SPINAL ORTHOSES.doc

41
SPINAL ORTHOSES Sejarah Bukti pertama kali penggunaan orthose dapat ditelusuri kembali pada Galen (tahun 131 sampai 201 sesudah masehi). Perangkat ortotik primitif terbuat dari barang-barang yang mudah tersedia selama periode ini (gambar 16-1). Barang-barang ini terdiri dari kulit, tulang ikan paus, dan kulit kayu. Orthose tulang belakang, meskipun konstruksinya mentah, telah ditemukan oleh arkeologis dari tebing tempat hunian pre-Kolumbia Indians. Kata orthosis berasal dari bahasa Yunani dan artinya “untuk membuat lurus“. Ambroise Pare (1510-1590) menulis tentang penguat dan penunjang tulang belakang, dan Nicholas Andry (1658-1742) menciptakan istilah orthopaedia, berkaitan dengan penegakan untuk anak-anak. Daerah-daerah yang tidak stabil seperti fraktur sering di tahan dalam posisi koreksi dengan sebuah orthosis supaya terjadi penyembuhan. Biasanya cacat tetap diakomodasi sementara cacat tidak tetap dikoreksi. Orthopaedia adalah pendahulu di bidang orthotik. Di masa lampau tidak ada program pelatihan yang diadakan di bidang pembuatan dan aplikasi orthose, dan seorang orthotis memulai magang, seperti pandai besi. Proses pelatihan untuk orthosis saat ini ditentukan dengan baik dan ketat, dengan sebuah proses sertifikasi di Amerika Serikat. Orthotis sekarang memerlukan pengetahuan yang luas tentang patologi dan manufaktur yang tepat dan penggunaan alat-alat orthotik. Teknologi telah

description

Semoga bermanfaat

Transcript of SPINAL ORTHOSES.doc

SPINAL ORTHOSESSejarah

Bukti pertama kali penggunaan orthose dapat ditelusuri kembali pada Galen (tahun 131 sampai 201 sesudah masehi). Perangkat ortotik primitif terbuat dari barang-barang yang mudah tersedia selama periode ini (gambar 16-1). Barang-barang ini terdiri dari kulit, tulang ikan paus, dan kulit kayu. Orthose tulang belakang, meskipun konstruksinya mentah, telah ditemukan oleh arkeologis dari tebing tempat hunian pre-Kolumbia Indians. Kata orthosis berasal dari bahasa Yunani dan artinya untuk membuat lurus. Ambroise Pare (1510-1590) menulis tentang penguat dan penunjang tulang belakang, dan Nicholas Andry (1658-1742) menciptakan istilah orthopaedia, berkaitan dengan penegakan untuk anak-anak. Daerah-daerah yang tidak stabil seperti fraktur sering di tahan dalam posisi koreksi dengan sebuah orthosis supaya terjadi penyembuhan. Biasanya cacat tetap diakomodasi sementara cacat tidak tetap dikoreksi. Orthopaedia adalah pendahulu di bidang orthotik.Di masa lampau tidak ada program pelatihan yang diadakan di bidang pembuatan dan aplikasi orthose, dan seorang orthotis memulai magang, seperti pandai besi. Proses pelatihan untuk orthosis saat ini ditentukan dengan baik dan ketat, dengan sebuah proses sertifikasi di Amerika Serikat. Orthotis sekarang memerlukan pengetahuan yang luas tentang patologi dan manufaktur yang tepat dan penggunaan alat-alat orthotik. Teknologi telah mengubah bidang orthotik, dengan bahan-bahan baru yang lebih kuat dan lebih ringan. Meskipun bahan-bahan yang tersedia untuk konstruksi orthotik telah berubah, perlakuan terhadap kondisi patologis tetap konstan selam bertahun-tahun.Tujuan utama dari modern orthose adalah untuk membantu sekelompok otot yang lemah atau mengkoreksi bagian tubuh yang cacat. Orthosis dapat melindungi bagian tubuh untuk mencegah cedera menjadi lebih buruk, atau dapat mengkoreksi posisi (jangka menengah atau jangka panjang) bagian tubuh. Pendekatan yang sama berlaku untuk orthose tulang belakang. Prioritas klinisi harus menentukan gerak tulang belakang untuk mengontrol. Hasil klinis yang baik dapat dimaksimalkan melalui pemilihan, penggunaan dan aplikasi orthosis yang tepat. Terminologi

Terminologi saat ini sering disalahgunakan di bidang orthotik. Definisi dari beberapa istilah-istilah yang umumnya dipakai di bidang ini tercantum di bawah ini:

Orthosis : sebuah perangkat tunggal yang digunakan untuk membantu atau menyelaraskan bagian tubuh yang lemah

Orthoses: dua atau lebih perangkat untuk membantu atau menyelaraskan bagian tubuh yang lemah

Orthotics : ilmu yang mempelajari orthose dan penanganannya Orthotic : kata sifat yang digunakan untuk menggambarkan sebuah perangkat ( contoh: orthotic knee immobilizer); istilah ini digunakan sebagai kata benda (contoh: pasien dipasang kaki orthotik)

Orthotist: seseorang yang dilatih dengan tepat dan membuat orthoses Orthotist bersertifikat ( American Board for Certification in Prosthetics and Orthotics): saat ini di Amerika Serikat, persyaratan akademik dapat dipenuhi oleh seorang sarjana muda di bidang orthotik atau pendidikan 4 tahun diikuti dengan program orthotik bersertifikasi. Satu tahun program residensi diperlukan setelah program akademik. The National Commission on Orthotic and Prosthetic Education bergerak dalam gelar master di bidang prosthetik dan orthotik tahun 2010. Latihan dan manufaktur yang tepat di bidang orthose sangat diperlukan. Setelah pendidikan dan residensi selesai, ujian nasional untuk memperoleh sertifikasi dapat diambil di Amerika serikat, yang diadakan oleh the American Board for Certification in Prosthetics and Orthotics.

Akronim sering digunakan untuk menggambarkan macam-macam orthose. Orthose ini diberi nama untuk bagian tubuh sesuai dengan posisinya dan mempunyai pengaruh terhadap pergerakan suatu bagian tubuh. Beberapa contoh dari orthoses tulang belakang antara lain: CO: Cervical Orthosis CTO: Cervicothoracic orthosis CTLSO: Cervicothoracolumbosacral orthosis

TLSO: Thoracolumbosacral orthosis LSO: Lumbosacral orthosis SO: Sacral orthosisPrefabricated Versus Custom OrthoseKetersediaan prefabrikasi orthose saat ini memberikan tim rehabilitasi berbagai macam pilihan dan tantangan. Banyak prefabrikasi orthose dalam berbagai ukuran dan dapat dipasang untuk pasien meskipun tanpa penyesuaian. Sementara hal ini dapat memberikan keuntungan pada pasien dan tim dalam hal waktu, perawatan harus dilakukan untuk memastikan pola dan fungsi dari orthose ini sesuai dengan kondisi pasien dan tidak digunakan murni untuk kenyamanan. Custom orthoses, dalam banyak kasus, memberikan sebuah kenyamanan dan dapat di desain untuk mengakomodasi bentuk tubuh pasien dan kelainannya. Pengenalan waktu diperlukan untuk fabrikasi orthosis, pengalaman fabricator, kondisi spesifik pasien, dan harapan pasien adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan ketika memesan custom orthosis.

