SKRIPSI - core.ac.uk · efektivitas pembelajaran ipa siswa kelas iv a sd kanisius pugeran pada...
Transcript of SKRIPSI - core.ac.uk · efektivitas pembelajaran ipa siswa kelas iv a sd kanisius pugeran pada...
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA
SISWA KELAS IV A SD KANISIUS PUGERAN
PADA MATERI BENDA TERAPUNG, TENGGELAM DAN
MELAYANG DALAM HAL PENCAPAIAN HASIL BELAJAR
MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh : Vitalis Listyaningrum
NIM. 081134204
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA
SISWA KELAS IV A SD KANISIUS PUGERAN
PADA MATERI BENDA TERAPUNG, TENGGELAM DAN
MELAYANG DALAM HAL PENCAPAIAN HASIL BELAJAR
MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vitalis Listyaningrum
081134204
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Percaya, semua kan indah pada waktunya Gusti Mboten Sare
(Vith_a)
We can learn to love with loving
(Iris Murdoch )
Skripsi ini kupersembahkan bagi :
♥ Jesus Christ
♥ Ayah n ibu tercinta
♥Kakakku (heri) tercinta
♥ Item n X’kha
♥Teman-teman dan sahabatku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala
berkat, anugerah dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Efektivitas Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV A SD Kanisius Pugeran
Pada Materi Benda Terapung, Melayang dan tenggelam Dalam Hal Pencapaian Hasil
Belajar Melalui Metode Inkuiri Terbimbing” yang diajukan untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan dan bimbingan
dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu melalui
kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih
sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir. P. Wiryono P,S.J selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
4. Ibu Dra.Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
begitu baik bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
memberikan bimbingannya, masukan dan kritik yang sangat berharga, dengan
penuh perhatian dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Bapak Drs. Fr. Y. Kartika Budi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang
telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
bimbingan, memberikan kritik, saran dan masukan serta nasehat-nasehatnya
yang sangat berarti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar yang telah membagikan
ilmunya dan membantu penulis.
7. Kepala Sekolah, Guru dan karyawan serta siswa siswi SD Kanisius Pugeran
yang saya cintai, yang telah membantu dapat terselesaikannya skripsi ini.
8. Bapak, Ibu, kakak dan seluruh keluarga yang saya sayangi.
9. Temen-temen seperjuangan yang telah mendukung dan membantu serta
menemani dalam suka maupun duka.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penulisan skripsi ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari
berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Yogyakarta, 7 Oktober 2010
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................................... v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii ABSTRAK ....................................................................................................... xiv ABSTRACT .................................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................................ 6
C. Rumusan Masalah .............................................................................. 7
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
F. Batasan Pengertian ............................................................................ 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 10
A. Belajar dan Hasil Belajar ................................................................... 10
B. Hakikat IPA ....................................................................................... 22
C. Metode Inkuiri ................................................................................... 23
D. Benda Terapung, Melayang dan Tenggelam ..................................... 36
E Alasan Penggunaan Metode Inkuiri ................................................ 39
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 41
A. Waktu Penelitian ............................................................................. 41
B. Tempat Penelitian .......................................................................... 41
C. Subjek Dan Objek Penelitian .......................................................... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
D. Populasi Dan Sampel Penelitian ..................................................... 41
E. Jenis Penelitian ................................................................................ 42
F. Peubah ............................................................................................. 42
G. Perlakuan atau Treatment ............................................................... 43
H. Data, Pengumpulan dan Instrumennya ........................................... 44
I. Penyusunan Instrumen .................................................................... 45
J. Analisis Data ................................................................................... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 57
A. Profil dan Karakter Subyek ............................................................. 57
B. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 57
C. Deskripsi Data ................................................................................. 59
D. Analisis Data .................................................................................. 60
E. Pembahasan……………………………………………………… . 67
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 74
A. Kesimpulan ..................................................................................... 74
B. Saran ............................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 77
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman III.1 Data, Pengumpulan dan instrumennya…………………………………… 44
III.2 Kisi-kisi Penyusunan Soal……………….……………………................. 52
III.3 Kriteria Penentuan Skor Soal Isian Singkat…………………………….... 53
III.4 Kriteria Penentuan Skor Soal Uraian…….………………………………. 53
IV.1 Rentang Usia Siswa……………………………………………………… 57
IV.2 Data Skor hasil Pre Test dan Post test……………………………………. 59
IV.3 Hasil Uji T……....……………………...………………………………… 61
IV.4 Pencapaian KKM Pre test………….……………………………………. 63
IV.5 Pencapaian KKM Postest …....………..………………………………… 60
IV.6 Kenaikan Skor Pre Test Menjadi Post Test…………………………….. 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman III.1 Desain Penelitian Pra Eksperimen…………………………....……… 43
IV.1 Kurva Hasil Uji T…………………………………….…………..….. 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Lampiran Lampiran 1 RPP dan LKS
Lampiran 2 Soal dan Kunci Jawaban Pre Test dan Post test
Lampiran 3 Print Out Hasil Olah Data
Lampiran 4 LKS dan Hasil Pekerjaan Siswa
Lampiran 5 Foto Kegiatan Penelitian
Lampiran 6 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
Vitalis Listyaningrum. 081134204. 2010. EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN
IPA SISWA KELAS IV A SD KANISIUS PUGERAN PADA MATERI BENDA
TERAPUNG, TENGGELAM DAN MELAYANG DALAM HAL
PENCAPAIAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE INKUIRI
TERBIMBING
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil belajar IPA pada materi benda terapung, melayang dan tenggelam. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Pugeran, dari tanggal 10 April 2010 sampai dengan tanggal 24 April 2010. Data dikumpulkan dari skor hasil pre test dan post test. Sampel sebanyak 33 Siswa kelas IV SD Kanisius Pugeran. Metode yang dipakai yaitu metode inkuiri terbimbing. Adapun materi yang diajarkan adalah benda terapung, melayang dan tenggelam. KKM mata pelajaran IPA 75. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Uji T (Paired T Test) yaitu membandingkan skor pre test dan skor post test. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut : Melalui metode inkuiri terbimbing, hasil belajar siswa dari skor pre test menjadi post test mengalami kenaikan sebesar 20,6% dan jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan sebesar 75,8%. Hasil uji T menunjukkan T obs = 10,4 dan T tabel = 2,042 sehingga Hi diterima. Maka metode inkuiri terbimbing efektif diterapkan dalam pembelajaran IPA pada materi benda terapung, melayang dan tenggelam dalam hal pencapaian hasil belajar. Kata kunci : benda terapung, melayang dan tenggelam, metode inkuiri terbimbing, hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSRACT
Vitalis Listyaningrum. 081134204. 2010. THE LEARNING EFFECTIVENESS OF NATURAL SCIENCE STUDENTS GRADE IV AT A KANISIUS PUGERAN ELEMENTARY SCHOOL ON THE MATERIALS OF FLOATING OBJECTS, SINKING OBJECTS, AND FLYING OBJECTS IN TERMS OF ACHIEVEMENT OF THE LEARNING RESULT BY USING GUIDED INQUIRY METHOD( METODE INKUIRI TERBIMBING)
This study was aimed to uncover the learning effectiveness which used Guided Inquiry Method in terms of achievement of natural science learning result on the materials of floating objects, flying objects, and sinking objects. The study was pre-experimental research. The study was conducted at Kanisus Pugeran Elementary School, from 10th of April 2010 to 24th of April 2010. The Data were gathered from the result of pre-test and post-test scores. The numbers of the samples were 33 students of Kanisius Pugeran Elementary School grade IV. The method employed in this class was guided inquiry method. The materials delivered were floating objects, flying objects, and sinking objects. The Minimum Completeness Criteria (KKM) for natural science subject is 75. The data analysis technique used in this study was Paired T Test (Uji T) in which it compared pre-test score with post-test score.
Based on the data analysis which was conducted, the results were as follow: Through the guided inquiry method, the students’ learning result from the pre-test score to post test score increased 20,6 % and the amount of students who reached The Minimum Completeness Criteria (KKM) increased 75,8%. The result of Paired T Test showed T obs = 10,4 and T table = 2,042 therefore H1 was acceptable. This Guided Inquiry method was, therefore, effective on the natural science learning on the materials of floating objects, flying objects, and sinking objects in terms of the achievement of learning result. Keywords : floating objects,sinking objects, and flying objects, guided inquiry method, the learning result.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap orang melakukan kegiatan belajar di sepanjang hidupnya.
Dari lahir anak belajar untuk mengenali lingkungannya. Kegiatan tersebut
berlanjut tahap demi tahap sampai dewasa. Menurut Muhibbin, (1997 :
92), “belajar adalah tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif
menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif”. Belajar merupakan suatu perubahan aktivitas mental yang sadar
tujuan dan terjadi dalam interaksi aktif dengan lingkungan dalam waktu
tertentu sehingga menguasai tingkah laku baru yang bersifat menetap.
Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan setiap orang dari lahir
sampai mati. Kegiatan belajar bisa dilakukan di mana saja, baik di rumah,
di masyarakat maupun di lembaga pendidikan. Untuk membantu kegiatan
belajar, maka dibutuhkan lembaga khusus yaitu sekolah. Melalui sekolah,
anak akan melakukan kegiatan belajar, kegiatan pendidikan, dan kegiatan
pembimbingan yang terprogram dalam jangka waktu tertentu dan dituntun
oleh guru (Wens Tanlain, 2005 : 78).
Pendidikan di sekolah mengacu pada suatu kurikulum yang
digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan pendidikan. Pada tahun
2004 di Indonesia berkembang Kurikulum Berbasis Kompetensi. Secara
materi kurikulum ini tidak jauh berbeda dengan kurikulum 1994.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Perbedaannya hanya pada cara siswa belajar di kelas. Pada kurikulum ini
anak mulai dikondisikan dalam sistem semester. Siswa juga dituntut untuk
aktif dalam pembelajaran. Dalam kegiatan di kelas, siswa bertindak
sebagai subyek bukan lagi obyek.
Sejak tahun ajaran 2006/2007 mulai berkembang kurikulum baru
yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini
merupakan penyempurnaan dari KBK. Penyusunan KTSP mengacu pada
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Dalam KTSP ini, kom
petensi anak akan semakin dikembangkan dan dimasukkan dalam standar
isi, sehingga standar isi merupakan pedoman guru dalam melaksanakan
pembelajaran sehingga kompetesi anak akan semakin diasah dengan baik.
Kompetensi anak akan dilihat dari pencapaian hasil belajar, yang akan
diukur dalam pencapaian KKM siswa.
Di sekolah, anak akan dikenalkan berbagai macam pengetahuan
seperti IPA, IPS, Matematika, bahasa Indonesia dan sebagainya, yang
berguna demi perkembangan siswa. IPA merupakan salah satu pelajaran
penting yang dikenalkan pada siswa SD. IPA mempelajari segala sesuatu
yang ada di alam. Dalam mempelajari IPA hendaknya guru menggunakan
metode yang tepat yang dapat merangsang siswa untuk berfikir kritis. Ada
beberapa cara untuk mewujudkan pembelajaran IPA yang ideal di kelas,
yaitu menyediakan sarana dan prasarana yang memadai yang bisa
dimanfaatkan siswa dalam belajar, memanfaatkan media yang tersedia di
alam yang dapat merangsang siswa untuk mengeluarkan idea atau konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi, dan guru
mampu memilih dan menggunakan metode yang tepat yang digunakan
dalam menyampaikan materi pada siswa agar dapat mengembangkan
aspek kognitif, psikomotorik dan afektif pada diri siswa secara optimal.
Namun dalam kenyataannya, pembelajaran IPA yang ideal sulit di
terapkan di sekolah-sekolah, salah satunya yaitu SD Kanisius Pugeran. Hal
ini disebabkan kurangnya pengetahuan guru tentang metode-metode dalam
pembelajaran. Banyak guru yang masih mengajar dengan metode
konvensional. Guru masih bertindak sebagai subyek dan siswa adalah
obyek. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan demonstrasi yang
kurang mendorong siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Hal ini
tentu kurang tepat bagi perkembangan dan pencapaian hasil belajar siswa,
sebab pengetahuan anak akan lebih baik apabila anak dapat mengalami
atau melihat secara lansung apa yang sedang ia pelajari.
Pencapaian hasil belajar yang kurang baik tentu akan
mempengaruhi pencapaian KKM siswa. KKM mata pelajaran IPA di SD
Kanisius Pugeran yaitu 75. Oleh karena itu siswa harus berusaha secara
optimal agar mampu mencapai KKM tersebut, agar dapat dinyatakan telah
mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Apabila siswa belum
mampu mencapai KKM yang telah ditetapkan maka siswa dianggap belum
tuntas dalam belajar.
Pada usia anak SD, anak memiliki antusias untuk melakukan
kegiatan secara aktif. Mereka cenderung ingin selalu bergerak secara aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Sehingga dibutuhkan metode yang bisa mendorong siswa untuk
melakukan aktivitas selama pembelajaran. Pada usia 7-11 tahun, anak
memasuki tahap belajar konkret. Pada masa ini keingintahuan anak
tentang suatu hal sangat besar. Mereka ingin tahu banyak hal yang ada di
lingkungannya sehingga mereka banyak bertanya pada guru atau orang
tua. Mengingat hal itu, maka dibutuhkan metode dan pendekatan yang
tepat dalam pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk menemukan
sendiri pengetahuannya.
Ada berbagai metode yang dapat digunakan guru dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Metode
tersebut antara lain metode ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi,
metode Tanya jawab, metode studi lapangan dan metode inkuiri. Salah
satu cara yang dapat digunakan yaitu memilih dan menggunakan metode
mengajar yang dapat mengembangkan aspek kognitif, psikomotorik dan
afektif secara seimbang adalah metode inkuiri terbimbing.
Dalam metode inkuiri terbimbing, siswa akan belajar menemukan
pengetahuannya, dengan bantuan dan bimbingan dari guru. Metode ini
sangat tepat sebab anak akan melakukan aktifitas secara langsung dan
dapat menemukan pengetahuan yang ia butuhkan. Anak akan terbiasa
untuk berfikir kritis dan mampu memecahkan masalah. Aspek afektif pada
diri anak pun akan berkembang dengan baik ketika anak mampu
berkomunikasi dan bersosialisasi dengan teman maupun guru mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Salah satu materi IPA yang diajarkan di kelas IV SD yaitu benda
terapung, tenggelam dan melayang. Ada berbagai jenis benda yang
terdapat di alam. masing-masing benda memiliki ciri-ciri tersendiri. Apa
bila diletakkan di air, ada benda yang langsung tenggelam, ada yang
melayang dan ada juga yang terapung. Hal ini disebabkan oleh berbagai
faktor. Untuk mempelajari materi ini siswa harus mengalami secara
langsung apa yang dimaksud terapung, melayang dan tenggelam agar
siswa memahami konsep materi tersebut.
