SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis...

22
SKRIPSI MAHFUDHOH STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN INFEKSI OPORTUNISTIK TUBERKULOSIS (Penelitian di RSUD dr. Saiful Anwar Malang) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

Transcript of SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis...

Page 1: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

i

SKRIPSI

MAHFUDHOH

STUDI PENGGUNAAN OBAT

ANTITUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN

HIV/AIDS DENGAN INFEKSI OPORTUNISTIK

TUBERKULOSIS

(Penelitian di RSUD dr. Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

Page 2: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

ii

Lembar Pengesahan

Page 3: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

iii

Lembar Pengujian

Page 4: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur atas segala nikmat Allah SWT, Tuhan semesta alam, karena

berkat rahmat serta ridhonya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul “STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS (OAT)

PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN INFEKSI OPORTUNISTIK

TUBERKULOSIS (Penelitian di RSUD dr. Saiful Anwar Malang)” sebagai

persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi

Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin akan

terwujud apabila tidak ada bantuan, bimbingan dan kerjasama yang ikhlas dari

berbagai pihak sehingga tidak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

tulus kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran

kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini.

2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan

Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. dr. Restu Kurnia Tjahjani, M.Kes. selaku direktur RSUD dr. Saiful Anwar

Malang, seluruh staf bagian rekam medik beserta seluruh staf RSUD dr. Saiful

Anwar Malang yang telah membantu, membimbing dan mengizinkan penulis

untuk melakukan penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan motivasi dan

memberikan kesempatan kepada penulis untuk selalu belajar di Program Studi

Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Bapak Drs. Didik Hasmono, Apt., MS. selaku pembimbing I, Ibu Hidajah

Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. selaku pembimbing II dan Bapak Jainuri

Erik Pratama, M.Farm.Klin., Apt. selaku pembimbing III yang disela

kesibukan ibu dan bapak telah bersedia meluangkan waktunya untuk

Page 5: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

v

membimbing dan memberikan arahan dan masukan yang membangun kepada

penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS. dan Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Apt.,

M.Sc. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan demi

kesempurnaan skripsi ini.

7. Bapak Ibu Dosen dan staf Program Studi Farmasi yang telah mengajarkan

penulis banyak sekali ilmu pengetahuan yang bermanfaat sehingga penulis

dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.

8. Kedua orang tua tercinta, bapak Imam Nawawi (alm) dan ibu Machmudah

yang selalu mendoakan dan mencurahkan segenap kasih sayang yang tak

terbatas serta memberi dukungan selama penulis menempuh pendidikan.

9. Kakak-kakak tersayang Munthofa’ah, Nafisa, Salwa, dan Nur Robi’ah yang

selalu menemani, memberi semangat, mendukung, dan mendoakan.

10. Teman-teman seperjuangan skripsi HIV terhebat Rizqy Amalia Putri, Siska

Hermawati, Inne Fatima Abubakar, Rawina Nurmarianita dan Irsan Fahmi

yang selalu mendukung dalam menyelesaikan penelitian ini.

11. Evy, Rahmi, Loreng, Venny, dan seluruh teman-teman Farmasi 2012 yang

telah memberi warna selama 4 tahun perkuliahan.

12. Mbak Henny dan penghuni kos 324, mbak Inna, Amel, Fani, Fatimah, Linda,

Lia, yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas

bantuan dan dukungannya selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga penulisan

skripsi ini dapat bermanfaat bagi ppenelitian berikutnya, amin.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Malang, 25 Juli 2016

Penulis

Page 6: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

vi

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA

PASIEN HIV/AIDS DENGAN INFEKSI OPORTUNISTIK

TUBERKULOSIS

(Penelitian di RSUD dr. Saiful Anwar Malang)

Infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) dapat menyebabkan

penurunan sistem kekebalan tubuh. Penekanan imun yang parah memiliki resiko

tinggi berkembang menjadi infeksi oportunistik (IO) dan didefinisikan dalam

kondisi AIDS. Infeksi oportunistik tuberkulosis (TB) termasuk IO serius yang

paling umum pada pasien HIV positif dan penyebab utama 1/3 kematian di antara

orang yang hidup dengan HIV/AIDS di dunia. IO TB disebabkan oleh infeksi

Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan melalui droplet nuklei di udara, yang

dikeluarkan pada saat batuk, bersin atau berbicara dan paling umum menginfeksi

paru-paru. Penyakit aktif TB ditandai dengan demam, menggigil, berkeringat di

malam hari, penurunan berat badan dan perubahan pada radiografi dada. Terapi

yang diberikan pada pasien dengan infeksi oportunistik tuberkulosis adalah Obat

Anti Tuberkulosis (OAT). Tujuan pengobatan tuberkulosis pada pasien

HIV/AIDS dengan infeksi oportunistik tuberkulosis adalah menyembuhkan

pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutus rantai penularan

dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap OAT. Prinsip-prinsip dasar

pengobatan TB pada pasien HIV/AIDS sama seperti pada pasien yang tidak

terinfeksi HIV. OAT lini pertama terapi IO tuberkulosis meliputi rifampisin,

isoniazid, pirazinamid, etambutol dan streptomisin.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan OAT pada

pasien HIV/AIDS dengan infeksi oportunistik tuberkulosis di instalasi rawat inap

RSUD dr. Saiful Anwar Malang meliputi, bentuk, dosis, rute pemberian dan efek

samping OAT yang terjadi.

Penelitian ini bersifat observasional karena peneliti melakukan penelitian

dengan mengambil dan mengidentifikasi data rekam medis kesehatan (RMK)

sehingga tidak memberikan perlakuan terhadap sampel yang akan diteliti.

Rancangan penelitian dilakukan bersifat deskriptif dimana penelitian ini

dimaksudkan untuk mendeskripsikan pola penggunaan OAT dengan metode

retrospektif (penelitian yang dilakukan dengan peninjauan ke belakang). Kriteria

inklusi meliputi data rekam medis kesehatan pasien dewasa dengan diagnosa

HIV/AIDS dengan infeksi oportunistik tuberkulosis dan mendapatkan terapi OAT

di instalasi rawat inap RSUD dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2015

sampai 31 Desember 2015.

Hasil pada penelitian yang dilakukan selama kurang lebih 1 bulan ini yaitu,

pada penelitian ini diperoleh 34 data RMK sebagai sampel dari total 42 populasi.

Data demografi pasien HIV/AIDS dengan infeksi oportunistik tuberkulosis

berdasarkan jenis kelamin sebanyak 3 pasien wanita (9%) dan 31 pasien pria

(91%) dengan angka kejadian paling tinggi pada rentang usia 20-30 tahun

sebanyak 16 pasien (48%). Infeksi oportunistik lain yang paling banyak pada

pasien HIV/AIDS dengan infeksi oportunistik tuberkulosis adalah pneumonia

Page 7: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

vii

sebanyak 17 pasien (39%) diikuti PCP sebanyak 7 pasien (16%), kandidiasis

sebanyak 12 pasien (28%), diare sebanyak 5 pasien (12 pasien) dan

toksoplasmosis serebral sebanyak 2 pasien (5%). Jenis TB terbanyak adalah TB

paru sebanyak 26 pasien (64%). Pengobatan TB kategori 1 sebanyak 28 pasien

(82%), kategori 2 sebanyak 5 pasien (15%), dan pengobatan MDR-TB sebanyak 1

pasien (3%). Bentuk OAT yang digunakan yaitu KDT sebanyak 7 pasien (21%),

non KDT sebanyak 25 pasien (73%), 4KDT+S sebanyak 1 pasien (3%) dan

2KDT+E sebanyak 1 pasien (3%). OAT KDT yang paling banyak diberikan

adalah 4 KDT (Rifampisin 150 mg, Isoniazid 750 mg, Pirazinamid 400 mg,

Etambutol 275 mg) sebanyak 5 pasien (71%). OAT non KDT yang paling banyak

diberikan adalah R/H/Z/E 1x (450/300/1000/750) mg PO sebanyak 8 pasien

(37%). Efek samping dari penggunaan OAT yang terjadi pada pasien yaitu

peningkatan serum transaminase 10 pasien (47%), mual 5 pasien (24%), muntah 5

pasien (24%) dan gelisah 1 pasien (3%).

