BAB 2 - · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat....

36
BAB 2 MA2151 SIMULASI & KOMPUTASI MATEMATIKA

Transcript of BAB 2 - · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat....

Page 1: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

BAB 2MA2151 SIMULASI & KOMPUTASI MATEMATIKA

Page 2: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Sistem Dinamik

Sistem dinamik, yang berubah seiring waktu, biasanya sangat kompleks, memilikibanyak komponen, dan melibatkan relasi antar komponen.

Dengan menggunakan alat sistem dinamik, kita dapat melakukan pemodelan untuksistem kompleks.

Langkah 2 (formulasi model) dapat dilakukan dengan membuat diagram yang akanmembantu untuk menyederhanakan asumsi, variabel dan satuan; membuat relasiantar variable dan submodel, serta mencatat persamaan dan fungsi.

Langkah 3 (menentukan solusi) dapat dilakukan dengan membangun tabel dangrafik.

Langkah 4 (verifikasi dan interpretasi solusi) dilakukan dengan menganalisa tabeldan grafik. Kadangkala langkah ini mengarah pada perubahan / revisi model, baikpenyederhanaan ataupun perbaikan.

Page 3: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Laju Perubahan

Misalkan 𝑠(𝑑) adalah posisi suatu obyek pada saat 𝑑, dengan π‘Ž ≀ 𝑑 ≀𝑏. Maka perubahan waktu, πš«π’•, adalah πš«π’• = 𝒃 – 𝒂; dan perubahanposisi, πš«π’”, adalah πš«π’” = 𝒔(𝒃) – 𝒔(𝒂).

Kecepatan rata-rata, atau rata-rata perubahan dari 𝒔 terhadap

𝒕, dari saat π‘Ž = 𝑏 – Δ𝑑 ke saat 𝑏 adalah

Page 4: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Kecepatan Sesaat

Kecepatan sesaat, atau laju perubahan sesaat dari 𝒔 terhadap 𝒕, pada

saat 𝑑 = 𝑏 adalah 𝑠 𝑏 βˆ’π‘ (π‘βˆ’βˆ†π‘‘)

βˆ†π‘‘, pada saat Δ𝑑 mendekati 0.

Ini merupakan turunan dari π’š = 𝒔(𝒕) terhadap 𝒕 pada 𝑑 = 𝑏, dinotasikan sebagai 𝒔ʹ(𝒃)

atau α‰šπ‘‘π‘¦

𝑑𝑑 𝑑=𝑏.

Page 5: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Persamaan Diferensial: Populasi

Model Malthus untuk pertumbuhan populasi yang tak terbatas:

rate of change sebanding dengan banyaknya individu di dalam populasi.

𝑑𝑃

𝑑𝑑~𝑃,

dengan 𝑃 banyaknya individu dalam populasi dan t waktu.

Ini dapat dituliskan menjadi𝑑𝑃

𝑑𝑑= π‘Ÿπ‘ƒ,

dengan π‘Ÿ laju pertumbuhan.

Page 6: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Persamaan Beda

Misalkan population(t) adalah populasi pada waktu t.

Maka

population(t) = population(t – Ξ”t) + (growth) * Ξ”t

Page 7: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Persamaan Beda Hingga

Persamaan beda hingga memiliki bentuk:(𝑛𝑒𝑀 π‘£π‘Žπ‘™π‘’π‘’) = (π‘œπ‘™π‘‘ π‘£π‘Žπ‘™π‘’π‘’) + (π‘β„Žπ‘Žπ‘›π‘”π‘’ 𝑖𝑛 π‘£π‘Žπ‘™π‘’π‘’)

Persamaan ini merupakan aproksimasi diskrit dari persamaandiferensial.

Page 8: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Simulasi untuk Model Malthus

Page 9: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Simulasi untuk Model Malthus (2)

Page 10: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Pertumbuhan Terbatas

Populasi, secara teori, memiliki potensi untuk mengalami pertumbuhansecara eskponensial. Populasi biasanya bertambah secara cepat padaawalnya, namun pada saatnya akan mengalami reaksi dari lingkungan: persaingan, pemangsa, sumber makanan yang terbatas, dan penyakit.