Mengacu pada latar belakang di atas, maka penulis memilih materi
benda terapung, tenggelam dan melayang untuk dijadikan objek dari
penelitian. Penulis ingin mengetahui efektivitas pembelajaran IPA dalam
hal pencapaian hasil belajar khususnya pada benda terapung, melayang
dan tenggelam, dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. Melalui
metode inkuiri terbimbing ini diharapkan siswa lebih tertarik untuk
mempelajari mata pelajaran IPA khususnya pada materi benda terapung,
melayang dan tenggelam, sebab siswa akan melakukan aktivitas dalam
pembelajaran dan berusaha menemukan sendiri pengetahuanya. Selain itu
melalui metode inkuiri terbimbing diharapkan siswa lebih mudah
memahami materi tentang benda terapung, tenggelam dan melayang,
sebab dengan menemukan sendiri pengetahuannya maka ingatan dan
pemahaman anak akan materi tersebut terserap dengan baik sehingga hasil
belajar mereka pun menjadi meningkat dan dapat mencapai KKM yang
telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengambil judul
“Efektivitas Pembelajaran IPA dengan Metode Inkuiri terbimbing pada
Siswa Kelas IV A SD Kanisius Pugeran Tentang Materi Benda Terapung,
Melayang dan Tenggelam dalam hal Pencapaian Hasil Belajar ”. Hal ini
dikarenakan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri
terbimbing dapat melatih siswa menemukan sendiri tentang apa yang
sedang dipelajarinya dan juga dapat melatih siswa untuk lebih kreatif.
B. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu penelitian ini maka cakupan penelitian
ini tidak terlalu luas. Penelitian ini dibatasi hanya pada usaha meneliti
efektivitas pembelajaran IPA siswa kelas IV A SD Kanisius Pugeran pada
materi benda terapung, melayang dan tenggelam dalam hal pencapaian hasil
belajar melalui metode inkuiri terbimbing. Hasil belajar dibatasi pada nilai
siswa setelah menerapkan metode inkuiri. Metode inkuiri yang diterapkan
dalam penelitian ini yaitu metode inkuiri terbimbing. Di samping itu
penelitian ini juga hanya dibatasi pada kompetensi dasar 7.1 yaitu
menyimpulkan hasil percobaan tentang pengertian benda terapung, melayang dan
tenggelam, cara membuat benda melayang menjadi tenggelam dan sebaliknya,
faktor yang mempengaruhi benda dapat terapung, melayang dan tenggelam
serta contoh benda terapung, melayang dan tenggelam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut : apakah pembelajaran dengan
metode inkuiri terbimbing efektif digunakan dalam hal pencapaian hasil
belajar IPA pada materi benda terapung, melayang dan tenggelam pada
siswa kelas IV A SD Kanisius Pugeran?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini
yaitu : Mengetahui efektivitas pembelajaran dengan metode inkuiri
terbimbing dalam hal pencapaian hasil belajar IPA pada materi benda
terapung, melayang dan tenggelam untuk siswa kelas IV A SD Kanisius
Pugeran.
E. Manfaat penelitian
Penelitian ini bermanfaat :
1. Bagi Peneliti ; menambah pengetahuan tentang penggunaan metode
pembelajaran inkuiri terbimbing dalam pembelajaran IPA yang sesuai
dengan karakteristik siswa.
2. Bagi Siswa ; untuk menambah pengetahuan. Siswa juga akan memiliki
pengalaman tentang bagaimana melakukan percobaan dengan
mengikuti prosedur yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Bagi Guru lainnya ; sebagai tambahan pengetahuan tentang
penggunaan metode dalam pembelajaran serta memperbaiki proses
pembelajaran di kelas khususnya pelajaran IPA .
4. Bagi Sekolah ; untuk menambah referensi tentang pembelajaran IPA
menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
anak.
F. Batasan Pengertian
1. Belajar
Belajar adalah tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif menetap
sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif.
2. Hasil Belajar
Hasil Belajar adalah skor atau nilai yang diraih siswa dalam
pembelajaran.
3. Metode Inkuiri Terbimbing
Metode inkuiri terbimbing adalah suatu metode dimana dalam proses
pembelajaran, guru memperkenankan siswanya menemukan sendiri
informasi atau pengetahuan yang dibutuhkannya, dengan bimbingan
dan pendampingan guru, dan mengikuti langkah-langkah kegiatan
sebagai berikut :
a. Guru memberikan masalah dalam bentuk pertanyaan / pernyataan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Guru menyatakan konsep yang harus ditemukan siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
c. Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan kegiatan
d. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan siswa
sebelum melakukan kegiatan.
e. Siswa mendiskusikan dan melakukan percobaan/penyelidikan
untuk menemukan konsep yang telah ditentukan dengan bimbingan
guru.
f. Guru dan siswa melakukan pembahasan hasil percobaan siswa.
g. Guru memberikan penjelasan dan catatan tentang kesimpulan hasil
percobaan/ penyelidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan setiap orang dari lahir
sampai mati. Kegiatan belajar tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan
sehari-hari. Hampir setiap saat manusia melakukan kegiatan belajar. Baik
kegiatan belajar yang bersifat akademis maupun non akademis. Misalkan
saja seorang anak kecil yang belum mampu berjalan maka ia akan belajar
berjalan, orang yang belum mampu mengoperasikan computer maka ia
akan belajar computer, dan sebagainya. Kegiatan belajar bisa dilakukan di
mana saja dan kapan saja.
Menurut Hilgard dalam Wina Sanjaya (2008 : 88) belajar adalah
proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan, baik latihan di
dalam laboratorium maupun dalam lingkungan ilmiah. Belajar bukan
sekedar mengumpulkan pengetahuan akan tetapi proses mental yang
terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan
perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu
dengan lingkungan yang disadari.
Piaget (Dahar, 1989 : 152-155) berpendapat bahwa tiap orang belajar
berdasarkan tingkat perkembangan intelektualnya yaitu :
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
a. Tahap sensorimotor (0 - 2 tahun)
Pada tahap ini, kecerdasan motorik anak berkembang dengan baik.
Anak banyak melakukan tingkah laku yang bersifat motorik. Mereka
belajar memegang sesuatu, tengkurap, merangkak dan berjalan. Mereka
belum mengenal bahasa. Namun mereka dapat mengenali
lingkungannya dengan menggunakan system penginderaan mereka.
Mereka mengenali warna, tekstur, rasa, suara dan bau menggunakan
indera mereka. Mereka belum mampu berfikir tentang dunia luar.
b. Tahap pre-operasional (2 -7 tahun)
Pada tahap ini, anak mampu melakukan kegiatan secara aktif.
Mereka suka meniru tingkah laku maupun ucapan orang lain. Mereka
menggunakan obyek yang mereka lihat maupun dengar sebagai model
yang kemudian mereka tiru dalam kegiatan yang mereka lakukan. Pada
usia ini, anak mampu mengelompokkan benda berdasarkan sifatnya.
Misalnya membedakan besar kecilnya benda, halus kasarnya permukaan
benda, dan berat ringannya benda. Anak pada usia ini sudah mampu
melakukan simbolisasi, seperti marah, sedih, senang, setuju dan
sebagainya.
c. Tahap konkrit operasional (7 – 11 tahun)
Pada tahap ini, anak telah mampu menggunakan operasi. Mereka
mampu mengenal huruf, angka, operasi hitung dan sebagainya. Mereka
juga sudah mampu menyelesaikan masalah secara logis baik dalam
pelajaran maupun masalah dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
d. Tahap formal operasional (11 tahun ke atas)
Tahap formal operasional merupakan tingkat puncak perkembangan
struktur kognitif anak. Mereka mampu berfikir logis dan mampu
mengatasi masalah yang mereka hadapi. Anak pada usia ini dapat
menggunakan penalaran ilmiah dalam berfikir dan dapat menerima
pendapat / pandangan orang lain.
Menurut Gagne 1984 (Ika, 2006 : 9), belajar dapat didefinisikan
sebagai suatu proses di mana suatu organisme (makhluk hidup
keseluruhan), berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Belajar
merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang untuk mengubah
tingkah lakunya cukup cepat dan perubahan tersebut bersifat relatif tetap,
sehingga perubahan yang serupa tidak terjadi berulangkali setiap
menghadapi situasi baru.
Ada beberapa ciri penting tentang belajar (Ika, 2006 : 8) yaitu:
a. Belajar itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan manusia.
Sejak lahir manusia melakukan proses belajar untuk mengenal
lingkungannya. Kegiatan belajar membutuhkan proses berfikir dengan
menggunakan akal budi. Manusia merupakan satu-satunya makhluk
yang memiliki akal budi. Mereka mampu berfikir tentang apa yang
mereka lakukan dan apa yang ada dalam lingkungan.
b. Belajar menyangkut interaksi antara pelajar / orang yang belajar dengan
lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Kegiatan belajar dilakukan oleh orang yang belajar dan di dukung oleh
lingkungan belajar. Manusia belajar untuk mengenal lingkungan yang
ada disekitarnya. Mereka berinteraksi dengan lingkungan untuk
mendapatkan hasil belajar yang mereka inginkan.
c. Belajar telah berlangsung bila telah terjadi perubahan tingkah laku yang
bertahan cukup lama dalam kehidupan orang itu.
Manusia dikatakan telah belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku
dalam dirinya yang bersifat menetap. Mereka mengalami perubahan
dari yang belum bisa menjadi bisa, dari yang belum tahu menjadi tahu.
Tngkah laku mereka pun menjadi berubah dari sebelum dan sesudah
melalui proses belajar. Perubahan tersebut bersifat menetap pada diri
manusia yang melakukan kegiatan belajar.
Proses belajar dapat berlangsung secara formal maupun non formal.
Salah satu proses belajar yang berlangsung secara formal yaitu belajar di
sekolah. Menurut Winkel (1984 : 17), pendidikan sekolah adalah proses
kegiatan terencana dan teroganisir yang terdiri atas kegiatan mengajar dan
belajar yang bertujuan menghasilkan perubahan-perubahan positif dalam
anak didik yang menuju ke kedewasaan. Di sekolah belajar berlangsung
antara guru dan murid yang berbeda sisi tanggung jawabnya. Ada tiga
bidang belajar di sekolah yaitu bidang pengetahuan, bidang ketrampilan
dan bidang nilai dan sikap. Penyampaian bahan ajar berlangsung secara
terencana dan sistematis dalam bentuk mata pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Melalui kegiatan belajar, diharapkan seseorang mampu mengalami
perubahan perilaku secara utuh. Proses belajar akan menghasilkan
perubahan dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan
tersebut dapat terlihat dalam prestasi belajar yang merupakan hasil belajar
seseorang.
2. Prinsip-prinsip Belajar
Ada beberapa prinsip belajar yang dikemukakan oleh Winkel (1984 : 28),
yaitu :
a. Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi hubungan saling
mempengaruhi antara siswa dengan lingkungan.
Kegiatan belajar dilakukan siswa di dalam lingkungannya. Lingkungan
belajar siswa meliputi suasana belajar, fasilitas belajar, guru, teman
belajar, dan orang tua. Antara siswa dan lingkungan terjadi hubungan
yang saling mempengaruhi proses belajar. Factor lingkungan seperti
tersedianya sarana belajar, suasana belajar mendukung, orangtua dan
teman yang selalu memberi support, sangat mempengaruhi tercapainya
tujuan belajar bagi siswa. Namun hal tersebut tidak berarti apa-apa
apabila tidak ada minat dan motivasi dari diri siswa sendiri. Oleh karena
itu antara siswa dan lingkungan memiliki hubungan saling
mempengaruhi dalam kegiatan belajar.
b. Belajar harus memiliki tujuan, jelas dan terarah bagi siswa
Tujuan belajar yang aka dicapai siswa merupakan arah bagi kegiatan
belajar. Tanpa tujuan yang jelas, maka belajar tidak akan memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
makna bagi siswa dan kegiatan yang dilakukan siswa akan menjadi sia-
sia. Oleh karena itu sebelum melakukan kegiatan belajar, kita harus
menentukan tujuan dan langkah belajar yang akan kita tempuh agar
kegiatan belajar kita jelas dan terarah.
c. Belajar paling efektif didasari oleh dorongan motivasi yang bersumber
dari diri sendiri.
Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar. Salah
satunya yaitu motivasi belajar. Motivasi belajar dalam diri siswa
memiliki pengaruh sangat besar bagi tercapainya tujuan belajar.
Meskipun siswa memiliki fasilitas mencukupi namun apabila ia tidak
memiliki motivasi belajar, maka hal tersebut tidak ada gunanya. Oleh
karena itu kita harus bisa memotivasi siswa agar kegiatan belajar
menjadi lebih efektif.
d. Belajar memerlukan bimbingan
Belajar tidak bisa dilakukan sendiri. Belajar membutuhkan bimbingan
dari orang lain, agar apa yang dipelajari dapat lebih dimengerti, dan
kegiatan yang dilakukan lebih terarah. Seorang anak tidak mampu
belajar sendiri, mereka membutuhkan bimbingan dari orangtua, dan
guru karena mereka belum memiliki pengalaman dan pengetahuan
cukup. Mereka juga belum bisa menentukan tujuan belajar mereka
sendiri sehingga mereka membutuhkan bimbingan dari orang lain.
e. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa yang dipelajari dapat
dikuasai. Pengetahuan akan lebih bisa dipahami apabila siswa banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
melakukan latihan dan pengulangan. Hal ini disebabkan karena daya
ingat anak akan semakin peka/ lebih tinggi.
Unsur – unsur belajar (Ika, 2006 : 82) adalah sebagai berikut:
a. Motif belajar.
Motif belajar adalah apa yang mendorong seseorang untuk
belajar. Misalnya ingin tahu lebih, ingin memiliki kemampuan, ingin
mengaktualisasikan diri, atas desakan orang tua dan sadar bahwa dirinya
yang mengubah dirinya sendiri.
b. Tujuan belajar.
Tujuan belajar adalah apa yang hendak dicapai seseorang dalam
melakukan kegiatan belajar. Tujuan belajar antara lain mampu
menguasai informasi atau pengetahuan, ingin memahami hal tertentu,
mampu memecahkan masalah, mampu mengerjakan sesuatu dan
mampu menghayati sesuatu.
c. Kegiatan belajar.
Kegiatan belajar adalah segala aktivitas yang dilakukan seeorang
untuk menguasai pengetahuan / ketrampilan tertentu. Kegiatan belajar
ini meliputi mencari informasi / pengetahuan baik dari buku, majalah
maupun nara sumber, mengkaji ulang bahan / pengetahuan yang ia
pelajari (dengan menghafal dan memahami pengetahuan yang telah
dipelajari), dan melakukan evaluasi untuk mengecek penguasaan
pengetahuan yang telah ia peroleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3. Faktor yang Mempengaruhi belajar
Ada berbagai alasan seseorang mau belajar. Alasan tersebut bisa berasal
dari dalam diri siswa maupun dari luar (orangtua, guru maupun teman).
