Skripsi 1

50
  PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DENGAN PENDEKATAN PROBLE M POSI NG  SECARA BERKELOMPOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN KOLOID PADA SISWA KELAS XI MAN I SUMBAWA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Diajukan Kepada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Mataram Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh TITEN SUMARNI NIM. 05. 231. 147 JURUSAN KIMIA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM 2009

Transcript of Skripsi 1

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 1/50

 

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DENGAN PENDEKATAN

 PROBLEM POSING SECARA BERKELOMPOK TERHADAP

PRESTASI BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN KOLOIDPADA SISWA KELAS XI MAN I SUMBAWA

TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Diajukan Kepada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Mataram Untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

TITEN SUMARNI

NIM. 05. 231. 147

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM

2009

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 2/50

 

SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DENGAN PENDEKATAN

 PROBLEM POSING SECARA BERKELOMPOK TERHADAP

PRESTASI BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN KOLOID PADA

SISWA KELAS XI MAN I SUMBAWA

TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Oleh :

TITEN SUMARNINIM : 05. 231. 147

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP)

2009

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 3/50

 

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi disusun oleh : TITEN SUMARNI

NIM : 05 231 147

Judul Penelitian : Pengaruh Pemberian Tugas Dengan Pendekatan Problem

Posing Secara Berkelompok Terhadap Prestasi Belajar

Kimia Pokok Bahasan Koloid Pada Siswa Kelas XI MAN I

Sumbawa Tahun Pelajaran 2008/2009.

Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji

Tanggal, .....................................2009

Pembimbing I Pembimbing 2

Yunita Ariasani, M. Si Imam Ahmadi, S. Pd

NIP. NIP.

Menyetujui,

Jurusan Pendidikan Kimia

Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Mataram

Ketua Jurusan

Emmy Yuanita, S. Si, M. Si

NIP. 132 327 466

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 4/50

 

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi atas nama TITEN SUMARNI telah dipertahankan di depan Dosen Penguji

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Mataram pada tanggal ...................

Dosen Penguji

Nama Tanda tangan,

1.  (..............................................) (Ketua) ...................................

NIP.

2.  (..............................................) (Anggota) ...................................

NIP.

3.  (..............................................) (Anggota) ...................................

NIP.

Mengesahkan,

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Mataram

Dekan

Drs. Sumarjan, M.Si.

NIK. 335 090 906

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 5/50

 

HALAMAN DEKLARASI

S K R I P S I I N I A S L I K A R Y A P E N U L I S

K E C U A L I R U J U K A N

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 6/50

 

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah memberikan taufik dan hidayahnya, karena atas ijin-Nyalah penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul, ”Pengaruh Pemberian Tugas

Dengan Pendekatan Problem Posing Secara Berkelompok Terhadap Prestasi

Belajar Kimia Pokok Bahasan Koloid Pada Siswa Kelas XI MAN I Sumbawa

Tahun Pelajaran 2008/2009” dengan baik . 

Sholawat dan salam tak lupa penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Besar

Muhammad SAW, keluarga, serta sahabat-sahabatnya yang dengan perjuangannyalah kitadapat merasakan nikmatnya iman dan islam yang dapat mewarnai prilaku manusia dalam

kehidupan sehari-hari sebagaimana hamba Allah sebagai khalifatullah fil ardhi.

Penulis menyadari akan segala kekurangan, kelemahan, dan keterbatasan yang ada,

sehingga dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu. Oleh karenanya

penulis dengan bangga dan bersenang hati menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1.  Bapak Drs. Sumarjan, M.Si., selaku Dekan FPMIPA IKIP Mataram

2.  Ibu Emmy Yuanita, S.Si., M.Si., selaku ketua jurusan Kimia

3.  Ibu Yunita Arian Sani, S.Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I

4.  Bapak Imam Ahmadi, S.Pd., selaku Dosen Pembimbing II

5.  Rekan-rekan mahasiswa yang ikut berperan membantu dalam penyusunan

skripsi ini

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas amal bakti dan

pengorbanan yang telah kita perbuat selama ini. Melalui kesempatan ini, dengan segala

kerendahan hati penulis memohon maaf yang setulus-tulusnya kepada semua pihak, atassegala kehilafan selama mengadakan interaksi baik disengaja maupun tidak disengaja.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari segi isi,

bentuk maupun susunannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

konstruktif dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umunya.

Mataram, ........... 2009

Penulis,

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 7/50

 

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DENGAN PENDEKATAN PROBLEM 

 POSING SECARA BERKELOMPOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR

KIMIA POKOK BAHASAN KOLOID PADA SISWA KELAS XI MAN ISUMBAWA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

TITEN SUMARNI

05. 231. 147

ABSTRAK : Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Di mana bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar atau prestasi belajar siswa dengan

menerapkan metode pemberian tugas dengan pendekatan problem posing secara

berkelompok pada pokok bahasan koloid kelas XI MAN 1 Sumbawa tahun

pelajaran 2008/2009. Populasi, seluruh siswa kelas XI-IA MAN 1 Sumbawa tahun

pelajaran 2008/2009 yang berjumlah 80 orang yang terdiri dari 2 kelas. Sebagai

sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI-IA hal ini dilakukan

karena jumlah siswa kurang dari 100 orang yaitu siswa kelas XI-IA1

dan XI-IA2 

yang berjumlah 80 orang. Penelitian dilakukan dengan memberikan perlakuan

pengajaran pokok bahasan koloid dengan metode pendekatan problem posing pada

kelas eksperimen yaitu kelas XI-IA2

sedangkan kelas kontrol yaitu XI-IA1 

menggunakan metode yang diterapkan di sekolah yaitu metode ceramah. Data nilaihasil tes selanjutnya dianalisis menggunakan uji t-test dengan taraf signifikan 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa kelas eksperimen dengan

menggunakan metode pendekatan problem posing yaitu 75.23 lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah

dengan nilai rata-rata 66.00. Selanjutnya uji-t dilakukan untuk mengetahui

perbedaan secara signifikan, kedua nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa

280,5hitungt  dan 980,1tabelt  , di mana tabelhitung t t  . Hal ini berarti ada

peningkatan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan koloid dengan

menggunakan metode pendekatan problem posing di kelas XI MAN 1 Sumbawa

tahun pelajaran 2008/2009.

Kata kunci : Prestasi belajar, metode pembelajaran problem posing, koloid.

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 8/50

 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN DEKLARASI ................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4

1.5 Batasan Masalah ............................................................................................ 4

1.6 Definisi Operasional ...................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................

2.1 Deskripsi Teori .............................................................................................. 7

2.1.1  Hakikat Belajar Mengajar ................................................................. 7

2.1.2  Metode Pemberian Tugas ................................................................. 9

2.1.3  Problem Posing ................................................................................. 10

2.1.4  Pemberian Tugas dengan Problem Posing ....................................... 13

2.1.5  Prestasi Belajar Kimi ........................................................................ 15

2.2 Kerangka Berfikir .......................................................................................... 16

2.3 Hipotesis Tindakan ........................................................................................ 17

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 9/50

 

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................

Jenis Penelitian .............................................................................................. 18

Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 18

Tempat Penelitian .......................................................................................... 18

Waktu Penelitian ............................................................................................ 18

Populasi dan Sampel ...................................................................................... 18

Populasi Penelitian ........................................................................................ 18

Sampel Penelitian .......................................................................................... 19

Rancangan Penelitian .................................................................................... 19

Tehnik Pengumpulan Data ............................................................................ 20

Instrumen Penelitian ...................................................................................... 20

Uji Coba Instrumen Penelitian ...................................................................... 21

Uji Validitas ................................................................................................... 21

Uji Reliabilitas ............................................................................................... 22

Teknik Analisa Data ...................................................................................... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................

