu diantaranya adalah belum tersedianya buku pegangan Biologi bagi seluruh

siswa serta sarana dan prasarana pembelajaran Biologi.

5 Wawancara dengan Bapak Miftah, selasa 4 Januari 2011

Page 19: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

4

Tidak lengkapnya buku pegangan siswa serta sarana dan prasarana

kegiatan pembelajaran berdampak dalam kurangnya motivasi siswa untuk

aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-

intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah,

merasa senang dan semangat untuk belajar.6

Materi sistem ekskresi merupakan materi yang tercantum dalam

standar kompetensi kurikulum tingkat satuan pendidikan yang diajarkan pada

semester genap kelas XI.

Sistem ekskresi dalam penerapannya akan berhubungan dengan

materi-materi yang lain seperti sistem pencernaan, dan sistem endokrin.

Struktur jaringan proses kegiatan eksresi yang berhubungan dengan struktur

dalam sistem pencernaan serta sistem endokrin memiliki materi yang

kompleks serta sulit untuk dipahami. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa

peneliti memilih materi sistem ekskresi sebagai topik yang akan diteliti dalam

penelitian ini.

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, peneliti

tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “DESKRIPSI

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA POKOK

BAHASAN SISTEM EKSKRESI DI KELAS XI MA TARBIYATUL

MUBTADIIN DEMAK TAHUN AJARAN 2010/2011”.

B. Permasalahan

Pada kegiatan penelitian ini permasalahan yang timbul adalah

bagaimana pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem

ekskresi di kelas XI MA Tarbiyatul Mubtadiin Demak tahun ajaran

2010/2011?

6 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2001) hlm. 73

Page 20: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

5

C. Penegasan Istilah

Guna menghindari pemahaman dan penafsiran yang berbeda

mengenai judul dan pembahasan selanjutnya, maka perlu dijelaskan mengenai

beberapa istilah penting dalam judul penelitian.

1. Deskripsi

Deskripsi adalah pemaparan dengan kata-kata secara jelas dan

terperinci.7 Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan deskripsi adalah

penguraian dan penelaahan proses pembelajaran biologi serta beberapa

alternatif cara untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses

pembelajaran sesuai dalam kurikulum KTSP.

2. Pembelajaran Biologi

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

sedemikian rupa dengan tujuan membantu siswa memperoleh pengalaman

sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.8

Pembelajaran Biologi dalam penelitian ini adalah sejauh mana

pelaksanaan proses pembelajaran biologi kelas XI di MA Tarbiyatul

Mubtadiin ditinjau dari komponen pembelajaran, aktivitas belajar, dan

hasil belajar sesuai dengan tuntutan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Kegiatan pembelajaran Biologi yang diamati dalam penelitian ini hanya

menyangkut satu materi saja yaitu sistem eksresi.

3. Sistem Ekskresi

Materi Sistem Ekskresi dalam KTSP termasuk dalam mata

pelajaran Biologi kelas XI semester Genap. Materi yang akan dibahas

yaitu sistem ekskresi pada manusia, sistem eksresi pada ikan dan sistem

eksresi pada serangga.

Berdasarkan penjelasan istilah tersebut, dapat memberikan gambaran

bahwa penelitian ini merupakan jenis penelitian analisis kualitatif dari suatu

peristiwa atau sering disebut sebagai studi kasus mengenai proses

pembelajaran Biologi kelas XI di MA Tarbiyatul Mubtadiin.

7 KBBI, hlm. 365

8 Dimyati, dkk, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2006),

hlm.5

Page 21: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

6

D. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana pelaksanaan pembelajaran biologi pokok bahasan sistem ekskresi

di MA Tarbiyatul Mubtadiin Demak tahun ajaran 2010/2011.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan

manfaat penelitian sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok

bahasan sistem ekskresi di MA Tarbiyatul Mubtadiin Demak.

2. Memberikan informasi kendala yang mungkin ditemui dan solusi yang

dapat diambil sehingga bisa dijadikan kajian untuk perbaikan proses

pembelajaran di kelas.

3. Merekomendasikan kepada para peneliti lain untuk melaksanakan

penelitian sejenis yang lebih intensif dan mendalam.

4. Bagi para guru dan siswa di kelas, penelitian ini dapat dijadikan tolok ukur

dan merupakan bahan pertimbangan untuk melakukan pembenahan,

koreksi diri dan perbaikan diri (self improvement) serta pengembangan diri

(self development) dalam meningkatkan kemampuan profesionalnya

melaksanakan tugas profesinya khususnya dalam pelaksanaan

pembelajaran biologi yang tentunya diharapkan akan berdampak pada

peningkatan hasil belajar siswa.

5. Bagi kepala sekolah dan pengawas, penelitian ini sangat membantu

meningkatkan pembelajaran supervise kepada para guru terkait efektif dan

efisien.

6. Bagi MA Tarbiyatul Mubtadiin, hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai bahan kajian untuk dasar menentukan kebijakan dan langkah-

langkah yang dipandang efektif terlebih dalam peningkatan mutu

pembelajaran biologi di kelas.

7. Bagi lembaga, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu

investasi wacana dalam bidang pendidikan

Page 22: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Biologi

1. Definisi

Tercapainya sebuah tujuan pendidikan banyak tergantung pada

bagaimana proses pembelajaran peserta didik berlangsung. Hampir semua

ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsiran tentang makna

pembelajaran. Seringkali pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu

sama lain. Kata pembelajaran berasal dari kata dasar belajar.

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku

atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang

diperkuat.9

Selanjutnya dalam pengertian lain dijelaskan bahwa belajar

adalah perubahan yang relatif permanen dalam kapasitas pribadi seseorang

sebagai akibat pengolahan atas pengalaman yang diperolehnya dan praktik

yang dilakukannya.10

Mengutip pendapat Cronbach tentang makna belajar bahwa:

“Learning is shown by a change in behaviora as a result of experience”. 11

Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan

respon.

Seseorang telah dianggap belajar sesuatu apabila ia telah

menunjukkan perubahan dalam perilakunya. Menurut teori ini dalam

belajar yang terpenting adalah input berupa stimulus dan output yang

berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada

pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap

stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara

stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat

9 http: //id.wikipedia.org/wiki/belajar

10 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 tahun 2007, hlm. 21

11 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada),

hlm. 231-232

Page 23: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

8

diamati atau diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh

karena itu apa yang dapat diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang

diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. 12

Pembelajaran merupakan setiap perubahan perilaku yang relatif

permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Manusia dapat melihat

perubahan terjadi tetapi tidak pembelajaran itu sendiri.13

Pembelajaran dalam dunia pendidikan, definisinya adalah proses

interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,

penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah

proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. 14

Disisi lain pembelajaran memiliki pengertian yang mirip dengan

pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam

konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan

menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan

(aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek

afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik,

namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu

pihak, yaitu pengajar saja. Sedangkan dalam kegiatan pembelajaran

menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik. 15

Perbedaan antara pengajaran dan pembelajaran adalah intensitas peran

yang dilakukan antara pengajar dengan peserta didik. 16

Dalam UU No. 20 tahun 2003 dijelaskan pembelajaran adalah

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

12

http: //id.wikipedia.org/wiki/belajar 13

http: //id.wikipedia.org/wiki/pembelajaran 14

http: //id.wikipedia.org/wiki/pembelajaran 15

http: //id.wikipedia.org/wiki/pembelajaran 16

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 105

Page 24: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

9

suatu lingkungan belajar.17

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

No. 41 tahun 2007 dijelaskan pembelajaran adalah usaha sengaja, terarah,

dan bertujuan oleh seseorang atau sekelompok orang (termasuk guru dan

penulis buku pelajaran) agar orang lain (termasuk peserta didik), dapat

memperoleh pengalaman yang bermakna. Usaha ini merupakan kegiatan

yang berpusat pada kepentingan peserta didik.18

Menurut Oemar Hamalik dijelaskan “Pembelajaran adalah suatu

kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusia, material, fasilitas,

perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai

tujuan belajar”. 19

Wina Sanjaya dalam bukunya yang berjudul Strategi

Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan mengutip

pernyataan Gagne secara lengkap mengenai makna pembelajaran sebagai

berikut:

Why do we speak of instruction rather than teaching? It is

because we wish to describe all of the events that may have

direct effect on the learning of a human being, not just those

set in motion by individual who is a teacher. Instruction

may include events that are generated by a page of print, by

a picture, by a television program, or by combination of

physical objects, among other things. Of course, a teacher

may play an essential role in the arrangement of any these

events. 20

Menurut Suherman, Pembelajaran merupakan proses yang terdiri

dari kombinasi dua aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus

dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan

oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi

secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara

guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa di saat pembelajaran

sedang berlangsung. Dengan kata lain pada hakikatnya pembelajaran

17

UU No. 23 tahun 2003, hlm. 2 18

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 tahun 2007, hlm. 6 19

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.

57. 20

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

hlm. 103

Page 25: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

10

merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta

antar peserta didik dalam rangka perubahan sikap.21

Sebagaimana dalam Al-Qur’an banyak menunjukkan mengenai

pembelajaran, di antaranya surat At-Taubah ayat 122:

Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya

pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap

golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam

pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan

kepada kaumnya apabila mereka telah kembali agar

mereka dapat menjaga dirinya.22

Diperintahkannya sebagian dari golongan orang mukmin untuk

memperdalam pengetahuan agama dan memberi peringatan bagi sebagian

mukmin yang lain setelah kembali dari kegiatan memperdalam

pengetahuan agama menunjukkan bahwa belajar pengetahuan telah

ditunjukkan dan diperintahkan dalam Al-Qur’an.

Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, sikap, dan nilai. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu

dan memahami alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya

kumpulan fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan. Melalui pendidikan biologi diharapkan

dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan

alam sekitar.23

Pendidikan biologi menekankan pada pemberian pengalaman

secara langsung. Karena itu, peserta didik perlu dibantu untuk

21

Asep Jihad, dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Presindo,

2009), cet III, hlm. 11. 22

Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: PT Syamil Cipta Media, 2005), hlm. 206. 23

Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, hal. 43

Page 26: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

11

mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu

menjelajahi dan memahami alam sekitar. Keterampilan proses ini meliputi

keterampilan mengamati dengan seluruh indera, mengajukan hipotesis,

menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu

mempertimbangkan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan,

menggolongkan, menafsirkan data, dan mengkomunikasikan hasil temuan

secara beragam, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan

untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari.24

Pembelajaran biologi terwujud pada suatu kegiatan yang

dilakukan secara sengaja untuk mempelajari materi biologi oleh seseorang

atau sekelompok orang supaya memperoleh pengalaman yang bermakna.

Pada kegiatan pembelajaran biologi pusat kegiatan berada pada peserta

didik.

Agar tercapai pembelajaran biologi yang efektif, maka harus

diperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut:

a. Student Centered Learning (Pembelajaran Berpusat Pada Siswa)

Siswa ditempatkan sebagai subjek belajar, artinya proses

belajar dilakukan oleh siswa dengan melakukan suatu kegiatan yang

telah dirancang oleh guru untuk menanamkan konsep-konsep tertentu.

Dengan belajar secara aktif siswa akan memperoleh hasil belajar yang

maksimal.

b. Learning by Doing (Belajar dengan Melakukan Sesuatu)

Proses pembelajaran biologi dirancang dengan melakukan

kegiatan sederhana yang dapat menggambarkan proses yang sedang

dipelajari. Dengan demikian siswa dapat mengalami sendiri, artinya

siswa mengetahui tidak hanya secara teoretis tetapi juga secara

praktis.25

Sebagaimana pendapat aliran konstruktivisme yang

mengatakan bahwa pembelajaran akan berlangsung efektif apabila

24

http://bsnp-indonesia.org/id/bsnp/wp-content/uploads/2009/06/01 -SMA-MA.zip 25

Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, hal. 30

Page 27: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

12

siswa terlibat secara langsung dalam tugas-tugas autentik yang

berhubungan dengan konteks yang bermakna.26

c. Joyful Learning (Pembelajaran yang menyenangkan)

Kesempatan untuk bereksplorasi dan berinteraksi dalam

kelompok akan membuat siswa merasa senang dan tidak tertekan.

Memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih banyak menggunakan

waktunya untuk mengadakan pengamatan, percobaan dan berdiskusi

merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menciptakan

pembelajaran yang menyenangkan.

d. Meaningful Learning (Pembelajaran yang Bermakna)

Pembelajaran menjadi bermakna jika siswa dapat mengalami

sendiri dan dapat mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Lebih

bermakna suatu materi maka akan lebih mudah untuk menyimpan dan

mengingatnya kembali.27

e. The Daily Life Problem Solving (Pemecahan Masalah Sehari-hari)

Objek biologi meliputi seluruh makhluk hidup, termasuk

manusia. Dengan demikian permasalahan dalam biologi senantiasa

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa perlu dilatih

untuk dapat memecahkan permasalahan yang diperoleh dalam

kehidupan sehari-hari.

Mata pelajaran biologi di MA/SMA merupakan kelanjutan dari

IPA di MTs/SMP yang menekankan pada fenomena alam dan

penerapannya yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk

hidup, hubungan antar komponen ekosistem, perubahan materi dan

energi, peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.

26

Nur M, Media Pembelajaran dan Teknologi untuk Pembelajaran, (Surabaya:

Unesa, 2001), hlm. 71 27

Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,

2000), hlm. 54

Page 28: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

13

b. Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ

tumbuhan, hewan dan manusia serta penerapannya dalam konteks

sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

c. Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas,

evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan,

teknologi dan masyarakat.

2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Biologi

Mata pelajaran biologi berfungsi untuk menanamkan kesadaran

terhadap keindahan dan keteraturan alam sehingga peserta didik dapat

meningkatkan keyakinan kepada Allah sebagai warga negara yang

menguasai sains dan teknologi untuk meningkatkan mutu kehidupan dan

melanjutkan pendidikan.28

Tujuan pembelajaran utamanya adalah membantu para siswa

agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu

tingkah laku siswa mengalami perubahan ke arah yang lebih baik ditinjau

dari segi kuantitas maupun kualitas siswa. Tingkah laku yang dimaksud

meliputi pengetahuan keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi

sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa.29

Tujuan mata pelajaran IPA biologi adalah agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari

keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran

ALLAH.

b. Memupuk sikap ilmiah, yaitu: jujur, objektif, kritis, terbuka, ulet dan

dapat bekerjasama dengan orang lain.

c. Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji

hipotesis melalui percobaan serta mengkomunikasikan hasil percobaan

secara lisan dan tertulis.

28

http://bsnp-indonesia.org/id/bsnp/wp-content/uploads/2009/06/01 -SMA-MA.zip 29

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1995), hlm. 3

Page 29: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

14

d. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif dan deduktif

dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi.

e. Mengembangkan konsep dan prinsip biologi yang masih berkaitan

dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan

dan sikap percaya diri.

f. Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya

teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.

g. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian

lingkungan. 30

3. Pembelajaran Ideal

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41

tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan

menengah, maka idealnya sebuah pembelajaran memenuhi makna

pembelajaran seperti yang telah diungkapkan dalam standar proses

tersebut.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun

2007 dijelaskan pembelajaran adalah usaha sengaja, terarah, dan bertujuan

oleh seseorang atau sekelompok orang (termasuk guru dan penulis buku

pelajaran) agar orang lain (termasuk peserta didik), dapat memperoleh

pengalaman yang bermakna. Pembelajaran juga merupakan sebuah proses

interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar.31

Sehingga di dalam pelaksanaan pembelajaran biologi idealnya

terdapat interaksi antara guru, peserta didik, serta lingkungan belajar

(alam, kelas, ruang laboratorium, dan sumber belajar lainnya).