Peresepan OrthoticPeresepan orthotik memungkinkan peningkatan komunikasi antar klinisi, dan berfungsi sebagai justifikasi pendanaan orthosis. Asuransi diminta pembenaran untuk orthosis agar menjadi lebih umum sebagai bagian dari biaya kesehatan yang semakin meningkat. Persetujuan perusahaan asuransi terhadap peresepan lebih mungkin jika orthosis meningkatkan ketergantungan atau membantu mencegah kerugian, seperti jatuh. Peresepan dokter rehabilitasi bertanggungjawab sampai pemesanan akhir. Peresepan harus akurat dan deskriptif, tetapi tidak untuk membatasi kemampuan tim orthotik untuk memaksimalkan fungsi dan penerimaan pasien.Peresepan harus mencakup hal-hal berikut ini:

Nama pasien, umur dan jenis kelamin Tanggal saat peresepan

Tanggal kapan orthosis dibutuhkan

Nama vendor

Diagnosa

Tujuan fungsional

Gambaran orthosis

Tindakan pencegahan Nama dokter dan nomor identitas

Tandatangan dokter beserta alamat dan nomor telepon

Peresepan harus mencakup sebuah pembenaran, seperti koreksi alignment, untuk mengurangi nyeri, atau untuk meningkatkan fungsi. Merek dan eponim untuk orthosis harus dihindarkan. Penggunaan akronim diperbolehkan (contoh TLSO). Gambaran terperinci dari orthosis, sendi-sendi yang terlibat, dan tujuan fungsional sangat penting. Untuk orthosis yang tidak bersendi, sudut yang tetap harus diindikasikan. Untuk orthosis dengan sendi yang bergerak, lingkup gerak sendi, keterbatasan gerak sendi, dan hal yang mendukung ( atau menghambat) gerakan harus diperinci. Sebelum peresepan akhir, diperlukan masukan dari pasien, dokter, terapis dan orthotis. Hal ini penting untuk dokter untuk menganalisa tentang penggunaan, kekurangan dari orthose yang sebelumnya, karena hal ini akan membantu dalam pembuatan resep yang baru. Jika seorang pasien tidak melanjutkan penggunaan orthose dalam waktu singkat, alasan kenapa hal ini terjadi harus dicari oleh penyedia sebelum alat-alat tambahan diberikan. Pengetahuan tentang kondisi pasien sangat penting untuk sejumlah alasan. Contoh, kondisi bisa menjadi semakin progresif, dengan hilangnya kemampuan fungsional lebih jauh. Dalam keadaan lain, diharapkan peningkatan kondisi sebagian atau seluruhnya di masa depan.Anatomi Tulang Belakang

Kolumna vertebra terbentuk dari 33 tulang belakang, antara lain 7 vertebra servikal, 12 vertebra torakal, 5 vertebra lumbal, 5 vertebra yang bergabung membentuk sakrum, dan 5 vertebra coccygeal. Tulang belakang tidak hanya menahan berat tubuh, tetapi juga memungkinkan gerak tubuh dan melindungi medulla spinalis dari cedera. Sebelum kelahiran, terdapat bentuk kurva C-shaped tunggal cekung di anterior. Saat kelahiran, bayi-bayi hanya mempunyai sebuah sudut kecil di lumbosacral junction. Ketika seorang anak belajar untuk berdiri dan berjalan, kurva lordosis berkembang di regio servikal dan lumbal (usia 2 tahun). Perubahan-perubahan ini dapat berperan untuk meningkatkan weight-bearing dan perbedaan kedalaman regio anterior dan posterior dari vertebra dan diskus. Vertebra servikal berukuran kecil dan berbentuk segi empat kecuali C1 dan C2, dimana vertebra ini mempunyai bentuk yang unik. Prosessus artikularis vertebra servikal menghadap ke atas dan belakang , atau kebawah dan depan. Orientasi dari facet joints penting untuk dicatat, karena ini berhubungan dengan pembatasan gerak kolumna vertebra. Vertebra torakal mempunyai bentuk heart-shaped. Vertebra torakal memiliki ukuran yang bervariasi tetapi meningkat dalam ukuran ke kaudal. Hal ini berhubungan dengan peningkatan weight-bearing. Panjang bagian dorsal dari vertebra torakal kira-kira 2 mm lebih panjang dari sisi ventral, yang dapat menjelaskan kelengkungan vertebra torakal. Prosessus artikularis superior menghadap belakang dan keluar, dan sisi inferiornya menghadap depan dan kedalam. Vertebra lumbal mempunyai ukuran besar, seperti ginjal. Bagian atas prosessus artikularis menghadap medial dan sedikit ke posterior, dan bagian yang lebih rendah menghadap ke lateral dan sedikit ke anterior. Kelima vertebra sakral disatukan menjadi massa padat dan tidak terdapat diskus intervertebralis. Struktur tulang sakrum berperan seperti sebuah kunci, dan weight-bearing meningkatkan kekuatan yang menjadikan sakrum sebagai bagian utama dari kompleks tulang belakang dan pelvis.

Tulang belakang terdiri dari beberapa vertebra. Diskus intervertebralis terdiri dari sebuah nucleus pulposus, annulus fibrosus dan cartilaginous end plate. Diskus membentuk kira-kira 1/3 dari seluruh ketinggian kolumna vertebralis. Inti terdiri dari sebuah serat matriks kolagen, mukoprotein, dan mukopolisakarida. Diskus ini mengandung bahan hidrofilik, dengan komponen air yang sangat tinggi (90%) yang berkurang dengan bertambahnya usia Nukleus terletak di pusat di servikal thorakal, tetapi terletak lebih ke posterior pada vertebra. Annulus fibrosus mempunyai jaringan fibrosa yang terpusat, dan vertebral end plate terdiri dari kartilago hialin.Biomekanika Normal Tulang BelakangPergerakan kolumna vertebra terjadi sebagai kombinasi gerakan-gerakan kecil antar vertebra. Mobilitas terjadi antara sendi kartilago vertebra dan antara artikular facets di lengkung vertebra. Lingkup gerak sendi ditentukan oleh posisi otot, penyisipan tendon, batas ligamen, dan penonjolan tulang. Pada regio servikal, rotasi aksial terjadi pada sendi atlantoaksial. Pada level servikal bawah, fleksi, ekstensi, dan lateral fleksi terjadi dengan bebas. Pada daerah ini, prosessus artikularis, yang menghadap ke arah anterior atau posterior, rotasinya terbatas. Pada regio thorakal, pergerakan ke segala arah mungkin terjadi, meskipun derajatnya lebih rendah. Pada regio lumbal, fleksi, ekstensi, dan lateral fleksi bisa terjadi, tetapi rotasinya dibatasi karena sisi dalamnya menghadap articular facets. Pemahaman terhadap stabilitas/instabilitas tiga kolumna tulang belakang akan membantu dalam peresepan orthosis dengan tepat. Kolumna anterior terdiri dari ligamentum anterior longitudinal, annulus fibrosus, dan setengah dari corpus vertebra anterior. Kolumna bagian tengah terdiri dari ligamentum posterior longitudinal, annulus fibrosus, dan setengah dari corpus vertebra posterior. Kolumna posterior terdiri dari ligamentum interspinosus dan supraspinosus, facet joints, lamina, pedicles, dan prosessus spinosus. Hilangnya struktur anatomi normal tulang belakang dapat mempengaruhi stabilitas dari tulang belakang.