4.1 Hasil Penelitian .............................................................................................. 25

4.1.1  Validitas ............................................................................................. 25

4.1.2  Reliabilitas ......................................................................................... 25

4.2 Deskripsi Data ............................................................................................... 25

4.3 Pembahasan ................................................................................................... 26

BAB V PENUTUP .............................................................................................

5.1 Simpulan ........................................................................................................ 28

5.2 Saran ............................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 10/50

 

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen penelitian pokok bahasan koloid ........................ 20

Tabel 3.2 Interpretasi nilai r ................................................................................. 22

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 11/50

 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen

Lampiran 02. Lembar Kerja Siswa

Lampiran 03. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol

Lampiran 04. Soal yang belum valid dan kunci jawaban

Lampiran 05. Soal yang sudah valid dan kunci jawaban

Lampiran 06. Distribusi skor hasil uji coba instrumen

Lampiran 07. Hasil perhitungan jumlah XY

Lampiran 08. Hasil perhitungan validitas instrumen

Lampiran 09. Cara perhitungan validitas instrumen

Lampiran 10. Reliabilitas instrumen penelitian

Lampiran 11. Cara perhitungan uji reliabilitas

Lampiran 12. Tabel distribusi nilai pada kelas eksperimen

Lampiran 13. Tabel distribusi nilai pada kelas kontrol

Lampiran 14. Tabel perhitungan uji homogenitas dan uji-t

Lampiran 15. Perhitungan homogenitas

Lampiran 16. Perhitungan uji-t

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 12/50

 

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Peningkatan mutu pendidikan merupakan prioritas utama dalam

melaksanakan pendidikan. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan,

pembenahan terus dilakukan oleh semua pihak terutama guru baik dari segi materi,

metode maupun evaluasi. Para ahli pendidikan menyatakan bahwa di dalam proses

belajar mengajar guru seharusnya memiliki strategi agar siswa dapat belajar efektif 

dan efesien sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Kimia

sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata

pelajaran yang membutuhkan pemahaman dan banyak latihan soal, bukan hanya

disajikan dalam bentuk kumpulan rumus yang harus dihafal.

Akan tetapi banyak guru yang mengalami kesulitan dalam memilih

metode mengajar, terlebih guru-guru kimia. Hal ini disebabkan karena kurangnya

fasilitas yang mendukung dalam kegiatan pembelajaran. Dalam belajar kimia siswa

tidak hanya dituntut untuk memahami suatu konsep tetapi siswa juga harus mampu

menerapkan suatu persoalan kimia untuk kemudian dipecahkan dengan

menerapkannya dengan konsep-konsep yang sesuai. Hal ini dinyatakan dalam

prestasi belajar dengan memperhatikan nilai rata-rata siswa kelas XI-IA MAN I

Sumbawa tahun pelajaran 2008/2009 pada pokok bahasan koloid masih rendah 49,

sehingga masih perlu ditingkatkan lagi mengigat kriteria ketuntasan minimal

(KKM) yang ditentukan yaitu 65 serta persentase ketidaktuntasan pada pokok 

bahasan koloid 71%.

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 13/50

 

Agar siswa cepat memahami dan mengerti materi kimia yang disampaikan

oleh guru, maka guru hendaknya memberikan latihan soal berkali-kali dan secara

terus menerus terhadap materi yang telah diajarkan. Pemberian latihan soal oleh

guru dapat dilakukan melalui pemberian tugas berupa pekerjaan rumah (PR).

Pemberian tugas ini dimaksudkan untuk memperdalam materi yang telah

didapatkan di kelas yang biasa diberikan pada setiap akhir pertemuan. Terkadang

tugas (PR) yang diberikan tidak dikerjakan oleh siswa sendiri melainkan oleh orang

lain atau siswa meniru dari pekerjaan temannya. Oleh karena itu, guru harus mampu

memberikan cara pemberian tugas yang akan membuat siswa senang

mengerjakannya sehingga siswa termotivasi untuk mengerjakan tugas dan tujuan

yang diharapkan tercapai.

Tidak sedikit siswa di MAN 1 Sumbawa kelas XI-IA yang mengalami

kesulitan dalam mengikuti pelajaran kimia yang menyebabkan siswa kurang

termotivasi dan berdampak pada penurunan prestasi belajar siswa. Salah satu

penyebab ketidaktuntasan yang dialami siswa di MAN 1 Sumbawa kelas XI_IA

karena siswa kurang melakukan latihan-latihan soal yang menyebabkan prestasi

belajar kimia menurun. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas yang diperoleh

pada masing-masing mata pelajaran, di mana mata pelajaran kimia menempati nilai

rata-rata paling rendah.

Salah satu alternatif yang diajukan peneliti dalam mengatasi masalah

tersebut adalah melalui pemberian tugas dengan pendekatan   problem posing, di

mana pendekatan ini menekankan kemampuan siswa dalam membuat soal sendiri

dan mampu menyelesaikan (Sujadi, 2000). Kemampuan siswa dalam membuat dan

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 14/50

 

menyelesaikan soal menunjukan pemahaman siswa tentang apa yang telah

dipelajari, sehingga dalam hal ini siswa dituntut untuk berfikir kreatif dan kritis.

Berdasarkan uraian di atas peneliti mengadakan penelitian tentang “Peningkatan

Prestasi Belajar Kimia Melalui Pemberian Tugas Dengan Pendekatan Problem 

Posing Secara Berkelompok di MAN 1 Sumbawa Tahun Pelajaran 2008/2009.

Untuk mendukung penelitian ini, diambil penelitian yang telah dilakukan

oleh Sulistio (2007) yang intinya adalah dengan pendekatan   problem posing pada

pokok bahasan larutan asam basa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di

SMA Tri Dharma Kosgoro Dompu. Hasil analisis angketnya membuktikan dari 40

siswa 30 orang siswa mencapai nilai lebih besar dari 65 pada kelas kontrol,

sedangkan pada kelas eksperimen 35 orang siswa lebih kecil dari 65 dan siswa yang

gagal dalam pada kelas eksperimen hanya 12,5 % jumlah ini lebih sedikit dari pada

  jumlah siswa yang gagal pada kelas kontrol yaitu 75 %. Hal ini menunjukkan

bahwa siswa yang diajarkan dengan pendekatan   problem posing dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan larutan asam basa.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dikemukakan masalah yang akan

diteliti adalah apakah penerapan pemberian tugas dengan pendekatan problem 

 posing secara berkelompok dapat meningkatkan prestasi belajar kimia di MAN 1

Sumbawa Tahun Pelajaran 2008/2009.

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 15/50

 

Tujuan Penelitian 

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan diadakan penelitian ini

adalah untuk meningkatkan prestasi belajar kimia melalui pemberian tugas dengan

pendekatan   problem posing secara berkelompok di MAN 1 Sumbawa Tahun

Pelajaran 2008/2009.

Manfaat Penelitian 

Adapun manfaat yang diharapkan dalam melakukan penelitian ini, antara 

lain:

1.  Bagi siswa: agar siswa dapat berfikir kreatif dan mampu memahami soal-soal

kimia yang tersedia dan dapat meningkatkan prestasi belajar.

2.  Bagi guru: sebagai informasi mengenai pemberian tugas dan pendekatan

 problem posing.

3.  Bagi sekolah: sebagai informasi tentang salah satu pendekatan yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kualitas atau mutu sekolah melalui peningkatan

prestasi belajar siswa.