Terjadinya interaksi antara murid dengan lingkungan, termasuk

guru, alat pelajaran dan sebagainya disebut proses belajar. Maksud adanya

proses belajar ini adalah demi tercapainya tujuan pembelajaran yang

30

http://bsnp-indonesia.org/id/bsnp/wp-content/uploads/2009/06/01 -SMA-MA.zip 31

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 tahun 2007, hlm. 8

Page 30: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

15

ditentukan. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran,

pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan

pengawasan proses pembelajaran.

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan RPP.

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Penilaian

hasil pembelajaran dilakukan oleh guru. Pengawasan proses pembelajaran

dilakukan oleh kepala sekolah dan supervisi.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus sebagai acuan dalam

pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran memuat identitas

mata pelajaran, SK, KD, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber

belajar. RPP dijabarkan dari silabus mengarahkan kegiatan belajar

peserta didik untuk mencapai KD.

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam

satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk

setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan

pendidikan.

Idealnya sebuah RPP sesuai dengan standar nasional

memiliki komponen sebagai berikut:

1) Identitas mata pelajaran

Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan,

kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau

tema pelajaran, jumlah pertemuan.

2) Standar kompetensi

Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan

minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai

pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

Page 31: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

16

3) Kompetensi dasar

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang

harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai

rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu mata

pelajaran.

4) Indikator pencapaian kompetensi dasar

Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur

dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi

dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.

Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan

menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan

diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

5) Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil

belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan

kompetensi dasar.

6) Materi ajar

Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan

rumusan indikator pencapaian kompetensi.

7) Alokasi waktu

Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk

pencapaian KD dan beban belajar.

8) Metode pembelajaran

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang

telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan

dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari

setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap

mata pelajaran.

Page 32: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

17

9) Kegiatan pembelajaran

a) Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan

pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi

dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi

aktif dalam proses pembelajaran.

b) Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai

KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara intensif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis

peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan

sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

c) Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri

aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk

rangkuman atau kesimpulan, penilaian, dan refleksi, umpan

balik, dan tindak lanjut.

10) Penilaian hasil belajar

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar

disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu

kepada standar penilaian.

11) Sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar

kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.32

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang

mengandung pesan, baik yang sengaja dikembangkan atau yang

32

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 tahun 2007, hlm. 8

Page 33: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

18

dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman dan atau

praktik yang memungkinkan terjadinya belajar. Sumber belajar

dapat berupa narasumber, buku, media non-buku, teknik, dan

lingkungan.

b. Pelaksanaan

Sebelum pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan ada

beberapa syarat yang harus dipenuhi, syarat-syarat itu adalah:

1) Rombongan belajar

Jumlah maksimal peserta didik rombongan belajar adalah:

a) SD/MI : 28 peserta didik

b) SMP/MT : 32 peserta didik

c) SMA/MA : 32 peserta didik

2) Beban kerja minimal guru

a) Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu

merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,

menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih, serta

melaksanakan tugas tambahan.

b) Beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada paragraf

sebelumnya adalah sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka

dalam satu minggu.

3) Buku teks pelajaran

a) Buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh

sekolah/madrasah dipilih melalui rapat guru dengan

pertimbangan komite sekolah atau madrasah dari buku-buku

teks pelajaran yang telah ditetapkan oleh menteri.

b) Rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1:1 per

mata pelajaran.

c) Selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan

guru, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar

lainnya.

Page 34: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

19

d) Guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku

sumber belajar lain yang ada di perpustakaan sekolah atau

madrasah.

4) Pengelolaan kelas

a) Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik

peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran

yang akan dilakukan.

b) Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran

harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.

c) Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik.

d) Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan

kemampuan belajar peserta didik.

e) Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan,

keselamatan, kepatuhan pada peraturan dalam

menyelenggarakan proses pembelajaran.

f) Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon

dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran

berlangsung.

g) Guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar

belakang agama, suku, jenis kelamin, dan status sosial

ekonomi.

h) Guru menghargai pendapat peserta didik.

i) Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi.

j) Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata

pelajaran yang diampunya.

k) Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai

dengan waktu yang dijadwalkan.

Untuk melaksanakan sebuah pembelajaran yang efektif

menurut Slameto diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:

a) Belajar secara aktif baik mental maupun psikis.

Page 35: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

20

b) Guru menggunakan berbagai variasi metode dalam

pembelajaran.

c) Memotivasi siswa dengan tujuan pembelajaran yang jelas.

d) Kurikulum yang baik dan seimbang.

e) Guru mempertimbangkan perbedaan individual.

f) Membuat pelaksanaan pembelajaran.

g) Memberi pengaruh sugesti kepada siswa.

h) Memiliki keberanian menghadapi siswa, termasuk masalah-

masalah yang timbul pada saat proses pembelajaran.

i) Memberi sajian permasalahan pada proses pembelajaran untuk

merangsang siswa berpikir.

j) Menciptakan suasana yang demokratis di sekolah.

k) Semua bahan ajar perlu diintegrasikan.

l) Menghubungkan pelajaran dengan keadaan nyata di

lingkungan.

m) Memberi kesempatan dan kebebasan kepada siswa untuk

menyelidiki, mengamati, belajar, dan memecahkan masalah

sendiri.

n) Membuat perencanaan pembelajaran remedial.

o) Menguasai bahan ajar.

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari

RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

1) Kegiatan pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran;

b) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan

pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;

c) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang

akan dicapai;

Page 36: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

21

d) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan

sesuai silabus.

2) Kegiatan inti

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran

untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat

meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

a) Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1)) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan

dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari

dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan

belajar dari aneka sumber;

2)) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain. Pendekatan yang

digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sains termasuk

biologi mendudukkan siswa sebagai pusat perhatian utama.

Guru berperan dalam menyediakan dan menampilkan

pengalaman belajar anak.

3)) memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta

antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber

belajar lainnya;

4)) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan

5)) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau lapangan.

Page 37: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

22

b) Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1)) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang

beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

2)) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,

diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru

baik secara lisan maupun tertulis;

3)) memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir,

menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa

rasa takut;

4)) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif

dan kolaboratif;

5)) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar;

6)) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi

yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual

maupun kelompok;

7)) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja

individual maupun kelompok;

8)) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen,

festival, serta produk yang dihasilkan;

9)) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta

didik.

c) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1)) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta didik,

2)) memfasilitasi konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,

Page 38: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

23

3)) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,

4)) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

a)) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam

menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi

kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan

benar;

b)) membantu menyelesaikan masalah;

c)) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan

pengecekan hasil eksplorasi;

d)) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

e)) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang

atau belum berpartisipasi aktif.

3) Kegiatan penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

a) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

b) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

d) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun

kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

e) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya. 33

Secara umum hambatan yang dihadapi oleh guru berkaitan

dengan pengajaran yang dilaksanakan yakni berkaitan dengan

33

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 tahun 2007, hlm. 12

Page 39: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

24

perencanaan yang meliputi kompetensi yang harus dicapai, metode

mengajar yang digunakan serta evaluasi. Hambatan yang dihadapi

oleh institusi dalam hal ini sekolah adalah ketersediaan alat dan bahan,

sumber belajar seperti media, alat peraga, buku, dan fasilitas

pendukung.

c. Evaluasi

Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan

kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap

perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,

dan penilaian hasil pembelajaran.

Evaluasi pembelajaran dilaksanakan dengan cara:

1) membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru

dengan standar proses,

2) mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai

dengan kompetensi guru.

Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan

kinerja guru dalam proses pembelajaran.

Uraian mengenai perencanaan proses pembelajaran,

pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan

evaluasi proses pembelajaran yang telah diungkapkan diatas dijadikan

sebagai pedoman dalam analisa secara deskriptif dalam penelitian ini.

B. Sistem Ekskresi

Melakukan ekskresi merupakan salah satu ciri makhluk hidup, baik

hewan, manusia, maupun tumbuhan. Ekskresi merupakan pengeluaran zat-zat

sisa metabolisme yang tidak lagi dubutuhkan oleh tubuh.34

Salah satu bentuk

ekskresi adalah buang air kecil, hasil buangan itu antara lain berupa urin.

Akan tetapi, sebenarnya hasil buangan tidak hanya berupa urin saja. Zat

34

Lestari dan Kristinah, Biologi 2: Mahkluk Hidup dan Lingkungannya Untuk

SMA/MA, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hlm. 259

Page 40: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

25

buangan lainnya dapat berupa keringat, gas karbondioksida, zat warna

empedu.

1. Sistem ekskresi pada manusia

Zat-zat sisa metabolisme merupakan zat sampah yang harus

dibuang dari tubuh. Zat-zat itu antara lain: urin dikeluarkan oleh ginjal,

keringat dikeluarkan oleh kelenjar keringat melalui kulit, karbondioksida

dikeluarkan oleh paru-paru, dan empedu dikeluarkan oleh hati.

1) Ginjal

Ginjal merupakan alat ekskresi yang utama pada tubuh

manusia. Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang

merah. Pada manusia, ginjal berukuran sebesar kepalan tangan, yaitu

berukuran panjang 10 sampai 12 cm, lebar 5 sampai 6 cm, dan tebal 3

sampai 4 cm dengan berat sekitar 140 gram. Ginjal terdapat satu

pasang dan terletak di bagian dorsal dinding tubuh sebelah kiri dan

kanan tulang belakang tulang belakang.

Gambar 1. Letak ginjal35

35

http://id.wikipedia.org/wiki/Ginjal

Page 41: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

26

Pada potongan melintang ginjal, terlihat bagian-bagian yang

berbeda. Bagian-bagian tersebut dari luar ke dalam adalah korteks,

medula, dan pelvis. Pada bagian korteks dan medula ginjal terdapat

sekitar satu juta nefron. Nefron merupakan satuan struktur dan

fungsional paling kecil dari ginjal. Nefron ini berfungsi sebagai alat

penyaring.

Gambar 2. Penampang melintang ginjal36

Nefron berbentuk seperti cacing berkepala besar dengan tubuh

bagaikan elang yang berkelok-kelok. Pada bagian kepala terdapat

saringan halus yang hanya dapat dilewati oleh zat-zat tertentu saja. Sel

darah dan protein darah tidak dapat melewati saringan ini karena

ukurannya lebih besar.

36

http://id.wikipedia.org/wiki/Ginjal

Page 42: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

27

Susunan nefron terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut.

a) Badan malphigi, yang meliputi kapsul bowman dan

glomerulus.

b) Tubulus kontortus, yang meliputi tubulus proksimal, henle, dan

tubulus distal.

Sebagian tubulus bentuknya berkelok-kelok yang disebut

dengan tubulus proksimal. Setelah itu terdapat lengkung henle.

Tubula berkelok-kelok lagi sebagai kelokan yang kedua disebut

tubula distal. Kemudian bersambung dengan tubula penampung

yang melintasi korteks dan medula.

Masing-masing nefron terdiri atas badan malphigi. Pada

malphigi ini terdapat bagian yang disbut kapsula bowman yang

berbentuk mangkuk dan di dalamnya terdapat glomerus. Di dalam

glomerus ini terdapat kapiler-kapiler darah.

Dalam tubuh manusia ginjal memiliki fungsi:

a) Menyaring/membersihkan darah.

b) Mengatur volume darah.

c) Mendaur ulang air, mineral, glukosa, dan gizi.

d) Mengatur keseimbangan kandungan kimia darah.

e) Menjaga darah agar tidak terlalu asam.

f) Penghasil hormon.37

2) Kulit

Kulit merupakan bagian permukaan luar dari tubuh

manusia. Oleh sebab itu kulit sering berinteraksi dengan

lingkungan. Jika diperhatikan pada permukaan kulit akan

ditemukan rambut-rambut lembut yang muncul dari pori-pori.

Kulit manusia terdiri atas beberapa lapisan meliputi

epidermis dan dermis. Epidermis merupakan lapisan terluar dari

kulit, yang memiliki struktur tipis dengan ketebalan sekitar 0,07

37

Lestari, Biologi 2: Mahkluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA , hlm. 261

Page 43: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

28

mm. Lapisan dermis terletak di bawah lapisan epidermis, tebalnya

sekitar 2,5 mm.

Gambar 3. Lapisan kulit38

Kulit merupakan organ ekskresi yang berfungsi sebagai

tempat pengeluaran keringat. Bagian kulit yang melakukan hal ini

adalah kelenjar keringat. Selain sebagai alat ekskresi, kulit juga

berfungsi sebagai berikut:

a) Melindungi tubuh dari panas, kuman, dan gesekan dari luar.

b) Mengatur suhu tubuh.

c) Mengatur pengeluaran air.

3) Paru-paru

Gambar 4. Paru-paru39

Paru-paru pada tubuh manusia terdapat di dalam rongga

dada, dilindungi oleh tulang rusuk dan berjumlah sepasang.

Saluran dari batang tenggorokan bercabang-cabang menuju paru-

paru kiri dan kanan. Percabangan saluran yang masuk ke paru-paru

38

http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit 39

http://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paru

Page 44: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

29

ini disebut bronkus. Masing-masing bronkus bercabang lagi

menjadi bronkiolus. Di dalam paru-paru terdapat alveolus, pada

alveolus inilah terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.

Paru-paru sebagai alat ekskresi berfungsi sebagai tempat

pengeluaran CO2 dan air. Ini terkait juga dengan proses

pernafasan. CO2 dan air hasil proses metabolisme sel diangkut

melalui kapiler vena darah dibawa ke bagian alveolus paru-paru,

kemudian dibuang lewat proses pernafasan.

4) Hati

Pada manusia, hati berukuran sebesar kepalan tangan

dengan berat ± 2 Kg. Hati terletak di dalam rongga perut dan

merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Hati dilindungi

oleh selaput tipis pada bagian luar yang disebut kapsula hepatis.40

Gambar 5. hati41

Hati juga berfungsi sebagai alat ekskresi, yaitu untuk

mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan ke

dalam empedu dan urin. Selain itu hati juga berfungsi sebagai

berikut:

a) menawarkan racun,

b) tempat pembentukan dan pembongkaran sel darah merah,

40

Lestari, Biologi 2: Mahkluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA , hlm. 276 41

http://id.wikipedia.org/wiki/Hati

Page 45: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

30

c) tempat pembentukan dan pembongkaran protein,

d) mengubah glukosa menjadi glikogen atau sebaliknya,

e) menghasilkan zat yang melarutkan lemak,

f) untuk menyimpan vitamin.

2. Sistem Ekskresi pada Ikan

Ikan menggunakan ginjal sebagai alat ekskresi. Ikan

mempunyai dua ginjal, bentuknya memanjang dan berwarna merah.

