SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun....

26
SKRIPSI DITA FEBYANA STUDI PENGGUNAAN VITAMIN K PADA PASIEN SIROSIS HEPATIK DENGAN MANIFESTASI HEMATEMESIS (Penelitian dilakukan di RSUD Kabupaten Jombang) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014

Transcript of SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun....

Page 1: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

SKRIPSI

DITA FEBYANA

STUDI PENGGUNAAN VITAMIN K PADA PASIEN

SIROSIS HEPATIK DENGAN MANIFESTASI

HEMATEMESIS

(Penelitian dilakukan di RSUD Kabupaten Jombang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014

Page 2: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

i

SKRIPSI

DITA FEBYANA

STUDI PENGGUNAAN VITAMIN K PADA PASIEN

SIROSIS HEPATIK DENGAN MANIFESTASI

HEMATEMESIS

(Penelitian dilakukan di RSUD Kabupaten Jombang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014

Page 3: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

ii

Page 4: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

iii

Page 5: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat

Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam

semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, para

keluarga dan para sahabatnya.

Dengan terselesaikannya skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN

VITAMIN K PADA PASIEN SIROSIS HEPATIK DENGAN

MANIFESTASI HEMATEMESIS ini, tidak lupa penulis menyampaikan rasa

terimakasih yang luar biasa dan tulus kepada:

1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat, dan

hidayahnya kepada umatnya, Rasulullah SAW, yang sudah menuntun kita

menuju jalan yang lurus.

2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom, selaku Dekan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah

memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr. Bambang Dwi Hayunanto, Sp.KK, selaku direktur RSUD Kabupaten

Jombang beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan pada penulis

untuk melakukan penelitian di RSUD Kabupaten Jombang.

4. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan

kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang.

5. Staff pegawai RMK RSUD Kabupaten Jombang yang banyak membantu

dalam proses pengambilan data skripsi.

6. Bapak Drs. Didik Hasmono, MS., Apt., dan ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt.,

Sp.FRS, selaku dosen pembimbing I dan II, disela kesibukan bapak dan ibu

masih bisa meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi pengarahan

serta dorongan moril sampai terselesaikannya skripsi ini.

Page 6: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

v

7. Ibu Hidajah Rachmawati S. Si., Apt., Sp. FRS dan ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,

M.Sc., Apt., selaku dosen penguji I dan II yang telah banyak memberikan

saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

8. Ibu Nikmatul Ikhrom EJ S.Farm., M.Farmklin., Apt., selaku dosen wali

terima kasih banyak atas saran, nasehat, dan bimbingannya selama ini.

9. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah

memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat berguna,

khususnya kepada ibu Sendi Lia Yunita S.Farm.,Apt., selaku dosen

penanggungjawab skripsi yang telah membantu jalannya ujian skripsi

sehingga saya dapat melaksanakan ujian skripsi dengan baik.

10. Orang tua tercinta, bapak Choirul dan ibu Kholifah yang tiada hentinya

memotivasi dalam segala hal, dengan sabar mendoakan untuk kebaikan dan

kesuksesan anak-anaknya. Terima kasih banyak atas didikan dan kerja keras

untuk membuat anak-anaknya bahagia serta mendapatkan ilmu yang

bermanfaat.

11. Saudara dan saudariku Elicia Novita dan Bobby Kurniawan terima kasih buat

semangat dan doanya sehingga skripsi ini selesai tepat waktu.

12. Untuk Gilang Mukti Rukmana yang selalu memberikan dorongan dan

motivasi, semangat, saran, dan doa selama ini.

13. Teman seperjuangan Rizki Nur Azmi, Wa Ode Wona, dan Rendy Catur

Anggiriawan, terima kasih atas kebersamaan, bantuan, motivasi, semangat

serta kerja samanya sehingga skripsi ini dapat terwujud.

14. Teman-teman Farmasi 2010 khususnya kelas Farmasi A, terima kasih atas

kebersamaan dan kenangan yang diberikan.

15. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf

dan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan

khususnya ilmu kefarmasian.

Malang, 31 Mei 2014

Penyusun

(Dita Febyana)

Page 7: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

vi

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN VITAMIN K PADA PASIEN SIROSIS HEPATIK

DENGAN MANIFESTASI HEMATEMESIS

(Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang)

Sirosis hepatik merupakan suatu keadaan patologis yang menggambarkan

stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif ditandai oleh perubahan

struktur hepar yang normal menjadi struktur hepar yang abnormal (bernodul).

Perubahan struktur tersebut terjadi akibat cedera pada sel hepar sehingga terjadi

penghancuran hepatosit dan diganti dengan jaringan parut. Sirosis hepatik

menempati urutan ke-7 penyebab kematian di dunia. Sekitar 25.000 orang

meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Sirosis juga menempati urutan ke-12

penyebab utama kematian di Amerika. Salah satu manifestasi yang paling serius

dan membahayakan hidup pasien sirosis hepatik adalah terjadinya perdarahan

varises esofagus. Varises esofagus adalah pelebaran pembuluh darah di daerah

gaster atau esofagus yang terjadi semakin besar. Pecahnya varises tersebut akan

menimbulkan perdarahan. Varises terjadi pada hampir 50% pasien dengan sirosis

hepatik. Angka kematian pada kejadian pertama perdarahan varises adalah sekitar

50%. Dalam sebuah penelitian, varises muncul pada 5% pasien sirosis hepatik

dalam waktu 1 tahun dan 28% dalam waktu 3 tahun. Dalam kurun waktu 2 tahun,

resiko perdarahan varises adalah 12% dan mortalitas pada 30 hari perdarahan

varises berkisar antara 20% sampai 29%.