Batasan Masalah 

Penelitian ini hanya dibatasi pada masalah yang berkaitan dengan:

1.  Pemberian tugas dengan   problem posing secara berkelompok untuk 

meningkatkan prestasi belajar kimia siswa di MAN 1 Sumbawa pada pokok 

bahasan koloid.

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 16/50

 

2.  Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI-IA.2

semester II di MAN 1

Sumbawa.

Definisi Oprasional 

1.  Pemberian tugas dengan problem posing secara berkelompok adalah siswa akan

membuat soal sendiri yang mirip dengan soal yang dibuat oleh guru dan mampu

menyelesaikannya dengan berkelompok. Pemberian tugas dengan pendekatan

 problem posing (pengajuan soal) pada intinya meminta siswa untuk mengajukan

soal atau masalah. Masalah yang diajukan dapat berdasarkan pada topik yang

luas, soal yang sudah dikerjakan atau informasi tertentu yang diberikan oleh

guru. Pembelajaran dengan pendekatan   problem posing dapat diaplikasikan

pada tiga bentuk aktivitas kognitif yang berbeda yaitu: (1) pengajuan pre-solusi

( presosulition  posing) yaitu seorang siswa membuat soal dari situasi yang

diadakan, (2) pengajuan di dalam solusi (within solution posing) yaitu seorang

siswa merumuskan ulang soal seperti yang telah diselesaikan, (3) pengajuan

setelah solusi (  post solution posing) yaitu seorang siswa memodifikasi tujuan

atau kondisi yang sudah diselesaikan untuk membuat soal baru (Sukarma .K,

Jurnal Pendidikan, 2004 Volume 3).

2.  Prestasi belajar terdiri dari 2 kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi adalah hasil

dari suatu belajar yang telah dikerjakan, diciptakan yang menyenangkan hati

yang diperoleh dari jalan keuletan kerja baik secara individu maupun kelompok 

dalam bidang kegiatan tertentu (Djamarah, 1994). Sedangkan belajar adalah

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 17/50

 

sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya

yang mencangkup proses kognitif, afektif, dan psikomotorik. (Muhibbin, 2005).

Jadi prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil dari kegiatan yang

mengakibatkan perubahan dari dalam individu. Dalam hal ini prestasi belajar

yang dimaksud adalah nilai kimia yang diperoleh siswa dengan pemberian tugas

dengan pendekatan problem posing setiap pertemuan.

Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya berupa

larutan dan suspensi (campuran kasar). Contohnya yaitu lem, jeli, dan santan.

Nama koloid diberikan oleh Thomas Graham, pada tahun 1861. Istilah ini

 berasal dari bahasa Yunani, yaitu “kolla” dan “oid” kolla berarti lem, sedangkan

oid berarti seperti. Dalam hal ini, yang dikaitkan dengan lem adalah sifat

dufusinya, sebab sistem koloid mempunyai nilai dufusi yang rendah, seperti

lem.

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 18/50

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teori

2.1.1 Hakekat Belajar Mengajar

Belajar mengajar merupakan seperangkat komponen yang saling

bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Agar tujuan tercapai, maka

semua komponen yang harus diorganisasikan sehingga antar komponen terjadi

kerja sama. Dalam kehidupan dapat terjadi proses belajar mengajar, baik sengaja

maupun tidak sengaja, disadari atau tidak disadari. Di dalam proses belajar

mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek belajar, dituntut adanya

kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap, dan tata nilai serta

sifat-sifat pribadi, agar proses itu berlangsung dengan efektif dan efesien.

Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan

pada diri siswa. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam

berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan

tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya yang ada pada

diri siswa (Sudjana, 2002).

Sedangkan menurut Djamarah (2002) belajar adalah proses perubahan

tingkah laku berkat pengalaman dan latihan yang menyangkut pengetahuan,

keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.

Perubahan yang dimaksud juga adalah perubahan dalam diri seseorang yang

dinyatakan dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru serta

berkembangnya sifat emosional.

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 19/50

 

Menurut Gagne dalam (Dimyati, 2006) belajar merupakan seperangkat

proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan

informasi, menjadi kapabilitas baru. Kapabilitas/kemampuan tersebut berupa:

informasi verbal yaitu kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis, keterampilan intelektual adalah

kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta

mempresentasikan konsep dan lambang; Strategi kognitif adalah kemampuan

menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, kemampuan ini

meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah; keterampilan

motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan

dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; dan sikap adalah

kemapuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek 

tersebut.

Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kegiatan

atau suatu aktivitas seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

serta penambahan pengetahuan melalui interaksi dengan lingkunganya. Perubahan

sikap dan tingkah laku yang dimaksud seperti dari sikap tidak tahu menjadi tahu

dan perkembangan sikap emosionalnya.

Alvin W dalam (Roestiyah, 1999) mengajar adalah suatu aktivitas mencoba

menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau

mengembangkan skill, attitudes, ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan), dan

knowledge (pengetahuan). Di mana guru harus membawa perubahan tingkah laku

yang baik untuk murid-muridnya.

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 20/50

 

Pada dasarnya mengajar adalah suatu proses yakni proses mengatur,

mengorganisasi dan mendorong siswa sehingga dapat menumbuhkan dan

mendorong siswa melakukan proses belajar dan juga merupakan proses

memberikan bimbingan kepada siswa dalam melakukan proses belajar (Sudjana,

2002).

Dari defenisi di atas dapat disimpulkan mengajar adalah suatu aktivitas

untuk menciptakan kondisi lingkungan yang edukatif yang dapat mendukung

berlangsungnya proses belajar mengajar agar mendapatkan perubahan tingkah laku

bagi muridnya.

2.1.2 Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas dapat disamakan dengan metode resitasi

(recitation method ) yang dapat diartikan sebagai suatu metode penyajian bahan di

mana guru memberikan tugas terentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Yang

biasa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan, dan di tempat lainnya

yang dapat merangsang siswa untuk aktif belajar baik secara perorangan atau

kelompok (Djamarah, 2002).

Penerapan metode pemberian tugas akan memberikan hasil yang optimal

  jika pada saat guru memberikan tugas memperhatikan karakteristik siswa, bidang

studi dan tujuan. Keberhasilan penerapan pemberian tugas juga dipengaruhi oleh

prosedur atau langkah-langkah penerapannya. Prosedur penerapan metode

pemberian tugas yang umum dilakukan adalah sebagai berikut (Djamarah, 2002).

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 21/50

 

2.1.2.1 Fase pemberian tugas

a.  Membuat rancangan pemberian tugas

b.  Mendiskusikan tugas dengan siswa

c.  Membuat lembar kerja jika perlu

d.  Menyediakan sumber-sumber belajar yang diperlukan untuk menyelesaikan

tugas

2.1.2.2 Fase pelaksanaan tugas

a.  Memberikan bimbingan atau pengawasan

b.  Memberikan tugas baik lisan maupun tulisan

c.  Menjelaskan tugas dan manfaat tugas yang diberikan

d.  Memberikan penjelasan dan dorongan agar siswa mau mengerjakan tugas

e.  Mengamati dan menyelesaikan tugas oleh siswa sendiri

f.  Mencatat hasil yang diperoleh dengan baik 

2.1.2.3 Fase mempertanggungjawabkan tugas

a.  Memberikan hasil pelaksanaan tugas baik lisan maupun tulisan

b.  Mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang tidak dapat diselesaikan oleh siswa

c.  Memberikan penilaian hasil pekerjaan baik dengan tes maupun dengan cara

lainnya.