Ikan menjaga tekanan osmotiknya dan mencegah pengambilan terlalu

banyak garam melalui proses difusi. Selain itu, sebagian besar zat

buangan nitrogen keluar dari tubuh melalui proses difusi keluar dari

insangnya. Saluran ekskresi ada yang berupa kloaka ataupun saluran

urogenital.42

Pada ikan air tawar, penggunaan energi dapat mengembalikan

air ke dalam lingkungan. Hal ini dilakukan untuk menghindari

pengenceran dalam tubuhnya. Mereka mencegah kehilangan garam

dengan cara difusi dan mengambil air dengan cara osmosis.

Adapun ikan air laut menghadapi lingkungan yang berbeda

dengan ikan air tawar, yaitu lingkungan dengan kadar garam yang

tinggi. Ikan laut harus menjaga agar tidak terus menerus kehilangan

cairan tubuh. Pada ikan air laut menggantikan kehilangan air dengan

cara meminum air laut dan menghilangkan garamnya, untuk

dikembalikan ke dalam air laut dengan cara transpor aktif melalui

insang.

3. Sistem Ekskresi pada Belalang

Pada belalang terdapat alat ekskresi khusus. Alat ekskresi pada

belalang berupa pembuluh malphigi, yang menempel pada ujung akhir

usus.43

Pembuluh malphigi berupa serabut halus dan berjumlah

banyak. Pembuluh ini berwarna putih kekuningan. Proses ekskresi

42

Lestari, Biologi 2: Mahkluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA , hlm. 278 43

Lestari, Biologi 2: Mahkluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA , hlm. 279

Page 46: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

31

berlangsung pada pembuluh malphigi. Urea dan garam-garam

dialirkan ke usus.

Bahan-bahan yang dapat diserap kembali berupa air dan zat-zat

lain yang masih berguna dikembalikan lagi dengan cara osmosis dan

transpor aktif. Bahan buangan nitrogen dikeluarkan lewat usus,

kemudian keluar bersama feses melalui anus.

C. KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka digunakan sebagai perbandingan terhadap penelitian

yang sudah ada. Kajian pustaka yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian

ini adalah skripsi, laporan penelitian, buku, dan jurnal pendidikan. Kajian

pustaka tersebut di antaranya sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Retno Dwi Handayani (4401403061)

Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Pelaksanaan Pembelajaran

Biologi Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan di Kelas X Imersi

SMA Negeri 2 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007”. Rumusan

masalahnya adalah bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran biologi

pada pokok bahasan pencemaran lingkungan di kelas X imersi SMA

Negeri 2 Semarang ditinjau dari tuntutan kurikulum? Adakah kendala

yang ditemui sebagai indikasi keberhasilan implementasi program kelas

imersi? Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

deskriptif berupa studi kasus yang berusaha menggambarkan objek

penelitian berupa proses pembelajaran. Hasil penelitian diketahui bahwa

implementasi program kelas imersi untuk pembelajaran biologi di SMA

Negeri 2 Semarang didukung dengan 35,96% dari jumlah keseluruhan

siswanya termasuk kriteria siap mengikuti pembelajaran, dan tingkat

kemampuan profesional guru mencapai 71,87% termasuk kriteria tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran biologi

terkait implementasi program kelas imersi di SMA Negeri 2 Semarang

belum sesuai dengan tuntutan kurikulum dan masih ditemui kendala-

kendala, sehingga diperlukan konsistensi guru untuk terus meningkatkan

Page 47: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

32

kemampuan pendukung secara berkelanjutan, usaha siswa dan guru untuk

membiasakan berkomunikasi dalam bahasa inggris, pengoptimalan sarana

dan sumber belajar, kompetensi sehat antar sekolah dalam menghasilkan

output pembelajaran, serta kompetensi sehat antar siswa dalam mencapai

kompetensi belajar.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dyah Sulistiyawati (4401401023)

Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Analisis Hambatan Proses

Pembelajaran Biologi dan Cara Pemecahannya dalam Pelaksanaan

Kurikulum 2004 bagi Guru Kelas X SMA Negeri se-Kabupaten

Semarang”. Rumusan masalahnya adalah hambatan-hambatan apakah

yang dihadapi guru kelas X SMA Negeri se-Kabupaten Semarang dalam

proses pembelajaran biologi pada pelaksanaan kurikulum 2004?

Bagaimana alternatif cara pemecahan hambatan-hambatan yang dihadapi

guru kelas X SMA Negeri se-Kabupaten Semarang? Metode yang

digunakan dalam pengumpulan data adalah metode dokumentasi, metode

angket dan metode wawancara. Data dianalisis secara deskriptif

presentase. Berdasarkan analisis deskriptif presentase yang telah

dilakukan dapat diketahui bahwa guru biologi kelas X SMA se-Kabupaten

Semarang mengalami hambatan dalam melaksanakan pembelajaran

menggunakan kurikulum 2004. Adapun besarnya presentase dari masing-

masing indikator adalah sebagai berikut: penjabaran kompetensi 44,38%,

alat dan bahan 47,40%, faktor siswa 55,13%, serta evaluasi 43,15%.

Simpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan

pembelajaran biologi menggunakan kurikulum 2004 di SMA Negeri se-

Kabupaten Semarang menunjukkan adanya hambatan termasuk dalam

kategori hambatan sedang.

Berdasarkan dua penelitian di atas terlihat bahwa selama

pembelajaran biologi masih terdapat hambatan dan kendala-kendala dalam

pelaksanaannya sehingga perlu adanya pengembangan proses pembelajaran

biologi di kelas. Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti menggunakan

Page 48: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

33

metode yang sama dengan kedua penelitian di atas. Hal yang membedakan

dengan kedua penelitian di atas adalah waktu dilaksanakannya penelitian,

lokasi dilaksanakannya penelitian, dan kurikulum yang berlaku selama

penelitian.

Page 49: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Karakteristik dan Jenis Penelitian

1. Karakteristik Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MA Tarbiyatul Mubtadiin Demak pada

kelas XI. Subjek penelitiannya adalah kelas XI yang terdiri atas satu kelas.

Jumlah siswa adalah 39 anak. Penelitian ini dilakukan selama dua kali

pertemuan yaitu pada saat pembelajaran pokok bahasan sistem ekskresi

semester genap tahun ajaran 2010/2011.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

deskriptif44

yang bersifat eksploratif berupa pengamatan lapangan yang

berusaha menggambarkan objek penelitian berupa pelaksanaan

pembelajaran, dengan mengumpulkan data-data tentang proses

pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi kelas XI MA

Tarbiyatul Mubtadiin tahun ajaran 2010/2011.

Hasil analisis data secara deskriptif diharapkan dapat mengungkap

kendala-kendala yang ditemui dalam pencapaian pembelajaran efektif

serta solusi yang dapat diambil untuk mengatasinya sebagai indikasi

keberhasilan implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan.

B. Fokus Penelitian dan Sumber Data

Fokus yang diteliti dalam penelitian ini meliputi:

1. Komponen pembelajaran (koordinasi antara tujuan, bahan ajar, metode,

alat dan penilaian)

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

44

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2008), hlm. 14

Page 50: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

35

b. Silabus dan Sistem Penilaian.

c. Sarana dan Prasarana.

2. Aktivitas belajar

a. Aktivitas siswa dalam pembelajaran.

b. Kemampuan profesional guru.

c. Kinerja guru.

d. Kesesuaian proses pembelajaran dengan RPP.

3. Hasil belajar siswa

Sumber penelitian yang dipilih sebagai informan dalam penelitian

kali ini adalah guru mata pelajaran biologi di MA Tarbiyatul Mubtadiin

yang mengajar di kelas XI, siswa kelas XI, dokumen dan hasil observasi

Kegiatan Belajar Mengajar di kelas yang dilakukan peneliti.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Menyusun proposal penelitian dan instrumen penelitian berupa

pedoman wawancara kepada guru tentang pelaksanaan kegiatan

pembelajaran, lembar observasi kegiatan belajar mengajar (KBM), lembar

observasi kesesuaian proses pembelajaran dengan RPP, lembar analisis

silabus dan sistem penilaian serta panduan observasi daftar kelengkapan

sarana dan prasarana yang meliputi sumber, alat dan media pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan

Mengadakan observasi dan wawancara serta pengumpulan

dokumen untuk memperoleh data yang dibutuhkan dengan panduan

instrumen yang telah dibuat.

3. Tahap Analisis dan Penyusunan Laporan

Dalam analisis data ini diharapkan dapat ditemukan beberapa tema

yang akan disusun dalam pelaporan hasil penelitian berupa topik-topik

sebagai berikut:

Page 51: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

36

a. Kelebihan dan faktor pendukungnya, yaitu segala sesuatu dalam proses

pembelajaran biologi di kelas XI MA Tarbiyatul Mubtadiin dalam

usaha pencapaian pembelajaran efektif dan faktor pendukungnya.

Faktor pendukung berupa kompetensi guru dan kemampuan siswa

yang telah siap merealisasikan pelaksanaan pembelajaran dan

teamwork yang kompak dalam musyawarah guru mata pelajaran

biologi untuk terus mengevaluasi pelaksanaan program. Selain itu

juga didukung faktor pendukung fisik yang berupa laboratorium

biologi dan peralatan yang memadai, buku referensi siswa yang

mencukupi, dan segala jenis media yang dapat membantu proses

belajar mengajar.

b. Kelemahan dan hambatan, yaitu segala sesuatu yang menjadi kendala

dalam proses pembelajaran biologi di kelas XI MA Tarbiyatul

Mubtadiin dan usaha yang telah ditempuh untuk mengatasinya, antara

lain berupa belum siapnya guru dan siswa serta kurangnya

fasilitas/sarana pendukung pembelajaran.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam kegiatan ini peneliti menggunakan catatan kecil, panduan

observasi, panduan wawancara, dan juga dokumen fotografi. Hal tersebut

dilakukan setelah peneliti dapat diterima, dipercaya dan bisa menjalin

hubungan baik dengan sumber data. Untuk mengetahui gambaran yang jelas

dalam penggunaan metode observasi, wawancara, dan analisis dokumen

penelitian ini. Berikut dijabarkan masing-masing metode pengumpulan data:

1. Metode Observasi

Metode observasi menggunakan cheklist aktivitas KBM, cheklist

kesesuaian proses pembelajaran dengan RPP, dan panduan observasi

daftar kelengkapan sarana dan prasarana yang meliputi sumber, alat dan

Page 52: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

37

media pembelajaran. Observasi meliputi kegiatan pemusatan perhatian

terhadap objek dengan menggunakan seluruh alat indra.45

2. Metode Wawancara

Dalam wawancara ini penulis menggunakan jenis wawancara

bebas terpimpin, artinya wawancara berjalan dengan bebas tetapi masih

terpenuhi komparabilitas dan reliabilitas terhadap persoalan penelitian.

Wawancara merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

untuk memperoleh informasi dari terwawancara.46

Metode ini penulis

gunakan untuk memperoleh data tentang keadaan guru, siswa dan hal yang

berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran kelas XI khususnya mata

pelajaran biologi pokok bahasan sistem kepada guru biologi.

3. Metode Analisis Dokumen

Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai hal-

hal/catatan, transkip, buku, agenda, dan sebagainya untuk melengkapi

data-data yang belum terambil. Dokumentasi dari asal katanya dokumen,

yang artinya barang-barang tertulis.47

Metode dokumentasi dapat

dilaksanakan dengan:

a. Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori

yang akan dicari datanya

b. Chek-list, yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Dalam

hal ini peneliti tinggal memberikan tanda pada setiap pemunculan

gejala yang dimaksud.

Dengan metode ini dibuat instrumen berupa lembar analisis secara

deskriptif mengenai silabus, sistem penilaian, serta dokumentasi KBM.

E. Metode Analisis Data

Penyusunan data dilakukan dengan menggolongkan data dalam tema

sesuai dengan fokus yang diteliti. Analisis data dalam penelitian kualitatif

45

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2006), hlm. 156 46

Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , hlm. 155 47

Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , hlm. 158

Page 53: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

38

telah dilakukan sejak awal penelitian dan selanjutnya sepanjang penelitian.

Supaya hasil penelitian sesuai yang diharapkan dan cocok dengan pendekatan

maka analisis data yang digunakan adalah pendekatan induktif. Secara rinci

dalam proses analisis data meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Reduksi data: reduksi data diartikan sebagai pemilihan dan

penyederhanaan data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di

lapangan. Proses ini memerlukan pembuangan data yang tidak diperlukan

dalam proses analisis selanjutnya.

b. Penyusunan data: rangkuman data yang diperoleh kemudian disusun

berdasarkan sumber dan disesuaikan dengan indikator yang dipakai dalam

penelitian ini, sehingga memudahkan untuk melaksanakan tahap analisis

berikutnya. Data-data tersebut kemudian dikelompokkan dalam beberapa

matrik: kelebihan, kelemahan, dan hambatan.

c. Pemeriksaan keabsahan data: dengan teknik triangulasi data, yaitu teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data itu. Triangulasi yang akan dilakukan adalah berdasarkan sumber data,

yaitu membandingkan hasil pengamatan, hasil wawancara, dan analisis

dokumen.

d. Penafsiran data/penarikan simpulan: penarikan simpulan hanyalah

sebagian dari suatu kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan dalam

penelitian ini berupa kesimpulan deskriptif dari fokus penelitian, yaitu

deskripsi mengenai proses pembelajaran biologi di kelas XI meliputi

koordinasi komponen pembelajaran, aktivitas belajar, hasil belajar dan

kendala yang ditemui serta solusi yang telah diambil/diusulkan.

Page 54: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Perencanaan Pembelajaran

1. Silabus

a. Temuan data

Tabel 1 data silabus sistem ekskresi

Data Indikator Ada Tidak Keterangan

Silabus

Identitas mata

pelajaran/tema

pelajaran

Meliputi nama sekolah,

mata pelajaran, dan

kelas/semester

Standar

kompetensi √

Meliputi standar

kompetensi yang harus

dicapai oleh peserta didik

Kompetensi dasar √

Meliputi kompetensi

dasar yang harus dicapai

peserta didik

Materi

pembelajaran √

Merupakan materi yang

akan diajarkan oleh guru

Kegiatan

pembelajaran √

Meliputi kegiatan yang

akan dilaksanakan guru

dan siswa selama

pembelajaran

berlangsung

Indikator

pencapaian

kompetensi

Meliputi acuan

pencapaian kompetensi

yang telah ditetapkan

guru

Penilaian √

Meliputi penilaian yang

akan digunakan guru

untuk tahu indikator

kompetensi yang dicapai

siswa

Alokasi waktu √ Banyaknya waktu yang

dicanangkan guru untuk

Page 55: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

40

pelaksanaan

pembelajaran

Sumber belajar √

Meliputi sumber belajar

apa saja yang digunakan

dalam kegiatan

pembelajaran

b. Deskripsi

1) Identitas mata pelajaran

Identitas mata pelajaran mencakup nama sekolah/madarasah,

mata pelajaran, dan kelas/semester. Nama sekolah memberikan

informasi bagi pembaca mengenai nama satuan pendidikan yang

mengembangkan silabus. Dengan adanya nama sekolah ini maka tidak

akan terjadi kekeliruan pengamat dan pembaca mengenai lokasi satuan

pendidikan yang mengembangkan silabus.