Winkel (1984 : 24 - 43) menjelaskan beberapa factor yang mempengaruhi
anak dalam belajar :
a. Dari dalam diri siswa
1) Kemampuan belajar siswa
Kemampuan belajar merupakan kemampuan untuk
mencapai prestasi-prestasi sekolah yang melibatkan proses kognitif.
Factor intelegensi mempengaruhi tinggi rendahnya pretasi belajar
yang dicapai siswa. Hal ini nampak dalam prestasi pada bidang studi
yang memerlukan banyak berfikir.
2) Motivasi belajar
Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada
kegiatan belajar itu sehingga tujuan belajar dapat tercapai. Dalam
melakukan kegiatan belajar siswa membutuhkan motivasi belajar
karena hal ini sangat penting untuk memberi semangat dan gairah
dalam belajar. Dengan memiliki motivasi belajar yang kuat, siswa
akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3) Perasaan, sikap dan minat
Perasaan merupakan aktivitas psikis yang di dalamnya
siswa menghayati nilai-nilai dari suatu pelajaran. Perasaan
berpengaruh terhadap semangat dan gairah belajar. Melalui
perasaannya, siswa melakukan penilaian terhadap pengalaman
belajarnya di sekolah. Penilaian yang positif akan terungkap dalam
perasaan senang, sedangkan penilaian negatif terungkap dalam
perasaan tidak senang.
Sikap merupakan kecenderungan dalam diri siswa untuk
menerima atau menolak pelajaran berdasarkan penilaian terhadap
pelajaran itu sebagai pelajaran yang bermakna / menyenangkan
atau tidak bermakna / kurang menyenangkan. Sikap positif (rajin
belajar, ingin tahu lebih) akan menunjang siswa dalam belajar, dan
sikap negatif (malas) akan menghambat siswa dalam belajar.
Minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam diri
siswa untuk merasa tertarik dalam pelajaran tertentu dan merasa
senang mempelajari pelajaran itu.
Perasaan, sikap dan minat siswa memiliki hubungan erat
terhadap kegiatan belajar siswa. Perasaan tidak senang (segan,
benci, takut) akan berpengaruh terhadap sikap siswa dalam belajar.
Siswa akan malas-malasan dan tidak mau belajar dan ia tidak
memiliki niat untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4) Keadaan fisik dan psikis
Keadaan fisik dan psikis menunjuk pada tahap
pertumbuhan, kesehatan jasmani dan mental seseorang. Kondisi
fisik sangat berpengaruh pada kegiatan belajar. Tidak semua siswa
memiliki kondisi fisik yang sempurna. Kondisi fisik menunjuk
pada tahap pertumbuhan, kesehatan jasmani, keadaan alat-alat
indera dan kebugaran pada umumnya. Apabila siswa tidak
memiliki kondisi fisik yang baik atau sehat, maka akan
berpengaruh penting bagi perkembangan psikis siswa. Oleh karena
itu keadaan fisik dan psikis siswa sangat perpengaruh bagi kegiatan
belajar siswa.
b. Pihak guru
Sikap guru sebagai fasilitator di kelas sangat berperan penting dalam
menciptakan suasana pembelajaran di kelas. Ada tiga gaya
kepemimpinan di kelas (Hamalik, 2001 : 34) yaitu :
1) Gaya otoriter
Otoriter berarti berkuasa sendiri/sewenang-wenang. Dalam
proses belajar mengajar, guru selalu mengarahkan dengan keras
semua aktivitas yang harus silakukan siswa tanpa dapat ditawar-
tawar. Siswa hanya diberi sedikit kesempatan untuk berperan serta
dalam kegiatan belajar.
Ciri-ciri guru otoriter yaitu memiliki sifat sewenang-wenang,
keras dan kaku dalam mengarahkan aktivitas belajar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menghambat kebebasan akademis siswa. Guru dengan gaya otoriter
sering menimbulkan kemarahan dan kekesalan para siswa karena
merasa kreatifitasnya terhambat.
2) Gaya demokratis
Demokratis berarti memperlihatkan persamaan hak dan
kewajiban semua orang. Guru dengan gaya demokratis dipandang
sebagai guru yang baik dan ideal karena lebih suka bekerja sama
dengan rekan seprofesi, namun tetap menyelesaikan tugasnya
secara mandiri. Di samping itu ia juga sering member peluang
akademis pada siswa sehingga ia lebih disenangi oleh rekan kerja
maupun siswa.
3) Gaya laissez faire
Guru dengan tipe ini gemar mengubah arah dan cara
melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara seenaknya, ia tidak
menyenangi profesinya sebagai tenaga pendidik meskipun
memiliki kemampuan memadai. Ia juga berwatak individualis
(mementingkan diri sendiri).
c. Sekolah
Sekolah memiliki peran penting dalam belajar. Sebab sekolah
merupakan lingkungan di mana siswa melakukan kegiatan belajar.
Lingkungan sekolah yang mendukung kegiatan belajar akan
mengakibatkan prestasi belajar siswa meningkat. Dan sebaliknya bila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
lingkungan sekolah tidak mendukung akan mengakibatkan prestasi
belajar siswa rendah.
d. Faktor situasional
Keadaan atau situasi lingkungan belajar siswa sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa, situasi atau keadaan meliputi keadaan
politik-ekonomi anak, keadaan waktu dan keadaan musim- iklim.
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan penguasaan pengetahuan dari pelajaran-
pelajaran yang diterima atau kemampuan menguasai mata pelajaran yang
diberikan guru. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan kognitif
yang dimiliki siswa dan factor lain diantaranya situasi belajar yang
diciptakan guru. Hasil belajar dapat diukur dengan tes atau evaluasi.
Menurut Masijo (1995 : 40), hasil belajar adalah skor atau nilai yang
menunjukkan prestasi seseorang dalam suatu bidang sebagai hasil proses
belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan nilai.
Menurut Masijo (1995 : 39) evaluasi adalah suatu proses yang
sistematis untuk menentukan dan membuat keputusan sampai sejauh mana
tujuan pengajaran dicapai siswa. Evaluasi merupakan kegiatan yang
terencana dan berkesinambungan. Evaluasi bertujuan untuk memperoleh
data pembuktian yang menunjukkan sejauh mana tingkat keberhasilan
siswa dalam mencapai tujuan yang direncanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Hasil belajar dipengaruhi oleh factor ekstern dan intern siswa. Factor
ekstern meliputi factor keluarga (suasana di rumah dan ekonomi), factor
sekolah terdiri dari metode belajar, kurikulum, keadaan gedung dan sarana
dan prasarana sekolah, factor masyarakat terdiri dari kegiatan siswa dalam
masyarakat, pengaruh media massa serta pergaulan dalam masyarakat.
Factor intern antara lain factor jasmaniah ( kesehatan, cacat tubuh) dan
Psikologis (perhatian, minat, bakat dan motif).
B. Hakikat IPA
IPA merupakan cabang ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa
yang terjadi di alam (Ika, 2006 : 34). IPA berisi pengetahuan tentang alam
dan gejala-gejalanya. Dalam IPA siswa akan mempelajari berbagai gejala
yang muncul di alam, faktor penyebab terjadinya gejala tersebut serta
mampu mencari cara untuk mengatasi berbagai gejala yang muncul di
alam.
IPA merupakan pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan
dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik serta dijelaskan
dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori
dan hipotesis.
IPA dapat ditinjau dari dua aspek (Ika, 2006 : 36) yaitu IPA sebagai
produk dan IPA sebagai proses. IPA sebagai produk menyatakan bahwa
pengetahuan / fakta, prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori adalah
hasil rekaan atau buatan manusia dalam rangka memahami dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menjelaskan alam bersama dengan berbagai fenomena yang terjadi di
dalamnya. Bentuk-bentuk IPA sebagai produk yaitu fakta-fakta, konsep-
konsep, prinsip-prinsip, teori-teori dan hukum-hukum. IPA sebagai proses
yaitu suatu metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan.
Metode ini dikenal sebagai metode ilmiah / metode keilmuan.
C. Metode Inkuiri
1. Metode Pembelajaran
Menurut Wina (2006 : 124-125), metode merupakan suatu cara yang
dapat digunakan untuk melaksanakan strategi pembelajaran / rencana yang
sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal. Maka dalam satu strategi pembelajaran bisa terjadi
ada beberapa metode yang digunakan.. Masing-masing metode memiliki
karakteristiknya masing-masing yang dapat digunakan guru sebagai acuan
dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Metode pembelajaran terdiri dari berbagai macam. Macam-macam
metode pembelajaran adalah sebagai berikut (Hasibuan, 1989 : 13 - 29) :
a. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode mengajar dimana siswa hanya
pasif mendengarkan cermah guru. Dalam pembelajaran hanya
terpusat oleh guru atau yang lebih dominan dalam pembelajaran
adalah guru. Metode ini telah dipergunakan sebagai alat
komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
edukatif. Metode ini memiliki kekurangan dan kelebihan.
Kelebihan metode ini yaitu : mudah melaksanakan, guru mudah
menguasai kelas, guru mudah menerangkan bahan pelajaran
berjumlah besar. Kekurangan metode ini yaitu : kegiatan
pembelajaran menjadi verbalisme, membosankan dan anak menjadi
pasif.
b. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah proses dalam pembelajaran dimana
seseorang diminta untuk berbuat sesuatu di hadapan orang lain.
Dalam metode ini guru memperagakan / mempertunjukkan kepada
siswa suatu proses, situasi, benda cara kerja produk teknologi yang
sedang dipelajari. Demonstrasi dapat dilakukan dengan benda
sebenarnya, model atau tiruannya dan disertai penjelasan lisan.
Metode ini akan menjadi aktif jika dilakukan dengan baik oleh guru
kemudian dilanjutkan siswa. Metode ini dapat digunakan untuk
kegiatan yang alatnya terbatas.
c. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajar dan tes lisan
didasarkan atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dan
disusun oleh guru yang harus dijawab oleh siswa. Metode Tanya
jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi topic bahasan
menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaan
yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
hanya memiliki satu kemungkinan jawaban) dan pertanyaan
terbuka ( pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban), dan
disajikan dengan cara menarik.
d. Metode inkuiri
Metode inkuiri adalah cara belajar dimana siswa diberi kesempatan
untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang ada.
Melalui metode ini siswa berorientasi pada proses belajar dimana
mereka berusaha menemukan sendiri pengetahuan yang ingin ia
ketahui. Guru tidak menjelaskan apa-apa sebelum siswa sadar dan
paham akan pengertiannya. Metode inkuiri melibatkan siswa dalam
proses kegiatan mental melalui tukar pendapat yang berwujud
diskusi, melakukan percobaan, memecahkan masalah dan
sebagainya.
e. Metode studi lapangan
Metode studi lapangan adalah cara melakukan kegiatan
pembelajaran dengan melakukan perjalanan ke suatu tempat di
mana bahan pelajaran harus diobservasi dan dipelajari secara
langsung. Metode ini lebih memberikan pengalaman luas pada
siswa karena mereka memperoleh pengalaman langsung, dan
melihat obyek sebenarnya. Metode ini dapat dilaksanakan di
lingkungan sekita sekolah seperti halaman atau kebun sekolah
untuk mempermudah guru dalam mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
f. Metode diskusi
Metode diskusi adalah aktivitas pembelajaran di mana orang-orang
mengadakan pembicaraan untuk membagi informasi tentang topik
atau masalah atau mencari jawaban yang memungkinkan, atau
untuk pemecahan masalah. Metode ini dinilai dapat menunjang
keaktifan siswa apabila melibatkan semua anggota diskusi dan
menghasilkan suatu pemecahan masalah. Jika metode ini dikelola
dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam diskusi ini
sangat tinggi. Tata cara dalam diskusi yaitu harus ada pimpinan
diskusi, topic yang menjadi bahan diskusi jelas dan menarik,
peserta diskusi dapat menerima dan member dan suasana diskusi
tanpa tekanan.
g. Metode problem solving
Metode problem solving adalah metode belajar yang melatih siswa
berfikir kritis dan memecahkan masalah. Pada metode ini anak
dihadapkan dalam suatu kasus atau masalah. Dari masalah tersebut
anak diminta untuk belajar mencari pemecahan masalahnya.
Melalui metode ini anak akan belajar bagaimana memecahkan
suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2. Pengertian metode inkuiri
Menurut Wina (2006 : 194) metode inkuiri adalah serangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berfikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. Sejak kecil manusia memiliki keinginan
untuk mengenal segala sesuatu melalui indera penglihatan, pendengaran
dan indera lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus
menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya.
Pengetahuan yag dimiliki siswa akan bermakna manakala didasari oleh
keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inkuiri dikembangkan.
Menurut Suryosubroto (2009 : 178) metode inkuiri adalah suatu
metode di mana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan
siswa-siswinya menemukan sendiri informasi yang mereka butuhkan.
Melalui metode ini siswa berorientasi pada proses belajar dimana mereka
berusaha menemukan sendiri pengetahuan yang ingin ia ketahui. Guru
tidak menjelaskan apa-apa sebelum siswa sadar dan paham akan
pengertiannya. Metode inkuiri melibatkan siswa dalam proses kegiatan
mental melalui tukar pendapat yang berwujud diskusi, melakukan
percobaan, memecahkan masalah dan sebagainya.
