SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi...

25
SKRIPSI NOVI FACHRUNNISA STUDI PENGGUNAAN ASAM TRANEKSAMAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DENGAN HEMOPTISIS (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Karsa Husada Batu) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

Transcript of SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi...

Page 1: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

SKRIPSI

NOVI FACHRUNNISA

STUDI PENGGUNAAN ASAM TRANEKSAMAT

PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

DENGAN HEMOPTISIS

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU

Karsa Husada Batu)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

Page 2: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

ii

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN ASAM TRANEKSAMAT

PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DENGAN

HEMOPTISIS

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Karsa

Husada Batu)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2016

Oleh:

NOVI FACHRUNNISA

NIM: 201210410311051

Disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. Apt., MS.

NIP UMM: 144.0609.0449 NIP: 195809111986011001

Page 3: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

iii

Lembar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN ASAM TRANEKSAMAT

PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DENGAN

HEMOPTISIS

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Karsa

Husada Batu)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji

Pada tanggal 14 Mei 2016

Oleh:

NOVI FACHRUNNISA

NIM: 201210410311051

Tim Penguji:

Penguji I Penguji II

Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. Apt., MS.

NIP UMM: 144.0609.0449 NIP: 195809111986011001

Penguji III Penguji IV

Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS. Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt.

NIP UMM: 114.07040450 NIP: 1143110522

Page 4: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‘alamin, dengan memanjatkan puji syukur kehadirat

Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga pada akhirnya penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul STUDI PENGGUNAAN

ASAM TRANEKSAMAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

DENGAN HEMOPTISIS (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU

Karsa Husada Batu) sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana

Farmasi pada Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin akan terwujud

apabila tidak ada bantuan, bimbingan dan kerjasama yang ikhlas dari berbagai

pihak sehingga tidak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus

kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran

kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini.

2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. Ibu dr. Tries Anggraini, M.Kes selaku Direktur Rumah Sakit Umum Karsa

Husada Batu beserta jajarannya yang berkenan menerima dan mengizinkan

penulis untuk melakukan penelitian skripsi di bagian rekam medik.

4. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan motivasi dan

memberikan kesempatan kepada penulis untuk selalu belajar di Program Studi

Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. selaku pembimbing I dan Bapak

Drs. Didik Hasmono, Apt., MS. selaku pembimbing II yang selalu meluangkan

waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan-arahan dan masukan

yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

Page 5: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

v

6. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS. dan Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Apt.,

M.Sc. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan-masukan demi

kesempurnaan skripsi ini.

7. Ibu Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. selaku dosen wali yang selalu memberikan

arahan dan nasehat selama penulis menuntut ilmu di Program Studi Farmasi.

8. Bapak Ibu Dosen Program Studi Farmasi yang telah mengajarkan penulis

banyak sekali ilmu pengetahuan yang bermanfaat sehingga penulis dapat

menyelesaikan pendidikan sarjana.

9. Ungkapan terima kasih yang tulus penulis pesembahkan untuk kedua orang tua

tercinta, Ayahanda Ir. Fakhrudin A. Wahab, M.Si dan Ibunda Siti Suharni,

A.Md. yang selalu mendoakan dan mencurahkan segenap kasih sayang yang

tak terbatas serta memberi dukungan dan motivasi selama menempuh

pendidikan.

10. Saudara penulis, Annis Hardianty dan Lina Fachrunia yang memberikan

support yang luar biasa, kesabaran dalam menghadapi penulis, serta telah

memberikan doa demi kelancaran skripsi ini.

11. Teman-teman seperantauan dari kabupaten Dompu-NTB, Didit, Irman, Rizal,

Agus, Dewi, Ugi dan Yaya yang selalu ada menemani, menyemangati dan

membantu penulis selama menempuh pendidikan di Malang.

12. Teman-teman seperjuangan skripsi Retno, Ivone, Noviar, Ana, Hafiz, Pipit,

Defri, Ikhsan, Ririn, Fitri, Amel, Aulia, Nada, Nadia yang menjadi saingan

belajar sekaligus memotivasi selama perkuliahan dan dalam penyelesaian

skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas

bantuan dan dukungannya selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan

khususnya ilmu pengetahuan di bidang kefarmasian.