Mata pelajaran berisi nama mata pelajaran yang akan diajarkan

oleh guru kepada peserta didik. Dengan adanya nama mata pelajaran

ini memberikan iformasi yang jelas kepada pembaca mengenai mata

pelajaran apa yang diajarkan oleh guru.

Kelas disini menyebutkan bahwa pada kelas berapa guru akan

melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dengan mengetahui nama kelas

yang akan diajar oleh guru dapat menghindarkan kemungkinan

terjadinya guru salah masuk ruang kelas.

Semester berisi informasi pada semester berapa mata pelajaran

tersebut diajarkan. Satu semester di dalam pendidikan berlangsung

selama enam bulan/setengah tahun. Jadi di dalam satu tahun ajaran

pendidikan terdapat dua semester yakni semseter I/ganjil dan semester

II/genap.

Identitas mata pelajaran dicantumkan pada bagian atas sebuah

silabus. Dengan adanya identitas mata pelajaran ini akan memberikan

kemudahan bagi guru untuk menentukan kejelasan mengenai tingkat

Page 56: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

41

pegetahuan prasyarat, pengetahuan awal, dan karakteristik siswa yang

akan diberi pelajaran. Tingkat pengetahuan prasyarat yang harus

dimiliki oleh siswa menjadi dasar untuk memberi pengetahuan awal

dan karakteristik siswa yang akan diberi pelajaran.

2) Standar kompetensi

Standar kompetensi yang dibuat oleh guru pengampu mata

pelajaran biologi masih sama dengan yang ditetapkan oleh depdiknas.

Dalam artian tidak melakukan pengembangan sedikitpun dari standar

kompetensi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Memang pengembangan standar kompetensi harus dilakukan

dengan cermat karena setiap sekolah/madrasah jika dalam

melaksanakan pengembangan standar kompetensi dilaksanakan sendiri

tanpa memperhatikan standar nasional, maka pemerintah pusat akan

kehilangan sistem untuk mengontrol mutu sekolah/madrasah. Kalau

tidak ada kontrol dari pemerintah pusat maka kualitas

sekolah/madrasah akan bervariasi, dan tidak dapat dibandingkan antara

kualitas sekolah/madrasah yang satu dengan kualitas sekolah/madrasah

yang lain.

Sebuah jalan aman yang dapat ditempuh oleh

sekolah/madrasah dalam mengembangkan standar kompetensi baiknya

tetap seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

3) Kompetensi dasar

Kompetensi dasar yang dikembangkan oleh guru pengampu

mata pelajaran biologi juga masih sama dengan yang ditetapkan oleh

depdiknas. Kompetensi dasar berisi kemampuan minimal yang

diperlukan untuk melaksanakan tugas dengan efektif.

Kompetensi dasar sendiri sebenarnya merupakan penjabaran

dari standar kompetensi yang telah ada. Untuk mengembangkan

sebuah standar kompetensi menjadi kompetensi dasar dapat

Page 57: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

42

menggunakan langkah-langkah yang berupa pendekatan prosedural,

pendekatan hirarkis, pendekatan tematik, dan pendekatan terpadu.

Pendekatan prosedural dilakukan melalui prosedur tertentu

yang disusun sedemikian rupa sehingga mencapai hasil akhir yang

diinginkan. Pendekatan hirarkis dilakukan melalui tingkatan yang

runtut mulai dari tingkatan yang mudah hingga tingkatan yang sulit

ataupun mulai dari tingkatan yang sederhana hingga mencapai

tingkatan yang rumit.

Pendekatan tematik dilakukan melalui analisa secara cermat

tema yang ada dalam standar kompetensi, kemudian dari tema itu

dikembangkan menjadi kompetensi dasar yang tetap searah dan sesuai

dengan tema dalam standar kompetensi.

Pendekatan terpadu dilakukan melalui perpaduan beberapa

pendekatan yang ada, pendekatan terpadu dapat berwujud perpaduan

antara pendekatan prosedural dengan hirarkirs ataupun perpanduan

satu pendekatan dengan pendekatan yang lainnya.

Kompetensi dasar dalam penyusunannya menggunakan kata

kerja operasional. Kata kerja operasional adalah kata kerja yang dapat

diamati dan diukur, contoh kata kerja operasional yakni menyebutkan,

mengurutkan, dan menghitung.

4) Materi pembelajaran

Materi pembelajaran merupakan topik yang akan diajarkan

guru selama melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Materi

pembelajaran berisi pokok-pokok materi pembelajaran yang harus

dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian kompetensi dan yang akan

dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun

berdasarkan indikator pencapaian belajar. Dalam penyusunan materi

pembelajaran ini perlu adanya penyusunan sedemikian rupa sehingga

dapat menunjang tercapainya kompetensi.

Page 58: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

43

Karena standar materi pembelajaran telah ditetapkan secara

nasional, maka materi pembelajaran ini tinggal disalin dari lampiran

standar kompetensi mata pelajaran. Materi pembelajaran yanng telah

ditetapkan oleh pemerintah perlu dirinci atau diuraikan lebih dalam

kemudian diurutkan. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam merinci

atau menguraikan materi pembelajaran adalah menentukan jenis materi

pembelajaran. Jenis materi pembelajaran ini dapat disebut sebagai isi

pelajaran. Isi pelajaran akan memberikan informasi yang diperlukan

dalam setiap pokok bahasan.

5) Kegiatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang ditetapkan guru di dalam silabus

menggunakan metode diskusi, eksperimen, dan demonstrasi. Memang

ketiga metode ini cukup menarik untuk dilaksanakan dalam sebuah

pembelajaran. Akan tetapi jika ketiganya dilaksanakan dalam satu

pertemuan sekaligus alokasi waktu yang dicanangkan tidak akan cukup

untuk memenuhi pelaksanaannya.

Metode diskusi dalam pelaksanaannya memerlukan

pengondisian kelas yang representatif karena dalam metode diskusi

sewaktu dilakukan di dalam kelas akan ada banyak pihak yang terlibat

sehingga tanpa kemampuan pengelolaan kelas yang baik dalam

pelaksanaan metode diskusi akan menghabiskan banyak waktu.

Metode eksperimen juga cukup menarik untuk dilaksanakan

dalam sebuah kegiatan pembelajaran biologi, selain memberi suasana

berbeda dari pembelajaran yang biasa dilaksanakan di dalam kelas,

metode eksperimen juga mampu menunjukkan sisi-sisi menarik yang

ada pada mata pelajaran biologi. Akan tetapi untuk melaksanakan

sebuah eksperimen juga perlu beberapa persiapan yang matang mulai

dari persiapan sebelum melaksanakan sebuah eksperimen berupa

penyusunan petunjuk eksperimen, alat dan bahan, hingga kesepakatan

waktu yang tersedia untuk pelaksanakan eksperimen. Kalau

Page 59: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

44

eksperimen dilakukan di dalam laboratorium perlu adanya kepastian

waktu kapan laboratorium dapat digunakan untuk melaksanakan

eksperimen. Jika dilakukan di luar laboratorium tetap saja perlu

kepastian dari pihak laboratorium mengenai kapan alat dapat dipinjam

guna melaksanakan sebuah eksperimen.

Metode demonstrasi juga cukup menarik untuk dilaksanakan

dalam sebuah pembelajaran karena peserta didik akan mampu

mengamati secara langsung bagaimana sebuah proses berlangsung.

Akan tetapi sebelum melaksanakan sebuah demonstrasi guru juga

perlu melakukan persiapan secara matang karena untuk melaksanakan

sebuah demonstrasi berbagai sarana yang mendukung juga perlu

dipersiapkan terlebih dahulu, selain itu pengelolaan kelas yang baik

juga dibutuhkan supaya seluruh peserta didik mampu mengamati

kegiatan demonstrasi yang dilakukan di depan kelas.

6) Indikator pencapaian kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi telah disusun guru dengan

melihat kompetensi dasar yang telah ditentukan sebelumnya. Indikator

pencapaian kompetensi dikembangkan dengan melihat kompetensi

dasar yang akan dicapai oleh peserta didik. Penyusunan indikator

pencapaian kompetensi juga disusun menggunakan cara yang sama

dengan penyusunan kompetensi dasar yakni dengan menggunakan kata

kerja operasional yang dapat diukur dan dibuat instrumen

penilaiannya.

Indikator pencapaian kompetensi berfungsi sebagai tanda-

tanda yang menunjukkan terjadinya perubahan perilaku pada peserta

didik. Tanda-tanda itu lebih spesifik dan lebih dapat diamati dalam diri

peserta didik. Jika serangkaian indikator hasil belajar sudah nampak

pada diri peserta didik, maka target kompetensi dasar tersebut sudah

tercapai.

Page 60: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

45

7) Penilaian

Penilaian dijabarkan dari indikator pencapaian kompetensi.

Dalam prakteknya instrumen penilaian dapat dijabarkan berupa jenis

tagihan, bentuk instrumen, dan contoh instrumen. Setiap indikator

dapat dikembangkan menjadi tiga instrumen penilaian yang meliputi

ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Ranah kognitif berkaitan

dengan pengetahuan dan pemahaman konseptual. Ranah psikomotor

berkaitan dengan aktivitas nyata. Ranah afektif berkaitan dengan sikap

yang dilakukan oleh peserta didik.

8) Alokasi waktu

Alokasi waktu meliputi perkiraan berapa lama siswa

mempelajari materi yang telah ditentukan. Alokasi waktu perlu

diperhatikan pada tahap penyusunan silabus maupun RPP untuk

memperkirakan jumlah jam tatap muka yang diperlukan pada setiap

pokok bahasan.

Dalam menentukan alokasi waktu prinsip yang perlu

diperhatikan adalah tingkat kesukaran materi, ruang lingkup atau

cakupan materi, frekuensi penggunaan materi baik untuk belajar di

kelas maupun di lapangan, serta tingkat pentingnya materi yang akan

dipelajari. Semakin sukar suatu materi untuk dipelajari atau dikerjakan

serta semakin penting materi tersebut, maka perlu adanya pemberian

alokasi waktu yang lebih banyak. Materi yang tidak memerlukan

kegiatan praktik di laboratorium membutuhkan waktu yang lebih

pendek jika dibandingkan materi yang perlu didukung pengalaman

praktek di laboratorium.

9) Sumber belajar

Penentuan sumber belajar perlu dilakukan secermat mungkin

oleh guru pengampu mata pelajaran. Penentuan sumber belajar

merupakan salah satu sarana yang ditempuh untuk menyukseskan

Page 61: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

46

kurikulum yang berlaku. Sumber belajar diperlukan untuk

menghindarkan kesalahan konsep dalam penyusunan silabus.

Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan

dan disimpan dalam berbagai bentuk media yang dapat membantu

siswa dalam belajar untuk mencapai standar kompetensi yang telah

ditetapkan di dalam kurikulum. Bentuk sumber belajar sendiri tidak

terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak

atau kombinasi dari berbagai bentuk yang ada.

2. RPP

a. Temuan data

Data Indikator Ada Tidak Keterangan

RPP

Identitas mata

pelajaran √

Identitas mata pelajaran

yang dimuat dalam RPP

seperti yang ada dalam

silabus

Standar

kompetensi √

Tidak disertakan guru

dalam menyusun RPP

Kompetensi

dasar √

Sesuai dengan yang tertera

di dalam silabus

Indikator

pencapaian

kompetensi

√ Sesuai yang tertera di dalam

silabus

Tujuan

pembelajaran √

Tidak disertakan guru di

dalam penyusunan RPP

Materi ajar √ Masih berupa judul materi

yang akan dibahas

Alokasi waktu √

Belum ada rincian

pembagian waktu selama

pembelajaran berlangsung

Penilaian hasil

belajar √

Sesuai yang tertera di dalam

silabus

Sumber belajar √ Sesuai yang tertera di dalam

silabus

Page 62: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

47

b. Deskripsi

Rencana pelaksanaan pembelajaran dikembangkan dari silabus

yang sudah ditetapkan oleh guru. Adapun isi dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran sebagian besar sama dengan yang ada di

dalam silabus, Cuma ada beberapa tambahan yakni ada pengembangan

isi komponen yang ada dalam silabus dan juga adanya tujuan

pembelajaran. Berikut komponen-komponen yang ada di dalam sebuah

RPP :

1) Identitas mata pelajaran

Pengembangan identitas mata pelajaran berdasarkan dokumen

hasil observasi masih tetap sama persis dengan yang ditetapkan guru

dalam silabus karena nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester

memang harus sama dengan apa yang tertera di dalam silabus. Kalau

dalam penyusunan RPP terjadi perubahan identitas mata pelajaran

tentu akan menimbulkan keraguan apakah RPP benar disusun sendiri

oleh guru atau tidak. Misalkan saja nama sekolah yang tertera dalam

silabus berbeda dengan apa yang tertera dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran akan muncul pertanyaan sebenarnya yang menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran siapa, karena pengembangan

rencana pelaksanaan pembelajaran mengacu pada silabus sudah

seharunya ada kesesuaian identitas mata pelajaran yang tertera dalam

silabus dengan yang tertera dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

2) Standar kompetensi

Pengembangan standar kompetensi yang didapatkan dari hasil

dokumentasi peneliti ternyata guru pengampu mata pelajaran biologi

tidak memasukkan unsur standar kompetensi di dalam penyusunan

rencana pelaksanaan pembelajarannya. Hal ini dimungkinkan guru

beranggapan bahwa dalam silabus sudah dicantumkan sehingga tidak

perlu dicantumkan lagi dalam penyusunan rencana pelaksanaan

pembelajaran. Padahal semestinya komponen standar kompetensi tetap

Page 63: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

48

harus dimasukkan dalam penyusunan rencana pelaksanaan

pembelajaran.

Ketika standar kompetensi sudah dimasukkan dalam

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran maka akan

memudahkan guru untuk mengetahui dan mengembangkan kompetensi

apa saja yang diharapkan dapat dicapai siswa setelah melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Standar kompetensi ini menjadi fokus di dalam

penilaian.

3) Kompetensi dasar

Pengembangan kopetensi dasar harus memperhatikan standar

kompetensi yang ada di dalam silabus. Memang lebih mudah ketika

guru menentukan kompetensi dasar tinggal mencantumkan apa yang

telah ditetapkan oleh depdiknas dalam standar isi. Data yang didapat

peneliti dalam dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

disusun guru ternyata tidak ada perbedaan antara kompetensi dasar

yang tertera di dalam silabus dibandingkan dengan kompetensi dasar

yang tertera di dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Tidak terjadinya perbedaan ini kemungkinan dilakukan guru

guna menghindari kekeliruan ketika melakukan pengembangan dari

standar kompetensi yang telah dimuat dalam silabus. Ketika terjadi

pengembangan standar kompetensi menjadi kompetensi dasar yang

tidak tepat maka hal ini akan berdampak buruk bagi pelaksanaan

kegiatan pembelajaran.

4) Indikator pencapaian kompetensi

Pengembangan indikator pencapaian kompetensi yang

dilaksanakan oleh guru berdasarkan dokumen yang diperoleh peneliti

ternyata masih sama persis dengan apa yang ada di dalam silabus.

Karena indikator pencapaian kompetensi dikembangkan berdasarkan

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah disusun terlebih

Page 64: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

49

dahulu, maka wajar kalu indikator pencapaian yang ada di dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran sama dengan indikator pencapaian

kompetensi yang tertera di dalam silabus.