Metode inkuiri ada dua jenis yaitu inkuiri bebas dan inkuiri
terbimbing. Metode inkuiri terbimbing merupakan metode dimana siswa
menemukan inormasi atau pengetahuan yang mereka butuhkan dengan
bantuan dan bimbingan seorang guru. Inkuiri bebas merupakan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
metode belajar yang dapat mengundang siswa untuk terlibat aktif dalam
kegiatan belajar. Berbeda dengan inkuiri terbimbing, dalam inkuiri bebas
siswa harus mengidentifikasi dan merumuskan macam-macam masalah
dan menentukan sendiri cara untuk memecahkan masalah tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa
metode inkuiri adalah suatu metode di mana siswa menemukan sendiri
pengetahuannya melalui pengamatan, maupun melakukan percobaan /
eksperimen untuk dapat menemukan informasi yang ingin ia ketahui.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama metode pembelajaran
inquiri (Wina, 2006 : 195) yaitu :
a. Metode inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk
mencari dan menemukan sehingga siswa berperan sebagai subyek
dalam pembelajaran.
b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri.
c. Tujuan penggunaan metode ini adalah mengembangkan kemampuan
berfikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Siswa tidak
hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran akan tetapi bagaimana
mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3. Prinsip pengunaan metode inkuiri
Menurut Piaget (Wina, 2006 : 196-197) ada 4 faktor yang
mempengaruhi perkembangan mental anak yaitu kematangan fisiologis,
pengalaman fisik, pengalaman social dan penyesuaian antara pengetahuan
yang sudah ada dengan pengetahuan baru yang ditemukannya. Maka ada
beberapa prinsip (Wina, 2006 : 196-199) yang harus diperhatikan guru
dalam menggunakan metode inkuiri yaitu
a. Berorientasi pada pengembangan intelektual
Metode inkuiri berkaitan dengan aktivitas dan ketrampilan aktif
untuk mencari pengetahuan maupun pemahaman konsep yang
merupakan hasil dari proses berfikir ilmiah. Hasil dari kegiatan berfikir
ilmiah ini akan mengembangkan kemampuan intelektual pada diri
siswa.
b. Prinsip interaksi
Siswa diminta untuk berkomunikasi, bekerja berpasangan atau
dalam kelompok dan mendiskusikan berbagai gagasan. Dalam hal ini,
siswa bukan sedang berkompetisi. Jawaban dari permasalahan yang
diajukan guru dapat muncul dalam berbagai bentuk, dan mungkin saja
semua jawaban benar.
c. Prinsip bertanya
Kegiatan pembelajaran biasanya dibuka dengan pertanyaan
pembuka yang dapat memancing keingintahuan siswa akan suatu
masalah. Siswa diberi kesempatan bertanya untuk mengarahkan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pada pertanyaan inti yang akan dipecahkan siswa. Selanjutnya guru
menyampaikan petanyaan inti untuk dipecahkan oleh siswa.
d. Prinsip belajar untuk berfikir
Dalam metode inkuiri, anak dituntut untuk aktif terlibat dalam
pembelajaran. Mereka dituntut untuk berfikir kritis tentang apa yang
sedang ia pelajari. Mereka diajak untuk memecahkan masalah yang
mereka hadapi dan menemukan sendiri pengetahuannya melalui
eksperimen maupun pengamatan.
e. Prinsip keterbukaan
Siswa dapat menggunakan berbagai sumber belajar, misalnya, buku
teks, video, poster, wawancara dengan ahli dan sebagainya. Siswa juga
memiliki hak untuk mengemukakan pendapat dan bertanya selama
proses belajar.
4. Langkah-langkah pelaksanaan metode Inkuiri
Menurut Wina (2006 : 199) ada beberapa langkah dalam melaksanakan
metode inkuiri yaitu
a. Orientasi
Orientasi merupakan langkah untuk menciptakan suasana dan iklim
pembelajaran yang responsive yang dapat menarik keingintahuan siswa
terhadap materi yang akan dipelajari. Dalam tahap ini, guru menjelaskn
topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan, menjelaskan pokok-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pokok kegiatan yang dilakukan siswa dan menjelaskan pentingnya topic
dan kegiatan belajar tersebut.
b. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah mengajar siswa untuk
menghadapi persoalan yang mengandung teka-teki dan siswa didorong
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari teka-teki tersebut.
Dalam merumuskan masalah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
yaitu masalah harus dirumuskan sendiri oleh siswa, masalah yang dikaji
merupakan masalah yang mengandung teka-teki dan harus dipecahkan.
c. Mengajukan hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
sedang dikaji. Potensi berfikir dimulai dari kemampuan individu untuk
menebak (berhipotesis) dari suatu permasalahan. Salah satu cara yang
dilakuan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak
(berhipoteis) pada anak adalah dengan mengjaukan pertanyaan yang
dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara
dari masalah yang dikaji.
d. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data merupakan aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Pengumpulan data
membutuhkan ktekunan dan kemampuan dalam berfikir. Dalam tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
ini guru berperan dalam mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa
untuk berfikir mencari informasi yang dibutuhkan.
e. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis merupakan proses menentukan jawaban yang
dianggap diterima sesuai dengan data yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Pada tahap ini kebenaran jawaban akan di uji
melalui data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
f. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan merupakan puncak dari proses belajar. Untuk
mencapai kesimpulan yang akurat, guru harus mampu menunjukkan
pada siswa data yang relevan.
5. Metode inkuiri terbimbing
Menurut Amien (1979 : 15), metode inkuiri terbimbing adalah
metode dimana siswa menemukan inormasi atau pengetahuan yang
mereka butuhkan dengan bantuan dan bimbingan seorang guru. Guru
menyediakan bimingan / petunjuk yang cukup luas kepada siswa . Siswa
tidak merumuskan problema namun petunjuk yang cukup luas tentang
bagaimana menyusun dan mencatat diberikan oleh guru.
Ada beberapa langkah dalam melaksanakan metode inkuiri
terbimbing yaitu :
a. Pernyataan problem / masalah dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Pada kegiatan awal, guru berusaha menarik rasa keingintahuan siswa
terhadap materi dengan cara memberi pertanyaan-pertanyaan yang
mengarah pada kegiatan yang akan dilaksanakan. Siswa diberi
kesempatan untuk mengemukakan hipotesis dari kegiatan yang akan
mereka lakukan.
b. Mengemukakan konsep / prinsip yang harus ditemukan siswa dalam
kegiatan.
Setelah siswa menjawab pertanyaan guru, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran berupa konsep / prinsip yang ingin dicapai / ditemukan.
Hal ini dilakukan agar kegiatan belajar siswa lebih terarah pada tujuan
belajar yang ingin dicapai.
c. Menyiapkan alat / bahan yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan.
Untuk melaksanakan kegiatan, siswa menyiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan sesuai dengan petunjuk guru. Siswa meneliti kembali alat
dan bahan sebelum melakukan kegiatan.
d. Memberikan penjelasan tentang kegiatan
Apabila siswa sudah siap dengan alat dan bahan, guru mulai
menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan siswa
sesuai dengan lembar kerja siswa.
e. Siswa melakukan kegiatan percobaan / penyelidikan untuk menemukan
konsep / prinsip yang ditetapkan guru. Siswa bersama dengan
kelompok melakukan pengamatan, diskusi kelompok dan menuliskan
hasil pengamatan mereka bersama kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
f. Guru memberikan penjelasan dan catatan tentang hal atau bagian
penting dalam kegiatan
Setelah kegiatan percobaan dan pengamatan selesai, guru dan siswa
melakukan pembahasan dan kemudian menarik kesimpulan hasil
percobaan yang telah mereka laksanakan.
6. Kebaikan dan kelemahan metode inkuiri terbimbing
Metode inkuiri terbimbing merupakan metode yang banyak
dianjurkan dalam pembelajaran karena memiliki banyak keunggulan
(Wina, 2006: 206)yaitu:
a. Mengembangkan pada pengembangan aspek kognitif, afektif,
psikomotorik secara seimbang.
Melalui metode inkuiri terbimbing, siswa diajak untuk menemukan
pengetahuannya melalui pengamatan maupun percobaan. Disamping
mengembangkan aspek kognitif siswa, kegiatan ini juga
mengembangkan aspek afektif dan psikomotorik siswa. Mereka akan
belajar bekerjasama, tolong menolong, aktif dalam melakukan
percobaan/pengamatan serta melatih keberanian siswa. Oleh karena itu,
metode inkuiri terbimbing sangat tepat diterapkan agar dapat
mengembangkan ketiga aspek tersebut.
b. Sesuai dengan perkembangan psikologi modern yang menganggap
belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya
pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Metode inkuiri menekankan tentang proses yang harus dilakukan siswa
untuk memperoleh pengetahuan. Melalui proses tersebut anak akan
memiliki pengalaman secara langsung. Pengalaman tersebut akan
mengubah tingkah lakunya. Hal ini sangat tepat dilaksanakan saat ini,
mengingat siswa bukan lagi obyek melainkan subyek dalam
pembelajaran.
c. Metode ini dapat melayani kebutuhan siswa yan memiliki kemampuan
diatas rata-rata.
Siswa pandai memiliki rasa keinginantahuan yang tinggi. Mereka selalu
merasa tidak puas dengan apa yang ia pelajari. Mereka memiliki banyak
pertanyaan yangingin mereka ketahui jawabannya. Melalui metode ini,
siswa yang berkemampuan lebih akan memperoleh banyak pengetahuan
dari kegiatan yang mereka lakukan. Hal ini dapat memenuhi kebutuhan
siswa akan pengetahuan yang ingin mereka ketahui.
Disamping keunggulan, metode inkuiri terbimbing juga memiliki
kelemahan (Wina,2006 : 206-207) yaitu ;
a. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa
Dalam metode inkuiri terbimbing, siswa diminta menemukan
pengetahuannya melalui kegiatan yang ia lakukan. Dari kegiatan
tersebut jawaban dari masing-masing anak mungkin akan berbeda
tergantung hasil percobaan yang mereka lakukan. Hal ini akan
menimbulkan kesulitan bagi guru untuk menentukan keberhasilan siswa
dan mengontrol kegiatan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b. Sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur kebiasaan
siswa dalam belajar.
Dalam kegiatan pembelajaran, guru terbiasa menggunakan metode
ceramah maupun Tanya jawab. Hal ini menyebabkan anak menjadi
pasif dan hanya menerima penegtahuan saja. Sementara pada metode
inkuiri terbimbing siswa dituntut untuk aktif dalam melakukan
kegiatan. Hal ini akan menyebabkan kesulitan bagi guru untuk
merencanakan pembelajaran.
c. Dalam mengimplementaikan dalam pembelajaran butuh waktu yang
panjangdalam metode inkuiri siswa diajak untuk menemukan sendiri
pengetahuannya. Untuk menemukan pengetahuan tersebut siswa akan
melakukan berbagai kegiatan , dari melakukan pengamatan / percobaan
sampai menarik kesimpulan. Kegiatan ini membutuhkan waktu yang
lama agar hasil yang dicapai siswa tepat dan optimal.
D. Benda Terapung, Melayang dan Tenggelam
Gaya merupakan tarikan dan dorongan (Sumantoro, 2009 : 145). Gaya
dapat dilakukan dimana saja. Gaya dapat mempengaruhi gerak benda, arah
gerak benda serta bentuk benda. Air memiliki gaya dorong. Apabila benda
dimasukkan ke dalam air, maka benda tersebut akan mengalami tiga hal yaitu
terapung, melayang dan tenggelam.
Menurut Hukum Archimedes (Cipto Suwongso, 2010 : 6) benda yang
seluruhnya atau sebagian dimasukkan ke air akan mendapat tekanan ke atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
yang besarnya sama dengan berat benda yang dipindahkan. Besarnya tekanan
ke atas sama dengan berat air yang dipindahkan oleh benda yang dimasukkan
ke dalam air. Besarnya gaya ke atas menurut Hukum Archimedes ditulis
dalam persamaan :
Fa = ρ.v.g
Keterangan :
Fa = gaya ke atas (N)
V = volume benda yang tercelup (m3)
p = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (N/kg)
Berdasarkan hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup dalam zat
cair akan mengalami 2 gaya yaitu gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya ke
atas (Fa) dari zat cair itu. Dalam hal ini, ada tiga peristiwa yang berkaitan
dengan besarnya kedua gaya tersebut yaitu :
1. Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika
berat benda (W) lebih besar dari gaya ke atas (Fa).
W > Fa
pb.vb.g > pa.va.g
pb > pa
Benda dikatakan tenggelam apabila gaya berat benda (W) lebih besar dari
pada gaya tekan air (Fa) sehingga benda akan turun hingga ke dasar air.
Contoh benda tenggelam yaitu : kerikil, paku, batu, peniti, tembaga, dsb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat
benda (W) sama dengan gaya ke atas (Fa) atau benda tersebut dalam
keadaan setimbang.
W = Fa
pb.vb.g = pa.va.g
pb = pa
contoh benda melayang misalnya plastisin dibuat berongga, gabus dilapisi
plastisin dsb.
3. Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat
benda (w) lebih kecil dari gaya ke atas (Fa).
W = Fa
pb.vb.g < pa.va.g
pb < pa
Benda dikatakan terapung apabila posisi benda tersebut berada di
permukaan air. Hal ini terjadi karena gaya berat benda lebih kecil dari
pada gaya tekan air sehingga benda berada dikedudukan di permukaan air.
Contoh benda terapung yaitu : gabus, kertas, spons, jeruk belum
dikupas,dsb.
Benda tenggelam dapat dibuat menjadi terapung dengan cara
membuat benda itu menjadi berongga. Dan benda terapung dapat dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
menjadi tenggelam dengan cara menambah berat benda. Benda dapat
terapung dan tenggelam ditentukan oleh jenis benda dan bentuk benda.
E. Alasan Penggunaan Metode inkuiri
IPA merupakan pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan
cara observasi dan eksperimen yang sistematik serta dijelaskan dengan
bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan
hipotesis. Pengetahuan IPA diperoleh dari alam, dengan cara mengamati, dan
melakukan percobaan. IPA mempelajari konsep dari konkret ke abtrak. Maka
dalam mempelajari IPA, siswa sebaiknya mempelajarinya secara langsung
sehinggga selanjutnya mereka dapat belajar secara abstrak.
Dalam KTSP, kegiatan belajar juga menekankan belajar dari hal konkret
menuju hal abstrak. Di sini siswa bukan lagi sebagai obyek pembelajaran
yang hanya menerima pengetahuan dari guru, namun mereka adalah subyek
pembelajaran, dimana merekalah yang melakukan dan mencari sendiri
pengetahuan mereka melalui kegiatan belajar yang mereka lakukan. Kegiatan
pembelajaran dilakukan agar siswa mampu menguasai pengetahuan dan
ketrampilan baik yang dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik.
Metode inkuiri terbimbing merupakan salah satu metode pembelajaran
yang mengembangkan aspek kognitif, afekif dan psikomotorik siswa. Melalui
metode inkuiri terbimbing, siswa dapat menemukan sendiri pengetahuannya
dengan cara pengamatan maupun percobaan, sehingga mereka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
mempelajari secara langsung dengan menggunakan panca indera mereka
untuk menemukan pengetahuan yang ingin mereka capai.
Metode inkuiri terbimbing juga melatih siswa untuk mampu berfikir kritis,
mampu bereksperimen, menyusun hipotesis, bertanggungjawab, bekerja sama
dengan teman,melatih keberanian siswa untuk mengutarakan pendapat dan
melatih siswa untuk belajar berfikir ilmiah. Hal ini tentu sangat penting bagi
siswa karena selain aspek kognitif siswa yang berkembang, aspek afektif dan
psikomotorik siswa juga dapat berkembang dengan baik. Oleh karena itu
metode ini sangat tepat diterapkan dalam pembelajaran siswa agar mampu
memecahkan masalah yang mereka hadapi secara mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April tahun ajaran 2009/2010.
B. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Pugeran yang terletak di Jl.