2.1.3 Problem Posing 

Dalam   problem posing kegiatan pembelajaran dimulai dengan suatu

persoalan yang dipikirkan pada saat itu. Menurut Suyanto dalam (Darnati, 2001)

  problem posing merupakan istilah dalam bahasa inggris sebagai padanan katanya

digunakan istilah “pembentukan soal” pembentukan soal atau pembentukan

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 22/50

 

masalah mencakup dua macam kegiatan yaitu (1) pembentukan soal baru atau

pembentukan soal dari situasi atau dari pengalaman siswa, dan (2) pembentukan

soal dari soal lain yang sudah ada.

Pembentukan soal yang tepat sangat tergantung pada perilaku yang akan

diukur. Ada perilaku yang tepat diukur/dinyatakan dengan bentuk soal objektif, dan

  juga perilaku yang lebih tepat diukur dengan menggunakan bentuk soal pilihan

ganda. Pembentukan soal baik soal uraian atau objektif memiliki kelebihan dan

kekurangan masing-masing, adapun pembentukan soal yang diinginkan adalah

bentuk soal obyektif di mana siswa dapat mengukur kemampuan

mengorganisasikan gagasan dan yang menyatakan jawabannya menurut kata-kata

atau kalimat siswa sendiri (Safari, 2003).

Dalam pembentukan soal uraian diperlukan kelengkapan dan ketepatan

dalam merumuskannya. Ketepatan yang dimaksud adalah, bahwa materi yang

dinyatakan tepat diajukan dengan bentuk uraian yaitu menuntut siswa untuk 

mengorganisasikan gagasan dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan

gagasan secara tertulis dengan menggunakan kata-kata sendiri. Sedangkan

kelengkapan yang dimaksud adalah kelengkapan perilaku yang diukur yang

digunakan untuk menetapkan aspek yang akan dinilai. Maka dalam penulisan soal

harus memperhatikan tehnik dan langkah-langkah membuat soal yaitu (1)

menentukan pokok bahasan yang akan dijadikan soal (2) menyusun kisi-kisi soal

(3) menulis soal (4) merakit soal menjadi seperangkat tes (5) menyusun pedoman

penskorannya.

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 23/50

 

Problem posing menekankan pada kemampuan siswa membuat soal

sendiri dan menyelesaikannya. Dalam Safari (2003) soal yang dibuat dapat

memberikan informasi yang tepat pada siswa mengenai materi yang belum atau

sudah dipahami dari materi yang sudah diajarkan. Salah satu ciri soal yang bermutu

baik adalah bahwa soal itu dapat membedakan kemampuan siswa, semakin tinggi

kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan maka semakin

tinggi peluang menjawab soal mengenai materi yang diajarkan begitu juga

sebaliknya.

Adapun bentuk soal yang bermutu baik adalah:

1.  Sahih (valid ) maksudnya bahwa setiap soal hanya mengukur satu dimensi/aspek 

saja dan soal yang akan disusun dirumuskan kisi-kisinya serta harus sesuai

dengan kaidah penulisan soal (pilihan ganda atau uraian).

2.  Handal (reliabel) maksudnya bahwa setiap soal harus dapat memberikan hasil

yang tepat dan cepat.

Sedangkan dalam penyelesaikan soal kimia menurut Sumaji (1998) secara

garis besar ada beberapa tahapan sebagai berikut:

1.  Tahap analisis soal adalah mengindetifikasikan data-data dan permasalahannya.

2.  Tahap penyusun rencana penyelesaian adalah analisis untuk menentukan

langkah-langkah penyelesaian, pemilihan konsep, hukum, persamaan, dan teori

yang sesuai dengan menyelesaikan soal.

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 24/50

 

3.  Tahap penyelesaian soal adalah tahap menyelesaikan masalah dari langkah-

langkah yang telah dirancang dan menggunakan konsep, hukum dan teori yang

telah terpilih.

4.  Tahap penilaian atau tahap evaluasi adalah tahap pemeriksaan apakah langkah-

langkah penyelesaian telah sesuai dengan rencana, hukum-hukum dan

perhitungan telah dilakukan dengan benar.

Siswa diharapkan, dalam menyelesaikan soal dapat merubah dan membuat

soal baru serta menyelesaikan soal tersebut, dan bila siswanya sudah benar-benar

mangerti dan mantap dengan pokok bahasan yang diberikan dengan pendekatan

 problem posing, siswa diharapkan dapat menyelesaikan soal-soal aplikasi. Dengan

pendekatan   problem posing seperti ini siswa akan lebih aktif dalam bertanya

menyampaikan hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa tersebut, sehingga secara

tidak langsung siswa termotivasi untuk belajar, lebih giat sehingga prestasi siswa

akan meningkat. Keberhasilan dalam pendekatan problem posing ini dapat terlihat

dari prestasi belajar siswa.

2.1.4 Pemberian Tugas Dengan Problem Posing Secara Berkelompok

Pemberian tugas dengan   problem posing secara berkelompok adalah

sesuatu kegiatan pemberian tugas pada siswa di mana siswa secara berkelompok 

terlibat langsung dalam pembuatan dan pembentukan soal dan menyelesaikannya

sesuai dengan konsep yang telah diajarkan. Dalam pemberian tugas dengan

  problem posing ini siswa bekerja secara berkelompok, hal ini dimaksudkan agar

guru mudah memantau aktivitas siswa selama pelaksanaan pemberian tugas

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 25/50

 

berlangsung dan juga dapat mempermudah guru dalam memeriksa hasil kegiatan

tersebut. Dengan berkelompok, maka antar siswa dapat menyelesaiakan soal secara

bersama-sama dan dapat memberikan sumbangan pikiran sehingga diperoleh hasil

yang lebih baik (Sudjana, 2002). Dalam kegiatan ini soal yang dibuat siswa

diusahakan mirip dengan contoh soal yang dibuat oleh guru atau dengan kata lain

soal yang dibuat tidak jauh berbeda dengan soal yang dibuat oleh guru.

Keberhasilan pemberian tugas dengan   problem posing dapat dilihat dari

kemampuan siswa dalam membuat soal dan mampu menyelsaikannya dengan

kelompoknya. Seperti pada pendekatan mengajar lainnya, pemberian tugas dengan

  problem posing memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan dan

kelemahannya antara lain:

2.1 4.1 Kelebihan

a.  Siswa dapat berpartisipasi secar aktif dalam kegiatan pembelajaran yaitu siswa

membuat soal dan menyelesaikannya.

b.  Siswa lebih terampil dalam menyelesaikan soal.

c.  Siswa dapat menunjukkan kemampuannya melalui berdiskusi dengan

kelompoknya.

2.1.4.2 Kelemahan

a.  Membutuhkan waktu yang lama

b.  Membutuhkan refrensi atau buku yang banyak, yang dapat dijadikan sebagai

pedoman dalam membuat atau membentuk soal

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 26/50

 

2.1.5 Prestasi Belajar Kimia

Setiap kegiatan atau usaha yang telah dilakukan perlu dilakukan penilaian

untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang dicapai. Sehingga

diketahui apakah tujuan kegiatan pembelajaran telah tercapai atau belum. Dan

dalam setiap proses pembelajaran akan menghasilkan perubahan pada siswa yang

berdampak pada perubahan tingkah laku atau prestasi belajar siswa.

Menurut Sutrartinah (2001) prestasi belajar siswa adalah penilaian hasil

usaha kegiatan pembelajaran yang dinyatakan dengan angka, huruf maupun kalimat

yang dapat mencerminkan hasil yang telah dicapai oleh setiap siswa dalam periode

tertentu, sedangkan Arikunto (2001) menyatakan bahwa pembelajaran bukanlah

satu-satunya faktor yang menentukan prestasi belajar, karena prestasi belajar

merupakan hasil kerja yang hasilnya sangat kompleks.