5) Tujuan pembelajaran

Pengembangan tujuan pembelajaran berdasarkan dokumen

yang diperoleh peneliti ternyata belum dimasukkan guru dalam

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Padahal dengan

mengetahui tujuan yang akan dicapai maka langkah yang dilakukan

untuk menggapai tujuan tersebut tentu terasa ringan dan mudah.

Mungkin guru merasa dengan dimasukkannya kompetensi dasar dalam

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran maka tidak perlu lagi

memasukkan tujuan pelaksanaan pembelajaran karena muatan isi yang

ada dalam tujuan pembelajaran tidak jauh berbeda dengan kompetensi

dasar.

Memang dalam pengembangan kompetenssi dasar menjadi

tujuan pembelajaran terkadang guru merasa sulit untuk

melaksanakannya. Namun hal itu akan menjadi mudah dilaksanakan

oleh guru ketika guru tersebut giat berlatih dan berbagi pengalaman

dengan rekan seprofesi yang mengampu bidang yang sama. Ketekunan

guru juga dituntut untuk meningkatkan kemampuan pengembangan

kompetensi dasar menjadi tujuan pembelajaran.

6) Materi ajar

Pengembangan materi ajar yang ditetapkan guru di dalam

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran telah dimasukkan guru

di dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Akan tetapi masih ada yang perlu ditambahkan kembali oleh

guru di dalam materi ajar yang disusun dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran yakni penjelasan yang lebih mendalam lagi tentang

materi ajar yang ada di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran

Page 65: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

50

karena hal ini ternyata belum dilakukan oleh guru. Padahal sejauh

mana kedalaman materi yang akan diajarkan oleh guru kepada siswa

akan mudah dilaksanakan ketika semua itu sudah diungkapkan dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran.

Minimal ketika guru menyusun sebuah rencana pelaksanaan

pembelajaran guru membuat sebuah peta konsep mengenai materi ajar

yang akan diajarkan kepada siswa. Tentu saja peta konsep tersebut

harus mudah untuk dipahami oleh guru sendiri supaya di dalam

pelaksanaan pembelajaran penyampaian uraian mengenai materi ajar

dapat disampaikan secara sistematis dan mendalam. Memang di dalam

kurikulum tingkat satuan pendidikan yang berlaku saat ini kegiatan

pembelajaran lebih diprioritaskan agar siswa lebih aktif sendiri untuk

memperdalam materi yang ada, akan tetapi peran serta guru untuk

mengarahkan sejauh mana pendalaman materi dan langkah apa saja

yang dapat ditempuh untuk memperdalam materi tersebut harus

berjalan dengan secara tepat. Karena penyusunan soal yang akan

dalam penilaian pastilah sesuai dengan materi yang telah disampaikan

dan dikuasai oleh guru pengampu pelajaran.

Ada empat jenis klasifikasi sebuah materi aja yaitu fakta,

konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan. Fakta merupakan asosiasi

antara objek, persitiwa atau simbol yang ada dalam lingkungan nyata.

Materi jenis fakta dapat berupa nama-nama objek, nama tempat, nama

orang, lambang, peristiwa sejarah, dan nama bagian komponen suatu

benda. Konsep merupakan sekelompok objek atau peristiwa atau

simbol yang memiliki karakteristik umum yang sama dan

diidentifikasikan dengan nama yang sama, materi konsep berupa

pengertian, definisi, hakikat, dan inti isi. Prinsip merupakan hubungan

sebab akibat antara konsep, materi jenis prinsip berupa dalil, rumus,

porstulat, dan paradigma. Prosedur merupakan urutan langkah untuk

mencapai suatu tujuan, memecahkan masalah tertentu atau membuat

Page 66: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

51

sesuatu, materi jenis prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan

sesuatu secara urut misalkan melaksanakan sebuah praktikum.

7) Alokasi waktu

Pengembangan alokasi waktu yang ada di dalam penyusunan

rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan dokumen yang

dikumpulkan oleh peneliti ternyata guru masih belum memberi

penjelasan secara spesifik mengenai pembagian waktu pelaksanaan

pembelajaran.

Alokasi waktu yang diungkapkan oleh guru hanyalah dalam

pelaksaannya akan dilaksanakan pada pertemuan ke 15 sampai 19.

Idealnya ketika membuat alokasi waktu dalam sebuah rencana

pelaksanaan pembelajaran sudah ada pembagian durasi yang jelas

berapa lama waktu yang digunakan untuk pelaksanaan pendahuluan,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup dalam setiap pertemuan ketika

melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Kesukaran materi sangat berpengaruh dalam penentuan alokasi

waktu yang disediakan untuk sebuah pokok bahasan. Tentu saja ini

perlu memerlukan kecermatan dari guru secara tepat tentang durasi

tiap kegiatan pembelajaran. Apalagi jika dalam pelaksaan

pembelajaran akan ada eksperimen, diskusi, dan demonstrasi. Tanpa

adanya pembagian durasi yang jelas tidak menutup kemungkinan akan

terjadi pemanjangan waktu yang dipergunakan dari alokasi waktu yang

semestinya.

Dalam kegiatan eksperimen seandainya tidak menggunakan

waktu yang tersedia seefisien mungkin maka akan ada banyak waktu

yang terbuang untuk proses sebelum dan sesudah kegiatan eksperimen

berlangsung. Dalam proses persiapan sebelum melakasanakan

eksperimen misalkan peserta eksperimen belum siap dengan bahan

yang akan digunakan untuk eksperimen dan tidak terbiasa

menggunakan alat untuk eksperimen mau tidak mau guru yang

Page 67: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

52

bersangkutan harus memberikan waktu untuk menjelaskan dahulu

penggunaan alat serta memberi kesempatan peserta eksperimen untuk

melengkapi bahan eksperimen yang kurang.

Demikian halnya dalam proses kegiatan diskusi, kalau tidak

ada penggunaan waktu yang efektif maka tidak menutup kemungkinan

antusias yang terlalu menggebu dari peserta diskusi untuk memperkuat

pendapat masing-masing bisa memperpanjang waktu diskusi di luar

rencana yang telah dicanangkan.

Saat guru menentukan akan menggunakan demonstrasi dalam

kegiatan pembelajaran di kelas, guru juga perlu menentukan alokasi

waktu yang efisien. Misalkan saja kegiatan demonstrasi itu dilakukan

di depan kelas maka tidak menutup kemungkinan siswa yang ada di

belakang harus maju ke depan guna melihat lebih jelas kegiatan

demonstrasi yang dilakukan, kalau guru membuka sesi pertanyaan

selama mengadakan kegiatan demonstrasi waktu yang dihabisakan

untuk menjawab segala pertanyaan yang muncul selama demonstrasi

juga akan banyak yang habis.

Lebih tepatlah kiranya jika memang akan menggunakan

berbagai metode selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran maka

alokasi waktu yang rinci harus benar-benar ditentukan guru dalam

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran guna menghindari

termakannya waktu oleh kegiatan yang tak terduga selama

pembelajaran berlangsung.

8) Instrumen peniliaian

Pengembangan instrumen penilaian hasil pembelajaran

dilaksanakan berdasarkan kompetensi dasar yang telah ditetapkan

sebelumnya oleh guru. Berdasarkan dokumen rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun oleh guru jenis tagihan yang akan

digunakan dalam penilaian adalah tugas kelompok, unjuk kerja, dan

ulangan. Tugas kelompok dilaksanakan secara berkelompok dan

Page 68: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

53

digunakan untuk menilai kompetensi kerja kelompok. Unjuk kerja

meliputi hasil kerja yang telah diselesaikan siswa selama

melaksanakan tugas dari guru dalam pembuatan produk sesuai dengan

materi yang ada.

Ulangan merupakan salah satu instrumen yang paling sering

digunakan guru untuk menilai tercapai atau tidaknya indikator

pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh guru.

Ulangan memiliki berbagai bentuk berdasarkan pembagian waktu

pelaksanaan ulangan tersebut. Ada ulangan harian yang dilakukan

secara periodik di akhir pembelajaran satu atau dua kompetensi dasar.

Ada juga ulangan blok yang dilakukan dengan cara menggabungkan

beberapa kompetensi dasar dalam satu waktu. Ulangan blok

perwujudannya di dalam pembelajaran di sekolah adalah ujian mid

semester dan ujian akhir semester. Tingkat berpikir yang diuji dalam

ulangan blok mencakup dari aspek pemahaman sampai dengan

evaluasi.

9) Sumber belajar

Pengembangan sumber belajar perlu dilakukan secara cermat

oleh guru pengampu mata pelajaran. Berdasarkan dokumentasi yang

didapat peneliti dari hasil observasi di sekolah sumber belajar yang

akan digunakan adalah buku pegangan biologi, internet, gambar sistem

ekskresi, LKS, dan bahan presentasi.

Sebenarnya sumber belajar dapat dikategorikan menjadi

lingkungan, benda, orang, buku, dan peristiwa. Lingkungan berupa

tempat atatu lingkungan alam sekitar dimana saja seseorang dapat

melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku, maka tempat

itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber

belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung,

tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan sebagainya. Benda yaitu

segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku

Page 69: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

54

bagi peserta didik, maka benda itu dapat dijadikan sebagai sumber

belajar, misalnya artefak kuno. Orang yaitu siapa saja yang memiliki

keahlian tertentu dimana peserta didik dapat belajar sesuatu maka yang

bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar, misalnya

guru, ahli biokimia, dan ahli lainnya. Buku yaitu segala macam jenis

buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik, misalnya

buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain

sebagainya. Peristiwa atau fakta yang sedang terjadi misalnya

peristiwa bencana alam.

Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik

maupun guru apabila sumber belajar diorganisir melalui satu

rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya

sebagai sumber belajar. Selain sumber belajar ada juga bahan ajar yang

digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar. Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain

petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, latihan-latihan, dan

petunjuk kerja.

Bahan ajar disusun dengan tujuan untuk membantu siswa

mempelajari sesuatu dan memudahkan guru dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Supaya kegiatan pembelajaran menjadi lebih

menarik, maka guru diharapkan mapu menyediakan berbagai jenis

pilihan bahan ajar.

Secara garis besar bahan ajar dapat dikelompokkan dalam

beberapa kategori meliputi bahan ajar cetak yang mencakup handout,

buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, dan

foto/gambar; bahan ajar audio mencakup kaset, compact disk, dan

radio broadcasting; bahan ajar audio visual yang meliputi video/film,

orang/narasumber; bahan ajar interaktif yaitu multimedia yang

merupakan kombinasi dari dua atau lebih media (audio, text, grphics,

images, animation, and video) yang oleh penggunanya dimanipulasi

Page 70: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

55

untuk mengendalikan perintah atau perilaku alami dari suatu

presentasi.

Agar dapat memilih sumber dan bahan ajar dengan baik, guru

perlu memiliki keterampilan menganalisis isi suatu buku. Butir-butir

yang perlu dianalisis meliputi dua hal, pertama ditinjau dari segi

bahasa (keterbacaan, tipografi, dan tampilan); kedua ditinjau dari isi

atau materi misalnya kebenaran konsep, kecukupan, aktualitas, dan

relevansi dengan kompetensi yang ingin diajarkan.

Untuk memiliki kemampuan analisis suatu buku perlu juga

adanya latihan dan pembiasaan dari guru yang bersangkutan. Karena

proses analisis buku sendiri memerlukan kemampuan bahasa yang

cermat dan mendalam.

B. Pelaksanaan pembelajaran

1. Aktivitas siswa

a. Temuan data

Tabel 2 aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran

Aktivitas Jumlah Prosentase

Membaca 25 51%

Bertanya 6 15%

Menjawab 3 7,6%

Berkomentar 3 7,6%

Mengerjakan 39 100%

Presentasi 10 25%

Diskusi 17 43%

Mencatat 39 100%

Page 71: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

56

b. Deskripsi

1) Mencatat

Berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi aktivitas

siswa selama melaksanakan kegiatan pembelajaran terlihat bahwa

aktivitas siswa selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran berupa

mencatat terlihat paling tinggi diantara aktivitas lainnya. Banyaknya

siswa yang lebih aktif dalam hal mencatat karena tidak semua siswa

mempunyai buku pegangan biologi sendiri-sendiri.

Mencatat disini bukan hanya mencatat materi yang dijelaskan

oleh guru tetapi juga mencatat materi yang dibahas sewaktu terjadi

kegiatan diskusi. Adanya catatan menjadi penunjang di dalam

memperkuat ingatan siswa mengenai materi pelajaran yang telah ia

dapat.

2) Mengerjakan

Selain mencatat aktiviatas yang banyak dilakukan oleh siswa

adalah kegiatan mengerjakan LKS serta tugas yang diberikan oleh

guru. Kegiatan ini termasuk besar karena bahan belajar yang

digunakan oleh siswa selama di rumah adalah LKS. Dari LKS itu

siswa mengulang dan mempelajari kembali materi yang telah mereka

pelajari di sekolah melalui latihan mengejakan soal yang ada di dalam

LKS.

Dengan seringnya siswa mengerjakan berbagai soal yang

tersedia dalam LKS dapat mempermudah siswa dalam memahami

materi yang ada, apalagi pada mata pelajaran biologi terkadang

sebelum sampai pada tahap pemahaman mau tidak mau siswa dituntut

terlebih dahulu harus hafal bahasa ilmiah yang ada pada mata pelajaran

biologi.

Page 72: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

57

Melalui pengulangan secara terus menerus dalam latihan soal

maka pemahaman siswa tentang materi biologi juga semakin kuat dan

dalam.

3) Membaca

Aktivitas membaca materi selama kegiatan pembelajaran

dilaksanakan siswa terjadi ketika ada kegiatan diskusi kelompok.

Dalam kegiatan diskusi tersedia jeda waktu yang diberikan pada

masing-masing kelompok untuk membaca makalah dari kelompok lain

guna menyiapkan pertanyaan sewaktu diskusi berlangsung. Selain

dalam kegiatan diskusi aktivitas membaca juga meningkat ketika ada

pemberitahuan dari guru akan diadakannya kegiatan ulangan baik itu

ulangan harian, ujian mid, maupun ujian akhir semester.

4) Diskusi

Aktivitas diskusi cukup digalakkan guru dalam proses

pembelajaran di kelas. Terlihat dari upaya guru untuk membentuk

kelompok diskusi sejak awal pertemuan.

Tiap-tiap kelompok terkadang mendapat tugas untuk membuat

makalah sesuai pokok bahasan, kalaupun kegiatan diskusi tidak jadi

dilaksanakan, paling tidak setiap kelompok mengumpulkan makalah

masing-masing untuk dinilai oleh guru sebagai tugas kelompok.

5) Presentasi

Aktvitas presentasi masing-masing siswa hanya terlihat selama

kegiatan diskusi bersama berlangsung. Mau tidak mau di dalam

kegiatan diskusi ini bagi anggota tiap kelompok harus

mempresentasikan makalah yang telah mereka buat, konsekuensi dari

penyampaian materi dalam sebuah presentasi adalah akan muncul

pertanyaan dari kelompok lain yang belum paham apa yang

disampaikan oleh kelompok yang mendapat giliran presentasi.