Gangguan hemostasis dapat memperberat perdarahan varises esofagus

pada pasien sirosis hepatik. Hal ini disebabkan karena hati memiliki peran penting

dalam mensintesa sumber protein plasma dan faktor pembekuan, serta produksi

protein-protein yang secara normal akan menghambat koagulasi, kontrol

fibrinolisis, atau aktivasi fibrinolisis. Vitamin K merupakan salah satu terapi yang

diberikan kepada pasien sirosis hepatik untuk mengatasi gangguan koagulasi

dengan memproduksi faktor-faktor pembekuan darah.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan

vitamin K pada pasien sirosis hepatik dengan manifestasi hematemesis di RSUD

Kabupaten Jombang, serta mengkaji hubungan terapi vitamin K terkait dosis yang

diberikan, rute pemberian, frekuensi pemberian, interval pemberian, dan lama

pemberian yang dikaitkan dengan data klinik di RSUD Kabupaten Jombang.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti tidak

memberikan perlakuan terhadap pasien. Rancangan penelitian ini bersifat

deskriptif yaitu berupa studi retrospektif (penelitian yang dilakukan dengan

meninjau ke belakang) dengan metode consecutive sampling (pengambilan

sampel berdasarkan waktu). Kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosis

hematemesis akibat sirosis hepatik di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Jombang, dengan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) meliputi data terapi

vitamin K dan obat lain yang menyertai periode Januari 2012 sampai dengan

Desember 2013.

Hasil penelitian ini didapatkan 119 data RMK sebagai populasi dan yang

memenuhi kriteria inklusi sebanyak 63 pasien yaitu 63% pasien pria dan 37%

Page 8: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

vii

pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor

resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak 36,51%.

Profil terapi utama pada pasien sirosis dengan manifestasi hematemesis adalah

terapi hemostatik, vasoaktif, dan antibiotik. Vitamin K diberikan secara kombinasi

dan tidak ada yang diberikan secara tunggal. Pemberian kombinasi paling banyak

yaitu kombinasi vitamin K dengan asam traneksamat sebanyak 62 pasien (98%).

Vitamin K juga dikombinasikan dengan asam traneksamat, octrotid, dan

somatostatin pada 1 pasien (2%). Vitamin K diberikan secara intravena dengan

dosis 10 mg dengan frekuensi 3 kali sehari. Secara keseluruhan, dosis yang

diberikan, rute pemberian, interval pemberian, frekuensi pemberian, dan lama

pemberian terapi vitamin K pada pasien sirosis hepatik dengan manifestasi

hematemesis sudah sesuai dengan guideline yang ada.

Saran yang dapat penulis berikan adalah diperlukan penelitian lebih lanjut dengan

menggunakan metode retrospektif agar peneliti dapar mengamati langsung

kondisi pasien dan terapi obat yang diberikan kepada pasien, serta dapat

berinteraksi langsung dengan pasien, dokter, dan para klinisi sehingga dapat

menghasilkan profil penggunaan obat yang lebih representatif.

Page 9: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii

LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

RINGKASAN .................................................................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xvii

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................xviii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 4