Pergerakan tulang belakang dapat dibagi ke arah horisontal, frontal, dan sagital. Pergerakan tulang belakang dapat bergeser ke pusat gravitasi, dimana posisi normalnya kira-kira 2-3 cm anterior ke vertebra S1. White dan Panjabbi saat ini menyediakan ringkasan literatur, yang menjelaskan gerakan fleksi dan ekstensi, lateral dan axial (Gambar 16-2). Pada vertebra servikal, gerakan ekstensi sebagian besar terjadi pada C1 occipital junction. Lateral bending terjadi terutama pada level C3-C4 dan C4-C5. Rotasi aksial terjadi pada level C1-C2. Pada vertebra thorakal, fleksi dan ekstensi terjadi terutama pada level T11-T12 dan T12-L1. Lateral bending cukup merata di seluruh level thorakal. Rotasi aksial terjadi terutama pada level T1-T2, dengan penurunan bertahap ke vertebra lumbal. Vertebra thorakal sedikit bergerak karena pembatasan dari tulang iga. Pada segmen vertebra lumbal, gerakan kearah sagital banyak terjadi pada segmen distal, dengan lateral bending sebagian besar pada level L3-L4. Terdapat gerakan rotasi aksial yang tidak signifikan di segmen vertebra lumbal. Pengetahuan tentang lingkup gerak sendi tulang belakang membantu dalam memahami bagaimana berbagai macam servikal orthose dapat membatasi pergerakan (tabel 16-1). Soft collars memberikan sangat sedikit hambatan ke segala arah. Tipe Philadelphia paling banyak membatasi gerakan fleksi dan ekstensi. The four-poster brace dan Yale orthosis memiliki pembatasan yang lebih baik, terutama fleksi-ekstensi dan rotasi. Halo brace dan Minerva body jacket memiliki pembatasan gerak ke segala arah.

Fenomena menarik yang berhubungan dengan pergerakan tulang belakang terjadi selama bergerak. Jika gerakan sepanjang satu axis konsisten dihubungkan dengan gerakan di sekitar axis lain, coupling akan terjadi. Sebagai contoh, jika seorang pasien melakukan pergerakan ke lateral kiri, vertebra servikal bagian tengah dan yang lebih rendah dan vertebra thorakal bagian atas berputar ke kiri pada bidang aksial (Gambar 16-3). Hal ini menyebabkan prosessus spinosus (sisi posterior tubuh) bergerak ke kanan. Pada segmen vertebra thorakal bawah, gerakan ke lateral kiri pada frontal plane dapat menyebabkan rotasi pada axial plane, dengan prosessus vertebra bergerak dua arah. Daerah lumbal mempunyai pola gerakan yang berlawanan jika dibandingkan denngan vertebra servikal. Dengan gerakan left lateral bending vertebra lumbal, prosessus spinosus bergerak ke kiri. Perspektif 3 dimensi penting untuk dipertahankan selama pemeriksaan. Pasien dengan skoliosis dan pasien yang sedang menjalani pemeriksaan radiologi akan memperoleh manfaat dari evaluasi untuk pola coupling normal.

Nachemson melakukan studi klasik pada dewasa normal yang mengukur tekanan interdiskus selama beraktifitas dan dalam suatu posisi. Tekanan saat berdiri direferensikan sebagai 100 di diskus vertebra lumbal. Pengukuran tekanan yang paling rendah dicatat pada posisi supine, dengan tekanan yang lebih tinggi secara progresif pada posisi berikut: berbaring ke samping, berdiri, duduk, berdiri dengan fleksi pinggul, duduk dengan fleksi ke depan, berdiri dengan fleksi ke depan, dan mengangkat beban sementara duduk dengan fleksi ke depan.

Deskripsi OrthoseHead Cervicothoracic Orthoses

Tipe: Halo Orthosis

Biomekanik. Halo orthosis (Gambar 16-4) memberikan gerakan fleksi, ekstensi, dan kontrol rotasi regio servikal. Sistem tekanan berguna untuk mengontrol gerak, serta untuk memberikan slight distraction untuk imobilisasi vertebra servikal.Desain dan Pembuatan. Halo orthosis terdiri dari komponen prefabrikasi seperti halo ring, pins, uprights (superstructure) dan vest. Halo ring dipasang pada bagian terluar tulang tengkorak dengan umumnya empat atau lebih metal pins. Untuk pasien dewasa pemasangan pin yang optimal memakai lokal anestesi, kurang dari 1 inci diatas 1/3 lateral masing-masing alis ( untuk menghindari sinus) dan kurang dari 1 inci keatas dan posterior diatas masing-masing telinga. Upright bars atau superstructure terhubung dengan ring ke sebuah rigid thoracic vest plastik, dimana sejajar dengan lambs wool.

Halo dapat disesuaikan untuk fleksi, ekstensi, anterior dan posterior translation, rotasi dan distraction. Vest membungkus sekitar daerah vertebra thorakal dan dikencangkan ke arah lateral, biasanya menggunakan sabuk. Desain digunakan untuk imobilisasi efektif vertebra servikal.

Orthosis ini memberikan hambatan maksimum dalam gerakan di seluruh vertebra servikal. Orthosis ini adalah yang paling stabil,khususnya pada segmen superior vertebra servikal. Sebuah halo dapat dipakai untuk kira-kira 3 bulan (10-12 minggu) untuk memastikan penyembuhan suatu fraktur atau spinal fusion. Biasanya sebuah servikal collar diindikasikan sesudah halo dilepas, karena otot-otot dan ligamen yang menyokong kepala menjadi lemah setelah lama tidak digunakan. Seluruh pins pada halo ring harus diperiksa untuk memastikan kekencangan 24-48 jam setelah pengaplikasian, dan retorqued jika memungkinkan. Indikasi. Halo pada umumnya digunakan untuk fraktur servikal tidak stabil atau penanganan pascaoperasi.