Kesimpulan pada penelitian pola penggunaan OAT pada pasien HIV/AIDS

dengan infeksi oportunistik tuberkulosis yaitu, Kategori pengobatan TB paling

banyak adalah kategori 1 (82%), Bentuk OAT yang paling banyak digunakan

adalah non KDT (73%), OAT non KDT yang paling banyak diberikan adalah

R/H/Z/E 1x (450/300/1000/750) mg PO (37%), Efek samping dari penggunaan

OAT yang paling banyak terjadi pada pasien adalah peningkatan serum

transaminase (47%). Penggunaan OAT yang diberikan pada pasien HIV/AIDS

dengan IO tuberkulosis terkait dengan bentuk, dosis dan rute pemberian telah

sesuai dengan Pedoman Nasional Program Pengendalian Tuberkulosis

Kementrian Kesehatan RI tahun 2014.

Page 8: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

LEMBAR PENGUJIAN ....................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

RINGKASAN ....................................................................................................... vi

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 6

2.1 Tinjauan HIV/AIDS .................................................................................... 6

2.1.1 Epidemiologi HIV/AIDS ...................................................................... 6

2.1.2 Definisi HIV/AIDS .............................................................................. 6

2.1.3 Etiologi HIV/AIDS .............................................................................. 7

2.1.4 Transmisi HIV/AIDS ........................................................................... 8

2.1.5 Patogenesis HIV/AIDS......................................................................... 8

2.1.6 Manifestasi Klinik HIV/AIDS ............................................................ 11

2.1.7 Infeksi Oportunistik pada Pasien HIV/AIDS ...................................... 13

2.2 Tinjauan Infeksi Oportunistik TB pada Pasien HIV/AIDS ......................... 13

2.2.1 Epidemiologi Infeksi Oportunistik TB pada Pasien HIV/AIDS ........... 13

2.2.2 Definisi Infeksi Oportunistik TB pada Pasien HIV/AIDS ................... 14

2.2.3 Etiologi TB pada Pasien HIV/AIDS ................................................... 15

2.2.4 Transmisi TB pada Pasien HIV/AIDS ................................................ 15

Page 9: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

xi

2.2.5 Patofisiologi TB pada Pasien HIV/AIDS ............................................ 16

2.2.6 Diagnosis TB pada Pasien HIV/AIDS ................................................ 18

2.2.7 Manifestasi Klinis TB pada Pasien HIV/AIDS ................................... 20

2.2.8 Terapi TB pada Pasien HIV/AIDS...................................................... 21

2.2.9 Multi Drug Resisten Tuberkulosis (MDR-TB).................................... 25

2.3 Tinjauan Obat Anti Tuberkulosis ............................................................... 27

2.3.1 OAT Lini Pertama .............................................................................. 27

2.3.2 OAT Lini Kedua ................................................................................ 31

2.3.3 Efek Samping OAT ............................................................................ 34

2.3.4 Toksisitas OAT .................................................................................. 36

2.3.5 Interaksi OAT .................................................................................... 37

2.4 Tinjauan Terapi Lain ................................................................................. 38

2.4.1 Terapi Anti Retroviral (ARV) ............................................................ 38

2.4.2 Terapi Pencegahan Kotrimoksasol...................................................... 40

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................... 42

3.1 Kerangka Konseptual................................................................................. 42

3.2 Kerangka Operasional Penelitian .............................................................. 44

BAB IV METODE PENELITIAN ...................................................................... 45

4.1 Rancangan Penelitian................................................................................. 45

4.2 Bahan Penelitian ........................................................................................ 45

4.3 Kriteria Inklusi .......................................................................................... 45

4.4 Kriteria Eksklusi ........................................................................................ 45

4.5 Populasi ..................................................................................................... 45

4.6 Sampel ...................................................................................................... 46

4.7 Instrumen Penelitian .................................................................................. 46

4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 46

4.9 Definisi Operasional .................................................................................. 46

4.9.1 Pasien HIV/AIDS dengan Infeksi Oportunistik TB ............................ 46

4.9.2 Infeksi Oportunistik ........................................................................... 46

4.9.3 Obat Antituberkulosis (OAT) ............................................................. 46

4.9.4 Dosis Obat ......................................................................................... 46

4.9.5 Data Klinik ........................................................................................ 46

Page 10: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

xii

4.9.6 Data Laboratorium ............................................................................. 46

4.10 Prosedur Pengumpulan Data .................................................................... 47

4.11 Pengolahan dan Analisis Data .................................................................. 47

BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................. 48

5.1 Karakteristik Demografi Pasien ................................................................. 49

5.1.1 Jenis Kelamin ..................................................................................... 49

5.1.2 Faktor Resiko ..................................................................................... 49

5.1.3 Usia ................................................................................................... 49

5.1.4 Pekerjaan .......................................................................................... 49

5.1.5 Status Penjamin Biaya Pasien ............................................................. 50

5.2 Infeksi Oportunistik Lain pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis 50

5.3 Jenis Tuberkulosis pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis .......... 50

5.4 Pola Penggunaan OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ... 51

5.4.1 Bentuk OAT yang diterima Pasien HIV/AIDS dengan IO

Tuberkulosis ............................................................................................... 51