Lingkungan cenderung untuk membatasi pertumbuhan populasi, sehingga populasi hanya dapat bertumbuh sampai ambang batastertentu dan kemudian tidak akan bertambah atau berkurang secaradrastis tanpa ada perubahan dalam lingkungan.

Page 11: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Kapasitas Lingkungan

Ukuran populasi maksimum yang dapat didukung oleh lingkungandisebut kapasitas lingkungan (carrying capacity).

Dalam pertumbuhan tak terbatas, diperoleh model:𝑑𝑃

𝑑𝑑= π‘Ÿπ‘ƒ

Dengan solusi analitik 𝑃 = 𝑃0π‘’π‘Ÿπ‘‘, di mana 𝑃0 adalah populasi awal.

Page 12: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Quick Review Question 1

Cycling back to Step 2 of the modeling process, this question begins refinement of the population model.

a. Determine any additional variable and its units.

b. Consider the relationship between the number of individuals (𝑃) and carrying capacity (𝑀) as time (𝑑) increases. List all the statements below that apply to the situation where the population is much smaller than the carrying capacity.

A. 𝑃 appears to grow almost proportionally to 𝑑.B. 𝑃 appears to grow almost without bound.C. 𝑃 appears to grow faster and faster.D. 𝑃 appears to grow more and more slowly.E. 𝑃 appears to decline faster and faster.

Page 13: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Quick Review Question 1 (2)

F. 𝑃 appears to decline more and more slowly.

G. 𝑃 appears to grow almost linearly with slope 𝑀.

H. 𝑃 is appears to be approaching 𝑀 asymptotically.

I. 𝑃 appears to grow exponentially.

J. 𝑑𝑃/𝑑𝑑 appears to be almost proportional to 𝑃.

K. 𝑑𝑃/𝑑𝑑 appears to be almost zero.

L. The birth rate is about the same as the death rate.

M. The birth rate is much greater than the death rate.

N. The birth rate is much less than the death rate.

Page 14: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Quick Review Question 1 (3)

c. List all the choices from Part b that apply to the situation where the population is close to but less than the carrying capacity.

d. List all the choices from Part b that apply to the situation where the population is close to but greater than the carrying capacity.

Page 15: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Model Baru

Dalam model baru, untuk populasi awal yang jauh lebih kecil dari kapasitas lingkungan, populasi akan bertambah serupa dengan model tak terbatas.

Namun, seiring dengan mendekatnya ukuran populasi dengan kapasitas lingkungan, pertumbuhan akan semakin berkurang.

Dekat dengan kapasitas lingkungan, banyaknya kematian harus serupa dengan banyaknyakelahiran, agar populasi cenderung konstan.

Untuk memperoleh pertumbuhan yang diperlambat, kita dapat mengukur banyaknyakematian sebagai hasil kali dengan banyaknya kelahiran yang dimodelkan sebagai π‘Ÿπ‘ƒ.Ketika populasi sangat kecil, hasil kali tersebut tersebut harusnya mendekati nol, karenahanya sedikit individu yang mati. Ketika populasi dekat dengan kapasitas lingkungan, hasilkali tersebut haruslah mendekati satu.

Jika 𝐷 menyatakan banyaknya kematian dan 𝑀 menyatakan kapasitas lingkungan, makakita dapat memodelkan laju perubahan kematian sebagai:

𝑑𝐷

𝑑𝑑=

π‘Ÿπ‘ƒ

𝑀𝑃

Page 16: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Model Baru (2)

Akibatnya, atau

Dalam simulasi diskrit, jika 𝑃(𝑑) adalah estimasi populasi pada saat 𝑑, maka banyaknya kematian dari saat 𝑑 βˆ’ 1 ke saat 𝑑 adalah

Secara umum, banyaknya kematian dari saat 𝑑 βˆ’ βˆ†π‘‘ ke saat 𝑑 adalah

Page 17: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Model Baru (3)

Dengan demikian, perubahan populasi dari saat 𝑑 βˆ’ βˆ†π‘‘ ke saat 𝑑 adalah

atau

Model persamaan diferensial dan persamaan beda yang diperolehdisebut persamaan logistik.