Malang, Mei 2016

Penulis

Page 6: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

vi

RINGKASAN

Dalam Global Tuberculosis Report 2013 oleh World Health Organization bahwa terdapat 8,6 juta kasus Tuberkulosis baru di tahun 2012 dan 1,3 juta

kematian akibat Tuberkulosis (WHO, 2013). Angka kejadian tuberkulosis dengan

hemoptisis masif di Indonesia diperkirakan hanya berkisar 5% sampai 15% dari total kasus, namun tetap harus memerlukan penanganan dan manajemen yang

efektif (Irfa et al., 2014). Tanpa perawatan yang tepat, pasien tuberkulosis dengan menifestasi hemoptisis memiliki tingkat kematian hingga 50-100% (Patel et al.,

2015). Tuberkulosis (TB) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi

bakteri Mycobacterium tuberculosis dan dapat menginfeksi organ lain namun biasanya menginfeksi paru-paru (Harrison et al., 2015). Di negara berkembang,

tuberkulosis merupakan penyebab utama terjadinya hemoptisis khususnya di Indonesia (Irfa et al., 2014). Hemoptisis (batuk darah) adalah gejala batuk berdarah

yang berasal dari paru-paru. Darah yang khususnya berasal dari bronkiolus dan

alveolus biasanya berwarna merah muda, bercampur sputum dan kadang berbusa (Grace & Borley, 2006). Volume ekspektorasi sejumlah besar darah yaitu sekitar

100 sampai 1000 ml darah, sehingga ini merupakan keadaan darurat yang mengancam jiwa dan diperlukan penanganan yang intensif (Larici et al., 2014).

Tujuan dari penatalaksanaan hemoptisis secara umum adalah untuk mengurangi

baik durasi maupun volume batuk berdarah (Moen et al., 2013). Antifibrinolitik telah menjadi terapi farmakologis utama karena telah terbukti dalam meningkatkan

hemostatis di berbagai pendarahan (Prutsky et al., 2013). Asam traneksamat merupakan agen antifibrinolitik yang dapat mengganggu disolusi fibrin, sehingga

dapat digunakan untuk mencegah perdarahan atau dengan kata lain dapat

mengobati perdarahan yang berhubungan dengan fibrinolisis yang berlebihan (Ah-see et al., 2014). Mekanisme kerja dari asam traneksamat terutama dengan

menghambat ikatan plasminogen dan plasmin pada fibrin, sehingga mencegah terjadinya lisis bekuan fibrin (Sweetman, 2009).

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu periode

1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 dengan metode penelitian observasional retrospektif dan penyajian data yang secara deskriptif. Kriteria

inklusi meliputi pasien yang didiagnosa tuberkulosis paru dengan manifestasi hemoptisis dan mendapatkan terapi asam traneksamat. Tujuan penelitian ini

dimaksudkan untuk mempelajari pola penggunaan asam traneksamat terkait dosis,

rute, dan lama penggunaan terapi yang dikaitkan dengan data laboratorium dan data klinik pasien.

Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh data Rekam Medik Kesehatan (RMK) sebanyak 23 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dengan data demografi

jenis kelamin pasien tuberkulosis dengan hemoptisis laki-laki sebesar 43% (10

pasien) dan perempuan sebesar 57% (13 pasien), dimana jumlah terbanyak direntang usia 47-62 tahun 57% (13 pasien), sedangkan untuk status asuransi pasien

saat Masuk Rumah Sakit (MRS) dengan diagnosa tuberkulosis dengan hemoptisis yang terbanyak adalah pada pasien dengan status asuransi umum sebanyak 55% (18

pasien) dan status asuransi JKN sebanyak 45% (15 pasien). Terkait diagnosa

penyerta pasien tuberkulosis paru dengan hemoptisis yang paling banyak yaitu pneumonia 54% (20 pasien).

Page 7: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

vii

Pola penggunaan asam traneksamat yang digunakan yaitu tunggal sebanyak

32 pasien (84%) dan kombinasi sebanyak 6 pasien (16%). Pola penggunaan terapi tunggal asam traneksamat dengan persentase tertinggi yaitu asam traneksamat

(3x500mg) IV sebanyak 21 pasien (66%). Pola penggunaan terapi kombinasi asam traneksamat dengan persentase tertinggi yaitu kombinasi asam traneksamat dengan

karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi

penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai dengan guideline.

Page 8: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

viii

ABSTRACT

STUDY OF TRANEXAMIC ACID IN PATIENTS WITH PULMONARY

TUBERCULOSIS WITH HEMOPTYSIS

(Research at Inpatient Installation of Karsa Husada Hospital in Batu)

Novi Fachrunnisa(1), Hidajah Rachmawati(2), Didik Hasmono(3)

Background: Tuberculosis is an infectious caused by Mycobacterium tuberculosis and usually infect the lung. Tuberculosis is the most common cause of hemoptysis,

that is expectoration of blood from the lower respiratory tract. Tranexamic acid can

be used to control bleeding in pulmonary tuberculosis, its mechanism of action to inhibit binding plasminogen and plasmin on fibrin as to prevent of a fibrin clot lysis.

Objective: Studied the utilization of tranexamic acid include dose, route and duration of therapy associated with laboratory data and clinical data of patients.

Methods: Research conducted at Installation of Inpatient Karsa Husada Hospital

on period from January 1st to Desember 31st 2015 with retrospective observational research methods and the presentation of data by descriptive.