5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO

Tuberkulosis ............................................................................................... 51

5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 52

5.4.4 Pola Switching OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO

Tuberkulosis ............................................................................................... 53

5.4.5 Lama Pemberian OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO

Tuberkulosis ............................................................................................... 53

5.5 Efek Samping OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ........ 53

5.6 Interaksi OAT dengan Obat Lain ............................................................... 54

5.8 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien HIV/AIDS dengan IO

Tuberkulosis .............................................................................................. 57

BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................... 58

BAB VII KESIMPULAN ................................................................................... 74

7.1 Kesimpulan .............................................................................................. 74

7.2 Saran ......................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 75

Page 11: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Stadium dan Gejala Klinis ........................................................................... 12

II.2 Regimentasi OAT ........................................................................................ 22

II.3 Dosis Paduan OAT KDT ............................................................................. 23

II.4 Rekomendasi Dosis OAT ............................................................................ 23

II.5 Sediaan OAT di Indonesia ........................................................................... 24

II.6 OAT yang Digunakan dalam Pengobatan TB-MDR .................................... 26

II.7 Dosis Rekomendasi Terapi OAT-MDR ....................................................... 27

II.8 Efek Samping OAT dan Penatalaksanaan .................................................... 34

II.9 Tatalaksana Efek Samping Obat pada Pasien dengan Pengobatan TB-HIV .. 35

II.10 Interaksi OAT (Rifampisin dan Isoniazid) dengan Obat Lain ..................... 37

II.11 Pedoman Terapi ARV pada ODHA dengan TB ......................................... 39

II.12 Daftar Obat ARV di Indonesia ................................................................... 40

V.1 Jenis Kelamin Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ........................... 41

V.2 Faktor Resiko pada Pasien HIV/AIDS ......................................................... 49

V.3 Usia Pasien HIV/AIDS ............................................................................... 49

V.4 Distribusi Pekerjaan Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ................. 49

V.5 Infeksi Oportunistik Lain pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis . 50

V.6 Jenis Tuberkulosis pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ............ 50

V.7 Bentuk OAT yang Diterima Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis...... 51

V.8 OAT KDT yang Diterima Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ......... 51

V.9 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis . 51

V.10 Pola Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis .................... 52

V.11 Pola Switching OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ....... 53

V.12 Lama Pemberian OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis.... 53

V.13 Efek Samping OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ........ 53

V.14 Interaksi Potensial OAT dengan Obat Lain pada Pasien HIV/AIDS dengan

IO Tuberkulosis ........................................................................................ 54

V.15 Terapi Lain pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis .................... 55

V.16 Jenis Terapi Antibiotik selain OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO

Tuberkulosis ............................................................................................. 55

Page 12: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

xiv

V.17 Jenis Terapi selain Antibiotik pada Pasien HIV/AIDS dengan IO

Tuberkulosis ............................................................................................. 56

V.18 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien HIV/AIDS dengan IO

Tuberkulosis ............................................................................................. 57

Page 13: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar ................................................................................................... Halaman

2.1 Struktur Anatomi Virus HIV .......................................................................... 7

2.2 Siklus Hidup HIV .......................................................................................... 8

2.3 Patogenesis HIV/AIDS ................................................................................ 10

2.4 Faktor Resiko Penularan TB......................................................................... 15

2.5 Patogenesis TB ............................................................................................ 16

2.6 Struktur Kimia Isoniazid .............................................................................. 27

2.7 Struktur Kimia Rifampisin ........................................................................... 28

2.8 Struktur Kimia Pirazinamid .......................................................................... 29

2.9 Struktur Kimia Etambutol ............................................................................ 30

2.10 Struktur Kimia Streptomisin ....................................................................... 30

2.11 Struktur Kimia Asam p-aminosalisilat ........................................................ 31

2.12 Struktur Kimia Etionamid .......................................................................... 32

2.13 Struktur Kimia Sikloserin ........................................................................... 33

3.1 Kerangka Konseptual ................................................................................... 43

3.2 Kerangka Operasional Penelitian ................................................................. 44

5.1 Skema Inklusi dan Eksklusi Penelitian pada Pasien HIV/AIDS dengan Infeksi

Oportunistik Tuberkulosis ........................................................................... 48