Suryodiningratan no 71, Yogyakarta.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas IV A SD Kanisius Pugeran
Yogyakarta yang berjumlah 33 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki
dan 15 siswa perempuan.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah hasil belajar IPA Siswa kelas IV A SD K
Pugeran pada materi benda terapung melayang dan tenggelam setelah
menggunakan metode inkuiri terbimbing.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Siswa kelas IV A yang digunakan untuk penelitian, tidak mewakili kelas
yang lain, karena hanya satu kelas yang diperbolehkan untuk diteliti dan telah
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
ditetapkan oleh Yayasan dan Kepala sekolah. Kelas IV yang diteliti
merupakan populasi sekaligus sampel. Hal ini berarti kesimpulan yang akan
diperoleh hanya berkaitan dengan kelas IV A saja.
E. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pra eksperimen, yaitu suatu
penelitian yang digunakan untuk membandingkan skor pre tes dan post tes
untuk melihat perubahan yang terjadi setelah menerapkan suatu metode
mengajar baru.
F. Peubah
1. Jenis Peubah
Penelitian ini menggunakan 2 jenis peubah yaitu peubah dalam
pembelajaran dan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar meliputi prestasi
belajar sebelum dan sesudah menggunakan metode inkuiri terbimbing.
2. Definisi Operasional Peubah
a. Metode inkuiri terbimbing merupakan metode mengajar dimana guru
mengemukakan suatu permasalahan lalu siswa bekerja (melakukan
kegiatan) untuk menemukan jawaban terhadap masalah tersebut di
bawah bimbingan guru.
b. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang diperoleh siswa dalam
pembelajaran yang diwujudkan dalam skor hasil tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3. Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian pra eksperimen tanpa kelompok
pembanding, dengan pretes dan post test. Desain penelitian yang akan
digunakan adalah sebagai berikut:
dibandingkan
Desain Penelitian Pra Eksperimen
G. Perlakuan atau Treatment
Penelitian ini secara umum akan melalui 3 tahap yaitu :
1. Pre test
Pada tahap ini siswa secara individu diminta mengerjakan soal latihan
yang telah disiapkan guru. Hasil belajar dari kegiatan ini disebut skor pre
test.
2. Pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing
Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
metode inkuiri terbimbing. Pembelajaran dilaksanakan dalam 2 x
pertemuan. Dalam kegiatan pembelajaran siswa melakukan percobaan
untuk mencari / membuktikan prinsip benda terapung, melayang dan
tenggelam.
Pretes (X1) Pembelajaran menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing
Postes (X2)
Gambar III.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3. Post test
Siswa diberikan soal yang sama dengan soal pre test, dan mereka
mengerjakannya secara individu. Hasil dari kegiatan post test disebut skor
post test.
Setelah melalui ketiga tahap ini, peneliti kemudian membandingkan skor pre
test dan post test untuk menentukan efektivitas pembelajaran IPA
menggunakan metode inkuiri terbimbing.
H. Data, Pengumpulan dan Instrumennya
Data adalah ukuran kuantitatif (kualitatif) dari peubah yang diukur melalui
indikatornya. Peubah, indikator, data yang diperlukan, cara pengumpulan dan
instrumennya dapat dilihat pada tabel berikut :
Data, Pengumpulan dan Instrumennya
No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen
1. Pembelajaran
dengan
metode
inkuiri
terbimbing
Mampu
melakukan
percobaan untuk
menemukan
konsep benda
terapung,
melayang dan
tenggelam
LKS
yang
telah
diisi
siswa
- LKS siswa
Tabel III.I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Hasil Belajar Kemampuan
mengerjakan
soal-soal
ulangan tentang
benda terapung,
melayang dan
tenggelam.
Skor
hasil
ulang
an
Melalui tes Soal
ulangan
berupa
isian
singkat
(10 soal)
dan soal
uraian
panjang
(5 soal)
I. Penyusunan Instrumen
Instrumen pembelajaran meliputi 1) perangkat pembelajaran yang
meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa
(LKS), 2) Perangkat penilaian (test) yang meliputi soal pre test / post test dan
kunci jawaban.
1. Perangkat Pembelajaran
a. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP dikembangkan dengan format sebagai berikut. Ada empat
bagian pokok dari RPP. Yaitu (1) Identitas yang berisi nama sekolah,
kelas, semester, alokasi waktu, (2) Informasi tentang kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, dan sub materi pokok, (3) Rancangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pembelajaran, dan (4) Sumber dan media pembelajaran. Rancangan
pembelajaran terdiri atas tiga bagian pokok yaitu :
• Kegiatan awal
Pada kegiatan ini guru memberikan salam dan apersepsi dengan
memberikan permasalahan berupa pertanyaan dan mengemukakan
prinsip yang harus ditemukan siswa.
• Kegiatan inti
Pada kegiatan ini siswa menyiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan dalam kegiatan, dan selanjutnya melakukan
percobaan/pengamatan untuk menemukan prinsip yang ditentukan
guru.
• Kegiatan akhir
Pada kegiatan ini guru dan siswa melakukan refleksi dan
pembahasan tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakaukan.
Berikut format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
No :
Satuan Pendidikan : ………………
Kelas : ………………
Semester : ………………
Mata Pelajaran : ………………
Jumlah Pertemuan : … x pertemuan (…jp)
A. Standar Kompetensi
………………………………………………………………………………..
B. Kompetensi Dasar
………………………………………………………………………………
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
D. Tujuan Pembelajaran
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
E. Materi Ajar
………………………………………………………………………………
F. Alokasi Waktu
…. jam pelajaran
G. Metode Pembelajaran
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
H. Langkah – Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
Kegiatan Awal
……………………………………
……………………………………
……………………………………
Menyampaikan masalah
dalam bentuk pertanyaan
Mengemukakan konsep yang
harus ditemukan siswa
Kegiatan Inti
……………………………………
……………………………………
……………………………………
……………………………………
……………………………………
Menyiapkan alat dan bahan
yang diperlukan
Melakukan percobaan dan
pengamatan
Pembahasan hasil
percobaan dan pengamatan
Kegiatan Akhir
……………………………………
……………………………………
……………………………………
Penjelasan dan menarik
kesimpulan
Pertemuan kedua (dilanjutkan sesuai jumlah pertemuan yang dibutuhkan)
……………………………………………………………………………………
I. Penilaian hasil belajar
Indikator
Pencapaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
J. Refleksi
• Bagaimanakah peran peserta didik dalam mengikuti pembelajaran ?
• Apa saja kendala – kendala dalam mempelajari materi tersebut ?
• (berisi pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengungkapkan perasaan
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran)
K. Aksi
(Kegiatan / hal yang dapat dilakukan peserta didik setelah mengikuti
pembelajaran)
L. Kecakapan Hidup
1. Kecakapan personal
………………………………………………………………………………
2. Kecakapan sosial
………………………………………………………………………………
M. Sumber Belajar
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Yogyakarta,
Guru kelas
…………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
b. Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS dikembangkan dengan format sebagai berikut. Ada tiga
bagian pokok dari LKS yaitu: (1) Identitas yang berisi nama sekolah,
kelas, semester, alokasi waktu, (2) Informasi tentang standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, (3) Kegiatan belajar ( LKS
terlampir). Format LKS adalah sebagai berikut :
Lembar Kegiatan Siswa
Satuan Pendidikan :
Kelas :
Semester :
Mata Pelajaran :
Jumlah Pertemuan : …x pertemuan (….jp)
A. Standar Kompetensi
………………………………………………………………………………
B. Kompetensi Dasar
………………………………………………………………………………
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
…………………………………………………………………………………
D. Petunjuk
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
E. Kegiatan Belajar
Kegiatan belajar 1
…………………………………………………………………………………
Kegiatan belajar 2
…………………………………………………………………………………
Kegiatan belajar 3
Dst.
Refleksi
1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?
…………………………………………………………………………………
2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
…………………………………………………………………………………
3. Apa rencana tindak lanjutnya?
..….………………………………………………………………………
2. Soal Tes (evaluasi)
Tes ini meliputi pre tes dan post tes dengan soal yang sama. Tes
berjumlah 15 soal yang terdiri dari 10 soal isian singkat dan 5 uraian
(soal pre test dan post tes )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
4. Penyusunan Soal Pre Test dan Post Test
Untuk pre tes dan post tes digunakan soal yang sama. Tes ini
menggunakan soal isian singkat dan uraian.. Soal disusun berdasarkan
indikator hasil belajar. Indikator, distribusi tingkat kesulitan dan
nomor soal dapat dilihat pada kisi-kisi soal berikut :
Kompetensi dasar : Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya dapat
mengubah gerak benda
Kisi-kisi Penyusunan Soal
Indikator
Soal
Isian
singkat
Uraian
Mudah Sedang Sukar
• Mampu menjelaskan
pengertian terapung,
melayang dan tenggelam.
• Mampu menjelaskan faktor
yang mempengaruhi benda
dapat terapung atau
tenggelam
• Mampu menyebutkan contoh
benda terapung, melayang
dan tenggelam
3 (8, 9, 10)
2 (6, 7)
5 (1, 2, 3,
4, 5)
2(1, 3)
1 (5)
1 (4)
1 (2)
Total Soal 10 soal 5 soal
Tabel III.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Validasi Instrumen
Dalam usaha menghasilkan soal yang valid soal-soal disusun berdasarkan
kisi-kisi agar soal-soal repesentatif dan proporsional. Instrument tidak
diujikan. Tingkat validitas diperoleh dengan “Expert Justification” yaitu
dengan mengkonsultasikannya dengan dosen pembimbing.
J. Analisis Data
a. Kriteria Penentuan Skor yang digunakan adalah :
Tabel III.3
Kriteria Penentuan Skor Soal Isian Singkat
Kriteria Skor
Benar 1
Salah 0
Tabel III.4
Kriteria Penentuan Skor Soal Uraian
No.
soal
Criteria skoring Skor
Benar semua 50% benar Salah semua
1
2
3
4
5
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
2
2
2
2
2
Total Skor 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Total skor
Soal isian singkat : 10 X 1 = 10
Soal uraian : 5 X 2 = 10
Total skor = 20
Kriteria Penentuan Nilai :
Nilai =
b. Metode Analisis data
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui
efektivitas pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Pugeran pada
materi benda terapung, melayang dan tenggelam dalam hal pencapaian
hasil belajar melalui metode inkuiri terbimbing.
Analisis data akan dilakukan melalui 3 tahap yaitu : menentukan
perubahan mean skor pre test dan post test, menentukan kenaikan jumlah
siswa yang mencapai KKM, serta menentukan kenaikan skor pre test
menjadi post test.
Efektivitas pembelajaran IPA melalui metode inkuiri terbimbing
akan dinyatakan dalam perbedaan mean skor pre test dan post test dan
akan diuji melalui student test (Paired Sample Test) dengan taraf
signifikansi 5% :
Ho: 12 xx ≤
H1: 12 xx >
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
)1(
)( 22
12
−
−
−=
∑ ∑
NNND
D
xxtobs
(D = x2 – x1, derajad kebebasan dB = N – 1)
tobs ≤ tkrit, Ho diterima.
tobs > tkrit, Ho ditolak
dimana :
Nx
x ∑= 11
x1 = skor pre test
∑ 1x = total skor pre test
N = jumlah siswa
1x = mean pre test
Nx
x ∑= 22
X2 = skor post test
∑ 2x = total skor post test
N = jumlah siswa
2x = mean post test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Untuk menentukan efektivitas pembelajaran IPA dengan metode
inkuiri terbimbing, selain menggunakan perubahan mean skor pre test
dan post test, juga didukung dengan kenaikan jumlah siswa yang
mencapai KKM sebelum dan sesudah pembelajaran serta prosentase
kenaikan skor pre test menjadi post test. Kenaikan jumlah siswa yang
mencapai KKM dari pre test menjadi post test diperoleh melalui :
Pencapaian KKM awal = x 100%
Pencapaian KKM akhir = x 100%
Kenaikan jumlah siswa yang mencapai KKM =
Pencapaian KKM akhir – pencapaian KKM awal
Kenaikan skor masing-masing siswa diperoleh melalui :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, akan membahas hasil penelitian yang telah dilaksanakan di
SD K Pugeran, yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi
benda terapung, melayang dan tenggelam melalui metode inkuiri terbimbing.
Hasil penelitian berupa skor / nilai pre test dan post test.
A. Profil dan Karakter Subyek
Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Pugeran. Obyek dari penelitian
ini adalah siswa kelas IV A SD Kanisius Pugeran. Jumlah siswa dari kelas IV
A yaitu 33 orang, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
Rentang usia dari siswa kelas ini yaitu :
Tabel IV.1
Rentang Usia Siswa
No Rentang usia Jumlah
1. 9 th – 10 th 11 orang
2. 10 th – 11th 22 orang
Total 33 orang
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV A
SD Kanisius Pugeran Pada Materi Benda Terapung, Melayang dan tenggelam
Dalam Hal Pencapaian Hasil Belajar Melalui Metode Inkuiri Terbimbing”
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
telah dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pembelajaran
IPA dengan metode inkuiri terbimbing dalam meningkatkan pencapaian hasil
belajar siswa. Penelitian ini berhubungan dengan penerapan metode inkuiri
terbimbing dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi benda terapung,
melayang dan tenggelam. Penelitian ini dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu :
Tahap 1 : pre tes / tes awal
Tahap 2 : kegiatan pembelajaran pertama
Tahap 3 : kegiatan pembelajaran kedua
Tahap 4 : post tes / tes akhir
Kegiatan tes awal dilaksanakan pada tanggal 10 April 2010. pada kegiatan
ini, siswa diminta mengerjakan soal latihan yang telah disiapkan oleh guru.
Banyak pertanyaan yang muncul dari siswa karena mereka belum pernah
mempelajari materi tersebut.
Tahap kedua dilaksanakan pada tanggal 21 April 2010. Pada tahap 2,
peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode
inkuiri terbimbing. Siswa diminta untuk melakukan percobaan untuk
menemukan pengertian benda terapung, melayang dan tenggelam serta faktor
yang mempengaruhi benda dapat terapung, melayang atau tenggelam
berdasarkan lembar kerja siswa. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung,
siswa sangat aktif dalam mengikuti kegiatan belajar yang mereka kerjakan.
Mereka sangat antusias dan banyak bertanya pada guru.
Tahap ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 22 April 2010. Pada
tahap ini, peneliti kembali menggunakan metode inkuiri terbimbing dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Siswa diminta melakukan percobaan
untuk menemukan contoh-contoh benda terapung, melayang dan tenggelam
berdasarkan lembar kerja siswa.
Tahap ke 4 yaitu post tes atau tes akhir. Kegiatan ini dilaksanakan pada
tanggal 24 April 2010. Pada tahap ini siswa kembali mengerjakan soal latihan
yang pernah ia kerjakan pada tes awal. Dan selanjutnya peneliti menganalisis
dan membandingkan nilai post tes dan pre test tersebut.