1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

1.4.1 Bagi Peneliti ............................................................................ 5

1.4.2 Bagi Rumah Sakit ................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 6

2.1 Hepar ................................................................................................ 6

2.1.1 Anatomi dan Struktur Hepar .................................................. 6

2.1.2 Sirkulasi Hepar ....................................................................... 7

2.1.3 Fungsi Hepar .......................................................................... 8

2.1.3.1 Fungsi Metabolik ....................................................... 8

2.1.3.1.1 Metabolisme Karbohidrat ........................... 9

2.1.3.1.2 Metabolisme Protein ................................... 9

2.1.3.1.3 Metabolisme Bilirubin ................................ 9

Page 10: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

xi

2.1.3.1.4 Metabolisme Lemak .................................... 9

2.1.3.2 Detoksifikasi .............................................................. 10

2.1.3.3 Pembentukan Zat-Zat Pembekuan Darah .................. 10

2.1.3.4 Penyimpanan Mineral dan Vitamin ........................... 10

2.1.3.5 Pembentukan dan Penghancuran Sel Darah Merah ... 11

2.2 Penyakit Sirosis Hepatik .................................................................. 11

2.2.1 Definisi ................................................................................... 11

2.2.2 Epidemiologi .......................................................................... 12

2.2.3 Etiologi ................................................................................... 12

2.2.3.1 Konsumsi Alkohol dalam Jangka Panjang ................ 12

2.2.3.2 Infeksi Hepatitis Tipe B,C, dan D ............................. 13

2.2.3.3 Penyakit Hepar Metabolik ......................................... 13

2.2.3.3.1 Hemokromatosis ......................................... 13

2.2.3.3.2 Wilson Disease ............................................ 13

2.2.3.3.3 α1 AT Defisiensi .......................................... 13

2.2.3.4 Autoimun ................................................................... 14

2.2.3.5 Obat-Obatan ............................................................... 14

2.2.4 Patofisiologi ........................................................................... 14

2.2.5 Klasifikasi ............................................................................... 16

2.2.4.1 Klasifikasi Secara Klinis ............................................ 16

2.2.4.2 Klasifikasi Morfologi ................................................. 16

2.2.6 Gambaran Klinis .................................................................... 16

2.2.7 Manifestasi Klinis Sirosis ....................................................... 17

2.2.7.1 Kegagalan Hepar ....................................................... 17

2.2.7.2 Hipertensi Portal ........................................................ 18

2.2.7.2.1 Varises Esofagus ......................................... 18

2.2.7.2.2 Asites ........................................................... 18

2.2.7.2.3 Ensefalopati Hepatik ................................... 19

2.2.7.2.4 Peritonitis Bakterial Spontan ...................... 18

2.2.7.2.5 Sindrom hepatorenal ................................... 19

2.2.7.2.6 Sindrom hepatopulmonar ............................ 20

2.2.7.2.7 Defek Koagulasi .......................................... 20

Page 11: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

xii

2.2.8 Gambaran Laboratorium ........................................................ 20

2.2.9 Prognosis ................................................................................ 21

2.2.9.1 Klasifikasi Child-Turcotte-Pugh ................................ 21

2.2.9.2 Model for End Stage Liver Disease (MELD) ............ 22

2.3 Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas ........................................... 23

2.3.1 Definisi ................................................................................... 23

2.3.2 Epidemiologi ......................................................................... 23

2.3.3 Etiologi ................................................................................... 23

2.3.4 Patofisiologi Perdarahan Varises ........................................... 24

2.3.5 Manifestasi dan Gejala Klinis ................................................ 25

2.4 Penatalaksanaan Terapi Hematemesis ............................................. 25

2.4.1 Profilaksis Primer ................................................................... 25

2.4.2 Pengobatan Perdarahan Varises Akut .................................... 26

2.4.2.1 Vasoaktif .................................................................... 26

2.4.2.2 Terapi Antibiotik ....................................................... 27

2.4.2.3 Terapi Lain ................................................................. 28

2.4.2.4 Terapi non farmakologi ............................................. 28

2.4.2.4.1 Skleroterapi Endoskopik ............................. 28

2.4.2.4.2 Terapi Pembedahan ..................................... 29

2.4.3 Profilaksis Sekunder ............................................................... 29

2.5 Gangguan Hemostasis pada Sirosis Hati .......................................... 30

2.6 Vitamin K ......................................................................................... 30

2.6.1 Indikasi ..................................................................................... 30

2.6.2 Mekanisme Kerja Vitamin K .................................................... 31

2.6.3 Farmakologi Vitamin K ............................................................ 32

2.6.4 Farmakokinetik Vitamin K ....................................................... 33

2.6.5 Dosis Terapi dan Rute Pemberian ............................................ 33

2.6.6 Efek Samping dan Tindakan Pencegahan ................................ 33

2.6.7 Interaksi .................................................................................... 34

2.6.8 Sediaan di Indonesia ................................................................. 34

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................ 35

BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 37

Page 12: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

xiii

4.1 Rancangan Penelitian ..................................................................... 37

4.2 Populasi dan Sampel ...................................................................... 37

4.2.1 Populasi ................................................................................ 37

4.2.2 Sampel ................................................................................. 37

4.2.3 Kriteria Data Inklusi ............................................................ 37

4.2.4 Kriteria Data Eksklusi .......................................................... 37

4.3 Bahan Penelitian ............................................................................ 38

4.4 Instrumen Penelitian ...................................................................... 38

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 38

4.6 Definisi Operasional ...................................................................... 38

4.7 Metode Pengumpulan Data ............................................................ 39

4.8 Analisa Data ................................................................................... 39

BAB V HASIL ................................................................................................... 40

5.1 Data Demografi Pasien ....................................................................... 41

5.1.1 Jenis Kelamin ........................................................................... 41

5.1.2 Usia Pasien ............................................................................... 41

5.1.3 Status Pasien ............................................................................. 42

5.2 Faktor Resiko ...................................................................................... 42

5.3 Diagnosis Penyerta ............................................................................. 43

5.4 Penggunaan Vitamin K pada Pasien Sirosis Hepatik dengan Manifestasi

Hematemesis ...................................................................................... 43

5.4.1 Pola Penggunaan Vitamin K .................................................... 43

5.4.2 Pola Terapi Kombinasi Vitamin K ........................................... 44

5.4.3 Profil Penggunaan Vitamin K .................................................. 44

5.5 Distribusi dan Pola Terapi .................................................................. 45

5.6 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) ..................................................... 46

5.7 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) ................................................... 46

5.8 Profil Pasien Sirosis Hepatik dengan Manifestasi Hematemesis dengan

Kondisi KRS Meninggal ................................................................... 46

BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................. 49

Page 13: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

xiv

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 64

7.1 Kesimpulan ......................................................................................... 64

7.2 Saran ................................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 65

Page 14: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

II.1 Klasifikasi Sirosis dengan Skor Child-Turcotte-Pugh ................................. 22

II.2 Nama dagang, kandungan, dan bentuk sediaan vitamin K di Indonesia ..... 34

V.1 Jenis Kelamin Pasien Sirosis Hepatik dengan Manifestasi Hematemesis ... 41

V.2 Usia Pasien Sirosis Hepatik dengan Manifestasi Hematemesis ................... 41

V.3 Status Pasien Sirosis Hepatik dengan Manifestasi Hematemesis ................ 42

V.4 Faktor Resiko Sirosis Hepatik dengan Manifestasi Hematemsis ................ 42

V.5 Diagnosis Penyerta Sirosis hepatik dengan Manifestasi Hematemesis ...... 43

V.6 Pola Penggunaan Terapi Vitamin K ............................................................ 43

V.7 Pola Terapi Kombinasi Vitamin K .............................................................. 44

V.8 Profil Penggunaan Vitamin K ..................................................................... 44

V.9 Lama Pemberian Vitamin K ........................................................................ 44

V.10 Distribusi dan Pola Terapi Hemostatik dan Vasoaktif .............................. 45

V.11 Distribusi dan Pola Terapi Antibiotik ....................................................... 45

V.12 Distribusi dan Pola Terapi Transfusi Darah .............................................. 45

V.13 Lama MRS Pasien Sirosis Hepatik dengan Manifestasi Hematemesis ..... 46

V.14 Kondisi KRS Pasien Sirosis Hepatik dengan Manifestasi Hematemesis... 46

V.11 Profil Pasien Sirosis Hepatik dengan Manifestasi Hematemesis dengan

Kondisi KRS Meninggal .......................................................................... 47

Page 15: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Struktur Hepar .............................................................................................. 6

2.2 Struktur Mikroskopis Hepar ......................................................................... 7

2.3 Sirkulasi Hepar ............................................................................................. 8

2.4 Hati normal dan Sirosis Hati ........................................................................ 11

2.5 Patofisiologi Sirosis Hati ............................................................................. 15

2.6 Manifestasi Klinis Sirosis Hepatik ............................................................... 17

2.7 Patofisiologi Varises Esofagus ..................................................................... 24

2.8 Perdarahan Varises Esofagus ....................................................................... 25

2.9 Mekanisme Kerja Vitamin K ....................................................................... 31

3.1 Skema Kerangka Konseptual ....................................................................... 35

3.2 Skema Kerangka Operasional ...................................................................... 36

5.1 Skema Inklusi dan Eksklusi Penelitian pada Pasien Sirosis Hepatik dengan

Manifestasi Hematemesis ........................................................................... 40

Page 16: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Daftar Riwayat Hidup .................................................................. 73

Lampiran 2 : Surat Pernyataan Bebas Plagiasi .................................................. 74

Lampiran 3 : Surat Ijin Penelitian dari RSUD Kabupaten Jombang ................. 75

Lampiran 4 : Surat Keterangan Kelaikan Etik ................................................... 76

Lampiran 5 : Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ............ 77

Page 17: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

xviii

DAFTAR SINGKATAN

ALT : Alanin Aminotransferase

Askes : Asuransi Kesehatan

AST : Aspartat Aminotransferase

CT-Scan : Computerized Tomography Scan

DNA : Deoxyribonucleid Acid

EBL : Endoscopic Band Ligation

GCS : Glasgow Coma Scale

GGT : Gamma Glutamil Transpeptidase

HBsAg : Hepatitis B Surface Antigen

HBV : Hepatitis B Virion

INR : International Normalised Ratio

IV : Intra vena

Jamkesda : Jaminan Kesehatan Daerah

Jamkesmas : Jaminan Kesehatan Masyarakat

K : Kalium

LED : Laju Endap Darah

MELD : Model for End Stage Liver Disease

MEOS : Microsomal-Oxidizing System

MRI : Magnetic Resonance Imaging

Na : Natrium

NAFLD : Non Alcoholic Fatty Liver Disease

PRC : Packed Red Cell

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

RL : Ringer Lactat

ROS : Reactive Oxygen Species

RR : Respiratory Rate

SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

SGPT : Serum Glutamic Piruvic Transaminase

SIRS : Systemic Inflammatory Response Syndrom

SPM : Surat Pernyataan Miskin

Page 18: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

xix

SRMD : Stress Related Mucosal Damage

TD : Tekanan Darah

TIPS : Transjugular Intrahepatik Portosystemic Shunting

TPA : Tissue Plasminogen Activator

USG : Ultrasonografi

WB : Whole Blood

WHO : World Health Organisation

WHO SEARS : World Health Organisation South East Asian Region

Page 19: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

xx

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M., 2009. In: A.W.Sudoyo, B.Setiyohadi, I.Alwi, M.Simadibrata,

S.Setiati (Eds.). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi ke-5,

Jakarta : Interna Publishing.

Adhika, O. A., 2009. Fibrosis Hati. Vol. 8, No. 2, p.198-210.