Kontraindikasi. Kontraindikasi halo adalah fraktur stabil atau ketika penanganan invasif dapat dilakukan. Pasien dengan tulang tengkorak yang lunak mungkin tidak mentolerir pemasangan pin. Pertimbangan Khusus. Kepadatan tulang tengkorak menentukan penempatan halo serta jumlah halo pins yang digunakan. Rata-rata dipakai empat pin, pemakaian lebih dimungkinkan pada tengkorak yang lunak (contoh osteoporosis, fraktur atau pada bayi) untuk mendistribusikan kekuatan di daerah yang lebih luas dari tengkorak.

Cervical Orthoses

Tipe: Philadelphia atau Miami J

Biomekanik. Philadelphia (gambar 16-5) dan Miami J (Gambar 16-6) orthose memberikan beberapa kontrol fleksi, ekstensi, dan lateral bending, dan rotasi minimal regio servikal. Sistem penekanan dipakai untuk mengontrol gerak, serta untuk memberikan slight distraction untuk imobilisasi vertebra servikal. Tekanan sirkumferensial juga dimaksudkan untuk memberikan kehangatan dan sebagai pengingat kinestetik untuk pasien. Desain dan Pembuatan. Orthose ini terdiri dari satu atau dua bagian yang biasanya terpasang bersama dengan Velcro strap. Desain yang terdiri dari dua bagian mempunyai sisi anterior dan posterior. Sisi anterior menyokong mandibula dan terletak di bagian superior sternum. Bagian posterior collar menyokong kepala pada daerah occipital.

Indikasi. Orthose ini biasanya terutama digunakan untuk sprain servikal, strain, atau fraktur stabil. Orthose ini juga bisa dipakai untuk melindungi dan untuk membatasi mobilitas setelah pembedahan untuk mempercepat penyembuhan.

Kontraindikasi. Orthose ini tidak diindikasikan untuk fraktur tidak stabil.

Cervicothoracic Orthoses

Tipe: Sternal Occipital Mandibular Immobilizer

Biomekanik. Sternal occipital mandibular immobilizer (SOMI; Gambar 16-7) memberikan kontrol gerakan fleksi, ekstensi, lateral bending, dan rotasi servikal vertebra. Sistem penekanan digunakan untuk mengontrol gerakan, serta untuk memberikan slight distraction untuk imobilisasi tulang belakang. Keuntungan dari SOMI orthosis adalah orthosis ini dapat dipakai ketika pasien dalam posisi supine. SOMI adalah pilihan yang baik untuk pasien yang terbatas pada kasur, karena tidak ada posterior rods yang mengganggu kenyamanan pasien. Headband bisa ditambahkan sehingga bagian dagu bisa dipindahkan. Orthosis ini mempertahankan stabilitas tetapi meningkatkan aksesibilitas untuk kebersihan dan makan sehari-hari. Desain dan Pembuatan. SOMI adalah prefabrikasi, terdiri dari sebagian servikal dengan bagian dagu yang bisa dipindahkan dan batang yang melengkung ke kedua bahu. Juga dipakai posts yang memfiksasi sebagian servikal ke sebagian sternal dari orthosis. Bagian anterior menyokong mandibula dan terletak pada superior sternum, dengan bagian infero-anterior berakhir pada xiphoid. Aspek posterior orthosis menyokong kepala pada level occipital.

Indikasi. SOMI digunakan terutama untuk servikal sprain, strain, atau fraktur stabil dengan ligamen yang utuh. Selain itu juga dapat dipakai untuk melindungi dan membatasi mobilisasi selama proses penyembuhan pada pasien pasca operasi.Kontraindikasi. Orthosis ini tidak diindikasikan untuk fraktur yang tidak stabil dengan ketidakstabilan ligamen.

Yale

Yale orthosis terdiri dari bagian dagu dan occipital yang memanjang lebih tinggi pada tengkorak di bagian posterior, ini meningkatkan kenyamanan. Yale orthosis adalah modifikasi dari Philadelphia collar dengan thoracic extension. Extension terdiri dari fiberglass yang memanjang pada kedua sisi anterior dan posterior, dan mempunyai thoracic straps yang menahan kedua bagian ini bersama-sama. Thoracic extension ke orthosis membantu untuk stabilisasi cedera pada level vertebra setinggi C6-T2.Four-Poster

The four-poster adalah cervical orthosis rigid dengan bagian anterior dan posterior yang terdiri dari pads yang membentang pada dada dan dihubungkan dengan leather strap. Penyangga pada bagian anterior dan posterior menyesuaikan dengan ketinggian. Straps dipakai untuk menghubungkan bagian occipital dan menyokong bagian mandibula dengan metode over the shoulder.

Sebagai catatan beberapa servikal orthose juga dapat memasukkan tambahan sternal extension, yang mengkonversi dari sebuah servikal orthosis menjadi cervicothoracic orthosis (contoh Aspen, Philadelphia, Miami J).Cervicothoracolumbosacral Orthoses

Tipe: Milwaukee Orthosis

Biomekanik. Milwaukee orthosis dipakai untuk penanganan skoliosis (skoliosis didiskusikan kemudian pada bab ini). Milwaukee memberikan kontrol gerakan fleksi, ekstensi, dan lateral bending servikal, thorakal, dan vertebra lumbal. Milwaukee juga menyediakan beberapa gerakan kontrol rotasi vertebra thorakal dan lumbal. Sistem penekanan dipakai untuk mengontrol gerakan, serta untuk mengkoreksi tulang belakang. Milwaukee adalah pilihan tepat untuk pasien yang membutuhkan koreksi pada regio thorakal atas.

Desain dan Pembuatan. Milwaukee adalah custom made, terdiri dari bagian servikal dengan pilihan cervical ring yang bisa dipindahkan. Juga dapat dipakai pada bagian thorakolumbal dimana koreksi thorakal dan lumbal bawah dapat dicapai.Indikasi. Milwaukee brace terutama digunakan untuk penanganan skoliosis dengan kelengkungan thorakal tinggi sepanjang kurva vertebra thorakal dan lumbal.

Kontraindikasi. Orthosis ini tidak diindikasikan untuk thorakal bawah dan kelengkungan lumbal saja . Pada thorakal bawah dan kelengkungan lumbal saja sebuah orthosis thoracolumbal dapat dipakai tanpa penggunaan komponen servikal.Thoracolumbosacral OrthosesTipe: Thoracolumbosacral Orthosis (prefabricated)

Biomekanik. Thoracolumbalsacral orthosis (TLSO prefabricated) (Gambar 16-8) memberikan kontrol gerakan fleksi, ekstensi, lateral bending, dan rotasi menggunakan sistem penekanan 3 titik dan kompresi sirkumferensial.