C. Deskripsi Data
Dari penelitian yang telah dilaksanakan, diperoleh data hasil skor pre test
dan post test sebagai berikut :
Tabel IV.2
Data Skor Hasil Pre test dan Post test
NO NAMA SKOR PRE TEST
Nilai SKOR POST TEST
Nilai
1 Benedictus Agung Prayoga 12 60 14 70 2 Simeon Bayu Jati L. D. 14 70 18 90 3 Aemilia Winda L. S. 8 40 15 75 4 Agnes Ratna Puspita Sari 14 70 15 75 5 Agatha Sinta R. 12 60 15 75 6 Alexander Dewanta Chandra Y 11 55 19 95 7 Alan Hadi Wicaksono 12 60 18 90 8 Andreas Caesario Dwi Nanda L 14 70 20 100 9 Brigitha Nita Andriani 12 60 17 85
10 Casimirus Angger Putro S 12 60 16 80 11 C. Puspa Maharani 12 60 16 80 12 Dominikus Ferry Herdian W. P. 14 70 17 85 13 Evelyne Angela 13 65 17 85 14 Fransesco Erlambang Z. 14 70 20 100 15 G. S. Ocvirani Deo 15 75 16 80 16 Irene Damean Christia Manalu 12 60 19 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
17 Jaela Herpril Gaganonis 14 70 18 90 18 Jessica Permata Sari 15 75 18 90 19 Leon Prima Indrawan 14 70 17 85 20 Lemuel Rapha Wardoyo 12 60 18 90 21 Lukas Tio Sejati 15 75 18 90 22 Lucia Sandra Dewi 13 65 17 85 23 M. Dimas Raga Buana 12 60 17 85 24 Maria Carmelini Kusdiani 13 65 19 95 25 Michael Nando Aditya P. 14 70 14 70 26 Reno Artha Wijaya 17 85 18 90 27 Scolastika Neta Stellawati 16 80 17 85 28 S. Alfian Krisnandhika 11 55 17 85 29 Valentinus Surya Abadi 13 65 17 85 30 Vincentius Arga Ananta G. 15 75 16 80 31 Walburga Mahwastudhya H. 14 70 18 90 32 Yohanes Lintang Pratatama 7 35 17 85 33 Maria Kharis Renata 14 70 18 90
Rata-rata 13,0 65,2 17,2 85,8
D. Analisis Data
1. Efektivitas pembelajaran IPA melalui metode inkuiri terbimbing
Efektivitas pembelajaran IPA melalui metode inkuiri terbimbing
dinyatakan dalam perbedaan mean skor pre test dan post test dan diuji
melalui student test (Paired Samples Test) dengan taraf signifikansi 5%
dengan df = N- 1 = 32.
Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 16.0 For Windows
diperoleh :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel IV.3
Hasil Uji T
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
t df
Sig.
(2-
tailed) Lower Upper
Pair 1 skor post test -
skor pre test 4.12121 2.27428 .39590 3.31479 4.92764 10.410 32 .000
Hipotesis untuk masalah ini yaitu :
= Metode inkuiri terbimbing tidak efektif digunakan dalam
pembelajaran IPA siswa kelas IV A SD K Pugeran pada materi
benda terapung, melayang dan tenggelam dalam hal pencapaian hasil
belajar.
= Metode inkuiri terbimbing efektif digunakan dalam pembelajaran
IPA siswa kelas IV A SD K Pugeran pada materi benda terapung,
melayang dan tenggelam dalam hal pencapaian hasil belajar.
Berdasarkan pembahasan paired samples test, diperoleh t = 10,4 dengan
standar deviasi 2,27. Dari tabel t, diperoleh = 2,042.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Berdasarkan gambar di atas, t hitung terletak pada daerah ,
maka dapat kita simpulkan bahwa metode inkuiri terbimbing efektif
digunakan dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SD K Pugeran pada
materi benda terapung, melayang dan tenggelam dalam hal pencapaian
hasil belajar.
2. Kenaikan jumlah siswa yang mencapai KKM
Nilai KKM mata pelajaran IPA yang telah ditetapkan di kelas IV A
SD Kanisius Pugeran yaitu 75. Apabila siswa telah mencapai / melampaui
nilai tersebut maka siswa dianggap sudah tuntas. Namun apabila siswa
belum mampu mencapai KKM tersebut maka siswa dianggap belum
tuntas. Dari hasil penelitian diperoleh data jumlah siswa yang mencapai
KKM pada pre test dan post test sebagai berikut ini :
t = 10,4
Gambar IV.1
Kurva Hasil Uji T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel IV.4
Pencapaian KKM Pre test
NO NAMA SKOR PRE TEST
Nilai Pencapaian KKM Tuntas Belum Tuntas
1 Benedictus Agung Prayoga 12 60 2 Simeon Bayu Jati L. D. 14 70
3 Aemilia Winda L. S. 8 40 4 Agnes Ratna Puspita Sari 14 70 5 Agatha Sinta R. 12 60
6 Alexander Dewanta Chandra Y 11 55 7 Alan Hadi Wicaksono 12 60 8 Andreas Caesario Dwi Nanda L 14 70
9 Brigitha Nita Andriani 12 60 10 Casimirus Angger Putro S 12 60 11 C. Puspa Maharani 12 60
12 Dominikus Ferry Herdian W. P. 14 70 13 Evelyne Angela 13 65 14 Fransesco Erlambang Z. 14 70
15 G. S. Ocvirani Deo 15 75 16 Irene Damean Christia Manalu 12 60 17 Jaela Herpril Gaganonis 14 70
18 Jessica Permata Sari 15 75 19 Leon Prima Indrawan 14 70 20 Lemuel Rapha Wardoyo 12 60
21 Lukas Tio Sejati 15 75 22 Lucia Sandra Dewi 13 65 23 M. Dimas Raga Buana 12 60
24 Maria Carmelini Kusdiani 13 65 25 Michael Nando Aditya P. 14 70 26 Reno Artha Wijaya 17 85 27 Scolastika Neta Stellawati 16 80 28 S. Alfian Krisnandhika 11 55 29 Valentinus Surya Abadi 13 65
30 Vincentius Arga Ananta G. 15 75 31 Walburga Mahwastudhya H. 14 70 32 Yohanes Lintang Pratatama 7 35
33 Maria Kharis Renata 14 70 Jumlah 6 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel IV.5
Pencapaian KKM Post Test
NO NAMA SKOR POST TEST
Nilai Pencapaian KKM Tuntas Belum Tuntas
1 Benedictus Agung Prayoga 14 70 2 Simeon Bayu Jati L. D. 18 90 3 Aemilia Winda L. S. 15 75 4 Agnes Ratna Puspita Sari 15 75 5 Agatha Sinta R. 15 75 6 Alexander Dewanta Chandra Y 19 95 7 Alan Hadi Wicaksono 18 90 8 Andreas Caesario Dwi Nanda L 20 100 9 Brigitha Nita Andriani 17 85
10 Casimirus Angger Putro S 16 80 11 C. Puspa Maharani 16 80 12 Dominikus Ferry Herdian W. P. 17 85 13 Evelyne Angela 17 85 14 Fransesco Erlambang Z. 20 100 15 G. S. Ocvirani Deo 16 80 16 Irene Damean Christia Manalu 19 95 17 Jaela Herpril Gaganonis 18 90 18 Jessica Permata Sari 18 90 19 Leon Prima Indrawan 17 85 20 Lemuel Rapha Wardoyo 18 90 21 Lukas Tio Sejati 18 90 22 Lucia Sandra Dewi 17 85 23 M. Dimas Raga Buana 17 85 24 Maria Carmelini Kusdiani 19 95 25 Michael Nando Aditya P. 14 70 26 Reno Artha Wijaya 18 90 27 Scolastika Neta Stellawati 17 85 28 S. Alfian Krisnandhika 17 85 29 Valentinus Surya Abadi 17 85 30 Vincentius Arga Ananta G. 16 80 31 Walburga Mahwastudhya H. 18 90 32 Yohanes Lintang Pratatama 17 85 33 Maria Kharis Renata 18 90
Jumlah 31 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Dari tabel pencapaian KKM pre test diatas, dapat kita lihat pada tes
awal (pre test) ada 6 siswa yang sudah mencapai KKM dan dianggap
tuntas, serta 27 siswa yang belum mencapai KKM dan dianggap belum
tuntas. Dari data tersebut kita peroleh :
Pencapaian KKM skor awal = = 18,1%
Jadi sebanyak 18,1 % dari seluruh siswa sudah mencapai KKM.
Dari tabel pencapaian KKM post test, dapat kita lihat ada 31 siswa
yang sudah mencapai KKM dan dianggap tuntas serta 2 siswa belum
mencapai KKM dan dianggap belum tuntas. Dari data tersebut kita peroleh
Pencapaian KKM skor akhir = = 93,9%
Jadi sebanyak 93,9 % dari seluruh siswa sudah mencapai KKM.
Kedua data tersebut menunjukkan adanya kenaikan pencapaian
KKM yang signifikan dari test sebelum menerapkan metode inkuiri
terbimbing dengan test setelah menerapkan metode inkuiri terbimbing
sebesar = 93,9% - 18,1% = 75,8 %. Maka dapat kita simpulkan bahwa
metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan pencapaian KKM dan
efektif digunakan dalam pembelajaran IPA pada materi benda terapung,
melayang dan tenggelam pada siswa kelas IV A SD Kanisius Pugeran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3. Kenaikan skor pre test menjadi post test dalam pembelajaran IPA
melalui metode inkuiri terbimbing
Kenaikan skor pre test menjadi post test dalam pembelajaran IPA
dengan metode inkuiri terbimbing dapat kita lihat dari tabel berikut ini :
Tabel IV.6
Kenaikan Skor Pre Test Menjadi Post Test
NO NAMA SKOR PRE TEST
SKOR POST TEST
Kenaikan skor
%
1 Benedictus Agung Prayoga 12 14 2 10 2 Simeon Bayu Jati L. D. 14 18 4 20 3 Aemilia Winda L. S. 8 15 7 35 4 Agnes Ratna Puspita Sari 14 15 1 5 5 Agatha Sinta R. 12 15 3 15 6 Alexander Dewanta C. Y. 11 19 8 40 7 Alan Hadi Wicaksono 12 18 6 30 8 Andreas Caesario Dwi N. L 14 20 6 30 9 Brigitha Nita Andriani 12 17 5 25
10 Casimirus Angger Putro S 12 16 4 20 11 C. Puspa Maharani 12 16 4 20 12 Dominikus Ferry H. W. P. 14 17 3 15 13 Evelyne Angela 13 17 4 20 14 Fransesco Erlambang Z. 14 20 6 30 15 G. S. Ocvirani Deo 15 16 1 5 16 Irene Damean Christia M. 12 19 7 35 17 Jaela Herpril Gaganonis 14 18 4 20 18 Jessica Permata Sari 15 18 3 15 19 Leon Prima Indrawan 14 17 3 15 20 Lemuel Rapha Wardoyo 12 18 6 30 21 Lukas Tio Sejati 15 18 3 15 22 Lucia Sandra Dewi 13 17 4 20 23 M. Dimas Raga Buana 12 17 5 25 24 Maria Carmelini Kusdiani 13 19 6 30 25 Michael Nando Aditya P. 14 14 0 0 26 Reno Artha Wijaya 17 18 1 5 27 Scolastika Neta Stellawati 16 17 1 5 28 S. Alfian Krisnandhika 11 17 6 30 29 Valentinus Surya Abadi 13 17 4 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
30 Vincentius Arga Ananta G. 15 16 1 5 31 Walburga M.H. 14 18 4 20 32 Yohanes Lintang Pratatama 7 17 10 50 33 Maria Kharis Renata 14 18 4 20
Rata-rata 13,0 17,15 4,1 20,6
Dari tabel di atas kita peroleh prosentase pencapaian skor pre test =
= 65%. Prosentase pencapaian skor post test =
= 85,6% . Jadi dapat kita simpulkan bahwa ada kenaikan skor dari skor pre
test ke post test sebesar = 85,6% - 65% = 20,6%.
E. Pembahasan
1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode inkuiri terbimbing
efektif digunakan dalam pembelajaran IPA pada materi benda terapung,
melayang dan tenggelam dalam hal hasil belajar. Hal ini terbukti dengan
adanya kenaikan skor secara signifikan dari pre test ke post test. Namun dari
data kenaikan skor pre test dan post test di atas, tampak bahwa perubahan /
kenaikan skor dari skor pre test ke post test relative kecil.
Di samping itu dapat kita lihat pula bahwa penerapan metode
inkuiri terbimbing dalam pembelajaran IPA dapat membantu siswa dalam
mencapai KKM. Sebelum metode inkuiri terbimbing diterapkan dalam
pembelajaran, hanya ada 6 siswa yang dapat mencapai KKM dan 27 siswa
lainnya masih belum dapat mencapai KKM. Namun setelah menerapkan
metode inkuiri terbimbing, siswa yang mencapai KKM mencapai 31 siswa
dan 2 siswa lainnya belum mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
ada perubahan prosentase jumlah siswa yang mencapai KKM yang
signifikan yaitu dari prosentase pre test 18,1% menjadi prosentase post test
93,9% dari seluruh siswa. Dan dapat kita simpulkan ada kenaikan
prosentase sebesar 75,8% siswa yang mencapai KKM.
Pada dasarnya, materi ini merupakan materi baru bagi siswa. Guru
belum pernah mengajarkan sebelumnya pada siswa. Namun karena pola
belajar siswa di rumah yang baik (di rumah membaca materi pelajaran yang
ada di buku), maka siswa cukup memahami materi tersebut. Di samping itu,
materi yang mereka pelajari ini, sering mereka temui dalam kehidupan
sehari-hari. Sehingga mereka tidak terlalu mengalami kesulitan dalam
mempelajari materi. Hal ini menyebabkan nilai pre test mereka cukup
tinggi.
Dari data skor hasil pre test dan post test yang kita peroleh, hanya
ada sedikit siswa (2 orang) yang dapat mencapai skor maksimal. Hal ini bisa
terjadi karena pelaksanaan kegiatan percobaan yang mereka lakukan kurang
tepat sehingga hasil yang mereka peroleh salah / gagal. Pada saat
pembahasan hasil diskusi / percobaan yang telah dilakukan, ada juga siswa
yang tidak memperhatikan pelajaran. Hal ini menyebabkan siswa tidak bisa
menjawab pertanyaan ketika di beri pertanyaan tentang kesimpulan
pembahasan materi tersebut.