Adi, P., 2009. Pengelolaan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas. In:

A.W.Sudoyo, B.Setiyohadi, I.Alwi, M.Simadibrata, S.Setiati (Eds.). Buku

Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi ke-5, Jakarta : Interna

Publishing.

Alaniz, Caesar. 2011. Esophageal Varices. Chapter 45. The Mc Grow-Hill

Companies.

Alternative Medicine Review. 2009. Vitamin K. Vol.14, No.3, p.284-293.

American Association for the Study Liver Disease (AASLD) “Liver Cancer”

http://www.aasld.org/patients/pages/liverfastfactlivercancer.aspx, diakses

pada tanggal 27 Desember 2013.

Anindita, Husna. 2013. Penggunaan Obat untuk Mengatasi Perdarahan Saluran

Cerna Bagian Atas pada Pasien Sirosis Hati di Instalasi Rawat Inap Medik

Penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo. Surabaya : Skripsi Program Sarjana.

Anonim, 2009/2010. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi 9. Jakarta : PT.

Bhuana Ilmu Populer.

Anonim, 2010/2011. ISO Indonesia. Volume 45. Jakarta : PT. ISFI.

Anonim, 2011. http://hepatitiscnewdrugresearch.com/advanced-liver-disease-

what-every-hcv-treater-should-know.html, diakses pada tanggal 12 Maret

2014.

Anonim, 2012. http://aloe-vera-sideeffects.blogspot.com/2012/12/blog-

post_8835.html, diakses pada tanggal 12 Januari 2014.

Anonim, 2013/2014. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi 13. Jakarta : PT.

Bhuana Ilmu Populer.

Astuti, W.D., dan Laksono, A.D., 2013. Pengertian Darah. R.D. Wulandari (Eds.),

Keamanan Darah di Indonesia : Potret Keamanan Transfusi Darah di

Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan. Surabaya : Health

Advocacy.

A to Z Drug Facts. 2003. D.S. Tatro (Eds.). Facts and Comparison.

Bacon, B.R., 2010. Chirrosis and its Complication. D.L.Longo, D.L.Kasper,

A.S.Fauci, E.Braunwald, S.L.Hauser, J.L.Jameson, J.Loscalzo (Eds.).

Page 20: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

xxi

Harrison’s Gastroenterology and Hepatology. New York : Mc Graw

Hill Medical.

Bakta, I.M., dan Suastika, I.K., 1999. Gawat Darurat di Bidang Penyakit

Dalam. Jakarta : EGC.

Ballard, H.S., and Marcus, A.J., 1966. Dekompensated Portal Cirrhosis Effect of

Large Doses of Phytonadione. Vol.117.

Baradero, M., Dayrit, M.W., Siswadi, Y., 2008. In: M. Ester (Eds.). Klien

Gangguan Hati. Jakarta : EGC.

Brown, M.RL., Jones, G., Nash, K.L., Guha, N., 2010. Antibiotic Prophylaxis

inVariceal Hemorrhage : Timing, Effectiveness and Clostridium difficile

Rates. 16(42). P.5317-5323.

Cahyono, J.B.S.B., 2010. Kanker Hati dan Sirosis Hati. I.Sri (Eds.). Hepatitis B.

Edisi ke-3. Yogyakarta : Kansius.

Chemin, I., and Zoulim, F., 2009. Hepatitis B Virus Induced Hepatocellular

Carcinoma. Cancer Letters. Vol. 286, p. 52-59.

Codes, L., Matos, L., Parana, R., 2007. Chronic Hepatitis C and Fibrosis :

Evidences for Possible Estrogen Benefits. 11(3), p. 371-374.

Corwin, J. 2009. Hati. In: E.K.Yudha, E.Wahyuningsih, D.Yulianti, P.E.Karyuni

(Eds.). Patofisiologi : Buku Saku. Jakarta : EGC.

Darling, David. 2013. http://www.daviddarling.info/encyclopedia/L/liver.html.

diakses pada tanggal 12 Januari 2014.

Desai, U.R., 2000. Anticoagulants. Scool of Pharmacy.

Dewi, E dan Rahayu, S., 2010. Kegawatdaruratan Syok Hipovolemik. Vol.2,

No.2, p. 93-96.

Dewoto, R., 2011. Vitamin dan Mineral. In: S.G.Gunawan, R.Setiabudy, Nafrialdi

(Eds.). Farmakologi dan Terapi. Edisi Ke-5. Jakarta : Balai Penerbit

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, p. 788-789.

Dipiro, J.T., and Schwinghammer, T.L., 2009. Gastrointestinal Disease.

B.G.Wells, J.T.Dipiro, T.L.Schwinghammer, C.V.Dipiro (Eds.).

Pharmacotherapy Handbook. Edisi ke-7. New York : Mc Graw Hill

Medical.

Djumhana, A., 2011. Perdarahan Akut Saluran Cerna Bagian Atas.

Doubatty, A.C., 2009. Perbandingan Validitas Skor Mayo End Stage Liver

Disease dan Skor Child-Pugh dalam Memprediksi Ketahanan Hidup 12

Minggu pada Pasien Sirosis Hepatis. Semarang : Tugas Akhir Program

Sarjana.