Page 73: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

58

6) Bertanya, menjawab, dan berkomentar

Aktivitas bertanya, menjawab, serta berkomentar menempati

prosentase yang paling sedikit diantara indikator keaktifan siswa.

Selama pelaksanaan pembelajaran jarang sekali siswa yang bertanya.

Hal ini kemungkinan rasa percaya diri yang kurang dari siswa untuk

bertanya pada guru jikalau mereka merasa kurang paham dengan

penyampaian guru, kalalu jumlah siswa yang bertanya sedikit maka

jumlah siswa yang tertarik untuk menjawab serta berkomentar

jumlahnya juga menjadi sedikit. Karena jawaban ataupun komentar

tercipta ketika ada lontaran pertanyaan yang muncul dari pihak

penanya.

Untuk memunculkan keaktifan bertanya dari siswa kepada

guru ataupun temannya perlu adanya pemicu dari guru dalam wujud

wacana yang bisa menimbulkan rasa ingin tahu siswa. Kalau bisa

wacana itu merupakan hal yang baru dan menarik untuk dibahas di

kelas dan memuat fakta ataupun peristiwa terbaru.

2. Kemampuan profesional guru

a. Temuan data

Tabel 3 kemampuan profesional guru

Indikator Terpenuhi Belum keterangan

Materi pelajaran √

Guru telah memperdalam

pengetahuan tentang materi

pelajaran

Konsep keilmuan √ Guru telah memperdalam

tentang konsep keilmuan

Metode disiplin

keilmuan √

Guru masih belum mampu

menggunakan metode

sesuai disiplin keilmuan

biologi

Penggunaan

teknologi

pembelajaran

Guru belum memanfaatkan

teknologi pembelajaran

secara tepat

Page 74: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

59

b. Deskripsi

1) Materi pelajaran

Kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran sudah

ditingkatkan guru melalui persiapan pernyusunan rancangan

pelaksanaan pembelajaran serta kegiatan guru memperdalam secara

mandiri pengetahuan biologi melalui kegiatan membaca secara

mendalam referensi mengenai biologi. Walaupun demikian

kemampuan menguasai materi pelajaran memang perlu ditingkatkan

terus menerus oleh guru pengampu materi mengingat pengetahuan

biologi masih terus berkembang searah dengan perkembangan

teknologi. Melalui usaha secara terus- menerus dari guru untuk

memperdalam pengetahuannya maka bekal untuk mengajarkan materi

juga semakin membaik.

2) Konsep keilmuan

Kemampuan guru dalam penguasaan konsep keilmuan juga

telah diperdalam melalui cara yang sama ketika guru memperdalam

penguasaan materi pelajaran. Konsep keilmuan yang dikembangkan

guru selain yang berkaitan dengan pelajaran biologi juga berkaitan

dengan keilmuan dalam kemampuan pengajaran. Mengingat sekarang

tercipta berbagai metode pembelajaran yang banyak dan bervariasi

maka konsep keilmuan yang dikuasai oleh guru juga harus diperdalam

dan diperbaharui secara terus-menerus secara berkesinambungan.

3) Metode disiplin keilmuan

Kemampuan guru dalam metode disiplin keilmuan juga masih

perlu adanya peningkatan terus menerus, mengingat guru mempunyai

latar belakang pendidikan yang tidak searah dengan materi pelajaran

maka penguasaan terhadap metode pembelajaran biologi harus selalu

ditingkatkan. Pada dasarnya setiap metode disiplin keilmuan

Page 75: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

60

mempunyai arah yang sama tinggal bagaimana guru memanfaatkan

dan mengembangkan metode disiplin keilmuan yang telah dimilikinya.

4) Penggunaan teknologi pembelajaran

Kemampuan guru dalam penggunaan teknologi pembelajaran

untuk melaksanaan pembelajaran biologi juga masih perlu banyak

peningkatan, mengingat perkembangan teknologi dalam bidang

pendidikan yang terus meningkat maka penguasaan teknologi demi

pencapaian kompetensi dasar mutlak dilaksanakan oleh guru.

Jikalau guru dapat memanfaatkan teknologi pembelajaran

secara tepat guna maka hal ini akan memudahkan guru dalam

mendidik siswa supaya mencapai kompetensi dasar yang sudah

ditentukan.

Penggunaan teknologi pembelajaran perlu dikuasai terlebih

dahulu oleh guru yang bersangkutan sebelum melaksanakan kegiatan

pembelajaran. Karena teknologi sebagus atapapun kalau dalam

pengoperasiannya tidak tepat maka hasil yang didapat dari penggunaan

teknologi tersebut tidak akan tercapai. Salah satu teknologi yang dapat

dimanfaatkan guru dalam pembelajaran biologi adalah penggunaan

komputer untuk menciptakan sumber belajar yang bervariasi, misalkan

menyusun sebuah buku, membuat ringkasan materi, ataupun

menyusun sendiri buku petunjuk praktikum.

3. Kinerja guru

a. Temuan data

Tabel 4 kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran

Indikator Terpenuhi Belum Keterangan

Penyampaian

materi √

Selama pelaksanaan

materi yang disampaikan

guru masih terbatas

Penggunaan

metode √

Penggunaan metode

pembelajaran belum tepat

Page 76: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

61

pembelajaran

Mengondisikan

kelas √

Kelas dapat dikondisikan

guru dengan baik

b. Deskripsi

1) Penyampaian materi

Dalam hal penyampaian materi selama pembelajaran biologi

berlangsung masih belum seluruhnya materi yang ada dijelaskan oleh

guru.

Hal ini kemungkinan dipicu oleh ketersediaan waktu dari

sekolah bagi mata pelajaran biologi yang terbatas karena adanya waktu

yang terpotong untuk pelaksanaan ujian nasional dan pengumuman

kelulusan ujian nasional.

2) Penggunaan metode

Dalam hal penggunaan metode pembelajaran yang dipilih guru

dalam mengajarkan materi sistem ekskresi ternyata metode

pembelajaran yang digunakan oleh guru masih belum tepat sasaran.

Terlihat dari pemilihan metode diskusi, eksperimen, dan demonstrasi

dalam setiap pertemuan, padahal alokasi waktu yang disediakan dalam

setiap pertemuan terbatas dan kemungkinan untuk menggunakan

ketiga metode tersebut dalam waktu yang bersamaan sangat sulit.

3) Pengelolaan kelas

Dalam hal pengelolaan kelas untuk kegiatan pembelajaran

sudah dilakukan guru dengan baik karena siswa dapat dikondisikan

oleh guru, selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa mengikuti

seluruh proses dengan kondusif dan tidak melakukan aktivitas yang

mengganngu jalannya kegiatan pembelajaran.

Page 77: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

62

Kelas yang dapat dikondisikan dengan baik akan

memperlancar jalannya pelaksanaan pembelajaran serta mudahnya

tujuan pembelajaran dicapai oleh siswa.

4. Kesesuaian pembelajaran dengan RPP

a. Temuan data

Tabel 5 kesesuaian pembelajaran dengan RPP

Aspek RPP Pembelajaran

Cakupan

materi

Sistem ekskresi pada

manusia dan hewan

(ikan dan serangga)

Kelainan yang ada

pada sistem ekskresi

Sistem ekskresi pada

manusia dan hewan

(ikan dan serangga)

Kelainan yang ada

pada sistem ekskresi

Penggunaan

metode

Diskusi

Demonstrasi

Eksperimen

Diskusi

Ceramah

Penggunaan

media dan

sumber

belajar

Gambar sistem

ekskresi

Buku acuan Biologi

teks II Pemngarang:

Moh. Amin

Buku pelajaran biologi

SMA II penerbit

Erlangga

Internet

LKS

OHP/Komputer

Bahan presentasi

Internet

LKS

Bahan presentasi

Penilaian

Tugas kelompok

Unjuk kerja

Ulangan

Laporan hasil diskusi

Pengamatan sikap

Kuis

Tugas kelompok

Laporan hasil

diskusi

Pengamatan sikap

Page 78: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

63

Tes pilihan ganda

Tes uraian

Alokasi waktu 6 kali pertemuan 4 kali pertemuan

Pencapaian

indikator

Mengidentifikasi

struktur dan fungsi

alat-alat ekskresi

Membedakan struktur

dan fungsi alat-alat

ekskresi

Menjelaskan proses

ekskresi seperti

keringat, urine,

bilirubin, biliverdin,

CO2, H2O (uap air)

Melakukan uji

kandungan dalam zat

urine

Membedakan struktur

alat ekskresi ikan,

cacing, dan belalang

Membedakan alat

ekskresi hewan dan

manusia

Mengidentifikasi

proses ekskresi pada

ikan, cacing, dan

belalang

Menjelaskan penyebab

kelaian/penyakit yang

terjadi pada sistem

ekskresi

Mengidentifikasi

struktur dan fungsi

alat-alat ekskresi

Membedakan

struktur dan fungsi

alat-alat ekskresi

Membedakan alat

ekskresi hewan dan

manusia

Mengidentifikasi

proses ekskresi pada

ikan, cacing, dan

belalang

b. Deskripsi

1) Cakupan materi

Kesesuaian cakupan materi yang disampaikan guru selama

pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang disusun oleh guru. Adanya kesesuaian ini dapat

Page 79: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

64

terjadi karena guru dalam menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran mengacu pada buku pegangan yang dimilikinya dan

silabus yang telah ditetapkan oleh depdiknas.

2) Penggunaan metode

Dalam hal penggunaan metode pembelajaran yang semula

dalam rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode

diskusi, eksperimen, dan demonstrasi, ternyata di dalam

pelaksanaannya metode yang digunakan guru selama melaksanakan

kegiatan pembelajaran adalah menggunakan metode diskusi dan

ceramah. Memang bagus kalau dalam setiap pembahasan mengenai

pokok bahasan biologi dapat melaksanakan kegiatan eksperimen. Tapi

jika alat dan bahan penunjang yang ada di sekolah kurang memadai

untuk melaksanakan eksperimen maka tidak perlu dipaksakan untuk

memasukkan unsur penggunaan metode eksperimen dalam menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran. Demikian juga penggunaan metode

demonstrasi, jikalau alat dan bahan penunjang yang akan digunakan

untuk melaksanakan demonstrasi tidak mendukung maka tidak perlu

memasukkan metode demonstrasi dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran.

3) Penggunaan media dan sumber belajar

Dalam hal penggunaaan media dan sumber belajar yang

semula dalam rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan buku

pegangan biologi, internet, gambar sistem ekskresi manusia dan

hewan, OHP/komputer, LCD, bahan presentasi, dan LKS. Ternyata di

dalam pelaksanaannya bahan belajar yang digunakan oleh siswa

hanyalah LKS, internet, dan bahan presentasi. Buku pegangan biologi

hanya digunakan oleh siswa yang punya itupun tidak lebih dari

sepuluh anak yang ada di kelas karena perpustakaan belum

menyediakan buku pegangan biologi bagi seluruh anak yang ada di

kelas. Sehingga siswa yang tidak punya buku belum bisa

Page 80: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

65

menggunakan buku pegangan tersebut. Penggunaan internet dalam

pembelajaran sistem ekskresi dilakukan siswa ketika menyusun

makalah untuk diskusi dan mencari gambar alat ekskresi baik itu

manusia maupun hewan. Gambar alat ekskresi manusia dan hewan

yang digunakan guru adalah gambar yang diperoleh dari internet serta

gambar yang sudah ada pada LKS masing-masing siswa. Untuk

gambar sistem ekskresi dalam ukuran besar yang dapat dilihat seluruh

siswa di kelas belum tersedia di sekolah karena sekolah belum

menyediakan sarana penunjang gambar untuk masing-masing pokok

bahasan dalam pelajaran biologi. Kalaupun ada dana sekolah masih

diprioritaskan untuk melengkapi sarana dan prasarana yang ada di

laboratorium mengingat sekolah masih dalam tahap pembangunan

laboratorium karena gedung laboratorium yang lama sudah rusak.

Penggunaan OHP/komputer dan LCD juga belum dilaksanakan selama

pelaksanaan kegiatan pembelajaran biologi pokok bahasan sistem

ekskresi, dari sarana yang tersedia di sekolah hanya ada OHP saja

sehingga apa yang dicantumkan dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran berupa penggunaan komputer dan LCD hanya berupa

rancangan saja, kemungkinan ini terlewatkan guru ketika menyusun

rencana pelaksanaaan pembelajaran karena dalam pengembangannya

guru tertarik untuk menggunakan komputer dan LCD. Maka unsur

penggunaan media komputer dan LCD dimasukkan dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran tanpa mengecek fasilitas yang disediakan

oleh sekolah. Bahan presentasi dan LKS telah digunakan selama

kegiatan pembelajaran berlangsung. Keduanya dapat dilaksnakan

sesuai dengan apa yang direncanakan guru di dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran karena tepat dengan metode diskusi yang

akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Kalau LKS memang

seluruh siswa telah memilikinya karena ada ketetapan dari sekolah

bahwa setiap siswa diharapkan memiliki LKS sebagai penunjang

Page 81: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

66

kegiatan pembelajaran di kelas serta latihan untuk memperdalam

pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan di kelas.

4) Penilaian

Dalam hal penilaian selama kegiatan pembelajaran

berlangsung yang dapat dilakusanakan oleh guru adalah tugas

kelompok, laporan hasil diskusi dan penilaian sikap. Tugas kelompok

disini adalah pembuatan makalah untuk bahan diskusi, penilaian yang

dilaksanakan guru menyangkut isi dari makalah yang telah disusun

oleh kelompok yang sudah dibentuk. Laporan hasil diskusi disusun

masing-masing kelompok setelah melaksanakan diskusi bersama di

kelas, diskusi dilakukan oleh semua kelompok yang ada.

Penilaian sikap yang dilaksanakan oleh guru dilakukan pada

setiap pertemuan selama satu semester. Tidak terlaksananya seluruh

aspek penilaian yang ada di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran

berhubungan dengan alokasi waktu yang ada di sekolah.

5) Alokasi waktu

Dalam hal penerapan alokasi waktu selama kegiatan

pembelajaran berlangsung ternyata waktu yang direncanakan dalam

silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran dalam pelaksanaannya

tidak sesuai.

Ketidaksesuaian tersebut terjadi karena kebetulan jadwal

pelajaran biologi kelas XI semester genap jatuh pada hari senin. Pada

hari senin selama dua minggu berturut-turut terjadi pelaksanaan ujian

nasional dan pengumuman kelulusan sekolah. Hal ini memakan jatah

waktu yang ada bagi mata pelajaran biologi sehingga dalam

pelaksanaannya guru mempercepat durasi pembahasan setiap pokok

bahasan biologi. Dari yang semula dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran akan dilaksanakan dalam enam kali pertemuan menjadi

empat kali pertemuan.

Page 82: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

67

Adanya alokasi waktu yang dipercepat ini berdampak dalam

penggunaan metode yang digunakan. Demi mengejar terselesaikannya

materi pelajaran dalam waktu yang ada maka penggunaan metode yang

terjadi akhirnya hanya menggunakan metode diskusi dan ceramah.