Dari definisi di atas, jadi prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh atau

perubahan tingkah laku seorang siswa setelah kegiatan pembelajaran yang dapat

dilihat berupa angka atau nilai dalam periode tertentu dan hasilnya sangat

kompleks.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain:

1.  Faktor intern yaitu faktor yang ada dalam diri siswa yang sedang belajar,

diantaranya adalah:

a.  Faktor jasmaniah : faktor kesehatan dan cacat tubuh

b.  Faktor psikologis : faktor intelegensi, perhatian, minat dan bakat

c.  Faktor kelelahan

2.  Faktor ekstern yaitu faktor yang ada di luar diri siswa, diantaranya adalah:

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 27/50

 

a.  Faktor keluarga : cara orang tua mendidik dan suasana rumah

b.  Faktor sekolah : metode mengajar, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

siswa, disiplin sekolah, metode belajar dan tugas rumah.

2.2 Kerangka Berpikir

Prestasi belajar siswa merupakan hasil yang diperoleh dari penilaian. Hasil

belajar yang baik haruslah bersifat menyeluruh, artinya bukan sekedar penguasaan

pengetahuan semata-mata tetapi juga nampak dalam perubahan tingkah laku secara

terpadu. Sehubungan dengan hal tersebut, terdapat faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya faktor internal siswa yang

meliputi aspek pisiologi dan aspek psikologi, sedangkan faktor eksternal yang

meliputi lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial (Syah, 2006). Oleh karena itu,

untuk mendapatkan prestasi belajar yang maksimal serta dapat menumbuhkan sikap

positif siswa terhadap mata pelajaran kimia, perlu dilakukan proses belajar yang

baik dan menerapkan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk mengasah

kemampuan siswa dan meningkatkan kualitas pengajaran. Untuk meningkatkan

kualitas pengajaran, guru harus berupaya untuk merancang dan melaksanakan

metode pembelajaran yang tepat agar dapat memacu aktifitas belajar siswa dan

lebih memperdayakan pembelajaran siswa, serta mendorong siswa mengkonstruksi

pengetahuan dibenak mereka sendiri. Pemberian tugas dengan   problem posing 

adalah salah satu teknik atau metode di mana siswa akan membuat soal sendiri dan

mampu menyelesaikannya, ini dimaksudkan agar siswa lebih berfikir kreatif 

sehingga siswa bisa lebih paham mengenai materi-materi yang dipelajari. Dalam hal

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 28/50

 

ini, soal yang dibuat oleh siswa mirip dengan soal yang dibuat oleh guru agar

memudahkan siswa dalam membuat soal baru.

2.3 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka hipotesis penelitian ini adalah

“pemberian tugas dengan problem posing secara berkelompok dapat meningkatkan

prestasi belajar kimia pokok bahasan koloid pada siswa kelas XI MAN 1

Sumbawa”. 

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 29/50

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teori

2.1.1 Hakekat Belajar Mengajar

Belajar mengajar merupakan seperangkat komponen yang saling

bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Agar tujuan tercapai, maka

semua komponen yang harus diorganisasikan sehingga antar komponen terjadi

kerja sama. Dalam kehidupan dapat terjadi proses belajar mengajar, baik sengaja

maupun tidak sengaja, disadari atau tidak disadari. Di dalam proses belajar

mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek belajar, dituntut adanya

kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap, dan tata nilai serta

sifat-sifat pribadi, agar proses itu berlangsung dengan efektif dan efesien.

Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan

pada diri siswa. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam

berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan

tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya yang ada pada

diri siswa (Sudjana, 2008).

Sedangkan menurut Djamarah (1994) belajar adalah proses perubahan

tingkah laku berkat pengalaman dan latihan yang menyangkut pengetahuan,

keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.

Perubahan yang dimaksud juga adalah perubahan dalam diri seseorang yang

dinyatakan dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru serta

berkembangnya sifat emosional.

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 30/50

 

Menurut Gagne dalam (Dimyati, 2006) belajar merupakan seperangkat

proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan

informasi, menjadi kapabilitas baru. Kapabilitas/kemampuan tersebut berupa:

informasi verbal yaitu kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis, keterampilan intelektual adalah

kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta

mempresentasikan konsep dan lambang; Strategi kognitif adalah kemampuan

menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, kemampuan ini

meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah; keterampilan

motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan

dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; dan sikap adalah

kemapuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek 

tersebut.

Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kegiatan

atau suatu aktivitas seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

serta penambahan pengetahuan melalui interaksi dengan lingkunganya. Perubahan

sikap dan tingkah laku yang dimaksud seperti dari sikap tidak tahu menjadi tahu

dan perkembangan sikap emosionalnya.

Mengajar adalah proses pemberian bimbingan/ bantuan kepada siswa dalam

melakukan proses belajar. Di mana guru harus membawa perubahan tingkah laku

yang baik untuk murid-muridnya.

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 31/50

 

Pada dasarnya mengajar adalah suatu proses, yakni proses mengatur,

mengorganisasi, lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan

dan mendorong siswa melakukan proses belajar (Sudjana, 2008).

Dari defenisi di atas dapat disimpulkan mengajar adalah suatu aktivitas

untuk menciptakan kondisi lingkungan yang edukatif yang dapat mendukung

berlangsungnya proses belajar mengajar agar mendapatkan perubahan tingkah laku

bagi muridnya.

2.1.2 Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas dapat disamakan dengan metode resitasi

(recitation method ) yang dapat diartikan sebagai suatu metode penyajian bahan di

mana guru memberikan tugas terentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Yang

biasa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan, dan di tempat lainnya

yang dapat merangsang siswa untuk aktif belajar baik secara perorangan atau

kelompok (Djamarah, 2002).

Penerapan metode pemberian tugas akan memberikan hasil yang optimal

  jika pada saat guru memberikan tugas memperhatikan karakteristik siswa, bidang

studi dan tujuan. Keberhasilan penerapan pemberian tugas juga dipengaruhi oleh

prosedur atau langkah-langkah penerapannya. Prosedur penerapan metode

pemberian tugas yang umum dilakukan adalah sebagai berikut (Djamarah, 2002).

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 32/50

 

2.1.2.1 Fase pemberian tugas

e.  Membuat rancangan pemberian tugas

f.  Mendiskusikan tugas dengan siswa

g.  Membuat lembar kerja jika perlu

h.  Menyediakan sumber-sumber belajar yang diperlukan untuk menyelesaikan

tugas

2.1.2.2 Fase pelaksanaan tugas

g.  Memberikan bimbingan atau pengawasan

h.  Memberikan tugas baik lisan maupun tulisan

i.  Menjelaskan tugas dan manfaat tugas yang diberikan

 j.  Memberikan penjelasan dan dorongan agar siswa mau mengerjakan tugas

k.  Mengamati dan menyelesaikan tugas oleh siswa sendiri

l.  Mencatat hasil yang diperoleh dengan baik 

2.1.2.3 Fase mempertanggungjawabkan tugas

a.  Memberikan hasil pelaksanaan tugas baik lisan maupun tulisan

b.  Mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang tidak dapat diselesaikan oleh siswa

c.  Memberikan penilaian hasil pekerjaan baik dengan tes maupun dengan cara

lainnya.

2.1.3 Problem Posing 

Dalam   problem posing kegiatan pembelajaran dimulai dengan suatu

persoalan yang dipikirkan pada saat itu. Menurut Suyanto dalam (Darnati, 2001)

  problem posing merupakan istilah dalam bahasa inggris sebagai padanan katanya

digunakan istilah “pembentukan soal” pembentukan soal atau pembentukan

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 33/50

 

masalah mencakup dua macam kegiatan yaitu (1) pembentukan soal baru atau

pembentukan soal dari situasi atau dari pengalaman siswa, dan (2) pembentukan

soal dari soal lain yang sudah ada.

Pembentukan soal yang tepat sangat tergantung pada perilaku yang akan

diukur. Ada perilaku yang tepat diukur/dinyatakan dengan bentuk soal objektif, dan

  juga perilaku yang lebih tepat diukur dengan menggunakan bentuk soal pilihan

ganda. Pembentukan soal baik soal uraian atau objektif memiliki kelebihan dan

kekurangan masing-masing, adapun pembentukan soal yang diinginkan adalah

bentuk soal obyektif di mana siswa dapat mengukur kemampuan

mengorganisasikan gagasan dan yang menyatakan jawabannya menurut kata-kata

atau kalimat siswa sendiri (Safari, 2003).

Dalam pembentukan soal uraian diperlukan kelengkapan dan ketepatan

dalam merumuskannya. Ketepatan yang dimaksud adalah, bahwa materi yang

dinyatakan tepat diajukan dengan bentuk uraian yaitu menuntut siswa untuk 

mengorganisasikan gagasan dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan

gagasan secara tertulis dengan menggunakan kata-kata sendiri. Sedangkan

kelengkapan yang dimaksud adalah kelengkapan perilaku yang diukur yang

digunakan untuk menetapkan aspek yang akan dinilai. Maka dalam penulisan soal

harus memperhatikan tehnik dan langkah-langkah membuat soal yaitu (1)

menentukan pokok bahasan yang akan dijadikan soal (2) menyusun kisi-kisi soal

(3) menulis soal (4) merakit soal menjadi seperangkat tes (5) menyusun pedoman

penskorannya.

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 34/50

 

Problem posing menekankan pada kemampuan siswa membuat soal

sendiri dan menyelesaikannya. Dalam Safari (2003) soal yang dibuat dapat

memberikan informasi yang tepat pada siswa mengenai materi yang belum atau

sudah dipahami dari materi yang sudah diajarkan. Salah satu ciri soal yang bermutu

baik adalah bahwa soal itu dapat membedakan kemampuan siswa, semakin tinggi

kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan maka semakin

tinggi peluang menjawab soal mengenai materi yang diajarkan begitu juga

sebaliknya.

Adapun bentuk soal yang bermutu baik adalah:

3.  Sahih (valid ) maksudnya bahwa setiap soal hanya mengukur satu dimensi/aspek 

saja dan soal yang akan disusun dirumuskan kisi-kisinya serta harus sesuai

dengan kaidah penulisan soal (pilihan ganda atau uraian).

4.  Handal (reliabel) maksudnya bahwa setiap soal harus dapat memberikan hasil

yang tepat dan cepat.

Sedangkan dalam penyelesaikan soal kimia menurut Sumaji (1998) secara

garis besar ada beberapa tahapan sebagai berikut:

5.  Tahap analisis soal adalah mengindetifikasikan data-data dan permasalahannya.

6.  Tahap penyusun rencana penyelesaian adalah analisis untuk menentukan

langkah-langkah penyelesaian, pemilihan konsep, hukum, persamaan, dan teori

yang sesuai dengan menyelesaikan soal.

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 35/50

 

7.  Tahap penyelesaian soal adalah tahap menyelesaikan masalah dari langkah-

langkah yang telah dirancang dan menggunakan konsep, hukum dan teori yang

telah terpilih.

8.  Tahap penilaian atau tahap evaluasi adalah tahap pemeriksaan apakah langkah-

langkah penyelesaian telah sesuai dengan rencana, hukum-hukum dan

perhitungan telah dilakukan dengan benar.

Siswa diharapkan, dalam menyelesaikan soal dapat merubah dan membuat

soal baru serta menyelesaikan soal tersebut, dan bila siswanya sudah benar-benar

mangerti dan mantap dengan pokok bahasan yang diberikan dengan pendekatan

 problem posing, siswa diharapkan dapat menyelesaikan soal-soal aplikasi. Dengan

pendekatan   problem posing seperti ini siswa akan lebih aktif dalam bertanya

menyampaikan hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa tersebut, sehingga secara

tidak langsung siswa termotivasi untuk belajar, lebih giat sehingga prestasi siswa

akan meningkat. Keberhasilan dalam pendekatan problem posing ini dapat terlihat

dari prestasi belajar siswa.

2.1.4 Pemberian Tugas Dengan Problem Posing Secara Berkelompok

Pemberian tugas dengan   problem posing secara berkelompok adalah

sesuatu kegiatan pemberian tugas pada siswa di mana siswa secara berkelompok 

terlibat langsung dalam pembuatan dan pembentukan soal dan menyelesaikannya

sesuai dengan konsep yang telah diajarkan. Dalam pemberian tugas dengan

  problem posing ini siswa bekerja secara berkelompok, hal ini dimaksudkan agar

guru mudah memantau aktivitas siswa selama pelaksanaan pemberian tugas

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 36/50

 

berlangsung dan juga dapat mempermudah guru dalam memeriksa hasil kegiatan

tersebut. Dengan berkelompok, maka antar siswa dapat menyelesaiakan soal secara

bersama-sama dan dapat memberikan sumbangan pikiran sehingga diperoleh hasil

yang lebih baik (Sudjana, 2002). Dalam kegiatan ini soal yang dibuat siswa

diusahakan mirip dengan contoh soal yang dibuat oleh guru atau dengan kata lain

soal yang dibuat tidak jauh berbeda dengan soal yang dibuat oleh guru.

Keberhasilan pemberian tugas dengan   problem posing dapat dilihat dari

kemampuan siswa dalam membuat soal dan mampu menyelsaikannya dengan

kelompoknya. Seperti pada pendekatan mengajar lainnya, pemberian tugas dengan

  problem posing memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan dan

kelemahannya antara lain:

2.1 4.1 Kelebihan

d.  Siswa dapat berpartisipasi secar aktif dalam kegiatan pembelajaran yaitu siswa

membuat soal dan menyelesaikannya.

e.  Siswa lebih terampil dalam menyelesaikan soal.

f.  Siswa dapat menunjukkan kemampuannya melalui berdiskusi dengan

kelompoknya.

2.1.4.2 Kelemahan

c.  Membutuhkan waktu yang lama

d.  Membutuhkan refrensi atau buku yang banyak, yang dapat dijadikan sebagai

pedoman dalam membuat atau membentuk soal

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 37/50

 

2.1.5 Prestasi Belajar Kimia

Setiap kegiatan atau usaha yang telah dilakukan perlu dilakukan penilaian

untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang dicapai. Sehingga

diketahui apakah tujuan kegiatan pembelajaran telah tercapai atau belum. Dan

dalam setiap proses pembelajaran akan menghasilkan perubahan pada siswa yang

berdampak pada perubahan tingkah laku atau prestasi belajar siswa.

Menurut Sutrartinah (2001) prestasi belajar siswa adalah penilaian hasil

usaha kegiatan pembelajaran yang dinyatakan dengan angka, huruf maupun kalimat

yang dapat mencerminkan hasil yang telah dicapai oleh setiap siswa dalam periode

tertentu, sedangkan Arikunto (2006) menyatakan bahwa pembelajaran bukanlah

satu-satunya faktor yang menentukan prestasi belajar, karena prestasi belajar

merupakan hasil kerja yang hasilnya sangat kompleks.

