SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak...

19
SKRIPSI MEXI KURNIAWAN ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT DALAM SEDIAAN JAMU PEGEL LINU CAIR BERMEREK DENGAN METODE KLT-DENSITOMETRI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2018

Transcript of SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak...

Page 1: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

SKRIPSI

MEXI KURNIAWAN

ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT DALAM SEDIAAN

JAMU PEGEL LINU CAIR BERMEREK DENGAN

METODE KLT-DENSITOMETRI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018

Page 2: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

i

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS KUALITATIF BAHAN KIMIA OBAT

DALAM SEDIAAN JAMU PEGEL LINU BERMEREK

SEDIAAN CAIR DENGAN METODE KLT-

DENSITOMETRI

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2018

Oleh :

MEXI KURNIAWAN

NIM : 201310410311297

Disetujui Oleh :

Pembimbing I

Pembimbing II

Sovia Aprina B. S.Farm, M.Si,Apt. Engrid Juni A.,M.Farm.,Apt.

NIP. 11408040452 NIP. 11216120589

Page 3: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

ii

LEMBAR PENGUJIAN

ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT DALAM SEDIAAN

JAMU PEGEL LINU CAIR BERMEREK DENGAN

METODE KLT-DENSITOMETRI

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji

Pada Tanggal 25 Juli 2018

Oleh :

MEXI KURNIAWAN

NIM : 201310410311297

Tim Penguji :

Penguji I

Penguji II

Sovia Aprina B. S.Farm, M.Si,Apt. Engrid Juni A.,M.Farm.,Apt.

NIP. 11408040452

NIP. 11216120589

Penguji III

Penguji IV

Siti Rofida S.Si., M.Farm., Apt Dian Ermawati, S.Farm., M.Farm.,Apt.

NIP. 11408040453 NIP. 11209070481

Page 4: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

iii

KATA PENGANTAR

Ucapan puji sukur yang tak terhingga selalu tercurah kehadirat ALLAH

S.W.T karena berkat rahmat, taufiq, dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir dengan judul “ Analisis Bahan Kimia Obat Dalam Sediaan Jamu

Pegel Linu Cair Bermerek Dengan Metode KLT-Densitometri “ dengan baik.

Ucapan terimakasih juga selalu terucap kepada kedua orangtua yang tidak pernah

lelah berusaha dan berdo’a sehingga penulis dapat menjalani pendidikan hingga saat

ini.

Tersusunnya tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini perkenankan penulis dengan kerendahan hati

mengucapkan rasa terimakasih yang sebsar-besarnya kepada:

1. Ibu Sovia Aprina B. S.Farm, M.Si, Apt. selaku dosen pembimbing I yang sangat

penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan, arahan, ide serta kritik dan

saran sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Ibu Engrid Juni A., M.Farm., Apt. selaku dosen pembimbing II yang sangat

penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan, arahan, ide serta kritik dan

saran sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Ibu Siti Rofida S.Si., M.Farm., Apt dan Ibu Dian Ermawati, S.Farm.,

M.Farm.,Apt. selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji

dan memberikan kritik serta saran sehingga tugas akhir ini menjadi lebih baik.

4. Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Faqih

Ruhyanudin, M.Kep., Sp.Kep.MB. atas kesempatan yang diberikan untuk

mengikuti program sarjana.

5. Ketua program studi farmasi, Dian Ermawati, S.Farm., M.Farm.,Apt. yang

selalu memberikan semangat untuk dapat menyelesaikan perkuliahan ini.

6. Ibu Sendi Lia Yunita, S.Farm., Apt. selaku dosen wali yang telah memberikan

banyak bantuan dan ilmunya kepada penulis.

7. Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang beserta seluruh

staff yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis untuk

menyelesaikan masa perkuliahan dan SKRIPSI untuk memenuhi syarat

mencapai gelar Sarjana Farmasi.

Page 5: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

iv

8. Seluruh dosen Laboratorium Kimia Terpadu dan laboran yang telah membantu

selama pelaksanaan penelitian dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

9. Kakak ku Lusi Susanti dan adik ku Nayshilla Yulianti tercinta yang memberikan

semangat dan mendo’akan selama penulis menjalani perkuliahan.