Page 21: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

xxii

Dulger, A.C., Kemik, O., Begenik, H., Sumer, A., Bulut, D., Bulut, G., 2011.

Synchronous Esophageal Squamous Cell Carcinoma and Esophageal

Variceal Bleeding due to Idiopathic Portal Hypertension : A Case Report.

Vol. 4, No. 2, p. 84-87.

Dwyer, J., 2010. Nutritional Requirements and Dietary Assessment. D.L.Longo,

D.L.Kasper, A.S.Fauci, E.Braunwald, S.L.Hauser, J.L.Jameson,

J.Loscalzo (Eds.). Harrison’s Gastroenterology and Hepatology. New

York : Mc Graw Hill Medical.

Faiz, O., and Moffat, D., 2002. In: A. Safitri (Eds.). At a Glance series Anatomi.

Surabaya : Penerbit Airlangga.

Gibson, John. 2002. In: M. Ester (Eds.). Fisiologi dan Anatomi Modern untuk

Perawat. Jakarta : EGC.

Guyton, C., and Hall, E., 2008. In: L.Y.Rachman, H.Hartanto, A.Novrianti,

N.Wulandari. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.

Hardisman. 2013. Memahami Patofisiologi dan Aspek Klinis Syok Hipovolemik :

Update dan Penyegar. 2(3), p. 178-182.

Harrison. 1999. In: A.H. Hasdi (Eds.). Prinsip – Prinsip Ilmu Penyakit Dalam.

Jakarta : EGC.

Howard, M.R., and Hamilton, P.J., 2008. Haemostasis and Thrombosis.

Haematology : an Illustrated Colour Text.

Hutahaean, R., Ali, R.H., Loho, E., 2013. Hubungan Gambaran USG Penderita

Sirosis Hati dengan Fibrosis Skor di Bagian Radiologi RSUP Prof. Dr.

R.D. Kandou Manado Periode Januari 2013-Desember 2013.

Jalan, R., and Hayes, P.C., 2000. UK Guidelines on the Management of Variceal

Haemorrhage in Cirrhotic Patients. Vol.46, p. iii1-iii15.

John, T.M.St., 2004. Women and Hepatitis : The Estrogen Connection.

Jun, C.H., Park, C.H., Lee, W.S., Joo, Y.E., Kim, H.S., Choi, S.K., Rew, J.S.,

Kim, S.J., Kim, Y.D., 2006. Antibiotic Prophylaxis Using Third

Generation Cephalosporins Can Reduce the Risk of Early Rebleeding in

the First Acute Gastroesophageal Variceal Hemorrhage : A Prospective

Randomized Study. Vol.21, p. 883-900.

Jurnalis, Y.D., Sayoeti, Y., Hernofialdi. 2007. Sirosis Hepatis dengan Hipertensi

Portal dan Pecahnya Varises Esofagus. Vol.31, No.2, p. 59-76.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Pedoman Pengendalian

Hepatitis Virus.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Penerapan Kajian

Farmakoekonomi.

Page 22: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

xxiii

Kennedy, P., and O’Grady, J.G., 2012. Liver Disease. R.Walker, C.Whittlesea

(Eds.). Clinical Pharmacy and Therapeutic. London : Elsevier. Edisi ke-

5.

Kleinman, R., and Fracchia, M.S., 2010. Vitamin K and Cystic Fibrosis : Give Me

a Double, Please. Vol.92, p. 469-700.

Kujovich, J.L., 2005. Hemostatic Defect in End Stage Liver Disease, p. 563-587.

Kuntz, E., and Kuntz, H.D., 2009. Hepatopulmonary Syndrome. Hepatology :

Textbook and Atlas. Germany : Springer Medizine Verlag Hiedelberg.

Kurniawati, Lesty. 2006. Studi Penggunaan Obat pada Pasien Sirosis Hepatik

dengan Komplikasi hematemesis melena di Instalasi Rawat Inap RSU Dr.

Saiful Anwar Malang. Surabaya : Skripsi Program Sarjana.

Kusumobroto, H., 2001. Penatalaksanaan Perdarahan Varises Esofagus. In:

S.Waspadji, L.Lesmana, I.Alwi, S.Setiati, H.Sundaru, D.Djojoningrat,

H.Suhardjono, A.W.Sudoyo, A.Bahar, H.E.Mudjadid (Eds.). Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

Lee, Y.Y., Tee, H.P., Mahadeva, S., 2014. Role of Prophylactic Antibiotic in

Cirrhotic Patients with Variceal Bleeding. Vo.20, Issue 7, p. 1790-1796.

Liou, I.W., 2013. Screening for Varices and Prevention of bleeding.

http://hepatitisc.uw.edu/go/management-cirrhosis-related-

complications/varices-screening-prevention-bleeding/core-concept/all,

diakses pada tanggal 12 Januari 2014.

Lopa, A.T., Rusli, B., Arif, M., Hardjono. 2007. Analisis Kadar Albumin Serum

dengan Rasio deRitis pada Penderita Hepatitis B. Vol.13, No.2, p. 60-62.

Mannuccio, P., and Tripodi, A., 2012. Hemostatic Defect in Liver and Renal

Dysfunction.