5.2 Status Penjamin Biaya Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ............... 50

Page 14: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ................................................................................................. Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup.................................................................................... 81

2. Surat Pernyataan............................................................................................ 82

3. Nota Dinas .................................................................................................... 83

4. Keterangan Kelayakan Etik ........................................................................... 84

5. Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ............................... 85

Page 15: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

xvii

DAFTAR SINGKATAN

AIDS : Acquired Immunodeficiency Syndrome

ART : Antiretovital Therapy

ARV : Antiretroviral

AZT : Zidovudin

CDC : Centers for Disease Control and Preventing

Cs : Cycloserin

Dirjen PP dan PL : Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan

DNA : Deoxyribonucleic Acid

d4T : Stavudin

E : Etambutol

EFV : Efavirens,

Etio : Etionamid

FTC : Emtricitabine

HIV : Human Immunodeficiency Virus

H : Isoniazid

IL : Interleukin

IM : Intra Muskular

IO : Infeksi Oportunistik

IV : Intra Vena

KEMENKES RI : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Km : Kanamisin

Lfx : Levofloxacin

MDR-TB : Multi Drug Resistant-Tuberculosis

Mfx : Moxifloxacin

NNRTI : Non Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor

NRTI : Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor

NVP : Nevirapin

OAT : Obat Anti Tuberkulosis

ODHA : Orang Dengan HIV AIDS

PCP : Pneumocytis Carinii Pneumoni

Page 16: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

xviii

PI : Protease Inhibitor

PO : Per Oral

R : Rifampisin

RMK : Rekam Medik Kesehatan

RNA : Ribonucleic Acid

S : Streptomisin

SSP : Sistem Saraf Pusat

SIV : Simian Virus Immunodeficiency

TB : Tuberkulosis

TD : Tekanan Darah

TDF : Tenofovir

3TC : Lamivudin

UNAIDS : United Nation Program on HIV/AIDS

WHO : World Health Organization

Z : Pirazinamid

Page 17: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

75

DAFTAR PUSTAKA

Adams, J.L., Dumond, J.B., and Kashuba, A.D.M., 2013. Pharmacotherapy of

Human Immunodeficiency Virus Infection, In: Koda-Kimble, M.A.,

Young, L.Y., Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Guglielmo, B.J. Kradjan,

W.A. Applied Therapeutics: The Clinical Use of Drug 9th ed.

Philadelphia: Lipincott Williams and Wilkins. Chapter 70. hal. 1694

Anderson, P. L., Kakuda, T. N. & Fletcher, C. V., 2011. Human

Immunodeficiency Virus Infection. Dalam: J. T. DiPiro, et al. penyunt.

Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. New York: McGraw

Hill.

Aidsinfo, 2012. HIV Coinfection. https://aidsinfo.nih.gov/contentfiles/ pdf.

Diakses tanggal 20 November 2015.

Anderson, O.P., Knoben, E.J., Troutman, G.W., 2002. Handbook of clinical

drug data 10thed. USA: The McGraw-Hill’s Companies. p. 82-90

Arbex MA, Varella Mde C, Siqueira HR, Mello FA, 2010. Antituberculosis

drugs: drug interactions, adverse effects, and use in special situations.

Part 2: second line drugs. J Bras Pneumol. 2010 Sep-Oct;36(5):641-56.

Baxter, K., 2010. Stockley’s Drug Interactions 9th ed. USA: Pharmaceutical

Press, p. 150, p. 345-348

Braun, A.C., and Anderson, M.C., 2007. Pathophysiology: functional alteration

in human health. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. p. 325-

327

Carvalho, BM., Monteiro, AJ., Roberto, et al., 2008. Factors related to

HIV/tuberculosis coinfection in a Brazilian reference hospital. Braz J

Infect Dis. Vol.12

Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2012.

