LP terapi tertawa dan terapi musik

50
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Hipertensi 2.1.1 Pengertian Hipertensi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah sebuah kondisi medis saat seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal. Akibatnya, volume darah meningkat dan saluran darah menyempit. Oleh karena itu, jantung harus memompa lebih keras untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke setiap sel di dalam tubuh (Puspitorini, 2008). Hipertensi merupakan faktor utama penyebab kematian karena stroke dan faktor yang memperberat infark miokard (serangan jantung). Kondisi tersebut merupakan gangguan yang paling umum pada tekanan darah. Hipertensi merupakan gangguan asimptomatik yang sering terjadi dengan peningkatan tekanan darah secara persisten. Diagnosa hipertensi pada orang dewasa dibuat saat bacaan diastoliknya di atas 90 mmHg dan bila

description

lanjutannya email aja di [email protected]

Transcript of LP terapi tertawa dan terapi musik

Page 1: LP terapi tertawa dan terapi musik

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Hipertensi

2.1.1 Pengertian Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah sebuah

kondisi medis saat seseorang mengalami peningkatan tekanan

darah di atas normal. Akibatnya, volume darah meningkat dan

saluran darah menyempit. Oleh karena itu, jantung harus

memompa lebih keras untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke

setiap sel di dalam tubuh (Puspitorini, 2008).

Hipertensi merupakan faktor utama penyebab kematian

karena stroke dan faktor yang memperberat infark miokard

(serangan jantung). Kondisi tersebut merupakan gangguan yang

paling umum pada tekanan darah. Hipertensi merupakan

gangguan asimptomatik yang sering terjadi dengan peningkatan

tekanan darah secara persisten. Diagnosa hipertensi pada orang

dewasa dibuat saat bacaan diastoliknya di atas 90 mmHg dan

bila tekanan darah multiple sistoliknya di atas 140 mmHg

(Potter, 2005).

Tekanan darah adalah kekuatan darah dalam menekan

dinding pembuluh darah. Setiap kali berdetak (sekitar 60-70 kali

per menit dalam keadaan istirahat), jantung akan memompa

darah kita melewati pembuluh darah (Puspitorini, 2008).

Page 2: LP terapi tertawa dan terapi musik

12

Tekanan darah sistolik adalah tekanan dalam arteri yang terjadi

saat dipompanya darah dari jantung ke seluruh tubuh. Tekanan

darah diastolik adalah tekanan dalam arteri saat jantung

beristirahat (Marliani&Tantan, 2007). Tekanan darah sistolik

pada orang dewasa yang sehat adalah antara 90 dan 120

mmHg. Tekanan darah diastolik pada orang dewasa yang sehat

adalah 60 dan 80 mmHg (Muhammadun, 2010).

2.1.2 Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi hipertensi menurut JNC (Joint National

Committee On Prevention, Detection, Evaluation, And The

Treatment Of High Blood Pressure), yang dikajioleh 33 ahli

hipertensi nasional Amerika Serikat. Data terbaru menunjukan

jika nilai tekanan darah yang sebelumnya dipertimbangkan

normal ternyata dapat menyebabkan peningkatan resiko

komplikasi kardiovaskuler. Sehingga mendorong pembuatan

klasifikasi baru pada JNC 7, yaitu terdapat pra hipertensi

dimana tekanan darah sistolik pada kisaran 120 – 139 mmHg

dan tekanan darah diastolik pada kisaran 80 – 89 mmHg.

Hipertensi level 2 dan 3 disatukan menjadi level 2. Tujuan dari

klasifikasi JNC 7 adalah untuk mengidentifikasi individu –

individu yang dengan penanganan awal berupa perubahan gaya

hidup, dapat membantu menurunkan tekanan darahnya ke level

hipertensi yang sesuai dengan usia (Puspitorini, 2008).

Page 3: LP terapi tertawa dan terapi musik

13

Table 2.1 : Klasifikasi Hipertensi Menurut Joint National Committee

VII

Klasifikasi tekanan darah

Tekanan darah sistol(mmHg)

Tekanan darah diastole(mmHg)

Normal <120 <80Prahipertensi 120 – 139 80 – 89Hipertensi ≥ 140 ≥90Hipertensi stadium 1 140 – 159 90 -99Hipertensi stadium 2 160-≥ 180 100-≥ 110

Sumber : Myra Puspitorini dkk 2008.

Menurut National Institute of Health, lembaga kesehatan di

Amerika mengklasifikasikan tekanan darah sebagai berikut :

Tabel 2.2 : Klasifikasi Pengukuran Tekanan Darah Menurut National Institute of Health

KATEGORI SISTOLIK DIASTOLIKNormal ≤119 mmHg <79 mmHg

Pra-hipertensi 120 – 139 mmHg 80 – 89 mmHgHipertensi stadium I 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHgHipertensi stadium II ≥160 mmHg ≥100 mmHg

Sumber : Myra Puspitorini dkk 2008

Jika angka sistolik (atas) dan diastolik (bawah) berada

dalam rentang salah satu dari kategori di atas normal, maka

secara keseluruhan termasuk dalam kategori hipertensi.

NM Kaplan (Bapak Ilmu Penyakit Dalam) memberikan batasan

dengan membedakan usia dan jenis kelamin sebagai berikut

(Puspitorini, 2008) :

“ Priausia < 45 tahun, dikatakan hipertensi bila tekanan darah pada waktu berbaring ≥130/90 mmHg, pria usia >45 tahun, dikatakan hipertensi jika tekanan darahnya >145/95 mmHg, wanita dikatakan hipertensi jika mempunyai tekanan darah ≥160/95 mmHg”.

2.1.3 Penyebab Hipertensi

2.1.3.1 Hipertensi Primer

Page 4: LP terapi tertawa dan terapi musik

14

Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang

tidak atau belum diketahui penyebabnya (terdapat kurang dari

90% kasus dari seluruh hipertensi). Hipertensi primer

kemungkinan memiliki banyak penyebab. Perubahan pada

jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama – sama

menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hipertensi primer

adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi

sebagai akibat dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan.

Seseorang yang pola makannya tidak terkontol dan

mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas,

merupakan pencetus awal timbulnya penyakit tekanan darah

tinggi. Hal tersebut juga terjadi pada seseorang yang berada

dalam lingkungan atau kondisi stres tinggi sangat mungkin

terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang – orang

yang kurang olahragapun bisa mengalami tekanan drah tinggi

(Muhammadun, 2010).

2.1.3.2 Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan

akibat dari adanya penyakit lain. Jika penyababnya diketahui

maka disebut dengan hipertensi sekunder. Timbulnya penyakit

hipertensi sekunder sebagai akibat dari suatu penyakit, kondisi,

dan kebiasaan seseorang. Hipertensi sekunder adalah suatu

kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah tinggi

sebagai akibat seseorang mengalami atau menderita penyakit

Page 5: LP terapi tertawa dan terapi musik

15

lainnya seperti gagal ginjal, gagal jantung, atau kerusakan

sistem hormon tubuh. Sedangkan pada ibu hamil tekanan darah

secara umum meningkat pada saat kehamilan berusia 20

minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas

normal (Muhammadun, 2010).

2.1.4 Patofisiologi Hipertensi

Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui

terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I

– cinverting enzyme (ACE).ACE memegang peran fisiologis

penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung

angiotensinogen yang diperoduksi di hati. Selanjutnya oleh

hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi

angiotensin I. oleh ACE yang terdapat di paru – paru,

angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II

inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikan tekanan

darah malalui dua aksi utama. Aksi pertama adalah

meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus.

ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja

pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin.

Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang di

sekresikan keluar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat

dan tinggi osmolitasnya. Untuk mengencerkannya, volume

cairan ekstraseluler akan di tingkatkan dengan cara menarik

cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya volume darah

Page 6: LP terapi tertawa dan terapi musik

16

meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan

darah. Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari

korteks adrenal. Aldosteron merupakan hormon steroid yang

memiliki peranan penting pada ginjal. Untuk mengatur volume

cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl

(garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal.

Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara

meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya

akan meningkatkan volume dan tekanan darah (Muhammadun,

2010).

2.1.5 Gejala Hipertensi

Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak merasakan

timbulnya gejala apapun. Masa laten ini menyelubungi

perkembangan hipertensi sampai terjadi kerusakan organ yang

spesifik. Walaupun menunjukan gejala, gejala tersebut biasanya

ringan dan tidak spesifik. Meskipun jika kebetulan beberapa

gejala muncul bersamaan dan diyakini berhubungan dengan

hipertensi, gejala – gejala tersebut sering kali tidak ada

hubungannya dengan hipertensi. Akan tetapi jika hipertensinya

berat dan tidak diobati dapat timbul gejala, seperti sakit kepala,

kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, mata berkunang

– kunang, mudah marah, susah tidur, dll. Kadang penderita

hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan

“koma” karenan pembengkakan otak. Keadaan yang disebut

Page 7: LP terapi tertawa dan terapi musik

17

ensefalopati hipertensi ini memerlikan penanganan medis

secepat mungkin (Muhammadun, 2010).

2.1.6 Faktor Resiko Hipertensi

Faktor resiko dari suatu penyakit bukanlah penyebab

timbulnya penyakit tersebut, faktor resiko hanyalah pemicu dari

penyakit itu. Resiko hipertensi tergantung pada jumlah dan

keparahan dari faktor resiko yang dapat dimodifikasi dan tidak

dapat dimodifikasi. Faktor–faktor yang tidak dapat dimodifikasi

antara lain faktor genetik, jenis kelamin, umur, dan etnis.

Sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi diantaranya stres,

nutrisi, dan obesitas (Marliani&Tantan, 2007).

2.1.6.1 Faktor yang tidak dapat dimodifikasi

1. Umur

Insiden hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya

usia. Ini sering disebabkan oleh perubahan alamiah di dalam

tubuh yang mempengaruhi jantung, pembuluh darah dan

hormon. Satu dari lima pria berusia diantara 35-40 tahun

memiliki tekanan darah yang tinggi. Angka prevalensi tersebut

menjadi dua kali pada usia di antara 45-54 tahun. Sebagian dari

mereka yang berusia 55-64 tahun mengidap penyakit ini. Pada

usia 65-74 tahun prevalensinya menjadi lebih tinggi lagi sekitar

60% menderita hipertensi (Rohaendi, 2008).

2. Faktor Genetik

Page 8: LP terapi tertawa dan terapi musik

18

Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu

menyebabkan keluarga tersebut mempunyai resiko menderita

hipertensi. Individu dengan orang tua hipertensi mempunyai

resiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada

individu yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat

hipertensi. Pada individu yang anggota keluarganya mempunyai

riwayat hipertensi haruslah berhati–hati walaupun belum ada

tes genetik secara konsisten. Karena dalam garis keluarga pasti

punya struktur genetik yang sama (Gray, Huon H, dkk, 2005).

3. Jenis Kelamin

Pada umumnya insiden pada pria lebih tinggi dari pada

wanita, namun pada usia pertengahan dan lebih tua, insiden

pada wanita akan meningkat. Sehingga pada usia di atas 65

tahun, insiden pada wanita lebih tinggi (Rohaendi, 2008).

Perbandingan antara pria dan wanita ternyata wanita

lebih banyak menderita hipertensi. Dari laporan Sugiri (Jawa

Tengah) di dapatkan angka prevalensi 6% dari pria dan 11%

dari wanita. Laporan dari Sumatra Barat menunjukan 18,6%

pada pria dan 17,4% pada wanita. Di daerah perkotaan

Semarang didapatkan 7,5% pada pria dan 10,9% pada wanita.

Sedangkan di daerah perkotaan Jakarta didapatkan 14,6% pada

pria dan 13,7% pada wanita (Rohaendi, 2008).

Page 9: LP terapi tertawa dan terapi musik

19

4. Etnis

Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang berkulit hitam

dari pada orang berkulit putih. Belum diketahui secara pasti

penyebabnya, namun pada orang berkulit hitam ditemukan

kadar renin yang lebih rendah dan sensitifitas terhadap

vasopressin lebih besar (Gray, Huon H, dkk, 2005).

2.1.6.2 Faktor yang dapat dimodifikasi

1. Stres

Salah satu tugas saraf simpatis adalah merangsang

pengeluaran hormon adrenalin. Hormon ini dapat menyebabkan

jantung berdenyut lebih cepat dan menyebabkan penyempitan

kapiler darah tepi. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya

peningkatan tekanan darah. Hipertensi akan mudah muncul

pada orang yang sering mengalami stres dan mengalami

ketegangan pikiran yang berlarut – larut (Muhammadun, 2010).

2. Obesitas

Obesitas adalah ketidak seimbangan antara konsumsi

kalori dengan kebutuhan energi yang disimpan dalam bentuk

lemak (jaringan sub kutan tirai usus, organ vital jantung, paru

dan hati) yang menyebabkan jaringan lemak aktif sehingga

beban jantung meningkat. Obesitas juga didefinisikan sebagai

kelebihan berat badan sebesar 20% atau lebih dari berat badan

ideal. Prevalensi obesitas menunjukan peningkatan sesuai

dengan penambahan usia pada umumnya berat badan laki – laki

Page 10: LP terapi tertawa dan terapi musik

20

mencapai puncaknya pada usia 36-65 tahun dan pada wanita

antara 55-65 tahun. Selanjutnya berat badan akan menurun baik

pada laki- laki maupun perempuan. Semakin besar massa tubuh,

semakin banyak darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen

dan nutrisi kepada jantung. Jadi volume darah yang diedarkan

melalui pembuluh darah meningkat mencapai kekuatan tahanan

pada dinding arteri. Pada penyelidikan dibuktikan bahwa curah

jantung dan volume darah sirkulasi penderita obesitas dengan

hipertensi lebih tinggi dibandingkan dengan penderita yang

mempunyai berat badan normal dengan tekanan darah yang

setara. Pada obesitas tahanan perifer berkurang atau normal,

sedangkan aktivitas saraf simpatis meningkat dengan aktivitas

renin plasma yang rendah (Rohaendi,2008).

3. Nutrisi

Sodium adalah penyebab peting dari hipertesi esensial,

asupan garam yang tinggi akan menyebabkan pengeluaran

berlebihan dari hormon natriouretik yang secara tidak langsung

akan meningkatkan tekanan darah. Konsumsi garam yang

dianjurkan setiap harinya tidak lebih dari 6 gram, setara satu

sendok teh (Muhammadun, 2010).

4. Merokok

Rokok mengandung ribuan zat kimia yang berbahaya

bagi tubuh, seperti tar, nikotin, dan gas karbon monoksida.