Metode ceramah memang bisa lebih cepat dalam menyelesaikan

pembahasan sebuah materi pelajaran karena guru tinggal

menyampaikan kemudian siswa mencatat materi yang disampaikan

oleh guru. Persiapan untuk penggunaan metode ceramah juga cukup

sederhana yakni hanya berupa buku pegangan bagi guru serta

ringkasan materi yang telah disusun oleh guru.

6) Pencapaian indikator kompetensi

Dalam hal pencapaian indikator kompetensi pada

pelaksanaannya masih belum tercapai semua karena tidak adanya

ulangan harian maka pengamatan tercapai atau tidaknya indikator

kompetensi hanya dilaksanakan pada saat siswa melaksanakan diskusi

di kelas. Dari beberapa kompetensi yang sudah dicanangkan guru

dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang dapat tercapai hanya

pada indikator mengidentifikasi struktur dan fungsi alat-alat ekskresi,

membedakan struktur dan fungsi alat-alat ekskresi, membedakan

struktur alat ekskresi hewan dan manusia, menjelaskan penyebab

penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi.

Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada tahap

kegiatan pendahuluan sudah mampu mengondisikan peserta didik dengan

dilaksanakannya kegiatan berdo’a bersama sebelum memulai pembelajaran,

sayangnya dalam kegiatan pendahuluan guru belum menjelaskan mengenai

tujuan pembelajaran, guru hanya memberitahukan pada peserta didik materi

apa saja yang akan mereka pelajarari pada pertemuan hari itu.

Pada tahap kegiatan inti memang di dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran guru belum mencantumkan pembagian secara jelas mengenai

tahapan eksplorasi, elaborasi, maupun konfirmasi. Namun di dalam

Page 83: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

68

pelaksanaannya berdasarkan data yang diperoleh peneliti melalui kegiatan

observasi pembelajaran di kelas diperoleh bahwa kegiatan yang dilaksanakan

oleh guru pengampu mata pelajaran sudah menyangkut beberapa hal yang ada

di dalam ketiga tahapan tersebut. Untuk melihat sejauh mana pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat dilihat dalam lampiran

pelaksanaan pembelajaran yang ada di belakang halaman daftar pustaka.

Untuk mampu melaksanakan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi

secara penuh di dalam pelaksanaan pembelajaran memang perlu beberapa

latihan dan pembiasaan dari guru mata pelajaran yang bersangkutan. Idealnya

guru rutin melakukan evaluasi sendiri terhadap keberhasilan dalam setiap

pelaksanaan pembelajaran yang sudah dilakukannya, melalui evaluasi diri

akan ditemukan apa kekurangan ataupun kelebihan yang ada dalam setiap

pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukannya. Dengan mengetahui

kekurangan ataupun kelebihan akan memudahkan guru untuk memperbaiki

berbagai kekurangan tersebut serta menggunakan kelebihan yang dimilikinya

seefektif mungkin.

C. Evaluasi pembelajaran

1. Hasil belajar

a. Temuan data

Penilaian yang dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar

siswa hanyalah menggunakan tugas kelompok berupa makalah dan

laporan diskusi serta mengerjakan LKS.

b. Deskripsi

Penggunaan makalah untuk mengetahui ketercapaian indikator

kompetensi melalui hasil belajar masih belum tepat karena untuk

mengetahui seluruh komponen yang ada di dalam pencapaian indikator

kompetensi memerlukan pengamatan yang jelas terhadap aspek

kognitif, psikomotorik, dan afektif. Di dalam makalah yang disusun

secara bersama masih belum bisa menjamin apakah dalam penyusunan

Page 84: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

69

makalah tersebut seluruh angggota kelompok terlibat dalam proses

penyusunannya atau hanyalah disusun oleh beberapa anggota

kelompok saja.

Penggunaan laporan hasil diskusi untuk mengetahui

ketercapaian indikator yang ada di dalam indikator pencapaian

kompetensi juga masih kurang tepat karena di dalam laporan diskusi

masih belum bisa menyangkut aspek afektif serta psikomotorik.

Penggunaan tugas untuk mengerjakan LKS untuk mengetaui

ketercapaian indikator pencapaian kompetensi juga masih kurang tepat

karena hanya dapat mengukur kemampuan dalam aspek kognitif saja.

Sebaiknya untuk melakukan penilaian hasil belajar secara

menyeluruh maka guru minimal menggunakan instrumen ulangan

harian yang berisi soal-soal sesuai dengan indikator pencapaian

kompetensi. Untuk penilaian dari aspek psikomotorik dan afektif guru

dapat menggunakan kegiatan demonstrasi yang dilakukan oleh siswa

menggunakan alat yang telah disusun oleh guru.

2. Kesesuaian dengan standar proses

a. Temuan data

Tabel 6 kesesuaian dengan standar proses

Aspek Sesuai Belum Keterangan

Perencanaan

pelaskanaan

pembelajaran

Belum adanya pembagian

secara jelas mengenai kegiatan

pembelajaran di kelas

Pelaksanaan

pembelajaran √

Dalam pelaksanaannya masih

belum memenuhi standar

pelaksanaan pembelajaran

Penilaian hasil

belajar √

Sudah sesuai dengan instrumen

yang dibuat dalam kompetensi

dasar yang akan dicapai

Page 85: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

70

b. Deskripsi

1) Perencanaan pelaksanaan pembelajaran

Dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran tidak sesuainya

apa yang direncakan oleh guru adalah dalam hal penjabaran mengenai

kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dalam standar proses

telah dijelaskan bahwa pada pelaksanaan pembelajaran terdapat

langkah-langkah yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,

dan kegiatan penutup. Sedangkan di dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran yang disusun oleh guru hanya menyebutkan kegiatan

guru dan kegiatan siswa yang akan dilaksanakan dalam kegiatan

pembelajaran.

2) Pelaksanaan pembelajaran

Dalam hal pelaksanaan pembelajaran ketidaksesuaian itu

terlihat dalam hal penggunaan metode, alokasi waktu, dan penggunaan

sumber belajar. Adanya perubahan dalam pelaksanaan pembelajaran

ini tidak serta merta dilakukan guru secara terencana, ada faktor yang

memaksa guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang tidak sesuai

dengan rencana palaksanaan pembelajaran tersebut. Faktor paling kuat

adalah alokasi waktu yang termakan untuk liburan karena di sekolah

mengadakan ujian akhir nasional dan pengumuman kelulusan siswa

kelas XII.

3) Penilaian hasil belajar

Dalam hal penilaian hasil pembelajaran kesesuaian yang

dilakukan oleh guru adalah apa yang dinilai sudah sesuai dengan

kompetensi dasar yang dibuat dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran. Kalaupun ada rencana penilaian yang tidak terlaksana

sifatnya kondisional dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada di

sekolah.

Page 86: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

71

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil uraian dari data penelitian dan pembahasan

diperoleh simpulan bahwa dalam hal pengembangan RPP dan pelaksanaan

pembelajaran biologi pokok bahasan sistem ekskresi di MA Tarbiyatul

Mubtadiin tahun ajaran 2010/2011 yang menggunakan kurikulum tingkat

satuan pendidikan masih belum sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun oleh guru.

B. Saran

Berdasarkan uraian yang diungkapkan di atas saran-saran yang dapat

diberikan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Dalam proses pembelajaran guru diharapkan lebih kreatif dalam

menerapkan model pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa tidak

merasa bosan dengan proses pembelajaran yang berlangsung.

2. Guru diharapkan melakukan inovasi dengan memanfaatkan berbagai

media dan bahan yang dapat digunakan sebagai sumber belajar di

lingkungan sekitar sekolah.

3. Guru diharapkan membuat bahan ajar berupa buku yang disesuaikan

dengan kurikulum di sekolah serta kondisi ekonomi siswa yang sebagian

besar orang tuanya petani.

C. Penutup

Puji syukur alhamdulillah penelitian ini dapat diselesaikan. Semoga

karya ini dapat memberikan manfaar bagi peneliti sendiri, guru mata pelajaran

biologi MA Tarbiyatul Mubtadiin, peserta didik kelas XI MA Tarbiyatul

Page 87: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

72

Mubtadiin dan siapapun yang membaca karya ini umumnya. Semoga karya ini

dapat menjadi sumbangan bagi dunia pendidikan.

Akhirnya hanya pada Allah SWT tempat bagi peneliti untuk

memohon petunjuk dan pertolongan agar selalu berada dalam ridlo-Nya dan

jalan yang lurus sehingga bisa memberi manfaat bagi sesama. Amiin Ya

Rabbal Alamiin.

Page 88: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

75

Lampiran 1

Page 89: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

76

Lampiran 2

Page 90: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

77

SILABUS

Sekolah : MA TARBIYATUL MUBTADIIN

Mata Pelajaran : BIOLOGI

Kelas/Semester : XI/Semester Genap

Standar Kompetensi : Menjelaskan Struktur, Fungsi, Organ manusia dan hewan tertentu, kelainan, dan/atau penyakit yang mungkin terjadi

serta implikasinya pada salingtemas

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran Idikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

Menjelaskan

keterkaitan

antara struktur,

fungsi, dan

proses seta

kelainan/penyak

it yang dapat

terjadi pada

sistem ekskresi

pada manusia

dan hewan

(misalnya ikan

dan serangga).

Struktur dan

fungsi alat-

alat ekskresi

manusia:

Alat ekskresi

pada manusia

antara lain:

paru-paru,

kulit, ginjal,

hati, yang

mengekskresik

an hasil

metabolisme.

Proses

ekskresi pada

manusia:

Ekskresi sisa-

sisa

Kegiatan guru:

membimbing siswa dan mengarahkan

persepsi siswa untuk memahami konsep

alat ekskresi pada manusia dengan

metode diskusi informasi, demonstrasi

dan eksperimen untuk menemukan

sendiri.

Kegiatan siswa:

Menggunakan torso/charta

mengenali struktur berbagai organ

ekskresi, letak, dan fungsinya

melalui kegiatan demonstrasi.

Mengkaji literatur/CD

interaktif/penelusuran

internet/charta menemukan fungsi,

proses masing-masing dan hasil

akhir yang dibuang alat ekskresi

manusia.

Mengidentifika

si struktur dan

fungsi alat-alat

ekskresi.

Membedakan

struktur dan

fungsi alat-alat

ekskresi.

Menjelaskan

proses ekskresi

seperti

keringat, urine,

bilirubin dan

biliverdin, 𝐶𝑂2

dan 𝐻2𝑂 (uap

air).

Melakukan uji

kandungan zat

Jenis

Tagihan:

Tugas

individu,

tugas

kelompok,

unjuk

kerja,

ulangan

Bentuk

Instrume

n:

Produk

(laporan

hasil

kajian dan

diskusi,

2 Kali

pertemua

n (90

menit)

Sumber

Belajar:

Buku acuan

Biologi teks

karya Moh.

Amin, buku

pelajaran

Biologi SMA

II terbitan

Erlangga,

internet

Alat: OHP/

Komputer,

LCD.

Bahan: LKS,

bahan

Lam

pira

n 3

77

Page 91: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

78

metabolisme

melalui paru-

paru, hati,

ginjal, dan

kulit

menunjukkan

mekanisme

yang berbeda.

Mengkomunikasikan/mempresentasi

kan hasil analisis dan kajian

pengeluaran sisa-sisa metabolisme

melalui paru-paru, hati, ginjal, dan

kulit.

Melakukan uji kandungan glukosa,

protein, amoniak dalam menggunakan

reagen melalui kerja kelompok.

dalam urine. laporan

hasil

kandungan

zat dalam

urin),

pengamata

n unjuk

kerja,

pengamata

n sikap,

kuis, tes

pilihan

ganda, tes

uraian.

presentasi,

charta/gambar

berbagai alat

ekskresi

hewan

Ekskresi para

Hewan:

Hewan

mengekskresik

an sisa

metabolisme

menggunakan

alat seperti

kulit, ginjal, sel

api, nefridia,

dll.

Kegiatan guru:

Membimbing siswa dan mengarahkan

persepsi siswa untuk memahami konsep

sistem ekskresi pada hewan dengan

metode diskusi informasi, demonstrasi

dan eksperimen untuk menemukan

sendiri.

Kegiatan siswa:

Menganalisis charta/gambar alat-alat

ekskresi pada berbagai hewan,

seperti cacing, belalang, ikan, dll,

melaui kerja kelompok.

Mengkaji literatur/penelusuran

internet dan mendiskusikan hasil

kajian tentang proses ekskresi pada

ikan dan belalang.

Membedakan

struktur alat

ekskresi ikan,

cacing, dan

belalang

(ginjal).

Membedakan

alat ekskresi

hewan dan

manusia.

Mengidentifika

si proses

ekskresi pada

ikan, cacing,

dan belalang.

Jenis

tagihan: Tugas

kelompok,

unjuk

kerja,

ulangan

Bentuk

Instrume

n: produk

(laporan

hasil

kajian dan

analisis

alat

ekskresi

hewan),

2 kali

pertemua

n (90

menit)

Sumber

Belajar:

Buku acuan

Biologi teks

karya Moh.

Amin, buku

pelajaran

Biologi SMA

II terbitan

Erlangga,

internet

Alat: OHP

/Komputer,

LCD.

Bahan: LKS,

bahan

presentasi,

charta/gambar

78

Page 92: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

79

pengamata

n sikap,

kuis, tes

pilihan

ganda, tes

uraian.

berbagai alat

ekskresi

hewan

Kelaian dan

penyakit yang

terjadi Gangguan pada

sistem

ekskresi, antara

lain

albuminaria,

nefritis,

polyuria, dll.

Kegiatan guru:

Membimbing siswa dan mengarahkan

persepsi siswa untuk memahami konsep

alat ekskresi pada manusia dengan

metode diskusi informasi, demonstrasi

dan eksperimen untuk menemukan

sendiri.

Kegiatan siswa:

Melakukan kajian

literatur/penelusuran internet

menemukan berbagai penyakit,

penyebab, dan pemanfaatan

teknologi pada gangguan/penyakit

sistem ekskresi.

Mendiskusikan cara

menghindari/menanggulangi

penyakit pada sistem ekskresi.

Menjelaskan

penyebab

kelaian/penyak

it yang terjadi

pada sistem

ekskresi.

Menghimpun

gambar

penggunaan

teknologi yang

membantu

sistem

ekskresi,

Jenis

tagihan:

tugas

individu,

tugas

kelompok,

unjuk

kerja,

ulangan

Bentuk

instrumen

: produk

(laporan

hasil

kajian dan

diskusi),

pengamata

n sikap,

kuis, tes

pilihan

ganda, tes

uraian.

2 kali

pertemua

n (90

menit)

Sumber

Belajar:

Buku acuan

Biologi teks

karya Moh.

Amin, buku

pelajaran

Biologi SMA

II terbitan

Erlangga,

internet

Alat: OHP/Kompute

r, LCD.

Bahan: LKS,

bahan

presentasi,

charta/gambar

berbagai alat

ekskresi

hewan

79

Page 93: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

80

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MA TARBIYATUL MUBTADIIN

Mata Pelajaran : BIOLOGI

Kelas/Program : XI

Semester : Genap

Kompetensi Dasar Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan

proses seta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada

sistem ekskresi pada manusia dan hewan (misalnya

ikan dan serangga).

Jam Pertemuan : pertemuan ke 15 dan 16

Indikator

Mengidentifikasi struktur dan fungsi alat-alat ekskresi.