Result and Conclusion: Utilization of tranexamic acid as a single therapy as many as 32 patients (84%) and combination therapy as many as 6 patients (16%). The

most dominant of single therapy is tranexamic acid (3x500mg) by IV as many as

21 patients (66%), and the most dominant of combination therapy is tranexamic acid + carbazochrome sodium sulfonate as many as 4 patients (67%). Inferential,

the dose, route and duration of tranexamic acid was appropiate according to some existing guidelines.

Keywords: Pulmonary tuberculosis, hemoptysis, tranexamic acid

1,2 Pharmacy Department, Health Science Faculty, University of Muhammadiyah Malang,

Malang, Indonesia 3 Pharmacy Faculty, University of Airlangga, Surabaya, Indonesia

Page 9: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

ix

ABSTRAK

STUDI PENGGUNAAN ASAM TRANEKSAMAT PADA PASIEN

TUBERKULOSIS PARU DENGAN HEMOPTISIS

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Karsa Husada Batu)

Novi Fachrunnisa(1), Hidajah Rachmawati(2), Didik Hasmono(3)

Latar Belakang: Tuberkulosis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis dan biasanya menginfeksi paru-paru.

Tuberkulosis merupakan penyebab utama terjadinya hemoptisis, yaitu ekspektorasi

darah yang berasal dari saluran pernafasan bagian bawah. Asam traneksamat dapat digunakan untuk mengontrol perdarahan pada tuberkulosis paru, mekanisme

kerjanya dengan menghambat ikatan plasminogen dan plasmin pada fibrin sehingga mencegah terjadinya lisis dari bekuan fibrin.

Tujuan: Mempelajari pola penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan

lama penggunaan terapi yang dikaitkan dengan data laboratorium dan data klinik pasien.

Metode: Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 dengan metode penelitian

observasional retrospektif dan penyajian data yang secara deskriptif.

Hasil dan Kesimpulan: Pola penggunaan asam traneksamat yang digunakan yaitu tunggal sebanyak 32 pasien (84%) dan kombinasi sebanyak 6 pasien (16%). Pola

penggunaan terapi tunggal asam traneksamat dengan persentase tertinggi yaitu asam traneksamat (3x500mg) IV sebanyak 21 pasien (66%). Pola penggunaan

terapi kombinasi asam traneksamat dengan persentase tertinggi yaitu kombinasi

asam traneksamat dengan karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama

penggunaan terapi sesuai dengan guideline.

Kata Kunci: Tuberkulosis paru, hemoptisis, asam traneksamat

1,2 Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang,

Malang, Indonesia 3 Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

Page 10: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

x

DAFTAR ISI Halaman

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

LEMBAR PENGUJIAN ....................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv

RINGKASAN ........................................................................................................ vi

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv

DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................................4

1.3.1 Tujuan Umum ..........................................................................................4

1.3.2 Tujuan Khusus .........................................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................5

1.4.1 Bagi Peneliti .............................................................................................5

1.4.2 Bagi Rumah Sakit ....................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6

2.1 Paru ....................................................................................................................6