Dari definisi di atas, jadi prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh atau

perubahan tingkah laku seorang siswa setelah kegiatan pembelajaran yang dapat

dilihat berupa angka atau nilai dalam periode tertentu dan hasilnya sangat

kompleks.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain:

3.  Faktor intern yaitu faktor yang ada dalam diri siswa yang sedang belajar,

diantaranya adalah:

a.  Faktor jasmaniah : faktor kesehatan dan cacat tubuh

b.  Faktor psikologis : faktor intelegensi, perhatian, minat dan bakat

c.  Faktor kelelahan

4.  Faktor ekstern yaitu faktor yang ada di luar diri siswa, diantaranya adalah:

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 38/50

 

c.  Faktor keluarga : cara orang tua mendidik dan suasana rumah

d.  Faktor sekolah : metode mengajar, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

siswa, disiplin sekolah, metode belajar dan tugas rumah.

2.2 Kerangka Berpikir

Prestasi belajar siswa merupakan hasil yang diperoleh dari penilaian. Hasil

belajar yang baik haruslah bersifat menyeluruh, artinya bukan sekedar penguasaan

pengetahuan semata-mata tetapi juga nampak dalam perubahan tingkah laku secara

terpadu. Sehubungan dengan hal tersebut, terdapat faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya faktor internal siswa yang

meliputi aspek pisiologi dan aspek psikologi, sedangkan faktor eksternal yang

meliputi lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial (Muhibbin, 2006). Oleh

karena itu, untuk mendapatkan prestasi belajar yang maksimal serta dapat

menumbuhkan sikap positif siswa terhadap mata pelajaran kimia, perlu dilakukan

proses belajar yang baik dan menerapkan pendekatan pembelajaran yang tepat

untuk mengasah kemampuan siswa dan meningkatkan kualitas pengajaran. Untuk 

meningkatkan kualitas pengajaran, guru harus berupaya untuk merancang dan

melaksanakan metode pembelajaran yang tepat agar dapat memacu aktifitas belajar

siswa dan lebih memperdayakan pembelajaran siswa, serta mendorong siswa

mengkonstruksi pengetahuan dibenak mereka sendiri. Pemberian tugas dengan

 problem posing adalah salah satu teknik atau metode di mana siswa akan membuat

soal sendiri dan mampu menyelesaikannya, ini dimaksudkan agar siswa lebih

berfikir kreatif sehingga siswa bisa lebih paham mengenai materi-materi yang

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 39/50

 

dipelajari. Dalam hal ini, soal yang dibuat oleh siswa mirip dengan soal yang dibuat

oleh guru agar memudahkan siswa dalam membuat soal baru.

2.3 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka hipotesis penelitian ini adalah

“pemberian tugas dengan problem posing secara berkelompok dapat meningkatkan

prestasi belajar kimia pokok bahasan koloid pada siswa kelas XI MAN 1

Sumbawa”. 

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 40/50

 

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, penelitian eksperimen

merupakan penelitian yang sistematis, logis dan teliti di dalam melakukan kontrol di

dalam kondisi (Zuriah, 2006). Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari

hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja

ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan

faktor-faktor lain yang mengganggu (Arikunto, 2006).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1  Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI-IA MAN 1 Sumbawa.

3.2.2  Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap, tanggal 29 April sampai 23

Mei 2009.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1  Populasi Penelitian

Populasi adalah kesuluruhan subyek atau obyek penelitian (Arikunto,

2002). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk 

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono. 2009).

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 41/50

 

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI-IA1

dan XI-IA2 

MAN 1 Sumbawa tahun pelajaran 2008/2009 yang terdiri dari 2 kelas dengan

 jumlah keseluruhannya adalah 80 orang.

3.3.2  Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 1998).

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari jumlah siswa kelas XI MAN 1

Sumbawa tahun pelajaran 2008/2009. Teknik pengambilan sampel (Arikunto, 2002)

menjelaskan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah

subyeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15%, 20-25% atau lebih.

Berdasarkan pendapat tersebut, karena populasi dalam penelitian ini kurang dari

100 orang, maka penelitian ini merupakan penelitian populasi yaitu kelas XI-IA1 

dan kelas XI-IA2 tahun pelajaran 2008/2009.

3.4 Rancangan Penelitian

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus pengamatan penelitian.

Variabel yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel

bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan

 problem posing sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar.

Siswa dikelompokkan menjadi dua kelas perlakuan yaitu kelas eksperimen

kelas yang diterapkan metode pendekatan  problem posing dan kelas kontrol yaitu

kelas yang diajarkan tanpa menggunakan problem posing. Pada akhirnya pada dua

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 42/50

 

kelas tersebut diberikan tes yang sama untuk melihat prestasi belajar siswa

sebelumnya kemampuan awal siswa diasumsikan sama.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes

pada siswa tentang pokok bahasan koloid. Tes yang digunakan adalah tes objektif 

dengan jumlah soal sebanyak 30 butir soal.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk melakukan

penelitian. Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen penelitian

(Sudjana, 2004). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes.

Tes berupa tes objektif yang terdiri dari 30 soal dengan skor untuk 

  jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Kisi-kisi instrumen

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen penelitian pokok bahasan koloid 

No Materi

Pembelajaran

Pokok Bahasan Koloid Indikator Nomor

Soal

1 Koloid Pengertian koloid dan

cara pembuatannya

Menjelaskan

pengertian koloid

dan carapembuatannya

1,2,3,4,5,6,

7,8,9,10,

11,12

Jenis-jenis koloid serta

contohnya

Menjelaskan

 jenis-jenis koloid

serta contohnya

13,14,15,

16,17,18,

19,20,21

Menjelaskan sifat-sifat

koloid

Menjelaskan

sifat-sifat koloid

serta contoh

dalam kehidupan

sehari-hari

22,23,24,2

5,26,27,28,

29,30

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 43/50

 

3.6.1  Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji validitas instrumen penelitian, dilakukan pada kelas XII-IA1 MAN 1

Sumbawa tahun pelajaran 2008/2009. Adapun alasannya yaitu, (1) kelas XII pernah

menerima materi yang sama yaitu tentang koloid dan diajarkan oleh guru yang

sama, dengan demikian bobot materi yang diberikan tentunya tidak jauh berbeda

sehingga diharapkan instrumen soal yang diberikan benar-benar valid (2) jika uji

coba instrumen dilakukan pada sekolah lain maka dihawatirkan soal akan kurang

valid karena muatan materi yang diberikan tiap-tiap sekolah berbeda-beda.

3.6.1.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai

validitas tinggi sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah (Arikunto, 2002). Sugiono (2009) menyatakan validitas adalah terdapatnya

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada

objek yang diteliti.

Untuk mengetahui valid atau tidaknya soal tes digunakan koefisien

korelasi sebagai berikut (Arikunto, 2002).

2222xy

y-yNx-xN

yx-xyNr  

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel x dan y

x : Skor item

y : Jumlah soal

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 44/50

 

N : Jumlah sampel

Dengan kriteria, soal dikatakan valid jika  xyr   ≥ tabelr  pada taraf signifikan 5%.

3.6.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa satu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2002).

Untuk mengetahui reliabel atau tidaknya soal dapat dihitung dengan menggunakan

rumus KR-20 sebagai berikut:

Vt

pqVt

1-k 

k r  11  

Keterangan : (Arikunto, 2002)

r11 : Reabilitas tes secara keseluruhan

k : Jumlah item dalam instrumen

Vt : Standar deviasi dan tes (Standar deviasi dan akar varians)

p : Proporsi subjek yang menjawab item betul.

q : Proporsi subjek yang menjawab item salah (q = 1-p)

∑pq :Jumlah hasil perkalian p dan q

Tolak ukur untuk menginterpretasikan reabilitasi soal menurut Arikunto

(2006) sebagai berikut:

Tabel 3.2. Kriteria Reabilitas Soal.

No. Besar nilai r Interpretasi

1. 0,000 - 0,200 Sangat rendah

2. 0,200 - 0,400 Rendah

3. 0,400 - 0,600 Sedang

4. 0,600 - 0,800 Tinggi

5. 0,800 - 1,000 Sangat tinggi

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 45/50

 

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah uji beda

(t-tes). Sebelum melakukan uji beda (t-tes) terlebih dahulu dilakukan uji

homogenitas dengan menggunakan persamaan sebagai berikut (Sugiyono, 2005).

terkecilVarians

terbesarVariansF  

Varians untuk masing-masing kelas diperoleh dengan persamaan sebagai

berikut:

n

X-X2

1S  

Keterangan :

F : indeks homogenitas yang dicari

S12 :

varians

X : nilai siswa

 X  : rata – rata kelas

n : jumlah siswa

Kesimpulan:

Bila Fhitung > FTabe1 = Varian tidak homogen.

Bila Fhitung < FTabel = Varian homogen.

Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa kelas eksperimen

dengan kelas kontrol pada pembelajaran kimia pada pokok bahasan koloid

menggunakan analisis uji-t dengan rumus sebagai berikut:

1)  Jika varians tidak homogen, maka rumus Uji-ttes. Yang digunakan adalah

separated varians, dengan rumus sebagai berikut.

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 46/50

 

t =

2

2

2

1

2

1

21

n

S

n

S

XX 

2)  Jika varians homogen, maka Uji-tes yang digunakan Polled varians, dengan

rumus sebagai berikut:

t =

2121

2

22

2

11

21

n

1

n

1

2nn

1)S(n1)S(n

XX 

Keterangan :

t = t tes (t-hitung)

1X = Rata - rata kelas eksperimen

2X = Rata - rata kelas kontrol

S12

= Variansi kelas eksperimen

S22

= Variansi kelas kontrol

n1 = Jumlah kelas eksperimen

n2 = Jumlah kelas kontrol

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 47/50

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1  Validitas

Sebelum penelitian dilaksanakan, soal tes pokok bahasan koloid diujikan

terlebih dahulu agar memenuhi kriteria-kriteria validitas. Berdasarkan hasil uji coba, tes

yang dilaksanakan pada tanggal 30 April 2009 di kelas XII-IA1 MAN 1 Sumbawa,

dari 30 soal tes pokok bahasan koloid diperoleh 23 soal yang memenuhi syarat validitas

dan 7 soal yang tidak memenuhi syarat validitas antara lain, soal no. 4, 12, 18, 23, 26,

28, 30 (lampiran 8).

4.1.2  Reliabilitas

Berdasarkan hasil uji coba, reliabilitas soal tes pokok bahasan koloid dari 23

soal yang valid diperoleh11r  sebesar 0.745, ini menunjukkan bahwa soal tes pokok 

bahasan koloid memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. (lampiran 11)

4.2 Deskripsi Data

Data hasil belajar pokok bahasan koloid pada kelas eksperimen, nilai siswa

terendah adalah 65.21 dan nilai tertinggi adalah 86.95 dengan nilai rata-rata diperoleh

yaitu 75.23. Sedangkan pada kelas kontrol nilai siswa terendah adalah 47.82 dan nilai

tertinggi adalah 82.60 dengan nilai rata-rata diperoleh yaitu 66.00. (lampiran 14). Pada

saat pembagian instrumen populasi yang seharusnya 80 orang, 40 siswa pada kelas

eksperimen dan 40 siswa pada kelas kontrol karena sesuatu dan lain hal, sebanyak 11

siswa tidak ikut, sehingga hanya 69 siswa yang mengikuti tes hasil belajar yaitu 36

siswa kelas eksperimen, dan 33 siswa kelas kontrol.

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 48/50

 

Selanjutnya dilakukan perhitungan uji homogenitas untuk mengetahui apakah

sample merupakan sample homogen atau tidak homogen. Dari hasil perhitungan

diperolehtabelhitung

F F  , di mana 00.2hitungF  dan 76.1tabelF  . Hal ini

menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol bukan merupakan sampel

homogen (non homogen). (lampiran 15)

Kemudian dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik uji-t

dengan rumus “separated varians” pada taraf signifikan 5%. Hal ini dilakukan untuk 

mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Dari data hasil

belajar siswa diperolehhitungt  sebesar, 5,280 kemudian didistribusikan dengan

tabelt  = 1,980 dan diperolehtabelhitung t t  . (lampiran 16). Hal ini berarti ada

perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pokok bahasan koloid kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan yaitu ”Penggunaan

metode problem posing secara berkelompok dapat meningkatkan prestasi belajar kimia

pada pokok bahasan koloid siswa kelas XI-IA MAN 1 Sumbawa tahun pelajaran

2008/2009” diterima. 

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan, maka dapat

dijelaskan bahwa penggunaan metode problem posing dapat meningkatkan prestasi

belajar kimia pada pokok bahasan koloid siswa kelas XI-IA2

MAN 1 Sumbawa tahun

pelajaran 2008/2009.

Adanya peningkatan prestasi belajar kimia pada pokok bahasan koloid dengan

menggunakan metode problem posing dapat dilihat dengan nilai rata-rata kelas

eksperimen yaitu 75.23, sedangkan kelas kontrol sebesar 66.00. Peningkatan prestasi

belajar kimia tersebut diperkuat dengan analisa data. Hasil analisa data menunjukkan

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 49/50

 

bahwahitungt  = 5,280 tabelt  = 1,980 pada taraf signifikan 5%. Hal ini berarti,

penggunaan metode problem posing secara berkelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar kimia pada pokok bahasan koloid siswa kelas XI-IA MAN 1 Sumbawa tahun

pelajaran 2008/2009.

Meningkatnya prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode problem

posing, karena metode ini dapat memberikan keleluasaan kepada siswa dalam

mengembangkan dan melatih diri untuk membuat dan menyelesaikan soal-soal yang

diberikan kepadanya, sehingga siswa merasa tertantang dan termotivasi dalam proses

belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran kimia. Di samping itu, metode ini juga

memungkinkan timbulnya kerjasama dan gotong royong yang tinggi antara siswa

dalam suatu kelompok dengan siswa lainnya dalam kelompok lain, begitu juga antara

siswa dengan guru dalam proses belajar mengajar.

5/14/2018 Skripsi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-1-55a92bf76924d 50/50

 

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

Metode pemberian tugas dengan problem posing secara berkelompok dapat

meningkatkan prestasi belajar kimia pokok bahasan koloid pada siswa kelas XI MAN 1

Sumbawa Tahun Pelajaran 2008/2009”. 

5.2 Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka dapat diajukan

beberapa saran sebagai berikut :

a.  Bagi guru khususnya guru mata pelajaran kimia, dalam pengajaran materi pokok 

bahasan koloid sebaiknya menggunakan metode pemberian tugas dengan problem

posing secara berkelompok.

b.  Bagi peneliti, dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai metode pemberian

tugas dengan problem posing secara berkelompok dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa pada pokok bahasan lain.