Dari hasil pekerjaan siswa menunjukkan, siswa banyak memiliki
kesalahan dalam menyebutkan contoh benda melayang. Hal ini karena
contoh benda melayang yang relatif sedikit ada di lingkungan sekitar siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Sehingga menyebabkan siswa mengalami kesulitan menemukan contoh
benda-benda melayang. Siswa yang memiliki wawasan luas tentu bisa
menjawa dengan mudah, namun bagi siswa yang kurang memperhatikan
pelajaran dan kurang memiliki wawasan luas akan mengalami kesulitan
dalam menjawab pertanyaan. Namun metode ini sangat disukai siswa karena
mereka dapat melihat, mengamati langsung serta melakukan berbagai
kegiatan untuk memperoleh pengetahuan mereka.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran IPA Siswa
Kelas IV SD Kanisius Pugeran Pada Materi Benda Terapung, Melayang dan
tenggelam Dalam Hal Pencapaian Hasil Belajar Melalui Metode Inkuiri
Terbimbing”, telah dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan penelitian ini
telah disesuaikan dengan langkah-langkah dalam metode inkuiri terbimbing.
Adapun dalam pelaksanaan penelitian masih terdapat beberapa kekurangan,
antara lain yaitu dalam pengambilan kesimpulan, tidak semua siswa dapat
mengemukakan pendapat mereka. Hal ini terjadi karena waktu yang
dibutuhkan untuk membahas dan mengambil kesimpulan masih kurang,
sehingga siswa tidak memiliki waktu cukup untuk mengemukakan semua
pendapat mereka. Pendapat hanya disampaikan oleh perwakilan masing-
masing kelompok.
Pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri terimbing ini
dapat merangsang anak untuk aktif dalam kegiatan belajar. Hal ini tampak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
ketika mereka melakukan kegiatan percobaan, mereka sangat antusias dan
tekun dalam melakukan percobaan meskipun ada beberapa anak yang tidak
mengikuti kegiatan dengan baik. Dalam pembelajaran ini juga banyak
pertanyaan yang muncul dari siswa yang berkaitan dengan peristiwa yang
muncul dalam kehidupan sehari-hari mereka. Misalnya, mengapa orang
yang meninggal karena tercebur sungai bisa terapung?,Mengapa kapal
selam bisa tenggelam dan melayang?, dan sebagainya.
Dalam penelitian ini siswa diajak untuk menemukan sendiri
pengetahuan mereka. Sebagai contoh, pada kegiatan menemukan cara
membuat benda tenggelam menjadi terapung, mereka dapat menemukan
bahwa benda tenggelam apabila dibuat berongga dapat terapung,
menemukan contoh-contoh benda terapung, melayang dan tenggelam serta
factor yang dapat mempengaruhi benda dapat terapung, melayang dan
tenggelam.
Dalam pembelajaran siswa belajar mengemukakan pendapat dan
menarik kesimpulan dari apa yang mereka lakukan dan mereka amati.
Misalnya mereka dapat menarik kesimpulan bahwa benda bila dibuat
berongga akan menjadi berubah kedudukan menjadi terapung, batu bila
dimasukkan ke dalam air akan tenggelam dan sebagainya. Dari penelitian
yang telah dilakukan terbukti bahwa dengan metode inkuiri terbimbing
siswa lebih termotivasi untuk belajar. Hampir 85% siswa aktif dalam
mengikuti pelajaran. Mereka aktif melakukan percobaan, menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
kesimpulan percobaan, menyampaikan pendapat dan bertanya. Siswa lebih
antusias dan senang mengikuti pembelajaran dengan metode ini.
Dalam penelitian ini, guru bertindak sebagai pembimbing baik
dalam melakukan kegiatan percobaan dan pengamatan maupun dalam
mengambil kesimpulan kegiatan. Guru juga mengamati keaktifan dan
ketekunan siswa dalam melakukan kegiatan serta menegur siswa yang
kurang serius melakukan kegiatan.
Ada beberapa kendala yang dihadapi peneliti dalam melaksanakan
penelitian ini, diantaranya yaitu :
a. Waktu yang digunakan untuk melakukan percobaan dan menarik
kesimpulan terbatas. Hal ini menyebabkan pembahasan hasil diskusi dan
penarikan kesimpulan oleh siswa belum optimal (masih membutuhkan
bimbingan dari guru). Waktu yang digunakan disesuaikan dengan jadwal
pelajaran yaitu masing-masing pertemuan dua jam pelajaran (80 menit).
b. Ada beberapa siswa yang kurang serius dan teliti dalam melakukan
kegiatan percobaan dan pengamatan sehingga mereka mengganggu
teman lainnya. Hal ini menyebabkan waktu yang digunakan dalam
melakukan kegiatan banyak terbuang percuma. Hal ini diatasi dengan
cara memberi teguran dan bimbingan pada siswa tersebut. Bimbingan
dilakukan oleh peneliti serta guru pendamping.
Penelitian ini tentu sangat bermanfaat bagi siswa. Di samping
pengetahuan mereka bertambah, mereka juga akan memiliki pengalaman
tentang bagaimana melakukan percobaan dengan mengikuti prosedur yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
ada. Mereka akan memiliki keberanian untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat. Penelitian ini memberikan pengaruh positif dan negatif bagi
siswa. Pengaruh positif pelaksanaan penelitian ini bagi siswa yaitu :
a. Siswa memiliki kesempatan melakukan percobaan dan pengamatan
secara langsung
b. Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran. Hal ini
tampak ketika siswa antusias dalam melakukan percobaan serta
mengajukan pertanyaan dan pendapat mereka terhadap hasil penelitian
yang mereka peroleh.
c. Rasa keingintahuan siswa terhadap materi lebih besar (banyak
pertanyaan dari siswa yang muncul)
d. Siswa memiliki kesempatan berdiskusi dan mengutarakan pendapat yang
mereka miliki.
e. Pola pikir anak berkembang dari hal yang bersifat konkret menuju ke
abstrak. Melalui metode ini anak akan belajar dengan melihat,
mengamati dan melakukan percobaan secara langsung (konkret) dan
akhirnya mereka dapat menarik kesimpulan dan memperoleh prinsip
tertentu(abstrak) yang dapat mereka pahami maknanya.
f. Anak belajar menarik kesimpulan dari apa yang telah mereka pelajari.
Mereka melakukan percobaan berdasarkan LKS dan menuliskan hasil /
kesimpulan percobaan tersebut pada lembar LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Disamping itu, pelaksanaan penelitian ini juga memiliki kelemahan
antara lain yaitu ;
a. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa diberi banyak kesempatan untuk
melakukan kegiatan. Namun bagi siswa yang malas, kesempatan ini
disalahgunakan untuk bermain atau mengganggu teman yang aktif
melakukan kegiatan belajar.
b. Dalam melakukan kegiatan kelompok, siswa pandai lebih mendominasi
proses belajar baik dalam melakukan percobaan dan pengamatan maupun
dalam membuat kesimpulan. Sementara siswa kurang pandai sering pasif
dalam mengikuti kegiatan.
Dari pembahasan di atas, tampak bahwa metode inkuiri terbimbing
memiliki kelebihan dan kekurangan ketika diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran. Namun metode ini efektif diterapkan dalam pembelajaran
IPA, karena dapat merangsang siswa untuk aktif melakukan kegiatan
pembelajaran agar dapat menemukan pengetahuan mereka sendiri. Di
samping itu, IPA merupakan salah satu pelajaran yang mengajak siswa
untuk mempelajari segala sesuatu yang ada di alam secara langsung agar
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga metode ini tepat
diterapkan dalam pembelajaran karena siswa dapat melakukan kegiatan
secara langsung. Dari hasil penelitian di atas, maka metode inkuiri
terbimbing efektif digunakan dalam pembelajaran IPA siswa SD K Pugeran
kelas IV pada materi benda terapung, melayang dan tenggelam dalam hal
pencapaian hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil analisis data penelitian tentang
efektifitas pembelajaran IPA siswa kelas IV A SD Kanisius Pugeran pada
materi benda terapung, melayang dan tenggelam dalam hal pencapaian hasil
belajar melalui metode inkuiri terbimbing, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Hasil perhitungan prosentase skor pre test terhadap skor maksimal
diperoleh 65,2%. Dan hasil perhitungan prosentase skor post test terhadap
skor maksimal diperoleh 85,8%. Data tersebut menunjukkan bahwa terjadi
kenaikan skor sebesar 20,6 % dari skor pre test menjadi skor post test.
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa penerapan metode inkuiri
terbimbing dalam pembelajaran, efektif untuk meningkatkan skor hasil
belajar siswa secara signifikan sebesar 20,6%.
2. Hasil perhitungan pencapaian KKM masing-masing siswa pada pre test
dan post tes menunjukkan bahwa pada tes awal jumlah siswa yang dapat
mencapai KKM hanya mencapai 18,1% dari seluruh siswa. Namun setelah
metode inkuiri terbimbing diterapkan dalam pembelajaran, jumlah siswa
yang dapat mencapai KKM mencapai 93,9% dari seluruh siswa. Dengan
demikian dapat di simpulkan bahwa penerapan metode inkuiri terbimbing
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dalam pembelajaran efektif untuk meningkatkan jumlah siswa yang
mencapai KKM secara signifikan sebesar 75,8%.
3. Dari hasil pengolahan data diperoleh skor rata-rata pre test sebesar 13,0,
dan skor rata-rata post test sebesar 17,2. Hasil analisis T Test (Paired
Samples Test) menunjukkan bahwa t hitung = 10,4 Sedangkan t table
yaitu 2,042. Data tersebut menunjukkan bahwa h null ditolak dan
diterima. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa hipotesis yang
menyatakan metode inkuiri terbimbing efektif digunakan dalam
pembelajaran IPA siswa kelas IV A SD K Pugeran pada materi benda
terapung, melayang dan tenggelam dalam hal pencapaian hasil belajar
diterima.
Dari penjelasan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa metode inkuiri
terbimbing efektif diterapkan dalam pembelajara IPA siswa kelas IV A SD
Kanisius Pugeran pada materi benda terapung, melayang dan tenggelam
dalam hal pencapaian hasil belajar.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dikemukakan
penulis bagi pihak sekolah atau bagi guru dan juga bagi peneliti selanjutnya.
1. Bagi pihak sekolah dan guru
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa penggunaan metode
inkuiri terbimbing efektif diterapkan dalam pembelajaran karena dapat
meningkatkan skor hasil belajar maupun pencapaian KKM siswa. Maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
sebaiknya baik sekolah maupun guru selalu menerapkan metode
pembelajaran yang bervariasi dan tepat yang dapat meningkatkan
antusiasme belajar siswa sehingga hasil belajar mereka semakin baik dan
mencapai KKM yang telah ditetapkan.
2. Bagi penelitian selanjutnya
Dari penelitian yang telah dilaksanakan dapat kita lihat bahwa
masih ada banyak kendala yang dihadapi. Peneliti selanjutnya sebaiknya
mengelola waktu pembelajaran lebih baik lagi agar siswa memiliki
kesempatan melakukan percobaan dan pembahasan lebih optimal.
Disamping itu peneliti harus memberikan kesempatan secara merata
kepada semua siswa untuk mengemukakan pendapat mereka. Sehingga
semua siswa dapat aktif dalam pembelajaran bukan hanya siswa tertentu
saja. Peneliti sebaiknya bekerjasama dan berkoordinasi lebih baik lagi
dengan guru pembimbing agar dapat memberikan pendampingan pada
siswa lebih optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Pustaka
Amien, Moh. 1979. Apakah Metoda Discovery-inquiry itu? Jakarta : Depdikbud.
Amien, Moh. 1987. Mengajar IPA Dengan Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inkuiri” Bagian 1. Jakarta : Depdikbud.
Azhar Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Cipto Suwongsono. 2009. Dimensi Ilmu Pengetahuan Alam kelas 4. Yogyakarta : Dimensi.
Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Rineka Cipta.
Djarwanto.2001. Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian. Yogyakarta
: Liberty
Hariwijaya.2007. Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi. Yogyakarta : Oryza.
Hasibuan.1986. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Karya CV.
Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta Timur : Bumi Aksara.
Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Sanjaya Wina.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Srini. 1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Suharsimi Arikunto. 1992. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Sumantoro. 2009. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta : Kanisius
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Yogyakarta : Rineka Cipta.
Susanti, Ika, 2006. Hand Out Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma (tidak diterbitkan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Syah Muhibbin. 1997. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Tanlain, Wens. 2005. Handout Perkembangan Belajar Peserta Didik I. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma (tidak diterbitkan).
Wilis Dahar, Ratna. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga.
Winkel.W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia
Winkel, W.S. 1983. Psikologi Pendidikan dan evaluasi Belajar. Jakarta : PT Gramedia.
Yarnest. 2004. Aplikasi Statistik. Malang : Dioma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
No : 1
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Pugeran
Kelas : IV ( Empat )
Semester : II ( Dua )
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan (2jp)
A. Standar Kompetensi
7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu benda
B. Kompetensi Dasar
7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( dorongan dan tarikan dapat
mengubah gerak suatu benda ).
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan pengertian terapung, melayang dan tenggelam
2. Menjelaskan cara membuat benda melayang menjadi tenggelam dan
sebaliknya
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menjelaskan pengertian terapung, melayang dan tenggelam peserta
didik mengetahui maksud benda terapung, melayang dan tenggelam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Setelah mencari cara membuat benda melayang menjadi tenggelam dan benda
tenggelam menjadi melayang, peserta didik mampu menjelaskan cara
mengubah benda melayang menjadi tenggelam dan sebaliknya.
E. Materi Ajar
Gaya dorong air terhadap suatu benda yang dimasukkan ke dalam air, dapat
membuat benda terapung, melayang dan tenggelam.
F. Alokasi Waktu
2 jam pelajaran
G. Metode Pembelajaran
Inkuiri terbimbing
H. Langkah – Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Kegiatan Awal
a. Menyiapkan kondisi kelas (posisi tempat duduk)
b. Tanya jawab tentang gaya yang dilakukan dalam kegiatan sehari-hari
(guru mengarahkan pertanyaan pada materi gaya tekan pada air).
c. Guru memberi pertanyaan yang mengandung teka-teki yang harus
dipecahkan siswa
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai (guru
menyampaikan prinsip / konsep yang akan di capai dalam pembelajaran)
e. Menyampaikan materi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kegiatan Inti
a. Peneliti membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan jumlah anggota 7
orang berdasarkan tempat duduk.
b. Masing-masing kelompok menyiapkan benda-benda untuk melakukan
percobaan
c. Peneliti membagikan LKS untuk masing-masing kelompok
d. Masing-masing kelompok melakukan percobaan dan mendiskusikan
tentang benda terapung, melayang dan tenggelam dan menjawab
pertanyaan berdasarkan LKS
e. Siswa menulis hasil kegiatan dalam LKS
f. Pembahasan hasil pekerjaan kelompok. Masing-masing kelompok
menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan bimbingan dan panduan
guru.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa menarik kesimpulan tentang benda terapung,
melayang dan tenggelam.
b. Siswa melakukan refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Siswa
merefleksikan kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan, serta
partisipasinya selama kegiatan pembelajaran.