Page 18: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Contoh Persamaan Logistik

Page 19: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Ekuilibrium dan Stabilitas

Solusi ekuilibrium untuk persamaan diferensial adalah solusi yang turunannya selalu 0. Solusi ekuilibrium untuk persamaan beda adalah solusi yang bedanya selalu0.

Misalkan π‘ž adalah solusi ekuilibrium untuk persamaan diferensial 𝑑𝑃/𝑑𝑑atau persamaan beda Δ𝑃. Solusi q dikatakan stabil jika terdapat selang (π‘Ž, 𝑏)yang memuat π‘ž, sehingga jika populasi awal 𝑃(0) termuat dalam selangtersebut, maka1. 𝑃(𝑑) hingga untuk semua 𝑑 > 0;2. Seiiring pertambahan 𝑑, 𝑃(𝑑) menghampiri π‘ž.Solusi π‘ž dikatakan tidak stabil jika tidak ada selang yang demikian.

Page 20: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Contoh

1. Exercise 2

Consider dy/dt = cos(t).

a. Give all the equilibrium solutions.

b. Using calculus, find a function y(t) that is a solution.

c. Give the most general function y that is a solution.

2. Exercise 3

It has been reported that a mallard must eat 3.2 ounces (oz) of rice each day to remain healthy. On the average, an acre of rice in a certain area yields 110 bushels (bu) per year; and a bushel of rice weighs 45 lb. Assuming that in the area 100 acres (ac) of rice are available for mallard consumption and mallards eat only rice, determine the carrying capacity for mallards in the area (Reinecke).

Page 21: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Contoh (2)Exercise 5

a. Graph 𝑦 = π‘’βˆ’π‘‘.

b. Match each of the following scenarios to a differential equation that might model it.

A. 𝑑𝑃

𝑑𝑑= 0.05 𝑃 a. At first, a bacteria colony appears to grow without bound; but

because of limited nutrients and space, the population eventually approaches a limit.

B. 𝑑𝑃

𝑑𝑑= 0.05 𝑃 + π‘’βˆ’π‘‘ b. Because of degradation of nutrients, the growth of a bacterial

colony becomes dampened.

C. 𝑑𝑃

𝑑𝑑= 0.05 (1 βˆ’ π‘’βˆ’π‘‘)𝑃 c. A bacterial colony has unlimited nutrients and space and grows

without bound.

D. 𝑑𝑃

𝑑𝑑= 0.05 π‘’βˆ’π‘‘π‘ƒ d. Because of adjustment to its new setting, a bacterial colony

grows slowly at first before appearing to grow without bound.

E. 𝑑𝑃

𝑑𝑑= 0.05 𝑃 βˆ’ 0.0003𝑃2 e. Each day, a scientist removes a constant amount from the colony.

F. 𝑑𝑃

𝑑𝑑= 0.05 𝑃 βˆ’ 0.0003𝑃2 βˆ’ 400

Page 22: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Dosis Obat

Kesalahan dalam pemberian obat seringkali terjadi. Sebagian besar tidak berakibatfatal, namun beberapa berakibat sangat fatal.

Beberapa contoh kasus:

β€’ Apotik di Florida memberikan 10 kali lipat dosis seharusnya dari pengencer darahpada seorang ibu, yang mengakibatkan pendarahan otak (Patel dan Ross 2010).

β€’ Seorang bayi berusia 10 bulan meninggal akibat menerima 10 kali lipat overdosisdari Cisplatin (agen kemoterapi) (Fitzgerald and Wilson 1998)

β€’ Heath Ledger meninggal karena mengalami overdosis peresapan kombinasiXycodone, Hydrocodone, Diazepam, Temazepam, Alprazolam, dan Doxylamine. (CNN 2008)

β€’ Dua pasien di Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tangerang meninggal karenatertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas2015)

Page 23: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Kesalahan pengobatan dapat diklasifikasikan ke dalam kesalahan dalam hal:

orderingβ€” kesalahan penentuan obat atau dosis;

transcribingβ€” kesalahan dalam frekuensi atau terlewatnya pemberian obat;

dispensingβ€” kesalahan pemberian obat, dosis, or waktu;

administeringβ€” kesalahan teknik pemberian obat;

monitoringβ€” tidak mengobservasi akibat pemakaian obat.