Mariadi, I.K., Wibawa, I.D.N., Purwadi, N., Suryadarma, I.G.A., 2011. Hubungan

C-Reactive Protein dengan Pemanjangan Prothrombin Time pada Pasien

Sirosis Hati yangMengalami Perdarahan Saluran Makanan Bagian Atas.

Vol. 12, No. 1.

Martindale. 2009. The Complete Drug Reference. Edisi ke-36. S.C. Sweetman

(Eds.). London : Pharmaceutical Press.

Merli, G.J., and Fink, J., 2008. Vitamin K and Thrombosis. G.Litwack (Eds.).

Vitamin K : Vitamins and Hormones. Vol. 78. London : Academic

Press.

Metametrix. 2008. Vitamin K Functions and Functional Markers.

Michael, P.H. 2013. Guidelines for the Management of Sepsis (Including

Neutropenic Sepsis).

Page 23: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

xxiv

Mohamed, Rosmawati. 2007. Clinical Practice Guidelines Management of Acute

Variceal Bleeding.

Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan

Hemodinamika Jantung. In: E.Nurachmach (Eds.). Pengantar Asuhan

Keperawatan dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta :

Salemba.

Muttaqin, A., dan Sari, K., 2011. Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan

Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika.

New York State Council on Human Blood and Transfusion Services, 2012,

Guideline for Transfusion of Red Blood Cells-Adults Albany. Edisi ke-3

Nimmo, G.R., Nelson, G.M., Cairns, C., 2006. Identifying Sepsis Early.

Nurdjanah, Siti. 2009. Sirosis Hati. In: A.W.Sudoyo, B.Setiyohadi, I.Alwi,

M.Simadibrata, S.Setiati (Eds.). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I.

Edisi ke-5, Jakarta : Interna Publishing.

Oakes, Kathryn. 2014. Hepatitis B : Prevalence and Patophysiology. Vol.110,

No.7, p. 12-16.

Parsian, H., Nouri, M., Rahimipour, A., Somi, M.H., Qujeq, D., 2011.

Comparison of Five Liver Fibrosis Indexes with Serum Levels of Laminin

and N Terminal Peptide of Procollagen Type III in Chronic Hepatitis

Patients. Liver Biopsi, p. 343-360.

Price, S.A., and Wilson, L.M., 2006. Sirosis Hati. In: H.Hartanto, N.Susi,

P.Wulansari, D.A.Mahanani (Eds.). Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit. Edisi ke-6. Jakarta : EGC.

Puspasari, R.M., 2013. Terapi Cairan pada Pasien Sirosis Hati dengan Komplikasi

Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas di Instalasi Rawat Inap Medik

(Ruang Penyakit Dalam) RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Surabaya : Skripsi

Program Sarjana.

Razak, I.O., 2012. Aspek Farmakokinetika Klinik Obat – Obat yang Digunakan

pada Pasien Sirosis Hati di Bangsal Interne RSUP DR. M. Djamil Padang.

Reksodiputro, H., dan Prayogo, N., 2001. Gangguan Hemostasis pada Penyakit

Hati. In: S.Waspadji, L.Lesmana, I.Alwi, S.Setiati, H.Sundaru,

D.Djojoningrat, H.Suhardjono, A.W.Sudoyo, A.Bahar, H.E.Mudjadid

(Eds.). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai

Penerbitan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ries, C.A., and Santi, D.V., 1998. In: A. Agoes (Eds.). Farmakologi Dasar dan

Klinik. Edisi ke-6. Jakarta : EGC.

Rosandy, M., Wardhani, S.O., dan Supriono. 2011. Korelasi Derajad Penyakit

Sirosis Hati Berdasarkan Klasifikasi Child-Turcotte-Pugh dengan

Page 24: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

xxv

Abnormalitas Hematologi di Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

Malang : Tugas Akhir Program Sarjana.

Rubenstein, D., Wayne, D., and Bradley, J., 2007. In: A. Safitri (Eds.).

Kedokteran Klinis. Edisi ke-6. Surabaya : Penerbit Airlangga.

Russell, R.M., and Suter, P.M., 2010. Vitamins and Minerals. D.L.Longo,

D.L.Kasper, A.S.Fauci, E.Braunwald, S.L.Hauser, J.L.Jameson,

J.Loscalzo (Eds.). Harrison’s Gastroenterology and Hepatology. New

York : Mc Graw Hill Medical.

Sacher, R.A., and McPherson, R.A., 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan

Laboratorium. Edisi ke-11. In: H. Hartanto. Jakarta : EGC.

Saja, M.F., Abdo, A.A., Sanai, F.M., Shaikh, S.A., Gader, A.G., 2013. The

Coagulopathy of Liver Disease : Does Vitamin K Help?. Vol.24, No.1, p.

10-17.

Sease, J.M., Timm, E.G., Stragand, J.J., 2008. J.T.Dipiro, R.L.Talbert, G.C.Yee,

G.R.Matzke, B.G.Wells, L.M.Posey (Eds.). Pharmacotherapy : a

Pathophysiologic Approach. Edisi ke-7. New York : The McGraw Hill

Companies.