2.1.1 Struktur Paru ............................................................................................6

2.1.2 Pertukaran Gas pada Paru-paru ................................................................8

2.1.3 Fungsi Paru ............................................................................................10

2.2 Tuberkulosis Paru dengan Manifestasi Hemoptisis .........................................10

2.2.1 Definisi Tuberkulosis Paru dan Hemoptisis ..........................................10

2.2.1.1 Definisi Tuberkulosis Paru ........................................................10

2.2.1.2 Definisi Hemoptisis ...................................................................11

2.2.2 Epidemiologi Tuberkulosis Paru dan Hemoptisis..................................11

2.2.2.1 Epidemiologi Tuberkulosis Paru ...............................................11

2.2.2.2 Epidemiologi Hemoptisis ..........................................................12

2.2.3 Etiologi Tuberkulosis Paru dan Hemoptisis ..........................................12

Page 11: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

xi

2.2.3.1 Etiologi Tuberkulosis Paru ........................................................12

2.2.3.2 Etiologi Hemoptisis ...................................................................13

2.2.4 Patofisiologi Tuberkulosis Paru dan Hemoptisis ...................................13

2.2.4.1 Patofisiologi Tuberkulosis Paru.................................................13

2.2.4.1.1 Tuberkulosis Primer....................................................13

2.2.4.1.1.1 Tahap Infeksi .............................................14

2.2.4.1.1.2 Tahap Infeksi TB Laten .............................15

2.2.4.1.2 Tuberkulosis Sekunder ...............................................16

2.2.4.2 Patofisiologi Hemoptisis............................................................17

2.2.5 Klasifikasi Tuberkulosis ........................................................................18

2.2.5.1 Klasifikasi Berdasarkan Tingkatan Infeksi................................18

2.2.5.2 Klasifikasi Berdasarkan Lokasi Infeksi .....................................18

2.2.5.3 Klasifikasi Berdasarkan Tipe Penderita ....................................19

2.2.6 Manifestasi Klinis Tuberkulosis Paru ....................................................19

2.2.7 Diagnosis Tuberkulosis Paru .................................................................20

2.2.7.1 Foto Toraks ................................................................................20

2.2.7.2 Pemeriksaan Sputum .................................................................21

2.2.7.3 Uji Tuberkulin................................................................22

2.2.8 Penatalaksanaan Tuberkulosis Paru dan Hemoptisis .............................22

2.2.8.1 Penatalaksanaan Tuberkulosis Paru...........................................22

2.2.8.1.1 Obat Anti Tuberkulosis...............................................22

2.2.8.1.2 Rejimen Pengobatan Tuberkulosis .............................23

2.2.8.2 Penatalaksanaan Hemoptisis......................................................26

2.2.8.2.1 Hemostatik Sistemik ...................................................28

2.2.8.2.1.1 Vitamin K ..................................................28

2.2.8.2.1.2 Asam Traneksamat ....................................29

BAB III KERANGKA KONSEP...........................................................................35

3.1 Kerangka Konseptual .......................................................................................35

3.2 Kerangka Operasional ......................................................................................36

BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................................37

4.1 Rancangan Penelitian .......................................................................................37

4.2 Populasi dan Sampel ........................................................................................37

4.2.1 Populasi ..................................................................................................37

4.2.2 Sampel....................................................................................................37

4.2.3 Kriteria Inklusi .......................................................................................37

4.2.4 Kriteria Eksklusi ....................................................................................38

Page 12: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

xii

4.3 Bahan Penelitian...............................................................................................38

4.4 Instrumen Penelitian.........................................................................................38

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................................38

4.6 Definisi Operasional Penelitian........................................................................38

4.7 Metode Pengumpulan Data ..............................................................................39

4.8 Analisis Data ....................................................................................................40

BAB V HASIL PENELITIAN...............................................................................41

5.1 Data Demografi Pasien Tuberkulosis Paru dengan Hemoptisis ......................42

5.1.1 Jenis Kelamin Pasien Tuberkulosis Paru dengan Hemoptisis ...............42

5.1.2 Usia Pasien Tuberkulosis Paru dengan Hemoptisis ...............................42

5.1.3 Status Asuransi Pasien Tuberkulosis Paru dengan Hemoptisis .............42

5.2 Diagnosa Penyerta Pasien Tuberkulosis Paru dengan Hemoptisis ..................43

5.3 Profil Terapi Hemostatik Pasien Tuberkulosis Paru dengan Hemoptisis ........44

5.3.4 Lama Terapi Asam Traneksamat pada Pasien Tuberkulosis Paru dengan Hemoptisis..................................................................................................47

5.4 Distribusi Terapi Lain Pasien Tuberkulosis Paru dengan Hemoptisis .............47

5.6 Kondisi Pasien Keluar Rumah Sakit (KRS).....................................................48

BAB VI PEMBAHASAN ......................................................................................49

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................56

7.1 Kesimpulan ......................................................................................................56

7.2 Saran.................................................................................................................56

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................57

LAMPIRAN ...........................................................................................................64

Page 13: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

xiii

DAFTAR TABEL Tabel Halaman

II.1 Dosis yang direkomendasikan untuk pengobatan intensif

tuberkulosis pasien dewasa ..................................................

23

II.2 Dosis yang direkomendasikan untuk pengobatan intensif

tuberkulosis pasien anak.......................................................

23

II.3 Dosis untuk OAT KDT kategori 1 ....................................... 24

II.4 Dosis untuk OAT Kombipak kategori 1 .............................. 24

II.5 Dosis untuk OAT KDT kategori 2 ....................................... 25

II.6 Dosis untuk OAT Kombipak kategori 2 .............................. 25

II.7 Nama dagang, kandungan dan bentuk sediaan asam

traneksamat di Indonesia ......................................................

32

V.1 Jenis kelamin pasien tuberkulosis paru dengan manifestasi

hemoptisis.............................................................................

42

V.2 Distribusi diagnosa penyerta pasien tuberkulosis paru

dengan manifestasi hemoptisis .............................................

43

V.3 Distribusi profil terapi hemostatika pada pasien

tuberkulosis paru dengan manifestasi hemoptisis ................

44

V.4 Distribusi terapi tunggal asam traneksamat pada pasien

tuberkulosis paru dengan manifestasi hemoptisis ................

44

V.5 Distribusi kombinasi asam traneksamat dengan obat

hemostatik lain yang diterima pasien tuberkulosis paru

dengan manifestasi hemoptisis .............................................

45

V.6 Profil switching rute, dosis dan jenis hemostatika pada

pasien tuberkulosis paru dengan manifestasi hemoptisis .....

46

V.7 Terapi lain pasien tuberkulosis paru dengan manifestasi

hemoptisis.............................................................................

47

V.8 Distribusi lama prawatan pasien tuberkulosis paru dengan

manifestasi hemoptisis .........................................................