Merokok sangat besar peranannya meningkatkan tekanan

Page 11: LP terapi tertawa dan terapi musik

21

darah, hal ini disebabkan oleh nikotin yang terdapat didalam

rokok yang memicu hormon adrenalin yang menyebabkan

tekanan darah meningkat. Nikotin diserap oleh pembuluh –

pembuluh darah didalam paru dan diedarkan keseluruh aliran

darah lainnya sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah.

Hal ini menyebabkan kerja jantung semakin meningkat untuk

memompa darah keseluruh tubuh melalui pembuluh darah yang

sempit. Dengan berhenti merokok tekanan darah akan turun

secara perlahan disamping itu jika masih merokok obat yang

dikonsumsi tidak akan bekerja secara optimal dan dengan

berhenti merokok efektifitas obat akan meningkat

(Muhammadun, 2010).

2.1.7 Penatalaksanaan Hipertensi

Tujuan Penatalaksanaan hipertensi pada penderita

hipertensi adalah untuk menurunkan hipertensi dan mencegah

terjadinya komplikasi hipertensi. Penatalaksanaan ini termasuk

farmakologis dan non–farmakologis menurut Saloma (2007).

Penatalaksanaan secara farmakologis adalah dengan

meminum obat-obatan anti hipertensi yang telah diberikan oleh

dokter. Contoh : diuretik, vasodilator, beta – blockers, antagonis

kalsium (ACE).

Page 12: LP terapi tertawa dan terapi musik

22

Penatalaksanaan secara non – farmakologis adalah dengan

mengubah gaya hidup termasuk diantaranya mencegah dan

mengatasi obesitas, peningkatan aktivitas fisik dan olahraga

secara teratur, memodifikasi diet makanan termasuk

mengurangi intake sodium atau garam, menghentikan

kebiasaan merokok, tidak mengonsumsi alkohol dan mencegah

stresor. Penderita hipertensi yang sering mengalami merasakan

cemas, mudah marah dan stres terdapat cara untuk

meredakannya yaitu dengan menggunakan terapi musik klasik

atau terapi tertawa. Kedua cara ini lebih efektif dan mudah

digunakan untuk menurunkan hipertensi.

2.1.8 Peran Perawat Dalam Menangani Hipertensi

Sebagai perawat, kita tanggung jawab untuk memperoleh

dan mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan bagi

berbagai peran dan tanggung jawab professional. Adapun peran

perawat menurut Perry&Potter (2006) adalah:

1. Perawat sebagai pemberi layanan

Sebagai pemberi layanan, perawat membantu klien dan

keluarganya untuk merencanakan tujuan dan membantu mereka

mencapai tujuan tersebut dengan biaya, waktu, dan tenaga yang

seminimal mungkin.

2. Perawat sebagai advokat

Page 13: LP terapi tertawa dan terapi musik

23

Sebagai advokat, perawat melindungi hak azasi dan

hukum dari klien anda dan menyediakan bantuan dalam

menegakkan hak – hak tersebut jika dibutuhkan.

3. Perawat sebagai edukator

Sebagai edukator, perawat menjelaskan konsep dan fakta

kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas

perawatan diri, perbaikan tingkah laku belajar, dan

mengevaluasi kemajuan klien dalam belajar. Beberapa proses

pengajaran ini bersifat informal dan tidak terencana.

4. Perawat sebagai kewenangan dan keandalan

Kewenangan merupakan unsur terpenting dalam

keperawatan professional, terdapat beberapa intervensi

keperawatan independen yang dilakukan tanpa perintah medis.

5. Perawat sebagai komunikator

Komunikasi sangat penting dalam hubungan perawan

dengan klien. Dengan hubungan ini perawat dapat mengetahui

kelemahan, kelebihan, kebutuhan dan juga kekuatan klien.

6. Perawat sebagai menejer

Seorang menejer mengatur kegiatan staf perawat dalam

memberikan pelayanan keperawatan dan memiliki tanggung

jawab pribadi, kebijakan, dan kepegawaian untuk unit

keperawatan.

7. Perawat sebagai perkembangan karier

Page 14: LP terapi tertawa dan terapi musik

24

Keperawatan memberikan kesempatan bagi perawat

untuk belajar dan mengembangkan karier seumur hidup dengan

tujuan menyediakan layanan yang terbaik bagi klien. Peran

karier berupa posisi atau jalur pekerjaan tertentu. Karena

kesempatan pendidikan bagi perawat semakin bertambah,

perkembangan profesi perawat, dan perhatian untuk perluasan

pekerjaan. Profesi keperawatan menawarkan peran yang

semakin luas dan berbagai kesempatan karir.

2.2 Konsep Terapi Musik

2.2.1 Definisi Terapi Musik

Terapi musik adalah keahlian menggunakan musik atau

elemen musik untuk meningkatkan, mempertahankan, serta

mengembalikan kesehatan mental, fisik, emosional, dan

spiritual. Dalam kedokteran disebut sebagai terapi pelengkap

(complementary medicine) (Setyoadi&Kushariyadi, 2011).

Terapi musik terdiri dari dua kata, yaitu “terapi” dan

“musik”. Kata “terapi” berkaitan dengan serangkaian upaya

yang dirancang untuk membantu atau menolong seseorang.

Sedangkan kata “musik” dalam terapi musik “terapi musik”

digunakan untuk menjelaskan media yang digunakan secara

khusus dalam rangkaian terapi (Djohan, 2006).

Jenis musik yang digunakan dalam terapi musik dapat

disesuaikan dengan keinginan, seperti musik klasik,

intrumentalia, slow musik, orkestra, dan musik modern lainnya.

Page 15: LP terapi tertawa dan terapi musik

25

Tetapi beberapa ahli menyarankan untuk tidak menggunakan

jenis musik tertentu seperti rock and roll, pop, disko, dan musik

berirama keras (Anapestic beat) lainnya, karena jenis musik

dengan anapestic beat merupakan irama yang berlawanan

dengan irama jantung. Musik lembut dan teratur seperti

instrumentalia dan musik klasik merupakan musik yang sering

digunakan untuk terapi musik (Perry&Potter, 2005).

Terapi musik mempunyai tujuan membantu

mengekspresikan perasaan, membantu rehabilitasi atas fisik,

memberi pengaruh positif terhadap kondisi suasana hati dan

emosi meningkatkan memori, serta menyediakan kesempatan

yang unik untuk berinteraksi dan membangun kedekatan

emosional. Dengan demikian terapi musik juga diharapkan

dapat membantu mengatasi stres, mencegah penyakit dan

meringankan rasa sakit (Djohan, 2006).

2.2.2 Fisiologi Terapi Musik Klasik

Musik, ketika dimainkan akan menghasilkan stimulus yang

dikirim dari akson – akson serabut asendens ke neuro – neuro

dari reticular activating system (RAS). Stimulus kemudian

ditransmisikan oleh nuclei spesifik dari thalamus melewati area

korteks cerebral, sistem limbik dan corpus collusum dan

melewati area sistem saraf otonom dan sistem neuro endokrin

(Chui&Kumar, 2005).