http://www.cdc.gov/tb/topic/tbhivcoinfection/default.htm. Diakses 16

Desember 2015

Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2013. Core Curriculum on

Tuberculosis: What the Clinician Should Know sixth edition. Centers for

Disease Control and Prevention. p. 82

Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2013. A New Tool to

Diagnose Tuberculosis: The Xpert MTB/RIF Assay. Centers for Disease

Control and Prevention.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2013. TB and HIV Co-

infection. Diakses dari http://www.cdc.gov, tanggal 10 desember 2015

Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2015. Opportunistic

Infection. Diakses dari http://www.cdc.gov, tanggal 10 desember 2015

Page 18: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

76

Center for Disease Control, 2015. Fungal Opportunistik Infection. Diakses dari

https://www.cdc.gov/fungal/diseases/candidiasis, tanggal 08 Juni 2016

Chhabra N, Dixit R, Aseri M.L., 2011. Adjunctive Corticosteroid Therapy In

Tuberculosis Management: A Critical Reappraisal. International Journal

of Pharmaceutical Studies and Research. E-ISSN 2229-4619. Vol. II

Chang KC., Leung CC., Yew WW, et al., 2008. Hepatotoxicity of Pyrazinamide

Cohort and Case-Control Analyses. J Respir Crit Care Med; Vol 177. pp

1391–1396

Cohen, 2011. Prevention of HIV-1 Infection with Early Antiretroviral Therapy.

The New England Journal of Medicine 2011; 365:493-505

Corbett, A., Yeh, R., Dumond, J.B, and Kashuba, A.D.M., 2008. Human

Immunodeficiency Virus Infection, In: Chisholm-Burns, M.A., Wells,

B.G., Schwinghammer, T.L., Malone, P.M., Kolesar, J.M., Rotschafer,

J.C., Dipiro, J.T. Pharmacotherapy Principles and Practice. Philadelphia:

Lipincott Williams and Wilkins. Chapter 84. p. 1253, 1256

Date and Fishher, 2012. HIV infection, In: Walker, Roger and Whittlesea,

Catep. Clinical Pharmacy and Therapeutics Fifth edition. Philladelphia:

Elsevier,Inc. p. 621

Deck, D.H., Winston, L.G., 2012. Antimycobacterial Drugs, In: Katzung, B.G.,

Masters, S.B., Trevor A.J. Basic and Clinical Pharmacology 12th edition.

USA: McGraw-Hill Companies, Inc. p. 840-848

Esteve et al., 2010. Miliary Tuberculosis Coinfection with Human

Immunodeficiency Virus, Western Journal of Emergency Medicine.

Volume XI, no. 5

Farazi et al., 2014. Adverse Reactions to Antituberculosis Drugs inIranian

Tuberculosis Patients. Hindawi Publishing Corporation Tuberculosis

Research and Treatment. Volume 2014, ID 412893

Fauci, A.S., Lane, H.C., 2010. Human Immunodeficiency Virus Disease: AIDS

Related Disorder, In. Fauci and Longo. Horrison’s Principles of Internal

Medicine 18thed. USA: The McGraw-Hill’s Companies. Chapter: 90. p.

799

Gould, Barbara.E, Dyer, and Ruthanna, 2011. Pathophysiology for The Health

Professions 4th edition. Philadelphia: Elsevier Inc. p. 342-343

Gumbo, Tawannda, 2011. Chemotherapy of Tuberculosis, Mycobacterium

Avium Complex Disease, and Leprosy. In: Brunton, L., Chabner, B.,

Knollman, B. Goodman and Gilman’s: The Pharmacologycal Basis and

Therapeutics 12th edition. USA: McGraw-Hill Companies, Inc. p. 1398-

1408

Hammer, D.Garry., McPhee, J.Stephen, 2014. Pathophysiology of Disease: An

Introduction to Clinical Medicine 7th edition. New York: McGraw-Hill

Companies, Inc. p. 68

Page 19: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

77

Huang, L., Crothers, AK., 2010. HIV-Associated Oportunistic Pneumoia.

National Institute of Health. Public Access. May 2010

Katy, A., Jeannine, F.N., and Pythia, T. N., 2014. Effect on Treatment Adherence

of Administering Drugs as Fixed-Dose Combinations versus as Separate

Pills: Systematic Review and Meta-Analysis, Hindawi Publishing

Corporation AIDS Research and Treatment. Volume 2014, Article ID

967073

Kays, M.B., 2013. Tuberculosis. In: Koda-Kimble, M.A., Young, L.Y.,

Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Guglielmo, B.J. Kradjan, W.A. Applied

Therapeutics: The Clinical Use of Drug 9th ed. Philadelphia: Lipincott

Williams and Wilkins. Chapter 65. p. 1534, 1537, 1539

Kemenkes RI, 2011. Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan

Terapi Antiretroviral Pada Orang Dewasa. Jakarta: Direktorat Jendral

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Hal. 18

Kemenkes RI, 2012. Petunjuk Teknis Tatalaksana Klinis Ko-Infeksi TB-

HIV. Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan. Hal. 20, 21, 31, 42

Kemenkes RI, 2013. Petunjuk Teknis Manajemen Terpadu Pengendalian

Tuberkulosis Resisten Obat. Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Kemenkes RI, 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta;

Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Hal. 34, 64-65

Kemenkes RI, 2014. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta:

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Hal. 84, 89

Khan et al., 2010. Treatment of Active Tuberculosis in HIV-Coinfected Patients.

Clinical Infectious Diseases 2010; 50(9):1288–1299.

Kingkaew et al., 2009. HIV-associated extrapulmonary tuberculosis in Thailand:

epidemiology and risk factors for death, International Journal of

Infectious Disease. Volume 13, Pages 722–729

Kumar et al., 2015. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease.

Philadelphia: Elsevier Inc. p.234

Leach, J.P. and Davenport, R.J., 2014. Neurological disease, In: Walker, Brian

et al., Davidson’s Principles and Practice Medicine. China: Elsevier,Inc.

p. 1204

Lienhardt, Christian et al., 2011. Efficacy and Safety of a 4-Drug Fixed-Dose

Combination Regimen Compared With Separate Drugs for Treatment of

Pulmonary TuberculosisThe Study C Randomized Controlled Trial, The

Journal of The American Medical Association.Vol 305, No. 14

Page 20: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

78

Maartens, G., and Nachega, B.J., 2009. Clinical aspect of tuberculosis in HIV-

infected adults. In Schaaf, S.H., Zumla, A. Tuberculosis a Comprehensive

Clinical Reference. Philadelphia: Elsevier Inc. p.524

Maartens, G., 2014. HIV infection and AIDS, In. Walker, B.R., Colledge, N.R.,

Ralston, S.H., Penman, I.D., Davidson’s Principles and Practice of

Medicine 22nd edition. Philadelphia: Elsevier Inc. p. 391-393

Marx G.E., and Chan E.D., 2011. TuberculousMeningitis: Diagnosis and

Treatment Overview. Hindawi Publishing Corporation Tuberculosis

Research and Treatment. Volume 2011, Article ID 798764, 9 pages

doi:10.1155/2011/798764

McIlleron H. et al., 2007. Complications of Antiretroviral Therapy in Patients

with Tuberculosis: Drug Interactions, Toxicity, and Immune

Reconstitution Inflammatory Syndrome. The Journal of Infectious

Diseases. 196 (Suppl 1)

Meda., et al, 2013. Risk Factors of Tuberculosis Infection Among HIV/AIDS

Patients in Burkina Faso. AIDS Research and Human Retroviruses.

Volume 29, number 7.

Murray, R.P., Rosenthal, S.K., and Pfaller, A.M., 2013. Medical Mucrobiology.

Philadelphia: Elsevier Inc. p. 576, 254

Ngowi, J.B, Mfinanga, G.S., Bruun, N.J., and Morkye, O., 2008. Pulmonary

tuberculosis among people living with HIV/AIDS attending care and

treatment in rural northern Tanzania. Bio Med. Central.

Olaniran et al., 2011. Prevalence of Tuberculosis among HIV/AIDS Patients in

Obafemi Awolowo University Teaching Hospital Complex Oauthc, ILE –

IFE Int J Biol Med Res. 2(4): 874 -877

Panel on Opportunistic Infections in HIV-Infected Adults and Adolescents,

2009. Guidelines for the Prevention and Treatment of Opportunistic

Infections in HIV-Infected Adults and Adolescents, 5april.

Pandit, A., Sachdeva T., and Bafna P., 2012. Drug Induced Hepatotoxicity.

Journal of Applied Phamaceutical Science. ISSN: 2231-3354

Padmapriyadarsini, C., Narendran, G., Swaminathan, S., 2011. Diagnosis &

treatment of tuberculosis in HIV co-infected patients.Indian J Med Res.