48

V.9 Distribusi kondisi pasien tuberkulosis paru dengan

manifestasi hemoptisis .........................................................

48

Page 14: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur Paru ........................................................................ 6

2.2 Unit Pernapasan ................................................................... 7

2.3 Penampang dinding alveolar dan pasokan vaskularnya....... 8

2.4 Sirkulasi pernapasan eksternal dan selular .......................... 9

2.5 Patofisiologi tuberkulosis..................................................... 14

2.6 Pembentukkan beberapa kavitas pada TB paru ................... 16

2.7 Segmen bronkopulmonalis dan struktur alveolus dalam

satu lobulus ..........................................................................

17

2.8 Alur diagnosis TB paru ........................................................ 21

2.9 Pendekatan umum untuk mengelola hemoptisis non masif . 26

2.10 Pendekatan umum untuk mengelola hemoptisis masif ........ 27

2.11 Mekanisme kerja dari antifibrinolitik .................................. 30

5.1 Skema inklusi dan eksklusi pasien tuberkulosis paru

dengan manifestasi hemoptisis ............................................

41

5.2 Distribusi usia pasien tuberkulosis paru dengan manifestasi

hemoptisis ............................................................................

42

5.3 Diagram distribusi status asuransi pasien tuberkulosis paru

dengan manifestasi hemoptisis ............................................

43

5.4 Distribusi lama penggunaan asam traneksamat pada pasien

tuberkulosis paru dengan manifestasi hemoptisis ................

47

Page 15: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup .......................................................... 64

2 Surat Pernyataan ................................................................... 65

3 Keterangan Kelaikan Etik .................................................... 66

4 Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ... 67

5 Lembar Pengumpul Data ...................................................... 68

6 Tabel Data Induk .................................................................. 115

Page 16: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

xvi

DAFTAR SINGKATAN

AFB : Acid-Fast Bacillus

BAE : Bronchial Arteriography and Embolization

BCG : Bacillus Calmette-Guѐrin

BGA : Blood Gas Analyze

BTA : Basil Tahan Asam

CAP : Community-Acquired Pneumonia

CT : Computed Tomography

CXR : Chest X-Ray

DIC : Disseminated Intravascular Koagulation

DM : Diabetes Melitus

DOT : Directly Observed Therapy

DTH : Delayed-Type Hypersensitivity

FDC : Fixed-Dose Combination

GG : Gliserin Guaiakolat

Hb : Hemoglobin

HCT : Hematocrit

IFN : Interferron

IL : Interleukin

ISO : Informasi Spesialite Obat

IV : Intravena

IVFD : Intravena Fluid Drip

JKN : Jaminan Kesehatan Nasional

JPP : Jam Post Prandial

KDT : Kombinasi Dosis Tetap

KRS : Keluar Rumah Sakit

KU : Kondisi Umum

Page 17: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

xvii

LED : Laju Endap Darah

LPD : Lembar Pengumpul Data

Lpm : Liter per menit

LTBI : Latent Tuberculosis Infection

MDR : Multi Drug Resistent

MIMS : The Monthly Index of Medical Specialities

mmHg : Milimeter Hydrargyrum (milimeter merkuri)

MRS : Masuk Rumah Sakit

NC : Nasal Canul

NRBM : Non-Rebreathing Mask

NS : Normal Saline

OAT : Obat Anti-Tuberkulosis

OBH : Obat Batuk Hitam

PCR : Polymerase Chain Reaction

PMO : Pengawas Minum Obat

PO : Per Oral

PPD : Purified Protein Derivative

PRC : Packed Red-blood Cells

RCT : Randomized Controlled Trial

RFBC : Risk Factor for Bronchogenic Carsinoma

RHZES : Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid, Etambutol, Streptomisin

RL : Ringer Laktat

RMK : Rekam Medik Kesehatan

RR : Respiratory Rate

SC : Subcutan

SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

SGPT : Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

SOPT : Syndrome Obstructive Post Tuberculosis

Page 18: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

xviii

TA : Tranexamic Acid

TB : Tuberkulosis

TD : Tekanan Darah

TNF : Tumor Necrosis Factor

Tpm : Tetes per menit

TST : Tuberculin Skin Test

WHO : World Health Organization

Page 19: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

57

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, T. Y., Kamso, S., Basri, C., & Surya, A. (2007). Pedoman Nasional

Penanggulangan Tuberkulosis (2nd ed.). Jakarta: Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

Ah-see, K., Badminton, M., Bahl, A., Barnes, P., & Bilton, D. (2014). British

National Formulary (68th ed.). Birmingham: BMJ Group.

Alldredge, B. K., Corelli, R. L., Ernst, M. E., Guglielmo, B. J., & Jacobson, P. A.

(2013). Koda-Kimble & Young's Applied Therapeutics The Clinical Use of

Drugs (10th ed.). Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

Anggriani, Y., Purwanggana, A., Subhan, A., & Wardhani, R. P. (2012). Evaluasi

Penggunaan dan Biaya Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi

Rawat Inap di IRNA-B. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 10 (2), 111-

118.

Anonim. (2011). NDA (New Drug Application): Cyklokapron. New York: Pfizer

Injectables.

Anonim. (2013). Retrieved October 20, 2015, from World Health Organization:

http://www.who.int/tb/country/data/profiles/en/

Anonim. (2014). National Tuberculosis Management Guidelines. Pretoria:

Department of Health Republic of South Africa.

Anonim. (2014). Scottish Palliative Care Guidelines ‐ Bleeding. Scotland: NHS

Scotland.

Anonim. (2014). Sepsis: Empiric Antibiotic Selection Pathway. Nebraska: The

Nebraska Medical Center.

Anonim. (2015). Infodatin Tuberkulosis. Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia.

Anonim. (2015). Medscape. Retrieved December 28, 2015, from

http://reference.medscape.com/drug/lysteda-tranexamic-acid-oral

Ariani, N. W., Rattu, A., & Ratag, B. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan

Dengan Keteraturan Minum Obat Penderita Tuberkulosis Paru Di

Wilayah Kerja Puskesmas Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow

Timur. JIKMU Suplemen, 5(1).

Page 20: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

58

Arumsari, M. D., & Budojo, P. P. (2010). TB Paru dan Gonitis TB pada Anak.

Maj Kedokt Indon, 60.

Baillargeon, J., Holmes, H. M., Lin, Y.-l., Raji, M. A., Sharma, G., & Kuo, Y.-F.

(2012). Concurrent Use of Warfarin and Antibiotics and the Risk of

Bleeding in Older Adults. Am J Med., 125(2), 183–189.

Bansal, R., & Sharma, P. K. (2012). Exaggerated Mantoux Raction in a Case of

Latent Tuberculosis Infection (LTBI). Indian J Tuberc, 59, 171-173.

Bartlett, J. G. (2012). Anaerobic Bacterial Infection of the Lung. J Anaerobe,

18(2), 235-239.

Braun, C. A., & Anderson, C. M. (2007). Pathophysiology Functional Alterations

in Human Health. Baltimore: Lippincott William & Wilkins.

Brunton, L., Chabner, B., & Knollman, B. (2011). Goodman & Gilman's The

Pharmacological Basis of Therapeutics (12th ed.). New York: Mc Graw-

Hill.

Calapai, G., Gangemi, S., Mannucci, C., Minciullo, P. L., Casciaro, M., Calapai, F.,

. . . Navarra, M. (2012). Systematic Review of Tranexamic Acid Adverse

Reactions. J Pharmacovigilance, 3, 2329-6887.

Carson, J. L., & Kleinman, S. (2016). Indications and Hemoglobin Thresholds

for Red Blood Cell Transfusion in the Adult. UpToDate, 44. Retrieved

from http://www.uptodate.com/contents/

CDC. (2013). Centers for Disease Control and Prevention, Core Curriculum on

Tuberculosis: What the Clinician Should Know (6 ed.). Georgia, Amerika

Serikat: Division of Tuberculosis Elimination. Retrieved from

http://www.cdc.gov/tb/education/corecurr/pdf/corecurr_all.pdf

Chakraborty, S., Syal, K., Bhattacharyya, R., & Banerjee, D. (2014). Vitamin

Deficiency and Tuberculosis: Need for Urgent Clinical Trial for

Managment of Tuberculosis. J Nutrition Health Food Sci, 2(2), 1-6.

Dellinger, R. P., Levy, M. M., Rhodes, A., Annane, D., & Gerlach, H. (2013).

Surviving Sepsis Campaign: International Guidelines for Management

of Severe Sepsis and Septic Shock: 2012. CCM Journal, 41, 580-637.

Delogu, G., Sali, M., & Fadda, G. (2013). The Biology of Mycobacterium

Tuberculosis Infection. Mediterr J Hematol Infect Dis, 1.

Page 21: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

59

Depari, R. E., Swidarmoko, B., & Syahruddin, E. (2010). Discharge Criteria of

Patient with Hemoptysis and Evaluation for One Month in

Persahabatan Hospial. J Respir Indo, 30(4).

Devine, M. J., & Radford, D. J. (2012). Treatment of haemoptysis in pulmonary

atresia with tranexamic acid. Cardiology in the Young, 1-2.

Dipiro, J. T., Wells, B. G., Schwinghammer, T. L., & Dipiro, C. V. (2015).

Pharmacotherapy Handbook (9th ed.). New York: Mc Graw-Hill

Education.

Dixit, R., Singh, N., & Gupta, R. C. (2013). Management Issues in Haemoptysis:

More Questions than Answers. J Chest Dis Allied Sci (Indian), 55, 237-

238.

Djojodibroto, D. (2007). Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

Dodds, L. J. (2010). Drug in Use (4th ed.). London: Pharmaceutical Press.

Gladwin, M., & Trattler, B. (2013). Clinical Microbiology Made Ridiculously

Simple (3rd ed.). New York: Amazon.

Godara, H., Hirbe, A., Nassif, M., Otepka, H., & Rosenstock, A. (2014). The

Washington Manual of Medical Therapeutics (34th ed.). Philadelphia:

Lippincott Williams & Wilkins.

Gomella, L. G., Haist, S. A., & Adams, A. G. (2015). Clinician's Pocket Drug

Reference. New York: Mc Graw-Hill.

Graaff, V. D., Alexander, M., Baker, F., Blem, L., & Burroughs, C. W. (2010).

Human Anatomy. New York: Mc Graw-Hill.

Grace, P. A., & Borley, N. R. (2006). At a Glance Ilmu Bedah (3rd ed.). Jakarta:

Erlangga Medical Series.

Grossman, R. F., Hsueh, P.-R., Gillespie, S. H., & Blasi, F. (2014). Community-

acquired Pneumonia and Tuberculosis: Differential Diagnosis and the

Use of Fluoroquinolones. International Journal of Infectious Diseases, 18,

14-21. Retrieved from http://dx.doi.org/10.1016/j.ijid.2013.09.013

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2015). Guyton and Hall Textbook of Medical

Physiology (30th ed.). Philadelphia: Elsevier.

Harrison, T. R., Kasper, D. L., Hauser, S. L., Jameson, J. L., & Fauci, A. S. (2015).

Harrison's Principles of Internal Medicine (19th ed.). New York: Mc Graw-

Hill Education.

Page 22: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

60

Hotmaida, M. A., Eff, A. R., & Rahmatillah, D. L. (2015, Maret). Drug Related

Problem in Patient With Tuberculosis Hemoptysis Disease at

Persahabatan Hospital. International Journal of Pharmacy Teaching &

Practices, 6(01), 1609-2092.

Hunter, R. L. (2011). Pathology of Post Primary Tuberculosis of the Lung: An

Illustrated Critical Review. NIH Public Access(91 (6)), 497–509.

Irfa, I., Medison, I., & Iriyani, D. (2014). Gambaran kejadian hemoptisis pada

pasien di Bangsal Paru RSUP Dr. M Djamil Padang Periode Januari

2011-Desember 2012. Jurnal Kesehatan Andalas, 3.

Kaihena, M. (2013). Propolis Sebagai Imunostimultor Terhadap Infeksi

Mycobacterium tuberculosis. Prosiding FMIPA Universitas Pattimura.

Katzung, B. G., & Trevor, A. J. (2015). Basic & Clinical Pharmacology (13th ed.).

New York: Mc Graw-Hill.

Kusmiati, T., & Wulandari, L. (2011). Terapi Bedah pada Penderita dengan

Persistent Hemoptysis. Majalah Kedokteran Respirasi, 4 (1), 42-81.

Larici, A. R., Franchi, P., Occhipinti, M., Contegiacomo, A., Ciello, A. d.,

Calandriello, L., . . . Bonomo, L. (2014). Diagnosis and management of

hemoptysis. Diagn Interv Radiol, 20, 299-309.

Loscalzo, J. (2010). Harrison's Pulmonary and Critical Care Medicine (17th ed.).

New York: Mc Graw-Hill.

Martini, F. H., Timmons, M. J., & Tallitsch, R. B. (2012). Human Anatomy (7th

ed.). Boston: Pearson Education.

Marx, J. A., Hockberger, R. S., Walls, R. M., Adams, J. G., Barsan, W. G., & Biros,

M. H. (2010). Rosen's Emergency Medicine Conceps and Clinical Practice

(7th ed.). Philadelphia: Mosby Elsevier.

Miranda, M. S., Breiman, A., Allain, S., Deknuydt, F., & Altare, F. (2012). The

Tuberculous Granuloma: An Unsuccessful Host Defence Mechanism

Providing a Safety Shelter for the Bacteria? Clinical and Developmental

Immunology, 14.

Moen, C. A., Burrell, A., & Dunning, J. (2013). Does tranexamic acid stop

haemoptysis? Interactive CardioVascular and Thoracic Surgery, 1–4.

Mortaz, E., Varahram, M., Farnia, P., Bahadori, M., & Masjedi, M. R. (2012). New

Aspects in Immunopathology of Mycobacterium tuberculosis . ISRN

Immunology, 11.

Page 23: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

61

Murray, J. F., Nadel, J. A., & Mason, R. J. (2010). Murray & Nadel's Textbook of

Respiratory Medicine (5th ed.). Philadelphia: Saunders Elsevier.

Nawal, S. K., & Heda, M. R. (2013). Hemoptysis: A Prospective Analysis of 110

Cases. Asian Journal of Biomedical and Pharmaceutical Sciences, 3(21),

1-3.

Park, J.-H., Kim, S. J., Lee, A.-R., Lee, J.-K., Kim, J., Lim, H.-J., . . . Lee, S. W.