Pertemuan kedua
Test akhir atau post test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
I. Penilaian hasil belajar
Indikator Pencapaian Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Contoh Instrumen
Menjelaskan pengertian
terapung, melayang dan
tenggelam
Tes
tertulis
Isian
singkat,
uraian
1. Benda tenggelam berada di
…..air
2. Apa yang dimaksud benda
terapung?
Menjelaskan cara memuat
benda melayang menjadi
tenggelam dan sebaliknya
Tes
tertulis
Isian
singkat,
uraian
1. Jeruk yang dikupas
kulitnya bila dimasukkan
ke dalam air akan ….
2. Mengapa plastisin yang
dimasui bola pingpong
akan melayang didalam
air?
J. Refleksi
• Bagaimanakah peran peserta didik dalam mengikuti pembelajaran ?
• Apa saja kendala – kendala dalam mempelajari materi tersebut ?
K. Aksi
Setelah peserta didik mengetahui pengaruh gaya tekan air, bagaimana peserta
didik memanfaatkan gaya yang ada ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L. Kecakapan Hidup
1. Kecakapan personal
a. kesadaran akan potensi diri
b. berpikir rasional
c. percaya diri
d. bertanggung jawab, jujur, kerja keras dan disiplin.
2. Kecakapan sosial
a. kecakapan berkomunikasi lisan
b. kecapakan komunikasi tertulis
M. Sumber Belajar
1. Cipto Suwongsono. 2009. Dimensi Ilmu Pengetahuan Alam kelas 4.
Yogyakarta
2. Sumantoro. 2009. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta : Kanisius
Yogyakarta,
Guru kelas
…………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
No : 2
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Pugeran
Kelas : IV ( Empat )
Semester : II ( Dua )
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan (2jp)
A. Standar Kompetensi
7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu benda
B. Kompetensi Dasar
7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( dorongan dan tarikan dapat
mengubah gerak suatu benda ).
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi benda dapat terapung, melayang
dan tenggelam
2. Menyebutkan contoh benda terapung, melayang dan tenggelam
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menjelaskan faktor yang mempengaruhi benda dapat terapung,
melayang dan tenggelam, peserta didik mengetahui faktor yang
mempengaruhi kedudukan benda dalam air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Setelah menyebutkan contoh benda terapung, melayang dan tenggelam
peserta didik mampu memahami contoh benda yang terapung, melayang
dan tenggelam dalam air.
E. Materi Ajar
Gaya dorong air terhadap suatu benda yang dimasukkan ke dalam air, dapat
membuat benda terapung, melayang dan tenggelam.
F. Alokasi Waktu
2 jam pelajaran
G. Metode Pembelajaran
1. Inkuiri terbimbing
H. Langkah – Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Kegiatan Awal
a. Menyiapkan kondisi kelas (posisi tempat duduk)
b. Tanya jawab tentang gaya yang dilakukan dalam kegiatan sehari-hari
(guru mengarahkan pertanyaan pada materi gaya tekan pada air).
c. Guru memberi pertanyaan yang mengandung teka-eki yang harus
dipecahkan siswa
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru
menyampaikan prinsip / konsep yang akan dicapai dalam pembelajaran.
e. Menyampaikan materi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kegiatan Inti
a. Peneliti membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan jumlah anggota 7
orang berdasarkan tempat duduk.
b. Masing-masing kelompok menyiapkan benda-benda untuk melakukan
percobaan
c. Peneliti membagikan LKS untuk masing-masing kelompok
d. Masing-masing kelompok melakukan percobaan dan mendiskusikan
tentang benda terapung, melayang dan tenggelam dan menjawab
pertanyaan berdasarkan LKS
e. Siswa menulis hasil kegiatan dalam LKS
f. Guru dan siswa melakukan pembahasan tentang hasil percobaan siswa.
Masing-masing kelompok mengemukakan pendapat kelompok mereka.
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa dibantu oleh guru belajar menarik kesimpulan tentang benda
terapung, melayang dan tenggelam
b. Siswa melakukan refleksi kegiatan yang telah dilakukan yang meliputi
kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan serta partisipasi
anggota kelompok dalam melakukan diskusi.
Pertemuan kedua
Test akhir atau post test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
I. Penilaian hasil belajar
Indikator Pencapaian Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Contoh Instrumen
Menjelaskan factor yang
mempengaruhi benda
dapat terapung, melayang
dan tenggelam
Tes
tertulis
Isian
singkat,
uraian
1. Batu bila dimasukkan ke
dalam air dapat tenggelam
karena …..
2. Mengapa kertas bila
dimasukan ke dalam air
akan terapung?
Menyebutkan contoh
benda terapung,
melayang dan tenggelam
Tes
tertulis
Isian
singkat,
uraian
1. Plastisin bila dimasukkan
ke dalam air akan ……
2. Sebutkan 3 contoh benda
terapung!
J. Refleksi
1. Bagaimanakah peran peserta didik dalam mengikuti pembelajaran ?
2. Apa saja kendala – kendala dalam mempelajari materi tersebut ?
K. Aksi
Setelah peserta didik mengetahui pengaruh gaya tekan air, bagaimana peserta
didik memanfaatkan gaya yang ada ?
L. Kecakapan Hidup
1. Kecakapan personal
a. kesadaran akan potensi diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. berpikir rasional
c. percaya diri
d. bertanggung jawab, jujur, kerja keras dan disiplin.
2. Kecakapan sosial
a. kecakapan berkomunikasi lisan
b. kecapakan komunikasi tertulis
M. Sumber Belajar
1. Cipto Suwongsono. 2009. Dimensi Ilmu Pengetahuan Alam kelas 4.
Yogyakarta
2. Sumantoro. 2009. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta :
Kanisius
Yogyakarta,
Guru kelas
...........................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar Kegiatan Siswa I
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Pugeran
Kelas : IV ( Empat )
Semester : II ( satu )
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan (2jp)
A. Standar Kompetensi
• Memahami gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu benda
B. Kompetensi Dasar
• Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( dorongan dan tarikan dapat
mengubah gerak suatu benda ).
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
• Menjelaskan pengertian terapung, melayang dan tenggelam
• Menjelaskan cara membuat benda tenggelam menjadi melayang dan
sebaliknya.
D. Petunjuk
1. Pahami perintah dimasing-masing kegiatan belajar!
2. Lakukan kegiatan sesuai petunjuk yang diberikan!
3. Kerjakan soal dengan teliti sesuai kegiatan yang kamu lakukan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Kegiatan Belajar
Persiapan :
1. Tujuan kegiatan :
• Mampu menjelaskan pengertian terapung, melayang dan tenggelam
berdasarkan kegiatan yang dilakukan
• Mampu menjelaskan cara membuat benda terapung menjadi tenelam
dan sebaliknya
2. Alat dan bahan yang diperlukan
a. Baskom
b. kapas
c. kertas,
d. Batu
e. bola ping pong,
f. kerikil,
g. jeruk
h. plastisin,
i. gabus,
j. paku,
k. peniti
l. pencil,
m. air biasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Langkah kegiatan
Kegiatan belajar 1
Masuklah ke dalam kelompok yang telah ditentukan gurumu!
Ambillah peralatan yang sudah disediakan gurumu untuk melakukan
percobaan kegiatan
Masukan air ke dalam baskom!
Masukan kapas, kertas, bola pingpong dan gabus ke dalam air!
Dimanakah kedudukan benda (kapas, kertas dan gabus) tersebut?
Jawab : ………………………………………………………….
Kesimpulan :
Benda dikatakan terapung bila kedudukan benda berada di …………
Kegiatan belajar 2
Ambillah plastisin, batu, kerikil,paku, peniti, lalu masukkan ke dalam
air biasa.
Amati letak benda terbuat di dalam air!
Dimanakah letak benda tersebut?
Jawab
…………………………………………………………………………
Kesimpulan :
Benda dikatakan tenggelam apabila posisi benda berada di ……….air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan Belajar 3
Ambilah plastisin , masukan ke dalam air!
Dimanakah letak plastisin di dalam air?
Jawab :
…………………………………………………………………………
Ambilah plastisin tersebut, bentuklah seperti bola, kemudian masukkan
bola pingpong di dalamnya! Masukkan ke dalam air!
Dimanakah letak benda tersebut?
Jawab :
……………………………………………………………………….
Ambillah jeruk, masukkan ke dalam air!
Dimanakah letak jeruk tersebut di dalam air?
Jawab :
………………………………………………………………………
Ambillah jeruk tersebut, lalu kupaslah kulitnya! Masukkan lagi ke dalam
air!
Dimanakan letak jeruk tersebut di dalam air?
Jawab :
……………………………………………………………………….
Benda dikatakan melayang apabila posisi benda berada di …………….air.
Kesimpulan :
Plastisin yang semula tenggelam, setelah dimasukkan bola pingpong di
dalamnya, posisi di dalam air menjadi berada di…………………….......
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mengapa hal itu bisa terjadi? Kemukakan pendapatmu!
Jawab : …………………………………………………..
Jeruk yang semula melayang, bila dikupas kulitnya maka setelah dimasukkan
ke dalam air posisi jeruk di dalam air yaitu di ……………..
Mengapa hal itu bisa terjadi? Kemukakan pendapatmu!
Jawab : ……………………………………………………………………
Benda tenggelam bisa dibuat menjadi melayang dengan cara dibentuk
menjadi ………..
Benda melayang bisa dibuat menjadi tenggelam dengan cara ……………….
Refleksi
1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?
…………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
…………………………………………………………………………………………
3. Apa rencana tindak lanjutnya?
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar Kegiatan Siswa II
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Pugeran
Kelas : IV ( Empat )
Semester : II ( satu )
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan (2jp)
A. Standar Kompetensi
• Memahami gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu benda
B. Kompetensi Dasar
• Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( dorongan dan tarikan dapat
mengubah gerak suatu benda ).
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
• Menjelaskan factor yang mempengaruhi benda dapat terapung, melayang
dan tenggelam
• Menyebutkan contoh benda terapung, melayang dan tenggelam
D. Petunjuk
1. Pahami perintah dimasing-masing kegiatan belajar!
2. Lakukan kegiatan sesuai petunjuk yang diberikan!
3. Kerjakan soal dengan teliti sesuai kegiatan yang kamu lakukan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Kegiatan Belajar
Persiapan :
1. Tujuan kegiatan :
• Mampu menemukan factor yang mempengaruhi benda dapat terapung,
melayang dan tenggelam
• Mampu menemukan contoh benda terapung, melayang da tenggelam
2. Alat dan bahan yang diperlukan
a. Baskom
b. Gabus
c. Paku
d. Pencil
e. Penghapus
f. Gunting
g. Batu
h. Kertas
i. Kapas
j. Potongan Kain
k. Dan sebagainya(ditambahkan benda-benda yang ada disekitar siswa
yang dapat ditemukan siswa)
3. Langkah kegiatan
Kegiatan Belajar 1
a. Masuklah ke dalam kelompok yang telah ditentukan gurumu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Ambillah peralatan yang sudah disediakan gurumu untuk melakukan
percobaan
Lakukanlah kegiatan di bawah ini :
Siapkan 2 baskom lalu isilah dengan air. Ambillah gabus dan paku!
Masukkan ke dalam air!
Paku dimasukkan ke dalam air, kedudukannya berada di
…………..air
Gabus dimasukkan ke dalam air, kedudukannya berada di
…………….air.
Tambahkan beberapa potong gabus ke dalam air berisi gabus
sebelumnya, lalu amatilah posisi gabus! Dimanakah posisi gabus
didalam air?
Jawab: :
……………………………………………………………….
Bandingkan baskom berisi paku dan baskom berisi gabus!
Mengapa satu buah paku dapat tenggelam, sementara gabus
berrtumpuk-tumpuk tetap terapung?
Jawab: :
……………………………………………………………………..
Kesimpulan :
Factor yang menentukan benda dapat terapung atau tenggelam
yaitu ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan belajar 2
Carilah benda-benda disekitar mu! Masukan benda-benda tersebut satu per
satu ke dalam air, lalu amati letak benda tersebut di dalam air!
Isilah tabel berikut ini !
No Nama Benda Kedudukan di dalam air
Terapung Melayang Tenggelam
Kesimpulan :
Contoh benda terapung yaitu ……………………………………………….
Contoh benda melayang yaitu ……………………………………………..
Contoh benda tenggelam yaitu ……………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Refleksi
1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?
…………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
…………………………………………………………………………………………
3. Apa rencana tindak lanjutnya?
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Soal Pre test dan Post Test
I. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat!
1. Batu bila dimasukkan ke dalam air, maka kedudukannya berada di …..
2. Kertas bila dimasukkan ke dalam air kedudukannya di …..
3. Bola pingpong bila di masukkan ke dalam air maka kedudukannya berada di
……
4. Jeruk yang belum dikupas kedudukannya di dalam air yaitu ……..
5. Logam jika dimasukkan ke dalam air maka akan …………..
6. Gabus bisa terapung karena ………
7. Paku bisa tenggelam karena ………
8. Benda tenggelam berada di ……………..air.
9. Benda melayang berada di antara …. ……dan ………..
10. Benda dikatakan terapung jika benda tersebut berada di …..
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Sebutkan 2 contoh benda yang terapung bila dimasukkan ke air!
2. Sebutkan 2 contoh benda melayang di dalam air!
3. Sebutkan 2 contoh benda tenggelam di dalam air!
4. Apa yang mempengaruhi benda dapat terapung?
5. Bagaimana cara membuat benda tenggelam menjadi melayang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUNCI JAWABAN
I. 1. Dasar air
2. permukaan air
3. Permukaan air
4. Terapung
5. Tenggelam
6. Ringan
7. Lebih berat
8. Dasar air
9. Dasar dan permukaan air
10. Permukaan air
II.1. Gabus, kertas, bola pingpong, karet gelang dll.
2. Bola yang dilapisi plastisin , plastisin dibuat berongga
3. Batu, kerikil, paku, peniti dll.
4. Berat jenis benda
5. Benda tersebut dibuat berongga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL OLAH DATA
METODE INKUIRI TERBIMBING
PRE TEST DAN POST TEST
T TEST
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 skor post test 17.1515 33 1.50252 .26156
skor pre test 13.0303 33 2.00756 .34947
aired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 skor post test & skor pre test 33 .185 .303
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
t df
Sig. (2-
tailed) Lower Upper
Pair 1 skor post test -
skor pre test 4.12121 2.27428 .39590 3.31479 4.92764 10.410 32 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Si
Pen
L
iswa melakuk
neliti /guru
LAMPIRA
kan kegiatan
memberika
AN-LAM
n percobaan
n bimbinga
MPIRAN F
berdasarkan
an dalam keg
FOTO
n lembar keg
giatan pemb
giatan siswa.
belajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa b
Siswa ak
bersama kelo
ktif dalam m
ompok melaku
mengemukak
kukan diskusi
kan pertanya
i terhadap ke
aan dan pen
esimpulan ha
ndapat.
asil percobaaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI