SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

102
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI MAHASISWA UNTUK MENJADI ENTREPRENEUR ISLAMI (STUDI KASUS DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR) IKA SRI WAHYUNI 105720281610 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2014

Transcript of SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

Page 1: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI MAHASISWA UNTUK

MENJADI ENTREPRENEUR ISLAMI

(STUDI KASUS DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSAR)

IKA SRI WAHYUNI

105720281610

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2014

Page 2: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI MAHASISWA UNTUK

MENJADI ENTREPRENEUR ISLAMI

(STUDI KASUS DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSAR)

IKA SRI WAHYUNI

105720281610

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi Pada Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2014

Page 3: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi atas nama ika Sri Wahyuni, Nim 10572 02816 10 ini telah diperiksa dan

diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan surat

keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : Tahun 1432

H, 2014 M dan telah dipertahuhkan didepan penguji pada hari Ahad tanggal 08

November 2014, sebagai salah satu syarat gelar memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 15 Desember 2014

Panitia Penguji :

1. Pengawas Umum : Dr. H. Irwan Akib, M.Pd (.....................................)

(Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Dr. H. Mahmud Nuhung, M. A (....................................)

(Dek. Fak. Ekonomi dan Bisnis)

3. Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda, MM (...................................)

(Wakil Dek. 1 Fak. Eko dan Bisnis)

4. Penguji :

a. Dr. H. Mahmud Nuhung, M. A (...................................)

b. Faidhul Adziem, SE (...................................)

c. Hj. Naidah, SE, M.Si (...................................)

d. Ismail Rasulong, SE, MM (...................................)

Page 4: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Analisis Faktor-Faktor Yang Memotivasi Mahasiswa

Untuk Menjadi Entrepreneur Islami (Studi Kasus Di

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar )

Nama Mahasiswa : Ika Sri Wahyuni

No. Stambuk : 10572 02816 10

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan telah diajukan didepan

panitia penguji skripsi strata satu (S1) pada hari ahad 08 November 2014 Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 08 Desember 2014

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. A. Ifayani Haanurat, MM Asri Jaya, SE., MM

Mengetahui :

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Jurusan Manajemen

Dr. H. Mahmud Nuhung, MA Moh. Aris Pasigai, SE., MM

KTMA. 497 794 NBM : 1093485

Page 5: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

iv

KATA PENGANTAR

Asslamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbilalamin, Segala puji dan syukur kehadirat Allah

SWT, bahwa dengan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan

dan kesabaran, serta tak lupa penulis panjatkan shalawat kepada junjungan Nabi

Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul

“Analisis Faktor-Faktor Yang Memotivasi Mahasiswa Untuk Menjadi

Entrepreneur Islami (Studi Kasus Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar)”, yang ditujukan untuk melengkapi

persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi

Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Kehidupan ini penuh dinamika, penulis selalu berusaha mencoba untuk

terus belajar dan berproses dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun, termasuk

ketika penulis berproses dalam mengerjakan skripsi ini. Dalam proses tersebut

penulis melewati bersama sekian banyak orang-orang tercinta, saudara dan

sahabat terbaik serta teman-teman dekat. Melalui kesempatan ini penulis ingin

mengungkapkan perasaan terdalam kepada semua orang yang telah banyak

membantu dalam penyusunan skripsi ini. Kepada mereka, dengan segenap cinta

dan kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan rasa bangga dan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

Page 6: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

v

1. Dr. A. Ifayani Haanurat, MM dan Asri Jaya, SE., MM yang telah banyak

mengorbankan waktu dan tenaganya untuk berbagi pengalaman dan saran-

saran yang luar biasa kepada penulis.

2. Terima kasih kepada seluruh kalangan yang ada di lingkungan kampus

Universitas Muhammadiyah Makassar terutama Fakultas Ekonomi dan

Bisnis; yang saya hormati Dekan Fakultas ekonomi, Ketua jurusan,

Seluruh staf dosen dan seluruh staf pegawai di Fakultas ekonomi dan

Bisnis Unismuh Makassar.

3. Ucapan terima kasih yang teramat istimewa penulis haturkan kepada

kedua orang tua, yang telah merawat, mendidik, dan menyekolahkan

penulis sehinggga dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi.

4. Terima kasih untuk para Mahasiswa(i) Jurusan Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mau menyempatkan

waktunya untuk membantu mengisi kusioner penulis sehingga

mempermudah proses penelitian.

5. Kepada rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar khususnya Manajemen 11.010 khususnya

kepada sahabat saya Awaluddin yang banyak membantu proses pembuatan

skripsi saya.

Page 7: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

vi

Akhir kata, penulis berharap agar tugas akhir ini bermanfaat namun

meskipun demikian penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan

ketidaksempurnaan dari penulisan skripsi ini sehingga setiap krtikan dan masukan

yang membangun akan disambut dengan gembira oleh penulis.

Makassar, November 2014

Ika Sri Wahyuni

Page 8: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

vii

ABSTRAK

Analisis Faktor-Faktor Yang Memotivasi Mahasiswa Untuk Menjadi

Entrepreneur Islami (Studi Kasus Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memperoleh bukti atas

analisis faktor-faktor yang memotivasi mahasiswa yang berjiwaIslami menjadi

entrepreneur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

terhadap mahasiswa khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang berkeinginan menjadi entrepreneur.

Objek dari penelitian ini adalah para mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar sebanyak 100 orang. Analisis data

yang digunakan adalah secara deskriptif untuk menjelaskan data penelitian dan

deskripsi penelitian, sedangkan untuk menganalisis data kuantitatif menggunakan

alat analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan diri, toleransi akan

resiko dan kebebasan dalam bekerja berpengaruh terhadap motivasi mahasiswa

yang berjiwa Islami menjadi entrepreneur dengan variabel keberhasilan diri

sebagai variabel yang paling berpengaruh.

Kata kunci: Motivasi, keberhasilan diri, toleransi akan resiko, kebebasan dalam

bekerja dan entrepreneur Islami.

Page 9: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

iii

DAFTAR ISI

HALAMA JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..............................................................................1

B. Rumusan Masalah .........................................................................9

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ....................................................10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Motivasi ........................................................................................12

B. Wirausaha ....................................................................................17

C. Faktor-Faktor Yang Memotivasi Menjadi Entrepreneur .............21

1. Keberhasilan Diri Dari Berwirausaha .....................................21

2. Toleransi Akan Resiko ..........................................................25

3. Keinginan Merasakan Kebebasan Dalam Bekerja .................27

D. Entrepreneur Islami .....................................................................30

1. Etos Perdagangan Islami .......................................................37

2. Komitmen Bisnis Dalam Prinsip Islam .................................41

Page 10: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

iv

E. Kerangka Pikir .............................................................................42

F. Hipotesis .......................................................................................43

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian Yang Digunakan ............................................44

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ......................................................45

C. Populasi Dan Sampel ...................................................................45

1. Populasi .................................................................................45

2. Sampel ...................................................................................46

D. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................47

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) ..........................47

2. Penelitian Lapangan (Field Research) ...................................47

E. Jenis Dan Sumber Data ................................................................48

1. Jenis Data ...............................................................................48

2. Sumber Data ..........................................................................48

F. Teknik Analisis Data ...................................................................48

1. Pengujian Validitas ................................................................48

2. Pengujian Realibilitas ............................................................49

3. Analisis Regresi Linear Berganda ..........................................49

4. Pengujian Hipotesis ...............................................................50

a. Uji T (Uji Parsial) ............................................................50

b. Uji F (Uji Serempak) .......................................................51

5. Analisis Koefisien Determinasi (R2) .....................................51

G. Defenisi Operasional ...................................................................52

Page 11: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

v

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Responden ...................................................... 54

1. Jenis Kelamin ......................................................................... 54

2. Umur ...................................................................................... 55

3. Jurusan ................................................................................... 55

4. Angkatan ................................................................................ 56

B. Analisis Deskriptif ....................................................................... 57

1. Deskripsi Variabel Keberhasilan Diri (X1) ............................ 58

2. Deskripsi Variabel Toleransi Akan Resiko (X2) .................... 59

3. Deskripsi Variabel Kebebasan Dalam Bekerja (X3) .............. 61

4. Deskripsi Variabel Entrepreneur (Y) ...................................... 62

C. Hasil Uji kualitas Data ................................................................. 63

1. Uji Validitas ........................................................................... 64

2. Uji Reliabilitas ....................................................................... 65

D. Analisis Regresi Linear Berganda ............................................... 66

E. Analisis Koefisien Determinasi (R2) ........................................... 67

F. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 68

1. Uji T (Uji Parsial) .................................................................. 68

2. Uji F (Uji Serempak) ............................................................. 70

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 71

B. Saran ............................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 73

Page 12: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

vi

LAMPIRAN ....................................................................................................... 76

Page 13: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ............................................................................... 43

Page 14: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Responden Menurut Jenis Kelamin ................................................. 54

Tabel 4.2 Responden Menurut Umur ............................................................... 55

Tabel 4.3 Responden Menurut Jurusan ............................................................ 56

Tabel 4.4 Responden Menurut Angkatan......................................................... 56

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Keberhasilan Diri ....................... 58

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Toleransi Akan Resiko .............. 60

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Kebebasan Dalam Bekerja ........ 61

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Entrepreneur .............................. 63

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Validitas ................................................................ 64

Tabel 4.10 Hasil Uji Relialibilitas .................................................................... 65

Tabel 4.11 Tabel Coefficient Hasil Analisis Regresi Berganda ...................... 66

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Determinasi (R2) .................... 67

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Uji F.................................................................. 70

Page 15: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di negara maju, para entrepreneur telah memperkaya pasar dengan

produk-produk yang inovatif. Tahun 1980-an di Amerika telah lahir sebanyak 20

juta entrepreneur, mereka menciptakan lapangan kerja baru. Demikian pula di

Eropa Timur, entrepreneur ini mulai bermunculan.Bahkan Negeri China, yang

menganut paham komunis, mulai membuka diri terhadap lahirnya entrepreneur.

Semakin maju suatu Negara semakin banyak orang yang terdidik, dan

banyak pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia

entrepreneur. Pembangunan akan lebih berhasi jika ditunjang oleh para

entrepreneur yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah

sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua pembangunan

karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan

pengawasan.

Oleh sebab itu, wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam

jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Sekarang ini kita menghadapi

kenyataan bahwa jumlah Entrepreneur Indonesia masih sedikit dan mutunya

belum bisa dikatakan hebat, sehingga persoalan pembangunan wirausaha

Indonesia merupakan persoalan mendesak bagi suksesnya pembangunan. Jika kita

perhatikan manfaat adanya entrepreneur banyak sekali. Lebih rinci manfaatnya

antara lain (Buchari Alma, 2009):

Page 16: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

2

1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi

pengangguran.

2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi,

kesejahteraan, dan sebagainya.

3. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang

patut dicontoh, diteladani, karena seorang entrepreneur itu adalah terpuji,

jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain.

4. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu

menjaga dan membangun lingkungan.

5. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai

dengan kemampuannya.

6. Berusaha mendidik karyawan menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun

dalam menghadapi pekerjaan.

7. Member contoh bagaimana kita harus bekerja keras, tetapi tidak melupakan

perintah-perintah agama.

8. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.

9. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan

lingkungan.

Melihat banyaknya manfaat adanya entrepreneur diatas, maka terdapat dua

darma bakti para entrepreneur terhadap pembangunan bangsa, yaitu:

1. Sebagai entrepreneur, memberikan darma baktinya melancarkan proses

produksi, distribusi, dan konsumsi. Wirausaha mengatasi kesulitan lapangan

kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat.

Page 17: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

3

2. Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan

nasional, mengurangi ketergantungan pada bangsa lain.

Demikian besar darma bakti yang dapat disumbangkan oleh para

entrepreneur terhadap pembangunan bangsa, namun masih saja orang kurang

berminat menekuni profesi tersebut. Penyebab dari kurangnya minat ini

mempunyai latar belakang pandangan negatif masyarakat, antara lain sifat agresif,

bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kurang

terhormat, pekerjaan rendah, dan sebagainya. Pandangan semacam ini dianut oleh

sebagian besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik dengan dunia wirausaha.

Mereka tidak ingin anak-anaknya terjun di bidang ini, dan berusaha mengalihkan

perhatian anak untuk menjadi pegawai negeri, apalagi bila anaknya sudah

berstatus lulus perguruan tinggi. Mereka mengatakan, “untuk apa sekolah tinggi,

jika hanya mau jadi pedagang.” Pandangan seperti ini sudah berkesan jauh di

lubuk hati sebagian rakyat kita, mulai sejak zaman penjajahan Belanda sampai

beberapa dekade masa kemerdekaan. Pandangan seperti ini menyebabkan rakyat

Indonesia tidak termotivasi terjun ke dunia bisnis. Kita tertinggal jauh dari negara

tetangga, yang seakan-akan memiliki spesialisasi dalam profesi bisnis. Mereka

dapat mengembangkan bisnis besar-besaran mulai dari industry hulu sampai ke

industry hilir, meliputi usaha jasa, perbankan, perdagangan besar (grosir),

perdagangan eceran besar (department store, swalayan), eceran kecil (retail),

eksportir, importir, dan berbagai bentuk usaha lainya dalam berbagai jenis

komoditi.

Page 18: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

4

Rakyat Indonesia yang sebagian besar beragama Islam lupa, tidak banyak

mengetahui akan ajaran Islam tentang pekerjaan di bidang bisnis. Pernah

Rasulullah Saw. Ditanya oleh para sahabat, Pekerjaan apakah yang paling baik

ya Rasulullah? Rasulullah menjawab, seseorang bekerja dengan tanganya sendiri

dan setiap jual beli yang bersih (HR. Al-Bazzar). Jual beli yang bersih berarti

sebagian dari profesi bisnis. Selain itu para ulama telah sepakat mengenai

kebaikan pekerjaan dagang (jual beli), sebagai perkara yang telah dipraktikan

sejak zaman Nabi hingga masa kini. Dalam hadis lain Rasulullah bersabda,

pedagang yang jujur lagi terpercaya adalah bersama-sama para Nabi, orang

shadiqiin, dan para syuhada (HR. Tirmidzi dan Hakim). Memang demikian,

menjadi seorang entrepreneur dalam menjalankan kegiatanya (berbisnis) harus

dilandasi dengan kejujuran. Apabila orang berbisnis tidak jujur, maka

tanggunglah kehancuranya. Apabila ia jujur, maka ia akan mendapat keuntungan

dari segala penjuru yang tidak ia duga dari mana datangnya, demikian menurut

ajaran agama.

Saat ini, banyak anak muda mulai tertarik dan melirik profesi bisnis yang

cukup menjanjikan masa depan cerah. Diawali oleh anak-anak pejabat, para

sarjana dan diploma lulusan perguruan tinggi, sudah mulai terjun ke pekerjaan

bidang bisnis. Kaum remaja zaman sekarang, dengan latar belakang profesi orang

tua yang beraneka ragam mulai mengarahkan pandanganya ke bidang bisnis. Hal

ini didorong oleh persaingan diantara pencari kerja yang mulai ketat. Lowongan

pekerjaan mulai terasa sempit. Posisi pegawai negeri kurang menarik, ditambah

lagi dengan policy zero growth oleh pemerintah dalam bidang kepegawaian. Saat

Page 19: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

5

ini orang tua sudah tidak berpandangan negatif lagi pada dunia bisnis. Anak-anak

muda tidak lagi malu berdagang. Bahkan para artis banyak terjun ke dunia bisnis

yang bergerak dalam berbagai komoditi.