(2014). Diagnostic Yield of Bronchial Washing Fluid Analysis for

Hemoptysis in Patients with Bronchiectasis. Yonsei Med J, 55(3), 739-

745.

Patel, R., Singh, A., Mathur, R. M., & Sisodiya, A. (2015). Emergency

Pneumonectomy: A Life-saving Measure for Severe Recurrent

Hemoptysis in Tuberculosis Cavitary Lesion. Case Report Pulmonology,

4.

Primadi, O., Sitohang, V., Budijanto, D., Hardhana, B., & Soenardi, T. A. (2013).

Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia.

Prutsky, G., Domecq, J. P., Salazar, C. A., & Accinelli, R. (2013). Antifibrinolytic

therapy to reduce haemoptysis from any cause. The Cochrane

Collaboration, 1-18.

Ran, D. (2013). Carbazochrome Sodium Sulfonate and Tranexamic Acid for

the Treatment of Pulmonary Tuberculosis Hemoptysis. China Journal

of Pharmaceutical Economics.

Ray, A., & Gulati, K. (2007). Currant Trends In Pharmacology. New Delhi: I.K

International Publishing House.

Saleh, A., Hebeish, M., Farias-Kovac, M., Klika, A. K., Patel, P., Suarez, J., &

Barsoum, W. K. (2014). Use of Hemostatic Agents in Hip and Knee

Arthroplasty A Critical Analysis Review. JBJS Reviews, 2(1).

Shafee, M., Abbas, F., Ashraf, M., Mengal, M. A., Kakar, N., Ahmad, Z., & Ali, F.

(2014). Hematological profile and risk factors associated with

pulmonary tuberculosis patients in Quetta, Pakistan. Pak J Med Sci,

30(1), 36-40.

Sherwood, L. (2015). Human Physiology From Cells to Systems (9th ed.).

Australia: Cengage Learning.

Page 24: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

62

Song, W., Cao, J., Xu, Y., Han, Z., Wen, H., & Cui, X. (2015). Hemoptysis due to

Aspirin Treatment Alternative to Warfarin Therapy in a Patient with

Atrial Fibrillation. Intern Med, 54, 2615-2618.

Subuh, M., Priohutomo, S., Uyainah, A., Yuwono, A., & Nawas, A. (2014).

Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia.

Sweetman, S. C. (2009). Martindale The Complete Drug (36th ed.). London:

Pharmaceutical Press.

Syarif, A., Estuningtyas, A., Setiawati, A., Muchar, A., & Arif, A. (2012).

Farmakologi dan Terapi (5th ed.). Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

Vicknair, K. (2014). Tuberculosis (TB). Pub Med Health Glossary. Retrieved from

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMHT0024668/

Walker, R., & Whittlesea, C. (2012). Clinical Pharmacy and Therapeutics (5th ed.).

China: Elsevier.

Ward, J. P., Ward, J., & Leach, R. M. (2006). The Respiratory System at a Glance

(4th ed.). Oxford: Wiley Blackwell.

Watkins, R. R., & Lemonovic, T. L. (2011). Diagnosis and Management of

Community-Acquired Pneumonia in Adults. American Family

Physician, 83 (11). Retrieved from http://www.aafp.org/afp

Whalen, K., Finkel, R., & Panavelil, T. A. (2012). Lippincott Illustrated Review:

Pharmacology (6th ed.). Philadelphia: Wolters Kluwer Health.

WHO. (2011). Proposal For The Inclusion Of Tranexamic Acid (Anti‐Fibrinolytic

– Lysine Analogue) In The Who Model List Of Essential Medicines (18 ed.).

London: Expert Committee on the Selection and Use of Essential

Medicines.

WHO. (2013). Global Tuberculosis Report.

Wijaya, I. M. (2013). Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) Pada

Penderita. Seminar Nasional.

Wood, S. (2009, Mei 20). Blood Conservation Using Antifibrinolytics in a

Randomized Trial (BART) Closes the Book on Aprotinin. Retrieved

Desember 27, 2015, from Medscape:

http://www.medscape.org/viewarticle/574766

Wright, W. F. (2013). Essential of Clinical Infectious Diseases. New York: Demos

Medical.

Page 25: SKRIPSI - core.ac.uk · karbazokrom Na sulfonat sebanyak 4 pasien (67%). Dapat disimpulkan terapi penggunaan asam traneksamat terkait dosis, rute dan lama penggunaan terapi sesuai

63

Yancey, D. (2008). Tuberculosis. Minneapolis: Twenty-First Century Books.

Yang, S., Mai, Z., Zheng, X., & Qiu, Y. (2015). Etiology and an Integrated

Management of Severe Hemoptysis Due to Pulmonary Tuberculosis.

Journal of Tuberculosis Research, 11-18.

Zumla, A., Raviglione, M., Hafner, R., & Reyn, F. v. (2013). Tuberculosis. N Engl

J Med.