2011 Dec;134(6):850-65. doi: 10.4103/0971-5916.92630.

Peloquin, C.A., 2008. Tuberculosis. In: Dipiro J.T., Robert L. T., Garry CY.,

Gary R.M., Barbara G.W., L. Michael, P., (Eds). Pharmacotherapy, A

pathophysiologic Approach, 7thed. USA: The McGraw-Hill’s Companies.

Chapter: 116, p. 1874

Pharmaceutical Care Network Europe Foundation (PCNE), 2010.

Classification for Drug related problems V6.2. Zuidlaren. p. 2

Page 21: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

79

Price, S.A., Wilson, M.R., 2006. Phatophysiology: Clinical Concept of Disease

Processes. Jakarta: EGC. hal. 235

Ramappa, V., and Aithal, G.P., 2012. Hepatotoxicity Related to Anti-

tuberculosis Drugs:Mechanisms and Management. Journal of Clinical

and Experimental Hepatology. Vol. 3, No. 1

Raviglione, M.C., and O’Brien, R.J., 2010. Tuberculosis, In. Fauci and Longo.

Horrison’s Principles of Internal Medicine 18thed. USA: The McGraw-

Hill’s Companies. Chapter: 66 p. 597,598, 607

Robb A. and Berrington A.W., 2012. Respiratory infection, In: Walker, Roger

and Whittlesea, Catep. Clinical Pharmacy and Therapeutics Fifth

edition. Philladelphia: Elsevier,Inc. p. 550, 621

Safrin, S., 2012. Antiretroviral Agents. Dalam: B. G. Katzung, S. B. Masters &

A. J. Trevor, penyunt. Basic and Clinical Pharmacology. New York:

McGraw-Hill.

Saukkonen JJ, Cohn DL, Jasmer RM, et al., 2006. An Official ATS Statement:

Hepatotoxicity of Antituberculosis Therapy. Am J Respir Crit Care Med;

174:935-95

Sharma, K. et al., 2012. Challenges in the diagnosis & treatment of miliary

tuberculosis, Indian Journal of Medical Research. 135(5): 703–730.

Sterling, Pham, A., 2010. HIV Infection–Related Tuberculosis: Clinical

Manifestations and Treatment. Clinical Infectious Diseases Oxford

Journal. Vol. 50(S3):S223–S230.

Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna

Publishing, hal. 2232

Sweetmen, S. C., 2009. Antituberculosis Drugs, In: Martindale the Complete

Drug Reference, Ed. 36th, London: Pharmaceutical Press.

Tatro, D.S., 2009. Drug Interaction Facts. Wolters Kluwer Health, Inc.

Tostmann A., Boeree MJ., Aarnoutse RE., et al., 2008. Antituberculosis drug-

induced hepatotoxicity: Concise up-to-date review. Journal of

Gastroenterology and Hepatology; 192–202

Trinh, Nguyen, H.L., Nguyen, V.l., 2014. Tuberculosis and HIV co-infection—

focus on the Asia-Pacific region. International Journal of Infectious

Diseases. Vol. 32 170–178

United Nation Program on HIV/AIDS (UNAIDS), 2016. Global Statistics 2015.

Di akses dari http://www.unaids.org/en/resources/fact-sheet. Pada tanggal

20 Januari 2016

Vashishtha et al., 2013. Efficacy and safety of thrice weekly DOTS in

tuberculosis patients with and without HIV co-infection: an observational

study. BMC Infectious Diseases 2013, 13:468 http://www.biomedcentral.

com/1471-2334/13/468

Page 22: SKRIPSI - core.ac.uk · 5.4.2 Kategori dan Fase Terapi OAT Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis ..... 51 5.4.3 Pola Terapi OAT pada Pasien HIV/AIDS dengan IO Tuberkulosis..... 52

80

Wells, G. Barbara., DiPiro, J.T., Schwinghammer, T.L., DiPiro, V.C., 2014.

Pharmacotherapy Handbook Ninth edition. USA: McGraw-Hill

Companies, Inc. p. 368, 415-417

WHO, 2007.Case Definitions Of HIV for Surveilance and Revised Clinical

Staging and Immunological Classification Of HIV-Telated Disease In

Adult and Children .World Health Organization. p. 17

WHO, 2010. Treatment of Tuberculosis Guidelines 4thed. World Health

Organization. p. 67

WHO, 2015. Global Tuberculosis Report. World Health Organization. p. 59