Peter Drucker (1993) menyatakan bahwa seluruh proses perubahan

ekonomi pada akhirnya tergantung dari orang yang menyebabkan timbulnya

perubahan tersebut yakni sang “entrepreneur”. Kebanyakan perusahaan yang

sedang tumbuh dan yang bersifat inovatif menunjukan suatu jiwa (spirit)

entrepreneur. Korporasi-korporasi berupaya untuk mendorong para manajer

mereka menjadi orang-orang yang berjiwa entrepreneur, universitas-universitas

sedang mengembangkan program-program entrepreneurship, dan para

entrepreneur individual menimbulkan perubahan-perubahan dramatik dalam

masyarakat. Keberhasilan pembangunan yang dicapai oleh negara Jepang ternyata

disponsori oleh para entrepreneur yang berjumlah 2 % tingkat sedang,

berwirausaha kecil sebanyak 20% dari jumlah penduduknya. Inilah kunci

keberhasilan pembangunan negara Jepang (Heidjrachman Ranu, 1982).

Sejak tahun 1950-an, penelitian psikologi organisasi dalam

menginvestigasi motivasi kerja telah mengalami kemajuan dari model yang statis

ke proses model yang dinamis, dan menggunakan teori proses yang terarah.

Penelitian mengenai kewirausahaan telah mengalami perkembangan secara terus-

menerus dengan cara yang sama, menyesuaikan atau mengadaptasi penemuan

organisasi psikologi untuk memahami lebih baik motivasi untuk menjadi seorang

entrepreneur.

Page 20: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

6

Buchari Alma (2009) menyatakan Krisis ekonomi pada akhir abad 20 yang

melanda di berbagai belahan dunia, khususnya Asia Tenggara merupakan krisis

yang mengkibatkan colaps-nya perekonomian di banyak negara. Krisis ini

berdampak pula pada perusahaan-perusahaan di negara-negara tersebut termasuk

Indonesia. Banyak perusahaan besar di Indonesia terpaksa “gulung tikar” karena

tidak sanggup menghadapi krisis ini. Dilain pihak saat krisis ekonomi melanda

ternyata yang lebih mampu menghadapi krisis ialah para entrepreneur yang

kebanyakan modalnya milik pribadi. Mereka ini lebih kuat menghadapi dampak

krisis ekonomi dibandingkan perusahaan-perusahaan besar yang sebagian besar

dari mereka mengandalkan modal gabungan dan pinjaman, sehingga ketika jatuh

tempo mereka kesulitan untuk membayar karena dampak dari nilai dollar yang

menguat dibanding rupiah.

Mengetahui keadaan tersebut, dapat terlihat adanya peluang besar untuk

mengembangkan diri menjadi seorang entrepreneur. Pengembangan ini perlu

dilakukan oleh masyarakat Indonesia khususnya generasi muda, terutama pada

saat mereka menempuh pendidikan. Penumbuh kembangan motivasi wirausaha

dalam pendidikan perguruan tinggi menjanjikan harapan cerah bagi terciptanya

sumber daya manusia yang mandiri dalam berfikir dan bertindak, mampu

menerapkan ilmu yang dipahaminya untuk kesejahteraan diri dan masyarakatnya.

Adanya jiwa entrepreneur sangat diperlukan bagi pengembangan individu dalam

mengarungi kehidupan disamping secara lebih luas lagi yaitu untuk

mengembangkan kemandirian bangsa. Wirausaha bukan sekedar berbisnis apalagi

sekedar berdagang, hal ini penting untuk dimengerti agar tidak terjadi kesalahan

Page 21: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

7

arti dan pemahaman yang sempit. Jiwa wirausaha perlu dimiliki oleh semua

mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, yang mana untuk pemanfaatan dan

memajukan kegiatan pada bidang disiplin ilmu masing-masing semua

memerlukan adanya jiwa entrepreneur agar dapat diperoleh kemajuan (inovasi).

Budaya Kewirausahaan yang tumbuh secara alami dalam suatu keluarga

atau kelompok masyarakat Indonesia merupakan suatu aset yang sangat berharga

bagi bangsa Indonesia. Dinamika perekonomian bangsa yang bertumpu pada

pertumbuhan budaya kewirausahaan tradisional ini, perlu diberikan motivasi

dalam suatu kegiatan pendidikan khususnya di perguruan tinggi secara umum,

Program Pengembangan Kewirausahaan dengan memberikan motivasi di

Perguruan Tinggi dilaksanakan untuk menumbuhkembangkan budaya

kewirausahaan di lingkungan perguruan tinggi untuk mendorong terciptanya

entrepreneur baru dengan menerapkan ilmu yang dipelajari dalam berwirausaha.

Menurut Adi Susanto (2000), beberapa motivasi yang dapat mendorong

seseorang untuk menjadi entrepreneur yaitu keinginan merasakan pekerjaan

bebas, keberhasilan diri yang dicapai, dan toleransi akan adanya resiko.

Kebebasan dalam bekerja merupakan sebuah model kerja dimana seseorang

melakukan pekerjaan sedikit tetapi memperoleh hasil yang besar. Berangkat kerja

tanpa terikat pada aturan atau jam kerja formal, atau berbisnis jarang-jarang tetapi

sekali mendapat untung, untungnya cukup untuk dinikmati berbulan-bulan atau

cukup untuk sekian minggu kedepan. Keberhasilan diri yang dicapai merupakan

pencapaian tujuan kerja yang diharapkan, yang meliputi kepuasan dalam bekerja

dan kenyamanan kerja. Toleransi akan resiko, merupakan seberapa besar

Page 22: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

8

kemampuan dan kreativitas seseorang dalam menyelesaikan besar kecilnya suatu

resiko yang diambil untuk mendapatkan penghasilan yang diharapkan. Semakin

besar seseorang pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinanya

terhadap kesanggupan mendapatkan hasil dari keputusanya dan semakin besar

keyakinanya untuk mencoba apa yang dilihat orang lain beresiko.

Saat ini negara kita mulai menyebarluaskan pengetahuan kewirausahaan.

Perguruan tinggi mewajibkan semua jurusan untuk memberikan mata kuliah

kewirausahaan yang bertujuan agar lulusan perguruan tinggi tidak bingung dan

canggung terjun ke masyarakat, mereka memiliki mental seorang entrepreneur

dan dapat mengenal pepohonan wirausaha yang akan dirintis, tidak gelap lagi

seperti melihat hutan rimba, tidak tau arah tujuan. Tidak lagi menyalahkan

perguruan tingginya, yang menghasilkan lulusan menjadi penganggur.

Peneliti melakukan penelitian dengan memilih Universitas

Muhammadiyah Makassar sebagai objek tempat penelitian karena Universitas

Muhammadiyah Makassar merupakan Universitas Swasta dengan jumlah

mahasiswa terbanyak di Sulawesi Selatan telah menghasilkan banyak lulusan.

Selanjutnya peneliti lebih menspesifikan obyek penelitianya kepada Mahasiswa

S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Arah dan tujuan pembinaan kemahasiswaan di Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Makassar diarahkan untuk menumbuhkan tanggung

jawab mahasiswa yang secara esensial adalah mengembangkan kepribadian yang

sehat dan tangguh, taqwa, berkemampuan berpikir analitis dan sintetis, berilmu

tinggi, berketerampilan, bermoral Pancasila dan berbudi luhur. Sebagai

Page 23: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

9

penganalisis, mahasiswa bukan semata-mata pemburu ijasah, tetapi seharusnya

penghasil gagasan yang disajikan dalam pemikiran yang teratur sesuai dengan

hakikat ilmu pengetahuan.

Data Jumlah Mahasiwa Terdaftar (JMT) Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar Tahun 2010 – 2013

Tahun

Program Studi

Jumlah

Manajemen Akuntansi IESP

2010 588 663 56 1307

2011 488 425 62 975

2012 469 477 44 990

2013 557 574 63 1194

Jumlah 2102 2139 225 4466

Sumber: Simak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh 2014

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh motivasi keberhasilan diri terhadap keinginan

mahasiswa untuk menjadi entrepreneur.

2. Apakah terdapat pengaruh motivasi toleransi akan resiko seorang mahasiswa

terhadap keinginan mahasiswa tersebut untuk menjadi entrepreneur.

3. Apakah terdapat pengaruh motivasi merasakan kebebasan dalam bekerja

terhadap keinginan mahasiswa untuk menjadi entrepreneur.

Page 24: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

10

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk menganalisis pengaruh motivasi keberhasilan diri menjadi

entrepreneur terhadap keinginan mahasiswa untuk menjadi entrepreneur.

b. Untuk menganalisis pengaruh motivasi toleransi akan resiko seorang

mahasiswa terhadap keinginannya untuk menjadi entrepreneur.

c. Untuk menganalisis pengaruh motivasi merasakan kebebasan dalam

bekerja terhadap keinginan mahasiswa untuk menjadi entrepreneur.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi:

a. Kegunaan yang bersifat teoritis:

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan

memberikan sumbangan informasi bagi para ilmuan ekonomi sehingga

dapat memperkaya dan mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan,

khususnya di bidang entrepreneurship.

b. Kegunaan yang bersifat praktis:

1) Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penelitian serta

menguji kemampuan analisis masalah berdasarkan teori yang pernah

di dapat selama studi, khususnya yang berhubungan dengan Sumber

Daya Manusia.

Page 25: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

11

2) Bagi Mahasiswa

Memberikan gambaran tentang pembuatan skripsi, khususnya yang

berkaitan dengan faktor-faktor yang dapat memotivasi mahasiswa

untuk menjadi entrepreneur atau berwirausaha sesuai dengan minat

atau bidang keahlian yang ditekuni.

3) Bagi Universitas

Dapat menambah dan memperkaya hasil-hasil penelitian, khususnya

yang berkaitan dengan aspek motivasi dan kewirausahaan.

4) Bagi Masyarakat Luas

Sebagai wacana dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang dapat

memotivasi mahasiswa untuk berkeinginan menjadi entrepreneur.

Page 26: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Motivasi

Menjadi seorang entrepreneur sering dipandang sebagai pilihan karir yang

menantang, dimana seseorang menghadapi kehidupan sehari – hari dalam situasi

kerja yang penuh dengan rintangan kerja, kegagalan, ketidakpastian, dan frustasi

yang dihubungkan dengan proses pembentukan usaha yang dilakukan. Gilad dan

Levine dalam Jonathan (2012) mengusulkan dua teori yang berkaitan erat dengan

motivasi menjadi seorang entrepreneur yaitu teori “dorongan” dan teori “tarikan”.

Teori “dorongan” berpendapat bahwa individu didorong kedalam kepengusahaan

oleh dorongan negative dari luar, seperti ketidakpuasan dalam bekerja, kesulitan

dalam menemukan pekerjaan, dan gaji yang tidak memuaskan, atau jadwal kerja

yang tidak fleksibel. Teori “tarikan” berpendapat bahwa individu ditarik kedalam

aktifitas yang berkaitan dengan pengusaha dalam pencarian kebebasan,

pemenuhan diri sendiri, kesejahteraan, dan hasil-hasil lain yang diinginkan.

Morgan dalam Jonathan (2012) mengemukakan bahwa motivasi bertalian

dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari motivasi. Ketiga hal

tersebut yaitu keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah

laku yang didorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan

daripada tingkah laku tersebut (goals or ends of such behavior). McDonald dalam

Sardiman (2007) mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri

Page 27: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

13

seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi untuk mencapai

tujuan. Motivasi merupakan masalah komleks karena kebutuhan dan keinginan

setiap orang berbeda satu dengan yang lainya, hal ini disebabkan karena setiap

orang adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar

proses belajar yang berbeda pula (Suprihanto dkk, 2003).

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow dalam lianto

(2013) pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima

tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu:

1. kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti: rasa lapar, haus,

istirahat dan sex

2. kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi

juga mental, psikologikal dan intelektual

3. kebutuhan akan kasih sayang (love needs)

4. kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin

dalam berbagai simbol-simbol status

5. aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi

seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya

sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua

(keamanan) kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya dengan

menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal

pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara membuat

Page 28: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

14

klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat, jenis dan

intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya karena

manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu

tidak hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat psikologikal, mental, intelektual

dan bahkan juga spiritual. motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh

berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada

faktor internal yaitu persepsi seseorang mengenai diri sendiri, harga diri, harapan

pribadi, kebutuhaan, keinginan, kepuasan kerja, dan prestasi kerja yang

dihasilkan.

Menurut Gunarsa (2003), terdapat dua motif dasar yang menggerakan

perilaku seseorang, yaitu motif biologis yang berhubungan dengan kebutuhan

untuk mempertahankan hidup dan motif social yang berhubungan dengan

kebutuhan social.

Menurut McDonald dalam Sardiman (2007), terdapat tiga unsur yang

berkaitan dengan motivasi yaitu:

1. Motif dimulai dari adanya perubahan energy dalam pribadi, misalnya adanya

perubahan dalam system pencernaan dan menimbulkan motif lapar.

2. Motif ditandai dengan timbulnya perasaan (effectif arousal), misalnya karena

seseorang tertarik dengan tema diskusi yang sedang diikuti, maka dia akan

bertanya.

3. Motif ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.

Page 29: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

15

Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan

manusia makin mendalam penyempurnaan dan koreksi dirasakan bukan hanya

tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman menunjukkan

bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia berlangsung secara simultan.

Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik, seseorang pada waktu yang

bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai, memerlukan teman serta

ingin berkembang. Pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan tampak lebih

bersifat teoritis, namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi

pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya

yang lebih bersifat aplikatif.

Adapun jenis motivasi menurut Davis dan New Strom (2001) adalah

prestasi, afiliasi, kompetensi, dan kekuasaan.

1. Motivasi prestasi (achievement motivation), adalah dorongan dalam diri

seseorang untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam mencapai

tujuan. Entrepreneur yang berorientasi dan bekerja keras apabila mereka

memandang bahwa mereka akan memperoleh kebanggaan pribadi atas upaya

mereka, apabila hanya terdapat sedikit resiko gagal, dan apabila mereka

mendapat balikan spesifik tentang prestasi diwaktu lalu.

2. Motivasi afiliasi (affiliation motivation), adalah dorongan untuk berhubungan

dengan orang-orang atas dasar social. Orang-orang yang bermotivasi afiliasi

bekerja lebih baik apabila mereka dipuji karena sikap dan kerja sama mereka

yang menyenangkan.

Page 30: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

16

3. Motivasi kompetensi (competence motivation), adalah dorongan untuk

mencapai keunggulan kerja, meningkatkan ketrampilan dalam memecahkan

masalah, dan berusaha keras untuk inovatif. Umumnya, mereka cenderung

melakukan pekerjaan dengan baik karena kepuasan batin yang mereka

rasakan dari melakukan pekerjaan itu dan penghargaan yang diperoleh dari

orang lain.

4. Motivasi kekuasaan (power motivation), adalah dorongan untuk

mempengaruhi orang-orang dan mengubah situasi. Orang-orang yang

bermotivasi kekuasaan ingin menimbulkan dampak dan mau memikul resiko

untuk melakukan hal itu.

Luthan (2006) menyatakan bahwa motivasi adalah proses yang dimulai

dengan defisiensi fisiologis dan psikologis yang menggerakan perilaku atau

dorongan yang ditunjukan untuk tujuan atau insentif. Dengan demikian kata kunci

untuk memahami proses motivasi bergantung pada pengertian dan hubungan

antara kebutuhan, dorongan, dan insentif. Menurut Masrukhin dan Waridin (2006)

motivasi merupakan factor psikologis yang menunjukan minat individu terhadap

pekerjaan, rasa puas dan ikut bertanggungjawab terhadap aktivitas atau pekerjaan

yang dilakukan. Sedangkan Yohanas (2006) menyatakan motivasi adalah faktor

yang kehadiranya dapat menimbulkan kepuasan kerja dan meningkatkan

produktivitas atau hasil kerja dan menimbulkan berbagai perilaku manusia.

Page 31: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

17

B. Wirausaha

Menurut Winarso Drajat Widodo dalam Mandala (2012), wirausaha adalah

usaha atau bisnis yang selalu berusaha memindahkan segala sumber daya

ekonomi dari wilayah yang kurang produktif ke wilayah yang lebih produktif

untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar, dan semakin besar. Pendapat

lain dari Rambat Lupiyoadi Jero Wacik dalam Mandala (2012) mendifinisikan

bahwa wirausaha adalah kegiatan yang melaksanakan proses penciptaan kekayaan

dan nilai tambah melalui peneloran dan penetasan gagasan, memadukan sumber

daya dan merealisasikan gagasan tersebut menjadi kenyataan. Wirausaha adalah

suatu proses peningkatan kesejahteraan yang dinamis. Kesejahteraan diciptakan

oleh yang menghadapi resiko terbesar dari sisi equity (modal), waktu, dan

komitmen untuk memberi nilai untuk suatu produk atau jasa. (Robert C dalam

Mandala, 2012).

Adapun tahap-tahap melakukan wirausaha secara umum yaitu:

1. Tahap memulai, tahap dimana seseorang yang berniat untuk melakuan usaha

mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat

peluang usaha baru yang memungkin untuk membuka usaha baru.

2. Tahap melaksanakan usaha, tahap ini seorang enptrepreneur mengelola

berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencangkup aspek-aspek :

pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi

bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan

melakukan evaluasi.

Page 32: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

18

3. Mempertahankan usaha, tahap dimana entrepreneur berdasarkan hasil yang

telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk

ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

4. Mengembangkan usaha, tahap dimana jika hasil yang diperoleh positif,

mengalami perkembangan, dan dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi

salah satu pilihan yang mungkin diambil.

Menurut Gede Prama (2004) ada beberapa sifat dasar dan kemampuan

yang dimiliki oleh seorang entrepreneur dalam berwirausaha, diantaranya adalah:

1. Entrepreneur adalah pencipta perubahan (the change creator), disini dituntut

tidak hanya mengelola perubahan, tetapi mampu menciptakan perubahan.

2. Entrepreneur selalu melihat perbedaan baik antara orang maupun antar

fenomena kehidupan sebagai peluang dibanding sebagai kesulitan.

3. Entrepreneur cenderung mudah jenuh terhadap segala kemampuan hidup

untuk kemudian bereksperimen dengan pembaharuan-pembaharuan.

4. Entrepreneur melihat pengetahuan dan pengalaman hanyalah alat untuk

memacu kreativitas.

5. Entrepreneur adalah seorang pakar tentang dirinya sendiri.

Carol Noore dalam Suryana (2003) menyatakan proses wirausaha diawali

dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai factor, baik

yang berasal dari diri pribadi maupun luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi,

organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk control

diri, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian

Page 33: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

19

berkembang menjadi wirausaha yang besar. Secara internal, keinovasian

dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu, seperti toleransi, pendidikan,

pengalaman, dan sopan santun. Sedangkan faktor yang dari lingkungan

mempengaruhi model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi

berkembang menjadi sebuah wirausaha melalui proses yang dipengaruhi oleh

lingkungan, organisasi, dan keluarga.

Dalam berwirausaha, entrepreneur perlu memiliki kompetensi seperti

halnya profesi lain dalam kehidupan, kompetensi ini mendukung kearah

kesuksesan. Triton (2007) mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki

entrepreneur dalam menjalankan usahanya, yaitu:

1. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.

Dengan kata lain, seorang entrepreneur harus mengetahui segala sesuatu yang

ada hubunganya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.

2. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar

pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan

mengendalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi,

mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha.

Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses dan

pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien.

3. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap

usaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan,

pengusaha, eksekutif yang sungguh-sungguh dan tidak setengah hati.

Page 34: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

20

4. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak

hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati

merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu harus cukup waktu,

cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.

5. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan untuk mengelola

keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan

menggunakanya secara tepat, dan mengendalikanya secara akurat.

6. Managing time efficiently, yaitu mengatur waktu seefisien mungkin.

Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai kebutuhanya.

7. Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan

atau memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan

usahanya.

8. Statisfying customer by providing hight quality product, yaitu member

kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang

bermutu, bermanfaat dan memuaskan.

9. Knowing method to compete, yaitu mengetahui strategi atau cara bersaing.

Wirausaha harus dapat mengungkapkan kekuatan (Strength), kelemahan

(weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing.

10. Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan yang jelas

tersurat, bukan tersirat.

Wirausaha merupakan pilihan yang tepat bagi individu yang tertantang

untuk menciptakan kerja, bukan mencari kerja. Memperhatikan kondisi sekarang,

pembekalan dan penanaman jiwa entrepreneur pada mahasiswa dapat memotivasi

Page 35: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

21

mahasiswa untuk melakukan kegiatan wirausaha. Pengalaman yang diperoleh di

bangku kuliah khususnya melalui mata kuliah kewirausahaan diharapkan dapat

dilanjutkan setelah lulus, sehingga munculah entrepreneur baru yang berhasil

menciptakan kerja, sekaligus menyerap tenaga kerja.

C. Faktor-Faktor Yang Memotivasi Menjadi Entrepreneur

Menurut Adi Tama dalam analisis faktor-faktor yang memotivasi

mahasiswa berkeinginan menjadi entrepreneur menyebutkan ada 3 faktor yang

memotivasi menjadi entrepreneur yaitu keberhasilan diri, toleransi akan resiko

dan kebebasan dalam bekerja.

1. Keberhasilan Diri Dari Berwirausaha

Ada dua ukuran tentang keberhasilan diri yang mendorong seseorang

untuk berwirausaha. Ukuran pertama dianalogikan dengan harapan, dan

ukuran kedua dianalogikan dengan hasil dari harapan tersebut. Keberhasilan

diri sebagai seorang entrepreneur di sini kemungkinan dari mendapatkan

kesempatan- kesempatan yang diinginkan dan keuntungan pekerjaan atas

pekerjaan yang telah dilakukan.

Lingkungan yang dinamis menyebabkan seorang entrepreneur

menghadapi keharusan untuk menyesuaikan dan mengembangkan diri agar

keberhasilan dapat dicapai. Seorang entrepreneur bukan saja mengikuti

perubahan yang terjadi dalam dunia usaha tapi perlu berubah seseringkali dan

Page 36: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

22

dengan cepat memiliki pemikiran yang inovatif dan berorientasi pada masa

depan.

Keberhasilan diri sebagai salah satu wakil dari motivasi untuk menjadi

entrepreneur karena mempercayai bahwa orang-orang mungkin akan

termotivasi untuk menjadi entrepreneur apabila mereka percaya wirausaha

memiliki kemungkinan lebih besar untuk berhasil dari pada bekerja untuk

orang lain untuk mendapatkan hasil yang berharga. Salah satu faktor penting

dan menjadi daya penggerak bagi seseorang untuk menjadi entrepreneur

adalah keinginannya untuk memenuhi kebutuhanya untuk berhasil serta

menjauhi kegagalan. Jika seseorang memiliki kebutuhan tinggi untuk

berhasil, maka orang tersebut akan bekerja keras dan tekun belajar.

Menurut Pearce dalam Winardi (2003) ada beberapa karakteristik

entrepreneur yang berhasil yaitu:

a. Komitmen yang tinggi.

Tingkat komitmen para entrepreneur biasanya dapat terganggu oleh

kesediaan mereka untuk merusak kondisi kemakmuran pribadi mereka,

oleh kesediaan mereka untuk menginvestasi waktu, mentolerir standar

kehidupan lebih rendah, dibandingkan dengan standar hidup yang

sebenarnya dapat dinikmati mereka, dan bahkan pengorbanan waktu

berkumpul dengan keluarga mereka.

b. Dorongan atau rangsangan kuat untuk mencapai prestasi.

Page 37: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

23

Salah satu diantara motivator-motivator kuat, yang mendorong para

entrepreneur adalah kebutuhan untuk meraih prestasi. Mereka secara

tipikal dirangsang oleh kebutuhan untuk melampaui hasil-hasil yang diraih

mereka pada masa lampau. Uang makin kurang berarti sebagai motivator,

dan uang lebih banyak dijadikan alat untuk mengukur hingga dimana

pencapaian prestasi mereka.

c. Orientasi kearah peluang-peluang serta tujuan-tujuan.

Para entrepreneur yang berhasil, cenderung memusatkan perhatian mereka

kepada peluang-peluang, yang mewakili kebutuhan-kebutuhan yang belum

terpenuhi atau problem-problem yang menuntut danya pemecahan-

pemecahan.

d. Fokus pengendalian internal.

Para entrepreneur yang berhasil, sangat yakin akan diri mereka sendiri.

Riset yang dilakukan orang telah menunjukan bahwa mereka beranggapan

bahwa meraka sendiri yang mengendalikan nasib usaha mereka, dan bukan

kekuatan-kekuatan luar yang mengendalikan dan menentukan hasil yang

mereka raih. Para entrepreneur yang berhasil juga bersikap sangat realistic

tentang kekuatan serta kelemahan mereka sendiri dan apa saja yang dapat

dilakukan mereka, dan apa yang tidak mungkin dilakukan mereka.

e. Toleransi terhadap ambiguitas.

Para entrepreneur yang baru memulai usaha baru mereka, menghadapi

kebutuhan untuk mengimbangkan pengeluaran-pengeluaran untuk gaji dan

upah karyawan mereka dengan hasil yang diraih. Pekerjaan-pekerjaan

Page 38: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

24

secara konstan berubah, para pelanggan silih berganti, dan kemunduran

dan kejutan-kejutan merupakan hal yang tidak dapat dihindari.

f. Kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah.

Para entrepreneur yang berhasil mencari problem-problem yang dapat

mempengaruhi keberhasilan mereka, dan mereka berusaha untuk

memecahkanya. Mereka tidak terintimidasi oleh situasi-situasi sulit.

Mereka dapat bersikap desisif (berani mengambil keputusan) dan meraka

dapat menunjukan kesabaran apabila persepsi jangka panjang dianggap

sebagai hal yang tepat.

g. Kemampuan untuk menghadapi kegagalan secara efektif.

Para entrepreneur tidak takut akan kegagalan, memang mereka sangat

mendambakan keberhasilan, tetapi apabila harus, mereka menerima

kegagalan dan memanfaatkanya sebagai suatu cara untuk belajar,

bagaimana lebih baik memanaje pada masa mendatang.

Menurut Baron dalam Mahesa (2012) keberhasilan usaha baru

tergantung pada keadaan perekonomian nasional pada saat bisnis diluncurkan.

Gurol dan Atsan dalam Mahesa (2012) mendefinisikan keberhasilan

berwirausaha sebagai pendorong keinginan seseorang untuk menjadi

entrepreneur, karena persepsi keberhasilan sebagai hasil menguntungkan atau

berharap untuk berakhir melalui pencapaian tujuan dari usahanya. Artinya,

jika seseorang mencapai tujuan usaha yang diinginkan melalui prestasi, ia

akan dianggap berhasil. Indikator keberhasilan yang sesungguhnya bukanlah

Page 39: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

25

apa yang dicapai, tetapi apa yang dirasakan. Agar sukses atau berhasil, kita

harus menjadi bahagia.

2. Toleransi Akan Resiko

Dalam pengambilan keputusan pelaku bisnis atau seorang

entrepreneur sebaiknya mempertimbangkan tingkat toleransi akan adanya

resiko. Seorang entrepreneur dapat dikatakan risk averse (menghindari resiko)

dimana mereka hanya mau mengambil peluang tanpa resiko, dan seorang

entrepreneur dikatakan risk lover (menyukai resiko) dimana mereka

mengambil peluang dengan tingkat resiko yang tinggi. Kegiatan akan selalu

memiliki tingkat resiko yang berbanding lurus dengan tingkat

pengembalianya. Apabila anda menginginkan pengembalian atau hasil yang

tinggi, anda juga harus menerima tingginya tingkat resiko. Setiap individu

memiliki tingkat toleransi yang berbeda – beda terhadap resiko, ada yang

senang dengan resiko dengan tingkat pengembalian yang diinginkan dan ada

yang takut akan resiko.

Praag dan Cramer dalam Sitanggang (2012) secara eksplisit

mempertimbangkan peran resiko dalam pengambilan keputusan seseorang

untuk menjadi seorang entrepreneur. Rees dan Shah dalam Sitanggang (2012)

menyatakan bahwa perbedaan pendapatan pada pekerja individu yang bebas

(entrepreneur) adalah tiga kali lipat dari yang didapat oleh individu yang

bekerja pada orang lain, dan menyimpulkan bahwa toleransi terhadap resiko

merupakan sesuatu yang membujuk untuk melakukan pekerjaan mandiri

Page 40: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

26

(entrepreneur). Douglas dan Shepherd dalam Sitanggang (2012)

menggunakan resiko yang telah diantisipasi sebagai alat untuk memprediksi

keinginan seseorang untuk menjadi entrepreneur, dinyatakan “semakin

toleran seseorang dalam menyikapi suatu resiko, semakin besar insentif orang

tersebut untuk menjadi entrepreneur.”

Persepsi terhadap resiko berbeda-beda tergantung kepada kepercayaan

seseorang, kelakuan penilainan dan perasaan dan juga termasuk factor-faktor

pendukungnya, antara lain latar belakang pendidikan, pengalaman praktis di

lapangan, karakteristik individu, kejelasan informasi, dan pengaruh

lingkungan sekitar. Terdapat perbedaan persepsi tentang resiko itu sendiri,

meskipun tidak terlalu mencolok, antara lain (Akintoye & Macleod dalam

Sitanggang, 2012):

a. Faktor-faktor yang mempunyai efek merugikan terhadap kesuksesan

pelaksanaan proyek secara financial maupun ketepatan waktu, dimana

factor waktu itu sendiri tidak selalu dapat di identifikasi.

b. Sesuatu keadaan secara fisik, kontrak maupun financial menjadi lebih

sulit daripada yang telah disetujui dalam kontrak.

c. Kesempatan untuk membuat keuntungan diatas kontrak, dimana

kepuasan klien, harga kontrak, dan waktu penyelesaian diutamakan.

d. Suatu kondisi dimana peristiwa-peristiwa yang tidak direncanakan

terjadi.

Page 41: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

27

Menurut Suryana (2003) seorang entrepreneur harus mampu

mengambil resiko yang moderat, artinya resiko yang diambil tidak terlalu

tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi resiko yang didukung

komitmen yang kuat, akan mendorong seorang entrepreneur untuk terus

berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus

nyata atau jelas, dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatanya.

Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah

satu nilai utama dalam berwirausaha. Entrepreneur yang tidak mau

mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut Yuyun

Wirasasmita (2003) seorang wirausaha yang berani menanggung risiko

adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara

yang baik.

3. Keinginan Merasakan Kebebasan Dalam Bekerja

Kebebasan untuk menjalankan usaha merupakan keuntungan lain bagi

seorang entrepreneur. Hasil survey dalam bisnis berskala kecil tahun 1991

menunjukkan bahwa 38% dari orang-orang yang meninggalkan pekerjaannya

di perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri.