Hal ini dapat terjadi karena komunikasi yang buruk, pelabelan yang buruk, dll

(Institute of Medicine 2007)

Page 24: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Dosis Efektif

Terdapat dosis yang diresepkan untuk berbagai obat, namunbagaimana kita dapat menentukan manakah dosis yang benar/efektif?

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, termasuk penyerapan, distribusi, metabolisme, dan eliminasi obat. Hal tersebut merupakankomponen dari sains kuantitatif dalam farmakokinetik.

Page 25: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Model 1-Kotak

Model 1-kotak adalah representasi sederhana dari bagaimana tubuhmanusia memproses obat.

Dalam model ini, tubuh dianggap sebagai suatu kotak yang homogen, di mana:

β€’ distribusi obat berlangsung seketika,

β€’ konsentrasi obat (banyak obat/volume darah) dalam tubuhsebanding dengan dosis obat, dan

β€’ laju eliminasi sebanding dengan banyaknya obat dalam tubuh.

Page 26: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Model 1-Kotak (2)

Definisi dan notasi:

konsentrasi efektif minimum (MEC): konsentrasi obat terkecil yang masih dapat menolong

konsentrasi terapis maksimum / konsentrasi racun minimum (MTC): konsentrasi obatterbesar yang masih dapat menolong tanpa mengalami efek samping yang berbahaya

selang terapi dari suatu obat: selang konsentrasi di antara MEC dan MTC

waktu paruh (𝑑1/2) dari suatu obat: waktu yang dibutuhkan agar setengah obat tereliminasidari tubuh.

Asumsi:

Banyaknya darah dalam tubuh orang dewasa sekitar 5 liter, sementara banyaknya plasma (cairan yang memuat sel darah) sekitar 3 liter.

Serum darah adalah cairan bening yang terpisah dari darah pada saat darah menggumpaldan orang dewasa memiliki sekitar 3 liter serum.

Page 27: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Contoh Kasus: Aspirin (Acetylsalicylic Acid)

Untuk orang dewasa dan anak di atas 12 tahun, dosis untuk mengobatisakit kepala adalah 1 atau 2 tablet dengan berat 325mg setiap 4 jam, maksimum 12 tablet per hari.

Penghilang rasa sakit akan efektif pada level 150 sampai 300 mikrograms/milliliter (ΞΌg/mL), sementara keracunan dapat terjadi padakonsentrasi plasma 350 ΞΌg/mL.

Waktu paruh dari dosis 300 sampai 650 mg adalah 3.1 sampai 3.2 jam, dengan dosis yang lebih banyak memiliki waktu paruh yang lebih lama.

Page 28: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Variabel dalam Model

π‘Žπ‘ π‘π‘–π‘Ÿπ‘–π‘›_𝑖𝑛_π‘π‘™π‘Žπ‘ π‘šπ‘Ž: massa aspirin dalam kotak, dengan nilai awal massadari 2 aspirin = (2)(325 mg)(1000 ΞΌg/mg).π‘π‘™π‘Žπ‘ π‘šπ‘Ž_π‘π‘œπ‘›π‘π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘›: konsentrasi aspirin dalam plasma, dihitung denganmenggunakan volume plasma dalam tubuh (π‘π‘™π‘Žπ‘ π‘šπ‘Ž_π‘£π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’) - 3000 mL.

Laju eliminasi dari π‘Žπ‘ π‘π‘–π‘Ÿπ‘–π‘›_𝑖𝑛_π‘π‘™π‘Žπ‘ π‘šπ‘Ž sebanding denganπ‘Žπ‘ π‘π‘–π‘Ÿπ‘–π‘›_𝑖𝑛_π‘π‘™π‘Žπ‘ π‘šπ‘Ž.

Jika π‘Žπ‘ π‘π‘–π‘Ÿπ‘–π‘›_𝑖𝑛_π‘π‘™π‘Žπ‘ π‘šπ‘Ž dinotasikan dengan Q, maka𝑑𝑄

𝑑𝑑= βˆ’πΎπ‘„.

Solusi persamaan diferensial ini adalah 𝑄 = 𝑄0π‘’βˆ’πΎπ‘‘, dengan 𝐾 =

ln 2

𝑑1/2.

Page 29: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Persamaan Beda

β„Žπ‘Žπ‘™π‘“_𝑙𝑖𝑓𝑒 = 3.2 β„Žπ‘π‘™π‘Žπ‘ π‘šπ‘Ž_π‘£π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ = 3000 π‘šπΏπ‘Žπ‘ π‘π‘–π‘Ÿπ‘–π‘›_𝑖𝑛_π‘π‘™π‘Žπ‘ π‘šπ‘Ž(0) = 2 βˆ— 325 βˆ— 1000 πœ‡π‘”π‘’π‘™π‘–π‘šπ‘–π‘›π‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘›_π‘π‘œπ‘›π‘ π‘‘π‘Žπ‘›π‘‘ = – ln(0.5)/β„Žπ‘Žπ‘™π‘“_𝑙𝑖𝑓𝑒

π‘’π‘™π‘–π‘šπ‘–π‘›π‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘›= π‘’π‘™π‘–π‘šπ‘–π‘›π‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘›_π‘π‘œπ‘›π‘ π‘‘π‘Žπ‘›π‘‘ βˆ— π‘Žπ‘ π‘π‘–π‘Ÿπ‘–π‘›_𝑖𝑛_π‘π‘™π‘Žπ‘ π‘šπ‘Ž

π‘Žπ‘ π‘π‘–π‘Ÿπ‘–π‘›_𝑖𝑛_π‘π‘™π‘Žπ‘ π‘šπ‘Ž =π‘Žπ‘ π‘π‘–π‘Ÿπ‘–π‘›_𝑖𝑛_π‘π‘™π‘Žπ‘ π‘šπ‘Ž βˆ’ π‘’π‘™π‘–π‘šπ‘–π‘›π‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘› βˆ— Ξ”π‘‘π‘π‘™π‘Žπ‘ π‘šπ‘Ž_π‘π‘œπ‘›π‘π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘›= π‘Žπ‘ π‘π‘–π‘Ÿπ‘–π‘›_𝑖𝑛_π‘π‘™π‘Žπ‘ π‘šπ‘Ž/π‘π‘™π‘Žπ‘ π‘šπ‘Ž_π‘£π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’

Page 30: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Hasil Simulasi

Page 31: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Model 1-Kotak dengan Dosis Berulang: DilantinDilantin merupakan obat untuk epilepsi yang dipakai oleh pasien secararegular.Dosis orang dewasa adalah 3 x 1 kapsul 100-mg. Level efektif dalam serum darah adalah 10 sampai 20 ΞΌg/mL, yang membutuhkan 7 sampai 10 hari. Walaupun setiap orang memiliki reaksiberbeda, namun efek samping serius dapat terjadi pada saat level serum adalah 20 ΞΌg/mL.Half-life dari Dilantin berkisar dari 7 sampai 42 jam, tetapi secara rata-rata 22 jam.

Page 32: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Variabel

Sebagai penyederhanaan, diasumsikan model 1-kotak dengan penyerapaninstan.

π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘”_𝑖𝑛_π‘ π‘¦π‘ π‘‘π‘’π‘š: massa Dilantin dalam kotak.Laju eliminasi π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘”_𝑖𝑛_π‘ π‘¦π‘ π‘‘π‘’π‘š sebanding dengan π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘”_𝑖𝑛_π‘ π‘¦π‘ π‘‘π‘’π‘š.

π‘–π‘›π‘”π‘’π‘ π‘‘π‘–π‘œπ‘›: tambahan massa Dilantin pada π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘”_𝑖𝑛_π‘ π‘¦π‘ π‘‘π‘’π‘š.π‘‘π‘œπ‘ π‘Žπ‘”π‘’: dosisπ‘ π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘‘: waktu pemberian dosis awalπ‘–π‘›π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘£π‘Žπ‘™: selang waktu antar dosis. π‘Žπ‘π‘ π‘œπ‘Ÿπ‘π‘‘π‘–π‘œπ‘›_π‘“π‘Ÿπ‘Žπ‘π‘‘π‘–π‘œπ‘›: konstanta yang menyatakan bagian dari Dilantin yang diserap tubuh.π‘π‘œπ‘›π‘π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘›: konsentrasi obat dalam tubuh. π‘£π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’: volume serum darah, biasanya bernilai 3000 mL.

Page 33: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Persamaan Beda

β„Žπ‘Žπ‘™π‘“_𝑙𝑖𝑓𝑒 = 22 π‘—π‘Žπ‘šπ‘ π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘‘ = 0 π‘—π‘Žπ‘šπ‘–π‘›π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘£π‘Žπ‘™ = 8 π‘—π‘Žπ‘šπ‘£π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ = 3000 π‘šπΏπ‘€πΈπΆ = 10 πœ‡π‘”/π‘šπΏ; 𝑀𝑇𝐢= 20 πœ‡π‘”/π‘šπΏπ‘‘π‘œπ‘ π‘Žπ‘”π‘’ = 100 βˆ— 1000 πœ‡π‘”π‘Žπ‘π‘ π‘œπ‘Ÿπ‘π‘‘π‘–π‘œπ‘›_π‘“π‘Ÿπ‘Žπ‘π‘‘π‘–π‘œπ‘› = 0.12π‘’π‘™π‘–π‘šπ‘–π‘›π‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘›_π‘π‘œπ‘›π‘ π‘‘π‘Žπ‘›π‘‘= ln(2)/β„Žπ‘Žπ‘™π‘“_π‘™π‘–π‘“π‘’π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘”_𝑖𝑛_π‘ π‘¦π‘ π‘‘π‘’π‘š(0) = 0

= π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘”_𝑖𝑛_π‘ π‘¦π‘ π‘‘π‘’π‘š + π‘–π‘›π‘”π‘’π‘ π‘‘π‘–π‘œπ‘› - π‘’π‘™π‘–π‘šπ‘–π‘›π‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘›π‘π‘œπ‘›π‘π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘› = π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘”_𝑖𝑛_π‘ π‘¦π‘ π‘‘π‘’π‘š/π‘£π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’

Page 34: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Hasil Simulasi

Page 35: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Model 2-Kotak

Model 1-kotak lebih cocok untuk penyuntikan obat dibandingkan penggunaantablet yang membutuhkan waktu untuk melarut, diserap dan didistribusikan di dalam tubuh.Dalam kasus ini, model 2-kotak dapat memberikan hasil yang lebih baik. Kotak pertama dapat merepresentasikan sistem pencernaan, sementara kotak keduamengindikasikan darah, plasma, serum, atau organ tubuh tertentu yang merupakan target dari obat. Dalam model ini, obat akan dialirkan dari kotaksatu ke yang lain. Laju perubahan absorpsi dari usus ke serum darah sebanding dengan banyaknyaobat dalam usus. Atau, secara lebih akurat, Laju perubahan absorpsi dari ususke serum darah sebanding dengan volume usus dan selisih konsentrasi obat di usus dan serum.Walaupun model 1 atau 2-kotak sudah memadai untuk beberapa kasus,kadangkala model multi-kotak juga diperlukan.

Page 36: BAB 2 -   · PDF filetertukarnya isi obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam Traneksamat. (Kompas 2015) Klasifikasi Kesalahan Pengobatan

Quick Review Question 7

This question applies to the rate of change of absorption of a drug from the intestines to blood serum in a two-compartment model.

Suppose π‘˜ is a constant of proportionality,

𝑖 and 𝑏 are the masses of the drug in the intestines and blood serum, respectively,

𝑣𝑖 and 𝑣𝑏 are the volumes of the intestines and blood serum, respectively,

𝑐𝑖 and 𝑐𝑏 are the drug concentrations in the intestines and blood serum, respectively,

t is time in hours.

a. Give the differential equation for this rate if the rate of absorption is proportional to the mass of drug in the intestines.

b. In this case, give the units of k.

c. Give the differential equation for this rate if the rate of absorption is proportional to the volume of the intestines and to the difference of the drug concentrations in the intestines and blood serum.

d. In this case, give the units of k.