Desain dan Pembuatan. Orthosis ini dapat didesain dalam bentuk modular, dengan bagian anterior dan posterior dihubungkan dengan panel lateral yang empuk dan dikencangkan dengan Velcro strap atau sistem katrol. Banyak dari orthosis ini dilapisi dengan breathable fabric dan mempunyai bermacam-macam bentuk dan pilihan, seperti sterna pads atau shoulder straps.Indikasi. Orthosis dapat dipakai untuk penanganan trauma atau fraktur tulang belakang patologis di daerah thorakal tengah sampai bawah atau lumbal. Kontraindikasi. Obesitas dengan pendulous abdomen, excessvce lordosis, atau kebutuhan untuk meningkatkan stabilitas lateral.

Pertimbangan Khusus. Biaya dapat dikurangi pada beberapa model karena produksi massal. Penggunaan bahan breathable dapat meningkatkan kepatuhan dalam pemakaian.

Tipe: Thoracolumbosacral Orthosis (Custom-Fabricated Body Jacket)

Biomekanik. Body jacket (Gambar 16-9) memberikan kontrol gerakan fleksi, ekstensi, lateral bending, dan rotasi. Ini menggunakan sistem penekanan tiga titik dan kompresi sirkumferensial.

Desain dan Pembuatan. Orthosis ini dibentuk supaya cocok dengan pasien dan didesain untuk kebutuhan pasien. Anterior trim lines biasanya berada di inferior ke sternal notch dan superior ke simfisis pubis. Posterior trim lines mempunyai pembatas di superior vertebra dengan skapula, dan sebuah batas inferior pada level coccyx. Trim lines ini disesuaikan selama pengepasan supaya pasien duduk dengan nyaman dan dapat memakai kedua lengan sebanyak mungkin tanpa mengorbankan fungsi orthosis.Indikasi. Orthosis ini dapat digunakan untuk penanganan trauma atau fraktur tulang belakang patologi di regio thorakal tengah sampai bawah dan regio lumbal. Kebanyakan dipakai untuk penanganan fraktur pasca bedah, seperti kompresi, Chance, atau burst. Brace ini juga dipakai setelah koreksi pembedahan pada spondilolisthesis, skoliosis, spinal stenosis, hernia diskus, dan infeksi diskus.

Kontraindikasi. Kontraindikasi termasuk aplikasi orthosis pada seluruh dinding dada, colostomy, atau dressing luas.Pertimbangan Khusus. Care harus dibawa untuk memastikan bahwa kontak adalah maksimal untuk mengurangi tekanan pada salah satu area. Perubahan trim-line harus dibuat bertahap untuk mencegah hilangnya kontrol pada kedua pengungkit dan kontrol jaringan. Lubang ventilasi dibuat untuk meningkatkan sirkulasi udara. Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan ketika membuat desain adalah saat pasien yang mungkin berusaha untuk memindahkan orthosis ketika bangun dari tempat tidur. Orthosis dapat dibuat dengan bagian posterior yang terbuka untuk mengurangi resiko.

Tipe: Cruciform Anterior Spinal Hyperextension Thoracolumbosacral Orthosis

Biomekanik. Cruciform anterior spinal hyperextension (CASH) TLSO (Gambar 16-10) memberikan kontrol gerakan fleksi untuk regio thorakal bawah dan regio lumbal. Orthosis ini menggunakan dengan sistem penekanan tiga titik. Sistem terdiri dari bagian posterior yang langsung menekan ke sternal dan suprapubic pad, dan bagian anterior yang langsung menekan ke thoracolumbar pad yang terpasang pada strap yang memanjang ke horizontal anterior bar.Desain dan Pembuatan. CASH merupakan prefabrikasi, terdiri dari bingkai anterior dalam bentuk silang, dari pads dimana dipasang lateral pada horizontal bar dan pada daerah sternal dan suprapubik. Thoracolumbal pads dipasang ke strap yang memanjang ke sisi lateral dari horisontal bar dan menyesuaikan dengan ketegangan tubuh. Ketika terpasang dengan tepat, sternal pad berada satu setengah dibawah sternal notch, dan suprapubic pad berada satu setengah diatas simfisis pubis.

Indikasi. Orthosis ini terutama dipakai untuk penanganan fraktur kompresi ringan pada thorakal bawah dan regio thoracolumbal.

Kontraindikasi. CASH tidak diindikasikan untuk fraktur tidak stabil atau burst fraktur.

Pertimbangan Khusus. Penekanan berlebihan pada sternum dapat menghasilkan kepatuhan yang buruk pada jadwal pemakaian. Subclavicular pads bisa ditambahkan untuk membantu mendistribusikan penekanan ini.

Tipe: Jewett Hyperextension Thoracolumbocsacral Orthosis.

Biomekanik. Jewett hyperextension TLSO (Gambar 16-11) memberikan kontrol gerakan fleksi pada daerah thorakal bawah dan regio lumbal. Hal ini dilakukan dengan sistem penekanan tiga titik yang terdiri dari bagian posterior yang langsung menekan ke sternal dan suprapubic pad, dan bagian anterior yang langsung menekan ke thoracolumbal pad terpasang ke strap yang memanjang ke lateral uprights.Desain dan Pembuatan. Orthosis ini prefabricated, terdiri dari bingkai anterior dan lateral ke pads dimana dipasang lateral dan pada sternal dan daerah suprapubik. Thoracolumbar pad dipasang pada strap yang memanjang ke lateral uprights dan menyesuaikan dengan ketegangan tubuh. Ketika terpasang dengan tepat, sternal pad akan berada satu setengah inci dibawah sternal notch, dan suprapubic pad akan berada satu setengah inci diatas simfisis pubis. Indikasi. Jewett Hyperextension TLSO terutama dipakai untuk penanganan fraktur kompresi ringan dari thorakal bawah dan regio thorakolumbal. Jewett mempunyai penyokong lateral yang lebih banyak daripada CASH.Kontraindikasi. Tidak diindikasikan untuk fraktur yang tidak stabil dan burst fraktur.

Pertimbangan Khusus. Penekanan yang berlebihan pada sternum mungkin dapat menghasilkan kepatuhan yang buruk dengan jadwal pemakaian. Subclavicular pads dapat ditambahkan untuk membantu distribusi tekanan ini.

Tipe: Taylor and Knight-Taylor

Biomekanik. Taylor dan Knight Taylor orthoses memberikan kontrol gerakan fleksi, ekstensi dan minimal rotasi aksial melalui sistem penekanan tiga titik untuk masing-masing arah gerakan. Sebagai contoh, fleksi dikontrol oleh penekanan langsung bagian posterior ke axillary straps dan abdominal apron, dan bagian anterior langsung menekan ke paraspinal uprights.Desain dan Pembuatan. Desain dari Taylor terdiri dari sebuah posterior pelvic band meluas melewati midsagital plane dan menyebrang ke daerah sakral. Dua paraspinal uprights memanjang ke tulang belakang dari skapula. Sebuah apron didepan memanjang dari xiphoid diatas area pubis. Ada beberapa straps memanjang dari atas posterior uprights mengelilingi axillary posterior ke scapular bar dan kedepan ke apron. Straps lainnya memanjang dari paraspinal uprights ke apron.