Page 16: LP terapi tertawa dan terapi musik

26

Sistem limbik bertanggung jawab dalam mengontrol emosi

dan juga mempunyai peran dalam belajar dan mengingat. Lokasi

yang berbatasan dengan korteks cerebral dan batang otak yaitu

sistem limbik, dibentuk oleh cincin yang dihunbungkan cigulate

gyrus, hipokampus, fornik, badan – badan mammilarry,

hypothalamus, traktus mammilothalamic, thalamus anterior, dan

bulbs olfaktorius. Ketika musik dimainkan semua bagian

dihubungkan dengan sistem limbik terstimulasi sehingga

menghasilkan perasaan dan ekspresi (Chui&Kumar, 2005).

Sistem syaraf otonom kemudian akan mengurangi pelepasan

katekolamin dalam pembuluh darah sehingga konsentrasi

katekolamin dalam plasma menjadi rendah dan juga

menyebabkan terjadinya pelepasan stress-released hormon. Hal

ini mengakibatkan tubuh mengalami relaksasi, denyut jantung

berkurang dan terjadi penurunan tekanan darah (Saloma, 2007).

Intervensi menggunakan terapi musik dapat mengubah

ambang otak yang dalam keadaan stres menjadi lebih adaptif

secara fisiologis dan efektif. Musik tidak membutuhkan otak

untuk berfikir maupun menginterpretasi, tidak pula dibatasi

oleh fungsi intelektual maupun pikiran mental. Musik tidak

memiliki batasan – batasan sehingga begitu mudah diterima

organ pendengaran. Musik diterima melalui saraf pendengaran

kemudian diartikan oleh otak atau sistem limbik. Musik dapat

pula beresonansi dan bersifat naluriah sehingga dapat langsung

Page 17: LP terapi tertawa dan terapi musik

27

masuk otak tanpa melalui jalur kognitif (Setyoadi&Kushariyadi,

2011).

Efek musik pada neouro endokrin menurut Komala (2011)

adalah memelihara keseimbangan tubuh melalui sekresi hormon

– hormon dan zat kimia kedalam darah. Efek musik ini terjadi

dengan cara:

1. Musik merangsang pengeluaran endorfin yang merupakan

opiat tubuh secara alami dihasilkan dari gland pituitary yang

berguna dalam mengurangi nyeri, mempengaruhi mood dan

memori.

2. Mengurangi pengeluaran katekolamin seperti epineprin dan

nerepineprin dari medulla adrenal. Pengurangan ketakolamin

dapat mengurangi frekuensi nadi, tekanan darah, asam

lemak bebas dan pengurangan konsumsi oksigen.

3. Mengurangi kadar glukortikoid, CRH, ACTH yang dihasilkan

selama stres.

Dalam terapi musik dikenal dengan istilah entraiment.

Entraiment (penyelaras) merupakan suatu proses adanya dua

objek yang bergetar pada frekuensi yang sama akan

cenderung untuk menghasilkan resonan simpatis yang sangat

menguntungkan. Tempo musik dapat digunakan untuk

menyelaras keadaan fisiologis, merubah irama didalam tubuh

(irama jantung atau pola nafas) yang disebabkan oleh

getaran musik. Musik memiliki potensi untuk menyelaras

Page 18: LP terapi tertawa dan terapi musik

28

denyut jantung melalui implus atau tempo untuk menyelaras

pernafasan melalui iramanya (Maranto, 2004 dalam Komala,

2011).

2.2.3 Langkah – Langkah Terapi Musik

Pada dasarnya terapi musik dapat dilakukan dimana dan

kapan saja. Tetapi terapi musik lebih efektif jika dilakukan

dipagi dan sore hari. Adapun langkah – langkah terapi musik

yang dapat digunakan menurut Setyoadi & Kushariyadi (2011)

adalah sebagai berikut :

1. Persiapan alat yang diperlukan.

a. MP4 player

b. Headphone

c. Tensi meter

d. Lembar observasi

e. Alat tulis

2. Mengukur tekanan darah pada responden sebagai tahap pre-

test

3. Memberitahu responden mengenai prosedur terapi musik

dan memperkenalkan perangkat yang digunakan.

4. Mengaktifkan perangkat MP4 player dengan volume sesuai

dengan keinginan pasien.

5. Responden dipersilahkan untuk mendengarkan musik klasik

dengan memakai headphone.

6. Terapi musik diperdengarkan.

Page 19: LP terapi tertawa dan terapi musik

29

7. Saat terapi musik diperdengarkan, responden dapat

menikmati irama musik, responden tidak diajak berbicara

dan tanpa dilakukan tindakan pengukuran tekanan darah

selama terapi musik.

8. Musik diperdengarkan terus-menerus dan diakhiri setelah 30

menit kemudian.

9. Mengukur kembali tekanan darah pada responden dan

meminta responden mengisi lembar observasi dan kuesioner

untuk mengetahui tekanan darah setelah pemberian terapi

musik (tahap post test).

Pemberian terapi musik klasik ini akan dilakukan sebanyak

3 kali dalam 2 minggu yang berdurasi waktu 30 menit. Menurut

Djohan (2006) terapi musik dapat digunakan dalam

menyembuhkan penyakit termasuk tekanan darah tinggi. Untuk

tekanan darah tinggi diperlukan waktu 20 menit sebanyak 3 kali

dalam 1 minggu sudah terjadi penurunan tekanan darah. Jadi

penelitian yang akan dilakukan ini dengan durasi waktu yang

telah ditentukan sudah dapat menurunkan hipertensi.

2.2.4 Manfaat Terapi Musik

Manfaat musik bukan hanya sekadar untuk hiburan. Musik

mempunyai manfaat sebagai berikut : (1) Efek Mozart, adalah

salah satu istilah untuk efek yang bisa dihasilkan sebuah musik

yang dapat meningkatkan intelegensia seseorang, (2) refresing,

pada saat pikiran seorang sedang kacau atau jenuh, dengan

Page 20: LP terapi tertawa dan terapi musik

30

mendengarkan musik walaupun hanya sejenak terbukti dapat

menenangkan dan menyegarkan pikiran, (3) Motivasi, hal yang

hanya bisa dilahirkan dengan “feeling” tertentu. Apabila ada

motivasi semangatpun akan muncul, (4) Terapi, berbagai

penelitian dan literatur menerangkan manfaat musik untuk

kesehatan, baik untuk kesehatan fisik maupun mental, beberapa

penyakit yang dapat ditangani dengan musik antara lain :

kanker, stroke, dimensia, nyeri, gangguan kemampuan belajar,

bayi premature (Anthony, 2003 dalam Komala, 2011).

2.2.5 Kontra Indikasi Terapi Musik

Penderita hipertensi yang tidak dapat diberikan terapi

musik adalah pasien mengalami gangguan pendengaran atau

tuna rungu, pasien mengalami keterbatasan gerak (tidak dapat

menggerakan anggota tubuh), dan pasien yang mengalami tirah

baring (Setyoadi&Kushariyadi, 2011).

2.3 Konsep Terapi Tertawa

2.3.1 Definisi Terapi Tertawa

Page 21: LP terapi tertawa dan terapi musik

31

Terapi tertawa adalah suatu terapi untuk mencapai

kegembiraan di dalam hati yang dikeluarkan melalui mulut

dalam bentuk suara tawa, senyuman yang menghias wajah,

perasaan hati yang lepas dan bergembira, dada yang lapang,

peredaran darah yang lancar sehingga bisa mencegah penyakit,

memelihara kesehatan, serta menghilangkan stres (Robinson,

1990; Dahl dan O’Neal, 1993, dalam, Setyoadi&Kushariyadi,

2011).

Tertawa adalah salah satu cara memberdayakan diri yang

orang lain tidak tahu manfaatnya. Padahal dengan tertawa

hidup kita menjadi lebih sehat, bahagia, dan tentram. Kesehatan

adalah bonus dari kedamaian yang diperoleh oleh jiwa dan

mental kita (Ayu, 2011).

2.3.2 Fisiologi Terapi Tertawa

Pada saat pasien melihat atau mendengarkan suatu hal

yang lucu, hal itu akan masuk ke sensor yang ada di otak akan

meresponnya dan menyalurkan ke sel neural. Kemudian sel

neural merangsang 15 otot muka dan otot – otot tersebut akan

melakukan kontak ke zygomatic major muscle (mekanisme

saluran pengangkat yang ada dibawah bibir). Zygomatic major

muscle yang akan mengerakan mulut kita ke atas maupun ke

bawah. Setelah itu pada epiglottis (katub nafas) akan menutup

setengah laring dan oksigen yang masuk dari proses tersebut

akan mengeluarkan suara yang disebut tertawa. Saat pasien

Page 22: LP terapi tertawa dan terapi musik

32

tertawa akan terjadi peningkatan sistem saraf parasimpatis dan

menurunkan kerja sistem saraf simpatis (Whipple&Calvert,

2008 dalam Desinta, 2011).

Hipotesis fisiologis menyatakan bahwa tertawa

melepaskan hormon endorfin ke dalam sirkulasi sehingga tubuh

menjadi lebih nyaman dan rileks. Hormon endorfin disebut juga

sebagai morfin tubuh yang menimbulkan efek sensasi nyaman

dan sehat (Potter, 2005). Saat tertawa tubuh akan

mengeluarkan hormon endorfin yaitu hormon yang diproduksi

oleh kelenjar pituitary yang terletak dibagian bawah otak.

Hormon endorfin bekerja seperti morfin yang mampu

menimbulkan perasaan senang, nyaman dan membuat

seseorang berenergi. Selain hormon endorfin masih banyak

hormon positif lain yang muncul seperti hormon serotonin

dimana hormon ini banyak berkumpul diruang sinaps, pada saat

peningkatan level hormon serotonin akan mengakibatkan

peningkatan rasa senang dan hormon melatonin diproduksi

secara alami dikelenjar pineal yang terletak diotak yang

bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh,

menimbulkan relaksasi otot, membantu mengontrol mood dan

menghilangkan ketegangan. Setelah tetawa pasien akan

merasakan rileks otot dan terjadi pelebaran pembuluh darah.

Pelebaran pembuluh darah yang mengkibatkan aliran darah

keseluruh tubuh lancar. Pada saat aliran darah keseluruh tubuh

Page 23: LP terapi tertawa dan terapi musik

33

lancar pasien akan merasa rileks dan pasien akan mengalami

penurunan takanan darah tinggi (Ayu, 2011).

2.3.3 Manfaat Terapi Tertawa

Ayu (2011) juga memaparkan manfaat-manfaat tertawa

diantaranya :

1. Membuat Tampak Lebih Muda

Orang melakukan latihan untuk semua otot tubuh,

tetapi tidak ada latihan teratur untuk otot-otot wajah kecuali

dalam yoga. Tawa merupakan latihan yang sangat bagus

untuk otot-otot wajah dan memperbaiki ekspresi wajah. Tawa

mengencangkan otot-otot wajah. Ketika tertawa, wajah

tampak merah karena peningkatan pasokan darah yang

menyegarkan kulit wajah dan membuat kulit wajah tampak

cerah.

2. Rasa Percaya Diri Melalui Tawa

Tertawa dalam kelompok atau ditempat umum dengan

kedua lengan terangkat kelangit, rasa takut atau malu akan

hilang setelah beberapa lama. Orang akan lebih suka

bergaul, terbuka dan ramah. Pada awalnya untuk memulai

hal ini sangatlah sulit, ini terbukti dengan adanya beberapa

orang yang enggan bergabung dengan kelompok tawa,

meskipun sangat ingin melakukannya, karena takut terlihat

aneh. Tetapi seiring berjalannya waktu dan mengetahui

Page 24: LP terapi tertawa dan terapi musik

34

manfaatnya, tidak lagi malu-malu untuk bergabung dan

mengikuti langkah yang dipraktekan. Untuk menghilangkan

rasa minder dan menjauhkan dari penyakit depresi. Tertawa

bisa mencairkan suasana dan mengusir rasa minder.

3. Anti Stres

Tawa adalah penangkal stres yang paling baik, murah

dan mudah dilakukan. Tawa adalah salah satu cara terbaik

untuk mengundurkan otot. Tawa memperlebar pembuluh

darah dan mengirim lebih banyak darah sehingga ke ujung-

ujung hormon semua otot diseluruh tubuh. Satu putaran

putaran tawa yang bagus juga mengurangi tingkat hormon

stres, epinephrine, dan korsitol. Bisa dikatakan tawa adalah

bentuk meditasi dinamis atau relaksasi.

4. Memperkuat Sistem Kekebalan

Sistem kekebalan memainkan peranan yang sangat

penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan menjauhkan diri

dari infeksi, alergi dan kanker. Telah dibuktikan oleh

psikoneuroimunolog bahwa semua emosi negatif, seperti

kecemasan, depresi atau kemarahan akan memperlemah

sistem kekebalan tubuh dan dengan demikian mengurangi

kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Menurut Dr. Lee

S. berk dari Universitas Loma Linda, California (2009) tawa

membantu meningkatkan jumlah sel-sel pembunuh alamiah

(Sel NK-seperti sel putih) dan juga menaikan tingkat

Page 25: LP terapi tertawa dan terapi musik

35

antibodi. Para peneliti telah menemukan bahwa, setelah

mengikuti terapi tawa peserta mengalami peningkatan

antibodi (immunoglobulin A) dalam lendir dihidung dan

disaluran pernafasan yang dipercaya mempunyai kemampuan

melawan virus, bakteri dan mikroorganisme lain.

5. Tawa Jadi Obat Ampuh Depresi

Stres dan tekanan kehidupan modern berdampak buruk

terhadap pikiran dan tubuh manusia. Penyakit yang

berhubungan dengan pikiran, seperti kecemasan, depresi,

gangguan saraf dan insomnia mengalami peningkatan. Tawa

telah membantu banyak orang yang menggunakan obat anti

depresi dan obat penenang. Sekarang mereka lebih mudah

tidur dan mengalami penurunan tingkat depresi. Orang-

orang yang mempunyai kecendrungan bunuh diri mulai

mendapat harapan untuk keluar dari penyakit yang

mematikan. Depresi sebenarnya hadir karena tekanan.

Faktornya jelas karena sebuah masalah yang rumit

dipecahkan sehingga membuat seseorang tertekan. Dengan

depresi seseorang tidak mungkin bisa membangkitkan

energinya untuk menghadapi masalahnya. Karena dalam

kondisi depresi tersebut, kondisi mental dan fisik seseorang

akan menurun. Maka untuk membangkitkan energi itu

dengan cara tertawa bisa membantu. Tertawa dapat

Page 26: LP terapi tertawa dan terapi musik

36

membuat seseorang senang dan terhibur sehingga dia bisa

melepaskan dirinya dari lingkungan depresi.

6. Tawa Mencegah Tekanan Darah Tinggi

Ada sejumlah penyebab darah tinggi, seperti faktor

keturunan, kegemukan, merokok dan konsumsi lemak yang

berlebih. Tetapi stres adalah salah satu faktor yang dominan.

Jangan dikira penyakit hipertensi pada hakikatnya hanya

disebabkan karena konsumsi daging kambing yang berlebih.

Faktor utama adalah karena tekanan jiwa dan fikiran. Saat

seseorang sedang kambuh darah tingginya, maka seluruh

tekanan darahnya akan naik sehingga kondisi ini

mempengaruhi tingkat emosi seseorang. Ketika tekanan

darah naik tanpa bisa dikontrol, maka emosi seseorang juga

sulit dikendalikan akhirnya akan menjadi marah. Tertawa

bisa membantu mengontrol tekanan darah dengan

mengurangi pelepasan hormon yang berhubungan dengan

stres dengan memberikan rileksasi.

7. Tawa Menghilangkan Rasa Sakit Alami

Tertawa menaikan tingkat endorfin dalam tubuh yang

merupakan penghilang rasa sakit alami. Norman Cousins

seorang wartawan Amerika yang menderita penyakit tulang

belakang yang tak tersembuhkan, mendapat manfaat dari

terapi tawa ketika tidak ada obat penghilang rasa sakit yang

bisa membantunya. Endorfin yang dipicu oleh tawa bisa

Page 27: LP terapi tertawa dan terapi musik

37

membantu mengurangi intensitas rasa sakit penderita radang

sendi, radang tulang belakang dan kejang otot.

8. Tawa Pencegah Penyakit Jantung

Tawa akan mengendalikan dan menghentikan penyakit

jantung. Tawa bisa menjadi obat penjegah yang terbaik

terhadap penyakit tersebut. Dari kebanyakan yang ikut club

tertawa yang menderita penyakit jantung dan keadaanya

telah menjadi stabil.

9. Tawa Mengurangi Bronkitis dan Asma

Tawa merupakan salah satu latihan terbaik untuk

penderita asma dan bronkitis. Tawa meningkatkan kapasaitas

paru-paru dan tingkat oksigen dalam darah. Para dokter

menyarankan fisioterapi dada untuk mengeluarkan lender

(dahak) dari saluran pernafasan. Meniup ke dalam sebuah

alat atau balon merupakan salah satu latihan yang bisa

diberikan kepada penderita asma. Terapi tawa juga

melakukan hal yang sama dan cara ini lebih mudah untuk

dilakukan. Banyak penderita asma dan bronkitis mencoba

dengan terapi tertawa. Dilaporkan terjadi penurunan

serangan penyakit. Terapi tawa bisa menyebabkan

ketidaknyamanan bila menderita penyempitan saluran

pernafasan yang parah.

10. Tawa sebagai Analgesik

Page 28: LP terapi tertawa dan terapi musik

38

Tawa melepaskan dua neuropeptide yaitu endorfin dan

enkefalin. Keduanya zat penenang yang merupakan agen

penghilang rasa sakit yang secara alami dihasilkan oleh

tuibuh. Tawa meredakan ketegangan otot dan menenangkan

saraf symphathetik, membantu mengendalikan rasa sakit

seperti halnya peningkatan sirkulasi.

2.3.4 Macam – Macam Terapi Tertawa

Menurut Ayu (2010) terapi tertawa dikategorikan menjadi

beberapa macam di antaranya yaitu :

1. Tawa Bersemangat

Tawa ini dilakukan bersamaan setelah kordinator

memberikan aba – aba. Cara ini membentuk irama yang bagus

dan nampaknya jauh lebih baik dari pada jika para peserta

tertawa pada saat besamaan. Dalam tawa bersemangat, orang

tertawa sambil mengangkat tangan ke atas dan tertawa penuh

semangat. Peserta tidak terus menerus mengangkat tangan ke

atas selama tawa bersemangat, namun beberapa saat kemudian

tangan diturunkan, di akhir tawa bersemangat, kordinator

memulai bertepuk sebelah tangan dan menderaskan ho-ho-ha-

ha-ha, sebanyak 5-6 kali. Ini menandai berakhirnya jenis tawa

tertentu yang diikuti dengan dua tarikan nafas dalam.

2. Tawa Penghargaan

Page 29: LP terapi tertawa dan terapi musik

39

Tawa ini berdasarkan nilai dimana kordinator mengangkat

para peserta betapa pentingnya menghargai orang lain. Tawa

jenis ini, ujung jari telunjuk dihubungkan dengan jari ibu jari

sehingga membentuk lingkaran kecil, sementara itu tangan

digerakkan kedepan dan kebelakang dengan cepat, sambil

memandang peserta lain, tertawa lembut seolah-olah

memberikan penghargaan pada sesama anggota kelompok.

3. Tawa Satu Meter

Tawa ini bersifat main-main dan meniru cara pura-pura

mengukur panjang satu meter. Tawa ini dilakukan dengan cara

menggerakkan tangan sepanjang lengan kita seperti gerakan

merentangkan busur untuk melepaskan busur anak panah.

Tangan digerakan dalam tiga gerakan pendek sambil

mengucapkan ae…ae…ae… dan kemudian para peserta tiba-tiba

tertawa sambil merentangkan kedua lengan dan sedikit

menegadahkan kepala serta tertawa dari perut. Pertama

dilakukan gerakan merentangkan busur ke sisi kiri lalu ke sisi

kanan, dan diulang dua kali.

4. Tawa Singa

Tawa ini diambil dari postur yoga yang disebut Samba

Mudra (Postur Singa). Postur singa dengan lidah dijulurkan

keluar seluruhnya dan mulut dibuka lebar-lebar. Mata terbuka

lebar, peserta mengacungkan tangan seperti cakar singa dan

mengaum seperti singa, lalu tertawa dari perut. Tawa singa

Page 30: LP terapi tertawa dan terapi musik

40

merupakan latihan yang sangat baik untuk otot-otot wajah, lidah

dan kerongkongan. Latihan ini menyingkirkan rasa takut atau

malu, dan baik untuk memperkuat kerongkongan dan juga

memperbaiki pasokan darah kelenjar tiroid.

5. Tawa Milk Shake

Baru baru ini dikenalkan variasi tawa satu meter, yaitu

tawa milk shake. Para peserta diminta berpura-pura disuruh

memegang dua gelas yang berisi susu, sesuai aba-aba

kordinator susu dituang dari gelas yang satu kegelas yang lain

sambil menderaskan ae…, dan kemudian dituang lagi ke gelas

pertama sambil menderaskan aeeee…. . setelah itu setiap orang

tertawa sembari membuat gerakan seolah-olah sedang minum

susu. Proses ini di ulangi empat kali di ikuti dengan tepuk

tangan sambil mengucapkan haha-hoo… .

6. Tawa Hening dengan Mulut Terbuka Lebar

Pada jenis tawa ini, mulut dibuka selebar mungkin dan

para peserta saling menatap wajah dan memperlihatkan telapak

tangan dengan berbagai gerakan, serta menggoyang-goyangkan

kepala dan kadang tangan. Tawa hening dilakukan dengan otot-

otot perut yang bergerak cepat, seperti yang dilakukan pada

saat tertawa spontan. Tawa ini sebaiknya tidak dilakukan

dengan tawa desis yang diperpanjang, yang lebih terkesan

Page 31: LP terapi tertawa dan terapi musik

41

dibuat-buat. Peserta sebaiknya tidak menggunakan tenaga

berlebihan atau mengeluarkan terlalu banyak tenaga sewaktu

tertawa tanpa suara bisa berdampak buruk jika tekanan dalam

perut ditambah secara berlebihan. Peserta sebaiknya mencoba

menggunakan lebih banyak perasaan dari pada mengerahkan

lebih banyak tenaga.

7. Tertawa Bersenandung dengan Bibir Tertutup

Bentuk tawa ini bibir diketupkan dan peserta berusaha

tertawa saat mengeluarkan senandung, yang bergema di kepala.

Peserta terus saling memandang sambil membuat beberapa

gerakan apapun yang sifatnya bermain-main dan bisa

merangsang tawa. Perlu diperhatikan tidak perlu tertawa tanpa

suara sambil mengatupkan mulut secara paksa. Hal ini

menimbulkan tekanan yang tidak perlu dirongga perut dan bisa

berdampak buruk.

8. Tawa Ayunan

Jenis tawa ini menarik karena banyak mengandung sikap

main-main. Semua peserta bergerak kebelakang sejauh dua

meter untuk memperluas lingkaran. Berdasarkan aba-aba

kordinator, para peserta bergerak maju dan mengeluarkan

suara ae....., semua mengangkat tangan dan serentak tertawa,

sambil bertemu ditengah sambil melambai lambaikan tangan.

Setelah satu putaran tawa kembali keposisi awal. Kemudian

yang kedua kali adalah bergerak maju sambil mengatakan oho…

Page 32: LP terapi tertawa dan terapi musik

42

dan sentak tertawa. Demikian juga yang ketiga dan keempat

dan seterusnya.

9. Tawa Ponsel

Tawa ini dikenal juga dengan tawa HP. Tawa ini sangat

menyenangkan dan bersifat main – main. Para peserta berpura –

pura memegang hp dan mencoba tertawa, sambil membuat

berbagai gerakan dan berkeliling untuk bertemu dengan orang –

orang yang berbeda dan seakan – akan menikmatinya. Tawa hp

juga dapat dilakukan dalam dua kelompok dan saling

berhadapan sesuai aba – aba kordinator, kedua kelompok saling

menyebrang sambil tertawa dan memegang hp. Jika

diperluakan, kedua kelompok ini bisa menyebrang lagi untuk

kembali ke posisi awal. Saat menyebrang peserta harus saling

pandang dan tertawa.

10. Tawa Bantahan

Tawa ini merupakan jenis tawa bersifat bersaing antara

dua kelompok yang dipisahkan oleh sebuah jarak. Dua kelompok

saling berpandang dan memulai tertawa dengan menudingkan

jari telunjuk kepada para anggota kelompok lain. Biasanya satu

kelompok wanita dan kelompok yang lain laki-laki. Tawa ini

cukup menyenangkan dan menghibur.

11. Tawa Memaafkan / Minta Maaf

Sesudah tawa bantahan tiba giliran tawa memaafkan,

pesan dibalik tawa ini jika bertengkar dengan seseorang dan

Page 33: LP terapi tertawa dan terapi musik

43

harus minta maaf. Betapa pentingnya meminta maaf. Dalam

tawa minta maaf peserta memegang cuping telinga, dengan

menyilangkan lengan kemudian berlutut dan tertawa.

12. Tawa Bertahap

Tawa ini dilakukan pada akhir sesi. Semua peserta diminta

mendekat ke kordinator. Tawa bertahap dimulai dengan senyum

dan melihat ke sekeliling, saling pandang. Berawal tawa kecil

kordinator menambah tawa kecil, dan yang lain memulai tawa

kecil juga. Secara bertahap dan intensitas semakin ditingkatkan

dan kemudian para peserta bertahap mulai semangat. Hal yang

seperti ini kira-kira dilakukan selama satu menit. Tawa ini

sangat menyegarkan dan mudah menular.

13. Tawa dari Hati Ke Hati

Tawa ini dilakukan terakhir setelah semua jenis tawa

dilakukan. Disini semua peserta saling berdekat dan saling

berpegangan tangan, serta tertawa dengan tatapan penuh bela

rasa. Mereka bisa berjabat tangan bahkan berpelukan jika hal

itu pantas dilakukan. Tawa ini juga dikenal dengan tawa

keakraban.

Dari sekian banyak jenis terapi tertawa diatas, peneliti

menggunakan tawa bersemangat, tawa ayunan dan tawa

bertahap dalam melakukan tindakan terapi tertawa pada

penderita hipertensi. Peneliti mengguanakan ketiga jenis tawa

tersebut karena tidak terlalu sulit untuk dipraktekan.

Page 34: LP terapi tertawa dan terapi musik

44

Pada tawa bersemangat akan dilakukan di awal sesi

pembukaan terapi tertawa dilakukan. Tawa ini bertujuan agar

para peserta terapi tertawa bersemangat dalam mengikuti

terapi tertawa. Kemudian tawa ayunan dilakukan setelah tawa

bersemangat selesai. Tawa ini bertujuan agar pasien dapat

mengekspresikan perasaan senang untuk mencapai rileks yang

optimal. Jenis tawa ini banyak mengandung sifat bermain – main

yang akan membuat pasien merasa senang dan tidak jenuh. Dan

yang terakhir mengguanakan tawa bertahap, yang dilakukan

diakhir sesi terapi tertawa. Bertujuan agar semua peserta tetap

bersemangat dan merasakan sesuatu yang menyegarkan di

akhir sesi terapi tertawa.

2.3.5 Prosedur Terapi Tertawa

Pada dasarnya tertawa dapat dilakukan dimana dan kapan

saja. Tetapi terapi tertawa dengan tertawa biasa memiliki

dampak yang berbeda. Adapun langkah – langkah terapi tertawa

yang dapat digunakan menurut Ayu (2010) adalah sebagai

berikut :

1. Persiapan alat dan bahan yang diperlukan.

a. Tensi meter

b. Lembar obsevasi

c. Alat tulis

2. Persiapan lingkungan.

3. Persiapan pasien.

Page 35: LP terapi tertawa dan terapi musik

45

4. Terapi tertawa dilakukan dengan panduan dari terapis.

Lakukan pemanasan dengan cara menghirup nafas melalui

hidung, tahan nafas selama 15 detik dengan pernafasan

perut. Lalu hembuskan secara perlahan melalui mulut.

Lakukan tindakan ini sebanyak lima kali berturut – turut.

5. Pertama tawa bersemangat dilakukan bersamaan setelah

pemandu memberikan aba – aba. Kemudian mengangkat

tangan keatas dan tertawa penuh semangat. Setelah itu

tangan diturunkan dan diakhir tawa bersemangat pemandu

menepuk sebelah tangan sambil mengucapkan ho-ho-ha-ha-

ha, sebanyak 5-6 kali.

6. Setelah melakukan tawa bersemangat diawal terapi,

kemudian pemandu memberikan tawa ayunan. Semua

peserta bergerak kebelakan sejauh dua meter untuk

memperluas lingkaran. Para peserta bergerak maju dan

mengeluarkan suara ae...., semua mengangkat tangan dan

serentak tertawa sambil bertemu ditengah dengan melambai

– lambaikan tangan. Kemudian kembali keposisi awal dan

bergerak lagi kedepan sambil mengatakan oho...., dan sentak

tertawa begitu pula seterusnya.

7. Dan yang terakhir melakukan tawa bertahap, semua peserta

diminta mendekat ke pemandu. Tawa bertahap dimulai

dengan senyuman dan melihat ke sekeliling, saling pandang.

Pemandu memulai tawa kecil yang kemudian peserta

Page 36: LP terapi tertawa dan terapi musik

46

mengikuti tawa kecil juga. Dilakukan secara bertahap dan

intensitas semakin ditingkatkan dan para peserta secara

bertahap mulai semangat, dilakukan kira – kira 5 menit.

Pemberian terapi tertawa ini akan dilakukan sebanyak 3

kali dalam 2 minggu dengan berdurasi waktu 30 menit. Menurut

Setyoadi&Kushariyadi (2011) terapi tertawa hendaknya

dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Lakukan sebanyak 3

kali seminggu dengan durasi waktu 30 menit jika dilakukan

rutin selama 2 minggu akan menurunkan tekanan darah tinggi

pada penderita hipertensi. Dari hasil penelitian yang sudah

dilakukan oleh saudari Susilowati (2011), terapi tertawa yang

dilakukan dengan frekuensi 3 kali dalam 1 minggu yang

berdurasi waktu 15 menit sudah dapat menurunkan tekanan

darah pada penderita hipertensi. Jadi pada penelitian yang akan

dilakukan peneliti dengan frekuensi 3 kali dalam 2 minggu dan

berdurasi waktu 30 menit ini diharapkan hasil penelitian akan

maksimal dan terjadi penurunan tekanan darah yang signifikan

pada penderita hipertensi.

2.3.6 Kontra Indikasi Terapi Tertawa

Terapi tertawa menurut Hulse (1994) tidak diberikan pada

pasien yang mempunyai penyakit wasir akut, jantung dengan

sesak nafas, pasca operasi, hamil, flu, TBC, glukoma dan pasien

Page 37: LP terapi tertawa dan terapi musik

47

hipertensi yang mudah tersinggung (Setyoadi&Kushariadi,

2011).

2.4 Efektivitas Terapi Musik Klasik Dalam Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Hingga saat ini, musik telah banyak diteliti dan

dimanfaatkan untuk pendidikan, relaksasi, konseling, dan terapi,

serta banyak penelitian yang menggunakan musik terutama

adalah musik klasik. Musik klasik dianggap paling aman karena

bila dibandingkan dengan jenis musik dari zaman berikutnya,

musik klasik belum berfokus pada nuansa emosional, tetapi

lebih berfokus pada keseimbangan bentuk dan struktur, serta

bersifat stabil karena irama dan harmoninya tidak bergejolak.

Selain itu musik klasik memiliki penekanan terhadap melodi,

harmoni yang seimbang, dan ritme yang konstan (Natsir, 2009).

Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada konfrensi

tahunan ke-62 America Heart Association 2008, mengemukakan

bahwa mendengarkan musik klasik dapat menurunkan tekanan

darah tinggi pada penderita hipertensi (Martha, 2012). Pada

penelitian lain yang dilakukan oleh Chafin (2004) dalam Martha

(2012) mendengarkan musik klasik dapat mengurangi

kecemasan dan stres sehingga tubuh mengalami relaksasi yang

mengakibatkan penurunan tekanan darah dan denyut jantung.

Musik klasik adalah musik yang mempunyai efek penyelaras

(seirama dengan jantung) sehingga mempengaruhi penurunan

Page 38: LP terapi tertawa dan terapi musik

48

pelepasan katekolamin plasma dalam pembuluh darah yang

dapat merangsang saraf simpati adenergik sehingga akan

mempengaruhi hormon stress-released yang menyebabkan

terjadinya relaksasi sehingga denyut jantung berkurang dan

tekanan darah menurun.

Rangsangan musik ternyata mampu mengaktifasi sistem

limbik yang berhubungan dengan emosi. Saat sistem limbik

teraktifasi otak menjadi rileks. Kondisi inilah yang memicu

tekanan darah menurun. Sistem limbik yang terdiri dari

amigdala, thalamus dan hipothalamus ini berperanan sangat

penting dan berhubungan langsung dengan sistem otonom

maupun bagian otak penting lainnya. Karena hubungan

langsung sistem limbik dengan sistem otonom, jadinya bila ada

stimulus emosi negatif yang langsung masuk dan diterima oleh

sistem limbik dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti:

gangguan jantung, hipertensi maupun gangguan saluran cerna.

Tidak heran saat seseorang marah, maka jantung akan berdetak

lebih cepat dan lebih keras dan tekanan darah dapat meninggi

(Turana, 2008).

2.5 Efektivias Terapi Tertawa Dalam Menurunkan

Tekanan Darah Tinggi

Tertawa merupakan paduan dari peningkatan sistem saraf

parasimpatik dan juga penurunan kerja sistem saraf simpatik.

Peningkatannya berfungsi untuk memberikan tenaga bagi

Page 39: LP terapi tertawa dan terapi musik

49

gerakan pada tubuh, namun hal ini kemudian juga diikuti oleh

penurunan sistem saraf simpatik yang salah satunya disebabkan

karena adanya perubahan kondisi otot yang menjadi lebih rileks,

dan pengurangan pemecahan terhadap nitric oxide yang

membawa pada pelebaran pembuluh darah, sehingga rata-rata

tertawa menyebabkan penurunan aliran darah sebesar 20

persen, sementara menyebabkan penurunan stres sebesar 30

persen (Hasan, 2009 dalam Desinta 2011).

Penelitian terhadap tertawa menunjukkan bahwa efek

tertawa baik secara psikologis maupun fisiologis. Secara

psikologis, penelitian menunjukkan tertawa dapat menurunkan

level stres. Crhistie dan Moore (2005) melakukan review

terhadap beberapa jurnal penelitian mengenai humor dan

tertawa yang menunjukkan bahwa humor digunakan sebagai

koping terhadap stres. Efek tawa secara fisiologis adalah dapat

membantu untuk mengontrol tekanan darah dengan

menurunkan stres hormon serta memunculkan kondisi rileks.

Pada penelitian Kanji, White, Ernst (2006) menunjukkan adanya

penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik setelah 2 minggu

pemberian intervensi berupa terapi tertawa dan dibandingkan

dengan grup terapi autogenik, serta grup tanpa intervensi.

Beberapa artikel menunjukkan bahwa setelah tertawa, maka

tekanan darah akan meningkat, namun hal tersebut hanya

terjadi lima menit setelah tertawa, kemudian akan menurun

Page 40: LP terapi tertawa dan terapi musik

50

atau menjadi lebih rendah daripada kondisi sebelumnya

(Whipple&Calvert, 2008 dalam Desinta, 2011).

Terapi tertawa dapat mengatasi efek buruk dari hormon

stres seperti adrenalin dan kortisol terhadap fungsi pembuluh

darah.Terapi tertawa dapat mempercepat produksi nitrogen

monoksida dalam tubuh, yang merelaksasikan lapisan dalam

arteri dan membuat aliran darah lebih efisien. Mekanisme kerja

lain, sebagaimana disampaikan oleh pusat pengobatan

University of Maryland di Baltimore, adalah pengembangan

arteri bronkial. Pengembangan arteri secara akurat

mengindikasikan aliran darah dari dari jantung menuju jantung.

Perbaikan pengembangan arteri akan menurunkan tekanan

darah (Kowalski, 2010).