Beberapa entrepreneur menggunakan kebebasannya untuk menyusun

kehidupan dan perilaku kerja pribadnya secara fleksibel. Kenyataannya

banyak seorang entrepreneur tidak mengutamakan fleksibiltas disatu sisi saja.

Akan tetapi mereka menghargai kebebasan dalam karir kewirausahaan,

Page 42: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

28

seperti mengerjakan urusan mereka dengan cara sendiri, memungut laba

sendiri dan mengatur jadwal sendiri (Hendro, 2005).

Schermerhorn dalam Sitanggng (2012) mengatakan terdapat ciri-ciri

khas yang dikaitkan dengan seorang entrepreneur yaitu mampu menentukan

nasibnya sendiri, pekerja keras dalam mencapai keberhasilan, selalu tergerak

untuk bertindak secara pribadi dalam mewujudkan tujuan menantang,

memiliki toleransi terhadap situasi yang tidak menentu, cerdas dan percaya

diri dalam mengunakan waktu yang luang.

Menurut Ranu (1982) beberapa alasan merasakan pekerjaan bebas

dijadikan sebagai motivasi seseorang untuk menjadi entrepreneur yaitu:

a. Fleksibel waktu

Umumnya, bebas mengerjakan tugas kapan saja asal bisa diselesaikan

sebelum batas waktu yang telah ditentukan. Jadi, seorang entrepreneur bisa

libur semaunya dan bisa lebih dekat dengan keluarga dan juga tidak perlu

pergi ke kantor yang mungkin harus melewati kemacetan yang membuat

stress.

b. Tidak perlu mendapatkan tekanan dari atasan atau perusahaan

Seorang entrepreneur bekerja untuk dirinya sendiri, jadi tidak ada atasan

yang akan memarahi atau menyuruh untuk melakukan sesuatu yang tidak

disukai. Tidak ada peraturan perusahaan yang akan menyulitkan dalam

bekerja.

c. Pendapatan yang lebih besar

Page 43: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

29

Seorang entrepreneur akan mendapatkan pendapatan yang lebih besar dari

pada orang yang bekerja untuk suatu instansi atau perusahaan karena

semua keuntungan dapat dinikmati sendiri. Seorang entrepreneur bisa

mengatur sendiri besarnya pendapatan yang ingin diterima.

Dalam suatu penelitian di Inggris menyatakan bahwa motivasi seseorang

membuka bisnis adalah 50% ingin mempunyai kebebasan dengan berbisnis

sendiri, hanya 18% menyatakan ingin memperoleh uang dan 10% menyatakan

jawaban membuka bisnis untuk kesenangan, hobi, tantangan atau kepuasan

pribadi dan melakukan kreativitas. Sedangkan penelitian di Rusia 80%

menyatakan mereka membuka bisnis karena ingin menjadi bosdan memperoleh

otonomi serta kemerdekaan pribadi (Buchari Alma, 2009).

Menurut Kiyosaki (2008) dengan mempunyai usaha sendiri, seorang

entrepreneur akan mempunyai jam kerja yang bebas, tidak terikat jam kantor,

serta bebas dari pelanggaran disiplin kantor. Jika bisnis yang dijalankan sudah

berjalan dengan baik tidak perlu setiap hari pergi ke kantor karena bisa

didelegasikan kepada orang lain. waktu bisa dibagi untuk kegiatan bisnis yang

lain atau aktifitas lain. Meski seorang entrepreneur memerlukan disiplin yang

tinggi tetapi dengan memiliki usaha sendiri, dapat mengatur waktu sesuai

keinginan sendiri tanpa diatur oleh orang lain.

Page 44: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

30

D. Entrepreneur Islami

Kewirausahaan dan Perdagangan dalam pandangan Islam merupakan

aspek kehidupan yang dikelompokkan kedalam masalah mu’amalah, yaitu

masalah yang berkenaan dengan hubungan yang bersifat horizontal antar manusia

dan tetap akan di pertanggungjawabkan kelak di akhirat. Manusia diperintahkan

untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik serta

diperintahkan untuk berusaha mencari rizki. Semangat kewirausahaan

diantaranya terdapat dalam QS. Hud:61, QS.Al-Mulk:15 dan QS.Al-Jumuh:10,

dimana manusia diperintahkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke

arah yang lebih baik serta diperintahkan untuk berusaha mencari rizki.

Semangat kewirausahaan terdapat dalam Al-Qur’an yang akan di uraikan

sebagai berikut, QS.Hud ayat 61.

Artinya:

“Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu

Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka shaleh. shaleh berkata: “Hai

kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia

Page 45: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

31

telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya,

karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya.

Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa

hamba-Nya).”

QS.Al-Mulk ayat 15.

Artinya:

“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah

di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya

kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.“

QS. Al-Jummuah ayat 10.

Page 46: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

32

Artinya:

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka

bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu

beruntung.”

QS. Al-Baqarah ayat 275.

Artinya:

“…Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba“.

Konsep kewirausahaan telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, jauh

sebelum beliau menjadi Rasul. Rosulullah telah memulai bisnis kecil-kecilan pada

usia kurang dari 12 tahun dengan cara membeli barang dari suatu pasar, kemudian

menjualnya kepada orang lain untuk mendapatkan keuntungan agar dapat

meringankan beban pamannya. Bersama pamannya, Rosulullah melakukan

perjalanan dagang ke Syiria. Bisnis Rosulullah terus berkembang sampai kemudai

Khadijah menawarkan kemitraan bisnis dengan sistem profitsharing. Selama

bermitra dengan Khadijah, Rosulullah telah melakukan perjalanan ke pusat bisnis

di Hbasyah, Syiria dan Jorash (Ermawati, n.d.).

Islam sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan wirausaha. Banyak

ditemukan ayat atau hadits yang mendorong umat Islam untuk berwirausaha,

Page 47: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

33

misalnya keutamaan berdagang seperti disebutkan dalam hadits yang artinya:

“Perhatikan olehmu sekalian perdagangan, sesungguhnya di dunia perdagangan

itu ada 9 dari 10 pintu rizki”(HR. Ahmad). Kemudian Pernah Nabi ditanya Oleh

para sahabat: ”pekerjaan apa yang paling baik ya Rasulullah ?”beliau menjawab

“Seorang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih.”

(HR. Al Bazzar). Oleh karena itu, “...apabila shalat telah ditunaikan maka

bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia (rizki) Allah” (QS. al-

Jumu’ah: 10).

Perjalanan bisnis Rosulullah selama bertahun-tahun memberikan hikmah

tentang bagaimana unsur-unsur manajemen usaha Rosulullah SAW. Bahkan

dalam aktifitas penggembalaan kambing yang dilakukan oleh Rosulullah terdapat

nilai-nilai luhur yang terkandung yaitu: pendidikan rohani, latihan merasakan

kasih sayang kepada kaum lemah, serta kemampuan mengendalikan pekerjaan

berat dan besar. Antonio (2007) mengungkapkan hikmah dari kegiatan

menggembala kambing terhadap unsur-unsur manajemen adalah sebagai berikut:

1. Pathfinding (mencari) Mencari padang gembalaan yang subur

2. Directing (mengarahkan) Mencari padang gembalaan yang subur

3. Controlling (mengawasi) kambing Agar tidak tersesat atau terpisah dari

kelompok

4. Protecting (melindungi) kambing gembalaan Dari hewan pemangsa dan

pencuri

5. Reflecting (perenungan) Alam, manusia dan Tuhan

Page 48: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

34

Trim (2009) mengungkapkan bahwa kredibilitas dan kapabilitas Nabi

Muhammad SAW terdapat dalam empat karakter unggulnya, yaitu FAST

(Fathonah, Amanah, Shiddiq dan Tabligh) ditambah faktor I, yaitu Istiqomah.

Sifat Fathonah (cerdas) dalam diri Nabi Muhammad SAW dituliskan oleh

Roziah Sidik, seorang penulis asal Malaysia menyebutkan bahwa Rosulullah

adalah seorang jenius dengan bukti kepakaran sebagai 1)ahli politik; 2)ahli

strategi peran; 3) ahli diplomasi; 4) ahli hubungan antar kaum; 5) ahli strategi; 6)

negarawan; 7) pengambil keputusan; 8) ahli perlembagaan; 9) ahli pembangunan

SDM; 10) ahli pembangunan masyarakat; 11) ahli tata keluarga; 12) ahli dakwah.

Sifat amanah (komitmen) tercermin dalam sikap Rosulullah yang

senantiasa menggunakan akad, kesepakatan atau perjanjian bisnis dengan sistem

kesepakatan bersama. Seseorang dianggap melalaikan komitmen apabila tidak

melaksanakan hal-hal yang telah disepakati bersama. Rosulullah SAW bersabda :

“Allah Azza wa jalla berfirman: “Aku adalah pihak ketiga dari kedua belah pihak

yang berserikat selama salah seorang dari keduanya tidak mengkhianati

temannya. Jika salah satu dari keduanya telah mengkhianati temannya, Aku

terlepas dari keduanya.” (HR Abu Dawud).

Sifat Shiddiq (benar dan jujur) dapat tercermin dari beberapa sikap

Rosulullah. Pertama, Rosulullah bersikap baik dan jujur kepada perusahaan atau

pemegang saham. Terbukti, setelah membantu bisnis pamannya, Rosulullah

mampu mengelola bisnis Khadijah ra dengan baik. Kedua, Rosulullah bersikap

baik dan jujur kepada pegawai. Rosulullah pernah menasehati untuk membayar

Page 49: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

35

upah seorang pegawai sebelum keringatnya kering. Hal tersebut menunjukkan

bahwa perusahaan tidak boleh menunda-nunda hak seorang pegawai apabila

perusahaan sedang tidak mengalami kesulitan untuk membayar gaji tersebut.

Sifat Tabligh (Komunikatif). Sifat Rosulullah untuk senantiasa bersikap

tabligh sejalan dengan firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa ayat 9 yaitu:

Artinya:

“...oleh karena itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah SWT dan

hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.

Terakhir adalah sifat Istiqomah (keteguhan hati yang konsisten).

Rosulullah senantiasa istiqomah dalam menjalankan nilai-nilai bisnis Islam

(FAST) untuk dapat menjaga kepercayaan bisnis dari orang lain.

Dari sudut pandang ekonomi, ajaran dan keteladanan yang ditinggalkan

Nabi Muhammad SAW semakin terasa urgensi dan relevansinya jika kita

mencitacitakan terwujudnya masyarakat yang adil dalam kemakmuran, dan

makmur dalam berkeadilan. Prinsip bisnis moderen seperti, efisiensi, transparansi,

persaingan sehat, kredibilitas, memelihara relasi melalui layanan manusiawi,

dapat ditemukan dalam etika dan prilaku bisnis Muhammad sebelum menjadi

Page 50: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

36

Rasul. Etika bisnis memegang peranan sangat penting jika seseorang atau

sekelompok orang memegang peranan yang menentukan nasib bisnis lain atau

masyarakat yang lebih luas, dan mereka inilah yang disebut pemimpin atau

lapisan kepemimpinan dunia usaha. Relevansi etika bisnis dan efisiensi dapat

digambarkan secara sederhana. Jika seorang pemimpin menyalahgunakan

wewenang yang dimilikinya pasti ada yang menjadi korban, Karena wewenang

yang dimiliki bersifat publik, maka rakyatlah yang dirugikan, yang pada

gilirannya akan meningkatkan biaya ekonomi yang tinggi. Dalam kurun waktu

sebelum diangkat menjadi Rasul, Muhammad telah meletakkan dasar-dasar etika,

moral dan etos kerja yang mendahului zamannya. Dasar-dasar etika wirausaha

tersebut telah mendapat legitimasi keagamaan setelah beliau diangkat menjadi

Rasul. Prinsip-prinsip etika bisnis wirausaha yang diwariskan beliau dan Islam

semakin mendapat pembenaran akademis.

Sayangnya, umat Islam Indonesia sepertinya tidak begitu tertarik dengan

berwirausaha. Umat kita lebih condong menjadi pegawai negri. Akibatnya,

sebagai umat mayoritas, kita jauh tertinggal dari umat lain dan menjadi bulan-

bulanan dalam bisnis dan sebagai penonton dari kesuksesan wirausaha umat lain.

Dari sudut pandang ekonomi, era global ditandai dengan aktivitas ekonomi baru,

yakni perdagangan bebas dan pasar global. Berbagai kawasan dunia akan menajdi

pasar dagang dan lahan investasi international secara bebas dan terbuka.

Karenanya setiap individu umat Islam harus mulai berpikir dan berinteraksi

dengan individu atau kelompok untuk berwirausaha dan menjalin kerjasama

dalam bentuk kemitraan maupun persaingan sebagaimana saudara-saudara kita

Page 51: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

37

dari suku China yang telah sukses dan pengendali wirausaha di negri ini.

Rasulullah SAW bersabda:

“Tiada seorang yang makan makanan yang lebih baik dari makanan dari

hasil usahanya sendiri (wirausaha). Sesunggunya Nabi Allah Daud, itupun makan

dari hasil usahanya sendiri (wirausaha).”(H.R. Bukhari).

1. Etos Perdagangan Islami

Etos perdagangan Islami yang paling mendasar adalah adanya

kesadaran bahwa transaksi jual-beli yang dilakukan sama sekali tidak terlepas

dari niat dan semangat ibadah, dalam kerangka mencari ridha Allah Swt. Luth

(2001: 22-24) mengkualifikasi hal-hal yang terkait dengan semangat kerja,

termasuk transaksi jual-beli, sebagai ibadah yaitu sebagai berikut.

a. Ikhlas; menyatunya badan, pikiran dan hati dalam tugas/aktivitas seraya

mensucikan niat karena Allah semata; bukan untuk prestise atau mencari

keuntungan. Ingat bahwa bekerja itu adalah ibadah kepada Allah Swt.,

maka ikhlas harus terpatri didalam kerja tersebut, sebagaimana disebutkan

Allah Swt. Dalam surah Al-Bayyinah (98) ayat 5:

Artinya:

“Padahal mereka itu tidak di suruh kecuali supaya menyembah Allah

dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama

Page 52: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

38

dengan lurus, dan supaya mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan

dengan demikian itulah agama yang lurus.”

b. Cinta: adanya rasa rindu untuk mendapat ketenangan atau kebahagiaan

bila bertemu dengan yang didamba. Mencintai pekerjaan adalah satu

keharusan, karena didalamnya kita dapat memperoleh nilai tambah secara

material. Kita tidak bisa mungkir bahwa kita dapat menunaikan shalat,

haji, zakat, dan bersedekah karena didukung oleh materi/harta yang kita

miliki. Ini berarti bahwa bekerja untuk memperoleh penghasilan

menempati posisi strategis untuk memperbanyak amal saleh. Dengan

demikian, harapan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat tidak

mustahil akan kita peroleh. Dalam paradigma yang lebih luas, bekerja

yang baik adalah refleksi psikologis dari kecintaan kita kepada yang Maha

Kuasa, karena Allah Swt memang menyuruh bekerja dan beramal. ketika

perintah bekerja ini dipatuhi berarti kita telah mencintai Dia, sekaligus

mencintai diri kita sendiri.

c. Istiqamah; tetap tekun dengan berpihak pada yang benar. Karena bekerja

adalah ibadah, maka kita harus istiqamah, tidak boleh menghalalkan segala

cara untuk memperoleh penghasilan. Kita harus istiqamah dalam arti tetap

berpihak pada yang benar sesuai dengan apa yang diperintahkan agama.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Hud (11) ayat 112:

Page 53: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

39

Artinya:

“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan

kepadamu dan (juga) oranng yang telah taubat beserta kamu dan

janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa

yang kamu kerjakan.”