10. Anggrita Fitriana tercinta yang penuh kesabaran untuk mengingatkan dan

memberikan semangat, dukungan serta dengan ikhlas meminjamkan laptopnya

kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

11. Kos Joyopranoto dan seluruh keluarga yang telah memberikan sarana selama

menjalani perkuliahan.

12. Kantin Kampus 2 UMM dan seluruh warung kopi yang telah menyuguhkan kopi

terbaik sehingga memberikan inspirasi kepada penulis.

13. Seluruh teman-teman Universitas Muhammadiyah Malang dan teman-teman

lainnya yang memberikan ilmu kepada penulis.

14. Bapak mie ayam yang hampir setiap siang lewat depan kos dan memberikan

makanan kepada penulis.

15. Dota 2 yang selalu siap memberikan hiburan kepada penulis sehingga penulis

terhindar dari tekanan dan rasa stress.

16. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis cantumkan yang telah memberi

bantuan kepada penulis baik langsung maupun tidak langsung dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

Akhirnya saya sebagai penulis menyampaikan permintaan maaf kepada semua

pihak yang mungkin telah mengalami hal yang kurang nyaman dalam berinteraksi

dengan penulis selama kegiatan penelitian dan penulisan skripsi ini. Semoga Allah

SWT selalu berkenan melimpahkan taufik serta hidayah-Nya kepada kita semua.

Amin ya Rabbal Alamin.

Malang, 25 Juli 2018

Penulis

Mexi Kurniawan

Page 6: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

v

RINGKASAN

Jamu merupakan obat tradisional Indonesia yang tercipta dari panggilan dan

keanekaragaman bahan alam yang bersumber dari warisan nenek moyang bangsa

Indonesia ribuan tahun lalu. Ramuan tersebut diwariskan secara turun temurun, dari

generasi ke generasi, yang digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit,

memelihara dan memulihakn kesehatan, serta digunakan untuk kebugaran dan

kecantikan. Penggunaan jamu sebagai obat tradisional diharapkan dapat digunakan

sebagai pengobatan komplementer alternatif yang dapat disandingkan dengan

pengobatan konvensional (modern) yang sudah berkembang dan telah lama

digunakan di fasilitas kesehatan (Fachrudin, 2012).

Sesuai dengan Keputusan Kepala Badan POM no. HK.00.05.41.1384

tahun 2005 obat tradisional dilarang menggunakan: bahan kimia hasil isolasi atau

sintetik berkhasiat obat, narkotika atau psikotropika, hewan atau tumbuhan yang

dilindungi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hal serupa juga disebutkan pada Keputusan Menteri Kesehatan (KEMENKES)

nomor 661/MENKES/SK/VII/1994 tentang persyaratan obat tradisional,

disebutkan bahwa obat tradisional atau suplemen makanan tidak boleh mengandung

bahan kimia obat (BKO) selain yang dipersyaratkan. Praktek penambahan bahan

kimia obat adalah perbuatan melawan hukum. Namun masih banyak ditemukan

BKO dalam produk jamu, antara lain obat analgetika dan anti inflamasi. Obat

analgetika dan AINS sering ditambahkan secara ilegal pada jamu pegel linu.

Parasetamol dan asam mefenamat merupakan obat analgetika dan AINS yang

banyak dikenal dan digunakan masyarakat, sehingga kemungkinan obat tersebut

sebagai salah satu yang ditambahkan pada jamu pegel linu sangat besar. Pada Mei

2016 dilakukan analisis kualitatif terhadap 8 sampel jamu pegel linu didapatkan 4

(empat) sampel diantaranya mengandung parasetamol . Pada sampel-sampel

tersebut terdapat bercak dengan nilai Rf dan kurva serapan yang sesuai dengan baku

parasetamol. Hasil analisis kuantitatif parasetamol pada sampel menunjukkan

bahwa kandungan parasetamol pada sampel setara dengan satu dosis tunggal

pemakaian parasetamol untuk dewasa (325 – 650 mg) (Hayun dan Karina, 2016).

Penelitian ini menggunakan metode KLT-Densitometri. Metode KLT

merupakan metode yang sederhana, cepat dan murah sehingga banyak digunakan

untuk analisis obat, termasuk analisis BKO dalam jamu. Sejumlah metode analisis

BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja

tinggi (KCKT)-UV, kromatografi cair-MS, kromatografi-NMR, Kromatografi lapis

tipis (KLT)-densitometri (Haneef et al, 2013).