Knight-Taylor mempunyai tambahan thoracic band yang memanjang dari uprights ke bawah sudut inferior skapula ke midsagital plane, dan sebuah lateral upright pada masing-masing sisi yang menghubungkan pelvic band dan thoracic band. Bands ini menyediakan tambahan penyokong lateral dan kontrol gerakan ke trunk.Indikasi. Orthose ini sudah digunakan bertahun-tahun untuk menyokong pasca pembedahan fraktur traumatik, spondilolisthesis, skoliosis, spinal stenosis, hernia diskus, dan infeksi diskus. Namun, sekarang dokter menyukai custom-molded TLSO body jackets, karena diperoleh kontrol posisi yang lebih baik.Kontraindikasi. Kontraindikasi adalah fraktur tidak stabil yang memerlukan stabilisasi maksimal.

Pertimbangan Khusus. Tekanan per inci persegi adalah lebih tinggi karena lebar bands dan uprights.

Lumbosacral Orthoses

Tipe: Lumbosacral Corset

Biomekanik. Lumbosacral corset (Gambar 16-12) menyediakan tahanan ke anterior dan lateral trunk, dan membantu menaikkan tekanan intraabdominal. Pembatasan fleksi dan ekstensi dapat dicapai dengan penambahan besi pada posterior. Desain dan Pembuatan. Orthosis ini biasanya dibuat dari kain yang membungkus sekeliling torso dan pinggul. Penyesuaian dapat dilakukan dengan tali pada kedua sisi, belakang, atau depan. Penutupan dapat dengan hook dan loop (Velcro) atau hook dan eye fasteners atau snaps. Banyak perbedaan tipe yang tersedia dalam prefabrikasi ukuran, biasanya 2 inci bertahap, dan didesain untuk pas dengan lingkar tubuh pada daerah pinggul. Orthosis dapat disesuaikan dengan tipe tubuh dan tepat dengan mengambil lipatan pada kain, kalau dibutuhkan. Besi yang tertinggal harus sesuai dengan kontur bentuk tubuh untuk mendorong pengurangan lordosis atau untuk mengakomodasi deformitas. Custom corsets dapat dibuat berdasarkan pengukuran yang hati-hati dari setiap individu. Indikasi. Orthosis ini adalah yang paling sering diresepkan untuk menyokong pasien-pasien dengan low back pain. Orthosis ini sudah dipakai untuk hernia diskus dan strain otot lumbal, dan untuk mengontrol gerak trunk untuk mengontrol nyeri setelah fraktur kompresi sepertiga single-columns atau kehilangan tinggi badan anterior.Kontraindikasi. Orthosis ini tidak dipakai untuk fraktur tidak stabil, serta fraktur atau segala kondisi regio lumbal bawah.

Pertimbangan Khusus. Penggunaan jangka lama lumbosacral corset dapat menyebabkan peningkatan gerak pada segmen diatas atau dibawah daerah yang dikontrol oleh orthosis. Atrofi otot dapat juga terjadi setelah pengunaan lama, menyebabkan peningkatan resiko cedera ulang. Pasien juga dapat mengembangkan psikologi tergantung pada dukungan setelah cedera.

Tipe: Lumbosacral Chair-Back OrthosesBiomekanik. Brace ini (Gambar 16-13) memberikan pembatasan fleksi, ekstensi, dan lateral fleksi. Ini juga menyediakan peningkatan tekanan intrabdominal.Desain dan Pembuatan. Orthosis ini mempunyai pelvic band yang membentang di posterior dan memanjang lateral ke anterior midsagittal line. Ujung lateral jatuh di tengah antara iliac crest dan trochanter mayor. Bagian superior thoracic band adalah setinggi T9-T10 atau distal ke sudut inferior dari skapula. Pelvic dan thoracic bands dihubungkan dengan dua paraspinal uprights posterior dan sebuah lateral upright pada tiap sisi di midsagittal line.Orthose dapat dibuat dari aluminium tradisional yang dilapisi kulit, atau bahan thermoplastic dibentuk menjadi bentuk yang serupa. Straps dihubungkan dengan berbagai cara ke frame. Indikasi. Brace ini sering dipakai untuk kondisi patologik lumbal bawah, termasuk penyakit degeneratif diskus, hernia diskus, spondilolisthesis, dan low back pain mekanik, dan untuk menyokong pasca bedah lumbal laminectomy, fusions, dan diskectomies.

Kontraindikasi. Kontraindikasi antara lain fraktur tidak stabil, atau kondisi pada lumbal atas dan daerah thorakal.

Pertimbangan Khusus. Clearance yang adekuat paraspinal uprights diperlukan untuk memungkinkan pengurangan dari lordosis lumbal ketika apron anterior dikencangkan dan ketika duduk. Clearance pada lateral uprights yang melebihi iliac crest juga dimonitor.

Sacroiliac OrthosesTipe: Sacroiliac Orthosis or Sacral Orthosis

Biomekanik. Sacroiliac orthosis memberikan tahanan trunk ke anterior dan lateral, dan membantu restriksi beberapa fleksi dan ekstensi pelvis.Ini juga membantu pada kompresi pelvis.Desain dan Pembuatan. Orthosis ini biasanya dibuat dari kain yang menutupi sekeliling pelvis dan pinggul. Beberapa model termasuk laces pada sisi yang sesuai dapat dibuat, sedangkan straps lainnya untuk menyesuaikan. Penutupan dapat dengan hook dan loop (Velcro) atau hook dan eye fasteners atau snaps. Banyak perbedaan tipe yang tersedia di ukuran prefabrikasi, biasanya 2 inci bertahap dan didesain sesuai dengan lingkar tubuh`setinggi pinggul. Orthosis dapat disesuaikan dengan tipe tubuh dan tepat dengan mengambil lipatan kain, jika dibutuhkan. Custom orthoses dapat dibuat berdasarkan pengukuran yang hati-hati dari individu.Indikasi. Orthosis ini adalah yang paling sering diresepkan untuk pasien dengan fraktur pelvis atau fraktur simfisis pubis atau strain. Ini berguna untuk mengontrol gerak dan nyeri.Kontraindikasi. Orthosis ini tidak dipakai untuk fraktur tidak stabil, serta fraktur atau kondisi regio lumbal.

Skoliosis

Idiopatik (infantile, juvenile, adolescent), kongenital, dan skoliosis neuromuskular mempunyai perbedaaan etiologi, pendekatan dalam penanganan dan hasil. Skoliosis idiopatik adalah bentuk yang paling banyak. Skoliosis idiopatik infantile biasanya menggambarkan sejak lahir sampai usia 3 tahun, juvenile dari umur 4 tahun sampai onset pubertas, dan tipe adoslescent dari pubertas sampai penutupan facet.

Dalam evaluasi skoliosis idiopatik harus menyingkirkan anomali vertebra, tumor tulang belakang, dan kelainan neurologis lainnya. Kasus terbanyak tetap stabil untuk periode yang lama dan kemajuan yang terlambat dalam hidup ketika osteoporosis dan kondisi degeneratif tulang belakang biasanya memiliki onset. Kelengkungan yang progresif perlu ditangani, tetapi tidak ada bukti adekuat bahwa skoliosis dapat ditangani dengan stimulasi elektrik, suplemen nutrisi, latihan, dan penanganan chiropraktik. Terdapat bukti yang mengindikasikan bahwa orthosis dapat memperlambat progresifitas skoliosis idiopatiks, dan ini adalah pengobatan pilihan nonoperatif.

Skoliosis idiopatik juvenile lebih mungkin dihubungkan dengan cor pulmonale dan kematian. Penanganan harus dimulai ketika kelengkungan mencapai kira-kira 25 derajat. Karena kelengkungan thoracic mendominasi, Milwaukee brace mungkin lebih efektif daripada TLSO. Milwaukee (CTLSO) brace memiliki bagian pelvis yang kontak dekat dengan iliac crest dan vertebra lumbal. Tiga uprights ( 1 anterior dan 2 posterior) biasanya terhubung ke sebuah neck ring, throat mold dan occipital pad. Boston brace adalah TLSO yang menggunakan modul simetris standart, menghilangkan kebutuhan untuk casting. Orthosis ini memanjang dari bawah dada sampai permulaan daerah pelvis dan dibawah skapula posterior. Ini mempertahankan fleksi daerah lumbal dengan meningkatkan tekanan pada abdomen, dan TLSO brace adalah yang populer.

Skoliosis idiopatik adolescent adalah jenis yang terbanyak dimana orthosis diindikasikan, biasanya untuk kelengkungan antara 25 derajat dan 45 derajat. Kelengkungan pada apex T9 atau lebih rendah dapat diatasi dengan TLSO. Kelengkungan dengan apex yang lebih tinggi membutuhkan Milwaukee brace. Kelengkungan lumbal tunggal ditangani dengan lumbosakral orthosis.

Kongenital skoliosis adalah kelainan vertebra yang didapat saat lahir. Kegagalan pembentukkan vertebra (contoh hemivertebra) atau kegagalan dalam pembentukkan segmen yang benar (block vertebrae), atau kombinasi keduanya, dapat terjadi. Kongenital skoliosis dihubungkan dengan perkembangan abnormal embrio, dan hubungan dengan perkembangan abnormalitas dari organ lain harus dipertimbangkan, khususnya sistem ginjal, urinaria dan jantung.

Penyakit neuromuskular juga dihubungkan dengan skoliosis. Prevalensi skoliosis pada populasi ini jauh lebih tinggi daripada skoliosis idiopatik, dari 25% sampai 100%. Pada pasien anak-anak dengan cedera medulla spinalis, hampir 100% mempunyai skoliosis. Umumnya, ada kesempatan progresi yang signifikan pada awal penyakit neuromuskuler yang berat. Pada orang dewasa, namun, kurvatura skoliosis cenderung relatif jinak dan berjenis C-type, dan cenderung berkembang lebih jauh yang menyebabkan masalah kardiopulmoner. Progessi kelengkungan dapat terjadi pada usia dewasa, dimana merupakan tipe umum skoliosis. Spastisitas dan flaksid dapat terjadi, tergantung keterlibatan upper dan lower motor neuron. Keterlibatan multisistem lebih umum pada kelompok ini karena penyakit ini tidak diisolasi ke kolumna vertebra. Pertimbangan juga harus dibuat untuk timbulnya kontraktur, dislokasi pinggul, abnormalitas sensorik, retardasi mental, dan pressure ulcers.

Skoliosis dapat berlanjut meskipun menggunakan orthosis yang tepat, dan pada kasus ini pembedahan yang sesuai harus dilakukan. Faktor penting untuk dipertimbangkan sebelum pembedahan adalah fungsi paru pada pasien dengan penyakit neuromuskuler. Sebelum pembedahan dipertimbangkan, force vital capacity dan forced expiratory volume dalam 1 detik harus paling sedikit 40% dari yang diperkirakan untuk usia pasien. Fusion ditunda selama mungkin dalam upaya untuk mencapai pertumbuhan maksimal tulang belakang (usia >10 tahun). Menurunnya fungsi paru, namun, adalah pertimbangan untuk melakukan pembedahan.

Ducal-Beaupere mengikuti progessi jangka panjang skoliosis idiopatik dan mencatat peningkatan progesifitas kelengkungan selama petumbuhan. Dia mencatat bahwa semakin muda anak, makin tinggi resiko progessi kelengkungan, karena jumlah yang lebih besar dari pertumbuhan yang tetap. Ini juga menunjukkan bahwa semakin besar kelengkungan, akan meningkat pula kelengkungannya. Kelengkungan diukur dari 5 sampai 29 derajat, dan kelengkungan dari 20 sampai 29 derajat hampir pada 100% pasien. Kira-kira 50% dari kelengkungan dari 5 sampai 19 derajat tampak progresif.

Progesifitas kelengkungan sudah dijelaskan menggunakan Eulers theory of elastic buckling of a slender column. Kompresi aksial ternyata menyebabkan kolumna menjadi ramping. Ini dihubungkan dengan pertumbuhan tinggi dan berat badan, khususnya peningkatan berat tungkai atas selama pertumbuhan spurts. Peningkatan tinggi dan berat umumnya terjadi bersamaan dan mungkin menyebabkan progesifitas kelengkungan secara sinergis. Hal ini sudah dicatat oleh penulis dan lainnya bahwa kondisi anak dengan kelengkungan yang besar lebih mungkin menjadi progesif daripada anak dengan kelengkungan yang kecil.

Waktu pembedahan pada anak dengan skoliosis masih kontroversi. Seorang anak dengan kelengkungan melebihi 45 derajat, seorang anak yang sedang bertumbuh, atau seorang anak yang tidak dapat atau tidak memakai brace memiliki resiko lebih besar untuk bertambanhnya kelengkungan dan mungkin perlu dipertimbangkan untuk pembedahan.Tipe: Thoracolumbosacral Low-Profile Scoliosis Orthoses

Boston Brace, Miami Orthosis, Wilmington Brace

Biomekanik. TLSO low-profile scoliosis orthoses (Gambar 16-14) memberikan gerakan dinamik menggunakan tiga prinsip (end-point kontrol, tranverse loading, dan curve correction) untuk mencegah progesifitas kelengkungan dan menstabilkan tulang belakang.

Desain dan Pembuatan. Kegunaan orthose dan alat-alat lain untuk menghentikan progresifitas struktural kelengkungan skoliosis telah dilaporkan Hippocrates. Banyak perbedaan orthose telah digambarkan dalam literatur ini. Satu yang paling berhasil adalah Milwaukee orthosis, yang telah digambarkan sebelumnya.

Penanganan efektif nonoperatif skoliosis idiopatik menggunakan low-profile TLSO telah di tunjukkan lebih dari 30 tahun yang lalu. Yang paling umum dari orthosis ini adalah Boston brace, dikenalkan oleh Hall dan Miller tahun 1975. Sistem ini tersedia dalam modul prefabrikasi yang tersedia dalam 30 ukuran dan bisa dipesan sesuai pengukuran; kemudian disesuaikan dengan pasien. Modul dapat dipakai untuk mencocokkan kira-kira 85% pasien. Enam dari ukuran ini akan cocok kira-kira 60% pada pasien yang membutuhkan orthosis. Orthosis ini juga dapat di custom-fabricated berdasarkan tubuh pasien. Trim lines dibuat berdasarkan kelengkungan pasien; mereka di desain untuk menyediakan penekanan spesifik untuk memaksimalkan koreksi tekanan, dan pada waktu yang sama sedikit terlihat di balik pakaian pasien.Indikasi. Orthosis ini diindikasikan untuk pasien dengan kerangka immatur dan catatan progesifitas skoliosis idiopatik thoracic atau thoracolumbal yang terukur 25 sampai 35 derajat ( diukur dengan metode Cobb) dan mempunyai apex pada T7 atau lebih rendah.Kontraindikasi. Orthosis ini dikontraindikasikan pada pasien dengan ukuran kelengkungan lebih dari 40 derajat dan yang memiliki kerangka imatur, atau kelengkungan lebih dari 50 derajat setelah pertumbuhan berakhir. Kedua jenis ini pasien ini membutuhkan pembedahan.Pertimbangan Khusus. Skoliosis idiopatik banyak terjadi pada wanita remaja. Regimen penanganan, keduanya nonoperatif dan operatif, adalah hal utama untuk pasien dan keluarganya. Untuk sukses, tim yang menangani harus sensitif, suportif, jujur, dan mengkomunikasikan informasi yang akurat ke pasien dan keluarganya.

Keefektifan setiap sistem orthotik tergantung pada kepatuhan jadwal pemakaian. Kebanyakan pasien harus memakai orthose 23 sampai 24 jam per hari supaya efektif. Beberapa dokter mengijinkan untuk melepas orthosis supaya pasien dapat berpartisipasi dalam kegiatan atletik atau berenang dan beberapa kesempatan khusus, dan nampaknya hal ini meningkatkan penerimaan dan kepatuhan.

Teknologi Masa Depan

Computer Aided Design dan Computer Aided ManufacturingTeknologi tersedia untuk membantu praktisi meningkatkan efisiensi dalam desain dan pembuatan, serta mengurangi penekanan orthotik yang invasif pada pasien. Perkembangan computer-aided design (CAD) dan computer-aided manufacturing (CAM) telah memungkinkan pembuatan orthoses sekarang ini dalam waktu kurang dari yang dibutuhkan hanya beberapa tahun yang lalu. Bioscanner Biosculptor adalah satu dari sistem CAD-CAM yang ada (Gambar 16-15). (Informasi Bioscanner biosculptor tersedia online di http://www.biosculptor.com.) Sistem ini mengkombinasikan CAD, laser scanning, gambar 3 dimensi, dan teknologi motion-tracking untuk mendesain alat-alat orthotik dan prostethik. Ini adalah alternatif dari metode tradisional.Bagian tubuh yang terlibat di scan melalui scanning genggam, dimana menggunakan alat motion-tracking yang tertanam di scanner. Wand dilewatkan ke seluruh bagian tubuh. Gambar tiga dimensi dari bagian tubuh ditransmisikan ke komputer, dan perangkat lunak akan menginterpretasikan data. Setiap porsi tubuh dapat langsung di scan. Tidak ada batasan ukuran. Miniatur transmitter diletakkan pada tubuh untuk mengakomodasi setiap pergerakan. Bioscanner mampu utnuk menggambarkan model negatif dan positif, memungkinkan klinisi untuk menggunakan teknik yang dibutuhkan untuk tiap pasien. Dengan teknologi scan-through-glass dimana perusahaan menyediakan untuk penggunaan scanner, klinisi dapat memposisikan tubuh secara horizontal untuk TLSO. Bioscanner secara otomatis mengkoreksi refraksi. Presisi dari bioscanner membuat bentuk samapai keakuratan 0.178 mm. Ini memberikan klinisi dengan detil dan akurat pengukuran 3 dimensi. Pasien dapat di scan dengan spinal jacket tanpa perubahan dari posisi supine ke prone. Pilihan di perangkat lunak komputer memungkinkan satu hemisfer di scan, dan kemudian komputer mengembangkan hemisfer lainnya untuk membentuk gambar yang lengkap. Metode Older plaster cast menjadi usang karena keuntungan sistem scanning sebagai berikut: tidak berantakan, dapat dilakukan dengan cepat, nyeri minimal untuk pasien, dan lebih akurat. Modifikasi dari model scanned computerized ini dapat dibuat sebelum pembuatan alat dimulai.

Pengukuran yang akurat memberikan informasi permukaan yang detail sering hilang dengan cast atau mechanical digitizer. Scan pasien dipertahankan dalam database komputer, memungkinkan untuk pengukuran yang cepat dan justifikasi medis dari alat-alat baru dengan menunjukkan perubahan volumetrik.

Stimulasi Tulang

CMF Spinalogic bone growth stimulator adalah portabel, menggunakan tenaga baterai, mikrokontrol, stimulator pertumbuhan tulang noninvasif diindikasi untuk tambahan penanganan elektromagnetik untuk pembedahan primary lumbar spinal fusion untuk satu atau dua level (Gambar 16-16). (informasi tentang CMF Spinalogic tersedia di website DJO, Inc: http://www.djortho.com).

Ada perbedaan stimulator tulang di pasaran yang digunakan saat ini. Beberapa digunakan dalam hubungan dengan orthose tulang belakang dan tidak mengganggu dengan kontrol orthosis dan set protokol penanganan oleh dokter. Beberapa keuntungan bone stimulator antara lain: 1) ringan, nyaman, dan mudah dipakai; 2) dapat dipakai sesudah pendekatan pembedahan anterior dan posterior; dan 3) noninvasif.

Penanganan ini telah menunjukkan peningkatan 21% dalam penyembuhan atas mereka yang tidak menggunakan stimulator. Ini juga membantu proses penyembuhan untuk memulai bekerja.

Ringkasan

Peresepan yang tepat, konstruksi, dan penyesuaian orthosis tulang belakang merupalan proses yang rumit. Ini merupakan hal penting bahwa rencana yang lengkap, jelas, dan disetujui dibentuk. Kesuksesan mungkin dibatasi jika ada persetujuan atau kesalahpahaman dalam proses dan tujuan. Tim orthotik di Amerika Serikat terdiri dari pasein, orthotis, tenaga rehabilitasi, dan terapis. Pengalaman dan pengetahuan penyedia bekerja dalam sebuah pendekatan tim untuk menyediakan kemungkinan maksimum bahwa orthosis akan memberikan kontribusi untuk keseluruhan tujuan terapeutik pasien.