Sementara dari segi kualifikasi syariahnya, transaksi jual beli terkait

dan terikat erat dengan hukum syara’ itu sendiri, yaitu wajib, sunah, mubah,

makruh, atau haram, sebagai ketentuan syariat yang harus dirujuk dan

dilaksanakan pebisnis. Ketentuan syariat tersebut merupakan nilai utama yang

menjadi payung strategis maupun taktis organisasi bisnis, yang bertujuan untuk

mencapai empat hal utama:

a. target hasil: profit-materi dan benefit non-materi,

b. pertumbuhan, artinya terus meningkat,

c. keberlangsungan, dalammkurun waktu selama mungkin, dan

d. keberekahan atau keridhaan Allah.

Benefit itu sendiri dimaksudkan tidak semata-mata yang memberikan

manfaat kebendaan, tetapi juga dapat bersifat non-materi. Islam memandang

bahwa tujuan suatu amal perbuatan tidak hanya berorientasi pada qimah

madiyah (nilai materi); masih ada tiga orientasi lainnya, yakni qimah

insaniyah, qimah khuluqiyah, dan qimah ruhiyah.

Dengan orientasi qimah insaniyah berarti pengelola perusahaan juga

dapat memberikan manfaat yang bersifat kemanusiaan melalui kesempatan

Page 54: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

40

kerja, bantuan sosial (sedekah), Dan lainnya. Qimah khuluqiyah mengandung

pengertian bahwa nilai-nilai akhlaqul karimah (akhlak mulia) menjadi suatu

kemestian yang karus muncul dalam setiap aktifitas pengelolaan perusahaan,

sehingga dalam perusahaan tercipta hubungan persaudaraan yang Islami.

Sementara itu, qimah ruhiyah berarti perbuatan tersebut dimaksudkan untuk

mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dengan demikian, amal perbuatannya

bersifat materi, sedangkan kesadaran akan hubungannya dengan Allah Swt.

Ketika melakukaan setiap perbuatan dinamakan dengan ruh. Inilah yang

dimaksud dengan menyatukan antara materi dan ruh; inilah juga yang

dimaksud bahwa setiap perbuatan muslim adalah ibadah (Yusanto, 2002: 18-

21).

Yusanto juga menyoroti aspek pertumbuhan, keberlangsungan, dan

keberkahan dalam berbisnis. Dalam kaitan pertumbuhan, hasil perusahaan akan

terus diupayakan agar tumbuh meningkat setiap tahunnya. Upaya penumbuhan

ini tentu dijalankan dalam koridor syariat, misalnya, dalam meningkatkan

jumlah produksi seiring dengan perluasan pasar, peningkatan inovasi sehingga

bisa menghasilkan produk baru, dan sebagainya. Sementara yang terkai dengan

keberlangsungan; setiap aktivitas untuk menjaga keberlangsungan tersebut

harus dijalankan dalam koridor syariah. Sedangkan dalam kaitan keberkahan;

faktor keberkahan atau orientasi untuk menggapai ridha Allah Swt. Merupakan

puncak kebahagiaan hidup manusia muslim; bila ini tercapai, menandakan

terpenuhinya dua syarat diterimanya amal manusia, yakni adanya elemen niat

ikhlas dan cara yang sesuai dengan tuntutan syariat; karenanya, para pengelola

Page 55: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

41

bisnis perlu mematok orientasi keberkahan yang dimaksud agar pencapaian

segala orientasi diatas senantiasa berada di dalam koridor syariat yang

menjamin diraihnya keridhaan Allah Swt.

Selanjutnya, Yusanto memaparkan bahwa bisnis Islami dikendalikan

oleh aturan halal dan haram, baik dari cara perolehan maupun pemanfaatan

harta; sementara bisnis non-Islami tidak memerhatikan aturan halal dan haram

dalam setiap perencanaan, pelaksanaan, dan segala usaha yang dilakukan

dalam meraih tujuan.

2. Komitmen Bisnis Dalam Prinsip Islam

Islam memiliki banyak prinsip dasar yang memberikan frame khusus

pada muamalah. Di antara yang terpenting adalah sebagai berikut.

a. Prinsip tidak boleh merugikan diri sendiri dan orang lain

Islam melarang pengikutnyan untuk melakukan sesuatu yang

mendatangkan bahaya pada orang lain dan mengakibatkan kerusakan di

atas bumi. Rasulullah Saw. Bersabda, “tidak boleh membahayakan diri

sendiri dan membahayakan orang lain.” (Al-Qazwini, Sunan Ibnu Majah,

juz 2, hal. 784)

b. Mengaitkan antara penghasilan dengan kesungguhan dalam bekerja

Islam mengaitkan dengan erat antara keuntungan dan usaha keras

yang telah dilakukan. Tidak akan ada keuntungan tanpa ada usaha keras.

Dan tidak ada usaha keras yang tidak mendatangkan keuntungan. Seorang

entrepreneur akan sangat menyadari prinsip ini. Dia memahami bahwa ada

Page 56: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

42

hubungan yang erat antara keuntungan dan ancaman yang mungkin akan

terjadi saat terjadi perputaran modal dalam perdagangan.

c. Hasil yang baik membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit

Kaidah ini termasuk batasan paling penting yang mengendalikan

investor muslim, ketika hendak menginvestasikan hartanya. Barang siapa

yang berani menanggung resiko dari dioperasikannya harta, maka dia

akanm eraih manfaat dan keuntungan dari investasinya.

Maka, tidak dibenarkan jika seseorang menjamin suatu barang

uintuk dirinya. Kemudian dia mendapatkan keuntungan dari pundak orang

lain. Jika pemilik modal dapat meraup keuntungan yang besar saat terjadi

banyak transaksi di pasar, maka sebesar itu pula dia harus memikul beban

kerugian pada waktu sepi, paceklik, dan masa sulit.

E. Kerangka Pikir

Berdasarkan tinjauan dari landasan teori, maka dapat disusun suatu

kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti yang disajikan dalam gambar:

Page 57: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

43

Gambar 2.1

Kerangka Pikir

F. Hipotesis

Untuk memberikan arah bagi penelitian ini maka diajukan suatu hipotesis.

Hipotesis adalah suatu pernyataan atau dugaan yang masih lemah kebenaranya

dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya semantara. Adapun hipotesis yang

dapat diajukan dari kerangka pikiran teoritis tersebut adalah sebagai berikut:

H1 : Terdapat hubungan positif antara keberhasilan diri dari wirausaha dengan

motivasi untuk menjadi seorang entrepreneur.

H2 : Terdapat hubungan positif antara toleransi akan resiko terhadap motivasi

untuk menjadi seorang entrepreneur.

H3 : Terdapat hubungan positif antara keinginan merasakan kebebasan dalam

bekerja dengan motivasi untuk menjadi seorang entrepreneur.

Keberhasilan Diri

(X1)

Toleransi Akan Resiko

(X2)

Keinginan Merasakan

Pekerjaan Bebas

(X3)

Keinginan Menjadi

Entepreneur

(Y)

Page 58: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Yang Digunakan

Menurut Sugiono, (2010.:4) Metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat

digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu hasil penelitian yang

kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian

yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

numeric (angka), dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui

hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan

kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai obyek yang diteliti.

Menurut sugiyono (2010:147) metode analisis deskriptif adalah statistik

yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Sedangkan metode penelitian kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh

Sugiyono (2010:8) dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

Page 59: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

45

tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif analisis

dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan

secara sistematis dan faktual tentang fakta-fakta serta hubungan antar variabel

yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan

menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis statistik.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini akan dilaksanakan pada Universitas Muhammadiyah

Makassar yang berlokasi di Jln. Sultan Alauddin dengan waktu penelitian kurang

lebih dua bulan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2010:115) adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang

masih aktif berjumlah 4.466 orang.

Page 60: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

46

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2010:116) adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk mengetahui jumlah

sampel dalam penelitian ini dapat menggunakan rumus Slovin:

Dimana:

n = Ukuran sampel

N = Jumlah populasi

e = Presentase kelonggaran ketelitian yang ditoleransi (10%)

Sehingga ukuran sampel yang digunakan adalah sebagai berikut :

Berdasarkan dari perhitungan di atas diperoleh hasil 97,81 kemudian

digenapkan menjadi 100 yang kemudian akan menjadi jumlah sampel dalam

penelitian ini. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan

teknik non-random sampling yaitu dimana tidak semua individu/elemen dalam

populasi mendapat peluang/kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel.

Page 61: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

47

Jadi bersifat subyektif bergantung kepada selera orang yang akan mengambil

sampel.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui:

1. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan ini dilakukan melalui pengumpulan dan

penelaan literatur-literatur yang relevan dengan permasalahan yang dikaji.

Literatur-literatur tersebut dapat berupa buku, laporan, artikel, Koran atau

majalah dan lain-lain yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini.

2. Penelitian lapangan (Field Research)

Pengumpulan data melalui penelitian lapangan dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan ke lokasi penelitian. Teknik yang digunakan dengan

cara ini adalah:

a. Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengadakan pengamatan langsung untuk melihat kondisi objek lokasi

penelitian.

b. Kuisioner, yaitu pengumpulan data yang dilakukan penelitian melalui

penyebaran kuisioner atau angket yang berupa sejumlah pertanyaan

tertentu yang ditujukan kepada responden.

Page 62: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

48

E. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka dan berkaitan

dengan masalah-masalah yang akan dibahas.

2. Sumber Data

Sember data yang diperoleh antara lain:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh penulis secara langsung dari

perusahaan yang diteliti, baik itu melalui observasi, kuesioner, maupun

melalui wawancara secara langsungkepada yang bersangkutan.

b. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh penulis dari dokumen-

dokumen yang ada diperusahaan tersebut, baik dari hasil penelitian

kepustakaan maupun dari instansi lainnya yang terkait.

F. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

pengujian validitas, reabilitas, analisis persamaan regresi linier berganda, uji t, uji

F, dan koefisien determinasi. Adapun tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:

1. Pengujian Validitas

Pengujian validitas digunakan untuk menguji sejauh mana alat

pengukur dapat mengungkapkan ketepatan gejala yang dapat diukur. Alat

ukur yang digunakan dalam pengujian validitas adalah daftar pertanyaan

yang telah diisioleh responden dan akan diuji hasilnya guna menunjukkan

Page 63: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

49

valid tidaknya suatudata. Bila valid, ketetapan pengukuran data tersebut akan

semakin tepat alat ukur tersebut.

2. Pengujian Realibilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua

kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh

relative konsisten, maka alat pengukur reliabilitas ini adalah dengan rumus

koefisien alpha.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan perhitungan

regresi linier berganda, digunakan untuk bersama-sama persepsi teknologi

informasi, kemudahan, resiko, dan fitur layanan. Model persamaan analisis

regresi penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi

menggunakan rumus persamaan regresi berganda seperti yang dikutip dalam

Sugiyono (2010:277), yaitu:

Y=α+b1x1+b2x2+b3x3+e

Dimana:

Y = Keinginan menjadi entepreneur (variabel dependen/terikat)

X1 = Keberhasilan diri (variabel independen/bebas)

X2 = Toleransi akan resiko (variabel independen/bebas)

X3 = Keinginan merasakan pekerjaan bebas (variabel independen/bebas)

Page 64: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

50

α = nilai konstan atau tetap, yang merupakan rata-rata nilai Y pada saat

nilai X1, X2 dan X3 sama dengan nol

b1 = koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap

perubahan X1 dengan menganggap X2 dan X3 konstan

b2 = koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap

perubahan X2 dengan menganggap X1 dan X3 konstan

b3 = koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap

perubahan X3 dengan menganggap X1 dan X2 konstan

e = standar error

4. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan terhadap hipotesis

statistik menggunakan uji t dan uji F.

a. Uji T (Uji Parsial)

Uji ini digunakan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh

variable independen terhadap variabel dependen secara individual dan

menganggapdependen yang lain konstan. Signifikansi pengaruh tersebut

dapat diestimasidengan membandingkan antara nilai Ttabel dengan nilai

Thitung.

Apabila nilai Thitung> Ttabel maka variabel independen secara

individualmempengaruhi variabel independen, sebaliknya jika nilai Thitung<

Ttabel makavariabel independen secara individual tidak mempengaruhi

variabel dependen.

Thitung> Ttabel berarti H0 ditolak dan menerima H1

Page 65: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

51

Thitung< Ttabel berarti H0 diterima dan menolak H1

Uji T juga bisa dilihat pada tingkat signifikansinya:

- Jika tingkat signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

- Jika tingkat signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

b. Uji F (Uji Serempak)

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variable

bebas terhadap varibel terikat. Dimana Fhitung> Ftabel, maka H1 diterima

atau secara bersama-sama variabel bebas dapat menerangkan variabel

terikatnya secara serentak. Sebaliknya apabila Fhitung< Ftabel, maka H0

diterima atau secara bersama-sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh

terhadap variabel terikat.Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh

secara bersama-sama variable bebas terhadap variabel terikat maka

digunakan probability sebesar 5% (α=0,05).

Jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak.

Jika sig < ά (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.

5. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi

untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya

dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Jika (R

2) yang

diperoleh mendekati1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model

Page 66: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

52

tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.

Sebaliknya jika (R2) makin mendekati 0 (nol), maka semakin lemah pengaruh

variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Karena variabel independen

pada penelitian ini lebihdari 2 (dua), maka koefisien determinasi yang

digunakan adalah Adjusted RSquare (Imam Ghozali, 2006). Dari koefisien

determinasi (R2) ini dapat diperoleh suatu nilai untuk mengukur besarnya

sumbangan dari beberapa variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel

Y yang biasanya dinyatakan dalam persentase.

G. Defenisi Operasional

1. Keberhasilan diri merupakan pencapaian suatu tujuan usaha yang telah

ditentukan. Adapun indikator variabel ini adalah:

a. Semangat dalam bekerja

b. Orientasi pada tujuan

c. Optimis

d. Tekun atau ulet

e. Kompeten

2. Toleransi akan resiko yaitu berkaitan dengan kemampuan, kreativitas dalam

menyelesaikan besar kecilnya suatu resiko yang diambil untuk mendapatkan

penghasilan yang diharapkan. Adapun indikator variabel ini adalah:

a. Kolektif

b. Tanggungjawab

c. Menyukai tantangan

d. Sabar

Page 67: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

53

e. Kontrol diri

3. Kebebasan dalam bekerja merupakan sebuah model kerja dimana seseorang

melakukan pekerjaan untuk dirinya sendiri dan tidak berkomitmen untuk

majikan pada jangka panjang tertentu. Adapun indikator variabel ini adalah:

a. Tidak suka diatur

b. Suka mengambil inisiatif

c. Keras kepala

d. Kebebasan pribadi

e. Bersifat intuisi

4. Motivasi menjadi entrepreneur adalah sesuatu yang melatar belakangi atau

mendorong seseorang melakukan aktivitas dan member energy yang

mengarah pada pencapaian kebutuhan, member kepuasan ataupun

mengurangi ketidakseimbangan dengan membuka suatu usaha atau bisnis.