Setiawati, M., 2009. Perbandingan Validitas Maddrey’s Discriminant Function

dan Skor Child-Pugh dalam Memprediksi Ketahanan Hidup 12 Minggu

pada Pasien dengan Sirosis Hepatis. Semarang : Tugas Akhir Program

Sarjana.

Shrara, A.I., and Rockey, D.C., 2001. Gastroesophageal Variceal Hemorrhage.

Vol.345, No.9, p. 669-681.

Silbernagl, S and Lang, F. 2006. In: T.Resmisari, and Liena (Eds.). Teks dan

Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta : EGC.

Simamora, C.T.A., 2013. Hubungan Komplikasi, Skor Child-Turcotte, dan Usia

Lanjut Sebagai Faktor Resiko Kematian Pada Pasien Sirosis Hati Di

RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Pontianak : Naskah Publikasi.

Singgih, B., dan Datau, E.A., 2006. Bagian SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas

Kedokteran Universitas Sam Ratulangi/RSUP Manado. Sumber : Cermin

Dunia Kedokteran No. 150.

Soemoharjo, Soewignjo dan Gunawan, Stephanus. 2008. Hepatitis virus B. Edisi

ke-2, Jakarta : EGC.

Suharjono, Rusdiana, S., Lestiono, Bagiyo, H., 2010. Penggunaan Obat pada

Pasien Sirosis Hepatik Ensefalopati di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.

Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. 5, No. 1, p. 1-8.

Syaifudin, 2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan.

Edisi ke-2. Jakarta : Salemba Medika.

Page 25: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

xxvi

Tambunan, K.L., 2009. Gangguan Hemostasis pada Sirosis Hati. In: A.W.Sudoyo,

B.Setiyohadi, I.Alwi, M.Simadibrata, S.Setiati (Eds.). Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid II. Edisi ke-5, Jakarta : Interna Publishing.

Timm, E.G., and Stragand, J.J., 2005. J.T.Dipiro, R.L.Talbert, G.C.Yee,

G.R.Matzke, B.G.Wells, L.M.Posey (Eds.). Pharmacotherapy : a

Pathophysiologic Approach. Edisi ke-6. New York : Medical Publishing

Division.

Toole, Glenn., and Toole, Susan., 1999. New Understanding Biology for

Advanced Level. Edisi ke-4. United Kingdom : Nelson Thornes.

Triharnoto, 2009. SDM itu Penting. N. Roslayani (Eds.). The Doctor : Catatan

Hati Seorang Dokter. Yogyakarta : Pustaka Anggrek.

Tsao, G.G., Sanyal, A.J., Grace, N.D., Carey, W.D., 2007. Prevention and

Management of Gastroesophageal Varices and Variceal Hemorrhage in

Cirrhosis. Vol.102, p. 2068-2102.

Tsao, G.G., and Bosch, J., 2010. Management of Varices and Variceal

Hemorrhage in Cirrhosis. The New England Journal of Medicine 362;9.

Vidyani, A., Vianto, D., Budi, W., Kholili, U., Maimunah, U., Sugihartono, T.,

Purbayu, H., Setiawan, P.B., Nusi, I.A., Adi, P., 2011. Faktor Resiko

Terkait Perdarahan Varises Esofagus Berulang pada Penderita Sirosis

Hati. Vol.12, No.3.

Wada, H., Usui, M., Sakuragawa, N., 2008. Hemostatic Abnormalities and Liver

Disease. Vol.34, No.8, p. 772-778.

Weinstein, Robert. 2012. Clinical Practice Guide on Red Blood Cell Transfusion.

Vol.157, p. 49-58.

Widjaja, I.H., 2008. Anatomi Abdomen. Jakarta : EGC.

Widjaja, F.F., dan Karjadi, T., 2011. Pencegahan Perdarahan Berulang pada

Pasien Sirosis Hati. J Indon Med Assoc vol. 61 no. 10.

Williams, L. and Wilkins, L., 2005. Gastrointestinal System. C.Munson,

R.Traister (Eds.). Patophysiology : A 2-in-1 Reference for Nurses.

Philadelpia : Lippincott Williams & Wilkins.

Williams, L. and Wilkins, L., 2004. Hematemesis. S.A.Follin (Eds.). Rapid

Assesment : a Flow Chart Guide to Evaluating Signs and Symptoms.

USA : Lippincott Williams & Wilkins.

Williams, L., and Wilkins, L., 2007. Gastrointestinal System. A.L.Moshier (Eds.).

Assesment. USA : Lippincott Williams & Wilkins.

Wilson, D., 1990. Hematemesis, Melena, and Hematochezia. The

Gastrointestinal System. p. 439-442.

Page 26: SKRIPSI - core.ac.uk · vii pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak

xxvii

Wirawan, R., 2009. Pemeriksaan Laboratorium untuk Pemantauan Antikoagulan

Oral. R.D. Setiabudy (Eds.). Hemostasis dan Trombosis. Jakarta : Balai

Penerbit FKUI. Edisi Ke-4.

World Gastroenterology Organisation Practice Guideline : Esophageal Varices.

Juni 2008.

World Health Organisation, 2004. Vitamin K. Vitamin and Mineral

Requirements in Human Nutrition.