Pada penelitian ini sampel merupakan jamu pegel linu sediaan cair

bermerek yaitu produk yang memiliki nama, kemasan, logo atau cap yang menjadi

identitas produk tersebut yang diambil di Kecamatan Klojen, Kabupaten Malang.

Daerah ini dipilih karena masih mudah menemukan penjual jamu baik tanpa merek

maupun bermerek dengan berbagai sediaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah jamu pegel linu sediaan cair bermerek yang beredar di

Kecamatan Klojen, Kabupaten Malang mengandung BKO. Metode pengambilan

sampel yaitu dengan cara mengambil dari beberapa toko yang menjual jamu pegal

linu cair bermerek. Dari 4 toko diambil 5 sampel dengan merek yang berbeda serta

nomor registrasi yang berbeda. Sampel tersebut ditandai dengan tanda A, B, C, D,

dan E.

Page 7: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

vi

Senyawa yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah parasetamol,

asam mefenamat, kafein, dan fenilbutazon. Penelitian dilakukan dengan tahap yang

dimulai dari optimasi eluen dimana menghasilkan komposisi kloroform:etanol (8:1)

sebagai eluen yang cocok untuk memisahkan senyawa-senyawa BKO yang akan

dianalisis, dilanjutkan dengan membuat baku kerja dari senyawa BKO standar

dengan berbagai kadar, preparasi sampel, penotolan baku kerja dan sampel pada

plat KLT lalu dieluasi dengan eluen yang terpilih. Plat hasil eluasi kemudian

dianalisis secara kuantitatif dengan melihat nilai Rf, pola spekra, panjang

gelombang ( λ ) maksimal, dan nilai match factor. Plat tersebut dipindai pada alat

TLC-Scanner 4 pada panjang gelombang 200nm-400nm. Setelah pemindaian

selesai dilihat nilai Rf dan pola spekra dan tidak ditemukan nilai Rf dan pola spekra

pada sampel yang identik dengan baku kerja sehingga penelitian tidak dapat

dilanjutkan ke tahap analisis kuantitatif.

Dari hasil analisis kualitatif tidak ditemukan nilai Rf, pola spektra, panjang

gelombang maksimal sehingga nilai match factor juga tidak dapat ditentukan. Hal

ini menunjukkan bahwa sampel yang dianalisis tidak mengandung BKO. Namun

masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam memilih jamu atau obat tradisional

lainnya untuk dikonsumsi, serta badan kesehatan juga agar terus melakukan

pengawasan yang ketat agar peredaran obat tradisional mengandung BKO tidak

semakin meluas mengingat pencampuran BKO kedalam obat tradisional sangat

rawan terjadi.

Page 8: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

vii

ABSTRAK

ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT DALAM SEDIAAN JAMU PEGEL

LINU CAIR BERMEREK DENGAN METODE KLT-DENSITOMETRI

Mexi Kurniawan, Sovia Aprina Basuki, Engrid Juni Astuti, Program Studi Farmasi,

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang1

Dalam persyaratan jamu tidak boleh mengandung bahan kimia obat (BKO).

Namun masih banyak ditemukan BKO dalam produk jamu, antara lain obat

analgetika dan anti inflamasi. Telah dilakukan penelitian untuk menganalisis secara

kualitatif dan kuantitatif BKO dalam sampel jamu. Dalam penelitian ini digunakan

metode KLT-Densitometri untuk mengetahui apakah jamu pegel linu sediaan cair

bermerek mengandung parasetamol, asam mefenamat, kafein, dan fenilbutazon.

Sampel dikumpulkan sebanyak 5 produk jamu dengan merek yang berbeda. Hasil

ekstraksi sampel kemudian ditotolkan pada plat KLT dengan eluen

kloroform:etanol (8:1) yang kemudian dipindai dengan alat TLC-Scanner 4. Dari

hasil pemindaian hanya terdapat nilai Rf, pola spektra, dan panjang gelombang

baku kerja, data ini menunjukkan tidak adanya kandungan bahan kimia obat dalam

sampel. Analisis kuantitatif tidak dapat dilaksanakan karena parameter kualitatif

tidak terpenuhi.

Kata kunci: Jamu, Bahan Kimia Obat, KLT-Densitometri, Parasetamol, Asam

Mefenamat, Kafein, Fenilbutazon.

Page 9: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

viii

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF DRUG’S CHEMICAL SUBSTANCE ON THE LIQUID

HERBAL MEDICINE BRANDED OF STIFF REUMATIC PAIN WITH

KLT-DENSITOMETRY METHODS

Mexi Kurniawan, Sovia Aprina Basuki, Engrid Juni Astuti, Pharmacy

Department, Faculty of Health Sciences, University Of Muhammadiyah Malang

On the herbal medicine requirements not be allowed contains drug’s

chemical substance (BKO). But still lot of found BKO on the herbal medicine

product, such as analgesic drugs and anti inflammation. It has been done research

to analyze qualitatively and quantitatively BKO on the herbal medicine sample. On

this research used KLT-Densitometry to find out is the liquid dosage herbal

medicine branded of stiff rheumatic pain contains paracetamol, mefenamic acid,

caffeine, and phenylbutazone. Samples were selected as much 5 products herbal

medicine with other branded. The result of sample extraction then apply on KLT

plats with chloroform ethanol eluent (8:1) which is then scanned only Rf values,

spectral pattern, and wavelength of standard work, this data show no content of

drug’s chemical substance in the sample. Quantitative analysis can’t doing because

qualitative parameters not fulfilled.

Keyword : Herbal medicine, Drug’s chemical substance, KLT-Densitometry,

Paracetamol, Mefenamic acid, Caffeine, Phenylbutazone

Page 10: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

ix

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... i

LEMBAR PENGUJIAN ............................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

RINGKASAN ................................................................................................ v

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 5

2.1 Tinjauan Tentang Obat Tradisional ................................................ 5

2.1.1 Pengertian Obat Tradisional ........................................................... 6

2.1.2 Persyaratan Obat Tradisional.......................................................... 6

2.1.3 Penggolongan Obat Tradisional ..................................................... 7

2.1.4 Jamu ................................................................................................ 10

2.1.5 Penyalahgunaan Jamu..................................................................... 12

2.2 Tinjauan Tentang Bahan Kimia Obat Dalam Jamu ........................ 13

2.2.1 Pengertian BKO dalam Jamu ......................................................... 13

2.2.2 Bahaya BKO dalam Jamu............................................................... 14

2.3 Tinjauan tentang BKO dalam Jamu Pegel Linu ............................. 16

2.3.1 Parasetamol ..................................................................................... 16

2.3.2 Asam Mefenamat ............................................................................ 17

2.3.3 Fenilbutazon ................................................................................... 18

2.3.4 Kafein ............................................................................................. 19

Page 11: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

x

2.4 Analisis Bahan Kimia Obat ............................................................ 19

2.4.1 Kromatografi Lapis Tipis ............................................................... 20

2.4.2 Tinjauan Metode Densitometri ....................................................... 26

2.5 Analisis Data................................................................................... 26

2.5.1 Analisis Kualitatif ........................................................................... 26

2.5.2 Analisis Kuantitatif ......................................................................... 28

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .................................................... 30

3.1 Skema Kerangka Konseptual.......................................................... 30

3.2 Konsep Teoritis............................................................................... 31

BAB IV METODE PENELITIAN............................................................. 34

4.1 Metode Sampling ............................................................................ 34

4.1.1 Populasi .......................................................................................... 34

4.1.2 Sampel ............................................................................................ 34

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian......................................................... 34

4.3 Alat Penelitian ................................................................................ 34

4.4 Bahan Penelitian ............................................................................. 35

4.5 Metode Penelitian ........................................................................... 35

4.5.1 Prosedur Pembuatan Larutan Baku Standard ................................. 35

4.5.2 Penentuan Panjang Gelombang ...................................................... 37

4.5.3 Preparasi Sampel ............................................................................ 38

4.5.4 Pembuatan Fase Gerak ................................................................... 38

4.5.5 Penentuan Volume Fase Gerak....................................................... 38

4.5.6 Penjenuhan Bejana ......................................................................... 38

4.5.7 Penyiapan Lempeng KLT dan Penotolan ....................................... 39

4.5.8 Deteksi Bercak ................................................................................ 41

4.5.9 Analisis dengan Densitometer (TLC Scanner) ............................... 41

4.5.10 Analisis Data................................................................................... 42

BAB V HASIL PENELITIAN .................................................................. 43

5.1 Hasil dan Cara Pengambilan Sampel.............................................. 43

5.2 Hasil Optimasi Fase Gerak ............................................................. 43

5.3 Hasil Analisis Kualitatif ................................................................. 46

5.3.1 Hasil Nilai Rf .................................................................................. 46

5.3.2 Data Pola Spektra ........................................................................... 48

5.3.3 Hasil Pengukuran Panjang Gelombang Maksimum (λ max) .......... 53

Page 12: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

xi

5.3.4 Hasil Nilai Match Factor (MF) ...................................................... 54

5.3.5 Kesimpulan Hasil Analisis Kualitatif ............................................. 54

5.4 Validasi Metode .............................................................................. 55

5.4.1 Hasil Penentuan Linearitas ............................................................. 55

5.4.2 Hasil Perhitungan Presisi ................................................................ 56

5.4.3 Hasil Perhitungan Akurasi .............................................................. 56

5.5 Hasil Analisis Kuantitatif ............................................................... 57

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................ 58

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 62

7.1 Kesimpulan ..................................................................................... 62

7.2 Saran ............................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 63

Page 13: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Tabel Fase Diam ...................................................................... 23

Tabel V.1 Perbandingan Nilai Rf Tiap Senyawa Terhadap Komposisi

Eluen ........................................................................................ 44

Tabel V.2 Perbandingan Nilai Resolusi (Rs) Antar Senyawa Terhadap

Komposisi Eluen ..................................................................... 44

Tabel V.3 Nilai Rf Baku Kerja dan Sampel ............................................. 46

Tabel V.4 Panjang Gelombang Maksimum senyawa BKO dan Sampel . 53

Tabel V.5 Hasil Kesimpulan Analisis Kualitatif ...................................... 54

Tabel V.6 Konsentrasi Baku Standar Fenilbutazon ................................. 55

Tabel V.7 Hasil Perhitungan Presisi ......................................................... 56

Tabel V.8 Hasil Perhitungan Akurasi ....................................................... 57

Page 14: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Logo Jamu ............................................................................. 8

Gambar 2.2 Logo Obat Herbal Terstandar................................................ 9

Gambar 2.3 Logo Fitofarmaka .................................................................. 10

Gambar 2.4 Struktur Kimia Parasetamol .................................................. 16

Gambar 2.5 Struktur Kimia Asam Mefenamat ......................................... 17

Gambar 2.6 Struktur Kimia Fenilbutazon ................................................. 18

Gambar 2.7 Struktur Kimia Kafein ........................................................... 19

Gambar 2.8 Perhitungan Nilai Rf ............................................................. 27

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konseptual ................................................ 30

Gambar 4.1 Penjenuhan Chamber ............................................................ 39

Gambar 4.2 Penandaan dan Urutan Totolan Pada Lempeng KLT ........... 40

Gambar 4.3 Eluasi Lempeng KLT ............................................................ 40

Gambar 5.1 Densitogram Tiap Senyawa Bahan Kimia Obat Terhadap

Komposisi Eluen ................................................................... 45

Gambar 5.2 Pola Spektra Parasetamol ...................................................... 48

Gambar 5.3 Pola Spektra Asam Mefenamat ............................................. 49

Gambar 5.4 Pola Spektra Kafein............................................................... 50

Gambar 5.5 Pola Spektra Fenilbutazon..................................................... 51

Gambar 5. 6 Pola Spektra pada Sampel ..................................................... 52

Gambar 5.7 Kurva Kalibrasi Baku Standar Fenilbutazon......................... 55

Page 15: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ........................................................... 66

Lampiran 2 Surat Pernyataan Keaslian Penelitian.................................... 67

Lampiran 3 Surat Permohonan Ijin Laboratorium.................................... 68

Lampiran 4 Sertifikat Bahan Baku Standar Asam Mefenamat ................ 69

Lampiran 5 Sertifikat Bahan Baku Standar Fenilbutazon ........................ 70

Lampiran 6 Sertifikat Bahan Baku Standar Kafein .................................. 71

Lampiran 7 Pengambilan sampel.............................................................. 72

Lampiran 8 Tabel r Product Moment ....................................................... 75

Lampiran 9 Tabel AOAC ......................................................................... 76

Lampiran 10 Perhitungan Kadar Baku Kerja ............................................. 77

Lampiran 11 Perhitungan Akurasi .............................................................. 79

Lampiran 12 Perhitungan Konstanta Dielektrik ......................................... 82

Lampiran 13 Hasil Eluasi dan Pembacaan Plat .......................................... 83

Lampiran 14 Nilai Rf Hasil Optimasi Eluen .............................................. 89

Page 16: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

xv

DAFTAR SINGKATAN

µm : mikrometer

AIDS : Acquired Immuno Deficiency Syndrome

AINS : Anti Inflamsi Non Steroid

AUC : Area Under Curve

BI : Baku Induk

BK : Baku Kerja

BKO : Bahan Kimia Obat

BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan

CPOTB : Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik

CTM : Chlorpeniramin maleat

HCT : Hidroclortiazid

HPLC : High Performance Liquid Chromatography

IR : Infra Red

KCKT-UV : Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Ultra Violet

KLT : Kromatografi Lapis Tipis

KV : Koefisien Variasi

M : Masehi

Mf : Match Factor

mg : miligram

mL : mililiter

Mm : milimeter

NMR : Nuclear Magnetic Resonance

ppm : part per million

Rf : Retension / Retardation Factor

RI : Republik Indonesia

Rs : Resolution

SD : Standar Deviasi

TLC : Thin Layer Chromatography

RSD : Relatif Standar Deviasi

Page 17: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

xvi

DAFTAR PUSTAKA

BPOM, 2004. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan tentang

Ketentuan Pokok Pengelompokkan dan Penandaan Obat Bahan Alam

Indonesia No. HK. 00.05.4.2411 Tanggal : 17 Mei 2004

BPOM, 2005. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Republik Indonesia Nomor : Hk.00.05.41.1384. Jakarta.

BPOM, 2010. Public Warning/Peringatan Badan Pengawas Obat dan Makanan

Republik Indonesia tentang Obat Tradisional Mengandung Bahan

Kimia Obat No: HM.03.03.1.43.08.10.8013, Jakarta,

http://www.pom.go.id/public/peringatan publik/default.asp . Diakses

tanggal 17 November 2016.

BPOM, 2014. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Persyaratan Mutu

Obat Tradisional, Sekretariat Negara. Jakarta.

BPOM, 2015. Publik Warning Nomor : IN.05.03.1.43.11.15.5284 Tanggal :

Jakarta, 30 November 2015. Tentang Obat Tradisional mengandung

Bahan Kimia Obat

http://sireka.pom.go.id/requirement/IN.05.03.1.43.11.15.5284-2015.pdf

Diakses : 16 November 2016.

Erdelen, WR., Adimihardja, K., Moesdarsono, H., Sidik. Biodiversity, traditional

medicine and the sustainable use of indigenous medicinal plants in

Indonesia. Indigenous knowledge and development monitor 1999;7(3):3-

6.

Fachrudin, 2012. Analisis Penggunaan Jamu untuk Pengobatan pada Pasien di

Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus Tawangmangu tahun 2012.

Depok: Tesis Program Pasca Sarjana.

Gandjar, I.G., & Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada.

Hahn, D., Elke, 2006. Applied Thin-Layer Chromatography Best Practice and

Avoidance of Mistakes, Second, Revised and Enlarged Edition.

Germany: Federal Republic of Germany, pp. 69-70.

Handayani, S., Sunarto., dan Kristianingrum, S., 2005. Kromatografi Lapis Tipis

untuk Penentuan Kadar Hesperidin dalam Kulit Buah Jeruk. Jurnal

Penelitian Saintek. Vol.10, No. 1, April 2005: 53-68.

Haneef, J.; Shaharyar, M., Husain, A., Rashid, M., Mishra, R., Siddiqueb, N.A.

and Pal, M. 2013. Analytical methods for the detection of undeclared

Page 18: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

xvii

synthetic drugs in traditional herbal medicines as adulterants. Drug Test. Analysis,

5, 607’613.

Hayun., Karina, M.A., 2016. Pengembangan dan Validasi Metode KLT-

Densitometri untuk Analisis secara simultan Parasetamol, Asam Mefenamat

dan Ibuprofen dalam Jamu “Pegel Linu”. Jurnal Sains Farmasi & Klinis.

Sumatra Barat: Ikatan Apoteker Indonesia. Hal 150-161.

Hedi, R., 2007. Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka.

Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 7. Jakarta: Departemen

Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Jóźwiak-Bębenista and Nowak, 2014. Paracetamol: Mechanism of Action,

Applications and Safety Concern. Poland: Acta Poloniae Pharmaceutica -

Drug Research, Vol. 71 No. 1 pp. 11-23.

Kealey, D., and Haines, P.J, 2002. Analytical Chemistry. United Kingdom: BIOS

Scientific Publishers Ltd, pp. 132-133.

Lestari Handayani dan Suharmiati. 2006. Cara Benar Meracik Obat Tradisional.

Tangerang: Agro Media Pustka

Lusia, 2012. Penambahan Obat Rematik dalam Obat Tradisional.

http://health.kompas.com/read/2012/09/19/07134743/Marak Penambahan

Obat Rematik dalam Obat Tradisional. Diakses Tanggal 17 November

2016.

Paryono, Ari Kurniarum,2014. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan. Volume 3, No

1, Mei 2014, hlm 65

Prabowo, M.H., Wibowo, A., dan Fauziyah, L., 2012. Pengembangan dan Validasi

Metode Analisis Rifampicin Isoniazid-Pirazinamid dalam Fixed Dose

Combination dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis-Densitometri.

Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol. 9, No.2.

Pramono E. The commercial use of traditional knowledge and medicinal plants

in Indonesia. Submitted for multi-stakeholder dialoque on trade,

intellectual property and biological resources in Asia, 2002.

Rabiah, A., 2013. Perbendaharaan Nama-Nama Flora-Flora Dalam Budaya

Masyarakat Melayu Deli Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan Bagi

Mahasiswa Bahasa Prancis. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.

19 Nomor 71 Tahun XIX Maret 2013.

Republik Indonesia, 2012. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 014 Tahun 2016 Tentang Rekomendasi Untuk Mendapatkan

Persetujuan Impor Barang Komplementer, Barang Untuk Keperluan

Tes Pasar, Dan Pelayanan Purna Jual. Sekretariat Negara. Jakarta.

Page 19: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42631/1/PENDAHULUAN.pdf · BKO dalam jamu telah banyak dikembangkan, antara lain kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)-UV, kromatografi

xviii

Republik Indonesia, 2012. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 007 Tahun 2012 Tentang Registrasi Obat Tradisional.

Sekretariat Negara. Jakarta.

Khopkhar, S.M., 2007. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas

Indonesia,.

Sakinah, R.C., 2013. Analisis Bahan Kimia Obat (Parasetamol dan Asam

Mefenamat) Dalam Sediaan Jamu Asam Urat Dengan Metode Kromatografi

Lapis Tipis –Densitometri. Malang: Skripsi Program Sarjana.

Sherma, J., and Fried, B., 2003. Thin Layer Chromatography Techniques and

Applications Ed. 3rd. New York: Marcel Dekker, Inc, pp.3-22.

Srivastava, M., 2011. High-Performance Thin-Layer Chromatography

(HPTLC). London: Springer Heidelberg Dordrecht.

Suharmiati & Lestari, H., 2007.,Cara Benar Meracik Obat Tradisional.

Agromedia: Jakarta

Sweetman, S.C., 2009. Martindale: The Complete Drug Reference (36th ed).

Grasylake: Pharmaceutical Press

Qomari, R., 2009. Teknik Penelusuran Analisis Data Kuantitatif dalam Penelitian

Kependidikan. Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan. Vol. 14,No.

3,Sep-Des 2009,5227-539.

Turana, Y. 2003. Menuju Pengobatan Alternatif yang Lebih Rasional.

http://www.medikaholistik.com Diakses : 16 November 2016

Vaysse, J., Balayssac, S., Gilard, V., Desoubzdanne, D., Martino, M.M., and

Martino, R, 2011. Analysis Of Adulterated Herbal Medicines and Dietary

Supplements Marketed for Weight Loss by DOSY 1H NMR. Food

Additives and Contaminants, pp 1-32.

Wilmana, P.F., dan Gan, S., 2012. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta:

Badan Penerbit FKUI, Hal 240.

Wulandari, L., 2011. Kromatografi Lapis Tipis. Jember: Taman Kampus

Presindo.

Yuliarti, N. 2010. Sehat, Cantik, Bugar, dengan Herbal dan Obat Tradisional.

Yogyakarta: Penerbit ANDI.