Membedakan struktur dan fungsi alat-alat ekskresi.

Menjelaskan proses ekskresi seperti keringat, urine,

bilirubin dan biliverdin, 𝐶𝑂2 dan 𝐻2𝑂 (uap air).

Melakukan uji kandungan zat dalam urine.

Materi Pembelajaran

Struktur dan fungsi alat-alat ekskresi manusia: alat

ekskresi pada manusia antara lain: paru-paru, kulit,

ginjal, hati, yang mengekskresikan hasil metabolisme.

Proses ekskresi pada manusia: ekskresi sisa-sisa

metabolisme melalui paru-paru, hati, ginjal, dan kulit

menunjukkan mekanisme yang berbeda.

Langkah dan Metode Pembelajaran

Kegiatan guru: membimbing siswa dan mengarahkan

persepsi siswa untuk memahami konsep alat ekskresi

pada manusia dengan metode diskusi informasi,

demonstrasi dan eksperimen untuk menemukan sendiri.

Kegiatan siswa:

Menggunakan torso/charta mengenali struktur

berbagai organ ekskresi, letak, dan fungsinya

melalui kegiatan demonstrasi.

Mengkaji literatur/CD interaktif/penelusuran

internet/charta menemukan fungsi, proses masing-

Lampiran 4

Page 94: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

81

masing dan hasil akhir yang dibuang alat ekskresi

manusia.

Mengkomunikasikan/mempresentasikan hasil

analisis dan kajian pengeluaran sisa-sisa

metabolisme melalui paru-paru, hati, ginjal, dan

kulit.

Melakukan uji kandungan glukosa, protein,

amoniak dalam menggunakan reagen melalui kerja

kelompok.

Sumber Buku acuan Biologi teks karya Moh. Amin, buku

pelajaran Biologi SMA II terbitan Erlangga, internet.

Alat OHP/Komputer, LCD, tabung reaksi, rak tabung reaksi,

gelas kimia, pembakar spirtus.

Bahan LKS, bahan presentasi, reagen benedict, biuret.

Penilaian Jenis tagihan: tugas individu, tugas kelompok, unjuk

kerja, ulangan

Bentuk instrumen: produk (laporan hasil kajian dan

diskusi, laporan hasil kandungan zat dalam urin),

pengamatan unjuk kerja, pengamatan sikap, kuis, tes

pilihan ganda, tes uraian.

Jam Pertemuan : pertemuan ke 17 dan 18

Indikator

Membedakan struktur alat sksresi ikan, cacing, dan

belalang.

Membedakan alat ekskresi hewan dan manusia.

Mengidentifikasi proses ekskresi pada ikan, cacing, dan

belalang.

Materi Pembelajaran

Hewan mengeksresikan sisa metabolisme menggunakan

alat seperti kulit, ginjal, sel apo, nefridia.

Langkah dan Metode Pembelajaran

Kegiatan guru: membimbing siswa dan mengarahkan

persepsi siswa untuk memahami konsep alat ekskresi

Page 95: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

82

pada manusia dengan metode diskusi informasi,

demonstrasi dan eksperimen untuk menemukan sendiri.

Kegiatan siswa:

Menganalisis charta/gambar alat-alat ekskresi pada

berbagai hewan, seperti cacing, belalang, ikan, dll

melalui kerja kelompok.

Mengkaji literatur/penelusuran internet dan

mendiskusikan hasil kajian tentang proses ekskresi

pada ikan dan belalang.

Sumber Buku acuan Biologi teks karya Moh. Amin, buku

pelajaran Biologi SMA II terbitan Erlangga, internet.

Alat OHP/Komputer, LCD.

Bahan LKS, bahan presentasi, charta/gambar berbagai alat

ekskresi hewan.

Penilaian Jenis tagihan: tugas individu, tugas kelompok, unjuk

kerja, ulangan

Bentuk instrumen: produk (laporan hasil kajian dan

analisis alat ekskresi hewan), pengamatan sikap, kuis,

tes pilihan ganda, tes uraian.

Jam Pertemuan : pertemuan ke 19 dan 20

Indikator

Menjelaskan penyebab kelaian/penyakit yang terjadi

pada sistem ekskresi.

Menghimpun gambar penggunaan teknologi yang

membantu sistem ekskresi,

Materi Pembelajaran

Gangguan pada sistem ekskresi, antara lain albuminaria,

nefritis, polyuria, dll.

Langkah dan Metode Pembelajaran

Kegiatan guru: membimbing siswa dan mengarahkan

persepsi siswa untuk memahami konsep alat ekskresi

pada manusia dengan metode diskusi informasi,

demonstrasi dan eksperimen untuk menemukan sendiri.

Page 96: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

83

Kegiatan siswa:

Melakukan kajian literatur/penelusuran internet

menemukan berbagai penyakit, penyebab, dan

pemanfaatan teknologi pada gangguan/penyakit

sistem ekskresi.

Mendiskusikan cara menghindari/menanggulangi

penyakit pada sistem ekskresi.

Sumber Buku acuan Biologi teks karya Moh. Amin, buku

pelajaran Biologi SMA II terbitan Erlangga, internet.

Alat OHP/Komputer, LCD.

Bahan LKS, bahan presentasi.

Penilaian Jenis tagihan: tugas individu, tugas kelompok, unjuk

kerja, ulangan

Bentuk instrumen: produk (laporan hasil kajian dan analisis alat ekskresi

hewan), pengamatan sikap, kuis, tes pilihan ganda, tes uraian.

Mengetahui, dilaksanakan,…………………

Kepala Sekolah Guru Biologi

( ______________ ) ( _________________ )

NIP. ………………. NIP.…………………..

Page 97: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

84

LEMBAR OBSERVASI

KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

No Komponen Ada Tidak Keterangan

1

2

3

4

5

6

Identitas mata pelajaran:

a. Satuan pendidikan

b. Kelas

c. Semester

d. Program/program

keahlian

e. Mata pelajaran

f. Jumlah pertemuan

Standar kompetensi

Kompetensi dasar

Indikator pencapaian

kompetensi

Tujuan pembelajaran

Materi ajar:

a. Fakta

b. Konsep

c. Prinsip

d. Prosedur

Identitas mata pelajaran

ditulis dalam sampul depan

RPP yang dibuat guru, RPP

sudah dijilid menjadi Satu

Tidak dicantumkan karena

belum ada pembagian

jurusan.

Sudah dicantumkan oleh

guru dalam RPP

Sudah dicantumkan dalam

RPP

Langsung mengacu pada

silabus yang sudah disusun

oleh pemerintah.

Sudah dicantumkan di

dalam RPP.

Sudah dicantumkan di

dalam RPP.

Belum dicantumkan di

dalam RPP.

Belum dapat diketahui

secara rinci karena di

dalam RPP yang dibuat

guru materi ajar masih

berupa poin-poin secara

umum.

Lampiran 5

Catatan:

Lembar observasi ini dikembangkan dari standar proses yang ada dalam

peraturan menteri pendidikan nomor 41 tahun 2007

Page 98: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

85

7

8

9

10

Alokasi waktu

Metode pembelajaran

Kegiatan pembelajaran:

a. Pendahuluan

b. Inti

c. Penutup

Penilaian hasil

pembelajaran

Hanya disebutkan

dilakukan pada pertemuan

ke-….

Menggunakan metode

diskusi informasi,

demonstrasi, dan

eksperimen.

Belum diuraikan secara

rinci karena hanya

diungkapkan kegiatan

pembelajaran yang

dilakukan guru secara

keseluruhan.

Penilaian dilakukan

melalui tugas individu,

tugas kelompok, unjuk

kerja, dan ulangan.

Page 99: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

86

LEMBAR OBSERVASI

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

No Komponen

Pelaksanaan

Pembelajaran

Ada Tidak keterangan

1 Kegiatan pendahuluan

a) menyiapkan peserta

didik secara psikis

dan fisik untuk

mengikuti proses

pembelajaran;

b) mengajukan

pertanyaan-

pertanyaan yang

mengaitkan

pengetahuan

sebelumnya dengan

materi yang akan

dipelajari;

c) menjelaskan tujuan

pembelajaran atau

kompetensi dasar

yang akan dicapai;

d) menyampaikan

cakupan materi dan

penjelasan uraian

kegiatan sesuai

silabus.

Guru mengkondisikan peserta

didik dengan berdoa dahulu.

Guru menanyakan materi yang

dipelajari pada pertemuan

sebelumnya.

Belum dijelaskan oleh guru

Dijelaskan oleh guru secara

singkat.

2 Kegiatan inti

a. eksplorasi

1) melibatkan

Guru memberi kesempatan

Lampiran 6

Catatan:

Lembar observasi ini dikembangkan dari standar proses yang ada dalam

peraturan menteri pendidikan nomor 41 tahun 2007

Page 100: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

87

peserta didik

mencari

informasi yang

luas dan dalam

tentang

topik/tema materi

yang akan

dipelajari dengan

menerapkan

prinsip alam

takambang jadi

guru dan belajar

dari aneka

sumber;

2) menggunakan

beragam

pendekatan

pembelajaran,

media

pembelajaran,

dan sumber

belajar lain;

3) memfasilitasi

terjadinya

interaksi antar

peserta didik

serta antara

peserta didik

dengan guru,

lingkungan, dan

sumber belajar

lainnya;

4) melibatkan

peserta didik

secara aktif

dalam setiap

kegiatan

pembelajaran;

5) memfasilitasi

peserta didik

melakukan

percobaan di

laboratorium,

studio, atau

lapangan.

b. elaborasi

pada siswa untuk mencari

materi salah satunya lewat

internet dan perpustakaan.

Masih menggunakan satu

sumber belajar yakni media

cetak berupa buku dan LKS.

Guru selalu membuka

kesempatan bagi siswa yang

ingin bertanya ataupun

mengungkapkan pendapat.

Adanya kesempatan bertanya

memebri peluang siswa aktif

di kelas.

Belum dilaksanakan karena

alat dan bahan yang ada di

sekolah belum memadahi.

Page 101: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

88

1) membiasakan

peserta didik

membaca dan

menulis yang

beragam melalui

tugas-tugas

tertentu yang

bermakna;

2) memfasilitasi

peserta didik

melalui

pemberian tugas,

diskusi, dan lain-

lain untuk

memunculkan

gagasan baru

baik secara lisan

maupun tertulis;

3) memberi

kesempatan

peserta untuk

berpikir,

menganalisis,

menyelesaikan

masalah, dan

bertindak tanpa

rasa takut;

4) memfasilitasi

peserta didik

dalam

pembelajaran

kooperatif dan

kolaboratif;

5) memfasilitasi

peserta didik

berkompetisi

secara sehat

untuk

meningkatkan

prestasi belajar;

6) memfasilitasi

peserta didik

membuat laporan

eksplorasi yang

dilakukan baik

lisan maupun

Sudah dilakukan dengan

adanya tugas mencatat dalam

tiap pertemuan.

Sudah adanya tugas diskusi

kelompok.

Kesempatan sudah dibuka

dalam setiap pertemuan.

Dibentuk kelompok-kelompok

untuk melakukan diskusi.

Sudah dilaksanakan oleh guru.

Laporan sudah dibuat secara

kelompok.

Page 102: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

89

tertulis, secara

individual

maupun

kelompok;

7) memfasilitasi

peserta didik

untuk

menyajikan hasil

kerja individual

maupun

kelompok;

8) memfasilitasi

peserta didik

melakukan

pameran,

turnamen,

festival, serta

produk yang

dihasilkan;

9) memfasilitasi

peserta didik

melakukan

kegiatan yang

menumbuhkan

kebanggaan dan

rasa percaya diri

peserta didik.

c. Konfirmasi

1) memberikan

umpan balik

positif dan

penguatan dalam

bentuk lisan,

tulisan, isyarat,

maupun hadiah

terhadap

keberhasilan

peserta didik;

2) memfasilitasi

konfirmasi

terhadap hasil

eksplorasi dan

elaborasi peserta

didik melalui

berbagai sumber;

3) memfasilitasi

Dilaksanakan saat ada diskusi

bersama antar kelompok.

Tidak dilaksanakan karena

dalam pokok bahasan sistem

ekskresi belum dilakukan

praktikum.

Belum dilaksanakan

sepenuhnya oleh guru.

Sudah dilaksanakan oleh guru.

Konfirmasi dilakukan dengan

mengembalikan tugas yang

dikumpulkan dan telah dinilai

oleh guru.

Belum ada kegiatan refleksi

Page 103: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

90

peserta didik

melakukan

refleksi untuk

memperoleh

pengalaman

belajar yang telah

dilakukan;

4) memfasilitasi

peserta didik

untuk

memperoleh

pengalaman yang

bermakna dalam

mencapai

kompetensi

dasar.

melalui pengalaman belajar,

Peserta didik belum diarahkan

memperoleh pengalaman yang

bermakna.

3 Kegiatan penutup

a. bersama-sama

dengan peserta didik

dan/atau sendiri

membuat

rangkuman/simpulan

pelajaran;

b. melakukan penilaian

dan/atau refleksi

terhadap kegiatan

yang sudah

dilaksanakan secara

konsisten dan

terprogram;

c. memberikan umpan

balik terhadap proses

dan hasil

pembelajaran;

d. merencanakan

kegiatan tindak

lanjut dalam bentuk

pembelajaran

remedi, program

pengayaan, layanan

konseling dan/atau

memberikan tugas

baik tugas individual

maupun kelompok

sesuai dengan hasil

belajar peserta didik;

Belum dilaksanakana guru

secara efektif

Penilaian dilakukan guru

setelah selesai melaksanakan

kegiatan pembelajaran lewat

pekerjaan rumah.

Melalui penilaian terhadap

tugas siswa.

Remedi hanya diberikan pada

siswa yang nilainya belum

memenuhi KKM.

Page 104: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

91

e. menyampaikan

rencana

pembelajaran pada

pertemuan

berikutnya.

Sudah dilaksanakan oeh guru.

Page 105: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

92

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

WAWANCARA

Pokok-pokok wawancara dengan Bapak Miftah selaku guru Biologi kelas

XI di MA Tarbiyatul Mubatadiin Demak meliputi:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran biologi yang terjadi di MA Tarbiyatul

Mubtadiin?

2. Metode apa yang digunakan dalam pembelajaran Biologi?

3. Kapan Bapak menyusun RPP pelajaran Biologi?

4. Bagaimana kondisi peserta didik dalam pembelajaran biologi?

5. Bagaimana cara penilaian Bapak terhadap hasil belajar peserta didik?

Lampiran 7

Page 106: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

93

FOTO PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

Lampiran 8

Page 107: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/.../jtptiain-gdl-arifmahrus-5242-1-skripsi-6.pdf · deskripsi pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

94

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:

Nama : Arif Mahrus

Tempat/Tanggal Lahir: Demak/ 19 april 1988

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Ds Wilalung RT 07 RW 06 Kec. Gajah Kab. Demak

Pendidikan : 1. SDN Wilalung 01 lulus tahun 2000

2. MTs N Kudus lulus tahun 2003

3. MAN 2 Kudus lulus tahun 2006

4. IAIN Walisongo Semarang angkatan tahun 2006

Demikian daftar riwayat hidup penulis ini dibuat dan harap menjadikan maklum

adanya.

Semarang, 10 Juni 2011