Adapun indikator variabel ini adalah:

a. Percaya diri

b. Inovatif dan kreatif

c. Memiliki jiwa kepemimpinan

d. Efektif dan efisien

e. Berorientasi pada masa depan

Page 68: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

54

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Responden

Penelitian ini mengambil sampel Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar Sebanyak 100 responden. Pengumpulan

data dilakukan dengan mendistribusikan kuisioner. Dari kuesioner yang telah diisi

oleh responden didapat data identitas responden. Penyajian data mengenai

identitas responden untuk memberikan gambaran tentang keadaan diri dari pada

responden.

1. Jenis kelamin

Identitas dari responden yang dipandang patut untuk disajikan adalah

jenis kelamin. Adapun jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini:

Tabel 4.1

Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frkuensi Persentase

Laki – laki 29 29%

Perempuan 71 71%

Jumlah 100 100% Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tabel 4.1 menunjukkan identitas responden berdasarkan jenis kelamin

yang menunjukkan bahwa responden didominasi oleh perempuan yaitu

sebanyak 71 orang atau 71% dan laki-laki sebanyak 29 orang atau 29%.

Page 69: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

55

2. Umur

Umur merupakan usia dari responden. Dalam keterkaitannya dengan

perilaku individu, umur biasanya menunjukkan gambaran akan pengalaman

dan tanggung jawab individu. Lebih jelasnya dapat dilihat Tabel 4.2 dibawah

ini:

Tabel 4.2

Responden Menurut Umur

Umur (Tahun) Frekuensi Persentase (%)

<20 27 27%

20-25 73 73%

>25 - -

Jumlah 100 100% Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tabel 4.2 menunjukkan karakteristik berdasarkan umur dari responden

menunjukkan bahwa responden yang berusia antara 20–25 tahun adalah

sebanyak 73 orang atau 73%, adalah umur mayoritas dari semua responden.

Sebanyak 27 orang atau 27% berusia < 21 tahun dan tidak ada responden

berusia > 25 tahun.

3. Jurusan

Jurusan adalah program studi yang diambil oleh setiap mahasiswa

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unismuh yang menjadi responden dalam

penelitian ini.Jurusan yang ada di fakultas ekonomi dan bisnis Unismuh sendiri

terdiri dari tiga jurusan yaitu jurusan Manajemen, jurusan Akuntansi dan

jurusan IESP.

Page 70: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

56

Tabel 4.3

Responden Menurut Jurusan

Jurusan Frekuensi Presentase (%)

Manajemen 48 48%

Akuntansi 42 42%

IESP 10 10%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden atau mahasiswa yang

dijadikan sampel sebanyak 48 orang atau 48% dari jurusan manajemen,

sementara dari jurusan akuntansi sebanyak 42 orang atau 42% dan dari jurusan

ilmu ekonomi dan studi pembangunan sebanyak 10 orang atau 10%.

4. Angkatan

Angkatan adalah tahun masuk mahasiswa mendaftar di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah.Mayoritas reponden yang ada

dalam penelitian ini adalah angkatan 2010. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada table 4.4 dibawah ini:

Tabel 4.4

Responden Menurut Angkatan

Angkatan Frekuensi Persentase

2010 56 56%

2011 14 14%

2012 4 4%

2013 26 26%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Dari tabel di atas terlihat bahwa responden yang masuk tahun 2010

sebanyak 56 orang atau 56% dari total responden. Sementara responden yang

Page 71: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

57

masuk tahun 2011 sebanyak 14 orang atau 14%.Sementara responden yang

masuk antara tahun 2012 sebanyak 4 orang atau 4 %. Dan untuk angkatan 2013

sebanyak 26 orang atau 26%.

B. Analisis Deskriptif

Pada bagian ini akan dilihat mengenai kecenderungan jawaban responden

atas masing-masing variabel penelitian. Kecenderungan jawaban responden ini

dapat dilihat dari bentuk statistik deskriptif dari masing-masing variabel. Kategori

jawaban responden dapat ditunjukkan dengan nilai rata-rata jawaban responden

tersebut dimana kategori jawaban responden dapat diperoleh sebagai berikut:

Skor tertinggi = 100 x 5 = 500

Skor terendah = 100 x 1 = 100

Sehingga range untuk hasil survey, yaitu:

Jadi range skornya:

100 – 180 = Sangat rendah

181 – 160 = Rendah

261 – 340 = Cukup

341 – 420 = Tinggi

421 – 500 = Sangat tinggi

Page 72: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

58

Hasil jawaban dari 100 responden tehadap masing-masing variabel

penelitian diperoleh sebagai berikut:

1. Deskripsi Variabel Keberhasilan diri (X1)

Variabel keberhasilan diri dalam penelitian ini diukur melalui 5

indikator. Hasil tanggapan terhadap variabel kebrhasilan diri dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Tabel 4.5

Tanggapan Responden Mengenai Keberhasilan Diri

No Pertanyaan SS S N TS STS Skor

F % F % F % F % F %

1

Saya mempunyai

semangat bekerja

yang tinggi

30 30% 50 50% 17 17% 3 3% 0 0% 407

2

Saya melakukan

sesuatu untuk

mencapai suatu

tujuan yang telah

saya tetapkan

21 21% 56 56% 17 17% 6 6% 0 0% 392

3 Saya termasuk

orang yang optimis 32 32% 41 41% 22 22% 5 5% 0 0% 400

4

Saya merupakan

orang yang tekun

dan ulet dalam

bekerja

23 23% 41 41% 30 30% 6 6% 0 0% 381

5

Saya sudah

memiliki

kompetensi yang

bagus untuk

bersaing dengan

orang lain dalam

dunia kerja

11 11% 50 50% 30 30% 9 9% 0 0% 363

Rata-rata 388,6

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan jawaban pada skor 4 (setuju), skor 5

(sangat seuju) dan skor 3 (netral) terhadap indikator-indikator variabel

Page 73: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

59

keberhasilan diri. Hal ini menunjukkan adanya bentuk-bentuk pola dan

kemauan untuk memotivasi keberhasilan diri yang besar dan baik dalam diri

mahasiswa. Rata-rata skor indeks variabel keberhasilan diri diperoleh sebesar

388,6.

Meskipun jawaban setuju dan sangat setuju dominan dari hasil

jawaban responden, namun demikian jawaban tidak setuju memiliki jumlah

jawaban yang cukup besar yaitu antara 3 hingga 9 jawaban dari 60 responden.

Hal ini menunjukkan bahwa ada mahasiswa yang menilai bahwa masih sulit

untuk menilai dan memacu keberhasilan diri mereka sendiri.

2. Deskripsi Variabel Toleransi akan resiko (X2)

Hasil tanggapan terhadap variabel toleransi akan risiko dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Page 74: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

60

Tabel 4.6

Tanggapan Responden Mengenai Toleransi akan resiko

No Pertanyaan SS S N TS STS Skor

F % F % F % F % F %

1

saya selalu berfikir

panjang untuk

menghadapi resiko

yang akan saya

ambil.

35 35% 37 37% 25 25% 3 3% 0 0% 404

2

Saya termasuk

orang yang

memiliki rasa

tanggungjawab

yang besar dalam

melaksanakan

keputusan yang

saya ambil

25 25% 52 52% 16 16% 7 7% 0 0% 395

3

Saya termasuk

orang yang suka

terhadap tantangan

18 18% 46 46% 32 32% 4 4% 0 0% 378

4

Saya tergolong

orang yang sabar

dalam mengatasi

masalah

26 26% 46 46% 24 24% 4 4% 0 0% 394

5

Saya orang yang

suka mengambil

kesempatan-

kesempatan

17 17% 34 34% 29 29% 15 15% 5 5% 343

Rata-rata 382,8

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan “setuju” dan sebagian lagi

meberikan tanggapan “sangat setuju” dan “netral” terhadap item-item

pengukur variabel toleransi terhadap risiko. Hal ini menunjukkan bahwa

mahasiswa secara umum memiliki toleransi terhadap risiko yang harus

diterima dalam memilih sesuatu. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata skor

indeks jawaban dari lima indikator variabel toeransi terhadap risiko sebesar

382,8 yang berdasarkan kategori skor indeks jawaban berada pada kategori

tinggi.

Page 75: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

61

Skor jawaban untuk “tidak setuju” memiliki jumlah jawaban yang bisa

dikatakan tidak sedikit yaitu berkisar dari 3 hingga 15 jawaban. Dan diikuti

jawaban “sangat tidak setuju” sebanyak 5 jawaban Hal ini menunjukkan

bahwa masih cukup banyak responden mahasiswa yang masih berusaha untuk

menghindari risiko dalam pengambilan keputusan.

3. Deskripsi Variabel Kebebasan dalam Bekerja (X3)

Variabel Kebebasan dalam bekerja pada penelitian ini diukur melalui

5 buah indikator. Hasil tanggapan terhadap variabel kebebasan dalam bekerja

dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.7

Tanggapan Responden Mengenai Kebebasan dalam Bekerja

No Pertanyaan SS S N TS STS Skor

F % F % F % F % F %

1

Saya suka

memberontak

terhadap kekuasaan

19 19% 31 31% 16 16% 19 19% 15 15% 320

2

Saya senang

mengambil prakarsa

atau inisiatif

16 16% 46 46% 27 27% 10 10% 1 1% 366

3

Saya kadang kala

bersikap keras

kepala

21 21% 39 39% 27 27% 12 12% 1 1% 367

4

Kebebasan pribadi

sangat penting bagi

saya

19 19% 46 46% 25 25% 9 9% 1 1% 373

5

Saya cenderung

mengikuti bisikan

nurani (bersifat

intuisi)

25 25% 39 39% 22 22% 14 14% 0 0% 375

Rata-rata 360,2

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan “setuju” dan “netral” dan

Page 76: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

62

sebagian lagi memberikan jawaban “sangat setuju” terhadap item-item

pengukur variabel kebebasan dalam bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa

mahasiswa memiliki pandangan positif atas pentingnya kebebasan

dalammemiliki pekerjaan dan dalam pelaksanaan pekerjaan mereka. Hal ini

ditunjukkan dengan rata-rata skor indeks jawaban dari lima indikator variabel

kebebasan dalam bekerja sebesar 360,2 yang berdasarkan kategori skor

jawaban berada pada kategori tinggi.

Meskipun memiliki rata-rata skor jawaban yang tinggi, namun ada 9

hingga 19 responden yang menyatakan “tidak setuju” adanya kebebasan

dalam bekerja, bahkan jawaban sangat tidak setuju menunjukkan sebanyak 1

hingga 15 jawaban. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa mahasiswa

menyatakan keinginan untuk memilih pekerjaan yang cenderung formal yang

diatur oleh sebuah peraturan.

4. Deskripsi Variabel Entrepreneur (Y)

Variabel Entrepreneur pada penelitian ini diukur melalui 5 buah

indikator. Hasil tanggapan terhadap variabel enterpreneur dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Page 77: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

63

Tabel 4.8

Tanggapan Responden Mengenai Enterpreneur

No Pertanyaan SS S N TS STS Skor

F % F % F % F % F %

1

Saya termasuk

orang yang percaya

diri dalam bertindak

26 26% 55 55% 16 16% 3 3% 0 0% 404

2 Saya selalu berfikir

inovatif dan kreatif 27 27% 47 47% 20 20% 6 6% 0 0% 395

3

Saya tertarik pada

posisi

kepemimpinan

25 25% 48 48% 20 20% 7 7% 0 0% 391

4

Saya senang hidup

secara efektif dan

efisien

20 20% 59 59% 20 20% 1 1% 0 0% 398

5

Saya selalu

berorientasi masa

depan dalam

merencanakan

sesuatu

30 30% 51 51% 14 14% 5 5% 0 0% 406

Rata-rata 398,8

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan “Setuju” dan “Sangat

setuju” terhadap adanya item-item pengukur enterpreneur. Hal ini

menunjukkan bahwa mahasiswa menyatakan diri memiliki jiwa sebagai

seorang entrepreneur. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata skor indeks

sebesar 398,8 yang berada dalam kategori tinggi.

C. Hasil Uji Kualitas Data

Berdasarkan metode analisis data yang telah dijelaskan pada bagian metode

penelitian, pengujian pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji

kualitas data. Uji kualitas data meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.

Page 78: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

64

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan

untuk mengukur apa yang diukur (Arikunto, 1996). Adapun caranya adalah

dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing

item pertanyaan dengan skor total individu. Jika nilai signifikansi (P Value) >

0,05 maka tidak terjadi hubungan yang signifikan. Sedangkan apabila nilai

signifikansi (P Value) < 0,05 maka terjadi hubungan yang signifikan.

Tabel 4.9

Hasil Pengujian Validitas

Pertanyaan

Korelasi item

terhadap total

korelasi

Nilai sig (2-

tailed) Kesimpulan

Keberhasilan Diri (X1)

- Indikator 1

- Indikator 2

- Indikator 3

- Indikator 4

- Indikator 5

0,769

0,748

0,779

0,786

0,639

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Toleransi atas risiko (X2)

- Indikator 1

- Indikator 2

- Indikator 3

- Indikator 4

- Indikator 5

0,723

0,717

0,729

0,821

0,626

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Kebebasan dalam bekerja (X3)

- Indikator 1

- Indikator 2

- Indikator 3

- Indikator 4

- Indikator 5

0,779

0,686

0,784

0,686

0,691

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Enterpreneur (Y)

- Indikator 1

- Indikator 2

- Indikator 3

- Indikator 4

- Indikator 5

0,740

0,792

0,803

0,741

0,736

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Page 79: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

65

Berdasarkan tabel 4.9 di atas maka dapat dilihat bahwa seluruh

indikator untuk setiap variabel memiliki status valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,

apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan

sejauh mana suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang

sama dan hasil pengukurannya relatif sama maka alat ukur tersebut reliabel.

Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam

mengukur gejala yang sama. Suatu instrumen penelitian dapat disebut reliabel

apabila nilai cronbach’s alpa> 0,60 dan apabila nilai cronbach’s alpa< 0,60

maka instrumen penelitian tersebut dikatakan tidak reliabel. Adapun hasil dari

pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’

s Alpha ><

Standar

Realibilitas Keterangan

Keberhasilan Diri 0,799 > 0,60 Realiabel

Toleransi akan Resiko 0,756 > 0,60 Realiabel

Kebebasan dalam Bekerja 0,769 > 0,60 Realiabel

Enterpreneur 0,818 > 0,60 Realiabel Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Berdasarkan tabel 4.10 di atas terlihat bahwa seluruh variabel

penelitian memiliki nilai Alpha Cronbach yang lebih besar dari 0,60 sehingga

Page 80: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

66

dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian

ini berstatus reliabel.

D. Analisis Regresi Linier Berganda

Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda untuk pembuktian

hipotesis penelitian. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linier berganda

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan

program komputer SPSS for Windows versi 18. Hasil pengolahan data dengan

menggunakan program SPSS selengkapnya ada pada lampiran dan selanjutnya

diringkas sebagai berikut:

Tabel 4.11

Tabel Coefficient Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,963 1,848 ,521 ,603

Keberhasilan diri ,502 ,072 ,512 6,988 ,000

Toleransi akan resiko ,281 ,071 ,296 3,959 ,000

Kebebasan dalam bekerja ,213 ,057 ,267 3,728 ,000

a. Dependent Variable: Motivasi menjadi entrepreneur

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam

bentuk persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,963+0,502X1 +0,281X2 +0,213X3+1,848

Page 81: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

67

Diperoleh bahwa ketiga variable tersebut memiliki koefisien regresi dengan

arah positif. Hal ini berarti bahwa peningkatan keberhasilan diri, semakin toleran

teradap risiko dan semakin tinggi kebebasan dalam bekerja akan meningkatkan jiwa

seorang entepreneur dalam diri mahasiswa.

E. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Berikut ini Tabel koefisien determinasi

yang dihasilkan dalam penelitian:

Tabel 4.12

Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model

R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

dimension0

1 ,729a ,532 ,517 2,07369

a. Predictors: (Constant), Kebebasan dalam bekerja, Keberhasilan diri,

Toleransi akan resiko

b. Dependent Variable: Motivasi menjadi entrepreneur

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi

(adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,517. Hal ini berarti 51,7% variabel

dependent yaitu keinginan menjadi enterpreneur dapat dijelaskan oleh variabel

independentnya yaitu keberhasilan diri, toleransi akan risiko dan kebebasan dalam

bekerja dan 48,3% keinginan menjadi enterpreneur lainnya dapat dijelaskan oleh

variabel lainnya yang tidak diajukan dalam penelitian ini.

Page 82: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

68

F. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan terhadap hipotesis statistik

menggunakan uji t dan uji F.

1. Uji T (Uji Parsial)

Uji t ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara parsial

(individu) variabel-variabel independen (keberhasilan diri, toleransi akan

resiko dan kebebasan dalam bekerja) terhadap variabel dependen (motivasi

menjadi entrepreneur) atau menguji signifikansi konstanta dan variabel

dependen. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat di tabel 4.11.

a. Tes Hipotesis Pengaruh Keberhasilan Diri (X1) terhadapMotivasi Menjadi

Entrepreneur (Y)

Dikemukakan hipotesis:

H1: Terdapat hubungan positif antara keberhasilan diri dari wirausaha

dengan motivasi untuk menjadi seorang entrepreneur.

Dari hasil perhitungan didapat nilai t hitung sebesar 6,988 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,000. Apabila dilihat dari nilai signifikansi

yang kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan H1 diterima, artinya bahwa

ada pengaruh variabel keberhasilan diri terhadap motivasi menjadi

entrepreneur

Page 83: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

69

b. Tes Hipotesis Toleransi Akan Resiko (X2) terhadap Motivasi Menjadi

Entrepreneur (Y)

Dikemukakan hipotesis:

H2: Terdapat hubungan positif antara toleransi akan resiko terhadap

motivasi untuk menjadi seorang entrepreneur.

Dari hasil perhitungan didapat nilai t hitung sebesar 3,959 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,000. Apabila dilihat dari nilai signifikansi

yang kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan H2 diterima, artinya bahwa

ada pengaruh yang sangat berarti terdapat pengaruh toleransi akan resiko

terhadap motivasi menjadi entrepreneur.

c. Tes Hipotesis Kebebasan Dalam Bekerja (X3) terhadap Motivasi Menjadi

Entrepreneur (Y)

Dikemukakan hipotesis:

H3: Terdapat hubungan positif antara keinginan merasakan kebebasan

dalam bekerja dengan motivasi untuk menjadi seorang entrepreneur.

Dari hasil perhitungan didapat nilai t hitung sebesar 3,728

dengantingkat signifikansi sebesar 0,000. Apabila dilihat dari nilai

signifikansi yang kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan H3 diterima,

artinya bahwa ada pengaruh yang sangat berarti variabel kebebasan dalam

bekerja terhadap motivasi menjadi entrepreneur.

Page 84: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

70

2. Uji F (Uji Serempak)

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen yang

dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan uji F adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13

Hasil Perhitungan Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 468,822 3 156,274 36,341 ,000a

Residual 412,818 96 4,300

Total 881,640 99

a. Predictors: (Constant), Kebebasan dalam bekerja, Keberhasilan diri, Toleransi akan resiko

b. Dependent Variable: Motivasi menjadi entrepreneur

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Kriteria yang digunakan adalah:

Ho: Tidak ada pengaruh keberhasilan diri, toleransi akan resiko dan

kebebasan dalam bekerja terhadap motivasi menjadi entrepreneur.

H1: Ada pengaruh keberhasilan diri, toleransi akan resiko dan kebebasan

dalam bekerja terhadap motivasi menjadi entrepreneur.

Dari hasil perhitungan didapat nilai F hitung sebesar 36,341 dengan

probabilitas signifikansi mendekati nol (P value = 0,000), Dengan demikian

Ho ditolak, artinya bahwa variabel keberhasilan diri, toleransi akan resiko dan

kebebasan dalam bekerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang

berarti terhadap motivasi menjadi entrepreneur.

Page 85: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

71

BAB V

SIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Keberhasilan diri memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

enterpreneur. Keberhasilan diri lebih besar yang diperoleh mahasiswa dapat

meningkatkan jiwa entrepreneur dalam diri mahasiswa. Keberhasilan diri juga

tercermin dalam pribadi entrepreneur Islami seperti sifat istiqamah dan sifat

amanah.

2. Toleransi akan resiko memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

enterpreneur. Toleransi yang lebih besar terhadap risiko akan memberikan

jiwa entrepreneur Islami yang lebih besar dalam diri mahasiswa. Seperti yang

digambarkan dalam prinsip muamalah yaitu prinsip tidak boleh merugikan

diri sendiri dan orang lain.

3. Kebebasan melakukan pekerjaan memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap enterpreneur Islami. Kebebasan yang lebih besar dalam pemilihan

pekerjaan akan memberikan jiwa entrepreneur yang lebih besar dalam diri

mahasiswa. Kebebasan ini dicerminkan dalam prinsip entrepreneur Islami

memilih yang baik dan menjauhi yang haram seperti tidak berbisnis pada

barabg-barang atau jasa yang dilarang syariat.

Page 86: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

72

4. Keberhasilan diri, toleransi akan resiko dan kebebasan dalam pekerjaan

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keinginan mahasiswa untuk

menjadi seorang entrepreneur Islami dengan seluruh variabel memberikan

kontribusi sebesar 51,7%.

B. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Berkaitan dengan faktor Keberhasilan diri, aspek kompetensi dalam bekerja

nampaknya masih menjadi hal yang paling kurang diperhatikan oleh

mahasiswa. Untuk itu dalam banyak hal mahasiswa harus lebih mengasah

keterampilan dan bakat untuk meningkatkan skill atau kompetensi yang

dimiliki.

2. Berkaitan dengan toleransi akan resiko, kontrol diri yang dimiliki mahasiswa

dapat memperkecil toleransi resiko yang dipupuk. Untuk itu tidak ada

salahnya untuk mencoba mengikuti berbagai kesempatan-kesempatan yang

ada untuk menambah pengalaman.

3. Berkaitan dengan kebebasan dalam bekerja, perilaku tidak suka diatur

biasanya disebabkan mereka memiliki aturan atau standar mereka sendiriyang

berbeda dengan yang lain sehingga tidak mudah megikuti sebuah aturan

kecuali sesuai dengan aturan dan standar tinggi yang mereka miliki. Untuk itu

selalu mencoba yang terbaik dan pantang menyerah untuk mencapai tujuan

serta tak mudah berpuas hati dan mencari kesempatan-kesempatan yang lain.

Page 87: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

73

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2009. Kewirausahaan. Alfa Beta. Bandung.

Adi Tama, Angki. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Memotivasi Mahasiswa

Berkeinginan Menjadi Entrepreneur. Studi Pada Mahasiswa S1 Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi Fakultas Ekonomi

UNDIP. Semarang.

A.M., Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Antonio, Syafi’i. 2007. Muhammad saw: The Super Leader Super Manager.

ProLM. Jakarta.

Darmawi, Herman. 2007. Manajemen Resiko. Bumi Aksara. Jakarta.

Davis, Keith &Newstrom, John W. 2001. Perilaku dalam Organisasi. Penerjemah

Agus Dhanna, Edisi kedua. Jilid I. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Djaelani, Bisri. 2004. Teknik menulis Skripsi dan Tesis. Hanggar Kreator.

Yogyakarta.

Drucker, Peter. 1996. Inovasi dan Kewiraswastaan. Erlangga. Jakarta.

Ebert, Ronald. 2007. Bisnis. Erlangga. Jakarta.

Ermawati, tuti. n.d. Kewirausahaan dalam Islam. Pustaka LIPI E-Library

http://www.pdii.lipi.go.id/repository/index.php/record/view/21185.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Badan Penerbit

Universitas Diponegoro. Semarang.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Ghozali, Imam. 2007. Manajemen Resiko. Badan Penerbit Universitas

Diponegoro. Semarang.

Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik. ANDI. Yogyakarta.

Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik jilid 2. ANDI. Yogyakarta.

Hendro. 2005. How to become a smart entrepreneur and to start a new business.

Penerbit Adi. Yogyakarta.

Page 88: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

74

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis.

Fakultas Ekonomi Universitas Gajahmada. Yogyakarta.

Jusmaliani, dkk. 2008. Bisnis Berbasis Syariah. Bumi Aksara. Jakarta.

Kiyosaki, Robert. 2008. The Cashflow Qudrant. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Lianto. 2013. Aktualisasi Teori Hierarki Kebutuhan Abraham H. Maslow Bagi

Peningkatan Kinerja Individu Dalam Organisasi. Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Widya Dharma Pontianak. Pontianak.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. (Alih Bahasa V.A Yuwono, dkk). Edisi

Bahasa Indonesia. ANDI. Yogyakarta.

Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis. Salemba Empat. Jakarta.

Mahesa, Aditya Dion. 2012. Analisis Faktor-Faktor Motivasi Yang

Mempengaruhi Minat Berwirausaha.Universitas Diponegoro. Semarang

Mandala, Ardy. 2012. Peran Pendidikan, Pengalaman, Dan Inovasi Terhadap

Produktivitas Usaha Kecil Menengah. Universitas Diponegoro. Semarang.

Muhammad Dawwabah, Asyraf. 2009. Menjadi Entrepreneur Muslim Tahan

Banting. Ziyad Visi Media. Solo.

Muiz, Niam. 2006. Entrepreneur Milenium. Penerbit Galia Indonesia. Bogor.

Pandojo, Heidjrachman Ranu. 1982. Wiraswasta Indonesia: sebuahrenungan.

BPFE. Yogyakarta.

PB, Triton. 2007. Entrepreneurship: Kiat Sukses Menjadi Pengusaha. Tugu

Publiser. Yogyakarta.

Prama, Gede. 2004.Catatan Konsultan, Sukses dan Sukses, Sukses di Perjalanan,

Sukses di Tempat Tujuan. PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Jakarta.

Rahmadewi, Asri T. Analisi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan

Pembelian Mie Instan Merek Indomie (studi kasus pada Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Reguler 2 UNDIP.Skripsi Fakultas Ekonomi UNDIP. Semarang.

Robins, Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi. Salemba Empat. Jakarta.

Satriyo N, Crisdiawan. 2010. Analisi Pengaruh Pencitraan, Promosi, dan Kualitas

Pelayanan Terhadap Minat Kuliah di Diploma III Fakultas Ekonomi UNDIP.

Skripsi Fakultas Ekonomi UNDIP. Semarang.

Singgih D, Gunarsa.2003. Psikologi Perkembangan. BPK Gunung Mulia. Jakarta.

Page 89: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

75

Sitanggang, Jonathan Ade Putra. 2012. Analisis Faktor Yang Memotivasi

Karyawan Berkeinginan Menjadi Wirausaha (Entrepreneur).

Skripsi.Universitas Indonesia. Depok.

Sudarmanto, Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linier Berganda Dengan SPSS.

Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Suprihanto John, dkk., (2003). Perilaku Organisasional. Sekolah Tinggi

IlmuEkonomi YKPN.Yogyakarta.

Suryana. 2003. Kewirausahaan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Susanto, Adi. 2000. Kewirausahaan. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Suyitno, Ade & Anom, Slamet Nur. 2013. Sharia Green Entrepreneurship. Karya

Ilmiah Al-Qur’an MTQ Nasional DIKTI 2013. Padang.

http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/06/30/islamic-

entrepreneurship-kewirausahaan-islam-569797.html

Trim, bambang. 2009. Briliant Enterpreneur Muhammad saw. Salamadani..

Bandung.

Winardi. 2003. Entrepreneur dan Entrepreneurhip. Kencana. Bogor.

Wirasasmita, Yuyun. 2003. Komunikasi Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Wongso, Andre. 2005. Wisdom Success. Media Komputindo. Jakarta.

Oemar, Yohanas. 2006. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada

Bank Riau. Jurnal Eksekutif.

http://www.google.co.id/search?q=entrepreneur&ie=utf-8&oe=utf-

8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a.

http://www.google.co.id/search?q=pengertian+motivasi&ie=utf-8&oe=utf-

8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a

http://m-haritsyah.blogspot.com/2012/06/kewirausahaan-dalam-islam.html

www.google.com

Page 90: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

Uji Validitas

Keberhasilan diri (X1)

Correlations

Item x1.1 Item x1.2 Item x1.3 Item x1.4 Item x1.5 Total

Item x1.1 Pearson Correlation 1 ,510** ,506

** ,442

** ,437

** ,769

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Item x1.2 Pearson Correlation ,510** 1 ,477

** ,540

** ,273

** ,748

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,006 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Item x1.3 Pearson Correlation ,506** ,477

** 1 ,553

** ,333

** ,779

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Item x1.4 Pearson Correlation ,442** ,540

** ,553

** 1 ,354

** ,786

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Item x1.5 Pearson Correlation ,437** ,273

** ,333

** ,354

** 1 ,639

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,006 ,001 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Total Pearson Correlation ,769** ,748

** ,779

** ,786

** ,639

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Toleransi akan resiko (X2)

Correlations

Item x2.1 Item x2.2 Item x2.3 Item x2.4 Item x2.5 Total

Item x2.1 Pearson Correlation 1 ,472** ,406

** ,557

** ,231

* ,723

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,021 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Item x2.2 Pearson Correlation ,472** 1 ,369

** ,576

** ,234

* ,717

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,019 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Page 91: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

Item x2.3 Pearson Correlation ,406** ,369

** 1 ,626

** ,311

** ,729

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Item x2.4 Pearson Correlation ,557** ,576

** ,626

** 1 ,290

** ,821

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,003 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Item x2.5 Pearson Correlation ,231* ,234

* ,311

** ,290

** 1 ,626

**

Sig. (2-tailed) ,021 ,019 ,002 ,003 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Total Pearson Correlation ,723** ,717

** ,729

** ,821

** ,626

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Kebebasan dalam bekerja (X3)

Correlations

Item x3.1 Item x3.2 Item x3.3 Item x3.4 Item x3.5 Total

Item x3.1 Pearson Correlation 1 ,345** ,646

** ,323

** ,332

** ,779

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,001 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Item x3.2 Pearson Correlation ,345** 1 ,446

** ,429

** ,380

** ,686

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Item x3.3 Pearson Correlation ,646** ,446

** 1 ,355

** ,364

** ,784

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Item x3.4 Pearson Correlation ,323** ,429

** ,355

** 1 ,498

** ,686

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Item x3.5 Pearson Correlation ,332** ,380

** ,364

** ,498

** 1 ,691

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Total Pearson Correlation ,779** ,686

** ,784

** ,686

** ,691

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

Page 92: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Motivasi menjadi entrepreneur (Y)

Correlations

Item y.1 Item y.2 Item y.3 Item y.4 Item y.5 Total

Item y.1 Pearson Correlation 1 ,473** ,535

** ,413

** ,423

** ,740

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Item y.2 Pearson Correlation ,473** 1 ,525

** ,464

** ,511

** ,792

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Item y.3 Pearson Correlation ,535** ,525

** 1 ,565

** ,406

** ,803

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Item y.4 Pearson Correlation ,413** ,464

** ,565

** 1 ,456

** ,741

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Item y.5 Pearson Correlation ,423** ,511

** ,406

** ,456

** 1 ,736

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Total Pearson Correlation ,740** ,792

** ,803

** ,741

** ,736

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 93: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

Uji Realibilitas

Keberhasilan diri (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,799 5

Toleransi akan resiko (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,756 5

Kebebasan dalam bekerja (X3)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,769 5

Motivasi menjadi entrepreneur (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,818 5

Page 94: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

Regresi Berganda

Variables Entered/Removedb

Model Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Kebebasan

dalam bekerja,

Keberhasilan

diri, Toleransi

akan resikoa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Motivasi menjadi entrepreneur

Model Summaryb

Model

R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

dimension0

1 ,729a ,532 ,517 2,07369

a. Predictors: (Constant), Kebebasan dalam bekerja, Keberhasilan diri,

Toleransi akan resiko

b. Dependent Variable: Motivasi menjadi entrepreneur

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 468,822 3 156,274 36,341 ,000a

Residual 412,818 96 4,300

Total 881,640 99

a. Predictors: (Constant), Kebebasan dalam bekerja, Keberhasilan diri, Toleransi akan resiko

b. Dependent Variable: Motivasi menjadi entrepreneur

Page 95: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,963 1,848 ,521 ,603

Keberhasilan diri ,502 ,072 ,512 6,988 ,000

Toleransi akan resiko ,281 ,071 ,296 3,959 ,000

Kebebasan dalam bekerja ,213 ,057 ,267 3,728 ,000

a. Dependent Variable: Motivasi menjadi entrepreneur

Page 96: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

TABEL TABULASI

No Keberhasilan diri (X1) Toleransi akan resiko (X2) Kebebasan dalam bekerja (X3)

Motivasi menjadi entrepreneur

(Y)

1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Total

1 4 4 4 4 4 20 5 4 5 5 4 23 4 5 4 5 3 21 4 4 4 4 3 19

2 4 4 5 4 5 22 4 4 4 4 5 21 4 4 5 4 5 22 4 4 5 5 4 22

3 3 4 5 3 4 19 5 5 5 5 3 23 4 4 4 5 4 21 5 5 4 4 5 23

4 4 4 4 5 4 21 5 5 5 5 4 24 5 5 5 4 5 24 4 5 5 5 4 23

5 5 4 4 5 5 23 4 5 5 4 5 23 2 2 3 2 4 13 5 4 4 4 4 21

6 3 2 2 2 2 11 3 2 3 3 3 14 3 2 3 3 4 15 3 3 2 3 2 13

7 4 4 4 4 4 20 3 2 3 3 3 14 4 3 4 4 5 20 4 4 4 5 4 21

8 4 4 4 4 4 20 4 3 5 3 3 18 4 5 5 5 5 24 4 4 4 5 4 21

9 5 4 4 3 4 20 3 4 4 3 5 19 5 2 5 4 4 20 5 5 3 4 5 22

10 4 4 4 5 2 19 4 3 4 4 3 18 2 2 2 3 2 11 3 4 4 4 2 17

11 4 4 4 4 3 19 5 4 5 5 3 22 4 5 5 5 4 23 5 5 3 4 3 20

12 4 4 4 4 4 20 5 5 3 5 4 22 5 4 4 4 4 21 4 2 4 5 4 19

13 3 3 3 3 3 15 3 4 3 3 4 17 3 2 3 3 2 13 4 3 3 4 3 17

14 4 3 4 3 4 18 5 4 3 4 5 21 2 5 3 4 4 18 5 3 4 4 4 20

15 3 4 4 3 3 17 5 4 5 4 4 22 4 4 5 4 5 22 4 5 5 5 5 24

16 3 4 4 4 4 19 3 3 5 3 3 17 4 5 4 4 5 22 4 4 4 4 3 19

17 4 4 4 2 4 18 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 19 3 4 4 5 4 20

18 4 4 4 2 4 18 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 2 14 3 3 3 4 5 18

19 3 4 3 3 3 16 2 2 2 2 2 10 4 4 5 4 4 21 2 2 2 3 2 11

20 4 3 4 3 3 17 4 5 4 5 5 23 5 5 5 4 4 23 5 5 5 5 5 25

21 3 3 3 4 3 16 5 3 3 3 4 18 3 4 4 4 4 19 4 3 4 4 4 19

Page 97: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

22 4 3 3 4 4 18 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 4 21 3 5 3 5 5 21

23 3 4 5 5 5 22 3 2 3 2 3 13 4 3 4 3 2 16 5 4 4 3 5 21

24 3 4 3 4 3 17 5 5 4 5 5 24 5 4 4 4 5 22 4 4 5 4 4 21

25 4 4 5 5 3 21 3 3 2 3 2 13 3 4 3 4 2 16 4 3 4 3 4 18

26 4 4 4 2 4 18 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 2 17 3 3 4 4 5 19

27 4 2 3 3 3 15 3 5 3 5 3 19 4 4 4 4 5 21 4 4 4 3 4 19

28 3 4 3 3 3 16 3 5 3 3 3 17 4 4 4 4 5 21 4 4 3 4 4 19

29 4 4 5 4 3 20 4 4 4 4 4 20 2 3 3 3 3 14 4 3 2 4 4 17

30 2 2 4 4 2 14 5 5 5 5 5 25 4 3 4 3 3 17 3 4 3 3 3 16

31 4 5 5 5 4 23 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 4 21 3 5 4 4 5 21

32 3 2 3 3 4 15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 4 21 4 5 4 4 4 21

33 5 5 4 4 5 23 3 2 3 3 3 14 5 5 5 4 4 23 4 5 5 4 4 22

34 4 5 5 5 3 22 2 4 4 4 4 18 4 3 4 3 4 18 4 3 4 4 4 19

35 2 3 3 3 3 14 3 5 3 3 3 17 4 4 5 4 5 22 4 4 4 4 4 20

36 5 4 5 5 4 23 5 5 4 4 5 23 5 3 4 3 4 19 4 4 5 4 5 22

37 5 4 5 5 4 23 3 3 4 4 3 17 5 4 5 4 4 22 4 4 3 3 5 19

38 4 3 3 3 3 16 3 3 3 3 3 15 3 4 3 4 4 18 4 2 4 4 4 18

39 4 3 2 2 2 13 2 2 3 3 2 12 4 4 4 4 3 19 2 2 2 2 2 10

40 3 3 2 2 3 13 3 2 2 2 3 12 3 2 3 4 3 15 3 2 3 3 3 14

41 4 3 4 3 4 18 5 4 4 4 5 22 5 4 5 5 4 23 5 3 4 5 4 21

42 3 2 3 3 3 14 4 4 4 4 4 20 4 3 3 3 3 16 2 3 2 3 3 13

43 3 4 3 4 5 19 5 5 4 4 5 23 5 5 5 4 4 23 5 4 5 5 5 24

44 4 3 4 3 4 18 4 4 3 4 4 19 3 4 3 3 3 16 3 3 2 3 3 14

45 5 4 5 5 4 23 5 5 3 5 5 23 5 3 4 4 4 20 5 5 5 4 5 24

46 4 3 3 3 4 17 4 4 3 4 3 18 5 3 5 4 5 22 5 4 5 4 4 22

Page 98: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

47 4 4 3 3 2 16 3 4 4 4 4 19 4 3 4 3 5 19 5 4 5 4 4 22

48 4 3 4 3 3 17 4 4 4 4 4 20 5 3 5 4 4 21 4 3 2 3 4 16

49 3 4 3 4 3 17 4 3 3 3 3 16 4 4 4 3 2 17 4 4 5 3 3 19

50 4 4 4 4 4 20 5 4 4 3 3 19 5 4 5 5 5 24 5 5 4 4 4 22

51 5 4 5 3 4 21 5 5 5 5 5 25 4 4 4 5 4 21 3 5 5 4 5 22

52 4 3 3 4 5 19 4 5 4 5 5 23 5 5 4 5 5 24 5 4 5 5 4 23

53 2 4 2 3 2 13 4 3 4 4 4 19 3 4 3 3 3 16 3 2 3 3 3 14

54 5 2 5 3 5 20 5 5 5 5 5 25 4 3 3 3 3 16 4 3 3 3 3 16

55 3 3 3 3 2 14 4 3 3 3 3 16 5 3 5 4 5 22 5 3 5 4 4 21

56 3 3 3 3 4 16 3 4 3 3 3 16 5 5 4 4 5 23 4 4 4 4 3 19

57 4 4 4 4 4 20 3 3 4 4 3 17 5 5 5 4 5 24 4 4 4 4 2 18

58 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 20 3 2 3 3 3 14 4 4 5 4 5 22

59 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 3 18 4 4 3 4 3 18 4 3 3 4 4 18

60 5 5 5 4 4 23 5 3 5 5 5 23 4 5 4 4 5 22 4 5 5 4 5 23

61 4 3 4 4 4 19 3 3 4 4 4 18 1 4 2 2 4 13 4 4 4 4 4 20

62 4 4 5 3 3 19 3 4 3 3 3 16 1 3 3 4 3 14 4 4 3 3 4 18

63 4 4 5 4 2 19 5 4 3 5 2 19 1 4 2 3 4 14 5 4 3 4 5 21

64 4 5 5 4 2 20 5 4 4 5 2 20 1 2 2 4 4 13 4 5 4 4 5 22

65 4 5 4 4 4 21 5 3 4 3 4 19 1 4 2 5 5 17 4 4 4 4 4 20

66 5 4 4 5 4 22 4 4 4 5 4 21 1 4 4 1 2 12 4 4 4 4 5 21

67 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 3 23 1 4 3 3 4 15 5 5 5 5 5 25

68 5 5 5 5 4 24 5 4 4 4 1 18 1 5 5 5 5 21 5 5 4 5 5 24

69 5 4 5 4 3 21 5 4 3 4 4 20 1 3 2 4 4 14 4 3 4 3 3 17

70 5 5 5 5 3 23 5 4 4 4 4 21 1 2 1 3 3 10 4 4 4 4 5 21

71 5 4 4 4 3 20 4 4 3 4 1 16 1 3 3 2 2 11 4 3 4 4 4 19

Page 99: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

72 4 4 5 3 3 19 3 4 3 3 3 16 1 3 3 4 3 14 4 4 3 3 4 18

73 4 4 5 3 3 19 3 4 3 3 3 16 1 3 3 4 3 14 4 4 3 3 4 18

74 4 4 4 3 3 18 4 3 3 4 3 17 1 1 3 3 3 11 3 3 3 4 4 17

75 4 4 3 3 3 17 3 3 3 3 2 14 1 3 2 2 4 12 3 3 3 3 3 15

76 5 5 3 4 4 21 4 4 3 3 3 17 5 5 4 4 4 22 4 4 5 4 4 21

77 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 20

78 5 4 4 4 4 21 5 5 4 4 2 20 4 4 2 2 4 16 4 4 4 5 4 21

79 5 5 4 4 5 23 4 4 5 5 5 23 4 4 5 4 5 22 5 5 4 4 5 23

80 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 3 23 3 5 5 5 5 23 5 5 5 5 5 25

81 5 4 5 5 4 23 3 4 4 4 2 17 3 3 2 3 2 13 4 4 4 4 4 20

82 5 5 4 5 4 23 5 5 4 4 4 22 3 4 4 4 3 18 5 5 5 4 4 23

83 5 5 5 5 4 24 4 4 4 4 1 17 3 3 3 5 4 18 4 4 4 4 4 20

84 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 21 3 4 4 2 2 15 5 4 4 4 4 21

85 4 4 3 4 3 18 5 4 3 4 2 18 3 4 4 5 3 19 4 4 4 4 4 20

86 4 4 4 4 4 20 5 4 4 5 4 22 2 4 4 4 5 19 5 5 4 4 5 23

87 4 5 4 4 4 21 5 4 4 5 5 23 2 4 4 5 5 20 3 4 4 4 5 20

88 4 4 4 5 4 21 3 4 4 3 4 18 2 4 3 4 3 16 4 4 4 4 4 20

89 4 4 5 5 4 22 3 5 4 4 2 18 2 3 2 3 3 13 3 4 3 3 4 17

90 5 5 4 4 4 22 4 5 4 4 2 19 2 4 4 2 4 16 4 5 5 5 4 23

91 5 4 4 4 4 21 4 5 4 5 4 22 2 4 4 4 4 18 4 5 4 5 4 22

92 5 4 5 5 4 23 4 4 4 4 4 20 2 4 4 5 3 18 4 4 4 4 4 20

93 5 5 5 5 4 24 5 4 5 5 1 20 2 4 2 5 5 18 5 5 5 5 5 25

94 5 5 5 5 4 24 4 5 5 5 2 21 2 3 2 4 4 15 5 5 5 4 4 23

95 5 5 4 4 5 23 4 4 4 4 2 18 2 4 3 4 4 17 4 5 4 5 5 23

96 5 5 5 5 5 25 5 5 2 2 2 16 2 4 4 4 2 16 5 5 5 4 4 23

Page 100: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

97 4 4 5 4 4 21 5 4 4 4 2 19 2 2 4 3 4 15 4 4 4 4 4 20

98 5 4 2 3 3 17 4 4 3 4 1 16 2 3 4 2 2 13 4 4 4 4 5 21

99 4 4 4 3 3 18 4 4 5 5 4 22 2 3 3 3 3 14 4 4 3 4 5 20

100 4 5 4 4 3 20 4 4 3 4 4 19 2 3 4 2 2 13 4 4 4 4 4 20

Page 101: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

Kuesioner Penelitian

I. Identitas Responden

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenis Kelamin :

4. Angkatan :

5. Fakultas/Jurusan :

6. Daerah Asal :

II. Daftar pertanyaan

Berilah tanda silang (X) pada kolom yang tersedia, untuk jawaban yang sesuai

dengan pendapat saudara.

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

N : Netral

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Page 102: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI …

A. Keberhasilan diri (X1)

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 Saya mempunyai semangat bekerja yang tinggi

2 Saya melakukan sesuatu untuk mencapai suatu

tujuan yang telah saya tetapkan

3 Saya termasuk orang yang optimis

4 Saya merupakan orang yang tekun dan ulet

dalam bekerja

5 Saya sudah memiliki kompetensi yang bagus

untuk bersaing dengan orang lain dalam dunia

kerja

B. Toleransi akan resiko (X2)

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 saya selalu berfikir panjang untuk menghadapi

resiko yang akan saya ambil.

2 Saya termasuk orang yang memiliki rasa

tanggungjawab yang besar dalam melaksanakan

keputusan yang saya ambil

3 Saya termasuk orang yang suka terhadap

tantangan

4 Saya tergolong orang yang sabar dalam

mengatasi masalah

5 Saya orang yang suka mengambil kesempatan-

kesempatan

C. Kebebasan dalam bekerja

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 Saya suka memberontak terhadap kekuasaan

2 Saya senang mengambil prakarsa atau inisiatif

3 Saya kadang kala bersikap keras kepala

4 Kebebasan pribadi sangat penting bagi saya

5 Saya cenderung mengikuti bisikan nurani

(bersifat intuisi)

D. Motivasi menjadi entrepreneur (Y)

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 Saya termasuk orang yang percaya diri dalam

bertindak

2 Saya selalu berfikir inovatif dan kreatif

3 Saya tertarik pada posisi kepemimpinan

4 Saya senang hidup secara efektif dan efisien

5 Saya selalu berorientasi masa depan dalam

merencanakan sesuatu